ANALISIS LAPORAN REALISASI ANGGARAN PADA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA DEPOK Nama NPM Perbimbing
: Gita Aulia Sari : 43213748 : Dr. C Widi Pratiwi SE,MMsi
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang • Penerapan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah • Sistem pengelolaan keuangan daerah di era otonomi daerah • Peranan pendapatan asli daerah dalam membiayai kebutuhan pengeluaran daerah
Tujuan dan Manfaat Kerja Praktik
1. Untuk mengetahui Penggunaan Dana Anggaran Daerah dan Pengerealisasian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, 2. Sebagai wahana orientasi studi lapangan untuk mempersiapkan diri dan menumbuhkan minat dalam kaitan penyusunan tugas akhir atau LKP sebagai syarat kelulusan dan mendapat gelar Ahlimadya.
BAB IV Hasil dan Pembahasan Hasil Kerja Praktik
• Mengetahui ruang lingkup Laporan Realisasi Anggaran. • Tujuan penganggaran, • Fungsi penganggaran sektor pablik • Penyebab kenaikan dan penurunan jumlah atas pos-pos laporan realisasi anggaran.
Pembahasan Ruang Lingkup Laporan Realisasi Anggran
• Laporan Realisasi Anggaran (LRA) • Informasi yang disediakan dalam laporan realisasi • Penyandingan antara anggaran dan realisasi • Pedoman tindakan yang akan dilaksanakan pemerintah dalam bentuk APBD
Tujuan Anggaran • Membantu pemerintah dalam mencapai tujuan Fiskal dan meningkatkan koordinasi
antar bagian dalam ruang lingkup hidup. • Membantu menciptakan efesiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan
jasa public melalui proses pemrioritasan. • Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR atau
MPR dan masyarakat. • Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.
Laporan Realisasi Anggaran Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok Pendapatan •
Pendapatan Asli Daerah
•
Pendapatan Transfer
Belanja • Belanja Operasi
• Belanja Modal
•
Belanja Tidak Terduga
Secara keseluruhan laporan realisasi anggaran Semester 1 Tahun Anggaran 2015 dengan membandingkan Semester 1 Tahun
Anggaran 2014 yaitu untuk jumlah bersih anggaran dan realisasi didapatkan dari
menjumlahkan pendapatan daerah dan belanja daerah, untuk anggaran bersih tahun 2015 sebesar Rp. 4.359.120.668.295,64 dan realisasi sebesar Rp.1.415.716.698.078,5. Dan untuk jumlah bersih anggaran dan realisasi tahun 2014 sebesar Rp. 4.343.389.039.257,29 dan Rp. 3.659.999.642.756,2. Dari laporan realisasi anggaran 2014 dan 2015 kenaikan yang paling besar untuk anggaran terdapat pada belanja daerah tahun anggaran 2015 yaitu pada belanja hibah sebesar Rp. 70.017.684.500 dibandingkan dengan tahun anggaran
2014 sebesar Rp 34.066.910.000 dan tingkat kenaikan mencapai 51,34 % dari tahun anggaran 2014. Dan untuk anggaran terkecil dibandingkan dari anggaran tahun sebelumnya ada pada pendapatan daerah yaitu dari hasil retribusi daerah sebesar Rp. 37.283.425.307 dengan persentasi penurunannya mencapai (78,26 %) atau sebesar Rp. 66.460.585.491,45 untuk anggaran 2014.
Bab V
Penutup
Kesimpulan : •
Tujuan standar Laporan Realisasi Anggaran adalah menetapkan dasar-dasar penyajian laporan realisasi anggaran pemerintah dalam rangka memenuhi tujuan akuntabilitas, sebagaimana telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan.
•
Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto yaitu dengan membukukan penerimanaan bruto dan tidak mencatat jumlah netto (setelah dikonfirmasikan dengan pengeluaran)
•
Pengakuan pengeluaran belanja melalui bendahara pengeluaran dimana terjadi saat pertanggung jawaban atas pengeluaran yang disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi pembendaharaan.
Saran : • Dalam suatu sistem pengolahan keuangan dikatakan mandiri perlu ditetapkan standar atau acuan atas suatu daerah.
• Dalam perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan perencanaan tindakan yang akan dilakukan oleh pemerintah tentang berapa biaya yang akan dikeluarkan dan
berapa hasil yang diperoleh dari belanja dibutuhkan alat perencanaan anggaran sektor publik.