STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN DI BMT SUMBER MULIA TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2010-2011
TUGAS AKHIR
Oleh : ENI EKAWATI NIM
: 20109001
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012
STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN DI BMT SUMBER MULIA TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2010-2011
TUGAS AKHIR
Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A. Md) Pada Program Studi Perbankan Syari’ah
Oleh : ENI EKAWATI NIM : 20109001
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Hal
: Pengajuan Naskah Tugas Akhir `
25 Juli 2012
Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga
Assalammualaikum. Wr.Wb. Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi, dan perbaikan seperlunya, maka tugas akhir saudara : Nama
: Eni Ekawati
NIM
: 20109001
Jurusan
: Perbankan Syari’ah
Program Studi : D III Judul
: Strategi Pemasaran Produk Simpanan di BMT Sumber Mulia Tuntang Kab. Semarang Tahun 2010-2011.
Dapat diajukan dalam sidang muanaqasah. Demikian untuk menjadi periksa. Wassalammualaikum. Wr.Wb. Pembimbing
H. Agus Waluyo, M. Ag
NIP: 197 502112000031001
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertandatangan dibawah ini saya : Nama
: Eni Ekawati
NIM
: 20109001
Alamat
: Muncar Jaten, RT 02 RW 08, Kec. Susukan Kab. Semarang
Menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada Jurusan DIII Perbankan Syari’ah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga dengan judul : “STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN DI BMT SUMBER MULIA TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2010-2011” Adalah hasil karya sendiri, bukan duplikasi dari karya orang lain. Selanjutnya apabila dikemudian hari ada klaim dari pihak lain, bukan menjadi tanggung jawab dosen pembimbing atau pihak STAIN. Tetapi menjadi tanggungjawab saya sendiri. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan siapapun. Salatiga, 25 Juli 2012 Hormat saya
Eni Ekawati 20109001
KEMENTRIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar No 02 Telp. (0298) 323706 Faks. 323433 Salatiga 50721 http://www.stainsalatiga.ac.id email:
[email protected]
TUGAS AKHIR STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN DI BMT SUMBER MULIA TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2010-2011
DISUSUN OLEH: ENI EKAWATI NIM. 20109001 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Tugas Akhir Jurusan Syariah Program Studi Perbankan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 29 Agustus 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh sebutan A. Md. E. Sy (Ahli Madya Ekonomi Syariah) / Hukum Islam. Susunan Panitia Penguji: Ketua Penguji
: Drs. H. Mubasirun, M.Ag
______________________
Sekretaris Penguji
: A. Mifdlol, M, Lc, M.Si
______________________
Penguji I
: Hikmah Endraswati, M.Si
______________________
Penguji II
: Drs. H. Alfred L, M.Si
______________________
Penguji III
: Drs. H. Imam Baihaqi, M.Ag ______________________ Salatiga, 29 Agustus 2012 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 1983 03 1 002
MOTTO
Tidak ada kekayaan yang melebihi akal, dan tidak ada kemelaratan yang melebihi kebodohan. Bukan harta kekayaanlah, tetapi budi pekerti yang harus ditingalkan sebagai pusaka untuk anak – anak kita. Janganlah kemiskinanmu menyebabkan kekufuran dan janganlah kekayaanmu menyebabkan kesombongan. Apabila anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka anda telah berbuat baik terhadap diri sendiri.
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan kepada : Ayahanda dan ibunda tercinta (Terimakasih atas kasih sayang dan pengorbanan bagi penulis)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penulisan Tugas Akhir yang berjudul “ STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN di BMT SUMBER MULIA TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2010-2011“ dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada beliau Nabi agung junjungan kita, Muhammad SAW yang selalu kita nantikan di dunia dan diakhirat kelak. Penulisan Tugas Akhir ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III Jurusan Studi Perbankan Syari’ah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dalam Penulisan Tugas Akhir ini penulis melibatkan banyak pihak yang membantu dan memberikan bimbingan serta motivasi yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan Penulisan Tugas Akhir ini, oleh karene itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Imam Sutomo, M. Ag., selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Drs. Mubasirun, M. Ag., selaku ketua Jurusan Syari’ah STAIN Salatiga. 3. Bapak Abdul Aziz NP,MM., selaku ketua program studi diploma III Perankan Syari’ah yang telah memberikan dukungan dan motivasi.
4. Bapak H. Agus Waluyo, M. Ag., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu dan perhatiannya kepada penulis dama penusuna Tugas Akhir ini. 5. Bapak dan Ibu dosen program studi Perbankan Syari’ah STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini. 6. Ibu Nanik Atina A. Md., selaku manajer BMT Sumber Mulia Tuntang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan praktikum magang dan memberikan informasi dan pengarahan. 7. Karyawan dan karyawati BMT Sumber Mulia Tuntang yang membantu penulis dalam mendapatkan data – data serta informasi dalam penulisan Tugas Akhir ini. 8. Bapak, Ibu, adikku tercinta, saudara-saudaraku serta seseorang yang selalu dekat dihati yang telah memberikan motivasi dan dukungan materiil maupun spiritual. 9. Teman-teman D III dan sahabat-sahabat penulis yang selalu memberikan semangat dan bantuan dalam penulisan Tugas Akhir ini. 10. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satupersatu yang juga telah berperan serta membantu dalam pembuatan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan keterbatasab kemampuan yang ada pada diri penulis. Oleh sebab itu, kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan.
Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan keilmuan bagi pembaca serta dapat meningkatkan kinerja lembaga dimana penulis melakukan penelitian.
Salatiga, 25 Juli 2012 Penulis
Eni Ekawati 20109001
ABSTRAK
Tujuan diadakan penelitian ini untuk mengetahui strategi pemasaran apa yang digunakan oleh BMT Sumber Mulia Tuntang, selanjutnya untuk mengetahui perkembangan BMT Sumber Mulia Tuntang setelah strategi pemasaran itu dijalankan. Alasan itu dipandang perlu karena untuk mengetahui apakah strategi yang dijalankan selama ini sudah dapat dikatakan dalam kategori berhasil atau belum memenuhi standar yang berlaku. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dengan wawancara, observasi, dan studi kepustakaan diperoleh kesimpulan yaitu secara garis besar BMT Sumber Mulia Tuntang menerapkan strategi yang ada dalam teori pemasaran yaitu dengan melakukan terlebih dahulu segmentasi pasar sasaran yang akan dituju, kemudian dilanjutkan dengan memilih pasar sasaran yang akan dilayani. Tahap selanjutnya untuk mencapai pasar sasaran yang dituju maka BMT Sumber Mulia Tuntang menggunakan variabel-variabel dalam bauran pemasaran diantaranya menggunakan strategi produk, strategi harga, strategi tempat, strategi promosi, strategi orang, strategi bukti fisik, dan yang terakhir strategi proses. BMT Sumber Mulia Tuntang hanya perlu lebih mengembangkan strategi pemasaran yang telah dijalankan agar pemasaran dapat memberikan hasil yang maksimal terhadap lembaga tersebut. Kata Kunci : Strategi, pemasaran, produk, simpanan.
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………….........................................
i
Halaman Persetujuan Bimbingan……………………………………...... ii Halaman Pernyataan …………………………………………………… iii Halaman Pengesahan ………………………………..…………………. iv Halaman Motto …….. …………………...………………….…………
v
Halaman Persembahan ………………………………………………… vi Kata Pengantar ………………………………………………………… vii Abstrak ……………………………………………………..………….
x
Daftar Isi ……………………………………………..………………..
xi
Daftar Tabel …………………………………………………………… xiv Daftar Gambar ………………………………………………………… xv BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………………. 1 B. Rumusan Masalah …………………………………….. 5 C. Tujuan dan Kegunaan …………………………………. 5 D. Penelitian Terdahulu …………………………………... 6 E. Metode Penelitian …………………………………….
8
F. Penegasan Istilah ……………………………………… 10 G. Sistematika Penulisan ………………………………… 10
BAB II
LANDASAN TEORI ……………………………………
12
A. Kerangka Teorik ……………………………………... 12 1. Pengertian Strategi ……………………………….. 12 2. Pengertian Pemasaran ……………………………. 12 3. Strategi Pemasaran ……………. ………………… 13 4. Konsep Pemasaran …………………………… …. 18 5. Promosi …………………………………………… 19 6. Pelayanan ……………………………………….... BAB III
21
LAPORAN OBYEKTIF ………………………………... 24 1. Gambaran Umum ……………………………………. 24 2. Sejarah Pendirian BMT Sumber Mulia Tuntang …….. 24 3. Visi dan Misi BMT Sumber Mulia Tuntang ………… 26 4. Logo BMT Sumber Mulia Tuntang …………………. 27 5. Struktur Organisasi ………………………………….. 28 6. Permodalan ………………………………………….. 32 7. Nasabah ……………………………………………… 34 8. Jenis-jenis Produk ………………………………........ 34 9. Laporan Bidang Usaha …………….………………… 49
BAB IV
ANALISA ………………………………………………... 43 A. Strategi Pemasaran BMT Sumber Mulia Tuntang ….. 43 B. Perkembangan Nasabah Setelah system
tersebut diterapkan……………................................... 56 BAB V
KESIMPULAN dan SARAN …………………………..
61
A. Kesimpulan …………………………………………. 61 B. Saran ……………………………………………….. DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN
62
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Jumlah Nasabah BMT Sumber Mulia Tuntang …....... 39
Tabel 3.2
Jumlah Simpanan BMT Sumber Mulia Tuntang …… 39
Tabel 3.3
Modal BMT Sumber Mulia Tuntang ……………….. 40
Tabel 3.4
Perkembangan BMT Sumber Mulia Tuntang ………. 40
Tabel 3.5
Laju Pertumbuhan Asset ……………………………. 41
Tabel 3.6
Daftar Realisasi Pembiayaan ………………………... 42
Tabel 4.1
Perkembangan Nasabah BMT Sumber Mulia Tuntang 2010-2011 …………………………………. 56
Tabel 4.2
Perkembangan Produk Simpanan BMT Sumber Mulia Tuntang 2010-2011 …………………………... 57
Tabel 4.3
Nisbah Bagi Hasil ………………………………….
58
Tabel 4.4
Perkembangan Pendapatan Laba/Rugi ……………... 59
Tabel 4.5
Perkembangan Asset BMT Sumber Mulia Tuntang 2010-2011 …………………………………….……. 60
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1
Logo BMT Sumber Mulia Tuntang ……………… 27
Gambar 3.2
Struktur Organisasi BMT Sumber Mulia Tuntang .. 28
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Undang-undang RI No. 25 Tahun 1992 menjelaskan koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan seseorang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan kegiatan ekonomi yang berdasar atas asas kekeluargaaan. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Karena bentuk operasional dan tugas BMT mempunyai kemiripan dengan koperasi maka ada sebagian BMT yang menyebut bahwa dirinya sebagai koperasi. Sebagai lembaga keuangan mikro BMT mempunyai peran penting bagi keberhasilan ekonomi kerakyatan. Tugas utamanya adalah mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dengan cara-cara yang sesuai tuntunan syariah Islam. Oleh karena itu yang diperangi pertama kali oleh BMT adalah jeratan lintah darat. BMT berusaha membantu masyarakat meningkatkan kehidupannya melalui usaha yang halal. Salah satunya dengan memberikan pembiayaan/kredit yang tidak terjangkau oleh
lembaga keuangan perbankan lain. Biasanya lembaga keuangan lain tidak mau memberikan kredit karena memerlukan biaya overhead yang terlalu mahal untuk melayani pembiayaan-pembiayaan kecil yang jumlahnya cukup banyak tersebut. Selain itu karena memang para pedagang kecil mempunyai kelemahan terhadap faktor-faktor yang dinilai oleh bank, baik faktor manajemen, permodalan, pemasaran maupun jaminan (Sulistyanto, 2006). Sedangkan secara operasional BMT ada kemiripan dengan perbankan syariah, namun secara esensial BMT memiliki kekhasan tersendiri. Kekhasan itu terletak pada perpaduan sinergis antara Baitul Maal dan Baitut Tamwil. Perpaduan ini merupakan potensi besar yang saling mendukung keberadaanya. Prinsip aspek maal akan menyentuh lapisan masyarakat yang berada pada kantong kemiskinan melalui penyaluran zakat, infak dan shadaqah, selain itu aspek maal akan menjadi back up bagi operasional Tamwil yang notabennya beroperasi untuk tujuan profit (Syifa, 2012). Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan syariah terkecil akan dapat berkembang dengan baik bila mengacu pada permintaan masyarakat akan produk dan jasa BMT. Banyak tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan BMT tersebut. Permasalahan yang muncul antara lain adalah rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terutama dominasi lembaga-lembaga simpan pinjam konvensional. Sebagian masyarakat
belum banyak mengenal apa itu BMT. Mereka masih menganggap BMT sama dengan lembaga-lembaga simpan pinjam konvensional, baik itu sistem operasionalnya maupun produk dan jasa yang ditawarkan. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Sumber Mulia Tuntang merupakan salah satu Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) yang mengalami kendala tersebut. Sebagai lembaga keuangan syariah yang belum lama berdiri BMT Sumber Mulia memerlukan informasi mengenai karakteristik dan perilaku nasabah/calon nasabah terhadap BMT. Hal itu dilakukan agar kegiatan sosialisasi dalam rangka peningkatan pemahaman masyarakat terhadap produk dan jasa BMT terutama produk pembiayaan/kredit dapat berjalan secara efektif (Sulistyanto, 2006). Pada dasarnya Islam memandang uang bukan sebagai barang komoditas, tetapi sebatas pada alat pertukaran. Oleh karenanya motif permintaaan akan uang bukan sebagai spekulasi melainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan transaksi (money demand for transaction). Semakin ketatnya persaingan pada lembaga keuangan baik syari’ah maupun non syari’ah,
maka
setiap
lembaga
keuangan
harus
dengan
jeli
mempertimbangkan manajeman pemasaran yang tepat untuk menghadapi persaingan tersebut (Hasan, 2005:63). Mengelola kepercayaan adalah strategi menjadikan nasabah untuk menjalinkan hubungan lebih baik dengan lembaga baik bank maupun non bank, berkaitan erat dengan pemasaran yang merupakan ujung tombak guna mendapatkan konsumen agar lebih loyal dengan pelayanan, maka
diperlakukan perhitungan-perhitungan yang matang dan tepat dalam strateginya. Pemasaran berasal dari kenyataan bahwa manusia memiliki kebutuhan dan keinginan. Mengelola kepercayaan adalah strategi menjadikan nasabah untuk menjalin hubungan lebih baik dengan BMT Sumber Mulia Tuntang, ini berkaitan erat dengan pemasaran yang merupakan faktor terpenting guna merebut hati konsumen agar lebih loyal dengan pelayanan di BMT Sumber Mulia Tuntang. Merebut hati konsumen agar tetap loyal kepada BMT Sumber Mulia Tuntang juga dipengaruhi dari segi pelayanan yang diberikan petugas kepada nasabah. Jika pelayanan yang diberikan kepada nasabah memuaskan maka nasabah akan tetap loyal terhadap BMT Sumber Mulia Tuntang, begitu juga sebaliknya. Seiring dengan banyaknya perubahan yang terus terjadi di masyarakat, maka BMT Sumber Mulia Tuntang mampu mempertahankan dan meningkatkan kinerja agar tetap berkembang di tengah-tengah maraknya
lembaga
keuangan
yang
ada.
Untuk
itu
sebelum
memperkenalkan produk, BMT Sumber Mulia Tuntang harus mengenal kebutuhan dan kondisi nyata dari para nasabah maupun calon nasabahnya. Setelah itu baru memperkenalkan produk sesuai dengan kebutuhan mereka (Nanik Atina, 02 Juli 2012). Keberadaan BMT Sumber Mulia Tuntang sebagai salah satu lembaga keuangan diharapkan dapat menjadi mitra usaha bagi masyarakat
sekitar, terutama pedagang dan usaha kecil menengah yang potensial yang terdapat di wilayah Tuntang dan sekitarnya untuk memberi semangat usaha masyarakat dalam rangka mencapai kesejahteraan hidup. Setiap tahun BMT Sumber Mulia Tuntang berusaha meningkatkan strategi pemasarannya guna mempertahankan efektivitas dan perkembangan usahanya. Oleh karena itu, maka penulis akan mengambil judul “Strategi Pemasaran Produk Simpanan di BMT Sumber Mulia Tuntang Kab. Semarang Tahun 2010-2011”. B. Rumusan Masalah Dalam penyusunan Tugas Akhir ini agar topik yang dibahas tidak terlalu luas dan lebih terfokus dan berdasarkan dari latar belakang masalah yang diangkat maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana strategi yang digunakan dalam memasarkan produk di BMT Sumber Mulia Tuntang ? 2. Bagaimana perkembangan produk simpanan di BMT Sumber Mulia Tuntang setelah strategi pemasaran dijalankan ? C. Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan Penelitian Pada dasarnya segala aktivitas yang termasuk dalam penelitian ini tidak terlepas dari tujuan yang ingin dicapai. Sesuai dengan permasalahan yang diteliti atau penulis rumuskan, maka penulis Tugas Akhir ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui strategi yang digunakan dalam memasarkan produk di BMT Sumber Mulia Tuntang. b. Untuk mengetahui perkembangan produk simpanan di BMT Sumber Mulia Tuntang setelah
strategi pemasaran itu
dijalankan. 2. Kegunaan Penelitian a. Bagi Penulis Untuk melatih pola pikir ilmiah dan menambah wawasan penulis mengenai strategi pemasaran di BMT Sumber Mulia Tuntang. b. Bagi Pembaca Dapat meningkatkan pengetahuan pembaca tentang strategi pemasaran yang diterapkan pada BMT Sumber Mulia Tuntang. c. Bagi STAIN Salatiga Sebagai tambahan referensi dan informasi bagi akademika STAIN Salatiga khususnya bagi mahasiswa yang akan menyusun Tugas Akhir. D. Penelitian terdahulu Diambil dari penelitian Tugas Akhir Ani Nurjanah tahun 2008 dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Produk Share pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang” menyimpulkan bahwa strategi pemasaran khususnya pemasaran produk tabungan yang diterapkan oleh BMI Cabang Pembantu Magelang meliputi beberapa strategi, yakni strategi
jemput bola, membantu jaringan, memberikan service excellent dan memberikan fasilitas yang memuaskan untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan nasabah. Melalui promosi atau periklanan dan juga melelui brosur. Sesuai dengan penelitian Tugas Akhir Elis Rahmawati tahun 2005 dengan judul “Strategi Pemasaran BMT Amal Mulia Suruh dalam Mengelola Nasabah” menyimpulkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan BMT Amal Mulia Suruh dalam rangka memberikan kepuasan bagi nasabah adalah dengan mendatangi tempat-tempat usaha mereka, untuk melayani titipan simpanan atau setoran pembiayaan. Produk yang dimiliki BMT amal Mulia Suruh ditawarkan secara langsung ketempat nasabah atau konsumen, strategi dor to dor ini terasa sangat menguntungkan. Diambil dari penelitian Tugas Akhir Durotun Najiyah tahun 2005 dengan judul “Strategi Pemasaran BRI Unit Tegalrejo Terhadap Persaingan Lembaga Keuangan dan Perbankan di Wilayah Tegalrejo” menyimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan
inginkan
dengan
menciptakan,
menawarkan
dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Dari hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa dalam menjalankan usahanya BRI Unit Tegalrejo mempunyai strategi pemasaran yaitu dari tingkat suku bunga yang bersaing dengan lembaga keuangan lainnya, sistem jemput bola, pendekatan dengan nasabah, penarikan undian dan pemberian souvenir,
mengadakan
periklanan
serta
pengadaan
brosur
untuk
lebih
memperkenalkan BRI kepada masyarakat luas. Sesuai dengan penelitian Tugas Akhir Navie Sophia tahun 2007 dengan judul “Strategi Pemasaran Bank Syariah Mandiri Cabang Ungaran dalam Meningkatkan Volume Penjualan” menyimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu proses yang berubah-ubah sesuai dengan kondisi masyarakat, keadaan sosial, politik, teknologi dan karakteristik fisik dari sebuah masyarakat akan menentukan bentuk pemasaran yang dilakukannya. Dan hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa Bank Syariah Cabang Ungaran dalam kegiatannya untuk meningkatkan volume penjualan produk menggunakan sistem
pemasaran dengan mengkombinasikan variabel-
variabel dalam marketing mix yaitu produk, harga, promosi dan saluran distribusi. Berdasarkan telaah pustaka diatas dan sejauh pengetahuan penulis, maka penulis menyimpulkan bahwa bank atau lembaga keuangan lainnya memiliki strategi pemasaran yang berbeda-beda dalam mencari dan mempertahankan kepercayaan serta kepuasan nasabah. Strategi pemasaran perlu dilakukan oleh suatu badan usaha guna memperluas pasar. E. Metode Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian dilakukan di BMT Sumber Mulia Tuntang yang beralamat di Jl. Raya Salatiga – Semarang Km. 1 Kesongo Tuntang Kab. Semarang 50773 telepon (0298) 7102468.
2. Sumber Data Adapun sumber data yang diperoleh, dikelompokkan menjadi dua macam yaitu : a. Data Primer Merupakan data atau keterangan yang diperoleh secara langsung dari sumber di mana penelitian berlangsung. b. Data Sekunder Merupakan data yang diperoleh dengan cara mempelajari hal-hal yang berasal dri buku-buku dan dokumen tertentu. 3. Metode Pengumpulan Data a. Metode wawancara Wawancara itu sendiri adalah cara pengumpulan data atau informasi dengan mengajukan pertanyaan secara lisan untuk dijawab lisan pula (Suharsimi, 2002: 62). Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data informasi dengan mengajukan pertanyaan yang diajukan kepada manajer strategi dan kepala bagian pemasaran untuk menjawab pertanyaan yang dijawab lisan oleh manajer strategi serta kepala bagian BMT Sumber Mulia. b. Metode Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan membaca buku-buku referensi serta mencari bahan melalui internet tentang BMT dan yang masih berhubungan dengan penelitian.
c. Diskriptif Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata gambar dan bukan angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif dan semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. F. Penegasan Istilah Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen, puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar (David , 2001:18-19). Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain (Kotler, 2000:19). Strategi pemasaran adalah serangkain tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan persaingan pasar yang selalu berubah (Shvoong, 2012). Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Tonang, 2012).
G. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan, pada bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka, metode penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan teori, dalam bab ini landasan teori yang membahas tentang kerangka teorik yang berisi tentang pengertian pemasaran, strategi pemasaran promosi. Bab III Laporan obyek, pada bab ini menyajikan gambaran umum dan data-data deskriptif. Gambaran umum mengenai obyek penulisan tugas akhir diantaranya mengenai sejarah berdirinya BMT Sumber Mulia Tuntang, dasar pendirian, visi misi, logo, struktur organisasi, permodalan, perkembangan kinerja dan produk-produk BMT Sumber Mulia Tuntang. Sedangkan data-data desktiptif berisi informasi yang bersifat khusus untuk menggambarkan masalah yang dirumuskan dalam penulisan tugas akhir antara lain data-data yang berupa angka untuk dianalisis. Bab IV Analisis, dalam bab ini membahas tentang data yang diperoleh yaitu strategi pemasaran dan tanggapan nasabah terhadap pelayanan petugas. Bab V Penutup, bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari pembahasan hasil penelitian dan saran-saran yang didasarkan pada kesimpulan yang ada.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kerangka Teorik 1. Pengertian Strategi Strategi merupakan seni dan pengetahuan dalam merumuskan mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Sebagaimana disiratkan strategi berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen,
pemasaran,
pengembangan,
serta
keuangan, informasi
produksi, komputer
penelitian, untuk
dan
mencapai
keberhasilan. Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen, puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar. Selain itu, strategi mempengaruhi perkembangan jangka panjang perusahaan, biasanya untuk lima tahun kedepan, dan karenanya berorientasi kemasa yang akan datang (David , 2001:18-19). 2. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba. Keberhasilan ataupun kegagalan suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan
bisnisnya tergantung pada kemampuan mereka dalam bidang pemasaran, keuangan maupun bidang-bidang lainnya. Selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka untuk mengkombinasikan fungsifungsi tersebut agar organisasi berjalan dengan lancar. Pemasaran berpangkal pada kebutuhan pembeli yang belum terpenuhi dalam hal produk, kualitas, harga, kemudahan mendapatkan suku cadang dan sebagainya. Produk bukan satu-satunya penjamin kepuasan konsumen, akan tetapi ada beberapa variabel lain yang mempengaruhi kepuasan konsumen yakni harga produk, lokasi, distribusi dan sebagainya. Apabila konsumen merasa puas, maka akan kembali dan tetap bertahan dengan produk kita dan memberitahu pihak lain untuk membeli kepada kita. Pemasaran sendiri mempunyai arti suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain (Kotler, 2000:19). 3. Strategi Pemasaran a. Penetrasi Pasar Strategi
ini
digunakan
bila
masih
banyak
calon
konsumen/nasabah yang belum terjangkau di daerah pemasaran kita. Hal ini disebabkan karena produk kita belum dikenal, persaingan
intensif
menggarap
konsumen/pembeli
sehingga
tertarik pada produk mereka, atau konsumen tidak mengetahui kelebihan/keunggulan produk kita. Upaya yang dilakukan guna melakukan penetrasi pasar adalah : 1) Low price high volume 2) Menambah lokasi atau menambah staf penjualan 3) Meningkatkan pelayanan yang cepat 4) Melakukan promosi penjualan seperti memberikan hadiah atau bonus kepada nasabah. b. Pengembangan Pasar Strategi ini dilakukan bila konsumen atau nasabah yang telah dianggap jenuh, atau sasaran konsumen lama sudah tidak dapat ditambah lagi sehingga perlu dicarikan konsumen atau nasabah baru yang secara geografis atau demorgafis berbeda dengan pasar yang lama. Upaya yang dilakukan guna melakukan pengembangan pasar adalah contohnya dengan menambah lokasi atau kantor cabang didaerah lain. c. Pengembangan Produk Strategi ini penyangkut perubahan atau penyempurnaan dan penambahan produk yang ditawarkan kepada konsumen atau nasabah.
d. Diversifikasi Produk Strategi ini merupakan pengembangan produk baru tetapi masih berhubungan dengan produk lama dan ditawarkan kepada pasar yang baru juga. e. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri (Kasmir, 2000:192). Konsep bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari 4P yaitu : 1) Product (Produk) Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi
pasar
sebagai
pemenuhan
kebutuhan
atau
keinginan pasar yang bersangkutan. 2) Price (Harga) Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepasakan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain ( Tonang, 2012). 3) Place (Tempat) Tempat atau lokasi yang strategis akan menjadi salah satu keuntungan bagi perusahaan karena mudah terjangkau
oleh konsumen, namun sekaligus juga menjadikan biaya retal atau investasi tempat menjadi semakin mahal. Tingginya biaya lokasi tersebut dapat terkompetensasi dengan reducing biaya marketing, sebaliknya lokasi yang kurang strategis akan membutuhkan biaya marketing lebih mahal untuk menarik konsumen agar berkunjung. Dekorasi dan desain sering menjadi daya tarik tersendiri bagi para target konsumen. Kondisi bangunan juga menjadi persyaratan yang memberikan kenyamanan ( Setiawan, 2012). 4) Promotion (Promosi) Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjual/produsen, yang dapat mengkomunikasikan informasi persuasive yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh penjual/produsen, baik secara langsung maupun melalui pihak yang dapat mempengaruhi pembelian. Disamping 4P seperti yang dikemukakan diatas, terdapat tambahan 3P yaitu : a) People (Orang) People adalah semua pelaku yang turut ambil bagian dalam pengambilan jasa dan dalam hal ini mempengaruhi persepsi pembeli yang termasuk dalam elemen ini adalah personel perusahaan dan konsumen.
b) Physical Evidence (Bukti Fisik) Physical Evidence adalah lingkungan tempat jasa dikirim dan tempat perusahaan berinteraksi dengan pelanggan, beserta semua kompenen yang memfasilitasi kinerja dan komunikasi jasa. c) Process (Proses) Process adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan ( Tonang, 2012). f. Evaluasi Pemasaran 1) Volume Penjualan Berkaitan dengan volume penjualan yang diinginkan maka perlu disesuaikan dengan target yang telah ditetapkan untuk : a) Dana pihak ketiga (funding) dari jumlah dana yang dapat dikumpulkan pada suatu periode. b) Pembiayaan (financing) dapat dilihat dari berapa banyak dana yang teelah ditempatkan dalam bentuk pembiayaan dan investasi produktif lainnya dan memberikan pendapat yang diinginkan.
2) Pangsa Pasar Pangsa pasar berkaitan dengan apakah telah diperoleh bagian pasar yang lebih dari sebelumnya yang telah ditetapkan, hal ini dapat dilihat dari jumlah nasabah yang ada dan jangkauan lokasi yang dilayani oleh lembaga. 3) Citra dan Positioning Positioning merupakan
suatu tindakan atau langkah-
langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya. Citra dan positioning berkaitan dengan apakah lembaga dan produk kita sudah dikenal luas oleh pasar sasaran kita atau wilayah kerja. 4) Tingkat Laba Tingkat laba adalah berhubungan dengan apakah upaya dalam pemasaran secara signifikan meningkatkan jumlah laba yang diperoleh bank syari’ah. Hal ini bisa dilihat dari perkembangan rugi atau laba lembaga setiap periodenya (Sumawihardja, 1991:19).
4. Konsep Pemasaran Dalam pemasaran, terdapat beberapa konsep dasar yang melandasi kegiatan-kegiatan pemasaran suatu perusahaan pada umumnya. Adapun menurut Kotler konsep tersebut adalah : a. Konsep Berwawasan Produksi Konsep ini merupakan konsep yang paling tua. Dalam konsep ini dikemukakan bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah didapat dengan harga yang murah. b. Konsep Berwawasan Produk Konsep berwawasan produk berpendapat bahwa konsumen akan memlilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik. Konsep berwawasan produk ini menimbulkan “Miopia Pemasaran’ dimana pemasar hanya memfokuskan perhatiannya pada produk tidak pada kebutuhan dan keinginan pasar. c. Konsep Berwawasan Menjual Menurut konsep ini jika konsumen dibiarkan saja, maka konsumen tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah yang cukup. Perusahaan akan melakukan kegiatan penjualan dan promosi yang agresif. d. Konsep Berwawasan Pemasaran Konsep ini merupakan konsep yang menentang konsep-konsep sebelumnya. Menurut konsep ini, kunci untuk mencapai tujuan pasar adalah dengan menentukan kebutuhan dan keinginan
pasar sasaran, serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara efektif dan efisien daripada perusahaan lain (Kotler, 1997:9). 5. Promosi Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun kualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarkan dan tidak yakin bahwa produk ini berguna bagi mereka, maka konsumen tidak akan membelinya. Pada hakekatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran agar bersedia menerima dan loyal pada produk yang ditawarkan. Program komunikasi pemasaran sebuah perusahaan disebut bauran pemasaran (promotion mix) yang didefinisikan sebagai kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personel selling dan alat promosi yang lain, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan (Swastha, 2000:219). Bagian yang tajam dari instrument pemasaran adalah pesan yang dikomunikasikan kepada calon pembeli melalui berbagai unsur yang terdapat dalam program promosi.
Adapun bauran pemasaran terdiri dari iklan, penjualan pribadi (personal selling), promosi penjualan dan hubungan masyarakat. a. Periklanan Periklanan merupakan kombinasi non individu dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga nirlaba serta individu-individu. b. Personal Selling Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang diajukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai,
atau
mempertahankan
menguntungkan dengan pihak
lain.
hubungan
yang
saling
Jadi personal
selling
merupakan komunikasi atau individu, lain halnya dengan periklanan dan kegiatan promosi lain yang komunikasinya bersifat masal dan tidak bersifat pribadi. c. Promosi Penjualan Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembeli produk dengan segera dan atau meningkatkan penjualan. d. Hubungan Masyarakat (Public Relation) Hubungan masyarakat merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menentukan kebijaksanaan seseorang atau organisasi demi kepentingan publik serta merencanakan dan
melakukan program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan publik. 6. Pelayanan Pelayanan merupakan penunjang pemasaran produk dan sekaligus dapat dilihat sebagai pusat keseluruhan paket atau masingmasing dan memenuhi maka dengan sendirinya mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Pendapat ini dilatar belakangi oleh konsep pemasaran yang menekankan bahwa kunci keberhasilan kegiatan pemasaran adalah kepuasan dari seorang konsumen. Perusahaan yang memberikan pelayanan yang baik akan dapat menikmati keunggulan persaingan. Perusahaan dengan mudah membina
loyalitas
konsumen
dan
mempertahankan
hubungan
konsumen dengan sukses, ini berarti bahwa pelayanan merupakan salah satu aspek yang memberikan kontribusi pada keberhasilan organisasi. Banyak
manfaat
yang
dapat
diambil
jika
perusahaan
menerapkan pelayanan dengan baik antara lain : a. Malayani seorang nasabah dengan cepat dan tepat sehingga dapat mempersingkat waktu tunggu. b. Mengoptimalkan prosedur pelayanan akan menempatkan suatu perusahaan pada jalur menuju keberhasilan sehingga dapat menambah jumlah nasabah baru.
c. Oleh karena nasabah yang akan merasakan kepuasan dengan pelayanan yang diberikan maka nasabah akan loyal pada BMT tersebut (Kotler, 1997:5). Dua faktor yang mempengaruhi pelayanan yaitu expected serviced dan perceived service. Apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan (expected service) maka pelayanan tersebut dipersiapkan dengan baik dan memuaskan. Jika pelayanan yang diterima atau yang dirasakan melampaui harapan pelanggan maka pelayanan tersebut dipersepsikan sebagai pelayanan yang ideal sebaliknya jika pelayanan yang diterima atau dirasakan lebih rendah dari harapan pelanggan maka pelanggan tersebut dipersepsikan sebagai pelayanan yang buruk. Pelayanan dalam sebuah lembaga keuangan baik syari’ah maupun non syari’ah sangat berhubungan dengan perilaku nasabahnya dalam memutuskan apakah akan membeli produk atau dari lembaga tersebut atau tidak. Pelayanan yang baik meliputi kecepatan dalam melayani, keramahan petugas, kemudahan dalam melakukan aktivitas perbankan dan lain sebagainya. Aplikasi kualitas sebagai sifat dari penampilan produk atau kinerja merupakan bagian utama strategi bank dalam rangka untuk menarik nasabah sebanyak-banyaknya atau sebagai strategi untuk terus berkembang.
Keunggulan suatu produk jasa tergantung dari kerukunan serta kualitas yang diperlihatkan oleh jasa tersebut, apakah sudah sesuai dengan harapan atau keinginan nasabah. Pelayanan merupakan faktor intern yang juga berhubungan dengan perilaku konsumen atau nasabah dalam membeli produk yang ditawarkan (Kotler, 1997:60).
BAB III LAPORAN OBYEK A. Gambaran Umum 1. Sejarah BMT Sumber Mulia Tuntang Proses berdirinya Baitul Mal Wattamwil (BMT) Tuntang adalah bermula dari adanya program P3T (Penanggulangan Pengangguran Tenaga Terampil), yaitu suatu program penganggulangan bagi para pemuda yang berpotensi tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Pusat Inkubasi Usaha Kecil (PINBUK) Kabupaten Semarang sebagai yang memegang proyek tersebut mengarahkan sebagian dananya ke BMT dan sebagian lagi ke wirausaha mandiri. Hal ini dilakukan karena sebagian besar pengurus PINBUK adalah pengelola BMT Fajar Mulia Ungaran yang nantinya menjadi “guru” bagi BMT-BMT baru di Kabupaten Semarang. Setelah mengadakan pelatihan selama satu minggu di Asrama Donohudan, Solo, kemudian mereka diarahkan untuk magang di BMT-BMT terdekat yang telah ada sebelumnya. Maka pada bulan Juli 1998 mulai dibicarakan rencana mendirikan BMT di Kesongo, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Tepatnya, tempat usaha Baitul Mal Wattamwil (BMT) Tuntang terletak di jalan Salatiga – Semarang Km 1. Lokasi tersebut dipilih karena waktu itu belum ada lembaga keuangan lain yang berdiri dekat pasar, dan adanya kemudahan transportasi.
BMT itu sendiri berbadan hukum koperasi. Alasan memilih usaha keuangan dengan berbadan hukum koperasi karena : a. Persyaratan dan pendirian koperasi lebih mudah, meliputi : 1) Jangka waktu perizinan hanya tiga bulan 2) Tempat atau lokasi bisa dimana-mana seperti propinsi, kabupaten ataupun kecamatan 3) Dana awal sebesar Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai dengan 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah). b. Sifat keterbukaan koperasi yang sesuai ajaran agama sehingga keanggotaan kemungkinan untuk selalu bertambah. Kemudian pada tanggal 26 Agustus 1998 diadakan rapat pembentukan koperasi yang pertama yang dihadiri oleh 24 orang dengan mengundang pejabat dari Departemen Koperasi Semarang. Pada tanggal 2 September 1998 diajukan akta pendirian untuk memperoleh hak badan hukum koperasi. Baitul Maal Wattamwil (BMT) Tuntang disyahkan sebagai unit usaha otonomi simpan pinjam oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil dengan SK Nomor : 095/BH/KPK.11.T/IV/1999. Untuk itu 2 September merupakan tanggal resmi berdirinya Baitul Mal Wattamwil Sumber Mulia (BMT) Tuntang.
2. Visi dan Misi a. Visi Mewujudkan
lembaga
keuangan
syari’ah
yang
mampu
mengembangkan ekonomi umat. b. Misi Mewujudkan BMT yang profesional dengan prinsip-prinsip : 1) Mutu pelayanan yang baik dengan resiko usaha yang minimal dan pengendalian maksimal. 2) Memupuk modal melalui pemberdayaan masyarakat baik yang ekonomi kelas bawah maupun pemilik modal. 3) Mencari keuntungan melalui usaha-usaha yang halal dengan pendistribusian laba yang merata dan adil. 4) Mentasyarufkan zakat, infaq, dan shodaqoh kepada yang berhak.
3. Logo Gambar 3.1. Logo BMT Sumber Mulia
Air : Menunjukkan tentang sumber (mata air) dan letak BM yang berdekatan dengan Rawa Pening Ikan : Mata pencaharian nasabah sebagian besar adalah nelayan Padi : Berjumlah 9, menunjukkan lokasi di Kesongo dan padi berarti kemakmuran Segi 5 : Menunjukkan 5 sila dalam pancasila berarti kerukunan
4. Struktur Organisasi dan Tugas Masing-masing Bagian Gambar 3.2 Struktur Organisasi BMT Sumber Mulia Tuntang Rapat Anggota Tahunan
Badan Pengawas
Pengurus
Penasehat
Ketua :
Ketua :
Anggota 1 :
Drs. H Soliminudin
Ir. H. Pudjiono
Anggota 1 :
Bendahara :
K. M. Baedlowi
Dimyati
Wibowo, S.Ag
Anggota 2:
Anggota 2 :
Sekretaris 1 :
H. Ahmadi
K. A. Mamsuri
H. M Fauzi, S.Ag Sekretaris 2 : Bachtiar Rofiq Pem. Umum : Mangsuri, SE
Manajer Nanik Atina, Amd
Operasional
Pembiayaan
Pemasaran
Teller
Sulistiyanto, SE
Farida Susiani
Muhajir Ahsan
Siti Nur Hasanah
Ahmad Slamet M. Akrom Zulfa Saiful Hadi
Tugas masing-masing bagian yang terdapat pada struktur organisasi BMT adalah sebagai berikut : a. Penasehat Syar’i : 1) Mengawasi seluruh kegiatan BMT dalam aspek syariah 2) Memberikan persetujuan pemberian kredit besar 3) Memberikan nasehat kepada manajer untuk menjalankan kegiatan operasional sesuai dengan syariah Islam b. Pengurus : 1) Mengadakan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja BMT 2) Menyelenggarakan rapat 3) Menyelenggarakan rapat pengurus minimal 1 kali setiap bulan untuk mengevaluasi pelaksanaan usaha BMT oleh pengelola. 4) Menunjuk pengelola BMT yang professional 5) Mewakili BMT di dalam dan di luar pengadilan c. Karyawan/Pengelola 1) Manajer : a) Memimpin kegiatan BMT secara menyeluruh b) Melakukan koordinasi seluruh staf BMT c) Menyusun rencana kerja bulanan, triwulanan, dan tahunan yang merupakan penjabaran dari kebijakan umum Dewan Syariah dan Rapat Anggota Tahunan.
d) Menandatangani surat-surat untuk kepentingan intern dan ekstern. e) Memberi persetujuan setiap transaksi, biaya atau pemindah bukuan f) Mengangkat dan memperhentikan pegawai g) Meneliti laporan periodik (bulanan, triwulanan, dan tahunan) 2) Kepala Bagian Operasional : a) Melaksanakan supervise terhadap setiap pelayanan dan jasa-jasa BMT dari setiap unit atau bagian yang berada di bawahnya. b) Melakukan monitoring, evaluasi, review, dan koordinasi terhadap pelaksanaan tugas-tugas pelayanan di bidang operasional c) Turut membantu pelayanan secara aktif atas tugas-tugas harian
setiap
bagian
yang
berada
di
bawah
tanggungjawabnya. d) Mengusulkan
produk-produk
BMT
yang
diperlukan
nasabah 3) Teller : a) Bertindak sebagai penerima uang dan juru bayar b) Melayani penerimaan serta penarikan dana dari dan ke nasabah
c) Melakukan pembayaran sesuai dengan perintah manajer d) Menghitung bagi hasil seluruh nasabah e) Mengadministrasikan seluruh transaksi yang berhubungan dengan kas f) Setiap akhir jam kerja menghitung uang yang ada dan meminta pemeriksaan dari manajer 4) Administrasi / Pembukuan : a) Membukukan semua transaksi keuangan b) Membuat laporan-laporan keuangan secara periodik c) Mengadministrasikan seluruh dokumen yang berhubungan dengan bagian keuangan d) Melayani
claim, biaya, serta gaji yang telah disetujui
manajer. e) Mengarsip semua berkas, surat-surat dan dokumendokumen lain sehingga tidak hilang. 5) Kepala Bagian Pembiayaan : a) Menyusun rencana pembiayaan b) Menerima usulan dan melakukan wawancara analisa pembiayaan c) Memantau, membina, dan mendata jalannya pengangsuran kredit agar tidak macet d) Menganalisa proposal pembiayaan anggota e) Mengajukan persetujuan pembiayaan kepada manajer
6) Pembiayaan : a) Melakukan administrasi pembiayaan b) Melakukan penagihan di lapangan c) Melaksanakan pelayanan pengambilan atau pengantaran dari debitur 7) Pemasaran : a) Melakukan kegiatan-kegiatan kerja dan promosi b) Mencari sumber-sumber dana dengan melihat kemungkinan dan peluang dana murah yang dapat dihimpun baik dari anggota maupun simpanan dari pihak ketiga. c) Bersama bagian pembiayaan melakukan penagihan ke setiap anggota yang diberikan pembiayaan sesuai dengan tanggal dan waktu yang telah disepakati. 5. Permodalan Modal Baitul Mal Wattamwil (BMT) Tuntang berasal dari Sisa Hasil Usaha (SHU) dan simpanan anggotanya. Baitul Maal Wattamwil berbadan hukum koperasi maka BMT tidak boleh dan tidak dapat mengumpulkan simpanan dari masyarakat selain anggotanya. Permodalan tersebut sebagai berikut : a. Sisa Hasil Usaha (SHU) Sebagian dari SHU ada dicadangkan untuk menambah modal usaha yaitu:
1) 40 persen dari SHU yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota koperasi. 2) 75 persen dari SHU yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan anggota koperasi. b. Simpanan Pokok Simpanan ini di kenakan kepada anggota baru yang besarnya Rp. 300.000, 00 (tiga ratus ribu rupiah) sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Simpanan Pokok merupakan “tanda keanggotaan BMT”, oleh karena itu simpanan pokok tidak dapat diambil selama masih menjadi anggota koperasi kecuali anggota yang bersangkutan keluar dari keanggotaan. c. Simpanan Wajib Simpanan yang dibayar oleh anggota BMT secara teratur dalam waktu tertentu. Simpanan ini tidak diminta kembali selama menjadi anggota menurut peraturan yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga, besarnya Rp. 15.000 setiap bulan. d. Simpanan Pokok Khusus Simpanan
yang
sifatnya
sukarela,
tergantung
kepada
kemampuan anggota dan pada akhir tahun akan mendapatkan pula pembagian SHU.
6. Nasabah Ada dua status nasabah yang diberlakukan di BMT Sumber Mulia Tuntang, yaitu : a. Nasabah Seperti syarat nasabah di BMT pada umumnya, nasabah wajib membayar simpanan wajib dan simpanan pokok. Nasabah memiliki suara pada Rapat Anggota Tahunan, dan bisa melakukan penyetoran tabungan ataupun mengajukan pembiayaan. b. Calon Nasabah Calon nasabah adalah nasabah yang melakukan penyetoran tabungan, tanpa membayar simpanan pokok dan simpanan calon nasabah adalah nasabah yang melakukan penyetoran tabungan, tanpa membayar simpanan pokok dan simpanan wajib. Sehingga hanya memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan penyetoran tabungan dan pembiayaan. 7. Jenis-jenis Produk Jenis produk yang dikeluarkan oleh Bank Baitul Maal Wattamwil (BMT) Tuntang terdiri dari : a. Produk Simpanan Produk simpanan yang terdapat pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) Tuntang meliputi :
1) Si Rela (Simpanan Sukarela Lancar) Merupakan bentuk simpanan mudharabah biasa yaitu simpanan pihak ketiga yang disimpan di BMT atas dasar akad wadiah (titipan) dan BMT berkewajiban memelihara dana tersebut yang oleh para penyimpan sewaktu-waktu dapat ditarik. Bagi hasil yang diberikan kepada penabung sebesar 35% dari total pendapatan yang diterima BMT. 2) Si Suqur (Simpanan Sukarela Qurban) Merupakan bentuk simpanan berkala mudharabah yaitu simpanan dari pihak ketiga dengan harapan BMT dapat memutar uang tersebut kepada debitur. Nasabah menyimpan uang untuk jangka waktu tertentu dan penarikannya sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Simpanan ini dikhususkan untuk mewujudkan ibadah qurban. Penyetorannya dapat dilakukan setiap hari, tetapi pengambilannya hanya pada setiap musim qurban (tanggal 5 Dzulhijjah) setiap tahunnya. 3) Si Suka (Simpanan Sukarela Berjangka) Merupakan bentuk simpanan berupa deposito yang penarikannya
hanya
dilakukan
pada
waktu
tertentu
berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan BMT. Jangka waktu jatuh temponya adalah sebagai berikut: a) Tiga (3) bulan, dengan prosentase nisbah bagi hasil 40 % untuk penabung dan 60 % untuk BMT.
b) Enam (6) bulan, dengan prosentase nisbah bagi hasil 45 % untuk penabung dan 55 % untuk BMT. c) Dua belas (12) bulan, dengan prosentase nisbah bagi 50 % untuk penabung dan 50 % untuk BMT. 4) Simpanan Amanah Terdiri dari sadaqah, infak, wakaf, dan hibah. Sumber dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk pinjaman khusus kaum dhuafa atau mereka yang benar-benar kesulitan. Syarat-syarat menjadi nasabah di BMT Sumber Mulia : a) Mengisi formulir menjadi nasabah b) Menyertakan fotocopy KTP 1 (satu) lembar c) Melakukan pembayaran pertama minimal Rp.15.000., untuk setoran berikutnya minimal Rp.2.000,-. b. Produk Pembiayaan 1) Pembiayaan MDA (Mudharabah) Merupakan pembiayaan berakad syirkah (menggunakan bagi hasil), yaitu pembiayaan modal kerja yang diberikan oleh BMT kepada anggota dan pengelolaan sepenuhnya diserahkan kepada debitur. Ketentuan khusus yang harus dipenuhi oleh debitur
jika
mengajukan
dan
mendapatkan
pembiayaan
mudharabah adalah : a) Debitur harus menjadi anggota / nasabah BMT Tuntang
b) Maksimum pembiayaan untuk tahap awal adalah sebesar Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dengan ketentuan penambahan kredit dapat dilakukan setelah usaha yang dibiayai berjalan 20 (dua puluh) bulan dan dengan syarat usaha berjalan dengan baik c) Jangka waktu tidak lebih dari 20 (dua puluh) bulan, dengan kemungkinan
perpanjangan
dan
nasabah
bersedia
memberikan bagi hasil keuntungan kepada BMT Tuntang d) Pembiayaan titipan dapat dilakukan secara mingguan atau bulanan dengan cara debitur datang sendiri atau petugas yang akan mendatangi debitur e) Pengusaha mengelola usahanya tanpa campur tangan dari pihak BMT Tuntang, tetapi BMT Tuntang mempunyai hak untuk tindak lanjut dan pengawasan f) Dalam hal kerugian ditanggung bersama sesuai dengan porsi bagi hasil yang disepakati, selama tidak terjadi pelanggaran atas persyaratan yang telah disepakati g) Jenis-jenis usaha yang dapat dibiayai adalah usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan syariah Islam. 2) Pembiayaan MBA (Murabahah) Merupakan pembiayaan berakad jual beli (menggunakan mark up keuntungan), yaitu pembiayaan yang diberikan kepada anggota untuk menyediakan barang-barang yang dibutuhkan
oleh anggota dengan pembayaran tangguh pada saat jatuh tempo senilai harga perolehan barang ditambah keuntungan (margin) yang telah disepakati bersama. Syarat pengajuan pembiayaan: a) Bersedia menjadi anggota b) Amanah dan bertanggung jawab c) Memiliki kartu identitas d) Memiliki usaha atau pekerjaan tetap e) Mengisi formulir permohonan pembiayaan f) Bersedia disurvei ke rumah/ tempat usaha g) Permohonan pembiayaan dilengkapi fotocopy identitas diri (KTP suami-istri dan Kartu Keluarga) yang masih berlaku h) Pengajuan pembiayaan harus diketahui suami atau istri atau orang tua (bagi yang belum menikah) i) Satu keluarga hanya diperbolehkan mengajukan satu permohonan pembiayaan j) Memberikan fotocopy jaminan yang akan dijadikan agunan k) Berkas yang sudah masuk tidak boleh diminta kembali. 3) Pembiayaan BBA (Bai’ Bitsaman Ajil) Merupakan pembiayaan untuk menyediakan barangbarang kebutuhan anggota dengan pembayaran angsuran atau cicilan seniali harga perolehan barang ditambah dengan keuntungan (margin) yang telah disepakati bersama.
4) Pembiayaan Ijarah (Sewa) Merupakan berakad jual beli menggunakan mark up keuntungan. Pembiayaan ijarah merupakan pembiayaan yang dilakukan untuk menyewa barang yang diperlukan nasabah, pengembaliannya dengan cara mengangsur ditambah dengan keuntungan yang diberikan kepada BMT Tuntang sesuai kesepakatan. c. Laporan Bidang Usaha Laporan perkembangan usaha BMT Sumber Mulia Tuntang dapat dilihat sebagai berikut data diperoleh penulis berdasarkan laporan RAT tahun 2010-2011. Tabel 3.1 Jumlah Nasabah BMT Sumber Mulia Tuntang Tahun 2010-2011 Posisi Per
Si Rela
Si Suka
Si Suqur
31 Des 2010
6759
16
15
31 Des 2011
7202
23
50
Sumber: BMT Sumber Mulia Tuntang Tabel 3.2 Jumlah Simpanan BMT Sumber Mulia Tuntang Tahun 2010-2011
Posisi Per
Si Rela
Si Suka
Si Suqur
31 Des 2010
3.748.837.443
350.000
3.913.541
31 Des 2011
4.369.924.254
745.500
8.921.540
Sumber: BMT Sumber Mulia Tuntang
Tabel 3.3 Modal BMT Sumber Mulia Tuntang NO
Jenis Modal
Jumlah Simpanan Th. 2010
Th. 2011
1
Simpanana Pokok
29.376.000
2.425.000
2
Simpanan Wajib
134.017.900
175.384.838
3
Modal Khusus
91.572.700
98.597.700
4
Modal Penyertaan
63.000.000
78.500.000
317.966.600
354.907.538
Jumlah 1 s/d 4
Sumber: Buku Laporan RAT Sumber Mulia Tuntang, Tahun 2010-2011
Tabel 3.4 Perkembangan BMT Sumber Mulia Tuntang NO
Uraian
Th. 2010
Th. 2011
1
Asset
5.070.546.048
6.020.700.691
2
SHU
77.173.956
86.742.086
3
Pembiayaan
4.083.630.400
6.205.088.000
4
Gaji Karyawan
249.084.864
273.467.069
5
Nilai Investasi
300.859.793
507.769.045
6
Pendapatan
922.909.642
1.093.868.500
7
Biaya
845.735.698
1.007.126.414
Sumber: Buku Laporan RAT Sumber Mulia Tuntang, Tahun 2010-2011
NO
Tabel 3.5 Laju Pertumbuhan Asset Tahun 2010-2011 Bulan Th. 2010
Th. 2011
1
Januari
3.794.273.565
5.285.546.549
2
Februari
4.380.362.139
5.171.790.538
3
Maret
4.401.019.166
5.392.281.192
4
April
4.462.880.873
5.647.142.334
5
Mei
4.456.204.917
5.902.345.618
6
Juni
4.421.455.215
5.712.887.925
7
Juli
4.538.512.946
5.542.645.284
8
Agustus
4.355.644.910
5.593.986.641
9
September
4.572.317.260
5.882.083.443
10
Oktober
4.717.206.621
5.735.214.756
11
Nopember
4.835.776.681
5.774.036.914
12
Desember
5.070.546.048
6.020.700.691
Sumber: Buku Laporan RAT Sumber Mulia, Tahun 2010-2011
Tabel 3.6 Daftar Realisasi Pembiayaan Tahun 2010-2011 NO
Bulan
Th. 2010
Th. 2011
1
Januari
464.750.000
294.850.000
2
Februari
545.600.000
719.650.000
3
Maret
560.790.000
418.250.000
4
April
505.100.000
751.400.000
5
Mei
386.100.000
841.800.000
6
Juni
553.400.000
353.270.000
7
Juli
463.400.000
608.825.000
8
Agustus
48.500.000
405.000.000
9
September
372.500.000
360.730.000
10
Oktober
492.500.000
457.590.000
11
Nopember
364.950.000
413.850.000
12
Desember
324.200.000
579.873.000
Jumlah
5.081.790.000
6.205.088.000
Sumber: Buku Laporan RAT Sumber Mulia, Tahun 2010-2011
BAB IV ANALISIS A. Strategi Pemasaran BMT Sumber Mulia Tuntang Dalam mempertahankan kelangsungan hidup suatu usaha dibutuhkan strategi pemasaran yang sesuai, untuk itu pemasaran menjadi suatu hal yang terpenting dalam menjalankan suatu usaha, sehingga tujuan-tujuan dari suatu perusahaan tersebut dapat tercapai. Pemasaran juga harus didukung oleh kerjasama yang baik dari setiap komponen perusahaan tersebut. Begitu juga yang dilakukan oleh BMT Sumber Mulia Tuntang. BMT Sumber Mulia Tuntang merupakan salah satu lembaga yang bergerak dalam bidang ekonomi yang diperuntukkan bagi masyarakat pada umumnya. Semua kegiatan BMT Sumber Mulia Tuntang dapat berkembang dengan lancar dan berkembang karena modal yang dimiliki mampu memenuhi kebutuhan yang diperlukan masyarakat. Maka dalam bab ini akan dibahas tentang strategi pemasaran produk simpanan di BMT Sumber Mulia Tuntang. Dilihat dari strategi pemasaran yang diterapkan sehingga dapat melancarkan kegiatan operasional sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Strategi pemasaran merupakan kegiatan yang diterapkan oleh seorang manajer agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Dalam menetapkan strategi pemasaran perusahaan harus terlebih dahulu melihat
keadaan pasar sehingga dapat ditentukan tujuan dan sasaran apa yang diharapkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Demikian pula penetapan strategi pemasaran oleh BMT Sumber Mulia Tuntang perlu dilakukan secara tepat agar tujuan dapat tercapai. 1. Strategi Produk Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang memiliki nilai di suatu pasar sasaran, dimana kemampuannya memberikan manfaat dan kepuasan. BMT merupakan lembaga keuangan yang bergerak dalam bidang keuangan. Dalam hal ini, produk yang dipasarkan adalah produk jasa. Jasa adalah kegiatan yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lainnya, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan seseorang memiliki sesuatu. Ada dua kegiatan yang dilakukan BMT Sumber Mulia Tuntang, yaitu penghimpunan dana dan penyaluran dana. a. Penghimpunan Dana 1) Si Rela (Simpanan Suka Rela) Merupakan bentuk simpanan mudharabah biasa yaitu simpanan pihak ketiga yang disimpan di BMT atas dasar akad wadiah (titipan) dan BMT berkewajiban memelihara dana
tersebut yang oleh para penyimpan sewaktu-waktu dapat ditarik. Bagi hasil yang diberikan kepada penabung sebesar 35 % dari total pendapatan yang diterima BMT. Jenis produk simpanan ini merupakan jenis produk yang paling banyak diminati oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan kemudahan pengambilan simpanan oleh nasabah. Produk Si Rela dapat diambil sewaktuwaktu dengan bagi hasil yang cukup menguntungkan, tanpa ada potongan untuk biaya administrasi. Dengan demikian nasabah tidak perlu takut tabungannya habis karena adanya potongan biaya administrasi. Setoran awal minimal Rp. 15.000,selanjutnya minimal Rp. 2.000,-. 2) Si Suqur (Simpanan Qurban) Merupakan simpanan yang diperuntukkan bagi nasabah yang ingin melakukan qurban pada saat hari raya Idul Adha. Simpanan qurban ini dapat memfasilitasi nasabah yang belum memiliki dana yang cukup untuk membeli hewan qurban. Si Suqur merupakan bentuk simpanan berkala mudharabah yaitu simpanan dari pihak ketiga dengan harapan BMT dapat memutar uang tersebut kapada debitur. Karena pengambilan simpanan qurban hanya dapat dilakukan menjelang hari raya qurban. Setoran minimal Rp. 15.000,- selanjutnya Rp. 5.000,-.
3) Si Suka (Simpanan Sukarela Berjangka) Merupakan bentuk simpanan berupa deposito. Pada umumnya masyarakat memanfaatkan produk ini, karena adanya bagi hasil yang menarik. Penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan BMT yaitu : 3 (tiga) bulan sampai 12 (dua belas) bulan setotan awal minimal Rp. 1.000.000,-. 4) Simpanan Amanah Merupakan bentuk simpanan yang bisa dilakukan dengan keinginan
nasabah
untuk
menyalurkan
dananya
bagi
masyarakat miskin. Simpanan ini terdiri dari zakat maal dan dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk pinjaman khusus kaum dhuafa. Simpanan ini merupakan titipan kepada BMT dan tidak mendapatkan porsi bagi hasil bagi lembaga. b. Penyaluran Dana (Pembiayaan) a) Mudharabah Merupakan produk pembiayaan yang paling banyak diminati oleh nasabah. Karena melalui pembiayaan ini, pengusaha bebas melakukan pengelolaan dana. Adanya pembiayaan dengan sistem mudharabah ini memberikan
manfaat yang sangat besar bagi nasabah yang sebagian besar profesinya adalah pedagang. b) Musyarokah Merupakan produk pembiayaan yang ditujukan bagi usaha yang dibiayai. Pengaplikasiannya ditujukan bagi peternak sapi dan usaha yang lainnya yang dirasa layak untuk diberikan akad musyarokah. c) Bai ’Bitsaman Ajil Merupakan produk pembiayaan yang ditujukan untuk nasabah yang sedang membutuhkan modal untuk membeli barang-barang untuk memperlancar proses produksinya. d) Qordhul Hasan Merupakan produk pembiayaan yang diperuntukkan untuk pendidikan. Nasabah tidak diwajibkan membayar bagi hasil, melainkan hanya produk simpanan saja. b. Strategi Harga Dalam konsep ekonomi islam, penentuan harga ditentukan oleh pasar yaitu kekuatan permintaan dan penawaran. Pengertian harga ada tiga macam yaitu harga beli, harga jual, dan harga yang dibebankan kepada para nasabah (Kasmir, 2000:153). Penetapan strategi
pemasaran produk simpanan dari segi harga dapat dilihat dari pengembalian modal adalah bagi hasil. Sistem bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi tata cara bagi hasil usaha antara penyedia dana dan pengelola dana. BMT Sumber Mulia Tuntang dalam memasarkan produknya memberikan kemudahan bagi para nasabahnya. Pembukaan rekening dengan nilai nominal Rp. 15.000,- dan setoran tabungan yang nilai minimalnya Rp. 2.000,- memberikan keringanan bagi nasabah yang sebagian besar pedagang dengan keuntungan yang tidak menentu per harinya. c. Strategi Tempat BMT Sumber Mulia Tuntang terletak di jalan Raya SalatigaSemarang Km. 1 Kesongo Kec. Tuntang Kab. Semarang, dilihat dari segi geografis, letak BMT berada ditengah-tengah wilayah Kec. Tuntang sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat. Serta kantor BMT Sumber Mulia berdekatan dengan pasar desa Kesongo. Ada beberapa faktor yang menyebabkan BMT Sumber Mulia lebih unggul dibandingkan pesaing lain dilihat dari segi: 1) Lingkungan Ekonomi Profesi sebagian besar dari nasabah adalah nelayan, pedagang dan petani. Dalam hal ini merupakan pasar yang potensial bagi pemasaran.
2) Lingkungan Sosial Pasar Kesongo merupakan pasar yang potensial. Karena itu, banyak orang yang melihat peluang untuk mengambil pasar. Lembaga keuangan konvensional yang beroperasi diwilayah ini sangat banyak. Namun, BMT Sumber Mulia Tuntang masih tetap unggul karena letak kantor yang berdekatan dengan kantor. Sedangkan lembaga keuangan konvensional tempat kantornya yang cukup jauh. d. Strategi Promosi Promosi merupakan cara langsung dan tidak langsung untuk mempengaruhi konsumen agar lebih suka membeli suatu merk barang tertentu. Dalam menghadapi persaingan BMT Sumber Mulia juga melakukan promosi dimana pada dasarnya kegiatan promosi yang dilakukan BMT Sumber Mulia ini sama dengan kegiatan promosi pada produk dan jasa lembaga keuangan lainnya. Adapun kegiatan promosi yang dilakukan BMT Sumber Mulia Tuntang meliputi: 1) Periklanan Periklanan merupakan kombinasi non individu dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga nirlaba serta individu-individu. Promosi
pada iklan sangat difokuskan pada media yang merupakan media pasar sasaran produk simpanan. Adapun media yang digunakan adalah majalah mitra BMT yang merupakan sarana bagi BMT untuk menunjukkan eksitensinya dikalangan nasabah BMT dan lainnya. Hal ini bisa menjadi kegiatan periklanan yang efektif ketika ada orang yang membaca artikel mengenai BMT dimajalah tersebut. Selain itu, BMT Sumber Mulia Tuntang juga memberikan brosur kepada nasabah untuk memperkenalkan produk-produk yang dimilikinya kepada masyarakat. 2) Personal Selling Pemasaran dengan sistem ini dilakukan pada awal berdirinya BMT Sumber Mulia Tuntang. Dengan adanya penjualan yang bersifat langsung, calon nasabah dapat lebih mengetahui secara mendalam tentang produk yang dimiliki BMT. Dengan semakin eksisnya BMT Sumber Mulia Tuntang pemasaran BMT sering dilakukan oleh nasabah dengan sistem dari mulut kemulut. 3) Promosi Penjualan BMT membagikan kalender kepada anggotanya, meskipun tidak seluruhnya, pemasaran dengan sistem ini dilakukan pada akhir tahun.
e. Strategi Orang Dalam melakukan pemasaran produk-produknya BMT Sumber Mulia Tuntang dalam hal ini melakukan dua cara yaitu : 1) Intern Calon nasabah dapat mengetahui informasi tentang produk-produk yang dimiliki BMT dari para karyawan BMT. Dalam struktur organisasi BMT Sumber Mulia Tuntang terdiri dari beberapa karyawan yang sudah mempunyai bagian masingmasing yang berbeda. Tapi dalam hal ini, setiap karyawan mempunyai tugas yang sama yaitu menjadi marketing. Setiap karyawan harus bisa menjawab apabila nasabah menanyakan tentang produk-produk yang dimiliki oleh BMT Sumber Mulia Tuntang. 2) Ekstern BMT Sumber Mulia Tuntang memanfaatkan adanya pengaruh kyai yang masih dominan dikalangan masyarakat setempat. Dilihat dari masyarakat sekitar Kec. Tuntang yang sebagian besar beragama islam dampak kyai diharapkan dapat berpengaruh besar terhadap masyarakat. Ketika ada pengajian kyia bisa menjelaskan tentang hukum-hukum syari’ah tentang hukum
riba
dan
dengan
menjelaskan
keunggulan
dibandingkan dengan lembaga keuangan konvensional.
BMT
f. Strategi Bukti Fisik BMT Sumber Mulia Tuntang berusaha memberikan fasilitas kepada para nasabahnya dalam melakukan transaksi antara lain: 1) Ruang tunggu yang dipisahkan antara produk simpanan dan ruang konsultasi untuk pembiayaan 2) Mesin penghitung uang, mempermudah teller untuk menghitung uang apabila ada nasabah yang melakukan simpanan dan penarikan uang dalam jumlah yang besar. 3) Mesin pengecekan uang palsu, untuk mempermudah teller dalam mengetahui uang yang diterima dari nasabah palsu atau tidak dan untuk meyakinkan nasabah apabila dalam penarikan uang atau pembiayaan uang yang diterima benar-benar asli. 4) Televisi, apabila nasabah yang ingin melakukan transaksi jumlahnya
terlalalu
banyak,
supaya
tidak
jenuh
BMT
memfasilitasi dengan televisi nasabah bisa menunggu sambil menonton acara televisi. 5) Slip setoran, slip penarikan, dan slip angsuran apabila nasabah ingin melakukan transaksi. 6) Kamar mandi serta Mushola.
g. Strategi Proses 1) Proses Simpanan Dalam hal ini BMT Sumber Mulia Tuntang menerapkan sistem jemput bola. Sistem ini merupakan upaya untuk mempermudah nasabah baik dalam hal penabungan maupun penjaminan. Strategi ini mungkin menjadi senjata yang ampuh untuk menarik simpati dari nasabah. a) Langkah-langkah penyetoran tabungan yang ditarik oleh bagian pemasaran BMT Sumber Mulia Tuntang adalah: i. Nasabah didatangi oleh petugas bagian pemasaran ii. Nasabah menyerahkan sejumlah uang dan buku tabungan iii. Bagian pemasaran melakukan pencatatan iv. Bagian
pemasaran
menyerahkan
uang
dan
laporan
kepada
bagian
simpanan harian kepada teller v. Hasil
pencatatan
teller
diserahkan
pembukuan untuk dilakukan pencatatan vi. Slip setoran diarsipkan. b) Langkah-langkah penyetoran tabungan dari nasabah langsung ke kantor BMT Sumber Mulia Tuntang adalah:
i. Nasabah datang ke BMT Sumber Mulia Tuntang ii. Nasabah mengisi slip setoran dan sejumlah uang yang akan disimpan iii. Teller meneliti kebenaran penulisan dan uang yang dibayarkan iv. Teller melakukan pencatatan v. Slip setoran diserahkan kepada bagian pembukuan untuk dilakukan pencatatan vi. Slip setoran diarsipkan. 2) Proses Pembiayaan Dalam hal ini, BMT Sumber Mulia Tuntang memberikan kemudahan bagi nasabah yang sudah sering mengajukan pembiayaan, terdapat harga perbedaan bagi hasil kurang dari 1%. Perbedaan bagi hasil ini maksudnya adalah bagi hasil yang dikenakan bisa lebih rendah daripada bagi hasil pada umumnya, tujuannya adalah agar nasabah kembali lagi ke BMT jika membutuhkan dana. Pemberlakuan perbedaan bagi hasil ini biasanya didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut :
a) Lama menjadi nasabah BMT Semakin lama menjadi nasabah BMT, maka BMT semakin mengenali karakter dari nasabah. Hal ini penting mengingat dana yang akan dipinjamkan kepada nasabah adalah amanah dari orang lain. b) Kelancaran pembayaran pembiayaan sebelumnya Bila pembayaran cicilan pembiayaan sebelumnya baik atau tidak melebihi jatuh tempo setiap periodenya, maka hal ini bisa menjadi rekomendasi bagi BMT untuk memberikan bagi hasil yang baik bagi nasabah. c) Nama baik nasabah Dengan adanya jaminan nama baik, nasabah akan lebih tertib dalam melakukan pembayaran karena tidak menginginkan adanya gosip atau berita yang tidak baik tentang nasabah. d) Basarnya tabungan yang dimilki Besarnya
tabungan
yang
dimiliki
di
BMT
menjadi
pertimbangan untuk memberikan bagi hasil yang sesuai. Ini dikarenakan bila pada jatuh tempo nasabah belum membayar cicilan, maka BMT akan melakukan pemotongan simpanan untuk membayar cicilan dengan seijin nasabah.
B. Perkembangan Nasabah Setelah Strategi Pemasaran diterapkan 1. Anggota/ Nasabah Anggota atau nasabah merupakan bagian terpenting bagi BMT Sumber Mulia Tuntang, karena jumlah nasabah menjadi tolak ukur keberhasilan dari usaha pemasaran dalam rangka menarik calon nasabah terutama nasabah potensial untuk dapat mengembangkan usaha guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perkembangan jumlah nasabah yang mempercayakan dananya pada BMT Sumber Mulia Tuntang dapat dilihat dari tabel : Tabel 4.1 Perkembangan Nasabah BMT Sumber Mulia Tuntang Tahun 2010-2011 Posisi Per
Si Rela
Si Suka
Si Suqur
31 Des 2010
6759
16
15
31 Des 2011
7202
23
50
(+/-) %
6.1%
30%
70%
Sumber: BMT Sumber Mulia Tuntang
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari tahun 2010 jumlah nasabah Si Rela 6759, dan pada tahun 2011 baru mengalami kenaikan menjadi 7202 dengan presentase kenaikan 6.1%, sedangkan pada tahun 2010 jumlah nasabah Si Suka 16 dan tahun 2011 baru mengalami kenaikan menjadi 23 dengan presentase kenaikan 30%, tahun 2010 jumlah nasabah Si Suqur 15 dan tahun 2011 baru
mengalami kenaikan menjadi 50 dengan presentase mengalami kenaikan sebanyak 70%. Ini menunjukkan bahwa dari tahun 2010 sampai 2011 BMT Sumber Mulia Tuntang mengalami peningkatan jumlah nasabah yang bila dijumlah nasabah keseluruhannya sebanyak 7275 nasabah, peningkatan jumlah nasabah ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang diterapkan oleh BMT Sumber Mulia Tuntang dapat berjalan dengan baik. 2. Perkembangan Jumlah Nasabah Semakin meningkatnya jumlah nasabah pada BMT Sumber Mulia Tuntang berakibat pada meningkatnya jumlah dana yang masuk dari produk simpanan yang telah ditawarkan. Masing-masing nasabah memilih jenis produk simpanan yang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan mereka. Masing-masing jenis simpanan memiliki keuntungan bagi nasabahnya. Perkembangan jumlah simpanan yang berhasil dihimpun oleh BMT Sumber Mulia Tuntang sebagai berikut: Tabel 4.2 Perkembangan Produk Simpanan BMT Sumber Mulia Tuntang Tahun 2010-2011 Posisi Per
Si Rela
Si Suka
Si Suqur
31 Des 2010
3.748.837.443
350.000
3.913.541
31 Des 2011
4.369.924.254
745.500
8.921.540
(+/-) %
14%
53%
56%
Sumber: BMT Sumber Mulia Tuntang
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa perkembangan produk simpanan ditahun 2010 mampu menghimpun dana Si Rela Rp.3.748.837.443,-, dan dari sektor Si Suka mampu menghimpun dana sebanyak Rp.350.000,-, sektor Si Suqur sebanyak Rp.3.913.541,-. Pada tahun 2011 sektor Si Rela mampu menghimpun dana sebanyak Rp. 4.369.924.254,- dan dari sektor Si Suka mampu mengumpulkan dana sebesar Rp.745.000,- sedangkan dari sektor Si Suqur menghimpun dana sebanyak Rp.8.921.540,-. Si Rela mengalami kenaikan sebanyak 14%, dan dari sektor Si Suka mengalami kenaikan sebanyak 53%, sedangkan dari sektor Si Suqur mengalami kenaikan sebanyak 56%. Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari sektor perkembangan simpanan BMT Sumber Mulia Tuntang mempunyai perkembangan yang sehat dan signifikan. Adapun nisbah bagi hasil untuk produk-produk tersebut sebagai berikut : Tabel 4.3 Nisbah Bagi Hasil Produk
Nasabah
BMT
Si Rela
35%
65%
Si Suka
40%
60%
Si Suqur
50%
50%
Sumber: BMT Sumber Mulia Tuntang
Perhitungan nisbah bagi hasil disesuaikan dengan manfaat yang diperoleh dari penghimpunan dana BMT Sumber Mulia Tuntang,
sebagai contoh produk simpanan mudharabah khusus bagi hasilnya berbeda dengan simpanan mudharabah biasa. Hal ini dikarenakan simpanan mudharabah khusus hanya dapat diambil pada waktu tertentu, berbeda dengan simpanan mudharabah biasa yang dapat diambil sewaktu-waktu. 3. Perkembangan Pendapatan Laba/Rugi BMT Sumber Mulia Tuntang Dari dana yang berhasil dihimpun oleh BMT Sumber Mulia Tuntang dapat diketahui hasil pendapatan produk simpanan sebagai berikut: Tabel 4.4 Perkembangan Pendapatan Laba/Rugi BMT Sumber Mulia Tuntang Tahun 2010-2011 Tahun
Pendapatan (Rp)
Beban (Rp)
LabaBersih (Rp)
2010
922.909.654
854.735.698
68.173.956
2011
1.093.868.503
1.007.126.417
86.742.086
Sumber: Buku Laporan RAT Sumber Mulia Tuntang Tahun 2010-2011 Pada tahun 2010 BMT Sumber Mulia Tuntang telah mencatat keuntungan laba/rugi Rp. 68.173.956,-. Dan pada tahun 2011 BMT Sumber Mulia Tuntang mencatat keuntungan laba/rugi sebesar Rp. 86.742.086,-. Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa keuntungan yang didapat pada tahun 2010-2011 mengalami kenaikan yang signifikan yang
menandakan bahwa strategi pemasaran yang dijalankan berjalan dengan baik dan dapat memberikan keuntungan kepada BMT Sumber Mulia Tuntang.
Tabel 4.5 Pertumbuhan Asset BMT Sumber Mulia Tuntang Tahun 2010-2011 Tahun
Asset (Rp)
2010
Rp.53.006.200.341
2011
Rp.67.660.661.885
Sumber: Buku Laporan RAT Sumber Mulia Tuntang Tahun 2010-2011
Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah asset pada tahun 2010 sebanyak
Rp.53.006.200.341,-
pada
tahun
2011
mengalami
peningkatan menjadi Rp.67.660.661.885,-. Yang menandakan bahwa setiap tahun BMT Sumber Mulia Tuntang mengalami peningkatan terus-menerus setiap tahunnya.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN 1. Strategi yang digunakan BMT Sumber Mulia Tuntang untuk memasarkan produk simpanannya adalah strategi produk, strategi harga, strategi tempat, strategi promosi, strategi orang, strategi bentuk fisik dan strategi proses. 2. Dampak dari pengaruh strategi produk, harga, tempat, promosi, orang, bentuk fisik dan proses menyebabkan jumlah nasabah pada tahun 2010-2011 jumlah nasabah Si Rela mengalami kenaikan sebanyak 443 orang (6.1%), sedangkan jumlah nasabah Si Suka mengalami kenaikan 7 orang (30%), dan jumlah nasabah Si Suqur mengalami kenaikan 35 orang (50%). Serta perkembangan produk simpanan nasabah pada tahun 2010-2011 mengalami kenaikan sektor Si Rela sebesar Rp.621.086.811,- (14%), sedangkan dari sektor Si Suka sebesar Rp.415.500,- (53%), dan dari sektor Si Suqur sebesar Rp.5.007.999,(56%). Dan perkembangan pendapatan tahun 2010-2011 mengalami kenaikan sebesar Rp.18.568.130,- (21,40%).
B. SARAN Agar dalam upaya pemasaran produk dapat sesuai dengan hasil yang diharapkan, maka perlu adanya: 1. Mempertahankan nasabah yang potensial dengan cara menciptakan ikatan kekeluargaan antara nasabah dengan BMT Sumber Mulia Tuntang. 2. Menambahkan layanan soft skill (malayani dari hati) agar nasabah merasa puas dengan layanan yang telah diberikan. 3. Secara terus-menerus melakukan pembahasan dalam pelayanan dan produk sehingga nasabah semakin percaya terhadap peran dan manfaat BMT Sumber Mulia Tuntang dan mempertahankan citra sebagai lembaga keuangan yang berlandaskan nila-nilai islam.
DAFTAR PUSTAKA Akurinto, Suharsimi. 2001. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Buku Laporan RAT BMT Sumber Mulia Tuntang Tahun 2010/2011. David, fred R. 2001. Konsep Teori dan Teknik Menganalisis Manajemen Strategis Berdasarkan Konsep Michael R Porter. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Setiawan,
Dani,
2012.
Bauran
Pemasaran:
(http://blogspot.com/2011/01/7-p-dalam-bauran-pemasaran.html diakses pada tanggal 20 Juni 2012 pukul 14:00) Tonang,
Moryari
,2012.
Defenisi
Jasa
Bauran
Pemasaran:
(http://wordpress.com/2011/01/16/defenisi-pemasaran-jasa-bauranpemasaran-jasa/ diakses pada tanggal 18 Juni 2012 pukul 16:05) Hasan, Ahmad. 2005. Mata Uang Islami. Jakarta: PT. Raja Grafindo Pesada. Kasmir. 2000. Manajemen Bank Syari’ah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Prehalindo. Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Najiyah, Durotun. 2005. Strategi Pemasaran BRI Unit Tegalrejo Terhadap Persaingan Lembaga Keuangan dan Perbankan di Wilayah Tegalrejo. Salatiga: Jurusan Perbankan Syari’ah STAIN Salatiga. Nurjanah, Ani. 2008. Analisis Strategi Pemasaran Produk Share pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang. Salatiga: Jurusan Perbankan Syari’ah STAIN Salatiga. Rahmawati, Elis. 2005. Strategi Pemasaran BMT Amal Mulia Suruh dalam Mengelola Nasabah. Salatiga: Jurusan Perbankan Syari’ah STAIN Salatiga.
Sophia, Navie. 2007. Strategi Pemasaran Bank Syari’ah Mandiri Cabang Ungaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan. Salatiga: Jurusan Perbankan Syari’ah STAIN Salatiga. Sulistyanto, 2006. Pengaruh Pelayanan, Tempat dan Jenis Produk Terhadap Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit di BMT Sumber
Mulia
Tuntang
Kab.
Semarang.
Salatiga:
Jurusan
Manajemen STIE AMA Salatiga. Sumawihardja, Surachman. 1991. Intisari Manajemen Pemasaran. Jakarta: Remaja Rosdakarya Offiset. Swasta, Basu. 2000. Azaz-azaz Marketing. Yogyakarta: Liberty. Syifa, Cfa, 2012. Peran Lembaga Keuangan BMT: (http://wordpress.com/2012/04/11/sedikit-baitul-maal-wa-tamwilbmt/ diakses pada tanggal 9 Juni 2012 pukul 15:10) Wawancara dengan staf Baitumaal Wat Tanmil Sumber Mulia Tuntang Kabupaten Semarang dengan Bapak Sulistyanto, Ibu Nanik Atina, Ibu Farida Susiani dab Ibu Siti Nur Khasanah.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI Nama
: Eni Ekawati
Tempat, tanggal lahir
: Kab. Semarang, 5 April 1990
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Muncar Jaten RT 02 RW 08, Kec. Susukan, Kab. Semarang
DATA KEPENDIDIKAN 1. SD Negeri 1 Muncar
: Lulus Tahun 2002
2. SMP NU Suruh
: Lulus Tahun 2005
3. SMK PGRI 2 Salatiga
: Lulus Tahun 2008