STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN SAHABAT (Simpanan Usaha Banyak Manfaat) DI BMT HUDATAMA SEMARANG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari’ah
OLEH : AHMAD ARIF AENUR ROFIK NIM : 092503004
PROGRAM DIII PERBANKAN SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH IAIN WALISONGO SEMARANG 2012
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 4 (empat) eks. Hal
: Naskah Tugas Akhir An. Ahmad Arif Aenur Rofik
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirim naskah Tugas Akhir saudara :
Nama
: Ahmad Arif Aenur Rofik
NIM
: 092503004
Judul
: STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN SAHABAT
DI BMT HUDATAMA Dengan ini saya mohon kiranya Tugas Akhir saudara tersebut dapat segera diujikan.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Pembimbing,
Dra. Hj. Nur Huda, M.Ag NIP 196908301994032003
ii
KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS SYARI’AH PRODI PERBANKAN SYARI’AH Jl. Prof. DR. Hamka Kampus III Ngaliyan Telp/Fax(024) 7601291 Semarang PENGESAHAN Tugas Akhir Saudara Nama NIM Judul
: Ahmad Arif Aenur Rofik : 092503004 : "STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN SAHABAT DI BMT HUDATAMA SEMARANG”.
Telah diujikan oleh Dewan Penguji Prodi Perbankan Syari’ah Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude / baik / cukup pada tanggal: 15 Mei 2012 Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya tahun akademik 2011/2012. Semarang, 15 Mei 2012 Ketua Sidang,
Sekretaris Sidang,
Johan Arifin, S.Ag NIP. 197109082002121001
Dra. Hj. Nur Huda, M.Ag NIP. 196908301994032003
Penguji I,
Penguji II,
Ade Yusuf Mujaddid, H.,M.Ag NIP. 1196701191998031005
Saekhu, Drs.MH NIP. 196901201994031004
Pembimbing I,
Pembimbing II,
DR. Imam Yahya, M.Ag NIP. 19700410 199503 1 001
Dra. Hj. Nurhuda, M.Ag NIP. 19730217 200604 1 001
iii
MOTTO Ketakutan melahirkan tidak adanya tindakan. Tidak adanya tindakan menentukan tidak adanya pengalaman Tidak adanya pengalaman mendorong ketidak tahuan dan Ketidak tahuan melahirkan ketakutan Bagaimanakah ketakutan anda mungkin menghambat langkah anda Yang berikutnya dalam perjalanan sukses? (Pon C. Maxmell)
iv
PERSEMBAHAN Dalam perjuangan mengarungi samudra Ilahi tanpa batas, dengan keringat dan air mata ku persembahkan tugas akhir ini teruntuk orang-orang yang selalu hadir dan yang selalu memberi dorongan, perhatian, kasih dan sayangnya kepada penulis, dan kepada orang yang selalu setia hadir dalam kehidupan penulis khususnya buat : Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah sabar, penuh kasih sayang serta tulus ikhlas merawat, mendidik dan mengajarkan segala kebaikan kepadaQ, juga dengan ketulusan doanya yang selalu menyertaiQ dalam menjalani hidup ini, agar menjadi manusia yang berguna. Mba’ dan ade’ku tersayang yang selalu memberikan dukungan dalam tiap langkahku. My perfect enemy “A” yang telah membuat hidupku lebih berwarna. My best friends “Normiz Sejati Community” yang telah memberikan keceriaan dan arti persahabatan dalam perjalanan hidupku. Sahabat-sahabatku semua seperjuangan di Prodi Perbankan Syari’ah ’09 IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan semangat dan motivasi. Teman-teman ”green house” yang telah menemani hari-hariku. Juga untuk agamaku, masa depanku, almamaterku, bangsa dan negara Indonesia tercinta.
v
DEKLARASI Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa TA ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga TA ini tidak berisi satu pun pemikiran-pemikiran orang-orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 27 April 2012 Deklarator
Ahmad Arif Aenur Rofik
vi
ABSTRAKSI
Sumber dana Bank Syari’ah dapat diperoleh dari empat sumber yaitu modal, titipan, investasi dan investasi khusus. Begitu pula lembaga keuangan non bank dalam hal ini adalah BMT juga memperoleh dana dari sumber yang sama. Salah satunya adalah BMT Hudatama yang memperoleh sumber dana dengan menghimpun dana dari anggota atau calon anggota. Salah satunya dengan menawarkan produk simpanan. Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota/calon anggota, kepada koperasi dalam bentuk simpanan seperti Simpanan Umat dan simpanan koperasi berjangka. Dan salah satu simpanan di BMT Hudatama adalah Sahabat (Simpanan Usaha Banyak Manfaat) di mana simpanan diperuntukkan bagi perorangan maupun lembaga yang mana untuk pengisian tabungan dan pengambilan tabungan dapat dilakukan kapan saja dan pihak BMT Hudatama memberikan pelayanan prima yaitu dengan menggunakan sistem antar jemput untuk nasabah yang ingin menabung dan mengambil tabungannya.
vii
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur ke hadirat Allah SWT, penguasa alam semesta dan raja manusia karena segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Tak lupa kita panjatkan shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan
tugas
akhir
yang
berjudul:
"STRATEGI
PEMASARAN TABUNGAN SAHABAT DI BMT HUDATAMA SEMARANG”. Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan pendidikan Prodi Perbankan Syariah Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penyusunan tugas akhir ini dapat selesai berkat bantuan dari berbagai pihak, bimbingan dan dorongan serta perhatiannya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Bapak Dr. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang 3. Bapak Drs. H. Wahab Zaenuri, M.M, selaku Ketua Prodi Perbankan Syari’ah Fakultas SyAri’ah IAIN Walisongo Semarang 4.
Ibu Dra. Hj Nur Huda, salaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyusun laporan kegiatan praktek kerja lapangan
5. Seluruh dosen pengajar Prodi Perbankan Syari’ah IAIN Walisongo Semarang. 6. Bapak Bubun Hoerudin,SE selaku kepala kantor cabang di BMT Hudatama Sampangan. 7. Pak Ali, Mas Dhani, Mas Rio, mbak dewi dan semua karyawan BMT Hudatama cabang sampangan selaku pembimbing di BMT Hudatama.
viii
8. Ayah, bunda, tante, mbak, adek, dan saudara maupun kerabat yang telah membantu memberikan dukunganya, baik moriil maupun materiil. 9. Sahabat-sahabatku semua di Prodi Perbankan Syari’ah ’09 IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan semangat dan motivasi. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Penulis hanya dapat berdoa, semoga amal baik dari semua pihak yang penulis sebut diterima di sisi Allah SWT, dan selalu diberi petunjuk ke jalan yang lurus, dan semoga Allah membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka berikan. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi bahasa, isi maupun analisisnya. Sehingga kritik maupun saran yang konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan karyakarya penulis yang akan datang.
Semarang, 27 April 2012 Penulis,
Ahmad Arif Aenur Rofik
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.....................................................ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii HALAMAN MOTTO............................................................................................iv HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................v HALAMAN DEKLARASI....................................................................................vi ABSTRAK.............................................................................................................vii KATA PENGANTAR..........................................................................................viii DAFTAR ISI...........................................................................................................x BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................1 A. Latar Belakang..........................................................................................1 B. Perumusan Masalah..................................................................................7 C. Tujuan.......................................................................................................7 D. Manfaat.....................................................................................................7 E. Metodologi Penelitian..............................................................................8 F. Sistematika Penulisan.............................................................................10 BAB II : KONDISI
UMUM
BMT
HUDATAMA
SEMARANG...............................................................................13 A. Sejarah Berdirinya...................................................................................13 B. Visi dan Misi...........................................................................................12 C. Data Organisasi.......................................................................................13 D. Struktur Organisasi .........................................................................14
x
E. Produk-produk BMT Hudatama.......................................................20 F. Jenis usaha yang dibiayai......................................................................26 G. Permasalahan yang dihadapi ............................................................... .....27 BAB III : PEMBAHASAN..................................................................................29 A. Pengertian Pemasaran.....................................................................29 B. Pengertian Simpanan Sahabat...........................................................34 1. Dasar Hukum............................................................................34 2. Prosedur Pembukaan Rekening....................................................35 3. Penutupan Rekening..................................................................36 4. Kelebihan dan Manfaat Simpanan Sahabat....................................38 5. Perhitungan Bagi Hasil.............................................................. ....... 39 C. Strategi Pemasaran Tabungan Sahabat di BMT Hudatama .................... 40 D. Kendala-Kendala Yang Dihadapi dalam Pemasaran Tabungan Sahabat di BMT Hudatama Semarang.................................................................... 45 E. Analisis................................................................................……48 BAB IV : PENUTUP...........................................................................................53 A. Kesimpulan............................................................................................53 B. Saran......................................................................................................55 C. Penutup..................................................................................................56 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Ratusan tahun sudah ekonomi dunia didominasi oleh perbankan dengan sistem bunga. Banyak negara yang telah mencapai kemakmurannya dengan sistem ini, meskipun lebih banyak lagi negara yang belum termasuk negara yang makmur. Pengalaman di bawah dominasi perbankan dengan sistem bunga selama kurun waktu tersebut membuktikan ketidakmampuan sistem tersebut untuk menjembatani kesenjangan ini. Di antara negara maju dan negara berkembang kesenjangan ini semakin lebar, sedangkan di dalam negara berkembang, kesenjangan itu pun semakin dalam. Dalam kaitan dengan kesengajaan ekonomi yang terjadi, para ahli ekonomi lebih banyak menyorotinya dari segi orang yang mengelolanya atau dari segi manajemen. Masih belum banyak yang mau menyoroti sistemnya, yang mungkin disebabkan sistem perbankan dengan bunga yang memiliki kerangka operasional yang lebih mudah sehingga di anggap lebih baik. Baru kira- kira 20 tahun yang lalu, para ahli syari’ah Islam yang belajar ekonomi memperkenalkan sistem perbankan bebas bunga. Latar belakang tumbuhnya keinginan untuk menciptakan sistem perbankan bebas bunga ini adalah adanya kesangsian terhadap bunga, suatu argumentasi yang sangat kuat yang menyamakan bunga bank dengan riba yang di haramkan dalam Al-Qur’an dan Hadits. Beberapa ahli sejarah menggagap tumbuhnya
1
2
bank-bank syari’ah berjalan bersamaan dengan kebangkitan kembali nilainilai luhur agama islam yang pernah tenggelam karena penjajahan1 Indonesia baru memulai menggunakan sistem bagi hasil pada tahun 1992, yakni dengan berdirinya BMI (Bank Muamalat Indonesia), dan bank syari’ah semakin tumbuh pesat setelah adanya revisi dari Peraturan Pemerintah no.72 tahun 1992 menjadi UU Perbankan no.10 tahun 1998 yang berisikan tentang bank yang beroperasinya dengan sistem bagi hasil. Dan di perbaharui dengan adanya Peraturan BI No. 6/24/PBI/2004 yang berisikan tentang Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syari’ah. 2 Setelah lahirnya UU tentang perbankan, perkembangan perbankan syari’ah semakin pesat. Hal ini bisa kita lihat dengan banyaknya lembaga keuangan syari’ah selain BMI (Bank Muamalat Indonesia), yakni lembaga keuangan bank
ada BNI Syari’ah, Bank Syari’ah Mandiri (BSM), Bank
Perkreditan Rakyat Syari’ah (BPRS), dan lain-lain. Hadirnya lembaga keuangan ini diharapkan mampu menjangkau masyarakat paling bawah, untuk mengenal dan memanfaatkan jasa lembaga keuangan. Namun beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga keuangan bank, umumnya tidak mampu menjangkau lapisan masyarakat dari golongan ekonomi menengah dan bawah. Ketidakmampuan tersebut terutama dalam sisi penanggungan risiko dan biaya operasi, juga dalam identifikasi
1
Muhamad, Lembaga Keuangan Umat Kontemporer, Yogyakarta: UII Press, Cet.I, 2000,
hlm II 2
Muhamad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syari'ah, Yogyakarta: UII Press, Cet. I, 2000, hlm I
3
usaha dan pemantauan penggunaan kredit yang layak usaha. Ketidakmampuan ini menjadi penyebab terjadinya kekosongan pada segmen pasar keuangan di wilayah pedesaan.3 Dan untuk menanggulangi kejadian seperti ini, perlu adanya suatu lembaga keuangan yang mampu menjadi jalan tengah. Wujud nyatanya adalah dengan memperbanyak pengoperasionalan lembaga keuangan yang berprinsip bagi hasil yang mampu menjangkau rakyat ekonomi menegah ke bawah. Berdasar pada kebutuhan untuk menciptakan pemerataan ekonomi dari atas sampai bawah, maka lahirlah lembaga keuangan non bank yang di sebut dengan Baitul Maal wa Tamwil (BMT). Baitul Maal wa Tamwil (BMT) merupakan salah satu perintis lembaga keuangan non bank dengan prinsip syari’ah di indonesia. Lahirnya Baitul Maal wa Tamwil (BMT) dimulai dari ide para aktivis Masjid Salman ITB Bandung yang mendirikan Koperasi Jasa Keahlian Teknosa pada tahun 80 an. Koperasi inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya BMT. Dan akhirnya BMT mulai lahir sejak tahun 1992 yang diprakarsai oleh ARIES MUFTI dengan mendirikan BMT Bina Insan Kamil di Jl. Pramuka Jakpus.4 Baitul Maal wa Tamwil (BMT) sebagai lembaga ekonomi yang bermisi memberdayakan pengusaha kecil bawah dan kecil yang menerapkan prinsip syari’ah, telah terbukti berperan dalam membangun perekonomian masyarakat khususnya lapisan bawah. Dikarenakan perannya yang sangat strategis inilah, akhirnya pada tanggal 7 Desember 1997 Presiden RI berkenan 3 4
Ibid, hlm. 5 WWW. Pikiran Rakyat, Minggu, 9 Oktober 2005
4
mencanangkan BMT sebagai gerakan nasional dalam rangka memberdayakan masyarakat lapisan bawah.5 Dengan banyaknya BMT yang bermunculan di Indonesia, salah satu BMT yang juga ikut berperan dalam pemberdayaan masyarakat lapisan bawah yakni BMT Hudatama yang didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 yang terletak di Jl.Tumpang Raya No.32 Semarang. BMT Hudatama merupakan salah satu BMT yang ada di Semarang yang sangat erat terhadap prinsip syari’ah dalam operasional keseharian. Sehingga BMT Hudatama menjadi salah satu BMT yang perkembangannya sangat pesat di Semarang. Dengan produk- produk pelayanan funding dan landing yang mampu bersaing dengan lembaga keuangan bank lain.6 Sebagaimana kegiatan BMT lain pada umumnya, BMT Hudatama juga melakukan kegiatan yang sama. Pertama; kegiatan produktif dalam rangka menciptakan nilai tambah baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang bersumber daya manusia. Kedua; kegiatan pengumpulan dana dari berbagai sumber seperti zakat, infaq dan shodaqoh dan lain-lain, yang dapat dibagikan atau disalurkan kepada yang berhak dalam mengatasi kemiskinan. Sebagaimana fungsi lembaga keuangan baik bank maupun non bank yang perperan sebagai intermediary antara masyarakat yang kelebihan dana dan masyarakat yang kekurangan dana, BMT Hudatama melakukan penggalangan dana dari anggota dan calon anggotanya. Kemudian dari dana yang telah dihimpun dari anggota atau calon anggota tersebut akan di 5 6
Pedoman Pengelolaan BMT-Balai Usaha Mandiri Terpadu, PINBUK, Dati II Jateng Laporan Keuangan BMT Hudatama Per 31 Maret 2012
5
kembalikan lagi pada mereka yang membutuhkan dana, baik untuk kebutuhan produktif, konsumtif maupun usaha. Dalam penggalangan dana dari anggota atau calon anggota, BMT Hudatama mempunyai produk-produk funding yang bervariasi dengan bagi hasil yang bersaing, di antaranya adalah Simpanan Umat, Simpanan Ukhuwah dan Deposito. Selain itu, BMT Hudatama juga menerima dan menyalurkan Zakat, Infaq, Shodaqoh, Hibah, Wakaf, dan lain-lain yang ditangani oleh lembaga LAZIS (Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh) BMT Hudatama, yang mana dana ZIS tersebut hanya dimanfaatkan untuk keperluan yang sifatnya sosial. Dan salah satu produk funding yang masih tergolong baru dengan bagi hasil yang sangat tinggi yakni produk Sahabat (Simpanan Usaha Banyak Manfaat). Kelebihan dan manfaat simpanan Sahabat a. Simpanan sukarela untuk pengaturan arus kas pribadi b. Bagi hasil menarik, dapat dengan leluasa dalam melakukan transaksi,bebas biaya,dapat dijadikan sebagai jaminan pembiayaan c. Dapat digunakan sebagai investasi,usaha,keperluan pribadi,dll Perkembangan Nasabah Simpanan Sahabat Jumlah Anggota Simpanan Harian Sahabat
6
Tahun 2009-2011 Tahun
Jumlah Anggota
2009
325 0rang
2010
482 orang
2011
647 orang
Perhitungan Bagi Hasil Perhitungan bagi hasil pada BMT Contoh perhitungan bagi hasil Sahabat
Bagi hasil hasil bulan januari 0,00683832 Bagi hasl bulan februari 0,006817606 Bagi hasil bulan maret 0,006808268
Contoh
1.000.000
1.000.000
1.000.00 0
SAHA
JANUARI
FEBRUARI
MARET
6.838,33
6.818,61
6.808,27
BAT
SAHABAT (Simpanan Usaha Banyak Manfaat) yang ada di BMT Hudatama merupakan produk yang sangat spesial, karena proses pembukaan tabungan yang sangat mudah . Sahabat sendiri diperuntukkan bagi perorangan maupun lembaga yang waktunya tidak ditentukan dan dapat diambil kapan
7
saja dan juga bagi hasil menarik yang diberikan oleh pihak BMT. Strategi yang paling populer dan banyak diminati nasabah adalah “Jemput Bola”, karena lebih memudahkan nasabah dalam pelayanan. Dari latar belakang tersebut, Penulis sangat tertarik untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran Sahabat dan juga faktor yang mempengruhi masyarakat mengunakan tabungan Sahabat di BMT Hudatama. Sehingga Penulis akan mengambil judul tugas akhir “STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN SAHABAT DI BMT HUDATAMA SEMARANG”. B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini, ada beberapa pokok yang menjadi permasalahan dalam penulisan Tugas Akhir ini, yaitu: 1) Bagaimana strategi pemasaran Tabungan Sahabat di BMT Hudatama? 2) Kendala-kendala yang dihadapi dalam pemasaran tabungan Sahabat? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian yang penulis lakukan di BMT Hudatama adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana strategi marketing BMT Hudatama dalam mencari dana pihak ketiga. 2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi BMT Hudatama dalam memasarkan tabungan Sahabat. D. Manfaat Dari kegiatan penelitian yang dilakukan dalam rangka pembuatan TA ini, maka kegunaan penulisan TA adalah:
8
1. Untuk menambah wawasan dan skripsi bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya mengenai praktek dan mekanisme pemasaran produk tabungan Sahabat di BMT Hudatama Semarang. 2. Dapat menjadi tambahan wacana
bagi Lembaga Keuangan lain pada
umumnya dan BMT Hudatama pada khususnya. 3. Untuk menambah sumber wacana dan dokumentasi bagi IAIN pada umumnya dan Program D3 perbankan. E. Metode Penelitian 1. Cara Mengumpulkan Data a. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan mencari data mengenai hal- hal yang berupa catatan- catatan suatu peristiwa yang ditinggalkan baik tertulis maupun tidak tertulis.7 Berdasarkan pengertian di atas, maka dalam penyusunan Tugas Akhir ini dilakukan dengan 2 macam data, yaitu:
Data Primer, adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
yang
mengenakan
alat
pengukuran
atau
alat
pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari.8 Dalam hal ini data yang diambil langsung dari BMT Hudatama.
Data Sekunder, adalah data yang diperoleh lewat pihak lain. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan
7
Sudarsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rieneka Cipta, 2002, hlm. 206 Husain Umar, Research Methods in Finance and Banking, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka utama, 2000, hlm. 83 8
9
yang telah ada.9 Dalam hal ini data yang diperoleh dari beberapa buku, di antaranya: Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syari'ah, Manajemen Bank Syari'ah, Lembaga-Lembaga Keuangan Umat Kontemporer, dan lain-lain. b. Observasi Metode observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek dengan menggunakan indera, baik langsung maupun tidak langsung (dengan alat bantu).10 Observasi yang dilakukan penulis dengan mengamati secara langsung pemasaran tabungan Sahabat di BMT Hudatama. c. Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak antara pewawancara dengan koresponden.11 Di sini
penulis
mewawancarai
beberapa
karyawan
BMT
guna
mendapatkan data tentang Sahabat. 2. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini Penulis menggunakan metode deskripsi, yaitu suatu metode penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang subjek penelitian berdasarkan data dan variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti.12 Data –data yang diperoleh kemudian
9
Ibid, hlm. 83 Ibid, hlm. 116 11 Saifiddin Anwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar 2001, hlm. 125 12 Ibid, hlm. 126 10
10
penulis analisa antara prosedur dan pemasaran Sahabat dengan teori dan konsep yang ada. F. Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN Pada bagian ini, dipaparkan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, kegunaan penulisan dan sistematika penelitian. BAB II.
GAMBARAN UMUM BMT HUDATAMA
Dalam bab ini dipaparkan tentang gambaran umum BMT Hudatama, visi
misi,
kegiatan usaha keseharian, struktur
organisasi, dan jobs description masing-masing serta permasalahan yang dihadapi di BMT Hudatama. BAB III. PEMBAHASAN Dalam bab ini membahas keseluruhan dari proses pemasaran produk tabungan Sahabat, cara dan strategi BMT dalam memasarkan produk Sahabat dan kendala-kendala yang dihadapi BMT Hudatama dalam memasarkan tabungan Sahabat. BAB IV. PENUTUP Bab ini terdiri dari kesimpulan, saran, dan penutup.
BAB II GAMBARAN UMUM BMT HUDATAMA SEMARANG
A. Sejarah Berdirinya BMT Hudatama Pada tanggal 07 Desember 1997, Presiden Soeharto mencanangkan BMT sebagai gerakan nasional dalam rangka memberdayakan masyarakat lapisan bawah sehingga para penggagas BMT ingin mencapai tujuannya yaitu untuk menampung dana umat islam, terutama pengusaha-pengusaha muslim yang membutuhkan bantuan modal untuk pengembangan bisnisnya dalam bentuk pemberian fasilitas pembiayaan kepada para nasabah berdasarkan prinsip syariat Islam dalam bentuk mudhorobah, musyarokah, murobahah dan lain-lain. Menyadari akan hal itu, maka Bank Indonesia mengeluarkan program PHBK (Proyek Hubungan Bank dengan Kelompok Swadaya Masyarakat) yang memiliki misi menjembatani hubungan bank dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Baitul Mall wa Tamwil pada awalnya adalah merupakan suatu KSM yang kemudian berkembang menjadi koperasi, sehingga izin pendiriannya melalui dinas koperasi yang beroperasi dengan pola syariah yang kehadirannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Paada tanggal 02 oktober 1998 didirikan KJKS BMT Hudatama (Koperasi Jasa Keungan Syariah Baitul Maal wat Tamwil) secara harfiyah dapat diartikan sebagai rumah untuk mengelola dana maal dan pemberdayaan KJKS BMT Hudatama didirikan oleh para pemuda dan tokoh masyarakat
11
12
yang peduli terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat. Pendirian ini didasari pada semangat pemberian solusi kepada masyarakat terutama kepada uasah kecil dan menengah supaya dapat tumbuh dan berkembang dengan pola kemitraan sehingga usaha kecil dan menengah dapat menjadi penyangga ekonomi bangsa. Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disusun untuk mempertegas jatidiri, kedudukan, permodalan, dan pembinaan Koperasi sehingga dapat lebih menjamin kehidupan Koperasi sebagaimana diamanatkan
oleh
pasal
33
Undang-Undang
Dasar
1945.
Dengan
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah nomor 9 Tahun 1995 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi dan Kepmen Koperasi dan UKM No. 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 Tentang Petunjuk pelaksanaan Kegiatan Usaha KJKS maka semakin jelas bahwa kegiatan usaha jasa keungan syariah perlu ditumbuhkembangka. Persyaratan penting yan gperlu dimilikim oleh KJKS sebagai lembaga keuangan adalah harus menjada kredibilitas atau kepercayaan dari anggota pada khususnya dan atau masyarakat luas pada umumnya. B. Visi dan Misi Dengan keinginan kuat yakni membangun dan mengembangkan jaringan kerja pemberdayaan seluas-luasnya, BMT Hudatama mempunyai visi dan misi sebagai berikut:
13
Visi: Menjadi lembaga keuangan syariah kebanggaan umat yang amanah, sehat dan profesional dengan mengembangkan pola kemitraan untuk pemberdayaan ekonomi dalam kerangka dakwah. Misi: 1. Memberikan mutu layanan yang baik, amanah, profesional dan resiko minimal. 2. Meningkatkan peran pemberdayaan ekonomi masyarakat 3. Membantu dan memberikan solusi kepada usaha kecil dan menengah dalam memecahkan permasalahan-permasalahannya
C. Data Organisasi :
Legalitas
Koperasi
Simpan
Pinjam
(KSPS) BMT HUDATAMA a. Badan Hukum
: 0233/BH/KWK.11-30/III/99
b. SIUP
: 1218/11.01/PK/X2000
c. NPWP
: 1.997.283.5-503
d. TDP
: 11.01.2.52.00.547
e. Ijin Domisili
: 500/151 Tanggal 25 Oktober 2000
Keorganisasian : 1. Anggota Asosiasi BMT Kota Semarang 2. Anggota Pusat Koperasi Syariah Jawa Tengah 3. Anggota Asosiasi BMT JawaTengah 4. Anggota Asosiasi BMT Center Jakarta
Syari’ah
14
Alamat Kantor
:
1. Kantor Pusat : Jl.Tumpang Raya No.32 Semarang Telp (024) 850 9250 Fax (024) 850 8607 2. Kantor Cabang Utama Sampangan : Jl. Tumpang Raya No. 104 Semarang Telp/fax (024) 850 4505 3. Kantor Cabang Mangkang : Jl. Wonosari Raya No.1 Mangkang Semarang Telp (024) 7099 3018 4. Kantor Cabang Tembalang: Jl. Sambiroto Raya Ruko Green Sambiroto Kav.3 Semarang Telp (024) 7674 6640 5. Kantor Cabang Semarang Barat : Jl. WR. Suprataman No.53 Semarang Telp (024) 7039 4181 6. Kantor Baitul Maal : Jl.Tumpang Raya No.104B Semarang Telp (024) 850 8491 D. Struktur Organisasi Dalam melaksanakan operasional dibutuhkan suatu susunan organisasi agar komunikasi dan koordinasi berjalan dengan baik dan tertib Adapun struktur organisasi BMT Hudatama terdiri atas : a. Rapat Anggota Tahunan
15
Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam BMT b. Pembinaan Fungsional Lembaga yang secara fungsi memberikan konstribusi yang lebih besar kepada BMT c. Pengurus Pengurus dipilih dari dan oleh anggota BMT dalam Rapat Anggota yang dicantumkan dalam akta pendiriannya. Pengurus ini bertanggungjawab kapada RAT d. Pengawas Pengawas
dipilih
dari
dan
oleh
Rapat
Anggota
BMT
dan
bertanggungjawab kepada Rapat Anggota Tahunan. Pengawas berwenang memiliki catatan yang ada pada BMT dan meminta segala keterangan yang diperlukan dari pengurus e. Pengelola Pengelola bertanggungjawab kepada pengurus dan RAT
Pengurus dan Pengawas BMT Hudatama 1. Dewan Pengurus Ketua
: Ir. H.Mohammad Saleh, M.Si
Wakil Ketua
: Ir. Hj. Lies Herawati
Sekretaris
: H. Nur Sodik S.Pd
Bendahara
: Dra. Hj. Suhermini, M.Si
Wakil Bendahara
: Sri Hastuti, BA
2. Dewan Pengawas Keuangan Ketua
: Drs. H. Mahno Rahardjo,MM
Anggota
: 1. Drs. Soeroto HS, M.Si : 2. Ir. H. Suharto MS
3. Dewan Pengawas Syariah Ketua
: DR. Drs. H. Haerudin, MT
Anggota
: Samsudin, S.Ag, M.Ag
Management :
16
Manager Utama
: Khoiridin, S.Pd
Manager Pemasaran : Bancol, SE Manager Operasional : Herry Akhatiani T, SE, Akt Kepala Cabang
: 1. Bubun Khoerudin, SE 2. Robi Aryanto, SE 3. Nur Malik Saefudin, S.Ag 4 Tri Wiyanto, SE
Kepala Bagian
: 1. Dayanaji Gati Pambudi, SE 2. Indah Kusumawati, A.Md. Kom
Tugas masing-masing pengurus adalah sebagai berikut: 1
Ketua Pengurus, tugasnya: a) Menyelenggarakan RAT b) Menyusun/merumuskan
kebijakan
umum
untuk
mendapat
persetujuan rapat Anggota c) Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan BMT Hudatama d) Menyosialisasikan BMT Hudatama e) Menandatangani dokumen dan surat yang berhubungan dengan BMT Hudatama. 2
Sekretaris Pengurus, tugasnya: a) Mengagendakan Acara
yang meliputi : Rapat pengurus, rapat
anggota, pertemuan pengurus dan pengelola, dan kunjungan pengurus ke instansi / lembaga b) Menyusun konsep surat- surat keluar dari pengurus c) Menerima dan melayani tamu yang berhubungan dengan ketua pengurus BMT Hudatama
17
d) Menyerap dan menyampaikan aspirasi yang diajukan oleh para pengelola kepada pengurus 3
Bendahara Pengurus, tugasnya: a) Menelaah (mereview) anggaran yang diajukan oleh General Manajer yang nantinya akan dibahas dalam RAT b) Memberikan masukan / saran atas anggaran yang diajukan GM c) Menyusun anggaran gaji dan keperluan lain yang dibutuhkan oleh pengurus d) Memberikan konsep kebijakan bagi hasil yang diperoleh para pemegang investasi
4
Dewan Syari’ah, tugasnya: a) Menelaah/mereview peraturan korporat yang berlaku, apakah sesuai dengan aturan dan hukum syari’ah, peraturan lain yang berlaku, etika serta tak ada benturan kepentingan maupun unsurunsur yang melanggar kepatuhan. b) Menelaah/mereview semua produk dan jasa BMT Hudatama apakah sesuai syari’ah c) Menelaah/mereview masalah perilaku manajemen/karyawan yang menyangkut: 1) Benturan kepentingan. 2) Melanggar kepatuhan. 3) Melakukan kecurangan. 4) Manipulasi d) Menilai kebijakan akuntansi dan penerapannya
5
General Manajer, tugasnya:
18
a) Menyusun rencana strategis yang mencakup; Pandangan pihak eksekutif, prediksi tentang kondisi lingkungan, perkiraan posisi perusahaan dalam persaingan. b) Mengusulkan rencana strategis kepada pengurus untuk disahkan dalam RAT ataupun di luar RAT c) Mengusulkan rancangan anggaran dan rencana kerja dari Baitul Tamwil, Baitul Maal, Quantum Quality, dan SBU lainnya kepada pengurus yang nantinya disahkan pada RAT. 6
Sekretaris, tugasnya: a) Membuat surat keluar dan mengirimkan serta mengarsip b) Menerima surat masuk, mengarsip dan mendistribusikan c) Mengatur agenda kegiatan direktur, manajemen dan pengurus d) Menerima tamu
direktur dan menanyakan
identitas
serta
keperluannya untuk diputuskan perlu tidaknya bertemu direktur e) Membuat notulen rapat- rapat organisasi dan mengarsipkan 7
Internal Audit, tugasnya: a) Memeriksa sistem pengendalian intern b) Memeriksa kelemahan sistem c) Melakukan penilaian dan peninjauan atas klasifikasi cabang d) Menyiapkan dan mengisi kertas kerja pemeriksaan sesuai dengan hasil audit
8
Administrasi Akuntansi, tugasnya: a) Melaporkan laporan keuangan konsolidasi korporat
19
b) Menilai
unit
yang
ada
menggolongkan
sesuai
potensi
pengembangannya c) Membuat kebijakan yang berkaitan akuntansi dan keuangan keseluruhan d) Memeriksa anggaran yang diajukan manajer sebelum disetujui untuk dimintakan persetujuan GM melalui manajer operasional 9
Customer Service, tugasnya: a) Melayani terhadap pembukuan dan penutupan rekening tabungan dan deposito serta mutasi b) Pengarsipan tabungan dan deposito c) Penghitungan bagi hasil dan pembukuannya d) Pelaporan tentang perkembangan dana masyarakat e) Pelayanan terhadap calon debitur
10 Teller, tugasnya: a) Memberikan pelayanan kepada anggota baik penarikan maupun penyetoran tabungan ataupun angsuran b) Menghitung keadaan keuangan atau transaksi setiap hari c) Mengatur dan menyiapkan pengeluaran uang tunai yang telah disetujui oleh manajer cabang d) Menandatangani
formulir
mendokumentasikannya 11 Marketing, tugasnya:
serta
slip
dari
anggota
serta
20
a) Menjalankan tugas lapangan yaitu menawarkan produk BMT Hudatama b) Membuat daftar kunjungan kerja harian dalam sepekan mendatang pada akhir pekan berjalan c) Membuat rute kunjungan harian d) Membuat laporan harian pemasaran individual untuk funding, lending. Dan konfirmasi manajer cabang 12 Baitul Maal, tugasnya: a) Membuat dan mengusulkan rencana strategis maal kepada manajer b) Memimpin rapat koordinasi dan evaluasi bulanan c) Memberi pelayanan konsultasi tentang perhitungan zakat d) Menyusun data base muzaki, mustahiq, dan lembaga donatur.1
E.
PRODUK-PRODUK KJKS BMT HUDATAMA Sebagaimana koperasi simpan pinjam (KSP) pada umumnya, maka kegiatan usaha BMT Hudatama secara umum adalah sebagai mediator atau perantara yang menjembatani kepentingan anggota dan calon anggota, yaitu melakukan penghimpunan dana dari anggota dan calon anggota melalui tabungan dan simpanan kemudian dana tersebut disalurkan lagi ke anggota maupun calon anggota yang membutuhkan melalui fasilitas pembiayaan. 1. SIMPANAN (funding)
1
Lihat Di SOP (Standar Operasional Program) BMT Hudatama
21
Syarat membuka simpanan : Mengisi formulir permohonan menjadi anggota Melam[pirkan fotokopy identitas (KTP/SIM) Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib Mengisi aplikasi pembukaan rekening a. Simpanan Pokok (Simpok) Diwajibkan bagi semua orang yang ingin melakukan kegiatan simpanan maupun pembiayaan di BMT Hudatama. Setoran simpok sebesar Rp 50.000 (bisa diangsur) dan tidak bisa ditambah atau dikurangi karena sudah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) BMT yang diputuskan lewat RAT. Sim[pok tidak bisa diambil selama anggota masih memiliki simpanan/pembiayaan di BMT. Dapat diambil jika anggota mengundurkan diri. b. Simpanan Wajib (Simwa) Diwajibkan bagi anggota yang sudah menyetorkan simpok, yaitu sebesar Rp 5.000/bulan atau dapat dibayarkan Rp 60.000 untuk satu tahun. Simwa dapat disetorkan lebih namun tidak bisa dikurangi. Dapat diambil jika anggota sudah mengundurkan diri dan sudah mengambil Simpok. c. Simpanan Khusus (Simsus) Adalah simpanan yang bentuknya penyertaan modal kepada Koperasi. Dalam istilah awam orang bisa menganggap ini seperti saham dimana untuk Simsus setoran minimalnya sebesar Rp 1.000.000,- dan ini
22
terbatas untuk bisa disetorkan saat awal tahun. Simsus tidak bisa diambil sebelum satu tahun dan harus memberitahukan kepada BMT sebelum penyelenggaraan Rapar Khusus Pendiri dan Pemodal (RKPP) untuk dicarikan pengganti. Simsus dapat diwariskan kepada ahli waris yang ditujukan. d. Sahabat (Simpanan Usaha Banyak Manfaat) Adalah simpanan sukarela anggota dengan akad Mudharabah yang bisa diambil sewaktu-waktu dan mendapatkan bagi hasil setiap bulan. Anggota akan mendapatkan buku simpanan. Saldo minimum Rp 10.000 dan administrasi penutupan rekening Rp 2.000. setoran awal Rp 10.000. e. Sisuka (Simpanan Berjangka) Simpanan yang dirancang untuk inventasi jangka panjang atau orang awam biasanya mengenal sebagai deposito. Jangka waktu minimal adalah 3 bulan dengan setoran minimal Rp 1.000.000 dan akan mendapatkan bukti warkat serta souvenir selama persediaan masih ada. f. Sisuqur (Simpanan untuk Qurban) Simpanan dengan akad Wadiah yad-dlomanah yang dipersiapkan untuk mempersiapkan ibadah Qurban. g. Sirencana (Simpanan untuk Perencanaan) Simpanan yang mana anggota dapat merencanakan sendiri. Akan digunakan untuk apa simpanan ini, dan kapan waktu pengambilannya dengan memberitahukan sebelumnya kepada pengelola BMT. Misalnya merencanakan untuk sekolah anak.
23
2. PEMBIAYAAN (landing) Syarat bisa melakukan pembiayaan : Mengisi formulir pengajuan pembiayaan BMT Fotocopy KTP suami/istri Fotocopy Kartu Keluarga (KK) Fotocopy surat nikah Fotocopy jaminan (BPKB/Sertifikat) Surat kuasa (jaminan yang bukan miliknya sendiri) Fotocopy SK, Kartu Pegawai, Taspen (bagi PNS) Bersedia disurvey Yang perlu diperhatikan : 1. Sertifikat yang bukan atas namanya sendiri harus ada surat turun waris dari kelurahan 2. Jaminan sertifikat harus dilampirkan PBB (Surat Pjak Bumi dan Bangunan) 3. Setiap pengajuan harus ada tanda tangan suami/istri atau orangtua yang belum menikah Dana yang telah dihimpun dari masyarakat, oleh BMT Hudatama dikembalikan lagi pada masyarakat dalam bentuk pembiayaan. Adapun produk-produk pembiayaan yang dikeluarkan oleh BMT Hudatama berupa: a. Prinsip Jual Beli (Bai’ Murabahah)
24
Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati dalam murabahah, penjual (dalam hal ini pihak BMT Hudatama) harus memberi tahu harga produk yang di beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya kepada pembeli (dalam hal ini pihak nasabah pembiayaan).2 b. Prinsip Bagi Hasil 1. Mudharabah adalah suatu perjanjian usaha antar pemilik dana (shahibul maal dalam hal ini pihak BMT Hudatama) dengan pengusaha (mudharib dalam hal ini pihak nasabah), di mana pihak BMT menyediakan dana yang diperlukan dan pihak pengusaha melakukan pengelolaan atas usaha. Dan hasil usaha bersama ini, dibagi sesuai dengan kesepakatan pada waktu akan dilakukan akad.3 2. Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak/ lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Aplikasi akad musyarakah di BMT Hudatama adalah pada pembiayaan usaha.4 c. Prinsip sewa beli (ijaroh) 2
Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah dari Teori Ke Praktik, Jakarta : Gema Insani, 2001
hlm.90 3
Karnain Perwataatjda, dan Syafi’i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Islam, Yogyakarta, Dana Bhakti Wakaf, 1992, hlm, 21. 4 Syafi’i Antonio, op cit, hlm. 101
25
Ijaroh
adalah
pemberian
kesempatan
kepada
penyewa
untuk
mengambil kemanfaatan dari barang sewaan untuk jangka waktu tertentu dengan imbalan yang besarnya telah disepakati bersama.5 Margin bagi hasil yang ada setara dengan 2% perbulan dengan tarif flat. Namun akad ikut menentukan margin bagi hasil yang akan diberikan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 2 tahun untuk pembiayaan baru, pembiayaan baru akan dikenakan biaya sebesar 2% dari jumlah pencairan. Perhitungan angsuran untuk pembiayaan baru adalah : Angsuran pokok = jumlah pencairan : jangka waktu pembiayaan = Rp.xxxx Bagi hasil
= 2% x jumlah pencairan
= Rp.xxxx +
Jumlah angsuran perbulan
= Rp.xxxx
Untuk pelunasan yang dipercepat perhitungannya adalah : Angsuran pokok
Rp.xxxx
Bagi hasil s/d bulan terakhir dilunasi
Rp.xxxx
Setengah bagi hasil bulan berikutnya
Rp.xxxx +
Jumlah pelunasan
Rp.xxxx
d. Prinsip Kebajikan (qordhul hasan) Qordhul hasan adalah pemberian pinjaman kepada orang lain tanpa
mengharapkan
imbalan.
Peminjam
hanya
berkewajiban
mengembalikan pokok pinjaman saja.6 e. Baitul Mall Hudatama
5 6
Ibid, hlm. 29 Muhammad Rifai, Konsep Perbankan Syari’ah, Semarang: Wicaksana, 2002, hlm. 91
26
Baitul Mall Hudatama merupakan bagian dari KJKS BMT Hudatama yang mengkhususkan diri pada kegiatan sosial yang non profit margin. Kegiatan utamanya adalah menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, shodaqoh dan waqaf yang diterima dari masyarakat. Visi
: menjadi baitul mall kebanggaan umat yang melakukan
pemberdayaan berbasis masjid Misi
:
1. Membangun amil ZISWAQ (Zakat, Infaq, Shodaqoh, dan Wakaf) 2. Membangun tata kelola ziswaq yang sehat dan akuntable 3. Memberikan informasi dan layanan ziswaq yang prima kepada umat 4. Melakukan pemberdayaan yang berbasis masjid Tujuan : 1. Terciptanya pemberdayaan ekonomi dengan masjid sebagai basisnya 2. Meningkatkat taraf hidup dari mustakhik menjadi muzakki 3. Membantu
pemerintah
dalam
program-program
pengentasan
kemiskinan F.
Jenis – Jenis Usaha Yang Dibiayai Dalam menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat, ada beberapa segmen usaha yang dibiayai, yaitu: 1. Pembiayaan produktif, di mana pembiayaan yang diberikan akan mendatangkan keuntungan dari usaha yang di kelola. Yang mana bagi
27
hasil akan dibagi antara BMT Hudatama dengan pihak pengusaha sesuai dengan kesepakatan di awal. Dalam hal ini, BMT Hudatama menyediakan modal kerja atau penyertaan modal kerja untuk suatu usaha 2. Pembiayaan konsumtif, di mana pembiayaan yang di berikan, digunakan untuk kebutuhan keseharian kreditur ataupun untuk tambahan asset bagi kreditur. Dalam hal ini
BMT Hudatama menyediakan dana untuk
pembelian barang.7 G. Permasalahan Yang Dihadapi Selama perkembangan BMT Hudatama sampai saat ini, tentunya ada permasalahan yang dihadapi dan hal itu sudah pasti mempengaruhi terhadap perkembangan dari kinerja BMT Hudatama. Di antara permasalahan yang dihadapi BMT Hudatama selama berdiri hingga saat ini adalah: 1. Bidang operasional Dalam bidang operasional masih minimnya alat komunikasi di beberapa cabang BMT Huadatama juga merupakan permasalahan operasional. Selama ini di beberapa cabang BMT Hudatama masih menggunakan telepon seluler, sehingga biaya operasional menjadi mahal. Hal ini mempersulit komunikasi baik pihak intern maupun pihak ekstern. 2. Bidang Pemasaran dan Sosialisasi Pemasaran merupakan ujung tombak dalam perkembangan BMT Hudatama. Terhambatnya marketer di BMT Hudatama salah satunya adalah pemahaman tentang produk yang masih kurang dan kadang-kadang
7
Ambil dari SOP (Standar Operasional Program) BMT Hudatama tahun 2005, hal 30
28
rancu dalam menerangkan akad (menggolongkan jenis akad), sehingga walaupun nasabah tertarik masih enggan untuk menanamkan modalnya. 3. Bidang Sumber Daya Insani Dalam perekrutan karyawan, BMT Hudatama kurang begitu memperdulikan
lulusan
karyawan.
Masih
kurangnya
lulusan
universitas/akademi yang sesuai dengan bidang ekonomi syari’ah Islam. Hal ini menyebabkan karyawan yang bekerja di BMT Hudatama kurang menguasai secara penuh tentang seluk beluk hal yang berhubungan dengan aktivitas BMT Hudatama. 4. Bidang Keuangan berkembang atau tidaknya sebuah lembaga keuangan dapat dilihat dari kemampuan dalam bidang manajemen keuangan. Dilihat dari perkembangan asset BMT Hudatama, dapat dinilai sungguh suatu kinerja yang sempurna. Kenaikan asset yang dilalui oleh BMT Hudatama merupakan timbal balik dari kinerja karyawan yang solid dan sistem manajemen keuangan yang sangat kuat serta keberanian pihak manajemen dalam mengalokasikan dananya.
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsep, memberi harga, melakukan promosi dan menyalurkan ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang bisa memenuhi tujuan individu maupun organisasi dengan memerhatikan konsep pemasaran yang mensyaratkan orientasi konsumen, orientasi tujuan dan orientasi sistem.1Dalam hal ini, strategi pemasaran mengacu pada faktor operasional atau pelaksanaan kegiatan
pemasaran
seperti
penentuan
harga,
pemberian
merek,
pembungkusan, penentuan saluran distribusi, pemasangan iklan dan sebagainya.2 Biasanya kegiatan pemasaran itu terdiri dari 4 hal yang biasa disebut dengan marketing mix yaitu meliputi product, price, place, dan promotion. Berikut ruang lingkup pemasaran untuk mencapai strategi pemasaran yang efektif : a) Strategi produk Agar strategi produk dapat lebih efektif dalam rangka mempengaruhi nasabah untuk tertarik dan menggunakan dan kemudian mereka menjadi puas maka kita harus mempelajari 1
Carl McDaniel, Roger Gate, Riset Pemasaran Kontemporer, Jakarta: Salemba Empat, 2001, hlm. 4-5. 2 Gitosudarmo Indriyo, Manajemen Strategis, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2001, hlm. 195.
29
30
beberapa hal tentang strategi ini yaitu konsep produk, siklus kehidupan produk, dan jenis-jenis produk. Konsep Produk, merupakan suatu pengertian atau pandangan nasabah terhadap suatu produk yang dibutuhkan dan diinginkannya. Jadi, nasabah berpikir tentang seberapa penting dan bergunanya produk itu baginya.Biasanya nasabah memiliki konsep atau pandangan tertentu terhadap suatu produk. Misalnya, terhadap produk A”. Apakah arti produk ini bagi nasabah, biasanya nasabah menimbang-nimbang sebelum menggunakan produk ini. Dengan menggunakan produk ini, apakah usahanya semakin maju dan bermanfaat atau malah sebaliknya. Jadi, produk produk yang mampu memberikan kemanfaatan bagi nasabah akan mampu untuk menarik nasabah dan kemudian membuat nasabah tersebut terdorong untuk menggunakan produk tersebut dan setelah menggunakannya nasabah
akan
dapat
menjadi
puas
sehingga
terjadilah
penggunaan produk itu berulang-ulang oleh nasabah. Siklus Kehidupan Produk, Setiap produk sebenarnya akan memiliki siklus perputaran terhadap kehidupannya. Masa perkenalan kepada masyarakat, masa pertumbuhan, masa kedewasaan, kemudian masa penurunan. Masa-masa itu semua yang akan dialami setiap produk.
31
Jenis-jenis Produk, Agar dapat memasarkan produk BMT dengan baik kepada nasabah maka para pegawai perlu mengetahui produk Bmt termasuk dalam jenis yang mana, karena
masing-masing
jenis
produk
akan
memerlukan
penanganan yang berbeda dalam memasarkan produk tersebut agar
berhasil.
Misal,
produk
lending;
murobahah,
mudhorobah.Dan produk funding: Tabungan
SAHABAT,
SISUQUR. b) Strategi Harga Setiap Bmt perlu memikirkan tentang penetapan harga atau biaya pada produknya secara tepat karena biaya yang tidak tepat akan berakibat tidak menarik para nasabah untuk menggunakan produk itu. Hal ini tidak berarti pula bahwa pihak Bmt harus menetapkan harga serendah mungkin. Oleh karena itu maka penentuan harga atau biaya haruslah dipikir baik-baik. Dalam hal ini ada beberapa dasar penetapan harga atau biaya yaitu: Biaya dan persaingan. Biaya, Biaya yang telah dikeluarkan pihak Bmt untuk kelengkapan administrasi menjadi pertimbangan utama bagi Bmt dalam menentukan biaya-biaya administrasi. Biaya yang ditetapkan dibawah biaya produksinya tentu saja akan mendatangkan kerugian bagi BMT. Oleh karena itu, pada
32
umumnya BMT menggunakan dasar penetapan biaya adalah atas dasar biaya produksinya. Persaingan, Dalam hal ini Bmt menetapkan biaya menurut kebutuhan Bmt dalam hal persaingannya dengan BMT atau LKS lainnya yang sejenis dan merupakan pesaingpesaingnya. c) Strategi Promosi Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi nasabah agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh BMT kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu menggunakan produk tersebut.
Adapun
alat
yang
dapat
dipergunakan
untuk
mempromosikan produknya Bmt adalah dengan beberapa cara yaitu Advertensi, promosi penjualan, dan personal selling. Advertensi, Merupakan alat utama bagi BMT untuk mempengaruhi nasabahnya. Advertensi dapat dilakukan oleh Bmt melalui surat kabar, radio, majalah, dan reklame. Promosi kegiatan
BMT
penjualan(sales menjajakan
promotion),
Merupakan
produk
yang
dipasarkannya
sedemikian rupa sehingga nasabah
akan
mudah untuk
melihatnya. Misal, menempelkan pamflet di depan kantor atau papan pengumuman sehingga banyak nasabah yang melihat dan kemudian berminat untuk menggunakan produk tersebut.
33
Personal Selling, Merupakan kegiatan Bmt untuk melakukan kontak langsung dengan para nasabah maupun calon nasabahnya. Dengan kontak langsung diharapkan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara BMT dan nasabah maupun calon nasabahnya. Yang termasuk dalam kategori ini adalah dari pintu ke pintu, telephone, internet, dll.3 d) Strategi Saluran Distribusi Strategi
distribusi
berkaitan
dengan
BMT
dalam
menyalurkan produk kepada masyarakat sesuai dengan produk yang cocok dan kebutuhan masyarakat.4 Jadi, bmt harus pintar dalam mencari produk yang cocok untuk nasabah berdasarkan tipe nasabah. Tujuan dari strategi distribusi adalah untuk memastikan bahwa produk yang digunakan oleh nasabah itu benar-benar cocok dan banyak membantu nasabah dalam mengembangkan uasahanya. Sehingga hal itu bisa membuat nasabah tambah loyal kepada BMT.5 Fungsi pemasaran produk-produk BMT Hudatama adalah untuk mengarahkan mengalirya hasil-hasil produksi perusahaan menuju kekonsumen (nasabah). Dalam kaitannya dengan pendefinisian istilah pemasaran, fungsi pemasaran merupakan kegiatan yang menyangkut usaha memahami kebutuhan konsumen (nasabah), mengembangkan produk dan atau jasa untuk memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen 3 4
Gitosudarmo Indriyo, Op.cit. hlm.205-216. Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Mal wat Tamwil, Yogyakarta: UII Press, 2004, hlm.
10 5
Lamb W Charles,et al. Op. cit. hlm.56.
34
(nasabah) dan menciptakan serta memperluas permintaan akan produkproduk dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh bank.
B. Pengertian simpanan Sahabat Ada
banyak
produk
penghimpunan
dana
yang
banyak
dikembangkan sebuah lembaga keuangan islam termasuk di BMT Hudatama. Hal ini karena system syariah member ruang yang cukup untuk itu dalam mengembangkan dana BMT Hudatama menggunakan akad mudharabah. 1. Dasar Hukum : Landasan hukum produk simpanan sahabat mengacu pada prinsip mudharabah sebagai berikut: 1. Al-Quran Surat Al-Jumu’ah ayat 10
Artinya : apabila telah ditunaikan sholat,maka betebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung ( Qs.Al-Jumu’ah:10)
2. Hadits Dari shalih bin shuhaib r.a bahwa Rasullah saw bersabda.’tiga hal yang didalamnya terdapat keberkatan: jual beli secara tangguhmuqharadhah(Mudhrabah) dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual “HR.Ibnu Majah no.2280, kitab at-tijarah)
35
2. Prosedur Pembukaan Rekening Simpanan Sahabat6 Adapun mekanisme pembukaan rekening simpanan Sahabat adalah sebagai berikut : 1. Calon nasabah datang langsung ke BMT dan bertanya kepada bagian pelayanan 2. Bagian pelayanan menjelaskan kepada calon nasabah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan jenis-jenis simpanan, syaratsyarat penbukaan simpanan, besar saldominimum, penentuan bagi hasil dan penutupan rekening 3. Selanjutnya
bagian
pelayanan
meminta
calon
nasabah
membaca. Melengkapi dan menandatangani formulir sebagai berikut: 4. Bagian pelayanan meminta identitas calon nasabah ( KTP, Paspor,SIM ) yang sah dan masih berlaku serta mencatat nomor yang tertera pada kartu identitas pada formulir-formulir pembukaan rekening 5. Cocokan tanda tangan yang terdapat pada kartu identitas dengan tanda tangan yang tertera pada formulir-formulir tersebut. Bubuhkan stempel sesuai aslinya pada kartu fotokopi identitas, lalu bubuhkan paraf dan stempel “verifikasi” 6. Berdasarkan urutan pada buku register pembukaan rekening Sahabat, bagian pelayanan menuliskan nomor rekening pada 6
Customer Service BMT Hudatama
36
formulir-formulir tersebut dan mencatat data nasabah pada buku register pembukaan rekening 7. Berikan
formulir-formulir
tersebut
kepada
pejabatyang
ditunjuk, untuk diperiksa kebenarannya dan mendapatkan persetujuan 8. Setelah mendapat persetujuan dari pihak yang ditunjuk untuk memeriksa kebenarannya, bagian pelayanan meminta calon nasabah untuk menyerahkan setoran pertamanya dengan mengisi slip setoran dan menyerahkam setoran awal 9. Teller memeriksa kebenaran pengisian slip setoran dan menghitung
jumlah
uang
dihadapan
nasabah
serta
membandingkan huruf pada slip setoran, selanjutnya teller menginput transaksi tersebut
dikomputer ,teller melakukan
validasi pada slip setoran tersebut dengan membubuhkan stempel dan tanda tangan pada slip setoran tersebut, slip setoran tersebut dibuat rangkap dua, yng asli sebagai diminta teller sebagai arsi tanda bukti dilakukan setoran dan yang resapan dikembalikan kepada nasabah 10. Teller menyerahkan buku simpanan tersebut kepada nasabah dan setiap ada transaksi setoran, teller mencatat transaksi tersebut kedalam buku teller. 3. Penutupan Rekening Simpanan Sahabat7
7
Ibid
37
mekanisme penutupan rekening Sahabat di BMT Hudatama Semarang adalah sebagai berikut : 1. nasabah mendatangi bagian pelayanan dan menyampaikan maksudnya untuk melakukan penutupan rekening simpanan. Bila diwakilkan maka nasabah harus menyerahkan surat kuasa bermaterai untuk menarik sisa saldo rekening kepada yang diberi kuasa 2. bagian pelayanan bertanya
secara detail kepada nasabah
mengenai alasan nasabah untuk melakukan penutupan rekening 3. apabila alas an bias diterima maka bagian pelayanan memberikan formulir penutupan rekening simpanan Sahabat dan meminta nasabah untuk mengisi dan menandatangani serta memberikan penjelasan mengenai biaya yang dibebankan 4. setelah diisi, nasabah mengembalikan formulir penutupan rekening simpanan yang dilampiri buku simpanan dan ditanda tangani oleh bagian pelayanan 5. bagian pelayanan melakukan veriffikasi tanda tangan yang ada formulir penutupan rekening dengan tanda tangan yang ada pada kartu simpanan 6. bagian pelayanan memberitahukan kepada nasabah mengenai sisa saldo rekening yang dapat diambil dan nasabah dipersilahkan
mengambil
menggunakan slip penarikan
sisa
saldo
rekening
dengan
38
7. nasabah mengisi slip penarikan sebasar sisa saldo setelah dikurangi biaya-biaya dan ditanda tangani 8. slip penarikan tersebut diserahkan kepada teller 9. Teller memberikan uang tunai sebesar saldo yang dapat ditarik atas penutupan rekening simpanan tersebut 10. Bagian pelayanan memberikan memfile formulir simpanan rekaning simpanan Sahabat yang telah distempel “rekening ditutup” besrta tanggal penutupan Bagian ditutup”pada
pelayanan semua
memberikan
dokumen
stempel
rekening
ditutup
nasabah
yang
“rekening ditutup
(pembukaan,specimen tanda tangan). Atas penutupan rekening tersebut dikenakan biaya administrasi penutupan rekening yang besarnya telah ditetapkan oleh BMT Hudatama sebesar Rp 2.000,00 4. Kelebihan Dan Manfaat Simpanan Sahabat8 a. Simpanan sukarela untuk pengaturan arus kas pribadi b. Bagi hasil menarik, dapat dengan leluasa dalam melakukan transaksi,bebas biaya,dapat dijadikan sebagai jaminan pembiayaan c. Dapat digunakan sebagai investasi,usaha,keperluan pribadi,dll Perkembangan Nasabah Simpanan Sahabat Jumlah Anggota Simpanan Harian Sahabat
8
Ibid
39
Tahun 2009-2011 Tahun
Jumlah Anggota
2009
325 0rang
2010
482 orang
2011
647
Orang
5. Perhitungan Bagi Hasil9 perhitungan bagi hasil pada BMT Contoh perhitungan bagi hasil Sahabat
Bagi hasil hasil bulan januari 0,00683832 Bagi hasl bulan februari 0,006817606 Bagi hasil bulan maret 0,006808268
Contoh
SAHABAT
1.000.000
1.000.000
1.000.000
JANUARI
FEBRUARI
MARET
6.838,33
6.818,61
6.808,27
Tujuan pemasaran produk tabungan Sahabat adalah : 1
Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk menggunakan produk tabungan Sahabat yang ditawarkan BMT.
9
Ibid
40
2
Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai layanan dan keunggulan produk tabungan Sahabat yang diinginkan nasabah.
3
Memaksimumkan mutu dari produk tabungan Sahabat dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.10
C. Strategi Pemasaran Tabungan Sahabat di BMT Hudatama Semakin berkembangnya masalah ekonomi masyarakat, maka berbagai kendala tidak mungkin terlepas dari keberadaan BMT. Oleh karena itu perlu strategi ysng jitu guna mempertahankan eksistensi BMT tersebut. Strategi pemasaran produk tabungan Sahabat di BMT Hudatama adalah sebagai berikut : 1.
Meluruskan niat Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum memasarkan produk
tabungan Sahabat adalah meluruskan niat. Pentingnya melurusakn niat disini karena niat merupakan sumber inspirasi dan inovasi seseorang dalam melakukan perbuatan. Disini para marketer harus mempunyai niat dakwah ekonomi, membangun perekonomian masyarakat yang berlandaaskan syariah islam karena dana yang ditaruh di BMT akan disalurkan kepada orang-orang
10
http:// Menejemen Pemasaran Bank @ pdf.htm.26/12/11
41
yang membutuhkan dana yang akan digunakan untuk keperluan yang tidak melanggar syariah islam. Sehingga dana yang ditaruh melalui tabungan Sahabat benar-benar dimanfaat kan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sesuai dengan tuntunan agama islam. 2.
Memperhatikan Ulama Hal penting yang perlu diperhatikan pengelola BMT terutama para
marketers dalam memasarkan produk tabungan Sahabat adalah dengan menetapkan jadwal rutin kunjungan silaturrahim kepada para ulama, ini diperuntukan kepada mereka yang mempunyai pandangan berseberangan terhadap BMT. Mereka yang masih menganggap BMT sama saja dengan lembaga keuangan konvensional yang masih menggunakan prinsip bunga. Sehinggga para marketers dalm menyampaikan produk tabungan Sahabat bisa menjelaskan perbedaan antara bagi hasil dan bunga. 3.
Memperluas jaringan kerjasama Langkah berikutnya adalah dengan memperluas jaringan kerjasama yang saling
menguntungkan
dengan
berbagai
pihak,
sepamjang
tidak
mengingkari prinsip-prinsip sayriah yang telah sejak awal ditetapkan sebagai landasan utama usaha BMT. 4.
Jemput bola Sebagai lembaga keuangan yang belum lama lahir, BMT Hudatama membutuhkan promosi dan sosialisasi secara optimal. Salah satu cara yang dilakukan untuk mencapai target-targer pemasaran produk tabungan
42
Sahabat dalam operasionalnya adalah dengan melakukan pendekatan “jemput bola”. Pendekatan dilkukan dengan cara petugas langsung mendatangi calon nasabah atau nasabah di rumah atau tempat mereka membuka usaha.dengan sistem ini pihak BMT memberikan pelayanan yang prima kepada nasabah, para petugas mendatangi nasabah apabila mereka ingin menabung ataupun mengambil tabungan jadi para nasabah tidak perlu datang kekantor untuk menabung atau menarik uang, mereka cukup menghubungi para marketers yang biasa menarik tabungan ditempatnya. 5.
Sederhana Dalam pemsarannya tabungan sahabat dilakukan secara sederhana yaitu para petugas menawarkan secara langsung kepada para calon nasabah atau nasabah yang ingiin menabung atau menarik uang, untuk nasabah yang ingin membuka tabungan dapat dilakukan secara langsung ditempat nasabah tinggal atau ditempat usahanya.
6.
Tidak terlalu berisiko Mengelola dana masyarakat adalah pekerjaan berat jika terjadi kekeliruan sedikit sajabisa berakibat fatal. Untuk itu perlu difikirkan gengan baik agar semuadana yang dipercayakan masyarakat kepada BMT dapat dikelola dengan baik, sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang wajar, dan apabila dana tersebut ditarik lagi oleh para pemiliknya BMT dapat mengembalikan tanpa mengulur-ulur waktu. Karna tabungan Sahabat dilakukan secara delivery (antar jemput) para
43
nasabah tiap harinya bisa bertemu dan kebanyakan mereka sudah mengenal dengan baik para petugas yang menarik tabungan sehingga para nasabah percaya bahwa dananya benar-benar ditempatkan di BMT. 7.
Memiliki nilai jual yang tinggi Maksudnya adalah bahwa produk-produk penghimpunan dana tabungan Sahabat yang ditawarkan benar-benar menjawab kebutuhan kongkret masyarakat kelas menengah kebawah yang ingiin meninvestasikan dananya untuk masa depan, dan tabungan Sahabat dapat dijadikan jaminan pembiayaan apabila nasabah membutuhkan dana untuk pengembangan usahanya. Ukuran ini didasarkan pada kenyataan bahwa bangsa kita duhuni oleh mayoritas penduduk muslim yang mengharamkan riba, sehingga tabungan Sahabat yang menawarkan bagi hasil menjdi pilihan masyarakat agar terhindaar dari praktek ribawi.
Dalam memasarkan produk tabungan Sahabat pihak BMT lebih memantau nasabahnya karena masyarakat pada saat ini sdah peka terhadap lembaga-lembaga keuangan baik yang konvensional maupun yang syariah, pada kenyataanya masyarakat tidak mementingkan adanya istilah emosional market tetapi yang dikehendaki oleh masyarakat sekarang adalah bagaimana saling menguntungkan antara nasabah danpihak BMT.11
11
Customer Service BMT Hudatama
44
Tidak hanya faktor keamanan yang terjamin,
masyarakat mau
menempatkan dananya di BMT tetapi juga dari segi finansial juga menjadi perhitungan, untuk itu dalam memasarkan produk tabungan Sahabat ada beberapa cara yang dilakukan pihak BMT untuk memperkenalkannya yaitu dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Ketika masyarakat sudah menjadi nasabah suadah tentu akan mendapaykan informasi yang selama ini belum diketahui masyarakat , karena seseorang bisa tahu dengan adanya BMT tersebut lantaran sosialisasi atau pemberitahuan dari pihak-pihak terkait, diantara media-media yang digunakan dalam mensosialisasikan tabungan Sahabat antara lain : a. Sosialiasi langsung Sosialisasi langsung maksudnya memberiakan informasi langsung ke masyarakat, biasanya metode yang dilakukan antara lain : a. Metode dor to dor Dalam metode ini, pihak BMT melakukan promosi langsung kepada masyarakat, yang belum mengetahui keberadaan BMT dan menjelasakn keunggulan produk tabungan Sahabat sehingga masyarakat tertarik untuk menabung di BMT Hudatama b. Penyebaran pamflet Ketidakmungkinan pihak BMT untuk menjelaskan satu persatu kapada msyarakat maka pihak BMT melakukan
45
promosi dengan menyebar dan mamasang pamflet-pamflet didaerah sekitar. b. Sosialisasi tak langsung Sosialiasi tak langsung maksudnya memberikan informasi kepada masyarakat tidak secara langsung tetapi menggunakan sarana-sarana lain
yang
bisa
menyampaikan
maksud
dan
tujuan
dari
perusahaan.biasanya metode-metode yang digunakan adalah : Spanduk dan reklame. Setelah masyarakat mendapatkan sosialisasi dari pihak BMT, maka masyarakat mempunyai kesadaran untuk menabung di BMT Hudatama dari pada di lembaga keungan konvensional.
D. Kendala-Kendala Yang Di Hadapi Dalam Pemasaran Tabungan Sahabat Di BMT Hudatama Semarang a) Kendala dari luar 1. Akumulasi tabungan dari masyarakat yang belum bia memenuhi kebuthan dana masyarakat. Hal ini yang menjadikan nilai pembiayaan dan jangka waktu pembayaran kewajiban dari nasabah cukup cepat dan belum tentu pembiayaan yang diberikan oleh BMT cukup memadai untuk modal usaha masyarakat. 2. Walaupun keadaan BMT cukup dikenal tetapi masih banyak masyarakat berhubungan dengan rentenir. Hal ini disebabkan karena masyarakat membutuhkan pemenuhan dana yang memadai
46
dan pelayanan yang cepat, walaupun meraka haru membayar bunga yang lebih tinggi. Ternyata masih banyak daerah yang terdapat BMT namun masih ada rentenir. Artinya BMT belum mampu memberikan pelayanan yang memadai dalam jumlah dana dan waktu. 3. Beberapa BMT cenderung men ghadapi masalah yang sama, yaitu nasabah yang bermasalah. Kadang ada nasabah yang tidak hanya bermasalah di satu tempat, tetapi ditempat lain juga bermasalah. Oleh karena itu perlu upaya dari masing-masing BMT untuk melakukan koordinasi dalam rangka mempersempit gerak nasabah yang bermasalah. 4. Belum adanya lembag penjamin simpanan dana dari nasabah di BMT. Ini sangat riskan bila sewaktu-waktu BMT mengalami kerugian dan dana nasabah belm ada yang menjamin. 5. Persaingan yang begitu kompetitif, baik antar BMT maupun antara BMT dengan lembaga keuangan lainnya. b) Kendala dari dalam 1) Bidang operasional a) Kurangnya pemahaman masyarakat di sekitar Semarang tentang produk-produk berdasarkan akad syari’ah. Sehingga hal ini menjadi tanggungan sekaligus tantangan tersendiri bagi seluruh karyawan BMT Hudatama untuk memberikan pemahaman
47
tentang produk-produk BMT Hudatama kepada masyarakat Semarang. b) Banyak berdiri lembaga keuangan syari’ah lainnya yang beroperasi di Semarang dengan produk-produk syari’ah juga dan lembaga keuangan syari’ah itu banyak memberikan kemudahan dalam pelaksanaan pembiayaan. Jadi, hal ini mengharuskan karyawan BMT Hudatama pandai dan handal dalam mencari anggota tabungan.12 c) Banyak lokasi anggota pembiayaan yang tempat tinggalnya jauh dan jalannya naik turun. Hal ini bisa membuat karyawan yang melakukan survei merasa kurang sejahtera dikarenakan lokasi yang ditempuh lumayan sulit dan bisa cepat merusak kendaraan. Jadi, BMT Hudatama harus bisa memberikan kendaraan inventaris kepada karyawan untuk menunjang kelancaran operasionalnya. 2) Bidang administrasi a)
Terkadang KTP sudah mati tapi masih dipakai buat membuka tabungan. Jadi, karyawan BMT Hudatama harus teliti dalam memeriksanya terutama karyawan bagian administrasi.
b)
Karyawan BMT Hudatama harus teliti terhadap uang palsu yang digunakan untuk menabung.
3.
12
Bidang SDM
Ibid
48
a) Banyak dari karyawan BMT Hudatama yang tidak dari lulusan perbankan syari’ah dan ada juga yang lulusan SMA. b) Masih banyak karyawan BMT Hudatama yang belum menguasai sehubungan dengan produk syari’ah.13 E. Analisis Dalam menjalankan fungsinya sebagai Lembaga Keuangan Syari’ah, BMT Hudatama menawarkan produk funding dan juga produk lending. Dan tentunya agar produk-produk yang ditawarkan dapat diterima bahkan diminati masyarakat Sampangan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. BMT harus mampu bersaing dengan BMT – BMT lain yang ada di Semarang. Salah satu cara yang dilakukan agar BMT Hudatama menjadi lebih berkembang adalah dengan menawarkan beberapa produk funding dan produk lending yang inovatif dan sesuai, dengan kebutuhan masyarakat Semarang pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Salah satu contoh produk funding di BMT Hudatama yang banyak mendapat respons dari masyarakat adalah Sahabat (Simpanan Banyak Manfaat) Adalah simpanan sukarela anggota dengan akad Mudharabah yang bisa diambil sewaktu-waktu dan mendapatkan bagi hasil setiap bulan. Anggota akan mendapatkan buku simpanan. Saldo minimum Rp 10.000 dan administrasi penutupan rekening Rp 2.000. setoran awal Rp 10.000.
13
Wawancara dengan marketing BMT Hudatama, Dhani, SH.
49
. Dengan ketentuan tersebut. BMT Hudatama mendapat tambahan modal usaha yang cukup besar. BMT Hudatama dapat membantu masyarakat yang membutuhkan dana cepat dan tentunya profit yang akan didapatkan BMT Hudatama cenderung meningkat. Hal itu akan berdampak pada meningkatkan asset dan juga kepercayaan masyarakat terhadap BMT Hudatama semakin meningkat.14 Di sisi lain, sebagaimana kita ketahui bahwa segmen yang dibidik tabungan Sahabat adalah individu dan juga lembaga/perusahaan. Namun selama ini, produk Sahabat di BMT Hudatama baru dimanfaatkan oleh individu sedangkan bagi lembaga / perusahaan belum ada yang memanfaatkan produk Sahabat. Hal ini disebabkan karena kurangnya promosi yang dilakukan ke instansi-instansi yang ada di Semarang. Di lain pihak, para nasabah tabungan Sahabat, tidak semuanya memahami tentang produk Sahabat itu sendiri. Kebanyakan nasabah hanya melihat bahwa nantinya dia akan menerima bagi hasil dari menarik dari tabungannya. Di sini peran marketer sangat penting dimana sebagai marketer harus menjelaskan secara detail baik tentang cara perhitungan bagi hasil, keunggulan dan juga teori inflasi. Di mana kecenderungan penurunan nilai mata uang di masa datang pasti akan terjadi. Dan juga mampu meyakinkan para peserta bahwa BMT Hudatama akan tetap eksis, sehingga para peserta tidak ragu untuk menyimpan dananya dalam jangka waktu yang lama.
14
Muhamad, Lembaga keuangan Umat Kontemporer, Yogyakarta: UII Press, Cet.I, 2000, hlm. 9
50
Dana yang telah dikumpulkan oleh BMT Hudatama dari titipan Dana Pihak Ketiga (DPK) atau titipan lainnya, perlu dikelola dengan istiqomah dan amanah sebagaimana dalam firman Allah SWT surat An-Nisa ayat 58. surat itu menjelaskan bahwa kita harus menyampaikan amanat dengan benar dan hanya kepada pihak-pihak yang berhak menerimanya. Hal ini dilakukan dengan harapan dana tersebut akan mendatangkan keuntungan yang besar, baik untuk nasabah maupun pihak BMT Hudatama.
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Produk Sahabat (Simpanan Usaha Banyak Mnafaat) di BMT Hudatama adalah salah satu produk funding yang sudah ada sejak tahun 2000.Sahabat (Simpanan Usaha Banyak Manfaat) Adalah simpanan sukarela anggota dengan akad Mudharabah yang bisa diambil sewaktu-waktu dan mendapatkan bagi hasil setiap bulan. Anggota akan mendapatkan buku simpanan. Saldo minimum Rp 10.000 dan administrasi penutupan rekening Rp 2.000. setoran awal Rp 10.000. Strategi pemasaran produk tabungan Sahabat di BMT Hudatama adalah sebagai berikut : 1. Meluruskan niat 2. Memperhatikan ulama 3. Memprluas jaringan 4. Jemput bola 5. Sederhana 6. Tidak terlalu berisiko 7. Mempunyai nilai jual tinggi
53
54
2. Kendala-Kendala Yang Di Hadapi Dalam Pemasaran Tabungan Sahabat Di BMT Hudatama Semarang a) Kendala dari luar 1. Akumulasi tabungan dari masyarakat yang belum bia memenuhi kebuthan dana masyarakat. 2. Walaupun keadaan BMT cukup dikenal tetapi masih banyak masyarakat berhubungan dengan rentenir. 3. Beberapa BMT cenderung men ghadapi masalah yang sama, yaitu nasabah yang bermasalah. 4. Belum adanya lembag penjamin simpanan dana dari nasabah di BMT. Ini sangat riskan bila sewaktu-waktu BMT mengalami kerugian dan dana nasabah belm ada yang menjamin. 5. Persaingan yang begitu kompetitif, baik antar BMT maupun antara BMT dengan lembaga keuangan lainnya. b) Kendala dari dalam 1) Bidang operasional a)
Kurangnya pemahaman masyarakat di sekitar Semarang tentang produk-produk berdasarkan akad syari’ah.
b)
Banyak berdiri lembaga keuangan syari’ah lainnya yang beroperasi di Semarang dengan produk-produk syari’ah juga dan lembaga keuangan syari’ah itu banyak memberikan kemudahan dalam pelaksanaan pembiayaan.
55
c)
Banyak lokasi anggota pembiayaan yang tempat tinggalnya jauh dan jalannya naik turun.
2) Bidang administrasi a) Terkadang KTP sudah mati tapi masih dipakai buat membuka tabungan. b) Karyawan BMT Hudatama harus teliti terhadap uang palsu yang digunakan untuk menabung. 3) Bidang SDM a) Banyak dari karyawan BMT Hudatama yang tidak dari lulusan perbankan syari’ah dan ada juga yang lulusan SMA. b) Masih banyak karyawan BMT Hudatama yang belum menguasai sehubungan dengan produk syari’ah.1 B. SARAN – SARAN 1. Lebih agresif dalam menyosialisasikan mengenai produk Sahabat di BMT Hudatama. Terutama sosialisasi ke berbagai lembaga/perusahaan. 2. Membekali
karyawan
dengan
diikutkan
seminar-seminar
tentang
perbankan syari’ah sehingga memiliki SDM yang memiliki latar belakang disiplin keilmuan bidang perbankan syari'ah. 3. Mampu meyakinkan masyarakat, bahwa BMT Hudatama akan tetap eksis sampai generasi-generasi kemudian, sehingga nasabah tidak ragu untuk menyimpan dananya lebih lama lagi di BMT Hudatama. Dan juga produk
1
Wawancara dengan marketing BMT Hudatama, Dhani, SH.
56
Sahabat akan lebih banyak nasabahnya baik individu dan juga lembaga/perusahaan. 4. Memperbanyak
kantor
cabang
lagi,
sehingga
Masyarakat
lebih
mempercayai bahwa BMT Hudatama semakin berkembang.
C. PENUTUP Demikianlah tugas akhir ini penulis susun dengan usaha dan daya kemampuan. Yang di miliki untuk kesempurnaan dan pengkajian kualitas tugas akhir ini, maka kritik dan saran yang membangun sangat di harapkan. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kemajuan intelektual insan akademik pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Syafi’i, Bank Syari’ah dari Teori Ke Praktik, Jakarta : Gema Insani, 2001 Anwar , Saifiddin, Metode Penelitian, Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar 2001 Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah, Panduan Unit Simpan Pinjam Syari’ah, Jakarta: PT BMI TBK, hlm. 39 Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Mal wat Tamwil, Yogyakarta: UII Press, 2004 Muhammad Rifai, Konsep Perbankan Syari’ah, Semarang: Wicaksana, 2002 Muhamad, Lembaga keuangan Umat Kontemporer, Yogyakarta: UII Press, Cet.I, 2000, -------------, Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syari'ah, Yogyakarta: UII Press, Cet. I, 2000 -------------, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002 -------------, Manajemen Dana Bank Syari’ah, Yogyakarta: Ekonosia, 2004. Perwataatjda, Karnain, dan Syafi’i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Islam, Yogyakarta, Dana Bhakti Wakaf, 1992 rikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rieneka Cipta, 2002, hlm. 206 Umar, Husain, Research Methods in Finance and Banking, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka utama, 2000 Pamflet BMT Hudatama dan SOP BMT Hudatama Peraturan dan Ketentuan Umum Pemasaran BMT Hudatama Wawancara dengan Bpk. Bubun Hoerudin 18 maret 2012