Pedoman wawancara Account Officer 1. Bagaimana Mekanisme pembiayaan di BMT ? 2. Bagaimana analisis Pembiayaan di Bmt ? 3. Pada produk pembiayaan murabahah biasanya terjadi banyak pembiayaan bermasalah ? mengapa ? 4. Upaya apa saja yang dilakukan pihak AO apabila gejala-gejala pembiayaan bermasalah timbul dari anggota yang melakukan pembiayaan ? 5. Bagaimana peran serta AO dalam mengatasi pembiayaaan bermasalah ? 6. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya pembiayaan bermasalah di BMT Emas Purbalingga ? 7. Bagaimana tahap-tahap mengidentifikasi dalam menetapkan factor penyebab pembiayaan bermasalah ? 8. Restructurasi secara umum terbagi 3macam yaitu rescheduling, reconditioning dan restructuring. Bagaimana cara ini dilakukan terhadap anggota yang pembiayaan nya bermasalah ? 9. Bagaimana alur atau mekanisme proses penanganan pembiayaan itu dilakukan terhadap nasabah ? 10. Dari cara tersebut mana yang paling banyak dilakukan terhadap anggota ? mengapa ? berikan contoh kasusnya ? 11. Apa
saja
kendala
yang
dihadapi
oleh
restruktuasi/penanganan ini ? 12. Adakah pendampingan setelah pencairan dana ?
petugas
ketika
melakukan
Pedoman Wawancara Manajer Marketing 1. Bagaimana gambaran umum mengenai pembiayaan di BMT Emas Purbalingga ? 2. Apakah pembiayaan dengan akad murabahah menjadi produk unggulan dalam pembiayaan ? 3. Bagaimanan tingkat pembiayaan yang bermasalah di Bmt Emas Purbalingga ? 4. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya pembiayaan bermasalah di BMT Emas Purbalingga ? 5. Apa saja kriteria-kriteria bahwa suatu pembiayaan dikatogerikan bermasalah ? 6. Upaya/strategi apa saja yang dilakukan pihak bmt untuk mengatasi pembiayaan bermasalah tersebut ? berdasarkan kolektabilitas pembiayaan ? 7. Upaya apa saja yang dilakukan pihak bmt untuk mengurangi jumlah pembiayaan bermasalah ? 8. Apakah BMT dalam menanagani pembiayaan bermasalah mengacu pada SOP? 9. Apakah upaya pembiayaan bermasalah di BMT dirasa sudah efektif ? 10. Bagaimana analis pembiayaan di BMT ? 11. Untuk eksekusi jaminan bagaimana ? 12. Contoh kasus nasabah yang bangkrut ?
Pedoman Wawancara Marketing 1. Strategi penanganan pembiayaan kecil macet bagaimana ? 2. Strategi penanganan pembiayaan besar macet bagaimana ? 3. Strategi penanganan pembiayaan rekomendasi bagaimana ?
Pedoman wawancara ahli keuanganan 1. Menurut bapak/ibu, pembiayaan yang dikategorikan bermasalah di BMT seperti apa ? 2. Menurut bapak/ibu, kendala seperti apa yang dihadapi BMT dalam proses penyaluran pembiayaan ? 3. Menurut bapak/ibu, strategi apa saja yang sebaiknya dilakukan untuk mengurangi tingkat pembiayaan bermasalah ? Apakah analisis 5C sudah cukup baik untuk mengurangi pembiayaan bermasalah ? 4. Menurut bapak/ibu, kendala yang dihadapi BMT dalam menangani pembiayaan bermasalah seperti apa ? 5. Menurut bapak/ibu, Apakah pendampingan setelah pencairan dana diperlukan pada BMT ? 6. Menurut bapak/ibu, apa yang seharusnya pihak BMT lakukan apabila gejalagejala pembiayaan bermasalah timbul dari anggota ? Bagaimana penerapan 3R (Rescheduling, Restructuring, Reconditioning) 7. Menurut bapak/ibu, Bagaimana Solusi dalam penerapan Strategi pembiayaan bermasalah ? Sebaiknya seperti apa ?
Pedoman wawancara dengan nasabah pembiayaan 1. Apakah bapak/ibu pernah mengalami kesulitan dalam mengangsur ? 2. kendala apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam mengangsur ? 3. Apakah sebelum pembiayaan ada survenya ? 4. Apakah ada pengawasan dari pihak BMT setelah pencairan dana ? 5. Bagaimnana penangan pihak bmt dalam membantu pembiayaan bapak/ ibu yang kurang lancar ?
Wawancara dengan Account Officer 1. Bagaimana Mekanisme pembiayaan di BMT ? Jawab. Mekanisme pembiayaan tahap pertama yaitu nasabah datng ke kantor kemudian menemui CS untuk mengajukan permohonan pembiayaan, yang kedua CS akan memberikan formulir pengajuan pembiayaan untuk kelengkapan data, calon nasabah menyerahkan fotokopy KTP, suami dan istri, KK fotocopy akta nikah dan fotocopy jaminan. Tahap Ketiga ee menyerahkan bukti agunan berupa BPKB(motor,mobil) SHM tanah. Tahap ke empat Cs kemudian menyerahkan berkas permohonan pembiayaan nasabah ke komite pembiayaan. Tahap ke lima komite pembiayaan akan mensurve ke lokasi nasabah dan membuat analisa kelayakan pembiayaan nasabah. Tahap ke enam apabila permohonan disetujui oleh pihak manajer maka CS akan menghubungi nasabah melalui telephone atau langsung mendatangi rumah, apanila permohonan pembiayaan dianggap tidak memenuhi kriteria maka akan dikirim surat pemberitahuan tidak dikabulkan permohonan pembiayaan. Tahap ke tujuh setelah itu dilanjutkan akad pembiayaan antara bmt dengan nasabah dan pelunasan dapat dilakukan dengan cara nagsuran atau dicicil sesuai dengan akad perjanjian kedua belah pihak. 2.
Bagaimana analisis Pembiayaan di Bmt ? Jawab. Menganalisa yang pertama kita surve ke lingkungan tempat tinggalnya dulu, kita tanya tanya biasanya ga langsung ke tkp ke tanggangnya dulu
gimana karakternya bagus atau tidak terus kita lihat juga struktur rumahnya seperti apa, terus ada juga disitu banyak orang yang didatengin pihak bank atau tidak atau banyak koperasi yang harian ataupun mingguan jangan jangan banyak yang nagih banyak kalo yang nagih banyak otomatis itu berisiko karena biasanya udah banyak pembiayaan, terus Surve pendapatan dan usahanya kita lihat dari pendapatan dari usahanya biasanya juga kita yang pertama kita ke orang yang bersangkutan selanjutnya kita surve usaha yang serupa seperti itu misalnya kita memastikan pengajuan untuk usaha kita lihat nilai yang diajukan dengan nilai usahanya kemampuannya. Kadang kadang ada usahanya cuman kecil tapi pengajuannya besar takutnya nanti dipake untuk yang lain tapi untuk komsumtif bukan untuk usaha itu sendiri, terus Untuk agunan ini kan tujuannya untuk jaga jaga kalo suatu saat nanti tejadi pembiayaan yang macet, agunan sesuai gak dengan tafsiran harganya sama pembiayaan. Untuk benda bergerak contohnya mobil atau motor Cuma mengcover 75% dari harga mobil atau motor baru kita realisasi karena ada penyusutan harga setiap tahunnya. Misal harga motor 20juta berarti hanya bisa mengkover 15 juta. untuk bpkb kendaraan disini maksimal 7 tahun dari tahun pembuatan. Sekarang kan 2016 yang kita realisasi biasanya bpkb tahun umpamanya 2010, 2009 dibawah itu kita tidak realisasi karena pangsa pasarnya habis. Kalo itu pun di acc biasanya relative pembiayaan kecil hanya penguat saja karena pangsa pasarnya habis biasanya pembiayaan dibawah 5 juta. Terus agunan sendiri itu milik pribadi atau orang lain kita juga harus
berhati hati pengecekan dan memahami agunan. Terus selanjutnya kondisi usaha produktif atau tidaknya di daerah tersebut, seperti misalnya contoh saja ya kita contohkan memberikan pembiayaan yang berlebihan
seumpama
penjual es ketika musim hujan itu ada tafsiran resiko pembiayaan nantinya biar tidak bermasalah juga menimbulkan resiko pembiayaan nantinya biar tidak bermasalah. 3. Pada produk pembiayaan murabahah biasanya terjadi banyak pembiayaan bermasalah ? mengapa ? Jawab.murabahah disini kan pembiayaan kebanyakan untuk ee usaha kecil dan menengah ya kebanyakan yaitu pedagang-pedagang di pasar terus pedagang-pedagang masyarakat umum yang notabennya itu untuk masyarakat kecil. kenapa banyak
bermasalah itu mayoritas ee apabila kita salah
pentafsiran pentafsiran karakter mungkin atau mungkin kebutuhan dari nasabah sendiri. 4. Upaya apa saja yang dilakukan pihak AO apabila gejala-gejala pembiayaan bermasalah timbul dari anggota yang melakukan pembiayaan ? Jawab. Upaya dari AO yang pertama yaitu biasanya kita pendekatan secara kekeluargaan
ya,
pendekatn
disini
meningkatkan
silaturahmi
untuk
mengetahui perkembangan usaha nasabah. kita sudah melihat umpamanya nasabah ini dari bulan pertama seumpama sudah telat ngangsur sudah kita deteksi berarti sudah ada ee pengendoran angsuran otomatis itu yang pertama yaitu pendekatan kekeluargaan terus kok masih ada bermasalah kembali ya
kita kirimkan SP I23, Sp itu surat peringatan bahwa surat tagihan bahwasanya beliau sudah kendala angsurannya mulai memburuk kalo memang sudah tidak lagi bisa ditangani kita lakukan dan selanjutnya yang terakhir yaitu isomasi jaminan seperti itu, jaminan jaminan umpamanya sertfikat ya kita isomasi ke notaris ee penarikan seperti itu atau pelelangan dengan tapi tetap dengan persetujuan nasabah seperti itu. 5. Bagaimana peran serta AO dalam mengatasi pembiayaaan bermasalah tersebut ? Jawab. Peran -peran disini ee bekerja sama tim,ya, peran yang utama yaitu dari pendekatan dari pendekatan kekeluargaan dan lain sebagainya itu, kordinasi dengan komite pembiayaan peran ao sendiri yang pertama ya terjun ke lapangan ya silaturahmi ke nasabah karena kita bentuknya kita syariah ya pendekatan kekeluargaanya sambil memberikan ee masukan masukan
memberikan sedikit
ke nasabah tentang bagaimana kewajiban membayar
hutang seperti itu dengan dasar ke agamaan. 6. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya pembiayaan bermasalah di BMT Emas Purbalingga ? Jawab. Kalo faktor ada dua ya faktor internal dan external, yang pertama dulu saya sebutkan faktor internal , faktor internal disini berarti ini kan menyangkut ee BMT Emas sendiri yang faktor internal yang pertama ada pembiayaan rekomendasi, rekomendasi disini ada rekomendasi kadang ada dari pengelola, yang kedua dari pengurus mungkin nah itu rekomendasi itu
biasanya kalo semakin tinggi jabatan dari sop nya biasanya memudahkan, nah itu kadang yang membuat kadang kadang membuat rasa segan, ataupun rasa takut, ga enak, seperti itu kalo ada rekomendasi dari pengelola ataupun pengurus biasanya kan itu menjadi faktor penyebab bermasalah karena nanti kan kadang ga melalui standar operasional, nah standar operasional sini yaitu isinya data data dipermudah intinya, data data dipermudah, dokumen dipermudah, persyaratan dipermudah, karena mungkin sudah ada rekomendasi padahal itu faktor utama sekali, penyebab pembiayaan bermasalah, itu yang harus dihindari. Ini saya sampaikan mungkin dulu kalo mungkin sekarang engga ada, dulu ada faktor utama. Kalo faktor externalnya sendiri yaitu yang pertama, yang pertama ya kita tidak suudzon ya, yang pertama mungkin karena external berarti yang pertama ee usaha nasabah lagi mengalami penurunan itu, yang kedua karakter, kalo baca karakter ini baca karakter kan ya kita kan paling tidak pernah pertama masuk dibekali pembacaan karakter, nah itu kan kadang kalanya penafsiran karakter sendiri ya kita bekum tentu 100% benar yaitu karakter memang benar benar ada yang sama sekali tidak ngangsur, ada yang benar benar tidak memenuhi dan lain dsb. External yaitu kebangkrutan dan juga karakter dari angsuran sendiri itu kemacetan itu masih dua jenis, kalo macet itu ada macet tanggal dan juga macet angsuran. Kalo macet tanggal itu paling engga ya macet tapi hanya pembayaran nya molor, itu tapi masih mau ngangsur tapi pembayaran nya molor
7. Bagaimana tahap-tahap mengidentifikasi dalam menetapkan factor penyebab pembiayaan bermasalah ? Jawab. Mengidentifikasi factor penyebab pembiayaan bermasalah,yang pertama kalo kita melihat dari rekening nasabah, rekening nasabah pembiayaan umpamanya kan semua nasabah anggota disini mempunyai simpanan disini, otomatis yang pertama kita lihat rekeningnya kalo makin lama ada penarikanya terus itu sudah kendala itu menurun mungkin omset dan lain sebagainya terus kemudian setelah keliatan lagi ee dilihat dari jadwal angsuran sudah melenceng dari jatuh tempo setoran itu sudah gejala gejala, selanjutnya sudah benar benar ee yang terdeteksi sekali sudah mulai telat dalam pembayaran telat bisa melebihi dari 2 bulan atau lebih karena pembiayaan seumpama pembiayaan tiap bulan berarti kalo sudah telat diantara 2bulan sampai dengan 3 bulan itu sudah jelas pembiayaan bermasalah, seperti itu,makanya tadi mengapa ao berperan silaturahmi satu melihat kondisi keadaan apa dari segi usahanya menurun, apa kolep dan lain sebagainya atau penyebab lainya seperti itu, yang jelas dari ee dilihat dari segi telat dan tidaknya angsuran 8. Restructurasi secara umum terbagi 3macam yaitu rescheduling, reconditioning dan restructuring. Bagaimana cara ini dilakukan terhadap anggota yang pembiayaan nya bermasalah ? Jawab. Untuk rekstrukturasi penangan pembiayaan ya yang utama kita melihat dari faktornya atau penyebabnya yang utama dari penyebabnya dulu
seandaiya ee satu yang pertama rescheduling ya atau penjadwalan ulang biasanya karena nasabah itu merasa keberatan pada angsurannya ya, maka perlu penjadwalan ulang. Rescheduling ini memberikan kelonggaran kepada nasabah untuk. angsuran itu sama saja memperpanjang hari lunas kan otomatis angsuran menurun tapi biar angsurannya kembali masih berjalan rescheduling. di rescheduling kembali biar nantinya ada
usaha kembali
berputar kembali dan tidak jatuh tempo. itu rescheduling ya, yang selanjutnya reconditioning ya atau upaya penyelamatan dengan melakukan perubahan syarat-syarat yaitu mengubah persyaratan seperti ditunda bagi hasilnya atau penurunan bagi hasil tapi untuk pokoknya tetap. Selanjutnya restrukturing kalo disini kan biasanya itu penambahan karena mungkin biasanya terjadi karena patner kita atau nasabah kita benar benar mungkin kemampuannya sudah turun dan Ini harus ditambah dana lagi biar berjalan lagi. Biasanya ini terjadi di akad musyyarakah bagi hasil karena mereka mempunyai tempat, kita mempunyai dananya tapi kok masih menurun kalo ga ditambah dana nanti usahanya akan menurun maka perlu dilakukan restrukturing. Tapi kalo Untuk restructuring dan reconditioning jarang kita lakukan ya, hanya rescheduling saja yang kita lakukan seperti itu. 9. Bagaimana alur atau mekanisme proses penanganan pembiayaan itu dilakukan terhadap nasabah ? Jawab. Yang pertama ya alur penanganan nya, seperti yang sudah katakan tadi yang pertama yaitu silaturahmi. Silaturahmi disni kan meningkatkan
pendekatan secara kekeluargaan, untuk mengetahui perkembangan usaha nasabah. Kita sering melakukan silaturahmi kepada nasabah kita ya, terus yang kedua ya itu apabila terjadi pengendoran angsuran kita kirim SP I II III, SP ini kita berikan secara bertahap ya, SP I itu bagi yang sudah telat 3 bulan SP 1 disini itu pemberitahuan surat tagihan,setelah mendapat SP 1 ga da respon sama sekali 1 bulan kemudian kita kirim SPII, SP II itu meningkatkan penangihan angsuran dan lebih tegas. Setelah kemudian tidak ada respon juga 1 bulan kemudian kita kirim SP III itu mengajak anggota untuk melakukan musyawarah dengan Rescheduling, rescheduling ini kan kami gunakan untuk penjadwalan ulang ini sama saja memperpanjang hari lunas bagi anggota yang mengalami pembiayaan bermasalah dari segi waktu pengembalian angsuran atau angsuran pokoknya. Dengan ini meringankan nasabah untuk melunasi pembiayannya. Yang terakir ya kita lakukan eksekusi jaminan. Untuk Eksekusi kita tidak melakukan dengan begitu saja, itu sudah melalui tahapantahapan
Karena
itu
ada
prosesnya
ini
bertujuan
untuk
melunasi
pembiayaannya. Kalau untuk penjualannya yaitu sesuai dengan kesepakatan, boleh anggota sendiri yang jual atau nyerahin ke kita, nanti dicari harga jual nya yang paling tinggi. Jadi jika nanti harga lelang lebih tinggi dari kekurangannya kita wajib mengembalikannya, tapi misalkan ternyata kurang berarti anggota itu masih berkewajiban untuk menyelesaikan sisanya. Jadi seperti itu ya alur penangananya
10. Dari cara tersebut mana yang paling banyak dilakukan terhadap anggota ? mengapa ? berikan contoh kasusnya ? Jawab. Paling banyak rescheduling, ya karena kalo rescheduling itu mayoaritas dari segi nasabah karena merasa keberatan dalam mengangsur yang jelas ini biar mengurangi factor faktor pembiayaan yang bermasalah lebih besar kalo biasanaya sudah dengan rescheduling bias teratasi nanti pembiayaan bermasalahnya berkurang ya, saling membantu kebutuhan dari nasabah terpenuhi dari kita juga teratasi seperti itu. Untuk contoh kasusnya misalkan ini bapak muroji Melakukan pembiayaan sebesar Rp. 5.000.0000 dengan akad murabahah, dalam jangka 12 bulan. Ee Pembiayaannya untuk usaha dagang sayuran di pasar, Angsurannya itu selama 6 Bulan lancar, tapi pada bulan berikutnya bapak mengalami kemacetan angsuran sampai 4 kali. Faktor dari kemacetan tersebut dikarenakan karena sepinya pasar, otomatis kan mengalami penurunan pendapatan dan tidak bisa mengangsur kewajibannya. Terus ya Pihak kami segera menindak lanjuti masalah tersebut untuk melakukan musyyawarah Dari hasil musyawarah ditemukan jalan keluar dari dengan melakukan Rescheduling yaitu yang tadinya lama pembiayaan 12 menjadi 24 bulan seperti itu 11. Apa
saja
kendala
yang
dihadapi
oleh
petugas
ketika
melakukan
restruktuasi/penanganan ini ? Jawab. kendala petugas dalam menangani ini yang terjadi di lapangan ya, yang utama sekali
itu karena karakter nasabah karakternya bermacam
karakter ada yang seneng bercanda, ada yang serius sekali, ada yang religius sekali, nah kalo seperti itu kita strateginya secara pendekatan Psikologi kita menempatkan petugas yang sesuai dengan kapasitasnya karena dari karyawan juga pasti ada nilai plusnya, tersendiri ini ada yang suka bercanda dan yang lain lain..nah bagaimana itu kita bisa menempatkan petugas yang sekiranya bisa menyambung dengan nasabah mungkin karena nasabahnya yang sering petugas yaitu penyesuaian karakter nasabah disesuaikan dengan petugas yang ada. Jadi lebih mantep kalo didatengin yang sesuai dengan karakternya. Gak mesti juga harus sesuai dengan SOP karena kan ini sudah dilapangan, memang kadang kadang tidak sesuai dengan SOP kalo udah di lapangan. 12. Adakah pendampingan setelah pencairan dana ? Jawab. Kalo pencairan dana pendampingan itu tergantung nominalnya kalo sekiranya nominalnya disini ya umpamanya masih dibawah 10jt ya tidak, Cuma yang jelas ee kadang kita tetap mengingatkan lah ya pada nasabah biasanya kan harus suami istri minimalkan kan seperti itu datangnya tetep berdua, yang jelas ee kalo pendampingan dari pihak kami ga ada, kecuali nominal yang besar andai kata nominal yang besar pun kita langsung transferkan ke mungkin rekening bank yang ada yang ditunjuk oleh nasabah, untuk pembiayaan murabahah ya kita melihat dari jaminan ee murabahah kan ini ya jual beli ya kita kalo yang paling tinggi yang sementara paling 20jt.
Wawancara dengan Manajer Marketing 1. Bagaimana gambaran umum mengenai pembiayaan di BMT Emas Purbalingga ? Jawab. Pembiayaan umum ya, pembiayaan di bmt emas ini pertama ini secara manajemen itu memang hamper sama dengan konvensional, tapi akadnya itu yang berbeda. Kalo dikonvensional itu tidak ada, katakanlah pokoknya bedanya hanya beda di akadnya saja. Tapi secara operasionalnya itu sama saja. Terus kedua sasaran, sasaran pembiayaan ni kan pembiayaan di bmt emas ini memang untuk ee usaha kecil menengah, lah terus ee yang memperolah usaha kecil menengah ini sasaran ini yaitu pedagang-pedagang dipasar,terus pedagang pedagang masyarakat umum yang notabanenya itu punya warung-warung kecil, dalam pembiayaan nya itu kalo dalam 1jt itu tidak ada jaminan, kalo diatas satu 1jt. Atau minimal 2jt itu misalkan udah bagus ya kita berani untuk memberikan layanan tanpa jaminan. Tapi kalo untuk 2jt keatas itu harus pake jaminan, kegunaan jaminan itu untuk apa, jaminan itu kan kegunaanya untuk proteksi saja, jaga-jaga ketika ada one prestasi kita bias katakanlah itu apa, untuk mengurangi resiko pembiayaan kita sendiri, bmt emas sendiri.
2. Apakah pembiayaan dengan akad murabahah menjadi produk unggulan dalam pembiayaan ? 3. Jawab.
Ya emang yang paling banyak itu ee murabahah,memang yang
paling karena itu sifatnya simple itu murabahah tapi itu juga ada akad-akad yang lain yang sebagai pendukung kaya musyarakah itu memang si ada, tapi yang paling banyak itu memang murabahah. Karena ini yang paling banyak dikehendaki masyarakat. 4. Bagaimanan tingkat pembiayaan yang bermasalah di Bmt emas Purbalingga ? Jawab. Memang untuk ee tingkat pembiayaan bmt dibandingkan dengan koperasi-koperasi yang lain itu memang itu setelah saya bahas dengan temanteman manajer bmt ini memang lebih diatas dari pada pembiayaanpembiayaan dari koperasi umum, karena kita sifatnya tu lebih banyak kemanusiaan ya, toh biarpun tu suatu saat juga ngangsur, tapi kita tidak bias secara katakanlah secara kaku itu sama dengan koperasi koperasi konvensional yang notabene katakanlah seperti dalam sop nya itu sudah harus di ambil alih jaminanya kita tidak serta merta seperti itu, kita juga pakai etika atas dasar syariah itu sendiri. 5. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya pembiayaan bermasalah di BMT Emas Purbalingga ? Jawab. Yang menyebabkan faktor pembiayaan bermasalah yang pertama kondisi keuangan dari pada nasabah yang menururn, terus yang kedua perhitungan dari pada nasabah itu sendiri dalam apa ee dalam pembelian
penjualan itu tidak sesuai artinya gini ketika pembiayaan itu memang untuk usaha tapi disalah gunakam untuk yang lain, jadi ketika kita tagih otomatis karena pembiayaan untuk yang lain otomatis mengurangi modal yang ada, lama kelamaan karena itu nya diambil terus jadi itu bisa menyebabkan ketidakmampuan untuk mengembalikan itu yang pertama. Yang kedua yang resiko meninggal dunia ya, nah kalo resiko meninggal dunia ini ya kadang kadang ini kita sulit gitu, karena sudah orang tidak mampu usahanya pas pasan nah terus meninggal dunia, lah sementara kami sendiri belum, belum apa kerjasama dengan asuransi pembiayaan, tapi itu tidak begitu banyak kalo yang meninggal, kecuali kalo yang meninggal dengan apa plafon pembiayaan yang besar, yaitu kan ada jaminannya paling tidak ini jaminan ini sebagai apa memberitahukan kepada ahli waris, bahwa yang bersangkutan punya pembiayaan di BMT Emas ini jaminananya, paling tidak itu ada keinginan untuk mengambil jaminananya itu dengan mengangsur, seperti itu 6. Apa saja kriteria-kriteria bahwa suatu pembiayaan dikatogerikan bermasalah? Jawab. pembiayaan kriteria nya itu yang pertama itu kalo sudah melebihi dari 6bulan, 3 bulan pun itu saya sudah nilai kita bermasalah tapi itu dalam tahap ee artinya toleransi dalam 3 bulan, lah ketiga bulan ini kan sampai 6 bulan ini sudah, sudah menginjak kepada perhatiaan apakah ini lancar atau tidak nah ketika itu sudah sampai satu tahun nah itu udah dikatakan macet. 3bulan 6 bulan dan 1 tahun kalo satu tahun itu dikatakan macet.
7. Upaya/strategi apa saja yang dilakukan pihak bmt untuk mengatasi pembiayaan bermasalah tersebut ? berdasarkan kolektabilitas pembiayaan Jawab. Kalo yang lancer itu ya kita, kita adakan apalah semacam ee reward artinya ketika itu lancar sudah selesai ya paling tidak itu kita sebelum ee sebelum selesai ya kita ini tawarin lagi karena itu lancar,nah ketika ada katakanlah ee apa ini bantuan subsidi bunga dari pemerintah yaitu yang diutamakan yang itu kan itu lancer, rewardnya kan itu reward dari pemerintah lewat bmt. Terus bagi yang tidak lancar ya kita katakan pertama ini penagihan, dikolekting itu kan ada kolektingnya ditagih kesana, pas ditagih ditunggu ditunggu ditunggu ya biasanya kan kalo orang itu betul betul karena karena ngangsur ngangsurnya itu bukan karena tidak mampu , tapi mungkin waktu itu bisa saja tertaanam. Nah katakanlah bagi yang sudah pengendoran angsuran ada pemberitahuan lewat surat, disurati bahwa ee nasabah ini sudah menunggak sudah sekian bulan tolong untuk segera diselesaikan. Kalo surat itu tidak tidak istilahnya di indahkan kita datang ke rumahnya sana, untuk mbileni lah artinya, itu kita lihat kondisi naasabah seperti apa usahanya gimana perkembangannya gimana. Nah bagi yang sudah telat ya pertama itu disurati surat peringatan
pertama,kedua,ketiga kalo itu sudah ada
jaminananya ya kita jaminan itu sebagai jaminan untuk kita jual atau ditunaikan untuk mengangsur dari pembiayaan nya lagi. Bagi yang pembiayaan tidak ada jaminananya ya kita mau bagaimana lagi orang ga ada jaminananya, ya kita mengingatkan ketika ada dana ya tolong segera
diselesaikan karena sampai kapanpun utang ya tetap utang, karena tidak selamanya itu orangnya tidak mampu tahun ini katakanlah sedang tidak mampu, tapi kok taun berikutnya kondisi ekonominya tambah bagus otomatis kan bias nganggsur, kita ngalahnya disitu. 8. Upaya apa saja yang dilakukan pihak bmt untuk mengurangi jumlah pembiayaan bermasalah ? Jawab. Itu dari awal emang kita harus lebih hati-hati untuk meloloskan nasabah pembiayaan, kehati-hatian. Yaitu dengan cara apa ee istilahnya sampai kerumahnya. kita kerumahnya pertamanya ini betul, punya usaha yang benar atau tidak. Soalnya kan kalo tidak seperti itu ya mbok akal akalan saja, ngomongnya usaha kenyataannya tidak.usaha. setelah ada pengajuaan pembiayaan nanti dari bagian pembiayaan datang ke rumah untuk mensurve kan surve atas kebenaran dari pada data ee tujuan pada pembiayaan itu sendiri dan usahanya . 9. Apakah bmt dalam menanagani pembiayaan bermasalah mengacu pada sop bmt ? Jawab. Yaa emang itu suatu keniscayaan, kalo kita memang harus berpedoman pada standar operasional operasional itu sendiri, itu memang dibuat kan untuk pedoman pelaksanaan jadi ketika ada komplen dari masyarakat atau nasabah yang intinya itu ada tidak kepuasaan, kadang-kadang kan ada yang tidak puas ditagih karena macet. Ya kita sampaikan saja
memang sop nya seperti itu. Memang sop ini memang suatu keharusaan usaha dalam koperasi. 10. Apakah upaya pembiayaan bermasalah di bmt dirasa sudah efektif ? Jawab. Ya selama ini yang kami laksanakan memang sudah efektif, tapi hasilnya juga kadang-kadang kami udah sesuai dengan sop. Tapi hasilnya juga kadang kadang juga kerena hubunganya dengan kemampuan atau katakanlah ini suatu kemampuan dari pada nasabah itu sendiri. Kita mau ngomong efektif ketika kita menagih suatu pembiayaa orang yang macet dan memang benar benar itu tidak uangnya ya mau bagaimana lagi, karena itu tidak ada uangnya ya kita cuman punya pemikiran bahwa ini memang suata penurunan ekonomi yang suatu saat nanti akan kembali seperti semula. 11. Bagaimana analis pembiayaan di BMT ? Jawab. Karakter, jadi untuk mengetahui karakter nasabah biasanya kita surve ke lingkungan rumah nasabah dulu, untuk menanyakan kepada tetangga atau lingkungan sekitarnya,dengan cara ini kita mendapatkan informasi, tujuannya untuk mengetahui bagaimana karakter anggota nasabah
apakah karakter
anggota bagus atau tidak.Capacity, terus juga kita surve usahanya. Apakah nasabah benar benar memiliki usaha untuk pengajuan pembiayaan, untuk mengukur kemampuan anggotai ini biasanya kita surve usahanya dulu, apakah usahanya sesuai dengan yang diajukan pembiayaan, terkadang kan ada yang usahanya kecil tapi pengajuaannya besar. Collateral, dengan adanya agunan ini kan bisa difungsikan sebagai jaminan apabila terjadi pembiayaan yang
bermasalah. Agunan ini kan harus bisa mengkover sama pembiayaan yang diajukan, misalkan benda bergerak mobil dan motor itu 75% dari harganya karena ada penyusutan harga setiap tahunnya. Terus memang Ada juga pembiayaan yang tanpa agunan tapi itu untuk plafon plafon tertentu saja. Terus kita lihat juga kondisi usahaya seperti apa, apakah prospek atau tidak untuk dibiayai. 12. Untuk eksekusi jaminan bagaimana ? Jawab. Jadi kalo eksesusi jaminan itu kita tidak serta merta langsung begitu saja, itu ada tahapannya dan prosesnya. penjualan jaminan ini kan tujuannya agar melunasi pembiayaan apabila nasabah memang benar benar sudah tidak mampu lagi. Untuk penjualan nya itu sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak, jika hasil dari lelang tersebut masih ada sisa, maka sisanya nanti kita akan kembalikan kepada nasabah sepenuhnya, tapi apabila dari hasil lelang barang tersebut tidak mencukupi maka nasabah juga wajib membayar kekurangannya. Seperti itu. 13. Contoh kasus nasabah yang bangkrut ? Jawab. misalkan ada nasabah yang usahanya bangkrut kita harus benar benar mengecek ke lapangan ya. Kalau anggota benar benar rugi dan pailit artinya udah ga jualan lagi atau bangkrut yang tadinya jualan sekarang udah ga jualan lagi dan udah ga punya penghasilan lagi, misalnya jualan tempe dan ketika udah ga jualan lagi ga punya pendapatan. Biasanya kita hanya meminta bagi
pokoknya saja untuk bagi hasilnya kita hapuskan yang penting modal kembali.
Wawancara dengan Marketing 1. Strategi penanganan pembiayaan kecil macet bagaimana ? Jawab : Untuk pembiayaan kecil itu nominalnya 500 rb sampai dengan 3 juta dan biasanya memang kita tidak menggunakan agunan karena ini pedagang pedagang kecil jadi berhubung ini tidak ada agunan maka kita menggunakan prinsip kepercayaan walaupun sebelum pembiayaan itu direalasisasikan kita ada proses surve dan menganalisa data dari usaha, jenis pekerjaan dari anggota itu kita surve terlebih dahulu, dan apabila pembiayaan ini macet maka mau tidak mau kita ya kita menggunakan strategi pendekatan psikologi tujuan nya agar anggota yang macet ini dengan pikiran sendiri terbuka untuk bisa membayar angsuran karena jaman sekarang kalo kita marahi anggota itu bukannya jadi ngangsur tapi malah gamau ngangsur, apalagi ini gak ada agunan oleh karena itu untuk penanganan pembiayaan kecil apabila bermasalah maka kita menggunakan pendekatan psikologi kita sering silaturahmi kesana kita tanya alasannya kenapa, lama lama mereka kan ga enak sendiri karena kita sikapnya baik kita datang silaturahmi kesana lama lama mereka ga enak sendiri lalu mereka bisa bertanggung jawab untuk bisa melunasi walaupun jangka waktunya agak molor tidak sesuai dengan jadwal. 2. Strategi penanganan pembiayaan besar macet bagaimana ? Jawab. Untuk pembiayaan besar itu plafonnya antara 5 juta sampai 50 juta itu dikatakan besar disini dan apabila untuk pembiayaan besar memang kami
menggunakan agunan dan sebelum proses pencairan maka kita adakan surve terlebih dahulu kita analisa usahanya, kita datangin rumahmya ya gunakan surve seperti itu untuk tujuannya mengantisipasi supaya dikemudian hari terjadi hal-hal yang tidak di inginkan oleh kami, apabila ini anggota kita macet mengalami kendala dalam mengangsur maka langkah yang pertama kita ambil adalah kita silaturahmi kesana tujuan silaturahmi tersebut dengan tujuan kita tanya kepada mereka kepada anggota yang macet alasannya bagaimana dan biasanya ketika tanya kepada mereka mereka minta waktu dan kita tunggu sampai waktu yang dijanjikan tersebut. Dan apabila didalam waktu yang dijanjikan waktu tersebut mereka tidak ngangsur maka kita beri Surat Peringatan, SP nya sampai 3 kali peringatan kesana, dan apabila sudah SP yang ke 3 kita berikan kepada anggota yang macet akan tetapi anggota masih belum bisa mengangsur kita ajak musyawarah bisa di rescheduling atau perpanjangan waktu, biasanya kita tahu mungkin angsurannya terlalu berat maka kita rescheduling dengan waktu kita buat lebih lama dengan anagsuran otomatis lebih kecil, bisa juga di reconditioning itu Diturunin bagi hasilnya terus di restrukturing atau ditambahin modal dan apabila ternyata masih ada kendala juga kita gunakan jalan yang terakhir eksekusi jaminan tapi memang perlu proses perlu lagi ga kita langsung eksekusi jaminan lagi ada mediasinya lagi dan apabila mediasi tersebut tidak bisa terlaksana maka kita eksekusi jaminan misal sertifikat tanah ya kita somasi ke notaris, misal bpkb ya kita jual dengan surat kuasa seperti itu.
3. Strategi penanganan pembiayaan rekomendasi bagaimana ? Jawab. Untuk pembiayaan rekomendasi memang ada beberapa yang masuk ke kami dan yang merekomendasi itu dari pengurus atau pengelola dan ini rekomendasi juga ada yang dari plafon kecil sampe yang besar dan memang untuk dalam proses pencairannya kami tidak menggunakan sesuai dengan prosedur seperti itu karena memang biasanya yang merekomendasikan tersebut sudah percaya kepada anggota yang akan meminjam kepada bmt calon anggota ini benaar benar butuh tapi siap untuk mengangsur sehingga kami tidak menggunakan sesuai dengan prosedur, dan apabila yang direkomendasikan angggota tersebut mengalami kemacetan nanti yang mengajukan akan malu sendiri supaya tidak malu secara otomatis akan bertugas mengawasi dan menangani anggota yang diajukan tersebut, kalo sampe saat ini belum pernah terjadi pembiayaan yang benar benar macet gak pernah dalam hal pembiayaan rekomendasi kalo memang bermasalah iya tapi kalo benar benar macet itu engga, jadi biasanya masalahnya itu dalam hal angusrannya tidak sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Wawancara dengan Bapak Gita Danupratana 1. Menurut bapak, pembiayaan yang dikategorikan bermasalah di BMT seperti apa ? Jawab. jadi kan ketika nasabah itu sudah tidak bisa mengangsur untuk yang dikategorikan dalam pengawasan yang tidak bisa mengasur satu, kemudian kalo benar-benar sudah bermasalah sudah tiga kali tidak mengangsur sudah termasuk pembiayaan bermasalah. 2. Menurut bapak, kendala seperti apa yang dihadapi BMT dalam proses penyaluran pembiayaan apa ? Jawab. kalo BMT itu mau menggunakan agunan seperti di perbankan itu nasabah lebih memilih di perbankan, kemudian kalo pembiayaannya di perlonggar kemungkinan pembiayaan bermasalah itu lebih besar dari pada perbankan. 3. Menurut bapak, strategi apa saja yang sebaiknya dilakukan untuk mengurangi tingkat pembiayaan bermasalah ? Apakah analisis 5C sudah cukup baik untuk mengurangi pembiayaan bermasalah ? Jawab. character jadi mestinya bmt itu tau benar benar tau karakter dari nasabah untuk menghindari kemungkinan nasabah-nasabah yang tidak mempunyai niat baik mengambil pembiayaan di bmt. Jadi memang karakter itu memang sangat penting bagi sebuah lembaga keuangan seperti bmt. Capacity untuk mengukur capacity itu bagi bmt harus lebih jeli. Tetapi semua
kapasitas yang ada di nasabah itu belum bisa tergalir secara penuh, karena mayoritas nasabahnya tidak membuat laporan yang standar untuk menunjukan capacity dari nasabah, biasanya hanya pengakuan saja. Capital sebenarnya itu besar, artinya yang dimiliki di tempat usahanya tapi kan tidak seuanya di jaminkan. Kebanyakan nasabah itu memiliki misalnya 100jt paling nanti untuk collateralnya hanya 20jt. Sehingga antara capital dan collateral it beda karena tidak semua capital itu dipakai untuk menjaminkan pembiayaan. Collateral bmt kan beda kadang kala collateralnya apalagi kalo nasabahnya itu nasabah usaha collateralnya Cuma dagangan itu saja. Beda dengan bank kalo bank aman karena collateralnya mungkin sertifikat tanah. Kalo bmt kebanyakan adalah barang dagangan paling paling hanya bpkb kadang bahkan ditaksasi maksimal dari harga barang tersebut tapi yang namanya bpkb itu kalo ditaksasi maksimal sekarang penurunan harga jaminan itu tinggi. Belum lagi nanti kalo ada proses pelelangan itu juga biayanya tidak murah. Condition kalo itu kemampuan dari ao untuk melihat prospek bisnis apakah bisnis dari nasabah itu prospek atau tidak, karena kan kalo yang ditanya nasabah selalu mengatakan prospek bisnisnya bagus, ga pernah mengatakan prospek bisnisnya jelek ketika akan pembiayaan ternyata setelah dibiayai condisinya tidak memungkinkan untuk bisa mendapatkan return yang tinggi sehingga pengangsuran pengembaliannya bermasalah. Untuk mengurangi pembiayaan bermasalah 5c sudah cukup ya, tapi perlu ditambahkan lagi dengan kapasitas dari ao sendirii, kebetulan memang ao dari bmt juga dalam tanda kutip serba
bisa, beda dengan bank bank besar kalo bank besar itu ada ahli pembiayaan untuk pertanian, perdagangan, property dan sebagainya beda beda. Tapi kalo bmt itu ao nya analisis pembiayaannya dipaksa untuk serba bisa menganalisis apapun pengajuan pembiayaan dari nasabah. 4. Menurut bapak, kendala yang dihadapi BMT dalam menangani pembiayaan bermasalah seperti apa ? Jawab. jadi remidialya itu juga tidak cukup untuk bisa menangani pembiayaan bermasalah kalo memang nasabahnya banyakk. Kemudian juga biasanya karena jaminan kecil. Walaupun jaminan agunan itu dilepas juga masih tetap rugi. 5. Menurut bapak, Apakah pendampingan setelah pencairan dana diperlukan pada BMT ? Jawab. itu memang ciri khasnya lembaga keuangan syariah, kalo sampai lembaga keuangan tidak melakukan pendampingan nasabah itu berarti tidak sama dengan filosofi lembaga keuangan untuk maju bersama dengan nasabah.. kalo dari pegawai dating ke nasabahnya ketika meminta angsuran itu namanya juga tidak bisa menunjukan karakter syariahnya. Itu yang perlu disampaikan apa yang membedakan bank konven dan syariah kalo bank konven utang piutang kredit, kalo lembaga keuangan syariah antara bank dan nasabah itu mitra, yang namanya mitra kan begitu ada pendampingan ada interaksi sebelum ada masalahnya sudah bisa dideteksi apa masalahnya
kemudian karena sudah ada kelekatan atara nasabah dan bank itu akan menjadi tau problem sejati nasabah. 6. Menurut bapak, apa yang seharusnya pihak BMT lakukan apabila gejalagejala pembiayaan bermasalah timbul dari anggota ? Bagaimana penerapan 3R (Rescheduling, Restructuring, Reconditioning) di BMT yang sebaiknya dilakukan ? Jawab. intensifkan pendampingan, interaksi mitra, coba filosofi dari kemitraan itu semacam apa, jadi benar benar memang antara bmt dan nasabah harus mitra. Rescheduling itu misalkan memperpanjang angsuran misalnya yang tadi 3 tahun menjadi 5 tahum. Restructuring, kalo memang sudah macet dianggap nanti sudah mempertinggi npf di akad ulang yang dulu mungkin murabahah menjadi qordhul hasan atau mungkin akad baru sehingga tidak termasuk kategori bermasalah tapi itu hanya administrative accounting saja belum terlalu menyelesaikan masalah kalo memang nasabahnya tidak potensial untuk berkembang, reconditioning itu penundaaan angsuran. Jadi sebenarnya ketiga-tiganya itu satu kesatuan ya rescheduling, reconditiong, restructuring itu adalah strategi –strategi untuk menangani pembiayaan bermasalah.intinya adalah itu, itu tadi mungkin ada pemotongan angsuran, ada memperpanjang itu ya rescheduling misalkan memperpanjangan angsuran yang tadi 3 tahun menjadi 5 tahun.misalnya seperti itu nanti silahkan dipilih sendiri itu pola pola untuk menangani pembiayaan bermasalah.
7. Menurut bapak, Bagaimana Solusi dalam penerapan Strategi pembiayaan bermasalah ? Sebaiknya seperti apa ? Jawab. ya saya lihat itu tadi satu tolong ikrar nasabah dan bmt sebagai mitra itu harus betul betul dijalankan, kedua ao harus benar benar ditingkatkan terus punya kompetensi yang tinggi jangan hanya mengejar target pembiayaan tetapu harus jujur dalam menganalisis apakah memang layak, prospek itu harus benar benar earnes. Kemudian memperbanyak jaringan bermitra jaringan agar bisa belajar dari sesame bmt/bprs lainnya itu nanti akan maju bersama, jadi tidak saling menjauhkan diantara bmt dg yang lainnya. Itu strategi strategi accounting ada rescheduling, restructuring, reconditioning adalah accounting, tapi dari segi kualitasnya itu adalah tadi ao, macam macam tadi ada strategi akuntansi dan manajemennya
Wawancara dengan Ibu Syah Amelia Manggala Putri 1. Menurut Ibu, pembiayaan yang dikategorikan bermasalah di BMT seperti apa? Jawab. Untuk yang dikategorikan bermasalah yaitu yang sudah tidak tidak bayar 3x angsuran 2. Menurut ibu, Kendala BMT dalam proses penyaliran pembiayaan ? Jawab. Yang pertama yaitu pesaing, ada dari Bank, BPRS terus juga ada dari program pemerintah seperti program KUR. Itu karena ret jualnya lebih murah dari pada BMT. Yang kedua kesulitan terkait data keuangan karena ini ratarata mikro pengusaha-pengusaha kecil mereka tidak mempunyai data keuangan sehingga menyulitkan dari pegawai bmtnya untuk menganalisis proses analisis pembiayaan. 3. Menurut Ibu, strategi apa saja yang sebaiknya untuk mengurangi tingkat pembiayaan bermasalah ? Apakah analisis 5C sudah cukup baik untuk mengurangi pembiayaan bermasalah ? Jawab. Jadi terkait 5c kalo hanya 5c itu belum, jadi perlu dilengkapi dengan peningkatan internalnya juga misalnya peningkatan kualitas sdm nya dalam melakukan analisis pembiayaan tersebut agar 5c itu efektif jadi perlu memahami 5c tersebut sehingga tidak asal saja. Kadang kan karena sudah kenal dari segi karakter udah gitu aja terus analisisnya kalo sudah kenal analisisnya saja tidak sesuai dengan sop. Terus menjaring nasabah yang
mempunyai kapasitas pembiayaan sejak awal yang
baik. Jadi menjaring
anggota yang baik dari 5c itu di aplikasikan.intinya kalo hanya sekedar 5c itu saja belum. Jadi perlu ada peningkatan kualitas sdm dari bmt tersebut dalam hal menganalisis pembiayaan. 4. Menurut ibu, kendala BMT dalam menangani pembiayaan bermasalah ? Jawab. Yang pertama itu karena BMT biasanya akadnya singkat, hanya beberapa lembar saja, isinya tidak detail terkadang jika ada persengketaan jika ada persengketaan terkadang posisis BMT itu lemah secara hukum karena semua tidak tercatat secara detail. Yang kedua jaminanaya terkadang tidak mengkover yang diajukan anggota itu, yang ketiga kurangnya maintenen pembiyaann karena keterbatasaan jumlah sdm karena kita ketahui di BMT jumlah sdm nya sedikit tapi anggotanya banyak sehingga kurang maintenen dalam pembiayaan. 5. Menururt ibu, apakah pendampingan setelah pencairan dana diperlukan pada BMT ? Jawab. Sangat perlu, karena untuk mengkontrol pembiayaan tersebut. Untuk mengkontrol penggunaan dana dari BMT itu benar-benar sesuai dengan akad pembiayaan. Yang kedua untuk memonitoring kelangsungan usaha anggota BMT tersebut. Yang ketiga untuk mengkontrol sejak dini kalo misalnya dari anggota ada potensi pembiayaan bermasalah. Jadi pendampingan paska setelah pencairan dana sangat diperlukan pada BMT
6. Menurut ibu, apa yang seharusnya pihak BMT lakukan apabila gejala-gejala pembiayaan bermasalah timbul dari anggota ? Bagaimana penerapan 3R (Rescheduling, Restructuring, Reconditioning)
di BMT yang sebaiknya
dilakukan ? Jawab. Ya melakukan 3R itu, terus melakukan dengan prinsip kekeluargaan yaitu musyawarah. 7. Menurut Ibu, Bagaimana Solusi dalam penerapan Strategi pembiayaan bermasalah ? Sebaiknya seperti apa ? Jawab. Yang pertama memberikan pemahaman secara menyelururh kepada sdmnya, bagaimana penerapan strategi pembiayaan bermasalah yang ada pada bmt tersebut, yang kedua melakukan monitoring seperti yang sudah dijelaskan tadi, yang ketiga mengaplikasikan 5c dan 3r tersebut dengan baik dengan memahamkan sdmnya dengan baik.
1. wawancara dengan nasabah ibu astute handayani Apakah bapak/ibu pernah mengalami kesulitan dalam mengangsur ? Jawab. Ya pernah, Kendala apa saja yang menyebabkan pembiayaan bermaslah ? Jawab. Ya kebutuhannya banyak banget mas, jadinya ga memenuhi..ya kebutuhannya banyak banget, masa mau disebutin satu-satu ya banyak banget. 2. Wawancara dengan bapak abdul rozak Apakah bapak/ibu pernah mengalami kesulitan dalam mengangsur ? Jawab. Ya kesulitan, kendala apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam mengangsur jawab. Gara-garanya kan dulu ga ada yang narik kesini mas, jadi waktu dulu setahun ga ada yang narik kesini, aku kalo pulang dari pasar kan pagi, biasanya setornya di pasar jadi pas waktu itu libur kepasar lama, jadi saya ga pernah ngangsur terus juga ga ada yang kesini. 3. Wawancara dengan masgar nugroho Apakah bapak/ibu pernah mengalami kesulitan dalam mengangsur ? Jawab. Ya memang pernah kendala apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam mengangsur ? jawab. Jadi kadang gini mas, kan kemampuan seseorang untuk mengangsur contoh aku menjanjikan bisa segini dari budget uang masuk tidak sesuai dengan yang diutarakan. Ini jujur jujuran aja yah hal hal seperti ini. Kadangkadang Kemampuan nya berapa sebulan kira kira berapa biasanya ada
pertanyaan seperti itu. Aku bisa ngangsur contoh misalkan dari gaji aku dan istri sebulan 700rb sebulan tapi tidak sesuai dengan pemasukan. Ya missal ada kepentingan mendadak mungkin sekali aja, tapi kalo udah kedua dan ketiga itu ga sesuai dengan budget uang masuk. 4. Wawancara dengan pak sutarman. Apakah bapak/ibu pernah mengalami angsuran ? Jawab. Ya pernah, sudah 3 kali Kendala apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam mengangsur ? Jawab. Kendalanya ya jualan saya lagi sepi, jadi tiap hari itu nambahain untuk bahan baku, sekarang apa apa mahal, akhirnya saya ga bisa ngangsur, saya jualan bubur ayam juga banyak saingannya. Jadi itu banyak saingannya jualan sepi, pendapatan pas pasan aja. Apakah sebelum pembiayaan ada survenya ? Jawab. Surve ya ada, petugas yang surve datang ke rumah. Survenya ya ditanya Tanya usahanya apa, pendapatannya berapa kaya gitu. Pembiayaan ini saya pake jaminan bpkb motor. Apakah ada pengawasan dari pihak BMT setelah pencairan dana ? Jawab. Tidak ada, setau bmt ya dipake buat dagang Bagaimnana penangan pihak bmt dalam membantu pembiayaan bapak yang kurang lancar ? Jawab. ya memang kalo dari pihak BMT mengerti sama keadaan usaha saya jadi BMT memberi saya kelonggaran waktu untuk pembayaran angsuran saya
5. Wawancara dengan pak retno widodo Apakah bapak penah mengalami penunggakan angsuran ? Jawab. ya pernah udah 4 kali belum bisa bayar Kendala apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam mengangsur ? Jawab. kendalanya ya tanggunganya banyak, rumah saya bocor ya perlu dibetulin. Jadi yang tadinya ga keduga ternyata dananya sebagian untuk betulin, kedua anak sekolah biaya anak sekolah banyak sebagian masuk kesitu. Mau ngumpulin yang dikumpulin juga belum ada. Apakah sebelum pengajuann pembiayaan ada surve ? Jawab. ya ada, rumahnya didatengin. Itu juga ada warung untuk modal orang dulu utangnya buat modal tapi sekarang apa apa mahal, sembako juga mahal. Ya terpaksa angurannya nunggak, nanti kalo udah ada ya dibayar, ya jaminan ya ada ya pake bpkb motor. Apakah ada pengawasan setelah pencairan dana ? Jawab. ya engga ada ya Bagaimana penanganan pihak BMT dalam membantu pembiayaan yang kurang lancar ? Jawab. Kalo dari pihak bmt memahami dalam arti bisa mengerti anggotanya masih repot, masih belum ngangsur pasti paham. Ya dikasih waktu, nanti kalo udah ada ya diangsur lagi.
1. OBJEK PENELITIAN
2. WAWANCARA DENGAN MANAGER MARKETING
3. WAWANCARA DENGAN MARKETING
4. WAWANCARA DENGAN ACCOUNT OFFICER
5. WAWANCARA DENGAN NASABAH PEMBIAYAAN
6. WAWANCARA DENGAN NASABAH PEMBIAYAAN