Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 9 (2014)
ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PT. IMPERIUM JAYA PERKASA Yuyun Kristiana
[email protected]
Maswar Patuh Priyadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT Salary is the payment of remuneration that has been done by permanent employees which is regularly paid at the end of the month. Good accounting system and payroll procedure is required to overcome any deviations in the payment of salary and wages in order to make it runs effectively. The purpose of this research is to find out whether the payroll accounting system on PT. Imperium Jaya Perkasa has run effectively. Based on the result of the interview result, the researcher concludes that the payroll accounting system on PT. Imperium Jaya Perkasa, in general, can be categorized quite well and it has run effectively when it is considered from the payment of employees’ salary that is never late, but the recapitulation document of employees’ salary needs to be added in order to make it easy in the calculation of payroll for each department. Keywords: Salary, Payroll Accounting System, Documents in Payroll. ABSTRAK Gaji merupakan pembayaran atas balas jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap yang dibayarkan secara tetap per bulan. Untuk mengatasi adanya kecurangan dalam pemberian gaji dan upah diperlukan sistem akuntansi dan prosedur penggajian yang baik agar sistem penggajian dapat berjalan efektif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penggajian pada PT. Imperium Jaya Perkasa telah berjalan efektif. Berdasarkan dari hasil wawancara yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa sistem akuntansi penggajian pada PT. Imperium Jaya Perkasa secara keseluruhan sudah cukup baik dan berjalan efektif dilihat dari segi penerimaan gaji karyawan yang selalu tepat waktu, hanya saja perlu ditambahkan dokumen rekapitulasi gaji karyawan untuk memudahkan dalam perhitungan gaji per departemen. Kata kunci: Gaji, Sistem Akuntansi Penggajian, Dokumen dalam Penggajian.
PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan ekonomi yang semakin maju dalam bidang teknologi informasi, sosial, ekonomi, budaya dan politik mempengaruhi kondisi dunia bisnis yang semakin lama semakin meningkat. Oleh karena itu, untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan dituntut untuk lebih efisien, efektif, dan ekonomis dalam menentukan besarnya biaya operasional perusahaan agar mampu bersaing dengan kompetitornya. Keadaan ini memicu para usahawan untuk melakukan berbagai upaya pembenahan dan pengembangan pada perusahaanya. Oleh karena itu, peran akuntansi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh para usahawan. Agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang dengan baik,diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan berprestasi. Gaji merupakan pembayaran atas balas jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap yang dibayarkan secara tetap per bulan, sedangkan upah merupakan pembayaran atas balas jasa yang dilakukan oleh karyawan harian yang dibayarkan setiap minggu berdasarkan hari kerja. Gaji merupakan biaya tenaga kerja yang memerlukan ketelitian dalam penempatan, penggolongan, pencatatanserta pembayarannya.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 9 (2014)
2
Untuk mengatasi kesalahan dan penyimpangan dalam perhitungan dan pembayaran gaji dan upah, maka perlu diatur tingkatank erja yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain memperhatikan peraturan perusahaan, perusahaan hendaknya juga memperhatikan tingkat kesejahteraan sosial karyawannya juga. Misalnya perusahaan mematuhi peraturan pemerintah daerah tentang besarnya pembayaran gaji pada karyawan sesuai dengan upah minimum kota. Sistem penggajian yang baik juga harus didasarkan pada tingkatan jabatan karyawan. Semakin tinggi jabatan karyawan, semakin tinggi pula gaji yang diterimanya. Dalam suatu perusahaan diperlukan sistem akuntansi yang baik untuk menghindari pengeluaran perusahaan yang fiktif atau pengalokasian biaya yang tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Dalam perusahaan biasanya terdapat departemen – departemen yang menangani tiap-tiap bidang tertentu, hal ini dilakukan karena pemimpin perusahaan biasanya tidak mampu mengatur dan mengendalikan seluruh biaya tenaga kerja. Untuk menghindari kesalahan pada sistem gaji, di perlukan sistem akuntansi yang baik. Oleh sebab itu, perusahaan harus memiliki sistem akuntansi dan prosedur penggajian yang baik, di tunjang dengan dokumen dan fungsi-fungsi telah ditetapkan untuk memberikan jaminan yang layak bahwa penggajian karyawan telah berjalan efektif. Dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka permasalahan yang ingin dikemukakan dalam penelitian ini adalah: ”Apakah sistem akuntansi penggajian yang diterapkan pada PT. Imperium Jaya Perkasa telah berjalan efektif?” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menilai apakah penerapan sistem akuntansi penggajian yang ditetapkan oleh PT.Imperium Jaya Perkasa telah efektif. TINJAUAN TEORETIS Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Mulyadi (2001:2) sebagai berikut: (1). Setiap sistem terdiri atas unsur- unsur. (2). Unsur–unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. (3). Unsur–unsur tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. (4). Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. Sistem menurut Baridwan (2009:3) ialah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. Sedangkan menurut Winarno (1994:8) sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan definisi diatas dapat di simpulkan bahwa sistem merupakan jaringan prosedur yang saling berhubungan, berkumpul melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang sama. Pengertian Akuntansi Akuntansi menurut Haryono, (2011:4) adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, mengolah data menjadi laporan dan mengomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. Pengertian Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi (2001:3) sistem akuntansi adalah organisasi formulir,catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Sistem akuntansi menurut (Baridwan 2009:3) ialah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomisdengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 9 (2014)
3
laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur dan lembagalembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi. Sedangkan sistem akuntansi menurut Warren (1999:182) adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi mengenai keuangan dan operasi usaha. Faktor-fakor yang perlu dipertimbangkan dalam Penyusunan Sistem Akuntansi Penyusunan sistem akuntansi (Baridwan 2009:7) untuk suatu perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor yang penting yaitu : (1). Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa sistem akuntansi harus menyediakan informasi yang diperlukan tepat pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan dan dengan kualitas yang sesuai. (2). Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip aman yang berarti bahwa sistem akuntansi harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan. Untuk dapat menjaga harta milik perusahaan maka sistem akuntansi harus disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan intern. (3). Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi itu harus dapat ditekan sehingga relative tidak mahal, dengan kata lain, dipertimbangkan cost dan benefit dalam menghasilkan suatu informasi. Pengertian Pengendalian Intern Pengertian pengendalian intern menurut Krismiaji (2010:37) adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi, dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen. Menurut Tunggal (1995:1) pengendalian intern meliputi organisasi dan semua metode serta ketentuan-ketenntuan yang terkoordinasi dalam suatu perusahaanuntuk mengamankan kekayaan, memelihara kecermatan dan sampai seberapa jauh dapat dipercayanya data akuntansi. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Menurut Mulyadi (2001:163) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasi untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Menurut Bodnar (2000:180), pengertian struktur pengendalian intern perusahaan terdiri dari kebijakan dan prosedur-prosedur untuk menyediakan jaminan yang memadai bahwa tujuan-tujuan perusahaan dapat dicapai. Sedangkan Wilkinson (2000:218) mendeffinisikan sebagai kerangka kerja yang terdiri atas beragam tindakan-tindakan pengendalian dan pengamanan, yang meliputi semua transaksi serta praktek-praktek organisasi, operasi dan bahkan manajemen perusahaan. Tujuan Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian intern dilakukan oleh pihak internal perusahaan. Menurut Mulyadi (2001:163) tujuan dari sistem pengendalian intern adalah sebagai berikut: (1). Menjaga catatan dan kekayaan organisasi. Kekayaan fisik suatu perusahaan dapat dicuri, disalahgunakan atau dihancurkan karna kecelakaan kecuali jika kekayaan tersebut dilindungi dengan pengendalin yang memadai. (2). Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. (3). Mendorong efisiensi. (4). Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen Tujuan sistem pengendalian intern menurut Baridwan (2009:14) ialah: (1). Menjaga keamanan harta milik suatu organisasi. (2). Memeriksa ketelitian dan kebenaran data
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 9 (2014)
4
akuntansi. (3). Memajukan efisiensi dalam operasi. (4). Membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijaksanaan manajeman yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Sedangkan tujuan pengendalian intern menurut Tunggal (1995:2) ialah: (1). Untuk menjamin kebenaran data akuntansi. (2). Untuk mengamankan harta kekayaan dan catatan pembukuannya. (3). Untuk menggalakan efisiensi usaha. (4). Untuk mendorong ditaatinya kebijakan pimpinan yang telah digariskan Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern Mulyadi (2001:387) juga menjelaskan bahwa unsur-unsur pokok pengendalian intern adalah : (1). Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Pembagian ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini: a. Harus dipisahkan fungsifungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan (misalnya pembelian). Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan. Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan. b. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi. (2). Sistem wewenang dan prosedur pencatatan memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, hutang, pendapatan dan biaya. Dalam organisasi, transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk memberikan otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi dalam organisasi. (3). Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Pembagian tanggung jawab fungsional, sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktek yang sehat dalam pelaksanaannya. Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktek sehat adalah: a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. b. Pemeriksaan mendadak. Pemeriksaan mendadak yang dilaksanakan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur. c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi saja, tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi. d. Perputaran jabatan. Perputaran jabatan yang diadakan secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga kerjasama diantara mereka dapat dihindari. e. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. f. Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya. Untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan catatan akuntansinya, secara periodik harus diadakan pencocokan atau rekonsiliasi antara kekayaan secara fisik dengan catatatn akuntansi yang bersangkutan dengan kekayaan tersebut. (4). Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Bagaimanapun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktek yang sehat, semuanya sangat tergantung pada manusia yang melaksanakannya. Unsur-unsur pengendalian internal menurut Warren. (1999:184) antara lain: 1. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh sikap manajemen dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian. Manajemen yang menekankan pentingnya pengendalian dan mendorong dipatuhinya kebijakan pengendalian akan menciptakan lingkungan pengendalian yang efektif. 2. Penilaian Risiko
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 9 (2014)
5
Manajemen harus memperhitungkan risiko-risiko yang akan terjadi (misalnya, perubahan faktor-faktor ekonomi seperti suku bunga, ancaman persaingan, perubahan peraturan, dan pelanggaran karyawan atas kebijakan dan prosedur perusahaan) kemudian mengambil langkah penting untuk mengendalikannya sehingga tujuan dari pengendalian interal dapat dicapai. 3. Prosedur Pengendalian Prosedur pengendalian ditetapkan untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa sasaran bisnis akan dicapai, termasuk pencegahan penggelapan. 4. Pemantauan atau Monitoring Sistem pengendalian internal dapat dipantau secara rutin atau melalui evaluasi khusus. Pemantauan rutin bias dilakukan dengan mengamati perilaku karyawan dan tandatanda peringatan dari sistem akuntansi tersebut. 5. Informasi dan Komunikasi Informasi mengenai lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian dan pemantauan diperlukan manajemen untuk mengarahkan operasi dan memastikan terpenuhinya tuntutan-tuntutan pelaporan serta peraturan yang berlaku. Pengertian Penggajian Dalam perusahaan, pembayaran kepada karyawan biasanya dibagi menjadi dua golongan yaitu gaji dan upah. Menurut Mulyadi (2001:373) gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manager, sedangkan upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh). Umumnya gaji dibayarkan secara tetap per bulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan dihasilkan oleh karyawan. Menurut Rivai (2004:379) gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang yang sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang karena kedudukannya dalam perusahaan. Tujuan Pemberian Gaji Tujuan pemberian gaji adalah sebagai berikut Rivai (2004:379): (1). Ikatan Kerja Sama, dengan pemberian upah dan gaji terjalinlah ikatan kerja sama formal antara pemilik/pengusaha dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan pemilik/pengusaha wajib membayar upah dan gaji sesuai dengan perjanjian yang disepakati. (2). Kepuasan Kerja, dengan upah dan gaji, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya. (3). Pengadaan Efektif, jika program upah dan gaji ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualifield untuk perusahaan akan lebih mudah. (4). Motivasi, jika upah dan gaji yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi para karyawannya. (5). Stabilitas Karyawan, dengan program upah dan gaji atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang kompetitif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil. (6). Disiplin, dengan pemberian upah dan gaji yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari serta menaati peraturan-peraturan yang berlaku. (7). Pengaruh Serikat Buruh, dengan program upah dan gaji yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaan. (8). Pengaruh Asosiasi Usaha Sejenis, dengan program upah dan gaji atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang kompetitif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil dan perpindahan ke perusahaan sejenis dapat dihindarkan. (9). Pengaruh Pemerintah, jika program upah dan gaji sesuai dengan undang-undang perburuhan yang berlaku (seperti batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 9 (2014)
6
Tahap dalam Pemberian Gaji Menurut Hariandja (2002:246), ada empat tahap penting dalam pemberian gaji, antara lain : (1). Menganalisis Jabatan atau Tugas, analisis jabatan merupakan kegiatan untuk mencari informasi tentang tugas - tugas yang dilakukan dan persyaratan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas tersebut supaya berhasil untuk mengembangkan uraian tugas, spesifikasi tugas dan standar untuk kerja. Kegiatan ini perlu dilakukan sebagai landasan untuk mengevaluasi jabatan.(2). Mengevaluasi Jabatan, evaluasi jabatan adalah proses sistematis untuk menentukan nilai relatif dari suatu pekerjaan dibandingkan dengan pekerjaan lain. Proses ini dilakukan untuk mengusahakan tercapainya internal equity dalam pekerjaan sebagaimana unsur yang sangat penting dalam penentuan tingkat gaji. Internal equity adalah jumlah yang diperoleh dipersepsi sesuai dengan input yang diberikan dibandingkan dengan pekerjaan yang sama dalam perusahaan. (3). Melakukan Survei Gaji, survei gaji dilakukan untuk mengusahakan keadilan eksternal sebagai salah satu faktor penting dalam perencanaan dan penentuan gaji. Survei dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti mendatangi perusahaan- perusahaan untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat gaji yang berlaku, membuat kuesioner secara formal dan lain - lain. (4). Menentukan Tingkat Gaji, setelah evaluasi jabatan dilakukan, untuk menciptakan keadilan internal yang menghasilkan ranking jabatan, dan melakukan survei tentang gaji yang berlaku di pasar tenaga kerja selanjutnya adalah penentuan gaji Menurut Rivai (2004:380) tahapan dalam pemberian gaji terdapat dua asas yaitu: (1). Asas Adil, besarnya upah dan gaji yang dibayarkan kepada setiap karyawan harus disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, risiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan pekerja, dan memenuhi persyaratan internal. Jadi adil bukan berarti setiap karyawan menerima upah dan gaji yang sama besarnya. Dengan asa adil akan tercapai suasana kerjasama yang baik, semangat kerja, dislipin, loyalitas, dan stabilisasi karyawan akan lebih baik. (2). Asas Layak dan Wajar, upah dan gaji yang diterima karyawan dapat memenuhi kebutuhannya pada tingkat normatif yang ideal. Tolak ukur layak adalah relatif, penetapan besarnya upah dan gaji didasarkan atas batas upah minimal pemerintah dan eksternal konsistensi yang berlaku. Pengertian Sistem Akuntansi Pengajian Untuk mengatasi kesalahan atau kekeliruan dan penyimpangan dalam perhitungan gaji dan upah, maka perusahaan perlu membuat sistem penggajian. Sistem akuntansi penggajian dibuat agar perusahaan dapat mengambil keputusan ekonomi secara tepat karena dalam sistem informasi penggajian, data-data transaksi yang telah terjadi dikumpulkan dan diolah dengan tepat sehingga menghasilkan suatu informasi yang dapat dipertanggung jawabkan. Menurut Mulyadi (2001:374) sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya. Fungsi-fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penggajian Menurut Mulyadi (2001:382) fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian ialah : 1. Fungsi Kepegawaian Fungsi ini bertanggungjawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji dan upah karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, menaikkan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan dan pemberhentian karyawan. 2. Fungsi Pencatat Waktu
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 9 (2014)
7
Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem pengendalian intern yang baik mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah. 3. Fungsi Pembuat Daftar Gaji Fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat daftar gaji yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban bagi setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji dan upah. Daftar gaji dan upah diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji dan upah kepada karyawan. 4. Fungsi Akuntansi Dalam sistem akuntansi penggajian, fungsi akuntansi bertanggungjawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan. Fungsi akuntansi yang menangani sistem penggajian dan pengupahan berada ditangan: a. Bagian Utang, yaitu bagian yang bertanggungjawab untuk memproses pembayaran gaji dan upah seperti tercantum dalam daftar gaji dan upah. b. Bagian Kartu Biaya, yaitu bagian yang bertanggungjawab untuk mencatat pokok produk dan kartu biaya berdasarkan rekap daftar gaji dan upah dan kartu kerja. c. Bagian Jurnal, yaitu bagian yang bertanggungjawab untuk mencatat biaya gaji dan upah dalam jurnal umum. 5. Fungsi Keuangan Fungsi ini bertanggungjawab guna mengisi cek guna pembayaran gaji dan upah dan menguangkan cek ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji dan upah setiap karyawan untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan. Dokumen yang digunakan dalam Akuntansi Penggajian Dokumen atau formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan.Dokumen sangat penting dalam akuntansi sebab untuk mencatat dan menghitung gaji dan upah menggunakan bukti-bukti yang terdapat pada dokumen. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi gaji dan upah menurut Mulyadi (2001:374) adalah: 1. Dokumen pendukung perubahan gaji Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat keputusan yang berhubungan dengan karyawan, seperti misalnya: surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, skorsing dan sebagainya. 2. Kartu Jam Hadir Kartu jam hadir ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir dapat berupa daftar hadir biasa dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dari mesin pencatat waktu. 3. Kartu Jam Kerja Kartu jam kerja merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi tenaga kerja langsung pada perusahaan yang diproduksinya berdasarkan pesanan. 4. Daftar Gaji Daftar gaji dan upah merupakan dokumen yang memuat informasi mengenai jumlah gaji bruto tiap karyawan, potongan-potongan serta jumlah gaji netto tiap karyawan dalam suatu periode pembayaran.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 9 (2014)
8
5. Rekap Daftar Gaji Rekap daftar gaji dan upah merupakan dokumen yang berisi rangkaian gaji per departemen/bagian, yang dibuat berdasarkan daftar gaji. 6. Surat pernyataan gaji dan upah Surat pernyataan gaji dan upah merupakan dokumen yang dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji, yang merupakan catatan bagi tiap karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban karyawan. 7. Amplop Gaji Amplop gaji ini berisi uang gaji karyawan yang memuat informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan atau periode tertentu. 8. Bukti Kas Keluar Berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima oleh fungsi pembuat daftar gaji, maka fungsi pencatat uang akan membuat dokumen yang merupakan perintah pengeluaran uang kepada fungsi pembayaran gaji. Catatan Akuntansi yang digunakan dalam Penggajian Akuntansi mempunyai fungsi dan peranan bersifat keuangan yang sangat penting dalam kegiatan perusahaan dan kepada pihak-pihak tertentu yang memerlukannya. Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji dan upah menurut Mulyadi (2001:382) ialah: 1. Jurnal Umum Dalam gaji dan upah, jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen dalam perusahaan. 2. Kartu Harga Pokok Produk Kartu ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu. 3. Kartu Biaya Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga kerja non produksi setiap departemen dalam perusahaan. Sumber informasi untuk pencatatan dalam kartu biaya ini adalah bukti memorial. 4. Kartu Penghasilan Karyawan. Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongan yang diterima oleh setiap karyawan. Kartu penghasilan karyawan digunakan sebagai tanda terima gaji dan upah karyawan dengan ditandatanganinya kartu tersebut oleh karyawan yang bersangkutan. Prosedur yang membentuk Sistem Akuntansi Penggajian Suatu sistem dapat berjalan dengan baik jika terbentuk dari prosedur-prosedur yang dapat menemukan atau memberi isyarat tentang terjadinya keganjilan-keganjilan atau penyimpangan-penyimpangan dalam sistem pertanggungjawaban atas transaksi atau kekayaan perusahaan yang dikuasakan kepadanya. Prosedur adalah rangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, prosedur biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi 2001:5). Menurut Mulyadi (2001:385), sistem penggajian meliputi prosedur-prosedur berikut: 1. Prosedur Pencatat Waktu Hadir
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 9 (2014)
9
2.
3.
4.
5.
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan untuk menentukan gaji karyawan. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat- surat keputusan mengenai pemberhentian dan pengangkatan pegawai, penurunan, kenaikan pangkat,daftar gaji dan daftar hadir. Prosedur Distribusi Biaya Gaji Prosedur ini bertujuan untuk pengendalian biaya dan perhitungan pokok produk, melalui pendistribusian biaya tenaga kerja ke departemen-departemenyang menikmati manfaat tenaga kerja. Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar Bukti kas keluar merupakan perintah kepada fungsi keuangan untuk mengeluarkan sejumlah uang, pada tanggal dan untuk keperluan seperti yang tercantum dalam dokumen tersebut. Prosedur Pembayaran Gaji Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi yang membuat perintah pengeluaran kas ke fungsi keuangan agar ditulis cek dimana fungsi keuangan agar ditulis cek dimana fungsi keuangan mencairkan cek ke bank untuk pembayaran gaji dan upah.
METODE PENELITIAN Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini berupa arsip atau catatan yang terdapat di PT. Imperium Jaya Perkasa. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan bagian dari proses pengujian data yang hasilnya digunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik kesimpulan penelitian dengan cara: 1. Studi Lapangan Studi lapangan ialah penelitian yang dilakukan dimana penulis terjun langsung ke lapangan yang dijadikan objek penelitian untuk mendapat informasi atau data yang berguna untuk penulis dalam penelitian. Studi lapangan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap objek dan pencatatan sistematis terhadap objek yang diteliti. Tujuannya ialah agar peneliti dapat mengamati lebih dekat mengenai masalah yang ada dalam perusahaan. b. Interview atau Wawancara Interview atau wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara menggunakan komunikasi langsung dengan pihak yang berwewenang di dalam perusahaan untuk memberikan informasi tentang masalah yang berkaitan dengan penggunaan sistem akuntansi atas penggajian. Metode ini sangat berguna karena informasi yang di dapat akurat, cepat dan langsung dari responden dan dapat memperoleh keterangan yang kadang bersifat rahasia. Untuk keperluan penelitian ini menetapkan fungsi atau bagian yang akan diwawancarai adalah:
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 9 (2014)
10
1) Fungsi Personalia Fungsi personalia bertanggungjawab dalam pengangkatan karyawan, penetapan jabatan, penetapan tarif dan upah, promosi dan penurunan pangkat, penghentian karyawan dan penetapan berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan. 2) Fungsi Keuangan Fungsi keuangan bertanggungjawab atas pelaksanaan pembayaran gaji dan upah serta berbagai macam tunjangan. 3) Fungsi Akuntansi Fungsi akuntansi bertanggungjawab atas perhitungan gaji dan upah karyawan serta pencatatan biaya tenaga kerja dan distribusi biaya tenaga kerja untuk kepentingan perhitungan harga pokok produk dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga kerja. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mencatat data-data dari dokumen perusahaan berkaitan dengan objek penelitian.Dokumentasi sangat berguna karena untuk mengetahui informasi tentang data–data yang akan di pakai sebagai bukti dalam penelitian. Adapun data yang diperoleh dengan metode dokumentasi berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi, tujuan, kartu jam hadir, daftar gaji, dan sebatas dokumen yang tersedia di PT. Imperium Jaya Perkasa. 2. Studi Kepustakaan Metode ini dilakukan dengan cara mencari informasi-informasi yang terdapat dalam buku-buku yang ada diperpustakaan STIESIA dan literatur-literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi obyek penelitian ini. Satuan Kajian Satuan kajian merupakan satuan terkecil dalam penelitian yang diinginkan oleh peneliti sebagai klasifikasi pengumpulan data. Peneliti dapat menentukan unit analisis yang paling sesuai dengan kebutuhan penelitian. Adapun definisi satuan kajian yang berhubungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi meliputi organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. 2. Gaji Gaji adalah salah satu balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan. Atau dapat juga dikatakan sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang dari keanggotannya dalam sebuah perusahaan. 3. Informasi yang terkait gaji Merupakan semua informasi yang digunakan sebagai input dan dasar dalam penyusunan laporan gaji dan upah karyawan. Input dalam proses penggajian ini didasarkan pada data personalia. 4. Pengendalian Intern Pengendalian intern meliputi stuktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 9 (2014)
11
5. Sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan Sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan merupakan suatu kerangka dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan. Dalam penggajian dan pengupahan karyawan yang disusun sesuai dengan seksama dan menyeluruh. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan dalam menganalisis data yang telah dikumpulkan ialah analisis kualitatif. Analisis kualitatif adalah analisis yang tidak menggunakan model matematika, model statistik dan ekonometik atau model–model tertentu lainnya. Analisis data lainnya yang dilakukan terbatas pada teknik pengelohan datanya, seperti pada pengecekan data dan tabulasi dalam hal ini sekedar membaca tabel–tabel, gambar-gambar, atau angka–angka yang tersedia, kemudian melakukan uraian dan penafsiran. Jadi teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif yaitu teknik pengolahan data dengan menggunakan kata–kata atau kalimat dengan dasar teori–teori yang mendukung dan berkaitan dengan permasalahan tersebut. Langkah-langkah teknis analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian dengan melakukan survei langsung dan dokumentasi. a. Survei langsung Peneliti melakukan tinjauan secara langsung ke PT. Imperium Jaya Perkasa untuk mengamati gambaran umum perusahaan. b. Dokumentasi Peneliti memperoleh data yang terkait dengan profil dan kegiatan usaha perusahaan dengan melihat arsip-arsip milik PT Imperium Jaya Perkasa. 2. Membandingkan data yang di peroleh dari hasil survei langsung di perusahaan dengan teori-teori yang diperoleh dari literatur. 3. Melakukan penelitian kembali terhadap sistem dan prosedur yang sedang berjalan, formulir-formulir yang dipakai, dan bentuk-bentuk laporan yang dihasilkan yang berkaitan dengan penggajian dan pengupahan. 4. Mengidentifikasikan temuan dan kelemahan perusahaan. 5. Memberikan rekomendasi atas temuan atau kelemahan perusahaan menurut teori-teori yang diperoleh dari literatur. 6. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Komponen Penggajian Komponen gaji yang terdapat pada PT. Imperium Jaya Perkasa ialah: 1. Gaji Pokok Gaji pokok di terima oleh karyawan pada dasarnya telah ditetapkan oleh perusahaan, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya kenaikan gaji pokok yang dapat diterima oleh masing-masing karyawan dengan melihat tingkat golongan dan prestasi yang dihasilakan oleh karyawan tersebut. 2. Tunjangan Jabatan Tunjangan jabatan di berikan kepada seluruh karyawan yang telah memiliki masa kerja selama 1 tahun. Besarnya tunjangan jabatan pada tiap-tiap karyawan dibedakan sesuai dengan jabatannya. Untuk staff Supervisor, Accounting, Captain masing-masing sebesar Rp 300.000,-, sedangkan untuk karyawan operasional seperti FnB Rp 250.000,-, dan Reception dan Waiter/Waitress ditetapkan sebesar Rp 50.000,-.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 9 (2014)
12
3. Tunjangan Pangkat Tunjangan pangkat di berikan kepada karyawan yang telah mempunyai masa kerja selama 5 tahun, besarnya tunjangan pangkat ialah Rp 150.000. 4. Tunjangan Senior Tunjangan senior diberikan pada karyawan sesuai dengan penilaian perusahaan terhadap kinerja karyawan tersebut dan telah bekerja lebih dari 2 tahun. 5. Tunjangan Transport Tunjangan transport ini diberikan perusahaan bagi karyawan untuk kehadiran dalam dinas di kantor pada setiap hari kerja sesuai dengan jam kerja yang berlaku dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tunjangan ini diberikan dalam bentuk uang sehingga merupakan penghasilan bagi karyawan. Besarnya tunjangan transport setiap bulan ialah Rp 52.000,6. Tunjangan Makan Perusahaan memberikan tunjangan makan berupa uang kepada semua karyawan. yang dibayarkan pada saat pemberian gaji di tiap bulan.Besarnya pemberian tunjangan makan diatur oleh pimpinan perusahaan yakni sebesar Rp 2.000/hari kerja. 7. Tunjangan Jamsostek dan BPJS Jaminan sosial dan kesehatan karyawan sangat penting sebagai penunjang kesuksesan perusahaan. Tunjangan ini diberikan pada karyawan yang sudah lulus masa training sesuai waktu yang ditentukan perusahaan.Perhitungan jaminan ini berdasarkan atas gaji pokok masing-masing karyawan. Adapun perhitungannya ialah: a. Iuran Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar 3,70% ditanggung oleh perusahaan dan sebesar 2% ditanggung oleh karyawan dari gaji pokok yang diterimanya. b. Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar 0,54% dari gaji pokok yang diterimanya. c. Iuran Jaminan Kematian (JKM) sebesar 0,3% dari gaji pokok yang diterimanya d. Iuran Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) sebesar 4,0% ditanggung perusahaan dan sebesar 0,5% ditanggung karyawan dari gaji pokok yang diterima karyawan 8. Tunjangan PPh 21 Tunjangan Pajak penghasilan pasal 21 di sini ialah setiap penghasilan yang diperoleh karyawan akan dikurangi dengan pemotongan pajak, tetapi pada PT. Imperium Jaya Perkasa, seluruh pembayaran potongan pajak penghasilan pasal 21 yang dikenakan untuk karyawan seluruhnya ditanggung oleh perusahaan. 9. Upah Lembur a. Pelaksanaan Kerja Lembur Kerja lembur dilakukan apabila suatu bidang pekerjaan menurut penyelesaiannya dengan segera sedangkan waktu yang tersedia tidak cukup. Selain itu juga dapat terjadi apabila jumlah tenaga kerja minim tetapi kondisi outlet ramai pengunjung. Pelaksanaan kerja lembur dilakukan langsung oleh atasan yang berwenang memberikan perintah, biasanya dilakukan diluar jam kerja karyawan pada hari kerja biasa dan dapat dilakukan pada hari libur. b. Upah kerja Lembur Tarif yang diterima untuk upah lembur dihitung dengan per jam kerja yang dihasilkan oleh masing-masing karyawan. Di PT. Imperium Jaya Perkasa, terdapat istilah lembur yaitu: 1) Hari biasa, yakni hari kerja 6 hari dalam 1 minggu dan waktu istirahat 1 hari dalam 1 minggu dengan jumlah maksimal jam kerja adalah 8 jam. 2) Hari libur nasional dan hari besar keagamaan seperti idul fitri dan natal. 3) Perhitungan upah lembur per jam di PT. Imperium Jaya Perkasa ialah 1/173 x Gaji Pokok x 1,5.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 9 (2014)
13
10. THR Yang dimaksud dengan Tunjangan Hari Raya adalah suatu tunjangan yang diberikan kepada pekerja sehubungan Hari Raya sebesar 1 (satu) bulan gaji untuk karyawan yang mempunyai masa kerja 1 (satu) tahun lebih. Dan untuk karyawan yang mempunyai masa kerja kurang 1 (satu) tahun adalah masa kerja/12 x 1 bulan gaji.Berkaitan dengan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) sudah diatur dalam peraturan perusahaan PT Imperium Jaya Perkasa dengan mengacu pada peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 11. Bonus Tahunan Bonus tahunan di berikan pada karyawan yang telah 1 tahun bekerja di PT.Imperium Jaya Perkasa, perhitungannya diperoleh dari prestasi kerja karyawan , omset tahunan outlet serta lamanya masa kerja karyawan, gaji pokok dan bonus tahun sebelumnya dikurangi THR. 12. Pemotongan Gaji Karyawan Setiap karyawan yang tidak masuk kerja di sertai dengan surat keterangan dari jamsostek akan dikenakan potongan sebesarRp 4.000,- untuk ketidakhadirannya.Selain itu, karyawan training akan dikenakan potongan sebesar Rp 200.000,- selama 6 bulan untuk biaya seragam dan akan dikembalikan setelah masa training selesai. Fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Penggajian di PT. Imperium Jaya Perkasa 1. Fungsi Personalia Pada PT. Imperium Jaya Perkasa fungsi personalia bertanggung jawab dalam pengangkatan karyawan, penetapan jabatan, penetapan tarif gaji dan upah, promosi dan penurunan jabatan, mutasi karyawan, penghentian karyawan dari pekerjaannya dan penetapan berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan. Bagian personalia membuat rekap file absen yang di peroleh dari bagian akuntansi dan membuat verifikasi formulir untuk diserahkan kepada bagian keuangan. 2. Fungsi Keuangan Pada PT. Imperium Jaya Perkasa ini bertugas untuk mengeluarkan cek untuk di cairkan di bank yang kemudian diberikan pada bagian akuntansi untuk diberikan pada bank dan masuk ke rekening masing-masing karyawan. Dalam melakukan tugas ini bagian keuangan melaksanakan tugasnya didasarkan atas dokumen daftar gaji karyawan yang diberikan oleh bagian akuntansi.Berkaitan dengan fungsi keuangan yang terkait pada sistem dan prosedur penggajian yang telah diuraikan di bab 2, tidak ada perbedaan yang berarti. Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji. 3. Fungsi Akuntansi Pada PT.Imperium Jaya Perkasa bagian ini bertanggungjawab atas penghitungan daftar hadir yang diserahkan kepada pihak personalia, pencatatan biaya tenaga kerja dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga kerja juga mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji. Ini menunjukkan adanya perangkapan fungsi yang dilakukan oleh fungsi akuntansi, sehingga sistem penggajian pada PT. Imperium Jaya Perkasa kurang sesuai dengan tinjauan teoris Dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Penggajian PT. Imperium Jaya Perkasa Untuk mencatat dan menghitung gaji karyawan dalam sebuah perusahaan, menggunakan bukti-bukti yang terdapat pada dokumen. Dalam sistem akuntansi atas
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 9 (2014)
14
penggajian terdapat dokumen-dokumen yang mendukung jalannya sistem penggajian sebagai catatan tertulis yang mempunyai peranan penting. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian pada PT. Imperium Jaya Perkasa ialah: 1. Dokumen Hadir Karyawan Dokumen ini dibuat untuk mengetahui jam kerja karyawan. Dokumen ini sangat berhubungan dengan slip gaji. 2. Daftar Gaji Dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa absen, jamsostek, dan potongan lain-lain. 3. Slip Gaji Karyawan Dokumen ini berisi nama karyawan, jabatan, no.induk karyawan, gaji pokok, dikurangi potongan-potongan internal dan eksternal, ditambah dengan upah lembur, dan tunjangan- tunjangan. 4. Bukti Kas Keluar Bukti kas keluar dibuat oleh bagian keuangan. Dokumen ini digunakan untuk mencatat pengeluaran kas. Catatan Akuntansi yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Penggajian PT. Imperium Jaya Perkasa Adapun catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian pada PT.Imperium Jaya Perkasa ialah sebagai berikut: 1. Jurnal Umum Jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap biaya dalam perusahaan. 2. Laporan Keuangan Laporan keuangan dibuat berdasarkan hasil dari jurnal umum yang telah diotorisasi untuk mencatat secara keseluruhan keluar masuknya keuangan di PT. Imperium Jaya Perkasa. Prosedur Penggajian Karyawan PT Imperium Jaya Perkasa Cara penggajian yang selama ini diterapkan oleh PT Imperium Jaya Perkasa ialah sebagai berikut : 1. Bagian Akuntansi mencocokkan jadwal kerja karyawan dengan daftar hadir karyawan melalui mesin check lock finger print 2. Selanjutnya bagian akuntansi merekapitulasi semua data termasuk memo yang bersi waktu lembur. 3. Bagian akuntansi menyerahkan rekapan daftar hadir karyawan ke bagian personalia kantor pusat cc supervisor. 4. Setelah bagian personalia pusatmemverifikasi daftar hadir karyawan, kemudian diserahkan ke bagian akuntansi guna di buat daftar gaji. 5. Daftar gaji yang telah dibuat oleh bagian akuntansi di serahkan pada bagian keuangan. 6. Bagian keuangan memeriksa rekapitulasi laporan gaji, menandatangani dan membuat cek dengan disertai BKK. 7. Cek tersebut oleh bagian akuntansi diserahkan ke bank 8. Uang yang sudah cair kemudian masuk ke rekening masing-masing karyawan 9. Bagian Akuntansi melakukan pembebanan biaya gaji dan pencatatan pembayaran 10. Setelah itu, bagian akuntansi memberikan slip gaji di dalam amplop kepada masingmasing karyawan sesuai dengan jabatannya.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 9 (2014)
15
Sistem Pengendalian Internal atas Penggajian di PT. Imperium Jaya Perkasa Sistem pengendalian internal atas penggajian yang terdapat di PT.Imperium Jaya Perkasa terkait dengan praktik yang sehat telah diterapkan dengan baik, hal tersebut dapat dilihat dari: a. Karyawan selalu melakukan check lock pada saat jam masuk dan pada saat jam pulang. b. Masing-masing bagian yang ada pada PT Imperium Jaya Perkasa melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. c. Semua dokumen-dokumen yang digunakan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh bagian yang menggunakan. d. Pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi keuangan sebelum dilakukan pembayaran. e. Tidak adanya suatu kegiatan yang dikerjakan oleh satu orang atau bagian dari awal sampai akhir tanpa adanya campur tangan dari orang atau bagian lain. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Adapun simpulan yang dapat peneliti kemukakan adalah sebagai berikut: 1. Berkaitan dengan sistem akuntansi atas penggajian pada PT Imperium Jaya Perkasa masih kurang memenuhi unsur pengendalian intern dimana tidak terdapat struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas yaitu perangkapan fungsi gaji dan pembayaran gaji yang dilakukan oleh satu orang karyawan yaitu bagian akuntansi. 2. Dokumen yang digunakan berkaitan dengan sistem akuntansi penggajian, kelengkapan dokumen yang terdapat pada PT. Imperium Jaya Perkasa sebenarnya sudah cukup baik karena sudah bernomor urut dan dicetak rangkap, hanya saja masih perlu di tambahkan dokumen rekapitulasi daftar gaji untuk menjaga keamanan sistem penggajian. 3. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas untuk penggajian didasarkan pada bukti kas keluar yang telah diotorisasi oleh bagian yang berwenang dan disertai dengan dokumen pendukung yang lengkap. 4. Pembuatan daftar gaji berdasarkan mesin checklock yang menggunakan sidik jari (finger print) sudah sangat baik seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Manfaat mesin absen sidik jari (finger print) adalah: (a) Mesin absensi (finger print) dapat meningkatkan kedisiplinan karyawan serta karyawan jadi lebih bertanggung jawab terhadap ketepatan waktu kerja; (b) Perusahaan memperoleh data-data yang lebih akurat mengenai jumlah jam kerja karyawan; (c) Memudahkan bagian akuntansi mengontrol kehadiran karyawan dan meminimalisir kecurangan karyawan; (d) Akurasi pencatatan waktu kehadiran sangat akurat karena secara otomatis dan terintegrasi dengan sistem kepegawaian diperusahaan. 5. Sistem penggajian payroll yang lebih memudahkan dalam mengelola pembayaran gaji karyawannya dengan sangat mudah dan aman dan lebih efektif dari segi waktu. Saran Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, disini peneliti mencoba mengemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Sebaiknya bagan struktur organisasi yang telah ada supaya dipisahkan fungsi, tugas dari masing-masing fungsi, serta otorisasi (wewenang) dari setiap bagian yang berhubungan dengan sistem penggajian dalam menciptakan sistem panggajian yang baik di PT. Imperium Jaya Perkasa, karena dengan adanya pemisahan tugas wewenang secara tegas maka data akuntansi yang tercatat terjamin ketelitian dan keandalannya. PT. Imperium
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 9 (2014)
16
Jaya Perkasa dapat menambahkan fungsi pencatat waktu untuk menghitung jam kerja karyawan sebagai dasar perhitungan gaji masing-masing karyawan. Hal ini, tentu saja dapat di lakukan dengan mempertimbangkan keefektifan penambahan fungsi job desk, sehingga para karyawan mempunyai fungsi tugas yang jelas dan tegas. 2. Hendaknya dokumen-dokumen akuntansi yang dipergunakan dalam sistem pengajian itu dapat disimpan dan dapat di lengkapi / ditambahkan untuk penyempurnaan kearah yang lebih baik, sehingga dapat menunjang efektivitas sistem akuntansi penggajian pada PT. Imperium Jaya Perkasa. 3. Meskipun aktivitas sistem akuntansi atas penggajian pada perusahaan ini sudah berjalan dengan baik, sebaiknya perusahaan terus meningkatkan pengawasan atas aktivitas penggajian (prosedur, alur, dokumen, catatan yang digunakan) ini sehingga akan memperkecil kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi. DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Z. 2009. Sistem Akuntansi : Penyusunan Prosedur dan Metode. Edisi Kelima. Cetakan Kesembilan. BPFE. Yogyakarta. Bodnar, G. H. 2000. Accounting Information System. Edisi Indonesia oleh: Amir Abadi Jusuf. Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta Hariandja, M. T. E. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Grasindo : Jakarta Haryono, J. A. 2011. Dasar-Dasar Akuntansi. Jilid I. Edisi 7. STIE YKPN. Yogyakarta. Krismiaji. 2010 Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga. STIM YKPN. Yogyakarta. Mulyadi. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta. Rivai, V. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktek. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta. Tunggal, W.A. 1995. Struktur Pengendalian Intern. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Wilkinson, J. W. 2000. Information and Accounting System. Jilid I. Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta. Warren, R. 1999. Prinsip-Prinsip Akuntansi. Jilid 2. Edisi 19. Erlangga. Jakarta Winarno, W. W. 1994. Sistem Informasi Akuntansi. Cetakan Pertama. Edisi I. STIE YKPN. Yogyakarta. ●●●