FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI KOTA PADANG Oleh: Triyono Afrizal Sano Fitria Kasih Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The researchers raised concerns about the study: What are the factors inhibiting the implementation of the guidance and counseling program evaluation by teachers and guidance counseling in SMA Negeri Padang City. The research objective was to describe: (1) Internal factors inhibiting the implementation of the guidance and counseling program evaluation by teachers guidance and counseling. (2) External factors inhibiting the implementation of the guidance and counseling program evaluation by teachers guidance and counseling. This research is a descriptive. The population the guidance and counseling teachers amounting 89 people. A technique used in the sampling is random sampling cluster. So the total sample of 30 people. The instrument used in this study was a questionnaire. While the percentage of data analysis techniques used. The results of this study revealed that: (1) A total of 31.1% of teacher’s guidance and counseling experiencing barriers to internal factor guidance and counseling program evaluation. (2) A total of 28.4% of teacher’s guidance and counseling experiencing barriers to external factors guidance and counseling program evaluation. Keyword: Factors inhibiting, guidance and internal factors, external factors.
program evaluation,
Pelayanan
PENDAHULUAN Pelayanan
counseling
dan
dan
konseling sebagai bagian yang tidak
konseling merupakan bagian yang
terpisahkan dari program pendidikan
integral
dituntut
dari
bimbingan
bimbingan
proses
pelaksanaan
untuk
pendidikan di sekolah. Oleh karena
terhadap
itu,
diselenggarakan.
pelayanan
bimbingan
dan
memiliki
berbagai
evaluasi
layanan Berdasarkan
yang ke-
konseling merupakan tanggung jawab
putusan MENPAN No. 84 Tahun 1993
bersama antara personil sekolah.
Bab II Pasal 3 dalam Aip Badrujaman,
2011:6 ditetapkan mengenai tugas
alasan guru bimbingan dan konseling
pokok guru pembimbing adalah:
tidak melakukan evaluasi meliputi:
1. Menyusun program bimbingan.
1. Guru bimbingan dan konseling
2. Melaksanakan program bimbingan
tidak
3. Mengevaluasi program bimbingan
melakukan
4. Menganalisis
bimbingan dan konseling.
hasil
pelaksanaan
bimbingan
program
bimbingan didik
yang
Menurut (2004:819),
keterampilan dalam melaksanakan
menjadi
evaluasi program bimbingan dan konseling.
Winkel
“Evaluasi
program
usaha
menilai
efisiensi dan efektivitas pelayanan
seluruh
itu
sendiri,
kegiatan
3. Adanya ketakutan guru bimbingan dan
dalam
Tantawy,
(1995:75)
“Evaluasi
pelaksanaan
bimbingan
merupakan
tidak merasa bermasalah kalau tidak
bimbingan
pribadi,
sosial, belajar dan karir”. Untuk
melaksanakan
5. Guru bimbingan dan konseling berpersepsi bahwa hasil evaluasi program sulit diukur. Di samping itu W.S. Winkel dan
Sri
Hastuti
mengemukakan
menilai
suatu
evaluasi
program bimbingan dan konseling.
kegiatan menilai keberhasilan layanan bidang
terhadap
4. Guru bimbingan dan konseling
rangka
staf bimbingan”. Selanjutnya menurut
konseling
akuntabilitas.
khususnya
program bimbingan yang dikelola oleh
dalam
program
terhadap
W.S
adalah
bimbingan
evaluasi
waktu
kurang memiliki pengetahuan dan
tanggung jawabnya.
bimbingan
cukup
2. Guru bimbingan dan konseling
5. Melaksanakan tindak lanjut dalam
peserta
memiliki
(2004:823)
beberapa
hambatan
yang mengakibatkan evaluasi program
keberhasilan maka diperlukan evaluasi
bimbingan
program. Menurut Myrick dalam Aip
terlaksana yaitu:
Badrujaman,
lima
1. Guru bimbingan dan konseling
faktor
kurang mempunyai waktu untuk
alasan
2011:22
yang
bahwa
menjadi
dan
konseling
penghambat guru pembimbing tidak
melaksanakan
melakukan
bimbingan dan konseling.
bimbingan
evaluasi dan
konseling.
program Kelima
kurang
evaluasi program
2. Guru bimbingan dan konseling menganggap
dirinya
berkompeten
untuk
kurang melakukan
evaluasi program bimbingan dan
yang menghambat guru BK dalam pelaksanaan
evaluasi
program
bimbingan dan konseling di SMA Negeri Kota Padang.
konseling.
Berdasarkan batasan masalah di
3. Perubahan prilaku yang terjadi sulit
atas maka tujuan penelitian ini adalah
untuk diukur dengan menggunakan
untuk mengungkap:
alat yang tersedia sampai sekarang.
1. Faktor internal yang menghambat
4. Dana yang dialokasikan hanya
guru
BK
dalam
pelaksanaan
cukup untuk melakukan kegiatan
evaluasi program bimbingan dan
bimbingan
konseling di SMA Negeri Kota
sedangkan
evaluasi
membutuhkan biaya sendiri.
Padang.
5. Data untuk melakukan evaluasi tidak lengkap.
guru
6. Guru bimbingan dan konseling sulit menentukan melaksanakan
2. Faktor eksternal yang menghambat
kriteria dalam
evaluasi
program
BK
dalam
pelaksanaan
evaluasi program bimbingan dan konseling di SMA Negeri Kota Padang.
bimbingan dan konseling. 7. Guru bimbingan dan konseling menganggap
dirinya
orang
lapangan bukan ahli riset.
METODE PENELITIAN Penelitian penelitian
ini
merupakan
deskriptif.
Menurut
Berdasarkan hasil wawancara
Lehmann dalam A. Muri Yusuf,
dengan guru bimbingan dan konseling
2005:83 penelitian deskriptif adalah
di SMA Negeri 12 Padang. Ditemukan
salah
bahwa pelaksanaan evaluasi program
bertujuan
bimbingan dan konseling oleh guru
sistematis, faktual dan akurat mengenai
bimbingan
kurang
fakta-fakta dan sifat populasi tertentu,
berjalan efektif karena masih adanya
atau mengambarkan fenomena secara
hambatan dalam pelaksanaannya.
detail.
dan
konseling
Dari masalah di atas maka
satu
jenis
penelitian
mendeskripsikan
Adapun
populasi
yang secara
dalam
batasan masalah dalam penelitian ini
penelitian ini sebanyak 89 orang guru
adalah faktor internal dan eksternal
bimbingan dan konseling dari 16
sekolah. Adapun teknik pengambilan sampel
adalah
clouster
random
Selanjutnya sebanyak 28,4% guru
bimbingan
dan
konseling
sampling. menurut A. Muri Yusuf
mengalami hambatan secara eksternal
(2005:196) clouster random sampling
dalam pelaksanaan evaluasi program
simple
adalah
random
sampling
bimbingan
dan
konseling,
dimana
dimana tiap-tiap unit dikumpulkan
30,0% guru bimbingan dan konseling
sebagai satu kesatuan atau clouster.
mengalami hambatan dari segi kriteria,
Menurut Margono, (2010:127) bahwa
26,7% mengalami hambatan dari segi
clouster random sampling digunakan
pelatihan
bilamana populasi tidak terdiri dari
mengalami hambatan dari segi waktu
individu-individu
dan 36,7% mengalami hambatan dari
melainkan
terdiri
dari kelompok-kelompok individu atau
dan
20,0%
segi biaya.
clouster.
Dari
Selanjutnya pengolahan data
penataran,
hasil
penelitian
guru
bimbingan dan konseling di SMA
dilakukan dengan menggunakan rumus
Negeri
Kota
persentase yang dikemukakan oleh A.
hambatan secara internal dan eksternal
Muri Yusuf (2005:365) dengan rumus.
dalam pelaksanaan evaluasi program
mengalami
bimbingan dan konseling.
P= ×100
Sesuai Amirah
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukan bahwa 31,1% guru bimbingan dan konseling mengalami hambatan secara internal dalam pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling, dimana 23,3% guru bimbingan dan konseling mengalami hambatan dari segi pengetahuan dan keterampilan, 43,3% mengalami hambatan dari segi persepsi
Padang
dan
sebanyak
26,7%
mengalami hambatan dari segi rasa tanggungjawab .
dengan
Diniaty
pendapat
(2012:68)
bahwa
hambatan yang mungkin terjadi dalam mengevaluasi program bimbingan dan konseling karena: 1. Konselor di sekolah tidak memiliki waktu yang cukup memadai untuk melaksanakan
evaluasi program
bimbingan dan konseling. 2. Konselor sekolah memiliki latar belakang
pendidikan
yang
bervariasi baik ditinjau dari segi jenjang maupun programnya.
3. Belum tersedianya alat-alat atau
KESIMPULAN
instrumen evaluasi yang valid, reliabel dan objektif. 4. Konselor
pembahasan
sekolah
mendapatkan
Berdasarkan
belum
penataran
atau
hasil
penelitian
faktor
penghambat
evaluasi
program
dan
mengenai pelaksanaan
bimbingan
dan
pelatihan khusus yang berkaitan
konseling oleh guru bimbingan dan
dengan
konseling
pelaksanaan
evaluasi
program bimbingan dan konseling. 5. Konselor
sekolah
kurang
mempunyai waktu dan uang. 6. Konselor
sekolah
maka
dapat
dikatakan
bahwa: 1. Sebanyak 31,1% guru bimbingan dan konseling di SMA Negeri Kota
belum
Padang
mengalami
hambatan
mempunyai instruktur yang ahli
secara internal dalam pelaksanaan
dalam bidang evaluasi program
evaluasi program bimbingan dan
bimbingan dan konseling.
konseling.
7. Konselor
sekolah
belum
2. Sebanyak 28,4% guru bimbingan
mempunyai kriteria keberhasilan
dan konseling di SMA Negeri Kota
evaluasi program bimbingan dan
Padang
konseling yang jelas dan baku.
secara eksternal dalam pelaksanaan
Oleh karena itu guru bimbingan dan
konseling
sebagai
pelaksana
mengalami
hambatan
evaluasi program bimbingan dan konseling.
pelayanan bimbingan dan konseling harus
mampu
untuk
mengatasi
hambatan yang terjadi baik secara internal maupun eksternal dengan cara menambah
dan
mengembangkan
wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap sehingga pelayanan bimbingan dan konseling bisa berjalan dengan efektif dan efisien untuk meningkatkan
mutu
bimbingan dan konseling.
program
SARAN 1. Guru bimbingan dan konseling, agar lebih memperhatikan dan meningkatkan kinerjanya untuk mencapai pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien. 2. Kepala
SMA
Negeri
Se-Kota
Padang, agar dapat mendukung dan
memfasilitasi
pelaksanaan
kegiatan bimbingan dan konseling
sehingga kinerja guru bimbingan dan konseling bisa lebih optimal. 3. Pengelola
program
studi
bimbingan dan konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, agar dapat membahas
tentang
evaluasi
program bimbingan dan konseling pada mata kuliah tertentu.
KEPUSTAKAAN Badrujaman, Aip. 2011. Teori dan Aplikasi Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT. Indeks. Diniaty, Amirah. 2012. Evaluasi Bimbingan Konseling. Riau: Zanafa Publishing. Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Thantawy. 1995. Manajemen Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Pamator Pressindo. Winkel, W. S. & Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi. Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitiann “Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah”. Padang: UNP Press.