Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BPK-RI BERDASARKAN BAKU MUTU ISO 9001:2000 Rakhmat Dwi Cahyono dan Aries Tjahyanto Manajemen Teknologi Informasi Program Studi Magister Manajemen Teknologi – ITS E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Saat ini Pusdiklat BPK-RI telah memiliki sistem informasi bernama SISDIKLAT, untuk membantu mengelola data-data diklat. Sehubungan dengan adanya rencana pihak Pusdiklat untuk menerapkan ISO 9001:2000, maka diperlukan juga rencana pengembangan terhadap sistem informasi yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan sistem yang memenuhi persyaratan ISO 9001:2000, lalu mendesain sistem sesuai dengan spesifikasi tersebut. Metodologi menggunakan pendekatan Object-Oriented dengan UML, yang dibagi kedalam 4 tahap, yaitu Analisis Bisnis, Analisis Model, Desain Model dan Verifikasi. Analisis Bisnis meliputi analisa sistem berjalan, interpretasi ISO 9001:2000 dan menentukan spesifikasi sistem. Analisis Model meliputi analisa diagram use case dan activity. Desain Model meliputi desain diagram sequence, class dan user-interface. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa kebutuhan minimal dari ISO 9001:2000 adalah pemenuhan persyaratan dalam 6 prosedur wajib, yang dimunculkan dalam desain sistem, yaitu pada diagram class, form input dan output. Kata kunci: Sistem Informasi Diklat, Analisis & Desain, UML, ISO 9001:2000
PENDAHULUAN Pusdiklat adalah unit kerja BPK-RI dengan tugas pokok melaksanakan diklat dalam rangka peningkatan kompetensi pegawai. Untuk membantu mengelola data diklat, saat ini Pusdiklat memiliki sistem informasi yang bernama SISDIKLAT v.1.0. Selanjutnya, dengan adanya tuntutan terhadap Pusdiklat untuk meningkatkan kualitas diklat, maka Pusdiklat berencana menerapkan ISO 9001:2000 pada proses diklat. Untuk itu diperlukan juga rencana pengembangan terhadap sistem informasi yang ada, dengan terlebih dulu menentukan bagaimana spesifikasi kebutuhan sistem baru dan bagaimana mendesain sistem yang sesuai dengan spesifikasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan spesifikasi kebutuhan yang diperlukan bagi pengembangan sistem, yang memiliki fitur untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi diklat serta memenuhi persyaratan ISO 9001:2000, lalu menghasilkan suatu desain sistem yang sesuai dengan spesifikasi tersebut. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan acuan bagi Pusdiklat dalam pengembangan sistem kedepan serta mendukung upaya penerapan ISO 9001:2000. Gambaran Umum SISDIKLAT v.1.0 SISDIKLAT v.1.0 dikembangkan oleh BPK-RI dengan pihak ketiga pada tahun 2003, dan secara efektif digunakan pada Oktober 2004. SISDIKLAT diposisikan sebagai sebuah alat bantu, yang dapat digunakan antara lain untuk:
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010
Pembuatan rencana program diklat dan kurikulum. Pemeliharaan data mata pelajaran, instruktur dan peserta diklat. Pemeliharaan data pelaksanaan diklat dan pembuatan laporan hasil evaluasi diklat. Gambaran Umum ISO 9001:2000 ISO 9001:2000 merupakan standar internasional untuk sistem manajemen mutu (SMM) dan bukan merupakan standar dari suatu produk. Standar ini bersifat fleksibel serta dapat diterapkan pada berbagai jenis bidang dan organisasi. Standar ini berisi persyaratan/rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu SMM, untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk (barang/jasa) yang memenuhi persyaratan. Interpretasi ISO 9001:2000 Struktur ISO 9001:2000 terdiri dari 8 (delapan) klausul. Dari kedelapan klausul tersebut, yang bersifat wajib adalah klausul 4 s/d 8. Interpretasi persyaratan yang ditetapkan dalam klausul-klausul tersebut antara lain adalah : Adanya komitmen dan tanggung jawab manajemen dalam menetapkan sasaran & kebijakan mutu disertai dengan pengelolaan sumberdaya yang dibutuhkan; Adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis. Prosedur minimal yang harus ada dan terdokumentasi adalah : pengendalian dokumen, pengendalian rekaman, audit internal, pengendalian ketidaksesuaian, tindakan korektif & pencegahan; Tersimpannya dokumen dan rekaman mutu dengan baik; Adanya pemeriksaan terhadap produk yang telah dihasilkan, untuk mencari kemungkinan adanya ketidaksesuaian terhadap mutu produk yang dipersyaratkan disertai dengan tindakan korektif & pencegahan yang dibutuhkan. Enam Prosedur Wajib ISO 9001:2000 Ada 6 (enam) buah prosedur yang secara spesifik disyaratkan oleh standar, yaitu: 1. Prosedur Pengendalian Dokumen (Klausul 4.2.3), menetapkan pengendalian terhadap seluruh dokumen yang beredar, revisi, distribusi, penarikan, sosialisasi dan approval, serta pemberian nomor/kode untuk kemudahan telusur dari dokumen. 2. Prosedur Pengendalian Rekaman (Klausul 4.2.4), menetapkan pengendalian atas rekaman mutu yang beredar. Penetapan masa simpan (retensi) serta pemberian nomor/kode untuk kemudahan telusur rekaman. 3. Prosedur Audit Mutu Internal/AMI (Klausul 8.2.2), menetapkan bagaimana melaksanakan AMI, mulai perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. 4. Prosedur Pengendalian Ketidaksesuaian (Klausul 8.3), menetapkan bagaimana mengidentifikasi ketidaksesuaian yang terjadi dan tindakan penanganannya. 5. Prosedur Tindakan Korektif (Klausul 8.5.2), menetapkan bagaimana melaksanakan tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian yang terjadi, mulai dari identifikasi masalah, akar masalah dan penetapan solusi perbaikan. 6. Prosedur Tindakan Pencegahan (Klausul 8.5.3), menetapkan bagaimana meningkatkan kinerja SMM secara terus menerus lewat identifikasi potensi masalah (ketidaksesuaian) dan usulan perbaikan untuk antisipasi. Selanjutnya, Tricker (2005) menyebutkan bahwa hanya keenam prosedur tersebut yang diminta oleh standar sebagai kebutuhan minimum bagi organisasi untuk memenuhi persyaratan ISO 9001:2000.
ISBN : 978-602-97491-1-3 C-6-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010
METODOLOGI Metodologi penelitian menggunakan pendekatan Object-Oriented dengan UML, yang dibagi kedalam 4 tahap, seperti dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.
Gambar 1. Alur Tahapan Penelitian
Penjelasan setiap tahap dalam metodologi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Analisis Bisnis, terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut: 1.1. Analisa Sistem Yang Berjalan, terdiri dari aktifitas : - Penelitian terhadap proses bisnis penyelenggaraan diklat di Pusdiklat untuk mengetahui model proses bisnis yang akan diimplementasikan. - Melakukan analisa terhadap sistem informasi yang berjalan untuk mengetahui spesifikasi sistem berjalan beserta alur prosesnya. 1.2. Analisa Persyaratan ISO 9001:2000, terdiri dari aktifitas : - Melakukan interpretasi klausul - klausul utama ISO 9001:2000. - Mengidentifikasi kebutuhan minimal ISO 9001:2000. 1.3. Spesifikasi Kebutuhan Sistem Sesuai ISO 9001:2000, yaitu memetakan kebutuhan minimal ISO 9001:2000 kedalam spesifikasi sistem berjalan untuk kemudian membuat spesifikasi sistem baru sesuai ISO 9001:2000. 2. Analisis Model, bertujuan untuk membuat pemetaan awal mengenai prilaku yang disyaratkan dalam sistem aplikasi kedalam elemen-elemen pemodelan, terdiri dari: 2.1. Analisa Use Case, yaitu membuat model use case dari proses-proses dalam suatu diklat dan interaksi antar berbagai aktor/pelaku yang terlibat. 2.2. Analisa Activity Diagram, yaitu membuat activity diagram dari masing masing use case yang ada untuk memahami alur kerja dan aktifitas yang terjadi. 3. Desain Model, merupakan abstraksi dari implementasi suatu sistem, terdiri dari: 3.1. Desain Sequence Diagram, yaitu menggambarkan realisasi dari setiap use case kedalam bentuk interaksi antar objek yang disusun dalam suatu urutan waktu. 3.2. Desain Class Diagram, yaitu menggambarkan realisasi dari setiap use case kedalam bentuk hubungan antar kelas serta propertinya pada Class Diagram, dengan berpatokan pada Sequence Diagram. 3.3. Desain User-Interface, yaitu mendesain tampilan form input dan output.
ISBN : 978-602-97491-1-3 C-6-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010
4. Verifikasi, yaitu membuat suatu checklist untuk memeriksa bahwa desain sistem yang dihasilkan telah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan sistem yang ditentukan. HASIL DAN DISKUSI Proses Bisnis Diklat
Gambar 2. Model Proses Bisnis Diklat
Gambar 2 diatas merupakan pemodelan dari proses bisnis di Pusdiklat BPK-RI. Proses bisnis dikelompokkan menjadi Proses Utama dan Pendukung, sebagai berikut : 1. Proses Utama, dikelompokkan kedalam 3 proses, yaitu : a) Perencanaan Diklat, dilakukan oleh Bagian Perencanaan dan terdiri dari tahap : - Analisis Kebutuhan Diklat, bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelaksanaan diklat dari setiap unit kerja di BPK-RI. - Penyusunan Kalender Diklat, yaitu merekapitulasi daftar kebutuhan diklat untuk kemudian disusun jadwal rencana pelaksanaannya kedalam bentuk kalender diklat, yang menampilkan jadwal rencana diklat dalam 1 tahun. - Penyusunan Program Diklat & Kurikulum. Pusdiklat selanjutnya akan menyusun program diklat yang antara lain berisi : latar belakang & tujuan, tanggal rencana sesuai kalender diklat, unit kerja & jumlah peserta, serta kurikulum yang berisi susunan materi & jumlah jam pelajaran. - Penyusunan Modul Materi Diklat. Untuk setiap materi diklat akan dilakukan penyusunan & penyempurnaan modul sebagai buku pegangan peserta. b) Pelaksanaan Diklat, dilakukan oleh Bagian Pelaksanaan dan terdiri dari tahap : - Persiapan Diklat, terdiri dari kegiatan: penyusunan daftar peserta, daftar instruktur, pembentukan panitia, penyiapan perlengkapan dan lain-lain. - Pelaksanaan Diklat, terdiri dari kegiatan: pembukaan diklat, proses belajarmengajar, monitoring kedisiplinan peserta, pelaksanaan ujian, penyebaran kuesioner evaluasi diklat, pengumuman kelulusan peserta dan penutupan diklat. - Tahap Akhir Diklat, terdiri dari kegiatan : pengembalian peserta ke unit kerja asal, serta Penyerahan STTPP (Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan). c) Evaluasi Diklat, dilakukan oleh Bagian Evaluasi Pusdiklat, terdiri dari tahap :
ISBN : 978-602-97491-1-3 C-6-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010 - Evaluasi Pelaksanaan Diklat (Level 1). Dilakukan dengan menggunakan
kuesioner yang diberikan kepada para peserta, yang terdiri dari: Kuesioner Evaluasi Instruktur, Evaluasi Materi dan Evaluasi Penyelenggara. - Evaluasi Peserta Diklat (Level 2). Dilakukan untuk menentukan kelulusan peserta, dengan menggunakan kriteria : nilai minimum ujian untuk setiap mata pelajaran serta tingkat kehadiran peserta, yaitu minimal 80% untuk setiap sesi mata pelajaran atau keseluruhan sesi diklat. - Evaluasi Paska Diklat (Level 3). Dilakukan dengan mengirimkan kuesioner ke unit kerja asal peserta, untuk menilai penerapan atas pengetahuan yang diperoleh selama diklat oleh peserta. Untuk tahap ini tidak akan dibahas lebih lanjut. 2. Proses Pendukung, terdiri dari komponen-komponen yang diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan diklat, meliputi: Fasilitas Pembelajaran, Kepegawaian, Keuangan, Pemeliharaan Gedung & Lingkungan. Sebagian besar komponen proses pendukung merupakan tanggung jawab dari Bagian Sekretariat Pusdiklat BPK-RI. Untuk proses pendukung ini tidak akan dibahas lebih lanjut dalam penelitian. Sistem Informasi Berjalan (SISDIKLAT v.1.0) Secara garis besar, fitur-fitur yang ada pada sistem mencerminkan proses bisnis utama, serta dikelompokkan sesuai dengan peran/fungsi tiap Bagian di Pusdiklat, yaitu kelompok fitur untuk Bagian Perencanaan, Bagian Pelaksanaan serta Bagian Evaluasi. Kelompok fitur tersebut diuraikan secara lebih detail lagi pada Tabel 1 dibawah. Untuk fitur dengan prioritas kebutuhan ‘sedang’ tidak akan dibahas lebih lanjut. Tabel 1. Spesifikasi Kebutuhan Sistem Berjalan No. 1.
Kebutuhan Membuat rencana diklat.
Pengguna Bagian Perencanaan
2.
Menyusun modul diklat atau kurikulum.
Bagian Perencanaan
3.
Menyimpan detil informasi mata pelajaran.
Bagian Perencanaan
4.
Menampilkan kalender diklat yang berisi daftar susunan rencana diklat. Menyimpan detil informasi para Instruktur.
Bagian Perencanaan
Memasukkan & menyimpan data realisasi diklat. Memasukkan & menyimpan hasil kuesioner penilaian peserta terhadap instruktur. Memasukkan & menyimpan hasil kuesioner evaluasi materi diklat. Memasukkan & menyimpan hasil kuesioner evaluasi pihak penyelenggara. Menetapkan kriteria penentuan kelulusan.
Bagian Pelaksanaan
Memasukkan & menyimpan data absensi peserta per mata pelajaran. Memasukkan & menyimpan data evaluasi peserta berupa nilai ujian, yang digunakan untuk menentukan kelulusan.
Bagian Evaluasi
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Bagian Perencanaan
Bagian Evaluasi Bagian Evaluasi Bagian Evaluasi Bagian Evaluasi
Bagian Evaluasi
Solusi Fitur Input & View/Print Rencana Diklat Input & View/Print Kurikulum Input & View/Print Data Mata Pelajaran View/Print Kalender Diklat Input & View/Print Data Instrukutur Input & View/Print Realisasi Diklat Input & View/Print Evaluasi Instruktur Input & View/Print Evaluasi Materi Input & View/Print Evaluasi Penyelenggara Input Kriteria Kelulusan
Prioritas Tinggi
Input & View/Print Absensi Peserta Input & View/Print Evaluasi Peserta
Tinggi
Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Tinggi
Analisa Persyaratan ISO 9001 Berdasarkan analisa yang telah dilakukan serta referensi sumber pustaka, dapat disimpulkan bahwa ISO 9001:2000 memiliki persyaratan minimal berupa ditetapkan dan diterapkannya kebutuhan dalam 6 prosedur wajib, antara lain:
ISBN : 978-602-97491-1-3 C-6-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010
1. Prosedur Pengendalian Dokumen & Rekaman : pemberian nomor/kode identifikasi untuk memudahkan penelusuran, pencatatan tanggal pembuatan/perubahan. 2. Prosedur Audit Mutu Internal : - membuat rencana audit yang meliputi lingkup, tujuan & tanggal rencana; - mengelola pelaksanaan audit, termasuk penyusunan anggota tim; - membuat laporan audit, meliputi temuan audit dan tindak lanjut. 3. Prosedur Pengendalian Ketidaksesuaian, Tindakan Korektif & Pencegahan : - mengidentifikasi ketidaksesuaian serta tindakan penanganannya; - melaksanakan tindakan korektif & pencegahan terhadap ketidaksesuaian; - menunjukkan & memelihara rekaman dari penanganan yang sudah dilakukan. Spesifikasi Kebutuhan Sistem Sesuai ISO 9001:2000 Contoh kebutuhan pada 6 prosedur wajib diatas selanjutnya akan diterapkan sebagai fitur-fitur tambahan pada sistem, sehingga akan menghasilkan Spesifikasi Kebutuhan Sistem Baru, seperti pada Tabel 2 dibawah. Perubahan/penambahan dari spesifikasi kebutuhan sistem sebelumnya, ditandai dengan tulisan berformat tebal. Tabel 2. Spesifikasi Kebutuhan Sistem Baru Sesuai ISO 9001:2000 No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. 9.
10.
Kebutuhan Membuat perencanaan diklat. Pemberian nomor/kode identifikasi rekaman. Pencatatan user & tanggal input. Menyusun modul diklat atau kurikulum. Pemberian nomor/kode dokumen. Pencatatan user & tanggal input. Menyimpan detil informasi mata pelajaran. Pemberian nomor/kode dokumen. Pencatatan user & tanggal input. Memasukkan & menyimpan data realisasi diklat. Pemberian nomor/kode rekaman. Pencatatan user & tanggal input. Memasukkan & menyimpan hasil kuesioner evaluasi instruktur. Pemberian nomor/kode rekaman. Pencatatan user & tanggal input. Menampilkan hasil kuesioner yang rendah. Memasukkan & menyimpan hasil kuesioner evaluasi materi diklat. Pemberian nomor/kode rekaman. Pencatatan user & tanggal input. Menampilkan hasil kuesioner yang rendah. Memasukkan & menyimpan hasil kuesioner evaluasi pihak penyelenggara. Pemberian nomor/kode rekaman. Pencatatan user & tanggal input. Menampilkan hasil kuesioner yang rendah. Menetapkan kriteria penentuan kelulusan Pencatatan user dan tanggal input. Memasukkan & menyimpan data absensi peserta. Pemberian nomor/kode rekaman. Pencatatan user & tanggal input. Menampilkan persentase tingkat kehadiran peserta yang rendah. Memasukkan & menyimpan data evaluasi peserta berupa nilai ujian, yang digunakan untuk menentukan kelulusan. Pemberian nomor/kode rekaman. Pencatatan user & tanggal input. Pilihan untuk menampilkan : Nilai Ujian/Her, Peserta yang Her, Peserta yang lulus/tidak lulus diklat.
Pengguna Bagian Perencanaan
Klausul 4.2.3 4.2.4
Solusi Fitur Input & View/Print Rencana Diklat
Prioritas Tinggi
Bagian Perencanaan
4.2.3
Input & View/Print Kurikulum
Tinggi
Bagian Perencanaan
4.2.3
Tinggi
Bagian Pelaksanaan
4.2.3 4.2.4
Input & View/Print Data Mata Pelajaran Input & View/Print Realisasi Diklat
Bagian Evaluasi
4.2.3 4.2.4 8.3
Input & View/Print Evaluasi Instruktur
Tinggi
Bagian Evaluasi
4.2.3 4.2.4 8.3
Input & View/Print Evaluasi Materi
Tinggi
Bagian Evaluasi
4.2.3 4.2.4 8.3
Input & View/Print Evaluasi Penyelenggara
Tinggi
Bagian Evaluasi Bagian Evaluasi
4.2.3
Input Kriteria Kelulusan Input & View/Print Absensi Peserta
Tinggi
Bagian Evaluasi
4.2.3 4.2.4 8.3 8.5.2 8.5.3
Input & View/Print Evaluasi Peserta
Tinggi
ISBN : 978-602-97491-1-3 C-6-6
4.2.3 4.2.4 8.3 8.5.3
Tinggi
Tinggi
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010 11.
12.
13.
Menyusun rencana audit meliputi : kode & nama program audit, lingkup, tujuan & tanggal rencana audit. Pemberian nomor/kode rekaman. Pencatatan user & tanggal input. Mengelola data pelaksanaan audit meliputi: jumlah anggota tim dan tanggal pelaksanaan audit. Pemberian nomor/kode rekaman. Pencatatan user & tanggal input. Membuat laporan audit meliputi temuan dan tindak lanjut. Pemberian nomor/kode rekaman. Pencatatan user & tanggal input.
Wakil Manajemen Mutu
4.2.3 4.2.4 8.2.2
Input & View/Print Rencana Audit Internal
Tinggi
Wakil Manajemen Mutu
4.2.3 4.2.4 8.2.2
Input & View/Print Pelaksanaan Audit Internal
Tinggi
Wakil Manajemen Mutu
4.2.3 4.2.4 8.2.2
Input & View/Print Pelaporan Audit Internal
Tinggi
Analisa Use Case Analisis use case diperlukan untuk memahami area permasalahan dan menjelaskan spesifikasi apa saja yang diperlukan serta memodelkan interaksi antara pengguna (aktor) dengan sistem. Kebutuhan yang ada dalam spesifikasi kebutuhan sistem dimodelkan dalam use case diagram seperti pada Gambar 3 berikut ini :
Gambar 3. Use Case Diagram SISDIKLAT
Analisa Activity Diagram Activity Diagram digunakan untuk menggambarkan urutan aktivitas yang terjadi dalam suatu use case. Gambar 4 berikut merupakan activity diagram salah satu use case yaitu ‘Mengevaluasi Peserta’. Diagram lainnya selengkapnya dilampirkan dalam tesis.
ISBN : 978-602-97491-1-3 C-6-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010
Gambar 4. Activity Diagram untuk Use Case ‘Mengevaluasi Peserta’
Desain Sequence Diagram Sequence diagram merealisasikan perilaku sistem pada suatu use case kedalam bentuk interaksi antar kelas objek berdasarkan urutan waktu. Diagram tersebut menunjukkan sejumlah objek dan pesan-pesan (message) yang melewatinya dalam suatu use case. Gambar 5 berikut merupakan sequence diagram untuk use case ‘Mengevaluasi Peserta’. Untuk diagram lainnya selengkapnya dilampirkan dalam tesis.
Gambar 5. Sequence Diagram untuk Use Case ‘Mengevaluasi Peserta’
ISBN : 978-602-97491-1-3 C-6-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010
Desain Class Diagram Kelas-kelas objek pada sequence diagram selanjutnya digambarkan kedalam class diagram. Diagram ini menampilkan kelas-kelas yang berinteraksi dalam suatu use case, dan menampilkan atribut serta operasi yang dimiliki. Gambar 6 berikut menampilkan class diagram berdasarkan layout use case view ‘Mengevaluasi Peserta’.
Gambar 6. Class Diagram (Use Case view) Mengevaluasi Peserta
Pada kelas-kelas entity terdapat atribut khusus yaitu ‘TglUpdate’ dan ‘UserUpdate’, yang ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan pengendalian dokumen/rekaman. Desain Form Input Desain form input berfungsi untuk menggambarkan secara jelas antar muka pengguna ketika melakukan penginputan data. Gambar 7 berikut ini merupakan contoh desain form input untuk use case ‘Mengevaluasi peserta’. Selanjutnya, untuk contoh desain form input lainnya dapat dilihat pada tesis.
Gambar 7. Desain Form Input Use Case Mengevaluasi Peserta
ISBN : 978-602-97491-1-3 C-6-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010
Desain Form Output Pada desain output, ditampilkan informasi yang dapat dihasilkan oleh sistem berdasarkan data yang diinput. Gambar 8 berikut ini merupakan contoh desain tampilan output untuk use case ‘Mengevaluasi peserta’. Selanjutnya, untuk contoh tampilan desain output lainnya dapat dilihat pada tesis.
No. 1. 2. 3. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Nama Laporan Laporan Daftar Rencana Diklat. Laporan Daftar Kurikulum Diklat. Laporan Daftar Mata Pelajaran. Laporan Daftar Realisasi Diklat. Laporan Daftar Kehadiran Peserta. Laporan Rekap Kehadiran Peserta. Laporan Rekap Nilai Keseluruhan. Laporan Peserta Her. Laporan Nilai Peserta per Mapel. Laporan Hasil evaluasi Materi Diklat. Laporan Hasil evaluasi Instruktur. Laporan Hasil evaluasi Penyelenggara.
Keterangan Menampilkan daftar rencana diklat yang sudah dibuat. Menampilkan daftar kurikulum diklat yang sudah dibuat. Menampilkan daftar mata pelajaran yang sudah dibuat. Menampilkan diklat-diklat yang sudah di realisasi. Menampilkan daftar kehadiran peserta setiap harinya. Menampilkan hasil rekap dari kehadiran peserta. Menampilkan daftar rekapitulasi nilai akhir keseluruhan. Menampilkan daftar Peserta HER Menampilkan nilai ujian peserta per mata pelajaran. Menampilkan daftar rekapitulasi hasil kuesioner materi diklat. Menampilkan daftar rekapitulasi hasil kuesioner instruktur. Menampilkan daftar rekapitulasi hasil kuesioner penyelenggara.
Gambar 8. Desain Form Output Use Case Mengevaluasi Peserta
Pada form input/output terdapat fitur-fitur ISO 9001:2000 yang diterapkan, antara lain : - Pencantuman Kode rekaman, Tanggal Update dan Petugas Input, yang memenuhi kebutuhan dalam prosedur pengendalian dokumen/rekaman; - Pencantuman informasi peserta yang tidak lulus atau mengikuti ujian HER. Hal ini sudah memenuhi kebutuhan pengendalian ketidaksesuaian ISO 9001:2000, yaitu identifikasi atas ketidaksesuaian yang terjadi dan pemeliharaan rekamannya. Selanjutnya tabel 3 berikut merupakan daftar laporan yang dihasilkan oleh sistem : Tabel 3. Daftar Laporan (output) SISDIKLAT
KESIMPULAN Untuk memperoleh spesifikasi kebutuhan sistem baru berdasarkan ISO 9001:2000, hal yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang dipersyaratkan dalam klausul-klausul ISO 9001:2000.
ISBN : 978-602-97491-1-3 C-6-10
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010
Dari penelitian ini diketahui bahwa kebutuhan minimal dari ISO 9001:2000 adalah pemenuhan terhadap persyaratan yang ada dalam 6 prosedur wajib, yang selanjutnya dijadikan sebagai usulan fitur-fitur tambahan dalam spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi kebutuhan berdasarkan ISO 9001:2000, yang ada pada 6 prosedur wajib, dimunculkan dalam desain sistem, baik pada class diagram, form input & output. DAFTAR PUSTAKA BPK-RI (2005), SOP Sistem Informasi Diklat (SISDIKLAT) versi 1.0. BPK-RI (2007), Keputusan BPK-RI Nomor 39/K/I-VIII.3/7/2007 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Pelaksana BPK-RI. Dennis, Alan, et.al (2005), System Analysis and Design with UML Version 2.0, 2nd Edition, John Wiley & Sons Inc., USA. Larman, Craig (2004), Applying UML and Patterns: An Introduction to Object-Oriented Analysis and Design and the Unified Process 3rd Edition, Prentice Hall, USA ISO 9001:2000, Quality Management Systems – Requirements. Tricker, Ray, et.al (2005), ISO 9001:2000 in Brief, 2nd Edition, Elsevier Ltd., UK.
ISBN : 978-602-97491-1-3 C-6-11