ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL JAMU KUNYIT PUTIH PADA KPPT MEKARSARI
Nama NPM Fakultas Jurusan Pembimbing
: Lidya Oktafitriana : 24210019 : Ekonomi : Akuntansi : Rully Movizar,SE,MMSI Movizar SE MMSI
LATAR BELAKANG •
Kegiatan produksi dan distribusi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh laba,yaitu modal yang mereka keluarkan dan mengharapkan memperoleh laba yang sebesar-besarnya.
•
Selain S l i biaya bi yang telah t l h dikeluarkan dik l k oleh l h produsen d untuk t k menetapkan t k h harga suatu t produk,pertimbangan lain yang dapat mempengaruhi penjualan produk tersebut,yaitu permintaan dan penawaran konsumen di pasar,selera konsumen jumlah pesaing dan harga jual dari pesaing.
•
Mereka membuat produk untuk berkompetisi dengan produk lainnya sehingga harga pasar produk tersebut tersedia di pasar. Jika harga jual ditentukan terlalu tinggi,konsumen akan segan,tetapi tidak alasan bagi perusahaan untuk membebankan harga yang lebih rendah.
RUMUSAN MASALAH,BATASAN MASALAH DAN TUJUAN PENULISAN •
Berdasarkan latar belakang masalah,maka rumusan masalah untuk penulisan ilmiah ini adalah : o Menentukan harga jual jamu kunyit putih menurut perusahaan o Menentukan harga jual jamu kuyit putih dengan metode cost plus pricing
•
Dalam pembahasan penulisan ilmiah ini,agar penulisan ini tidak terlalu luas maka penulis membatasi masalah hanya mengenai proses penetapan harga jual produk dimana produksinya b berupa jjamu kunyit k it putih tih yang dilakukan dil k k oleh l h KPPT Mekarsari M k i dengan d menggunakan k data d t produksi pada bulan Maret 2013.
•
Tujuan penelitian : o Untuk mengetahui penentuan harga jual pada KPPT Mekarsari o Membandingkan penentuan harga jual menurut KPPT Mekarsari dengan metode cost plus pricing melalui pendekatan full costing
PEMBAHASAN
1. Penentuan Harga Jual Menurut Perusahaan Biaya Produksi : Biaya Bahan Baku Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik
Biaya Non Produksi : Harga Pokok Produksi Kapasitas Produksi Kapasitas Produksi
Rp 510.090 Rp 510.090 Rp 4.996.800 Rp 2.292.976 + Rp 7.799.866 Rp 1.388.000 + Rp 9.187.866 20 000 20.000 kapsul : kapsul :
Harga Pokok Produksi per unit Rp 459,4 % Dibulatkan menjadi Rp 460 Harga jual yang ditetapkan KPPT Mekarsari sebesar Rp 500 per kapsul,tetapi ketika penulis memperkirakan perhitungan ternyata harga jual sebesar Rp 460 perunit. Maka selisih Rp 40 ini diperhitungkan sebagai laba yang diharapkan per kapsul jamu kuyit putih oleh KPPT Mekarsari. Maka besarnya laba yang diharapkan sebesar Rp 800.000 ( Rp 40 x 20.000)
PEMBAHASAN
2. Penentuan Harga Jual Dengan Metode Cost Plus Pricing Melalui Pendekatan Full Costing Taksiran biaya penuh Taksiran biaya penuh Biaya produksi : Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik (v) Biaya Overhead Pabrik (T) Jumlah biaya produksi Bia a non prod ksi Biaya non produksi : Biaya transportasi Jumlah biaya non produksi Taksiran biaya penuh y p
Rp 510.090 Rp 4.996.800 Rp 157.000 Rp 850.000
+ Rp 6.513.890
Rp 867.500 Rp 867.500 + Rp 7.381.390 p
PEMBAHASAN
Selanjutnya untuk menentukan harga jual kapsul jamu kunyit putih melalui metode cost plus pricing terlebih dahulu penulis menghitung presentase mark up dan harga jual per unit. Presentase Mark Up = laba yang diharapkan diharapkan+ biaya non produksi x 100% Biaya Produksi = Rp 800.000 + Rp 867.500 x 100% Rp 6.513.890 = 25,59 % Harga jual per kapsul = Rp 6.513.890 + (25,59% x Rp 6.513.890) 20.000 kapsul = Rp 6.513.890 6 513 890 + Rp 1.666.904 1 666 904 20.000 kapsul = Rp 409,03 dibulatkan menjadi j = Rp p 410
PEMBAHASAN
3. Perbandingan Harga Jual Menurut Perusahaan Dengan Metode Cost Plus Pricing Melalui Pendekatan Full Costing Perusahaan Metode Cost Plus Pricing Metode Cost Plus Pricing Biaya Produksi : Biaya Bahan Baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya Overhead Pabrik Jumlah biaya produksi Biaya non produksi Harga Pokok Produksi Laba yang diharapkan Presentase mark up
Rp 510.090 Rp 4.996.800 Rp 2.292.976 + Rp 7.799.866 Rp 1.388.000 +
Rp 9.187.866 Rp 800.000 ‐ +
Biaya Produksi : Biaya Bahan Baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya Overhead Pabrik Jumlah biaya produksi Biaya non produksi Laba yang diharapkan Jumlah Jumlah biaya produksi Presentase mark up
Rp 510.090 Rp 4.996.800 Rp 1.007.000 + Rp 6.513.890 Rp 876.500 Rp 800.000 800 000 + Rp 1.667.500 Rp 6.513.890 : 25,59 %
PEMBAHASAN
Jumlah harga jual
Rp 9.987.866
Kapasitas produksi
20.000 kapsul :
Harga Jual Per kapsul Dibulatkan
Rp 499.39 Rp 500
Presentase mark up 25,59 % (25,59% x Rp 6.513.890) Rp 1.666.904 BiayaProduksi Rp 6.513.890 + Jumlah harga jual Rp 8.180.794 Kapasitas produksi 20.000 kapsul : Harga jual per unit Dibulatkan
Rp 409,03 Rp 410
KESIMPULAN
•
Harga jual yang ditetapkan KPPT Mekarsari adalah Rp 500,- per kapsul jamu kuyit putih sedangkan harga jual menurut metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing adalah Rp 410 terjadi perbedaan sebesar Rp 90,-
•
Perbedaan perhitungan harga pokok produksi yang diterapkan KPPT Mekarsari dengan metode yang dilakukan oleh penulis terletak pada perhitungan biaya depresiasi. Pada perhitungan KPPT Mekarsari harga pokok produksi dikelompokkan dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik dan biaya non produksi serta tanpa memasukkan biaya depresiasi sebesar Rp 9.187.866,- per bulannya sedangkan menurut perhitungan penulis yang memperhitungkan harga pokok produksi yang didapat dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik dan biaya depresiasi serta tanpa memasukkan biaya non produksi sebesar Rp 6.513.890,- per bulannya. Selisih tersebut nantinya akan mempengaruhi laba yang akan didapat.