Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS IV A SDN URANGAGUNG SIDOARJO DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMBULATAN DAN PENAKSIRAN Nadya Rosadi 148620600142 Semester 6 A3 S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
[email protected]
Abstrak Pada pembelajaran matematika terdapat beberapa siswa kelas IV mengalami kesulitan belajar mengenai pembulatan dan penaksiran. Pembulatan dan penaksiran merupakan salah satu dari sekian banyak materi yang terdapat pada pembelajaran Matematika kelas IV. Pembulatan merupakan cara untuk menyederhanakan bilangan-bilangan yang perlu disederhanakan. Pembulatan dan penaksiran berkaitan erat dengan angka-angka yang cukup rumit. Meskipun dalam materi pembulatan dan penaksiran tidak terdapat rumus yang digunakan untuk menghitungnya, tidak membuat materi pembulatan dan penaksiran ini dapat dipahami sepenuhnya oleh siswa. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar pada materi pembulatan dan penaksiran yang dialami oleh siswa kelas IV A SD Negeri UrangAgung.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif . subjek penelitian ini adalah 6 siswa kelas IV A SDNegeri UrangAgung . Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode wawancara, dokumentasi serta angket. Hasil penelitian menunjukkan ba hwa kesulitan belajar materi pembulatan pada siswa dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor yang pertama adalah faktor internal, meliputi minat belajar yang rendah terhadap matematika, dan faktor intelektual berupa kecerdasan siswa. Faktor yang kedua adalah faktor eksternal, meliputi kurangnya perhatian dan motivasi dari orang tua, serta faktor kependidikan yang kurang. Kata Kunci: analisis, kesulitan, pembulatan, penaksiran
PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu penting sebagai stimulus
anak
untuk
mulai
bekal berupa permasalahan dan cara penyelesaiannya.
Pemberian
stimulus-
berpikir logis. Untuk itulah matematika
stimulus seperti ini diharapkan akan dapat
sudah diberikan sejak jenjang sekolah
mempengaruhi pola berpikir logis dan
dasar. Karena tahap berpikir anak pada
rasional pada anak sehingga nantinya
masa itu merupakan tahapan dimana anak
akan dapat mengembangkan lebih jauh
dapat
lagi ilmu yang ia peroleh pada jenjang
menerima
ilmu
sebanyak-
banyaknya, sehingga perlu diberikannya
sekolah berikutnya.
1
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Kebanyakan
orang
menganggap
sebanyak 20 butir soal. Dari tabel diatas
bahwa matematika adalah ilmu yang sulit
dapat dilihat adanya
untuk dipelajari, karena di dalam mata
mengalami
pelajaran matematika banyak sekali pola,
menyelesaikan soal soal dalam ujian
konsep, serta rumus-rumus hitungan yang
tengah semester (UTS). Sebanyak 3
tidak terlepas dari angka-angka. Padahal
sampel siswa mendapat nilai dibawah
didalam ilmu matematika mengajarkan
50%
dari
nilai
maksimal.
bagaimana
Mardiyanti
dkk
(1994)
kita dapat
menyelesaikan
indikasi siswa
kesulitan
dalam
Menurut
menyatakan
tentang sutau permasalaan secara logis
bahwa kesulitan ialah hambatan yang
dan rasional. Namun fakta dilapangan
terjadi sewaktu proses belajar,
menunjukkan tentang
mata pelajaran
berupa hambatan psikologis, sosiologis
matematika yang terkesan sulit baik bagi
serta fisiologis. Gejala yang ditunjukkan
guru, selaku pendidik maupun bagi siswa,
ketika telah terjadi kesulitan belajar yang
selaku peserta didik. Hal ini dapat dilihat
dilami oleh siswa diantaranya sebagai
dari sampel hasil ujian tengan semester
berikut : (a) hasil belajar rendah, (b)
(UTS) siswa kelas IV A SD Negeri
lambat dalam proses pengerjaan tugas-
UrangAgung
tugas belajar, (c) menunjukkan perilaku
pada
mata
pelajaran
tidak
sesuai
dengan
baik
matematika, seperti tampak dalam tabel
yang
yang
dibawah ini:
diharapkan, seperti tidak responsif,tidak
Tabel 1. Rekapitulasi hasil nilai UTS matematika
aktif dll. Kesulitan belajar secara umum
siswa kelas IV A SD Negeri UrangAgung
tidak hanya tertuju pada anak dengan
No Nama Nilai 1 DL 9 2 RS 39 3 MF 24 4 RB 48 5 NA 54 6 IL 54 Data diatas diambil dengan catata n sebagai berikut: (1) nilai maksimal adalah 60, tiap butir soal akan diberi nilai 3 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah.
Jumlah
soal
yang
diujikan
kemampuan bepikir yang rendah, namun juga
kepada
kemampuan
anak berpikir
yang yang
memiliki tinggi.
Menurut Slameto (2003:5), Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam mata pelajaran matematika dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal.
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
1.
Faktor internal
siswa untuk belajar dengan baik.
Faktor internal merupakan faktor
Mislanya, siswa yang tidak menyukai
yang berasal dari dalam diri individu yang
mata
sedang belajar. Faktor internal yang
tersebut akan mengalami kesulitan
mempengaruhi
kesulitan
belajar yang sangat berat. Faktor- faktor
belajar dibagi menjadi 3 faktor, antara
psikologis yang dapat mempengaruhi
lain:
kesulitan
a. Faktor fisiologis : faktor fisiologis ini
intelegensi,
terjadinya
pelajaran
matematika,
siswa
belajar
antara
lain:
minat,
bakat,
motif,
mengarah pada fungsionalisasi tubuh
kematangan serta kesiapan siswa untuk
dalam proses belajar yang dialami
menjalankan proses belajar.
individu.
bagaimana
c. Faktor intelektual: faktor intelektual
kesiapan otak dalam proses menerima,
ini mengarah pada kecerdasan siswa.
memproses,
maupun
Kemampuan intelektual ini berkaitan
memuncukan kembali segala informasi
erat dengan kemampuan siswa dalam
yang diperoleh sewaktu dalam proses
proses
belajar. Anak yang dalam keadaan
mengolah serta menyimpan sampai
sehat jasmani akan berbeda dengan
dengan
anak yang sedang dalam keadaan
informasi yang didapat dari proses
kelelahan. Anak yang dalam keadaan
belajar.
Misalnya,
menyimpan
lelah akan mudah mengantuk dan tidak
2.
dapat fokus kepada informasi yang disampaikan ketika
menangkap
informasi,
memunculkan
kembali
Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor
proses belajar
yang berasal dari luar individu yang
berlangsung, akibatnya anak tersebut
sedang melangsungkan proses belajar.
akan
Faktor
mengalami
kesulitan
dalam
ekternal
yang
kesulitan
mempengaruhi
menyerap informasi secara penuh dari
terjadinya
belajar
proses belajar tersebut.
menjadi 3 faktor, antara lain:
dibagi
b. Faktor psikologis : faktor psikologis ini
a. Faktor keluarga : faktor keluarga yang
mengarah pada keadaan kejiwaan atau
menyebabkan kesuliatn belajar anak
emosional
mengarah
individu
dalam
proses
pada
bagaimana
cara
belajar berlangsung. Faktor psikologis
orangtua mendidik, hubungan antar
ini berkaitan erat dengan suasana hati
anggota keluarga, suasana rumah serta
3
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
keadaan
ekonomi keluarga.
Peran
pendekatan guru dengan siswa, standar
keluarga dalam proses belajar anak ini
pembelajaran,
berkaitan dengan sikap untuk memberi
kondisi
dukungan belajar kepada anak untuk
sekolah dan lain sebagainya.
belajar dengan sepenuh hati. b. Faktor
kependidikan
media
belajar,
pembelajaran,
keadaan
gedung
c. Masyarakat : faktor masyarakat ini :
faktor
mengarah pada pergaulan yang terjalin
mengarah
pada
antara siswa dengan lingkungannya.
bagaimana proses belajar berlangsung,
Lingkungan berperan untuk membantu
meliputi metode mengajar, kurikulum,
anak belajar secara maksimal.
kependidikan
Tabel 2. Rekapitulasi jawaban salah dan benar soal UTS matematika semester 2 tahun ajaran 2016-2017 Kategori
Soal luas S S2 S3 S4 1 Keterangan 22 Soal 44 1-711 56
Benar % Salah % Tidak M enjawab%
presentase : 0 1 2 3 4 :78 materi 56pembulatan 89 56 dan 67 penaksiran 44 78 44 89 100 Soal 8-15 : materi segi banyak 78 Soal 56 16-20 78 44 : 22materi 33 mencari 11 44 keliling 33 56dan 22luas56bangun 11 0 persegi dan persegi panjang
S1 5 89
S1 6 56
S1 7 33
S1 8 56
S1 9 44
S2 0 78
11
33
67
44
44
22
0
0
11
0
0
11
0
0 Dari
S5
S6
S7
S8
S9
11Tabel 0 0 2 11diatas 0 0 dapat 0
S1
0
S1
persegi dan persegi panjang memiliki
0
S1
0
S1
0
S1
0
diketahui secara spesifik bahwa ada Keterangan: Soal 1-7
: materi pembulatan dan penaksiran
Soal 8-15
: materi segi banyak
Soal 16-20
: materi mencari keliling dan luas bangun persegi dan persegi panjang.
Dari Tabel 2 di atas dapat diketahui
luas persegi dan persegi panjang memiliki
secara spesifik bahwa ada indikasi siswa
presentase kesalahan sebesar 35, 9%.
kelas IV A SD Negeri UrangAgung
Melihat besar presentase kesalahan yang
mengalami kesulitan belajar pada mata
dilakukan siswa, mengindikasikan bahwa
pelajaran
materi
kesulitan belajar yang dialami siswa
pembulatan dan penaksiaran presentase
mengarah pada materi pembulatan dan
kesalahan sebesar 39,3%, materi segi
penaksiran. Pembulatan dan penaksiran
banyak
merupakan salah satu materi matematika
matematika.
Pada
presentase kesalahan
sebesar
24,8% dan materi mencari keliling dan
yang diberikan pada siswa kelas IV.
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Pembulatan
dan
penaksira n
Sedangkan penaksiran merupaka n
merupakan materi yang mengajarkan
suatu
pada siswa untuk melakukan pemikiran
memperkirakan tentang nilai suatu angka
yang menghasilkan sebuah
untuk
perkiraan
kegiatan
perkiraan
atau
hasil sebuah hitungan. Dalam
yang kemudian dalam kegiatan mengira-
melakukan kegiatan penaksiran terdapat
ngira tersebut sering dilakukan dengan
aturan dan ketentuan sebagai berikut:
cara
1.
membulatkan bilangan tersebut.
Untuk dapat melakukan pembulatan suatu bilangan
terdapat
aturan
Taksiaran atas dilakukan dengan cara
ataupun
membulatkan bilangan ke atas bilangan-
ketentuan seperti berikut: 1. Pembulatan
Taksiran atas
bilangan dalam operasi hitung tanpa
menuju
puluhan
memperhatikan bilangan satuannya.
terdekat
Contoh: 42 + 27 = ....
a. Angka satuan kurang dari 5 maka
42 dibulatkan ke atas menjadi 50
pembulatannya ke bawah
27 dibulatkan ke atas menjadi 30
b. Angka satuan lebih dari ataupun
Sehingga diperoleh jawaban taksiran dari
sama dengan 5 maka pembulatannya
42 + 27 adalah 50 + 30 = 80
ke atas
2.
2. Pembulatan
menuju
ratusan
Taksiaran bawah dilakukan denga n
terdekat
cara membulatkan bilangan ke bawah
a. Angka puluhan kurang dari 50 maka
bilangan-bilangan dalam operasi hitung
pembulatannya ke bawah
tanpa memperhatikan bilangan satuannya.
b. Angka puluhan lebih dari ataupun sama
dengan
50
Contoh: 42 + 27 = ....
maka
42 dibulatkan ke bawah menjadi 40
pembulatannya ke atas
27 dibulatkan ke bawah menjadi 20
3. Pembulatan menuju ribuan terdekat
Sehingga diperoleh jawaban taksiran dari
a. Angka ratusan kurang dari 500
42 + 27 adalah 40 + 20 = 60
maka pembulatannya ke bawah
3.
b. Angka ratusan lebih dari ataupun sama
Taksiran bawah
dengan
500
Taksiran terbaik Taksiran terbaik dilakukan denga n
maka
cara
pembulatannya ke atas
membulatkan
bilangan-bilangan
dalam operasi hitung sesuai dengan aturan pembulatan yang mengharuskan untuk
5
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
memperhatikan nilai satuan, nilai puluhan
kelas IV A SD Negeri UrangAgung
maupun nilai ribuan yang termuat dalam
mengalami kesulitan mengerjakan soal
suatu operasi hitung
ujian tentang materi pembulatan dan
Contoh : 42 + 27 = ....
penaksiran.
42 menurut aturan pembulatan dibulatkan menjadi 40
METODE PENELITIAN
27 menurut aturan pembulatan dibulatkan
Penelitian
ini
menggunakan
menjadi 30
metode penelitian deskriptif kualitatif.
Sehingga diperoleh jawaban taksiran dari
Penelitian kualitatif dipilih karena sifat
42 + 27 adalah 40 + 30 = 70
dari permasalahan yang diteliti, yaitu
Banyak faktor yang menyebabkan tingginya
tingkat
kesalahan
yang
dilakukan siswa pada materi pembulatan dan
penaksiran.
Tingginya
tingkat
kesalahan ini menjadi patokan bahwa telah
terjadi
kesulitan
belajar
yang
dialami oleh siswa pada materi tersebut. Untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa pada mata pelajaran matematika
khususnya
pada
materi
pembulatan
dan
penaksiran,
maka
dilakukan sebuah kegiatan analisis untuk mendeteksi
darimana
kesulitan
yang
untuk mengungkap permasalahan secara detail
mendapatkan
telah
diketahui
penyebab
terjadinya kesulitan belajar siswa ini diharapkan siswa dapat memperoleh hasil belajar
yang
lebih secara
baik
nantinya.
Penelitian
ini
khusus
membahas
penyebab-penyebab
akan siswa
mendalam
serta
pengetahuan
untuk tentang
sesuatu yang baru sedikit diketahui. Karena penelitian ini membahas tentang kegiatan analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan Soal Ulangan Tengah Semester (UTS), penggunaaan penelitian kualitatif dirasa sangat cocok, meninjau dari konteks penelitian memberikan mengenai
rincian
agar dapat
yang
fenomena
kompleks
yang
sulit
diungkapkan oleh metode kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa
dialami siswa tersebut berasal. Sehingga apabila
dan
kelas IVA SD Negeri UrangAgung tahun ajaran 2016-2017 yang terdiri dari 6 siswa. Ruang lingkup pembahasan adalah materi
pembulatan
dan
penaksiran.
Tempat dan waktu pelaksanaan penelitian dilakukan di kelas IVA SD Negeri
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
UrangAgung Sidoarjo pada tanggal 23
data untuk dilakukannya suatu analisis
Mei 2017.
permasalahan.
Instrumen
penelitian
pada
Teknik
pengumpulan
data
penelitian ini ialah: (1) Peneliti, dalam
dilakukan dengan cara: (1) Metode
penelitian ini peneliti sebagai instrumen
observasi,
dalam penelitian kualitatif karena peneliti
peneliti selama proses belajar mengajar
bertindak sebagai perencana, pelaksana,
berlangsung
pengumpul data, penganalisis, penafsir
pengamatan pembelajaran. (2) Metode
data dan juga menjadi pelapor hasil
wawancara, wawancara dalam penelitian
penelitiannya (L. Moleong, 2002:121). (2)
ini
Angket,
Dokumentasi,
dalam
penelitian
ini
observasi
dilakukan
dengan
dilakukan
melakukan
kepada
dalam
oleh
siswa.(3)
penelitian
ini
menggunakan angket untuk memperoleh
dokumen yang digunakan berupa daftar
data
terhadap
nilai Ulangan Tengah Semester. (4)
matematika. Angket terdiri dari 20 butir
Angket, dalam penelitian ini angket
pernyataan.
diberikan pada sampel siswa kelas IV A
tentangsikap
Butir
siswa
pernyataan
yang
terdapat dalam angket terdiri dari dua
Teknik
analisis
data
dalam
macam, yaitu pernyataan positif dan
penelitian ini sesuai dari teori ahi yang
pernyataan negatif. Siswa mengisi angket
dikemukakan oleh Miles and Huberman
sesuai dengan
ada
(1994), tahap tahap analisis data pada
tekanan ataupun keterpaksaan. Siswa
penelitian ini diantaranya sebagai berikut
akan memberikan tanda checklist (√)
: (1) Reduksi data (Data reduction),
untuk setiap pilihan hatinya pada tiap
reduksi
butir pernyataan. Pedoman penskoran
merangkum, fokus, memilih hal pokok
untuk setiap kriteria ialah: Sangat Setuju
yang akan diteliti serta mencari pola dan
(SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak
tema penelitian. (2) Penyajian data ( Data
Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju
Display),
(STS). (3) Pedoman wawancara, dalam
menyajikan data dalam bentuk uraian
penelitian ini wawancara digunakan untuk
analisis secara
menanyakan dan mengetahui hal- hal yang
hubungan
kurang pada saat observasi. Wawancara
penelitian berjenis kkualitatif penyajian
juga bertujuan untuk melengkapi data-
data dilakukan dengan uraian bersifat
kejujuran
tanpa
7
data
sama
sama
artinya
artinya
singkat,
antar
bagan
kategori.
dengan
dengan
serta Dalam
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
naratif. (3) Penarikan kesimpulan dan
jawaban benar dan 1 soal dijawab namun
verifikasi
jawabannya salah. Dengan keterangan
(Conclusion
Drawing/
Verification), yaitu menjawab rumusan
hasil
masalah yang sudah dirumuskan sejak
berikut:
awal.
NA
Kesimpulan
dalam
penelitian
pengerjaan
soal
sebagai
: 21, 22, 24, 25, 26, 27 (jawaba n
kualitatif merupakan deskripsi ataupun
benar)
gambaran jawaban
: 23 (jawaban salah)
yang sebelumnya
masih semu menjadi jelas.
UTS
IL
: 21, 22, 24, 25, 26, 27 (jawaba n benar)
HASIL DAN PEMBAHASAN
: 23 (jawaban salah)
Penelitian ini menggunakan data
2.
Siswa
de ngan
kemampua n
berupa data dokumentasi soal UTS, data
berpikir sedang ( RB dan RS )
angket dan data hasil wawancara dalam
Siswa dengan kemampuan berpikir
melakukan kegiatan analisis penelitian.
yang sedang, yakni RB dan RS pada ujian
Data diambil dari sampel sebanyak 6
tengah semester (UTS) dengan materi
siswa dari kelas IV A Sd Negeri
pembulatan, RB menjawab 5 soal dengan
UrangAgung
jawaban benar dan 2 soal dijawab namun
berdasarkan
tingkat
kemampuan berpikirnya. 2 siswa dengan
jawabannya
kemampuan berpikir tinggi, 2 siswa
menjawab 4 soal dengan jawaban benar
dengan kemampuan berpikir sedang dan 2
dan 3 soal dijawab namun jawabannya
siswa
salah
dengan
kemampuan
berpikir
.
salah
Dengan
sedangkan
keterangan
rendah. Berikut adalah hasil dari analisis
pengerjaan soal UTS sebagai berikut:
berdasarkan hasil pekerjaan soal UTS
RB
benar)
materi pembulatan sebagai berikut:
: 21, 23 (jawaban salah)
Siswa
de ngan
kemampua n
RS
berpikir tinggi ( NA dan IL) Siswa dengan kemampuan berpikir
hasil
: 22, 24, 25, 26, 27 (jawaba n
yang telah di skor oleh guru kelas pada
1.
RS
: 21, 24, 26, 27 (jawaban benar) : 22, 23, 25 (jawaban salah)
3.
Siswa
de ngan
kemampua n
yang tinggi, yakni NA dan IL pada ujian
berpikir rendah ( DL dan MF )
tengah semester (UTS) dengan materi
Siswa dengan kemampuan berpikir
pembulatan menjawab 6 soal dengan
yang rendah, yakni DL dan MF pada
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
ujian tengah semester (UTS) dengan
sepasang
materi pembulatan, DL menjawab 0 soal
pembulatan ke ribuan terdekat adalah....
dengan jawaban benar dan 7 soal dijawab
Untuk
burung
tersebut
dalam
mengerjakan soal tersebut
namun jawabannya salah sedangkan RS
ialah
menjawab 4 soal dengan jawaban benar
pembulatan ke ribuan terdekat dengan
dan 3 soal dijawab namun jawabannya
melihat angka ratusan yang terdapat pada
salah
soal tersebut. Jika angka ratusannya
.
Dengan
keterangan
hasil
dengan
menggunakan
aturan
pengerjaan soal UTS sebagai berikut:
dibawah 500 maka angka ratusan tersebut
DL
: - (jawaban benar)
akan
: 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27
dihilangkan dan sebaliknya jika angka
dibulatkan
ke
bawah
atau
(jawaban salah)
ratusannya diatas 500 maka angka ratusan
MF
: 24, 25, 26, 27 (jawaban benar)
tersebut akan dibulatkan ke angka ribuan
: 21, 22, 23 (jawaban salah)
diatasnya. Maka jawaban yang tepat
Setelah
ialah:
dilakukan
kegiata n
8.475
analisis hasil pengerjaan siswa pada soal UTS
dengan
materi
pembulatan.
Angka ratusan kurang dari 500 maka dilakukan pembulatan ke bawah. Sehingga diperoleh hasil 8.000
Selanjutnya akan dilakukan kegiatan analisis soal. bertujuan
Kegiatan analisis soal
untuk
mengetahui
tingkat
Pada
kesulitan soal yang diujikan kepada
salah. Dengan keterangan siswa yang
berikut:
menjawab dengan jawaban salah sebagai
Analisis soal nomor 21 tinjauan
berikut: pada
soa l
RB
nomor 21, pada soal UTS nomor 21
rendah)
ribuan terdekat. Dengan rincian soal
sedang)
menjawab
8.470
dan
DL
(berkemampuan rendah) menjawab 8.470.
sebagai berikut : membeli
(berkemampuan
menjawab 8.400, MF (berkemampuan
termuat didalamnya materi pembulatan ke
Udin
21,
siswa menjawab dengan jawaban yang
UTS kelas IV materi pembulatan sebagai
Berdasarkan
nomor
3siswamenjawab dengan benar dan 3
siswa. Berikut adalah hasil analisis soal
1.
soal
Berdasarkan dari hasil wawancara yang sepasang
burung
dilakukan
merpati seharga Rp 8.475. Taksiran harga
9
pada
ketiga
siswa
yang
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
menjawab
salah
masing- masing
Pada soal nomor 22,
3
siswa
mengungkapkan sebagai berikut: RB
menjawab dengan benar dan 3 siswa
mengatakan bahwa ia ceroboh sewaktu
menjawab dengan jawaban yang salah.
mengerjakan soal UTS, ia tidak membaca
Dengan keterangan siswa yang menjawab
soal secara utuh. MF mengatakan bahwa
dengan jawaban salah sebagai berikut:
ia bingung dengan cara menaksir dan melakukan
pembulatan
ke
ribuan,
RS
(berkemampuan
menjawab
150,
MF
(berkemampuan
sedangakn DL mengatakan bahwa ia tidak
rendah)
paham tentang materi pembulatan.
(berkemampuan rendah) menjawab 48.
2.
Berdasarkan dari hasil wawancara yang
Analisis soal nomor 22 Berdasarkan
menjawab
termuat didalamnya materi pembulatan ke
mengungkapkan sebagai berikut:
ratusan terdekat. Dengan rincian soal
mengatakan bahwa saat itu dia sedang
sebagai berikut :
terburu buru, karena waktunya mepet. MF burung
ketiga
DL
nomor 22, pada soal UTS nomor 22
sepasang
pada
dan
dilakukan
membeli
pada
1
soa l
Udin
tinjauan
menjawab
sedang)
salah
mengatakan
siswa
yang
masing- masing
bahwa
ia
RS
merasa
merpati seharga Rp 8.475. Taksiran harga
kebingungan mengerjakan pembulatan ke
sepasang
ratusan terdekat dan DL mengatakan
burung
tersebut
dalam
pembulatan ke ribuan terdekat adalah.... Untuk tersebut
dapat ialah
mengerjakan
dengan
soa l
menggunakan
bahwa ia tidak paham materi pembulatan. 3.
Analisis soal nomor 23 Berdasarkan
tinjauan
pada
soa l
aturan pembulatan ke ratusan terdekat
nomor 23, pada soal UTS nomor 23
dengan melihat angka puluhan yang
termuat didalamnya materi pembulatan ke
dituliskan pada soal tersebut. Jika angka
satuan terdekat. Dengan rincian soal
puluhan yang nilainya kurang dari 50
sebagai berikut :
akan
dibulatkan
ke
bawah
atau
dihilangkan dan sebaliknya jika angka puluhan lebih dari 50 akan dibulatkan ke atas. Maka jawaban yang tepat adalah:
Bilangan 7,35 jika dibulatkan ke satuan terdekat adalah .... Untuk
dapat
mengerjakan
soa l
tersebut ialah dengan mengunakan aturan
8.475
pembulatan bilangan desimal dengan
Angka puluhan lebih dari 50 maka dilakukan pembulatan keatas, sehingga diperoleh hasil 8.500
melihat angka dibelakang koma yang
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
dituliskan pada soal tersebut. Jika angka
dulu
puluhan yang dibelakang koma nilainya
Sehingga guru pengganti saat itu kurang
kurang dari 50 akan dibulatkan ke bawah
maksimal dalam menyampaikan materi,
atau dihilangkan dan sebaliknya jika
dikarenakan guru pengganti mengajar 2
angka puluhan dibelakang koma lebih
kelas
dari 50 akan dibulatkan ke atas. Maka
keterangan yang diberikan oleh sampel,
jawaban yang tepat adalah
maka sampel penelitian diberikan kembali materi
7,35
mengambil
secara
cuti
melahirkan.
bergantian.
pembulatan
bilangan
Melihat
desimal
secara singkat dan diuji kembali dengan 3 Angka puluhan dibelakang koma kurang dari 50, maka dilakukan pembulatan ke bawah. Sehingga diperoleh hasil 7
soal pembulatan desimal dan memperoleh hasil sebagai berikut: NA(berkemampuan tinggi)
Pada soal nomor 23, ke 6 siswa
:
menyelesaikan ketiga soal tambahan
menjawab dengan jawaban salah dan 0
dengan benar IL (berkemampuan tinggi)
siswa menjawab dengan jawaban yang
:
benar. Dengan keterangan siswa yang
menyelesaikan 2 soal benar dan 1 soal
menjawab dengan jawaban salah sebagai
salah RB (berkemampuan sedang)
berikut: NA
(berkemampuan
tinggi)
menyelesaikan 2 soal benar dan 1 soal
menjawab 8, IL (berkemampuan tinggi) menjawab
7,30,
RB
sedang)
menjawab
salah RS (berkemampuan sedang)
(berkemampuan 7,40,
:
RS
:
menyelesaikan 2 soal benar dan 1 soal
(berkemampuan sedang) menjawab 7,4,
salah
MF (berkemampuan rendah) menjawab
MF (berkemampuan rendah)
:
7,4 dan DL (berkemampuan rendah)
menyelesaikan 1 soal benar dan 2 soal
menjawab 7,30. Berdasarkan dari hasil
salah
wawancara yang dilakukan pada keenam
DL (berkemampuan rendah)
:
siswa tersebut, mereka kompak menjawab
menyelesaikan 0 soal benar dan 3 soal
bahwa belum ada penjelasan dari guru
salah
mengenai cara membulatkan bilangan desimal dikarenakan guru kelas terlebih
11
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
4.
Analisis soal nomor 24 Berdasarkan
tinjauan
Pada soal nomor 24, pada
5
siswa
soa l
menjawab dengan benar dan 1 siswa
nomor 24, pada soal UTS nomor 24
menjawab dengan jawaban yang salah.
termuat didalamnya materi taksiran dan
Dengan keterangan siswa yang menjawab
pembulatan ke ribuan terdekat. Dengan
dengan jawaban salah sebagai berikut:
rincian soal sebagai berikut :
DL
(berkemampuan
rendah)
Agus membeli buku gambar seharga
menjawab 3.875. DL menjawab dengan
Rp 2.625 dan penggaris seharga 1.250
cara langsung membahkan angka-angka
jika harga buku dan penggaris tersebut
tersebut dan melewati proses pembulatan
dibulatkan ke ribuan terdekat, maka
terlebih
taksiran yang harus dibayar Agus
wawancara yang dilakukan pada DL, ia
adalah ....
mengatakan bahwa ia tidak paham sama
Untuk ialah
mengerjakan soal tersebut
dengan
cara
melihat
aturan
dulu.
Berdasarkan
hasil
sekali tentang materi pembulatan dan penaksiran ini karena ia tidak menyukai
pembulatan ke ribuan terdekat dengan
matematika,
melihat angka ratusan yang terdapat pada
memperhartikan penjelasan dari guru
soal tersebut. Jika angka ratusannya
kelas.
dibawah 500 maka angka ratusan tersebut
5.
akan
dibulatkan
ke
bawah
atau
sehingga
tidak
Analisis soal nomor 25 Berdasarkan
tinjauan
pada
soa l
dihilangkan dan sebaliknya jika angka
nomor 25, pada soal UTS nomor 25
ratusannya diatas 500 maka angka ratusan
termuat didalamnya materi pembulatan ke
tersebut akan dibulatkan ke angka ribuan
ratusan terdekat. Dengan rincian soal
diatasnya. Maka jawaban yang tepat
sebagai berikut :
ialah: 2.625 + 1.250 = ....
Seorang petani menjual hasil pane n padi ke KUD sebanyak 317 kg. Hasil panen petani tersebut jika dibulatkan ke
2.625 dibulatkan menjadi 3.000 1.250 dibulatkan menjadi 1.000 Sehingga diperoleh hasil taksiran 3.000 + 1.000 = 4000
ratusan terdekat adalah ....kg Untuk tersebut
dapat ialah
mengerjakan
dengan
soa l
menggunakan
aturan pembulatan ke ratusan terdekat dengan melihat angka puluhan yang
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
dituliskan pada soal tersebut. Jika angka
6.
puluhan yang nilainya kurang dari 50 akan
dibulatkan
ke
bawah
Analisis nomor 26 Berdasarkan
tinjauan
pada
soa l
atau
nomor 26, pada soal UTS nomor 26
dihilangkan dan sebaliknya jika angka
termuat didalamnya materi pembulatan ke
puluhan lebih dari 50 akan dibulatkan ke
puluhan terdekat. Dengan rincian soal
atas. Maka jawaban yang tepat adalah:
sebagai berikut : Dalam latihan pramuka dibutuhka n
317 kg
tali sepanjang 17 m. Ukuran panjang tali Angka puluhan kurang dari 50, maka dilakukan pembulatan ke bawah. Sehingga diperoleh hasil 300 kg Pada
soal
nomor
25,
jika dibulatkan ke puluhan terdekat adalah ....(m) Untuk
4
tersebut
siswamenjawab dengan benar dan 2 siswa
ialah
mengerjakan
dengan
soa l
menggunakan
aturan pembulatan ke puluhan terdekat
menjawab dengan jawaban salah. Dengan
dengan
keterangan siswa yang menjawab dengan
melihat
angka
satuan
yang
dituliskan pada soal tersebut. Jika angka
jawaban salah sebagai berikut: RS
dapat
(berkemampuan
satuan yang nilainya kurang dari 5 akan
sedang)
dibulatkan ke bawah atau dihilangkan dan
menjawab 400 dan DL (berkemampuan
sebaliknya jika angka satuan lebih dari 5
rendah) menjawab 318. RS melakukan
akan dibulatkan ke atas. Maka jawaban
kesalahan dengan melakukan pembulatan
yang tepat adalah:
keatas dan DL melakukan kesalahan dengan tidak menerapkan pembulatan.
17m
Berdasarkan
Angka satuan lebih dari 5, maka dilakukan pembulatan ke atas. Sehingga diperoleh hasil 20 m
hasil
wawancara
yang
dilakukan pada kedua siswa tersebut RS mengatakan bahwa ia salah melihat angka
Pada soal nomor 26,
puluhan pada soal tersebut, dimana angka
bahwa
angka
menjawab dengan jawaban yang salah.
puluhan
Dengan keterangan siswa yang menjawab
tersebut 71. Sedangakan DL mengatakan ia
tidak
paham
dengan
siswa
menjawab dengan benar dan 1 siswa
puluhan tersebut adalah 17 namun RS menganggap
5
dengan jawaban salah sebagai berikut:
materi
DL
pembulatan.
(berkemampuan
rendah)
menjawab 18. Kesalahan yang dilakukan
13
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
DL ialah tidak melakukan pembulatan
satuan yang nilainya kurang dari 5 akan
pada soal tersebut. Berdasakan hasil
dibulatkan ke bawah atau dihilangkan dan
wawancara yang dilakukan dengan DL,
sebaliknya jika angka satuan lebih dari 5
iamengatakan bahwa saat itu ia menjawab
akan dibulatkan ke atas. Maka jawaban
secara acak angka yang ditulis karena ia
yang tepat adalah:
tidak paham dengan materi pembulatan. 7.
6 4 kg
Analisis nomor 27 Berdasarkan
tinjauan
pada
soa l
nomor 27, pada soal UTS nomor 27
Angka satuan kurang dari 5. Maka dilakukan pembulatan ke bawah. Sehingga diperoleh hasil 60 kg
termuat didalamnya materi pembulatan ke puluhan terdekat dengan soal yang dibuat
Pada soal nomor 27,
5
siswa
dalam bentuk informasi berat badan
menjawab dengan benar dan 1 siswa
siswa.
menjawab dengan jawaban yang salah.
Dengan
rincian soal sebagai
berikut :
Dengan keterangan siswa yang menjawab dengan jawaban salah sebagai berikut: DL
(berkemampuan
rendah)
No
Nama Siswa
Berat Badan
1
Vania
32 kg
2
Riska
27 kg
3
Hafidz
45 kg
4
Bima
64 kg
bahwa ia mengira jawaban soal tersebut
5
Erlangga
36 kg
sesuai dengan informasi yang terdapat
menjawab 64. Kesalahan yang dilakukan DL ialah tidak melakukan pembulatan. Berdasarkan
hasil
wawancara
yang
dilakukan dengan DL, ia mengatakan
dalam tabel tersebut, tanpa dibulatkan Dari data diatas siswa pada tabe l tersebut, hasil pembulatan berat badan
tersebut
dapat ialah
Setelah dilakukan kegiatan analisis pengerjaan soal UTS siswa kelas IV A SD
Bima adalah ...... kg Untuk
terlebih dulu jawabannya.
mengerjakan
dengan
soa l
menggunakan
Negeri
analisis
dengan
selanjutnya
angka
satuan
yang
dituliskan pada soal tersebut. Jika angka
kemudian
dilanjutkan dengan melakukan kegiatan
aturan pembulatan ke puluhan terdekat melihat
UrangAgung,
soal-soal akan
yang dilakukan
diujikan kegiatan
analisis minat siswa kelas IVA terhadap
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
matematika.
Kegiatan
ini
terlalu berminat pada matematika, namun
untuk
ia memiliki anggapan bahwa matematika
tersebut
adalah pelajaran yang penting dengan
berminat terhadap matematika atau tidak
memberikan tanggapan sangat setuju
dan juga faktor lain yang menyebabkan
untuk pernyataan tersebut. Walaupun ia
mereka tidak menyukai matematika. Butir
tidak seberapa berminat pada pelajaran
pernyataan
matematika,
menggunakan mengetahui
analisis
data
angket
apakah
dalam
siswa
angket
berjumlah
IL
berusaha
sebanyak 20 pernyataan. Berikut adalah
mendengarkan
hasil
dengan baik dan IL juga membaca buku-
angket
minat
siswa
terhadap
matematika:
buku
penjelasan
untuk
matematika
dari
ketika
ia
guru
merasa
kesulitan untuk mempelajari matematika. 1.
Siswa bekemampuan tinggi ( NA
2.
dan IL)
Siswa be rkemampuan sedang (RB dan RS
NA, berdasarkan hasil angket yang
RB, berdasarkan hasil angket yang
dibagikan pada sampel, dapat ditarik
dibagikan pada sampel, dapat ditarik
suatu statment bahwa NA sangat berminat
suatu statment bahwa matematika adalah
untuk
pelajaran yang sulit bagi RB dan ia juga
mengikuti
matematika.
mata
NA tidak
pelajaran
mengganggap
menyatakan
keraguannya
bahwa matematika adalah pelajaran yang
pernyataan
sulit, membosankan dan perlu untuk
matematika sangat menyenangkan” dan
ditakuti. Dan ia memberikan respon
juga RB sangat merasa takut ketika akan
bahwa ia sangat setuju untuk ingin
mengikuti ujian matematika. Namun RB
menjadi orang yang pintar matematika.
menyatakan
NA juga tidak bermasalah dengan guru
bahwa ia akan berusaha mendengarkan
kelas yang mengajarkan matematika dan
penjelasan guru dengan baik pada saat
sangat
pembelajaran matematika.
menyetujui
“mempelajari
matematika
pernyataan sangat
angket
dalam
setuju
“mempelajari
pada
pernyataan
RS, berdasarkan hasil angket yang
menyenangkan”
dibagikan pada sampel, dapat ditarik
IL, berdasarkan hasil angket yang
suatu statment bahwa
memiliki
dibagikan pada sampel, dapat ditarik
kemampuan
suatu statment bahwa IL sebenarnya tidak
bagus, berdasarkan pernyataannya bahwa
15
matematika
RS
yang
cukup
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
matematika bukanlah pelajaran yang sulit.
berminat
Ia juga sangat berminat terhadap pelajaran
menyetujui pernyataan bahwa matematika
matematika. Ia juga berusaha untuk
adalah pelajaran yang sulit. Ia juga ragu
mempelajari matematika dengan baik
ragu pada pernyataan bahwa mempelajari
dengan menjelaskan penjelasan dari guru
matematika sangat menyenangkan. Dan ia
dan
di
merasa tidak kecewa apabila ketika ujian
RS
dia mendapat nilai rendah. Dan MF juga
memiliki ketakutan yang cukup tinggi
menyatakan bahwa ia kurang mampu
ketika
mempelajari matematika.
membaca
buku
perpustakaan.Namun
ia
akan
matematika sepertinya
mengikuti
ujian
pada
matematika
dengan
matematika. 3.
Siswa berkemampuan rendah (DL dan MF)
KESIMPULAN Berdasarkan hasil kegiatan analisis
DL, berdasarkan hasil angket yang
yang telah dilakukan sebelumnya maka
dibagikan pada sampel, dapat ditarik
diperoleh suatu kesimpulan bahwa jenis
suatu statment bahwa ia sama sekali tidak
kesalahan yang seringkali dilakukan oleh
berminat
siswa
pada
matematika.
DL
untuk
menyelesaikan
memberikan respon sangat setuju pada
pembulatan
pernyataan pada angket bahwa pelajaran
kesalahan strategi yang seringkali tertukar
matematika sangat membosankan. Selain
antar aturan pembulatan dan kesalahan
itu rendahnya minat DL dapat terlihat
membaca soal. Sedangkan faktor yang
ketika
terhadap
menyebabkan terjadinya kesalahan pada
pernyataan jam pelajaran matematika
siswa dalam menyelesaikan soal ujian
perlu dikurangi. Dan ia menyatakan
tengah semester pada materi pembulatan
sangat tidak setuju pada pernyataan
dan penaksiran adalah dari faktor internal
bahwa mempelajari matematika sangat
berupa
menyenangkan. Namun ia tetap berusaha
mendominasi terjadinya kesalahan pada
unuk mendengarkan penjelasan dari guru
siswa
pada pembelajaran matematika.
matematika kemudian faktor intelektual
ia
merespon setuju
dan
penaksiran
soal
faktor
yaitu
minat
adalah
psikologis
siswa
yang
terhadap
MF, berdasarkan hasil angket yang
yang mengarah pada kecerdasan otak
dibagikan pada sampel, dapat ditarik
anak juga menjadi faktor internal kedua
suatu statment bahwa MF juga tidak
siswa
mengalami
kesalahan
pada
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
matematika. Sedangkan faktor eksternal yang
mempengaruhi
kesalahan
Deswita, H. (2016). Analisis Kesalahan
ialah
Siswa dalam Menyelesaikan Soal
faktor kependidikan. Dimana kesalahan
Pembagian di Kelas IV Sekolah
terjadi ketika siswa tidak secara penuh
Dasar. Edu Research, 4(2), 115-120.
informasi materi ajar dikarenakan guru kelas tidak dapat mengajar karena cuti. Berdasarkan penelitian ini,
Untari, E. (2014). Diagnosis Kesulitan
maka
Belajar Pokok Bahasan Pecahan
peneliti memberi saran agar orangtua
pada
beserta guru harus daat memberi motivasi
Dasar. Jurnal Ilmiah STKIP PGRI
yang tinggi dan dukungan pada anak
Ngawi, 13(1), 1-8.
untuk mempelajari konsep pembulatan dan penaksiran dengan benar. Karena konsep pembulatan dan penaksiran ini akan
termuat
pada
matematika pada
jenjang
pembelajaran pendidikan
selanjutnya dan konsep pembulatan dan penaksiran
ini
teraplikasikan
pada
kehidupan sehari-hari. Sebaiknya guru dan orangtua memberi pengawasan ekstra terhadap kemajuan belajar anak dengan memberi bimbingan lebih pada anak, khususnya tentang konsep pembulatan.
DAFTAR PUSTAKA Amir, M. F. (2015). Analisis Kesalahan Mahasiswa
PGSD
Muhammadiyah
Universitas
Sidoarjo
Dalam
Menyelesaikan Soal Pertidaksamaan Linier. Jurnal Edukasi, 1(2), 24430455.
17
Siswa
Kelas
V
Sekolah