ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA SMP NEGERI 1 NUSAWUNGU CILACAP
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Unik Dinar Irwanti
08.11.2459
kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
Analysis and Design Of Information System Academic On SMP Negeri 1 Nusawungu Cilacap Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akademik Pada SMP Negeri 1 Nusawungu Cilacap
Unik Dinar Irwanti Ema Utami 190302037 Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Along with the development of science and technology progresses, the need for technology to an academic institution is required. The technology is currently being developed not only for the subject matter, but also a tool for developing the education itself. Primarily to facilitate the execution of an activity and produce quality information. This is due to the development of information technology in supporting the progress of the exchange of information is increasingly dominant in today's society. Without exception in SMP Negeri 1 Nsuawungu Cilacap, Information Technology and academic information system is built is expected to not only support the development of education, but rather to provide solutions to the problems of education and information on SMP Negeri 1 Nusawungu Cilacap. From the results of research conducted in academic information systems in SMP Negeri 1 Nusawungu can be seen that the data processing system to produce the information needed to use the existing system was not effective. With the use of computerized systems that have applications in the academic process is expected to produce quality information and can assist the decision making process. Keywords : Information Systems, computerized, information system academic .
1. Pendahuluan Kebutuhan informasi dalam pengolahan data siswa sangat dibutuhkan oleh suatu sekolah. Sebagai penyelenggara segala aktifitas pendidikan di sekolahan tersebut, pihak sekolah harus mengelola beberapa pelayanan yang ada. Salah satu contohnya adalah pelayanan data akademik. Pengolahan data Akademik tidak hanya berupa catatan dan dokumentasi semata, karena data Akademik mempunyai isi yang sangat penting menyangkut data siswa dan guru yang akan menentukan tindakan lebih lanjut dalam pelayanan. Pengolahan data Akademik pada umumnya mengacu pada proses yang bersifat pengolahan, penyimpanan dan pencarian data atau biasa di sebut dengan proses fungsional. Dengan menggunakan media komputer untuk membantu proses pengolahan data Akademik yang ada pada SMP Negeri 1 Nusawungu Cilacap, tentu tidak akan membuang waktu yang lama karena sudah tersedia program yang dirancang sedemikian rupa guna mempercepat proses pengambilan data yang dibutuhkan. 2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Sistem Menurut Hanif al Fatta, Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerjasama utuk mencapai tujuan yang sama. Sementara itu menurut Jerry FitzGerald, suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. 2.1.2 Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem (components System) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. b. Batasan sistem (boundary System) Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem lain atau dengan lingkungan luar. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. c.
Lingkungan luar sistem (environments System) Segala sesuatu di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem.
d. Penghubung sistem (interface System) Merupakan media penghubung antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lain. Melalui penghubung ini, memungkinkan sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. e. Masukan sistem (input System) Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh, di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. f.
Keluaran sistem (output System) Output System adalah hasil dari energi yang diolah atau produk (informasi, laporan, dokumentasi, tampilan layer komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
g. Pengolahan sistem (process System) Suatu sistem dapat mengalami suatu bagian pengolahan atau menambah masukan menjadi pengeluaran h. Sasaran sistem (objectives System) Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objectives). suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuan.
2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi Menurut Davis (1995), Informasi (information) adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau masa mendatang. Komponen terpenting dari informasi adalah data. antara data dan informasi terdapat perbedaan, data belum memiliki nilai sedangkan informasi sudah memiliki nilai. 2.2.2 Kualitas Informasi Informasi dikatakan berguna apabila mempunyai kualitas yang baik dalam membantu seorang manajer mengambil keputusan dan dapat menenntukan kebijaksanaan-kebijaksanaan guna mencapai tujuan organisasi. Kualitas informasi tergantung dari 3 hal, yaitu akurat (accurate), tepat pada waktunya (timelines), dan relevan (relevance). 1. Akurat Informasi yang tersajikan harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak rancu, bias, dan yang menyesatkan atau membingungkan bagi user. Informasi yang akurat akan mengurangi kesalahan dalam pengambilan keputusan. 2. Relevan Informasi yang disajikan mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. 3. Tepat Waktu Informasi harus tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, keterlambatan menerima informasi dapat mengakibatkan perubahan dalam pengambilan keputusan.
2.2.3 Nilai Informasi Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari 2 hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikataka bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaa mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai mata uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. pengukuran nilai informasi biasanya dengan analisis cost effectiveness dan cost benefit.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Laitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut : “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. 2.3.2 Komponen Sistem Informasi John Burch dan Gary Grudnitski (1986) mengatakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan blok bangunan (building block). Blok-blok itu saling berinteraksi membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran. Blok bangunan (building block) terdiri dari enam bagian, yaitu: a. b. c. d. e. f.
Blok Masukan Blok Model. Blok Keluaran. Blok Teknologi. Blok Database. Blok Kendali.
2.3.3 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen (Management information System / SIM) adalah system informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membangun perancangan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu. Menurut Barry E. Cushing sistem informasi manajemen adalah “Kumpulan dari manusia dan sumber daya modal didalam suatu organisasi, bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian”
2.4 Sistem Manajemen Basis Data 2.4.1 Pengertian Basis Data Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan fakta mengenai obyek, orang, dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau symbol). 2.4.2 Tujuan Penggunaan Basis Data Basis Data bertujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan, dan kecepatan dalam pengambilan kembali. Tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan data (speed) Efisiensi ruang penyimpanan (space) Keakuratan (Accuracy) Ketersediaan (Avaibility)
Kelengkapan (Completeness) Keamanan (Security) Kebersamaan pemakaian (Sharability)
2.4.3 Elemen Basis Data Basis data mempunyai beberapa element, yaitu: a. Enterprise yaitu suatu bentuk organisasi data yang disimpan dalam basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise. b. Entitas yaitu Objek yang dapat dibedakan dengan objek lainnya. c. Atribut yaitu sebutan untuk mewakili suatu entity. d. Data Value (Nilai Data) yaitu informasi yang tercakup dalam setiap elemen data. Isi dari atribut disebut Nilai Data. e. File/Tabel merupakan kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen sama, atribut sama, namun berbeda nilai datanya. f. Record/Tuple merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi. g. Database adalah kumpulan dari file-file yang saling berkaitan antara satu file dengan file lainnya, sehingga membentuk satu bangunan data yang dapat diinformasikan. h. Database Manajement Sistem (DBMS) adalah kumpulan dari file-file yang saling berkaitan bersama dengan program untuk pengelolanya.
2.4.4 Teknik Normalisasi 2.4.4.1 Definisi Normalisasi Normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk table atau relasi atau file untuk meyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk di modifikasi.
2.4.4.2 Tujuan Normalisasi Dengan normalisasi akan didapatkan :
Berisi data yang diperlukan. Mengakomodasi banyak nilai untuk tipe data yang diperlukan. Mengurangi redundansi. Mengefisiensikan update. Menghindari kemungkinan kehilangan data secara tidak sengaja.
2.4.4.3 Proses Normalisasi Pada proses normalisasi terhadap tabel pada database dapat dilakukan dengan tiga tahap normalisasi antara lain: 1. Bentuk Normal ke Satu(1NF) Syarat : a. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda. b. Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi. c. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian. d. Tiap atribut yang dapat memiiki banyak nilai sebenarnya menggambarkan entitas atau relasi yang terpisah. 2. Bentuk Normal ke Dua(2NF) Syarat : a. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu. b. Atribut bukan kunci(non-key attribute) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada primary key. 3. Bentuk Normal ke Tiga(3NF) Syarat : a. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke dua. b. Atribut bukan kunci(non-key attribute) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja. 2.5 Perangkat Lunak Yang Digunakan 2.5.1 Microsoft Visual Basic 6.0 Visual basic adalah program untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft Wisndows secara cepat dan mudah. Dalam pemrograman berbasis objek, sebuah program dibagi menjadi bagian-bagian kecil yang disebut Objek. Objek tersebut dapat diolah sendiri-sendiri. Setiap objek memiliki sekumpulan sifat dan metoda yang melakukan fungsi tertentu sesuai yang telah di programkan kepadanya. Pada prinsipnya setiap objek harus memiliki atribut/property, method dan event. 2.5.2 Microsoft SQL Server 2000 SQL Server adalah server basisdata yang secara fungsional adalah proses atau aplikasi yang menyediakan layanan basisdata. Client berinteraksi dengan layanan basisdata melalui antar muka komunikasi tertentu yang bertujuan untuk pengendalian dan keamanan. Client tidak mempunya akses langsung kedata, tetapi selalu berkomunikasi dengan server basisdata.
3. Analisis Sistem 3.2.2 Analisis Kelemahan Sistem Tujuan utama dari analisis sistem adalah memahami dengan sebenarbenarnya kebutuhan dari sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru tidak dibutuhkan. Untuk mengidentifikasi masalah, harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi, dan pelayanan pelanggan atau biasa dikenal dengan analisis PIECES (performance, information, economy, control, efficiency, dan service). 1. Analisis Kinerja (Performance) Kemampuan dalam menyelesaikan tugas bisnis dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah produksi (throughput) dan waktu tanggap (response time) dari suatu sistem. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan saat tertentu. Response time adalah rata – rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu respon untuk menanggapi pekerjaan tersebut. Faktor Throughtput
Response Time
Tabel 3.1 Analisis Kinerja Hasil Analisis Proses pendataan siswa maupun proses pencarian data masih dilakukan dengan cara manual sehingga tidak efisien. Untuk menghasilkan laporan yang diinginkan, diperlukan waktu paling tidak 1 hari.
2. Analisis Informasi (Information) Dalam penyajian informasi sering terjadi kesalahan dan keterlambatan, sehingga informasi yang dihasilkan terkadang tidak bisa dipakai menjadi dasar pengambilan keputusan. Dengan penyediaan sistem yang baik maka informasi yang disajikan lebih akurat, relevan dan tepat waktu sesuai yang diharapkan. Berdasarkan hal tersebut maka analisa informasi yang diperoleh sebagai berikut: Faktor Akurat
Relevan
Tepat Waktu
Tabel 3.2 Analisis Informasi Hasil Analisis Informasi menjadi tidak akurat karena masih bersifat arsip-arsip, maka informasi yang di dapat pun tidak jelas, tidak lengkap dan tidak akurat. Informasi tidak relevan karena informasi yang dihasilkan bisa saja tidak sesuai dengan yang dibutuhkan karena kesalahan penulisan. Informasi yang didapat menjadi tidak tepat waktu karena membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatannya.
3. Analisis Ekonomi (Economy) Pengelolaan data siswa membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga menimbulkan peningkatan biaya operasi. Dengan pengembangan sistem yang ada, diharapkan biaya operasi dapat di minimalisir. Dilihat dari analisis ekonomi sistem berdasarkan penelitian maka diperoleh analisa sebagai berikut: Tabel 3.3 Analisis Ekonomi
Faktor Biaya Manfaat
Hasil Analisis Pengunaan kertas, tinta dan alat tulis lainnya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dengan biaya penyimpanan yang besar tetapi manfaat yang didapat belum maksimal.
4. Analisis Kontrol (Control) Pengendalian atau control diperlukan untuk menghindari penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data atau informasi. Dari hasil penelitian maka diperoleh data sebagai berikut : Faktor Kontrol Informasi
Tabel 3.4 Analisis Kontrol Hasil Analisis Sistem hanya dapat diakses oleh Tata Usaha untuk menjamin keamanan data. Bagian Tata Usaha tidak bisa mengontrol kesalahan dan mengoreksi informasi karena banyak data yang tidak beraturan.
5. Analisis Efisiensi (Efficiency) Merupakan peningkatan efisiensi terhadap efisiensi operasi dengan menggunakan sumber daya yang tersedia. Analisis efisiensi berdasarkan penelitian adalah sebagai berikut : Tabel 3.5 Analisis Efisiensi Hasil Analisis Membutuhkan banyak sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk memproses data. Sumber daya komputer hanya untuk kepentingan surat menyurat. 6. Analisis Pelayanan (Service) Proses pelayanan dirasa cukup baik, namun pencarian data siswa yang banyak akan membutuhkan waktu yang lama karena data dalam arsip-arsip yang bertumpuk. Diharapkan dengan sistem ini nantinya dapat menyajikan pelayanan informasi yang efektif dan efisien. Dari hasil penelitian diperoleh analisa sebagai berikut : Faktor Pemakaian sumber daya
Faktor Pelayanan
Tabel 3.6 Analisis Pelayanan Hasil Analisis Pencarian data akademik membutuhkan waktu antara 5-10 menit. Pelayanan membutuhkan waktu yang lama, sehingga pelayanan yang diberikan tidak memuaskan.
3.3 Perancangan Sistem 3.3.1 Perancangan Proses Rancangan model menggunakan suatu gambaran yang menjelaskan suatu bentuk atau model. Secara umum rancangan model yang diusulkan mempunyai dua bentuk model, yaitu physical model dan logical model. physical model biasanya digambarkan dengan bagan alir sistem (sistem flowchart) yang menunjukan bagaimana nantinya sistem secara fisik diterapkan. Sedangkan logical model digambarkan dengan diagram arus data (data flow diagram/DFD) yang menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara lengkap bekerja. 3.3.1.1 Flowchart Flowchart merupakan suatu bagan yang menggambarkan atau mempresentasikan suatu algoritma atau prosedur untuk menyelesaikan masalah. Data Siswa
Data Ortu
Data Guru
Data Kelas
Data Mapel
Data Waktu
Data Bagi Kelas
Data Wali Kelas
Data Jadwal Pelajaran
Data Nilai
Input Data Siswa
Input Data Ortu
Input Data Guru
Input Data Kelas
Input Data Mapel
Input Data Waktu
Input Data Bagi Kelas
Input Data Wali Kelas
Input Data Jadwal Pelajaran
Input Data Nilai
Proses Data Siswa
Proses Data Ortu
Proses Data Guru
Proses Data Kelas
Proses Data Mapel
Proses Data Waktu
Proses Data Bagi Kelas
Proses Data Wali Kelas
Proses Data Jadwal Pelajaran
Proses Data Nilai
DB Siswa
DB Ortu
DB Guru
DB Kelas
DB Mapel
DB Waktu
DB Bagi Kelas
DB Wali Kelas
DB Jadwal Pelajaran
DB Nilai
Pembuatan Laporan Siswa
Pembuatan Laporan Guru
Pembuatan Laporan Mapel
Pembuatan Lap. Bagi Kelas
Pembuatan Lap. Wali Kelas
Pembuatan Lap. Jadwal Pelajaran
Pembuatan Laporan Nilai
Laporan Data Siswa
Laporan Data Guru
Laporan Data Mapel
Lap. Data Bagi Kelas
Lap. Data Wali Kelas
Lap. Data Jadwal Pelajaran
Laporan Data Nilai
Gambar 3.3 Flowchart Yang Diusulkan
3.3.1.2 DFD (Data Flow Diagram) Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.
b. DFD (Data Flow Diagram) Level 1
Gambar 3.5 Data Flow Diagram Level 01
3.4 Perancangan Basis Data 3.4.1 Normalisasi
Tabel 3.11 Bentuk Normal Ketiga ( 3 NF/Third Normal Form)
3.4.1 Relasi Antar Tabel
Gambar 3.18 Relasi Antar Tabel 3.4.2 Struktur Tabel 3.4.2.1 Tabel Orang Tua Primary key : Id_Ortu Fungsi Tabel : Untuk mengolah data orang tua
Coloumn Name Id_Ortu Nama_Ayah Nama_Ibu Pekerjaan_Ayah Pekerjaan_Ibu Alamat_Ortu Penghasilan_Ortu
Tabel 3.12 Tabel Orang Tua Data Type Lenght Char 10 Varchar 50 Varchar 50 Varchar 20 Varchar 20 Varchar 100 Money -
3.4.3 Rancangan Interface Antarmuka a. Rancangan Input Login
Gambar 3.19 Rancangan Input Login
Allows Nulls
Ket PK
b. Rancangan Output
Gambar 3.30 Rancangan Output Siswa Per Siswa
4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Pengertian Implementasi Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem yang baru dikembangkan supaya nantinya sistem tersebut siap untuk dioperasikan sesuai dengan yang diharapkan. Adapun tujuan dari tahap implementasi ini adalah menyiapkan semua kegiatan penerapan sistem sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan.
4.1.1 Pembuatan Program 4.1.1.1 Pembuatan Database
Database merupakan sekumpulan data yang saling berintegrasi satu sama lain dan terorganisasi berdasarkan sebuah skema atau stuktur tertentu dan tersimpan pada sebuah hardware computer CREATE DATABASE sekolah on primary (name = sekolah_dat, filename='D:\SMP\sekolah_data.mdf', size = 10, maxsize = 50, filegrowth = 2) log on (name = sekolah_log, filename='D:\SMP\sekolah_data.ldf', size = 3, maxsize = 20, filegrowth = 1) 4.1.1.2 Pembuatan Tabel
a. Pembuatan Tabel Orang Tua
Gambar 4.1 Pembuatan Tabel Orang Tua
Gambar 4.2 Insert Tabel Orang Tua
4.1.2 Kegiatan Implementasi Sistem 4.1.2.2 Pengetesan Program Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui tentang kesiapan program dalam melakukan input data, proses pengolahan data dan output dari data yang dihasilkan, disamping itu pengetesan program bertujuan untuk mengetahui adanya kesalahan-kesalahan dan kekurangan dari program yang terjadi dan yang mungkin terjadi. 4.1.2.3 Pengetesan Sistem Pengetesan atau pengujian program ini dilakukan dengan teknik pengujian white box (white box testing) dan pengujian black box (black box testing). Tujuan utama dari pengetesan sistem ini adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. 1. Black Box Testing Pada black box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan. Jika ada unit yang tidak sesuai outputnya maka untuk menyelesaikannya, diteruskan pada pengujian yang kedua, yaitu white box testing. 2. White Box Testing White Box Testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses yang dilakukan, maka baris-baris program, variable dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan di cek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di-compile ulang. 3. Konversi Sistem Proses konversi sistem merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap untuk dapat digunakan. Terdapat beberapa pendekatan untuk melakukan konversi sistem, pendekatan yang lebih sesuai dengan resiko kegagalan relative kecil untuk melakukan konversi sistem, yaitu dengan pendekatan pararel (parallel conversion). Pendekatan pararel dilakukan dengan mengoperasikan sistem yang baru bersamasama dengan sistem yang lama selama suatu periode waktu tertentu. Kebaikan dari pendekatan ini adalah menyediakan proteksi tinggi kepada organisasi terhadap kegagalan sistem yang baru. Sistem aplikasi data akademik pada SMP Negeri 1 Nusawungu Cilacap memakai konversi pararel dengan pertimbangan apabila sistem yang baru tidak berjalan sesuai yang diharapkan, maka masih ada sistem lama, sehingga pelayanan tetap dapat berjalan dengan baik. Periode waktu yang dibutuhkan untuk melakukan konversi sistem ini adalah 30 hari. 4. Pemeliharaan Sistem Untuk membuat sistem yang baik dan bebas dari masalah maka perlu dilakukan pemeliharaan sistem. Pemeliharaan pada sistem meliputi pemeliharaan software dan pemeliharaan hardware.
5. Manual Program Perancangan manual program dapat dilakukan apabila seluruh penyusunan rancangan database dan perancangan aplikasi input serta output sudah selesai. Pembuatan manual program dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana cara menjalankan atau mengoperasikan sistem yang diusulkan sekaligus sebagai penuntun bagi pemakai yang akan menggunakannya. a. Form Menu Utama
Gambar 4.45 Form Menu Utama b. Form Data Siswa
Gambar 4.48 Form Data Siswa
5. Penutup 5.1 Kesimpulan Dalam penulisan skripsi ini penulis membuat suatu aplikasi dengan nama “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akademik Pada SMP Negeri 1 Nusawungu Cilacap” yang berfungsi sebagai alat bantu dalam proses pengolahan data akademik pada SMP Negeri 1 Nusawungu Cilacap. Dengan selesainya seluruh kegiatan penelitian, analisis system, perancangan program hingga tahap implementasi, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Proses pengolahan data akademik pada system lama (manual) a. Proses input data dan olah data data masih dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. b. Sering terjadinya kehilangan dokumen-dokumen penting. c. Kualitas informasi yang di hasilkan masih sering tidak tepat waktu. 2. Desain Sistem Informasi Akademik SMP Negeri 1 Nusawungu Cilacap, sebagai Sistem Informasi yang baru: a. Dengan adanya system informasi akademik pada SMP Negeri 1 Nusawungu ini akan mempermudah dalam pendataan serta dapat mempermudah dalam pencarian data yang dibutuhkan. b. Dengan menggunakan system yang terprogram dengan komputer maka setiap data tersimpan dengan baik dan rapi karena dari sisi keamanan dalam penyimpanan, karena system ini menggunakan system login yang hanya user terlatih yang bias mengaksesnya. c. Dengan system informasi yang dimiliki oleh akademik SMP Negeri 1 Nusawungu Cilacap, akan menambah efisiensi dalam bekerja karena tidak perlu mencatat dalam kertas dan tidak membutuhkan kertas yang banyak, cukup menyimpan dalam komputer. Selain itu dengan system yang ada pihak akademik dapat menghemat waktu dalam melakukan input data dan pencarian data. d. Tingkat kehilangan atau kerusakan data pada aplikasi ini menjadi kecil dikarenakan data tersebut tersimpan dalam soft document. 5.2 Saran Dari hasil penelitian dan analisis data system informasi akademik pada SMP Negeri 1 Nusawungu yang telah dilakukan maka penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Untuk mengoptimalkan pekerjaan, sebaiknya sitem pendataan dan pelayanan akademik yang selama ini dilakukan secara manual di perbaharui dengan menerapkan system komputerasisai. 2. Hasil analisis dan perancangan sistem yang penulis ajukan ini hendaknya dapat dipakai sebagai acuan untuk dikembangkan menjadi system yang baru sehingga dapat mendukung informasi yang diperlukan bagi instansi dan pihak- pihak yang mebutuhkan. 3. Untuk mempermudah dan memperlancar pengoperasiannya perlu adanya pemahaman mekanisme kerja dan perlu diadakan pelatihan personil yang nantinya akan mengoperasikan program yang duterapkan. 4. Penulis sadar bahwa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis untuk hasil yang baik.
DAFTAR PUSTAKA Arief, M. Rudiyanto. 2005. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta : Andi Offset. Fatta, Hanif Al. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset. Jogiyanto HM. 1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis Edisi ke-2. Yogyakarta : Andi Offset Kusrini. 2006. Strategi Perancangan dan Pengolahan Basis Data. Yogyakarta : Andi Offset. Ladjamudin, Al-Bahra Bin. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu. Rizkina, Muhammad. 2010. Peranan Sistem Informasi Bagi Manajemen. (http://ppygummers.blogspot.com diakses tanggal 13 Maret 2012). Tim Dosen LP3I. 2006. Pengantar Basis Data. Yogyakarta.