Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
ANALISIS KESALAHAN PADA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMBAGIAN KELAS IV SD Ahmad Fathurrozi (148620600187/6/A3) S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
[email protected] Abstrak Pembelajaran matematika tentang penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian merupakan keterampilan dasar bagi siswa SD. Pada kenyataanya banyak siswa SD melakukan kesalahan dalam pembagian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal pembagian dan mendeskripsikan faktor kesalahan siswa dalam mengerjakan soal pembagian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti mengeksplorasi dan menggambarkan jenis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal pembagian dan faktor yang mempengaruhi siswa dalam mengerjakan soal pembagian matematika. Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Keboan Anom yang terdiri dari 3 siswa yang meiliki perbedaan kemampuan kognitif tinggi, sedang, dan rendah. Kata Kunci: Analisis, Kesalahan Siswa, Pembagian. PENDAHULUAN Pendidikan
sekolah
Teori
dasar
Pieget
sesuai
dengan
merupakan pendidikan awal yang harus
karakteristik matematika di SD, dimana
ditempuh siswa sebelum melanjutkan ke
matematika dapat dipelajari siswa dengan
jenjang yang lebih tinggi. Cara berfikir
hal – hal yang bersifat konkret.
siswa SD masih bersifat logis dan
Ciri Matematika adalah berkenaan
konkret. Hal ini sesuai dengan teori Pieget
dengan ide- ide yang bersifat abstrak dan
(dalam Mulyani Sumantri dan Nana
tersusun
Syaodih, 2009;1.15), siswa usia 7 – 11
menggunakan penalaran deduktif. Belajar
tahun cara berfikirnya masih tingkat
matematika
operasional
berkelanjutan
konkret.
Pada
tingkat
secara
hierarkis
dan
merupakan proses yang dan
berksinambungan
operasional konkret, siswa dapat berfikir
untuk memperoleh suatu konsep, ide, atau
secara logis dan mampu berfikir secara
pengetahuan
sistematis untuk menyelasaikan suatu
pengalaman yang dialami sebelumnya.
masalah yang bersifat konkret.
Oleh karena itu, siswa diharapkan benar –
1
yang
baru
berdasarkan
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
benar memahami dan menguasai konsep
sehari- hari,
yang diberikan karena konsep tersebut
penggunaan wadah telur atau wadah yang
berguna
lainnya yang memiliki sekat – sekat
untuk
mempelajari
materi
selanjutnya.
contohnya
dengan
(rongga) didalamnya, dan menggunakan
Pada kelas IV SD diajara salah satu
biji
kelengkeng
untuk
konsep matematika yaitu tentang konsep
operasi
pembagian.
Langkah awal yaitu ambil 8 buah biji
tentang
Siswa
konsep
dapat
mengetahui
pembagian
melalui
pembagian,
mengajarkan
contohnya
8/2.
kelengkeng, lalu meminta siswa untuk
konsep perkalian. Konsep pembagian dan
membilang
perkalian merupakan suatu modal awal
Kemudian ambil 2 (dua) dan di masukkan
bagi siswa untuk mempelajari konsep di
ke wadah telur tersebut, lalu ulangi terus
jenjang berikutnya sampai ke perguruan
hal tersebut di taruh pada wadah telur
tinggi. Hal ini sesuai dengan hakikat
yang berbeda sampai ke delapan biji
matematika
terstruktur
kelengkeng tersebut habis (8 – 2 – 2 – 2 –
dimana siswa harus mempelajari konsep
2 = 0). Apabila hal tersebut sudah selesai
pembagian dan perkalian dengan baik dan
lalu hitung wadah telur yang terisi 2 buah
benar, agar memperoleh hasil belajar
biji kelengkeng tersebut, yaitu sebanyak 4
yang baik.
buah
sebagai
ilmu
Ada beberapa metode atau cara dalam
mengajarkan
wadah.
Nah,
tersebut.
kemudian
pada
akhirnya siswa dijelaskan bahwa jumlah
dalam
wadah yang berisi kelengkeng tersebut
pembagian, cara ini dibagi menjadi tiga
adalah jawaban dari soal pembagian 8
tahap, yakni tahap pengenalan operasi
dibagi 2 , yang hasilnya sama dengan 4.
pembagian,
2. Tahap Pembagian Tradisional
tahap
operasi
biji kelengkeng
operasi pembagian
tradisional, dan tahap operasi pembagian
Tahap ini berisi tentang penulisan
mental. 1. Tahap
operasi pada pembagian. Pada dasarnya Pengenalan
Operasi
yang menjadi masalah penting pada
Pembagian Pada tahap ini, dikenalkan lebih dulu
pengajaran
operasi
pembagian
pengajaran
pembagian
dasar
ialah dengan
tentang cara atau konsep pembagian
angka bilangan penyebut 1 sampai dengan
sebagai konsep pengurangan beruntun
9 dengan Tanpa Residu terlebih dahulu.
atau berturut – turut pada kehidupan
Kemudian
2
pembagian
dasar
dengan
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
penyebut 1 sampai dengan 9 dengan
siswa
Residu.
terutama
pada
3. Tahap Pembagian Mental
sehingga
hal
Tahap
Pembagian Mental adalah
masih
mengalami
kesalahan
operasi
pembagian
tersebut
menyebabkan
jawaban yang dikerjakan siswa salah. Hal
metode atau cara berhitung dengan hanya
ini juga berpengaruh terhadap
menggunakan
belajar siswa jika dilakukan sebuah tes
otak
manusia,
tanpa
menggunakan bantuan peralatan yang
dengan cara pilihan ganda
lain. Pada penelitian ini diperoleh sebuah kesimpulan
bahwasannya
mental
bisa
ini
kepercayaan
diri,
Adapun kesalahan yang terjadi pada
perhitungan
meningkatkan rasa
hasil
penyelesaian soal
rasa
matematika,
yakni
a. Kesalahan pemahaman soal,
yang
diantaranya:
kecepatan
merespon, ingatan dan daya konsentrasi
terjadi apabila peserta didik salah
pada respondennya.
dalam menemukan hal - hal yang
Salah satu pokok yang terpenting
mereka ketahui, mereka tanyakan dan
dalam pembagian mental ialah daya ingat
tidak bisa menuliskan apa yang mereka
atau
kehendaki.
memori
perkalian
dalam
mengoperasikan
mental yang sudah diluar
b. Kesalahan penggunaan rumus, yang
kepala. dan juga pemvisualisasian atau
akan terjadi apabila siswa tidak bisa
dalam bahasa inggris yaitu vizualization
mengidentifikasi suatu rumus atau
dari
suatu metode yang akan digunakan
proses
manipulasi
operasi
pembagian.
atau diperlukan dalam mengerjakan
Pada kenyataannya yang dijumpai
atau menyelesaikan soal.
di lapangan, masih banyak siswa yang
c. Kesalahan
pada
operasi
memiliki nilai matematika yang kurang
penyelesaiannya, yang akan terjadi
memuaskan. Hal ini dikarenakan dalam
apabila siswa atau peserta didik salah
penyelasaian soal terdapat kesalahan –
dalam melakukan perhitungan.
kesalahan diantaranya kesalahan operasi
d. Kesalahan pada penyimpulan, yang
hitung yaitu pengurangan, penjumlahan,
akan terjadi apabila siswa atau peserta
perkalian,
didik tidak melihat ulang apa yang
dan
pembagian.
Konsep
matematika yang digunakan siswa dalam
ditanyakan
menyelesaikan soal sudah benar namun
membikin sebuah kesimpulan dari
3
dari
soal
dan
tidak
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
hasil yang dihitungnya, karena siswa
peserta
atau peserta didik berandai bahwa hasil
menggunakan operasi yang kurang sesuai
dari
saat mencoba menyelesaikan masalah
perhitungannya
penyelesaian
dari
merupakan
masalah
yang
atau
komputasi atau fakta, di mana siswa atau
Amir (2015) megatakan bahwa penyebab
melakukan
pada soal matematika, (b) salah dalam
dihadapi atau masalah yang ada.
faktor
didik
peserta didik
melakukan operasi yang
kesalahan
yang
sudah sesuai namun membuat suatu
didik
dalam
kesalahan - kesalahan yang melibatkan
menyelesaikan soal matematika dapat
beberapa fakta yang mendasar, dan (c)
dilihat sebagai faktor- faktor kesulitan
salah dalam algoritma, di mana siswa
yang dialami mahasiswa.
salah menerapkan konsep operasi.
dilakukan
peserta
Menurut Karim Naki membagi tiga
Yang menjadi faktor penyebab
jenis kesalahan dalam menyelesaikan soal
kesalahan dalam pembagian, apabila diliat
matematika yakni: (a) Kesalahan konsep,
dari
yang
kemampuan
dilakukan
oleh
siswa
karena
kesukaran
atau
siswa
dalam
belajar
dijabarkan
rumus, salah pengoperasian atau salah
penguasaan bahas kurang akibatnya siswa
dalam penggunaanya atau penerapannya,
terlihat kurang memahami soal tersebut.
(b) Kesalahan operasi, yang di lakukan
Maksudnya siswa kurang tahu apa yang
siswa karena salah dalam menerapkan
akan dia kerjakan atau selesaikan sesudah
operasi hitung atau aljabar dan sifat-
dia mendapatkan informasi dari soal
sifatnya, (c) Kesalahan ceroboh, yang
tersebut, tetapi juga biasanya siswa juga
dilakukan siswa atau peserta didik karena
kurang tahu apa informasi yang bisa
kealpaan atau salah dalam penulisan, tapi
berguna dari soal tersebut karena terjadi
pada dasarnya siswa tersebut mengetahui
salah dalam penafsiran soal tersebut, (b)
cara penyelesaian soalnya.
Kurangnya siswa memahami terhadap
menurut
Ashlock,
berikut
dan
pemahaman konsep atau metode, salah
Sedangkan
sebagai
kesulitan
ini:
(a)
pemahaman materi prasyarat baik sifat,
membagi kesalahan perhitungan dalam
rumus
menyelesaikan soal matematika pada 3
Kebiasaan siswa pada penyelesaian soal
klasifikasi dasar, yaitu: (a) operasi yang
cerita misal siswa kurang bisa berfikir
tidak benar (salah), di mana siswa atau
kembali jawaban model menjadi jawaban
4
dan
proses
pengerjaan,
(c)
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
sebuah permasalahan, (d) Minat siswa
kemampuan yang berbeda yakni siswa
dalam
kurang
yang berkemampuan rendah, sedang, dan
diminati, (e) Siswa kurang atau bahkan
tinggi. Metode yang digunakan berupa tes
tidak belajar meskipun ada ujian atau
dan
ulangan harian, (f) Lupa tentang rumus
digunakan yakni terdiri dari instrumen
yang
untuk
utama yaitu peneliti itu sendiri dan
menyelesaikan atau mengerjakan soal, (g)
instrumen pendukung yakni soal dan
Salah memasukkan angka atau data, (g)
wawancara.
Terburu - buru dalam menyelesaikan atau
Reduksi data yakni pemilihan data dan
mengerjakan soal, dan (h) Kurang jeli dan
penyederhanaan data, 2) Penyajian data
teliti
yakni data berupa jenis – jenis kesalahan
pelajaran
matematika
akan
digunakan
dalam
menyelesaikan
atau
mengerjakan soal.
wawancara.
siswa
Pada penelitian ini bertujuan untuk
Analisis data
dalam
pembagian
Instrumen
yakni: 1)
menyelesaikan
serta
yang
soal
faktor penyebabnya
mengidentifikasi jenis kesalahan yang
berdasarkan hasil tes dan wawancara, 3)
dilakukan
dalam
Verifikasi
dan
penarikan
oleh
menyelesaikan
soal
mendeskripsikan
siswa pembagian faktor
yang
(pengecekan)
data
kesimpulan
dan yakni
membandingkan hasil tes dan wawancara
mempengaruhinya.
untuk mengambil kesimpulan akhir.
METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian ini dijelaskan jenis
Berdasarkan hasil pekerjaan siswa
dan penyebab kesalahan siswa dalam
dalam
menyelesaikan
Jadi
tersebut dijumpai beberapa kesalahan –
penelitian menggunakan penelitian yang
kesalahan yang dilakukan siswa. Hasil tes
berbentuk eksploratif. Sesudah ditemukan
siswa adalah sebagai berikut.
apa yang menjadi permasalahan siswa
1. Siswa Berkemampuan rendah (RM)
soal
pembagian.
dalam mengerjakan atau menyelesaikan
mengerjakan
soal
pembagian
Siswa yang berkemampuan rendah
soal pembagian maka akan dideskripsikan
yakni RM dari sepuluh
dengan jelas. Subjek penelitian yaitu
diberikan RM bisa menjawab 5 soal yang
siswa kelas IV SDN Keboan Anom yang
benar yakni soal nomor 1, 2, 3, 4, dan 5.
terdiri dari tiga siswa yang memiliki
Dan soal nomor 6 salah. Berdasarkan
5
soal
yang
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
hasil
analisis
pada
jawaban
yang
perkalian
atau
penjumlahan
secara
dikerjakan oleh RM terlihat bahwa pada
berulang.
soal nomor 7, 8, 9, dan 10, RM tidak
3. Analisis Hasil Tes Soal Nomor 3
mengerjakannya.
Berdasarkan hasil tes soal nomor 3,
2. Siswa Berkemampuan Sedang (MR)
ketiga siswa juga dapat menyelesaikan
Siswa yang berkemampuan sedang yakni MR dari sepuluh
soal
soal tersebut dengan benar. Siswa dapat
yang
mengerjakan soal ini dengan menerapkan
diberikan MR dapat menjawab 7 soal
cara bersusun panjang atau porogapit.
yang benar yakni nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8.
4. Analisis Hasil Tes Soal Nomor 4
Sedangkan 2 soal yang salah yakni nomor
Berdasarkan hasil tes soal nomor 4,
7, dan 9 dan soal nomor 10, MR tidak
ketiga siswa juga dapat menyelesaikan
mengerjakannya.
soal tersebut dengan benar. Meskipun
3. Siswa Berkemampuan Tinggi (BE)
soal tersebut adalah pembagian tiga
Siswa
yang
yakni BE,
berkemampuan
dari sepuluh
tinggi
soal
angka. Siswa dapat menerapkan cara
yang
bersusun panjang atau porogapit
diberikan BE dapat menjawab 10 soal
5. Analisis Hasil Tes Soal Nomor 5
dengan benar yakni soal nomor 1 sampai
Berdasarkan hasil tes soal nomor 5,
10.
ketiga siswa juga dapat menyelesaikan
1. Analisis Hasil Tes Soal Nomor 1
soal tersebut dengan benar. Siswa dapat
Berdasarkan hasil tes soal nomor 1,
mengerjakan soal ini dengan menerapkan
ketiga siswa dapat mengerjakan soal
cara bersusun panjang atau porogapit.
dengan benar. Hal ini karena pada soal
6. Analisis Hasil Tes Soal Nomor 6
hanya menerapkan pembagian dua angka.
Berdasarkan hasil tes soal nomor 6,
Untuk mengerjakan soal tersebut siswa
dua siswa dapat menyelesaikan soal
dapat menerapkan metode perkalian atau
tersebut dengan benar. Namun siswa
penjumlahan secara berulang.
berkemampuan rendah (RM) salah dalam
2. Analisis Hasil Tes Soal Nomor 2
hasil akhir. Hasil yang diperoleh RM
Berdasarkan hasil tes soal nomor 2,
adalah 36 padahal hasil yang sebenarnya
ketiga siswa juga dapat menyelesaikan
adalah 35. RM salah menulis angka hasil
soal tersebut dengan benar. Siswa dapat
jawaban soal tersebut padahal caranya
mengerjakan soal ini dengan mengingat
sudah benar.
6
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
7. Analisis Hasil Tes Soal Nomor 7
sampai 10. Hal ini sesuai dengan hasil
Berdasarkan hasil tes soal nomor 7,
wawancara yang dilakukan bahwa RM
hanya (BE) yang dapat menyelesaikan
dan MR masih lupa perkalian 1 samapai
soal
10.
tersebut
mengerjakan
dengan soal
benar.
tersebut
MR namun
Namun
hanya
BE
yang dapat
menyelesaikan soal dengan benar semua.
jawaban akhirnya salah. Dan RM tidak
Berdasarkan hasil wawancara yang
mengerjakan soal tersebut.
dilakukan pada siswa berkemampuan
8. Analisis Hasil Tes Soal Nomor 8
rendah (RM) menjelaskan bahwa soal
Berdasarkan hasil tes soal nomor 8,
yang
diberikan
cukup
sulit.
RM
dua siswa dapat menyelesaikan soal
menjelaskan bahwa belum menghafal
tersebut dengan benar. Sedangkan RM
perkalian 1
tidak mengerjakan.
menghafal perkalian 1 sampai 10 itu pun
9. Analisis Hasil Tes Soal Nomor 9
kadang lupa. Dan juga RM mengatakan
sampai 20.
Dia Cuma
Berdasarkan hasil tes soal nomor 9,
bahwa ia juga tidak suka dengan pelajaran
hanya (BE) yang dapat menyelesaikan
matematika. Hal ini menyebabkan RM
soal
sulit
tersebut
mengerjakan
dengan soal
benar.
tersebut
MR namun
mengerjakan
soal
matematika.
Berdasarkan penjelasannya RM kadang
jawaban akhirnya salah. Dan RM tidak
tidak
memahami
mengerjakan soal tersebut.
disampaikan
10. Analisis Hasil Tes Soal Nomor 10
Sedangkan faktor yang menyebabkan RM
oleh
materi guru
di
yang kelas.
Berdasarkan hasil tes soal nomor 10,
tidak bisa mengerjakan soal matematika
hanya siswa yang berkemampuan tinggi
yakni karena RM kurang minat terhadap
(BE) yang dapat menyelesaikan soal
pelajaran matematka. Hala tersebut yang
tersebut dengan benar. RM dan MR tidak
menyebabkan soal nomor 7 sampai 10
mengerjakan soal tersebut.
tidak dikerjakan dan dibiarkan kosong.
Secara
umum
kesalahan
yang
Berdasarkan
hasil
dilakukan
soal
kesalahan
mengalami kesulitan dalam mengerjakan
perhitungan dan kesalahan penerapan
soal tersebut. Sebenarnya MR sudah
pembagian.
belum
berusaha mengerjakan namun masih ada
memahami atau lupa tentang perkalian 1
soal yang salah, dikarenakan MR masih
adalah
Kesalahan
siswa
7
MR,
ia
yang
dilakukan siswa dalam menyelesaikan pembagian
terhadap
wawancara
sedikit
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
terkadang lupa dengan perkalian 10
Berdasarkan hasil penelitian ini,
sampai 20. Dalam hal pelajaran di kelas
maka peneliti mempunyai saran agar
MR masih dapat mengerti penjelasan dari
orang tua dan guru saling bekerjasama
guru.
dalam
membantu
siswa
memahami
Berdasarkan lembar jawaban BE
konsep pembagian dengan baik dan
terlihat bahwa BE mengerjakan dengan
benar. Karena konsep pembagian akan
teliti dan menggunakan cara bersusun
berguna dan akan digunakan dari SD
atau porogapit untuk mengerjakan soal
sampai jenjang perguruan tinggi dan
tersebut. BE merupakan siswa pandai di
dalam kehidupan sehari – hari. Dan juga
kelasnya sehingga ia dapat menyelesaikan
sebaiknya guru dan orang tua dapat
soal dengan benar semua. Dalam hal
membimbing siswa menghafal perkalian
pelajaran
dengan baik dan benar.
BE
mendengarkan
dan
memahami pelajaran matematika yang di jelaskan
oleh
mengatakan
guru.
bahwa
Dan ia
juga
ia
DAFTAR PUSTAKA
suka dengan
Amir, M. F. (2015). Analisis Kesalahan Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Dalam Menyelesaikan Soal Pertidaksamaan Linier. Jurnal Edukasi, 1(2), 131-146.
Berdasarkan hasil analisis baik dari
Arliani, Elly. Kesalahan Siswa dalam menyelesaikan soal pembagian. Hal 34.
pelajaran matematika. SIMPULAN
soal maupun wawancara maka dapat disimpulkan bahwa jenis kesalahan yang dilakukan
oleh
siswa
Basuki, Rachmat. (2000). Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika. Bandung: UPI.
dalam
menyelesaikan soal pembagian adalah kesalahan penerapan konsep strategi dan
Deswita, Hera.(2015). Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Pembagian di Kelas IV Sekolah Dasar.Jurnal Ilmiah Edu Research, Vol.4(2).
kesalahan hitung. Sedangkan faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal pembagian
Hudojo, Herman. Strategi Mengajar Belajar Matematika. Hal.5.
adalah faktor psikologis yaitu minat atau keinginan
siswa
terhadap
pelajaran
matematika.
8