ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DI BMT AL-HASANAH SEKAMPUNG LAMPUNG TIMUR TAHUN 2013
Oleh
AHMAD ‘AIDI RACHMAN ZUHRYAN NPM : 09120057
JURUSAN SYARI’AH PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MA’ARIF METRO LAMPUNG 1434 H / 2013 M
ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DI BMT AL-HASANAH SEKAMPUNG LAMPUNG TIMUR TAHUN 2013 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (S.E Sy)
Oleh
AHMAD ‘AIDI RACHMAN ZUHRYAN NPM : 09120057
JURUSAN SYARI’AH PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH
Pembimbing I
: Harto A Satio, S.E MM
Pembimbing II
: Annikmah Farida, M.Sy
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MA’ARIF METRO LAMPUNG 1434 H / 2013 M
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MA’ARIF METRO LAMPUNG STATUS TERAKREDITASI
SK. Kemendiknas : 010/BAN.PT/Ak-XIV/S1/VII/2011 Alamat : Jl. RA. Kartini 28 Purwosari PO BOX 124 Telp (0725) 7000740 Metro Utara Kota Metro
HALAMAN PERSETUJUAN Judul Skripsi
:
“ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DI BMT AL-HASANAH SEKAMPUNG LAMPUNG TIMUR TAHUN 2013”
Nama
:
AHMAD ‘AIDI RACHMAN ZUHRYAN
NPM
:
09120057
Jurusan
:
Syari’ah
Program Studi
:
S1 Perbankan Syari’ah
Untuk dapat dimunaqosyahkan dalam Sidang Munaqosyah pada Jurusan Syari’ah STAI Ma’arif Metro Lampung. Menyetujui , KOMISI PEMBIMBING Pembimbing I
Pembimbing II
HARTO A SATIO, S.E MM
ANNIKMAH FARIDA, M.Sy Mengetahui,
Ketua Jurusan Syari’ah
H. A. MUSLIMIN Lc, M.H.I
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MA’ARIF METRO LAMPUNG STATUS TERAKREDITASI
SK. Kemendiknas : 010/BAN.PT/Ak-XIV/S1/VII/2011 Alamat : Jl. RA. Kartini 28 Purwosari PO BOX 124 Telp (0725) 7000740 Metro Utara Kota Metro
NOTA DINAS Nomor Lampiran Perihal
: Istimewa : 4 (Empat) Eksemplar : Mohon Dimunaqosyahkan Skripsi An. Sdra. AHMAD ‘AIDI RACHMAN ZUHRYAN Kepada Yth. Bapak Ketua STAI Ma’arif Metro Lampung diMetro Assalamu’alaikum wr. Wb. Setelah membaca, mengadakan perbaikan dan memberikan bimbingan seperlunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara : Nama NPM Jurusan Program Studi Judul Skripsi
: : : : :
AHMAD ‘AIDI RACHMAN ZUHRYAN 09120057 Syari’ah S1 Perbankan Syari’ah
“ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DI BMT ALHASANAH SEKAMPUNG LAMPUNG TIMUR TAHUN 2013”
Dapat dimunaqosyahkan oleh TIM MUNAQOSYAH STAI Ma’arif Metro Lampung, dan bersama ini kami sampaikan skripsi mahasiswa tersebut sebanyak 4 (empat) ekselmpar. Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I
Pembimbing II
HARTO A SATIO, S.E MM
ANNIKMAH FARIDA, M.Sy
Mengetahui/Mengesahkan Ketua Jurusan Syari’ah
H. A. MUSLIMIN Lc, M.H.I
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MA’ARIF METRO LAMPUNG STATUS TERAKREDITASI
SK. Kemendiknas : 010/BAN.PT/Ak-XIV/S1/VII/2011 Alamat : Jl. RA. Kartini 28 Purwosari PO BOX 124 Telp (0725) 7000740 Metro Utara Kota Metro
HALAMAN PENGESAHAN No :
/
/STAI/LPM/
/2014
Setelah membaca, mengoreksi dan memberi petunjuk seperlunya terhadap skripsi saudara : Nama NPM Jurusan Program Studi Judul Skripsi
: : : : :
AHMAD ‘AIDI RACHMAN ZUHRYAN 09120057 Syari’ah S1 Perbankan Syari’ah “ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DI BMT AL-HASANAH SEKAMPUNG LAMPUNG TIMUR TAHUN 2013”
Dapat diterima dalam Ujian Munaqosyah yang dilaksanakan pada : Hari/Tanggal Waktu Tempat
: : :
Kamis,20 Februari 2014 10.00 s/d Selesai Ruang Sidang STAI Ma’arif Metro Lampung Metro,………………..2014 TIM MUNAQOSAH
Ketua
: Harto A Satio, S.E MM
( ………………….. )
Sekretaris
: Annikmah Farida, M.Sy
( ………………….. )
Penguji I
: Nizaruddin, S.Ag. M.H
( ………………….. )
Penguji II
: Iwannudin, S.H.I, M.H.I
( ………………….. )
Mengetahui/Mengesahkan Ketua STAI Ma’arif Metro Lampung
Drs. MISPANI, M.Pd.I
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Peneliti dilahirkan di Sendangagung pada tanggal 14 Januari 1992, anak ke-2 dari pasangan Siti Ma’rifah dan Saefudin Zuhri S.HI. Pendidika formal peneliti antara lain: 1. TK Mifda Sendangaguung Kecamatan Sendangagung Kabupaten Lampung Tengah 2. MI Mifda Sendangagung Kecamatan Sendangagung Kabupaten Lampung Tengah, masuk pada tahun 1998, lulus tahun 2003 3. SMPN 1 Kalirejo Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah, masuk pada tahun 2003, lulus tahun 2006 4. MAN 1 Metro Kecamatan Batang Hari Kabupaten Lampung Timur, masuk pada tahun 2006, lulus tahun 2009 5. Tahun 2009 Peneliti melanjutkan pendidikan Strata Satu (SI) di STAI Ma’arif Metro Lampung pada Jurusan Syari’ah, Program Studi Perbankan Syari’ah.
MOTTO
∩⊂∇∪ îπoΨ‹Ïδu‘ ôMt6|¡x. $yϑÎ/ ¤§øtΡ ‘≅ä. Artinya: “tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya”(AlMuddasit Ayat 38).1 (
1
Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahnya, (CV Sigma, Bogor, 2007),
hlm..576
PERSEMBAHAN
Dengan
mengucap
syukur
kehadirat
Allah
SWT,
skripsi
ini
kupersembahkan kepada : 1. Ayah dan ibu tercinta yang telah mendidik dan mendo’akan keberhassilanku serta memberikan kasih sayangnya selama ini, semoga segala pengorbanan dan kesabarannya mendapat balasan dari Allah SWT. 2. Kakak dan adik-adikku, Mba tika, Reza, Asya dan dani, yang telah memberikan kasih sayang, dukungan dan do’anya. 3. Lelek, lek usah, lek harto, lek barok, lek ida, lek umi, lak ipul, lek salim yang telah mendukung dan mendo’akanku, serta sepupuku ropi dan hafid yang selalu membuat lucu. 4. Sahabat-Sahabatku, KBM Marfel dan Pena Madridista de Indonesia yang tidak bisa disebut satu-satu karena terlalu banyak. 5. Teman-teman seperjuangan khususnya Program Studi Perbankan Syari’ah yang telah berbagi suka dan duka dalam menggapai asa dan cita-cita. 6. Almamater STAI Ma’arif Metro Lampung.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’alamin, Kemuliaan dan ketinggian hanyalah milik Allah yang telah memudahkan segala urusan hamba-hamba-Nya, Puji Syukur kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan rahmat dan hidayat serta pertolongan-Nya sehingga tesis ini dapat penyusun selesaikan. Tak lupa shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw., berserta keluarga serta para sahabat. Akhirnya setelah melalui perjalanan yang panjang dan berkat bantuan banyak pihak, penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul, “ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DI BMT AL-HASANAH SEKAMPUNG LAMPUNG TIMUR TAHUN 2013” telah berhasil peneliti selesaikan guna memenuhi salah satu syarat dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (S.E.Sy) pada Jurusan Syari’ah Program Studi Perbankan Syari’ah (PBS) di STAI Ma’arif Metro Lampung. Dengan selesainya skripsi ini penulis menghaturkan terima kasih yang setulusnya kepada : 1. Bapak Drs. Mispani M.Pd.I, sebagai Ketua STAI Ma’arif Metro Lampung. 2. Bapak A. Muslimin, Lc, M.H.I sebagai Ketua Jurusan STAI Ma’arif Metro Lampung.
3. Bapak Harto A Satio, S.E, MM, sebagai Ketua Program Studi Perbankan Syari’ah S.I STAI Ma’arif Metro Lampung. 4. Bapak Harto A Satio, S.E, MM, sebagai pembimbing I dalam penyusunan skripsi ini. 5. Ibu Annikmah Farida, M.Sy, sebagai pembimbing II dalam penyusuna skripsi ini. 6. Ibu Winarni, SE, sebagai General Manager BMT AL-HASANAH Sekampung. 7. Bapak Aminullah, sebagai Manager Mall BMT AL-HASANAH Sekampung. 8. Bapak/Ibu Dosen STAI Ma’arif Metro Lampung yang telah banyak memberikan ilmunya dengan ikhlas. 9. Semua Pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan, baik secara moril maupun spiritual. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Metro. Penulis,
2013
Ahmad ‘Aidi Rachman. Z. NPM. 09120057
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN NOTA DINAS HALAMAN PENGESAHAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ i MOTTO .......................................................................................................... ii PERSEMBAHAN ........................................................................................... iii KATA PENGANTAR .................................................................................... iv DAFTAR ISI ................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix ABSTRAK ...................................................................................................... x BAB I.
PENDAHULUAN ............................................................. A. Penjelasan Judul ............................................................... 1 B. Alasan Memilih Judul ...................................................... 4 C. Latar Belakang Masalah ................................................... 4 D. Rumusan Masalah ............................................................. 11 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................... 11 F. Metode Penelitian ............................................................. 12
BAB II.
LANDASAN TEORI ........................................................ A. Pengertian Qardhul Hasan ............................................... 17 B. Dasar Hukum Qardhul Hasan .......................................... 20
C. Rukun dan Syarat Qardhul Hasan ................................... 25 D. Sumber Dana Qardhul Hasan .......................................... 28 E. Manfaat Qardhul Hasan ................................................... 30 F. Aplikasi Produk Qardhul Hasan ...................................... 31 BAB III.
LAPORAN HASIL PENELITIAN ................................... A. Sejarah BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur ................................................................................ 33 B. Profil BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur ................................................................................ 36 C. Kondisi BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur ................................................................................ 39 D. Aspek Pasar ...................................................................... 40 E. Struktur Organisasi BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur ................................................................ 42 F. Produk-Produk BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur ................................................................ 46 G. Pelaksanaan Pembiayaan Qardhul Hasan BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur ........................ 49
BAB IV.
ANALISIS DATA ................................................................. ` A. Analisis Pembiayaan Qardhul Hasan di BMT AL-HASANAH Sekampung Lampung Timur .............. 53 B. Faktor Pendukung dan Penghambat Bagi Pembiayaan Qardhul Hasan.............................................................. 57
BAB V.
PENUTUP ........................................................................ A. Kesimpulan ....................................................................... 59 B. Saran ................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Nominatif Peminjam Qordul Hasan Baitul Mall Al-Hasanah Lampung Tahun 2013 .................................................. 51
ABSTARAK ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DI BMT AL-HASANAH SEKAMPUNG LAMPUNG TIMUR TAHUN 2013 Oleh : AHMAD ‘AIDI RACHMAN ZUHRYAN Bank Syariah maupun BMT (Baitul Mal wat Tamwil) sebagai lembaga keuangan yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat serta menyalurkan dengan mekanisme tertentu. Penghimpunan dana dilakukan melalui wadi’ah, mudharabah, musyarakah, murabahah, muzara’ah, musaqah. Sedangkan penyaluran dana dilakukan dengan pembiayaan murabahah, salam, istishna, ijarah. Dan produk jasa yaitu wakalah, kafalah, hawalah, rahn dan qordhul hasan. BMT Al-Hasanah bentuk nyata merupakan lembaga keuangan syari’ah yang menggunakan salah satu pembiayaan yaitu Qardhul Hasan. Qardhul Hasan adalah suatu pinjaman lunak yang diberikan atas dasar kewajiban sosial semata-mata. Dalam hal ini peminjam tidak dituntut untuk mengembalikan apapun kecuali modal pinjaman. Dalam pembiayaan Qardhul Hasan terdapat rukun dan syarat yaitu Pelaku akad, yaitu muqtaridh (peminjam), Pihak yang membutuhkan dana, Muqridh (pemberi pinjaman), pihak yang memiliki dana, Objek akad, yaitu qardh (dana), tujuan, yaitu ‘iwad adau countervalue berupa pinjaman tanpa imbalan, Sighah, yaitu Ijab dan Qabul, kerelaan kedua belah pihak, dan dana digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat dan halal. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pembiayaan produk qardhul hasan dalam perspektif Hukum Ekonomi Syariah di BMT AlHasanah Sekampung Lampung Timur. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembiayaan qardhul hasan dalam perspektif ekonomi syariah. Adapun teknik pengumpulan data diantaranya dengan melakukan wawancara kepada Manager Mall BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur, observasi secara langsung terhadap obyek tertentu yang menjadi titik penelitian serta mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan peembiayaan Qardhul Hasan dan dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun metode analisa data yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang telah dilakukan di BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung, BMT Al-Hasanah mengambil dari zakat, infaq dan sedekah dari karyawan BMT Al-Hasanah, nasabah dan masyarakat yang sekitar BMT AlHasanah. Dalam penyaluran produk Qardhul Hasan, BMT Al-Hasanah mengutamakan golongan fakir miskin, hal ini dikarenakan tujuan adanya produk pembiayaan Qardhul Hasan adalah untuk membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraan, sedangkan bentuk pemyalurannya adalah bersifat produktif dan konsumtif. Secara Umum pelaksanaan pengelolaan Qardhul Hasan di BMT AlHasanah berjalan menuju ekonomi yang ada dalam syari’at agama islam.
BAB I PENDAHULUAN
A. Penjelasan Judul Agar tidak menimbulkan kesalah pahaman dalam memahami skripsi dengan judul “ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DI BMT ALHASANAH SEKAMPUNG LAMPUNG TIMUR”, maka terlebih dahulu akan peneliti uraikan pengertian beberapa istilah yang ada dalam judul tersebut. 1. Analisis Penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.2 2. Pembiayaan Pembiayaan
merupakan
aktivitas
bank
syariah
dalam
menyalurkan dananya kepada pihak lain selain bank berdasarkan prinsip syariah.3 3. Qardhul hasan Qardh merupakan bentuk masdar yang berasal dari kata kerja qarada – yaqridu
yang artinya “memutus”, “meninggal”,
”membolehkan”, “mengatakan”, atau “memakan”.4 Secara bahasa, 2
hlm. 44
3
Ahmad A.K. Muda, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Reality Publisher, tt, 2006),
Ismail, Perbankan Syariah, (Kencana, Jakarta, 2011), hlm. 105 Kementrian Agama RI AL-QURA’AN DAN TAFSIRANYA Jilid X JUZ 1-2-3, (Edisi Yang Disempurnakan), Lentera Abadi, (Percetakan Ikrar Mandiriabadi, Jakarta), hlm. 358 4
alqard adalah kata turunan dari qaradha. Ia berarti berarti al-qard (bagian) artinya bagian dari harta milik yang meminjamkan dan alsalaf
(terdahulu).
Secara
istilah,
ia
adalah
pemberian
atau
meminjamkan harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali sebanyak yang dipinjamkan5. Dalam pengertian lain menurut Karnean Perwataadmaja dan Muhammad Syafi’i Antonio dalam buku Apa dan Bagaiman Bank Islam yang telah di kutip oleh Zainuddin Ali mengatakan Qardh al-hasan atau benevolent loan adalah suatu pinjaman lunak yang diberikan atas dasar kewajiban sosial sematamata. Dalam hal ini peminjam tidak dituntut untuk mengembalikan apapun kecuali modal pinjaman.6 4. Perspektif Perspektif berasal dari bahasa inggris perspective, yang berarti tetap memendang ke dapan, atau pandangan. Atau dengan makna lain ; pandangan yang wajar akan sesuatu dengan memperkirakan bagianbagiannya dalam hubungan keseluruhan.7 Yang penulis maksudkan dalam arti perspektif ialah suatu pandang atau pandangan. 5. Ekonomi Sebuah istilah yang digunakan untuk menunjukan setiap tindakan atau proses yang bersangkutpaut dengan penciptaan barang-barang
5
266
6
Atang abd.Hakim, Fiqih Perbankan Syariah, (Refika Aditama, Bandung, 2011), hlm.
Zainuddin Ali , Hukum Perbankan Syariah, (Sinar Grafika, Jakarta, 2008), hlm. 44 Syukri Iska, Sistem Perbankan Syariah Di Indonesia Dalam Perspektif Fikih Ekonomi, Cet Ke-1, (Yogyakarta, Fajar Media Press, 2012), hlm. 200 7
atau jasa-jasa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia.8 Dapat disimpulkan bahwasannya ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan komsumsi terhadap barang dan jasa. 6. Syariah Menurut Israini Hardini dan Muh. H. Giharto kata syariah berasal dari kata (Syara’a) artinya undang-undang, membuat peraturan. Kata syariah sendiri artinya peraturan.9 7. BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur adalah lembaga keuangan yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat serta menyalurkan dengan mekanisme tertentu. Penghimpunan dana dilakukan melalui simpanan dan investasi seperti tabungan dan deposito berjangka. Sedangkan penyaluran dana dilakukan dengan pembiayaan dan beberapa akad yaitu mudharabah, musyarakah, murabahah, qordhul hasan dan lain-lain. Penegasan judul secara keseluruhan adalah suatu penelitian yang mengungkapkan
atau
memaparkan
bagaimana
pelakasanaan
pembiayaan qardhul hasan di BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur.
8
Sumadji, Yudha Pratama, Rosita, Kamus Ekonomi Edisi Lengkap, (Wacana Intelektual, 2006), hlm. 269 9 Isriani Hardini dan Muh. H. Giharto, Kamus Perbankan Syariah Dilengkapi Penjelasan Singakat Dan Perbandingan Dangan Bank Konvensional, Cet Ke-1 (Ujung Burung - Bandung, Marja, 2007), hlm. 67
B. Alasan Memilih Judul Adapun yang mendorong peneliti untuk memilih judul Analisis Pembiayaan Qardhul Hasan di BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur adalah untuk mengetahui bagaimana proses pembiayaan qardhul hasan BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur. C. Latar Belakang Masalah Sebagai
mahluk
sosial,
manusia
dalam
hidupnya
selalu
memerlukan adanya bantuan dan pertolongan dari orang lain dalam menjalani kehidupan sehari-hari dalam bentuk jasa maupun materi baik orang tersebut dari golongan berada maupun dari golongan kurang mampu, dan Islam mengajarkan nilai-nilai sosial dan tolong menolong dalam kehidupan antar sesama baik dari segi sosial maupun ekonomi. Dalam
kehidupannya
manusia
mempunyai
banyak
sekali
kebutuhan dan biaya yang harus dipenuhi untuk sehari-hari, ada yang terpenuhi dengan baik dan ada juga yang tidak terpenuhi dikarenakan masalah faktor keuangan. Dalam hal ini kita sebagai manusia yang hidup dalam Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam dituntut untuk saling membatu sesamanya sebagai rasa persaudaraan antar sesama muslim. Tetapi tidak hanya dengan sesama muslim saja, kita juga harus bertoleransi antar umat beragama lainnya. Dalam pemenuhan kebutuhan kita sebagai muslim diwajibkan untuk mencari dan mendapatkan harta kita dengan cara yang baik dan
halal, sebagaimana yang di anjurkan dalam agama Islam yang telah mengatur cara hidup kita. Dewasa ini banyak sekali tantangan bagi kita sebagai orang muslim dalam masalah perekonomian, yang terutama dari segi keuangan, dikarenakan banyak sekali transaksi keuangan konvensional yang terjadi di sekitar kita, yang menjadi perbincangan yang meluas dan terkenal baik di negara yang mayoritas muslim maupun non muslim bahkan di Barat. Istilah tersebut tentu mempunyai pengertian mendalam tentang muamalah Islam di bidang ekonomi. Sebagai orang Islam kita harus tahu
dan pandai-pandai
menyikapinya dalam kehidupan kita, karena jika tidak maka kita akan memenuhi harta kita dengan harta yang tidak halal. Tentu ini adalah tantangan bagi kita bagaimana kita sebagai masyarakat mislim untuk melaksanakan
kegiatan
ekonomi
yang
baik
untuk
menciptakan
perekonomian rakyat yang sesuai dengan syariat Islam. Dalam hal ini keuangan Islam tentu memiliki ciri khusus yang membedakan, yaitu terbebas dari segala unsur riba, unsur kedzaliman, unsur eksploitasi, dan seluruh unsur yang memusat pada ketidakadilan. Di sisi lain, keuangan konvensional dalam bentuk hutang-piutangnya adalah suatu cara untuk eksploitasi. Maka Islam bertujuan mendorong pertumbuhan
ekonomi
rakyat
untuk
menjaga
kestabilan
juga
keseimbangan sektor riil dan sektor moneter yang memperhatikan dasar hukum Islam, yaitu agar terhindar dari ketidakadilan. Dalam upaya
penerapan dari pandangan Islam ini akhirnya membentuk pemikiran yaitu terbentuknya lembaga keuangan Islam baik Bank Syariah maupun BMT (Baitul Mal wat Tamwil) agar perekonomian Islam terlaksana dengan sebagai mana mestinya. Menurut Hosen dan Hasan Ali (PKES, 2008:11) yang dikutip oleh Buchari Alma dan Donni Juni Priansa mengatakan BMT (Baitul Mal wat Tamwil) merupakan lembaga keuangan mikro yang dioperasika dengan prinsip bagi hasil, menumbuhkembangkan bisnis usaha mikro dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin.10 Keberadaan Baitul Mal wat Tamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan mikro syariah mengalami perkembangan yang pasang surut. Pada pertengahan tahun 1990-an jumlah BMT mencapai 3.000 unit. Namun, pada bulan Desember 2005, jumlah BMT yang aktif diperkirakan mencapai 2.017 unit.11 BMT (Baitul Mal wat Tamwil) dalam penerapanya adalah sebagai lembaga keuangan yang bertugas menghmpun dana dari masyarakat serta menyalurkan dengan mekanisme tertentu. Penghimpunan dana dilakukan melalui
wadi’ah, mudharabah, musyarakah, murabahah, muzara’ah,
musaqah. Sedangkan penyaluran dana dilakukan dengan pembiayaan murabahah, salam, istishna, ijarah. Dan produk jasa yaitu wakalah,
10 Buchari Alma, Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Alfabeta, Bandung, 2009), hlm. 18 11 Ibid, hlm. 17
kafalah, hawalah, rahn dan qordhul hasan. Dan dalam skripsi ini peneliti akan membahas tentang prodak qardhul hasan. Secara bahasa, alqard adalah kata turunan dari qaradha. ia berarti berarti al-qard (bagian) artinya bagian dari harta milik yang meminjamkan dan al-salaf (terdahulu). secara istilah, ia adalah pemberian atau meminjamkan harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali sebanyak yang dipinjamkan.12 Sedangkan menurut Karnean Perwataadmaja dan Muhammad Syafi’i Antonio dalam buku Apa dan Bagaiman Bank Islam yang telah di kutip oleh Zainuddin Ali mengatakan Qardh al-hasan atau benevolent loan adalah suatu pinjaman lunak yang diberikan atas dasar kewajiban sosial semata-mata. Dalam hal ini pemunjam tidak dituntut untuk mengembalikan apapun kecuali modal pinjaman.13 Para ulama telah menyepakati bahwa al-qardh boleh dilakukan. Kesepakatan ulama ini didasari tabiat manusia yang tidak bisa hidup tanpa pertolongan dan bantuan saudaranya.14 Allah SWT mengajarkan kepada kita agar meminjamkan sesuatu bagi “Agama Allah”.15
12
Atang abd.Hakim, Op.Cit, hlm. 266 Zainuddin Ali, Op.Cit, hlm. 44 14 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik, (Gema Insani bekerja sama dengan Tazkia Cendekia, Jakarta, 2007), hlm. 132 15 Ibid, hlm. 132 13
Ayat al-quran (al-baqarah: 245) :
ÒΟƒÌx. Öô_r& ÿ…ã&s!uρ …çµs9 …çµxÏè≈ŸÒã‹sù $YΖ|¡ym $·Êös% ©!$# ÞÚÌø)ム“Ï%©!$# #sŒ ∅¨Β
Barang siapa meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan mengembalikannya berlipat-ganda untuknya, dan baginya pahala yang mulia.16 Dalam Tafsir Al-Qur’an ayat diatas menerangkan diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Ibnu Abi Hatim, dan Ibnu Mardawiyah dari Ibnu Umar Ketika Turun ayat 261 surah al-baqarah yang menerangkan bahwa orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah nafkahnya itu adalah seperti sebutirbenih yang menumbuhkan 7 tangkai; pada tiap-tiap tangkai berisi seratus biji, maka Rasulullah saw memohon, “Ya Tuhanku, tambahlah balasan itu bagi umatku (lebih dari 700 kali). Setelah dikisahkan tentang umat yang binasa disebabkan karena ketakutan dan kelemahan keyakinan, maka dalam ayat ini Allah menganjurkan agar umat rela berkorban menafkahkan hartanya di jalan Allah dan nafkah itu dinamakan pinjaman. Allah, menamakan pinjaman padahal Allah sendiri maha kaya, karena Allah mengetahui bahwa dorongan untuk mengeluarkan harta bagi kemaslahatan umat itu sangat lemah pada sebagian besar manusia; hanya segolongan kecil saja yang rela berbuat berbuat demikian. Hal ini dapat dirasakan di mana seorang hartawan kadang-kadang mudah saja mengeluarkan kelebihan hartanya untuk menolong kawan-kawannya, mungkin dengan niat untuk menjaga diri dari kejahatan atau untuk memelihara kedudukan yang tinggi, terutama jnika yang ditolong itu kerabat sendiri. Tetapi jika pengeluaran harta itu untuk mempertahankan agama dan memelihara keluhurannya serta meninggikan kalimah Allah yang didalamnya tidak terdapat hal-hal yang menguntungkan dirinya sendiri secara langsung di dunia, maka tidak mudah baginya untuk melepaskan harta yang dicintainya itu, kecuali jika secara terang-terangan atau melalui saluran resmi. Oleh karena itu, ungkapan yang dipergunakan untuk menafkahkan harta benda di jalan Allah itu sangat menarik, yaitu: “Siapakan yang mau memberi pinjaman kepada Allah, suatu pinjaman yang baik.”
16 Kementrian Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan syariah Tahun 2012, Al-qur’an dan Terjemahnya, (PT. Sinergi Pustaka Indonesia. 2012), hlm. 786
Pinjaman yang baik itu yang sesuai dengan bidang dan kemanfaatannya dan dikeluarkan dengan ikhlas semata-mata untuk mencapai keridaan Allah swt. Allah menjanjikan akan memberi balasan yang berlipat ganda. Allah memberikan perumpamaan tentang balasan yang berlipat ganda itu seperti sebutir benih padi yang ditanam dapat menghasilkan tujuh tangkai padi, setiap tangkai berisi 100 butir, sehingga menghasilkan 700 butir. Bahkan, Allah membalas itu tanpa batas sesuai dengan yang dimohonkan Rasulullah bagi umatnya dan sesuai dengan keikhlasan orang yang memberi nafkah. Allah swt membatasi rezeki kepada orang yang tidak mengetahui sulatullah dalam soal-soal pencarian harta benda karena tidak giat dalam membangun di pelbagai bidang yang telah ditunjukan Allah. Allah melapangkan rezeki kepada manusia yang lain yang pandai menyesuaikan diri dengan sunatullah dengan menggarap berbagai bidang usaha sehingga merasakan hasil manfaatnya. Bila Allah menjadikan seorang miskin jadi kaya atau sebaliknya, maka yang demikian itu adalah sepenuhnya dalam kekuasaan Allah. Anjuran Allah menafkan sebagian harta ke jalan Allah, semata-mata untuk kemanfaatan manusia sendiri dan memberi petunjuk kepadanya agar mensyukuri nikmat pemberian itu karena dengan mensyukuri akan bertambah banyaklah berkahnya. Kemudian Allah menjelaskan bahwa semua makhluk akan dikembalikan kepada-Nya pada hari kiamat untuk menerima balasan amalnya masing-masing.17 Akan
tetapi
Qardhul
Hasan
dalam
prakteknya
selalu
dinomorduakan, bahkan para akademisi menempatkan posisi Qordhul Hasan selalu dibagian akhir.18 Dalam pembiayaan Qardhul Hasan, BMT berperan sebagai penyedia dana untuk memberikan pinjaman kepada nasabah berdasarkan kesepakatannya, BMT dilarang dengan alasan apa pun untuk meminta pengembalian pinjaman melebihi jumlah nominal yang sesuai akad. 17
Kementrian Agama RI AL-QURA’AN DAN TAFSIRANYA Jilid I JUZ 1-2-3, (Edisi Yang Disempurnakan), Lentera Abadi, (Percetakan Ikrar Mandiriabadi, Jakarta,2010), hlm. 359360. 18 Muhammad Syafi’i Antonio dalam bukunya Bank Syari’ah: Dari Teori ke Praktik, menempatkan pembiayaan Qardhul Hasan di akhir pembahasan pembiayaan. A.Wangsawidjaja dalam bukunya Pembiayaan Bank Syariah terlihat juga tak menganggap begitu penting tentang Qardhul Hasan, karena pembahasanya tentang pembiayaan dimulai dengan mudarabah, dan selanjutnya produk lain yang berpotensi profit secara baik.
Banyak BMT yang telah berkembang dalam pelaksanaan produkproduk lembaga keuangan syariah yang salah satunya adalah BMT AlHasanah Sekampung Lampung Timur yang memiliki beberapa produk yang memungkinkan setiap orang bertransaksi dengan salah satunya. Salah satu produknya adalah Qardh, atau pinjaman. BMT Al-Hasanah merupakan lembaga keuangan syari’ah yang menggunakan pembiayaan qardhul hasan yang tentunya bertujuaan untuk taraf ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekampung umumnya dan khususnya para pedagang menengah kebawah serta para anggotanya. BMT Al-Hasanah menggunakan pembiayaan ini sejak tahun 2012 hingga sekarang yang mempunyai sekitar 60 nasabah yang masing-masing pembiayaan berkisar Rp. 500.000 sampai dengan Rp. 2.000.000
dan
menargetkan dua nasabah dalam kurun waktu satu bulan. Dalam hal ini BMT memberikan kelapangan untuk meminjamkan dana yang terdapat dalam produk qardh yang bersifat non profit, dana pinjaman qardh atau kebaikan ini didapat dari nsabah yang membayar zakat, menyalurkan infak, sedekah melalui BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur yang alhamdulillah telah banyak nasabah dan masyarakat yang telah mempercayakan kepada kami BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur untuk mengelola dan menyalurkannya.19 Pada akhirnya kita akan melihat manajemen dan praktik yang digunakan dalam pembiayaan Qardhul Hasan di BMT Al-Hasanah 19
Wawancara dengan Aminudin selaku Manager bagian Mall BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur, Jumat 27 September 2013, pukul 10.25
Sekampung Lampung Timur. Dilakukan dengan sungguh-sungguh atau diadakan
sebagai
bentuk
solidaritas
sosial,
dan
bagaimanakah
pelaksanaanya, apakah sesuai dengan perspektif ekonomi syariah atau tidak. D. Rumusan Masalah Berdasar latar belakang tersebut diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam skripsi ini adalah : “Bagaimana pembiayaan produk qardhul hasan dalam perspektif Hukum Ekonomi Syariah di BMT AlHasanah Sekampung Lampung Timur”? E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Sudah lazimnya segala sesuatu tindakan yang akan dilakukan itu dalam bentuk apa pun terkandung tujuan dan kegunaan tertentu, maka tujuan dan kegunaan itu dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini secara terperinci adalah Untuk mengetahui bagaimana pembiayaan qardhul hasan dalam perspektif ekonomi syariah di BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur. 2. Kegunaan Penelitian Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah: a. Dengan penulisan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan para praktisi lembaga keuangan syariah untuk selalu
memperhatikan
landasan
dasar
syariah
dalam
proses
pengembangan lembaga keuangan syariah dan pengembangan ekonomi masyarakat. b. Dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman dalam bidang ilmu perbankan syariah mengenai produk pembiayaan qardhul hasan. F. Metode Penelitian 1. Sifat dan Jenis Penelitian Dalam melakukan penyelesaian skripsi ini peneliti mendapatkan data dan informasi dengan memakai metode sebagai berikut: a. Sifat penelitian Penelitian ini bersifat kualitatif yaitu metode penelitian yang
berlandaskan
penelitian
ini
pada
merupakan
filsafat upaya
postpositivisme,20 untuk
karena
menjelaskan
dan
menerangkan tentang pelaksanaan pembiayaan qardhul hasan. Bersifat kualitatif karena penelitian ini mengacu pada teori, konsep pendapatan yang dikemukakan oleh para ahli tentang produk pembiayaan qardhul hasan. b. Jenis penelitian Dilihat dari jenisnya penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan yaitu metode untuk menemukan secara spesifik dan realis
20
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kuaitatif dan R&D, (Alfabeta, Bandung, 2010), hlm. 9
tentang apa yang sedang terjadi pada suatu saat di tengah-tengah kehidupan masyarakat.21 Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat22. Adapun lokasi penelitian ini adalah di kantor BMT AlHasanah Sekampung Lampung Timur. 2. Metode pengumpulan data Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini maka peneliti menggunakan sistem pengumpulan data, jadi dalam penelitian ini yang menjadi data ini adalah: a. Wawancara (interview) Wawancara
yang
digunkan
yaitu
wawancara
tidak
terstruktur. Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap pengumpulan datanya.23 Dapat disimpulkan bahwa metode ini merupakan metode yang di peroleh melalui wawancara langsung dari pihak-pihak yang terkait, dalam metode ini peneliti mewawancarai adalah 21
Mardalis, Metode Penelitian suatu Pendekatan Proposal, (Bumi Aksara, Jakarta, 2008), hlm. 28 22 Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metode Penelitian, (Bumi aksara, Jakarta, 2012), hlm. 46 23 Sugiyono, Op.Cit, hlm. 140
Manager Mall BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur Bapak Aminullah untuk mendapat data nasabah dan data penyaluran dana qardhul hasan dan Anggota BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur Ibu Yuniati dan Badriono untuk mendapat informasi bahwa benar telah mendapatkan dana qardhul hasan dari BMT Al-Hasanah Sekampung. b. Dokumentasi Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial.24 Dokumenter ini digunakan dengan cara membaca dan meneliti buku-buku, table, grafik dan bahan dokumentasi lainnya, dalam metode ini peneliti menggunakan buku-buku yang terkait dengan pembiayaan qardhul hasan, dan data yang ada di BMT AlHasanah Sekampung seperti catatan daftar pembiayaan nasabah Qardhuh Hasan, jumlah nasabah, sejarah berdirinya, letak geografis, struktur, keadaan karyawan, serta data yang berupa naskah cetak yang ada dalam file computer. c. Observasi Observasi merupakan sebagai tekhnik data yang lebih spesifik dan akurat dari pada sumber-sumber lainya. Menurut Sutrisno Hadi (1989) yang dikutip oleh Sugiyono mengatakan bahwa “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu 24
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Komunikasi dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Kencana Perdana Group, Jakarta, 2008), hlm. 144
proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikhologis. Dua diantaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”.25 Jadi teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap obyek penelitian, dan metode ini peneliti gunakan agar mendapatkan data yang falid yang berkaitan dengan paraktek qardhul hasan di BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur. 3. Metode Analisis Data Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Menganalisis dengan deskriptif kualitatif adalah memberikan predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi sebenarnya. Predikat yang diberikan tersebut dalam bentuk peringkat yang sebanding dengan atau atas dasar kondisi yang diinginkan.26 Analisis data merupakan upaya mencari dan menata data secara sistematis untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti. Proses analisis data dalam penelitian kualitatif dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber.
25 26
270.
Sugiyono, Op.Cit, hlm.145 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Reneka Cipta, Jakarta, 2010), hlm. 269-
Pada penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang ada, baik data melalui interview maupun dukumentasi. Kemudian menganalisis dan akhirnya mengambil kesimpulan.
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Qardhul Hasan Qard adalah produk perbankan untuk nasabah yang memerlukan dana untuk keperluan mendesak dengan kriteria tertentu dan bukan untuk tujuan konsumtif.27 Secara umum Qardhul Hasan adalah pinjaman yang diberikan kepada seseorang secara cuma-cuma tanpa adanya pengenaan bisaya apapun terkecuali hanya mengembalikan modal pokoknya saja. Qardh merupakan bentuk masdar yang berasal dari kata kerja qarada– yaqridu
yang
artinya
“memutus”,
“meninggal”,
”membolehkan”,
“mengatakan”, atau “memakan”. Secara bahasa, alqard berarti al-qath’ (bagian), artinya bagian dari harta milik yang meminjamkan dan al-salaf (terdahulu). secara istilah, ia adalah pemberian atau meminjamkan harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali sebanyak yang dipinjamkan. Dengan demikian dalam Qard tidak ada imbalan atau tambahan nilai kembalian. 28 Adapun definisi lain Qard menurut bahasa berarti ”membagi”. Ia kadang digunakan dalam bentuk kata benda bermakna ”sesuatu yang dipinjamkan” dan bentuk mashdar dengan makna “peminjaman”. sedangkan qard menurut syara’ ialah menyerahkan kepemilikan sesuatu dengan syarat
27
Tim Pengembangan Perbankan Syari’ah dan Institut Bankir Indonesia, Konsep, Produk Dan Implementasi Operasional Bank Syari’ah, (Djambatan, Jakarta, 2003), hlm. 218 28 Atang abd.Hakim, Fiqih Perbankan Syariah, ( Refika Aditama, Bandung, 2011), hlm. 266
penerima mengembalikan barang yang sepadan.29 Adapun pengertian Qardhul Hasan menurut beberapa sumber sebagai berikut : 1. Menurut tim Edukasi Professional Syariah Qardhul Hasan merupakan pinjaman sosial yang diberikan secara benevolent tanpa adanya pengenaan biaya apapun kecuali pengembalian modal asalnya30. 2. Menurut Karnean Perwataadmaja dan Muhammad Syafi’i Antonio dalam buku Apa dan Bagaiman Bank Islam yang telah di kutip oleh Zainuddin Ali mengatakan Qardh al-hasan atau benevolent loan adalah suatu pinjaman lunak yang diberikan atas dasar kewajiban sosial semata-mata. Dalam hal ini pemunjam tidak dituntut untuk mengembalikan apapun kecuali modal pinjaman.31 3. Menurut Ascarya Qardh merupakan pinjaman kebajikan/lunak tanpa imbalan, biasanya untuk pembelian barang-barang fungible barang yang dapat diperkirakan dan diganti sesuai berat, ukuran, dan jumlahnya).32 4. Menurut Ismail Al-Qardh juga merupakan pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali sesuai dengan
29
Wahbah Zuhaili, Fikih Imam Safi’i, (Almahira, Jakarta, 2008), hlm. 19 Edukasi Profesional Syariah, Konsep dan Implementasi Bank Syariah, (Renaisan, Jakarta, 2007), hlm. 56 31 Zainuddin Ali , Hukum Perbankan Syariah, (Sinar Grafika, Jakarta, 2008), hlm. 44 32 Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah, (PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2011), hlm. 46 30
jumlah uang yang dipinjamkan, tanpa adanya tambahan atau imbalan yang diminta oleh bank syariah.33 5. Menurut Sayid Sabiq Al-qard adalah harta yang diberikan oleh pemberi utang (muqridh) kepada penerima utang (muqtaridh) untuk kemudian dikembalikan kepadanya (muqrid) seperti yang diterima, ketika ia telah mampu membayarnya.34 6. Menurut Muhammad Syafi’i Antonio Al-Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan.35 7. Dalam literatur fiqih klasik alqard dikategorikan dalam ‘aqad tatawu’i atau akad saling membantu dan bukan transaksi komersial.36 Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan qardhul hasan adalah sebuah produk dimana produk ini merupakan produk taa’wun (tolong menolng) dimana dana ini bersumber dari zakat, infak, sadaqah (zis), yang bersifat sosialis dan bukan untuk kebutuhan konsumtif tapi untuk kebutuhan mendesak seperti biaya pengobatan dan lainlain Jadi qard semata-mata produk bank yang ada dalam fungsinya untuk menjalalakan kegiatan sosial. Karena qard bukan lah transaksi komersial 33
Ismail, Perbankan Syariah, ( Kencana, Jakarta, 2011), hlm. 212 Ahmad Wardi Muslich, Fiqih Muamalat, (Amzah, Jakarta, 2010), hlm. 273 35 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik, (Gema Insani bekerja sama dengan Tazkia Cendekia, Jakarta, 2001), hlm. 131 36 Ibid, hlm. 131 34
maka dana yang digunakan untuk penyaluran dana ini harus berasal dari dana sosial seperti zakat, Infak, dan Sadaqah (ZIS) atau dana yang berasal dari modal bank. B. Dasar hukum Qardhul Hasan Sebagai mahluk sosial, manusia dalam hidupnya selalu memerlukan adanya bantuan dan pertolongan dari orang lain dalam menjalani kehidupan sehari-hari, dan islam mengajarkan nilai-nilai social dan tolong menolong dalam kehidupan antar sesama baik dari segi social maupun ekonomi. Dan segala sesuatu yang berkenaan dengan kebutuhan manusia hidup di dunia perlu adanya aturan yang dapat memberi rasa keamanan, kelestarian serta ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat termasuk hubungan timbal balik antara sesamanya. Dalam hubungan timbal balik antara sesamanya yang sangat menonjol dan penting dalam menunjang dalam kebutuhan manusia dalam kebutuhan sehari-hari adalah utang piutang. Transaksi qard atau qardhul hasan
di
perbolehkan oleh para ulama berdasarkan hadist riwayat Ibnub Majjah dan ijma ulama. Demikian Allah SWT mengajarkan kepada kita agar meminjamkan sesuatu bagi allah SWT. Dalam syariat islam dasar hukum qardhul hasan salah satunya ialah:
1. Alqur’an Al-Quran Surat Al-Muzammil [73] :20 : /ä3Å¡àΡL{ (#θãΒÏd‰s)è? $tΒuρ 4 $YΖ|¡ym $·Êös% ©!$# (#θàÊÌø%r&uρ nο4θx.¨“9$# (#θè?#u™uρ nο4θn=¢Á9$# (#θãΚŠÏ%r&uρ Ö‘θàxî ©!$# ¨βÎ) ( ©!$# (#ρãÏøótGó™$#uρ 4 #\ô_r& zΝsàôãr&uρ #Zöyz uθèδ «!$# y‰ΖÏã çνρ߉ÅgrB 9öyz ô⎯ÏiΒ 7Λ⎧Ïm§‘ Dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai Balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang 37 Dalam Tafsir Al-Qur’an ayat diatas menerangkan Allah memerintahkan untuk menegakkan salat dan mengeluarkan zakat. Selain itu dianjurkan pula untuk memberikan nafkah (bantuan) bagi kepentingan sabilillah, baik sendiri-sendiri maupun secara bersamasama. Dengan qirad (pinjaman) itulah agama ini bisa di tegakkan, dan urusan sosial kemasyarakatan dapat ditegakkan. Kemudian Tuhan Menganjurkan supaya memperbanyak sedekah (memberikan harta kepada yang memerlukannya di luar zakat yang wajib) dan memperbanyak amal saleh. Apa yang dinafkahkan dan dikorbankan dengan bersedekah di jalan Allah, adalah lebih baik dibandingkan dengan apa yang dihabiskan untu kepentingan duniawi, dan dengan demikian seseorang semakin memperbesar persiapannya untuk menuju kampung yang kekal dan abadi. Ayat ini diakhiri dengan anjuran agar kita memperbanyak istigfar (mohon ampun kepada Allah), karena dosa dan kesalahan uang kita kerjakan terlalu banyak. Istigfar yang diterima Allah itulah yang akan menutup aib seseorang tatkala diadakan perhitungan dan pertanggungjawaban amal manusia di hadapan-Nya kelak. Allah-lah Yang Maha Pengampun; Dialah yang menutupi dosa seseorang atau
37 Kementrian Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan syariah, Al-qur’an dan Terjemahnya, (PT. Sinergi Pustaka Indonesia. 2012), hlm. 848
menguranginya. Dialah yang Maha Pengasih, yang seseorang tidak akan disiksa bilamana tobatnya telah diterima.38 Al-Quran Surat Al-Baqarah [2] : 245 : âÙÎ6ø)tƒ ª!$#uρ 4 ZοuÏWŸ2 $]ù$yèôÊr& ÿ…ã&s! …çµxÏè≈ŸÒãŠsù $YΖ|¡ym $·Êös% ©!$# ÞÚÌø)ム“Ï%©!$# #sŒ ⎯¨Β šχθãèy_öè? ϵøŠs9Î)uρ äÝ+Áö6tƒuρ
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.39 Dalam Tafsir Al-Qur’an ayat diatas menerangkan diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Ibnu Abi Hatim, dan Ibnu Mardawiyah dari Ibnu Umar Ketika Turun ayat 261 surah al-baqarah yang menerangkan bahwa orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah nafkahnya itu adalah seperti sebutirbenih yang menumbuhkan 7 tangkai; pada tiap-tiap tangkai berisi seratus biji, maka Rasulullah saw memohon, “Ya Tuhanku, tambahlah balasan itu bagi umatku (lebih dari 700 kali). Setelah dikisahkan tentang umat yang binasa disebabkan karena ketakutan dan kelemahan keyakinan, maka dalam ayat ini Allah menganjurkan agar umat rela berkorban menafkahkan hartanya di jalan Allah dan nafkah itu dinamakan pinjaman. Allah, menamakan pinjaman padahal Allah sendiri maha kaya, karena Allah mengetahui bahwa dorongan untuk mengeluarkan harta bagi kemaslahatan umat itu sangat lemah pada sebagian besar manusia; hanya segolongan kecil saja yang rela berbuat berbuat demikian. Hal ini dapat dirasakan di mana seorang hartawan kadang-kadang mudah saja mengeluarkan kelebihan hartanya untuk menolong kawan-kawannya, mungkin dengan niat untuk menjaga diri dari kejahatan atau untuk memelihara kedudukan yang tinggi, terutama jnika yang ditolong itu kerabat sendiri. Tetapi jika pengeluaran harta itu untuk mempertahankan agama dan memelihara keluhurannya serta meninggikan kalimah Allah yang didalamnya tidak terdapat hal-hal yang menguntungkan
38 Kementrian Agama RI AL-QURA’AN DAN TAFSIRANYA Jilid X JUZ 28-29-30, (Edisi Yang Disempurnakan), Lentera Abadi, (Percetakan Ikrar Mandiriabadi, Jakarta), hlm. 408-409. 39 Op,Cit. hlm. 50
dirinya sendiri secara langsung di dunia, maka tidak mudah baginya untuk melepaskan harta yang dicintainya itu, kecuali jika secara terang-terangan atau melalui saluran resmi. Oleh karena itu, ungkapan yang dipergunakan untuk menafkahkan harta benda di jalan Allah itu sangat menarik, yaitu: “Siapakan yang mau memberi pinjaman kepada Allah, suatu pinjaman yang baik.” Pinjaman yang baik itu yang sesuai dengan bidang dan kemanfaatannya dan dikeluarkan dengan ikhlas semata-mata untuk mencapai keridaan Allah swt. Allah menjanjikan akan memberi balasan yang berlipat ganda. Allah memberikan perumpamaan tentang balasan yang berlipat ganda itu seperti sebutir benih padi yang ditanam dapat menghasilkan tujuh tangkai padi, setiap tangkai berisi 100 butir, sehingga menghasilkan 700 butir. Bahkan, Allah membalas itu tanpa batas sesuai dengan yang dimohonkan Rasulullah bagi umatnya dan sesuai dengan keikhlasan orang yang memberi nafkah. Allah swt membatasi rezeki kepada orang yang tidak mengetahui sulatullah dalam soal-soal pencarian harta benda karena tidak giat dalam membangun di pelbagai bidang yang telah ditunjukan Allah. Allah melapangkan rezeki kepada manusia yang lain yang pandai menyesuaikan diri dengan sunatullah dengan menggarap berbagai bidang usaha sehingga merasakan hasil manfaatnya. Bila Allah menjadikan seorang miskin jadi kaya atau sebaliknya, maka yang demikian itu adalah sepenuhnya dalam kekuasaan Allah. Anjuran Allah menafkan sebagian harta ke jalan Allah, semata-mata untuk kemanfaatan manusia sendiri dan memberi petunjuk kepadanya agar mensyukuri nikmat pemberian itu karena dengan mensyukuri akan bertambah banyaklah berkahnya. Kemudian Allah menjelaskan bahwa semua makhluk akan dikembalikan kepada-Nya pada hari kiamat untuk menerima balasan amalnya masing-masing.40 Dari tafsir ayat diatas kita diseru untuk membelanjakan harta kita di jalan Allah dan kita juga diseru untuk meminjamkan kepada sesama manusia sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat. 2. Hadist Dalam Hadits Rasulullah SAW, Dari Abu Hurairah, katanya bahwa Rasullullah SAW bersabda :
40 Kementrian Agama RI AL-QURA’AN DAN TAFSIRANYA Jilid I JUZ 1-2-3, (Edisi Yang Disempurnakan), Lentera Abadi, (Percetakan Ikrar Mandiriabadi, Jakarta, 2010), hlm. 359360.
ﺖ َﻟ ْﻴَﻠ َﺔ ُ ﺳَﻠ ِﻢ َرَا ْﻳ َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو َ ﷲ ُ ﺻﻠﱠﻰ ا َ ﷲ ِ لا ُ ﺳ ْﻮ ُ ﻞ َر َ َﻗ: ل َ ﻚ ﻗَﺎ ٍ ﻦ ﻣَﺎِﻟ ُ ﺲ ْﺑ ِ ﻦ َا َﻧ ْﻋ َ ض ُ ﺴﺎِﻟﻬَﺎ َواْﻟ َﻘ ْﺮ َ ﺸ ِﺮ َا ْﻣ ْ ﺼ َﺪ َﻗ ُﺔ ِﺑ َﻌ ﺠ ﱠﻨ ِﺔ َﻣ ْﻜ ُﺘﺒًﺎ اﻟ ﱠ َ ب اْﻟ ِ ﻋﻠَﻰ ﺑَﺎ َ ﻲ ْ ي ِﺑ َ ﺳ ِﺮ ْ ُا ن ﻻﱠ َ ل َ ﺼ َﺪ َﻗ ِﺔ ﻗَﺎ ﻦ اﻟ ﱠ َ ﻞ ِﻣ ُﻀ َ ض َا ْﻓ ِ ﻞ اْﻟ َﻘ ْﺮ ُ ﻞ ﻣَﺎ َﺑ ُ ﺟ ْﺒ ِﺮ ْﻳ ِ ﺖ ﻳَﺎ ُ ﺸ َﺮ َﻓ ُﻘ ْﻠ َﻋ َ ِﺑ َﺜ َﻤﺎِﻧ َﻴ َﺔ ﺟ ٍﺔ َ ﻦ ﺣَﺎ ْ ﻻ ِﻣ ض ِا ﱠ ُ ﺴ َﺘ ْﻘ ِﺮ ْ ض ﻟَﺎ َﻳ ُ ﺴ َﺘ ْﻘ ِﺮ ْ ﻋ ْﻨ َﺪ ُﻩ َواْﻟ ُﻤ ِ ل َو ُ ﺴَﺎ ْ ﻞ َﻳ َ اﻟﺴﱠﺎ ِﺋ Annas bin malik berkata bahwa rasulillah berkata, “ aku melihat pada waktu malam di-isra’-kan pada pintu surga tertulis: sedekah dibalas sepuluh kali lipat dan qardh delapan belas kali. Aku bertanya, wahai jibril, mengapa qardh lebih utama dari sedekah? Ia menjawab, Karena peminta-minta sesuatu dan ia punya, sedangkan yang meminjam tidak akan meminjam kecuali karena keperluan.” 41 Dari hadist diatas menjelaskan bahwasanya meminjamkan segala sesuatu hanya mengharapkan balasan dari suatu pinjaman tidak lain dari rasa kesyukuran atas pembayaran kembalian. Pinjaman yang baik itu yang sesuai dengan bidang dan kemanfaatannya dan dikeluarkan dengan ikhlas semata-mata untuk mencapai keridaan Allah swt. Allah menjanjikan akan memberi balasan yang berlipat ganda. Allah memberikan balasan sedekah sepuluh kali lipat dan qardh delapan belas kali. Bahkan, Allah membalas itu tanpa batas sesuai dengan keikhlasan orang yang memberi nafkah. Allah swt membatasi rezeki kepada orang yang tidak mengetahui sunatullah dalam soal-soal pencarian harta benda karena tidak giat dalam membangun di berbagai bidang yang telah 41
Muhammad Nashiruddin Al-Bani, Ensiklopedi Sahih Hadist Qudsi Jilid 1, (Duta Ilmu, Surabaya, 2008) hlm. 479
ditunjukan Allah. Allah melapangkan rezeki kepada manusia yang lain yang pandai menyesuaikan diri dengan sunatullah dengan menggarap berbagai bidang usaha sehingga merasakan hasil manfaatnya. Bila Allah menjadikan seorang miskin jadi kaya atau sebaliknya, maka yang demikian itu adalah sepenuhnya dalam kekuasaan Allah. C. Rukun dan Syarat Qardhul Hasan Agar akad qardhul hasan itu sah menurut agama islam maka rukun atau unsur-unsur dalam melakukan transaksi ini harus memenuhi syaratsyaratnya terlebih dahulu. Sebab sah atau tidaknya produk ini tergantung pada syarat-syaratnya. 1. Rukun Qardhul hasan Rukun merupakan salah satu hal yang harus di penuhi tanpa adanya rukun maka tidak akan biasa terlaksana. Rukun dari akad Qardh atau Qardhul Hasan yang harus dipenuhi dalam transaksi meliputi hal-hal sbb: a. Para Pihak Yang Terlibat Qard Pemberi pinjaman hanya disyaratkan satu hal yakni cakap mendermakan harta, sebab akad utang piutang mengandung unsur kesunahan. Sedangkan peminjam hanya disyaratkan cakap bermuamalah. Jadi hanya orang yang boleh bertransaksi saja yang akad utang piutangnya dihukumi sah seperti halnya jual beli.
b. Barang Yang Dipinjamkan Barang
yang
dipinjamkan
disyaratkan
harus
dapat
diserahterimakan dan dapat dijadikan barang pesanan (muslam fih), yaitu berupa barang yang mempunyai nilai ekonomis (boleh dimanfaatkan oleh syara’) dan karakteristiknya diketahui karena layak sebagai pesanan.42 c. Ma’qud alaih Menurut jumhur ulama yang terdiri atas Malikiyah, Syafi’iah, dan hanabilah, yang menjadi objek akad dalam al-qard sama dengan objek akad salam, baik berupa barang-barang yang ditakar (makilat) dan ditimbang (mauzunat), maupun qimiat (barang-barang yang tidak ada persamaanya di pasaran), seperti hewan, barang-barang dagangan, dan barang yang dihitung. Atau dengan perkataan lain, setiap barang yang boleh dijadikan objek jual beli, boleh pula dijadikan obyek akad qard.43 d. Shighat Qard Shighat terdiri dari ijab dan qabul. Redaksi ijab misalnya seperti, “aku memberi pinjaman”, “aku mengutangimu,” “ambilah barang ini dengan ganti barang sejenis,” atau “aku berikan barang 42 43
Wahbah Zuhaili Op.Cit. hlm. 21 Ahmad Wardi Muslich, Op.Cit. hlm. 278
ini
kepadamu
dengan
syarat
kamu
mengembalikan
gantinya.”menurut pendapat yang ashah, di syaratkan ada pernyataan resmi tentang penerimaan pinjaman, seperti jenis transaksi lainya. Redaksi qabul disaratkan sesuai dengan isi ijab, layaknya jual beli seandainya memberikan pinjaman berkata, “ aku mengutangimu 1000 dirham, “ lalu peminjam menerima lima ratus dirham, atau sebaliknya
maka akad tersebut tidak sah.
Utang piutang di hukumi sah bila menggunakan kata qard (meminjami) atau salaf (mengutangi) karna syara’ menggunakan kedua kata tersebut . kata yang mempunyai makna tersebut (mengutangkan) juga sah digunakan dalam sighat ijab qabul seperti telah disebutkan diatas. Contohnya, “ Aku berikan kepadamu.” 44 e. Aqid Untuk aqid, baik muqridh maupun muqtaridh disyaratkan harus orang yang dibolehkan melakukan tasyaruf atau memiliki ahliyatul ada’. Oleh karena itu, qard tidak sah apabila dilakukan oleh anak yang masih dibawah umur atau orang gila. Syafiiyah memberikan persyaratan untuk muqrid, antara lain: 1). Ahliyah atau kecakapan untuk melakukan tabaru’ 44
Wahbah Zuhaili, Op.Cit. hlm. 20
2). Mukhtar (memiliki pilihan) Sedangkan untuk muqtaridh di syaratkan harus memilki ahliyah atau kecakapan untuk melakukan muamalat, seperti baligh, berakal, dan tidak mahjur ‘alaih. 2. Syarat Qardhul hasan Syarat merupakan
suatu hal yang harus terpenuhi dalam
melakukan transaksi tanpa adanya syarat maka tidak akan sah. Sedangkan syarat dari Qardh atau Qardhul Hasan yang harus dipenuhi dalam transaksi, yaitu: a. Kerelaan kedua belah pihak b. Dana digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat dan halal.45 D. Sumber Dana Qardhul Hasan Sumber dana Qardhul Hasan dapat diambil dari beberapa kategori yang dikarnakan sifat Qardh yang tidak memberikan keuntungan. 1. Al-Qardh yang diperlukan untuk membantu keuangan nasabah secara cepat dan berjangka pendek. Talangan dana diatas dapat diambil dari modal Bank. 2. Al-Qardh yang diperlukan untuk membantu usaha kecil dan keperluan social, dapat bersumber dari dana zakat, infak, dan sedekah. Di samping sumber dana umat, para praktisi perbankan syariah, demikian juga ulama melihat adanya 45
Ascarya, Op Cit, hlm. 48
sumber dana lain yang dapat dialokasikan untuk qardh alhasan, yaitu pendapatan-pendapatan yang diragukan, seperti jasa nastro di bank koresponden yang konvensional. Salah satu pertimbangan pemanfaatan dana-dana ini adalah kaidah akhaffu dhararain ( mengambil mudharat yang lebih kecil). Hal ini mengingat jika dana umat islam di biarkan di lembaga-lembaga nonmuslim mungkin dapat dipergunakan untuk sesuatu yang merugikan islam, misalnya dana kaum muslimin Arab di bankbank Yahudi Switzerland. Oleh karenanya, dana yang parker tersebut
lebih
baik
diambil
dan
dimanfaatkan
untuk
penanggulangan bencana alam atau membantu dhu’afa. 46 Menurut Ismail, sumber dan Al-Qardh adalah: 1. Al-Qardh yang diperlukan untuk pemberian dana talangan kepada nasabah yang memiliki deposito di bank syariah. Dana talangan ini diambilkan dari modal bank syariah yang jumlahnya sedikit dan jangka waktunya pendek, sehingga bank syariah tidak diragukan. 2. Al-Qardh yang digunakan untuk memberikan pembiayaan kepada pedagang asongan (pedagang kecil) lainnya, sumber dana berasal dari zakat, infak, sedekah dari nasabah atau para pihak yang menitipkannya kepada bank syariah.
46
Muhammad Syafi’I Antonio, Op.Cit, hlm. 133
3. Al-Qardh untuk bantuan social, sumber dana berasal dari pendapatan bank syariah dari transaksi yang tidak dapat dikategorikan pendapatan halal. Misalnya, pendapatan denda atas keterlambatan pembayaran angsuran oleh nasabah pembiayaan, denda atas penciran deposito berjangka sebelum jatuh tempo, dan pendapatan nonhalal lainnya.47 Dari kesimpulan diatas penulis menyimpulkan bahwa sumber dana qardhul hasan berasal dari modal bank, infak, sadaqah dari nasabah serta pendapatan non halal seperti denda keterlambatan pembayaran, pencairan deposito berjangka sebelum jatuh tempo. E. Manfaat Qardhul Hasan Didalam melakukan muamalah sudah pasti mendatangkan suatu manfaat. Sebagaimana melakukan transaksi qardhul hasan, qardhul hasan memeberikan manfaat bagi masyarakat dan lembaga keuangan itu sendiri, manfaat qardhul hasan itu sendiri antara lain: 1. Membantu nasabah pada saat mendapat kesulitan dengan memberikan dana talangan jangka pendek. 2. Pedagang kecil memperoleh bantuan dari bank syariah untuk mengembagkan usahanya, sehingga merupakan misi sosial bagi bank syari’ah dalam membatu masyarakat miskin. 3. Dapat mengalihkan pedagang kecil dari ikatan utang dengan rentenir, dengan mendapatkan utang dari bank syari’ah 47
Ismail,Op.Cit, hlm. 213
4. Meningkatkan loyalitas masyarakat kepada bank syari’ah karena bank syariah dapat menberikan manfaat kepada masyarakat golongan miskin.48 Menurut Muhammad Syafi’i Antonio manfaat dari al-qardh adalah: 1. Memungkinkan nasabah yang sedang dalam kesulitan mendesak untuk mendapat talangan jangka pendek. 2. Al- qrdh al-hasan merupakan salah satu ciri pembeda antara bank syari’ah dan bank konvensional yang didalam nya terkandung misi sosial, disamping misi komersial. 3. Adanya misi sosial-kemasyarakatan ini nakan meningkatkan citra baik dan meningkatkan loyalitas masyarakat terhadap bank syari’ah.49 F. Aplikasi Produk Qardhul Hasan Dalam cara pelaksanaanya Qardhul Hasan dapat di lihat dari skema tentang mekanisme al-Qardh dalam aplikasi bank syariah. 1. Kontrak perjanjian qardh dilaksanakan antara Bank dan nasbah. 2. Nasabah menyediakan tenaga serta mengelola usaha dan bank syariah menyerahkan modal sebagai investasi. Modal yang diserahkan dalam qardh berasal dari dana bank dan dana kebijakan yang dikumpulkan oleh bank dari zakat, infak, sedekah, denda, bantuan dari pihak lain, dan dana lainnya.
48 49
Ibid, hlm. 214 Muhammad Syafi’I Antonio, Op.Cit, hlm. 134
3. Bila terdapat keuntungan, maka keuntungan 100% di untuk nasabah, tidak dibagi hasilkan dengan bank syariah. 4. Pada saat pembayaran atau jatuh tempo, maka nasabah mengembalikan 100% modal yang berasal dari bank syariah, tanpa ada tambahan.50 Dari penjelasan diatas maka dapat di gambar skema sebagai berikut:
Perjanjian Qardh
NASABAH
Tenaga
BANK SYARIAH
Modal 100%
PROYEK USAHA 100%
MODAL 100%
KEUNTUNGAN
50
Ismail, Op.Cit, hlm. 214
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN H. Sejarah BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur Pada awalnya BMT AL HASANAH berlokasi di Pasar Jembat Serong, Desa Sambikarto, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, berdiri tanggal 10 Agustus 1996. BMT Al Hasanah lahir dari suatu embrio usaha yang berskala kecil, dalam bentuk KELOMPOK ARISAN yang terdiri dari 13 orang dengan jumlah uang yang dikelola sebesar Rp. 600.000,-. Namun berkat usaha yang gigih dari para pengelolanya, maka dari hari ke hari jumlah anggotanya semakin meningkat. Tercatat pada tahun 1997 jumlah anggota telah mencapai 75 orang, dengan omset usaha (perputaran uang) mencapai Rp. 1.500.000,-. Dan berkat usaha yang sungguh – sungguh dari para Pengurus, maka sejak
tanggal
24
Maret
1999,
Dengan
Badan
Hukum:
No.
42/BH/KDK.7.2/1999 yang telah didaftarkan dalam buku daftar umum Departemen Koperasi dan UMKM dengan usaha unggulan berupa : Simpan Pinjam, Pertukangan (Home Industri), Distribusi dan Waserda. Kemudian seiring dengan perkembangan BMT, Maka dilakukan Perubahan Anggaran Dasar yang kemudian didaftarkan dalam Buku Daftar Umum Kementerian Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lampung Timur dengan Surat Keputusan No. 01/PAD/X.7/I/2010 dengan usaha unggulan Jasa Keuangan Syariah.
Sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1992, bahwa Koperasi Simpan Pinjam dapat menghimpun dan menyalurkan dana melalui Usaha Simpan Pinjam dari dan untuk anggota yang bersangkutan, termasuk calon anggota yang memenuhi syarat Koperasi lainnya dan atau anggotanya. Untuk melengkapi persyaratan Usaha BMT Al Hasanah yang diakui secara legal baik oleh Pemerintah maupun masyarakat telah memiliki perizinan, yaitu ; 1. Dari Dinas Koperasi Pengusaha kecil dan Menengah Kabupaten Lampung Timur,
dengan Surat Nomor : 01/PAD/X.7/I/2010
tanggal 25 Januari 2010 2. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Nomor 070826500076 tanggal 24 Maret 1999 3. Tanda
Daftar
Usaha
Perdagangan
(TDUP)
Nomor
113/07.2/TDUP/IV/1999 4. Rekomendasi
dari
PINBUK
Propinsi
Nomor
097/PINBUK/LPG/IV/2002 5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : 02.246.809.4-321.000 6. Surat Izin Gangguan (SITU) No. 505/5034/0/UK. 2008 Data per 31 Desember 2010 jumlah anggota khusus berjumlah 250 orang dan Anggota layanan
766 orang yang ada di
BMT Al Hasanah.
Adapun calon anggota baru yang ingin menjadi anggota layanan cukup besar,
oleh karena itu BMT memberikan persyaratan agar calon anggota tersebut dapat aktif dalam rangka pengembangan BMT Al Hasanah. 51 BMT Al Hasanah dalam menjalankan usahanya yaitu Jasa Keuangan dengan system pola syari’ah dengan system bagi hasil dan masa angsuran yang relatif bervariasi, serta BMT Al Hasanah melayani jasa pembayaran rekening listrik dan rekening telephon. Sedangkan anggota BMT Al Hasanah pada umumnya para pengusaha kecil
dan menengah yang terdiri dari :
pertukangan, percetakan, perindustrian, pertanian, perdagangan, jasa dan lainnya. a. Visi dan Misi BMT Al-Hasanah VISI
:
Menjadikan
Baitul
Maal
yang
amanah
dalam
pemberdayaan umat di Lampung Timur MISI
: Memberdayakan sektor ekonomi kecil dan menengah dan membangun mitra usaha, terus menebar manfaat serta secara perlahan membantu Masyarakat untuk terhindar dari unsur Riba.
b. Tujuan BMT Al-Hasanah 1.
Tujuan Jangka Pendek a. Terfasilitasinya pedagang kecil dan Usaha kecil untuk mendapatkan tambahan modal kerja. b. Meningkatkan omset penjualan sehingga dapat menambah pendapatan usaha para anggota.
51
Dokumentasi BMT AL-HASANAH Sekampung Lampung Timur
2.
Tujuan Jangka Menengah a. Menstabilkan dan mewujudkan perekonomian rakyat b. Dapat menciptakan lapangan pekerjaan c. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat luas dengan membuka
kantor-kantor
cabang,
terutama
di
daerah
Kabupaten Lampung Timur. 3.
Tujuan Jangka Panjang a. Terbentuknya jaringan kerja usaha mikro / usaha kecil b. Terbentuknya kelompok usaha kecil yang siap melayani pasar. c. Terbentuknya kantor-kantor cabang BMT Al Hasanah di setiap Kecamatan di Lampung Timur. 52
I. Profil BMT Al-Hasanah Kantor Pusat Sekampung Susunan organisasi dalam setiap perusahaan sangat diperlukan untuk menjelaskan pembagian kerja serta mewujudkan kedudukan dan peran masing-masing dalam kesatuan kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.susunan organisasi harus menunjang kegiatan perusahaan agar dapat teratur dan efisien. Nama Koperasi
: KJKS BMT Al Hasanah Kantor Pusat Sekampung
Alamat
: Jl. Cut Mutia Blok Utara Pasar Sekampung, Kecamatan
Sekampung,
Kabupaten
Timur 52
Dokumentasi BMT AL-Hasanah Sekampung Lampung Timur
Lampung
No. Telephon/Fax : (0725) 7850895/49072 Tahun Berdiri
: Tahun 1999
1. Kantor Cabang Pekalongan Nama Koperasi : KJKS BMT Al Hasanah Kantor Cabang Pekalongan Alamat
: Jl. Pertanian Blok Utara Pasar Pekalongan Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur
No. Telephon
: 082880162738
Tahun Berdiri
: Tahun 2010
2. Kantor Cabang Purbolinggo Nama Koperasi : KJKS BMT Al Hasanah Kantor Cabang Purbolinggo Alamat
: Blok Barat Pasar Purbolinggo Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur
No. Telephon : 085658861854 Tahun Berdiri : Tahun 2011 3. Kantor Cabang Batanghari Nama Koperasi Alamat
: KJKS BMT Al Hasanah Kantor Cabang Batanghari : Jalan Majapahit No. 12 Desa Batangharjo Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur
No. Telephon
: (0725) 48107
Tahun Berdiri
: Tahun 2011
4. Kantor Cabang Tanjungkari Nama Koperas
: KJKS BMT Al Hasanah Kantor Cabang Tanjungkari
Alamat
: Jalan Merdeka Pasar Tanjungkari Desa Tanjung Harapan Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur
No. Telepon
: (0725) 2100246
Tahun Berdiri
: Tahun 2012
5. Kantor Cabang Sribhawono Nama Koperasi
: KJKS BMT Al Hasanah Kantor Cabang Sribhawono
Alamat
: Jalan Panjang KM. 34 Desa Sribhawono Kecamatan Bandar Sribhawono, Kabupaten Lampung Timur
No. Telepon
: (0725) 660803
Tahun Berdiri
: Tahun 2012
6. Kantor Cabang Sukadamai Nama Koperasi
: KJKS BMT Al Hasanah Kantor Cabang Sukadamai
Alamat
: Jalan Raya Pasar Sukadamai kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan
No. Telepon
: (0725) 7853030
Tahun Berdiri
: Tahun 2013
7. Kantor Cabang Karang Anyar Nama Koperasi
: KJKS BMT Al Hasanah Kantor Cabang Karang Anyar
Alamat
: Jalan Raya Karang Anyar Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan
No. Telepon
:-
Tahun Berdiri
: Tahun 2013
8. Kantor Cabang Jembat Batu Nama Koperasi
: KJKS BMT Al Hasanah Kantor Cabang Jembat Batu
Alamat
: Jalan Pasar Jembat Batu kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur
No. Telepon
:-
Tahun Berdiri
: Tahun 2013. 53
J. Kondisi BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur Keadaan kantor BMT Al-Hasah Sekampung Lampung Timur, terdiri dari dua lantai yakni: 1) Lantai 1, terdiri dari ruang Custumer Service, Teller, Back office, ruang pertemuan / ruang rapat (meeting room), Mushola, Toilet dan.Ruang tunggu untuk nasabah. 2) Lantai 2, terdiri dari ruang untuk karyawan dan karyawati marketing funding dan marketing financing. 53
Dokumentasi BMT AL-Hasanah Sekampung Lampung Timur
K. Aspek Pasar 1. Wilayah Pelayanan Wilayah Pelayanan BMT Al Hasanah mencakup hampir seluruh Kabupaten Lampung timur dan sekitarnya. Memiliki 1 kantor pusat dan 8 kantor cabang. Kantor Pusat BMT Al Hasanah terletak di Pasar Sekampung
Kecamatan
Sekampung
Kabupaten
Lampung
Timur
Sedangkan 3 kantor cabang yaitu Kantor Cabang Pekalongan yang terletak di Pasar Pekalongan Kecamatan Pekalongan Lampung Timur, Kantor Cabang Purbolinggo yang terletak di Kompleks pasar Purbilinggo Kabupaten Lampung Timur, Kantor Cabang Batanghari yang terletak di Kompleks Pasar Batanghari Kabupaten Lampung Timur, Kantor Cabang Tanjungkari yang terletak di Kompleks Pasar Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur, Kantor Cabang Sribhawono di Kabupaten Lampung Timur, Kantor Cabang Sukadamai di Kompleks Pasar Sukadamai Kabupaten Lampung Selatan, Kantor Cabang Jati Mulyo di Komplek Pasar Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan, Kantor Cabang Jembat Batu di Kompleks Pasar Jembat Batu Kabupaten Lampung Timur.54 2. Pesaing Pasar Pesaing pasar utama dalam pelayanan kredit atau pembiayaan adalah Bank. Selain pesaing Lembaga Keuangan Formal, yang berkembang secara ilegal dan liar seperti rentenir. Suku bunga pinjamannya sangat tinggi dan memberatkan pedagang kecil, tetapi 54
Wawancara dengan Aminudin selaku Manager bagian Mall BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur, Jumat 27 September 2013, pukul 10.25
keberadaannya selalu diharapkan karena prosesnya yang sangat mudah dan cepat.55 3. Peluang Pasar Pertumbuhan lembaga keuangan formal cukup pesat, ditandai dengan banyaknya Bank umum yang membuka cabang. Namun demikian sektor usaha kecil atau para pedagang kecil masih saja kesulitan untuk memperoleh fasilitas pembiayaan. Mengingat persyaratan dan kapasitas pedagang yang belum mencukupi, para pelaku usaha baik anggota maupun calon anggota,
BMT Al Hasanah di sektor usaha kecil memerlukan
bantuan tambahan modal kerja untuk meningkatkan usahanya, maka mengajukan pembiayaan BMT Al Hasanah untuk melayani simpanan dan pembiayaan kepada sektor produkif sangat berpeluang. 4. Sasaran Pemasaran Daerah Lampung Timur merupakan daerah luas yang terdiri dari 24 Kecamatan. Masyarakat di daerah ini memiliki berbagai macam usaha, dari tingkat mikro, kecil dan menengah. Oleh karena itu, aspek permodalan sangat diharapkan dalam pengembangan usaha-usaha tersebut. Dalam hal ini, BMT Al Hasanah memandang bahwa hal tersebut merupakan sasaran pemasaran yang sangat tepat untuk dibantu dalam segi permodalan. Akan tetapi, faktor dana yang masih kurang yang dimiliki oleh BMT Al Hasanah, maka hanya beberapa daerah di Lampung Timur yang 55
Wawancara dengan Aminudin selaku Manager bagian Mall BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur, Jumat 27 September 2013, pukul 10.25
mampu di Akomodir oleh BMT Al Hasanah. Daerah-daerah yang menjadi Sasaran Pemasaran BMT Al Hasanah antara lain, Kecamatan Sekampung, Batanghari, Pekalongan, Marga Tiga, Bumi Agung, Sukadana Baru, Purbolinggo, Way Bungur dan sebagian dari daerah sekitar.56 L. Struktur Organisasi BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur Rapat Anggota Tahunan (RAT)
PENGURUS
GENERAL MANAGER
MARKETING
ADM. LEGAL
PENGAWAS
KACAB
OPERASIONAL ACCOUNTING
ACCOUNTING OFFICER / TELLER FOUNDING OFFICER COSTUMER SERVICE Adapun tugas masing-masing dari setiap bagian pada BMT AlHasanah sekampung Lampung Timur Yakni sebagai berikut: 56
Wawancara dengan Aminudin selaku Manager bagian Mall BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur, Jumat 27 September 2013, pukul 10.25
1. RAT (Rapat Anggota Tahunan) RAT (Rapat Anggota Tahunan) merupakan suatu agenda wajib didalam kepengurusan yang didalamnya terjadi pertanggung jawaban pengurus selama satu tahun kepada para anggota yang bersangkutan. Didalamnya RAT menetapkan : a. Anggaran
Dasar,
Kebijakan
umum
di
bidang
organisasi,
manajemen, dan usaha. b. Pemilihan, pengangkatan, pengurus dan pengawas c. Rencana kerja, rencana pendapatan dan belanja serta pengesahan laporan keuangan d. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya e. Pembagian sisa hasil usaha f. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koprasai. 2. Pengurus Peras fungsi serta tugas pengurus BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur adalah menyusun kebijakan umum BMT yang telah dirumuskan dalam RAT, Melaksanakan pengawasan operasional BMT, melaporkan perkembangan BMT kepada para anggota dalam rapat. 3. General Manager General Manager BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur adalah . General Manager mempunyai tugas dan wewenang antara lain:
a. Mengkoordinasi dan menetapkan rencana kerja Kacab agar selaras dengan visi, misi dan strategi BMT Al-Hasanah b. Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan kerja Kacab untuk memastikan tercapanya target Kacaba yang telah ditetapkan secara tepat waktu c. Menetapkan kebutuhan dan stategi pengembangan SDI di Kacab, untuk memastikan jumlah dan kualifikasi SDI sesuai dengan strategi BMT d. Melakukan analisa SWOT terhadap kondisi Kacab setiap bulan dalam rangka menetapkan posisi Kacab terhadap posisi pesaing di wilayah kerja setempat e. Menilai, memutuskan dan melegalisasi kegiatan non operasional Kacab. f. Mengkoordinasikan seluruh sarana dan kegiatan untuk mencapai target yang telah ditetapkan dan disepakati sejalan dengan visi,misi dan sasaran kegiatan kerja. 4. Accounting Officer / Founding Officer Di BMT Al-Hasanah accounting officer atau founding officer memiliki tugas dan wewenang antara lain sebagai berikut: a. Memasarkan produk pendanaan sesuai strategi pemasaran yang di tetapkan. b. Memasarkan produk bancassurance (produk asuransi yang di pasarkan oleh BMT), produk investasi dan jasa non BMT lainnya.
c. Meningkatkan business relation antara BMT dan nasabah sesuai dengan target yang ditetapkan. d. Memutakhirkan dokumen dan data nasabah pendanaan sesuai kelolaan e. Memberikan pelayanan khusus dalam setiap transaksi dengan nasabah priooritas 5. Adm Legal Legal memiliki tugas dan wewenang antara lain sebagai berikut: a. Mengonstruksi perikatan pembiayaan nasabah sesuai limit cabang b. Memastikan pemikatan pembiayaan nasabah dengan di luar wewenang limit cabang oleh kantor pusat. c. Menyusun naskah perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga d. Memberikan opini hukum yang terkait dengan seluruh kegiatan cabang sesuai dengan wewenang. e. Memastikan penyelesaian perkara / kasus hukum di cabang berkoordinasi dengan kantor pusat f. Memenuhi tanggung jawab tersebut di atas untuk cabang-cabang lain atau unt kerja di bawah koordinasi wilayah cabangnya. 6. Accounting Accounting bertugas menghitung, mencatat, mengklarifikasi, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian aebagai suatu informasi keuangan BMT.
7. Teller Teller memiliki tugas dan wewenang antara lain sebagai berikut: a. Menerima setoran tunai dan nontunai b. Melakukan pembayaran c. Mengambil / menyetor uang dari / ke Bank Indonesia, kantor pusat, cabang lain atau tempat atau tempat lain sesuai dengan petugasan d. Mengamankan dan menyimpan uang tunai, surat berharga dan membuat laporan sesuai dengan bidangnya 8. CS (Custumer Service) CS di BMT Al-Hasanah mempunyai tugas dan wewenangnya antara lain a. Memberikan penjelasan kepada nasabah tentang produk syarat dan tata caranya. b. Melayani pembukaan rekening giro dan tabungan. c. Melayani permintaan nasabah untuk pemblokiran. 57 M. Produk-Produk BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur 1. Jenis-jenis Pembiayaan Terdapat banyak produk di BMT Al-Hasanah, yang kesemuanya tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Produk-produk tersebut yakni sebagai berikut :
57
Dokumentasi BMT AL-HASANAH Sekampung Lampung Timur
a. Pembiayaan Murabahah Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal (pokok) dengan tambahan keuntungan (margin) yang disepakati oleh kedua belah pihak (penjual dan pembeli). Cara pembayarannya dapat dilakukan dengan jangka waktu yang disepakati bersama dengan jatuh tempo (lumpsum) ataupun dengan angsuran (bai bi tsaman ajil). b. Pembiayaan Mudharobah Mudhorobah adalah akad kerja sama usaha atau perniagaan antara pihak pemilik dana (sohibul mall) sebagai pihak yang menyediakan modal dana sebesar 100 % dengan pihak pengelola modal (mudhorib), untuk diusahakan dengan porsi keuntungan akan dibagi bersama (nisbah) sesuai dengan kesepakatan di muka dari kedua belah pihak, sedangkan kerugian (jika ada) akan di tanggung pemilik modal kecuali karena kesalahan pengelola (mudhorib)
misalnya
penyelewengan,
kecurangan
dan
penyalahgunaan dana. c. Pembiayaan Musyarokah Musyarokah adalah bentuk akad kerjasama perniagaan antara beberapa pemilik modal untuk penyertaan modalnya dalam suatu usaha, dimana masing-masing pihak mempunyai hak untuk ikut serta dalam pelaksanaan menejemen usaha tersebut.
d. Piutang Ijaroh Piutang ijaroh adalah kepemilikan hak atas manfaat dari penggunaan sebuah asset sebagai ganti dari pembayaran. e. Pembiayaan Qordhul Hasan Qordhul hasan adalah pembiayaan melalui pinjaman harta kepada orang tertentu tanpa mengharapkan imbalan. Dalam literature fiqh, qordhul hasan dikategorikan akad tathowu’ yakni akad saling membantu dan bukan transaksi komersial. Dalam rangka mewujudkan tanggung jawab social. 58 Dari jenis-jenis pembiayaan tersebut, untuk angsuran dan pengembaliannya bervariasi, dengan jangka waktu harian, mingguan, ½ bulanan, dan bulanan. 2. Jenis-jenis Simpanan dan Pelayanan : a. Simpanan berjangka (Deposito) b. Simpanan haji c. Simpanan Pendidikan d. Simpanan Qurban e. Simpanan Titipan (Wadi’ah) f. Simpanan Mudhorobah g. Transfer On Line ”Real Time” 59
58 59
Dokumentasi BMT AL-HASANaH Sekampung Lampung Timur Dokumentasi BMT AL-HASANaH Sekampung Lampung Timur
N. Pelaksanaan Pembiayaan Qardhul Hasan BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur BMT Al-Hasanah dalam melakukan pembiayaan Qardhul Hasan tersebut harus tepat sasaran yang kesemuanya akan diuraikan pelaksanaan dalam pembiayaan Qardhul Hasan di BMT Al-hasanah Sekampung Lmpung Timur dan cabang-cabangnya. 1. Efektifitas Pembiayaan Qardhul Hasan Efektifitas dari pembiayaan Qardhul Hasan adalah ketika telah tepat dari segi sumber dana dan penyalurannya kepada masyarakat. a. Sumber Dana Qardhul Hasan Sumber-sumber dana Qardhul Hasan BMT Al-Hasanah berasal dari pemasukan ZIS yang sebagaian besar adalah zakat, infak, dan sedekah dari nasabah, masyarakat dan karyawan BMT Al-Hasanah. b. Sasaran Pembiayaan dana Qardhul Hasan Untuk hasil pengumpulan zakat, infak, dan sedekah yang akan didistribusikan kepada masyarakat sebagai dana produktif, maka pola distribusi yang dikembangkan pada umumnya adalah dengan menggunakan skema Qardhul Hasan. Dengan demikian, maka yang berhak atas dana Qardhul Hasan yang berasal dari dana infak dan sedekah adalah orang-orang yang membutuhkan yang di perioritaskan kepada fakir, miskin.
BMT Al-Hasanah juga membiayai Qardhul Hasan yang bersifat usaha produktif di mikro bagi nasabah yang kekurangan modal dalam usaha, atau bahkan tidak memiliki modal sama sekali namun memiliki keahlian tertentu sekalipun sampai dapat dikatakan kategori sudah mampu. Bukan hanya itu saja, BMT AlHasanah juga menyalurkan dana Qardhul Hasan untuk bantuan siswa kurang mampu, pengobatan gratis, dan bantuan guru ngaji. Berikut adalah laporan aktivitas pembiayaan produk Qardhul Hasan BMT AL-HASANAH Sekampung Lampung Timur: TABEL 1. DAFTAR NOMINATIF PINJAMAN QORDUL HASAN BAITUL MAAL AL HASANAH SEKAMPUNG TAHUN 2013 No.
Nama
Alamat
No.
Nama
Alamat
1
Untung H
Sumber Agung
29
Herman
Sumbergede
2
Fikri
Hargomulyo
30
Arfan Adi E
Balerejo
3
Suhendar
Sribasuki
31
Sobirin
Sukoharjo
4
Haryanto
Balekencono
32
Paijem
Batanghari
5
Agus W
Metro
33
Sakino
Tanjung Inten
6
Nugroho
Sumbergede
34
Winarto
Sumbergede
7
Imron Rosadi
Sumbergede
35
Jonny
Sumbergede
8
Mariyam
Sambikarto
36
Sarminah
Sekampung
9
Hadi Sudarmo
Sambikarto
37
Siti Alfiah
Hargomulyo
10
Qurota Ayun
Sambikarto
38
Masayu Erlina
Sumbergede
11
Sarsiem
Sumbergede
39
Septa Solsoli
Sambikarto
12
Edi Masyudi
Negeri Katon
40
Sunarya
Tanjung Inten
13
Suparmi
Sambikarto
41
Turiman
Tanjungkari
14
Suroto
Metro
42
Syahril
Sumbergede
15
R.Harsono
Batanghari
43
Paiman
Sumber Agung
16
Wasdi
Sumbergede
44
Yuniati
Batanghari
17
Sanak
Sumbergede
45
Istirokah
Sumbergede
18
Fahrizal S
Sambikarto
46
Supinah
Tanjungkari
19
Ansori
Sribasuki
47
Maryanto
Banjarrejo
20
Sugiyono
Sumbergede
48
Kartini
Tanjungkari
21
Musrianti
Sumbergede
49
Ngatino
Negeri Katon
22
Ahmad Dahlan
Hargomulyo
50
Sumber Agung
23
Sutik Andri
Sumbergede
51
Komsatun Ahmad Khoirur Rozi
24
Sarmunah
Sumbergede
52
Bardiono
Batanghari
25
Edy Tri
Hargomulyo
53
Apriyani
Sumber Agung
26
Sarmi
Hargomulyo
54
Lasmini
Marga Tiga
27
Robina
Sumbergede
55
Wagino
Sumber Agung
28
Siti Aminah
Purbolinggo
56
Siti Sanwaroh
Sumbergee
Sidodadi
SUMBER : BMT AL-HASANAH SEKAMPUNG LAPORAN AKTIVITAS BAITUL MAAL AL-HASANAH TAHUN 2013 Baitul Maal Al-Hasanah sepanjang tahun 2013 telah melakukan perannya sebagai lembaga sosial meliputi: 1. Pemberian pinjaman Qardhul Hasan sampai bulan Agustus 2013 sebesar Rp. 38.950.000,- bagi pedagang kecil (kategori fakir miskin) dan usaha pertanian (kategori sabilillah) 2. Selain kegiatan ekonomi produktif, BMT Al-Hasanah juga memberikan bantuan sosial sebesar Rp. 13.381.000,- yang terdiri dari: a. Bantuan pengobatan (kategori fakir miskin)
: Rp. 1.257.000,-
b. Bantuan pendidikan
: Rp. 1.100.000,-
c. Bantuan pembangunan masjid dan mushola
: Rp. 2.920.000,-
d. Bantuan pembangunan jalan dan sosial
: Rp. 1.050.000,-
e. Paket ramadhan 1434 H (kategori fakir miskin) : Rp. 4.850.000,f. Pembagian zakat fitrah
: Rp. 1.334.000,-
g. Bantuan pondok pesantren
: Rp.
870.000,- +
Rp. 13.381.000,3. Disamping kegiatan diatas, BMT Al-Hasanah juga setiap hari raya Idul Adha melakukan tebar daging kurban dengan memberikan hewan qurban kepada pondok pesantren dan mushola disekitar BMT Al-Hasanah
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pembiayaan Qardhul Hasan Dalam Perspektif Ekonomi Islam di BMT AL-HASANAH Sekampung Lampung Timur Setelah Peneliti sajikan data dari lapangan maka penulis pada tahap akhir akan menganalisis pelaksanaan pembiayaan Qardhul Hasan di BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur. Al-Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan.60 Al-qard adalah harta yang diberikan oleh pemberi utang (muqridh) kepada penerima utang (muqtaridh) untuk kemudian dikembalikan kepadanya (muqrid) seperti yang diterima, ketika ia telah mampu membayarnya.61 Dari hasil wawancara terhadap Manager bagian Mall Bapak Aminullah, BMT Al-Hasanah merupakan lembaga keuangan syari’ah yang menggunakan pembiayaan qardhul hasan yang tentunya bertujuaan untuk taraf ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekampung umumnya dan khususnya para pedagang menengah kebawah serta para anggotanya. BMT Al-Hasanah menggunakan pembiayaan ini sejak tahun 2012 hingga sekarang yang mempunyai sekitar 60 nasabah yang masing-masing pembiayaan berkisar Rp. 500.000 sampai dengan Rp. 2.000.000
dan
60
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik, (Gema Insani bekerja sama dengan Tazkia Cendekia, Jakarta, 2001), hlm. 131 61 Ahmad Wardi Muslich, Fiqih Muamalat, (Amzah, Jakarta, 2010), hlm. 273
menargetkan
dua nasabah dalam kurun waktu satu bulan. Kami
memberikan dana Qardhul hasan ini kepada orang yang membutuhkan, tanpa kami mengharapkan imbalan, akan tetapi peminjam harus mengembalikan dana tersebut sebagaimana mestinya dalam perjanjian tersebut. Tujuannya untuk melatih rasa tanggungjawab peminjam, dan jika peminjam tidak bisa mengembalikan dana tersebut, misalkan karena untuk berobat maka BMT tidak akan menagih tapi akan memberikan dana kembali untuk mereka berwiraswasta dan pihak BMT membimbing dan mengontrol sampai peminjam dapat mengembalikannya. Dalam hal ini BMT memberikan kelapangan untuk meminjamkan dana yang terdapat dalam produk qardh yang bersifat non profit, dana pinjaman qardh ini didapat dari nsabah yang membayar zakat, menyalurkan infak, sedekah melalui
BMT
Al-Hasanah
Sekampung
Lampung
Timur
yang
alhamdulillah telah banyak nasabah dan masyarakat yang telah mempercayakan kepada kami untuk mengelola dan menyalurkannya.62 Qardhul Hasasn sangat memberi manfaat kepada para nasabah yang mendapatkannya. Seperti yang di ungkapkan ismail qardhul hasan dapat mengalihkan pedagang kecil dari ikatan utang dengan rentenir, dengan mendapatkan utang dari bank syari’ah. Serta meningkatkan loyalitas masyarakat kepada bank syari’ah karena bank syariah dapat menberikan manfaat kepada masyarakat golongan miskin.63 62
Wawancara dengan Aminudin selaku Manager bagian Mall BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur, Jumat 27 September 2013, pukul 10.25 63 Ismail, Perbankan Syariah, ( Kencana, Jakarta, 2011), hlm. 213
Wawancara dengan ibu Yuniati bahwasannya produk Qardhul Hasan ini sangat membantu dan sangat memberikan manfaat kepada saya kerena saya diberi uang untuk berobat suami saya dan saya bisa mempunyai
modal
untuk
membuka
usaha
kecil-kecilan
untuk
menggantikan suami saya yang sedang sakit.64 Dan wawancara dengan Badriono yang mendapatkan bantuan beasiswa dari BMT Al-Hasanah bahwa telah sangat terbantu oleh BMT, karena saya dapat melenjutkan sekolah saya, jadi saya merasa percaya diri dan siap untuk menjadikan masa depan saya dan keluarga jadi lebih baik lagi.65 Dan sejumlah nasabah lainnya mengatakan bahwa dengan adamya produk Qardhul Hasan BMT Al-Hasanah sangat dirasakan manfaatnya dalam peningkatan taraf ekonomi dan kesejahteraan serta membantu mereka terbebas dari tujuan berhutang kepada renternir. Pembiayaan qardhul hasan BMT Al-Hasanah disalurkan untuk nasaba dan masyrakat dengan memenuhi syarat dan rukun pelaksanaan qardhul hasan yaitu: 1. Pelaku akad, yaitu muqtaridh (peminjam) 2. Pihak yang membutuhkan dana 3. Muqridh (pemberi pinjaman), pihak yang memiliki dana. 4. Objek akad, yaitu qardh (dana) 5. Tujuan, yaitu ‘iwad adau countervalue berupa pinjaman tanpa imbalan 64
Wawancara dengan Yuniati selaku nasabah qardhul hasan BMT Al-Hasanah Sekampung. Jum’at 27 September 2013, pukul 15:30 WIB 65 Wawancara dengan Badriono selaku nasabah qardhul hasan BMT Al-Hasanah Sekampung. Jum’at 28 September 2013, pukul 10:30 WIB
6. Sighah, yaitu Ijab dan Qabul. 7. Kerelaan kedua belah pihak, dan 8. Dana digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat dan halal. Menurut data laporan aktivitas Baitul Maal Al-Hasanah sepanjang tahun 2013 telah melakukan perannya sebagai lembaga sosial meliputi: 4. Pemberian pinjaman Qardhul Hasan sampai bulan Agustus 2013 sebesar Rp.38.950.000,- bagi pedagang kecil (kategori fakir miskin) dan usaha pertanian (kategori sabilillah) 5. Selain kegiatan ekonomi produktif, BMT Al-Hasanah juga memberikan bantuan sosial sebesar Rp.13.381.000,- yang terdiri dari: h. pengobatan (fakir miskin)
: Rp. 1.257.000,-
i. pendidikan
: Rp. 1.100.000,-
j. pembangunan masjid, mushola
: Rp. 2.920.000,-
k. pembangunan jalan dan sosial
: Rp. 1.050.000,-
l. Paket ramadhan 1434 H
: Rp. 4.850.000,-
m. Pembagian zakat fitrah
: Rp. 1.334.000,-
n. Bantuan pondok pesantren
: Rp.
870.000,- +
Rp. 13.381.000,Disamping kegiatan diatas, BMT Al-Hasanah juga setiap hari raya Idul Adha melakukan tebar daging kurban dengan memberikan hewan qurban kepada pondok pesantren dan mushola disekitar BMT Al-Hasanah.
Berdasarkan keterangan diatas BMT Al-Hasanah Sekampung dalam oprasionalnya telah sesuai dengan perspektif ekonomi islam baik dari syarat pengajuan, proses pengajuan dan penyalurannya, maka BMT Al-Hasanah sekampung menerapkan Qardhul Hasan sudah berjalan menuju syari’at agama islam. B. Faktor Pendukung dan Penghambat Bagi Pembiayaan Qardhul Hasan 1. Faktor Pendukung Faktor pendukung bagi pembiayaan qardhul hasan BMT AlHasanah Sekampung Lampung Timur a. Adanya kerja sama antara anggota dan BMT. Faktor ini merupakan pendukung utama, karena kerja sama antara kedua unsur ini sangat mempengaruhi operasional BMT dalam memberikan layanan pembiayaan kepada nasabah dan masyarakat. b. Pengelolaan yang profesional, pengetahuan pengelolaan karyawan sangat mempengaruhi BMT dalam menangkap masalah-masalah dan menyikapi masalah ekonomi yang terjadi di tengeh-tengah masyarakat, sehingga dengan pengelolaan yang propesional tersebut akan dapat menciptakan peran dan fungsi BMT yang lebih dinamis dan inofatif sesuai dengan kebuthan masyarakat. c. Kemampuan BMT itu sendiri, dalam hal ini kemampuan BMT menempatkan posisi dan perannya sebagai partner dan fasilitator dalam membantu para fakir miskin yang membutuhkan dana.
2. Faktor Penghambat BMT sebagai lembaga perekonomian umat dalam upaya memberikan
bantuan
kepada
masyarakat
fakir
miskin
yang
membutuhkan dana melalui pembiayaan qardhul hasan. a. Adanya nasabah yang bermasalah karena dananya habis dipakai dan tidak dapat mengembalikan. b. Adanya nasabah yang menyepelekan karena produk ini tidak di bagi hasilkan dan merupakan dana cuma-cuma dan nasabah tersebut tidak menggunakan dengan sebagai mana mestinya, tetapi digunakan
untuk
keperluan
lain
dan
tidak
dapat
mengembalikannya. Faktor-faktor diatas menjadi penghambat bagi BMT dalam menyalurkan dana, karena qardhul hasan tidak menggunakan profit atau bagi hasil, dan dana qardhul hasan yang dikembalika akan dipinjamkan kembali kepada nasabah yang lain.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, peneliti memperoleh kesimpulan bahwa dalam melakukan pengumpulan dana Qardhul Hasan, BMT Al-Hasanah mengambil dari zakat, infaq dan sedekah dari karyawan BMT Al-Hasanah, nasabah dan masyarakat yang sekitar BMT Al-Hasanah. Dalam penyaluran produk Qardhul Hasan, BMT Al-Hasanah mengutamakan golongan fakir miskin, hal ini dikarenakan tujuan adanya produk pembiayaan Qardhul Hasan adalah untuk
membantu
masyarakat
meningkatkan
kesejahteraan
dan
pemberdayaan ekonomi karena dana Qardhul Hasan sendiri diambil dari dana zakat, infaq dan sedekah, sedsangkan bentuk pemyalurannya adalah bersifat produktif dan konsumtif. Secara umum, pelaksanaan pengelolaan prosuk Qardhul Hasan di BMT Al-Hasanah berjalan menuju ekonomi yang ada dalam syari’at agama islam. B. Saran BMT Al-Hasanah merupakan lembaga keuangan syari’ah yang berperan strategis dalam melakukan upaya-upaya terobosan yang kreatif dan inovatif, terutama untuk mengembangkan dana zakat, infaq dan sedekah yang terangkum dalam produk pembiayaan Qardhul Hasan
sebagai instrumen kebijaksanaan publik guna meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi. Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti mencoba memberi saran kepada BMT Al-Hasanah dalam pengelolaan produk pembiayaan Qardhul Hasan, diantaranya adalah: 1. Dalam penyaluran, hendaknya diperlakukan pengarahan, pembinaan dan pengawasan sehingga nantinya mampu menjadi mandiri dan sejahtera dalam perekonomiannya. 2. Untuk lebih memotivasi serta menarik perhatian para donatur dalam memberikan zakat, infaq dan sedekah. Dan selalu update data penyaluran dana tersebut sehingga masyarakat percaya bahwa dana yang telah di titipkan bermanfaat. 3. Kedepan dan seterusnya agar pengelolaan dana Qardhul Hasan dan produk lainnya BMT Al-Hasanah selalu memperhatikan prinsi-prinsip syari’ah yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad A.K, Muda. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Reality Publisher, 2006. Ahmad Wardi Muslich, Fiqih Muamalat, Amzah, Jakarta, 2010. Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2011. Atang abd. Hakim. fiqih perbankan syari’ah, Refika Aditama, Bandung, 2011. Buchari Alma, Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, Alfabeta, Bandung, 2009. Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Lainnya, Kencana Perdana Media Group, Jakarta, 2008. Cholid Narbuko, Abu achmadi, Metode Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta. 2012. Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahnya, CV Sigma, Bogor, 2007. Edukasi Profesional Syariah, Konsep dan Implementasi Bank Syariah, Renaisan, Jakarta, 2007. Ismail. Ak. perbankan syariah, Kencana, Jakarta, 2011. Isriani Hardini, Muh. H. Giharto, Kamus Perbankan Syariah Dilengkapi Penjelasan Singkat Dan Perbandingan Dengan Bank Konvensional, Cet Ke-1, Marja, Ujung burung-bandung, 2007. Kementrian Agama RI AL-QURA’AN DAN TAFSIRANYA Jilid I JUZ 1-2-3, (Edisi
Yang
Disempurnakan),
Lentera
Abadi,Percetakan
Ikrar
Mandiriabadi, Jakarta, 2010. Kementrian Agama RI AL-QURA’AN DAN TAFSIRANYA Jilid X JUZ 28-29-30, (Edisi
Yang
Disempurnakan),
Lentera
Abadi,Percetakan
Ikrar
Mandiriabadi, Jakarta, 2010. Kementriang Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan syariah Tahun 2012, Alqur’an dan Terjemahnya, PT. sinergi pustaka Indonesia, 2012. Mardalis, Metode Penelitian suatu Pendekatan Proposal, Bumi Aksara, Jakarta, 2008.
Muhammad Ayafi’i Antonio, Bank Syari’ah: Dari Teori Ke Praktik,Gema Insani bekerja sama dengan Tazkia Cendekia, Jakarta. 2001. Muhammad Nasiruddin Al-Bani, Ensiklopedi Sahih Hadist Qudsi, Duta Ilmu, Surabaya, 2008. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung. 2010. Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Reneka Cipta, Jakarta. 2010. Sumadji, Yudha Pratama, rosita, Kamus Ekonomi Edisi Lengkap,Wacana Intelektual, 2006. Syukri Iska, Sistem Perbankan Syariah Di Indonesia DalamPerspektif Fikih Ekonomi, Cet Ke-1, Fajar Media Press, Yogyakarta, 2012. Tim Pengembangan Perbankan Syari’ah dan Institut Bankir Indonesia, Konsep, Produk
Dan
Implementasi
Operasional
Bank
Syari’ah,
Jakarta,
Djambatan, 2003. Wahbah Zuhaili, Fikih Imam Safi’i, Almahira, Jakarta, 2008. Wangsawidjajaj. A. Pembiayaan Bank Syariah, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2012. Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, Sinar Grafika, Jakarta, 2008.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PROFIL BMT AL-HASANAH KANTOR PUSAT SEKAMPUNG Nama Koperasi
: KJKS BMT Al Hasanah Kantor Pusat Sekampung
Alamat
: Jl. Cut Mutia Blok Utara Pasar Sekampung, Kecamatan
Sekampung,
Kabupaten
Timur No. Telephon/Fax : (0725) 7850895/49072 Tahun Berdiri
: Tahun 1999
Karyawan a) Manager Umum
: Winarni, SE
b) Manager Tamwil : Sugiyanto. Amd, E.Sy c) Manager Maal
: Aminullah
d) Akunting
: Yoki Aprianto
e) Adm. Legal
: 1. Susanti Berlian 2. Ida Retno Sayekti
f) Teller
: 1. Warsini 2. Profesti Cadika Ekayanti, S.EI.
g) Kepegawaian
: Sista Marista, A. Md.
h) Remidial
: 1. Dodi Riyanto, S.Pd.I. 2. Ruliyanto 3. Catur Mardiyanto,A.Md. 4. Andi Hermawan, A. Md.
i) Customer Service : Alis Setiawati j) Account Officer
: 1. Tuminah
Lampung
2. Dedi Indra Permana 3. Didik Supriyadi, S.Pd 4. Hayandi Saputra 5. Andi Hermawan, A. Md. 6. Budi Santoso k) Office Boy
: Rio Arnandi
l) Office Driver
: Agung Pratomo
1. Kantor Cabang Pekalongan Nama Koperasi : KJKS BMT Al Hasanah Kantor Cabang Pekalongan Alamat
: Jl. Pertanian Blok Utara Pasar Pekalongan Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur
No. Telephon
: 082880162738
Tahun Berdiri
: Tahun 2010
Karyawan a. Kepala Cabang
: Heri Sugiyanto, S.Pd.I
b. Teller
: Khairunnisa, A.Md.
c. Account Officer
: 1. Ida Kuswarini 2. Sugiharto, S.Pd.I. 3. Arrizal Syamkhori 4. Mujiono
9. Kantor Cabang Purbolinggo Nama Koperasi : KJKS BMT Al Hasanah Kantor Cabang Purbolinggo Alamat
: Blok Barat Pasar Purbolinggo Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur
No. Telephon : 085658861854 Tahun Berdiri : Tahun 2011 Karyawan a. Kepala Cabang
: Asep Sanjaya, A.Md.
b. Teller
: Eka Novitanty, A.Md.
c. Account Officer
: 1. Andi Sujarwo 2. Muhammad Idris 3. Susi Linawati
10. Kantor Cabang Batanghari Nama Koperasi Alamat
: KJKS BMT Al Hasanah Kantor Cabang Batanghari : Jalan Majapahit No. 12 Desa Batangharjo Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur
No. Telephon
: (0725) 48107
Tahun Berdiri
: Tahun 2011
Karyawan a. Kepala Cabang
: Sugiyanto. Amd, E.Sy.
b. Teller
: Rofi’a Ulin Nuhay
c. Account Officer : 1. Dwi Lestari, A.Md.
2. Yudi Septio,A.Md. 3. Sukiyat 4. Marsanah 5. Khoirul Hanafi 11. Kantor Cabang Tanjungkari Nama Koperas
: KJKS BMT Al Hasanah Kantor Cabang Tanjungkari
Alamat
: Jalan Merdeka Pasar Tanjungkari Desa Tanjung Harapan Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur
No. Telepon
: (0725) 2100246
Tahun Berdiri
: Tahun 2012
Karyawan a. Kepala Cabang
: Isa Anshori, A.Md
b. Teller
: Rina Putri
c. Account Officer
: 1. Abuhari 2. Harun Al Rasyid 3. Yuliyanti 4. Mujiono
12. Kantor Cabang Sribhawono Nama Koperasi
: KJKS BMT Al Hasanah Kantor Cabang Sribhawono
Alamat
: Jalan Panjang KM. 34 Desa Sribhawono Kecamatan Bandar Sribhawono, Kabupaten Lampung Timur
No. Telepon
: (0725) 660803
Tahun Berdiri
: Tahun 2012
Karyawan a. Kepala Cabang
: Muhrodin, S.T
b. Teller
: Anindhina Atika Rahma
c. Account Officer : 1. Burhanudin 2. Rini 3. Ahmad Khatir 4. Lestari Rahayu 13. Kantor Cabang Sukadamai Nama Koperasi
: KJKS BMT Al Hasanah Kantor Cabang Sukadamai
Alamat
: Jalan Raya Pasar Sukadamai kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan
No. Telepon
: (0725) 7853030
Tahun Berdiri
: Tahun 2013
Karyawan a. Kepala Cabang
: Sujarwo
b. Teller
: Risna Unani Siregar
c. Account Officer : 1. Eko Marwansyah, S.Kom. 2. Hendi Erwanto 14. Kantor Cabang Karang Anyar Nama Koperasi
: KJKS BMT Al Hasanah Kantor Cabang Karang Anyar
Alamat
: Jalan Raya Karang Anyar Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan
No. Telepon
:-
Tahun Berdiri
: Tahun 2013
Karyawan a. Kepala Cabang
: Andi Rasyid, S.EI
b. Teller
: Riska Setia
c. Account Officer : 1. Farid Hamdan 2. Eko Cahyono 3. Ardi Wibowo 15. Kantor Cabang Jembat Batu Nama Koperasi
: KJKS BMT Al Hasanah Kantor Cabang Jembat Batu
Alamat
: Jalan Pasar Jembat Batu kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur
No. Telepon
:-
Tahun Berdiri
: Tahun 2013
Karyawan a. Kepala Cabang
: Sukaton
b. Teller
: Era Zayanti, A.Md.
c. Account Officer : 1. Hariyanto 2. Sustiyani 3. Muhlisin Salimunir.