Efektivitas Kerja Pemerintah Kota Manado dalam Program Bantuan Korban Banjir di Kecamatan Wanea Kota Manado Christian David Timban Jantje Mandey Femmy Tulusan Catastrophic floods which occurred in the town of manado on 15 January 2014 to date is one of the largest floods ever to occur in North Sulawesi manado city in particular. And the Government of the city of manado in the disaster relief especially in aid disaster victims have good planning but have not been effective in its application to see there are still many citizens of disaster victims who are still living and settled in the disaster site with circumstances that could not be said to be as good as before they suffered a disaster, because of the uneven in its application to all disaster victims in district wanea. In this study uses qualitative methods to describe conditions that actually happened in a field supported by interviews to the informant-informant, observations of direct, search documents – documents and documentation. The focus of this research was to determine the effectiveness of government aid programs in manado city wanea from program planning, quality of service/program, the organizers of the program and satisfaction. The results showed that in general the overall results of interviews about the effectiveness of the work of the Government of the city of manado in aid flood victims in district wanea manado City gives the conclusion that the aid program for flood victims in wanea district of the city of manado is quite good but not yet effective.
Key words: effectiveness of work Programs help flood victims
km), Sungai Poigar (54,2 km), Sungai Ranoyapo
PENDAHULUAN
(51,9 km), Sungai Talawaan (34,8 km) di Minahasa. Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah
Sungai besar lainnya terdapat di Bolmong dan
satu provinsi yang memiliki kekayaan alam dengan
Bolmut yaitu Sungai Dumoga (87,2 km), Sungai
potensi yang besar, dan merupakan salah satu dari 7
Sangkub (53,6 km), Sungkai Ongkaw (42,1 km).
provinsi kepulauan yang terdiri dari 258 pulau dan 11 di antaranya berbatasan langsung dengan negara
Provinsi Sulawesi utara juga memiliki hutan
Filipina dan Laut Pasifik. Serta provinsi ini memiliki
yang cukup luas, Hutan di Provinsi Sulawesi Utara
danau dan sungai yang merupakan pelengkap
seluas 1,88 juta ha dan menyimpan banyak kekayaan
kondisi geografis yang baik.Danau-danau di daerah
alam yang besar yang menjadi primadona dan juga
ini secara potensial mempunyai nilai ekonomi bagi
menjadi daya tarik tersendiri untuk dunia luar yang
pengembangan bidang kepariwisataan, pengairan
mengagumi bahkan ingin bekerjasama dengan
dan energi. Danau-danau tersebut adalah Danau
Sulawesi utara dalam hal pengelolahan hutan
Tondano dengan luas 4.278 ha di Minahasa, Danau
maupun dalam hal pengembangan hutan. Namun
Moat seluas 617 ha di Bolaang Mongondow Timur.
dengan adanya kondisi geografis yang strategis ini
Pada umumnya sungai-sungai dimanfaatkan untuk
ternyata juga menyimpan ancaman bencana yang
berbagai keperluan antara lain untuk irigasi juga
dapata terjadi sewaktu – waktu. Danau tondano yang
sebagai sumber tenaga listrik dan sumber air minum.
merupakan salah satu danau terbesar di Sulawesi
Sungai-sungai tersebut yakni Sungai Tondano (40
utara dan merupakan sumber potensi untuk provinsi
1
ini ternyata juga menyimpan potensi bencana alam
Salah satunya yang mendapatkan akibat yang cukup
yang dapat terjadi sewaktu – waktu.Hal yang kita
parah dari banjir ini adalah kecamatan wanea di kota
khawatirkan ini akhirnya juga terjadi, pada tanggal
manado.Daerah kecamatan wanea ini dilewati oleh
15 januari tahun 2014 terjadi suatu bencana alam
sungai yang merupakan bagian dari daerah aliran
yang termasuk ukuran yang luar biasa untuk
sungai Tondano, dan merupakan daerah yang
masyarakat Sulawesi utara. Akibat dari curah hujan
mengalami
yang sangat tinggi pada tanggal 14 dan 15 januari
mengakibatkan banyak rumah warga yang hanyur
terjadi banjir dan tanah longsor yang cukup parah
terbawa air, hancur diterpa oleh kekuatan aliran air
yang
di
membuat
masyarakat
Sulawesi
utara
daerah
bencana
aliran
sangat
sungai
parah
Tondano
karena
bahkan
khususnya masyarakat yang berada di ibukota
mengakibatkan korban jiwa karena terseret banjir
provinsi yaitu Manado merasakan dampak yang
bandang yang terjadi saat itu.
paling besar yaitu banjir bandang yang baru pertama kalinya terjadi di kota Manado, yang mungkin pada
Pemerintah kota manado langsung melakukan
tahun – tahun sebelumnya banjir pernah terjadi
tindakan cepat dalam mengantisipasi banjir yang
dengan ketinggian air yang rendah namun banjir kali
terjadi ini, dengan mengoptimalkan Badan Nasional
ini mencapai ketinggian 3 - 4 meter bahkan lebih di
Penanggulangan
beberapa tempat di kota manado, sehingga air dapat
langsung menyebarkan tim – tim penyelamat di
menutupi atap rumah penduduk..Curah hujan yang
lokasi – lokasi banjir, baik untuk menyelamatkan
tinggi membuat debit air di danau tondano
warga yang terperangkap di rumah masing – masing
bertambah yang mengakibatkan danau tondano tidak
maupun
mampu lagi menampung air hujan yang sangat
menyelamatkan harta benda warga yang masih
banyak yang terus menerus tercurah dengan
mampu diselamatkan karena harus berlomba denga
intensitas yang tinggi. Air yang tidak dapat di
air yang semakin tinggi mampu mencapai ketinggian
tampung oleh danau tondano akhirnya mengalir ke
yang sama dengan atap rumah warga.Pasca banjir,
daerah yang rendah melewati sungai – sungai yang
banyak warga mengalami kesedihan yang sangat
menjadi daerah aliran sungai danau tondano dan
mendalam akibat kehilangan rumah tempat tinggal
tujuan utama aliran air tersebut adalah ke kota
maupun kehilangan banyak harta benda. Disinilah
manado yang memiliki kondisi dataran yang rendah
peran pemerintah kota manado dalam mengambil
dibanding letak danau tondano di dataran tinggi
kebijakan yang tepat dalam pemberian bantuan
daerah kabupaten minahasa.
untuk korban banjir yang mengalami kerugian
Bencana
bergotong
(BNPB),
royong
pemerintah
membantu
materi maupun mental, seperti yang telah diatur dalam Undang – Undang Republik Indonesia No. 24
Hal ini membuat kota manado mengalami bencana banjir yang besar yang memberikan akibat
Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana :
yang besar pula untuk masyarakat kota manado.
2
masyarakat mengerti dan memahami resiko dan bahaya yang mungkin akan terjadi, mengingat latar Pasal 5
belakang pendidikan dari masyarakat yang berbeda –
Pemerintah penanggung
dan
pemerintah
jawab
dalam
daerah
beda sehingga dengan adanya sosialisasi yang
menjadi
terprogram
penyelenggaraan
dengan
baik
dapat
memberikan
pengertian yang baik untuk masyarakat. Selain
penanggulangan bencana
sosialisasi tentang bahaya untuk masyarakat daerah Pasal 8
pinggiran sungai juga sosialisasi tentang pemberian dalam
lahan baru untuk warga korban bencana alam,
penyelenggaraan penanggulangan bencana meliputi :
karena lahan baru yang disediakan pemerintah kota
Tanggung
Jawab
pemerintah
daerah
Manado berada jauh dari tempat tinggal warga yang a. Penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan
semula sehingga perlu adanya sosialisasi yang baik
pengunngsi yang terkena bencana sesuai
dari pemerintah agar masyarakat sebagai korban
dengan standar pelayanan minimum b. Perlindungan
massyarakat
dapat merasa terjamin dan memiliki usaha untuk
dari dampak
dapat menata kembali kehidupan pasca banjir di
bencana
daerah yang baru.
c. Pengurangan risiko bencana dan pemaduan
khususnya di daerah kecamatan Wanea Kota
pengurangan risiko bencana dengan program
Manado, nampaknya program pemberian bantuan
pembangunan; dan d. Pengalokasian
Pengamatan yang dilakukan
untuk korban bencana banjir sepertinya tidak dana
penanggulangan
dilakukan dengan baik oleh pemerintah kota
bencana dalam anggaran pendapatan dan
Manado, hal ini dapat dilihat dari kondisi keluarga –
belanja daerah yang memadai.
keluarga yang terkena dampak banjir dimana adanya
Program pemberian bantuan untuk korban banjir
keluarga yang telah mendapatkan bantuan dan ada
kota manado sepertinya tidak dilakukan dengan baik
keluarga maupun masyarakat yang belum atau sudah
dan merata sesuai dengan yang telah diatur oleh
mendapatkan bantuan tapi hanya sekedar untuk
Undang – Undang,
makan sehari dan belum pasti apa yang akan
banyaknya bantuan dari luar
dimakan di hari selanjutnya.
daerah Sulawesi utara sepertinya tidak disalurkan dengan baik oleh pemerintah kota manado, dimana
Kecamatan Wanea terdiri dari tujuh kelurahan
di tempat lain mendapatkan bantuan yang lebih
yaitu kelurahan pakowa, kelurahan wanea, kelurahan
namun ada juga yang mendapat bantuan yang kurang.
Program
sosialisasi
bahaya
ranotanaweru, kelurahan teling tingkulu, kelurahan
untuk
bumi nyiur, kelurahan karombasan dan kelurahan
masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai juga
tanjung batu.Daerah kelurahan dengan dampak
hanya dilakukan jika banjir telah terjadi dan tidak
banjir yang paling berat adalah kelurahan pakowa
adanya sosialisasi secara terus – menerus agar 3
khususnya di lingkungan 6 (enam) dan lingkungan 1
tujuan (the goal approach) dan pendekatan menurut
(satu) yang juga memakan korban jiwa, sedangkan
teori sistem (the system theory approach).
daerah kelurahan tanjung batu dan ranotanaweru
Pendekatan “tujuan” untuk mengukur efektivitas
khusunya lingkungan 1 (satu) memiliki jumlah korban
bencana
yang
besar
namun
organisasi,
tidak
Gibson
berpendapat
bahwa
setiap
organisasi, publik maupun swasta, merupakan alat
mengakibatkan kerusakan unit tempat tinggal karena
yang
hanya terendam air sungai yang meluap.Sedangkan
bagian-bagiannya
dapat
disusun
supaya
memenuhi tujuan – tujuan organisasi. Pendekatan ini
daerah kelurah bumi nyiur terjadi bencana tanah
didasarkan
longsor akibat dari air hujan yang juga memakan
pada
gagasan
bahwa
organisasi
diciptakan sebagai alat untuk mencapai tujuan;
korban jiwa. Sedangkan daerah kelurahan yang lain
dengan kata lain, organisasi dibentuk dengan
hanya terendam dengan debit air yang kurang.
maksud mencapai tujuan. Dengan demikian menurut Kinerja pemerintah yang tidak efektif dalam
pendekatan ini efektivitas organisasi (organizational
pemberian bantuan untuk korban bencana dapat
effectiveness) diartikan atau dimaknai sebagai
membuat masyarakat menjadi tidak berdaya dan
tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
tidak
melanjutkan
ditentukan sebelumnya. Tingkat pencapaian tujuan
kehidupan pasca banjir, akibat tidak adanya jaminan
itu menunjukkan tingkat efektivitas organisasi
dari pemerintah itu sendiri. Hal ini perlu di ukur
(Chester Barnard dalam Gibson dkk, 1996).
dengan tingkat efektivitas kerja dari pemeritah kota
Pendekatan
manado dalam melakukan pembenahan, Istilah
efektivitas organisasi menekankan pada pentingnya
Efektivitas dalam bahasa Indonesia disadap dari
adaptasi organisasi terhadap tuntutan sistem sebagai
istilah
atau
kriteria efektivitas organisasi. Dalam pandangan
“effectiveness”. Istilah effectivity atau effectiveness
teori ini organisasi dilihat sebgai unsure dari
ini oleh Berelson (dalam Handayaningrat, 1992)
sejumlah unsure yang saling berhubungan dan saling
diartikan sebagai pengukuran dalam arti tercapainya
bergantung satu sama lain. Organisasi mengambil
tujuan
sebelumnya.
input dari sistem yang lebih luas (yakni lingkungan),
Ensiklopedi Administrasi (The Liang Gie, dkk,
kemudian memproses input – input itu, dan
1990) menyebutkan bahwa efektivitas mengandung
selanjutnya mengembalikannya dalam bentuk yang
pengertian sebagai terjadinya efek atau akibat yang
sudah diubah (output).
memiliki
bahasa
yang
harapan
Inggris
telah
untuk
“effectivity”
ditentukan
“teori
system”
unruk
mengukur
dikehendaki.Sehubungan dengan kriteria efektivitas Menurut Gibson dkk (1996), ada dua kesimpulan
organisasi tersebut, menurut Gibson dkk (1996)
pokok dari teori sistem tentang kriteria efektivitas
bahwa ada dua pendekatan untuk mengevaluasi atau
organisasi, yaitu : (1) Kriteria efektivitas organisasi
mengukur efektivitas organisasi, yaitu pendekatan
harus menggambarkan seluruh siklus input – proses – output, tidak hanya output saja; dan (2) Kriteria
4
efektivitas
organisasi
harus
menggambarkan
e. Perkembangan
(development), kemampuan
ialah
hubungan timbal balik antara organisasi dengan
menggambarkan
lingkungan yang lebih luas yaitu tempat hidupnya
untuk
organisasi. Gibson (1996) menjelaskan kriteria
menghadapi
untuk menilai atau mengukur efektivitas organisasi
tanggung jawab organisasi memperbesar
adalah sebagai berikut :
kapasitasnya
meningkatkan tuntutan
dan
organisasi kapasitasnya
lingkungan;
potensinya
atau
untuk
berkembang atau hidup terus. a. Produksi
(production),
ialah kemampuan
Sebaliknya dengan pihak – pihak swasta,
organisasi untuk menghasilkan jumlah dan
perusahan swasta maupun dengan para calon
mutu output yang dibutuhkan lingkungan.
anggota legislatif yang akan bertarung di pemilihan
Ukuran produksi dapat berupa seperti :
anggota legislatif tahun 2014 dengan cepat turun ke
jumlah kerja yang berhasil diselesaikan,
lapangan untuk membantu korban bencana. Di
jumlah
Kecamatan Wanea nampaknya program pemberian
menggambarkan
orang
dokumen
tingkat
yang
yang
berhasil
berhasil
dilayani,
diproses,
dan
bantuan untuk korban bencana banjir belum efketif
sebagainya.
karena masih adanya warga yang terlihat sangat
b. Efisiensi (efficiency), ialah perbandingan
berkekurangan dan ada warga yang sepertinya
terbaik antara output dan input. Ukurna
mendapat
efisiensi
dalam
keadaan masyarakat yang ada di kecamatan Wanea
perbandingan, misalnya : perbandingan
menjadi berbeda – beda pasca terjadinya banjir
antara hasil kerja dengan biaya atau dengan
bandang.
harus
waktu
dinyatakan
yang
dipergunakan
memenuhi
tentang “Efektifitas Kerja Pemerintah Kota Manado
kebutuhan
dalam (adaptation),
menggambarkan
tingkat
sejauh
mana
menduga
adanya
Bantuan
Korban
Banjir
di
METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian
internal dan eksternal. Criteria ini berkenaan kemampuan
Program
Kecamatan Wanea kota Manado“
ialah
organisasi dapat menanggapi perubahan
dengan
sehingga
diatas mendorong untuk melakukan penelitian
pegawainya. d. Adapatasi
berlebihan
Bertolak dari pemikiran ataupun kenyataan
c. Kepuasan (satisfaction), tingkat seberapa organisasi
yang
untuk
menghasilkan hasil itu.
jauh
bantuan
Jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut
manajemen
untuk
tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi, dan jenis
perubahan
dalam
data. Dilihat dari tujuan penelitian yaitu untuk
lingkungan maupun organisasi itu sendiri.
menilai efektivitas kerja pemerintah kota Manado dalam program bantuan korban bencana banjir
5
manado di kecamatan wanea kota Manado, maka
(Singarimbun dan Effendy, 1995). Konsep yang
penelitian ini lebih memungkinkan apabila tingkat
menjadi fokus dalam penelitian ini adalah efektivitas
eksplanasi menggunakan metode kualitatif. Oleh
kerja pemerintah kota manado di kecamatan wanea;
karena itu metode yang digunakan dalam penelitian
secara konseptual didefinisikan sebagai pelaksanaan
ini ialah metode kualitatif.
atau penerapan sesuai dengan ketentuan yang
Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang
berlaku. Fokus penelitian tersebut yaitu : efektifitas
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
kerja pemerintah kota manado dalam program
yang dialami oleh subyek penelitian (misalnya
bantuan untuk bencana banjir manado di kecamatan
perilaku, persepsi, tindakan, dan lainnya), secara
wanea, dalam hal perencanaan program, kualitas dan
holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
standar program, penyelenggara pelayanan/program,
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
kepuasan.
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
C. Jenis Data dan lnforman Penelitian
metode
alamiah
Penelitian
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini
kualitatif bertujuan menggali dan membangun suatu
adalah data primer, yaitu data yang bersumber
preposisi atau menjelaskan makna dibalik realita
langsung dari informan penelitian/sumber data yang
(Bungin, 2010). Dalam penelitian kualitatif, peneliti
terdiri dari 14 orang yaitu Camat 1 orang, Lurah 2
berpijak
yang
orang, kepala lingkungan 2 orang, coordinator posko
berlangsung di lapangan, sedangkan data dituangkan
1 orang, tokoh masyarakat 2 orang, tokoh agama 1
secara deskriptif dalam bentuk laporan dan uraian
orang, warga korban bencana 5 orang. Selain data
(Nasution,2001).
primer juga dikumpulkan data sekunder (yang
dari
(Moleong,
realitas
2006).
atau
peristiwa
Berdasarkan pengertian atau makna penelitian
bersumber dari dokumen) dan berfungsi sebagai
kualitatif tersebut, maka dalam penelitian ini peneliti
pelengkap data primer. Informan atau sumber data
mengembangkan konsep, menghimpun fakta dan
dalam penelitian ini aparatur pemerintah kota
menganalisis data, tetapi tidak melakukan pengujian
Manado yang berhubungan dengan penanggulangan
suatu hipotesis.
bencana kota dan sebagian warga masyarakat yang
B. Definisi Konseptual Fokus Penelitian
terkena dampak banjir bandang kota Manado.
Definisi konseptual atau konsepsional adalah istilah
atau
definisi
yang
digunakan
Aparatur pemerintah dan warga tersebut dijadikan
untuk
sebagai sumber data (informan) dalam penelitian ini;
menggambarkan secara abstrak : kejadian, keadaan,
atau dengan kata lain tidak dilakukan pengambilan
kelompok atau individu yang
sampel penelitian.
menjadi pusat
perhatian ilmu sosial. Konsep adalah abstraksi
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar
generalisasi
dari
sejumlah
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif
karakteristik
ialah kata-kata, dan Tindakan, selebihnya ialah data
kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu
tambahan seperti dokumen dan lain - lain. Penelitian
6
kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu
analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan
pengamatan,
dengan
Wawancara,
atau
penelaahan
jalanbekerja
data,
memilah-milah
data
dokumen. Penggunaan metode tersebut karena
mengorganisasikan
beberapa pertimbangan : (1) menyesuaikan metode
menjadi
kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan
mensistesiskan data, mencari dan menemukan pola-
kenyataan jamak; (2) metode ini menyajikan secara
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang
langsung hakikat hubungan antara peneliti dan
dipelajari,
responden; dan (3) metode ini lebih peka dan lebih
diceritakan kepada orang lain.Efektivitas kerja
dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman
pemerintah dalam hal ini dilihat dari kondisi daerah
pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang
dampak banjir dan kondisi masyarakat saat ini di
dihadapi (Moleong,2006).
kecamatan
Berdasarkan pendapat tersebut maka instrumen
penanganan bencana menurut Undang – Undang.
utama dalam penelitian ini ialah peneliti sendiri;
Adapun analisis data kualitatif yang dilakukan dalam
teknik pengumpulan data yang digunakan ialah
penelitian ini mengikuti langkah-langkah proses
sebagai berikut :
analisis data sebagai berikut :
1.Wawancara (Interview).
data,
dengan
satuan-satuan
dan
yang
memutuskan
wanea
dengan
dapat
apa
dikelola,
yang
dapat
berpedoman
pada
Teknik wawancara ini
1. Penelaahan data, yaitu menelaah seluruh
digunakan untuk memperoleh data primer dari
data yang diperoleh melalui wawancara,
responden/informan. Wawancara dilakukan dengan
pengamatan, dan studi dokumentasi.
dua- cara yaitu wawancara dengan menggunakan
2. Penilaian data; dilakukan dengan cara
pedoman (interview guide),dan wawancara secara
mengkategorisasikan data dengan sistem
mendalam (indepth interview)
pencatatan yang relevan dan melakukan
2. Observasi. Teknik observasi ini digunakan untuk
kritik atas data yang telah dikumpulkan.
mengamati
secara
langsung
peristiwa
yang
3. Analisis dan Interprestasi data, dilakukan
merupakan fokus penelitian. Data hasil observasi
dengan cara menganalisis data dengan
akan bersifat melengkapi data hasil wawancara.
pemahaman intelektual yang dibangun atas
3. Dokumentasi. Teknik dokurnentasi ini digunakan
dasar pengalaman empiris terhadap data,
untuk memperoleh data sekunder yaitu data yang
fakta,
telah terolah atau tersedia di lokasi penelitian yaitu
dikumpulkan.
daerah yang mengalami dampak banjir bandang di
dan
informasi
yang
telah
4. Penyimpulan terhadap hasil analisis dan
Kecamatan Wanea, Kota Manado.
interprestasi data. 5. Penyajian hasil analisis dan interprestasi
E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam
data dalam bentuk narasi atau digambarkan dengan kata – kata dan kalimat.
penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Menurut Bogdan dan Biklen (dalam Moleong, 2006), bahwa
7
banyak bantuan yang datang di kelurahan pakowa
Pembahasan hasil penelitian
khusunya di lingkungan 6 dimana bantuan ini Efektivitas kerja pemerintah kota manado dalam
berasala dari luar negeri sedangkan di kelurahan
program bantuan korban banjir di kecamatan wanea
lainnya tidak ada lagi bantuan yang diberikan.
dinilai dari beberapa aspek.dari hasil penelitian
Bantuan dari luar negeri ini adalah hasil dari lobi
yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan
kepala lingkungan ke beberapa saudara yang tinggal
studi kepustakaan menunjukan bahwa program
di luar negeri sehingga ada kelompok masyarakat
bantuan untuk korban bencana banjir manado sudah
dari luar negeri yang datang langsung memberikan
baik namun masih kurang efektif, sementara sumber
bantua berupa materi, bahan makanan dan bantuan
daya finansial dinilai cukup, karena hanya melihat
program
dari bantuan untuk sementara tanpa melihat ke masa
pemulihan
psikologis
warga
korban
bencana lewat kegiatan kerohanian. Hal seperti ini
yang akan datang bagaimana warga korban bencana
seharusnya menjadi pelajaran dari pemerintah agar
dapat kembali seperti keadaan yang semula.
membuat penyaluran bantuan lewat satu pintu
Pernyataan dari camat, kepala lingkungan, lurah
artinya setiap bantuan dari luar pemerintah yang ada
yang ada mengatakan bahwa program bantuan dari
masuk lewat pemerintah dan disalurkan secara
pemerintah telah sesuai dengan rencana yang
merata ke semua korban banjir.
dibentuk untuk dapat menjangkau semua korban bencana namun dari warga itu sendiri merasa kurang
Perencanaan dan penerapan program yang jelas
efektif karena sampai saat ini masih ada warga yang
dan
masih sulit menata kembali kehidupan akibat dari
diperhatikan oleh pemerintah agar warga masyarakat
bencana
karena
yang ditimpa bencana dapat merasakan manfaat
pemberian bantuan yang kurang efektif karena
yang sebesar – besarnya. Kerjasama yang baik
kurangya koordinasi dan tidak tepatnya data – data
dengan semua pihak menjadi salah satu cara yang
korban bencana yang dimiliki oleh pemerintah.
tepat dalam mendukung program bantuan dari
yang terjadi, ini
disebabkan
transparan
menjadi
tujuan
yang
harus
pemerintah ini, dimana tentunya pemerintah tidak Dalam penelitian ini ditemukan ada beberapa
akan mampu menjalankan program yang baik ini
program bantuan yang diberikan pemerintah yang
tanpa bantuan dari semua pihak baik itu dari tokoh –
tidak dirasakan oleh semua warga korban bencana secara
merata
diantaranya
bantuan
tokoh masyarakat, tokoh agama dan semua yang
material
mendukung program – program dari pemerintah ini.
bangunan untuk renovasi rumah. Di kelurahan pakowa bantuan itu tidak diterima oleh masyarakat
Pemerintah juga harus mencegah agar bencana
sedangkan di kelurahan ranotana weru banyak warga
banjir ini tidak terjadi lagi dalam hal mempelajari
yang menerima bantuan untuk renovasi rumah
faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya banjir
tempat tinggal. Dan dari hasil observasi di lapangan
serta bagaimana mengevakuasi warga secara cepat
ditemukan sampai 1 tahun pasca bencana masih
jika
8
bencana
itu
terjadi
dan
bagaimana
menghindarkan warga sebelum bencana terjadi. Hhal
wanea dan tidak adanya kerjasama yang
– hal seperti ini sangat membutuhkan kerjasama dari
baik dengan setiap lingkungan karena posko
semua pihak khususnya warga masyarakat itu sendiri
tanggap darurat bencana dibentuk warga
sehingga perlu adanya hubungan komunikasi yang
bersama kepala lingkungan dan tokoh
baik antara pemerintah dan masyarakat.
masyarakat yang ada disetiap lingkungan sehingga data korban secara lengkap ada di
KESIMPULAN DAN SARAN
setiap posko bencana alam di setiap lingkungan yang ada di kecamatan wanea.
A. Kesimpulan
Data yang tepat ini diperlukan agar bantuan Berdasarkan hasil penelitian ini sebagaimana
diberikan secara merata dan sesuai dengan
telah dideskripsikan dan dibahas, maka dapat
kebutuhan warga korban bencana yang
disimpulkan secara umum bahwa program bantuan
mengalami musibah dengan kondisi yang
pemerintah kota manado untuk korban banjir di
berbeda – beda.
kecamatan wanea belum efektif yang terlihat dari
3. Selain dari pemerintah , banyak bantuan
banyaknya warga yang masih tinggal di daerah
yang datang dari pihak swasta maupun
tempat tinggal yang lama yang telah dilanda banjir
kelompok masyarakat di dalam maupun luar
maupun masih adanya warga yang masih tinggal di
negeri dan bantuan ini masuk secara
rumah saudara dan dirumah yang disewa oleh warga
langsung sehingga mereka memberikan
korban bencana alam.
bantuan ke posko – posko yang sudah
Sesuai dengan permasalah penelitian yang dilihat
mereka rencanakan sendiri sehingga ada
dari indikator focus penelitian maka dapat ditarik
yang mendapat bantuan lebih banyak dari
kesimpulan sebagai berikut :
posko lainnya. 4. Program renovasi bangunan rusak dan
1. Perencanaan
program
bantuan
dari
pemeberian uang sewa huni untuk korban
pemerintah telah direncanakan dengan baik
bencana
namun dalam penerapannya masih ada hal –
pemerintah,
dilakukan
oleh
tidak tepat untuk uang sewa huni dan
pembersihan area bencana yang sangat baik oleh
efektif
pemerintah karena diberikan pada saat yang
hal yang belum efektif diterapkan, selain
dilakukan
tidak
diberikan secara tidak merata untuk bantuan
program
renovasi bangunan rusak sehingga sampai
lainnyadalam penerapannya tidak merata
saat ini ditulis masih banyak bangunan
diterima oleh semua korban bencana di
rumah
kecamatan wanea.
yang
dibangun
dengan
bahan
bangunan seadanya hasil dari usaha warga
2. Pemerintah tidak memiliki data yang tepat
sendiri sedangkan
tentang korban banjir yang ada di kecamatan
lainnya
9
telah
di beberapa daerah
direnovasi
dengan
baik
sehingga kondisi bangunan bisa kembali
Daftar Pustaka
seperti sebelumnya B. Saran
Arikunto, S, 2000, Prosedur Penelitian, Rineka
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian tersebut
Cipta, Jakarta
dapat disarankan secara umum kepada pemerintah kota manado dalam program bantuan untuk korban
Bungin, B, 2010, Metodologi Penelitian
bencana banjir yaitu sebagai berikut :
Kualitatif, Jakarta, Kencana Prenada 1. Pemerintah selain menyiapkan perencanaan yang baik juga harus memiliki kontrol yang baik dalam penerapannya
agar
Media Group
semua
program bantuan diterima oleh semua warga
Moelong, L.J, 2006, Metodologi Penelitian
korban bencana sesuai dengan tingkat
Kualitatif, Bandung : PT. Remaja
kebutuhan masing - masing. 2. Pemerintah kota manado harus memiliki kerjasama
yang
baik
dengan
Rosdakarya.
setiap
lingkungan yang ada di kecamatan wanea
Gibson ,1997. Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses, Edisi Kedelapan Jilid 2, Alih Bahasa Nunuk Adiarni, Erlangga, Jakarta.
agar setiap data korban bencana yang secara rinci ada di setiap posko dapat dimiliki pemerintah sehingga menyalurkan
bantuan
kedepannya secara
adil
dapat dan
Nasution, 2001, Metode Penelitian Naturalistik
merata.
Kualitatif, Bandung, Tarsito
3. Perlu adanya sosialisasi dari pemerintah akan potensi bahaya yang bisa timbul bagi
Singarimbun,Masri dan Sofian Effendi. 1995.
warga yang tingal di tepi sungai. 4. Perlu adanya koordinasi dengan pihak –
Metode Penelitian Survei. Jakarta : PT Pustaka
pihak di luar pemerintah yang bermaksud memberikan
bantuan
sehingga
LP3ES Indonesia
bantuan
Soewarno Handayaningrat. 1996. Pengantar
dapat dikumpulkan lewat pemerintah kota manado sehingga dapat disalurkan dengan
Studi
Ilmu
Administrasi
&
adil dan merata.
Manajemen.Jakarta AgungSoewarno
10
:
Handayaningrat.
Gunung 1996.
Pengantar Studi Ilmu Administrasi & Manajemen. Jakarta : Gunung Agung The Liang Gie dan Sutarto. 1977. Pengertian Kedudukan Administrasi,
dan
Perincian
Yogyakarta:
Ilmu Karya
kencana. Sumber Lain : Undang – Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
11