ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER – LAUT & PROSPEK CUACA WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR
DESEMBER 2016 – JANUARI 2017
FORECASTER BMKG EL TARI KUPANG
KUPANG, 12 JANUARI 2017
OUTLINE ANALISIS DINAMIKA SKALA GLOBAL • Gerak Semu Matahari, Suhu Muka Laut (SST), Indeks El Nino (Nino 3.4), Indeks Dipole Mode (DM).
ANALISIS DINAMIKA SKALA REGIONAL • MJO, Streamline, Siklon Tropis, OLR
ANALISIS DINAMIKA SKALA LOKAL • Kondisi Labilitas Udara, Profil Parameter Cuaca
PROSPEK CUACA • Tinjauan Kondisi Dinamis
GERAK SEMU MATAHARI
Posisi matahari bergerak dari equator menuju BBS dan dari
BBS menuju equator pada bulan Desember
Sumber : NOAA
ANALISIS SUHU MUKA LAUT
Analisis SST berkisar > 30 oC yang berarti kondisi perairan NTT pada kondisi hangat
Sumber : JRA/JDAS
Indeks Nino 3.4 : -0.58 oC (La Nina Lemah) ; Indeks DM : 0.002 (Normal) ; Anomali SST Nusa Tenggara Timur : -0,25 s.d. 1,0 oC (Hangat) ; Suplai air di NTT signifikan pada wilayah bagian utara dan tenggara NTT.
Sumber : JRA/JDAS
Indeks Nino 3.4 : -0.61 oC (La Nina Lemah) ; Indeks DM : -0.05 (Normal) ; Anomali SST Nusa Tenggara Timur : 0,5 s.d. 1,5 oC (Hangat) ; Suplai air di wilayah NTT masih signifikan.
Sumber : JRA/JDAS
Indeks Nino 3.4 : -0.34 oC (ENSO Normal) ; Indeks DM : -0.07 (Normal) ; Anomali SST Nusa Tenggara Timur : -0,5 s.d. 1,0 oC (Hangat) ; Suplai air di NTT signifikan pada wilayah bagian tenggara NTT.
Sumber : BOM
ANALISIS MJO
MJO berada di antara fase 5 dan 6, dan berada di dalam lingkaran yang berarti pengaruh terhadap wilayah Indonesia tidak signifikan.
Sumber : JRA/JDAS
Aliran massa udara didominasi angin Baratan (udara basah) di sebagian besar wilayah Indonesia kecuali di wilayah Nusa Tenggara Timur dan bagian selatan Papua di dominasi oleh angin Timuran. Terdapat pola siklonik di utara Aceh, Laut Cina selatan dan selatan Bali yang berpotensi meningkatkan curah hujan di sekitarnya.
Sumber : JRA/JDAS
Aliran massa udara seluruh wilayah Indonesia didominasi angin Baratan (udara basah).
Sumber : JRA/JDAS
Aliran massa udara seluruh wilayah Indonesia didominasi angin Baratan (udara basah).
Sumber : JRA/JDAS
Semakin tinggi nilai OLR maka semakin rendah potensi terjadinya pembentukan awan. Di daerah NTT menunjukkan pemusatan daerah pembentukan awan maksimum pada dasarian II
Sumber : BOM
SIKLON TROPIS
TC YVETTE tumbuh di Samudera Hindia Sebelah Selatan Jawa, pada posisi 14.1 BT, 114.2 LS, tepatnya pada jarak sekitar 653 km dari Denpasar pada hari Rabu (21 Des 2016, 13.00 WIB). Pusat tekanan rendahnya 990 hPa dan kecepatan angin maksimum di sekitarnya 75 km/jam. Pergerakan TC YVETTE perlahan ke arah timur- tenggara menjauhi wilayah Indonesia.
Sumber : BOM
SIKLON TROPIS
Sumber : BMKG
SIKLON TROPIS
Sumber : BMKG
SIKLON TROPIS
Sumber : Observasi Meteo Eltari
ANALISIS LABILITAS UDARA
NilaiCAPE (J/kg) Kriteria < 1000
Energi konvektifitas lemah
1000 – 2500
Energi konvektifitas sedang
> 2500
Energi konvektifitas kuat
Sumber : Observasi Meteo Eltari
ANALISIS LABILITAS UDARA
LI = T500 – Tp500
Nilai LI`
Prakiraan terjadinya thunderstorm
LI > 10
Atmosfer cenderung clear
LI > 2
No significant activity
0 < LI < 2
Shower Probable, isolated untuk thunderstorm possible
-2 < LI < 0
Thunderstorm probable
-4 < LI < -2
Severe thunderstorm possible
LI < - 4
Severe thunderstorm probable, tornadoes possible
Sumber : Observasi Meteo Eltari
ANALISIS LABILITAS UDARA
KI = ( T850 – T500 ) + Td850 – (T700 – Td700)
Nilai K-Indeks
Prakiraan terjadinya aktivitas konveksi
< 15
Convection not likely
15 – 25
Small potential for convection
26 – 39
Moderate potential for convection
>40
High potential for convection
Sumber : Observasi Meteo Eltari
ANALISIS LABILITAS UDARA
TT = (T850 - T500) + (Td850 – Td500)
Nilai Indeks
Kriteria
<44
Convection not likely
44 – 50
Likely thunderstorm
51 – 52
Isolated severe storm
53 – 56
Widely scattered severe
>56
Scattered severe storm
Sumber : Observasi Meteo Eltari
PROFIL CURAH HUJAN Curah Hujan Desember 2016 70 60 50 40
30 20 10
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Das I 51,3 mm
Das II 150 mm
Das III 120,5 mm
Total Hujan 321,8 mm
Sumber : Observasi Meteo Eltari
PROFIL SUHU & TEKANAN UDARA Suhu Udara Rata-rata Desember 2016
30
Tekanan Udara Desember 2016
1011 1010
29
1009 28
1008
27
1007 1006
26
1005 25
1004
24
1003 1
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
23 25 27 29
Rata-rata : 27,5 oC
31
1
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
23 25 27 29
Rata-rata : 1008,3 mb
31
Sumber : Observasi Meteo Eltari
PROFIL SUHU TITIK EMBUN & KELEMBABAN UDARA Suhu Titik Embun Desember 2016
27
Kelembaban Udara Desember 2016
95 90
26
85
25
80 75
24
70 65
23
60 22
55 50
21 1
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
23 25 27 29 31
Rata-rata : 24,6 oC
1
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
Rata-rata : 85 %
23
25 27 29
31
Sumber : Observasi Meteo Eltari
PROFIL SUHU PENGUAPAN DAN PENYINARAN MATAHARI Penguapan
Penyinaran Matahari
9
10
8
9
7
8 7
6
6
5
5 4
4
3
3
2
2
1
1
0
0 1
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
23
Rata-rata : 3,4 mm
25
27
29
31
1
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
Rata-rata : 4,7 jam
23
25
27 29
31
Sumber : Observasi Meteo Eltari
Rencana Tampilan Peringatan Dini
TINJAUAN KONDISI DINAMIS Kondisi Dinamis Bulan Desember 2016
• Skala Global Posisi Matahari masih berada di BBS. Nilai SST menunjukkan suplai uap air yang masih signifikan pada bulan Desember. Indeks Nino 3.4 menunjukkan La Nina lemah pada dasarian I dan II, serta menunjukkan ENSO normal pada dasarian III. • Skala Regional MJO menunjukkan nilai yang tidak signifikan dan berada pada kuadran 5. Angin didominasi monsun Asia yang bertiup dari Barat. Kejadian Siklon Tropis YVETTE pada 2123 Desember mempengaruhi kondisi cuaca di NTT, yang berdampak kondisi angin kencang, peningkatan intensitas curah hujan dan kondisi gelombang tinggi. • Skala Lokal Analisis kondisi labilitas udara menunjukkan nilai CAPE didominasi dengan energi konvektivitas sedang hingga kuat. Nilai LI menunjukkan potensi terjadinya thunderstorm besar. Nilai KI menunjukkan potensi sedang adanya proses konveksi. Profil cuaca bulanan menunjukkan kondisi curah hujan yang cukup tinggi terutama pada dasarian II.
PROSPEK CUACA Peluang pembentukan awan yang berpotensi hujan cukup signifikan disekitar Sumatera bag.selatan, Kalimantan bag.barat, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Monsun Asia kuat dan Australia Lemah). Angin baratan yang membawa uap air basah mendominasi wilayah Indonesia, suplay uap air yang berpotensi terhadap pembentukan awan hujan relative signifikan di wilayah Indonesia bagian barat (Anomali SST positif/hangat), Penambahan masa uap air dari Samudera Hindia dan Pasifik kurang signifikan ( ENSO [-0.34] & DMI [-0.07]) berada pada kondisi Normal.
Kondisi Umum di Wilayah Nusa Tenggara Timur Cuaca secara umum hingga pertengahan Januari Berawan – Hujan Ringan. Angin bertiup dari Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan yang cukup signifikan.
Kunjungi kami di meteoeltari.com