ANALISIS PELAKSANAAN STRATEGI BPJS KESEHATAN CABANG MANADO DALAM SOSIALISASI PROGRAM JKN DI KOTA MANADO Maria Asni Tae Seran*, Franckie R.R Maramis*, Chreisye K.F Mandagi* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
ABSTRAK Latar Belakang: Sosialisasi di berbagai media masa tentang manfaat, cara pembayaran, besaran iuran yang dipilih sesuai kemampuan, sudah dilaksanakan, tetapi hasil yang diharapkan bahwa akan terjadi peningkatan kepesertaaan mandiri belum terlihat nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan Strategi BPJS Kesehetan Cabang Manado dalam Sosialisasi Program JKN di Kota Manado. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan Pendekatan Kualitatif, Data dalam penelitian ini didapat dalam wawancara mendalam kepada 4 informan. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri selain itu juga daftar pertanyaan, alat perekam (HP) dan alat tulis-menulis. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPJS Manado telah melakukan sosialisasi kepada pemangku kebijakan hingga kepada lapisan masyarakat, dengan menggunakan strategi Khalayak sasaran, penyusunan pesan, penetapan metode, serta pemilihan saluran, dan media komunikasi. Penelitian ini juga menemukan bahwa adanya faktor pendukung dalam sosialisasi program JKN yaitu adanya dukungan dari pemerintah daerah, pers, tokoh-tokoh agama. Sementara faktor penghambat dalam sosialisasi program JKN adalah kurangnya kepedulian masyarakat untuk ikut berpartisipasi. Kesimpulan: Sosialisasi program JKN yang dilaksanakan BPJS Kesehatan Manado, masih sementara dilakukan baik kepada pemangku kepentingan ataupun masyarakat luas. Pihak BPJS Kesehatan Manado harus mengoptimalkan kinerja agar dapat mencapai target pada tahun 2019. Kata Kunci: Strategi, BPJS Kesehatan, Sosialisasi ABSTRACT Background: Socialization in various media about the benefits, method of payment, the amount of contributions that have been selected according to their ability, have been implemented, but the outcome is expected that it will increase self kepesertaaan not look real. This study aims to determine how the Implementation Strategy Branch BPJS Kesehetan in Socialization Program JKN Manado in Manado City. Methods: The research uses a qualitative approach; data were obtained in-depht interviews with four informants. The instrument of this study is the researchers themselves but it is also a list of questions, the tape recorder (HP) and stationery, the tape recorder and stationery. Result: The results showed that BPJS in Manado has disseminated to stakeholders up to society, using the strategy of the target audience, message, composition, determination methods, and the selection of channels and communication media. The research also found that the presence of a supporting factor in the socialization of National Health Insurance program; namely the support of the regional government, press, and religious figures. The inhibiting factor in the socialization program is the lack of public awareness to participate in National Health Insurance Program. Conclusion: Socialization program of JKN is Implemented by Social Security Management Agency Of Health in Manado, whilst still do well to stakeholders or the wider community, thus Social Security Management Agency of Health as the health authorities in Manado should optimize the performance in order to achieve the target by 2019. Keywords: Strategy, BPJS Health, Socialization
PENDAHULUAN
sosial untuk menjamin seluruh rakyat
Kesehatan merupakan hak asasi manusia
agar dapat memenuhi kebutuhan dasar
dan salah satu unsur kesejahteraan yang
hidupnya yang layak dan meningkatkan
harus diwujudkan sesuai dengan cita-
martabat hidupnya. Berdasarkan UU
cita
sebagaimana
tersebut maka Negara juga berkewajiban
dimaksud dalam Pancasila dan Undang-
memberikan jaminan kesehatan kepada
Undang
setiap
bangsa
Indonesia
Dasar
Negara
Republik
penduduk
agar
mendapatkan
Indonesia Tahun 1945; bahwa setiap
akses pelayanan kesehatan dengan mutu
kegiatan dalam upaya untuk memelihara
yang terjamin dan memenuhi kebutuhan
dan meningkatkan derajat kesehatan
dasar kesehatan. Selanjutnya, sebagai
masyarakat
setinggi-tingginya
penyempurna dari UU SJSN 2004
dilaksanakan berdasarkan prinsip non
ditetapkan UU nomor 24 tahun 2011
diskriminatif,
dan
tentang Badan Penyelenggara Jaminan
rangka
Sosial (BPJS) resmi beroperasi pada
pembentukan sumber daya manusia
tanggal 1 Januari 2014. (UU RI No 40
Indonesia, serta peningkatan ketahanan
tahun 2004)
berkelanjutan
dan
daya
yang
partisipatif, dalam
saing
bangsa
bagi
Badan
Penyelenggara
Jaminan
pembangunan nasional; bahwa setiap hal
Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS
yang menyebabkan terjadinya gangguan
adalah badan hukum yang dibentuk
kesehatan pada masyarakat Indonesia
untuk
akan menimbulkan kerugian ekonomi
jaminan sosial. (UU 24 tahun 2004)
yang besar bagi negara, dan setiap upaya peningkatan
derajat
kesehatan
menyelenggarakan
Badan
Penyelenggara
program
Jaminan
Sosial (BPJS) Kesehatan adalah Badan
masyarakat juga berarti investasi bagi
Hukum
yang
pembangunan Negara. (UU 36 tahun
menyelenggarakan
2009)
Kesehatan.
dibentuk
untuk
program
Jaminan
Badan
Penyelenggara
Undang-Undang nomor 40 tahun
Jaminan Sosial Nasional (BPJS) perlu
2004 pada tanggal 19 oktober 2004
diketahui dan dipahami oleh seluruh
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
masyarakat Indonesia. Untuk itu perlu
(SJSN) memberikan landasan hukum
dilakukan
terhadap kepastian perlindungan dan
melalui
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat
pemangku kepentingan dan masyarakat
Indonesia, khususnya mengenai jaminan
pada
sosial. Jaminan Sosial yang dimaksud
mewujudkan tujuan Sistem Jaminan
dalam UU SJSN adalah perlindungan
Sosial
penyebarluasan sosialisasi
umumnya.
Nasional
kepada
Bahwa
perlu
informasi semua
untuk
dibentuk
penyelenggara yang berbentuk badan
menjamin pelayanan kesehatan mereka
hukum berdasarkan prinsip kegotong-
ketika dibutuhkan.
royongan, nirbala, keterbukaan, kehatihatian,
akuntabilitas,
Sosialisasi di berbagai media masa
portabilitas,
tentang
manfaat,
kepesertaan bersifat wajib, dana amanat,
besaran
iuran
dan hasil pengelolaan dana jaminan
kemampuan, sudah dilaksanakan, tetapi
sosial seluruhnya untuk pengembangan
hasil yang diharapkan bahwa akan
program
terjadi
dan
untuk
sebesar-besar
cara
yang
pembayaran, dipilih
peningkatan
sesuai
kepesertaaan
kepentingan peserta. Jumlah penduduk
mandiri belum terlihat nyata. Hal ini
Sulawesi Utara 7.627.437 jiwa, dengan
rupanya tak diketahui oleh masyarakat
jumlah peserta yang sudah terdaftar
umum.
5.201.168 peserta dan yang belum
masyarakat terus melakukan pendaftaran
terdaftar berjumlah 2.426.269 peserta.
lewat loket di kantor BPJS Kesehatan.
(peserta
terdaftar
kepersertaan
s.d
per
segmen
januari
2015).
(Anonimous 2016)
Pasalnya,
hingga
saat
ini
Dari data jumlah peserta dan non peserta
yang
diambil
dari
Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kota Manado merupakan kota
Regional maka penulis melihat bahwa
Parawisata Dunia Tahun 2010 dan
belum maksimalnya sosialisasi yang
terbesar kedua setelah Kota Makasar di
diadakan oleh Badan Penyelenggara
kawasan timur Indonesia yang memiliki
Jaminan Sosial Manado, banyak keluhan
luas areal 157,27 Km² dengan penduduk
yang utarakan oleh warga yang ingin
480.935 Jiwa. Banyaknya penduduk
mendaftarkan
diri
Manado mendorong masyarakat agar
dikarenakan
mereka
mempunyai daya saing yang tinggi
bagaimana
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
membayar iuran ke bagian mana, maka
Karena persaingan hidup inilah maka
dari itu penulis tertarik untuk meneliti
masyarakat memerlukan suatu wadah
dengan judul Penelitian: “Strategi Badan
yang dapat melindungi mereka ketika
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
sakit
dalam Sosialisasi Program Jaminan
dan
memerlukan
kesehatan.
Adanya
perawatan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dengan Program Jaminan Kesehatan Nasional ini maka diharapkan semua
warga
masyarakat
Manado
memiliki asuransi kesehatan yang bisa
Kesehatan Manado”
cara
Nasional
sebagai
peserta,
tidak
tahu
mendaftar
dan
(JKN)
Cabang
METODE PENELITIAN
dan
Jenis penelitian yang digunakan ini
tambahan
adalah penelitian kualitatif.
dokumentasi
sebagai
instumen
.
Tempat pelaksanaan penelitian ini
HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu di Kantor BPJS Kesehatan Cabang
Gambaran
Manado, Jalan Tololiu Supit No.11,
Kesehatan Cabang Manado
Tingkulu, Wanea, Manado, Sulawesi Utara
BPJS
Umum
Kantor
Kesehatan
BPJS
Manado
merupakan perubahan dari PT ASKES Waktu pelaksanaan penelitian ini
yaitu pada bulan Juni-Juli 2016
(Persero) Cabang Manado Perubahan terjadi sesuai dengan Undang-Undang
Teknik penentuan sumber data
nomor 24 tahun 2011 tentang Badan
atau informan dalam penelitian ini
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
adalah purposif sampling dengan kriteria
yang resmi beroperasi pada tanggal 1
informan adalah sumber yang benar-
Januari 2014. BPJS Kesehatan Cabang
benar mengetahui dan terlibat langsung
Manado terletak di Jalan Tololiu Supit
pada strategi sosialisasi BPJS Kesehatan
N.11,
Manado dalam melakukan sosialisasi
Sulawesi Utara dengan bangunan fisik
sehingga peneliti dapat merangkum
gedung berlantai 2.
informasi
yang
tepat
dan
dapat
Tingkulu,
Wanea,
BPJS Kesehatan adalah
Manado,
Badan
dipercaya. Informan tersebut berjumlah
Hukum Publik yang ditugaskan khusus
4 (tiga) orang, yaitu:
oleh pemerintah untuk menyelenggarakan
Kepala Unit Pemasaran, Kepala
jaminan pemeliharaan kesehatan bagi
Unit Manajemen Kepesertaan dan Unit
Pegawai
Pengendali
TNI/POLRI, Penerima Pensiun PNS dan
Mutu
Pelayanan
dan
Negeri
Sipil,
Penangganan Pengaduan Peserta, Staff
TNI/POLRI,
Unit Manajemen Kepesertaan dan Unit
Kemerdekaan beserta keluarganya dan
Pengendali
dan
Badan Usaha lainnya. Terkait UU Nomor
Penangganan Pengaduan Peserta, Staff
40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Unit Manajemen Kepesertaan dan Unit
Sosial Nasional di tahun 2011, PT Askes
Pengendali
(Persero) resmi ditunjuk menjadi Badan
Mutu
Mutu
Pelayanan
Pelayanan
dan
Penangganan Pengaduan Peserta.
Veteran,
Anggota
Perintis
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Instrumen Penelitian ini adalah
yang meng-cover jaminan kesehatan
peneliti sendiri selain itu juga daftar
seluruh rakyat Indonesia yang tertuang
pertanyaan wawancara, alat rekam suara
dalam UU BPJS Nomor 24 tahun 2011. Mulai tanggal 1 Januari 2014, PT Askes
Indonesia
(Persero)
berubah
nama
Wakil
Kepala
Daerah
menjadi BPJS Kesehatan sesuai dengan
melaksanakan
Undang-Undang no. 24 tahun 2011
Nasional.
Yang
tentang BPJS
program
Strategis
program
yang
Tahap Sosialisasi pada pemangku
Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah
Program Jaminan Sosial oleh beberapa badan penyelenggaraan jaminan sosial. (
Jaminan
Kesehatan
adalah
Jaminan berupa perlindungan kesehatan peserta
memperoleh
manfaat
kesehatan
dan
pemeliharaan perlindungan
dalam dasar
memenuhi
kesehatan
yang
diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah (Perpres RI No 12
Jaminan Kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi social dan prinsip ekuitas. kesehatan
diselenggarakan
dengan tujuan menjamin agar peserta
kesehatan
dalam
nasional
adalah
ditetapkan
presiden
pertumbuhan
dan
pemerataan pembangunan serta menjaga pertahanan dan keamanan dalam rangka
masyarakat.
kesejahteraan (data
BPJS
Kesehatan
Manado, 2016) Sosialisasi yang melibatkan para akademisi serta bagaimana proses yang dilalui dan adakah daftar hadir yang disiapkan oleh pihak BPJS Kesehatan, menurut kepala unit pemasaran ibu Ivana
mengatakan
bahwa
BPJS
Kesehatan Manado pernah melakukan sosialisasi di Universitas Sam Ratulangi,
tahun 2013).
memperoleh
dimakasud
meningkatkan
UU RI No 40 tahun 2004)
Jaminan
Strategis
startegis secara nasional dalam upaya meningkatkan
Suatu tata cara penyelenggaraan
kebutuhan
Program
sebagai program yang memiliki sifat
kepentingan
agar
dalam
manfaat dan
pemeliharaan
perlindungan
dalam
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. (Pasal 19 UU RI No 40 tahun 2004). Sosialisasi pada tahap pemangku
Universitas De La Salle dan beberapa Universitas lainnya, namun jawaban yang berbeda diberikan oleh Staff Unit MK dan UPMP4 yaitu sosialisasi yang melibatkan
para
akademisi
hanya
dilakukan oleh unit pemasaran. Tahap
sosialisasi
kepada
seluruh
peserta (Publik) Berangkat dari prinsip tersebut peneliti
mengajukan
pertanyaan
kunci dalam melibatkan Pejabat Daerah
bagaimana melibatkan petani dalam
meupakan
yang terdapat
sosialisasi dan proses yang dilalui, serta
dalam pasal 67 UU no. 23 tahun 2014
daftar hadir yang disiapkan oleh BPJS
dimana kewajiban Kepada Daerah dan
Kesehatan Manado, salah satu informan
kewajiban
yaitu bapak adi mengatakan belum
program JKN karena masih dalam
pernah dilakukan karena jadwal untuk
keadaan sehat-sehat.
petanipun mereka ada ketika sore hari
Hasil penelitian oleh Kolla (2010)
baik itu diladang maupun di sawah,
dan didukung oleh teori komunikasi
namun ada perbedaan jawaban dari unit
pemasaran atau bauran promosi dari
pemasaran yang mengatakan bahwa
Kotler (2012) mengenai pengaruh media
pernah dilakukan sosialisasi pada para
komunikasi
petani, prosesnya yah ketemu dulu sama
advertensi
kepada desa atau kepala kelurahan,
berpengaruh
untuk menentukan kapan bisa diadakan
komunikasi, hal tersebut menimbulkan
sosialisasi dari hasil wawancara maka
munculnya kepedulian serta perubahan
peneliti melihat bahwa dari kedua unit
perilaku pada konsumen. (Wulandari
yang
dkk, 2016)
melakukan
sosialisasi,
belum
diperoleh dan
hasil
penjualan
terhadap
bahwa personal
keberhasilan
optimalnya sosialisasi yang diadakan BPJS Kesehatan Manado.
KESIMPULAN
Selanjutnya peneliti menanyakan
1.
Pelaksanaan Strategi Sosialisasi
apa yang menjadi faktor penghambat
BPJS Kesehatan Manado tidak
dan faktor pendukung dalam sosialisasi
hanya
program JKN, beginilah jawaban ibu
masyarakat
Ivana: kalau faktor pendukung pers
dilaksanakan juga kepada instansi
sangat mendukung kami untuk meliput
pemerintah dan provider.
sosialisasi yang kami laksanakan, kalau
2.
Strategi
dilaksanakan
kepada
umum
namun
yang digunakan
oleh
faktor penghambat selama ini tidak ada,
BPJS Kesehatan dalam Sosialisasi
peneliti menanyakn pertanyaan yang
Program
sama kepada informan kedua pa Adi:
komunikasi
faktor pendukung datang dari pihak
memperhatikan
Tokoh Agama, kalau faktor penghambat
khalayak
kurangnya
pesan, penetapan metode serta
karena
kepedulian
merasa
masyarakat
belum perlu
untuk
pemilihan
mengurus atau mengikuti program JKN. Dari hasil wawancara tersebut peneliti
JKN
yaitu
strategi
dilakukan
dengan
segmentasi
sasaran,
saluran
penyusunan
dan
media
omunikasi. 3.
Dalam sosialisasi program JKN
melihat bahwa kurangnya kepedulian
ada beberapa hal yang menjadi
masyarakat karena masih mengganggap
faktor
bahwa
pendukung
belum
penting
mengikuti
pendukung, berasal
Faktor dari
pemerintah pusat, Adanya kerja
sama dengan media massa yang
Data primer BPJS Kesehatan Manado 2016
mampu menyebarkan informasi mengenai JKN kepada masyarakat
Peraturan Presiden (Perpres) Republik
secara luas, adanya dukungan dari pemangku
kepentingan
Indonesia Nomor 12 tahun 2013
yang
tentang Jaminan Kesehatan
berada di wilayah Kota Manado. 4.
Sementara
dari
segi
penghambatnya
ada
beberapa
faktor, yaitu Kurangnya kesadaran masyarakat jaminan
akan
pentingnya
kesehatan
sebagai
proteksi dini, Sikap masyarakat tidak memperhatikan pelaksana
Kota
Manado-
Kementrian
Dalam
Negeri.www.kemendagri.go.id (profil-daerah/kabupaten name/kota-manado) diakses tgl 8 juni 2016 Kode Etik BPJS Kesehatan. 2016. (online)
program saat sosialisasi. diakses 26 mei 2016 SARAN 1.
Undang-Undang
BPJS
Kesehatan
Manado
khususnya Unit Pemasaran dan Unit
Kepesertaan
meningkatkan
harus
dari
masih
kurangnya
sosialisasi yang ditujukan kepada seluruh publik dalam hal ini para petani, pedagang, nelayan dan
Melakukan
Nomor 40 tahun 2004 Tentang Sistem
Jaminan
Sosial
Republik
Indonesia
Nasional Undang-Undang
Nomor 24 tahun 2011 Tentang Badan
Penyelenggara
pendekatan dengan
masyarakat agar masyarakat lebih peduli dan ikut ambil bagian dalam Sosialisasi Program JKN.
Jaminan
Sosial, 2011. Jakarta, (online), diakses 21 mei 2016 Undang-Undang
lainnya. 2.
Indonesia
kuantitas
sosialisasinya. Hal ini dapat kita lihat
Republik
Republik
Indonesia
Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan Wulandari, R dan Malin, S.S, 2016. Pengaruh
advertensi
dan
publikasi terhadap keterserapan DAFTAR PUSTAKA Anonimous, 2016a. Jumlah Peserta dan Non Peserta BPJS Kesehatan Regional X 2015. Sulawesi Utara
informasi
pada
sosialisasi
program
JKN
(Online)
(http://journal.unnes.ac.id/sju/inde
x.php/jhealthedu/) oktober 2016
diakses
6