PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
TESIS
Oleh
TAUFIK HIDAYAT 047017020/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
TAUFIK HIDAYAT 047017020/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Judul
: PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Nama Mahasiswa : Taufik Hidayat Nomor Pokok : 047017020 Program Studi : Akuntansi
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Dr. Syafruddin Ginting, MAFIS, Ak)
(Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si., Ak)
Ketua
Anggota
Ketua Program Studi,
Direktur,
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak.) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc.)
Tanggal Lulus
:
26 Agustus 2009
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Telah diuji pada Tanggal
: 26 Agustus 2009
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua
:
Dr. Syafruddin Ginting, MAFIS, Ak.
Anggota
:
1.
Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si., Ak.
2.
Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak.
3.
Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak
4.
Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan Tesis yang berjudul : “ PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ” Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.
Medan,
September 2009
Yang membuat pernyataan :
( Taufik Hidayat )
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio pasar / penilaian terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia serta menguji secara simultan pengaruh rasio keuangan terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Objek penelitian ini adalah seluruh industri perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2004-2007 yang aktif menerbitkan laporan keuangan selama tahun pengamatan serta secara konsisten memperoleh laba selama tahun pengamatan dengan pengecualian industri jenis perbankan, asuransi dan pembiayaan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 124 perusahaan. Hasil penelitian ini memberikan hasil bahwa rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio aktivitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham sedangkan rasio profitabilitas dan rasio pasar / penilaian berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Secara simultan menunjukkan bahwa rasio keuangan berpengaruh positif terhadap return saham. Kata Kunci : Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio Pasar / Penilaian, Rasio Keuangan dan Return Saham
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
ABSTRACT
The aim of the research is to examined the impact of liquidity ratio, solvability ratio, profitability ratio, activity ratio and market ratio to stock return of business company which is listed in Indonesian Stock Exchange (ISX), either is partially and simultaneously. And its also to examined simultaneously the impact of financial ratios to stock returns at the very same objects. The Object of this research is all of the business company enlisted in Indonesian Stock Exchange (ISX) since 2004-2007, and publish the financial statement and get profit during observation year which excluded bank, financial and insurance company. The sample has taken to observated by 124 business company. The result of this research give the information that liquidity ratio, solvability ratio, and activity ratio don’t have the significant influence to the stock return while profitability ratio, and market ratio have the significant influence to the stock return but on the other summary give the result that financial ratio have the significant influence to the stock return. Keywords : Liquidity Ratio, Solvability Ratio, Profitability Ratio, Activity Ratio, Market Ratio, Financial Ratio and Stock Return
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirrabbil alamin dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T. , berkat rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Shalawat beriring salam juga penulis sampaikan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad S.A.W. yang memberi tuntunan pada kita semua. Tesis ini disusun guna memenuhi persyaratan dalam meraih gelar Magister Sains Program Studi Akuntansi, isi tesis ini menjelaskan bagaimana pengaruh rasio keuangan terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM & H, Sp. A (K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara,
2.
Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., MSc., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melanjutkan dan menyelesaikan studi di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara ini,
3.
Ibu Prof, Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak. selaku Ketua Program Studi Ilmu Akuntansi, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan dukungan dan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan studi di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara ini,
4.
Bapak Dr. Syafruddin Ginting, MAFIS, Ak., selaku Dosen Pembimbing I dan bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak. selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan arahan dan masukan dalam kesempurnaan tesis ini,
5.
Ibu Prof, Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak., ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak. Ibu selaku dewan penguji tesis, yang memberikan saran, input - an dalam kesempurnaan isi dari tesis ini,
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
6.
Seluruh Dosen dan Staf Pengajar pada Program Studi Ilmu Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan ilmu, saran dan masukan bagi pengembangan pengetahuan penulis dan juga tidak lupa pada seluruh bagian Administrasi Program Studi Ilmu Akuntansi yang banyak membantu urusan administrasi penulis sampai dengan penulis menyelesaikan studi di Program Studi Ilmu Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
7.
Kedua orang tua penulis, Ayahanda Drs. Bachtaruddin S. Harahap dan ibunda Heriaty yang telah mencurahkan segala kasih sayang dan usaha serta doa yang tulus hingga saat ini,
8.
Istriku tersayang Khadijah yang dengan tulus mendukung dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan tesis ini serta anak-anakku tercinta Rizkie dan Riska yang selalu papa sayangi,
9.
Adikku Rachmat (Mat Tonenk), Mulia (Dek Tonenk) dan adik iparku Hera serta ponakanku Hafiz dan Yasmin yang dengan tulus mendukung dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan tesis ini,
10. Kawan-kawan stambuk 2004, bang Rahman, bang Hapchin, bang Jumirin, bang Dani, Mr Zoel KC, dan seluruh teman-teman se - angkatan VII dan juga temanteman dari stambuk 2007 Ali Fikri, Ilham Hidayat, Ikhsan. Terima kasih atas doa dan dukungannya. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan akibat keterbatasan yang penulis miliki, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menerima masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun bagi kesempurnaan tesis ini dengan harapan isinya juga bisa dijadikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan pada masa mendatang. Akhir
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
kata, penulis ucapkan terima kasih dan semoga tesis ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu Akuntansi dimasa mendatang. Amiiin.
Wassalamualaikum Wr. Wb Medan,
September 2009 Penulis,
Taufik Hidayat
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
RIWAYAT
HIDUP
Nama
: Taufik Hidayat
Tempat/ Tgl lahir
: Medan / 14 September 1977
Pekerjaan
: Dosen / Staf Pengajar Perguruan Tinggi Swasta
Agama
: Islam
Orang Tua
: Ayah : Drs. Bachtaruddin S. Harahap, Ak. Ibu
: Heriaty
Kewarganegaraan
: Indonesia
Status
: Menikah
Alamat
: Jl. Pasar III No. 51 Tegal Rejo Kecamatan Medan Perjuangan Medan 20237
Pendidikan
: - Tahun 1989, menyelesaikan Sekolah Dasar pada SD Swasta Muhammaddiyah No. 02 Medan. - Tahun 1992, menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama pada SMP Swasta Pertiwi Medan. - Tahun 1995, menyelesaikan Sekolah Menengah Atas pada SMA Negeri 08 Medan. - Tahun 1999, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada STIE Harapan Medan. - Tahun 2009. memperoleh gelar Magister Sains Program Studi Ilmu Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ...........................................................................................................
i
ABSTRACT ..........................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................
iii
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................
vi
DAFTAR ISI........................................................................................................ vii DAFTAR TABEL ...............................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv BAB
I
BAB II
PENDAHULUAN.............................................................................
1
1.1. Latar Belakang Penelitian ...........................................................
1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................
6
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................
7
1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................
8
1.5. Originalitas..................................................................................
8
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 10 2.1. Landasan Teori............................................................................ 10 2.1.1. Laporan Keuangan Sebagai Media Informasi ................. 10 2.1.2. Rasio Keuangan............................................................... 13 2.1.3. Kegunaan Rasio Keuangan ............................................. 15
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
2.1.4. Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan........................... 17 2.1.6. Hubungan Rasio Keuangan dengan Return Saham......... 17 2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu .................................................... 22
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS................................... 25 3.1. Kerangka Konseptual .................................................................. 25 3.2. Hipotesis Penelitian..................................................................... 26
BAB IV
METODE PENELITIAN ................................................................ 28 4.1. Jenis Penelitian............................................................................ 28 4.2. Lokasi Penelitian......................................................................... 28 4.3. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. 28 4.3.1. Populasi Penelitian .......................................................... 28 4.3.2. Metode Penarikan Sampel............................................... 29 4.4. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 30 4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.......................... 30 4.6. Metode Analisis Data.................................................................. 35 4.6.1. Model Analisis ................................................................ 35 4.6.2. Pengujian Asumsi Klasik ................................................ 36 4.6.2.1. Uji Normalitas Data .......................................... 37 4.6.2.2. Uji Multikolinearitas ......................................... 37 4.6.2.3. Uji Heterokedastisitas ....................................... 38
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
4.6.2.4. Uji Autokorelasi ................................................ 38 4.6.3. Pengujian Hipotesis......................................................... 39 4.6.3.1. Pengujian Hipotesis 1 (Satu)............................. 39 4.6.3.2. Pengujian Hipotesis 2 (Dua) ............................. 41 4.6.3.3. Pengujian Hipotesis 3 (Tiga)............................. 43 4.6.3.4. Pengujian Hipotesis 4 (Empat).......................... 45 4.6.3.5. Pengujian Hipotesis 5 (Lima)............................ 47 4.6.3.6. Pengujian Hipotesis 6 (Enam)........................... 49
BAB V
PEMBAHASAN ............................................................................... 52 5.1. Hasil Penelitian ........................................................................... 52 5.1.1. Deskripsi Variabel........................................................... 52 5.1.2. Pengujian Asumsi Klasik ................................................ 62 5.1.3. Pengujian Hipotesis......................................................... 67 5.1.3.1. Pengujian Hipotesis 1 (Satu) .............................. 67 5.1.3.2. Pengujian Hipotesis 2 (Dua) .............................. 70 5.1.3.3. Pengujian Hipotesis 3 (Tiga).............................. 73 5.1.3.4. Pengujian Hipotesis 4 (Empat)........................... 77 5.1.3.5. Pengujian Hipotesis 5 (Lima)............................. 80 5.1.3.6. Pengujian Hipotesis 6 (Enam)............................ 83 5.2. Pembahasan................................................................................. 90
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
5.2.1. Pengaruh Rasio Likuiditas terhadap Return Saham .................................................................. 90 5.2.2. Pengaruh Rasio Solvabilitas terhadap Return Saham .................................................................. 91 5.2.3. Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Return Saham .................................................................. 92 5.2.4. Pengaruh Rasio Aktivitas terhadap Return Saham .................................................................. 94 5.2.5. Pengaruh Rasio Pasar/Penilaian terhadap Return Saham .................................................................. 95 5.2.6. Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham .................................................................. 96
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 98 6.1. Kesimpulan ................................................................................. 98 6.2. Keterbatasan................................................................................ 100 6.3. Saran............................................................................................ 100
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 101
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
2.1.
Penelitian-Penelitian Terdahulu .........................................................
24
4.1.
Operasionalisasi Variabel ...................................................................
34
5.1.
Descriptive Statistics Untuk Current Ratio (CR) ...............................
52
5.2.
Descriptive Statistics Untuk Debt to Equity Ratio (DER)..................
53
5.3.
Descriptive Statistics Untuk Leverage Ratio (LEV) ..........................
54
5.4.
Descriptive Statistics Untuk Net Profit Margin (NPM) .....................
55
5.5.
Descriptive Statistics Untuk Return On Equity (ROE) ......................
56
5.6.
Descriptive Statistics Untuk Return On Assets (ROA) ......................
57
5.7.
Descriptive Statistics Untuk Earnings Per Share (EPS) ....................
58
5.8.
Descriptive Statistics Untuk Total Assets Turnover (TATO).............
59
5.9.
Descriptive Statistics Untuk Price to Earnings Ratio (PER) .............
60
5.10. Descriptive Statistics Untuk Price to Book Value (PBV)...................
61
5.11. Descriptive Statistics Untuk Return Saham........................................
62
5.12. Uji Multikolinearitas...........................................................................
64
5.13. Uji Autokorelasi .................................................................................
65
5.14. Nilai R Square Hipotesis 1 (satu) .......................................................
67
5.15. Hasil Uji t Variabel Independen Current Ratio terhadap Return Saham .....................................................................................
68
5.16. Hasil Uji F Variabel Independen Current Ratio terhadap Return Saham .....................................................................................
69
5.17. Nilai R Square Hipotesis 2 (dua)........................................................
70
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
5.18. Hasil Uji t Variabel Independen Debt to Equity Ratio dan Leverage Ratio terhadap Return Saham .............................................
71
5.19. Hasil Uji F Variabel Independen Debt to Equity Ratio dan Leverage Ratio terhadap Return Saham .............................................
72
5.20. Nilai R Square Hipotesis 3 (tiga)........................................................
73
5.21. Hasil Uji t Variabel Independen Net Profit Margin, Return On Equity, Return On Assets dan Earning Per Share terhadap Return Saham .......................................
74
5.22. Hasil Uji F Variabel Independen Net Profit Margin, Return On Equity, Return On Assets dan Earning Per Share terhadap Return Saham .......................................
76
5.23. Nilai R Square Hipotesis 4 (empat)....................................................
77
5.24. Hasil Uji t Variabel Independen Total Assets Turnover terhadap Return Saham.......................................................................
78
5.25. Hasil Uji F Variabel Independen Total Assets Turnover terhadap Return Saham.......................................................................
79
5.26. Nilai R Square Hipotesis 5 (lima).......................................................
80
5.27. Hasil Uji t Variabel Independen Price to Earnings Ratio dan Price to Book Value terhadap Return Saham...............................
81
5.28. Hasil Uji F Variabel Independen Price to Earnings Ratio dan Price to Book Value terhadap Return Saham...............................
83
5.29. Nilai R Square Hipotesis 6 (enam) .....................................................
84
5.30. Hasil Uji t Variabel Independen terhadap Return Saham...................
85
5.31. Hasil Uji F ..........................................................................................
89
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
3.1.
Kerangka Konseptual ...............................................................
25
5.1.
Normalitas P-P Plot pada Dependen Variabel Return Saham ...........................................................................
63
Output Heterokedastisitas.........................................................
66
5.2.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor I
Judul
Halaman
Nama Perusahaan Sampel dan Data Masing-Masing Variabel dari Tahun 2004-2007.................................................
104
II
Deskripsi Statistik Variabel .................................
107
III
Hasil Output Regresi untuk Masing-Masing Persamaan Regresi Tiap Hipotesis ......................................................
111
IV
Tabel Uji F Statistik.............................................
145
V
Tabel Uji t Statistik ..............................................
147
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian Pasar modal dalam aktivitasnya menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (lender) ke pihak yang memerlukan dana (borrower). Fungsi ini sebenarnya juga telah dilakukan oleh intermediasi keuangan lainnya, seperti lembaga perbankan. Perbedaan mendasar pada aktivitas di pasar modal adalah memperdagangkan dana dan lebih bersifat jangka panjang dan juga dilakukan secara langsung tanpa perantara lembaga keuangan. Investasi merupakan penanaman modal satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu panjang dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa mendatang berupa capital gain dan dividen yield. Akan tetapi, sebelum melakukan investasi, investor perlu memastikan apakah modal yang ditanamkan mampu memberikan pengembalian (return) yang diharapkan, yaitu dengan cara mengetahui kinerja perusahaan. Perusahaan yang berkinerja baik akan memberikan tingkat pengembalian yang lebih baik dibandingkan pada perusahaan yang berkinerja tidak baik. Untuk itu diharapkan suatu kinerja yang mumpuni pada perusahaan yang yang dijadikan tempat berinvestasi. Hal yang dilakukan adalah menganalisa laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan dimana laporan keuangan merupakan pencerminan prestasi manajemen perusahaan pada periode tertentu. Informasi yang
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
diperlukan oleh para investor di pasar modal tidak hanya informasi yang bersifat fundamental saja, tetapi juga informasi yang bersifat teknikal. Informasi yang bersifat fundamental diperoleh dari kondisi intern perusahaan, dan informasi yang bersifat teknikal diperoleh dari luar perusahaan, seperti ekonomi, politik, finansial dan faktor lainnya. Informasi yang diperoleh dari kondisi intern perusahaan yang lazim digunakan adalah informasi laporan keuangan. Informasi fundamental dan teknikal tersebut dapat digunakan sebagai dasar bagi investor untuk memprediksi return, resiko atau ketidakpastian, jumlah, waktu dan faktor lain yang berhubungan dengan aktivitas investasi di pasar modal. Pembiayaan merupakan salah satu fungsi perusahaan yang penting bagi keberhasilan usaha suatu perusahaan. Fungsi ini penting karena fungsi inilah yang melakukan usaha untuk mendapatkan dana. Baik perusahaan besar maupun kecil membutuhkan dana untuk menjalankan kegiatan usahanya. Dana yang dibutuhkan bisa diperoleh baik melalui pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun pembiayaan dari luar perusahaan (external financing). Sumber pembiayaan modal internal adalah berupa pemanfaatan laba yang ditahan (retained earnings), yaitu laba yang tidak dibagikan sebagai dividen. Sumber pembiayaan eksternal diperoleh perusahaan dengan melakukan pinjaman kepada pihak lain atau menjual sahamnya kepada masyarakat (go public) di pasar modal. Bagian riset saham Harian Bisnis Indonesia dalam laporannya yang berjudul Pasar Prospek Finansial Asia Pasifik 2006 menyatakan bahwa pertumbuhan tingkat pengembalian (return) pasar saham Indonesia sepanjang tahun 2005 turun menjadi
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
16,08 % dari 49,71 % pada tahun 2004 (www.bisnisindonesia.com). Hal ini mengakibatkan alokasi investasi investor asing ke Indonesia menjadi berkurang. Di bidang manufaktur, dalam beberapa bulan terakhir tahun 2005 sampai dengan Maret 2006 telah terjadi penurunan penjualan dan produksi pada sejumlah sektor industri nasional seperti otomotif dan elektronika, yang berdampak kepada penurunan kinerja industri manufaktur yang secara rata-rata sebesar 5,85 % dari target 6,8 % berdasarkan
data
yang
dikeluarkan
oleh
Departemen
Perindustrian
(www.bisnisindonesia.com). Hal ini mengindikasikan bahwa selama rentang waktu tersebut terjadi penurunan kinerja dari perusahaan yang berdampak pada berkurangnya return daripada saham di lingkungan perusahaan go public dan beralihnya alokasi investasi oleh investor asing keluar dari Indonesia. Investor yang melakukan investasi dengan membeli saham perusahaan tentunya mengharapkan return atas investasi mereka. Menurut Pradhono (2004 : 149), return yang diterima oleh pemegang saham adalah pengembalian yang diterima atas investasi yang telah dilakukan. Return tersebut dapat berupa capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh dari selisih lebih pergerakan harga saham pada saat membeli dan menjual dan keuntungan yang diperoleh dari pembagian dividen (laba yang dibagikan kepada para pemegang saham). Laba (income) sering dinyatakan sebagai indikasi kemampuan perusahaan membayar dividen. Laba bersih yang diperoleh perusahaan sebagian diberikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen, sebagian lagi disisihkan menjadi laba ditahan karena itu tingkat pembayaran dividen yang dilakukan oleh perusahaan bervariasi tergantung kebijaksanaan
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
perusahaan. Para pemegang saham tentu berharap mendapatkan dividen dalam jumlah yang besar tetapi perusahaan mempunyai pertimbangan yang logis karena perusahaan harus memikirkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang. Selama periode setelah perang dunia kedua, tingkat pembayaran dividen turun di bawah 40 %. Selama dekade tahun 1950-an, tingkat pembayaran dividen naik menjadi 45 %. Selama dekade tahun 1960-an, tingkat pembayaran dividen naik menjadi 50 %, sementara kesempatan investasi terbatas. Rasio pembayaran dividen turun lagi dengan adanya tingkat pertumbuhan ekonomi. Dari beberapa faktor fundamental yang berasal perusahaan, adalah rasio keuangan yang menjadi fokus perhatian yang biasa digunakan dalam memprediksi return saham, dimana dari rasio keuangan yang dimaksud diantaranya adalah : (1) rasio likuiditas; (2) rasio aktivitas; (3) rasio profitabilitas; (4) rasio solvabilitas (leverage); dan (5) rasio pasar/penilaian. Dari beberapa jenis rasio keuangan tersebut, rasio profitabilitas merupakan rasio keuangan yang sering difokuskan oleh para peneliti untuk dijadikan informasi dalam penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini terutama dalam kaitannya dengan dampak atau pengaruh yang diberikan terhadap return saham perusahaan go public. Selama ini laba akuntansi selalu menjadi fokus perhatian dalam menilai kinerja suatu perusahaan. Keuntungan merupakan hasil dari kebijaksanaan yang diambil oleh manajemen. Rasio keuntungan dipakai untuk mengukur tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan. Semakin besar tingkat keuntungan menunjukkan semakin baik manajemen dalam mengelola perusahaan. Rasio
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
keuntungan menurut Sawir (2005) dapat diukur dengan beberapa indikator yaitu net profit margin (NPM), return on asset (ROA), return on equity (ROE), return on investment (ROI), dan earning per share (EPS). Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Suhairy (2006) yang meneliti variabel fundamental terhadap return saham, dan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel-variabel fundamental internal perusahaan seperti return on assets, return on equity, dan debt to equity ratio mempunyai pengaruh terhadap return saham. Prasetyo (2000) yang meneliti pengaruh ROA, DPR, BVS & beta saham terhadap return saham, hasilnya menunjukkan bahwa semua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap return saham. Penelitian yang dilakukan oleh Utami & Santoso (1998) yang meneliti ROE, DPR, BETA & PBV terhadap return saham, memberikan hasil bahwa data-data keuangan perusahaan tidak terlalu menarik bagi investor. Investor kurang memperhatikan rasio-rasio keuangan ini dalam melakukan penilaian saham. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Asyik (1999) yang meneliti pengaruh analisis laporan keuangan terhadap return saham, dimana hasil penelitiannya memberikan informasi bahwa ternyata semua rasio keuangan tidak berpengaruh terhadap return saham. Octora dkk (2003) yang melakukan studi analisa pengaruh dari penilaian kinerja dengan konsep konvensional dan konsep value based terhadap rate of return. Variabel yang digunakan adalah Rate of return, ROI, ROE, ROA, EVA (economic value added) dengan kesimpulan yang menunjukkan
terdapat
pengaruh
yang
signifikan
antara
konsep
penilaian
konvensional (ROI, ROE, ROA) dan EVA terhadap tingkat pengembalian investasi.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Dari beberapa penelitian terdahulu tersebut menunjukkan bahwa hasil yang diberikan oleh para peneliti memberikan informasi tentang adanya pengaruh rasio keuangan terhadap return saham, namun ada juga hasil dari peneliti lainnya menunjukkan bahwa rasio keuangan tidak berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian yang tidak konsisten ini mendorong untuk dilakukannya penelitian lebih lanjut tentang hubungan atau pengaruh rasio keuangan terhadap return saham. Perbedaan penelitian yang dilakukan ini dengan penelitian sebelumnya terlihat dari penambahan beberapa rasio keuangan sebagai variabel independennya dan periode yang digunakan dalam pengamatan penelitian. Pengaruh kinerja terhadap tingkat pengembalian investasi sangat penting untuk diketahui investor untuk memperoleh kepastian tentang kegiatan investasi yang akan dilakukannya terhadap sebuah perusahaan. Investor akan dapat melakukan pengambilan keputusan investasi secara tepat, jika dapat mengetahui kinerja sebuah perusahaan. Sehubungan dengan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dengan mengutarakan judul : “Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dibentuk sebagai berikut : 1. Apakah rasio likuiditas berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia ?
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
2. Apakah rasio solvabilitas berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia ? 3. Apakah rasio profitabilitas berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia ? 4. Apakah rasio aktivitas berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia ? 5. Apakah rasio pasar / penilaian berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia ? 6. Apakah rasio keuangan secara simultan berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia ?
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh rasio likuiditas terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh rasio solvabilitas terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh rasio profitabilitas terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. 4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh rasio aktivitas terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. 5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh rasio pasar / penilaian terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
6. Untuk menguji dan menganalisis secara simultan pengaruh rasio keuangan terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan : 1. Bagi calon investor dan investor, hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam melakukan investasi dalam bentuk saham (surat-surat berharga) pada Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Bagi pihak manajemen, sebagai pertimbangan dalam upaya meningkatkan kinerja pengelolaan perusahaan yang dikelolanya di masa yang akan datang. 3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam memahami pengaruh variabel rasio keuangan terhadap return saham khususnya pada perusahaan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia dan mendapatkan gambaran empiris tentang return saham. 4. Bagi dunia ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan penelitian dibidang manajemen investasi yang dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya terutama yang berhubungan dengan pengaruh rasio keuangan terhadap return saham.
1.5. Originalitas Penelitian ini merupakan replikasi terhadap penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suhairy (2006) yang meneliti variabel fundamental terhadap return saham, dan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel-variabel fundamental
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
internal perusahaan seperti return on assets, return on equity, dan debt to equity ratio mempunyai pengaruh terhadap return saham. Beda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, terletak pada penggunaan sampel yang terdiri dari seluruh sektor usaha yang terdapat di BEI dengan pengecualian pada jenis industri banking, credit agencies, securities dan insurance sebagai penyesuaian dari Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum yang menetapkan bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulanan, dimana yang menjadi tolok ukurnya adalah penilaian faktor CAMELS yaitu permodalan (capital), kualitas aset (asset quality), manajemen (management), rentabilitas (earnings), likuiditas (liquidity) dan sensitivitas terhadap resiko pasar (sensitivity to market risk). Dampak dari peraturan tersebut akan membutuhkan pengujian tersendiri. Selanjutnya penelitian ini juga menambahkan beberapa variabel independen dari rasio keuangan yang kesemuanya terdiri atas : current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), leverage ratio (LEV), net profit margin (NPM), return on equity (ROE), return on assets (ROA), earnings per share (EPS), total asset turnover (TATO), price to earnings ratio (PER) dan price to book value (PBV), serta periode pengamatan penelitian yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan pada periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2007.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori 2.1.1. Laporan Keuangan Sebagai Media Informasi Laporan keuangan merupakan hasil dari suatu proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak yang berkepentingan mengenai kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan dan selanjutnya disajikan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi para pemakai laporan keuangan. Dalam Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan (2004, par. 09) menyatakan bahwa pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembagalembaganya, dan masyarakat. Pemakai laporan keuangan menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Berikut dijelaskan beberapa objek pengguna laporan keuangan dan kebutuhannya akan laporan keuangan, diantaranya : a. Investor Para penanam modal (investor) dalam melakukan investasinya akan mendapatkan resiko atas investasinya dan penasehat mereka berkepentingan dengan resiko yang terjadi dan melekat pada investasi yang dilakukan investor serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. b. Karyawan Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi laporan keuangan yang menggambarkan stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja. c. Pemberi pinjaman Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan perusahaan terkait dengan kemungkinan mereka memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. d. Pemasok dan kreditor usaha lainnya Pemasok dan kreditor usaha lainnya membutuhkan informasi laporan keuangan yang akan digunakan untuk menentukan apakah jumlah piutang mereka akan dapat dibayar pada waktu jatuh tempo. e. Pelanggan Pelanggan mempunyai kepentingan dengan informasi laporan keuangan dalam kaitannya mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau para pelanggan terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau tergantung pada perusahaan.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
f. Pemerintah Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. g. Masyarakat/publik Perusahaan memberikan pengaruh kepada anggota masyarakat dalam berbagai cara, antara lain perusahaan dapat memberikan kontribusi yang berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang kecenderungan (trend) dan perkembangan
terakhir
kemakmuran
perusahaan
beserta
rangkaian
aktivitasnya. Laporan keuangan merupakan instrumen untuk melaporkan informasi keuangan suatu perusahaan kepada kelompok orang yang berbeda-beda, dan disusun sebagai dasar pengambilan keputusan. Suatu laporan keuangan akan bermanfaat, jika laporan keuangan memberikan informasi yang relevan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai laporan keuangan tersebut dalam pengambilan keputusan. Informasi laporan keuangan tersebut akan memiliki kualitas relevan jika informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi si pemakai laporan keuangan tersebut seperti contohnya para investor.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Investor yang akan menanamkan investasinya dalam bentuk surat berharga sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan. Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan (2004, par. 28) juga menyebutkan sebagai berikut: Informasi posisi keuangan dan kinerja di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai, seperti pembayaran dividen dan upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Hal yang dapat disimpulkan dari penjelasan di atas bahwa informasi laporan keuangan memegang peranan penting dalam aktivitas perdagangan. Informasi ini merupakan basis pengambilan keputusan bagi para pemodal (investor), dengan demikian keterbukaan informasi (information disclosure) memegang peranan penting dalam aktivitas perdagangan saham. Informasi lain yang menarik para investor antara lain adalah harga saham sebagai revisi atau penyesuaian di pasar yang sepenuhnya mencerminkan kinerja perusahaan. Sejalan dengan kepentingan investor yang ingin berinvestasi dalam bentuk surat berharga khususnya saham, maka informasi laporan keuangan berguna untuk melihat keuntungan yang dapat direalisasikan melalui tindakan yang akan diambil berdasarkan informasi itu. Atas dasar laporan keuangan sebagai media informasi inilah nantinya akan memberikan gambaran tentang bagaimana kondisi keuangan perusahaan yang diukur dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. 2.1.2. Rasio Keuangan Laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan memberikan gambaran mengenai kondisi keuangan perusahaan pada saat tertentu (dalam
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
jangka waktu periode setahun), prestasi operasi dalam suatu rentang waktu, serta informasi-informasi lainnya yang berkaitan dengan perusahaan itu sendiri. Dari sudut pandang manajemen, laporan keuangan adalah media bagi mereka untuk mengkomunikasikan performance keuangan perusahaan yang dikelolanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sedangkan ditinjau dari sudut pandang pemakai, diharapkan dapat digunakan untuk mengambil keputusan yang rasional dalam praktek bisnis yang sehat dan berdasarkan dari informasi keuangan yang valid (telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik). Dalam menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, diperlukan beberapa tolok ukur, antara lain adalah rasio yang menghubungkan data-data keuangan yang satu dengan lainnya. Analisis rasio keuangan adalah sebuah instrumen analisis dalam menilai prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan tren pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan resiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan. Makna dan kegunaan rasio keuangan dalam praktek bisnis pada kenyataannya bersifat subjektif tergantung kepada untuk apa suatu analisis dilakukan dan dalam konteks apa analisis tersebut diaplikasikan. Meskipun pelaporan keuangan memiliki tujuan sosial yang luas, akan tetapi orientasinya terletak pada investor dan kreditor, karena dengan memenuhi kebutuhan mereka maka hampir semua kebutuhan dari para pemakai eksternal lainnya akan terpenuhi (Warsidi, 2000)
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Weston & Brigham (1994) mengelompokkan rasio-rasio keuangan ke dalam 6 (enam) jenis yaitu : 1. Rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 2. Rasio solvabilitas (leverage ratio) merupakan rasio yang mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan hutang. 3. Rasio aktivitas/perputaran (activity ratio) merupakan rasio yang mengukur tingkat efektifitas pemanfaatan sumber daya perusahaan. 4. Rasio profitabilitas (profitability ratio) merupakan rasio yang memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen seperti ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan dari pendapatan investasi. 5. Rasio pertumbuhan (growth ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya. 6. Rasio penilaian (valuation ratio) merupakan rasio yang memberikan ukuran kemampuan manajemen menciptakan nilai pasar usahanya di atas biaya investasi. 2.1.3. Kegunaan Rasio Keuangan Van Horne & Wachowicz (2005), menyatakan : Agar dapat mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya, analisis keuangan perlu melakukan “pemeriksaan” atas berbagai aspek kesehatan keuangan perusahaan. Alat yang sering kali digunakan selama pemeriksaan tersebut adalah rasio keuangan (financial ratio), atau indeks, yang
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
menghubungkan dua angka akuntansi dan didapat dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Pernyataan tersebut memberikan penjelasan bahwa rasio keuangan sangatlah berguna dalam melakukan evaluasi terhadap kondisi keuangan dan kinerja yang telah dilakukan oleh perusahaan. Hal ini akan memberikan informasi tentang kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan pada rentang waktu tertentu. Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan, diantaranya : 1. Beaver (1966) dalam Itan dan Syahroza (2003), mengungkapkan bahwa rasio keuangan secara signifikan berhubungan dengan kebangkrutan suatu perusahaan. Penelitian ini dilanjutkan oleh Altman (1968) dalam Itan dan Syahroza (2003) yang mengungkapkan bahwa rasio keuangan dari profitabilitas, likuiditas dan solvency dapat memprediksi kebangkrutan suatu perusahaan. 2. Ou & Pennan (1989) dalam Itan dan Syahroza (2003) melakukan penelitian menggunakan rasio keuangan dalam memprediksi stock returns. 3. Machfoedz (1994) dalam Itan dan Syahroza (2003) menggunakan rasio keuangan dalam penelitiannya memprediksi perubahan laba. Dari hal di atas dapatlah suatu gambaran bahwa rasio keuangan sangatlah bermanfaat dalam melihat kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh suatu perusahaaan. Dengan kata lain rasio keuangan sangatlah berguna sebagai sarana dalam melakukan prediksi bagi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
2.1.4. Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan Salah satu keterbatasan dari analisis rasio keuangan adalah adanya kemungkinan timbulnya multikolinearitas, yang terjadi diantara rasio tersebut dan antar periode analisis (Gujarati, 1999) dalam Itan dan Syahroza (2003). Walaupun rasio keuangan telah dikelompokkan dalam kategori tertentu, masih mungkin dipertanyakan hubungan diantara rasio tersebut (Bird and McHugh, 1977 ; Horrigan, 1965 dalam Itan dan Syahroza (2003)). Dalam memberikan informasi yang memadai, hanya diperlukan sebagian rasio keuangan. Namun pemilihan rasio keuangan tersebut harus dilakukan secara hati-hati (Horrigan, 1965 dalam Itan dan Syahroza (2003)). Pemilihan rasio keuangan yang memiliki informasi yang lengkap tidak dapat dilakukan hanya dengan logika biasa, tetapi harus dilakukan berdasarkan bukti empirik dimana hubungannya ditunjukkan oleh criteria statistic (Barnes, 1987 dalam Itan dan Syahroza (2003)). Kutipan-kutipan tersebut memberikan penjelasan mengenai keterbatasan analisis rasio keuangan dan penggunaannya dalam penelitian. 2.1.5. Hubungan Rasio Keuangan dengan Return Saham Return saham adalah hasil atau keuntungan yang diperoleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya. Jogiyanto (2000) membedakan return saham menjadi dua jenis yaitu return realisasi (realized return) dan return ekspektasian (expected return). Return realisasi merupakan return yang sudah terjadi dan dihitung secara relatif. Return realisasi ini penting dalam mengukur
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
kinerja perusahaan dan sebagai dasar penentuan return dan resiko mendatang, sedangkan return ekspektasian merupakan return yang diharapkan terjadi dimasa mendatang dan bersifat tidak pasti. Komposisi perhitungan return saham terdiri dari capital gain (loss) atau deviden. Capital gain (loss) merupakan selisih laba/rugi yang dialami oleh pemegang saham karena harga saham relatif lebih tinggi atau rendah dibandingkan harga saham periode sebelumnya. Deviden merupakan bagian dari laba perusahaan yang dibagikan pada periode tertentu sesuai dengan keputusan manajemen. Deviden atau yield bisa berupa angka nol (0) dan positif (+). Pembentukan portofolio berangkat dari usaha diversifikasi investasi guna mengurangi resiko. Bukti menunjukkan bahwa semakin banyak jenis sekuritas yang dikumpulkan dalam keranjang portofolio, maka resiko kerugian saham yang satu dapat dinetralisir oleh keuntungan yang diperoleh dari saham lainnya. Selanjutnya dalam konteks portofolio pasar, harus dipahami adanya resiko investasi yang terdiri dari 2 komponen yaitu : 1) resiko tidak sistematis (unsystemic risk) dan 2) resiko sistematis (systemic risk) (Jogiyanto, 2000) Dalam pasar modal yang efisien, dana akan teralokasikan dengan tepat sehingga produktifitasnya tinggi. Penawar tertinggilah yang akan berhasil mendapatkan sumber daya yang tersedia. Harga saham tidaklah dapat dikendalikan sendiri oleh pembeli atau penjual. Sebagian besar perdagangan saham tidak cukup kuat untuk mempengaruhi harga saham. Dalam prakteknya dapat kita amati bahwa harga saham sangat rentan dengan informasi yang
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
berkembang, baik informasi yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Informasi tersebut berasal dari faktor fundamental perusahaan, faktor teknis dan lingkungan sosial ekonomi. Faktor yang diperkirakan akan mempengaruhi harga saham ialah faktor fundamental seperti penjualan, pertumbuhan penjualan dan sebagainya. Hal tersebut dapat memberikan gambaran bahwa apabila kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba meningkat dan cukup baik, maka harga sahamnya akan meningkat dan beriringan pula dengan keuntungan yang terjadi yaitu return saham (rate of stock return). Laporan keuangan diupayakan bertujuan memiliki cakupan yang luas agar memenuhi berbagai kebutuhan para pemakai dan melayani kepentingan umum dari berbagai pemakai yang potensial, bukan hanya untuk kebutuhan khusus kelompok tertentu saja. Setelah menetapkan tujuan sosial yang luas yang merupakan tujuan menyeluruh dari pelaporan keuangan, pelaporan keuangan juga harus menyediakan informasi yang bermanfaat untuk menaksir arus kas di masa yang akan datang (Jogiyanto, 1998). Dari laporan keuangan yang diterbitkan setelah dianalisis akan bisa diperoleh rasio keuangan, yang berguna untuk mengungkapkan kekuatan dan kelemahan relatif suatu perusahaan, serta untuk menunjukkan apakah posisi keuangan membaik atau memburuk selama jangka waktu tertentu. Hal ini akan membantu bagi investor, kreditor, dan pemakai lainnya yang potensial, dalam menilai ketidakpastian penerimaan dari dividen dan bunga dimasa yang akan datang (Jogiyanto, 1998). Dengan kata lain,
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
tujuan ini mengasumsikan bahwa investor menginginkan informasi tentang hasil dan resiko dari investasi yang dilakukan (Husnan, 2001). Selain itu, dari rasio keuangan yang diperoleh akan dapat dimanfaatkan oleh manajemen perusahaan yang bersangkutan maupun para investor untuk melakukan tindakan, setelah menilai kinerja perusahaan yang dilihat dari rasio keuangan tersebut dan melakukan penilaian terhadap nilai saham perusahaan. Sebagai contoh adalah ROA, jika diperoleh ROA yang cukup tinggi, maka dapat diasumsikan bahwa perusahaan tersebut beroperasi secara efektif, hal ini akan merupakan daya tarik bagi investor yang mengakibatkan peningkatan nilai saham perusahaan yang bersangkutan, dan karena nilainya meningkat, maka saham perusahaan tersebut akan diminati oleh banyak investor, yang akibatnya akan meningkatkan return atas investasi yang dilakukan oleh investor. Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Dengan demikian, semakin tinggi ROA, kinerja perusahaan semakin efektif. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor, karena tingkat kembalian akan semakin besar (Ang, 1997). Hal ini juga akan berdampak bahwa harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal yang juga akan semakin meningkat. Dengan kata lain ROA akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Rasio-rasio keuangan yang akan digunakan, antara lain adalah current ratio (CR) untuk mewakili rasio likuiditas ; debt to equity ratio (DER) dan
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
leverage ratio (LEV) untuk mewakili rasio solvabilitas ; net profit margin (NPM), return on assets (ROA), return on equity (ROE) dan earning per share (EPS) untuk mewakili rasio profitabilitas ; kemudian total assets turnover (TATO) sebagai wakil rasio aktivitas sedangkan price to earnings ratio (PER) dan price to book value (PBV) untuk mewakili rasio pasar / penilaian. Kecenderungan dari literatur yang ada menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki nilai rasio likuiditas yang tinggi juga lebih cenderung mempunyai asset yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarnya (menjual efek). Perusahaan dengan posisi tersebut seringkali tidak terganggu likuiditasnya sehingga investor lebih menyukai untuk membeli sahamsaham perusahaan dengan nilai rasio likuiditas yang rendah sehingga return saham yang diperoleh tinggi (Helfert, 2000). Hal yang senada juga diungkapkan Weston dan Brigham (1994 : 168), yakni pemilikan yang lebih besar akan menaikkan aktiva lancar tanpa kenaikan hasil pengembalian (return) yang proporsional, malah tingkat hasil pengembalian investasi jadi turun. Dari sudut solvabilitas dan profitabilitas yang diungkap oleh Suhairy (2006) menyatakan bahwa rasio solvabiltas dan profitabilitas yang diwakili oleh DER dan ROA memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Namun Harahap (2006) berpendapat bahwa DER yang merupakan proksi rasio solvabilitas tidak berpengaruh terhadap return saham. Ang (1997 : 18.34 - 18.35) dalam literatur yang dipublikasikannya menyatakan bahwa debt ratio atau lazim disebut sebagai leverage ratio digunakan untuk mengukur tingkat leverage (penggunaan hutang) terhadap total assets yang dimiliki perusahaan. Pengukuran rasio ini dilakukan
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
dengan cara membandingkan total debts terhadap total assets. Debt ratio mempunyai dampak yang buruk terhadap kinerja perusahaan, karena tingkat hutang yang semakin tinggi berarti beban bunga akan semakin besar yang berarti mengurangi keuntungan. Sebaliknya, tingkat debt ratio yang kecil menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena menyebabkan tingkat kembalian yang semakin tinggi. Dari sudut rasio profitabilitas menyatakan bahwa investor juga akan menyukai perusahaan yang memiliki rasio NPM yang tinggi karena perusahaan yang memiliki rasio NPM yang tinggi mampu menghasilkan tingkat keuntungan lebih besar dibandingkan perusahaan yang memiliki rasio NPM rendah, sehingga pengaruh rasio NPM terhadap return saham adalah positif (Helfert, 2000). Kemudian Helfert (2000) mengatakan bahwa para pemegang saham (dan calon pemegang saham) menaruh perhatian utama pada tingkat keuntungan, baik yang sekarang maupun kemungkinan tingkat keuntungan pada masa yang akan datang. Fokus pada profitabilitas, dikarenakan pada posisi tersebut perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidupnya (going concern). Suatu perusahaan haruslah selalu berada dalam keadaan menguntungkan (profitable). Tanpa adanya keuntungan akan sangat sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Para kreditur, pemilik perusahaan dan terutama sekali pihak manajemen akan berusaha meningkatkan keuntungan, karena didasari betapa pentingnya arti keuntungan bagi masa depan perusahaan. Penelitian dalam mencari hubungan antara rasio profitabilitas dengan return saham sudah banyak dilakukan, proksi yang sering digunakan pada rasio profitabilitas dalam memprediksi hubungannya dengan return saham diantaranya ROI, ROA, dan
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
ROE, seperti pada penelitian Suhairy (2006) yang menggunakan ROA dan ROE dalam hubungannya terhadap return saham. Kemudian Octora dkk (2003) menggunakan ROI, ROA dan ROE dalam meneliti kaitannya terhadap return saham. Pada rasio aktivitas yang dalam hal ini diwakili oleh total assets turnover (TATO) belum banyak peneliti yang memakai rasio ini sebagai bagian dalam penelitiannya dalam melihat pengaruh yang diberikan pada return saham, tetapi untuk rasio pasar / penilaian seperti yang dinyatakan oleh Gani (2002) bahwa PER dan PBV memberikan pengaruh yang signifikan baik secara parsial dan simultan terhadap return saham sebelum krisis keuangan terjadi. 2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian ini mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Suhairy (2006) yang berjudul “Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return Saham”. Suhairy (2006) mengemukakan variabel fundamental ROA, ROE dan DER terhadap Return Saham, dimana dari hasil penelitiannya ternyata hanya ROA dan DER yang berpengaruh terhadap return saham, sedangkan ROE tidak berpengaruh. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh petunjuk bahwa orientasi pemodal sudah beralih dari dividend oriented kepada capital gain oriented. Di samping itu juga dinyatakan bahwa pergerakan harga saham juga dipengaruhi oleh aspek psikologi pasar, ketidakstabilan emosi para pemodal juga menyebabkan reaksi pasar sehingga mempengaruhi harga saham. Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan return saham terdapat pada Tabel 2.1 berikut :
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Tabel 2.1 : Penelitian-Penelitian Terdahulu No
Nama Peneliti & Tahun
Judul Penelitian
Variabel penelitian
Hasil dari Penelitian
1.
Hapcin Suhairy (2006)
Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return Saham
ROA, ROE & DER dan Return Saham
ROA & DER Berpengaruh Terhadap Return Saham, Sedangkan ROE tidak berpengaruh terhadap return saham
2.
Miranda Octora,Yuliana Salim, Tio Anastasia (2003)
Analisa Pengaruh Penilaian Kinerja Dengan Konsep Konvensional dan Konsep Value Based Terhadap Rate Of Return
Rate of Return, ROI, ROE, ROA, EVA (Economic Value Added)
3.
Agustina M.V Norpratiwi (2007)
IOS dan Return Saham
4.
Nina Daniati & Suhairi (2006)
Analisis Korelasi Investment Opportunity Set Terhadap Return Saham (Pada Saat Pelaporan Keuangan Perusahaan) Pengaruh Kandungan Informasi Komponem Arus Kas, Laba Kotor Dan Size Perusahaan Terhadap Expected Return Saham. (Pada Industri Textile Dan Automotive Yang Terdafar di BEJ
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara konsep penilaian konvensional (ROI, ROE, ROA) dan konsep penilaian value based (EVA) terhadap tingkat pengembalian investasi (ROR). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara rasio proksi IOS dengan return saham.
Arus kas dari aktifitas operasi, pendanaan, investasi, Laba Kotor, Size Perusahaan, Expected Return Saham
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa informasi arus kas dari aktifitas operasi, pendanaan serta investasi dan informasi laba kotor serta size perusahaan secara signifikan berpengaruh terhadap expected return saham.
5.
Utami & Santoso (1998)
Pengaruh Informasi Penghasilan Perusahaan terhadap Harga Saham
ROE, DPR, BETA, PBV dan Return Saham
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROE, DPR, BETA dan PBV tidak signifikan mempengaruhi return saham
6.
Teguh Prasetyo (2000)
Analisa Rasio Keuangan dan Nilai Kapitalisasi Pasar sebagai Prediksi Harga Saham
ROA, DPR, BVS, BETA & Return Saham
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan ROA, DPR, BVS dan BETA berpengaruh terhadap return saham
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1.Kerangka Konseptual Kerangka konseptual digunakan untuk memberikan gambaran yang jelas dan sistematis serta dapat menjadi pedoman bagi penelitian secara keseluruhan. Menurut Indriantoro dan Supomo (2000), kerangka konseptual merupakan dasar pemikiran peneliti untuk dikomunikasikan dengan orang lain, sehingga hasilnya dapat dimengerti oleh orang lain dan memungkinkan untuk direplikasi atau diekstensi oleh peneliti yang lain. Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka dapat dibuat kerangka konseptual dan rangkaian hipotesis sebagai berikut :
H1
Rasio Keuangan
Rasio Likuiditas Current Ratio (X1) Rasio Solvabilitas Debt to Equity Ratio (X2) Leverage Ratio (X3)
Rasio Profitabilitas Net Profit Margin (X4) Return on Equity (X5) Return on Assets (X6) Earnings per Share Ratio (X7)
Rasio Aktivitas Total Assets Turnover (X8)
Rasio Pasar / Penilaian Price Earnings Ratio (X9) Price to Book Value (X10)
H2
H3
Return Saham (Y)
H4
H5 H6
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Gambar 3.1. tersebut menunjukkan beberapa variabel independen rasio keuangan yang terdiri dari 10 indikator yaitu : rasio likuiditas yang diproksi dengan menggunakan current ratio (CR) (X1), rasio solvabilitas yang diproksi dengan menggunakan debt to equity ratio (DER) (X2) dan leverage ratio (LEV) (X3), rasio profitabilitas yang diproksi dengan menggunakan net profit margin (NPM) (X4), return on equity (ROE) (X5), return on assets (ROA) (X6) dan earning per share (EPS) (X7), rasio aktivitas yang diproksi dengan menggunakan total assets turn over (TATO) (X8), rasio pasar/penilaian yang diproksi dengan menggunakan price to earnings ratio (PER) (X9) dan price to book value (PBV) (X10) untuk kemudian diuji dan dianalisis pengaruhnya terhadap return saham (Y) yang merupakan variabel dependen dalam penelitian ini.
3.2. Hipotesis Penelitian Dari kerangka konseptual dan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang dikemukakan adalah sebagai berikut : 1. Rasio likuiditas berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. 2. Rasio solvabilitas berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. 3. Rasio profitabilitas berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. 4. Rasio aktivitas berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
5. Rasio pasar/penilaian berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. 3. Rasio keuangan secara simultan berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), leverage ratio (LEV), net profit margin (NPM), return on equity (ROE), return on assets (ROA), earning per share (EPS), total assets turn over (TATO), price to earnings ratio (PER) dan price to book value (PBV) sebagai variabel independen, serta return saham (Y) sebagai variabel dependen.
4.2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Bursa Efek Indonesia dengan tahun pengamatan mulai dari tahun 2004 sampai 2007. Ruang lingkup penelitian ini adalah laporan keuangan yang memenuhi kriteria variabel penelitian dan tetap dipublikasikan selama tahun pengamatan.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004: 72). Populasi
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
pada penelitian ini adalah seluruh emiten yang listing di BEI tahun 2004-2007 sejumlah 325 (tiga ratus dua puluh lima) emiten. 4.3.2. Metode Penarikan Sampel Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2004 : 78). Adapun pertimbangan yang ditentukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Laporan keuangan yang disajikan perusahaan secara terus menerus terpublikasi pada Bursa Efek Indonesia dari tahun 2004 hingga tahun 2007. 2. Dari hasil publikasi laporan keuangan yang di amati, perusahaan secara terus dari tahun 2004 hingga tahun 2007 menghasilkan laba bersih setelah pajak (earnings after tax), dan tidak memunculkan angka negatif pada net profit margin (NPM). Setelah dilakukan penilaian dengan purposive sampling, maka emiten yang terpilih adalah sebanyak 124 (seratus dua puluh empat) perusahaan yang dapat dilihat dalam lampiran 1 pada bagian tambahan dalam tesis ini. Khusus Perusahaan jenis banking, credit agencies, securities dan insurance disisihkan dari sampel karena memiliki karakteristik rasio tersendiri yang diatur secara tersendiri dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum menetapkan bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulanan. Adapun yang menjadi tolok ukur dasar penilaian kesehatan bank umum adalah penilaian faktor CAMELS yaitu permodalan (capital), kualitas aset (asset quality), manajemen (management), rentabilitas (earnings), likuiditas
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
(liquidity) dan sensitivitas terhadap resiko pasar (sensitivity to market risk). Dampak dari peraturan tersebut akan membutuhkan pengujian independen tersendiri. 4.4. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi dengan cara mengumpulkan data sekunder dari Indonesia Capital Market Directory tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia dan di download dari www.idx.co.id. Hasil up dating data terakhir, penulis hanya mampu mengumpulkan data laporan keuangan dari perusahaan yang terdaftar di BEI sampai dengan tahun 2007 saja dan tidak sampai dengan laporan keuangan untuk tahun 2008. Hal ini disebabkan oleh hasil pengamatan penulis sampai dengan akhir bulan April tahun 2009 masih terdapat banyak perusahaan yang belum mempublikasikan laporan keuangannya untuk tahun 2008, sehingga penulis hanya melakukan pengamatan laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI dari tahun 2004 sampai dengan 2007 saja. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan data cross section untuk berbagai jenis perusahaan dari satu periode yang sama dan data time series (runtun waktu) yang diistilahkan dengan nama data pooled cross section-time series. 4.5. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel yang digunakan oleh penulis meliputi variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). 1. Variabel independen (bebas), yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Yang termasuk variabel independen dalam penelitian ini adalah :
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
a. Rasio Lancar / Current Ratio (X1) Rasio ini menunjukkan berapa besar hutang lancar yang dijamin oleh aktiva lancar. Rasio ini dirumuskan : Current Ratio =
Aktiva Lancar x 100 % Hutang Lancar
b. Debt to Equity Ratio (DER) (X2) Debt to equity ratio, dimana rasio ini mengindikasikan sejauhmana perusahaan dapat menanggung kerugian tanpa harus membahayakan kepentingan kreditornya (Sawir, 2005). Dalam hal terjadinya likuidasi, kreditor mempunyai prioritas klaim dibandingkan dengan pemegang saham, kreditor memiliki hak pertama atas aset perusahaan. Debt to equity ratio dirumuskan : DER =
Jumlah Kewajiban x 100 % Jumlah Ekuitas Pemilik
c. Leverage Ratio (LEV) (X3) Leverage ratio merupakan perbandingan antara total aktiva dengan seluruh total
hutang perusahaan. Rasio ini dapat dihitung dengan cara : Leverage Ratio =
Total Aktiva x 100 % Total Hutang
d. Net Profit Margin (NPM) (X4) Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Adapun formula NPM sebagai berikut : Net Profit Margin =
Laba Bersih Setelah Pajak x 100 % Penjualan Bersih
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
e. Return on Equity (ROE) (X6) Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal tertentu. ROE dapat diformulasikan sebagai berikut : ROE =
Laba Bersih x 100 % Modal Sendiri
f. Return on Asset (ROA) (X6) Return on Asset merupakan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan
dengan
memanfaatkan
aktiva
yang
dimilikinya.
Adapun
formulanya sebagai berikut : Return on Assets (ROA) =
Net Profit after Tax x 100 % Total Assets
g. Earning Per Share (EPS) (X7) Keuntungan yang diperoleh pemegang saham untuk setiap lembar sahamnya. EPS diformulasikan sebagai berikut : EPS =
Earnings After Tax x 100 % Jumlah Lembar Saham
h. Total Assets Turnover (TATO) (X8)
Total assets turnover merupakan perbandingan antara penjualan bersih dengan seluruh kekayaan perusahaan. Rasio ini dapat dihitung dengan cara : Total Assets Turn Over Ratio =
Penjualan Bersih x 100 % Total Aktiva
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
i. Price to Earnings Ratio (PER) (X9)
Price to Earnings Ratio merupakan perbandingan antara harga pasar per lembar saham dengan laba per saham. Rasio ini dapat dihitung dengan cara : Price to Earnings ratio =
Harga Pasar per Lembar Saham x 100 % Laba per Saham
j. Price to Book Value (PBV) (X10)
Price to Book Value merupakan perbandingan antara harga pasar per lembar saham dengan nilai buku per lembar saham. Rasio ini dapat dihitung dengan cara : Price to Book Value =
Harga Pasar per Lembar Saham x 100 % Nilai Buku per Lembar Saham
2. Variabel dependen (Y) Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham adalah hasil atau keuntungan yang diperoleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya.
Return saham diformulasikan sebagai berikut : Return Saham =
Pt - (Pt - 1) Pt - 1
Dimana : Pt
= Harga saham pada periode sekarang.
Pt-1 = Harga saham pada periode lalu. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka tabel operasionalisasi variabel yang dapat dibentuk adalah sebagai berikut :
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Tabel 4.1. Operasionalisasi Variabel Nama Variabel
Definisi Variabel
Parameter
Skala
Independen Variabel ● Current Ratio (X1)
● Debt to equity ratio (X2)
● Leverage Ratio (X3)
● Net Profit Margin Ratio (X4)
● Return On Equity (X5)
● Return On Assets (X6)
● Earning Per Share (X7)
● Total Assets Turnover Ratio (X8)
● Price to Earnings Ratio (X9)
● Price to Book Value (X10)
Merupakan rasio yang mengukur besarnya hutang lancar yang dijamin oleh aktiva lancar Merupakan bagian dari setiap Rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang Merupakan keseluruhan total Aktiva yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai Kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal tertentu Efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Keuntungan yang diperoleh pemegang saham untuk setiap lembar sahamnya Perputaran total aktiva adalah perbandingan antara penjualan bersih dengan seluruh kekayaan perusahaan. Perbandingan antara harga pasar per lembar saham dengan laba per saham. Perbandingan antara harga pasar per lembar saham dengan nilai buku per lembar saham
- Total Aktiva Lancar - Total Hutang Lancar
Penghasilan yang diperoleh investor yang menanamkan modalnya dalam bentuk saham biasa
- Harga Saham Periode Sekarang - Harga Saham Periode Lalu
- Total Hutang - Total Modal Sendiri - Total Hutang - Total Aktiva - Earnings After Tax - Net Sales - Earnings After Tax - Total Modal Sendiri - Earnings After Tax - Total Aktiva - Earnings After Tax - Jumlah Lembar Saham - Total Aktiva - Net Sales - Harga Pasar per Lembar Saham - Laba per Saham - Harga Pasar per Lembar Saham - Nilai Buku per Lembar Saham
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Dependen Variabel Return Saham (Y)
Rasio
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
4.6. Metode Analisis Data 4.6.1. Model Analisis
Untuk menentukan tingkat pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen, digunakan model analisis dalam bentuk persamaan regresi linear sebagai berikut : 1. Pada hipotesis 1 (H1) digunakan persamaan regresi linear sederhana berikut : Y = a + b1 X1 + e
2. Pada hipotesis 2 (H2) digunakan persamaan regresi linear berganda berikut : Y = a + b2 X2 + b3 X3 + e
3. Pada hipotesis 3 (H3) digunakan persamaan regresi linear berganda berikut : Y = a + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7 + e
4. Pada hipotesis 4 (H4) digunakan persamaan regresi linear sederhana berikut : Y = a + b8 X8 + e
5. Pada hipotesis 5 (H5) digunakan persamaan regresi linear berganda berikut : Y = a + b9 X9 + b10 X10 + e
6. Pada hipotesis 6 (H6) digunakan persamaan regresi linear berganda berikut : Y
=
a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7 + b8 X8 + b9 X9 + b10 X10 + e
Dimana : Y
= Return Saham
X1 = Current Ratio (CR)
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
X2 = Debt to Equity Ratio (DER) X3 = Leverage Ratio (LEV) X4 = Net Profit Margin Ratio (NPM) X5 = Return On Assets (ROA) X6 = Return On Equity (ROE) X7 = Earning per Share (EPS) X8 = Total Assets Turnover (TATO) X9 = Price to Earnings Ratio (PER) X10 = Price to Book Value (PBV) Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan (convident interval) 95 % atau signifikan level (α) sama dengan 5 %. 4.6.2. Pengujian Asumsi Klasik
Dalam suatu penelitian, kemungkinan munculnya masalah dalam analisis regresi cukup sering dalam mencocokkan model prediksi ke dalam sebuah model yang telah dimasukkan ke dalam serangkaian data. Masalah ini sering disebut dengan pengujian asumsi klasik yang didalamnya termasuk pengujian normalitas, multikolinearitas,
heterokedasitas
dan
autokorelasi.
Pengujian
ini
juga
dimaksudkan agar persamaan regresi yang dipergunakan dalam masing-masing model analisis memenuhi kriteria BLUE (Gujarati,1995:72-73), yaitu Best, dengan maksud untuk memberikan model analisis yang terbaik ; Linier, dan merupakan kombinasi linier dari data sampel ; Unbiased, dan juga memiliki rata-rata atau nilai
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
harapan yang harus sama dengan nilai sebenarnya ; Eficient estimator, dan terakhir memiliki varians yang minimal diantara pemerkira lain yang tidak bias.
4.6.2.1. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Menurut Ghozali (2005 : 112), untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat tampilan grafik histogram. 4.6.2.2. Uji Multikolinearitas
Multikolinieritas adalah terdapatnya lebih dari satu hubungan linier pasti (sempurna). Dimana suatu keadaan yang satu atau lebih variabel bebasnya terdapat korelasi dengan variabel bebas lainnya. Adanya multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance
Inflation Factor (VIF), yaitu dengan rumus : Ghozali (2005 : 108) VIF =
1 ⎛ R2 ⎜⎜1 k ⎝
⎞ ⎟⎟ ⎠
R2/k = Koefesien determinasi (R2) berganda ketika Xk diregresikan dengan variabel-variabel X lainnya. Batas tolerance value adalah 0,01 dan batas
VIF adalah 10. dimana :
tolerance value < 0,01 atau VIF > 10 = terjadi multikolinieritas tolerance value > 0,01 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinieritas
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
4.6.2.3. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari suatu observasi lainnya. Gejala heterokedastisitas dapat diuji dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada scatterplot, dasar pengambilan kesimpulan jika ada pola tertentu yang teratur (bergelombang melebar, kemudian menyempit), maka telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas. (Ghozali, 2005). 4.6.2.4. Uji Autokorelasi Salah satu pengujian umum yang digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah dengan memakai uji statistik Durbin-Watson yang dikembangkan oleh J. Durbin dan G. Watson pada tahun 1951. Menurut Gujarati (1999) pengujian statistik Durbin-Watson atau d statistik dihitung dengan rumus :
∑ (U U ) ∑ U n
d=
t =2
2
2 −1
t
2
t =2
t
Santoso (2000) menyatakan secara umum dengan menggunakan angka Durbin-Watson bisa diambil patokan : 1. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. 2. Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi 3. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
4.6.3. Pengujian Hipotesis
4.6.3.1. Pengujian Hipotesis 1 (Satu) Dalam pengujian hipotesis 1 (satu) akan digunakan alat analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan model analisis seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, yakni : Y = a + b1 X1 + e
Model analisis ini akan dilakukan uji model (goodness of fit) dengan data yang ada sehingga diyakini bentuk persamaan/model yang pasti. Dari persamaan dengan model tersebut akan dapat dihitung R2 atau coefficient of determination yang menunjukkan persentase dari variasi variabel return saham yang mampu dijelaskan oleh model. Selanjutnya, dengan membandingkan besarnya nilai R2 untuk variabel rasio likuiditas dapat diketahui faktor terpenting atau dominan yang menentukan pengaruhnya kepada return saham. Uji Koefisien Determinasi (R2), melihat berapa proporsi variasi dari variabel bebas secara bersama dalam mempengaruhi variabel terikat, dengan bantuan software Statistik SPSS versi 15 nilai koefisien determinasi (R2) ini diperoleh. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Selanjutnya setelah nilai koefisien determinasi diperoleh, langkah selanjutnya adalah melakukan uji statistik untuk melihat pengaruh yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu dengan menggunakan : 1. Uji-t statistik, untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan, dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Dengan bantuan software Statistik SPSS versi 15 akan diperoleh thitung yang kemudian dibandingkan dengan ttabel pada tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Kriteria pengujian, yakni : t hitung > t tabel = X1 berpengaruh terhadap Y t hitung ≤ t
tabel
= X1 tidak berpengaruh terhadap Y
atau : Nilai signifikan thitung > 0,05 = X1 berpengaruh terhadap Y Nilai signifikan thitung ≤ 0,05 = X1 tak berpengaruh terhadap Y 2. Uji F, untuk menguji pengaruh secara simultan antara variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Dengan bantuan software Statistik SPSS versi 15 akan diperoleh Fhitung yang kemudian dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Kriteria pengujian, yakni : F hitung > F tabel = H1 diterima F hitung ≤ F
tabel
= H1 dapat ditolak
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
atau : Nilai signifikan Fhitung > 0,05 = H1 dapat ditolak Nilai signifikan Fhitung ≤ 0,05 = H1 diterima 4.6.3.2. Pengujian Hipotesis 2 (Dua) Dalam pengujian hipotesis 2 (dua) akan digunakan alat analisis regresi linier berganda dengan menggunakan model analisis seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, yakni : Y = a + b2 X2 + b3 X3 + e
Model analisis ini akan dilakukan uji model (goodness of fit) dengan data yang ada sehingga diyakini bentuk persamaan/model yang pasti. Dari persamaan dengan model tersebut akan dapat dihitung R2 atau coefficient of determination yang menunjukkan persentase dari variasi variabel return saham yang mampu dijelaskan oleh model. Selanjutnya, dengan membandingkan besarnya nilai R2 untuk variabel rasio solvabilitas dapat diketahui faktor terpenting atau dominan yang menentukan
pengaruhnya
kepada
return
saham.
Uji
Koefisien
Determinasi (R2), melihat berapa proporsi variasi dari variabel bebas
secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel terikat, dengan bantuan software Statistik SPSS versi 15 nilai koefisien determinasi (R2) ini diperoleh. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Selanjutnya setelah nilai koefisien determinasi diperoleh, langkah selanjutnya adalah melakukan uji statistik untuk melihat pengaruh yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu dengan menggunakan : 1. Uji-t statistik, untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabelvariabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan, dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Dengan bantuan software Statistik SPSS versi 15 akan diperoleh thitung yang kemudian dibandingkan dengan ttabel pada tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Kriteria pengujian, yakni : t hitung > t tabel
= X2 ; X3 berpengaruh terhadap Y
t hitung ≤ t
= X2 ; X3 tidak berpengaruh terhadap Y
tabel
atau : Nilai signifikan thitung > 0,05 = X2 ; X3 berpengaruh terhadap Y Nilai signifikan thitung ≤ 0,05 = X2 ; X3 tak berpengaruh terhadap Y 2. Uji F, untuk menguji pengaruh secara simultan antara variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Dengan bantuan software Statistik SPSS versi 15 akan
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
diperoleh Fhitung yang kemudian dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Kriteria pengujian, yakni : F hitung > F tabel = H2 diterima F hitung ≤ F
tabel
= H2 dapat ditolak
atau : Nilai signifikan Fhitung > 0,05 = H2 dapat ditolak Nilai signifikan Fhitung ≤ 0,05 = H2 diterima 4.6.3.3. Pengujian Hipotesis 3 (Tiga) Dalam pengujian hipotesis 3 (tiga) akan digunakan alat analisis regresi linier berganda dengan menggunakan model analisis seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, yakni : Y = a + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7 + e
Model analisis ini akan dilakukan uji model (goodness of fit) dengan data yang ada sehingga diyakini bentuk persamaan/model yang pasti. Dari persamaan dengan model tersebut akan dapat dihitung R2 atau coefficient of determination yang menunjukkan persentase dari variasi variabel return saham yang mampu dijelaskan oleh model. Selanjutnya, dengan membandingkan besarnya nilai R2 untuk variabel rasio profitabilitas dapat diketahui faktor terpenting atau dominan yang menentukan
pengaruhnya
kepada
return
saham.
Uji
Koefisien
Determinasi (R2), melihat berapa proporsi variasi dari variabel bebas
secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel terikat, dengan
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
bantuan software Statistik SPSS versi 15 nilai koefisien determinasi (R2) ini diperoleh. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Selanjutnya setelah nilai koefisien determinasi diperoleh, langkah selanjutnya adalah melakukan uji statistik untuk melihat pengaruh yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu dengan menggunakan : 1. Uji-t statistik, untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabelvariabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan, dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Dengan bantuan software Statistik SPSS versi 15 akan diperoleh thitung yang kemudian dibandingkan dengan ttabel pada tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Kriteria pengujian, yakni : t hitung > t tabel
=
X4 ; X5 ; X6 ; X7 berpengaruh terhadap Y
t hitung ≤ t
=
X4 ; X5 ; X6 ; X7 tidak berpengaruh terhadap Y
tabel
atau : Nilai signifikan thitung > 0,05 = X4 ; X5 ; X6 ; X7 berpengaruh terhadap Y
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Nilai signifikan thitung ≤ 0,05 = X4 ; X5 ; X6 ; X7 tak berpengaruh terhadap Y 2. Uji F, untuk menguji pengaruh secara simultan antara variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Dengan bantuan software Statistik SPSS versi 15 akan diperoleh Fhitung yang kemudian dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Kriteria pengujian, yakni : F hitung > F tabel = H3 diterima F hitung ≤ F
tabel
= H3 dapat ditolak
atau : Nilai signifikan Fhitung > 0,05 = H3 dapat ditolak Nilai signifikan Fhitung ≤ 0,05 = H3 diterima 4.6.3.4. Pengujian Hipotesis 4 (Empat) Dalam pengujian hipotesis 4 (empat) akan digunakan alat analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan model analisis seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, yakni : Y = a + b8 X8 + e
Model analisis ini akan dilakukan uji model (goodness of fit) dengan data yang ada sehingga diyakini bentuk persamaan/model yang pasti. Dari persamaan dengan model tersebut akan dapat dihitung R2 atau coefficient of determination yang menunjukkan persentase dari variasi variabel return saham yang mampu dijelaskan oleh model.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Selanjutnya, dengan membandingkan besarnya nilai R2 untuk variabel rasio aktivitas dapat diketahui faktor terpenting atau dominan yang menentukan pengaruhnya kepada return saham. Uji Koefisien Determinasi (R2), melihat berapa proporsi variasi dari variabel bebas secara bersama dalam mempengaruhi variabel terikat, dengan bantuan software Statistik SPSS versi 15 nilai koefisien determinasi (R2) ini diperoleh. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Selanjutnya setelah nilai koefisien determinasi diperoleh, langkah selanjutnya adalah melakukan uji statistik untuk melihat pengaruh yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu dengan menggunakan : 1. Uji-t statistik, untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan, dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Dengan bantuan software Statistik SPSS versi 15 akan diperoleh thitung yang kemudian dibandingkan dengan ttabel pada tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Kriteria pengujian, yakni : t hitung > t tabel
= X8 berpengaruh terhadap Y
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
t hitung ≤ t
tabel
= X8 tidak berpengaruh terhadap Y
atau : Nilai signifikan thitung > 0,05 = X8 berpengaruh terhadap Y Nilai signifikan thitung ≤ 0,05 = X8 tak berpengaruh terhadap Y 2. Uji F, untuk menguji pengaruh secara simultan antara variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Dengan bantuan software Statistik SPSS versi 15 akan diperoleh Fhitung yang kemudian dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Kriteria pengujian, yakni : F hitung > F tabel = H4 diterima F hitung ≤ F
tabel
= H4 dapat ditolak
atau : Nilai signifikan Fhitung > 0,05 = H4 dapat ditolak Nilai signifikan Fhitung ≤ 0,05 = H4 diterima 4.6.3.5. Pengujian Hipotesis 5 (Lima) Dalam pengujian hipotesis 5 (lima) akan digunakan alat analisis regresi linier berganda dengan menggunakan model analisis seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, yakni : Y = a + b9 X9 + b10 X10 + e
Model analisis ini akan dilakukan uji model (goodness of fit) dengan data yang ada sehingga diyakini bentuk persamaan/model yang pasti. Dari persamaan dengan model tersebut akan dapat dihitung
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
R2 atau coefficient of determination yang menunjukkan persentase dari variasi variabel return saham yang mampu dijelaskan oleh model. Selanjutnya, dengan membandingkan besarnya nilai R2 untuk variabel rasio pasar/penilaian dapat diketahui faktor terpenting atau dominan yang menentukan
pengaruhnya
kepada
return
saham.
Uji
Koefisien
Determinasi (R2), melihat berapa proporsi variasi dari variabel bebas
secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel terikat, dengan bantuan software Statistik SPSS versi 15 nilai koefisien determinasi (R2) ini diperoleh. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Selanjutnya setelah nilai koefisien determinasi diperoleh, langkah selanjutnya adalah melakukan uji statistik untuk melihat pengaruh yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu dengan menggunakan : 1. Uji-t statistik, untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabelvariabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan, dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Dengan bantuan software Statistik SPSS versi 15 akan diperoleh thitung
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
yang kemudian dibandingkan dengan ttabel pada tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Kriteria pengujian, yakni : t hitung > t tabel = X9 ; X10 berpengaruh terhadap Y t hitung ≤ t
tabel
= X9 ; X10 tidak berpengaruh terhadap Y
atau : Nilai signifikan thitung > 0,05 = X9 ; X10 berpengaruh terhadap Y Nilai signifikan thitung ≤ 0,05 = X9 ; X10 tak berpengaruh terhadap Y 2. Uji F, untuk menguji pengaruh secara simultan antara variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Dengan bantuan software Statistik SPSS versi 15 akan diperoleh Fhitung yang kemudian dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Kriteria pengujian, yakni : F hitung > F tabel = H5 diterima F hitung ≤ F
tabel
= H5 dapat ditolak
atau : Nilai signifikan Fhitung > 0,05 = H5 dapat ditolak Nilai signifikan Fhitung ≤ 0,05 = H5 diterima 4.6.3.6. Pengujian Hipotesis 6 (Enam) Dalam pengujian hipotesis 6 (enam) akan digunakan alat analisis regresi linier berganda dengan menggunakan model analisis seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, yakni :
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Y
= a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7 + b8 X8 + b9 X9 + b10 X10 + e
Model analisis ini akan dilakukan uji model (goodness of fit) dengan data yang ada sehingga diyakini bentuk persamaan/model yang pasti. Dari persamaan dengan model tersebut akan dapat dihitung R2 atau coefficient of determination yang menunjukkan persentase dari variasi variabel return saham yang mampu dijelaskan oleh model. Selanjutnya, dengan membandingkan besarnya nilai R2 untuk variabel rasio keuangan dapat diketahui faktor terpenting atau dominan yang menentukan pengaruhnya kepada return saham. Uji Koefisien Determinasi (R2), melihat berapa proporsi variasi dari variabel bebas secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel terikat, dengan bantuan software Statistik SPSS versi 15 nilai koefisien determinasi (R2) ini diperoleh. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Selanjutnya setelah nilai koefisien determinasi diperoleh, langkah selanjutnya adalah melakukan uji statistik untuk melihat pengaruh yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu dengan menggunakan : 1. Uji-t statistik, untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabelvariabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi bahwa variabel
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
lain dianggap konstan, dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Dengan bantuan software Statistik SPSS versi 15 akan diperoleh thitung yang kemudian dibandingkan dengan ttabel pada tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Kriteria pengujian, yakni : t hitung > t tabel = X1 ; X2 ; X3 ; X4 ; X5 ; X6 ; X7 ; X8 ; X9 ; X10 berpengaruh terhadap Y t hitung ≤ t
tabel
= X1 ; X2 ; X3 ; X4 ; X5 ; X6 ; X7 ; X8 ; X9 ; X10 tidak berpengaruh terhadap Y
atau : Nilai signifikan thitung > 0,05 = X1 ; X2 ; X3 ; X4 ; X5 ; X6 ; X7 ; X8 ; X9 ; X10 berpengaruh terhadap Y Nilai signifikan thitung ≤ 0,05 = X1 ; X2 ; X3 ; X4 ; X5 ; X6 ; X7 ; X8 ; X9 ; X10 tak berpengaruh terhadap Y 2. Uji F, untuk menguji pengaruh secara simultan antara variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Dengan bantuan software Statistik SPSS versi 15 akan diperoleh Fhitung yang kemudian dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Kriteria pengujian, yakni : F hitung > F tabel = H6 diterima F hitung ≤ F
tabel
= H6 dapat ditolak
atau : Nilai signifikan Fhitung > 0,05 = H6 dapat ditolak Nilai signifikan Fhitung ≤ 0,05 = H6 diterima
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Variabel
Penelitian ini mengamati 1 (satu) variabel terikat (dependent variable) yaitu variabel return saham (Y) dan 10 (sepuluh) variabel bebas (independent
variable) yaitu current ratio (CR) (X1), debt to equity ratio (DER) (X2), leverage ratio (LEV) (X3), net profit margin (NPM) (X4), return on equity (ROE) (X5), return on assets (ROA) (X6), earning per share (EPS) (X7), total assets turn over (TATO) (X8), price to earnings ratio (PER) (X9) dan price to book value (PBV) (X10). Informasi semua variabel diambil berdasarkan laporan keuangan selama tahun 2004 sampai dengan tahun 2007. Penjelasan data melalui deskripsi variabel ini diharapkan memberikan gambaran awal tentang masalah yang diteliti. Analisa deskripsi semua variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat adalah sebagai berikut : 1. Variabel Current Ratio (CR) Tabel 5.1. Descriptive Statistics Untuk Current Ratio (CR) Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Valid N (listwise)
N 124 124 124 124 124
Minimum Maximum ,17 557,47 ,26 80,16 ,28 34,35 ,49 28,19
Mean 7,1565 3,1505 2,7971 2,4989
Std. Deviation 50,11994 7,61371 4,56735 3,12182
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Dari hasil olahan data pada tabel 5.1. tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata CR terbesar terlihat pada tahun 2004 yaitu sebesar 7,1565, hal ini berarti pada tahun 2004 kondisi rata-rata aktiva lancar terhadap hutang lancarnya dari perusahaan sampel terlihat paling baik, sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar juga terjadi pada tahun 2004 dengan nilai standar deviasi sebesar 50,11994. Ini berarti bahwa pada tahun 2004 nilai CR semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 557,47 dan yang terkecil 0,17. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi CR perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara aktiva lancar terhadap hutang lancarnya cukup tinggi sangat jauh, jika dibandingkan dengan jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara aktiva lancar terhadap hutang lancarnya yang bernilai rendah. 2. Variabel Debt to Equity Ratio (DER) Tabel 5.2. Descriptive Statistics Untuk Debt to Equity Ratio (DER) Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Valid N (listwise)
N 124 124 124 124 124
Minimum Maximum ,02 26,37 ,02 6,27 ,03 8,03 ,05 5,50
Mean 1,4808 1,2486 1,2660 1,2935
Std. Deviation 2,72096 1,09826 1,14645 1,09438
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari hasil olahan data pada tabel 5.2. di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata DER terbesar terlihat pada tahun 2004 yaitu sebesar 1,4808, hal ini berarti pada tahun 2004 kondisi rata-rata kewajiban terhadap modal sendiri pada
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
perusahaan sampel terlihat paling baik, sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar juga terjadi pada tahun 2004 dengan nilai standar deviasi sebesar 2,72096. Ini berarti bahwa pada tahun 2004 nilai DER semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 26,37 dan yang terkecil 0,20. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi DER perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara kewajiban terhadap modal sendirinya cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara kewajiban terhadap modal sendirinya yang bernilai rendah. 3. Variabel Leverage Ratio (LEV) Tabel 5.3. Descriptive Statistics Untuk Leverage Ratio (LEV) N Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Valid N (listwise)
124 124 124 124 124
Minimum
Maximum
,02 ,02 ,03 ,05
,96 ,86 ,89 ,85
Mean ,4649 ,4646 ,4655 ,4731
Std. Deviation ,19046 ,19223 ,19568 ,18757
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari hasil olahan data pada tabel 5.3. di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata LEV terbesar terlihat pada tahun 2007 yaitu sebesar 0,4731, hal ini berarti pada tahun 2007 kondisi rata-rata kewajiban terhadap total aktivanya pada perusahaan sampel terlihat paling baik, sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar terjadi pada tahun 2006 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,19568. Ini berarti bahwa pada tahun 2006 nilai LEV semua perusahaan sampel paling
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
bervariasi dengan nilai terbesar 0,89 dan yang terkecil 0,30. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi LEV perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara kewajiban terhadap total aktivanya cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara kewajiban terhadap total aktivanya yang bernilai rendah. 4. Variabel Net Profit Margin (NPM) Tabel 5.4. Descriptive Statistics Untuk Net Profit Margin (NPM) N Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Valid N (listwise)
124 124 124 124 124
Minimum
Maximum
,0009 ,0006 ,0006 ,0000
,4400 ,6700 1,9300 3,4200
Mean ,091390 ,092765 ,103097 ,128211
Std. Deviation ,0827365 ,1032161 ,1927762 ,3183432
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari hasil olahan data pada tabel 5.4. di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata NPM terbesar terlihat pada tahun 2007 yaitu sebesar 0,128211, hal ini berarti pada tahun 2007 kondisi rata-rata laba bersih setelah pajak (earnings after
tax) terhadap penjualan bersihnya pada perusahaan sampel terlihat paling baik, sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar juga terjadi pada tahun 2007 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,3183432. Ini berarti bahwa pada tahun 2007 nilai NPM semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 3,42 dan yang terkecil 0,00. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi NPM perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara laba bersih setelah pajak (earnings after
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
tax) terhadap penjualan bersihnya cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara laba bersih setelah pajak (earnings after tax) terhadap penjualan bersihnya yang bernilai rendah. 5. Variabel Return On Equity (ROE) Tabel 5.5. Descriptive Statistics Untuk Return On Equity (ROE) N Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Valid N (listwise)
124 124 124 124 124
Minimum
Maximum
,05 ,11 ,15 ,16
117,06 66,27 72,69 84,60
Mean 14,1294 13,3777 13,1990 15,0799
Std. Deviation 14,83347 11,89587 12,87800 14,65612
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari hasil olahan data pada tabel 5.5. tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata ROE terbesar terlihat pada tahun 2007 yaitu sebesar 15,0799, hal ini berarti pada tahun 2007 kondisi rata-rata laba bersih setelah pajak (earnings after
tax) terhadap modal sendirinya pada perusahaan sampel terlihat paling baik, sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar terjadi pada tahun 2004 dengan nilai standar deviasi sebesar 14,83347. Ini berarti bahwa pada tahun 2004 nilai ROE semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 117,06 dan yang terkecil 0,05. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi ROE perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara laba bersih setelah pajak (earnings after tax) terhadap modal sendirinya cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak pada
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara laba bersih setelah pajak (earnings after tax) terhadap modal sendirinya yang bernilai rendah. 6. Variabel Return On Assets (ROA) Tabel 5.6. Descriptive Statistics Untuk Return On Assets (ROA) N Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Valid N (listwise)
124 124 124 124 124
Minimum
Maximum
,0005 ,0008 ,0011 ,0007
,4015 ,3749 ,3722 ,6216
Mean ,068822 ,066488 ,065935 ,080431
Std. Deviation ,0654078 ,0592091 ,0652703 ,0954738
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari hasil olahan data pada tabel 5.6. di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata ROA terbesar terlihat pada tahun 2007 yaitu sebesar 0,080431, hal ini berarti pada tahun 2007 kondisi rata-rata laba bersih setelah pajak (earnings after
tax) terhadap total aktivanya pada perusahaan sampel terlihat paling baik, sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar juga terjadi pada tahun 2007 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,954738. Ini berarti bahwa pada tahun 2007 nilai ROA semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 0,6216 dan yang terkecil 0,0007. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi ROA perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara laba bersih setelah pajak (earnings after
tax) terhadap total aktivanya cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara laba bersih setelah pajak (earnings after tax) terhadap total aktivanya yang bernilai rendah.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
7. Variabel Earnings Per Share (EPS) Tabel 5.7. Descriptive Statistics Untuk Earnings Per Share (EPS) N Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Valid N (listwise)
124 124 124 124 124
Minimum
Maximum
,10 ,30 ,66 ,30
6958,00 4889,00 4666,00 10663,00
Mean 341,1191 326,3417 350,2594 499,3789
Std. Deviation 913,26854 777,33471 885,75871 1351,92923
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari hasil olahan data pada tabel 5.7. di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata EPS terbesar terlihat pada tahun 2007 yaitu sebesar 499,3789, hal ini berarti pada tahun 2007 kondisi rata-rata laba bersih setelah pajak (earnings after
tax) terhadap jumlah lembar sahamnya pada perusahaan sampel terlihat paling baik, sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar juga terjadi pada tahun 2007 dengan nilai standar deviasi sebesar 1351,92923. Ini berarti bahwa pada tahun 2007 nilai EPS semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 10.663,00 dan yang terkecil 0,30. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi EPS perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara laba bersih setelah pajak (earnings after
tax) terhadap jumlah lembar sahamnya cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara laba bersih setelah pajak (earnings after tax) terhadap jumlah lembar sahamnya yang bernilai rendah.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
8. Variabel Total Asstes Turnover (TATO) Tabel 5.8. Descriptive Statistics Untuk Total Assets Turnover (TATO) N Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Valid N (listwise)
124 124 124 124 124
Minimum
Maximum
,03 ,03 ,03 ,03
7,17 15,89 12,18 9,34
Mean 1,1935 1,3088 1,2911 1,2345
Std. Deviation 1,12237 1,63330 1,38953 1,14852
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari hasil olahan data pada tabel 5.8. di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata TATO terbesar terlihat pada tahun 2005 yaitu sebesar 1,3088, hal ini berarti pada tahun 2005 kondisi rata-rata penjualan bersih terhadap total aktivanya pada perusahaan sampel terlihat paling baik, sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar juga terjadi pada tahun 2005 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,63330. Ini berarti bahwa pada tahun 2005 nilai TATO semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 15,89 dan yang terkecil 0,03. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi TATO perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara penjualan bersih terhadap total aktivanya cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara penjualan bersih terhadap total aktivanya yang bernilai rendah.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
9. Variabel Price to Earnings Ratio (PER) Tabel 5.9. Descriptive Statistics Untuk Price to Earnings Ratio (PER) N Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Valid N (listwise)
124 124 124 124 124
Minimum
Maximum
2,16 2,57 3,18 1,87
826,50 836,24 223,40 1093,00
Mean 44,6374 29,3997 26,5252 41,6124
Std. Deviation 122,99902 86,71153 34,46982 121,51900
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari hasil olahan data pada tabel 5.9. di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata PER terbesar terlihat pada tahun 2004 yaitu sebesar 44,6374, hal ini berarti pada tahun 2004 kondisi rata-rata harga pasar per lembar saham terhadap laba per sahamnya pada perusahaan sampel terlihat paling baik, sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar juga terjadi pada tahun 2004 dengan nilai standar deviasi sebesar 122,99902. Ini berarti bahwa pada tahun 2004 nilai PER semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 826,50 dan yang terkecil 2,16. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi PER perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara harga pasar per lembar saham terhadap laba per sahamnya cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara harga pasar per lembar saham terhadap laba per sahamnya yang bernilai rendah.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
10.Variabel Price to Book Value (PBV) Tabel 5.10. Descriptive Statistics Untuk Price to Book Value (PBV) N Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Valid N (listwise)
124 124 124 124 124
Minimum
Maximum
,19 ,09 ,15 ,22
16,83 15,01 21,26 19,13
Mean 1,8847 1,6869 1,9877 2,3928
Std. Deviation 2,34433 2,12534 2,37301 2,75335
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari hasil olahan data pada tabel 5.10. tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata PBV terbesar terlihat pada tahun 2007 yaitu sebesar 2,3928, hal ini berarti pada tahun 2007 kondisi rata-rata harga pasar per lembar saham terhadap nilai buku per lembar sahamnya pada perusahaan sampel terlihat paling baik, sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar juga terjadi pada tahun 2007 dengan nilai standar deviasi sebesar 2,75335. Ini berarti bahwa pada tahun 2007 nilai PBV semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 19,13 dan yang terkecil 0,22. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi PBV perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara harga pasar per lembar saham terhadap nilai buku per lembar sahamnya cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara harga pasar per lembar saham terhadap nilai buku per lembar sahamnya yang bernilai rendah.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
11.Variabel Return Saham (Y) Tabel 5.11. Descriptive Statistics Untuk Return Saham N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Tahun 2004
124
-,8650
8,2860
,386629
1,0044993
Tahun 2005
124
-,9220
2,6320
,040540
,4577634
Tahun 2006
124
-,8410
6,3750
,408750
,8751275
Tahun 2007
124
-,8460
11,9230
,680371
1,7127902
Valid N (listwise)
124
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari hasil olahan data pada tabel 5.11. di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata return saham terbesar terlihat pada tahun 2007 yaitu sebesar 0,680371, hal ini berarti pada tahun 2007 kondisi rata-rata return saham pada perusahaan sampel terlihat paling baik. Sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar juga terjadi pada tahun 2007 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,7127902. Ini berarti bahwa pada tahun 2007 nilai return saham semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 11,9230 dan yang terkecil - 0,8460. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi return saham perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki return saham cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki return saham yang bernilai rendah. 5.1.2. Pengujian Asumsi Klasik
Dalam menghasilkan suatu analisis data yang akurat, suatu persamaan regresi sebaiknya memenuhi semua asumsi klasik. Asumsi-asumsi klasik yang harus dipenuhi antara lain terbebas dari uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
1. Uji Normalitas data
Dalam uji ini dilakukan, untuk dapat menunjukkan simetris tidaknya distribusi data. Uji normalitas akan dideteksi melalui analisa grafis yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan software SPSS release 15.
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: RETURN SAHAM
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Gambar 5.1 Normalitas P-P Plot pada Dependen Variabel Return Saham
Santoso (2006), menyatakan bahwa dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas data, yaitu : a. jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas,
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
b. jika data menyebar disekitar garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Dalam penelitian ini, uji normalitas hanya akan dideteksi melalui analisis grafik normal P-Plot yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan
software SPSS. Adapun hasil pengujiannya tersebut telah memperlihatkan pada grafik normalitas P - Plot, bahwa penyebaran data yang terjadi ada di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, dengan demikian distribusi data telah memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolinearitas Tabel 5.12. Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics Model Tolerance 1
VIF
(Constant) CR
.997
1.003
DER
.466
2.148
LEV
.467
2.139
NPM
.965
1.036
ROE
.251
3.979
ROA
.228
4.392
EPS
.728
1.373
TATO
.859
1.164
PER
.871
1.148
PBV .546 a Dependent Variable: RETURN SAHAM
1.833
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Uji ini dilakukan untuk menunjukkan ada tidaknya korelasi yang besar diantara variable bebas. Hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 5.12.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Hasil dari tabel 5.12. tersebut, menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu : CR, DER, LEV, NPM, ROE, ROA, EPS, TATO, PER dan PBV memiliki angka
Variance Inflaction Factor (VIF) dibawah angka 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi yang dipakai sebagai model analisis tidak terdapat persoalan multikolinearitas. 3. Uji Autokorelasi
Dalam penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan melihat nilai Durbin Watson. Cara mendeteksi apakah model yang digunakan mengalami gejala autokorelasi adalah dengan melihat nilai statistik Durbin Watson. Hasil dari nilai Durbin Watson dapat dilihat pada tabel 5.13 berikut ini : Tabel 5.13 Uji Autokorelasi Model
R
1
,417(a)
R Square ,174
Adjusted R Square
Durbin-Watson
,157
1,888
a Predictors: (Constant), PBV, NPM, CR, DER, EPS, PER, TATO, LEV, ROE, ROA b Dependent Variable: RETURN SAHAM
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari tabel 5.13. tersebut, dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1,888 dan sesuai dengan yang disampaikan oleh Santoso (2000) yang menjadi patokan terjadi tidaknya autokorelasi adalah jika angka D-W di antara -2 sampai +2 yang berarti tidak ada autokorelasi, dengan demikian angka/nilai Durbin Watson sebesar 1,888 berada diantara angka patokan yang disampaikan oleh Santoso (2000), yang menunjukkan bahwa tidak adanya autokorelasi antar variabel bebas yang diteliti.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
4. Uji Heterokedastisitas
Uji ini dilakukan untuk menunjukkan penyebaran varians gangguan. Heteroskedastisitas terjadi bila varians residu berbeda dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Deteksi dapat dilakukan dengan menggunakan uji metode grafis yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada
scatterplot. Pedoman pengambilan keputusan, yaitu : a. Jika ada pola tertentu maka terjadi heterokedastisitas. b. Jika tidak ada pola tertentu maka tidak terjadi heterokedastisitas.
Scatterplot
Regression Studentized Deleted (Press) Residual
Dependent Variable: RETURN SAHAM 7.5
5.0
2.5
0.0
-2.5
-4
-2
0
2
4
6
Regression Standardized Predicted Value
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Gambar 5.2. Output Heterokedastisitas
Hasil pengujian heterokedastisitas pada penelitian ini menggunakan program software SPSS dengan cara mengamati pola yang terdapat pada scatter
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
plot, yang hasilnya dapat dilihat pada gambar 5.2. Pada gambar tersebut dapat terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai. 5.1.3. Pengujian Hipotesis
5.1.3.1. Pengujian Hipotesis 1 (Satu) Dalam pengujian yang dilakukan pada hipotesis 1 (satu) yang menggunakan persamaan regresi linier sederhana seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya diperoleh hasil uji model (goodness of fit) dengan menggunakan data CR (X1) dan Return Saham (Y) sebanyak 496 pengamatan pada tabel 5.14. berikut ini. Tabel 5.14 Nilai R Square Hipotesis 1 (satu)
Model 1
R .057(a)
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.003
.001
.89636
DurbinWatson 1.773
a Predictors: (Constant), CR b Dependent Variable: RETURN SAHAM
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari tabel 5.14. tersebut dapat dilihat bahwa nilai R2 (koefisien determinasi) dari persamaan regresi hipotesis 1 (satu) adalah sebesar 0,3 % yang artinya bahwa persamaan model analisis pada hipotesis 1 (satu) hanya mampu memberikan penjelasan pengaruh CR terhadap Y sebesar 0,3 % selebihnya lebih banyak dijelaskan oleh faktor lainnya. Setelah nilai R2
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
(koefisien determinasi) diperoleh langkah selanjutnya adalah melakukan uji statistik, dimana uji yang pertama dilakukan adalah uji t statistik dimana hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.15. berikut ini. Tabel 5.15. Hasil Uji t Variabel Independen Current Ratio terhadap Return Saham Unstandardized Coefficients
Model
B 1
(Constant)
t
Sig.
Std. Error .348
CR -.001 a Dependent Variable: RETURN SAHAM
.041
8.561
.000
.001
-1.259
.209
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Hasil uji t persamaan regresi untuk model analisis pada hipotesis 1 (satu) berdasarkan tabel 5.15. menunjukkan bahwa nilai signifikan CR (X1) terhadap Y adalah sebesar 0,209. Hasil ini lebih besar dari nilai α = 0,05 (nilai signifikan CR = 0,209 > nilai α = 0,05). Hal ini memberikan arti bahwa CR sebagai proksi rasio likuiditas tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap return saham. Model analisis regresi sederhana antara variabel CR (X1) terhadap Y dapat diformulasikan dalam model persamaan sebagai berikut : Y = 0,348 - 0,001 X1 Dari
hasil
persamaan
regresi
sederhana
tersebut,
dapat
diinterprestasikan pengaruh CR terhadap return saham sebagai berikut,
Current Ratio (CR) (X1) memiliki koefisien bertanda negatif sebesar 0,001,
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi tidak berubah, maka perubahan CR sebesar 1% akan menurunkan return saham sebesar 0,1 %. Uji statistik yang selanjutnya dilakukan adalah uji F atau uji secara bersama. Hasil alat uji secara bersama, akan digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil output regresi dengan menggunakan software SPSS yang dapat dilihat pada tabel 5.16 berikut, maka dapat dilihat secara bersama pengaruh current ratio (CR) (X1) terhadap return saham (Y) Tabel 5.16. Hasil Uji F Variabel Independen Current Ratio terhadap Return Saham Model 1
Regression Residual
Mean Square 1.274
F 1.585
Sig. .209(a)
.803
Total a Predictors: (Constant), CR b Dependent Variable: RETURN SAHAM
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari tabel 5.16. diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,585 sedangkan nilai signifikan F-nya adalah sebesar 0,209, yang artinya bahwa nilai signifikan F lebih besar dari nilai α = 0,05. Hal ini memberikan arti bahwa current
ratio (CR) (X1), secara bersama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Dengan demikian hipotesis 1 (satu) yang menyatakan bahwa rasio likuiditas mempunyai pengaruh terhadap return
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
saham ditolak. Hasil ini memberikan bukti secara empiris bahwa rasio likuiditas dengan proksi current ratio (CR) (X1) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. 5.1.3.2. Pengujian Hipotesis 2 (Dua) Dalam pengujian yang dilakukan pada hipotesis 2 (dua) yang menggunakan persamaan regresi linier berganda seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya diperoleh hasil uji model (goodness of fit) dengan menggunakan data DER (X2), LEV (X3) dan return saham (Y) sebanyak 496 pengamatan pada tabel 5.17. berikut ini. Tabel 5.17 Nilai R Square Hipotesis 2 (dua) Model
R
R Square
Adjusted R Square
1 .073(a) .005 a Predictors: (Constant), DER, LEV b Dependent Variable: RETURN SAHAM
.001
Std. Error of the Estimate
DurbinWatson
.89628
1.759
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari tabel 5.17. tersebut dapat dilihat bahwa nilai R2 (koefisien determinasi) dari persamaan regresi hipotesis 2 (dua) adalah sebesar 0,1 % (nilai yang digunakan adalah adjusted R2 karena persamaan regresi yang dipakai adalah persamaan regresi berganda) yang artinya bahwa persamaan model analisis pada hipotesis 2 (dua) hanya mampu memberikan penjelasan pengaruh DER dan LEV terhadap Y sebesar 0,1 % selebihnya lebih banyak dijelaskan oleh faktor lainnya. Setelah nilai R2 (koefisien determinasi) diperoleh langkah selanjutnya adalah melakukan uji statistik,
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
dimana uji yang pertama dilakukan adalah uji t statistik dimana hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.18. berikut ini. Tabel 5.18. Hasil Uji t Variabel Independen Debt to Equity Ratio dan Leverage Ratio terhadap Return Saham Unstandardized Coefficients
Model
B 1
(Constant) DER
t
Sig.
Std. Error
.170
.114
1.492
.136
-.032
.033
-.978
.329
.291
1.626
.105
LEV .474 a Dependent Variable: RETURN SAHAM
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Hasil uji t persamaan regresi untuk model analisis pada hipotesis 2 (dua) berdasarkan tabel 5.18. menunjukkan bahwa nilai signifikan DER (X2) sebesar 0,329. Hasil ini lebih besar dari nilai α = 0,05 (nilai signifikan DER = 0,329 > nilai α = 0,05) dan nilai signifikan LEV (X3) sebesar 0,105. Hasil ini juga lebih besar dari nilai α = 0,05 (nilai signifikan LEV = 0,105 > nilai α = 0,05). Hal ini memberikan informasi bahwa DER dan LEV sebagai proksi rasio solvabilitas tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap return saham. Model analisis regresi berganda antara variabel DER (X2) dan LEV (X3) terhadap Y dapat diformulasikan dalam model persamaan sebagai berikut : Y = 0,170 - 0,032 X2 + 0,474 X3 Dari hasil persamaan regresi berganda tersebut, masing-masing variabel bebas dapat diinterprestasikan pengaruhnya terhadap return saham sebagai berikut :
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
1. Debt to Equity Ratio (DER) (X2) memiliki koefisien bertanda negatif sebesar 0,032, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah), maka perubahan DER sebesar 1% akan menurunkan return saham sebesar 3,2 %. 2. Leverage Ratio (LEV) (X3) memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,474, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah), maka perubahan LEV sebesar 1% akan meningkatkan return saham sebesar 47,4 %. Uji statistik yang selanjutnya dilakukan adalah uji F atau uji secara bersama. Hasil alat uji secara bersama akan digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil output regresi dengan menggunakan software SPSS yang dapat dilihat pada tabel 5.19 berikut, maka dapat dilihat secara bersama untuk debt to equity ratio (DER) (X2) dan leverage
ratio (LEV) (X3) pengaruhnya terhadap return saham (Y). Tabel 5.19. Hasil Uji F Variabel Independen Debt to Equity Ratio dan Leverage Ratio terhadap Return Saham Model 1
Regression Residual
Mean Square 1.070
F 1.333
Sig. .265(a)
.803
Total a Predictors: (Constant), LEV, DER b Dependent Variable: RETURN SAHAM
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Dari tabel 5.19. diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,333 sedangkan nilai signifikan F-nya adalah sebesar 0,265, yang artinya bahwa nilai signifikan F lebih besar dari nilai α = 0,05. Hasil ini memberikan arti bahwa debt to
equity ratio (DER) (X2) dan leverage ratio (LEV) (X3) secara bersama simultan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Dengan demikian hipotesis 2 (dua) yang menyatakan bahwa rasio solvabilitas mempunyai pengaruh terhadap return saham ditolak. Hasil ini memberikan bukti secara empiris bahwa rasio solvabilitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. 5.1.3.3. Pengujian Hipotesis 3 (Tiga) Dalam pengujian yang dilakukan pada hipotesis 3 (tiga) yang menggunakan persamaan regresi linier berganda seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya diperoleh hasil uji model (goodness of fit) dengan menggunakan data NPM (X4), ROE (X5) ROA (X6), EPS (X7) dan
return saham (Y) sebanyak 496 pengamatan pada tabel 5.20. berikut ini. Tabel 5.20 Nilai R Square Hipotesis 3 (tiga) Model 1
R .309(a)
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.095
.088
.85656
DurbinWatson 1.890
a Predictors: (Constant), NPM, ROE, ROA, EPS b Dependent Variable: RETURN SAHAM
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari tabel 5.20. tersebut dapat dilihat bahwa nilai R2 (koefisien determinasi) dari persamaan regresi hipotesis 3 (tiga) adalah sebesar 8,8 %
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
(nilai yang digunakan adalah adjusted R2 karena persamaan regresi yang dipakai adalah persamaan regresi berganda) yang artinya bahwa persamaan model analisis pada hipotesis 3 (tiga) hanya mampu memberikan penjelasan pengaruh NPM, ROE, ROA dan EPS terhadap Y sebesar 8,8 % selebihnya lebih banyak dijelaskan oleh faktor lainnya. Setelah nilai R2 (koefisien determinasi) diperoleh langkah selanjutnya adalah melakukan uji statistik, dimana uji yang pertama dilakukan adalah uji t statistik dimana hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.21. berikut ini. Tabel 5.21. Hasil Uji t Variabel Independen Net Profit Margin, Return On Equity, Return On Assets, Earning Per Share terhadap Return Saham
Model 1
(Constant) NPM
Unstandardized Coefficients Std. B Error .034 .058
t
Sig. .579
.563
.381
.152
2.498
.013
ROE
.733
.400
1.833
.067
ROA
1.849
.792
2.333
.020
.000
.062
.951
EPS 2.18E-006 a Dependent Variable: RETURN SAHAM
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Hasil uji t persamaan regresi untuk model analisis pada hipotesis 3 (tiga) berdasarkan tabel 5.21. menunjukkan bahwa nilai signifikan NPM (X4) sebesar 0,013, kemudian nilai signifikan ROE (X5) sebesar 0,067, kemudian nilai signifikan ROA (X6) sebesar 0,020 dan nilai signifikan EPS (X7) sebesar 0,951, dimana dari hasil nilai signifikan tersebut menunjukkan bahwa variabel bebas ROE dan EPS memiliki nilai signifikan yang lebih
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
besar dari nilai α = 0,05 sedangkan untuk variabel bebas NPM dan ROA nilai signifikannya lebih kecil dari nilai α = 0,05. Hasil ini memberikan informasi bahwa ROE dan EPS sebagai proksi rasio profitabilitas tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap return saham sedangkan NPM dan ROA yang juga dipakai sebagai proksi rasio profitabilitas dalam penelitian ini memberikan pengaruh signifikan terhadap return saham. Model analisis regresi berganda antara variabel NPM (X4), ROE (X5), ROA (X6) dan EPS (X7) terhadap Y dapat diformulasikan dalam model persamaan sebagai berikut : Y = 0,034 + 0,381 X4 + 0,733 X5 + 1,849 X6 - 0,000000218 X7 Dari hasil persamaan regresi berganda tersebut, masing-masing variabel bebas dapat diinterprestasikan pengaruhnya terhadap return saham sebagai berikut : 1. Net Profit Margin (NPM) (X4) memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,381, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah), maka perubahan NPM sebesar 1 % akan meningkatkan return saham sebesar 38,1 %. 2. Return on Equity (ROE) (X5) memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,733, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah), maka perubahan ROE sebesar 1 % akan meningkatkan return saham sebesar 73,3 %.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
3. Return on Assets (ROA) (X6) memiliki koefisien bertanda positif sebesar 1,849, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah), maka perubahan ROA sebesar 1 % akan meningkatkan return saham sebesar 184,9 %. 4. Earnings Per Share (EPS) (X7) memiliki koefisien bertanda negatif sebesar 0,000000218, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah), maka perubahan EPS sebesar 1 % akan menurunkan return saham sebesar 0,0000218 %. Uji statistik yang selanjutnya dilakukan adalah uji F atau uji secara bersama. Hasil alat uji secara bersama akan digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil output regresi dengan menggunakan software SPSS yang dapat dilihat pada tabel 5.22 berikut, maka dapat dilihat secara bersama untuk net profit margin (NPM) (X4), return on
equity (ROE) (X5), return on assets (ROA) (X6) dan earning per share (EPS) (X7) pengaruhnya terhadap return saham (Y). Tabel 5.22. Hasil Uji F Variabel Independen Net Profit Margin, Return On Equity, Return On Assets, Earning Per Share terhadap Return Saham Model 1
Regression Residual
Mean Square 9.483
F
Sig.
12.925
.000(a)
.734
Total a Predictors: (Constant), EPS, NPM, ROE, ROA b Dependent Variable: RETURN SAHAM
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Dari tabel 5.22. diperoleh nilai Fhitung sebesar 12,925 sedangkan nilai signifikan F-nya adalah sebesar 0,000, yang artinya bahwa nilai signifikan F lebih kecil dari nilai α = 0,05. Hasil ini memberikan arti bahwa
net profit margin (NPM) (X4), return on equity (ROE) (X5), return on assets (ROA) (X6) dan earning per share (EPS) (X7) secara bersama mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham (Y). Dengan demikian hipotesis (tiga) yang menyatakan bahwa rasio profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap return saham dapat diterima. Hasil ini memberikan bukti secara empiris bahwa rasio profitabilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. 5.1.3.4. Pengujian Hipotesis 4 (Empat) Dalam pengujian yang dilakukan pada hipotesis 4 (empat) yang menggunakan persamaan regresi linier sederhana seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya diperoleh hasil uji model (goodness of fit) dengan menggunakan data TATO (X8) dan return saham (Y) sebanyak 496 pengamatan pada tabel 5.23. berikut ini. Tabel 5.23 Nilai R Square Hipotesis 4 (empat) Model
R
R Square
Adjusted R Square
1 .014(a) .0002 a Predictors: (Constant), TATO b Dependent Variable: RETURN SAHAM
-.002
Std. Error of the Estimate
DurbinWatson
.89770
1.773
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Dari tabel 5.23. tersebut dapat dilihat bahwa nilai R2 (koefisien determinasi) dari persamaan regresi hipotesis 4 (empat) adalah sebesar 0,02 % yang artinya bahwa persamaan model analisis pada hipotesis 4 (empat) hanya mampu memberikan penjelasan pengaruh TATO terhadap Y sebesar 0,02 % selebihnya lebih banyak dijelaskan oleh faktor lainnya. Setelah nilai R2 (koefisien determinasi) diperoleh langkah selanjutnya adalah melakukan uji statistik, dimana uji yang pertama dilakukan adalah uji t statistik dimana hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.24. berikut ini. Tabel 5.24. Hasil Uji t Variabel Independen Total Assets Turnover terhadap Return Saham
Model
Unstandardized Coefficients B
1
(Constant)
t
Sig.
Std. Error
.327
TATO .011 a Dependent Variable: RETURN SAHAM
.061
5.396
.000
.035
.316
.752
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Hasil uji t persamaan regresi untuk model analisis pada hipotesis 4 (empat) berdasarkan tabel 5.24. menunjukkan bahwa nilai signifikan TATO (X8) terhadap Y adalah sebesar 0,752. Hasil ini lebih besar dari nilai α = 0,05 (nilai signifikan TATO = 0,752 > nilai α = 0,05). Hal ini memberikan arti bahwa TATO sebagai proksi rasio aktivitas tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap return saham. Model analisis regresi sederhana antara variabel TATO (X8) terhadap Y dapat diformulasikan dalam model persamaan sebagai berikut :
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Y = 0,327 + 0,011 X8 Dari hasil persamaan regresi sederhana tersebut, variabel bebas dapat diinterprestasikan pengaruhnya terhadap return saham sebagai berikut, Total Assets Turnover (TATO) (X8) memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,011, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah), maka perubahan TATO sebesar 1% akan meningkatkan return saham sebesar 0,11 %. Uji statistik yang selanjutnya dilakukan adalah uji F atau uji secara bersama. Hasil alat uji secara bersama akan digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil output regresi dengan menggunakan software SPSS yang dapat dilihat pada tabel 5.25 berikut, maka dapat dilihat secara bersama untuk total assets turn over (TATO) (X8) pengaruhnya terhadap return saham (Y). Tabel 5.25. Hasil Uji F Variabel Independen Total Assets Turnover terhadap Return Saham Model 1
Mean Square
Regression
.081
Residual
.806
F
Sig. .100
.752(a)
Total a Predictors: (Constant), TATO b Dependent Variable: RETURN SAHAM
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari tabel 5.25. diperoleh nilai Fhitung sebesar 0,100 sedangkan nilai signifikan F-nya adalah sebesar 0,752, yang artinya bahwa nilai signifikan
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
F lebih besar dari nilai α = 0,05. Hasil ini memberikan arti bahwa total
assets turn over (TATO) (X8), secara bersama tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Dengan demikian hipotesis 4 (empat) yang menyatakan bahwa rasio aktivitas mempunyai pengaruh terhadap
return saham ditolak. Hasil ini memberikan bukti secara empiris bahwa rasio aktivitas dengan proksi total assets turn over (TATO) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. 5.1.3.5. Pengujian Hipotesis 5 (Lima) Dalam pengujian yang dilakukan pada hipotesis 5 (lima) yang menggunakan persamaan regresi linier berganda seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya diperoleh hasil uji model (goodness of fit) dengan menggunakan data PER (X9), PBV (X10) dan Return Saham (Y) sebanyak 496 pengamatan pada tabel 5.26. berikut ini. Tabel 5.26 Nilai R Square Hipotesis 5 (lima) Model 1
R .328(a)
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.108
.104
.84900
DurbinWatson 1.815
a Predictors: (Constant), DER, LEV b Dependent Variable: RETURN SAHAM
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari tabel 5.26. tersebut dapat dilihat bahwa nilai R2 (koefisien determinasi) dari persamaan regresi hipotesis 5 (lima) adalah sebesar 10,4 % (nilai yang digunakan adalah adjusted R2 karena persamaan regresi yang dipakai adalah persamaan regresi berganda) yang artinya bahwa
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
persamaan model analisis pada hipotesis 5 (lima) hanya mampu memberikan penjelasan pengaruh PER dan PBV terhadap Y sebesar 10,4 % selebihnya lebih banyak dijelaskan oleh faktor lainnya. Setelah nilai R2 (koefisien determinasi) diperoleh langkah selanjutnya adalah melakukan uji statistik, dimana uji yang pertama dilakukan adalah uji t statistik dimana hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.27. berikut ini. Tabel 5.27. Hasil Uji t Variabel Independen Price to Earnings Ratio dan Price to Book Value terhadap Return Saham Unstandardized Coefficients
Model
B 1
t
Sig.
Std. Error
(Constant)
.073
.052
1.417
.157
PER
.002
.001
2.847
.005
.016
6.816
.000
PBV .108 a Dependent Variable: RETURN SAHAM
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Hasil uji t persamaan regresi untuk model analisis pada hipotesis 5 (lima) berdasarkan tabel 5.27. menunjukkan bahwa nilai signifikan PER (X9) sebesar 0,005 dan nilai signifikan PBV (X10) sebesar 0,000, dimana hasil dari kedua variabel bebas ini lebih kecil dari nilai α = 0,05. Hasil ini memberikan informasi bahwa PER dan PBV sebagai proksi rasio pasar/penilaian memberikan pengaruh signifikan terhadap return saham. model analisis regresi berganda antara variabel X terhadap Y dapat diformulasikan dalam model persamaan sebagai berikut : Y = 0,073 + 0,002 X9 + 0,108 X10
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Dari hasil persamaan regresi berganda tersebut, masing-masing variabel bebas dapat diinterprestasikan pengaruhnya terhadap return saham sebagai berikut : 1. Price to Earnings Ratio (PER) (X9) memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,002, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah), maka perubahan PER sebesar 1% akan meningkatkan return saham sebesar 0,2 %. 2. Price to Book Value (PBV) (X10) memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,108, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah), maka perubahan PBV sebesar 1% akan meningkatkan Return Saham sebesar 10,8 %. Uji statistik yang selanjutnya dilakukan adalah uji F atau uji secara bersama. Hasil alat uji secara bersama akan digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil output regresi dengan menggunakan software SPSS yang dapat dilihat pada tabel 5.28 berikut, maka dapat dilihat secara bersama-sama untuk price to earnings ratio (PER) (X9) dan
price to book value (PBV) (X10) pengaruhnya terhadap return saham (Y).
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Tabel 5.28. Hasil Uji F Variabel Independen Price to Earnings Ratio dan Price to Book Value terhadap Return Saham Model 1
Regression
Mean Square 21.413
Residual
F
Sig.
29.707
.000(a)
.721
Total a Predictors: (Constant), PBV, PER b Dependent Variable: RETURN SAHAM
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari tabel 5.28. diperoleh nilai Fhitung sebesar 29,707 sedangkan nilai signifikan F-nya adalah sebesar 0,000, yang artinya bahwa nilai signifikan F lebih kecil dari nilai α = 0,05. Hasil ini memberikan arti bahwa price to
earnings ratio (PER) (X9) dan price to book value (PBV) (X10) secara bersama mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Dengan demikian hipotesis 5 (lima) yang menyatakan bahwa rasio pasar/penilaian mempunyai pengaruh terhadap return saham dapat diterima. Hasil ini memberikan bukti secara empiris bahwa rasio pasar/penilaian memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. 5.1.3.6. Pengujian Hipotesis 6 (Enam) Dalam pengujian yang dilakukan pada hipotesis 6 (enam) yang menggunakan persamaan regresi linier berganda seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya diperoleh hasil uji model (goodness of fit)
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
dengan menggunakan data CR (X1), DER (X2), LEV (X3), NPM (X4), ROE (X5), ROA (X6), EPS (X7), TATO (X8), PER (X9), PBV (X10) dan Return Saham (Y) sebanyak 496 pengamatan pada tabel 5.29. berikut ini. Tabel 5.29 Nilai R Square Hipotesis 6 (enam) Model 1
R .417(a)
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.174
.157
.82365
DurbinWatson 1.888
a Predictors: (Constant), DER, LEV b Dependent Variable: RETURN SAHAM
Dari tabel 5.29. tersebut dapat dilihat bahwa nilai R2 (koefisien determinasi) dari persamaan regresi hipotesis 6 (enam) adalah sebesar 15,7 % (nilai yang digunakan adalah adjusted R2 karena persamaan regresi yang dipakai adalah persamaan regresi berganda) yang artinya bahwa persamaan model analisis pada hipotesis 6 (enam) hanya mampu memberikan penjelasan pengaruh CR, DER, LEV, NPM, ROE, ROA, EPS, TATO, PER dan PBV terhadap Y sebesar 15,7 % selebihnya lebih banyak dijelaskan oleh faktor lainnya. Setelah nilai R2 (koefisien determinasi) diperoleh, langkah selanjutnya adalah melakukan uji statistik, dimana uji yang pertama dilakukan adalah uji t statistik dimana hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.30. berikut ini.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Tabel 5.30. Hasil Uji t Variabel Independen terhadap Return Saham
Model
Unstandardized Coefficients B
1
t
Sig.
Std. Error
(Constant)
-,466
,139
-3,360
,001
CR
-,001
,001
-1,284
,200
DER
-,046
,033
-1,395
,164
LEV
,953
,292
3,266
,001
NPM
,315
,148
2,130
,034
ROE
-,083
,491
-,168
,867
ROA
2,998
,948
3,158
,002
EPS
1,91E-005
,000
,554
,580
-,003
,034
-,078
,938
,002
,001
3,754
,000
PBV ,055 a Dependent Variable: RETURN SAHAM
,021
2,663
,008
TATO PER
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Hasil uji t persamaan regresi untuk model analisis pada hipotesis 6 (enam) berdasarkan tabel 5.30. menunjukkan bahwa nilai signifikan CR (X1) sebesar 0,200, nilai signifikan DER (X2) sebesar 0,164, nilai signifikan LEV (X3) sebesar 0,001, nilai signifikan NPM (X4) sebesar 0,034, nilai signifikan ROE (X5) sebesar 0,867, nilai signifikan ROA (X6) sebesar 0,002, nilai signifikan EPS (X7) sebesar 0,580, nilai signifikan TATO (X8) sebesar 0,938, nilai signifikan PER (X9) sebesar 0,000 dan nilai signifikan PBV (X10) sebesar 0,008, dimana dari kesemua variabel bebas tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikan yang lebih kecil dari nilai α = 0,05 terdiri dari LEV, NPM, ROA, PER dan PBV sedangkan variabel CR, DER, ROE, EPS dan TATO menunjukkan nilai signifikan yang lebih besar dari nilai α = 0,05. Hasil tersebut memberikan informasi bahwa dari
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
persamaan regresi berganda untuk hipotesis 6 (enam) pada penelitian ini ada lima variabel bebas dari proksi rasio keuangan yang berpengaruh signifikan terhadap return saham yaitu LEV, NPM, ROA, PER dan PBV dan juga ada lima variabel bebas dari proksi rasio keuangan yang tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham yaitu CR, DER, ROE, EPS dan TATO. Model analisis regresi berganda antara variabel X terhadap Y dapat diformulasikan dalam model persamaan sebagai berikut : Y = - 0,466 - 0,001 X1 - 0,046 X2 + 0,953 X3 + 0,315 X4 - 0,083 X5 + 2,998 X6 - 0,00000191 X7 - 0,003 X8 + 0,002 X9 + 0,055 X10 Dari hasil persamaan regresi berganda tersebut, masing-masing variabel bebas dapat diinterprestasikan pengaruhnya terhadap return saham sebagai berikut : 1.
Current Ratio (CR) (X1) memiliki koefisien bertanda negatif sebesar 0,001, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah), maka perubahan CR sebesar 1% akan menurunkan return saham sebesar 0,1 %.
2.
Debt to Equity Ratio (DER) (X2) memiliki koefisien bertanda negatif sebesar 0,046, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah), maka perubahan DER sebesar 1% akan menurunkan return saham sebesar 4,6 %.
3.
Leverage Ratio (LEV) (X3) memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,953, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
lainnya tetap (tidak berubah), maka perubahan LEV sebesar 1% akan meningkatkan return saham sebesar 95,3 %. 4.
Net Profit Margin (NPM) (X4) memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,315, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah), maka perubahan NPM sebesar 1% akan meningkatkan return saham sebesar 31,5 %.
5.
Return on Equity (ROE) (X5) memiliki koefisien bertanda negatif sebesar 0,083, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah), maka perubahan ROE sebesar 1% akan menurunkan return saham sebesar 8,3 %.
6.
Return on Assets (ROA) (X6) memiliki koefisien bertanda positif sebesar 2,998, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah), maka perubahan ROA sebesar 1% akan meningkatkan return saham sebesar 299,8 %.
7.
Earnings Per Share (EPS) (X7) memiliki koefisien bertanda negatif sebesar 0,00000191, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah), maka perubahan EPS sebesar 1% akan menurunkan return saham sebesar 0,000191 %.
8.
Total Assets Turnover (TATO) (X8) memiliki koefisien bertanda negatif sebesar 0,003, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
variabel lainnya tetap (tidak berubah), maka perubahan TATO sebesar 1% akan menurunkan return saham sebesar 0,3 %. 9.
Price to Earnings Ratio (PER) (X9) memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,002, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah), maka perubahan PER sebesar 1% akan meningkatkan return saham sebesar 0,2 %.
10. Price to Book Value (PBV) (X10) memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,055, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah), maka perubahan PBV sebesar 1% akan meningkatkan return saham sebesar 5,5 %. Uji statistik yang selanjutnya dilakukan adalah uji F atau uji secara bersama. Hasil alat uji secara bersama akan digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil output regresi dengan menggunakan software SPSS yang dapat dilihat pada tabel 5.31 berikut ini, maka dapat dilihat secara bersama-sama untuk current ratio (CR) (X1), debt to equity
ratio (DER) (X2), leverage ratio (LEV) (X3), net profit margin (NPM) (X4), return on equity (ROE) (X5), return on assets (ROA) (X6), earning
per share (EPS) (X7), total assets turn over (TATO) (X8), price to earnings ratio (PER) (X9) dan price to book value (PBV) (X10) mempengaruhi Return Saham (Y).
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Tabel 5.31. Hasil Uji F Model 1
Regression Residual
Mean Square 6,916
F 10,194
Sig. ,000(a)
,678
Total a Predictors: (Constant), PBV, NPM, CR, DER, EPS, PER, TATO, LEV, ROE, ROA b Dependent Variable: RETURN SAHAM
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari tabel 5.31. diperoleh nilai Fhitung sebesar 10,194 sedangkan nilai signifikan F-nya adalah sebesar 0,000, yang artinya bahwa nilai signifikan F lebih kecil dari nilai α = 0,05. Hasil ini memberikan arti bahwa
current ratio (CR) (X1), debt to equity ratio (DER) (X2), leverage ratio (LEV) (X3), net profit margin (NPM) (X4), return on equity (ROE) (X5),
return on assets (ROA) (X6), earning per share (EPS) (X7), total assets turn over (TATO) (X8), price to earnings ratio (PER) (X9) dan price to book value (PBV) (X10) secara bersama mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Dengan demikian hipotesis 6 (enam) yang menyatakan bahwa rasio keuangan secara simultan mempunyai pengaruh terhadap return saham dapat diterima. Hasil ini sekaligus memberikan bukti secara empiris bahwa rasio keuangan dengan proksi current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), leverage ratio (LEV), net profit margin (NPM), return on equity (ROE), return on assets (ROA), earning per share (EPS), total assets turn over (TATO), price to earnings ratio (PER) dan
price to book value (PBV) memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
5.2. Pembahasan 5.2.1. Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Return Saham
Berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan, dari perhitungan persamaan regresi sederhana pada model analisis untuk hipotesis 1 (satu) selama periode pengamatan (2004 - 2007) menunjukkan bahwa hasil pengujian dengan menggunakan variabel CR sebagai proksi rasio likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan di BEI. Hasil uji t (uji parsial) dan uji F (uji simultan) memberikan informasi bahwa rasio likuiditas dengan proksi current ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil tersebut menunjukkan bahwa H1 dapat ditolak. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas yang diproksi dengan menggunakan variabel
current ratio (CR) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham (Y). Hasil ini selaras dengan yang disampaikan Helfert (2000) yang menyatakan bahwa investor lebih menyukai untuk membeli saham-saham perusahaan dengan nilai rasio likuiditas yang rendah sehingga return saham yang diperoleh tinggi. Hasil ini juga senada dengan yang disampaikan Weston dan Brigham (1994 : 168), yakni pemilikan yang lebih besar akan menaikkan aktiva lancar tanpa kenaikan hasil pengembalian (return) yang proporsional, malah tingkat hasil pengembalian investasi jadi turun. Tidak signifikannya rasio likuiditas mempengaruhi return saham mengindikasikan bahwa masih perlunya bukti empirik yang mendasari analisis ini, dimana hubungannya juga harus ditunjukkan dengan criteria statistic (Barnes, 1987 dalam Itan dan Syahroza
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
(2003)). Hasil ini mengindikasikan bahwa dari sudut likuiditas, informasi yang diberikan kurang menarik bagi pihak investor. Hal ini disebabkan oleh likuiditas hanya memberikan informasi yang berhubungan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya saja, tetapi tidak bisa memberikan sinyal positif bagi keterlanjutan investasi yang ditanamkan oleh investor. 5.2.2. Pengaruh Rasio Solvabilitas Terhadap Return Saham
Berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan, dari perhitungan regresi berganda pada model analisis untuk hipotesis 2 (dua) selama periode pengamatan (2004 - 2007) menunjukkan bahwa hasil pengujian dengan menggunakan variabel DER dan LEV sebagai proksi rasio solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan di BEI. Hasil uji t (uji parsial) dan uji F (uji simultan) memberikan informasi bahwa rasio solvabilitas dengan proksi debt to equity ratio (DER) dan leverage ratio (LEV) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil tersebut menunjukkan bahwa H2 dapat ditolak. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa rasio solvabilitas yang diproksi dengan menggunakan variabel debt to equity ratio (DER) dan variabel
leverage ratio (LEV) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham (Y). Hasil ini tidak senada dengan yang disampaikan oleh Suhairy (2006) yang menyatakan bahwa rasio solvabilitas berpengaruh dengan return saham. Ang (1997) juga menyatakan bahwa semakin tinggi DER menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat. Tentunya hal ini akan mengurangi hak pemegang
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
saham (dalam bentuk dividen). Tingginya DER selanjutnya akan mempengaruhi minat investor terhadap saham perusahaan tertentu, karena investor pasti lebih tertarik pada saham yang tidak menanggung terlalu banyak beban utang. Dengan kata lain, DER berpengaruh terhadap kinerja perusahaan bukan terhadap return saham. Penelitian ini juga bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Natarsyah (2000) dan Suhairy (2006) yang menyatakan bahwa secara parsial DER sebagai proksi rasio solvabilitas mempengaruhi return saham. Tidak signifikannya rasio solvabilitas mempengaruhi return saham mengindikasikan bahwa masih perlunya bukti empirik yang mendasari analisis ini, dimana hubungannya juga harus ditunjukkan dengan criteria statistic (Barnes, 1987 dalam Itan dan Syahroza (2003)). Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Harahap (2006) yang menyatakan bahwa secara parsial DER sebagai proksi rasio solvabilitas tidak berpengaruh terhadap
return saham. 5.2.3. Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham
Berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan, dari perhitungan regresi berganda pada model analisis untuk hipotesis 3 (tiga) selama periode pengamatan (2004 - 2007) menunjukkan bahwa hasil pengujian dengan menggunakan variabel NPM, ROE, ROA dan EPS sebagai proksi rasio profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan di BEI. Hasil uji t (uji parsial) memberikan informasi bahwa NPM dan ROA berpengaruh signifikan terhadap return saham sedangkan variabel ROE dan EPS tidak
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan di BEI, sedangkan hasil uji F (uji simultan) memberikan informasi bahwa NPM, ROE, ROA dan EPS sebagai proksi rasio profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap
return saham. Hasil ini secara uji statistik yaitu melalui uji F (uji simultan) menunjukkan bahwa rasio profitabiltas dengan proksi NPM, ROE, ROA dan EPS berpengaruh signifikan terhadap return saham walaupun secara uji t (uji parsial) ada variabel yang tidak berpengaruh signifikan yakni ROE dan EPS. Hasil tersebut menunjukkan bahwa H3 dapat diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas yang diproksi dengan menggunakan variabel net profit margin (NPM), return on equity (ROE), return on assets (ROA), earning per share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap return saham (Y). Hasil ini selaras dengan yang disampaikan Suhairy (2006) bahwa rasio profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Hasil uji t (uji parsial) pada penelitian ini mengindikasikan bahwa NPM dan ROA menjadi pertimbangan oleh investor dalam melakukan investasi transaksi
saham,
sehingga
para
pemegang
saham
penting
untuk
mempertimbangkan NPM dan ROA ketika pemegang saham tersebut mengharapkan besarnya capital gain yang akan diperoleh dalam transaksi saham. Hasil ini juga selaras dengan pendapat Ang (1997) dimana semakin tinggi rasio ROA menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Dengan demikian, semakin tinggi ROA, kinerja perusahaan semakin efektif. Hal ini selanjutnya akan
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor, karena tingkat kembalian akan semakin besar. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Natarsyah (2000); Suhairy (2006); Asyik (1999); Utami & Santoso (1998) dimana ROA secara parsial mempengaruhi return saham. 5.2.4. Pengaruh Rasio Aktivitas Terhadap Return Saham
Berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan, dari perhitungan regresi sederhana pada model analisis untuk hipotesis 4 (empat) selama periode pengamatan (2004 - 2007) menunjukkan bahwa hasil pengujian dengan menggunakan variabel TATO sebagai proksi rasio aktivitas tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan di BEI. Hasil uji t (uji parsial) dan uji F (uji simultan) memberikan informasi bahwa rasio aktivitas tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil tersebut menunjukkan bahwa H4 dapat ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rasio aktivitas yang diproksi dengan menggunakan variabel total assets turnover (TATO) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Hasil ini mengindikasikan bahwa TATO dari perusahaan yang go publik pada BEI informasinya tidak terlalu memberikan daya tarik bagi investor dalam melakukan investasinya. Tidak signifikannya rasio aktivitas mempengaruhi
return saham mengindikasikan bahwa masih perlunya bukti empirik yang
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
mendasari analisis ini, dimana hubungannya juga harus ditunjukkan dengan
criteria statistic (Barnes, 1987 dalam Itan dan Syahroza (2003)). Meskipun informasi yang disajikan memberikan gambaran bagaimana aktiva yang terdapat pada perusahaan dapat dikembalikan dari hasil aktivitasnya berupa pendapatan atau penjualan bersih pada perusahaan itu. Implikasi ini menunjukkan bahwa pergerakan aktiva oleh hasil aktivitas perusahaan masih kurang memberikan sinyal positif bagi investasi yang dilakukan oleh investor. Sudah selayaknya investor mempertimbangkan hanya informasi yang memberikan sinyal positif yang relevan digunakan dalam melakukan investasinya. 5.2.5. Pengaruh Rasio Pasar/Penilaian Terhadap Return Saham
Berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan, dari perhitungan regresi berganda pada model analisis untuk hipotesis 5 (lima) selama periode pengamatan (2004 - 2007) menunjukkan bahwa hasil pengujian dengan menggunakan variabel PER dan PBV sebagai proksi rasio pasar/penilaian berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan di BEI. Hasil uji t (uji parsial) dan uji F (uji simultan) memberikan informasi bahwa rasio pasar/penilaian berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil tersebut menunjukkan bahwa H5 dapat diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rasio pasar/penilaian yang diproksi dengan menggunakan variabel PER dan
PBV
berpengaruh
signifikan
terhadap
return
saham.
Hasil
ini
mengindikasikan bahwa informasi dari PER dan PBV dari perusahaan go publik
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
di BEI memberikan sinyal positif pada ketertarikan investor dalam melakukan investasinya. Hal ini senada dengan yang diteliti oleh Gani (2002) yang menyatakan bahwa PER dan PBV memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham. 5.2.6. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham
Berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan, dari perhitungan regresi berganda model analisis untuk hipotesis 6 (enam) selama periode pengamatan (2004 - 2007) menunjukkan bahwa hasil pengujian dengan menggunakan variabel CR, DER, LEV, NPM, ROE, ROA, EPS, TATO, PER dan PBV sebagai proksi rasio keuangan secara bersama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap
return saham pada perusahaan di BEI. Hasil uji F (uji simultan) memberikan informasi bahwa rasio keuangan berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil tersebut menunjukkan bahwa H6 dapat diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham (Y). Hasil ini selaras dengan yang disampaikan oleh Warsidi (2000) yang menyatakan bahwa meskipun pelaporan keuangan memiliki tujuan sosial yang luas, akan tetapi orientasinya terletak pada investor dan kreditor, karena dengan memenuhi kebutuhan mereka maka hampir semua kebutuhan dari para pemakai eksternal lainnya akan terpenuhi. Hal senada juga tersirat dari Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan (2004, par. 28). Hal ini mengindikasikan bahwa informasi rasio keuangan perusahaan go
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
publik di BEI memberikan sinyal positif ketertarikan investor dalam melakukan investasinya. Hasil uji t (uji parsial) menunjukkan bahwa ada lima variabel rasio keuangan yang berpengaruh signifikan terhadap return saham yakni LEV, NPM, ROA, PER dan PBV, serta ada lima variabel rasio keuangan yang tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham yakni CR, DER, ROE, EPS dan TATO.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Hasil pengujian dan analisis menunjukkan bahwa rasio likuiditas yang diproksi dengan menggunakan variabel current ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham (Y) pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil ini senada dengan literatur yang disampaikan Helfert (2000) serta Weston dan Brigham (1994) dan hasil ini mengindikasikan bahwa dari sudut likuiditas, informasi yang diberikan kurang menarik bagi pihak investor. 2. Hasil pengujian dan analisis menunjukkan bahwa rasio solvabilitas yang diproksi dengan menggunakan variabel debt to equity ratio (DER) dan variabel leverage
ratio (LEV) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham (Y) pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil ini tidak selaras dengan literatur yang disampaikan Ang (1997) dan penelitian oleh Suhairy (2006) dan hasil ini mengindikasikan bahwa dari sudut solvabilitas, informasi yang diberikan kurang menarik bagi pihak investor. 3. Hasil pengujian dan analisis menunjukkan bahwa rasio profitabilitas yang diproksi dengan menggunakan variabel net profit margin (NPM), return on equity (ROE),
return on assets (ROA), earning per share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
return saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil ini selaras dengan penelitian yang disampaikan Suhairy (2006). Hasil ini mengindikasikan bahwa rasio profitabilitas selalu menjadi pertimbangan oleh investor dalam melakukan investasi dalam bentuk saham. 4. Hasil pengujian dan analisis menunjukkan bahwa rasio aktivitas yang diproksi dengan menggunakan variabel total assets turnover (TATO) terhadap return saham (Y) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham (Y) pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil ini juga menyirati teori yang disampaikan Barnes, (1987) dalam Itan dan Syahroza, (2003). Hasil ini mengindikasikan bahwa dari sudut aktivitas, informasi yang diberikan kurang menarik bagi pihak investor. 5. Hasil pengujian dan analisis menunjukkan bahwa rasio pasar/penilaian yang diproksi dengan menggunakan variabel price to earnings ratio (PER) dan variabel
price to book value (PBV) berpengaruh signifikan terhadap return saham (Y) pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil ini senada dengan penelitian yang disampaikan oleh Gani (2002) yang menyatakan bahwa PER dan PBV memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Hasil ini mengindikasikan bahwa rasio pasar/penilaian, memberikan informasi yang menarik bagi pihak investor. 6. Hasil pengujian dan analisis menunjukkan bahwa secara simultan rasio keuangan dengan menggunakan variabel current ratio (CR), debt to equity ratio (DER),
leverage ratio (LEV), net profit margin (NPM), return on equity (ROE), return on assets (ROA), earning per share (EPS), total assets turn over (TATO), price to
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
earnings ratio (PER) dan price to book value (PBV) mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil ini selaras dengan literatur yang disampaikan oleh Weston dan Brigham (1994), Warsidi (2000) dan SAK (2004). Hasil ini mengindikasikan bahwa rasio keuangan, memberikan informasi yang menarik dan positif bagi pihak investor.
6.2. Keterbatasan
Peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat beberapa kelemahan yang ada dalam penelitian ini, yaitu : 1. Periode pengamatan hanya mampu diamati untuk tahun 2004 sampai dengan 2007, tidak sampai dengan tahun 2008, ini disebabkan oleh belum tersedianya data laporan tersebut sampai dengan batas periode penelitian ini diusulkan. 2. Metode sampel yang dipergunakan masih membatasi jumlah sampel yang digunakan, yakni dengan menggunakan alasan-alasan tertentu. 6.3.Saran
Berdasarkan
keterbatasan
peneliti,
maka
masih
perlu
dilakukan
penyempurnaan terhadap penelitian ini. Saran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya lebih memperpanjang periode amatan dalam penelitian selanjutnya sehingga diharapkan bisa memberikan data yang valid dan
up to date terkait dengan masalah penelitian ini. 2. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan metode sampel yang berbeda dari penelitian ini, dengan demikian diharapkan akan memberikan kontribusi informasi yang lebih baik dan akurat untuk penelitian pada masa mendatang.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robbert. 1997. Buku Pintar : Pasar Modal Indonesia. Mediasoft Indonesia. Asyik, Nur Fadjrih. 1999. Tambahan Kandungan Informasi Rasio Arus Kas. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 2, No. 2, Juli: 230-250. Daniati, Nina. dan Suhairi. 2006. Pengaruh Kandungan Informasi Komponem Arus Kas, Laba Kotor dan Size Perusahaan Terhadap Expected Return Saham (Pada Industry Textile dan Automotive Yang Terdaftar di BEJ). Simposium Nasional Akuntansi IX. IAI-Kompartemen Akuntan Pendidik Gani, Enjelwati. 2002. Analisis pengaruh Kinerja keuangan Perusahaan terhadap harga saham. Tesis. Program Magister Manajemen Universitas Bina Nusantara : Jakarta Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang. Gujarati, Damodar, 1999. Ekonometrika Dasar. Terjemahan Sumarno Zain. Penerbit Erlangga : Jakarta Harahap, Zulkifli. 2006. Pengaruh Beberapa faktor Fundamental dan Teknikal terhadap harga saham Perusahaan Manufaktur di BEJ. Tesis. Sekolah Pascasarjana USU - Tidak dipublikasikan. Hartono, Jogianto dan Cendrawati, 1999. ROA and EVA: A Comparative Empirical Study, Gadjah Mada International Journal of Business. Vol. 1 no. 1. pp. 4554. Helfert, Erick A. 2000. Technique of Financial Analysis. A Guide to Value Creation, Mc Graw-Hill. International Edition. Husnan, Suad. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN : Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. per 1 Januari 2004. Salemba Empat : Jakarta. Indonesian Capital Market Directory. 2007. Bursa Efek Indonesia. Edisi ke-8. Jakarta.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2000. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. Penerbit BPFE : Yogyakarta. Itan, Iskandar dan Akhmad Syahroza. 2003. The Influence of Financial Performance to Price of LQ 45 Stocks At Jakarta Stocks Exchange. Simposium Nasional Akuntansi VI. IAI-Kompartemen Akuntan Pendidik : Surabaya Jogiyanto. 1998. Portofolio Saham. Bagian Penerbit Fakultas Ekonomi UGM : Yogyakarta. Norpratiwi, Agustina M.V. 2007. Analisis Korelasi Investment Opportunity Set Terhadap Return Saham (Pada Saat Pelaporan Keuangan Perusahaan). Penerbit STIE YKPN Yogyakarta. Oktora, Miranda., Yuliana Salim, Thio Anastasia. 2003. Analisis Pengaruh Penilaian Kinerja dengan Konsep Konvensional dan Konsep Value Based Terhadap Return Saham Simposium Nasional Akuntansi X. IAI-Kompartemen Akuntan Pendidik : Makasar. Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan. 2004. “Pengaruh EVA, RI, Earnings, dan Arus Kas Operasi Terhadap Return yang diterima Oleh Pemegang Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan. November. Hal. 140-165. Prasetyo, Teguh. 2000. Analisa Rasio Keuangan dan Nilai Kapitalisasi Pasar sebagai Prediksi Harga Saham di BEJ pada periode Bullish dan Bearish. Simposium Nasional Akuntansi III. IAI-Kompartemen Akuntan Pendidik. Agustus: pp.652-695. Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ketujuh. Alfabeta : Bandung. Suhairy, Hapcin. 2006. Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di BEJ. Tesis. Sekolah Pascasarjana USU - Tidak dipublikasikan. Utami & Santoso. 1998. Pengaruh Informasi Penghasilan Perusahaan terhadap Harga Saham. Jurnal Akuntansi Manajemen dan Ekonomi, Vol. 1, No. 5 Van Horne, James C., dan John M. Wachowicz, Jr. 2005. Fundamentals of Financial Management (Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan). Buku 1. Edisi Ke-12. Terjemahan Dewi Fitriasari, S.S., M.Si., Ak. dan Deni Arnos Kwary, M.Hum. Penerbit Salemba Empat : Jakarta
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Warsidi. 2000. Evaluasi Kegunaan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Di Masa Yang Akan Datang. Jurnal Akuntansi Manajemen dan Ekonomi, Vol. 2, No. 1 Weston, J. Fred., dan Eugene F. Brigham. 1994. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jilid I. Edisi Ke-7. Cetakan Kelima. Terjemahan A.Q. Khalid. Penerbit Erlangga : Jakarta
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
LAMPIRAN I
NAMA PERUSAHAAN SAMPEL TAHUN 2004 - 2007
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62
Nama Perusahaan PT. Astra Agro Lestari Tbk. PT. Bakrie Sumatra Plantation Tbk. PT. Wahana Phonix Mandiri Tbk PT. Ekadharma International Tbk PT. Sepatu Bata Tbk PT. Delta Dunia Petroindo Tbk PT. Indo Rama Syntetics Tbk PT. Pan Brothers Tex Tbk PT. Ricky Putra Globalindo Tbk PT. Astra International Tbk PT. Astra Otoparts Tbk PT. Branta Mulia Tbk PT. Gajah Tunggal Tbk PT. Hexindo Adiperkasa Tbk PT. Intraco Penta Tbk PT. Selamat Sempurna Tbk PT. Tunas Ridean Tbk PT. United Tractor Tbk PT. Sumi Indo Kabel Tbk PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk PT. Semen Gresik (Persero) Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Budi Acid Jaya Tbk PT. Colorpak Indonesia Tbk PT. Lautan Luas Tbk PT. Sorini Agro Asia Corporindo Tbk PT. Unggul Indah Cahaya Tbk PT. Petrosea Tbk PT. Mustika Ratu Tbk PT. Mandom Indonesia Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk PT. Astra Graphia Tbk PT. Multipolar Corporation Tbk PT. Metrodata Electronics Tbk PT. Aqua Golden Mississippi Tbk PT. Davomas Abadi Tbk PT. Delta Djakarta Tbk PT. Fast Food Indonesia Tbk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk PT. Multi Bintang Indonesia Tbk PT. Mayora Indah Tbk PT. Siantar Top Tbk PT. Tunas Batu Lampung Tbk PT. Ultrajaya Milk Tbk PT. Alakasa Industrindo TBK PT. Global Mediacom Tbk PT. Anta Express Tour & Travel Tbk PT. Panorama Sentrawisata Tbk PT. Plaza Indonesia Realty Tbk PT. Tirta Mahakam Resources Tbk PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk PT. Betonjaya Manunggal Tbk PT. Citra Tubindo Tbk PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Lion Metal Works Tbk PT. Lion Mesh Prima Tbk PT. Tira Austenite Tbk PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk PT. Bumi Resources Tbk PT. International Nickel Indonesia Tbk PT. Medco Energi International Tbk PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Kode Perusahaan AALI UNSP WAPO EKAD BATA DOID INDR PBRX RICY ASII AUTO BRAM GJTL HEXA INTA SMSM TURI UNTR IKBI INTP SMGR AKRA BUDI CLPI LTLS SOBI UNIC PTRO MRAT TCID UNVR ASGR MLPL MTDL AQUA DAVO DLTA FAST INDF MLBI MYOR STTP TBLA ULTJ ALKA BMTR ANTA PANR PLIN TIRT ALMI BTON CTBN JPRS LION LMSH TIRA ANTM BUMI INCO MEDC PGAS
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
No. 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124
Nama Perusahaan PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PT. Timah (Persero) Tbk PT. Centrine Online Tbk PT. Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PT. Fortune Indonesia Tbk PT. Gema Grahasarana Tbk PT. Surya Citra Media Tbk PT. Fajar Surya Wisesa Tbk PT. Darya Varia Laboratoria Tbk PT. Indofarma (Persero) Tbk PT. Kimia Farma (Persero) Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Merck Tbk PT. Pyridam Farma Tbk PT. Bristol Myers Squibb Indonesia Tbk PT. Tempo Scan Pacific Tbk PT. Argha Karya Prima Industry Tbk PT. Kageo Igar Jaya Tbk PT. Siwani Makmur Tbk PT. Trias Sentosa Tbk PT. Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk PT. Ciputra Surya Tbk PT. Duta Pertiwi Tbk PT. Bakrieland Development Tbk PT. Gowa Makassar Tourism Dev. Tbk PT. Jaka Inti Realtindo Tbk PT. Jaya Real Property Tbk PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk PT. Lamicitra Nusantara Tbk PT. Lippo Cikarang Tbk PT. Lippo Karawaci Tbk PT. Metro Supermarket Realty Tbk PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk PT. Pudjiadi & Sons Estate Tbk PT. Pudjiadi Prestige Limited Tbk PT. Suryainti Permata Tbk PT. Summarecon Agung Tbk PT. Arwana Citramulia Tbk PT. Intikeramik Alamasri Industry Tbk PT. Surya Toto Indonesia Tbk PT. Infoasia Teknologi Global Tbk PT. Indosat Tbk PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT. Roda Vivatex Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. HM Sampoerna Tbk PT. Bentoel International Investama Tbk PT. Berlian MajuTanker TBK PT. Humpuss Intermoda Transportasi Tbk PT. Mitra Rajasa Tbk PT. Rigs Tenders Tbk PT. Samudra Indonesia Tbk PT. Pelayaran Tempuran Emas Tbk PT. Akbar Indo Makmur Stimec Tbk PT. Alfa Retailindo Tbk PT. Enseval Putera Megatrading Tbk PT. FKS Multi Agro Tbk PT. Hero Supermarket Tbk PT. Matahari Putra Prima Tbk PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT. Millenium Pharmacon International Tbk PT. Tigaraksa Satria Tbk
Kode Perusahaan PTBA TINS CENT CMNP FORU GEMA SCMA FASW DVLA INAF KAEF KLBF MERK PYFA SQBI TSPC AKPI IGAR SIMA TRST CKRA CTRS DUTI ELTY GMTD JAKA JRPT KIJA LAMI LPCK LPKR MTSM PJAA PNSE PUDP SIIP SMRA ARNA IKAI TOTO IATG ISAT TLKM RDTX GGRM HMSP RMBA BLTA HITS MIRA RIGS SMDR TMAS AIMS ALFA EPMT FISH HERO MPPA RALS SDPC TGKA
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
LAMPIRAN II
DESKRIPSI STATISTIK VARIABEL
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
1.
Deskripsi Statistik untuk Variabel Independen Current Ratio (CR) N Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Valid N (listwise)
2.
124 124 124 124 124
Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Valid N (listwise)
124 124 124 124 124
557,47 80,16 34,35 28,19
Mean 7,1565 3,1505 2,7971 2,4989
Std. Deviation 50,11994 7,61371 4,56735 3,12182
Minimum
Maximum
,02 ,02 ,03 ,05
26,37 6,27 8,03 5,50
Mean 1,4808 1,2486 1,2660 1,2935
Std. Deviation 2,72096 1,09826 1,14645 1,09438
Deskripsi Statistik untuk Variabel Independen Leverage Ratio (LEV) N Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Valid N (listwise)
4.
Maximum
,17 ,26 ,28 ,49
Deskripsi Statistik untuk Variabel Independen Debt to Equity Ratio (DER) N
3.
Minimum
124 124 124 124 124
Minimum
Maximum
,02 ,02 ,03 ,05
,96 ,86 ,89 ,85
Mean ,4649 ,4646 ,4655 ,4731
Std. Deviation ,19046 ,19223 ,19568 ,18757
Deskripsi Statistik untuk Variabel Independen Net Profit Margin (NPM) N Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Valid N (listwise)
124 124 124 124 124
Minimum
Maximum
,0009 ,0006 ,0006 ,0000
,4400 ,6700 1,9300 3,4200
Mean ,091390 ,092765 ,103097 ,128211
Std. Deviation ,0827365 ,1032161 ,1927762 ,3183432
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
5.
Deskripsi Statistik untuk Variabel Independen Return On Equity (ROE) N Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Valid N (listwise)
6.
124 124 124 124 124
Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Valid N (listwise)
124 124 124 124 124
117,06 66,27 72,69 84,60
Mean 14,1294 13,3777 13,1990 15,0799
Std. Deviation 14,83347 11,89587 12,87800 14,65612
Minimum
Maximum
,0005 ,0008 ,0011 ,0007
,4015 ,3749 ,3722 ,6216
Mean ,068822 ,066488 ,065935 ,080431
Std. Deviation ,0654078 ,0592091 ,0652703 ,0954738
Deskripsi Statistik untuk Variabel Independen Earnings Per Share (EPS) N Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Valid N (listwise)
8.
Maximum
,05 ,11 ,15 ,16
Deskripsi Statistik untuk Variabel Independen Return On Assets (ROA) N
7.
Minimum
124 124 124 124 124
Minimum
Maximum
,10 ,30 ,66 ,30
6958,00 4889,00 4666,00 10663,00
Mean 341,1191 326,3417 350,2594 499,3789
Std. Deviation 913,26854 777,33471 885,75871 1351,92923
Deskripsi Statistik untuk Variabel Independen Total Assets Turnover (TATO) N Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Valid N (listwise)
124 124 124 124 124
Minimum
Maximum
,03 ,03 ,03 ,03
7,17 15,89 12,18 9,34
Mean 1,1935 1,3088 1,2911 1,2345
Std. Deviation 1,12237 1,63330 1,38953 1,14852
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
9.
Deskripsi Statistik untuk Variabel Independen Price to Earnings Ratio (PER) N Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Valid N (listwise)
124 124 124 124 124
Minimum
Maximum
2,16 2,57 3,18 1,87
826,50 836,24 223,40 1093,00
Mean
Std. Deviation
44,6374 29,3997 26,5252 41,6124
122,99902 86,71153 34,46982 121,51900
10. Deskripsi Statistik untuk Variabel Independen Price to Book Value (PBV) N Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Valid N (listwise)
124 124 124 124 124
Minimum
Maximum
,19 ,09 ,15 ,22
16,83 15,01 21,26 19,13
Mean
Std. Deviation
1,8847 1,6869 1,9877 2,3928
2,34433 2,12534 2,37301 2,75335
11. Deskripsi Statistik untuk Variabel Independen Return Saham (Y) N Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Valid N (listwise)
124 124 124 124 124
Minimum
Maximum
-,8650 -,9220 -,8410 -,8460
8,2860 2,6320 6,3750 11,9230
Mean ,386629 ,040540 ,408750 ,680371
Std. Deviation 1,0044993 ,4577634 ,8751275 1,7127902
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
LAMPIRAN III
HASIL OUTPUT REGRESI UNTUK MASING-MASING PERSAMAAN REGRESI TIAP HIPOTESIS
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
1.
Hasil Output Regresi Untuk Persamaan Regresi pada Hipotesis 1 (satu) Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered CR a
Variables Removed .
b
Method Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Model Summaryb Change Statistics Model 1
R .057a
R Square .003
Adjusted R Square .001
Std. Error of the Estimate .89636
R Square Change .003
F Change 1.585
df1 1
df2 494
Sig. F Change .209
a. Predictors: (Constant), CR b. Dependent Variable: RETURN SAHAM
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1.274 396.906 398.179
df 1 494 495
Mean Square 1.274 .803
F 1.585
Sig. .209a
a. Predictors: (Constant), CR b. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
DurbinWatson 1.773
Coefficientsa
Model 1
(Constant) CR
Unstandardized Coefficients B Std. Error .348 .041 -.001 .001
Standardized Coefficients Beta -.057
t 8.561 -1.259
Sig. .000 .209
Zero-order -.057
Correlations Partial -.057
Part -.057
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Coefficient Correlations Model 1
Correlations Covariances
a
CR CR
CR 1.000 1.30E-006
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Collinearity Diagnostics a
Model 1
Dimension 1 2
Eigenvalue 1.141 .859
Condition Index 1.000 1.153
Variance Proportions (Constant) CR .43 .43 .57 .57
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1.000
1.000
Casewise Diagnosticsa Case Number 284 325 362 365 378 431 436 479
RETURN SAHAM 6.38 4.29 4.29 6.38 7.67 5.67 5.49 5.67
Std. Residual 6.739 4.402 4.402 6.739 8.173 5.940 5.741 5.939
Predicted Value .3395 .3446 .3446 .3395 .3441 .3460 .3439 .3467
Residual 6.04053 3.94540 3.94540 6.04053 7.32586 5.32398 5.14612 5.32328
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Residuals Statisticsa Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
Minimum -.4519 -15.629
Maximum .3477 .136
Mean .3408 .000
Std. Deviation .05073 1.000
N
.040
.631
.043
.037
496
-.3949 -1.19283 -1.331 -1.332 -1.19525 -1.333 .000 .000 .000
.3488 7.32586 8.173 8.181 7.34072 8.790 244.251 .068 .493
.3411 .00000 .000 .000 -.00022 .004 .998 .001 .002
.04718 .89545 .999 1.000 .89731 1.029 15.494 .005 .031
496 496 496 496 496 496 496 496 496
496 496
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Histogram
Dependent Variable: RETURN SAHAM 200
Frequency
150
100
50
Mean =1.03E-16 Std. Dev. =0.999 N =496
0 -2
0
2
4
6
8
10
Regression Standardized Residual
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: RETURN SAHAM
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
2.
Hasil Output Regresi Untuk Persamaan Regresi pada Hipotesis 2 (dua) Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered LEV, DERa
Variables Removed .
Method Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Model Summaryb Change Statistics Model 1
R .073a
R Square .005
Adjusted R Square .001
Std. Error of the Estimate .89628
R Square Change .005
F Change 1.333
df1 2
df2 493
Sig. F Change .265
a. Predictors: (Constant), LEV, DER b. Dependent Variable: RETURN SAHAM
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 2.141 396.038 398.179
df 2 493 495
Mean Square 1.070 .803
F 1.333
Sig. .265a
a. Predictors: (Constant), LEV, DER b. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
DurbinWatson 1.759
Coefficientsa
Model 1
(Constant) DER LEV
Unstandardized Coefficients B Std. Error .170 .114 -.032 .033 .474 .291
Standardized Coefficients Beta -.059 .098
t 1.492 -.978 1.626
Sig. .136 .329 .105
Zero-order
Correlations Partial
.006 .059
-.044 .073
Part -.044 .073
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Coefficient Correlationsa Model 1
Correlations Covariances
LEV DER LEV DER
LEV 1.000 -.667 .085 -.006
DER -.667 1.000 -.006 .001
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Collinearity Diagnosticsa
Model 1
Dimension 1 2 3
Eigenvalue 2.528 .423 .050
Condition Index 1.000 2.446 7.144
Variance Proportions (Constant) DER LEV .02 .04 .01 .09 .56 .01 .89 .40 .98
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Collinearity Statistics Tolerance VIF .555 .555
1.801 1.801
Casewise Diagnostics a Case Number 284 325 362 365 378 431 436 479
Std. Residual 6.654 4.422 4.422 6.654 8.113 5.917 5.779 5.865
RETURN SAHAM 6.38 4.29 4.29 6.38 7.67 5.67 5.49 5.67
Predicted Value .4166 .3265 .3265 .4166 .3981 .3666 .3104 .4134
Residual 5.96345 3.96355 3.96355 5.96345 7.27189 5.30343 5.17961 5.25658
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Residuals Statistics a Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
Minimum -.2197 -8.523
Maximum .4315 1.379
Mean .3408 .000
Std. Deviation .06577 1.000
N
.041
.733
.059
.037
496
-.6018 -1.11493 -1.244 -1.247 -1.12128 -1.248 .022 .000 .000
.4345 7.27189 8.113 8.129 7.30040 8.727 329.789 .091 .666
.3399 .00000 .000 .000 .00089 .005 1.996 .002 .004
.07476 .89447 .998 1.000 .89857 1.028 15.164 .008 .031
496 496 496 496 496 496 496 496 496
496 496
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Histogram
Dependent Variable: RETURN SAHAM 200
Frequency
150
100
50
Mean =5.32E-16 Std. Dev. =0.998 N =496
0 -2
0
2
4
6
8
10
Regression Standardized Residual
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: RETURN SAHAM
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
3.
Hasil Output Regresi Untuk Persamaan Regresi pada Hipotesis 3 (tiga)
Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered EPS, NPM, a ROE, ROA
Variables Removed
b
Method .
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Model Summaryb Change Statistics Model 1
R .309a
R Square .095
Adjusted R Square .088
Std. Error of the Estimate .85656
R Square Change .095
F Change 12.925
df1 4
df2 491
Sig. F Change .000
a. Predictors: (Constant), EPS, NPM, ROE, ROA b. Dependent Variable: RETURN SAHAM
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 37.932 360.247 398.179
df 4 491 495
Mean Square 9.483 .734
F 12.925
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), EPS, NPM, ROE, ROA b. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
DurbinWatson 1.890
Coefficientsa
Model 1
(Constant) NPM ROE ROA EPS
Unstandardized Coefficients B Std. Error .034 .058 .381 .152 .733 .400 1.849 .792 2.18E-006 .000
Standardized Coefficients Beta
t
.108 .123 .169 .003
.579 2.498 1.833 2.333 .062
Sig. .563 .013 .067 .020 .951
Zero-order .143 .265 .278 .141
Correlations Partial .112 .082 .105 .003
Part .107 .079 .100 .003
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Coefficient Correlations Model 1
Correlations
Covariances
EPS NPM ROE ROA EPS NPM ROE ROA
EPS 1.000 .002 .026 -.368 1.26E-009 1.04E-008 3.68E-007 -1.0E-005
a
NPM .002 1.000 -.009 -.071 1.04E-008 .023 -.001 -.009
ROE .026 -.009 1.000 -.720 3.68E-007 -.001 .160 -.228
ROA -.368 -.071 -.720 1.000 -1.0E-005 -.009 -.228 .628
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Collinearity Statistics Tolerance VIF .983 .411 .353 .743
1.017 2.436 2.831 1.346
Collinearity Diagnostics
Model 1
Dimension 1 2 3 4 5
Eigenvalue 3.157 .839 .592 .306 .107
Condition Index 1.000 1.940 2.308 3.214 5.441
(Constant) .03 .00 .16 .81 .00
a
NPM
Variance Proportions ROE ROA .02 .02 .02 .81 .00 .00 .15 .02 .00 .01 .14 .09 .00 .82 .89
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Casewise Diagnosticsa Case Number 284 325 362 365 378 431 436 479
Std. Residual 7.028 4.146 4.146 7.028 8.647 5.071 5.047 5.173
RETURN SAHAM 6.38 4.29 4.29 6.38 7.67 5.67 5.49 5.67
Predicted Value .3598 .7389 .7389 .3598 .2633 1.3266 1.1672 1.2391
Residual 6.02020 3.55110 3.55110 6.02020 7.40671 4.34338 4.32284 4.43093
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
EPS .03 .11 .63 .15 .07
Residuals Statisticsa Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
Minimum .0369 -1.098
Maximum 2.0175 6.057
Mean .3408 .000
Std. Deviation .27682 1.000
N
.040
.510
.068
.052
496
.0340 -1.85549 -2.166 -2.225 -1.95776 -2.234 .074 .000 .000
2.0028 7.40671 8.647 8.696 7.49118 9.445 174.748 .223 .353
.3425 .00000 .000 -.001 -.00163 .003 3.992 .003 .008
.28294 .85310 .996 1.003 .86606 1.034 14.614 .018 .030
496 496 496 496 496 496 496 496 496
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
496 496
Histogram
Dependent Variable: RETURN SAHAM 200
Frequency
150
100
50
Mean =1.49E-16 Std. Dev. =0.996 N =496
0 -2
0
2
4
6
8
10
Regression Standardized Residual
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: RETURN SAHAM
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
4.
Hasil Output Regresi Untuk Persamaan Regresi pada Hipotesis 4 (empat) Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered TATO a
Variables Removed .
b
Method Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Model Summaryb Change Statistics Model 1
R .014a
Adjusted R Square -.002
R Square .000
Std. Error of the Estimate .89770
R Square Change .000
F Change .100
df1
df2 494
1
Sig. F Change .752
a. Predictors: (Constant), TATO b. Dependent Variable: RETURN SAHAM
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares .081 398.099 398.179
df 1 494 495
Mean Square .081 .806
F .100
Sig. .752a
a. Predictors: (Constant), TATO b. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
DurbinWatson 1.773
Coefficientsa
Model 1
(Constant) TATO
Unstandardized Coefficients B Std. Error .327 .061 .011 .035
Standardized Coefficients Beta .014
t 5.396 .316
Sig. .000 .752
Zero-order
Correlations Partial
.014
.014
Part .014
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Coefficient Correlations Model 1
Correlations Covariances
TATO TATO
a
TATO 1.000 .001
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Collinearity Diagnosticsa
Model 1
Dimension 1 2
Eigenvalue 1.746 .254
Condition Index 1.000 2.621
Variance Proportions (Constant) TATO .13 .13 .87 .87
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1.000
1.000
Casewise Diagnostics a Case Number 284 325 362 365 378 431 436 479
Std. Residual 6.736 4.401 4.401 6.736 8.170 5.943 5.731 5.943
RETURN SAHAM 6.38 4.29 4.29 6.38 7.67 5.67 5.49 5.67
Predicted Value .3332 .3394 .3394 .3332 .3356 .3353 .3452 .3353
Residual 6.04678 3.95065 3.95065 6.04678 7.33437 5.33470 5.14484 5.33470
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Residuals Statistics Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
a
Minimum .3285 -.964
Maximum .5005 12.507
Mean .3408 .000
Std. Deviation .01277 1.000
N
.040
.506
.048
.031
496
.2848 -1.18891 -1.324 -1.326 -1.19137 -1.327 .000 .000 .000
.6920 7.33437 8.170 8.180 7.35165 8.788 156.434 .107 .316
.3408 .00000 .000 .000 .00003 .004 .998 .002 .002
.01850 .89679 .999 1.001 .89978 1.029 8.452 .009 .017
496 496 496 496 496 496 496 496 496
496 496
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Histogram
Dependent Variable: RETURN SAHAM 200
Frequency
150
100
50
Mean =1.91E-16 Std. Dev. =0.999 N =496
0 -2
0
2
4
6
8
10
Regression Standardized Residual
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: RETURN SAHAM
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
5. Hasil Output Regresi Untuk Persamaan Regresi pada Hipotesis 5 (lima) Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered PBV, PER a
Variables Removed .
b
Method Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Model Summaryb Change Statistics Model 1
R .328a
R Square .108
Adjusted R Square .104
Std. Error of the Estimate .84900
R Square Change .108
F Change 29.707
df1 2
df2 493
Sig. F Change .000
a. Predictors: (Constant), PBV, PER b. Dependent Variable: RETURN SAHAM
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 42.826 355.354 398.179
df 2 493 495
Mean Square 21.413 .721
F 29.707
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), PBV, PER b. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
DurbinWatson 1.815
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error .073 .052 .002 .001 .108 .016
(Constant) PER PBV
Standardized Coefficients Beta .122 .292
t 1.417 2.847 6.816
Sig. .157 .005 .000
Zero-order .153 .305
Correlations Partial
Collinearity Statistics Tolerance VIF
Part
.127 .293
.121 .290
.988 .988
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Coefficient Correlations Model 1
Correlations
PBV PER PBV PER
Covariances
a
PBV 1.000 -.107 .000 -9.5E-007
PER -.107 1.000 -9.5E-007 3.15E-007
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Collinearity Diagnostics
Model 1
Dimension 1 2 3
Eigenvalue 1.912 .742 .346
Condition Index 1.000 1.606 2.350
a
Variance Proportions (Constant) PER .11 .10 .05 .88 .83 .02
PBV
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
.11 .12 .77
1.012 1.012
Casewise Diagnostics Case Number 284 325 362 365 378 431 436 479
RETURN SAHAM 6.38 4.29 4.29 6.38 7.67 5.67 5.49 5.67
Std. Residual 6.882 4.391 4.391 6.882 6.210 5.162 5.819 6.191
a
Predicted Value .5374 .5622 .5622 .5374 2.3978 1.2873 .5500 .4140
Residual 5.84264 3.72785 3.72785 5.84264 5.27223 4.38268 4.93996 5.25602
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Residuals Statisticsa Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
Minimum .1042 -.804
Maximum 2.4140 7.048
Mean .3408 .000
Std. Deviation .29414 1.000
N
.038
.457
.053
.040
496
.1051 -2.15938 -2.543 -2.686 -2.40791 -2.703 .003 .000 .000
2.6938 5.84264 6.882 7.030 6.75676 7.404 142.256 4.639 .287
.3416 .00000 .000 .000 -.00078 .003 1.996 .015 .004
.30100 .84728 .998 1.016 .88053 1.040 9.893 .212 .020
496 496 496 496 496 496 496 496 496
496 496
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Histogram
Dependent Variable: RETURN SAHAM 200
Frequency
150
100
50
Mean =5.38E-17 Std. Dev. =0.998 N =496
0 -2.5
0.0
2.5
5.0
7.5
Regression Standardized Residual
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: RETURN SAHAM
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
6.
Hasil Output Regresi Untuk Persamaan Regresi pada Hipotesis 6 (enam) Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered
Variables Removed
PBV, NPM, CR, DER, EPS, PER, TATO, LEV, a ROE, ROA
Method
.
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Model Summary b Change Statistics Model 1
R .417a
R Square .174
Adjusted R Square .157
Std. Error of the Estimate .82365
R Square Change .174
F Change 10.194
df1
df2 10
485
Sig. F Change .000
a. Predictors: (Constant), PBV, CR, LEV, NPM, PER, TATO, EPS, DER, ROE, ROA b. Dependent Variable: RETURN SAHAM
ANOVA b Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 69.156 329.024 398.179
df 10 485 495
Mean Square 6.916 .678
F 10.194
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), PBV, CR, LEV, NPM, PER, TATO, EPS, DER, ROE, ROA b. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
DurbinWatson 1.888
Coefficientsa
Model 1
(Constant) CR DER LEV NPM ROE ROA EPS TATO PER PBV
Unstandardized Coefficients B Std. Error -.466 .139 -.001 .001 -.046 .033 .953 .292 .315 .148 -.083 .491 2.998 .949 1.91E-005 .000 -.003 .034 .002 .001 .055 .021
Standardized Coefficients Beta -.053 -.084 .197 .089 -.014 .273 .027 -.003 .166 .149
t -3.360 -1.284 -1.395 3.266 2.130 -.168 3.158 .554 -.078 3.754 2.663
Sig. .001 .200 .164 .001 .034 .867 .002 .580 .938 .000 .008
Zero-order -.057 .006 .059 .143 .265 .278 .141 .014 .153 .305
Correlations Partial -.058 -.063 .147 .096 -.008 .142 .025 -.004 .168 .120
Part -.053 -.058 .135 .088 -.007 .130 .023 -.003 .155 .110
Collinearity Statistics Tolerance VIF .997 .466 .467 .965 .251 .228 .728 .859 .871 .546
1.003 2.148 2.139 1.036 3.979 4.392 1.373 1.164 1.148 1.833
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM Coefficient Correlations Model 1
Correlations
Covariances
PBV CR LEV NPM PER TATO EPS DER ROE ROA PBV CR LEV NPM PER TATO EPS DER ROE ROA
PBV 1.000 .009 -.002 -.014 -.289 .099 .132 -.117 -.334 -.169 .000 2.01E-007 -1.4E-005 -4.4E-005 -3.5E-006 6.99E-005 9.44E-008 -7.9E-005 -.003 -.003
CR .009 1.000 -.015 .003 .015 .034 .024 .011 .001 -.012 2.01E-007 1.10E-006 -4.7E-006 5.41E-007 9.40E-009 1.23E-006 8.51E-010 3.73E-007 3.74E-007 -1.2E-005
LEV -.002 -.015 1.000 -.052 -.089 .045 .044 -.519 -.233 .327 -1.4E-005 -4.7E-006 .085 -.002 -1.5E-005 .000 4.47E-007 -.005 -.033 .091
NPM -.014 .003 -.052 1.000 -.022 .114 -.003 -.007 .008 -.084 -4.4E-005 5.41E-007 -.002 .022 -1.9E-006 .001 -1.3E-008 -3.6E-005 .001 -.012
a
PER -.289 .015 -.089 -.022 1.000 -.019 -.039 .055 .181 .056 -3.5E-006 9.40E-009 -1.5E-005 -1.9E-006 3.37E-007 -3.8E-007 -7.7E-010 1.05E-006 5.15E-005 3.07E-005
TATO .099 .034 .045 .114 -.019 1.000 .015 -.266 -.080 -.055 6.99E-005 1.23E-006 .000 .001 -3.8E-007 .001 1.77E-008 .000 -.001 -.002
EPS .132 .024 .044 -.003 -.039 .015 1.000 -.036 -.036 -.298 9.44E-008 8.51E-010 4.47E-007 -1.3E-008 -7.7E-010 1.77E-008 1.19E-009 -4.1E-008 -6.1E-007 -9.8E-006
DER -.117 .011 -.519 -.007 .055 -.266 -.036 1.000 -.211 .240 -7.9E-005 3.73E-007 -.005 -3.6E-005 1.05E-006 .000 -4.1E-008 .001 -.003 .007
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
ROE -.334 .001 -.233 .008 .181 -.080 -.036 -.211 1.000 -.684 -.003 3.74E-007 -.033 .001 5.15E-005 -.001 -6.1E-007 -.003 .242 -.319
ROA -.169 -.012 .327 -.084 .056 -.055 -.298 .240 -.684 1.000 -.003 -1.2E-005 .091 -.012 3.07E-005 -.002 -9.8E-006 .007 -.319 .901
a Collinearity Diagnostics
Model Dimension Eigenvalue 1 1 5.494 2 1.283 3 .986 4 .883 5 .795 6 .567 7 .411 8 .285 9 .181 10 .080 11 .034
Condition Index (Constant) 1.000 .00 2.069 .00 2.360 .00 2.494 .00 2.628 .00 3.112 .00 3.656 .02 4.388 .06 5.503 .01 8.313 .03 12.801 .88
CR .00 .00 .97 .00 .01 .00 .00 .01 .00 .00 .00
DER .00 .04 .00 .03 .02 .00 .29 .03 .09 .38 .11
LEV .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .06 .00 .08 .85
Variance Proportions NPM ROE ROA .01 .00 .00 .00 .01 .01 .00 .00 .00 .49 .00 .00 .42 .00 .00 .01 .02 .01 .00 .00 .01 .06 .00 .00 .00 .16 .10 .00 .62 .51 .00 .19 .35
EPS .01 .13 .00 .00 .06 .47 .18 .00 .13 .03 .00
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Casewise Diagnostics Case Number 284 325 362 365 378 431 436 479
Std. Residual 7.045 4.167 4.167 7.045 6.434 4.830 5.178 5.322
RETURN SAHAM 6.38 4.29 4.29 6.38 7.67 5.67 5.49 5.67
a
Predicted Value .5775 .8582 .8582 .5775 2.3707 1.6917 1.2252 1.2867
Residual 5.80254 3.43182 3.43182 5.80254 5.29927 3.97833 4.26479 4.38327
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
TATO .01 .01 .00 .03 .00 .04 .24 .58 .06 .01 .02
PER .00 .12 .01 .25 .38 .00 .00 .05 .18 .00 .00
PBV .01 .00 .00 .00 .01 .19 .05 .02 .71 .01 .00
Residuals Statistics a Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
Minimum -.4286 -2.059
Maximum 2.3707 5.431
Mean .3408 .000
Std. Deviation .37378 1.000
.044
.694
.095
.077
496
-1.4070 -2.13648 -2.594 -2.928 -2.90596 -2.951 .419 .000 .001
2.8060 5.80254 7.045 7.317 6.85303 7.749 350.708 1.427 .709
.3410 .00000 .000 .000 -.00013 .003 9.980 .006 .020
.39158 .81529 .990 1.018 .86707 1.042 30.435 .068 .061
496 496 496 496 496 496 496 496 496
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
N 496 496
Histogram
Dependent Variable: RETURN SAHAM 200
Frequency
150
100
50
Mean =6.3E-16 Std. Dev. =0.99 N =496
0 -2.5
0.0
2.5
5.0
7.5
Regression Standardized Residual
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: RETURN SAHAM
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
Scatterplot
Dependent Variable: RETURN SAHAM
Regression Studentized Residual
7.5
5.0
2.5
0.0
-2.5
-4
-2
0
2
4
6
Regression Standardized Predicted Value
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009