eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (3): 690-704 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2017
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI FOTOKOPI PADA CV. SURYA JAYA MANDIRI SAMARINDA Trysha Zulfidrica
1
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan & pengendalian kualitas, menganalisis jenis kecacatan & mengidentifikasi faktor penyebab kecacatan serta menganalisis penerapan alat bantu statistik dalam mengendalikan kualitas produk si fotokopi menggunakan metode Statistical Qrocess Control (Lembar Pemeriksaan, Diagram Sebar, Histogram, Diagram Sebab Akibat, Diagram Alir, Diagram Pareto dan Diagram Kontrol) pada CV. Surya Jaya Mandiri di Samarinda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecacatan kertas terlipat 956 lembar, bergaris 1.328 lembar, berbintik 1.607 lembar dan buram 1.191 lembar. Terdapat hubungan positif antara produksi dan produk cacat. Presentase kerusakan kertas terlipat 18,8%, bergaris 26,1%, berbibtik 31,6% dan buram 2,34%. Penyebab kerusakan produk dikarenakan faktor bahan baku, mesin, manusia dan metode. Kecacatan yang paling sering terjadi adalah jenis berbintik, kedua bergaris, ketiga buram dan keempat kertas terlipat. Dan pengendalian produksi saat ini masih berfluktuatif (berubah-ubah) di mana terdapat 3 titik masih berada di luar batas kendali. Kata Kunci: Pengendalian Kualitas, Statistical Process Control, Alat Bantu Pengendalian Kualitas
Pendahuluan Kegiatan perekonomian dan teknologi mesin industri semakin berkembang begitu pesatnya, sehingga mendorong perusahaan industri agar dapat mengadopsi teknologi untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan menggungguli produk yang dihasilkan oleh pesaing. Usaha di bidang percetakan memiliki peluang cukup besar dikarenakan sasaran konsumennya yang meluas seperti palajar, pegawai, karyawan, dan bahkan penggusaha karena setiap pekerjaan tak luput dari kegiatan administrasi, peluang yang menjanjikan inilah yang membuat banyak pengusaha membuka usaha fotokopi. CV. Surya Jaya Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan yang berada di Jl. Dr. Sutomo No. 28 Rt. 41 Samarinda, CV. Surya 1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Fotokopi (Zulfidrica)
Jaya mandiri berdiri pada tahun 2011 yang masih beroperasi hingga sekarang. Pada proses produksinya hasil fotokopi tidak selalu berjalan mulus dikarenakan selalu ada produk cacat yang dihasilkan. Batas toleransi yang ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan Fotokopi di Samarinda adalah 2% kecacatan dari hasil produksi fotokopi, maka akan ditetapkan batas toleransi maksimal pada CV. Surya Jaya Mandiri Samarinda sebesar 2% dari hasil produksi. Untuk tahun 2016 tercatat produksi fotokopi sebanyak 1.351.425 lembar dan produk cacat yang dihasilkan sebanyak 29.138 lembar dengan kecacatan rata-rata 2,27%. Berdasarkan temuan masalah mengenai pengendalian kualitas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Fotokopi pada CV.Surya Jaya Mandiri di Samarinda”. Rumusan Masalah 1. Apakah kualitas produk yang dihasilkan CV. Surya Jaya Mandiri berada pada batas kendali ? 2. Jenis kecacatan apa saja yang terjadi pada produk yang diproduksi dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kecacatan pada produk CV. Surya Jaya Mandiri ? 3. Bagaimana pengendalian kualitas produk dengan menggunakan alat bantu statistik pada CV. Surya Jaya Mandiri ? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui tingkat kualitas produk masih dalam pengukuran batas kendali CV. Surya Jaya Mandiri. 2. Untuk menganalisis jenis-jenis kerusakan dan mengidentifikasi faktorfaktor apa saja yang menyebabkan kerusakan yang terjadi pada produksi fotokopi CV. Surya Jaya Mandiri. 3. Untuk menganalisis penerapan alat bantu statistik dalam mengendalikan kualitas produk CV. Surya Jaya Mandiri. Kerangka Dasar Teori Manajemen Produksi Produksi adalah kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan menjadi pengeluaran (Heyzer & Render, 2014:21). Manajemen Kualitas Manajeme Kualitas adalah semua aktifitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan kebijaksanaan kualitas, tujuan-tujuan dan tanggung jawab, serta mengimplementasikannya melalui alat-alat perencanaan kualitas,pengendalian kualitas, jaminan kualitas dan peningkatan kualitas Gasprez (2008:6).
691
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 690-704
Definisi Pengendalian Kualitas Pengendalian kualitas merupakan suatu aktivitas (manajemen perusahaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk dan jasa perusahaan dapat dipertahankan sebagaimana yang telah direncanakan. Ahyari, 2002:239). Alat Bantu Statistik Dalam Pengendalian Kualitas Pengendalian kualitas secara statistik dengan menggunakan statistical qualty control mempunyai 7 alat analisis yang dapat digunakan sebagai alat bantu pengendalian kualitas tersebut yaitu : Check Sheet (Lembar Pemeriksaan) Lembar pemeriksaan merupakan alat pengumpul dan penganalisis data yang disajikan dalam bentuk tabel yang berisi jumlah data barang yang diproduksi dan jenis ketidaksesuain serta dengan jumlah yang dihasilkannya. Scatter Diagram (Diagram Sebar) Scatter Diagram atau disebut juga dengan diagram control kolerasi adalah grafik yang menampilkan hubungan antara dua variabel kuat atau tidak, yaitu antara faktor proses yang mempengaruhi proses dengan kualitas produk. Histogram Histogram adalah alat bantu penyajian data untuk mengetahui bentuk distribusi data dengan melakukan analisis kemampuan proses. Histogram terdiri dari batang-batang yang mewakili suatu nilai. Cause and Effect (Diagram Sebab Akibat) Diagram Sebab Akibat adalah diagram yang menunjukan hubungan antara sebab dan akibat. Diagram sebab akibat berbentuk tulang ikan yang memperlihatkan faktor-faktor utama suatu masalah dan rincian penyebab terjadinya faktor masalah tersebut yang digambarkan melalui anak panah. Flowchart (Diagram Alur) Diagram alur merupakan diagram yang menunjukan aliran atau urutan suatu peristiwa. Diagram ini mempermudah penggambaran suatu sistem, mengidentifikasi masalah dan melakukan tindakan pengendalian. Pareto Diagram (Diagram Pareto) Diagram pareto merupakan alat yang digunakan untuk membandingkan berbagai kategori kejadian yang disusun menurut ukurannya untuk menentukan pentingnya kategori kejadian atau sebab kejadian yang akan dianalisis, Control P Chart (Diagram Kendali P) Diagram kendali p adalah alat pengontrolan yang memonitor dan mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam pengendalian kualitas secara statistika atau tidak, sehingga dapat memecahkan masalah dan menghasilkan perbaikan kualitas. Peta kendali digunakan untuk membantu mendeteksi adanya penyimpangan dengan cara menetapkan batas-batas kendali : 1. Upper contol limit / batas kendali atau (UCL). 2. Central line/ garis tengah (CL) 3. Lower control limit/ batas kendali bawah (LCL) 692
Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Fotokopi (Zulfidrica)
Kerangka Pikir
CV. Surya Jaya Mandiri Standar Kualitas
Produk Akhir
Cacat
Baik Alat Bantu Analisis : Lembar pemeriksaan Diagrm sebar Histogram Diagram sebabakibat Diagram alur Diagram pareto Diagram kontrol
Quality Control Rekomendasi
Gambar Kerangka Pikir Penelitian Metode Penelitian Definisi Operasional Adapun jenis-jenis kerusakan yang terjadi pada produksi fotokopi di CV. Surya Jaya Mandiri antara lain : a. Kertas terlipat c. Berbintik b. Bergaris d. Buram Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mix Mhethod yang bertujuan untuk mengetahui pengendalian kualitas produksi secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat bantu statistik yang terdapat pada Statistical Quality Qontrol. Langkah-langkah menggunakan alat bantu statistik tersebut adalah : a. Mengumpulkan data dengan menggunakan Lembar Pemeriksaan b. Membuat Diagram Sebar c. Membuat Histogram, langkah-langkah penyusunan histogram adalah : 693
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 690-704
1. Mengumpulkan data pengamatan (n) 2. Memilih harga maksimum dan minimum, meliputi : 3. Menghitung rentang atau range (R), yaitu nilai maksimun dikurangi nilai minimum dan skor terbesar dikurangi skor terkecil. 4. Menentukan jumlah kelas (K) yang diperlukan untuk mengelompokkan perangkat data. 5. Menentuka kelas interval (KI) Untuk menentukan kelas interval yaitu nilai rentang dibagi nilai kelas. 6. Menetukan batas bawah kelas interval terendah (BB) dan batas atas kelas interval (BA). 7. Menggambarkan frekuensi histogram. d. Membuat Diagram Sebab Akibat e. Membuat Diagram Alur f. Membuat Diagram Pareto, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menentukan metode atau pengklariifkasian data. 2. Menentukan satuan yang akan dibuat urutan karakteristik 3. Mengumpulkan data sesuai interval waktu yang ditentukan. 4. Merangkum data dan membuat rangking kategori data dari terbesar hingga terkecil. 5. Menghitung frekuensi komulatif. 6. Menggambarkan diagram batang 7. Membuat Diagram Kendali P, dengan langkah-langkah : a) Menghitung persentase kecacatan
b) Menghitung garis pusat/Central Line (CL) Garis pusat merupakan rata-rata kecacatan produk (
)
c) Menghitung batas kendali atas Upper Control Limit (UCL) Untuk menghitung batas kendali atas UCL :
d)
Menghitung batas kendali bawah atau Lower Control Limit (LCL). Untuk menghitung batas kendali bawah atau LC :
h. Membuat rekomendasi/usulan perbaikan kualitas
694
Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Fotokopi (Zulfidrica)
Hasil Penelitian Lembar pemeriksaan Dari lembar pemeriksaan diketahui total dari jumlah produksi adalah 206.399 lembar, total kecacatan kertas terlipat 956 lembar, total kecacatan bergaris 1.328 lembar, total kecacatan berbintik 1.607 lembar, total kecacatan buram 1.191 lembar dan total kecacatan jumlah produk cacat 5.082 lembar. Sedangkan rara-rata rata-rata kecacatan 2,34% selama bulan april dalam waktu 25 hari kerja. Potensi kerugian yang dialami oleh CV. Surya Jaya Mandiri dari ratarata kerusakan 2,34% selama 1 bulan adalah sebagai berikut : Diketahi : Rata-rata kecacatan = 2,34% Harga perlembar = Rp 100 Jumlah kecacatan = 5.082 Lembar Total harga keacacatan = Rp 508.200 Jadi :
Jadi potensi kerugian yang dialami CV.Surya Jaya Mandiri pada bulan April adalah Diagram Sebar
Gambar Diagram Sebar Hubungan antara Produksi dan Produk Cacat Diagram sebar berfungsi untuk melakukan pengujian terhadap seberapa kuatnya hubungan antara 2 variabel dan gambar di atas menunjukkan hubungan yang positif.
695
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 690-704
Histogram
Gambar Histogram Produk Cacat CV. Surya Jaya Mandir Dapat dilihat masing-masing jenis kecacatan dan presentase kecacatan fotokopi CV. Surya jaya Mandiri. Diagram Sebab Akibat a) Kertas Terlipat Manusia Kurang Teliti
Metode Kurangnya teknik pemisahan lembar kertas
Tergesagesa
Kurang Konsentrasi
Kerusakan Kertas Terlipat 18,8 %
Kertas yang dimasukan melebihi 1 rim Penempatan berat kertas tidak sama menjadi ssatu Bahan Baku
Kurangnya pengecekan
Mesin
Gambar Diagram Sebab Akibat Kecacatan Kertas Bergaris b) Bergaris Manusia
Kurang Teliti
Metode Instruksi Kerja kurang jelas
Tergesa gesa
Lcd Eror Toner Tumpah
Kurang perawatan periodik
Bahan Baku
Kerusakan Bergaris 31,6 % Touchscreen Tidak merespon
Mesin
Gambar Diagram Sebab Akibat Kecacatan Kertas Bergaris 696
Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Fotokopi (Zulfidrica)
c) Berbintik Manusia
Metode Instruksi Kerja kurang jelas
Tergesa gesa
Kurang Teliti
Kerusakan Bintik 26,1 %
Kualitas Toner rendah
Kurang perawatan periodik
Kurang perawatan berkala
Polimer pada toner tidak sesuai standar
Toner tumpah Bahan Baku
Mesin
Gambar Diagram Sebab Akibat Kecacatan Kertas Berbintik d) Buram Manusia
Metode
Tergesa gesa
Kurang Teliti
Instruksi Kerja kurang jelas Kerusakan Buram 23,4 %
Toner Bocor
Kurang perawatan Setelah 100.000 lembar fotokopi
Toner Tumpah Bahan Baku
Mesin
Gambar Diagram Sebab Akibat Kecacatan Buram Diagram Pareto
Gambar Diagram Pareto CV. Surya Jaya Mandiri 697
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 690-704
Diagram Alur MULAI
Menerima Permintaan
Memasukkan Kertas
Menekan T ombol Power pada Mesin
Meletakkan Dokumen yang akan digandakan pada kaca mesin Pilih pengaturan ukuran kertas sama dengan ukuran dokumen
Pilih quantity atau jumlah lembar Pilih pengaturan (frame eras / image repeat / bolak balik)
Menekan Tombol Start
Hasil Fotokopi Cacat Kertas Terlipat, Garis, Bintik dan Buram
Fotokopi Ulang NO
YES SELESAI
YES
Gambar Diagram Alur Proses Fotokopi CV. Surya Jaya Mandiri 698
Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Fotokopi (Zulfidrica)
Diagram Kendali P P Chart of Jumlah produk rusak 1
0,034 1
1
0,032
UCL=0,03079
Proportion
0,030 0,028
_ P=0,02557
0,026 0,024 0,022
LCL=0,02036
0,020 1
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
23
25
Sample Tests performed with unequal sample sizes
Gambar Diagram Peta Kendali Proporsi Kecacatan CV. Surya Jaya Mandiri Berdasarkan gambar peta kendali p di atas dapat dilihat bahwa data yang diperoleh tidak seluruhnya berada dalam batas kendali yang telah ditetapkan bahkan masih ada yang keluar dari batas kendali, ada 3 titik yang keluar batas kendali yaitu pada observasi ke 2, 8 dan 14. Pembahasan Lembar Pemeriksaan Lembar pemeriksaan menunjukan data-data primer CV. Surya Jaya Mandiri yaitu jumlah produksi sebanyak 206.399 lembar, total jumlah kecacatan 5.082 lembar diantaranya kecacatan jenis kertas terlipat 956 lembar, kecacatan jenis bergaris 1.607 lembar, kecacatan jenis berbintik 1.328 lembar dan kecacatan jenis buram 1.191 lembar dengan rata-rata kecacatan yang dialami CV. Surya Jaya Mandiri bulan April 2017 yaitu sebesar 2,34%. Hal ini menunjukan bahwa kecacatan pada CV. Surya Jaya Mandiri melebihi batas toleransi sebesar 2%. Jenis kecacatan yang terjadi yaitu jenis kertas terlipat, bergaris, berbintik dan buram untuk itu CV. Surya Jaya Mandiri harus memfokuskan pengurangan kecacatan jenis ini dengan mencari tahu penyebab kecacatan tersebut. Diagram Sebar Usulan tindakan perbaikan yang dilakukan setelah mengetahui bahwa hubungan anatara prduksi dan kecacatan produk maka CV. Surya Jaya Mandiri harus lebih memperhatikan produksi lebih detail lagi dengan perawatan rutin pada mesin, pemeliharaan Spare part mesin, penyediaan bahan baku sesuai standart, meningkatkan komunikasi antar karyawan, dan memberikan informasi segala hal tentang produsi secara menyeluruh dan jelas.
699
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 690-704
Histogram Usulan tindakan setelah mengetahui jumlah masing-masing kecacatan produk maka CV. Surya Jaya Mandiri sebaiknya mulai mengurangi kesalahan utama yang menyebabkan kecacatan tertinggi yaitu kecacatan Bintik pada hasil produksi fotokopi, kemudian mengurangi kesalahan-kesalahan penyebab kecacatan kertas bergaris dan kertas buram. Diagram Sebab Akibat a. Kertas Terlipat 1) Faktor Metode, usulan tindakan perbaikan untuk mengatasi kecacatan kertas terlipat pada faktor metode yaitu memisahkan lembaran-lembaran kertas sebelum melakukan fotokopi, memastikan tempat menyimpan kertas pada mesin bersih dan instruksi kerja diberikan secara tertulis dan disertai penjelasan lisan secara terperinci melalui briefing sebelum atau sesudah pekerjaan selesai. 2) Faktor Manusia, usulan tindakan perbaikan untuk mengatasi kecacatan kertas terlipat pada faktor manusia yaitu memisahkan lembaran-lembaran kertas sebelum melakukan fotokopi dan mengadakan program pelatihan bagi pekerja baru dan memberikan pangarahan atau peringatan kepada pekerja apabila melakukan kesalahan. 3) Faktor Bahan Baku, usulan tindakan perbaikan untuk mengatasi kecacatan kertas terlipat pada faktor bahan baku yaitu memeriksa kembali bahan baku kertas, tidak mencampur berat kertas tidak sama ke dalam mesin dan memisahkan lembaran-lembaran kertas agar tidak saling menempel. 4) Faktor Mesin, usulan tindakan perbaikan untuk mengatasi kecacatan kertas terlipat pada faktor mesin yaitu melakukan pengecekan kesiapan mesin dengan teliti sebelum digunakan dan setelah digunakan. Kemudian melakukan perawatan berkala setiap 100.000 lembar fotokopi yang meliputi check, repair dan replace spare part. b. Bergaris 1) Faktor Mesin, usulan tindakan perbaikan untuk mengatasi kecacatan kertas bergaris pada faktor mesin yaitu memanaskan mesin selama 5 menit sebelum digunakan, melakukan perawatan mesin secara rutin setiap akhir pekan juga bisa dilakukan ketika mesin mengalami kecacatan dan setelah mengalami perbaikan atau penggantian spare part agar bisa diketahui kecacatan touchscreen dan Lcd sebelum proses produksi. Melakukan perawatan berkala setiap 100.000 lembar fotokopi yang meliputi check, repair dan replace spare part. 2) Faktor Manusia, usulan tindakan perbaikan untuk mengatasi kecacatan kertas bergaris pada faktor manusia yaitu selalu memanaskan mesin sebelum melakukan proses fotokopi, mengecek toner yang digunakan setelah mesin selesai digunakan agar tidak kehabisan toner pada saat akan digunakan keesokan harinya, memfokuskan setiap karyawan pada satu posisi dan satu bidang misalnya ada karyawan yang ditempatkan di bagian 700
Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Fotokopi (Zulfidrica)
3)
4)
c. 1)
2)
3)
4)
depan yang khusus melayani permintaan konsumen dan karyawan lain dit tempatkan dibagian produksi menggunakan mesin langsung. Kemudian karyawan yang menerima permintaan akan memberikan dokumen yang akan digandakan dan informasi permintaan kepada karyawan yang bekerja di bagian produksi hal ini lenih efektif saat banyaknya konsumen dan juga dapat mengurangi banyak nya pergerakan karyawan serta akan membantu karyawan menjadi lebih fokus dan teliti. Faktor Bahan Baku, usulan tindakan perbaikan untuk mengatasi kecacatan kertas bergaris pada faktor bahan baku yaitu selalu mengecek toner pada mesin sebelum dan sesudah jam kerja mesin sehingga jika ada kebocoran ataupun insiden lain maka akan dapat dihidari sebelum proses produksi berlangsung. Faktor Metode, usulan tindakan perbaikan untuk mengatasi kecacatan kertas bergaris pada faktor metode yaitu membuat jadwal harian pagi dan malam yang berisi jam dan nama karyawan yg bertugas untuk mengecek mesin secara tertulis sehingga setiap karyawan memiliki rasa tanggung jawab terhadap mesin. Berbintik Faktor Mesin, usulan tindakan perbaikan untuk mengatasi kecacatan kertas berbintik pada faktor mesin yaitu memanaskan mesin selama 5 menit sebelum digunakan, melakukan perawatan mesin secara rutin setiap akhir pekan juga bisa dilakukan ketika mesin mengalami kecacatan dan setelah mengalami perbaikan atau penggantian spare part agar bisa diketahui kecacatan touchscreen dan Lcd sebelum proses produksi. Melakukan perawatan berkala setiap 100.000 lembar fotokopi yang meliputi check, repair dan replace spare part. Faktor Manusia, usulan tindakan perbaikan untuk mengatasi kecacatan kertas berbintik pada faktor manusia yaitu selalu memanaskan mesin, mengecek toner pada mesin dan mengadakan program pelatihan bagi pekerja baru dan memberikan pangarahan atau peringatan kepada pekerja apabila melakukan kesalahan dan memisahkan lembaran-lembaran kertas sebelum melakukan fotokopi. Faktor Bahan Baku,usulan tindakan perbaikan untuk mengatasi kecacatan kertas berbintik pada faktor bahan baku yaitu selalu mengecek toner pada mesin sebelum dan sesudah jam kerja mesin sehingga jika ada kebocoran ataupun insiden lain maka akan dapat dihidari sebelum proses produksi berlangsung. Faktor Metode, usulan tindakan perbaikan untuk mengatasi kecacatan kertas bergaris pada faktor metode yaitu membuat jadwal harian pagi dan malam yang berisi jam dan nama karyawan yg bertugas untuk mengecek mesin secara tertulis sehingga setiap karyawan memiliki rasa tanggung jawab terhadap mesin.
701
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 690-704
d. Buram 1) Faktor Mesin, usulan tindakan perbaikan untuk mengatasi kecacatan kertas buram pada faktor mesin yaitu melakukan pengecekan kesiapan mesin dengan teliti sebelum digunakan dan selesai digunakan, melakukan perawatan mesin secara rutin seperti penggantian spare part agar bisa diketahui kecacatan touchscreen dan Lcd sebelum proses produksi, Melakukan perawatan berkala setiap 100.000 lembar fotokopi yang meliputi check, repair dan replace spare part dan menyediakan suku cadang mesin yang penggantian komponennya cukup sering agar tidak menghambat proses produksi. 2) Faktor Manusia, usulan tindakan perbaikan untuk mengatasi kecacatan kertas buram pada faktor manusia yaitu mengisi olume tinta sesuai takaran yang pas dan menyetel kekencangan mesin mesin serta memfokuskan setiap karyawan pada satu posisi dan satu bidang misalnya ada karyawan yang ditempatkan di bagian depan yang khusus melayani permintaan konsumen dan karyawan lain dit tempatkan dibagian produksi menggunakan mesin langsung. Kemudian karyawan yang menerima permintaan akan memberikan dokumen yang akan digandakan dan informasi permintaan kepada karyawan yang bekerja di bagian produksi hal ini lenih efektif saat banyaknya konsumen dan juga dapat mengurangi banyak nya pergerakan karyawan serta akan membantu karyawan menjadi teliti dan tidak tergesa-gesa. 3) Faktor Bahan Baku, usulan tindakan perbaikan untuk mengatasi kecacatan kertas buram pada faktor bahan baku yaitu selalu mengecek kepekaan tinta agar tinta yang digunakan menghasilkan warna yang rata, mengecek toner pada mesin sebelum dan sesudah jam kerja mesin sehingga jika ada kebocoran ataupun insiden lain maka akan dapat dihidari sebelum proses produksi berlangsung. 4) Faktor Metode, usulan tindakan perbaikan untuk mengatasi kecacatan kertas buram pada faktor metode yaitu Membuat daftar/kurva pembentukan warna abu-abu untuk menentukan standar ketebalan takaran tinta sehingga didapat hasil dengan warna yang terang, memanaskan mesin, mengganti toner dan membuat jadwal harian pagi dan malam yang berisi jam dan nama karyawan yg bertugas untuk mengecek mesin secara tertulis sehingga setiap karyawan memiliki rasa tanggung jawab terhadap mesin. Diagram Alur Usulan tindakan perbaikan yang ditunjukan pada diagram alir adalah dengan ketelitian dalam melakukan proses fotokopi lebih ditingkatkan agar hasil fotokopi tidak mengalami kecacatan kertas terlipat, bergaris, bintik dan buram sehingga apanila produk yang dihasilkan baik maka tidak perlu melakukan proses fotokopi ulang.
702
Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Fotokopi (Zulfidrica)
Diagram Pareto Usulan tindakan perbaikan untuk mengatasi masalah yang terlihat pada diagram pareto adalah perbaikan yang didahulukan yaitu kecacatan pada jenis berbintik, karena jenis kecacatan tersebut merupakan kecacatan tertinggi diantara jenis kecacatan lainnya yang dialami oleh CV. Surya Jaya Mandiri yaitu sebesar 1.607 lembar atau 31,6%. Selanjutnya mengurangi jenis kecacatan jenis bergaris, buram dan kertas terlipat sampai kecacatan masingmasih jenis kecacatan berkurang. Diagram Kendali Usulan tindakan perbaikan untuk mengatasi masalah yang terlihat pada gambar diagram kendali adalah dengan melihat kembali apa yang menyebabkan kecacatan pada hari kerja ke 2, ke 8 dan ke 14 yang berada di luar batas kendali atas dengan menghubingkan situati & kondisi pada saat produksi, faktor-faktor penyebab kecacatan dan proses produksi. Penutup CV. Surya Jaya Mandiri tidak berada pada batas kendali karena pengendalian produksi saat ini masih berfluktuatif (berubah-ubah) di mana terdapat 3 titik berada di luar batas kendali yaitu pada hari kerja ke 2, 8 dan 14. Jenis-jenis kecacatan yang terjadi ialah kertas terlipat, bergaris, berbiontik dan buram yang disebabkabkan oleh faktor manusia, bahan baku, metode dan mesin. Potensi kerugian yang dialami CV. Surya Jaya Mandiri selamabulan April2017 adalah Rp 471.082. Oleh karena itu CV.Surya Jaya Mandiri harus mengendalikan kecacatan agar tidak keluar dari batas kendali atas dan batas kendali bawah seperti yang dialami pada hari ke 2,8 dan 14. Sebaiknya CV.Surya Jaya Mandiri memperbaiki kecacatan langsung pada faktor penyebab seperti dengan mengecek kesiapan bahan baku dan mesin, perawatan mesin, memberikan tanggung jawab masing-masing kepada karyawan dan membuat peraturan tegas & tertulis tentang pengoperasian mesin. Sebaiknya penggunaan mesin Canoon IR 5000 harus dikurangi karena mesin ini yang paling banyak menghasilkan produk cacat. Daftar Pustaka Sumber dari Buku : Ahyari Agus. 2008. Manajemen Produksi dan Perencanaan Sistem Produksi.Yogyakarta : BPFE-UGM Ariani, Dorothea Wahyu. 2008. Pengendalian Kualitas Statistik (Pendekatan Kuantitatif dalam Manajemen Kualitas). Yogyakarta Assauri, Sofjan, 2008. Manajemen dan operasi, Jakarta : Lembaga Penerbitan FEUI
703
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 690-704
Dwiwinarno. Titop. 2009. Evaluasi Pengendalian Kualitas pada bagian Produksi. Yogyakarta Gasprez, Vincent. 2007. Total Quality Management. Jakarta : PT. Gramedia Handoko. Tani. 2007. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta : BPFEJakarta. LPFE-UI Haming, M dan Mahfud, N. 2007. Manajemen Produksi Modern. Jakarta : Bumi Aksara Hatani, La. 2008. Manajemen Pengendalian Statistik dengan statistical quality control (SPC). Hardiguna, Rika Ampuh. 2009. Tolat uality Managenement. Jakarta Irwan & Haryono, Didi, 2015. Pengendalian Kualitas Statistik . Edisi Pertama, IKAPI, Alfabeta Bandung. Irwan, N. 2008. Mengolah Data Statistik dengan Mudah Menggunakan Minitab. Yogyakarta Nasution, M. N. 2010. Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta :Ghalia Indonesia Manahan, P. Tampubolon. 2007. Manajemen Operasional. Jakarta : Ghalia Indonesia Montgomery, DC. 2007. Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik. Yogyakarta Pasaribu, Romindo. 2015. Manajemen Mutu. Edisi pertama. Sumatra Utara Prawirosentono, Sujadi. 2007. Manajemen Produksi dan Produksi. Bumiaksara, Jakarta Prawirosentono, S. 2007. Filosofi Baru Tentang Manajemen Manajemen Mutu Terpadu Abad 21 : Kiat Membangun Bisnis Kompetitif. Jakarta : Bumi AKsara Render, Barry & Heizer, Jay. Alih Bahasa Kresnohadi Ariyoto. 2008, PrinsipPrinsip Manajemen Operasi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Rusdiana. 2014. Manajemen Operasi. Edisi pertama. Pustaka Setia, Jawa Barat. Sumber dari Jurnal : Arifin (2014), Pengaruh Biaya PemeliharaanAnalisis Pengendalian Kualitas Produk Akhir dengan Metode Statistical Process Control (SPC) (Studi Kasus Pada CV Tisula Citra Perdana Balikpapan). Asrianti (2016), Pengendalian Mutu Pada pengolahan minyaksawit Pada PT. Hutan Hijau Mas Berau. Fakhri (2010), Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Di Pt.Masscom Graphy Dalam Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk Menggunakan Alat Bantu Statistik. Khatimah (2014), Analisis pengendalian kualitas produk koran pada Samarinda Pos dengan menggunakan metode SPC (Statistical Processing Control). Sulistyawati (2014), Analisis pengendalian kualitas dalam upaya mengurangi produk cacat pada proses akhir Furnite di PT. Signa Griyatama Samarinda 704