Aljabar Linear Elementer Part IV Vektor di Ruang ā , ā dan ā 2
Oleh : Yeni Susanti
3
š
Vektor di Ruang ā2, ā3 dan āš Vektor: besaran yang mempunyai besar dan arah. Vektor secara geometris bisa digambarkan sebagai garis berarah atau tanda panah di dalam ruang dimensi 2 (ā2 ) atau ruang dimensi 3 (ā3 ). Besar vektor digambarkan oleh panjang garis dan arah ditunjukkan oleh arah tanda panah. Ekor vektor disebut sebagai titik inisial (initial point) dan ujung panah disebut sebagai titik terminal (terminal point). Notasi Vektor : u, v, w, x, y, z dst. Notasi Skalar : k, l, m, n, a, b, c dst. Jika vektor titik inisial vektor v adalah A dan titik terminal vektor v adalah B, maka vektor v juga dinotasikan dengan šØš© .
Gambar vektor B v A
v = š“šµ
Kesamaan dua vektor Dua vektor dikatakan sama jika besar dan arahnya sama.
u v
w
Vektor u, v dan w adalah vektor-vektor yang SAMA.
Jumlahan dua vektor Jumlahan vektor v dan vektor w adalah vektor dengan titik inisial sama dengan titik inisial v dan titik terminal sama dengan titik terminal w setelah titik inisial w dihimpitkan dengan titik terminal v. Sifat : v + w = w + v (komutatif)
Negatif Vektor v, atau āv adalah vektor dengan panjang sama dengan panjang vektor v, dan dengan arah yang berlawanan dengan arah vektor v.
Vektor NOL adalah vektor dengan panjang NOL dan dinotasikan dengan 0.
Selisih dua vektor Selisih dua vektor v dan w, didefinisikan sbb :
v - w := v + (-w)
PERKALIAN VEKTOR v DENGAN SKALAR k yang TIDAK NOL menghasilkan vektor dengan panjang sama dengan |k| kali panjang vektor v dan arah sama dengan arah vektor v jika k>0 dan arah berlawanan dengan arah vektor v jika k<0. Jika k=0, kv = 0 (vektor NOL)
Vektor pada Sistem Koordinat Komponen vektor v di ruang dimensi 2, adalah koordinat titik terminal v dengan titik inisial v diposisikan pada titik origin O(0,0). Dalam hal ini, jika koordinat titik terminal v adalah titik A(v1,v2), maka vektor v dapat ditulis dalam bentuk : v = (v1,v2). Dua vektor u = (u1,u2) dan v = (v1,v2) dikatakan SAMA jika dan hanya jika komponen vektor u sama dengan komponen vektor v, yaitu (u1,u2) = (v1,v2) jika dan hanya jika u1 = v1 dan u2 = v2.
ā¢ Jumlahan vektor v = (v1,v2) dan w = (w1,w2) adalah vektor dengan dengan komponen (v1+w1, v2+w2). Jadi, v+w = (v1,v2) + (w1,w2) = (v1+w1, v2+w2).
ā¢ Perkalian vekor v = (v1,v2) dengan skalar k menghasilkan vektor dengan komponen (kv1,kv2). Jadi, kv = (kv1,kv2).
Vektor di Ruang Dimensi 3 Komponen vektor v di ruang dimensi 3 dinyatakan dalam bentuk v = (v1,v2,v3). Misalkan v = (v1,v2,v3) dan w = (w1,w2,w3), maka ā¢ v = w jika dan hanya jika v1 = w1 , v2 = w2 dan v3 = w3 ā¢ v+w = (v1+w1, v2+w2, v3+w3) ā¢ kv = (kv1, kv2, kv3)
ā¢ Misalkan titik inisial vektor v tidak berada pada titik O(0,0). Jika titik inisial v adalah titik P1(x1,y1,z1) dan titik terminal v adalah titik P2(x2,y2,z2) maka vektor v = š·šš·š = (x2āx1, y2āy1, z2āz1)
Contoh : Vektor v = šš dengan P(1,4,-5) dan Q(9,4,3) mempunyai komponen : v=šš=(9-1,4-4,3-(-5))=(8,0,8)
Vektor di Ruang Dimensi n ā¢ Komponen vektor v di ruang dimensi n (āš ) dinyatakan dalam bentuk v = (v1,v2,ā¦,vn). ā¢ Misalkan v = (v1,v2,ā¦,vn) dan w = (w1,w2,ā¦,wn), maka ā¢ v = w jika dan hanya jika v1 = w1 , v2 = w2 dst. vn = wn ā¢ v + w = (v1+w1, v2+w2, ā¦, vn+wn) ā¢ kv = (kv1, kv2, ā¦, kvn)
Sifat Aritmatika Vektor Misalkan u, v dan w sebarang vektor di ā2 (ā3 /āš ) dan k serta l masing-masing merupakan skalar (dalam hal ini, k dan l bilangan-bilangan real). Maka sifat-sifat berikut berlaku: ā¢ u+v = v+u ā¢ (u+v)+w = u+(v+w) ā¢ u+0 = 0+u ā¢ u+(-u) = 0 ā¢ k(lu) = (kl)u ā¢ k(u+v) = ku+kv ā¢ (k+l)u = ku+lu ā¢ 1u = u
Sifat komutatif dan assosiatif jumlahan vektor
Norm/Panjang Vektor DEFINISI Misalkan v = (v1,v2,ā¦,vn) vektor di āš . NORM/Panjang vektor v, dinotasikan dengan ||v|| didefinisikan sbb : ||v|| := ššš + ššš + āÆ + ššš Vektor dengan panjang satu satuan disebut sebagai VEKTOR SATUAN.
CONTOH Panjang vektor v = (1,2) di ruang dimensi 2 (ā2 ) adalah ||v|| = šš + šš = š. Panjang vektor v = (4,-1,3) di ruang dimensi 3 (ā3 ) adalah ||v||= šš + (āš)š +šš = šš.
Jarak dua titik Misalkan P(a,b,c) dan Q(d,e,f) merupakan dua titik di ā3 . Jarak titik P dan titik Q sama dengan panjang vektor šš yaitu sama dengan šš = (š ā š)2 +(š ā š)2 +(š ā š)2 .
Secara umum, jika š(š1 , š2 , ā¦ , šš ) dan š(š1 , š2 , ā¦ , šš ) adalah dua titik di āš , maka jarak titik P dan Q sama dengan panjang vektor šš yaitu sama dengan šš = (š1 ā š1)2 +(š2 ā š2)2 + āÆ + (šš ā šš)2 .
Dot Product (Produk Titik) Dot Product dua vektor u dan v di ruang ā2 dan ā3 , dinotasikan dengan u.v didefinisikan sebagai berikut:
š. š ā 0
jika š = š atau š = š
dengan ļ± menyatakan besar sudut yang dibentuk oleh vektorvektor u dan v.
CATATAN : Hasil dot product dua vektor adalah SKALAR.
v=(v1,v2,ā¦,vn) v=(v1,v2,ā¦,vn)
Misalkan š¢ = š¢1, š¢2, š¢3 dan š£ = (š£1, š£2, š£3)
Perhatikan bahwa vektor šš = š ā š dan
atau Karena Didapat
sehingga
Jadi, sudut dua vektor u dan v di ruang dimensi 2 atau 3, dapat dicari dengan rumus:
ššš Īø =
š.š š š
.
Contoh : Hitunglah sudut antara diagonal kubus dengan sisi kubus.
Theorems
Orthogonalitas Dua vektor u dan v (di ruang dimensi 2 atau dimensi 3) dikatakan tegak lurus/orthogonal jika u.v = 0. Contoh : Buktikan bahwa vektor tak nol n=(a,b) di ruang ā2 tegak lurus garis ax+by+c=0. Jawab: Misalkan P1(x1,y1) dan P2(x2,y2) berada di garis ax+by+c=0. Maka sehingga
yang berarti
Jadi, n tegak lurus dengan garis ax+by+c=0.
PROPERTIES of the DOT PRODUCT
Definisi dot product dan orthogonalitas di āš Secara umum, dot product dua vektor u = (u1,u2,ā¦,un) dan v = (v1,v2,ā¦,vn) di ruang dimensi n didefinisikan sbb:
u.v := u1v1+u2v2+ā¦+unvn
Vektor u = (u1,u2,ā¦,un) dan v = (v1,v2,ā¦,vn) dikatakan ORTHOGONAL jika u.v = 0.
Projeksi Orthogonal Problem : Bagaimana mendekomposisi vektor u di ā2 (ā3 ) menjadi jumlahan dua vektor dengan salah satu vektor (w1) sejajar dengan suatu vektor a dan vektor yang lain (w2) tegak lurus dengan vektor a ?
Vektor w1 disebut projeksi vektor u sepanjang vektor a, dinotasikan dengan š·šššš š . Jadi, šš = š·šššš š sehingga diperoleh š2 = š ā š1= š ā š·šššš š . Lebih lanjut, mudah dimengerti bahwa šš = š·šššš š = kš.
Bagaimana mencari š·ššššš? Untuk mencari š·šššš š cukup dengan mencari k tersebut. Dari š1 = š·šššš š = ka dan š2 = š ā š1= š ā š·šššš š serta š = šš + šš didapat š = šš + šš= k a + w2 sehingga š. š = š. šš + šš = š. šš + š. šš = šš. š + š = šš. š = š š š . Jadi, yang berarti
dan š·šššš š =
k=
š.š š š
ššššš š¢ = šš = š.š š 2
š =
š.š¢ š 2
š.š š š
a
š =
š.š¢ š
.
KOMPONEN dekomposisi vektor u
Komponen dekomposisi vektor u yang sejajar dengan š.š vektor a adalah š·šššš š = šš = š a š
Komponen dekomposisi vektor u yang tegak lurus vektor a š.š adalah š ā š·šššš š = š ā š a š
Aplikasi Projeksi Orthogonal: Mencari Jarak Titik ke Garis Berpa jarak titik P0(x0,y0) ke garis ax+by+c=0 (di ruang ā2 ) ?
Jarak D yang dimaksud sama dengan panjang projeksi vektor šš0 pada vektor n yaitu ššššš šš0 =
|š.šš0| š
š· = ššššš šš0
|š. šš0| = š
dengan šš0 =(x0-x1,y0-y1) . Karena Q(x1,y1) berada di garis ax+by+c = 0 maka diperoleh ax1+by1+c = 0 atau ax1+by1 = - c sehingga š. šš0 = a(x0-x1)+b(y0-y1) = ax0+by0 - (ax1+by1) = ax0+by0 - (-c) = ax0+by0 +c Jadi, š· = ššššš šš0 =
|ax0+by0 +c| š2 + š 2