ANALISIS DAN PERANCANGAN WEB SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA IKAPEMTA BATIK
Naskah Publikasi
diajukan oleh Jeprianto 07.12.2552
kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
i
ANALISIS DAN PERANCANGAN WEB SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA IKAPEMTA BATIK
ANALYSIS AND WEB DESIGN AS MEDIA INFORMATION AND PROMOTION IN IKAPEMTA BATIK Jeprianto
Kusnawi S.Kom, M.Eng Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT In the globalization era, there are many new findings by the experts to assist or facilitate any activity or work in the world. Today, the most widely used to facilitate their activities and job is the internet, even it can be said has become part of people’s lives in this world. The internet usage is chosen by mostly people in the world because the easiness that founded on cheap internet with fast and easy access besides it also can use electronic data as a media of messaging or send data, thus to sending and receiving information is more easily and practically, both in the form of analog and digital electronic data. In addition, by the internet people also can earn a living, even able to get big profits such as doing trade business that commonly known as the 'Online Shop'. Actually the trade is an activity that was undertaken since the beginning of human civilization. In line with the times, the means for trading are constantly changing. Today, the new trading form that increasingly easier it’s users is the internet. Therefore, in this occasion I want to create an online sales system in Ikapemta Batik to facilitate the human performance in business and trade without having to go to the store for shopping so it can save time and costs. Keywords : Online Shop, Internet, Information, Ikapemta Batik Online shop
ii
1.
Pendahuluan Seiring dengan perkembangan dunia teknologi dan informasi pada saat ini khususnya dunia komputer telah berkembang sangat pesat, ditambah dengan adanya kehadiran teknologi informasi yang semakin berperan di dalam dunia pekerjaan. Dunia mulai mengalami perubahan ke arah suatu teknologi informasi yang tepat guna dengan adanya komputer dan internet. Informasi yang disajikan di dunia internet sudah sangat global dan selalu diusahakan ontime sehingga waktu update suatu informasi dapat dilakukan dengan cepat. Berbagai bidang informasi dapat disajikan oleh internet diantaranya bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya. Dari semua bidang tersebut diantaranya bidang ekonomi sangat menonjol didalam internet. Transaksi suatu produk
merupakan informasi yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat dewasa ini mengingat pola hidup masyarakat yang menginginkan kemudahan secara efisien dalam melakukan sesuatu. Kalau melihat efisiensi berbelanja lewat intenet memang lebih menguntungkan baik bagi pembeli ataupun penjual. IKAPEMTA BATIK merupakan salah satu badan usaha penjualan batik yang ada di Yogyakarta, yang memasarkan atau menjual berbagai macam jenis batik serta berusaha untuk memberikan suatu pelayanan dan informasi dengan menggunakan media internet yang nantinya diharapkan akan memberikan keuntungan lebih, maka Ikapemta Batik berkeinginan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dengan cara komputerisasi sistem pemesanan barang secara online melalui media internet, proses pembelian barang akan menjadi lebih mudah jika dapat melakukan pemesanan melalui media internet tanpa harus datang langsung ke toko untuk melakukan proses pembelian, pemesanan atau hanya ingin mengetahui informasi jenis barang apa saja yang dijual pada Ikapemta Batik.
1
2.
Landasan Teori
2.1
Konsep Dasar Informasi
2.1.1 Sistem Secara umum sistem merupakan sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan. Mc. Leod (Al Fatta, 2007, h. 4), mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sebuah sistem minimal harus mempunyai empat komponen atau elemen, antara lain masukan, pengolahan, keluaran, dan umpan balik atau kontrol. Di bawah ini merupakan contoh model sistem yang dapat digambarkan sebagai berikut : Masukan
Pengolahan
Keluaran
(Input)
(Processing)
(Output)
Gambar 2.1 Model sistem 2.1.2 Karakteristik Sistem Sistem mempunyai beberapa karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lain (Kusrini dan Koniyo, 2007, hal. 6-7): 1. Komponen sistem (component) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem atau bagian-bagian dari sistem. 2. Batasan sistem (boundary) Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya.
2
3. Subsistem Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasaran masing-masing. 4. Lingkungan luar sistem (environment) Suatu sistem yang ada di luar dari batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem. 5. Penghubung sistem (interface) Media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lain. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya. 6. Masukan sistem (input) Energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi. 7. Keluaran sistem (output) Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna bagi sisa pembuangan. 8. Pengolahan sistem (process) Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. 9. Sasaran sistem (object) Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.
3
2.1.3 Klasifikasi Sistem Sistem mempunyai beberapa klasifikasi yang perlu kita ketahui agar dapat mendifinisikan sebuah sistem tersebut. Jogiyanto (2005, h. 6) yaitu : 1. Sistem abstrak dan fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. 2. Sistem alamiah dan buatan manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dan mesin. 3. Sistem tertentu dan tak tentu Sistem tertentu adalah beroperasi degan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem tertutup dan terbuka Sistem tertutup adalah sistem yang berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan
luarnya.
Sedangkan
sistem
terbuka
adalah
sistem
yang
berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. 2.1.4 Definisi Informasi Menurut Laudon (2008, h. 16), informasi (information) berarti data yang telah dibentuk menjadi sesuatu yang memiliki arti dan berguna bagi manusia. Sedangkan menurut Supriyanto (2005, h. 243), informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
4
mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Dasar dari informasi adalah data, kesalahan dalam mengambil atau memasukan data, dan kesalahan dalam mengolah data akan memberikan kesalahan dalam memberikan informasi. Jadi data yang didapatkan dan diinputkan harus valid (benar) hingga bentuk pengolahannya, agar bisa menghasilkan informasi yang dapat dipercaya. Suatu informasi dapat dikatakan memiliki manfaat dalam proses pengambilan keputusan apabila informasi tersebut mempunyai kualitas dan nilai. Kriteria kualitas informasi adalah: 1. Akurat Yang berarti informasi harus tidak bias atau menyesatkan dan bebas dari kesalahan. 2. Tepat waktu Yang berarti informasi yang sampai kepada penerima tidak boleh terlambat. Mahalnya nilai informasi saat ini adalah karena harus cepatnya informasi tersebut didapatkan, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya. 3. Relevan Yang berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang menerimanya. Data diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan tindakan lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data yang ditangkap dianggap sabagai input, diproses kembali melalui model, dan begitu seterusnya membentuk suatu siklus. Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, (“Information Systems Theory and Practice”, John Wiley and Sons, New York 1986) siklus ini disebut dengan Siklus Informasi (Information Cycle) atau Siklus Pengolahan Data (Data Processing Cycle). Gambaran lebih jelasnya tentang siklus informasi dapat dilihat dari gambar berikut (Supriyanto, 2005, h. 244).
5
2.1.5 Definisi Sistem Informasi Menurut Supriyanto (2005, h. 243), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi, yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sedangkan menurut Laudon (2008, h. 15), sistem informasi (information system) secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan (atau mendapatkan), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Tiga aktivitas di dalam sistem informasi akan memproduksi informasi yang dibutuhkan organisasi untuk membuat keputusan, mengendalikan operasi, menganalisis permasalahan dan menciptakan produk baru. Aktivitas tersebut adalah input, proses dan output. (Al Fatta, 2007, h. 9-10), menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis komputer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut: 1. Perangkat keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukan data, memproses data, dan keluaran data. 2. Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer. 3. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi. 4. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna komputer dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif. 5. Manusia, yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analis programer, dan operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.
6
3.
Analisis
3.1
Analisis Kelemahan Sistem Untuk mengidentifikasi masalah, maka kita harus melakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, efesiensi dan pelayanan pelanggan. Panduan ini di kenal dengan analisis PIECES (Performance, Information, Economic. Control, Efficiency, Service), Analisis PIECES ini digunakan sebagai tolak ukur dalam menentukan sistem baru yang diusulkan layak atau tidak, karena ke enam hal itu harus mengalami peningkatan yang lebih baik dari pada sistem yang lama. 1. Kinerja (Performance) Kinerja merupakan bagian dalam kelancaran proses kerja dalam suatu organisasi. Masalah kerja dapat terjadi dalam suatu organisasi ketika tugas – tugas operasional dijalankan terlalu lambat dalam mencapai sasaran yang diinginkan dan cenderung menurun. contoh permasalahan yang dihadapi dalam sistem lama : Tabel 3.1 Analisis Kinerja (Performance)
Sistem Lama
o
Rencana Hasil Rancangan Sistem Baru
Jumlah pekerjaan yang di lakukan
o
kurang efektif. o
efektif.
Penyampaian informasi dan promosi
o
Informasi dapat dilakukan melalui website
masih bergantung pada sumber daya
sehingga selalu up to date dan efektif,
manusia
karena tidak mengenal ruang dan waktu
sehingga
kinerja
yang
dihasilkan kurang efektif. o
Jumlah pekerjaan yang di lakukan lebih
Kegiatan sasaran.
promosi
kurang
dan tidak tepat
memerlukan sumber
manusia yang banyak. o
Sasaran promosi lebih luas
7
daya
2. Informasi (Information) Dari segi informasi yang ada pada Ikapemta Batik, informasi yang disajikan masih dalam bentuk brosur dan situs jejaring sosial yang ruang lingkupnya terbatas. Jika dilihat dari kualitas informasi, dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Akurat, informasi yang disajikan belum terbebas dari kesalahan. Sebagai contoh, informasi yang disajikan dalam bentuk brosur masih sering menimbulkan pertanyaan sehingga maksud dari penyampaian informasi tidak sesuai dengan maksudnya. Hal ini dikarenakan media yang dipakai dalam bentuk brosur masih memiliki keterbatasan ukuran, sehingga dalam penyajian inforlmasi yang jelas dan sesuai dengan maksud membutuhkan banyak kertas. b. Up-to-date,
informasi
yang
disampaikan
terkadang
mengalami
keterlambatan penyampainanya. Hal ini dikarenakan banyaknya kertas harus disebarluaskan, terlebih dengan media kertas tadi, informasi yang disampaikan akan mengalami kendala dalam perawatan kondisi informasi itu sendiri, sehingga informasi mungkin belum seluruhnya terbaca, brosur tadi telah mengalami cacat atau rusak fisik. c.
Relevan, Informasi dikatakan relevan jika bermanfaat bagi pemakainya. Dari dua kualitas informasi yang dijelaskan diatas, sudah pasti informasi yang disampaikan tidak relevan. Hal ini dikarenakan maksud dari penyampaian informasi yang disebarkan tidak dapat menjelaskan secara baik.
8
Tabel 3.2 Analisis Informasi (Information)
Sistem Lama
o
o
Penyajian kurang, relevan, dan tepat
Rencana Hasil Rancangan Sistem Baru
o
Informasi yang diperoleh lebih jelas dan
waktu.
mudah di pahami karena dengan adanya
Informasi sangat rentan gangguan
website , user dapat membaca informasi
yang dapat merubah atau merusak
langsung.
informasi. o
Penyajian informasi khususnya berupa o
Informasi yang didapat
akan lebih tepat
brosur terbatas muatannya ditambah waktu karena informasi yang diberikan up bila terjadi perubahan pengupdatean to date. informasi harus melakukan pergantian brosur dan pengeluaran biaya.
3. Ekonomi (Economic) Berdasarkan penilaian secara ekonomi, maka sistem lama, lebih lambat menyesuaikan apabila terjadi kesalahan dalam penyediaan informasi, selain itu dinilai dari penggunaan sumber daya tidak efektif
karena waktu yang
dibutuhkan dalam pengolahan data dan pelayanan cukup lama sehingga menimbulkan peningkatan biaya operasi.
9
Tabel 3.3 Analisis Ekonomi (Economic)
Sistem Lama Pembuatan
o
brosur,
Rencana Hasil Rancangan Sistem Baru
penggunaan
o
Dengan adanya website informasi dan
kertas, tinta dan juga alat bantu tulis
promosi, biaya dapat lebih dihemat, dan
lainnya, bisa dikatakan boros karena
kalaupun ada kesalahan langsung bisa
tidak dapat dipakai lagi jika terjadi
diperbaiki.
kesalahan
dalam
penyampaian
informasi dan promosi.
4. Pengendalian (Control) Pengendalian dalam sebuah sistem sangat diperlukan keberadaannya untuk menghindari dan mendeteksi secara dini terhadap penyalahgunaan atau kesalahan sistem. Untuk menjamin keamanan data dan informasi dapat menggunakan seorang yang bertugas sebagai administrator. Dengan adanya kontrol dari administrator maka tugas-tugas atau kinerja yang mengalami gangguan dapat diperbaiki. Tabel 3.4 Analisis Pengendalian (Control)
Sistem Lama
o
Sering
terjadi
kesalahan
percetakan brosur.
Rencana Hasil Rancangan Sistem Baru dalam
o
Pengendalian terhadap control data dan informasi dilakukan oleh administrator.
5. Efisiensi ( efficiency ) Analisis efisiensi adalah penigkatan terhadap efesiensi operasional, berbeda dengan ekonomi. Bila ekonomi berhubungan dengan inputnya, efisiensi tersebut berhubungan dengan bagaimana sumber daya itu digunakan agar
10
tidak terjadi pemborosan. Sistem dikatakan efisien atau berhasil, jika dapat mencapai sasaran yang diinginkan, tidak mengeluarkan banyak waktu dan tenaga kerja. Tabel 3.5 Analisis Efisiensi ( efficiency )
Sistem Lama
o
Informasi yang di sediakan melalui
Rencana Hasil Rancangan Sistem Baru
o
SDM yang terlibat lebih sedikit karena
media cetak seperti brosur, sangat
konsumen dapat mengakses informasi
membutuhkan biaya yang cukup
secara online sehingga tidak terlalu
besar dan waktu serta tenaga kerja
banyak
orang
yang
terlibat
dalam
melayani pesanan konsumen.
6. Pelayanan ( Service ) Masalah layanan berkaitan dengan penyediaan informasi bagi masyarakat. Untuk mandapatkan informasi, pada sistem lama cukup sulit dan menyita waktu, dimana harus datang langsung ke kantor Ikapemta Batik atau menghubungi via telepon. Sistem yang baru dirancang untuk dapat menutupi kekurangan ini sehingga diharapkan pelayanan yang diberikan akan dapat memuaskan masyarakat dalam memperoleh informasi.
11
Tabel 3.6 Analisis Pelayanan ( Service )
Sistem Lama
o
Rencana Hasil Rancangan Sistem Baru
Layanan terbatas karena masih
o
Pelayanan yang di berikan bisa di
tergantung dengan personil yang
lakukan dengan menggunakan e-mail,
menangani
secara
langsung.
contact form yang ada di website. Dan
Personil
yang
terbatas
itu bisa di lakukan oleh user kapan saja
mengakibatkan proses penyebaran
di mana saja selama terhubung dengan
informasi berjalan lamban karena
internet
harus menunggu proses yang lain selesai terlebih dahulu. o
Kesalahan
personil
dalam
berinterakasi kepada user akan berakibat buruk terhadap servis dan pencintraaan perusahaan.
3.2.2 Analisis Kelayakan Sistem Analisis kelayakan merupakan proses yang mempelajari atau menganalisa permasalahan yang telah di tentukan sesuai dengan tujuan akhir yang akan dicapai. Tujuan dari analisis kelayakan adalah untuk menguji apakah sistem baru yang akan diterapkan sebagai pengembangan sistem lama layak dipakai atau tidak. Dalam tahap ini diperlukan pertimbangan ketika menentukan seberapa banyak keuntungan yang didapat dan biaya yang diperlukan dari sistem baru tersebut. 3.2.2.1 Kelayakan Teknologi Kelayakan teknologi berhubungan dengan ketersediaan software yang digunakan. Adanya hardware dan penerapan media internet pada terknologi yang
12
ada. Software yang digunakan untuk pembangunan sistem baru jelas tersedia dipasaran dan sangat mudah didapatkan. Penerapan situs web ini mengikuti perkembangan zaman, diharapkan sistem yang baru ini dapat menggantikan sistem yang lama dalam hal penyampaian informasi dan promosi sehingga waktu dan biaya dapat ditekan dengan penerapan sistem web ini. 3.2.2.2 Kelayakan Hukum Jika ditinjau dari segi hukum, sistem baru adalah legal secara hukum, karena sistem yang ada tidak melanggar aturan-aturan untuk pangadaan sistem informasi. Dan juga sistem publikasi yang dirancang ini tidak melanggar hukum atau peraturan-peraturan yang berlaku, bahkan sangat membantu dalam publikasi sehari-hari dan tidak ada dampak negatif penggunaan website ini.
3.2.2.3 Kelayakan Operasional Agar penanganan sistem lebih optimal maka personil yang akan menangani sistem yang akan diterapkan akan diberi pelatihan untuk menambah kemampuan dasar untuk mengoperasikan sistem yang akan diterapkan tersebut. Sistem informasi yang akan dikembangkan akan meningkatkan efesiensi divisi yang lain secara umum. Manfaat yang diberikan diantaranya adalah proses arus data informasi yang dapat didistribusikan lebih cepat dan akurat kepada user. 4.
Implementasi dan Pembahasan
4.1
Implementasi Tahap implementasi adalah tahap merealisasikan sistem yang baru dibuat agar nantinya sistem tersebut siap diimplementasikan sesuai dengan yang diharapkan. Adapun tujuan dalam tahap implementasi ini adalah menyiapkan semua kegiatan penerapan sistem sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan sebelumnya.
13
4.1.1 Perencanaan Implementasi Rencana implementasi (implementation planning) merupakan tahap awal dari tahap implementasi sistem. Rencana implementasi dimaksudkan untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap implementasi. 4.1.2 Kegiatan Implementasi Kegiatan
implementasi
dilakukan
dengan
dasar
kegiatan
yang
direncanakan dan diimplementasikan. Kegiatan pada tahap implementasi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 4.1.2.1 Pembuatan Database Sebelum
mengimplementasikan
rancangan,
tahap
pertama
yang
dilakukan adalah pembuatan database yang akan digunakan untuk keperluan simpan dan akses data yang akan dibuat. 4.1.2.2 Pengujian System Tujuan utama dari pengujian sistem adalah untuk mencari kesalahankesalahan yang ada dan untuk memastikan bahwa sistem benar-benar siap untuk dijalankan. Pengujian ini digunakan untuk menguji setiap menu atau fungsi untuk menjamin setiap menu berjalan dengan baik. Dalam pengujian sistem ini terdapat dua macam testing yang dilakukan, yaitu dengan Black Box Testing dan White Box Testing. 1. Black Box Testing Berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang memungkinkan developer
software
untuk
mendapatkan
serangkaian
kondisi
input
yang
mempergunakan semua persyaratan fungsional program. Black box testing bukan alternatif
white-box
testing.
Namun
merupakan
14
pelengkap
yang
mampu
mengungkap kesalahan, jika dibandingkan metode white-box testing, Black-Box testing berusaha menemukan kesalahan dalam beberapa kategori yaitu : a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang b. Kesalahan interface c.
Kesalahan dalam struktur data/akses database eksternal
d. Kesalahan kinerja Pengujian Login admin dengan Black box testing, misalnya terlihat dibawah ini
Jenis Pengujian
:
Administrator tidak mengisi username dan password
Hasil Pengujian
:
Muncul
peringatan
bahwa
admin
belum
mengisikan username dan password begitu diklik login maka akan kembali ke form login.
Gambar 4.1 Peringatan Username dan Password Kosong 2. White Box Testing Uji coba white box adalah perancangan test case yang menggunakan struktur kontrol dari perancangan prosedural untuk mendapatkan test case. Dengan metode white box perekayasa dapat melakukan test yang : a. Memberikan jaminan bahwa semua jalur independent pada semua sistem telah digunakan paling tidak satu kali. b. Menggunakan keputusan yang logis pada sisi true dan false. c.
Mengeksekusi semua loop pada batasan operasional.
d. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitasnya.
15
Test ini dimaksudkan untuk meramalkan cara kerja perangkat lunak secara detail. Karena logical patch (jalur logical) perangkat lunak akan di test dengan menyediakan test case yang akan mengerjakan kumpulan kondisi dan atau pengulangan secara fisik. 5.1
Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan hasil rancangan serta implementasi sistem informasi pemesanan online pada koperasi Ikapemta Batik dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Adanya sistem informasi pemesanan barang online ini dapat memberikan kemudahan kepada pembeli dalam membeli atau memesan produk secara online tanpa harus datang langsung ke tempat penjualan. 2. Sistem informasi pemesanan barang online ini dapat membantu pihak Ikapemta Batik dalam memasarkan barang-barang yang dijual melalui media internet tanpa terbatas ruang dan waktu. 3. Dari analisis biaya dan manfaat dapat diperoleh kesimpulan bahwa manfaat yang diperoleh dari penerapan sistem penjualan berbasis website pada Ikapemta Batik lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membangun sistem penjualan tersebut. Jadi secara logika sistem tersebut layak untuk diterapkan guna menambah keuntungan dan perluasan pemasaran. 5.2
Saran Adapun saran-saran yang dapat diberikan sebagai rekomendasi untuk pengembangan sistem informasi pemesanan online pada Ikapemta Batik adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan Ikapemta Batik agar dapat memanfaatkan dan menggunakan sistem ini secara optimal sebagai media pemasaran dan pemesanan barang. 2. Dilakukan pengembangan dimasa mendatang sehingga dapat dijadikan sebagai pengganti sistem yang lebih sempurna.
16
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi. Hartono, Jogiyanto. 2005. Analisis dan desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta: Andi. Kadir, Abdul.2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Kusrini & Andi Koniyo. 2007. Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta: Andi. Laudon, Kenneth C. & Jane P. Laudon. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Madcoms. 2008. Aplikasi Web Database Menggunakan Adobe Dreamweaver CS3 dan Pemrograman PHP dan MySQL. Yogyakarta: Andi. McLeod, Raymond & George P. Schell. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Wahana Komputer. 2006. Panduan Lengkap Menguasai Pemrograman Web dengan PHP 5. Yogyakarta: Andi.
17