ANALISIS MANAJEMEN PEMASARAN PRODUK DI BMT AMAL MULIA SURUH KAB.SEMARANG TUGAS AKHIR Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Mmeperoleh Gelar Ahli Madya ( A.Md ) Pada Program Studi Keuangan dan Perbankan Islam
Oleh : NUR FAIZAH NIM : 201 06 036
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) SALATIGA 2009
ANALISIS MANAJEMEN PEMASARAN PRODUK DI BMT AMAL MULIA SURUH KAB.SEMARANG
TUGAS AKHIR
Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Mmeperoleh Gelar Ahli Madya ( A.Md ) Pada Program Studi Keuangan dan Perbankan Islam
Oleh : NUR FAIZAH NIM : 201 06 036
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) SALATIGA 2009
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Judul Tugas Akhir
: Analisis Mnajamen Pemasaran di BMT Amal Mulia Suruh
Nama
: Nur Faizah
NIM
: 201 06 036
Program Studi
: Keuangan & Perankan Syariah
Telah dipertahankan di depan sidang Munaqosyah pada tanggal 20 Agustus 2009, dan dinyatakan lulus sehingga dapat diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya. Salatiga,
Agustus 2009
Ketua
Sekertaris
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP : 19580827 198303 1 002
Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag NIP : 19660215 199103 1 001
Penguji I
Penguji II
Desi Trisnawati, SE.,M. M NIP : 19751207 199903 2 002
Abdul Aziz NP, MM NIP : 1970128 200003 1 001
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lampiran : 2 (dua) ekslembar Hal
: Pengajuan Naskah Tugas Akhir
Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga
Assalamualaikum Wr.Wb. Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka tugas akhir saudara : Nama
: NUR FAIZAH
NIM
: 201 06 036
Judul
: ANALISIS MANAJEMEN PEMASARAN DI BMT AMAL MULIA SURUH
Dapat diajukan dalam sidang munaqosyah. Demikian untuk menjadi periksa Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Pembimbing
Abdul Aziz NP, MM NIP : 19701282000031001
iv MOTTO
Tak ada manusia yang terlahir sempurna Jangan kau sesali apa yang telah terjadi Kita pasti pernah dapatkan cobaan yang berat Seakan hidup ini tak ada artinya lagi
Sukuri apa yang ada. Hidup adalah anugrah Tetap jalani hidu ini Melakukan yang terbaik Tuhan pasti kan menunjukkan Kebesaran dan kuasa-Nya Bagi hambanya yang sabar Dan tak kenal putus asa
D'masiv
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan kepada : Ayahanda dan ibunda tercinta ( Terimakasih atas kasih sayang dan pengorbanan bagi penulis)
ABSTRAK
Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa dan bagaimanakah strategi pemasaran yang digunakan oleh BMT Amal Mulia Suruh, untuk mengetahui tingkat perkembangan setelah strategi tersebut dijalankan serta untuk mengetahui tanggapan nasabah tentang pelayanan petugas terhadp nasabah di BMT Amal Mulia Suruh. Alasan tersebut dipandang perlu karena untuk mengetahui apakah strategi yang dijalankan selama ini sudah dapat dikatakakn dalam kategori berhasil atau belum memenuhi standar yang berlaku. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dengan wawancara, observasi,kuisioner dan studi kepustakaan dieroleh kesimpulan yaitu secara garis besar BMT Amal Mulia Suruh menerapkan strategi yang ada dalam teori pemasaran yaitu penetrasi pasar, pengembangan produk, diversivikasi pasar, tetapi dalam prakteknya BMT Amal Mulia Suruh menambah strategi pemasaran dengan variasi sediri, ternyata perpaduan strategi tersebut dirasakn cukup berhasil. Dan dari penelitian dengan meminta tanggapan responden tentang pelayanan petugas terhadap nasabah yang berjumlah 100 orang dengan prosentase 73 % responden berpendapat bahwa pelayanan petugas baik, 16 % berpendapat bahwa pelayanan terhadap nasabah cukup baik, 11 % berpendapat bahwa pelayanan terhadap nasabah sangat baik dan 0 % berpendapat bahwa pelayanan nasabah sangat tidak baik. BMT Amal Mulia Suruh hanya perlu lebih mengembangkan strategi pemasaran yang telah dijalankan agar pemasaran dapat memberikanhasil yang maksimal terhadap lembaga tersebut.
DAFTAR ISI Halaman Judul…………………………………………………………i Halaman Pengesahan Judul Tugas Akhir Halaman Pengesahan Halaman Persetujuan Pembimbing Halaman Motto Halaman Persembahan Kata Pengantar Abstrak Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran
DAFTAR TABEL
Tabel I Jenis Kelamin Responden . 38 Tabel 2 Tingkat Pendidikan Responden 39 Tabe1, 3 Jenis Peketjaan Responden 39 Tabel 4 Pendapatan Responden 40 Tabel 5 Pengeluaran Responden 40 Tabel 6 Bidang Permodalan 41 Tabel 7 Perkembangan Nasabah BMT Amal Mulia Sunth 2003-2008 .... 49 Tabel 8 Perkembangan Produk Simpanan BMT Amal Mulia Suruh 2003-2008 50 Tabel 9 Nisbah Bagi Hasil 51 Tabel 10 Perkembangan Pendapatan Laba/Rugi 52 Tabel 11 Perkembangan Asset BMT Amal Mulia Suruh 2003-2008 53 Tabel 12 Pendapat Responden tentang Pelayanan Petugas 54
Kata Pengantar
Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga Tugas Akhir yang berjudul " ANALISIS MANAJEMEN PEMASARAN PRODUK DI BMT AMAL MULIA SURUH " dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada beliau Nabi agung junjungan kita, MuhamMad SAW yang selalu kita nantikan di dunia dan diakhirat kelak. Penulisan Tugas Akhir ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III Jurusan Syari'ah Program Studi Perbankan Syari'ah Sekolah Tinggi Agama Isalam Negri ( STAIN ) Salatiga. Dalam Penulisan Tugas Akhir ini penulis
melibatkan banyak pihak yang
membantu dan memberikan bimbingan serta motivasi yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan Penulisan Tugas Akhir ini, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih keada : 1. Bapak Imam Sutomo, M. Ag., selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Drs. Mubasirun, M.Ag selaku ketua Jurusan Syari'ah STAIN Salatiga. 3. Bapak H. Agus Waluyo, M. Ag., selaku ketua program studi diploma III perbankan syari;ah yang telah memberikan dukungan dan motivasi . 4. Bapak Abdul Aziz NP,MM selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan bimbingan penuh selama penyusunan Tugas Akhir ini. 5. Bapak Mustofa Al-amin, S. Ag., selaku manajer BMT AMAL MULIA SURUH yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan praktik magang dan memberikan informasi dan pengarahan. 6. Seluruh karyawan BMT AMAL MULIA SURUH yang telah banyak membantu, memberikan data-data serta mengajari segala sesuatu yang penulis belum mengerti, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : a. Pak Mus, yang sudah penulis anggap sebagai orang tua penulis sendiri, terimakasih atas bimbinganya selama ini. b. Bu Is, sebagai Kabag Operasional sekaligus Ibu yang serba bisa. c. Pak Amir, sebagai Kabag Pembiayaan yang suka bercanda. d. Pak Iwan, sebagai Kabag Pemasaran yang handal. e. Mbak Siti, sebagai customer service yang cerewet tapi manis dan serba bisa. f. Mbak Tyna, sebagai Marketing yang cantik, ramah dan terimakasih buat bantuannya selama ini kepada penulis.
g. Bu Kip, sebagai Kasir yang suka sekali bercanda dengan Pak Edy. h. Mbak Lely, sebagai Kasir Kantor Kas yang murah senyum dan ramah. i.
Pak Edy, sebagai Marketing yang cool.
j.
Pak Yo', sebagai bagian Penagihan yang suka sekali bercanda dengan anak – anak magang.
k. Pak Karli, sebagai Office Boy yang baik dan ramah. 7. Kepada kedua orang tuaku, terimakasih atas dukunganya selama ini. 8. Adik – adiku serta kakaku yang telah memberikan dorongan. 9. Keluarga besarku, terimakasih atas motivasi dan dorongan yang di berikan kepada penulis. 10. Teman – temanku D III Keuangan dan Perbankan Islam angkatan th 2006, semoga selalu sukses. 11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu yang telah membantu kelancaran penulisan Tugas Akhir ini. Penulis akan sangat bahagia menerima saran maupun kritik yang sekiranya dapat penulis gunakan sebagai perbaikan dalam penyusunan karya tulis berikutnya,. Penulis berharap semoga Laoran Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Amin.
Salatiga, Juli 2009
Penulis
ABSTRAK Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa dan bagaimanakah strategi pemasaran yang digunakan oleh BMT Amal Mulia Suruh, untuk mengetahui tingkat perkembangan setelah strategi tersebut dijalankan serta untuk mengetahui tanggapan nasabah tentang pelayanan petugas terhadp nasabah di BMT Amal Mulia Suruh. Alasan tersebut dipandang perlu karena untuk mengetahui apakah strategi yang dijalankan selama ini sudah dapat dikatakakn dalam kategori berhasil atau belum memenuhi standar yang berlaku. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dengan wawancara, observasi,kuisioner dan studi kepustakaan dieroleh kesimpulan yaitu secara garis besar BMT Amal Mulia Suruh menerapkan strategi yang ada dalam teori pemasaran yaitu penetrasi pasar, pengembangan produk, diversivikasi pasar, tetapi dalam prakteknya BMT Amal Mulia Suruh menambah strategi pemasaran dengan variasi sediri, ternyata perpaduan strategi tersebut dirasakn cukup berhasil. Dan dari penelitian dengan meminta tanggapan responden tentang pelayanan petugas terhadap nasabah yang berjumlah 100orang dengan prosentase 73% responden berpendapat bahwa pelayanan petugas baik, 16% berpendapat bahwa pelayanan terhadap nasabah cukup baik, 11% berpendapat bahwa pelayanan terhadap nasabah sangat baik dan 0% berpendapat bahwa pelayanan nasabah sangat tidak baik. BMT Amal Mulia Suruh hanya perlu lebih mengembangkan strategi pemasaran yang telah dijalankan agar pemasaran dapat memberikanhasil yang maksimal terhadap lembaga tersebut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di ambil dari hasil penelitian Tugas Akhir Navie Sophia tahun 2007 dengan judul "Strategi Pemasaran Bank Syariah Cabang Ungaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan" menyimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu proses yang berubah – ubah sesuai dengan kondisi masyarkat, keadaan sosial, politik, teehnologi dan karakter fisik sebuah dari sebuah masyarakat akan menentukan bentuk pemasaran Lembaga keuangan baik Bank maupun lembaga keuangan lainya mempunyai peranan yang penting bagi aktivitas perekonomian. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.792 th.1996, Lembaga Keuangan diartikan sebagai semua badan yang kegiatannya di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. Pembangunan di Indonesia, terutama di bidang perbankan telah menumbuh kembangkan perekonomian yang signifikan di masyarakat. Meningkatnya kebutuhan masyarakat menjadi motivasi terhadap perbankan. Ini oleh beberapa pengusaha di pandana sebagai peluang ( opportunity ) yang menguntungkan untuk membuka usaha perbankan seperti penympanan dan peminjaman uang. Dalam perkembangnya semakin banyak perbankan lokal maupun nasional yang di pasaran menimbulakan persaingan yang ketat untuk menarik nasabah. Sehingga setiap perbankan membutuhkan spesial pelayanan yaitu manajemen, administrasi dan kepemimpinan ( pemasaran ) ditambah dengan ahlak yang baik yaitu dengan perlakuan terhadap diri sendiri dan nasabah guna mencapai keadilan sosial.
Kemunculan Perbankan Syari'ah di sebabkan oleh keinginan masyarkat muslim untuk melaksanakan transaksi kegiatan ekonomi yang sesuai dengan prinsip syariah. Dalam syariat Islam, ekonomi Islam mempunyai prinsip – prinsip operasional yakni tolong – menolong, mencari laba yang dibenarkan oleh syari'ah, menghindari penimbunan uang dan melarang adanya riba. Pada dasarnya Islam memandang uang bukan sebagi barang komoditas, tetapi sebatas pada alat penukaran. Oleh karenanya motif permintaan akan uang bukan sebagai spekulasi melainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan trnasaksi ( money demand for transaction ). Dengan semakin ketatnya persaingan pada lembaga keuangan baik syariah maupun
non
syari'ah,
maka
setiap
lembaga
keuangan
harus
dengan
jeli
mempertimbangkan manajemen pemasaran yang tepat untuk menghadapi persaingan terebut. Mengelola kepercayaan adalah strategi menjadikan nasabah untuk menjalin hubungan lebih baik dengan lembaga baik bank maupun non bank, ini berkaitan erat dengan pemasaran yang merupakan ujung tombak guna menggait konsumen agar lebih loyal dengan pelayanan, maka di perlukan perhitungan – perhitungan yang matang dan tepat dalam strateginya. Pemasaran berasal dari kenyataan bahwa manusia memiliki kebutuhan dan keinginan. Mengelola kepercayaan adalah strategi menjadikan nasabah untuk menjalin hubungan lebih baik dengan BMT Amal Mulia Suruh, ini berkaitan erat dengan pemasaran yang merupakan faktor terpenting guna merebut hati konsumen agar lebih loyal dengan pelayanan di BMT Amal Mulia Suruh. Merebut hati konsumen agar tetap loyal kepada BMT Amal Mulia Suruh juga di engaruhi dari segi pelayanan yang diberikan petugas kepada nasabah. Jika pelayanan yang diberikan kepada nasabah
memuaskan maka nasabah akan tetaployal terhadap BMT Amal Mulia Suruh, begitu juga sebaliknya. Keberadaan BMT Amal Mulia Suruh sebagai salah satu lembaga keuangan diharapkan dapat menjadi mitra usaha bagi masyarakat sekitar, terutama pedagang dan usaha kecil menengah yang potensial yang terdapat di wilayah Suruh dan sekitarnya untuk memberi semangat usaha masyarkat dalam rangka mencapai kesejahteraan hidup. B.Rumusan Masalah Dalam penyusunan Tugas Akhir ini agar topik yang di bahas tidak terlalu luas dan lebih terfokus dan berdasarkan dari latar belakang masalah yang diangkat maka, dapat di rumuskan berbagai problematika sebagai berikut : a. Bagaimanakah strategi yang digunakan dalam memasarkan produk di BMT Amal Mulia Suruh ? b. Bagaimanakah perkembangan BMT Amal Mulia setelah strategi pemasaran tersebut dilaksanakan ? c. Bagaimnakah tanggapan nasabah terhadap pelayanan BMT Amal Mulia Suruh ? C. Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui strategi pemasaran apakah yang digunakan BMT Amal Mulia Suruh. b. Untuk mengetahui perkembangan BMT Amal Mulia Suruh terhadap strategi pemasaran yang telah dijalankan. c. Untuk mengetahui tanggapan nasabah tehadap pelayanan yang diberikan kepada nasabah oleh BMT Amal Mulia Suruh ? 2. Kegunaan Penelitian a. Bagi Penulis
Melatih pola pikir ilmiah dan menambah wawasan atau knowledge penulis mengenai strategi pemasaran di BMT Amal Mulia Suruh. b. Bagi STAIN Salatiga Sebagai tambahan referensi dan informasi bagi civitas akademika STAIN Salatiga khususnya bagi mahasiswa yang akan menyusun Tugas Akhir. c. Bagi BMT Amal Mulia Suruh Merupakan masukan yang dapat dipertimbangkan untuk merancang strategi pemasaran yang lebih sesuai dengan keinginan nasabah dan mampu bersaing dengan lembaga – lembaga keuangan lainya. D. Sistematika Penulisan Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis berusaha membuat media laporan secara sistematis yang sesuai dengan buku Pedoman Magang dan Tugas Akhir STAIN Salatiga, seperti yang tersusun di bawah ini : Bab I
Pendahuluan Bab ini memuat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dna kegunaan, dan sistematika penulisan.
Bab II
Landasan Teori Bab ini berisi tentang pengertian telaah pustaka, pengertian manajemen pdan pemasaran, strategi pemasaran promosi dan kerangka pemikiran teoritik.
Bab III
Laporan Objek Bab ini membahas tentang sejarah berdirinya BMT Amal Mulia Suruh, dasar pendirian BMT Amal Mulia Suruh, visi dan misi BMT Amal Mulia Suruh, struktur organisasi, Permodalan BMT Amal Mulia Suruh, Produk – produk BMT Amal Mulia Suruh, Kinerja BMT Amal Mulia Suruh.
Bab IV
Analisis
Dalam bab ini berisi terhadap data yang diperoleh yaitu menganalisa strategi pemasaran dan tanggapan nasabah terhadap pelayanan petugas . Bab V
Penutup Merupakan bab terakhir dari penulisan laporan yang berisi kesimpulan dari bab – bab sebelumya dan saran – saran yang di anggap perlu
Daftar Pustaka Lampiran Biodata Penulis
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka Di ambil dari penelitian Tugas Akhir Navie Sophia tahun 2007 dengan judul "Strategi Pemasaran Bank Syariah Mandiri Cabang Ungaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan" menyimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu proses yang berubah – ubah sesuai dengan kondisi masyarakat, keadaan sosial, politik, tekhnologi dan karakter fisik dari sebuah masyarakat akan menentukan bentuk pemasaran yang dilakukanya. Dan hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa Bank Syariah Mandiri Cabang Ungaran dalam kegiatannya untuk meningkatkan volume penjualan produk menggunakan system pemasaran dengan mengkombinasikan variable – variable dalam marketing mix yaitu produk, harga, promosi dan saluran distribusi. Sesuai dengan penelitian Tugas Akhir Ana Munthadirotul Maghfiroh tahun 2004 dengan judul "Strategi Pemasaran Produk Simpanan pada Baitul Mall Wattamwil Muhajirin Salatiga " menuliskan bahwa strategi pemasaran pada umumnya digunakan untuk mengembangkan perusahaan dimasa yang akan datang sehingga diperlukan langkah – langkah yang tepat untuk memperluas kegiatan usahanya minimal mempertahankan apa yang telah diperoleh pada masa lalu. Sedangkan strategi yang dijalankan oleh BMT Muhajirin adalah pemilihan pasar, strategi harga, system distribusi dan promosi yang bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan produk – produk. Perkembangan BMT Muihajirin Salatiga setelah strategi pemasaran tersebut dijalankan yaitu telah mampu memperluas jaringan usaha yang dibuktikan dengan bertambahnya jumlah nasabah. Di ambil dari hasil penelitian Tugas Akhir Durotun Najiyah tahun 2005 dengan judul " Strategi Pemasaran BRI Unit Tegalrejo Terhadap Persaingan Lembaga 6
Keuangan dan Perbankan di Wilayah Tegalrejo " menyimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptkan. Menawarkandan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Dari hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa dalam menjalankan usahanya BRI Unit Tegalrejo mempunyai strategi pemasaran yaitu dari tingkat suku bunga yang bersaing dengan lembaga keuangan lain, system jemput bola, pendekatan pada nasabah, penarikan undian dan pemberian souvenir, mengadakan periklanan serta pengadaan brosur untuk lebih memperkenalkan BRI kepada masyarakat luas. Di ambil dari penelitian Tugas Akhir Indra Apriyanto tahun 2005 dengan judul " Strategi Pemasaran Pada BMT Sumber Mulia " menyimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan suatu konsep, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan barang atau jasa untuk menciptakan pertukaran yang dapat memenuhi kebutuhan individu dan sasaran organisasi. Sesuai dengan Tugas Akhir yang di tulis oleh Kholod Marzuki tahun 2004 dengan judul " Sistem Pemasaran Dalam Pengembangan Usaha KUD Sumber Karya Pabelan " menyimpulkan bahwa pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan atau badan usaha dalam upayanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk mendapatkan keuntungan dan untuk terus menerus berkembang. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa KUD Sumber Karya menerapkan system pemasaran dengan selalu memperhatikan produk, harga dan distribusi yang digunakan, KUD ini juga sudah dapat di sebut KUD mandiri dengan kriteria keanggotaanya sebanyak 20 % dari jumlah penduduk suatu wilayah. Di ambil dari karya Tugas Akhir Arif minudin tahun 2006 dengan judul " Analisis Strategi Pemasaran Produk Simpanan di BMT Tumang Cabang Boyolali" menyimpulkan bahwa pemasaran adalah sebuah system dari kegiatan bisnis untuk
merencanakan, memberi harga, mempromosikan dan mendistribusikan jasa serta barang – barang pemuas keinginan pasar. Hasil dari peneletian dari Tugas Akhir ini bahwa BMT Tumang Cabang Boyolali menerapkan strategi sesuai dengan teori yang ada yaitu , hanya saja menambahnya dengan variasi tersendiri. Hail dari perpadua antara teori pemasaran yang sudah ada dan dengan memadukan variasi sendiri yaitu terbukti dengan tingkat perkembangan dan assetnya selalu meningkat dari tahun ketahun.
B. Kerangka Pemikiran Teoritik 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Manajemen dalam bahasa arab di sebut dengan idharah. Idharah diambil dari perkataan adartasy – syai'a atau perkataan adharta bihi juga dapat di dasarkan pada kata ad-dauran. Dalam Elias' Modern Dictionary English Arabic kata management (Inggris), sepadan dengan kata tadbir, idharah, siyasahdan qiyadah dalam bahasa arab. Dalam al-qur'an dari terma –terma terebut, hanya di temui terma tadbir dalam berbagai derivasinya. Tadbir adalah bentuk masdar dari kata kerja dabbara, yudabbiru, tadbiran. Tadbir berarti penertiban, pengaturan, pengurusan, perencanaan dan persiapan. Secara istilah, sebagian pengamat mengartikanya sebagai alat untuk meralisasikan tujuan umum. Oleh karena itu mereka mengatakan bahwa aidharah (manajemen) itu adalah suatu aktivitas khusus menyangkut kepemimpinan, pengarahan, pengembangan personal, perencanaan dan pengawasan terhadap pekerjaan – pekerjaan yang berkenaan dengan unsur – unsur pokok dalam suatu proyek. Tujuanya adalah agar hasil – hasil yang di targetkan dapat tercapai dengan cara efektif dan efisien.1
1
Muhamad, Manajemen Bank Syariah, UPP AMP YKPN, 2002, hlm.148
Menurut James A. Fastom manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumber daya yang ada. Kehidupan sehari – hari manusia tidak terlepas dari aktivitas untuk mempertukarkan sesuatu. Dari aktivitas mempertukarkan barang dan jasa itu diharapkan dapat dinikmati suatu manfaat yang lebih dari sebelum mereka mengadakan pertukaran. Sistem pemasaran telah memungkinkan semuanya berlangsung, sebab pemasaran itu sendiri merupakan studi tentang proses pertukaran, yaitu bagaimana transaksi dimulai, dimotivasi dan dikonsumsi. Pemasaran juga merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba. Keberhasilan ataupun kegagalan suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan bisnisnya tergantung pada kemampuan mereka dalam bidang pemasaran, keuangan maupun bidang – bidang lainnya. Selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka untuk mengkombinasikan fungsi – fungsi tersebut agar organisasi berjalan dengan lancar. Pemasaran berpangkal pada kebutuhan pembeli yang belum
terpenuhi
dalam hal produk, kualitas, harga, kemudahan mendapatkan suku cadang dan sebagainya. Produk bukan satu – satunya penjamin kepuasan konsumen, akan tetapi ada beberapa variable lain yang mempengaruhi kepuasan konsumen yakni harga produk, lokasi, distribusi, dan sebagainya. Apabila konsumen merasa puas, maka akan kembali dan tetap bertahan dengan produk kita dan memberitahu pihak lain untuk membeli dari kita. Pemasaran sendiri mempunyai arti suatu proses sosial dan menejerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka
dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain.2 Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan – kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mendapatkan laba atau nisbah. Pemasaran juga dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan manusia yang ditujukan untuk memperlancar serta menyempurnakan pertukaran.3 Menurut Philip Kotller dalam bukunya Manajemen Pemasaran di Indonesia menjelaskan bahwa pemasaran meliputi seluruh kegiatan perusahaan dalam beradaptasi terhadap lingkungannya secara efektif dan menguntungkan.4 Banyak definisi – definisi yang berkembang mengenai arti dari manajemen dan pemasaran itu sendiri tetapi dapat di simpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah prses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang – barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi.
5
2. Strategi Pemasaran Bank Syari'ah Setelah kita mengetahui sasaran yang hendak dituju kita harus mengukur dan mengetahui kemampuan dan kelemahan yang dimilki dalam menangkap peluang dan meminimalisir ancaman melalui analisis SWOT untuk menentukan strategi yang tepat dalam mencapai tujuan. Strategi yang dapat kita pilih adalah sebagai berikut : Pemasaran Bank Syariah 1. Penetrasi Pasar
2
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba Empat, 2000, hlm.19 Surachman Sumawihardja, Intisari Manajemen Pemasaran, Remaja Rosdakarya Offset, Jakarta, 1991, hlm.4 4 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba Empat, 2000, hlm.20 5 Surachman Sumawihardja, Intisari Manajemen Pemasaran, Remaja Rosdakarya Offset, Jakarta, 1991, hlm.19 3
Strategi ini digunakan bila masih banyak calon konsumen/nasabah yang belum terjangakau di daerah pemasaran kita. Hal ini disebabkan karena produk
kita
belum
dikenal,
persaingan
intensif
menggarap
konsumen/pembeli sehingga tertarik pada produk mereka, atau konsumen tidak mengetahui kelebihan/keunggulan produk kita. Upaya yang dilakukan guna melakukan penetrasi pasar : a. Low price high volume b. Menambah likasi atau menambah staf penjualan c. Meningkatka pelayanan yang cepat d. Melakukan promosi penjualan seperti memberikan hadaih atau bonus kepada nasabah. 2. Pengembangan Pasar Strategi ini dilakukan bila konsumen atau nasabah yang telah ada telah dianggap jenuh, atau sasaran konsumen lama sudah tidak dapat ditamabah lagi sehingga perlu dicarikan konsumen atau nasabah baru yang secara geografis atau demografis berbeda dengan pasar yang lama. Upaya yang dilakukan guna melakukan pengembangan pasar adalah sebaga contohnya dengan menambah lokasi atau kantor cabang didaerah lain. 3. Pengembangan Produk Strategi ini menyangkut perubahan atau penyempurnaan dan penambahan produk yang ditawarkan kepada konsumen atau nasabah. 4. Diversifikasi Produk Strategi ini merupakan pengemabangan produk baru tetapi masih berhubungan dengan produk lama dan ditawarkan kepada pasar yang baru juga. 5. Bauran Pemasaran atau marketing mix
Bauran pemasaran merupakn seperangkat alat yang terdiri dari aspek produk, harga, lokasi dan promosi yang di olah komposisinya menjadi ideal dan dipergunakan oleh lembaga dalam pasar sasaran untuk mencapai tujuanya. Sehingga strategi yang telah ditetapkan melalui analisa SWOT secara spesifik dan terarah diterapakan pada bauran pemasaran melalui alat – alatnya tersebut. 6. Evaluasi Pemasaran a. Volume Penjualan Berkaitan dengan volume penjualan yang diinginkan maka perlu disesuaikan dengan target yang telah ditetapkanuntuk : 1. Dana pihak ketiga ( funding ) dari jumlah dana yang dapat dikumpulkan pada suatu periode. 2. Pembiayaan ( financing ) dapat dilihat dari berapa banyak dana yang telah ditempatkan dalam bentuk pembiayaan dan investasi produktif lainya dan memberikan pendapat yang diinginkan. b. Pangsa Pasar Pangsa pasar berkaitan dengan apakah telah diperoleh bagaian pasar yang lebih besar dari sebelumnya yang telah ditetapkan, hal ini dapat dilihat dari jumlah nasabah yang ada dan jangkauan lokasi yang dilayani oleh lembaga. c. Citra dan Positioning Citra dan Positioning berkaitan dengan apakah lembaga dan produk kita sudah dikenal luas oleh pasar sasaran kita atau wilayah kerja. d. Tingkat Laba Tingkat laba adalah berhubungan dengan apakah upaya dalam pemasaran secara signifikan meningkatkan jumlah laba yang diperoleh
bank syariah. Hal ini bisa dilihat dari perkembangan rugi atau laba lembaga setiap periodenya.6
3. Konsep Pemasaran Dalam Pemasaran, terdapat beberapa konsep dasar yang melandasi kegiatan – kegiatan pemasaran suatu perusahaan pada umumnya. Adapun menurut Kotller konsep tersebut adalah : a. Konsep berwawasan produksi Konsep ini merupakan konsep yang paling tua. Dalam konsep ini dikemukakan bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah di dapat dengan harga yang murah. b. Konsep berwawsan produk Konsep berwawasan produk berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik. Konsep berwawasan produk ini menimbulkan "Miopia Pemasaran" dimana pemasar hanya memfokuskan perhatianya pada produk tidak pada kebutuhan dan keinginan pasar. c. Konsep berwawasan menjual Menurut konsep ini jika konsumen dibiarkan saja, maka konsumen tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah yang cukup. Perusahaan harus melakukan kegiatan penjualan dan promosi yang agresif. d. Konsep berwawasan pemasaran Konsep ini merupakan konsep menentang konsep – konsep sebelumnya. Menurut konsep ini, kunci untuk mencapai tujuan perusahaan adalah dengan menentukan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran, serta memberikan
6
Ibid, hlm.208
kepuasan yang diinginkan secara efektif dan efisien daripada perusahaan lain.7 Konsep pemasaran pada saat ini lebih cenderung pada konsep berwawasan pemasaran. Hal tersebut didasarkan pada pengertian bahwa suatu penjualan tidak tergantung pada agresifnya tenaga penjual, tetapi lebih kepada keputusan konsumen untuk membeli suatu produk. Konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pemebali ( consumer oriented ). Konsep pemasaran mengajarkan bahwa kegiatan pemasaran harus dimulai dengan usaha mengenal dan merumuskan keinginan dan kebutuhan dari konsumenya. Kemudian perusahaan
itu
merumuskan
dan
menyusun
suatu
kombinasi
dan
kebijaksanaan produk, harga, promosi dan distribusi setepat mungkin agar kebutuhan konsumen dapat di penuhi secara memuaskan. "Konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan
konsumen
merupakan
syarat
ekonomi dan
sosial bagi
kelangsungan hidup perusahaan".8 4. Promosi Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun kualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarkan dan tidak yakin bahwa produk itu berguna bagi mereka, maka konsumen tidak akan membelinya. Pada hakekatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha
7
menyebarkan
informasi,
mempengaruhi
atau
membujuk
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, PT.Prenhallindo,. Jakarta, 1997, hlm.9 8 Basu Swastha, Azaz – Azaz Marketing, Liberty, Yogyakarta, 2000, hlm. 6
dan
mengingatkan pasar sasaran agar bersedia menerima dan loyal pada produk yang ditawarkan. Program komunikasi pemasaran sebuah perusahaan disebut bauran pemasaran ( promotion mix ) yang didefinisikan sebagai kombinasi strategi yang paling baik dari variabel – variabel periklanan, personal selling dan alat promosi yang lain, yang kesemuanya direncanakan untuk mencaapi tujuan program penjualan.9 Bagian yang tajam dari instrument pemasaran adalah pesan ( massage ) yang dikomunikasikan kepada calon pemebeli melalui berbagai unsur yang terdapat dalam program promosi. Adapun bauran pemasaran terdiri dari iklan, penualan pribadi ( personal selling ), promosi penjualan dan hubungan masyarakat. a. Periklanan Periklanan merupakan kombinasi non individu dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga nirlaba serta individu – individu. b. Personal Selling Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang diajukan
untuk
menciptakan,
memperbaiki,
menguasai,
atau
mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Jadi personal selling merupakan komunikasi antar individu, lain halnya dengan periklanan dan kegiatan promosi lain yang komunikasinya bersifat masal dan tidak bersifat pribadi. c.
9
Promosi Penjualan
Basu Swastha, op.cit,hlm.219
Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan penjualan. d. Hubungan Masyarakat ( public Relation ) Hubungan masyarakat merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menentukan kebijaksanaan seseorang atau organisasai demi kepentingan publik serta merencanakan dan melakukan program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan publik. 4. Pelayanan Pelayanan menurut Philip Kottler (1997:5) merupakan penunjang pemasaran produk dan sekaligus dapat dilihat sebagai pusat keseluruhan paket atau masingmasing dan memenuhi maka dengan sendirinya mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Pendapat ini dilatar belakangi oleh konsep pemasaran yang menekankan bahwa kunci keberhasilan kegiatan pemasaran adalah kepuasan dari seorang konsumen. Perusahaan yang memberikan pelayanan yang baik akan dapat menikmati keunggulan
persaingan.
Perusahaan
dengan
mudah
membina
loyalitas
konsumen dan mempertahankan hubungan konsumen dengan sukses, ini berarti bahwa pelayanan merupakan salah satu aspek yang memberikan kontribusi pada keberhasilan organisasi. Banyak manfaat yang dapat diambil jika perusahaan menerapkan pelayanan dengan baik antara lain : 1. Melayani seorang nasabah dengan cepat dan tepat sehingga dapat memperssingkat waktu tunggu.
2. Mengoptimalkan prosedur pelayanan akan menempatkan suatu perusahaan pada jalur menuju keberhasilan sehingga dapat menambah jumlah nasabah baru. 3. Oleh karena nasabah yang akan merasakan kepuasan dengan pelayanan yang diberikan maka nasabah akan tetap loyal pada BMT tersebut. Menurut Parasuraman yang disadur oleh Fandy Tjiptono (1996:60) mengemukakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi pelayanan yaitu expected serviced dan perceived service. Apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan (expected serviced) maka pelayanan tersebut dipersiapkan dengan baik dan memuaskan. Jika pelayanan yang diterima atau dirasakan melampaui harapan pelanggan maka pelayanan tersebut dipersepsikan sebagai pelayanan yang ideal sebaliknya jika pelayanan yang diterima atau dirasakan lebih rendah dari harapan pelanggan maka pelayanan tersebut dipersepsikan sebagai pelayanan yang buruk. Pelayanan dalam sebuah lembaga keuangan baik syariah maupun non syariah sangat berhubungan dengan prilaku nasabahnya dalam memutuskan apakah akan membeli produk atau dari lembaga tersebut atau tidak. Pelayanan yang baik meliputi kecepatan dalam melayani, keramahan petugas, kemudahan dalam melakukan aktivitas perbankan dan lain sebagainya. R.A. Supriyono (1990:276) menyatakan pengertian mengenai pelayanan adalah berbagai kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka memuaskan kepuasan para konsumen. Aplikasi kualitas sebagai sifat dari penampilan produk atau kinerja merupakan bagian utama strategi bank dalam rangka untuk menarik nasabah sebanyak – banyaknya atau sebagai strategi untuk terus berkembang.
Keunggulan suatu produk jasa tergantung dari kerukunan serta kualitas yang diperlihatkan oleh jasa tersebut, apakah sudah sesuai dengan harapan atau keinginan nasabah. Pelayanan merupakan faktor intern yang juga berhubungan dengan perilaku konsumen atau nasabah dalam membeli produk yang ditawarkan.10
BAB III LAPORAN OBJEK 1. Gambaran Umum
10
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, PT.Prenhallindo,. Jakarta, 1997, hlm. 60.
Dengan di undangkanya UU No.10/1988 tentang perubahan UU No.7/1992 tentang perbnkan, maka secara tegas system perbankan syari'ah system perbankan syari'ah di tempatkan sebagai bagian dari system perbankan nasional . UU tersebut telah diikuti dengan ketentuan pelaksanaan dalam beberapa Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia tanggal 12 Mei 1999yaitu tentang Bank Umum, Bank Umum berdasarkan prinsip syari'ah , Bank perkreditan Rakyat (BPR), dan BPR berdasarkan prinsip syariah. Hal yang sangat penting dari peraturan baru itu adalah bahwa bank umum dan bank – bank perkreditan rkyat konvensional dapat menjalankan transaksi perbankan syari'ah melalui pembukuan kantor – kantor cabang syari'ah, atau mengkoversikan kntor cabang konvensional menjadi kantor cabang syari'ah. Perangkat hokum itu di harapkan telah memberi dasar hokum yan g lebih kokoh dan peluag yang lebih besar dalam pengembangan perbanakn syari'ah di Indonesia. Secara kelembagaan BMT di dampingi atau didukung Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil ( PINBUK ). PINBUK sebagai lembaga primer karena mengemban misi yang lebih luas, yakni menetaskan usaha kecil. Dalam prakteknya PINBUK menetaskan BMT, dan pada giliranya BMT menetaskan usaha kecil. Peran utama BMT yang dilakukan adalah melakukan pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan prinsip syari'ah. Peran ini menegaskan arti penting prinsip – prinsip syariah dalam kehidupan ekonomi masyarkat.
2. Sejarah Pendirian Koperasi BMT Amal Mulia merupakan salah satu dari 15 Koperasi Syariah baru di wilayah Kabupaten Semarang yang berlahir melalui program P3T (Penanggulangan Pengangguran Pekerja Trampil) pada bidang LEP (Lembaga Ekonomi Produktif) yang diselenggarakan kerja sama antara Depnaker Kabupaten Semarang dengan fasilitor PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil) Dati II Kabupaten Semarang.
Proses pendirian diawali dengan sosialisasi Koperasi Syariah oleh PINBUK Dati II Kabupaten Semarang pada acara Pengajian IPHI Kecamatan Suruh yang diselenggarkan di rumah Bapak. H. Syahri Dusun Morangan Desa Suruh, soialisasi perdana Kecamatan Suruh ini baru bersifat informatif. Bersamaan dengan Calon Pengelola yang telah terseleksi melalui P3T tersebut mengikuti pelatihan tentan manajemen operasional Koperasi Syariah se-Jawa Tengah di Asrama Haji Donohudan Solo yang diselenggarakan oleh PINBUK Dati I Propinsi Jawa Tengah. Pelatihan tersebut diadakan selama dua minggu dan dilanjutkan dengan Job on Training di Koperasi Syariah Assa’adah Gedangan Sraten Salatiga selama tiga hari. Setelah pelatihan purna dan Job on Training selesai kemudian diadakan pertemuan ulang pada pertengahan bulan Agustus 1998 di rumah Bapak H.Badarudin yang dihadiri oleh beberapa orang yang merupakan tim formatur yang mengagendakan segera dibentuk susunan pengurus sementara kemudian ditindak lanjuti pertemuan di Gedung Ar-Rohmah yang dihadiri oleh calon Pendiri tepat pada acara itu disahkan Susunan Pengurus BMT AMAL MULIA Suruh serta disepakati ketentuan simpanan Pokok per anggota Rp. 200.000,- dan simpanan wajib per anggota pendiri sebanyak Rp. 2.000,- setiap bulannya. Akhirnya pada hari Selasa Pon tanggal 20 Oktober 1998 telah diresmikan BMT Amal Mulia oleh Bapak Camat Suruh yang diwakili oleh MPP Kecamatan Suruh Bapak Suparno Andes di Kantor BMT Amal Mulia Suruh yang berlokasi di Jl. Sumberejo Suruh No. 57 yang dihadiri oleh sejumlah tokoh Masyarakat, Pengurus, Anggota Pendiri dan tamu undangan lainnya.
3. Visi dan Misi BMT Amal Mulia Suruh
BMT Amal Mulia Suruh adalah sebuah lembaga ekonomi swadaya yang tumbuh dan berkembang di wilayah kecamtan Suruh dan sekitarnya. BMT Amal Mulia Suruh terlahir denga tujuan untuk berperan aktif dalam memberdayakan dan mengembangkan ekonomi umat melalui sebuah lembaga keuangan rakyat berdasarkan syariat Islam sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi dengan sasaran utama para pedagang dan pengusaha kecil serta masyarakat umum kelas menegah ke bawah. Adapun target yang hendak di capai adalah terbentuknya pusat penghimpunan dn pendistribusian dana umat berdasarkan syaria'at Islam dengan system bagi hasil melalui kegiatan atau usaha yang bersifat produktif – sosial – perspektif, untuk memberi semangat usaha masyarakat dalam rangka mencapai kesejahteraan hidup. 4. Identitas BMT Amal Mulia Suruh No
A.
Keterangan
Tahun 2008
IDENTITAS Nama
Koperasi BMT Amal Mulia
Alamat
Jln
Raya
Suruh-Salatiga,Desa
Suruh,Kec.Suruh
Kab.Semarang Legalitas Hukum
Telp . 0298 317100 Badan Hukum No: 069/BH/KDK/11.1/III/1999 Tanggal 24 Maret 1999
HO NPWP TDP SIUPP
No: 503/03/2005 No : 02.253.369.9-505.000 No : 111726500228 No : 503/005/PB/II/2005
B
PENGURUS Ketua
FATHUL MUNIB
Sekretari
HARTOYO SPd
Bendahara
H.ROBIYAH
Badan Pengawas
C
Ketua
H.SUYITNO
Anggota
H.FATHUL DJAWAD ZUHDI
Anggota
H.BUDOYO AKBAR
PENGELOLA Manajer
MUSTOFA AL AMIN SAG
Kabag
ISTI'ANAH SE
Pembiayaan
AMIR MAHMUD
Kasir/Teller
LELY FAUZIYAH ST KIPTIYAH,BA
Custemer Service
SITI SA'IDAH AMd
Pemasaran
EDI YULIANTO IWAN SUSIANTO, SE SLAMET BAGYO RESTINA HARDANIK SE
5. Struktur Organisasi
Suatu kegiatan usaha agar berjalan sesuai dengan tujuan suatu lembaga atau perusahaan, maka di perlukan adanya struktur organisasi yang baik. Struktur organsisasi yang ditentukan denang baik juga harus didukung moral karyawan untuk membentuk kerja yang loyal dan hormonis. Struktur organisasi menunjukkan susunan dan kerangka pola tetap hubungan diantara fungsi, bagian-bagian dan menunjukan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam organisasi.(Hani Handoko,1984:49) Dalam menentukan bentuk struktur organisasi, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan pertumbuhan lembaga atau perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Adapun bagaian-bagian dalam stuktur organisasi Koperasi AMAL MULIA adalah sebagai berikut :
SUSUNAN ORGANISASI KOPERASI BMT AMAL MULIA
RAT
PENGURUS
MANAJER STAF/PENGELOLA Keterangan : 1. PENGURUS 2. Ketua a. FATHUL MUNIB 3. Sekretasi
BADAN PENGURUS
a. HARTOYO SPd b. BENDAHARA c. H. ROBIYAH 4. BADAN PENGAWAS 5. Ketua a. H. SUYITNO 6. Anggota a. H.FATHUL DJAWAD ZUDHI b. H. BUDOYO AKBAR
SUSUNAN ORGANISASI PENGELOLA KOPERASI BMT AMAL MULIA
MANAJER MUSTOFA AL AMIN S. Ag
KEPALA OPERASIONAL ISTIA’ANAH. SE
KABAG PEMBIAYAAN
KABAG PEMBUKUAN
AMIR MAHMUD
STAF
CUSTOMER SERVICE SITI SA’IDAH AMd
STAF
KASIR/TELLER KIPTIYAH BA
KABAG PEMASARAN
KABAG KANTOR KAS
EDI YULIANTO
IWAN SUSIANTO SE
PEMASARAN
PEMASARAN
RESTINA HARDANIK SE
SLAMET BAGYO
STAF
KASIR/TELLER LELY FAUZIYAH ST
TUGAS DAN WEWENANG MASING-MASING BAGIAN 1. KETUA
TUGAS –TUGAS a. Menyelenggarakan RAT b. Menyusun/merumuskan kebijakan umum untuk mendapat persetujui Rapat Anggota. c. Mengevaluasi kegiatan BMT d. Mensosialisasikan BMT e. Menyelenggarakan Rapat Pengurus untuk : 1. Evalusasi bulanan dan perkembangan kinerja BMT 2. Bersama pengelola menentukan dan membuat kebijakan strategi BMT 3. Menandatangi dokumen dan surat yang berhubungan dengan lembaga lain. WEWENANG a. Mengangkat dan memberhentikan Manajer BMT b. Menyetujui/menolak mengenai : 1. Pembiayaan yang nilainya di atas wewenang Manajer 2. Kebijakan baru BMT dengan pertimbangan dari Pengurus yang lain. 3. Kerjasama dengan Pihak Lain (Investor Asing)yang diusulkan Pengurus yang lain. 4. Anggaran yang diajukan Manajer dengan pertimbangan dari Bendahara Pengurus. 5. Mengesahkan laporan bulanan yang diajukan Manajer. 6. Mendelagasikan tugas dan wewenang kepada ditunjuk jika berhalangan. 7. Dengan Manajer memilih dan memutuskan kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditugaskan untuk mengaudit laporan pengelola.
2. SEKRETARIS TUGAS-TUGAS
a. Mengagendakan acara pada kegiatan; b. Rapat Pengurus c. Rapat Anggota d. Pertemuan pengurus dengan Pengelola e. Kunjungan pengurus ke instansi/lembaga. f. Menyusun konsep surat-surat keluar (ekstern) dan ke dalam (intern) dari pengurus. g. Menerima dan melayai tamu yang berhubungan dengan Ketua Pengurus BMT h. Menyampaikan amanat dari ketua dalam pertemuan apabila Ketua berhalangan hadir. i.
Menyerap dan menyampaikan aspirasi anggota koperasi
j.
Menerima masukan (saran dan kritik) yang diajukan oleh para pengelola kepada pengurus
k. Menyusun konsep kebijakan (policy) pengurus atas BMT. WEWENANG a. Memberi pertimbangan kepada ketua mengenai masalah legalitas hokum dan protokoler b. Meminta laporan bulanan, kuartal, semester dan tahunan yang belum diaudit yang diajukan Manajer. c. Mencari masuk dan aspirasi dari anggota yang lain yang berhubungan dengan permasalah yang dihadapi BMT.
3. BENDAHARAN TUGAS-TUGAS 1. Menelaah anggaran yang diajukan oleh Manajer yang nantinya akan dibahas dalam RAT
2. Memberikan masukan/saran atas anggaran yang diajukan Manajer. 3. Menyusun anggaran Kompensasi dan keperluan lain yang dibutuhkan pengurus. 4. Bersama Manajer memberikan konsep kebijakan bagi hasil yang diperoleh pemegang investasi. 5. Memeriksa laporan keuangan yang sudah diaudit. WEWENGAN a. Memberikan pendapat kepada Ketua mengenai aspek keuangan terhadap usulan pembukan cabang, kerjasama (misalnya pembentukan afilitasi) atau unit usaha baru b. Meminta Manajer untuk mengoreksi anggaran yang diajukan c. Meminta Manajer untuk menjelaskan dampak keuangan yang ada dari aktivitas yang akan diajukan pengleloa d. Minta akutan public untuk memberikan masukan aspek keuangan BMT.
4. BADAN PENGAWAS TUGAS-TUGAS 1. Menelah peraturan lembaga yang berlaku apakah sesuai dengan aturan hokum dan syari’ah, peraturan lain yang berlaku, ahlak serta tak ada benturan kepentiangan maupun unsur-unsur yang melanggar kepatuhan (misconduct) 5. Menelaah masalha perilaku manajemen/karyawan yang menyangkut: 6. Benturan kepentingan 7. Melanggar kepatuhan (misconduct) 8. Melakukan kecurangan 9. Manipulasi (fraud) 10. Apakah sesuai dengan syari’ah 11. Menilai kebijakan akuntansi dan penerapannya.
12. Menilai keserasian antara kebijakan akuntansi apakah sesuai dengan syari’ah WEWENANG a. Memberikan solusi dan diajukan kepada pengurus sebagi saran dan masukan kepada pengelola dan jajaran manajemen. b. Merekomendasi akuntan public kepada pengurus c. Merumuskan konsep good wealth corporate govermence
5. MANAGER. TUGAS-TUGAS a. Menyusun rencana Operasional Baitul Maal Wa Tamwil dalam setahun yang mencakup : 1. Rencana anggaran 2. Rencana Pemasaran berupa 3. Target Funding, Lending, Konfirmasi dan bagi hasil 4. Target Asset 5. Targert Cash Flow 6. Pengembangan wilayah potensial b. Rencana Pengembangan Produk, Promosi dan Distribusi (berdasarkan pemetaan segmen dan potensi pasar) c. Rencana Organisasi Salesforce (gugusan marketer) d. Mengusulkan Rencana Operasional kepada Pengurus untuk dibahas dan disahkan oleh pengurus pada RAT. e. Memimpin rapat koordinasi dan evaluasi bulanan yan diadakan pada pecan terakhir dengan agenda;
f. Pembacaan laporan tertulis dari coordinator mengenai laporan akuntansi dan keuangan, umum & RT g. Pengambilan keputusan untuk perencanaan perbaikan/mengatasi masalah yang ada. h. Memberikan tandatangan sebagai validasi pada berkas pembiayaan yang diajukan. WEWENANG a. Menyetujui pembiayaan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku . b. Mengajukan usulan produk baru pembiayaan dan tabungan c. Mengusulkan promosi, mutasi, demosi dan pemberhentian berdasarkan masukan dan bertimbangan. 6. KABAG PEMBUKUAN TUGAS – TUGAS a. Melaporkan laporan keuangan bulanan pada pertemuan b. Membuat analisis rentabilitas, solvabilitas dan profitabilitas yang dibahas pada pertemuan bulanan. c. Memberikan masuk-masukan yang berkaitan dengan kebijakan yang berikatan dengan akuntansi dan keuangan. d. Mengatur manajemen arus kas (cash flow) dengna memantau arus kas masukkeluar, mengatur jadwal pembayaran utang, kebijakan uang minimal, perhitungan funding yang harus dicapai untuk menutup penarikan dari konsumen/nasabah. e. Mengadakan pertemuan intern khusus untuk para teller guna menyampaikan kebijakan akuntansi. WEWENANG a. Mengusulkan pembenahan dan disain sistem informsi akuntasi apabila sudah tidak sesuai dengan kebutuhan. b. Mengusulkan kebijakan keuangan BMT
c. Menolak usulan pengajuan anggaran yang tidak jelas d. Membuat kebijakan mengenai prosedur penyampaian informasi akuntansi. e. Mengendalikan pelaksanaan anggaran. 5. KEPALA KANTOR KAS TUGAS-TUGAS a. Melaporkan posisi kas di tangan (on hand/brrankas) dan di Bank terakhir. b. Mengeluarkan uang
yang telah disetujui oleh KABAG PEMBUKUAN dan
MANAGER. c. Menghitung setoran uang-uang dari para Teller d. Menyimpan uang dalam brankas atau menyetor ke bank e. Mengelola kas kecil (petty cash) WEWENANG a. Mengusulkan masukan untuk kebijakan keuangan kepada Kabag Pembukuan b. Mengusulkan penanganan keamanan keuangan perusahaan. 6. KABAG PEMASARAN TUGAS-TUGAS a. Menyusun draft rencana operasional yang mencakup ; b. Rencana Anggaran Pemasaran c. Rencana Pemasaran berupa ; d. Target Funding, Lending dan Konfirmasi e. Pengembangan wilayah potensial. f. Rencana pengembangan Produk, Promosi dan Distribusi (berdasarkan pemetaan segeman dan potensi pasar) g. Mengusulkan Rencana Anggaran dan Rencana Kerja h. Mengembangkan database pelanggan jasa keuangan BMT untuk menyusun profil dari nasabah dan pengembangan pemasaran
i.
Mengembankan strategi pemasaran.
j.
Melaksanakan survi berdasarkan wewenang dan/atau atas pertujuan.
WEWENANG a. Mengusulkan pola insentif kepada MANAGER b. Menyetujui pembiayaan sesuai dengan ketentuan berlaku. c. Mengajukan daftar
6. PRODUK – PRODUK KOPERASI BMT AMAL MULIA SURUH 1. SI RELA (Simpanan Sukarela Lancar) Merupakan bentuk simpanan Mudharabah biasa yaitu simpanan pihak ketiga yang di simpan di BMT atas dasar akad wadi'ah (titipan) dan BMT bekewajiban memelihara dana tersebut yang oleh para penyimpan sewaktu-waktu dapat ditarik. Syarat : 1. Foto copy kartu identitas (KTP/SIM/Passport) 2. Setoran awal minimum Rp. 10.000,3. Selanjutnya minimal Rp. 5.000,4. Menandatangani kesepakatan nisbah bagi hasil Nisbah bagi hasil : 35 % nasabah : 65 % BMT 2. Si Suqur (Simpanan Sukarela Qurban) Merupakan bentuk simpanan berkala mudharabah yaitu simpanan dari pihak ketiga dengan harapan BMT dapat memutar uang tersebut kepada debitur. Nasabah menyimpan uang untuk jangka waktu tertentu dan penarikanya sesuai dengan perjanjian yang telah di sepakati. Simpanan ini di khususkan untuk newujudkan ibadah qurban. Penyetoran dapat di lakukan setiap hari tetapi
tabungan hanya dapat diambil pada saat akan elaksanakan ibadah qurban / bulan dzulhijjah setiap tahunya. 3. Si Suka (Simpanan Sukarela Berjangka) Merupakan bentuk simpanan berupa deposito yang penarikanya hanya dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan berdasarkan perjanjian nasabah dengan BMT. Jangka waktu jatuh temponya adalah sebagai berikut : 1. Tiga (3) bulan, dengan prosentase nisbah bagi hasil 40 % untuk penabung dan 60 % untuk BMT. 2. Enam (6) bulan, dengan prosentase nisbah bagi hasil 45 % untuk penabung dan 55 % untuk BMT. 3. Dua belas (12) bulan, dengan prosentase nisbah bagi hasil 50
% untuk
penabung dan 50 % untuk BMT. 4. Produk Layanan Selain produk yang tersebut di atas, Koperasi BMT Amal Mulia Suruh juga mempunyai produk baru yaitu berupa produk layanan yang bertujuan untuk lebih mempermudah nasabah Koperasi BMT Amal Mulia Suruh yang meliputi : a. Pembayaran Listrik dengan biaya Rp. 1.600,b. Pembayaran rekening Telepon dengan biaya Rp. 2.000,c. Pembelian pulsa d. Transfer Bank e. FIF
5. Produk Pembiayaan a) Pembiyaan Mudharabah
Merupakan pembiayaan yang di lakukan untuk membiayai modal yang di perlukan nasabah dengan bagi hasil yang telah disepakati bersama dan pengembalian sesuai jangka waku yang telah disepakati (muqayyadah) Gambar 1.1 SKEMA PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERJANJIAN BAGI HASIL BMT
NASABAH
USAHA
PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
MODAL b) Pembiayaan Murabahah Pembiayaan yang diberikan untuk embelian barang yang diperlukan nasabah, dan nasabah akan membayar secara tangguh pada waktu yang telah ditentukan sebesar harga barang ditambah mark up yang di berikan kepada BMT.
Gambar 1.2 SKEMA PEMBIAYAAN MURABAHAH (MBA)
BMT
NASABAH
PENYEDIA BARANG
PEMBELI
BARANG
c) Pembiayaan Bai' Bitsaman Ajil Pembiayaan yang diberikan untuk pembelian yang diperlukan nasabah, dan nasabah akan membayar secara angsur sebesar harga pokok di tambah kelebihan yang telah disepakati (mark up)
Gambar 1.3
SKEMA PEMBIAYAAN BAI BITSAMAN AJIL (BBA)
BMT
NASABAH
PENYEDIA BARANG
PEMBELI
BARANG
d) Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan yang dilakukan untuk investasi / modal kerja dengan kondisi berbagi modal dan pengelolaan antara BMT dengan anggota dengan pembagian keuntungan sesuai nisbah yang talah disepakati.
Gambar 1.4 SKEMA PEMBIAYAAN MUSYAROKAH
BMT
NASABAH
USAHA
KEUNTUNGAN
BAGI HASIL KEUNTUNGAN SESUAI PORSI KONTRIBUSI MODL (NISBAH)
e) Pembiayaan Ijarah Pembiyaan yang diberikan untuk pembiayaan sewa barang, rumah atau bangunan dan jasa yang diperlukan nasabah, dan nasabah membayar harga pokok sewa barang tersebut dengan kelebihan yang disepakati (mark up)
Gambar 1.5
SKEMA PEMBIAYAAN IJAROH
NASABAH
PENJUAL
OBJEK SEWA
KEUNTUNGAN
6.
Syarat – syarat Pengajuan Pembiayaan a. Copy KTP Suami / Istri yang masih berlaku b. Copy Kartu Keluarga c. Copy Surat Nikah d. Copy SIUP (Surat Ijin Usaha dan Perdaganagan), TDP, NPWP, SKTU, Laporan keuangan 2 bulan terakhir, Copy akta badan hokum, susunan kepengurusan untuk badan usaha. e. Nasabah harus menjadi calon anggota dengan membuka rekening tabungan Sirela. f. Copy Jaminan yang dibiayai. g. Bertempat di wilayah Suruh dan sekitarnya. h. Bersedia di survey. i.
Surat Permohonan (dari BMT)
j.
Surat persetujuan Istri / Suami (dari BMT)
k. Surat pernyataan dari penjamin diatas materai sesuai dengan ketentuan (untuk belum kawin) l.
Surat kesanggupan potong gaji dari atasan langsung disertai dengan slip gaji terakhir.
1. Data – Data Diskriptif 1. Profil Nasabah Tujuan dari penelitian terhadap profil responden adalah untuk mengetahui identitas responden secara umum yang meliputi jenis kelamin, pendidikan, usia, jenis pekerjaan. a. Profil responden menurut jenis kelamin Dari seluruh responden, yakni nasabh BMT Amal Mulia Suruh diperoleh data responden berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut : Tabel 1 Jenis Kelamin Responden Keterangan
Jumlah
Prosentase
Pria
41
41 %
Wanita
59
59 %
Jumlah
100
100 %
b. Profil responden menurut tingkat pedidikan Berdasarkan pendidikan responden, diperoleh data yan gdisajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 2 Tingkat Pendidikan Responden Keterangan
Jumlah
Prosentase
SD/SLTP
32
32 %
SMU
45
45 %
Perguruan tinggi /akademi
12
12 %
Pendidikan luar negeri
-
-
Jumlah
100
100 %
d. Prpofil Responden menurut pekerjaanya Tabel berikut menunjukan data responden berdasarkan pekerjaanya. Tabel 3 Jenis Pendidikan Responden Keterangan
Jumlah
Prosentase
Pelajar / Mahasiswa
28
28 %
Pegawai Negri / ABRI
12
12 %
Pegawai Swasta
42
42 %
Wirausaha
15
15 %
Lainya
3
3%
Jumlah
100
100 %
e. Profil Responden menurut pendapatan Tabel berikut menunjukan data pendapatan responden dalam satu bulan
Tabel 4 Pendapatan Responden Keterangan
Jumlah
Prosentase
< Rp.500.000,-
51
51 %
Rp.500.000,- -Rp. 1.000.000,-
30
30 %
Rp.1.000.000,- - Rp.2.000.000,-
12
12 %
> Rp.2.000.000,-
7
7%
Jumlah
100
100 %
f. Profil Responden Menurut Pengeluaran Tabel berikut menunjukan profil responden berdasarkan pengeluaran dalam satu bulan Tabel 5 Pengeluaran Responden Keterangan
Jumlah
Prosentase
< Rp.500.000,-
60
51 %
Rp.500.000,- -Rp. 1.000.000,-
21
30 %
Rp.1.000.000,- - Rp.2.000.000,-
12
12 %
> Rp.2.000.000,-
7
7%
Jumlah
100
100 %
g. Bidang Permodalan dan Sisa Hasil Usaha Bidang permodalan
yang terdapat di Koperasi BMT Amal Mulia
terjadi kenaikan. Disini dapat dijelaskan perkembangan permodalan BMT Amal Mulia Suruh dua thun terkakhir. Tabel 6 Bidang Permodalan
No Modal
2007
2008
1
Simpanan Pokok
7.600.000
7.600.000
2
Simpanan Wajib
24.890.000
30.632.000
3
Simpanan
Pokok 15.350.000
15.350.000
Calon 3.020.000
9.120.000
Keterangan
Khusus
4
Simpok Anggota
5
Donasi
59.000.000
59.000.000
6
Cadangan
88.678.622
323.989.622
7
R/L Berjalan
42.735.209
74.800.521
241.273.831 BAB IV
520.492.143
ANALISA
A. Strategi Pemasaran BMT Amal Mulia Suruh Dalam mempertahankan kelangsungan hidup suatu usaha dibutuhkan strategi pemasaran yang sesuai, untuk itu pemasaran menjadi suatu hal yang terpenting dalam menjalankan suatu usaha, sehingga tujuan –tujuan dari suatu perusahaan tersebut tercapai. Pemasaran juga harus di dukung oleh kerjasama yang baik dari setiap
komponen perusahaan tersebut. Begitu juga yang dilakukan oleh BMT Amal Mulia Suruh. BMT Amal Mulia Suruh merupakan salah satu lembaga yang bergerak dalam bidang ekonomi yang diperuntukan bagi masyarakat pada umumnya. Semua kegiatan BMT Amal Mulia Suruh dapat berkembang dengan lancar dan berkembang karena modal yang dimiliki mampu memenuhi kebutuhan yang diperlukan. Sejak awal berdirinya BMT Amal Mulia Suruh, telah dipersiapkan untuk mencapai suatu suatu perkembangan dengan mengacu pada mutu pelayanan. Hal ini dapat dilihat pada peningkatan volume penjualan produk yang telah disediakan oleh BMT Amal Mulia Suruh. Maka dalam bab ini akan dibahas tentang strategi pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan produk di BMT Amal Mulia Suruh dan menganalisis kelebihan dari strategi pemasaran yang ditawarkan oleh BMT Amal Mulia Suruh. Dilihat dari strategi pemasaran yang di terapkan sehingga dapat melancarkankegiatan operasional sesuai dengan rencana rencana yang telah di tetapkan sebelumnya. Strategi pemasaran merupakan kegiatan yang diterapkan oleh seorang manajer agar tujuan perusahaan tercapai. Dalam menetapkan strategi pemasaran perusahaan harus terlebih dahulu melihat keadaan pasar sehingga dapat ditentukan tujuan dan sasaran apa yang diharapkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Demikian pula penetapan strategi pemasaran oleh BMT Amal Mulia Suruh perlu dilakukan secara tepat agar tujuan dapat tercapai. 1. Perencanaan Produk Dalam merencanakan produk pihak BMT harus memperhatikan kepuasan nasabah yang dijabarkan melalui hasil produk. Hal – hal yang perlu diperhatikan menyangkut konsep produk yaitu barang kemasan, merek, label, pelayanan, da jaminan produk. Dalam hal ini produk BMT adalah jenis simpanan dan pembiayaan
yang diperlukan bagi masyarakat. Produk simpanan yang dihasilkan oleh BMT Amal Mulia Suruh adalah Simapnan Pokok Khusus (Simpoksus), Simpanan Sukarela Lancar (Si Rela), Simpanan Sukarela Qurban (Si Suqur). Masing – masing jenis simpanan tersebut memiliki kelebihan – kelebihan antara lain : 1. Tidak dikenakan biaya administrasi 2. Tidak dikenakan potongan pajak bulanan 3. Bagi hasil yang diberikan nasabah menarik 4. Proses permohonan menjadi sangat mudah 2. Strategi yang diterapkan untuk meraih dana Tumbuh dan berkembangnya BMT tergantung kepercayaan dan motivasi masyarakat untuk mengamankan atau menyimpan dananya di BMT dan kemampuan profesionalisme pengelola BMT. Strategi merih dana : a. Mewujudkan bahwa BMT dikelola secara profesional b. Meraih dukungan dari tokoh – tokoh masyarakat c. Menanamkan pemahaman bahwa BMT adalah lembaga dari, oleh dan untuk umat. d. Menanamkan bahwa BMT adalah sebuah lembaga yang strategis untuk memberdayakan umat baik ekonomi, pola piker dan ketakwaan. e. BMT mampu mendekati dan dekat dengan masyarakat muslim serta pengusaha muslim. f. Mewujudkan
dan
membuktikan
bahwa
simpanan
dialokasikan
meningkatkan kualitas hidup manusia. g. Bagi hasil simpanan bersaing dengan lembaga lain, minimal sama. h. Prosedur pembiayaan dan simpanan aman, mudah, profesional.
untuk
i.
Pengelola BMT berinisiatif untuk memberikan pelayanan yang mantap kepada anggota.
j.
Membuka diri, menggalang kerjasama dan proaktif sehingga memungkinkan mendapat dana dari lembaga lain.
3. Harga yang ditetapkan atas suatu produk baru harus dapat memberikan pertumbuhan yang baik bagi pasar. Dalam hal ini nilai persimpanan adalah : a. Simpanan umum mudharabah yaitu simpanan sukarela yang penyetoran dan penarikanya dapat dilakukan setiap saat. b. Simpanan berjangka mudharabah yaitu simpanan berjangka dalam waktu tertentu, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan dengan pemberian bagi hasil. c. Simpanan pokok khusus yaitu simpanan dari pendiri, simpanan ini diambil setelah mengendap 2 tahun. d. Simpanan Mudharabah khusus yang terdiri dari simpanan qurban. 4. Sistem Distribusi Sistem distribusi yang digunakan oleh BMT Amal Mulia Suruh adalh system distribusi langsung dimana produsen dalam hal ini memiliki kelebihan yakni sebagai sarana promosi bagi BMT Amal Mulia Suruh dan nasabah juga dapat memberikan masukan bagi pihak BMT Amal Mulia Suruh sehingga nasabah selalu menerima hasil terbaik dapi produk BMT Amal Mulia Suruh. a. Langkah – langkah penyetoran tabungan yang ditarik oleh bagian pemasAran BMT Amal Mulia Suruh adalah : 1. Nasabah didatangi oleh petugas bagian pemasaran 2. Nasabah menyerahkan sejumlah uang dan buku tabungan 3. Bagian pemasaran melakukan pencatatan 4. Bag pemasaran menyerahkan uang dan laporan simpanan harian kepada teller.
5. Hasil pencatatan teller diserahkan kepada bagian pembukuan untuk dilakukan pencatatan. 6. Slip setoran diarsipkan b. Langkah langkah penyetoran tabungan dari nasabah langsung ke kantor BMT Amal Mulia Suruh : 1. Nasabah datang ke BMT Amal Mulia Suruh 2. Nasabah mengisi slip setoran dan sejumlah uang yang akan disimpan. 3. Teller meneliti kebenaran kebenaran penulisan dan uang yang dibayarkan 4. Teller melakukan pencatatan 5. Slip setoran diserahkan kepada bagian pembukuan untuk dilakukan pencatatan 6. Slip setoran diarsipkan 5. Pemetaan Wilayah Dalam hal ini pengelola BMT Amal Mulia Suruh harus pandai – pandai untuk melihat masyarakat berdasarkan letak geografis, mata pencaharian / profesi (pegawai negri, pegawai swasta, pengusaha, pedagang, petani dan lainya). Dalam melaksanakan strategi ini pihak lembaga harus mempunyai daerah setempat agar memudahkan dalam pemetaanya, pengelola diharapkan menguasai wilayah tersebut sehingga mengetahui kondisinya dan produk apa yang paling tepat untuk ditawarkan. Berdasarkan teori di bab sebelumnya, strategi yang digunakan oleh BMT Amal Mulia Suruh dalam memasarka produknya ini sama dengan strategi pengembangan pasar pada lembaga keuangan syariah, yang mana dalam pencarian konsumen atau anggota baru disesuaikan dengan letak geografisnya. Hal yan gperlu dilakukan adalah mencari area / wilayah baru untuk mengembangkan produk dan membuat produk yang sesuai dengan keadaan penduduk di wilayah tersebut.
6. Konsistensi Yaitu pengelola secara kontinu mendatangi calon anggotanya yang merupakan pembeli potensial untuk ikut bergabung dengan BMT Amal Mulia Suruh. Sehingga dengan kunjungan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan rasa ingin maju bersama dan terjadi ikatan emosional yang kuat, sehingga benar – benar terjadi hubungan kemitraan. Berdasarkan teori yang ada, konsistensi merupakan strategi tambahan yang mana tujuanya untuk menjalin ikatan silaturahmi yang kuat, sehingga muncul kesadaran dalam hati untuk tetap mneggunakan produk dari BMT Amal Mulia Suruh. 7. Sistem Jemput Bola Sistem ini merupakan upaya untuk memudahkan nasabah baik dalam penabungan atau peminjaman. Strategi ini mungkin menjadi senjata yang ampuh untuk menarik simpati dari nasabah. BMT Amal Mulia Suruh juga memberikan layanan lebih terhadap anggotanya dengan jasa siap antar dan siap jemput setiap saat, dengan cara nasabah cukup menelepon saja. Biasanya dalam jumlah besar, nasabah meminta bantuan untuk siap antar dan siap jemput demi keamanan nasabah.
Dalam menerapkan strateginya tersebut tentunya tentunya terdapat fktor – factor yang mendukung akan keberhasilan BMT Amal Mulia Suruh dalam menerapkan strategi, dan factor – factor tersebut antara lain : a. Keyakinan Dalam hal ini pengelola BMT Amal Mulia Suruh benar – benar menanamkan keyakinan akan keberhasilaan mengelola lembaga tersebut dan benar – benar menerapkan system perbankan syariah yang berlaku yang bertujuan untuk menghindari praktik riba.
b. Semngat Dengan adanya semangat kebersamaan dan kekeluargaa dari para pengelolanya tentunya menjadi suatu nilai lebih dalam mengelola BMT Amal Mulia Suruh untuk terus maju menghadapi masalah yang ada yang penuh tantangan dan resiko. c. Ketulusan Dengan ketulusan dalam melayani dan membantu nasabah yang benar – benar dari hati dan serta keramah – tamahan dari pengelola dan perhatian yang diberikan kepada nasabah tanpa membeda – bedakan status sosial menjadi nilai tersendiri untuk menjalin ikatan dengan nasabah. d. Profesionalisme Ilmu merupakan bekal yang sangat berharga dalam menjalankan suatu pekerjaan apapun yang dapat kita ketahui dalam penerapanya sehari – hari untuk menyeimbangkan pekerjaan antara yang di dapat dan yang diterapkannya, sehingga kita dapat mengetahui sikap profesionalisme dalam pekerjaan. e. Sistem Dalam menunjang suatu keberhasilan lembaga tidak lain adalah bagaimana sistem yang diterapkan dalam lembaga itu sendiri. Dengan menerapkan sistem yang baik atau sistem yang sesuai dengan keinginan lembaga dapat dipastikan lembaga tersebut telah berhasil 50 %. Selebihnya tergantung kepada para pengelola mampu atau tidak dalam menjalankan sistem tersebut B. Perkembangan nasabah setelah sistem tersebut diterapkan 1. Anggota / Nasabah Anggota atau nasabah merupakan bagian terpenting bagi BMT Amal Mulia Suruh, karena jumlah nasabah merupakan tolak ukur keberhasilan dari usaha pemasaran dalam rangka menarik calon nasabah terutama nasabah
potensial untuk dapat menggembangkan atau usaha guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perkembangan jumlah nasabah yang mempercayakan dananya pada BMT Amal Mulia Suruh dapat dilihat pada tabel : Tabel 7 PERKEMBANGAN NASABAH BMT AMAL MULIA SURUH TAHUN 2003 – 2008 Tahun
Anggota Baru
Jumlah Anggota
2003 – 2004
2909
2909
2004 – 2005
529
3419
2005 – 2006
510
3928
2006 – 2007
509
4526
2007 - 2008
598
5722
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari tahun ke tahun jumlah nasabah BMT Amal Mulia Suruh menunjukan perkembangan yang signifikan. Pada tahun 2003 – 2004 jumlah nasabah baru mengalami kenaikan menjadi 2909, dan pada tahun 2004 -2005 jumlah nasabah baru mengalami kenaikan menjasi 3419 nasabah, pada tahun 2005 -2006 jumlah nasabah baru mengalami kenaikan menjadi 3928 nasabah, sedangkan pada tahun 2006 – 2007 jumlah nasabah baru mengalami kenaikan menjadi 4526 nasabah, dan pada tahun 2007 -2008 jumlah nasabah baru mengalami kenaikan menjadi 5722. Ini menunjukan bahwa setiap tahun BMT Amal Mulia mengalami peningkatan jumlah nasabah baru yang signifikan setiap tahunya bahkan pada bulan agustus 2009 ini, BMT Amal Mulia sudah memiliki 6255 nasabah. Peningkatan jumlah nasabah juga menunjukan bahwa strategi pemasaran yang diterapkan oleh BMT Amal Mulia Suruh dapat berjalan dengan baik.
2. Perkembangan jumlah nasabah Semakin meningkatnya jumlah nasabah pada BMT Amal Mulia Suruh berakibat pada meningkatnya jumlah dana yang masuk dari produk simpanan yang telah ditawarkan. Masing – masing nasabah memilih jenis produk simpanan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan mereka. Masing – masing jenis simpanan memiliki keunggulan dan keuntungan bagi nasabahnya. Perkembangan jumlah simpanan yang berhasil dihimpun oleh BMT Amal Mulia Suruh sebagai berikut : Tabel 8 PERKEMBANGAN PRODUK SIMPANAN BMT AMAL MULIA SURUH TAHUN 2003 – 2008 Posisi Per
Si Rela
Si Suka
Simpanah
31 Des 2003
690.242.762
120.400.000
105.700
31 Des 2004
1.157.130.707
344.400.000
75.000
31 Des 2005
1.274.789.978
451.000.000
55.000
31 Des 2006
1.844.557.773
555.100.000
28.000
31 Des 2007
2.858.518.625
739.400.000
796.332
31 Des 2008
3.573.148.281
887.280.000
600.000
Sumber : BMT Amal Mulia Suruh
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa perkembangan produk simpanan di tahun 2003 mampu menghimpun dana Si Rela Rp.690.242.762,- dan dari sektor Si Suka mampu menghimpun dana sebanyak RP.120.400.000,- , Sektor simpanah sebanyak Rp.105.700,-. Pada tahun 2004 aektor Si Rela mampu menghimpun dana sebanyak Rp. 1.157.130.707,- dan dari sektor Si Suka mampu mengumpulkan dana sebesar Rp. 344.400.000,- sedangkan dari sektor Simpanah menghimpun dana sebanyak Rp.75.000,- . Pada tahun 2005 dari sktor Si Rela mampu mnegumpulkan dana
sebanyak Rp1.274.789.978,- sedangkan dari sektor Si Suka mampu mengumpulkan dana sebanyak Rp. 451.000.000,- dan dari simpanah mampu mengumpulkan dana sebesar Rp.55.000,-. Pada tahun 2006 sektor Si Rela mampu mengumpulkan dana sebanyak Rp. 1.844.557.773,- dan dari sektor Si Suka mengumpulkan dana sebesar Rp.
555.100.000,- sektor Simpanah mengumpulkan dana sebesar Rp. 28.000,-.
Pada tahun 2007 Si Rela mampu mengumpulkan dana sebesar Rp. 2.858.518.625,Si Suka mampu mengumpulkan nilai Rp. 739.400.000,- sedangkan simpanah sebesar Rp. 796.332,-. Pada tahun 2008 Si Suka mampu mengumpulkan dana sebanyak Rp. 3.573.148.281,- pada sektor Si Suka mampu mengumpulkan dana sebanyak Rp. 887.280.000,- sedangkan sektor simpanah sebesar Rp. 600.000,-. Dari tabel diatas menunjukan bahwa dari sektor perkembangan simpanan BMT Amal Mulia Suruh mempunyai perkembangan yang sehat dan signifikan. Adapun Nisbah bagi hasil untuk produk – produk tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 9 Nisbah Bagi hasil Produk
Nasabah
BMT
Si Rela
35 %
65 %
Si Suka
40 %
60 %
Si Suqur
40 %
60 %
Sumber : BMT Amal Mulia Suruh
Perhitungan nisbah bag hasil disesuaikan dengan manfaat yang diperoleh dari penghimpunan dana BMT Amal Mulia Suruh, Sebagai contoh produk simapanan mudhorobah khusus bagi hasilnya berbeda dengan simpanan mudharabah. Hal ini dikarenakan simpanan mudharabah khusus hanya hanya dapat diambil pada waktu
tertentu. Berbeda dengan simpanan mudharabah khusus hanya dapat di ambil pada waktu tertentu, berbeda dengan simpanan mudharabah biasa yang dapat di amabil sewaktu – waktu. 3. Perkembangan pendapatan laba / rugi BMT Amal Mulia Suruh Dari dana yang berhasil dihimpun oleh BMT Amal Mulia Suruh dapat diketahui hasil pendapatan roduk simpanan sebagai berikut : Tabel 10 PERKEMBANGAN PENDAPATAN LABA / RUGI BMT AMAL MULIA SURUH TAHUN 2003 – 2008 Tahun
Pendapatan (Rp)
Beban (Rp)
L/R kumulatif (Rp)
2002 – 2003
143.160.950
128.631.415
14.529.535
2003 – 2004
223.375.250
201.923.192
21.452.058
2004 – 2005
299.236.600
267.575.700
31.660.900
2005 – 2006
350.257.300
315.133.915
35.123.385
2006 - 2007
559.476.650
516.741.442
42.735.208
2007 - 2008
139.869.163
77.511.216
62.357.947
Sumber : BMT Amal Mulia Suruh Pada tahun 2002 – 2003 BMT Amal Mulia Suruh telah mencatatkan keuntungan / rugi sebesar Rp. 14.529.535,-. Pada tahun 2003 – 2004 BMT Amal Mulia Suruh mendapatkan keuntungan / rugi sebesar Rp. 21.452.058,-. Pada tahun 2004 – 2005 keuntungan / rugi tercatat sebesar Rp. 31.660.900,-. Pada tahun 2005 – 2006 Bmt Amal Mulia Suruh mencatat keuntungan / rugi sebanyak Rp. 35.123.385,-. Pada tahun 2006 – 2007 mengalami peningkatan yan gsignifikan yaitu sebesar Rp. 42.735.208,- Pada tahun 2007 – 2008 BMT Amal Mulia Suruh mencatakna keuntungan/ rugi sebesar Rp. 62.357.947,-. Dari keterangan diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa keuntungan yang didapat setiap tahun bertambah dengan signifikan yang menandakan bahwa strategi promosi berjalan dengan baik yang kemudian dapat menambah keuntungan BMT Amal Mulia Suruh. Tabel 11 PERKEMBANGAN ASSET BMT AMAL MULIA SURUH TAHUN 2003 – 2008 Tahun
Asset
2002 – 2003
971.505.947
2003 – 2004
1.736.141.350
2004 – 2005
2.012.970.450
2005– 2006
2.973.144.700
2006 - 2007
5.419.935.438
2007 - 2008
6.232.925.754
Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah asset pada tahun 2002 – 2003 sebanyak Rp. 971.505.947,- Pada tahun 2003 – 2004 mengalami peningkatan menjadi Rp. 1.736.141.350,-. Pada tahun 2004 – 2005 asset mengalai peningkatan menjadi Rp. 2.012.970.450,- Pada tahun 2005– 2006 asset BMT Amal Mulia Suruh bertambah menjadi Rp. 2.973.144.700,-. Pada tahun 2006 – 2007 pertamabahan asset menjadi Rp. 5.419.935.438,-. Pada tahun 2007 – 2008 mengalami kenaikan asset menjadi Rp. 6.232.925.754,-. Yang menandakan bahwa setiap tahun asset dari BMT Amal Mulia Suruh mengalami penngkatan terus - menerus setiap tahunnya. 3. Tanggapan nasabah terhadap pelayanan BMT Amal Mulia Suruh Pelayanan kepada nasabah merupakan penunjang pemasaran produk dan sekaligus dapat dilihat sebagai pusat keseluruhan paket atau masing-masing dan
memenuhi maka dengan sendirinya mendatangkan keuntungan bagi perusahaan atau lembaga keuangan tersebut. Maka, penting untuk mengetahui tanggapan nasabah dalam hal pelayanan terhadap nasabah agar dapat diketahui penilaian nasabah terhadap tingkat pelayanan di BMT Amal Mulia Suruh. Adapun tanggapan responden mengenai pelayanan BMT Amal Mulia Suruh dari respondne yang berjumlah 100 orang dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 12 PENDAPAT RESPONDEN TENTANG PELAYANAN PETUGAS TERHADAP NASABAH BMT AMAL MULIA SURUH NO
Keterangan
Jumlah
Prosentase
1
Sanagat baik
11
11 %
2
Baik
73
75 %
3
Cukup Baik
16
14 %
4
Sangat tidak baik
0
0%
Jumlah
100
100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 73 responden atau 73 % nasabah memberikan tanggapan atau pendapat bahwa pelayanan petugas terhadap nasabah dalam kategori baik. Dan 16 responden atau 16 % nasabah berpendapat bahwa pelayanan petugas BMT Amal Mulia Suruh cukup baik. Dan 11 responden atau 11
% berpendapat bahwa pelayanan yang diberikan sangat baik
terhadap nasabah. Dan responden tidak ada yang berpendapat bahwa pelayanan yang diberikan petugas kepada nasabah sangat tidak baik. Ini menunjukan bahwa pelayanan yang diberikan oleh petugas BMT Amal Mulia Suruh dapat dikategorikan sebagai sebuah lembaga keuangan yang melayani nasabah dengan baik.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Dari penjelasan – penjelasan yang telah diuraikan pada bab – bab sebelumnya, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa BMT Amal Mulia Suruh : 1. Menerapkan strategi pemasaran dengan merencanakan produk, dan strategi untuk meraih dana dengan mengelola BMT Amal Mulia Suruh secara professional, meraih dukungan dari tokoh – tokoh masyarakat, menanaman pemahaman bahwa BMT adalah lembga dari, oleh dan untuk rakyat, dan sebuah lembaga yang strategis untuk memberdayakan umat. Harga yang ditetapkan pada produk dapat memberikan pertumbuhan yang baik bagi pasar. Sistem distribusi yang baik, pemetaan wilayah kerjakonsistensi dan system jemput bola yang diterapkan oleh BMT Amal Mulia Suruh. 2. Dillihat
dari perkembangan
nasabah,
perkembangan
produk
simpanan,
perkembangan pendapatan laba / rugi, dan perkembangan asset mengalami kenaikan secara signifikan.
Dari pembahasan sebelumnya dapat
diliat
perkembangan nasabah tahun 2003 – 2008 mengalami peningkatan pada tahun 2003 nasabah berjumlah 2.380 dan pada tahun 2008 nasabah berjumlah 5.722 orang. Dari Perkembangan produk simpanan nasabah tahun 2003 – 2008 sektor Si Rela sebesar Rp.2.882.905.519,- dan dari sektor Si Suka sebesar Rp.766.800.000,-. Dari perkembangan pendapatan tahun 2003 - 2008 BMT Amal Mulia Suruh juga mengalami peningkatan sebesar Rp. 32.205.673,-. Dan dari perkembangan asset pada tahun 2003 – 2008 BMT Amal Mulia Suruh mengalami kenaikan sebesar Rp. 5.261.419.807,-. 56
3. Pada tingkat pelayanan nasabah BMT Amal Mulia juga dikategorikan lembaga yang memiliki layanan nasabah baik, ini terbukti dari tanggapan responden yang berjumlah 100 orang dengan prosentase 73 % responden berpendapat bahwa pelayanan petugas bik, 16 % berpendapat bahwa pelayanan terhadap nasabah cukup baik, 11 % berpendapat bahwa pelayanan terhadap nasabah sangat baik dan 0 % berpendapat bahwa pelayanan nasabah sangat tidak baik.
B. SARAN Agar dalam upaya pemasaran produk dapat sesuai dengan hasil yang diharapkan, maka perlu adanya : 1. Mempertahankan nasabah yang potensial dengan cara menciptakan ikatan kekeluargaan antara nasabah dan BMT Amal Mulia Suruh. 2. Secara terus – menerus melakukan pembahasan dalam pelayanan dan produk sehingga nasabah semakin percaya terhadap peran dan manfaat BMT Amal Mulia Suruh dan memperthankan citra sebagia lembaga keuangan yang berlandaskan nilai – nilai Islam. 3. Berkaitan dengan usaha untuk dapat menjalankan kegiatan simpan pinjam yang lebih berkembang lagi perlu menambah alat – alat kelengkapan dan fasilitas sehingga mempermudah pelayanan terhadap nasabhanya. 4. Menangani secara serius kantor kas pelayanan yang telah di buka sehingga dapat berfungsi secara maksimal dan dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal untuk lembaga. 5. Menambah layanan soft skill ( melayani dari hati ) agar nasabah merasa puas denga layanan yang telah diberikan.