SIDa.F.32
Kajian Pengembangan Produksi Tepung Jagung Dalam Penyediaan Pangan di Kupang-Nusa Tenggara Timur Drs. M Yusuf Samad, MSc
Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi 2012
LATAR BELAKANG BPPT
a.l Perpres 22/2008 Program Diversifikasi Pangan
PROPOSAL (Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perkayasa) Kajian Pengembangan Produksi Tepung Jagung Dalam Penyediaan Pangan di Kupang – Nusa Tenggara Timur
Program Insentif Ristek Koordinasi
Survei
Desain & Formulasi
Paket Teknolog i
Sosialisasi
MONEV
?
Meningkatkan Nilai Tambah jagung 1
LATAR BELAKANG
§ Ketersediaan (kuantitas) produksi jagung yang mencukupi dan berkesinambungan dengan luas lahan tanaman jagung di NTT § Keberadaan sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang lainya tersedia dalam penanganan hasil panen maupun produk olahannya (tepung jagung) § Daya terima masyarakat terhadap teknologi yang didifusikan maupun produk yang dihasilkan dapat membantu keberlangsungan hidup industri, baik petani maupun industri. § Kemampuan tepung pangan lokal (jagung) yang berkembang menjadi produk industri di NTT dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta meningkatkan substitusi bahan baku tepung lokal. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
PERMASALAHAN
§ Jagung dalam bentuk tepung lebih banyak kegunaannya sebagai bahan baku pangan seperti kue, produk pasta dan lainnya (diversifikasi produk jagung). Selain itu, dapat meningkatkan nilai ekonomis produk jagung, yang diharapkan dapat meningkatkan pula keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitar.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
METODOLOGI
§ Metodologi penyusunan kajian dimulai dari koordinasi pihak/instansi terkait; desk study dan pengumpulan data lapang serta kunjungan ke beberapa pelaku usaha pengolahan jagung; penyusunan rekomendasi dan materi sosialisasi; sosialisasi teknologi tepung jagung; dan monev-pelaporan. § Bentuk kegiatan ini adalah desiminasi (sosialisasi) teknologi pengembangan tepung jagung terhadap mitra pengguna teknologi. § Fokus kegiatannya adalah ketahanan pangan, dimana dengan meningkatkan ketahanan pangan di Kupang-NTT melalui pengembangan produksi tepung jagung.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
SINERGI KOORDINASI No 1 2 3 4 5
Lembaga (mitra program) Kemenkesra (cq. Asdep Urusan Kompensasi Sosial) BP4D Prov. NTT Dinas Pertanian dan Perkebunan Prov. NTT & Kab. Kupang Dinas Perindag Prov.NTT & Kab. Kupang Badan/Kantor Ketahanan Pangan Prov. NTT & Kab. Kupang
Sinergitas Fungsi Kebijakan Pusat
Ketahanan pangan terkait pemanfaatan bahan lokal
Teknis (Diklat)
Koordinator program PKPP di Daerah
Teknis (Penyuluhan)
Pembinaan Peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian Pembinaan usaha pengolahan produk
Teknis (Penyuluhan)
Bidang
Teknis (Penyuluhan)
Pengembangan produk lokal untuk peningkatan ketahanan pangan daerah
6
Sekda Kabupaten Kupang
Kebijakan Daerah
Sinkronisasi program pembangunan kabupaten
7
Perwakilan FAO Kupang (*)
Teknis (Pelatihan)
Penyuluhan dan Pelatihan Usaha Peningkatan Gizi Masyarakat
Dari 3 (tiga) lembaga diatas, yang lebih dominan melakukan koordinasi terkait kegiatan ini adalah : •Kemenko Kesra (cq Asdep Urusan Kompensasi Sosial yang memberi masukan dari beberapa luaran FGD menyangkut pemanfaatan bahan pangan lokal untuk sustitusi pangan masyarakat miskin (pangkin) •Badan Pendidikan, Penelitian, Pelatihan dan Pengembangan Daerah (BP4D Prov. NTT) memberikan peta dan kondisi daerah yang rawan pangan di Prov. NTT yang dianggap cocok diberikan sosialisasi hasil litbangyasa •Perwakilan FAO di Kupang ikut berpartisipasi dalam sosialisasi hasil litbangyasa dengan memberi masukan komoditi mana yang mempunyai prospek pasar yang lebih besar dan juga tentang aspek manejerial dalam usaha pengembangan potensi masyarakat Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN § Indikator keberhasilan pemanfaatan hasil Litbangyasa ini adalah : (i) hasil kajian dapat diterima sebagai rekomendasi pihak terkait di Kupang-NTT dalam penyedia pangan (jangka panjang); (ii) paket teknologi produksi dapat meningkatkan ketrampilan masyarakat/petani jagung dalam mendiversifikasi produk jagung jagung (jangka pendek). § Pemanfaatan hasil Litbangyasa melalui pelatihan telah menundang minat pengguna teknologi untuk melakukan proses produksi dengan skala lebih besar (pihak swasta maupun kelompok masyarakat) sehingga produksi tepung jagung dan olahannya meningkat. § Adanya dukungan kebijakan dari pemerintah terutama pemberian permodalan dan pembukaan segmen pasar akan meningkatkan produksi jagung di daerah tersebut.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN § Potensi perkembangan ke depan adalah pengembangan fungsi unit-unit pengembangan jagung yang ada saat di zona (pulau) Timor yakni Kab.Kupang, TTS, TTU dan sebagainya sebagai implementasi kebijakan Pemprov NTT (cq. Dinas Pertanian dan Perkebunan), tidak hanya pada peningkatakn kapasitas produksi lahannya saja tetapi juga diintegrasikan dengan teknologi pasca panen termasuk pengolahannya. § Sesuai dengan kebijakan pemerintah (Kemenristek) dalam pengembangan klaster inovasi daerah, hasil Litbangyasa ini merupakan bagian dari kegaitan Laboratorium Diversifikasi Olahan Pangan berbasis jagung yang pembangunannya diprakarsai oleh swasta (UD.El Saddai/Soekiran)-termuat dalam koran lokal (Timor Express, 24/4) bertajuk “Matching Program BPPT”
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
FOTO KEGIATAN a. Koordinasi dengan pihak terkait
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
8
FOTO KEGIATAN c. Pelaksanaan sosialisasi b. Paket Teknologi untuk sosialisasi
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
9
Penyerahan Modul & Contoh Hasil Olahan
……...........selalu menunggu redanya badai untuk mulai berlayar, tidak akan pernah menemukan waktu yang tepat untuk berbuat sesuatu.............................. PPT JAGUNG di Provinsi NTT
TERIMA KASIH Peneliti/Perekayasa : 1. Drs. M Yusuf Samad, MSc 2. Ir. Irshan Zainuddin, Msi 3. Lully Natharina P, STP 4. Dian Anggraeni, STP 5. Joko Purwanto, SSos