Sistem Politik Islam Kelompok 9 A Al Fajri Asbahri Rifan Ahmad Fauzi Dedi Sutarma Ecep Hidayat Fakhri Muhammad Hanif Indra November 2011
AAEI Institut Teknologi Bandung K-07
10210013 10210021 10510050 10510073 13510048 13510097 1
Pengertian Politik Islam Politik Islam = Fiqh Siyasah Secara harfiyah dapat diartikan sebagai mengurus, mengendali atau memimpin sebagaimana sabda Rasulullah sallallahu‘alaihi wa-sallam:
. “Adapun Bani Israil dipimpin oleh para nabi mereka”
November 2011
AAEI Institut Teknologi Bandung K-07
2
Fiqh Siyasah dalam konteks terjemahan diartikan sebagai materi yang membahas mengenai ketatanegaraan Islam (Politik Islam). Secara bahasa, Fiqh adalah mengetahui hukum-hukum Islam yang bersifat amali melalui dalil-dalil yang terperinci. Sedangkan Siyasah adalah pemerintahan, pengambilan keputusan, pembuatan kebijaksanaan, pengurusan, dan pengawasan.
November 2011
AAEI Institut Teknologi Bandung K-07
3
Sumber-Sumber Fiqih Siyasah Al-Qur’an Al-Hadits Kebijakan-kebijakan khulafaur Rasyidin Ijtihad ulama Adat kebiasaan suatu Bangsa November 2011
AAEI Institut Teknologi Bandung K-07
4
Bagian-Bagian Fiqh Siyasah Siyasah Dusturiyah
Siyasah Maliyah Siyasah Dauliyah Siyasah Harbiyah
November 2011
AAEI Institut Teknologi Bandung K-07
5
Siasah Dusturiyah Dusturiyah adalah undang-undang atau peraturan. Siyasah dusturiyah berhubungan dengan peraturan dasar tentang bentuk pemerintahan dan batasan kekuasaanya yang lazim bagi pelaksanaan urusan umat, dan ketetapan hak-hak yang wajib bagi individun dan masyarakat, serta hubungan antara penguasa dan rakyat.
November 2011
AAEI Institut Teknologi Bandung K-07
6
Ruang Lingkup Siasah Dusturiyah A.
Persoalan imamah, hak dan kewajibannya
Imamah atau imam di dalam Al-Qur’an pada umumnya menunjukan kepada bimbingan ke arah kebaikan. . “Sesungguhnya seorang pemerintah itu adalah naungan Allah di bumi, sesiapa menghinanya maka Allah akan menghinakan dia dan sesiapa yang memuliakannya, niscaya Allah akan memuliakan dia”. (Hadis sahih riwayat Ibnu Abi ‘Asim, Ahmad, at-Thayalisi, Turmizi dan IbnuHibban)
November 2011
AAEI Institut Teknologi Bandung K-07
7
Hak-hak Imam Hak untuk ditaati Hak untuk dibantu Hak untuk mendapatkan imbalan dari harta Baitul
Mal untuk keperluan hidupnya dan keluarganya secara patut, sesuai dengan kedudukannya sebagai imam.
November 2011
AAEI Institut Teknologi Bandung K-07
8
Kewajiban Imam Memelihara agama
Menetapkan hukum-hukum diantara orang-orang
yang bersengketa, dan menyelesaikan perselisihan, sehingga keadilan terlaksana secara umum. Memelihara dan menjaga keamanan Menegakkan hukum-hukum Allah Mencegah terjadinya pertumpahan darah
November 2011
AAEI Institut Teknologi Bandung K-07
9
Ruang Lingkup Siasah Dusturiyah B. Persoalan rakyat, statusnya dan hak-haknya
Hak-hak rakyat : Perlindungan terhadap hidupnya, hartanya dan kehormatannya. Perlindungan terhadap kebebasan pribadi. Kebebasan menyatakan pendapat dan keyakinan. Terjamin kebutuhan pokok hidupnya, dengan tidak membedakan kelas dan kepercayaan. November 2011
AAEI Institut Teknologi Bandung K-07
10
Ruang Lingkup Siasah Dusturiyah C.
Persoalan Bai’at Bai’at (Mubaya’ah) adalah pengakuan untuk mematuhi dan mentaati imam.
Informasi tentang Bai’at ini terdapat dalam firman Allah: “Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar.”(Qs.Al-Fath: 10)
November 2011
AAEI Institut Teknologi Bandung K-07
11
Ruang Lingkup Siasah Dusturiyah D. Persoalan Waliyul Ahdi
Waliyul ahdi adalah penyerahan kekuasaan yang dilakukan baik secara musyawarah atau berdasarkan hubungan nisab. Dengan syarat: orang yang ditunjuk itu memenuhi persyaratan imam, karena imam tidaklah terjadi karena sematasemata penunjukan, akan tetapi imam itu terjadi karena persetujuan kaum muslimin
November 2011
AAEI Institut Teknologi Bandung K-07
12
Ruang Lingkup Siasah Dusturiyah E.
Persoalan perwakilan dan Ahlul Halli Wal Aqdi
Beberapa persyaratan yang dapat dijadikan perwakilan, sehingga bisa memberikan suatu keputusan, diantaranya: Pemimpin yang dipilih dilaksanakan dengan cara musyawarah antara para tokoh dan wakil umat. Didalam musyawarah, terjadi dialog dan bahkan diskusi untuk mencari solusi terbaik di dalam menentukan siapakah calon pemimpin yang paling memenuhi permusyawaratan. Sedapat mungkin di usahakan kesepakatan dan tidak menggunakan voting.
November 2011
AAEI Institut Teknologi Bandung K-07
13
Ruang Lingkup Siasah Dusturiyah E. Persoalan Wuzaroh (Kementerian)
Ulama mengambil dasar-dasar adanya kementerian (Wuzarah) dengan dua alasan, Pertama: firman Allah dalam surat At-Thaha 29-32 yang Artinya “Dan jadikanlah untukku seorang wazir dari keluargaku, yaiut harun, saudaraku. Teguhkanlah kekuatanku dengan dia, dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku.” Kedua karena alasan yang sifatnya praktis, yaitu imam tidak mungkin sanggup melaksanakan tugas-tugasnya didalam mengatur umat tampa adanya naib (Wazir). November 2011
AAEI Institut Teknologi Bandung K-07
14
Siasah Maliyah Arti kata Maliyah bermakna harta benda, kekayaan, dan harta. Oleh karena itu Siyasah Maliyah secara umum yaitu pengaturan keuangan negara untuk kemaslahatan rakyat.
November 2011
AAEI Institut Teknologi Bandung K-07
15
Ruang Lingkup Siasah Maliyah Yang dibicarakan di dalam siyasah Maliyah adalah bagaimana cara-cara kebijakan yang harus di ambil untuk mengharmonisasikan antara orang kaya dan orang tidak mampu, agar kesenjangan antara orang kaya dan miskin tidak semakin melebar.
November 2011
AAEI Institut Teknologi Bandung K-07
16
Siasah Dauliyah Dauliyah bermakna tentang daulat, kerajaan, kekuasaan, wewenang, serta kekuasaan. Siyasah Dauliyah bermakna sebagai pengaturan kekuasaan yang mengatur hubungan antar Negara yang satu dengan Negara yang lain dan lembaga antar Negara tersebut (Politik hubungan Internasional).
November 2011
AAEI Institut Teknologi Bandung K-07
17
Dasar –Dasar Siasah Dauliah
Dasar-dasar Siyasah Dauliyah, diantaranya sebagai berikut: Kesatuan umat manusia Al-‘Adalah (Keadilan) Al-Musawah (persamaan) Karomah Insaniyah (Kehormatan Manusia) Tasamuh (Toleransi)
November 2011
AAEI Institut Teknologi Bandung K-07
18
Siasah Harbiyah Harbiyah bermakna perang. Secara terjemahan, Harbiyah berarti perang, keadaan darurat atau genting. Sedangkan makna Siyasah Harbiyah adalah wewenang atau kekuasaan serta peraturan pemerintah dalam keadaan perang atau darurat.
November 2011
AAEI Institut Teknologi Bandung K-07
19
Siasah Harbiyah
Konsekuensi dari asas bahwa hubungan Internasional dalam Islam adalah perdamaian saling membantu dalam kebaikan, maka: Perang tidak dilakukan kecuali dalam keadaan darurat. Sesuai dengan persyaratan darurat hanya di lakukan seperlunya. Orang yang tidak ikut berperang tidak boleh diperlakukan sebagai musuh. Segera menghentikan perang apabila salah satu pihak cenderung kepada damai. Memperlakukan tawanan perang dengan cara manusiawi.
November 2011
AAEI Institut Teknologi Bandung K-07
20
Syukran Katsiran Terima Kasih
Matur Nuwun Hatur Nuhun
Thank You Arigato Gozaimasu Merci Beacoup Gamsahamnida
November 2011
AAEI Institut Teknologi Bandung K-07
21