A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
1.1 Latar Belakang Rencana Strategis Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kota Bontang.
Dokumen renstra ini dijadikan pedoman dalam
penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian. Renstra yang disusun ini merupakan operasionalisasi RPJMD Kota Bontang khususnya dibidang Perikanan, Kelautan dan Pertanian. Dokumen Renstra ini memiliki kedudukan penting dalam pembangunan daerah, disamping sebagai kewajiban bagi semua SKPD dalam pelaksanaan amanat peraturan perundangan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian mempunyai tugas pokok melaksanakan pemerintahan dalam bidang perikanan, kelautan dan pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan, hortikulktura, perkebunan, kehutanan dan peternakan dengan azas otonomi dan pembantuan. Kota Bontang merupakan satu di antara daerah 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Kalimantan Timur. Wilayah Kota Bontang yang terletak diantara 117023’ – 117038’ Bujur Timur dan antara 0001’ – 0012’ Lintang Utara memiliki luas wilayah 49.757 ha,
terdiri dari 34.977 ha (70,3 %)
wilayah laut dan 14.780 ha
(29,7%) wilayah daratan. Wilayah pesisir dan laut yang terbentang pada panjang garis pantai 24,4 km, berada pada posisi Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II) Selat Makassar, sedangkan wilayah daratan berada pada poros jalan Trans Kalimantan (Samarinda – Bontang – Sangatta). Potensi sumberdaya perikanan yang dimiliki oleh wilayah ini dapat dikelompokkan menjadi sumberdaya alam di perairan pesisir dan laut, serta perairan umum, sumberdaya manusia (SDM) dan sumberdaya modal (kapital) sebagaimana ditampilkan oleh tabel dibawah ini.
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
1
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Tabel 1.1. Potensi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Kota Bontang No
Indikator Potensi
A A.1
Perairan Pesisir dan Laut Hutan Mangrove a. Kondisi Baik b. Kondisi Sedang c. Kondisi Rusak Gosong Pulau * Padang Lamun (sea grass) Terumbu Karang : a. Kondisi Cukup b. Kondisi Kurang Area Marikultur Ikan dan Rumput Laut Tambak Produktif Perairan Umum Area Karamba Tawar Kolam SDM dan Kapital Jumlah RTP Laut a. Perahu Tanpa Motor b. RTP Motor Tempel c. RTP Kapal Motor - < 5 GT - 5 – 10 GT - 10 – 20 GT Perahu/Kapal Perikanan a. Perahu Tanpa Motor b. Motor Tempel c. Kapal Motor - < 5 GT - 5 – 10 GT - 10 – 20 GT Jumlah Unit Penangkapan a. Perahu Tanpa Motor b. Motor Tempel c. Kapal Motor - < 5 GT - 5 – 10 GT - 10 – 20 GT RTP Budidaya a. Tambak b. Kolam c. Karamba Tawar d. Marikultur Jumlah Nelayan Jumlah Kelompok Nelayan (penangkapan, budidaya, dan pengolahan) Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap a. Jumlah Produksi
A.2 A.3 A.4
A.5 A.6 B B.1 B.2 C C.1
C.2
C.3
C.4
C.5 C.6 D D.1
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
Satuan Ha
Nilai
Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha
2.935 1.715 273 947 940 741 6.454 3.254 3.200 423 149
Ha Ha
8 21
RTP RTP
2.991 464 790
RTP
Unit Unit Unit
Unit
RTP RTP RTP RTP KK Kelompok
Ton
868 965 98 1.347 81 480 295 254 20 464 951 665 443 23 90 62 48 311 2.991 136
10.234,90
2
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
D.2
b. Nilai Produksi Perikanan Budidaya a. Jumlah Produksi Berupa Komoditi Ikan b. Jumlah Produksi Rumput Laut b. Nilai Produksi
Rp.000
447.883.006
Ton Ton Rp.000
7.962,2 7.860,8 16.491.860
Keterangan : * Semua gosong pulau memiliki ekosistem hutan mangrove kecuali pulau beras basah Sumber : Buku tahunan Statistik Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang Tahun 2012), RPJMD Kota Bontang 2011 – 2016 dan Blueprint Perikanan dan Kelautan Kota Bontang (2009) Pemanfaatan potensi sumberdaya ikan di wilayah perairan pesisir dan laut pada tahun 2011 mencapai jumlah produksi 10,234,90 ton dengan nilai produksi Rp. 447.883.006.000.
Jenis ikan ekonomis penting yang dihasilkan dari perikanan
tangkap pada tahun yang sama berupa cakalang (728,4 ton), tongkol (1.181,8 ton), kembung (585,4 ton) serta udang, rajungan dan teripang (597 ton). Sentra produksi perikanan tangkap berada di wilayah Tanjung Laut Indah, Berbas Pantai, Tanjung Limau dan Loktuan.
Produksi perikanan budidaya laut (karamba tancap dan apung) dan
perairan darat/umum(kolam) meliputi kerapu, kakap, baronang, kuwe, mas, nila dan lele mencapai mencapai 7.962,2 ton (50,32% dari total produksi perikanan budidaya) dan produksi rumput laut sebesar 7.860,8 ton berat basah (49,68%).
Sentra produksi
perikanan budidaya berada di wilayah Bontang Kuala, Tanjung Laut Indah, Berbas Pantai, Gunung Elai, Loktuan, Sekambing, Guntung dan Kanaan Potensi dibidang pertanian tanaman pangan berupa daya dukung lahan, pertanian bukan sawah seluas 4.397 ha dan lahan bukan lahan pertanian adalah 10.239 Ha. Lahan tersebut umumnya diusahakan untuk tanaman palawija dan hortikultura. Produktivitas lahan pertanian sejak tahun 2006 – 2010 relatif konstan berada pada besaran 3,2 ton/ha. Lahan yang tersedia ini dapat juga dimanfaatkan sebagai penghasil hijauan untuk pakan ternak berupa jerami atau sisa hasil pertanian atau hijauan yang tumbuh dipematang atau dipinggir jalan setapak. Jumlah populasi ternak pada tahun 2012 sebesar 666 ekor ternak besar (sapi, kerbau, sapi perah), 2.212 ekor ternak kecil (kambing, domba, babi) dan 75.670 ekor ternak unggas (ayam buras dan itik). Usaha peternakan yang terus berkembang adalah penggemukan sapi potong, kerbau dan kambing.
Ternak ini sebagian didatangkan dari luar daerah. Jumlah kelompok tani
ternak di Kota Bontang sebanyak 12 kelompok. Usaha peternakan lain yang tergolong
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
3
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
pesat pertumbuhannya saat ini adalah ternak babi dan usaha Rumah Burung Walet sebanyak 482 unit. Luas lahan perkebunan di wilayah Kota Bontang mencapai 74,5 ha, dengan komoditi yang diusahakan yaitu kelapa dalam, kopi, kakao, kemiri, aren, jamnu mete dan kepala sawit.
Perkebunan komoditi kelapa dalam memiliki luas lahan terbesar
disbanding komoditi lain yaitu 26,5 ha (35,57%), disusul perkebunan kemiri 22 ha (29,53%) dan perkebunan kelapa sawit 10 ha (13,42%) Potensi dibidang kehutanan berupa kawasan hutan lindung dan Taman Nasional Kutai seluas 5.950 Ha (11,96 %).
Kawasan Hutan Lindung terdapat di Kelurahan
Bontang Lestari, Kelurahan Telihan, Kelurahan Belimbing dan Kanaan, sedangkan Kawasan Taman Nasional Kuta terdapat di Kelurahan Bontang Kuala, Bontang Baru, Gunung Elai dan Guntung. Dalam rangka memanfaatkan potensi di sektor perikanan, kelautan dan pertanian yang ada, agar dapat memberikan hasil yang optimal, maka perlu disusun perencanaan strategis yang didasarkan pada potensi, peluang serta kendala yang dihadapi dalam pengembangan dan pembangunan perikanan, kelautan dan pertanian selama lima tahun kedepan. Rencana strategis menjadi rangkaian rencana kegiatan seluruh komponen organisasi yang dapat diimplementasikan untuk mencapai visi dan misi Dinas Perikanan Kelautan dan Pertanian. Rencana Strategis yang disusun memiliki orientasi terhadap hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 2011 – 2016 dan merupakan langkah awal untuk menetapkan sasaran kinerja yang terukur 1.2 Landasan Hukum 1. Undang-undang
Republik
Indonesia
No.
28
Tahun
1999
tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme; 2. Undang-undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
4
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal; 6. Undang-undang No 31 tahun 2009 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 7. Undang-undang
Republik
Indonesia Nomor 32
Tahun
2004
tentang
Indonesia Nomor 33
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah; 8. Undang-undang Republik
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 9. Undang-undang No 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan 10. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggung jawaban Kepala Daerah; 12. Peraturan Pemerintah no 54 Tahun 2002 tentang Usaha Perikanan 13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 14. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah; 15. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010 tentang perubahan atas Peraturan Daerah nomor 5 Tahun 2007 tentang Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bontang tahun 2006-2011; 16. Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bontang Tahun 2011 – 2016 1.3 Maksud dan Tujuan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 18 Tanggal 21 Nopember 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah Kota Bontang dan Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, maka Renstra Dinas Perikanan dan Kelautan serta Renstra Dinas Pertanian perlu disempurnakan. Renstra Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang 2011 – 2016 merupakan pedoman arah kebijakan dan strategi pembangunan dalam bidang pertanian dan perikanan dalam kurun waktu 2011 – 2016. Adapun maksud penyusunan Renstra Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang Tahun 2011-2016 adalah :
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
5
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
a. Sebagai dokumen perencanaan jangka menengah Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang selama 5 (lima) tahun yang selaras dengan RPJMD Kota Bontang Tahun 2011–2016. b. Sebagai arahan dan pedoman penyusunan program dan kegiatan 5 (lima) tahun dalam bentuk Rencana Kerja (Renja) pada tiap-tiap tahun. 1.4 Sistematika Penyajian Rencana Strategis Penyajian Rencana Strategis Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang terdiri dari enam bab sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
1.2
Landasan Hukum
1.3
Maksud dan Tujuan
1.4
Sistematika dan Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
2.2
Sumber Daya SKPD
2.3
Kinerja Pelayanan SKPD 1) Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD 2006-2010 2) Tabel 2.2 Anggaran dan realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD 2006-2010
2.4
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
3.2
Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3
Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
3.4
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
3.5
Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1
Visi dan Misi SKPD
4.2
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
4.3
Strategi dan Kebijakan
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
6
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
7
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang perikanan dan kelautan dan bidang pertanian berdasarkan azas otonomi dan pembantuan. Adapun tugas pokok tersebut : a.
Perumusan kebijakan teknis lingkup bidang perikanan tangkap dan budidaya, bidang kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil, bidang bina usaha dan pengolahan hasil, bidang pertanian, kehutanan dan perkebunan serta bidang peternakan
b.
Pengkoordinasian, pengendalian seluruh kegiatan pada unit kerja dinas
c.
Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas pejabat structural, kelompok jabatan fungsional dan staf di lingkungan dinas
d.
Pelaksanaan pelaporan tugas dinas sebagai pertanggungjawaban
e.
Pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan
f.
Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
2.1.1. Struktur Organisasi Struktur organisasi Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang berdasarkan Peraruran Daerah Kota Bontang Nomor 29 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, terdiri dari : 1.
Kepala Dinas
2.
Sekretariat, membawahkan :
3.
4.
a.
Sub Bagian Umum
b.
Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan
Bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya, membawahkan : a.
Seksi Perikanan Budidaya
b.
Seksi Perikanan Tangkap
Bidang Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, membawahkan a.
Seksi Tata Ruang, Pemberdayaan Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
b.
Seksi Pengawasan Pengendalian Kelautan dan Perikanan
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
8
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
5.
6.
7.
8
Bidang Bina Usaha dan Pengolahan Hasil a.
Seksi Bina Usaha Perikanan
b.
Seksi Pengolahan Hasil
Bidang Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan a.
Seksi Pertanian Pangan dan Hortikultura
b.
Seksi Kehutanan dan Perkebunan
Bidang Peternakan a.
Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner
b.
Seksi Produksi, Pengembangan dan Penyebaran Ternak
a
UPT. Pangkalan Pendaratan Ikan ( PPI )
b
UPT. Balai Benih Ikan Pantai (BBIP)
2.2 Sumberdaya Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian 2.2.1.
Kepegawaian Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang pada tahun 2011
memiliki sumber daya manusia aparatur sebanyak 81 (delapan puluh satu) orang pegawai, yang terdiri dari 51 (lima puluh satu) orang PNS, 11 (sebelas) CPNS, 8 (delapan) orang pegawai tidak tetap (PTT), 9 (sembilan) honor kegiatan dan 2 (dua) Tenaga Pendamping Pusat. Jumlah Pegawai menurut latar belakang pendidikan adalah sebagai berikut : Tabel 2.1. Jumlah Pegawai Menurut Latar Belakang Pendidikan No
Uraian
Latar Belakang Pendidikan S2
S1
SM/D3
SLTA
SLTP
1.
Kepala Dinas
1
-
-
-
-
2.
Sekretariat
-
6
2
2
2
3.
Bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya
-
6
1
1
-
4.
Bidang Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
1
3
-
3
-
5.
Bidang Bina Usaha dan Pengolahan Hasil
-
3
-
4
-
6.
Bidang Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan
-
5
-
1
7.
Bidang Peternakan
1
6
-
-
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
-
9
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
No
Latar Belakang Pendidikan
Uraian
S2
S1
SM/D3
SLTA
SLTP
8.
UPT. Pangkalan Pendaratan Ikan ( PPI )
-
2
1
-
-
9.
UPT. Balai Benih Ikan Pantai (BBIP)
-
4
-
-
-
10.
Balai Penyuluh Pertanian
-
6
-
-
-
3
41
4
11
2
JUMLAH
Sumber : Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang (2013) Jumlah pegawai Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang menurut struktur organisasi dan jabatannya adalah sebagai berikut : Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Menurut Struktur Organisasi Jumlah Pegawai No
Uraian
Staf
Eselon 2
Eselon 3
Eselon 4
PNS
Non PNS
Jumlah
1.
Kepala Dinas
1
-
-
1
-
1
2.
Sekretariat
-
1
2
9
2
14
3.
Bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya
-
1
2
5
13
21
4.
Bidang Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
-
1
1
4
-
7
5.
Bidang Bina Usaha dan Pengolahan Hasil
-
1
1
5
6.
Bidang Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan
-
1
2
3
9
15
7.
Bidang Peternakan
-
1
2
5
6
14
8.
UPT. Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
-
-
2
1
5
8
9.
UPT. Balai Benih Ikan Pantai
-
-
2
2
10
14
10.
Balai Penyuluh Pertanian (BPP)
-
-
-
6
-
6
1
6
14
41
45
107
JUMLAH
-
7
Sumber : Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang (2013) Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
10
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Dari data di atas terdapat pegawai honor dari pusat ditempatkan di bidang Perikanan Tangkap 1 orang, Perikanan Budidaya 1 orang dan di bidang peternakan 1 orang. 2.2.2. Perlengkapan Untuk menunjang kegiatan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang telah memiliki gedung kantor di kawasan perkantoran Pemerintah Kota Bontang. Sarana dan prasarana pelayanan yang telah dibangun adalah: a. Balai Penyuluhan Pertanian di Bontang Lestari b. Balai Benih Ikan Pantai di Tanjung Laut Indah c. Pangkalan Pendaratan Ikan di Tanjung Limau d. Rumah Potong Hewan Sarana prasarana perkantoran yang telah dimiliki tersebut masih perlu ditingkatkan, karena kondisinya belum memadai
dalam memperlancar pemberian
pelayanan kepada masyarakat. 2.3. Kinerja Pelayanan Selama periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 20062011, Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian telah melaksanakan program dan kegiatan masing-masing bidang sebagaimana yang diwajibkan dan diatur dalam peraturan perundang-undangan yang mengaturnya. Pelaksanaan program dan kegiatan tersebut diukur menggunakan empat indikator pencapaian meliputi
Meningkatnya
Produksi
Perikanan,
kinerja pelayanan yang
Meningkatnya
Produksi
Pertanian,
Meningkatnya Produksi Peternakan, Rehabilitasi, rebosisasi dan konservasi Hutan dan lahan kritis, Pemulihan Terumbu Karang. Pecapaian kinerja pelayanan selanjutnya dituangkan pada Tabel 2.3 berikut :
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
11
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Tabel 2.3. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perikanan, Kelautan dan Perikanan Kota Bontang No
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
1
2
3
4
5
-
Ada
-
-
Ada
-
1 2 3
Meningkatnya Produksi Perikanan (Ton) Meningkatnya Produksi Pertanian (Ton) Meningkatnya Produksi Peternakan (Ton)
Target Renstra SKPD Tahun ke-
Realisasi Capaian Tahun ke-
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1.225
2.030
2.850
6.385
14.281
1.172
1.863
5.554
7.998
11.387
95,63
91,75
194,88
125,26
79,73
-
-
-
-
-
-
409,6
360,8
435,2
444,8
262,4
-
-
-
-
-
Ada
-
-
-
-
-
-
254,19
256,79
-
263,118
-
-
-
-
-
Ada
375
-
150
-
-
1.500
-
28,57
-
-
449
-
-
-
-
1.796
-
-
-
-
-
-
76,0
16,96
5,0
-
-
50,67
6,78
1,67
-
18
-
54
-
-
811
-
868
0
0
0,21*
1,6
2,79
3,86
-
-
106,67
139,50
110,29
4
Kehutanan :
a
Reboisasi Hutan Lindung (Ha)
-
Ada
-
25
275
525
775
1125
b
Hutan Rakyat (Ha)
-
Ada
-
25
50
50
50
50
-
Ada
-
0
100
150
250
300
-
Ada
-
0
222
422
622
722
-
1 Dok
-
0
0
1,5
2
3,5
c d 5
Rehabilitasi Mangrove (Ha) Konservasi Tanah (Sumur Resapan) (Unit) Pemulihan Terumbu Karang (Ha)
Rasio Capaian pada Tahun ke-
Sumber : Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang (2011) Keterangan : * Pemulihan tahun 2007 adalah kegiatan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur yang dilakukan di wilayah Kota Bontang. Luas total terumbu karang adalah 6.454 ha, dengan luas kerusakan 3.227 ha. Luas terumbu karang yang mengalami pemulihan pada tahun 2011, seluas 5,27 ha.
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
12
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi pelayanan masyarakat khususnay dibidang perikanan, pertanian, peternakan dan kehutanan, serta dalam upaya mencapai target indikator kinerja yang ditetapkan maka, kemampuan pengelolaan pendanaan yang telah di anggarkan menjadi salah satu tolok ukur penting terrealisasinya target kinerja tersebut. Selama tahun 2007-2010, alokasi anggaran pendanaan program dan kegiatan yang telah direncanakan pada kurun waktu tersebut telah mencapai pertumbuhan rata-rata dan angka realisasi rata-rata per tahunnya sebagaimana diperlihat oleh Tabel 2.4 berikut:
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
13
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Tabel.2.4 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang Anggaran pada Tahun
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun
Realisasi Anggaran pada Tahun
Uraian
1
Rata-rata Pertumbuhan
2007
2008
2009
2010
2007
2008
2009
2010
200 7
2008
200 9
2010
Anggaran
Realisasi
3
4
5
6
8
9
10
11
13
14
15
16
17
18
643.000.000
2.315.505.923
4.059.065.509
3.610.222.844
575.988.725
1.768.301.927
2.957.302.459
3.521.680.541
89,58
76,37
72,86
97,55
1.689.205.000
1.433.311.000
1.776.101.375
1.419.958.000
1.319.644.075
933.981.000
1.296.124.620
1.232.760.320
78,12
65,16
72,98
86,82
BELANJA DAERAH Belanja tidak langsung Belanja pegawai
722.044.569
704.336.108
Belanja langsung Belanja pegawai Belanja barang dan jasa Belanja modal
4.132.902.856 2.276.909.898
6.550.821.247 1.843.568.980
7.909.445.096 2.362.128.075
9.173.804.338 1.057.126.100
3.686.382.773 2.064.439.898
4.590.439.908 1.361.690.100
6.237.444.840 2.086.746.800
Sumber : Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang (2011)
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
14
8.342.229.250 947.305.690
89,20 90,67
70,07 73,86
78,86 88,34
90,94 89,61
283.991.600 1.834.760.868 211.425.220
246.552.064 1.668.445.850 189.461.138
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang memiliki tantangan dalam mewujudkan visi berupa : a.
Sistem dan organisasi pemerintahan Kota Bontang yang selalu Dinamis (mengalami perubahan pada waktu-waktu tertentu) dalam upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan SKPD
b. Keterbatasan sumberdaya alam yang dimiliki berupa lahan pertanian tanaman pangan dan peternakan serta perairan laut untuk kegiatan budidaya pantai, marikultur (budidaya laut) dan penangkapan c.
Keterbatasan modal usaha bagi nelayan, pembudidaya ikan dan petani serta keterbatasan adopsi teknologi pengolahan hasil perikanan dan jaringan pemasaran
d. Keterbatasan sumberdaya manusia pada Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian e.
Adanya degradasi sumberdaya alam perairan pesisir dan laut seperti sumberdaya mangrove, terumbu karang dan padang lamun (sea grass) Adapun beberapa hal yang menjadi peluang bagi Dinas Perikanan, Kelautan dan
Pertanian dalam mewujudkan visi tersebut adalah : a. Adanya dukungan pemerintah provinsi berupa program penghijauan lahan pertanian dalam arti luas (Kaltim Green) dan pengembangan usaha perikanan melalui program 500.000 karamba untuk budidaya perikanan b. Adanya
dukungan
perusahaan
BUMN
(PKT
dan
PT.
Badak)
untuk
mengembangkan usaha rakyat dibidang perikanan dan pertanian dalam bentuk program pemberdayaan masyarakat (corporate social responsibility) c. Adanya potensi SDA khususnya pesisir, laut dan pulau-pulau kecil dan SDM dibidang perikanan dan pertanian : kelompok nelayan dan pembudidaya ikan, kelompok pengolahan hasil perikanan dan kelompok petani d. Adanya kebutuhan pasar regional dan internasional terhadap produk perikanan laut yang belum mampu dipenuhi
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
15
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsinya
Aspek Kajian
Capaian/Kondisi Saat ini
(1)
Standar yang Digunakan
(2)
Produksi Perikanan Komsumsi Ikan Cakupan Bina Kelompok Nelayan Produksi Perikanan Kelompok Nelayan
Faktor yang Mempengaruhi INTERNAL
EKSTERNAL
(KEWENANGAN SKPD)
(DILUAR KEWENANGAN SKPD)
(4)
(5)
(3)
Permasalahan Pelayanan SKPD
(6)
79,73 193,43
6,54
79,73
Berdasarkan Peraturan Walikota No 29 Tahun 2008 mengenai tugas pokok dan fungsi Dinas Perikanan, kelautan dan Pertanian Kota Bontang yang menitikberatkan pada
pelayanan
dalam
bidang
perikanan,
kelautan
dan
pertanian,
dalam
pelaksanaannya masih menemui beberapa permasalahan diantaranya : 3.1.1. Perikanan Tangkap dan Budidaya Ikan-ikan tangkapan nelayan hanya memenuhi kebutuhan lokal sedangkan kebutuhan regional dan internasionalnya hanya dapat dipenuhi dalam kebutuhan kecil. Dengan demikian pengembangan kegiatan perikanan mempunyai peluang yang sangat besar mengingat kebutuhan konsumsi ikan baik dalam negeri maupun luar negeri terus mengalami peningkatan
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
16
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Pengelolaan sumberdaya alam perikanan belum optimal dan masih tergantung pada alam, sehingga dilakukan upaya penangkapan ikan dengan mengembangkan teknologi modern yang dapat melakukan kegiatan penangkapan ikan hingga ke perairan Selat Makassar, yang merupakan lalu lintas migrasi ikan dengan potensi sumberdaya ikan yang cukup besar.
Berdasarkan data PDRB, kontribusi sub sektor perikanan
terhadap total perekonomian regional Bontang masih berada dibawah 2% . Jumlah produksi perikanan tangkap maupun budidaya belum mampu memenuhi permintaan untuk konsumsi di Kota Bontang, walaupun jumlah total produksi perikanan pada tahun 2012 cenderung meningkat dari dua tahun sebelumnya yaitu 2010. Pada tahun 2012 jumlah produksi perikanan (tidak termasuk rumput laut) mencapai 26.057,9 ton (terdiri dari 10.234,9 ton dari perikanan tangkap dan 15.823 ton dari perikanan budidaya yang terdiri dari 7.962,2 ton komoditi ikan, udang, moluska dan 7.860,8 ton komoditi rumput laut),
sedangkan pada tahun 2010, jumlah produksi perikanan
mencapai 11.386,6 ton (terdiri dari 8.384,6 ton dari perikanan tangkap dan 3.002 ton dari perikanan budidaya). Jumlah peningkatan produksi perikanan termasuk komoditi rumput laut selama kurun waktu 2010 – 2012 sebesar 14.671,3 ton. Peningkatan jumlah produksi ini belum mampu mengimbangi peningkatan konsumsi ikan di wilayah Kota Bontang, yang mengalami peningkatan sebesar 46,43% (dari 103,6 menjadi 193,40 kg per kapita) selama kurun waktu 2006 – 2010. Sumberdaya perikanan khususnya yang terdapat di wilayah perairan pesisir dan laut masih belum tergarap secara optimal. Kebijakan pembangunan daerah baik ditingkat pusat, provinsi hingga kabupaten/kota selama ini cenderung berorientasi ke wilayah daratan, sehingga alokasi sumberdaya pembangunan tidak dilakukan secara seimbang dalam mendukung pembangunan wilayah darat dan laut sebagai sentra produksi perikanan. Secara umum permasalahan pengembangan perikanan tangkap di Wilayah Kota Bontang adalah sebagai berikut : a.
Belum memadainya prasarana pendaratan hasil tangkapan dan belum mampu menampung kapal yang berukuran 30 GT atau lebih, sebagai akibat dari alur pelayaran yang dangkal
b. Pemanfaatan PPI belum maksimal sebagai sentra produksi perikanan c.
Masih banyaknya pelanggaran yang dilakukan nelayan dalam melakukan penangkapan (illegal and destructive fishing)
d. Pengetahuan,
sikap
dan
keterampilan
nelayan
masih
rendah
sehingga
berdampak terhadap rendahnya produktivitas usaha
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
17
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
e.
Kurangnya Ketersediaan Bahan Bakar
f.
Kurangnya Dukungan Pendanaan, Terutama dari Lembaga-Lembaga Keuangan (Bank), walaupun ada, tetapi nelayan tidak mampu memenuhi persyaratan administrasinya seperti keharusan adanya jaminan atau agunan (sertifikat tanah dan rumah, surat kepemilikan kendaraan roda 2 atau 4)
g.
Belum maksimalnya jalinan kerjasama pemerintah kota Bontang dengan pemerintah
kabupaten
tetangga
(seperti
Kutim
dan
Kukar)
dalam
mengembangkan kegiatan perikanan laut, mengingat adanya nelayan Bontang yang melakukan perluasan fishing ground ke wilayah perairan kabupaten Kutim dan Kukar Kebijakan pengembangan perikanan budidaya di wilayah Kota Bontang diarahkan kepada pengembangan usaha budidaya laut (marikultur) dengan komoditas unggulan perikanan seperti rumput laut, kerapu, kakap, kuwe dan beberapa jenis ikan ekonomis penting lainnya. Usaha marikultur rumput laut maupun jenis ikan ekonomis penting perlu terus dikembangkan, baik melalui intensifikasi (teknik budidaya dan pasca panen, penggunaan bibit unggul dan pakan) maupun ektensifikasi (didalam dan luar perairan Kota Bontang melalui kerjasma antar pemda dan kelompok pembudidaya). Wilayah
Kota
Bontang
memiliki
kendala
atau
tantangan
dalam
hal
pengembangan marikultur rumput laut, ikan dan biota laut lainnya, berupa adanya keterbatasan lahan perairan laut.
Beberapa bagian dari perairan laut telah dibatasi
penggunaannya, hanya untuk alur pelayaran kapal-kapal pengangkut gas bumi dan pupuk yang diproduksi oleh PT. Badak dan PT. Pupuk Kaltim. Potensi perairan pesisir dan laut yang masih dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perikanan adalah 9.384 ha. Luas lahan yang dapat dugunakan untuk kegiatan marikultur sebesar 1.000 ha. Beberapa permasalahan lain yang sering ditemui dalam usaha perikanan budidaya adalah sebagai berikut : a.
Keterbatasan bibit/benih. Benih masih bergantung pada benih alam dan dari luar daerah
b. serangan hama dan penyakit bagi komoditi budidaya rumput laut, jenis ikan dan udang c.
Teknologi budidaya dan pasca panen yang digunakan sangat terbatas akibat kurangnya dukungan keuangan
d. Produktivitas usaha masih berada pada skala subsisten, belum berorientasi pada skala ekonomi khususnya pada jenis usaha marikultur karamba jaring apung
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
18
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
e.
Kurang tertatanya irigasi tambak yang ada
f.
Perhatian Pembudidaya pada Kelestarian Lingkungan masih kurang
g.
Adanya dinamika (penurunan) kualitas perairan laut (fisika kimia biologi) sebagai media marikultur, yang dapat mengganggu perkembangbiakan ikan, rumput laut dan biota laut lainnya. Hal ini dapat berupa pencemaran lingkungan perairan oleh kegiatan industri dan aktivitas manusia di wilayah pesisir
3.1.2. Pesisir, Kelautan dan Pulau-pulau kecil Pengelolaan perairan pesisir dan laut dan pulau-pulau kecil belum optimal. Wilayah Kota Bontang memiliki sumberdaya alam di wilayah perairan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil (yang berjumlah 16 pulau) mangrove, terumbu karang dan padang lamun (sea grass). Citra IKONOS 2006 menunjukkan bahwa luas ekosistem mangrove di pesisir dan laut Kota Bontang adalah 2.073 ha (DKP Bontang & PT Plarenco, 2008), dengan tingkat kerusakan 46,19%. Hutan mangrove di wilayah pesisir Kota Bontang ini terdiri atas 12 jenis yaitu paku laut (Acrostichum aureum), bakau (Rhizopora apiculata,
R. stylosa, R. mucronata), tancang (Bruguiera gymnorrhiza), rambai laut (Sonneratia alba), api-api (Avicenia marina, A. alba), nipah (Nypa sp), Ceriops decandra, Lumnitzera littorea, dan L. racemosa.
Beberapa aktivitas manusia yang dapat mengancam
kelestarian mangrove adalah perluasan pemukiman di sepanjang wilayah pesisir, pembukaan lahan tambak, penebangan pohon manrove untuk berbagai kebutuhan, dan pencemaran kronis terhadap perairan.
Penurunan kualitas dan kuantitas hutan
mangrove ditandai dengan menurunnya kerapatan tegakan dan munculnya spot-spot baru di belakang garis terluar yang tampak dari air. Sumberdaya lain dari pesisir dan laut adalah lamun.
Lamun merupakan
produsen utama yang sangat diperlukan oleh ikan-ikan herbivora. Ancaman kerusakan terhadap padang lamun sangatlah berdampak terhadap perkembangbiakan populasi ikan, yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil tangkapan ne;ayan, khususnya yang menggunakan alat tangkap jaring insang dan belat. Jenis-jenis biota laut yang sering dijumpai di kawasan padang lamun ini adalah ikan baronang, ikan bawis, ikan kerapu, ubur-ubur, udang, kerang, keong, bulu babi, teripang, dan lain-lain.
Luas
padang lamun di Perairan Laut Kota Bontang adalah 741 ha, 296 ha (45%) mengalami kerusakan. Terdapat 11 jenis lamun di kawasan pesisir dan laut Kota Bontang, 6 jenis diantaranya merupakan jenis yang umum dijumpai pada tiap-tiap pulau, yaitu:
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
19
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Cymodocea serrulata, Enhalus acoroides, Halodule uninervis, Halophila ovalis, Syringodium isoetifolium, Thalassia hemprichii. Terdapat 2 jenis lamun yang hanya dijumpai pada pulau tertentu saja, yaitu Halodule pinifolia, dan Halophila minor misalnya, di P. Manuk-manuk.
Beberapa aktivitas manusia yang dapat berdampak
buruk terhadap keberadaan padang lamun adalah pengerukan konvensional oleh masyarakat untuk menancapkan keramba yang berada di padang lamun, serta perluasan pemukiman di atas air misalnya di kampung Tihik-Tihik dan Selangan. Adapun jenisjenis lamun yang terdapat di wilayah perairan pesisir Bontang disajikan di bawah ini Tabel. 3.1. Jenis, Kerapatan dan Persen Penutupan Lamun di Perairan Kota Bontang No Spesies 1
Syringodium
2
Kerapatan (ind/m2)
Persen Penutupan Relatif (%)
1
8,99
Thalassia hemprichii
64
27,45
3
Enhalus acoroides
23
20,15
4
Halophilla ovalis
87
43,5
Sumber: Survei, 2008, dalam: DKP Bontang & PT Plarenco, 2008 Sumberdaya lain yang tidak kalah pentingnya dalam memicu percepatan produksi perikanan laut adalah terumbu karang. Ekosistem terumbu karang tersebar hampir di seluruh bagian pesisir dan pulau-pulau. Perairan Laut Kota Bontang memiliki terumbu karang seluas 6.454 ha, 3.200 ha berada pada kondisi rusak. Adapun jenis terumbu karang meliputi Acropora, Montiphora, Euphylia, Plerogyra, Fungia,
Heliofungia Caulastrea, Pectinia, Goniopora dan Mellepora. Jenis karang lunak lainnya meliputi Lobophyton, Sinularia, dan Sarcophyton.
Pada umumnya karang berada
dalam radius 1,5 – 2 mil laut pada posisi yang berhadapan dengan pabrik PT PKT dan PT Badak LNG. Rata-rata persentase tutupan karang dalam kategori sedang (berkisar antara 30 – 50 %). Substrat dasar terumbu karang di daerah yang jauh dari lokasi pabrik berupa pecahan karang (Rubble, R) dan karang mati (Dead Coral, DC atau Dead Coral
with Algae, DCA). Daerah yang berdekatan dengan lokasi industri misalnya Pulau Gusung didominasi oleh substrat pasir (PT PKT, 2001). Pada kawasan sejarak >2 mil laut, persentase tutupan karang meningkat menjadi >50%, hal ini misalnya terlihat di wilayah Karang Segajah, pulau Beras Basah, dan Kedindingan.
Adapun persentase
penutupan karang berdasarkan wilayah penyebarannya ditampilkan pada tabel berikut. Tabel 3.2. Pensentase Penutupan Karang Keras di Beberapa Wilayah Penyebaran No
Wilayah Penyebaran
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
% Penutupan
20
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
No
Wilayah Penyebaran
% Penutupan
1
Tanjung Sekubur
35,99
2
Selangan
13,89
3
Melahing
32,35
4
Pulau Agar-agar
33,14
5
Tebok Batang
2,00
6
Kedidingan
30,73
7
Pulau Beras Basah
30,86
8
Manuk-manukan
5,83
9
Karang Segajah
15,29
10
Karang Kiampau
5,29
11
Tihik-tihik
14,83
Sumber : Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang (2011) Beberapa hal yang dapat mengancam kelestarian terumbu karang adalah sedimentasi lumpur pada kawasan terumbu karang dan pencemaran perairan, terutama yang diakibatkan oleh aktivitas manusia baik secara berkelompok, individu maupun lembaga (perusahaan). Berdasarkan hasil studi yang dilakukan PT PKT & PPLH UNDIP (2001) dengan membandingkan nilai ruderal-competitor-stress tolerator dalam r-c-s
ternary diagram yang digolongkan berdasarkan morfologinya, memperlihatkan bahwa terumbu karang di 12 stasiun pengamatan tergolong kelas CC=1. Hal ini berarti terumbu karang tersebut didominasi oleh karang massive dan submassive yang relatif toleran terhadap sedimen. Sedimentasi yang terjadi kemungkinan berasal dari bahan-bahan organik serasah lamun atau mangrove, mengingat lokasi ekosistem terumbu karang yang dekat dan karenanya berinteraksi dengan lamun maupun komunitas mangrove. Enam stasiun (stasiun 10, 11, 15, 16, 19, dan 20,) termasuk kelas CC=2 (Gambar 3.3.4.), artinya terumbu karang di stasiun tersebut didominasi oleh karang cabang selain Acropora yaitu
Porites cylindrica dan karang foliose (Montipora foliose, M. lamellosa). Jenis karang tersebut berkemampuan sangat baik untuk hidup di perairan keruh yang disebabkan oleh sedimen organik. Penyebab kekeruhan mungkin berasal dari serasah lamun dan/atau mangrove yang telah mati, mengingat sebagian besar stasiun pengamatan tersebut berdekatan dengan ekosistem lamun dan mangrove.
Sebuah stasiun sekitar
Bontang Kuala (T-5, 000 8,389’ LU - 1170 32,350’BT) merupakan satu-satunya stasiun
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
21
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
yang termasuk dalam kelas CC=3. Pada stasiun tersebut ditemukan 24 spesies, termasuk
Acropora tabulata yang kerapatannya tergolong sedang. Pengelolaan pulau-pulau kecil dalam bentuk berbagai program pembangunan relatif masih belum optimal. Pengadaan sarana prasarana wilayah seperti jaringan air bersih dan listrik belum terwujud, sehingga sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan sosial ekonomi masyarakatnya.
Pada hal pulau-pulau kecil relatif memiliki potensi
sumberdaya perikanan terutama dalam hal mendukung pemenuhan kebutuhan produk perikanan di tingkat lokal hingga nasional, kegiatan wisata bahari dan penelitian. Secara umum permasalahan yang sering timbul dalam pengelolaan wilayah pesisir dan pulaupulau kecil adalah sebagai berikut : a.
Sarana Prasarana wilayah yang masih kurang dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah pulau-pulau kecil (air bersih, listrik, jembatan pemukiman) seperti perkampungan atas air Melahing, Selangan dan Tihik-tihik
b. Kerusakan Ekosistem pesisir, laut dan pulau-pulau kecil (mangrove, terumbu karang dan padang lamun) akibat adanya aktivitas manusia (illegal fishing, budidaya tambak, dan industri) c.
Tumpang tindih dan konflik pemanfaatan ruang
d. Belum ditetapkannya perda mengenai tata ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil untuk zonasi wilayah pemanfaatan ekonomi dan konservasi e.
Beberapa kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan lindung oleh masyarakat dan pemerintah masih dimanfaatkan sebagai kawasan ekonomi rumah tangga
Sedangkan permasalahan yang timbul dan dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat dalam kegiatan pengawasan dan pengendalian adalah sebagai berikut : a. Kurangnya Sarana dan Prasarana Pengawasan dan Pengendalian b. Kurangnya Tenaga Pengawas c. Penggunaan Surat Ijin yang kadaluarsa d. Belum maksimalnya kerjasama pemkot Bontang dengan pemda tetangga (seperti Kutim dan Kukar) dalam hal pengawasan dan pengendalian kegiatan perikanan khususnya di wilayah perairan pesisir dan laut 3.1.3. Bina Usaha dan Pengolahan Hasil Usaha pengolahan hasil perikanan cukup berkembang di daerah ini.
Usaha
pengolahan umumnya berbahan baku dari sumberdaya perikanan laut seperti rumput
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
22
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
laut, ikan, dan udang. Hasil pengolahan sudah mulai dipasarkan di wilayah Kalimantan Timur. Terdapat 5 wilayah sentra produksi pengolahan hasil perikanan sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut. Tabel 3.3. Wilayah Sentra Produksi Pengolahan Hasil Perikanan No
Sentra Produksi
Keterangan
1
Tanjung Laut Indah Pengolahan ikan kering dan dodol rumput laut
2
Berbas Pantai
Pengolahan ika n tuna (gillet), ikan asin, rumput laut kering, teripang, sirip ikan hiu, kerang-kerangan
3
Berbas Tengah
Pengolahan
amplang,
dodol,
dan
manisan/permen
rumput laut 4
Bontang Kuala
Pengolahan ikan asin, rumput laut kering, teripang, sirip ikan hiu, kerang-kerangan, dodol rumput laut, terasi, udang papai
5
Gunung Elai
Pengolahan amplang ikan bandeng
6
Loktuan
Pengolahan kepiting rajungan, ikan asin dan ebi
Sumber : Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang (2011) Secara umum permasalahan bina usaha dan pengolahan hasil adalah sebagai berikut : a. Aneka komoditas produk perikanan yang dikembangkan sudah mengalami diversifikasi produk dan sering ditampilkan pada kegiatan pameran tingkat lokal, regional Kaltim dan nasional, namun demikian, upaya segmentasi dan penetrasi pasar lokal hingga nasional belum maksmial dilaksanakan oleh pelaku usaha, pemerintah dan mitra lainnya. b. Monitoring keanggotaan kelompok belum maksimal dilakukan sehingga sering terjadi keanggotaan kelompok yang masih tumpang tindih dengan kelompok lain (keanggotaan kelompok yang bersifat ganda) Berdasarkan permasalahan yang terjadi, perlu upaya peningkatan pemasaran produk olahan perikanan dan penataan keanggotaan kelompok beserta manajemennya.
3.1.4. Bidang Pertanian, Kehutanan dan Peternakan a. Pertanian Tanaman Pangan Potensi pertanian tanaman pangan Kota Bontang tidak terlalu menonjol mengingat Bontang adalah daerah perkotaan. Selama ini Kota Bontang masih
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
23
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
mengandalkan suplai bahan-bahan makanan dari daerah lain seperti Kutai Kartanegara, Kutai Timur dan Samarinda. Kinerja pembangunan pada aspek pelayanan umum yang berkaitan dengan urusan pertanian selama periode 2006-2010 dapat tergambar melalui tabel berikut ini. Tabel 3.4. Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pertanian Kota Bontang Tahun 2006-2010 No 1. 2.
Tahun
Uraian Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB
2006
2007
2008
2009
3,2
3,2
3,2
3,2
a
Dengan Migas
0,08
0,08
0,06
0,09
b
Tanpa Migas
1,05
0,79
0,68
0,62
3.
Kontribusi sektor perkebunan(tanaman keras) terhadap PDRB
2,70
2,73
2,73
2,47
4.
Cakupan bina kelompok petani
0,00
0,00
62,22
59,09
2010 3,2
43,14
Sumber : Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang, Tahun 2011 dan BPS Kota Bontang, Tahun 2010 Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal di Kota Bontang selama 5 tahun ini sama yaitu sebesar 3,2 to/ha. Pada tahun 2006 – 2009, kontribusi sub sektor pertanian terhadap ekonomi regional berkisar 0,06% - 0,09%, Sedangkan kontribusi perkebunan berkisar 2,47% - 2,7%.
Jumlah kelompok tani yang mendapatkan
bantuan dari pemerintah kota pada tahun 2008 sebesar 62,22%, pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 43,14%. Beberapa masalah yang ditemukan dalam pengembangan sub sektor pertanian tanaman pangan di Kota Bontang berdasarkan data aktual adalah sebagai berikut:
Terbatasnya anggaran pembangunan untuk sektor pertanian Terbatasnya jumlah petugas fungsional/ penyuluh Terdapat beberapa kelompok tani yang tidak aktif Masih rendahnya pengetahuan dan ketrampilan SDM pertanian dan pelaku usaha pertanian.
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
24
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Terbatasnya sarana prasarana penunjang Terbatasnya sarana pembinaan dan penyuluhan Terbatasnya lahan untuk pertanian, karena sebagian lahan masuk dalam wilayah kabupaten tetangga
Terbatasnya
kemampuan
akses
informasi
petani
tentang
teknologi
pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian
Masih rendahnya mutu produk pertanian dan hasil olahannya. b. Peternakan Kebutuhan daging di Kota Bontang sejak tahun 2008 hingga 2010 meningkat tajam. Pada tahun 2008, pemotongan sapi tercatat 2.619 ekor dan kambing 1.526 ekor. Jumlah pemotongan ini meningkat pada tahun 2010 menjadi 3.609 ekor untuk sapi (37,8%) dan 1.884 ekor untuk kambing (23,5%). Namun demikian, Kota Bontang hanya mampu menyediakan sapi sebesar 482 ekor (13,35%) dan kambing 295 ekor (15,66%) untuk memenuhi kebutuhan daging pada tahun 2010.
Dalam upaya
memenuhi kebutuhan akan daging ternak ruminansia (sapi, kerbau, dan kambing) dan jenis unggas (ayam dan itik) maka Kota Bontang harus mendatangkan dari luar daerah. Bila dibandingkan tahun 2007 hingga tahun 2010, keadaan populasi peternakan di Kota Bontang mengalami dua kondisi yaitu (a) kondisi peningkatan populasi yang terjadi pada jenis ternak sapi (18,46%) dan ayam buras (0,58%), dan (b) kondisi penurunan populasi yang terjadi pada jenis ternak kerbau (71,43%), kambing (20%) dan itik (168,63%).
Populasi dan jumlah pemotongan ternak di Kota Bontang pada
tahun 2007 hingga 2010 dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini. Tabel 3.5. Populasi Ternak di Kota Bontang pada Tahun 2007 - 2010 Tahun No.
Jenis Ternak
2007
2008
2009
2010
----------------------------- ekor --------------------------1.
Sapi
2.
Kerbau
3
Kambing
4.
Ayam Buras
5.
Itik
393
343
257
482
12
15
5
7
354
283
268
295
68.578
77.885
76.227
68.975
2.055
838
666
765
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
25
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Sumber : Bontang Dalam Angka 2010 Tabel 3.6. Jumlah Pemotongan Hewan di Kota Bontang pada Tahun 2008 - 2010
No.
Jenis ternak
1.
Sapi
2.
Kerbau
3.
Kambing
4. 5.
Tahun 2008 2009 2010 ------------------------------ ekor ------------------------2.619
3.030
3.609
-
-
-
1.526
1.696
1.884
Ayam Buras
-
-
-
Itik
-
-
-
Sumber : Bontang Dalam Angka 2010 Dengan meningkatnya permintaan akan ternak ruminansia, terutama sapi potong, merupakan peluang yang besar dalam mengembangkan populasi ternak jenis ini. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi pengadaan ternak dari luar daerah Kota Bontang dan sekaligus dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat peternak lokal.
Upaya peningkatan populasi sapi potong membutuhkan daya dukung
lahan, daya dukung hijauan, dan daya dukung sumberdaya manusia yang memadai. Oleh sebab itu, ketiga hal tersebut perlu menjadi perhatian dalam mengembangkan ternak di Kota Bontang. Dalam hal daya dukung lahan, pada tahun 2010 Kota Bontang memiliki lahan pertanian bukan sawah yang relatif sempit, yaitu hanya 4.397 ha. Lahan tersebut umumnya diusahakan untuk tanaman palawija dan hortikultura. Apabila dikelola dengan baik, maka sebagian dari lahan tersebut secara terintegrasi dapat dimanfaatkan sebagai penghasil hijauan untuk pakan ternak. Integrasi ternak di lahan pertanian tidak saja berasal dari jerami atau sisa hasil pertanian, namun juga dapat berasal hijauan yang tumbuh dipematang atau dipinggir jalan setapak. Apabila hijauan tersebut merupakan hijauan pakan yang memiliki kualitas tinggi, maka daya dukungnya menjadi tinggi. Potensi ini masih belum diperhatikan, padahal komponen ini merupakan potensi yang besar dalam pemeliharaan ternak ruminansia. Mengenai hal ini perlu adanya studi potensi sumberdaya pakan hijauan untuk mendukung pengembangan ternak. Peternak pada umumnya memperoleh pengetahuan beternak secara turun temurun dari orang tuanya. Pengetahuan yang diperoleh berdasarkan pengalaman saja
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
26
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
tanpa diiikuti dengan adopsi inovasi teknologi. Kemampuan beternak tersebut pada umumnya sangat terbatas, sehingga untuk meningkatkan kemampuan cara beternak yang benar dan baik maka perlu dilakukan pelatihan keterampilan beternak, terutama bagi peternak baru yang akan mendapatkan bantuan sapi dari pemerintah. Untuk melaksanakan kegiatan ini perlu membentuk kelompok-kelompok petani-peternak agar koordinasi antara pemerintah (penyuluh) dengan kelompok petani-peternak dapat berjalan sesuai dengan program-program yang dibuat bersama. Jumlah pemotongan sapi yang terus terjadi sejak tahun 2009 – 2010 (7 ekor – 10 ekor per hari) tentunya membutuhkan rumah pemotongan hewan (RPH) yang memadai. Direktorat Jenderal Peternakan menekankan perlunya produk ternak yang ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal). Hal ini dimaksudkan untuk menjamin penerapan RPH yang hiegenis dengan sanitasi yang baik.
Agar diperoleh rumah potong hewan
yang memadai, perlu dilakukan studi kelayakan mengenai rencana pembangunan rumah potong hewan tersebut. Selain itu, tenaga pemotong hewan merupakan orang yang terlatih dan menguasai tehnik pemotongan hewan, dan penanganan ternak sebelum dan setelah pemotongan agar diperoleh daging dengan kualitas yang baik.
Berdasarkan
uraian di atas, maka beberapa permasalahan yang ditemukan antara lain: 1. Kurangnya populasi ternak, khususnya untuk ternak ruminansia memberikan implikasi terhadap masuknya ternak dari luar daerah, yang berarti berkurangnya pendapatan masyarakat akibat terbatasnya pemeliharaan ternak. 2. Belum optimalnya peran kelompok petani-peternak 3. Sistem pemeliharaan ternak hanya berdasarkan pengalaman secara turun temurun. 4. Belum terbangunnya RPH yang ASUH 5. Kurangnya SDM yang mampu menangani RPH yang ASUH c. Kehutanan Berdasarkan data penggunaan tanah Kota Bontang, diketahui bahwa luas penggunaan tanah untuk kepentingan pemukiman dan kawasan industri/pabrik adalah seluas 3.422.38 ha atau 23,15 % dari luas total wilayah terestrial (daratan) kota Bontang, sementara luas hutan (hutan kota, hutan sejenis dan bakau) adalah seluas 4.076,97 ha atau 27,58 % dari luas total wilayah terestrial kota Bontang. Kondisi ini merupakan gambaran aktual pengunaan lahan dan hutan di Kota Bontang berdasarkan hasil pemaparan pada dokumen RPJM, sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut.
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
27
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Tabel 3.7. Jenis Penggunaan Tanah di Kota Bontang o
Jenis Penggunaan Tanah
N
Luas Hektar
1
%
Permukiman a.
Rumah/Bangunan Gedung
1.355,56
9,17
b.
Pekarangan
980,64
6,63
c.
Fasilitas Sosial
29,76
0,20
d.
Fasilitas Umum
462,43
3,13
e.
Permukiman Atas Air
53,94
0,36
f.
Jasa
69,52
0,47
323,18
2,19
2
Tambak produktif dan non produktif
3
Kawasan Industri/Pabrik a.
PT. Pupuk Kaltim
192,46
1,30
b.
PT. Badak NGL
278,07
1,88
53,54
0,36
15,11
0,10
196,98
1,33
2.764,48
18,70
1.115,51
7,55
6.870,98
46,49 0,12
4
Rawa
5
Danau/Waduk/Situ
6
Hutan Kota
7
Hutan Sejenis
8
Bakau
9
Belukar
10 Tanah Terbuka
17,83
Jumlah 14.780,00 Sumber : Naskah Akademik RTRW dan RPJM (2011)
100,00
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa proporsi hutan di Kota Bontang berada pada posisi di bawah proporsi hutan yang dipersyaratkan yaitu minimal 30%. Luas hutan ini akan dapat dipastikan semakin berkurang apabila tidak dilakukan pengelolaan dalam jangka waktu yang cepat. Seiring dengan pertambahan penduduk yang semakin cepat maka kebutuhan lahan untuk berbagai kepentingan akan bertambah Dengan demikian lahan hutan dipastikan mendapat tekanan yang tinggi, terutama untuk kepentingan pertambangan, pertanian, perkebunan, pemukiman, galian C dan pemanfaatan hasil hutan kayu dan non kayu baik yang bersifat legal maupun illegal. Berdasarkan data luas hutan sebagaimana tergambar pada tabeldi atas maka dapat diketahui permasalahan dibidang kehutanan sebagai berikut:
Kondisi hutan lindung sekarang ini adalah hutan yang telah dibuka, semak belukar dan padang alang-alang.
Kerusakan lahan di wilayah Kota Bontang
ditandai dengan adanya tanah terbuka sekitar 17,83 Ha (0,12 %) dan semak
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
28
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
belukar seluas 6.870,98 Ha (46,49%). Kondisi lahan ini dapat mengarah kepada kondisi lahan kritis.
Hingga tahun 2010 luas lahan kritis
di wilayah Kota
Bontang mencapai 2.361 ha
Wilayah kota Bontang sebagai kawasan hilir akan menjadi obyek penerima dampak dari setiap kegiatan yang ada pada kawasan hulu.
Faktor eksternal pengelolaan : Keterbatasan lahan bagi kebutuhan lahan pertanian/perkebunan, pendidikan masyarakat, dan keterbatasan pemahaman peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Faktor internal pengelolaan : keterbatasan kualitas dan kuantitas tenaga pengelola (tenaga penyuluh dan tenaga tehnis), keterbatasan sarana/ prasaran pengelolaan, dan keterbatasan dana pengelolaan.
3.2.
Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Dinas Perikanan, kelautan dan Pertanian Kota Bontang mempunyai peran dan
posisi penting baik dalam upaya menyukseskan visi dan misi pemerintah Kota Bontang maupun pencapaian tugas pokok dan fungsi seperti yang tertuang dalam Peraturan Walikota No 29 Tahun 2008 tentang tugas pokok dan fungsi Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang.
Berdasarkan tupoksinya, maka dilakukan penyusunan
rencana strategi yang berbasis pada isu-isu strategis yang diidentifikasi dari adanya kondisi nyata saat ini, capaian kinerja pada periode rentsra sebelumnya dan target capaian kinerja pada renstra 5 tahun mendatang (2011 – 2016), sehingga rencana strategis lebih realistis. Analisis isu-isu strategis merupakan salah satu bagian penting dokumen rencana strategis dan sangat menentukan dalam penyusunan renstra bidang pembangunan perikanan kelautan dan pertanian untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan etika birokrasi. Oleh karena itu penyajian analsis adalah untuk menjelaskan butir-butir penting isu-isu strategis yang akan menentukan kinerja pembangunan dalam 5 (lima) tahun mendatang. Penyajian isu-isu strategis meliputi permasalahan pembangunan bidang perikanan kelautan dan pertanian dan isu strategis.
Kepala daerah terpilih
menyampaikan 10 isu-isu strategis pembangunan kota Bontang sebagai berikut:
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
29
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
1) Kependudukan 2) Pendidikan 3) Kesehatan 4) Ketenagakerjaan 5) Kesejahteraan sosial 6) Lingkungan hidup 7) Perikanan dan kelauatan 8) Parawisata 9) Energy listrik 10) Air minum Adapun telaah terhadap isu-isu strategis daerah Kota Bontang yang berkaitan dengan Perikanan, Kelautan dan Pertanian adalah sebagai berikut : Isu No 5 : Kesejahteraan Sosial Aspek kesejahteraan sosial sangat memegang peranan penting dalam menentukan angka kemiskinan. Pada tahun 2010, angka kemiskinan di wilayah Kota Bontang masih tinggi sebesar 19%, berada di atas target penurunan angka kemiskinan nasional sebesar 3%. Tingginya tingkat kemiskinan ni tidak terlepas dari kondisi masyarakat petani dan nelayan yang masih berada pada kondiski kesejahteraa sosial yang relatif rendah, sehingga memberikan sumbangan yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan.
Jumlah petani yang termasuk dalam
kategori keluarga miskin sebanyak 803 jiwa, sedangkan nelayan miskin sejumlah 701 orang. Pada tahun 2011 – 2016, diupayakan secara maksimal pencapaian peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak, terutama yang berada di wilayah pesisir dan laut.
Berbagai program pembangunan yang berkaitan dengan kesejahteraan
sosial terus diwujudkan selama periode tersebut, baik dalam hal bantuan sarana produksi perikanan pertanian, peningkatan kapasitas infrastruktur wilayah (listrik dan air bersih serta jembatan) pemukiman nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak, peningkatan skill nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak, pembentukan jaringan pemasaran dan kemitraan untuk pengembangan usaha dibidang perikanan, kelautan, pertanian, peternakan dan kehutanan.
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
30
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Isu No 6. Lingkungan hidup Kondisi lingkungan hidup di Kota Bontang saat ini mengalami kerusakan, baik akibat ulah manusia maupun akibat pencemaran lingkungan.
Secara umum
ekosistem mangrove Kota Bontang terus mengalami degradasi akibat pembukaan lahan dan pemanfaatan kayu. Mangrove dimanfaatkan untuk keperluan kayu bakar, alat tangkap belat, bahan bangunan rumah. Sementara itu, kondisi terumbu karang di perairan laut Kota Bontang secara umum mempunyai kualitas sedang, artinya hanya beberapa lokasi saja yang mempunyai kondisi cukup bagus. Upaya konservasi dan rehabilitasi lingkungan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil dengan kandungan sumberdaya ekosistem mangrove, padang lamun dan terumbu karang, terus diupayakan agar mampu memberikan daya dukung maksimal terhadap produktivitas sumberdaya alam perikanan yang terkandung didalamnya. Rehabilitasi dan konservsi sumberdaya mangrove memberikan arti penting bagi terjaganya kondisi yang baik bagi sumberdaya padang lamun (sea grass) dan terumbu karang. Terjaganya kondisi sumberdaya ini secara langsung maupun tidak, dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya ikan dan biota laut lainnya, sehingga sangat mendukung usaha perikanan yang dilakukan nelayan seperti usaha budidaya (marikultur rumput laut dan ikan), dan penangkapan.
Peningkatan produktivitas kedua jenis usaha ini akan mampu
meningkatkan produktivitas usaha pengolahan yang menjadi kunci pencapaian visi dinas. perlu
Ekosistem yang terdapat dikawasan hutan lindung dan TNK juga
dilakukan
pemberdayaan
upaya
rehabilitasi
masyarakat
dengan
dan pola
konservasi hutan
melalui
pendekatan
kemasyarakatan,
yang
memperhatikan keseimbangan aspek sosial ekonomi dan ekologi/lingkungan. Isu No 7. Perikanan dan Kelautan Ikan-ikan hasil tangkapan hasil tangkapan nelayan hanya memenuhi kebutuhan lokal sedangkan kebutuhan pasar regional dan internasional hanya dapat dipenuhi dalam jumlah kecil. Diperlukan upaya peningkatan produktivitas usaha yang dijalankan oleh nelayan baik dalam hal budidaya (terutama marikultur) maupun penangkapan ikan dan biota laut lainnya. Konsep migrasi nelayan ke wilayah penangkapan Kabupaten tetangga (Kukar, Kutim, Berau), dapat dilakukan melalui kerjasama regional antar pemerintah dan masyarakat. Usaha
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
31
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
perikanan rakyat perlu terus didukung dengan memberikan bantuan penguatan modal (kapital, skill dan pengetahuan) dan pasar, terutama melalui pola kemitraan usaha nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah dengan usaha menengah/besar secara menguntungkan dan berkelanjutan, yang difasilitasi oleh pemkot. pengembangan wilayah penangkapan dalam sistem zonasi (WPP 713 dan WPP 716) terus ditingkatkan agar dapat menghasilkan kapasitas produksi yang optimal dan berkelanjutan. Pola kemitraan yang dapat berjalan dengan baik akan mampu meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan hingga ke perairan selat Makassar, secara optimal berdasarkan aspek sosekbud dan lingkungan. Hal ini dapat meringankan beban pemerintah dalam hal pemberian bantuan modal usaha (kapital dan non kapital) kepada nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani, dan peternak, dengan demikian fenomena ketergantungan mereka terhadap pemerintah dapat diminimalisasi.
Tujuan pengelolaan sumberdaya
perikanan yaitu peningkatan pendapataan masyarakat (pelaku usaha perikanan) dan pendapatan regional Bontang dapat tercapai secara maksimal Isu No 8 Pariwisata Wilayah Kota Bontang memiliki sumberdaya pesisir dan laut (mangorve, lamun, terumbu karang, pantai, biota laut dan ikan)
yang potensial
dikembangkan sebagai tujuan wisata pantai dan bahari. Keberadaan pulaupulau kecil yang dihuni oleh masyarakat nelayan yang mengusahakan kegiatan penangkapan, marikultur, pengolahan dan pengawetan hasil perikanan menjadi faktor penarik bagi wisatawan dalam dan luar Kota Bontang. Konsep ekowisata bagi masyarakat umum dan peneliti merupakan hal yang bisa diterapkan dalam pengembangan ke depan. Hasil perikanan tangkap maupun marikultur yang diolah secara tradisional dan khas daerah menjadi sajian utama kuliner bagi wisatawan, begitu pula halnya dengan hasil olahan perikanan yang dapat dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan.
Produktivitas
usaha pembudidaya dan nelayan perlu ditingkatkan dalam mendukung kegiatan wisata tersebut.
Peningkatan sektor pariwisata terutama dari
wisata bahari dan pantai, akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan ekonomi regional Kota Bontang. Urusan kepariwisataan ini bukanlah
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
32
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
merupakan tugas pokok dan fungsi dari Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian, namun demikian, secara tidak langsung, dinas memiliki peran vital dalam menyukseskan tujuan pembangunan kepariwisataan yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kota Bontang. Berdasarkan
isu-isu
strategis
tersebut,
maka
dirumuskan
Visi
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kota Bontang 2011 – 2016 yaitu “Terwujudnya Masyarakat Kota Bontang yang Berbudi Luhur, Maju, Adil dan Sejahtera”. Visi ini diharapkan akan mewujudkan, keinginan dan amanat masyarakat Kota Bontang dengan tetap mengacu pada pencapaian tujuan nasional seperti diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 khususnya bagi masyarakat Kota Bontang dan selaras dengan RPJM Nasional 2009-2013 serta RPJMD Provinsi Kalimantan Timur 2008 – 2013 serta RPJPD Kota Bontang 2005 - 2025. Adapun telaah terhadap makna dari butir-butir visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Berbudi Luhur dimaksudkan sebagai suatu karakter masyarakat yang berbudi luhur dan memiliki sikap budaya bangsa sesuai dengan nilai-nilai agama dan Pancasila.
Masyarakat nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani, dan
peternak yang memiliki karakteristik kepribadian yang keras diharapkan dapat menjalankan makna dari visi ini
dengan meningkatkan solidaritas dalam
masyarakat, menerima dengan baik semua pihak yang bertujuan untuk membangun daerah demi kepentingan negara dan bangsa, dan mengembangkan nilai-nilai kearifan luhur yang tidak bertentangan dengan agama dan negara, terutama nilai-nilai kearifan lokal dibidang usaha perikanan, kelautan dan pertanian yang cenderung lebih mengakar dalam kehidupan sosial masyarakat.
Maju dimaksudkan sebagai suatu kondisi wilayah dan masyarakat yang memiliki daya saing dan unggul baik dalam skala regional maupun nasional dalam berbagai bidang pembangunan.
Wilayah pemukiman masyarakat petani dan
nelayan yang umumnya berada di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil haruslah menjadi wilayah utama yang merepleksikan tercapainya butir ini.
Penataan
lingkungan pemukiman nelayan, pembudidaya ikan, dan pengolah yang berada di kawasan pesisir serta pemukiman petani dan peternak menjadi pilar utama keberhasilan perwujudan visi.
Masyarakat nelayan, pembudidaya ikan,
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
33
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
pengolah, petani, dan peternak harus memiliki daya saing yang tinggi terhadap dunia luar (regional dan internasional) dalam hal produk perikanan dan pertanian yang dihasilkan, manajemen usaha dan sosial kapital (manajemen dan solidaritas kelompok)
Adil dimaksudkan sebagai suatu kondisi masyarakat yang memiliki kesamaan hak dalam hukum dan pelayanan kemasyarakatan, pemerintahan dan pembangunan yang dapat mewujudkan pemerataan distribusi dan akses terhadap sumberdaya dan hasil-hasil pembangunan. Sasaran pembangunan tidak hanya dititikberatkan pada wilayah industri, pertokoan, kantor dan jasa saja, tetapi lebih diarahkan pada wilayah sentra produksi pertanian dan perikanan, yang sebagian besar terletak di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, dengan demikian masyarakat yang bermukim di wilayah tersebut dapat menikmati sumberdaya –sumberdaya yang dimiliki daerah serta hasil pembangunan yang diciptakan. Perlakuan yang sama
dalam hal pemberian hak hukum dan pelayanan terhadap semua
komponen masyarakat tidak terkecuali nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani, dan peternak, menjadi pilar utama dari butir misi ini
Sejahtera dimaksudkan sebagai suatu kondisi wilayah dan masyarakat Kota Bontang yang secara lahiriah dan batiniah mendapatkan rasa aman dan makmur dalam menjalankan
kehidupan.
Peningkatan
kesejahteraan sosial bagi
masyarakat nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani, dan peternak menjadi bagian penting pada butir visi ini.
Secara faktual, masyarakat nelayan,
pembudidaya ikan dan pengolah yang umumnya berada pada kondisi geografis yang relatif terisolir dari daratan masih berada pada kondisi kesejahteraan sosial yang relatif rendah, begitu pula halnya dengan petani dan peternak. Pelaku usaha
mikro
ini
membutuhkan
penanganan
kesejahteraan
pada
aspek
pendidikan, kesehatan, sumberdaya ekonomi produktif dan kemananan. Adapun telaah terhadap misi ke 3 dan misi ke 4 dari pembangunan Kota Bontang yang berkaitan dengan Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian adalah sebagai berikut : a.
Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Merupakan upaya pemerintah dan masyarakat Kota Bontang untuk meningkatan kualitas dan kelestarian lingkungan hidup sebagai upaya untuk mengelola daya
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
34
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
dukung dan memulihkan kualitas daya tampung lingkungan hidup dalam rangka mewujudkan pembangunan di Kota Bontang yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, sehingga
seiring dengan meningkatnya kualitas dan keletarian
lingkungan hidup Kota Bontang keberlanjutan pembangunan di daerah ini dapat lebih terjamin. Misi ini sangat relevan dengan misi ke 5 dari Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang yaitu meningkatkan pelestarian hutan, lahan, ekosistem pesisir, laut dan pulau-puau kecil.
Upaya perbaikan/pemulihan
lingkungan daratan (pertanian, kehutanan, dan peternakan) serta lingkungan pesisir dan laut perlu terus ditingkatkan dalam mendukung misi ini.
Konservasi dan
rehabilitasi daratan, lingkungan pesisir dan laut terus diupayakan agar mampu memberikan daya dukung maksimal terhadap kualitas lingkungan hidup dan produktivitas
sumberdaya
berkelanjutan
dapat
yang
terkandung
meningkatkan
upaya
didalamnya, pengelolaan
sehingga dan
secara
pemanfaatan
sumberdaya lingkungan perikanan, kelautan dan pertanian, yang dapat berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat pelaku usaha (nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani, dan peternak) dan ekonomi regional Bontang. b.
Memperkuat Struktur Ekonomi Dan Mempercepat Pemenuhan Kebutuhan Listrik, Air Bersih Serta Infrastruktur Lainnya. Misi
ini
merupakan
upaya
pemerintah
dan
masyarakat
Kota
Bontang
meningkatkan kemampuan perekonomian daerah dengan struktur perekonomian yang kokoh, dan mempercepat upaya pemenuhan kebutuhan listrik dan air bersih, pembangunan infrastruktur wilayah secara efektif dan efisien dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat kota dan mendorong investasi serta tumbuh kembangya ekonomi berbasis kerakyatan dan sektor ekonomi basis yang mempunyai daya saing baik ditingkat regional, nasional dan internasional. Misi ini sangat berkaitan erat dengan misi ke 1, 2, 3, dan 4 dari Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang. Beberapa upaya yang dilakukan adalah penciptaan lingkungan pemukiman petani nelayan yang higinis dan berestitika sehingga mendukung peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat, produktivitas usaha dan peningkatan daya tarik wilayah bagi pengunjung dalam dan luar daerah Kota Bontang melalui konsep ekowisata bahari dan pantai. jembatan, jalan, air bersih
dan listrik merupakan
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
Pengadaan infrastruktur tujuan prioritas
bagi
35
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
pembangunan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Selain itu pembangunan
infrastruktur di wilayah pesisir dan pantai dapat menambah estetika lingkungan dan mempertahankan serta memulihkan kelestariannya.
Penguatan struktur
ekonomi daerah dapat dimulai dari fondasi awal perekonomian makro wilayah yaitu meningkatkan kekuatan ekonomi masyarakat pelaku usaha produktif mikro khususnya
yang
bergerak
dibidang
usaha
pengelolaan
dan
pemanfaatan
sumberdaya alam perikanan, kelautan dan pertanian melalui bantuan sarana produksi bagi nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani, peternak, pengadaan sarana prasarana pendukung perikanan dan pertanian, dan peningkatan skill nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani, dan peternak. 3.3. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga (K/L) 3.3.1. Telaah Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan Tujuan RPJM 2011-2015 diarahkan untuk Kerangka pencapaian tujuan RPJMD dirumuskan lebih lanjut dalam Rencana Strategis Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang Tahun 2011-2016 (Renstra DPKP) yang merupakan penjabaran dari visi dan misi Kota Bontang 2011 – 2016 yaitu
“Terwujudnya Masyarakat Bontang yang Berbudi Luhur, Maju, Adil dan Sejahtera” Rencana Strategis Pembangunan Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang Tahun 2011-2016 memiliki kaitan dengan 5 prioritas nasional sebagai berikut : 1.
Prioritas 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; Pemantapan tata kelola pemerintahan yang lebih baik melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum yang berwibawa, dan transparan. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang ditopang oleh efisiensi struktur pemerintah di pusat dan di daerah, kapasitas pegawai pemerintah yang memadai, dan data kependudukan yang baik.
2.
Prioritas 4: Penanggulangan Kemiskinan; Penurunan tingkat kemiskinan absolut nasional pada tahun 2014 menjadi 8-10%. Angka kemiskinan di Kota Bontang masih cukup tinggi sekitar 19,2%.
Diupayakan penanggulangan tingkat
kemiskinan di wilayah ini bisa mencapai target nasional maupun daerah yang sebesar 9%.
Masyarakat nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani, dan
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
36
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
peternak, yang masih berada pada garis kemiskinan sebesar 1.605 orang (data tahun 2012).
Upaya penurunan angka kemiskinan dapat ditempuh melalui
perbaikan distribusi pendapatan para nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani, dan peternak melalui peningkatan produktivitas dan skala usaha menjadi layak dan bankable, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah yang selaras dengan program PNPM. 3.
Prioritas 5: Ketahanan Pangan; Peningkatan ketahanan pangan dan lanjutan revitalisasi pemanfaatan sumberdaya alam kelautan, perikanan dan pertanian untuk mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saing produk kelautan, perikanan dan pertanian, peningkatan pendapatan petani dan nelayan, serta kelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Kontribusi sektor pertanian dalam arti luas (perikanan, kelautan, tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan) pertahun terhadap PDRB Kota Bontang dengan migas atas dasar harga konstan selama 2011 – 2016 diupayakan meningkat setiap tahunnya berada pada kisaran 1% - 3% dan Indeks Nilai Tukar nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani, dan peternak pada tahun 2014 sebesar 115-120
4.
Prioritas 9: Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana; Konservasi dan pemanfaatan lingkungan hidup, perairan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang keberlanjutan, disertai penguasaan dan pengelolaan risiko bencana untuk mengantisipasi perubahan iklim dan mitigasi di wilayah pesisir dan laut
5.
Prioritas 10: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca-Konflik; wilayah Bontang, satu diantaranya tersusun oleh komponen pulau, yang membentuk pemukiman di atas air, dan berada di wilayah perairan laut. Secara geografis dan sosial ekonomi, wilayah-wilayah ini termasuk sebagai wilayah tertinggal, dan perlu peningkatan pembangunan di berbagai bidang (air, listrik, jalan/jembatan, sarana
keagamaan,
pendidikan,
kesehatan, wisata
bahari),
yang dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tertinggal, serta keberlangsungan kehidupan yang damai.
Rencana aksi yang dapat dilakukan adalah
pengelolaan/pemberdayaan pulau-pulau kecil untuk tujuan produksi perikanan
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
37
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
dan wisata bahari, dan pengembangan matapencaharian alternatif berbasis sumberdaya kelautan dan perikanan. Rencana strategis pemanfaatan dan pengelolaan perikanan, kelautan dan pertanian dalam kurun waktu 2011 – 2016 sangat ditentukan oleh “tiga pilar strategi pembangunan berkelanjutan sebagaimana dicantumkan dalam Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan RI tahun 2009 - 2014 1.
Pilar ekonomi; peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kontribusi kelautan, perikanan dan pertanian (tanaman pangan, peternakan dan kehutanan) pada perekonomian regional (PDRB) Kota Bontang 2011 -2016, dan dampak ekonomi melalui peningkatan kesejahteraan nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani, dan peternak
2.
Pilar sosial ; meningkatkan partisipasi masyarakat pelaku pembangunan kelautan, perikanan dan pertanian, partisipasi masyarakat petani, pembudidaya, nelayan, pengolah, dampak terhadap struktur sosial masyarakat, serta tatanan atau nilai sosial yang berkembang di masyarakat nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani, dan peternak
3.
Lingkungan hidup, dampak kegiatan pemanfataan sumberdaya alamdi wilayah daratan dan perairan pesisir dan laut terhadap kualitas air, udara dan lahan serta ekosistem dan keanekaragaman hayati. Dalam mendukung kebijakan pembangunan nasional, maka kebijakan pembangunan disektor perikanan dan kelautan diarahkan pada program dan kegiatan yang bersifat :
Pro poor Pendekatan Pro-poor dilakukan melalui pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat pelaku usaha kelautan dan perikanan.
Pro job Pendekatan Pro-job dilakukan melalui optimalisasi potensi perikanan budidaya yang belum tergarap untuk menurunkan tingkat pengangguran nasional. Usaha membuka lapangan kerja diiringi dengan dukungan pengembangan modal dan kepastian berusaha.
Pro growth
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
38
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Pendekatan pro-growth dilakukan untuk mewujudkan pertumbuhan sektor kelutan dan perikanan sebagai pilar ketahanan ekonomi nasional melalui transformasi pelaku ekonomi kelautan dan perikanan, dari pelaku ekonomi subsisten
menjadi
pelaku
usaha
modern,
melalui
berbagai
dukungan
pengembangan infrastruktur, industrialisasi dan modernisasi.Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010-2014
Pro sustainability Pendekatan
pro-sustainability
dilakukan
melalui
upaya
pemulihan
dan
pelestarian lingkungan perairan, pesisir, dan pulau-pulau kecil, serta mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Strategi pembangunan sektor perikanan dan kelautan yang dapat ditempuh agar dapat mewujudkan program pembangunan yang sesuai dengan ke empat sifat tersebut adalah Pengembangan Minapolitan. Strategi ini dapat ditempuh melalui : Pembangunan sarana dan prasarana perikanan Pengembangan ekspor melalui pembinaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berpotensi ekspor Mendorong peningkatan nilai investasi perikanan Perluasan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan Pengembangan lembaga pembiayaan kelautan dan perikanan melalui program KKMB (Konsultan Keuangan Mitra Bank) Pembangunan prasarana pulau-pulau kecil, khususnya di pulau-pulau kecil terluar Peningkatan kapasitas skala usaha dan kewirausahaan
Entreprenuership Pengembangan kewirausahaan dan peningkatan skala usaha (entrepreneurship) yang dilaksanakan melalui upaya membangun kepercayaan (trust building) bagi para pelaku, yakni nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar ikan
Networking
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
39
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
KKP akan mengoptimalkan hasil pembangunan kelautan dan perikanan dengan memberikan fasilitas pengembangan jejaring kerja, melalui penciptaan dan penguatan
networking, baik secara internal di lingkup KKP, antara pusat-daerah, antar daerah, antar instansi/lintas sektor, komunitas bisnis, kerjasama internasional (bilateral, multilateral, dan regional).
Technology and Innovation Kegiatan penelitian dan pengembangan dilakukan untuk menemukan teknologiteknologi baru dalam rangka meningkatkan optimasi pemanfaatan sumber daya ikan secara lestari dan bertanggung jawab.
Empowering Kemiskinan merupakan permasalahan bangsa yang mendesak dan memerlukan langkah-langkah penanganan dan pendekatan yang sistematis, terpadu dan menyeluruh melalui program pemberdayaan mayarakat yang diarahkan pada (i) peningkatan kemandirian masyarakat melalui pengembangan kegiatan ekonomi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, partisipasi mayarakat, penguatan modal dan pengutan kelembagaan masyarakat, (ii) peningkatan kemampuan masyarakat untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya secara optimal dan berkelanjutan sesuai dengan kaidah kelestarian lingkungan, (iii) pengembangan kemitraan dengan lembaga swasta dan pemerintah. Penguatan Kelembagaan Kelompok Masyarakat Keberadaan kelompok pembudidaya, nelayan, pengolah, pelaku pasar hasil perikanan dan pengawasan akan memberikan keuntungan bagi anggota kelompoknya. Melalui kelompok akan terjadi interaksi antar anggota untuk saling tukar pengalaman dan menumbuhkan kesadaran bersama untuk menguatkan posisi tawar, serta kemudahan dalam pembinaan, penyampaian informasi, dan diseminasi teknologi.. Berdasarkan berbagai uraian di atas, pembangunan kelautan dan perikanan dalam 5 tahun ke depan menjadi bagian dari pembangunan bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dan diarahkan pada pencapaian dua prioritas yakni (i) Peningkatan Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Perikanan, serta (ii) Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan. 3.3.2. Telaah Renstra Kementerian Pertanian
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
40
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Dalam Rancangan RPJM 2010-2014 terdapat 11 prioritas pembangunan nasional. Diantara 11 prioritas pembangunan nasional tersebut terkait dengan Kementerian Pertanian adalah prioritas ke 5 (lima) yakni” Ketahanan Pangan”. Dalam Rancangan RPJM tersebut tema prioritas ketahanan pangan adalah” Peningkatan ketahanan pangan dan lanjutan revitalisasi pertanian untuk mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saing produk pertanian, peningkatan pendapatan petani, serta kelestestarian lingkungann dan sumberdaya alam” selaian prioritas nomor 5 (lima) Ketahanan Pangan. Kementeritan Pertanian juga dapat amanah untuk terlibat dalam pelaksanaan priorirtas nomor 1 (satu) yaitu Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, nomor 8 (delapan) Energi dan nomor 9 (Sembilan) Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana. Disamping terlibat dalam pencapaian Prioritas Nasional (RPJMN 2010-2014 Buku I), pembangunan pertanian ditempatkan pada kelompok pembangunan Bidang SDA dan Lingkungan Hidup (RPJMN 2010-2014 Buku II) dengan 7 prioritas bidang. Dari 7 prioritas bidang tersebut yang terkait dengan Kementerian Pertanian adalah prioritas nomor 1(satu) yaitu” Peningkatan Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan”: Selain berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD, arah kebijakan strategi nasional bidang pertanian menjadi acuan nasional yang perlu diperhatikan dalam merumuskan kebijakan oleh Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang adalah: 1. Peningkatan produksi dan produktivitas pangan, pertanian, perikanan dan kehutanan terus dilakukan untuk mendukung peningkatan ketersediaan pangan dan bahan baku industri 2. Peningkatan efesiensi distribusi pangan untuk menjamin agar seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu, dengan harga terjangkau 3. Peningkatan pemenuhan konsumsi pangan menjadi kebijakan dan strategi pembangunan ketahanan pangan yang perlu memperoleh perhatian yang memadai agar pola pemanfaatan pangan secara nasional memenuhi kaidah mutu, keragaman, kandungan gizi, keamanan dan kehalalan 4. Peningkatan nilai tambah, daya saing dan pemasaran produk pertanian, perikanan dan kehutanan 5. Peningkatan kapasistas masyarakat pertanian, perikanan dan kehutanan Strategi pembangunan dibidang pertanian pada wilayah Kota Bontang, yang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
41
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
dirujuk pada Kebijakan Kementerian Pertanian adalah : a) revitalisasi infrastruktur dan sarana pertanian, b) revitalisasi kelembagaan kelompok petani, c) pengembangan petani produsen menjadi petani pemasok dan d) revitalisasi teknologi pertanian yang berwawassan lingkungan. Tantangan ke depan adalah bagaimana menjaga kelestarian sumber daya pertanian agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat tanpa merusak lingkungan, termasuk di dalamnya adalah upaya antisipasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang terjadi. Berdasarkan perspektif pelaksanaan prioritas pembangunan bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup, pembangunan kehutanan ditujukan guna memberikan dampak pada pemanfaatan sumberdaya hutan untuk pembangunan ekonomi, serta peningkatan kualitas dan kelestarian lingkungan hidup, yang secara bersamaan akan memberikan kontribusi pada upaya peningkatan kesejahteraan rakyat dan peningkatan kualitas lingkungan hidup. 3.3.3. Telaah Renstra Kementerian Kehutanan Prioritas pembangunan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup yang terkait dengan tugas dan fungsi Kementerian kehutanan diarahkan pada 2 (dua) prioritas bidang, yaitu: 1. Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, dengan terdiri dari fokus prioritas:
Peningkatan produksi dan produktivitas untuk memenuhi ketersediaan pangan dan bahan baku industri dari dalam negeri.
Peningkatan nilai tambah, daya saing, dan pemasaran produk pertanian, perikanan dan kehutanan.
Peningkatan Kapasitas Masyarakat Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
2. Peningkatan Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan, dengan 4 (empat) fokus prioritas, meliputi:
Pemantapan kawasan hutan.
Konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan.
Peningkatan fungsi dan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS).
Pengembangan penelitian dan iptek sektor kehutanan.
Berdasarkan arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional di atas ditetapkan visi pembangunan kehutanan dalam Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014, yaitu Hutan Lestari Untuk Kesejahteraan Masyarakat Yang Berkeadilan.
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
42
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Guna mewujudkan visi tersebut ditetapkan beberapa misi Kementerian Kehutanan, dengan arah kebijakan prioritas pembangunan pada: 1) Pemantapan kawasan hutan. 2) Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung DAS. 3) Pengamanan hutan dan pengendalian kebakaran hutan. 4) Konservasi keanekaragaman hayati. 5) Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industri kehutanan. 6) Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan. 7) Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sektor kehutanan. 8) Penguatan kelembagaan kehutanan. Sejalan dengan proses restrukturisasi program dan kegiatan dalam kerangka reformasi perencanaan, dan berdasarkan sasaran yang ingin dicapai pada Renstra Tahun 2010-2014, Kementerian Kehutanan menyelenggarakan 7 (tujuh) program, yaitu: 1) Program Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan. 2) Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi. 3) Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan. 4) Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat. 5) Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan. 6) Program
Pengawasan
dan
Peningkatan
Akuntabilitas
Aparatur
Negara
Kementerian Kehutanan. 7) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kehutanan. 3.4. Telaah Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur Pengelolaan
wilayah
pesisir,
laut
dan
perairan
umum
sebagai
media
pengembangan usaha perikanan yang dilakukan oleh masyarakat perikanan (nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah) di Provinsi Kalimantan Timur dilaksanakan oleh pemerintah provinsi melalui instansi teknisnya yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan. Adapun isu-isu strategis yang akan menjadi dasar perumusan strategi dan arah kebijakan pembangunan adalah sebagai berikut : a. Kebutuhan benih sebagian besar masih didatangkan dari luar daerah b. Produktivitas perikanan per satuan lahan masih rendah.
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
Kondisi ini
43
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
berdampak terhadap semamkin luasnya lahan tambak tidak produktif. Kota Bontang memiliki luas total tambak 323,18 ha (berdasarkan RPJMD Kota Bontang 2011 – 2016), 148,7 merupakan tambak produktif c. Belum meratanya ketersediaan induk dari varietas-varietas unggul pada tingkat UPR dan pembudidaya d. Adanya serangan hama dan penyakit. Masyarakat pembudidaya ikan di wilayah pesisir dan laut Kota Bontang mengalami kondisi ini, terutama dalam kegiatan budidaya ikan dan rumput laut e. Penggunaan bahan kimia antibiotik dan bahan berbahaya lainnya dalam proses pembudidayaan sampai pengolahan f.
Konstruksi
wadah
budidaya
terutama
pertambakan
tidak
sesuai
rekomendasi teknis g. Pembukaan lahan pertambakan tanpa mempertimbangkan jalur hijau h. Belum
optimalnya
pelaksanaan
standarisasi
pembenihan
dan
pembudidayaan ikan i.
Jangkauan penangkapan masih tidak terlalu jauh (dibawah 10 mil). Hal ini sangat berkaitan dengan keterbatasan sarana prasarana penangkapan yang dimiliki oleh nelayan
j.
Belum optimalnya penerapan perijinan perikanan. Hal ini merupakan permasalahan yang sering terjadi di Kota Bontang, tidak jarang terdapat beberapa armada penangkapan tidak memiliki ijin perikanan terutama dibidang perikanan tangkap
k. Belum optimalnya penangkapan ikan l.
Penanganan masih adanya pelanggaran perikanan baik dari bidang budidaya, penangkapan maupun pengolahan perikanan
m. Masih kurangnya akses permodalan bagi usaha-usaha perikanan. Pelaku usaha perikanan di wilayah Kota Bontang umumnya berada pada skala usaha mikro.
Mereka relatif kurang memiliki akses permodalan
khususnya ke lembaga penyalur modal seperti lembaga bank dan non bank. Permasalahan klasik yang selalu muncul adalah tidak terpenuhinya persyaratan administrasi seperti kelengkapan dokumen agunan/jaminan (sertifikat rumah dan tanah) n. Belum adanya komitmen yang kuat pada penataan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
44
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
o. Masih rendahnya sumberdaya manusia pembudidaya, nelayan dan pengolah hasil perikanan.
Hal ini membutuhkan penanganan serius
antara pihak provinsi dan kabupaten/kota.
Pemerintah Kota Bontang
memiliki komitmen untuk meningkatkan kapasitas SDM nelayan, pembudidaya ikan, dan pengolah melalui misi yang diangkat oleh Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang Adapun beberapa misi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur memiliki kesamaan tujuan strategis yang ingin dicapai terutama dalam hal peningkatan kemampuan SDM nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah, dan peningkatan produksi dan produktivitas masyarakat perikanan dan kelautan
yang
berkelanjutan. Adapun telaah terhadap misi adalah sebagai berikut :
Misi 1 : Meningkatkan kualitas SDM aparatur, pembudidaya ikan, nelayan, dunia usaha dan mendorong penciptaan kesempatan kerja. Misi ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang yaitu peningkatan keterampilan teknis sumber daya manusia nelayan, pembudidaya ikan, petani dan peternak melalui misi pertamanya “Meningkatkan kualitas SDM perikanan, kelautan, dan pertanian”
Misi 4 : Pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan secara optimal mendukung ketersediaan pangan dan pemerataan konsumsi ikan.
Misi ini
memiliki keselarasan dengan tujuan strategis yang ingin dicapai oleh Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang yaitu peningkatan produksi pangan yang bersumber dari ikan, ternak dan tanaman pangan melalui misi 2 yaitu “Meningkatkan penyediaan bahan pangan yang bersumber dari protein hewani dan nabati “ 3.5. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bontang Perwujudan Visi Pembangunan Kota Bontang Tahun 2011-2016 dijalankan melalui misi pembangunan daerah lima tahun kedepan dengan memantapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota yang serasi dan berwawasan lingkungan. Mengingat Kota Bontang merupakan kota pesisir wilayah Bontang yang lebih didominasi oleh perairan laut (70%), serta adanya kawasan perairan laut yang telah dialokasikan secara tetap untuk mendukung kegiatan pengolahan gas bumi dan pupuk,
maka pemanfaatan ruang daratan, pesisir dan laut selain untuk kegiatan pembangunan lain, juga diarahkan pada peningkatan produksi sub sektor perikanan sebagai komoditi
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
45
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
dominan baik melalui usaha penangkapan maupun budidaya rumput laut, ikan, udang dan biota laut lainnya serta sub sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan dan peternakan sebagai sub sektor pendukung.
Potensi perairan laut untuk kegiatan
perikanan sekitar 9.384 ha atau sekitar 26,83% dari luas wilayah laut Kota Bontang, sehingga potensi pengembangan wilayah laut untuk kegiatan perikanan dan kelautan menjadi sangat terbatas.
Pemanfaatan lahan perairan laut terbesar adalah untuk alur
pelayaran, baik alur pelayaran swasta, rakyat maupun alur pelayaran nasional. Tabel 3.8. Penggunaan Lahan Wilayah Laut Kota Bontang No A
Penggunaan
Luas (Ha)
%
Flat - Gosong karang
940
2,69
- Pasir
158
0,45
- Pasir lumpur
100
0,29
2.799
8,00
- PT. Badak NGL
1.311
3,75
- PT.PKT
3.464
9,90
D
Area efektif utk kegiatan perikanan
9.384
26,83
E
Penggunaan lain (alur rakyat, alur Tanjung Laut, & kegiatan lainnya)
16.821,0
48,092
34.977,00
100,00
B
Terumbu karang
C
Alur pelayaran
Luas Total Wilayah Laut
Sumber : RTRW Kota Bontang 2011-2030 Dalam kerangka strategis penataan ruang secara nasional, maka wilayah Kota Bontang memiliki peran penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional, mempertahankan teritorial NKRI, dan menyeimbangkan ketimpangan antar wilayah. Wilayah Kota Bontang yang merupakan pusat industri pengolahan terbesar nasional dibidang gas bumi dan pupuk, mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan ekonomi regional Kaltim dan ekonomi nasional Dalam Kerangka Strategis penataan Ruang yang berorientasi Ekonomi, maka ada poros pembangunan nasional yang akan dikembangkan terkait dengan wilayah Kota Bontang yaitu Poros Pengembangan Strategis Global/Nasional. Poros pengembangan strategis global/nasional untuk kawasan andalan dan kawasan ekonomi terpadu diarahkan melintasi Kota Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, Kutai Kertanegara dan Bontang dari keterkaitannya dengan Kota-kota di pulau jawa.
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
46
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Pengembangan dan pembangunan di kawasan tersebut akan memberikan pertumbuhan ekonomi regional kawasan andalan di Kota Bontang yang dapat berdampak pada persaingan dari aspek pasar, keseragaman infrastruktur (dari aspek fasilitas), dan kemiripan kebijakan pusat dalam pengembangan sektor-sektor unggulan. Agar Kota Bontang mampu menjadi pelaku dominan kawasan Poros Pengembangan Strategis Global/Nasional, maka perlu dipersiapkan sektor unggulan yang sustainable dan
renewable berkaitan dengan pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam yaitu perikanan tangkap, perikanan budidaya payau dan marikultur, yang diarahkan pada usaha pengolahan dan pengawetan hasil-hasil perikanan yang bernilai ekonomi tinggi. 3.6.
Penentuan Isu-isu Strategis Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan
dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) dimasa mendatang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu kondisi/kejadian penting/keadaan yang apabila tidak diantisifasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak dimanfaatkan. Adapun isu-isu strategis pembangunan perikanan, kelautan dan pertanian adalah sebagai berikut 3.6.1.
Bidang Perikanan dan Kelautan
a. Wilayah Kota Bontang dengan luas 49.757 ha terdiri dari wilayah perairan laut (70%) dan wilayah daratan (30%). penting
untuk
melakukan
upaya
Kondisi ini memberikan pertimbangan penggalian
potensi
dengan
tetap
memperhatikan kelestarian ekosistem yang ada. Luas wilayah perairan laut yang masih dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perikanan sebesar 9.384 ha (26,83%). Wilayah perairan laut sebagian besar dimanfaatkan untuk alur pelayaran swasta, rakyat maupun alur pelayaran nasional. b. Pemanfaatan sumberdaya ikan dapat dilakukan melalui kegiatan penangkapan dan budidaya.
Beberapa komoditi perikanan unggulan yang memiliki nilai
ekonomis penting di pasar regional, nasional dan internasional meliputi kepiting, ikan kerapu, kakap, lobster, teripang, rumput laut dan jenis ikan air tawar. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya ikan tersebut dapat memenuhi kebutuhan ikan yang tinggi khususnya bagi masyarakat Bontang.
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
Komoditi rumput laut
47
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
merupakan komoditi dominan yang diusahakan oleh masyarakat pembudidaya ikan, dengan jumlah produksi pada tahun 2010 sebesar 2.945,9 ton berat kering c. Ikan-ikan hasil tangkapan hasil tangkapan nelayan hanya memenuhi kebutuhan lokal sedangkan kebutuhan pasar regional dan internasional hanya dapat dipenuhi dalam jumlah kecil. Tingginya daya serap produk perikanan di kota ini tidak terlepas dari tingginya konsumsi ikan per kapita yang terus meningkat sejak tahun 2006 (31,08 kg/kapita/tahun) hingga 2010 (58,03 kg/kapita/tahun). Angka ini melampaui target daerah (30 kg/kapita/tahun) dan nasional (26 kg/kapita/tahun).
Dengan
demikian
pengembangan
kegiatan
perikanan
mempunyai peluang yang sangat besar mengingat kebutuhan konsumsi ikan baik dalam negeri maupun luar negeri terus mengalami peningkatan d. Pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan belum optimal dan masih tergantung pada alam. Dalam rangka peningkatan pendapatan nelayan tangkap di masa mendatang, maka metode penangkapan yang selama ini bersifat tradisional harus dirubah dengan mengembangkan teknologi modern sehingga wilayah penangkapannya bukan hanya di perairan Bontang. Selat Makassar dapat memberikan hasil perikanan yang lebih besar pada nelayan karena merupakan lalu lintas migrasi ikan sehingga potensi ikannya cukup besar. e. Upaya peningkatan mutu dan diversifikasi hasil olahan perikanan melalui pendidikan dan pelatihan terhadap pelaku usaha (nelayan dan pembudidaya) harus dilaksanakan secara maksimal oleh Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian.
Hal ini penting untuk meningkatkan nilai tambah terhadap hasil
olahan perikanan sehingga mampu mendorong kenaikan pendapatan pengolah hasil perikanan. f.
Target Indonesia sebagai penghasil produk perikanan dan kelautan terbesar 2010 -2015, dengan capaian peningkatan produksi budidaya dan tangkap 353%. Wilayah Kota Bontang memiliki peluang untuk memberikan kontribusi pencapaian target tersebut selama periode 2010 - 2015. Sebagai gambaran, sejak tahun 2006 – 2010, realisasi kuantitas produksi perikanan berada pada kecenderungan yang meningkat. Secara aggreggat, realisasi produksi perikanan tangkap dan budidaya pada periode tersebut mencapai 27.972,7 ton (104,49%
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
48
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
dari target produksi yang ditetapkan : 26.771 ton), sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.3di atas tentang Indikator Pencapaian Kinerja DPKP Kota Bontang. g. Peluang pasar internasonal produk perikanan dan kelautan mensyaratkan mutu, keamanan pangan dan aspek lingkungan. h. Usaha budidaya perikanan umumnya dilakukan pada skala kecil dengan tingkat pendidikan dan ketrampilan pengelolaan yang relatif masih berada pada skala subsisten dengan modal yang terbatas i.
Institusi permodalan umumnya kurang tertarik pada sector perikanan karena usaha perikanan memiliki risiko yang cukup besar.
Hal ini masih ditambah
dengan belum adanya skema permodalan dan pola kemitraan usaha yang tepat antara usaha perikanan rakyat dengan usaha besar/menengah di bidang perikanan j.
Lemahnya kelembagaan perikanan pendukung dalam hal penyediaan sarana produksi, permodalan, penerapan teknologi dan pemasaran
k. Lemahnya pelaksanaan sistem MSC (monitoring, control dan surveillance) terhadap pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan kelautan 3.6.2.
Bidang Pertanian Tanaman Pangan Potensi pertanian tanaman pangan Kota Bontang relatif kurang menonjol
mengingat Bontang adalah daerah perkotaan. Selama ini Kota Bontang masih mengandalkan suplai bahan-bahan makanan dari daerah lain seperti Samarinda dan Kutai Kartanegara.
Luas lahan pertanian Kota Bontang cenderung sulit untuk
ditingkatkan karena luas daratan hanya 30% dari luas total wilayah.
Luas lahan
pertanian padi sawah mengalami penyusutan dari 228 ha menjadi 128 ha.
Isu-isu
strategis bidang pertanian dan tanaman pangan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD adalah sebagai berikut: a. Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian dan pangan untuk mendukung peningkatan ketersediaan pangan belum optimal dilakukan dikarenakan adanya keterbatasan lahan.
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
49
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
b. Efesiensi distribusi pangan untuk menjamin agar seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu, dengan harga terjangkau. c. Peningkatan pemenuhan konsumsi pangan menjadi kebijakan dan strategi pembangunan ketahanan pangan yang perlu memperoleh perhatian yang memadai agar pola pemanfaatan pangan memenuhi kaidah mutu, keragaman, kandungan gizi, keamanan dan kehalalan. d. Peningkatan nilai tambah, daya saing/kualitas dan pemasaran produk pertanian dan tanaman pangan dan hortikultura e. Pelaku bidang pertanian tanaman pangan belum melakukan usahanya secara optimal f.
Pelaku bidang hasil pertanian tanaman pangan juga belum optimal dalam memanfaatan peluang yang tersedia
3.6.3.
Bidang Kehutanan
a. Rehabilitasi dan Konservasi Wilayah Kota Bontang memiliki komponen – komponen penting dalam hal tutupan lahan atau jenis penggunaan tanah yang sangat berperan dalam sistem dan pola pemanfaatan ruang daratan dan laut oleh berbagai aktivitas perekonomian. Adapun Komposisi Wilayah Kota Bontang Berdasarkan Jenis Penggunaan Tanah sebagai berikut Tabel 3.9. Komposisi Wilayah Kota Bontang Berdasarkan Jenis Penggunaan Tanah No 1
Jenis Penggunaan Tanah
Luas Hektar
%
Permukiman g.
Rumah/Bangunan Gedung
1.355,56
9,17
h.
Pekarangan
980,64
6,63
i.
Fasilitas Sosial
29,76
0,20
j.
Fasilitas Umum
462,43
3,13
k.
Permukiman Atas Air
53,94
0,36
l.
Jasa
69,52
0,47
2
Tambak
323,18
2,19
3
Kawasan Industri/Pabrik 192,46
1,30
c.
PT. Pupuk Kaltim
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
50
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
No
Luas
Jenis Penggunaan Tanah d.
Hektar
PT. Badak NGL
4
Rawa
5
Danau/Waduk/Situ
6
Hutan Kota
7
Hutan Sejenis
8
Bakau
9
Belukar
10
Tanah Terbuka
%
278,07
1,88
53,54
0,36
15,11
0,10
196,98
1,33
2.764,48
18,70
1.115,51
7,55
6.870,98
46,49 0,12
17,83
Jumlah 14.780,00 100,00 Sumber : Naskah Akademik RTRW Kota Bontang dan RPJMD Kota Bontang 2011 - 2016 Berdasarkan data komposisi wilayah di atas maka terdapat lahan belukar dan tanah terbuka yang akan dapat memberikan dampak berupa pengaruh pemanasan global jika tidak dapat dikelola dengan baik. Upaya rehabilitasi dan konservasi hutan sebagai isu strategis dibidang kehutanan perlu dilakukan pada wilayah dengan kualitas penutupan lahan yang kurang baik, terutama wilayah terbuka dan semak belukar. Isu strategis tentang rehabilitasi dan konservasi hutan bagi wilayah Kota Bontang menjadi penting dalam kaitannya dengan: a. Pengembangan elemen pengendali banjir b. Pemanfaatan air untuk irigasi c. Pemanfaatan air untuk RT dan Industri d. Perikanan darat e. Pengendalian pencemaran f.
Pengendalian kekeringan
g. Pengembangan air tanah Disisi lain, konservasi dan rehabilitasi hutan/ lahan sejalan dengan prinsip perbaikan ekologi global dalam hal: 1. Rehabilitasi hutan/ lahan untuk pengikatan karbon (Carbon sequestration) melalui pertumbuhan vegetasi berpohon, 2. Konservasi hutan/ lahan dalam rangka pengurangan suhu global (Global
temperature), 3. Konservasi hutan/ lahan dalam rangka peningkatan produksi dan kualitas air tanah (groundwater/ freshwater).
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
51
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Pola rehabilitasi hutan/lahan yang diusulkan menganut pola pemberdayaan masyarakat melalui Hutan Kemasyarakatan (HKm). Program ini merupakan pendekatan peningkatan partisipasi masyarakat dengan cara melaksanakan rehabilitasi hutan/ lahan terdegradasi dengan tanaman yang diharapkan dapat memberikan efek ganda, yaitu keuntungan ekonomi dan ekologis secara berimbang. Peluang pengembangan Hutan Kemasyarakatan
(HKm)
membuka
peluang
usaha
masyarakat
yang
bertujuan
meningkatkan pendapatan masyarakat dan menjaga kelestarian hutan. Peluang ini terbuka bagi di kota Bontang terutama ditujukan untuk pemanfaatan kawasan dan jasa lingkungan khususnya pada hutan lindung, semak belukar dan tanah terbuka. 3.6.4.
Bidang Peternakan
a. Meningkatnya Kebutuhan Terhadap Daging Ternak Kota Bontang merupakan kota industri yang terus berkembang. Pertambahan penduduk setiap tahunnya meningkat. Pada tahun 2007 penduduk kota Bontang tercatat 129.700 jiwa dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 140.787 jiwa. Peningkatan penduduk yang pesat ini dipicu oleh adanya dua industri besar, yaitu PT Pupuk Kalimantan Timur dan PT Badak LNG, serta satu perusahaan pertambangan batubara, PT Indominco. Dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kota Bontang, maka kebutuhan konsumsi akan daging juga meningkat. Kondisi aktual menunjukkan bahwa, terdapat waktu-waktu tertentu yang berdampak terhadap peningkatan konsumsi daging seperti pada saat akhir pekan (sabtu dan minggu). Peningkatan kebutuhan akan daging ternak terlihat dari peningkatan jumlah pemotongan jenis ternak sapi dan kambing yang terjadi pada tahun 2007 – 2010, sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya. Adapun keadaan penduduk pada tahun 2007 hingga tahun 2010 tertera pada Tabel berikut. Tabel 3.10. Keadaan Penduduk Kota Bontang pada Tahun 2007 - 2010 Tahun No.
Kecamatan
2007
2008
2009
2010
……………………. jiwa ……………………. 1.
Bontang Selatan
54.866
53.774
55.319
57.047
2.
Bontang Utara
52.470
55.219
58.806
58.829
3.
Bontang Barat
22.364
24.519
25.224
24.911
Kota Bontang
129.700
133.512
137.349
140.787
Sumber : Bontang Dalam Angka 2010
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
52
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
b. Terbatasnya Sumberdaya Lahan Dengan meningkatnya permintaan akan ternak sapi potong, maka perlu dilakukan peningkatan populasi sapi potong. Hal ini diperlukan untuk mengurangi pengadaan ternak dari luar daerah kota Bontang sekaligus dapat mensejahterakan masyarakat melalui pemeliharaan sapi potong. Untuk meningkatkan populasi sapi potong diperlukan daya dukung lahan, daya dukung hijauan, dan daya dukung sumberdaya manusia yang memadai. Keterbatasan luas lahan ternak yang dimiliki oleh wilayah ini, menjadikan peluang pengembangan usaha peternakan menjadi kecil. Hal yang dapat dilakukan adalah melakukan kerjasama kemitraan dengan peternak luar derah dalam hal penanaman modal usaha peternakan, sehingga suplai dan stok untuk komoditi ternak dapat stabil dalam memenuhi permintaan pasar. Kota Bontang pada Tahun 2010 tercatat memiliki lahan pertanian bukan sawah yang relatif sempit, yaitu hanya 4.397 ha. Lahan tersebut umumnya diusahakan untuk tanaman palawija dan hortikultura. Apabila dikelola dengan baik, maka sebagian dari lahan tersebut secara terintegrasi dapat dimanfaatkan sebagai penghasil hijauan untuk pakan ternak. Integrasi ternak di lahan pertanian tidak saja berasal dari jerami atau sisa hasil pertanian, namun juga dapat berasal hijauan yang tumbuh dipematang atau dipinggir jalan setapak. Apabila hijauan tersebut merupakan hijauan pakan yang memiliki kualitas tinggi, maka daya dukungnya menjadi tinggi. Berkaitan denga hal tersebut, diperlukan kebun bibit hijauan makanan ternak yang memadai sebagai sumber bibit hijauan bagi peternak. c. Peningkatan Kapasitas Rumah Potong Hewan Jumlah pemotongan sapi pada tahun 2010 tercatat 3.609 ekor atau setara dengan sekitar 10 ekor per hari. Untuk memotong hewan dengan jumlah tersebut memerlukan rumah pemotongan hewan yang memadai dengan kapasitas RPH yang mampu menghasilkan produk ternak yang ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal) berdasarkan standar dari Direktorat Jenderal Peternakan. Agar diperoleh rumah potong hewan yang memadai, maka perlu dilakukan studi kelayakan mengenai rencana pembangunan rumah potong hewan tersebut. Selain itu, tenaga pemotong hewan diperlukan orang yang terlatih. Terlatih dalam hal ini tidak saja kepada tehnik pemotongan hewan saja, melainkan juga dalam hal penanganan ternak sebelum dan setelah pemotongan agar diperoleh daging dengan kualitas yang baik.
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
53
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
4.1.
Visi dan Misi
4.1.1.
Visi Pemerintah Kota Bontang Dengan memperhatikan peluang dan tantangan yang ada untuk memacu
pembangunan di Kota Bontang, maka visi Pemerintah Kota Bontang adalah “Terwujudnya Masyarakat Bontang yang Berbudi Luhur, Maju, Adil dan Sejahtera” 4.1.2. Misi Pemerintah Kota Bontang Untuk mewujudkan visi Pemerintah Kota Bontang, maka Misi Pemerintah Kota Bontang yang berkaitan dengan lingkup kewenangan Dinas Perikanan Kelautan dan Pertanian Kota Bontang adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kota Bontang yang Berakhlak Mulia dan Profesional.
b. Meningkatkan Kualitas Tata Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance). c. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup d. Memperkuat Struktur Ekonomi Kota Bontang Dengan Cara Mempercepat Pemenuhan Kebutuhan Listrik, Air Bersih Serta Infrastruktur Lainnya. 4.1.3. Visi Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang Untuk mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kota Bontang, maka Visi Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang, yaitu :
Terwujudnya Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Kelautan dan Pertanian yang Berkelanjutan dan Berdaya Saing 4.1.4. Misi Untuk mewujudkan visi Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang sebagaimana yang telah digariskan di atas, maka dipandang perlu pula untuk
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
54
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
menggariskan beberapa misi yang harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang yaitu sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) perikanan, kelautan, dan pertanian.
b. Mendorong peningkatan usaha dan kualitas hasil perikanan, dan pertanian c. Meningkatkan penyediaan bahan pangan yang bersumber dari protein hewani dan nabati.
d. Meningkatkan sarana dan prasarana kelautan, perikanan, dan pertanian e. Meningkatkan pelestarian hutan, lahan, ekosistem laut, pesisir dan pulau-pulau kecil.
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perikanan Kelautan dan Pertanian Kota Bontang Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang selajutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja SKPD selama lima tahun. 4.2.1. Tujuan Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan meletakkan
kerangka
prioritas
untuk
memfokuskan
arah
semua program dan
kegiatan dalam melaksanakan misi, tujuan dicanangkan untuk jangka waktu 5 tahun. Pada dasarnya tujuan adalah suatu kondisi ideal, lebih berhasil, lebih maju, yang ingin diwujudkan atau dihasilkan, atau dengan kata lain ingin menjadikan suatu realita antara keinginan dan kenyataan, pada kurun waktu tertentu. Karakteristik tujuan dapat diartikan sebagai : 1. Idealistik artinya adalah suatu pemahaman dan keyakinan yang kuat akan suatu dan keinginan untuk mewujudkan keadaan menjadi lebih baik, dan berhasil;
2. Jangkauan ke depan dicapai dalam jangka waktu 5 tahun atau lebih sebagaimana yang ditetapkan oleh Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang; 3. Abstrak, bahwa tujuan belum tergambar secara kuantitatif, tetapi menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa yang akan datang;
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
55
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
4. Konsisten, yaitu tujuan harus konsisten sesuai dengan tugas pokok dan fungsi organisasi; Adapun tujuan utama dari pembangunan perikanan kelautan dan pertanian adalah mewujudkan masyarakat nelayan dan petani Kota Bontang yang sejahtera melalui : 1. Meningkatkan kemampuan keterampilan teknis sumberdaya manusia nelayan, pembudidaya ikan, petani dan peternak 2. Meningkatkan produksi dengan intensifikasi usaha untuk memanfaatkan peluang pasar 3. Meningkatkan kemampuan modal usaha nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak 4. Meningkatkan sarana dan prasarana produksi, pengolahan hasil pertanian, peternakan dan perikanan 5. Meningkatkan kelestarian hutan, lahan dan ekosistem pesisir Tujuan perencanaan hasil analisis SWOT tersebut diatas, maka perlu diuraikan keterkaitannya dengan Misi yang telah ditetapkan sebelumnya. Tabel 4.1. Misi dan Tujuan Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang No
Misi
Tujuan
1
Meningkatkan kualitas SDM Meningkatkan kemampuan keterampilan perikanan, kelautan, dan per- teknis sumber daya manusia nelayan, tanian pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak
2
Meningkatkan penyediaan bahan pangan yang bersumber dari protein hewani dan nabati
Meningkatkan produksi dengan intensifikasi usaha untuk memanfaatkan peluang pasar
3
Mendorong peningkatan usaha dan kualitas hasil perikanan, dan pertanian
Meningkatkan kemampuan modal usaha nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani, peternak
4.
Meningkatkan sarana dan prasarana perikanan, kelautan, dan pertanian
Meningkatkan sarana prasarana produksi, pengolahan hasil perikanan, pertanian, dan peternakan
5.
Meningkatkan pelestarian hutan, Melestarikan hutan, lahan dan ekosistem lahan, ekosistem pesisir, laut dan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil pulau-pulau kecil
4.2.2. Sasaran
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
56
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang dalam jangka waktu tertentu. Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis yang berfokus pada tindakan dan alokasi sumber daya dalam kegiatan atau aktivitas. Sasaran merupakan bagian integral dalam sistem perencanaan Strategis yang terfokus pada tindakan dan alokasi sumber daya dalam kegiatan atau aktivitas. Sasaran bersifat spesifik, terukur baik secara kualitatif maupun kuantitatif, sehingga dapat diukur secara nyata dalam jangka waktu tertentu baik tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan. Sasaran tersebut merupakan aplikasi tujuan yang terukur dari Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian. Penjabaran tujuan ke sasaran adalah sebagai berikut : Tabel 4.2. Sasaran Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang No
Tujuan
1.
Meningkatkan kemampuan keterampilan teknis sumber daya manusia nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak Meningkatkan produksi dengan intensifikasi usaha untuk memanfaatkan peluang pasar
Meningkatnya jumlah nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak yang terampil dan produktif Meningkatnya jumlah produksi perikanan, pertanian tanaman pangan dan peternakan
3.
Meningkatkan kemampuan modal usaha nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak
Meningkatnya kemampuan skala usaha nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak
4.
Meningkatkan sarana prasarana produksi, pengolahan hasil perikanan, pertanian, dan peternakan Melestarikan hutan, lahan dan ekosistem pesisir, laut dan pulaupulau kecil
Meningkatnya sarana dan prasarana dalam bidang perikanan, pertanian dan peternakan Terciptanya hutan, lahan dan ekosistem pesisir, laut dan pulu-pulau kecil yang lestari.
2.
5.
Sasaran
Berdasarkan sasaran pembangunan pertanian, peternakan dan perikanan dimaksud, maka sasarannya harus dapat diukur, salah satu cara adalah dengan indikator kinerja. Indikator kinerja dari sasaran tersebut akan menjadi kegiatan dari program pembangunan jangka pendek. Adapun
Indikator Kinerja dari masing-masing sasaran
tersebut adalah sebagai berikut Tabel 4.3. Indikator Kinerja Sasaran Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
Sasaran
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
Indikator Sasaran
57
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Sasaran
Indikator Sasaran a.
Meningkatnya jumlah nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak yang terampil dan produktif
Meningkatnya jumlah produksi perikanan, pertanian tanaman pangan dan peternakan Meningkatnya kemampuan skala usaha nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani, dan peternak Meningkatnya sarana dan prasarana dalam bidang perikanan, pertanian dan
Terlaksananya penyuluhan agribisnis dan pendampingan petani b. Terlaksananya penyuluhan dan pelatihan teknis perikanan (penangkapan dan budidaya ikan dan biota laut lainnya) c. Terlaksananya pembinaan kelompok tani dan nelayan untuk peningkatan kapasitas lembaga kelompok d. Ketersediaan energi dan protein perkapita kota bontang e. Penguatan Cadangan Pangan Kota Bontang f. Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan g. Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan h. Skor Pola Pangan Harapan Kota Bontang i. Pengawasan dan pembinaan Keamanan Pangan j. Penanganan Daerah Rawan Pangan k. Tersedianya sarana prasarana balai penyuluhan l. Terlaksananya pelatihan mata pencaharian alternatif bagi nelayan, pembudiaya ikan dan pengolah m. Tersedia dan Terdistribusinya Bantuan Sarana dan Prasarana Bagi Masyarakat Pesisir n. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan Usaha Ekonomi Bagi Ibu Nelayan ( Kedai Pesisir ) o. Terlaksananya Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh dan aparatur p. Terlaksananya Temu Lapang Bagi Pelaku Utama Perikanan, Pertanian dan Peternakan Ke Sentra – Sentra Daerah Perikanan, Pertanian a. Terlaksananya monitoring hama dan penyakit. b. Tersedia dan terdistribusinya bibit unggul pertanian dan perkebunan c. Tersedia dan terdistribusinya sarana produksi pertanian d. Tersedia dan terdistribusinya benih ikan e. Terlaksananya pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit ternak a. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan kapal perikanan dan alat tangkap ikan b. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan bibit ternak c. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan bibit pertanian d. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan alat pertanian e. Terlaksananya Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan Sarang Burung Walet f. Terlaksananya Penyuluhan Pengelolaan Bibit Ternak g. Terlaksananya Pendampingan Pada Kelompok Nelayan a. Tersedianya sarana pengolahan hasil perikanan, pertanian dan perikanan b. BBIP dapat beroperasi dengan optimal. c. PPI dapat beroperasi dengan optimal d. Terbangunnya RPH yang ASUH
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
58
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Sasaran peternakan
Terciptanya hutan, lahan dan ekosistem pesisir, laut dan pulaupulau kecil yang lestari.
Indikator Sasaran e. f. g. h. i. j.
Berfungsinya Balai Penyuluhan Pertanian. Tersedianya Studi Kelayakan Rumah Pemotongan Hewan Tersedianya Studi Kelayakan Penangkaran Buaya Tersedianya sarana teknologi biogas. Tersedianya sarana prasarana budidaya ikan Tersedianya masterplan pengembangan perikanan tangkap terpadu k. Tersedianya data potensi perikanan tangkap dan budidaya l. Terlaksananya pendampingan dan pelatihan budidaya ikan pada kelompok pembudidaya m. Terlaksananya pendampingan dan pembinaan terhadap pengolah hasil perikanan n. Tersedianya hasil kajian sarang burung walet, dan pengolahan hasil perikanan, pertanian dan peternakan o. Terlaksananya monitoring harga ikan di pasar p. Terlaksananya promosi hasil perikanan dan kelautan a. Tersedianya bibit tanaman kehutanan b. Terlaksananya pembinaan, pengendalian dan gerakan rehabilitasi hutan dan lahan c. Terlaksananya pemeliharaan hutan kota d. Terlaksananya konservasi daerah tangkapan air dan sumber-sumber air e. Terlaksananya penyusunan draft raperda dibidang kehutanan f. Terlaksananya penyuluhan masyarakat dibidang kehutanan, illegal fishing dan kawasan konservasi laut g. Terlaksananya pengamanan pantai Pulau Beras Basah h. Terlaksananya penyusunan Draft Raperda Kawasan Konservasi, sosialisasi dan penerapan i. Terlaksananya pengawasan perikanan j. Terlaksananya bimtek bagi aparatur MCS k. Tersedianya masterplan kawasan Rehabilitasi Mangrove, Terumbu Karang dan Padang Lamun l. Tersedianya renstra mitigasi bencana m. Terlaksananya rehabilitasi terumbu karang n. Tersedianya data statistik, hasil review data base, dan hasil kajian dibidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil o. Tersedianya renstra dan rencana aksi WP3K p. Tersedianya profil Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
Berdasarkan sasaran dan indikator yang dirumuskan, maka dapat diperoleh program dan kegiatan selama periode 2011 – 2016, yang dikelompokkan berdasarkan misi dan tujuan yang akan dicapai, sebagaimana ditampilkan pada Tabel 4.4
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
59
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
60
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
61
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
62
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
63
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
4.3. Strategi dan Kebijakan
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
64
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Dalam rangka untuk mewujudkan tujuan, misi dan visi maka perlu disusun strategi untuk mewujudkannya.
Rencana Strategis merupakan rencana yang
menyeluruh tentang segala upaya yang meliputi penetapan kebijaksanaan, program dan kegiatan dengan memperhatikan sumber daya organisasi serta keadaan lingkungan yang dihadapinya, sehingga diperlukan strategi yang tepat guna memberikan kesatuan pandang dalam melaksanakan tujuan dan sasaran. Strategi memerlukan persepsi dan tekanan khusus yang terjabar dalam bentuk kebijakan sehingga merupakan pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu. Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang mempunyai kebijakan, yaitu : a. Pengentasan nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak miskin b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak c. Mengendalikan dan merehabilitasi kerusakan hutan mangrove, hutan lindung, hutan rakyat, lahan dan ekosistem pesisir d. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak e. Mendorong pembentukan jaringan pemasaran hasil perikanan dan pertanian 4.3.1. Faktor Kunci Keberhasilan Untuk mengetahui arah tujuan dan sasaran untuk mewujudkan misi dan visi, maka perlu dilakukan analisis SWOT sehingga diperoleh Faktor Kunci Keberhasilan. Strategi dirancang melalui analisis
lingkungan
internal
dan
eksternal, dengan
mempertimbangkan nilai luhur sebagai berikut : a. Kerja sama b. Tanggung jawab c. Keterbukaan
4.3.2. Analisis SWOT
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
65
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Langkah selanjutnya untuk menentukan strategi adalah dengan menggunakan Analisis SWOT. Analisis terhadap lingkungan strategis yang meliputi lingkungan internal dan lingkungan eksternal menggunakan analisis SWOT melalui pencarian faktor kunci keberhasilan lingkungan internal dan eksternal. Dengan analisis lingkungan internal (ALI) dapat diidentifikasi beberapa faktor kekuatan dan kelemahan dari Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang antara lain sebagai berikut: a. Kekuatan yang dimiliki Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
Adanya Peraturan Walikota Bontang Nomor 29 tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perikanan Kelautan dan Pertanian.
Adanya Perda Nomor 6 Tahun 2008 tentang organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Adanya peralatan kantor dan sarana prasarana perikanan Tersedianya prosedur tetap Adanya tenaga administrasi Adanya tenaga teknis perikanan dan pertanian b. Kelemahan dari Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
Terbatasnya anggaran pembangunan Terbatasnya jumlah petugas fungsional/ tenaga penyuluh Terbatasnya kualitas SDM tenaga teknis Terbatasnya sarana prasarana penunjang Terbatasnya sarana pembinaan dan penyuluhan Terbatasnya pemahaman terhadap peraturan perundangan-undangan dan prosedur tetap Analisis lingkungan eksternal (ALE) yaitu mengidentifikasi beberapa faktor-faktor peluang dan ancaman sebagai berikut :
a. Peluang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
66
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Adanya teknologi untuk mengelola sumberdaya perikanan, kelautan, dan pertanian
Adanya peluang pasar hasil perikanan, kelautan, dan pertanian ditingkat lokal hingga nasional
Adanya dukungan pimpinan daerah dan perusahaan BUMN dalam bentuk program CSR untuk pengembangan usaha perikanan, kelautan dan pertanian
Adanya kelompok nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak
Adanya potensi sumberdaya pesisir dan laut di wilayah dalam dan luar Bontang yang dapat diakses dengan menguatkan hubungan kelembagaan pemerintah daerah dan kelembagaan masyarakat lokal
Adanya
peraturan
dibidang
perikanan,
pertanian,
peternakan
dan
kehutanan b. Tantangan
Keterbatasan lahan pertanian, marikultur dan fishing ground untuk pengembangan usaha
Keterbatasan modal usaha nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak
Terbatasnya kualitas sumber daya manusia nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak
Terbatasnya sarana produksi, pemasaran dan pengolahan hasil
Adanya serangan hama dan penyakit
Terdapatnya kerusakan hutan, lahan dan ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil.
Berdasarkan pertimbangan dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal dapat dilakukan pendekatan 1. Strategi S+O ( memaksimalkan kekuatan untuk menangkap peluang), yaitu :
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
67
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
a. Manfaatkan tenaga teknis dan sarana prasarana untuk menyebarluaskan teknologi kepada nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak dalam rangka peningkatan produksi b. Manfaatkan tenaga teknis dan sarana prasarana untuk mengembangkan teknologi pengelolaan sumberdaya perikanan c. Melaksanakan tupoksi untuk pemanfaatan potensi ekosistem laut, pesisir dan pulau-pulau kecil d. Manfaatkan tenaga administrasi, tenaga teknis dan sarana prasarana untuk membina nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak agar dapat memanfaatkan peluang pasar. e. Manfaatkan peraturan dan prosedur kerja yg ada untuk pengembangan usaha perikanan, kelautan dan pertanian melalui dukungan pemkot, CSR dan kerjasama dengan pemda tetangga 2. Strategi S+T (Memaksimalkan kekuatan untuk menghindari ancaman), yaitu : a. Manfaatkan tenaga teknis dan sarana prasarana untuk memanfaatkan lahan dan fishing ground yang terbatas untuk pengembangan usaha b. Manfaatkan tenaga teknis, tenaga administrasi dan sarana prasarana untuk meningkatkan kualitas SDM nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak c. Manfaatkan tenaga teknis, tenaga administrasi dan sarana prasarana untuk mengatasi kerusakan lahan, ekosistem pesisir dan serangan hama/penyakit d. Tingkatkan koordinasi internal dan eksternal lembaga dinas untuk meningkatkan modal nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak. 3. Strategi W+O (Meminimalkan kelemahan untuk menangkap peluang), yaitu : a. Manfaatkan dukungan pimpinan daerah dan peraturan yang ada untuk meningkatkan anggaran dalam mengatasi terbatasnya sarana dan prasarana penunjang dan upaya menjalin kerjasama dengan pemda tetangga dalam hal pemanfaat sumberdaya perikanan dan kelautan b. Manfaatkan dukungan pimpinan daerah untuk mengatasi kekurangan petugas fungsional dan meningkatkan kualitas SDM tenaga teknis. c. Manfaatkan petugas fungsional untuk pendampingan nelayan, petani, peternak dan pembudidaya dalam berusaha d. Tingkatkan sarana prasarana penunjang untuk meningkatkan produksi dan menangkap peluang pasar e. Ciptakan dan kembangkan pola kemitraan usaha perikanan rakyat dengan
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
68
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
usaha menengah/besar yang sesuai dengan kondisi fisik sda dan sosekbud serta kondisi dukungan CSR 4. Strategi W+T (meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman) yaitu : a. Tingkatkan anggaran untuk meningkatkan sarana produksi, pengolahan hasil dan pemasaran b. Tingkatkan anggaran untuk menyelenggarakan pengawasan, pencegahan, pengendalian kerusakan hutan, lahan dan ekosistem pesisir. c. Tingkatkan kuantitas dan kemampuan tenaga fungsional serta sarana pembinaan dan penyuluhan untuk meningkatkan kualitas SDM nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak. d. Tingkatkan anggaran dan sarana prasarana penunjang untuk mengendalikan serangan hama/penyakit dalam rangka meningkatkan produksi. Adapun pola diagram dari faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi upaya Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian dalam menjalankan tupoksinya ditampilan pada gambar dibawah ini
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
69
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
PELUANG 1,73
II
(1,14 ; 1,73)
CONSERVATIVE / TURN AROUND
AGGRESSIVE 1
0,5
KELEMAHAN
-1,5
-1
-0,5
0,5
1
1,14
1,5
KEKUATAN
-0,5
III
-1
DEFENSIVE
IV KOMPETITIVE / DIVERSIFIKASI
-1,5
ANCAMAN
Gambar 4.1. Diagram Posisi Strategi dari Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Berdasarkan analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal dari analisis SWOT yang ada pada Lampiran 1, 2 dan 3, diperoleh titip posisi strategi pada 1,14 ; 1,73. Titik posisi ini terdapat pada kuadran I atau pada posisi agresif (aggressive). Hal ini merupakan posisi yang menguntungkan bagi Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang.
Pada posisi ini, diperoleh faktor lingkungan eksternal (peluang >
ancaman) dan lingkungan internal (kekuatan > kelemahan) yang mampu mendukung
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
70
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
strategi pertumbuhan yang agresif.
Adapun skenario strategi yang dapat digunakan
dengan memaksimalkan pengaruh peluang dan kekuatan dan meminimalkan pengaruh ancaman dan kelemahan dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 4.5. Identifikasi Komponen SWOT dan Skenario Strategi ANALISIS Kekuatan (Strength) LINGKUNGAN 1. Adanya Perwali No. 29 EKSTERNAL (ALE) tahun 2008 tentang Rincian tupoksi Dinas Perikanan Kelautan dan Pertanian. 2. Adanya Perda No. 6 Tahun 2008 tentang organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah 3. Adanya peralatan kantor dan sarana prasarana perikanan 4. Tersedianya prosedur tetap
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL (ALE)
Peluang (opportunity) 1. Adanya teknologi untuk mengelola sumberdaya perikanan, kelautan, dan pertanian 2. Adanya peluang pasar hasil perikanan, kelautan, dan pertanian ditingkat lokal hingga nasional 3. Adanya dukungan pimpinan daerah dan perusahaan BUMN dalam bentuk program CSR untuk
5. Adanya tenaga administrasi 6. Adanya tenaga teknis perikanan dan pertanian
Strategi S+O 1. Manfaatkan tenaga teknis dan sarana prasarana untuk menyebarluaskan teknologi kepada nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak dalam rangka peningkatan produksi 2. Manfaatkan tenaga teknis dan sarana prasarana untuk mengembangkan teknologi pengelolaan sumberdaya perikanan,
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
Kelemahan (Weakness) 1. Terbatasnya anggaran pembangunan 2. Terbatasnya jumlah petugas fungsional/ tenaga penyuluh 3. Terbatasnya kualitas SDM tenaga teknis 4. Terbatasnya sarana prasarana penunjang 5. Terbatasnya sarana pembinaan dan penyuluhan 6. Terbatasnya pemahaman terhadap peraturan perundangan-undangan dan prosedur tetap
Strategi W+O 1. Manfaatkan dukungan pimpinan daerah dan peraturan yang dan untuk meningkatkan anggaran dalam mengatasi terbatasnya sarana dan prasarana penunjang dan upaya menjalin kerjasama dengan pemda tetangga dalam hal pemanfaat sumberdaya perikanan dan kelautan 2. Manfaatkan dukungan pimpinan daerah untuk mengatasi kekurangan
71
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
pengembangan usaha perikanan, kelautan dan pertanian 4. Adanya kelompok nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak
kelautan dan pertanian. 3. Melaksanakan tupoksi untuk pemanfaatan potensi ekosistem laut, pesisir dan pulau-pulau kecil
4. Manfaatkan tenaga 5. Adanya potensi administrasi, tenaga sumberdaya pesisir teknis dan sarana dan laut di wilayah prasarana untuk dalam dan luar membina nelayan, Bontang yang dapat pembudidaya ikan, diakses dengan pengolah, petani dan menguatkan hubungan peternak agar dapat kelembagaan memanfaatkan peluang pemerintah daerah pasar. dan kelembagaan 5. Manfaatkan peraturan masyarakat lokal dan prosedur kerja yg 6. Adanya peraturan ada untuk dibidang perikanan, pengembangan usaha pertanian, peternakan perikanan, kelautan dan dan kehutanan pertanian melalui dukungan pemkot, CSR dan kerjasama dengan pemda tetangga Ancaman (Threat)
Strategi S+T
1. Keterbatasan lahan pertanian, marikultur dan fishing ground untuk pengembangan usaha
1. Manfaatkan tenaga teknis dan sarana prasarana untuk memanfaatkan lahan dan fishing ground yang terbatas untuk pengembangan usaha
2. Keterbatasan modal usaha nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak 3. Terbatasnya kualitas sumber daya manusia nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak 4. Terbatasnya sarana produksi, pemasaran dan pengolahan hasil 5. Adanya serangan hama dan penyakit
2. Manfaatkan tenaga teknis, tenaga administrasi dan sarana prasarana untuk meningkatkan kualitas SDM nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak 3. Manfaatkan tenaga teknis, tenaga administrasi dan sarana prasarana untuk mengatasi kerusakan
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
petugas fungsional dan meningkatkan kualitas SDM tenaga teknis. 3. Manfaatkan petugas fungsional untuk pendampingan nelayan, petani, peternak dan pembudidaya dalam berusaha 4. Tingkatkan sarana prasarana penunjang untuk meningkatkan produksi dan menangkap peluang pasar 5. Ciptakan dan kembangkan pola kemitraan usaha perikanan rakyat dengan usaha menengah/besar yang sesuai dengan kondisi fisik sda dan sosekbud serta kondisi dukungan CSR
Strategi W+T 1. Tingkatkan anggaran untuk meningkatkan sarana produksi, pengolahan hasil dan pemasaran 2. Tingkatkan anggaran untuk menyelenggarakan pengawasan, pencegahan, pengendalian kerusakan hutan, lahan dan ekosistem pesisir. 3. Tingkatkan kuantitas dan kemampuan tenaga fungsional serta sarana pembinaan dan penyuluhan untuk meningkatkan kualitas SDM nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan
72
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
6. Terdapatnya kerusakan hutan, lahan dan ekosistem pesisir dan pulaupulau kecil.
lahan, ekosistem pesisir dan serangan hama/penyakit 4. Tingkatkan koordinasi internal dan eksternal lembaga dinas untuk meningkatkan modal nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak.
peternak. 4. Tingkatkan anggaran dan sarana prasarana penunjang untuk mengendalikan serangan hama/penyakit dalam rangka meningkatkan produksi.
Berdasarkan analisis SWOT tersebut diatas ditentukan faktor kunci keberhasilan (Critical Success Faktor ) sebagai berikut : a. Manfaatkan tenaga teknis dan sarana prasarana
untuk menyebarluaskan
teknologi kepada nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak dalam rangka peningkatan produksi; b. Tingkatkan anggaran untuk meningkatkan sarana produksi, pengolahan hasil dan pemasaran c. Manfaatkan petugas fungsional untuk pendampingan nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak dalam berusaha d. Manfaatkan tenaga teknis untuk memanfaatkan lahan dan fishing ground yang terbatas untuk pengembangan usaha e. Manfaatkan tenaga teknis dan sarana prasarana
untuk mengembangkan
teknologi pengelolaan sumberdaya perikanan f.
Manfaatkan tenaga administrasi dan tenaga teknis untuk membina nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak agar dapat memanfaatkan peluang pasar
g. Tingkatkan
koordinasi
internal
dan
eksternal
lembaga
dinas
untuk
meningkatkan modal nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak h. Manfaatkan dukungan pimpinan daerah dan peraturan yang ada untuk meningkatkan anggaran dalam mengatasi terbatasnya sarana dan prasarana penunjang dan upaya menjalin kerjasama dengan pemda tetangga dalam hal pemanfaat sumberdaya perikanan dan kelautan
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
73
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
i.
Tingkatkan kuantitas dan kemampuan tenaga fungsional serta sarana pembinaan dan penyuluhan untuk meningkatkan kualitas SDM nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak.
j.
Ciptakan dan kembangkan pola kemitraan usaha perikanan rakyat dengan usaha menengah/besar yang sesuai dengan kondisi fisik sda dan sosekbud serta kondisi dukungan CSR
k. Manfaatkan tenaga teknis, tenaga administrasi dan sarana prasarana untuk mengatasi kerusakan lahan, ekosistem pesisir dan serangan hama/penyakit Setelah diketahui Faktor Kunci Keberhasilan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan perencanaan pembangunan perikanan, kelautan, pertanian, kehutanan dan peternakan adalah dengan : 1. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak 2. Meningkatkan produksi dengan intensifikasi usaha untuk memanfaatkan peluang pasar 3. Meningkatkan kemampuan modal usaha nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak 4. Meningkatkan sarana dan prasarana produksi, pengolahan hasil pertanian, peternakan dan perikanan 5. Meningkatkan kelestarian hutan, lahan dan ekosistem pesisir 6. Menciptakan pola kemitraan untuk penguatan modal usaha, adopsi ipteks dan perbaikan pemasaran hasil perikanan dan pertanian
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
74
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
5.1. Program dan Kegiatan Kebijakan terinci dalam program kerja yang merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana. Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian
Kota Bontang telah menetapkan Program
operasional, sebagai berikut : 1.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan 3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan 4. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan 5. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan 6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak 7. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 8. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan 9. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan 10. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan 11. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan 12. Program Perlindungan dan Konservasi Hasil Hutan 13. Program dan Penertiban Industri Hasil Hutan 14. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 15. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 16. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 17. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 18. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 19. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
75
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
20. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan 21. Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum Dalam Pendayagunaan 22. Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut 23. Program Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi 24. Program Pemetaan Ruang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 25. Program Pengembangan Budidaya Perikanan 26. Program Pengembangan Perikanan Tangkap 27. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Kegiatan Agar tujuan dan sasaran dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan dalam visi Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang berdasarkan program–program di atas, maka ditetapkan kegiatan untuk periode tahun 2011-2016, sedangkan Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif ditampilkan pada Tabel 5.1, dengan rincian kegiatan sebagai berikut a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, meliputi :
Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis
Penyediaan Sarana dan Prasarana Operasional Balai Penyuluhan
Peningkatan Kemampuan Lembaga Kelompok Tani
Penyuluhan dan Bimbingan Pemanfataan dan Produktivitas Lahan Tidur
b. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, meliputi :
Penyusunan Data Base Potensi Produksi Pangan
Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan
Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok
Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif
Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM)
Penyusunan Data Cadangan Pangan
Pengumpulan Data daqn Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan
Pengumpulan data Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan
Penyusunan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
76
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Pengambilan Sampel Produk Pangan Segar dan Pelatihan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Segar
Identifikasi Daerah Rawan Pangan
c. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan, meliputi
Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat Guna
d. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan, meliputi :
Penyediaan Sarana Produksi Pertanian Dan Perkebunan
Pengembangan Bibit Unggul Pertanian dan Perkebunan
e. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan, meliputi :
Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian / Perkebunan
f. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, meliputi :
Pemeliharaan Kesehatan dan Penyakit Menular Ternak
Surveilans dan Epidemiologi Penyakit Hewan / Ternak
Pemusnahan Ternak Yang Terjangkit Penyakit Epidemik
g. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, meliputi :
Penyuluhan
Pengelolaan
Bibit
Ternak
Yang
Didistribusikan
Kepada
Masyarakat
Pendistribusian Ternak Kepada Masyarakat
Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan Sarang Burung Walet
h. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan, meliputi :
Pemeliharaan Rutin / Berkala Sarana dan Prasarana Pasar Hasil Produksi Peternakan
Studi Kelayakan Pembangunan RPH dan Pemindahan Kandang Babi
Peningkatan Kualitas dan Teknis Kemasan Hasil Produksi Peternakan
Pematangan Lahan dan Pembangunan RPH Bontang Lestari
Kajian Ilmiah Sarang Burung Walet
Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar Produksi Hasil Peternakan
i. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, meliputi :
Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan Tepat Guna
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
77
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
j. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan, meliputi :
Pengelolaan dan Pemanfataan Hutan
Perencanaan dan Pengembangan Hutan Kemasyarakatan
Pengelolaan dan Pemanfataan Hutan Lindung dan Mangrove
k. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, meliputi :
Pembuatan Bibit / Benih Tanaman Kehutanan
Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Pemeliharaan Kawasan Hutan Lindung / Mangrove Dan Wisata
Penanaman Pohon Pada Kawasan Terbuka Hijau
l. Program Perlindungan dan Konservasi Hasil Hutan, meliputi :
Penyuluhan Kesadaran Masyarakat Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan
m. Program dan Penertiban Industri Hasil Hutan, meliputi :
Penyusunan Peraturan Daerah Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Sosialisasi Peraturan Daerah Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Pengawasan dan Penertiban Pelaksanaan Peraturan Daerah Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan
n. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, meliputi :
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas / Operasional
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Penyediaan Bahan Bacaan, dan Peraturan Perundang-undangan
Penyediaan Bahan Logistik Kantor
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi / Teknis Perkantoran
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
78
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
o. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, meliputi :
Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional
Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor
p. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, meliputi :
Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu
q. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, meliputi :
Pendidikan dan Pelatihan Formal
Pengembangan Sistem Kearsipan dan Dokumentasi
Profil Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian
Pendidikan dan Pelatihan Character Bullding
r. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, meliputi :
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dan Prognosis Realisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun
Penyusunan Laporan Statistik
Penyusunan Renstra SKPD
Penyusunan Blue Print Perikanan, Kelautan, dan Pertanian
Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Pelaporan
s. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir, meliputi :
Penyuluhan dan Pembinaan Kelompok Nelayan
Monitoring Kelompok Usaha Bidang Perikanan, Bidang Pertanian dan Bidang Peternakan
Temu Lapang Bagi Pelaku Utama Bidang Perikanan, Bidang Pertanian dan Bidang Peternakan Ke Sentra – Sentra Daerah Yang Memiliki Potensi Bidang Perikanan, Pertanian
Diseminasi Teknologi Bagi Aparatur Ke Balai Riset
Pelatihan Aparatur Evaluasi Ekonomi Sumberdaya Pesisir di Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
79
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Pelatihan Mata Pencaharian Alternatif
Bantuan Sarana dan Prasarana Bagi Masyarakat Pesisir dalam Rangka PNPM-KP
Bantuan Usaha Ekonomi Yang Berbasis Pengentasan Kemiskinan Bagi Ibu Nelayan ( Kedai Pesisir )
Pelatihan Teknis Budidaya Karang Hias dan Sponge
Fasilitasi Penyediaan Saranan Pengolahan Hasil Perikanan (Bantuan Keuangan Provinsi)
Peningkatan Saranan dan Prasarana Perikanan
Pembuatan Lantai Jemur Ikan RT.01 Kelurahan Gunubg Elai
Kajian Sosial Ekonomi Perikanan Pertanian, Kehutanan dan Masyarakat Pesisir.
t. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumber daya Kelautan, meliputi :
Penandaan dan Sosialisasi Batas Kawasan Konservasi Perairan Laut Kota Bontang
u. Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum Dalam Pendayagunaan, meliputi :
Pengawasan Perikanan dan Pengawasan Pengolahan Hasil Perikanan ( WASKAN )
Penyuluhan Masyarakat Pesisir Terhadap illegal Fishing
Bimbingan
Teknis
Untuk
Aparatur
Monitoring,
Controlling
dan
Surveilence Pengawasan
Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Perda Rencana Zonasi WP3K
v. Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut, meliputi
Penyusunan Rencana Strategis Mitigasi Bencana di Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang
Kajian Rencana Pengaman Pulau Beras Basah
Pembangunan Pengaman Pulau Beras Basah
Peningkatan Kepahaman Masyarakat Pesisir Tentang Kawasan Konservasi
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
80
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Penyusunan Master Plan Kawasan Rehabilitasi Mangrove, Terumbu Karang dan Padang Lamun
Rehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang dan Karang Hias
w. Program Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi, meliputi
Review Data Base dan Kajian Potensi Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Penyusunan Data Statistik Bidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Indentifikasi, Pemetaan, Penanaman, Pengelolaan dan Pendayagunaan Sumber Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Penyusunan Profil Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
x. Program Pemetaan Ruang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, meliputi :
Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Kota Bontang
Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang
Review Rencana Strategis Pesisir Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang (WP3K)
Penyusunan Rencana Aksi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (WP3K)
y. Program Pengembangan Budidaya Perikanan, meliputi :
Pendampingan Pada Kelompok Tani Pembudidaya Ikan
Pelatihan Pembenihan Ikan Air Tawar, Payau, Laut
Monitoring Hama, Penyakit Ikan dan Obat-obatan
Penyediaan Sarana Produksi Budidaya Tawar, Payau dan Laut
Pembuatan dan Pecetakan Kolam Ikan
Penyediaan Sarana dan Prasarana Pembenihan pada UPR
One School One Fishpond
Pembinaan Pengembangan Usaha Budidaya
Pengoperasian Balai Benih Ikan Pantai
Pembangunan Balai Benih Ikan Pantai
Peningkatan Sistem Pendataan dan Pengelolaan Data Statistik Perikanan Budidaya
Kajian Pengembangan Potensi Budidaya Perikanan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Budidaya Rumput Laut
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
81
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
z. Program Pengembangan Perikanan Tangkap, meliputi :
Pendampingan Pada Kelompok Nelayan Perikanan Tangkap
Fasilitasi Bantuan Sarana Bagi Nelayan Tangkap
Pengelolaan Sumber Daya Ikan (SDI)
Pengoperasian PPI/TPI dan Operasional Kapal Latih
Pembangunan Fasilitas PPI/TPI
Peningkatan
Dukungan
Manajemen
dan
Pengelolaan
Pelabuhan
Perikanan
Pengembangan Perikanan Tangkap Terpadu (Minapolitan)
Peningkatan Sistem Pendataan Statistik Perikanan Tangkap
aa. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan, meliputi :
Pembinaan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Perikanan
Pembinaan Dan Promosi Hasil Perikanan dan Kelautan
Optimalisasi Perizinan Usaha Perikanan
Pendampingan Para Pelaku Usaha Pengolahan Hasil Perikanan
Monitoring dan Survey Harga Ikan di Pasar-Pasar Ikan
Studi Pengolahan Hasil Perikanan, Pertanian dan Peternakan
Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan, Pertanian Dan Peternakan
Penempatan Produk-Produk Hasil Perikanan dan Pertanian
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
82
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
83
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
84
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
85
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
86
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
87
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
88
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
89
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
90
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Indikator Kinerja dari program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian selama periode 2011 – 2016 dapat dilihat dalam Tabel 6.1 sebagai berikut :
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
91
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
92
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
93
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
94
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
95
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
96
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Perencanaan Strategis Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang periode 2006-2011 merupakan serangkaian perencanaan tindakan dan kegiatan yang mendasar untuk dapat diimplementasikan oleh seluruh jajarannya untuk mencapai tujuan organisasi. Penyusunan Perencanaan Strategis Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian berpedoman kepada
kebijakan pembangunan jangka menengah Pemerintah Kota
Bontang, sehingga arah dan tujuan pembangunan dalam bidang perikanan dimaksudkan untuk mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kota Bontang. Rencana Strategi ini disusun dengan sederhana agar dapat dilakukan evaluasi dan pertanggungjawaban pelaksanaannya untuk setiap tahun anggaran. Demikian Rencana Strategis Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam penyusunan program maupun pelaksanaan pembangunan perikanan, kelautan dan pertanian, sehingga akan tercipta sasaran dan hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan. Bontang,
Desember 2011
Kepala Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
Ir. Hj. Aji Erlynawati, MT NIP 19651022 199203 2 008
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
97
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Lampiran 1. Perhitungan Analisis SWOT Bobot SKALA
RATARATA
NILAI
Rating
Score
4
0,174
0,087
4
0,348
2
Adanya Perda No. 6 Tahun 2008 tentang organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
4
0,174
0,087
4
0,348
3
Adanya peralatan kantor dan sarana prasarana perikanan
4
0,174
0,087
4
0,348
4
Tersedianya prosedur tetap
3
0,130
0,065
4
0,261
5
Adanya tenaga administrasi
4
0,174
0,087
3
0,261
6
Adanya tenaga teknis perikanan dan pertanian
4
0,174
0,087
4
0,348
23
1
0,500
1
KELEMAHAN Terbatasnya anggaran pembangunan
1
0,111
0,056
2
0,111
2
Terbatasnya jumlah petugas fungsional/ tenaga penyuluh
1
0,111
0,056
1
0,056
3
Terbatasnya kualitas SDM tenaga teknis
1
0,111
0,056
1
0,056
4
Terbatasnya sarana prasarana penunjang
2
0,222
0,111
2
0,222
5
Terbatasnya sarana pembinaan dan penyuluhan
2
0,222
0,111
1
0,111
2
0,222
0,111
2
0,222
9
1
0,500 1,000
No
ANALISIS LINGKUNGAN
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL A 1
KEKUATAN Adanya Perwali No. 29 tahun 2008 tentang Rincian tupoksi Dinas Perikanan Kelautan dan Pertanian.
Sub Jumlah B
6
Terbatasnya pemahaman terhadap peraturan perundangan-undangan dan prosedur tetap Sub Jumlah Jumlah
1,913
0,778 2,691
1,14 SUMBU X
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
98
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
No
A 1
2
3
4
5
6
ANALISIS LINGKUNGAN
Bobot SKALA
RATARATA
NILAI
Rating
Score
ANALISIS LINGKUNGAN EXTERNAL PELUANG Adanya teknologi untuk mengelola sumberdaya perikanan, kelautan, dan pertanian Adanya peluang pasar hasil perikanan, kelautan, dan pertanian ditingkat lokal hingga nasional
3
0,143
0,100
4
0,400
4
0,190
0,133
3
0,400
4
0,190
0,133
4
0,533
4
0,190
0,133
4
0,533
3
0,143
0,100
4
0,400
3
0,143
0,100
3
0,300
21
1
0,500
2
0,250
0,167
2
0,333
2
0,250
0,167
1
0,167
1
0,125
0,083
1
0,083
Adanya dukungan pimpinan daerah dan perusahaan BUMN dalam bentuk program CSR untuk pengembangan usaha perikanan, kelautan dan pertanian Adanya kelompok nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak Adanya potensi sumberdaya pesisir dan laut di wilayah dalam dan luar Bontang yang dapat diakses dengan menguatkan hubungan kelembagaan pemerintah daerah dan kelembagaan masyarakat lokal Adanya peraturan dibidang perikanan, pertanian, peternakan dan kehutanan Sub Jumlah
B 1
2
3
ANCAMAN Keterbatasan lahan pertanian, marikultur dan fishing ground untuk pengembangan usaha Keterbatasan modal usaha nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak Terbatasnya kualitas sumber daya manusia nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
2,567
99
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Bobot SKALA
RATARATA
NILAI
Rating
Score
4
Terbatasnya sarana produksi, pemasaran dan pengolahan hasil
1
0,125
0,083
1
0,083
5
Adanya serangan hama dan penyakit
1
0,125
0,083
1
0,083
1
0,125
0,083
1
0,083
8
1
0,500
0,833
1,000
3,400
No
ANALISIS LINGKUNGAN peternak
6
Terdapatnya kerusakan hutan, lahan dan ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil. Sub Jumlah Jumlah
NILAI RATING KEKUATAN/PELUANG 4 Sangat Berpengaruh 3 Berpengaruh 2 Kurang Berpengaruh 1 Tidak Berpengaruh
1,733 SUMBU Y
NILAI RATING KELEMAHAN/ANCAMAN 1 Sangat Berpengaruh 2 Berpengaruh 3 Kurang Berpengaruh 4 Tidak Berpengaruh
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
100
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Lampiran 2. Pola Diagram dari Faktor-Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal
OPPORTUNITY
2,6
STRENGTH
1,91
WEAKNESS
-0,78
OPPORTUNITY
2,67
THREAT
-0,83
1,5
1
0,5
WEAKNESS
-1,5
-1
-0,5
0,5
1
2
STRENGTH
-0,5
-1
-1,5
THREAT
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
101
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Lampiran 3. Hasil Rangking Strategi No
1
STRATEGI STRATEGI SO Manfaatkan tenaga teknis dan sarana prasarana untuk menyebarluaskan teknologi kepada nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak dalam rangka peningkatan produksi
KETERKAITAN DENGAN MISI NILAI VISI 1 2 3 4 5 1 2 3
JML
URUTAN CSF
4
4
4
4
1
3
4
4
4
32
1
2
Manfaatkan tenaga teknis dan sarana prasarana untuk mengembangkan teknologi pengelolaan sumberdaya perikanan
4
1
3
4
2
3
4
4
4
29
5
3
Melaksanakan tupoksi untuk pemanfaatan potensi ekosistem laut, pesisir dan pulau-pulau kecil
4
1
2
2
1
4
4
4
4
26
12
4
Manfaatkan tenaga administrasi, tenaga teknis dan sarana prasarana untuk membina nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak agar dapat memanfaatkan peluang pasar.
3
4
4
2
2
1
4
4
4
28
6
3
1
2
4
3
2
4
4
4
27
14
4
2
4
4
1
3
4
4
4
30
4
2
Manfaatkan tenaga teknis, tenaga administrasi dan sarana prasarana untuk meningkatkan kualitas SDM nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak
4
4
1
2
1
1
4
4
4
25
15
3
Manfaatkan tenaga teknis, tenaga administrasi dan sarana prasarana untuk mengatasi kerusakan lahan, ekosistem pesisir dan serangan hama/penyakit
4
1
3
2
1
4
4
4
4
27
11
5
1
Manfaatkan peraturan dan prosedur kerja yg ada untuk pengembangan usaha perikanan, kelautan dan pertanian melalui dukungan pemkot, CSR dan kerjasama dengan pemda tetangga STRATEGI ST Manfaatkan tenaga teknis dan sarana prasarana untuk memanfaatkan lahan dan fishing ground yang terbatas untuk pengembangan usaha
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
102
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
No
4
STRATEGI Tingkatkan koordinasi internal dan eksternal lembaga dinas untuk meningkatkan modal nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak.
KETERKAITAN DENGAN MISI NILAI VISI 1 2 3 4 5 1 2 3
JML
URUTAN CSF
4
1
3
4
3
1
4
4
4
28
7
3
3
2
2
4
2
4
4
4
28
8
2
Manfaatkan dukungan pimpinan daerah untuk mengatasi kekurangan petugas fungsional dan meningkatkan kualitas SDM tenaga teknis.
4
4
1
2
1
1
4
4
4
25
13
3
Manfaatkan petugas fungsional untuk pendampingan nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani, peternak dalam berusaha
4
4
3
4
1
2
4
4
4
30
3
4
Tingkatkan sarana prasarana penunjang untuk meningkatkan produksi dan menangkap peluang pasar
4
1
3
2
4
1
4
4
4
27
12
3
1
3
4
2
2
4
4
4
27
10
4
2
4
4
4
1
4
4
4
31
2
2
Tingkatkan anggaran untuk menyelenggarakan pengawasan, pencegahan, pengendalian kerusakan hutan, lahan dan ekosistem pesisir.
4
1
3
2
1
4
4
4
4
27
13
3
Tingkatkan kuantitas dan kemampuan tenaga fungsional serta sarana pembinaan dan penyuluhan untuk
4
4
2
3
1
2
4
4
4
28
9
1
5
1
STRATEGI WO Manfaatkan dukungan pimpinan daerah dan peraturan yang ada untuk meningkatkan anggaran dalam mengatasi terbatasnya sarana dan prasarana penunjang dan upaya menjalin kerjasama dengan pemda tetangga dalam hal pemanfaat sumberdaya perikanan dan kelautan
Ciptakan dan kembangkan pola kemitraan usaha perikanan rakyat dengan usaha menengah/besar yang sesuai dengan kondisi fisik sda dan sosekbud serta kondisi dukungan CSR STRATEGI WT Tingkatkan anggaran untuk meningkatkan sarana produksi, pengolahan hasil dan pemasaran
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
103
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
No
STRATEGI
KETERKAITAN DENGAN MISI NILAI VISI 1 2 3 4 5 1 2 3
JML
URUTAN CSF
25
16
meningkatkan kualitas SDM nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak.
4
Tingkatkan anggaran dan sarana prasarana penunjang untuk mengendalikan serangan hama/penyakit dalam rangka meningkatkan produksi.
3
1
4
3
1
1
4
4
4
Keterangan : 1 KERJASAMA 2 TANGGUNG JAWAB 3 KETERBUKAAN
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
104
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Lampiran 4. Indikator Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani : 1. Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis
Terlaksananya penyuluhan dan pendampingan
2. Penyediaan Sarana dan Prasarana Operasional Balai Penyuluhan
Tersedianya Sarana dan Prasarana Balai Penyuluh
3. Peningkatan Kemampuan Lembaga Kelompok Tani
Meningkatnya SDM Petani dalam manajemen kelompok
4. Penyuluhan dan Bimbingan Pemanfataan dan Produktivitas Lahan Tidur
Meningkatnya SDM Petani yang mampu memanfaatkan lahan tidur
Program Peningkatan Ketahanan Pangan : 1. Penyusunan Data Base Potensi Produksi Pangan
Tersedianya Data potensi produksi pangan
2. Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan 3. Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok
Tersedianya Data Pola Konsumsi dan Suplai Pangan Tersedianya Data berkala Harga Pangan Pokok Terlaksananya Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif
4. Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan : 1. Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian / Perkebunan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir : 1. Penyuluhan dan Pembinaan Kelompok Nelayan 2. Monitoring Kelompok Usaha Bidang Perikanan, Bidang Pertanian dan Bidang Peternakan 3. Temu Lapang Bagi Pelaku Utama Bidang Perikanan, Bidang Pertanian dan Bidang Peternakan Ke Sentra – Sentra Daerah Yang Memiliki Potensi Bidang Perikanan, Pertanian
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
Meningkatnya kapasitas tenaga penyuluh pertanian /perkebunan
terbinanya kelembagaan kelompok nelayan dan terselenggaranya manajemen kelompok Tersedianya validasi kelompok Termotivasinya pelaku utama usaha Bidang Perikanan, Pertanian dan Peternakan untuk meningkatkan usahanya
105
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
4. Diseminasi Teknologi Bagi Aparatur Ke Balai Riset
Terpenuhinya aparatur yang cakap dan mampu dalam penerapan teknologi tepat guna
5. Pelatihan Aparatur Evaluasi Ekonomi Sumberdaya Pesisir di Institut Pertanian Bogor
Tersedianya 7 Aparatur yang terampil
6. Pelatihan Mata Pencaharian Alternatif
Meningkatnya kemampuan SDM dalam hal Mata Pencaharian Alternatif di wilayah pesisir
7. Bantuan Sarana dan Prasarana Bagi Masyarakat Pesisir dalam Rangka PNPMKP
Tersedianya Bantuan Bagi Masyarakat Pesisir
8. Bantuan Usaha Ekonomi Yang Berbasis Pengentasan Kemiskinan Bagi Ibu Nelayan ( Kedai Pesisir )
Peningkatan Usaha Bagi 1 Kelompok Ibu Nelayan
9. Pelatihan Teknis Budidaya Karang Hias Meningkatan keterampilan bagi nelayan dan Sponge dalam pengembangan Budidaya Karang Hias dan Sponge 60 orang Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan : 1. Penyediaan Sarana Produksi Pertanian Dan Perkebunan 2. Pengembangan Bibit Unggul Pertanian dan Perkebunan
Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Tersedianya Bibit Bagi Masyarakat
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak : 1. Pemeliharaan Kesehatan dan Penyakit Menular Ternak 2. Surveilans dan Epidemiologi Penyakit Hewan / Ternak
Meningkatnya Kesehatan Hewan/Ternak Milik Masyarakat Tersedianya Informasi Penyebaran Penyakit
3. Pemusnahan Ternak Yang Terjangkit Penyakit Epidemik
Tersedianya Dana Taktis
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan : 1. Penyuluhan Pengelolaan Bibit Ternak Yang Didistribusikan Kepada Masyarakat 2. Pendistribusian Ternak Kepada Masyarakat
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
Penyuluhan ke Kelompok Peternak Tersedianya Bibit Ternak untuk mendukung swasembada Daging 1000 ekor dan Peningkatan Kesejahteraan Peternak
106
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Program dan Kegiatan 3. Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan Sarang Burung Walet
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output) Termitoringnya Usaha Sarang Burung Walet
Program Pengembangan Perikanan Tangkap :
1. Pendampingan Pada Kelompok Nelayan Perikanan Tangkap 2. Fasilitasi Bantuan Sarana Bagi Nelayan Tangkap
Terlaksananya pembinaan teknis bagi nelayan tangkap Kota Bontang Terlaksananya Bantuan dan Peningkatan SDM Bagi Nelayan Tangkap : - Pelatihan AKAPIN III - Pelatihan BST - Pelatihan Penangkapan Ikan - Alat Tangkap Perikanan - Pengadaan Kapal 10 GT - Pengadaan Kapal 30 GT dan Alat Tangkap
Program Pengembangan Budidaya Perikanan : 1. Pendampingan Pada Kelompok Tani Pembudidaya Ikan 2. Pelatihan Pembenihan Ikan Air Tawar, Payau, Laut 3. Monitoring Hama, Penyakit Ikan dan Obat-obatan 4. Penyediaan Sarana Produksi Budidaya Tawar, Payau dan Laut 5. Pembinaan dan Pengembangan Perikanan 6. Pembuatan dan Pecetakan Kolam Ikan 7. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pembenihan pada UPR
Pendampingan dan Pembinaan pada kelompok pembudidaya ikan Meningkatnya SDM tentang Budidaya pembenihan Ikan Meningkatnya SDM tentang Budidaya pembesaran ikan Terkendalinya Hama dan Penyakit Ikan serta pengendadalian obat Meningkatnya produksi Budidaya Meningkatnya jumlah pembudidaya untuk mendapatkan bantuan dari lembaga keuangan SDM Pembudidaya Meningkatnya Areal Budidaya
8. One School One Fishpond
Tersedianya Sarana dan Prasarana Pembenihan pada UPR
9. Pembinaan Pengembangan Usaha Budidaya 10. Pengoperasian Balai Benih Ikan Pantai
Meningkatnya Pengetahuan Masyarakat Tentang Teknik Budidaya Beroperasinya BBIP
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
107
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
11. Pembangunan Balai Benih Ikan Pantai
Tersedianya Operasional BBIP
12. Peningkatan Sistem Pendataan dan Pengelolaan Data Statistik Perikanan Budidaya 13. Kajian Pengembangan Potensi Budidaya Perikanan
Tersedianya sistem data statistik perikanan budidaya Tersedinya Dokumen Pengembangan Potensi Budidaya Perikanan
Program Pengembangan Perikanan Tangkap 1. Pengelolaan Sumber Daya Ikan (SDI) a. Restoking Ikan
Terlaksananya restoking dan dan Pengawasan SDI serta tersedianya data potensi SDI
b. Kajian Potensi SDI c. Optimalisasi Pengawasan SDI
Terlaksananya Pengawasan SDI
2. Pengoperasian PPI/TPI dan Operasional Kapal Latih 3. Pembangunan Fasilitas PPI/TPI
Tersedianya Dana untuk Pengeporasian PPI/TPI dan Kapal Latih Terlaksananya Pembangunan TPI/PPI
a. Pemagaran Keliling PPI b. Pembangunan Lantai Pakir PPI c. Pengerukan Alur Dermaga Tambat dan Kolam Labuh d. Pembangunan Musholla e. Pos Jaga Satpam f. Pintu Gerbang PPI g. Balai Pertemuan Nelayan h. Review dokumen lingkungan PPI/TPI 4. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan
Meningkatnya SDM pengelolaan PPI
a. Manajemen Pengelolaan PPI b. Penetapan Status Pengelolaan WKOPP c. Peningkatan Statis PPI ke PPP 5. Pengembangan Perikanan Tangkap Terpadu (Minapolitan) a. Revisi DED & RAB b. Pengembangan Minapolitan
Terlaksananya Pengembangan perikanan tangkap terpadu melalui Model minapolitan
6. Peningkatan Sistem Pendataan Statistik Perikanan Tangkap
Tersedianya data statistik perikanan tangkap yang akurat di Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
108
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan : 1. Pemeliharaan Rutin / Berkala Sarana dan Prasarana Pasar Hasil Produksi Peternakan
Tersedianya Sarana Prasana RPH
2. Studi Kelayakan Pembangunan RPH dan Pemindahan Kandang Babi 3. Peningkatan Kualitas dan Teknis Kemasan Hasil Produksi Peternakan 4. Pematangan Lahan dan Pembangunan RPH Bontang Lestari 5. Kajian Ilmiah Sarang Burung Walet
Terbangunnya Sarana Pendukung RPH 500 m2 Meningkatnya kualitas hasil peternakan pada usaha hasil peternakan Tersedianya kesiapan lahan dan terbangunya RPH Tersedianya Dokumen Ilmiah Budidaya Burung Walet Terbangunnya Pagar dan sarana pengolahan Limbah
6. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar Produksi Hasil Peternakan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan : 1. Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan Tepat Guna Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan : 1. Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat Guna
Tersedianya Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan
Tersedianya Produksi Pertanian dan Perkebunan
Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan : 1. Pembinaan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Perikanan 2. Pembinaan Dan Promosi Hasil Perikanan dan Kelautan 3. ptimalisasi Perizinan Usaha Perikanan 4. Pendampingan Para Pelaku Usaha Pengolahan Hasil Perikanan 5. Monitoring dan Survey Harga Ikan di Pasar-Pasar Ikan 6. Studi Pengolahan Hasil Perikanan, Pertanian dan Peternakan
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
Terbinanya Pelaku Usaha Pengolahan Hasil Perikanan dan Pertanian Terlaksanaya Pengenalan Produk-produk pelaku usaha hasil perikanan, pertanian dan peternakan Terlaksananya pengurusan perijinan usaha perikanan yang optimal Terlaksananya peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi pelalu usaha pengolahan hasil perikanan dan pertanian Tersedianya Data Harga Ikan Tersedianya dokumen studi Pengolahan Hasil Perikanan, Pertanian dan Peternakan
109
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
7. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan, Pertanian Dan Peternakan
Tersedianya Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan, Pertanian dan Peternakan
8. Penempatan Produk-Produk Hasil Perikanan Dan Pertanian Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan :
Tersedianya tempat-tempat hasil produk-produk hasil perikanan
1. Pengelolaan dan Pemanfataan Hutan
Tersusunya dokumen pengelolaan dan pemanfaatan hutan Pelestarian Kawasan Hutan dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat
2. Perencanaan dan Pengembangan Hutan Kemasyarakatan 3. Pengelolaan dan Pemanfataan Hutan Lindung dan Mangrove Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan :
Pelestarian Kawasan Hutan Lindung dan Mangrove
1. Pembuatan Bibit / Benih Tanaman Kehutanan
Terlaksananya penghijauan Lingkungan dan Kawasan Hutan
2. Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Terlaksananya Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
3. Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan 4. Pemeliharaan Kawasan Hutan Lindung / Mangrove Dan Wisata 5. Penanaman Pohon Pada Kawasan Terbuka Hijau Program Perlindungan dan Konservasi Hasil Hutan : a. Penyuluhan Kesadaran Masyarakat Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan Program dan Penertiban Industri Hasil Hutan : 1. Penyusunan Peraturan Daerah Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Penghijauan Lingkungan 40 Ha/Tahun)
2. Sosialisasi Peraturan Daerah Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan 3. Pengawasan dan Penertiban Pelaksanaan Peraturan Daerah Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Peningkatan Kapasitas Masyarakat
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
Penghijauan Lingkungan Penghijauan Lingkungan
Peningkatan Kapasitas dan Pengendalian Kawasan Hutan
Draft Raperda Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Tertibnya Pengelolaan Industri Hasil Hutan Sesuai dengan Perda
110
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan : 1. Penandaan dan Sosialisasi Batas Kawasan Konservasi Perairan Laut Kota Bontang Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum Dalam Pendayagunaan : 1. Pengawasan Perikanan dan Pengawasan Pengolahan Hasil Perikanan ( WASKAN )
sosialisasi dan Penandaan kawasan konservasi Perairan Laut Kota Bontang
2. Penyuluhan Masyarakat Pesisir Terhadap Ilegal Fishing
Pembinaan terhadap masyarakat pesisir tentang ilegal fishing sebanyak 300 orang
3. Bimbingan Teknis Untuk Aparatur Monitoring, Controlling dan Surveilence Pengawasan
Bimbingan teknis bagi aparatur monitoring, controling dan surveilence Pengawasan untuk 10 orang Aparatur
4. Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Perda Rencana Zonasi WP3K Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut :
Tersusunya Naskah Akademis dan rancangan Perda Zonasi WP3K
1. Penyusunan Rencana Strategis Mitigasi Bencana di Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang
Tersedianya Dokumen Rencana Strategis Mitigasi Bencana di P3K
2. Kajian Rencana Pengaman Pulau Beras Basah 3. Pembangunan Pengaman Pulau Beras Basah 4. Peningkatan Kepahaman Masyarakat Pesisir Tentang Kawasan Konservasi
Tersedianya Dokumen Rencana Pengaman Pulau Beras Basah Terlaksananya kegiatan Pengaman Pulau Beras Basah Memberikan pembinaan masyarakat tentang kawasan konservasi
5. Penyusunan Master Plan Kawasan Rehabilitasi Mangrove, Terumbu Karang dan Padang Lamun
Tersedianya dokumen Master Plan Kawasan Rehabilitasi Mangrove, Terumbu Karang dan Padang Lamun
6. Rehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang dan Karang Hias Program Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi :
Berkembangnya Ekosistem Terumbu Karang dan Karang Hias
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
Meningkatnya Pengawasan Sektor Perikanan dan Mutu hasil pengolahan hasil perikanan serta peran serta masyarakat dalam pengawasan perikanan
111
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
1. Review Data Base dan Kajian Potensi Laut, Tersedianya Dokumen Review Data Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Base dan Kajian Potensi Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 2. Penyusunan Data Statistik Bidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 3. Indentifikasi, Pemetaan, Penanaman, Pengelolaan dan Pendayagunaan Sumber Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 4. Penyusunan Profil Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
Tersedianya Dokumen Statistik Perikanan, Kelautan dan Pertanian Tersedianya Dokumen Indentifikasi, Pemetaan, Penamaan, Pengelolaan dan Pendayagunaan Sumber Pesisir dan Pulau-Pulau kecil Tersedianya Dokumen Profil Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
Program Pemetaan Ruang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil : 1. Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Kota Bontang
Terlaksananya Pengelolaan Konservasi Perairan Kota Bontang
2. Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang 3. Review Rencana Strategis Pesisir Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang (WP3K)
Dokumen Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
4. Penyusunan Rencana Aksi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (WP3K)
Dokumen Rencana Aksi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, meliputi :
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Terwujudnya peningkatan kinerja manajemen internal dalam rangka pelaksanaan tugas rutin Terlaksananya kelancaran surat menyurat Terwujudnya kelancaran komunikasi kedinasan
3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas / Operasional 4. Penyediaan Alat Tulis Kantor
Tersedianya dana perijinan kendaraan dinas Tersedianya Alat Tulis Kantor
5. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Tersedianya Cetakan dan Penggandaan Kantor
6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor
Tersedianya komponen listrik dan penerangan
7. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Tersedianya peralatan dan Perlengkapan Kantor
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
Dokumen Review Strategis Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang
112
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Program dan Kegiatan 8. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
9.
Penyediaan Bahan Bacaan, dan Peraturan Perundang-undangan
Tersedianya Peralatan Rumah Tangga Kantor Tersedianya Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
10.
Penyediaan Bahan Logistik Kantor
Tersedianya Logistik Kantor
11.
Penyediaan Makanan dan Minuman
Tersedianya Makan dan Minum Tamu dan Rapat
12.
Rapat-Rapat koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
Jumlah Kegiatan Koordinasi yang dilaksanakan
13.
Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi / Teknis Perkantoran
Tersedianya tenaga administrasi non PNS yang diperlukan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, meliputi : 1. Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional 2. Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor 3. Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional 4.
Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor
Tersedianya kendaraan operasional Tersedianya Pemeliharaan Gedung Kantor Tersedianya Pemeliharaan Kendaraan Operasional Tersedianya Pemeliharaan peralatan gedung kantor
Program Peningkatan Disiplin Aparatur, meliputi : 1. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
Tersedianya Pakaian Lapangan SKPD
2.
Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, meliputi :
Tersedianya Pakaian Olah Raga
1.
Pendidikan dan Pelatihan Formal
2.
Pengembangan Sistem Kearsipan dan Dokumentasi
Presentase Aparatur yang mengikuti Diklat Presentase Sistem Pengembangan Kearsipan dan Dokumentasi
3.
Profil Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, meliputi :
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
Tersedianya Profil Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
113
A BONTANG K OT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang BE SSAI BERINTA
Program dan Kegiatan 1.
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dan Prognosis Realisasi
Tersusunnya LAKIP SKPD
3.
Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun
Tersusunya Laporan Keuangan Akhir Tahun
4.
Penyusunan Laporan Statistik
Tersusnya Laporan Statistik SKPD
5.
Penyusunan Renstra SKPD
Tersusunnya Renstra SKPD
6.
Penyusunan Blue Print Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Pelaporan
Tersusunya Blue Print SKPD
2.
7.
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016
Laporan Semesteran dan Prognosis
Tersedianya Sistem Monitoring dan Evaluasi
114
Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada awal tahun perencanaan
tahun 2016 masa transisi 2011 Target
1. Meningkatkan kemampuan keterampilan teknis sumber daya manusia nelayan, petani, dan peternak
Meningkatnya jumlah nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak yang terampil dan produktif
2012 (Rp)
a. Terlaksananya penyuluhan agribisnis Program Peningkatan dan pendampingan Ketahanan Pangan : petani
Target
-
(Rp)
-
Tersedianya Data 1. Penyusunan Data Base potensi produksi Potensi Produksi Pangan pangan b .Terlaksananya penyuluhan dan pelatihan teknis perikanan (penangkapan dan budidaya ikan dan biota laut lainnya)
2. Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan
2013
Tersedianya Data Pola Konsumsi dan Suplai Pangan
Target
363.250.000
2014 (Rp)
-
Target
1.012.990.000
(Rp)
-
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015 Target
1.200.000.000
(Rp)
-
Target
1.340.000.000
(Rp)
Target
3.916.240.000
-
1.550.000.000
96.100.000
100.000.000
100.000.000
100.000.000
100.000.000
75.000.000
75.000.000
75.000.000
92.150.000
92.150.000
100.000.000
3. Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok c. Terlaksananya 4. Penyuluhan Sumber pembinaan kelompok Pangan Alternatif tani dan nelayan untuk peningkatan kapasitas lembaga 5. Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Tersedianya Data berkala Harga Pangan Pokok Terlaksananya Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif
d. Ketersediaan energi dan protein perkapita kota bontang e. Penguatan Cadangan Pangan Kota Bontang
Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM)
Tersedianya Data
75.000.000
80.000.000
90.000.000
245.000.000
100.000.000
Penyusunan Data Cadangan Pangan
Tersedianya Data
40.000.000
50.000.000
60.000.000
150.000.000
70.000.000
f. Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan g. Stabilitas Harga
Pengumpulan data dan Tersedianya Data Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan
100.000.000
110.000.000
120.000.000
330.000.000
130.000.000
Penyusunan Data dan Pasokan Pangan Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan
Tersedianya Data
40.000.000
50.000.000
60.000.000
150.000.000
70.000.000
h. Skor Pola Pangan Harapan Kota Bontang
Penyusunan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Kota Bontang
Tersedianya Data
150.000.000
160.000.000
170.000.000
480.000.000
180.000.000
150.000.000
250.000.000
275.000.000
675.000.000
150.000.000
124.000.000
150.000.000
165.000.000
439.000.000
125.000.000
970.000.000
4.534.421.840
250 orang
333.990.000
250 orang
350.000.000
250 orang
400.000.000
750 orang
1.083.990.000
Lokasi
(Rp)
96.100.000
Terlaksananya Pembinaan Kegiatan Penganekaragaman Pangan
Unit Keja Penanggungjawab
250 orang
DPKP
Bontang
DPKP
Bontang
DPKP
Bontang
DPKP
Bontang
350.000.000
Lomba Cipta Menu 2BSA Pelatihan Kader Pangan i. Pengawasan dan pembinaan Keamanan Pangan j. Penanganan Daerah Rawan Pangan k. Tersedianya sarana prasarana balai penyuluhan
Pengambilan sampel produk pangan segar dan Pelatihan dan penyuluhan keamanan pangan segar Identifikasi daerah rawan pangan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani :
l. Terlaksananya pelatihan mata 1. Penyuluhan dan pencaharian alternatif Pendampingan Petani dan bagi nelayan, Pelaku Agribisnis pembudiaya ikan dan pengolah m. Tersedia dan 2. Penyediaan Sarana Terdistribusinya dan Prasarana Bantuan Sarana dan Operasional Balai Prasarana Bagi Penyuluhan Masyarakat Pesisir n. Tersedia dan 3. Peningkatan Terdistribusinya Kemampuan Lembaga bantuan Usaha Kelompok Tani Ekonomi Bagi Ibu Nelayan ( Kedai o. Terlaksananya Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh dan aparatur p. Terlaksananya Temu Lapang Bagi Pelaku Utama Perikanan, Pertanian dan Peternakan Ke Sentra – Sentra Daerah Perikanan, Pertanian
tersedianya Data dan terllaksananya pelatihan dan penyuluhan Tersedianya Data dan Bantuan daerah rawan pangan
4. Penyuluhan dan Bimbingan Pemanfataan dan Produktivitas Lahan Tidur
356.805.840
Terlaksananya penyuluhan dan pendampingan
140 orang dan 5 70 orang Lembaga Petani
Tersedianya Sarana dan Prasarana Balai Penyuluh
Meningkatnya SDM Petani Meningkatnya SDM Petani yang mampu memanfaatkan lahan tidur
134.490.000 70 orang
222.315.840
5 Lembaga Petani
-
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan :
Meningkatnya SDM Penyuluh
2. Monitoring Kelompok Usaha Bidang Perikanan, Tersedianya validasi Bidang Pertanian dan kelompok Bidang Peternakan
60 Klp
-
503.250.000 100 orang
1.364.166.000
516.335.000
-
70 orang
987.000.000
70 orang
140.000.000
537.831.000
430.000.000
Pagar
500.000.000
155.000.000 3 lembaga
160.000.000 3 lembaga
150.000.000 3 Lembaga
20 orang, Bantuan Saprodi
150.000.000
20 orang, Bantuan Saprodi
155.000.000
20 orang, Bantuan Saprodi
160.000.000
45.000.000
-
45.000.000
-
72.000.000
-
Terasedianya Insentif Bagi 12 Penyuluh Insentif bagi 12 Pertanian, Penyuluh Pertanian Peternakkan dan Perikanan
Insentif 12 Penyuluh 45.000.000 Pertanian dan 4 Unit Sarana Penyuluh
1.951.325.000
45.000.000
-
237.000.000
3 lembaga
350.900.000
terbinanya kelembagaan kelompok nelayan dan terselenggaranya manajemen kelompok
856.450.000
53.200.000
-
Meningkatnya 1. Peningkatan Kapasitas kapasitas tenaga Tenaga Penyuluh penyuluh pertanian Pertanian / Perkebunan /perkebunan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir : 1. Penyuluhan dan Pembinaan Kelompok Nelayan
-
Insentif 12 Penyuluh Pertanian dan 4 Unit Sarana Penyuluh
2.514.590.000
Insentif 12 Penyuluh 72.000.000 Pertanian dan 4 Unit Sarana Penyuluh
20 orang, Bantuan Saprodi
1.531.075.000
70 orang
1.743.346.840
12 Lembaga
630.000.000 3 lembaga
165.000.000
80 orang, Bantuan Saprodi
630.000.000
-
160.000.000
Insentif 12 Penyuluh Pertanian dan 12 Unit Sarana Penyuluh
Insentif 12 Penyuluh Pertanian dan 12 Unit Sarana Penyuluh
2.290.000.000
30 Klp
350.900.000 30 Klp
366.325.000 30 Klp
180.000.000 30 Klp
190.000.000 30 Klp
450.000.000
100%
30 Klp
50.000.000 30 Klp
50.000.000 30 Klp
70.000.000 30 Klp
80.000.000
20 orang, Bantuan Saprodi
120 Kelompok
150.000.000
200.000.000
170.000.000
322.000.000
165.000.000
Insentif 12 Penyuluh 322.000.000 Pertanian dan 4 Unit Sarana Penyuluh
165.000.000
9.291.815.000
150 Kelmpok
770.000.000
250.000.000
165.000.000
160.000.000
2.185.000.000
350 orang
-
1.186.325.000
860.000.000
150 Klp
250.000.000 30 Klp
250.000.000
90.000.000
3. Temu Lapang Bagi Pelaku Utama Bidang Perikanan, Bidang Pertanian dan Bidang Peternakan Ke Sentra – Sentra Daerah Yang Memiliki Potensi Bidang Perikanan, Pertanian 4. Diseminasi Teknologi Bagi Aparatur Ke Balai Riset
5. Pelatihan Aparatur Evaluasi Ekonomi Sumberdaya Pesisir di Institut Pertanian Bogor 6. Pelatihan Mata Pencaharian Alternatif 7. Bantuan Sarana dan Prasarana Bagi Masyarakat Pesisir dalam Rangka PNPM-KP
2. Meningkatkan produksi dengan intensifikasi usaha untuk memanfaatkan peluang pasar
Meningkatnya jumlah produksi perikanan, pertanian tanaman pangan dan peternakan
10 Klp
60.000.000
10 Klp
80.000.000
20 Kelompok
140.000.000 10 Klp
80.000.000
Terpenuhinya aparatur yang cakap dan mampu dalam penerapan teknologi tepat guna
5 0rang
50.000.000
10 orang
70.000.000
15 Kelompok
120.000.000 10 orang
90.000.000
Tersedianya 7 Aparatur yang terampil
7 Aparatur
7 Aparatur
275.000.000
30 Orang
150.000.000
30 orang
150.000.000
1 Unit Pengolah Air Bersih/ Pulau
300.000.000
2 Kedai Pesisir / Pulau
480.000.000
60 orang
525.000.000
275.000.000
Meningkatnya kemampuan SDM Tersedianya Bantuan Bagi Masyarakat Pesisir
-
8. Bantuan Usaha Ekonomi Yang Berbasis Peningkatan Usaha Pengentasan Kemiskinan Bagi 1 Kelompok Ibu Bagi Ibu Nelayan ( Kedai Nelayan Pesisir )
-
1 Unit Pengolah Air Bersih/ Pulau
1 Kedai Pesisir / Pulau
150.000.000
Meningkatan keterampilan bagi nelayan dalam pengembangan Budidaya Karang Hias dan Sponge 60 orang
30 Orang
250.000.000 30 orang
Fasilitasi Penyediaan Saranan Pengolahan Hasil Perikanan (bantuan Keuangan Provinsi)
Meningkatkan perekonomian masyarakat pengolahan rumput laut dan pengolah pakan ikan
3 unit pengeloh rumput laut
750.000.000 3 unit lantai jemur
Peningkatan sarana dan Prasarana Perikanan
Tercapainya Sarana dan Prasarana Perikanan
Mesin, Kapal, dan karamba
150.000.000
Pembuatan Lantai Jemur Ikan RT.01 Kelurahan Gubung Elai
Tersedianya Lantai Jemur Ikan
Lantai Jemur Ikan
175.000.000 Lantai Jemur Ikan
Kajian Sosial Ekonomi Perikanan, Pertanian, Kehutanan dan Masyarakat Pesisir
Tersedianya Dokumen Kajian Monitoring dan Evaluasi Program Kegiatan Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
dokumen
519.590.000
b. Tersedia dan 1. Penyediaan Sarana terdistribusinya bibit Produksi Pertanian Dan unggul pertanian dan Perkebunan perkebunan 2. Pengembangan Bibit Unggul Pertanian dan Perkebunan
e. Terlaksananya pemeliharaan 2. Surveilans dan kesehatan dan Epidemiologi Penyakit pencegahan penyakit Hewan / Ternak ternak
3. Pemusnahan Ternak Yang Terjangkit Penyakit Epidemik
1 Kedai Pesisir / Pulau
165.000.000
1 Kedai Pesisir / Pulau
300.000.000
165.000.000
275.000.000
1.000.000.000 3 unit lantai jemur
Mesin, Kapal, dan karamba
1.000.000.000
3 unit lantai jemur
230.000.000
Lantai Jemur Ikan
350.000.000
3 unit pengolah rumput laut dan 9 unit lantai jemur
3.750.000.000
mesin, kapal,alat 230.000.000 tangkap dan pengolah ikan
610.000.000
mesin, kapal,alat tangkap dan pengolah ikan
230.000.000
3 buah lantai jemur ikan
635.000.000
Lantai Jemur Ikan
230.000.000
dokumen
519.590.000
1.000.000.000
mesin, kapal,alat 230.000.000 tangkap dan pengolah ikan
1 Unit Pengolah Air Bersih/ Pulau
230.000.000
\
3 unit lantai jemur
1.000.000.000
585.080.000
831.780.000
399.890.500
475.000.000
485.000.000
2.776.750.500
495.000.000 DPKP
Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebuna n
364.095.000
601.780.000
254.517.500
235.000.000
240.000.000
1.695.392.500
245.000.000
Tersedianya Bibit Bagi Masyarakat
220.985.000
230.000.000
145.373.000
240.000.000
245.000.000
1.081.358.000
250.000.000
-
536.160.000
509.470.500
440.000.000
460.000.000
1.945.630.500
480.000.000 DPKP
Meningkatnya 120.000.000 Kesehatan Hewan
130.000.000
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak :
d. Tersedia dan 1. Pemeliharaan terdistribusinya benih Kesehatan dan Penyakit ikan Menular Ternak
Meningkatnya kemampuan skala usaha nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak
30 Kelompok
a. Terlaksananya Program Peningkatan monitoring hama dan Produksi Pertanian / penyakit. Perkebunan :
c. Tersedia dan terdistribusinya sarana produksi pertanian
3. Meningkatkan kemampuan modal usaha nelayan, pembudidaya ikan, petani dan peternak
Termotivasinya pelaku utama untuk meningkatkan usahanya
Meningkatnya Kesehatan Hewan/Ternak Milik Masyarakat
Meningkatnya Kesehatan Hewan
Meningkatnya Kesehatan Hewan
236.160.000
Meningkatnya Kesehatan Hewan
199.470.500
Meningkatnya Kesehatan Hewan
Tersedianya Tersedianya Kesehatan Informasi Hewan di 3 Penyebaran Penyakit Kecamatan di Bontang
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
Terjaganya 100.000.000 Kesehatan Hewan Kota Bontang
Terjaganya 110.000.000 Kesehatan Hewan Kota Bontang
Terjaganya Kesehatan 120.000.000 Hewan Kota Bontang
Tersedianya Kesehatan Hewan di 3 Kecamatan di Bontang
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
Terjaganya 200.000.000 Kesehatan Hewan Kota Bontang
Terjaganya 200.000.000 Kesehatan Hewan Kota Bontang
200.000.000
193.990.000
237.145.000
257.145.000
Tersedianya Dana Taktis
a. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan kapal perikanan dan alat tangkap ikan
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan :
b. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan bibit ternak
1. Penyuluhan Pengelolaan Bibit Ternak Yang Didistribusikan Kepada Masyarakat
c. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan bibit pertanian
2. Pendistribusian Ternak Tersedianya Bibit Kepada Masyarakat Ternak untuk mendukung 17 Kelompok swasembada Daging Ternak dan 20 Ekor Sapi 1000 ekor dan Ternak Sapi 356 Peningkatan Kesejahteraan Peternak
406.150.000
Penyuluhan ke Kelompok Peternak
Penyuluhan kepada 20 Kelompok Peternak
60.100.000
346.050.000
Penyuluhan kepada 20 Kelompok Peternak
Penyuluhan kepada 20 Kelompok Peternak
93.990.000
ayam 100 ekor dan itik 100 ekor
137.145.000
ayam 100 ekor dan itik 100 ekor
10.000.000
147.145.000
Meningkatnya 685.630.500 Kesehatan Hewan
140.000.000
Terjaganya 130.000.000 Kesehatan Hewan Kota Bontang
460.000.000
140.000.000
Terjaganya 200.000.000 Kesehatan Hewan Kota Bontang
800.000.000
Meningkatnya Kesehatan Hewan
277.145.000
Penyuluhan kepada 20 Kelompok Peternak
ayam 100 ekor dan itik 100 ekor
20.000.000
157.145.000
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
1.371.575.000
184.090.000
Penyuluhan kepada 20 Kelompok Peternak
ayam 300 ekor dan itik 300 ekor
787.485.000
ayam 100 ekor dan itik 100 ekor
Bontang
200.000.000
297.145.000 DPKP
Penyuluhan kepada 80 Kelompok Peternak
Bontang
30.000.000
167.145.000
Bontang
peternak
dan peternak
d. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan alat pertanian
3. Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan Sarang Burung Walet
e. Terlaksananya Program Pengawasan dan Pengembangan Pengendalian Perikanan Tangkap : Pengusahaan Sarang Burung Walet 1. Pendampingan Pada f. Terlaksananya Kelompok Nelayan Penyuluhan Perikanan Tangkap Pengelolaan Bibit Ternak g. Terlaksananya 2. Fasilitasi Bantuan Pendampingan Pada Sarana Bagi Nelayan Kelompok Nelayan Tangkap
Termitoringnya Usaha Sarang Burung Walet
Pengawasan dan Pembinaan Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
3.383.359.500
Terlaksananya pembinaan teknis bagi nelayan tangkap Kota Bontang Terlaksananya Bantuan dan Peningkatan SDM Bagi Nelayan Tangkap
10 Klp Nelayan 25 Klp Nelayan
15 Kelompok
Meningkatnya sarana prasarana dalam bidang perikanan, pertanian dan peternakan
250.330.000 25 Klp Nelayan
1.181.838.000
661.007.840
-
5.290.000.000
12.636.273.340
290.000.000
1.354.283.000
5.000.000.000
11.281.990.340
280.000.000 25 Klp Nelayan
1.320.000.000
-
25 Klp Nelayan
5.300.000.000
90 orang
30 orang
30 orang
90 orang
30 orang
- Pelatihan Penangkapan Ikan
30 orang
30 orang
30 orang
30 orang
30 orang
150 orang
30 orang
- Alat Tangkap Perikanan
30 Unit
30 Unit
30 Unit
30 Unit
120 orang
30 Unit
- Pengadaan Kapal 10 GT
5 Kapal
5 Kapal
5 Kapal
15 kapal
5 Kapal
Meningkatnya SDM tentang Budidaya pembenihan Ikan
c. PPI dapat beroperasi dengan optimal
3. Monitoring Hama, Penyakit Ikan dan Obatobatan
Meningkatnya SDM tentang Budidaya pembesaran ikan
d. Terbangunnya RPH yang ASUH
4. Penyediaan Sarana Terkendalinya Hama Produksi Budidaya Tawar, dan Penyakit Ikan Payau dan Laut serta pengendadalian obat
2 3 kapal
2.252.176.000
10 Kelompok
15 Klp
422.690.000 20 Klp
e. Berfungsinya Balai 5. Pembinaan dan Penyuluhan Pengembangan Pertanian. Perikanan
Meningkatnya produksi Budidaya
f. Tersedianya Studi Kelayakan Rumah Pemotongan Hewan
Meningkatnya jumlah pembudidaya untuk mendapatkan bantuan dari 30 lembaga keuangan 15 Pembudidaya Pembudidaya SDM Pembudidaya
g. Tersedianya Studi 7. Penyediaan Sarana Kelayakan dan Prasarana Penangkaran Buaya Pembenihan pada UPR
Meningkatnya Areal Budidaya
h. Tersedianya sarana teknologi biogas.
Tersedianya Sarana dan Prasarana Pembenihan pada UPR Meningkatnya Pengetahuan Masyarakat Tentang Teknik Budidaya
10. Pengoperasian Balai Benih Ikan Pantai
Beroperasinya BBIP
11. Pembangunan Balai Benih Ikan Pantai
Tersedianya Operasional BBIP
12. Peningkatan Sistem Pendataan dan Pengelolaan Data Statistik Perikanan Budidaya
Tersedianya sistem data statistik perikanan budidaya
13. Kajian Pengembangan Potensi Budidaya Perikanan
Tersedinya Dokumen Pengembangan Potensi Budidaya Perikanan
6.127.794.300
7.589.000.000
598.875.000 199 orang/ 30 Klp
457.962.800 30 Klp
15 orang
150.000.000 15 orang
150.000.000
30 orang
250.000.000 30 orang
1 paket
100.000.000 1 paket
100 orang
369.265.000
5.266.406.300
1.000.000.000 85 orang
654.000.000 125 Klp
150.000.000
45 Klp
250.000.000 30 orang
250.000.000 30 orang
250.000.000
120 orang
100.000.000 1 paket
100.000.000 1 paket
100.000.000
4 Paket
850.000.000 85 orang
850.000.000 85 orang
850.000.000
355 orang
3.550.000.000
Terlaksananya 350.000.000 Pembuatan Kolam 0,5 Ha
Terlaksananya 350.000.000 Pembuatan Kolam 0,5 Ha
Terlaksananya 350.000.000 Pembuatan Kolam 2 Ha
15 UPR
345.000.000 15 UPR
350.000.000 15 UPR
225.000.000 15 UPR
225.000.000
90.000.000 5 Sekolah
966.306.300
90.000.000 5 Sekolah
1.217.954.500
120 Pembudidaya 150.000.000 dan 26 pengembangan SDM
90.000.000
1.300.000.000
1.089.059.000
100%
1.586.987.000
100%
1.068.704.000
100%
1.000.000.000
100%
1.500.000.000
100%
371.162.000
100%
99.126.000
100%
121.785.000
100%
2.500.000.000
100%
1 Dokumen Statistik Perikanan Budidaya
1 Dokumen 100.000.000 Statistik Perikanan Budidaya
1 Dokumen 110.000.000 Statistik Perikanan Budidaya
120.000.000
60 UPR
20 Sekolah
1 Dokumen Statistik Perikanan Budidaya
30 orang
250.000.000
100.000.000
100 orang
1.000.000.000
30 Pembudidaya dan 7 pengembangan SDM
150.000.000
1.400.000.000
Terlaksananya Pembuatan Kolam 0,5 Ha
350.000.000
1.145.000.000
15 UPR
250.000.000
960.765.000
360.000.000 20 Sekolah
1.000.000.000
100%
200.000.000
400.000.000 1 paket
Terlaksananya 350.000.000 Pembuatan Kolam 0,5 Ha
150.000.000
30 Pembudidaya dan 7 pengembangan SDM
1.000.000.000
Terlaksananya Pembuatan Kolam 0,5 Ha
90.000.000 5 Sekolah
30 Pembudidaya dan 7 pengembangan SDM
450.000.000
141.500.000
150.000.000
7.440.000.000
2.787.527.800
30 Pembudidaya dan 5 pengembangan SDM
5 Sekolah
30 Pembudidaya dan 7 pengembangan SDM
29.434.376.600
15 orang
DPKP
Bontang
2
8.199.000.000
654.000.000 30 Klp
Bontang
5.000.000.000
30 orang
1
DPKP
300.000.000
30 orang
2. Pelatihan Pembenihan Ikan Air Tawar, Payau, Laut
m. Terlaksananya pendampingan dan pembinaan terhadap pengolah hasil perikanan
1.600.000.000
100.000.000
30 orang
b. BBIP dapat beroperasi dengan optimal.
k. Tersedianya data potensi perikanan tangkap dan budidaya l. Terlaksananya pendampingan dan pelatihan budidaya ikan pada kelompok pembudidaya
269.738.000 25 Klp Nelayan
-
Pengawasan dan Pembinaan 400.000.000 Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
30 orang
Pendampingan dan Pembinaan pada kelompok pembudidaya ikan
j. Tersedianya masterplan pengembangan perikanan tangkap terpadu
911.337.840
Pengawasan dan Pembinaan 100.000.000 Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
30 orang
1. Pendampingan Pada Kelompok Tani Pembudidaya Ikan
i. Tersedianya sarana 9. Pembinaan prasarana budidaya Pengembangan Usaha ikan Budidaya
264.215.000 25 Klp Nelayan
-
Pengawasan dan Pembinaan 100.000.000 Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
- Pelatihan BST
Program Pengembangan Budidaya Perikanan :
8. One School One Fishpond
1.451.576.000
Pengawasan dan Pembinaan 100.000.000 Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
- Pelatihan AKAPIN III
a. Tersedianya sarana pengolahan hasil perikanan, pertanian dan perikanan
6. Pembuatan dan Pecetakan Kolam Ikan
-
3.119.144.500
- Pengadaan Kapal 30 GT dan Alat Tangkap 4. Meningkatkan sarana prasarana produksi dan pengolahan hasil perikanan, pertanian dan peternakan
Pengawasan dan Pembinaan 100.000.000 Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
400.000.000
4.484.260.800
100%
100.000.000
6.244.750.000
100%
1.500.000.000
2.750.000.000
5.842.073.000
100%
3.000.000.000
130.000.000
460.000.000
1 Dokumen Statistik Perikanan Budidaya
140.000.000
n. Tersedianya hasil kajian sarang burung walet, dan pengolahan hasil perikanan, pertanian dan peternakan
1 Dokumen Kajian Potensi Budidaya Perikanan
14. Pengadaan Saranan dan Prasarana Budidaya Rumput Laut
o. Terlaksananya monitoring harga ikan di pasar p. Terlaksananya promosi hasil perikanan dan kelautan
Meningkatakan pendapatan masyarakat dai sektor rumput laut
a. Restoking Ikan b. Kajian Potensi SDI
350.000.000
1 Paket
Program Pengembangan Perikanan Tangkap : 1. Pengelolaan Sumber Daya Ikan (SDI)
350.000.000
549.207.050
-
Terlaksananya restoking dan dan Pengawasan SDI serta tersedianya data potensi SDI
2.088.739.256
99.062.000 2 Paket
-
1.459.401.000
230.000.000 2 Paket
-
11.474.071.000
230.000.000
-
5 Paket
15.884.071.000
559.062.000 2 Paket
31.455.489.306
230.000.000
-
13.094.071.000
DPKP
Bontang
344.116.000 314.116.000
10.000.000
20.000.000
30.000.000
c. Optimalisasi Pengawasan SDI 2. Pengoperasian PPI/TPI Tersedianya Dana dan Operasional Kapal untuk Pengeporasian Latih PPI/TPI dan Kapal Latih
100%
3. Pembangunan Fasilitas Terlaksananya PPI/TPI Pembangunan a. Pemagaran Keliling PPI TPI/PPI
257.574.050
467.421.380
614.071.000
664.071.000
714.071.000
2.717.208.430
764.071.000
291.633.000
1.064.787.376
241.930.000
500.000.000
5.000.000.000
7.098.350.376
2.000.000.000
b. Pembangunan Lantai Pakir PPI c. Pengerukan Alur Dermaga Tambat dan Kolam Labuh d. Pembangunan Musholla e. Pos Jaga Satpam f. Pintu Gerbang PPI g. Balai Pertemuan Nelayan h. Review dokumen lingkungan PPI/TPI 4. Peningkatan Dukungan Meningkatnya SDM Manajemen dan pengelolaan PPI Pengelolaan Pelabuhan Perikanan a. Manajemen Pengelolaan PPI
300.000.000 Terlatihnya 7 Pengelola
Terlatihnya 7 Pengelola
150.000.000
Terlatihnya 7 Pengelola
150.000.000
150.000.000
b. Penetapan Status Pengelolaan WKOPP c. Peningkatan Statis PPI ke PPP 5. Pengembangan Perikanan Tangkap Terpadu (Minapolitan)
Terlaksananya Pengembangan perikanan tangkap terpadu melalui Model minapolitan
Lanjutan Pembangunan Minapolitan Perikanan
Review DED Kawasan Perikanan Terpadu
Pembangunan 450.000.000 Minapolitan Perikanan
Tersedianya Dokumen Statistik Perikanan Tangkap
Tersedianya 153.400.000 Dokumen Statistik Perikanan Tangkap
Tersedianya Dokumen 150.000.000 Statistik Perikanan Tangkap
105.510.000 200 orang
110.000.000 200 orang
10.000.000.000
Lanjutan Pembangunan Minapolitan 20.450.000.000 Perikanan
10.000.000.000
10.000.000.000
a. Revisi DED & RAB b. Pengembangan Minapolitan 6. Peningkatan Sistem Pendataan Statistik Perikanan Tangkap
Tersedianya data statistik perikanan tangkap yang akurat di Kota Bontang
7. Pelayanan Usaha Perikanan Tangkap
Terlaksananya pemberian ijin nelayan tangkap
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan : 1. Pemeliharaan Rutin / Berkala Sarana dan Prasarana Pasar Hasil Produksi Peternakan 2. Studi Kelayakan Pembangunan RPH dan Pemindahan Kandang Babi 3. Peningkatan Kualitas dan Teknis Kemasan Hasil Produksi Peternakan 4. Pematangan Lahan dan Pembangunan RPH Bontang Lestari 5. Kajian Ilmiah Sarang Burung Walet
6. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar Produksi Hasil Peternakan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan :
Tersedianya Sarana Prasana RPH
Terbangunnya Sarana Pendukung RPH 500 m2 Meningkatnya kualitas hasil peternakan pada usaha hasil Tersedianya kesiapan lahan dan terbangunya RPH Tersedianya Dokumen Ilmiah Budidaya Burung Waret
Tersedianya Dokumen Statistik Perikanan Tangkap
92.414.500
200 orang
Terpeliharanya Sarana dan Prasarana RPH Tersedianya Studi Pembangunan RPH Terlaksanya Penyuluhan ke 20 Kelompok Peternak
444.115.000
2.379.818.500
1.502.605.000
950.000.000
Terpeliharanya 372.340.000 Sarana dan Prasarana RPH
Terpeliharanya 1.479.818.500 Sarana dan Prasarana RPH
Terpeliharanya 1.092.605.000 Sarana dan Prasarana RPH
Terpeliharanya 500.000.000 Sarana dan Prasarana RPH
Tersedianya Studi - Pembangunan RPH Terlaksanya Penyuluhan ke 20 71.775.000 Kelompok Peternak
Terlaksanya Penyuluhan ke 20 100.000.000 Kelompok Peternak
Terlaksanya Penyuluhan ke 20 110.000.000 Kelompok Peternak
150.000.000
300.000.000
300.000.000
203.289.600
213.289.600
Tersedianya Dokumen 545.814.500 Statistik Perikanan Tangkap
150.000.000
330.510.000 200 orang
120.000.000
7.276.538.500
3.944.763.500
Tersedianya Studi Pembangunan RPH
550.000.000
Terlaksanya Penyuluhan ke 80 Kelompok Peternak
431.775.000
900.000.000 DPKP Terpeliharanya Sarana dan Prasarana RPH
500.000.000
Terlaksanya Penyuluhan ke 20 Kelompok Peternak
200.000.000
Pengadaan Sarana dan Prasaran RPH
200.000.000
Bontang
600.000.000
Tersedian 1 Dokumen Pengelolaan Sarang Burung Walet Terlaksanya Pemagaran - Keliling dan Pembanguan Sarana RPH
172.581.000
600 orang
Terpeliharanya 500.000.000 Sarana dan Prasarana RPH
250.000.000
Terbangunnya Pagar dan sarana pengolahan Limbah
-
115.000.000
2.000.000.000
550.000.000
Tersedian 1 Dokumen Pengelolaan Sarang Burung Walet
150.000.000
1.500.000.000
223.289.600
Terlaksanya Pemagaran Keliling dan Pembanguan Sarana RPH
250.000.000
1.500.000.000
812.449.800
233.289.600 DPKP
Bontang
Tersedianya sarana dan Prasarana pendukung Teknologi Ternak
Tersedianya sarana dan 172.581.000 Prasarana pendukung Teknologi Ternak
Tersedianya sarana dan 203.289.600 Prasarana pendukung Teknologi Ternak
Tersedianya sarana dan 213.289.600 Prasarana pendukung Teknologi
212.765.000
601.780.000
254.517.500
235.000.000
Tersedianya 15 212.765.000 Paket Sarana Pertanian
Tersedianya 15 601.780.000 Paket Sarana Pertanian
Tersedianya 15 254.517.500 Paket Sara Pertanian
1. Pengadaan Sarana dan Tersedianya Sarana Prasarana Teknologi dan Prasarana Peternakan Tepat Guna Teknologi Peternakan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan : 1. Pengadaan Sarana dan Tersedianya Prasarana Teknologi Produksi Pertanian Pertanian / Perkebunan dan Perkebunan Tepat Guna
Tersedianya 5 Unit Hand Traktor
Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan :
494.584.000
Terbinanya Pelaku Usaha Pengolahan Hasil Perikanan dan Pertanian
2. Pembinaan Dan Promosi Hasil Perikanan dan Kelautan
Terlaksanaya Pengenalan Produkproduk pelaku usaha hasil perikanan, pertanian dan peternakan Terlaksananya pengurusan perijinan usaha perikanan yang optimal Terlaksananya peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi 20 Orang pelalu usaha pengolahan hasil perikanan dan pertanian Tersedianya Data Harga Ikan
3. Optimalisasi Perizinan Usaha Perikanan
4. Pendampingan Para Pelaku Usaha Pengolahan Hasil Perikanan
5. Monitoring dan Survey Harga Ikan di PasarPasar Ikan 6. Studi Pengolahan Hasil Tersedianya Perikanan, Pertanian dan dokumen studi Peternakan Pengolahan Hasil Perikanan, Pertanian dan Peternakan 7. Penyediaan Sarana Tersedianya Sarana dan Prasarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Pengolahan Hasil Perikanan, Pertanian Dan Perikanan, Pertanian Peternakan dan Peternakan 8. Penempatan ProdukProduk Hasil Perikanan Dan Pertanian 5. Melestarikan Hutan, Lahan dan Ekosistem Mangrove
Terciptanya hutan, lahan dan ekosistem pesisir yang lestari
Terbinanya Pelaku Usaha Pengolahan Hasil Perikanan dan Pertanian
1. Pembinaan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Perikanan
7 Pertemuan
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan :
b. Terlaksananya pembinaan, pengendalian dan gerakan rehabilitasi hutan dan lahan
1. Pengelolaan dan Pemanfataan Hutan
150.000.000
10 pertemuan
150.000.000
100%
288.650.000
5 Kali
300.000.000
5 Kali
300.000.000 5 Kali
100%
67.084.000
10% dari Pemilik Kapal
150.000.000
10% dari Pemilik Kapal
10 orang
100.000.000
3 Pasar
-
c. Terlaksananya pemeliharaan hutan kota
2. Perencanaan dan Pengembangan Hutan Kemasyarakatan
d. Terlaksananya konservasi daerah tangkapan air dan sumber-sumber air
3. Pengelolaan dan Pemanfataan Hutan Lindung dan Mangrove
e. Terlaksananya penyusunan draft raperda dibidang kehutanan
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan :
f. Terlaksananya penyuluhan masyarakat dibidang kehutanan, illegal fishing dan kawasan konservasi laut
1. Pembuatan Bibit / Benih Tanaman Kehutanan
g. Terlaksananya pengamanan pantai Pulau Beras Basah
2. Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Terlaksananya Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
h. Terlaksananya penyusunan Draft Raperda Kawasan Konservasi, sosialisasi dan penerapan i. Terlaksananya pengawasan perikanan j.Terlaksananya bimtek bagi aparatur MCS k. Tersedianya masterplan kawasan Rehabilitasi Mangrove, Terumbu Karang dan Padang Lamun
3. Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Penghijauan Lingkungan 40 Ha/Tahun)
4. Pemeliharaan Kawasan Hutan Lindung / Mangrove Dan Wisata 5. Penanaman Pohon Pada Kawasan Terbuka Hijau Program Perlindungan dan Konservasi Hasil Hutan :
Penghijauan Lingkungan
Tersedianya dokumen pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan
10 orang
3 Pasar
50.000.000 3 Pasar
1 Dokumen
250.000.000
350.000.000
30 Klp, 30 Unit Pengolah Rumput Laut, 15 Unit Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol)
300.000.000
30 Klp, 30 Unit Pengolah Rumput Laut, 15 Unit Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol)
5 Sentra
100.000.000
2 Sentra
127.650.000
30 Klp, 30 Unit Pengolah Rumput Laut, 15 Unit Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol)
50.000.000 3 Sentra
664.707.500
Terlaksananya Pelestarian 25 Ha
Terlaksanya Pelestarian sebanyak 50 Ha
981.177.500
Terlaksananya Penghijauan Hutan
10% dari Pemilik Kapal
150.000.000
1.095.000.000
10 pertemuan
300.000.000 5 Kali
70.000.000
10% dari Pemilik Kapal
400.000.000
30 Klp, 30 Unit Pengolah Rumput Laut, 15 Unit Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol)
75.000.000 3 Sentra
750.000.000
68.050.000
Terlaksanya 127.650.000 Pelestarian sebanyak 50 Ha
1.822.222.000
Terlaksanya Penghijauan Hutan
Terlaksananya rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
Terlaksananya 514.750.000 rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
Penghijauan hutan sebanyak 40 ha
398.377.500
Penghijauan hutan sebanyak 40 ha
47.050.000
Terlaksanya Penghijauan Hutan
Penghijauan hutan sebanyak 40 ha
Penghijauan hutan sebanyak 20 ha
Penghijauan Lingkungan
Penghijauan hutan sebanyak 25 ha
100.058.000
Terlaksananya Pelestarian 15 Ha
Terlaksanya 547.820.000 Pelestarian sebanyak 50 Ha
1.726.650.000
Terlaksananya 185.545.000 rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
1.589.627.000
116.887.500
47 pertemuan
738.850.000
300.000.000
20 Kali
1.488.650.000
70.000.000
50.000.000
450.000.000
75.000.000
198.405.000
Terlaksanya Penghijauan Hutan
Terlaksananya 99.825.000 rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
1.125.950.000
70.360.000
Penghijauan hutan sebanyak 40 ha
Penghijauan hutan sebanyak 20 ha
Penghijauan hutan 232.110.000 sebanyak 25 ha
-
200.000.000 4 Pasar
1 Dokumen
250.000.000
Penghijauan 200.000.000 hutan sebanyak 20 ha Penghijauan 250.000.000 hutan sebanyak 25 ha
50.000.000
200.000.000
500.000.000
75.000.000
Terlaksananya Pelestarian 55 Ha
Terlaksananya 866.887.500 Pelestarian 25 Ha
400.000.000
1.375.470.000
Terlaksanya Pelestarian sebanyak 50 Ha
6.616.454.500
Terlaksanya Penghijauan Hutan
Penghijauan hutan sebanyak 200 ha
Penghijauan hutan sebanyak 60 ha
Penghijauan hutan 250.000.000 sebanyak 75 ha
55.000.000
Bontang
50.000.000
150.000.000
Terlaksananya 119.825.000 rehabilitasi Hutan sebesar 125 Ha
398.377.500
300.000.000 2 Sentra
100.000.000
875.470.000
1.048.202.500
Penghijauan 398.377.500 hutan sebanyak 40 ha
30 Klp, 30 Unit Pengolah Rumput Laut, 15 Unit Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol)
70.000.000
Tersedianya dokumen pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan
Terlaksanya 300.000.000 Pelestarian sebanyak 200 Ha
Terlaksananya rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
10% dari Pemilik Kapal
2.442.357.500
Terlaksanya 400.000.000 Pelestarian sebanyak 50 Ha
109.825.000
850.000.000 DPKP
300.000.000
3 Pasar
400.000.000
80.000.000
Bontang
5 Kali
200.000.000 10 orang
Terlaksananya 350.000.000 Pelestarian 15 Ha
Terlaksanya 80.000.000 Penghijauan Hutan
DPKP
235.000.000
150.000.000
20 orang
13 Sentra
Bontang
20 pertemuan
427.084.000
1.500.000.000
DPKP
1.245.000.000
40% dari Pemilik Kapal
120 Klp, 120 Unit Pengolah Rumput Laut, 60 Unit Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol)
233.289.600
235.000.000
Tersedianya 15 Paket Sara Pertanian
5.104.584.000
700.000.000
1.038.202.500
1.304.062.500
150.000.000
100.000.000
50.000.000 3 Pasar
Tersedianya sarana dan 812.449.800 Prasarana pendukung Teknologi Ternak 1.304.062.500
Tersedianya 60 Paket Sara Pertanian
235.000.000
200.000.000
Pelestarian Kawasan Hutan dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pelestarian Kawasan Hutan Lindung dan Mangrove
Terlaksananya penghijauan Lingkungan dan Kawasan Hutan
50.000.000
70.000.000
10 pertemuan
Tersedianya sarana dan Prasarana pendukung Teknologi Ternak
-
1.145.000.000
10 pertemuan
200.000.000
Tersusunya dokumen pengelolaan dan pemanfaatan hutan
1.220.000.000
138.850.000
Tersedianya tempattempat hasil produkproduk hasil perikanan
a. Tersedianya bibit tanaman kehutanan
1.150.000.000
223.289.600
300.000.000
1.058.202.500
Terlaksanya 473.505.000 Penghijauan Hutan
Terlaksananya rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
129.825.000
3.910.709.500
Penghijauan hutan sebanyak 40 ha
398.377.500
205.058.000
Bontang
80.000.000
1.029.770.000
Penghijauan 470.360.000 hutan sebanyak 20 ha Penghijauan 732.110.000 hutan sebanyak 25 ha
DPKP
200.000.000
250.000.000
60.000.000 DPKP
Bontang
l. Tersedianya renstra mitigasi bencana m. Terlaksananya rehabilitasi terumbu karang n. Tersedianya data statistik, hasil review data base, dan hasil kajian dibidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil o. Tersedianya renstra dan rencana aksi WP3K
a. Penyuluhan Kesadaran Masyarakat Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan Program dan Penertiban Industri Hasil Hutan : 1. Penyusunan Peraturan Daerah Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Peningkatan Kapasitas dan Pengendalian Kawasan Hutan
Pembinaan kepada Masyarakat
Draft Raperda Pengelolaan Industri Hasil Hutan
250.000.000
Tersedianya Peraturan mengenai pengelolaan Hutan
Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumber 1. Penandaan dan Sosialisasi Batas Kawasan Konservasi Perairan Laut Kota Bontang Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum Dalam Pendayagunaan 1. Pengawasan Perikanan dan Pengawasan Pengolahan Hasil Perikanan ( WASKAN )
2. Penyuluhan Masyarakat Pesisir Terhadap Ilegal Fishing
3. Bimbingan Teknis Untuk Aparatur Monitoring, Controlling dan Surveilence Pengawasan
4. Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Perda Rencana Zonasi WP3K Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut : 1. Penyusunan Rencana Strategis Mitigasi Bencana di Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang 2. Kajian Rencana Pengaman Pulau Beras Basah
Sosialisasi Peraturan Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Sosialisasi Peraturan 34.925.000 Pengelolaan Industri Hasil Hutan
-
150.000.000
Sosialisasi Kawasan Konservasi di Kota Bontang
276.196.000
100%
100%
10 orang aparatur
590.622.000
100%
340.622.000
100%
1.544.304.000
311.280.000
Tertibnya pengelolaan hutan di Kota Bontang
150.000.000
150.000.000
100%
400.000.000
Pembinaan pada 150.000.000 15 Kelompok Nelayan
150.000.000
100%
1.636.350.000
2.900.000.000
1.144.304.000 3,5 ha
100%
Pembinaan pada 300.000.000 15 Kelompok Nelayan
10 orang aparatur
100.000.000
2.450.000.000
10 orang aparatur
Bontang
675.000.000 DPKP
Bontang
425.000.000
150.000.000
100.000.000
250000000
8.936.016.500
Tersedianya Dokumen Rencana Strategis Mitigasi Bencana di P3K
250.000.000
1.267.152.000
Pembinaan pada 30 Kelompok Nelayan
Tersusunya naskah akademis rancangan Perda Zonasi
- DPKP
150.000.000
1.767.152.000
400.000.000
350.000.000
Tersedianya Dokumen Review Data Base dan Kajian Potensi Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
300.000.000
250.000.000
650.000.000 DPKP
Bontang
250.000.000
400.000.000
Pengamanan Pulau Beras Basah
405.362.500 4 ha
Tertibnya 150.000.000 pengelolaan hutan di Kota Bontang
550.000.000
Bontang
250.000.000
100.000.000
100.000.000
Tersedianya Dokumen Rencana Strategis Mitigasi Bencana di P3K
100%
350.000.000
250.000.000 DPKP
Sosialisasi Peraturan 259.925.000 Pengelolaan Industri Hasil Hutan
-
500.000.000
60.000.000
809.925.000
Sosialisasi Kawasan Konservasi di Kota Bontang
300.334.000
Tersedianya Dokumen Rencana Strategis Mitigasi Bencana di P3K Tersedianya Dokumen Rencana Pengaman Pulau Beras Basah
Tertibnya pengelolaan hutan di Kota Bontang
Pembinaan 205.058.000 kepada Masyarakat
Sosialisasi Peraturan 125.000.000 Pengelolaan Industri Hasil Hutan
150.000.000
Tersusunya naskah akademis rancangan Perda Zonasi
405.362.500
150.000.000
-
Pembinaan pada 15 Kelompok Nelayan
Bimbingan teknis bagi aparatur monitoring, controling dan surveilence Pengawasan untuk 10 orang Aparatur Tersusunya Naskah Akademis dan rancangan Perda Zonasi WP3K
Tersedianya Dokumen Review Data Base dan Kajian Potensi Laut, Pesisir dan PulauPulau Kecil 2. Penyusunan Data Tersedianya Statistik Bidang Kelautan, Dokumen Statistik Pesisir dan Pulau-Pulau Perikanan, Kelautan Kecil dan Pertanian
-
400.334.000
276.196.000
Pembinaan kepada Masyarakat
275.000.000
Sosialisasi Peraturan 100.000.000 Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Tertibnya pengelolaan hutan di Kota Bontang
sosialisasi dan Penandaan kawasan konservasi Perairan Laut Kota Bontang
Meningkatnya Pengawasan Sektor Perikanan dan Mutu hasil pengolahan hasil perikanan serta peran serta masyarakat dalam pengawasan perikanan Pembinaan terhadap masyarakat pesisir tentang ilegal fishing sebanyak 300 orang
250.000.000
55.000.000
Tersedianya Peraturan mengenai pengelolaan Hutan
Tertibnya Pengelolaan Industri Hasil Hutan Sesuai dengan Perda
Tersedianya Dokumen Rencana Pengaman Pulau Beras Basah 3. Pembangunan Terlaksananya Pengaman Pulau Beras kegiatan Pengaman Basah Pulau Beras Basah 4. Peningkatan Memberikan Kepahaman Masyarakat pembinaan Pesisir Tentang Kawasan masyarakat tentang Konservasi kawasan konservasi 5. Penyusunan Master Tersedianya Plan Kawasan dokumen Master Rehabilitasi Mangrove, Plan Kawasan Terumbu Karang dan Rehabilitasi Padang Lamun Mangrove, Terumbu Karang dan Padang 6. Rehabilitasi Ekosistem Berkembangnya Terumbu Karang dan Ekosistem Terumbu Karang Hias Karang dan Karang Hias Program Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi : 1. Review Data Base dan Kajian Potensi Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
34.925.000
Pembinaan 50.000.000 kepada Masyarakat
250.000.000
2. Sosialisasi Peraturan Peningkatan Daerah Mengenai Kapasitas Pengelolaan Industri Hasil Masyarakat Hutan
p.Tersedianya profil 3. Pengawasan dan Ekosistem Laut dan Penertiban Pelaksanaan Pesisir Kota Bontang Peraturan Daerah Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Pembinaan kepada Masyarakat
100.058.000
Pengamanan 1.000.000.000 Pulau Beras Basah
1.000.000.000
2.000.000.000
Terbinanya Masyarakat Pesisir
150.000.000
150.000.000
1 dokumen Master Plan Kawasan Rehabilitasi Mangrove, Terumbu Karang dan Padang
350.000.000
350.000.000
1.386.350.000 4 ha
650.000.000
1.400.000.000 4,5 ha
200.000.000
1.450.000.000
20 ha
200.000.000
1 Dokumen Statistik Perikanan, Kelautan dan Pertanian
1 Dokumen Statistik 200.000.000 Perikanan, Kelautan dan Pertanian
2 Ha
1.711.280.000
Tersedianya Dokumen Review Data Base dan Kajian Potensi Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
350.000.000
5.786.016.500
1 Dokumen Statistik 200.000.000 Perikanan, Kelautan dan Pertanian
650.000.000
200.000.000 DPKP
350.000.000
1 Dokumen Statistik 400.000.000 Perikanan, Kelautan dan Pertanian
200.000.000
Bontang
3. Indentifikasi, Pemetaan, Penanaman, Pengelolaan dan Pendayagunaan Sumber Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Tersedianya Dokumen Indentifikasi, Pemetaan, Penamaan, Pengelolaan dan Pendayagunaan Sumber Pesisir dan Pulau-Pulau kecil
4. Penyusunan Profil Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
Tersedianya Dokumen Profil Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
1 Dokumen Indentifikasi, Pemetaan, Penamaan, Pengelolaan dan Pendayagunaan Sumber Pesisir dan Pulau-Pulau kecil 1 Dokumen Profil Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
Program Pemetaan Ruang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir dan PulauPulau Kecil : 1. Pengelolaan Kawasan Terlaksananya Konservasi Perairan Kota Pengelolaan Bontang Konservasi Perairan Kota Bontang 2. Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang 3. Review Rencana Strategis Pesisir Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang (WP3K) 4. Penyusunan Rencana Aksi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (WP3K) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, meliputi :
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas / Operasional 4. Penyediaan Alat Tulis Kantor 5. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor 7. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 8. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
-
500.000.000
Terlaksanaya Pengelolaan Konservasi Perairan Kota Bontang 1 Dokumen Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Tersedianya Alat Tulis Kantor Tersedianya Cetakan dan Penggandaan Kantor Tersedianya komponen listrik dan penerangan
2. pengadaan komputer
Tersedianya koputer untuk aparatur
3. Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor 4. Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional 5. Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor
Tersedianya Pemeliharaan Gedung Kantor Tersedianya Pemeliharaan Kendaraan Operasional Tersedianya Pemeliharaan peralatan gedung kantor
406.050.000
500.000.000
200.000.000
Terlaksanaya Pengelolaan 156.050.000 Konservasi Perairan Kota Bontang
Terlaksanaya Pengelolaan 200.000.000 Konservasi Perairan Kota Bontang
200.000.000
500.000.000 1 Dokumen Review Strategis Pesisir dan PulauPulau Kecil Kota Bontang
Dokumen Review Strategis Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang
Tersedianya peralatan dan Perlengkapan Kantor Tersedianya Peralatan Rumah Tangga Kantor 9. Penyediaan Bahan Tersedianya Bahan Bacaan, dan Peraturan Bacaan dan Perundang-undangan Peraturan Perundangundangan 10. Penyediaan Bahan Tersedianya Logistik Logistik Kantor Kantor 11. Penyediaan Tersedianya Makan Makanan dan Minuman dan Minum Tamu dan Rapat 12. Rapat-Rapat Jumlah Kegiatan koordinasi dan Konsultasi Koordinasi yang Ke Luar Daerah dilaksanakan 13. Penyediaan Jasa Tersedianya tenaga Tenaga Administrasi / administrasi non Teknis Perkantoran PNS yang diperlukan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, meliputi : 1. Pengadaan Tersedianya Kendaraan Dinas / kendaraan Operasional operasional
Program Peningkatan Disiplin Aparatur, meliputi : 1. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
311.280.000
Dokumen Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Dokumen Rencana Aksi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Terwujudnya peningkatan kinerja manajemen internal dalam rangka pelaksanaan tugas rutin Terlaksananya kelancaran surat menyurat Terwujudnya kelancaran komunikasi Tersedianya dana perijinan kendaraan dinas
650.000.000
250.000.000
1 Dokumen Rencana Aksi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
3.332.900.398
4.077.634.600
4.248.187.100
300.000.000
4.691.385.550
1 Dokumen Indentifikasi, Pemetaan, Penamaan, Pengelolaan dan Pendayagunaan Sumber Pesisir dan Pulau-Pulau kecil
650.000.000
1 Dokumen Profil Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
311.280.000
1.606.050.000
200.000.000 DPKP
Terlaksanaya Pengelolaan Konservasi Perairan Kota Bontang
Terlaksanaya Pengelolaan 556.050.000 Konservasi Perairan Kota Bontang
1 Dokumen Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
500.000.000
1 Dokumen Review Strategis Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang
250.000.000
1 Dokumen Rencana Aksi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
300.000.000
5.152.354.105
21.502.461.753
200.000.000
5.659.089.516
DPKP
Bontang
DPKP
Bontang
232.925.000 DPKP
Bontang
100%
9.750.000
100%
12.500.000
100%
12.250.000
100%
13.750.000
100%
15.125.000
63.375.000
100%
16.637.500
100%
82.800.000
100%
78.000.000
100%
60.000.000
100%
84.700.000
100%
85.000.000
100%
390.500.000
100%
85.000.000
100%
10.600.000
100%
24.350.000
100%
19.950.000
100%
21.945.000
100%
24.139.500
100%
100.984.500
100%
26.553.450
100%
125.755.000
100%
102.867.500
100%
155.086.600
100%
160.000.000
100%
176.000.000
100%
719.709.100
100%
193.600.000
100%
164.643.600
100%
232.528.600
100%
277.372.500
100%
305.109.750
100%
335.620.725
100%
1.315.275.175
100%
369.182.798
100%
10.000.000
100%
10.348.500
100%
14.022.000
100%
15.424.200
100%
16.966.620
100%
66.761.320
100%
18.663.282
100%
378.630.400
100%
496.560.000
100%
368.391.000
100%
405.230.100
100%
445.753.110
100%
2.094.564.610
100%
490.328.421
100%
14.196.206
100%
23.400.000
100%
27.150.000
100%
29.865.000
100%
32.851.500
100%
127.462.706
100%
36.136.650
100%
65.360.000
100%
53.000.000
100%
59.360.000
100%
65.296.000
100%
71.825.600
100%
314.841.600
100%
79.008.160
100%
16.055.192
100%
31.370.000
100%
36.685.000
100%
40.353.500
100%
44.388.850
100%
168.852.542
100%
48.827.735
100%
35.000.000
100%
41.250.000
100%
50.000.000
100%
65.000.000
100%
71.500.000
100%
262.750.000
100%
78.650.000
100%
1.762.630.000
100%
2.200.000.000
100%
2.420.000.000
100%
2.662.000.000
100%
2.928.200.000
100%
11.972.830.000
100%
3.221.020.000
100%
657.480.000
100%
771.460.000
100%
747.920.000
100%
822.712.000
100%
904.983.200
100%
3.904.555.200
100%
840.963.000
1.384.303.000
1 unit roda 4 dan 4 unit roda dua
100%
1.258.508.000
439.303.000 1 unit roda tiga
1.471.350.000
4 unit kendaraan 36.686.000 roda 2
1.440.485.000
80.000.000
995.481.520
2.052.033.500
6.395.609.000 1 unit roda 4, 8 unit kendaraan roda 2 dan I unit roda tiga
555.989.000
100%
500.000.000
100%
93.322.000
100%
150.000.000
100%
75.000.000
100%
318.322.000
100%
50.000.000
100%
20.000.000
100%
10.000.000
100%
100.000.000
100%
110.000.000
100%
121.000.000
100%
361.000.000
100%
133.100.000
100%
760.963.000
100%
850.000.000
100%
935.000.000
100%
1.028.500.000
100%
1.131.350.000
100%
4.705.813.000
100%
1.244.485.000
60.000.000
100%
85.000.000
100%
93.500.000
100%
102.850.000
100%
113.135.000
100%
454.485.000
100%
124.448.500
100%
102.100.000
103.700.000
175.000.000
192.500.000
211.750.000
785.050.000
Bontang
Tersedianya Pakaian Lapangan SKPD
100%
32.400.000
100%
39.950.000
100%
75.000.000
100%
82.500.000
100%
90.750.000
100%
320.600.000
100%
99.825.000
2. Pengadaan Tersedianya Pakaian Pakaian Khusus Hari-Hari Olah Raga, pakaian Tertentu Non PNS dan PSR
100%
69.700.000
100%
63.750.000
100%
100.000.000
100%
110.000.000
100%
121.000.000
100%
464.450.000
100%
133.100.000
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, meliputi : 1. Pendidikan dan Pelatihan Formal 2. Pengembangan Sistem Kearsipan dan Dokumentasi 3. Profil Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian
4. Pendidikan dan Pelatihan Character Building Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, meliputi : 1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar 2. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dan Prognosis Realisasi 3. Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun 4. Penyusunan Laporan Statistik 5. Penyusunan Renstra SKPD 6. Penyusunan Blue Print Perikanan, Kelautan, dan Pertanian 7. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Pelaporan 8. Penyusunan Rencana Kerja SKPD
192.112.312 Presentase Aparatur yang mengikuti Presentase Sistem Pengembangan Kearsipan dan Dokumentasi Tersedianya Profil Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang Terbinanya mental dan fisik aparatur serta terbentuknya team keja di
100%
192.112.312
478.500.000 100%
Laporan Semesteran dan Prognosis
Tersusunya Laporan Keuangan Akhir Tahun Tersusnya Laporan Statistik SKPD Tersusunnya Renstra SKPD Tersusunya Blue Print SKPD Tersedianya Sistem Monitoring dan Evaluasi Tersusunnya Renja SKPD
399.550.000 100%
399.550.000
1.089.505.000 100% Tersedianya Sistem Kearsipan dan Dokumentasi Tersedianya Profil Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
100%
564.325.000
Tersusunnya LAKIP SKPD
478.500.000
459.530.000
100%
559.825.000
350.000.000
100%
530.807.500
439.505.000
483.455.500 100%
483.455.500
1.993.122.812
350.000.000
Tersedianya Sistem Kearsipan dan Dokumentasi
350.000.000
300.000.000
Tersedianya Profil Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
300.000.000
400.000.000
100%
269.888.250
425.000.000
531.801.050 DPKP
2.643.122.812 100%
100%
295.777.075
1.634.530.000
100%
531.801.050
100%
500.000.000
324.204.783 DPKP
2.220.622.825
100%
13.375.000
100%
15.500.000
100%
17.050.000
100%
18.755.000
100%
20.630.500
100%
85.310.500
100%
22.693.550
100%
26.750.000
100%
13.850.000
100%
15.235.000
100%
16.758.500
100%
18.434.350
100%
91.027.850
100%
20.277.785
100%
13.825.000
100%
14.375.000
100%
15.812.500
100%
17.393.750
100%
19.133.125
100%
80.539.375
100%
21.046.438
100%
209.125.000
100%
166.100.000
100%
182.710.000
100%
200.981.000
100%
221.079.100
100%
979.995.100
100%
243.187.010
100%
301.250.000
100%
336.250.000
100%
350.000.000
100%
350.000.000
100%
250.000.000
100%
47.500.000
100%
17.000.000
Revisi Renstra
35.000.000
100%
250.000.000
100%
15.000.000
100%
16.000.000
1
16.500.000
Bontang
Bontang
Tabel 4.4. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran Tujuan
Sasaran
1. Meningkatkan kemampuan keterampilan teknis sumber daya manusia nelayan, petani, dan peternak
Meningkatnya jumlah nelayan, pembudidaya ikan, petani, dan peternak yang terampil dan produktif
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada awal tahun dan Kegiatan perencanaan (Output)
tahun 2016 masa transisi 2011 Target
1. Meningkatkan kemampuan keterampilan teknis sumber daya manusia nelayan, petani, dan peternak
Meningkatnya jumlah nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak yang terampil dan produktif
2012 (Rp)
a. Terlaksananya penyuluhan agribisnis Program Peningkatan dan pendampingan Ketahanan Pangan : petani
b .Terlaksananya penyuluhan dan pelatihan teknis perikanan (penangkapan dan budidaya ikan dan biota laut lainnya)
-
1. Penyusunan Data Base Potensi Produksi Pangan
Tersedianya Data potensi produksi pangan
2. Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan
Tersedianya Data Pola Konsumsi dan Suplai Pangan
3. Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok 4. Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif
c. Terlaksananya pembinaan kelompok tani dan nelayan untuk peningkatan kapasitas lembaga kelompok 5. Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Target
2013 (Rp)
-
Tersedianya Data berkala Harga Pangan Pokok Terlaksananya Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif
Target
363.250.000
2014 (Rp)
-
Target
1.012.990.000
2015 (Rp)
-
Target
1.200.000.000
(Rp)
-
Target
1.340.000.000
(Rp)
Target
3.916.240.000
-
1.550.000.000
96.100.000
100.000.000
100.000.000
100.000.000
100.000.000
75.000.000
75.000.000
75.000.000
92.150.000
92.150.000
100.000.000
250 orang
333.990.000
250 orang
350.000.000
250 orang
400.000.000
750 orang
1.083.990.000
250 orang
Tersedianya Data
75.000.000
80.000.000
90.000.000
245.000.000
100.000.000
e. Penguatan Cadangan Pangan Kota Bontang
Penyusunan Data Cadangan Pangan
Tersedianya Data
40.000.000
50.000.000
60.000.000
150.000.000
70.000.000
f. Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan g. Stabilitas Harga dan
Pengumpulan data dan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan
Tersedianya Data
100.000.000
110.000.000
120.000.000
330.000.000
130.000.000
Penyusunan Data Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan
Tersedianya Data
40.000.000
50.000.000
60.000.000
150.000.000
70.000.000
Tersedianya Data
150.000.000
160.000.000
170.000.000
480.000.000
180.000.000
150.000.000
250.000.000
275.000.000
675.000.000
150.000.000
124.000.000
150.000.000
165.000.000
439.000.000
125.000.000
970.000.000
4.534.421.840
h. Skor Pola Pangan Penyusunan Skor Pola Harapan Kota Bontang Pangan Harapan (PPH) Kota Bontang
DPKP
Bontang
DPKP
Bontang
DPKP
Bontang
350.000.000
d. Ketersediaan energi Penyusunan Neraca dan protein perkapita Bahan Makanan (NBM) kota bontang
Pasokan Pangan
Lokasi
(Rp)
96.100.000
Terlaksananya Pembinaan Kegiatan Penganekaragaman Pangan
Unit Keja Penanggungjawab
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
Lomba Cipta Menu 2BSA Pelatihan Kader Pangan i. Pengawasan dan Pengambilan sampel pembinaan Keamanan produk pangan segar dan Pangan Pelatihan dan penyuluhan keamanan pangan segar j. Penanganan Daerah Identifikasi daerah rawan Rawan Pangan pangan
tersedianya Data dan terllaksananya pelatihan dan penyuluhan Tersedianya Data dan Bantuan daerah rawan pangan
k. Tersedianya sarana Program Peningkatan prasarana balai Kesejahteraan Petani : penyuluhan l. Terlaksananya pelatihan mata pencaharian alternatif bagi nelayan, pembudiaya ikan dan pengolah m. Tersedia dan Terdistribusinya Bantuan Sarana dan Prasarana Bagi Masyarakat Pesisir n. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan Usaha Ekonomi Bagi Ibu Nelayan ( Kedai o. Terlaksananya Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh dan aparatur p. Terlaksananya Temu Lapang Bagi Pelaku Utama Perikanan, Pertanian dan Peternakan Ke Sentra – Sentra Daerah Perikanan, Pertanian
356.805.840
1. Penyuluhan dan Terlaksananya Pendampingan Petani dan penyuluhan dan Pelaku Agribisnis pendampingan
140 orang dan 5 70 orang Lembaga Petani
2. Penyediaan Sarana dan Tersedianya Sarana Prasarana Operasional dan Prasarana Balai Balai Penyuluhan Penyuluh 3. Peningkatan Kemampuan Lembaga Kelompok Tani
Meningkatnya SDM Petani
4. Penyuluhan dan Bimbingan Pemanfataan dan Produktivitas Lahan Tidur
Meningkatnya SDM Petani yang mampu memanfaatkan lahan tidur
134.490.000 70 orang
222.315.840
5 Lembaga Petani
-
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan :
1. Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian / Perkebunan
-
Meningkatnya kapasitas tenaga penyuluh pertanian /perkebunan
-
Meningkatnya SDM Penyuluh
Terasedianya Insentif Bagi 12 Penyuluh Insentif bagi 12 Pertanian, Penyuluh Pertanian Peternakkan dan Perikanan
856.450.000
-
503.250.000 100 orang
53.200.000
1.364.166.000
516.335.000
140.000.000
537.831.000
430.000.000
Pagar
500.000.000
155.000.000 3 lembaga
160.000.000 3 lembaga
20 orang, Bantuan Saprodi
150.000.000
20 orang, Bantuan Saprodi
155.000.000
-
45.000.000
-
Insentif 12 Penyuluh 45.000.000 Pertanian dan 4 Unit Sarana Penyuluh
-
70 orang
150.000.000 3 Lembaga
Insentif 12 Penyuluh 45.000.000 Pertanian dan 4 Unit Sarana Penyuluh
70 orang
987.000.000
237.000.000
3 lembaga
45.000.000
-
20 orang, Bantuan Saprodi
70 orang
1.743.346.840
630.000.000 3 lembaga
80 orang, Bantuan Saprodi
630.000.000
165.000.000
-
160.000.000
-
Insentif 12 Penyuluh 160.000.000 Pertanian dan 12 Unit Sarana Penyuluh
Insentif 12 Penyuluh Pertanian dan 12 Unit Sarana Penyuluh
770.000.000
150.000.000
250.000.000
12 Lembaga
20 orang, Bantuan Saprodi
Insentif 12 Penyuluh 72.000.000 Pertanian dan 4 Unit Sarana Penyuluh
1.531.075.000
165.000.000
160.000.000
72.000.000
350 orang
-
20 orang, Bantuan Saprodi
200.000.000
170.000.000
322.000.000
165.000.000
Insentif 12 Penyuluh 322.000.000 Pertanian dan 4 Unit Sarana Penyuluh
165.000.000
Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir : 1. Penyuluhan dan Pembinaan Kelompok Nelayan
2. Monitoring Kelompok Usaha Bidang Perikanan, Bidang Pertanian dan Bidang Peternakan 3. Temu Lapang Bagi Pelaku Utama Bidang Perikanan, Bidang Pertanian dan Bidang Peternakan Ke Sentra – Sentra Daerah Yang Memiliki Potensi Bidang Perikanan, Pertanian 4. Diseminasi Teknologi Bagi Aparatur Ke Balai Riset
5. Pelatihan Aparatur Evaluasi Ekonomi Sumberdaya Pesisir di Institut Pertanian Bogor 6. Pelatihan Mata Pencaharian Alternatif 7. Bantuan Sarana dan Prasarana Bagi Masyarakat Pesisir dalam Rangka PNPM-KP
2. Meningkatkan produksi dengan intensifikasi usaha untuk memanfaatkan peluang pasar
Meningkatnya jumlah produksi perikanan, pertanian tanaman pangan dan peternakan
2. Meningkatkan produksi dengan intensifikasi usaha untuk memanfaatkan peluang pasar
Meningkatnya jumlah produksi perikanan, pertanian tanaman pangan dan peternakan
a. Terlaksananya monitoring hama dan penyakit. b. Tersedia dan terdistribusinya bibit unggul pertanian dan perkebunan
350.900.000
terbinanya kelembagaan kelompok nelayan dan terselenggaranya manajemen kelompok
60 Klp
1.951.325.000
2.514.590.000
2.185.000.000
860.000.000
350.900.000 30 Klp
366.325.000 30 Klp
180.000.000 30 Klp
190.000.000 30 Klp
450.000.000
150 Kelmpok
1.186.325.000 150 Klp
250.000.000
100%
30 Klp
50.000.000 30 Klp
50.000.000 30 Klp
70.000.000 30 Klp
80.000.000
120 Kelompok
250.000.000 30 Klp
90.000.000
10 Klp
60.000.000
10 Klp
80.000.000
20 Kelompok
140.000.000 10 Klp
80.000.000
Terpenuhinya aparatur yang cakap dan mampu dalam penerapan teknologi tepat guna
5 0rang
50.000.000
10 orang
70.000.000
15 Kelompok
120.000.000 10 orang
90.000.000
Tersedianya 7 Aparatur yang terampil
7 Aparatur
7 Aparatur
275.000.000
30 orang
150.000.000
1 Unit Pengolah Air Bersih/ Pulau
300.000.000
2 Kedai Pesisir / Pulau
480.000.000
60 orang
525.000.000
Tersedianya validasi kelompok
Termotivasinya pelaku utama untuk meningkatkan usahanya
30 Kelompok
275.000.000
Meningkatnya kemampuan SDM
30 Orang
-
8. Bantuan Usaha Ekonomi Yang Berbasis Peningkatan Usaha Pengentasan Kemiskinan Bagi 1 Kelompok Ibu Bagi Ibu Nelayan ( Kedai Nelayan Pesisir )
-
150.000.000
Meningkatan keterampilan bagi nelayan dalam pengembangan Budidaya Karang Hias dan Sponge 60 orang
30 Orang
250.000.000 30 orang
Fasilitasi Penyediaan Saranan Pengolahan Hasil Perikanan (bantuan Keuangan Provinsi)
Meningkatkan perekonomian masyarakat pengolahan rumput laut dan pengolah pakan ikan
3 unit pengeloh rumput laut
750.000.000 3 unit lantai jemur
Peningkatan sarana dan Prasarana Perikanan
Tercapainya Sarana dan Prasarana Perikanan
Mesin, Kapal, dan karamba
150.000.000
Pembuatan Lantai Jemur Ikan RT.01 Kelurahan Gubung Elai
Tersedianya Lantai Jemur Ikan
Lantai Jemur Ikan
175.000.000 Lantai Jemur Ikan
Kajian Sosial Ekonomi Perikanan, Pertanian, Kehutanan dan Masyarakat Pesisir
Tersedianya Dokumen Kajian Monitoring dan Evaluasi Program Kegiatan Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
dokumen
519.590.000
Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan :
150.000.000 1 Unit Pengolah Air Bersih/ Pulau
1 Kedai Pesisir / Pulau
2. Pengembangan Bibit Unggul Pertanian dan Perkebunan Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan lapangan (bankeu prov)
9.291.815.000
30 Klp
Tersedianya Bantuan Bagi Masyarakat Pesisir
1. Penyediaan Sarana Produksi Pertanian Dan Perkebunan
2.290.000.000
1 Kedai Pesisir / Pulau
165.000.000
1 Kedai Pesisir / Pulau
300.000.000
165.000.000
275.000.000
1.000.000.000 3 unit lantai jemur
Mesin, Kapal, dan karamba
1.000.000.000 3 unit lantai jemur
3 unit pengolah rumput 1.000.000.000 laut dan 9 unit lantai jemur
mesin, kapal,alat 230.000.000 tangkap dan pengolah ikan
mesin, kapal,alat 230.000.000 tangkap dan pengolah ikan
230.000.000
Lantai Jemur Ikan
230.000.000
\
1 Unit Pengolah Air Bersih/ Pulau
DPKP
350.000.000
3.750.000.000 3 unit lantai jemur
1.000.000.000
mesin, kapal,alat 610.000.000 tangkap dan pengolah ikan
230.000.000
3 buah lantai jemur ikan
635.000.000 Lantai Jemur Ikan
230.000.000
dokumen
519.590.000
585.080.000
831.780.000
399.890.500
475.000.000
485.000.000
2.776.750.500
495.000.000 DPKP
Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
364.095.000
601.780.000
254.517.500
235.000.000
240.000.000
1.695.392.500
245.000.000
Tersedianya Bibit Bagi Masyarakat
220.985.000
230.000.000
145.373.000
240.000.000
245.000.000
1.081.358.000
250.000.000
72.000.000
Bontang
Bontang
peluang pasar
peternakan
c. Tersedia dan terdistribusinya sarana Program Pencegahan dan Penanggulangan produksi pertanian Penyakit Ternak : d. Tersedia dan terdistribusinya benih ikan e. Terlaksananya pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit ternak
3. Meningkatkan kemampuan modal usaha nelayan, pembudidaya ikan, petani dan peternak
Meningkatnya kemampuan skala usaha nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak
3. Meningkatkan kemampuan modal usaha nelayan, pembudidaya ikan,petani dan peternak
Meningkatnya kemampuan skala usaha nelayan, pembudidaya ikan, petani dan peternal
-
1.945.630.500
Meningkatnya 120.000.000 Kesehatan Hewan
130.000.000
Meningkatnya Kesehatan Hewan
685.630.500
480.000.000 DPKP
Meningkatnya Kesehatan Hewan
236.160.000
2. Surveilans dan Epidemiologi Penyakit Hewan / Ternak
Tersedianya Kesehatan Tersedianya Informasi Hewan di 3 Penyebaran Penyakit Kecamatan di Bontang
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
Terjaganya 100.000.000 Kesehatan Hewan Kota Bontang
Terjaganya 110.000.000 Kesehatan Hewan Kota Bontang
120.000.000
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
130.000.000
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
460.000.000
140.000.000
3. Pemusnahan Ternak Yang Terjangkit Penyakit Epidemik
Tersedianya Dana Taktis
Tersedianya Kesehatan Hewan di 3 Kecamatan di Bontang
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
Terjaganya 200.000.000 Kesehatan Hewan Kota Bontang
Terjaganya 200.000.000 Kesehatan Hewan Kota Bontang
200.000.000
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
200.000.000
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
Terjaganya 800.000.000 Kesehatan Hewan Kota Bontang
200.000.000
193.990.000
237.145.000
257.145.000
a. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan kapal perikanan dan alat tangkap ikan
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan :
b. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan bibit ternak
1. Penyuluhan Pengelolaan Penyuluhan ke Bibit Ternak Yang Kelompok Peternak Didistribusikan Kepada Masyarakat
406.150.000
Penyuluhan kepada 20 Kelompok Peternak
Tersedianya Bibit Ternak untuk mendukung 17 Kelompok swasembada Daging Ternak dan 20 Ekor Sapi 1000 ekor dan Ternak Sapi 356 Peningkatan Kesejahteraan Peternak Termitoringnya Usaha Sarang Burung Walet
Penyuluhan kepada 60.100.000 20 Kelompok Peternak
Terlaksananya pembinaan teknis bagi nelayan tangkap Kota Bontang Terlaksananya Bantuan alat tangkap dan kapal Bagi Nelayan Tangkap
10 Klp Nelayan 25 Klp Nelayan
15 Kelompok
199.470.500
ayam 100 ekor dan itik 100 ekor
Pengawasan dan Pembinaan Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
137.145.000
Pengawasan dan Pembinaan 100.000.000 Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
-
1.451.576.000
264.215.000 25 Klp Nelayan
3.119.144.500
-
30 Unit
5 Kapal
10.000.000
ayam 100 ekor dan itik 100 ekor
147.145.000
-
Penyuluhan kepada 20 Kelompok Peternak
ayam 100 ekor dan itik 100 ekor
1.600.000.000
-
10 Kelompok
15 Klp
6.127.794.300
422.690.000 20 Klp
5.266.406.300
598.875.000 199 orang/ 30 Klp
457.962.800 30 Klp
2. Pelatihan Pembenihan Ikan Air Tawar, Payau, Laut
Meningkatnya SDM tentang Budidaya pembenihan Ikan
15 orang
150.000.000 15 orang
150.000.000
c. PPI dapat beroperasi dengan optimal
3. Monitoring Hama, Penyakit Ikan dan Obatobatan
Meningkatnya SDM tentang Budidaya pembesaran ikan
30 orang
250.000.000 30 orang
d. Terbangunnya RPH yang ASUH
4. Penyediaan Sarana Terkendalinya Hama Produksi Budidaya Tawar, dan Penyakit Ikan Payau dan Laut serta pengendadalian obat
1 paket
100.000.000 1 paket
100 orang
1.000.000.000 85 orang
184.090.000
Penyuluhan kepada 20 Kelompok Peternak
157.145.000
ayam 300 ekor dan itik 300 ekor
787.485.000
ayam 100 ekor dan itik 100 ekor
290.000.000
1.354.283.000 25 Klp Nelayan
8.281.990.340
167.145.000
-
100.000.000
2.300.000.000
30 Unit
120 orang
30 Unit
5 Kapal
15 kapal
5 Kapal
2 kapal
3 kapal
2.654.000.000 30 Klp
15 orang
150.000.000
45 Klp
250.000.000 30 orang
250.000.000 30 orang
250.000.000
120 orang
100.000.000 1 paket
100.000.000 1 paket
100.000.000
4 Paket
850.000.000 85 orang
850.000.000 85 orang
850.000.000
355 orang
DPKP
Bontang
2
33.434.376.600
2.654.000.000 125 Klp
Bontang
2.000.000.000
5 Kapal
10.199.000.000
DPKP
300.000.000
30 Unit
9.589.000.000
Bontang
30.000.000
Pengawasan dan Pembinaan 400.000.000 Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
9.636.273.340
2.000.000.000
1
2.252.176.000
Penyuluhan kepada 80 Kelompok Peternak
Bontang
140.000.000
297.145.000 DPKP
20.000.000
2.290.000.000
1.320.000.000
Meningkatnya Kesehatan Hewan
1.371.575.000
Pengawasan dan Pembinaan 100.000.000 Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
280.000.000 25 Klp Nelayan
661.007.840
30 Unit
277.145.000
Pengawasan dan Pembinaan 100.000.000 Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
250.330.000 25 Klp Nelayan
b. BBIP dapat beroperasi dengan optimal.
e. Berfungsinya Balai 5. Pembinaan dan Meningkatnya Penyuluhan Pertanian. Pengembangan Perikanan produksi Budidaya
Penyuluhan kepada 20 Kelompok Peternak
911.337.840
1.181.838.000
- Pengadaan Kapal 10 GT
Meningkatnya Kesehatan Hewan
Pengawasan dan Pembinaan 100.000.000 Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
269.738.000 25 Klp Nelayan
- Alat Tangkap Perikanan
a. Tersedianya sarana Program Pengembangan pengolahan hasil Budidaya Perikanan : perikanan, pertanian dan perikanan 1. Pendampingan Pada Pendampingan dan Kelompok Tani Pembinaan pada Pembudidaya Ikan kelompok pembudidaya ikan
Meningkatnya Kesehatan Hewan
93.990.000
346.050.000
3.383.359.500
- Pengadaan Kapal 30 GT dan Alat Tangkap Meningkatnya sarana prasarana dalam bidang perikanan, pertanian dan peternakan
460.000.000
Meningkatnya Kesehatan Hewan
e. Terlaksananya Program Pengembangan Pengawasan dan Perikanan Tangkap : Pengendalian Pengusahaan Sarang Burung Walet 1. Pendampingan Pada f. Terlaksananya Kelompok Nelayan Penyuluhan Perikanan Tangkap Pengelolaan Bibit Ternak g. Terlaksananya 2. Fasilitasi Bantuan Pendampingan Pada Sarana Bagi Nelayan Kelompok Nelayan Tangkap
4. Meningkatkan sarana prasarana produksi dan pengolahan hasil perikanan, pertanian dan peternakan
440.000.000
Meningkatnya Kesehatan Hewan/Ternak Milik Masyarakat
d. Tersedia dan 3. Pengawasan dan Terdistribusinya Pengendalian bantuan alat pertanian Pengusahaan Sarang Burung Walet
Meningkatnya sarana prasarana dalam bidang perikanan, pertanian dan peternakan
509.470.500
1. Pemeliharaan Kesehatan dan Penyakit Menular Ternak
c. Tersedia dan 2. Pendistribusian Ternak Terdistribusinya Kepada Masyarakat bantuan bibit pertanian
4. Meningkatkan sarana prasarana produksi dan pengolahan hasil perikanan, pertanian dan peternakan
536.160.000
7.440.000.000
6.787.527.800
450.000.000
200.000.000
1.000.000.000 30 orang
250.000.000
400.000.000 1 paket
100.000.000
3.550.000.000 100 orang
1.000.000.000
f. Tersedianya Studi Kelayakan Rumah Pemotongan Hewan
g. Tersedianya Studi Kelayakan Penangkaran Buaya
6. Pembuatan dan Pecetakan Kolam Ikan
i. Tersedianya sarana prasarana budidaya ikan
9. Pembinaan Pengembangan Usaha Budidaya
j. Tersedianya masterplan pengembangan perikanan tangkap terpadu
10. Pengoperasian Balai Benih Ikan Pantai
m. Terlaksananya pendampingan dan pembinaan terhadap pengolah hasil perikanan
369.265.000
7. Penyediaan Sarana dan Meningkatnya Areal Prasarana Pembenihan Budidaya pada UPR
h. Tersedianya sarana 8. One School One teknologi biogas. Fishpond
k. Tersedianya data potensi perikanan tangkap dan budidaya l. Terlaksananya pendampingan dan pelatihan budidaya ikan pada kelompok pembudidaya
Meningkatnya jumlah pembudidaya untuk mendapatkan bantuan dari lembaga 30 keuangan SDM 15 Pembudidaya Pembudidaya Pembudidaya
Tersedianya Sarana dan Prasarana Pembenihan pada UPR Meningkatnya Pengetahuan Masyarakat Tentang Teknik Budidaya
141.500.000
Terlaksananya Pembuatan Kolam 0,5 Ha
Terlaksananya 350.000.000 Pembuatan Kolam 0,5 Ha
Terlaksananya 350.000.000 Pembuatan Kolam 0,5 Ha
Terlaksananya 350.000.000 Pembuatan Kolam 0,5 Ha
Terlaksananya 350.000.000 Pembuatan Kolam 2 Ha
Terlaksananya 1.400.000.000 Pembuatan Kolam 0,5 Ha
350.000.000
15 UPR
345.000.000 15 UPR
350.000.000 15 UPR
225.000.000 15 UPR
225.000.000
1.145.000.000 15 UPR
250.000.000
5 Sekolah
30 Pembudidaya dan 7 pengembangan SDM
150.000.000
90.000.000 5 Sekolah
b. Kajian Potensi SDI
90.000.000
1.217.954.500
1.300.000.000
60 UPR
20 Sekolah
960.765.000
30 Pembudidaya dan 7 pengembangan SDM
360.000.000 20 Sekolah
150.000.000
400.000.000
1 dokumen masterplan 4.484.260.800 pengembangan perikanan tangkap terpadu
1.000.000.000
1.089.059.000
100%
1.586.987.000
100%
1.068.704.000
100%
1.000.000.000
100%
1.500.000.000
100%
371.162.000
100%
99.126.000
100%
121.785.000
100%
2.500.000.000
100%
110.000.000
1 Dokumen Statistik Perikanan Budidaya
120.000.000
1 Dokumen Statistik Perikanan Budidaya
1 Dokumen 100.000.000 Statistik Perikanan Budidaya
1 Dokumen Kajian Potensi Budidaya Perikanan
350.000.000
Meningkatakan pendapatan masyarakat dai sektor rumput laut
100.000.000
549.207.050 Terlaksananya restoking dan dan Pengawasan SDI serta tersedianya data potensi SDI
-
2.088.739.256
1 Dokumen Statistik Perikanan Budidaya
100%
6.244.750.000
100%
1.500.000.000
2.750.000.000
5.842.073.000
100%
3.000.000.000
130.000.000
460.000.000
1 Dokumen Statistik Perikanan Budidaya
140.000.000
350.000.000
1 Paket
Program Pengembangan Perikanan Tangkap :
a. Restoking Ikan
90.000.000 5 Sekolah
120 Pembudidaya dan 150.000.000 26 pengembangan SDM
100%
13. Kajian Pengembangan Tersedinya Dokumen Potensi Budidaya Pengembangan Perikanan Potensi Budidaya Perikanan
1. Pengelolaan Sumber Daya Ikan (SDI)
30 Pembudidaya dan 7 pengembangan SDM
Tersedianya Operasional BBIP
12. Peningkatan Sistem Tersedianya sistem Pendataan dan data statistik Pengelolaan Data Statistik perikanan budidaya Perikanan Budidaya
14. Pengadaan Saranan dan Prasarana Budidaya Rumput Laut
150.000.000
90.000.000 5 Sekolah
966.306.300
11. Pembangunan Balai Benih Ikan Pantai
30 Pembudidaya dan 7 pengembangan SDM
Beroperasinya BBIP
n. Tersedianya hasil kajian sarang burung walet, dan pengolahan hasil perikanan, pertanian dan peternakan
o. Terlaksananya monitoring harga ikan di pasar p. Terlaksananya promosi hasil perikanan dan kelautan
30 Pembudidaya dan 5 pengembangan SDM
99.062.000 2 Paket
-
1.459.401.000
230.000.000 2 Paket
-
11.474.071.000
230.000.000
-
5 Paket
15.884.071.000
559.062.000 2 Paket
31.455.489.306
230.000.000
-
13.094.071.000
344.116.000 314.116.000
10.000.000
20.000.000
30.000.000
Dokumen kegiatan restocking,
c. Optimalisasi Pengawasan SDI 2. Pengoperasian PPI/TPI dan Operasional Kapal Latih
Tersedianya Dana untuk Pengeporasian PPI/TPI dan Kapal Latih
3. Pembangunan Fasilitas PPI/TPI
Terlaksananya Pembangunan TPI/PPI
a. Pemagaran Keliling PPI b. Pembangunan Lantai Pakir PPI c. Pengerukan Alur Dermaga Tambat dan Kolam Labuh d. Pembangunan Musholla e. Pos Jaga Satpam f. Pintu Gerbang PPI g. Balai Pertemuan Nelayan h. Review dokumen lingkungan PPI/TPI
100%
257.574.050
467.421.380
614.071.000
664.071.000
714.071.000
2.717.208.430
764.071.000
291.633.000
1.064.787.376
241.930.000
500.000.000
5.000.000.000
7.098.350.376
2.000.000.000
DPKP
Bontang
4. Peningkatan Dukungan Meningkatnya SDM Manajemen dan pengelolaan PPI Pengelolaan Pelabuhan Perikanan a. Manajemen Pengelolaan PPI
300.000.000 Terlatihnya 7 Pengelola
Terlatihnya 7 Pengelola
150.000.000
Terlatihnya 7 Pengelola
150.000.000
150.000.000
b. Penetapan Status Pengelolaan WKOPP c. Peningkatan Statis PPI ke PPP 5. Pengembangan Perikanan Tangkap Terpadu (Minapolitan)
Terlaksananya Pengembangan perikanan tangkap terpadu melalui Model minapolitan
Review DED Kawasan Perikanan Terpadu
Pembangunan 450.000.000 Minapolitan Perikanan
10.000.000.000
Lanjutan Pembangunan Minapolitan Perikanan
Lanjutan Pembangunan Minapolitan 20.450.000.000 Perikanan
10.000.000.000
10.000.000.000
a. Revisi DED & RAB b. Pengembangan Minapolitan 6. Peningkatan Sistem Pendataan Statistik Perikanan Tangkap
Tersedianya data statistik perikanan tangkap yang akurat di Kota Bontang
7. Pelayanan Usaha Perikanan Tangkap
Terlaksananya pemberian ijin nelayan tangkap
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan : 1. Pemeliharaan Rutin / Berkala Sarana dan Prasarana Pasar Hasil Produksi Peternakan 2. Studi Kelayakan Pembangunan RPH dan Pemindahan Kandang Babi
Tersedianya Sarana Prasana RPH
Terbangunnya Sarana Pendukung RPH 500 m2
3. Peningkatan Kualitas Meningkatnya kualitas dan Teknis Kemasan Hasil hasil peternakan pada Produksi Peternakan usaha hasil peternakan 4. Pematangan Lahan dan Tersedianya kesiapan Pembangunan RPH lahan dan Bontang Lestari terbangunya RPH 5. Kajian Ilmiah Sarang Tersedianya Burung Walet Dokumen Ilmiah Budidaya Burung Waret
Tersedianya Dokumen Statistik Perikanan Tangkap
Tersedianya 92.414.500 Dokumen Statistik Perikanan Tangkap
200 orang
Terpeliharanya Sarana dan Prasarana RPH Tersedianya Studi Pembangunan RPH Terlaksanya Penyuluhan ke 20 Kelompok Peternak
Tersedianya 153.400.000 Dokumen Statistik Perikanan Tangkap
Tersedianya Dokumen 150.000.000 Statistik Perikanan Tangkap
150.000.000
105.510.000 200 orang
110.000.000 200 orang
115.000.000
444.115.000
2.379.818.500
1.502.605.000
950.000.000
Terpeliharanya 372.340.000 Sarana dan Prasarana RPH
Terpeliharanya 1.479.818.500 Sarana dan Prasarana RPH
Terpeliharanya 1.092.605.000 Sarana dan Prasarana RPH
Terpeliharanya 500.000.000 Sarana dan Prasarana RPH
-
Tersedianya Studi Pembangunan RPH
Terlaksanya 71.775.000 Penyuluhan ke 20 Kelompok Peternak
Tersedian 1 Dokumen Pengelolaan Sarang Burung Walet
Terlaksanya 110.000.000 Penyuluhan ke 20 Kelompok Peternak
150.000.000
300.000.000
300.000.000
1. Pengadaan Sarana dan Tersedianya Produksi Prasarana Teknologi Pertanian dan Pertanian / Perkebunan Perkebunan Tepat Guna
Tersedianya 5 Unit Hand Traktor
Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan : Terbinanya Pelaku Usaha Pengolahan Hasil Perikanan dan Pertanian
2. Pembinaan Dan Promosi Hasil Perikanan dan Kelautan
Terlaksanaya Pengenalan Produkproduk pelaku usaha hasil perikanan, pertanian dan peternakan Terlaksananya pengurusan perijinan usaha perikanan yang optimal
3. Optimalisasi Perizinan Usaha Perikanan
Terbinanya Pelaku Usaha Pengolahan Hasil 7 Pertemuan Perikanan dan Pertanian
120.000.000
7.276.538.500
900.000.000 DPKP
Terpeliharanya 3.944.763.500 Sarana dan Prasarana RPH
500.000.000
Tersedianya Studi Pembangunan RPH
550.000.000
Terlaksanya Penyuluhan ke 80 Kelompok Peternak
431.775.000
Terlaksanya Penyuluhan ke 20 Kelompok Peternak
1.500.000.000
Terlaksanya Pemagaran Keliling dan Pembanguan Sarana RPH
250.000.000
Pengadaan 1.500.000.000 Sarana dan Prasaran RPH
200.000.000
203.289.600
213.289.600
223.289.600
812.449.800
233.289.600 DPKP
Tersedianya sarana dan Prasarana 203.289.600 pendukung Teknologi Ternak
Tersedianya sarana dan 213.289.600 Prasarana pendukung Teknologi Ternak
Tersedianya sarana dan Prasarana 223.289.600 pendukung Teknologi Ternak
Tersedianya sarana dan 812.449.800 Prasarana pendukung Teknologi Ternak
233.289.600
212.765.000
601.780.000
254.517.500
235.000.000
Tersedianya 15 212.765.000 Paket Sarana Pertanian
Tersedianya 15 601.780.000 Paket Sarana Pertanian
Tersedianya 15 254.517.500 Paket Sara Pertanian
235.000.000
1.150.000.000
1.220.000.000
10 pertemuan
150.000.000
10 pertemuan
150.000.000
100%
288.650.000
5 Kali
300.000.000
5 Kali
300.000.000 5 Kali
100%
67.084.000
10% dari Pemilik Kapal
150.000.000
10% dari Pemilik Kapal
70.000.000
-
Tersedianya 60 Paket Sara Pertanian
1.145.000.000
138.850.000
10 pertemuan
10% dari Pemilik Kapal
150.000.000
1.095.000.000
10 pertemuan
300.000.000 5 Kali
70.000.000
Bontang
200.000.000
Tersedianya sarana dan Prasarana 172.581.000 pendukung Teknologi Ternak
494.584.000
1. Pembinaan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Perikanan
Terpeliharanya Sarana dan Prasarana RPH
150.000.000
172.581.000 Tersedianya sarana dan Prasarana pendukung Teknologi Ternak
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan :
330.510.000 200 orang
Tersedian 1 Dokumen Pengelolaan Sarang Burung Walet
250.000.000
6. Pembangunan Sarana Terbangunnya Pagar dan Prasarana Pasar dan sarana Produksi Hasil Peternakan pengolahan Limbah
-
500.000.000
Tersedianya Dokumen Statistik Perikanan Tangkap
600.000.000
Terlaksanya Pemagaran - Keliling dan Pembanguan Sarana RPH
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan : 1. Pengadaan Sarana dan Tersedianya Sarana Prasarana Teknologi dan Prasarana Peternakan Tepat Guna Teknologi Peternakan
600 orang
2.000.000.000
550.000.000
Terlaksanya 100.000.000 Penyuluhan ke 20 Kelompok Peternak
545.814.500
10% dari Pemilik Kapal
1.304.062.500
235.000.000
Tersedianya 15 1.304.062.500 Paket Sara Pertanian
235.000.000
5.104.584.000
150.000.000
47 pertemuan
300.000.000
20 Kali
70.000.000 40% dari Pemilik Kapal
738.850.000
1.245.000.000
20 pertemuan
1.488.650.000 5 Kali
427.084.000
10% dari Pemilik Kapal
150.000.000
300.000.000
70.000.000
Bontang
DPKP
Bontang
DPKP
Bontang
4. Pendampingan Para Terlaksananya Pelaku Usaha Pengolahan peningkatan Hasil Perikanan pengetahuan dan keterampilan bagi 20 Orang pelalu usaha pengolahan hasil perikanan dan pertanian 5. Monitoring dan Survey Tersedianya Data Harga Ikan di Pasar-Pasar Harga Ikan Ikan 6. Studi Pengolahan Hasil Tersedianya dokumen Perikanan, Pertanian dan studi Pengolahan Peternakan Hasil Perikanan, Pertanian dan Peternakan 7. Penyediaan Sarana dan Tersedianya Sarana Prasarana Pengolahan dan Prasarana Hasil Perikanan, Pertanian Pengolahan Hasil Dan Peternakan Perikanan, Pertanian dan Peternakan 8. Penempatan ProdukProduk Hasil Perikanan Dan Pertanian 5. Melestarikan Hutan, Lahan dan Ekosistem Mangrove
Terciptanya hutan, 5. Melestarikan Terciptanya hutan, a. Tersedianya bibit lahan dan ekosistem Hutan, Lahan dan lahan dan ekosistem tanaman kehutanan pesisir yang lestari Ekosistem Mangrove pesisir yang lestari
Tersedianya tempattempat hasil produkproduk hasil perikanan
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan :
100.000.000
3 Pasar
50.000.000
1. Pengelolaan dan Pemanfataan Hutan
Tersusunya dokumen pengelolaan dan pemanfaatan hutan
c. Terlaksananya pemeliharaan hutan kota
2. Perencanaan dan Pengembangan Hutan Kemasyarakatan
d. Terlaksananya konservasi daerah tangkapan air dan sumber-sumber air
3. Pengelolaan dan Pemanfataan Hutan Lindung dan Mangrove
e. Terlaksananya penyusunan draft raperda dibidang kehutanan
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan :
f. Terlaksananya penyuluhan masyarakat dibidang kehutanan, illegal fishing dan kawasan konservasi laut
1. Pembuatan Bibit / Benih Terlaksananya Tanaman Kehutanan penghijauan Lingkungan dan Kawasan Hutan
g. Terlaksananya pengamanan pantai Pulau Beras Basah
2. Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Terlaksananya Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
h. Terlaksananya penyusunan Draft Raperda Kawasan Konservasi, sosialisasi dan penerapan
3. Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Penghijauan Lingkungan 40 Ha/Tahun)
i. Terlaksananya pengawasan perikanan j.Terlaksananya bimtek bagi aparatur MCS k. Tersedianya masterplan kawasan Rehabilitasi Mangrove, Terumbu Karang dan Padang Lamun
4. Pemeliharaan Kawasan Hutan Lindung / Mangrove Dan Wisata 5. Penanaman Pohon Pada Kawasan Terbuka Hijau
Penghijauan Lingkungan
Tersedianya dokumen pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan
3 Pasar
250.000.000
350.000.000
30 Klp, 30 Unit Pengolah Rumput Laut, 15 Unit Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol)
5 Sentra
100.000.000
2 Sentra
127.650.000
Terlaksanya Pelestarian sebanyak 50 Ha
68.050.000
Terlaksanya 127.650.000 Pelestarian sebanyak 50 Ha
1.822.222.000
Terlaksanya Penghijauan Hutan
Terlaksananya rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
Terlaksananya 514.750.000 rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
Penghijauan hutan sebanyak 40 ha
398.377.500
Penghijauan hutan sebanyak 40 ha
Program Perlindungan dan Konservasi Hasil Hutan :
1. Penyusunan Peraturan Daerah Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Draft Raperda Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Pembinaan kepada Masyarakat
-
Peningkatan Kapasitas Masyarakat
30 Klp, 30 Unit Pengolah Rumput Laut, 15 Unit Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol)
50.000.000 3 Sentra
400.000.000
30 Klp, 30 Unit Pengolah Rumput Laut, 15 Unit Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol)
75.000.000 3 Sentra
750.000.000
47.050.000
Terlaksanya Penghijauan Hutan
Terlaksananya 185.545.000 rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
1.589.627.000
Terlaksananya Pelestarian 15 Ha
Terlaksanya 547.820.000 Pelestarian sebanyak 50 Ha
50.000.000
198.405.000
Terlaksanya Penghijauan Hutan
Terlaksananya 99.825.000 rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
1.125.950.000
Penghijauan hutan sebanyak 40 ha
Penghijauan hutan sebanyak 20 ha
70.360.000
Penghijauan hutan sebanyak 20 ha
Penghijauan hutan sebanyak 25 ha
232.110.000
Penghijauan hutan sebanyak 25 ha
-
Pembinaan kepada Masyarakat
100.058.000
200.000.000 10 orang
100.000.000
3 Pasar
200.000.000 4 Pasar
50.000.000
120 Klp, 120 Unit Pengolah Rumput Laut, 450.000.000 60 Unit Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol)
75.000.000
34.925.000
13 Sentra
700.000.000
875.470.000
Terlaksananya Pelestarian 55 Ha
866.887.500
Terlaksanya 400.000.000 Pelestarian sebanyak 50 Ha
Terlaksanya 300.000.000 Pelestarian sebanyak 200 Ha
1.048.202.500
80.000.000
Terlaksanya Penghijauan Hutan
Terlaksananya 119.825.000 rehabilitasi Hutan sebesar 125 Ha
Penghijauan 398.377.500 hutan sebanyak 40 ha
398.377.500
Penghijauan hutan sebanyak 200 ha
200.000.000
Penghijauan hutan sebanyak 60 ha
250.000.000
Penghijauan hutan sebanyak 75 ha
50.000.000
55.000.000
Pembinaan 50.000.000 kepada Masyarakat
55.000.000
250.000.000
Pembinaan kepada Masyarakat
275.000.000
Sosialisasi Peraturan Pengelolaan Industri Hasil Hutan
34.925.000
Sosialisasi Peraturan Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Sosialisasi Peraturan 100.000.000 Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Sosialisasi Peraturan 125.000.000 Pengelolaan Industri Hasil Hutan
75.000.000
Bontang
150.000.000
Terlaksananya Pelestarian 25 Ha
Terlaksanya 1.375.470.000 Pelestarian sebanyak 50 Ha
Terlaksanya 473.505.000 Penghijauan Hutan
400.000.000
300.000.000
1.058.202.500 DPKP
129.825.000
Penghijauan 3.910.709.500 hutan sebanyak 40 ha
398.377.500
Penghijauan 470.360.000 hutan sebanyak 20 ha Penghijauan 732.110.000 hutan sebanyak 25 ha
200.000.000
250.000.000
205.058.000
60.000.000 DPKP
Pembinaan 205.058.000 kepada Masyarakat
60.000.000
250.000.000 DPKP
250.000.000
Sosialisasi Peraturan 259.925.000 Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Bontang
80.000.000
Terlaksananya 1.029.770.000 rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
809.925.000
Tersedianya Peraturan mengenai pengelolaan Hutan
250.000.000
500.000.000
850.000.000 DPKP
6.616.454.500
Terlaksananya 109.825.000 rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
Penghijauan 200.000.000 hutan sebanyak 20 ha Penghijauan 250.000.000 hutan sebanyak 25 ha
300.000.000 2 Sentra
Tersedianya dokumen pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan
400.000.000
Terlaksanya 80.000.000 Penghijauan Hutan
Dokumen Studi Pengolahan Hasil 250.000.000 Perikanan, Pertanian dan Peternakan 30 Klp, 30 Unit Pengolah Rumput Laut, 15 Unit 1.500.000.000 Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol)
2.442.357.500
Terlaksananya 350.000.000 Pelestarian 15 Ha
1.038.202.500
Penghijauan hutan sebanyak 40 ha
250.000.000
Tersedianya Peraturan mengenai pengelolaan Hutan
116.887.500
1.726.650.000
100.058.000
Peningkatan Kapasitas dan Pengendalian Kawasan Hutan
50.000.000 3 Pasar
20 orang
1 Dokumen
664.707.500
Terlaksananya Pelestarian 25 Ha
Penghijauan Lingkungan
a. Penyuluhan Kesadaran Masyarakat Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan Program dan Penertiban Industri Hasil Hutan :
100.000.000
200.000.000
Pelestarian Kawasan Hutan dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pelestarian Kawasan Hutan Lindung dan Mangrove
Terlaksananya Penghijauan Hutan
50.000.000 3 Pasar
1 Dokumen
300.000.000
981.177.500
o. Tersedianya renstra 2. Sosialisasi Peraturan dan rencana aksi Daerah Mengenai WP3K Pengelolaan Industri Hasil Hutan
10 orang
30 Klp, 30 Unit Pengolah Rumput Laut, 15 Unit Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol)
200.000.000
b. Terlaksananya pembinaan, pengendalian dan gerakan rehabilitasi hutan dan lahan
l. Tersedianya renstra mitigasi bencana m. Terlaksananya rehabilitasi terumbu karang n. Tersedianya data statistik, hasil review data base, dan hasil kajian dibidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
10 orang
100.000.000
Bontang
Bontang
p.Tersedianya profil Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
3. Pengawasan dan Penertiban Pelaksanaan Peraturan Daerah Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan : 1. Penandaan dan Sosialisasi Batas Kawasan Konservasi Perairan Laut Kota Bontang Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum Dalam Pendayagunaan : 1. Pengawasan Perikanan dan Pengawasan Pengolahan Hasil Perikanan ( WASKAN )
Tertibnya Pengelolaan Industri Hasil Hutan Sesuai dengan Perda
Tertibnya pengelolaan hutan di Kota Bontang
-
sosialisasi dan Penandaan kawasan konservasi Perairan Laut Kota Bontang
150.000.000
Sosialisasi Kawasan Konservasi di Kota Bontang
276.196.000 Meningkatnya Pengawasan Sektor Perikanan dan Mutu hasil pengolahan hasil perikanan serta peran serta masyarakat dalam pengawasan perikanan
100%
276.196.000
-
Bimbingan teknis bagi aparatur monitoring, controling dan surveilence Pengawasan untuk 10 orang Aparatur
4. Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Perda Rencana Zonasi WP3K Program Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi :
Tersusunya Naskah Akademis dan rancangan Perda Zonasi WP3K
1. Review Data Base dan Kajian Potensi Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Tersedianya Dokumen Review Data Base dan Kajian Potensi Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
2. Penyusunan Data Statistik Bidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Tersedianya Dokumen Statistik Perikanan, Kelautan dan Pertanian
3. Indentifikasi, Pemetaan, Penanaman, Pengelolaan dan Pendayagunaan Sumber Pesisir dan PulauPulau Kecil
Tersedianya Dokumen Indentifikasi, Pemetaan, Penamaan, Pengelolaan dan Pendayagunaan Sumber Pesisir dan Pulau-Pulau kecil
590.622.000
Program Pemetaan Ruang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir dan PulauPulau Kecil : 1. Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Kota Bontang
2. Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang 3. Review Rencana Strategis Pesisir Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang (WP3K) 4. Penyusunan Rencana Aksi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (WP3K)
10 orang aparatur
300.334.000
100%
340.622.000
350.000.000
Dokumen Rencana Aksi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Pembinaan pada 150.000.000 15 Kelompok Nelayan
400.000.000
150.000.000
200.000.000
1 Dokumen Statistik 200.000.000 Perikanan, Kelautan dan Pertanian
500.000.000
406.050.000
Terlaksanaya Pengelolaan Konservasi Perairan Kota Bontang
156.050.000
Terlaksanaya Pengelolaan Konservasi Perairan Kota Bontang
500.000.000
200.000.000
Terlaksanaya Pengelolaan 200.000.000 Konservasi Perairan Kota Bontang
200.000.000
500.000.000
1 Dokumen Review Strategis Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang
250.000.000
1 Dokumen Rencana Aksi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
300.000.000
Bontang
675.000.000 DPKP
Bontang
1.267.152.000
100%
425.000.000
Pembinaan pada 300.000.000 15 Kelompok Nelayan
150.000.000
10 orang aparatur
100.000.000
100.000.000
10 orang aparatur
250000000
1.711.280.000
1 Dokumen Statistik 200.000.000 Perikanan, Kelautan dan Pertanian
650.000.000
- DPKP
Pembinaan pada 30 Kelompok Nelayan
Tersedianya Dokumen Review Data Base dan Kajian Potensi Laut, Pesisir dan PulauPulau Kecil
311.280.000
1 Dokumen Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
100%
200.000.000
350.000.000
Terlaksananya Pengelolaan Konservasi Perairan Kota Bontang
Dokumen Review Strategis Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang
100%
150.000.000
150.000.000
1.767.152.000
Tersusunya naskah akademis rancangan Perda Zonasi
650.000.000
1 Dokumen Indentifikasi, Pemetaan, Penamaan, Pengelolaan dan Pendayagunaan Sumber Pesisir dan Pulau-Pulau kecil 1 Dokumen Profil Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
350.000.000
250.000.000
1 Dokumen Statistik Perikanan, Kelautan dan Pertanian
-
Dokumen Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
100%
Tertibnya 300.000.000 pengelolaan hutan di Kota Bontang
150.000.000
550.000.000
100.000.000
Tersusunya naskah akademis rancangan Perda Zonasi
Tersedianya Dokumen Review Data Base dan Kajian Potensi Laut, Pesisir dan PulauPulau Kecil
Tertibnya pengelolaan hutan di Kota Bontang
-
500.000.000
Pembinaan pada 15 Kelompok Nelayan
311.280.000
4. Penyusunan Profil Tersedianya Ekosistem Laut dan Pesisir Dokumen Profil Kota Bontang Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
-
150.000.000
Sosialisasi Kawasan Konservasi di Kota Bontang
2. Penyuluhan Masyarakat Pembinaan terhadap Pesisir Terhadap Ilegal masyarakat pesisir Fishing tentang ilegal fishing sebanyak 300 orang 3. Bimbingan Teknis Untuk Aparatur Monitoring, Controlling dan Surveilence Pengawasan
Tertibnya pengelolaan hutan di Kota Bontang
150.000.000
400.334.000
100%
150.000.000
200.000.000 DPKP
Bontang
350.000.000
1 Dokumen Statistik 400.000.000 Perikanan, Kelautan dan Pertanian
1 Dokumen Indentifikasi, Pemetaan, Penamaan, Pengelolaan dan Pendayagunaan Sumber Pesisir dan Pulau-Pulau kecil
650.000.000
1 Dokumen Profil Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
311.280.000
1.606.050.000
Terlaksanaya Pengelolaan Konservasi Perairan Kota Bontang
Terlaksanaya Pengelolaan 556.050.000 Konservasi Perairan Kota Bontang
1 Dokumen Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
500.000.000
1 Dokumen Review Strategis Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang
250.000.000
1 Dokumen Rencana Aksi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
300.000.000
200.000.000
200.000.000 DPKP
200.000.000
Bontang
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, meliputi :
Terwujudnya peningkatan kinerja manajemen internal dalam rangka pelaksanaan tugas rutin 1. Penyediaan Jasa Terlaksananya Surat Menyurat kelancaran surat menyurat 2. Penyediaan Jasa Terwujudnya Komunikasi, Sumber Daya kelancaran Air dan Listrik komunikasi kedinasan 3. Penyediaan Jasa Tersedianya dana Pemeliharaan dan Perijinan perijinan kendaraan Kendaraan Dinas / dinas Operasional 4. Penyediaan Alat Tersedianya Alat Tulis Kantor Tulis Kantor 5. Penyediaan Barang Tersedianya Cetakan Cetakan dan Penggandaan dan Penggandaan Kantor 6. Penyediaan Tersedianya Komponen Instalasi Listrik komponen listrik dan / Penerangan Bangunan penerangan Kantor 7. Penyediaan Tersedianya peralatan Peralatan dan dan Perlengkapan Perlengkapan Kantor Kantor 8. Penyediaan Tersedianya Peralatan Rumah Tangga Peralatan Rumah Tangga Kantor 9. Penyediaan Bahan Tersedianya Bahan Bacaan, dan Peraturan Bacaan dan Perundang-undangan Peraturan Perundangundangan 10. Penyediaan Bahan Tersedianya Logistik Logistik Kantor Kantor 11. Penyediaan Tersedianya Makan Makanan dan Minuman dan Minum Tamu dan Rapat 12. Rapat-Rapat Jumlah Kegiatan koordinasi dan Konsultasi Koordinasi yang Ke Luar Daerah dilaksanakan 13. Penyediaan Jasa Tersedianya tenaga Tenaga Administrasi / administrasi non PNS Teknis Perkantoran yang diperlukan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, meliputi : 1. Pengadaan Tersedianya Kendaraan Dinas / kendaraan Operasional operasional 2. pengadaan komputer
3.332.900.398
4.077.634.600
2. Pengadaan Pakaian Tersedianya Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu Olah Raga, pakaian Non PNS dan PSR Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, meliputi : 1. Pendidikan dan Presentase Aparatur Pelatihan Formal yang mengikuti Diklat 2. Pengembangan Presentase Sistem Sistem Kearsipan dan Pengembangan Dokumentasi Kearsipan dan Dokumentasi 3. Profil Dinas Tersedianya Profil Perikanan, Kelautan dan Dinas Perikanan, Pertanian Kelautan dan Pertanian Kota Bontang 4. Pendidikan dan Terbinanya mental Pelatihan Character dan fisik aparatur Building serta terbentuknya team keja di Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, meliputi :
4.691.385.550
5.152.354.105
21.502.461.753
5.659.089.516 DPKP
63.375.000
100%
16.637.500
100%
9.750.000
100%
12.500.000
100%
12.250.000
100%
13.750.000
100%
15.125.000
100%
82.800.000
100%
78.000.000
100%
60.000.000
100%
84.700.000
100%
85.000.000
100%
390.500.000
100%
85.000.000
100%
10.600.000
100%
24.350.000
100%
19.950.000
100%
21.945.000
100%
24.139.500
100%
100.984.500
100%
26.553.450
100%
125.755.000
100%
102.867.500
100%
155.086.600
100%
160.000.000
100%
176.000.000
100%
719.709.100
100%
193.600.000
100%
164.643.600
100%
232.528.600
100%
277.372.500
100%
305.109.750
100%
335.620.725
100%
1.315.275.175
100%
369.182.798
100%
10.000.000
100%
10.348.500
100%
14.022.000
100%
15.424.200
100%
16.966.620
100%
66.761.320
100%
18.663.282
100%
378.630.400
100%
496.560.000
100%
368.391.000
100%
405.230.100
100%
445.753.110
100%
2.094.564.610
100%
490.328.421
100%
14.196.206
100%
23.400.000
100%
27.150.000
100%
29.865.000
100%
32.851.500
100%
127.462.706
100%
36.136.650
100%
65.360.000
100%
53.000.000
100%
59.360.000
100%
65.296.000
100%
71.825.600
100%
314.841.600
100%
79.008.160
100%
16.055.192
100%
31.370.000
100%
36.685.000
100%
40.353.500
100%
44.388.850
100%
168.852.542
100%
48.827.735
100%
35.000.000
100%
41.250.000
100%
50.000.000
100%
65.000.000
100%
71.500.000
100%
262.750.000
100%
78.650.000
100%
1.762.630.000
100%
2.200.000.000
100%
2.420.000.000
100%
2.662.000.000
100%
2.928.200.000
100%
11.972.830.000
100%
3.221.020.000
100%
657.480.000
100%
771.460.000
100%
747.920.000
100%
822.712.000
100%
904.983.200
100%
3.904.555.200
100%
995.481.520
840.963.000
1.384.303.000
1 unit roda 4 dan 4 unit roda dua
100%
1.258.508.000
439.303.000 1 unit roda tiga
Tersedianya koputer untuk aparatur
3. Pemeliharaan Rutin Tersedianya / Berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Gedung Kantor 4. Pemeliharaan Rutin Tersedianya / Berkala Kendaraan Dinas Pemeliharaan / Operasional Kendaraan Operasional 5. Pemeliharaan Rutin / Tersedianya Berkala Peralatan Gedung Pemeliharaan Kantor peralatan gedung kantor Program Peningkatan Disiplin Aparatur, meliputi : 1. Pengadaan Pakaian Tersedianya Pakaian Kerja Lapangan Lapangan SKPD
4.248.187.100
36.686.000
1.471.350.000
4 unit kendaraan roda 2
1.440.485.000
80.000.000
2.052.033.500 DPKP
6.395.609.000 1 unit roda 4, 8 unit kendaraan roda 2 dan I unit roda tiga
555.989.000
100%
500.000.000
100%
93.322.000
100%
150.000.000
100%
75.000.000
100%
318.322.000
100%
50.000.000
100%
20.000.000
100%
10.000.000
100%
100.000.000
100%
110.000.000
100%
121.000.000
100%
361.000.000
100%
133.100.000
100%
760.963.000
100%
850.000.000
100%
935.000.000
100%
1.028.500.000
100%
1.131.350.000
100%
4.705.813.000
100%
1.244.485.000
100%
60.000.000
100%
85.000.000
100%
93.500.000
100%
102.850.000
100%
113.135.000
100%
454.485.000
100%
124.448.500
102.100.000
103.700.000
175.000.000
192.500.000
211.750.000
232.925.000 DPKP
785.050.000
100%
32.400.000
100%
39.950.000
100%
75.000.000
100%
82.500.000
100%
90.750.000
100%
320.600.000
100%
99.825.000
100%
69.700.000
100%
63.750.000
100%
100.000.000
100%
110.000.000
100%
121.000.000
100%
464.450.000
100%
133.100.000
192.112.312 100%
192.112.312
478.500.000 100%
100%
564.325.000
478.500.000
459.530.000
559.825.000
399.550.000 100%
100%
399.550.000
350.000.000
530.807.500
1.089.505.000
483.455.500
439.505.000
Tersedianya Sistem Kearsipan dan Dokumentasi
350.000.000
Tersedianya Sistem Kearsipan dan Dokumentasi
350.000.000
Tersedianya Profil Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
300.000.000
Tersedianya Profil Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
300.000.000
100%
1.634.530.000
100%
400.000.000
269.888.250
100%
100%
483.455.500
425.000.000
295.777.075
531.801.050 DPKP
2.643.122.812
100%
100%
1.993.122.812
2.220.622.825
100%
531.801.050
100%
500.000.000
324.204.783 DPKP
Bontang
Bontang
Bontang
Bontang
Bontang
1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar 2. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dan Prognosis Realisasi 3. Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun 4. Penyusunan Laporan Statistik 5. Penyusunan Renstra SKPD 6. Penyusunan Blue Print Perikanan, Kelautan, dan Pertanian 7. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Pelaporan 8. Penyusunan Rencana Kerja SKPD
Tersusunnya LAKIP SKPD Laporan Semesteran dan Prognosis
Tersusunya Laporan Keuangan Akhir Tahun Tersusnya Laporan Statistik SKPD Tersusunnya Renstra SKPD Tersusunya Blue Print SKPD Tersedianya Sistem Monitoring dan Evaluasi Tersusunnya Renja SKPD
100%
13.375.000
100%
15.500.000
100%
17.050.000
100%
18.755.000
100%
20.630.500
100%
85.310.500
100%
22.693.550
100%
26.750.000
100%
13.850.000
100%
15.235.000
100%
16.758.500
100%
18.434.350
100%
91.027.850
100%
20.277.785
100%
13.825.000
100%
14.375.000
100%
15.812.500
100%
17.393.750
100%
19.133.125
100%
80.539.375
100%
21.046.438
100%
209.125.000
100%
166.100.000
100%
182.710.000
100%
200.981.000
100%
221.079.100
100%
979.995.100
100%
243.187.010
100%
301.250.000
100%
336.250.000
100%
350.000.000
100%
250.000.000
100%
47.500.000
100%
17.000.000
Revisi Renstra 100%
35.000.000
350.000.000
100%
250.000.000
100%
15.000.000
100%
16.000.000
1
16.500.000
Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada awal tahun perencanaan
tahun 2016 masa transisi 2011 Target
1. Meningkatkan kemampuan keterampilan teknis sumber daya manusia nelayan, petani, dan peternak
Meningkatnya jumlah nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak yang terampil dan produktif
2012 (Rp)
a. Terlaksananya penyuluhan agribisnis Program Peningkatan dan pendampingan Ketahanan Pangan : petani
Target
-
(Rp)
-
Tersedianya Data 1. Penyusunan Data Base potensi produksi Potensi Produksi Pangan pangan b .Terlaksananya penyuluhan dan pelatihan teknis perikanan (penangkapan dan budidaya ikan dan biota laut lainnya)
2. Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan
Tersedianya Data Pola Konsumsi dan Suplai Pangan
3. Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok
Tersedianya Data berkala Harga Pangan Pokok
2013 Target
363.250.000
2014 (Rp)
-
Target
1.012.990.000
2015 (Rp)
-
Target
1.200.000.000
(Rp)
-
Target
1.340.000.000
(Rp)
Target
3.916.240.000
1.550.000.000
96.100.000
100.000.000
100.000.000
100.000.000
100.000.000
75.000.000
75.000.000
75.000.000
92.150.000
92.150.000
100.000.000
c. Terlaksananya 4. Penyuluhan Sumber pembinaan kelompok Pangan Alternatif tani dan nelayan untuk peningkatan kapasitas lembaga kelompok 5. Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Terlaksananya Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif
d. Ketersediaan energi Penyusunan Neraca dan protein perkapita Bahan Makanan (NBM) kota bontang
Tersedianya Data
75.000.000
80.000.000
90.000.000
245.000.000
100.000.000
e. Penguatan Cadangan Pangan Kota Bontang
Penyusunan Data Cadangan Pangan
Tersedianya Data
40.000.000
50.000.000
60.000.000
150.000.000
70.000.000
f. Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan g. Stabilitas Harga
Pengumpulan data dan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan
Tersedianya Data
100.000.000
110.000.000
120.000.000
330.000.000
130.000.000
Penyusunan Data Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan
Tersedianya Data
40.000.000
50.000.000
60.000.000
150.000.000
70.000.000
dan Pasokan Pangan h. Skor Pola Pangan Harapan Kota Bontang
Penyusunan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Kota Bontang
Tersedianya Data
150.000.000
160.000.000
170.000.000
480.000.000
180.000.000
150.000.000
250.000.000
275.000.000
675.000.000
150.000.000
250 orang
333.990.000
250 orang
350.000.000
250 orang
Lokasi
(Rp)
-
96.100.000
Terlaksananya Pembinaan Kegiatan Penganekaragaman Pangan
Unit Keja Penanggungjawab
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
400.000.000
750 orang
1.083.990.000
250 orang
DPKP
Bontang
DPKP
Bontang
DPKP
Bontang
DPKP
Bontang
350.000.000
Lomba Cipta Menu 2BSA Pelatihan Kader Pangan i. Pengawasan dan Pengambilan sampel pembinaan Keamanan produk pangan segar dan Pangan Pelatihan dan penyuluhan keamanan pangan segar j. Penanganan Daerah Identifikasi daerah rawan Rawan Pangan pangan
tersedianya Data dan terllaksananya pelatihan dan penyuluhan Tersedianya Data dan Bantuan daerah rawan pangan
124.000.000
k. Tersedianya sarana Program Peningkatan prasarana balai Kesejahteraan Petani : penyuluhan l. Terlaksananya pelatihan mata pencaharian alternatif bagi nelayan, pembudiaya ikan dan pengolah m. Tersedia dan Terdistribusinya Bantuan Sarana dan Prasarana Bagi Masyarakat Pesisir n. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan Usaha Ekonomi Bagi Ibu Nelayan ( Kedai o. Terlaksananya Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh dan aparatur p. Terlaksananya Temu Lapang Bagi Pelaku Utama Perikanan, Pertanian dan Peternakan Ke Sentra – Sentra Daerah Perikanan, Pertanian
356.805.840
1. Penyuluhan dan Terlaksananya Pendampingan Petani dan penyuluhan dan Pelaku Agribisnis pendampingan
140 orang dan 5 70 orang Lembaga Petani
2. Penyediaan Sarana dan Tersedianya Sarana Prasarana Operasional dan Prasarana Balai Balai Penyuluhan Penyuluh
3. Peningkatan Kemampuan Lembaga Kelompok Tani
Meningkatnya SDM Petani
4. Penyuluhan dan Bimbingan Pemanfataan dan Produktivitas Lahan Tidur
Meningkatnya SDM Petani yang mampu memanfaatkan lahan tidur
134.490.000 70 orang
222.315.840
5 Lembaga Petani
-
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan :
1. Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian / Perkebunan
Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir :
-
Meningkatnya kapasitas tenaga penyuluh pertanian /perkebunan
-
Meningkatnya SDM Penyuluh
Terasedianya Insentif Bagi 12 Penyuluh Insentif bagi 12 Pertanian, Penyuluh Pertanian Peternakkan dan Perikanan
350.900.000
856.450.000
-
503.250.000 100 orang
53.200.000
516.335.000
165.000.000
439.000.000
970.000.000
4.534.421.840
537.831.000
430.000.000
Pagar
500.000.000
155.000.000 3 lembaga
160.000.000 3 lembaga
150.000.000
20 orang, Bantuan Saprodi
155.000.000
-
45.000.000
-
1.951.325.000
-
140.000.000
20 orang, Bantuan Saprodi
Insentif 12 Penyuluh 45.000.000 Pertanian dan 4 Unit Sarana Penyuluh
2.514.590.000
70 orang
987.000.000
70 orang
150.000.000 3 Lembaga
Insentif 12 Penyuluh 45.000.000 Pertanian dan 4 Unit Sarana Penyuluh
-
237.000.000
3 lembaga
45.000.000
150.000.000
1.364.166.000
20 orang, Bantuan Saprodi
1.743.346.840
150.000.000
250.000.000
630.000.000
3 lembaga
200.000.000
80 orang, Bantuan Saprodi
630.000.000
20 orang, Bantuan Saprodi
170.000.000
165.000.000
-
160.000.000
-
160.000.000
Insentif 12 Penyuluh Pertanian dan 12 Unit Sarana Penyuluh
2.185.000.000
70 orang
12 Lembaga
20 orang, Bantuan Saprodi
Insentif 12 Penyuluh 72.000.000 Pertanian dan 4 Unit Sarana Penyuluh
1.531.075.000
770.000.000
165.000.000
160.000.000
72.000.000
350 orang
125.000.000
-
2.290.000.000
322.000.000
Insentif 12 Penyuluh Pertanian dan 12 Unit Sarana Penyuluh
322.000.000
9.291.815.000
165.000.000
Insentif 12 Penyuluh Pertanian dan 4 Unit Sarana Penyuluh
165.000.000
860.000.000
1. Penyuluhan dan Pembinaan Kelompok Nelayan
2. Monitoring Kelompok Usaha Bidang Perikanan, Bidang Pertanian dan Bidang Peternakan 3. Temu Lapang Bagi Pelaku Utama Bidang Perikanan, Bidang Pertanian dan Bidang Peternakan Ke Sentra – Sentra Daerah Yang Memiliki Potensi Bidang Perikanan, Pertanian 4. Diseminasi Teknologi Bagi Aparatur Ke Balai Riset
5. Pelatihan Aparatur Evaluasi Ekonomi Sumberdaya Pesisir di Institut Pertanian Bogor 6. Pelatihan Mata Pencaharian Alternatif 7. Bantuan Sarana dan Prasarana Bagi Masyarakat Pesisir dalam Rangka PNPM-KP 8. Bantuan Usaha Ekonomi Yang Berbasis Pengentasan Kemiskinan Bagi Ibu Nelayan ( Kedai Pesisir )
2. Meningkatkan produksi dengan intensifikasi usaha untuk memanfaatkan peluang pasar
Meningkatnya jumlah produksi perikanan, pertanian tanaman pangan dan peternakan
a. Terlaksananya monitoring hama dan penyakit. b. Tersedia dan terdistribusinya bibit unggul pertanian dan perkebunan
terbinanya kelembagaan kelompok nelayan dan terselenggaranya manajemen kelompok
60 Klp
30 Klp
350.900.000 30 Klp
366.325.000 30 Klp
180.000.000 30 Klp
190.000.000 30 Klp
450.000.000
150 Kelmpok
100%
30 Klp
50.000.000 30 Klp
50.000.000 30 Klp
70.000.000 30 Klp
80.000.000
120 Kelompok
250.000.000
30 Klp
90.000.000
10 Klp
60.000.000
10 Klp
80.000.000
20 Kelompok
140.000.000
10 Klp
80.000.000
Terpenuhinya aparatur yang cakap dan mampu dalam penerapan teknologi tepat guna
5 0rang
50.000.000
10 orang
70.000.000
15 Kelompok
120.000.000
10 orang
90.000.000
Tersedianya 7 Aparatur yang terampil
7 Aparatur
7 Aparatur
275.000.000
30 orang
150.000.000
1 Unit Pengolah Air Bersih/ Pulau
300.000.000
2 Kedai Pesisir / Pulau
480.000.000
60 orang
525.000.000
Tersedianya validasi kelompok
Termotivasinya pelaku utama untuk meningkatkan usahanya
30 Kelompok
30 Orang
Tersedianya Bantuan Bagi Masyarakat Pesisir
-
Peningkatan Usaha Bagi 1 Kelompok Ibu Nelayan
-
150.000.000
Meningkatan keterampilan bagi nelayan dalam pengembangan Budidaya Karang Hias dan Sponge 60 orang
30 Orang
250.000.000 30 orang
Fasilitasi Penyediaan Saranan Pengolahan Hasil Perikanan (bantuan Keuangan Provinsi)
Meningkatkan perekonomian masyarakat pengolahan rumput laut dan pengolah pakan ikan
3 unit pengeloh rumput laut
750.000.000 3 unit lantai jemur
Peningkatan sarana dan Prasarana Perikanan
Tercapainya Sarana dan Prasarana Perikanan
Mesin, Kapal, dan karamba
150.000.000
Pembuatan Lantai Jemur Ikan RT.01 Kelurahan Gubung Elai
Tersedianya Lantai Jemur Ikan
Lantai Jemur Ikan
175.000.000 Lantai Jemur Ikan
Kajian Sosial Ekonomi Perikanan, Pertanian, Kehutanan dan Masyarakat Pesisir
Tersedianya Dokumen Kajian Monitoring dan Evaluasi Program Kegiatan Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
dokumen
519.590.000
Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan : 1. Penyediaan Sarana Produksi Pertanian Dan Perkebunan
1 Kedai Pesisir / Pulau
165.000.000
1 Kedai Pesisir / Pulau
300.000.000
165.000.000
275.000.000
1.000.000.000 3 unit lantai jemur
Mesin, Kapal, dan karamba
1.000.000.000
3 unit pengolah 1.000.000.000 rumput laut dan 9 unit lantai jemur
3 unit lantai jemur
mesin, kapal,alat 230.000.000 tangkap dan pengolah ikan
230.000.000
Lantai Jemur Ikan
1 Unit Pengolah Air Bersih/ Pulau
250.000.000
350.000.000
3.750.000.000 3 unit lantai jemur
1.000.000.000
230.000.000
mesin, kapal,alat tangkap dan pengolah ikan
610.000.000
mesin, kapal,alat tangkap dan pengolah ikan
230.000.000
230.000.000
3 buah lantai jemur ikan
635.000.000
Lantai Jemur Ikan
230.000.000
dokumen
519.590.000
\
585.080.000
831.780.000
399.890.500
475.000.000
485.000.000
2.776.750.500
495.000.000
Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebuna n
364.095.000
601.780.000
254.517.500
235.000.000
240.000.000
1.695.392.500
245.000.000
Tersedianya Bibit Bagi Masyarakat
220.985.000
230.000.000
145.373.000
240.000.000
245.000.000
1.081.358.000
250.000.000
440.000.000
460.000.000
1.945.630.500
480.000.000
Meningkatnya 120.000.000 Kesehatan Hewan
130.000.000
Meningkatnya Kesehatan Hewan
685.630.500
130.000.000
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
460.000.000
DPKP
Bontang
DPKP
Bontang
72.000.000
c. Tersedia dan terdistribusinya sarana Program Pencegahan dan Penanggulangan produksi pertanian Penyakit Ternak :
e. Terlaksananya pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit ternak
150.000.000
1 Unit Pengolah Air Bersih/ Pulau
1 Kedai Pesisir / Pulau
2. Pengembangan Bibit Unggul Pertanian dan Perkebunan Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan lapangan (bankeu prov)
d. Tersedia dan terdistribusinya benih ikan
275.000.000
Meningkatnya kemampuan SDM
1.186.325.000 150 Klp
-
536.160.000
509.470.500
1. Pemeliharaan Kesehatan dan Penyakit Menular Ternak
Meningkatnya Kesehatan Hewan/Ternak Milik Masyarakat
Meningkatnya Kesehatan Hewan
Meningkatnya Kesehatan Hewan
236.160.000
2. Surveilans dan Epidemiologi Penyakit Hewan / Ternak
Tersedianya Tersedianya Kesehatan Informasi Penyebaran Hewan di 3 Penyakit Kecamatan di Bontang
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
Terjaganya 100.000.000 Kesehatan Hewan Kota Bontang
Meningkatnya Kesehatan Hewan
199.470.500
Meningkatnya Kesehatan Hewan
Terjaganya 110.000.000 Kesehatan Hewan Kota Bontang
120.000.000
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
Meningkatnya Kesehatan Hewan
140.000.000
140.000.000
3. Pemusnahan Ternak Yang Terjangkit Penyakit Epidemik 3. Meningkatkan kemampuan modal usaha nelayan, pembudidaya ikan, petani dan peternak
Meningkatnya kemampuan skala usaha nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak
Tersedianya Dana Taktis
a. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan kapal perikanan dan alat tangkap ikan
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan :
b. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan bibit ternak
1. Penyuluhan Pengelolaan Bibit Ternak Yang Didistribusikan Kepada Masyarakat
Penyuluhan ke Kelompok Peternak
c. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan bibit pertanian
2. Pendistribusian Ternak Kepada Masyarakat
Tersedianya Bibit Ternak untuk mendukung swasembada Daging 1000 ekor dan Peningkatan Kesejahteraan Peternak Termitoringnya Usaha Sarang Burung Walet
d. Tersedia dan 3. Pengawasan dan Terdistribusinya Pengendalian bantuan alat pertanian Pengusahaan Sarang Burung Walet
e. Terlaksananya Program Pengembangan Pengawasan dan Perikanan Tangkap : Pengendalian Pengusahaan Sarang Burung Walet 1. Pendampingan Pada f. Terlaksananya Kelompok Nelayan Penyuluhan Perikanan Tangkap Pengelolaan Bibit Ternak g. Terlaksananya 2. Fasilitasi Bantuan Pendampingan Pada Sarana Bagi Nelayan Kelompok Nelayan Tangkap
Tersedianya Kesehatan Hewan di 3 Kecamatan di Bontang
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
406.150.000
Penyuluhan kepada 20 Kelompok Peternak
17 Kelompok Ternak dan 20 Ekor Sapi Ternak Sapi 356
Terlaksananya Bantuan alat tangkap dan kapal Bagi Nelayan Tangkap
10 Klp Nelayan 25 Klp Nelayan
15 Kelompok
Meningkatnya sarana prasarana dalam bidang perikanan, pertanian dan peternakan
a. Tersedianya sarana pengolahan hasil perikanan, pertanian dan perikanan
264.215.000 25 Klp Nelayan
3. Monitoring Hama, Penyakit Ikan dan Obatobatan
Meningkatnya SDM tentang Budidaya pembesaran ikan
d. Terbangunnya RPH yang ASUH
4. Penyediaan Sarana Terkendalinya Hama Produksi Budidaya Tawar, dan Penyakit Ikan Payau dan Laut serta pengendadalian obat
10 Kelompok
15 Klp
Meningkatnya jumlah pembudidaya untuk mendapatkan bantuan dari lembaga 30 keuangan SDM 15 Pembudidaya Pembudidaya Pembudidaya
g. Tersedianya Studi Kelayakan Penangkaran Buaya
7. Penyediaan Sarana dan Meningkatnya Areal Prasarana Pembenihan Budidaya pada UPR
h. Tersedianya sarana teknologi biogas.
8. One School One Fishpond
i. Tersedianya sarana prasarana budidaya ikan
9. Pembinaan Pengembangan Usaha Budidaya
Tersedianya Sarana dan Prasarana Pembenihan pada UPR Meningkatnya Pengetahuan Masyarakat Tentang Teknik Budidaya
10.000.000
ayam 100 ekor dan itik 100 ekor
147.145.000
-
911.337.840
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
200.000.000
Penyuluhan kepada 20 Kelompok Peternak
ayam 100 ekor dan itik 100 ekor
Pengawasan dan Pembinaan 100.000.000 Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
-
1.600.000.000
250.330.000 25 Klp Nelayan
661.007.840
-
280.000.000 25 Klp Nelayan
6.127.794.300
422.690.000 20 Klp
457.962.800 30 Klp
15 orang
150.000.000 15 orang
150.000.000
30 orang
250.000.000 30 orang
1 paket
100.000.000 1 paket
1.000.000.000 85 orang
297.145.000
Penyuluhan kepada 80 Kelompok Peternak
184.090.000
Penyuluhan kepada 20 Kelompok Peternak
157.145.000
ayam 300 ekor dan itik 300 ekor
787.485.000
ayam 100 ekor dan itik 100 ekor
167.145.000
100.000.000
Pengawasan dan Pembinaan Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
400.000.000
Pengawasan dan Pembinaan Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
100.000.000
9.636.273.340
-
2.300.000.000
290.000.000
8.281.990.340
30 Unit
120 orang
30 Unit
5 Kapal
15 kapal
5 Kapal
2 kapal
3 kapal
150.000.000
45 Klp
250.000.000 30 orang
250.000.000 30 orang
250.000.000
120 orang
100.000.000 1 paket
100.000.000 1 paket
100.000.000
4 Paket
850.000.000 85 orang
850.000.000 85 orang
850.000.000
355 orang
150.000.000
120 Pembudidaya dan 26 pengembangan SDM
6.787.527.800
450.000.000
200.000.000
1.000.000.000 30 orang
400.000.000
1 paket
3.550.000.000 100 orang
100.000.000
1.000.000.000
Terlaksananya 350.000.000 Pembuatan Kolam 0,5 Ha
Terlaksananya 350.000.000 Pembuatan Kolam 0,5 Ha
Terlaksananya 350.000.000 Pembuatan Kolam 0,5 Ha
350.000.000
Terlaksananya Pembuatan Kolam 2 Ha
Terlaksananya 1.400.000.000 Pembuatan Kolam 0,5 Ha
350.000.000
15 UPR
345.000.000 15 UPR
350.000.000 15 UPR
225.000.000 15 UPR
225.000.000
60 UPR
1.145.000.000 15 UPR
250.000.000
90.000.000 5 Sekolah
90.000.000 5 Sekolah
90.000.000 5 Sekolah
90.000.000
20 Sekolah
960.765.000
360.000.000
30 Pembudidaya dan 7 pengembangan SDM
250.000.000
Terlaksananya Pembuatan Kolam 0,5 Ha
150.000.000
30 Pembudidaya dan 7 pengembangan SDM
7.440.000.000
141.500.000
150.000.000
Bontang
DPKP
Bontang
2
33.434.376.600
2.654.000.000 125 Klp
DPKP
2.000.000.000
5 Kapal
2.654.000.000 30 Klp
Bontang
300.000.000
30 Unit
10.199.000.000
DPKP
30.000.000
1.354.283.000 25 Klp Nelayan
15 orang
30 Pembudidaya dan 7 pengembangan SDM
200.000.000
30 Pembudidaya dan 5 pengembangan SDM
5 Sekolah
30 Pembudidaya dan 7 pengembangan SDM
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
20.000.000
2.000.000.000
9.589.000.000
598.875.000 199 orang/ 30 Klp
100 orang
369.265.000
5.266.406.300
800.000.000
1.371.575.000
2.290.000.000
1.320.000.000
30 Unit
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
277.145.000
1
e. Berfungsinya Balai 5. Pembinaan dan Meningkatnya Penyuluhan Pengembangan Perikanan produksi Budidaya Pertanian. 6. Pembuatan dan Pecetakan Kolam Ikan
Penyuluhan kepada 20 Kelompok Peternak
Pengawasan dan Pembinaan 100.000.000 Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
1.181.838.000
2.252.176.000
c. PPI dapat beroperasi dengan optimal
137.145.000
269.738.000 25 Klp Nelayan
3.119.144.500
Program Pengembangan Budidaya Perikanan :
Meningkatnya SDM tentang Budidaya pembenihan Ikan
257.145.000
1.451.576.000
5 Kapal
2. Pelatihan Pembenihan Ikan Air Tawar, Payau, Laut
f. Tersedianya Studi Kelayakan Rumah Pemotongan Hewan
-
30 Unit
b. BBIP dapat beroperasi dengan optimal.
237.145.000
Pengawasan dan Pembinaan 100.000.000 Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
- Pengadaan Kapal 10 GT
Pendampingan dan Pembinaan pada kelompok pembudidaya ikan
193.990.000
ayam 100 ekor dan itik 100 ekor
- Alat Tangkap Perikanan
1. Pendampingan Pada Kelompok Tani Pembudidaya Ikan
200.000.000
346.050.000
3.383.359.500
Terlaksananya pembinaan teknis bagi nelayan tangkap Kota Bontang
Terjaganya 200.000.000 Kesehatan Hewan Kota Bontang
93.990.000
Pengawasan dan Pembinaan Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
- Pengadaan Kapal 30 GT dan Alat Tangkap 4. Meningkatkan sarana prasarana produksi dan pengolahan hasil perikanan, pertanian dan peternakan
Penyuluhan kepada 60.100.000 20 Kelompok Peternak
Terjaganya 200.000.000 Kesehatan Hewan Kota Bontang
20 Sekolah
150.000.000
400.000.000
j. Tersedianya masterplan pengembangan perikanan tangkap terpadu
10. Pengoperasian Balai Benih Ikan Pantai
966.306.300
11. Pembangunan Balai Benih Ikan Pantai k. Tersedianya data potensi perikanan tangkap dan budidaya l. Terlaksananya pendampingan dan pelatihan budidaya ikan pada kelompok pembudidaya
m. Terlaksananya pendampingan dan pembinaan terhadap pengolah hasil perikanan
Beroperasinya BBIP
1.089.059.000
100%
1.586.987.000
100%
1.068.704.000
100%
1.000.000.000
100%
1.500.000.000
100%
371.162.000
100%
99.126.000
100%
121.785.000
100%
2.500.000.000
100%
13. Kajian Pengembangan Tersedinya Dokumen Potensi Budidaya Pengembangan Perikanan Potensi Budidaya Perikanan
a. Restoking Ikan b. Kajian Potensi SDI
1 Dokumen Statistik Perikanan Budidaya
1 Dokumen 100.000.000 Statistik Perikanan Budidaya
1 Dokumen Kajian Potensi Budidaya Perikanan
350.000.000
Meningkatakan pendapatan masyarakat dai sektor rumput laut
100.000.000
549.207.050
-
Terlaksananya restoking dan dan Pengawasan SDI serta tersedianya data potensi SDI
1 Dokumen 110.000.000 Statistik Perikanan Budidaya
120.000.000
1 Dokumen Statistik Perikanan Budidaya
100%
6.244.750.000
100%
1.500.000.000
2.750.000.000
5.842.073.000
100%
3.000.000.000
130.000.000
460.000.000
1 Dokumen Statistik Perikanan Budidaya
140.000.000
2 Paket
230.000.000
350.000.000
1 Paket
Program Pengembangan Perikanan Tangkap : 1. Pengelolaan Sumber Daya Ikan (SDI)
1 dokumen masterplan 4.484.260.800 pengembangan perikanan tangkap terpadu
1.000.000.000
100%
n. Tersedianya hasil kajian sarang burung walet, dan pengolahan hasil perikanan, pertanian dan peternakan
o. Terlaksananya monitoring harga ikan di pasar p. Terlaksananya promosi hasil perikanan dan kelautan
1.300.000.000
Tersedianya Operasional BBIP
12. Peningkatan Sistem Tersedianya sistem Pendataan dan data statistik Pengelolaan Data Statistik perikanan budidaya Perikanan Budidaya
14. Pengadaan Saranan dan Prasarana Budidaya Rumput Laut
1.217.954.500
2.088.739.256
99.062.000 2 Paket
-
1.459.401.000
230.000.000 2 Paket
-
11.474.071.000
230.000.000
-
5 Paket
15.884.071.000
559.062.000
31.455.489.306
-
13.094.071.000
DPKP
Bontang
DPKP
Bontang
344.116.000 314.116.000
10.000.000
20.000.000
30.000.000
Dokumen kegiatan restocking,
c. Optimalisasi Pengawasan SDI 2. Pengoperasian PPI/TPI dan Operasional Kapal Latih
Tersedianya Dana untuk Pengeporasian PPI/TPI dan Kapal Latih
3. Pembangunan Fasilitas Terlaksananya PPI/TPI Pembangunan a. Pemagaran Keliling PPI TPI/PPI
100%
257.574.050
467.421.380
614.071.000
664.071.000
714.071.000
2.717.208.430
764.071.000
291.633.000
1.064.787.376
241.930.000
500.000.000
5.000.000.000
7.098.350.376
2.000.000.000
b. Pembangunan Lantai Pakir PPI c. Pengerukan Alur Dermaga Tambat dan Kolam Labuh d. Pembangunan Musholla e. Pos Jaga Satpam f. Pintu Gerbang PPI g. Balai Pertemuan Nelayan h. Review dokumen lingkungan PPI/TPI 4. Peningkatan Dukungan Meningkatnya SDM Manajemen dan pengelolaan PPI Pengelolaan Pelabuhan Perikanan a. Manajemen Pengelolaan PPI
300.000.000 Terlatihnya 7 Pengelola
Terlatihnya 7 Pengelola
150.000.000
Terlatihnya 7 Pengelola
150.000.000
150.000.000
b. Penetapan Status Pengelolaan WKOPP c. Peningkatan Statis PPI ke PPP 5. Pengembangan Perikanan Tangkap Terpadu (Minapolitan)
Terlaksananya Pengembangan perikanan tangkap terpadu melalui Model minapolitan
Review DED Kawasan Perikanan Terpadu
Pembangunan 450.000.000 Minapolitan Perikanan
10.000.000.000
Lanjutan Pembangunan Minapolitan Perikanan
Lanjutan Pembangunan Minapolitan 20.450.000.000 Perikanan
10.000.000.000
10.000.000.000
a. Revisi DED & RAB b. Pengembangan Minapolitan 6. Peningkatan Sistem Pendataan Statistik Perikanan Tangkap
Tersedianya data statistik perikanan tangkap yang akurat di Kota Bontang
7. Pelayanan Usaha Perikanan Tangkap
Terlaksananya pemberian ijin nelayan tangkap
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan :
Tersedianya Dokumen Statistik Perikanan Tangkap
Tersedianya 92.414.500 Dokumen Statistik Perikanan Tangkap
200 orang
444.115.000
2.379.818.500
Tersedianya 153.400.000 Dokumen Statistik Perikanan Tangkap
Tersedianya Dokumen 150.000.000 Statistik Perikanan Tangkap
150.000.000
105.510.000 200 orang
110.000.000 200 orang
115.000.000
1.502.605.000
950.000.000
2.000.000.000
600 orang
545.814.500
Tersedianya Dokumen Statistik Perikanan Tangkap
150.000.000
330.510.000
200 orang
120.000.000
7.276.538.500
900.000.000
1. Pemeliharaan Rutin / Berkala Sarana dan Prasarana Pasar Hasil Produksi Peternakan 2. Studi Kelayakan Pembangunan RPH dan Pemindahan Kandang Babi 3. Peningkatan Kualitas dan Teknis Kemasan Hasil Produksi Peternakan
Tersedianya Sarana Prasana RPH
Terpeliharanya Sarana dan Prasarana RPH
Terbangunnya Sarana Pendukung RPH 500 m2
Tersedianya Studi Pembangunan RPH Terlaksanya Penyuluhan ke 20 Kelompok Peternak
Meningkatnya kualitas hasil peternakan pada usaha hasil 4. Pematangan Lahan dan Tersedianya kesiapan Pembangunan RPH lahan dan Bontang Lestari terbangunya RPH 5. Kajian Ilmiah Sarang Tersedianya Burung Walet Dokumen Ilmiah Budidaya Burung Waret
Terpeliharanya 372.340.000 Sarana dan Prasarana RPH Tersedianya Studi - Pembangunan RPH Terlaksanya 71.775.000 Penyuluhan ke 20 Kelompok Peternak
Terpeliharanya 1.479.818.500 Sarana dan Prasarana RPH
Terlaksanya 100.000.000 Penyuluhan ke 20 Kelompok Peternak
Terlaksanya 110.000.000 Penyuluhan ke 20 Kelompok Peternak
150.000.000
300.000.000
300.000.000
-
250.000.000
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan : 1. Pengadaan Sarana dan Tersedianya Produksi Prasarana Teknologi Pertanian dan Pertanian / Perkebunan Perkebunan Tepat Guna
Tersedianya 5 Unit Hand Traktor
Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan : Terbinanya Pelaku Usaha Pengolahan Hasil Perikanan dan Pertanian
Terbinanya Pelaku Usaha Pengolahan Hasil Perikanan dan Pertanian
Terlaksanaya Pengenalan Produkproduk pelaku usaha hasil perikanan, pertanian dan peternakan 3. Optimalisasi Perizinan Terlaksananya Usaha Perikanan pengurusan perijinan usaha perikanan yang optimal 4. Pendampingan Para Terlaksananya Pelaku Usaha Pengolahan peningkatan Hasil Perikanan pengetahuan dan keterampilan bagi 20 Orang pelalu usaha pengolahan hasil perikanan dan pertanian 5. Monitoring dan Survey Tersedianya Data Harga Ikan di Pasar-Pasar Harga Ikan Ikan 6. Studi Pengolahan Hasil Tersedianya Perikanan, Pertanian dan dokumen studi Peternakan Pengolahan Hasil Perikanan, Pertanian dan Peternakan 7. Penyediaan Sarana dan Tersedianya Sarana Prasarana Pengolahan dan Prasarana Hasil Perikanan, Pertanian Pengolahan Hasil Dan Peternakan Perikanan, Pertanian dan Peternakan
5. Melestarikan Hutan, Lahan dan Ekosistem Mangrove
Terciptanya hutan, a. Tersedianya bibit lahan dan ekosistem tanaman kehutanan pesisir yang lestari
7 Pertemuan
1. Pengelolaan dan Pemanfataan Hutan
c. Terlaksananya pemeliharaan hutan kota
2. Perencanaan dan Pengembangan Hutan Kemasyarakatan
213.289.600
Tersedianya sarana dan Prasarana 203.289.600 pendukung Teknologi Ternak
Tersedianya sarana dan 213.289.600 Prasarana pendukung Teknologi Ternak
212.765.000
601.780.000
254.517.500
235.000.000
Tersedianya 15 212.765.000 Paket Sarana Pertanian
Tersedianya 15 601.780.000 Paket Sarana Pertanian
Tersedianya 15 254.517.500 Paket Sara Pertanian
235.000.000
10 pertemuan
150.000.000
100%
288.650.000
5 Kali
300.000.000
5 Kali
300.000.000 5 Kali
100%
67.084.000
10% dari Pemilik Kapal
150.000.000
10% dari Pemilik Kapal
10 orang
100.000.000
3 Pasar
50.000.000
10% dari Pemilik Kapal
10 orang
3 Pasar
1 Dokumen
Tersedianya dokumen pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan
70.000.000
10 pertemuan
30 Klp, 30 Unit Pengolah Rumput Laut, 15 Unit Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol)
30 Klp, 30 Unit Pengolah Rumput Laut, 15 Unit 300.000.000 Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol)
5 Sentra
100.000.000
2 Sentra
127.650.000
50.000.000 3 Pasar
150.000.000
550.000.000
Terlaksanya Penyuluhan ke 80 Kelompok Peternak
431.775.000
1.500.000.000
223.289.600
1.095.000.000
50.000.000 3 Sentra
10 pertemuan
10% dari Pemilik Kapal
30 Klp, 30 Unit Pengolah Rumput Laut, 15 400.000.000 Unit Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol) 75.000.000 3 Sentra
750.000.000
Terlaksananya Pelestarian 15 Ha
200.000.000
Terlaksananya 350.000.000 Pelestarian 15 Ha
812.449.800
235.000.000
Tersedianya 15 1.304.062.500 Paket Sara Pertanian
235.000.000
738.850.000
1.245.000.000
20 Kali
70.000.000
40% dari Pemilik Kapal
427.084.000
10% dari Pemilik Kapal
20 orang
200.000.000
10 orang
3 Pasar
200.000.000
4 Pasar
450.000.000
75.000.000
120 Klp, 120 Unit Pengolah Rumput Laut, 60 Unit Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol)
13 Sentra
700.000.000
400.000.000
20 pertemuan
1.488.650.000 5 Kali
Dokumen Studi Pengolahan Hasil 250.000.000 Perikanan, Pertanian dan Peternakan 30 Klp, 30 Unit Pengolah Rumput Laut, 15 Unit 1.500.000.000 Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol) 300.000.000
2 Sentra
Bontang
DPKP
Bontang
DPKP
Bontang
DPKP
Bontang
150.000.000
300.000.000
70.000.000
100.000.000
50.000.000
500.000.000
75.000.000
2.442.357.500
850.000.000
Tersedianya dokumen pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan
875.470.000
150.000.000
Terlaksananya Pelestarian 55 Ha
866.887.500
Terlaksananya Pelestarian 25 Ha
DPKP
233.289.600
1.304.062.500
300.000.000
50.000.000
200.000.000
233.289.600 Tersedianya sarana dan Prasarana pendukung Teknologi Ternak
47 pertemuan
100.000.000
50.000.000 3 Pasar
Pengadaan 1.500.000.000 Sarana dan Prasaran RPH
150.000.000
200.000.000
116.887.500
500.000.000
250.000.000
5.104.584.000
1 Dokumen
30 Klp, 30 Unit Pengolah Rumput Laut, 15 Unit 350.000.000 Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol)
Terlaksanya Penyuluhan ke 20 Kelompok Peternak
812.449.800 Tersedianya sarana dan Prasarana pendukung Teknologi Ternak
Tersedianya 60 Paket Sara Pertanian
250.000.000
664.707.500
Terlaksananya Pelestarian 25 Ha
Terlaksanya Pemagaran Keliling dan Pembanguan Sarana RPH
-
300.000.000 5 Kali
70.000.000
Terpeliharanya 3.944.763.500 Sarana dan Prasarana RPH
Tersedianya Studi Pembangunan RPH
223.289.600
1.145.000.000
150.000.000
200.000.000
Pelestarian Kawasan Hutan dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat
1.220.000.000
10 pertemuan
Tersedianya tempattempat hasil produkproduk hasil perikanan
Tersusunya dokumen pengelolaan dan pemanfaatan hutan
1.150.000.000
138.850.000
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan :
b. Terlaksananya pembinaan, pengendalian dan gerakan rehabilitasi hutan dan lahan
203.289.600
Tersedianya sarana dan 172.581.000 Prasarana pendukung Teknologi Ternak
494.584.000
2. Pembinaan Dan Promosi Hasil Perikanan dan Kelautan
8. Penempatan ProdukProduk Hasil Perikanan Dan Pertanian
172.581.000 Tersedianya sarana dan Prasarana pendukung Teknologi Ternak
Terpeliharanya Sarana dan Prasarana RPH
600.000.000
Terlaksanya Pemagaran - Keliling dan Pembanguan Sarana RPH
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan : 1. Pengadaan Sarana dan Tersedianya Sarana Prasarana Teknologi dan Prasarana Peternakan Tepat Guna Teknologi Peternakan
500.000.000
Tersedian 1 Dokumen Pengelolaan Sarang Burung Walet
6. Pembangunan Sarana Terbangunnya Pagar dan Prasarana Pasar dan sarana Produksi Hasil Peternakan pengolahan Limbah
1. Pembinaan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Perikanan
Terpeliharanya 500.000.000 Sarana dan Prasarana RPH
550.000.000
Tersedian 1 Dokumen Pengelolaan Sarang Burung Walet
Terpeliharanya 1.092.605.000 Sarana dan Prasarana RPH
400.000.000
d. Terlaksananya konservasi daerah tangkapan air dan sumber-sumber air
3. Pengelolaan dan Pemanfataan Hutan Lindung dan Mangrove
e. Terlaksananya penyusunan draft raperda dibidang kehutanan
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan :
f. Terlaksananya penyuluhan masyarakat dibidang kehutanan, illegal fishing dan kawasan konservasi laut
1. Pembuatan Bibit / Benih Terlaksananya Tanaman Kehutanan penghijauan Lingkungan dan Kawasan Hutan
g. Terlaksananya pengamanan pantai Pulau Beras Basah
2. Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Terlaksananya Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
h. Terlaksananya penyusunan Draft Raperda Kawasan Konservasi, sosialisasi dan penerapan
3. Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Penghijauan Lingkungan 40 Ha/Tahun)
i. Terlaksananya pengawasan perikanan j.Terlaksananya bimtek bagi aparatur MCS k. Tersedianya masterplan kawasan Rehabilitasi Mangrove, Terumbu Karang dan Padang Lamun
4. Pemeliharaan Kawasan Hutan Lindung / Mangrove Dan Wisata 5. Penanaman Pohon Pada Kawasan Terbuka Hijau
Penghijauan Lingkungan
l. Tersedianya renstra mitigasi bencana m. Terlaksananya rehabilitasi terumbu karang n. Tersedianya data statistik, hasil review data base, dan hasil kajian dibidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Pelestarian Kawasan Hutan Lindung dan Mangrove
Terlaksanya Pelestarian sebanyak 50 Ha
981.177.500
Terlaksananya Penghijauan Hutan
68.050.000
1.822.222.000
Terlaksanya Penghijauan Hutan
Terlaksananya rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
Terlaksananya 514.750.000 rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
Penghijauan hutan sebanyak 40 ha
398.377.500
Penghijauan hutan sebanyak 40 ha
47.050.000
1.589.627.000
Pembinaan kepada Masyarakat
-
1. Penyusunan Peraturan Draft Raperda Daerah Mengenai Pengelolaan Industri Pengelolaan Industri Hasil Hasil Hutan Hutan
3. Pengawasan dan Penertiban Pelaksanaan Peraturan Daerah Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan : 1. Penandaan dan Sosialisasi Batas Kawasan Konservasi Perairan Laut Kota Bontang Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum Dalam Pendayagunaan : 1. Pengawasan Perikanan dan Pengawasan Pengolahan Hasil Perikanan ( WASKAN )
Terlaksananya 99.825.000 rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
Penghijauan hutan sebanyak 40 ha
Penghijauan hutan sebanyak 20 ha
70.360.000
Penghijauan hutan sebanyak 20 ha
Penghijauan hutan 232.110.000 sebanyak 25 ha
-
Pembinaan kepada Masyarakat
100.058.000
34.925.000
34.925.000
Tertibnya Pengelolaan Industri Hasil Hutan Sesuai dengan Perda
-
150.000.000
Sosialisasi Kawasan Konservasi di Kota Bontang
276.196.000 Meningkatnya Pengawasan Sektor Perikanan dan Mutu hasil pengolahan hasil perikanan serta peran serta masyarakat dalam pengawasan perikanan
100%
276.196.000
Bimbingan teknis bagi aparatur monitoring, controling dan surveilence Pengawasan untuk 10 orang Aparatur
4. Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Perda Rencana Zonasi WP3K
Tersusunya Naskah Akademis dan rancangan Perda Zonasi WP3K
Terlaksanya Penghijauan Hutan
340.622.000
100.000.000
Tersusunya naskah akademis rancangan Perda Zonasi
250.000.000
1.058.202.500
Terlaksanya Penghijauan Hutan
Terlaksananya 109.825.000 rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
119.825.000
Terlaksananya rehabilitasi Hutan sebesar 125 Ha
Terlaksananya 1.029.770.000 rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
129.825.000
Penghijauan 398.377.500 hutan sebanyak 40 ha
398.377.500
Penghijauan hutan sebanyak 200 ha
Penghijauan 3.910.709.500 hutan sebanyak 40 ha
398.377.500
200.000.000
Penghijauan hutan sebanyak 60 ha
470.360.000
250.000.000
Penghijauan hutan sebanyak 75 ha
732.110.000
Penghijauan 200.000.000 hutan sebanyak 20 ha Penghijauan 250.000.000 hutan sebanyak 25 ha
50.000.000
55.000.000
Pembinaan 50.000.000 kepada Masyarakat
55.000.000
Penghijauan hutan sebanyak 20 ha Penghijauan hutan sebanyak 25 ha
275.000.000
205.058.000
Pembinaan kepada Masyarakat
250.000.000
250.000.000
250.000.000
DPKP
Bontang
-
DPKP
Bontang
675.000.000
DPKP
Bontang
125.000.000
Sosialisasi Peraturan Pengelolaan Industri Hasil Hutan
259.925.000
Sosialisasi Peraturan Pengelolaan Industri Hasil Hutan
100.000.000
Tertibnya pengelolaan hutan di Kota Bontang
150.000.000
Tertibnya pengelolaan hutan di Kota Bontang
150.000.000
Tertibnya pengelolaan hutan di Kota Bontang
300.000.000
Tertibnya pengelolaan hutan di Kota Bontang
150.000.000
-
-
500.000.000
150.000.000
100%
350.000.000
550.000.000
100%
400.000.000
Pembinaan pada 150.000.000 15 Kelompok Nelayan
150.000.000
150.000.000
1.767.152.000
100%
1.267.152.000
100%
425.000.000
Pembinaan pada 30 Kelompok Nelayan
300.000.000
Pembinaan pada 15 Kelompok Nelayan
150.000.000
10 orang aparatur
100.000.000
10 orang aparatur
100.000.000
Tersusunya naskah akademis rancangan Perda Zonasi
Bontang
60.000.000
809.925.000
Tersedianya Peraturan mengenai pengelolaan Hutan
Bontang
200.000.000
60.000.000 DPKP
205.058.000
Pembinaan kepada Masyarakat
DPKP
80.000.000
Sosialisasi Peraturan 100.000.000 Pengelolaan Industri Hasil Hutan
590.622.000
100%
473.505.000
300.000.000
Sosialisasi Peraturan Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Pembinaan pada 15 Kelompok Nelayan
10 orang aparatur
80.000.000
Terlaksanya 1.375.470.000 Pelestarian sebanyak 50 Ha
6.616.454.500
Sosialisasi Kawasan Konservasi di Kota Bontang
2. Penyuluhan Masyarakat Pembinaan terhadap Pesisir Terhadap Ilegal masyarakat pesisir Fishing tentang ilegal fishing sebanyak 300 orang 3. Bimbingan Teknis Untuk Aparatur Monitoring, Controlling dan Surveilence Pengawasan
Terlaksanya 80.000.000 Penghijauan Hutan
150.000.000
300.334.000
Terlaksanya Pelestarian sebanyak 200 Ha
1.048.202.500
250.000.000
-
400.334.000
100%
300.000.000
250.000.000
Sosialisasi Peraturan Pengelolaan Industri Hasil Hutan
sosialisasi dan Penandaan kawasan konservasi Perairan Laut Kota Bontang
Terlaksanya Penghijauan Hutan
1.125.950.000
250.000.000
Tersedianya Peraturan mengenai pengelolaan Hutan
198.405.000
Terlaksanya 400.000.000 Pelestarian sebanyak 50 Ha
1.038.202.500
Penghijauan hutan sebanyak 40 ha
100.058.000
o. Tersedianya renstra 2. Sosialisasi Peraturan Peningkatan dan rencana aksi Daerah Mengenai Kapasitas Masyarakat WP3K Pengelolaan Industri Hasil Hutan p.Tersedianya profil Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
Terlaksanya Penghijauan Hutan
Penghijauan hutan sebanyak 25 ha
Peningkatan Kapasitas dan Pengendalian Kawasan Hutan
Terlaksanya 547.820.000 Pelestarian sebanyak 50 Ha
1.726.650.000
Terlaksananya 185.545.000 rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
Penghijauan Lingkungan
Program Perlindungan dan Konservasi Hasil Hutan :
a. Penyuluhan Kesadaran Masyarakat Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan Program dan Penertiban Industri Hasil Hutan :
Terlaksanya 127.650.000 Pelestarian sebanyak 50 Ha
250000000
Program Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi :
1. Review Data Base dan Kajian Potensi Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
2. Penyusunan Data Statistik Bidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
311.280.000
Tersedianya Dokumen Review Data Base dan Kajian Potensi Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Tersedianya Dokumen Statistik Perikanan, Kelautan dan Pertanian
3. Indentifikasi, Pemetaan, Penanaman, Pengelolaan dan Pendayagunaan Sumber Pesisir dan PulauPulau Kecil
Tersedianya Dokumen Indentifikasi, Pemetaan, Penamaan, Pengelolaan dan Pendayagunaan Sumber Pesisir dan Pulau-Pulau kecil
4. Penyusunan Profil Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
Tersedianya Dokumen Profil Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
Program Pemetaan Ruang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir dan PulauPulau Kecil : 1. Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Kota Bontang
2. Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang 3. Review Rencana Strategis Pesisir Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang (WP3K) 4. Penyusunan Rencana Aksi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (WP3K)
350.000.000
Tersedianya Dokumen Review Data Base dan Kajian Potensi Laut, Pesisir dan PulauPulau Kecil
200.000.000
1 Dokumen Indentifikasi, Pemetaan, Penamaan, Pengelolaan dan Pendayagunaan Sumber Pesisir dan Pulau-Pulau kecil 1 Dokumen Profil Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
200.000.000
350.000.000
1 Dokumen Statistik Perikanan, Kelautan dan Pertanian
1 Dokumen Statistik 200.000.000 Perikanan, Kelautan dan Pertanian
200.000.000
650.000.000
311.280.000
-
500.000.000
Terlaksananya Pengelolaan Konservasi Perairan Kota Bontang
Terlaksanaya Pengelolaan Konservasi Perairan Kota Bontang
Dokumen Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Dokumen Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
406.050.000
500.000.000
200.000.000
Terlaksanaya Pengelolaan 156.050.000 Konservasi Perairan Kota Bontang
Terlaksanaya Pengelolaan 200.000.000 Konservasi Perairan Kota Bontang
200.000.000
500.000.000
Dokumen Review Strategis Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang
Dokumen Rencana Aksi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Program Pelayanan Terwujudnya peningkatan kinerja Administrasi manajemen internal Perkantoran, meliputi : dalam rangka pelaksanaan tugas rutin 1. Penyediaan Jasa Terlaksananya Surat Menyurat kelancaran surat menyurat 2. Penyediaan Jasa Terwujudnya Komunikasi, Sumber Daya kelancaran Air dan Listrik komunikasi 3. Penyediaan Jasa Tersedianya dana Pemeliharaan dan perijinan kendaraan Perijinan Kendaraan Dinas dinas / Operasional 4. Penyediaan Alat Tersedianya Alat Tulis Kantor Tulis Kantor 5. Penyediaan Barang Tersedianya Cetakan Cetakan dan dan Penggandaan Penggandaan Kantor 6. Penyediaan Tersedianya Komponen Instalasi Listrik komponen listrik dan / Penerangan Bangunan penerangan Kantor 7. Penyediaan Tersedianya Peralatan dan peralatan dan Perlengkapan Kantor Perlengkapan Kantor 8. Penyediaan Tersedianya Peralatan Rumah Tangga Peralatan Rumah Tangga Kantor 9. Penyediaan Bahan Tersedianya Bahan Bacaan, dan Peraturan Bacaan dan Perundang-undangan Peraturan Perundangundangan 10. Penyediaan Bahan Tersedianya Logistik Logistik Kantor Kantor 11. Penyediaan Tersedianya Makan Makanan dan Minuman dan Minum Tamu dan Rapat 12. Rapat-Rapat Jumlah Kegiatan koordinasi dan Konsultasi Koordinasi yang Ke Luar Daerah dilaksanakan 13. Penyediaan Jasa Tersedianya tenaga Tenaga Administrasi / administrasi non PNS Teknis Perkantoran yang diperlukan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, meliputi : 1. Pengadaan Tersedianya Kendaraan Dinas / kendaraan Operasional operasional
650.000.000
1 Dokumen Review Strategis Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang
250.000.000
1 Dokumen Rencana Aksi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
3.332.900.398
4.077.634.600
4.248.187.100
300.000.000
4.691.385.550
1.711.280.000
Tersedianya Dokumen Review Data Base dan Kajian Potensi Laut, Pesisir dan PulauPulau Kecil
350.000.000
1 Dokumen Statistik Perikanan, Kelautan dan Pertanian
400.000.000
1 Dokumen Indentifikasi, Pemetaan, Penamaan, Pengelolaan dan Pendayagunaan Sumber Pesisir dan Pulau-Pulau kecil
650.000.000
1 Dokumen Profil Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
311.280.000
200.000.000
1 Dokumen Statistik Perikanan, Kelautan dan Pertanian
1.606.050.000
Terlaksanaya Pengelolaan Konservasi Perairan Kota Bontang
556.050.000
1 Dokumen Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
500.000.000
1 Dokumen Review Strategis Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang
250.000.000
1 Dokumen Rencana Aksi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
300.000.000
5.152.354.105
21.502.461.753
5.659.089.516
63.375.000
100%
16.637.500
85.000.000
9.750.000
100%
12.500.000
100%
12.250.000
100%
13.750.000
100%
15.125.000
100%
82.800.000
100%
78.000.000
100%
60.000.000
100%
84.700.000
100%
85.000.000
100%
390.500.000
100%
100%
10.600.000
100%
24.350.000
100%
19.950.000
100%
21.945.000
100%
24.139.500
100%
100.984.500
100%
26.553.450
100%
125.755.000
100%
102.867.500
100%
155.086.600
100%
160.000.000
100%
176.000.000
100%
719.709.100
100%
193.600.000
100%
164.643.600
100%
232.528.600
100%
277.372.500
100%
305.109.750
100%
335.620.725
100%
1.315.275.175
100%
369.182.798
100%
10.000.000
100%
10.348.500
100%
14.022.000
100%
15.424.200
100%
16.966.620
100%
66.761.320
100%
18.663.282
100%
378.630.400
100%
496.560.000
100%
368.391.000
100%
405.230.100
100%
445.753.110
100%
2.094.564.610
100%
490.328.421
100%
14.196.206
100%
23.400.000
100%
27.150.000
100%
29.865.000
100%
32.851.500
100%
127.462.706
100%
36.136.650
100%
65.360.000
100%
53.000.000
100%
59.360.000
100%
65.296.000
100%
71.825.600
100%
314.841.600
100%
79.008.160
100%
16.055.192
100%
31.370.000
100%
36.685.000
100%
40.353.500
100%
44.388.850
100%
168.852.542
100%
48.827.735
100%
35.000.000
100%
41.250.000
100%
50.000.000
100%
65.000.000
100%
71.500.000
100%
262.750.000
100%
78.650.000
100%
1.762.630.000
100%
2.200.000.000
100%
2.420.000.000
100%
2.662.000.000
100%
2.928.200.000
100%
11.972.830.000
100%
3.221.020.000
100%
657.480.000
100%
771.460.000
100%
747.920.000
100%
822.712.000
100%
904.983.200
100%
3.904.555.200
100%
995.481.520
100%
1.384.303.000
1 unit roda 4 dan 4 unit roda dua
439.303.000 1 unit roda tiga
1.258.508.000
4 unit kendaraan 36.686.000 roda 2
1.471.350.000
80.000.000
1.440.485.000
2.052.033.500
6.395.609.000 1 unit roda 4, 8 unit kendaraan roda 2 dan I unit roda tiga
555.989.000
100%
DPKP
Bontang
DPKP
Bontang
DPKP
Bontang
200.000.000
100%
840.963.000
Bontang
200.000.000
200.000.000
Terlaksanaya Pengelolaan Konservasi Perairan Kota Bontang
DPKP
500.000.000
2. pengadaan komputer
Tersedianya koputer untuk aparatur
3. Pemeliharaan Rutin Tersedianya / Berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Gedung Kantor 4. Pemeliharaan Rutin Tersedianya / Berkala Kendaraan Dinas Pemeliharaan / Operasional Kendaraan Operasional 5. Pemeliharaan Rutin Tersedianya / Berkala Peralatan Pemeliharaan Gedung Kantor peralatan gedung kantor Program Peningkatan Disiplin Aparatur, meliputi : 1. Pengadaan Pakaian Tersedianya Pakaian Kerja Lapangan Lapangan SKPD 2. Pengadaan Pakaian Tersedianya Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu Olah Raga, pakaian Non PNS dan PSR Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, meliputi : 1. Pendidikan dan Presentase Aparatur Pelatihan Formal yang mengikuti Diklat 2. Pengembangan Presentase Sistem Sistem Kearsipan dan Pengembangan Dokumentasi Kearsipan dan Dokumentasi 3. Profil Dinas Tersedianya Profil Perikanan, Kelautan dan Dinas Perikanan, Pertanian Kelautan dan Pertanian Kota Bontang 4. Pendidikan dan Terbinanya mental Pelatihan Character dan fisik aparatur Building serta terbentuknya team keja di Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, meliputi : 1. Penyusunan Tersusunnya LAKIP Laporan Capaian Kinerja SKPD dan Ikhtisar 2. Penyusunan Laporan Semesteran Laporan Keuangan dan Prognosis Semesteran dan Prognosis Realisasi 3. Penyusunan Tersusunya Laporan Laporan Keuangan Akhir Keuangan Akhir Tahun Tahun 4. Penyusunan Tersusnya Laporan Laporan Statistik Statistik SKPD 5. Penyusunan Tersusunnya Renstra Renstra SKPD SKPD 6. Penyusunan Blue Tersusunya Blue Print Perikanan, Kelautan, Print SKPD dan Pertanian 7. Pengembangan Tersedianya Sistem Sistem Monitoring dan Monitoring dan Evaluasi Pelaporan Evaluasi 8. Penyusunan Tersusunnya Renja Rencana Kerja SKPD SKPD
100%
93.322.000
100%
150.000.000
100%
75.000.000
100%
318.322.000
100%
50.000.000
100%
20.000.000
100%
10.000.000
100%
100.000.000
100%
110.000.000
100%
121.000.000
100%
361.000.000
100%
133.100.000
100%
760.963.000
100%
850.000.000
100%
935.000.000
100%
1.028.500.000
100%
1.131.350.000
100%
4.705.813.000
100%
1.244.485.000
100%
60.000.000
100%
85.000.000
100%
93.500.000
100%
102.850.000
100%
113.135.000
100%
454.485.000
100%
124.448.500
102.100.000
100%
100%
103.700.000
32.400.000
100%
69.700.000
100%
192.112.312 100%
192.112.312
175.000.000
100%
75.000.000
100%
63.750.000
100%
100.000.000
100%
478.500.000 100%
192.500.000
39.950.000
478.500.000
399.550.000 100%
399.550.000
564.325.000
459.530.000
100%
559.825.000
350.000.000
90.750.000
100%
110.000.000
100%
121.000.000
100%
483.455.500
100%
99.825.000
464.450.000
100%
133.100.000
Tersedianya Sistem Kearsipan dan Dokumentasi
350.000.000
Tersedianya Sistem Kearsipan dan Dokumentasi
350.000.000
300.000.000
Tersedianya Profil Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
300.000.000
100%
1.634.530.000
530.807.500
100%
269.888.250
425.000.000
531.801.050
2.643.122.812
439.505.000
400.000.000
483.455.500
320.600.000
100%
100%
100%
232.925.000
785.050.000
100%
1.089.505.000
Tersedianya Profil Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang 100%
211.750.000
82.500.000
100%
295.777.075
1.993.122.812
100%
531.801.050
100%
500.000.000
324.204.783
2.220.622.825
100%
13.375.000
100%
15.500.000
100%
17.050.000
100%
18.755.000
100%
20.630.500
100%
85.310.500
100%
22.693.550
100%
26.750.000
100%
13.850.000
100%
15.235.000
100%
16.758.500
100%
18.434.350
100%
91.027.850
100%
20.277.785
100%
13.825.000
100%
14.375.000
100%
15.812.500
100%
17.393.750
100%
19.133.125
100%
80.539.375
100%
21.046.438
100%
209.125.000
100%
166.100.000
100%
182.710.000
100%
200.981.000
100%
221.079.100
100%
979.995.100
100%
243.187.010
100%
301.250.000
100%
336.250.000
100%
350.000.000
100%
350.000.000
100%
250.000.000
100%
47.500.000
100%
17.000.000
Revisi Renstra
35.000.000
100%
250.000.000
100%
15.000.000
100%
16.000.000
1
16.500.000
DPKP
Bontang
DPKP
Bontang
DPKP
Bontang
Tabel 6.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RJMD Indikator Sasaran
Kondisi Kinerja pada Indikator Kinerja Program awal Periode RPJMD (Outcome) dan Kegiatan (Output) Tahun 0
a. Terlaksananya penyuluhan agribisnis dan b .Terlaksananya penyuluhan dan pelatihan Terlaksananya penyuluhan teknis perikanan dan pendampingan (penangkapan dan budidaya ikan dan biota Tersedianya Sarana dan laut lainnya) Prasarana Balai Penyuluh c. Terlaksananya pembinaan kelompok tani dan nelayan untuk peningkatan kapasitas lembaga kelompok
Meningkatnya SDM Petani Meningkatnya SDM Petani yang mampu memanfaatkan lahan tidur
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD 2011
2012 -
140 orang dan 5 Lembaga Petani
70 orang
5 Lembaga Petani
-
f. Tersedia dan Terdistribusinya Bantuan Sarana dan Prasarana Bagi Masyarakat Pesisir g. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan Usaha Ekonomi Bagi Ibu Nelayan ( Kedai Pesisir )
-
-
2016 -
-
-
70 orang
70 orang
70 orang
350 orang
3 lembaga
3 Lembaga
3 lembaga
3 lembaga
3 lembaga
12 Lembaga
20 orang, Bantuan Saprodi
20 orang, Bantuan Saprodi
20 orang, Bantuan Saprodi
20 orang, Bantuan Saprodi
20 orang, Bantuan Saprodi
80 orang, Bantuan Saprodi
-
-
-
-
-
-
108.000.000
150.000.000
155.000.000
160.000.000
165.000.000
170.000.000
108.000.000
150.000.000
155.000.000
160.000.000
165.000.000
170.000.000
Tersedianya Data potensi produksi pangan Tersedianya Data Pola Konsumsi dan Suplai Pangan Tersedianya Data berkala Harga Pangan Pokok
Terlaksananya Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif
i. Terlaksananya Temu Meningkatnya kapasitas Lapang Bagi Pelaku tenaga penyuluh pertanian Utama Perikanan, Pertanian dan Peternakan /perkebunan Ke Sentra – Sentra Daerah Perikanan, Pertanian
terbinanya kelembagaan kelompok nelayan dan terselenggaranya manajemen kelompok
Meningkatnya SDM Penyuluh
60 Klp
Tersedianya validasi kelompok
Termotivasinya pelaku utama untuk meningkatkan usahanya
30 Kelompok
Terasedianya Insentif Bagi 12 Penyuluh Pertanian, Peternakkan dan Perikanan
30 Klp
30 Klp
30 Klp
30 Klp
90 Klp, Pelaksanaan PENAS 2015
150 Klp
Terlaksanaya Pembinaan Kelompok
100%
30 Klp
30 Klp
30 Klp
30 Klp
30 Klp
Termonitoringnya Kelompok
10 Klp
10 Klp
10 Klp
30 Kelompok
Terpenuhinya aparatur yang cakap dan mampu dalam penerapan teknologi tepat guna
5 0rang
10 orang
10 orang
25 Aparatur
Tersedianya 7 Aparatur yang terampil
7 Aparatur
7 Aparatur
Meningkatnya kemampuan SDM
b. Tersedia dan terdistribusinya bibit unggul pertanian dan perkebunan
2015
70 orang
h. Terlaksananya Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh dan aparatur
a. Terlaksananya monitoring hama dan penyakit.
2014
70 orang
d. Tersedianya sarana prasarana balai penyuluhan e. Terlaksananya pelatihan mata pencaharian alternatif bagi nelayan, pembudiaya ikan dan pengolah
2013
30 Orang
Tersedianya Bantuan Bagi Masyarakat Pesisir
-
Peningkatan Usaha Bagi 1 Kelompok Ibu Nelayan
-
30 Orang
1 Unit Pengolah Air Bersih/ Pulau
1 Kedai Pesisir / Pulau
1 Kedai Pesisir / Pulau
30 Orang
30 orang
Meningkatnya Kesehatan Hewan
Meningkatnya Kesehatan Hewan
Meningkatnya Kesehatan Hewan
Meningkatnya Kesehatan Hewan
Meningkatnya Kesehatan Hewan
Tersedianya Informasi Penyebaran Penyakit
Tersedianya Kesehatan Hewan di 3 Kecamatan di Bontang
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
Tersedianya Dana Taktis
Tersedianya Kesehatan Hewan di 3 Kecamatan di Bontang
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
Meningkatan keterampilan bagi nelayan dalam pengembangan Budidaya Karang Hias dan Sponge 60 orang
1 Unit Pengolah Air Bersih/ Pulau
1 Kedai Pesisir / Pulau
2 Unit Pengolah Air Bersih, 2 Pulau
3 Kedai Pesisir utk 3 Pulau
60 orang
Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Tersedianya Bibit Bagi Masyarakat
c. Tersedia dan terdistribusinya sarana produksi pertanian d. Tersedia dan terdistribusinya benih ikan Meningkatnya Kesehatan Hewan/Ternak Milik Masyarakat e. Terlaksananya pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit ternak
a. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan kapal perikanan dan alat tangkap ikan
Meningkatnya Kesehatan Hewan
Meningkatnya Kesehatan Hewan di Kota Bontang
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
Terjaganya Kesehatan Hewan Kota Bontang
b. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan bibit ternak
Penyuluhan ke Kelompok Peternak
c. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan bibit pertanian
Tersedianya Bibit Ternak untuk mendukung swasembada Daging 1000 ekor dan Peningkatan Kesejahteraan Peternak Termitoringnya Usaha Sarang Burung Walet
d. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan alat pertanian
17 Kelompok Ternak dan Ternak Sapi 356
Penyuluhan kepada 20 Kelompok Peternak
Penyuluhan kepada 20 Kelompok Peternak
Penyuluhan kepada 20 Kelompok Peternak
Penyuluhan kepada 20 Kelompok Peternak
Penyuluhan kepada 20 Kelompok Peternak
Penyuluhan kepada 20 Kelompok Peternak
Penyuluhan kepada 20 Kelompok Peternak
20 Ekor Sapi
20 Ekor Sapi
20 Ekor Sapi
20 Ekor Sapi
20 Ekor Sapi
20 Ekor Sapi
100 Ekor Sapi dalam rangka swasembada ternak
Pengawasan dan Pembinaan Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
Pengawasan dan Pembinaan Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
Pengawasan dan Pembinaan Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
Pengawasan dan Pembinaan Kelembagaan Kelompok pengusaha walet
Pengawasan dan Pembinaan Pengawasan dan Kelembagaan Pembinaan Kelembagaan Kelompok pengusaha Kelompok pengusaha walet walet
-
-
-
-
e. Terlaksananya Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan Sarang Burung Walet f. Terlaksananya Penyuluhan Pengelolaan Bibit Ternak
Terlaksananya pembinaan teknis bagi nelayan tangkap Kota Bontang
g. Terlaksananya Pendampingan Pada Kelompok Nelayan
Terlaksananya Bantuan dan Peningkatan SDM Bagi Nelayan Tangkap
10 Klp Nelayan
25 Klp Nelayan
25 Klp Nelayan
25 Klp Nelayan
- Alat Tangkap Perikanan
30 unit
30 unit
30 unit
30 unit
120 orang
- Pengadaan Kapal 10 GT
5 unit kapal
5 unit kapal
5 unit kapal
15 unit kapal
2 unit kapal
3 unit kapal
30 Klp
125 Klp
15 orang
45 Klp
Pendampingan dan Pembinaan pada kelompok pembudidaya ikan
25 Klp Nelayan
-
25 Klp Nelayan
150 Klp
15 Kelompok
- Pengadaan Kapal 30 GT dan Alat Tangkap a. Tersedianya sarana pengolahan hasil perikanan, pertanian dan perikanan
25 Klp Nelayan
-
1 unit kapal
20 Klp
199 orang/ 30 Klp
b. BBIP dapat beroperasi dengan optimal.
Meningkatnya SDM tentang Budidaya pembenihan Ikan
15 orang
15 orang
c. PPI dapat beroperasi dengan optimal
Meningkatnya SDM tentang Budidaya pembesaran ikan
30 orang
30 orang
30 orang
30 orang
30 orang
150 orang
d. Terbangunnya RPH yang ASUH
Terkendalinya Hama dan Penyakit Ikan serta pengendadalian obat Meningkatnya produksi Budidaya
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
5 paket
100 orang
85 orang
85 orang
85 orang
100 orang
100 orang
e. Berfungsinya Balai Penyuluhan Pertanian.
f. Tersedianya Studi Kelayakan Rumah Pemotongan Hewan g. Tersedianya Studi Kelayakan Penangkaran Buaya
Meningkatnya jumlah pembudidaya untuk mendapatkan bantuan dari lembaga keuangan SDM Meningkatnya Areal Budidaya
h. Tersedianya sarana teknologi biogas.
Tersedianya Sarana dan Prasarana Pembenihan pada UPR
i. Tersedianya sarana prasarana budidaya ikan
Meningkatnya Pengetahuan Masyarakat Tentang Teknik Budidaya
Beroperasinya BBIP j. Tersedianya masterplan pengembangan perikanan tangkap terpadu k. Tersedianya data Tersedianya Operasional potensi perikanan tangkap BBIP dan budidaya
l. Terlaksananya pendampingan dan pelatihan budidaya ikan pada kelompok m. Terlaksananya pendampingan dan pembinaan terhadap pengolah hasil perikanan
Tersedianya sistem data statistik perikanan budidaya
10 Kelompok
15 Pembudidaya
15 Klp
30 Pembudidaya
30 Pembudidaya dan 30 Pembudidaya dan 30 Pembudidaya dan 30 Pembudidaya dan 30 Pembudidaya dan 5 pengembangan 7 pengembangan 7 pengembangan 7 pengembangan 7 pengembangan 150 Pembudidaya SDM SDM SDM SDM SDM Terlaksananya Terlaksananya Terlaksananya Terlaksananya Terlaksananya Terlaksananya Pembuatan Pembuatan Kolam 0,5 Pembuatan Kolam 0,5 Pembuatan Kolam 0,5 Pembuatan Kolam 0,5 Pembuatan Kolam 0,5 Kolam 2 Ha Ha Ha Ha Ha Ha
15 UPR
15 UPR
15 UPR
15 UPR
15 UPR
15 UPR
5 Sekolah
5 Sekolah
5 Sekolah
5 Sekolah
20 Sekolah
20 Sekolah 1 dokumen masterplan pengembangan perikanan tangkap terpadu
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Tersedinya Dokumen Pengembangan Potensi Budidaya Perikanan
1 Dokumen Statistik Perikanan Budidaya
n. Tersedianya hasil kajian sarang burung walet, dan pengolahan hasil perikanan, pertanian dan peternakan o. Terlaksananya monitoring harga ikan di pasar
p. Terlaksananya promosi hasil perikanan dan kelautan
30 Klp
1 Dokumen Statistik Perikanan Budidaya
1 Dokumen Statistik Perikanan Budidaya
1 Dokumen Statistik Perikanan Budidaya
1 Dokumen Statistik Perikanan Budidaya
1 Dokumen Statistik Perikanan Budidaya
1 Dokumen Kajian Potensi Budidaya Perikanan
1 Dokumen Kajian Potensi Budidaya Perikanan
-
-
-
-
-
-
Terlaksananya restoking dan dan Pengawasan SDI serta tersedianya data potensi SDI Dokumen kegiatan restocking, pengawasan SDI dan data potensi SDI Terlaksananya Pengawasan SDI Tersedianya Dana untuk Pengeporasian PPI/TPI dan Kapal Latih Terlaksananya Pembangunan TPI/PPI
100%
Meningkatnya SDM pengelolaan PPI
Terlatihnya 7 Pengelola
Terlaksananya Pengembangan perikanan tangkap terpadu melalui Model minapolitan
Tersedianya data statistik perikanan tangkap yang akurat di KotaSarana Bontang Tersedianya Prasana RPH Terbangunnya Sarana Pendukung RPH 500 m2
Terpeliharanya Sarana dan Prasarana RPH Tersedianya Studi Pembangunan RPH
Tersedianya Dokumen Statistik Perikanan Tangkap Terpeliharanya Sarana dan Prasarana RPH Tersedianya Studi Pembangunan RPH
Terlatihnya 7 Pengelola
Terlatihnya 7 Pengelola
Terlatihnya 7 Pengelola
Review DED Kawasan Perikanan Terpadu
Lanjutan Lanjutan Terlaksanaya Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Minapolitan Minapolitan Perikanan Minapolitan Perikanan Minapolitan Perikanan Perikanan
Tersedianya Dokumen Statistik Perikanan Tangkap Terpeliharanya Sarana dan Prasarana RPH
Tersedianya Dokumen Statistik Perikanan Tangkap Terpeliharanya Sarana dan Prasarana RPH
Tersedianya Dokumen Statistik Perikanan Tangkap Terpeliharanya Sarana dan Prasarana RPH
Tersedianya Dokumen Statistik Perikanan Tangkap Terpeliharanya Sarana dan Prasarana RPH
Tersedianya Dokumen Statistik Perikanan Tangkap Terpeliharanya Sarana dan Prasarana RPH
Terlaksanya Penyuluhan ke 20 Kelompok Peternak
Meningkatnya kualitas hasil peternakan pada usaha hasil peternakan Tersedianya kesiapan lahan dan terbangunya RPH Tersedianya Dokumen Ilmiah Budidaya Burung Waret
Terlaksanya Penyuluhan ke 20 Kelompok Peternak
Terlaksanya Penyuluhan ke 20 Kelompok Peternak
Terlaksanya Penyuluhan ke 20 Kelompok Peternak
Tersedian 1 Dokumen Pengelolaan Sarang Burung Walet
Tersedianya sarana dan Prasarana pendukung Teknologi Ternak
Tersedianya Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan
Tersedianya Produksi Pertanian dan Perkebunan Terbinanya Pelaku Usaha Pengolahan Hasil Perikanan Terbinanya Pelaku Usaha Pengolahan dan Pertanian Hasil Perikanan dan Pertanian Terlaksanaya Pengenalan Produk-produk pelaku usaha hasil perikanan, pertanian dan peternakan Terlaksananya pengurusan perijinan usaha perikanan yang optimal Terlaksananya peningkatan pengetahuan dan 20 Orang keterampilan bagi pelalu usaha pengolahan hasil perikanan dan pertanian Tersedianya Data Harga Ikan
7 Pertemuan
10 pertemuan
100%
10% dari Pemilik Kapal
-
pemeliharaan hutan kota
Pelestarian Kawasan Hutan dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Terlaksananya penghijauan Lingkungan dan Kawasan Hutan
Terlaksananya Gerakan pengamanan pantai Pulau Rehabilitasi Hutan dan Beras Basah Lahan
h. Terlaksananya Penghijauan Lingkungan 40 penyusunan Draft Raperda Ha/Tahun) Kawasan Konservasi, sosialisasi dan penerapan i. Terlaksananya Penghijauan Lingkungan pengawasan perikanan
Tersedianya sarana Tersedianya sarana dan dan Prasarana Prasarana pendukung pendukung Teknologi Teknologi Ternak Ternak
10 pertemuan
20 pertemuan
5 Kali
5 Kali
5 Kali
5 Kali
10% dari Pemilik Kapal
10% dari Pemilik Kapal
10% dari Pemilik Kapal
10% dari Pemilik Kapal
10 orang
4 Pasar
Terlaksanya Pemagaran, Jalan Keliling dan Sarana Prasarana RPH
Tersedianya 45 Paket Sara Pertanian
10 pertemuan
4 Pasar
4 Pasar
30 Klp, 30 Unit Pengolah Rumput Laut, 15 Unit Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol)
1 Dokumen studi Pengolahan Hasil Perikanan, Pertanian dan Peternakan 30 Klp, 30 Unit Pengolah Rumput Laut, 15 Unit Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol)
4 Pasar
30 Klp, 30 Unit Pengolah Rumput Laut, 15 Unit Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol)
30 Klp, 30 Unit Pengolah Rumput Laut, 15 Unit Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol)
30 Klp, 30 Unit Pengolah Rumput Laut, 15 Unit Pengolah Buah Mangrove (Sirup & Dodol)
5 Sentra
2 Sentra
3 Sentra
3 Sentra
2 Sentra
67 Kali
30 Orang
4 Pasar 1 Dokumen studi Pengolahan Hasil Perikanan, Pertanian dan Peternakan 150 Klp, 150 Unit Mesin Pengolah Rumput Laut dan 75 Unit Pengolah Buah Mangrove
Tersedianya dokumen pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan Terlaksananya Pelestarian 25 Ha
Terlaksananya Pelestarian 25 Ha
Terlaksananya Pelestarian 25 Ha
Terlaksananya Pelestarian 25 Ha
Terlaksananya Pelestarian 125 Ha
Terlaksanya Terlaksanya Terlaksanya Terlaksanya Terlaksanya Terlaksanya Pelestarian Pelestarian sebanyak Pelestarian sebanyak Pelestarian sebanyak Pelestarian sebanyak Pelestarian sebanyak sebanyak 250 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha
Terlaksananya Penghijauan Hutan
Terlaksanya Penghijauan Hutan
Terlaksanya Penghijauan Hutan
Terlaksanya Penghijauan Hutan
Terlaksanya Penghijauan Hutan
Terlaksanya Penghijauan Hutan
Terlaksanya Penghijauan Hutan
Terlaksananya rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
Terlaksananya rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
Terlaksananya rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
Terlaksananya rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
Terlaksananya rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
Terlaksananya rehabilitasi Hutan sebesar 25 Ha
Terlaksananya rehabilitasi Hutan sebesar 300 Ha
Penghijauan hutan sebanyak 40 ha
Penghijauan hutan sebanyak 40 ha
Penghijauan hutan sebanyak 40 ha
Penghijauan hutan sebanyak 40 ha
Penghijauan hutan sebanyak 40 ha
Penghijauan hutan sebanyak 40 ha
Penghijauan hutan sebanyak 240 ha
Penghijauan hutan sebanyak 20 ha
Penghijauan hutan sebanyak 20 ha
Penghijauan hutan sebanyak 20 ha
Penghijauan hutan sebanyak 20 ha
Penghijauan hutan sebanyak 20 ha
Penghijauan hutan sebanyak 100 ha
Penghijauan hutan sebanyak 25 ha
Penghijauan hutan sebanyak 25 ha
Penghijauan hutan sebanyak 25 ha
Penghijauan hutan sebanyak 25 ha
Penghijauan hutan sebanyak 25 ha
Penghijauan hutan sebanyak 125 ha
Pembinaan kepada Masyarakat
Pembinaan kepada Masyarakat
Pembinaan kepada Masyarakat
Pembinaan kepada Masyarakat
Pembinaan kepada Masyarakat
Draft Raperda Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Tersedianya Peraturan mengenai pengelolaan Hutan
Tersedianya Peraturan mengenai pengelolaan Hutan
Peningkatan Kapasitas Masyarakat Sosialisasi Peraturan Pengelolaan Industri Hasil Hutan
p.Tersedianya profil Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
Tersedianya sarana dan Prasarana pendukung Teknologi Ternak
10 orang
Terlaksananya Pelestarian 25 Ha
j.Terlaksananya bimtek Penghijauan Lingkungan bagi aparatur MCS k. Tersedianya masterplan kawasan Rehabilitasi Mangrove, Terumbu Karang dan Padang l. Tersedianya renstra Peningkatan Kapasitas dan mitigasi bencana Pengendalian Kawasan Hutan
m. Terlaksananya rehabilitasi terumbu karang n. Tersedianya data statistik, hasil review data base, dan hasil kajian dibidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil o. Tersedianya renstra dan rencana aksi WP3K
Pengadaan Sarana dan Prasaran RPH
Tersedianya dokumen pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan
d. Terlaksananya Pelestarian Kawasan Hutan konservasi daerah Lindung dan Mangrove tangkapan air dan sumbersumber air e. Terlaksananya penyusunan draft raperda dibidang kehutanan f. Terlaksananya penyuluhan masyarakat dibidang kehutanan, illegal fishing dan kawasan konservasi laut g. Terlaksananya
Terlaksanya Pemagaran Keliling dan Pembanguan Sarana RPH
10 pertemuan
10 orang
Tersedianya tempat-tempat hasil produk-produk hasil perikanan
Tersusunya dokumen pengelolaan dan pemanfaatan hutan
Tersedianya sarana dan Prasarana pendukung Teknologi Ternak
Tersedianya 15 Paket Tersedianya 15 Paket Tersedianya 15 Paket Sarana Pertanian Sarana Pertanian Sara Pertanian
Tersedianya dokumen studi Pengolahan Hasil Perikanan, Pertanian dan Peternakan
a. Tersedianya bibit tanaman kehutanan b. Terlaksananya pembinaan, pengendalian dan gerakan rehabilitasi hutan dan lahan c. Terlaksananya
Tersedianya sarana dan Prasarana pendukung Teknologi Ternak
Tersedianya 5 Unit Hand Traktor
100% 5 Kali
Terlaksanya Penyuluhan ke 20 Kelompok Peternak
Tersedian 1 Dokumen Pengelolaan Sarang Burung Walet
Terbangunnya Pagar dan sarana pengolahan Limbah
Tersedianya Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan, Pertanian dan Peternakan
Terlaksanya Penyuluhan ke 20 Kelompok Peternak
Tertibnya Pengelolaan Industri Hasil Hutan Sesuai dengan Perda
Tertibnya pengelolaan hutan di Kota Bontang
sosialisasi dan Penandaan kawasan konservasi Perairan Laut Kota Bontang
Meningkatnya Pengawasan Sektor Perikanan dan Mutu hasil pengolahan hasil perikanan serta peran serta masyarakat dalam pengawasan perikanan
Sosialisasi Peraturan Pengelolaan Industri Hasil Hutan Kota Bontang
Sosialisasi Kawasan Konservasi di Kota Bontang
100%
100%
Tertibnya pengelolaan hutan di Kota Bontang
Sosialisasi Kawasan Konservasi di Kota Bontang
100%
100%
100%