AKSI MITIGASI F O K U S
A R E A
ENERGI TAHUN ANGGARAN 2016
Indonesia Climate Change Trust Fund ©2017
Adapun ketiga proyek tersebut adalah:
01.
Research Center For Climate Change (RCCC) UI, Tropical Renewable Energy Center (TREC) FTUI, PT Potenza Putra Makara, Lembaga Pemberdayaan Umat (LPU) An Naba’ Pemanfaatan Energi Angin Sebagai Energi Baru &
Terbarukan Pembangkit Listrik di Kampung Bungin dan Dampaknya Terhadap Lingkungan. Indonesia Climate Change Trust
Lokasi: Bekasi, Jawa Barat
Fund (ICCTF) mengarahkan fokus area energi untuk berkontribusi
dalam menurunkan emisi gas rumah kaca secara signifikan melalui pasokan (supply) dan
kebutuhan (demand) energi,
termasuk pembiayaan teknologi
pembangkit energi rendah karbon
serta pelaksanaan konservasi dan efisiensi energi.
02.
Yayasan Energi Bersih Indonesia (EnerBI) Peningkatan Kapasitas Sistem Pengangkatan Air Tenaga Surya di Dusun Banyumenang II, Panggang, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Pada tahun 2016 ICCTF
mendanai tiga proyek skala
Lokasi: Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa
kecil dengan menggunakan
Yogyakarta
pendanaan rupiah murni (APBN).
Pendanaan tersebut diberikan kepada program-program
perubahan iklim yang selaras dengan fokus area energi.
Dalam pelaksanaannya, ICCTF
bekerja sama dengan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) dan
Universitas. Pelaksanaan
program tersebut menggunakan
mekanisme swakelola (swakelola tipe 2 dan 3) sesuai dengan
pedoman pengadaan barang dan jasa pemerintah (APBN).
03.
LPM Universitas Mataram Penguatan Produktifitas Perkebunan dan Peternakan Masyarakat Di Lahan Kering Dengan Model Sistem
Irigasi Tetes Berbasis Sumber Energi Dari Solar Sell. Lokasi: Lombok Utara, NTB
Aksi Mitigasi Fokus Area Energi Indonesia Climate Change Trust Fund Tahun Anggaran 2016
Dari ketiga program tersebut di atas, berikut adalah bagan yang menunjukkan informasi sebaran geografis, penerima manfaat dan potensi emisi pengurangan Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor energi:
SEBARAN LOKASI
1
3
Provinsi
3
2
3
Kabupaten
165 & 80 Nelayan Setempat
Nelayan Pendatang
yang menerima manfaat mercusuar di Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Bekasi
Households
(160 jiwa) di Dusun Banyumeneng II, Kab Gunungkidul, Yogyakarta
18
2. Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta 3. Kabupaten Lombok Utara, NTB
GRK PENURUNAN EMISI
P E N E R I M A M A N FA AT
40
1. Kabupaten Bekasi, Jawa Barat
Kelompok
(120 jiwa) di desa Dusun Tampes, Desa Salangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara mendapatkan manfaat dari Model Sistem Irigasi Tetes Berbasis Sumber Energi Dari Solar Sell
dari Sektor Energi
8
TON CO2 / TAHUN dari energi listrik tenaga turbin angin
40
TON CO2 / TAHUN
dari energi tenaga surya (Peningkatan Kapasitas Sistem Pengangkatan Air)
58
TON CO2 / TAHUN
dari energi Solar Sell (Model Sistem Irigasi Tetes Berbasis Sumber Energi dari Solar Sell)
Aksi Mitigasi Fokus Area Energi Indonesia Climate Change Trust Fund Tahun Anggaran 2016
Co-benefit/ Dampak
EnerBI
lainnya:
Penyediaan air bersih kapasitas
20
Konsorsium RCCCUI
m3/hari
Energi Listrik untuk lampu suar & air destilasi
(40 KK)
50
Penghematan pengeluaran warga
150.000
Rp.
liter/hari
/bulan/KK
Koperasi UMKM masyarakat untuk produksi kerupuk, Bandeng Rorot dan ikan asin dengan neraca laba
Potensi pemasukan pengelola air Abimanyu
15
289
juta/tahun
juta/tahun LPM Universitas Mataram Penyediaan air irigasi tetes kapasitas
Potensi laba perkebunan pepaya & cabe masyarakat senilai
89
715
m3/hari
juta/2 tahun
(10-30 Ha)
Semua keluaran program telah berhasil dicapai dengan persentase penyerapan anggaran masing-masing sebagai berikut:
100%
100%
96,65%
Konsorsium RCCCUI
EnerBI
LPM Universitas Mataram
Aksi Mitigasi Fokus Area Energi Indonesia Climate Change Trust Fund Tahun Anggaran 2016
Research Center For Climate Change (RCCC) UI, Tropical Renewable Energy Center (TREC) FTUI, PT Potenza Putra Makara, Lembaga Pemberdayaan Umat (LPU) An Naba’
01. Program berjudul “Pemanfaatan Energi Angin Sebagai
Energi Baru & Terbarukan Pembangkit Listrik di Kampung
Bungin dan Dampaknya Terhadap Lingkungan” berlokasi di Kampung Bungin, Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan energi listrik alternatif menggunakan sistem turbin angin yang
diintegrasikan dengan penyediaan air tawar siap minum melalui proses desalinasi air laut. Selain itu, program ini
juga bertujuan untuk membantu mengembangkan UMKM produk olahan hasil laut siap jual dan persemaian bibit
mangrove yang dapat digunakan untuk restorasi pantai dan muara sungai.
Masyarakat Kampung Bungin bermukim tepat di pinggiran muara Sungai Citarum yang seringkali banjir. Lokasinya
pun sulit dijangkau, meskipun relatif dekat dengan ibukota DKI Jakarta. Di wilayah tersebut, abrasi dan erosi pantai
(Bangunan fasilitas dasar untuk pusat pendidikan dan pemberdayaan masyarakat yang dibangun oleh RCCC UI dan mitranya)
secara signifikan masih terus berlanjut. Pada 2015, sekitar 59,5 Ha pantai telah mengalami kerusakan akibat abrasi di 7 (tujuh) wilayah pesisir Kabupaten Bekasi.
Kampung Bungin sering mengalami gangguan suplai listrik PLN dan tidak tersedianya sumber air tawar. Menjawab
permasalahan ini, RCCC-UI menghadirkan solusi melalui
pelaksanaan kegiatan berikut: (a) penyediaan Sistem Air Bersih Terintegrasi dan membangun 3 (tiga) sistem
Turbin Angin yang menghasilkan max 3 kWe; dan (b)
membangun sistem desalinasi air asin menjadi air tawar siap minum.
Disamping itu, program ini juga membantu pemberdayaan masyarakat dengan membangun Pusat Pendidikan Teknologi dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir tingkat lokal serta membangun fasilitas dasar untuk pusat
pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, laboratorium
lapangan, serta membangun koperasi sebagai sistem Sistem desalinasi air asin menjadi air tawar siap minum
manajemen UMKM.
Aksi Mitigasi Fokus Area Energi Indonesia Climate Change Trust Fund Tahun Anggaran 2016
EnerBI
02.
Program “Scale up Sistem Pengangkatan Air Tenaga
Surya di Dusun Banyumeneng II, Panggang, Gunungkidul,
Yogyakarta’’ berlokasi di Dusun Banyumeneng II, Desa
Giriharjo, Kabupaten Gunungkidul telah berjalan dengan baik.
Hasil keluaran dari program ini sangat bermanfaat dan
menumbuhkan semangat warga untuk bergotong-royong
berupaya menjaga seluruh fasilitas aset yang dibangun selama program, diantaranya sebagai berikut: a. Terpasangnya
panel
surya
4000
Wp
guna
mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang
dibutuhkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) untuk memasok air bersih dan menjadi tempat
belajar masyarakat dalam mengelola sistem energi terbarukan yang ada di dusun mereka.
b. Pemasangan 1 pompa submersible, pipa dan reservoir untuk pendistribusian air. Pompa ini membantu terpenuhinya kebutuhan air untuk 40 KK dengan debit 20 m /hari, sekaligus meningkatkan efisiensi 3
keuangan yang dialokasikan untuk pembelian air. Dana yang dihemat dapat dialihkan alokasinya untuk pendidikan, kesehatan atau menjadi modal usaha bagi warga setempat.
c. Peningkatan
kapasitas
organisasi
Air
Bersih
Masyarakat Banyumeneng II (ABIMANYU) dalam
pengelolaan air yang langsung dilakukan oleh masyarakat.
Organisasi
Abimanyu
membantu
mengelola dan memelihara sistem pengangkatan
air tenaga surya secara teknis, dokumentatif dan finansial.
d. Pemasangan Penerangan Jalan Umum fasilitas umum desa.
(PJU) di
(Panel surya surya dengan kapasitas 4.000 watt peak dipasang di Dusun Banyumeng II)
merasakan manfaat langsung kemudahan akses air bersih dari program ini.
Perubahan paling menonjol (Most Significant Change) yang ditimbulkan oleh proyek ini adalah tercukupinya
kebutuhan air bersih warga Banyumeneng II, desa Giriharjo, kecamatan Panggang, Gunungkidul setelah
sekitar 10 tahun mereka mengalami kekurangan air atau
harus membayar mahal untuk membeli air dari truk-truk tangki air. Hal ini terjadi karena performa sistem PDAM yang ada sebelumnya telah menurun drastis sehingga
mengakibatkan mayoritas warga Banyumeneng II tidak terjangkau aliran distribusi air PDAM.
Selain antusiasme, dukungan dan komitmen yang tinggi dari warga untuk selalu berpartisipasi dan
bergotong royong dalam mewujudkan Pengangkatan Air Tenaga Surya (PTAS), berbagai pihak lainnya juga turut mendukung mensukseskan program ini.
Seluruh warga dusun Banyumeneng II merasakan dampak yang muncul dari pelaksanaan proyek. Warga
tidak lagi harus terbebani dengan biaya pembelian air sebesar Rp. 150.000,00 untuk membeli 2000 liter per
minggu atau sebesar Rp. 600.000,00 per bulan. Selain itu, warga tidak lagi harus berjalan sejauh ± 2 km untuk
mengambil air bersih karena air telah sampai ke tandontandon distribusi yang ada disekitar mereka. Waktu dan
biaya yang digunakan untuk mengambil atau membeli
air bisa digunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat seperti bercocok tanam ataupun berwirausaha. Kurang lebih 160 jiwa warga Dusun Banyumeneng II dapat
Satker
Pengelolaan Air Bersih Dinas Pekerjaan Umum turut berperan aktif dengan memberikan bantuan 2 tandon
distribusi air yang memaksimalkan cakupan distribusi air untuk warga Banyumeneng II secara merata. Dinas Kehutanan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pun turut berperan besar dalam pelaksaan dengan
kemudahan
proyek
ini
memberikan dalam
pengurusan perijinan penggunaan
lahan
yang akan dibangun panel surya.
Aksi Mitigasi Fokus Area Energi Indonesia Climate Change Trust Fund Tahun Anggaran 2016
Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM), Universitas Mataram
03.
Manfaat yang dihasilkan dari program ini adalah
pemanfaatan energi terbarukan solar sell 2.400 Watt peak
(Wp) sebagai sumber energi listrik untuk menggerakkan pompa yang mampu mengangkat dan mengalirkan air sebesar 92 meter kubik perhari guna mengairi lahan seluas
4-5 hektar dengan sistem irigasi perpipaan. Sistem irigasi
tetes ini juga digunakan untuk mengairi sistem demplot seluas 1 hektar yang dapat meningkatkan produktivitas lahan serta menjadikan kawasan lahan kering sebagai kawasan perkebunan terpadu.
Secara jangka panjang, program ini juga diproyeksikan dapat
membantu
sekaligus
memperbaiki
meningkatkan
kualitas
kesejahteraan
lingkungan
masyarakat.
Hal ini dapat tercapai dengan membangun mekanisme Program
yang
berjudul
“Penguatan
Produktifitas
Perkebunan dan Peternakan Masyarakat Di Lahan Kering Dengan Model Sistem Irigasi Tetes Berbasis Sumber
Energi Dari Solar Sell” berlokasi di Dusun Tampes, Desa
ketahanan air pedesaan sehingga dapat meningkatkan produktivitas
masyarakat
dan
lahan
perkebunan dan ternak skala rumah tangga.
Utara, Nusa Tenggara Barat.
Program ini diusulkan sebagai solusi untuk menjawab yang
dihadapi
di
daerah
tersebut.
Dengan menginisiasi program ini, diharapkan dapat
mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dengan cara
memanfaatkan teknologi energi terbarukan solar sell (PV) kedalam sistem irigasi tetes untuk lahan kering. Di sisi lain, juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat melalui
peningkatan produktivitas perkebunan dan peternakan
sepanjang kawasan aliran sungai. Pola-pola kebaruan yang diaplikasikan diharapkan juga mampu merubah cara dan pola kebiasaan masyarakat dalam menggunakan pupuk kimia ke pupuk organik (padat atau cair).
Implementasi program dilaksanakan dengan ketat guna mencapai tujuan-tujuan tersebut. Upaya yang dilakukan adalah pembangunan sistem pengangkatan air tenaga
surya, pembangunan tangki atas dengan kapasitas 12 m3 dan sistem perpipaan irigasi tetes 4 - 5 hektar dan
pembangunan tiga (3) tangki 1200 liter untuk kebutuhan peternakan
beserta
sistem
perpipaan,
pembuatan
demonstration plot (demplot) untuk pepaya California
dan cabai Dewata seluas 1 hektar, serta pendirian Badan Usaha Skala Mikro (Koperasi) dan permodalannya.
serta
menjadikan kawasan lahan kering sebagai kawasan
Salangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok
permasalahan
kering
(Sistem pengangkat air tenaga surya dengan daya 2.400 Wp yang mampu mengalirkan air sebanyak 92 m3/hari untuk irigasi lahan kering 5-10 Ha di Dusun Tampes, Lombok Utara)
Aksi Mitigasi Fokus Area Energi Indonesia Climate Change Trust Fund Tahun Anggaran 2016
ICCTF Secretariat Wisma Bakrie 2 Building, 20th floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta 12920, Indonesia, P : (62-21) 5794 5760 F: (62-21) 5794 5759 E:
[email protected]
w w w . i c c t f . o r. i d