AKSI MAHASISWA IKIP MEDAN MENJELANG REFORMASI MEI 1998
JURNAL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh : MARGARETHA PARDEDE 309321026
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2013
PERSETUJUAN
Jurnal Ini Diajukan Oleh: Margaretha Pardede , NIM: 309321026 Jurusan Pendidikan Sejarah Telah Diperiksa Dan Disetujui Untuk Mempertahankan Skripsi
Margaretha Pardede 309321026
Medan, Juli 2013 Dosen Pembimbing Skripsi
Drs. Yushar Tanjung, Msi NIP. 1960112 198601 1 001
AKSI MAHASISWA IKIP MEDAN MENJELANG REFORMASI MEI 1998 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan dan penyebab aksi Mahasiswa IKIP Medan menjelang reformasi Mei 1998, mengetahui bagaimana Kronologi terjadinya aksi Mahasiswa IKIP Medan menjelang reformasi Mei 1998 dan mengetahui dampak aksi Mahasiswa IKIP Medan menjelang Reformasi Mei 198. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode field research dan library research. Metode field research diperoleh melalui wawancara langsung dengan pelaku aksi mahasiswa IKIP Medan menjelang refromasi sedangkan library research diperoleh dari buku-buku yang berhubungan dengan Aksi Mahasiswa IKIP Medan Menjelang Reformasi Mei 1998. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui para pelaku aksi mahasiswa IKIP Medan adalah aksi yang dilakukan mahasiwa IKIP Medan menuntut agar Soeharto turun menjadi Presiden karena masa pemerintahan Soeharto sudah 32 tahun berkuasa dan terjadinya krisis ekonomi yng melanda Indonesia oleh karena itu mahasiswa IKIP Medan melakukan aksi unjuk rasa menuntut agar segera dilakukannya reformasi di segala bidang baik dibidang ekonomi dan politik. Mahasiswa IKIP Medan merupakan penggerak terjadinya reformasi terutama di kota Medan. Dengan adanya gerakan mahasiswa IKIP Medan maka banyak mahasiswa yang ada di Indonesia melakukan aksi Demonstrasi agar Soeharto segera turun dari jabatannya sebagai presiden. Dampak dari aksi yang dilakukan mahasiswa IKIP Medan bagi mahasiswa IKIP sendiri adalah munculnya mahasiswa-mahasiwa yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang dimana mereka berjuang untuk masyarakat agar masyarakat mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Karena masyarakat sangat diresahkan dengan naiknya harga-harga kebutuhan pokok serta harga bahan bakar minyak (BBM) yang naik pada saat itu. Sehingga mahasiswa menuntut agar dilakukannnya reformasi . Kesimpulannya adalah aksi mahasiswa IKIP Medan merupakan aksi mahasiswa pertama di kota Medan pada tanggal 4 Mei yang membawa dampak besar bagi perubahan indonesia yang memicu mahasiswa yang ada di Indonesia melakukan aksi Unjuk rasa agar dilakukannya reformasi dan agar Soeharto segera turun dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia pada saat itu. Kata kunci : Mahasiswa IKIP MEDAN Menjelang Reformasi
1. PENDAHULUAN Reformasi adalah suatu perubahan menuju kearah yang lebih baik. Menjelang reformasi di Indonesia banyak sekali aksi dan gerakan yang dilakukan oleh sejumlah organisasi atau kelompok baik organisasi mahasiswa atau organisasi yang ada di masyarakat untuk menuntut terjadinya perubahan menuju arah yang lebih baik. Reformasi yang dituntut oleh masyarakat atau organisasi tersebut adalah reformasi di segala bidang baik di bidang ekonomi dan pembangunan. Namun menuju reformasi tersebut banyak hal atau tantangan yang harusdilewati oleh sejumlah organisasi atau masayarakat Krisis ekonomi yang dialami oleh Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1997.Krisis tersebut semakin berkembang hingga tahun 1998.Oleh karena itu masyarakat sangat diresahkan oleh naiknya harga-harga kebutuhan pokok tersebut.Sehingga pada Mei 1998 sejumlah gerakan Mahasiswa yang ada di Kota Medan menuntut dilakukannya reformasi di segala bidang, baik di bidang ekonomi maupun di bidang pemerataan pembangunan.Pada tanggal 04 Mei 1998 terjadilah unjuk rasa atau demonstrasi yang pertama kali di Kota Medan yang dilakukan oleh mahasiswa IKIP Medan (Universitas Negeri Medan ) sekarang ini menuntut dilakukannya perubahan. Gerakan unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa adalah awalnya suatu unjuk rasa yang dimana sejumlah mahasiswa yang berasal dari satu Universitas berkumpul di suatu tempat yang dimana mereka ingin mengeluarkan aspirasi atau pendapat mereka agar pemerintah dapat melihat dan mendengarkan suara rakyat yang disampaikan oleh unjuk rasa atau demonstasi yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut.Namun tampaknya unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa IKIP Medan tersebut dihadang oleh aparat keamanan yang mengepung kampus IKIP Medan sehinggga mahasiswa yang melakukan demonstrasi atau unjuk rasa tersebut berhamburan keluar kampus. Unjuk rasa yang dilakukan oleh kalangan mahasiswa tersebut yang awalnya berada di dalam kawasan kampus menjalar keluar kampus.Karena pada saat itu gerakan yang dilakukan mahasiswa yang melakukan demonstrasi tersebut dikepung oleh aparat keamanan sehingga mahasiswa yang melakukan demonstrasi di dalam kampus berhamburan keluar lokasi.Saat aparat keamanan membubarkan mahasiswa dengan kekerasan, dengan mengejar para mahasiswa hingga berlarian keluar kampus hingga mahasiswa bercampur dengan masyarakat dan kemudian menjadi beringas. Sehingga tindak kekerasan dan kerusuhan tidak dapat dielakkan lagi.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa IKIP Medan yang berawal pada tanggal 4 Mei diikuti dengan aksi Unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa Tri Sakti yang berada di Jakarta. Mahasiswa berkumpul di gedung DPR/MPR yang dimana mereka menuntut agar presiden Soeharto turun dari jabatannya karena sudah banyak masyarakat miskin sangat menderita karena harga-harga dan kebutuhan bahan makanan dan bahan pokok lainnya sangat mahal dan tidak terjangkau lagi oleh masyarakat golongan menengah kebawah. Aksi yang menjadi puncaknya dimana 10.000 ribu mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi menguasai gedung DPR. Begitu juga Kota Medan para pengunjuk rasa dari semua kalangan dan tidak hanya mahsiswa yang berasal dari kalangan kampus IKIP Medan saja tetapi dari beberapa Universitas yang ada di Kota Medan berkumpul di Gedung DPRD Medan meminta agar presiden Soeharto yang pada saat itu menjabat menjadi presiden diberhentikan dari jabatannya. Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi beberapa masalah antara lain : 1. KronologiterjadinyaaksiMahasiswa IKIP Medan menjelangreformasi Mei 1998 2. PenyebabterjadinyaaksiMahasiswa IKIP Medan menjelangReformasi Mei 1998 3. DampakaksiMahasiswa IKIP Medan menjelangReformasi Mei 1998
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Mahasiswa adalah sekumpulan manusia yang berintelektual yang akan bermetamorfosa menjadi penerus tombak estafetpembangunan di setiap Negara yang didiaminya. Mahasiswa juga sangat membawa pengaruh terhadap nasib suatu bangsa. Oleh karena itu mahasiswa juga dapat menjadi tolak ukur untuk dapat menentukan kemajuan suatu Negara karena melalui pemikirannya dapat membawa suatu bangsa menjadi bangsa yang maju atau sebaliknya. Menjelang reformasi pada Mei 1998 banyak terjadi aksi dan gerakan mahasiswa. Aksi yang dilakukan oleh mahasiswa adalah aksi yang menuntut agar diadakannya reformasi. Reformasi adalah perubahan menuju Indonesia menjadi lebih baik lagi. Aksi reformasi yang dilakukan tersebut juga terjadi di kalangan kampus IKIP Medan. Aksi yang dilakukan oleh sekelompok bahkan lebih mahasiswa ini adalah aksi demonstrasi yang disebabkan oleh naiknya harga-harga kebutuhan atau sembako. Akibat naiknya harga-harga tersebut memicu mahasiswa IKIP Medan melakukan unjuk rasa yang menentang kebijakan pemerintah pada saat itu karena masyarakat sudah sangat diresahkan oleh naiknya harga-harga kebutuhan tersebut. Mereka meminta agar dilakukan reformasi baik reformasi ekonomi maupun politik. B Landasan Konseptual 2.1
Aksi Mahasiswa Menurut Habermas dalam Suparno (2012:177) mahasiswa dalam melakukan aksi dan
demonstrasi sebagai respons terhadap situasi sosial, politik dan budaya yang mereka hadapi, menyuarakan hal yang sama. Mereka tidak hanya mempersiapkan peran yang mempunyai signifikan politik, tetapi sekaligus menempatkan diri sebagai agen perubahan sosial. 2.2.
IKIP MEDAN Dalam buku pedoman UNIMED ( 2008:02) Seiring dengan perubahan FKIP USU
menjadi IKIP Jakarta Cabang Medan, maka terjadi pula reorganisasi pada Fakultas ini. Jurusan-jurusan dikelompokkan sesuai dengan bidang ilmu dan mematangkannya untuk menjadi Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) yang berdiri sendiri. Kelompok-kelompok Jurusan itu terdiri atas 4 Fakultas
2.3.
Menjelang Reformasi Menurut Chaidar (1998:169) reformasi merupakan negosiasi antar kekuatan politik,
kalau reformasi dipahami dalam konteks demikian maka sebenarnya tak ada perlu keraguan sedikitpun terhadap komitmen mahasiswa Indonesia dalam perjuangan menuntut reformasi menyeluruh dalam bidang politik, ekonomi, dan hukum. Reformasi menyeluruh yang gencar dituntut oleh para mahasiswa dari berbagai kampus. 2.4
Mei 1998 Menurut Nihin (2000:08) detik-detik ini menjadi titik awal hari-hari berikutnya untuk
terus melakukan tuntutan reformasi total dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Begitu juga dengan aksi demonstrasi juga di kota Medan yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa
KerangkaBerpikir Terdiri atas : Aksi Mahasiswa IKIP Medan Mei 1998 MenuntutTurunnyaHarga-hargaSembako ReformasiEkonomi, ReformasiPolitik Reformasi Kekerasan Kerusuhan, Penjarahan
III. METODE PENELITIAN
A. MetodePenelitian Penelitian adalah suatu metode studi dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut dan penulisan merupakan akhir dari sebuah penelitian yang dilakukan. Setiap penulisan sejarah harus dapat dipertanggungjawabkan kebenaran dan faktanya melalui metode yang dipakai. B. JenisPenelitian Dalam mengumpulkan sumber-sumber tersebut penulis melakukan penelitian kepustakaan(library research). Sumber-sumber kepustakaan yang penulis teliti adalah bukubuku yang berkaitan dengan penelitian yang dikaji oleh penulis. Buku-buku tersebut digunakan untuk dapat membantu penulis mencari dan menemukan informasi ataupun datadata yang berkaitan dengan penelitan yang dilakukan oleh penulis.. Selain penelitian kepustakaan penulis juga melakukan penelitian lapangan (field Research). Penelitian lapangan ini dilakukan penulis agar dapat mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan penelitan yang dilakukan penulis. C. Sumber Data danTeknik Pengambilan Data Menurut Gottschlak (2008:35) sumber primer adalah kesaksian daripada seorang saksi dengan mata-kepala sendiri atau saksi dengan pancaindera yang lain, atau dengan alat mekanis seperti diktafon, yakni orang atau alat yang hadir pada peristiwa yang diceritakannya (di sini selanjutnya secara singkat disebut saksi pandangan-mata). Data Primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan Mahasiswa IKIP Medan yang ikut dan melihat langsung terjadinya aksi demonstrasi yang dilakukanoleh mahasiswa IKIP Medan pada Mei 1998. Menurut Gottschlak (2008:35) sumber sekunder merupakan kesaksian dari pada siapapun yang bukan merupakan saksi pandangan mata, yakni dari seseorang yang tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkannya. Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen tertulis seperti surat kabar, buku, dokumen dan artikel yang berkenaan dengan topik kajian.
D.
TeknikAnalisa Data
1. Mengelompokkan Data Mengelompokkan data melakukan wawancara dengan Mahasiswa IKIP Medan yang ikut ataupun melihat aksi yang dilakukan oleh Mahaiswa IKIP Medan menjelang reformasi pada Mei 1998, bagaimana latarbelakang terjadinya aksi tersebut, serta kronologi terjadinya aksi mahasiswa IKIP Medan dan dampak dari aksi yang dilakukan oleh Mahasiswa IKIP Medan. 2. Mengkritik Data Menurut Sjamsuddin (2007:132) kritik eksternal adalah cara melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah. Menurut Sjamsuddin (2007:143) dan kritik internal adalah menekankan aspek dalam yaitu sumber atau kesaksian. Kesaksian yang didapat melalui wawancara dengan Mahasiswa yang ikut dalam aksi yang dilakukan pada Mei 1998 di IKIP Medan 3. Interpretasi Data Interpretasi adalah tahap yang dilakukan oleh penulis dengan melakukan penafsiran terhadap sumber untuk mencapai suatu kesimpulan terhadap masalah yang ditelit oleh penulis. Dalam hal ini penulis melakukan teknik analisis untuk menjelaskan permasalahan yang dikaji dan diteliti untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis. 4. Menarik kesimpulan Setelah data yang relevan diperoleh dan dianalisis. Maka diambil suatu kesimpulan serta menyajikan (merekonstruksi) kembali fakta-fakta dalam suatu cara yang dapat menarik pembaca.
IV. PEMBAHASAN A. Kronologi terjadinya Aksi Mahasiswa menjelang Reformasi pada Mei 1998 Pada tanggal 2 Mei 1998 yang tepatnya pada saat itu memperingati hari pendidikan Nasional. Mahasiswa IKIP Medan memperingati hari pendidikan tersebut melakukan aksi keprihatinan di kampus. Mahasiswa IKIP Medan menggunakan ikat pita hitam di kepala yang dimana mereka menunjukan keprihatinannya terhadap persoalan yang sedang melanda Indonesia pada saat itu yaitu seperti keadaan perekonomian yang semakin terpuruk, persoalan penegakan hukum, pemerintahan yang belum memperhatikan kehidupan masyarakat, dan masalah pendidikan. Pada tanggal 4 Mei merupakan aksi demonstrasi besar-besaran. Demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa IKIP Medan yang menghimpun mahasiswa dari berbgai jurusan untuk melakukan demonstrasi menuntut agar Soeharto turun dari jabatannya dari presiden. Demonstrasi ini terjadi hingga sore hari di Kampus IKIP Medan sehingga pada saat itu aparat keamanan yang ingin membubarkan mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan kekerasan yang dimana aparat mengejar mahasiswa dan menembakkan gas air mata sehingga para mahasiswa berhamburan ke luar kampus dan akhirnya bercampur dengan massa sehingga terjadilah kerusuhan yang saat besar pada saat itu. Pada tanggal 5 Mei para mahasiswa IKIP Medan melakukan demonstrasi di Poldasu menuntut agar semua yang melakukan pelecehan terhadap mahasiswa yang terjadi pada tanggal 4 Mei ditindak dengan tegas karena pelecehan tersebut sudah melanggar hak azasi manusia. Pelecehan tersebut terjadi pada saat malam hari pada tanggal 4 Mei dimana semua mahasiswi yang ikut melakukan aksi demonstrasi disuruh aparat keamanan untuk keluar dari kampus dengan cara berjalan jongkok sehingga diduga yang melakukan pelecehan tersebut adalah oknum dari aparat. Pada hari rabu 6 Mei 1998 mahasiswa IKIP Medan terus melakukan aksi demonstrasi. demonstrasi yang dilakukan mahasiswa IKIP Medan yang terus menuntut agar Soeharto turun dari jabatannya serta semua pelaku yang melakukan tindakan pelecehan ditindak tegas oleh aparat Keamanan. Sementara itu kerusuhan terus menjalar hingga ke luar kota Medan. Tidak hanya mahasiswa saja yang melakukan demonstrasi tetapi massa yang sudah menjadi brutal ikut merusak berbagai fasilitas umum yang ada di daerah sekitar pancing hingga menjalar ke daerah-daerah lain. Akhirnya keesokan harinya kerusuhan tersebut menjalar
hingga ke kota-kota besar lainnya seperti daerah Tanjung Morawa, Tanjung beringin, Lubuk Pakam, Perbaungan, Pematang Siantar, Tebingtinggi, Pangkalan Brandan, Delitua, Binjai. Pada tanggal 20 Mei 1998 semua mahasiswa kota Medan dan masyarakat kota Medan berkumpul di bandara Polonia medan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran sehingga saat itu tidak adanya aktifitas yang dilakukan dan penerbangan pesawat ditutup. Ribuan massa dan mahasiswa berkumpul pada saat itu menyuarakan agar Soeharto segera turun dan sudah banyak kerugian yang disebabkan oleh tindakan-tindakan kerusuhan yang terjadi dimana-mana
bahkan
diseluruh
Indonesia
hingga
dunia
Internasional
pun
mengetahuinya.bahkan mahasiswa dan massa yang begitu banyak jumlahnya memenuhi kantor DPRD Sumut melakukan unjuk rasa. B. Faktorpenyebabterjadinyaaksimahasiswa IKIP Medan menjelangReformasi 1998 1. Faktor Ekonomi. Perekonomian Indonesia padasaat itu sangat terpuruk.Krisis ekonomi yang mulai dirasakan masyarakat Indonesia pada pertengahan Juli 1997 berkembang menjadi krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Krisis kepercayaan ini lahir dari sebuah rasa ketidakpuasan dan kekecewaan rakyat terhadap pemerintah Orde Baru yang dianggap telah melakukan banyak penyimpangan di segala bidang, baik bidang politik, ekonomi, sosial, hukum, dan sebagainya. Menurut Tyas(1999:78) penyelesaian kredit atau pinjaman dari perusahan besar, dan sistem perbankan yang buruk serta besarnya pinjaman swasta nasional di luar negeri telah menurunkan fundamental ekonomi Indonesia yang rapuh. Akibatnya kondisi ekonomi dalam negeri menjadi parah. Masyarakat sulit mendapatkan makanan pokok, obatobatan dan kebutuhan sehari-hari. Tidak terjaminnya faktor keamanan di jalur pantura dan penjarahan serta penimbunan di gudang menyebabkan disitribusi terganggu atau bahkan terhenti. Kalaupun tersedia harganya menjadi mahal. Langkanya bahan makanan dan kebutuhan pokok sehari-hari diperburuk lagi karena seluruh persediaan yang ada di toko, pasar swalayan, dan pasar tradisonal telah diborong oleh masyarakat pada awal Januari 1998. Tindakan ini dilakukan karena masyarakat tidak yakin akan kemampuan pemerintah untuk tetap bisa menyediakan beras dan kebutuhan lainnya dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu.
2. Faktor Politik Menurut tyas (1999:33) dari sistem politik rezim orde baru yang berkuasa selama 32 tahun terlalu menekannkan fungsi regulatif untuk mengekang kebebasan bersuara, berekspresi, berkumpul dan berorganisasi (tampak dari lima paket Undang-Undang Politik), kebebasan pers. Kekuasaan yang telah berjalan selam 32 tahun tersebut membuat keresahan bagi masyarakat khususnya mahasiswa IKIP Medan yang melakukan aksi menuntut agar Soeharto segera turun dari tahta jabatannya. Selama 32 tahun tersebut Soeharto memimpin secara diktator yaitu dimana kekuasaan dipegang penuh olehnya. Ia terpilih selama beberapa periode dan menjabat sebagai presiden. Hal tersebut menimbulkan keresahan bagi mahasiswa karena apabila sebuah rerzim terlalu lama memimpin maka pemerintahan tersebut tidak akan berjalan dengan baik karena semua kegiatan pemerintahan akan dikuasai oleh rezim tersebut. Faktor pendorong yang paling utama yang dilakukan mahasiswa IKIP Medan melakukan kegiatan aksi demonstrasi adalah menumbangkan rezim kekekuasaan pemerintahan Soeharto.
C. Dampak Aksi Mahasiswa IKIP Medan Menjelang Reformasi Mei 1998 1. DampakAksiMahasiswa IKIP Medan Menjelang Reformasi Mei 1998 bagi IKIP Medan . Dengan adanya aksi mahasiwa tersebut dikalangan kampus adalah mahasiswa yang bersifat pemimpin muncul dan membentuk sebuah organisasi yang dimana organisasi tersebut bertujuan agar menciptakan mahasiswa yang mampu dan terampil dalam berbagai aspek dan bidang. Sedangkan dampak negatifnya bagi kampus IKIP Medan adalah rusaknya berbagai fasilitas yang ada di dalam kampus karena aksi mahasiswa tersebut berujung pada kerusuhan. Fasilitas-fasilitas yang rusak adalah seperti meja-meja, kursi-kursi yang ada di dalam kampus 2. Dampak Aksi Mahasiswa IKIP Medan Menjelang Reformasi Mei 1998 bagi Indonesia Dampak positif dari aksi mahasiswa IKIP Medan adalah menimbulkan rasa simpatik masyarakat karena pada saat itu IKIP Medan merupakan penggerak agar Soeharto segera turun dari jabatannya dan memberikan efek gerakan reformasi di seluruh indonesia sehingga gerakan IKIP Medan merupakan pemicu gerakan reformasi di seluruh Indonesia. Dampak negatif dari aksi mahasiswa tersebut adalah terjadinya kerusuhan kerusuhan yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, menimbulkan kerusakan dalam bidang material, mental, dan sosial. Pertama, tidak sedikit hasil keringat dan jerih payah bangsa selama berpuluh-puluh tahun ini hancur dalam sekejap mata karena amukan api.
V. PENUTUP A. KESIMPULAN Aksi mahasiswa IKIP MEDAN terjadi hingga beberapa hari dimulai dari tanggal 2 Mei hingga 6 Mei 1998. Aksi tersebut juga dilakukan di tanggal 20 Mei 1998 di bandara Polonia Medan dengan beribu massa yang ikut berdemostrasi. Penyebab dari aksi tersebut adalah faktor ekonomi dan faktor politik. Faktor ekonomi adalah naiknya harga kebutuhan pokok sedangkan faktor politik adalah kekuasaan Soeharto yang sudah terlalu lama berkuasa sehingga menyebabkan terjadinya krisis politik. B. SARAN 1. mahasiswa adalah orang-orang yang dapat dijadikan sebagai penerus bangsa, maka melalui aksi-aksi yang dilakukan oleh mahasiwa IKIP Medan pemerintah harus dapat menciptakan negara yang adil dan memperhatikan rakyatnya 2. adanya aksi Mahasiwa IKIP Medan tersebut diharapakan agar tidak terjadinya berbagai tindakan-tindakan yang dapat merugikan bangsa Indonesia khususnya masyarakat Indonesia. 3. Diharapkan kepada Pemerintah agar juga harus mampu menjalankan roda pemerintahan yang bersih dan terbebas dari KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme. 4. Diharapakan agar mahasiwa-mahasiwa yang ingin melakukan aksi unjuk rasa agar tidak melakukan aksi unjuk rasa tersebut dengan berujuk kerusuhan dan sebaliknya agar mahasiwa dapat menyampaikan aspirasi dan pendapatnya. 5. Agar pemerintah dapat mengatasi berbagai persoalan-persoalan perekonomian agar masyarakat Indonesia tidak ada yang berada pada garis kemiskinanan.
DAFTAR PUSTAKA
2008. Buku pedoman Tahun Akademik 2008/2009. Medan: Universitas Negeri Medan Chaidar, Al. 1998. Reformasi Prematur (jawaban Islam terhadap Reformasi Total. Jakarta : Buku Islam Kaffah Gottscchalk, Louis Nugroho Notosutanto (pentrj). 2008. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press Hiariej, Eric. dkk. 2004. politik transisi pasca Soeharto.Yogyakarta : Fisipol UGM Hoffer, Eric. 1988. Gerakan Massa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Habibie, Bachruddin Jusuf. 2006. Detik-detik yang menentukan. Jakarta : THC Mandiri. Nanere, dkk. 2000. Kerusuhan Maluku(Halmahera Berdarah). Ambon: Yayaan Bina Masyarakat Sejahtera dan Pelestarian Alam. Nihin, Dj. 2000. tantangan Era Baru. Jakarta: PT. Mardi Mulyo Nugroho, dkk. 2004. Konflik dan Kekerasan pada Aras Lokal. Salatiga: Pustaka Percik Nurhadiantomo. 2004. Hukum Reintergrasi Sosial Konflik-konflik sosial Pri-Nonpri dan Hukum Keadilan Sosial. Surakarta: Muhammadiayah University Press Perret, Daniel. 2010. Kolonialisme dan Etnisitas.Jakarta: KPG(Kepustakaan Populer Gramedia) Ranjabar, Jacobus. 2006. Sistem Sosial Budaya Indonesia. Bogor : Ghalia Indonesia Soestrisno, Loekman. 2003. Konflik Sosial studi kasus Indonesia.Yogyakarta : Tajidu Press Sihbudi, Riza dan Moch. Nurhasim. Kerusuhan Sosial di Indonesia studi kasus Kupang, Mataram, dan Sambas. Jakarta: Grasindo Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak Sjahrir. 1998. Krisis ekonomi menuju reformasi total. Jakarta : Yayasan obor Indonesia Sulastomo. 1990. Hari-hari yang panjang 1963-1966. Jakarta: haji Masagung Suparno, Basuki Agus. 2012. Reformasi dan Jatuhnya Soeharto. Jakarta: Kompas
Trionggo,Ira. 2012.Rindu Soeharto(dipuja,dicerca,dan kini dirindu). Yogyakarta: Penerbit Bangkit. Tyas, dkk.1999.Tentara yang gelisah. Jakarta : Mizan Yoedhanegara, Pradipa. 2005. Disentralisasi Gerakan Mahasiswa: Jakarta : DPP Aliansi wartawan Surat kabar surat kabar harian waspada ((waspada 4/51998) berita.plasa.msn.com/nasional/merdeka/sebelum-jakarta-kerusuhan-mei-1998-lebih-dululanda-kota-medan surat kabar harian waspada(21/05 1998)