ANALISIS KEEFEKTIFAN KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP KINERJA SEKTOR PERTANIAN DENGAN PENEKANAN PADA AGROINDUSTRI DI INDONESIA
DISERTASI
DARSONO
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
SURAT PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam disertasi saya yang berjudul: “ANALISIS KEEFEKTIFAN KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP KINERJA SEKTOR PERTANIAN DENGAN PENEKANAN PADA AGROINDUSTRI DI INDONESIA” merupakan gagasan atau hasil penelitian disertasi saya sendiri, dengan bimbingan Komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Disertasi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain. Seluruh sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, Agustus 2008
Darsono NRP: A 161040011
ii
ABSTRACT DARSONO. The Effectiveness of Fiscal Policy Analysis on Agricultural Sector Performance with Emphasis on Agroindustry in Indonesia (MANGARA TAMBUNAN as Chairman, HERMANTO SIREGAR, and D.S. PRIYARSONO as Member of Advisory Committee). Indonesian economy where agricultures as single biggest sector which recently facing poor agriculture performance. The problem lies in the weak connection between agriculture as source primary commodities with agroindustrial development. This agriculture structural problem, should be understood and can be analyzed in the context government fiscal allocation problem that hypothetically may or may not supported both agriculture and agroindustrial development. The objectives of this research, are: (1) to analyze the agregate performance of agricultural sector and agroindustry, (2) to analyze the relationship between fiscal policy instruments with performance of agricultural and agroindustrial development, (3) to analyze the effectiveness of fiscal policy instrument on the performance of agricultural and agroindustrial development, and (4) to examining the relationship of agriculture sector with agroindustrial performance under certain fiscal instruments. The time series data (1970.1 - 2005.4) which quartely groupped were used to empirically examined all four research objectives above. In analyzing the time series data prepared, the Vector Error Correction Model (VECM) was develop along with Impulse Response Function (IRF) and Forecast Error Variance Decomposition (FEVD). This model is essentially used to show the role and response of fiscal instrument on agriculture and agroindustrial performance. The result of analysis, in general show that fiscal policy was not effective for improving the performance of agricultural sector and agroindustry. Poor performance of agricultural sector was found in the declining contribution of output and value added. The agroindutries competitive level, although increase in absolute term but it was consistently declined. The long term fiscal policy that have strong influence on agricultural and agroindustrial, are: agricultural research and development, agricultural infrastructure, fiscal decentralization, income tax, and value added tax. The agriculture sector and agroindustries response to fiscal instruments shocks was adjusted in the relatively long term; for agriculture it take 8 years and agroindustries 7 years. The fiscal instruments element that would have effects on the performance of agriculture, are: value added tax, agricultural subsidy, agricultural research and development budget, budget for agricultural infrastructure, and fiscal decentralization. Instruments of fiscal policy, in the long term is viwed as an effective tool for improving the performance of agroindustry. The instrument are: value added tax, budget for agricultural infrastructure, and fiscal decentralization. While shocks for agroindustries performance from agriculture show it take 7 years to reach stability. The performance of agriculture sector that have a push effect on agroindustries are: GDP of agriculture, export, and import of agricultural products. Some important implications derived from result of analysis is that, in order to develop a high performance of agriculture and agroindustries, it is suggested government of Indonesia should improve the fiscal instrument (implied budget allocation) especially focused on: budget of agricultural research and development, agricultural infrastructure, fiscal decentralization, income tax, and value added tax. Key words: Fiscal policy, agricultural sector, agroindustry, agricultural infrastructure, Vector Error Correction Model iii
RINGKASAN Sektor pertanian telah berperan untuk memulai, dan menumbuhkan perekonomian agregat sejak periode 1960an. Namun banyak studi menemukan bahwa peran tersebut semakin menurun tidak wajar sehingga sejak pertengahan periode 1990an tidak mampu lagi menjadi pendukung tumbuhkembangnya perekonomian Indonesia. Disamping itu rantai agroindustri tidak berkembang sebagai fase antara untuk mengantarkan industrialisasi di Indonesia. Sehingga perekonomian domestik tidak dapat menciptakan nilai tambah produk primer pertanian, dan tidak dapat menikmati nilai tambah tersebut untuk kesejahteraan. Terjadi fenomena under dan miss-investment pada sektor pertanian. Masalah tersebut bersifat struktural dan jangka panjang, maka pendekatan penyelesaiannya menyangkut ekonomi-politik dengan fiskal sebagai stimulator. Persoalannya adalah kebijakan fiskal apa yang efektif untuk memperbaiki kinerja sektor pertanian dan agroindustri. Permasalahan penelitian dirumuskan: bagaimana kinerja sektor pertanian dan agroindustri dalam perekonomian agregat di Indonesia?, bagaimana hubungan antara kebijakan fiskal dengan kinerja sektor pertanian dan kinerja agroindustri?, instrumen kebijakan fiskal apa yang efektif mempengaruhi kinerja sektor pertanian, dan kinerja agroindustri di Indonesia?, dan bagaimana keterkaitan sektor pertanian dan agroindustri pada situasi kebijakan fiskal di Indonesia? Tujuan penelitian adalah: mengkaji kinerja sektor pertanian dan agroindustri dalam perekonomian agregat di Indonesia, mengkaji hubungan kebijakan fiskal dengan kinerja sektor pertanian dan kinerja agroindustri di Indonesia, mengkaji instrumen kebijakan fiskal yang efektif mempengaruhi kinerja sektor pertanian, dan kinerja agroindustri di Indonesia, dan mengkaji keterkaitan antara kinerja sektor pertanian dengan kinerja agroindustri pada kondisi fiskal di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian; data sekunder deret waktu tiga bulanan, mulai tahun 1970 triwulan 1 sampai tahun 2005 triwulan 4 dari berbagai sumber. Tujuan penelitian pertama dianalisis menggunakan nilai-nilai rasio konvensional. Tujuan penelitian kedua dianalisis dengan metode Vector Error Correction Model (VECM). Tujuan penelitian ketiga dan keempat dianalisis dari inovasi residual (error term) dengan impulse response function (IRF) maupun forecast error variance decomposition (FEVD). Keefektifan kebijakan fiskal diukur dari frekuensi pengaruh dan magnitude parameter sistem kointegrasi VECM, IRF, dan FEVD. Pengolahan data menggunakan piranti lunak eviews 4.1. Kesimpulan penelitian; secara umum kebijakan fiskal tidak efektif memperbaiki kinerja sektor pertanian dan agroindustri. Secara khusus: pertama, (a) dorongan fiskal belum optimal dan bertendensi menurun (undervalue) untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian dan agroindustri, (b) terjadi gejala kurang tepat sasaran (missalocation) dan kurang fokus pada fasilitas publik pertanian (seperti infrastuktur pertanian dan agroindustri) dan strategi pertumbuhan jangka panjang (seperti penelitian dan pengembangan pertanian), (c) penurunan kinerja sektor pertanian terjadi pada semua aspek dalam perekonomian, (d) nilai tambah input dan output serta daya saing agroindustri secara absolut meningkat namun pertumbuhannya menurun konsisten. Kedua, instrumen kebijakan fiskal dalam jangka panjang yang paling kuat mempengaruhi kinerja sektor pertanian dan agroindustri adalah: pajak penghasilan, anggaran sektor pertanian, anggaran penelitian dan pengembangan pertanian, anggaran infrastruktur pertanian, dan desentralisasi fiskal, disamping itu investasi. Ketiga, (a) guncangan instrumen kebijakan fiskal dalam jangka panjang yang direspon dengan peningkatan kinerja sektor pertanian adalah: pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, anggaran iv
sektor pertanian, anggaran infrastruktur pertanian, disamping itu juga investasi dan konsumsi, (b) respon mencapai keseimbangan selama 8 tahun, (c) guncangan instrumen kebijakan fiskal dalam jangka panjang yang direspon dengan peningkatan kinerja agroindustri adalah: pajak pertambahan nilai, anggaran penelitian dan pengembangan pertanian, dan anggaran infrastruktur pertanian, (d) respon mencapai keseimbangan selama 7 tahun, (e) instrumen kebijakan fiskal dalam jangka panjang yang efektif memperbaiki kinerja sektor pertanian adalah: pajak pertambahan nilai, subsidi pertanian, anggaran penelitian dan pengembangan pertanian, anggaran infrastruktur pertanian, dan desentralisasi fiskal, (f) instrumen kebijakan fiskal dalam jangka panjang yang efektif memperbaiki kinerja agroindustri adalah: pajak pertambahan nilai, anggaran infrastruktur pertanian, dan desentralisasi fiskal, (g) secara keseluruhan, instrumen kebijakan fiskal yang berpengaruh kuat, direspon positif, dan efektif dalam mempengaruhi variabilitas dan peningkatan kinerja sektor pertanian dan agroindustri adalah: penerimaan pajak penghasilan, penerimaan pajak pertambahan nilai, anggaran penelitian dan pengembangan pertanian, anggaran infrastruktur pertanian, dan desentralisasi fiskal. Keempat, (a) guncangan kinerja sektor pertanian dalam jangka panjang yang direspon dengan peningkatan kinerja agroindustri adalah: ekspor produk pertanian dan kesejahteraan petani, (b) respon mencapai keseimbangan selama 7 tahun, (c) kinerja sektor pertanian yang berperan efektif/terkait mendorong kinerja agroindustri adalah: PDB pertanian, ekspor, dan impor produk pertanian. Implikasi kebijakan dari penelitian ini adalah: pertama, perkuatan pemahaman eksekutif dan legislatif perlunya membangun perekonomian Indonesia berbasis pertanian dan agroindustri secara konsisten, visioner, dan antisipatif terhadap perubahan. Kedua, instrumen kebijakan fiskal yang berpengaruh kuat dan efektif sehingga perlu diperhatikan (dengan menaikkan porsi anggaran) adalah anggaran penelitian dan pengembangan pertanian, anggaran infrastruktur pertanian, desentralisasi fiskal, penerimaan pajak penghasilan, dan pajak pertambahan nilai. Ketiga, diperlukan insentif pajak (pertanian) dan perbaikan talaksana sistem pajak di pusat dan di daerah. Keempat, subsidi lebih dikonsentrasikan untuk input produksi pertanian dan didekatkan kepada petani. Kelima, misi penelitian pertanian harus dapat segera dikembangkan oleh petani dan industri pertanian dan melibatkan pihak swasta. Keenam, perkuatan kebijakan infrastruktur pedesaan dan agroindustri. Ketujuh, meratifikasi DAU dan meningkatkan intervensi alokasi anggaran sektor pertanian di daerah dengan instrumen DAK. Kedelapan, untuk memajukan agroindustri, perlu mendorong peningkatan PDB pertanian dan melakukan perubahan struktur ekspor produk pertanian primer ke olahan, merubah struktur impor produk olahan pertanian ke impor barang modal pertanian. Kesembilan, dorongan fiskal yang kuat pada sektor pertanian dan agroindustri dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Rekomendasi penelitian lanjutan adalah: pertama, penelitian untuk merumuskan pajak optimal pada sektor pertanian dan agroindustri. Kedua, penelitian lebih mendalam khusus mengenai efektifitas inovasi, outcome penelitian dan pengembangan pertanian serta tata kelola infrastruktur pertanian diera otonomi daerah. Ketiga, penelitian mendalam mengenai level subsidi pertanian serta bentuk-bentuk ”perlindungan” sektor pertanian yang optmial. Keempat, penelitian mengenai efektivitas dorongan fiskal yang didesentralisasikan ke daerah terhadap sektor pertanian dan agroindustri di tingkat perekonomian lokal.
v
@ Hak Cipta milik IPB, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagaian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa seizin IPB
vi
ANALISIS KEEFEKTIFAN KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP KINERJA SEKTOR PERTANIAN DENGAN PENEKANAN PADA AGROINDUSTRI DI INDONESIA
DARSONO
DISERTASI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Membangun Indonesia dengan memajukan sektor pertanian dan agroindustri seyogyanya menjadi pilihan langkah penting pemerintah. Peran pemerintah memajukan sektor pertanian dan agroindustri dilakukan dengan memperbaiki (melalui peningkatkan upaya dan alokasi anggaran) instrumen kebijakan fiskal efektif yaitu: penerimaan pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, anggaran penelitian dan pengembangan pertanian, anggaran infrastruktur pertanian, dan desentralisasi fiskal. Keterkaitan efektif antara kinerja sektor pertanian untuk memajukan agroindustri adalah: PDB pertanian, ekspor, dan impor produk pertanian.
Kepada para Petani dan Nelayan di seluruh Indonesia; disertasi ini dipersembahkan atas cucuran keringat untuk turut memajukan Indonesia walau sebagian besar daripadanya masih harus berjuang dalam kemiskinan.
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia-Nya sehingga disertasi dengan judul : Analisis Keefektifan Kebijakan Fiskal terhadap Kinerja Sektor Pertanian dengan Penekanan pada Agroindustri di Indonesia dapat diselesaikan. Tema ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan dari para peneliti terdahulu mengenai penurunan kinerja sektor pertanian dan tidak berkembangnya agroindustri di Indonesia pada situasi negeri dengan kelimpahan sumberdaya pertanian. Analisis dalam disertasi ini memberi jawaban dari sisi fiskal, apa yang perlu diprioritaskan dengan intervensi fiskal efektif yang ditempuh pemerintah untuk memajukan sektor pertanian dan menumbuhkembangkan agroindustri. Pada kesempatan ini penulis secara tulus mengucapkan terimakasih yang mendalam dan dengan segala hormat kepada: 1.
Prof. Dr. Ir. Mangara Tambunan, M.Sc., selaku Ketua Komisi Pembimbing yang dengan segala kerifannya mengarahkan dan membimbing dengan cara berfikir komprehensif sistemik atas suatu permasalahan untuk memperoleh alur penulisan yang baik.
2.
Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec., selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, utamanya dalam pemodelan, pengolahan data, dan sistematika isi disertasi. Beliau juga yang merekomendasikan penulis untuk dapat studi lanjut S3 di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
3.
Dr. Ir. D.S. Priyarsono, MS, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan bimbingan utamanya dalam aspek penajaman, pengkayaan, dan pengkritisan analisis dengan menjaga konsistensi.
4.
Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, M.A., selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor atas bimbingan dan pengarahan dengan segala dedikasi untuk memberi semangat selama penulis menempuh kuliah S3 di Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
x
5.
Prof. Dr. Ir. Sri Widodo, M.Sc (Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta), Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS (Pembantu Rektor I Universitas Sebelas Maret Surakarta) atas rekomendasi untuk studi lanjut S3.
6.
Dr. Ir. Sri Hartoyo, MS dan Dr.Ir. Eka Intan K. Putri, M.Si selaku Penguji Luar Komisi dan Pimpinan Sidang dalam ujian tertutup Program Doktor; atas saran masukan bagi perbaikan disertasi.
7.
Prof. Dr. Ir. Rudi Wibowo, MS dan Dr. Ir. I Wayan Rusastra, M.Sc. APU selaku Penguji Luar Komisi dalam ujian terbuka Program Doktor atas pengkayaan masukan untuk perbaikan disertasi.
8.
Para Dosen di Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, atas segala didikan dan pengajarannya. Tidak lupa juga semua Guru sejak Taman Kanak-Kanak hingga Pendidikan Tinggi; yang telah mengenalkan penulis huruf dan angka, makna fenomena, dan makna pengetahuan kehidupan. Untuk semuanya penulis mendoakan semoga akan menjadi amal baik yang tak akan putus pahalanya.
9.
Rektor Institut Pertanian Bogor dan Dekan Sekolah Pascasarjanan Institut Pertanian Bogor yang telah memberi kesempatan bagi penulis untuk melanjutkan dan menikmati studi pada jenjang S3 di IPB. Kepada semua staf administrasi di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor khususnya di Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor (Santi, Ruby, Yani, Amalia, Kokom, dan Husain) atas segala layanan administrasi yang baik.
10. Prof. Dr. dr. Syamsul Hadi, SPKJ, Kon., (Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta/ UNS), Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS (Pembantu Rektor I UNS), Prof. Dr. Ir. Soentoro, MS (Dekan Fakultas Pertanian UNS), Ir. Catur Tunggal, BJP, MS (Ketua Jurusan/Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian (Agribisnis) Fakultas Pertanian UNS), dan Dr. Ir. Suprapti Supardi, MS (Ketua Laboratorium Ekonomi Pertanian) atas ijin studi lanjut S3 sehingga harus meninggalkan tugas pokok selama pelaksanaan studi tersebut. Kepada Dr. Drajat Trikartono, MS dan Prof. Dr. Sunardi,
M.Sc.
(Ketua
Lembaga
Penelitian
dan
Pengabdian
kepada
Masyarakat/LPPM UNS) yang telah merelakan penulis mendahului meninggalkan
xi
tugas tambahan di lembaga tersebut dalam situasi peletakan dasar pengembangan lembaga yang baru ditumbuhkan. 11. Semua rekan di Laboratorium Ekonomi Pertanian Sosek (Agribisnis) Fakultas Pertanian UNS, atas kerelaan untuk menanggung tambahan beban tugas selama penulis menempuh studi S3. 12. Pengelola beasiswa Bantuan Pendidikan Pascasarjana (BPPS) Departemen Pndidikan Nasional yang telah memberi pendanaan dalam studi Program Doktor saya. 13. Prof. Dr. Ir. Syarifudin Baharsyah, M.Sc; Dr. Noer Soetrisno, MA.; Prof. Dr. Ir. Rudi Wibowo, MS; Dr. Endah Murniningtyas, M.Sc.; Dr.Husain Sawit, M.Sc; Dr.Ir. Djafar Hafsah; Dr. Ir. Iwantono; Prof. Dr. Ir. Soekartawi, M.Sc; dan Dr.Ir. I Wayan Rusastra, MS, APU yang telah memberi kesempatan diskusi kepada penulis untuk memperdalam analisis selama penulis mengumpulkan data. Bahkan telah meluangkan waktu untuk merespon setiap email yang penulis kirim dalam keterbatasan waktu para beliau yang luar biasa. 14. Muhamad Arif, Harry Zulfikar, Fetty Prihastini, dan Agustina Mardyanti (Pusat Data UNESCAP-CAPSA Bogor) yang telah dengan sangat profesional melayani penulis dalam pencarian data dan bahan pustaka serta jurnal. 15. Staf layanan data dan pustaka di Bank Indonesia, Departemen Keuangan RI, BPS, Departemen Pertanian RI, Balitbang Departemen Pertanian RI, Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Departemen Pertanian RI,
Departemen
Perdagangan RI, Sekretariat Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) di Jakarta, Sekretariat United Nations di Jakarta, Sekretariat Asian Development Bank (ADB) di Jakarta, dan Sekretariat World Bank di Jakarta. 16. Dr. Ir. Benny Rachman, M.Si (Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian RI); Redaktur: Jurnal Agro Ekonomi, Jurnal Forum Pascasarjana, dan Jurnal Sosial Ekonomi dan Agribisnis yang telah memungkinkan diterbitkannya tulisan sebagai bagian dari disertasi ini.
xii
17. Didi Nuryadin, SE, M.Si (Program Pascasarjana Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta), dan Ir. Mohamad Romdhi, M.Si (Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta) atas diskusi dalam pengolahan data. 18. Teman-teman seangkatan (2004) juga angkatan 2002, 2003, 2005, dan 2006 Ilmu Ekonomi Pertanian serta teman dan sahabat di berbagai program studi, atas kehangatan persaudaraan dan saling menasehati. 19. Kepada Keluarga Bapak Suhendi, Bapak H. Hatta, dan Bapak Karjiyo di Jl. Babakan Raya Darmaga Bogor, atas telah memberi naungan tempat tinggal selama penulis menempuh pendidikan Doktoral di Bogor. 20. Teristimewa untuk kedua orang tua, mertua, keluarga besar Purwodadi Grobogan, Yogyakarta, Malang, Bandung, dan Jakarta atas segala do’a dan dorongan yang telah memberi kekuatan bagi penulis untuk terus melangkah. Kepada istri dan putri-putraku yang telah memberi kasih sayang, do’a semangat, dan pengorbanan lahir dan batin. 21. Kepada semua pihak yang tidak sempat disebutkan yang telah memungkinkan diselesaikannya disertasi dan studi S3 saya ini, teman-teman di organisasi, dan jaringan kerjasama atas kehangatan persaudaraan bakti; diucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya. Penulis menyadari, bahwa dari upaya maksimal untuk mewujudkan disertasi ini pasti masih terdapat kekurangan dan keterbatasan. Semoga karya disertasi ini bermanfaat; amin.
Bogor, Agustus 2008 Darsono
xiii
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 11 Juni 1966 di Purwodadi Grobogan, Jawa Tengah. Anak ke empat dari lima bersaudara dari Bapak Yasmo dan Ibu Masunandah. Pada tahun 1979 menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri I Karanganyar. Pada tahun 1982 lulus dari SMP Negeri III Purwodadi (mendapat penghargaan pelajar teladan) selanjutnya tahun 1985 lulus dari SMA Negeri I Purwodadi (mendapat penghargaan pelajar teladan). Pada tahun 1991 menyelesaikan program sarjana di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tahun 1989 berkesempatan menjadi ketua delegasi pertukaran pemimpin pemuda Indonesia-Jepang untuk tema industri pertanian (nogyo to jibasangyo). Tahun 1993 dengan beasiswa dari TMPD melanjutkan pendidikan S2 pada Program Studi Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (PWD) Program Pascasarjana IPB dan lulus tahun 1996 (mendapat penghargaan akademik IPB). Pada tahun 2003 mendapat beasiswa dari AUSAID untuk short course mengenai business consulting di Australia dengan host Earnts and Young-Curtin University WA. Mulai tahun 2004 dengan beasiswa BPPS melanjutkan pendidikan S3 pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian Sekolah Pascasarjana IPB (mendapat penghargaan akademik IPB). Sejak tahun 1991 bekerja sebagai staf pengajar pada Jurusan/Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian (Agribisnis) Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) hingga sekarang. Mendapat tugas tambahan sebagai sekretaris Pusat Kuliah Kerja Usaha Lembaga Kewirausahaan UNS (1996-98), Ketua Pelaksana Laboratorium Ekonomi Pertanian (1997-99), sekretaris Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan Lemlit UNS (1997-2000), dan sekretaris Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat UNS (2000-4). Dewan Pendiri dan Ketua Asosiasi Business Development Services Indonesia (2001-5). Pengurus Pusat Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) (2004-sekarang). Menulis buku Ekonomi Jambu Mete, dan ikut menulis buku Budaya Patriarkhi (PPK-UGM dan Ford Foundation). Menikah dengan Sri Widajanti tahun 1995 dan dikaruniai dua anak: Maharestri Rahmi Widarso (1998) dan Mahajendra Arham Widarso (2000). xiv
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL………………………………………………....
xx
DAFTAR GAMBAR……………………………………………...
xxiii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………....
xxviii
I. PENDAHULUAN…………………………………………………
1
1.1. Latar Belakang………………………………………………...
1
1.2. Perumusan Masalah…………………………………………...
6
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………..
9
1.4. Ruang Lingkup………………………………………………..
10
II. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………...
13
2.1. Kebijakan Fiskal ……………………………………………...
13
2.1.1. Penerimaan Pemerintah………………………………...
13
2.1.2. Pengeluaran Pemerintah………………………………..
16
2.1.3. Defisit dan Keberlanjutan Fiskal……………………….
18
2.1.4. Desentralisasi Fiskal…………………………………....
18
2.2. Investasi.....................................................................................
20
2.3. Konsumsi...................................................................................
22
2.4. Pembangunan Sektor Pertanian……………………………….
23
2.4.1. Kebijakan Sektor Pertanian…………………………….
23
2.4.2. Subsidi Pertanian.............................................................
24
2.4.3. Infrastruktur Sektor Pertanian………………………….
25
2.4.4. Inovasi Teknologi Sektor Pertanian…………………....
26
2.4.5. Penelitian dan Pengembangan Sektor Pertanian……….
27
2.5. Kinerja Sektor Pertanian……………………………………...
28
2.5.1. Produk Domestik Bruto Sektor Pertanian……………...
28
2.5.2. Produktivitas Produk Pertanian………………………...
29
2.5.3. Penyerapan Tenaga Kerja ………………………….......
30
2.5.4. Ekspor dan Impor Pertanian …………………………...
31
xv
2.5.5. Kesejahteraan Petani…………………………………...
32
2.6. Kinerja Agroindustri…………………………………………..
34
2.7. Studi-Studi Terdahulu………………………………………...
35
2.7.1. Peran Fiskal dalam Perekonomian Negara……………..
35
2.7.2. Kebijakan dan Kinerja Pertanian…………………….....
39
2.7.3. Kebijakan dan Kinerja Agroindustri…………………...
41
2.7.4. Alasan Pemilihan Variabel……………………………..
42
2.7.5. Posisi Penelitian………………………………………..
53
III. KERANGKA TEORI……………………………………………...
55
3.1. Kebijakan Fiskal………………………………………………
56
3.1.1. Jalur Keynesian Pengaruh Kebijakan Fiskal…………...
57
3.1.2. Penerimaan Pemerintah………………………………...
67
3.1.3. Pengeluaran Pemerintah………………………………..
70
3.1.4. Pengeluaran Pemerintah Sektoral………………………
72
3.1.5. Subsidi………………………………………………….
73
3.1.6. Dampak Pengeluaran Pemerintah……………………..
74
3.1.7. Keseimbangan Fiskal …………………………….........
76
3.1.8. Utang Pemerintah ………………………………….......
77
3.1.9. Desentralisasi Fiskal……………………………………
79
3.2. Investasi………………….........................................................
82
3.3. Konsumsi...................................................................................
84
3.4. Kinerja Sektor Pertanian……………………………………...
86
3.4.1. Pertumbuhan Output …………………………………...
86
3.4.2. Penyerapan Tenaga Kerja……………………………....
88
3.4.3. Perdagangan Internasional Komoditi Pertanian……….
92
3.4.4. Kesejahteraan Petani…………………………………...
95
3.5. Kinerja Agroindustri…………………………………………..
97
3.5.1. Nilai Tambah Unit Input dan Output…………………..
97
3.5.2. Daya Saing Agroindustri……………………………….
98
3.6. Analisis Deret Waktu ………………………...........................
99
3.6.1. Metode Vector Autoregresive dan Vector Error Cor-
xvi
rection Model…………………………………………..
99
3.6.2. Kointegrasi …………………………………………….
104
3.6.3. Restriksi Jangka Panjang pada Sistem Kointegrasi........
105
3.7. Kerangka Pemikiran Penelitian…..…………………………...
108
IV. METODE PENELITIAN………………………………………….
112
4.1. Kerangka Analisis……………………….................................
112
4.1.1. Pilihan Alat Analisis……………………………….......
112
4.1.2. Analisis Untuk Mencapai Tujuan Penelitian…………...
115
4.2. Spesifikasi Model……………………………………………..
118
4.3. Pengujian Model……………………………………………....
120
4.3.1. Uji Stasioner…………………………………………....
120
4.3.2. Uji Ordo Lag...................................................................
123
4.3.3. Uji Kointegrasi………………………………………....
123
4.3.4. Identifikasi Persamaan Kointegrasi…………………….
125
4.4. Analisis Simulasi Dampak Kebijakan Fiskal………………....
126
4.4.1. Impulse Response Function…………………………….
127
4.4.2. Dekomposisi Ragam Kesalahan Peramalan ..………….
130
4.5. Data dan Pengolahan Data…………………………………....
131
4.6. Hasil Uji Diagnostik Data dan Model.......................................
139
V. DINAMIKA KEBIJAKAN FISKAL PADA SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA…………………………………...
151
5.1. Episode Perekonomian dan Mainstream Fiskal Indonesia…....
151
5.2. Dinamika Kebijakan Fiskal Indonesia………………………..
153
5.3. Penerimaan Pemerintah……………………………………….
156
5.3.1. Pajak................................................................................
158
5.3.2. Utang Pemerintah............................................................
161
5.3.3. Defisit Anggaran.............................................................
165
5.4. Pengeluaran Pemerintah............................................................
167
5.4.1. Pengeluaran Untuk Sektor Pertanian…………………...
172
5.4.2. Subsidi Pertanian.............................................................
174
5.4.3. Pengeluaran Penelitian dan Pengembangan Pertanian....
175
xvii
5.4.4. Pengeluaran Infrastruktur Pertanian................................
178
5.4.5. Desentralisasi Fiskal........................................................
181
5.5. Investasi dan Konsumsi Masyarakat.........................................
185
5.5.1. Investasi...........................................................................
185
5.5.2. Konsumsi Masyarakat………………………………….
189
VI. KINERJA SEKTOR PERTANIAN DAN AGROINDUSTRI DI INDONESIA……………………………………………………....
192
6.1. Kinerja Sektor Pertanian...........................................................
192
6.1.1. PDB Pertanian.................................................................
194
6.1.2. Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian....................
201
6.1.3. Ekspor Pertanian..............................................................
206
6.1.4. Impor Pertanian...............................................................
210
6.1.5. Kesejahteraan Petani.......................................................
212
6.2. Kinerja Agroindustri..................................................................
216
6.2.1. Nilai Tambah Input Agroindustri....................................
218
6.2.2. Nilai Tambah Output Agroindustri.................................
220
6.2.3. Daya Saing Agroindustri.................................................
222
VII. PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP KINERJA SEKTOR PERTANIAN ..................................................................
225
7.1. Hubungan Kebijakan Fiskal dengan Kinerja Sektor Pertanian ...................................................................................
225
7.2. Respon Dinamik Kinerja Sektor Pertanian atas Guncangan Kebijakan Fiskal .......................................................................
232
7.3. Kebijakan Fiskal yang Efektif Mempengaruhi Kinerja Sektor Pertanian.......................................................................
249
VIII. PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP KINERJA AGROINDUSTRI............................................................................
256
8.1. Hubungan Kebijakan Fiskal dengan Kinerja Agroindustri.......
256
8.2. Respon Dinamik Kinerja Agroindustri atas Guncangan Kebijakan Fiskal .......................................................................
262
8.3. Instrumen Kebijakan Fiskal yang Efektif Mempengaruhi Kinerja Agroindustri..................................................................
276
xviii
8.4. Hubungan Keterkaitan Kinerja Sektor Pertanian dengan Kinerja Agroindustri..................................................................
280
8.4.1. Respon Dinamik Kinerja Agroindustri atas Guncangan Kinerja Sektor Pertanian.................................................
280
8.4.2. Kinerja Sektor Pertanian yang Efektif Mempengaruhi Kinerja Agroindustri........................................................
288
IX. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN..........................
292
9.1. Ringkasan dan Sintesis .............................................................
292
9.2. Kesimpulan................................................................................
303
9.3. Implikasi Kebijakan..................................................................
308
9.4. Saran Penelitian Lanjutan..........................................................
312
DAFTAR PUSTAKA………………………………………….......
314
LAMPIRAN……………………………………………………….
331
xix
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
1. Pangsa Agribisnis dalam Pembangunan Ekonomi Berbagai Negara dan Indonesia ……………………………………………….
4
2. Determinan Pertumbuhan Pendapatan dan Sumbangan Kawasan dan Sektoral Negara-Negara Maju................................……………..
5
3. Persentase Penerimaan Pemerintah Pusat terhadap PDB di NegaraNegara Asia, dan Indonesia.........................……………....................
14
4. Utang Luar Negeri Negara-Negara Asia Pasifik dan Indonesia …….
15
5. Persentase Pengeluaran Pemerintah Pusat terhadap PDB di NegaraNegara Asia dan Indonesia …………………….................................
17
6. Keseimbangan Fiskal Pemerintah Pusat terhadap PDB di NegaraNegara Asia dan Indonesia ……………….........................................
19
7. Porsi Penerimaan dan Pengeluaran dalam Desentralisasi Fiskal Berbagai Negara di Dunia dan Indonesia…………………................
20
8. Belanja Pemerintah untuk Pembangunan Pertanian……....................
21
9. Kebutuhan Beberapa Produk Pangan Tahun 2035 dan Kemampuan Produksi Tahun 2001 di Indonesia......................................................
22
10. Variabel Terpilih dalam Penelitian…………………………………..
53
11. Komponen Deterministik VEC dalam Sistem Variabel VAR(1)........
108
12. Hasil Uji Unit Root Variabel yang Digunakan………………………
140
13. Hasil Uji Structural Break dengan Chow Breakpoint Test……………
142
14. Hasil Uji Kointegrasi dengan Engle - Granger Two Step Method…..
143
15. Kemampuan Menjelaskan Perubahan Variabel dengan Pairwise Granger Causality Tests……………………………………………..
147
16. Rata-rata Pertumbuhan Utang Domestik dan Luar Negeri..................
163
17. Porsi Pengeluaran Total, Pengeluaran Pembangunan, Pengeluaran Rutin, dan Pengeluaran Sektor Pertanian terhadap Utang...................
164
xx
18. Alokasi Pinjaman Bank Dunia per Sektor...........................................
165
19. Pembiayaan Defisit Anggaran.............................................................
167
20. Alokasi Belanja Pemerintah Pusat Beberapa Negara di ASEAN.......
171
21. Pangsa Pendapatan dan Belanja Daerah terhadap Pendapatan dan Belanja Pemerintah Pusat.............................................................
185
22. Investasi Domestik Bruto Negara-negara Berkembang dan Maju......
188
23. Kinerja Sektor Pertanian dalam Perekonomian Makro.......................
199
24. Struktur PDB Indonesia Menurut Sektor.............................................
201
25. Perubahan Struktur Tenaga Kerja Pertanian Indonesia.......................
203
26. Tenaga Kerja Menurut Sektor di Berbagai Negara.............................
204
27. Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan Kegiatan Ekonomi di Beberapa Negara..................................................................................
205
28. Kegiatan Ekonomi Penduduk pada Sektor Pertanian di Dunia...........
206
29. Kontribusi Ekspor Beberapa Negara Pengekspor Terbesar di Dunia..
207
30. Pangsa Ekspor Produk Berbasis Pertanian di Pasar Dunia.................
209
31. Kontribusi Impor Beberapa Negara Pengimpor Terbesar di Dunia....
212
32. Perbandingan Pendapatan Petani dan Garis Kemiskinan di Indonesia..............................................................................................
214
33. Perkembangan Status Petani di Indonesia...........................................
215
34. Pertumbuhan Nilai Tambah Input Industri Pertanian di Asia.............
219
35. Pertumbuhan Nilai Tambah Output Industri Petanian di Asia............
221
36. Indeks Daya Saing Produk Industri Berbasis Pertanian Indonesia.....
223
37. Indeks Daya Sing Produk Pertanian Indonesia dan NegaraNegara Lain………………………………………………………….
224
xxi
38. Hubungan Jangka Panjang Kebijakan Fiskal dengan Kinerja Sektor Pertanian................................................................................... 39. Respon Dinamik Kinerja Sektor Pertanian atas Guncangan Kebijakan Fiskal .................................................................................
226
247
40. Peran Guncangan Instrumen Kebijakan Fiskal terhadap Variabilitas Kinerja Pertanian.............................................................
250
41. Rangkuman Peran Guncangan Instrumen Kebijakan Fiskal yang Efektif terhadap Variabilitas Kinerja Sektor Pertanian dalam Jangka Panjang ..................................................................................
254
42. Hubungan Jangka Panjang Kebijakan Fiskal dengan Kinerja Agroindustri.........................................................................................
257
43. Respon Dinamik Kinerja Agroindustri atas Guncangan Kebijakan Fiskal..................................................................................
275
44. Peran Guncangan Kebijakan Fiskal terhadap Variabilitas Kinerja Agroindustri.........................................................................................
277
45. Rangkuman Peran Guncangan Kebijakan Fiskal yang Efektif terhadap Variabilitas Kinerja Agroindustri dalam Jangka Panjang ....
279
46. Respon Dinamik Kinerja Agroindustri atas Guncangan Kinerja Sektor Pertanian...................................................................................
287
47. Hubungan Keterkaitan antara Kinerja Sektor Pertanian dengan Kinerja Agroindustri............................................................................
289
48. Rangkuman Peran Guncangan Kinerja Sektor Pertanian terhadap Variabilitas Kinerja Agroindustri dalam Jangka Panjang.....
290
49. Rangkuman Hubungan Jangka Panjang antara Kebijakan Fiskal dengan Kinerja Sektor Pertanian dan Kinerja Agroindustri.....
307
50. Implikasi Kebijakan Analisis Kefektifan Kebijakan Fiskal terhadap Kinerja Sektor Pertanian dengan Penekanan Agroindustri di Indonesia..............................................................................................
309
xxii
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
1. Keseimbangan Makro dalam Pendekatan Keynesian…………….....
60
2. Efektifitas Kebijakan Fiskal pada Kurs Tetap dan Modal Terbatas...
65
3. Efektifitas Kebijakan Fiskal pada Kurs Fleksibel dan Modal Terbatas……………………………………………………………...
66
4. Dampak Subsidi terhadap Peningkatan Produksi Pertanian………...
74
5. Jalur Efek Block Grant………………………………………………
81
6. Jalur Efek Specific Grant…………………………………………...
81
7. Alokasi Tenaga Kerja antar Sektor Model Harris-Todaro…………..
91
8. Kerangka Alur Pemikiran Penelitian Berdasar Variabel Terpilih…..
109
9. Diagram Alur Penelitian dan Tahap Analisis dengan VECM......…..
138
10. Komposisi Penerimaan Pemerintah Pusat...........................................
159
11. Pangsa PPh terhadap PDB, Total Penerimaan, dan Total Pajak…….
160
12. Pangsa PPn terhadap PDB, Total Penerimaan, dan Total Pajak.........
161
13. Pangsa Utang terhadap PDB, dan Total Penerimaan..........................
162
14. Pangsa Defisit terhadap Penerimaan Total , PDB, dan Pengeluaran Total...............................................................................
166
15. Pengeluaran Total dan Pengeluaran Pembangunan………………....
168
16. Pangsa Pengeluaran Pembangunan terhadap PDB dan Pengeluaran Total...............................................................................
169
17. Alokasi Belanja Sektor Pertanian Beberapa Negara ASEAN………
170
18. Pangsa Anggaran Sektor Pertanian terhadap Pengeluaran Total, Pengeluaran Pembangunan, dan PDB.................................................
172
xxiii
19. Pangsa Subsidi Pertanian terhadap Subsidi Total, Pengeluaran Pembangunan, Pengeluaran Total, dan PDB………………………..
175
20. Pangsa Pengeluaran Penelitian dan Pengembangan Pertanian terhadap Pengeluaran Total, Pengeluaran Pembangunan, Pengeluaran Sektor Pertanian, dan PDB............................................
177
21. Pangsa Pengeluaran Infrastruktur Pertanian terhadap Pengeluaran Total, Pengeluaran Pembangunan, Pengeluaran Sektor Pertanian, dan PDB............................................
179
22. Pengeluaran Pemerintah Untuk Irigasi...............................................
180
23. Pangsa Anggaran Desentralisasi Fiskal terhadap Pengeluaran Total, dan Pengeluaran Pembangunan................................................
183
24. Pangsa Investasi terhadap Pengeluaran Total, Pengeluaran Pembangunan, dan PDB.....................................................................
186
25. Komposisi Investasi Domestik dan Luar Negeri Sektor Pertanian
189
26. Konsumsi, Pengeluaran Pemerintah, dan PDB...................................
190
27. Pangsa Konsumsi terhadap Pengeluaran Pemerintah dan PDB..........
191
28. PDB, PDB Pertanian dan Pangsa PDB Pertanian terhadap PDB.......
197
29. Pangsa Tenaga Kerja Pertanian terhadap Populasi, Angkatan Kerja, dan Kesempatan Kerja di Indonesia.........................................
202
30. Ekspor Produk Pertanian dan Total Ekspor Indonesia........................
208
31. Pangsa Ekspor Pertanian dan Non Pertanian Indonesia......................
209
32. Impor Produk Pertanian dan Total Impor Indonesia…………….......
210
33. Pangsa Impor Pertanian dan Non Pertanian Indonesia………….......
211
34. Net-Barter Terms of Trade Petani Indonesia……………………......
213
35. Nilai Tambah Input, Nilai Tambah Output, dan Daya Saing Agroindustri ………………………………………………………...
217
36. Nilai Tambah Input Agroindustri……………………………….…...
218
37. Nilai Tambah Output Agroindustri………………………………….
220
38. Daya Saing Agroindustri…………………………………………….
222
xxiv
39. Respon shocks pada Pajak Penghasilan terhadap Pajak Penghasilan (PPh), PDB Pertanian (GDPA), Tenaga Kerja Pertanian (TKA), Ekspor Pertanian (XA), Impor Pertanian (IMA), dan Kesejahteraan Petani (WP)………………………………………………………….
234
40. Respon shocks pada Pajak Pertambahan Nilai terhadap Pajak Pertambahan Nilai (PPn), PDB Pertanian (GDPA), Tenaga Kerja Pertanian (TKA), Ekspor Pertanian (XA), Impor Pertanian (IMA), dan Kesejahteraan Petani (WP)……………………………………...
235
41. Respon shocks pada Anggaran Sektor Pertanian terhadap Belanja Pertanian (EA), PDB Pertanian (GDPA), Tenaga Kerja Pertanian (TKA), Ekspor Pertanian (XA), Impor Pertanian (IMA), dan Kesejahteraan Petani (WP)………………………………………….
237
42. Respon shocks pada Subsidi Pertanian terhadap Subsidi Pertanian (SP), PDB Pertanian (GDPA), Tenaga Kerja Pertanian (TKA), Ekspor Pertanian (XA), Impor Pertanian (IMA), dan Kesejahteraan Petani (WP)………………………………………………………….
239
43. Respon shocks pada Anggaran Penelitian dan Pengembangan Pertanian terhadap Anggaran Penelitian dan Pengembangan Pertanian (RDA), PDB Pertanian (GDPA), Tenaga Kerja Pertanian (TKA), Ekspor Pertanian (XA), Impor Pertanian (IMA), dan Kesejahteraan Petani (WP)………………………………………….
241
44. Respon shocks pada Anggaran Infrastruktur Pertanian terhadap Anggaran Infrastruktur Pertanian (IA), PDB Pertanian (GDPA), Tenaga Kerja Pertanian (TKA), Ekspor Pertanian (XA), Impor Pertanian (IMA), dan Kesejahteraan Petani (WP)…………………..
242
45. Respon shocks pada Desentralisasi Fiskal terhadap Desentralisasi Fiskal (DF), PDB Pertanian (GDPA), Tenaga Kerja Pertanian (TKA), Ekspor Pertanian (XA), Impor Pertanian (IMA), dan Kesejahteraan Petani (WP)………………………………………….
244
46. Respon shocks pada Investasi terhadap Investasi (I), PDB Pertanian (GDPA), Tenaga Kerja Pertanian (TKA), Ekspor Pertanian (XA), Impor Pertanian (IMA), dan Kesejahteraan Petani (WP)…………………………………………………………………
245
47. Respon shocks pada Konsumsi terhadap Konsumsi (KONS), PDB Pertanian (GDPA), Tenaga Kerja Pertanian (TKA), Ekspor Pertanian (XA), Impor Pertanian (IMA), dan Kesejahteraan Petani (WP)…………………………………………………………………
247
xxv
48. Respon shocks pada Pajak Penghasilan terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing Agroindustri (DSA)…………………………………………….........
263
49. Respon shocks pada Pajak Pertambahan Nilai terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing Agroindustri (DSA)………………………………………………….
264
50. Respon shocks pada Anggaran Sektor Pertanian terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing Agroindustri (DSA)………………………………………………….
265
51. Respon shocks pada Subsidi Pertanian terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing Agroindustri (DSA)………………………………………………………………..
267
52. Respon shocks pada Anggaran Penelitian dan Pengembangan Pertanian terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing Agroindustri (DSA)………………..
268
53. Respon shocks pada Anggaran Infrastruktur Pertanian terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing Agroindustri (DSA)…………………………………………..
270
54. Respon shocks pada Desentralisasi Fiskal terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing Agroindustri (DSA)………………………………………………….
271
55. Respon shocks pada Investasi (I) terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing Agroindustri (DSA)..................................................................................................
272
56. Respon shocks pada Konsumsi (KONS) terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing Agroindustri (DSA)………………………………………………….
274
57. Respon shocks pada PDB Pertanian (GDPA) Terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing Agroindustri (DSA)………………………………………………….
281
58. Respon shocks pada Tenaga Kerja Pertanian (TKA) terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing Agroindustri (DSA)………………………………………………….
282
59. Respon shocks pada Ekspor Produk Pertanian (XA) terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing Agroindustri (DSA)………………………………………………….
283
xxvi
60. Respon shocks pada Impor Produk Pertanian (IMA) terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing Agroindustri (DSA)………………………………………………….
285
61. Respon shocks pada Kesejahteraan Petani (WP) terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing Agroindustri (DSA)………………………………………………….
286
xxvii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Halaman
1. Data Analisis Keefektifan Kebijakan Fiskal terhadap Kinerja Sektor Pertanian dengan Penekanan Pada Agroindustri di Indonesia………………………………………………………….....
327
2. Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller Test………………....
337
3. Uji Structural Break dengan Chow Test……………………………..
358
4. Uji Kointegrasi dengan Engel- Granger Two Step Tes……………..
360
5. Uji Ordo Optimal VAR……………………………………………...
365
6. Uji Granger Causality Berbasis VAR (4)…………………………...
366
7. Uji Rank Kointegrasi VAR(4) dengan Johansen Cointegration Test.
372
8. Hasil Estimasi Kointegrasi VECM.....................................................
373
9. Impulse Response Function………………………………………………
382
10. Forecast Error Variance Decomposition………………………………
396
xxviii