STRATEGI PEMASARAN PRODUK TARBIAH (TABUNGAN ARISAN BERHADIAH) DI KJKS BINAMA SEMARANG
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu Perbankan Syari’ah
Oleh : NOVI ARDIANI NIM. 092503048
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012
Dr. H. Mohamad Arja Imroni, M.Ag Jl. Mahoni D4 No. 3 perum Beringin Indah Ngaliyan, Semarang PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp.
: 6 (Enam) eks.
Hal
: Naskah Tugas Akhir A.n saudari Novi Ardiani Assalamu’alaikum Wr. Wb Setelah Saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini saya kirimkan naskah Tugas Akhir saudari: Nama
: Novi Ardiani
NIM
: 092503048
Judul
: STRATEGI PEMASARAN PRODUK TARBIAH ( TABUNGAN ARISAN BERHADIAH ) DI KJKS BINAMA CABANG WELERI
Dengan ini saya mohon kiranya Tugas Akhir Saudari tersebut dapat segera diujikan. Demikian harap menjadi maklum. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
ii
iii
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa Tugas Akhir ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga Tugas Akhir ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang yang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan
Semarang, April 2012 Deklarator,
Novi Ardiani
iv
ABSTRAKSI Novi Ardiani/ 092503048/ D3 PBS, Tugas Akhir ini berjudul Strategi Pemasaran Produk Tarbiah (Tabungan Arisan Berhadiah) di KJKS Binama Semarang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberhasilan marketing funding dalam memasarkan produk Tarbiah dalam jangka waktu promosi yang singkat yaitu hanya tiga bulan saja. Keberhasilan ini dapat diukur dengan perolehan nasabah yang selalu melebihi target yang direncanakan. Dari latar belakang tersebut peneliti merumuskan masalah yaitu yang pertama tentang gambaran umum produk Tarbiah dan yang kedua tentang strategi pemasaran produk Tarbiah di KJKS Binama Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yaitu metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian secara sistematis. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi, interview, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di KJKS Binama Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tabungan Arisan Berhadiah (Tarbiah) merupakan produk kombinasi dari tabungan dan arisan. Sebagai tabungan karena mitra menitipkan dana yang dimiliki di KJKS, dan dapat diambil kembali setelah masa periode habis. Dengan menggunakan akad wadi’ah yadlamanah, KJKS dapat menggunakan atau mengelola dana tersebut untuk dikelola dalam bentuk pembiayaan. Dengan pembiayaan tersebut KJKS memperoleh keuntungan. Dari keuntungan itulah, KJKS memberikan bonus dalam bentuk hadiah-hadiah kepada mitra. Pemberian hadiah tidak ditunjuk kepada salah seorang mitra, melainkan dengan cara diundi seperti arisan. Strategi pemasaran yang diterapkan di KJKS Binama Semarang adalah menggunakan bauran pemasaran yang meliputi strategi produk, harga, promosi, tempat/ saluran distribusi, SDM, proses, dan bukti fisik. Untuk memasarkan produk Tarbiah, KJKS Binama tidak mempunyai segmen khusus, sehingga semua lapisan masyarakat dapat menggunakan produk tersebut. Kegiatan promosi menggunakan penyebaran brosur dan personal selling. Dengan layanan jemput bola (pick-up service) marketing dapat menjangkau semua pasar bahkan yang jauh sekalipun.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan
segala
rahmat
dan
hidayahnya,
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul : “Strategi Pemasaran Produk Tarbiah (Tabungan Arisan Berhadiah) di KJKS BINAMA SEMARANG”. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, Nabi pembawa Rahmat bagi mahluk sekalian alam, keluarga, sahabat, dan tabiin serta kepada kita umatnya. Semoga kita termasuk umat yang memperoleh syafaat di Yaumil Qiyamah nanti. Amin Dalam penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Imam Yahya, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang. 3. Drs. Wahabs, MM selaku Ketua Prodi Perbankan Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.
vi
4. Dr. H. Mohamad Arja Imroni, M.Ag selaku dosen pembimbing, terima kasih atas bimbingan, masukan, kritikan, dan arahannya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.. 5. Pimpinan KJKS BINAMA pusat dan seluruh staf yang telah memberikan izin bagi penulis untuk melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Terima kasih atas data-data dan informasi yang diberikan. 6. Bapak dan Ibu, serta keluarga tercinta terima kasih telah memberikan kasih sayang, do’a, motivasi, dukungan moral dan finansial yang tiada henti. 7. Teman-teman seperjuangan D3 Perbankan Syariah, terima kasih atas kerjasama, motivasi, inspirasi, dan kekompakannya. 8. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya penulisan Tugas Akhir ini. Semoga kebaikan dan ketulusan mereka semua menjadi amal ibadah di sisi Allah. Penulis menyadari laporan ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penuls mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan Tugas akhir ini. Semoga bermanfaat. Semarang, 30 April 2012 Penulis,
Novi Ardiani
vii
MOTTO
…
“Sesungguhnya Allah menyuruh
kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya. . . “(Q.S An-Nisaa’: 58)1
1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Solo:PT. Qomari Prima Publisher, 2007, hlm. 113
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati, kupersembahkan Tugas Akhir ini untuk orang-orang yang telah memberikan warna dalam kehidupanku :
Bapak dan ibu tercinta, sembah sungkem putrimu, terima kasih atas iringan do’a restumu, kerja keras untuk membiayai kuliahku, nasihatnasihat untuk menyemangatiku, dan kasih sayang yang tulus di setiap waktu sehingga Allah memberikan kemudahan dan kelancaran, hingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Adekku Johan, terima kasih selalu memberikan semangat. Maaf kalau kakak belum bisa menjadi kakak yang baik. Mbah Sri, Mbah Senipah, terima kasih untuk do’a, nasihat dan tambahan uang sakunya. Mbah Nur dan Bulik Tari, terima kasih untuk tempat tinggalnya selama aku magang di Weleri. Kamarnya nyaman banget. Mas Huda, yang selalu ada untukku. Terima kasih untuk bantuan, kasih sayang dan motivasinya selama ini. Mas Edi, kakakku yang selalu membuat aku tersenyum dan selalu menghibur disaat aku sedih. Mbak Santi, terima kasih untuk pinjaman notebooknya. Mbak Setiyo dan keponakanku Keysya yang selalu menghiburku saat di rumah, membuat aku kesal dan juga geregetan dengan tingkah lucumu. Teman tidurku, Alfa, Mbak Leli, teman-teman kost ku, Eva, Mbak Umi, Wirdah, Mbak Ulfa, Mbak Wik, Lilis, Mbak Mung, Mbak masti, Mbak Murtini, Mbak mus, Mbak Sari, dan special buat Citra dan Rehla terima kasih telah menjadi sahabat yang tak tergantikan, bisa menerima aku apa ix
adanya, dan slalu ada disaat aku butuh kalian. Aku akan rindu kalian semua. Teman-teman magang di KJKS Binama, Iyut, Titik, Nike. Terima kasih untuk bantuannya. Teman-teman seperjuangan D3 Perbankan Syariah angkatan 2009, tetap semangat kawan. Teman-teman Grup Copers, kompak selalu. Dan pihak-pihak lain yang tidak bisa disebut satu per satu, terima kasih untuk segalanya.
Kupersembahkan Karya Sederhanaku ini untuk ketulusan hati kalian semua. Semoga kebaikan dan ketulusan kalian menjadi sebuah ibadah di sisi Allah SWT. Amin.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN DEKLARASI ........................................................................... iv HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... v HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................. vi HALAMAN MOTTO ................................................................................... viii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... ix HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................ xi
BAB I. PENDAHULUAN I. Latar Belakang .................................................................................. 1 II. Rumusan Masalah ............................................................................. 3 III. Tujuan dan Kegunaan ....................................................................... 4 IV. Metode Penelitian ............................................................................. 5 V. Metode Analisis data ......................................................................... 7 VI. Sistematika Penulisan ....................................................................... 8 xi
BAB II. GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA SEMARANG I. Latar Belakang Berdirinya KJKS Binama Semarang ....................... 10 II. Manfaat Dan Sasaran Yang Hendak Dicapai ..................................... 12 III. Produk-Produk KJKS Binama Semarang ......................................... 13 IV. Susunan Manajemen ......................................................................... 16 V. Data Perkembangan Keuangan ......................................................... 18 VI. Persoalan Yang Dihadapi KJKS Binama Semarang ......................... 19
BAB III. PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Produk Tarbiah .................................................... 21 II. Strategi Pemasaran Produk Tarbiah .................................................. 28 III. Analisis ............................................................................................. 38
BAB VI. PENUTUP I. Kesimpulan ....................................................................................... 41 II. Saran ................................................................................................. 42 III. Penutup ............................................................................................. 43
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xii
BAB I PENDAHULUAN I.
Latar Belakang Menurut UU nomor 25 tahun 1992, koperasi adalah suatu bentuk badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.1 Dewasa ini koperasi telah berkembang cukup pesat di beberapa Negara. Menurut data statistik koperasi dari International Alliance yang merupakan induk dari gerakan koperasi dunia, gerakan koperasi mewakili tidak kurang dari delapan ratus juta penduduk dari berbagai belahan penjuru dunia, bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengungkapkan pada tahun 1994 terdapat tiga miliar orang (setengah dari jumlah penduduk saat itu) yang menggantungkan hidupnya pada usaha koperasi.2 Di Indonesia sendiri, munculnya koperasi dipelopori oleh R. Aria Wiriatmadja yaitu patih di Purwokerto (1896) yang mendirikan koperasi simpan-pinjam dengan modal sebagian besar berasal dari dirinya sendiri. Kemudian ide koperasi dikembangkan oleh Boedi Oetomo pada tahun 1908 dan serikat Islam pada tahun 1911. Koperasi syariah mulai dibicarakan ketika banyak orang menyikapi pesatnya pertumbuhan Baitul Maal Wattamwil (BMT) di Indonesia. BMT
1
M. Fuad, et al., Pengantar Bisnis, Jakarta : GramediaPustakaUtama, 2000, hlm.69. Hendar, Manajemen Perusahaan Koperasi, Jakarta : Erlangga, 2010, hlm 2.
2
1
2
Bina Insan Kamil Jakarta yang berdiri pada tahun 1992 menjadi inspirasi berdirinya BMT-BMT di seluruh Indonesia. BMT memiliki basis kegiatan ekonomi rakyat dengan falsafah yang sama yaitu dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota. Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 1992, BMT berhak menggunakan badan hukum koperasi. Berdasarkan UU tersebut BMT pada dasarnya sama dengan koperasi simpan pinjam atau unit simpan pinjam konvensional, perbedaannya hanya terletak pada kegiatan operasional yang menggunakan prinsip syari’ah dan etika moral dengan melihat kaidah halal dan haram dalam melakukan usahanya. Dalam lingkungan pasar yang bersaing, koperasi adalah salah satu organisasi yang ikut serta bersaing memperebutkan pelanggan, baik pelanggan internal (anggota) maupun pelanggan eksternal (non anggota). Keberlangsungan koperasi hanya akan terus dirasakan jika koperasi memiliki keunggulan bersaing dan para anggota mampu mempertahankan keunggulan bersaing itu dengan berpartisipasi aktif pada koperasinya.3 Di KJKS Binama (Bina Niaga Utama) yang memiliki kantor pusat di Tlogosari Semarang, telah mampu membuka lima kantor cabang di berbagai daerah. Hal ini menunjukkkan bahwa KJKS Binama telah mampu bersaing dan berpartisipasi aktif pada koperasinya. Beberapa produk yang dimiliki juga mendapat respon yang baik dari masyarakat. Misalnya pada produk Tarbiah (Tabungan Arisan Berhadiah) produk ini
3
Ibid.hlm 112.
3
merupakan kombinasi dari arisan dan tabungan, dimana mitra yang keluar nomor rekeningnya pada saat pengundian maka ia berhak mendapatkan dana arisan dan tidak perlu menyetor lagi untuk periode berikutnya. Dengan waktu promosi yang singkat, karena masa pendaftaran pembukaan rekeningnya hanya berlangsung selama tiga bulan, sehingga bagaimana para staf marketing melakukan kegiatan pemasaran produk Tarbiah kepada masyarakat, strategi pemasaran yang seperti apa yang harus diterapkan pada produk Tarbiah, dan apa saja yang membuat masyarakat tertarik pada produk Tarbiah tersebut. Pada penulisan Tugas Akhir ini tidak semua pertanyaan yang muncul akan penulis uraikan, tetapi hanya berfokus pada strategi pemasaran produk Tarbiah, sehingga dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis akan mengangkat judul“ STRATEGI PEMASARAN PRODUK TARBIAH (TABUNGAN ARISAN BERHADIAH) DI KJKS BINAMA SEMARANG”. II.
Rumusan Masalah Dalam penulisan tugas akhir ini penulis akan memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan di KJKS Binama Semarang dalam menarik minat nasabah untuk menggunakan produk Tarbiah (Tabungan Arisan Berhadiah) dengan jangka waktu promosi yang terbatas,
bagaimana prosedur dan
pelaksanaan produk Tarbiah, apa saja kelebihan produk Tarbiah, serta ketentuan-ketentuan apa saja yang berlaku pada produk Tarbiah tersebut.
4
Adapun pokok permasalahannya adalah : 1. Bagaimana gambaran umum produk Tarbiah? 2. Bagaimana strategi pemasaran produk Tarbiah di KJKS Binama Semarang? III.
Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah : a. Mengetahui gambaran umum produk Tarbiah b. Mengetahui prosedur dan pelaksanaan produk Tarbiah c. Mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan KJKS Binama untuk memasarkan produk Tarbiah. Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah : a. Bagi penulis : 1) Lebih memahami dan mengetahui tentang mekanisme pelaksanaan Tarbiah. 2) Dapat mengetahui kelengkapan syarat dan prosedur produk Tarbiah. 3) Dapat
menganalisis
strategi
yang
digunakan
untuk
memasarkan produk Tarbiah. 4) Sebagai tambahan ilmu bagi penulis b. Bagi pihak yang terkait : Sebagai bahan pertimbangan untuk dapat mengembangkan produk Tarbiah di masa depan.
5
c. Bagi pembaca : 1) Sebagai salah satu sarana untuk sosialisasi / pengenalan kepada masyarakat tentang produk Tarbiah 2) Sebagai tambahan referensi dan informasi khususnya bagi mahasiswa mengenai salah satu produk dalam perbankan. IV.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan dan penyusunan tugas akhir ini untuk mendapatkan informasi dan data-data adalah sebagai berikut : 1. Tipe Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem, pemikiran maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diteliti.4 2. Sumber Data Dalam penelitian ini ada dua sumber data yang penulis pergunakan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
4
Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998, hlm. 63.
6
a) Data Primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.5 Sumber data primer yang penulis gunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah data yang diperoleh dari hasil
wawancara
langsung
dengan
Kepala
Divisi
Pendanaan. b) Data Sekunder yaitu sumber yang tidak secara langsung memberikan
data
kepada
pengumpul
data.6
Dalam
penelitian ini yang menjadi data sekunder adalah dokumendokumen, buku-buku, dan data-data lain yang berkaitan dengan judul penulis. 3. Teknik Pengumpulan Data Beberapa teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan antara lain : a. Interview Interview atau disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan. Pada teknik ini peneliti datang berhadapan muka secara langsung dengan responden atau subjek yang diteliti , mereka menanyakan sesuatu yang telah direncanakan kepada responden. Hasilnya dicatat sebagai informasi penting
5
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, Cet. Ke-10, 2010, hlm.
6
Ibid.
193.
7
dalam penelitian.7 Dalam hal ini penulis melakukan wawancara langsung dengan Kepala Divisi pendanaan di KJKS Binama Semarang. b. Observasi Observasi
diartikan
sebagai
pengamatan
dan
pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.8 Penulis mengadakan pengamatan langsung pada obyek yang diteliti yaitu dengan melihat langsung kegiatan pengundian pemenang Tarbiah, kegiatan pemasaran produk Tarbiah. c. Dokumentasi Pada teknik ini peneliti, dimungkinkan memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehariharinya.9
Dalam
penelitian
ini
penulis
melakukan
pengumpulan data melalui dokumentasi dari dokumendokumen di KJKS Binama Semarang, laporan publikasi, pengumuman pemenang Tarbiah, dan buku buku lain yang terkait.
7
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya, Jakarta:Bumi Aksara, 2003, hlm. 79. 8 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta:PT. Rineka Cipta, Cet ke-8, 2010, hlm. 158. 9 Op.cit. hlm 81.
8
V.
Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu data yang diperoleh tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka atau frekuensi. Penelitian melakukan analisis data dengan memberi pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. Setelah tahap pengumpulan data, kemudian data diolah dan dianalisis sesuai dengan teori-teori pemasaran. Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.10
VI.
Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran dari isi tugas akhir ini secara keseluruhan penulis akan menguraikan secara global setiap bab yang meliputi beberapa sub bab, yaitu sebagai berikut : BAB I
: PENDAHULUAN Menjelaskan latar belakang permasalahan, batasan-batasan masalah, tujuan dan kegunaan, metode penelitian, dan sistematika penulisan yang dipergunakan dalam penulisan tugas akhir ini.
10
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:Alfabeta, Cet. Ke-10, 2010, hlm
334.
9
BAB II
: GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA SEMARANG Menjelaskan tentang sejarah berrdirinya KJKS Binama, manfaat dan sasaran yang hendak dicapai, produk-produk KJKS
Binama,
susunan
manajemen,
dan
data
perkembangan keuangan. BAB III
: STRATEGI PEMASARAN PRODUK TARBIAH (TABUNGANARISAN
BERHADIAH)
DI
KJKS
BINAMA SEMARANG. Menejelaskan tentang gambaran umum produk Tarbiah, dimulai dari pengertian, landasan hukum, prosedur pelaksanaan produk Tarbiah. Dan pembahasan mengenai Strategi pemasaran produk Tarbiah. BAB IV
: PENUTUP Pada bab ini berisi kesimpulan, saran, serta penutup.
BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA SEMARANG I.
Latar Belakang Berdirinya KJKS Binama KJKS BINAMA ( Koperasi Jasa Keuangan Syariah Bina Niaga Utama), adalah lembaga keuangan berbadan hukum koperasi yang bergerak di bidang jasa keuangan syariah, yaitu melayani anggota dan calon anggota akan kebutuhan produk pendanaan dan pembiayaan syariah dengan mengacu pada proses pembangunan ekonomi kerakyatan. Pendirian KJKS Binama oleh para aktivis muda didukung para tokoh masyarakat, didasarkan pada pemikiran bahwa masih jarang lembaga keuangan yang mengakses masyarakat bawah yang bertujuan untuk pertumbuhan atau pemberdayaan usaha kecil. Pada tanggal 18 Agustus 1993, secara resmi berdirilah koperasi serba usaha (KSU) BINAMA. Melalui perubahan Anggaran Dasar I pada tahun 1996, dalam operasionalnya legalitas KJKS BINAMA berbadan hukum Nomor : 1210A/BH/PAD/KWK.11/X/96 tanggal 31 Oktober 1996. Selanjutnya meyesuaikan ketentuan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI dilakukan Perubahan Anggaran Dasar Nomor : 08 tanggal 19 Mei 2010 yang telah disahkan oleh surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah dengan SK Nomor : 09/PAD/KDK.11/VI/2010 Tanggal 29 Juni 2010, diantaranya penggantian istilah menjadi KJKS BINAMA. KJKS BINAMA adalah sebuah lembaga keuangan non bank yang hadir ditengah-tengah masyarakat untuk menjembatani dana dari pihak 10
11
pemilik harta untuk dikelola secara professional untuk pengembangkan ekonomi umat dalam bentuk pembiayaan. Dalam menjalankan kegiatannya sebagai lembaga keuangan syari’ah KJKS BINAMA memiliki visi, misi dan nilai dasar : Visi
: “menjadi lembaga keuangan Syariah yang mempunyai nilai
strategis untuk pengembangan ekonomi masyarakat”. Misi
: Menjadi BINAMA yang sehat, berkembang, dan professional
dengan mutu pelayanan yang baik, risiko usaha yang minimal, dan pengembalian maksimal. Nilai dasar Nilai-nilai dasar sumber daya insani : a. Shidiq (benar) b. Istiqomah (tekun) c. Fastabiqul Khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan) d. Amanah (dapat dipercaya) e. Ta’awun (kerja sama) Wilayah pelayanan : Pada awal berdirinya, BINAMA memperoleh izin operasional di wilayah Semarang. Seiring dengan perkembangan kebutuhan pelayanan terhadap anggota di luar wilayah tersebut, maka melalui Perubahan Anggaran Dasar Tahun 2000, daerah operasional BINAMA diperluas menjadi Provinsi Jawa Tengah.
12
Persebaran kantor pelayanan KJKS BINAMA sampai dengan saat ini meliputi : Kantor Pusat : Ruko Anda Kav. 7 jalan Tlogosari Raya 1 Semarang 50196 Telp. 024-6702792, Email :
[email protected] Kantor Cabang : 1. Semarang :Ruko ANDA Kav. 4-5, jalan Tlogosari Raya 1, Semarang
50196,
Telp.
024-6702790,
Email
:
[email protected] 2. Weleri :Ruko Weleri Square No 2, jalan Raya Barat, Weleri Telp : 0294 – 643440, Email :
[email protected] 3. Kaliwungu :Ruko Kaliwungu Baru Blok A No. 8, Jl. KH. Asy`ari, Telp : 024 – 3688860, 024 – 70778003 Email :
[email protected] 4. Ungaran : Jl. Mayjen Sutoyo No. 1A, Sebantengan, Telp : 024 – 6926355, Email :
[email protected] 5. Batang : Ruko Yos Sudarso No. 1G, Jl. Yos Sudarso ,Telp : 0285 – 392074, Email :
[email protected] II.
Manfaat Dan Sasaran Yang Hendak Dicapai Manfaat sosial
:
terciptanya solidaritas dan kerjasama antara anggota KJKS sehingga terbentuk komunikasi ekonomi anggota yang lebih produktif.
13
Manfaat ekonomis : 1. Terciptanya lembaga keuangan yang bisa membiayai usaha-usaha di sektor kecil dan menengah. 2. Menumbuhkan usaha-usaha yang dapat memberi nilai lebih,
sehingga
meningkatkan
kemampuan
ekonomi
masyarakat. 3. Meningkatkan kepemilikan asset ekonomi bagi masyarakat. Sasaran binaan : Yang menjadi sasaran binaan adalah usaha-usaha kecil dan menengah dengan ketentuan asset antara Rp 1.000.000,- sampai Rp 200.000.000,- dan berpeluang menumbuhkan lapangan pekerjaan. Sampai dengan akhir desember 2010, terdapat 1.957 orang pengusaha keci meliputi segala sektor yang telah diberi pembiayaan oleh KJKS BINAMA dengan besar pembiayaan antara Rp 1.000.000,- sampai Rp 200.000.000,Sasaran funding : Yang menjadi sasaran funding adalah individu, lembaga-lembaga donor, BUMN dan instansi pemerintah. III.
Produk-Produk KJKS Binama Semarang Sistem yang digunakan oleh KJKS Binama baik dalam produk funding (simpanan) maupun lending (pembiayaan) adalah dengan sistem syariah (bagi hasil) a) Produk pengerahan dana terdiri dari beberapa jenis simpanan, antara lain :
14
1) SIRELA : Simpanan Sukarela lancar Yaitu simpanan mudharabah yang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan setiap saat. Bagi hasil keuntungan diberikan setiap bulan atas saldo rata-rata harian dan langsung menambahkan simpanan tersebut. 2) TASAQUR : Tabungan Persiapan Qurban Adalah produk yang merujuk pada konsep wadiah. Tujuan pokok tabungan ini adalah sebagai sarana untuk para anggota untuk mempersiapkan dana untuk ibadah qurban. Proses pencairan hanya dapat dilakukan sekali dalam periode satu tahun hijriyah. 3) SISUKA : Simpanan Sukarela Berjangka Yaitu produk yang berguna untuk investasi jangka panjang dengan jangka waktu yang beragam, yaitu 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. 4) SiAp HAJI : Simpanan Persiapan Haji Yaitu produk yang dikhususkan sebagai simpanan untuk persiapan dana ibadah haji. Penarikan simpanan ini hanya
dapat
dilakukan
untuk
melunasi
biaya
penyelenggaraan ibadah haji. 5) TARBIAH : Tabungan Arisan Berhadiah Merupakan produk kombinasi dari sistem arisan dan tabungan dengan spesifikasi pada perolehan arisan, dimana
15
peserta yang keluar nomor rekeningnya saat diundi maka ia tidak memilki kewajiban untuk menyetor lagi pada bulan berikutnya. Keuntungan produk ini dalam pengembangan ekonomi umat adalah perputaran dananya yang jangka panjang. 6) Sertifikat Penyertaan Modal Yaitu serifikat tanda pemilikan penyertaan dana bernominal Rp 250.000,00 yang akan mendapat bagi hasil atas laba tahunan KJKS BINAMA. 7) Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib Merupakan dana modal atas keanggotaan di tingkat koperasi. Penempatan dana ini memiliki akad musyarakah (penyertaan) yang berlaku atasnya segala ketentuan dan risiko penempatan modal koperasi. b) Sedangkan produk penyaluran dana berupa jenis pembiayaan untuk kegiatan usaha produktif baik investasi maupun modal kerja adalah: 1) Pembiayaan Murabahah (Jual Beli) 2) Pembiayaan Ijarah (sewa menyewa) 3) Pembiayaan mudharabah (bagi hasil)
16
IV.
Susunan Manajemen11 Sinergi
antara
sistem
operasional
yang
handal
dengan
profesionalime Sumber Daya Insani memungkinkan KJKS BINAMA untuk memberikan pelayanan yang cepat, mudah dan akurat bagi seluruh anggota. Dukungan itu pula yang mendorong pesatnya kemajuan KJKS Binama. Struktur Organisasi KJKS Binama Kantor Pusat
RAPAT ANGGOTA
PENGURUS
DIREKSI
SEKRETARIS
KORPORAT
INSPEKTORAT
KEPALA DIVISI OPERASI DAN AKUNTANSI
STAF SDM
DEPUTI BIDANG OPERASIONAL
KEPALA DIVISI SARLOG DAN UMUM
KEPALA CABANG
KEPALA DIVISI INFORMASI DAN TEKNOLOGI
DEPUTI BIDANG
Staf
Staf
Staf
KEPALA DIVISI PEMBIAYAAN
Staf 11
MARKETING
KEPALA DIVISI PENDANAAN
Staf
SK No. 05/KJKS BINAMA/SK/I/12 Tentang Struktur Organisasi KJKS BINAMA
17
1)
2)
Pengurus Ketua
: Agus Mubarok
Sekretaris
: Moh. Efendi Yulistantyo
Bendahara
: Sri Nawatmi
Manajemen Direksi
: R. Kartiko Adi Wibowo
Deputi Bidang Operasional
: Diah Fajar Astuti
Deputi Bidang Marketing
: Ida Panca Sriani
Sekretaris Korporat
: Yani Kartika
Kepala Divisi Sarlog & umum
: Habib Hidayat
Kepala Divisi Pembiayaan
: Adi Prabowo
Kepala Divisi Pendanaan
: Christanti Ambar Siwi
Kepala Cabang Semarang
: Tur Priyono
Kepala Cabang Kaliwungu
: Umbara Ranuaji
Kepala Semarang
: Waskitho Budi Hayu
Kepala Cabang Ungaran
: Nindyo Wahyono
Kepala Cabang Batang
: M. Mudrik Tanthowi
18
V.
Data Perkembangan Keuangan12 Sinergi antara sistem operasional yang handal dengan profesionalime Sumber Daya Insani memungkinkan KJKS BINAMA untuk memberikan pelayanan yang cepat, mudah dan akurat bagi seluruh anggota. Dukungan itu pula yang mendorong pesatnya kemajuan KJKS BINAMA. Data perkembangan keungan KJKS Binama : Pencapaian
1993
2000
2010
2011
Asset
50,8 juta
938,4 juta
25,2milyar
38,1 milyar
Simpanan
36,3 juta
653,9 juta
18,4 milyar
26,7 milyar
Pembiayaan
17,3 juta
648,3 juta
21,3 milyar
30,3 milyar
-
32,4 juta
620 juta
645 juta
6 orang
22 orang
50 orang
65 orang
SHU Jml karyawan
12
Company profile KJKS BINAMA
19
VI.
Persoalan Yang Dihadapi KJKS Binama Semarang 1. Bidang Operasional Secara umum persoalan bidang operasional yang dihadapi oleh KJKS Binama Semarang adalah bagaimana mengaplikasikan produkproduk yang dimiliki agar sesuai dengan prinsip syariah. Mengingat KJKS Binama adalah lembaga keuangan yang berdasarkan syariah islam sehingga dalam menjalankan kegiatannya pun juga harus sesuai syariah sehingga dapat berkembang secara maksimal. 2. Bidang Pemasaran Dalam bidang pemasaran sebenarnya KJKS Binama telah dianggap berhasil mengingat semua produk yang ditawarkan di KJKS Binama telah dikenal oleh sebagian masyarakat. Namun sulitnya mengubah persepsi masyarakat umum akan adanya prinsip syariah yang diusung oleh KJKS Binama, masyarakat masih menganggap bahwa KJKS Binama masih sama seperti bank pada umumnya. Khususnya pada masalah pembiayaan, masyarakat masih berpikir bahwa pembiayaan sama dengan kredit biasa. Intinya menurut masyarakat pembiayaan adalah nasabah tersebut meminjam uang (hutang) pada bank dan membayar bunga dari uang yang dipinjam tadi. Masalah tersebut menjadi tugas dari para marketing untuk dapat mengubah persepsi masyarakat akan perbedaan dari sistem bank syariah dengan bank konvensional.
20
Untuk sasaran pendanaan sebagian telah terbagi pada beberapa sektor usaha, tidak hanya fokus di pasar-pasar namun telah membuka peluang di daerah baru yaitu daerah pemukiman, sekolah, dan lembaga keuangan syariah lain. Namun jumlah daerah sasaran baru masih terbatas, sehingga perlu diadakan ekspansi untuk perluasan wilayah jangkauan. 3. Bidang Sumber Daya Manusia Pentingnya sumber daya manusia yang memiliki latar belakang syariah untuk menjalankan usaha keuangan syariah ini. Pada KJKS Binama belum sepenuhnya sumber daya manusia yang berlatar belakang syariah, bahkan sebagian besar bukan berlatar belakang syariah. Jenjang pendidikan para karyawannya pun sebagian ada yang masih lulusan SMA, sehingga perlu diadakannya pelatihan-pelatihan tentang perbankan syariah dan peningkatan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi bagi karyawan.
BAB III PEMBAHASAN I.
Gambaran Umum Produk Tarbiah 1) Pengertian Tarbiah Tarbiah atau Tabungan Arisan Berhadiah merupakan salah satu produk simpanan di KJKS BINAMA yang banyak diminati oleh masyarakat.13 Produk tarbiah merupakan kombinasi dari sistem tabungan dan arisan. Menurut UU RI No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan syariah, yang dimaksud tabungan adalah simpanan berdasarkan akad wadi’ah atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.14 Namun karena produk tarbiah merupakan kombinasi dari sistem arisan dan tabungan maka pengambilan dana tidak dapat dilakukan sewaktuwaktu. Seperti pada arisan pada umumnya setiap bulannya mitra di wajibkan menyetor sejumlah uang tertentu agar dapat mengikuti pengundian pemenang. Pada tanggal 26 setiap bulannya dilaksanakan pengundian untuk menentukan siapa yang memperoleh dana arisan, undian tersebut dilakukan sebanyak 25 kali atau 25 bulan. Bagi mitra 13
Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, Divisi Pembiayaan KJKS Binama Semarang, Kamis, 26 april 2012. 14 Undang-Undang RI No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
21
22
yang tidak keluar nomor rekeningnya selama periode maka dana yang setiap bulannya disetorkan dapat diambil pada akhir periode. 2) Landasan syariah Produk tarbiah merupakan produk kombinasi dari tabungan dan arisan. Landasan syariah mengenai tabungan diatur dalam Fatwa Dewan
Syariah
Nasional
No.
02/DSN-MUI/IV/2000
tentang
tabungan.15 Dalam fatwa tersebut tabungan yang dibenarkan adalah tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadiah. Produk tabungan arisan berhadiah ini
didasarkan atas akad wadiah
yadlamanah, yaitu titipan murni yang dengan seizin penitip boleh digunakan oleh BMT. Dengan konsekuensi, jika uang itu dikelola oleh pihak BMT dan mendapat keuntungan, maka seluruh keuntungan menjadi milki BMT. Disamping itu, atas kehendak BMT, tanpa ada persyaratan sebelumnya dengan pemilik uang, dapat memberikan semacam bonus kepada para mitra.16 a) Landasan Al- Qur’an tabungan dengan prinsip wadiah, Q.S AlBaqarah ayat 283. .. ..
Artinya : ...Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang 15
Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Ciputat:Gaung Persada, 2006, hlm. 9. 16 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007, hlm. 251.
23
dipercayai
itu
menunaikan
amanatnya
(hutangnya)
dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya…(QS AlBaqarah:283)17 b) Landasan Hadits tabungan dengan prinsip wadiah
.َه خَا وَك ْ َه م ْخ ُ َاَدِّ ْاالَ مَا وَتَ اِ لًَ مَهِ ا ئْتَمَىَكَ وَلَا ت: َه الىَبِيِّ قَال ْ َي ُهزَ ْيزَةَ ع ْ ِه اَب ْ َوَع )حذ يث حسه: (رواي ابى د اودوالتزمذ ي وقل Artinya : dan dari Abi Hurairah, dari Nabi saw., ia bersabda :”Tunaikanlah
amanah
kepada
orang
yang
mempercayaimu, dan janganlah berhianat kepada orang yang menghianatimu. (HR Abu Daud, at-Tirmidzi. Dan tirmidzi berkata : ini hadits hasan)18 Menurut fatwa DSN No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang tabungan, disebutkan bahwa ketentuan umum tabungan dengan prinsip wadiah adalah tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian yang bersifat sukarela dari bank. Dalam wadiah imbalan tersebut disebut bonus. Fatwa DSN yang didalamnya membahas bonus adalah Fatwa Dewan Syariah Nasional NO.75/DSN MUI/VII/2009 tentang Pedoman Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS). Disebutkan bahwa yang disebut bonus adalah tambahan imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada mitra usaha atas penjualan, karena berhasil melampaui target penjualan barang dan atau produk jasa yang ditetapkan perusahan.19 Dalam QS. An-Nisaa’ ayat 4, memberikan hadiah harus dilakukan secara ikhlas :
17
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Solo:PT. Qomari Prima Publisher, 2007, hlm. 60. 18 A. Qadir hasan, et al, Terjemahan Nailul Authar Himpunan Hadits-Hadits Hukum, Surabaya: PT. Bina Ilmu, Cet ke-2, 1987, hlm. 1891-1892. 19 http://www.klikmpm.com/MN%20Profil/Fatwa%20DSN/Fatwa.html, diakses tanggal 14 Mei 2012
24
…. Artinya : Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan…20 Arisan secara umum termasuk muamalat yang belum pernah disinggung didalam Al-Qur’an dan as-Sunnah secara langsung, maka hukumnya dikembalikan kepada hukum asal muamalah, yaitu diperbolehkan. Para ulama menyebutkan hal tersebut dengan mengemukakan kaidah fiqh :
حزِ ْيمِهَا ْ َن يَ ُذلَ دَ لِ ْيلٌ عَلًَ ت ْ َل فًِ الْ ُمعَا مَلَاثِ ْاالِ بَا حَ ُت اِلَاا ُص ْ َاَ ْلا Artinya : pada dasarnya semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.21 3) Keutamaan Tarbiah Keutamaan tabungan tarbiah yaitu : 22 a. Setiap pendaftaran nomor rekening Tarbiah berhak mendapatkan tiga kupon yaitu satu kupon hadiah hiburan, satu kupon arisan, dan satu kupon hadiah istimewa dan pada saat pendaftaran ada souvenir yang disediakan KJKS Binama diantaranya tas, topi, jam dinding, payung, gelas, dan lain-lain. b. Dapat memiliki lebih dari satu nomor rekening tarbiah sehingga kesempatan mendapatkan hadiah lebih besar. c. Setiap rekening yang keluar pada saat pembukaan arisan berhak memperoleh hadiah-hadiah berupa uang maupun barang. 20
Op.cit, hlm. 100 Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Ciputat:Gaung Persada, 2006, hlm 11-12. 22 Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, Kepala Divisi Pembiayaan KJKS Binama Semarang, Kamis 26 April 2012. 21
25
d. Apabila nomor rekening anda keluar saat pembukaan arisan berhak atas dana arisan, anda tidak perlu membayar setoran lagi, karena kelebihan uang dari saldo tarbiah adalah hadiah dari KJKS Binama. Dan mitra masih berkesempatan memperoleh hadiah istimewa dan hiburan. e. Dapat dijadikan simpanan jangka panjang yang aman, karena pencairan tarbiah hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo. f. Dilengkapi layanan jemput bola, untuk kemudahan transaksi baik setoran maupun penarikan diantar langsung oleh marketing. 4) Data Perkembangan Rekening Tarbiah TABEL. DATA PERKEMBANGAN REKENING TARBIAH KJKS BINAMA SEMARANG
Periode
Jumlah rekening
Nominal
Target
14
795
Rp 30.000
800
15
1194
Rp 30.000
900
16
942
Rp 50.000
800
17
1070
Rp 50.000
900
5) Prosedur dan Pelaksanaan Tabungan Arisan berhadiah a. Syarat pembukaan rekening23 1) Penyimpanan perorangan atau lembaga 23
Brosur Tarbiah, KJKS Binama Semarang.
26
Pembukaan rekening tarbiah bisa perorangan atau individu dan bisa juga suatu lembaga. 2) Mengisi permohonan keanggotaan dan pembukaan rekening simpanan. 3) Menyerahkan fotocopy identitas diri ( KTP / SIM / kartu pelajar). Apabila ada mitra yang belum memiliki kartu identitas namun merasa tertarik untuk membuka rekening tarbiah maka solusinya adalah menggunakan perwakilan dalam kepemilikan tabungan. Istilah untuk perwakilan tersebut adalah QQ (Qualitate Qua) yang artinya “bertindak sebagai, mewakili, atas kuasa” yang posisinya setelah nama mitra yang akan membuka rekening. 24 4) Setoran awal dan selanjutnya sesuai ketentuan Setoran awal dan selanjutnya misal untuk tarbiah periode 17 adalah RP 50.000,00. Penyetoran dapat dilakukan dengan cara tunai (cash) maupun pemindahbukuan dari saldo rekening Sirela ke rekening Tarbiah. 5) Hanya
rekening
aktif
yang
berhak
mengikuti
pada
pembukaan tarbiah bulanan. Maksud dari rekening aktif adalah rekening yang setiap bulannya terdapat saldo yang mencukupi untuk setoran
24
Op.cit.
27
tarbiah. misalkan anda tidak menyetor untuk bulan ini namun karena saldo pada tabungan tarbiah anda mencukupi untuk penyetoran maka saldo tersebut secara otomatis akan digunakan untuk menyetor untuk bulan tersebut. Namun bila saldo dalam rekening tarbiah anda tidak mencukupi maka bulan berikutnya anda harus menyetor dua kali yaitu untuk setoran bulan kemarin dan bulan itu. b. Pengundian tarbiah 1) Pengundian tarbiah dilakukan pada tanggal 26 setiap bulan, apabila pada tanggal tersebut adalah hari libur maka dilakukan setelah tanggal tersebut atau pada hari kerja. 2) Pengundian dilakukan oleh kepala divisi pendanaan disaksikan beberapa orang sebagai saksi. 3) Pada setiap periode terdapat tiga kupon yang ditempatkan pada tiga tempat yang berbeda (toples). 4) Pengundian dilakukan dengan cara diambil secara acak, dimulai toples pertama yang berisi kupon hadiah hiburan diambil 10 pemenang, toples kedua hadiah istimewa dua pemenang, dan terakhir kupon dana arisan satu orang pemenang. 5) Nama-nama mitra yang keluar sebagai pemenang dicatat pada berita acara pengundian tarbiah, kemudian divisi
28
pendanaan menandatangani berita acara tersebut beserta saksi yang menemani. II.
STRATEGI PEMASARAN PRODUK TARBIAH DI KJKS BINAMA CABANG SEMARANG Pemasaran tidak akan pernah terlepas dari unsur persaingan. Biasanya, tidak ada satu jenis bisnis pun yang dengan leluasa bisa berlehaleha menikmati penjualan dan keuntungan. Paling tidak bukan untuk waktu yang lama untuk menikmatinya karena aka nada pesaing yang akan turut menikmatinya.25Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli potensial.26 Sedangkan strategi adalah pola fundamental dari tujuan sekarang dan yang terencana, penyebaran sumber daya, dan interaksi antara organisasi dengan pasar, pesaing, dan faktor-faktor lingkungan lainnya.27 Untuk bersaing dengan Lembaga Keungan Lain yang juga menawarkan produk jasa, KJKS Binama melakukan langkah-langkah dalam pemasarannya : A. Penentuan Segmentasi pasar
25
M. Taufik Amir, Dinamika Pemasaran, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2005, hlm.
18. 26
Basu Swastha Dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta:Liberti, edisi ketiga cet. Ke 10, 2002, hlm. 179. 27 Henry Simamora, Manajemen Pemasaran Internasional, Jakarta: Salemba Empat, cet. Ke 1, 2000, hlm. 214.
29
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku, yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda.28 Segmentasi pasar yang dipilih oleh KJKS Binama menggunakan pendekatan pemasaran tanpa perbedaan. Sehinggga dalam memasarkan produk Tarbiah ini tidak ada segmen khusus yang dipilih, semua masyarakat dapat menggunakan produk ini tanpa terkecuali.29 B. Positioning dan Diferensiasi Produk Positioning mencakup perancangan dan penawaran citra perusahaan agar target pasar mengetahui dan menganggap penting posisi perusahaan dimata pesaing.30 untuk menciptakan citra yang bebeda
dimata para mitra, KJKS
Binama menawarkan Tarbiah dengan harga yang terjangkau. Setoran tarbiah yang murah dibandingkan dengan produk sejenis pada lembaga keuangan lain menjadikan keunggulan bagi produk Tarbiah. Dengan harga yang terjangkau semua mitra dapat mengikuti bukan dari salah satu golongan melainkan dari semua golongan.31 C. Bauran pemasaran produk Jasa KJKS BINAMA Semarang dalam kegiatan pemasaran produknya juga tidak telepas dari konsep marketing mix. Pada kegiatan observasi
28
Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat, 2006, hlm. 44. 29 Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, Kepala Divisi Pembiayaan KJKS Binama semarang, kamis,26 April 2012. 30 Op.cit, hlm. 58. 31 Op.cit.
30
yang penulis lakukan pada saat riset, penulis dapat mengetahui strategi pemasaran yang seperti apa yang dilaksanakan KJKS BINAMA Semarang untuk memasarkan produknya. Kegiatan pemasaran produk tarbiah khususnya strategi promosi sangat singkat yaitu hanya 3 bulan saja pada setiap periodenya, sehingga pemasar harus memberikan sesuatu yang berbeda untuk memasarkan produk ini agar kegiatan pemasaran dapat berjalan sesuai target yang telah ditentukan. Strategi-strategi yang terkonsep dengan baik juga akan mempengaruhi
keberhasilan
pemasar
dalam
melakukan
kegiatan
pemasaran. Unsur bauran pemasaran yang diterapkan oleh KJKS Binama Semarang adalah : 1. Strategi Produk (Product) Sama seperti produk perbankan konvensional, produk perbankan syariah bukan berupa barang melainkan berupa jasa. Jasa adalah tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.32 Untuk menarik minat mitra menggunakan produk jasa yang ada pada KJKS BINAMA, para pendiri binama memberikan produk yang sedikit berbeda dengan produk jasa pada koperasi lain
32
Philip khotler, Manajeman Pemasaran, (terj. Hendra teguh,et al), Jakarta:Prenhallindo, 2000, hlm. 86.
31
yaitu produk tarbiah yang merupakan kombinasi dari produk tabungan dan arisan. Melihat kultur masyarakat Indonesia yang tidak asing lagi akan kegiatan arisan, terutama ibu-ibu. Hal tersebut memberikan peluang bagi pihak KJKS untuk mengembangkan produk tabungan arisan tersebut hingga diminati mitra dan dapat terus berkembang. Dengan hadiah yang banyak dan menarik diharapkan mampu manjadi magnet bagi mitra untuk menggunakan produk tarbiah. 2. Strategi Harga (Price) Harga dalah sejumlah uang (ditambah barang kalau mungkin)
yang
dibutuhkan
untuk
mendapatkan
sejumlah
kombinasi dari barang beserta pelayanannya.33 Menentukan harga jual suatu produk pada suatu lembaga keuangan merupakan sesuatu yang penting dalam menarik minat mitra. Dalam hal penentuan harga ini KJKS Binama menetapkan harga yang berorientasi pada mitra. Pada produk tarbiah, untuk menentukan jumlah setoran dan hadiah pada setiap periode dengan berdasarkan angket atau kuesioner yang dibagikan kepada mitra setiap
tahun
sekali.34
Pada
angket
tersebut
mitra
dapat
menyampaikan berapa setoran yang diinginkan setiap bulan dan
33
Basu Swastha Dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta:Liberti, edisi ketiga cet. Ke 10, 2002, hlm. 211. 34 Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, Kepala Divisi Pembiayaan KJKS Binama Semarang, Kamis, 26 april 2012
32
hadiah apa saja yang diinginkan. Setelah menampung aspirasi dari mitra pihak KJKS Binama menganalisis kemampuan menyetor dengan permintaan hadiah, apakah setoran yang diminta cukup untuk mengkover permintaan hadiah. KJKS Binama merupakan lembaga yang berorientasi pada profil sehingga dalam penetapan harga juga harus memperhatikan apakah dana yang dihimpun dari masyarakat ketika dikelola untuk pembiayaan dapat memberikan keuntungan bagi KJKS. 3. Strategi Tempat (Place) Tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan di mana lokasi yang strategis.35 Letak fisik bank yang terdiri dari bangunan, interior, peralatan dan furniture juga memperngaruhi seorang mitra untuk menggunakan jasa di bank. Lokasi KJKS Binama yang strategis menjadikan kenyamanan bagi mitra untuk melakukan transaksi di KJKS. Dengan layanan pick up service (jemput bola) mampu menjangkau pasar yang jauh sekalipun sehingga mitra yang jauh dari lokasi dapat memanfaatkan layanan tersebut.
35
Ramabat Lupiyoadi dan A. hamdani, Manajeman Pemasaran jasa, Jakarta:Salemba Empat, 2006, hlm.73
33
sasaran pasar produk tarbiah mencakup semua masyarakat, menjangkau hampir semua sektor, mulai dari pasar, sekolah, lembaga keuangan lain, dan pemukiman penduduk.36 4. Strategi Promosi (Promotion) Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya.37 Promosi ini akan menjadi salah satu faktor pendukung kesuksesan KJKS BINAMA jika dilakukan dengan baik. Dalam memasarkan produk tarbiah ini promosi yang dilakukan oleh KJKS BINAMA Semarang adalah dengan penyebaran brosur dan personal selling.38 a. Penyebaran brosur Kegiatan penyebaran brosur ini lebih banyak dilakukan oleh karyawati KJKS BINAMA Semarang. Mereka menyebarkan brosur pada kegiatan-kegiatan seperti pengajian, arisan RT dirumah, atau kegiatan sosial. b. Personal selling Personal selling merupakan interaksi antar individu, saling bertemu
36
muka
yang
ditujukan
untuk
menciptakan,
Op.cit Basu Swastha Dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta:Liberti, edisi ketiga cet. Ke 10, 2002. hlm 222. 22 Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, kepala Divisi Pembiayaan, KJKS Binama semarang, Kamis 26 April 2012. 37
34
memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.39 Teknik personal selling yang diterapkan oleh marketing funding dalam memasarkan produk tarbiah adalah :40 1) Persiapan kunjungan Sebelum memulai kunjungan sebelumnya marketing mempersiapkan
segala
sesuatunya
untuk
persiapan
memasarkan produk tarbiah. Yang perlu dipersiapkan dan dibawa adalah : a) Pendalaman produk, sebelum melakukan kunjungan marketing harus paham akan produk yang akan ditawarkan. Sehingga ketika calon mitra menanyakan tentang
produk
marketing
dapat
memberikan
penjelasan yang meyakinkan. b) Memakai pin, pada promosi tarbiah 17 semua karyawan KJKS BINAMA diwajibkan memakai pin yang bertuliskan angka 17. Apabila mitra melihat pin tersebut, mungkin akan memberikan rasa penasaran sehingga akan bertanya kepada karyawan. Pada saat itu karyawan dapat menjelaskan dan mempromosikan tarbiah.
39
Op.cit . hlm 226 Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, kepala Divisi Pembiayaan, KJKS Binama semarang, Kamis 26 April 2012. 40
35
c) Brosur, brosur harus selalu dibawa. Saat ingin menawarkan produk, marketing menyerahkan brosur untuk dibaca calon mitra dan marketing memberikan penjelasan secukupnya. d) Company profile, pada company profile ada banyak dokumentasi yang berisi foto para mitra yang memperoleh hadiah. Marketing memperlihatkan foto tersebut kepada calon mitra, mungkin ada pemenang yang dikenal calon mitra sehingga calon mitra merasa yakin untuk menggunakan produk tarbiah. e) Formulir pembukaan rekening f) Slip storan dan penarikan g) Buletin Binama yang didalamnya terdapat liputanliputan mengenai KJKS Binama 2) Melakukan penjualan Marketing memperkenalkan diri kepada calon mitra dan mulai membuka pembicaraan, pergunakan bahasa yang santun, halus dan sopan. Buat calon mitra merasa nyaman dengan marketing. Kemudian marketing mempresentasikan tentang KJKS dan keunggulan produk tarbiah secara jelas dan mudah untuk dipahami calon mitra.
36
Marketing harus meyakinkan calon mitra dan berusaha untuk menarik perhatian mitra agar timbul minat untuk menggunakan produk tarbiah dan mempercayakan dananya untuk dikelola KJKS BINAMA Semarang. 3) Pelayanan sesudah penjualan Kegiatan penjualan tidak cukup sampai pada mitra yang menggunakan produk dari KJKS BINAMA Semarang, sebagai imbalan atas kepercayaan mitra yang menyimpan dananya pada KJKS BINAMA Semarang, karyawan marketing akan memberikan layanan yang baik kepada mitra yaitu dengan sistem jemput bola. Sehingga hal tersebut akan mempermudah mitra untuk menyimpan dana tanpa meninggalkan usahanya. Dengan pelayanan tersebut diharapkan mitra memilki loyalitas yang kuat melalui penciptaan kepuasan pelanggan yang menggunakan produk tersebut dan tidak akan berpindah ke pesaing yang lain. Mitra yang puas menciptakan komunikasi yang positif dari mulut ke mulut sehingga mampu menarik konsumen baru. 5. Strategi orang/SDM (People) Karena sebagian jasa diberikan oleh orang, seleksi, pelatihan, dan motivasi pegawai dapat membuat perbedaan yang besar dalam kepuasan pelanggan. Idealnya pegawai harus memperlihatkan
37
kompetensi, sikap memperhatikan, responsif, inisiatif, kemampuan memecahkan masalah, dan niat baik.41 Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada pada KJKS Binama Semarang para karyawan sering mengikuti kegiatan seminar tentang perbankan syariah, training, dan pelatihan-pelatihan.hal tersebut dilakukan agar kualitas SDM yang ada di KJKS Binama Semarang mencapai ideal. 6. Strategi proses (Process) Proses yang dimaksud disini adalah mekanisme, mulai dari proses penawaran, penjualan, pelayanan sesudah menjual, dan penyelesaian masalah atau keluhan mitra KJKS Binama Semarang agar lebih ditingkatkan dan dikembangkan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal. 7. Strategi bukti fisik (Physical Evidence) Produk yang ditawarkan oleh KJKS Binama Semarang berupa jasa yang bersifat tidak berwujud. Jasa mengarah kepada rasa atau semacam testimonial dari para mitra yang menggunakan jasa KJKS Binama. Cara dan bentuk pelayanan yang optimal kepada mitra merupakan bentuk nyata atau dapat dianggap bukti fisik yang dapat dirasakan oleh para mitra yang menggunakan jasa di KJKS Binama. 41
Philip khotler, Manajemen Pemasaran, (terj. Hendra teguh,et al), Jakarta:Prenhallindo, 2002, hlm 493.
38
III.
Analisis Setelah peneliti memberikan penjelasan mengenai strategi pemasaran yang dijalankan oleh KJKS BINAMA Semarang untuk meningkatkan volume penjualan produk tarbiah, pada bagian ini peneliti akan menganalisis berdasarkan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. 1. Kekuatan a) Produk tarbiah berbeda dengan produk simpanan pada umumnya karena merupakan kombinasi dari produk tabungan dan arisan. Belum banyak lembaga keuangan lain yang memiliki produk seperti ini sehingga produk terbiah memberikan kekhasan tersendiri. b) Dengan akad menggunakan akad wadiah yaddlamanah pihak KJKS lebih leluasa untuk mengelola dana, karena setiap periode tarbiah berlangsung selama 25 bulan. Dalam jangka waktu tersebut dana yang mengendap dapat dikelola untuk dilendingkan sehingga KJKS juga menerima pendapatan dari pembiayaan tersebut. Dari pendapatan tersebutlah KJKS dapat membelikan berbagai macam hadiah. c) Inovasi menggunakan pin dirasa cukup efektif karena memberikan rasa penasaran kepada mitra sehingga mitra menanyakan kepada karyawan.
39
d) Rekening tarbiah dapat dijadikan jaminan untuk pembiayaan. Sehingga mitra tidak perlu memberikan jaminan lagi jika ia menghendaki rekening tarbiah menjadi jaminan untuk mengajukan pembiayaan. e) Banyak hadiah yang ditawarkan dan jika nomor rekening yang beruntung yang keluar sebagai pemenang dana arisan tidak perlu menyetor lagi untuk setoran selanjutnya. f) Dilengkapi dengan layanan jemput bola sehingga memudahkan mitra untuk menyetor arisan setiap bulan. 2. Kelemahan 1) Masa promosi yang relatif singkat menjadikan pemasaran produk tarbiah tidak dapat berlangsung lama sehingga mitra tarbiah lebih sedikit dari pada mitra sirela. 2) Tarbiah yang identik dengan hadiah menjadikan nasabah menginginkan hadiah yang besar namun jumlah setoran yang ringan. Hal tersebut akan memberikan beban kepada KJKS untuk mengelola dana tersebut. 3) Saldo tarbiah yang tidak dapat diambil sewaktu-waktu dengan alasan apapun sehingga tidak bisa dijadikan investasi jangka pendek. 3. Peluang
40
1) Letak KJKS Binama Semarang yang strategis, serta memiliki cabang yang telah tersebar di berbagai daerah memberikan peluang yang besar bagi KJKS untuk terus berkembang. 2) Masih sedikit lembaga keuangan yang memiliki produk sejenis dengan tarbiah sehingga kesempatan untuk memasarkan lebih besar. 4. Ancaman 1) Adanya produk arisan yang sejenis misal pada kospin jasa yang memliki produk semacam arisan dengan hadiah yang lebih besar berupa paket wisata maupun sepeda motor. 2) Banyak mitra yang menyimpan dana, atau masih dalam masa angsuran pembiayaan pada lembaga keuangan lain sehingga menolak untuk menambah menggunakan produk dari KJKS. 3) Masyarakat cenderung memilih bank umum atau bank syariah yang sudah memiliki nama besar dengan alasan keamanan dan fasilitas ATM yang dimiliki bank sehingga memudahkan mitra bertransaksi.
BAB IV PENUTUP 1. KESIMPULAN A. Produk Tarbiah (Tabungan Arisan Berhadiah) merupakan kombinasi dari tabungan dan arisan. Seperti arisan karena setiap bulannya mitra diwajibkan menyetor sejumlah uang tertentu dan setiap bulannya juga diadakan pengundian pemenang. Seperti tabungan karena jika mitra dalam setiap pengundian tidak keluar nomor rekeningnya maka setoran yang setiap bulan ia setorkan dapat diambil kembali setelah periode tarbiah habis tanpa adanya potongan. Dengan menggunakan akad wadiah Yadlamanah KJKS dapat menggelola dana yang dihimpun dari masyarakat sehingga memperoleh keuntungan. Dari keuntungan tersebut KJKS memberikan bonus dalam bentuk hadiah sebagai imbalan atas kepercayaan mitra. Hadiah utama dari produk tarbiah ini adalah dana arisan, jika mitra yang memenangkan dana arisan maka ia tidak berkewajiban untuk menyetor lagi. Karena kelebihan dana yang diperoleh merupakan hadiah dari KJKS BINAMA. Setiap pembukaan rekening mitra telah memperoleh satu souvenir dan tiga kupon yaitu satu kupon dana arisan, satu kupon hadiah istimewa, dan satu kupon hadiah hiburan. B. Konsep pemasaran yang digunakan oleh KJKS BINAMA dimulai dengan
menentukan
segemntasi
pasar,
kemudian
penentuan
positioning dan menggunakan bauran pemasaran (7P) , yaitu: product, 41
42
price, place, promotion, people, process, physical evidence. Strategi penentuan produk yang memberikan diferensiasi dengan produk pada lembaga keuangan sejenis merupakan suatu keunggulan. Dengan harga yang relatif murah dapat menjadi alternatif pilihan masyarakat. Saluran distribusi produk tarbiah ini tidak hanya fokus di pasar saja namun juga juga di sekolah, pemukiman, dan lembaga keuangan lain. Strategi promosi yang diterapkan untuk mempromosikan tarbiah adalah dengan penyebaran brosur, dan personal selling, penjualan pribadi dengan cara marketing mendatangi langsung ke lokasi sasaran. Untuk melakukan kegiatan pemasaran ini, KJKS BINAMA memiliki karyawan yang sudah terlatih sehingga diharapkan mampu menjawab semua pertanyaan yang muncul dari mitra dan setiap proses yang berkaitan dengan mitra mulai dari menawaran produk hingga menangani keluhan yang dialami mitra perlu dikembangkan dan ditingkatkan, karena pelayanan yang memuaskan mitra merupakan sebuah bukti fisik dari produk jasa yang dapat dirasakan mitra. 2. SARAN Setiap pelaksanaan kegiatan tentunya ada kelebihan dan kekurangan dari produk itu sendiri maupun strategi pemasaran yang digunakan., dengan itu penulis memberikan saran-saran guna kemajuan produk tarbiah ke depan, yaitu : A. kegiatan promosi agar lebih ditingkatkan, baik melalui media elektronik maupun melalui media cetak. Mengingat masa promosi
43
produk tarbiah yang sangat singkat yaitu hanya tiga bulan saja sehingga perlu diadakan inovasi lain selain pemasangan pin, misalnya dengan memasang spanduk, menghias kantor saat masa promosi, dan membentuk tim khusus untuk kegiatan promosi ini. B. Memperluas jangkauan pemasaran dengan membuka cabang-cabang di daerah lain. Sehingga banyak mitra baru yang menjadi anggota di KJKS Binama. C. Kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan dengan mengikuti berbagai kegiatan yang mampu memberikan banyak pengalaman sehingga pelayanan kepada mitra lebih maksimal. 3. PENUTUP Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran bagi penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, semoga kekurangan ini bisa menjadi cambuk semangat bagi penulis agar lebih baik lagi. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan tugas akhir ini dan selanjutnya. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pada pembaca pada umumnya, serta semoga mendapat ridlo dari Allah SWT . Amiin ya robbal ‘aalamin.
DAFTAR PUSTAKA Amir, M. Taufik, Dinamika Pemasaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005 Departemen Agama RI, Al-qur’an dan terjemahannya, Solo:PT Qomari Prima Publisher, 2007 Dewan Syariah nasional Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Jakarta: Gaung Persada, 2006 Haroen, Nasrun, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007 Hassan, A. Qodir, et al, Terjemahan Nailil Authar Himpunan Hadits-Hadits Hukum, Surabaya:PT Bina Ilmu, Jilid 4, 1987 Hendar, Manajemen Perusahaann Koperasi, Jakarta: Erlangga, 2010 http://www.klikmpm.com/MN%20Profil/Fatwa%20DSN/Fatwa.html Khotler, Philip, Manajemen Pemasaran, (Terj. Hendra Teguh, et al), Jakarta: Prenhallindo, 2000 Lupiyoadi,
Rambat
dan
A.
Hamdani,
Manajemen
Pemasaran
Jasa,
Jakarta:Salemba Empat, 2006 M, Fuad, et al, Pengantar Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000 Margono, S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet ke-8, 2010 Nazir, Moh, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998
Simamora, Henry, Manajemen Pemasaran Internasional, Jakarta: Salemba Empat, Cet ke-1, 2000 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, Cet ke-10, 2010 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: Bumi aksara, 2003 Swastha, Basu dan Ibnu Sukotjo,s Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberti, Edisi ke-3 Cet ke-10, 2002 Brosur Tarbiah, KJKS Binama Semarang Company Profile KJKS Binama Semarang SK Nomor : 05/KJKS BINAMA/SK/I/12 Tentang Struktur Organisasi KJKS BINAMA Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, Kepala Divisi Pembiayaan, KJKS Binama Semarang, Kamis, 26 April 2012
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
DATA PRIBADI Nama
: NOVI ARDIANI
Alamat
: Desa Tambahrejo, RT 02 RW 03, Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal, 51361
II.
Tempat / Tanggal Lahir
: Kendal, 13 April 1991
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
RIWAYAT PENDIDIKAN 1. SD Negeri 2 Tambahrejo Tahun 1997 s/d Tahun 2003 2. SMP Negeri 1 Pageruyung tahun 2003 s/d Tahun 2006 3. SMA Negeri 1 Sukorejo Tahun 2006 s/d Tahun 2009 4. IAIN Walisongo Semarang Tahun 2009 s/d Tahun 2012
III.
PENGALAMAN ORGANISASI 1. Divisi Pengkaderan Ikatan Mahasiswa Kendal (IMAKEN) tahun 2010 2. Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tahun 2009 3. Anggota Walisongo English Club (WEC) tahun 2009
Demikian daftar Riwayat Hidup ini Saya buat dengan Sebenar-benarnya.