Dosen: Christian Ramos K
ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut) INVENTORY MANAGEMENT (Manajemen Persediaan) REFERENSI:
HANSEN & MOWEN, Managerial Acconting (BOOK)
1
Biaya Persediaan
Biaya Pesanan
Biaya Persediaan Biaya Persiapan
Biaya Penyimpanan
19 -2
Alasan Tradisional untuk Menyimpan Persediaan 1. Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau persiapan dengan biaya penyimpanan.
2. Untuk memenuhi permintaan pelanggan. 3. Untuk menghindari penutupan fasilitas manufaktur akibat kerusakan mesin, kerusakan komponen, tidak tersedianya komponen, pengiriman komponen yang terlambat. 4. Untuk menyangga proses produksi yang tidak dapat diandalkan. 5. Untuk memanfaatkan diskon. 6. Untuk menghindari kenaikan harga di masa depan.
19 -3
Kuantitas Pesanan dan Total Biaya Pemesanan dan Penyimpanan TC = Biaya pemesanan + Biaya penyimpanan TC = PD/Q + CQ/2 Dimana : TC = Total biaya pemesanan (atau persiapan) dan biaya penyimpanan P = Biaya menempatkan pesanan dan pemeriksaan pesanan (atau biaya persiapan pelaksanaan produksi)
D = Jumlah permintaan tahunan yang diketahui Q = Jumlah unit yang dipesan setiap kali pesanan dilakukan (atau ukuran lot produksi)
C = Biaya penyimpangan satu unit selama satu tahun
19 -4
Kuantitas Pesanan dan Total Biaya Pemesanan dan Penyimpanan TC = TC =
19 -5
Biaya pemesanan + Biaya penyimpanan PD/Q + CQ/2
Diketahui: D = 10,000 units Q = 1,000 units P = $25 per pesanan C = $2 per unit TC = Biaya Pemesanan + Biaya Penyimpanan = 250 + 1.000 = $1.250
Pesanan per tahun
= D/Q = 10.000 / 1.000 = 10
Persediaan Rata-rata = Q/2 = 1.000 / 2 = 500
Biaya Pemesanan
= PD/Q = 25 X 10 = $250
Biaya Penyimpanan = CQ/2 = 2 X 500 = $1000
19 -6
Model Persediaan Tradisional Kuantitas Pemesanan Ekonomis/Economic order quantity (EOQ) EOQ = ($2 x $25 x 10,000)/2
EOQ = 250,000 EOQ = 500 units Q = 500
TC = Biaya Pemesanan + Biaya Penyimpanan = 500 + 500 = $1000
Pesanan per tahun
= D/Q = 10.000 / 500 = 20
Persediaan Rata-rata = Q/2 = 500 / 2 = 250
= 2PD/C Biaya Pemesanan
= PD/Q = 25 X 20 = $500
Biaya Penyimpanan = CQ/2 = 2 X 250 = $500
Reorder Point (Titik Pemesanan Kembali)
19 -7
Reorder point (ROP) = Tingkat Penggunaan X Waktu Tunggu Contoh: Produsen menggunakan 50 komponen per hari dan waktu tunggunya adalah 4 hari. Reorder point =50 x 4 = 200 units Jadi, sebuah pesanan harus ditempatkan ketika tingkat persediaan komponen lemari es turun hingga 200 unit.
19 -8
Titik Pemesanan Kembali Persediaan (unit) (EOQ) 500 400
300 (ROP) 200 100 2
4
6
8
10 12 Hari
14
16
18 20
19 -9
Titik Pemesanan Kembali Persediaan Pengaman
Jika penggunaan maksimal komponen lemari es adalah 60 unit per hari, rata-rata penggunaan adalah 50 unit per hari, dan waktu tunggu adalah 4 hari, maka persediaan pengaman dihitung sebagai berikut: Penggunaan maksimal Rata-rata penggunaan Selisih Waktu tunggu Persediaan Pengaman
60 50 10 x4 40
19 -10
Titik Pemesanan Kembali Persediaan pengaman
ROP = (Tingkat rata-rata penggunaan x Waktu tunggu) + Persediaan pengaman Dengan persediaan pengaman, titik pemesanan kembali dihitung sebagai berikut: ROP = (50 x 4) + 40 ROP = 240 units
19 -11
Contoh Perusahaan Manufaktur Manajer PT. Benson mencoba menentukan ukuran produksi untuk bagian pembuatan mata pisau. Pengontrol perusahaan telah menyediakan informasi berikut: Permintaan rata-rata mata pisau Permintaan maksimal mata pisau Permintaan tahunan mata pisau Biaya penyimpanan per unit Biaya persiapan Waktu tunggu
320 per hari 340 per hari 80,000 $5 $12,500 20 hari
19 -12
A Manufacturing Example EOQ =
=
=
2PD C 2 x 80,000 x 12,500 5
400,000,000
= 20,000 mata pisau
19 -13
A Manufacturing Example Penggunaan maksimal Penggunaan rata-rata Selisih Waktu tunggu Total persediaan pengaman
340 320 20 x20 400
Reorder point = (Penggunaan rata-rata x Waktu tunggu) + Persediaan pengaman = (320 x 20) + 400 = 6,800 unit Maka mata pisau harus diproduksi dalam batch yang terdiri atas 20.000 unit dan pesanan baru harus dimulai ketika pasokan mata pisau turun hingga menjadi 6.800
19 -14
Manajemen Persediaan Tradisional • • • • • • • • • • •
Sistem dorong Persediaan signifikan Pemasok besar Kontrak pemasok jangka pendek Struktur departemental Tenaga kerja terspesialisasi Pelayanan tersentralisasi Keterlibatan karyawan rendah Gaya manajemen mengawasi Tingkat kualitas yang dapat diterima Dominasi penelusuran penggerak
19 -15
Tata Letak Manufaktur Tradisional Product A Product B
A Mesin bubut Department. 1
Setiap produk melewati berbagai departemen yang dikhususkan untuk satu proses.
B
A Grinda Abrasif Department 2
Alat pelebur
B Department 3
Barang jadi A Barang jadi B
19 -16
Manajemen Persediaan JIT
Sistem tarik Persediaan tidak signifikan Pemasok kecil Kontrak pemasok jangka panjang Struktur selular Tenaga kerja berkeahlian ganda Pelayanan terdesentralisasi Keterlibatan karyawan tinggi Gaya manajemen menfasilitasi Pengendalian kualitas total Dominasi penelusuran langsung
19 -17
Manajemen Persediaan JIT JIT memiliki dua tujuan strategis: Meningkatkan laba Memperbaiki posisi bersaing perusahaan
19 -18
Tata Letak Manufaktur JIT Sel A
Gerinda Mesin bubut
Product A
Sel B
Pelebur
Barang jadi
Gerinda Mesin bubut
Product B
Pelebur
Barang jadi
Setiap produk melewati selnya sendiri. Semua mesin yang diperlukan untuk memproses tiap produk ditempatkan dalam sel. Tiap sel memproduksi satu produk atau satu bagian rakitan.
JIT dan Manajemen Persediaan
19 -19
Biaya persiapan dan penyimpanan: Pendekatan JIT JIT mengurangi biaya pemesanan menjadi tidak signifikan: 1. Secara drastis mengurangi waktu persiapan 2. Menggunakan kontrak jangka panjang untuk pemasok Biaya penyimpanan dikurangi menjadi tidak signifikan dengan mengurangi persediaan sampai ke tingkat yang paling rendah.
19 -20
JIT dan Manajemen Persediaan Kinerja jatoh tempo: Solusi JIT Waktu tunggu yang lebih singkat akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi tanggal penyerahan dan merespon permintaan pasar dengan cepat. Waktu tunggu dapat dikurangi dengan: Mengurangi waktu persiapan Memperbaiki kualitas Menggunakan manufaktur seluler
JIT dan Manajemen Persediaan
19 -21
Menghindari penghentian produksi dan kendala proses: Pendekatan JIT Pemeliharaan pencegahan total untuk mengurangi kegagalan mesin Pengedalian kualitas total untuk mengurangi komponen yang rusak Hubungan yang erat dengan pemasok untuk memastikan pasokan bahan baku terjamin Menggunakan Sistem kanban juga penting
19 -22
Apa itu sistem kanban Sebuah sistem informasi yang mengendalikan produksi melalui penggunaan tanda kartu Kanban penarikan Kanban produksi Kanban pemasok
19 -23
Kanban Penarikan Item No.___________________ 15670T07
_____________ Processing Process
Circuit Board Item Name_________________
_____________ CB Assembly
TR6547 PC Computer Type_____________
_____________
Subsequent Process 8 Box Capacity_______________ _____________ C Final Assembly Box Type__________________ _____________
19 -24
Kanban Produksi Item No.___________________ 15670T07
_____________ Process
Circuit Board Item Name_________________
_____________ CB Assembly
TR6547 PC Computer Type_____________ 8 Box Capacity_______________ C Box Type__________________
19 -25
Kanban Pemasok Item No.___________________ 15670T08 Name of Receiving Co. Computer Casing Item Name_________________
_____________ Electro PC
8 Box Capacity_______________
Receiving Gate
C Box Type__________________
75
Time to Deliver Name of Supplier
8:30 A.M., 12:30 P.M., 2:30 P.M.
Garry Supply
19 -26
Keterbatasan JIT Diperlukan waktu untuk membina hubungan yang baik dengan pemasok. Pengurangan pada penyangga persediaan secara tajam dapat menyebabkan arus kerja terpecah dan tingkat stres yang tinggi diantara para pekerja produksi. Tidak ada persediaan untuk menyangga berhentinya poduksi. Mengganti penjualan saat ini dengan resiko untuk mencapai jaminan penjualan masa depan.
THE END
27