ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI STATISTIKA Ariyanto Putra Pratama Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kesalahan menurut prosedur newman dan faktor penyebab siswa melakukan kesalahan pada materi statistika SMK TKM Teknik Purworejo. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode tes dan metode wawancara. Hasil penelitian dari tes, dan wawancara menunjukan bahwa siswa telah melakukan 5 jenis kesalahan berdasarkan procedur newman yaitu reading errors dengan persentase kesalahannya adalah 38,68%, comprehension errors 25,50%, transformation errors 9,99%, process skills errors 23,97%, dan encoding errors 21,42%. Sedangkan faktor penyebab siswa mengalami kesalahan yaitu reading errors dikarenakan siswa kurang waktu dalam mengerjakan soal; comprehension errors dikarenakan kurang tepat dalam menempatkan nilai pada rumus yang digunakan; transformation errors dikarenakan kurang memahami rumus sehingga tidak menuliskan urutan operasi yang tepat dan kurang memahami penempatan nilai dengan benar pada rumus yang digunakan; process skills errors dikarenakan salah dalam menempatkan nilai pada rumus yang digunakan dan salah dalam menghitung operasi; encoding errors dikarenakan kurang belajar dalam melakukan operasi hitung sehingga dalam menuliskan hasil akhir tidak dituliskan. Kata kunci: analisis kesalahan, procedur newman
PENDAHULUAN Mengingat siswa sebagai salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan, maka perlu adanya informasi tentang kesulitan siswa dalam penyelesaian soal matematika. Berdasarkan catatan lapangan sebelum penelitian bahwa cara siswa dalam mengerjakan soal materi statistika masih mengalami kesulitan, kesulitan ini menyebabkan siswa akan mengalami kesalahan dalam mempelajari statistika. Hal ini juga terjadi ketika peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam mempelajari materi yang telah disampaikan sehingga akan mengakibatkan siswa mengalami kesalahan dalam mengerjakan soal dengan materi yang sama dan dalam hal ini diperlukan suatu analisis yang dapat mengukur kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal statistika.
Ekuivalen: Analisis Kesalahan siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Statistika
39
Penelitian ini terdiri dari 5 jenis kesalahan menurut newman, kesalahan tersebut yaitu reading errors, comprehension errors, transformation errors, process skills errors, dan encoding errors. Berdasarkan penelitian analisis kesalahan dengan menggunakan procedur newman, maka diharapkan dapat mengetahui penyebab siswa mengalami kesalahan dalam mengerjakan soal matematika sehingga dapat dicari alternatif pemecahan masalah agar siswa tidak melakukan kesalahan jika menemui soal yang sama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 59) bahwa “analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan/perbuatan) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab/duduk perkaranya)”. Sedangkan kesalahan adalah “kekeliruan” artinya melakukan penyimpangan dari yang benar atau penyimpangan dari yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan definisi di atas peneliti menyimpulkan bahwa analisis kesalahan adalah upaya penyelidikan terhadap penyimpangan dari yang benar untuk mengetahui keadaan yang sebenar-benarnya. Kesalahan-kesalahan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal matematika meliputi berbagai jenis kesalahan, kesalahan-kesalahan tersebut harus segera dicari solusinya agar siswa tidak melakukan kesalahan yang sama pada materi berikutnya. Berikut analisis kesalahan dengan prosedur newman yang dijelaskan oleh Allan L. White (dalam Maleatun Sangadah, 2015: 11) yaitu: a. Kesalahan membaca (dikodekan sebagai R). Kesalahan akan diklasifikasikan sebagai membaca jika anak tidak bisa membaca kata kunci atau simbol dalam masalah, ini mencegah anak untuk melangkah dalam pemecahan masalah yang tepat. b. Kesalahan pemahaman (dikodekan sebagai C). anak yang telah mampu membaca semua kata-kata tersebut, tetapi tidak memahami arti keseluruhan kata-kata dan, karena itu, tidak dapat melangkah untuk pemecahan masalah yang tepat. c. Kesalahan transformasi (dikodekan sebagai T). anak itu mengerti apa pertanyaannya yang diketahuinya tetapi kemungkinan untuk mengidentifikasi operasi, atau urutan operasi masih salah, ini diperlukan untuk memecahkan masalah.
40
Ekuivalen: Analisis Kesalahan siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Statistika
d. Kesalahan keterampilan proses (kode P). anak mengidentifikasi operasi yang sesuai, atau urutan operasi, tapi tidak tahu prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan operasi ini secara akurat. e. Kesalahan pengkodean (dikodekan sebagai E). anak mencari solusi yang benar untuk masalah, tapi tidak bisa mengungkapkan solusi ini dalam bentuk tertulis.
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif menekankan makna dari pada generalisasi” (Sugiyono, 2015: 1). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik Komputer dan Jaringan SMK Taman Karya Madya Teknik Purworejo yang berjumlah 28 siswa. Teknik pengumpulan data dengan metode tes, metode wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu instrument utama dan instrument bantu. Instrument utama yaitu peneliti itu sendiri dan instrument bantu berupa lembar tes, pedoman wawancara, dan catatan lapangan.
Teknik analisis data menggunakan data reduction, data
display dan conclusion drawing/verification serta menggunakan triangulasi teknik.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Noor Qomarudin Malik (2011) dengan penelitian yang membahas tentang analisis kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika pada pokok bahasa segiempat dengan Panduan kriterian polya, sedangkan untuk hasil penelitian yaitu pada soal nomor satu kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa adalah kesalahan konsep sebesar 66.67%, pada soal nomor dua adalah kesalahan penggunaan data sebesar 16.67%, pada soal nomor tiga adalah kesalahan konsep dan penggunaan data sebesar 66.67%, pada soal nomor adalah kesalahan konsep sebesar 83.33%, pada soal nomor lima kesalahan adalah kesalahan teknis sebesar 66.67%, pada soal nomor enam adalah kesalahan interpretasi bahasa
Ekuivalen: Analisis Kesalahan siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Statistika
41
sebesar 16,67%. Selain penelitian tersebut, penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Mutmainah (2013) dengan penelitian yang membahas tentang analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal materi bilangan berpangkat, sedangkan untuk hasil penelitian yaitu bahwa Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada materi operasi hitung bilangan berpangkat di SMK Diponegoro Salatiga dapat dikelompokkan menjadi 5 tipe kesalahan yaitu kesalahan keterampilan persentase kesalahannya adalah 37%. Kesalahan kecerobohan 19,04%. Kesalahan memahami 8,33%. Kesalahan penggunaan notasi 4,76%. Kesalahan konsep 30,95. Berdasarkan hasil penelitian diatas, peneliti terdorong melakukan penelitian analisis kesalahan untuk mengetahui seberapa besar persentase kesalahan dan faktor penyebab siswa melakukan kesalahan di kelas XI SMK TKM Tekni Purworejo. Adapun tahap atau proses pelaksanaan penelitian ini yaitu pada hari Rabu 25 Januari 2017 peneliti berbincang-bincang dengan guru matematika kelas XI. Peneliti menjelaskan kepada guru matematika tentang penelitian yang akan dilakukan. Pada hari Sabtu 25 Febuari 2017, peneliti mengajukan surat izin penelitian ke SMK Taman Karya Madya Teknik Purworejo. Pada tanggal 25 Febuari 2017 jam 08;20-selesai, peneliti mengambil data. Berdasarkan procedur newman, maka peneliti akan menjelaskan kesalahan apa saja yang telah dilakukan oleh siswa dari 8 butir soal yaitu. 1. Reading errors, pada kesalahan jenis ini menurut newman bahwa anak tidak bisa membaca kata kunci atau simbol dalam masalah. Dari pengertian tersebut peneliti menyimpulkan identifikasi kesalahan siswa meliputi: hanya menulis soal. 2. Comprehension errors, pada kesalahan jenis ini menurut newman bahwa anak telah mampu membaca, tetapi tidak memahami keseluruhan kata-kata dan tidak dapat melangkah dalam pemacahan masalah yang tepat. Dari pengertian tersebut peneliti menyimpulkan identifikasi kesalahan siswa meliputi: tidak menulis konsep pemecahan masalah. 3. Transformation errors, pada kesalahan jenis ini menurut newman bahwa anak itu mengerti apa pertanyaannya yang diketahuinya tetapi kemungkinan untuk mengidentifikasi operasi, atau urutan operasi masih salah, ini diperlukan untuk
42
Ekuivalen: Analisis Kesalahan siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Statistika
memecahkan masalah. Dari pengertian tersebut peneliti menyimpulkan identifikasi kesalahan siswa meliputi: salah dalam menulis operasi. 4. Process skills errors, pada kesalahan jenis ini menurut newman bahwa anak mengetahui operasi yang sesuai, atau urutan operasi, tapi tidak tahu prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan operasi ini secara akurat. identifikasi kesalahan siswa meliputi: salah dan tidak menulis proses operasi hitung. 5. Encoding errors, pada kesalahan jenis ini menurut newman bahwa anak mencari solusi yang benar untuk masalah, tapi tidak bisa mengungkapan solusi ini dalam betuk tulisan. Dari pengertian tersebut peneliti menyimpulkan identifikasi kesalahan siswa meliputi: salah menulis hasil akhir, dan tidak menulis hasil akhir. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dalam menyelesaikan soal statistika dapat ditentukan beberapa kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Kesalahan-kesalahan tersebut sangat variasi, terdapat jenis kesalahan dan letak kesalahan. Berikut akan dideskripsikan rerata persentase kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal statistika. Tabel 1. Daftar Jumlah % Setiap Jenis Kesalahan, dan Rata-rata Jenis Kesalahan Jumlah % Setiap Jumlah Sub Jenis Kesalahan Butir Soal 1. Reading Errors 232, 13 6 2. Comprehension Errors 78,54 7 3. Transformation Errors 49,98 5 4. Process Skills Errors 167,83 7 5. Encoding Errors 192,8 9 Berdasarkan data tabel di atas, maka akan disajikan diagram No.
Jenis Kesalahan
Ratarata 38,68 25,50 9,99 23,97 21,42 batang sebagai
berikut.
Gambar 1. Diagram Persentase Rata-rata Jenis Kesalahan
Ekuivalen: Analisis Kesalahan siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Statistika
43
Berdasarkan gambar 1, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata jumlah siswa yang melakukan kesalahan untuk jenis reading errors sebanyak 38,68%, comprehension errors sebanyak 25,50%, transformation errors sebanyak 9,99%, process skills errors sebanyak 23,97%, dan encoding errors sebanyak 21,42%. Untuk jenis kesalahan reading errors adalah jenis kesalahan yang banyak dilakukan oleh siswa dan untuk transformation errors adalah jenis kesalahan paling sedikit yang dilakukan siswa, maka dalam hal ini jenis kesalahan reading errors harus lebih diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan yang begitu banyak. Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara, maka diperoleh faktor penyebab siswa melakukan kesalahan yaitu untuk reading errors dikarenakan siswa kurang waktu dalam mengerjakan soal; comprehension errors dikarenakan kurang tepat dalam menempatkan nilai pada rumus yang digunakan; transformation errors dikarenakan kurang memahami rumus sehingga tidak menuliskan urutan operasi yang tepat dan kurang memahami penempatan nilai dengan benar pada rumus yang digunakan; process skills errors dikarenakan salah dalam menempatkan nilai pada rumus yang digunakan dan salah dalam menghitung operasi; encoding errors dikarenakan kurang belajar dalam melakukan operasi hitung sehingga dalam menuliskan hasil akhir tidak dituliskan.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di kelas XI SMK TKM Teknik Purworejo, dapat diperoleh 5 jenis kesalahan menurut newman yaitu reading errors dengan
persentase
kesalahannya
38,68%,
comprehension
errors
25,50%,
transformation errors 9,99%, process skills errors 23,97%, dan encoding errors 21,42%. Sedangkan untuk faktor penyebab siswa mengalami kesalahan yaitu reading errors dikarenakan siswa kurang waktu dalam mengerjakan soal; comprehension errors kurang tepat dalam menempatkan nilai pada rumus yang digunakan; transformation errors kurang memahami rumus; process skills errors salah dalam menempatkan nilai pada rumus yang digunakan; encoding errors dikarenakan siswa kurang belajar dalam melakukan operasi hitung. Saran setelah melaksanakan penelitian dan melihat hasil yang didapatkan, maka peneliti menyarankan bahwa (1) guru sebaiknya memberikan
44
Ekuivalen: Analisis Kesalahan siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Statistika
penekanan tentang materi yang dianggap sukar; (2) guru lebih memberikan latihanlatihan dalam materi statistika dari soal yang sulit supaya siswa benar-benar menguasai materi statistika; (3) guru memberikan lebih macam variasi soal sehingga siswa menguasai konsep materi statistika dalam berbagai soal.
DAFTAR PUSTAKA Malik, Noor Qomarudin. 2011. Analisis Kesalahan Siswa kelas VII SMP 4 Kudus dalam Menyelesaikan Soal Matematika pada Pokok Bahasa Segiempat dengan Panduan Kriterian Polya. Diakses dari Sumber: http://lib.unnes.ac.id/5289/1/7679.pdf. Pada tanggal 17 Desember 2016. Mutmainah. 2013. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Bilangan Berpangkat SMK Diponegoro Salatiga. Diakses dari http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3637/2/T1_202009077_Full%20t ext.pdf. Pada tanggal 21 Januari 2017. Sangadah, Maleatun. 2015. Analisis Kesalahan Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Matematika Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Skripsi, tidak diterbitkan. Universitas Muhammadiyah Purworejo Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Ekuivalen: Analisis Kesalahan siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Statistika
45