1
PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGEMBANGAN OBJEK WISATA GOA TABUHAN SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA (TOURIST DESTINATION AREA) DI DESA WARENG KECAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITAN
SKRIPSI
Oleh : YENI SUSANTI K8408064
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MERET SURAKARTA April 2012
2
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama
: Yeni Susanti
NIM
: K8408064
Jurusan/Program Studi
: P.IPS/Pendidikan Sosiologi Antropologi
menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGEMBANGAN OBJEK WISATA GOA TABUHAN SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA (TOURIST DESTINATION AREA) DI DESA WARENG KECAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITAN” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta,
April 2012
Yang membuat pernyataan
Yeni Susanti
3
PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGEMBANGAN OBJEK WISATA GOA TABUHAN SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA (TOURIST DESTINATION AREA) DI DESA WARENG KECAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITAN
Oleh : YENI SUSANTI K8408064
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MERET SURAKARTA April 2012
4
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, April 2012
iv
5
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakara dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari
:
Tanggal
:
Tim Penguji Skripsi Nama Terang
Tanda Tangan
Ketua
: Drs. Sunarto., M.M
Sekertaris
: Drs. Slamet Subagya., M.Pd
Anggota I
: Drs. HM. Haryono., M.Si
Anggota II
: Drs. Tentrem Widodo., M.Pd
Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan
Prof.Dr.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 19600727 198702 1 001
v
6
ABSTRAK Yeni Susanti. PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGEMBANGAN OBJEK WISATA GOA TABUHAN SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA (TOURIST DESTINATION AREA) DI DESA WARENG KECAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITAN, Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2012. Tujuan Penelitian adalah (1) Mengetahui model perencanaan dan pengembangan pariwisata pada objek wisata Goa Tabuhan sebagai daerah tujuan wisata di Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, (2) Mengetahui partisipasi masyarakat lokal dalam perencanaan dan pengembangan pariwisata pada objek wisata Goa Tabuhan sebagai daerah tujuan wisata di Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. Penelitian ini dilakukan di Desa Wareng, Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan. Bentuk penelitannya adalah penelitian kualitatif dengan strategi studi kasus. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari kata-kata, dan tindakan informan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lainlain. Sampling diambil dengan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh dikumpulkan melalui observasi (observation), wawancara mendalam (in depth interiview) dan dokumentasi. Validitas data diuji menggunakan teknik Trianggulasi yaitu Trianggulasi Sumber. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian yang dilakukan ini meliputi empat tahapan yaitu tahap persiapan, pengumpulan data, analisis data dan penyusunan laporan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Goa Tabuhan merupakan salah satu objek wisata di Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan yang potensial untuk dikembangkan menjadi Daerah Tujuan Wisata (Tourist Destination Area). (2) Masyarakat Desa Wareng memiliki peran setrategis sebagai pelaku usaha pariwisata, sebagai pengelola usaha pariwisata maupun sebagai penyedia jasa pariwisata. (3) Masyarakat dilibatkan dalam pembangunan dan pengembangan Goa Tabuhan baik dalam perencanaan, pelaksanaan maupun pemanfaatan. (4) Partisipasi masyarakat lokal Desa Wareng dalam pembangunan objek wisata Goa Tabuhan sudah baik. Namun belum dapat disebut “partisipasi yang sesungguhnya” karena berdasarkan hasil analisis dengan ada beberapa point yang belum terpenuhi oleh masyarakat. Kata kunci: Partisipasi Masyarakat lokal, Pengembangan Pariwisata, Daerah Tujuan Wisata
vi
7
ABSTRACT Yeni Susanti. PARTICIPATION OF LOCAL COMMUNITY IN DEVELOPMENT OF GOA TABUHAN TOURISM OBJECT AS TOURIST DESTINATION AREA IN WARENG VILLAGE, PUNUNG SUBDISTRICT, PACITAN REGENCY. Thesis. Surakarta: Faculty of Education and Teacher Training, Sebelas Maret University, Surakarta, April 2012. The Purposes of this research are (1) To know the tourism planning and development model of tourism object Goa Tabuhan as tourist destination area in Wareng village, Punung Sub-Disrict, Pacitan Regency, (2) To know the participation of local community in tourism planning and development of tourism object Goa Tabuhan as tourist destination area in Wareng village, Punung SubDisrict, Pacitan Regency. This research was conducted in Wareng village, Punung Sub-Disrict, Pacitan Regency. The type of research was qualitative with study case strategy. Sources of data were obtained by words, and the informant role was additional data such as document and so on. The sampling was taken by purposive sampling technique. Obtained data were collected by observation, in depthly interview, and documentation. Data was validated by triangulation technique that is Source Triangulation. Data was analyzed by three stages those are data reduction stage, data presentation, and inferences. This research includes four stages those are preparation, data collection, data analysis, and report composing. This research conclude: (1) Goa Tabuhan is one of tourism object in Wareng village, Punung Sub-Disrict, Pacitan Regency which quite potential to be developed as Tourist Destination Area, (2) Community of Wareng Village possess a strategic role as object of tourism business, as administrator of tourism business, either provider of tourism business, (3) The community were involved in establishment and development of Goa Tabuhan not only in planning but also in establishing and utilization, (4) Participation of local community Wareng village in establishing tourism object Goa Tabuhan was quite good, although it could not be assumed as „complet partisipation (partisipasi yang sesungguhnya)‟ because based on analysis there are several points that have not been fulfilled yet. Keyword: Local community Partisipation, Tourist development, Tourist destination area.
vii
8
MOTTO Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang pada diri mereka. (Q.S Ar-Ra‟d Ayat 11)
Orang kuat akan membicarakan ide sedangkan orang lemah hanya akan membicarakan orang lain (Penulis)
Bersahabatlah dengan alam, maka ia akan merubah dirinya menjadi teduh (Penulis)
viii
9
PERSEMBAHAN
Teriring syukurku pada-Mu, kusuntingkan skripsi ini untuk : Ayahanda Samsuwarno dan Ibunda Semiati tercinta Salam hormat penuh cinta dari ananda, terima kasih atas doa-doa yang selalu engkau panjatkan disetiap sujud malammu Adikku Arif Rudi Hermawan yang tercinta dan tersayang, jadilah lelaki yang penuh cinta kepada Ibunda Rekan-rekan ICT-Center dan FICOS FKIP UNS Almamater
ix
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang memberi kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul
”PARTISIPASI
PENGEMBANGAN
OBJEK
MASYARAKAT
WISATA
GOA
LOKAL
TABUHAN
DALAM SEBAGAI
DAERAH TUJUAN WISATA (TOURIST DESTINATION AREA) DI DESA WARENG KECAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITAN”. Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Selama pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah
memberikan ijin dalam rangka mengadakan penelitian guna penyusunan skripsi ini. 2.
Drs. Saiful Bachri, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui atas permohonan ijin penyusunan skripsi ini.
3.
Drs. MH. Sukarno, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan pengarahan dan ijin dalam penyusunan skripsi ini.
4.
Drs. Slamet Subagya, M.Pd., Sekretaris Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
x
11
5.
Drs. HM. Haryono, M.Si., Pembimbing I yang dengan arif dan bijak dalam memberikan masukan, dorongan, bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6.
Drs. Tentrem Widodo, M.Pd., Pembimbing II yang dengan arif dan bijak dalam memberikan masukan, dorongan, bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
7.
Dosen Pendidikan Sosiologi Antropologi yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan sehingga dapat menunjang terselesainya skripsi ini.
8.
Tim penguji skripsi yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk menguji penulis,
sehingga
penulis
dapat
melaksanakan
ujian
skripsi
guna
menyelesaikan studi di bangku kuliah. 9.
Bapak Purwo Widodo., Kepala Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Petugas DISBUDPARPORA Kabupaten Pacitan, dan masyarakat sekitar objek wisata Goa Tabuhan, terima kasih yang sebesar-besarnya karena telah membantu dalam memperoleh data penelitian ini dengan sukarela bersedia penulis wawancarai.
10. Saudara dan sahabatku yang telah memberi semangat dalam perjuangan ini. 11. Tim ICT Center FKIP UNS dan Rekan-rekan FICOS UNS yang dengan arif dan bijak dalam memberikan masukan, dorongan, bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritk yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan.
Surakarta,
April 2012
Penulis xi
12
DAFTAR ISI
JUDUL .............................................................................................................
i
PERNYATAAN...............................................................................................
ii
PENGAJUAN SKRIPSI ..................................................................................
iii
PERSETUJUAN ..............................................................................................
iv
PENGESAHAN ...............................................................................................
v
ABSTRAK .......................................................................................................
vi
MOTTO ........................................................................................................... viii PERSEMBAHAN ............................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .....................................................................................
x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................
1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................
5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................
5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...........................................................................
8
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan ......................................
8
1. Konsep Pariwisata ................................................................................
8
2. Pengembangan Pariwisata .................................................................... 11 3. Teori Model pengembangan Pariwisata ............................................... 12 4. Daerah Tujuan Wisata (Tourist Destination Area) .............................. 15 5. Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Pengembangan Pariwisata ......... 17 6. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 24 B. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 26 BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 29
xii
13
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 29 B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................................... 30 C. Data dan Sumber Data .............................................................................. 31 D. Teknik Sampling (Cuplikan) ..................................................................... 32 E. Pengumpulan Data .................................................................................... 33 F. Uji Validitas Data ..................................................................................... 35 G. Analisis Data ............................................................................................. 36 H. Prosedur Penelitian ................................................................................... 38 BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................... 40 A. Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian ........................................................... 40 1. Aspek Geografis dan Administrasi Desa Wareng ................................ 40 2. Keadaan Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat Desa Wareng ...... 40 a. Kependudukan ................................................................................. 40 1) Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ............................... 40 2) Pendidikan ................................................................................ 41 3) Agama....................................................................................... 42 4) Mata Pencaharian ..................................................................... 42 5) Mobilitas dan Mutasi ................................................................ 43 b. Produk Lokal Desa Wareng............................................................. 44 3. Potensi Sumber Daya Daerah dan Pariwisata ...................................... 44 a. Potensi Alam dan Wisata................................................................. 44 b. Sarana dan Prasarana ....................................................................... 45 1) Sarana Kesehatan...................................................................... 45 2) Sarana Pendidikan .................................................................... 46 3) Sarana Transportasi dan Komunikasi ....................................... 46 4. Objek Wisata Goa Tabuhan ................................................................. 47 a. Lokasi Objek wisata ........................................................................ 47 b. Sejarah Goa Tabuhan....................................................................... 48 c. Kondisi Goa Tabuhan Saat Ini......................................................... 51 d. Daya Tarik/Citra Daerah Tujuan Wisata ......................................... 53 e. Sarana dan Prasarana ....................................................................... 54
xiii
14
f. Kunjungan Wisatawan ..................................................................... 54 B. Deskripsi Temuan Penelitian .................................................................... 56 1. Arah Pengembangan pariwisata di Objek Wisata Goa Tabuhan ......... 56 a. Peranan DISBUDPARPORA Kabupaten pacitan ........................... 56 b. Kebijakan dan Model Pengembangan Sektor Pariwisata di Goa Tabuhan ........................................................................................... 60 c. Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata di Goa Tabuhan ........... 62 2. Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Pengembangan Pariwisata di Goa Tabuhan ................................................................................................ 63 a. Paran dan Bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Objek Wisata Goa Tabuhan ............................................................ 63 b. Keterlibatan Masyarakat pada Masing-masing Tahap Partisipasi ... 69 1)
Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan ...... 69
2) Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan ....... 74 3) Partisipasi Masyarakat dalam Pemanfaatan pembangunan ...... 77 c. Faktor Pendorong dan Penghambat Partisipasi Masyarakat............ 80 1) Faktor Pendorong ..................................................................... 80 2) Faktor Penghambat ................................................................... 82 C. Pembahasan ............................................................................................... 84 1. Goa Tabuhan Layak Dikembangkan Menjadi Daerah Tujuan Wisata. 84 2. Model Pengembangan Pariwisata di Goa Tabuhhan ............................ 86 3. Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata Goa Tabuhan 90 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .......................................... 98 A. Simpulan ................................................................................................... 98 B. Implikasi ................................................................................................... 99 C. Saran ......................................................................................................... 100 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 101 LAMPIRAN ..................................................................................................... 104
xiv
15
DAFTAR TABEL
1.
Perkembangan Pengunjung Objek Dan Daya Tarik Wisata di Kabupaten Pacitan .......................................................................................................
4
2.
Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan ........................................................... 29
3.
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ............................................... 40
4.
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ....................................... 41
5.
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian ......................................... 43
6.
Jumlah Penduduk Mennurut Mobilitas/Mutasi Penduduk ........................ 43
7.
Data Bangunan Sekolah di Desa Wareng ................................................. 46
8.
Sarana dan Prasarana di Objek Wisata Goa Tabuhan Tahun 2012........... 54
9.
Anggaran Pengelolaan dan Pengembangan Goa Tabuhan ....................... 58
10. Program Kerja PNPM Mandiri Pariwisata Desa Wareng ......................... 67
xv
16
DAFTAR GAMBAR
1.
Alur Kerangka Berpikir ............................................................................ 26
2.
Komponen Analisis Data .......................................................................... 38
3.
Kondisi Fisik Goa Tabuhan Sekarang ...................................................... 52
4.
Kondisi Pengunjung Goa Tabuhan pada Hari Minggu dan Hari Biasa .... 55
xvi
17
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Pedoman Wawancara (Interview Guides) dan Observasi ......................... 104
2.
Catatan Lapangan (Fieldnote)................................................................... 115
3.
Dokumentasi Penelitian ............................................................................ 144
4.
Surat Permohonan Izin Menyusun Skripsi ............................................... 147
5.
Surat Keputusan Dekan FKIP UNS .......................................................... 148
6.
Surat Permohonan Izin Observasi ............................................................. 149
xvii
8
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sistem penyelenggaraan pemerintah daerah sesuai dengan UU Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 2 ayat 3 yang berbunyi “Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah”, dan PP No.6 Tahun 2006 tentang pengelolaan barang milik negara/daerah. Hal tersebut dilaksanakan berdasarkan asas desentralisasi dalam bentuk otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Keluasaan otonomi mencakup kewenangan yang utuh dan bulat dalam penyelenggaraannya dalam arti mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Sedangkan yang dimaksud dengan otonomi nyata adalah keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan kewenangan pemerintah dibidang tertentu yang secara nyata ada dan diperlukan serta tumbuh, hidup dan berkembang di daerah. Sementara otonomi yang bertanggung jawab adalah berupa perwujudan pertanggungjawaban sebagai konsekuensi pemberian hak dan kewenangan kepada daerah dalam wujud tugas dan kewajiban yang harus dipikul oleh daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi, berupa peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik, pengembangan kehidupan, keadilan dan pemerataan. Berdasarkan uraian Penjelasan Umum UU Nomor 32 Tahun 2004 dan PP No.6 Tahun 2006 diatas, maka realisasinya bagi daerah kebupaten/kota mempunyai kewenangan untuk menentukan dan melaksanakan kebijakan atas prakarsa sendiri berdasarkan apresiasi masyarakat. Sebagai konsekuensinya, pemerintah kabupaten/kota dituntut kemampuannya untuk mengatur dan mengurus pengelolaan, menyangkut pembiayaan dalam pelaksanaan pemerintahan dan pengembangan di wilayahnya. Pemerintah beserta masyarakat bersama-sama bertanggung jawab untuk mengatur, mengelola dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai wujud nyata kemandirian (otonom) atas daerahnya. 8 1
9
Salah satu potensi sumber-sumber penerimaan daerah yang memiliki peluang dan prospek yang tinggi adalah sektor pariwisata. Semenjak merosotnya penerimaan negara terutama dari sumber alam minyak dan gas bumi pada periode tahun 1980-an, pemerintah serta pakar mulai mengarahkan pandangan dan perhatian untuk mencari potensi dan memanfaatkan potensi dari sektor lain yang dirasakan cukup potensial. Spillane (1992) dalam Amdani (2008) berpendapat mengenai keutamaan pariwisata bahwa “Temuan dari sumber alam yang lain selain dari sektor migas diharapkan mampu membantu bahkan mengalih fungsikan sebagai dukungan perekonomian dan diperkirakan mempunyai peluang besar, baik di pasaran Nasional maupun Internasional adalah sektor pariwisata atau industri”. Disamping itu berdasarkan Undang-undang No. 25 Tahun 2000 tentang Program Perencanaan Nasional pariwisata mendapatkan penugasan baru untuk turut mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan memulihkan citra Indonesia di dunia internasional. Dalam konteks pengembangan ekonomi, sosial dan budaya di daerah, pengembangan sektor pariwisata memiliki pengaruh positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu sektor pariwisata dapat membantu pelestarian nilai dan budaya lokal, serta berpotensi menjebatani perbedaan sosial budaya dan kesenjangan ekonomi. Namun jika tidak dikembangkan secara terencana dan hatihati, industri pariwisata juga memberikan peluang bagi munculnya berbagai dampak nagatif yang merugikan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya di daerah yang bersangkutan. Oleh sebab itu, kebijakan pengembangan sektor pariwisata daerah haruslah memperhitungkan secara cermat baik dampak positif maupun negatifnya. Peran pemerintah daerah sebagai inisiator, motivator, fasilitator dan advokator dalam konteks ini sangat menentukan kebarhasilan pengembangan pariwisata. Selain itu sub sektor pariwisata pun diharapkan dapat menggerakan ekonomi rakyat, karena dianggap sektor yang paling siap dari segi fasilitas, sarana dan prasarana dibandingkan dengan sektor usaha lainnya. Harapan ini dikembangkan
dalam
suatu
strategi
pemberdayaan
masyarakat
melalui
10
pengembangan pariwisata yang berbasis kerakyatan atau Community Based Tourism Development (CBTD). Pengembangan pariwisata di suatu daerah tujuan wisata harus didasarkan pada perencanaan, pengembangan, dan arah pengelolaan yang jelas agar semua potensi yang dimiliki suatu daerah tujuan wisata dapat diberdayakan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mendapat hasil yang optimal, pengembangan dalam bidang kepariwisataan tidak hanya didukung oleh satu pihak tetapi merupakan kerjasama dari berbagai pihak, baik kalangan usaha (swasta), tokoh adat (budaya) maupun pihak pejabat pemerintah sendiri. Lebih penting lagi adalah adanya keterlibatan masyarakat lokal sebagai salah satu faktor keberhasilan pengembangan pariwisata. Tanpa melibatkan masyarakat, pembangunan pariwisata hanya akan melahirkan produk-produk wisata yang kurang berarti bagi masyarakat dan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Partisipasi masyarakat menjadi kata kunci pada setiap program pengembangan pariwisata, seolah-olah menjadi label baru yang harus melekat pada setiap rumusan kebijakan dan proyek pengebangan pariwisata (Wardiyanto, 2011 :82). Pembangunan melalui partisipasi masyarakat merupakan salah satu upaya
untuk
memberdayakan
potensi
masyarakat
dalam
merencanakan
pembangunan yang berkaitan dengan potensi sumber daya lokal berdasarkan kajian musyawarah. Musyawarah dilakukan dalam rangka peningkatan aspirasi berupa keinginan dan kebutuhan nyata yang ada dalam masyarakat, peningkatan motivasi dan peran serta kelompok masyarakat dalam proses pembangunan, dan peningkatan rasa memiliki pada kelompok masyarakat terhadap program pembangunan yang telah disusun. Salah satu dearah yang berpotensi besar dalam sektor pariwisata dan membutuhkan pengembangan partisipatif adalah Daerah Kabupaten Pacitan. Kabupaten Pacitan merupakan salah satu wilayah yang terletak di ujung Barat Daya Provinsi Jawa Timur dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah 138.987,16 Ha. Secara administratif terdiri dari 12 Kecamatan, 166 Desa dan 5 Kelurahan. Kabupaten Pacitan memiliki potensi
11
wisata yang cukup potensial dan beragam, mulai dari kekayaan alam panai, goa, sumber air panas, sentra kerajinan akik maupun seni budaya dan peninggalan sejarah. Adapun persebaran objek wisata dan perkembangan pengunjung di Kabupaten Pacitan adalah sebagai berikut : Tabel 1. Perkembangan Pengunjung Objek Dan Daya Tarik Wisata di Kabupaten Pacitan Jumlah Pengunjung
2006
2007
2008
2009
Goa Gong
61.953
67.953
64.181
81.651
Pemandian Banyu Anget
25.256
31.602
40.614
44.345
Goa Tabuhan
19.692
21.518
20.242
23.316
Pantai Srau
10.885
14.145
14.375
18.483
Pantai Klayar
2.437
2.189
2.389
4.965
(Number of Visitor)
Sumber Data: DISBUDPARPORA Kabupaten Pacitan Berdasarkan berbagai kondisi tersebut, pengembangan pariwisata di Kabupaten
Pacitan
harus
difokuskan
pada
pengembangan
pariwisata
berkelanjutan yang berbasis masyarakat dengan dukungan fasilitas dan aksesibilitas. Fokus pembangunan kepariwisataan ini akan mampu memposisikan obyek wisata yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah sebagai destinasi utama pariwisata Kabupaten Pacitan. Fokus pembangunan kepariwisataan ini perlu
dibicarakan
dan
menjadi
komitmen
seluruh
stakeholders
dalam
pembangunan kepariwisataan daerah. Dilihat dari perkembangan pengunjungnya, objek wisata yang paling berkembang di Kabupaten Pacitan adalah objek wisata Goa Gong yang terletak di Desa Bomo Kecamatan Punung. Selain Goa Gong di Kecamatan Punung juga masih terdapat Objek wisata Goa yang terletak di Desa Wareng yaitu Goa Tabuhan, tetapi jika dibandingkan dengan Goa Gong, objek wisata ini masih jauh tertinggal
sehingga
perlu
identifikasi
permasalahan
yang
menghambat
pengembangan tersebut. Langkah selanjutnya dapat dikembangkan menggunakan strategi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal karena masyarakat lokal
12
sebagai salah satu faktor vital dalam pengembangan pariwisata. Goa Tabuhan sebagai salah satu daerah tujuan wisata (tourist destination area) perlu dalakukan pengembangan secara berkelanjutan sebagai upaya untuk meningkatkan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung dan faktor penahan wisatawan lebih lama tinggal yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat maupun Pendapatan Asli Daerah (PAD). Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk menyusun penelitian dengn judul : “PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGEMBANGAN
OBJEK
WISATA
GOA
TABUHAN
SEBAGAI
DAERAH TUJUAN WISATA (TOURIST DESTINATION AREA) DI DESA WARENG KECAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITAN”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan atas latar belakang yang telah diuraikan maka permasalahan yang akan diangkat adalah : 1. Bagaimana model pengembangan pariwisata Kabupaten Pacitan pada objek wisata Goa Tabuhan
sebagai daerah tujuan wisata di Desa Wareng,
Kecamatan Punung ? 2. Bagaimana
partisipasi
masyarakat
lokal
dalam
perencanaan
dan
pengembangan pariwisata pada objek wisata Goa Tabuhan sebagai daerah tujuan wisata di Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan ?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan permasalahan tersebut dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Mengetahui model pengembangan pariwisata pada objek wisata Goa Tabuhan sebagai daerah tujuan wisata di Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. 2. Mengetahui
partisipasi
masyarakat
lokal
dalam
perencanaan
dan
pengembangan pariwisata pada objek wisata Goa Tabuhan sebagai daerah tujuan wisata di Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan.
13
D. Manfaat Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang akan dilaksanakan, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritik Penelitian ini bermanfaat bagi para peneliti sejenis sebagai pijakan untuk melakukan penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Pemerintah Dapat dimanfaatkan sebagai salah satu referensi Pemerintah khususnya pemerintah
Kabupaten
Pacitan
dalam
upaya
perencanaan
dan
pengembangan pariwisata khususnya pada objek wisata Goa Tabuhan sebagai daerah tujuan wisata (tourist destination area) di Desa Wareng, Kecamatan Punung. b. Bagi Masyarakat 1) Meningkatkan wawasan masyarakat Kabupaten Pacitan khusunya di Desa Wareng, Kecamatan Punung tentang sektor industri pariwisata, sehingga
dapat
meningkatkan
kesadaran
masyarakat
untuk
berpartisipasi dalam mengembangakan, mengelola dan menjaga objekobjek wisata di Pacitan. 2) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya perencanaan dan pengembangan pariwisata khususnya pada objek wisata Goa Tabuhan sebagai daerah tujuan wisata (tourist destination area) di Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. 3) Penelitian ini dimaksudkan untuk memberi masukan kepada masyarakat, tokoh masyarakat, pemerintah, Dinas Pariwisata, seluruh
elemen
dan
di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, mengenai
pentingnya pengembangan sektor industri pariwisata sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
14
c. Bagi Perguruan Tinggi Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di lingkungan perguruan tinggi. d. Bagi Peneliti Menambah
pengetahuan
dan
informasi
bagi
peneliti
mengenai
perencanaan dan pengembangan sektor industri pariwisata pada objek wisata Goa Tabuhan di Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, sehingga dapat berpartisipasi bersama masyarakat untuk menjaga kelestarian objek wisata tersebut.