ANALISIS PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG
ARTIKEL
Oleh : ELSADDAY TRIFOSA PURBA NPM : 1110013221049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2015
ANALISIS PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG Elsadday Trifosa Purba1), Gusmaweti2), Azrita3) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta Padang E-mail :
[email protected] 2) Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Negeri Padang 3) Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta Padang 1)
ABSTRACT Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan proses pembelajaran mahasiswa calon guru biologi Universitas Bung Hatta Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi penelitian sebanyak 42 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Instrumen penelitian berupa angket untuk menganalisis pelaksanaan proses pembelajaran mahasiswa calon guru biologi Universitas Bung Hatta Padang. Penelitian ini dilaksanakan pada April –Mei 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesulitan terhadap perencanaan proses pembelajaran oleh mahasiswa calon guru biologi dikategorikan sangat mudah (96,86%), tingkat kesulitan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran oleh mahasiswa calon guru biologi dikategorikan sangat mudah (92,31%), namun pada indikator kegiatan inti yaitu mengajar dengan suasana kelas yang kondusif (pengelolaan kelas) dikategorikan sulit (58,33%), tingkat kesulitan terhadap penilaian hasil pembelajaran oleh mahasiswa calon guru biologi dikategorikan sangat mudah (91,46%), tingkat kesulitan terhadap pengawasan proses pembelajaran oleh mahasiswa calon guru biologi dikategorikan mudah (80,35%). Rata- rata secara keseluruhan untuk pelaksanaan proses pembelajaran oleh mahasiswa calon guru biologi 90,24% yang dikategorikan sangat mudah. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada mahasiswa calon guru biologi agar menguasai 10 keterampilan dasar guru terutama keterampilan mengelola kelas.
Key Word : Proses pembelajaran, perencanaan, pelaksanaan, penilaian, pengawasan, calon guru
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan
dan negara (UU RI No. 20 Tahun 2003
terencana untuk mewujudkan suasana belajar
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal
dan proses pembelajaran agar peserta didik
1).
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki
kekuatan
Pendidikan merupakan salah satu
spiritual
aspek yang dapat menunjang perkembangan
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
pembangunan
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
merupakan
1
suatu pelopor
negara.
Manusia
pembangunan
dan
karenanya investasi dalam SDM merupakan
dibekali dengan pengalaman teori mengenai
keharusan dalam pembangunan. Untuk itu
proses pembelajaran seperti mata kuliah
setiap
dan
pengembangan program pengajaran biologi,
berkembang haruslah berupaya membuat
strategi belajar mengajar biologi, media
pendidikan itu efektif (Seda, 1970 dalam
pendidikan biologi dan evaluasi proses dan
Kunandar, 2011:10).
hasil.
negara
yang
ingin
maju
Banyak kalangan yang berpendapat
Adapun
didapatkan
pengalaman
pada
saat
teori
ini
perkuliahan
lalu
bahwa persoalan – persoalan yang dihadapi
dipraktikan pada saat Praktek Lapangan
bangsa Indonesia disebabkan oleh Kualitas
Kependidikan (PLK).
sumber
daya
manusia
(SDM)
bangsa
Berdasarkan
Indonesia yang masih rendah. (Kunandar,
pada tanggal 27 Februari – 5 Maret 2015
2011 :8).
kepada 43 orang mahasiswa calon guru
Melalui sentuhan guru disekolah
biologi Universitas Bung Hatta Padang yang
diharapkan mampu menghasilkan peserta
telah
didik yang memiliki kompetensi tinggi dan
mahasiswa calon guru biologi melaksanakan
dalam
proses
meningkatkan mutu pendidikan. Guru akan
ditentukan
melaksanakan proses pembelajaran.
pembelajaran
tidak
pada
rencana
pelaksanaan
pembelajaran (RPP), 82 % mahasiswa calon
Pemerintah
guru menyampaikan materi sesuai dengan
Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005
tujuan pembelajaran, 48% mahasiswa calon
tentang Standar Nasional Pendidikan bab IV
guru biologi mengajar dengan suasana kelas
pasal 19 ayat 1, dan 3 disebutkan bahwa
yang kondusif, 100% mahasiswa calon guru
proses pembelajaran terdiri dari perencanaan
biologi memberikan instrumen yang sesuai
proses pembelajaran, pelaksanaan proses
dengan
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran
materi
yang
diajarkan,
73%
mahasiswa calon guru biologi melakukan
dan pengawasan proses pembelajaran.
penilaian hasil belajar secara sistematis. Hal
Dalam upaya tercapainya proses pembelajaran oleh seorang
pelaksanaan
sesuai dengan alokasi waktu yang telah
berinteraksi langsung dengan siswa dan
Peraturan
pada Agustus –
rencana proses pembelajaran (RPP), 76 %
Dalam sistem pendidikan guru sangat
Dalam
Lapangan
100% mahasiswa calon guru menggunakan
tinggi (Kunandar, 2011 : 37)
penting
Praktek
Oktober 2014 didapatkan informasi bahwa
penuh keyakinan dan percaya diri yang
peranan
mengikuti
Kependidikan (PLK)
siap menghadapi tantangan hidup dengan
memegang
angket yang disebar
ini berdampak kepada siswa, dimana siswa
guru maka
terlihat kurang memperhatikan pelajaran,
seorang mahasiswa calon guru biologi 2
ribut di dalam kelas, bersikap acuh tak acuh
mahasiswa calon guru biologi Universitas
dan
Bung Hatta namun terdiri dari 4 sub variabel
sering keluar masuk. Berdasarkan
uraian diatas penulis tertarik melakukan
yaitu
penelitian tentang “Analisis Pelaksanaan
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian
Pembelajaran Mahasiswa
Calon Guru
hasil pembelajaran dan pengawasan proses
Biologi Universitas Bung Hatta Padang
pembelajaran. Jenis data penelitian ini terdiri
“.Untuk menganalisis perencanaan proses
dari Data primer yaitu data yang diperoleh
pembelajaran mahasiswa calon guru biologi
langsung dari responden melalui angket
Universitas Bung Hatta, untuk menganalisis
proses pembelajaran. Data sekunder yaitu
pelaksanaan proses pembelajaran mahasiswa
nilai
calon guru biologi Universitas Bung Hatta,
mahasiswa
untuk
mengikuti Praktek Lapangan Kependidikan
menganalisis
penilaian
proses
pembelajaran mahasiswa calon guru biologi
4. Menyusun kisi-kisi item instrumen 5. Melakukan validasi instrumen
Matematika dan IPA Fakultas Keguruan dan
6. Mengurus surat izin penelitian
Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta
7. Melaksanakan penelitian
Padang pada bulan April - Mei tahun 2015.
a. Tahap penyebaran angket.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Populasi
b. Tahap pengumpulan angket.
dalam
8. Menganalisa data
penelitian ini adalah mahasiswa Program
9. Menyusun laporan akhir
Studi Pendidikan Biologi Universitas Bung
Praktek
telah
3. Seminar proposal penelitian
Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan
melaksanakan
yang
2. Membuat instrumen
Penelitian ini dilaksanakan di Program
yang
yang
1. Menyusun proposal penelitian
METODE PENELITIAN
Padang
biologi
Kependidikan
dengan tahap – tahap sebagai berikut:
calon guru biologi Universitas Bung Hatta
Hatta
Lapangan
pembelajaran,
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
pengawasan proses pembelajaran mahasiswa
deskriptif.
Praktek
proses
pada bulan Agustus-Oktober 2014
Universitas Bung Hatta, untuk menganalisis
penelitian
perencanaan
telah
Dalam
selesai
penelitian
ini
alat
yang
digunakan untuk mengumpulkan data adalah
Lapangan
kuesioner (angket). Langkah-langkah dalam
Kependidikan pada periode Agustus –
penyusunan angket :
Oktober 2014 sebanyak 42 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
a. Menetapkan variabel penelitian.
total sampling. Variabel pada penelitian ini
b. Menentukan indikator - indikator yang
adalah pelaksanaan proses pembelajaran
akan diukur. 3
c. Menjabarkan
indikator
-
indikator
100 = Bilangan tetap
menjadi butir – butir pertanyaan.
Untuk menganalisis tingkat kesulitan
d. Validasi angket.
yang
e. Reliabilitas angket
pembelajaran maka penulis memodifikasi
f. Revisi instrument.
klasifikasi tingkat yang dikemukakan oleh
Validitas dalam penelitian ini
ditinjau
dari
pelaksanaan
Purwanto (2006: 103) di atas:
menggunakan validitas logis. Validitas logis untuk
sebuah
instrument
Tabel 3. Kategori Tingkat Kesulitan
evaluasi
Tingkat Kesulitan (%) 86 – 100 76 – 85 60 – 75 55 – 59 ≤ 54
menunjukkan pada kondisi bagi sebuah instrument yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Tabel 1. Daftar Nama Validator Angket
Sumber : Purwanto (2006:103)
Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
No
Nama
Jabatan
1.
Drs. Wince Hendri,
Dosen Prodi Biologi
M.Si
PMIPA UBH
Drs. Nawir
Dosen Prodi Biologi
Muhar, M.Si
PMIPA UBH
2.
Hasil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Uji Validitas Angket Uji validitas angket dalam penelitian dengan validitas logis. Setelah melakukan
Setelah melakukan uji coba angket, penulis
melakukan
angket
Untuk
pernyataan
atau
Kategori Sangat mudah mudah Cukup Sulit Sulit Sangat Sulit
analisis menguji
reliabilitas
validitas kepada kedua pakar tersebut maka
reliabilitas
instrument penelitian atau angket dalam
angket
penelitian ini telah memenuhi persyaratan
pertanyaan
digunakan rumus Alpha yang dinyatakan
valid berdasarkan hasil penalaran.
Arikunto dengan menggunakan bantuan
2. Uji Reliabelitas Angket Setelah dilakukan validitas, angket
program SPSS 16. Teknik analisa data yang digunakan
adalah
menggunakan
analisis
rumus
diuji cobakan pada sampel yaitu mahasiswa
deskriptif
persentase
calon
yang
guru
sekolah
dasar
yang
dikemukakan Purwanto (2006: 102) sebagai
melaksanakan
berikut:
kependidikan pada bulan Agustus - Oktober 2014.
Kemudian
praktek
telah
data
yang
lapangan
diperoleh
ditabulasi dan dicari reliabilitasnya dengan Keterangan:
bantuan SPSS 16. Dari hasil tersebut
NP = Nilai persentase yang dicari
diperoleh hasil sebesar 0,833, semua item
R = Skor yang diperoleh *
soal dinyatakan reliabel
SM = Skor Maksimum ** 4
3. Perencanaan Proses Pembelajaran
Hasil dari
Berdasarkan hasil peneletian dari
adalah100%±0
angket yang disebar
mahasiswa
calon
guru
angket yang telah disebar, mahasiswa calon
biologi menyiapkan peserta didik sebelum
guru biologi Universitas Bung Hatta Padang
memulai proses pembelajaran, 97,61%±0,3
100%±0 menggunakan silabus sebagai acuan
mahasiswa calon guru biologi melaksanakan
pengembangan
rencana
pelaksanaan
kegiatan apersepsi sebelum menjelaskan
pembelajaran,
98,21%±0,26
mahasiswa
materi, 94,64%±0,42 mahasiswa calon guru
calon guru biologi pelaksanaan
menggunakan rencana
pembelajaran
menyampaikan
manfaat
dan
dibuat
kegunaan mempelajari topik/materi yang
sendiri, kemudian 98,80%±0,22 mahasiswa
akan dipelajari kepada siswa, 92,26%±0,47
calon
mahasiswa
guru
biologi
yang
biologi
membuat
rencana
calon
guru
pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
menyampaikan
pelaksanaan
melibatkan siswa dalam bentuk kegiatan
pembelajaran,
mahasiswa
calon
97,02%±0,33
guru
biologi
materi
biologi
kelompok/diskusi,
pembelajaran
%±0,38 mahasiswa
mencantumkan kegiatan pembelajaran pada
calon guru biologi memberikan contoh
rencana
materi dalam bentuk fakta yang ada disekitar
pelaksanaan
pembelajaran,
96,42%±0,35 mahasiswa calon guru biologi
lingkungan
mencantumkan teknis penilaian hasil belajar
mahasiswa calon guru biologi menggunakan
pada rencana pelaksanaan pembelajaran,
strategi
sekolah/siswa,
pembelajaran
yang
90,47%±0,49
bervariasi,
94,64±0,42 mahasiswa calon guru biologi
%±0,35 mahasiswa calon guru biologi
memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur
menyampaikan materi pembelajaran secara
yang relevan dalam materi ajar, 95,23%±0,4
sistematis sehingga mudah dipahami oleh
mahasiswa calon guru biologi memilih
peserta didik, 58,33%±0,48 mahasiswa calon
media pembelajaran yang dapat menarik
guru biologi mengajar dengan suasana kelas
perhatian siswa, 95,23%±0,4 mahasiswa
yang kondusif,
calon
guru
memilih
metode
calon guru membuat rangkuman pelajaran
disesuaikan
dengan
bersama dengan peserta didik ataupun
dan
sendiri, 97,61%±0,3 mahasiswa calon guru
karakteristik indikator yang akan dicapai.
biologi memberikan penghargaan terhadap
Maka secara keseluruhan untuk perencanaan
siswa yang aktif 95,23%±0,4 menyampaikan
proses pembelajaran didapatkan rata- rata
rencana pembelajaran untuk
96,86%±0,81.
berikutnya. Maka secara keseluruhan untuk
pembelajaran situasi,
biologi
%±0,33 mahasiswa
yang
kondisi
peserta
didik
4. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
5
pertemuan
pelaksanaan proses pembelajaran didapatkan
66,66%±0,7 mahasiswa calon guru biologi,
rata- rata 92,31%±0,35.
guru
5. Penilaian Hasil Pembelajaran
pembelajaran yang dilaksanakan dengan
Hasil dari
angket yang disebar,
pamong
standar
membandingkan
proses
pembelajaran,
proses
100%±0
100%±0 mahasiswa calon guru biologi
mahasiswa calon guru biologi melaporkan
melaksanakan penilaian hasil pembelajaran
penilaian hasil pembelajaran pada guru
tidak
pamong. Maka untuk pengawasan proses
membedakan
peserta
didik,
99,40%±0,15 mahasiswa calon guru biologi
pembelajaran
melaksanakan penilaian pembelajaran secara
80,35%±0,47.
terencana
dan
bertahap,
89,28%±0,5
didapatkan
Pembahasan
pada
rata-
rata
penelitian
ini
mahasiswa calon guru biologi memberikan
adalah, secara keseluruhan maka diketahui
kesempatan kepada siswa untuk menyajikan
mahasiswa calon guru biologi dikategorikan
hasil diskusi/PR ke depan kelas, baik dalam
sangat
kelompok atau perorangan, 91,66%±0,5
perencanaan proses pembelajaran. Dari hasil
mahasiswa calon guru biologi melaksanakan
penelitian terhadap mahasiswa calon guru
remedial untuk siswa yang nilainya tidak
biologi
mencapai KKM, 100%±0 mahasiswa calon
(100%±0) menggunakan silabus sebagai
guru biologi memanfaatkan hasil penilaian
acuan pengembangan rencana pelaksanaan
untuk menentukan nilai prestasi peserta
pembelajaran ( RPP). Mahasiswa calon guru
didik, 65,85%±0,6 mahasiswa calon guru
biologi
biologi mengembalikan hasil pemeriksaan
pelaksanaan
pekerjaan peserta didik dengan balikan
mengacu
/komentar yang mendidik. Maka untuk
silabus dapat dilakukan oleh mahasiswa
penilaian hasil pembelajaran didapatkan rata-
calon guru biologi secara mandiri atau
rata 91,36%±0,29.
dengan mendiskusikannya terlebih dahulu
6. Pengawasan Proses Pembelajaran
dengan guru pamong. Hasil penelitian
Berdasarkan disebar
hasil
angket
mudah
(96,86%±0,29)
dikategorikan
dalam
sangat
pengembangan pembelajaran
pada
silabus.
dalam
mudah
rencana hendaknya
Pengembangan
yang
terhadap mahasiswa calon guru biologi
%±0,4 mahasiswa calon guru
dikategorikan sangat mudah (97,02%±0,33)
pamong,
mencantumkan kegiatan pembelajaran pada
48,21%±0,75 mahasiswa calon guru biologi
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
dipantau oleh dosen pembimbing, menurut
Dalam penyusunan rencana pelaksanaan
91,66%±0,53 mahasiswa calon guru biologi,
pembelajaran (RPP) mahasiswa calon guru
guru pamong
berkewajiban menyusun RPP secara lengkap
biologi
akhir
dipantau
proses
oleh
guru
memberikan evaluasi setiap pembelajaran,
dan
menurut 6
sistematis
agar
pembelajaran
berlangsung
secara
menyenangkan,
interaktif,
menantang,
inspiratif,
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan
memotivasi
kegiatan
penutup.
Pada
kegiatan
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
pendahuluan, mahasiswa calon guru biologi
memberikan
dikategorikan
ruang
yang
cukup
bagi
sangat
mudah
(100%±0)
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
menyiapkan peserta didik sebelum memulai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
proses pembelajaran. Sebelum dimulainya
serta psikologis peserta didik.
proses
pembelajaran
seorang
guru
Menurut Karyawan (2013) dalam
hendaknya menyiapkan peserta didik terlebih
analisis descrepancy pelaksanaan standar
dahulu seperti mengambil absen, berdoa dan
proses pada mata pelajaran bahasa Indonesia
mengatur tempat duduk. Sehingga peserta
SMP
didik akan lebih siap untuk mengikuti
diketahui
kesenjangan
yaitu
perencanaan
bahwa
tidak
sebesar
proses
4,86
terjadi pada
pembelajaran.
Dari
hasil
penelitian
pembelajaran.
mahasiswa calon guru biologi dikategorikan
Perencanaan pembelajaran yang disusun oleh
sangat mudah( 94,64%±0,42) menyampaikan
guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMP
manfaat
di Kecamatan Banjarangkan telah sesuai
topik/materi yang akan dipelajari kepada
dengan kondisi ideal atau standar proses. Hal
siswa.
ini disebabkan oleh penyusunan silabus dan
disampaikan,
guru
RPP dilakukan melalui kegiatan musyawarah
menyampaikan
manfaat
guru mata pelajaran (MGMP) baik tingkat
mempelajari
topik
sekolah maupun kabupaten. Perencanaan
dipelajari.
Penyampaian
yang disusun cendrung homogen antara
kegunaan mempelajari topik/materi yang
satuan pendidikan yang satu
prasarana,
akan dipelajari ini bertujuan untuk menarik
keterampilan
mengelola
perhatian peserta didik untuk mengikuti
pengawasan
pembelajaran. Dengan demikian peserta
pembelajaran, dan terputusnya peranserta
didik lebih fokus dan bersemangat mengikuti
masyarakat dalam membantu pembiayaan
pembelajaran di dalam kelas.
pembelajaran,
guru
dalam
lemahnya
pendidikan.
dan
kegunaan
Sebelum
mempelajari
materi
pembelajaran
terlebih dan
/materi
dahulu kegunaan
yang
akan
manfaat
dan
Pada kegiatan inti mahasiswa calon
Secara
keseluruhan
diketahui
guru biologi dikategorikan sangat mudah
mahasiswa calon guru biologi dikategorikan
(90,47%±0,49)
sangat mudah (92,31%±1) pada pelaksanaan
pembelajaran yang bervariasi. Penggunaan
proses
strategi pembelajaran yang monoton akan
pembelajaran.
Pelaksanaan
menggunakan
pembelajaran merupakan implementasi dari
membuat
RPP. Pelaksanakan pembelajaran meliputi
mengikuti pembelajaran. Oleh karena dalam 7
peserta
didik
bosan
strategi
untuk
proses
pembelajaran
menggunakan
seorang
strategi
yang
guru
jumlah siswa setiap rombongan belajar, rasio
bervariasi
buku teks, media pembelajaran, sarana
disetiap pertemuan.
prasarana,
Namun strategi yang dipilih juga
keterampilan
mengelola
guru
pembelajaran,
dalam lemahnya
disesuaikan dengan kondisi peserta didik,
pengawasan pembelajaran, dan terputusnya
materi
peran serta masyarakat dalam membantu
dan
dapat
mencapai
tujuan
pembelajaran. Namun pada kegiatan inti
pembiayaan
pendidikan.
yaitu mengajar dengan suasana kelas yang
keterampilan
guru
kondusif mahasiswa calon guru biologi
pembelajaran
dikategorikan sulit (58,33%±0,48) dalam
besar guru bahasa Indonesia, perolehan
melaksanakannya.
pelaksanaan
kualifikasi akademisnya melalui perkuliahan
sering
kali
kelas jauh dan latar belakang kualifikasi
mengganggu,
pendidikan awal ketika diangkat menjadi
proses
Dalam
pembelajaran
melakukan sehingga
siswa
sikap
yang
suasana
dalam
disebabkan
mengelola
oleh
sebagian
menjadi
tidak
guru tidak berlatar belakang pendidikan
mengganggu
bisa
bahasa Indonesia. Misalnya berasal dari D2
dilakukan oleh siswa secara individual atau
Seni Tari, PGSLP Tata Buku, SMK, dan D3
oleh
Bahasa Bali. Hal ini disebabkan oleh
kondusif.
kelas
Rendahnya
Perilaku
kelompok.
Dimana
perilaku
ini
biasanya ditunjukkan oleh gejala- gejala
anggapan
tingkah laku seperti meniru ucapan atau
Indonesia dapat diajarkan oleh siapa saja
kalimat
karena
guru
mengurangi
secara
perilaku
sengaja..
Untuk
mengganggu
yang
bahwa
setiap
pembelajaran
orang
dapat
bahasa
berbahasa
Indonesia.
dilakukan oleh peserta didik, mahasiswa
Secara keseluruhan diketahui bahwa
calon guru harus terampil dalam mengelola
mahasiswa calon guru biologi dikategorikan
kelas manakala terjadi hal – hal yang dapat
sangat mudah (91,36%±0,29) pada penilaian
mengganggu suasana pembelajaran sehingga
hasil
susana kelas tetap kondusif.
menunjukkan bahwa mahasiswa calon guru
Menurut Karyawan (2013) dalam
pembelajaran.
biologi
dikategorikan
penelitian
sangat
(100%±0)
proses pada mata pelajaran bahasa Indonesia
pembelajaran tidak membedakan peserta
SMP
proses
didik. Dalam penilaian hasil pembelajaran
pembelajaran terjadi kesenjangan dengan
guru memang seharusnya tidak membeda-
kategori disebabkan
pelaksanaan
sangat
kecil.
Kesenjangan
bedakan
oleh
belum
terpenuhinya
pembelajaran
persyaratan pembelajaran yang meliputi
peserta
didik.
terhadap
penilaian
mudah
analisis desrepancy pelaksanaan standar
pada
melaksanakan
Hasil
Penilaian masin-
hasil
hasil masing
peserta didik haruslah sesuai dengan prinsip 8
– pripsip penilaian. Semua peserta didik
kependidikan. Dalam pelaksanaan praktek
diberikan penilaian secara adil dan objektif
lapangan kependidikan dosen pembimbing
terhadap hasil belajarnya.
paling
banyak
dua
kali
melakukan
Namun, berdasarkan hasil yang telah
pemantauan yaitu pada saat monitoring dan
dikemukakan, maka diketahui mahasiswa
saat ujian. Pengawasan yang lebih intensif
calon guru biologi dikategorikan cukup sulit
dilakukan oleh guru pamong masing- masing
(67,85%±0,6)
mahasiswa calon guru biologi yang sudah
mengembalikan
hasil
pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai balikan/
komentar
yang
ditunjuk oleh kepala sekolah.
mendidik.
Dari hasil yang telah dikemukakan,
Mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan
maka diketahui mahasiswa calon
peserta didik disertai balikan/ komentar yang
biologi
mendidik sangatlah jarang dilakukan oleh
(91,66%±0,53) diberikan evaluasi di akhir
seorang
proses pembelajaran oleh guru pamong.
guru.
mengembalikan hanya
Guru pekerjaan
memberikan
perkerjaan
peserta
penilaian
mudah
didik
Setelah proses pembelajaran usai, guru
terhadap
pamong seharusnya memberikan evaluasi kepada mahasiswa calon guru berdasarkan
hasil
pengamatan yang dilakukan. Dari evaluasi
pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai
yang diberikan mahasiswa calon guru biologi
balikan/ komentar yang mendidik, peserta
dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan
didik akan lebih termotivasi dan mempunyai
yang disampaikan guru pamong sehingga
rasa percaya diri untuk meningkatkan hasil
mahasiswa
belajarnya.
memperbaikinya untuk proses pembelajaran
guru
didik.
sangat
jika
seorang
peserta
kebanyakan
dikategorikan
guru
Padahal
mengembalikan
Secara keseluruhan maka diketahui bahwa
mahasiswa
calon
guru
biologi
dapat
berikutnya. Dari hasil penelitian mahsiswa
biologi
calon guru biologi dikategorikan sangat
dikategorikan mudah (80,35%±0,47) pada
mudah (100%±0) melaporkan penilaian hasil
pengawasan proses pembelajaran. Dari hasil
pembelajaran
penelitian maka diketahui mahasiswa calon
Penilaian hasil pembelajaran merupakan
guru biologi dikategorikan sangat sulit
acuan guru untuk menentukan nilai prestasi
(48,21%±0,75)
dosen
belajar peserta didik. Dari penilaian hasil
pembimbing. Pada saat pelaksanaan praktek
pembelajaran, guru mengetahui kemampuan
lapangan kependidikan, dosen pembimbing
peserta
jarang
kompetensi dasar materi.
dipantau
melakukan
guru
calon
oleh
pemantauan
terhadap
mahasiswa calon guru biologi yang sedang melaksanakan
praktek
didik
kepada
dalam
guru
pamong.
memahami
setiap
Menurut Karyawan (2013) dalam
lapangan
analisis descrepancy pelaksanaan standar 9
proses pada mata pelajaran bahasa Indonesia
2. Hasil
yang
diperoleh
SMP pada pengawasam pembelajaran terjadi
pelaksanaan
kesenjangan dengan kategori sanagt kecil
mahasiswa calon guru biologi 92,31%
yaitu sebesar 8,17. Kesenjangan disebabkan
yang dikategorikan sangat mudah. Namun
oleh lemahnya pengawasan pembelajaran.
pada indikator kegiatan inti
Kepala satuan pendidikan belum melakukan
mengajar dengan suasana kelas yang
pengawasan
kondusif, hasil yang diperoleh 58,33%
pembelajaran
terhadap
pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia
perencanaan
pembelajaran
yaitu
yang dikategorikan sulit.
di kelas. Kepala satuan pendidikan hanya mementau
proses
terhadap
3. Hasil yang diperoleh terhadap penilaian
pembelajaran,
hasil pembelajaran mahasiswa calon guru
sedangkan evaluasi, supervisi, pelaporan,
biologi 91,46 % yang
dan tindak lanjut sebagai bagian dari
sangat mudah.
pengawasan pembelajaran belum dilakukan
4. Hasil
yang
dikategorikan
diperoleh proses
terhadap
secara maksimal. Menurut Karyawan (2013)
pengawasan
pembelajaran
dalam analisis descrepancy pelaksanaan
mahasiswa calon guru biologi
standar proses pada mata pelajaran bahasa
yang dikategorikan mudah.
80,35%
Indonesia SMP, hasil analisis menunjukkan
5. Hasil yang diperoleh untuk rata- rata
bahwa pelaksanaan standar proses pada mata
secara keseluruhan pelaksanaan proses
pelajaran bahasa Indonesia ditinjau dari
pembelajaran
perencanaan
biologi
proses
pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian
mahasiswa
sebesar
calon
90,24%
guru yang
dikategorikan sangat mudah.
hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran yang menunjukkan rata- rata
DAFTAR PUSTAKA
74,11% dan terjadi kesenjangan dengan
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. 413 hlm Djamarah, S. Bahri dan A Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta. 226 hlm Karyawan, I.N. 2013. “Analisis Descrepancy Pelaksanaan Standar Proses Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP . Jurnal Ilmiah Disdikpora, I (1) : 1-12 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
kategori sangat kecil yaitu sebesar 0,855. KESIMPULAN Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil
yang
perencanaan
diperoleh proses
terhadap
pembelajaran
mahasiswa calon guru biologi 96,86% yang dikategorikan sangat mudah.
10
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Purwanto, N. 2006. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. 165 hlm
11
12