ANALISIS DATA SERANGAN OPT KELAPA TAHUN 2014 di WILAYAH KERJA BBPPTP SURABAYA Oleh : Ardiyanti Purwaningsih, SP dan Endang Hidayanti, SP
Gambaran Umum Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak pada daging buahnya yang dapat diolah menjadi santan, kopra, dan minyak kelapa, tetapi seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar (Ardiawan, 2011). Kurangnya pemeliharaan tanaman kelapa menyebabkan tanaman kelapa rentan akan serangan hama dan penyakit. Kerusakan yang ditimbulkan sudah sangat merugikan karena dapat menurunkan produktivitas sehingga merugikan usaha tani tanaman kelapa. Beberapa jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang menyerang tanaman kelapa di wilayah kerja BBPPTP Surabaya adalah : Oryctes rhinoceros, Rhynchophorus ferrugineus, Artona catoxantha, Brontispa longissima, dan Batrachedra arsenonella. Salah satu kegiatan yang mempunyai arti penting dalam mengendalikan OPT adalah tindakan pengamatan. Pengamatan ini berupa pengumpulan informasi tentang populasi, tingkat serangan, keadaan tanaman, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan OPT. Berdasarkan hasil pengamatan dapat diambil keputusan tentang tindakan pengendalian OPT yang diperlukan. Mengingat arti penting data dalam PHT maka data serangan OPT dituntut aktual, faktual dan deskriptif. Data kemudian dianalisis secara statistik untuk kebijakan perlindungan tanaman. Pada tahun 2014, pengamatan OPT kelapa dilakukan di wilayah kerja BBPPTP Surabaya dan dilakukan setiap Triwulan selama 1 tahun. 1.
Analisis Data Serangan OPT Kelapa
Berikut adalah hasil analisis data serangan OPT kelapa di wilayah kerja BBPPTP Surabaya pada tahun 2014 : a.
Tingkat serangan OPT Tingkat serangan OPT adalah persentase luas areal yang terserang OPT.
Secara garis besar, rata-rata tingkat serangan OPT kelapa di wilayah kerja BBPPTP Surabaya pada tahun ini sebesar 1,09%. O. rhinoceros menjadi OPT yang paling tinggi tingkat serangannya dengan persentase luas serangan mencapai 4,67% diikuti B. longissima, B. arenosella, R. ferrugineus dan A. catoxantha dengan persentase luas
serangan berturut-turut sebesar 0,74% ; 0,46% ; 0,28% dan 0,05%. Berikut adalah rekapitulasi tingkat serangan OPT kelapa pada masing-masing provinsi yang ada di wilayah kerja BBPPTP Surabaya selama tahun 2014. Tabel 1. Tingkat Serangan OPT Kelapa di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya Tahun 2014 Tingkat Serangan (%) No.
Provinsi
Oryctes rhinoceros
Rhyncophorus ferrugineus
Brontispa longissima
Artona catoxantha
Batrachedra arenosella
OPT lain
0.00
0.44
0.08
0.00
0.00
0.06
0.11
0.02
0.11
1
Banten
0.30
2
Jawa Barat
0.91
3
Jawa Tengah
5.06
0.13
0.08
0.01
0.00
0.11
4
DIY
2.07
0.04
0.62
0.07
1.74
0.17
5
Jawa Timur
6.28
0.98
0.07
0.08
0.03
0.11
6
Bali
1.87
0.00
0.73
0.00
0.18
0.00
7
NTB
13.86
0.00
2.25
0.00
3.61
1.13
8
NTT
6.09
0.00
3.26
0.00
1.17
1.53
Total
4.67
0.28
0.74
0.05
0.46
0.36
0.00
Dari tabel 1, dapat dibuat beberapa peta tingkat serangan masing-masing OPT sebagai berikut :
Gambar 1. Peta Tingkat Serangan O. rhinoceros pada Kelapa di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya Tahun 2014
Dari gambar 1, dapat dilihat bahwa tingkat serangan O. rhinoceros tahun 2014 di wilayah Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi NTB dan Provinsi NTT tergolong cukup tinggi. Dari keempat provinsi tersebut, provinsi yang paling tinggi tingkat serangannya adalah Provinsi NTB dengan persentase luas areal terserang mencapai 13,86%. Sementara itu, serangan O. rhinoceros di wilayah provinsi yang lain
tergolong ringan hingga sedang dengan persentase luas areal terserang tidak lebih dari 5%.
Gambar 2. Peta Tingkat Serangan R. ferrugineus pada Kelapa di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya Tahun 2014
Dari gambar 2, dapat dilihat bahwa R. ferrugineus hanya dijumpai menyerang pada pertanaman kelapa yang ada di wilayah Provinsi Jawa Tengah, DIY dan Provinsi Jawa Timur dengan tingkat serangan ringan, yakni tidak lebih dari 1% luas areal yang terserang.
Gambar 3. Peta Tingkat Serangan B. longissima pada Kelapa di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya Tahun 2014
Dari gambar 3, terlihat bahwa B. longissima menyerang di seluruh provinsi yang ada di wilayah kerja BBPPTP Surabaya dengan tingkat serangan ringan hingga sedang. Tingkat serangan sedang dijumpai di wilayah Provinsi NTB dan NTT.
Sementara wilayah provinsi lainnya serangan B. longissima masih tergolong ringan dengan persentase luas areal terserang tidak lebih dari 1%.
Gambar 4. Peta Tingkat Serangan A. catoxantha pada Kelapa di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya Tahun 2014
A. catoxantha hanya menyerang pertanaman kelapa di wilayah Pulau Jawa dengan tingkat serangan ringan. Sedangkan untuk wilayah Provinsi Bali, NTB dan NTT, kondisi pertanaman kelapa masih aman dari gangguan serangan hama ini (gambar 4).
Gambar 5. Peta Tingkat Serangan B. arenosella pada Kelapa di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya Tahun 2014
Dari gambar 5, dapat dilihat bahwa serangan B. arenosella ditemukan menyerang pertanaman kelapa yang ada di 6 dari 8 provinsi yang ada di wilayah kerja BBPPTP Surabaya. Tingkat serangan hama ini sepanjang 2014 masih tergolong
ringan hingga sedang. Tingkat serangan sedang terjadi di wilayah Provinsi DIY, NTB dan NTT. Sedangkan tingkat serangan ringan dijumpai pada pertanaman kelapa di wilayah Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur dengan persentase luas areal terserang kurang dari 1%. Wilayah yang selama tahun 2014 aman dari serangan B. arenosella adalah wilayah Provinsi Banten dan Jawa Tengah. b.
Fluktuasi Serangan OPT Fluktuasi serangan OPT adalah naik turunnya luas serangan OPT dalam satu
tahun pelaporan. Berikut adalah grafik fluktuasi serangan OPT kelapa di wilayah kerja BBPPTP Surabaya selama tahun 2014. Fluktuasi Luas Serangan OPT Kelapa di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya selama tahun 2014
Luas Serangan (ha)
6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00 O. R. B. longissima A. B. arenosella OPT Lainnya rhinoceros ferrugineus catoxantha Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
Gambar 6. Grafik Fluktuasi Luas Serangan OPT Kelapa di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya Tahun 2014
Dari gambar 6, dapat dilihat bahwa serangan O. rhinoceros fluktuatif dengan puncak serangan pada Triwulan IV. Sementara itu, serangan R. ferrugineus pada tahun 2014 ini terus mengalami peningkatan dari Triwulan I hingga Triwulan IV. Sebaliknya, serangan B. arenosella pada tahun 2014 ini cenderung mengalami penurunan dari Triwulan I hingga Triwulan IV. OPT lain seperti B. longissima cenderung stabil dan serangannya hanya meningkat pada Triwulan III. c.
Tingkat Pertumbuhan Serangan OPT Tingkat pertumbuhan serangan OPT merupakan persentase kenaikan maupun
penurunan luas serangan OPT tahun ini jika dibandingkan dengan luas serangan pada tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, rata-rata tingkat pertumbuhan serangan OPT kelapa di wilayah kerja BBPPTP Surabaya pada tahun ini cukup tinggi, yakni mencapai
32,95%. Berikut adalah pertumbuhan serangan OPT kelapa di masing-masing provinsi yang ada di wilayah kerja BBPPTP Surabaya pada tahun 2014. Tabel 2. Tingkat Pertumbuhan Serangan OPT Kelapa di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya Tahun 2014 Pertumbuhan Serangan (%) No
Provinsi
Oryctes rhinoceros
Rhyncophorus ferrugineus
Brontispa longissima
Artona catoxantha
Batrachedra arenosella
OPT lain
1
Banten
-1.03
0.00
-5.38
60.00
0.00
0.00
2
Jawa Barat
87.16
0.00
-46.69
432.66
0.00
50.43
3
Jawa Tengah
44.15
288.98
-12.70
-8.92
0.00
63.74
4
DIY
-2.66
-11.05
56.68
451.16
-27.24
-18.42
5
Jawa Timur
2.50
18.10
87.87
91.98
109.48
45.33
6
Bali
31.15
0.00
23.35
0.00
-5.30
0.00
7
NTB
65.54
0.00
189.78
0.00
2.26
337.67
8
NTT
-4.36
0.00
4.52
0.00
-8.03
-27.56
Total
18.43
26.29
18.70
142.75
-5.49
-2.98
Ket : Tanda minus (-) menandakan penurunan luas serangan
Dari tabel 2. diketahui bahwa OPT kelapa yang
mengalami peningkatan
serangan pada tahun 2014 ini adalah O. rhinoceros, R. ferrugineus, B. longissima, dan A. catoxantha. OPT yang mengalami peningkatan serangan paling tajam adalah A. catoxantha yang meningkat sebesar 142,75% jika dibandingkan luas serangan pada tahun sebelumnya. Sementara itu, OPT penting kelapa yang mengalami penurunan luas serangan pada tahun ini adalah B. arenosella yang mengalami penurunan luas serangan sekitar 5,5% dibandingkan serangan pada tahun sebelumnya. Lebih jelasnya bisa dilihat grafik berikut. Tingkat Pertumbuhan Luas Serangan OPT Kelapa di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya tahun 2014 200,00 142,75
Pertumbuhan (%)
150,00 100,00 50,00
18,43
26,29
18,70
0,00 -5,49
-2,98
-50,00 O. rhinoceros A. catoxantha
R. ferrugineus B. arenosella
B. longissima OPT Lainnya
Gambar 7. Grafik Tingkat Pertumbuhan Luas Serangan OPT Kelapa di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya Tahun 2014
d.
Tingkat Pengendalian OPT Tingkat pengendalian OPT merupakan rasio antara luas areal terserang yang
dikendalikan (luas pengendalian) dengan total luas areal terserang (luas serangan). Berikut adalah tingkat pengendalian OPT penting kelapa di wilayah kerja BBPPTP Surabaya. Tabel 3. Tingkat Pengendalian OPT Kelapa di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya 2014 Rasio Pengendalian (%) No.
Provinsi
Oryctes rhinoceros
Rhyncophorus ferrugineus
Brontispa longissima
Artona catoxantha
Batrachedra arenosella
OPT lain
1
Banten
0.00
0.00
0.00
3.93
0.00
0.00
2
Jawa Barat
31.45
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
3
Jawa Tengah
20.93
58.77
45.48
144.95
0.00
19.30
4
DIY
39.98
10.14
6.57
32.02
3.86
19.90
5
Jawa Timur
15.43
6.29
11.97
60.06
17.86
37.63
6
Bali
107.14
0.00
109.28
0.00
274.39
0.00
7
NTB
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
8
NTT
17.24
0.00
25.42
0.00
20.51
10.52
Total
17.52
11.33
24.15
31.94
15.14
10.91
Dari tabel 3, dapat dilihat bahwa A. catoxantha merupakan OPT kelapa yang tingkat pengendaliannya paling tinggi jika dibandingkan dengan OPT kelapa yang lain di wilayah kerja BBPPTP Surabaya. Total sebesar 31.94% dari luas areal terserang mendapatkan tindakan pengendalian pada tahun 2014 ini. Selain A. catoxantha, OPT lain yang tingkat pengendaliannya cukup tinggi adalah B. longissima, yakni mencapai 24,15% dari luas areal yang terserang. Adapun tingkat pengendalian OPT penting kelapa lainnya rata-rata berkisar antara 11% hingga 18% dari luas areal yang terserang. Lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut.
Rasio Pengendalian (%)
Grafik Tingkat Pengendalian OPT Kelapa di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya tahun 2014 31,94
35,00 30,00 25,00 20,00 15,00
24,15 17,52
15,14 11,33
10,91
10,00 5,00 0,00 O. R. B. A. B. rhinoceros ferrugineus longissima catoxantha arenosella
OPT Lainnya
Gambar 8. Grafik Tingkat Pengendalian OPT Kelapa di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya Tahun 2014
e.
Ramalan Luas Serangan OPT Ramalan luas serangan OPT adalah prediksi/prakiraan luas serangan OPT yang
akan terjadi pada periode yang akan datang yang merupakan hasil sebuah analisis terhadap data historis serangan OPT selama beberapa tahun terakhir. Analisis peramalan ini menggunakan bantuan software SPSS 16 for windows. Berikut adalah prediksi/prakiraan luas serangan dan pertumbuhan serangan OPT kelapa pada tahun 2015. Tabel 4. Prediksi Luas Serangan OPT Kelapa di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya Tahun 2015 Prediksi Luas Serangan (ha) No.
Provinsi
Oryctes rhinoceros
Rhyncophorus ferrugineus
Brontispa longissima
Artona catoxantha
Batrachedra arenosella
263.64
0.00
410.45
63.27
0.00
1,246.82
0.00
108.58
136.07
27.67
12,460.84
187.33
99.64
73.48
0.00
926.25
18.76
245.64
19.93
331.72
19,230.60
3,083.80
195.62
319.40
149.20
1
Banten
2
Jawa Barat
3
Jawa Tengah
4
DIY
5
Jawa Timur
6
Bali
1,311.88
0.00
545.00
0.00
131.48
7
NTB
16,429.60
0.00
1,596.60
2.50
2,199.94
8
NTT
9,173.06
0.00
4,189.88
0.00
954.63
61,042.69
3,289.88
7,391.41
614.64
3,794.66
Total
Tabel 5. Prediksi Tingkat Pertumbuhan Serangan OPT Kelapa di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya Tahun 2015 Prediksi Tingkat Pertumbuhan Serangan (%) No.
Provinsi
1
Banten
2
Jawa Barat
3
Oryctes rhinoceros
Rhyncophorus ferrugineus
Brontispa longissima
Artona catoxantha
Batrachedra Arenosella
-4.35
0.00
-0.16
-9.62
0.00
-19.93
0.00
0.92
-27.11
-34.91
Jawa Tengah
5.44
-36.84
-46.15
518.78
0.00
4
DIY
7.33
10.20
-4.16
-31.49
-54.05
5
Jawa Timur
7.62
10.73
-7.45
36.47
65.38
6
Bali
-0.82
0.00
5.95
0.00
1.95
7
NTB
85.60
0.00
11.07
0.00
-4.54
8
NTT
-5.35
0.00
-19.31
0.00
-48.81
Total
16.83
6.17
-11.12
15.60
-26.36
Dari tabel 4, dapat diketahui bahwa ada tiga OPT penting kelapa yang diprediksi mengalami
peningkatan
serangan
pada
tahun
2015,
yakni
O.
rhinoceros,
R. ferrugineus dan A. catoxantha. Sementara OPT penting yang lain, yakni B. longissima dan B. arenosella diperkirakan mengalami penurunan serangan pada tahun 2015.
O. rhinoceros merupakan OPT kelapa yang paling banyak menyerang pertanaman kelapa di wilayah kerja BBPPTP Surabaya diprediksi mengalami peningkatan serangan di 4 provinsi, yakni Provinsi Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur dan NTB. Peningkatan tertinggi untuk serangan O. rhinoceros diprediksi terjadi di wilayah Provinsi NTB dengan peningkatan serangan mencapai 85%. Sementara itu, A. catoxantha diprediksi mengalami peningkatan serangan yang sangat tajam di wilayah Provinsi Jawa Tengah dengan peningkatan serangan mencapai 518%. OPT kelapa yang lain diperkirakan mengalami peningkatan maupun penurunan serangan yang tidak terlalu signifikan dengan kisaran kurang dari 75% (tabel 5). Hasil analisis peramalan ini diharapkan mampu menjadi sebuah peringatan dini bagi pemerintah Provinsi NTB dan Jawa Tengah agar melakukan upaya-upaya preventif dalam rangka mencegah terjadinya ledakan serangan yang diprediksi bakal terjadi, baik ledakan serangan A. catoxantha maupun O. rhinoceros.
DAFTAR PUSTAKA Ardiawan, 2011. Prospek Dan Manfaat Tanaman Kelapa Di Indonesia. http://ardiawan-1990.blogspot.com/2011/11/prospek-dan-manfaat-tanaman-kelapadi.html. Diakses tanggal 19 Maret 2015
Penulis 2,
Penulis 1,
Endang Hidayanti, SP NIP. 19710920 200212 2 001
Ardiyanti Purwaningsih, SP NIP. 19791007 200604 2 001 Mengetahui,
Koordinator Fungsional,
Kasie Yantekinfo,
Kabid. Proteksi BBPPTP Surabaya
Erna Zahro’in, SP NIP. 197604222006042 001
Warnoto NIP. 196002081983031003
Ir. Anita Lindiati NIP. 96208041989032001