ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Gorontalo Program Studi ( S-1 ) Pembimbing I Pembimbing II
: Dra. Hj. Rena L. Madina M.Pd : Irvan Usman S.Psi, M.Si Abstrak
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara secara langsung dengan Guru BK sebagai sumber (utama), Kepala Sekolah dan Guru Mata Pelajaran sebagai sumber (pendukung). Observasi dan dokumentasi sebagai pendukung dalam melengkapi data yang ada dilapangan. Sifat dari laporan penenlitian ini adalah deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Dari hasil wawancara langsung dengan 3 orang Guru BK, 4 orang siswa, Kepala Sekolah dan 3 orang Guru Mata Pelajaran. Dari gambaran hasil wawancara langsung dengan Guru BK menunjukkan bahwa pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah sudah berjalan dengan optimal. Dikatakan optimal karena pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah dilaksanakan berdasarkan aspek-aspek yang perlu dievaluasi yakni; 1) evaluasi terhadap program bimbingan dan konseling yang direncanakan, 2) evaluasi terhadap proses pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan, dan 3) evaluasi terhadap hasil yang di capai dari pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan. Kemudian dari hasil wawancara dengan siswa menunjukkan bahwa mereka telah benar-benar merasakan layanan yang di berikan oleh guru bimbingan dan konseling di sekolah. Demikian pula hasil wawancara dengan kepala Sekolah dan Guru Mata Pelajaran menunjukkan bahwa peran BK sangat penting dalam membantu terlaksananya proses pembelajaran dengan baik. Olehnya itu, seluruh personil sekolah terutama Kepala Sekolah dan Guru Mata Pelajaran bersedia untuk membantu terlaksananya program bimbingan dan konseling di sekolah demi tercapainya tujuan sekolah. Kata Kunci : Pelaksanaan Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling
1
Pelayanan bimbingan dan konseling menekankan komponen nilai dan sikap dalam tujuan pendidikan nasional seperti ; perkembangan diri yang optimal, mengembangkan sikap tabah dalam menghadapi tantangan hidup serta memiliki tanggung jawab atas tindakan-tindakanya sendiri. Oleh karena itu bimbingan dan konseling merupakan bagian pelengkap dalam proses pendidikan dan pengajaran, yang memiliki posisi strategis dalam membantu peserta didik mengatasi masalah yang dihadapinya serta berperan memfasilitasi perkembangan potensi yang mereka miliki. Depdikbud (dalam Suherman, 2009:10) mengemukakan tiga tujuan yang ingin dicapai dalam layanan bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu : 1) memahami, menerima, mengarahkan, mengembangkan minat, bakat dan kemampuan siswa secara optimal, 2) menyesuaikan diri dengan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, 3) merencanakan kehidupan masa depan yang sesuai dengan tuntutan dunia pada saat ini maupun dimasa yang akan datang. Menurut M. Luddin ( 2010 :68) dalam rangka pencapaian tujuan bimbingan dan konseling di sekolah,
terdapat beberapa jenis layanan yang
diberikan kepada siswa, diantaranya: 1) layanan orientasi, 2) layanan informasi, 3) layanan penempatan dan penyaluran, 4) layanan penguasaan konten, 5) layanan konseling individu, 6) layanan bimbingan kelompok, 7) layanan konseling kelompok, dan 8) layanan mediasi. Berdasarkan jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling tersebut maka adanya bimbingan dan konseling di sekolah pada dasarnya bertujuan untuk memfasilitasi peserta didik mengefektifkan kegiatan belajarnya, memberi arah bagi tercapainya kesuksesan sepanjang hayat, baik pada rentang tujuan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Olehnya itu perlu adanya pengelolaan layanan bimbingan dan konseling yang optimal sehingga dapat memberikan sumbangan bagi pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang ideal.
2
Menurut Nurihsan (2005:39) dalam melakukan pengelolaan layanan bimbingan dan konseling, perlu memperhatikan beberapa aspek diantaranya: 1) Perencanaan program dan waktu pelaksanaan layanan, 2) Pengorganisasian program layanan, 3) Pengadministrasian program layanan dan 4) Evaluasi program layanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan aspek-spek pengelolaan layanan bimbingan dan konseling tersebut, guru bimbingan dan konseling di sekolah telah memiliki acuan pokok sehingga dapat melaksanakan program layanan bimbingan dan konseling dengan baik dan optimal. Untuk mendapatkan hasil yang baik dan optimal dalam pengelolaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, maka perlu dilakukan penilaian terhadap program yang akan dijalankan. Sehingga dapat diketahui kemajuan dan prestasi yang telah dicapai. Proses penilaian yang dimaksud dalam pengelolaan layanan bimbingan dan konseling dikenal dengan istilah “evaluasi program bimbingan dan konseling”. Menurut Stone (dalam Sukardi, 2003:50) evaluasi program bimbingan dan konseling adalah upaya untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah. Oleh karena itu dengan melakukan evaluasi program bimbingan dan konseling sesuai prosedur-prosedur evaluasinya, guru bimbingan dan konseling di sekolah akan mengetahui keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang telah direncanakan. Sejalan dengan hal tersebut, prosedurprosedur evaluasi bimbingan dan konseling akan lebih terarah apabila guru bimbingan dan konseling terlebih dahulu memperhatikan aspek-aspek yang akan dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling. Menurut Tohirin (2009:88) aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling, diantaranya: 1) Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan layanan, 2) Keterlaksanaan program yang telah direncanakan, 3) Dampak layanan bimbingan dan konseling terhadap kegiatan belajar mengajar, 4) Respon siswa, personil sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap layanan bimbingan dan konseling dan 5) Kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan, pencapaian tugas-tugas perkembangan, dan hasil belajarnya.
3
Berdasarkan penjelasan tentang prosedur dan aspek-aspek yang dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling, maka dapat disimpulkan bahwa di samping memperhatikan prosedur-prosedur pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling perlu juga diketahui aspek-aspek yang harus dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling agar proses pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan optimal. Namun kenyataan dilapangan, guru bimbingan dan konseling di sekolah sering mengalami hambatan dalam melaksanakan evaluasi program bimbingan dan konseling dengan baik sesuai prosedur-prosedur dan aspek-aspek yang harus dievaluasi, sehingga proses pengelolaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak terlaksana dengan baik. Hal tersebut merupakan temuan peneliti pada saat melakukan PPL-BK di SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango, bahwa guru bimbingan dan konseling masih mengalami hambatan-hambatan dalam pelaksanaan evaluasi diantaranya; 1) Guru bimbingan dan konseling di sekolah tidak mempunyai waktu yang memadai untuk melaksanakan evaluasi program bimbingan dan konseling, 2) Guru bimbingan dan konseling memiliki latar belakang pendidikan yang bervariasi baik ditinjau dari segi jenjang pendidikan maupun program studinya, sehingga kemampuannya dalam mengevaluasi program bimbingan dan konseling dapat bervariasi. Dengan melihat
permasalahan-permasalahan tersebut,
maka perlu
dilakukan penelitian secara empiris untuk mengetahui lebih jauh tentang pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah. Maka dari itu peneliti merumuskan penelitian dengan judul “Analisis Pelaksanaan Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling Di SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango”.
4
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana Proses Pelaksanaan Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat: (a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian tentang peningkatan pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah. (b) Memberikan sumbangan pengetahuan yang lebih kepada guru pembimbing (konselor) tentang cara pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah, serta menambah wawasan peneliti dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan di bidang bimbingan dan konseling terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah. KAJIAN TEORI Pengertian Evaluasi Program Bimbingan Dan Konseling Yusuf (dalam Tohirin, 2009:60) mengemukakan bahwa evaluasi program bimbingan dan konseling merupakan proses penilaian terhadap keberhasilan program bimbingan dan konseling yang dilakukan melalui pengumpulan data, pengolahan data serta analisis data yang akan dijadikan dasar untuk membuat keputusan. Prasetyo (2010:50) evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling adalah usaha penelitian dengan cara mengumpulkan data secara sistematis, menarik kesimpulan atas dasar data yang diperoleh secara objektif, mengadakan
penafsiran
dan
merencanakan
langkah-langkah
perbaikan,
pengembangan dan pengarahan staf. Nurihsan
(2005:35)
evaluasi
program
bimbingan
dan
konseling
merupakan suatu proses pengumpulan informasi untuk mengetahui dan menentukan efektivitas dari program bimbingan dan konseling dalam membantu para siswa untuk mengetahui serta memahami kebutuhan-kebutuhan dan kelemahannya.
5
Dari beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi program bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yang sangat penting, karena berdasarkan hasil evaluasi itulah dapat diambil suatu kesimpulan apakah kegiatan yang telah dilakukan itu mencapai sasaran yang diharapkan secara efektif dan efesien atau tidak, serta apakah kegiatan tersebut perlu diteruskan atau tidak. Tujuan Evaluasi Program Bimbingan Dan Konseling Menurut Hastuti (dalam Sukardi, 2008:86) evaluasi program bimbingan dan konseling memiliki tujuan umum dan tujuan khusus, diantaranya : a. Tujuan umum Secara umum, penyelenggaraan evaluasi program bimbingan dan konseling bertujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau subjek yang telah memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling. 2. Mengetahui tingkat efesiensi dan efektifitas strategi pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. 3. Secara operasional penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling ditujukan untuk: a) Meneliti secara berkala pelaksanaan program bimbingan dan konseling. b) Mengetahui jenis layanan yang sudah atau belum dilaksanakan dan atau perlu diadakan perbaikan dan pengembangan. c) Mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan semua pihak dalam usaha menunjang
keberhasilan pelaksanaan program
bimbingan
dan
konseling. b. Tujuan khusus Sedangkan secara khusus, penyelenggaraan evaluasi program bimbingan dan konseling bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling apakah sudah ada atau belum diberikan kepada siswa di sekolah ( madrasah ).
6
2. Untuk mengetahui aspek-aspek lain apakah yang perlu dimasukkan kedalam program bimbingan dan konseling untuk perbaikan layanan yang diberikan. 3. Untuk membantu kepala sekolah ( madrasah ), guru-guru termasuk pembimbing atau konselor dalam melakukan perbaikan tata kerja mereka dalam memahami dan memenuhi kebutuhan tiap-tiap siswa. 4. Untuk mengetahui dalam bagian-bagian manakah dari program bimbingan yang perlu diadakan perbaikan-perbaikan. 5. Untuk mendorong semua personil bimbingan dan konseling agar bekerja lebih giat dalam mengembangkan program-program bimbingan dan konseling di sekolah. Berdasarkan penjelasan mengenai tujuan dari pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang tujuan pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kemajuan dari pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, sehingga mampu untuk mendorong semua personil bimbingan dan konseling di sekolah agar
lebih giat
dalam
mengembangkan program layanan bimbingan dan konseling. Prinsip Pelaksanaan Evaluasi Program Bimbingan Dan Konseling Mitchell (dalam Prasetyo, 2010:80) mengemukakan beberapa prinsip yang harus diperankan dalam penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling, yaitu sebagai berikut: a. Evaluasi yang efektif menuntut pengenalan terhadap tujuan-tujuan program. Adapun tujuan dari program bimbingan dan konseling yakni untuk menghasilkan tenaga professional dalam bidang bimbingan dan konseling yang menguasai konsep-konsep layanan bimbingan dan konseling, serta terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan tentang bimbingan dan konseling. b. Evaluasi yang efektif memerlukan kriteria pengukuran yang jelas. c. Evaluasi melibatkan berbagai unsur yang professional. d. Evaluasi yang efektif hendaknya terencana dan berkesinambungan.
7
Hal ini bahwa evaluasi program bimbingan dan konseling bukan merupakan kegiatan yang bersifat insidental, melainkan proses kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan. Berdasarkan prinsip-prinsip pelaksanaan evaluasi tersebut, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa keefektifan pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling haruslah menuntut adanya umpan balik (feed back) dan tindak lanjut (follow-up) dari pelaksanaan evaluasi, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk membuat kebijakan / keputusan. Prosedur Pelaksanaan Evaluasi Program Bimbingan Dan Konseling Menurut Surya (2006:40) dalam mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah harus melalui prosedur-prosedur evaluasi yakni sebagai berikut: a. Identifikasi tujuan yang akan dicapai dalam program pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling Melakukan identifikasi terhadap tujuan yang ingin dicapai sangatlah penting karena memberikan arah terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan, artinya selama melakukan evaluasi tetap mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan. b. Pengembangan rencana evaluasi program bimbingan dan konseling Pengembangan rencana evaluasi merupakan langkah lanjutan setelah menetapkan tujuan yang ingin dicapai. Zikri (dalam Surya, 2006:42) mengemukakan bahwa komponenkomponen rencana evaluasi program bimbingan dan konseling yang perlu dikembangkan adalah : 1. Data atau informasi yang dibutuhkan 2. Alat pengumpulan data yang digunakan 3. Sumber data atau informasi yang dapat dihubungi 4. Personil pelaksanaan 5. Waktu pelaksanaan 6. Kriteria penilaian dan 7. Bagaimana pelaporan serta pada siapa laporan disampaikan.
8
c. Proses pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling Setelah rencana disusun dan disetujui, pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling bergantung pada metode yang digunakan. Prinsip pelaksanaan evaluasi perlu memperhatikan faktor-faktor yang telah direncanakan sehingga terjadi interaksi antara faktor yang satu dengan lainnya dan dapat membantu pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. d. Pelaporan dan pemanfaatan hasil evaluasi program bimbingan dan konseling Pelaporan dan pemanfaatan hasil evaluasi dianggap sangat penting sebab langkah ini merupakan bentuk konkrit sikap akuntabilitas atas program dan hasil kegiatan yang telah dilakukan seorang guru bimbingan dan konseling sekolah beserta staf lainnya. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Loflan (dalam Maleong, 2001:112)
berpendapat bahwa sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Dalam penelitian ini digunakan jenis atau bentuk penelitian deskriptif
(pemaparan). Sugiono (2011:116) mengemukakan
pendapatnya bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena yang terjadi dilapangan. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango Jln. Nani Wartabone No 39. Adapun pelaksanaan penelitian ini direncanakan selama kurang lebih 2 bulan mulai dari bulan Mei sampai bulan Juni. Teknik-teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: (a) Observasi, (b) Studi Dokumen, dan (c) Wawancara. Ketika data telah terkumpul secara keseluruhan melalui berbagai instrumen pengumpul data, maka langsung diadakan analisis data sebagaimana yang dikemukakan Mashury (2009:21) bahwa tahap-tahap dalam melakukan analisis data dalam penelitian kualitatif yaitu : (a) Reduksi data, (b) Penyajian data, dan (c) Penarikan kesimpulan.
9
Selanjutnya, untuk pengecekan keabsahan data pada penelitian ini, dilakukan dengan cara trianggulasi. Menurut Denzim (dalam Mashury; 2009:112) bentuk trianggulasi yang digunakan dalam pengecekan keabsahan data antara lain: (a) Triangulasi sumber data; triangulasi sumber data dilakukan dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. (b) Triangulasi metode; triangulasi metode ditempuh dengan cara mengecek kebenaran data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data yang lain. Adapun tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah: (a) Tahap persiapan, (b) Tahap pelaksanaan, (c) Tahap pengolahan data, dan (d) Tahap penyusunan laporan hasil penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga orang Guru BK, dapat diperoleh kesimpulan bahwa : a) Sebelum membuat program bimbingan dan konseling, Guru BK melakukan analisis kebutuhan untuk mengetahui hal apa saja yang menjadi kebutuhan siswa berkaitan dengan program layanan yang akan diberikan nanti. b) Guru BK juga mengadakan kerja sama dengan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling seperti ; Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran, dan Orang Tua agar pelaksanaan evaluasi dapat berjalan dengan baik. c) Program yang telah direncanakan sesuai dengan layanan yang diberikan kepada peserta didik. d) Guru BK juga melakukan evaluasi terhadap hasil pelayanan yang telah diberikan kepada siswa, agar dapat diketahui hal-hal apa saja yang akan diperbaiki atau dikembangkan. e) Dalam melaksanakan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah, Guru BK juga mengalami kendala/hambatan seperti ; kurangnya waktu memadai untuk melakukan evaluasi, kurangnya dana untuk proses pelaksanaan evaluasi, masih terdapat sebagian orang tua yang kurang mendukung program yang dibuat oleh Guru BK di sekolah.
10
Namun hal tersebut tidak sepenuhnya menjadi penghambat untuk berhasilnya pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah. f) Di samping kendala/hambatan yang dialami oleh Guru BK, hal-hal yang menjadi upaya Guru BK untuk keberhasilan pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah yakni; menelusuri secara terus menerus keadaan siswa yang menjadi tanggungan dari masing-masing Guru BK agar siswa tersebut dapat terkontrol dengan baik, menekankan kerja sama yang baik dengan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah serta melakukan kerjasama yang baik antar Guru BK, terkait dengan kurangnya dana untuk pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan 4 orang Siswa SMP Negeri 1 Kabila bahwa mereka telah merasakan layanan yang diberikan oleh Guru BK yang ada di sekolah tersebut. Layanan yang pernah di rasakan oleh siswa tersebut terdiri dari layanan orientasi, layanan informasi, layanan penguasaan konten, layanan penempatan dan penyaluran, layanan konseling individu, layanan bimbingan dan kelompok, layanan konseling kelompok dan layanan mediasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program BK di sekolah sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan sekolah, kemudian kepala sekolah siap untuk melakukan kerjasama dengan Guru BK dalam pelaksanaan layanan BK di sekolah, selanjutnya untuk alokasi khusus pembiayaan kegiatan pelaksanaan layanan BK diambil dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 orang Guru Mata Pelajaran, diperoleh informasi bahwa peran BK di sekolah sangatlah penting karena setiap Guru Mata Pelajaran telah sibuk untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran sehingga sulit untuk mengontrol anak didiknya. Oleh karena itu, dengan berkonsultasi kepada Guru BK maka akan diketahui karakter dari masing-masing anak didik. Sehingga hal itu dapat mempermudah terlaksananya proses pembelajaran yang baik.
11
Kemudian Jika Guru BK meminta jam pelajaran kepada Guru mata pelajaran di sekolah, untuk memberikan layanan, maka Guru Mata Pelajaran bersedia untuk memberikan kesempatan kepada Guru BK untuk memberikan layanan pada jam pelajaran mereka jika hal itu sangat penting. Pembahasan Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah akan berjalan dengan optimal jika Guru BK melaksanakan evaluasi program bimbingan dan konseling dengan mengacu pada aspek-aspek yang harus dievaluasi seperti ; evaluasi terhadap program yang akan direncanakan, evaluasi terhadap proses pelaksanaan layanan yang diberikan kepada siswa, serta evaluasi terhadap hasil yang dicapai dari pelaksanaan layanan yang telah diberikan kepada siswa. Olehnya itu juga apabila siswa di sekolah benar-benar merasakan layanan yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling, maka hal tersebut akan mendukung terwujudnya pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling yang optimal. Kemudian dengan adanya kerjasama yang baik antara Guru BK dengan personil sekolah seperti; Kepala Sekolah dan Guru Mata Pelajaran, maka pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan efektif dan efisien serta tujuan sekolah untuk menjadikan anak didik yang berakhlak mulia dan mampu berkompetensi di bidang akademik maupun teknologi dapat tercapai. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 orang Guru BK, 4 orang Siswa, Kepala Sekolah serta 3 orang Guru Mata Pelajaran di SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Dapat diperoleh data bahwa pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah tersebut sudah berjalan dengan optimal, hal tersebut berdasarkan pada tercapaianya aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling seperti; 1) evaluasi terhadap program bimbingan dan konseling yang akan direncanakan, 2) evaluasi terhadap proses pelaksanaan layanan yang diberikan, dan 3) evaluasi terhadap hasil yang
12
dicapai dari proses pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang telah diberikan. Sehubungan dengan tercapainya aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling di sekolah, Siswa sebagai pengguna layanan juga benar-benar merasakan layanan yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling di sekolah. Kepala Sekolah dan Guru Mata Pelajaran menilai bahwa peran BK di sekolah sangatlah penting dalam memenuhi kebutuhan sekolah serta mampu membantu terlaksananya proses pembelajaran dengan baik. Kemudian pula Kepala Sekolah dan Guru Mata Pelajaran menyatakan kesediaan mereka untuk berpartisipasi dalam proses pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. Olehnya itu dengan adanya kerja sama yang baik antara Guru BK dengan personil sekolah, kemudian jika Guru BK dapat melaksanakan evaluasi berdasarkan aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling, maka pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah dapat berjalan dengan optimal. Saran a) Demi tercapainya pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling yang optimal. Diharapkan kepada Guru BK agar dalam pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling tetaplah memperhatikan aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling. b) Diharapkan kepada siswa agar bersungguh-sunggulah dalam memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, agar bisa mengatasi permasalahan yang datang dalam kehidupan sehari-hari. c) Diharapkan kepada personil sekolah terutama Kepala Sekolah dan Guru Mata Pelajaran, agar tetap mengadakan kerjasama yang baik dengan Guru BK dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. Jika terjadi kerjasama yang baik antara Guru BK dengan personil sekolah, maka tujuan sekolah dalam mewujudkan proses pembelajaran dengan baik akan tercapai.
13
DAFTAR PUSTAKA Maleong, J Lexy. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : P.T Remaja Rosdakarya. M. Luddin, Abu Bakar. 2010. Dasar-Dasar Konseling Tinjauan Teori Dan Praktik. Bandung : P.T Cijotang Indah. Mashury. 2009. Metodologi Penelitian. Bandung : P.T Rafika Aditama Nurihsan, Juntika Ahmad. 2005. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung : P.T Rafika Aditama Nurihsan, Juntika Ahmad. 2007. Bimbingan dan Konseling Dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung : P.T Rafika Aditama Prasetyo. 2010. Penilaian BK. Parung : Naskah Bahan Ajar BK. Prayitno. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta Rizqi Press Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sudrajat, Akhmad. 2010. Evaluasi Program Bimbingan Dan Konseling. (online) http://akhmadsudrajat.wordpress.com Di akses 26 April 2013 Pukul 10.00 Wita Suherman Uman. 2009. Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bandung : Sukardi, Ketut Dewa. 2003. Manajemen Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Bandung : Alfabeta CV Sukardi, Ketut Dewa. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Jakarta : P.T Rineka Cipta Surya, Muhammad. 2006. Profesionalisme Konselor Dalam Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : P.T Rafika Aditama Syahril. 2006. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Angkasa Raya Tenblog, 2012. Evaluasi Program Bimbingan Dan Konseling. (online) http://tenblog-bimbingankonseling.blogspot.com/bimbingan dan konseling Di akses 26 April 2013 Pukul 10.00 Wita Tohirin, 2009. Bimbingan dan Konseling Di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Rajawali 14
Yusuf, Gunawan. 2001. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Prenhallindo.
15