eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (1) : 107 - 121 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2017
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN MUTU KEMASAN HASIL PRODUKSI PADA UD. KAYA RASA DI SAMARINDA Intan Berlina 1
Abstrak Jenis dan sumber data menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari objek penelitian. Teknik pengumpulan data yaitu (i) observasi, (ii) interview, (iii) dokumentasi, (iv) wawancara. Analisis data yang digunakan yaitu : (i) mengumpulkan data (check sheet), (ii) histogram, (iii) membuat peta kendali (X-chart) (iv) membuat peta kendali (C-chart). Hasil dari penelitian ini adalah pengendalian mutu dalam menjaga kemasan hasil produksi adalah sebagai berikut: (i) Hasil Produksi masih dalam batas pengawasan dan tidak ada kerusakan produk (ii) Prosedur pengendalian mutu adalah sebagai berikut: a. Mengusahakan agar biaya inspeksi menjadi serendah mungkin b. Mempertahankan dan meningkatkan mutu kemasan c. Melakukan perawatan pada alat dalam melakukan pengemasan (iii) Kerusakan kemasan hasil produksi pada batas pengendalian atas (UCL) dan batas pengendalian bawah (LCL) sebagai berikut: a. UCL sebesar 60,065123 . b. Dan LCL sebesar 16,93487. Kata Kunci : Efektivitas, Pengendalian Mutu, dan Metode C-chart. Pendahuluan Latar belakang Pengendalian mutu merupakan salah satu fungsi yang terpenting bagi suatu perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai fungsi untuk mengendalikan mutu biasanya dilakukan oleh bagian pengawasan mutu, akan tetapi didalam perusahaan di bagian pengendalian atau pengawasan mutu tidak selalu tergantung pada besar kecilnya jenis produk dari perusahaan tersebut. Suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dapat memberikan dampak yang cukup besar terhadap produk yang dihasilkan dan dapat menekan persentase dari cacat produk yang dapat ditekan sekecil mungkin, sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Setiap perusahaan memiliki standar produknya masing-masing, standar produk ini berasal dari konsumen dan kemampuan perusahaan. Standar produk digunakan supaya ada celah (gap) antara harapan konsumen dengan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan, oleh sebab
1
Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5 , Nomor 1, 2017 : 107-121
itu perusahaan harus melakukan berbagai usaha dalam memperbaiki kualitas produknya. Kota Samarinda merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara dengan luas wilayah Kota Samarinda adalah 718.00 km² . Aktifitas perikanan Kota Samarinda meliputi usaha pengolahan hasil perikanan, perikanan tangkap dan budidaya perikanan. Perikanan merupakan salah satu sector unggulan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan gizi warga Kota Samarinda dengan hasil produksi perikanan tangkap mencapai 9,747,8 ton wilayah umum sedangkan produksi perikanan budidaya mencapai 623,9 ton wilayah kolam dan 288,5 ton wilayah keramba (Badan Pusat Statisik Provinsi Kalimantan Timur, 2015). UD. Kaya Rasa memproduksi berbagai macam makanan dari olahan ayam, ikan dan udang. Hasil perikanan Kota Samarinda pada komoditi udang memang belum banyak dihasilkan baik dari perikanan tangkapan maupun perikanan budidaya. Akan tetapi, aktifitas perikanan Kota Samarinda khususnya yang bergerak di bidang produksi dan pemasaran pada nugget dengan bahan baku udang di wilayah Samarinda Seberang memberikan prospek yang cukup baik. Kecenderungan permintaan baik volume ataupun nilai menunjukan gejala meningkat, pemasarannya pun mulai dari pedagang kecil hingga ke swalayan di wilayah Kota Samarinda. Berikut ini tabel hasil produksi UD. Kaya Rasa selama tiga bulan pada tahun 2015 : Tabel : Data Hasil Produksi Pada UD. Kaya Rasa Periode Bulan
Jumlah Produksi (bungkus) 500 gr
250 gr
Januari
1.646
1.083
Februari
2.215
1.642
Maret
1.788
1.417
April
1.599
1.902
Mei
1.319
1.571
Jumlah
8.567
7.615
Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel data hasil produksi dapat dilihat bahwal dari produksi ukuran 500 gr sebanyak 8.567 bungkus dan ukuran 250 gr sebanyak 7.615. Setelah melakukan wawancara terhadap UD. Kaya Rasa permasalahan terdapat pada kemasan produknya. Sering terjadi kesalahan dalam pengemasan produk. Seperti salah dalam pengepresan dan salah stempel kadaluwarsa. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Efektivitas Pengendalian Mutu Kemasan Hasil Produksi Pada UD. Kaya Rasa di Samarinda”. 108
Analisis Efektivitas Pengendalian Mutu Kemasan Hasil Produksi (Intan Berlina)
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka dari penelitian ini yang dapat dijadikan perumusan masalah penelitian yaitu : Apakah pelaksanaan pengendalian mutu kemasan pada UD. Kaya Rasa sudah efektif? serta berapa ankgka batas pengendalian atas (UCL) dan batas pengendalian bawah (LCL) kerusakan kemasan produk dengan metode C-chart? Tujuan penelitian Dalam melaksanakan suatu kegiatan, perlu adanya suatu tujuan yang ingin dicapai dari apa yang dilaksanakan, maka dari itu yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelakasanaan pengendalian mutu dan batas pengendalian atas (UCL) dan batas pengendalian bawah (LCL) kerusakan produk dengan metode C-chart. Kerangka Dasar Teori Pengertian Manajemen Operasi Menurut Schroeder (2002: 3) bahwa “manajemen operasi adalah berkaitan dengan produksi barang dan jasa”. Setiap hari akan dijumpai berbagai jenis dan bentuk barang serta jasa dari suatu perusahaan baik itu dalam skala kecil maupun besar yang semuanya melimpah, dan hasil produk tersebut berada dalam pengawasan manajer operasi. Pengertian Manajemen Produksi Menurut Kotler yang dikutip oleh Widodo (2008:8) pengertian manajemen sebagai berikut : Manajemen adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan gagasan barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran untuk memenuhi sasaran-sasaran perorangan dan organisasi produksi dalam suatu perusahaan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bahkan dapat dikatakan bahwa produksi merupakan dapurnya perusahaan. Pengertian Pengendalian Mutu Menurut Assauri (1998:210), pengendalian mutu merupakan usaha untuk mempertahankan mutu/kualitas dari barang yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan pimpinan perusahaan. Pengertian Produksi Menurut Assauri,(2002:80) “Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor produksi dalam ilmu ekonomi berupa tanah, tenaga kerja, dan skill (organization, managerial, dan skills). Sedangkan menurut Wijayanti (2012:13) “Produksi adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan atau menambah guna atas suatu benda, atau segala kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran.”
109
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5 , Nomor 1, 2017 : 107-121
Metode Penelitian Jenis penelitian Jenis dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik, Sugiyono (2012 : 23). Dari angka yang diperoleh akan dianalisis lebih lanjut dalam analisis data. Sumber Data Dalam penelitian ini, selain menggunakan metode yang tepat juga diperlukan kemampuan memilih metode pengumpulan data yang relevan. Data merupakan faktor penting dalam penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian pada UD. Kaya Rasa adalah data primer. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian berupa pengamatan langsung, wawancara, maupun metode lain. Data primer ini berupa gambaran jalur lini produksi, metode produksi dll. Teknik pengumpulan data Dalam suatu penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian.Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Berdasarkan teknik pengumpulan data penelitian kuantitatif dapat dilakukan dengan cara : a. Wawancara (Interview) Dalam melakukan penelitian penulis mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak - pihak yang terkait dengan permasalahan kemasan hasil produksi pengendalian dan kualitas produk pada UD. Kaya Rasa di Samarinda. Dalam melakukan wawancara ini penulis tanya jawab kepada pimpinan usaha dan 4 orang dari karyawan UD. Kaya Rasa di Samarinda. Sehingga penulis dapat menemukan data sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini. b. Dokumentasi Tujuan dari dokumentasi ini agar penulis dapat secara pasti mengetahui data mengenai profil, struktur organisasi dan sistem kinerja karyawan pada UD. Kaya Rasa di Samarinda. Teknik Analisis Data Dalam penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada positivisme, dapat digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data mnggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif / statistik, dengan tujuan untuk menguji hasil yang telah disampaikan. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : a. Metode control chart dipergunakan untuk pengendalian kualitas produk yang variabel (dapat diukur dengan satuan). Nilai rata - rata yang digunakan pada sampel yang digunakan untuk pengendalian variabel - variabel akan diukur dengan “X-Chart” yang berhubungan dengan jankau (range) antara yang terbesar dengan yang terkecil. 1.) X = x n 110
Analisis Efektivitas Pengendalian Mutu Kemasan Hasil Produksi (Intan Berlina)
Dimana: x = Jumlah xbar n = Waktu Sampel 2.) R = R n Dimana: R = Jumlah Rbar n = Waktu Sampel 3.) UCL = X + A2 R LCL = X - A2 R Dimana : A2 = Nilai konstan A2 untuk diagram kontrol X (lihat dalam tabel) R = Rata-rata rentang sampel b. Metode Control Chart menurut Surkanto Reksohadiprojo (1995:142) Analisis untuk mengetahui rata-rata kerusakan penyimpangan, batas atas dan batas bawah pengawasan kualitas kemasan produk. 1.) Mencari rata-rata kerusakan : P= x n Dimana : P = rata-rata kerusakan produk X = jumlah produk rusak n = jumlah produk observasi 2.) Menentukan standar deviasi/penyimpangan : Sp = P(1-P) n Dimana : P = rata-rata kerusakan produk Sp = standar deviasi/penyimpangan n = jumlah produk di observasi 3.) Menentukan batasan pengawasan atas atau Upper Control Limit (UCL) Rumus : UCL = p + 3 n Keterangan : P : rata-rata ketidaksesuaian produk n : jumlah produksi 4.) Menghitung batas kendali bawah atau Lower Control Limit (LCL) Untuk mengitung batas kendali bawah atal LCL di lakukan dengan rumus:
111
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5 , Nomor 1, 2017 : 107-121
LCL = P - 3 n Keterangan: P : rata-rata ketidaksesuaian produk n : jumlah produksi cacatan : jika LCL < 0 maka LCL di anggap = 0 1) Pengendalian kualitas akan berjalan baik jika kerusakan produk masih dalam batas normal yaitu terletak antara batasan pengawasan atas (UCL) dan batasan pengawasan bawah (LCL). 2) Apabila kerusakan kemasan produk di atas garis UCL maka perusahaan akan mengalami kerugian yang dikarenakan jumlah kerusakan produk tinggi dan jika jumlah kerusakan produk di bawah LCL maka perusahaan akan memperoleh keuntungan/laba besar yang dikarenakan jumlah kerusakan produknya sedikit. c. Grafik C-Chart Grafik Analisis data yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan grafik control dengan 3 sigma, yang terdiri atas sigma UCL (Upper Control Limit) terletak pada bagian atas, sigma mean merupakan hasil rata-rata dari kerusakan produk, terletak pada bagian tengah, dan sigma LCL (Lower Control Limit) terletak bagian bawah. Adapun grafik C-Chart adalah sebagai berikut :
Data kerusakan Pada Perusahaan………………. 3 sigma (99,73%) Control Chart
Numberof detects
Nilai UCL Nilai Rata-rata Nilai LCL
UCL Mean LCL
Sasaran penggunaan media grafik ini, agar hasil penelitian lebih maksimal, karena dapat menggambarkan perbandingan antara UCL dengan LCL dari produk yang diteliti dengan batas standar ukur hasil mean rata-rata. Selain itu dengan grafik C-Chart ini dapat menentukan dengan jelas dan sistematis dari sampel mana yang memiliki nilai UCL dan LCL tertinggi dan terendah. Sehingga penulis dapat menyimpulkan hasil dari penelitian yang dilakukan.
112
Analisis Efektivitas Pengendalian Mutu Kemasan Hasil Produksi (Intan Berlina)
Penyajian Data Dan Hasil Penelitian Penyajian Data UD. Kaya Rasa menghasilkan produk dengan ukuran yang berbeda-beda yaitu ukuran 500 gr dan 250 gr. Hal ini bertujuan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Adapun produk yang dihasilkan oleh UD. Kaya Rasa tersebut sebagai berikut : 1.) Nugget Udang 2.) Nugget Ayam 3.) Nugget Ikan 4.) Udang Balut 5.) Otak-otak Ikan Berikut ini grafik rincian data hasil produksi dalam bentuk line chart berdasarkan per/bulan Gambar : Data Hasil Produksi Per-Bulan Pada UD. Kaya Rasa
Sumber : Tabel data hasil produksi pada bulan januari-desember 2015. Dari gambar diatas menjelaskan bahwa hasil produksi nugget ikan tertinggi dengan 1.276 pada bulan Juli dan hasil produksi otak-otak ikan sebanyak 302 pada bulan Mei. Kerusakan kemasan hasil produksi pada UD. Kaya Rasa sebagaimana dalam tabel di atas terjadi selama proses produksi dan secara umum tidak diakibatkan oleh kesalahan dalam proses produksi namun diakibatkan kelalaian karyawan dalam mencetak dan pengemasan. Jumlah kerusakan kemasan paling tinggi terjadi pada produk nugget ayam sebanyak 111 bungkus. Dan kerusakan kemasan paling rendah terjadi pada produk nugget udang sebanyak 74 bungkus. Kerusakan pada kemasan hasil produksi dalam
113
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5 , Nomor 1, 2017 : 107-121
penelitian ini dijabarkan tentang posisi rusaknya kemasan produk tersebut yaitu salah pengepresan sehingga plastik meleleh dan salah stempel kadaluwarsa. Berikut ini rincian kerusakan kemasan produk nugget udang dalam bentuk histogram. Gambar : Histogram Tingkat Kerusakan Kemasan Hasil Produksi Pada UD. Kaya Rasa di Samarinda
Sumber : Tabel data hasil produksi bulan Januari- Desember 2015 Dari histogram kerusakan kemasan hasil produksi selama tahun 2015 mengalami kegagalan terbanyak pada bulan Maret yaitu 53 kemasan sedangkan jumlah paling sedikit mengalami kerusakan pada bulan Juli yaitu hanya 31 kemasan yang mengalami salah pengepresan dan salah stempel kadaluwarsa. Hasil Penelitian Peta Pengendalian Xbar (X-Chart) Metode control chart digunakan untuk memantau proses yang mempunyai karakteristik berdimensi kontinyu, sehingga disebut sebagai diagram kontrol untuk data variabel. Diagram kontrol X-Chart menjelaskan tentang perubahan yang terjadi dalam ukuran titik pusat atau rata-rata dari proses. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa langkah awal dalam membuat peta kendali X-chart adalah sebagai berikut :
114
Analisis Efektivitas Pengendalian Mutu Kemasan Hasil Produksi (Intan Berlina)
Tabel :Hasil Produksi Pada UD. Kaya Rasa menggunakan X-Chart Bulan
500gr
250gr
R
X
Januari
1.646
1.083
801
1.364
Februari
2.265
1.642
1.330
1.953
Maret
1.788
1.417
1.231
1.602
April
1.599
1.902
1.447
1.750
Mei
1.319
1.571
1.193
1.445
Juni
1.400
1.328
1.292
1.364
Juli
1.678
1.651
1.637
1.664
Agustus
1.423
1.421
1.420
1.422
September
1.488
1.521
1.471
1.504
Oktober
1.211
1.610
1.011
1.410
November
1.296
1.466
1.211
1.381
Desember
1.842
1.828
1.821
1.835
Jumlah 18.955 17.708 15.865 18.694 Data Primer yang telah diolah. Dengan hasil X-Chart yang telah dijelaskan tabel diatas maka perhitungannya lebih jelasnya sebagai berikut: a. X = x n Dimana: x = Jumlah xbar n = Waktu Sampel Maka : X = 18.694 12 = 1.557,83 b. R = R n Dimana: R = Jumlah Rbar n = Waktu Sampel 115
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5 , Nomor 1, 2017 : 107-121
Maka : R = 15.865 12 = 1.322,08 c. UCL = X + A2 R d. LCL = X - A2 R Dimana : A2 = Nilai konstan A2 untuk diagram kontrol X (lihat dalam tabel) R = Rata-rata rentang sampel Maka : UCL = 1.557,83 + 1,880 (1.322,08) = 1.557,83 + 2485,51 = 4.043,34 LCL = 1.557,83 – 1,880 (1.322,08) = 1.557,83 – 2.485,51 = - 927,68 Dari perhitungan dengan Xbar (X-chart) diperoleh batas atas (UCL) sebesar 4.043,34 dan batas bawah (LCL) sebesar -927,68. Dengan melihat batasan pengawasan yaitu batas atas (UCL) dan batas bawah (LCL) serta kejadian selama 12 bulan, maka dikatakan bahwa pengendalian kualitas terhadap produk nugget udang sudah dilaksanakan dengan baik, karena hasil produk yang dihasilkan masih dalam batas wajar yaitu masih terletak antara batas atas dan bawah. Bila digambar akan tampak seperti dibawah ini: Gambar : Data Hasil Produksi Pada UD. Kaya Rasa Tahun 2015 dengan Menggunakan Metode X-Chart
Sumber : Data yang telah diolah 116
Analisis Efektivitas Pengendalian Mutu Kemasan Hasil Produksi (Intan Berlina)
Peta Pengendalian C-chart (control chart) Peta pengendalian C – chart ini digunakan untuk mengadakan pengujian terhadap kualitas proses produksi dengan mengetahui banyaknya kesalahan pada unit produk nugget udang dan kerusakan kemasan apakah masih dalam batas pengendalian atau tidak. Untuk mengetahui rincian dan persentase kerusakan kemasan produk dibawah ini dijabarkan dalam satu tabel sebagai berikut : Tabel : Data rincian persentase kerusakan kemasan produk tahun 2015 UD. Kaya Rasa di Samarinda. Bulan
Produk yang diperiksa
Kemasan Produk yang rusak
Persentase kerusakan
Januari
2.729
41
1,5 %
Februari
3.907
49
1,3%
Maret
3.205
53
1,6%
April
3.501
35
0,9%
Mei
2.890
32
1,1%
Juni
2.728
41
1,5%
Juli
3.305
31
0,9%
Agustus
2.844
38
1,3%
September
2.976
32
1,1%
Oktober
2.821
33
1,2%
November
2.762
38
1,3%
Desember
3.670
39
1,1%
Jumlah 36.663 462 13,7% Sumber Data : Data Primer Untuk rinciannya sehubungan dengan tabel di atas, maka perhitungannya menggunakan Metode SQC (Statistical Quality Control), dengan teknik pengendalian kualitas C- Chart sebagai berikut : a. Menghitung persentase Kerusakan Jumlah produk nugget udang yang diperiksa = 36.663 Jumlah produk kemasan nugget udang yang rusak = 462 Persentase kerusakan P = X n 117
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5 , Nomor 1, 2017 : 107-121
= 462 36.663 = 0,0126 = 1,3 % b. Menghitung n rata-rata, maka jumlah kerusakan kemasan produk nugget udang yang diperiksa dibagi selama 12 bulan, sehingga perhitungannya sebagai berikut : = 462 12 = 38,5 c. Menghitung Standar Deviasi (penyimpangan) Sp = P (1-P) n Dimana : P = rata-rata kerusakan produk Sp = standar deviasi/penyimpangan n = jumlah kemasan produk rusak Maka, standar deviasi penyimpangannya adalah Sp = 0,0126 (1- 0,0126) 38,5 Sp =
0,01244 38,5 Sp = 7,1883 d. Batasan Pengendalian 1.) Batasan Atas UCL (Upper Control Limit) UCL = P + 3 n Keterangan : P : rata-rata ketidaksesuaian produk n : jumlah kemasan produk rusak Maka Batasan Atas UCL adalah : UCL = 0,0126 + 3 0,0126 (1-0,0126) 38,5 =
3,0126
0,01244 38,5
= 3,0126
0,00032
= 16, 93487 2.) Batasan Pengendalian Bawah LCL ( Lower Control Limit)
118
Analisis Efektivitas Pengendalian Mutu Kemasan Hasil Produksi (Intan Berlina)
LCL = P - 3 n Keterangan: P : rata-rata ketidaksesuaian produk n : jumlah produksi Maka Batasan Bawah LCL adalah : LCL = 0,0126 – 3 0,0126 (1-0,0126 38,5 = -2,9874 0,01244 38,5 = -2,9874 0,0032 = 16,93487 Dari perhitungan dengan metode control chart (C-chart) diperoleh batas atas (UCL) sebesar 60,065123 dan batas bawah (LCL) sebesar 16,93487. Dengan melihat batasan pengawasan yaitu batas atas (UCL) dan batas bawah (LCL) serta kejadian selama 12 bulan, maka dikatakan bahwa pengendalian mutu terhadap kemasan produksi sudah dilaksanakan dengan baik, karena kerusakan kemasan produk yang terjadi masih dalam batas wajar yaitu masih terletak antara batas atas dan bawah, Kejadian – kejadian itu disebabkan antara lain : 1) Kemasan produk salah pengepresan akibat dari mesin maupun kealalaian Karyawan. 2) Kemasan produk salah memberikan stempel kadaluwarsa merupakan kelalaian karyawan. 3) Sementara untuk kesalahan produk masih bisa di olah kembali karena Bila digambar akan tampak seperti dibawah ini : Gambar : Data Kerusakan Kemasan Produk Pada UD. Kaya Rasa Tahun 2015 (Control Chart) C-Chart
Sumber : Data yang telah diolah 119
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5 , Nomor 1, 2017 : 107-121
Berdasarkan grafik seperti yang telah diuraikan diatas menunjukan bahwa batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL) masih dalam batas wajar. Karena tidak melewati garis out of control. UD. Kaya Rasa harus mempertahankan kestabilan dan tetap memperhatikan kinerja karyawannya agar terhindar dari kerugian. Pembahasan Dalam membahas hasil penelitian sehubungan dengan pengendalian mutu (quality control) untuk produk nugget udang pada UD. Kaya Rasa di Samarinda, maka perlu disistematiskan rumusan masalah sebagai berikut : 1.) Pelaksanaan pengendalian mutu (quality control) produk kemasan 500gr dan 250gr periode 2015. Berdasarkan grafik X-Chart bahwa pengendalian mutu yang di lakukan oleh UD. Kaya Rasa untuk kemasan 500gr dan 250gr masih dalam keadaan terkendali dan batas wajar. Dengan batas pengendalian atas (UCL) sebesar 4.043,34 dan batas pengendalian bawah (LCL) sebesar – 927,68. Semua produk yang dibuat sesuai dengan SOP (Standard Operasional Prosedur). Maka upaya yang perlu dilakukan perusahaan perlu ditingkatkan kembali agar menghindari serta mengurangi kerusakan produk dimasa yang akan mendatang. Tetapi dengan tingkat kerusakan yang masih dalam batas wajar dan tidak melewati garis out of control maka perusahan tepat memilih metode C-chart dalam hal pengawasan dan efektif untuk pengendalian kualitas (quality control) Sedangkan menurut teori Feigenbaum (2008:11) mengatakan bahwa : Kualitas merupakan keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa pembuatan, dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa yang digunakan memenuhi harapan-harapan pelanggan. Hasil ini sejalan dari penelitian Handoko Gunawan (2011:75), dan Romadon Sotrisno Badri (2011:60) adalah mengendalikan hasil produsi untuk menjaga kualitas. 2.) Batas Pengawasan berdasarkan UCL dan LCL kerusakan kemasan produk periode 2015. Berdasarkan perhitungan metode control chart bahwa persentase UCL sebesar 60,065123 dan LCL sebesar 16,93487 dan standar deviasi sebesar 7,18837. Hal ini berarti dengan melihat batasan pengawasan UCL dan LCL selama periode 2015 pengendalian mutu terhadap kemasan produksi sudah dilaksanakan dengan baik, karena kerusakan kemasan produksi yang terjadi masih dalam batas wajar yaitu terletak antara batas atas dan batas bawah. Penutup Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan, bahwa prosedur pengendalian mutu (quality control) yang diterapkan efektif dan mampu menjaga kualitas produk pada UD. Kaya Rasa di Samarinda. Berdasarkan grafik X-Chart bahwa pengendalian kualitas yang di lakukan oleh UD. Kaya Rasa untuk kemasan 500gr dan 250gr masih dalam keadaan terkendali dan batas wajar. 120
Analisis Efektivitas Pengendalian Mutu Kemasan Hasil Produksi (Intan Berlina)
Dengan batas pengendalian atas (UCL) sebesar 4.043,34 dan batas pengendalian bawah (LCL) sebesar – 927,68. Semua produk yang dibuat sesuai dengan SOP (Standard Operasional Prosedur). Bahwa kerusakan kemasan hasil produksi masih dalam batas wajar dan tidak menyebabkan kerugian pada UD. Kaya Rasa di Samarinda dengan batas pengendalian atas (UCL) sebesar 60,065123 dan batas pengendalian bawah (LCL) sebesar 16,93487 dan standar deviasi sebesar 7,18837 UD. Kaya Rasa sebaiknya tetap mempertahankan prosedur mutu kemasan produksi yang digunakan sesuai dengan SOP (Standard Operasional Prosedur) agar usaha kedepannya makin baik. UD. Kaya Rasa sebaiknya memperhatikan atau mengkaji kembali susunan cara pengemasan yang benar agar tidak mengalami kerusakan kemasan produksi di masa yang akan mendatang. Daftar Pustaka Ahyari, Agus. 2001. Manajemen Produksi. Pengendalian Produksi Yogyakarta BPFE Assauri, Sofjan. 2001. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Assauri, Soyjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: LPFEUI. Fandy Tjiptono, 1996, Manajemen Jasa, Penerbit Andi, Yogyakarta. Fandy Tjiptono. (2001). Kualitas Jasa: Pengukuran, Keterbatasan dan Implikasi Manajerial, majalah Manajemen Usahawan Indonesia. Jakarta Feigenbaum. (2010). Kendali Mutu Terpadu. Jakarta: Penerbit Erlangga Gasperz, V, (2005), Manajemen Kualitas: Penerapan Konsep-Konsep Kualitas dalam Manajemen Bisnis Total, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta. Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta BPFE Hartimbul Ginting, Nembah F. 2011. Manajemen Pemasaran. Bandung: CV. Yrama Widya Heizer, J. dan Render, B. 2006. Manajemen Operasi, Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat. Kotler, Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran, Edisi keduabelas, Jilid 1. Jakarta: Erlangga Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2.Edisi 12. Jakarta: Erlangga. Nasution, S. 2003. “Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif”. Bandung: Tarsito Prawirosentono, Suyadi, 2007, Filosofi Baru Tentang Mutu Terpadu. Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara Schroeder, Roger G. 2008. Operations Management Contemporary Concepts and Cases Fourth Edition. USA: Mc Graw-Hill Sekaran, Uma, 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Jakarta: Salemba Empat. Wijayanti, H. A. F. N. (2012). Media Pembelajaran Interaktiv Aksara Jawa. Nasional, 22-23 121
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5 , Nomor 1, 2017 : 107-121
122