ACCELERATING INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
2016
Laporan Tahunan Annual Report
PT Nusantara Infrastructure Tbk
ACCELERATING INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT “Accelerating Infrastructure Development”, atau “Mengakselerasikan Pembangunan Infrastruktur” masih menjadi tema dari Laporan Tahunan PT Nusantara Infrastructure Tbk (BEI: META). Dipilihnya kembali tema ini menunjukkan konsistensi dan komitmen Nusantara Infrastructure untuk ikut berperan dalam agenda besar pemerintah terkait percepatan pembangunan infrastruktur Indonesia. Melalui 5 (lima) sektor yang dikelola saat ini— jalan tol, pelabuhan, air bersih, energi, dan menara telekomunikasi— Nusantara Infrastructure terus memberikan sumbangsih dalam rangka mewujudkan visinya “Menjadi Perusahaan Indonesia Terkemuka di bidang Investasi dan Pembangunan Infrastruktur”, sekaligus mendorong pertumbuhan perekonomian nasional dan menciptakan kualitas kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia di masa mendatang. “Accelerating Infrastructure Development” remains the theme of the Annual Report of PT Nusantara Infrastructure Tbk (IDX: META). The theme is maintained to demonstrate the consistency and commitment of Nusantara Infrastructure to participating in thegovernment’s broad agenda for the acceleration of infrastructure development in Indonesia. Through its 5 (five) business lines in toll roads, ports, water supply, energy, andtelecommunications tower, Nusantara Infrastructure continues to make a major contribution towards realizing its vision “To be the leading Indonesian private infrastructure investor and developer”, while encouraging the growth of the national economy and creating a better quality of life for the society of Indonesia into the future. .
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENTS
Profil Perusahaan
Prolog
Company Profile
Prologue
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
10
Informasi Umum General Information
54
Ikhtisar Saham META META Share Highlights
14
Sekilas Nusantara Infrastructure Nusantara Infrastructure Overview
56
Peristiwa Penting Key Events
15
Tonggak Keberhasilan Milestones
58
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications
18
Bidang Usaha Line of Business
62
Visi dan Misi Vision and Mission
64
Filosofi Lambang Perusahaan Company Logo Philosophy
66
Struktur Organisasi Organization Structure
67
Laporan MANAJEMEN
Management Report
4
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
22
Profil Pejabat Eksekutif Profile Executive Officers
68
Profil Dewan Komisaris Board of Commisioners Profile
28
75
Laporan Direksi Board of Directors Report
34
Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensi Human Resources and Competency Development
Profil Direksi Board of Directors Profiles
42
Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition
80
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi Subsidiaries and Associated Company
84
Entitas Asosiasi Associated Company
89
Struktur Grup, Entitas Anak dan Entitas Sosiasi Group Structure, Subsidiaries and Associated Company
90
Kronologis Penerbitan Saham Chronological shares Issues
92
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions and Professionals
93
Kronologis Penerbitan Dan Pencatatan Efek Lainnya Chronological Order of Security Issuance and Listing
93
Jaringan Bisnis Business Network
94
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
Tinjauan Ekonomi makro dan Industri Macro Economy and Industry Overview
98
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Review Per Business Segment
104
Tinjauan Keuangan Financial Review
135
Teknologi informasi Information Technology
146
Perkara Hukum dan Perkara Penting Lawsuits and Important Cases
210
Akses Informasi dan Data Perusahaan Information Access and Company Data
211
Kode Etik dan Norma Perilaku Ethics Code and Behavioral Norms
218
Whistleblowing System Whistleblowing System
224
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
Prinsip dan Tujuan Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Principles and Objectives
152
Penerapan Dan Kesesuaian Atas Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka Application Of Public Company Corporate Governance Guidelines
156
Organ Tata Kelola Perusahaan GCG Structure
160
Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Saham Shareholders and General Meetings of Shareholders
161
Dewan Komisaris Board of Commissioners
166
Direksi The Board of Directors
176
Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi Supporting Organs of Board of Commissioners and Board of Directors
188
Manajemen Risiko Risk Management
206
Sistem Pengendalian Internal Internal Control System
209
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Fondasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan The Foundation of Corporate Social Responsibilities
228
Komitmen Pengelolaan Lingkungan Hidup Commitment for Environmental Management
230
Ketenagakerjaan, keselamatan dan kesehatan Kerja Manpower, Occupational Safety and Health
234
Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Social Community Development
240
Tanggung Jawab Terhadap Produk dan Pelanggan Responsibilities on Products and Customers
244
Laporan keuangan Financial Report
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
5
01 PROLOG Prologue
Kinerja positif mencerminkan kapasitas Nusantara Infrastructure sebagai perusahaan dengan profitabilitas yang menjanjikan. Positive performance reflects PT Nusantara Infrastructure capacity as a Company with promising profitabilities.
Dengan 5 (lima) sektor bisnis yang dimiliki, Nusantara Infrastructure tumbuh sebagai kelompok usaha dengan fokus pada pengembangan infrastruktur di Indonesia; yang tentunya sejalan dengan visi Pemerintah
Dengan 5 (lima) sektor bisnis yang dimiliki, Nusantara Infrastructure Indonesia. tumbuh sebagai kelompok usaha dengan fokus pada pengembangan infrastruktur di Indonesia; yang tentunya sejalan dengan visi Pemerintah Indonesia.
Pendapatan dan Penjualan
Laba Usaha
Meningkat
Meningkat
59,63%
Revenues and Sales increased by 59.63%
Pendapatan Segmen Usaha Jalan Tol
Meningkat
35,31% Toll road business segment income increased by 35.31%
34,72%
Operating Income increased by 34.72%
Pertumbuhan Jumlah Menara Telekomunikasi
Meningkat
36,29% Total Telecommunication Tower increased by 36.29%
Kontribusi Pendapatan per Segmen Usaha Terhadap Pendapatan Konsolidasian Revenues and Sales Contribution per Business Segment to Consolidated Revenues and Sales 2015
2016
32,25%
26,73%
5,32%
62,42%
Jalan Tol Toll Road
52,91%
20,35% Menara Telekomunikasi Telecommunications tower
Air Bersih Clean Water
Laba (Rugi) per Saham Dasar
Jumlah Aset
dalam Rupiah penuh | in full Rupiah
Dalam Jutaan Rupiah | In Million Rupiah
Earnings (Loss) per Share
6
1 20
5
1 20
4
1 20
3
1 20
Total Assets
2
1 20
9,73
5.521.685
8,60
4.840.194
6,05
4.075.249
3,94
2.579.575
3,20
2.019.528
6
1 20
5
1 20
4
1 20
3
1 20
2
1 20
PROLOG
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Laba Rugi (disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Profit (Loss) 2016
2015
2014*
2013*
2012
Pendapatan dan Penjualan* Revenues and Sales*
986.831
618.208
518.378
425.861
270.397
Laba Usaha Operating Income
353.958
262.737
202.487
128.474
104.039
Laba (Rugi) Tahun Berjalan Net Income (Loss) for the Year
220.021
211.031
152.320
80.654
48.163
Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan Comprehensive Income (Loss) for the Year
233.733
207.503
149.054
76.947
42.991
Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Income (Loss) for the Year Attributable to Owner of the Parent Entity
148.269
131.102
92.183
60.103
43.373
71.752
79.929
60.137
20.551
4.791
Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Total Comprehensive Income (Loss) for the Year Attributable to Owner of the Parent Entity
162.009
127.290
89.464
56.396
38.200
Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan kepada Kepentingan non-Pengendali Comprehensive Income (Loss) for the Year Attributable to Non-Controlling Interest
71.724
80.213
59.590
20.551
4.791
436.381
349.328
278.350
193.078
171.373
15.236
15.236
15.236
15.236
13.694
9,73
8,60
6,05
3,94
3,20
Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan non-Pengendali Income (Loss) for the Year Attributable to NonControlling Interest
EBITDA Jumlah Saham yang Beredar (dalam jutaan lembar saham) Outstanding Shares (in shares) Laba (Rugi) per Saham Dasar (dalam Rupiah penuh) Earnings (Loss) per Share (in full Rupiah)
* disajikan kembali sesuai perubahan PSAK dan ISAK yang berlaku efektif pada tahun berjalan, seperti yang terurai dalam lampiran laporan keuangan teraudit tahun buku 2016.
* restated in accordance with the revisions of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretations Financial Accounting Standards (ISAK) effective on the current year, as described in the attached audited financial statements of the 2016 financial year.
Posisi Keuangan
Financial Position
(disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2016
2015
2014*
2013*
2012
Aset Assets Aset Lancar Current Assets
1.411.386
1.407.658
1.236.846
895.554
459.859
Aset Tidak Lancar Non Current Assets
4.110.300
3.432.537
2.838.403
1.684.021
1.559.669
358.744
345.317
326.617
322.458
299.229
5.521.685
4.840.194
4.075.249
2.579.575
2.019.528
Investasi pada Entitas Asosiasi Invesment on Subsidiaries Jumlah Aset Total Assets
10
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
PROLOGUE
Annual Report 2016
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
(disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2016
2015
Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities
453.351
556.830
377.866
120.131
255.418
Liabilitas Jangka Panjang Non-Current Liabilities
2.376.341
1.678.875
1.336.062
702.713
715.916
Jumlah Liabilitas Total Liabilities
2.829.691
2.235.705
1.713.928
822.844
971.333
Ekuitas Equity
2.691.994
2.604.489
2.361.321
1.756.731
1.048.194
(expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2014*
2013*
2012
Liabilitas Liabilities
* disajikan kembali sesuai perubahan PSAK dan ISAK yang berlaku efektif pada tahun berjalan, seperti yang terurai dalam lampiran laporan keuangan teraudit tahun buku 2016.
* restated in accordance with the revisions of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretations Financial Accounting Standards (ISAK) effective on the current year, as described in the attached audited financial statements of the 2016 financial year.
Rasio-rasio Keuangan
Financial Ratios 2016
2015
2014*
2013*
2012
Modal Kerja Bersih (Rp Juta) Net Working Capital (Rp Million)
958.035
902.577
904.801
776.116
204.441
Rasio Lancar Current Ratio
311,32%
252,79%
327,32%
746,48%
180,04%
Margin Usaha Business Margin
35,83%
40,84%
39,05%
30,17%
38,48%
Margin Bersih Net Margin
15,02%
21,21%
17,68%
18,94%
16,04%
Margin EBITDA EBITDA Margin
44,22%
56,50%
53,69%
45,46%
63,38%
Tingkat Pengembalian Aset Return-on-Assets
2.69x
2,70x
2,26x
3,13x
2,15x
Tingkat Pengembalian Ekuitas Return-on-Equity
5,51x
5,03x
3,90x
4,59x
4,14x
Rasio Hutang terhadap Ekuitas (DER) Debt-to-Equity Ratio (DER)
55,91%
49,16%
39,90%
41,86%
89,15%
Rasio Hutang terhadap Aset (DAR) Debt-to-Assets Ratio (DAR)
27,26%
26,46%
23,12%
28,50%
46,27%
* disajikan kembali sesuai perubahan PSAK dan ISAK yang berlaku efektif pada tahun berjalan.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
* restated in accordance with the revisions of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretations Financial Accounting Standards (ISAK) effective on the current year.
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
11
PROLOG
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Pendapatan dan Penjualan
Laba Usaha
Dalam Jutaan Rupiah | In Million Rupiah
Dalam Jutaan Rupiah | In Million Rupiah
2012
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
34,72%
104.039
2013
128.474
270.397
2014
202.487
425.861
2015
262.737
518.378
2016
353.958
618.208
59,63%
Operating Income
986.831
Revenues and Sales
2016
2015
2014
2013
2012
Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Net Income (Loss) for the Year
Total Comprehensive Income (Loss) for the Year Attributable to Owner of the Parent Entity
Dalam Jutaan Rupiah | In Million Rupiah
12
2012
Accelerating Infrastructure Development
27,28%
2016
2015
2014
2013
38.200
2013
56.396
48.163
2014
89.464
80.654
2015
127.290
152.320
2016
162.009
211.031
4,26%
220.021
Dalam Jutaan Rupiah | In Million Rupiah
2012
PT Nusantara Infrastructure Tbk
PROLOGUE
Annual Report 2016
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
EBITDA
Jumlah Aset
Dalam Jutaan Rupiah | In Million Rupiah
Dalam Jutaan Rupiah | In Million Rupiah
171.373
2013
2012
2016
2015
2014
2013
14,08%
Ekuitas
Jumlah Liabilitas
Dalam Jutaan Rupiah | In Million Rupiah
Dalam Jutaan Rupiah | In Million Rupiah
PT Nusantara Infrastructure Tbk
2012
2015
2014
2013
971.333
2016
822.844
2013
1.713.928
2014
2.235.705
1.756.731
2015
26,57%
2.829.691
2.361.321
2016
1.048.194
2.604.489
3,36%
2012
Total Liabilities
2.691.994
Equity
2.019.528
193.078
2014
2.579.575
278.350
2015
4.075.249
349.328
2016
4.840.194
436.381
24,92%
5.521.685
Total Assets
EBITDA
2012
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
13
PROLOG
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Ikhtisar Saham META Stock Performance of META Tabel Ikhtisar Saham META 2015-2016
Meta Stock Table Performance 2015-2016
Jumlah Saham Beredar (lembar)
Periode
Period
Outstanding Shares (shares)
Kapitalisasi Pasar (juta Rp)
Harga Saham Tertinggi (Rp/lembar)
Market Capitalization (million Rp)
Harga Saham Terendah (Rp/lembar)
Highest Share Price (Rp)
Harga Saham Penutupan (Rp/lembar)
Lowest Share Price (Rp)
Volume Perdagangan (lembar)
Share Closing Price (Rp)
Sales Volume (shares)
2015 Triwulan I
15.235.671.880
2.879.541,98
203
181
189
6.386.351.800
Triwulan II
15.235.671.880
3.047.134,38
203
161
200
5.534.299.500
Triwulan III
15.235.671.880
2.178.701,08
218
142
143
3.883.588.600
Triwulan IV
15.235.671.880
1.127.439,72
155
69
74
3.306.486.000
Triwulan I
15.235.671.880
1.889.223,31
125
120
124
57.095.600
Triwulan II
15.235.671.880
1.797.809,28
119
116
118
34.855.700
Triwulan III
15.235.671.880
1.919.694,66
131
124
126
21.192.200
Triwulan IV
15.235.671.880
1.995.873,02
132
129
131
9.836.000
2016
Ikhtisar Saham META
Des-16
Nov-16
Okt-16
Sepr-16
Agst-16
Jun-16
Mei-16
Apr-16
Mar-16
Feb-16
Jan-16
Des-15
Nov-15
Okt-15
Sepr-15
Agst-15
Jul-15
Jun-15
Mei-15
Apr-15
Mar-15
Feb-15
Jan-15
Jul-16
Harga Penutupan Closing Price Volume Perdagangan Sales Volume
Shares Performance of META
Keterangan: • Tidak terjadi aksi pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham dalam dua tahun terakhir. • Tidak terjadi penghentian sementara perdagangan saham Perusahaan dalam tahun buku.
Notes: • The following events did not occur during the year: Stock Split, Reverse Stock, Share Dividend, Bonus Issue, and Drop in Share Nominal Value during the last two years.
Hingga akhir tahun 2016, PT Nusantara Infrastructure Tbk tidak melakukan pencatatan obligasi, sukuk atau obligasi konversi, maupun pencatatan efek lainnya.
As of the end of 2016, PT Nusantara Infrastructure Tbk did not list any bond, sukuk, or convertible bon, as well as listing of any security.
14
Accelerating Infrastructure Development
•
Suspension of Company’s share trading during the fiscal year.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
PROLOGUE
Annual Report 2016
Peristiwa Penting Key Events
4 Februari 2016
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menyelenggarakan diskusi publik mengenai Keselamatan Berlalu lintas di Jalan Tol. PT Bintaro Serpong Damai (BSD) dan PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) bersama dengan pengelola jalan tol lainnya, seperti PT Jasa Marga (JM), PT Marga Mandala Sakti (MMS), PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), ikut berpartisipasi mendukung terselenggaranya diskusi ini sebagai salah satu upaya bersama mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas. Diskusi yang dihadiri oleh 100 mahasiswa dan media ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas terutama ketika berkendara di jalan tol. Toll Road Authority (BPJT) organized a public discussion with regard to Traffic Safety in the Toll Road. PT Bintaro Serpong Damai (BSD) and PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) along with other toll road operators, such as, PT Jasa Marga (JM), PT Marga Mandala Sakti (MMS), PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), supported the public discussion as one of the traffic safety campaign efforts. One hundred college students and media crews attended the event which purpose is to enhance public awareness for orderly traffic especially while driving at the toll roads.
12 April 2016
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) diselenggarakan pada 12 April 2016 di Hotel Aryaduta Makassar. Agenda yang dibahas pada RUPST tersebut antara lain persetujuan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan BMN untuk tahun buku 2015, penetapan penggunaan Laba Bersih dan Dividen BMN pada tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015, dan pemberian wewenang kepada Direksi BMN dalam menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk tahun buku 2016. Annual General Meeting of Shareholders (RUPST) of PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) has been organized on April 12, 2016 at Hotel Aryaduta, Makassar. The agenda of AGMS includes among other the approval of Annual Report and Financial report of PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) for the fiscal year 2015, the designation of Net Profit allocation and PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dividend for the fiscal year ended on December 31, 2015 as well as delegation of authority to the Board of Directors of PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) to appoint a Public Accounting Firm for FY 2016.
12 April 2016
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) diselenggarakan pada 12 April 2016 di Hotel Aryaduta Makassar. Agenda yang dibahas pada RUPST tersebut antara lain persetujuan untuk Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan JTSE untuk tahun buku 2015, penetapan penggunaan Laba Bersih dan Dividen JTSE pada tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015, dan pemberian wewenang kepada Direksi JTSE dalam menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk tahun buku 2016. Annual General Meeting of Shareholders (RUPST) of PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) has been convened on April 12, 2016 at Hotel Aryaduta Makassar. The agenda of the meeting of the AGMS includes approval for the Annual Report and Financial Report of PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) for Fiscal Year 2015, the designation of Net Profit allocation and Dividends of PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) for fiscal year ended on December 31, 2015, and delegation of authorities to the Board of Directors of PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) to appoint Public Accounting Firm for FY 2016.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
15
PROLOG
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Peristiwa Penting Key Events
12 April 2016
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bintaro Serpong Damai (BSD) diselenggarakan pada 12 April 2016 di Hotel Santika BSD. Agenda yang dibahas pada RUPST tersebut antara lain persetujuan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan BSD untuk tahun buku 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (Ernst & Young) dan pembebanan tanggung jawab kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan (acquit et de charge), penetapan penggunaan Laba Bersih dan Dividen BSD pada tahun buku yang berakhir pada 1 Desember 2015, dan penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk tahun buku 2016. Annual General Meeting of Shareholders (RUPST) of PT Bintaro Serpong Damai (BSD) has been organized on April 12, 2016 at Hotel Santika, Bintaro Serpong Damai. The agenda of the AGMS includes among other approval of Annual Report and Financial Report of PT Bintaro Serpong Damai (BSD) for Fiscal Year 2015 audited by Purwantono, Sungkoro & Surja (Ernst & Young) Public Accounting Firm, granting of acquit et de charge to the members of Board of Directors and Board of Commissioners, designation of Net Profit and Dividends of PT Bintaro Serpong Damai (BSD) for fiscal year ended on December 31, 2015, as well as appointment of Public Accounting Firm for Fiscal Year 2016.
13 April 2016
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Margautama Nusantara (MUN) diselenggarakan pada 13 April 2016 di Jakarta, SCBD, Gedung Equity Tower lantai 38. Agenda yang dibahas pada RUPST tersebut antara lain persetujuan untuk Pengesahan laporan tahunan dan pengesahan atas laporan keuangan perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2015. Serta persetujuan atas penggunaan laba bersih perusahaan dan persetujuan atas penunjukan Kantor Akuntan Publik Independen Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2016. Annual General Meeting of Shareholders (RUPST) of PT Margautama Nusantara convened on April 13, 2016 in 38th Floor of Equity Tower, SCBD, Jakarta. Agenda of the AGMS includes approval for the verification of annual report and verification of the company financial report for fiscal year ended on December 31, 2015. Additionally, approval for the net profit allocation and appointment for the Company’s independent Public Accounting Firm for fiscal year ended on December 31, 2016 have also been sought.
Juli
27 Mei 2016
Peningkatan Kapasitas Produksi WTP 1 dan WTP 2 SCTK Operasionalisasi WTP 1 dan WTP 2 entitas anak SCTK meningkat dari 100 liter/detik menjadi 150 liter/detik Improved Production Capacities of SCTK’s WTP1 and WTP2 Operations of WTP 1 and WTP2 managed by the subsidiary, SCTK, have improved the production capacity from 100 liters/second to 150 liters/ second.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan NI berlangsung di Glass House, Lantai 8, The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, SCBD pada 27 Mei 2016. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan NI berlangsung di Glass House, Lantai 8, The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, SCBD pada 27 Mei 2016.
16
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
PROLOGUE
Annual Report 2016
Peristiwa Penting Key Events
10 Mei 2016
Pada 10 Mei 2016, diselenggarakan acara “Persembahan untuk Lalu Lintas Kota Makassar – Pembangunan Jembatan Tallo II” di Jembatan Tallo II, Makassar. Acara ini diselenggarakan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang dibangunnya Jembatan Tallo II. Pada acara ini, dilakukan edukasi awal untuk membangun kesadaran masyarakat atas adanya perubahan lalu lintas dari lalu lintas saat ini, yaitu lalu lintas dua arah dengan Jembatan Tallo I. Acara ini diselenggarakan oleh PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) dan NI, yang sepenuhnya didukung oleh Pemerintah Kota Makassar dan dihadiri oleh Walikota Makassar, Bapak Ramdhan Pomanto. An event entitled “A Dedication to the Traffic of the City of Makassar – The Construction of Tallo II Bridge,” took place on May 10, 2016 at Tallo II Bridge in Makassar. The event is organized to provide information to the community with regard to the construction of Tallo II Bridge. During the event, an early education to enhance public awareness over the modification of traffic from the existing one, specifically two way traffic at Tallo I Bridge. This event has been jointly organized by PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) and PT Nusantara Infrastructure Tbk., which is fully supported by the Municipality of the City of Makassar and attended by the Mayor of Makassar, Mr. Ramdhan Pomanto.
18 juli 2016
Penandatanganan POTUM memiliki Nota Kesepakatan Bersama (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) yang ditandatangani pada 18 Juli 2016. MoU tersebut memberikan wewenang kepada POTUM untuk melakukan kajian teknis dan analisa terhadap potensi sumber daya air di wilayah PPU, mulai dari keandalan sumber air baku (intake), kapasitas produksi hingga distribusi jaringan SPAM yang sudah ada, pengembangan daerah pelayanan Kawasan Industri Buluminung, pengembangan daerah pelayanan Kota Balikpapan, hingga penyusunan rencana optimalisasi SPAM yang sudah ada. POTUM has signed a Memorandum of Understanding (MoU) with the Penajam Paser Utara (PPU) Regency Administratives on July 18, 2016. MoU authorizes POTUM to perform technical assessment and analysis toward the potentials of water resources in PPU region. This assessment and analysis covers the reliability of raw water intake, production capacity, and up to the existing Drinking Water Supply System distribution network, expansion of services to Buluminung Industrial Estate, expansion of services to the Municipality of Balikpapan, up to the preparation of optimalization plan of the existing Drinking Water Supply System.
6 Oktober 2016
Pada 6 Oktober 2016, dilaksanakan Penandatanganan Prasasti Jembatan Tallo II oleh Walikota Makassar pada acara “Persembahan untuk Lalu Lintas Kota Makassar : Traffic Information System dan Jembatan Tallo II”. Acara tersebut diresmikan oleh Walikota Makassar Ir. H. Moh. Ramdhan Pomanto, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Dr. Herry Trisaputra Zuna, Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk Muhammad Ramdani Basri, Direktur Utama PT Margautama Nusantara Danni Hasan.
On October 6, 2016, an event entitled “A Dedication for the Traffic of the City of Makassar: Traffic Information System and Tallo II Bridge.” The event was officially launched by the Mayor of Makassar Ir. H. Moh. Ramdhan Pomanto, the Chief of Toll Road Authority (BPJT) Dr. Herry Trisaputra Zuna, the President Director of PT Nusantara Infrastructure Tbk.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
17
PROLOG
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications
Penghargaan
Awards
Certificate of Appreciation dari Telkomsel sebagai Best of The Best Non MLA Tower Provider untuk wilayah Sumatera tahun 2016.
Certificate of Appreciation dari Telkomsel sebagai The Winner Non MLA Tower Provider untuk wilayah SUMBAGTENG tahun 2016.
Certificate of Appreciation dari Telkomsel sebagai The Winner Non MLA Tower Provider Category SOW Microcell untuk wilayah SUMBAGSEL tahun 2016.
Certificate of Appreciation from Telkomsel as the Best of The Best Non MLA Tower Provider for Sumatera region in 2016.
Certificate of Appreciation from Telkomsel as The Winner Non MLA Tower Provider for SUMBAGTENG region in 2016.
Certificate of Appreciation from Telkomsel as The Winner Non MLA Tower Provider Category SOW Microcell for SUMBAGSEL region in 2016.
Certificate of Appreciation dari Telkomsel sebagai The Second Runner Up Non MLA Tower Provider untuk wilayah SUMBAGSEL tahun 2016.
Certificate of Appreciation dari Telkomsel sebagai The First Runner Up Non MLA Tower Provider Category SOW Built To Suit untuk wilayah SUMBAGUT tahun 2016.
Certificate of Appreciation dari Telkomsel sebagai The First Runner Up Non MLA Tower Provider Category SOW Collocation untuk wilayah SUMBAGUT tahun 2016.
Certificate of Appreciation from Telkomsel as The Second Runner Up Non MLA Tower Provider for SUMBAGSEL region in 2016.
Certificate of Appreciation from Telkomsel as The First Runner Up Non MLA Tower Provider Category SOW Built To Suit for SUMBAGUT region in 2016.
Certificate of Appreciation dari Telkomsel sebagai The First Runner UpNon MLA Tower Provider untuk wilayah SUMBAGUT tahun 2016.
Certificate of Appreciation dari Telkomsel sebagai The Winner Non MLA Tower Provider Category SOW Collocation untuk wilayah SUMBAGTENG tahun 2016.
Certificate of Appreciation from Telkomsel as The First Runner UpNon MLA Tower Provider for SUMBAGUT region in 2016.
18
Accelerating Infrastructure Development
Certificate of Appreciation from Telkomsel as The Winner Non MLA Tower Provider Category SOW Collocation for SUMBAGTENG region in 2016.
Certificate of Appreciation from Telkomsel as The First Runner Up Non MLA Tower Provider Category SOW Collocation for SUMBAGUT region in 2016.
Certificate of Appreciation dari Telkomsel sebagai The Winner Non MLA Tower Provider Category SOW Built To Suit untuk wilayah SUMBAGTENG tahun 2016. Certificate of Appreciation from Telkomsel as The Winner Non MLA Tower Provider Category SOW Built To Suit from SUMBAGTENG region in 2016.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
PROLOGUE
Annual Report 2016
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications
Sertifikasi
Certifications
Sertifikat ISO 9001 : 2008 tentang Sistem Manajemen Mutu yang dikeluarkan UKAS Management Systems untuk layanan operasi Jalan Tol Ruas Serpong-Pondok Aren yang dikelola entitas anak BSD, Ujung Pandang tahap I Ruas Seksi I dan II yang dikelola entitas anak BMN, dan Ruas Makassar Seksi IV yang dikelola entitas anak JTSE. Sertifikat diberikan untuk periode 3 Juli 2015 hingga 30 Maret 2018.
Sertifikat ISO 14001 : 2004 tentang Sistem Manajemen Lingkungan yang dikeluarkan UKAS Management Systems untuk layanan operasi Jalan Tol Ruas Serpong-Pondok Aren yang dikelola entitas anak BSD, Ujung Pandang tahap I Ruas Seksi I dan II yang dikelola entitas anak BMN, dan Ruas Makassar Seksi IV yang dikelola entitas anak JTSE. Sertifikat diberikan untuk periode 3 Juli 2015 hingga 1 April 2018.
Sertifikat OHSAS 18001 : 2007 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dikeluarkan Swiss Accreditation untuk layanan operasi Jalan Tol Ruas Serpong-Pondok Aren yang dikelola entitas anak BSD, Ujung Pandang tahap I Ruas Seksi I dan II yang dikelola entitas anak BMN, dan Ruas Makassar Seksi IV yang dikelola entitas anak JTSE. Sertifikat diberikan untuk periode 26 Juli 2015 hingga 24 Februari 2018.
ISO 9001:2008 Certificates on Quality Management System issued by UKAS Management Systems for service operations of Serpong-Pondok Aren Toll Road managed by the subsidiary BSD, Ujung Pandang Phase 1 Section I and II Toll Roads managed by the subsidiary BMN, and Makassar’s Section IV Toll Road managed by the subsidiary JTSE. The certificates are awarded for the period July 3, 2015 until March 30, 2018
ISO 14001:2004 Certificates on Environmental Management System issued by UKAS Management Systems for service operations of Serpong-Pondok Aren Toll Road managed by the subsidiary BSD, Ujung Pandang Phase 1 Section I and II Toll Roads managed by the subsidiary BMN, and Makassar’s Section IV Toll Road managed by the subsidiary JTSE. The certificates are awarded for the period July 3, 2015 until April 1, 2018.
OHSAS 18001:2007 Certificates on the Occupational Safety and Health Management System issued by Swiss Accreditation for service operations of Serpong-Pondok Aren Toll Road managed by the subsidiary BSD, Ujung Pandang Phase 1 Section I and II Toll Roads managed by the subsidiary BMN, and Makassar’s Section IV Toll Road managed by the subsidiary JTSE. The certificates are awarded for the period July 26, 2015 until February 24, 2018.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
19
02 LAPORAN MANAJEMEN Management Report
Keputusan investasi pada 5 sektor bisnis mulai memperlihatkan hasil, yang akan terus berkelanjutan seiring pertumbuhan dari entitas anak. Investment decision on 5 business sectors started to produce results, which will continue to grow along with the growth of the subsidiaries.
LAPORAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
Darjoto Setyawan Komisaris Utama President Commissioner David Emlyn Parry Komisaris Independen Independent Commissioner
22
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
MANAGEMENT REPORT
Annual Report 2016
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Report
Di tengah situasi perekonomian yang kurang menggembirakan, Nusantara Infrastructure justru mampu membukukan kinerja positifnya; khususnya melalui kontribusi dari ke-5 sektor bisnis yang doperasikan oleh entitas anak. In the middle of unfavorable economic conditions, PT Nusantara Infrastructure Tbk has in fact able to record a positive performance; especially through the contribution of all 5 business sectors operated by subsidiaries.
Para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang terhormat
Dear Valued Shareholders and Stakeholders,
Perekonomian dunia di sepanjang tahun 2016 belum menunjukkan perkembangan yang berarti jika dibandingkan tahun 2015. Pemilihan Umum Presiden Amerika Serikat (AS) menjadi sorotan utama atas kilas peristiwa yang melingkupi pergerakan perekonomian dunia, dengan pengaruh terbesar kepada fluktuasi nilai tukar Dolar AS terhadap berbagai mata uang negara lain yang kemudian berimbas pada berbagai bidang lainnya.
The global economy throughout 2016 has not indicated significant progress in comparison to the preceding year. The US Presidential Election has been a major attention on the flashback events covering global economic trends, in which it greatly influenced US Dollar fluctuation against other major currencies which subsequently affected other sectors.
Cina, negara dengan pertumbuhan ekonomi hingga 2 (dua) digit pada beberapa tahun yang lalu, juga menjadi kilas penting atas perekonomian global di tahun 2016. Perlambatan perekonomian Cina di tahun 2016 sangat mempengaruhi neraca perdagangan dengan negara lainnya, khususnya ketika Yuan, mata uang Cina telah menjadi salah satu mata uang perdagangan dunia.
China, as a country with a 2-digit economic growth during the last several years, has also been on a key flashback events on global economic trend in 2016. China’s economic slowdown in 2016 seriously affected other countries’ trade balances; especially when the Yuan, China’s currency has become one of the major currencies in global trade.
Perkembangan harga minyak dunia juga turut berpengaruh terhadap kondisi perekonomian global. Turunnya permintaan minyak dunia pada beberapa tahun terakhir menuntut kesepakatan dari negara-negara OPEC penghasil minyak dan Rusia untuk mengelola dan menjaga tingkat suplai minyak. Kesekapatan ini kemudian memberikan dampak positif atas harga minyak dunia, yang akan berakibat pula pada berbagai bidang perekonomian dan investasi dunia.
The development of global oil prices have also affected global economic conditions. The fall of global oil demand during the last several years has called for a consensus between OPEC, as the major oil producing countries and Russia to manage and maintain the oil supply level. This consensus subsequently provided positive impact toward global oil prices, which subsequently affected other economic sectors and global investments.
Menghadapi situasi perekonomian global yang cenderung menunjukkan stagnansi, Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan untuk memperkuat perekonomian dalam negeri. Tindakan koreksi atas anggaran belanja negara pada triwulan ke-3 tahun 2016 menunjukkan keberhati-hatian pemerintah dalam menyikapi struktur perekonomian Indonesia secara
Facing the global economic situation which tended to be stagnant, the Government of Indonesia has chosen the policies which enhance the domestic economy. Corrective actions over the state budget on the 3rd quarter of 2016 indicated government’s forethought in responding to the overall Indonesian economic structure. Additionally, the success of the Tax Amnesty policies
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
23
LAPORAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
keseluruhan. Di samping itu, keberhasilan kebijakan Tax Amnesty juga memperlihatkan keseriusan pemerintah dalam mendorong penguatan struktur ekonomi Indonesia.
also indicated the government’s seriousness in driving the enhancement of Indonesia’s economic structure.
Sejalan dengan kebijakan fiskal yang ditempuh Kementerian Keuangan, peran Bank Indonesia (BI) dalam aspek kebijakan moneter turut memberikan fondasi atas pertumbuhan perekonomian Indonesia. Inflasi, yang berpengaruh terhadap harga komoditas dan tingkat daya beli masyarakat, mampu dijaga pada level 3,02%, terendah sejak tahun 2010, mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS). BI juga mengeluarkan sejumlah kebijakan terkait kewajiban transaksi dalam mata uang Rupiah, dengan harapan mampu menjaga nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS. Secara keseluruhan, BI mampu membangun sejumlah instrumen untuk menjaga nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS di sepanjang tahun 2016 pada kisaran Rp12.991-Rp14.016.
In line with fiscal policies applied by the Minister of Finance, the roles of Bank Indonesia in monetary policy aspects have also provided the foundation for Indonesian economic growth. The inflation rate, which affected the commodity prices and people’s purchasing power, has successfully been maintained at 3.02%, the lowest since 2010, as reported from the data provided by Indonesian Statistics. Bank Indonesia has also issued a number of policies relevant to mandatory transaction in Rupiah currency, hoping that it will maintain Rupiah exchange rate against the US Dollar. Overall, Bank Indonesia has been able to build a number of instruments to maintain the Rupiah exchange rate against US Dollar throughout 2016 within the range of Rp12,991-Rp14,016.
Kebijakan penguatan perekonomian dalam negeri yang ditempuh Pemerintah membuahkan hasil. BPS merilis data pertumbuhan perekonomian di tahun 2016 tercatat sebesar 5,02%, sedikit meningkat dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 4,88%, dimana konsumsi domestik atau konsumsi rumah tangga menjadi variabel utama atas pertumbuhan perekonomian tersebut.
The policies for enhancing domestic economy chosen by the Government has finally brought about the outcome. Indonesian Statistics released the data of the economic growth throughout 2016 which was recorded at 5.02%, a slight increase in comparison to 2015 which was at 4.88%, in which the domestic consumption or household consumption was the main variable over such economic growth.
Di luar perspektif pertumbuhan ekonomi, Indonesia masih harus melakukan evaluasi secara menyeluruh. Indeks Daya Saing Global dari World Economic Forum (WEF) merilis peringkat Indonesia untuk periode 2016/2017 mengalami penurunan, dari peringkat 37 di tahun 2015 menjadi peringkat 41. Walaupun peringkat indeks daya saing infrastruktur mengalami peningkatan dari peringkat 62 menjadi 60, laporan WEF menyebutkan, indeks daya saing infrastruktur Indonesia masih berada pada indeks 4,2, di bawah rata-rata indeks Asia Pasifik yang mencapai 4,8.
Beyond the perspective of economic growth, Indonesia is yet to conduct comprehensive evaluation. The Global Competitiveness Index compiled by the World Economic Forum (WEF) reported that Indonesia’s index position for 2016/2017 dropped to number 41, in comparison to the 2015 period which was at 37. Even though the rank on infrastructure competitiveness index increased from number 62 to number 60, the WEF report stated that, Indonesia’s infrastructure competitiveness index is at 4.2, below the index average for Asia Pacific region which is at 4.8.
Di tengah-tengah kondisi yang penuh tantangan tersebut, PT Nusantara Infrastructure, Tbk (“NI” atau “Perusahaan”) mengupayakan 5 (lima) sektor bisnis infrastrukturnya, meliputi pengelolaan jalan tol, pelabuhan, penyediaan air, energi, dan sektor telekomunikasi. Maka, ijinkan Dewan Komisaris membuka laporan tahunan ini melalui penyampaian laporan Dewan Komisaris atas kinerja NI di tahun 2016.
During the challenging conditions, PT Nusantara Infrastructure, Tbk. (“NI” or “the Company”) has put all efforts on its 5 (five) infrastructure business sectors, namely toll road operations, seaport, water utility, energy, and telecommunication sectors. Therefore, allow the Board of Commissioners to start this annual report by presenting the Board of Commissioners’ report over NI’s performance throughout 2016.
Penilaian atas Pencapaian Perusahaan oleh Direksi
Kinerja
Assessment over the Performance Achievement by the Board of Directors
Sesungguhnya, pencapaian kinerja ekonomi Indonesia tak lepas dari peran sektor swasta dalam menggerakan roda perekonomian. Sebagai kekuatan yang memiliki fokus pada investasi dan prinsipprinsip korporasi, sektor swasta menjadi mitra strategis bagi pemerintah dalam menumbuhkan berbagai sektor perekonomian, sekaligus meningkatkan daya saing yang dapat mendorong produktivitas.
Truly, Indonesia’s economic performance achievements are inseparable from the roles of the private sector in driving the economic activities. As a power which focuses on investment and the corporate principles, the private sector has been a strategic partner for the government in driving the growth of various economic sectors, and at the same time enhancing the competitiveness which subsequently increases the productivity level.
24
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
MANAGEMENT REPORT
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Report
Demikian pula dengan NI. Sebagai salah satu entitas usaha swasta yang berfokus pada sektor infrastruktur, NI berperan turut serta mengembangkan infrastruktur di Indonesia, sejalan dengan target percepatan pembangunan infrastruktur yang menjadi platform Pemerintah Indonesia saat ini. Peran ini berjalan cukup baik, yang terlihat dari ke-5 sektor bisnis yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap publik sebagai konsumen atau pengguna infrastruktur.
Similarly, NI as one of the private business entities which focuses on infrastructure sectors, has contributed its roles by participating in infrastructure development in Indonesia, in line with the targeted infrastructure development acceleration as the current platform of the Government of Indonesia. The Company has assumed these roles in a fairly reasonable manner, as indicated by all 5 business sectors which have indicated positive contributions to the public as the consumers and users of the infrastructures.
Di tahun 2016, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasinya kepada Direksi atas pertumbuhan bisnis dan kinerja keuangan yang berhasil dibukukan NI. Peningkatan kinerja pada 3 (tiga) sektor utama, yaitu pengelolaan jalan tol, penyediaan air, dan telekomunikasi telah mendorong pertumbuhan Pendapatan dan Penjualan serta Laba Usaha, masing-masing dengan peningkatan mencapai 59,63% dan 34,72% dibandingkan tahun 2015. Sementara EBITDA tumbuh menjadi Rp436,38 miliar, meningkat jika dibandingkan EBITDA pada tahun 2015 yang sebesar Rp349,33 miliar.
In 2016, the Board of Commissioners wishes to extend their appreciation to the Board of Directors over the business and financial performance growth successfully recorded by NI. Perfomance enhancement in all 3 (three) key sectors, namely toll road operations, water utility, and telecommunication have further driven the Revenue and Sales as well as Operating Profit growth, respectively by 59.63% and 34.72% in comparison to 2015. Meanwhile, EBITDA growth has been recorded at Rp436.38 billion, increased compare to 2015 EBITDA, Rp349.33 billion.
Pencapaian ini merupakan keberhasilan kebijakan investasi pada sektor bisnis yang telah dilakukan pada beberapa tahun terakhir. Dengan pencapaian tersebut, Dewan Komisaris berharap nilai korporasi NI akan terus mengalami peningkatan, seiring dengan percepatan infrastruktur yang terus dilakukan oleh Pemerintah.
These achievements are indicators of successful investment policies on business sectors performed during the last several years. Through such achievements, the Board of Commissioners expects that the NI corporate values will continue to increase, along with the infrastructure acceleration consistently carried out by the Government.
Pandangan Dewan Komisaris atas Proyeksi ke Depan yang Disusun Direksi
Board of Commissioners’ Perspective over the Board of Directors’ Future Projection
Momentum kembalinya harga minyak dan komoditas energi kepada tingkat yang diharapkan melahirkan optimisme banyak pihak akan perekonomian global di tahun 2017. Kesepakatan negara-negara produsen minyak untuk menjaga agar tren surplus minyak dan komoditas energi tidak lagi terulang akan mendorong pertumbuhan perekonomian global ke arah yang lebih menjanjikan.
The momentum of oil and energy commodity prices’ rebound to the anticipated level have brought about the optimism of many people on the global economic outlook in 2017. The consensus among oil production countries to prevent oil surplus and energy commodities from reappearing has led global economic growth in a more promising direction.
Bagi perekonomian Indonesia, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan tahun 2017 menyentuh angka 5,3%. Reformasi kebijakan fiskal yang ditempuh Pemerintah di tahun 2016 menjadi bukti keberhasilan Indonesia dalam membangun struktur ekonomi yang lebih kuat dan mengakar. Risiko ketergantungan terhadap perekonomian global masih akan menjadi faktor yang harus diperhitungkan dalam menciptakan kesempatan yang lebih besar bagi Indonesia untuk dapat meningkatkan kinerja ekonominya.
For the Indonesian economy, the World Bank has predicted that the 2017 growth will reach 5.3%. Reformed fiscal policies taken by the Government in 2016 are the proof of Indonesia’s success in developing a strong and deeply rooted economic structure. The risks of depending on the global economy have become factors which need to be considered when creating greater opportunities for Indonesia in order to enhance its economic performance..
Direksi telah menyusun proyeksi dan rencana kerja NI di tahun 2017, dimana beberapa kebijakan strategis akan diambil sejalan dengan peluang yang tercipta. Pertumbuhan melalui strategi organik terus akan dilakukan sebagai bagian dari optimalisasi sektor bisnis yang ada. Di samping itu, peluang untuk dapat menumbuhkan skala bisnis melalui strategi akuisisi dan merger harus dibarengi dengan perhitungan yang komprehensif dan profil risiko yang mungkin akan dihadapi.
The Board of Directors has prepared the projection and NI’s work plan for 2017, in which several strategic policies will be implemented along with the emerging opportunities. Growth through organic strategies will be continously pursued as part of the optimalization of the existing business sectors. Additionally, the opportunities to escalate business scale through acquisition and merger strategies shall be supported by comprehensive calculation and risk profile which are likely to present.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
25
LAPORAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
Atas proyeksi yang telah disusun oleh Direksi, Dewan Komisaris menyampaikan persetujuan, dengan harapan strategi yang telah disusun akan memberikan nilai tambah baik bagi skala bisnis NI maupun bagi para pemegang saham.
Upon the projection prepared by the Board of Directors, the Board of Commissioners wishes to express their approval, in the hope that such strategies will provide added values both for NI’s business scale as well as for the shareholders.
Pelaksanaan Fungsi Pengawasan oleh Dewan Komisaris
Implementation of Supervisory Functions by the Board of Commissioners
Penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, atau Good Corporate Governance (GCG) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perkembangan organisasi NI secara keseluruhan. Prinsip ini dilandasi pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan peraturan perundang-undangan lainnya yang telah diadopsi ke dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan sejumlah peraturan Perusahaan lainnya.
Implementation of Good Corporate Governance (GCG) principles is an inseparable part of the overall NI organizational development. These principles are based on Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company and other laws and regulations adopted by the Company’s Articles of Association and a number of other Company’s regulations.
Perangkat atau organ utama GCG telah berjalan dengan baik, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris menjalankan tugas dan fungsinya dalam hal pengawasan atas pengelolaan operasional dan usaha yang dilakukan Direksi. Konsep hubungan antara Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan dalam perspektif kemitraan yang strategis.
The tools or primary GCG organs have been properly applied, namely General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners, and Board of Directors. Board of Commissioners assume the duties and functions over operational management and endeavors carried out by the Board of Directors. The relationship concept between the Board of Commissioners and the Board of Directors is carried out within the perspective of a strategic partnership.
Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Nominasi & Remunerasi (KNR). Komite Audit memiliki peran strategis untuk melaksanakan fungsi pengawasan secara menyeluruh, melalui hubungan kerja dengan Audit Internal di bawah Direksi, dan Akuntan Publik yang bertugas melakukan audit laporan keuangan Perusahaan. Sementara KNR berfungsi memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris, khususnya tentang remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk dapat diusulkan oleh Dewan Komisaris kepada pemegang saham melalui RUPS. Dengan kinerja kedua komite tersebut di tahun 2016, Dewan Komisaris menyampaikan rasa terima kasih atas masukan-masukan yang telah diberikan.
In performing their supervisory functions, the Board of Commissioners is supported by the Audit Committee and the Nomination and Remuneration Committee (NRC). The Audit Committee assumes strategic roles to carry out comprehensive supervisory functions, through business relationship with Internal Audit under the Board of Directors, and the Public Accountant responsible to carry out the auditing process on the Company’s financial statement. Meanwhile, NRC’s functions are to provide recommendations to the Board of Commissioners, especially on the remuneration for Board of Commissioners and Board of Directors. These recommendations are then proposed to the shareholders through the General Meeting of Shareholders. With regards to the performance of both committees in 2016, the Board of Commissioners wishes to extend their gratitude over the provided feedback.
Melalui penerapan prinsip GCG dan fungsi pengawasan yang dijalankan, Dewan Komisaris berharap untuk dapat menciptakan keseimbangan dalam pengelolaan NI secara keseluruhan, sesuai prinsip korporasi yang dijalankan di Indonesia.
Through the implementation of GCG principles and supervisory functions it performed, the Board of Commissioners expected to create proportional NI management overall, in accordance with corporate principles and practices in Indonesia.
Perubahan Susunan Dewan Komisaris dan Apresiasi Kepada Komisaris Independen Hartopo Soetoyo
Amendment to the Composition of Board of Commissioners and Appreciation to the Independent Commissioner, the Late Hartopo Soetoyo
RUPS Perusahaan di tahun 2016 memutuskan untuk tidak melakukan perubahan atas susunan Dewan Komisaris, yaitu Komisaris Utama, Darjoto Setyawan; Komisaris Independen, David Emlyn Parry; dan Komisaris Independen, Hartopo Soetoyo. Atas kepercayaan yang telah diberikan oleh pemegang saham, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya.
The Company’s General Meeting of Shareholders in 2016 has decided not to amend the composition of the Board of Commissioners, namely the President Commissioner, Darjoto Setyawan; Independent Commissioner, David Emlyn Parry; and Independent Commissioner, Hartopo Soetoyo. The Board of Commissioners also wishes to extend their utmost gratuity to the Shareholders for their firm belief.
26
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
MANAGEMENT REPORT
Annual Report 2016
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Report
Namun demikian, Dewan Komisaris harus kehilangan Komisaris Independen, Hartopo Soetoyo yang meninggal dunia pada 31 Agustus 2016. Atas nama seluruh jajaran grup NI, Dewan Komisaris menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan. Dewan Komisaris juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada almarhum yang telah berkarya di NI hingga akhir hayatnya.
However, the Board of Commissioners should regretfully inform the loss of the Independent Commissioner, Hartopo Soetoyo, who passed away on August 31, 2016. On behalf of the entire NI group, the Board of Commissioners wishes to extend their utmost gratitude to the late Hartopo Soetoyo who has contributed all of his remarkable efforts for NI until the end.
Penutup
Conclusion
Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang terus-menerus ditunjukkan oleh para pemegang saham Perusahaan. Dewan Komisaris juga ingin menyampaikan penghargaan kepada Direksi dan seluruh karyawan grup NI yang telah menunjukkan kerja keras dan kompetensinya, serta memperlihatkan kepemimpinan yang baik untuk memberikan hasil yang positif. Melalui kebersamaan yang ada, Dewan Komisaris memiliki optimisme atas pertumbuhan NI di masa-masa mendatang.
The Board of Commissioners wishes to extend their appreciation for the relentless support and firm belief demonstrated by the Company’s shareholders. The Board of Commissioners wishes to extend their appreciation to the Board of Directors and the entire employees of NI group who have demonstrated their hard work and competences, as well as displayed excellent leadership which led to the positive outcomes. With respect to the existing sense of cohesiveness, the Board of Commissioners is optimistic over NI’s growth in the upcoming years.
Jakarta, April 2017
Jakarta, April 2017
Darjoto Setyawan Komisaris Utama
President Commissioner
David Emlyn Parry Komisaris Independen
Independent Commisioners
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
27
LAPORAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Profil Dewan Komisaris Board of Commisioners Profile
Darjoto Setyawan Komisaris Utama President Commissioner
Darjoto Setyawan, warga negara Indonesia, umur 59 tahun, kelahiran Solo, 22 September 1957, berdomisili di Jakarta. Memulai pendidikan nya pada tahun 1976 dan mendapatkan gelar Sarjana Matematika dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Beliau mengambil Magister Manajemen di Sekolah Tinggi Management Prasetya Mulya, Jakarta di tahun 1992. Memulai karirnya sebagai asisten peneliti Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB (1981), Darjoto kemudian terjun dalam industri manufaktur dan investasi serta keuangan. Beberapa kelompok usaha dan korporasi besar sempat memercayakan jabatan penting kepadanya, seperti Business Development Manager PT Arya Upaya Corporation (Holdings) (19831986); Plt. Direktur Keuangan PT Jaya Pari Steel Corporation (1986-1988); Direktur PT Pulau Mas Utama Steel dan PT Pulau Mas Nirmala (1992-1996), perusahaan yang bergerak dalam perdagangan baja; Direktur Eksekutif Ongko Group (1983-1996); Presiden Direktur dan Presiden Komisaris di Bentoel Group (1996-2009); Direktur, Presiden Komisaris dan Komisaris di Rajawali Group (1996-sekarang); serta Wakil Presiden Komisaris PT Semen Gresik (Persero) Tbk (20062010).
28
Accelerating Infrastructure Development
Darjoto Setiawan, Indonesian citizen, age 59, born in Solo, September 22, 1957, with a domicile in Jakarta. Earned his Bachelor of Science in Mathematics from the Bandung Institute of Technology (ITB) (1976) and Master of Management from Prasetya Mulya School of Management, Jakarta (1992). Started his career as a research assistant in the Institute of Research and Industrial Affiliation (LAPI) of ITB (1981), Darjoto was engaged in manufacturing, investment and financial industry. A number of business groups and big corporations had entrusted him with key positions, such as Business Development Manager of PT Arya Usaha Corporation (Holdings) (1983-1986); Finance Director of PT Jaya Pari Steel Corporation (1986-1988); Director of PT Pulau Mas Utama Steel and PT Pulau Mas Nirmala (1992-1996), companies engaging in the trading of steel; Executive Director of Ongko Group (1983-1996); President Director and President Commissioner of Bentoel Group (1996-2009); Managing Director, President Commissioner and Commissioner of Rajawali Group (1996-present); as well as Vice President Commissioner of PT Semen Gresik (Persero) Tbk (2006-2010).
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
MANAGEMENT REPORT
Profil Dewan Komisaris
Board of Commisioners Profile
Pemikiran Darjoto Setyawan akan infrastruktur yang menghasilkan multiplier effect berkelanjutan untuk mempercepat pertumbuhan perekonomian Indonesia. Pengalamannya yang cukup lama berkecimpung di dunia infrastruktur membawanya menjadi Komisaris Utama di Perusahaan, dengan tugas mengawasi kebijakan manajemen yang dibuat oleh Direksi, memberi nasihat kepada Direksi dalam mengelola Perusahaan, dan juga memantau efektivitas kegiatan Tata Kelola Perusahaan, memantau Manajemen Risiko, serta memastikan bahwa pengendalian internal dilaksanakan oleh Perusahaan.
Darjoto Setyawan’s thoughts on infrastructure have a sustainable multiplier effect on Indonesia’s economic growth acceleration. His long experience in the infrastructure sector has made him the Company’s President Commissioner whose duties are to oversee the management policy undertaken by the Board of Directors, provide advices to the Board of Directors in the Company’s management and monitor the effectivity of corporate governance activities, monitor risk management and ensure a proper internal control implementation by the Company.
Kemitraannya bersama Direksi dilakukan untuk membahas dan menghasilkan ide dan gagasan terbaik untuk membangun masa depan arah dan pengembangan bisnis Perusahaan. Selain sebagai Komisaris Utama Perusahaan sejak tahun 2012, saat ini beliau menjabat beberapa posisi di Rajawali Group, yaitu Komisaris PT Bukit Asam Transpacific Railway (2010-sekarang), Presiden Komisaris PT Golden Eagle Energy Tbk (2012-sekarang); Komisaris PT Archi Indonesia (2013-sekarang); Presiden Komisaris PT Eagle High Plantations (2015-sekarang); Komisaris PT Fortune Indonesia Tbk (2015-sekarang); dan Managing Director Corporate PT Rajawali Corpora (2015-sekarang).
He works closely with the Board of Directors to discuss and produce best ideas to build the Company’s future direction and business development. Additionally, he also holds several other positions in Rajawali Group, i.e. Commissioner of PT Bukit Asam Transpacific Railway (2010-present), President Commissioner of PT Golden Eagle Energy Tbk (2012-present); Commissioner of PT Archi Indonesia (2013-present); President Commissioner of PT Eagle High Plantations (2015-present); Commissioner of PT Fortune Indonesia Tbk (2015-present); and Managing Director of PT Rajawali Corpora (2015-present).
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
29
LAPORAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Profil Dewan Komisaris Board of Commisioners Profile
David Emlyn Parry Komisaris Independen Independent Commisioner
David Emlyn Parry, warga negara Inggris, umur 74 tahun, kelahiran Hounslow, Middlesex, Inggris, 23 June 1942, berdomisili sementara di Jakarta. Memiliki latar belakang pendidikan Bachelor of Arts Honours (BA Hons) Geography (1965) dan Master of Science (MSc) bidang Natural Resource Survey (Soil Science, Geomorphology and Ecology) (1968), keduanya dari Universitas Sussex, Inggris; Doctor of Philosophy (PhD) bidang Remote Sensing (Satellite Imagery) and Natural Resources Evaluation dari Universitas Aston di Birmingham, Inggris (1979); Diploma in Education, Universitas Oxford, Inggris (1966); Fellow of the Institute of Professional Soil Scientists (FIPSS) dan Fellow of the Royal Geographical Society (FRGS). Beliau memiliki pengalaman karir yang begitu panjang, yang dimulai dari tahun 1968, ketika beliau menjadi Soil Scientist, Land-use Planner di Dallol Maori Irrigation Project, Nigeria, Afrika.
David Emlyn Parry, British citizen, aged 74, born in Hounslow, Middlesex, the United Kingdom, June 23, 1942, domiciled in Jakarta. Earned his Bachelor of Arts Honours (BA Hons) in Geography (1965) and Master of Science (MSc) in Natural Resource Survey (Soil Science, Geomorphology and Ecology) (1968), both from the University of Sussex, the United Kingdom; Doctor of Philosophy (PhD) in Remote Sensing (Satellite Imagery) and Natural Resources Evaluation from Aston University, Birmingham, the United Kingdom (1979); Diploma in Education, Oxford University, the United Kingdom (1966); Fellow of the Institute of Professional Soil Scientists (FIPSS) and Fellow of the Royal Geographical Society (FRGS). He has a long career experience, started in 1968 when he became Soil Scientist, Land-use Planner at Dallol Maori Irrigation Project, Niger, Africa.
Bergabungnya David Emlyn Parry di tahun 2013 memberikan kekuatan tersendiri bagi Perusahaan. Ahli di bidang identifikasi proyek, perencanaan dan pengembangan ini memiliki pengalaman yang begitu luas di berbagai sektor industri, termasuk irigasi, pertanian, kehutanan, pengelolaan daerah aliran sungai, pengadaan air bersih, sanitasi, drainase perkotaan, perencanaan lalu lintas, dan pengembangan sistem mass rapid transit. Dedikasinya terhadap pembangunan infrastruktur selama hampir 45 tahun telah menerjunkannya pada karier profesional di Afrika, Timur Tengah, Subbenua India, dan Asia, termasuk lebih dari 30 tahun di Indonesia.
First joined the Company in 2013, David Emlyn Parry has given a distinguishing strength to the Company. He is an expert in project identification, planning and development, with an extensive experience in various industries, including irrigation, agriculture, forestry, watershed management, water supply, sanitation, urban drainage, traffic planning, and the development of mass rapid transit. His dedication to infrastructure development for nearly 45 years has led his professional career to many countries in Africa, Middle East, Indian Sub Continent, and Asia, including more than 30 years in Indonesia.
30
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
MANAGEMENT REPORT
Profil Dewan Komisaris
Board of Commisioners Profile
Selain sebagai Komisaris Independen Perusahaan, saat ini beliau menjabat sebagai Senior Advisor di PT Mott MacDonald Indonesia (2009-sekarang); Senior Advisor dan Senior VicePresident di PT Glendale Partners, Indonesia (2009-sekarang); Wakil Ketua Dewan Penasihat The Nature Conservancy (TNC) Divisi Indonesia (1999-sekarang); Direktur Technical Advisor Soil, Agriculture, Climate Change Adaption di East Bali Poverty Project (EBPP), Indonesia (2012-sekarang); dan konsultan independen untuk bidang Soil, Ecology, Geomorphology, Geology, Land Suitability, Land-use Planning, Soil and Water Conservation, Climate Change Mitigation and Adaption, Environmental Impact Assessment, dan Sustainable Development.
In addition to serving as the Company’s Independent Commissioner, he currently serves as Senior Advisor at PT Mott MacDonald Indonesia (2009-present); Senior Advisor and Senior Vice-President at PT Glendale Partners, Indonesia (2009-present); Vice-Chairman of the Advisory Board of The Nature Conservancy (TNC), Indonesian Division, (1999-present); Director of Technical Advisor Soil, Agriculture, Climate Change Adaptation in the East Bali Poverty Project (EBPP), Indonesia (2012-present); and independent consultant for Soil, Ecology, Geomorphology, Geology, Land Suitability, Land-use Planning, Soil and Water Conservation, Climate Change Mitigation and Adaptation, Environmental Impact Assessment and Sustainable Development.
Tugasnya sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit di Perusahaan memperkuat pentingnya pengembangan Sumber Daya Manusia terbaik sebagai modal utama untuk mencapai misi Perusahaan sebagai pelaku usaha investasi infrastruktur terintegrasi terkemuka di Indonesia.
His role as the Company’s Independent Commissioner and Head of Audit Committee has emphasized the importance of the best Human Capital as a major foundation to achieve the Company’s mission to be the leading player in the integrated infrastructure investment business in Indonesia.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
31
LAPORAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Profil Dewan Komisaris Board of Commisioners Profile
Hartopo Soetoyo Komisaris Independen Independent Commisioner
Hartopo Soetoyo, warga negara Indonesia, umur 66 tahun, kelahiran Pati, 26 April 1950, berdomisili di Jakarta. Memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Diponegoro (1974); Pasca Sarjana Jalan Raya Institut Teknologi Bandung (1976); Enterprise Management Program Arthur D Little Cambridge, Boston, Massachussets, Amerika Serikat (1990); dan gelar Magister Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya, Jakarta (1995).
Hartopo Soetoyo, Indonesian citizen, aged 66, born in Pati, April 26, 1950, domiciled in Jakarta. Earned his Bachelor of Civil Engineering from Diponegoro University (1974); Postgraduate Degree on Highway Engineering from Bandung Institute of Technology (1976); Degree on Enterprise Management program in Arthur D Little Cambridge, Boston, Massachusetts, United States (1990); and Master of Management at Prasetya Mulya School of Management (1995).
Pengalaman dan reputasi Hartopo Soetoyo di bidang infrastruktur terhitung luar biasa. Selain terlibat dalam pengerjaan mega proyek seperti terowongan, gedung, jalan dan jembatan, bendungan, dan irigasi, beliau memiliki sertifikat juru ledak klas II. Kedekatan beliau dengan beberapa pejabat pejabat pemerintah dan sektor swasta menjadi salah satu pintu masuk bagi Perusahaan untuk menjalin hubungan baik dengan banyak pihak. Beliau memiliki pengalaman panjang berkarir di PT Pembangunan Perumahan (Persero)
He has outstanding experience and reputation in infrastructure. In addition to his involvement in mega projects such as tunnels, buildings, roads and bridges, dams, and irrigation, he also has a Class II license of Blasting Master. His close relationship with a number of government officials and private sector has made a way for the Company to establish good relations with numerous parties. He had a long experience in making career at PT Pembangunan Perumahan (Persero), prior to his appointment as President Director of PT
32
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
MANAGEMENT REPORT
Profil Dewan Komisaris
Board of Commisioners Profile
hingga akhirnya dipercaya menjadi Presiden Direktur PT PP Taisei Indonesia Construction, joint venture PT PP dan Taisei Corporation (1974-1999). Usai karirnya di PT PP, beliau dipercaya sebagai Business Development di Bosowa Corporation (2000-sekarang); dilanjutkan dengan Komisaris Independen PT Gema Grahasarana Tbk (2005-akhir hayatnya); sebelum akhirnya menjabat sebagai Komisaris Independen Perusahaan (2010-sekarang); dan Komisaris entitas asosiasi, PT Jakarta Lingkar Baratsatu (2011-akhir hayatnya).
PT Nusantara Infrastructure Tbk
PP Taisei Indonesia Construction, a joint venture of PT PP and Taise Corporation (1974-1999). Having made a career in PT PP, he was appointed as Business Development at Bosowa Corporation in 2000 up to the present, and Independent Commissioner of PT Gema Grahasarana Tbk in 2005 up to the present; prior to serving as the Company’s Independent Commissioner (2010-passed away) and Commissioner of the Company’s associate PT Jakarta Lingkar Baratsatu (2011-passed away).
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
33
LAPORAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Laporan Direksi
Board of Directors Report
Ramdani Basri Direktur Utama President Director/ Chief Executive Officer
Ridwan Irawan Direktur Director
Danni Hasan Direktur Director
34
Accelerating Infrastructure Development
Dr. Scott Younger Direktur Director
PT Nusantara Infrastructure Tbk
MANAGEMENT REPORT
Annual Report 2016
Laporan Direksi
Board of Directors Report
Strategi pertumbuhan organik akan terus dioptimalkan, selain tentunya pertumbuhan nonorganik melalui merger dan akusisi menjadi pilihan bagi akselerasi peningkatan bisnis Nusantara Infrastructure. Organic growth strategy will continuously be optimized, as well as non-organic growth through merger and acquisition as the preferred strategy for accelerating Nusantara Infrastructure business growth.
Para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang terhormat,
Dear Shareholders and Stakeholders,
Kesungguhan komitmen Pemerintah Republik Indonesia untuk dapat mempercepat pertumbuhan perekonomian Indonesia terlihat dari akselerasi pembangunan infrastruktur di berbagai daerah di belahan nusantara. Tak hanya itu, fokus pembangunan infrastruktur diberikan pada beberapa daerah dengan tingkat kepadatan penduduk yang kurang begitu tinggi dan kurang memiliki daya tarik bagi investasi sektor swasta. Pemerintah secara sungguh-sungguh berkeinginan untuk mengembangkan konektivitas antar daerah, khususnya daerah dengan potensi ekonomi yang besar namun kurang memiliki keterhubungan dengan daerah lain, dengan harapan mampu mendorong perpindahan barang dan jasa antar daerah.
The serious commitment demonstrated by the Government of Indonesia to accelerate Indonesia economic growth is proven by the accelerated infrastructure development in various regions of the country. Moreover, focus on infrastructure development has been emphasized on several regions where the population density is fairly low and less attractive private sector investment. The Government has truly demonstrated its desire to develop connectivity among different regions, especially those with significant economic potential but lack connectivity with other regions, hoping that more goods and services will be transported among different regions.
Fokus pengembangan oleh pemerintah tersebut menjadi bagian dari perjalanan PT Nusantara Infrastructure Tbk (“NI” atau “Perusahaan”) yang bergerak dalam sektor infrastruktur. Melalui pengelolaan kegiatan operasional dan usaha berbasis Perseroan Terbatas, NI memiliki 5 (lima) lini bisnis infrastruktur, yaitu pengelolaan jalan tol, pelabuhan, penyediaan air bersih, energi, dan menara telekomunikasi. Kelima sektor ini merupakan pilarpilar infrastruktur di Indonesia yang telah menjadi kebutuhan mendasar dan memiliki potensi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Focus of such development by the government has in fact become part of PT Nusantara Infrastructure Tbk (“NI” or “Company”) journey which engages in infrastructure sector. Through the management of operational activities and based on a Limited Liability Company, NI manages 5 (five) infrastructure business lines, namely toll road operation, seaport, water utility, energy, and telecommunication tower. All those 5 sectors are infrastructure pillars in Indonesia which has been the basic neccessity and hold sustainaible potential growth.
Dalam mengelola kelima lini bisnis tersebut, NI bertindak sebagai Holding atas 5 (lima) entitas anak yang berfungsi sebagai Strategic Business Unit (SBU) yang menjadi Sub-Holding dari kelima lini bisnis NI yang mengelola business unit (BU) yang menjadi penggerak operasi dari kegiatan bisnis NI. Strategi ini merupakan
In managing all those business lines, NI as a holding company oversees 5 (five) subsidiaries which are the Strategic Business Unit (SBU) and subholding companies of all five NI business lines. Out of 5 SBUs which are also Sub Holding companies, NI oversees 11 (eleven) subsidiaries and 3 (three) associated entities as
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
35
LAPORAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Laporan Direksi
Board of Directors Report
bagian dari langkah ekspansi, investasi dan diversifikasi usaha yang telah dilakukan NI untuk dapat menciptakan kesempatan baru dalam mengembangkan portofolio pada kegiatan usahanya.
Business Unit (BU) which are the driving force of NI business activities. This strategy is part of expansion, investment, and business diversification measures carried out by NI to enable the creation of new opportunities in expanding the portfolio of its business activities.
Kebijakan Strategis dan Dinamika Kinerja Operasional dan Bisnis Tahun 2016
Strategic Policies and Dynamics Operational Performance as well Business in 2016
Tahun 2016 merupakan tahun kelanjutan dari tantangan yang dihadapi dunia usaha di tahun 2015. Perekonomian global yang menunjukkan kecenderungan stagnansi membawa implikasi yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia.
The year 2016 carried forward the challenges sustained by the business world in 2015. Global economy which tended to be stagnant have brought fairly significant implication toward Indonesian economy.
Pemerintah telah mengantisipasi kondisi ini dengan mengoptimalkan perangkat perekonomian melalui stabilitasi kebijakan fiskal dan moneter. Hal ini terlihat dari upaya Bank Indonesia untuk tetap menjaga nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat agar tidak mengalami fluktuasi yang cukup besar, serta melakukan berbagai upaya untuk menjaga stabilitas inflasi. Kebijakan pemerintah ini patut diapresiasi, dimana pertumbuhan perekonomian Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS) sedikit meningkat, dari 4,88% di tahun 2015 menjadi 5,02% di tahun 2016. Peningkatan ini terutama ditopang secara organik, yaitu oleh konsumsi domestik atau konsumsi rumah tangga.
The Government has anticipated these conditions by optimizing economic tools through the stabilization of fiscal and monetary policies. This is reflected by Bank Indonesia’s efforts to maintain the exchange rate of Rupiah against US Dollars within a safe fluctuation level as well as by applying various efforts to maintain a stable rate of inflation. The government’s policy deserves appreciation, as Indonesian economic growth according to Indonesian Statistics managed to increase slightly, from 4.88% in 2015 to 5.02% in 2016. This increase has been primarily supported by organic growth, namely by domestic consumption or household consumption.
Di tengah situasi yang kurang menguntungkan perekonomian, PT Nusantara Infrastructure Tbk justru mengalami pertumbuhan, baik dari sisi operasional maupun keuangan. Kebijakan investasi yang telah dilakukan pada beberapa tahun terakhir telah membuahkan hasil, khususnya pada 3 (tiga) sektor yang berkontribusi besar terhadap kinerja grup PT Nusantara Infrastructure Tbk, yaitu sektor pengelolaan jalan tol, sektor penyediaan air, dan sektor telekomunikasi. Melalui SBU PT Margautama Nusantara (“MUN”) pada sektor pengelolaan jalan tol, PT Potum Mundi Infranusantara (“Potum”) di sektor penyediaan air, dan PT Telekom Infranusantara (“Telekom”), grup ptNusantara Infrastructure, Tbk. secara keseluruhan memiliki kinerja profitabilitas yang patut dibanggakan.
During the unfavorable conditions for the economic, PT Nusantara Infrastructure Tbk has in fact managed to grow, both in terms of its operation as well as financial performance. Investment policies implemented during the last several years have produced an outcome, especially on 3 (three) sectors with significant contribution to the performance of PT Nusantara Infrastructure, Tbk.’s group, namely: toll road operation sector, water utility sector, and telecommunication sector. The following SBU are the significant contributors in their respective sectors: PT Margautama Nusantara (“MUN”) on toll road operation, PT Potum Mundi Infranusantara (“Potum”) on water utility, and PT Telekom Infranusantara (“Telekom”). PT Nusantara Infrastructure, Tbk. group as a whole has demonstrated profitability performance which deserve an applaud.
Pada sektor pengelolaan jalan tol, MUN mampu mengoptimalkan pengoperasian jalan tol yang dikelola 3 (tiga) entitas anak dan 1 (satu) entitas asosiasi, yaitu jalan tol Serpong-Pondok Aren, Jakarta oleh PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (“BSD”); jalan tol antara pelabuhan Soekarno-Hatta dengan Jalan AP. Pettarani (flyover Urip Sumoharjo) di Makassar oleh PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) (“BMN”); ruas jalan tol Seksi IV di Makassar oleh PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) (“JTSE”); dan ruas tol Kebon Jeruk, Jakarta Barat dengan Penjaringan di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng oleh entitas asosiasi, PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) (“JLB”).
On toll road operations, PT Margautama Nusantara was able to optimize toll road operations managed by 3 (three) subsidiaries and 1 (one) associated entity, specifically Serpong-Pondok Aren toll road by PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (“BSD”); toll road connecting Soekarno-Hatta seaport with AP. Pettarani Street (Urip Sumoharjo flyover) in Makassar by PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) (“BMN”); Section IV toll section in Makassar by PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) (“JTSE”); and Kebon Jeruk, West Jakarta and Penjaringan toll section in Soekarno-Hatta International Airport area, Cengkareng by the associated entity, PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) (“JLB”).
36
Accelerating Infrastructure Development
of as
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
MANAGEMENT REPORT
Laporan Direksi
Board of Directors Report
Sejumlah kebijakan strategis ditempuh PT Margautama Nusantara untuk dapat meningkatkan pengelolaan jalan tol, khususnya 3 (tiga) operator jalan tol yang menjadi Business Unit di bawah PT Margautama Nusantara. Salah satunya adalah penerapan Traffic Information System di jalan tol Makassar yang mampu menghadirkan kondisi real time arus lalu lintas di sepanjang tol dan jalan di luar tol yang berada di sekitaran tol yang dikelola PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE). Dengan informasi berbasis teknologi informasi tersebut, PT Margautama Nusantara memberikan opsi kepada pengguna jalan untuk dapat menggunakan tol yang dikelola PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE); sekaligus memberikan informasi arus lalu lintas maupun pengguna jalan yang sangat bermanfaat bagi Pemerintah Daerah.
A number of strategic policies have been implemented by PT Margautama Nusantara to enhance toll road management, especially the management by 3 (three) toll road operators which are the Business Units of PT Margautama Nusantara. One of them is through the implementation of Traffic Information System in Makassar toll road which is capable to present real time traffic conditions along the toll road and the roads surrounding the toll road managed by PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE). Through information delivered by information technolgy infrastructure, PT Margautama Nusantara provides options for the users to enter the toll roads operated by PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE); and at the same time provide useful traffic information also pedestrian that usefull for Local Government.
Dari sektor pengelolaan jalan tol, PT Nusantara Infrastructure, Tbk. memperoleh pendapatan tahun 2016 sebesar Rp522,17 miliar, tumbuh 35,31% dibandingkan pendapatan sektor pengelolaan jalan tol di tahun 2015 yang sebesar Rp385,91 miliar. Hal ini menunjukkan keberhasilan kebijakan investasi yang telah dilakukan pada beberapa tahun sebelumnya, yang berdampak signifikan pada pendapatan di tahun 2016.
In terms of toll road management sector, PT Nusantara Infrastructure, Tbk. earned a total revenue of Rp522.17 billions in 2016 which represents a 35.31% growth in comparison to the revenue of toll road management sector in 2015 which was at Rp385.91 billions. This result indicated a successful investment policies carried out during the preceding years, which signficantly affected the revenues in 2016.
Pada sektor penyediaan air oleh Potum, tahun 2016 merupakan hasil dari sejumlah investasi yang dilakukan Potum pada beberapa Water Treatment Plant (WTP) yang dikelola oleh 3 (tiga) entitas anak dan 1 (satu) entitas asosiasi, yaitu PT Tirta Bangun Nusantara (“TBN”) yang menyediakan jasa pengolahan air bersih dan air limbah di kawasan industri, kompleks perumahan, pelabuhan, fasilitas minyak dan gas, pertambangan dan kawasan komersial terpadu (super-blok); pengoperasian dan pengelolaan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Kawasan Industri Medan (KIM), Sumatera Utara oleh PT Dain Celicani Cemerlang (“DCC”); pengelolaan WTP di Desa Cijeruk, Kabupaten Serang, Banten oleh PT Sarana Catur Tirtakelola (“SCTK”); dan pengelolaan IPA di Cikokol, Tangerang, Banten oleh entitas asosiasi, PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (“TKCM”).
On clean water sector by Potum, the year of 2016 has been the results of various Potum’s investments on a number of consulting firms and Water Treatment Plant (WTP) operations managed by 3 (three) subsidiaries and 1 (one) associated entity, in which PT Tirta Bangun Nusantara (“TBN”) provides clean water processing and waste water treatment management services in industrial estates, residential areas, seaport, oil and gas industries, mining, and integrated commercial areas (commercial superblock); operations and management of Water Treatment Plant in Medan Industrial Estate, North Sumatra by PT Dain Celicani Cemerlang (“DCC”); Water Treatment Plant management at Cijeruk Village, Serang Regency, Banten by PT Sarana Catur Tirtakelola (“SCTK”); and Water Treatment Plant management in Cikokol, Tangerang, Banten by associated entity, PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (“TKCM”).
Kinerja sektor penyediaan air yang dikelola Potum di tahun 2016 menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi. Operasional pada ketiga BU dan 1 (satu) entitas asosiasi yang optimal telah mendorong pertumbuhan pendapatan sektor penyediaan air, dimana pada tahun 2016 sektor penyediaan air memberikan pendapatan sebesar Rp200,85 miliar yang berasal dari penjualan dan pendapatan sebesar Rp38,29 miliar dan dari pendapatan konstruksi sebesar Rp162,56 miliar. Aset dari sektor ini juga mengalami pertumbuhan sebesar 16,65% yang menunjukkan peningkatan skala bisnisnya.
The performance of water utility sector managed by Potum in 2016 indicated a significant increase. Operations on the three Business Units and 1 (one) associated entity at optimum level have driven the revenue growth of water utility sector, in which during 2016, water utility sector has generated a total revenue of Rp200.85 billions came from sales and revenues by Rp38.29 billion and construction revenues by Rp162.56 billion. Assets of this sector have also increased by 16.65% which indicated an escalation in its business scale.
Sektor menara telekomunikasi sebagai sektor usaha yang tumbuh pada 3 (tiga) tahun belakangan merupakan salah satu keberhasilan NI dalam merumuskan kebijakan strategis terkait investasi pada sektor yang memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang
Telecommunication tower sector as the sector which has experienced business growth during the last 3 (three) years represents NI‘s success in formulating strategic policies with respect to investments in sector with promising business
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
37
LAPORAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Laporan Direksi
Board of Directors Report
menjanjikan. Sektor ini dikelola oleh SBU Telekom membawahi BU pengelola menara telekomunikasi.
growth potential. This sector is managed by Telekom Strategic Business Unit which supervises Business Units enaged in telecommunication tower management.
Dari SBU Telekom, sektor telekomunikasi telah mengoperasikan 1.228 menara telekomunikasi. Jumlah ini meningkat sebanyak 327 menara atau 36,29% dari jumlah menara telekomunikasi yang dikelola pada tahun 2015 yang sebesar 901 menara. Demikian pula dengan jumlah tenant yang mengalami peningkatan, dari 1.269 pada tahun 2015 menjadi 1.683 di tahun 2016. Peningkatan ini terutama didorong oleh kontribusi entitas anak di tahun 2016 akuisisi dan ekspansi oleh KIN.
Based on Telekom SBU, the telecommunication sector has operated 1,228 telecommunication towers. This figure represents an increase of 327 units or 36.29% of the total telecommunication tower managed in 2015 which was at 901 towers. Similarly, total number of tenants have increased from 1,269 units in 2015 to 1,683 units in 2016. This increase is attributable to the contribution of subsidiaries in 2016 as part of acquisition and expansion policies by KIN.
Dengan pertumbuhan jumlah menara dan jumlah tenant, kinerja pendapatan sektor telekomunikasi juga mengalami peningkatan sebesar 32,31%, dari Rp199,39 miliar di tahun 2015 menjadi Rp263,81 milyar di tahun 2016. Total aset ini juga mengalami peningkatan 28,90%, dari Rp1,93 triliun di tahun 2015 menjadi Rp2,48 triliun; terutama karena akuisisi KIN atas entitas anak.
In conjunction with the growth of total number of towers and tenants, the performance of telecommunication sector has also increased by 32.31% from Rp199.39 billions in 2015 to Rp263.81 billions in 2016. Assets of this sector has also increased by 28.90%, from Rp1.93 trillions in 2015 to Rp2.48 trillions in 2016; primarily due to KIN’s acquisition.
Pada kedua sektor lainnya, yaitu sektor pelabuhan dan sektor energi, NI masih melihat peluang dan investasi untuk dapat menciptakan nilai bisnis dengan skala yang besar. Pengoperasian terminal kargo kering dan cair di Pelabuhan Panjang, Lampung oleh entitas asosiasi PT Intisentosa Alambahtera (“ISAB”), dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lau Gunung berkapasitas 10 MW oleh BU PT Inpola Meka Energi (“IME”), masih akan terus dioptimalkan seiring dengan harapan NI akan perkembangan bisnis di sektor pelabuhan dan energi.
As for the other two sectors, namely seaport and energy sectors, NI considers that opportunities and investments to create business values in greater scale are still there. The operations of dry bulk cargo and liquid bulk cargo terminals in Panjang Seaport, Lampung by the associated entity, PT Intisentosa Alambahtera (“ISAB”), and construction of Lau Gunung Hydropower Plant with 10MW total capacity by a Business Unit, PT Inpola Meka Energi (“IME”). The plant will be continously optimized along with NI’s expectation on business growth of its seaport and energy sectors.
Dengan pertumbuhan positif khususnya pada sektor pengelolaan jalan tol, penyediaan air dan telekomunikasi, grup NI mampu membukukan peningkatan Pendapatan dan Penjualan hingga 59,63%, dari Rp618,21 miliar di tahun 2015 menjadi Rp986,83 miliar di tahun 2016. Laba Usaha meningkat 34,72%, dari Rp262,74 miliar di tahun 2015 menjadi Rp353,96 miliar di tahun 2016. Laba Tahun Berjalan meningkat Rp8,99 miliar, dari Rp211,03 miliar di tahun 2015 menjadi Rp220,02 miliar di tahun 2016 dan Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Perusahaan meningkat sebesar 13,09% dari Rp131,10 miliar di tahun 2015 menjadi Rp148,27 miliar di tahun 2016. Demikian pula Laba per Saham Dasar meningkat hingga 13,14%, dari Rp8,60 per lembar saham menjadi Rp9,73 per lembar saham. Peningkatan kinerja keuangan ini membuktikan keberhasilan kebijakan strategis atas investasi pada ke-5 sektor usaha yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
Through the positive growth particularly on its toll road management, water utility, and telecommunication tower sectors, NI group was able to record Revenue and Sales increase by 59.63% from Rp618.21 billions in 2015 to Rp986.83 billions in 2016. Operating profit increased by 34.72%, from Rp262.74 billions in 2015 to Rp353.96 billions in 2016. Current Year Profit increased by Rp8.99 billions, from Rp211.03 billions in 2015 to Rp220.02 billions in 2016 and Income for the Year Attributable to the Company increased by 13.09% from Rp131.10 billion in 2015 to Rp148.27 billion in 2016, Similarly, Basic Earnings per Share increased by 13.14% from Rp8.60 per share unit to Rp9.73 per share unit. Improvements in these financial performance are the proof of the successful strategic policies over investments on all 5 business sectors performed on the preceding years.
Perkembangan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Tahun 2016
Progress in Governance
Perkembangan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Tahun 2016 Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, atau Good Corporate Governance (GCG) didasarkan pada kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Roadmap GCG yang telah dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menegaskan penerapan prinsip GCG sebagai bagian dari perhatian regulator
The principles of Good Corporate Governance (CGG) rely on the compliance on the existing laws and regulation. GCG Roadmap issued by the Financial Services Authority (OJK) has reaffirmed the implementation of GCG principles as part of regulator concerns
38
Accelerating Infrastructure Development
2016
Good
Corporate
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
MANAGEMENT REPORT
Laporan Direksi
Board of Directors Report
atas keterlibatan pemegang saham—hingga pemegang saham minoritas—dan pemangku kepentingan bagi dunia usaha.
over the involvement of shareholders – down to the minority shareholders – and stakeholders of the business world.
Sebagai perusahaan publik, NI memiliki kewajiban untuk memenuhi kepatuhan tersebut. Di samping itu, tujuan diterapkannya prinsip GCG di lingkungan grup NI agar menghindari praktik-praktik korporasi tidak sehat serta bentuk fraud apapun yang dapat merugikan baik Perusahaan sendiri, pemegang saham, maupun pemangku kepentingan. Penerapan prinsip GCG diharapkan mampu memberikan corporate image yang baik, yang tentunya akan memberikan dasar bagi NI untuk melakukan berbagai kebijakan aksi korporasi yang membutuhkan kepercayaan besar dari seluruh pemangku kepentingan.
As a public listed company, NI is required to comply with such regulations. Additionally, the purpose of implementing GCG principles within the NI group is to avoid unhealthy corporate culture as well as any type of fraudulent practices which may negatively impact the Company, the shareholders, as well as the stakeholders. The implementation of GCG principles is expected to project a good corporate image, which will certainly provide the fundamental for NI to engage in various corporate action policies which require significant level of trust from the entire stakeholders.
Pemenuhan prinsip GCG diwujudkan melalui keberadaan infrastruktur GCG di lingkup organisasi NI, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Prinsip two board, atau 2 (dua) badan yang dianut oleh Perseroan Terbatas di Indonesia telah diterapkan oleh NI melalui hubungan Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris melakukan peran dan fungsi dalam pengawasan atas pengelolaan kegiatan operasional dan bisnis oleh Direksi. Sementara Direksi, dibantu oleh organ pendukungnya yaitu Sekretaris Perusahaan, Audit Internal, Manajemen Risiko, dan Sumber Daya Manusia, melakukan pengelolaan organisasi berbasis akuntabilitas dan transparansi. Audit Internal dan Manajemen Risiko menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pengelolaan organisasi Perusahaan yang memiliki pengawasan dan mitigasi atas profil risiko usaha. Bekerjasama dengan Komite Audit yang bernaung di bawah Dewan Komisaris, Divisi Audit Internal memegang peran penting dalam memberikan evaluasi yang strategis bagi laju pengembangan NI ke depan.
The fulfillment of GCG principles is manifested by the presence of GCG within NI organizational scope, specifically General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners, and Board of Directors. The two board principles, or 2 (two) bodies adhered by Limited Liability Company in Indonesia has been implemented in NI through the Board of Commissioners and Board of Directors relationships. Board of Commissioners performs its supervisory roles and functions over the management of operational and business activities by the Board of Directors. Meanwhile, Board of Directors supported by its supporting organs such as Corporate Secretary, Internal Audit, Risk Management, and Human Resources, performs organizational management based on accountability and transparency. Internal Audit and Risk Management become inseparable elements of Company’s organizational management which maintains supervision and mitigation over business risk profile. In collaboration with Audit Committee under the supervision of the Board of Commissioners, Internatl Audit Division hold the key roles in providing strategic evaluation for NI progress rate onwards.
Di samping infrastruktur, NI telah memiliki sejumlah soft structure atau struktur perangkat lunak berupa peraturan perusahaan, seperti anggaran dasar serta kode etik dan pedoman perilaku, atau Code of Conduct (CoC) sebagai landasan bagi seluruh insan NI dalam menjalankan prinsip GCG.
In addition to the infrastructures, NI maintains a number of soft structure or software structure in the forms of company regulations, such as articles of association as well as Code of Ethics, or Code of Conduct (CoC) as the basis for all NI individuals in applying the GCG principles.
NI juga menerapkan internal control system, atau sistem pengendalian internal sebagai sistem yang dapat menciptakan kestabilan dan menghindari penyimpangan-penyimpangan internal. Kebijakan whistleblowing atau pelaporan pelanggaran juga telah diterapkan, bagi siapapun yang mengetahui penyimpangan internal dan bersedia melaporkannya ke dalam mekanisme yang disediakan. Di tahun 2016 Perusahaan tidak menemukan penyimpangan internal yang terjadi yang dapat merugikan baik Perusahaan maupun pihak-pihak tertentu. Penerapan prinsip GCG juga dilakukan melalui pengembangan hubungan dengan pemangku kepentingan; baik di tingkat eksternal maupun internal. Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, atau Corporate Social Responsibility (CSR) dikembangkan untuk dapat memenuhi kepentingan dari para
NI also implements internal control system as a system which may create stability and avoid internal frauds. Whistleblowing policy or reporting over illegal activities or unethical conducts have also been implemented, for anyone who have the insider knowledge on internal fraud and is willing to report them over the mechanism in place. During 2016, the Company did not discover any internal fraud which may harm both the Company and certain parties. Implementation of GCG principles have also been carried out through the expanded relationship with the stakeholders; both at external and internal levels. Corporate Social Responsibility (CSR) progrm is developed to fulfll the shareholders’ and stakeholers’
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
39
LAPORAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Laporan Direksi
Board of Directors Report
pemegang saham dan pemangku kepentingan. Prinsip dasar pelaksanaan CSR merupakan bagian dari harapan NI untuk dapat mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan.
interests. The basic principles of CSR implementation are part of NI expectations to realize sustainable growth.
Pelaksanaan program CSR yang diwujudukan melalui program Nusantara Care juga meliputi agenda dan program yang ditujukan kepada masyarakat sebagai salah satu entitas pemangku kepentingan—khususnya masyarakat sekitar lokasi operasi usaha dari Perusahaan. Melalui program ini, NI dan seluruh entitas anak berkomitmen untuk memberikan manfaat serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan, dengan kegiatan seperti bantuan pendidikan, fasilitas kebersihan dan kesehatan, maupun pengembangan lingkungan.
Implementation of CSR program under the patronage of Nusantara Care also covers the agenda and programs aimed at the community as part of stakeholders’ entity – especially those living in the areas surrounding the Company’s business operation’s area. Through this program, NI and the entire subsidiaries are committed to provide benefits as well as improving the life quality of the public and the environment, through such activities as educational assistance, health and sanitation facilities, as well as environmental development.
Di tingkat internal, NI menempatkan karyawan sebagai pemangku kepentingan yang memiliki motif yang kuat akan keberlanjutan Perusahaan. Sebagai pelaku usaha dengan tipikal Holding Investment, NI memandang pentingnya pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk dapat mengembangkan talenta dari setiap insan NI, serta pemenuhan aspek kesejahteraan dan kesempatan yang setara bagi seluruh karyawan.
At the internal level, NI considers the employees as stakeholders with strong interests on the Company’s sustainability. As a Holding Investment, NI acknowledges the importance of Human Resources Management in order to develop the talents of each NI individual, as well as fulfilling the prosperity aspects and equal opportunities for the whole employees.
Aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) juga menjadi fokus perhatian NI, khususnya pada level SBU dan BU yang mengoperasikan bisnis. Di seluruh sektor, Perusahaan mengupayakan mekanisme dan inovasi K3L agar mitigasi risiko dapat terus ditekan. Dengan seluruh pelaksanaan CSR tersebut, NI berharap mampu memperkuat citra korporasi yang positif dan mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan di masa mendatang.
Safety aspects, occupational health, and environment is also the focus of NI attention, especially at SBU and BU levels which operate the businesses. The Company maintains safety aspect, occupational health, and environment mechanism and innovation to allow further risk mitigation. With all of those CSR program implementations, NI expects to strengthen the positive corporate image and lead to future sustainable growth.
Tentang Perubahan Susunan Direksi
About the Amendment of Board of Directors’ Composition
Berdasarkan hasil keputusan RUPS tahun 2016, susunan Direksi tidak mengalami perubahan. Per 1 Januari 2016 dan 31 Desember 2016, susunan Direksi Perusahaan adalah: Direktur Utama, Muhammad Ramdani Basri; Direktur, Danni Hasan; Direktur, Dr. Scott Younger; dan Direktur Independen, Ridwan Irawan. Atas kepercayaan yang telah diberikan oleh pemegang saham, Direksi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Based on the results of 2016 General Meeting of Shareholders’ decisions, the composition of Board of Directors remain unchange. As of January 1, 2016 and December 31, 2016, the composition of Company’s Board of Directors are as follow: President Director, Muhammad Ramdani Basri; Director, Danni Hasan; Director, Dr. Scott Younger; and Independent Director, Ridwan Irawan. The Board of Directors wishes to extend its utmost gratitude upon the trust given by the shareholders.
Proyeksi ke Depan
Future Projection
Tahun 2017 akan menjadi tahun penuh tantangan bagi perekonomian dunia, khususnya perekonomian Indonesia. Walaupun kecenderungan “wait and see” masih akan menjadi tren investor di tahun 2017, optimisme pertumbuhan ekonomi melalui prediksi peningkatan harga minyak dunia akan mendorong reaksi positif terhadap sejumlah industri; khususnya komoditas yang berperan cukup strategis dalam perekonomian Indonesia.
The year of 2017 will be a yeaf full of challenges for the global economy, and Indonesian economy in particular. Despite the “wait and see” trend among the investors in 2017, optimism on economic growth through the predicted increase in global oil prices will encourage positive reaction across various industries; especially commodities with fairly strategic roles in Indonesian economy.
Di sektor infrastruktur, NI melihat potensi perkembangan yang sangat positif, baik pada skala korporasi maupun pada tingkat perkembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pada skala korporasi, entitas usaha di bawah pengelolaan langsung
In infrastructure sector, NI has identified the potential of tremendously positive development, both at the corporate scale as well as at the level of infrastructure development progress in Indonesia. On a corporate scale, business entities under direct
40
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
MANAGEMENT REPORT
Annual Report 2016
Laporan Direksi
Board of Directors Report
oleh pemerintah akan melakukan serangkaian kebijakan strategis untuk dapat memenuhi pendanaan atas kebutuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dengan kebijakan strategis ini, NI berharap mampu untuk berperan serta aktif dalam platform pengembangan infrastruktur yang akan dilakukan pemerintah, baik pada tingkatan korporasi maupun kerjasama antar entitas usaha.
government’s supervision will implement a series of strategic policies to fulfill the financing over the infrastructure development needs in Indonesia. Through these strategic policies, NI expects to assume active roles within the infrastructure development platform which will be carried out by the government, both at the corporate level as well as through collaboration among business entities.
Pada level organik, NI akan terus berupaya mengoptimalkan kelompok usaha yang mengoperasikan 5 (lima) sektor bisnis yang ada. Pertumbuhan kinerja di tahun 2016 telah membuktikan keberhasilan investasi yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Selain optimalisasi Strategic Business Unit dan Business Unit, kebijakan merger dan akuisisi akan terus menjadi pertimbangan NI untuk dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis dalam skala yang lebih besar.
On organic level, NI will continuously optimizing business groups in charge of the operations of the 5 (five) existing business sectors. Performance growth during 2016 has proven successful investments carried out in the preceding years. In addition to optimalization of Strategic Business Unit and Business Units, merger and acquisition policies will always be conisdered by NI in order to escalate the business growth in a greater scale.
Akhir Kata
Conclusion
Atas seluruh keberhasilan yang telah dicapai, kerjasama yang baik, dan kepercayaan yang kuat di sepanjang tahun 2016, izinkan Direksi mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pemegang saham, pemangku kepentingan, Dewan Komisaris dan komite-komite, seluruh karyawan, rekan usaha, serta para mitra. Direksi juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, atas kesempatan untuk dapat bekerja bersama-sama seperti yang telah dilakukan selama ini. Dengan sinergi yang begitu baik, Direksi optimis untuk dapat terus menumbuhkan kinerja NI di tahun-tahun mendatang, dan mampu mewujudkan percepatan akselerasi pertumbuhan infrastruktur yang dapat memberikan nilai positif bagi Bangsa Indonesia.
Upon the successful achievements, excellent collaboration, and firm belief demonstrated throughout 2016, please allow the Board of Directors to extend the gratitude to the shareholders, stakeholders, Board of Commissioners and the committees, the entire employees, business partners, as well as the associates. The Board of Directors also wishes to express the gratitude to the government, both at the central and local levels, for the opportunities in establishing the collaboration throughout these times. Through the strong synergy, the Board of Directors is optimistic that NI performance will continue to grow in the upcoming years, and thus able to realize the acceleration in infrastructure growth which will add positive values for the People of Indonesia.
Jakarta, Maret/March 2016
Muhammad Ramdani Basri Direktur Utama
President Director/Chief Executive Officer
Danni Hasan Direktur Director
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Dr. Scott Younger Direktur Director
Ridwan Irawan Direktur Director
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
41
LAPORAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Profil Direksi
Board of Directors Profiles
Muhammad Ramdani Basri Direktur Utama President Director/Chief Executive Officer
Muhammad Ramdani Basri, warga negara Indonesia, umur 55 tahun, kelahiran Jakarta, 9 Maret 1961, berdomisili di Jakarta. Memiliki latar belakang pendidikan Master of Science in Public Policy dari Universitas Indonesia (2002) dan Executive Education in Economic Infrastructure di Harvard Kennedy School, Amerika Serikat (2012); selain sebagai pembicara pada forum-forum infrastruktur. Beliau hadir sebagai pembawa perubahan Perusahaan ke arah yang lebih ekspansif. Sebagai entrepreneur sejati, beliau selalu memilih tantangan baru untuk membawa Perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi. Ini terbukti, kapasitas kemampuan profesionalnya di bidang pasar modal sejak tahun 1990 berperan besar dalam berbagai aksi korporasi dan akuisisi serta diversifikasi usaha di berbagai sektor; baik minyak dan gas, industri manufaktur, pertambangan, maupun infrastruktur.
Muhammad Ramdani Basri, Indonesian citizen, aged 55, born in Jakarta, March 9, 1961, domiciled in Jakarta. Earned his Master of Science in Public Policy from the University of Indonesia (2002) dan Executive Education in Economic Infrastructure in Harvard Kennedy School, the USA (2012). He is also a speaker in infrastructure forums. He has been the leader in directing the Company towards an expansive direction. As a true entrepreneur, he is always seeking new challenges to steer the Company towards its higher level. His professional capacity in capital markets since 1990 proves to have played a major role in several corporate actions and acquisitions and business diversification in several sectors; such as oil and gas, manufacturing industry, mining, and infrastructure.
Ramdani Basri memiliki pengalaman sebagai CEO dan founder dari PT Asia Investco (1990), kemudian juga kemudian dipercaya menjadi Komisaris PT Asiana Securities (19941998) dan Komisaris PT Asia Komunika (1997), perusahaan yang bergerak dalam sektor bisnis telekomunikasi. Beberapa pengalaman lainnya yaitu Direktur Utama PT Asiana Multi Kreasi Tbk (1998-2002) dan Komisaris PT Bormindo (20072008). Beliau juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan dipercaya untuk menjadi Ketua Dewan Pengawas Yayasan Seni Rupa Indonesia.
Ramdani Basri was CEO and founder of PT Asia Investco (1990), prior to being entrusted as Commissioner of PT Asiana Securities (1994-1998) and Commissioner of PT Asia Komunika (1997), a company engaging in telecommunications business sector. His other experiences are as President Director of PT Asiana Multi Kreasi Tbk (1998-2002) and Commissioner of PT Bormindo (2007-2008). He is also active in various social organizations and trusted as the Chairman of the Board of Trustee of Yayasan Seni Rupa Indonesia.
42
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
MANAGEMENT REPORT
Profil Direksi
Board of Directors Profiles
Mengawali kepemimpinannya di Perusahaan pada awal 2006, beliau mencanangkan target menempatkan Perusahaan sebagai pelaku usaha di sektor swasta yang akan memegang peranan penting dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dalam perjalanannya, beliau justru membawa Perusahaan menapaki tangga demi tangga hingga membawa Perusahaan memiliki pengaruh besar terhadap kemajuan sektor infrastruktur di Indonesia. Dengan segenap pengalamannya di pasar modal, beliau mampu membawa Perusahaan bergerak tanpa bergantung pada dana dan investasi dari pemerintah.
He started his leadership back in 2006 by defining a target to make the Company a private sector player with important role in the infrastructure development acceleration in Indonesia. He has led the Company to undergo a journey to pursue its current position as a company with a significant influence in advancing the infrastructure sector in Indonesia. All his experiences in the capital market gather themselves to bring the Company to operate without relying on the Government’s fund and investment.
Jejak rekam kepemimpinan Ramdani di Perusahaan memberikan pesan moral kepada segenap insan Perusahaan tentang keuletan, dedikasi dan fokus pada setiap langkah. Betapa tidak, kesulitan pada empat tahun periode formatif pertama dibayar dengan keberhasilannya membawa Perusahaan mencapai visi awalnya, yaitu sebagai perusahaan infrastruktur terintegrasi yang terkemuka di Indonesia. Sejak 2011, Perusahaan terus mencetak kinerja positif walaupun dihimpit pertumbuhan perekonomian Indonesia yang mengalami stagnasi dan perlambatan.
Ramdani’s leadership track record in the Company has conveyed a moral message to the Company’s persons about tenacity, dedication and focus on every step. Undeniable, the adversities in the first four-year formative period have borne fruit, giving him the successs of enabling the Company to achieve its initial vision to be a leading integrated infrastructure company in Indonesia. Since 2011, the Company is continuously making positive performance despite the stagnation and slowdown in the Indonesia’s economic growth.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
43
LAPORAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Profil Direksi
Board of Directors Profiles
Danni Hasan Direktur Director
Danni Hasan, warga negara Indonesia, umur 53 tahun, kelahiran Teheran, 2 Januari 1963, berdomisili di Jakarta. Memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Teknik Kimia (1986) dan Master of Science Manajemen Industri (1998), keduanya dari Universitas Adamson, Filipina. Usai menyelesaikan pendidikannya, beliau kembali ke Indonesia untuk bekerja selama 4 (empat) tahun di perusahaan multinasional yang bergerak di bidang jasa perindustrian dan perminyakan seperti PT Akzo Coating Indonesia (1988-1990) sebagai Technical Superintendent dan Asamera Oil (Indonesia) Ltd. (19901992). Kemudian pengalamannya dilanjutkan di Sigma Batara (1992-1995).
Danni Hasan, Indonesian citizen, aged 53, born in Tehran, January 2, 1963, domiciled in Jakarta. Earned his Bachelor of Chemical Engineering (1986) and Master of Science in Industrial Management (1998), both from Adamson University, Philippines. After completing his education, he returned to Indonesia to work for four (4) years in a multinational company engaging in the industrial services and mining industry such as PT Akzo Coatings Indonesia (1988-1990) as Technical Superintendent and Asamera Oil (Indonesia) Ltd. (1990-1992). He resumed his experience in Sigma Batara (1992-1995).
Antara tahun 1995-2001, beliau memegang peran dan tanggung jawab finansial yang lebih komprehensif di PT Centris Multi Pratama sebagai Chief Finance Officer (CFO). Tugas utamanya adalah merumuskan strategi dan kebijakan keuangan perusahaan beserta entitas anak usahanya, mengembangkan perencanaan dan budgeting, serta bertanggung jawab atas hubungan dengan para investor
From 1995-2001, he held more comprehensive financial role and responsibility at PT Centris Multi Pratama as Chief Finance Officer (CFO). His main tasks were to formulate corporate financial policy and strategy for the company and its subsidiaries, planning and budgeting, and to be responsible for communicating with investors and creditors. He was then appointed President Director of the same company in 2001-
44
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
MANAGEMENT REPORT
Profil Direksi
Board of Directors Profiles
dan kreditur. Kemudian beliau menjabat sebagai Presiden Direktur di perusahaan yang sama (2001-2007) sebelum akhirnya dipercaya menjabat di Perusahaan sebagai Direktur Pengembangan Bisnis dan Investasi pada tahun 2007. Beliau turut berperan dalam ekspansi bisnis Perusahaan sejak awal, termasuk restrukturisasi, pengembangan bisnis dan aktivitas, merger serta akuisisi, Corporate Strategy, partnership, dan strategic alliances dengan berbagai perusahaan global. Ia juga berperan besar bagi pelebaran spektrum investasi infrastruktur Perusahaan
2007, prior to being appointed as the Company’s Director of Business Development and Investment in 2007. He has taken the role in business expansions from the begining, including structuring, business development and activities, mergers, and acquisitions, Corporate Strategy, partnership, and strategic alliances with various global Company. He also played a major role for the widening of the spectrum of infrastructure investment company
Pengalaman 25 tahunnya di bidang Manajemen dan Keuangan akhirnya membawa Danni dipercaya untuk menjabat Chief Operating Officer Perusahaan. Berbekal keahlian dan kreatifitasnya dalam berkarya, serta penerapan solusi finansial secara tepat, beliau telah memposisikan Perusahaan dalam kegiatan usaha investasi infrastruktur yang lebih luas, seperti pelabuhan, penyediaan air bersih, energi terbarukan, dan yang terakhir masuknya ke dalam bisnis menara telekomunikasi.
His 25 years experience in Management and Finance has finally taken Danni to serve as Chief Operating Officer in the Company. Given his expertise, work creativity and appropriate financial solution, he has encouraged the Company to invest in a wider infrastructure portfolio such as ports, clean water supply and renewable energy and the most recent, the telecommunications tower business.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
45
LAPORAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Profil Direksi
Board of Directors Profiles
Dr. Scott Younger Direktur Director
Dr. Scott Younger, warga negara Inggris, umur 76 tahun, kelahiran India, 27 Desember 1940, berdomisili di Jakarta. Memiliki latar belakang pendidikan BSc (Hons) Civil Engineering dari Universitas Glasgow, Inggris (1962); Master of Civil (Geotechnical) Engineering, Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat (1964); Doctor of Philosophy (PhD) Civil Engineering, Universitas Hong Kong (1989); dan Doctor of Engineering (Hon) dari Universitas Glasgow, Inggris (2015) sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam pembangunan berkelanjutan.
Dr. Scott Younger’s, is a British citizen, aged 76 born in India, December 27, 1940, domiciled in Jakarta. He earned his BSc (Hons) Civil Engineering from Glasgow University, the United Kingdom (1962); Master of Civil (Geotechnical) Engineering, California University, Berkeley, the USA (1964); Doctor of Philosophy (PhD) in Civil Engineering, Hong Kong University (1989); and was confirmed with Doctor of Engineering (Hon) from Glasgow University, Inggris (2015) as a recognition for his contributions to sustainable development.
Reputasi Dr. Scott Younger sebagai ahli internasional di bidang pembangunan infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan merupakan modal besar bagi Perusahaan. Beliau berpengalaman selama 38 tahun berkarya sebagai konsultan, penasihat, dan akademisi di Asia Selatan dan Asia Tenggara dalam bidang jalan tol, pengelolaan air, pembangkit listrik tenaga air dan panas, pelabuhan, dan pertambangan. Beliau sebagai konsultan dan akademisi, terlibat secara aktif dalam berbagai proyek infrastruktur yang mencakup 10 negara di Asia; sebagian besar keterlibatannya berhubungan dengan kepercayaan lembaga pemberi pinjaman internasional yang terkemuka.
Dr. Scott Younger’s reputation as an international expert in infrastructure development and sustainable development is a great asset to the Company. He has been working for 38 years as consultant, advisor, and academic in South and Southeast Asia in the areas of highways, water treatment and supply, thermal and hydro power, ports, and mining. As consultant and academic, he has been actively involved in numerous infrastructure projects across 10 countries in Asia; generally with involvement for projects funded by prominent international donor agencies.
Beliau memulai karirnya sebagai Engineering Trainee – James Williamson and Partners, Inggris (1958-1962) kemudian pengajar di Universitas Strathclyde, Inggris (1965 -1972). Beliau kemudian terjun ke dunia profesional, dimana ia dipercaya untuk menjabat beberapa posisi seperti Direktur
He started his career as Engineering Trainee at James Williamson and Partners, the United Kingdom (19581962) and then lecturer at the University of Strathclyde, the United Kingdom (1965-1972). He followed this by engagement in the professional world, serving as Director
46
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
MANAGEMENT REPORT
Profil Direksi
Board of Directors Profiles
Pre-Construction Services Ltd, Inggris (1972-1975), sebelum berkesempatan untuk turut menangani proyek jalan raya dari Bank Dunia di Thailand (1983) dan berpindah ke Hongkong; Direktur Vallentine Laurie, Consulting Engineer, Hong Kong (1983-1985); Direktur O`Sullivan & Graham Ltd. (19881993); Direktur Tarmac Group (1993-1996); Technical Advisor dan Excecutive Director PT Bukaka Marga Utama (1996 -1998); Director of Business Development Thames Water International (1998-2002); Chairman Rekainfra International (2002-2004); Komisaris PT Glendale Partners (2004-sekarang); dan penasihat untuk China Communication Construction Company (2015).
of Pre-Construction Services Ltd, the United Kingdom (1972 - 1975), before taking up an appointment on a major World Bank highway project in Thailand (1983) and moved to Hongkong; Director of Vallentine Laurie, Consulting Engineer, Hongkong (1983 - 1985); Director of O`Sulliva & Graham Ltd. (1988-1993); Director of Tarmac Group (1993-1996); Technical Advisor and Excecutive Director of PT Bukaka Marga Utama (1996-1998); Director of Business Development, Thames Water International (1998-2002); Chairman of Rekainfra International (2002- 2004); Commissioner of PT Glendale Partners (2004 -present); and advisor to the China Communications Construction Company (2015).
Kontribusi pemikiran selama lebih dari dua dekade terakhir telah dituangkan dalam banyak jurnal dan makalah yang berhubungan dengan pengembangan infrastruktur. Selain itu, beliau aktif berperan dalam institusi-insitusi penggerak perekonomian di negara-negara besar, seperti dewan pimpinan di Kamar Dagang Inggris maupun Eropa, dan Wakil Ketua Senior di Kamar Dagang Internasional. Di tahun 2003, beliau mendapat gelar OBE atas jasa-jasanya dalam Bisnis dan Teknik Sipil Inggris. Keterlibatan beliau di Perusahaan diawali sebagai Komisaris periode 2006 hingga 2012, dimana ia kemudian dipercaya dan bersedia untuk berperan lebih besar sebagai salah satu Direktur Perusahaan, dan membantu manajemen Perusahaan mencapai visinya sebagai pengembang utama di bidang infrasturktur.
He has contributed his idea over the last two decades in many journals and papers related to infrastructure development. He also been actively involved in institutions to drive the economies of major countries, Member of the British and European Chambers of Commerce and currently serves as Senior Vice Chairman of the International Chamber of Commerce (1998-2002). In 2003, he was awarded an OBE degree for his services in Business and Civil Engineering in the United Kingdom. He was first engaged with the Company as Commissioner (2006-2012), and then asked for willing to play a bigger role as Director, and has helped the Company’s management in pursuing its vision as major infrastructure development.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
47
LAPORAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Profil Direksi
Board of Directors Profiles
Ridwan Irawan Direktur Director
Ridwan A.C Irawan, warga negara Indonesia, umur 50 tahun, kelahiran Semarang, 20 Desember 1966, berdomisili di Jakarta. Memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta (1991) dan Master of International Banking and Financial Services dari Universitas Reading, Inggris (1994) melalui program beasiswa FCOSAS (British Council). Beliau merupakan peneliti, pengajar sekaligus pelaku dalam bidang yang digelutinya. Perhatiannya terhadap dunia pendidikan ekonomi dan pasar keuangan membawanya menjadi dosen dan peneliti. Tahun 1992, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menempatkannya sebagai finalis kompetisi sains untuk anak muda.
Ridwan A.C Irawan, Indonesian citizen, aged 50, born in Semarang, December 20, 1966, domiciled in Jakarta. Earned his Bachelor of Economics from the University of Indonesia, Jakarta (1991) and Master of International Banking and Financial Services from Reading University, the United Kingdom (1994) through FCOSAS (British Council) scholarship program. He is a researcher, lecturer and practitioner in the areas he is engaged in. His interest in economic education and capital market has made him a lecturer and researcher. In 1992, the Indonesian Institute of Sciences (LIPI) placed him as a finalist in a youth science competition.
Kecakapan Ridwan Irawan di bidang industri keuangan, pasar modal dan restrukturisasi keuangan boleh disebut meyakinkan. Setelah menjadi asisten dosen di Universitas Indonesia dan aktif dalam berbagai penelitian di LPEM-FEUI, beliau memutuskan terjun ke industri keuangan dan pasar modal dengan bergabung di PT HSBC Securities Indonesia (HSBC Investment Banking) (1994-1999) dimana beliau terlibat aktif dalam penggalangan dana, merger dan akuisisi serta restrukturisasi. Dengan pemikiran dan pengalamannya
Ridwan Irawan has a convincing skill in the finance industry, capital market and financial restructuring. After serving as an assistant to lecturer at the University of Indonesia and being active in various researches with LPEM-FEUI, he decided to be engaged in the finance industry and the capital market by joining PT HSBC Securities Indonesia (HSBC Investment Banking) (1994-1999) where he was actively involved in fund raising, mergers acquisitions and in restructuring. With his ideas and experience in organization management, finance
48
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
MANAGEMENT REPORT
Profil Direksi
Board of Directors Profiles
pada manajemen organisasi, keuangan dan investasi, beliau kemudian dipercaya untuk menempati beberapa posisi strategis di perusahaan-perusahaan berskala besar; dari Deputi Direktur Corporate Finance PT Holdiko Perkasa (19992004), Direktur Delta Advisory PT e. Ltd. (2004-2006), hingga Chief Financial Officer (CFO) Trada Group (2006-2008) dan CFO Trada Holding (2008-2014), sebuah perusahaan induk yang bergerak di bidang perdagangan dan transportasi terintegrasi di Indonesia.
and investment, he was then entrusted to serve in numerous strategic positions in big companies including: Deputy Director of Corporate Finance of PT Holdiko Perkasa (19992004), Director of Delta Advisory PT e Ltd (2004-2006), Chief Financial Officer (CFO) of Trada Group (2006-2008) and CFO Trada Holding (2008-2014), a holding company in the integrated trading and transportation business in Indonesia.
Sejak RUPS Tahunan 2014 Perusahaan yang diselenggarakan pada 10 Juni 2014, Ridwan Irawan dipercaya untuk bergabung bersama Perusahaan untuk menduduki posisi Direktur. Bersama-sama dengan beliau, Perusahaan berharap untuk merumuskan strategi holding company yang ditempuh pada beberapa era belakangan ini akan semakin menemukan bentuk terbaik dan membawa Perusahaan ke level yang baru lebih tinggi.
Since the Company’s 2014 Annual GMS on June 10, 2014, Ridwan Irawan has been serving as the Company’s Director. With his involvement, the Company expects the holding company strategy formulated and undertaken in the past few years will get into best shape and bring the Company toward a higher level.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
49
LAPORAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6 PT Nusantara Infrastructure Tbk. Equity Tower 38th Floor, Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Lot 9, Jakarta 12190 - Indonesia P. + 62 21 515 0100, F. + 62 21 515 1221 www.nusantarainfrastructure.com
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 PT Nusantara Infrastructure Tbk
Statement Letter Board of Commissioners and Directors About The Responsibility of Annual Report 2016 PT Nusantara Infrastructure Tbk
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Nusantara Infrastructure Tbk 2016 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan
We, the undersigned, hereby confirm that all the information in the Annual Report of PT Nusantara Infrastructure Tbk for the year 2016 has been presented in full, and the Company accepts full responsibility for all contents.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Thus, this statement letter is made truthfully.
Jakarta, April 2017
Jakarta, April 2017 Direksi, Board of Directors
Muhammad Ramdani Basri
Direktur Utama President Director
Danni Hasan
Direktur Director
Dr. Scott Younger
Ridwan Irawan
Direktur Director
Direktur Director
Dewan Komisaris, Board of Commissioners
Darjoto Setyawan
Komisaris Utama President Commissioner
David Emlyn Parry
Komisaris Independen Independent Commissioner
Hartopo Soetoyo* Komisaris Independen | Independent Commissioner * Meninggal dunia pada 31 Agustus 2016 * Passed away on August 31, 2016
50
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
PT Nusantara Infrastructure Tbk
MANAGEMENT REPORT
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
51
03
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
Nusantara Infrastructure membawahi entitas anak yang bergerak dalam sektor jasa pengelola jalan tol, pengusahaan pelabuhan, penyediaan air bersih, energi, dan menara telekomunikasi. Nusantara Infrastructure oversees the subsidiaries engaging in Toll Road Management, Port Corporation, Clean Water Supply, Renewable Energy, and Telecommunication Tower sectors.
PROFIL PERUSAHAAN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Informasi Umum General Information
Nama Perusahaan Company Name
Tanggal Berdiri dan Dasar Hukum Pembentukan
Date of Establishment and Legal Basis of Establishment
54
PT Nusantara Infrastructure Tbk PT Nusantara Infrastructure Tbk Perusahaan didirikan dengan nama PT Sawitia Bersama Darma berdasarkan Akta No. 3 tanggal 1 September 1995 dibuat di hadapan Abdullah Ashal, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-17.375.HT.01.01.TH.95 tanggal 28 Desember 1995, telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No.41/2000 tanggal 19 Oktober 2000, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.15 tanggal 20 Pebruari 2001, Tambahan No.1140. The Company was established under the name of PT Sawitia Bersama Darma based on Notarial Deed No. 3 dated September 1, 1995 made before Abdullah Ashal, S.H., a Notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decree No. C2-17.375. HT.01.01. TH.95 dated December 28 1995, registered at the registrar office of the Central Jakarta District Court under No.41/2000 dated October 19, 2000, and published in State Gazette No. 15, Supplement No. 1140 dated February 20, 2001.
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
COMPANY PROFILE
Annual Report 2016
Informasi Umum
General Information
Bidang Usaha Line of Business
Bergerak dalam bidang infrastruktur. Infrastructure sector.
Maksud dan Tujuan Sesuai Anggaran Dasar
Kegiatan usaha Perusahaan sesuai dengan pasal 3 (tiga) Anggaran Dasar meliputi bidang jasa, perdagangan dan pembangunan yang berhubungan dengan usaha infrastruktur.
Purpose and Objectives According to the Charter
The Company’s business activities according to article 3 (three) of the Articles of Association comprise service, trading and development related to infrastructure business.
Kepemilikan
Saham Seri A PT Bosowa Utama 0,00% Saham Seri B Eagle Infrastructure Fund Limited 22,32% PT Hijau Makmur Sejahtera 21,00% Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 56,68%
Ownership
Series A shares PT Bosowa Utama 0.00% Series B shares Eagle Infrastructure Fund Limited 22.32% PT Hijau Makmur Sejahtera 21.00% Public (each under 5%) 56.68%
Modal Dasar
Authorized Capital
Rp1.417.999.999.990,00 (satu triliun empat ratus tujuh belas miliar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh Rupiah) Rp1,417,999,999,990.00 (one trillion four hundred and seventeen billion nine hundred ninety-nine million nine hundred ninety-nine thousand nine hundred ninety Rupiah)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid-In Capital
Rp1.066.497.031.565,00 (satu triliun enam puluh enam miliar empat ratus sembilan puluh tujuh juta tiga puluh satu ribu lima ratus enam puluh lima Rupiah) Rp1,066,497,031,565.00,00 (one trillion sixty six billion four hundred ninety seven million thirty one thousand five hundred sixty five Rupiah)
Pencatatan di Bursa Saham Stock Exchange Listing
Bursa Efek Indonesia (BEI) Indonesia Stock Exchange (IDX)
Kode Saham Ticker
META
Alamat Address
Equity Tower 38th floor Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend. Sudirman kav. 52 - 53, Lot 9 Jakarta 12190, Indonesia Tel: +62 21 515 0100 Faks: +62 21 515 1221 Website: www.nusantarainfrastructure.com Email:
[email protected]
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
55
PROFIL PERUSAHAAN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Sekilas Nusantara Infrastructure Nusantara Infrastructure Overview
PT Nusantara Infrastructure Tbk kemudian akan disebut sebagai “Perusahaan” adalah sebuah perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta.
PT Nusantara Infrastructure Tbk hereinafter referred to as the “Company” is a limited liability Company established according to and based on the prevailing laws and regulations in the Republic of Indonesia and domiciled in Jakarta.
Perusahaan didirikan dengan nama PT Sawitia Bersama Darma berdasarkan Akta No. 3 tanggal 1 September 1995 dibuat di hadapan Abdullah Ashal, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-17.375. HT.01.01.TH.95 tanggal 28 Desember 1995, telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No.41/2000 tanggal 19 Oktober 2000, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 15 tanggal 20 Februari 2001, Tambahan No. 1140.
The Company was established under the name PT Sawitia Bersama Darma based on Notarial Deed No. 3 dated September 1 1995 passed before Abdullah Ashal, S.H., Notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Decree No. C2-17.375. HT.01.01. TH.95 dated December 28, 1995, registered at the Registrar Office of the Central Jakarta District Court under No.41/2000 dated October 19, 2000, and published in State Gazette No. 15, Supplement No. 1140 dated February 20 2001.
Di tahun 1998, Perusahaan mengubah nama menjadi PT Wahana Tradindo Jaya. Di tahun 2001, Perusahaan kembali mengubah namanya menjadi PT Metamedia Technologies. Kemudian, pada tahun yang sama, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana dan mengubah statusnya menjadi PT Metamedia Technologies Tbk.
In 1998, the Company adopted a new name PT Wahana Tradindo Jaya. In 2001, the Company once again changed its name to PT Metamedia Technologies. Subsequently, in the same year, the Company conducted an Initial Public Offering and changed its status to PT Metamedia Technologies Tbk.
Di tahun 2006, Perusahaan kembali mengubah namanya menjadi PT Nusantara Infrastructure Tbk. Perubahan nama yang kemudian dikenal dengan akronim “NI” ini telah tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 59 tanggal 21 Juni 2006 dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C-19480 HT.01.04.TH.2006 tanggal 4 Juli 2006, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 1196/RUB 09.03/X/2006 tanggal 2 Oktober 2006, serta telah diumukan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 22 tanggal 16 Maret 2007, Tambahan No. 2256. Di tahun tersebut, Perusahaan melakukan merger atau penggabungan usaha dengan PT Nusantara Konstruksi Indonesia.
In 2006, the Company changed its name to PT Nusantara Infrastructure Tbk. The adoption of a new name which is now known by the acronym “NI” was already specified in the Deed of Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 59 dated June 21, 2006, passed before Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta, and approved by the Menkumham Decree No.C-19480 HT.01.04. TH.2006 dated July 4, 2006, and was already registered at the Company Registration Office of South Jakarta District No.1196/ RUB 09.03/X/2006 dated October 2, 2006, and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 22 dated March 16, 2007, Supplement No. 2256. During the year, the Company conducted a merger with PT Nusantara Konstruksi Indonesia.
56
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
COMPANY PROFILE
Sekilas Nusantara Infrastructure
Nusantara Infrastructure Overview
Perusahaan telah merubah seluruh ketentuan anggaran dasarnya sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas No. 23 tanggal 12 Mei 2015 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang mencantumkan antara lain persetujuan pemegang saham atas perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Akta tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum dan HAM berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0937940 tanggal 8 Juni 2015.
The Company has amended all provisions of its Articles of Association in accordance with the prevailing laws and regulations, most recently by Notarial Deed on the Statement of the Resolutions of Limited Liability Company’s Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 23 dated May 12, 2015 passed before Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, regarding the changes in the Company’s articles of association in accordance with Financial Service Authority (OJK) Regulation No. 32/POJK.04/2014 on the Plan and Holding of Publicly Listed Company’s General Meeting of Shareholders and No. 33/POJK.04/2014 on the Board of Directors and the Board of Commissioners of Issuers or Publicly Listed Company. The Deed has been received and acknowledged by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through his Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0937940 dated June 8, 2015.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang jasa, perdagangan, dan pembangunan yang berhubungan dengan bidang usaha infrastruktur. Saat ini kegiatan utama Perusahaan adalah melakukan investasi pada beberapa perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan jalan tol (Jakarta dan Makassar), jasa pelabuhan, perdagangan, jasa dan pembangunan. Perusahaan memulai kegiatan operasionalnya secara komersial pada tanggal 2 Januari 2000. Saat ini semua bentuk kegiatan bisnis dan pengembangan beralamat di Menara Equity lantai 38, Sudirman Central Business District (SCBD), Jl. Jenderal Sudirman Kav.52-53, Jakarta 12190.
Based on Article 3 of Company Article of Association, the Company’s scope of work mainly in the covers service, trading and development related to infrastructure. Currently the main activities of the Company are to invests in several companies engaged in toll road management (Jakarta and Makassar), port concession, trading, service and construction. The company started its commercial operation on 2 January 2000. All forms of business and development activities are currently in Equity Tower 38th Floor, Sudirman Central Business District (SCBD), Jl. Jenderal Sudirman Kav.52-53, Jakarta 12190.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
57
PROFIL PERUSAHAAN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Tonggak Keberhasilan Milestones
95
98
19
19
Perusahaan didirikan pada tanggal 1 September 1995 dengan nama PT Sawitia Bersama Darma berdasarkan Akta Notaris No.3, dibuat di hadapan Abdullah Ashal, S.H., Notaris di Jakarta.
Mengubah nama menjadi PT Wahana Tradindo Jaya, berdasarkan Akta No. 23 tanggal 10 Juni 1998 dibuat di hadapan Linda Herawati, S.H., Notaris di Jakarta.
The Company was established on September 1, 1995 under the name of PT Sawitia Bersama Darma based on Notary deed No.3, made before Abdullah Ashal, S.H., Notary in Jakarta.
11
20 •
•
•
•
•
•
Change the name to PT Wahana Tradindo Jaya, based on the Deed No. 23 dated 10 June 1998 made before Linda Herawati, S.H., Notary in Jakarta.
10
20
Mendirikan PT Potum Mundi Infranusantara. Pembentukan sub-holding ini menandai masuknya Perusahaan ke sektor usaha pengelolaan air bersih. Mendirikan sub-holding, PT Portco Infranusantara (Portco). Portco menerima izin usaha sebagai Badan Usaha Pelabuhan pada 12 Oktober 2011. Pendanaan ulang; Pelunasan hutang pada Bank Mega dengan hutang baru dari Bank BCA memungkinkan penghematan beban bunga.
•
Established PT Potum Mundi Infranusantara. This establishment of sub-holding, remarks the initiation of the Company in the clean water treatment business segment. Formed a sub-holding, PT Portco Infranusantara (PORTCO). PORTCO receives license as a Port Business Entity on October 12, 2011. Refinancing; Debt repayment to Bank Mega with new loans from BCA Bank which enables saving in interest expense.
•
•
•
Mengakuisisi 99,97% saham PT Margautama Nusantara, yang merupakan pemegang saham 25% dari PT Jakarta Lingkar Baratsatu yang mengoperasikan Jalan Lingkar Luar Jakarta (JORR) ruas W1 (Kebon Jeruk, Penjaringan). Memperoleh dana masyarakat dari hasil penerbitan saham Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) senilai Rp745,9 miliar. Acquisitioned 99.97% shares of PT Margautama Nusantara in which owned 25% shares of PT Jakarta Lingkar Baratsatu which operate Jakarta Outer Ring Road W1 segment (Kebon Jeruk, Penjaringan). Obtaining public funding from performance of share issuance of the Preemptive Rights in the Limited Public Offering I (LPO I) with value of Rp745.9 million.
12
20 • • • • • •
58
Mengakuisisi 39% saham PT Intisentosa Alam Bahtera melalui PT Portco Infranusantara. Mengakuisisi 51% saham PT Tirta Bangun Nusantara melalui PT Potum Mundi Infranusantara (Potum). Mendirikan PT Energi Infranusantara (EI), yang difokuskan untuk sektor energi terbarukan. Perusahaan melalui EI menuntaskan pembicaraan untuk mengakuisisi 45% saham PT Inpola Meka Energi. Menuntaskan pembicaraan untuk mengakuisisi 51% saham PT Dain Celicani Cemerlang melalui Potum. Menandatangani Share Subscription Agreement dengan Robust Success Sdn Bhd (Robust) dan PT Margautama Nusantara (MUN), berkaitan dengan penyertaan modal (investasi) Robust sebesar 20% saham MUN.
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
COMPANY PROFILE
Annual Report 2016
Tonggak Keberhasilan
Milestones
01
06
20
20
Mengubah nama menjadi PT Metamedia Technologies berdasarkan Akta No. 4 tanggal 6 Pebruari 2001 dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Pada tahun 2001 juga, Perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia), dan mengubah statusnya menjadi perusahaan terbuka dengan nama PT Metamedia Technologies Tbk dan mempunyai kode saham: META.
Perusahaan kembali mengubah nama menjadi PT Nusantara Infrastructure Tbk berdasarkan Akta No. 59 tanggal 21 Juni 2006 dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Pada tahun yang sama, Perusahaan melakukan penggabungan usaha dengan PT Nusantara Konstruksi Indonesia berdasarkan Akta No. 17 tanggal 20 Oktober 2006 dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta.
Changed its name to PT Metamedia Technologies based on deed No. 4 dated February 6, 2001 made before Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta. On 2001, the Company conducted its Initial Public Offering in the Jakarta Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) and changed its status into a public Company with the name of PT Metamedia Technologies Tbk and share code: META.
The Company once again changed its name to PT Nusantara Infrastructure Tbk based on deed No. 59 dated June 21, 2006 made before Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta. On the same year, the Company merged with PT Nusantara Konstruksi Indonesia based on deed No. 17 dated October 20, 2006 made before Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta.
08
07
20
20
Mulai beroperasi jalan tol JTSE, Makassar, yang merupakan satu-satunya proyek dari konsesi Infrastructure Summit 2005 yang berhasil diwujudkan.
Melakukan peletakan batu pertama pembangunan Jalan Tol Seksi IV yang dimiliki oleh PT Jalan Tol Seksi Empat, di Makassar.
The JTSE toll road in Makassar commenced its operation, the only project from the Infrastructure Summit 2005 concessions that could be successfully realized.
Conducted groundbreaking of the Section IV toll road construction owned by PT Jalan Tol Seksi Empat in Makassar.
• • • • • •
Acquisitioned 39% shares of PT Intisentosa Alam Bahtera through PT Portco Infranusantara. Acquisitioned 51% shares of PT Tirta Bangun Nusantara through PT Potum Mundi Infranusantara (potum). Established PT Energi Infranusantara (EI), focusing on renewable energy. The Company through EI finalized discussion to conduct acquisition 45% shares of PT Inpola Meka Energi. Finalized discussion to conduct acquisition 51% shares of PT Dain Celicani Cemerlang trough Potum. Signed Share Subscription Agreement with Robust Success Sdn Bhd (Robust) and MUN, regarding Robust’s investment on 20% shares of MUN.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
59
PROFIL PERUSAHAAN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Tonggak Keberhasilan Milestones
13
20 •
•
•
• • •
• •
•
PT Margautama Nusantara (MUN) menjadi induk atas Entitas anak Perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan jalan tol. Perusahaan melalui Entitas anak usahanya, MUN, menjalin kerjasama dengan Capital Advisors Partners Asia PT e Ltd (Cap Asia), perusahaan investasi swasta yang mengkhususkan diri bergerak di sektor investasi di Asia Tenggara. Dengan kerjasama ini, Cap Asia melalui Robust CIIF Infrastructure holding Sdn Bhd, sebelumnya Robust Success Sdn Bhd menjadi pemilik 20% saham MUN. Perusahaan menandatangani Akta Pemindahan Hak Atas Saham Perusahaan dalam MUN dengan CAIF III Infrastructure Holdings (CAIF III) sehubungan dengan jual beli dan pemindahan hak atas saham sebesar sebanyak 5% saham dalam MUN yang dimiliki oleh Perusahaan kepada CAIF III. Perusahaan berhasil masuk dalam indeks SMinfra 18, yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh PT Bursa Efek Indonesia. Perusahaan berhasil masuk ke dalam MSCI Indonesia Index yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh MSCi Global. Perusahaan melalui Entitas anak usahanya, PT Potum Mundi Infranusantara melakukan penyertaan modal sebanyak 65% saham dalam PT Sarana Catur Tirta Kelola. Perusahaan berhasil masuk ke dalam indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Perusahaan berhasil masuk Transaksi Marjin dan atau Transaksi Short Selling yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh PT Bursa Efek Indonesia. Perusahaan melalui Entitas anak usahanya, yaitu PT Telekom Infranusantara bermaksud untuk mengembangkan kegiatan usahanya dengan dengan melakukan penyertaan modal pada PT Tara Cell Intrabuana yang memiliki menara telekomunikasi serta sarana-sarana penunjangnya.
•
•
PT Margautama Nusantara (MUN) became the parent Company for Subsidiaries that engaged in the toll roads management. The Company through its subsidiary MUN, establish partnership with Capital Advisors Partners Asia PT e Ltd (Cap Asia), a private investment firm specializes in the investment sector in Southeast Asia. With this partnership, Cap Asia through CIIF Robust Infrastructure Holding SdnBhd, formerly known as Robust Success SdnBhd hold 20% MUN shares.
•
The Company signed Notarial Deed Transfer of Rights on Shares for MUN with CAIF III Infrastructure Holdings (CAIF III) regarding the sale and transfer of 5% shares in MUN own by the Company to CAIF III
•
The Company listed in the SMinfra 18 index, issued and published by Indonesian Stock Exchange. The Company listed in the MSCI Indonesia Index issued and published by MSCI Global. The Company through its subsidiary PT Potum Mundi Infranusantara placed 65% capital participation shares in PT Sarana Catur Tirta Kelola. The Company listed in the the Indonesian Sharia Stock Index (ISSI). The Company registered in the Margin Transactions and or Short Selling Transaction issued and published by the Indonesia Stock Exchange. The Company through its Subsidiary PT Telekom Infranusantara intends to expand its business activities through capital investment in PT Tara Cell Intrabuana which owns telecommunication towers and their supporting facilities
• •
• •
•
16
20
•
•
•
•
60
Perusahaan berhasil meraih sertifikat Eksternal Audit ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18000 untuk area tol PT BSD, PT BMN dan PT JTSE. PT JTSE mengoperasikan Jembatan Tallo II mulai 1 Juli 2016 untuk menampung kepadatan kendaraan pada arus mudik dan arus balik Hari Raya Idul Fitri 1437 H. PT JTSE mengembangkan solusi sistem informasi lalulintas (Traffic Information System/TIS). TIS adalah platform informasi terkini dan real time yang memberikan informasi kepada pengguna jalan mengenai kelancaran lalu lintas di jalan tol dan luar tol. Perusahaan melalui PT BMN dan PT JTSE melakukan kerjasama dengan Pertamina sejak Oktober 2016 dalam jangka waktu 20 tahun, dengan nilai kerja sama Rp77 miliar, meliputi
Accelerating Infrastructure Development
• • • •
pemanfaatan ruang milik jalan (RUMIJA) tol yang dikelola oleh BMN & JTSE untuk pipanisasi menyalurkan avtur dari terminal BBM Makassar ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Hasanuddin. Penambahan tower pada KIN sebanyak 327 menara di tahun 2016 Launching TapCash BNI di jalan tol Makassar Penyelesaian rekonstruksi frontage PT Komet Infra Nusantara telah membuat dan menandatangani Facilities Agreement pada tanggal 19 Oktober 2016 dengan Cathay United Bank Co. Ltd., ING Bank N.V.,dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited masing-masing sebagai Mandated Lead Arrangers dan Original Lender.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
COMPANY PROFILE
Annual Report 2016
Tonggak Keberhasilan
Milestones
14
20 • •
• •
•
•
• •
• •
•
•
Perusahaan berhasil masuk dalam indeks Kompas100. Melalui Entitas anak usaha, PT Telekom Infranusantara, Perusahaan mengakuisisi saham mayoritas 70,17% dari PT Tara Cell Intrabuana, operator independen menara telekomunikasi di Indonesia. Perubahan nama PT Tara Cell Intrabuana menjadi PT Komet Infra Nusantara. Peresmian sarana penyediaan air bersih tahap pertama sebanyak 100 liter/detik oleh Entitas anak, PT Dain Celicani Cemerlang kepada PT Kawasan Industri Medan di Kawasan Industri Medan. Peletakan batu pertama peresmian sistem pengolahan dan distribusi air bersih oleh PT Sarana Catur Tirta Kelola di Serang Timur, Banten. JEXWAY dan NEXCO masuk sebagai pemegang saham Entitas anak, PT Bintaro Serpong Damai, masing-masing sebesar 2,93% dan 1,25%. The Company listed in Kompas100 index Through its subsidiary, PT Telekom Infranusantara, the Company acquired majority shares of PT Tara Cell Intrabuana 70.17%, an independent operator of telecommunications towers in Indonesia. Changed of name from PT Tara Cell into PT Komet Infra Nusantara. The introduction of first phase clean water treatment with capacity of 100 litres/second by a Subsidiary, PT Dain Celicani Cemerlang to PT Kawasan Industri Medan in Medan Industrial Area. Groundbreaking of clean water treatment plant and water distribution by a subsidiary PT Sarana Catur Tirta Kelola in Serang Timur, Banten. JEXWAY and NEXCO joining in as shareholders PT Bintaro Serpong Damai, a subsidiary of the Company, with each holding 2.93% and 1.25% of shares respectively.
15
20 •
•
•
•
•
•
• • • •
•
•
EI meningkatkan kepemilikannya menjadi 54,64% dalam IME, entitas anak yang mengembangkan proyek PLTA Lau Gunung. IME telah menyelesaikan finalisasi desain teknis dengan optimasi desain dari 10 MW menjadi 15 MW sehingga potensi pembangkit menjadi efisien sejalan dengan nilai investasi. Peningkatan portofolio menara telekomunikasi KIN, dari 591 menara di akhir tahun 2014 menjadi 901 menara di akhir tahun 2015. Operasionalisasi Water Treatment Plan (WTP) 2 SCTK mengalami peningkatan kapasitas produksi (uprating) dari 25 liter/detik menjadi 50 liter/detik. Perusahaan mendapatkan surat pendaftaran ciptaan atas hak cipta Nusantara Infrastructure dan Nusantara Care dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, yang berlaku selama 50 tahun sejak pertama kali di umumkan. perusahaan mendapatkan sertifikat merek atas hak merek “Nusantara Infrastructure dan Nusantara Care “ dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, yang berlaku selama 10 tahun sejak tanggal penerimaan pendaftaran merek dan dapat diperpanjang.
EI increased its ownership in IME, a subsidiary developing PLTA Lau Gunung project, to 54.64%. IME finalized technical design with design optimization from 10 MW to 15 MW, making the Power plant potential efficient in line with the investment value. KIN increased its telecommunications tower portfolio from 591 towers by end of 2014 to 901 towers by end of 2015 towers. SCTK’s Water Treatment Plan (WTP) 2 operation saw an increase in its production capacity (uprating) from 25 liters / second to 50 liters / second. The Company get the lisence for Nusantara Infrastructure and Nusantara Care logo.
16
20 •
•
•
•
The Company has successfully received External Audit Certificates for ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18000 for PT Bintaro Serpong Damai (BSD), PT Bosowa Marga Nusantara (BMN), and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE). PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) operates Tallo II Bridge since July 1, 2016 to accommodate traffic density during the homebound traffic and returning traffic during Eid-al-Fitr 1437H festivities. PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) has developed a traffic solution known as Traffic Information System (TIS). TIS is the latest and real-time information platform which provides information to toll road users with regard to traffic flow both in the toll road as well as outside the toll roads. The Company through PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) have established collaboration with Pertamina since October 2016 for a 20-
PT Nusantara Infrastructure Tbk
• • • •
year contract period. The agreement is worth Rp77 billions, including the utilization of the right of way managed by PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) for pipeline infrastructure to distribute jet fuel from Makassar Fuel Terminal to Airport Fuel Storage Facility in Hasanuddin Airport. Additional 327 telecommunication towers managed by KIN in 2016 TapCash BNI Launching Event in Makassar Toll Road Finishing phase of frontage road reconstruction. PT Komet Infra Nusantara has prepared and signed Facilities Agreement on October 19, 2016 with Cathay United Bank Co. Ltd., ING Bank N.V., and The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited respectively as Mandated Lead Arrangers and Original Lender.
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
61
PROFIL PERUSAHAAN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Bidang Usaha Line of Business
Kegiatan Usaha Sesuai Anggaran Dasar Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang jasa, perdagangan dan pembangunan yang berhubungan dengan bidang usaha infrastruktur, pertambangan, minyak dan gas bumi. Business Activities in line with the Articles of Association In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the primary scope of Company’s activities are service, trading, and construction relevant to the infrastructure, mining, oil and gas business sectors.
Pengelolaan Jalan Tol Toll Road
Pengelolaan Air Bersih Clean Water
Seluruh pelaksanaan kegiatan operasional dari Perusahaan didukung oleh 2 (dua) elemen penting, yaitu entitas anak dan entitas asosiasi. Daftar seluruh entitas anak Perusahaan dan entitas asosiasi dapat dilihat di bagian Struktur Grup. The whole Company’s operational activities rely on 2 (two) key elements, namely subsidiaries and associated entity. The list of the Company’s subsidiaries and its associated entity is presented on the Group Structure section.
62
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
COMPANY PROFILE
Annual Report 2016
Bidang Usaha
Line of Business
Kegiatan Usaha yang Dijalankan Saat ini kegiatan utama Perusahaan adalah melakukan investasi pada beberapa perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan jalan tol, pengusahaan jasa pelabuhan, jasa telekomunikasi, pengolahan air bersih, energi terbarukan, dan perdagangan serta pembangunan. Perusahaan memulai kegiatan operasinya secara komersial pada tanggal 2 Januari 2000. Line of Business Today the main activities of the Company is investing in a number of companies engaging in toll road operations, seaport concession, telecommunication services, clean water treatment, renewable energy, as well as trading and construction. The Company started its first commercial activities on January 2, 2000.
Menara Telekomunikasi
Telecommunication Tower
Pelabuhan Port
Energi Terbarukan Renewable Energy PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
63
PROFIL PERUSAHAAN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Visi dan Misi
Vision and Mission
Visi
Vision
Menjadi perusahaan Indonesia terkemuka di bidang investasi dan pembangunan infrastruktur. To be the leading Indonesian private infrastructure investor and developer.
Misi
Mission
Memenuhi kebutuhan infrastruktur dengan standar tertinggi untuk meningkatkan kualitas hidup dan menciptakan nilai terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan. Provide infrastructure needs of the highest standard to improve quality of life and create best value for all stakeholders.
64
Growing
Optimistic
Tumbuh lebih besar dan lebih cepat seiring berjalannya waktu. Become bigger and faster over a period of time.
Yakin dan percaya diri menyongsong masa depan. Hopeful and confident about the future.
Accelerating Infrastructure Development
Teamup
Satu tim, satu rencana, satu tujuan. One team, one plan, one goal.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
COMPANY PROFILE
Annual Report 2016
Visi dan Misi
Vision and Mission
Nilai-Nilai Perusahaan Corporate Values
Untuk meraih visi dan misi, diperlukan adanya pemahaman yang jelas dari Nilai-Nilai Korporasi, yang harus tercermin dalam semua aktivitas sehari-hari. Hal ini harus didukung dan diimplementasikan tidak hanya dalam organisasi namun juga kepada semua mitra kerja, hingga masyarakat secara luas. Nilai-nilai Korporasi harus berfungsi sebagai prinsip-prinsip pembimbing, tolak ukur, dan standar tidak hanya secara profesional, namun juga pada kehidupan pribadi. Untuk tujuan tersebut, Nilai Korporasi akan membantu dan membimbing seluruh insan Nusantara Infrastructure dalam aktivitas sehari-hari, yang menyangkut komitmen dan tanggungjawab bersama. Nilai Korporasi Perusahaan adalah “GROWTH”, atau Pertumbuhan, yaitu untuk menciptakan nilai-nilai yang ditanamkan dan TUMBUH dalam benak dan karakter para pemimpin, karyawan, dan semua insan dalam lingkungan Nusantara Infrastructure. Sebuah sikap, pola pikir, dan SEMANGAT yang akan diraih bersama sebagai SATU TIM, SATU RENCANA, dan SATU TUJUAN. To achieve vision and mission, there is a need for a clear understanding of Corporate Values, which should be implemented in all daily activities, to be endorsed and demonstrated not only within the organization but also to all the partners, collaborators, and the community at large. The Corporate Values shall be the guiding principles, the benchmark and the standards, not only on a professional level, but also in private lives. The corporate values is expected to used assist NI employees to lead in daily commitment and responsibility. Company Values are “GROWTH”, to create values that are implanted and GROW in the mind and character of leaders, workers, and everyone in Nusantara Infrastructure. An attitude, mind-set, and SPIRIT to be achieved together as ONE TEAM, ONE PLAN, ONE GOAL.
Reliable
Memenuhi komitmen dengan standar yang tinggi. Delivering commitments with high standards.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Willing
Harmonious
Siap memberikan yang terbaik dan melebihi dari tuntutan tugas Ready and eager to perform beyond duties.
Hidup bersama dalam harmoni. Existing together in harmony.
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
65
PROFIL PERUSAHAAN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Filosofi Lambang Perusahaan Company Logo Philosophy
Logo Nusantara Infrastructure (NI) digambarkan dengan dua elemen utama, yaitu huruf “N” yang ditempatkan proporsional di tengah, yang dilintasi oleh dua elemen bentuk melengkung berwarna biru dan merah yang menyatu, melintang dari kiri kekanan, dari sebuah titik kemudian membesar.
Nusantara Infrastructure (NI) logo is described by two main elements, the letter “N” is placed in the middle proportionally, crossed by two elements curve shaped blue and red fused elements, from left to right, from a point, then enlarged.
“N”adalah huruf depan kata “Nusantara”; sebuah kata yang berasal dari dua kata bahasa Sanskerta, yaitu nusa yang berarti “pulau” dan antara yang berarti “luar”. Sementara lengkung dua elemen yang melintasi huruf “N” dari kiri ke kanan diartikan sebagai cakrawala, dunia, khatulistiwa. Menyatunya kedua elemen tersebut dapat diartikan sebagai kekuatan.
“N” is the first letter of the word “Nusantara”; a word originating from the Sanskrit, “nusa” meaning “island” and “antara” meaning “out”. The two curved elements which crossing the “N” letter from left to right is interpreted as the horizon, the world and the equator. The uniting of those two elements can be interpreted as strength.
Logo Nusantara Infrastructure memiliki dua warna dasar, yaitu Biru dan Merah. Warna Biru sering dihubungkan dengan laut (kedalaman) dan langit (Luas sampai tak terhingga). Warna biru melambangkan konsentrasi, kooperatif, cerdas, perasa, integratif. tenang, bijaksana, banyak kawan. Warna biru sering dihubungkan dengan kesetiaan, ketenangan, sensitif dan bisa diandalkan. Sementara Warna Merah sering dihubungkan dengan hati, api, darah. Warna merah melambangkan cinta, energi, kuasa, kekuatan, panas.
The NI logo has two colors, red and blue. The blue color is often associated with the sea (depth) and sky (unlimited space). The blue color symbolize concentration, cooperative, bright, sensitive and reliable. While red is often associated with heart, fire, blood. The red color symbolizes love, energy, power, strength and heat.
Penggunaan tipografi logo Nusantara Infrastructure, baik pada huruf “N” maupun pada kata “Nusantara Infrastructure” menggunakan jenis huruf yang sederhana namun tegas dan kuat. Secara keseluruhan, Logo NI mempunyai makna yang dalam dan luas, mempunyai cita-cita menjadi besar dan bertaraf dunia dengan sumber daya yang kuat namun bersahaja.
The NI logo typography, in the “N” letter or in the word “Nusantara Infrastructure” uses a simple letter, firm and strong. Overall, the NI logo has a deep and broad meaning, aspires to be a big and world-class Company with strong resources while maintaining its reliability.
66
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
COMPANY PROFILE
Annual Report 2016
Struktur Organisasi Organization Structure
Board of Commissioners Darjoto Setyawan David Emlyn Parry Hartopo Soetoyo
Audit Committee David Emlyn Parry Tavip Santoso Tufrida Hasyim
Nomination and Remuneration Committee David Emlyn Parry Helda M. Manuhutu Investment and Strategy Committee Ramdani Basri Danni Hasan Dr. Scott Younger
Chief Executive Officer Ramdani Basri
Chief Operating Officer Danni Hasan
Business Development and Investment Director Ridwan Irawan
Business Development GM Donny P. Suleiman S. Hartawan Indriadi
Investment GM Anton Sujarwo
Legal SM Aries Tri Yoga
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Technical Director Dr. Scott Younger
Technical Expert SM Nugroho Vembrianto S
Corporate Finance & Accounting GM Firman
Corporate IA/HR/GA/IT GM Helda M. Manuhutu
Corporate Affairs GM Deden Rochmawaty
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
67
PROFIL PERUSAHAAN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Profil Pejabat Eksekutif Profile Executive Officers
Donny P. Suleiman Water Sector General Manager Water Sector General Manager
Donny P. Suleiman, warga negara Indonesia, usia 59 tahun, kelahiran Jakarta, 25 April 1957, berdomisili di Jakarta. Lulusan Bachelor of Science in Civil Engineering dari Mapua Institute of Technology, Manila, Filipina (1982) dan Master in Construction Management dari Politeknik University of The Philippines, Manila (1984) ini memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman di bidang manajemen/supervisi konstruksi dan perbankan. Saat ini, beliau dipercaya mensupervisi operasionalisasi Unit Bisnis Sektor Air dari Perusahaan sebagai bagian dari tanggung jawab pendukung aktivitas proyek dan analis usaha pada sektor air. Bergabung di NI sejak Juli 2012, beliau dipercaya Perusahaan untuk memegang posisi GM Business Development - Water Sector.
68
Accelerating Infrastructure Development
Donny P. Suleiman, Indonesia citizen, aged 59, born in Jakarta, April 25, 1957, domiciled in Jakarta. Earned his Master of Construction Management from the Polytechnic University of the Philippines in 1984. Donny P. Suleiman has more than 25 years of experience in construction supervision/management and banking operational. At the present, he is entrusted to evaluate investment, to supervise the management and to responsible for all operational activities of the Company’s Business Unit in water sector, including the water treatments process and its distribution. Joining NI since July 2012, he was entrusted by the Company to assume the position of GM Business Development – Water Sector.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
COMPANY PROFILE
Profil Pejabat Eksekutif Profile Executive Officers
S. Hartawan Indriadi Renewable Energy Sector General Manager Renewable Energy Sector General Manager
S. Hartawan Indriadi, warga negara Indonesia, usia 50 tahun, kelahiran Pasuruan, 14 Mei 1966, berdomisili di Jakarta. Sejak tahun 2011 menjabat kepala pengembangan bisnis sektor energi dari Perusahaan. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang perbankan, industri pasar keuangan dan beragam bidang yang memiliki kaitan dengan keuangan korporasi, investment banking, manajemen proyek, termasuk beberapa tahun mengecap pengalaman di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Gelar Sarjana Business Administration-nya didapatkan dari University of Toledo, Ohio, Amerika Serikat (1994), sementara gelar Master of Finance didapatkannya dari University of Melbourne, Australia (2001). Bergabung di NI sejak Juni 2011, beliau dipercaya Perusahaan untuk memegang posisi GM Business Development - Renewable Energy Sector
PT Nusantara Infrastructure Tbk
S. Hartawan Indriadi, Indonesia citizen, aged 50, born in Pasuruan, May 14, 1966, domiciled in Jakarta. S. Hartawan Indriadi has been serving as Head of the Company’s business development in energy sector since 2011. He has more than 20 years experience in banking, capital market industry and various sectors related to corporate finance, investment banking, project management, including several years in Non-Governmental Organization (NGO). He earned his Bachelor of Business Administration from the University of Toledo in Ohio, USA (1994) and Master of Finance from the University of Melbourne, Australia (2001). Joining NI since July 2012, he was entrusted by the Company to assume the position of GM Business Development – Renewable Energy Sector.
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
69
PROFIL PERUSAHAAN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Profil Pejabat Eksekutif Profile Executive Officers
Firman Corporate Finance & Accounting General Manager Corporate Finance & Accounting General Manager
Firman, warga negara Indonesia, usia 44 tahun, kelahiran Jakarta, 14 Agustus 1973, berdomisili di Jakarta; dipercaya menangani bidang Keuangan dan Akuntansi Perusahaan sejak Januari 2008. Sarjana Akuntansi Universitas Padjadjaran, Bandung (1999) ini terutama bertanggung jawab dalam melaksanakan fungsi-fungsi pendanaan, treasury, pelaporan dan business plan Perusahaan dan entitas anak. Beliau juga banyak berperan dalam berbagai aksi korporasi yang dilakukan Perusahaan. Antara November 2010 hingga April 2012, ia ditugaskan sebagai Direktur Keuangan PT Margautama Nusantara, entitas anak Perusahaan yang bergerak di sektor pengelolaan jalan tol.
Firman, Indonesian citizen, aged 44, born in August 14, 1973, domiciled in Jakarta, he was entrusted to handle Finance and Accounting of the Company since January 2008. Bachelor of Accounting, University of Padjajaran, Bandung (1999), he has a number of accounting and audit training certification. He is responsible primarily in carrying out the financing, treasury, financial, reporting and business plan functions of the Company and its subsidiaries. Firman is actively involved in several corporate action conducted by the Company.
Saat ini, beliau ditunjuk sebagai Direktur Pengembangan Usaha di Entitas Anak, Potum, dan sedang menjajaki beberapa proyek SPAM di Jawa dan Kalimantan. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama Entitas Anak DCC.
Today, he was appointed as the Director of Business Development at the subsidiary, Potum, and is exploring a number of Clean Water Supply projects both in Java and Borneo. In addition, he is also the CEO of the subsidiary, DCC.
Bergabung di NI sejak Januari 2008 beliau dipercaya Perusahaan untuk memegang posisi GM Corporate Finance & Accounting. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, Firman memiliki pengalaman selama 9 (sembilan) tahun di beberapa Kantor Akuntan Publik (KAP) ternama dan menangani berbagai penugasan pada perusahaan-perusahaan nasional dan multinasional terkemuka di bidangnya. Penugasan terakhirnya di KAP adalah Right Issue BRPT tahun 2007.
Joining NI since July 2008, he was entrusted by the Company to assume the position of GM Corporate Finance and Accounting. Prior to joining the Company, Firman had a 9 years experience in a number of leading Public Accounting Firms and was assigned to handle various leading national and multinational companies in their respective fields. His last assignment at the Public Accounting Firm was BRPT Right Issue in 2007.
70
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
COMPANY PROFILE
Profil Pejabat Eksekutif Profile Executive Officers
Helda M. Manuhutu GM Corporate Human Resources/General Affair/Information Technology/ PJS GM Internal Audit & Governance GM Corporate Human Resources/General Affair/Information Technology/ Acting Internal Audit GM & Governance
Helda M. Manuhutu, warga negara Indonesia, umur 43 tahun, kelahiran Jakarta, 19 Maret 1973, berdomisili di Bekasi, Jawa Barat. Berlatar belakang pendidikan Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Airlangga, Surabaya (1996) dan sejumlah sertifikasi di bidang pengelolaan sumber daya manusia, seperti World Class Human Resources Certified Human Resources Management dari Husin Intelligence Group (2015) serta Certified Human Resources Manager dari American Certification Institute (2015). Memiliki pengalaman di berbagai pillar bisnis Unilever Indonesia selama lebih kurang 15 tahun. Beliau memiliki keahlian khusus di bidang Talent Management, Reward & Recognition, Learning & Capability Bulding, Organizational Design & Development, Employee Relation & Industrial, baik di ranah operasional hingga strategis. Sejak 2013, ia dipercaya Perusahaan sebagai Corporate Human Resources (HR)/General Affair (GA)/Information Technology (IT) General Manager untuk bertanggung jawab mengembangkan organisasi yang efektif dan efisien dari segi struktur, tata kelola, sumber daya manusia dan kemampuan kepemimpinan ke tingkat unit bisnis, mengembangkan urusan umum sistem manajemen serta prosedur kebijakan pengadaan dan alat yang efisien dan efektif untuk mendukung kebutuhan bisnis selaras dengan tujuan bisnis, serta mengembangkan strategi IT dan eksekusi yang akan selaras dengan kebutuhan bisnis, selain menjamin optimalisasi operasi dukungan kantor dalam hal infrastruktur IT.
Helda M. Manuhutu, Indonesian citizen, aged 43, born in Jakarta. on March 19, 1973, domiciled in West Java, earned Bachelor of Civil Engineering from Airlangga University, Surabaya, in 1996 and several certfications in human resources management such as World Class Human Resources Certified Human Resources Management from Husin Intelligence Group (2015) and Certified Human Resources Manager from American Certification Institute (2015). Helda has experience in various business pillars of the Unilever Indonesia for approximately 15 years. She has expertise in Talent Management, Reward & Recognition, Learning & Capability Building, Organizational Design & Development, Employee Relations & Industrial, both in the operational and strategic areas. Since 2013, she has been entrusted by the Company as Corporate HR/GA/IT General Manager responsible for developing an effective and efficient organization development in terms of structure, governance, human resources and leadership ability up to business level, developing general affairs of management system, procurement policy procedures as well as efficient and effective tools to support business demands according to business targets, and developing IT strategy and execution in acordance with business demand, besides optimizing office support operation in IT infrastructure.
Selain menjabat sebagai GM Corporate HR/GA/IT, Helda juga bertugas menjadi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perusahaan
In addition to serving as GM Corporate HR/GA/IT, Helda is also Member of the Company’s Nomination and Remuneration Committee.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
71
PROFIL PERUSAHAAN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Profil Pejabat Eksekutif Profile Executive Officers
Deden Rochmawaty Corporate Affairs General Manager Corporate Affairs General Manager
Deden Rochmawaty, warga negara Indonesia, umur 53 tahun, kelahiran Jakarta, 25 Oktober 1963, berdomisili di Jakarta. Memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman di bidang komunikasi, sales, marketing dan media. Menempuh pendidikan Bachelor of Arts bidang International Business di Bedford University, 1982, dan meraih gelar Master of Business Administration dari Armstrong University, 1987, beliau memiliki sejumlah karir di bidang sales and marketing, media, komunikasi, periklanan dan perbankan. Beliau juga aktif di sejumlah organisasi dan asosiasi, menjadi pembicara dalam berbagai seminar dan conference. Sejumlah perusahaan ternama pernah memperoleh kontribusinya, mulai dari Citibank, Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), Lippo Karawaci, American Express Bank, Advis Marketing Communication Agency, Majalah Gatra JAK TV, hingga Putera Sampoerna Foundation.
Deden Rochmawaty, Indonesian citizen, aged 53, born in Jakarta, October 25, 1963. She has more than 25 years experience in communication, sales, marketing and media. She earned her Bachelor of Arts in International Business from Bedford University in 1982 and Master of Business Administration from Armstrong University in 1987, she has made her career in sales and marketing, media, communication, advertising, and banking. She also actively involved in several organization and association, and as a speaker in various seminar and conference. She contributed to several prominent companies, such as Citibank, Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), Lippo Karawaci, American Express Bank, Advis Marketing Communication Agency, Gatra Magazine, JAK TV, and Putera Sampoerna Foundation.
Bergabung di NI sejak Juli 2011 beliau dipercaya Perusahaan untuk memegang posisi Corporate Affairs General Manager. Kemampuan komunikasi yang baik, dipadu dengan pemikiran strategis, relasi manajemen high level dan network yang luas di tingkat pemerintahan di dalam negeri dan dunia internasional merupakan kekuatan utama beliau dalam melaksanakan peran dan tanggung jawabnya, berhasil mengkomunikasikan dan memposisikan Nusantara Infrastructure menjadi Perusahaan Indonesia terkemuka di bidang investasi dan infrastruktur.
She has been serving as Corporate Affairs General Manager since July 2011. A good communication skill combined with strategic thinking, high level relationships and extensive network in the government and policy maker level are her main strengths in carrying out her duties and responsibilities. She successfully communicates and positions Nusantara Infrastructure into a leading Indonesian company in the field of investment and infrastructure.
72
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
COMPANY PROFILE
Annual Report 2016
Profil Pejabat Eksekutif Profile Executive Officers
Aries Tri Yoga Legal Senior Manager Legal Senior Manager
Aries Tri Yoga, warga negara Indonesia, umur 35 tahun, kelahiran Jakarta, 2 Juli 1981, berdomisili di Jakarta. Beliau dipercaya untuk menangani transaksi-transaksi bisnis skala besar dan kompleks. Di samping itu, beliau memiliki keahlian tidak hanya dalam hal-hal yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, serta hal-hal yang terkait transaksi,tetapi juga dalam masalahmasalah teknis di lapangan.
Aries Tri Yoga, Indonesian citizen, aged 35, born in Jakarta, July 2, 1981, domiciled in Jakarta. He was entrusted to handle large scale and complex business transactions. In addition, his expertise encompasses not only matters in respect of compliance with the law and regulations and transactional matters, but also in specific technical issues in the field.
Bergabung di NI sejak Juli 2011 beliau dipercaya Perusahaan untuk memegang posisi Head of Legal. Beliau mengkhususkan diri dalam penyusunan, review, dan negosiasi kontrak dalam rangka pembuatan dokumen-dokumen dengan berbagai pihak, pekerjaannya meliputi perjanjian pembiayaan, kontrak EPC, perjanjian konsorsium, perjanjian usaha patungan, perjanjian jual beli sumber tenaga, dan juga pembiayaan proyek. Aries adalah lulusan Sarjana Hukum Ekonomi dan Bisnis dari Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta (2002) dan Pendidikan Khusus Profesi Advokat (2007).
He specializes in contract drafting, review, and negotiation for the purpose of arranging documents with various parties. His role includes financing agreements, EPC contracts, consortium agreements, joint venture agreement, power purchase agreements, and also project finance documentation. He earned his Bachelor’s degree in Law (Business Economy) from the Atma Jaya Catholic University, Jakarta in 2002 and Special Education for Advocate Profession in 2007.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
73
PROFIL PERUSAHAAN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Profil Pejabat Eksekutif Profile Executive Officers
Nugroho Vembrianto S Technical Expert Senior Manager Technical Expert Senior Manager
Nugroho Vembrianto Siswosoebrotho, warga negara Indonesia, usia 33 tahun, kelahiran Yogyakarta, 23 April 1983, berdomisili di Bandung, Jawa Barat. Beliau adalah Head of Engineering/Planning/ Research/Operation di lingkungan Perusahaan. Beliau berlatar belakang pendidikan Teknik Sipil. Pendidikan terakhirnya ditempuh dalam bidang Highway Engineering & Development pada Fakultas Teknik Sipil & Lingkungan Institut Teknologi Bandung (2010). Minat dan keahliannya adalah Geotechnical Engineering dan aplikasinya untuk studi transportasi, yang dalam kurun waktu 10 tahun terakhir telah diaplikasikannya pada beberapa karya yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia—termasuk di antaranya beberapa aset Perusahaan.
Nugroho Vembrianto Siswosoebrotho, Indonesian citizen, aged 33, born in Yogyakarta, April 23, 1983, and known as Vembrie Siswosoebrotho. He was the Head of Engineering / Planning / Research / Operation in the Company. His educational background is in Civil Engineering and the latest education is in Highway Engineering and Development from the Faculty of Civil and Environmental Engineering - Institut Teknologi Bandung (2010). His interest and expertise is Geotechnical Engineering and its application for the transport studies, which is for the last 10 years has applied on some of works in several regions in Indonesia (including some of the Company’s assets).
Namanya tercatat pernah terlibat di dalam beberapa kegiatan pembangunan di Indonesia. Mengawali karir sebagai asisten ahli geoteknik pantai dan lepas pantai pada Manajemen Induk Proyek Jembatan Surabaya – Madura. Bergabung di NI sejak April 2012, beliau dipercaya Perusahaan untuk memegang posisi SM Technical Expert. Selain itu, beliau juga terlibat di dalam beberapa perencanaan jalan raya, jalan bebas hambatan, jembatan, pelabuhan dan lapangan terbang. Terakhir, pada tahun 2015 lalu beliau masuk sebagai anggota tim perumus kebijakan Standar Pelayanan Minimal untuk keselamatan jalan bebas hambatan di bawah supervisi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
His name was recorded during his involvement in various development activities in Indonesia. He started his career as an Assistant to Onshore and Offshore Geotechnic Expert on the Masterplan Management of Surabaya-Madura Bridge. He joined NI since April 2012, he was entrusted to assume the position of SM Technical Expert. Additionally, he was involved in various road network planning, expressway, bridges, seaports, and airports. Lastly, he joined as a team member of policymakers for Minimu Service Standards for expressway safety under the supervision of Toll Road Authority (BPJT) of the Ministry of Public Works and Public Housing of the Republic of Indonesia.
Saat ini beliau bertanggungjawab atas operasional aset yang telah berjalan, dan memegang kendali atas perencanaan proyekproyek baru di lingkungan Perusahaan.
At the present, he is responsible for the operations of existing assets and involved in the planning of Company’s new project.
74
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
COMPANY PROFILE
Annual Report 2016
Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensi
Human Resources and Competency Development
Sebagai entitas usaha yang bergerak dalam bidang Investment Holding, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset terpenting bagi Perusahaan. SDM berperan sebagai brain capital yang menentukan arah perkembangan Perusahaan, dimana kualitas SDM menjadi sebuah variabel yang sangat penting. Untuk itulah, Perusahaan memandang perlu untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan karyawan yang dimilikinya; selain tentunya kesetaraan kesempatan yang berbasis kompetensi dan kepatutan serta kepatuhan kepada peraturan yang berlaku di Perusahaan.
Human Resources (HR) is the most important asset for a company. HR plays a role as the captain who moves the Company’s wheels from upstream to downstream. With such a very vital position, human resources quality has become very important. For this reason, the Company the importance of improving the quality and skills of its employees in addition to promoting equality of opportunity based on competence and propriety and adherence to the Company’s regulations.
Kebijakan SDM Perusahaan dan entitas anak langsung dikelola oleh Divisi SDM, agar visi dan misi Perusahaan dapat terintegrasi dengan baik. Kebijakan strategis yang dilakukan terkait dengan pengembangan organisasi dan SDM di dalamnya; seperti pengembangan organisasi, sistem rekrutmen dan seleksi SDM, program pengembangan keahlian dan kompetensi SDM, sistem remunerasi dan penghargaan hingga pada rencana suksesi SDM dan program retensi.
The HR policies of the Company and its Subsidiaries are directly managed by the Human Resources Division, in a way to properly integrate the Company’s vision and mission. The strategic polices undertaken relating to organization and HR development include organizational development, HR recruitment and selection system, HR expertise and competency development program, remuneration and reward system, and HR succession and retention programs planning.
Hingga 31 Desember 2016, karyawan yang dimiliki Perusahaan dan entitas anak adalah 339 orang tersebar dalam 10 divisi, dengan golongan terendah yaitu non-Staf dengan besaran gaji sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) dan golongan karyawan tertinggi adalah General Manager.
As of 31 December 2016, the number of permanent employees of the Company and subsidiaries was 339 persons are positioned in 10 divisions, with the salary scale in accordance with the Provincial Minimum Wage (UMP) and the highest rank is the General Manager.
Komposisi dan Jumlah SDM Perusahaan
The Company’s Headcount
Jumlah Karyawan Perusahaan dan Entitas Anak
Total Employees of the Company and Subsidiaries 2016
2015
45
48
PT Margautama Nusantara (MUN)
8
9
PT Potum Mundi Infranusantara (Potum)
2
1
PT Portco Infranusantara (Portco)
0
0
PT Energi Infranusantara (EI)
4
4
PT Telekom Infranusantara (TI)
1
1
PT Bintaro Serpong Damai (BSD)
27
28
PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)
59
59
PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)
18
17
PT Tirta Bangun Nusantara (TBN)
10
9
PT Dain Celicani Cemerlang (DCC)
16
15
PT Inpola Meka Energi (IME)
5
2
PT Komet Infra Nusantara (KIN)
108
114
PT Sarana Catur Tirtakelola (SCTK)
33
33
Total
339
341
Perusahaan (PT Nusantara Infrastructure Tbk (NI)) Entitas Anak Perusahaan Langsung
Entitas Anak Perusahaan Tidak Langsung
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
75
PROFIL PERUSAHAAN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensi Human Resources and Competency Development
Komposisi Karyawan Perusahaan Jabatan/Level Organisasi
Berdasarkan
The Company’s Employees by Organization Level 2016
2015
General Manager
20
19
Senior Manager
15
13
Manager
26
29
Assistant Manager
119
90
Staff
117
146
Non-Staff
49
44
Total
339
341
Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan
The Company’s Employees by Educational Level 2016
2015
S3 / Doctorate
1
1
S2 / Post-Graduate
16
17
S1/ Graduate
151
147
D3 / 3-Year Diploma
31
31
SLTA setingkat / Senior High and Equivalents
128
131
SLTP setingkat / Junior High and Equivalents
7
10
SD / Elementary School
5
4
339
341
Total
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status
The Company’s Employees by Employment Status 2016
2015
Karyawan Tetap / Employees
259
257
Karyawan Kontrak / Contract Employees
80
84
Total
339
341
Komposisi Karyawan Berdasarkan Gender
The Company’s Employees by Gender 2016
2015
Laki-laki / Male
257
256
Perempuan / Female
82
85
Total
339
341
76
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
COMPANY PROFILE
Annual Report 2016
Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensi
Human Resources and Competency Development
Pengembangan Kompetensi SDM
HR Competency Development
Perusahaan memahami bahwa tumbuh kembangnya Perusahaan sangat ditunjang oleh SDM yang berada di dalamnya. Perhatian untuk mengembangkan SDM dari kemampuan, keahlian, dan keterampilan adalah strategi suksesnya peningkatan hasil kinerja. Oleh karena itu, Perusahaan mengalokasikan dana secara khusus untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi karyawan untuk peningkatan diri.
The Company understands that the Company’s growth is supported by its Human Resources (HR). The attention to develop HR capabilities, expertise, and skills is a strategy to the successful performance improvement. Therefore, the Company allocates special budget to provide the widest opportunity for its employeess’ self-improvement.
Program pengembangan SDM didasarkan atas kebutuhan karyawan dengan penilaian kinerja secara periodik, serta disesuaikan dengan strategi Perusahaan di masa kini dan mendatang. Perusahaan percaya bahwa pengembangan bukan hanya dengan mengirimkan karyawan mengikuti pelatihan eksternal, namun pengembangan yang efektif adalah yang dilakukan dari dalam agar terciptanya budaya belajar di setiap lini. Oleh karena itu, Perusahaan kemudian memulai program sharing yang dilakukan oleh dan kepada setiap karyawan secara reguler.
HR development programs are based on the needs of employees with a periodic performance appraisal and adapted to the Company’s strategy in the present and future. The Company believes that HR development is not merely about sending employees to participate in external trainings; an effective development is done internally in order to create learning culture in each line.Therefore, the Company has then started a regular sharing program conducted by employees and for employees.
Pengembangan kompetensi SDM Perusahaan juga dilakukan dengan memadukannya pada program kerja dan strategi yang dicanangkan. Berikut training atau pelatihan yang diikuti karyawan Perusahaan selama 2016:
The Company’s HR competency development is also carried out by the adaption in the work programs and strategies. The trainings attended by the Company’s employees throughout 2016 are as follows:
•
•
Training Kemampuan Teknis: 1. Pelatihan PR Ambassador 2. Pelatihan Mercer Pension Action 3. Pelatihan Professional Public Speaking 4. Pelatihan Corporate Secretary - The CG Officer 5. Pelatihan Valuation Methodology & Aplication Program 6. Pelatihan Workshop HR - Audit 7. Pelatihan Media Mapping & Corporate Reputation 8. Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi 9. Pelatihan Pengetahuan Produk, Pengoperasian & Pemeliharaan HYVA CRANE 10. Pelatihan Pemeliharaan Jembatan 11. Pelatihan Regulasi Standar Pelayanan Minimun Jalan Tol 12. Pelatihan HIRA dan Mapping Health Risk 13. Pelatihan Asset Management 14. Pelatihan Review HIRA DC Programme 15. Pelatihan Feasibility Study 16. Pelatihan Bimtek Penyusunan Dokumen Barang/Jasa dan Evaluasi Pemilihan Penyedia Pemerintah 17. Pelatihan Strategi Menghemat Pajak 18. Pelatihan Manajemen Pajak Usaha & Jasa Kontruksi 19. Pelatihan Operation & Maintenence 20. Pelatihan Road Inspection 21. Pelatihan Sharpen Your Negotiation Skill 22. Pelatihan Basic Safety Training and Awareness 23. Pelatihan First Aid & Fire Fighting 24. Pelatihan Microsoft Excel 25. Pelatihan Safety Riding
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Technically Skill Training: 1. PR Ambassador Training 2. Mercer Pension Action Training 3. Professional Public Speaking Training 4. Corporate Secretary - The CG Officer Training 5. Valuation Methodology & Aplication Program Training 6. Workshop HR - Audit Training 7. Media Mapping & Corporate Reputation Training 8. Ahli Muda K3 Konstruksi Training 9. Product Knowledege, Operating & Maintanance HYVA CRANE Training 10. Bridge Maintanance Training 11. Standard Regulation and Minimum Service of Toll Road Training 12. HIRA and Mapping Health Risk Training 13. Asset Management Training 14. Review HIRA DC Programme Training 15. Feasibility Study Training 16. Bimtek Filing Documnet of Product/Service and Evaluation of Government Supplier Election 17. Tax Efficiency Strategy Training 18. Business Tax management and Service Construction Training 19. Operation & Maintenence Training 20. Road Inspection Training 21. Sharpen Your Negotiation Skill Training 22. Basic Safety Training and Awareness Training 23. First Aid & Fire Fighting Training 24. Microsoft Excel Training 25. Safety Riding Training
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
77
PROFIL PERUSAHAAN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensi Human Resources and Competency Development
26. Pelatihan Training Comm Tech 27. K3 Umum, K3 Konstruksi, K3 Bekerja di Ketinggian 28. Pelatihan Project Management •
Training Kemampuan Nonteknis: 1. Pelatihan Innovative Mind 2. Pelatihan Sharpen Your Negotiation Skill 3. Pelatihan Train the Trainer
26. Training Comm Tech 27. General HSE, Construction HSE, HSE Working in Height Training 28. Project Management Training •
Training Kemampuan Nonteknis: 1. Innovative Mind Training 2. Sharpen Your Negotiation Skill Training 3. Train the Trainer Training
Sepanjang 2016, Perusahaan menganggarkan dana program training sebesar Rp270.008.596 untuk program pelatihan peningkatan kompetensi. Dana ini meningkat bila dibanding dengan alokasi anggaran training pada 2015 yang mencapai sebesar Rp198 juta. Jumlah kepesertaan program peningkatan kompetensi di tahun 2016 sebesar 535 peserta, menurun dibandingkan tahun 2015 dengan jumlah kepesertaan mencapai 1.221 peserta. Sementara jam pendidikan dan pelatihan mencapai 3.403 jam, meningkat bila di bandingkan tahun 2015 dengan jumlah jam pelatihan sebanyak 2.805 jam di tahun 2014.
The Company’s budget for the competency improvement training programs in 2016 was Rp270,008,596 The budget increased compared to 2015 which was allocated for Rp198 million. The number of competency improvement program participants in 2016 was 535 persons, it increased compared with the 2015 participants amounting to 1,221 persons. While training hours amounted to 3,403 hours, increased when compared to 2015 with 2,805 of training hours.
Kesempatan dan Kesetaraan
Opportunity and Equality
Program reward kepada karyawan dibangun berdasarkan natur bisnis dan kebutuhannya guna merangsang karyawan untuk meningkatkan kinerja dan performa kerjanya yang pada hakekatnya adalah untuk memajukan bisnis dalam bentuk apapun; baik secara langsung dalam hal peningkatan bisnis pun yang tidak secara langsung—termasuk perubahan dan perbaikan proses-proses. Program ini sekaligus menjadi motivasi bagi karyawan untuk berpacu dalam kinerjanya bersaing secara sehat dalam memberikan kontribusi yang besar bagi Perusahaan. Program reward dikategorikan dalam 2 (dua) bentuk; yakni dalam bentuk fasilitas dan dalam bentuk uang tunai yang dipaketkan dalam pendapatan bulanan atau bonus tahunan. Pendapatan bulanan sebagai salah satu program reward didasarkan pada market review yang dilakukan setiap tahunnya. Hal ini dilakukan dalam rangka membandingkan posisi reward Perusahaan dengan perusahaan lain di bidang sejenis. Market review dilakukan guna lebih kompetitif mendapatkan karyawan yang ada di luar dan mempertahankan karyawan yang ada di dalam Perusahaan.
Employee reward program is build based on the business nature and needs in order to stimulate employees to improve their work performance and achievement which basically aim to promote business in any form; either directly in terms of business improvement and indirectly including by changing and improving processes. This program is also to give motivation for employees to enhance their performance to compete fairly in making contributions to the Company. The employee reward program is categorized into two (2) forms; i.e. facilities and cash reward in the form of monthly salary package or annual bonus. Monthly salary as a reward program is based on an annual market review, which is conducted with a view to compare the Company’s reward position with other companies of similar industry. The market review is conducted in order to be more competitive to get employees and retain existing employees in the Company.
Pemberian bonus didasarkan pada kinerja tahunan karyawan dalam upaya langsung serta kontribusi langsung pada Perusahaan. Sangat disadari bahwa dalam mempertahankan karyawan tak cukup hanya dengan reward yang kompetitif. Kenaikan jabatan/ promosi menjadi motivasi karyawan dalam mempertahankan pencapaian kinerjanya yang tinggi, yang tentunya menjadi tolak ukur keberhasilan bagi karyawan dalam bekerja. Sistem promosi saat ini mengerucut pada karyawan yang bukan hanya sangat baik dalam pengetahuan bekerja, namun juga melihat keterampilan intrapersonal, interpersonal, kepemimpinan, dan bisnis.
Bonuses are based on the annual performance of employees in the form of their direct contributions to the Company. It has been recognized that retaining employees will not be enough by providing a competitive reward. Job promotion motivate’s employee in maintaining their high performance, which of course become a barometer of success for employees at work. The current promotion system is now narrowed to the employees who are not only excellent in job knowledge, but also in skills intrapersonal, interpersonal, leadership, and business.
Proses review promosi SDM dilakukan oleh tim khusus di tingkat manajemen berdasarkan usulan dari pimpinan divisi di mana karyawan tersebut berada. Review dilakukan setahun sekali didasarkan pada kinerja karyawan dalam 2 (dua) tahun
HR promotion review process is conducted by a special team at the management level based on the proposal of the supervising division head. The review is conducted once a year based on the performance of employees within two (2) consecutive years that
78
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
COMPANY PROFILE
Annual Report 2016
Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensi
Human Resources and Competency Development
berturut-turut dengan minimal harus selalu berada di atas ratarata ekspektasi perusahaan. Jika tim khusus menyetujui, maka karyawan terkait akan melalui proses assesment yang dilakukan selama minimal 6 (enam) bulan guna di evaluasi dalam tugas, wewenang dan tanggung jawab barunya. Pada kasus khusus jika karyawan sudah sangat mumpuni dan kaitannya dengan program retensi bagi SDM kunci atau key talent maka promosi bisa saja dilakukan tanpa melalui masa percobaan dengan catatan kinerja di atas rata-rata dan secara menyeluruh dinilai oleh pimpinan dan tim khusus, bahwa karyawan yang bersangkutan telah memenuhi kriteria pekerjaan yang dituju dari sisi teknis dan non teknis.
at least must always be above the average expectation of the company. If the special team agrees, then the related employees will go through an assessment process for at least 6-month evaluation in the new duties, authorities and responsibilities. In a special case if the employee is very qualified and with regard to key talent retention program, the promotion can be done without going through a trial period with a above average record performance and thoroughly assessed by the supervisor and a dedicated team, that the employee has fulfilled the technical and non-technical criteria of the intended position.
Dengan demikian, Perusahaan menggunakan sistem pengembangan manajerial dalam mengukur kesempatan setiap karyawan untuk mengembangkan karir dan kemampuannya. Perusahaan menerapkan asas kesetaraan dan tidak memandang latar belakang Suku, Agama dan Ras (SARA) atau jenis kelamin, semata-mata sistem reward dilakukan dengan pengukuran yang telah melalui mekanisme yang berlaku.
Hence, the Company uses a managerial development system in measuring employees’ opportunity to develop their career and capability. The Company applies the principle of equality and treats all employees the same regardless ethnicity, religion and race or gender by merely applying the reward system under a prevailing measurement mechanism.
Pembentukan Kondusif
yang
The Creation of a Conducive Working Atmosphere
Dalam menciptakan suasana kerja yang kondusif, Perusahaan melakukan berbagai aktivitas, beberapa aktivitas seperti sharing season “Friday One Hour“ yang diselenggarakan setiap 2 (dua) minggu sekali dilakukan sebagai sarana untuk berbagi informasi dan pengetahuan profesional dan personal antar karyawan. Selain berguna untuk sosialisasi kebijakan, kegiatan semacam ini memperkuat kebersamaan dan team work antar karyawan, yang tentunya akan menciptakan suasana kerja yang kondusif.
In creating a conducive working atmosphere, the Company did various activities such as sharing season “Friday One Hour“ which held every twice a week as facility to share information and professional knowledge and personal beetwen the employees. Beside the benefit to policy socialization, this kind of activity can strenghtening togetherness and teamwork among the employees in order to make condusive work situation.
Pedoman Kerja dan Budaya Perusahaan Sebagai Pedoman Perilaku Karyawan
Working Guidelines and Corporate Culture as the Company’s Code of Conduct
Dalam menjalankan aktivitasnya, Perusahaan memegang teguh pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang baik yang diatur dalam GCG Manual Perusahaan. Melalui prinsip GCG ini, Perusahaan melandaskan kekaryaaan seluruh insan Perusahaan melalui kode etik Pedoman Kerja atau Code of Conduct. Selain itu, Perusahaan memiliki Nilainilai Perusahaan yaitu Growing, Reliable, Optimistic, Willing dan Team Up sebagai Budaya Perusahaan yang akan menjadi ide besar Pedoman Perilaku dan hubungan ketenagakerjaan di Perusahaan. Prinsip pelaksanaan GCG melalui Pedoman Perilaku diharapkan dapat memberikan suasana kerja yang profesional dan saling menghargai antar karyawan sekaligus menekan kesempatan akan terjadinya penyimpangan internal.
In carrying out its activities, the Company upholds Good Corporate Governance (GCG) principles set forth in the Company’s GCG Manual. Through these GCG principles, the Company regulates all works of its employees under its Code of Conduct. On top of it, the Company has in place Corporate Values, i.e. Growing, Reliable, Optimistic, Willing and Team Up, as the Company’s Corporate Culture that constitutes a grand idea of Code of Conduct and industrial relations at the Company. The fundamental of GCG implementation through the Code of Conduct is expected to provide a professional working atmosphere and promote mutual respect among employees while reducing the possible occurrence of internal fraud.
Perusahaan juga mengupayakan sosialisasi dan internalisasi Pedoman Kerja dan Budaya Perusahaan melalui beragam bentuk hal. Berbagai program kampanye dan kegiatan dilakukan untuk terus memberikan pemahaman kepada karyawan akan pentingnya hubungan kekaryawanan dan ketenagakerjaan yang sehat, yang kemudian akan berimbas terhadap kinerja dan citra Perusahaan.
The Company also seeks to disseminate and socialization the Working Guidelines and Corporate Culture through various forms. A variety of campaigns and activities are carried out to provide an insight to the employees of the importance of healthy employment and industrial relations, which in turn will impact on the performance and image of the Company.
Suasana
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Kerja
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
79
PROFIL PERUSAHAAN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition
Details of Shareholders
Rincian Pemegang Saham
Komposisi Pemegang Saham PT Nusantara Infrastructure Tbk, Kode Saham: META, per 31 Desember 2016 Shareholders Composition of PT Nusantara Infrastructure as of 31 December 2016 Pemegang Saham Shareholder
Jumlah Saham (lembar) Total Shares (in share)
Nilai Nominal (Rp) Nominal Value (Rp)
Kepemilikan (%) Ownership (%)
Seri A
A Series PT Bosowa Utama
1
35
0,00
Sub Jumlah Sub Total
1
35
0,00
2.000.000
140.000.000
0,01%
Eagle Infrastructure Fund Limited
3.400.000.000
238.000.000.000
22,32%
PT Hijau Makmur Sejahtera
3.200.000.000
224.000.000.000
21,00%
Publik (masing-masing di bawah 5%) Public (each below 5%)
8.633.671.879
604.497.031.530
56,67%
Sub Jumlah Sub Total
15.235.671.879
1.066.497.031.530
100,00%
Total
15.235.671.880
1.066.497.031.565
100,00%
Seri B
B Series PT Bosowa Utama
Bagan Kepemilikan Saham Seri B PT Nusantara Infrastructure Tbk Kode Saham: META per 31 Desember 2016 Scheme of Series B Share Ownership PT Nusantara Infrastructure Share Code: META per December 31, 2015 0,01% 22,32%
56,67% 21,00%
80
Publik (masing-masing di bawah 5%) Public (each below 5%)
Eagle Infrastructure Fund Limited Eagle Infrastructure Fund Limited
PT Hijau Makmur Sejahtera PT Hijau Makmur Sejahtera
PT Bosowa Utama PT Bosowa Utama
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
COMPANY PROFILE
Annual Report 2016
Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition
Kepemilikan Saham PT Nusantara Infrastructure Seri B dalam 3 (Tiga) Tahun Terakhir Kode Saham: META Share Ownership of PT Nusantara Infrastructure Series B in the Last 3 (three) Years Share Code: META
22,32%
22,32%
22,32%
21%
21%
21%
56,68%
56,68%
2015
2016
9,21%
47,56%
2014 Publik (masing-masing di bawah 5%) Public (each below 5%)
CGML Property Group
Eagle Infrastructure Fund Limited
Informasi Tentang Kelompok Pemegang Saham Masing-masing di Bawah 5 (Lima) Persen Komposisi Pemegang Saham PT Nusantara Infrastructure Tbk Seri B Kurang dari 5 (lima) Persen per 31 Desember 2016 Kode Saham: META Status Pemegang Saham Shareholder Status
PT Hijau Makmur Sejahtera PT Bosowa Utama
Information on Shareholder’s group with Less than 5% Share ownership
Shareholder Composition of the Series B shares Less than 5% as of December 31, 2015 Jumlah Pemilik Total Shareholders
Total Saham (lembar) (lembar) Total Shares
Persentase Kepemilikan (%) Ownership Percentage %
Pemodal Domestik Domestic Shareholders Ritel Domestik Domestic Ritail
2.793
2.094.506.700
13,75%
114
3.743.244.001
24,57%
2.907
5.837.730.701
38,32%
Ritel Asing Foreign Retail
18
19.227.250
0,13%
Institusi Asing Foreign Institutions
62
2.778.693.929
18,23%
Jumlah Pemodal Asing Total Foreign Shareholders
80
2.797.921.179
18,36%
2.987
8.635.651880
56,68%
Institusi Domestik Domestic Institutions Jumlah Pemodal Domestik Total Domestic Shareholders Pemodal Asing Foreign Shareholders
Total
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
81
PROFIL PERUSAHAAN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition
Jumlah Pemegang Saham PT Nusantara Infrastructure Tbk Seri B Kurang dari 5 (lima) Persen Sepanjang Tahun 2016 Kode Saham: META
3.577
3.562
3.366
3.305
3.534
3.144
3.029
3.923
3.506
3.216
2.952
2.987
Total Shareholder of the Series B Shares Less Than 5% in 2016 Share Code: META
Jan 2016
Feb 2016
Mar 2016
Apr 2016
Mei 2016
Jun 2016
Jul 2016
Agt 2016
Sep 2016
Okt 2016
Nov 2016
Des 2016
Kepemilikan Saham PT Nusantara Infrastructure Tbk Seri B Masing-masing Kurang dari 5 (Lima) Persen dalam 3 (Tiga) Tahun Terakhir Kode Saham: META
2014 Institusi Asing Foreign Institutions
82
Accelerating Infrastructure Development
2015 Ritel Asing Foreign Retail
13,75%
24,57%
0,13%
18,23%
20,44%
17,38%
0,30%
18,55%
9,97%
18,75%
0,37%
18,47%
Share Ownership of PT Nusantara Infrastructure Series B Shareholders of PT Nusantara Infrastructure Less than 5% Ownership in the Last 5 Years Share Code: META
2016 Institusi Domestik Domestic Institutions
Ritel Domestik Domestic Ritail
PT Nusantara Infrastructure Tbk
COMPANY PROFILE
Annual Report 2016
Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition
Informasi Tentang Kepemilikan Saham oleh Manajemen
Information Ownership
Perusahaan tidak memiliki kebijakan Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen, atau Management Stock Ownership Program (MSOP) dan Program Kepemilikan Saham Karyawan, atau Employee Stock Ownership Program (ESOP). Seluruh kepemilikan saham sesuai dengan penjelasan di atas.
The Company does not keep policies on both Management Share Ownership Program (MSOP) and Employee Share Ownership Program (ESOP). The complete list of share ownerships are in accordance with the above description.
Di bawah ini disajikan transparansi kepemilikan saham Perusahaan oleh Dewan Komisaris dan Direksi.
Below is the transparation of Company’s Share ownership by the Board of Commissioners and Board of Director.
Kepemilikan Saham PT Nusantara Infrastructure Tbk Seri B oleh Dewan Komisaris dan Direksi Kode Saham: META
The Stock Ownership of PT Nusantara Infrastructure Tbk Series B by the Board of Commissioners and Board of Director. Shares Code: META
Jabatan Position
of
Nama Name
Management
Share
Jumlah Kepemilikan Saham META Total Ownership META Shares
Komisaris Utama President Commissioner
Darjoto Setyawan
- Nihil -
Komisaris Independen Independent Commissioner
David Emlyn Parry
- Nihil -
Komisaris Commissioner
Hartopo Soetoyo
- Nihil -
Direktur Utama President Director
Muhammad Ramdani Basri
- Nihil -
Direktur Director
Danni Hasan
- Nihil -
Direktur Director
Dr. Scott Younger
- Nihil -
Direktur Independen Independent Director
Ridwan Irawan
- Nihil -
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
83
PROFIL PERUSAHAAN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi Subsidiaries and Associated Company
Nama Perusahaan Company Name
Kegiatan Usaha Business Line
Tahun Awal Kegiatan Komersil Beginning Year of Commercial Activities
Tahun Penyertaan Year Incorporated
Persentase Kepemilikan (%) Percentage %
Aset (juta Rupiah) Assets (Rp million)
2016
2015
2016
2015
Status Operasi Operational Status
Entitas Anak Langsung Direct Subsidiaries PT Margautama Nusantara
Pengelolaan Jalan Tol Toll Road Management
2011
2010
74,98%
74,98%
1.748.238
1.632.980
Beroperasi Operating
PT Potum Mundi Infranusantara
Pengolahan dan Distribusi Air Bersih Water Treatment and Distribution
2012
2011
99,99%
99,99%
524.358
449.529
Beroperasi Operating
PT Portco Infranusantara
Pengusahaan Pelabuhan Port Operation
2012
2011
99,99%
99,99%
291.667
279.981
Beroperasi Operating
PT Energi Infranusantara
Energi Terbarukan Renewable Energy
2013
2012
99,99%
99,99%
315.004
304.367
Beroperasi Operating
Menara Telekomunikasi Telecommunications Tower
2014
2011
99,99%
99,99%
2.485.553
1.928.274
Beroperasi Operating
PT Telekom Infranusantara
Entitas Anak Tidak Langsung, Melalui PT Margautama Nusantara Indirect Subsidiaries through PT Margautama Nusantara PT Bintaro Serpong Damai
Pengelolaan Jalan Tol Toll Road Management
1999
2006
66,68%
66,68%
797.229
793.560
Beroperasi Operating
PT Bosowa Marga Nusantara
Pengelolaan Jalan Tol Toll Road Management
1998
2006
73,88%
73,88%
886.546
797.939
Beroperasi Operating
Entitas Anak Tidak Langsung, Melalui PT Potum Mundi Infranusantara Indirect Subsidiaries through PT Potum Mundi Infranusantara PT Tirta Bangun Nusantara
Pengolahan dan Distribusi Air Bersih Water Treatment and Distribution
2012
2012
50,99
50,99
24.562
30.628
Beroperasi Operating
PT Dain Celicani Cemerlang
Pengolahan dan Distribusi Air Bersih Water Treatment and Distribution
2014
2012
50,99
50,99
84.919
81.563
Beroperasi Operating
PT Sarana Catur Tirta Kelola
Pengolahan dan Distribusi Air Bersih Water Treatment and Distribution
1997
2013
64,99
64,99
185.478
112.401
Beroperasi Operating
54,64%
54,64%
93.554
86.716
Belum Beroperasi Not Yet Operating
79,64%
58,29%
2.228.572
1.717.767
Beroperasi Operating
723.523
652.059
Entitas Anak Tidak Langsung, Melalui PT Energi Infranusantara Indirect Subsidiaries through PT Energi Infranusantara PT Inpola Meka Energi
Energi Terbarukan Renewable Energy
-
2012
Entitas Anak Tidak Langsung, Melalui PT Telekom Infranusantara Indirect Subsidiaries through PT Telekom Infranusantara PT Komet Infra Nusantara
Menara Telekomunikasi Telecommunications Tower
2014
2014
Entitas Anak Tidak Langsung, Melalui PT Bosowa Marga Nusantara Indirect Subsidiaries through PT Bosowa Marga Nusantara PT Jalan Tol Seksi Empat
84
Pengelolaan Jalan Tol Toll Road Management
Accelerating Infrastructure Development
2008
2013
73,43%
73,43%
Beroperasi Operating
PT Nusantara Infrastructure Tbk
COMPANY PROFILE
Annual Report 2016
Entitas Anak Langsung
Direct Subsidiaries
PT Margautama Nusantara (MUN)
PT Margautama Nusantara (MUN)
Tahun 2013 Perusahaan memiliki penyertaan saham di MUN sebesar 74,98%. MUN adalah entitas anak Perusahaan yang didirikan pada tanggal 25 Februari 2010 dan berdomisili di Jakarta. MUN merupakan sub-holding dari 2 (dua) entitas anak, 1 (satu) entitas asosiasi, dan 1 (satu) anak usaha tidak langsung dalam sektor pengelolaan jalan tol, yaitu pada PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (66,68%), PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) (73,88%), PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) (73,43%), dan PT Jakarta Lingkar Barat satu (JLB) (25%). MUN menjalin kerjasama dengan Capital Advisor Partners Asia PT e Ltd (Cap Asia), perusahaan investasi swasta yang mengkhususkan diri bergerak di sektor investasi di Asia Tenggara. Cap Asia bekerjasama dengan Perusahaan melalui CIIF Infrastructure Holdings Sdn Bhd sebelumnya dikenal sebagai Robust Success Sdn Bhd dan CAIF III Infrastrukture Holding Sdn Bhd. Masuknya investasi ini akan memperkuat permodalan MUN, yang diharapkan akan mampu mendorong tercapainya sinergi dan kinerja yang optimal dalam upaya pencapaian peningkatan performa Perusahaan.
In 2013, the Company acquired 74.97% equity stake in MUN. MUN is the Company’s subsidiary incorporated on 25 February 2010 and domiciled in Jakarta. MUN is a sub-holding of 2 (two) subsidiaries, 1 (one) associate, company and 1 (one) indirect subsidiary engaging in the toll road management business, namely PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (66.68%), PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) (73.88%), PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) (73.43%), and PT Jakarta Ring Baratsatu (JLB) (25%). MUN is cooperating with Capital Advisors Partners Asia PT e Ltd (Cap Asia), a private investment company that specializes in the investment sector in Southeast Asia. Cap Asia cooperates with the Company through the CIIF Infrastructure Holdings Sdn Bhd, formerly known as the Robust Success Sdn Bhd and CAIF III Infrastructure Holding Sdn Bhd. This investment is expected to strengthen the capital of MUN, which is expected to encourage the synergies and optimal performance to improve Company’s performance.
PT Potum Mundi Infranusantara (Potum)
PT Potum Mundi Infranusantara (Potum)
Berdiri pada April 2011, Potum merupakan entitas anak Perusahaan yang mengelola pengembangan sektor penyediaan air bersih. Potum telah mengakusisi PT Tirta Bangun Nusantara (TBN) (50,99%) dan PT Dain Celicani Cemerlang (DCC) (50,99%) pada 2012, yang mana keduanya baik secara langsung maupun tidak langsung memegang konsesi di proyek instalasi penyediaan air bersih di Cikokol, Tangerang dan Medan. Ketersediaan air bersih merupakan salah satu peluang usaha yang menjanjikan di masa mendatang, sekaligus dalam rangka mengurangi krisis air bersih di Indonesia. Persentase kepemilikan saham Perusahaan di Potum adalah sebesar 99,99%. Pada 2013, Potum mengakuisisi perusahaan pengolahan dan penyaluran air bersih yang lain, yaitu PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) (64,99%), yang memegang konsesi pengolahan dan distribusi air bersih terutama untuk pelanggan industri di Serang, Banten.
Established in April 2011, Potum is the Company’s subsidiary that manages the water treatment sector. Potum acquired PT Tirta Bangun Nusantara (TBN) (50.99%) and PT Dain Celicani Cemerlang (DCC) (50.99) in 2012, both directly or indirectly hold concessions in the water treatment installation project in Cikokol, Tangerang and Medan. Clean water is one of the promising business opportunities in the future, and aims to reduce the water crisis in Indonesia. The Company’s ownership in Potum is 99.99%. In 2013, Potum acquired another water treatment and distribution company, namely PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) (64.99%), which holds the concession of water treatment and distribution especially for industrial customers in Serang, Banten.
PT Portco Infranusantara (Portco)
PT Portco Infranusantara (Portco)
Berdiri pada 8 Maret 2011, Perusahaan memiliki penyertaan modal pada Portco sebesar 99,99% saham. Portco memperoleh izin Badan Usaha Pelabuhan (BUP) pada Oktober 2011. Keputusan Menteri ini dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan yang memungkinkan entitas anak Perusahaan ini memulai layanan manajemen pelabuhan, baik melalui Kerjasama PemerintahSwasta (KPS) maupun Business to Business (B2B). Pada 2012, Perusahaan telah memulai langkah untuk memperluas kegiatan usahanya melalui pembelian 39% saham pada PT Intisentosa Alam bahtera (ISAB).
Established on 8 March 2011, the Company owns 99.99% shares in Portco. Portco obtained a liscense of Port Corporation (BUP) in October 2011 from the Ministry of Transportation, which allows the subsidiary to provide port management services through Public Private Partnerships (PPP) and Business to Business (B2B). In 2012, the Company initiated the step to expand its business activities through the ocquisition of 39% shares in PT Intisentosa Alam bahtera (ISAB).
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
85
PROFIL PERUSAHAAN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi Subsidiaries and Associated Company
PT Energi Infranusantara (EI)
PT Energi Infranusantara (EI)
Berdiri pada tahun 2012, EI adalah perusahaan sub-holding yang berfokus pada pengembangan bisnis di sektor energi yang sahamnya dimiliki 99.99% oleh Perusahaan. Pada tahun yang sama EI mengambil alih perusahaan pengembang pembangkit listrik tenaga air PLTA Lau Gunung melalui akuisisi PT Inpola Meka Energi (IME). Perkembangan konstruksi pembangunan PLTA Lau Gunung 2x7,5MW sampai dengan Desember 2016 telah mencapai 18,75%.
Established in 2012, EI, in which the Company holds 99.99% shares, is a sub-holding company focused on developing business in the energy sector. In the same year, EI took over the hydro power plant concession of PLTA Lau Gunung by acquiring PT Inpola Meka Energi (IME). Until December 2016, the PLTA Lau Gunung 2x7,5MW development construction has reach 18.75%.
PT Telekom Infranusantara (Telekom)
PT Telekom Infranusantara (Telekom)
Telekom pertama kali didirikan pada tahun 2011 dengan nama PT Transco Infranusantara, kemudian mengubah namanya menjadi PT Telekom Infanusantara pada 2013. Telekom, yang sahamnya 99.99% dimiliki Perusahaan, merupakan bagian dari visi Perusahaan untuk menjadi pelaku usaha infrastruktur terkemuka di Indonesia melalui perluasan di bidang menara telekomunikasi. Pada Januari 2014, Telekom melakukan langkah signifikan ketika Strategic Business Unit (SBU) kelima dari Perusahaan ini mengakuisisi PT Komet Infra Nusantara (KIN), dahulu bernama PT Tara Cell Intrabuana, operator independen menara telekomunikasi di Indonesia, dengan total nilai transaksi sebesar Rp598 miliar. Kini, Telekom memegang saham mayoritas KIN sebesar 79,64%.
Telekom was first established in 2011 under the name PT Transco Infranusantara and then adopted to PT Telekom Infranusantara in 2013. Telekom, whose 99.99% shares are owned by the Company, is part of the Company’s vision to be a leading infrastructure business player in Indonesia through expansion in telecommunications towers. In January 2014, Telekom undertook a significant measure when this 5th Strategic Business Unit (SBU) of the Company acquired PT Komet Infra Nusantara (KIN), formerly PT Tara Cell Intrabuana, an independent telecommunications tower operator in Indonesia, with a total transaction value of Rp598 billion. At the present, Telekom holds 79,64% majority shares in KIN
Entitas Anak Tidak Langsung
Indirect Subsidiaries
Beroperasi pada 2 Februari 1999, BSD adalah pemegang konsesi dari jalan tol sepanjang 7,25 km yang menghubungkan antar daerah Serpong dan Pondok Aren, Jakarta. Mengelola jalur utama yang secara signifikan mengurangi waktu tempuh dan kemacetan bagi penduduk dan kepentingan bisnis bagi kedua area ini. Perusahaan memiliki saham BSD sebesar 66,68% melalui entitas anak MUN, sub-holding sektor pengelolaan jalan tol.
Commenced its operations on February 2, 1999, BSD holds a concession of a 7.25 km length toll road that connects Serpong with Pondok Aren, Jakarta. Managing main route that significantly reduce travel time and congestion for residents and business interests of these two areas. The Company owns BSD shares as amounting of 66.68% through subsidiaries MUN, sub-holding in toll road sector.
PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)
PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)
Berlokasi di Makassar, Sulawesi Selatan, BMN adalah pemegang konsesi jalan tol sepanjang 5,95 km yang menghubungkan pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar dengan jalan AP. Pettarani (flyover Urip Sumoharjo). Jalan tol BMN juga terhubung dengan Jalan Tol Seksi IV (JTSE), membentuk jalur utama antar kota. Perusahaan memiliki saham BMN sebesar 73,88% melalui entitas anak MUN, sub-holding sektor pengelolaan jalan tol.
Located in Makassar, South Sulawesi, BMN holds a concession of a 5.95 km length toll road that connects Soekarno-Hatta Port in Makassar with Jalan AP Pettarani (Urip Sumoharjo flyover). BMN toll road is also connected with the Section IV Toll Road (JTSE) which forms a main interconnection pathway between cities. The company owns BMN shares as amounting of 73.88% through subsidiaries MUN, sub-holding in toll sector.
PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)
PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)
JTSE dimiliki oleh entitas anak BMN sebesar 73,43% saham, yang merupakan pemegang konsesi ruas Jalan Tol Seksi IV di Makassar. JTSE memiliki ruas jalan tol sepanjang 11,57 km, yang terhubung dengan ruas jalan tol yang dioperasikan oleh BMN, mulai dari jembatan Tallo sampai dengan simpang Mandai Makassar, dan menyediakan akses ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
JTSE is owned by BMN as 73.43% shares and holds a concession of Section IV Tol Road in Makassar. JTSE operates 11.57 km length toll road connected to the toll roads operated by BMN, from the Tallo bridge to the Mandai Makassar intersection and providing access to the Sultan Hasanuddin International Airport.
Sektor Pengelolaan Jalan Tol PT Bintaro Serpong Damai (BSD)
86
Accelerating Infrastructure Development
Toll Road Sector PT Bintaro Serpong Damai (BSD)
PT Nusantara Infrastructure Tbk
COMPANY PROFILE
Annual Report 2016
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi Subsidiaries and Associated Company
Sektor Penyediaan Air Bersih
Clean Water Treatment Sector
PT Tirta Bangun Nusantara (TBN)
PT Tirta Bangun Nusantara (TBN)
TBN adalah usaha patungan antara Perusahaan dan PT Enviro Nusantara, sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang konsultasi, operasi dan penyediaan air bersih dan pengolahan air limbah. Kemitraan ini didirikan pada bulan Juli 2012 dan akan memberikan sinergi yang signifikan untuk mencapai tujuan bersama. Lingkup usaha TBN terutama dalam menyediakan jasa pengolahan air bersih dan air limbah di kawasan industri, kompleks perumahan, pelabuhan, fasilitas minyak dan gas, pertambangan dan kawasan komersial terpadu (super-blok). Adapun lingkup usaha juga sangat diharapkan dari Perusahaan Air Minum Jaya dan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM). Perusahaan memiliki saham TBN sebesar 50,99% melalui entitas anak Potum, subholding sektor penyediaan air bersih.
TBN is a joint venture between the Company and PT Enviro Nusantara, a company engaging in consultancy, operation and provision of clean water and wastewater treatment. The partnership was established in July 2012 and will provide significant synergies to achieve the common goals. TBN’s business scope is mainly in the supply of water and wastewater treatment in industrial areas, residential complexes, ports, oil and gas facilities, mining and integrated commercial estate (super-blocks). It is also expected to obtain the business from Jaya Drinking Water Company and Regional Drinking Water Company (PDAM). The Company owns shares TBN shares as amounting of 50.99% through subsidiaries Potum, water treatment sub-holding sector.
PT Dain Celicani Cemerlang (DCC)
PT Dain Celicani Cemerlang (DCC)
Pada bulan Oktober 2012, Potum menandatangani Share Subscription Agreement dan telah disetujui Kementerian Hukum dan HAM pada tanggal 11 April 2013 untuk mengakuisisi 50,99% saham DCC. DCC adalah pemegang hak eksklusif pengolahan air yang termasuk membangun, mengoperasikan dan mengelola Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Kawasan Industri Medan (KIM), Sumatera Utara. IPA ini mendapat sumber air baku dari Sungai Deli, dan akan menyediakan air bersih untuk 153 pabrik di KIM. Pengoperasian dan pemeliharaan IPA ini akan berada di bawah supervisi TBN. Konsesi 20 tahun ini berada di bawah struktur Bangun Guna Serah (BOT/ Build Operate and Transfer).
In October 2012, Potum signed a Share Subscription Agreement, which was already approved by the Ministry of Law and Human Rights on April 11, 2013, to acquire 50.99% shares in DCC. DCC holds an exclusive right in water treatment which includes building, operating and managing the Water Treatment Plant (WTP) in Medan Industrial Estate (KIM), North Sumatra. The WTP’S source of raw water is from Sungai Deli, and will supply treated water to 153 factories in KIM. The WTP operation and maintenance is under the supervision of TBN. The 20-year concession is under the Build Operate and Transfer (BOT) scheme.
PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK)
PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK)
Pada bulan Desember 2013, Potum mengakuisisi kepemilikan saham 64,99% dari SCTK, perusahaan pengolahan dan pendistribusian air bersih yang beroperasi di Desa Cijeruk, Kabupaten Serang, Banten. SCTK menyediakan air bersih kepada kawasan perindustrian yaitu Modern Cikande Industrial Estate 1, 2, 3 dan Pancatama Industrial Estate. WTP ini bersumber dari Sungai Ciujung, Serang Timur dan melayani lebih dari 100 pabrik di Kawasan Industri. Saat ini, SCTK dapat menyediakan kebutuhan air bersih sekitar 20% ke industri-industri tersebut. Dengan dukungan Perusahaan melalui Potum dan TBN, SCTK diharapkan bisa meningkatkan kapasitas setidaknya hingga mencapai 375 liter/detik, dengan proyeksi akan menggandakan pelanggan hingga lebih dari 200 pabrik. Hal ini akan memenuhi sebagian dari kebutuhan akan air bersih sekitar 80%.
In December 2013, Potum acquired its 64.99% share ownership in SCTK, a company engaging in water treatment and distribution operating in Cijeruk village, Serang Regency, Banten. SCTK currently supplies treated water to industrial estates namely Cikande Modern Industrial Estate 1, 2, 3 and Pancatama Industrial Estate. The WTP is sourced from Ciujung River, East Serang and serves more than 100 industrial customers. Currently, SCTK provide clean water needs of about 20% to these industries. With the support from the Company through Potum and TBN, SCTK is expected to increase its capacity at least to reach 375 liters/second, with a projection to double the customers to more than 200 factories. This will fulfill the need for clean water by approximately 80%.
Sektor Energi
Energy Sector
Pada tahun 2012, EI mengambil alih 45% saham IME. IME merupakan Independent Power Producer (IPP) untuk PLTA Lau Gunung 10 MW yang berlokasi di Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Pembangkit listrik tenaga air ini memiliki kontrak 20 tahun dengan PT PLN (Persero) untuk menyediakan
In 2012, EI acquired 45% shares of IME. IME is an Independent Power Producer (IPP) for the 10 MW PLTA Lau Gunung located in Tanah Pinem, Dairi, North Sumatra Province. This hydrower plant is under a 20-year contract with PT PLN (Persero) to supply electricity to the community in Sumatra through PLN grid. IME is
PT Inpola Meka Energi (IME)
PT Nusantara Infrastructure Tbk
PT Inpola Meka Energi (IME)
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
87
PROFIL PERUSAHAAN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi Subsidiaries and Associated Company
listrik kepada masyarakat di Sumatera melalui jaringan PLN. IME juga bertugas mengelola risiko dalam kemitraannya dengan badan usaha milik negara PT PP Energi (Persero) Tbk untuk bermitra dalam kegiatan usaha konstruksi dan investasi pembangkit listrik ini direncanakan untuk beroperasi pada tahun 2018.
also in charge of managing the risks in the partnership with PT PP Energi (Persero) Tbk, a state-owned company, to collaborate in the construction of the the power plant is expected to start its operations in 2018.
Sektor Menara Telekomunikasi
Telecommunication Tower Sector
KIN merupakan operator independen menara telekomunikasi di Indonesia. Didirikan pada tahun 2009 dengan nama PT Tara Cell Intrabuana, bisnis inti KIN melibatkan penyewaan ruang pada menara untuk operator nirkabel di Indonesia di bawah kontrak jangka panjang dengan portofolio tersebar di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku. Hingga kini, 1.683 customer/tenant yang dimiliki KIN, termasuk Telkomsel, XL, Indosat, Hutch, Smart Telecom, Flexi, Smartfren, dan Internux. KIN melayani antara lain: Network Planning, Site Acquisition, Civil Mechanical Electrical Work, Operation and Maintenance, dan Asset Management.
KIN is an independent operator of telecommunications towers in Indonesia. Established in 2009 under the name PT Tara Cell Intrabuana, KIN’s core business is the tower space leasing for wireless operators in Indonesia under a long term contract, with portfolios scattered throughout Sumatra, Kalimantan, Java, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi and Maluku. To date, KIN has 1.683 customers/tenants including Telkomsel, XL, Indosat, Hutch, Smart Telecom, Flexi, Smartfren, and Internux. KIN’s services include Network Planning, Site Acquisition, Civil Mechanical Electrical Work, Operation and Maintenance, Asset Management.
Keputusan Perusahaan melalui Entitas anak, PT Telekom Infranusantara untuk mengakuisisi KIN merupakan langkah strategis yang akan menunjang visi Perusahaan menjadi pelaku usaha infrastruktur terkemuka di Indonesia melalui perluasan di bidang menara telekomunikasi. Hingga akhir tahun 2016, Perusahaan memiliki saham KIN sebesar 58,29% melalui entitas anak TI, sub-holding sektor menara telekomunikasi.
The Company’s decision through its subsidiary, PT Telekom Infranusantara to acquire KIN is a strategic step that will support the Company’s vision to become a leading infrastructure business player in Indonesia through expansion in telecommunications towers. Until 2016, the Company owns KIN shares as amounted of 58.29% through the Subsidiary TI, subholding in telecommunication tower sector.
PT Komet Infra Nusantara (KIN)
88
Accelerating Infrastructure Development
PT Komet Infra Nusantara (KIN)
PT Nusantara Infrastructure Tbk
COMPANY PROFILE
Annual Report 2016
Entitas Asosiasi Associated Company
Nama Perusahaan Company Name
Kegiatan Usaha Business Line
Tahun Penyertaan Year Incorporated
Persentase Kepemilikan (%) Percentage % 2015
Melalui/Through PT Margautama Nusantara Pengelolaan Jalan Tol PT Jakarta Lingkar Baratsatu Toll Road Management Melalui/Through PT Portco Infranusantara Pengusahaan Pelabuhan PT Intisentosa Alam Bahtera Port Operation Melalui/Through PT Tirta Bangun Nusantara Pengolahan dan Distribusi Air Bersih PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri Water Treatment and Distribution
Status Operasi Operational Status
2014
2010
25,00
25,00
Beroperasi Operating
2012
39,00
39,00
Beroperasi Operating
2012
28.00
28.00
Beroperasi Operating
Sektor Pengelolaan Jalan Tol
Toll Road Sector
Entitas asosiasi dari MUN, JLB mengoperasikan ruas jalan tol sepanjang 9,7 km yang menghubungkan Kebon Jeruk (Jakarta Barat) dengan Penjaringan (kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng). Perusahaan memiliki saham JLB sebesar 25% melalui entitas anak MUN, sub-holding sektor pengelolaan jalan tol.
Associated company through MUN, JLB operates a 9.7 km length toll road that connects Kebon Jeruk (West Jakarta) with Penjaringan (Soekarno-Hatta International Airport area, Cengkareng). The Company owns JLB shares in amount of 25% through subsidiaries MUN, sub-holding in sector.
Sektor Pelabuhan
Port Sector
ISAB didirikan pada tahun 1989 di Lampung dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan November 2000. ISAB terutama bergerak di bidang jasa pelabuhan, pergudangan, jasa bongkar muat, dan jasa penyewaan tangki penyimpanan. ISAB memiliki Perjanjian Kerjasama Operasi dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) untuk pembangunan dan pengoperasian terminal kargo kering dan cair di Pelabuhan Panjang, Lampung dalam bentuk Bangun Guna Serah (BOT) dan hak untuk menggunakan dan mengelola lahan tambahan untuk jasa tangki penyimpanannya. Total area pelabuhan ISAB mencapai 9,3 hektar, dengan dengan kedalaman/draft -16 m, 6 lines liquid bulk dengan kapasitas 300 MT/jam/line, dan size of vessel capacity hingga 70 ribu DWT; serta gudang seluas 11.200 m2 dengan kapasitas mobile bagging system 700 MT/hari, dimana kapasitas gudang mencapai 60 ribu MT untuk dry bulk dan 40 ribu MT untuk bags, kapasitas stevedoring (bongkar muat) mencapai 8000 MT/hari untuk dry, 4000 MT/hari untuk liquid. Sementara kapasitas tank farm/tangki adalah 105 ribu MT dan kapasitas produksi refinery plant adalah 1000MT/ hari. Perusahaan memiliki saham ISAB sebesar 39% melalui entitas anak, Portco; sub-holding sektor pelabuhan.
ISAB was established in 1989 in Lampung and commenced its commercial operations in November 2000. ISAB engages in the port services, warehousing, loading and unloading services, and storage tank rental services. ISAB maintains an Operational Collaboration Agreement with PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) for the construction and operations of dry bulk and liquid bulk terminals in Panjang Seaport, Lampung arranged under a Build Operational Transfer (BOT) contract and the rights to utilize and manage additional lands for its storage tank services. Total concession area of ISAB occupies a total area of 9.3 hectares, with a maximum draft of 16 meters, 6 lines of liquid cargo bulk with a capacity of 300 MT/hour/line. The size of vessel capacity is up to 70 thousands DWT; as well as a total warehouse area of 11,200 square meters and mobile bagging capacity of 700 MT/day. The maximum warehouse capacity is 60 thousands MT for dry bulk and 40 thousands MT of bags. The stevedoring (ship loading and unloading) capacity is up to 8000 MT/day for dry bulk and 4000 MT/day for liquid bulk. Meanwhile, for tank farm/tank capacity is 105 thousand MT and production capacity of the refinery plant is 1000 MT/day. The Company controls 39% of ISAB shares through its subsidary, Portco; a sub holding company for seaport sector.
Sektor Penyediaan Air Bersih
Clean Water Treatment Sector
PT Tirta Bangun Nusantara (TBN) memegang sebagian saham TKCM, instalasi pengolahan air bersih di Cikokol, Tangerang, Banten yang menyediakan 1.275 liter/detik air bersih ke PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) Tangerang. PDAM TKR Tangerang kemudian mendistribusikan air tersebut kepada para pelanggan rumah tangga, industri, dan komersial di wilayah Tangerang, dan sebagian kapasitas bahkan dialokasikan untuk wilayah Jakarta. Konsesi ini berbentuk struktur Bangun Guna Serah (BOT/ Build Operate and Transfe4). Total Pelanggan PDAM TKR mencapai 120.000 sambungan. Perusahaan memiliki saham TKCM sebesar 28% melalui entitas anak TBN, business unit sektor penyediaan air bersih.
PT Tirta Bangun Nusantara (TBN) holds partial shares of TKCM, a water treatment installation in Cikokol, Tangerang, Banten, which supplies 1,250 liters/second water to PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) Tangerang. PDAM TKR Tangerang distributes the water to the customers of household, industrial and commercial in Tangerang, and some of the capacity is allocated to Jakarta area. This concession is in the form of Build-Operate-Transfer (BOT). Total customers of PDAM TKR amounts to 120,000 connections. The Company owns TKCM shares in amount of 28% through subsidiary, TBN business unit in water supply sector.
PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB)
PT Intisentosa Alam Bahtera (ISAB)
PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM)
PT Nusantara Infrastructure Tbk
PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB)
PT Intisentosa Alam Bahtera (ISAB)
PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM)
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
89
PROFIL PERUSAHAAN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Struktur Grup, Entitas Anak dan Entitas Sosiasi Group Structure, Subsidiaries and Associated Company
Eagle Infrastructure Fund Ltd.
PT Hijau Makmur Sejahtera
21,00%
22,32%
PT Bintaro Serpong Damai
PT Bosowa Marga Nusantara
PT Jakarta Lingkar Baratsatu
PT Intisentosa Alam Bahtera
PT Jalan Tol Seksi Empat
90
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
COMPANY PROFILE
Annual Report 2016
Struktur Grup, Entitas Anak dan Entitas Sosiasi Group Structure, Subsidiaries and Associated Company
Public
56,68%
PT Tirta Bangun Nusantara
PT Sarana Catur Tirta Kelola
PT Dain Celicani Cemerlang
PT Inpola Meka Energi
PT Komet Infra Nusantara
PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
91
PROFIL PERUSAHAAN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Kronologis Penerbitan Saham Chronological shares Issues
Tanggal Date
Aksi Korporasi Corporate Action
Nominal/Saham (Rp) Nominal / Share (Rp)
Jumlah Saham (Saham) Total Shares (Shares)
Jumlah Setelah Pencatatan (Saham) Total Shares after Stok Listing (share)
Modal Disetor (Rp) Paid in Capital (Rp)
18 Juli 2001
Penawaran Umum Perdana Saham Initial Public Offering
100
60.000.000
60.000.000
6.000.000.000
18 Juli 2001
Penambahan Pencatatan Company Listing
100
375.000.000
435.000.000
43.500.000.000
8 November 2006
Penggabungan Usaha Add Listing (Merger)
35
9.693.571.429
10.128.571.429
354.500.000.015
20 Juli 2010
Penggabungan Nilai Nominal Saham 2:1 Reverse Stock Split 2:1
70
-5.064.285.714
5.064.285.715
354.500.000.050
12 Agustus 2010
Penawaran Umum Terbatas I 1:2 Rights Issue 1:2
70
8.476.500.000
13.540.785.715
947.855.000.050
26 Juli 2013
Konversi Waran Seri I 1:1 Warant Convertion Series I 1:1
70
154.308.244
15.235.671.880
1.066.497.031.600
Kode saham META merupakan kode saham untuk PT Metamedia Technologies Tbk, salah satu cikal bakal Perusahaan yang kemudian melakukan penggantian nama menjadi PT Nusantara Infrastructure Tbk, beberapa waktu sebelum melakukan merger atau penggabungan usaha dengan PT Nusantara Konstruksi Indonesia.
META ticker is the share code for PT Metamedia Technologies Tbk, one of the Company’s forerunners which then adopted a new name PT Nusantara Infrastructure Tbk, some time before the merger with PT Nusantara Konstruksi Indonesia.
Peraturan Kepemilikan dan Hak Saham META
Shareholding Regulation and Rights of META Shares
Perusahaan memiliki 2 (dua) jenis saham, yaitu saham Seri A yang dimiliki PT Bosowa Utama, dengan jumlah saham sebanyak 1 (satu) lembar. Sementara saham Seri B biasa yang berjumlah 15,24 miliar lembar saham diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham META, dengan komposisi kepemilikan seperti yang terlihat pada komposisi pemegang saham di atas.
The Company has two (2) types of shares: Series A shares owned by PT Bosowa Utama, amounting to 1 (one) share. While Series B ordinary shares, amounting to 15.24 billion shares, are traded in Indonesia Stock Exchange, with the ownership composition already presented in the Composition of Shareholders above.
Perbedaan, dasar peraturan kepemilikan dan hak kepemilikan antara saham Seri A dan saham Seri B dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Jenis Saham Share Type
Peraturan Kepemilikan Ownership Regulation
Hak Rights
Saham Seri A Series A Shares
Akta No 23 tanggal 12 Mei 2015, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH Deed No. 23 dated May 12, 2015 , made before Fathiah Helmi , Bachelor of Laws
Saham Seri A merupakan saham tanpa hak suara, tidak berhak atas Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau Right Issue apabila Perusahaan akan melakukan Penawaran Umum Terbatas, tidak berhak untuk melakukan penambahan saham, dan Saham Seri A tidak dapat dialihkan kepada siapapun. Hak yang dimiliki oleh Pemegang Saham Seri A hanyalah hak atas dividen yaitu sebesar 50% (lima puluh persen) dari hak atas dividen yang diterima oleh Pemegang Saham Seri B. Series A shares are the shares carrying no rights to vote, no Preemptive Rights in the Company’s Rights Issue and no right to perform additional shares. Series A shares are not transferable. The holders of the Series A Shares are only entitled for dividend rights in the amount of 50% (fifty percent) of the dividend rights received by holders of the Series B shares.
Saham Seri B Series B Shares
Akta No 23 tanggal 12 Mei 2015, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH Deed No. 23 dated May 12, 2015 , made before Fathiah Helmi , Bachelor of Laws
Saham Seri B tidak dapat dipindahkan dengan cara apapun kecuali ditentukan lain dalam perundang-undangan khususnya peraturan di bidang pasar modal dan Anggaran Dasar Perusahaan. Series B shares are not transferable in any way unless otherwise stipulated by the prevailing laws and regulations especially the capital market regulations and the Company’s Articles of Association.
92
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
COMPANY PROFILE
Annual Report 2016
Kronologis Penerbitan Dan Pencatatan Efek Lainnya
Chronological Order of Security Issuance and Listing
Perusahaan tidak melakukan penerbitan dan/atau pencatatan efek lainnya dalam bentuk apapun. Dengan demikian tidak terdapat informasi terkait nama efek lainnya, tahun penerbitan efek lainnya, tingkat bunga/imbalan efek lainnya, dan tanggal jatuh tempo efek lainnya; nilai penawaran efek lainnya; nama bursa dimana efek lainnya dicatatkan; dan peringkat efek.
The Company did not issue and/or list other securities in any form. Therefore, information on the name of the securities, year of other securities issuance, other interest rate/compensation, and date of maturity for other securities; offered price of other securities; name of stock market where other securities are listed; and securities rating
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Institutions and Professionals
Nama lembaga Institution Name
Alamat Address
Informasi Perdagangan dan Pencatatan Saham
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1 Lantai 4 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Indonesia Tel: +62 21 515 0515 Fax: +62 21 515 0220 www.idx.co.id
Biro Administrasi Efek Share Registered
PT Adimitra Jasa Korpora (sebelumnya PT Adimitra Transferindo) PT Adimitra Jasa Korpora (formerly known as PT Adimitra Transferindo) Rukan Kirana Boutique Office Jl. Kirana Avenue III Blok F3 No. 5 Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250, Indonesia Tel: +6221 2936 5287/98 Fax: +6221 2928 9961 Email:
[email protected]
Akuntan Publik Public Accountant
Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (Anggota dari BDO International) Tanubrata Sutanto Fahmi & Associates (Member of BDO International) Certified Public Accountants License No 460/KM.1/2010 Prudential Tower, 17th Fl Jl. Jenderal Sudirman Kav.79 Jakarta 12910,Indonesia Tel: +62 21 5795 7300 Fax: +62 21 5795 7301 Website: bdo.co.id
Notaris Notary
Fathiah Helmi, SH Graha Irama Lt. 6c Jl. HR Rasuna Said Blok X-1 Kav. 1-2, Kuningan Jakarta 12950, Indonesia Tel: +62 21 5290 7304-6 Fax: +62 21 526 1136\
Informasi Bagi Investor Information for investor
Kantor Pusat PT Nusantara Infrastructure Tbk Equity Tower 38th floor Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend. Sudirman kav. 52 - 53, Lot 9 Jakarta 12190, Indonesia Tel: +62 21 515 0100 Fax:+62 21 515 1221 Website: www.nusantarainfrastructure.com Email:
[email protected] Corporate Secretary Dahlia Evawani Tel: +62 21 515 0100 Fax: +62 21 515 1221 Email:
[email protected]
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
93
PROFIL PERUSAHAAN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Jaringan Bisnis Business Network
Entitas Anak Langsung Direct Subsidiaries PT Margautama Nusantara Equity Tower Lantai 38 Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Lot 9. Jakarta 12190 Tlp: +62 21 515 0100 PT Potum Mundi Infranusantara Equity Tower Lantai 38 Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Lot 9. Jakarta 12190 Tlp: +62 21 515 0100 PT Portco Infranusantara Equity Tower Lantai 38 Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Lot 9. Jakarta 12190 Tlp: +62 21 515 0100 PT Energi Infranusantara Equity Tower Lantai 38 Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Lot 9. Jakarta 12190 Tlp: +62 21 515 0100 PT Telekom Infranusantara Equity Tower Lantai 38 Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Lot 9. Jakarta 12190 Tlp: +62 21 515 0100
94
Accelerating Infrastructure Development
Entitas Anak Tidak Langsung Indirect Subsidiaries PT Bintaro Serpong Damai Giri Niaga Blok RM No. 37 Sektor VII BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Indonesia Tel: +62 21 537 3015 PT Bosowa Marga Nusantara Gedung Menara Bosowa Lt. 16 Jl. Jend. Sudirman No. 5 Makassar Sulawesi Selatan, Indonesia Tel: +62 411 368 1035 PT Jalan Tol Seksi Empat Gedung Menara Bosowa Lt. 16 Jl. Jend. Sudirman No. 5 Makassar Sulawesi Selatan, Indonesia Tel: +62 411 368 1035 PT Tirta Bangun Nusantara Menara Global Lt. 23 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 27 Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12950, Indonesia Tel: +62 21 5292 2648 PT Nusantara Infrastructure Tbk
COMPANY PROFILE
Annual Report 2016
5
Sektor Bisnis di Berbagai Wilayah Business Sectors in Numbers of Regions
Jaringan Bisnis Business Network
Pengelola Jalan Tol Toll Road Pengelola Air Bersih Water Treatment Pelabuhan Port Energi Terbarukan Renewable Energy Menara Telekomunikasi Telecommunication Tower
Kantor Cabang Medan Komplek Setiabudi Blok D No. 42 Jl. Setiabudi Kel. Tanjungrejo Kec. Medan Sunggal, Indonesia Tel: +62 61 822 2779 PT Dain Celicani Cemerlang Komplek Perkantoran Permata Kebayoran Plaza Jl. Raya Kebayoran Lama No. 225 (Jl. Jiban) Blok B 10, Jakarta 12220, Indonesia Tel: +62 21 722 9045-46 PT Sarana Catur Tirta Kelola Jl. Yusuf Martadilaga No. 25 Serang, Banten, Indonesia Tel: +62 254 206813 PT Inpola Meka Energi Plaza PP Lantai 4 Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760, Indonesia Tel: +62 21 8778 4135 PT Komet Infra Nusantara Lippo Kuningan Lt. 15 Jl. H.R Rasuna Said Kav.B No.12 Jakarta 12940, Indonesia Tel: +62 21 2911 0170 Faks: +62 21 2911 0188 Kantor Cabang Surabaya Perum Wismasari Jl. Merpati V No. 8 RT 029/RW 007 Semambung Gedangan, Sidoarjo, Indonesia PT Nusantara Infrastructure Tbk
Kantor Cabang Yogyakarta Jl. Hayam Wuruk No.42D RT 20 RW 06 Kel. Bausasran, Kec. Danurejan Yogyakarta 55211, Indonesia Tel: +62 274 557 816
Entitas Asosiasi Associated Company PT Jakarta Lingkar Baratsatu Jl. Jend. Gatot Subroto No. 54, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10260, Indonesia Tel: + 62 21 570 9091, + 62 21 570 9120 PT Intisentosa Alam Bahtera Pelabuhan Panjang, Jl. Yos Sudarso Km.7 Panjang, Bandar Lampung 35241, Indonesia Tel: +62 721 311 04, +62 721 341 262 PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri German Centre Suite 4080, Jl. KaptSubijanto Dj. BSD City Tangerang 15321, Indonesia Tel: +62 21 538 8273
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
95
04
ANALISA DAN DISKUSI MANAJEMEN
Discussion and Analysis Management Tumbuhnya pendapatan dan laba tak lepas dari peran ke-5 sektor bisnis yang dimiliki Nusantara Infrastructure. The growth of revenues and profit are inseparable from the roles of all 5 business sectors overseen by Nusantara Infrastructure.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Tinjauan Ekonomi makro dan Industri Macroeconomic and Industrial Overviews Gambaran Umum Infrastruktur Indonesia
Overview of Indonesian Infrastructures
Sebagai perangkat yang mengkoneksikan antara satu daerah dengan lainnya, infrastruktur memiliki dampak yang besar terhadap peningkatan level perekonomian pada daerah yang kurang mampu, dan pertumbuhan pada daerah yang memiliki akses pasar yang lebih baik. Infrastruktur berperan menghubungkan satu potensi daerah dengan potensi lainnya, yang akan menjadikan pertukaran barang dan jasa secara lebih efektif, efisien, dan memiliki daya saing yang tinggi.
As an instrument which connects one region with another, infrastructures provide significant impact to economic level improvement on an underdeveloped region, and the growth on the region with greater market accessibility. Infrastructures assume the roles of connecting a regional potential with another, which will make good and service exchanges more effective, efficient, and more competitive.
Word Economic Forum (WEF) telah merilis Indeks Daya Saing Global atau Global Competitiveness Index (CGI) 2016/2017. Indeks yang mengukur tingkat daya saing negara tersebut telah menjadi perangkat untuk dapat menilai posisi sebuah negara di tengah-tengah persaingan dunia. CGI memotret keseluruhan dimensi negara beserta penyelenggaraannya, untuk kemudian memberikan nilai dan peringkat.
World Economic Forum (WEF) has released 2016/2017 Global Competitiveness Index. The index measures the competitiveness of a particular country has been an instrument to assess the position of a country among global competition. CGI captures the entire dimension of a country along with its management, assign a score and that rank the results.
Untuk CGI 2016/2017, Indonesia menduduki peringkat 41 dari total 138 negara, turun dibandingkan CGI 2014/2015 dimana Indonesia menduduki peringkat 37 dari 140 negara. Salah satu pilar yang menjadi dasar bagi penilaian adalah infrastruktur, yang meliputi infrastruktur transportasi dan infrastruktur telepon dan kelistrikan. Walaupun peringkat CGI Indonesia secara keseluruhan turun, namun pilar infrastruktur justru meningkat, dari peringkat 62 pada CGI 2014/2015 menjadi peringkat 60 pada CGI 2016/2017.
For 2016/2017 CGI, Indonesia sits on the 41st rank out of 138 countries worldwide, lower in comparison to 2014/2015 CGI in which Indonesia sat on 37th rank out 140 countries. One of the pillars which serves as the fundamental for the assessment is the infrastructure, which cover transportation infrastructure and telephone infrastructure and electrical power. Even though overall Indonesia’s CGI dropped, however infrastructure pillar has in fact increased, from the 62nd rank on 2014/2015 CGI to 60th rank on 2016/2017 CGI.
Peringkat Indeks Daya Saing Global dari 140 Negara 2014/2015 dan 2016/2017
Global Competitiveness Index Rank Out of 140 Countries 2014/2015 and 2016/2017 60 62
Infrastrucutre
36 39
A. Transport Infrastructure
80 81 75 80
Quality of overall infrastructure Quality of roads 39 43
Quality of railroad infrastructure
75
Quality of port infrastructure 62
Quality of air transport infrastructure Avalable airline seat kilometers
82
66
14 15 81 80
B. Electricity and telephony infrastructure
89 86
Quality of electricity supply Mobile-cellular telephone subcriptions
38
Fixed-telephone lines 2016/2015
98
Accelerating Infrastructure Development
49 80
86
2015/2014
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
Tinjauan Ekonomi makro dan Industri
Macroeconomic and Industrial Overviews
Perbaikan peringkat CGI seperti yang terlihat pada bagan di atas menunjukkan adanya keberhasilan Indonesia dalam mempercepat pembangunan infrastrukturnya. Dengan tipe negara kepulauan dan perairan, tidak mudah bagi pemerintah untuk dapat membangun koneksi antara daerah melalui pengembangan infrastruktur transportasi. Adanya dorongan pemerintah untuk mengakselerasi infrastruktur teknologi informasi turut memberikan dampak terhadap perkembangan infrastruktur Indonesia sebagai penghubung antar wilayah.
Improvement in CGI’s rank as shown on the chart above indicated Indonesia’s success in accelerating its infrsatructure development. As an archipelagic country with internal waters, it is not easy for the government to build connectivity between its different regions through transportation infrastructure development. Encouragement from the government to accelerate the infrastructure of information technology has affected Indonesia’s infrastructure development which connect its regions.
Komitmen pemerintah terkait pembangunan infrastruktur bagi masyarakat terlihat dari Anggaran Belanja Pemerintah Pusat tahun 2016, seperti yang terlihat di bawah ini.
The government’s commitment with respect to infrastructure development for the people is reflected at the 2016 State Budget, as presented in the following chart.
APBPNP 2016 Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi Revised 2016 State Budget
Pelayanan Umum 322,6 T Public Services 322,6 T
11,5%
Pertahanan 109,0 T Defense 109,0 T Ketertiban dan Keamanan 122,9 T Order and Security 122,9 T
11,0%
0,7% 0,4% 5,1% 2,6%
24,7%
Belanja Pemerintah Pusat
Ekonomi 331,0 T Economic 331,0 T Lingkungan Hidup 11,0 T Environment 11.0 T
Central Government Expenditure
Perumahan dan Fasilitas Umum 38,3 T Housing and Public Facilities 38,3 T
Rp1.306,7T
8,3%
Kesehatan 66,1 T Health 66,1 T Pariwisata 5,9 T Tourism 5,9 T Agama 9,8 T Religious affair 9,8 T
0,8% 9,4%
Pendidikan 143,3 T Education 143,3 T Perlindungan Sosial 150,8 T Social Security 150,8 T
25,3%
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
99
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Tinjauan Ekonomi makro dan Industri Macroeconomic and Industrial Overviews
Diagram di atas menunjukkan belanja pemerintah pusat pada fungsi pelayanan umum, fungsi ekonomi, serta fungsi perumahan dan fasilitas umum yang mencapai 52,6%. Fungsi pelayanan umum diantaranya pengembangan dan pengelolaan jaringan sumber daya air, termasuk penyediaan dan pengelolaan air baku. Sementara fungsi ekonomi ditekankan pada pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana infrastruktur yang menghubungkan antara satu daerah dengan daerah lainnya, seperti bandar udara, kereta api, jalan nasional, dsbnya. Fungsi perumahan dan fasilitas umum menyediakan hunian dan fasilitas umum bagi masyarakat.
The above diagram indicates that central government spending on public service function, economic function, housing function, as well as public facility reach 52.6%. Public service function includes among others development and management of water resources network, including raw water supply and management. As for economic function, the emphasis is on the construction and development of facilities and infrastructures which connect one region with another, such as airport, train station, national road, etc. Housing and public facilities provide human settlement and public facilities.
Melalui alokasi belanja dengan porsi yang cukup besar, pemerintah berkeinginan untuk menumbuhkan sektor infrastruktur untuk dapat mendorong sektor perekonomian lainnya. Baik melalui kementerian, lembaga, maupun Badan Usaha Milik Negara, pemerintah memberikan perhatian yang besar terhadap sektor infrastruktur; khususnya untuk menjawab tantangan daya saing dalam menghadapi era kompetisi yang begitu tinggi.
Through fairly significant portion spending allocation, the government wishes to expand the infrastructure sector which subsequently drives other economic sectors. The Government gives a serious attention through the ministry, institution, as well as state-owned enterprise. The purpose is especially to respond to the challenges posed by competitiveness in anticipating the era with fierce competition.
Peran Nusantara Infrastructure dalam Pengembangan Sektor Infrastruktur di Indonesia
The Roles of Nusantara Infrastructure in Infrastructure Sector Development in Indonesia
Melalui 5 (lima) sektor usaha yang dimilikinya, Perusahaan memiliki komitmen yang besar untuk dapat turut berperan dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia. Pengelolaan jalan tol, pelabuhan, pengolahan dan distribusi air bersih, energi, serta telekomunikasi; menunjukkan kesungguhan Perusahaan untuk turut terlibat dalam sektor infrastruktur yang dapat mempercepat pembangunan serta pertumbuhan perekonomian. Kemitraan bersama pemerintah juga diwujudkan melalui beberapa proyek, seperti yang dilakukan di Makassar. Di ibukota Sulawesi Selatan ini, Perusahaan berperan aktif memberikan masukan berharga kepada pemerintah provinsi dan pemerintah kota tentang pengelolaan infrastruktur jalan tol berbasis teknologi informasi. Peran seperti ini diharapkan dapat menjadi pilot project untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur oleh Perusahaan di daerah lainnya.
Through the 5 (five) business sectors under its management, the Company is highly committed to contribute its roles in infrastructure development in Indonesia. Toll road management, seaport, clean water processing and distribution, energy, as well as telecommunication; indicate Government’s seriousness to participate in infrastructure sector which may accelerate development as well as economic growth. Joint partnership with the government is manifested through various projects, such as the one in Makassar. In the capital city of South Sulawesi, the Company plays active roles by providing valuable input to the provincial government and municipality on managing information technology-based toll road infrastructure. Such roles may serve as the pilot project to drive the acceleration of infrastructure development by the Company in other areas.
Master plan percepatan pembangunan infrastruktur yang dicanangkan pemerintah membuka kesempatan kepada Perusahaan untuk menunjukkan kapasitas dan kapabilitasnya, yang kemudian akan memberikan peluang bisnis bagi Perusahaan. Hal ini pun dijawab tuntas oleh Perusahaan dengan mengimplementasikan strategi organik dan non-organik sebagai bagian dari ekspansi usaha yang dilakukan.
Master plan of infrastructure development acceleration declared by the government provides the opportunity to the Company to demonstrate its capacity and capability, which is then provides business opportunities for the Company. This is completely responded by the Company by implementing organic and nonorganic strategies as part of business expansion.
100
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
Tinjauan Ekonomi makro dan Industri
Macroeconomic and Industrial Overviews
Dengan perannya sebagai pelaku usaha yang mampu menunjukkan kapasitas dan kapabilitasnya, kepercayaan kepada Perusahaan terus meningkat, yang dibuktikan dengan bergabungnya beberapa investor dan mitra strategis dari luar negeri untuk bersamasama membangun dan mengembangkan prospek infrastruktur Indonesia. Hal ini juga menunjukkan kemampuan manajemen Perusahaan untuk tidak bergantung pada investasi pemerintah, yang kemudian akan memberikan nilai positif bagi lanskap investasi dan pendanaan infrastruktur Indonesia serta daya saing di era yang sangat kompetitif ini.
With its roles as a business which is capable to demonstrate its capacity and capabilities, the faith toward the Company will consistently increase, as more investor and strategic partner from aboard jointly build and develop Indonsian infrastructure prospect. This is also an evidence of the Company’s management capability not to rely on government’s investment, which will then provide positive values for the investment landscape in Indonesia as well as competitiveness on this highly competitive era.
Situasi Perekonomian 2016
2016 Economic Situation
Tahun 2016 masih menjadi tahun penuh tantangan bagi perkembangan perekonomian dunia. Data Bank Dunia menyebutkan, Amerika Serikat (AS), negara dengan mata uang yang digunakan sebagai acuan dunia, mengalami perlambatan perekonomian di kuartal IV sebesar 1,9%, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan sebelumnya yang sebesar 3,5%. Adanya kerentanan politik pasca Pemilihan Umum Presiden AS menjadi salah satu faktor penentu dari perekonomian AS serta neraca perdagangannya. Usai pemilu tersebut pada awal November 2016, Dolar AS menunjukkan tren terus menguat terhadap mata uang lainnya; tidak terkecuali Indonesia.
The year 2016 remains a year full of challenges for the development of global economy. Data of the World Bank indicated that the United States (US), as the country with a global referral currency, experienced an economic slowdown on the fourth quarter by 1.9%, or lower than its previous growth at 3.5%. The political vulnerablility following US Presidential Election has become one of the factor which influenced US economy and its trade balance. Upon the conclusion of the election on early November 2016, US Dollar showed its increasing trend against other currencies; with Indonesia’s currency as no exception.
Kurs Transaksi - USD Exchange Rates - USD
Sumber: Bank Indonesia Source: Bank Indonesia
14.200.00 14.000.00
Rupiah
13.800.00 13.600.00 13.400.00 13.200.00 13.000.00 12.800.00 4 Jan 2016
PT Nusantara Infrastructure Tbk
25 Oct 2016
30 May 2016 16 Mar 2016
12 Aug 2016
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
101
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Tinjauan Ekonomi makro dan Industri Macroeconomic and Industrial Overviews
Demikian pula Cina yang mengalami perlambatan ekonomi, dimana pada tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Cina hanya mencapai 6,7%, lebih rendah dari tahun 2015 yang mencapai 6,8%. Adanya perlambatan perekonomian Cina menegaskan proses rebalancing ekonomi Cina yang sedang terjadi, yang sebenarnya telah terlihat sejak tahun 2011 setelah Cina mampu membukukan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dua digit pada tahun 2010 yang sebesar 10,6%. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di benua Eropa masih mencari momentumnya untuk kembali pasca kebijakan Brexit dari Inggris.
As in the case of China which experienced economic slowdown, where in 2016 China’s economy grew only by 6.7%, lower than its 6.8% growth in 2015. China’s economic slowdown confirmed China’s ongoing economic re-balancing program, which as a matter of fact, has been evident since 2011 following China’s capabilit to demostrate a two digit GDP growth in 2010 at 10.6%. Meanwhile, economic growth at the European continent remains on the look for a momentum to rebound following Britain’s Brexit policy.
Namun, stagnansi perekonomian yang melanda dunia justru tidak terjadi di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, perekonomian Indonesia mampu tumbuh mencapai 5,02% pada tahun 2016, lebih tinggi jika dibandingkan pertumbuhan tahun 2015 sebesar 4,88%.
However, economic stagnation which swept the world, has fortunately avoided Indonesia’s economy. Indonesian Statistics stated, that Indonesian economy was able to grow by 5.02% in 2016, higher than the growth in 2015 which was at 4.88%.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Indonesian Economic Growth
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Source: Indonesia Statistics (“BPS”) 6,19%
2012
5,56%
2013
Konsumsi domestik menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi tahun 2016, sebagai bagian dari strategi pemerintah terkait penguatan ekonomi dalam negeri dan kebijakan reformasi fiskal. Adanya pemotongan anggaran belanja negara di tahun 2016 turut menjadi bukti dari keinginan Pemerintah Indonesia untuk dapat memperkuat struktur perekonomiannya; termasuk kebijakan Tax Amnesty yang diharapkan dapat memberikan fondasi struktur perekonomian yang lebih kuat.
102
Accelerating Infrastructure Development
5,02%
4,88%
2014
2015
5,02%
2016
Domestic consumption was the primary driver of economic growth in 2016, as part of the government’s strategy with respect to stronger domestic economy and reformed fiscal policy. The government’s spending cut in 2016 has also been the proof of Government of Indonesia’s intention to strengthen the economic structure; including the Tax Amnesty policy which is expected to provide stronger economic foundation.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
Tinjauan Ekonomi makro dan Industri
Macroeconomic and Industrial Overviews
Peran Bank Indonesia (BI) pada kebijakan moneter patut diapresiasi. BI mampu menjaga inflasi—sebagai faktor yang dapat mempengaruhi harga komoditas dan tingkat daya beli masyarakat—pada level yang diharapkan. Melalui stabilitasi inflasi yang dilakukan BI, pemerintah mampu menekan kenaikan hargaharga barang untuk dapat mendorong konsumsi masyarakat sebagai fondasi bagi pertumbuhan perekonomian.
The role of Bank Indonesia (BI) on the monetary policies deserved an appreciation. BI was able to maintain inflation rate – as a factor which may influence commodity prices and people’s purchasing power – at an expected level. Through BI’s efforts to stabilize inflation rate, the government was able to maintain commodity prices to drive the community’s consumption as the foundation of economic growth.
Inflasi di Sepanjang Tahun 2016 Inflation throughout 2016
Sumber: Bank Indonesia Source: Bank Indonesia
4,42% 4,45%
4,41%
3,60%
3,45% 3,33%
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Di luar persoalan korupsi yang masih menjadi catatan terbesar CGI, keseriusan pemerintah dalam menata birokrasi, mengambil kebijakan refomasi fiskal, dan menjaga harga barang pada level yang diharapkan, telah meningkatkan profil Indonesia sebagai salah satu negara sasaran bagi investasi; khususnya investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA). Investasi pada sektor infrastruktur turut mengambil peran melalui pertumbuhan pada sektor kelistrikan, gas dan air, konstruksi, transportasi dan komunikasi, serta perumahan, kawasan industri dan perkantoran.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
3,31% 3,21%
Jun
Jul
2,79%
Agt
3,07%
Sep
Okt
3,58%
Nov
3,02%
Des
Other than corruption issues which remain at CGI’s major concerns, the government seriousness in bureaucratic reformation, making fiscal reformation policy, and maintaining commodity prices at the anticipated levels have improved Indonesian profile as one preferred country for investment destination; especially Foreign Investment. Investment in infrastructure sector has assumed its roles through electricity, gas and water, construction, transportation and communication, as well as housing, industrial estates, and office buildings sectors.
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
103
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overviews Business Segment
Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, Perusahaan didirikan dengan ruang lingkup operasi terutama dalam bidang jasa, perdagangan dan pembangunan yang berhubungan dengan bidang usaha infrastruktur, pertambangan, minyak dan gas bumi. Saat ini kegiatan utama Perusahaan adalah melakukan investasi pada beberapa perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan jalan tol, jasa pelabuhan, jasa telekomunikasi, perdagangan dan pembangunan.
Accordance to the Articles of Association, the Company was established within a primary operational scopes of services, trades, and constructions relevant to such business segments as infrastructure, mining, oil and gas. Today, Company’s primary activities are to invest on several companies engaging in toll road management, seaport services, telecommunication services, trades, and construction.
Segmen usaha Perusahaan terdiri dari 5 (lima) segmen, yang seluruhnya dioperasikan oleh Entitas anak usaha. Kelima segmen tersebut adalah: 1. Segmen usaha jasa pengelolaan jalan tol. 2. Segmen usaha pelabuhan. 3. Segmen usaha penyediaan air bersih. 4. Segmen usaha energi. 5. Segmen usaha menara telekomunikasi.
The Company business segment comprises 5 (five) segments, in which all of them are operated by the subsidiaries. All those 5 segments are as follow: 1. Toll road management. 2. Seaport management. 3. Clean water supply. 4. Energy. 5. Telecommunication tower.
Bisnis pengelolaan jalan tol masih menjadi tulang punggung pendapatan, di samping tentunya Perusahaan mengupayakan optimalisasi pada keempat segmen usaha lainnya. Hingga akhir tahun 2016, Perusahaan membukukan pendapatan usaha dan penjualan sebesar Rp986,83 miliar, meningkat 59,63% dari tahun 2015 yang sebesar Rp618,21 miliar. Pendapatan dari segmen usaha Jasa Pengelola Jalan Tol masih berkontribusi besar, dengan persentase kontribusi sebesar 52,91%. Segmen usaha Penyediaan Air Bersih berkontribusi 20,35%, sementara segmen usaha Menara Telekomunikasi menyumbang kontribusi pendapatan 26,73%. Komposisi ini mengalami perubahan dibandingkan tahun 2015, dimana pada tahun tersebut, komposisi kontribusi segmen usaha Jasa Pengelola Jalan Tol, Penyediaan Air Bersih dan Menara Telekomunikasi masing-masing sebesar 62,42%, 5,32% dan 32,25%.
Toll road operation management remains the backbone of the source of revenues, despite Company’s efforts to optimize all of the other four business segments. At the end of 2016, the Company recorded business revenues and sales at Rp986.83 billions, which represented a 59.63% increase in comparison to the figure in 2015 which was at Rp618,21 billions. Revenues generated by Toll Road Operation Management remained the largest contributor, with a 52.91% contribution. Contribution made by Clean Water Supply business segment was at 20.35%, while Telecommunication Tower segment contributed 26.73% of the total revenues. Such compositions experienced some changes in comparison to 2015, in which during that year, the composition of business segment contribution namely Toll Road Management, Clean Water Supply, and Telecommunication Tower were 62.42%, 5.32%, and 32.25% respectively.
Tren Pendapatan per Segmen Usaha (dalam jutaan Rupiah)
Revenue Trend, Business Segment (in Million Rupiah)
Segmen Usaha Business Segment
2014
2015
2016
341.583
385.914
522.166
Investasi Investment
-
-
-
Pelabuhan Seaport
-
-
-
43.913
32.904
200.851
-
-
-
Menara Telekomunikasi Telecommunication Tower
132.882
199.390
263.813
Pendapatan Konsolidasian consolidated Revenue
518.378
618.208
986.831
Jasa Pengelola Jalan Tol Toll Road Management Services
Penyediaan Air Bersih Clean Water Supply Energi Energy
104
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
2014
2015
Jalan Tol Toll Road
65,89%
263.813
2016
Air Bersih Clean Water
Tren Kontribusi Pendapatan per Segmen Usaha Terhadap Pendapatan Konsolidasian (dalam persen)
200.851
522.166
199.390
32.904
385.914
132.882
43.913
341.583
Operational Overviews Business Segment
Telekomunikasi Telecommunication
Revenue Trend, Business Segment Toward Consolidated Revenue (in Percentage)
62,42% 52,91%
32,25% 26,73%
25,63%
6,47%
2014 Jalan Tol Toll Road
PT Nusantara Infrastructure Tbk
20,35% 5,32%
2015 Air Bersih Clean Water
2016 Telekomunikasi Telecommunication
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
105
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overviews Business Segment
Kontribusi Pendapatan per Segmen Usaha Terhadap Pendapatan Konsolidasian (dalam persen)
Revenue Contribution, Business Segment Against Consolidated Revenues (in Percentage)
2015
2016
32,25%
26,73%
5,32%
62,42%
Jalan Tol Toll Road
52,91%
20,35% Menara Telekomunikasi Telecommunications tower
Air Bersih Clean Water
Laba Tahun Berjalan Perusahaan di tahun 2016 meningkat mencapai 4,26%, dari Rp211,03 miliar di tahun 2015 menjadi Rp220,02 miliar. Peningkatan khususnya pada 3 (tiga) segmen usaha utama Perusahaan seperti yang dipaparkan di atas mampu mendorong kinerja keseluruhan hingga berimbas pada laba Perusahaan.
Company’s Current Year Net Profit in 2016 increased by 4.26%, from Rp211.03 billions in 2015 to Rp220.02 billions. The increase was primarily attributed to 3 (thee) key Company’s business segments as presented above. Those segments were the primary drivers to the overall performance which subsequently affect the Company’s profit.
Tren Laba (Rugi) Tahun Berjalan per Segmen Usaha (dalam jutaan Rupiah)
Trend income (loss) current year Business Segment (in million rupiah)
Segmen Usaha
2014
2015
2016
Jalan Tol Toll Road
119.318
130.950
151.530
Investasi Invesment
95.313
131.858
150.856
Pelabuhan Port
2.563
15.448
11.978
Penyediaan Air Bersih Clean Water
10.566
22.402
33.209
Energi Energy
(2.235)
2.647
937
Menara Telekomunikasi Telecommunication Tower
92.606
104.185
88.442
Laba Tahun Berjalan Konsolidasian Consolidated Current Year Profit
152.224
211.031
220.021
106
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
2014
2015 Jalan Tol Toll Road
Investasi Invesment
Pelabuhan Port
Energi Energy
88.442
1.164
33.209
11.978
150.856
151.530
104.185
2.647
22.402
15.448
131.858
130.950
92.606
10.566
2.563
95.313
119.318
Operational Overviews Business Segment
2016 Air Bersih Clean Water
Menara Telekomunikasi Telecomunication Tower
Tren Kontribusi Laba Tahun Berjalan per Segmen Usaha Terhadap Laba Tahun Berjalan Konsolidasi (dalam persen)
Current Year Profit Contribution Trend; Busines Segment Against Consolidated Current Year Profit (in Percentage)
39,74% 62,05%
66,37%
33,11%
49,37%
2014
PT Nusantara Infrastructure Tbk
14,55%
10,62% 7,32% 1,25%
6,94% 1,68% -1,47%%
Energi Energy
38,74%
5,25% 0,51% 2015
Pelabuhan Port
Air Bersih Clean Water
2016 Menara Telekomunikasi Telecomunication Tower
Jalan Tol Toll Road
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
107
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overviews Business Segment
Total Aset Perusahaan meningkat 14,08%, dari Rp4,84 triliun di tahun 2015 menjadi Rp5,52 triliun di tahun 2016. Adanya kenaikan jumlah Aset terutama disebabkan peningkatan Aset Tidak Lancar yang timbul akibat penambahan Aset Tetap pada entitas anak.
Total Company Asset increased by 14.08% from Rp4.84 trillions in 2015 to Rp5.52 trillions in 2016. Increase in total asset is primarily attributed to the increase in Noncurrent Asset due to increase Fixed Asset on subsidiaries.
Tren Jumlah Aset per Segmen Usaha (dalam jutaan Rupiah)
Trend of Total Assets; Business Segment (in Million Rupiah)
Segmen Usaha Business Segment
2014
2015
2016
524.358
Energi Energy
141.119
304.367
315.004
Menara Telekomunikasi Telecommunication Tower
1.349.293
1.928.274
2.485.552
Aset Konsolidasian Consolidated Assets
4.074.897
4.840.194
5.521.685
2014 Jalan Tol Toll Road
108
2015 Pelabuhan Port
Accelerating Infrastructure Development
Air Bersih Clean Water
2.485.552
449.529
315.004
437.379
524.358
Penyediaan Air Bersih Clean Water
291.666
291.666
1.748.237
279.981
1.928.274
215.929
304.367
Pelabuhan Port
449.529
2.222.376
279.981
1.835.159
1.632.980
1.631.069
1.349.293
Investasi Invesment
141.119
1.748.237
437.379
1.632.980
215.929
1.619.512
1.619.512
Jasa Pengelola Jalan Tol Toll Road Management Services
2016 Energi Energy
Menara Telekomunikasi Telecommunication Tower
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
Operational Overviews Business Segment
Tren Kontribusi Jumlah Aset per Segmen Usaha Terhadap Aset Konsolidasi (dalam persen)
45,01%
39,84%
39,74% 33,11%
31,66%
33,74%
10,73%
9,50%
9,29% 6,29% 5,78%
5,30% 3,46% 2014 Energi Energy
Contribution Trend of Total Asset; Business Segment Against Consolidated Assets (in Percentage)
5,70% 5,28%
2015 Pelabuhan Port
Air Bersih Clean Water
2016 Menara Telekomunikasi Telecomunication Tower
Jalan Tol Toll Road
Segmen Usaha Pengelolaan Jalan Tol
Toll Road Management Business Segment
Cakupan Operasi Pengelolaan Jalan Tol
Scope of Toll Road Management Operations
Segmen usaha ini merupakan kegiatan usaha pengelolaan beberapa jalan tol yang telah dikembangkan Perusahaan. Di tahun 2010, Perusahaan mengakuisisi PT Margautama Nusantara (MUN) yang sekaligus merupakan pemegang saham 25% dari PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB), operator Jalan Lingkar Luar Jakarta (JORR) ruas W1 (Kebon Jeruk, Penjaringan). Di tahun 2013, Perusahaan melakukan restrukturisasi pada segmen ini, dan menempatkan MUN menjadi induk atau holding dari seluruh aktivitas bisnis pengelolaan jalan tol Perusahaan. MUN memiliki saham atas PT Bintaro Serpong Damai (BSD), PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) serta entitas asosiasi JLB.
This business segment is a business management activities of a number of toll roads managed by the Company. In 2010, the Company acquired PT Margautama Nusantara (MUN) which at the same time controls 25% of PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB), the operator of W1 Section (Kebon Jeruk-Penjaringan) of Jakarta Outer Ring Road (JORR). In 2013, the Company restructured this segment, and assigned MUN as the parent company or holding company of the entire activities of toll road management. MUN owns the shares of PT Bintaro Serpong Damai (BSD), PT Bosowa Marga Nusantara (BMN), and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) as well as the associated entity, PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB).
BSD adalah pemegang konsesi dari 7,25 km jalan tol yang menghubungkan Serpong dan Pondok Aren, Tangerang. Ruas ini dapat dianggap sebagai mata rantai penting untuk mengurangi kemacetan dan waktu perjalanan antara 2 (dua) daerah yang berorientasi bisnis tinggi. Sementara BMN adalah pemegang konsesi jalan tol sepanjang 5,95 km yang menghubungkan Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar dengan Jalan AP. Pettarani (Jembatan Layang Urip Sumoharjo). Jalan tol BMN juga terhubung dengan jalan tol Seksi IV yang membentuk jalur utama antar kota. Konsesi ruas jalan tol Seksi IV di Makassar dipegang oleh JTSE. Ruas tol ini memiliki panjang 11,57 km, yang menghubungkan ruas jalan tol yang dioperasikan oleh BMN, mulai dari Jembatan Tallo hingga Simpang Mandai Makassar, dan terhubung kepada akses ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
BSD is the concessionaire of a 7.25 km toll road connecting Serpong and Pondok Aren, Tangerang. This section is considered as an important chain link to reduce congestion and travel time between 2 (two) highly business oriented areas. Meanwhile, BMN is the concessionaire of a 5.95 km toll road connecting Soekarno Hatta seaport with AP. Pettarani Street (Urip Sumoharjo Flyover). BMN toll road also connects Section IV toll road which forms the intercity road network. The concession of Section IV Toll Road in Makassar is held by JTSE. This toll road covers a 11.57 km distance, which connects toll road sector operated by BMN, starting from Tallo Bridge up to Mandai Intersection in Makassar, and connected to access road leading to Sultan Hasanuddin International Airport.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
109
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overviews Business Segment
Sementara itu, entitas asosiasi JLB mengoperasikan jalan tol dengan panjang 9,7 km, sebuah ruas di Lingkar Luar Jakarta yang menghubungkan Kebon Jeruk dengan Penjaringan di Jakarta Barat, di mana titik itu juga menghubungkan ke akses jalan tol ke Bandara Internasional Soekarno – Hatta, Cengkareng.
Meanwhile, the associated entity, JLB operates a toll road covering a 9.7 km distance, a section of Jakarta Outer Ring Road connecting Kebon Jeruk with Penjaringan in West Jakarta, in which this point connects also with the toll access road leading to Soekarno-Hatta International Airport, Cengkareng.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
PT Margautama Nusantara (MUN)
74,98%
PT Bintaro Serpong Damai (BSD)
PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)
66,68%
73,88%
PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB)
25,00%
PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)
73,43% Kegiatan Operasional dan Bisnis Tahun 2016
Operational and Business Activities in 2016
Dalam rangka mengoptimalkan pendapatan pada segmen usaha jalan tol, Perusahaan menyusun program kerja tahun 2016 melalui peningkatan pengelolan kegiatan operasional dan pelayanan, dan mengembangkan sumber daya manusia serta kemampuan organisasi. Optimalisasi pendapatan dilakukan melalui strategi optimasi volume lalu lintas, meningkatkan keamanan dan menambah sumber eksternal pendapatan.
In conjunction with optimizing the revenues on toll road business segment, the Company also prepares work program for 2016 through the management improvement of operational and business activities, as well as developing human resources and organizational capacity. Optimalization of revenues is accomplished through traffic volume optimizing strategy, improving security, and adding external source of revenues.
Fokus dipertahankan lewat layanan kepuasan pelanggan dan optimalisasi teknologi informasi. Pengembangan sumber daya manusia diperkuat dengan restrukturisasi organisasi dan implementasi manajemen kinerja serta pelatihan kepemimpinan.
Focus is maintained through customer satisfaction services and optimizing information technology. Human resources development is further enhanced with organization restructuring and implementation of performance management as well as leadership training.
Seluruh entitas anak yang mengoperasikan jalan tol berupaya untuk memenuhi persyaratan yang lebih ketat sebagaimana ditentukan dalam Standar Pelayanan Minimum (SPM), dimana persyaratan yang lebih ketat membutuhkan alokasi biaya pemeliharaan yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Sementara pengelolaan kegiatan operasional dan layanan ditingkatkan dengan memperbaiki pemeliharaan dan efisiensi biaya, sistem manajemen dan penerapan prosedur ISO sesuai dengan standar ISO 9001 : 2008 tentang Sistem Manajemen Mutu, 14001 : 2004 tentang Sistem Manajemen Lingkungan, dan 18001 : 2007 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Kerja.
All subsidiaries engaging in toll operations consistently adhere to a more stringent requirements established in Minimum Service Standards, in which more stringent requirements mean more maintenance cost allocations are required in comparison to the preceding year. Meanwhile management of operational activities and services are further expanded by improving maintenance and cost efficiency, implementation of ISO procedures and management system in accordance with standards required by ISO 9001:2008 on Quality Management System, ISO 14001:2004 on Environmental Management System, and ISO 18001:2007 on Occupational Safety Management System.
110
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
Operational Overviews Business Segment
Berbekal dengan strategi yang matang, eksekusi yang tepat dan inisiatif yang efektif serta konsolidasi tim yang solid Perusahaan melalui entitas anak, MUN, mampu tumbuh secara berkelanjutan yang tercermin dari data jumlah pendapatan tol dan volume lalu lintas di jalan tol sepanjang tahun 2016, seperti yang terlihat pada beberapa bagan di bawah ini.
Equipped with well-implemented strategy, the right execution and effective initiative as well as solid consolidation team, the Company was able, through its subsidiary, MUN, to record a consisten growth as reflected by the data on total revenues of toll road and traffic volume in toll roads throughout 2016, as presented in some of the charts below.
Rekapitulasi Lalu-lintas Harian Rata-rata Jalan Tol Ruas Serpong-Pondok Aren (BSD), Makassar Tahap 1 Seksi I & II (BMN), dan Ruas Makassar Seksi IV (JTSE)
Recap of Average Daily Traffic at Serpong-Pondok Aren Toll Road Section (BSD), Phase I of Section I and II of Makassar Toll Roads (BMN), and Section IV Makassar Toll Road (JTSE).
178.787
181.004
Peningkatan 1,24% 1.24% Increase
2015
2016
satuan: kendaraan Rekapitulasi Jumlah Volume Lalu Lintas di Sepanjang Tahun 2016 Jalan Tol Ruas Serpong-Pondok Aren (BSD), Makassar Tahap 1 Seksi I & II (BMN), dan Ruas Makassar Seksi IV (JTSE)
Unit: vehicles Recap of Total Traffic Volume Throughout 2016 at SerpongPondok Aren Toll Road Section (BSD), Phase 1, Section I and IV of Makassar toll roads (BMN), and Section IV (JTSE) Makassar Road.
65.257.105
66.247.535
Peningkatan 1,52% 1.52% Increase
2015
2016
satuan: kendaraan
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Unit: vehicles
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
111
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overviews Business Segment
Lalu-lintas Harian Rata-rata Jalan Tol Kebon Jeruk, Jakarta Barat - Penjaringan, Cengkareng (JLB)
Average Daily Traffic Volume at Kebon Jeruk, West JakartaPenjaringan, Cengkareng Toll Road (JLB)
103.309
108.870
Peningkatan 5,38% 5.38% increase
2015
2016
satuan: kendaraan
Jumlah Volume Lalu Lintas di Sepanjang Tahun 2016 Jalan Tol Kebon Jeruk, Jakarta Barat - Penjaringan, Cengkareng (JLB)
Unit: vehicles
Total Traffic Volume Throughout 2016 at Kebon Jeruk, West Jakarta-Penjaringan, Cengkareng Toll Road (JLB)
31,813,010
39.846.505
Peningkatan 5,67% 5.67% increase
2015
2016
satuan: kendaraan
Unit: vehicles
Dari grafik di atas, terlihat data rata-rata pendapatan tol dan jumlah volume lalu lintas tahun 2016 untuk ruas jalan tol yang dikelola Perusahaan mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015. Keseluruhan operasi berhasil memberikan kinerja keuangan yang sangat memuaskan, terutama sebagai akibat dari pencapaian efisiensi beban operasional atas penerapan strategi dan program kerja yang sehat tanpa mengesampingkan pelayanan dalam kepatuhan pada Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang ditetapkan oleh regulator.
The graph above indicates that average toll revenue and total volume of 2016 for toll road sections managed by the Company experienced an increase in comparison to 2015. The entire operations have successfully generated outstanding financial performance, especially due to the achivement of efficient operational load over the implementation of strategy and sound work programs without sacrificing services and observance toward Minimu Service Standards stipulated by the regulator.
Kinerja Entitas Anak dan Profitabilitas Segmen Usaha Jasa Pengelolaan Jalan Tol
Performance of Subsidiaries and Profitabilities of Toll Roads Management Business Segment
Pendapatan entitas anak, MUN meningkat sebesar 33,80%, dari Rp385,91 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp516,35 miliar di tahun 2016. Kenaikan ini disebabkan kenaikan pendapatan tol dan juga pendapatan konstruksi selama tahun berjalan. Peningkatan volume lalu lintas dan kenaikan tarif secara konsolidasi di seluruh
The revenues of the subsidiary, MUN increased by 33.80%, from Rp385.91 billions in 2015 to Rp516.35 billions in 2016. This increase is primarily attributable to increase in toll revenues as well as construction revenues throughout the current year. Increase in traffic volume and consolidated traffic adjustment throughout
112
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
Operational Overviews Business Segment
Business Unit yang berada di bawah MUN menjadi variabel perhitungan dasar tentang volume bisnis pada segmen usaha Jasa Pengelolaan Jalan Tol.
Business Units under MUN serves as the variable of basic calculation on business volume at Toll Road Management business segment.
Dari total pendapatan segmen ini, entitas anak, PT Bintaro Serpong Damai (BSD) memberikan kontribusi 50,56%, sebesar Rp195,03 miliar, PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) berkontribusi 29,04% atau Rp112,00 miliar, dan PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) sebesar 20,40% atau Rp78,70 miliar. Di tahun 2016, kontribusi BSD sebesar 50,56%; sementara JTSE dan BMN masing-masing sebesar 29,04% dan 20,40%.
Out of the total revenues of this segment, the subsidiary, PT Bintaro Serpong Damai (BSD) provides contribution by 50.56%, equivalent to Rp195.03 billions, PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) provides 29.04% or equivalent to Rp112.00 billions, and PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) provides 20 40% contribution or equivalent to Rp78.70 billions. During 2016, BSD provides 50.56% contribution while JTSE and BMN provide 29.04% and 20.40%. contribution respectively.
Komposisi Pendapatan MUN dari Business Unit Composition of MUN Revenues Generated by Business Units
2015
2016
34,82%
29,04%
45,59%
19,58%
BSD
50,56%
20,40%
BMN
JTSE
Penurunan kontribusi JTSE terhadap jumlah pendapatan tol dari MUN terutama disebabkan oleh penurunan volume lalu lintas di JTSE sepanjang tahun berjalan sebagai akibat dari kemacetan yang terjadi di simpang Mandai yang berada di ujung jalan tol JTSE. Kemacetan ini menurunkan minat calon pengguna jalan tol JTSE untuk memasuki jalan tol dari arah Bandara Sultan Hasanuddin dan juga dari arah Kota Maros menuju Kota Makassar. Kemacetan tersebut timbul dari underpass di simpang Mandai yang pelaksanaan pembangunannya dimulai pada bulan April 2016.
Lower JTSE contribution toward total revenues of MUN was primarily due to declining traffic volume in JTSE throughout the current year as an impact of traffic congestion in Mandai Intersection situated at the end of JTSE toll road. The congestion has lowered the interest of JTSE toll road users to enter the toll road from Sultan Hasanuddin Airport as well as the inbound traffic from the City of Maros travelling to the City of Makassar. This congestion emerged from the construction project in the underpass of Mandai Intersection which started in the month of April 2016.
Selain itu dengan membaiknya kondisi jalan arteri (frontage) di kedua sisi jalan tol JTSE mengakibatkan adanya pergeseran sementara (temporary shifting) pola pergerakan lalu lintas dimana banyak calon pengguna lebih memilih menggunakan jalan arteri tersebut, jika dibandingkan dengan menggunakan jalan tol.
Additionally, condition improvement in frontage road at both lanes adjacent to JTSE toll roads have caused a temporary shifting of traffic pattern where many potential traffic users prefer to travel through frontage road rather than travelling through the toll road.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
113
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overviews Business Segment
Dampak penurunan ini mulai dirasakan sejak April 2016, namun demikian di awal kuartal ke empat 2016, volume lalu lintas mulai menunjukkan kecenderungan peningkatan seiring dengan berkurangnya kemacetan sebagai dampak positif dari kemajuan pembangunan proyek underpass tersebut.
The decrease started to take effect since April 2016, however, early in fourth quarter of 2016, the traffic volume started to rebound along with diminishing traffic congestion as a positive impact of positive progress of the underpass construction project.
Laba usaha tumbuh dari Rp208,16 miliar di tahun 2015 menjadi Rp241,65 miliar di tahun 2016. EBITDA tumbuh dari Rp274,91 miliar menjadi Rp313,50 miliar. Sementara kumlah aset yang dibukukan MUN per 31 Desember 2016 sebesar Rp1,75 triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp100,32 miliar jika dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,65 triliun. Kenaikan aset tidak berwujud (bersih) berupa hak pengusahaan jalan tol selama tahun 2016 yang terutama disebabkan oleh penyelesaian pembangunan jembatan Tallo 2 dan rekonstruksi jalan arteri (frontage) memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan aset MUN.
Operating profit grew from Rp208.16 billions in 2015 to Rp241.65 billions in 2016. EBITDA grew from Rp274.91 billions to Rp313.50 billions. Meanwhile total asset recorded by MUN as of December 31, 2016 was at Rp1.75 trillions, or equivalent to Rp100.32 billion increase in comparison to the position of the preceding year which was at Rp1.65 trillions. An increase of intangible assets (net) in the form of toll road concession throughout 2016 primarily is due to the completion of Tallo 2 Bridge construction and reconstruction of frontage road which were the largest contributors to MUN’s asset growth.
Di samping itu, kinerja keuangan MUN juga ditopang oleh bagian laba atas entitas asosiasi, PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB). Di tahun 2016, JLB berkontribusi melalui bagian laba atas entitas asosiasi sebesar Rp7,21 miliar.
In addition, MUN’s financial performance was also supported by the portion of the profit of the associated entity, PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB). In 2016, JLB contributed through the profit share of the associated entity at Rp7.21 billions.
Di bawah ini disajikan total pendapatan segmen usaha Jasa Pengelola Jalan Tol terhadap pendapatan konsolidasian Perusahaan.
Below is total revenues of Toll Road Management business segment against Company’s consolidated revenues.
Pendapatan Segmen Usaha Jalan Tol
Revenues of Toll Road Business Segment
114
Accelerating Infrastructure Development
385.914
522.166
(dalam jutaan Rupiah) (in billion rupiah)
2015
2016
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
Operational Overviews Business Segment
Kontribusi Pendapatan Segmen Usaha Jasa Pengelola Jalan Tol Terhadap Pendapatan Konsolidasi Contribution of Toll Road Management Business Segment Revenues Against Total Consolidated Revenues (dalam persen) (in percentage) 62,42% 52,91%
2015
2016
Laba Tahun Berjalan Segmen Usaha Jasa Pengelola Jalan Tol Current Year Profit of Toll Road Management Business Segment
130.950
151.530
(dalam jutaan Rupiah) (in billion rupiah)
2015
2016
Kontribusi Laba Tahun Berjalan Segmen Usaha Jasa Pengelola Jalan Tol Terhadap Laba Tahun Berjalan Konsolidasi
Contribution of Current Year Profit of Toll Road Business Segment Against Total Consolidated Current Year Profit. (dalam persen) (in percentage) 66,37%
59,81%
2015
PT Nusantara Infrastructure Tbk
2016
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
115
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overviews Business Segment
Jumlah Aset Segmen Usaha Jalan Tol
Total Asset of Toll Road Business Segment
1.632.980
1.748.237
(dalam jutaan Rupiah) (in billion rupiah)
2015
2016
Kontribusi Jumlah Aset Segmen Usaha Jalan Tol Terhadap Aset Konsolidasi
Contribution of Total Asset of Toll Road Business Segment Against Consolidated Asset. (dalam persen) (in percentage) 33,74%
31,66%
2015
2016
Tinjauan Pasar: Perbandingan Kinerja dengan Operator Jalan Tol lainnya
Market Overview: Performance Comparison with Other Toll Road Operators.
Secara umum, kinerja profitabilitas entitas anak, MUN sebagai subholding segmen usaha Jasa Pengelola Jalan Tol dari Perusahaan menunjukkan kinerja optimalnya. Indikator profitabilitas yang dihasilkan MUN di tahun 2016 menunjukkan kinerja yang membaik jika dibandingkan dengan tahun 2015. Marjin usaha di luar pendapatan dan beban konstruksi meningkat dari 60,04% di tahun 2015 menjadi 62,65% di tahun 2016; marjin EBITDA di luar pendapatan dan beban konstruksi tumbuh dari 79,29% menjadi 80,08%; sementara marjin bersih juga tumbuh dari 35,04% menjadi 36,05%.
In general, the profitability performance of the subsidary, MUN as the subholding of Company’s Toll Road Management business segment has demonstrated its optimum performance. Profitability indicators generated by MUN in 2016 has demonstrated an increased performance in comparison to the performance in 2015. Business margin other than those of revenues and construction expenses have increased from 60.04% in 2015 to 62.65% in 2016; EBITDA margin other than those of revenues and construction expenses have grown from 79.29% to 80.08%; while met margin has also increased from 35.04% to 36.05%.
Proyeksi Tahun 2017
2017 Projection
Tahun 2017 menjadi tahun yang diproyeksikan banyak kalangan akan terjadinya pertumbuhan ekonomi seiring dengan kebijakankebijakan pemerintah akan infrastruktur, yang juga berafiliasi terhadap segmen usaha Jasa Pengelola Jalan Tol yang dikelola MUN dan entitas anaknya. Kontribusi JTSE yang mengalami penurunan pada tahun 2016, diproyeksikan akan kembali mengalami peningkatan.
The year 2017 has been projected by many people that the economy will grow along with the government policies on infrastructure, which is also affiliated toward Toll Road Management business segment which are managed by MUN and its subsidiaries. JTSE Contribution dropped in 2016 but is projected to rebound and once again increases.
116
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
Operational Overviews Business Segment
Indikasi peningkatan tersebut sudah mulai terlihat di awal kuartal ke-4 2016, dimana volume lalu lintas mulai menunjukkan kecenderungan peningkatan seiring dengan berkurangnya kemacetan sebaagai dampak positif dari kemajuan pembangunan proyek underpass simpang Mandai yang berada di ujung jalan tol JTSE.
The indication for a rebound has started to show up early on fourth quarter of 2016, in which the traffic volume has started to exhibit increasing trends along with the diminishing traffic congestion as a positive impact of progress in underpass project construction at Mandai Intersection located at the end of JTSE toll road.
Segmen Usaha Pelabuhan
Seaport busines segment
Cakupan Operasi Pengusahaan Pelabuhan
Scope of Seaport Operating Concession
Di tahun 2011, Perusahaan memutuskan untuk melakukan pengembangan portofolionya melalui segmen usaha pengusahaan pelabuhan dengan mendirikan sub-holding, PT Portco Infranusantara (Portco). Portco menerima izin usaha sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP) pada 12 Oktober 2011 yang memungkinkan Portco memberikan layanan manajemen pelabuhan, baik melalui Kerjasama Pemerintah-Swasta (KPS) maupun Business to Business (B2B). Setahun kemudian, Portco mengakuisisi 39% saham PT Inti Sentosa Alambahtera (ISAB) yang kemudian menjadi entitas asosiasi. Pengembangan ISAB merupakan kemitraan strategis Perusahaan dengan Louis Dreyfus Commodities (LDC), dimana ISAB mengoperasikan pelabuhan di Lampung, bersebelahan dengan Pelabuhan Panjang.
In 2011, the Company decided to expand its portfolio through seaport concession business segment by establishing a subholding company, PT Portco Infranusantara (Portco). Portco recevied its business permit as Port Coporation (BUP) in October 12, 2011 which enabled Portco to provide seaport management Services, both through a Public-Private Partnership as well as Business to Business (B2B) partnership. One year later, Portco acquired 39% of PT Inti Sentosa Alambahtera (ISAB) shares which then became Company’s associated entity. ISAB development is Company’s strategic partnership with Louis Dreyfus Commodities (LDC), where ISAB operates seaport management services in Lampung, next to Panjang Seaport.
Entitas asosiasi ISAB bergerak di bidang jasa pelabuhan, pergudangan, jasa bongkar muat, dan jasa penyewaan tangki penyimpanan; dan memiliki Perjanjian Kerjasama Operasi (KSO) dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) untuk pembangunan dan pengoperasian terminal kargo kering dan cair di Pelabuhan Panjang, Lampung dalam bentuk Bangun Guna Serah (BOT) dan hak untuk menggunakan dan mengelola lahan tambahan untuk jasa tangki penyimpanannya.
The associated entity, ISAB, engages in seaport services, warehousing, stevedoring, and tank farming; in addition to having an established Joint Operation Agreement with PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) to build dry bulk and liquid cargo terminals at Panjang Seaport, Lampung under a Build Operate Transfer (BOT) contract agreement and the rights to use and manage additional space for its tank storage farming business.
Total area pelabuhan ISAB mencapai 9,3 hektar, dengan dengan kedalaman/draft -16 m, 6 lines liquid bulk dengan kapasitas 300 mt/jam/line, dan size of vessel capacity hingga 70 ribu DWT; serta gudang seluas 11.200 m2 dengan kapasitas mobile bagging system 700 MT/hari, dimana kapasitas gudang mencapai 60 ribu MT untuk dry bulk dan 40 ribu MT untuk bags. Sementara kapasitas tank farm/tangki adalah 105 ribu MT.
Total seaport managed by ISAB occupies a 9.3 hectares area, with these following details: total depth of water/draft – 16 m, 6 lines of liquid bulk with a total capacity of 300 mt/hour/line, and size of vessel capacity of up to 70 thousands DWT; a total warehousing area of 11,200 m2 with a total capacity of mobile bagging system of 700 MT/day. Total warehouse capacity of up to 60 thousands MT of dry bulk and 40 thousands MT of bags. Meanwhile total capacity of tank farms/tanks are 105 thousands MT
PT Nusantara Infrastructure Tbk
PT Portco Infranusantara (Portco)
99,99% PT Inti Sentosa Alambahtera (ISAB)
39,00% .
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
117
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overviews Business Segment
Kegiatan Operasional dan Bisnis Tahun 2016
Operational and Business Activities in 2016
Pelabuhan ISAB memiliki fasilitas untuk dry bulk maupun liquid bulk yang umumnya digunakan oleh industri pupuk, gula dan CPO serta produk turunannya (refine product). ISAB juga memiliki penyimpanan liquid yang digunakan oleh industri minyak sawit (CPO). Kontrak jangka panjang dilakukan pelabuhan ISAB dengan LDC yang bergerak dalam industri CPO dan Sugar Group untuk gula.
ISAB seaport is equipped with dry bulk as well as liquid bulk facilities which are mostly used by fertilizer, sugar, and CPO industries as well as their refine products. ISAB is also equipped by liquid storage used by Crude Palm Oil (CPO) industry. Long term contract has been established between ISAB seaport and LDC with the main business activities in CPO Industry and Sugar Group Industry.
Kapasitas Tangki Penyimpanan Tank Storage Capacity
14,000
48,000
48,000
105,000
105,000
(Metrik Ton) (Metrik Ton)
2012
2013
2014
2015
2016
Program kerja ISAB di tahun 2016 dilakukan dengan fokus mengoptimalkan pendapatan, kegiatan operasional dan pelayanan yang optimal, serta memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. Strategi pengelolaan kegiatan operasional dan pelayanan dilakukan dengan mengoptimalkan proses bongkar muat serta pemanfaatan dermaga, dimana hal ini tercermin dari peningkatan total dry mencapai 8000 MT/hari & liquid volume yang mencapai 4000 MT/hari, serta jumlah vessel meningkat 47% dibanding tahun sebelumnya; dan berth occupancy ratio mencapai 65%, meningkat 14% dibanding tahun sebelumnya.
118
Accelerating Infrastructure Development
Focus of ISAB work program in 2016 including optimizing revenues, operational activies and optimum services, as well as paying attention to Occupational Health and Safety. Management strategy for operational activities and services are accomplished by optimizing loading and unloading process as well as utilizing the piers. All of these were represented by increase in total dry bulk which reached 8000 MT/day while the volume of liquid bulk reached 4000 MT/day. Total number of vessel increased by 47% in comparison to the preceding year; while berth occupancy ratio was at 65%, a 14% increase in comparison to the preceding year.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
Operational Overviews Business Segment
Loading & Unloading Komoditas Commodity Loading and Unloading
2015
1.402.020
830.410
571.610
1.408.231
566.551
841.680
(Metrik Ton) (Metrik Ton)
2016
Dry Cargo
Liquid Cargo
Total Cargo
Jumlah Kapal yang Loading & Unloading di Pelabuhan ISAB Total Ship Loading and Unloading at Seaport Operated by ISAB
226
210 16
154
33
121
(unit kapal) (Ship Unit)
2015 Dry Cargo
PT Nusantara Infrastructure Tbk
2016 Liquid Cargo
Total Cargo
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
119
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overviews Business Segment
Pendapatan, Laba Kotor dan Laba Bersih ISAB ISAB Revenues, EBITDA, and Net Profit
2015
16.335
70.086
95.141
5.785
57.254
98.279
(dalam jutaan rupiah) (in million rupiah)
2016
Pendapatan Revenues
Laba Kotor Gross Profit
Laba Bersih Net Profit
Strategi pengelolaan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan dilakukan dengan melakukan induksi serta training secara berkala dan berkelanjutan kepada setiap karyawan dan pekerja di lingkungan pelabuhan ISAB. ISAB juga memiliki sertifikasi International Sustainibility Carbon Certification (ISCC) guna menjamin bahwa suplai CPO didapatkan dari kebun yang tidak merusak lingkungan.
Management strategy for Occupational Health, Safety, and Environment is accomplished through induction as well as periodic and sustainable training to each employee and worker within ISAB seaport premises. ISAB also holds International Sustainability Carbon Certification (ISCC) certification to ensure that CPO supply is sourced through ecologically friendly plantation.
Profitabilitas Segmen Usaha Pelabuhan
Profitability of Seaport Business Segment
Kinerja keuangan segmen usaha Pelabuhan terutama ditopang oleh penghasilan keuangan, serta bagian laba atas entitas asosiasi, ISAB. Di tahun 2016, ISAB berkontribusi melalui bagian laba atas entitas asosiasi sebesar Rp6,06 miliar.
Financial performance of Seaport business segment has been primarily supported by financial revenues, as well as profit share over associated entity, ISAB. In 2016, ISAB contributed through profit share over associated entity at Rp6.06 billions.
Jumlah Aset Segmen Usaha Pelabuhan Total Asset of Seaport Business Segment
120
Accelerating Infrastructure Development
279.981
291.667
(dalam jutaan Rupiah) (in million rupiah)
2015
2016
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
Operational Overviews Business Segment
Segmen Usaha Penyediaan Air Bersih
Clean Water Supply Business Segment
Cakupan Operasi Penyediaan Air Bersih
Operational Scope of Clean Water Supply
Segmen usaha penyediaan air bersih merupakan sektor yang dikembangkan Perusahaan melalui pendirian Entitas anak PT Potum Mundi Infranusantara (Potum) pada April 2011, yang kemudian menjadi holding bagi segmen usaha penyediaan air bersih Perusahaan. Melalui Potum, Perusahaan memiliki saham atas PT Tirta Bangun Nusantara (TBN), PT Dain Celicani Cemerlang (DCC), PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) serta entitas asosiasi PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM).
Clean water supply business segment is a sector developed by the Company through the establishment of the subsidiary, PT Potum Mundi Infranusantara (Potum) in April 2011, which then became a holding for Company’s clean water supply business segment. The Company, through Potum, controls the shares of PT Tirta Bangun Nusantara (TBN), PT Dain Celicani Cemerlang (DCC), PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) as well as the associated entity, PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM).
TBN merupakan perusahaan patungan yang yang bergerak pada bidang konsultasi, operasi dan penyediaan air bersih serta pengolahan air limbah. TBN didirikan pada tahun 2012 dengan kegiatan menyediakan jasa pengolahan air bersih dan air limbah di kawasan industri, kompleks perumahan, pelabuhan, fasilitas minyak dan gas, pertambangan dan kawasan komersial terpadu (super-blok).
PT Tirta Bangun Nusantara (TBN) is a joint venture company which is active in consulting, operational, and clean water supply sectors. TBN was established in 2012 in which the activities include clean water and waste water processing services in industrial estates, residential areas, seaports, oil and gas facilities, mining, and integrated commercial estates (superblock).
DCC adalah pemegang hak eksklusif Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Kawasan Industri Medan (KIM), Sumatera Utara, yang mampu melayani potensi permintaan pengadaan air bersih hingga 350 liter/detik untuk kawasan industri tersebut. Instalasi Pengolahan Air (IPA) dari DCC mendapat sumber air baku dari Sungai Deli dan akan memasok air bersih untuk 153 pabrik di KIM. Pengoperasian dan Perawatan IPA ini akan berada di bawah supervisi TBN, dimana konsesi 20 tahun ini berada di bawah struktur Bangun Guna Serah (BOT/Build Operate and Transfer).
DCC holds the exclusive right to manage Water Treatment Plant (WTP) at Medan Industrial Estate (KIM) in North Sumatra which is capable of serving the potential demand of clean water supply of up to 350 liters/second for the industrial estate. The source of raw water for Water Treatment Plant operated by DCC is Deli River which will supply clean water for 153 factories in Medan Industrial Estate. WTP operations and maintenance will be supervised by TBN, where this 20-year concession is under a BOT (Build Operate Transfer) contract agreement.
SCTK, Entitas anak yang diakuisisi pada tahun 2013, merupakan perusahaan pengolahan dan pendistribusian air bersih yang beroperasi di Desa Cijeruk, Kabupaten Serang, Banten. SCTK memasok air bersih ke kawasan perindustrian yaitu Modern Cikande Industrial Estate 1, 2, 3 dan Pancatama Industrial Estate dengan kapasitas 150 liter/detik dan mampu menyediakan kebutuhan air bersih lebih kurang 20% ke kawasan tersebut. Di tahun 2016, SCTK telah mampu memasok 143 pelanggan industri dan domestik. Sementara entitas asosiasi TKCM merupakan perusahaan instalasi pengolahan air bersih di Cikokol, Tangerang, Banten yang memasok 1.275 liter/detik air bersih ke PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) Tangerang. PDAM TKR Tangerang kemudian mendistribusikan air tersebut ke para pelanggan perkotaan, industri, dan komersial di wilayah Tangerang, dan sebagian kapasitas bahkan dialokasikan untuk wilayah Jakarta. Total Pelanggan PDAM TKR mencapai 120 ribu sambungan.
SCTK, the subsidiary which was acquired in 2013, is clean water processing and distribution company which operates from Cijeruk Village, Serang Regency, Banten. SCTK supplies clean water to an industrial estate namely Modern Cikande Industrial Estate 1, 2, 3 and Pancatama Industrial Estate with a capacity of 150 liters/second and is capable of supplying 20% of clean water to such estates. During 2016, SCTK has been able to supply 143 industrial and domestic customers. Meanwhile, the associated entity, TKCM, is a clean water processing installation company in Cikokol, Tangerang, Banten. It is capable of supplying clean water at the capacity of 1,275 liters/second to PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) Tangerang. PDAM TKR Tangerang then distributes the water to its urban, industrial, and commercial customers in Tangerang areas, and some of the capacities have even been allocated to certain areas in Jakarta. Total PDAM TKR Customers are 120 thousand connections.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
121
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overviews Business Segment
PT Nusantara Infrastructure Tbk
PT Potum Mundi Infranusantara (Potum)
99,99%
PT Tirta Bangun Nusantara (TBN)
PT Dain Celicani Cemerlang (DCC)
PT Sarana Catur Tirtakelola (SCTK)
50,99%
50,99%
64,99%
PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM)
28,00% Kegiatan Operasional Tahun 2016
Operational Activities in 2016
Berdiri pada April 2011, Entitas anak Potum mengelola pengembangan segmen usaha pengelolaan dan penyediaan air bersih. Tujuan utama segmen usaha ini adalah adalah menjaring peluang bisnis yang berkembang dari permintaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun untuk penyediaan air bersih, selain membantu pemerintah dalam mengurangi krisis air bersih di Indonesia. Di samping itu, pengembangan usaha infrastruktur pengolahan air bersih dan air limbah sangat mendukung dan menjaga kelestarian lingkungan.
Established in April 2011, the subsidiary, Potum manages business segment development of clean water management and supply. The main purpose of this business segment is by capturing growing business opportunities from ever increasing demand of clean water every year in addition to supporting the government in minimizing clean water crisis in Indonesia. Additionally, infrastructure business development of clean water and waster water processing are highly supportive and maintain environmental preservation.
Pengembangan segmen usaha ini dilakukan melalui ekspansi proyek-proyek baru secara selektif dengan mempertimbangkan manfaat/keuntungan investasi serta risikonya. Di samping itu, peningkatan kapasitas (up-rating) proyek-proyek yang telah ada terus dilakukan, dimana pengawasan secara berkala dilakukan di setiap bulannya terhadap operasional dan kemajuan pencapaian proyek-proyek pengolahan air serta perkembangan industrinya. Rehabilitasi, efisiensi, pembenahan sistem kerja operasional, teknis dan keuangan menjadi salah satu strategi untuk terus meningkatkan performa segmen usaha ini.
The development of this business segment through expansion of new projects selectively by considering the benefit/advantage of the investment together with the risks. Additionally, capacity uprating of the existing projects have been consistently carried out, in which periodic supervision have been conducted on monthly basis toward the operations and progress of water processing project along with the industrial development. Rehabilitation, efficiency, improvement in operational, technical, and financial systems have been one of the strategies in order to consistently improve the performance of this business segment.
Melalui Potum, Perusahaan menjalankan operasi segmen usaha penyediaan air bersih dengan 4 (empat) Business Unit yang masing-masing mengoperasikan proyek penyediaan air bersih, yaitu TBN, DCC, SCTK dan entitas asosiasi TKCM. Kapasitas terpasang penyediaan air bersih di tahun 2015-2016 dapat dilihat pada bagan di bawah ini.
Through its subsidiary, Potum, the Company performs business segment operation of clean water supply with each of its 4 (four) business units operates the clean water supply project, subsequently TBN, DCC, STK, and the associated entity TKCM. Rated capacity of clean water supply in 2015 is presented in the following chart.
122
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
Operational Overviews Business Segment
Kapasitas Terpasang Penyediaan Air Bersih Rated Capacity in Clean Water Supply
2015
150
100
150
100
(dalam liter per detik) (in liter per second)
2016 DCC
SCTK
Total distribusi air DCC di tahun 2016 mencapai 1,8 juta m3. Kapasitas produksi air bersih DCC tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan tahun 2015, yaitu sebesar 100 liter/ detik. Adanya penyerapan yang tidak optimal disebabkan masih banyaknya pelanggan industri di KIM yang menggunakan air bawah tanah, sebab sistem distribusi perpipaan masih perlu disempurnakan lagi. Oleh karena itu DCC saat ini tengah membantu KIM untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem distribusi perpipaannya kepada pelanggan industri KIM.
Total DCC water distribution in 2016 reached 1.8 million m3. DCC capacity of clean water production remains as it was in 2015, that is 100 liters/second. Less than optimum absorption was due to a relatively high number of industrial customers in Medan Industrial Estate which still relied on ground water, due to the distribution pipeline which needs further improvement. Therefore, DCC today is in the middle of helping Medan Industrial Estate to improve and refine its distribution pipeline system to its industrial customers in Medan Industrial Estate.
Sementara total distribusi air SCTK di tahun 2016 mencapai 3.114.012 m3, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 2.405.557 m3. Secara keseluruhan volume penjualan air bersih SCTK mengalami peningkatan dengan bertambahnya jumlah pelanggan industri serta peningkatan volume penyerapannya masing-masing, khususnya di Kawasan Industri Modern Cikande. Peningkatan Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) SCTK di WTP 1 dan WTP 2 telah selesai pada akhir tahun 2015. Adapun pembangunan WTP 3 dengan kapasitas 200 liter/detik masih dalam tahap konstruksi dan dijadwalkan dapat selesai pada triwulan II tahun 2017.
Meanwhile, total water distributed by SCTK in 2016 reached a total volume of 3,114,012 m3, which represents an increase in comparison to total volume distributed in 2015 which was at 2,405,557 m3. Overall, total volume of SCTK water sales experienced an increase through increasing number of industrial customers as well as increasing absorption of the volume respectively, especially in Modern in Industrial Estate in Cikande. Improvement of SCTK Drinking Water Processing System both in WTP1 and WTP2 have been completed at the end of 2015. While the construction of WTP3 with the capacity of 200 liters/second are still in construction phase and is scheduled to complete in 2nd quarter of 2017.
Kinerja Keuangan Entitas Anak dan Profitabilitas Segmen Usaha Air Bersih
Financial Performance of Subsidiaries and Profitability of Clean Water Business Segment
Jumlah pendapatan entitas anak, Potum di tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 meningkat 510%, dari Rp32,9 miliar menjadi Rp200,8 miliar. Pendapatan Potum di tahun 2016 terutama didapatkan dari pendapatan DCC sebesar Rp14,5 miliar— dengan tarif yang berlaku Rp5.800/m3, dan pendapatan SCTK sebesar Rp22,7 miliar—dengan tarif Rp8.500/m3 dan pendapatan konstruksi baik di DCC dan SCTK sebesar Rp162,5 miliar di tahun 2016 dan sebesar Rp1 miliar di tahun 2015.
Total revenue of Potum as the subsidiary in 2016 has increased by 510% in comparison to the one in 2015, from Rp32.9 billions to Rp200.8 billions. Potum revenue in 2016 was primarily generated through DCC revenue at Rp14.5 billions – with a tariff of Rp5,800/m3, and SCTK revenue at Rp22.7 billions – with the tariff at Rp8,500/m3 and the construction revenue in DCC as well as SCTK are Rp162.5 billion in 2016 and Rp1 billion in 2015.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
123
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overviews Business Segment
Laba Potum meningkat 50%, dari Rp21,4 miliar di tahun 2015 menjadi Rp32,1 miliar di tahun 2016. EBITDA Margin Potum mengalami penurunan, dari 23% di tahun 2015 menjadi 22% di tahun 2016; yang kemudian berimbas pada penurunan signifikan Net Profit Margin Potum, dari hanya 65% di tahun 2015 kini menjadi 16%. Sementara aset Potum meningkat 16,65%, dari Rp449,52 miliar menjadi Rp524,35 miliar.
EBITDA Margin of Potum decreased from 23% in 2015 to 22% in 2016; which then affected on the significant decrease on Potum’s Net Profit Margin, from 65% in 2015 to 16%. Meanwhile, Potum’s assset increased by 16.65% from Rp449.52 billions to Rp524.35 billions.
Peningkatan kinerja keuangan Potum disebabkan adanya beberapa faktor pendorong, diantaranya adalah: • Terjadi peningkatan kapasitas produksi air secara berkala dari SCTK. • Peningkatan jumlah pelanggan, baik dari SCTK maupun DCC. • Peningkatan pendapatan investasi.
Improvements in Potum’s financial performance are attributable to several driving factors, which include among others: • Improved capacity in periodic water production from SCTK. • Increase number of customs, both of SCTK as well as DCC. • Greater investment revenue.
Profitabilitas segmen usaha Air Bersih dan kontribusi terhadap pendapatan dan laba bersih Perusahaan dapat dilihat pada bagan di bawah ini.
Profitability of Clean Water segment and contribution toward the Company’s revenues and net profit are prsented in the following chart.
Pendapatan Segmen Usaha Penyediaan Air Bersih Revenues of Clean Water Supply Business Segment
2015
200.851
32.904
(dalam jutaan Rupiah) (in million rupiah)
2016
Kontribusi Pendapatan Segmen Usaha Penyediaan Air Bersih Terhadap Pendapatan Konsolidasian
Contribution of Clean Water Business Segment Revenues Against the Consolidated Revenues (dalam persen) (in percentage) 20,35%
5,32%
2015
124
Accelerating Infrastructure Development
2016
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
Operational Overviews Business Segment
Laba Tahun Berjalan Segmen Usaha Penyediaan Air Bersih Current Year Profit of Clean Water Supply Business Segment
22.402
33.209
(dalam jutaan Rupiah) (in billion rupiah)
2015
2016
Kontribusi Laba Tahun Berjalan Segmen Usaha Penyediaan Air Bersih Terhadap Laba Tahun Berjalan Konsolidasi Contribution of Current Year Profit of Clean Water Supply Business Segment Against Consolidated Current Year Profit
(dalam persen) (in percentage)
10,62%
2015
14,55%
2016
Jumlah Aset Segmen Usaha Air Bersih
Total Asset of Clean Water Supply Business Segment
PT Nusantara Infrastructure Tbk
449.529
524.358
(dalam jutaan Rupiah) (in million rupiah)
2015
2016
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
125
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overviews Business Segment
Kontribusi Jumlah Aset Segmen Usaha Penyediaan Air Bersih Terhadap Aset Konsolidasi
Contribution of Total Asset of Clean Water Supply Business Segment Against Consolidated Assets (dalam persen) (in percentage) 9,29%
2015
9,50%
2016
Tinjauan Pasar dan Aspek Pemasaran
Market Overview and Marketing Aspects
Bisnis penyediaan air bersih memiliki potensi yang sangat besar dan telah didukung oleh Peraturan Pemerintah No. 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum. Perusahaan melihat pasar air bersih sebagai pasar yang menjanjikan, mengingat kondisi dan ketersediaan air bersih yang terbilang cukup mengkhawatirkan. Entitas anak Potum sebagai holding segmen usaha Penyediaan Air Bersih melakukan investasi pada setiap Business Unit sejak tahun 2012 dan terus mengembangkan proyek yang telah ada.
The business of clean water supply has a very significant potential and has been supported by the Government Regulation No. 122 of 2015 on Drinking Water Supply System. The Company has identified clean water supply as a promising market, considering the conditions and clean water supply which is rather alarming. The subsidiary, Potum, as the holding of Clean Water Supply business segment has invested in each Business Units since 2012 and consistently develop the existing projects.
Potensi riil pasar air bersih dari proyek yang dikelola Potum dapat dilihat pada Business Unit yang ada. SCTK di Serang memiliki potensi pasar dan pangsa pasar yang terdiri dari industri (pabrik) yang berada di wilayah konsesi SCTK, yaitu Serang Timur. Untuk di Medan, off-taker DCC terdiri dari 1 (satu) pengembang kawasan, yaitu Kawasan Industri Medan (KIM), dimana potensi dan pangsa pasar dari DCC adalah pabrik-pabrik yang berada di dalam kawasan KIM. Sedangkan di Tangerang, off-taker TKCM adalah PDAM Tirta Kerta Rahardja dimana air selanjutnya didistribusikan menuju ke end user yang terdiri dari pelanggan domestik serta industri.
The true potential of clean water supply from the projects managed by Potum are presented by the existing Business Units. SCTK in Serang market potential and market share are the industries (factories) located at SCTK’s concession area, which is East Serang. As for Medan, DCC’s off-taker consists of 1 (one) area developer, that is Medan Industrial Estate, where DCC’s market potentials and market shares are factories located inside Medan Industrial Estate. Meanwhile, in Tangerang, TKCM’s off-taker is PDAM Tirta Kerta Rahardja which then distributes the water to the end users namely domestic customers and industries.
Mengambil kesempatan dalam besarnya potensi bisnis air bersih— baik itu proyek baru maupun yang telah berjalan saat ini—adalah strategi besar Perusahaan dalam memperluas jaringan pasarnya, yang tentunya akan menciptakan profitabilitas bagi segmen usaha penyediaan Air Bersih.
Claiming the opportunities in the remarkable potential of clean water business-both in new projects as well as the existing ones – is the Company’s grand strategy in expanding the market network, which will certainly create the profitabilities of Clean Water Supply business segment.
Prospek Ke Depan
Future Prospect
Canangan pemerintah tentang penyediaan layanan umum yang mencakup jaringan sumber daya air dan air baku akan menjadi potensi besar bagi Perusahaan untuk mengembangan segmen usaha penyediaan Air Bersih. Walaupun terjadi krisis global yang mempengaruhi iklim usaha di Indonesia—termasuk pelangganpabrik, namun Perusahaan tetap optimis karena air bersih tetap diperlukan dan selama ini tidak banyak mempengaruhi bisnis air tersebut.
Government’s declaration on the provision of public services which include raw water and water resources network will be a significant potential for the Company to develop Clean Water Supply business segment. Even though global crisis has affected business climate in Indonesia – including industrial customers, the Companyh remains optimistic as clean water will always be needed and the conditions so far have not affected the water supply business.
126
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
Operational Overviews Business Segment
Strategi ekspansi dengan melakukan investasi pada proyek Water Treatment Plant (WTP) baru akan terus dilakukan, disamping tentunya peningkatan WTP yang telah ada akan dilakukan dengan penambahan fasilitas pendukungnya, baik kapasitas intake, kapasitas reservoir, kapasitas perpipaan utama, perizinan (SIPA, Amdal) dan sebagainya. Dengan strategi ini, diharapkan pertumbuhan segmen usaha penyediaan Air Bersih akan memiliki nilai tambah yang berkesinambungan bagi pencapaian konsolidasian Perusahaan.
The expansion strategy by investing on new Water Treatment Plant (WTP) will be consistenly carried out, in addition to improving the existing WTP by adding more of the supporting facilities, both the intake capacity, reservoir capacity, the primary pipeline capacity, permits (SIPA, Amdal) and so forth. Through these strategies, it is expected that the growth of Clean Water Supply business segment will have sustainable added values for the Company’s consolidated achievements.
Proyeksi Kapasitas Penyediaan Air Bersih di Masa Depan The Projection of Future Clean Water Supply Capacity
235
375
1,575
(dalam jutaan Rupiah) (in million rupiah)
DCC
SCTK
TKCM
Segmen Usaha Energi
Renewable Energy Business Segment
Cakupan Operasi Energi
The Operating Scope of Renewable Energy
Tahun 2012 adalah tahun dimana Perusahaan melakukan penambahan portofolio pada segmen usaha energi . Di tahun yang sama, Perusahaan mendirikan PT Energi Infranusantara (EI), yang kemudian melakukan akuisisi 45% saham PT Inpola Meka Energi (IME). EI adalah perusahaan yang didirikan Perusahaan dengan tujuan untuk berinvestasi di sektor energi, khususnya pada pembangkit listrik dari energi . Sementara IME merupakan perusahaan pengembang pembangkit listrik tenaga air PLTA Lau Gunung, Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Kapasitas terpasang direncanakan mencapai 15 MW (2 x 7,5 MW). Pembangkit listrik ini memiliki kontrak 20 tahun dengan PT PLN (Persero) untuk memasok listrik kepada masyarakat di Sumatera melalui PLN. Seiring berjalannya waktu, EI mengambil bagian saham baru yang diterbitkan oleh IME, sehingga kepemilikan saham EI menjadi 54,64%. Progres pekerjaan dari konstruksi Lau Gunung sampai dengan periode Desember 2016 adalah sekitar 18,75%.
The year 2012 was the year when the Company expanded its portfolio in renewable energy business segment. In the same year, the Company established PT Energi Infranusantara (EI), which then acquired 45% share ownership of PT Inpola Meka Energi (IME). EI is a company established by the Company with the purpose of investing in energy sector, especially power plants and renewable energy. Meanwhile, IME is the developer of Lau Gunung Hydropower Plant, Tanah Pinem, Dairi Regency, South Sumatra Province. The planned Rated Capacity was 15 MW (2 x 7.5 MW). The Power Plant has secured a 20-year contract with PT PLN (Persero) to supply electricity to the people in Sumatra through PLN. As times goes by, EI subscribed to new shares issued by IME, thus EI controls 55% of the share ownership, while PP Energi and Tagora Green Energi controlled 38% and 7% share ownership respectively. Progress of Lau Gunung construction work as of December 2016 was approximately at 18.75%.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
127
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overviews Business Segment
PT Nusantara Infrastructure Tbk
PT Energi Infranusantara (EI)
99,99% PT Inpola Meka Energi
54,64% Kinerja Keuangan Segmen Usaha Energi
Financial Performance Business Segment
of
Renewable
Energy
Di tahun 2016, kinerja keuangan segmen usaha Energi ditopang oleh penghasilan keuangan. Belum adanya kegiatan operasi karena masih berjalannya pembangunan PLTA Lau Gunung dengan rencana kapasitas terpasang 15 MW (2 x 7,5 MW).
In 2016, financial performance of Renewable Energy business segment was supported by financial revenues. As the construction work of Lau Gunung Hydro Plants is still progressing with the planned rated capacity at 15 MW (2 x 7.5 MW),
Laba (Rugi) Tahun Berjalan Segmen Usaha Energi
Profit (Loss) of the Current Year of Renewable Energy Business Segment
2.647
1.164
(dalam jutaan Rupiah) (in million rupiah)
2015
2016
Kontribusi Laba (Rugi) Tahun Berjalan Segmen Usaha Energi Terhadap Laba Bersih Konsolidasi
Contribution of Current Year Profit (Loss) of the Renewable Energy Business Segment Against Consolidated Net Profit (dalam persen) (in percentage) 1,21%
0,51% 2015
128
Accelerating Infrastructure Development
2016
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
Operational Overviews Business Segment
Jumlah Aset Segmen Usaha Energi
Total Assets of Renewable Energy Business Segment
304.367
315.004
(dalam jutaan Rupiah) (in million rupiah)
2015
2016
Kontribusi Jumlah Aset Segmen Usaha Energi Terhadap Laba (Rugi) Tahun Berjalan Konsolidasi
Contribution of Total Assets of Renewable Energy Business Segment Against the Consolidated Profit (Loss) of the Current Year (dalam persen) (in percentage) 6,29%
5,70% 2015
Segmen Usaha Menara Telekomunikasi Cakupan Operasi Menara Telekomunikasi
2016
Telecommunication Segment
Tower
Business
Operating Scope of Telecommunication Tower
Segmen usaha menara telekomunikasi diiniasi melalui pendirian Entitas anak, PT Transco Infranusantara oleh Perusahaan di tahun 2011, yang kemudian berganti nama menjadi PT Telekom Infranusantara (Telekom) di tahun 2013 dan berfungsi sebagai sub-holding dalam segmen usaha menara telekomunikasi Perusahaan. Telekom kemudian mengakuisisi saham kepemilikan PT Komet Infra Nusantara (KIN)—dahulu bernama PT Tara Cell Intrabuana—yang kemudian menjadi Business Unit dalam segmen usaha Menara Telekomunikasi dari Perusahaan. Di tahun 2015 dan 2016, segmen usaha menara telekomunikasi kembali menambah portofolio menara melalui akuisisi aset menara dan perusahaan.
The business segment of telecommunicaton tower has been initiated through the establishment of the subsidiary, PT Transco Infranusantara by the Company in 2011. This subsidiary was then renamed into PT Telekom Infranusantara (Telekom) in 2013 and serves as a sub-holding in the Company’s telecommunication tower business segment. Telekom then accquired the share ownership of PT Komet Infra Nusantara (KIN) – which was formerly known as PT Tara Cell Intrabuana – subsequently turned into Business Unit within the Company’s Telecommunication Tower business segment. In 2015 and 2016, the telecommunication tower business segment once again expand the tower portfolio by acquiring tower assets and companies.
KIN merupakan operator independen menara telekomunikasi di Indonesia. Bisnis inti KIN merupakan penyewaan ruang pada menara untuk operator nirkabel di Indonesia di bawah kontrak jangka panjang dengan portofolio pada saat ini mencapai 1.228 menara, terutama terkonsentrasi di Sumatera Utara, Jawa, Bali, dan Jabodetabek. Per 31 Desember 2016, KIN memiliki 1.683 tenant; yang berada di bawah operator Telkomsel, XL, Indosat, Hutch (Tri), Smartfren, dan Internux. Layanan yang diberikan KIN adalah penyewaan ruang menara yang mencakup Network Planning, Site Acquisition, Civil Mechanical Electrical Work, Operation and Maintenance, Asset Management, serta Fiber Optic Services untuk BTS Hotel.
KIN is an independent telecommunication tower operator in Indonesia. KIN’s core business is leasing the tower space for wireless operators in Indonesia under a long-term contract in which the portfolio as of today is at 1,228 towers, primarily concentrated in North Sumatra, Java, Bali, and Jabodetabek. As of December 31, 2016 KIN manages 1,683 tenants; which are under such operators as Telkomsel, XL, Indosat, Hutch (Tri), Smartfren, and Internux. Service offered by KIN is leasing the tower space covering Network Planning, Site Acquisition, Civil Mechanical Electrical Work, Operation and Maintenance, Asset Management, as well as Fiber Optic Services untuk BTS Hotel.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
129
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
PT Nusantara Infrastructure Tbk PT Telekom Infranusantara (Telekom)
99,99% PT Komet Infra Nusantara (KIN)
79,64%
Kegiatan Operasional Tahun 2016
Operational Activities for 2016
Setelah sukses meningkatkan portofolio menara telekomunikasinya, Business Unit KIN terus mengupayakan untuk menambah jumlah menara telekomunikasi. Hingga akhir tahun 2016, jumlah menara telekomunikasi yang dikelola KIN mencapai 1.228 menara yang tersebar di Sumatera Utara, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat, serta Kalimantan, Maluku dan Sulawesi. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2015, dimana hingga akhir tahun 2015, KIN memiliki 901 menara. Demikian pula dengan tenancy, dimana jumlah tenancy di tahun 2016 mencapai 1.683 tenant, meningkat dari tahun 2015 yang sebesar 1.269 tenant. Sementara colocation ratio, dimana colocation ratio per 31 Desember 2016 adalah 1,37x.
Following the success of expanding its telecommunication tower portfolio, KIN Business Unit consistently attempts to increase the number of its telecommunication towers. As of the end of 2016, total number of telecommunication tower managed by KIN reached 1,228 towers scattered throughout North Sumatra, Java, Bali, and West Nusa Tenggara, as well as Borneo, Moluccas, and Celebes. This number indicates an increase in comparison to 2015, in which as of the end of 2015, KIN managed 901 towers. Correspondingly, the number of tenancy in 2016 was at 1,683 tenants, increasing from 2015 in which total tenants were at 1,269 tenants. With respect to the co-location ratio, as of December 31, 2016 the number was 1.37x.
Sebaran Geografis Menara Telekomunikasi KIN Geographic Distribution of KIN Telecommunications Towers
Other Area Sumatera
Java, Bali, Nusra Pencapaian di atas dapat terjadi karena strategi KIN untuk terus melanjutkan akuisisi menara telekomunikasi. Di sepanjang tahun 2015 dan 2016, KIN telah mengakuisisi sejumlah menara telekomunikasi sebagai bagian dari strategi pertumbuhan inorganic Perusahaan. Langkah taktis ini penting, mengingat pendapatan segmen usaha menara telekomunikasi didapatkan dari cakupan wilayah dimana menara KIN berada. Di samping itu, keberhasilan pencapaian KIN juga disebabkan kemampuan KIN untuk dapat memenuhi kebutuhan menara Build-to-Suit (B2S) dan colocation. Saat ini, KIN telah memiliki 4 (empat) kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Medan, Yogyakarta dan Surabaya.
The above achievements were made possible due to KIN’s strategy to consistently acquire telecommunication tower. Throughout 2015 and 2016, KIN has acquired a number of telecommunication towers as part of Company’s norganic growth strategy. This tactical move is critical, as the revenues of telecommunication tower was generated primarily from the zone coverage where KIN’s towers are located. Additionally, KIN’s succesful achievements were also attributable to KIN’s capability to fulfill Build-to-Suit (B2S) tower requirements and co-location. Today, KIN manages 4 (four) branch offices scattered throughout Jakarta, Medan, Yogyakarta, and Surabaya.
Hingga 31 Desember 2016, tenancy operator telekomunikasi yang menggunakan layanan menara telekomunikasi KIN adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2016 the tenancy of telecommunication operator using KIN’s telecommunication tower services are as follow:
130
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
Komposisi Pendapatan MUN dari Business Unit Composition of MUN’s Revenues from Business Unit
1% 11%
38%
Telkomsel XL Hutch
18%
Indosat Smartfren
21%
20%
Flexi
Strategi yang ditempuh KIN untuk dapat meraih pangsa pasar dilakukan melalui melakukan kerjasama strategis dengan pemerintah daerah, BUMN dan badan usaha swasta. KIN juga memberikan skema menarik yang saling menguntungkan berupa harga spesial untuk jumlah order tertentu bagi operator, memberikan Skema Khusus untuk Operator berupa Rental Holiday, dan membuat diversifikasi produk dengan menambahkan MCP (Micro Pole) dan BTS Hotel.
Strategy implemented by KIN to achieve the market share was accomplished by establishing strategic partnership with local government, state-owned enterprise, and private sectors. KIN also offered attractive schemes which are mutually beneficial in the form of special price for a certain amount of order for the operator, offered Specific Scheme to Operator in the form of Rental Holiday, and prepared product diversification by adding MCP (Micro Pole) and BTS Hotel.
Operational excellence juga menjadi bagian dari strategi KIN dalam memberikan layanan terbaiknya, yang dilakukan dengan pengembangan O&M yang mampu memantau kondisi lapangan dan sentralisasi power management dan fault management. Di samping itu, pembentukan tim manajemen yang handal dan bereputasi baik juga menjadi kunci keberhasilan KIN. KIN juga mengupayakan kerjasama dengan pemasok dan kontraktor yang memiliki rekam jejak di bidang industri telekomunikasi. Seluruh strategi operasional ini memberikan KIN kemampuan untuk menciptakan produk dan layanan yang optimal, dengan sistem pengelolaan yang efisien dan tepat pada sasaran.
Operational excellence is also part of KIN’s strategy in providing its best service, accomplished through O&M development which is capable of monitoring field conditions and centralized power management and fault management. In addition, the formation of reliable and reputable management team is also the key to KIN’s success. KIN also attempts to establish collaboration with suppliers and contractors with a track record in telecommunication industry sector. The entire operational strategy provides KIN the capability to create optimum product and service, with a management system which is efficient and right on target.
Kinerja Keuangan Entitas Anak dan Profitabilitas Segmen Usaha Menara Telekomunikasi
The Financial Performance of Subsidiaries and Profitability of Telecommunication Tower Business Segment.
Dengan pertumbuhan menara telekomunikasi yang dilakukan, segmen Menara Telekomunikasi mampu meningkatkan jumlah aset tahun 2016 hingga 28,90% dibandingkan tahun 2015, dari Rp1,93 triliun menjadi Rp2,48 triliun. Jumlah pendapatan segmen Menara Telekomunikasi meningkat 32,31%, dari Rp199,39 miliar di tahun 2014 menjadi Rp263,81 miliar. Pencapaian ini salah satunya didorong oleh EBITDA Margin yang meningkat, dari 59% di tahun 2015 menjadi 62% di tahun 2016. Perbandingan segmen usaha Menara Telekomunikasi dalam pendapatan dan laba konsolidasian Perusahaan terlihat pada bagan di bawah ini.
Through the growth of telecommunication tower achieved, the Telecommunication Tower segment was able to improve the total asset in 2016 of up to 28.90% in comparison to 2015, from Rp1.93 trillions to Rp2.48 trillions. Total revenues of Telecommunication Tower segment improved by 32.31%, from Rp199.39 billions in 2014 to Rp263.81 billions. One of the achievements was driven by EBITDA Margin from 59% in 2015 to 62% in 2016. The comparison of Telecommunication Tower business segment in Company’s revenues and consolidated profit is presented in the following chart.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
131
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Pendapatan Segmen Usaha Menara Telekomunikasi
Revenues of Telecommunication Tower Business Segment
199.390
263.813
(dalam jutaan Rupiah) (in million rupiah)
2015
2016
Kontribusi Pendapatan Segmen Usaha Menara Telekomunikasi Terhadap Pendapatan Konsolidasian Revenue Contribution of Telecommuncation Tower Business Segment Against Consolidated Revenues (dalam persen) (in percentage)
32,25% 26,73%
2015
2016
Laba Tahun Berjalan Segmen Usaha Menara Telekomunikasi
Current Year Profit of Telecommunication Tower Business Segment
132
Accelerating Infrastructure Development
104.185
88.442
(dalam jutaan Rupiah) (in million rupiah)
2015
2016
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
Kontribusi Laba Tahun Berjalan Segmen Usaha Menara Telekomunikasi Terhadap Laba Tahun Berjalan Konsolidasi
Contribution of Current Year Profit of Telecommunication Tower Business Segment Against the Consolidated Current Year Profit (dalam persen) (in percentage) 14,55%
10,23%
2015
2016
Jumlah Aset Segmen Usaha Menara Telekomunikasi
Total Asset of Telecommunication Tower Business Segment
1.928274
2.485.552
(dalam jutaan Rupiah) (in billion rupiah)
2015
2016
Kontribusi Jumlah Aset Segmen Usaha Menara Telekomunikasi Terhadap Laba Bersih Konsolidasi
Total Assets Contribution of Telecommunication Tower Business Segment Against the Consolidated Net Profit. (dalam persen) (in percentage) 45,01% 39,84%
2015
2016
Potensi Pasar Telekomunikasi
Market Potential of Telecommunication Sector
Sebagai Business Unit segmen usaha Menara Telekomunikasi yang menyewakan ruang pada menara untuk operator nirkabel di Indonesia, customer atau tenant KIN merupakan operator layanan jaringan telekomunikasi di Indonesia. 4 (empat) operator terbesar versi GSMA Intelligence menjadi tenant KIN dan menggunakan menara telekomunikasi KIN untuk mengoperasikan layanan mereka kepada konsumennya.
As a Business Unit of Telecommunication Tower business segment which leases the space on the tower for wireless operator in Indonesia, customers, or KIN tenants is the operator of telecommunication network services in Indonesia. Four largest operators of GSMA Intelligence version are KIN’s tenants and take advantage of KIN’s telecommunication towers to operate their services to their consumers.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
133
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Potensi terbesar dari pertumbuhan industri telekomunikasi terletak pada potensi pangsa pasar; baik secara volume kuantitas maupun secara kualitas. Dengan jumlah penduduk mencapai 260 juta jiwa—terbesar keempat di dunia, volume pengguna jasa telekomunikasi—baik suara maupun data internet—memiliki potensi yang begitu besar. Jumlah yang besar ini secara kualitas akan terlihat dari demografi dan psikografi kelas menengah, dimana jumlah kelas menengah Indonesia terus mengalami peningkatan. Sebagai strata yang memiliki akses yang lebih terhadap informasi, kelas menengah Indonesia memiliki kemampuan daya beli dan gaya hidup yang sesuai dengan dinamika industri telekomunikasi. Proyeksi adanya bonus demografi karena pertumbuhan kelas produktif ini diestimasi akan terjadi pada rentang waktu 20202030.
The most significant potential growth of telecommunication industry lies on the potential market share; both in the quantity volume as well as on the quality. With a total population of 260 millions – the fourth largest in the world, volume of telecommunication users – both of voice and internet data – have a remarkable potential. These massive amounts in terms of the quality will be demonstrated in the demography and psychographic of middle class, in which the total amount of Indonesian middle class population consistently increases. As a strata with more access to the information, Indonesian middle class has purchasing power and lifestyle which matches with the dynamics of telecommunication industry. The projection of possible demographic bonus is due to the growth of productive class which is estimated on the range period of 2020-2030.
Perkembangan industri penyedia menara telekomunikasi di Indonesia juga sangat dipengaruhi oleh dinamika pasar pengguna jasa operator telekomunikasi. Kebijakan operator telekomunikasi untuk menjual aset menara dan memfokuskan diri pada operasi inti sebagai penyedia layanan nirkabel turut mendorong perkembangan industri menara telekomunikasi. Potensi pasar yang semakin terbuka mengharuskan Perusahaan untuk merumuskan kebijakan strategis yang dapat mendorong pertumbuhan segmen usaha Menara Telekomunikasi.
Industrial development of telecommunication tower provider is very much influenced by the market dynamics of telecommunication operator services. The telecommunication operator policies to sell tower assets and focus on the core operations of wireless service provider to participate in encouraging the industrial development of telecommunication tower. Market potential which is more accessible has necessitated the Company to formulate strategic policies which may encourage the growth of Telecommunication Tower business segment.
Beberapa inisitatif yang dilakukan pada aspek pemasaran KIN adalah: • Pembuatan Divisi baru bernama Pre-Sales, Post-Sales and Planning Division; untuk memenuhi kebutuhan penyelarasan rencana Operator dengan rencana pembangunan Tower KIN. • Melakukan kerjasama atau Strategic Partner dengan BUMN dan BUMD. • Melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kota/Kabupaten untuk mendapatkan konsesi lokasi dimuka.
Some of the initiatives carried out on KIN’s marketing aspects include: • Formation of new divisions named subsequently Pre-Sales, Post-Sales, and Planning Divison; to fulfill the required alignment between Operator plan and KIN Tower development plan. • Establish collaboration or Strategic Partnership with stateowned enterprise and regional-owned enterprises. • Establish collaboration with Municipality/Regency Administratives to secure an upfront location concession.
Business Unit KIN merupakan salah satu dari 5 (lima) penyedia menara telekomunikasi di Indonesia. Dengan potensi pasar yang begitu besar, dan strategi ekspansi bisnis yang tepat, Perusahaan optimis untuk dapat mempercepat pertumbuhan KIN agar mampu meningkatkan portofolio bisnisnya, yang kemudian akan berimbas pada peningkatan pangsa pasarnya.
KIN Business Unit is one of 5 (five) telecommunication tower providers in Indonesia. With such a huge potential, and the right business strategy, the Company is optimistic to accelerate KIN’s growth thus enable it to expand its business portfolio, which will subsequently impact on greater market share.
Proyeksi Tahun 2017
Projection for 2017
Pencapaian pertumbuhan segmen dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan potensi besar segmen usaha Menara Telekomunikasi untuk dapat berkembang dengan lebih cepat. Beberapa aktivitas yang akan dilakukan KIN untuk dapat meningkatkan skala bisnisnya diantaranya adalah: • Perluasan area geografis di daerah yang pada saat ini kami belum eksis. • Perluasan produk bertambah menjadi penyediaan MCP Pole dan BTS Hotel. • Memperluas kerja-sama dengan strategic partner seperti pengelola kawasan khusus, BUMN – BUMD dan Pemerintah Daerah.
The achievement of segment growth during the last few years have indicated significant potential of Telecommunication Tower business segment which grew quicker than the original anticipation. Some of the activities performed by KIN to expand the business scale include among others: • Expansion of georgaphical areas in regions which are currently non-existent. • Product expansion has been further added with the provision of MCP Pole and BTS Hotel. • Expand the collaboration with strategic partners such as special economic zone authority, state-owned and regionalowned enterprises and Local Governments.
134
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
Tinjauan Keuangan Financial Review
Standar Penyajian Informasi
Standards of Information Presentation
Pembahasan dalam tinjauan keuangan ini dibuat berdasarkan informasi yang diperoleh dari Laporan Keuangan Konsolidasian PT Nusantara Infrastructure Tbk dan Anak Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan dan memperoleh pendapat wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak tanggal 31 Desember 2016, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia dan telah memenuhi standar penyajian informasi.
These discussion and financial overviews have been prepared based on information retrieved from Consolidated Financial Statement of PT Nusantara Infrastructure Tbk and its subsidiaries for fiscal years ended on December 31, 2016 and 2015 as audited by Public Accounting Firm Tanubrata Sutanto, Fahmi Bambang and Associates and received an unqualified opinion, as the financial statements give a true and fair view in all material respects, the position of consolidated financial position of the Company and its subsidiaries ended on December 31, 2016 as well as the financial performance and its consolidated cashflow for the year then ended in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (IFAS) and have met the information presentation standards.
Analisa Laba Rugi
Profit and Loss Analysis
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Comprehensive Consolidated Income Statement
(disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pendapatan dan Penjualan Sales and Revenue
2016
2015
Kenaikan (Penurunan) (%)
986.831
618.208
59,63%
Beban Langsung dan Beban Pokok Penjualan Direct Expense and Cost of Goods Sold
(187.216)
(169.142)
10,69%
Beban Konstruksi Construction Expenses
(284.217)
(40.152)
607,86%
515.398
408.915
26,04%
(161.777)
(156.440)
3,41%
337
10.262
-96,71%
Laba Usaha Operating Earnings
353.958
262.737
40,06%
Penghasilan (Beban) Lain-lain (Expenses) others
(68.866)
9.419
-831.13%
Laba Sebelum Pajak Profit Before Tax
285.092
272.156
4,75%
65.071
61.125
6,46%
220.021
211.031
4,26%
Pendapatan Komprehensif Lainnya Other Comprehensive Income
13.713
(3.528)
-488,65%
Laba Komprehensif Tahun Berjalan Comprehensive Income of the Year
233.733
207.503
12,64%
148.267
131.102
13,09%
71.752
79.929
-10,23%
220.021
211.031
4,26%
Laba Kotor Gross Profit Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses Penghasilan operasi lainnya - bersih Other operating income – net
Beban Pajak Penghasilan Laba Tahun Berjalan Income for the Year
Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Net Income of the Year Attributable to: Pemilik entitas induk Owners of the Company Owners of the Company Kepentingan non-pengendali Non-Controlling Interests
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
135
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
(disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
2016
2015
Kenaikan (Penurunan) (%)
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Total Comprehensive Income Attributable to: Pemilik entitas induk Owners of the Company Kepentingan non-pengendali Non-Controlling Interests
162.009
127.290
27,28%
71.724
80.213
-10,58%
233.733
207.503
12,64%
9,73
8,60
13,09%
Laba per Saham Earning per Share-Basic Dasar (dalam Rupiah penuh)
Pendapatan dan Penjualan
Sales and Revenue
Total pendapatan dan penjualan Perusahaan di tahun 2016 meningkat 59,63%, menjadi Rp986,83 miliar dari pendapatan dan penjualan tahun 2015 yang sebesar Rp618,20 miliar. Peningkatan signifikan ini mencerminkan adanya perbaikan hasil atas 3 (tiga) segmen usaha utama dari 5 (lima) segmen usaha dari Perusahaan, yakni segmen usaha pengelolaan jalan tol, segmen telekomunikasi, dan segmen penyediaan air.
Total Company revenues and sales in 2016 increased by 59.63%, to Rp986.83 billions in comparison to the revenues and sales in 2015 which was at Rp618.20 billions. This significant increase reflects a performance improvement of the 3 (three) primary business segments of the 5 (five) Company’s business segments, specifically toll road management, telecommunication tower, and clean water supply.
Pada segmen usaha pengelolaan jalan tol, peningkatan pendapatan terutama didorong oleh peningkatan volume lalu lintas kendaraan pada ruas Pondok Ranji – Pondok Aren, Tangerang yang dikelola entitas anak, PT Bintaro Serpong Damai (BSD), dan ruas Pelabuhan Soekarno Hatta – Pettarani, Makassar yang dikelola entitas anak, PT Bosowa Marga Nusantara (BMN). Sedangkan ruas tol Tallo – Bandara Hasanuddin, Makassar yang dikelola entitas anak, PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) terdapat sedikit penurunan volume lalu lintas yang disebabkan adanya pekerjaan konstruksi jalan pada ruas tersebut.
On toll road management business segment, higher revenues were primarily driven by increased traffic volume on Pondok RanjiPondok Aren, Tangerang section managed by the subsidiary, PT Bintaro Serpong Damai (BSD), and Soekarno Hatta-Pettarani Makassar segment managed by the subsidiary, PT Bosowa Marga Nusantara (BMN). Meanwhile, Tallo-Hasanuddin Airport, Makassar section was managed by the subsidiary, PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE). This section indicated a slight decrease in traffic volume due to the construction work at the respective section.
Pada segmen usaha penyediaan air, Perusahaan mencatatkan peningkatan volume penjualan air bersih yang disebabkan telah selesainya konstruksi pabrik pengelolaan air bersih, sehingga terjadi penambahan kapasitas produksi dan distribusi air bersih kepada pelanggan.
On clean water supply business segment, the Company recorded an increase in clean water sales volume due to the completion of water treatment plant construction, thus allow higher production capacity and clean water distribution to the customers.
Untuk segmen usaha telekomunikasi, Perusahaan membukukan peningkatan pendapatan atas jasa telekomunikasi sebagai hasil positif dari penambahan jumlah menara telekomunikasi.
As for telecommunication tower business segment, the Company recorded an increase in revenue over telecommunication services as a positive outcome of additional number of telecommunication towers.
Kecenderungan meningkatnya pendapatan dari segmen usaha yang dimiliki Perusahaan akan berpotensi terus berlangsung di tahun mendatang, mengingat pembangunan infrastruktur di Indonesia kini tengah menjadi prioritas.
The increasing trend of revenues of business segment owned by the Company will potentially grow in the upcoming years, considering that infrastructure development in Indonesia is now the priority.
Beban-beban
Expenses
Beban Langsung dan Beban Pokok Penjualan Perusahaan pada tahun 2016 mencapai Rp471,43 miliar, atau naik sebesar 125,25% dibanding dengan tahun 2015 yang mencapai Rp209,29 miliar. Kenaikan ini disebabkan peningkatan biaya operasional terkait penambahan aset properti investasi, biaya konstruksi atas
Company’s Direct Expense and Cost of Goods Sold in 2016 was Rp471.43 billios, or represents a 125.25% increase in comparison to 2015 which was at Rp209.29 billions. This increase is due to increasing operational cost relevant to additional property asset investment, construction costs over the construction of
136
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
pembangunan jembatan Tallo dan frontage, dan biaya kontruksi atas pembangunan pabrik pengelolaan air.
Tallo Bridge and frontage road, and construction costs over the construction of water processing plant.
Laba Tahun Berjalan
Current Year Earning
Laba Tahun Berjalan Perusahaan pada tahun 2016 mencapai Rp220,02 miliar, meningkat 4,26% dibanding dengan tahun 2015 yang mencapai Rp211,03 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan peningkatan produktivitas operasional dan efisiensi biaya yang dilakukan Perusahaan terhadap semua segmen..
Company’s Current Year Earning in 2016 reached Rp220.02 billions, which represents a 4.26% increase in comparison to 2015 which was at Rp211.03 billions. The increase was primarily due to higher productivity level in operations and cost efficiency applied by the Company throughout the segment.
Posisi Keuangan Konsolidasian
Consolidated Financial Positions
Aset
Assets (disajikan dalam jutaan Rupiah)
2016
2015
Kenaikan (Penurunan) (%)
Aset Lancar Current Assets
1.411.386
1.407.657
0,26%
Aset Tidak Lancar Non-Current Assets
4.110.300
3.432.536
19,75%
Jumlah Aset Total Assets
5.521.685
4.840.194
14,08%
Aset lancar Perusahaan per 31 Desember 2016 tercatat sebesar Rp1,411 triliun, naik 0,26% dari aset lancer per 31 Desember 2015 yang sebesar Rp1,408 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan adanya kenaikan pada pajak dibayar dimuka, kas di bank yang dibatasi penggunaannya, dan piutang lain-lain pihak ketiga yang akan jatuh tempo pada tahun 2016.
Company’s current assets as of December 31, 2016 was at Rp1.411 trillions, which represents a 0.26% increase form total current assets at December 31, 2015 which was at Rp1.408 trillions. This increase is primarily due to the increase in prepaid tax, cash in bank with limited use, and other receivables with the third party which will reach its maturity date in 2016.
Sedangkan aset tidak lancar pada tahun 2016 sebesar Rp4,11 triliun, meningkat 19,75% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,43 triliun. Kenaikan aset tidak lancar terutama karena penambahan aset konsesi pada segmen usaha pengelolaan jalan tol dan penyediaan air, kenaikan properti investasi yang berupa menara telekomunikasi milik entitas anak, PT Komet Infra Nusantara (KIN), penambahan aset tetap.
Meanwhile, non-current assets in 2016 reached Rp4.11 trillions, a 19.75% increase in comparison to the preceding year which was at Rp3.43 trillions. Increase in non-current assets was primarily due to additional concession assets on toll road management business assets and clean water supply, increase in property investment in the forms of telecommunication towers belonging to the subsidiary, PT Komet Infra Nusantara (KIN), additional fixed assets.
Liabilitas dan Ekuitas
Liabilities and Equities
(disajikan dalam jutaan Rupiah)
2016
Kenaikan (Penurunan) (%)
2015
Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities
453.351
556.830
-18,58%
Liabilitas Jangka Panjang Non-current Liabilities
2.376.341
1.678.874
41,54%
Jumlah Liabilitas Total Liabilities
2.829.691
2.235.705
26,57%
Ekuitas Equities
2.691.994
2.604.490
3,36%
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Total Liabilities and Equity
5.521.685
4.840.194
14,08%
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
137
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Pada tahun 2016, jumlah liabilitas Perusahaan mencapai Rp2,83 triliun, naik 26,57% dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp2,24 triliun. Kenaikan liabilitas ini terutama disebabkan penerimaan pendanaan baru dari beberapa bank dan lembaga keuangan lainnya yang ditujukan untuk aktivitas investasi dan modal kerja Perusahaan.
In 2016, total Company liabilities were Rp2.83 trillions, or a 26.57% increase in comparison to 2015 which were at Rp2.24 trillions. Increase in liabilities were primarily due to new financing from a number of banks and other financial institutions intended for investment activities and Company’s working capital.
Jumlah ekuitas Perusahaan pada tahun 2016 tercatat Rp2,69 triliun, meningkat 14,08% dibanding tahun 2015 yang sebesar Rp2,60 triliun. Kenaikan ekuitas ini terutama dikarenakan laba bersih operasional yang diperoleh pada tahun 2016.
Total Company’s equity in 2016 was at Rp2.69 trillions, which is equivalent to 14.08% increase in comparison to total equity in 2015 which was at Rp2.60 trillions. Increase in equity was primarily due to net operating income earned during 2016.
Atas pencapaian laba bersih tahun 2016, Perusahaan berhasil membukukan laba ditahan menjadi Rp353,27 miliar, meningkat jika dibanding tahun 2015, dimana Perusahaan dan entitas anaknya membukukan laba ditahan sebesar Rp204,95 miliar.
Based on the net income earned during 2016, the Company has been able to record retained earning at Rp353.27 billions, which is higher than it was in 2015, where the Company and its subsidiaries recorded a retained earning at Rp204.95 billions
Arus Kas
Cashflow (disajikan dalam jutaan Rupiah)
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi Net Cashflow from Operating Activities
2016
2015
Kenaikan (Penurunan) (%)
268.834
148.839
80,62%
Arus Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi Net Cashflow for Investment Activities
(734.449)
(512.518)
43,30%
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan Net Cashflow from Financing Activities
474.016
360.993
31,31%
8.400
(2.685)
-412,85%
637.430
640.543
-0,48%
-
2.027
-100,00%
Kenaikan bank yang dibatasi penggunaannya Increase in restricted bank account
(21.509)
(2.454)
776,48%
Kas dan setara kas pada akhir tahun Cash and cash equivalent at the end of the year
624.322
637.430
-2,05%
Kenaikan bersih kas dan setara kas Net Increase in Cash and Cash Equivalents Kas dan setara kas pada awal tahun Cash and Cash Equivalents at the Beginning of the Year Kas dan setara kas dari entitas anak yang diakuisisi Cash and Cash Equivalents from the Acquired Subsidiaries
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Cashflow from Operating Activities
Di sepanjang tahun 2016, kas neto yang diperoleh untuk aktivitas operasi mencapai Rp268,83 miliar. Kas yang diterima dari pelanggan meningkat 28,66% menjadi Rp723,94 miliar karena peningkatan pendapatan dan penjualan, peningkatan kolektibilitas piutang usaha, peningkatan pendapatan yang diterima dimuka, dan penerimaan jaminan pelanggan. Di sisi lain, Perusahaan memenuhi kewajibannya di tahun 2016 kepada karyawan dan pemasok sebesar Rp279,72 miliar.
Throughout 2016, net cash generated from operating activities was Rp268.83 billions. Cash receipt from the customers increased by 28.66% or equivalent to Rp723.94 billions due to increase in revenue and sales, increase in receivables turnover, increase in unearned revenue, receipt of customer deposit. In another side, during 2016 total amount paid by Company with respects to its obligation and suppliers were Rp279.72 billions.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Cashflow from Investing Activities
Pada tahun 2016, Perusahaan menggunakan Rp734,49 miliar secara neto untuk aktivitas investasi, sebagian besar digunakan untuk perolehan properti investasi berupa menara telekomunikasi Rp184,92 miliar, aset tetap serta aset tak berwujud sebesar
During 2016, the Company has spent a net amount of Rp734.49 billios for investing activities, majority of them were expended to acquire property investment in the forms of telecommunication tower at Rp184.92 billions, fixed assets and intangible assets at
138
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Rp271,22 miliar, akuisisi entitas anak Rp134,35 miliar, dan peningkatan investasi saham pada entitas anak yang mencapai Rp126,01 miliar.
Rp271.22 billions, acquisition of subsidiaries at Rp134.35 billions, and increase in share investment at subsidiaries at Rp126.01 billions.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Cashflow from Financing Activities
Sepanjang tahun 2016, Perusahaan mencatatkan perolehan kas bersih senilai Rp474,01 miliar dari aktivitas pendanaan yang meliputi tambahan pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya yang berjangka pendek dan panjang. Tambahan pinjaman tersebut digunakan sebagai tambahan pembiayaan untuk modal kerja dan investasi.
Throughout 2016, the Company has recorded a net cash receipt of Rp474.01 billions from financing activities which include short term and long term additional loans from the bank and other financial institutions. These additional loans are allocated as additional financing for working capital and investment.
Rasio-rasio Keuangan
Financial Ratios 2016
2015
Modal Kerja Bersih (Rp Juta) Net Working Capital (Rp Millions)
958.035
902.577
Rasio Lancar Current Ratio
311,32%
252,79%
Rasio Kas Cash Ratio
137,71%
114,47%
Rasio Marjin Kotor Gross Margin Ratio
52,23%
66,15%
Marjin Usaha Operating Margin
35,83%
40,84%
Marjin Laba Bersih Net Profit Margin
15,02%
21,21%
Marjin EBITDA EBITDA Margin
44,22%
56,50%
Tingkat Pengembalian Aset Return on Assets
2,69
2,70
Tingkat Pengembalian Ekuitas Return on Equity
5,51
5,03
Rasio Hutang terhadap Ekuitas (DER) Debt to Equity Ratio
55,91%
49,16%
Rasio Hutang terhadap Aset (DAR) Debt to Asset Ratio
27,26%
26,46%
Debt Service Coverage Ratio (DSCR)
41,87%
54,85%
Interest Coverage
2,38
2,52
Leverage Metric
4,25
3,67
Rasio Likuiditas Liquidity Ratio
Rasio Operasi Operating Ratio
Rasio Leverage Leverage Ratio
Kemampuan Membayar Utang
Solvency
Kemampuan Perusahaan untuk membayar hutang dapat dianalisis dengan 3 (tiga) indikator, yaitu rasio gearing bersih, rasio liabilitas terhadap jumlah aset, dan rasio EBITDA terhadap hutang berbunga.
Company’s ability to pay its debts may be analyzed with 3 (three) indicators, subsequently net gearing ratio, debt to asset ratio, and debt to EBITDA ratio.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
139
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Kemampuan Membayar Utang Solvability
2016 (kali)
2015 (kali)
Rasio Gearing Bersih Net Gearing Ratio
0,65
0,42
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset Debt Ratio
0,31
0,35
Rasio EBITDA/Jumlah Utang Berbunga EBITDA to Interest-Rate Debt Ratio
0,25
0,27
Rasio Gearing Bersih
Net Gearing Ratio
Rasio gearing bersih meningkat dari 0,42 kali pada akhir 2015 menjadi 0,65 kali pada akhir 2016. Rasio gearing bersih meningkat sejak Perusahaan dan entitas anak mendapatkan beberapa fasilitas kredit sepanjang tahun 2016. Sebagaimana dipaparkan sebelumnya, utang bank jangka pendek dan jangka panjang pada akhir tahun 2016 lebih tinggi dibandingkan tahun 2015, yang kemudian berkontribusi meningkatkan rasio gearing bersih Perusahaan. Namun, performa rasio gearing bersih tahun 2016 terlihat sangat baik walaupun Perusahaan telah menerima beberapa fasilitas kredit perbankan di tahun 2016. Risiko gagal bayar Perusahaan cukup rendah dan pada akhir tahun 2016, Perusahaan sangat mampu membayar utang-utangnya.
Net Gearing Ratio increased from 0.42x at the end of 2015 to 0.65x at the end of 2016. Net Gearing Ratio increased since the Company and its subsidiaries were granted with several credit facilities in 2016. As previously described, short term and long term liabilities to the bank at the end of 2016 were higher in comparison to the liabilities in 2015, which then contributed to the increasing net gearing ratio of the Company. However, the performance of net gearing ratio in 2016 looked very good despite credit facilities granted by the bank to the Company in 2016. The default risk of the Company was fairly low and at the end of 2016, the Company was very much capable of repaying its debts.
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset
Leverage Ratio
Rasio liabilitas terhadap jumlah aset adalah 0,31kali pada tahun 2016, menunjukkan bahwa hanya sekitar 31% dari aset Perusahaan yang dibiayai oleh utang, relatif stabil setiap tahunnya. Aset Perusahaan lebih dari cukup untuk menjamin setiap liabilitas. Dengan demikian, pada akhir tahun 2016, Perusahaan sangat mampu membayar hutang-hutangnya.
Liability ratio against total asset was 0.34x in 2016, indicating that only 34% of Company’s assets were financed by debts, relatively stable every year. Company’s Assets are more than adequate to back up each liability. Therefore, at the end of 2016, the Compan was very much capable of repaying its debts.
Rasio EBITDA terhadap Hutang Berbunga
EBITDA to Interes-Rate Ratio
Rasio EBITDA terhadap hutang berbunga adalah 0,25kali pada 2016. Rasio ini menunjukkan tingginya EBITDA Perusahaan jika dibandingkan dengan utang berbunga. Seperti yang disajikan sebelumnya, utang berbunga meningkat selama tahun 2016. Namun, ekuitas Perusahaan yang kuat, manajemen yang baik, serta tingginya proyeksi pendapatan di masa depan akan selalu menurunkan risiko gagal bayar Perusahaan
EBITDA to Interes-Rate Ratio is 0.24x in 2016. This ratio indicates high Company’s EBITDA in comparison to the interest bearing loans. As previously presented, these interest bearing loans increased during 2016. However, strong Company’s equity, as well as high projected revenues in the future will consistently reduce Company’s default risks.
Dengan kondisi tersebut di atas, Perusahaan berada dalam kondisi keuangan yang kuat dan masih dalam kategori wajar dalam pembatasan keuangan (Covenant) yang dipersyaratkan oleh kreditur.
Under such conditions above, the Company is in strong financial conditions and in the normal category in covenant required by the creditor.
140
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
56,69
44,91
2,04
1,83
15.03
Collectability of Account Receivables
27,72
Tingkat Kolektibilitas Piutang
2016
2015
2014
2013
2012
2011
Hari Day
Periode penagihan piutang usaha Perusahaan berkurang dari 56,69 hari di tahun 2015 menjadi 27,72 hari di 2016. Peningkatan periode penagihan piutang usaha terutama disebabkan peningkatan kecepatan pembayaran tagihan dari pelanggan pada tahun 2016.
The Company’s receivable turnover period was reduced from 56.69 days in 2015 to 27.72 days in 2016. The increase in receivable turnover period is primarily attributable to the increase in collectability of receivables from the customers in 2016.
Menurut rincian berdasarkan umur piutang usaha di akhir 2016, dari jumlah piutang usaha sebesar Rp76,98 miliar, sekitar 64,88% atau Rp49,95 miliar masih belum jatuh tempo. Hanya sekitar 21,3% atau Rp16,41 miliar yang telah jatuh tempo lebih dari 30 hari. Dengan demikian, Perusahaan cukup cepat dalam mengumpulkan piutang usahanya. Perusahaan tidak mengalokasikan cadangan kerugian penurunan nilai karena Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang dari pihak ketiga cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Nevertheless, according to the details by age of the accounts receivable at the end of 2016, out of the total trade receivables of Rp76.98 billions, approximately, 684.88% or Rp49,95 billion have not reached its maturity dates. Only about 21.3% or Rp16.41 billion, which has been overdue for more than 30 days. Accordingly, the Company is fast enough to collect its accounts receivable. The Company does not allocate the allowance for impairment losses because Management believes that the allowance for impairment losses on receivables from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen Atas Permodalan Struktur Modal
Capital Structures and Management Policies Over Capitalization of Capital Structures
Tabel Struktur Modal (miliar Rupiah)
Table - Capital Structure (in billion Rupiah)
2016
Kontribusi (%)
2015
Kontribusi (%)
Kenaikan (Penurunan) (%)
Jangka panjang Long-term Equity
2.154
44,45%
1.530
37,01%
7,44%
Ekuitas Equity
2.692
55,55%
2.604
62,99%
(7,44)%
Jumlah sumber dana jangka panjang Total long-term source of financing
4.848
100%
4.135
100%
Struktur Modal Capital Structure
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
141
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Pinjaman Jangka Panjang Perusahaan menyumbang 44,45% terhadap jumlah sumber pendanaan, sementara sisanya sekitar 55,55% berbentuk ekuitas.
The Company contributed 44.45% toward the source of financing, while the rest at approximately 55.55% were in the form of equity.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Liabilitas Jangka Panjang Perusahaan adalah sebesar Rp2.154 miliar, naik Rp624 miliar dari Rp1.530 miliar pada tanggal 31 Desember 2015. Kenaikan ini sebagian besar disebabkan adanya penerimaan pinjaman baru yang untuk keperluan akuisisi aset tetap, properti investasi, dan properti konsesi.
As of December 31, 2016, Company’s long-term liability was Rp2,154 billions, which is Rp624 billions higher than it was on December 31, 2015 which was at Rp1,530 billions. This increase is primarily due to proceed of new loans which was used to acquire fixed assets, investment property, and concession property.
Terkait kebijakan manajemen Perusahaan atas struktur modal, struktur modal menggambarkan cara Perusahaan membiayai belanja modal. Dalam hal struktur permodalan, Perusahaan berkomitmen untuk menciptakan nilai bagi Perusahaan dan mempertahankan rasio laba terhadap ekuitas (Return on Equity) yang memadai dan juga rasio-rasio lainnya yang ditetapkan oleh pinjaman dari Bank pemberi fasilitas pinjaman.
With respect to the Company’s management policy on capital structure, the capital structure reflects the way the Company financed capital expenditures. In terms of capital structure, the Company is committed to create values for the Company and maintained adequate Return on Equity ratio as well as other ratios established by loans from the Creditor Bank.
Belanja barang modal dan proyek yang baru diutamakan untuk dibiayai oleh kas internal dan/atau pembiayaan dari Bank yang sudah ada saat ini.
Internal cash and/or financing from the existing Bank are the preferred source of financing for capital expenditures and new projects .
Kebijakan Manajemen Terhadap Struktur Modal Perusahaan
Management Policy on Corporate Capital Structure
Jumlah ekuitas Perusahaan meningkat 3,36%, atau Rp87,50 miliar yang mencerminkan laba bersih yang diperoleh tahun 2016. Utang bank jangka pendek dan jangka panjang Perusahaan mengalami peningkatan, seperti yang telah disajikan sebelumnya. Selain dari kedua peningkatan tersebut, Perusahaan tidak mengalami perubahan signifikan dalam struktur modal selama tahun 2016 ataupun mengubah kebijakan terhadap struktur modal. Perusahaan mempertahankan rasio gearing bersih di tingkat aman pada 65% dan memberikan Return On Equity (ROE) sebesar 8,17% untuk tahun 2016. Perusahaan juga memiliki pendanaan jangka panjang yang stabil dibandingkan dengan jumlah aset, yaitu sebesar 42,29% pada tahun 2016.
The Company’s Total Equity increased by 3.36%, or Rp87.50 billion, reflecting the Net Income earned in 2016. The Company’s short-term and long-term bank loans increased, as presented previously. In addition to the two increases the Company has no significant changes in the capital structure throughout 2016. The Company maintained a net gearing ratio at a safe level of 65% and provided 8.17% Return-on-Equity (ROE) for 2016. The Company also had a stable long-term financing compared which is 42.29% of the total assets in 2016.
Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal
Material Commitment For Capital Good Investment
Pihak 1
Pihak 2
Tujuan Ikatan
Sumber Dana
Mata Uang
Proteksi Risiko Mata Uang Asing
PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)
PT Perkasa Adiguna Sembada
Pembangunan Jembatan Tallo 2 Tallo 2 Bridge Construction
Hutang Loan
Rupiah
-
PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)
PT Perkasa Adiguna Sembada
Rekonstruksi jalan frontage Reconstruction of frontage road
Hutang Loan
Rupiah
-
142
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
Realisasi Investasi Barang Modal
Realization of Capital Good Investment Tujuan
Nilai (Rp)
Pembelian Aset Non Konsesi Acquisition of Non-Concession Assets
CAPEX
261.690.541.448
Pembelian Aset Konsesi Acquisition of Concession Assets
CAPEX
209.796.360.084
Investasi Barang Modal
Dampak Perubahan Harga Pendapatan/Laba Perusahaan
Terhadap
Impact of Price Changes on the Company’s Revenues/Income
Tidak ada perubahan harga sepanjang tahun 2016.
No price changes throughout 2016
Dampak Perubahan nilai tukar mata uang asing
Impact of Changes In Foreign Currency Rate
Risiko mata uang adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Selain itu, pendapatan dan pengeluaran Perusahaan hampir seluruhnya diterima dan dibayarkan dalam mata uang Rupiah.
Currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a fluctuated financial instrument due to changes in foreign currency exchange rates. Revenues and expenditures of the Company almost entirely received and paid in Rupiah.
Perusahaan menggunakan instrumen keuangan derivatif terutama cross currency swaps untuk mengelola liabilitas Perusahaan sesuai dengan kebijakan keuangan Perusahaan.
The Company uses derivative financial instruments, primarily cross currency swaps to manage Company’s liabilities in accordance with its treasury policies.
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Significant Event after Reporting Period
Tidak terdapat transaksi maupun informasi dan fakta material dari Perusahaan yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
No transaction as well as information and significant events after reporting period.
Kebijakan dan Pembagian Dividen
Dividend Policy and Distribution
Di tahun 2016, sesuai dengan keputusan RUPS, Perusahaan tidak membagikan dividen.
For FY2016, in accordance with the decisions of AGMS, the Company did not distribute dividends.
Program kepemilikan saham karyawan dan/atau manajemen (ESOP/MSOP)
Employee Stock Ownership Plan/ Management Stock Ownership Plan (ESOP/MSOP)
Hingga akhir tahun 2016, Perusahaan belum memiliki kebijakan terkait Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan, atau Employee Stock Ownership Program (ESOP) dan Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen, atau Management Stock Ownership Program (MSOP).
As of the end of 2016, the Company does not have either Employee Stock Ownership Plan or Management Stock Ownership Plan (ESOP/MSOP) policies in place.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dan Waran Seri I
Realization of the Utilization of Proceeds from Limited Public Offering (PUT) I and Warrant Series I
Dana hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dan hasil Waran Seri I telah seluruhnya digunakan dan telah disampaikan pada laporan tahunan 2014. Perusahaan telah menyampaikan seluruh hasil penggunaan pada pemegang saham melalui RUPS Tahunan 2015 yang diselenggarakan pada 12 Mei 2015, dimana RUPST menyetujui Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dan Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan Dana Waran Seri I.
Proceeds from the Company’s Limited Public Offering I and Series I Warrants have been fully used and presented in the 2014 Annual Report. The Company has submitted a report on the use of proceeds to shareholders through the 2015 Annual General Meeting of Shareholders held on May 12, 2015, in which the AGMS approved the said report on the use of proceeds from the Limited Public Offering I and Warrant Series I issuance. Therefore, the Company is no longer obliged to submit realization of the use
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
143
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Dengan demikian, Perusahaan tidak lagi memiliki kewajiban untuk menyampaikan realisasi penggunaan dana hasil PUT I dan Waran Seri I di masa mendatang.
of proceeds from Limited Public Offering I and Warrant Series I issuance in the upcoming years.
Informasi Transaksi dengan Pihak Berelasi dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi
Information on Transactions with Related Parties and/or Transactions with Affiliated Parties
Sifat Hubungan Pihak-pihak Berelasi
Nature of Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi tertentu. Sifat dari hubungan Perusahaan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
In the normal course of business, the Company made business and financial transactions with certain related parties. The nature of the relationships of the Company with its related parties are as follow:
Pihak Berelasi
Hubungan
Jenis Transaksi
PT Intisentosa Alambahtera
Entitas asosiasi tidak langsung Indirect associate entity
Piutang non-usaha (modal kerja) Non-trade receivables (working capital)
PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri
Entitas asosiasi tidak langsung
Piutang usaha Trade receivables
Rincian saldo yang timbul dari transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2016
2015
The details of the balance of transactions with related parties are as follow: 2016
2015 Trade receivables PT Tirta Kencana
Piutang usaha PT Tirta Kencana Cahaya M andiri Piutang non-usaha PT Intisentosa Alambahtera Direktur Perusahaan Jumlah
-
0,002%
-
86.575.123
0,874% 0,021%
1,071% 0,006%
48.232.176.593 1.158.929.366
Non-trade receivables PT Intisentosa 51.750.017.599 Alambahtera 274.319.058 The Company's directors
0,895%
1,077%
49.391.105.959
52.024.336.657
2016
M andiri
Sales PT Tirta Kencana Cahaya 2.010.207.058
Piutang kepada PT Intisentosa Alambahtera merupakan piutang modal kerja berdasarkan Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tanggal 3 April 2012 yang dikenakan bunga sesuai dengan USD LIBOR ditambah 3,5% per tahun. Piutang ini berjangka waktu selama 4 tahun. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 31 Desember 2017.
Accelerating Infrastructure Development
Total
2015
Penjualan PT Tirta Kencana Cahaya
144
Cahaya Mandiri
1.023.399.150
Mandiri
Receivables from PT Intisentosa Alam Bahtera is account receivable working capital based on the Shareholders’ Loan Agreement of April 3, 2012, subject to interest at USD LIBOR plus 3.5% per annum. The term of this receivable is 4 (four) years. This loan shall reach its maturity date on December 31, 2017.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
Manajemen tidak melakukan pembentukan penyisihan penurunan nilai atas piutang tersebut karena manajemen berkeyakinan bahwa piutang tersebut akan tertagih.
Management does not provide the allowance for impairment of this receivable as the management is convinced that such receivables are collectible.
Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian yang Bersifat Luar Biasa dan Jarang Terjadi
Financial Information Extraordinary and Rare Events
Di sepanjang tahun 2016 tidak terdapat transaksi maupun informasi keuangan dari Perusahaan yang mengandung kejadian yang bersifat luar biasa dan jarang terjadi.
Throughout 2016, there was no transactions and financial information of the Company being extraordinary and rare events.
Perubahan Peraturan PerundangUndangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan
Amendments to Legislation Significantly Affecting the Company
Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan.
Description of amendment in legislation significantly affecting the Company.
Kebijakan Akuntansi dan Perubahannya
Accounting Policies and Their Amendments
Beberapa standar baru, revisi dan interpretasi yang berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016 terkait perubahan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) telah disesuaikan dengan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan, adalah sebagai berikut: • PSAK 4 (Revisi 2015), “Laporan Keuangan Tersendiri” • PSAK 5 (Revisi 2015), “Segmen Operasi” • PSAK 7 (Revisi 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” • PSAK 13 (Revisi 2015), “Properti Investasi” • PSAK 15 (Revisi 2015), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” • PSAK 16 (Revisi 2015), “Aset Tetap” • PSAK 19 (Revisi 2015), “Aset Takberwujud” • PSAK 22 (Revisi 2015), “Kombinasi Bisnis” • PSAK 24 (Revisi 2015), “Imbalan Kerja” • PSAK 25 (Revisi 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi dan Kesalahan” • PSAK 53 (Revisi 2015), “Pembayaran Berbasis Saham” • PSAK 65 (Revisi 2015), “Laporan Keuangan Konsolidasian” • PSAK 66 (Revisi 2015), “Pengaturan Bersama Tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama” • PSAK 67 (Revisi 2015), “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” • PSAK 68 (Revisi 2015), “Pengukuran Nilai Wajar” • PSAK 70, “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak” • PSAK 110, “Akuntansi Sukuk” • ISAK 30, “Pungutan”
A number of new standards, amendments and interpretations effective for the year started as of or after 1 January 2016 related to Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretations of Financial Accounting Standards (IFAS) have been adjusted in the Company’s consolidated financial statements, namely: • PSAK 4 (2015 Revision), “Separate Financial Statement” • PSAK 5 (2015 Revision), “Operating Segment” • PSAK 7 (2015 Revision), “Related Parties Disclosures” • PSAK 13 (2015 Revision), “Invesment Property” • PSAK 15 (2015 Revision), “Investment in Associates and Joint Ventures” • PSAK 16 (2015 Revision), “Fixed Assets” • PSAK 19 (2015 Revision), “Intangible Assets” • PSAK 22 (2015 Revision), “Business Combinations” • PSAK 24 (2015 Revision), “Employee Benefits” • PSAK 25 (2015 Revision), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” • PSAK 53 (2015 Revision), “Share-based Payment” • PSAK 65 (2015 Revision), “Consolidated Financial Statements” • PSAK 66 (2015 Revision), “Joint Arrangements”
PT Nusantara Infrastructure Tbk
• • • • •
Bearing
PSAK 67 (2015 Revision), “Disclosures of Interest in Other Entities” PSAK 68 (2015 Revision), “Fair Value Measurement” PSAK 70, “Accounting for Tax Amnest Assets and Liabilities” PSAK 110, “Accounting for Sukuk” ISAK 30, “Levies”
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
145
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Teknologi informasi Information Technology
Information Technology (IT) Governance, atau Tata Kelola Teknologi Informasi (TI) yang terus maju dan berkembang sangat membantu Perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya. Dengan kemajuan TI, hampir seluruh jenis pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih mudah. Seperti kontrol mekanisme kerja, manajemen tidak perlu bertemu langsung dengan karyawan, tapi cukup mengandalkan penggunaan email internal Perusahaan. Selain lebih praktis, adanya TI akan membuat sebuah pesan dapat tersampaikan kepada sebanyak mungkin pihak yang dikehendaki oleh manajemen. Dengan demikian, kehadiran TI membuat model pengelolaan aktivitas Perusahaan menjadi lebih praktis dan efisien.
Information Technology (IT) governance, implementation and development that keep speed up have been greatly supporting the Company’s business operations. IT advancement has ease almost all types of works. To control the work mechanism, for example, the management does not have to meet directly with employees; just do it through the Company’s internal email. The use of IT is not only more practical, but also makes one message that can be conveyed to as many parties desired by the management. As a result, IT makes the Company’s business management model become more practical and efficient.
Untuk dapat memetik manfaat kemajuan TI, maka Perusahaan membentuk Divisi Teknologi Informasi. Divisi ini diisi khusus dengan karyawan yang ahli di bidang TI sehingga mampu mengembangkan berbagai terobosan baru di dunia TI guna menunjang bisnis serta dapat menjamin lancarnya pengoperasian TI, sekaligus mampu mencari solusi atau jalan keluar jika terjadi hambatan.
In order to make use of IT progress, all companies have established an IT Division specifically filled with employees who are expert in information technology functioned to develop various new breakthroughs in IT to support the business and ensure smooth operation of information technology and look for a solution in case of obstacles.
Visi dan Misi Penerapan Teknologi Informasi
Vision and Mission of IT Implementation
Visi Menjadikan Teknologi Informasi sebagai alat utama pendukung pekerjaan yang mudah digunakan, aman dan nyaman.
Vision To set information technology as the key tool for work support that is easy to use, secure and comfortable.
Misi • Membangun infrastruktur Teknologi Informasi yang efisien dan ramah lingkungan. • Membangun aplikasi yang mudah digunakan dan aman
Mission • To build Information Technology infrastructure that is efficient and environmentally friendly. • To build applications that are easy to use and secure
Infrastruktur Teknologi Informasi
Information Technology Infrastructure Company
Infrastruktur TI berfungsi sebagai sumber daya teknologi yang digunakan secara bersama oleh seluruh karyawan untuk menunjang kegiatan operasional. Infrastruktur TI dibagi menjadi 2 (dua) pilar yaitu:
IT infrastructure serves as the technological resource shared by all employees to support operations. IT infrastructure is divided into two pillars:
1.
1.
Perangkat keras, yang di dalamnya berisi PBX, switch, firewall dan server. Bagian ini bertugas memberikan fondasi bagi semua aplikasi yang akan digunakan oleh karyawan. 2. Perangkat lunak, berisi sistem operasi dan aplikasi. Bagian ini adalah bagian yang digunakan langsung oleh karyawan. Berdasarkan kedua pilar di atas, secara garis besar layanan yang diberikan dalam kegiatan operasional adalah: 1. Layanan virtualisasi. Layanan ini digunakan secara internal oleh tim IT untuk mengoptimalkan perangkat keras yang tersedia. 2. Layanan telekomunikasi dan presentasi. Teknologi yang digunakan adalah analog (komunikasi audio) dan berbasis IP (video conference dan presentasi).
146
Accelerating Infrastructure Development
Hardware, which contains PBX, switches, firewalls and servers. This part is tasked to provide the foundation for all applications to be used by employees. 2. Software, which contains the operating system and applications. This part is used directly by the employees. Based on the two pillars above, on average, the services provided in operating activities are as follows: 1. Virtualization Service, which is used internally by the IT team to optimize the available hardware. 2.
Telecommunications and presentation services. The technology used is analog (audio communications) and IP (video conference and presentation).
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
3. 4.
5.
Layanan email, digunakan oleh karyawan untuk berkomunikasi secara internal dan eksternal. Layanan “Employee Self Service”. Fasilitas HR ini digunakan oleh karyawan sebagai media untuk berkomunikasi dengan bagian HR berkenaan dengan hal kehadiran, cuti, perjalanan dinas dan medical. Layanan Integrated Toll Management System (ITMS) yang telah beroperasi sejak tahun 2013 di entitas anak BMN dan JTSE. Tujuan ITMS adalah memberikan kemudahan proses transaksi yang cepat, tepat dan aman dengan sistem pelaporan account toll book yang dapat dipertanggungjawabkan. Sistem ini terdiri dari beberapa modul yaitu: • Central Toll Computer System (CTCS), adalah modul server utama yang mem-backup dan mengolah seluruh dokumen laporan traffic dan pendapatan semua gerbang tol. Data-data traffic dan pendapatan tol terangkum semua dalam sistem pelaporan CTCS yang menyimpan serta mengeluarkan data laporan traffic dan pendapatan setiap harinya, bulanan, dan pertahunnya. Sistem ini dapat dihubungkan secara online ke semua Plaza Toll Computer System di gerbang tol, bergantung pada ketersediaan sarana dan infrastrukturnya. Server CTCS ditempatkan di Kantor Pusat Penanggungjawab Pengumpulan Tol (Ppt). • Plaza Toll Computer System (ptCS), merupakan modul server utama di setiap gerbang tol yang mem-backup seluruh dokumen laporan traffic dan pendapatan semua gardu tol. Server ini merangkum seluruh jenis aktivitas transaksi dan kejadian-kejadian selama proses transaksi terhadap traffic dan pendapatan tol. Data-data traffic dan pendapatan tol terangkum dalam sistem pelaporan PT CS yang menyimpan serta mengeluarkan laporan traffic dan pendapatan setiap gardu dalam periode per-shift, perhari, dan perbulannya. Server PT CS ditempatkan pada setiap gerbang tol dan terhubung secara online ke Lane Toll Computer System gardu. • Lane Toll Computer System (LTCS), adalah modul utama yang dipasang di gardu tol untuk melakukan proses transaksi semua jenis golongan kendaraan, baik secara tunai maupu non tunai. • Real Time Transaction Monitoring System (RTMS) adalah peralatan utama pendukung LTCS yang memantau proses transaksi, jenis transaksi dan golongan kendaraan yang bertransaksi di gardu tol. Sistem ini juga memantau segala aktivitas di dalam dan di luar gardu tol.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
3. 4.
5.
Email Service, used by employees to communicate internally and externally. “Employee Self Service” service, a HR facility used by employees as a medium to communicate with the HR section pertaining to the attendance, leave, business travel and medical matters. ITMS (Integrated Toll Management System) service, which has been operating since 2013 in BMN and JTSE. The purpose is to provide convenience ITMS transaction process in a fast, accurate and secure manner with an accountable reporting system of account toll book. This system consists of several modules, namely: •
Central Toll Computer System (CTCS), the main server that backs-up module and processes all documents of the traffic and revenue reports of all toll booths. Data traffic and toll revenue is summarized in the CTCS reporting that stores and retrieves traffic and revenue reports daily, monthly and yearly. CTCS can be connected online to all Toll Plaza Computer Systems at toll gates, subject to the facility and infrastructure availability. This server is placed in the Head Office in PPT (Person-In-Charge of Toll Collection).
•
Toll Plaza Computer System (TPCS), a main server module installed in every toll gate to backup all traffic and revenue report documents of all toll booths. The server encapsulates all types of transactions and events during the transaction process of the traffic and toll revenues. The traffic and toll revenue data is summarized in the reporting system of TPCS that stores and issues traffic and revenue of each traffic substation per shift, daily, and monthly. These servers are placed at each toll gate and connect online to Toll Lane Computer System of the substations.
•
Toll Lane Computer System (TLCS), is the main module installed in substations to process the transactions of all categries of vehicles, both casn and non-cash.
•
RealTime Transaction Monitoring System (RTMS), is the main tool supporting TLCS which monitors the transaction process, transaction types and categories of vehicles that transact in the tollbooths. This system also monitors all activities inside and outside the tollbooth.
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
147
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
•
6.
Monitoring Camera CCTV System. Sistem ini ditempatkan di dalam gardu yang berfungsi sebagai kamera pengawas bagi petugas dan kendaraan yang lewat di gardu tol yang dapat dipantau setiap saat oleh pengawas/KSpt. • Terintegrasi dengan pembayaran elektronik (e-payment) Flazz BCA dan Mega Cash. Masih dalam tahap percobaan dengan BNI Tap Cash dan Telkomsel T-Cash. • Sistem transaksi dual gate. Gardu dapat difungsikan dengan 2 (dua) tarif tol secara bersama sehingga optimalisasi operasional dapat tercapai, khususnya mengurai antrian di gerbang tol. • Toll Traffic Information System (dalam tahap pengembangan). Layanan Enterprise Resources Planning (ERP) melalui Systems Application and Products (SAP) untuk membantu pengelolaan di bagian finance dan Telecom Site Management Software (Tarantula) untuk mengelola project, aset dan inventory control di sektor Menara Telekomunikasi, yang telah beroperasi sejak tahun 2015 pada entitas anak KIN.
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
•
CCTV Camera Monitoring System, which is placed in substations to serve as surveillance cameras for toll attendants and vehicles passing on the tollbooth that can be monitored at any time by the supervisor / KSPT.
•
Integrated with electronic payment (e-payment) of Flazz BCA and Mega Cash. BNI Tap Cash and Telkomsel T-Cash are still on trial. Dual gate transaction system, in which substations can be functionalized with 2 toll tariffs jointly in order to optimize its operations to solve congestion problem in toll gates.
•
•
Toll Traffic Information System (under development phase).
6.
SAP’s ERP Servce to assist the management in the finance department management and the “Telecom Site Management Software” (Tarantula) to manage project, asset and inventory control in Telecommunications Tower, which has been operating since 2015 in PT. Komet Infra Nusantara
Investasi Teknologi Informasi
Investment in Information Technology
Di tahun 2016, Perusahaan melalui entitas anak MUN telah mengimplementasikan Traffic Information System (TIS) dengan nilai investasi mencapai lebih kurang Rp15,4 miliar.
In 2016, through the subsidiary, MUN, the Company has implemented Traffic Information System (TIS) with an investment value of approximately Rp15.4 billions.
148
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Annual Report 2016
Roadmap Tata Kelola TI Perusahaan
Roadmap of the Company’s IT Development
Pengembangan IT Governance Perusahaan erat kaitannya dengan ekspansi bisnis, aktivitas operasional dan sistem yang ramah lingkungan. Sebagai fondasi, strategi peta pengembangan IT Perusahaan mengambil pilar Green Computing, Web Presence, Operational Excellence, Security atau keamanan sistem, dan kebijakan sistem yang mendukung kinerja. Penerapan dan pengembangan IT Governance diupayakan untuk mencapai tujuan penggunaan yang mudah dan user friendly, mengutamakan kenyamanan, keamanan sistem, dan mengolaborasi seluruh aspek proses bisnis dan operasional. Bagan pengembangan IT Governance Perusahaan dapat dilihat seperti di bawah ini.
IT Governance Development in the Company is closely related to its business expansion, operational activities and system that are environmentally friendly. As a foundation for its IT development mapping strategy, the Company adopts Green Computing, Web Presence, Operational Excellence, System Security, and policies on the systems that support performance. IT Governance application and development is sought to achieve the purpose of user friendly, prioritizing comfort, system security, and collaboratng all business processes and operational aspects. The Company’s IT Governance development is as presented below.
Bagan Pengembangan IT Perusahaan
Stakeholders
Chart of The Company’s IT Development
Strategic
Goal
bod
Simplicity
Green Computing
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Secure
Web Presence
Manager
Staff
Collaborative
Operational Ecellence
Convenience
Security
Polices
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
149
05
Tata Kelola Perusahaan Good Coporate Governance
Penerapan prinsip GCG secara berkesinambungan akan semakin memperkuat citra korporasi Nusantara Infrastructure Penerapan prinsip GCG secara berkesinambungan akan semakin memperkuat citra korporasi Nusantara Infrastructure
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Prinsip dan Tujuan Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Principles and Objectives
Nilai-nilai Perusahaan, yaitu Growing, Reliable, Optimistic, Willing, Team Up dan Harmonious menjadi acuan bagi etika usaha dan perilaku dari setiap insan Perusahaan yang kemudian diturunkan dalam pedoman kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan. The values of the Company are Growing, Reliable, Optimistic, Willing, Team Up and Harmonious has become a reference for business ethics and behavior for all employees in the Company and also adopted in the Company’s compliance regulation along with the applicable laws and regulation.
152
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Prinsip dan Tujuan Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Principles and Objectives
Pertumbuhan berkelanjutan menjadi salah satu agenda penting dari wacana pengembangan dunia usaha dewasa ini. Persaingan usaha dan profitabilitas telah menciptakan ketidaksinambungan dunia usaha dengan lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Tata Kelola Perusahaan yang Baik, atau Good Corporate Governance (GCG), adalah sebuah upaya sistemik dari regulator dalam menciptakan hubungan dunia usaha berbasis pertumbuhan berkelanjutan. Kewajiban praktik pengelolaan dunia usaha yang akuntabel, transparan dan memiliki tanggung jawab sosial, memberikan dasar bagi pembentukan hubungan yang harmonis antara pelaku usaha, regulasi, dan lingkungan serta masyarakat.
Sustainable growth is one of the most important aims of today’s business development world. Business competition and profitability have created a disharmony with the environment and surrounding communities. Good Corporate Governance is a systematic effort from the regulator in creating business relationships based on sustainable growth. The obligation of business management practices which are accountable, transparent and socially responsible provides the basis for the establishment of a harmonious relationship between business, regulation, the environment and community.
Demikian pula dengan implementasi GCG di lingkup Perusahaan. Pembentukan organ GCG dengan segala kewenangannya memberikan dasar keberlangsungan usaha yang prudent dan patuh terhadap peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Implementasi GCG di Perusahaan didasarkan pada prinsip two board atau 2 (dua) badan yang dikembangkan dalam bentuk Perseroan Terbatas di Indonesia, yaitu Direksi sebagai pengelola kegiatan operasional dan bisnis, dan Dewan Komisaris yang bertugas sebagai pengawas. Di samping itu, terdapat Rapat Umum Pemegang Saham sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi yang kemudian memberikan keputusan strategis kepada Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjalankan operasional dan pengawasan atas aktivitas Perusahaan.
It is the same with GCG implementation within the Company. The establishment of GCG organs with their authorities provides the basis for business implementation which is prudent and complies with applicable legislation. GCG implementation in the Company is based on the principle of two boards developed in the form of a Limited Liability Company in Indonesia, namely the Board of Directors as manager of operational and business activities, and the Board of Commissioners as supervisor. In addition, there is the General Meeting of Shareholders as the highest decision making forum which then makes strategic decisions for the Board of Commissioners and Board of Directors to carry out the operation and supervision of the Company’s activities.
Tujuan Perusahaan untuk menerapkan GCG ialah:
The objectives of the Company’s GCG implementation are:
• Mendorong pemberdayaan kemandirian, profesionalisme dan obyektivitas organ Perusahaan dalam membuat keputusan dan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya agar selalu dilandasi oleh transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kesetaraan serta kewajaran dan prinsip kehati-hatian serta kepatuhan terhadap peraturan dan perundangundangan yang berlaku. • Meningkatkan kinerja dan daya saing Perusahaan dalam industri infrastruktur nasional maupun internasional. • Mendorong terciptanya hubungan dan lingkungan kerja yang baik, kondusif dan profesional di antara Organ Perusahaan, Karyawan dan Masyarakat Lingkungan. • Menghindari praktek yang melanggar etika bisnis seperti menghindari adanya benturan kepentingan, penyelewengan, pernyataan palsu, pemberian suap dan diskriminasi. • Mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan investasi atau penanaman modal asing langsung (Foreign Direct Investment) dalam industri infrastruktur.
• To encourage the empowerment of the Company organs’ independency, professionalism and objectivity in decision making and implementation in order to be based on transparency, accountability, responsibility, independency and equality and fairness and the principle of prudence compliance with applicable laws and regulations.
Perusahaan telah mengupayakan penerapan GCG di seluruh proses bisnisnya. Dalam implementasinya, Perusahaan mengacu kepada asas-asas Pedoman Umum GCG dari Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), yaitu: Transparency (transparansi), Accountability (akuntabilitas), Responsibility (tanggung jawab), Independence (kemandirian), dan Fairness (kesetaraan dan kewajaran).
The Company has made endeavors to implement GCG in its all business processes. On the implementation, the Company refers to GCG general principles consisting of Transparency, Accountability, Responsibility, Independence and Fairness.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
• To improve the Company’s performance and competitiveness in the national and international infrastructure industry. • To encourage good, conducive, and professional work relationships and environment among the Company: staff and community. • To avoid unethical business practices such as conflict of interest, fraud, false statements, bribery and discrimination. • To encourage the growth of the national economy through increasing investment or FDI in the infrastructure industry.
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
153
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Prinsip dan Tujuan Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Principles and Objectives
1. Transparency (transparansi) Untuk meningkatkan obyektifitas pada kegiatan usaha, Perusahaan akan selalu berinisiatif untuk menyediakan dan mengungkapkan informasi dan kebijakan yang material dan relevan secara tertulis dan tepat waktu dengan cara yang jelas, mudah diakses dan dipahami oleh seluruh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.
1. Transparency To improve the objectivity of business activity, the Company will always initiate to provide and disclose material and relevant information and policy in a clearly written and punctual manner, easily accessible and understood by all shareholders, creditors and other stakeholders.
Perusahaan akan tetap menjunjung tinggi rahasia Perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan dan hak-hak pribadi tanpa mengurangi prinsip keterbukaan yang dianut sesuai azas Keterbukaan GCG.
The Company will uphold the confidentiality of the Company’s secrets according to the laws and regulations, secret of function and personal rights, without undermining the principles of disclosure adopted according to GCG’s transparency principle.
2. Accountability (akuntabilitas) Adalah prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang baik dan berkesinambungan sehingga Perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan Perusahaan dengan selalu memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan stakeholder lainnya.
2. Accountability Is a pre-requirement needed to achieve good and sustainable performance. Thus, the Company has to be managed in a proper and measurable manner and inline with the Company’s interests by always considering the interests of the shareholders and other stakeholders.
Organ Perusahaan dan karyawan harus selalu berpegang teguh pada etika bisnis dan pedoman perilaku (Code of Conduct) dalam melakukan tangguung jawabnya dan kegiatan usahanya.
The organs of the Company and employees have to hold on to the business ethics and code of conduct in conducting its responsibilities and business activities.
3. Responsibility (tanggung jawab) Sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap masyarakat dan lingkungan sebagai pemangku kepentingan, Perusahaan akan selalu melaksanakan prinsip kehatihatian, mematuhi peraturan internal Perusahaan dalam melaksanakan setiap kegiatan usahanya sehingga diharapkan Perusahaan akan mendapat pengakuan sebagai Good Corporate Citizen.
3. Responsibility As a form of responsibility to the community and environment as shareholders, the Company will always implement the principles of prudence and adhere to the internal corporate regulations in conducting its business activities, thus it is expected that the Company acknowledgement as a Good Corporate Citizen.
4. Independence (kemandirian) Perusahaan akan selalu berusaha menjalankan usahanya secara independen dan menghindari adanya praktek dominasi oleh pihak manapun, benturan kepentingan, dominasi oleh salah satu organ Perusahan atas organ lainnya, segala macam bentuk tekanan atau pengaruh yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Diharapkan segala keputusan yang dibuat Perusahaan lebih independen dan obyektif.
4. Independence The Company will always conduct its business independently and avoid the dominancy practice from any parties, conflict of interests, dominancy by one of the Company’s organs upon other Company’s organizational structure, any kinds of pressures or influences that may affect the decision making so it is expected that all decisions made by the Company are more independent and objective.
154
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Prinsip dan Tujuan Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Principles and Objectives
5. Fairness (kesetaraan dan kewajaran) Perusahaan akan selalu berusaha memperhatikan dan memperlakukan kepentingan pemangku kepentingan dan pihak ketiga yang berhubungan atau melakukan transaksi dengan Perusahaan dengan kesetaraan dan kewajaran serta selalu memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat dalam proses penerimaan karyawan dan berkarir tanpa melihat kondisi fisik dan membedakan suku, agama, ras, golongan serta gender.
5. Fairness The Company will always give attention and treat the shareholder’s interests and the third party which are related to or conduct transactions with the Company in fairness and equality, and will always provide the same opportunity to the community in the staff recruitment process and in career regardless of their physical condition, race, religion, group and gender.
Melalu implementasi prinrip-prinsip inilah, Perusahaan menjalankan aktivitas usahanya dan menjadikannya sebagai acuan bagi segenap insan Perusahaan dalam setiap aktivitas unit dan lini bisnis agar Perusahaan selalu tumbuh berkembang dan memiliki pola berkelanjutan berjangka panjang. Perusahaan memiliki GCG Manual yang mengatur dimensi GCG dan penerapannya, dengan beberapa pembahasan sebagai berikut: 1. Visi dan misi Perusahaan 2. Nilai-nilai Perusahaan 3. Etika (Code of Conduct) 4. Dewan Komisaris 5. Komite-Komite a. Komite Audit b. Komite Nominasi dan Remunerasi c. Komite Investasi dan Strategi 6. Direksi 7. Audit Internal dan Auditor Eksternal 8. Sekretaris Perusahaan 9. Sistem Keuangan dan Pengendalian Internal
Through the implementation of these principles, the Company conducts its business activities and makes a manual for all corporate entities in every unit activity and business lines for the Company to grow and sustainable in a long pattern. The Company has in place a GCG manual that regulates GCG dimensions and its implementation, with several discussions as follows:
PT Nusantara Infrastructure Tbk
1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9.
The Company’s Vision and Mission The Company’s Values Ethics (Code of Conduct) Board of Commissioners Committees a. Audit Committee b. Nomination and Remuneration Committee c. Investment and Strategy Committee Board of Directors Internal Audit Division and External Auditor Corporate Secretary Financial System and Internal Control
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
155
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Penerapan Dan Kesesuaian Atas Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka Application Of Public Company Corporate Governance Guidelines Nusantara Infrastructure juga memiliki komitmen untuk menerapkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka yang dikeluarkan oleh OJK tahun 2015 serta meliputi lima aspek, delapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, dan 25 rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola yang baik.
Nusantara Infrastructure also has a commitment to implement the Public Company Code of Corporate Governance issued by OJK in 2015 that includes 5 aspects, and 8 principles for good corporate governance, and 25 recommendations related to the implementation of the good corporate governance aspects
Sesuai dengan Surat Edaran OJK No. 30/SEOJK.04/2016 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik, berikut adalah penjelasan atas penerapan atas Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka di lingkungan Perseroan:
In accordance with OJK Circular Letter No. 30/ SEOJK.04/2016 on the Form and Content of the Public Company Annual Report, the following is an explanation of the application of the Public Company Code of Corporate Governance
Kepatuhan Perusahaan Terhadap Surat Edaran OJK Tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka
The Compliance of the Company into OJK Circular Letter regarding to Public Company Code of Corporate Governance
Prinsip Principle
Aspek Aspect
1.
Hubungan Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham dalam menjamin hakhak Pemegang Saham Public Company Relations with Shareholders In Ensuring the Rights of Shareholders
1.
2.
156
Meningkatkan nilai penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Increasing the GMS Value
Meningkatkan kualitas komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau Investor Improving the Quality of Public Company Communications with Shareholders or investors.
Accelerating Infrastructure Development
Rekomendasi Recommendation
Kepatuhan Perusahaan Comoany’s Compliance
1.
Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi dan kepentingan Pemegang Saham. The Public Company should have the technical voting procedures, either open or closed, that promote independence and the interests of shareholders.
Perusahaan telah memenuhi Prinsip 1 dan Rekomendasi 1 The Company has met Principle 1 and Recommendation 1
2.
Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS Tahunan All members of the Public Company Board of Directors and Board of Commissioners should attended the Annual GMS.
Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris di undang untuk datang ke setiap RUPS yang diadakan Perusahaan. All members of the Board of Directors and Board of Commissioners are invited to attend each Company GMS, but may not due so due to other commitments.
3.
Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam situs web Perusahaan paling sedikit selama 1 (satu) tahun The AGM Summary minutes should be available on the Public Company website for at least 1 year.
Perusahaan telah memenuhi Prinsip 1 dan Rekomendasi 3 The Company has met Principle 1 and Recommendation 3.
1.
Perusahaan Terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan Pemegang Saham atau Investor. The Public Company should have a policy of open communication with shareholders or investors.
Perusahaan telah memenuhi Prinsip 2 dan Rekomendasi 1 The Company has met Principle 2 and Recommendation 1.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Penerapan Dan Kesesuaian Atas Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka
Application Of Public Company Corporate Governance Guidelines
Prinsip Principle
Aspek Aspect
2.
Fungsi dan peran Dewan Komisaris Function and role of the Board of Commissioners
3.
4.
Memperkuat keanggotaan dan komposisi Dewan Komisaris Strengthening Board of Commissioners Membership and Composition
Meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Improving the Quality of the Board of Commissioners Duties and Responsibilities.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Rekomendasi Recommendation
Kepatuhan Perusahaan Comoany’s Compliance
2.
Perusahaan Terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau Investor dalam situs web. The Public Company should reveal its communication policy with shareholders or investors on its website.
Perusahaan telah memenuhi Prinsip 2 dan Rekomendasi 2 The Company has met Principle 2 and Recommendation 2.
1.
Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka. When determining the number of Board of Commissioners members, the condition of the Public Company should be considered.
Perusahaan telah memenuhi Prinsip 3 dan Rekomendasi 1 The Company has met Principle 3 and Recommendation 1.
2.
Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian dan pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan. When determining the number of Board of Commissioners members, attention should be paid to the diversity of skills, knowledge and experience required.
Perusahaan telah memenuhi Prinsip 3 dan Rekomendasi 2 The Company has met Principle 3 and Recommendation 2.
1.
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris. The Board of Commissioners should have a Self Assessment policy to assess the Board of Commissioners’ performance.
Perusahaan belum menjalankan prinsip 4 dan Rekomendasi 1, tetapi penilaian terhadap Dewan Komisaris secara tidak langsung dilakukan saat perumusan remunerasi oleh Komite Nominasi dan Remunerasi.
2.
Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkap melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka. The Self Assessment should assess the Board of Commissioners’ performance, based on the Public Company Annual Report.
Perusahaan belum menjalankan prinsip 4 dan Rekomendasi 2, tetapi penilaian terhadap Dewan Komisaris secara tidak langsung dilakukan saat perumusan remunerasi oleh Komite Nominasi dan Remunerasi.
3.
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan. The Board of Commissioners should have a resignation policy where members of the Board of Commissioners are engaged in financial crime
Perusahaan telah memenuhi Prinsip 4 dan Rekomendasi 3 The Company has met Principle 3 and Recommendation 3.
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
157
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Penerapan Dan Kesesuaian Atas Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka Application Of Public Company Corporate Governance Guidelines
Prinsip Principle
Aspek Aspect
3.
Fungsi dan peran Direksi Function and Role of the Board of Directors
5.
6.
158
Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Improving the Quality of the Board of Directors Duties and Responsibilities.
Meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
Accelerating Infrastructure Development
Rekomendasi Recommendation
Kepatuhan Perusahaan Comoany’s Compliance
4.
Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses nominasi anggota Direksi. The Board of Commissioners, or Committee, carrying out the Remuneration and Nomination functions, should formulate policies related to Nomination of Directors.
Perusahaan telah memenuhi Prinsip 4 dan Rekomendasi 4 The Company has met Principle 4 and Recommendation 4.
1.
Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka serta efektifitas dalam pengambilan keputusan. When determining the number of Board of Directors members, the condition of the Public Company should be considered, and the effectiveness in decision making.
Perusahaan telah memenuhi Prinsip 5 dan Rekomendasi 1 The Company has met Principle 5 and Recommendation 1.
2.
Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan. When determining the number of Board of Directors members, attention should be paid to the diversity of skills, knowledge and experience required.
Perusahaan telah memenuhi Prinsip 5 dan Rekomendasi 2 The Company has met Principle 5 and Recommendation 2.
3.
Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi. The Member of the Board of Directors that oversees accounting or finance should have expertise and/or knowledge in the field of accounting.
Perusahaan telah memenuhi Prinsip 5 dan Rekomendasi 3 The Company has met Principle 5 and Recommendation 3.
1.
Direksi mempunyai kebijakan penilian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi. The Board of Directors should have a Self Assessment policy to assess the Board of Directors’ performance.
Perusahaan belum menjalankan prinsip 6 dan Rekomendasi 1, tetapi penilaian terhadap Direksi secara tidak langsung dilakukan saat pengusulan remunerasi oleh Dewan Komisaris kepada RUPS.
2.
Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka. The Self Assessment should assess the Board of Directors’ performance, based on the Public Company Annual Report.
Perusahaan belum menjalankan prinsip 6 dan Rekomendasi 1, tetapi penilaian terhadap Direksi secara tidak langsung dilakukan saat pengusulan remunerasi oleh Dewan Komisaris kepada RUPS.
3.
Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan. The Board of Directors should have a resignation policy where members of the Board of Directors are engaged in financial crime
Perusahaan telah memenuhi Prinsip 6 dan Rekomendasi 3 The Company has met Principle 6 and Recommendation 3.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Prinsip Principle
Aspek Aspect
4.
5.
Partisipasi Pemangku Kepentingan Stakeholder Participation
Keterbukaan Informasi Information Disclosure
7.
8.
Meningkatkan aspek Tata Kelola Perusahaan melalui partisipasi Pemangku Kepentingan. Increasing the Corporate Governance Aspects through Stakeholder Participation.
Meningkatkan pelaksanaan Keterbukaan Informasi Improving Information Disclosure.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Rekomendasi Recommendation
Kepatuhan Perusahaan Comoany’s Compliance
1.
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading. The Public Company should have a policy to prevent insider trading.
Perusahaan telah memenuhi Prinsip 7 dan Rekomendasi 1 The Company has met Principle 7 and Recommendation 1.
2.
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud. The Public Company should have a policy on anti-corruption and anti-fraud.
Perusahaan telah memenuhi Prinsip 7 dan Rekomendasi 2 The Company has met Principle 7 and Recommendation 2.
3.
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor. The Public Company should have a policy on selection and upgrading the ability of suppliers or vendors.
Perusahaan telah memenuhi Prinsip 7 dan Rekomendasi 3 The Company has met Principle 7 and Recommendation 3.
4.
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur. The Public Company should have a policy on the fulfillment of creditors’ rights.
Perusahaan telah memenuhi Prinsip 7 dan Rekomendasi 4 The Company has met Principle 7 and Recommendation 4
5.
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan Whistleblowing System. The Public Company should have a policy for a whistleblowing system
Perusahaan telah memenuhi Prinsip 7 dan Rekomendasi 5 The Company has met Principle 7 and Recommendation 5
6.
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan Karyawan. The Public Company should have a policy for long-term incentives to directors and employees
Perusahaan belum memiliki kebijakan prinsip 7 dan Rekomendasi 6 The Company has not met Principle 7 and Recommendation 6
1.
Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan Teknologi Informasi secara lebih luas selain situs web sebagai media Keterbukaan Informasi. The Public Company should utilize information technology more widely apart from its website as a medium of information disclosure.
Perusahaan telah memenuhi Prinsip 8 dan Rekomendasi 1 The Company has met Principle 8 and Recommendation 1
2.
Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5%, selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka melalui Pemegang Saham Utama dan Pengendali. The Public Company should disclose in the Annual Report shareholders with at least 5% (five percent) ownership, in addition should disclose the main and controlling shareholders in the Public Company.
Perusahaan telah memenuhi Prinsip 8 dan Rekomendasi 2 The Company has met Principle 8 and Recommendation 32
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
159
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Organ Tata Kelola Perusahaan GCG Structure
Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 Bab I mengenai Ketentuan Umum Pasal 1, Organ Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi, dan Dewan Komisaris. Sebagai pelaku usaha yang mengupayakan pelaksanaan GCG, Perusahaan mengimplementasikannya dalam struktur organ Tata Kelola Perusahaan.
Based on Law No. 40 Year 2007 Chapter I regarding General Conditions Article 1, the Company organizational structure consist of a General Meeting of Shareholders, the Board of Directors and the Board of Commissioners. The Company, as a business player implementing GCG, applies these organizational structure within its GCG structure.
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
Dewan Komisaris Board of Commissioner’s
Komite Audit Audit Committee
Direksi
Board of Directors
Hubungan Investor Investor Relations
160
Accelerating Infrastructure Development
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Audit Internal Internal Audit
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Saham Shareholders and General Meetings of Shareholders
Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 32/ POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, Perusahaan wajib untuk melaksanakan RUPS sesuai dengan peraturan tersebut. Perusahaan memiliki 2 (dua) bentuk RUPS, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan di setiap tahunnya selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku Perusahaan ditutup, serta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perusahaan.
In compliance with the Financial Services Authority (OJK) Regulation No. 32/POJK.04 / 2014 on the Planning and Holding of the General Meeting of Shareholders of Public Listed Company, the Company is obliged to carry out the AGMS in accordance with these regulations. The Company has two (2) forms of the GMS, the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) held in each year no later than six (6) months after the fiscal year of the Company is closed, and the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) to be held each time based on the needs for the benefit of the Company.
Baik RUPST maupun RUPSLB merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Dewan Komisaris. Perusahaan selalu berupaya untuk menjamin agar hak-hak pemegang saham selalu dipenuhi serta memperlakukan semua pemegang saham secarasetara. RUPST dan RUPSLB merupakan hak dan wewenang pemegang saham dalam mengendalikan kinerja Entitas anak usaha di bawahnya dalam batas yang ditentukan oleh undang-undang atau Anggaran Dasar. Keputusan yang diambil dalam RUPST dan RUPSLB dilakukan secara transparan dengan memperhatikan kepentingan usaha Perusahaan.
The Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) have the highest authority and hold all authorities that are not granted to the Board of Directors or Board of Commissioners. The Company always seeks the right of the shareholders are always fulfilled and treats all shareholders equally. The AGMS and EGMS are the rights and authority of shareholders in controlling the performance of underlying subsidiaries in a limit set by legislation or articles of association. Decision making in AGMS and EGMS is done transparently by considering the interests of the Company.
Usulan penggunaan RUPST untuk mengesahkan Laporan Tahunan setelah penutupan tahun buku yang bersangkutan, dan dalam rapat tersebut Direksi menyampaikan:
The proposal to use AGMS to authorize the Annual Report after the closure of the related financial year, and in the meeting, of the Board of Directors presents:
Laporan Tahunan, yang berisikan diantaranya: 1. Laporan Keuangan yang terdiri atas sekurang-kurangnya posisi keuangan akhir tahun buku mengenai kinerja keuangan Perusahaan di tahun yang baru dalam perbandingan dengan tahun buku sebelumnya. • Laporan mengenai kegiatan Perusahaan dan pencapaiannya. • Nama anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris (termasuk jika ada pergantian).
Annual Report, which contains: 1. Financial statements that consist of at least the financial position as of the end of the financial year regarding the Company’s financial performance in the new year in comparison with the previous financial year. • Report about the Company’s activities and its accomplishments. • Names of the Board of Directors and the Board of Commissioners members (including if there are any replacements). • Good Corporate Governance Implementation Report. • Social Responsibility and Environment Implementation Report. 2. Proposal of use of the Company’s consolidated net income. 3. Other matters that need GMS approval for the interests of the Company.
• Laporan pelaksanaan tata kelola Perusahaan. • Laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. 2. Usulan penggunaan laba bersih konsolidasian Perusahaan. 3. Hal-hal lain yang perlu persetujuan RUPS untuk kepentingan Perusahaan.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
161
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Pelaksanaan atas Keputusan RUPS Tahun 2015
2015 AGMS Holding and its resolutions
Tahun 2015, Perusahaan menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPST dan 1 (satu) kali RUPSLB, dimana keduanya diselenggarakan pada 12 Mei 2015. Hasil keputusan dan realisasi oleh manajemen Perusahaan di tahun 2016 adalah sebagai berikut, Mata Acara dan Keputusan RUPST 2015 Agenda and 2015 AGMS Resolution
Realisasi dan Tindak Lanjut oleh Manajemen di Tahun 2016 Realization and Follow-up Plan by the Management
Mata Acara Pertama dan Keputusannya First Agenda and its resolution
Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014, termasuk laporan tahunan Direksi dan laporan pengawasan Dewan Komisaris Perusahaan dan mengesahkan Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (Member of BDO International) sesuai dengan laporannya No. 303/3-N027/SB-1/12.14 Perihal: Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2014, tanggal 25 Maret 2015 dengan pendapat “laporan keuangan konsolidasian menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Nusantara Infrastructure Tbk dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut,sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia”.
Approved and accepted the Company’s Annual Report for financial year ended December 31, 2014, including the annual report of the Board of Directors and the Board of Commissioners’s supervision report and authorized the Company’s Consolidation Financial Statements for financial year ended December 2014 audited by Public Accountants Office Tanubrata Sutanto Fahmi & Partners (member of BDO International) according to report number : 303/3-N027/SB-1/12.14, 25th of March 2015 with an unqualified opinion, in all materials, the Company’ and Its Subsidiaries consolidated financial position and as of December 31, 2014, and consolidated financial performance and consolidated cash flow ending on the said date, according to the Indonesian Financial Accounting Standards.
Menyetujui pemberian pembebasan dan pelunasan tanggungjawab sepenuhnya(acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang mereka jalankan selama tahun buku 2014 sepanjang tindakan-tindakan mereka tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan.
Approved to grant full release and discharge (acquit et de charge) for the Board of Director and Board of Commissioners of the Company of their respective management and supervisory activities conducted within the financial year ending 31 December 2014 as long as that their actions are reflected in the Annual Report and Consolidated Financial Statements of the Company.
Telah direalisasikan dan dilembagakan secara hukum melalui akta notaris. Realized and Legally Institutionalized through the Notarial Deed.
Mata Acara Kedua dan Keputusannya Second Agenda and its resolution
Menyetujui dengan memperhatikan kepentingan dan rencana pengembangan usaha Perusahaan kedepan, menetapkan penggunaan Laba Bersih Perusahaan sebagai berikut:
To approve by taking into account of the Company’s business development plans and objectives by determining the use of the Company’s Net Income as follows:
Dari Laba Bersih Perusahaan disisihkan sejumlah Rp760.240.665,-(tujuh ratus enam puluh juta dua ratus empat puluh ribu enam ratus enam puluh lima Rupiah) akan dialokasikan sebagai cadangan wajib sesuai Pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas; dan
From the Company’s net income, an amount of Rp. 760,240,665. (seven hundred sixty million two hundredforty thousand six hundred sixty-five Rupiah) will be allocated as mandatory reserves in accordance with Article 70 of the Limited Liability Company Law; and From the Company’s net income, an amount of Rp. 75,263,825,813. (Seventy-five billion, two hundred and sixty-three million eight hundred twenty-five thousand eight hundred and thirteen Rupiah) will be allocated to other reserves and can be used for The Company’s business development and working capital.
Dari Laba Bersih Perusahaan disisihkan sejumlah Rp75.263.825.813,-(tujuh puluh lima milyar dua ratus enam puluh tiga juta delapan ratus dua puluh lima ribu delapan ratus tiga belas Rupiah )akan dialokasikan sebagai cadangan lainnya dan dapat digunakan untuk pengembangan usaha serta modal kerjaP erusahaan.
162
Accelerating Infrastructure Development
Telah direalisasikan dan dilembagakan secara hukum melalui akta notaris. Realized and Legally Institutionalized through the Notarial Deed.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Saham
Shareholders and General Meetings of Shareholders
Mata Acara dan Keputusan RUPST 2015 Agenda and 2015 AGMS Resolution
Realisasi dan Tindak Lanjut oleh Manajemen di Tahun 2016 Realization and Follow-up Plan by the Management
Mata Acara Ketiga dan Keputusannya Third Agenda and its resolution
Melimpahkan wewenang kepada Direksi Perusahaan untuk mengangkat Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK,d/h Bapepam-LK) untuk memeriksa Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2015 dan melimpahkan wewenang kepada Direksi Perusahaan untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lain penunjukan tersebut.
Approved to delegate to the Company’s Board of Directors the authority to appoint Public Accountants Firm registered in Financial Service Authority (OJK) to audit the Company’s Financial Statements for the financial year 2015 and to delegate the authority to Board of Directors to determine the honorarium and other terms and condition regarding the appointment.
Telah direalisasikan dan dilembagakan secara hukum melalui akta notaris. Realized and Legally Institutionalized through the Notarial Deed.
Approved to give authority to the Ultimate Shareholders in determine the salary or honorarium of the Company’s Board of Commissioners and propose to the meeting to give authority to the Company’s Board of Commissioners in determine salary and allowances of each members of the Company’s Board of Directors and giving the authority to the Board of Directors Meetings to assign tasks and authorities of each member.
Telah direalisasikan dan dilembagakan secara hukum melalui akta notaris. Realized and Legally Institutionalized through the Notarial Deed.
Approved the Report on the Realization of Use of Proceeds from Limited Public Offering I and Accountability report of realization of the use of Warrant Fund series I.
Telah direalisasikan dan dilembagakan secara hukum melalui akta notaris. Realized and Legally Institutionalized through the Notarial Deed.
Mata Acara Keempat dan Keputusannya Fourth Agenda and its resolution Menyetujui memberi wewenang kepada Pemegang Saham Utama dalam menentukan gaji atau honorarium dari anggota Dewan Komisaris Perusahaan dan diusulkan kepada Rapat untuk memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perusahaan dalam menentukan gaji dan tunjangan setiap anggota Direksi Perusahaan serta memberi kuasa kepada Rapat Direksi untuk dan menetapkan tugas dan wewenang setiap anggota Direksi Perusahaan.
Mata Acara Kelima dan Keputusannya Fifth Agenda and its resolution
Menyetujui Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) I Perusahaan dan Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan DanaWaran SeriI.
Keputusan RUPLB 2015 2015 EGMS resolutions Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan antara lain dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan OJK No.32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan OJK No.33/ POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik serta pernyataan dan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan, sesuai dengan Lampiran yang dilekatkan pada minuta akta ini. Menyetujui memberikan kuasa kepada Direksi Perusahaan dengan hak subsitusi untuk: Menyatakan keputusan agenda Rapat ini dalam bentuk akta Notaris dan melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan Rapat; Mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, mendaftarkan dan mengumumkan perubahan Anggaran Dasar tersebut, sehingga perubahan Anggaran Dasar tersebut berlaku menurut hukum, termasuk untuk mengadakan perubahan atau penambahan atas perubahan ketentuan Anggaran Dasar ini apabila disyaratkan oleh instansi yang berwenang dan melakukan segala sesuatu yang diperlukan dan disyaratkan oleh Peraturan perundangundangan yang berlaku.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Realisasi
Approved the amendments of Company’s articles of association, among others to comply with OJK Regulation No.32 / POJK.04 / 2014 on the Planning and Organizing the General Meeting of Shareholders of Public Company and OJK Regulation No.33 / POJK.04 / 2014 on the Board of Directors and Board Commissioner of issuer or Public Company and the statements and the realignment of the Articles of Association of Company, in accordance with the Annex attached to the minutes of this deed.
Telah direalisasikan dan dilembagakan secara hukum melalui akta notaris. Realized and Legally Institutionalized through the Notarial Deed.
Approved to give authority to the Board of Directors with the substitution right for: Putting the meeting resolutions in a notarialdeed and to implement all actions required relating to this meeting’s resolutions. Handling the notification to the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia, registered and announced the change in the Articles of Association, so that amendment is valid according to the law, including to make changes or additions to the above changes in the provisions of this Articles of Association, if required by the relevant authorities and undertake any action necessary and required by the applicable laws and regulations.
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
163
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Saham Shareholders and General Meetings of Shareholders
Penyelenggaraan dan Keputusan RUPS Tahun 2016 RUPS Perusahaan tahun 2016 dilakukan 2 (dua) kali, yaitu RUPST dan RUPSLB yang keduanya diselenggarakan di hari yang sama, pada tanggal 27 Mei 2016 di Jakarta. • • • •
Pengumuman RUPS dilakukan tanggal 19 April 2016 melalui Surat Kabar Bisnis Indonesia Pemanggilan dilakukan tanggal 4 Mei 2016 melalui Surat Kabar Bisnis Indonesia Pengumuman hasil RUPS dilakukan tanggal 31 Mei 2016 melalui Surat Kabar Bisnis Indonesia Akta nomor 75 dan nama Notaris untuk RUPS yaitu Fathiah Helmi, SH
Penyelenggaraan RUPST telah memenuhi kuorum karena dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 9.521.127.029 saham atau 63,11% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perusahaan, sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundangan yang berlaku. Berikut disampaikan hasil keputusan RUPST 2016 dan realisasi di tahun 2016 serta rencana tindak lanjut oleh manajemen. Realisasi dan Tindak Lanjut oleh Manajemen Realization and Follow-up Plan by the Management
Mata Acara dan Keputusan RUPST 2016 The Decisions of 2016 Annual General Shareholder Meeting
Mata Acara Pertama dan Keputusannya First Agenda and its resolution 1.
2.
164
Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2015, termasuk laporan tahunan Direksi dan mengesahkan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Perusahaan dan Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2015, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (Anggota dari BDO International Limited) sesuai dengan laporannya Nomor: 385/4-N027/SB-2/12/15 Perihal: Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2015, tanggal 24 Maret 2016 dengan pendapat “laporan keuangan konsolidasian menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Nusantara Infrastructure Tbk dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2015, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia”. Menyetujui pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang mereka jalankan selama tahun buku 2015 sepanjang tindakan-tindakan mereka tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan Perusahaan.
Accelerating Infrastructure Development
1.
2.
Approve and fully accept the Company’s Annual Report for Fiscal Year ended on December 31, 2015, including the Annual Report prepared by the Board of Directors and verify the Supervisory Report prepared by the Board of Commissioners and Company’s Financial Statement for Fiscal Year ended on December 31, 2015 as audited by Public Accounting Firm Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Associate (member of BDO International Limited) in accordance with report No. 385/4- N027/SB2/12/15 on Consolidated Financial Statement of December 31, 2015 dated on March 24, 2016 in which the opinion states that “the consolidated Financial Statement gives a fair view, and are free from material misstatements, the consolidated financial position of PT Nusantara Infrastructure, Tbk. and its Subsidiaries at December 31, 2015, as well as the financial performance and consolidated cashflow for the year then ended is in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.” Approve to grant full release and discharge (acquit et de charge) to the Board of Directors and Board of Commissioners over their lawful management and supervising activities throughout FY 2015 to the extent that they are reflected in the Company’s Annual Report.
Telah direalisasikan dan dilembagakan secara hukum melalui akta notaris. Realized and Legally Institutionalized through the Notarial Deed.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Saham
Shareholders and General Meetings of Shareholders
Realisasi dan Tindak Lanjut oleh Manajemen Realization and Follow-up Plan by the Management
Mata Acara dan Keputusan RUPST 2016 The Decisions of 2016 Annual General Shareholder Meeting
Mata Acara Kedua dan Keputusannya Second Agenda and its resolution
Menyetujui dengan memperhatikan kepentingan dan rencana pengembangan usaha Perusahaan ke depan, menetapkan penggunaan Laba Bersih Perusahaan sebesar Rp204.955.715.903,- sebagai berikut: 1. Dari Laba Bersih Perusahaan disisihkan sejumlah Rp2.049.557.159,- akan dialokasikan sebagai cadangan wajib sesuai Pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas; dan 2. Dari Laba Bersih Perusahaan disisihkan sejumlah Rp202.906.158.744,- akan dialokasikan sebagai cadangan lainnya sesuai Pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan Perusahaan termasuk untuk pengembangan usaha, modal kerja, sosial, dan pembagian dividen pada waktu yang akan datang.
Approve by taking into consideration and future Company business development plan, to allocate a total amount of Rp204,955,715,903 of the Company’s Net Profit as follow: 1. A total amount of Rp2,049,557,159 out of Company’s Net Profit is allocated as a Reserve Fund in accordance with Article 70 of Law on Limited Liability Company; and 2. A total amount of Rp202,906,158,744 out of Company’s Net Profit will be allocated as Capital Reserve in accordance with Article 70 of Law on Limited Liability Company and may be allocated for Company’s various needs including business development, working capital, social activities, dividend distribution in the future.
Telah direalisasikan dan dilembagakan secara hukum melalui akta notaris. Realized and Legally Institutionalized through the Notarial Deed.
Approve the delegation of power and authority to the Board of Directors to appoint Public Accounting Firm registered at Financial Services Authority (Financial Services Authority (OJK, formerly Bapepam-LK) to audit Company’s Financial Statement for FY2016 and establish the honorary payment and other requirements for such appointment.
Telah direalisasikan dan dilembagakan secara hukum melalui akta notaris. Realized and Legally Institutionalized through the Notarial Deed.
Approve to grant the authority to the Major Shareholder in determining the salaries or honorary pay of the members of the Company’s Board of Commissioners and proposed to the Meeting to grant the authority to the Company’s Board of Commissioners in determining the salary and allowance of each member of the Board of Directors as well as grant authority to the Board of Directors’ Meeting to establish the duties and authorities of each member of the Board of Directors.
Telah direalisasikan dan dilembagakan secara hukum melalui akta notaris. Realized and Legally Institutionalized through the Notarial Deed.
Mata Acara Ketiga dan Keputusannya Third Agenda and its resolution
Menyetujui melimpahkan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perusahaan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK, d/h Bapepam-LK) untuk memeriksa Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2016 serta menetapkan honorarium dan persyaratan lain penunjukan tersebut.
Mata Acara Keempat dan Keputusannya Fourth Agenda and its resolution
Menyetujui memberi wewenang kepada Pemegang Saham Utama dalam menentukan gaji atau honorarium dari anggota Dewan Komisaris Perusahaan dan diusulkan kepada Rapat untuk memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perusahaan dalam menentukan gaji dan tunjangan setiap anggota Direksi Perusahaan serta memberi kuasa kepada Rapat Direksi untuk dan menetapkan tugas dan wewenang setiap anggota Direksi Perusahaan.
Sementara itu, RUPSLB Perseroan tahun 2016 yang diselenggarakan di hari yang sama dengan RUPST tidak memenuhi korum karena hanya dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 10.560.088.171 saham atau 69,99% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan. Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, RUPSLB hanya dapat diselenggarakan dengan syarat kehadiran 75,00% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan. Dengan demikian RUPSLB Perusahaan tahun 2016 tidak dapat dilangsungkan.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Meanwhile, the 2016 Company’s Extraordinary General Meeting of Shareholders organized at the same day with the Annual General Meeting of Shareholders, was attended only by shareholders controlling 10,560,088,171 shares or 69.99% of the entire shares with eligible voting rights issued by the Corporation. In accordance with the Company’s Articles of Association, Extraordinary General Meeting of Shareholders may only be organized provided that 75.00% of the shareholders with eligible voting rights issued by the Company were present. Consequently, the Company’s Extraordinary General Meeting of Shareholders did not take place.
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
165
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Dewan Komisaris
Board of Commissioners Prinsip two board, atau 2 (dua) badan dalam Perseroan Terbatas mengharuskan keseimbangan antara pengelolaan dan pengawasan. Dewan Komisaris adalah organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan atas pengelolaan Perusahaan oleh Direksi; dan apabila diperlukan memberikan nasihat kepada Direksi. Selain itu, Dewan Komisaris memastikan bahwa Perusahaan melaksanakan prinsip-prinsip GCG. Anggota Dewan Komisaris dinominasikan oleh Komite Nominasi dan diangkat oleh RUPS.
The two boards principle in a Limited Liability Company requires a balance between management and supervision. The Board of Commissioners (“BOC”) is an organizational structure in charge of supervising the management of the Company by the Board of Directors; and where necessary to give advice to the Board of Directors. Moreover, the Board of Commissioners ensures that the Company implement the principles of Good Corporate Governance. Members of the Board of Commissioners are nominated by the Nomination Committee and appointed by the GMS.
Keberadaan Dewan Komisaris Perusahaan berdasarkan UndangUndang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik dan Anggaran Dasar Perusahaan.
The existency of the Company’s Board of Commissioners is based on Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Company, OJK regulation No. 33/POJK.04/2014 on BoD and BOC of issuer or Limited Liability Company and Company’s Article of Association.
Pedoman Kerja Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Work Guidelines
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris memiliki pedoman kerja yang diatur dalam Anggaran Dasar dan GCG Manual Perusahaan. Pedoman kerja Dewan Komisaris berisi antara lain komposisi, pengangkatan dan pemberhentian; persyaratan; tanggung jawab; tugas; wewenang; dan rapat.
In performing duties, the Board of Commissioners has in place the BOC Work Guidelines set forth in the Articles of Association and the GCG Manual of the Company. BOC Work Guidelines contain, among others, the composition, appointment and dismissal; requirements; responsibility; duty; authority; and meetings.
Persyaratan Dewan Komisaris
Criteria of Board of Commissioners
Anggota Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan, antara lain sebagai berikut: • Mempunyai akhlak dan moral yang baik. • Mampu melaksanakan perbuatan hukum. • Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan • Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana di bidang keuangan dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan.
Members of the Board of Commissioners must fulfil, among others the following requirements: • Have a good behavior and moral character • Be competent legal persons capable of performing legal actions; • Within 5 (five) years prior to their appointment, have never been a member of a Board of Directors and/or Board of Commissioners of a company which was found guilty of causing the said company to become bankrupt; • Within 5 (five) years prior to their appointment, have never been convicted for criminal actions related to the financial sector.
Ketentuan Masa Jabatan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Term of Office
a. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, pengangkatan tersebut berlaku sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS di mana anggota Dewan Komisaris diangkat dan berakhir pada saat ditutupnya RUPS Tahunan ke-5 (lima) setelah tanggal pengangkatan anggota Dewan Komisaris, kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS dan setelah masa jabatannya berakhir dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS. Jika sebelum masa jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir terdapat penggantian anggota Dewan Komisaris, maka anggota Dewan Komisaris baru tersebut mempunyai jabatan selama sisa masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang digantikannya.
a. Members of the Board of Commissioners are appointed and dismissed by GMS, the assignment applies since the date determined in GMS where the Board of Commissioners assigned and ends on the closing of the fifth AGMS after the assignment of members of Board of Commissioners, except otherwise specified in GMS and after the length of service ends the members can be assigned again according to GMS decision. If there is replacement of the Board of Commissioners members before the length of service ends, the new member of the Board of Commissioners serves the remaining service period of the member of the Board of Commissioners being replaced.
b. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila masa jabatannya berakhir, mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan Perundang-undangan yang berlaku, meninggal dunia atau diberhentikan karena keputusan RUPS.
b. Term of office of a member of Board of Commissioners ends due to the expiry of his tenure, his resignation, his being no longer capable in fulfilling prevailing regulations, his demise or being discharged by GMS decision.
166
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
c. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan anggota Dewan Komisaris, maka pengisian jabatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
c. In the case of a vacant position of the Board of Commissioners members, the replacement process is conducted in accordance with the terms of articles of association of the Company.
Susunan Keanggotaan Dewan Komisaris dan Dasar Pengangkatan
Composition of Board of Commissioners, Legal Basis of Appointment and Term of Office
Dewan Komisaris terdiri dari setidaknya 2 (dua) orang anggota yang terdiri dari Komisaris Utama dan anggota Dewan Komisaris atau lebih. Komisaris Independen minimal 30% dari jumlah komposisi keseluruhan Dewan Komisaris, sesuai dengan peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga akhir tahun 2015, Dewan Komisaris Perusahaan memiliki 3 (tiga) orang anggota, dimana 2 (dua) diantaranya menjabat sebagai Komisaris Independen, atau setara dengan 66,67% dari komposisi keanggotaan Dewan Komisaris.
The Board of Commissioners consists of at least 2 (two) members composed of President Commissioner and one or more members of the Board of Commissioners. The minimum number of Independent Commissioners is 30% of the total members of the Board of Commissioners, in accordance with Indonesia Stock Exchange (IDX) regulation. By the end of 2015, the Board of Commissioners is composed of 3 (three) members, 2 (two) of which are Independent Commissioners, or equal to 66,67% of the Board of Commissioners members.
Susunan Dewan Komisaris pada tahun 2016 terdiri dari:
The Composition of the Board of Commissioners in 2016 is as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Darjoto Setyawan
Komisaris Utama President Commissioner
David Emlyn Parry
Komisaris Independen Independent Commissioner
Hartopo Soetoyo
Komisaris Independen Independent Commissioner
Dasar Pengangkatan Legal Basis of Appointment
Awal Menjabat Start
Akta No. 31 Tanggal 26 November 2013 Deed No. 31 dated November 26, 2013
Masa Akhir Jabatan End
24 Mei 2013
RUPST 2018 AGMS 2018
24 Mei 2013
RUPST 2018 AGMS 2018
24 Mei 2013
RUPST 2018 AGMS 2018
* Profil anggota Dewan Komisaris dapat dilihat pada bagian Profil Perusahaan.
*Profile of the Board of Commissioners is presented in the Company Profile hereof.
Independensi Komisaris Independen
Independency Commissioners
Sesuai dengan POJK No, 33/POJK.04/2014, Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang berasal dari luar Perusahaan; tidak memiliki saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan; tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perusahaan, Komisaris, Direksi atau Pemegang Saham Utama; dan tidak memiliki hubungan baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan. Jumlah Komisaris Independen minimal 30% dari jumlah komposisi keseluruhan Dewan Komisaris.
In line with OJK Regulation No. 33/POJK.04/2014, the Independent members of Commissioners are members of the Board of Commissioners from outside the Company, do not own shares either directly or indirectly in the Company, are not affiliated with the Company, the Board of Commissioners, the Board of Directors or Major Shareholders, and do not have a relationship either directly or indirectly with the business of the Company. The number of Independent Board of Commissioners at a minimum is 30% of the overall composition of the Board of Commissioners.
Komisaris Independen diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, pengangkatan berlaku sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS di mana Komisaris Independen diangkat dan berakhir pada saat ditutupnya RUPS Tahunan ke-5 (lima) setelah tanggal pengangkatan. Setelah masa jabatannya berakhir, Komisaris Independen dapat diangkat untuk 1 (satu) kali periode berikutnya. Di tahun 2016, Dewan Komisaris Perusahaan memiliki 3 (tiga) orang anggota, dimana 2 (dua) diantaranya menjabat sebagai Komisaris Independen, atau setara dengan 66,67% dari komposisi keanggotaan Dewan Komisaris.
Board of Commissioners are appointed and dismissed by GMS, the assignment applies since the date determined in GMS where the Board of Commissioners assigned and ends on the closing of the fifth AGMS after the assignment of members of Board of Commissioners. In 2016, the Board of Commissioners is composed of 3 (three) members, 2 (two) of which are Independent Commissioners, or equal to 66,67% of the Board of Commissioners members.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
of
Independent
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
167
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Komisaris Independen
Periode Menjabat
David Emlyn Parry
Ke-1/pertama
Hartopo Soetoyo
Ke-1/pertama
Tanggung Jawab, Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris
Responsibility, Duty and Authority of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perusahaan maupun usaha Perusahaan, dan memberi nasihat kepada Direksi.
The Board of Commissioners has the responsibility to supervise management policy, help running the Management in general, either regarding the Company or the Company business, and to provide advice to the Board of Directors.
Dewan Komisaris bertugas untuk: • Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan Perusahaan yang dilakukan Direksi. • Memberi nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengelolaan Perusahaan. • Memonitor efektivitas dari kegiatan GCG, pengelolaan Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal (Internal Control) yang diimplementasikan oleh Perusahaan.
The duties of Board of Commissioners: • To supervise Company management policy implemented by the Board of Directors. • To provide advice to the Board of Directors in running the Company management. • To monitor the effectivity of GCG activities, Risk Management supervision and Internal Control implemented by the Company.
Wewenang Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya sebagai berikut: • Setiap waktu dalam jam kerja kantor Perusahaan, Dewan Komisaris berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau dikuasai oleh Perusahaan. • Dewan Komisaris berhak untuk memeriksa pembukuan, surat dan alat bukti lainnya. • Dewan Komisaris berhak memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas dan lain-lain.
The authority of Board of Commissioners in conducting their tasks are as follows: • Any time during Company’s working hours, the Board of Commissioners has the right to enter any buildings or yards or other places utilized or controlled by the Company. • The Board of Commissioners has the right to examine the accountancy, correspondence, and other evidences. • The Board of Commissioners has the right to check and compare the cash on hand and other matters
Hubungan Kerja Antara Dewan Komisaris dan Direksi
Work Relationship between Board of Commissioners and Board of Directors
Dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris berhak memperoleh akses atas informasi Perusahaan. Direksi sebagai pelaksana aktivitas Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi mengenai Perusahaan tersedia bagi anggota Dewan Komisaris. Direksi bertanggung jawab untuk menyampaikan laporan-laporan yang diperlukan oleh Dewan Komisaris.
In conducting their duties and responsibilities, the Board of Commissioners has the right to access the Company’s information. The Board of Directors who manages and operates Company’s activities is responsible for ensuring that the information about the Company is available for members of the Board of Commissioners. The Board of Directors is responsible for delivering the reports needed by the Board of Commissioners.
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meeting
Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari Direksi atau atas permintaan 1 (satu) pemegang saham atau lebih bersama-sama memiliki 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah saham yang telah ditempatkan oleh Perusahaan dengan hak suara.Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama. Apabila Komisaris Utama tidak hadir, maka Rapat dipimpin oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam rapat tersebut.
Board of Commissioners Meeting can be held anytime if deemed necessary by one or more members of the Board of Commissioners or based on a written request from the Board of Directors or by request of 1 (one) of more shareholders possessing 1/10 (one-tenth) of the Company’s shares with voting rights. The Board of Commissioners meetings are chaired by the President Commissioner. If the President Commissioner is absent, the meeting is chaired by a member of the Board of Commissioners present in the meeting.
168
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.Dalam hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat tersebut. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju sama berimbang maka Pimpinan Rapat yang memutuskannya.
All decisions of the Board of Commissioners meetings shall be made by deliberation leading to mutual agreement/consensus. If the decision based on deliberation and consensus is not reached, the decision is taken by voting to reach an agreement from more than 1/2 (half) of the legitimated votings in the meeting. If the agree and disagree votes are equal, then the vote will be decided by the Meeting Chairman.
Untuk menjaga independensi dan objektivitas, setiap Anggota Komisaris yang memiliki benturan kepentingan diharuskan untuk tidak ikut serta dalam risalah Rapat Dewan Komisaris. Risalah Rapat Dewan Komisaris harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam Rapat yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan harus ditandatangani oleh Ketua rapat dan oleh seorang anggota Dewan Komisaris lainnya yang hadir dan/atau diwakili dalam Rapat yang bersangkutan.
To maintain independency and objectivity, each member of the Board of Commissioners with conflict of interest must not participate in the Board of Commissioners Meeting. The Board of Commissioners Minutes of Meeting must be made by a person who is attending the meeting appointed by the chairman and must be signed by the meeting leader and by other members of the Board of Commissioners who are attending and/or are represented in the related meeting.
Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan bahwa semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.
The Board of Commissioners can take legal decisions without holding the meeting of the Board of Commissioners, with the conditions that all members of the Board of Commissioners have been informed in writing about ideas proposed and all members of the Board of Commissioners have approved the written proposal and signed the agreement. The decisions taken by the method possesses the same power as legal decisions taken in the meeting of the Board of Commissioners.
Rapat internal Dewan Komisaris untuk tahun 2016 telah diselenggarakan sebanyak 6 kali, sementara rapat gabungan dengan Direksi dilakukan sebanyak 6 kali. Risalah rapat, kehadiran dan rekapitulasi kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat tertuang di bawah ini,
Internal Meetings of the Board of Commissioners for the year 2016 were held 6 (six) times. While the joint meeting with the Board of Directors of were held 6 (six) times. The minutes of meetings, attendances and attendance’s lists of Board of Commissioners are as follows:
Risalah Rapat Internal Dewan Komisaris Minutes of Board of Commissioners Meetings 23 Maret
• •
Pembukaan Pengembangan Bisnis
• •
Opening Business Development
25 Mei
Update proyek-proyek
Projects Update
16 Agustus
Laporan perkembangan pembangunan Jembatan Tallo II
Report of The Tallo II bridge development
20 September
Pembahasan Konstruksi Jembatan Tallo II
Tallo II bridge Construction Discussion
23 November
Update proyek-proyek
Projects Update
21 Desember
Pembahasan Strategi Umum Perusahaan
General Company’s Strategy Discussion
Risalah Rapat Gabungan dengan Direksi Minutes of BOC-BOD Joint Meetings
23 Maret
25 Mei
• • • •
Pembukaan Pengembangan Bisnis Pembahasan Laporan Keuangan Pembahasan Sektor
• • •
Pembukaan Pembahasan konstruksi Jembatan Tallo II & Frontage Pembahasan RUPS
PT Nusantara Infrastructure Tbk
• • • •
Opening Business Development Financial Report Discussion Sectors Discussion
• • •
Opening Tallo II bridge & Frontage Construction Discussion AGMS Discussion
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
169
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Risalah Rapat Gabungan dengan Direksi Minutes of BOC-BOD Joint Meetings 24 Agustus
• • •
Pembukaan Update Project dan Pengembangan Bisnis Perseroan Penutup
• • •
Opening Project Update and Business Development Closing
9 November
• • • •
Pembukaan Update Project dan Pengembangan Bisnis Perseroan Lain-lain Penutup
• • • •
Opening Project Update and Business Development Others Closing
1 Desember
Update Project
Project Update
21 Desember
• •
• •
Pembukaan Update Pengembangan Bisnis Perseroan
Rekapitulasi kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam Rapat Internal Dewan Komisaris dan Rapat Gabungan dengan Direksi adalah sebagai berikut,
Opening Business Development Update
Recapitulation of BOC attendance in BOC Meetings and BOC— BOD Joint Meetings is as follows:
Kehadiran Anggota Dewan Komisaris pada Rapat Internal Dewan Komisaris Attendance of members of Board of Commissioners in BOC meeting
Tanggal Date
Anggota Dewan Komisaris Members of Board of Commissioners
Alasan Ketidakhadiran Reason for not Attending
Darjoto Setyawan Komisaris Utama President Commissioner
David Emlyn Parry (Komisaris Independen) Independent Commissioner
Hartopo Soetoyo (Komisaris Independen) Independent Commissioner
23 Maret
v
v
v
-
25 Mei
v
v
x
Cuti
16 Agustus
v
v
X
Sakit
20 September
v
v
X
Meninggal dunia 31 Agustus 2016
23 November
v
v
X
Meninggal dunia 31 Agustus 2016
21 Desember
v
v
x
Meninggal dunia 31 Agustus 2016
v = hadir (Yes) / x = berhalangan hadir (No) Kehadiran Anggota Dewan Komisaris pada Rapat-rapat Gabungan dengan Direksi Attendance of members of Board of Commissioners in BOC-BOD Joint meeting
Tanggal Date
Anggota Dewan Komisaris Members of Board of Commissioners
Alasan Ketidakhadiran Reason for not Attending
Darjoto Setyawan Komisaris Utama President Commissioner
David Emlyn Parry (Komisaris Independen) Independent Commissioner
Hartopo Soetoyo (Komisaris Independen) Independent Commissioner
23 Maret
v
v
v
-
25 Mei
V
v
x
Cuti
24 Agustus
V
v
x
Sakit
9 November
V
x
x
Darjoto : Cuti Hartopo : Meninggal dunia
1 Desember
v
x
x
Darjoto : Cuti Hartopo : Meninggal dunia
21 Desember
V
v
x
Darjoto : Cuti Hartopo : Meninggal dunia
v = hadir (Yes) / x = berhalangan hadir (No)
170
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Rekapitulasi Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Recapitulation of BOC Attendance in the BOC Meetings Dewan Komisaris Board of Commissioners
Jumlah Rapat Number of Meetings
Jumlah Kehadiran Number of Attendance
% Kehadiran % Attendance
12
100%
10
83,33%
2
16,67%
Darjoto Setyawan (Komisaris Utama) / (President Commissioner) David Emlyn Parry (Komisaris Independen) / (Independent Commissioner)
12
Hartopo Soetoyo (Komisaris Independen) / (Independent Commissioner)
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tahun 2016
Brief Report of the Board of Commissioners’ Implementation of Duties in 2015
Dewan Komisaris menjalankan tugas pengawasan secara lebih menyeluruh melalui kinerja Komite Audit, dimana ketua Komite Audit merupakan Komisaris Independen Perusahaan. Dalam rapat internalnya, Dewan Komisaris menerima dan mendiskusikan laporan dari Komite Audit terkait kinerja Perusahaan dan kebijakan yang kemudian harus disampaikan kepada Direksi melalui rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi.
The Board of Commissioners more comprehensively carried out its supervisory duties with the assistance of Audit Committee, of which the Chairman was the Company’s Independent Commissioner. In its internal meeting, the Board of Commissioners accepted and discussed the Audit Committee’s Report on the Company’s performance and policies, which would be subsequently conveyed to the Board of Directors in the BOC-BOD Joint Meeting.
Penilaian Terhadap Kinerja Dewan Komisaris
Evaluation of Performance
Perusahaan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi yang bertugas membahas kinerja Direksi dan Dewan Komisaris, serta mempertimbangkan remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris sesuai dengan pembahasan kinerja Direksi dan Dewan Komisaris, kemampuan Perusahaan serta kondisi perekonomian.Evaluasi terhadap kinerja Dewan Komisaris dilakukan oleh pemegang saham melalui RUPS Perusahaan.
The Company has formed Nomination and Remuneration Committee tasked to discuss the performance of the Board of Directors and the Board of Commissioners, as well as to consider the remuneration for the Board of Directors and the Board of Commissioners based on the Board of Directors and the Board of Commissioners performance, the Company’s ability and the economic condition. The Board of Commissioners performance is evaluated by shareholders through the Company’s GMS.
Adapun indikator penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris dan Direksi adalah: 1. Pengelolaan sektor usaha yang ada Penilaian atas kemampuan manajemen dalam hal ini Dewan Komisaris dan Direksi dalam mengembangkan kinerja sektor bisnis yang telah ada, baik secara vertikal maupun horisontal. 2. Pengembangan sektor usaha baru Penilaian atas kemampuan manajemen untuk melihat peluang pengembangan usaha di sektor usaha yang belum dibidangi Perusahaan. 3. Kinerja bisnis Perusahaan yang berkelanjutan Penilaian atas kemampuan manajemen dalam menjaga dan mengembangkan kinerja bisnis Perusahaan yang memiliki proyeksi jangka panjang. 4. Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik Penilaian atas kemampuan manajemen dalam mengimplementasikan pengelolaan organisasi Perusahaan yang sesuai dengan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan asas kepatuhan terhadap peraturan dan perundangundangan yang berlaku.
The indicators for evaluating the Board of Commissioners and the Board of Directors performance are as follows: 1. Management of the existing business sectors Capability Assessment on the management – in this case the Board of Commissioners and the Board Directors - in developing the existing business sectors, both horizontally and vertically. 2. New Business Sector Development Assessment of the management capability in seeking the sectors not yet engaged by the Company. 3. Ongoing business performance of the Company Assessment of the management capability to maintain and enhance the performance of Company’s business with longterm projections. 4. Good Corporate Governance Implementation Assessment of the management capability in running the Company’s operations in conformity with the Good Corporate Governance principles and compliance with law and regulation.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
the
Board
of
Commissioners’
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
171
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
5. Kinerja saham Perusahaan dan penghargaan ataskinerja saham Penilaian atas kemampuan manajemen untuk menjagadan meningkatkan kinerja saham Perusahaan, khususnya kinerja yang memungkinkan saham Perusahaan mendapatkan penghargaan.
5. Share Performance and Appreciation for the Share Performance Assessment of the management capability to enhance its Share Performance, most notably the performance that allows the Company to garner awards.
Hingga akhir tahun 2016, Perusahaan tidak menunjuk asesor atau penilai independen yang ditunjuk untuk melakukan penilaian kinerja Dewan Komisaris. Penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris bersifat internal atau self-assessment.
By end of 2015, the Company did not appoint any independent assessor to assess the Board of Commissioners performance and the assessment was done internally (self-assessment).
Remunerasi Dewan Komisaris
Board of Commissioners Remuneration
Remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris ditetapkan melalui RUPS Tahunan, yang menyerahkan keputusan remunerasi kepada Dewan Komisaris. Pertimbangan tentang remunerasi kepada Direksi dan Dewan Komisaris diberikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi, dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kemampuan Perusahaan, pasaran tenaga kerja dan situasi ekonomi. Skema penetapan remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris dapat dilihat pada bagan di bawah ini.
Remuneration for the Board of Directors and Board of Commissioners is established in the Annual General Meeting, which delegates the remuneration decision to the Board of Commissioners. Consideration regardng remuneration for the Board of Directors and the Board of Commissioners is provided by the Nomination and Remuneration Committee, taking into account of various aspects, including the Company’s ability, labor market and economic situation. Remuneration scheme for the Board of Directors and Board of Commissioners can be seen in down below
Skema Penetapan Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris
Sheme of Board of Directors and Board of Commissioners Remuneration Determination
Dewan Komisaris Pertimbangan Considerations
Komite Nominasi dan Remunerasi
Penetapan Determination
Keputusan Remunerasi Decision regarding Remuneration
Jumlah yang dibayarkan Perusahaan terhadap remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi di sepanjang tahun 2016 sebesar Rp11.146.638.916 mencakup gaji pokok dan berbagai tunjangan lain seperti: tunjangan komunikasi, tunjangan operasional transportasi, tunjangan hari raya dan tunjangan cuti. Di luar itu, Perusahaan memberikan tunjangan kesehatan secara penuh baik rawat jalan maupun rawat inap kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
172
Accelerating Infrastructure Development
Usulan Kepada pemegang saham Porposal to Shareholders
RUPS Tahunan
Memberikan wewenang untuk menetapkan remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris Delegate the authority to determine remuneration for BOD and BOC
The Board of Commissioners and Board of Directors remuneration in 2016 was Rp11.146.638.916 billion, covering basic salary and other allowances such as: communication allowance, transport allowances, religious holiday allowance and leave allowance. In addition, the Company also provides full medical benefits such as outpatient and inpatient treatments to the Board of Commissioners and Board of Directors.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Program Pengembangan Kompetensi komisaris Meeting of the Advisory Board of The Nature Dewan Komisaris
David Emlyn Parry (Komisaris Independen)
Kegiatan Pengembangan Kompetensi
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Penyelenggara
Lokakarya peluang bisnis dan sumber-sumber pendanaan untuk proyek-proyek di sektor maritim Indonesia Workshop on business opportunities and sources of funding for projects in Indonesia’s maritime sector
January 15-17, PELINDO III, Surabaya
Government of East Java, PELINDO III and the Foreign and Commonwealth Office (FCO), UK
Rapat Komite ICE Jakarta Chapter, menyajikan kemajuan dari proyek yang disponsori FCO untuk membantu para insinyur sipil Indonesia yang berpengalaman untuk mendapatkan status “chartered” dan menjadi anggota ICE, badan standar profesional tertua di dunia. ICE Jakarta Chapter Committee Meeting, present the progress on an FCO-sponsored project to assist experienced Indonesian civil engineers attain chartered status and become members of the ICE, the world’s oldest professional standards body.
February 9 and March 22, Jakarta
Institution of Civil Engineers (ICE) Jakarta
Dosen tamu – Berbagai dampak perubahan iklim – lokal, nasional, global Guest lecturer– Climate change impacts – local, national and global
March 7, Singapore International School
Singapore International School
Rapat Teknis ICE Jakarta Chapter – Inisiatif Infrastruktur Indonesia. Program sektor jalan raya. ICE Jakarta Chapter Technical meeting – Indonesian Infrastructure Initiative (IndII) Road sector program
March 16
Institution of Civil Engineers (ICE) Jakarta
Seminar FCO-ICE, Ritz-Carlton, Penyaji utama dalam seminar satu hari yang melaporkan hasil akhir dan keluaran proyek yang disponsori FCO-ICE, ‘Mencapai Status International Chartered untuk Para Insinyur Sipil Indonesia. FCO-ICE Seminar Ritz-Carlton, Key-note presenter at the one-day seminar reporting on the final results and outcome of the FCO-ICE sponsored project, ‘Achieving International Chartered Status for Indonesian Civil Engineers’
March 24
Institution of Civil Engineers (ICE) Jakarta
Kuliah tentang peta dan presentasi pada Heritage Group, memberi kuliah dan presentasi pada Jakarta Heritage Society tentang sejarah pemetaan di Indonesia dari masa klasik hingga awal abad ke-19. Map lecture and presentation to Heritage Group, gave a lecture and presentation to the Jakarta Heritage Society on the history of mapping of Indonesia from Classical times until the beginning of the 19th century
March 30
Heritage Group
Rapat Dewan Penasihat TNC TNC Advisory Board meeting
May 24
TNC
Kuliah dan lawatan keliling koleksi peta Heritage Society Lecture and tour to Heritage Society of map collection
August 23, Gedung Arsip Nasional
Heritage Group
Konferensi Infrastruktur Indonesia Indonesian Infrastructure Conference
August 25, Ritz-Carlton
Penasihat Ilmiah dan Teknis pada Rapat Tahunan Dewan East Bali Poverty Project (EBPP) Scientific and Technical Adviser to the Annual Board Meeting of the East Bali Poverty Project (EBPP)
August 26,
East Bali Poverty Project (EBPP)
Kuliah tentang Infrastruktur Indonesia di Financial Club Indonesian Infrastructure Lecture at Financial Club
September 13, Jakarta
Nusantara Infrastructure
Rapat Dewan Penasihat Sub Komite Ilmu Pengetahuan TNC Advisory Board Meeting of Science Sub-Committee
November 24,
TNC
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
173
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris
Diversity of the Board of Commissioners Composition
Keberagaman komposisi Dewan Komisaris merupakan bagian dari upaya Perusahaan untuk mendorong proses pengambilan keputusan yang lebih obyektif, komprehensif dan optimal. Keberagaman ini diharapkan dapat memperkaya sudut pandang dan kepentingan dalam proses pengambilan keputusan di tubuh Dewan Komisaris, sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi penerapan Tata Kelola Perusahaan di lingkungan Perusahaan. Hal ini sekaligus mendorong praktik non diskriminasi yang telah diterapkan oleh Perusahaan.
The diversity of the Board of Commissioners composition is part of the Company’s efforts to encourage more objective, comprehensive and optimal decision-making processes. This diversity is expected to enrich the perspectives and interests in the decision making process in the Board of Commissioners, to anable to provide added value to the implementation of Corporate Governance in the Company. This also encourages the nondiscrimination practice applied by the Company.
Di bawah ini tabel keberagaman komposisi Dewan Komisaris yang dimiliki Perusahaan,
Below is a table illustrating the diversity of the Company’s Board of Commissioners Composition:
Dewan Komisaris Board of Commissioner
Kewarganegaraan Nationality
Darjoto Setyawan Komisaris Utama President Commissioner
Indonesia Indonesian
Sarjana Matematika dan Magister Manajemen Bachelor of Mathematics and Master of Management
Inggris British
Bachelor of Arts Honours (BA Hons) Geography, Master of Science (MSc) bidang Natural Resource Survey (Soil Science, Geomorphology and Ecology), Doctor of Philosophy (PhD) bidang Remote Sensing (Satellite Imagery) and Natural Resources Evaluation, Diploma in Education, Fellow of the Institute of Professional Soil Scientists (FIPSS), dan Fellow of the Royal Geographical Society (FRGS) Bachelor of Arts Honours (BA Hons) in Geography, Master of Science (MSc) in Natural Resource Survey (Soil Science, Geomorphology and Ecology), Doctor of Philosophy (PhD) in Remote Sensing (Satellite Imagery) and Natural Resources Evaluation, Diploma in Education, Fellow of the Institute of Professional Soil Scientists (FIPSS), and Fellow of the Royal Geographical Society (FRGS)
Sarjana Teknik Sipil, Pasca Sarjana Jalan Raya, Enterprise Management Program, dan Magister Manajemen Bachelor of Civil Engineering, Master’s Degree in Highway, Enterprise Management Program, and Master of Management
David Emlyn Parry Komisaris Independen Independent Commissioner
Hartopo Soetoyo Komisaris Independen Independent Commissioner
174
Latar Belakang Akademik Academic Background
Indonesia Indonesian
Accelerating Infrastructure Development
Keahlian Expertise Peneliti, industri manufaktur, investasi dan keuangan, manajerial Researcher, manufacturing industry, investment and finance, managerial
Usia Age
Gender gender
59
Laki-laki Male
Peneliti, konsultan, penasehat dan praktisi infrastruktur, manajerial Researcher, consultant, advisor and practitioner in infrastructure, managerial
74
Laki-laki Male
Industri infrastruktur, manajerial, proyek pemerintah Researcher, consultant, advisor and practitioner in infrastructure, managerial
66
Laki-laki Male
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Transparansi Rangkap Jabatan Dewan Komisaris
Transparency regarding Dual Positions of the Board of Commissioners
Hubungan kepengurusan anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada perusahaan lain pada periode tahun 2016 sebagai berikut,
Management relationship of members of the Board of Commissioners and Board of Directors in other companies in 2016 is as follows: Kepengurusan pada Perusahaan Lain Management in Other Companies
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Sebagai Anggota Dewan Komisaris As Member of Board of Comissioners
Sebagai Anggota Direksi As Member of Board of Directors
Darjoto Setyawan (Komisaris Utama) / (President Commissioner)
v
v
David Emlyn Parry (Komisaris Independen) / (Independent Commissioner)
x
x
Hartopo Soetoyo (Komisaris Independen) / (Independent Commissioner)
v
x
v = ada (yes) / x = tidak ada(No)
Kepengurusan Dewan Komisaris di perusahaan lain adalah sebagai berikut,
Managerial position of Members of the Board of Commissioners in other companies is as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Jabatan di Perusahaan Lain Position in other companies
Darjoto Setyawan (Komisaris Utama) / (President Commissioner)
Komisaris PT Express Transindo Utama Tbk Managing Director - Corporate PT Rajawali Corpora Komisaris Utama PT Golden Eagle Energy Tbk Komisaris PT Jogja Magasa Iron Komisaris PT Archi Indonesia
Hartopo Soetoyo (Komisaris Independen) / (Independent Commissioner)
Komisaris Independen PT Gema Graha Sarana Tbk Komisaris Entitas anak Perusahaan, PT Jalan Tol Seksi Empat Komisaris Entitas asosiasi Perusahaan, PT Jakarta Lingkar Baratsatu
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Share Ownership
Di bawah ini disajikan kepemilikan saham oleh Dewan Komisaris, baik kepemilikan saham di perusahaan publik lain maupun kepemilikan saham Perusahaan.
Below is the Board of Commissioners’ share ownership in other public companies and in the Company
PT Nusantara Infrastructure Tbk (kode: META)
Nilai Value
Persen Percentage
Saham Perusahaan Publik Lain Share Ownership in Other Public Companies
Nilai Value
Darjoto Setyawan (Komisaris Utama) / (President Commissioner)
Nihil
David Emlyn Parry (Komisaris Independen) / (Independent Commissioner)
Nihil
Hartopo Soetoyo (Komisaris Independen) / (Independent Commissioner)
Nihil
Perusahaan belum memiliki kebijakan terkait Management Stock Ownership Program (MSOP), atau Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Persen Percentage
The Company does not have a policy related to Management Stock Ownership Program (MSOP).
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
175
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Direksi
The Board of Directors Direksi merupakan organ Perusahaan yang bertanggung jawab terhadap operasional Perusahaan; baik operasional usaha maupun operasional yang dilandasi pada pengelolaan organisasi yang sehat dan sesuai asas-asas GCG. Seperti halnya Dewan Komisaris, keberadaan Direksi Perusahaan berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik dan Anggaran Dasar Perusahaan.
The Board of Directors is the Company’s function responsible for both Business and Operations of the Company based on a sound organizational management and GCG principles. Similarly with the Board of Commissioners, the existence of the Board of Directors of the Company is based on Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company, OJK Regulation No. 33/POJK.04/2014 on the Board of Directors and the Board of Commissioners of Public Listed Company and the Company’s Articles of Association.
Pedoman Kerja Direksi
Board of Directors Manual
Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi memiliki pedoman kerja yang diatur dalam GCG Manual Perusahaan. Pedoman kerja Direksi berisi antara lain Komposisi, Pengangkatan dan Pemberhentian;Persyaratan;Tanggung Jawab;Tugas;Wewenang; danRapat.
In conducting their tasks, the Board of Directors has in place guidelines regulated in the Company’s GCG Manual. Guidelines of the Board of Directors are follows as: Composition, Appointment, and Discharge; Requirements; Responsibility; Tasks; Authority; and Meeting.
Komposisi, Pengangkatan, Pemberhentian dan Persyaratan
Composition, Appointment, Discharge and Requirements
Dasar-dasar yang menjadi acuan dalam hal pengangkatan, dan pemberhentian Direksi adalah:
komposisi,
The principle guidelines in terms of composition, appointment and discharge of the Board of Directors are as follows:
• Jumlah anggota Direksi harus disesuaikan dengan kompleksitas Perusahaan dengan tetap memperhatikan efektifitas dalam pengambilan keputusan. • Anggota Direksi dipilih dan diberhentikan oleh RUPS melalui proses yang transparan. Bagi Perusahaan yang sahamnya tercatat di pasar modal BEI, proses penilaian calon anggota Direksi dilakukan sebelum dilaksanakan RUPS melalui Komite Nominasi dan Remunerasi.
• The number of the Board of Directors should be adjusted with the complexity of the Company by considering the effectivity in decision making. • Members of the Board of Directors are chosen and terminated by GMS through a transparent process. For a company whose shares are listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI), assessment process of candidates for the Board of Directors is conducted prior to the AGMS by the Nomination and Remuneration Committee. • A termination of the Board of Directors’ term of office by GMS should be accompanied with reasonable reason after the person is given the chance to defend him/herself. • All members of the Company’s Board of Directors should be domiciled in Indonesia, in the location that enables them to conduct daily company management tasks.
• Pemberhentian anggota Direksi dilakukan oleh RUPS berdasarkan alasan yang wajar dan setelah kepada yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri • Seluruh anggota Direksi harus berdomisili di Indonesia, di tempat yang memungkinkan pelaksanaan tugas pengelolaan Perusahaan sehari-hari.
• Tidak pernah dinyakan pailit atau menjadi anggota direksi atau komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan. • Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana di bidang keuangan dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan.
The requirements that need to be fulfilled in the selection/ assignment of the Board of Directors among other are as follows: • Have a good behavior and moral standing • Be competent legal persons capable of performing legal actions; • Within 5 (five) years prior to their appointment, have never been members of a Board of Directors and/or a Board of Commissioners of a company which was found guilty of causing the said company to become bankrupt; • Within 5 (five) years prior to their appointment, have never been punished for criminal actions related to the financial sector.
Jabatan anggota Direksi berakhir apabila masa jabatan berakhir; mengundurkan diri; meninggal dunia; tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku; dan/atau diberhentikan karena keputusan RUPS.
Term of Office of the members of the Board of Commisioners ends in the event of: the office term expires, resignation, deceased, no longer meets the requirements of the applicable legislation. and/ or dismissed in accordance with GMS decision
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi dalam pemilihan/ pengangkatan Direksi antara lain adalah sebagai berikut: • Mempunyai akhlak dan moral yang baik. • Mampu melaksanakan perbuatan hukum.
176
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Direksi
The Board of Directors
Masa Jabatan Direksi
Board of Directors’ Term of Office
Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, pengangkatan tersebut berlaku sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS di mana anggota Direksi diangkat dan berakhir pada saat ditutupnya RUPS Tahunan ke-5 (lima) setelah tanggal pengangkatan anggota Direksi, kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS dan setelah masa jabatannya berakhir dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS. Jika sebelum masa jabatan anggota Direksi berakhir terdapat penggantian anggota Direksi, maka anggota Direksi baru tersebut mempunyai jabatan selama sisa masa jabatan anggota Direksi yang masih menjabat pada masa itu, kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS.
Members of the Board of Directors are assigned and discharged by GMS, the assignment applies since the date appointed in the GMS, where the Board of Directors is appointed and discharged in the closing of the 5th GMS after the date of appointment of members of the Board of Directors, unless otherwise specified in the GMS and after the length of service ends, can be reappointed in accordance with GMS decision, the new members of the Board of Directors has the remaining term, unless otherwise specified in the GMS.
Keanggotaan Direksi, Dasar Pengangkatan dan Masa Jabatan
Membership of the Board of Directors, Appointment and Term of Office
Susunan Direksi Perusahaan di tahun 2016 adalah sebagai berikut:
The Company’s Board of Directors in 2016 is as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Muhammad Ramdani Basri
Direktur Utama President Director
Danni Hasan
Direktur Director
Dr. Scott Younger
Direktur Director
Ridwan Irawan
Direktur Independen Independent Director
Dasar Pengangkatan Basis of Appointment Akta No. 31 Tanggal 26 November 2013 yang dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, SH Deed No. 31 Dated 26 November 2013 made before the Notary, Fathiah Helmi, SH Akta No. 44 Tanggal 24 September 2014 yang dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, SH Deed No. 44 Dated 24 September 2014 made before the Notary, Fathiah Helmi, SH
Awal Menjabat Starts
Masa Akhir Jabatan Ends
24 Mei 2013
RUPST 2018 AGMS 2018
24 Mei 2013
RUPST 2018 AGMS 2018
24 Mei 2013
RUPST 2018 AGMS 2018
10 Juni 2014
RUPST 2018 AGMS 2018
* Profil masing-masing Direksi dapat dilihat pada bagian Profil Direksi.
*Profile of each member of the Board of Directors can be seen on the Company Profile hereof.
Independensi Direksi
Independency of Board of Directors
Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen dan tidak mendapat intervensi dari pemegang saham ataupun pihak lain. Direksi dalam memandang dan menyelesaikan masalah selalu mengesampingkan kepentingan pribadi dan menghindari benturan kepentingan.
The Board of Directors perform their duties and responsibilities independently with no intervention from shareholders or other parties. The Board of Directors perceives and solves problems by always putting aside personal interests and avoiding conflicts of interest.
Tanggung Jawab, Tugas dan Wewenang Direksi
Duties, Responsibilities, and Authority of the Board of Directors
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi bertanggung jawab untuk: Direksi harus menyusun pertanggungjawaban pengelolaan Perusahaan dalam bentuk Laporan Tahunan yang memuat antara lain Laporan Keuangan, laporan kegiatan Perusahaan, dan laporan pelaksanaan GCG.
In performing its duties, the Board of Directors is responsible for: Issuing management reports in the form of Annual Report, which includes Financial Statements, the Company‘s activities report, and GCG implementation report.
Direksi harus memintakan persetujuan RUPS atas Laporan Tahunan dan memintakan pengesahan RUPS atas Laporan Keuangan.
Requesting GMS approval for the Annual Report and Financial Statements.
Memastikan tersedianya Laporan Tahunan sebelum RUPS diselenggarakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga memungkinkan pemegang saham melakukan penilaian. Direksi
Ensuring that the Annual Report is made available prior to the GMS holding in accordance with the applicable regulations, thereby allowing shareholders to make assessment. The Board of
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
177
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Direksi
The Board of Directors
bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuannya dengan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perusahaan. Direksi bertanggung jawab menyusun dan melaksanakan sistem pengendalian internal Perusahaan yang andal dalam rangka menjaga kekayaan dan kinerja Perusahaan serta memenuhi peraturan perundang-undangan.
Directors performs their duties for the benefit of the Company in achieving its goals and objectives with regards to applicable laws and regulations and the Company’s Articles of Association.
Tugas-tugas yang dilaksanakan Direksi meliputi hal-hal sebagai berikut: • Menyusun visi, misi, dan nilai-nilai Perusahaan serta membuat program jangka panjang dan jangka pendek untuk dibicarakan dan disetujui oleh Dewan Komisaris atau RUPS sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. • Direksi bertugas mengendalikan sumber daya yang dimiliki oleh Perusahaan secara efektif dan efisien. Dengan memperhatikan kepentingan yang wajar dari pemangku kepentingan. • Direksi bertugas menyusun dan melaksanakan sistem manajemen risiko Perusahaan yang mencakup seluruh aspek kegiatan Perusahaan. • Direksi bertugas memastikan kelancaran komunikasi antara Perusahaan dengan pemangku kepentingan dengan memberdayakan fungsi Sekretaris Perusahaan. • Membuat perencanaan tertulis yang jelas dan fokus dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.
The Board of Directors has the following duties:
Adapun wewenang Direksi dan Direktur Utama adalah: • Direktur Utama berhak dan berwenang untuk bertindak dan mengatasnamakan Direksi sebagai mewakili Perusahaan. • Direksi berwenang memberikan kuasa kepada komite yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan tugasnya atau kepada karyawan Perusahaan untuk melaksanakan tugas tertentu, akan tetapi tanggung jawab penuh tetap berada pada Direksi. • Apabila Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan hadir atau berhalangan karena sebab apa pun juga, maka dua orang anggota Direksi berhak dan berwenang bertindak dan mengatasnamakan Direksi serta mewakili atau melakukan penyertaan modal ke dalam perusahaan lain, tindakan dua orang anggota Direksi tersebut harus memperoleh persetujuan secara tertulis dari Direktur Utama. • Tanpa mengurangi tanggung jawabnya Direksi berwenang untuk mengangkat seorang kuasa atau lebih untuk bertindak atas nama Direksi dan untuk maksud itu harus memberikan surat kuasa, dalam mana diberi wewenang kepada pemegang kuasa itu.
The Board of Directors and President Directors’ authorities are: • The President Director has the rights and authorities to act on behalf of the Board of Directors to represent the Company. • The Board of Directors has the authority to give authority to the committee formed to support their task administration or to Company employees to conduct certain tasks, however, the Board of Directors still has full responsibility.
178
Accelerating Infrastructure Development
The Board of Directors is responsible for formulating and implementing the Company’s internal control systems, ensuring its reliability, in order to maintain the performance of the Company and comply with legislation.
• Develop the Company’s vision, mission, and values as well as long-term and short-term programs to be discussed with and approved by the Board of Commissioners or the GMS in accordance with the provisions of the Articles of Association. • Manage and apply the Company’s resources effectively and efficiently, with regards to the interest of the stakeholders. • Prepare and implement the Company’s risk management system covering all aspects of the Company’s activities. • Ensure smooth communications between the Company and stakeholders by empowering the function of Corporate Secretary. • Establish a clear written plan with focus on carrying out the requirements of corporate social responsibility.
• If the President Director is absent for any cause, two members of the Board of Directors have the authority to act on behalf of the Board of Directors and represent or conduct equity the capital into other companies, action of two members of the Board of Directors must have written approval from the President Director. • Without prejudicing their responsibility, the Board of Directors has the authority to assign a proxy or more to act on behalf of the Board of Directors and for the purpose, the Board of Directors must give the power of attorney in which the proxy will gain authority.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Direksi
The Board of Directors
Pembagian Lingkup Kerja Direksi
Board of Directors’ Scope of Work
Adapun pembagian lingkup kerja masing-masing anggota Direksi sebagai berikut:
Scope of work of each member of the Board of Directors is as follows:
Direktur Utama President Director Direktur Utama memiliki tugas utama untuk mengoordinasikan anggota Direksi lainnya, agar seluruh kegiatan berjalan sesuai visi, misi, sasaran usaha, strategi, kebijakan dan program kerja yang ditetapkan. Tugas-tugas Direktur Utama di antaranya,
The President Director has the main task to coordinate the other Board of Director members, ensure that all activities are in accordance with the Company’s vision, mission, business objectives, strategy, policy and work program. The tasks of the President Director among others are as follows:
•
•
Direct, assign and develop overall business strategy in accordance with the Company’s vision and mission.
•
Direct and manage the Board of Directors in conducting their functions and tasks, especially in strategic decision making. Direct and assign organisational development in terms of structure, governance, and general and specified policies for the future organisational development.
•
•
• •
•
Mengarahkan, menetapkan dan mengembangkan strategi pengelolaan Perusahaan secara menyeluruh sejalan dengan visi dan misi Perusahaan. Mengarahkan dan mengatur Direksi dalam melakukan fungsi dan tugasnya khususnya dalam hal pengambilan keputusankeputusan yang bersifat strategis. Mengarahkan dan menetapkan pengembangan organisasi dalam hal struktur, governance, serta berbagai kebijakan umum dan khusus guna pengembangan organisasi ke depannya. Bertanggung jawab penuh terhadap keseluruhan hasil pencapaian bisnis, pengembangan bisnis dan keberlangsungannya. Bertanggung jawab terhadap pengembangan sumber daya manusia yang merupakan aset Perusahaan dalam mengelola dan menjalankan keseluruhan visi dan misi Perusahaan; secara khusus pengembangan kapabilitas para pemimpin di tiap bagian dalam struktur organisasi. Bertanggung jawab penuh sebagai perwakilan Perusahaan kepada para pemegang saham baik yang mayoritas pun yang minoritas.
•
•
Be fully responsible for business achievement in overall, business development and its sustainability.
•
Be responsible for developing talent, the asset’s Company, in managing and achieving the Company’s vision and mission; and developing each leader competencies.
•
Be fully responsible as the Company’s representative to majority and minority shareholders.
•
Responsible for coordinating, controlling and evaluating business operations in overall industry lines in holding level (Company), Strategic Business Unit (SBU) until Business Unit (BU) level in consistent with the Company’s business strategy.
•
Give direction on the implementation of business strategies in all operational levels in all industry aspects run and developed in the Company. Be responsible for coordinating, controlling and evaluating operational tasks in the finance department, and to ensure fund availaibility for the Company’s development.
Direktur Director •
•
•
• • •
Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan operasional bisnis pada keseluruhan bidang industri yang ada di level holding (Perusahaan), Strategic Business Unit (SBU) hingga level Business Unit (BU) sejalan dengan strategi bisnis. Memberikan arahan terhadap pelaksanaan strategi bisnis di level operasional di seluruh aspek industri yang dijalankan dan dikembangkan di Perusahaan. Bertanggung jawab untuk mengoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi tugas operasional di bidang keuangan, sekaligus memastikan penyediaan pendanaan bagi pengembangan Perusahaan. Bertanggung jawab dalam meningkatkan nilai Perusahaan (corporate value) melalui pengelolaan dana dan manajemen risiko. Ikut bertanggung jawab dalam berbagai keputusan strategis dan operasional bisnis Perusahaan. Memastikan bahwa semua kegiatan pengembangan bisnis baik yang baru telah ditinjau, sedang dijalankan atau mengatur operasi bisnis yang telah berjalan secara komersial, baik dari sisi finansial dan legal serta aspek teknikal; sehingga tetap terjaga manajemen resiko yang terkait dan mampu memperbesar profitabilitas secara berkepanjangan.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
•
• • •
Be responsible for increasing corporate value through fund management and risk management. Be responsible for the strategic decisions and business operations of the Company. Ensure that all business development : new and under review, on process and operating, or organize the on-going business operation in the aspects of financial, legal, and technical; is fully overseen with risk management and has sustainable profit.
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
179
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Direksi
The Board of Directors
•
•
•
•
•
Bertanggung jawab atas bidang penjualan, serta pengembangan pemasaran, pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan, serta transaksi pembelian asset yang optimal bagi perusahaan. Bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan usaha Perusahaan secara berkelanjutan serta peningkatan daya saing dalam jangka panjang. Mengkaji dan merealisasikan rencana pengembangan usaha dengan dukungan inovasi SDM, memanfaatkan teknologi tepat guna, ekonomis dan akuntabel baik untuk jangka pendek terlebih untuk jangka panjang. Bertanggung jawab untuk mengembangkan potensi pemanfaatan sumber daya alam yang berada di kawasan area kelolaan Perusahaan secara finansial dan mumpuni dari sisi teknikal. Melakukan kajian dan upaya pemberian nilai tambah sumber daya alam di area kelolaan Perusahaan.
•
Be responsible for sales, marketing and sustainable revenue growth, as well as asset growth transactions for the Company.
•
Be responsible for the sustainable growth and development of the Company business sustainable and the competitiveness enhancement in the long term. Assess and implement the business development plan with the support of talent innovation, appropriate technology, economical and accountable both for short and long term.
•
•
•
Be responsible for developing the potential use of natural resources in the area of the business operations of the Company in terms of financial and technical perspectives. Conduct studies and efforts to provide value-added natural resources in the area under the management of the Company.
Rapat Direksi
Board of Directors Meetings
Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perusahaan dengan hak suara. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan untuk menghadiri Rapat Direksi, hal amana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Direksi dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari anggota Direksi yang hadir dalam Rapat tersebut.
The Board of Directors Meeting can be held anytime if deemed necessary by one or more members of the Board of Directors or based on as a written request from the Board of Commissioners or based on written request from 1 (one) or more shareholders altogether representing 1/10 (one-tenth) of the Company’s shares with voting rights. The Board of Directors meetings are chaired by one of the Board of Directors members selected by the Board of Directors members attending the meetings. In the event of President Director unavailability to attend the Board of Directors Meeting, with no obligation to prove to the third party, Board of Directors Meeting shall be chaired by a member of the Board of Directors appointed by and from the Board of Directors members attending the Meeting.
Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat. Apabila suara yang tidak setuju dan suara yang setuju sama berimbang maka pimpinan rapat yang memutuskan.
All decisions of the Board of Directors meetings shall be made by deliberation leading to mutual agreement/consensus. If the decision based on deliberation and consensus is not reached, the decision is taken by voting to reach an agreement from more than 1/2 (half) of the number of legitimate votings in the Meeting if the agree and disagree votes are equal, then it will be decided by the Meeting Chairman.
Setiap anggota Direksi yang secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, atau kontrak yang diusulkan, dalam mana Perusahaan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan sifat kepentingan dalam suatu rapat Direksi dan tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara mengenai halhal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut, kecuali jika Rapat Direksi menentukan lain.
Each member of the Board of Directors who has indirect interests in a transaction, or proposed contract, in which the Company becomes one of the parties, must state the nature of such interests in a meeting of the Board of Directors and does not have the rights to participate in voting about matters related to the transaction or contract, unless if Board of Directors meeting specifies otherwise.
Berita acara Rapat Direksi yang dibuat sesuai dengan ketentuan tersebut merupakan bukti yang sah mengenai keputusankeputusan yang diambil dalam Rapat Direksi yang bersangkutan, baik untuk para anggota Direksi maupun untuk pihak ketiga. Direksi dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan bahwa semua anggota Direksi telah diberitahukan secara tertulis
Board of Directors minutes of meeting prepared pursuant to the above terms is a legal evidence on the decisions taken in the related Board of Directors meeting, either for members of the Board of Directors or the third party. The Board of Directors can take legal decisions without holding the Board of Directors meeting, provided that all members of the Board of Directors are already informed in written of the proposed ideas and all members
180
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Direksi
The Board of Directors
tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota. Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut.
of the Board of Directors have approved the proposed idea in a written statement and signed the statement.
Di sepanjang tahun 2016, Direksi telah melakukan 25 rapat, dan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris sebanyak 6 kali. Risalah rapat, kehadiran dan rekapitulasi kehadiran anggota Direksi pada rapat dapat dilihat di bawah ini.
Throughout 2016, there were 25 Board of Directors Meetings and 6 (six) BOC-BOD Joint Meetings with details of agenda, meeting frequency, and Board of Directors attendance as follows
Risalah Rapat Direksi Minutes of BOD Meeting Agenda
Frekuensi
Rapat Strategi dan Pengembangan Bisnis
Strategic and Business Development Meeting
6
Rapat Bulanan: • Penyerapan Anggaran • Laporan Kondisi Keuangan • Pembahasan Kinerja Perusahaan dan Anak Usaha
Monthly Meeting: • Budget Preparation • Financial Condition Report • Company and Subsidiaries Discussion
12
Rapat Pembahasan Laporan Tahunan
Annual Report Discussion Meeting
1
Rapat Persiapan RUPS
GMS Preparation Meeting
1
Rapat Persiapan Paparan Publik
Public Expose Preparation Meeting
1
Rapat Laporan Keuangan Triwulan
Financial Report Quarterly Meeting
4
Risalah Rapat Gabungan dengan Dewan Komisaris dapat dilihat pada bagian Rapat Dewan Komisaris.
Minutes of BOC-BOD Meetings are presented in the BOD Meeting section hereof.
Rekapitulasi kehadiran anggota Direksi dalam Rapat Direksi dan Rapat Gabungan dengan Dewan Komisaris sebagai berikut,
The following is the recapitulation of Board of Directors attendance in BOD meetings and BOC-BOD Joint Meetings:
Kehadiran Anggota Direksi Pada Rapat Direksi Attendance of BOD members of BOD Meetings Anggota Direksi Muhammad Ramdani Basri (Direktur Utama)
Danni Hasan (Direktur)
Dr. Scott Younger (Direktur)
Ridwan Irawan (Direktur Independen)
Alasan Ketidakhadiran
11 Jan 2016
v
v
v
v
-
27 Jan 2016
v
v
v
v
-
2 Feb 2016
v
v
v
v
-
25 Feb 2016
v
v
v
v
-
1 Maret 2016
v
v
v
v
-
16 Maret 2016
v
v
v
v
-
28 Maret 2016
v
v
v
v
-
26 April 2016
v
v
v
v
-
28 April 2016
v
v
v
v
-
12 Mei 2016
v
v
v
v
-
23 Mei 2016
v
v
v
v
-
26 Mei 2016
v
v
v
v
-
Tanggal
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
181
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Anggota Direksi Muhammad Ramdani Basri (Direktur Utama)
Danni Hasan (Direktur)
Dr. Scott Younger (Direktur)
Ridwan Irawan (Direktur Independen)
Alasan Ketidakhadiran
14 Juni 2016
v
v
v
v
-
1 Juli 2016
v
v
v
v
-
19 Juli 2016
v
v
v
v
-
26 Juli 2016
v
v
v
v
-
19 Ags 2016
v
v
v
v
-
2 Ags 2016
v
v
v
v
-
7 Sept 2016
v
v
v
v
-
9 Okt 2016
v
v
v
v
-
25 Okt 2016
v
v
v
v
-
1 Nov 2016
v
v
v
v
-
9 Nov 2016
v
v
v
v
-
1 Des 2016
v
v
v
v
-
14 Des 2016
v
v
v
v
-
Tanggal
v = hadir / x = berhalangan hadir Kehadiran Anggota Direksi Pada Rapat Gabungan dengan Dewan Komisaris BOD Attendance in BOC-BOD Joint Meetings Anggota Direksi Muhammad Ramdani Basri (Direktur Utama)
Danni Hasan (Direktur)
Dr. Scott Younger (Direktur)
Ridwan Irawan (Direktur Independen)
Alasan Ketidakhadiran
21 Febuari
v
v
v
v
-
23 Maret
v
v
v
v
-
25 Mei
v
v
v
v
-
24 Agustus
v
v
v
v
-
9 November
v
v
v
v
-
1 Desember
v
v
v
v
-
Tanggal
v = hadir / x = berhalangan hadir Rekapitulasi Kehadiran Anggota Direksi dalam Rapat Internal Direksi dan Rapat Gabungan dengan Dewan Komisaris Recapitulation of BOD Attendancein BOD Meetings and BOC-BOD Joint Meetings Direksi
Jumlah Rapat
Muhammad Ramdani Basri (Direktur Utama) Danni Hasan (Direktur) Dr. Scott Younger (Direktur) Ridwan Irawan (Direktur Independen)
182
Accelerating Infrastructure Development
31
Jumlah Kehadiran
% Kehadiran
31
100%
31
100%
31
100%
31
100%
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Penilaian Terhadap Kinerja Direksi
Board of Commissioners’ Performance Assessment
Perusahaan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi yang bertugas membahas kinerja Direksi dan Dewan Komisaris, serta mempertimbangkan remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris sesuai dengan pembahasan kinerja Direksi dan Dewan Komisaris, kemampuan Perusahaan serta kondisi perekonomian. Evaluasi terhadap kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris,dan oleh pemegang saham melalui RUPS Perusahaan.
The Company has formed Nomination and Remuneration Committee tasked to discuss the performance of the Board of Directors and the Board of Commissioners, as well as to consider the remuneration for the Board of Directors and the Board of Commissioners based on the Board of Directors and the Board of Commissioners performance, the Company’s ability and the economic condition. The Board of Commissioners performance is evaluated by shareholders through the Company’s GMS.
Adapun indikator penilaian terhadap kinerja Direksi adalah:
The indicators for evaluating the Board of Directors performance are as follows: 1. Management of the existing business sectors Capability Assessment on the management – in this case the Board of Commissioners and the Board Directors - in developing the existing business sectors, both horizontally and vertically. 2. New Business Sector Development Assessment of the management capability in seeking the sectors not yet engaged by the Company.
1. Pengelolaan sektor usaha yang ada Penilaian atas kemampuan manajemen dalam hal ini DireksidanDewan Komisaris dalam mengembangkan kinerja sektor bisnis yang telah ada, baik secara vertikal maupun horisontal. 2. Pengembangan sektor usaha baru Penilaian atas kemampuan manajemen untuk melihat peluang pengembangan usaha di sektor usaha yang belum dibidangi Perusahaan. 3. Kinerja bisnis Perusahaan yang berkelanjutan Penilaian atas kemampuan manajemen dalam menjaga dan mengembangkan kinerja bisnis Perusahaan yang memiliki proyeksi jangka panjang. 4. Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik Penilaian atas kemampuan manajemen dalam mengimplementasikan pengelolaan organisasi Perusahaan yang sesuai dengan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan asas kepatuhan terhadap peraturan dan perundangundangan yang berlaku. 5. Kinerja saham Perusahaan dan penghargaan atas kinerja saham Penilaian atas kemampuan manajemen untuk menjaga dan meningkatkan kinerja saham Perusahaan, khususnya kinerja yang memungkinkan saham Perusahaan mendapatkan penghargaan.
3. Ongoing business performance of the Company Assessment of the management capability to maintain and enhance the performance of Company’s business with longterm projections. 4. Good Corporate Governance Implementation Assessment of the management capability in running the Company’s operations in conformity with the Good Corporate Governance principles and the compliance with legislation in force. 5. Share Performance and Appreciation for the Share Performance Assessment of the management capability to enhance its Share Performance, most notably the performance that allows the Company to garner awards.
Hingga akhir tahun 2016, Perusahaan tidak menunjuk asesor atau penilai independen yang ditunjuk untuk melakukan penilaian kinerja Direksi. Penilaian terhadap kinerja Direksi bersifat internal atau self-assessment.
By end of 2016, the Company did not appoint any independent assessor to assess the Board Directors performance and the assessment was done internally (self-assessment).
Remunerasi Direksi
Board of Directors Remuneration
Remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris ditetapkan melalui RUPS Tahunan, yang menyerahkan keputusan remunerasi kepada Dewan Komisaris. Pertimbangan tentang remunerasi kepada Direksi dan Dewan Komisaris diberikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi, dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kemampuan Perusahaan, pasaran tenaga kerja dan situasi ekonomi. Skema penetapan remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris dapat dilihat pada bagian Remunerasi Dewan Komisaris.
Remuneration for the Board of Directors and the Board of Commissioners is established in the Annual General Meeting, which delegates the remuneration decision to the Board of Commissioners. Consideration regardng remuneration for the Board of Directors and the Board of Commissioners is provided by the Nomination and Remuneration Committee, taking into account of various aspects, including the Company’s ability, labor market and economic situation. Remuneration scheme for the Board of Directors and the Board of Commissioners can be seen in the Board of Commissioners Remuneration section hereof.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
183
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Direksi
The Board of Directors
Jumlah yang dibayarkan Perusahaan terhadap remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris di sepanjang tahun 2016 sebesar Rp11.146.638.916 miliar, mencakup gaji pokok dan berbagai tunjangan lain seperti: tunjangan komunikasi, tunjangan operasional transportasi, tunjangan hari raya dan tunjangan cuti. Di luar itu, Perusahaan memberikan tunjangan kesehatan secara penuh baik rawat jalan maupun rawat inap kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Khusus bagi Direksi, Perusahaan memberikan fasilitas mobil operasional beserta pengemudi yang didedikasikan secara khusus guna menunjang kegiatan bisnis sehari-hari.
The Board of Directors and Board of Commissioners remuneration in 2016 was Rp11.146.638.916 billion, covering basic salary and other allowances such as: communication allowance, transport allowances, religious holiday allowance and leave allowance. In addition, the Company also provides full medical benefits such as outpatient and inpatient treatments to the Board of Commissioners and Board of Directors. Particularly for the Board of Directors, the Company provides operational car facility and driver especially to support daily business activities.
Program Pengembangan Kompetensi
Competency Development Program
Direksi Muhammad Ramdani Basri (Direktur Utama)
Kegiatan Pengembangan Kompetensi
Ridwan Irawan (Direktur Independen)
Penyelenggara
Kompas CEO forum
JCC Senayan, 24 November 2016
Kompas
Pension Fund Business Meeting
Bursa Efek Indonesia, 15 September 2016
Bursa Efek Indonesia
Pension Fund Business Meeting
Bursa Efek Indonesia, 15 September 2016
Bursa Efek Indonesia
Indonesia Economic Outlook 2017
23 November 2016, Bursa Efek Indonesia, Jakarta
PT Bursa Efek Indonesia
Euromoney
Grand Hyatt, 24-25 May 2016
Euromoney Institutional Investor
JFCC Panel discussion: on Jakarta Infrastructure Development
Grand Hyatt, 24 Juni 2016
Jakarta Foreign Correspondence Club
Pension Fund Business Meeting
Bursa Efek Indonesia, 15 September 2016
Bursa Efek Indonesia
IDBG Private Sector Forum
JCC Senayan, 17 May 2016
IDB Group bekerjasama dengan BKPM dan KADIN
Pension Fund Business Meeting
Bursa Efek Indonesia, 15 September 2016
Bursa Efek Indonesia
Danni Hasan (Direktur)
Dr. Scott Younger (Direktur)
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Keberagaman Komposisi Direksi
Diversity of the Board of Directors Composition
Keberagaman komposisi Direksi merupakan bagian dari upaya Perusahaan untuk mendorong proses pengambilan keputusan yang lebih obyektif, komprehensif dan optimal. Keberagaman ini diharapkan dapat memperkaya sudut pandang dan kepentingan dalam proses pengambilan keputusan di tubuh Direksi, sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi pengelolaan Perusahaan secara keseluruhan. Hal ini sekaligus mendorong praktik non diskriminasi yang telah diterapkan oleh Perusahaan.
The composition of the Board of Directors diversity is part of the Company’s efforts to encourage the decision-making process to be more objective, comprehensive and optimal. This diversity is expected to enrich the perspectives and interests in the decision making process by the Board of Directors, so as to provide added value to the overall management of the Company. This also encourages the non-discrimination practice applied by the Company.
184
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Direksi
The Board of Directors
Di bawah ini tabel keberagaman komposisi Direksi yang dimiliki Perusahaan, Direksi Board of Directors
Kewarganegaraan Nationality
Latar Belakang Akademik Academic Background
Keahlian Expertise
Master of Science in Public Policy dan Executive Education in Economic Infrastructure Master of Science in Public Policy and Executive Education in Economic Infrastructure
Ekspansi dan diversifikasi organisasi, restrukturisasi organisasi, industri keuangan, pasar modal, manajerial Expansion and organizational Diversification, organizational restructuring, financial industry, capital markets, managerial
56
Laki-laki Male
Indonesia Indonesian
Sarjana Teknik Kimia dan Master of Science Manajemen Industri Bachelor of Chemical Engineering and Master of Science in Industrial Management
Ekspansi dan diversifikasi organisasi, industri keuangan dan perminyakan, pasar modal, restrukturisasi organisasi, manajerial Expansion and organizational Diversification, financial and oil industry, capital markets, organizational restructuring, managerial
55
Laki-laki Male
Inggris British
Doctor of Philosophy dan Doctor of Engineering Doctor of Philosophy and Doctor of Engineering
Konsultan, penasihat, akademisi dan praktisi infrastruktur dan pertambangan Consultant, advisor, academic and practitioner in infrastructure and mining
76
Laki-laki Male
Indonesia Indonesian
Sarjana Ekonomi danMaster of International Banking & Financial Services Bachelor of Economics and Master of International Banking & Financial Services
Akademisi, peneliti, industri keuangan, pasar modal, restrukturisasi organisasi, manajerial Academic, researcher, financial industry, capital market, organizational restructuring, managerial
50
Laki-laki Male
Muhammad Ramdani Basri Direktur Utama President Director
Indonesia Indonesian
Danni Hasan Direktur Director
Dr. Scott Younger Direktur Director
Ridwan Irawan Direktur Independen Independent Director
Below is a table of diversity of the Company’s Board of Directors composition: Usia Age
Gender gender
Transparansi Rangkap Jabatan Direksi
Transparency of Dual Positions of Board of Directors
Hubungan kepengurusan anggota Direksi pada perusahaan lain di tahun 2016 sebagai berikut,
Management Relationship of members of the Board of Directors in other companies in 2016 is as
Direksi Board of Directors
Kepengurusan pada Perusahaan Lain Management Position in other Companies Sebagai Anggota Dewan Komisaris As BOC Member
Sebagai Anggota Direksi As BOD Member
Muhammad Ramdani Basri (Direktur Utama / President Director)
v
x
Danni Hasan (Direktur / Director)
v
v
Dr. Scott Younger (Direktur / Director)
v
x
Ridwan Irawan (Direktur Independen / Independent Director)
v
v
v = ada (Yes) / x = tidak ada (No)
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
185
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Direksi
The Board of Directors
Kepengurusan Direksi di perusahaan lain adalah sebagai berikut,
Management relationship of Board of Directors in other companies are as follo
Nama Name
Jabatan Position
Muhammad Ramdani Basri (Direktur Utama / President Director)
Komisaris Entitas anak, PT Bintaro Serpong Damai Commissioner of the Company’s subsidiary, PT Bintaro Serpong Damai
Danni Hasan (Direktur / Director)
Direktur Utama Entitas anak, PT Margautama Nusantara President Director of the Company’s Subsidiary, PT Margautama Nusantara Direktur Utama Entitas anak, PT Telekom Infranusantara President Director of the Company’s subsidiary, PT Telekom Infranusantara Komisaris Utama Entitas anak, PT Komet Infra Nusantara President Commissioner in the Company’s subsidiary, PT Komet infra Nusantara Direktur Entitas asosiasi, PT Jakarta Lingkar Baratsatu Director of the Company’s associate, PT Jakarta Lingkar Baratsatu
Dr. Scott Younger (Direktur / Director)
Komisaris Entitas anak, PT Margautama Nusantara Commissioner of the Company’s subsidiary, PT Margautama Nusantara Komisaris Entitas anak, PT Portco Infranusantara Commissioner of the Company’s subsidiary, PT Portco Infranusantara Komisaris Utama Entitas asosiasi, PT Intisentosa Alam Bahtera President Commissioner of the Company’s associate, PT Intisentosa Alam Bahtera
Ridwan Irawan (Direktur Independen / Independent Director)
Direktur Utama Entitas anak, PT Portco Infranusantara President Director of the Company’s subsidiary, PT Portco Infranusantara Direktur Entitas anak, PT Telekom Infranusantara Director of the Company’s subsidiary, PT Telekom Infranusantara Komisaris Entitas anak, PT Komet Infra Nusantara Commissioner in the Company’s subsidiaries, PT Komet Infra Nusantara
Seluruh kepengurusan Direksi pada perusahaan lain merupakan bagian dari representasi manajemen organisasi Grup Nusantara Infrastructure.
All managerial positions of the Board of Directors at other companies are part of the management representation in the organization of Nusantara Infrastructure Group.
Kepemilikan Saham Direksi
Share Ownership by The Directors
Di bawah ini disajikan kepemilikan saham oleh Direksi, baik kepemilikan saham dari perusahaan publik lain, maupun kepemilikan saham Perusahaan.
Below is the shareholdings of the Board of Directors, both in other public companies and in the Company. Saham Perusahaan Lain Shareholding in Other Companies
PT Nusantara Infrastructure Tbk (kode: META) Nilai Value
Persen Percentage
Nilai Value
Persen Percentage
Muhammad Ramdani Basri (Direktur Utama / President Director)
Nihil
Danni Hasan (Direktur / Director)
Nihil
Dr. Scott Younger (Direktur / Director)
Nihil
Ridwan Irawan (Direktur Independen / Independent Director)
Nihil
Perusahaan belum memiliki kebijakan terkait Management Stock Ownership Program (MSOP), atau Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen.
186
Accelerating Infrastructure Development
Ket: Domestik/Luar Negeri Domestic/ Overseas
The Company does not have a policy related to the Management Stock Ownership Program (MSOP)
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Direksi
The Board of Directors
Hubungan Usaha dan Hubungan Afiliasi Antar Sesama Direksi dan Dewan Komisaris, atau Pemegang Saham Pengendali
Business and Affiliate Relationships between the Board of Directors and the Board of Commissioners, or Controlling Shareholders
Di bawah ini disajikan hubungan usaha dan hubungan afiliasi antar sesama Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Pengendali Perusahaan. Bentuk hubungan usaha termasuk diantaranya hutang-piutang, kerjasama bisnis, dsbnya; sementara bentuk hubungan afiliasi mencakup hubungan istimewa terutama yang disebabkan hubungan pertalian darah seperti suami/istri/ anak/orang tua/saudara kandung/ipar, dsbnya.
Below is the business and affiliated relationships among the Board of Directors, the Board of Commissioners and the Controlling Shareholders of the Company. The business relationships include relationship related to debts, business cooperation, etc; while the affiliated relationship includes consanguinity relationship as husband / wife / child / parent / sibling / in-law, etc.
Hubungan Afiliasi Dengan Affiliated Relationship with Dewan Komisaris BOC
Hubungan Usaha Dengan Business Relationship with
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholder
Direksi BoD
Dewan Komisaris BOC
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholder
Direksi BoD
Dewan Komisaris Darjoto Setyawan (Komisaris Utama / President Commissioner)
x
x
x
x
x
x
David Emlyn Parry (Komisaris Independen / Independent Commissioner)
x
x
x
x
x
x
Hartopo Soetoyo (Komisaris Independen / Independent Commissioner)
x
x
x
x
x
x
Direksi Muhammad Ramdani Basri (Direktur Utama / President Director)
x
x
x
x
x
x
Danni Hasan (Direktur / Director)
x
x
x
x
x
x
Dr. Scott Younger (Direktur / Director)
x
x
x
x
x
x
Ridwan Irawan (Direktur Independen / Independent Director)
x
x
x
x
x
x
v = ada (Yes) / x = tidak ada (No)
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
187
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi
Supporting Organs of Board of Commissioners and Board of Directors Dalam mengoptimalkan peran Direksi dan Dewan Komisaris, Perusahaan membentuk beberapa organ yang berfungsi sebagai pendukung Direksi dan Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit dan Komite Nominasi & Remunerasi yang bertugas membantu Dewan Komisaris; dan Komite Investasi Strategi, Sekretaris Perusahaan dan Audit Internal yang bertugas membantu Direksi.
The Company has established several organs to support the Board of Directors and the Board of Commissioners in optimizing their functions, namely Audit Committee and Nomination & Remuneration Committee who assist the Board of Commissioners; as well as Investment and Strategy Committee, Corporate Secretary and Internal Audit who are tasked to assist the Board of Directors.
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit dibentuk Perusahaan untuk membantu Dewan Komisaris dalam memastikan Laporan Keuangan telah disajikan secara wajar dan telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, pengendalian internal dilaksanakan dengan baik, pelaksanaan audit internal dan eksternal telah sesuai standar dan hasil temuan audit telah ditindak lanjuti serta pemilihan eksternal auditor (termasuk imbalan jasa eksternal auditor) sudah benar untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris.
The Company’s Audit Committee was established to assist the Board in ensuring that the financial statements have been presented fairly and are in accordance with generally accepted accounting principles, thatinternal controls have been implemented properly, that internal and external audits are in compliance with standards, that audit findings have been followed up, and that the selection of an external auditor(Including compensation for services of external auditors)was correct and could be submitted to the Board of Commissioners.
Keberadaan Komite Audit sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; Peraturan Bapepam LK No. IX.I.5 tentang Komite Audit; serta Peraturan OJK No. 33/ POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
The Audit Committee is based on Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company; Bapepam LK Regulation No. IX.I.5 regarding the Audit Committee; as well as the OJK Regulation No. 33 / POJK.04 / 2014 regarding the Board of Directors and the Board of Commissioners of Public Companies.
Pedoman Kerja Komite Audit
Audit Committee Working Guidelines
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit berpedoman pada Piagam Komite Audit, atau Audit Committee Charter, yang telah ditetapkan Dewan Komisaris. Piagam ini selanjutnya digunakan sebagai panduan bagi Komite Audit dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara transparan, kompeten, obyektif dan independen sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.
In performing its duties, the Audit Committee refers to the Audit Committee Charter, which was determined by the Board of Commissioners. The Charter is used as a guide for the Audit Committee in performing its duties and responsibilities in a transparent, competent, objective and independent manner so that it can be accounted for and be accepted by all concernedparties.
Piagam Komite Audit Perusahaan berisi antara lain Fungsi Struktural; Kualifikasi Anggota; Tanggung Jawab; Wewenang; Rapat; Pelaporan; Masa Jabatan; dan Rencana Tahunan.
The Company’s Audit Committee Charter contains among other Structural Functions; Member Qualifications; Responsibilities; Authorities; Meetings; Reporting; Length of service; and Annual Plan.
Kualifikasi Keanggotaan dan Independensi Komite Audit Perusahaan
The Audit Committee Member’s Qualifications and Independency
Peraturan Bapepam-LK tentang Komite Audit mensyaratkan bahwa Komite Audit sedikitnya terdiri dari 3 (tiga) orang anggota, satu di antaranya adalah Komisaris Independen Perusahaan, dalam hal ini diketuai oleh Komisaris Independen David Emlyn Parry. Dua anggota lainnya harus merupakan pihak yang independen, minimal salah satu di antaranya harus memiliki keahlian dalam bidang akuntansi dan atau keuangan.
Based on Bapepam-LK regulations, the Audit Committee must consist of at least three (3) members, one of whom is an Independent Commissioner of the Company, in this case, chaired by Independent Commissioner David Emlyn Parry. Two other members must be independent, with a minimum of one having expertise in the field of accounting and finance.
Untuk memenuhi syarat independensi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia, anggota Komite Audit tidak ditunjuk dari pejabat eksekutif Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa audit dan/atau jasa nonaudit kepada Perusahaan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terakhir. Kecuali Komisaris Independen, anggota Komite Audit juga bukan merupakan orang yang
To meet the requirements of independence and in accordance with applicable regulations in Indonesia, the Committee members are appointed from executive officers of the Public Accounting Firms that have provided audit and / or non-audit services to the Company within a period of 6 (six) months. Excluding Independent Commissioners, members of the Audit Committee who had the
188
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi
Supporting Organs of Board of Commissioners and Board of Directors
memiliki wewenang dan tanggungjawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan kegiatan Perusahaan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris. Perusahaan melarang kepemilikan saham Perusahaan oleh anggota Komite Audit, baik langsung maupun tidak langsung. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham akibat suatu peristiwa hukum, maka dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut wajib mengalihkan kepada pihak lain.
authority and responsibility for planning, directing, or controlling the activities of the Company within six (6) months prior to appointment by the Board of Commissioners. The Company prohibits any Company ownership by Audit Committeemembers, either directly or indirectly. In the case of Audit Committee members acquiring shares as a result of a legal event, then within a period of 6 (six) months after obtaining such shares they must be transferred to other parties.
Perusahaan juga tidak mengizinkan adanya hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal dengan Dewan Komisaris, Direksi atau Pemegang Saham Utama Perusahaan. Demikian pula dengan hubungan usaha, Perusahaan melarang adanya hubungan usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang kerkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan.
The company also does not allow any family relationships by marriage and descent to the second degree, both horizontally and vertically with the Company’s Board of Commissioners, Board of Directors or majority shareholders. Similarly with business relationships, the Company prohibits any business relationship, through direct or indirect links to the business.
Atas dasar ini, Perusahaan menunjuk 2 (dua) anggota Komite Audit yang memenuhi syarat independensi/tidak berbenturan kepentingan dengan Perusahaan terutama dalam hal ini tidak memiliki hubungan keluarga, keuangan, kepengurusan, dan kepemilikan terhadap Perusahaan.
On this basis, the Company appointed two (2) Audit Committee members who were eligible through independence / no conflict of interest with the Company, especially not having any family, financial, management, and ownership relationship with the Company.
Komposisi Keanggotan dan Masa Jabatan Anggota Komite Audit
The Audit Committee Members’ Composition and Term of Office
Komite Audit Perusahaan terdiri dari 3 (tiga) orang anggota dimana 2 (dua) orang anggotanya memiliki latar belakang dan kemampuan akuntansi atau keuangan serta diketuai oleh Komisaris independen dan dapat disesuaikan dengan kompleksitas Perusahaan dengan tetap memperhatikan efektifitas dalam pengambilan keputusan.
The Audit Committee consists of three (3) members of which 2 (two) of its members have a background in accounting or finance and is headed by anindependent Commissioner who is knowledgeablein the complexity of the company while maintaining effectiveness in decision making.
Susunan keanggotan dan masa jabatan masing-masing anggota Komite Audit sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
The membership composition and term of office of each member of the Audit Committee, is shown below:
Nama Name
Jabatan Position
David Emlyn Parry
Ketua (Komisaris Independen) Chairman (Independent Commissioner)
Tavip Santoso
Anggota (Luar) Member (Outside Party)
Tufrida Hasyim
Anggota (Luar) Member (Outside Party)
Dasar Pengangkatan Appointment Basis
Surat Keputusan Dewan Komisaris di Luar Rapat tertanggal 21 Agustus 2013 Board of Commissioners’ dated August 21, 2013
* Profil Ketua Komite Audit/Komisaris Independen David Emlyn Parry dapat dilihat pada bagian profil Dewan Komisaris.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Awal Menjabat Date Appointed
Masa Akhir Jabatan Ending
21 Agustus 2013 August 21, 2013
RUPST 2018 AGMS 2018
21 Agustus 2013 August 21, 2013
RUPST 2018 AGMS 2018
21 Agustus 2013 August 21, 2013
RUPST 2018 AGMS 2018
* The Audit Committee Chairman / Independent Commissioner Profile for David Emlyn Parry can be seen in the Board of Commissioners’ Profile.
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
189
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi
Supporting Organs of Board of Commissioners and Board of Directors
Tavip Santoso Anggota Komite Audit Audit Committee Member Tavip Santoso, warga negara Indonesia, umur 52 tahun, kelahiran Makassar, 17 Januari 1965, berdomisili di Bekasi, Jawa Barat. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 14 tahun pada posisi manajemen senior di perusahaan-perusahaan besar. Beliau dikenal dengan keahliannya di bidang keuangan perusahaan, penilaian aset/saham, manajemen strategis dan investasi. Tavip memperoleh gelar Sarjana Administrasi Niaga dari Universitas Terbuka (Indonesia) (1990) dan berhasil menyelesaikan gelar Master of Business Administration dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT University), Australia (1995). Tavip Santoso, Indonesian citizen, aged 51, born in Makassar, January 17, 1965, domiciled in Bekasi, West Jawa. He has more than 14 years in senior management positions in major companies. He is known for his expertise in corporate finance, assets / share valuations, strategic management and investment. Tavip obtained his Bachelor of Business Administration from Universitas Terbuka(Indonesia) (1990) and successfully completed his Master of Business Administration degree at the Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT University), Australia (1995).
Tufrida Hasyim Anggota Komite Audit Audit Committee Member Tufrida Murniati Hasyim, warga negara Indonesia, umur 59 tahun, kelahiran Jakarta, 27 Maret 1958, berdomisili di Jakarta; memperoleh gelar Sarjana di bidang Statistik dari Institut Pertanian Bogor (1982) dan mendapatkan gelar Master dari Universitas Indonesia (1991). Beliau memenuhi syarat sebagai Akuntan Manajemen Bersertifikat (Certified Management Accountant, CMA) dari Institute of Certified Management Accountant (ICMA), Australia (2006). Selain itu, beliau mendapatkan sertifikasi Kualifikasi Auditor Internal (Qualified Internal Auditor, QIA) pada tahun 2009, dan pada tahun 2013 mendapatkan Perencana Keuangan Tersertifikat (Certified Financial Planner, CFP) dari Financial Planning Standards Board (FPSB). Pengalamannya di kedua sektor, baik sektor pendidikan swasta dan publik telah mencapai lebih dari 20 tahun. Tufrida Murniati Hashim, Indonesian citizen, aged 58 years, born in Jakarta, March 27, 1958, domiciled in Jakarta; received a Bachelor degree in Statistics from Institut Pertanian Bogor (1982) and a Master’s degree from the Universitas Indonesia(1991). She qualified as a Certified Management Accountant (CMA) with the Institute of Certified Management Accountants (ICMA), Australia (2006). In addition, She received his Qualified Internal AuditorCertification (QIA) in 2009, and in 2013 her Certified Financial Planner (CFP) from the Financial Planning Standards Board (FPSB). She has more than 20 yearsexperience in both private and public education sectors.
Tanggung Jawab dan Wewenang Komite Audit
The Audit Authorities
Komite Audit bertanggung jawab untuk memberikan saran dan laporan kepada Dewan Komisaris bila ditemukan masalah penting dan memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris, melaporkan masalah yang berhubungan dengan pekerjaan Dewan Komisaris seperti: 1. Mengkaji seluruh informasi-informasi keuangan yang disusun oleh Perusahaan, termasuk Laporan Keuangan, dan informasi keuangan lainnya. 2. Mengkaji kepatuhan Perusahaan pada hukum dan peraturan yang berlaku dan mengatur aktivitas usaha Perusahaan sebagai sebuah perusahaan terbuka. 3. Mengkaji pelaksanaan hasil pemeriksaan audit internal. 4. Melaporkan kepada Dewan Komisaris segala risiko potensial yang dapat mempengaruhi Perusahaan dan menerapkan kebijakan dan prosedur manajemen risiko sesuai yang ditetapkan oleh Direksi. 5. Menjaga kerahasiaan dokumen-dokumen, data serta informasi Perusahaan lainnya.
The Audit Committee is responsible for providing advice and reports to the Board of Commissioners regarding any significant problems that require the attention of the Board of Commissioners, reported problems associated with the work of the Board of Commissioners include: 1. To review financial information prepared by the Company, including financial reports, and other financial information.
190
Accelerating Infrastructure Development
Committee’s
Responsibilities
and
2. To review the Company compliance with applicable laws and legislation and manage the Company’s activities as a publicly listed Company. 3. To review the implementation of the internal audit examination result. 4. To report to the Board of Commissioners all potential risks that may affect the Company and apply policy and risk management procedures assigned by the Board of Directors. 5. To keep confidential the Company documents, data and other information.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi
Supporting Organs of Board of Commissioners and Board of Directors
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit memiliki wewenang untuk mengakses arsip dan informasi mengenai staf, dana, aset dan sumber daya Perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas Komite Audit. Dalam melaksanakan wewenang tersebut, Komite Audit bekerja sama dengan pihak manapun yang telah disetujui untuk melaksanakan audit internal.
In performing its duties, the Audit Committee has the authority to access the files and information regarding staff, funds, assets and resources of the Company relating to the implementation of their tasks. In exercising this authority, the Audit Committee cooperates with any party appointed to carry out internal audits.
Pembagian Tugas Antar Anggota Komite Audit
Division of Tasks Between Audit Committee Members
Pembagian tugas antar anggota Komite Audit seperti terurai di bawah ini:
The division of tasks among Audit Committee Members are shown below:
Komite Audit Audit Committee
Fungsi Function
David Emlyn Parry (Ketua/Komisaris Independen) (Chairman/Independent Commissioner)
Merangkap Komisaris Independen serta bertanggung jawab di seluruh aktivitas Komite Audit Independent Commissioner responsible for all Audit Committee activities
Tavip Santoso (Anggota) (Member)
Bertanggung jawab pada bidang hukum & kepatuhan. Responsible for the legal and compliance areas.
Tufrida Hasyim (Anggota) (Member)
Bertanggung jawab pada bidang akuntansi dan/atau keuangan. Responsible for the accounting and/or finance areas.
Transparansi Independensi Anggota Komite Audit
Audit Committee Members’ Independence Transparency
Di bawah ini disajikan tabel transparansi independesi anggota Komite Audit, termasuk diantaranya keterlibatan anggota Komite Audit di Perusahaan dalam 6 (enam) bulan terakhir, kepemilikan saham, maupun informasi terkait hubungan usaha dan hubungan afiliasi anggota Komite Audit.
Below is a table of the Audit Committee Members’ independence transparency, including the Audit Committee Members’ involvement in the Company within the past six (6) months, stock ownership, as well as information related to any business and affiliated relationships.
Keterlibatan Anggota Komite Audit dalam Perusahaan Company’s Audit Committee Member Involvement
Nama Name
Orang dalam di Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non audit dan atau jasa konsultasi lain kepada Perusahaan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir Public Accounting firms, law firms, or other parties that provide auditing services, or non-audit services and other consulting services to the Company within six (6) months
Memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin atau mengendalikan kegiatan Perusahaan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir Authorities and responsibilities for planning, directing or controlling the activities of the Company within six (6) months
David Emlyn Parry (Ketua/Komisaris Independen)
x
x
Tavip Santoso (Anggota)
x
x
Tufrida Hasyim (Anggota)
x
x
v = ada (yes) / x = tidak ada (no)
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
191
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi
Supporting Organs of Board of Commissioners and Board of Directors
Perusahaan (kode: META) Company (Code: META)
Kepemilikan Saham Perusahaan oleh Anggota Komite Audit Audit Committee Member’s Company Shareholding
Nilai Value David Emlyn Parry (Ketua/Komisaris Independen) (Chairman/Independent Commissioner)
Nihil None
Tavip Santoso (Anggota) (Member)
Nihil None
Tufrida Hasyim (Anggota) (Member)
Nihil None
Hubungan Usaha dan Hubungan Afiliasi Antar Sesama Anggota Komite Audit, Dengan Direksi dan Dewan Komisaris, atau Pemegang Saham Pengendali
Persen Percentage
Business and Affiliated Relationships Between fellow Audit Committee Members, Board of Directors and Board of Commissioners, or Controlling Shareholders Hubungan Afiliasi Dengan Affiliated Relationship
Komite Audit Audit Committee
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Pemegang Saham Utama Controlling Shareholders
David Emlyn Parry (Ketua/Komisaris Independen)
x
x
x
x
Tavip Santoso (Anggota)
x
x
x
x
Tufrida Hasyim (Anggota)
x
x
x
x
Hubungan Usaha Dengan Business Relationship Komite Audit Audit Committee
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Pemegang Saham Utama Controlling Shareholders
David Emlyn Parry (Ketua/Komisaris Independen)
x
x
x
x
Tavip Santoso (Anggota)
x
x
x
x
Tufrida Hasyim (Anggota)
x
x
x
x
v = ada (yes) / x = tidak ada (no) *) Hubungan usaha termasuk diantaranya hutang-piutang, kerjasama bisnis, dan sebagainya; sementara bentuk hubungan afiliasi mencakup hubungan istimewa terutama yang disebabkan hubungan pertalian darah seperti suami/istri/anak/orang tua/saudara kandung/ipar, dsbnya.
Rapat Komite Audit Rapat Komite Audit Perusahaan dapat dilakukan kapanpun bila diperlukan. Musyawarah dan pengambilan keputusan dalam rapat Komite Audit terdokumentasi dalam notulen rapat yang harus ditandatangi oleh semua anggota Komite Audit yang hadir dalam rapat. Jika keputusan atau persetujuan tidak dapat dicapai, maka keputusan akan diambil oleh pemungutan suara mayoritas dimana lebih dari setengah anggota Komite Audit hadir. Jika pemungutan
192
Accelerating Infrastructure Development
*) Business relationship includes debts, business cooperation, etc; while affiliatedrelationship relates mainly toblood/ family relationships as husband / wife / child / parent / sibling / in-law, etc.
Audit Committee Meeting Audit Committee Meetings can be conducted at any time when needed. Deliberation and decision-making in the Audit Committee meetings are documented in the minutes, which must be signed by all the Audit Committee members present at the meeting. If a decision or agreement can not be reached, then the decision will be taken by majority voting where more than half the members of the Audit Committee are present. If the vote can not produce
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi
Supporting Organs of Board of Commissioners and Board of Directors
suara tidak dapat menghasilkan keputusan, Ketua Komite Audit perlu menentukan hasil pemungutan suara.
a decision, the Audit Committee Chairman will determine the outcome of the vote.
Di sepanjang tahun 2016, Komite Audit telah melakukan 6 (enam) kali rapat dengan ringkasan rapat sebagai berikut:
During 2016, the Audit Committee conducted six (6) meetings with a summary of the meetings as follows:
Risalah Rapat Komite Audit Committee Meeting Summary Tanggal Date
Agenda Rapat Meeting Agenda
2 Februari
Site visit ke setiap sektor
10 Maret
Pelatihan Manajemen Risiko Risk Management Training Konstruksi Jembatan Tallo II & Frontage Site visit
1 April
Pelatihan Manajemen Risiko Risk Management Training Konstruksi Jembatan Tallo II & Frontage Site visit
18 Mei
Pelatihan Manajemen Risiko Risk Management Training Konstruksi Jembatan Tallo II & Frontage Site visit
26 Juli
Site visit
16 Agustus
Konstruksi Jembatan Tallo II & Frontage Pengembangan Bisnis Business Development Site visit
30 September
Konstruksi Jembatan Tallo II & Frontage Proyek Jalan Tol Bisnis lain Site visit
Audit Committee members’meeting attendance was as follows, Rekapitulasi kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat disajikan sebagai berikut, Kehadiran Anggota Komite Audit pada Rapat Audit Committee members’ meeting attendance Anggota Komite Commitee Members Tanggal Date
David Emlyn Parry (Ketua) (Chairman)
Tavip Santoso (Anggota) (Member)
Tufrida Hasyim (Anggota) (Member)
Alasan Ketidakhadiran Reasons for Absence
2 Februari
v
x
v
Dinas ke luar kota
10 Maret
v
x
v
Sakit
1 April
v
v
v
-
18 Mei
v
v
v
-
26 Juli
v
x
v
Dinas ke luar kota
16 Agustus
v
v
v
-
30 September
v
v
v
-
v = hadir (present) x = berhalangan hadir (unable to attend)
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
193
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi
Supporting Organs of Board of Commissioners and Board of Directors
Rekapitulasi Kehadiran Anggota Komite Audit dalam Rapat Audit Committee members’ meeting attendance Recap Komite Committee
Jumlah Rapat Number of Meetings
David Emlyn Parry (Ketua / Chairman) Tavip Santoso (Anggota / Member) Tufrida Hasyim (Anggota / Member)
7
Jumlah Kehadiran Attended
% Kehadiran % Attendance
7
100%
4
57,14%
7
100%
Remunerasi Komite Audit
Audit Committee Remuneration
Perusahaan memiliki kebijakan remunerasi terhadap Komite Audit. Besaran remunerasi disesuaikan dengan kesepakatan di tingkat Dewan Komisaris dan Direksi. Untuk tahun 2016, remunerasi kepada Komite Audit berupa tunjangan khusus, yaitu sebesar Rp5 juta per bulannya.
The Company has a remuneration policy to the Audit Committee. The remuneration amount is determined by agreement at the Board of Commissioners and Board of Directorslevels. For 2016, the Audit Committeeremuneration, in the form of special allowances, amounted to Rp5 million per month.
Program Pengembangan Kompetensi
Competency Development Program
Di tahun 2016, anggota Komite Audit tidak melakukan program pengembangan kompetensi. Untuk program pengembangan kompetensi Ketua Komite Audit/Komisaris Independen David Emlyn Parry dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris.
In 2016, the Audit Committee members did not undertake any competency development programs. The competency development program for David Emlyn Parry, Audit Committee Chairman / Independent Commissioner, can be seen in the Board of Commissioners’ section.
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit
Audit Committee Report
Rapat yang dilakukan Komite Audit bertujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan kinerja Perusahaan terkait keunggulan teknis, kehati-hatian pada aspek keuangan, tata kelola perusahaan yang baik dan kinerja bisnis untuk dan kegiatan.
The Audit Committee meetings held were focused on assisting the Board of Commissionersin overseeing the Company’s performance related to technical excellence, prudence on financial aspects, good corporate governance and for business performance and activities.
Beberapa aktivitas yang dilakukan Komite Audit di sepanjang tahun 2016 adalah: • Peninjauan laporan keuangan teraudit yang dilakukan oleh auditor eksternal untuk entitas anak Perusahaan pada sektor Jalan Tol, Pelabuhan, penyediaan Air Bersih dan Menara Telekomunikasi untuk tahun buku 2015. • Melakukan kunjungan lapangan ke jalan tol dan proyek air bersih, termasuk JLB (JORR W1), BSD, JTSE dan Jembatan Tallo baru Makassar, instalasi pengolahan air SCTK di Serang dan instalasi Pengolahan Cikokol Air di Tangerang untuk mengevaluasi kinerja teknis dan aspek keuangan serta bisnis dari proyek-proyek tersebut. • Pembuatan laporan kunjungan lapangan yang komprehensif dengan rekomendasi untuk perbaikan kinerja yang akan diberikan ke Dewan Komisaris untuk kemudian dapat diteruskan kepada Direksi. • Reviu peluang bisnis baru dan yang sedang berjalan dalam perusahaan induk Perusahaan dan entitas anak dengan tujuan untuk mengidentifikasi peluang-peluang tersebut secara komersial dan cocok dengan keseluruhan visi pengembangan bisnis Perusahaan. • Reviu laporan lapangan bulanan dari Makassar untuk merinci kemajuan dalam pembangunan jembatan Tallo baru dan perbaikan jalan frontage.
The activities carried out by the Audit Committee during 2016 included: • Reviewing the audited financial statements by the external auditor for the Company’s subsidiaries intheToll Road, Port, Clean Water Supply and Telecommunication Towers sectors for the financial year 2015. • Undertaking field trips to the toll road and water supply projects, including JLB (JORR W1), BSD, JTDS and Jembatan Tallobaru Makassar, SCTK water treatment plants in Serang and Cikokol Air installation Processing in Tangerang to evaluate the performance from technical and financial aspects as well as the business from these projects. • Preparing comprehensive field visit reports with recommendations for performance improvements for the Board of Commissioners to then be forwarded to the Board of Directors. • Reviewing new and ongoing business opportunities incompany-holding company and its subsidiaries with the aim to identify commercial opportunities in line with the overall vision of the business development.
194
Accelerating Infrastructure Development
• Reviewing monthly visit reports from Makassar detailing the progress in the construction of the new Tallo bridge and frontage roadrepairs.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi
Supporting Organs of Board of Commissioners and Board of Directors
Evaluasi Dewan Komisaris Atas Kinerja Komite Audit
Audit Committee Performance Evaluation by the Board of Commissioners
Dewan Komisaris memandang kinerja Komite Audit yang telah dilakukan di sepanjang tahun 2016 sangat membantu Dewan Komisaris dalam memberikan pandangan terkait tugas pengawasan kinerja Perusahaan. Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi atas kinerja Komite Audit, khususnya beberapa evaluasi atas kinerja operasional dan bisnis yang dilakukan Perusahaan dan entitas anak.
The Board of Commissioners has reviewed the Audit Committee performance carried out during 2016 in assisting the Board of Commisioners in providing oversight duties related to the Company’s performance. The Board of Commissioners expressed their appreciation for the Audit Committee’s performance, particularly in their evaluation of the operating performance and business conducted by the Company and its subsidiaries.
Komite Nominasi dan Remunerasi
Nomination and Remuneration Committee
Sesuai peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik, keberadaan Komite Nominasi & Remunerasi memiliki arti penting dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan, khususnya terkait pencalonan nominasi anggota Direksi dan Dewan Komisaris, mulai dari penetapan kriteria dan pelaksanaan uji kepatutan dan kelayakan; evaluasi dan penilaian terhadap kinerja Direksi dan Dewan Komisaris yang kemudian akan diajukan kepada RUPS; hingga penetapan imbalan bagi Direksi dan Dewan Komisaris. Komite ini dibentuk oleh Dewan Komisaris dan diketuai oleh Komisaris Independen.
Based on OJK regulation No. 34 / POJK.04 / 2014 regarding the Nomination and Remuneration Committee of Public Company, the Nomination & Remuneration Committee isimportant in corporate governance practices, particularly related to the nomination of Board of Directors’ and Board of Commissioners’ members, including setting up criteria and implementation of diligence and appropriateness; the Board of Directors’ and the Board of Commissioners’ performance evaluation and assessment for submission to the GMS; determining the remuneration for the Board of Directors and the Board of Commissioners. This committee was formed by the Board of Commissioners and is chaired by an Independent Commissioner.
Kriteria Keanggotaan Komite Nominasi & Remunerasi
Nomination & Remuneration Committee Membership Criteria
Sesuai peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014, keanggotaan komite ini berasal dari Komisaris Independen pihak dari luar Perusahaan dan/atau dari pelaku profesi dari luar Perusahaan, dan/atau dari manajemen Perusahaan yang membidangi Sumber Daya Manusia, dengan Komisaris Independen sebagai ketua merangkap anggota.
Based on OJK regulation No. 34 / POJK.04 / 2014, the membership of this committee shall be made up of Independent Commissioners and / or professionals from outside the Company, and / or from the Company’s management in charge of Human Resources, with an Independent Commissioner as chairman and member.
Keanggotaan Komite Nominasi & Remunerasi dan Dasar Pengangkatan
Nomination & Remuneration Committee Membership and Appointment Basis
Sesuai keputusan Dewan Komisaris, keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi Perusahaan adalah sebagai berikut,
Following the decision of the Board of Commissioners, the Company’s Nomination and Remuneration Committee membership was as follows,
Nama Name
David Emlyn Parry
Helda M. Manuhutu
Jabatan Position
Dasar Pengangkatan Appoinment Basis
Awal Jabatan Appointment Date
Ketua/Komisaris Independen Chairman/Independent Commisioner
Surat Keputusan Dewan Komisaris di Luar Rapat tertanggal 10 Desember 2013 Board of Commissioners’ Decree dated December 10, 2013
10 Desember 2013 December 10, 2013
Anggota/GM Corporate HR/ GA/IT Anggota/GM Corporate HR/ GA/IT
Surat Keputusan Dewan Komisaris di Luar Rapat tertanggal 15 Januari 2014 Board of Commissioners’ Decree dated January 15, 2014
15 Januari 2014 January 15, 2014
* Profil Ketua KNR David Emlyn Parry dapat dilihat pada profil Dewan Komisaris. Sementara profil anggota Helda M. Manuhutu dapat dilihat pada bagian profil GM Corporate HR/GA/IT di bagian Profil Perusahaan.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Masa Akhir Jabatan Ending
RUPST 2018 AGMS 2018
* The Profile of KNR chairman David Emlyn Parry can be seen in the the Board of Commissioners’ Profiles. While the profile of Helda M. Manuhutu can be seen in the GM Corporate HR / GA / IT section of the Company Profile section.
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
195
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi
Supporting Organs of Board of Commissioners and Board of Directors
Hak dan Wewenang serta Tugas dan Tanggung Jawab
Rights, Authorities and Duties and Responsibilities
Uraian tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi & Remunerasi adalah sebagai berikut: a. Membantu Dewan Komisaris dalam menetapkan kriteria pemilihan calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta sistem Remunerasinya; dan,
The duties and responsibilities of the Nomination and Remuneration Committee are as follows: a. Assisting the Board of Commissioners in determining the criteria for selecting candidates for the Board of Commissioners and the Board of Directors, as well as the remuneration system; and, b. Assisting the Board of Commissioners to prepare candidates for the Board of Commissioners and the Board of Directors and propose their remuneration.
b. Membantu Dewan Komisaris mempersiapkan calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan mengusulkan besaran remunerasinya. Tentang skema penetapan remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris dapat dilihat pada bagian Remunerasi Dewan Komisaris.
The Board of Directors and the Board of Commissioners remuneration scheme for can be seen in the Board of Commissioners’ Remuneration Section.
Rapat Komite Nominasi & Remunerasi
Nomination & Remuneration Committee Meeting
Rapat Komite Nominasi & Remunerasi dilakukan 1 kali pada tahun 2016; yakni pada bulan Desember, yang dihadiri oleh Ketua dan Anggota Komite terkait pembahasan review remunerasi yang berlaku di Perusahaan terhadap regulasi pemerintahan yang mengatur, dan kesesuaian hasil review skema remunerasi yang diberlakukan dengan regulasi pemerintah. Risalah rapat dan tingkat kehadiran anggota Komite Nominasi & Remunerasi di tahun 2016 dapat disampaikan sebagai berikut.
The Nomination & Remuneration Committee conducted one meeting in 2016; in December, which were attended by the Chairman and Members of the Committee and related to a discussion onthe Company’s remuneration in accordance with applicable government regulations, and a remuneration scheme compliance review based on government regulations. The minutes of the Nomination & Remuneration Committee meetings and level of attendance in 2016 are shown below.
Tanggal Date 16 Desember 2016
Agenda Rapat Meeting Agenda Reviu remunerasi komite audit dan penyelarasan besaran remunerasi komite audit Audit committee remuneration review and coordination of the amount of audit committe remuneration
Kehadiran Anggota Komite Nominasi & Remunerasi pada Rapat
Nomination and Remuneration Committee Meeting Attendance Anggota Komite Commitee Members
Tanggal Date
David Emlyn Parry (Ketua) (Chairman)
Helda M Manuhutu (Anggota) (Member)
v
v
16 Desember 2016
Alasan Ketidakhadiran Reasons for Absence
-
Rekapitulasi Kehadiran Anggota Komite Audit dalam Rapat Audit Committee members’ meeting attendance Recap Komite Committee David Emlyn Parry (Ketua / Chairman) Helda M Manuhutu (Anggota / Member)
196
Accelerating Infrastructure Development
Jumlah Rapat Number of Meetings 1
Jumlah Kehadiran Attended
% Kehadiran % Attendance
1
100%
1
100%
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi
Supporting Organs of Board of Commissioners and Board of Directors
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi & Remunerasi Tahun 2016
Nomination and Remuneration Committee Duties and Responsibilities Brief Report for 2016
Komite Nominasi & Remunerasi memandang skema remunerasi di Perusahaan telah sesuai dengan regulasi yang mengatur baik di internal Perusahaan hingga peraturan pemerintahan yang terkait. Bahnkan, Komite melihat ada beberapa aspek yang jauh lebih baik sehingga dipandang tidak perlu melakukan perubahan apapun terhadap skema yang ada. Komite Nominasi dan Remunerasi hanya melakukan peninjauan terhadap implementasi untuk menjaga konsintensi penerapannya.
The Nominationand Remuneration Committee ensured that the Company’s remuneration scheme was in accordance with the company’s internal regulations and government regulations. The Committee concluded that some aspects were much better that those deemed necessary and did not see the need to make any changes to the existing scheme. The Nomination and Remuneration Committee also conducted a review of the implementation to ensure its consistent application.
Evaluasi dan Penilaian Kinerja Komite Nominasi & Remunerasi
Nomination and Remuneration Committee Evaluation and Performance Assessment
Dewan Komisaris melihat kinerja Komite Nominasi dan Remunerasi telah menghasilkan pertimbangan yang diperlukan Dewan Komisaris dalam meninjau dan mengevaluasi skema remunerasi di lingkup Perusahaan. Untuk itu, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasinya kepada Komite Nominasi & Remunerasi atas masukan yang telah diberikan kepada Dewan Komisaris.
The Board of Commissionersin reviewing the Nomination and Remuneration Committee’s performance concluded all necessary considerationsrequired by the Board in reviewing and evaluating the remuneration scheme were taken. To that end, the Board expressed his appreciation to the Nomination and Remuneration for the feedback that was given to the Board of Commissioners.
Komite Investasi dan Strategi
Investment and Strategy Committee
Komite Investasi dan Strategi (KIS) yang dibentuk Perusahaan bertugas untuk mengusulkan, melakukan wawasan, mengarahkan dan mengawasi setiap pengembangan usaha Perusahaan (Bussiness Development) dalam menjalankan kebijakan investasi Perusahaan serta mengusulkan kepada Dewan Komisaris untuk persetujuan. KIS terdiri dari anggota Direksi. KIS dibentuk Perusahaan dengan tujuan untuk menyusun rencana yang terpadu, dan terintegrasi dengan keunggulan strategis Perusahaan terhadap tantangan lingkungan. Rencana ini dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari Perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat dan konsisten.
The Investment and Strategy Committee (KIS) was formed by the Company to propose, review, direct and oversee all Company Business Development in compliance with the Company’s investment policy and to make proposals to the Board of Commissioners for approval. KIS is composed of Board of Directors’ members. KIS was also tasked with drawing up an integrated plan, in line with the Company’s strategic advantage regarding environmental challenges. This plan is designed to ensure that the primary objectives of the Company can be achieved through appropriate and consistent implementation.
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
Komite Investasi dan Strategi, bertugas untuk: 1. Membantu dalam menyusun Kebijakan Investasi dan Petunjuk Teknis Investasi Tahunan; 2. Membantu untuk mengkaji dan menganalisis usulan investasi/ divestasi tertentu baik terhadap aspek finansial, legal maupun aspek lainnya dengan memperhatikan faktor-faktor sosial, politik, ekonomi dan lingkungan yang berkembang pada saat usulan investasi/divestasi diajukan; 3. Memberikan rekomendasi atas hasil analisa yang dilakukannya terhadap usulan investasi/divestasi dimaksud, dengan disertai latar belakang dan alasan-alasan yang jelas tentang diterima atau ditolaknya usulan suatu investasi/divestasi; dan, 4. Memberikan pertimbangan dalam rangka memutuskan pelaksanaan investasi/divestasi sebagaimana dimaksud butir 1 dan 2.
Investment and Strategy Committee, tasks include: 1. Assisting in preparing Investment Policy and Annual Investment Technical Instructions; 2. Helping to assess and analyze proposed investments/ divestmentsare financially viable, legal and take due regard of social, political, economic and environmental development factorsat the time the proposed investments/divestments are filed; 3. Providing recommendations on the analysis results carried out on the proposed investments/divestments referred to above, together with the background and clear reasons for the acceptance or rejection of the investments/divestments proposals; and, 4. Providing judgment in order to decide the implementation of the investments/divestments referred to in points 1 and 2.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
197
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi
Supporting Organs of Board of Commissioners and Board of Directors
Susunan Keanggotan dan Masa Jabatan
Membership Composition and Terms of Office
Pada tahun 2016, susunan KIS adalah sebagai berikut: In 2016, the composition of KIS was as follows Nama Name
Jabatan Position
Muhammad Ramdani Basri
Ketua/Direktur Utama Chairman/President Director
Danni Hasan
Anggota/Direktur Member/Director
Dr. Scott Younger
Anggota/Direktur Member/Director
Dasar Pengangkatan Appointment Basis
Surat Keputusan Dewan Komisaris di Luar Rapat tertanggal 21 Agustus 2013 Board of Commissioners’ Decree dated August 21, 2013
Awal Menjabat Appointment Date
Masa Akhir Jabatan Ending
21 Agustus 2013 August 21, 20013
RUPST 2018 AGMS 2108
21 Agustus 2013 August 21, 20013
RUPST 2018 AGMS 2108
21 Agustus 2013 August 21, 20013
RUPST 2018 AGMS 2108
* Profil Ketua dan seluruh anggota KIS dapat dilihat pada bagian Profil Direksi.
* The KIS Chairman and members’profiles can be seen on the Board of Directors’ Profile section.
Periode jabatan anggota Komite Investasi dan Strategi Perusahaan sejak tanggal 10 Desember 2013 sampai dengan akhir masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang diangkat dalam RUPS Tahunan tanggal 24 Mei 2013.
The Investment and Corporate StrategyCommittee members’ period of office runs from December 10, 2013 until the end of the Board of Commissioners members, appointed in the Annual General Meeting dated May 24, 2013, term of office.
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Investasi dan Strategi
Investment and Strategy Committee Brief Report
Di tahun 2016, Komite Investasi dan Strategi telah melakukan 4 kali rapat, dengan materi pembahasan terkait usulan investasi/ divestasi kesuluruhan proyek.
During 2016, the Investment and Strategy Commite conducted four meetings with a summary of the meetings as follows: investment planning/all projects divestments.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sebagaimana ditegaskan dalam peraturan OJK No. 35 / POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, fungsi Sekretaris Perusahaan memiliki peran yang penting dalam memastikan bahwa Perusahaan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG; memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta; sebagai penghubung (liaison officer) dengan pihak-pihak pemegang kepentingan di luar Perusahaan seperti para pemegang saham, lembaga otoritas pasar modal dan keuangan, serta pihak-pihak lain yang berkepentingan; dan menatausahakan serta menyimpan dokumen perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah rapat Direksi, rapat Dewan Komisaris dan RUPS.
Based on the OJK regulation No. 35 /POJK.04/2014 regarding the Corporate Secretary of a Public Company, the Corporate Secretary function is important in ensuring that the company adheres to the rules on disclosure requirements in line with the implementation of corporate governance principles; providing information needed by the Board of Directors and the Board of Commissioners periodically and/or at any time when requested; acting as a liaison officer with the Company’s stakeholders such as shareholders, capital market institutions and financial authorities and other concernedparties; and administering and storing company documents, including but not limited to the Shareholders Register, Special Register and keeping minutes of the Board of Directors’ meetings, the Board of Commissioners’ meetings and the GMS.
Dalam lingkup Perusahaan, Sekretaris Perusahaan memiliki posisi strategis, yaitu menjalankan fungsi memastikan kepatuhan dan admistrasi pengambilan keputusan di dalam Perusahaan, dan melakukan fungsi komunikasi dalam rangka membangun hubungan yang baik di luar Perusahaan. Dalam sudut pandang governance structure, Corporate Secretary berfungsi sebagai
Within the Company,the Company Secretary has a strategic position, carrying out the compliance and administration of decisions made within the Company, and performing communication functions to build good relationships outside the Company. From the governance structure view point, the Corporate Secretary serves as an extension of the Directors’communicationfunction.
198
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi
Supporting Organs of Board of Commissioners and Board of Directors
kepanjangan fungsi Direksi dalam menjalankan fungsi komunikasi. Melalui fungsi tersebut, Corporate Secretary berperan memastikan kelancaran komunikasi antara Perusahaan dengan pemangku kepentingan, serta menjamin tersedianya informasi yang boleh diakses oleh stakeholders sesuai dengan kebutuhan yang wajar dari stakeholders.
Through these functions, the Corporate Secretary’s role is to ensure smooth communications between the Company and its stakeholders, and ensure the availability of information that is accessible to stakeholders in accordance with the reasonable needs of the stakeholders.
Corporate Secretary bertanggung jawab kepada Direksi dan melaporkan pelaksanaan tugas juga kepada Direksi. Perusahaan telah menunjuk Dahlia Evawani, sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Direksi pada tanggal 30 Juli 2013.
The Corporate Secretary is responsible to the Board of Directors and reports directly to the Board regarding the execution of tasks. The Company has appointed Dahlia Evawani, as Corporate Secretary via the Board of Directors’Decree dated July 30, 2013.
Dahlia Evawani Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Dahlia Evawani, warga negara Indonesia, umur 39 tahun, kelahiran Jakarta 30 Juni 1976, berdomisili di Jakarta. Beliau membantu proses merger Perusahaan pada tahun 2006, dimana ia memulai karirnya di Perusahaan sebagai Corporate Secretary Administration. Seiring dengan meningkatnya bisnis Perusahaan yang ditandai dengan bertambahnya sektor usaha di bidang infrastruktur, yang dilakukan dengan berbagai corporate action seperti right issue, stock split, refinancing, merger dan akuisisi, karir Dahlia Evawani ikut menanjak sebagai Senior Corporate Secretary Administration. Berbekal pengalaman ikut serta dalam berbagai corporate action dan pengalaman kerja sebelumnya, pada Juli 2013 dipercaya oleh Perusahaan untuk menjabat sebagai Corporate Secretary sampai dengan saat ini. Pengalamannya 10 tahun pada tata kelola perusahaan, dan juga aktif diberbagai asosiasi mendukung posisinya sebagai Corporate Secretary. Dahlia Evawani, an Indonesian citizen, aged 39, was born in Jakarta June 30, 1976, domiciled in Jakarta. She helped with the Company merger in 2006, where she began her career in the Company as Corporate Secretary Administration. Together with the increase in the Company’s business, characterized by an increase in the infrastructurebusiness sector, which was carried outthrough various corporate actions such as rights issues, stock splits, refinancings, mergers and acquisitions, Dahlia Evawani was promoted to Senior Corporate Secretary Administration. Armed with the experience of participating in various corporate actions and her previous work experience, in July 2013 entrusted by the Company to serve as Corporate Secretary until today. She has more 10 years of experience ini corporate governance and also actively involved in several association supported her position in Corporate Secretary
Dalam menjalankan tugasnya, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk: • Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturanperaturan yang berlaku di bidang pasar modal; • Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan; • Memberikan masukan kepada Direksi Perusahaan untuk mematuhi ketentuan Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya; • Sebagai penghubung atau contact person antara Perusahaan dengan Otoritas Pasar Modal dan masyarakat; • Menyiapkan Daftar Khusus yang berkaitan dengan Direksi, Dewan Komisaris dan keluarganya baik dalam Perusahaan maupun afiliasinya yang antara lain mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnis dan peranan lain yang menimbulkan benturan kepentingan dengan Perusahaan;
PT Nusantara Infrastructure Tbk
In performing its duties, the Corporate Secretary is responsible for: • Following the development of the capital market, especially the regulations in force in the field of capital markets; • Providing the public with any information needed by investors relating to the condition of the Company; • Providing input to the Board of Directors of the Company to comply with the provisions of Law No. 8 of 1995 on the Capital Market and its regulations; • Acting as a contact person between the Company and the Capital Market Authority and the public; • Setting up a Special Register relating to the Board of Directors, the Board of Commissioners and their families both in the Company and its affiliates including stock ownership, business relations and other roles that could give rise to a conflict of interest with the Company;
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
199
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi
Supporting Organs of Board of Commissioners and Board of Directors
• Membuat Daftar Pemegang Saham termasuk kepemilikan 5% atau lebih; • Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan RUPS.
• Keeping a list of Shareholders including those with share ownership of 5% or more; • Responsible for the implementation of the GMS.
Program Kerja 2016
2016 Work Program
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab dalam penyampaian informasi yang bersifat material kepada seluruh pemangku kepentingan secara tepat waktu, akurat, dapat dipertanggungjawabkan dengan selalu mengedepankan prinsip keterbukaan. Adapun kegiatan yang telah dijalankan sepanjang tahun 2016 ini meliputi: • Menyelenggarakan pelaksanaan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa Perusahaan. • Menyelenggarakan pelaksanaan Paparan Publik Tahunan. • Penyampaian Laporan Tahunan yang diaudit dan Laporan Keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). • Menghadiri Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris sekaligus membuat risalah hasil rapat. • Menjadi koordinator untuk semua kegiatan Komite Audit. • Melakukan pelaporan kepatuhan kepada regulator. • Melakukan keterbukaan informasi atas setiap aksi korporasi yang dilakukan Entitas anak Perusahaan. • Menjalin komunikasi dengan OJK, Self Regulatory Organzation (SRO) (BEI, KSEI, KPEI) dan pihak terkait Lainnya.
The Company Secretary is responsible for the delivery of material information to all stakeholders in a timely, accurate, accountable manner while always promoting the principle of openness. The activities that were implemented during 2016 included:
Program Peningkatan Perusahaan
Company Program
Kompetensi
Sekretaris
Kegiatan Pengembangan Kompetensi
• Organized the Annual General Meeting and Extraordinary General Meeting of the Company. • Organized the Annual Public Expose. • Submitted the audited Annual Report and Financial Statements to Otoritas Jasa Keuangan(OJK) and Bursa Efek Indonesia (BEI). • Attended the Board of Commissioners’ Meetings and Joint Meetings between the Board of Directors and the Board of Commissioners and kePT the minutes of the meetings. • Coordinated all activities of the Audit Committee. • Conducted compliance reporting to regulators. • Performed the disclosure of information on corporate actions undertaken by Subsidiary Companies. • Established communications with OJK, the Self Regulatory Organization (SRO) (BEI, KSEI, KPEI) and other related parties.
Secretary
Competency
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Enhancement
Penyelenggara
The Discussion of OJK Circular Letter No.32/SEOJK.04/2015 regarding Corporate Governance Guidelines for Public Company
27 Januari 2016, IDX Building, Jakarta
Indonesian Corporate Secretary Association
KSEI’s Issuer Gathering
1 Juni 2016, Ritz Carlton – Pacific Place, Jakarta
KSEI
Sosialisasi Amnesty Pajak
26 Juli 2017, Bursa Efek Indonesia, Jakarta
IDX, KSEI, KPEI
Peran Internal Audit dalam Good Corporate Governance
5 September 2016, IDX Building, Jakarta
Indonesian Corporate Secretary Association
PERHUMAS Coffee Morning: How to Turn your Employees into PR Ambassadors
30 September 2016, Jakarta
Badan Pengurus Pusat Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia
Seminar Nasional, “Merger dan Akuisisi dalam Perspektif Persaingan Usaha serta Tren dalam Perekonomian Global
26 Oktober 2016, Gedung Balai Sudirman
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Workshop Keterbukaan Informasi bagi Emiten/Perusahaan Publik
16 November 2016, Jakarta
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Indonesia Economic Outlook 2017
23 November 2016, Bursa Efek Indonesia, Jakarta
Bursa Efek Indonesia
Penutupan Perdagangan tahun 2016
27 Desember 2016, Bursa Efek Indonesia, Jakarta
Bursa Efek Indonesia
200
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi
Supporting Organs of Board of Commissioners and Board of Directors
Audit Internal
Internal Audit
Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan. Keberadaan Audit Internal diatur dalam Surat Keputusan Ketua Bapepam LK No. Kep-496/BL/2008 Tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.
Internal Audit is an activity providing assurance and independently and objectively consulting, with the aim to add value and improve the operations of the Company, through a systematic approach, by evaluating and improving the effectiveness of risk management, control, and governance processes. The existence of Internal Audit was stipulated in the Chairman of Bapepam-LK Decree No. Kep-496 / BL / 2008 dated 28th November 2008 on the Establishment and Guidelines for Internal Audit Charter.
Pedoman Kerja Audit Internal
Internal Audit Guidelines
Audit Internal menjalankan fungsinya dalam melakukan proses audit terhadap pemastian berjalannya sistem operasional Perusahaan berdasarkan Piagam Audit Internal yang telah diperbaharui pada tanggal 11 Agustus 2011 dan disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Piagam ini telah sesuai dengan peraturan yang disyaratkan oleh Bapepam-LK, yang secara umum mencakup Tujuan Audit Internal; Lingkup Pekerjaan; Independensi, Kedudukan dan Struktur; Akuntabilitas; Tanggung Jawab; Kewenangan; Kualifikasi; serta Kode Etik dan Standar Pelaksanaan Audit. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Departemen Audit Internal Perusahaan mengacu pada kode etik dan menyesuaikan dengan International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing dari The Institute of Internal Auditors.
Internal Audit conducts system audits of the Company’s operations in line with the Internal Audit Charter, whichwas renewed on August 11, 2011 and approved by the Board of Commissioners and the Board of Directors. This charter was established in accordance with the regulations required by Bapepam-LK, which includes Internal Audit Goals; Scope of work; Independence, Status and Structure; Accountability; Responsibility; Authority; Qualifications; as well as a Code of Ethics and AuditStandards. In carrying out its duties and functions, the Company’s Internal Audit Department refers to the code of ethics and complies with the International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing from the Institute of Internal Auditors.
Tanggung Jawab dan Kewenangan
Responsibilities and Authorities
Cakupan tugas dari Departemen Internal Audit adalah untuk menetapkan apakah struktur pengorganisasian dari proses-proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola, sebagaimana dirancang dan dilaksanakan oleh manajemen adalah memadai dan berfungsi secara baik untuk memastikan bahwa: 1. Semua resiko yang ada telah diidentifikasi dan dikelola secara memadai. 2. Interaksi antara Departemen Internal Audit dengan berbagai satuan pengelola (Governance Group) berlangsung sesuai yang dibutuhkan. 3. Semua informasi mengenai keuangan, manajerial dan kegiatan operasional yang penting disajikan secara akurat, dapat dipercaya dan tepat waktu. 4. Semua tindakan pegawai sesuai dengan kebijakan, standar, prosedur dan ketentuan hukum maupun peraturan perundangundangan yang berlaku. 5. Semua sumber daya didapatkan secara ekonomis, digunakan secara efisien, dan diproteksi secara memadai. 6. Semua program, rencana, dan tujuan Perusahaan dapat tercapai. 7. Kualitas dari proses pengendalian Perusahaan telah disempurnakan secara berkala. 8. Semua hal mengenai ketentuan hukum dan regulasi yang berdampak terhadap Perusahaan telah diketahui dan diantisipasi secara memadai.
The Internal Audit Department task is to establish that the organization of the processes of risk management, control and governance are adequatez and properly to function ensure that:
PT Nusantara Infrastructure Tbk
1. All existing risks have been identified and adequately managed. 2. Interaction between the Internal Audit Department with various unit managers (Governance Group) takes place as needed. 3. All information related to important financial, managerial and operational activities are presented accurately, reliably and on time. 4. All employees act in accordance with policies, standards, procedures, and laws and regulations in force. 5. All resources are obtained economically, are used efficiently, and are adequately protected. 6. All programs, plans, and objectives can be achieved. 7. The Company’s Quality Control has beenenhanced regularly. 8. All legal provisions and regulations that affect the Company have been identified and adequately anticipated.
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
201
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi
Supporting Organs of Board of Commissioners and Board of Directors
Adapun Kepala Departemen dan semua staf Departemen Internal Audit bertanggung jawab untuk: 1. Menyusun dan melaksanakan rencana Internal Audit tahunan yang telah disetujui, termasuk penugasan khusus atau proyek yang diminta oleh manajemen atau Komite Audit. 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan. 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. 4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. 5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. 6. Bekerja sama dengan Komite Audit. 7. Memantau, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. 8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan internal audit yang dilakukannya. 9. Selalu menginformasikan kecenderungan perkembangan dan praktek yang berhasil dalam bidang internal audit kepada Komite Audit. 10. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
The Internal AuditDepartment Head and all its staff are responsible for: 1. Developing and implementing an annual internal audit plan for approval, including special assignments or projects requested by management or the Audit Committee. 2. Examining and evaluating the implementation of internal control and risk management systems in accordance with Company policy. 3. Examining and assessing the efficiency and effectiveness of finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities.
Agar proses Audit Internal dalam Perusahaan tetap independen dan obyektif, Kepala Audit Internal dan seluruh staf Departemen Audit Internal tidak memiliki hak untuk melakukan tugas operasional atau mengemban kedudukan operasional di Perusahaan atau afiliasinya; memulai atau menyetujui transaksi keuangan di luar Departemen Audit Internal; serta mengatur aktivitas karyawan Perusahaan yang tidak bernaung dibawah Departemen Audit Internal kecuali sebatas karyawan telah secara wajar ditugaskan di tim audit atau membantu auditor internal.
In order for the Internal Audit in the Company to remain independent and objective, the Internal Audit Head and all its staff do not have any rights to perform operational tasks or fill operational positions in the Company or its affiliates; may not initiate or approve financial transactions outside the Internal Audit Department; and may not regulate the activities of the employees who are not in the Internal Audit Department except for employees that have been assigned to auditing teams or are assisting internal auditors.
Independensi, Internal
Internal Audit Independence, status and structure
Kedudukan
dan
Struktur
Audit
4. Providing recommendations for improvements and objective information about the activities examined at all levels of management. 5. Making an audit report and submitting the report to the Board of Directors and the Board of Commissioners. 6. Working closely with the Audit Committee. 7. Monitoring, analyzing and reporting on the implementation of any suggested improvements. 8. Developing a program to evaluate the quality of internal audit activities. 9. Informing the Audit Committee of developments and successful practices trends in internal audit. 10. Conducting special inspections as necessary.
Audit Internal Perusahaan melakukan fungsi pengkajian independen dengan memeriksa dan mengevaluasi aktivitas operasional. Untuk memfasilitasi independensi Departemen Audit Internal, staf Audit Internal melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Audit Internal. Secara adminsitratif, Kepala Audit Internal melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Utama, dan secara fungsional melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Komite Audit. Departemen Audit Internal dipimpin oleh Kepala Audit Internal yang ditunjuk dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris.
The Company’s Internal Audit performs its function as an independent assessor byexamining and evaluating operational activities. To facilitate the Internal Audit Department’s independence, the Internal Audit staff report their activities to the Internal AuditHead. Administratively, the Internal Audit Head reports the activities to the President Director, and functionally reports the performance of its duties to the Audit Committee. The Internal Audit Department is headed by an Internal Audit Head appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners.
Direksi memercayakan Helda M Manuhutu untuk menjabat PJS Kepala Audit Internal. Profil PJS Kepala Audit Internal, dapat dilihat pada bagian Profil Perusahaan dalam Profil Pejabat Eksekutif.
The Director has entrusted Tony Utartono as Internal Audit Head. The Internal Audit Head Profile can be seen in the Company Executive Officer Profile section.
202
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi
Supporting Organs of Board of Commissioners and Board of Directors
Profil Kepala Audit Internal Profil dapat dilihat di halaman pejabat eksekutif, pada bagian profil perusahaan
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
Dewan Komisaris
Komite Audit
Board of Commissioner’s
Audit Committee
Direksi Utama
GM Internal Audit GM Audit Internal
President Directors
Tim Audit Audit Team
Laporan Pelaksanaan Internal 2016
Kegiatan
Audit
2016 Internal Audit Activities Report
Selama tahun 2016 Audit Internal telah melakukan serangkaian kegiatan evaluasi atas pengendalian internal di berbagai entitas anak sebagai berikut: • Evaluasi atas Pengadaan Barang dan Jasa entitas anak BSD tahun 2015. • Evaluasi atas Pengadaan Barang dan Jasa entitas anak BSD tahun 2015. • Evaluasi atas Pengadaan Barang dan Jasa entitas anak BMN tahun 2015. • Evaluasi atas Pengadaan Barang dan Jasa entitas anak JTSE tahun 2015. • Evaluasi atas Pendapatan Tol entitas anak BSD tahun 2015. • Evaluasi atas Pendapatan Tol entitas anak BMN tahun 2016. • Evaluasi atas Pendapatan Tol entitas anak JTSE tahun 2016.
During 2016, Internal Audit conducted a number of internal control evaluations in various subsidiaries as follows: • Procurement of Goods and Services Evaluation of BSD subsidiary 2015. • Procurement of Goods and Services Evaluation of BSD subsidiary 2015. • Procurement of Goods and Services Evaluation of BMN subsidiary 2015. • Procurement of Goods and Services Evaluation of JTSE subsidiary 2015. • Toll Revenue Evaluation of BSD subsidiary 2015. • Toll Revenue Evaluation of BMN subsidiary 2016. • Toll Revenue Evaluation of JTSE subsidiary 2016.
Atas hasil evaluasi tersebut telah mendapat persetujuan dari manajemen entitas anak untuk menindaklanjuti rekomendasi yang telah diberikan oleh Audit Internal untuk perbaikan dan peningkatan sistem pengendalian internal.
Based on the evaluation results, the subsidiaries’ management approved a follow up of the Internal Audit recommendations to fix and improve their internal control systems.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
203
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi
Supporting Organs of Board of Commissioners and Board of Directors
Di samping itu Audit Internal juga membantu melaksanakan penugasan dari manajemen seperti melakukan due diligence atas rencana pengembangan usaha Perusahaan.
In addition, Internal Audit also carried out the management assignment to conduct due diligence on the Company’s business development plan.
Program Peningkatan Kompetensi
Competency Enhancement Program
Selama tahun 2016, Kepala Audit Internal mengikuti 1 (satu) kali program pengembangan kompetensi, yaitu Rajawali Academy Program, “Corporate Governance Forum”, yang diselenggarakan oleh Rajawali Corp di Menara Rajawali pada 26 Agustus 2016.
During 2016, the Internal Audit Head attended 1 (one) competency enhancement program, Rajawali Academy Program, “Corporate Governance Forum”, which was held by Rajawali Corp at Rajawali Tower on August 26, 2016.
Audit Eksternal
External Audit
Dalam rangka memberikan kepastian kepada publik bahwa Laporan Keuangan Perusahaan telah disajikan dengan akurat, benar dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Indonesia, Laporan Keuangan haruslah diaudit oleh pihak luar yang independen yaitu Auditor Eksternal. Sehingga pemberian opini atas Laporan Keuangan Perusahaan dapat diberikan secara lebih obyektif.
To provide assurances to the public that the Company’s Financial Statements have been presented accurately, correctly and in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK), the financial statements must be audited by an independent external party, namely the External Auditor. This ensures that an objectiveopinion on the Company’s Financial Statements may be given.
Dalam menjalankan tugasnya, Auditor Eksternal harus diberikan hak oleh Perusahaan untuk mengakses seluruh data Perusahaan, baik data keuangan maupun data yang lainnya. Auditor Eksternal yang akan dipilih oleh Perusahaan, harus memiliki kriteria sebagai berikut: • Memiliki reputasi dan rekam jejak yang baik. • Telah memiliki pengalaman memiliki audit di bidang infrastruktur. • Tidak memiliki hubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan Dewan Komisaris, Direksi dan pihak lain yang dapat mengendalikan Perusahaan serta pihak lain yang memiliki kepentingan dengan kegiatan usaha Perusahaan. • terdaftar sebagai Kantor Akuntan Publik pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
In doing so, the External Auditor must be granted access all company data, both financial data and other data. The external Auditors appointed by the Company, shall have the following criteria:
Dalam rangka keperluan audit Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2016, Perusahaan telah menunjuk secara langsung Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan untuk menjadi Auditor Eksternal. Hasil audit tahun buku 2016 menyatakan bahwa Laporan Keuangan Perusahaan wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2016, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Selain jasa audit terhadap laporan keuangan Perusahaan, KAP Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan tidak memberikan jasa lainnya.
To audit the Company’s Financial Statements for the financial year 2015, the Company has appointed Public Accounting Firm (KAP) Tanubrata Fahmi Sutanto & Partners to be the External Auditor. The fiscal year 2015 audit results stated that the Company’s Financial Statements were fair, in all material respects, and that the Company and its subsidiaries’ consolidated financial position as of December 31 2015, and its financial performance and its consolidated cash flows for the year ended on that date. Apart from the audit services on the Company’s financial statements, KAP Tanubrata Fahmi Sutanto & Partners did not provide and other services.
204
Accelerating Infrastructure Development
• •
Has a good reputation and track record. Has experience of conducting infrastructureaudits.
•
Does not have any relationships directly or indirectly with the Board of Commissioners, the Board of Directors and others who could control the Company and other parties who have an interest in the Company’s operations. Be registered as a public accounting firm in Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
•
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi
Supporting Organs of Board of Commissioners and Board of Directors
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2015 tentang Praktik Akuntan Publik, Auditor Publik dibatasi paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut, dimana Auditor Publik dapat memberikan kembali jasa audit setelah 2 (dua) tahun buku berturut-turut tidak memberikan jasa audit pada perusahaan yang sama. Audit Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2011 hingga 2016 berturut-turut dilakukan oleh KAP dan Akuntan sebagai berikut: Tahun Buku Accounting Year
Akuntan Accountant
Based on Government Regulation No. 20 Year 2015 concerning Public AccountantPractice, the Public Auditor is restricted to 5 (five) financial years in a row, where the Public Auditor may be reappointed after two (2) consecutive years of not providing audit services to the same company.The Audits for the Company’s Financial Statements for the financial years 2010 to 2015 were performed by the KAP as follows:
Kantor Akuntan Publik Public Accounting Office
Opini Opinion
2016
Susanto Bong, SE, Ak, CPA, CA
Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan
Wajar Tanpa Pengecualian Fair without exceptions
2015
Susanto Bong, SE, Ak, CPA, CA
Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan
Wajar Tanpa Pengecualian Fair without exceptions
2014
Susanto Bong, SE, Ak, CPA, CA
Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan
Wajar Tanpa Pengecualian Fair without exceptions
2013
E. Wisnu Susilo Broto, SE, Ak, CPA
Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan
Wajar Tanpa Pengecualian Fair without exceptions
2012
E. Wisnu Susilo Broto, SE, Ak, CPA
Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan
Wajar Tanpa Pengecualian Fair without exceptions
2011
Agustinus Sugiharto, CPA
Anwar & Rekan
Wajar Tanpa Pengecualian Fair without exceptions
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
205
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Manajemen Risiko Risk Management
Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang dunia usaha, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian yang dapat menimbulkan kerugian bagi pelaku usaha.
Risk is a danger, as a result or consequences that may occur as a result of an ongoing or future process or event. In business, risk can be defined as a state of uncertainty that can cause harm to the business.
Penerapan manajemen risiko menjadi kebutuhan mutlak untuk mengurangi dan mencegah terjadinya kerugian yang mengganggu kelangsungan usaha, akibat banyaknya ketidakpastian dan cepatnya perubahan lingkungan usaha, baik internal maupun eksternal. Pengelolaan manajemen risiko dilaksanakan melalui tata cara pengelolaan yang sistematis, terintegrasi, optimal dan berkesinambungan.
Risk management applicationbecomes an absolute necessity to reduce and prevent losses that may disrupt the continuity of the business, due to the many uncertainties and rapidly changing business environment, both internally and externally. Risk management is carried out through systematic, integrated, optimized and sustainable management procedures.
Prosedur pelaksanaan manajemen risiko diawali dari proses identifikasi risiko yang bertujuan untuk mengenali berbagai faktor risiko yang mungkin muncul dan menghambat proses operasional dan manajerial Perusahaan. Langkah berikutnya adalah pengendalian risiko yang tercermin dalam implementasi manajemen risiko.
Risk management starts with a risk identification process that aims to identify risk factors that may emerge and hinder the Company’s operational and managerial processes. The next step is risk control, which reflects the implementation of risk management.
Identifikasi Risiko Usaha
Business Risk Identification
Untuk dapat mengelola risiko usaha dengan baik, Kebijakan Manajemen Risiko harus dilaksanakan di setiap unit kerja dengan kegiatan sebagai berikut: 1. Mendeteksi/mengidentifikasi risiko sedini mungkin pada setiap aktivitas. 2. Melakukan pengukuran tingkat/besarnya setiap risiko, dengan memperhitungkan besarnya dampak dan kemungkinan terjadinya peluang risiko. 3. Melakukan evaluasi terhadap sumber risiko dan penyebab terjadinya risiko, sebagai dasar untuk memetakan dan mengendalikan risiko yang signifikan. 4. Menyusun rencana strategi pengendalian terhadap risiko yang mempunyai prioritas tinggi/risiko signifikan. 5. Melaksanakan kegiatan pengendalian risiko yang membahayakan kelangsungan hidup Perusahaan. 6. Melakukan pemantauan risiko secara berkesinambungan khususnya yang memiliki dampak cukup signifikan terhadap kondisi Perusahaan.
To manage business risks properly, a Risk Management Policy must be implemented in each unit with the following activities:
Jenis dan Kategori Risiko Perusahaan
Business Risk Type and Category
Dalam rapat Direksi dengan Dewan Komisaris maupun Divisi Audit Internal dan Komite Audit selalu dilakukan pembahasan mengenai risiko usaha dan mitigasi risiko yang dapat dilaksanakan. Risikorisiko tersebut merupakan risiko usaha yang bersifat material dan berdampak terhadap kinerja Perusahaan. Sebagai upaya mitigasi risiko, Perusahaan meninjau secara rutin kebijakan hedge and control yang berlaku untuk setiap jenis risiko.
In a meeting with the Board of Directors and the Board of Commissioners, the Internal Audit Division and the Audit Committee discussed the business risks and risk mitigation to be implemented. These risks focused on business risks that are material and could have an impact on the performance of the Company. In an effort to mitigate the risk, the Company regularly reviewshedging and control policies that apply to each risktype.
206
Accelerating Infrastructure Development
1.
To detect / identify risks as early as possible for all activities.
2.
To measure the level / amount of each risk, taking into account the magnitude of the impact and likelihood of risk opportunities. To evaluate the risk sources and riskcauses, as a basis for mapping and controlling significant risks.
3.
4. 5. 6.
To develop a risk control strategic plan against high priority / significantrisks. To implement risk control for activities that endanger the Company’s survival. To monitor risks on an ongoing basis, particularly those with significant impact on the Company’s performance.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Manajemen Risiko
Risk Management
Beberapa jenis risiko yang ditemui Perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya adalah: • Risiko Suku Bunga bagi Nilai Wajar dan Arus Kas Perusahaan dapat terpapar dengan risiko suku bunga yang muncul dari pinjaman bank, yang pada tingkat suku bunga yang berbeda-beda dapat mempengaruhi arus kas Perusahaan. Hal ini juga diimbangi oleh dana tunai yang disimpan pada berbagai tingkat suku bunga.
The risk types encountered in running the Company’s business activities include: • Fair Value and Cash FlowInterest Rate Risk The Company may be exposed to interest rate risk arising from bank loans, where the interest rate fluctuation may affect the Company’s cash flow. It is also offset by cash deposited at different interest rates.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan melakukan evaluasi terhadap tren tingkat suku bunga pasar, dan pengkajian tentang tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh berbagai bank dan lembaga keuangan lainnya agar memperoleh suku bunga yang paling menguntungkan.
To minimize interest rate risk, the Company evaluates market interest rate trends, and assesses the interest rates offered by banks and other financial institutions in order to obtain the most favorable interest rates.
•
Risiko Mata Uang Risiko mata uang yang disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar mata uang asing tidak terlalu berdampak secara signifikan terhadap Perusahaan, karena pendapatan dan pengeluaran dari Perusahaan dan Entitas anak hampir seluruhnya dalam Rupiah, oleh karena itu, Perusahaan belum menerapkan kebijakan mengenai manajemen risiko mata uang.
•
Currency Risk Currency risks are caused by fluctuations in foreign currency exchange rates, which do not seriously affect the company, as the income and expenses of Company and its subsidiaries are almost entirely denominated in Rupiah, therefore, the Company has not implemented a policy on the currency riskmanagement.
•
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko di mana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.
•
Credit Risk Credit risk is the risk that one party to a financial instrument will fail to meet its liabilities and cause the other party to incur a financial loss. To minimize credit risk, the Company only provides credit terms with a third party that is recognized and credible as well as monitors its accounts receivable on an ongoing basis with the aim that the Company’s exposure to doubtful debts is insignificant.
Untuk meminimalkan risiko kredit, Perusahaan hanya memberikan pembayaran secara kredit dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel serta melakukan monitoring terhadap saldo piutang secara berkelanjutan dengan tujuan bahwa eksposur Perusahaan terhadap piutang yang tidak tertagih tidak signifikan. •
Risiko Likuiditas Perusahaan mungkin saja menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban keuangan karena kekurangan dana jangka pendek. Risiko ini muncul terutama dari perbedaan jatuh tempo aset keuangan dan kewajiban. Untuk menghadapi risiko ini, Perusahaan melakukan mitigasi dengan pantauan ketat terhadap kebutuhan likuiditas. Di samping itu, Perusahaan juga terus menelaah kondisi pasar uang untuk memberi peluang bagi optimalisasi biaya-biaya pendanaan.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
•
Liquidity Risk The Company’s may face difficulties in meeting its financial obligations due to lack of short-term funds. These risks arise mainly from differences in the maturity of financial assets and liabilities. To address and mitigate this risk, the Company strictly monitorsits liquidity needs. In addition, the Company continuously assesses money market conditions to take advantage of opportunities for optimizing financing costs.
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
207
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Manajemen Risiko Risk Management
•
208
Risiko Permodalan Tujuan utama Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah melindungi kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Dengan demikian, Perusahaan dapat memberikan imbal hasil yang memadai kepada para pemegang saham serta juga sekaligus memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya.
•
Capital Risk The company main objective in managing capital is to protect the Company’s ability to sustain its business. In so doing, the Company can provide adequate returns to shareholders as well as provide benefits to other stakeholders.
Dalam mengelola permodalan tersebut, manajemen senantiasa memperhatikan pemeliharaan rasio modal yang sehat antara jumlah liabilitas dan ekuitas. Penyesuaian terhadap struktur keuangan dilakukan berdasarkan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko aset yang mendasari. Di samping itu, kebijakan diarahkan untuk mempertahankan struktur permodalan yang sehat guna mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
In managing capital, the management always pays attention to the maintenance of healthy capital ratios between total liabilities and equity. Adjustments to the financial structure are based on changes in economic conditions and the risk characteristics of the underlying assets. In addition, a policy aimed at maintaining a healthy capital structure is in place to secure access to finance at a reasonable cost.
Dalam memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menerbitkan saham baru, mengusahakan pendanaan melalui pinjaman, melakukan restrukturisasi terhadap Utang yang ada ataupun menjual aset untuk mengurangi pinjaman.
In maintaining and adjusting the capital structure, the Company may issue new shares, seek financing through loans, restructure existing debt or selling assets to reduce lending.
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Sistem Pengendalian Internal Internal Control System
Perusahaan telah menerapkan Panduan Tata Kelola Perusahaan yang telah disahkan oleh Direksi pada tanggal 28 Oktober 2011 yang mengacu pada Pedoman Umum Tata Kelola Perusahaan Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance Indonesia tahun 2006. Dalam rangka menerapkan pengendalian internal yang baik dan andal, tiap transaksi yang dicatat harus selalu mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang sesuai dengan otorisasi dan pendelegasian wewenang yang berlaku sesuai Matrik Otorisasi dan dicatat pada Laporan Keuangan Perusahaan sesuai dengan prinsip Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku.
The company has implemented Corporate GovernanceGuidelines, which were approved by the Board of Directors on October 28, 2011, which refers to the General Guidelines on Corporate Governance issued by the National Committee for Governance Indonesia in 2006. In order to implement good and reliableinternal controls, every transaction must always be approved by a competent authority in accordance with the authorization and delegation of authority that applies through an appropriate authorization matrix and recorded in the Company’s Financial Statements, in accordance with the principles of the applicable Financial Accounting Standards Guidelines (PSAK).
Perusahaan menerapkan Sistem Pengendalian Internal melalui penerapan Kebijakan, Prosedur dan Pendelegasian Wewenang/ Otorisasi secara terus menerus dan berkesinambungan yang mengacu kepada Kerangka Sistem Pengendalian Internal COSO (COSO Internal Control Integrated Framework). Sehingga diharapkan dengan adanya penerapan pengendalian Internal ini operasional Perusahaan menjadi lebih efisien dan efektif, termasuk di dalamnya pengamanan aset Perusahaan, Laporan Keuangan dan manajemen yang dapat dipercaya, serta kepatuhan terhadap semua hukum dan perundang-undangan.
The company has implementation internal control system based on continuous and sustainable Policies, Procedures and Delegation of Authority / Authorization, with reference to the COSO Internal Control Systems Framework. So it is expected that with the implementation of internal control, the Company’s operations become more efficient and effective, including securing the Company’s assets, providing confidence in the Financial Statements and management, and compliance with all laws and regulations.
Salah satu tugas utama Divisi Internal Audit ialah melakukan evaluasi secara konsisten pada efektivitas pengendalian internal dalam rangka menjamin sistem pengendalian internal yang dapat dipercaya, serta mengembangkan/memperbaharui sistem pengendalian internal sesuai dengan perkembangan Perusahaan. Ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Sistem Pengendalian Internal Perusahaan adalah sebagai berikut: • Setiap transaksi keuangan yang dicatat dan disajikan pada Laporan Keuangan Perusahaan harus sesuai dengan prisip Pedoman Standar Keuangan (PSAK) yang berlaku.
One of the Internal Audit Division’s main tasks is to consistently evaluate the effectiveness of internal controls to ensure that the internal control system is reliable, and develop / update the internal control system in accordance with the development of the Company. The provisions set forth in the Company’s Internal Control Systems are as follows: •
All financial transactions recorded and presented in the Company’s Financial Statements must comply with the principles of the applicable Financial Standards Guidance (PSAK).
•
•
The company will always announce any material transactions with a value of more than 20% of the equity of the Company to the public in at least 1 (one) Indonesian language nationally circulated daily newspaper and submit evidence of the announcement to Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
•
In order to implement a good and reliableinternal control system, every transaction recorded must always be approved by a competent authority in accordance with the applicable authorities.
•
Perusahaan akan selalu mengumukan setiap transaksi material dengan nilai lebih dari 20% dari ekuitas Perusahaan kepada masyarakat pada sedikitnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran nasional dan menyampaikan bukti pengumuman tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam rangka menerapkan pengendalian internal (internal control) yang baik dan handal, tiap transaksi yang dicatat harus selalu mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang sesuai dengan otoritas yang berlaku.
Dengan adanya pengendalian internal yang baik diharapkan operasional Perusahaan lebih efisien, termasuk di dalamnya pengamanan asset Perusahaan (safeguarding of asset), kepercayaan atas Laporan Keuangan meningkat (reliability of financial and management reports) dan kepatuhan terhadap hukum dan perundang-undangan yang lebih baik.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
With good internal control operations, the Company will be more efficient, including safeguarding the Company’s assets, increasing confidence in the reliability of financial and management reports, in compliance with laws and legislation.
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
209
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Perkara Hukum dan Perkara Penting Lawsuits and Important Cases Permasalahan Hukum
Legal issues
Hingga 31 Desember 2016, Perusahaan tidak memiliki perkara penting dan kasus hukum, baik yang melibatkan Perusahaan maupun Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
Up to December 31, 2015, the Company had no important cases and lawsuits, involving either the Company or the Board of Directors and / or the Board of Commissioners. Company Environment Pollution Report
Laporan atas Perusahaan yang Mencemari Lingkungan
Company Environment Pollution Report
Perusahaan tidak menemukan adanya laporan dari pihak manapun terkait aktivitas Perusahaan maupun entitas anak yang berpotensi mencemari lingkungan.
The company did not receive any reports from any partiesregarding the Company’s and its Subsidiaries’ activitiesrelated to potential environmental pollution.
210
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Akses Informasi dan Data Perusahaan Information Access and Company Data
Roadmap Tata Kelola Perusahaan yang dikembangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara khusus mengarah kepada pemenuhan hak pemegang saham tanpa terkecuali; termasuk pola keterbukaan informasi Perusahaan kepada pemegang saham minoritas. Bentuk transparansi informasi ini dilakukan dalam bentuk keterbukaan penyampaian informasi Perusahaan yang akurat, tercatat, diolah, dan dirangkum menjadi sebuah laporan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan keterbukaan informasi yang berlaku. Perusahaan memaparkan sejumlah informasi penting yang dapat digunakan oleh para pemegang saham dan pemangku kepentingan untuk menganalisis kinerja Perusahaan seperti posisi, kondisi, kinerja, dan prospek keuangan yang tersedia dalam Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Interim, press release dan pengungkapan informasi lainnya kepada publik. Informasi tersebut juga terus diperbaharui secara berkala agar publik selalu menerima informasi terbaru mengenai Perusahaan.
The Corporate Governance Roadmap developed by the Otoritas Jasa Keuangan (OJK) in particular leads to the fulfillment of the rights of shareholders, without exception; including patterns of disclosure of information to the Company’s minority shareholders. This transparency of information is carried out in the form of accurate information disclosure delivered by the company, recorded, processed, and summarized in a report within a specified period in accordance with the provisions of the applicable information disclosure. The company provides important information that can be used by shareholders and stakeholders to analyze the performance of the Company such as position, condition, performance and financial outlook provided in the Annual Report, Interim Financial Reporting, press releases and other publicinformation disclosure. The information is updated regularly so that the public always receives the latest information about the Company.
Di samping itu, Perusahaan menyampaikan informasi untuk seluruh karyawan melalui internal memo, email, dan buletin internal. Hal ini dilaksanakan untuk menjamin kesetaraan dalam penyebaran informasi kepada seluruh pemangku kepentingan. Selain itu dalam mengumumkan informasi, Perusahaan juga menggunakan media atau sarana lain seperti employee gathering dan rapat koordinasi.
In addition, the Company provides information to all employees through internal memos, emails, and internal newsletters. This is to ensure equality in the dissemination of information to all stakeholders. In addition to announcing information, the Company uses the media or other means such as employee gatherings and coordination meetings.
Korespondensi dan Laporan Berkala
Correspondence and Periodic Reports
Informasi keuangan dan non keuangan dari Perusahaan telah disusun dan dilaporkan secara transparan kepada pemegang saham, pemangku kepentingan dan lembaga lain yang dipersyaratkan. Informasi dilaporkan sesuai target waktu, tersajikan dengan lengkap dan akurat, terkini, utuh dan memadai sesuai dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan tentang Transparansi Kondisi Keuangan Perusahaan.
Company Financial and non-financial information is prepared and reported in a transparent manner to shareholders, stakeholders and other agencies as required. Information is reported in a timely manner, and isdetailed and accurate, current, complete and adequate in accordance with the procedures, type and scope as stipulated in the provisions of the Transparency of Financial Condition.
Di bawah ini disajikan korespondensi Perusahaan selama tahun 2016.
Company correspondence during 2016 is presented below.
Korespondensi Perusahaan di Sepanjang Tahun 2016 Company correspondence during 2016 Tanggal Date
Kepada Addressees
Isi Surat Subject
No. Surat Ref. No.
8 Jan/ Jan 8
IDXnet & SPE
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Periode December 2015. Monthly Report on Security Holder Registry for December 2015 Period.
001/NI-CORSEC/ I/16
19 Jan/ Jan19
IDXnet
Penyampaian Tanggapan atas Permintaan Penjelasan di Media Massa. Submission of Response over Request for Clarification in Mass Media.
002/NI-CORSEC/ I/16
10 Feb/ Feb 10
IDXnet & SPE
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Periode Januari 2016. Monthly Report on Security Holder Registry for January 2016 Period.
003/NI-CORSEC/ II/16
10 Feb/ Feb 10
OJK & SPE
Penyampaian Perubahan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Januari Tahun 2016 Submission of Data Update Debt/Liabilities in Foreign Currency for January 2016 Period.
004/NI-CORSEC/ II/16
25 Feb/ Feb 25
IDXnet
Penyampaian Tanggapan atas Permintaan Penjelasan di Media Massa. Submission of Response over Request for Clarification in Mass Media.
005/NI-CORSEC/ II/16
7 Mar/ Mar 7
IDXnet & SPE
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Periode Februari 2016. Monthly Report on Security Holder Registry for February 2016 Period.
006/NI-CORSEC/ III/16
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
211
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Akses Informasi dan Data Perusahaan Information Access and Company Data
Tanggal Date
Kepada Addressees
Isi Surat Subject
No. Surat Ref. No.
OJK & SPE
Penyampaian Perubahan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Februari Tahun 2016. Submission of Data Update on Debt/Liabilities in Foreign Currency for February 2016 Period.
007/NI-CORSEC/ III/16
24 Mar/ Mar 24
IDXnet
Penyampaian Tanggapan atas Permintaan Penjelasan di Media Massa. Submission of Response over Request for Clarification in Mass Media.
008/NI-CORSEC/ III/16
2 Apr/ Apr 2
OJK
Penyampaian Laporan Keuangan Konsolidasi Tahunan (Diaudit) 31 Des 2015. Submission of Annual Consolidated Financial Statement (Audited) for December 31, 2015
009/NI-CORSEC/ IV/16
1 Apr/ Apr 1
IDX
Penyampaian Laporan Keuangan Konsolidasi Tahunan (Diaudit) 31 Des 2015. Submission of Annual Consolidated Financial Statement (Audited) for December 31, 2015
010/NI-CORSEC/ IV/16
1 Apr/ Apr 1
IDX
Pemberitahuan Adanya Perubahan Total Kewajiban pada Laporan Keuangan Konsolidasi Tahunan (Diaudit) 31 Des 2015. Notification on the Amendment of Total Liabilities on Annual Consolidated Financial Statement (Audited) for December 31, 2015
011/NI-CORSEC/ IV/16
2 Apr/ Apr 2
OJK/IDX
Penyampaian Bukti IklanLaporan Keuangan Konsolidasian Tahunan 31 Des 2015. Submission of Proof of Advertisement on Annual Consolidated Financial Statement for December 31, 2015
012/NI-CORSEC/ IV/16
8 Apr/ Apr 8
IDXnet & SPE
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Periode Maret 2016. Monthly Report on Security Holder Registry for March 2016 Period.
013/NI-CORSEC/ IV/16
11 Apr/ Apr 11
OJK & SPE
Penyampaian Perubahan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Maret Tahun 2016. Submission of Data Amendment on Debt/Liabilities in Foreign Currency for March 2016 Period.
014/NI-CORSEC/ IV/16
19 Apr/ Apr 19
OJK, IDX, KSEI, IDXnet & SPE
Pengumuman Rencana Penyelenggaraan RUPS Tahunan dan Luar Biasa. Announcement on the Upcoming Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders.
015/NI-CORSEC/ IV/16
19 Apr/ Apr 19
OJK, IDX, KSEI, IDXnet & SPE
Penyampaian Bukti Iklan Pengumuman RUPST & RUPSLB Submission of Advertising Proof on the Announcement of the Upcoming Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders.
016/NI-CORSEC/ IV/16
2 Mei/ May 2
OJK & SPE
Penyampaian Laporan Tahunan 2014 of PT Nusantara Infrastructure, Tbk. Submission of 2014 Annual Report of PT Nusantara Infrastructure, Tbk.
017/NI-CORSEC/ V/16
2 Mei/ May 2
IDX & IDXnet
Penyampaian Laporan Tahunan 2014 of PT Nusantara Infrastructure, Tbk. Submission of 2014 Annual Report of PT Nusantara Infrastructure, Tbk.
018/NI-CORSEC/ V/16
2 Mei/ May 2
KSEI
Penyampaian Laporan Tahunan 2014 of PT Nusantara Infrastructure, Tbk. Submission of 2014 Annual Report of PT Nusantara Infrastructure, Tbk.
019/NI-CORSEC/ V/16
4 Mei/ May 4
OJK, IDX, KSEI, IDXnet & SPE
Panggilan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Call for Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders.
020/NI-CORSEC/ V/16
4 Mei/ May 4
OJK, IDX, KSEI, IDXnet & SPE
Penyampaian Bukti Iklan Panggilan RUPS. Submission of Adveristing Proof of Call for Annual General Meeting of Shareholders.
021/NI-CORSEC/ V/16
9 Mei/ May 9
OJK & SPE
Penjelasan Konfirmasi atas Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan per 31 Desember 2015. Clarification on the Confirmation of Late Financial Statement Submission for December 31, 2015.
022/NI-CORSEC/ V/16
10 Mei/ May 10
OJK & SPE
Penyampaian Perubahan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode April Tahun 2016. Submission of Data Amendment on Debt/Liability in Foreign Currency for April 2016 Period.
023/NI-CORSEC/ V/16
10 Mei/ May 10
IDXnet & SPE
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Periode April 2016. Monthy Report of Security Holder Registry for April 2016 Period.
024/NI-CORSEC/ V/16
10 Mar/ Mar 10
212
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Akses Informasi dan Data Perusahaan Information Access and Company Data
Tanggal Date
Kepada Addressees
Isi Surat Subject
No. Surat Ref. No.
17 Mei/ May 17
OJK & SPE
Penyampaian Laporan Keuangan Maret 2016. Submission of March 2016 Financial Statement.
025/NI-CORSEC/ V/16
17 Mei/ May 17
IDX & IDXnet
Penyampaian Laporan Keuangan Maret 2016. Submission of March 2016 Financial Statement.
026/NI-CORSEC/ V/16
17 Mei/ May 17
BOC, Komite Audit, RC, dll Board of Commissioners, Audit Committee, RC, etc.
Undangan Menghadiri RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Call for Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders.
027/NI-CORSEC/ V/16
25 Mei/ May 25
IDXnet
Penyampaian Tanggapan atas Permintaan Penjelasan di Media Massa. Submission of Response over Clarification Request in Mass Media.
028/NI-CORSEC/ V/16
31 Mei/ May 31
OJK, IDX, KSEI, IDXnet & SPE
Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa. Outcome of Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders.
029/NI-CORSEC/ V/16
31 Mei/ May 31
OJK, IDX, KSEI, IDXnet & SPE
Penyampaian Bukti Iklan Ringkasan Risalah RUPST dan RUPSLB. Submission of the Advertising Proof of the Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders’ Minutes.
030/NI-CORSEC/ V/16
7 Jun/ Jun 7
IDXnet & SPE
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Periode Mei 2016. Monthy Report of Security Holder Registry for May 2016 Period.
031/NI-CORSEC/ VI/16
10 Jun/ Jun 10
OJK & SPE
Penyampaian Perubahan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Mei Tahun 2016. Submission of Data Amendment on Debt/Liability in Foreign Currency for May 2016 Period.
032/NI-CORSEC/ VI/16
27 Jun/ Jun 27
OJK
Penyampaian Akta Risalah RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Submission of Deed of Minutes of Meeting of the Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders.
033/NI-CORSEC/ VI/16
1 Jul/ Jul 1
OJK & SPE
Penyampaian Perubahan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Juni Tahun 2016. Submission of Data Amendment on Debt/Liability in Foreign Currency for June 2016 Period.
034/NI-CORSEC/ VI/16
11 Jul/ Jul 11
IDXnet & SPE
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Periode Juni 2016. Submission of Data Amendment on Debt/Liability in Foreign Currency for June 2016 Period.
035/NI-CORSEC/ VII/16
4 Agt/ Aug 4
OJK & SPE
Penyampaian Laporan Keuangan Interim Konsolidasian Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit). Submission of Interim Consolidated Financial Statement for Six Month Period Ended on June 30, 2016 (Unaudited).
036/NI-CORSEC/ VIII/16
IDX & IDXnet
Penyampaian Laporan Keuangan Interim Konsolidasian Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit). Submission of Interim Consolidated Financial Statement for Six Month Period Ended on June 30, 2016 (Unaudited).
037/NI-CORSEC/ VIII/16
4 Agt/ Aug 4
IDX & IDXnet
Pemberitahuan Adanya Perubahan Total Kewajiban pada Laporan Keuangan Konsolidasian Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit). Notification on the Changes of Total Liabilities at Consolidated Financial Statement for Six Month Period Ended on June 30, 2016 (Unaudited).
038/NI-CORSEC/ VIII/16
4 Agt/ Aug 4
OJK, IDX, KSEI, IDXnet & SPE
Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan Interim Konsolidasian Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit). Submission of Advertising Proof on on Consolidated Interim Financial Statement for Six Month Period Ended on June 30, 2016 (Unaudited).
039/NI-CORSEC/ VIII/16
5 Agt/ Aug 5
IDXnet & SPE
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Periode Juli 2016. Monthly Report on Security Shareholder Registry for July 2016 Period.
040/NI-CORSEC/ VIII/16
10 Agt/ Aug 10
OJK & SPE
Penyampaian Perubahan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Juli Tahun 2016, Submission of Data Amendment on Debt/Liability in Foreign Currency for July 2016 Period.
041/NI-CORSEC/ VIII/16
4 Agt/ Aug 4
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
213
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Akses Informasi dan Data Perusahaan Information Access and Company Data
Tanggal Date 5 Agt/ Aug 5
Kepada Addressees
Isi Surat Subject
No. Surat Ref. No.
IDXnet & SPE
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Periode Agustus 2016. Monthly Report on Security Shareholder Registry for August 2016 Period.
042/NI-CORSEC/ IX/16
OJK & SPE
Penyampaian Perubahan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Agustus Tahun 2016. Submission of Data Amendment on Debt/Liability in Foreign Currency for August 2016 Period.
043/NI-CORSEC/ IX/16
10 Oct/ Oct 10
OJK & SPE
Penyampaian Perubahan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode September Tahun 2016. Submission of Data Amendment on Debt/Liability in Foreign Currency for September 2016 Period.
044/NI-CORSEC/ X/16
10 Oct/ Oct 10
IDXnet & SPE
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Periode September 2016. Monthly Report on Security Shareholder Registry for September 2016 Period.
045/NI-CORSEC/ X/16
21 Oct/ Oct 21
IDXnet & SPE
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Periode September 2016. Monthly Report on Security Shareholder Registry for September 2016 Period.
046/NI-CORSEC/ X/16
4 Agt/ Aug 4
OJK & SPE
Penyampaian Laporan Keuangan Interim Konsolidasian Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2016 (Tidak Diaudit). Submission of Advertising Proof on on Consolidated Interim Financial Statement for Six Month Period Ended on September 30, 2016 (Unaudited).
047/NI-CORSEC/ X/16
4 Agt/ Aug 4
IDX & IDXnet
Penyampaian Laporan Keuangan Interim Konsolidasian Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2016 (Tidak Diaudit). Submission of Advertising Proof on on Consolidated Interim Financial Statement for Six Month Period Ended on September 30, 2016 (Unaudited).
048/NI-CORSEC/ X/16
IDX & IDXnet
Pemberitahuan Adanya Perubahan Total Kewajiban pada Laporan Keuangan Konsolidasian Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2016 (Tidak Diaudit). Notification on the Changes of Total Liabilities at Consolidated Financial Statement for Six Month Period Ended on September 30, 2016 (Unaudited).
049/NI-CORSEC/ X/16
9 Sep/ Sep 9
4 Agt/ Aug 4
Situs Web Perusahaan
Company Website
Sesuai peraturan OJK No. 8/POJK.04/2015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik yang baru dirilis, keberadaan situs web memiliki peran yang signifikan atas tata kelola keterbukaan informasi. Pengungkapan dan ketersediaan informasi pada situs web Perusahaan akan memberikan manfaat kepada pemegang saham, publik dan pemangku kepentingan, dimana hal ini akan memungkinkan penyampaian informasi tidak terbatas yang dapat dilakukan secara cepat, tepat, murah dan membantu para pemegang saham dan pemangku kepentingan serta pihak lain sebelum mengambil keputusan.
According to OJK regulation No. 8 / POJK.04 / 2015 regardingwebsites of a Public Company, recently released, the existence of the website has a significant role on governance information disclosure. Disclosure and availability of information on the Company’s web site provides benefits to shareholders, the public and stakeholders, and enables the delivery of information quickly, accurately, and inexpensively and helps shareholders and stakeholders as well as other parties before making decisions.
Perusahaan telah memiliki situs web elektronik resmi dengan alamat www.nusantarainfrastructure.com yang ditempatkan Perusahaan sebagai media penyampaian yang dapat meraih sasaran paling luas. Situs elektronik www.nusantarainfrastructure. com merupakan situs elektronik resmi milik Perusahaan dengan menyediakan konten seputar informasi Perusahaan; baik dari profil dan kontak Perusahaan, aktivitas organisasi, investor relations, hubungan antar pelaku usaha, berita dan agenda acara, laporan keuangan audit, laporan keuangan triwulan, serta laporan tahunan dalam bentuk digital yang dapat diunduh oleh umum pengunjung situs elektronik.
The company has an official electronic web site with the address www.nusantarainfrastructure.com, which the Company uses as a delivery medium to reach the most widespread target. The www. nusantarainfrastructure.com website provides information about the Company; including profiles and contacts for the Company, the organization’s activities, investor relations, relationships between businesses, news and agenda, audited financial statements, quarterly financial statements and annual reports in digital form that can be downloaded by the public.
214
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Akses Informasi dan Data Perusahaan Information Access and Company Data
Media Cetak Perusahaan
Internal Media Communication
Perusahaan memiliki media internal berbentuk majalah bernama “Kabar Nusantara” yang berisi seputar informasi kekinian kegiatan operasional Perusahaan, dan sosialisasi serta edukasi terkait kode etik dan pedoman perilaku. Majalah ini didistribusikan di kantor Perusahaan dan entitas anak, dengan sasaran utama adalah manajemen dan karyawan. Namun demikian, Perusahaan tidak menutup bagi pihak luar yang datang berkunjung ke kantor Perusahaan dan entitas anak untuk membaca majalah “Kabar Nusantara” dan menerima informasi di dalamnya.
The company has a internal media magazine called “Kabar Nusantara” which contains information about the present operations, and socialization and education related to the code of ethics and code of conduct. The magazine is distributed in the Company and its subsidiaries offices, targeted at management and employees. However, the Company makes it available to visitorsto its offices who can read “Kabar Nusantara”and receive information in it.
Paparan Publik Perusahaan memberikan Paparan Publik kepada pemegang saham, pemangku kepentingan dan masyarakat umum tentang aktivitas operasi dan proses bisnis Perusahaan. Paparan Publik dilakukan melalui forum terbuka kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan. Di tahun 2016, paparan publik 2016 dilakukan pada 15 Desember 2016, di Ruang Seminar 1 PT Bursa Efek Indonesia, Gedung BEI Tower II Lantai 1, yang dihadiri oleh seluruh Direksi, dengan total 101 peserta terdiri dari Pemegang Saham, Perusahaan Sekuritas, Perbankan, Media dan Undangan lainnya, yang membahas tentang Company Overview (tinjauan Perusahaan), Key Development Progress (hal-hal yang dilakukan oleh Perusahaan dari Paparan Publik terahir sampai dengan kuartal III, 2016), Financial Highlights (ikhtisar keuangan).
Public Exposure
Hubungan Media
Media Relations
Perusahaan juga menjalin hubungan dengan media massa; baik media massa cetak, digital, televisi dan radio. Perusahaan memandang hubungan dengan media massa akan membantu Perusahaan dalam menyampaikan informasi yang lebih luas dan menjangkau khalayak lebih banyak. Hubungan Perusahaan dengan media dibangun atas dasar profesionalitas, khususnya terkait data dan informasi yang diberikan Perusahaan sebagai konsumsi publik kepada media massa. Rilis media yang diberikan di sepanjang tahun 2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
The Company also maintains relations with the mass media; both print, digital, television and radio. The company sees its relations with the mass media as helping the company deliver information more widely and reaching a larger audience. The Company’s relationship with the media is built on the basis of professionalism, particularly related to data and information provided by the Company to the mass media for public consumption. Media releases for 2016 can be seen in the table below.
The company provides public exposure to shareholders, stakeholders and the general public about the activities of the operating and business processes of the Company. The public exposure is conducted through an open forum with shareholders and stakeholders. In 2016, 2016 public expose was held on December 15, 2016, in Ruang Seminar 1 PT Bursa Efek Indonesia, BEI Building Tower II, 2nd Floor, which attended by all of the board of directors, by total 101 parties including shareholders, securities firms, banks, media and other invitees, to discuss about Company overview, Key Development Progress, Financial Highlights.
Press Release Tahun 2016 Tanggal Date
Risalah Minutes
10 Mei 2016/ May 10, 2016
“Persembahan untuk Lalu Lintas Kota Makassar: Pembangunan Jembatan Tallo II.” Pembangunan Jembatan Tallo II membuktikan komitmen Perseroan dalam mendukung program pemerintah dalam mengurangi kemacetan Kota Makassar. “Dedication to the Traffic of the City of Makassar: The Construction of Tallo II Bridge.” The Construction of Tallo II Bridge is the proof of Company’s commitment to support government’s program in minimizing traffic congestion in the City of Makassar.
16 Mei 2016/ May 16, 2016
“Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Tol BSD Ambruk Tertabrak Truk Trailer.” Tidak ada korban tewas dalam kejadian jatuhnya JPO, penanggulangan sudah dilakukan sejak tadi malam dan sampai sekarang terus berlangsung. “Footbridge at the BSD Toll Road Collapsed After Being Struck by a Trailer Truck.” There was no fatality during the Footbridge incident. Response team have been in the incident scene since last night and restorative action is ongoing.”
27 Mei 2016/ May 27, 2016
“Hasil RUPS Laba Bersih Nusantara Infrastructure Meningkat 38,54%.” Optimalisasi pengembangan platform kelima sektor yang dikelola dan ekpansi portofolio berkontribusi signifikan bagi kinerja operasional dan kinerja keuangan Perseroan. “The Result of Annual General Meeting of Shareholders Indicated That the Net Profit of Nusantara Infrastructure Increases By 38.54%.” Optimalization of platform development for all five sectors managed and portfolio expansion contribute significantly to the Company’s operational and financial performance.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
215
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Akses Informasi dan Data Perusahaan Information Access and Company Data
Tanggal Date
Risalah Minutes
15 Juni 2016/ June 15, 2016
“Tol Makassar Memberikan Santunan Anak Yatim dan Sembako bagi Masyarakat Sekitar Jembatan Tallo.” PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) menyelenggarakan Jalan Tol Peduli Berbagi Kasih bagi masyarakat sekitar Jembatan Tallo. “Makassar Toll Presents the Donation to the Orphans and Nine Basic Necessities for People Living Near the Tallo Bridge.” PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) organized a “Jalan Tol Peduli Berbagi Kasih” campaign for people living near Tallo Bridge.
7 Juli 2016/ July 7, 2016
Jembatan Tallo II dapat melayani arus mudik Kota Makassar dan sekitarnya. Jembatan dapat digunakan mulai tanggal 1 Juli 2016 dini hari. Tallo II Bridge is able to accommodate the home-bound traffic of the City of Makassar and the surrounding area. The Bridge started its operation on the early hours of July 1, 2016.
21 Agustus 2016/ August 21, 2016
“PT Nusantara Infrastructure, Tbk., melalui Bisnis Unit Strategis, PT Potum Mundi Infranusantara menjajaki kerjasama pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Penajam Paser Utara.” Studi pengembangan SPAM ini membuktikan komitmen Perseroan mensupport program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kalimantan Timur. “PT Nusantara Infrastructure, Tbk., through its Strategic Business Unit, PT Potum Mundi Infranusantara explores the development collaboration on Drinking Water Supply System at Penajam Paser Utara Regency.” Drinking Water Supply System development study is the proof of Company’s commitment in supporting government program in fulfilling drinking water supply for the people of East Borneo.
8 September 2016/ September 8, 2016
“Tol Makassar Memberikan Beasiswa dan Mengembangkan Fasilitas Perpustakaan.” PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) dan PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) menyelenggarakan Jalan Tol Peduli: Beasiswa dan Perpustakaan bagi siswa – siswi Kompleks SD Rappokaling. “Makassar Toll Road Presents Scholarship and Develops Library Facilities.” PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) and PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) organized Jalan Tol Peduli Campaign: Scholarships and Library for Students at SD Rappokaling Compound.
6 Oktober 2016 October 6, 2016
PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) mengembangkan solusi untuk mengurai lalu lintas Kota Makassar berupa penyediaan sistem informasi lalulintas (Traffic Information System), pembangunan Jembatan Tallo II, serta rekonstruksi jalan arteri Ir. Sutami (frontage). PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) developed a solution to resolve the traffic of the City of Makassar in the form of providing traffic information system, Tallo II Bridge construction, as well as reconstruction of Ir. Sutami frontage road.
15 Desember 2016 December 15, 2016
“Developing Smart City in Indonesia.” Optimalisasi pengembangan platform kelima sektor yang dikelola dan ekpansi portofolio berkontribusi signifikan bagi kinerja operasional dan kinerja keuangan Perseroan. “Developing Smart City in Indonesia.” Optimalization of five sectors managed and portfolio expansion contributed significantly to the Company’s operational and financial performance.
Di samping paparan publik dan press release di atas, beberapa aktivitas hubungan media yang dilakukan Perusahaan di sepanjang tahun 2016 adalah sebagai berikut,
In addition to the public exposure and the press releases above, several other media relations activities conducted by the Company throughout 2016 are shown below,
Aktivitas Hubungan Media Tahun 2016 Media Relations Activities 2016 Bentuk Hubungan Media Form of Media Relations
Tanggal Date Januari 2016
Media lunch dan sharing mengenai update Perusahaan
Maret 2016
Wawancara dengan Majalah Opini Wawancara dengan Lite FM
Mei 2016
Media lunch dan sharing mengenai update Perusahaan
Mei 2016
Press Confrence BSD Toll tentang situasi JPO
September 2016
Press Confrence Pension Fund Business Meeting
Oktober 2016
Media lunch dan sharing mengenai progres Perusahaan
November 2016
Partisipasi sebagai narasumber pada Kompas CEO Forum
Desember 2016
Press Confrence mengenai Public Expose
216
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Akses Informasi dan Data Perusahaan Information Access and Company Data
Akses Publik/Hubungan Investor/Layanan Konsumen
Public Access / Investor Relations / Customer Service
Perusahaan membuka akses komunikasi kepada publik, baik untuk hubungan investor maupun layanan konsumen untuk pengaduan produk dan layanan yang dimiliki Perusahaan.
The company public communication access, both for investor relations and consumer services for complaints of products and services of the Company.
Hubungan Investor
Corporate Secretary
Equity Tower 38th floor Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend. Sudirman kav. 52 - 53, Lot 9 Jakarta 12190, Indonesia Tel: +62 21 515 0100 Faks: +62 21 515 1221 Website: www.nusantarainfrastructure.com Email:
[email protected]
Dahlia Evawani Tel: +62 21 515 0100 Faks: +62 21 515 1221 Email:
[email protected]
Ragam Media Kepada Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan
Types of Media Access for Shareholders and Stakeholders
Di bawah ini tabel yang menggambarkan lini media komunikasi yang digunakan Perusahaan untuk menyampaikan data dan informasi terkait aktivitas operasional, proses bisnis dan capaiancapaian kinerja yang telah diraih Perusahaan.
The table below illustrates the lines of media communication used by the Company to submit data and information related to operational activities, business processes and performance outcomes achieved by the Company.
Sasaran Target
Media Komunikasi Communication Media
Pemegang Saham Shareholders
Laporan Tahunan, RUPS, Paparan Publik, Hubungan Investor, Situs Web, seminar Annual reports, GMS, Public Expose, Investor Relations, Website, seminars
Lembaga Publik Public Institutions
Situs Web Website
Karyawan Employees
Internal memo, email, buletin internal, Situs Web, training Internal memos, emails, internal newsletters, website, training
Konsumen Consumers
Profil Perusahaan, email, Situs Web Company profiles, email, website
Perusahaan Pesaing Competitors
Pertemuan pemangku kepentingan, Situs Web Stakeholder meetings, website
Mitra Kerja dan Rekanan partners
Profil Perusahaan, Situs Web, konferensi Company profile, website, conferences
Organisasi Profesi Professional Organizations
Analyst meeting, pertemuan pemangku kepentingan, Situs Web Analyst meetings, stakeholder meetings, website
Publik Pasar Modal Public Capital Markets
Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, Laporan Keterbukaan Informasi, website Perusahaan, Situs Web Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Situs Web Bursa Efek Indonesia (BEI) Annual Report, Financial Statements, Information DisclosureReport, the Company’s website, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) website and Bursa Efek Indonesia (BEI) website
Masyarakat/Umum General Public
Paparan Publik, Situs Web Public Exposure, website
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
217
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Kode Etik dan Norma Perilaku Ethics Code and Behavioral Norms Prinsip Dasar Kode Etik Perusahaan
Code of Ethics Basic Principles
Dalam rangka meningkatkan implementasi GCG, Perusahaan telah merumuskan Etika dan Norma Perilaku sebagai kode etik, atau Code of Conduct (CoC), yang tertuang dalam GCG Manual Perusahaan dan digunakan untuk acuan bagi setiap insan Perusahaan dalam berinteraksi dengan pemangku kepentingan dan sesama insan Perusahaan. Tujuan perumusan Etika dan Norma Perilaku sebagai kode etik ini adalah untuk mempertahankan dan menumbuhkan profil, citra dan reputasi Perusahaan dengan mewajibkan seluruh insan Perusahaan untuk selalu melakukan kegiatan usahanya dengan berlandaskan moral, dimana pada akhirnya akan memaksimalkan nilai bagi pemegang saham. Etika dan Norma Perilaku dirumuskan dengan semangat kejujuran, tanggung jawab, saling percaya, keterbukaan dan kerja sama; yang kemudian akan membentuk etika bisnis bagi setiap insan Perusahaan dan bagi Perusahaan sendiri.
In order to improve the GCGimplementation, the Company has formulated ethics and behavioral normsas a code of ethics, or the Code of Conduct (CoC), which is contained in the Company’s GCG Manual and used as a reference by all members of the Company when interacting with stakeholders and fellow Company employees. The ethics and behavior norms, as a code of conduct, were formulated to sustain and grow the profile, image and reputation of the Company with the Company requiring all staff to always conduct their business activities on the basis of morality, which in turn will maximize value for shareholders. The Ethics and Behavioral Norms formulate a spirit of honesty, responsibility, mutual trust, openness and cooperation; which then forms business ethics for all members of the Company and to the Company itself.
Perusahaan merumuskan Etika Bisnis sebagai cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, Perusahaan, industri dan juga masyarakat. Harmonisasi atas seluruh aspek ini akan memberikan landasan kepada Perusahaan tentang bagaimana menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun Perusahaan di masyarakat.
The company formulated its Business Ethics as a way to conduct business activities that covers all aspects relating to individuals, companies, industries and communities. Harmonization of all these aspects provides the foundation for the Company on how to run our business fairly, in accordance with the applicable lawsirrespective of the position of the individual or company in the community.
Budaya Perusahaan
Corporate Values
Etika dan Norma Perilaku sebagai kode etik Perusahaan dirumuskan dengan mengacu pada visi, misi dan nilai-nilai Perusahaan; yang kemudian disosialisasi dan diinternalisasikan kepada seluruh insan Perusahaan untuk menjadi Budaya Perusahaan, atau Corporate Culture. Perusahaan memandang pentingnya Corporate Culture sebagai manifestasi atas target besar Perusahaan untuk dapat meraih visinya ke depan.
The Ethics and Behavioral Norms are a reference to the Company’s vision, mission and Companyvalues; which has been socialized and internalized to all members of the Company to become a Corporate Culture. The company views the corporate culture as a manifestation of the Company’s target to achieve its vision of the future.
Visi Vision “ Menjadi perusahaan Indonesia terkemuka di bidang investasi dan pembangunan infrastruktur”. “To be the leading Indonesian private infrastructure investor and developer”. Misi Mission Memenuhi kebutuhan infrastruktur dengan standar tertinggi untuk meningkatkan kualitas hidup dan menciptakan nilai terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan. Provide infrastructure needs of the highest standard to improve quality of life and create best value for all stakeholders. Perusahaan menempatkan Corporate Culture dalam Nilai-nilai Perusahaan, yaitu:
The Company’s Corporate Culture is formed Corporate Values, are:
GROWING Menjadi besar dan makin cepat seiring perjalanan waktu Become bigger and faster over a period of time. RELIABLE Mewujudkan komitmen dengan standar yang tinggi. Delivering commitments with high standards.
218
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Kode Etik dan Norma Perilaku
Ethics Code and Behavioral Norms
OPTIMISTIC Memiliki impian dan percaya diri dalam menyongsong masa depan. Hopeful and confident about the future. WILLING Selalu siap dan bersemangat untuk bekerja lebih. Ready and eager to perform beyond duties. TEAM UP Satu tim, satu rencana, satu tujuan. One team, one plan, one goal. HARMONIOUS Selalu bersama dalam keharmonisan. Existing together in harmony.
Etika dan Norma Perilaku
Ethics and Behavioral Norms
Perusahaan secara tegas menurunkan kode etik ke dalam Etika dan Norma Perilaku yang berlandaskan pada peraturan Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Norma Perilaku Perusahaan meliputi hal-hal sebagai berikut:
The Company has expressly applied the code of ethics into the Ethics and Behavioral Norms based on the applicable Company’s rules and regulations. The Company’sBehavioral Norms includes the following:
1.
Kepatuhan Terhadap Hukum • Seluruh Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan wajib untuk mematuhi dan melaksanakan peraturan perundang-undangan dan peraturan internal Perusahaan • Menjunjung tinggi dan menghormati Norma Sosial yang ada di dalam lingkungan masyarakat • Mencatat Harta, Hutang dan Modal yang dimiliki oleh Perusahaan secara benar sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum. • Mengutamakan kepuasan stakeholder dengan memberikan layanan yang berkulitas dan aset penting dalam arti memberikan kualiatas yang baik sesuai dengan nilai-nilai Perusahaan tanpa melanggar Peraturan Perusahaan dan ketentuan hukum yang berlaku.
1.
Beradaptasi Secara Gesit dan Unggul Terhadap Perubahan Lingkungan • Selalu gesit dan siap mengatasi dan mengelola resiko usaha akibat perubahan di lingkungan industri infrastruktur. • Memantau dan mengikuti dengan cepat segala sesuatu kesempatan yang positif akibat perubahan atau pengembangan lingkungan.
2.
Menjaga Kerahasiaan Informasi • Segala bentuk informasi Perusahaan harus dijaga kerahasiaannya sesuai dengan peraturan perundangundangan dan kelaziman dalam dunia usaha • Dilarang menyalahgunakan, membocorkan secara sengaja informasi Perusahaan (seperti: informasi rencana pengambil-alihan, penggabungan usaha dan pembelian kembali saham) untuk kepentingan ekonomis pribadi atau pihak lain;
3.
2.
3.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Legal Compliance • The Board of Commissioners, the Board of Directors and Employees are required to abide by and implement laws and legislation and the Company’s internal regulations • •
•
Uphold and respect the social norms that exist within the community Record Property, Debt and Capital owned by the Company in strict accordance with Generally Accepted Accounting Principles. Prioritize stakeholder satisfaction by providing qualified services and important assets in the sense of providing excellentquality in accordance with the Company’s values without violating company regulations and the provisions of applicable law.
Actively adapt and excel towards Environmental Change •
•
Always be active and ready to cope with and manage business risks due to changes in the industry infrastructure. Monitor and follow up quickly every positive opportunity as a result of environmental changes or development.
Maintain Information Confidentiality • All forms of company information should be kept confidential in accordance with laws and regulations and business norms • Do not abuse, intentionally leak corporate information (such as information plan for takeovers, mergers and repurchase of shares) for personal or any other party’s economic interest;
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
219
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Kode Etik dan Norma Perilaku Ethics Code and Behavioral Norms
•
•
4.
5.
220
Memberi usulan kepada atasan dan melakukan kerja sama dengan Perusahaan untuk mencegah atau menangani apabila mengetahui kemungkinan atau telah terjadinya suatu penggunaan informasi rahasia untuk kepentingan pihak lain tanpa sepengetahuan Perusahaan. Mitra bisnis berhak memperoleh informasi yang relevan sesuai hubungan bisnis dengan Perusahaan sehingga masing-masing pihak dapat membuat keputusan atas dasar pertimbangan yang adil dan wajar.
Benturan Kepentingan Benturan Kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis Perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi Direksi, Dewan Komisaris, karyawan atau para pemegang saham utama sehingga dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas atau pembuatan keputusan secara obyektif.
4.
•
Provide recommendations to superiors and cooperate with the Company to prevent or deal with any known potential or actual use of confidential information for the benefit of another party without the knowledge of the Company.
•
A Business Partner is entitled to obtain any relevant information according to their business relationship with the company so each party can make fair and reasonabledecisions.
Conflict of Interest Conflict of Interest is the difference between the Company’s economic interests and the personal economic interests of the Board of Directors, Board of Commissioners, employees or major shareholders, which can affect the implementation of a task or objective decision-making.
Dalam menjalani tugas dan kewajibannya, para pemegang saham utama, Dewan Komisaris, Direksi serta Karyawan dilarang menyalahgunakan jabatan dan wewenang serta harus senantiasa mendahulukan kepentingan Perusahaan.
In conducting their duties and obligations, the major shareholders, the Board of Commissioners, the Board of Directors and employees are prohibited from abusingtheir office and authority and must prioritize the Company’s interests.
Pada saat pengambilan keputusan, apabila terdapat pihak yang memiliki benturan kepentingan, maka pihak tersebut harus memberitahukan kepada pihak pengambil keputusan lainnya dan tidak diperkenankan ikut serta.
At the moment of decision, if there are parties who have a conflict of interest, then that party shall notify the other decision-makers and is not allowed to participate.
Dewan Komisaris, Direksi atau Karyawan tidak diperbolehkan oleh Perusahaan untuk mengambil kesempatan atau peluang usaha bagi dirinya sendiri didalam menjalankan tugas mereka apabila kondisi tersebut dapat bertentangan dengan kepentingan ekonomis Perusahaan.
The Board of Commissioners, the Board of Directors or employees are not permitted by the Company to take business opportunities for themselves in the performance of their duties when the condition is contrary to the economic interests of the Company.
Adapun cakupan benturan kepentingan yang dimaksud, termasuk tetapi tidak terbatas pada: • Apabila melakukan pekerjaan di luar Perusahaan atau terlibat dalam perusahaan pesaing (competitor) • Menggunakan informasi rahasia untuk kepentingan pribadi, orang lain ataupun perusahaan lain (termasuk didalamnya perusahaan pesaing) • Menggunakan wewenang untuk memilih pemasok atas dasar pertimbangan hubungan kedekatan (kakak, adik, ipar, saudara jauh, sahabat, anggota partai politik, dan lain-lain) bukan pertimbangan profesional.
The scope of conflict of interest, includes but is not limited to: • Doing work outside of the Company or engagingwith a competing company • Using confidential information for personal, another person or another company gain(including the company’s competitors) • Using their authority to select suppliers on the basis of close relationships (brother, sister, in-laws, distant relatives, friends, members of political parties, and others) instead of using professional judgment.
Pernyataan Palsu Pernyataan Palsu adalah pernyataan yang dibuat (baik dalam bentuk pernyataan tertulis ataupun lisan) yang tidak benar atau yang menyesatkan yang dilakukan secara sengaja yang dapat merugikan Perusahaan, pemangku kepentingan ataupun pihak lain.
Accelerating Infrastructure Development
5.
False Statement False statements are statements that are made (either in the form of written statements or orally), which are untrue or misleading, and are made intentionally to harm the Company, stakeholders or other parties.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Kode Etik dan Norma Perilaku
Ethics Code and Behavioral Norms
Adapun cakupan pernyataan palsu yang dimaksud, tetapi tidak terbatas pada: • Memalsukan dokumen • Memberikan laporan palsu yang bertujuan untuk menggelapkan ataupun menyembunyikan transaksi bagi kepentingan Perusahaan, pribadi, pihak lain maupun pemangku kepentingan .
The scope of coverage false statements includes but is not limited to: • Forging documents • Providing false reports aimed to mislead or conceal the transaction for the Company’s interests, personal, other parties and stakeholders.
6.
Perlindungan Terhadap Privasi Individu • Perlindungan terhadap privasi individu sangat dihormati dan dijunjung tinggi oleh Perusahaan • Mencegah adanya pengungkapan yang tidak sesuai hukum, moral dan etika atas informasi pribadi. • Perusahaan menjamin dan memperhatikan terciptanya lingkungan kerja yang kondusif, termasuk kesehatan dan keselamatan kerja agar setiap karyawan dapat bekerja secara kreatif dan produktif.
6.
Protection of Individual Privacy • Protection of individual privacy is highly respected and upheld by the Company • Prevent the disclosure of personal informationthat does not comply with legal, moral and ethics. • The company guarantees and pays attention to the creation of a conducive working environment, including health and safety so that every employee can work creatively and productively.
7.
Pengembangan Masyarakat Lingkungan • Menjalin hubungan kemitraan yang saling menguntungkan, dengan berkomitmen untuk menjaga semua pihak, termasuk karyawan, pemangku kepentingan dan pelanggan serta masyarakat di lingkungan sekitar. • Sebagai bentuk kepedulian Perusahaan terhadap lingkungan, salah satunya adanya kegiatan bersamasama dengan masyarakat disekitar lingkungan mengadakan kegiatan yang berguna bagi masyarakat dan lingkungan sebagai perwujudan tanggung jawab sosial lingkungan dengan memberi pelatihan kepada masyarakat lingkungan yang memiliki kekurangan fisik dan mental. • Memberikan bantuan beasiswa kepada anak-anak yang berprestasi dan tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan yang telah ditunjuk sebelumnya lembaga pendidikan yang akan menerima bantuan beasiswa tersebut.
7.
Community Environment Development • Establish mutually beneficial partnerships, with a commitment to take care of all parties, including employees, stakeholders and customers and the community in the vicinity.
Hubungan dengan Pegawai dan Pejabat Pemerintah • Hubungan dengan antar Pegawai dalam Perusahaan dan hubungan Perusahaan dengan pejabat pemerintah/ negara selalu dijaga dengan baik oleh Perusahaan berdasarkan hubungan yang lazim, wajar dan beretika.
8.
8.
•
•
Dalam hal menjaga hubungan baik antar pegawai, Perusahaan harus memastikan tersedianya informasi yang perlu diketahui oleh pegawai melalui sistem komunikasi yang berjalan baik dan tepat waktu. Dalam hal menjaga hubungan baik dengan pemerintah, Perusahaan bersifat proaktif namun dengan batasan hubungan yang lazim, wajar dan beretika dalam memperluas bisnis, yang diterjemahkan untuk menemukan aset yang tepat, originasi kesepakatan dan membangun hubungan baik dengan pemerintah sesuai dengan nilai perusahaan Proactive.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
•
As a company that cares for the environment, one of the activities together with communities around the neighborhood is to host useful activities for society and the environment as an embodiment of its social environmental responsibility by providing training to the community who have physical and mental health problems.
•
Provide scholarships to children who excel but are unable to continue their education with previously designated educational institutions that will receive the scholarship assistance.
Relationships with Government Employees and Officials • The relationships between employees within a Company and the Company relationships with government officials and regulators are always well managed by the Company based on normal, reasonable and ethical conduct. • In terms of maintaining good relations among employees, the Company ensures the availability of information required by the employees through a good and punctual communication system communication. • In terms of maintaining good relations with the government, the Company is proactive but within common relationship boundaries, being fair and ethical in expanding the business, which translates to finding the right assets, deal origination and good relationships with the government in accordance with the company value of Proactive.
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
221
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Kode Etik dan Norma Perilaku Ethics Code and Behavioral Norms
•
9.
Di dalam berhubungan antara pegawai Perusahaan dengan pejabat pemerintah, Perusahaan melarang pemberian hadiah yang memiliki nilai di luar batas kewajaran yang dapat menimbulkan persepsi dari pihak lain sebagai sesuatu yang dapat mempengaruhi keputusan orang yang menerima hadiah tersebut.
Hadiah • Hadiah atau hibah atau kado adalah pemberian uang, barang, jasa, dan lain-lain yang dilakukan tanpa ada kompensasi balik seperti yang terjadi dalam perdagangan, walaupun dimungkinkan pemberi hadiah mengharapkan adanya imbal balik, ataupun dalam bentuk nama baik (prestise) atau kekuasaan. • Perusahaan melarang penerimaan hadiah dalam bentuk apapun yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan. Terkecuali jika hadiah tersebut memiliki nilai dalam batas kewajaran dan tidak menimbulkan persepsi dari pihak lain sebagai sesuatu yang dapat mempengaruhi keputusan orang yang menerima hadiah tersebut. • Perusahaan melarang pemberian hadiah dalam bentuk apapun. Terkecuali jika hadiah tersebut diberikan dalam rangka promosi kegiatan usaha dan memiliki nilai dalam batas kewajaran dan tidak menimbulkan persepsi dari pihak lain sebagai sesuatu yang dapat mempengaruhi keputusan orang yang menerima hadiah tersebut.
10. Donasi • Pemberian donasi berupa uang atau aset Perusahaan untuk amal diperbolehkan oleh Perusahaan selama masih sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan masih dalam batas kewajaran, kepatutan serta sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Perusahaan. • Pemberian donasi berupa uang atau aset Perusahaan kepada Partai Politik atau seorang atau lebih calon anggota badan legislatif atau eksekutif diperbolehkan oleh Perusahaan sepanjang nilai donasi, syarat-syarat dan ketentuan pemberian donasi sesuai dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
222
Accelerating Infrastructure Development
Interms of the relationship between employees of the Company with government officials, the Company prohibits the giving of giftswith a value beyond the limits of reasonableness, which can lead to the perception of others as something that can affect the decision the person receiving the gift. 9.
Gifts • Gifts or grants given in the form of money, goods, services, and others carried out without a return compensation as conducted in the trade, if the gift giver expectsa return, or in the form of a good name (prestige) or power. •
The company prohibits the acceptance of gifts of any kind relating to the Company’s business activities. Except if the gift has a value within reasonable limits and does not give rise to the perception of others as something that can affect the decision of the person receiving the gift.
•
The Company prohibits gifts in any form. Unless the gift is given in order to promote business activities and has a value within reasonable limits and does not give rise to the perception of others as something that can affect the decision of the person receiving the gift.
10. Donations • The Company permits giving a donation of money or assets of the Company to charities as long as they conform to applicable legislation and are within the limits of reasonableness and propriety as established by the Company. • The Company allows giving a donation of money or assets of the Company to a political party or candidate or a member of the legislature or the executiveas long as the value of the donation, terms and conditions of the donation is appropriate and not contrary to the legislation in force.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Annual Report 2016
Kode Etik dan Norma Perilaku
Ethics Code and Behavioral Norms
11. Keterlibatan dalam Kegiatan Politik • Perusahaan memperbolehkan anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Karyawan untuk mengikuti kegiatan politik atau menjadi anggota suatu Partai Politik. Tetapi Perusahaan melarang anggota Dewan Komisaris, Direksi atau karyawan untuk melakukan kegiatan politik di dalam lingkungan Perusahaan dengan alasan apapun, termasuk dilarang memaksa orang lain untuk memilih atau mengikuti suatu partai politik. • Perusahaan melarang penggunaan aset atau fasilitas yang diberi Perusahaan untuk kegiatan politik, seperti: penggunaan mobil atau kantor Perusahaan untuk kampanye politik, pemberian penyuluhan terhadap karyawan Perusahaan di dalam lingkungan kantor untuk kegiatan kampanye politik.
11. Involvement in Political Activities • The Company allows members of the Board of Commissioners, Board of Directors or employees to participate in political activities or be members of a political party. But the company prohibits members of the Board of Commissioners, Board of Directors or employees to engage in political activities within the Company for any reason, including forcing others to choose or follow a political party. • The Company prohibits the use of Company assets or facilities for political activities, such as: use of company car or office for political campaigns, and counseling Company’s employees in an office environment for activities related to a political campaign.
Sosialisasi dan Internalisasi
Socialization and Internalization
Sosialisasi dan internalisasi Etika dan Norma Perilaku dilakukan Perusahaan melalui beberapa media yang dimiliki, diantaranya media cetak internal Kabar Nusantara yang memberikan informasi seputar kode etik dan pedoman perilaku Perusahaan. Di samping itu, Perusahaan juga memiliki sharing session “Friday One Hour” (F1H) yang dilakukan pada setiap hari Jumat dengan agenda pendalaman peraturan Perusahaan, kebijakan, training, serta halhal lain yang harus disosialisasikan kepada seluruh karyawan.
Socialization and internalization of the Ethics and Behavioral Normsis conducted through multiple company media outlets, including the internal Kabar Nusantarathat provides information about the code of ethics and code of conduct of the Company. In addition, the company also has a sharing session “Friday One Hour” (F1H), which takes place every Friday with the agenda of deepening the Company’s rules, policies, training, and other things that should be disseminated to all employees.
Terkait penegakan peraturan Perusahaan, di bawah ini disajikan sanksi yang diberikan Perusahaan kepada karyawan di tahun 2016, dan perbandingannya dengan tahun 2015.
Related to the Company’s enforcement, sanctions were made by the Company to employees in 2015, and are shown below with a comparison with 2014.
Jenis Sanksi Type of Sanction
Jumlah Total 2016
2015
Teguran Reprimand
0
7
Peringatan 1 Warning 1
3
6
Peringatan 2 Warning 2
2
0
Peringatan 3 Warning 3
0
1
Pengunduran Diri Resignation
18
24
Pemecatan Dismissal
0
0
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
223
TATA K E LO L A P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Whistleblowing System Whistleblowing System
Kebijakan whistleblowing merupakan sistem yang mengelola pengaduan/pengungkapan mengenai perilaku melawan hukum sekaligus wujud komitmen yang tinggi untuk menerapkan GCG sesuai dengan prinsip-prinsipnya. Sebagai perusahaan terbuka, Perusahaan melindungi seluruh pihak baik internal maupun eksternal yang berkeinginan untuk menyampaikan keluhan kepada Komite Audit atas segala informasi Perusahaan yang dianggap tidak layak atau tidak akurat. Terutama, pengungkapan informasi terkait wilayah-wilayah penting Perusahaan seperti laporan tahunan ataupun keuangan, press release, dan sebagainya.
Whistleblowing policy is a system that manages complaints/ disclosures regarding unlawful behavior and is a form ofhigh commitment to implement GCG in accordance with its principles. As a public company, the Company protects all internal and external parties wishing to submit a complaint to the Audit Committee regarding any information deemed inappropriate or inaccurate. Especially, information disclosure related to key areas such as company annual reports or financial, press releases, and so on.
Mekanisme pelaporan menggunakan skema khusus yang disampaikan kepada Kepala Unit Bisnis terkait dan ditembuskan ke Departemen Audit Internal Perusahaan dan Departemen Sumber Daya Manusia dari masing-masing Unit Bisnis, dengan menggunakan fasilitas email ataupun aplikasi yang disediakan untuk memfasilitasi proses tersebut. Karyawan yang melaporkan akan dirahasiakan indentitasnya oleh semua pihak yang terlibat dalam penanganan permasalahan yang dilaporkan.
The reporting mechanism uses a special scheme with the Business Unit Heads linked and copied to the Internal Audit Department and the Human Resources Department of each Business Unit, using email facilities or applications provided to facilitate the process. Employees who report their identity will be kept confidential by all parties involved in handling the problems reported.
Perusahaan dan seluruh insan Perusahaan tidak diperkenankan mengambil langkah merugikan atas pihak yang telah beritikad baik menyampaikan aduannya sesuai prosedur ini, seperti melecehkan, mengancam, menskors, memberhentikan, atau tindakan-tindakan diskriminatif lainnya. Segala pengaduan atau tuduhan yang tidak mempunyai dasar, terutama yang dapat merusak reputasi Perusahaan atau karyawan tertentu, akan dianggap sebagai pelanggaran serius serta dapat dikenai sanksi sesuai ketentuan Perusahaan.
The Company and all employees may not take adverse actions against any party that has acted in good faith in accordance with this procedure, such as harassing, threatening, suspending, laying off, or other discriminatory measures. Any complaints or allegations having no basis, especially those that could damage the reputation of the Company or certain employees, will be considered a serious offense and can be punishable in accordance with the Company’s regulations.
224
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
PT Nusantara Infrastructure Tbk
G O O D CO R P O RAT E G OV E R N A N C E
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
225
06
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Nusantara Care hadir sebagai wujud komitmen Nusantara Infrastructure untuk tumbuh bersama pemangku kepentingan. Nusantara Care is present as a manifestation of Nusantara Infrastructure’s commitment to grow together with the stakeholers.
TA N G G U N G J AWA B S O S I A L P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Fondasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan The Foundation of Corporate Social Responsibilities Nusantara Care dan Visi Perusahaan Terhadap Tanggung Jawab Sosial
Nusantara Care and the Company’s Vision of Corporate Social Responsibility
Kelangsungan sebuah usaha tidak bisa dilihat dari segi bisnis semata, namun juga erat kaitannya dengan dukungan dari pemangku kepentingan, baik pemangku kepentingan internal maupun eksternal. Perusahaan mengkategorikan pemangku kepentingan eksternal dalam 2 (dua) pandangan mendasar, yaitu masyarakat sebagai lingkungan sosial, dan alam sebagai lingkungan hidup. Untuk dapat menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan, dibutuhkan harmonisasi yang kuat antara entitas usaha dengan masyarakat dan lingkungan.
A strong business growth with a sustainable foundation is closely related to the continued support of both internal and external stakeholders. The Company categorizes its stakeholders into two (2) fundamental insighting: the community as a social environment, and nature as the environment. It harmonises its business entities with the community and nature in order to line with sustainable growth.
Salah satu komitmen atas Tanggung Jawab Sosial diwujudkan Perusahaan melalui program Nusantara Care. Program ini bertujuan untuk memberikan manfaat agar dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berada di sekitar area operasi Perusahaan. Di samping itu, program yang telah aktif dilaksanakan sejak tahun 2010 ini, diharapkan dapat menciptakan citra yang baik bagi Perusahaan, yang akan berimbas positif pada relasi dengan masyarakat sekitar dan pemerintah daerah. Manfaat dari program Nusantara Care juga dapat dirasakan oleh para pemangku kepentingan Perusahaan lainnya, yaitu karyawan dan pelanggan, baik pengguna jasa maupun pemegang saham.
The Company’s commitment to Corporate Social Responsibility (CSR) is executed through the Nusantara Care program. The Program has been actively implemented since 2010 and developed to benefit the communities surrounding the Company’s operational areas and improve their quality of life. Additionally, the Nusantara Care program is expected to build the Company’s good image, which will positively affect its relations with the surrounding communities and local governments. Nusantara Care also benefits other stakeholders, i.e. employees and customers both service users and shareholders.
Landasan Hukum
Legal Basis
Beberapa pendekatan hukum yang menjadi dasar dari penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah: 1. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (pasal 15 (b)) yang berisi, “Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Yang dimaksud dengan “tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat”. 3. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. 4. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 5. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. 6. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. 7. Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. 8. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 9. Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 10. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 16/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol.
The legal basis of the Company’s CSR implementation includes the following: 1. Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company.
228
Accelerating Infrastructure Development
2.
Law No. 25 of 2007 on Investment (article 15 (b)) which stipulates, “ All investors are required to carry out Corporate Social Responsibilities. “Corporate Social Responsibilities” is defined as an innate responsibility assumed by each investing company to maintain harmonious relationship, balanced, and in line with the environment, values, norms, and local cultures.”
3.
5.
Law No. 32 Year 2009 regarding the Environmental Protection and l Management. Government Regulation No. 27 Year 2012 regarding Environmental Permit. Law No. 13 Year 2003 regarding Manpower
6.
Law No. 23 Year 1992 regarding Health.
4.
7. 8.
Law No. 1 Year 1970 regarding Work Safety. Law No. 24 Year 2011 regarding Social Security Organization Agency (BP.JS) 9. Government Regulation No. 50 Year 2012 on the Implementation of regarding Health and Safety Work Management System. 10. Minister of Public Works Regulation No. 16/PRT/M/2014 regarding Minimum Standards of Toll Roads Services. 11. Minister of Public Works Regulation No. 16/PRT/M/2014 regarding Minimum Standards of Toll Roads Services.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
CO R P O RAT E S O C I A L R ES P O N S I B I L I T Y
Annual Report 2016
Fondasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
The Foundation of Corporate Social Responsibilities
Prinsip Dasar Program Nusantara Care diimplementasikan pada 3 (tiga) pilar, yaitu pendidikan, kesehatan dan keselamatan, serta komunitas dan lingkungan.
Education
Basic Principles The Nusantara Care program is implemented in three (3) pillars, education, health and safety, and community and environment.
Health
Community
Strategi pengembangan program Nusantara Care adalah •
•
•
•
Berdampak Memberikan dampak langsung kepada masyarakat di sekitar area operasi Perusahaan dalam hal peningkatkan kualitas hidup mereka Terfokus Berkomitmen tinggi untuk fokus di bidang pendidikan, kesehatan, kesejahteraan masyarakat, lingkungan sosial, dan bencana alam. Berkelanjutan Penyelenggaraan program di targetkan pada area operasi Perusahaan yang sudah berjalan dan area pengembangan proyek ke depan. Target daerah seperti ini akan memiliki aspek berkelanjutan, terutama karena keterlibatan langsung Perusahaan dengan masyarakat di sekitar area operasi. Kemitraan Menjalin kerja sama dengan semua pemangku kepentingan Perusahaan, termasuk pemerintah, karyawan dan organisasi lainnya
PT Nusantara Infrastructure Tbk
The strategy of Nusantara Care program development is as follows: • Impactful Direct impact to surrounding communities in terms of improving their quality of life • Focused Focus in areas of education, religion commemoration, health, community welfare, social environment, and natural disaster • Sustainable Targeted areas will be in the areas of company’s existing assets portfolio and the areas of future project development
• Partnership Partnering with all NI stakeholders including subsidiaries, holding, employees and other organizationEfficiency of Natural Resources-Based Operational Activities
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
229
TA N G G U N G J AWA B S O S I A L P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Komitmen Pengelolaan Lingkungan Hidup Commitment for Environmental Management Perhatian pemerintah terhadap tanggung jawab pengelolaan lingkungan hidup oleh pelaku usaha wajib didukung dan dilaksanakan. Yakni dengan mematuhi setiap peraturan dan perundang-undangan yang telah dibuat oleh pemerintah, baik yang bersifat peraturan perundang-undangan maupun yang mengatur hal-hal teknis seperti perizinan penggunaan sumber daya alam dalam kegiatan operasional, hingga dampak kegiatan operasional terhadap lingkungan seperti ketentuan nilai ambang udara yang bersih dan tingkat kebisingan.
The government’s attention toward environmental management by businesses must be supported and implemented. That is by observing every rules and regulations decreed by the government, both the laws and regulations as well as the ones which administer technical matters such as permits to utilize natural resources in conjunction with operational activities, thus the impact toward the operational activities toward the environment up to the conditions for clean air and noise level thresholds.
Efisiensi Kegiatan Operasional Berbasis Sumber Daya Alam
Efficiencies on Natural Resources-based Operational Activities
Secara umum, Perusahaan dan seluruh entitas anak telah melakukan berbagai macam program dan kebijakan yang terkait dengan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. Begitupun dengan pemanfaatan sumber daya alam yang dilakukan secara bijaksana dalam kegiatan operasional menjadi salah satu kebijakan Perusahaan. Diantaranya dalam penggunaan energi listrik, air, kertas, dan semua hal yang terkait dengan sumber daya alam.
Generally, the Company and all of its subsidiaries have implemented various programs and policies relevant to the concerns on environmental sustainability. Similarly, the natural resources’ sensible utilization in operational activities as one of the Company’s policies. These policies include among others consumptions of electricity, water, paper, and all things relevant to the natural resouces.
Sejauh ini, Perusahaan dan entitas anak sudah memulai penggunaan listrik yang ramah lingkungan. Dimana Perusahaan dan seluruh entitas anak secara bertahap memaksimalkan penggunaan bohlam lampu LED di sepanjang jalan tol yang dikelola. Hal tersebut menjadi bagian dari kebijakan efektifitas penggunaan energi dalam pengelolaan sektor Jalan Tol.
So far, the Company and its subsidaries have started to switch to more ecologically friendly method of electricity consumption. One example is where the Company and its subsidiaries gradual steps to maximizing the use of LED light bulbs along its toll roads. These measures have been the part of policies which emphasize the effective use of energy in managing Toll Road sector.
Pengunaan air pun dilakukan secara bijaksana dan sewajarnya, dengan memanfaatkan limbah air rumah tangga, seperti limbah Air Conditioning (AC), untuk menyiram tanaman. Selain itu, sejak 2015 lalu, telah dilakukan efisiensi terhadap penggunaan energi bahan bakar dengan penurunan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) mobil patroli. Pemanfaatan tanah sekitar halaman perusahaan pun dilakukan dengan menanam banyak pohon untuk menjaga pelestarian lingkungan. Perusahaan juga memanfaatkan perkembangan teknologi yang diimplementasikan pada kegiatan karyawan yang dapat diintegrasikan dengan kepedulian terhadap lingkungan. Seperti efisiensi penggunaan kertas yang dilakukan Perusahaan dan entitas anak, baik dengan metode implementasi Teknologi Informasi yang bersifat paperless, maupun kebijakan penggunaan kertas bolak-balik atau used paper dalam kegiatan administrasi sehari-hari.
Water consumptions have been carried out in more prudent and sensible manners, by recovering the domestic waste water such as Air Conditioner (AC) to water the plants. Additonally, since 2015, efficient use of fuel consumption by patrol vehicles have been emphasized. Utilizing the lands surrounding the company’s premises have also been carried out by planting more trees to preserve the environments. The Company has also utilized and implemented technological development on employees’ activities which show concerns toward environmental preservations. Efficiency in paper consumptions implemented by the Company and its subsidiaries are evident through the implementation of paperless Information Technology, as well as using both sides of paper or used papers in performing daily administrative routines.
Selain itu, Perusahaan juga menerapkan penggunaan kertas daur ulang (recycle paper) pada material komunikasi, diantaranya material kertas laporan tahunan, buletin internal Kabar Nusantara, dan kalender tahunan Perusahaan.
Additionally, the Company has also implemented the policies to use recycled papers on communication materials, which include papers for annual report, Kabar Nusantara internal bulletin, and Company’s annual calendar.
Sementara itu, di sektor Menara Telekomunikasi, sebagai sektor yang mengoperasikan 1228 menara, tentu memiliki kegiatan operasional dengan konsumsi listrik yang cukup besar. Secara khusus, dengan komitmen yang kuat dalam hal pelstarian sumber daya alam, Perusahaan melalui entitas anak, PT Komet Infra Nusantara (KIN) telah menanamkan kebijakan dalam hal efisiensi energi di menara melalui penerapan metode Charge Discharge
Meanwhile, in Telecommunication Tower sector, as a sector which operates 1228 towers, it certainly engages in operational activities which rely on a pretty significant amount of electricity consumptions. The strong commitment, particularly in preserving natural resources, has been proven by the Company’s subsidiary, PT Komet Infra Nusantara (KIN) through its policies in emphasizing efficient energy consumptions in its tower operations. These policies are applied through Charge Discharge methods on
230
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
CO R P O RAT E S O C I A L R ES P O N S I B I L I T Y
Annual Report 2016
Komitmen Pengelolaan Lingkungan Hidup Commitment for Environmental Management
(CDC) pada lokasi yang menggunakan generator set sebagai sumber daya utama.
locations which rely on generator set as its primary source of energy.
Melalui metode CDC ini,secara efisien dapat menghemat pemakaian bahan bakar solar sebesar 20%. Di samping itu, tim pemeliharaan KIN juga mampu melakukan penyeimbangan beban antara phasa R, S dan T.yang menjadi dasar bagi analisa kebutuhan pelanggan dan daya tersambung.
Efficiency in CDC method, has enabled the reduction of diesel fuel consumption by 20%. Additionally, KIN maintenance team was also able to maintain the load balance among R, S, and T phases which are the fundamental of customer needs’ analysis and connected load.
Selain itu, KIN juga terus berupaya secara optimal untuk menciptakan pemakaian listrik yang lebih hemat dengan menurunkan sambungan daya listrikm di beberapa lokasi.
Additionally, KIN relentlessly demonstrated its optimum efforts to invent a more economical electricity consumption by lowering electricity connection in various places.
Keanekaragaman Hayati Lingkungan yang Harmoni
Pembentukan
Biodiversity and Shaping Harmonious Environment
Kelima sektor infrastruktur Perusahaan yang dikelola oleh entitas anak memiliki karakteristik tersendiri dalam menjalankan tanggung jawab atas pengelolaan lingkungan hidup. Sektor Jalan Tol misalnya, berkomitmen untuk mengembangkan area operasi jalan tol agar menciptakan lingkungan hidup yang baik. Kebijakan penanaman pohon di sepanjang area operasi telah dilakukan sejak pembangunan jalan tol dimulai, dan terus dilakukan pemeliharaan. Dari 2 (dua) entitas anak, PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) yang beroperasi di Makassar saja. Selain bagian Tanggung Jawab Perusahaan (CSR) Tol BSD, program ini dilakukan untuk penghijauan ruas tol sehingga menciptakan lingkungan yang asri dan lestari sebagai wujud sinergi dengan masyarakat sekitar untuk terus menjaga dan memperbaiki lingkungan. Pemeliharaan dan perawatan terhadap pohon-pohon di sepanjang jalan tol tersebut telah menjadi sebuah rutinitas Perusahaan di tahun 2016, dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.
All of Company’s five infrastructure sectors managed by the subsidiaries have their unique characteristics in performing their responsibilities toward the environmental management. Toll Road sector, for example, is committed to develop toll operational areas to create better environments. The policies of planting the trees along the operational areas have been implemented ever since the beginning of toll road construction project, and maintenance efforts have been implemented ever since. The two subsidiaries, PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) operate in Makassar only. As part of the Corporate Social Responsibility (CSR), PT Bintaro Serpong Damai (BSD) has collaborated with the surrounding community by planting the trees to create beautiful and sustainable environments. Maintenance and tending of the trees along the toll roads have been routine Company’s activities in 2016, as part of preserving the environmental sustainability.
Selain penanaman pohon dalam pengelolaan lingkungan hidup, Perusahaan melakukan pembuatan lubang biopori pada beberapa titik di area ruas jalan tol yang dikelola entitas anak. Lubang biopori merupakan lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah, yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode resapan air ini dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbun lubang tersebut dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbun pada lubang tersebut dapat menghidupi fauna tanah yang mampu menciptakan poripori di dalam tanah.
In addition to planting the trees in conjunction with environmental management, the Company has also prepared biopores in a number of locations within the toll road areas managed by the subsidiaries. Biopores are cylindrical holes dug vertically into the subsoil, intended to deal with puddles by improving water infiltration into the soil. This water infiltration method is accomplished by making holes in the soil and filled the holes with organic wastes to produce compost. Organic wastes were filled into the holes to allow earthworms’ burrowing activities.
Sebagai komitmen terhadap lingkungan, Perusahaan melalui PT Margautama Nusantara dengan entitas anak, PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) turut berpartisipasi dan mensukseskan program pemerintah ‘Revolusi Mental Menuju Indonesia Bersih Sampah 2020’ yang berlangsung pada tanggal 5 Maret 2016.
In conjunction with the commitment toward the environment, the Company through PT Margautama Nusantara and the subsidiaries, PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) participated and support the government’s program entitling ‘Mental Revolution Toward Waste-free Indonesia 2020’ which took place on March 5, 2016.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
dan
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
231
TA N G G U N G J AWA B S O S I A L P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Komitmen Pengelolaan Lingkungan Hidup Commitment for Environmental Management
Terkait bentuk tanggung jawab Perusahaan akan kepedulian terhadap lingkungan, salah satu bentuk upaya yang dilakukan Perusahaan adalah dengan membentuk “Bank Sampah” melalui entitas anak. Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah.
One of the Company’s form of responsibilities toward the environment is manifested in “Waste Bank” program. The purpose of establishing the waste bank is not the waste bank itself. It is just part of the strategy to enhance community awareness to ‘befriend’ the waste in order to gain direct economic benefits from the waste.
Untuk dapat menciptakan standar pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang baik, sektor Jalan Tol melakukan standarisasi sesuai dengan International Organization for Standardization (ISO). Pada tahun 2015, Perusahaan melalui entitas anak telah tersertifikasi ISO 14001 : 2004 tentang Sistem Manajemen Lingkungan yang mendorong Perusahaan untuk menjaga keseimbangan dan mengelola lingkungan hidup dalam kegiatan operasional secara lebih baik.
To create a sound environmental management implementation standards, Toll Road sector has implementing of standardization accordance with International Organization for Standardization (ISO). In 2015, the Company through its subsidaries have been awarded International Organization for Standardization (ISO) 14001:2004 certification on Environmental Management System which encouraged the Company to further maintain the harmony and improve environmental management while carrying out operational activities.
Selain itu, dilakukan pula pengukuran dampak lingkungan akibat aktifitas usaha jalan tol secara periodik per semester dalam Rencana Pengelolaan Lingkungan (RPL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPLH), termasuk diantaranya kualitas udara ambien dan tingkat kebisingan. Selain memenuhi peraturan dan perundang-undangan, pengukuran lingkungan ini menjadi bagian dari tanggung jawab Perusahaan terhadap pelanggan dan lingkungan hidup.
Additionally, measurements on the environmental impacts due to the toll road operational activities have been periodically performed on a biannual basis. The details of these measurements are specified within the Environmental Management Plan (RPL) and Environmental Monitoring Plan (RPLH), including the ambient air quality and noise level. In addition to meeting the laws and regulations, the environmental impact measurements represent the Company’s responsibilities toward the customers and environment.
Sepanjang tahun 2016, Perusahaan bersama seluruh entitas anak, telah melakukan sejumlah program terkait dengan penciptaan keanekaragaman hayati dan pelestarian lingkungan hidup, serta aktif dalam kegiatan terkait pelestarian lingkungan.
Throughout 2016, the Company along with its subsidiaries have implemented a number of programs relevant to the establishment of biodiversity and environmental preservation, while also actively involved in activities relevant to the environmental preservation.
Pemenuhan Izin Pengelolaan Lingkungan
Fulfillment of Environmental Management Permits
Penggunaan dan pemanfaatan sumber daya alam cukup erat kaitannya terhadap usaha yang dikembangkan oleh Perusahaan terutama pada Sektor Air Bersih dan Energi. Model usaha yang diterapkan Perusahaan terkait penggunaan sumber daya alam menjadi salah satu konsep dasar usaha sebagai modal utama dalam kegiatan bisnis.,Menjadi sebuah keharusan bagi Perusahaan untuk memenuhi seluruh peraturan dan perundang-undangan terkait eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam. Pada sektor Air Bersih, pembangunan instalasi pengolahan dan penyediaan air bersih telah dilengkapi dengan laporan-laporan Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL), RPL, dan RPL.
Consumption and utilization of natural resources are closely related to the businesses developed by the Company especially on Clean Water and Energy sectors. One of the fundamental business concepts implemented by the Company which is also the primary investment of business activity is relevant to the utilization of natural resources. It is mandatory for the Company to comply with all the laws and regulations relevant to the exploration and exploitation of the natural resources. On Clean Water sector, construction of processing installation and clean water supply have been equipped with Analysis on Environmental Impact, Environmental Management Plan, and Environmental Monitoring Plan.
232
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
CO R P O RAT E S O C I A L R ES P O N S I B I L I T Y
Komitmen Pengelolaan Lingkungan Hidup Commitment for Environmental Management
Sementara pada sektor Energi, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lau Gunung, Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara yang akan dioperasikan entitas anak, PT Inpola Meka Energi (IME) dilakukan oleh PT PP Energi, yang merupakan anak usaha dari PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, sebuah entitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai mitra strategis Perusahaan yang saat ini merupakan pemegang saham minoritas IME dan melakukan konstruksi PLTA Lau Gunung. PT PP (Persero) Tbk tentunya memiliki kewajiban dan standard yang tinggi dalam memenuhi seluruh perizinan dalam pembangunan dan kegiatan operasional.
Meanwhile on the Energy sector, the construction of Lau Gunung Hydropower Plant, Tanah Pinem, Dairi Regency, North Sumatra which will be carried out by PT PP Energi which is the subsidiary of PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk., a State-owned Enterprise and Company’s strategic partner and IME’s minority shareholder. The plant itself will be operated by the Company’s subsidiary, PT Inpola Meka Energi (IME) upon project completion. PT PP (Persero), Tbk. itself for certain shall implement its obligations and employs high standards in meeting all permits relevant to the construction and operational activities.
Adapun, untuk memenuhi Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, pembangunan PLTA Lau Gunung telah memiliki izin, melalui Surat Keputusan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Dairi No. 6.a/2/240/III/2016 tanggal 31 Maret 2016 tentang Izin Lingkungan PT Inpola Meka Energi. Izin ini berguna sebagai Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) dari proses pembangunan PLTA Lau Gunung dengan kapasitas terpasang 2 x 7,5 MW.
In conjunction with meeting the Government Regulation No. 27 of 2012 on Environmental Permit, the construction of Lau Gunung Hydropower Plant has been issued with the permit, through the Decree No. 6.a/2/240/ III/2016 dated on March 31, 2016 of the Head of One-Stop Permit Services of Dairi Regency on Environmental Permit for PT Inpola Meka Energi. The permit is useful as part of Environmental Management Plan, and Environmental Monitoring Plan efforts relevant to Lau Gunung Hydropower Plant construction process with 2 x 7.5 MW rated capacity.
Pada prinsipnya, Perusahaan memegang teguh komitmen untuk terus memenuhi peraturan dan perundang-undangan terkait pengelolaan lingkungan hidup dalam pengoperasian sektor sumber daya alam, seperti Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) mencakup Izin Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) serta Izin Pembuangan Limbah Cair ke Badan Air atau sumber air.
In principles, the Company is firmly committd to consistently comply with laws and regulations relevant with environmental management in operating natural resources’ sector, such as Environmental Preservation and Management Permit covering Temporary Storage Permit for Hazardous and Toxic Waste as well as Liquid Waste Discharge Permit to the Water Body or water resources.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
233
TA N G G U N G J AWA B S O S I A L P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Ketenagakerjaan, keselamatan dan kesehatan Kerja Manpower, Occupational Safety and Health dan
Employment Management and Human Resources Planning
Perencanaan organisasi dan Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), menjadi salah satu tanggung jawab manajemen dalam rangka menumbuhkan rasa kepedulian karyawan terhadap laju pertumbuhan bisnis Perusahaan. Perusahaan juga menempatkan karyawan sebagai salah satu pemangku kepentingan, agar terjalin hubungan kepentingan untuk tumbuh bersama antara Perusahaan dan karyawan dapat terbentuk dalam visi yang sama.
Organization planning and Human Resources Competences Development, are one of Management’s responsibilities in conjunction with cultivating employees’ sense of concern toward the progress of Company’s business growth. The Company acknowledges that employees are one of the stakeholders, in order to establish mutual interest to grow together and to develop common vision between the Company and employees.
Melalui perencanaan organisasi dan pengembangan kompetensi SDM diharapkan dapat mengoptimalkan peran setiap karyawan dalam Perusahaan. Dalam penerapannya, Perusahaan juga melakukan penilaian kinerja serta reward and punishment pada setiap karyawan, sebagai bagian dari proses perencanaan dan pengembangan kompetensi SDM Perusahaan. Sebagai perusahaan publik yang tidak terkait dengan kepentingan politik atau golongan tertentu, perencanaan organisasi dan pengembangan kompetensi SDM Perusahaan berlandaskan pada kesetaraan dan penilaian atas kinerja individu. Perusahaan berpegang teguh pada peraturan dan tidak memandang latar belakang terkait suku, agama dan ras setiap karyawan dalam proses rekrutmen, penilaian, hingga penentuan reward and punishment.
Through organizational planning and Human Resources competences development, it is expected that each employee will optimize his or her roles within the Company. During the implementation, the Company also carries out perfomance assessment as well as applies reward and punishment to each employee, as part of Company’s planning process and Human Resources competences development. As a public list company which is not affiliated with political interest or certain group, the Company’s organizational planning and Human Resources competences development rely on equality and assessment over individual performance. The Company firmly adopts the laws and regulations regardless of ethnicity, religious, and racial backgrounds of each employee during the recruitment process, assessment, up the determination of reward and punishment.
Menciptakan lingkungan kerja dan iklim kerja yang kondusif menjadi salah satu hal penting yang terus diupayakan oleh Perusahaan. Karena selain mendorong produktivitas karyawan, lingkungan kerja yang sehat dengan komunikasi yang baik antar karyawan juga akan menciptakan kerjasama tim yang baik dalam organisasi, yang beguna bagi kelangsungan usaha. Salah satunya adalah kegiatan Friday One Hour yang dilaksanakan setiap 2 (dua) minggu sekali. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Perusahaan untuk memberikan sarana bagi karyawan dalam berbagi informasi dan pengetahuan profesional dan personal antar karyawan.
Create working environment and conducive working atmosphere have been one of major concerns that the Company consistently implements. In addition to driving the employees’ productivity level, healthy working environment and communication among employees will also develop strong teamwork within an organization which ultimately drive business sustainability. One of such activities is Friday One Hour organized bimonthly. This activity is a form of Company’s commitment to provide facility to the employee in sharing information and both professional and personal knowledge among employees.
Perusahaan juga intens melakukan penyampaian informasi seputar kinerja dan kegiatan terkini Perusahaan melalui media cetak internal, Kabar Nusantara. Hal ini merupakan salah satu upaya Perusahaan dalam mengelola informasi dan komunikasi yang baik antar karyawan dan antara Perusahaan dan entitas anak. Dengan tujuan, agar karyawan dapat mengetahui pertumbuhan Perusahaan.
The Company passionately presents the information on the Company’s performance and latest activities through internal print media, Kabar Nusantara. This is one of Company’s efforts to manage information and communication both among employees and between the Company and its subsidiaries thus employees may learn about the Company’s growth.
Secara tidak langsung, pembentukan lingkungan kerja yang kondusif berdampak pada tingkat turnover karyawan di Perusahaan. Tabel di bawah menunjukkan tren tingkat turnover karyawan dalam Perusahaan dan entitas anak, mencakup Perusahaan sendiri sebagai holding, serta entitas anak PT Margautama Nusantara (MUN), PT Potum Mundi Infranusantara
The development of conducive working environment indirectly affects the employees’ turnover level at the Company. The table below presents the trend of employees turnover rate in both the Company and subsidaries, covering the Company as the holding company, as well as subsidiaries such as PT Margautama Nusantara, PT Potum Mundi Infranusantara (Potum), PT Portco Infranusantara (Portco), PT Energi Infranusantara (EI), PT Telekom
Pengelolaan Ketenagakerjaan Perencanaan SDM
234
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
CO R P O RAT E S O C I A L R ES P O N S I B I L I T Y
Annual Report 2016
Ketenagakerjaan, keselamatan dan kesehatan Kerja
Manpower, Occupational Safety and Health
(Potum), PT Portco Infranusantara (Portco), PT Energi Infranusantara (EI), PT Telekom Infranusantara (Telekom), BSD, PT Bosowa Marga Nusantara (BMN), PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE), dan KIN.
Infranusantara (Telekom), BSD, PT Bosowa Marga Nusantara (BMN), PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE), and KIN. For data on the table below, the trend of employees’ turnover for 2013 did not include KIN which was only acquired on 2014.
Tingkat Turnover Karyawan dalam 3 (Tiga) Tahun Terakhir
Employees’ Turnover Rate Trend During the Last 3 Years (in Percent)
5,83%
5,00%
3,81%
2014
2015
2016
Kesejahteraan dan Jaminan Kesehatan Bagi Karyawan
Employees’ Welfare and Health Insurance
Perusahaan sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan yang merupakan hak karyawan untuk dipenuhi melalui imbalan kerja dan program kesehatan karyawan. Imbalan kerja diberikan dalam bentuk gaji dan tunjangan, termasuk imbalan pasca kerja. Sementara jaminan kesehatan diberikan melalui program kesehatan kepada seluruh karyawan, baik program wajib melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, maupun sistem klaim pengobatan di luar BPJS Kesehatan. Program kesehatan yang diberikan Perusahaan di luar program BPJS meliputi rawat jalan, rawat inap, MCU, kacamata dan fasilitas olahraga bagi karyawan.
The Company pays serious attention to the employees’ welfare which is part of employees’ entitlement which will be fulfilled through work compensation and employees’ health insurance. Work compensation is provided in the forms of salary and allowances, including post service compensation. Meanwhile, health insurance is provided through health insurance to all employees, both mandatory program provided through Social Security Provider for Employment (BPJS Kesehatan) as well as through medical reimbursement system beyond the mandatory program. These additional health insurance programs include outpatient, inpatient, MCU, eyeglasses, and sport facilities for employees.
Jumlah Klaim Kesehatan Karyawan Total Employee Medical Claims
PT Nusantara Infrastructure Tbk
2.870
2.204
1.615
Dalam Mliar Rupiah | In Billion Rupiah
2016
2015
2014
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
235
TA N G G U N G J AWA B S O S I A L P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Ketenagakerjaan, keselamatan dan kesehatan Kerja Manpower, Occupational Safety and Health
Pada beberapa entitas anak, pengelolaan program kesehatan di luar program BPJS dilakukan melalui program asuransi dari pihak ketiga. Hingga akhir tahun 2016, jaminan kesehatan yang diberikan Perusahaan dan entitas anak mencapai Rp2.870 miliar, meningkat dari tahun 2015 yang sebesar Rp2.204 miliar.
On some subsidiaries, the health insurance program management beyond mandatory Social Security program (BPJS Kesehatan) was provided by third party provider. As of the end of 2016, total health insurance provided by the Company and its subsidiaries was Rp2,870 billion, increase in comparison to the total amount paid in 2015 which was Rp2,204 billion.
Hingga 31 Desember 2016, karyawan yang dimiliki Perusahaan dan entitas anak adalah 339 orang. Jumlah ini hanya sedikit menurun bila dibandingkan dengan jumlah karyawan hingga 31 Desember 2015, yang mencapai 341 orang.
As of December 31, 2016, total permanent employees of the Company and its subsidiaries were 339 persons. These figures represent only a slight decrease in comparison to the total employees on December 31, 2015 which was 341 persons.
Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Occupational Health and Safety Policies
Perusahaan terus berupaya untuk memenuhi setiap kebijakan yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Dimana perlindungan karyawan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah diatur dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
The Company consistently attempts to observe every policy relevant to employees’ Occupational Health and Safety. Employees’ protection relevant to Occupational Health and Safety has been stipulated by Law No. 13 of 2003 on Manpower, Law No. 23 of 1992 on Health, and Law No. 1 of 1970 on Occupational Safety respectively.
Selain itu, pemerintah telah melengkapi kesehatan kerja karyawan melalui program BPJS melalui Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Pemerintah juga telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja yang mengatur kewajiban setiap entitas usaha dalam menyelenggarakan kegiatan operasional usaha berbasis K3 bagi karyawan.
Additionally, the government has also supplemented employees’ occupational safety through mandatory BPJS Kesehatan program as stipulated by Law No. 24 of 2011 on Social Security Provider. The Government has also issued Government Regulation No. 50 of 2012 on the Implementation of Occupational Health and Safety Management System which stipulates the obligations of every business entity in conducting Occupational Health and Safety-based business operations for their employees.
Kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan K3 dijalankan Perusahaan dan entitas anak dengan menyesuaikan pada keadaan masing-masing sektor. Di kantor pusat Perusahaan, aspek K3 dilakukan melalui koordinasi dengan pengelola gedung Equity Tower, dimana Perusahaan berlokasi. Perusahaan menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Alat Pemadam Api Besar (APAB), tangga darurat, hidran, fire alarm dan fasilitas darurat pencegah kebakaran, hingga melakukan simulasi tanggap darurat bencana dan kebakaran yang dilakukan bersama pengelola gedung.
Compliance toward Occupational Health and Safety regulations and laws have been implemented by the Company and its subsidiaries by adjusting to the conditions of each sector. As for the Company’s head office, the Occupational Health and Safety aspects have been accomplished through coordination with Equity Tower building management, the Company’s domicile. The Company provides Light Fire Extinguisher, Heavy Fire Extinguisher, fire escape ladder, hydrant, fire alarm, and fire protection facilities, up to emergency response simulation and fire emergency simulation in collaboration with the building management.
Selain itu, salah satu faktor Perusahaan memilih gedung tersebut sebagai lokasi Perusahaan, yakni dengan memperhitungkan pengelolaan yang profesional dan menyeluruh terkait sarana dan prasarana K3 yang tersedia, guna memberikan rasa aman bagi karyawan.
In addition, one of the factor behind the selection of the building as Company’s domicile is comprehensive assessement on professional management relevant to available Occupational Health and Safety facilities and infrastructures, which provides added sense of safety for the employees.
236
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
CO R P O RAT E S O C I A L R ES P O N S I B I L I T Y
Ketenagakerjaan, keselamatan dan kesehatan Kerja
Manpower, Occupational Safety and Health
Pelaksanaan dan Sertifikasi K3 di Sektor Jalan Tol
Occupational Health and Safety Implementation and Certification in Toll Road Sector
Pelaksanaan K3 pada sektor Jalan Tol, telah diterapkan entitas anak dengan menggunakan standar K3 sesuai ISO yang berlaku, dimana pada tahun 2015 pengelolaan sektor Jalan Tol telah mendapatkan OHSAS 18001 : 2007 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Perusahaan berharap, pemenuhan standar ini dapat memperkuat proses manajemen kinerja yang lebih efektif dan berlandaskan pada kepentingan karyawan.
Occupational Health and Safety implementation on Toll Road Sector has been implemented by the subsidiaries by applying Occupational Health and Safety standards in accordance with the prevailing ISO, in which Toll Road sector during 2015 has successfully received OHSAS 18001:2007 on Occupational Health and Safety Management System. The Company expects, fulfillment of these standards may lead to a more effecitve performance management process and based on the employees’ interests.
Perusahaan menerapkan standar sarana kelengkapan K3 yang ditempatkan pada seluruh aspek operasional, mulai dari kantor pengelola, kantor gerbang tol, gardu pintu tol, menara, tim patroli dan rescue, hingga workshop dan sky walker. Alat Pelindung Diri (APD) seperti helm, safety glasses, sarung tangan, safety harness, safety shoes, rompi, masker, hingga ear plug dan ear muff telah dilengkapi dengan baik. Demikian pula dengan sarana K3 untuk tanggap darurat seperti kotak peralatan P3K, APAR jenis dry chemical (serbuk), APAR jenis CO2, breathing apparatus, hidran, tandu, dan oil absorbent telah dipenuhi.
The Company implements Occupational Health and Safety equipment facility standards place on all of its operational aspects, ranging from the management office, toll plaza offices, toll booths, towers up to the workshops and skywalkers. Personal Protective Equipment (PPE) such as helmet, safety glassess, gloves, safety harness, safety shoes, vests, maksers, up to ear plugs and ear muff have been sufficiently provided. Correspondingly, the Occupational Health and Safety kit for emergeny response, dry chemical (powder) type fire extinguisher, CO2-type fire extinguisher, breathing apparatus, hydrant, stretcher, and oil absorbent have also been sufficiently provided.
Selain itu, Perusahaan juga telah melengkapi pengelolaan operasional jalan tol dengan ambulans dan mobil patroli sebagai sarana reaksi cepat untuk tanggap darurat, di samping bentuk tanggung jawab terhadap konsumen jalan tol.
Additionally, the Company has also equipped toll road operations management with ambulance and patrol cars as part of quick reaction facilities for emergency situation, as part of the responsibilities toward the road users.
Selain sarana dan prasarana, simulasi tanggap darurat juga dilakukan oleh entitas anak pada sektor Jalan Tol. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bertujuan melindungi karyawan, pelanggan, aset, mitra kerja dan lingkungan dari potensi bahaya yang mungkin terjadi. Sejak tahun 2015, pengelolaan K3 difokuskan untuk mencapai tingkat zero accident. Program ini diselenggarakan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat, serta dievaluasi dan dinilai setiap tahun.
In addition to the facilities and infrastructures, emergy response simulation activities have also been performed by subsidiaries on Toll Road sector. The purpose of Occupational Health and Safety Management System is to protect employees, customers, assets, business partners, and the environment from potential hazards. Since 2015, Occupational Health and Safety management has been focused to attain zero level accident. This program is based on manpower regulations and Occupational Health and Safety rules of local Office of Manpower and evaluated as wel as assessed on annual basis.
Pengelolaan Operasional Pelabuhan Berbasis K3
Occupational Health and Safety-based Seaport Operations Management
Di sektor Pelabuhan, Perusahaan melalui entitas anak, PT Intisentosa Alambahtera (ISAB) sebagai pengelola Pelabuhan Panjang, membentuk Divisi SHE (Safety, Health, Environtment) sebagai upaya dalam melakukan perlindungan tenaga kerja. Dimana setiap pelaksanaan K3 berada di bawah pengawasan divisi tersebut untuk memonitor langsung penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan.
On Seaport sector, the Company through its subsidiary, PT Intisentosa Alambahtera (ISAB) as Panjang Seaport management, established SHE (Safety, Health, and Environment) Division as an attempt to protect the employees. Each Occupational Health and Safety implementation is under the supervision of the such division to directly monitor the implementation of Occupational Health and Safety of the employees.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
237
TA N G G U N G J AWA B S O S I A L P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Ketenagakerjaan, keselamatan dan kesehatan Kerja Manpower, Occupational Safety and Health
Selain itu, divisi ini juga rutin mengadakan pelatihan dan penerapan prosedur tetap pada setiap unit produksi. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan penerapan program K3 yang sesuai dengan kebijakan Perusahaan.
Additionally, the division routinely implements trainings and implementation of standard operating procedures in each production unit. The purpose of these trainings and standard operating procedures are to maximize Occupational Health and Safety program implementation in accordance with the Company’s policies.
Pada dasarnya, penerapan program K3 di lingkungan ISAB bertujuan untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan terjadinya kejadian berbahaya lainnya. ISAB juga secara rutin teru berupaya untuk menumbuhkan kesadaran para pekerja mengenai pentingnya mengenakan APD seperti helm, pelindung mata, masker, safety shoes, safety belt, dan APD lainnya yang sangat diperlukan untuk keselamatan kerja. Di samping pengawasan serta penyediaan sarana dan prasarana K3, ISAB juga menerapkan program berupa pelatihan standar K3L di lingkungan kerja seperti pelatihan penanggulanan bencana kebakaran, sosialisasi kebijakan standar keselamatan kepada seluruh tamu yang berkunjung ke area pelabuhan ISAB (Land 1 dan Land 2) atau guest induction, pemberian peringatan kepada seluruh tamu untuk selalu memperhatikan rambu keselamatan, termasuk penjelasan mengenai jalur evakuasi jika terjadi hal darurat seperti gempa bumi, tsunami, dan lainnya, serta inspeksi dwi mingguan oleh divisi SHE untuk seluruh area kerja.
Basically, Occupational Health and Safety program implementation in ISAB is intended to prevent and reduce work accidents, occupational disease, and potential hazardous incidents. ISAB routinely attempts to enhance employees’ awareness with regard to the importance of Personal Protective Equipment (PPE) such as helmet, safety goggles, masker, safety shoes, safety belt, as well as other Personal Protective Equipment (PPE) which are absolutely necessary for occupationa safety. In addition to the supervision and provision of Occupational Health and Safety facilities and infrastructures, ISAB has also implemented Occupational Health, Safety, and Environment standard training in a workplace such as fire hazard prevention, socialization of safety standard policies to all visitors or guest induction in conjunction with their visit to ISAB seaport area (Land 1 and Land 2). Additionally, it also provides safety notice to all visitors and remind them to always pay attention to safety signs, including explanation on escape routes in case of emergency such as earthquake, tsunami, and others. SHE Division also carries out biweekly inspection for all work areas.
Implementasi K3 pada Sektor Air Bersih, Energi dan Menara Telekomunikasi
Occupational Health and Safety Implementation on Clean Water, Energy, and Telecommunication Tower Sectors
Pada sektor Air Bersih, Perusahaan melaui entitas anak, sangat memperhatikan aspek K3 yang diimplementasikan melalui penerapan petunjuk pelaksanaan keamanan atau Standard Operating Procedures (SOP) dalam kegiatan operasi yang mengutamakan keselamatan kerja.
On Clean Water sector, the Company through its subsidiary, pays serious attention on Occupational Health and Safety aspects implemented through Standard Operating Procedures (SOP) on its operational activities which put occupational safety as top priority.
Dalam penerapannya, di sediakan sarana dan prasarana berupa Alat Pelindung Diri (APD) seperti seragam, helm, sepatu boot, dan sarung tangan bagi karyawan untuk menjaga keselamatan mereka dalam bekerja. Di samping itu, guna menjaga keselamatan pada para tamu yang berkunjung ke lokasi pengelolaan air bersih, entitas anak Perusahaan mewajibkan mereka untuk menggunakan helm dan memperhatikan rambu-rambu yang tersedia di lapangan. Agar implementasi SOP keselamatan kerja berjalan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan, dilakukan pemantauan secara tertib untuk mengetahui bahwa penerapan K3 telah berjalan sesuai kebijakan yang telah ditetapkan Perusahaan.
During its implementation, Personal Protective Equipment facilities and infrastructures such as uniform, safety helmet, safety boot, and gloves have been provided to the employees to protect their safety while engaging in operational activities. Additionally, to protect the safety of the visitors during their visits to clean water processing sites, the Company’s subsidiary requires that they put on their safety helmets and pay attention to safety marking in the field. In order for the SOP of the occupational safety to proceed the way they were intended to be, regular monitoring was performed to ensure that Occupational Health and Safety has been implemented in accordance with the Company’s policies.
Pada sektor Menara Telekomunikasi, program K3 yang diterapkan Perusahaan melalui entitas anak, PT Komet Infra Nusantara (KIN), sudah menjadi keharusan guna meminimalisir kejadian kecelakaan kerja. Karena selain untuk melindungi para tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan dan menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif, juga berpengaruh terhadap efisiensi produksi Perusahaan.
As for Telecommunication Tower sector, Occupational Health and Safety program has been applied by the Company’s subsidiary, PT Komet Infra Nusantara (KIN). Implementation of Occupational Health and Safety program is mandatory in order to minimize work accidents. In addition to protect the employees and keep them safe while performing their work, keeping the employees healthy and productive will ultimately affect the Company’s productivity level.
238
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
CO R P O RAT E S O C I A L R ES P O N S I B I L I T Y
Ketenagakerjaan, keselamatan dan kesehatan Kerja
Manpower, Occupational Safety and Health
Dalam penerapan K3, KIN mengacu pada PP No.50 Tahun 2012 pasal 5 ayat 1 tentang SMK3 (Sistem Management Kesehatan dan Keselematan Kerja) yang menerangkan bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 diperusahannya. Dimana dalam pengelolaanya, KIN mengikuti PP No.50 Tahun 2012 pasal 11 ayat 2 tentang penerapan kegiatan untuk keselamatan kerja. Untuk sektor Energi, Perusahaan melalui entitas anak, PT Inpola Meka Energi (IMK) cukup menaruh perhatian terhadap penerapan K3 yang menjadi salah satu prioritas utama. Dimana pembangunan PLTA Lau Gunung membutuhkan implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang cukup tinggi secara menyeluruh. PT PP Energi selaku anak perusahaan dari PT PP (Persero) Tbk, sebagai mitra strategis Perusahaan yang saat ini melakukan konstruksi PLTA Lau Gunung bersama IMK, telah melakukan pemenuhan kewajiban SMK3.
In terms of Occupational Health and Safety implementation, KIN refers to Government Regulation No. 50 of 2012 article 5 section 1 on Occupational Health and Safety Management System which explained that each company is required to implement Occupational Health and Safety Management System in their companies. In terms of the management, KIN adopts the Government Regulation NO. 50 of 2012 article 11 section 2 on implementing activities for occupational safety. For Energy sector, the Company through its subsidiary, PT Inpola Meka Energi (IMK) pays adequate attention on the implementation of Occupational Health and Safety which is one of the top priority. Lau Gunung Hydropower Plant construction project requires a fairly advance comprehensive Occupational Health and Safety Management System. PT PP Energi as the subsidiary of PT PP (Persero) Tbk, and as the Company’s strategic partner currently engages in Lau Gunung Hydropower Plant construction project along with IMK, has fulfilled the Occupational Health and Safety Management System requirements.
Penerapan K3 pun telah dilakukan dengan perencanaan yang matang dan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Terlebih lagi, PT PP Energi sebagai anak usaha dari perusahaan BUMN dengan reputasi yang baik di bidang konstruksi, sudah tentu memiliki komitmen yang tinggi untuk menerapkan standar keselamatan kerja pada setiap proyeknya, termasuk PLTA Lau Gunung. Perusahaan pun mewajibkan penggunaan APD, dengan target kecelakaan nihil atau zero accident., Selain itu, dilakukan juga pemenuhan sarana dan prasarana SMK3 di lokasi proyek, hingga sosialisasi K3 dan simulasi tanggap darurat yang telah dipenuhi dengan baik.
Implementation of Occupational Health and Safety has been well planned in advance and in accordance with the existing laws and regulations. Moreover, PT PP Energi as the subsidiary of Stateowned enterprise and reputable company in construction sector, is highly committed in implementing the occupational safety standards on each project, including Lau Gunung Hydropower Plant. The Company also requires the use of Personal Protective Equipment (PPE), with zero accident target. Additionally, facilities and infrastructure of Occupational Health and Safety Management System at the project site have also been fulfilled. Thus, Occupational Health and Safety socialization and emergency response simulation activities have been adequately fulfilled.
PT PP Energi selaku mitra pengembang PLTA Lau Gunung juga membentuk divisi SHE yang direncanakan untuk bertugas melakukan pengelolaan menyeluruh terhadap perencanaan hingga implementasi K3 di lingkungan proyek PLTA Lau Gunung. Penyusunan rencana pengelolaan K3 proyek ini termasuk detil rencana lokasi proyek yang telah disusun kontraktor. Penempatan fasilitas rambu dan slogan SMK3, APAR, fasilitas air bersih dan air limbah, jumlah dan letak instalasi penerangan, CCTV, hingga lubang resapan biopori menjadi bagian dari rencana lokasi proyek PLTA Lau Gunung yang berlandaskan pada implementasi K3.
PT PP Energi as the development partner of Lau Gunung Hydropower Plant has also established SHE division designed to comprehensively managed the planning thus Occupational Health and Safety within Lau Gunung Hydropower Plant project. Preparation of Occupational Health and Safety project management plan including the detailed plan of project site has been prepared by the contractor. Placement of Occupational Health and Safety Management System markers and slogans, light fire extinguisher, clean water and waste water processing facilities, quantity and locations of lighting installation, CCTV, up to the biopore infiltration holes are part of Lau Gunung Hydropower Plant project location plan which are based on Occupational Health and Safety implementation.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
239
TA N G G U N G J AWA B S O S I A L P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Social Community Development
Sejak diluncurkan pada tahun 2010, program Nusantara Care banyak dikembangkan pada aspek sosial kemasyarakatan, khususnya bagi para pemangku kepentingan yang terkait langsung dengan kegiatan operasional Perusahaan. Beberapa kegiatan Tanggung Jawab Sosial yang dilandasi pada pilar pendidikan, keselamatan dan kesehatan, serta komunitas dan lingkungan telah dilakukan Perusahaan sejak Nusantara Care dibentuk, dan terus dikembangkan sejalan dengan pertumbuhan Perusahaan.
Since its launch on 2010, Nusantara Care has been mostly emphasized on social community aspects, especially on stakeholders directly related to the Company’s operational activities. Some of Corporate Social Responsibility (CSR) activities are based on educational, safety, and health pillars, along with the community and environments since the first launch of Nusantara Care and consistently expanded along with the Company’s growth.
Salah satu program besar dari Nusantara Care adalah kegiatan Bank Sampah. Kegiatan ini telah diinisasi sejak tahun 2014, dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan masyarakat di sekitar area operasi tol yang dikelola entitas anak, MUN melalui PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE).
One of the major program of Nusantara Care is Waste Bank activities. These activities have been initiated since 2014 and involved various stakeholders and community living on the surrounding areas of toll operations managed by the subsidiaries, PT Margautama Nusantara through PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE).
Selain itu, untuk mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar operasi, anak usaha di sektor jalan tol menggelar serangkaian program CSR bertajuk “Jalan Tol Peduli”, sebagai bentuk kepedulian Perusahaan terhadap masyarakat sekitar. Diantaranya adalah dengan memberikan Santunan Anak Yatim dan Sembako bagi masyarakat sekitar Jembatan Tallo, yang di selenggarakan oleh PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE), serta pemberikan santunan pada anak yatim yang diselenggarakan PT Tol BSD, juga program beasiswa dan perpustakaan bagi masyarakat yang di selenggarakan oleh PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE).
In addition, to bring the Company closer to the community living near the operational areas, the subsidiaries of toll road sector organized a series of CSR programs entitled “Jalan Tol Peduli,” as a form of Company’s concern toward the surrounding community. The above CSR programs include presentation of the Donation to the Orphans and Nine Basic Necessities for community living near the Tallo Bridge organized by PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE), presentation of donation to the orphans organized by PT Bintaro Serpong Damai (BSD), and presentation of scholarships as well as library program to the community organized by PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE).
Program Nusantara Care
Nusantara Care Program
Program Nusantara Care merupakan program tanggungj jawab sosial yang dilakukan Nusantara Infrastruktur beserta entitas anak. Berikut rangkaian program yang dilakukan sepanjang tahun 2016:
Nusantara Care Program is a social responsibilty program carried out by PT Nusantara Infrastructure Tbk along with the subsidiaries. Following are the program series carried out throughout 2016:
1.
1.
Partisipasi BMN dan JTSE dalam Peringatan Hari Sampah Nasional Sebagai komitmen PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) dalam pelestarian lingkungan, BMN dan JTSE berpartisipasi dan mensukseskan program pemerintah ‘Revolusi Mental Menuju Indonesia Bersih Sampah 2020’ yang berlangsung pada tanggal 5 Maret 2016. Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) dipusatkan di Kota Makassar, diselenggarakan konvensi di gedung Celebes Convention Center.
Pada konvensi ini ditandatangani komitmen bersama untuk penerapan kebijakan kantong plastik berbayar oleh Wakil Presiden, Jusuf Kalla; Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo; Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya; Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Mursyidan Baldan; Menteri Koperasi dan UKM, Puspayoga; Gubernur Sulawesi Selatan; dan 17 Walikota/Wakil Walikota. Dalam kegiatan HPSN ini, BMN dan JTSE berpartisipasi melalui pembukaan
240
Accelerating Infrastructure Development
Participation of PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) in National Waste Day As a commitment of PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) in environmental preservation, PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) participated and support the government program entitled “Revolusi Mental Menuju Indonesia Bersih Sampah 2020” (Mental Revolution Toward Waste-free Indonesia 2020). The commemoration of National Waste Care Day was centralized at the City of Makassar, and was organized at Celebes Convention Center Building. During the convention a joint commitment to implement paid plastic bag policies have been signed by the Vice President, Jusuf Kalla; Minister of Home Affairs, Tjahjo Kumolo; Minister of Environment and Forestry, Siti Nurbaya; Minister of Agrarian and Spatial Planning, Ferry Mursyidan Baldan; Minister of Cooperative and SME, Puspayoga; Governor of South Sulawesi; and 17 Mayors/Deputy Mayors. During the activities of National Waste Care Day, PT Bosowa
PT Nusantara Infrastructure Tbk
CO R P O RAT E S O C I A L R ES P O N S I B I L I T Y
Annual Report 2016
Pengembangan Sosial Kemasyarakatan
Social Community Development
Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) through their exhibition booth which displayed Waste Bank Cooperative products which is one of CSR development program of PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE).
booth yang memamerkan produk-produk dari Koperasi Sampah (Kopsam) yang merupakan salah satu binaan program CSR BMN dan JTSE.
2.
NI beserta Rajawali Corpora dan Group Berkolaborasi dalam Program “Keluarga Indonesia Teman Anak Bercerita (KITA Bercerita)” Memasuki tahun 2016, NI beserta Rajawali Corpora dan entitas anaknya menginisiasi program Keluarga Indonesia Teman Anak Bercerita (KITA Bercerita) sebagai salah satu program kolaborasi CSR Rajawali Group. KITA Bercerita ini merupakan aktivitas yang dilakukan untuk meningkatkan budaya bercerita kepada anak-anak.
2.
NI together with Rajawali Corpora and Group Collaborates in “Keluarga Indonesia Teman Anak Bercerita (KITA Bercerita)” Program At the beginning of 2016, NI together with Rajawali Corpora and their subsidiaries iniated a Keluarga Indonesia Teman Anak Bercerita (KITA Bercerita) program as one of Rajawali Group CSR collaborative programs. KITA Bercerita is an activity carried out to promote storytelling culture to the children.
3.
Talkshow dan Pembagian Masker dalam Rangka Hari Tuberkulosis Sedunia Pada 24 Maret 2016, dilaksanakan talkshow kesehatan di kantor operasional Pondok Aren dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) yang bertujuan untuk mengedukasi karyawan operasional BSD tentang Tuberkulosis (TB) serta langkah-langkah penanggulangan dan pencegahannya. Kegiatan ini diikuti oleh para karyawan PT Bintaro Serpong Damai (BSD) diantaranya Petugas Lalu Lintas, Security, KSpt, dan Pengumpul Tol.
3.
Talkshow and Masker Distribution in conjunction with Word Tuberculosis Day On March 24, 2016, a talkshow with health topic was organized at Pondok Aren operational office in conjunction with the commemoration of World Tuberculosis Day which is intended to educate the operational staff of PT Bintaro Serpong Damai (BSD) on Tuberculosis issues along with the curative and preventive measures. Participants of this activity include staff of PT Bintaro Serpong Damai (BSD) specifically Traffic Officers, Securities, Shift Leader of Toll Collectors, and Toll Collectors.
4.
Aksi Sosial Donor Darah BMN dan JTSE PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar menyelenggarakan kegiatan Donor Darah di area tribun Lapangan Karebosi, Makassar pada 30 Maret 2016. Donor Darah tersebut dihadiri dan dibuka oleh Wakil Walikota Makassar, Bapak Syamsu Rizal, yang sekaligus menjabat sebagai Ketua PMI Makassar.
4.
Blood Donor Activities of PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) in collaboration with Indonesian Red Cross Society of the City of Makassar organized a Blood Donor event in Karebosi Square tribune area, Makassar on March 30, 2016. Blood Donor event was attended and officially launched by the Deputy Mayor of Makassar, Mister Syamsu Rizal, who at the same time is the Head of Indonesian Red Society of Makassar.
5.
BSD meraih Penghargaan Lingkungan dari Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Tangerang Selatan Dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day (WED), Kota Tangerang Selatan menyelenggarakan acara bertajuk “Lestarikan Lingkungan Sekitar” di Taman Kota I, BSD, Serpong, pada Sabtu, 4 Juni 2016, yang diresmikan oleh Walikota Tangerang Selatan, Ibu Airin Rachmi Diany, Dalam peringatan WED tersebut, PT Bintaro Serpong Damai (BSD) memperoleh penghargaan sebagai perusahaan peduli lingkungan yang turut berpartisipasi dalam mempertahankan ruang terbuka hijau Kota Tangerang Selatan. BSD memperoleh penghargaan lingkungan hidup setiap tahun. Hal ini merupakan bentuk nyata komitmen BSD dalam mempertahankan kelestarian lingkungan dan ekosistem di sekitar area operasional tol BSD.
5.
BSD won the Environmental Award from the Local Environmental Agency of South Tangerang In commemorating the World Environment Day (WED), the City of South Tangerang organized an event entitled “Lestarikan Lingkungan Sekitar” at Taman Kota I, BSD, Serpong on Saturday, June 4, 2016, officially launched by the Mayor of South Tangerang, Mrs. Airin Rachmi Diany. In conjunction with the commemoration of World Environment Day (WED), PT Bintaro Serpong Damai (BSD) won the award as the company which showed care for the environment and participated in maintaining the green space of the City of South Tangerang. BSD won the environmental award every year. This is the true form of BSD commitment in maintaining environmental and ecosystem preservation near the operational areas of BSD toll road.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
241
TA N G G U N G J AWA B S O S I A L P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Social Community Development
6.
Peresmian dan Penimbangan Pertama Bank Sampah A’Bulosibatang Dalam upaya terus mengembangkan program Bank Sampah demi kelestarian lingkungan Pada 5 Maret 2016, PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) menambah titik lokasi pengelolaan Bank Sampah, yaitu di Kelurahan Buloa, area sekitar jalan tol. Bank Sampah tersebut dinamakan Bank Sampah A’Bulosibatang. Bank Sampah ini menambahkan area Bank Sampah yang telah ada, yaitu di Kelurahan Pannampu.
6.
Official Opening and Initial Weighing of A’Bulosibatang Waste Bank In conjunction with continuous effort to develop Waste Bank program for the sake of environmental preservation on March 5, 2016, PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) have added location sites of Waste Bank management, that is at Buloa Village, areas near the toll roads. The Waste Bank is named after A’Bulosibatang Waste Bank. This waste bank expands the existing Waste Bank, that is in Pannampu Village.
7.
Tol Makassar memberikan santunan anak yatim dan sembako bagi masyarakat sekitar jembatan tallo PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) menyelenggarakan serangkaian kegiatan bertajuk “Jalan Tol Peduli Berbagi Kasih” pada 15 Juni 2016 di Jembatan Tallo II, Makassar. Jalan Tol Peduli Berbagi Kasih ini terdiri dari pemberian sembako, santunan anak yatim, dan buka bersama masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah Jembatan Tallo. Kegiatan ini didukung oleh Pemerintah Kota Makassar dan dihadiri oleh Wakil Walikota Makassar, Bapak Syamsu Rizal. Kegiatan Jalan Tol Peduli Berbagi Kasih diawali dengan pemberian sembako kepada 350 kepala keluarga dan dilanjutkan dengan santunan anak yatim kepada 120 anak yatim dari beberapa panti asuhan di wilayah sekitar Jembatan Tallo dan wilayah lain sekitar jalan tol. Kegiatan diakhiri dengan buka puasa bersama 700 orang dari masyarakat sekitar dan aparat pemerintah terkait proyek Jembatan Tallo II.
7.
Makassar Toll Presented the Donation to the Orphans and Nine Basic Necessities to Community Living Near the Tallo Bridge. PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) organized a series of activities entitled “Jalan Tol Peduli Berbagi Kasih” on June 15, 2016 at Tallo II Bridge, Makassar. “Jalan Tol Peduli Berbagi Kasih” comprises distribution of nine basic necessities, donation to the orphans, and fast-breaking with member of communities living near Tallo Bridge area. These activities were supported by the Municipality of Makassar and attended by the Deputy Mayor of Makassar, Mister Syamsu Rizal. “Jalan Tol Peduli Berbagi Kasih” activity was initiated with distribution of nine basic necessities to 350 households and continued with presentation of donation to 120 orphans originating from various orphanages in areas surrounding Tallo Bridge and other areas surrounding the toll road. Fast breaking activity with 700 member of community from surrounding areas and government officials relevant to Tallo II Bridge project concluded the event.
8.
Kegiatan Ramadhan Ceria Tol BSD Sebagai kegiatan rutin pada tiap bulan Ramadhan, tahun ini pun PT Bintaro Serpong Damai (BSD) menyelenggarakan kegiatan buka puasa bersama dan pemberian santunan kepada anak yatim pada 24 Juni 2016 di Kantor Operasional Pondok Aren. Acara yang dinamakan “Ramadhan Ceria” ini dihadiri oleh 150 anak yatim, yang terdiri dari 120 anak yatim dari 6 kelurahan sekitar jalan tol BSD dan 30 anak yatim dari Kelurahan Sawah Baru, area dimana lokasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) jalan tol ambruk. Pada Ramadhan Ceria kali ini, selain buka bersama dan pemberian santunan, BSD mengemas dengan kegiatan pembentukkan karakter dan pembangunan motivasi dengan tema “Membentuk Karakter, Wujudkan Insan Kamil”. Pembentukkan karakter yang dilakukan dari jam 10 hingga waktu buka puasa ini ditujukan agar dapat memberikan pengalaman baru dan menambah wawasan para peserta kegiatan. Kegiatan ini dilakukan atas kerjasama dengan Dompet Dhuafa.
8.
Ramadhan Ceria Activity by BSD Toll As a routine activity during the month of Ramadhan, this year PT Bintaro Serpong Damai (BSD) once again organized a fast-breaking event and presentation of donation to the orphans on June 24, 2016 at Pondok Aren Operations Office. The event entitled “Ramadhan Ceria” was attended by 150 orphans, consisting of 120 orphans from 6 villages surrounding BSD toll road areas and 30 orphans from Sawah Baru Village, an area where a Footbridge collapsed. During the Ramadhan Ceria event, in addition to the fast breaking event and presentation of donation, BSD combined the activity with character building session as well as motivation building. The theme of the event was “Building a Character, Creating a Universal Person.” The character building session started from 10:00 o’clock up to a fast breaking time. This event was intended to provide new experience for the participants. This event was carried out in collaboration with Dompet Dhuafa.
242
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
CO R P O RAT E S O C I A L R ES P O N S I B I L I T Y
Annual Report 2016
Pengembangan Sosial Kemasyarakatan
Social Community Development
9.
Tol BSD Memberikan Santunan Anak Yatim Bekerjasama dengan Dompet Du’afa Pada 24 Juni 2016, Tol BSD bekerja sama dengan Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa menyelenggarakan acara santunan anak yatim yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Acara yang diselenggaralan di Kantor Gerbang Tol Pondok Aren ini diikuti oleh 150 anak yatim piatu yang berdomisili di sekitar jalan tol Pondok Aren – Serpong.
10. Koperasi Sampah SMAN 4 Makassar Menjadi Program Binaan BMN dan JTSE SMA Negeri 4 Makassar merupakan salah satu sekolah yang mengusung program pengelolaan lingkungan, yang dilakukan dengan pembentukan Koperasi Sampah (Kopsam). Kopsam ini dikelola oleh para siswa, di bawah pembinaan para guru. Pada tanggal 7 September 2016, PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) menjadikan Kopsam SMA Negeri 4 Makassar tersebut sebagai program binaan lingkungan. Pembinaan tersebut dilakukan melalui pembaharuan fasilitas area ruang Kopsam, penyediaan papan informasi/mading, pembaharuan publisitas internal dan penyediaan buku administrasi pencatatan sistem Kopsam dan penyerahan beasiswa .
9.
BSD Toll Presented a Donation to the Orphans In Collaboration with Dompet Dhuafa On June 24, 2016, BSD Toll in collaboration with Dompet Dhuafa Philanthropic Group organized a regular annual event of donation for orphanage. The event was organized at Pondok Aren Toll Plaza Office and 150 orphans with the domicile in areas surrounding Pondok Aren-Serpong toll road attended the event.
10. Waste Bank Cooperative of SMAN 4 Makassar Became the Development Program of PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) SMA Negeri 4 Makassar is one of the school which offers environmental management program, accomplished through the establishment of Waste Bank Cooperative. Waste Bank Cooperative is managed by the students and supervised by the teachers. On September 7, 2016, PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) have adopted the Waste Bank Cooperatives at SMA Negeri 4 Makassar as a development program partner. Such developments are accomplished through the renovation of Waste Bank Cooperative facility areas, provision of bulletin board, improved internal publicity, supply adminstration book for Waste Bank Cooperative recording system and presentation of scholarships.
11. Jalan Tol Peduli PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) kembali menyelenggarakan kegiatan sosial “Jalan Tol Peduli Program Beasiswa dan Perpustakaan” pada 8 September 2016. Program ini berupa pemberian beasiswa dan pengembangan fasilitas perpustakaan yang diselenggarakan di Kompleks SD Rappokaling. Kegiatan ini sepenuhnya didukung oleh Pemerintah Kota Makassar dan dihadiri oleh Wakil Walikota Makassar, Bapak Syamsu Rizal.
11. Jalan Tol Peduli PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) once again organized social activities entitled “Jalan Tol Peduli Program Beasiswa dan Perpustakaan” on September 8, 2016. This program consists of presentation of scholarships and library facility development organized at SD Rappokaling Compound. This activity is fully supported by the Municipality of Makassar and attended by he Deputy Mayor of Makassar, Mr. Syamsu Rizal.
Dengan pelaksanaan kegiatan pengembangan sosial kemasyarakatan Perusahaan dan entitas anak sepanjang tahun 2016, realisasi dana yang disalurkan mencapai Rp364.240.084.
Through the implementation of social community development activities by the Company and its subsidiaries throughout 2016, total amount of fund distributed was Rp364,240,084.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
243
TA N G G U N G J AWA B S O S I A L P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Tanggung Jawab Terhadap Produk dan Pelanggan Responsibilities on Products and Customers Perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap 2 (dua) kategori pelanggan atau pengguna hasil kegiatan usaha Perusahaan, yaitu konsumen atau pelanggan pengguna produk dan layanan dari kelima sektor bisnis Perusahaan, dan pemegang saham sebagai pihak yang memiliki kepentingan terhadap laju perkembangan Perusahaan. Perusahaan memandang pentingnya tanggung jawab terhadap pengguna hasil usaha Perusahaan.
The Company holds the responsibilities toward 2 (two) customer or users categories of Company’s outcome of business activities namely consumers or customers using the products and services of all Company’s five sectors and shareholders as parties concerned with the Company’s growth rate. The Company perceives the importance of responsibilities toward the users of Company’s products.
Keduanya memiliki peranan yang cukup penting bagi pertumbuhan dan perkembangan Perusahaan serta untuk kelangsungan bisnis. Peningkatan pelayanan terhadap Konsumen atau pelanggan terkait produk dan jasa menjadi salah satu yang terus di optimalkan oleh Perusahaan dan seluruh entitas anak.
Both of them played a fairly significant roles for the Company’s growth and development as well as for business sustainability. Improved consumer or customer services relevant to products and services have been the ones that the Company and the entire subsidiaries consistently attempt to optimize.
Standarisasi ISO
ISO Standardization
Perusahaan terus mengupayakan untuk menerapkan sistem manajemen yang sesuai standarisasi ISO, untuk menjaga kepuasan dan kenyamanan pelanggan dalam menggunakan produk dan layanan yang dimiliki Perusahaan beserta entitas anak. Selain itu, optimalisasi penerapan sistem manajemen yang sesuai standar diperlukan juga sebagai pengendalian aspek-aspek lingkungan serta pengendalian limbah berbahaya/K3, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
The Company consistently attempts to implement management system which is in accordance with ISO standardization, to maintain customer satisfaction and convenience in consuming the products and services offered by the Company and subsidiaries. Additionally, the optimalization of management system implementation in accordance with standards required to control environmental aspects and hazardous waste control as previously explained.
Perusahaan menyadari, secara tidak langsung penerapan sistem manajemen yang baik, dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi usaha, yang dapat berafiliasi pada peningkatan keuntungan finansial dan konsistensi usaha serta menjaga atau meningkatkan citra Perusahaan.
The Company is aware, good implementation of management system indirectly leads to improved business effectiveness and efficiency which may be affiliated with higher financial gain and business consistency as well as maintaining or enhance the Company’s image.
Pada sektor Jalan Tol, Perusahaan melalui entitas anak berupaya menjadi operator jalan tol dengan kinerja unggul dan terdepan dalam memelihara kualitas pelayanan, manajemen operasional serta pengelolaan prasarana yang baik.
On Toll Road sector, the Company through its subsidiary consistently tries to deliver excellent performance and be a leader in maintaining service quality, operations management, as well as manage their facilities in proper conditions.
Untuk melakukan kegiatan usaha berdasarkan kaidah-kaidah Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang benar dan konsisten, Perusahaan melalui entitas anak di sector jalan tol, telah memperoleh sertifikasi berstandar internasional, OHSAS 18001:2007 (Occupational Health and Safety Assessment Series), yang terintegrasi dengan ISO 9001:2008 dan ISO 14001:2004 untuk ruas tol yang dikelola oleh BMN, JTSE, dan BSD. Sertifikasi ini diperbaharui setiap 3 tahun, dengan surveillance audit ISO yang dilakukan secara rutin oleh badan sertifikasi setiap satu tahun sekali.
To engage in business activities based on the principles of correct and consistent Occupational Health and Safety, the Company through its subsidiaries in toll road sectors, have received international standard certifications specifically OHSAS 18001:2007 (Occupational Health and Safety Assessment Series), which is integrated with ISO 9001:2008 and ISO 14001:2004 for toll roads managed by PT Bosowa Marga Nusantara (BMN), PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE), and PT Bintaro Serpong Damai (BSD). This certification is renewed once every 3 years, through ISO audit surveillance performed routinely by a certification agency annually.
Di samping itu, pemenuhan ISO 14001 : 2004 tentang Sistem Manajemen Lingkungan dan OHSAS 18001 : 2007 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan upaya Perusahaan untuk menghadirkan pengelolaan operasional berbasis peningkatan proses, efektifitas dokumentasi, sistem yang mudah dipelihara, serta pengurangan biaya yang riil, yang kemudian akan berdampak positif terhadap keseluruhan citra korporasi Perusahaan.
The Company’s effort to introduce process improvement-based operational management, effective documentation, easily mantained system, and real cost reduction are in conjunction with the fulfillment of ISO 14001:2004 on Environmental Management System and OHSAS 18001:2007 on Occupational Health and Safety Management System. Each of those efforts will provide positive impac to the entire Company’s corporate image.
244
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
CO R P O RAT E S O C I A L R ES P O N S I B I L I T Y
Annual Report 2016
Tanggung Jawab Terhadap Produk dan Pelanggan
Responsibilities on Products and Customers
Kepatuhan Terhadap Standarisasi Layanan
Compliance Toward Standardized Services
Selain standar ISO, pada sektor jalan tol, Perusahaan juga tetap berpedoman pada peraturan yang berlaku yakni dengan menjalankan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 16/ PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol pada pengelolaan sektor Jalan Tol terus yang terus dievaluasi secara berkala.
In addition to referring to ISO standards in managing toll road sector, the Company also refers to the existing regulation that is by implementing the Minister of Public Work Regulation No. 16/PRT/M/20114 on Minimum Service Standards for Toll Road. These standards have been subject to periodic evaluation.
Dimana sepanjang tahun 2016, Perusahaan melalui entitas anak memberlakukan standar keamanan yang tinggi di semua jalan tol dan memastikan bahwa standar tersebut 100% sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang diatur oleh Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT). Dalam beberapa aspek, Perusahaan bahkan melampaui standar ketentuan BPJT, khususnya untuk kategori Skid Resistance (SR) dan International Roughness Index (IRI).
During 2016, the Company through its subsidiaries have implemented high safety standards in all of its toll roads and ensure that they comply 100% with the Minimum Service Standards stipulated by Toll Road Authority (BPJT). In some aspects, the Company even exceeds Toll Road Authority (BPJT)’s standard requirements especially for Skid Resistance (SR) and International Roughness Index (IRI) categories.
Untuk memastikan kenyamanan dan keamanan pengguna jalan di seluruh jalan tol yang dikelola Perusahaan, beberapa kebijakan dan standar serta petunjuk yang harus dipatuhi dalam proses operasional jalan tol adalah: • Patroli jalan secara teratur setiap 30 menit. • Tim Tanggap Darurat harus tiba di lokasi kecelakaan dalam waktu 30 menit sejak laporan diterima. • Jasa derek tiba dalam waktu 30 menit sejak permintaan diterima. Derek gratis sampai gerbang terdekat tersedia.
To ensure convenience and safety of road users in all of toll roads managed by the Company, some policies and standards as well as instruction have to be met while conducting toll operations:
•
Kejelasan marka jalan dijaga pada level 100% (standar 80%).
•
•
Penerangan jalan tol 100% berfungsi (standar 80%).
•
•
Semua reflektor baru dan berfungsi dengan efisiensi 100%.
•
•
Waktu tempuh + 2,8 kali lebih cepat dibandingkan jalan-jalan arteri. 100% dari permukaan jalan tol bebas lubang.
•
•
• • •
•
Regular highway patrol at 30-minute interval. Emergency Response Team arrives in the accident scene within 30 minutes upon receiving the report. Towing service arrives at the location within 30 minutes upon receiving the request for assistance. Towing service is free of charge until the nearest toll plaza. Road marker shall be maintained at 100% clarity level (standard clarity level = 80%). Street lighting shall be 100% functional (standard lighting = 80% functional). All reflectors are in new conditions and shall be functioning at 100% efficiency level. Travel time shall be +2.8 shorter in comparison to travel time in frontage roads. 100% of road surface are pothole-free.
Layanan Pengaduan dan Keluhan
Call Center
Terkait dengan pelayanan untuk menjaga kenyamanan pelanggan, Sebagai entitas usaha yang memberikan produk dan layanannya langsung kepada pelanggan, Perusahaan dan entitas anak memberikan layanan pengaduan dan keluhan pelanggan di seluruh sektor lini bisnisnya.
The Company establishes call center to maintain the customers’ convenient level. As a business entity which deliver its products and services directly to its customers, the Company and its subsidiaries provide call center numbers for the customers to file a report and complaint for all of its business line sectors.
Perusahaan melalui entitas anak di seluruh sektor usaha, baik sektor Jalan Tol maupun penyediaan Air Bersih, menyediakan layanan pengaduan dan keluhan kepada pelanggan dan mensosialisasikannya melalui berbagai media publik yang dapat diakses secara luas.
The Company through its subsidiaries in all of its business sectors, both Toll Road sector as well as Clean Water utility, establish call center where customers can file a report or complaint and socialize the presence of this call centers through public media widely accessible.
Perusahaan berharap, melalui layanan pengaduan tersebut, para pelanggan merasa puas dan terlindungi melalui penyampaian keluhan terkait layanan yang diberikan seluruh entitas anak Perusahaan. Dimana setiap laporan masyarakat atau pelanggan, dapat menjadi bahan evaluasi guna meningkatkan pelayananan.
The Company expects that, through these call centers, customers will be satisfied and protected by allowing them to file complaints regarding services provided by the Company’s subsidiaries. Each report filed by the community or the customers, will serve as a feedback in line with the efforts to continuosly improve the service.
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
245
TA N G G U N G J AWA B S O S I A L P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Layanan Call Center Sektor Jalan Tol
Call Center for Toll Road Sector
Tol BUMN dan JTSE
0411 – 453124 0811 413 9900 1500722
Tol Makasar Kalukubodoa Tol BSD
808 880 123
Layanan Call Center Sektor AIR • •
DCC SCTK
Call Center for Clean Water Utility Sector : :
021- 722 9045 0254-206886
Sementara itu, untuk sektor Menara Telekomunikasi, Perusahaan melalui entitas anak, KIN memberikan pelayanan terhadap keluhan pelanggan, yang sama dengan entitas anak usaha lainnya. Dimana, KIN menjadikan penanganan keluhan pelanggan sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan produk dan layanan yang diberikan.
Meanwhile, for Telecommunication Sector, the Company through its subsidiary, KIN, provides services to handle customer complaints, similar with other subsidiaries. KIN considers customer complaint management as an inseparable part with the whole product and services.
Dalam pelaksanannya, KIN menyediakan layanan berupa Helpdesk 24/7 atau 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu yang selalu siap menerima keluhan dari pelanggan melalui telepon atau email. Setiap keluhan pelanggan akan diteruskan oleh petugas pada manage service vendor untuk segera dilakukan penyelesaian permasalahan sesuai dengan daerah kerja dan skala prioritas.
In practice, KIN provides a 24/7 Helpdesk services which is ready to handle customers’ complaints 24 hours a day and 7 days a week both via telephone or e-mail. Each customer’s complaint will be forwarded by the call center officer to manage service vendor for immediate problem resolution in line with the operational area and scale of priorities.
Berikut Fault Management Escalation yang disampaikan KIN kepada seluruh pelanggan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kepentingan pelanggan. Melalui pengelolaan eskalasi ini, pelanggan dapat melakukan eskalasi permasalahan atas layanan sesuai dengan tingkat urgensinya.
Following is Fault Management Escalation presentd by KIN to all customers as a form of responsbility toward the customers’ interests. Through this escalation management, customers may escalate the issue over the service in line with the urgency level.
Northern Sumatera (Aceh & North Sumatera) Makmur (
[email protected]) Phone: 081385030492 Central Sumatera (Riau, West Sumatera & Kep. Riau) Yongki Ferdinand (
[email protected]) Phone: 082112824282
Level 1
HELPDESK Email: (
[email protected]) Phone: 021 – 29110170 / 021 - 7996342
Southern Sumatera (Jambi, Bengkulu, Lampung, South Sumatera) Nan Sution (
[email protected]) Phone: 08978033339 Western Java (Jabodetabek, Banten, West Java) Wahyu Tri Haryanto (
[email protected]) Phone: 089671543525 Central Java Wahyu Tri Haryanto (
[email protected]) Phone: 089671543525 East Java, Bali, Nusra Arief Noor Hidayat (
[email protected]) Phone: 085325357557
246
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
CO R P O RAT E S O C I A L R ES P O N S I B I L I T Y
Annual Report 2016
Level 2
National Corrective Maintanance Noto Darmo (
[email protected]) Phone: 082113562024
Level 3
Operation and Maintenance Head Megatruh Pandu Wicaksono (
[email protected]) Phone: 0811336259
Level 4
Head of Asset Management and Maintenance Ruly Praptomo (
[email protected]) Phone: 081212820309
Relasi Investor
Investor Relations
Kepada masyarakat pemegang saham, Perusahaan memiliki beberapa jalur komunikasi aktif yang dapat digunakan untuk mencari informasi dan menyampaikan hal-hal terkait laju perkembangan Perusahaan.
To all shareholders, the Company establishes several active communication channel which is availabe for searching information and report matters relevant to the Company’s growth rate.
Kontak Relasi Investor Equity Tower 38th floor Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend. Sudirman kav. 52 - 53, Lot 9 Jakarta 12190, Indonesia Tel: +62 21 515 0100 Faks: +62 21 515 1221 Website: www.nusantarainfrastructure.com Email:
[email protected]
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
247
TA N G G U N G J AWA B S O S I A L P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Buka bersama dan berbagi kasih Fast-breaking event and sharing the love of the season
Buka bersama dan berbagi kasih Fast-breaking event and sharing the love of the season
Donor darah Blood donor
248
Accelerating Infrastructure Development
KITA Bercerita KITA Bercerita Storytelling Campaign
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
CO R P O RAT E S O C I A L R ES P O N S I B I L I T Y
Buka bersama dan berbagi kasih Fast-breaking event and sharing the love of the season
Hari Bank Sampah Bank Sampah Day
PT Nusantara Infrastructure Tbk
KITA Bercerita KITA Bercerita Storytelling Campaign
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
249
TA N G G U N G J AWA B S O S I A L P E R U SA H A A N
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 6
Pemberian masker dan talkshow Distribution of maskers and talkshow
Koperasi sampah (KOPSAM) SMA Negeri 4 Makassar Waste Bank Cooperative (KOPSAM) of SMA Negeri 4 Makassar
Perpusatakaan Makassar Launching of Makassar School Library
Bantuan biaya pendidikan Educational Assistance/Scholarships
250
Accelerating Infrastructure Development
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Annual Report 2016
Penimbangan bank sampah Initial Weighing at Waste Bank Cooperatives
CO R P O RAT E S O C I A L R ES P O N S I B I L I T Y
Koperasi Sampah Makassar Makassar Waste Bank Cooperative
BSD meraih Penghargaan Lingkungan dari BLHD Tangerang Selatan BSD received an Environmental Award from the Local Environmental Agency of South Taangerang
Donor darah Blood donor
Bantuan biaya pendidikan Educational Assistance/Scholarships
PT Nusantara Infrastructure Tbk
Perpusatakaan Makassar Launching of Makassar School Library
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
251
07 LAPORAN KEUANGAN Financial Report
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA/ AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016/ THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN/ AND LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
DAFTAR ISI
CONTENTS
Directors’ Statement
Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen
Ekshibit/ Exhibit
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
A
Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
B
Consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
C
Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
D
Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
E
Notes to Consolidated Financial Statements
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit A
Ekshibit A
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AS OF 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2016/
Catatan/
31 Desember 2015/
31 D ecember 2016
Note
31 D ecember 2015 ASSETS
ASET
CURRENT ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Investasi jangka pendek
624.321.538.450 150.022.603.650
Piutang usaha Pihak ketiga - bersih Pihak berelasi
637.430.396.984
Cash and cash equivalents
5
5.900.625.000
Available-for-sale financial assets
6
149.532.726.324
Short-term investments
97.270.080.216
Third parties - net
4
7 75.986.984.916 -
36
Trade receivables 86.575.123
Piutang non-usaha Pihak ketiga
58.259.296.291
Pihak berelasi
49.391.105.959
Uang muka investasi dan piutang investasi
Related parties Non-trade receivables
36
53.687.867.919
Third parties
274.319.058
Related parties
252.304.318.265
9
296.951.980.893
Advances and receivables on investment
Pajak dibayar di muka
90.898.253.614
20a
74.141.319.236
Prepaid taxes
Persediaan
13.078.650.892
10
11.529.567.775
Inventories
Uang muka dan beban dibayar di muka
50.567.932.757
8
55.806.254.961
Advances and prepaid expenses
Bank yang dibatasi penggunaannya
46.555.017.512
11
25.045.941.599
Restricted cash in banks
1.407.657.655.088
Total Current Assets
36
51.750.017.599
Due from related party - long-term
Jumlah Aset Lancar
1.411.385.702.306
NON-CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR Piutang jangka panjang dari pihak berelasi
-
Piutang atas perjanjian konsesi jasa
83.672.503.223
15a
79.019.762.570
Service concession arrangement receivables
Aset pajak tangguhan - bersih
86.085.358.843
20e
71.720.850.127
Deferred tax assets - net
Investasi pada entitas asosiasi
358.743.630.299
12
345.317.170.299
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 57.740.006.408
accumulated depreciation of
tahun 2016 dan Rp 42.665.002.474 tahun 2015 Properti investasi - nilai wajar
Rp 57,740,006,408 in 2016 and 201.144.275.649
14
122.662.024.967
1.591.479.705.489
13
1.245.790.823.332
1.330.553.030.663
15b
1.186.961.250.661
Aset takberwujud atas perjanjian konsesi, bersih Sewa dibayar di muka jangka panjang
Investment in associates Property and equipment - net of
Rp 42,665,002,474 in 2015 Investment properties - fair value Intangible assets of service concession arrangement, net
141.780.568.307
8
78.404.424.867
15.283.139.604
8
53.838.454.407
295.260.416.285
16
193.973.980.124
Other intangible assets
6.296.958.320
3.097.902.853
Other non-current assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
4.110.299.586.682
3.432.536.661.806
Total Non-current Assets
JUMLAH ASET
5.521.685.288.988
4.840.194.316.894
TOTAL ASSETS
Uang muka pembelian aset tetap dan properti investasi jangka panjang Aset takberwujud lainnya Aset tidak lancar lainnya
Long-term prepaid rent Advances purchase of property and equipment
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
and investment properties - long term
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit A/2
Ekshibit A/2
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AS OF 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2016/
Catatan/
31 Desember 2015/
31 D ecember 2016
Note
31 D ecember 2015 LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS
CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek
35.000.000.000
17,41
35.000.000.000
Short-term bank loan
Utang usaha - Pihak ketiga
43.661.723.838
18
37.547.182.641
Trade payables - Third parties
137.401.185.022
19
278.833.648.339
Non-trade payables - Third parties
Utang non-usaha - Pihak ketiga Beban akrual
21.318.282.023
Utang pajak
29.426.047.328
Provisi pemeliharaan jalan tol jangka pendek
2.079.000.000
Pendapatan diterima di muka
2.434.037.211
20b 21
16.911.687.647
Accruals
15.451.286.158
Taxes payables
2.411.051.693
Short-term toll road maintenance provision
1.141.633.315
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang pembiayaan konsumen Pinjaman jangka panjang Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Unearned revenues Current maturities of long-term liabilities
3.292.827.026 178.737.482.876
22 23,38,41
453.350.585.324
861.250.780
Consumer financing liabilities
168.672.499.800
Long-term loans
556.830.240.373
Total Current Liabilities NON-CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo
Long-term liabilities - net of
dalam waktu satu tahun Utang pembiayaan konsumen
current maturities 2.117.219.253
22
1.100.148.389
Pinjaman jangka panjang
2.151.157.691.699
23
1.530.250.465.733
Utang usaha - Pihak ketiga
3.138.411.906
18
61.985.605.496
21
Pendapatan diterima di muka jangka panjang Jaminan pelanggan Liabilitas pajak tangguhan
2.036.740.999 118.824.164.631
20e
32.109.867.925
Liabilitas imbalan pasca-kerja
Long-term loans Trade payables - Third parties Long-term unearned revenues
1.287.109.999
Customer deposits
84.299.225.109
Deferred tax liabilities
Provisi pemeliharaan jalan tol jangka panjang
Consumer financing liabilities
Long-term toll road maintenance 1.012.796.773 36.067.939.047
1.068.848.769 37
provision
28.758.899.275
Post-employment benefit liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
2.376.340.569.804
1.678.874.565.199
Total Non-current Liabilities
JUMLAH LIABILITAS
2.829.691.155.128
2.235.704.805.572
TOTAL LIABILITIES
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit A/3
Ekshibit A/3
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AS OF 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2016/
Catatan/
31 Desember 2015/
31 D ecember 2016
Note
31 D ecember 2015 EQUITY
EKUITAS
Equity Attributable to
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
the Owners of Parent Entity
kepada Pemilik Entitas Induk M odal saham - nilai nominal Rp 35 per saham
Share capital - par value of Rp 35 per share
Seri A dan Rp 70 per saham Seri B
Series A share and Rp 70 per share Series B
M odal dasar - 2 saham Seri A dan
Authorized - 2 shares of Series A and
20.257.142.856 saham Seri B
20,257,142,856 shares Series B
M odal ditempatkan dan disetor penuh -
Issued and fully paid capital -
1 saham Seri A dan 15.235.671.879
1 share Series A and
saham Seri B
1.066.497.031.565
Tambahan modal disetor - bersih M odal saham yang diperoleh kembali Penghasilan komprehensif lain
155.638.281.853 (
84.522.927.500)
1.066.497.031.565
24
155.638.281.853
25 24
-
15,235,671,879 shares Series B Additional paid-in capital - net
(
84.522.927.500)
Treasury stock
(
13.688.548.327)
Other comprehensive income
Komponen ekuitas lainnya
534.394.007.845
520.777.574.482
Other equity component
Saldo laba
353.276.105.325
204.955.715.903
Retained earnings
2.025.282.499.088
1.849.657.127.976
26
Total Equity Attributable to
Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali
666.711.634.772
27
the Owners of the Parent
754.832.383.346
Non-controlling interests
Jumlah Ekuitas
2.691.994.133.860
2.604.489.511.322
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
5.521.685.288.988
4.840.194.316.894
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit B
Ekshibit B
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ 2016
Notes
2015 REVENUES AND SALES
PENDAPATAN DAN PENJUALAN Pendapatan usaha dan penjualan
687.835.707.209
29
577.959.188.045
Revenues and sales
Pendapatan konstruksi
298.995.334.068
30
40.248.773.751
Construction revenues
Jumlah
986.831.041.277
618.207.961.796
Total D IRECT COSTS AND
BEBAN LANGSUNG DAN
COSTS OF SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN Beban langsung dan beban pokok penjualan
(
187.216.122.869)
31
(
169.141.673.869)
Direct costs and cost of sales
Beban konstruksi
(
284.217.407.835)
30
(
40.151.601.188)
Construction costs
Jumlah
(
471.433.530.704)
(
209.293.275.057)
Total
515.397.510.573
LABA BRUTO Beban umum dan administrasi
(
Penghasilan (beban) operasi lainnya, bersih LABA USAHA
408.914.686.739
161.777.235.194)
156.440.138.576)
General and administrative expenses
337.368.102
10.262.288.598
Other operating income (charges), net
353.957.643.481
262.736.836.761
PROFIT FROM OPERATIONS
32
(
GROSS PROFIT
OTHER INCOME (EXPENSES)
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan keuangan
44.589.847.966
33
182.724.620.780)
34
Bagian laba bersih entitas asosiasi
16.059.179.784
12
20.053.642.487
Share in net profit of associates
Kenaikan nilai wajar properti investasi
53.209.547.961
13
74.263.898.590
Increase of fair value on investment properties
272.155.966.025
PROFIT BEFORE TAX
Beban keuangan
(
53.580.237.977 (
285.091.598.412
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK PENGHASILAN
138.478.649.790)
Financial income Financial cost
INCOME TAX EXPENSES
20c,e
Kini
(
38.284.453.937)
(
30.994.230.758)
Current
Tangguhan
(
26.786.330.856)
(
30.130.714.897)
Deferred
JUMLAH BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(
65.070.784.793)
(
61.124.945.655)
TOTAL INCOME TAX EXPENSES
220.020.813.619
LABA TAHUN BERJALAN
211.031.020.370
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke
Items that will not be reclassified to
laba rugi
profit or loss
Keuntungan (kerugian) aktuarial dari program pensiun manfaat pasti Pajak penghasilan terkait
Actuarial gains (losses) from defined (
23.677.608) 47.739.457
2.865.496.071 (
447.732.067)
Pos yang akan direklasifikasi ke
profit or loss
Laba (rugi) yang belum direalisasi atas
Unrealized gain (loss) on changes
perubahan nilai wajar aset keuangan
in fair value financial asset 13.688.548.327
(
5.946.009.952)
13.712.610.176
(
3.528.245.948)
(LOSS), NET OF TAX TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
available-for-sale OTHER COMPREHENSIVE INCOME
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN, SETELAH PAJAK
benefit plan Related income tax Item that will be reclassified to
laba rugi
tersedia untuk dijual
PROFIT FOR THE YEAR
233.733.423.795
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
207.502.774.422
FOR THE YEAR
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit B/2
Ekshibit B/2
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2016
2015 PROFIT FOR THE YEAR
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT
ATTRIBUTABLE TO:
DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
148.268.532.810 71.752.280.809
27
220.020.813.619
131.101.718.554
Owner of the parent
79.929.301.816
Non-controlling interests
211.031.020.370
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO:
KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
162.008.937.749 71.724.486.046
27
233.733.423.795
127.289.621.859
Owner of the parent
80.213.152.563
Non-controlling interests
207.502.774.422 EARNING PER SHARE
LABA PER SAHAM Dasar
9,73
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
28
8,60
Basic
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
Saldo per 1 Januari 2015
pihak nonpengendali
Selisih nilai transaksi dengan Perubahan kepentingan nonpengendali Kerugian belum direalisasi
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekshibit C
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
disetor/
Tambahan modal Modal saham yang
komprehensif lain/
Laba (rugi)
lainnya/
Komponen ekuitas
Total
Jumlah/
interests
Non-controlling
nonpengendali/
Kepentingan
Total equity
Jumlah ekuitas/
Exhibit C
Balance as of 1 January 2015
Unrealized loss on changes
interests
Changes in non-controlling
with non-controlling interests
Difference in value of transaction
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Modal ditempatkan
Saldo laba/
Equity attributable to the owner of the parent dan disetor penuh/
Retained earnings
36.061.682.312
396.182.764)
2.361.321.237.352
component
36.061.682.312
-
638.557.548.471
Other equity
-
396.182.764)
1.722.763.688.881
income (loss)
-
-
71.720.084.092
Other comprehensive
-
-
520.777.574.482
Treasury Stock
-
-
7.742.538.375)
diperoleh kembali/
(
capital
-
84.522.927.500)
Additional paid-in
(
capital
156.034.464.617
396.182.764) -
(
Issued and fully paid
1.066.497.031.565
-
Profit for the year
Other comprehensive income
-
(
Notes
(
Catatan/
27
2.417.764.004
754.832.383.346
2.604.489.511.322
Balance as of 31 D ecember 2015
in equity of subsidiaries
Differences in value due to changes in
Dividend distributed by subsidiaries
to non-controlling interests
Unrealized gain on changes
interests
Changes in non-controlling
Non-controlling portion of
8.247.686.902)
share capital of subsidiary
159.997.547.718)
8.400.000.000
13.616.433.363
1.849.657.127.976
-
8.247.686.902)
8.400.000.000
159.997.547.718)
24.061.849
Profit for the year
Other comprehensive income
financial assets
in fair-value of available-for-sale
220.020.813.619
13.688.548.327
27.794.763)
-
71.752.280.809
Balance as of 31 D ecember 2016
2.691.994.133.860
Catatan/ Note 27
666.711.634.772
(
204.955.715.903
(
(
financial assets
-
211.031.020.370
in fair-value of available-for-sale
283.850.747
5.946.009.952)
5.946.009.952)
79.929.301.816
( 2.133.913.257
(
131.101.718.554
2.133.913.257
-
-
131.101.718.554
5.946.009.952)
-
-
-
(
-
-
-
5
-
-
atas penurunan nilai wajar
-
-
aset tersedia untuk dijual -
520.777.574.482
-
13.688.548.327)
-
(
-
84.522.927.500)
-
-
155.638.281.853
-
-
1.066.497.031.565
-
-
13.616.433.363
-
-
-
-
-
-
13.616.433.363
27
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
51.856.612
-
-
148.268.532.810
-
27 27
(
Laba tahun berjalan
(
(
Penghasilan komprehensif lain
Saldo per 31 Desember 2015 Selisih nilai akibat perubahan ekuitas Entitas Anak Pembagian dividen oleh entitas anak kepada kepentingan nonpengendali modal entitas anak
Bagian nonpengendali atas setoran Perubahan kepentingan nonpengendali Keuntungan belum direalisasi -
51.856.612
13.688.548.327
-
148.268.532.810
13.688.548.327
-
-
-
5
-
-
atas penurunan nilai wajar
-
2.025.282.499.088
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
353.276.105.325
-
Catatan/ Note 26
534.394.007.845
-
-
-
Catatan/ Note 24
84.522.927.500)
-
aset tersedia untuk dijual
(
-
Catatan/ Note 25
155.638.281.853
Laba tahun berjalan
Catatan/ Note 24
1.066.497.031.565
Penghasilan komprehensif lain
Saldo per 31 Desember 2016
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit D
Ekshibit D
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2016
2015 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan
723.940.515.366
562.656.377.619
Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan beban usaha
( 279.726.454.284)
( 277.542.695.142)
Pembayaran beban keuangan
( 180.774.243.274)
( 137.852.408.809)
Pembayaran pajak penghasilan
(
(
Penghasilan bunga Penghasilan operasi lainnya Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
25.431.332.812)
49.285.895.425)
Income taxes paid
38.844.524.462
Interest income
2.744.691.034
12.019.590.721
Other operating income
268.833.833.309
148.839.493.426
Net Cash Provided by Operating Activities
20.945.532.718
-
Payment of advance of investment properties
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Uang muka pembelian properti investasi Penerimaan piutang investasi
6.446.412.364
14.600.812.115
Penerimaan dividen tunai
2.800.000.000
980.000.000
Realisasi (peningkatan) uang muka pembelian aset Penurunan (peningkatan) aset tidak lancar lainnya
789.238.979
(
80.466.000
Peningkatan piutang investasi
(
1.000.000.000)
Peningkatan sewa jangka panjang
(
47.992.792.381)
Receipt of investment receivables Receipt of cash dividend
47.524.874.125)
Realised (increase) in advances in purchase of assets
(
97.728.000)
Decrease (increase) in other non-current assets
(
49.473.697.334)
Settlement on investment receivables
-
Peningkatan investasi saham pada
Increase in long-term rent Increase in investment in shares
( 126.008.041.900)
(
30.508.433.386)
Akuisisi entitas anak
( 134.353.179.636)
-
Pembelian properti investasi
( 184.927.722.209)
( 270.290.052.601)
Perolehan aset tetap dan aset takberwujud
operating expenses Payment of financial cost
28.080.657.279
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
entitas anak
Cash received from customers Cash paid to suppliers, employees and
of subsidiaries Acquisition of subsidiaries Acquisition of investment properties Acquisition of property and equipment
( 271.229.315.082)
(
66.790.560.530) 35.163.479
and intangible assets
Penjualan aset tetap
-
Pembayaran uang muka investasi
-
(
47.722.915.000)
Payment of advance investment
Penempatan pada investasi jangka pendek
-
(
15.726.145.209)
Increase in short-term investment
Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi
( 734.449.401.147)
( 512.518.430.591)
Net Cash Used for Investing Activities
Proceeds from sale of property and equipments
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman jangka panjang
690.619.493.426
410.430.324.166
Drawdown on long-term loans
Penerimaan dari (pembayaran kepada) pihak berelasi Pembayaran utang pembiayaan
83.191.353.903 (
979.288.475)
(
8.247.686.902)
(
34.849.952.442)
Receipt from (payment to) related parties
(
1.726.446.134)
Payment of consumer financing liabilities
Pembayaran dividen tunai kepada pihak nonpengendali
Payment of cash dividend to
Pembayaran pinjaman jangka panjang
( 105.845.553.180)
Penerimaan (pelunasan) pinjaman pihak ketiga
( 184.722.533.555)
-
non-controlling interests
( 146.940.579.872)
Payment of long-term loans
50.000.000.000
Pembayaran bunga yang ditangguhkan,
Proceed from (settlement of) loan from third parties Payment of deferred interest, bank provision,
provisi bank, dan beban keuangan lainnya
-
Penerimaan setoran modal diterima di muka
-
84.465.415.000
Proceed from advance paid in capital
474.015.785.217
360.993.485.718
Net Cash Provided from Financing Activities
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan
(
385.275.000)
and other financing charges
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH 8.400.217.379
KAS DAN SETARA KAS
(
2.685.451.447)
AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
637.430.396.984
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
640.543.439.046
Kas dan setara kas dari entitas anak
Cash and cash equivalents from newly
yang baru diakuisisi Kenaikan bank yang dibatasi penggunaannya KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
BEGINNING OF YEAR
(
21.509.075.913) 624.321.538.450
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
2.026.613.370 (
2.454.203.985) 637.430.396.984
acquired subsidiaries Increase in restricted cash in banks CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E
Ekshibit E
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM a. Pendirian Perusahaan
1.
GENERAL a. Establishment of the Company
PT Nusantara Infrastructure Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Sawitia Bersama Darma di Jakarta berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal 1 September 1995 dari Abdullah Ashal, S.H., notaris di Jakarta. Akta Pendirian Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-17.375.HT.01.01.Tahun1995 tanggal 28 Desember 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 15, Tambahan No. 1140 tanggal 20 Februari 2001.
PT Nusantara Infrastructure Tbk (the “Company”) was established under name of PT Sawitia Bersama Darma in Jakarta based on Notarial Deed No. 3 dated 1 September 1995 of Abdullah Ashal S.H., notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-17.375.HT.01.01.Tahun1995 dated 28 December 1995 and published in State Gazette No. 15, Supplement No. 1140 dated 20 February 2001.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 23 tanggal 12 Mei 2015 dari Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 32/POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014. Akta perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0937940 tanggal 8 Juni 2015.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 23 dated 12 May 2015 of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, regarding the changes in the Company’s article’s of association in accordance with Financial Service Authority (OJK) Regulation No. 32/POJK.04/2014 and No. 33/POJK.04/2014. The deed has been received and acknowledged by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through his Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0937940 dated 8 June 2015.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang jasa, perdagangan dan pembangunan yang berhubungan dengan bidang usaha infrastruktur, pertambangan, minyak dan gas bumi. Saat ini kegiatan utama Perusahaan adalah melakukan investasi pada beberapa perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan jalan tol (Tangerang dan Makassar), jasa pelabuhan, jasa telekomunikasi, pengolahan air, perdagangan dan pembangunan. Perusahaan memulai kegiatan operasinya secara komersial pada tanggal 2 Januari 2000.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company’s scope of activities is to engage in services, trading and development related to infrastructure, mining, oil and natural gas. Currently the Company’s main activity is investing in shares of companies engaged in management of toll roads (Tangerang and Makassar), port services, telecommunication services, water treatment, trading and construction. The Company started its commercial activities on 2 January 2000.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan Kantor beralamat di Menara Equity lantai 38, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190.
The Company is domiciled in Jakarta and its head office address at Equity Tower 38th Floor, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190.
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 29 Juni 2001, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan Surat No. S-1609/PM/2001 untuk melakukan penawaran umum perdana 60.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham, dengan harga penawaran Rp 200 per saham. Pada tanggal 18 Juli 2001, seluruh saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
b. Public Offering of the Company’s Shares On 29 June 2001, the Company obtained an Effective Statement from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in his Letter No. S-1609/PM/2001 to conduct initial public offering of 60,000,000 shares with par value of Rp 100 per share, at an offering price of Rp 200 per share. On 18 July 2001, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/2
Ekshibit E/2
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (Lanjutan)
1.
GENERAL (Continued)
Perusahaan
b. Public Offering of the Company’s Shares (Continued)
Pada tanggal 14 Juli 2010, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dengan suratnya No. S-6435/BL/2010 untuk melakukan penawaran umum terbatas dengan menerbitkan HMETD kepada pemegang saham terdaftar pada atau sebelum 26 Juli 2010. Melalui HMETD, yang berlaku sampai 3 Agustus 2010, para pemegang saham dapat membeli 8.508.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 70 per saham dengan harga penawaran Rp 88 per saham. Pada tahun 2010, 8.476.500.000 saham Seri B telah diterbitkan dan disetor penuh sehubungan dengan HMETD.
On 14 July 2010, the Company obtained an Effective Statement from Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (BAPEPAM-LK) in his letter No. S-6435/BL/2010 to conduct a limited public offering by issuing pre-emptive rights to shareholders registered on or before 26 July 2010. Through the pre-emptive rights, which is applicable until 3 August 2010, the shareholders can purchase 8,508,000,000 Series B shares with par value of Rp 70 per share, at an offeringprice of Rp 88 per share. In 2010, 8,476,500,000 Series B shares have been issued and fully paid in relation to the pre-emptive rights.
Seiring dengan penerbitan HMETD, untuk setiap 5 HMETD, Perusahaan menerbitkan 1 (satu) Waran Seri I diberikan secara gratis. Pemegang Waran Seri I bisa membeli saham Seri B dengan nilai nominal Rp 70 per saham dengan harga pelaksanaan Rp 88 per saham, yang dapat dilaksanakan mulai 7 Februari 2011 sampai dengan 26 Juli 2013. Jumlah Waran Seri I yang diterbitkan berjumlah 1.695.300.000, dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 149.186.400.000. Pada tahun 2012, 4.044.336 saham Seri B telah diterbitkan dan disetor penuh sehubungan dengan Waran Seri I. Sampai dengan berakhirnya masa pelaksanaan Waran Seri I tanggal 26 Juli 2013, jumlah pelaksanaan Waran Seri I sebanyak 1.694.886.165 saham Seri B telah diterbitkan dan disetor penuh. Sisa jumlah Waran Seri I yang tidak dilaksanakan adalah sebanyak 413.835 saham Seri B.
Inline with the issuance of rights issue, for every 5 rights issue, the Company issue 1 (one) Series I Warrant for free. The holders of Series I Warrants could purchase Series B share with par value of Rp 70 per share with exercise price of Rp 88 per share, which can be exercised from 7 February 2011 to 26 July 2013. Number of Series I Warrants issued totaled to 1,695,300,000, with total amount of Rp 149,186,400,000. In 2012, the 4,044,336 shares Series B have been issued and fully paid in relation to Series I Warrants. Until the end of Series I Warrants exercise period on 26 July 2013, total Series I Warrant exercised are 1,694,886,165 Series B shares have been issued and fully paid. Total unexercised Series I Warrant are 413,835 shares Series B.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh saham Perusahaan sejumlah 15.235.671.879 saham, telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of 31 December 2016 and 2015, all of the Company’s outstanding shares amounting to 15,235,671,879 shares, have being listing in the Indonesian Stock Exchange.
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
c. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The Company’s Board of Commissioners and Directors and Audit Committee as of 31 December 2016 and 2015 are as follows:
b. Penawaran (Lanjutan)
Umum
Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen
Saham
: : :
Darjoto Setyawan David Emlyn Parry Hartopo Soetoyo
: : :
President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/3
Exhibit E/3
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
U M U M (Lanjutan)
1.
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (Lanjutan)
GENERAL (Continued) c. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (Continued)
Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
: : : :
Muhammad Ramdani Basri Omar Danni Hasan John Scott Younger Ridwan A.C. Irawan
Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit Anggota Komite Audit
: : :
David Emilyn Parry Tavip Santoso Tufrida Murniati Hasyim
President Director Director Director Director
: : : :
: Chairman of Audit Committee : Member of Audit Committee : Member of Audit Committee
As of 31 December 2016 and 2015, total the Company and its Subsidiaries‟ permanent employees are 259 and 257 employees, respectively (unaudited).
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah keseluruhan karyawan tetap yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anaknya masingmasing adalah sebanyak 259 dan 257 orang (tidak diaudit). d. Entitas-Entitas Anak yang Dikonsolidasi
d. The Company’s Consolidated Subsidiaries
Selanjutnya Perusahaan dan Entitas Anaknya disebut sebagai “Kelompok Usaha”.
The Company and its Subsidiaries will be referred as the “Group”.
Perusahaan memiliki kepemilikan langsung dan tidak langsung pada entitas-entitas anak berikut ini:
The Company has direct and indirect ownership in the following subsidiaries:
Entitas Anak/ Subsidiaries Pemilikan Langsung/ Direct ownership: PT Telekom Infranusantara (Telekom) PT Margautama Nusantara (MUN) PT Potum Mundi Infranusantara (Potum) PT Energi Infranusantara (EI)
PT Portco Infranusantara (Portco) Pemilikan Tidak Langsung/ Indirect ownership: PT Komet Infra Nusantara (KIN) (melalui/ through Telekom)
Kegiatan usaha/ Business activity
Perdagangan, perlengkapan dan telekomunikasi lain/ Trading, supplies and other telecommunications Pembangunan, perdagangan dan jasa/ Construction, trading and services Jasa pengelolaan air bersih dan limbah/ Water and waste management services Pembangunan, perdagangan dan jasa/ Construction, trading and services Manajemen pelabuhan/ Port management
Jasa bidang telekomunikasi/ Telecommunication services PT Bosowa Marga Nusantara Pengelola (BMN) (melalui/ through jalan tol / Toll road MUN) operator PT Bintaro Serpong Damai (BSD) Pengelola (melalui/ through MUN) jalan tol/ Toll road operator
Tahun Awal Persentase kegiatan kepemilikan/ komersial/ Ownership Tempat Commencement percentage kedudukan/ of commercial Domicile operations 2016 2015
Jumlah aset sebelum eliminasi (dalam jutaan Rupiah)/ Total assets before elimination (in million Rupiah) 2016 2015
Jakarta
2014
99,99%
99,99%
2.485.553
1.928.274
Jakarta
2011
74,98%
74,98%
1.748.238
1.632.980
Jakarta
2012
99,99%
99,99%
524.358
449.529
Jakarta
2013
99,99%
99,99%
315.004
304.367
Jakarta
2012
99,99%
99,99%
291.667
279.981
Jakarta
2009
79,64%
58,29%
2.228.572
1.717.767
Makassar
1998
73,88%
73,88%
886.546
797.939
Tangerang
1999
66,68%
66,68%
797.229
793.560
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/4
Exhibit E/4
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
U M U M (Lanjutan) d. Entitas-Entitas (Lanjutan)
1. Anak
Entitas Anak/ Subsidiaries
yang
Dikonsolidasi
Kegiatan usaha/ Business activity
GENERAL (Continued) d. The Company’s (Continued)
Consolidated
Persentase Tahun Awal kepemilikan kegiatan saham/ komersial/ Ownership Tempat Commencement percentage kedudukan/ of commercial Domicile operations 2016 2015
Pemilikan Tidak Langsung/ Indirect ownership: (Lanjutan/ Continued) PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) Pengelola (melalui/ through BMN dan/ jalan tol/ Toll road and MUN) operator PT Quattro International Jasa bidang (Quattro) (melalui/ through telekomunikasi/ KIN dan/ and Telekom) Telecommunication services PT Sarana Catur Tirta Kelola Jasa pengelolaan air bersih/ (SCTK) (melalui/ through Water management Potum) services PT Darmanusa Tritunggal Jasa bidang (Darma) (melalui/ through telekomunikasi/ KIN dan/ and Telekom) Telecommunication services PT Inpola Meka Energi (IME) Jasa penyediaan tenaga (melalui/ through EI) listrik/ Power supply services PT Dain Celicani Cemerlang Jasa pengelolaan air bersih (DCC) (melalui/ through dan limbah/ Water and Potum) waste management services PT Tirta Bangun Nusantara Jasa pengelolaan air bersih (TBN) (melalui/ through dan limbah/ Water and Potum) waste management services PT Sarana Tirta Rezeki (STR) Jasa pengelolaan air bersih/ (melalui/ through Potum Water management dan/ and SCTK) services PT Jasa Sarana Nusa Makmur Jasa pengelolaan air bersih/ (JSNM) (melalui/ through Water management Potum dan/ and SCTK) services PT Global Telekomunikasi Prima Jasa bidang (GTP) (melalui/ through KIN telekomunikasi/ dan/ and Telekom Telecommunication services
Subsidiaries
Jumlah aset sebelum eliminasi (dalam jutaan Rupiah)/ Total assets before elimination (in million Rupiah) 2016 2015
Makassar
2008
73,43%
73,43%
723.573
652.059
Jakarta
2009
79,64%
-
249.303
-
Serang
1997
64,99%
64,99%
185.478
112.401
Jakarta
79,68%
58,19%
129.447
95.887
Jakarta
2015 Belum beroperasi/ Pre-operating
54,64%
54,64%
93.554
86.716
Medan
2014
50,99%
50,99%
84.919
81.563
Jakarta
2013
50,99%
50,99%
24.562
30.628
Serang
1997
52,00%
52,00%
32.163
32.669
Serang
2007 Belum beroperasi/ Pre-operating
64,97%
64,97%
7.184
8.275
79,64%
-
3.869
Jakarta
-
Berikut merupakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan entitas-entitas anak pemilikan langsung Perusahaan:
The following are the activities Company‟s direct ownership:
of
the
PT Energi Infranusantara (EI)
PT Energi Infranusantara (EI)
Berdasarkan akta notaris No. 54 tanggal 28 Desember 2015 dari Karin Christiana Basoeki, S.H., notaris di Jakarta, IME, entitas anak tidak langsung, melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 68.999.500.000 atau setara dengan 689.995 saham yang dilaksanakan oleh EI, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dan PT Tagora Green Energy, pihak ketiga.
Based on notarial deed No. 54 dated 28 December 2015 from Karin Christiana Basoeki, S.H., notary in Jakarta, IME, indirect subsidiary, increase its fully paid capital amounting to Rp 68,999,500,000 or equivalent to 689,995 shares which was exercised by EI, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk and PT Tagora Green Energy, third parties.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/5
Ekshibit E/5
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (Lanjutan) d. Entitas-Entitas (Lanjutan)
1. Anak
yang
Dikonsolidasi
GENERAL (Continued) d. The Company’s (Continued)
Consolidated
Subsidiaries
PT Energi Infranusantara (EI) (Lanjutan)
PT Energi Infranusantara (EI) (Continued)
Akta tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0000063.AH.01.02.Tahun2016 tanggal 4 Januari 2016.
The deed has been receipt and acknowledged by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through his Decision Letter No. AHU-0000063.AH.01.02.Tahun2016 dated 4 January 2016.
Berdasarkan akta notaris No. 21 tanggal 9 Oktober 2015 dari Karin Christiana Basoeki, SH., notaris di Jakarta, EI melakukan penerbitan saham baru sebesar Rp 22.132.000.000 yang sepenuhnya dilaksanakan oleh Perusahaan dan telah disetor penuh pada tanggal 19 Desember 2015. Akta tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai surat pemberitahuan No. AHU-AH.01.03-0971234 tanggal 12 Oktober 2015.
Based on notarial deed No. 21 dated 9 October 2015 from Karin Christiana Basoeki, SH., notary in Jakarta, EI issued new shares capital amounting to Rp 22,132,000,000 which is fully excercised by the Company and has been fully paid on 19 December 2015. The deed has been receipt and acknowledged by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Notice Letter No. AHU-AH.01.03-0971234 dated 12 October 2015.
PT Potum Mundi Infranusantara (Potum)
PT Potum Mundi Infranusantara (Potum)
Berdasarkan akta notaris No. 30 tanggal 30 Desember 2016 dan dipertegas dengan akta notaris No. 14 tanggal 30 Januari 2017 dari Dwi Yulianti, S.H., notaris di Jakarta, SCTK, Entitas Anak Potum, melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 24.000.000.000 atau setara dengan 24.000 saham yang dilaksanakan oleh Potum dan Ratna Dewi Panduwinata, pihak ketiga, dengan mengkonversi utang pemegang saham. Akta tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0093858 tanggal 28 Februari 2017.
Based on notarial deed No. 30 dated 30 December 2016 and reaffirmed with notarial deed No.14 dated 30 Januari 2017 from Dwi Yulianti, S.H., notary in Jakarta, SCTK, Subsidiary of Potum, increase its issued and fully paid capital amounting to Rp 24,000,000,000 or equivalent to 24,000 shares which was exercised by Potum and Ratna Dewi Panduwinata, third party, by converting shareholders loan. The deed has been receipt and acknowledged by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0093858 dated 28 Februari 2017.
Berdasarkan akta notaris No. 23 tanggal 30 Desember 2015 dari Dwi Yulianti, S.H., notaris di Jakarta, SCTK, Entitas Anak Potum, melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 18.289.000.000 atau setara dengan 18.289 saham yang dilaksanakan oleh Potum dan Ratna Dewi Panduwinata, pihak ketiga, dengan mengkonversi utang pemegang saham. Akta tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0001922.AH.01.02.Tahun2016 tanggal 29 Januari 2016.
Based on notarial deed No. 23 dated 30 December 2015 from Dwi Yulianti, S.H., notary in Jakarta, SCTK, Subsidiary of Potum, increase its issued and fully paid capital amounting to Rp 18,289,000,000 or equivalent to 18,289 shares which was exercised by Potum and Ratna Dewi Panduwinata, third party, by converting shareholders loan. The deed has been receipt and acknowledged by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. AHU-0001922.AH.01.02.Tahun2016 dated 29 January 2016.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/6
Ekshibit E/6
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (Lanjutan) d. Entitas-Entitas (Lanjutan)
1. Anak
yang
Dikonsolidasi
GENERAL (Continued) d. The Company’s (Continued)
Consolidated
Subsidiaries
PT Telekom Infranusantara (Telekom)
PT Telekom Infranusantara (Telekom)
Pada tanggal 19 Desember 2016, KIN, Entitas Anak Telekom, mengakuisisi 674.999 saham Quattro, berdasarkan akta notaris No. 09 tanggal 19 Desember 2016 dari Emmyra Fauzia Kariana, SH, M.Kn, notaris di Jakarta, untuk kepemilikan saham 99,99%.
On 19 December 2016, KIN, Subsidiary of Telekom, acquired 674,999 shares of Quattro, third party, based on notarial deed No. 10 dated 19 December 2016 of Emmyra Fauzia Kariana, SH, M.Kn,, notary in Jakarta, for 99.99% share ownership.
Pada tanggal 28 November 2016, KIN, Entitas Anak Telekom, mengakuisisi 1.980 saham GTP, berdasarkan akta notaris No. 41 tanggal 28 November 2016 dari Emmyra Fauzia Kariana, SH, M.Kn,, notaris di Jakarta, untuk kepemilikan saham 99,00%.
On 28 November 2016, KIN, subsidiary of Telekom, acquired 1,980 shares of GTP, based on notarial deed No. 41 dated 28 November 2016 of Emmyra Fauzia Kariana, SH, M.Kn,, notary in Jakarta, for 99.00% share ownership.
Berdasarkan Surat Keputusan di Luar Rapat Para Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan KIN tanggal 30 Agustus 2016 yang diaktakan dengan akta notaris No. 67 tanggal 9 September 2016 dari Hasbullah Abdul Rasyid, SH., M.Kn, notaris di Jakarta, menyetujui Telekom untuk melakukan penambahan setoran modal pada KIN sebesar Rp 187.000.000.000 melalui peningkatan modal dasar dan disetor sebanyak 262.602.355 saham senilai Rp 26.260.235.500 yang seluruhnya diambil bagian dan disetor oleh Telekom. Akta tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.030087488 tanggal 7 Oktober 2016.
Based on the Decree Off Meeting of the Shareholders as a Substitute General Meeting of Shareholders KIN dated 30 August 2016 which was covered by Notarial Deed No. 67 dated 9 September 2016 from Hasbullah Abdul Rasyid, SH., M.Kn, notary in Jakarta, approved the Telekom to make its capital injection in KIN amounted to Rp 187,000,000,000 through increased in authorized and paid-up capital totally 262,602,355 shares equivalent to Rp 26,260,235,500 which fully subscribed and paid by Telekom. The deed was accepted and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU-AH.01.03-0087488 dated 7 October 2016.
Berdasarkan Surat Keputusan Sirkuler di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Telekom tanggal 16 Agustus 2016 yang diaktakan dengan akta notaris No. 1 tanggal 1 September 2016 dari Karin Christiana Basoeki, SH., notaris di Jakarta, Telekom menyetujui melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 70.000.000.000 atau setara dengan 70.000 saham baru yang telah disetor penuh oleh Perusahaan. Akta tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0079866 tanggal 14 September 2016.
Based on the Decree of the Circular on Extraordinary General Meeting of Shareholders of Telekom dated 16 August 2016 which notarized by Deed No.1 dated 1 September 2016 of Karin Christiana Basoeki, SH., notary in Jakarta, Telekom has approved to increase its issued and paid up capital amounted to Rp 70,000,000,000 or the equivalent of 70,000 new shares that have been fully paid by the Company. The deed was accepted and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHUAH.01.03-0079866 dated 14 September 2016.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/7
Ekshibit E/7
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (Lanjutan) d. Entitas-Entitas (Lanjutan) PT Telekom (Lanjutan)
1. Anak
yang
Infranusantara
Dikonsolidasi (Telekom)
GENERAL (Continued) d. The Company’s (Continued)
Consolidated
PT Telekom (Continued)
Infranusantara
Subsidiaries (Telekom)
Berdasarkan Akta No.10 tanggal 29 Juli 2016 dari notaris Karin Christiana Basoeki, SH., notaris di Jakarta, Telekom, Entitas Anak, telah menyelesaikan transaksi Jual Beli Bersyarat 205.037.731 saham KIN milik GMT, pihak ketiga, atau setara dengan 16,94% kepemilikan. Atas transaksi tersebut, kepemilikan Telekom di KIN meningkat menjadi 910.724.339 saham atau setara dengan 75,22% kepemilikan.
Based on the notarial Deed No.10 dated 29 July 2016 of notary Karin Christiana Basoeki, SH., notary in Jakarta, Telekom, a Subsidiary, has completed a Conditional Sale and Purchase transactions 205,037,731 shares of KIN owned by GMT, the third party, or equivalent to a 16.94% ownership. On such transactions, the ownership of Telekom in KIN increased to 910,724,339 shares, equivalent to 75.22% of ownership.
Berdasarkan Surat Keputusan Sirkuler di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Telekom tanggal 8 Juni 2016 yang diaktakan dengan akta notaris No.23 tanggal 17 Juni 2016 dari Karin Christiana Basoeki, SH., notaris di Jakarta, Telekom menyetujui melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 146.000.000.000 atau setara dengan 146.000 saham baru yang telah disetor penuh oleh Perusahaan. Akta tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0059526 tanggal 20 Juni 2016.
Based on the Decree of the Circular on Extraordinary General Meeting of Shareholders of Telekom dated 8 June 2016 which notarized by Deed No. 23 dated 17 June 2016 of Karin Christiana Basoeki, SH., notary in Jakarta, Telekom has approved to increased its issued and paid up capital amounted to Rp 146,000,000,000 or equivalent of 146,000 new shares that have been fully paid by the Company. The deed was accepted and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU-AH.01.03-0059526 dated 20 June 2016.
Pada tanggal 29 Desember 2015, Telekom dan KIN, Entitas Anak Telekom, masing-masing mengakuisisi 1 saham dan 599 saham Darma. Setelah transaksi tersebut, kepemilikan Telekom dan KIN di Darma masing-masing menjadi 0,17% dan 99,83%, sehingga Darma menjadi bagian dari entitas anak KIN.
On 29 December 2015, Telekom and KIN, Subsidiary of Telekom, acquired 1 share and 599 shares, respectively, of Darma. After the transaction, Telekom and KIN ownership in Darma are 0.17% and 99.83%, respectively. Accordingly, Darma became a subsidiary of KIN.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/8
Ekshibit E/8
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) Nomor VIII.G.7 yang merupakan lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK) and Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAMLK) regulation Number VIII.G.7 Attachment to Decision of BAPEPAM Chairman of BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012 on the “Presentations and Disclosures of Financial Statements of Listed Entity”.
Laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 30 Maret 2017.
The consolidated financial statement of the Group were authorized by the Directors and issued on 30 March 2017.
a. Dasar Penyusunan Konsolidasian
Keuangan
a. Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan konsep harga perolehan dan dasar akrual, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statement of cash flows, have been prepared under historical cost concept and accrual basis, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of each account.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying the cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Transaksi-transaksi yang termasuk dalam laporan keuangan konsolidasian pada tiap entitas diukur dengan mata uang lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Kelompok Usaha.
Items included in the consolidated financial statements of each entities are measured using the currency of primary economic environment in which the entity operates (the functional currency). The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the Group’s functional and presentation currency.
Perubahan atas PSAK dan ISAK yang berlaku Efektif pada tahun berjalan
Changes to PSAK and ISAK effective in the current year
Penerapan dari penyesuaian, amandemen dan interpretasi standar akuntansi yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2016, adalah sebagai berikut:
The adoption of the improvements, amendment and interpretation to the accounting standards, which are effective from 1 January 2016, are as follows:
-
PSAK 4 (Revisi 2015), “Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK 5 (Revisi 2015), “Segmen Operasi”
-
PSAK 7 (Revisi 2015), “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi” PSAK 13 (Revisi 2015), “Properti Investasi”
-
PSAK 15 (Revisi 2015), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”
-
-
Laporan
-
-
PSAK 4 (Revised 2015), “Separate Financial Statements” PSAK 5 (Revised 2015), “Operating Segment” PSAK 7 (Revised 2015), “Related Party Disclosures” PSAK 13 (Revised 2015), “Investment Property” PSAK 15 (Revised 2015), “Investment in Associates and Joint Ventures”
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/9
Ekshibit E/9
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
a. Dasar Penyusunan Laporan Konsolidasian (Lanjutan)
Keuangan
a. Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (Continued)
Perubahan atas PSAK dan ISAK yang berlaku Efektif pada tahun berjalan (Lanjutan)
Changes to PSAK and ISAK effective in the current year (Continued)
Penerapan dari penyesuaian, amandemen dan interpretasi standar akuntansi yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2016, adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The adoption of the improvements, amendment and and interpretation to the accounting standards, which are effective from 1 January 2016, are as follows: (continued)
-
PSAK 16 (Revisi 2015), “Aset Tetap”
-
-
PSAK 19 (Revisi 2015), “Aset Takberwujud” PSAK 22 (Revisi 2015), “Kombinasi Bisnis”
-
-
PSAK 24 (Revisi 2015), “Imbalan Kerja” PSAK 25 (Revisi 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi dan Kesalahan” PSAK 53 (Revisi 2015), “Pembayaran Berbasis Saham” PSAK 65 (Revisi 2015), “Laporan Keuangan Konsolidasian” PSAK 66 (Revisi 2015), “Pengaturan Bersama Tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama” PSAK 67 (Revisi 2015), “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” PSAK 68 (Revisi 2015), “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK 70, “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak” PSAK 110, “Akuntansi Sukuk” ISAK 30, “Pungutan”
-
-
2.
-
PSAK 16 (Revised 2015), “Property, Plant and Equipment” PSAK 19 (Revised 2015), “Intangible Assets” PSAK 22 (Revised 2015), “Business Combination” PSAK 24 (Revised 2015), “Employee Benefits” PSAK 25 (Revised 2015), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” PSAK 53 (Revised 2015), “Share Based Payment” PSAK 65 (Revised 2015), “Consolidated Financial Statements” PSAK 66 (Revised 2015), “Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interest in Joint Operation” PSAK 67 (Revised 2015), “Disclosure of Interests in Other Entities” PSAK 68 (Revised 2015), “Fair Value Measurement” PSAK 70, “Accounting for Tax Amnesty of Assets and Liabilities” PSAK 110, “Accounting for Sukuk” ISAK 30, “Levies”
Interpretaasi dan amandemen standar berikut berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Interpretation and amendment to standar effective for the year beginning on or after 1 January 2017, with early permitted implementation are as follows:
-
-
-
PSAK 1 (Revisi 2015), “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan” ISAK 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”
-
PSAK 1 (Revised 2015), “Presentation of Financial Statements of Disclosures Initiative” ISAK 31, “The interpretations of the Scope PSAK 13: Investment Property”
Amandemen standar berikut berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Amendment to standards effective for the year beginning on or after 1 January 2018, with early permitted implementation are as follows:
-
-
PSAK 69 (Revisi 2015), “Agrikultur” PSAK 16, “Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif”
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar akuntansi
PSAK 69 (Revised 2015), “Agriculture” PSAK 16, “Property, Plant and Equipment about Agriculture: Bearer Plants”
The Group is currently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its consolidated financial statements.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/10
Ekshibit E/10
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
b. Dasar Konsolidasi
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Basis of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (its subsdiaries). Control is achieved where the Company has the power to govern thefinancial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.
Perusahaan juga menilai keberadaan pengendalian ketika Perusahaan tidak memiliki lebih dari 50% hak suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara defacto. Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah hak suara yang dimiliki Perusahaan, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran pemilikan hak suara pemegang saham lain memberikan Perusahaan kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal pengendalian dialihkan kepada Perusahaan dan tidak dikonsolidiasikan sejak tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.
The Company also assesses existance of control where it does not have more than 50% of the voting power but is able to govern the financial and operating policies by virtue of de-facto control. De-facto control may arise in circumstances where the size of the Company’s voting rights relative to the size and dispersion of holdings of other shareholders give the Company the power to govern the financial, operating and other policies. Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company and are de-consolidated from the date on which the control ceases.
Kombinasi bisnis dihitung dengan menggunakan metode akuisisi pada tanggal akuisisi, yaitu tanggal pengendalian beralih kepada Entitas. Biaya perolehan termasuk nilai wajar imbalan kontinjensi pada tanggal akuisisi. Biaya terkait akusisi dibebankan ketika terjadi. Aset, liabilitas dan liabilitas kontinjensi dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Untuk setiap akuisisi, Perusahaan mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi.
Business combinations are accounted using the acquisition method as at the acquisition date, which is the date on which control is transferred to the Entity. The cost of an acquisition includes the fair value of any contingent consideration at the acquisition date. Acquisition-related costs are expensed as incurred. Assets, liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair value at the acquisition date. On an acquisitionby-acquisition basis, the Company recognizes any non-controlling interest in the acquire either at fair value or at non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets.
Imbalan yang dialihkan tidak termasuk jumlah yang terkait dengan penyelesaian pada hubungan yang sebelumnya ada. Jumlah tersebut, umumnya diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
The consideration transferred does not include amounts related to the settlement of preexisting relationships. Such amounts are generally recognised in profit or loss and other comprehensive income.
Semua imbalan kontinjensi diakui pada nilai wajar pada saat tanggal akuisisi. Apabila imbalan kontinjensi diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka hal tersebut tidak diukur kembali dan penyelesaiannya dicatat di dalam ekuitas. Selain itu, perubahan berikutnya terhadap nilai wajar imbalan kontinjensi diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Any contingent consideration payable is recognised at fair value at the acquisition date. If the contingent consideration is classified as equity, it is not re-measured and settlement is accounted for within equity. Otherwise, subsequent changes to the fair value of the contingent consideration are recognised in profit or loss and other comprehensive income.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/11
Ekshibit E/11
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
b. Dasar Konsolidasi (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Basis of Consolidation (Continued)
Entitas anak
Subsidiaries
Laporan keuangan entitas anak dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai sampai dengan tanggal pengendalian dihentikan. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah apabila dipandang perlu untuk menyelaraskan kebijakan akuntansi yang diadopsi oleh Entitas.
The financial statements of subsidiaries are included in the consolidated financial statements from the date that control commences until the date that control ceases. The accounting policies of subsidiaries have been changed when necessary to align them with the policies adopted by the Entity.
Kerugian yang terjadi pada kepentingan nonpengendali pada entitas anak dialokasikan kepada kepentingan nonpengendali bahkan apabila dialokasikan kepada kepentingan nonpengendali tersebut dapat menimbulkan saldo defisit. Kepentingan nonpengendali disajikan di dalam laporan keuangan konsolidasian pada bagian ekuitas, yang terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Setelah terjadi hilangnya pengendalian, Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak, semua kepentingan nonpengendali dan komponen ekuitas lainnya terkait dengan entitas anak. Segala surplus atau defisit yang timbul dari hilangnya pengendalian, diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Losses applicable to the non-controlling interests in a subsidiaries are allocated to the non-controlling interests even if doing so causes the non-controlling interests to have a deficit balance. Non-controlling interests is presented in the consolidated statement of financial position within equity, separately from the equity of the owners of the parent. Upon the loss of control, the Group derecognises the assets and liabilities of the subsidiaries, any non-controlling interests and the other components of equity related to the subsidiaries. Any surplus or deficit arising on the loss of control is recognised in profit or loss and other comprehensive income.
Apabila Perusahaan masih memiliki bagian di dalam entitas anak sebelumnya, maka bagian tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal saat pengendalian dihentikan. Selanjutnya, bagian tersebut dicatat sebagai investee dengan ekuitas yang dihitung atau sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual bergantung pada besarnya pengaruh.
If the Company retains any interest in the previous subsidiaries, then such interest is measured at fair value at the date that control is lost. Subsequently, it is accounted for as an equity-accounted investee or as an availablefor-sale financial asset depending on the level of influence retained.
Investasi pada entitas asosiasi
Investments in associates
Jika Perusahaan memiliki pengaruh signifikan (namun bukan mengendalikan) terhadap kebijakan keuangan dan kebijakan operasi suatu entitas, entitas tersebut diklasifikasikan sebagai entitas asosiasi. Investee dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (equity-accounted investees) dan diakui sebesar harga perolehan pada saat awal perolehan. Perusahaan anaknya mengakui bagian dari laba dan rugi dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, kecuali jika kerugian melebihi investasi pada entitas asosiasi kecuali jika terdapat jaminan tertentu. Pengaruh signifikan diasumsikan terjadi ketika Kelompok Usaha memiliki antara 20% sampai dengan 50% hak suara entitas lain. Biaya investasi termasuk biaya transaksi.
Where the Company has the power to participate in (but not control) the financial and operating policy decisions of another entity, it is classified as an associate. Associates are recorded by equity-accounted investees method and initially recognised in the consolidated statement of financial position at cost. The Company's share of post-acquisition profits and losses is recognised in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, except that losses in excess of the Group’s investment in the associate are not recognised unless there is an obligation to make good those losses. The Group has the power to participate when it owned the entity’s voting rights between 20% to 50%. Cost of investment include transaction cost.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/12
Ekshibit E/12
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
b. Dasar Konsolidasi (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Basis of Consolidation (Continued)
Investasi pada entitas asosiasi (Lanjutan)
Investments in associates (Continued)
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi antara Kelompok Usaha dengan perusahaan asosiasi diakui hanya sebatas kepentingan investor terkait dalam asosiasi. Bagian keuntungan dan kerugian penanam modal yang timbul dari transaksi asosiasi itu dihilangkan terhadap nilai tercatat asosiasi.
Profits and losses arising on transactions between the Group and its associates are recognised only to the extent of unrelated investors' interests in the associate. The investor's share in the associate's profits and losses resulting from these transactions is eliminated against the carrying value of the associate.
Laporan keuangan konsolidasian mencakup bagian laba rugi Kelompok Usaha dan penghasilan komprehensif lain dari investee yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, setelah dilakukan penyesuaian untuk menyelaraskan kebijakan akuntansi investee yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dengan kebijakan Kelompok Usaha, sejak tanggal dimulainya pengaruh signifikan sampai dengan pengaruh signifikan berakhir.
The consolidated financial statements includes equity in profit or loss of the Group and other comprehensive income from investee under equity method, therefore adjustment shall be made to adjust accounting polices on investee which has been record using the equity method with the Group’s policies started from the date of significant control until its ended.
Transaksi yang dieliminasi pada konsolidasi
Transactions eliminated on consolidation
Saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha dan semua pendapatan dan beban yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi di dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laba yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi, dieliminasi terhadap investasi dari bagian Kelompok Usaha di dalam investee. Kerugian yang belum terealisasi, dieliminasi dengan cara yang sama dengan keuntungan yang belum terealisasi, hanya apabila tidak terdapat bukti penurunan nilai.
Intra-group balances and transactions, and any unrealized income and expenses arising from intra-group transactions, are eliminated in preparing the consolidated financial statements. Unrealized gains arising from transactions with associates are eliminated against the investment to the extent of the Group’s interest in the investee. Unrealized losses are eliminated in the same way as unrealized gains, but only to the extent that there is no evidence of impairment.
Akuntansi bagi entitas anak, entitas asosiasi dan ventura bersama di dalam laporan keuangan tersendiri
Accounting for subsidiaries, associates and joint ventures in separate financial statements
Apabila Perusahaan menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan yang dikonsolidasikan kepada laporan keuangan konsolidasian, maka investasi pada entitas anak, entitas asosiasi dan ventura bersama, disajikan di dalam laporan posisi keuangan Entitas senilai nilai tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Terhadap pelepasan investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi, perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari investasi diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
If the Company presents separate financial statements as additional information to the consolidated financial statements, investments in subsidiaries, associates and joint ventures are stated in the Company’s separate statement of financial position at cost less accumulated impairment losses. On disposal of investments in subsidiaries and associates, the difference between disposal proceeds and the carrying amounts of the investments are recognised in the statement profit or loss and other comprehensive income.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/13
Ekshibit E/13
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
b. Dasar Konsolidasi (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Basis of Consolidation (Continued)
Transaksi dengan kepentingan nonpengendali
Transactions with non-controlling interests
Transaksi dengan kepentingan nonpengendali dihitung sebagai transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik dan oleh karena itu tidak terdapat goodwill yang diakui sebagai hasil transaksi tersebut. Penyesuaian kepentingan nonpengendali berdasarkan jumlah proporsional aset bersih entitas anak.
Transactions with non-controlling interests are accounted for as transactions with owners in their capacity as owners and therefore no goodwill is recognized as a result of such transactions. The adjustments to noncontrolling interests are based on a proportionate amount of the net assets of the subsidiaries.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha:
In case of loss of control over a subsidiary, the Group:
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
c. Transaksi dengan Pihak Berelasi
derecognized the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any non-controlling interest; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
c. Transactions with Related Party
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:
A related party represents a person or an entity who is related to the reporting entity:
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
(a) A person or a close member of the person’s family is related to a reporting entity if that person: (i) has control or joint control over the reporting entity; (ii) has significant influence over the reporting entity; or (iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/14
Ekshibit E/14
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
c. Transaksi dengan Pihak Berelasi (Lanjutan) (b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). (ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. (v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. (vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). (vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). d. Transaksi dan Penjabaran Mata Uang Asing
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Transactions with Related Party (Continued) (b) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (i) the entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). (ii) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member). (iii) both entities are joint ventures of the same third party. (iv) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. (v) the entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity. (vi) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a). (vii) a person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). d. Foreign Currency Translations
Transactions
and
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at the date of the transaction. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translate into Rupiah using the exchange rates prevailing at the consolidated statement of financial position date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.
Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the current year consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/15
Ekshibit E/15
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
d. Transaksi dan Penjabaran Mata Uang Asing (Lanjutan) Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah Rp 13.436 dan 13.795 per 1 Dolar Amerika Serikat (USD). e. Kas dan Setara Kas
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Foreign Currency Transactions Translations (Continued)
and
The exchange rates used to translate the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of 31 December 2016 and 2015 are Rp 13,436 and Rp 13,795, respectively, per 1 United States Dollar (USD). e. Cash and Cash Equivalents
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas penuh dengan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash consists of cash on hand and cash in banks. Cash equivalents are liquid short term investments which can be converted immediately into cash with an original maturity of 3 (three) months or less from the date of placement, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings nor restricted to use.
Kas dan setara kas yang ditempatkan pada rekening penampungan (escrow account) selama periode tertentu, sesuai dengan persyaratan restrukturisasi utang bank, disajikan sebagai “Bank yang Dibatasi Penggunaannya”.
Cash and cash equivalents which are placed in an escrow account for a certain period, in accordance with the requirements of the bank debt restructuring, is presented as the “Restricted Cash in Banks”.
f. Piutang Usaha dan Non-usaha
f. Trade and Non-trade Receivables
Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari pelanggan atas penjualan barang atau jasa dalam kegiatan usaha normal. Jika piutang diperkirakan dapat ditagih dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal jika lebih panjang), piutang usaha diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang usaha disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables represents amounts due from customers for the sale of goods or services in the business’ normal activities. If the receivables are estimated to be collectible within one year or less (or in the normal operating cycle if longer), trade receivables are classified as current assets. If not, trade receivables are presented as non-current assets.
Piutang usaha dan non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material, setelah dikurangi provisi untuk penurunan nilai piutang.
Trade and non-trade receivables are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, except where the effect of discounting would be immaterial, less provision for receivable impairment.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/16
Ekshibit E/16
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
f. Piutang Usaha dan Non-usaha (Lanjutan) Kolektibilitas piutang usaha dan piutang nonusaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti objektif bahwa Perusahaan tidak dapat menagih seluruh nilai piutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material. g. Transaksi Reverse-Repo Investasi jangka pendek Kelompok Usaha dalam bentuk efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebesar harga jual kembali efek yang bersangkutan dikurangi pendapatan bunga yang belum diamortisasi. Selisih antara harga beli dengan harga jual diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang belum diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan bunga sesuai dengan jangka waktu efek dibeli hingga dijual kembali dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate). h. Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. i. Persediaan Nilai awal persediaan diakui sebesar biaya perolehan, dan selanjutnya ditentukan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan terdiri dari biaya pembelian, dan biaya-biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f. Trade and Non-trade Receivables (Continued) Collectibility of trade and non-trade receivables is reviewed on a regular basis. Receivables which are known to be uncollectible are written-off directly to its carrying amount. Allowance account is used when there is objective evidence that the Company is unable to collect the entire amount of the receivables in accordance with the initial receivables. Impairment is equal to the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows at the initial effective interest rate. Cash flows related to short-term receivables are not discounted if the effect of the discount is not material. g. Reverse-Repo Transactions Group short-term investments in the form of shares purchased under agreements to resell (reverse repo) are recognized at the resale price of the related shares, interest income that has not been amortized. The difference between the purchase price and selling price is treated as interest income unamortised and recognized as interest income over the term of up to resell securities purchased using the effective interest rate method. h. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method. i. Inventories Inventories are initially recognised at cost, and subsequently at the lower of cost and net realisable value. Cost comprises all costs of purchase, and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/17
Ekshibit E/17
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
i. Persediaan (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) i. Inventories (Continued)
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Net realizable value is the estimated sales price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and costs necessary to make the sale.
Cadangan kerugian penurunan nilai untuk persediaan usang dan yang perputarannya lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau harga jual masing-masing persediaan dimaksud di masa yang akan datang.
Allowance for impairment losses of obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
j. Aset Tetap
j. Property and Equipment
Pemilikan Langsung
Direct Acquisition
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Property and equipment, except land, are stated at cost, excluding day-to-day servicing, less accumulated depreciation and any impairment value, if any. Land is stated at cost and is not depreciated.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan untuk operasi, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut dengan jelas menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Expenditures incurred after the property and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to the operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/18
Ekshibit E/18
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
2.
j. Property and Equipment (Continued)
j. Aset Tetap (Lanjutan) Penyusutan aset tetap, kecuali tanah, dihitung berdasarkan metode garis lurus selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Jenis Aset Tetap Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Depreciation of property and equipment, except land, is computed on a straight-line basis over the property and equipment’s useful lives as follows:
Masa manfaat (tahun)/ Useful lives (years) 20 5 4–5 5
Type of Property and Equipment Buildings and improvement Machineries and equipment Office equipment Vehicles
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts. Any gains or loss arising from derecognition of property and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceed, if anys with the carrying amount of the item) is included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in the year the item is derecognized.
Nilai tercatat aset tetap, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The carrying value of property and equipment, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if not appropriate, at each financial year end.
Aset dalam Penyelesaian
Construction in Progress
Aset dalam penyelesaian dinyatakan berdasarkan biaya perolehan termasuk biaya perolehan tanah dan akumulasi biaya pembangunan. Pada saat pembangunan tersebut selesai dan siap untuk digunakan, jumlah biaya yang terjadi diklasifikasikan ke akun “Aset Tetap” atau “Properti Investasi” sesuai peruntukannya.
Construction in progress is stated at cost. Costs include acquisition cost of land and accumulated construction costs. When the construction is completed and ready for its intended use, the total cost incurred is reclassified to the related “Property and Equipment” or “Investment Property”, account.
k. Properti Investasi Properti investasi adalah tanah atau bangunan (termasuk menara) atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya yang dikuasai oleh Kelompok Usaha untuk menghasilkan pendapatan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua duanya, dan tidak digunakan maupun dijual dalam kegiatan operasi.
k. Investment Properties Investment properties are properties (land or a building (including tower) – or part of building – or both are controlled by the the Group to generate rental income or for capital appreciation or both of them, and not used or sold in operations.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/19
Ekshibit E/19
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
k. Properti Investasi (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k. Investment Properties (Continued)
Properti investasi diukur pada nilai wajar. Nilai wajar properti investasi diakui berdasarkan penilaian dari penilai independen yang memenuhi kualifikasi dan telah diakui, serta didukung oleh bukti pasar. Perubahan nilai wajar properti investasi diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Investment properties are measured at fair value. The fair value of investment property are recognized based on the assessment of the independent qualified appraiser and has been recognized and supported by market evidence. Changes in fair value of investment property are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari laporan posisi keuangan konsolidasian) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang diharapkan pada saat pelepasannya. Laba rugi yang timbul dari penghentian dan pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Investment properties, are derecognized when either they have been disposed of or when the investment properties are permanently withdrawn from use and no future economic benefit is expected from its disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognised in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in the year of retirement or disposal.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfer to investment property is carried when, and only when there is a change in use, evidenced by the end user by the owner, the commencement of an operating lease to another party or ending of construction or development. Transfer from investment property when, and only when there is a change in use, evidenced by commencement of owner occupation or commencement of development for sale.
l. Sewa
l. Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lease. All other leases are classified as operating leases.
Sebagai Lessor
As Lessor
Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi sewa neto oleh Kelompok Usaha. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor.
Amounts due from lessees under financial leases are recorded as receivables at the amount of the Group’s net investment in the leases. Finance lease income is allocated to accounting periods so as to reflects a constant periodic rate of return on the net investment outstanding of the lessor.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/20
Ekshibit E/20
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
l. Sewa (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) l. Leases (Continued)
Sebagai Lessor (Lanjutan)
As Lessor (Continued)
Pendapatan sewa dari operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam jumlah tercatat aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income from operating leases is recognized on the straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiation and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.
Sebagai Lessee
As Lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Kelompok usaha yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Group at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated statement of financial position as a finance lease obligations.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where nother systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
m. Aset dan Liabilitas Keuangan
m. Financial Assets and Liabilities
Aset Keuangan
Financial Assets
Aset keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual.
Financial assets are classified in categories of (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loan and receivable, (iii) held-tomaturity financial assets, and (iv) available-forsale financial assets.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/21
Ekshibit E/21
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
m. Aset dan Liabilitas Keuangan
m. Financial Assets and Liabilities
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(i) Financial assets measured at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waku dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek.
Financial assets measured at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. Financial assets clasified as held-for-trading if it is acquired principally for selling or repurchasing purposes in the near term and if there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking.
Kelompok Usaha tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
The Group has no financial assets measured at fair value through profit or loss.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang
(ii) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah nilai transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method.
Kelompok Usaha memiliki pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan non-usaha, uang muka dan piutang investasi, dan piutang atas perjanjian konsesi jasa.
The Group’s loans and receivables include cash and cash equivalents, trade and nontrade receivables, advances and receivables on investment and service concession arrangement receivable.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/22
Ekshibit E/22
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
m. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Aset Keuangan (Lanjutan) (iii) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) m. Financial Assets and Liabilities (Continued) Financial Assets (Continued) (iii) Held-to-maturity financial assets
Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
Held-to-maturity financial assets are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the management has positive intention and ability to hold to maturity, other than:
a. investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
a. those that upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
yang ditetapkan dalam b. investasi kelompok tersedia untuk dijual; dan
b. those that designated as available for sale; and
c. investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
c. those that meet the definition of loan and receivable.
Kelompok Usaha tidak memiliki aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo.
The Group has no held-to-maturity financial assets.
(iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual
(iv) Available-for-sale financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya.
Available-for-sale financial assets are nonderivative financial assets designated as available-for-sale or not classified in the three previous categories.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai penyesuaian reklasifikasi.
After initial measurement, available-forsale financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity will be reclassified to consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income as a reclassification adjustment.
Kelompok Usaha memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual (Catatan 5).
The Group have available-for-sale financial assets (Note 5).
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/23
Ekshibit E/23
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
m. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) m. Financial Assets and Liabilities (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
Objective include:
(i) kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau (ii) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau (iii) terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
(i) significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or (ii) default or delinquency in interest or principal payments; or
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Kelompok Usaha mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain.
The Group derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or the Group transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity.
Jika Kelompok Usaha tidak mengalihkan serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Kelompok Usaha mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Kelompok Usaha memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Kelompok Usaha masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognizes their retained interest in the asset and an associated liability for amounts they may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognize the financial asset and also recognize a collateralised borrowing for the proceeds received.
evidence
of
impairment
could
(iii) it becomes probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganization.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/24
Ekshibit E/24
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
m. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) m. Financial Assets and Liabilities (Continued)
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified in the following categories of (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities measured at amortized cost.
(i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(i) Financial liabilities measured at fair value through profit or loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang diperdagangkan.
Financial liabilities measured at fair value through profit or loss are financial liabilities that held for trading.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek. Utang derivatif dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
Kelompok Usaha tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
The Group has no financial liabilities at fair value through profit or loss.
(ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Kelompok Usaha memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi meliputi utang usaha, utang non-usaha, utang pembiayaan konsumen, beban akrual, utang bank dan pinjaman jangka panjang.
(ii) Financial liabilities amortized cost
measured
at
Financial liabilities not classified as financial liabilities at fair value through comprehensive profit or loss are classified in this category and are measured at amortized cost. The Group has financial liabilities measured at amortized cost include trade payable, non-trade payables, consumer financing liabilities, accruals, bank loans and long-term loans.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting Financial Instruments
Aset dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount is reported in the financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realize the assets and settle the liability simultaneously.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/25
Ekshibit E/25
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
n. Perjanjian Jasa konsesi
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n. Service Concession Arrangements
Pendapatan
Revenue
Pendapatan yang berasal dari jasa konstruksi atau peningkatan kemampuan berdasarkan perjanjian jasa konsesi diakui berdasarkan persentase penyelesaian dari pekerjaan yang dilakukan, konsisten dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha dalam mengakui pendapatan atas jasa konstruksi. Pendapatan operasi atau jasa diakui pada periode dimana jasa telah diberikan oleh Kelompok Usaha.
Revenue related to construction or upgrade services inder a service concession arrangement is recognized based on the percentage of completion of the project, consistent with the Group’s accounting policy on recognize revenue on construction services. Operation or services revenue is recognized in the period in which the services are provided by the Group.
Aset keuangan non-derivatif
Non-derivative financial assets
Kelompok Usaha mengakui aset keuangan yang terjadi akibat adanya perjanjian konsesi jasa ketika memiliki hak kontraktual tanpa syarat untuk menerima kas atau aset keuangan lain dari atau atas diskresi pemberi konsesi untuk jasa konstruksi atau peningkatan kemampuan.
The Group recognizes a financial asset arising from a service concession arrangement when it has an unconditional contractual right to receive cash or another financial asset from or at the direction of the grantor for the construction or upgrade services provided.
Pada pengakuan awalnya, aset keuangan tersebut diukur pada nilai wajarnya dan diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang. Pengakuan setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diakui pada biaya perolehan diamortisasi.
Such financial assets are measured at fair value on intial recognition and classified as loan and receivables. Subsequent to intial recognition, the financial assets are measured at amortised cost.
Aset takberwujud
Intangible assets
Kelompok Usaha mengakui aset takberwujud yang berasal dari perjanjian jasa konsesi sejauh menerima hak untuk membebankan pengguna sarana konsesi. Aset takberwujud yang diperoleh dari penyediaan jasa konstruksi atau peningkatan kemampuan dalam perjanjian jasa konsesi diukur pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal.
The Group recognized an intangible assets arising from a service concession arrangement when it has a right to charge for usage of the concession infrastructure. An intangible asset received as consideration for providing construction or upgrade services in a service concession arrangement is measured at fair value on intial recognition.
Pengakuan setelah takberwujud diukur termasuk kapitalisasi akumulasi amortisasi nilai.
pengakuan awal, aset pada nilai perolehannya, biaya pinjaman, dikurangi dan akumulasi penurunan
Subsequent to intial recognition, the intangible asset is measured at cost, which includes capitalized borrowing costs, less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Estimasi umur manfaat dari aset takberwujud pada perjanjian jasa konsesi adalah periode fketika Kelompok Usaha mampu membebankan kepada pengguna jasa publik atas pemanfaat sarananya hingga berakhirnya masa konsesi.
The estimated useful life of an intangible asset in a service concession arrangement is the period from when the Group is able to charge the public for the use of the infrastructure to the end of the concession period.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/26
Ekshibit E/26
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
2.
n. Service Concession Arrangements (Continued)
n. Perjanjian Jasa Konsesi (Lanjutan) Jenis
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Tahun/ Years
Hak Pengusahaan Jalan Tol Ruas Tallo – Bandara Hasanuddin Ruas Pelabuhan Soekarno HattaPettarani Ruas Pondok Ranji and Pondok Aren Hak Pengusahaan Pengolahan Air Bersih *) maksimum
35 *) 30 *) 28 30
Type Toll Road Concession Rights Section Tallo-Hasanuddin Airport . Section Soekarno Hatta Port - . Pettarani . Pondok Ranji and Pondok Aren . Water-treatment Concession Rights . *) maximum
Beban pemeliharaan dan perbaikan
Repair and maintenance expense
Beban pemeliharaan dan perbaikan sehubungan dengan perjanjian konsesi jasa dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya, kecuali jika besar kemungkinan akan meningkatkan manfaat ekonomi di masa depan dan dapat diukur secara handal.
The cost of maintenance and repair services in connection with the concession agreement is charged to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income as incurred, except when it is likely to increase in the future economic benefits and can be measured reliably.
o. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
o. Impairment of Non-financial Assets
Pada tanggal pelaporan, Kelompok Usaha menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai. Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Kelompok Usaha mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At the reporting date, the Group reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If such indication exists, the recoverable value of the asset is estimated to determine the level of impairment loss. If it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable value of the cash generating unit to an asset.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/27
Ekshibit E/27
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
o. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) o. Impairment (Continued)
of
Non-financial
Assets
Goodwill diuji penurunan nilai setiap tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap Unit Penghasil Kas (UPK) terkait dengan goodwill tersebut. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each Cash Generating Unit (CGU) to which goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount of the CGU is less than its carrying amount, an impairment loss is recognised impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future period.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan potensial atas nilai aset non-keuangan pada tanggal laporan keuangan.
Management believes that there is no indication of potential impairment in values of non financial assets at financial statement date.
p. Pinjaman
p. Loans
Pinjaman merupakan dana yang diterima dari bank atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
Loan are funds received from banks or other parties with the obligation to repay the loan in accordance with the terms of the agreement.
Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan pinjaman dikurangkan dari jumlah pinjaman yang diterima. Lihat Catatan 2n untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Loan are classified as financial liabilities measured by amortized cost. Transaction costs that are directly attributable to the acquisition of loan are deducted from the loan amount received. See Note 2n for the accounting policy for financial liabilities measured at amortized cost.
q. Provisi
q. Provision
Provisi diakui ketika Kelompok Usaha memiliki kewajiban legal maupun konstruktif sebagai hasil peristiwa lalu, yaitu kemungkinan besar arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dan suatu estimasi terhadap jumlah dapat dilakukan.
Provisions are recognized when the Group has a legal or constructive obligation as a result of past events, it is more likely than not that an outflow of resources will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount can be made.
Provisi dikaji pada akhir tiap periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik. Apabila tidak ada lagi kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban, maka provisi tersebut dicadangkan.
Provisions are reviewed at the end of each reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of economic resources will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Apabila dampak nilai waktu uang adalah material, maka provisi didiskontokan dengan menggunakan tarif sebelum pajak, jika lebih tepat, untuk mencerminkan risiko spesifik liabilitas.
If the effect of the time value of money is material, provisions are discounted using a current pre tax rate that reflects, where appropriate, the risk specific to the liability.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/28
Ekshibit E/28
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
q. Provisi (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) q. Provision (Continued)
Kenaikan provisi terkait dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban keuangan, ketika pendiskontoan digunakan.
When discounting is used, the increase in the provision due to the passage of time is recognized as a finance cost.
Provisi pemeliharaan jalan tol
Provision for toll road maintenance
Dalam pengoperasian jalan tol, Perusahaan mempunyai kewajiban untuk menjaga standar kualitas jalan tol sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimum) yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, yaitu dengan melakukan pelapisan ulang jalan tol secara berkala akan diprovisi berdasarkan estimasi seiring dengan penggunaan jalan tol oleh pelanggan. Provisi diukur dengan nilai kini atas estimasi manajemen terhadap pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini pada tanggal pelaporan.
In operating toll roads, the Company is obliged to maintain the quality in accordance with the Minimum Service Standards that have been established by the Ministry of Public Works that is by perfoming overlay regularly. The cost of this overlay will periodically be provision based on estimation with the utilization of toll road by customers. This provision is measured using the present value of management‘s estimate of expenditures required to settle present obligation at the reporting date.
r. Pengakuan Pendapatan dan Beban
r. Revenue and Expenses Recognition
Pendapatan konstruksi
Construction revenues
Kelompok Usaha mengakui aset takberwujud atas jasa konstruksi dan peningkatan kemampuan dimana Kelompok Usaha menerima hak (lisensi) untuk membebankan pengguna jasa publik. Suatu hak untuk membebankan pengguna jasa publik bukan merupakan hak tanpa syarat untuk menerima kas karena jumlahnya bergantung pada sejauh mana publik menggunakan jasa. Pada fase konstruksi, Kelompok Usaha mencatat aset takberwujud dan mengakui pendapatan dan biaya konstruksi sesuai dengan basis kontrak biaya-plus.
The Group recognizes intangible assets of construction services and increased capacity in which the Group receives the rights (license) to charge users of public services. A right to charge users of public services is not an unconditional right to receive cash because the amounts depend on the extent of public using the service. In the construction period, the Group recorded intangible assets and recognize revenues and costs of construction by using costplus contract basis.
Pendapatan konstruksi dicatat bersamaan dengan pengakuan aset takberwujud pada tahap konstruksi.
Construction revenues are recorded simultaneously with the recognition of an intangible asset during the construction phase.
Pendapatan tol
Toll revenues
Pendapatan tol dari hasil pengoperasian jalan tol diakui pada saat penjualan karcis tol dan/atau jasa telah diberikan. Pendapatan tol dari hasil kerjasama pengoperasian jalan tol dengan investor dengan kuasa penyelenggaraan diakui pada saat penjualan karcis tol setelah dikurangi bagian investor tersebut. Pembayaran kepada investor tanpa hak operasi dicatat sebagai angsuran wajib kerja sama operasi. Selisih total pembayaran atas angsuran wajib kerjasama operasi dicatat sebagai gabungan beban usaha atau pendapatan.
Revenue from toll road operations is recognized when toll tickets are sold and/or services are rendered. Revenue from profit sharing arrangement between the recognized when toll tickets are sold, net of investor's share. Payments to investors without operating rights are recorded as a mandatory installment under joint operation. The excess of total payment over mandatory installment under joint operation is recorded as joint operation expense or revenue.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/29
Ekshibit E/29
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
r. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) r. Revenue and (Continued)
Expenses
Recognition
Pendapatan sewa
Rent revenues
Pendapatan sewa properti invetasi diakui selama masa sewa, pendapatan sewa properti investasi diterima di muka disajikan sebagai akun “Pendapatan diterima di muka”. Pendapatan sewa properti investasi yang belum ditagih disajikan sebagai akun “Piutang Usaha” di laporan posisi keuangan konsolidasian.
Investment property rental income is recognized over the lease term. Investment property rental income which is received in advance are presented as "Unearned income". Investment property rental income that has not been billed presented as "Accounts receivable" in the consolidated statement of financial position.
Penjualan air bersih
Sales of water
Pendapatan dari penjualan penyediaan air bersih diakui berdasarkan volume yang diserahkan kepada pelanggan, baik yang secara khusus dibaca dan ditagih maupun yang diestimasi berdasarkan output dari jaringan penyediaan air bersih dan kemungkinan besar Kelompok Usaha akan menerima pembayaran yang telah disepakati sebelumnya.
Revenue from sales of water is recognized based on the provision of clean water volume delivered to the customers, either specifically read and billed or estimated based on the output of the network of water supply and most likely the Group will receive payments previously agreed.
Pendapatan usaha lainnya
Other operating revenues
Pendapatan sewa iklan, lahan dan tempat peristirahatan serta pendapatan jasa pengoperasian diakui sesuai periode yang sudah berjalan dalam tahun yang bersangkutan. Pendapatan diterima di muka untuk periode yang belum berjalan diakui sebagai pendapatan diterima di muka dan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas.
Revenues from advertisement, space and rest area rental and income from toll road operating service are recognized when earned. Advances received not yet earned are recognized as unearned revenue and are presented in the consolidated statement of financial position as a liability.
Pendapatan dividen dari aset keuangan lainnya diakui pada saat pembagian dividen diumumkan. Pendapatan lainnya diakui atas dasar akrual.
Dividend income from other financial asset is recognized when the dividend distribution has been declared. Other income is recognized based on accrual basis.
Beban konstruksi
Construction costs
Beban konstruksi merupakan seluruh biaya konstruksi pembangunan jalan tol dan pembangunan sarana pengelolaan air bersih. Konstruksi pembangunan jalan tol termasuk peningkatan kapasitas jalan tol yang meliputi pengadaan tanah, studi kelayakan dan biayabiaya lain yang berhubungan langsung dengan pembangunan jalan tol, termasuk biaya pembangunan jalan akses ke jalan tol, jalan alternatif dan fasilitas jalan umum yang disyaratkan ditambah biaya pinjaman lain yang secara langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tersebut. Biaya pinjaman dikapitalisasi sampai dengan saat proses pembangunan tersebut selesai dan dioperasikan.
Construction cost represents the entire cost of construction of toll road and construction of water management facilities. Construction of toll road include the increasing of capacity toll roads which includes land acquisition, feasibility studies and other costs directly related to the construction of toll roads, including the cost of construction of access roads to toll roads, alternative roads and public roads required plus other borrowing costs which are directly used to funded the construction of the asset. Borrowing costs are capitalized until the construction is completed and operated.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/30
Ekshibit E/30
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
r. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) r. Revenue and (Continued)
Expenses
Recognition
Beban konstruksi (Lanjutan)
Construction costs (Continued)
Beban konstruksi dicatat bersamaan dengan pengakuan aset takberwujud pada tahap konstruksi.
Construction costs are recorded simultaneously with the recognition of an intangible asset during the construction phase.
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
s. Perpajakan
s. Taxation
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas.
Income tax expenses comprises current and deferred income tax. Tax are recognized in the profit or loss, except to the extent that it relates to item recognized in other comprehensive income or directly in equity.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak dan undangundang pajak yang berlaku pada tanggal pelaporan. Aset dan liabilitas pajak kini diukur sebesar nilai yang diharapkan dapat terpulihkan atau dibayar.
Current tax expense is determined based on the taxable profit for the year, using the tax rates and tax laws that have been enacted or substantially enacted at the reporting tax. Current tax assets and liabilities are measured at the amount expected to be recovered or paid.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized as a future period tax consequences resulting from differences of carrying value between assets and liabilities based on the consolidated financial statements with tax base of assets and liabilities. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible differences, when it is probable to be used against future taxable income.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantially enacted at the reporting date. Deferred tax is charged or credited to the current year’s consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, except deferred tax which is charged or credited directly to equity.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/31
Ekshibit E/31
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
s. Perpajakan (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) s. Taxation (Continued)
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Pajak Final
Final Tax
Peraturan pajak di Indonesia mengatur beberapa jenis penghasilan yang dikenakan pajak yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian.
Tax regulation in Indonesia determined that certain taxable income is subject to final tax. Final tax applied to the gross value of transactions is applied even when the parties carrying the transaction recognising losses.
Mengacu pada revisi PSAK 46, pajak final tersebut tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK 46. Oleh karena itu, Kelompok Usaha meyajikan beban pajak final sehubungan dengan penghasilan yang menjadi obyek pajak final sebagai bagian dari beban usaha.
Referring to revised PSAK 46, final tax is no longer governed by PSAK 46. Therefore, The Group has decided to present all of the final tax arising from revenues subject to final tax as part of operating expenses.
t. Imbalan Pasca-kerja
t. Post-employment Benefits
Kelompok Usaha mengakui imbalan kerja jangka pendek berdasarkan metode akrual sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003.
The Group recognized an unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated 25 March 2003.
Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit.
The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method.
Biaya jasa lalu yang timbul dari amandemen atau kurtailmen program diakui sebagai beban dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Past service costs arising from amendment or curtailment programs are recognized as expense in profit or loss when incurred.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefit obligation recognized in the consolidated statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/32
Ekshibit E/32
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
t. Imbalan Pasca-kerja (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) t. Post-employment Benefits (Continued)
Pengukuran kembali yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsiasumsi aktuaria langsung diakui seluruhnya melalui penghasilan komprehensif lain.
Remeasurements arising from adjustments and changes in actuarial assumptions are directly recognized in other comprehensive income.
Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen atau penyelesaian kewajiban imbalan pasti diakui ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi.
Gains or losses on the curtailment or settlement of the defined benefit obligation are recognized when the curtailment or settlement occurs.
u. Laba per Saham Dasar
u. Basic Earnings per share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun berjalan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income for the year attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Kelompok Usaha tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutive pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
The Group has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of 31 December 2016 and 2015, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statement of profit or loss and othrt comprehensive income.
v. Instrumen Keuangan Derivatif
v. Derivative Financial Instruments
Entitas anak melakukan transaksi derivatif untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari pinjaman jangka panjang dalam mata uang asing.
A subsidiary enters into and engages in derivative for the purpose of managing its foreign exchange exposures emanating from long-term loans in foreign currencies.
Kelompok Usaha menerapkan PSAK 55, “Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran” yang mengatur standar akuntansi dan pelaporan untuk transaksi derifatif dan aktivitas lindung nilai, yang mengharuskan setiap instrumen derivatif (termasuk instrument derivatif melekat) diakui sebagai aset atau liabilitas berdasarkan nilai wajar setiap kontrak. Nilai wajar merupakan perhitungan nilai kini (present value) dengan menggunakan data dan asumsi yang berlaku umum.
The Group applied PSAK 55, “Financial Instruments: Recognition and Measurement” sets forth the accounting and reporting standards for derivative transactions and hedging activities, which require that every derivative instrument (including embedded derivatives) be recognised as either assets or liability based on the fair value of each contract. Fair value is a computation of present value by using data and assumption which are commonly used.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/33
Ekshibit E/33
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
2.
v. Derivative Financial Instruments (Continued)
v. Instrumen Keuangan Derivatif (Lanjutan) Berdasarkan kriteria khusus untuk akuntansi lindung nilai pada PSAK 55, semua instrumen derivatif yang ada pada entitas anak tidak memenuhi persyaratan tersebut dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi. Perubahan atas nilai wajar instrument derivatif dibebankan atau dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan.
Based on the specific requirements for hedge accounting under PSAK 55, the Subsidiary derivative instrument does not qualify and are not designated as hedge activity for accounting purposes. The changes in fair value of such derivative instrument is charge or credited to current year operations.
Perubahan nilai wajar instrumen derivatif dan laba (rugi) dari penyelesaian kontrak derivatif dibebankan atau dikreditkan pada akun “Laba (rugi) perubahan nilai wajar derivatif – Neto” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
The net changes in fair value of derivative instrument and gain (loss) from the settlement of derivative contract is charged or credited to “Gain (loss) on change in fair value of derivative – Net” account in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
w. Informasi Segmen
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
w. w. Segment information
Segmen adalah bagian khusus Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha) maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis) yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a special part of the Group that is engaged in providing products and services (business segment) or in providing products and services within a particular economic environment (geographical segment) which is subject to risks and returns that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta item-item yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai dengan segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar perusahaan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Revenues, expenses, results, assets and liabilities of segments include items directly attributable to a segment as well as items that can be allocated on a reasonable basis to the segment. Segment is determined before intercompany balances and transactions are eliminated as part of the consolidation process.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATION AND ASSUMPTIONS
JUDGMENTS,
The preparation of the Group consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/34
Ekshibit E/34
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATION AND ASSUMPTIONS (Continued)
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Property and Equipment
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai 20 tahun.
The costs of property and equipment are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these property and equipment to be within 4 to 20 years.
Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 diungkapkan dalam Catatan 14.
These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Group’s property and equipment as of 31 December 2016 and 2015 are disclosed in Note 14.
Aset takberwujud
Intangible assets
Nilai wajar dari perolehan aset takberwujud atas penyediaan jasa konstruksi pada perjanjian jasa konsesi diestimasi berdasarkan referensi nilai wajar dari pengadaan jasa konstruksi tersebut. Nilai wajar yang diperhitungkan sebagai estimasi dari pendekatan biaya (cost plus) dengan margin keuntungan sebesar 10%, yang dianggap cukup memadai oleh Kelompok Usaha. Ketika Kelompok Usaha menerima aset takberwujud dan aset keuangan yang berasal dari jasa konstruksi dalam perjanjian jasa konsesi, Kelompok Usaha mengestimasi nilai wajar dari aset takberwujud sebesar perbedaan nilai antara nilai wajar dari jasa konstruksi dan nilai wajar dari aset keuangan yang diterima. Nilai tercatat aset takberwujud diungkapkan pada Catatan 15 atas laporan keuangan konsolidasian.
The fair value of intangible assets received as consideration for providing construction services in a service concession arrangement is estimated by reference to the fair value of the construction service provided. The fair value is calculated as the estimated total cost plus a profit margin of 10%, which the Group considers a reasonable margin. When the Group receives an intangible asset and a financial asset as consideration for providing construction service in a service concession arrangement, the Group estimates the fair value of intangible assets as the difference between the fair value of the construction services provided and the fair value of the financial asset received. The carrying value of the Group’s intangible assets is disclosed in Note 15 to the consolidated financial statements.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/35
Ekshibit E/35
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATION AND ASSUMPTIONS (Continued)
Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Estimates and Assumptions (Continued)
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas
Fair value of financial assets and liabilities
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Kelompok Usaha menggunakan penilaian mereka untuk memilih berbagai metode dan membuat asumsi yang terutama didasarkan pada kondisi pasar yang ada pada setiap tanggal laporan posisi keuangan tanggal. Kelompok Usaha telah menggunakan analisis discounted cash flow untuk berbagai aset keuangan dan liabilitas yang tidak diperdagangkan di pasar aktif. Perbandingan antara nilai wajar dan nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan Kelompok Usaha pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 40.
The fair value of financial assets and liabilities that are not traded in an active market is determined by using valuation techniques. The Group use their judgment to select a variety of methods and make assumptions that are mainly based on market conditions existing at each statement of financial position date. The Group have used discounted cash flow analysis for various financial assets and liabilities that were not traded in active markets. The comparison between the fair value and carrying amount of the Group’ financial assets and liabilities as at consolidated statement of financial position date is disclosed in Note 40.
Imbalan Pasca-kerja
Post-employment benefit
Penentuan liabilitas imbalan pasca-kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Kelompok Usaha diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah liabilitas yang diakui dimasa mendatang.
The determination of post-employment benefits liabilities depends on selection of certain assumption used by actuary for the calculation of the liability. These assumptions include discount rate and rate of increase in salaries. Different realization from the Group assumptions are accumulated and amortized over the future periods and consequently will affect the expense ana liabilities recognized in the future.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/36
Ekshibit E/36
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
KAS DAN SETARA KAS
4. 2016
Kas - Rupiah Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Victoria International Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank MNC International Tbk PT Bank Mayapada International Tbk Citibank, N.A. PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Maybank Syariah Indonesia PT Bank Mega Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Ganesha Tbk PT Bank Mualamat Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (dahulu PT Bank Windu International Tbk) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank DKI
Dolar Amerika Serikat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank MNC International Tbk
Jumlah Bank
2.772.910.142
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2015 1.714.705.746
32.334.823.134
11.568.735.280
10.968.947.394 6.742.598.320
1.469.944 238.471.844
5.365.782.615
393.393.072
4.607.528.744 4.360.084.556 2.992.258.439
4.140.311.277 6.278.935.985
2.009.294.724 1.919.852.577 1.873.835.897 1.688.656.778 1.415.484.845 1.049.578.107 502.563.869 280.603.398 252.154.609 222.767.310 219.358.436 179.158.791 108.631.577 51.323.872 48.133.667 45.786.184 17.480.632 10.528.019
4.928.000 3.013.538.938 920.049.222 424.380.325 1.212.197.066 502.634.207 720.067.403 251.647.648 98.419.903 183.453.030 177.805.975 115.315.000 506.101.838 44.338.022 11.050.019
4.868.089
-
980.896 973.000
21.595.329 1.248.000
79.274.038.479
30.830.087.327
32.100.254.613 87.777.388 29.152.492 27.018.882 15.728.826 11.396.012
46.660.074.878 30.721.465 28.760.551 452.173.431 -
2.771.041 413.721 76.854
3.800.523 9.375.560 697.503
32.274.589.829
47.185.603.911
111.548.628.308
78.015.691.238
Cash on hand - Rupiah Cash in banks Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Victoria International Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank MNC International Tbk PT Bank Mayapada International Tbk Citibank, N.A. PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Maybank Syariah Indonesia PT Bank Mega Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Ganesha Tbk PT Bank Mualamat Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (formerly PT Bank Windu International Tbk) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank DKI
United States Dollar The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank MNC International Tbk
Total Cash in Banks
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/37
Ekshibit E/37
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
2016
2015
200.000.000.000 130.000.000.000
200.000.000.000 188.800.000.000
100.000.000.000 60.000.000.000 10.000.000.000
100.000.000.000 25.000.000.000 -
5.000.000.000 5.000.000.000
43.900.000.000 -
Time deposits - Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank Ganesha Tbk
Jumlah Deposito berjangka
510.000.000.000
557.700.000.000
Total Time Deposits
Jumlah
624.321.538.450
637.430.396.984
Total
Deposito berjangka - Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank Ganesha Tbk
Tingkat bunga deposito berjangka pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing berkisar antara 4,00% - 10,00% dan 9,75% - 11,00% per tahun. Deposito berjangka termasuk kelompok “Kas dan setara kas” dengan jangka waktu penempatan tiga bulan atau kurang. 5.
ASET KEUANGAN YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL
Annual interest rates of time deposits in 2016 and 2015 ranged between 4.00% - 10.00% per annum and 9.75% - 11.00% per annum, respectively. The time deposits included as part of “Cash and cash equivalents” with original maturities of three months or less. 5.
AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSETS
2016 Efek yang diperdagangkan di bursa Pihak ketiga PT Bukit Asam (Persero) Tbk PT United Tractors Tbk PT Adaro Energy Tbk PT Astra International Tbk
-
Jumlah
-
Akumulasi penyesuaian nilai wajar
-
Bersih
-
2015
Listed securities - Third parties PT Bukit Asam (Persero) Tbk PT United Tractors Tbk PT Adaro Energy Tbk PT Astra International Tbk
12.518.693.750 4.761.742.500 1.915.730.000 19.934.625 19.216.100.875 (
Total
13.315.475.875)
Accumulated fair value adjustment Net
5.900.625.000
Mutasi penyesuaian nilai wajar investasi efek Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
Mutation of the Group’s securities investment are as follows:
Penyesuaian nilai wajar/ Fair value adjustment Mutasi tahun 2016 PT Bukit Asam (Persero) Tbk
Saldo awal/
berjalan/ Mutation
Saldo akhir/
Beginning balance
during period
Ending balance
2016
12.518.693.750
(
12.518.693.750)
-
PT Bukit Asam (Persero) Tbk
PT United Tractors Tbk
4.761.742.500
(
4.761.742.500)
-
PT United Tractors Tbk
PT Adaro Energy Tbk
1.915.730.000
(
1.915.730.000)
-
PT Adaro Energy Tbk
19.934.625
(
19.934.625)
-
PT Astra International Tbk
19.216.100.875
(
19.216.100.875)
-
Total
PT Astra International Tbk Jumlah
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/38
Ekshibit E/38
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
ASET KEUANGAN YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL (Lanjutan)
5.
AVAILABLE-FOR-SALE (Continued)
FINANCIAL
ASSETS
Penyesuaian nilai wajar/ Fair value adjustment Mutasi tahun Saldo awal/ Saldo akhir/ berjalan/ Mutation Beginning balance
2015 PT PT PT PT
Bukit Asam (Persero) Tbk United Tractors Tbk Adaro Energy Tbk Astra International Tbk
Jumlah
6.
during period
Ending balance
2015
4.706.193.750 2.159.242.500 875.730.000 1.372.125
4.984.375.000 60.000.000 525.000.000 3.562.500
9.690.568.750 2.219.242.500 1.400.730.000 4.934.625
PT Bukit Asam (Persero) Tbk PT United Tractors Tbk PT Adaro Energy Tbk PT Astra International Tbk
7.742.538.375
5.572.937.500
13.315.475.875
Total
Seluruh investasi digolongkan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual dengan nilai wajar efek ditetapkan berdasarkan kuotasi harga pasar pada Bursa Efek Indonesia.
The entire investments are classified as financial assets available-for-sale at fair value which determined based on quoted market prices at the Indonesia Stock Exchange.
Seluruh investasi merupakan investasi pihak ketiga dan tidak dijaminkan.
The entire investments are third parties investment and not being pledged as collateral.
INVESTASI JANGKA PENDEK
6.
Investasi jangka pendek Kelompok Usaha dalam bentuk efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Pihak/ Parties
Jenis efek/ Type of securities
PT Mandiri Makmur Persada PT Mulia Sukses Persada PT Permata Perdana Sakti PT Permata Perdana Sakti PT Permata Perdana Sakti
Saham/ Stock Saham/ Stock Saham/ Stock Saham/ Stock Saham/ Stock
Jumlah
Nilai nominal/ Nominal amount
Tanggal Tanggal penempatan/ jatuh tempo/ Starting Maturity date date
SHORT-TERM INVESTMENTS The Group’s short-term investments which in the form of securities purchased under resale agreements (reverse repo) as of 31 December 2016 and 2015 are as follows:
Nilai penjualan kembali/ Selling price
Pendapatan bunga yang belum diamortisasi/ Unamortized interest income 2016 2015
Nilai tercatat/ Carrying value 2016
2015
44.000.000.000
18/12/2016
18/03/2017
45.760.000.000
(
1.527.912.088)
(
1.530.434.783)
44.232.087.912
44.229.565.217
56.000.000.000
18/12/2016
18/03/2017
58.240.000.000
(
1.944.615.385)
(
1.947.826.087)
56.295.384.615
56.292.173.913
20.000.000.000
28/04/2016
28/04/2017
20.000.000.000
(
387.744.920)
(
752.309.439)
19.612.255.080
19.247.690.561
15.000.000.000
29/04/2016
29/04/2017
15.000.000.000
(
52.055.092)
(
101.846.918)
14.947.944.908
14.898.153.082
15.000.000.000
25/05/2016
25/05/2017
15.000.000.000
(
65.068.865)
(
134.856.449)
14.934.931.135
14.865.143.551
154.000.000.000
(
3.977.396.350)
(
4.467.273.676)
150.022.603.650
149.532.726.324
150.000.000.000
Transaksi ini dijaminkan dengan efek yang dibeli tersebut, dimana kedua pihak melakukan peninjauan terhadap harga pasar efek yang dijaminkan atas kemungkinan penambahan atau pengurangan jaminan.
This transaction is secured by the purchased securities, which both parties reviewing the market price of collateralized securities for possibility addition or deduction guarantee.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat peristiwa atau keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai, sehingga tidak dibuat cadangan kerugian penurunan nilai atas investasi tersebut.
The management believes that there are no events or conditions which indicated impairment on investment, thus no impairment impairment losses have been made on such investments.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/39
Ekshibit E/39
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
7.
PIUTANG USAHA
By customers
Berdasarkan pelanggan 2016 Pihak ketiga PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT XL Axiata Tbk PT Smartfren Telecom Tbk PT Telekomunikasi Selular Kartu tol prabayar PT Indosat Tbk PT Smart Telecom PT Kawasan Industri Medan PT Perusahaan Daerah Air Minum PT Hutchison 3 Indonesia PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Ida Lombok PT Corona Telecommunication Service PT Komet Konsorsium PT Besland Pertiwi PT Bintang Timur Persada Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 200.000.000)
Pihak berelasi (Catatan 36) Bersih
TRADE RECEIVABLES
38.543.959.834 17.431.097.316 5.883.965.125 2.739.026.915 2.124.479.152 1.349.129.129 1.130.508.679 870.000.000 702.794.112 496.691.390 339.000.000 334.333.500 -
2015
11.506.779.721 9.786.739.183 7.074.213.768 37.963.940.589 769.500.929 5.924.849.892 871.001.096 1.107.491.173 1.540.751.175 8.740.293.700 6.313.696.311 2.640.600.000 620.977.500 404.080.479
4.041.999.764
2.005.164.700
75.986.984.916
97.270.080.216
75.986.984.916
Third parties PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT XL Axiata Tbk PT Smartfren Telecom Tbk PT Telekomunikasi Selular Toll card prepayment PT Indosat Tbk PT Smart Telecom PT Kawasan Industri Medan PT Perusahaan Daerah Air Minum PT Hutchison 3 Indonesia PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Ida Lombok PT Corona Telecommunication Service PT Komet Konsorsium PT Besland Pertiwi PT Bintang Timur Persada Others (each below Rp 200,000,000)
86.575.123
Related parties (Note 36)
97.356.655.339
Net
By ages
Berdasarkan umur 2016
2015
Belum jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari
49.951.511.659 9.624.785.658 4.460.870.236 11.949.817.364
957.576.219 77.731.425.739 3.881.090.038 14.786.563.343
Not yet due 1 - 30 days 31 - 60 days More than 60 days
Bersih
75.986.984.916
97.356.655.339
Net
Seluruh piutang usaha dalam mata uang Rupiah, tidak dijaminkan dan tidak dikenakan bunga.
All trade receivables are denominated in Rupiah, unsecured and non-interest bearing.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/40
Ekshibit E/40
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
8.
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
TRADE RECEIVABLES (Continued)
7.
Berdasarkan telaah atas status dari masing-masing akun piutang usaha pada akhir tahun, manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai untuk piutang usaha telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Based on the review of the status of each of the accounts receivable at the end of the year, the Groups management believes that the allowance for impairment losses for trade receivables is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts.
Kartu tol prabayar terdiri dari tagihan atas pendapatan tol BMN dan JTSE, Entitas Anak tidak langsung, dari e-toll Flazz BCA dan e-toll Mega Card pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Toll cards prepayment represents BMN and JTSE, indirect Subsidiaries, from e-toll Flazz BCA and e-toll Mega Card, on toll revenue as of 31 December 2016 and 2015.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha tersebut.
Management believes that there are no significant concentrations of credit risk on the trade receivables.
UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA
ADVANCES AND PREPAID EXPENSES
8. 2016
2015
15.310.937.020
48.432.867.141
15.283.139.604 528.861.587 19.856.211.146
53.838.454.407 1.579.322.236 4.144.252.938
Advances Projects Purchase of property and equipment and investment property Deposits Others
Biaya dibayar di muka Sewa Asuransi Lain-lain
154.281.683.513 1.834.696.687 536.111.111
78.507.666.527 1.181.001.615 365.569.371
Prepaid expenses Rent Insurances Others
Jumlah
207.631.640.668
188.049.134.235
Uang muka Proyek Pembelian aset tetap dan properti investasi Jaminan Lain-lain
Bagian jangka panjang Uang muka pembelian aset tetap dan properti investasi jangka panjang Sewa dibayar di muka jangka panjang Bagian jangka pendek
( (
15.283.139.604) 141.780.568.307) 50.567.932.757
( (
53.838.454.407) 78.404.424.867) 55.806.254.961
Total Long-term portion Advances on purchase of property and equipment and investment property - long-term Long-term prepaid rent Current portion
Uang muka pembelian properti investasi merupakan uang muka yang dibayarkan KIN, Entitas Anak tidak langsung, atas pembelian properti investasi.
Advances on purchase of investment property represents advance paid by KIN, indirect Subsidiary, for the purchase of investment property.
Sewa dibayar di muka adalah sewa lahan yang dibayarkan oleh KIN untuk properti investasi berupa menara telekomunikasi dengan jangka waktu sesuai dengan masa kontrak sewa dengan pelanggan (sekitar 1-12 tahun).
Prepaid rent represents land rent paid by KIN for its investment property of telecommunications tower with a period based on the lease contract with the customer (approximately 1-12 years).
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/41
Ekshibit E/41
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA (Lanjutan)
8.
Uang muka proyek merupakan uang muka pekerjaan dalam pelaksanaan terdiri dari sebagai berikut:
ADVANCES AND PREPAID EXPENSES (Continued) Advance project represents advance construction in progress include as follow:
2016
9.
for
2015
Pembangunan pembangkit listrik tenaga mini-hidro Pembangunan pengelolaan air bersih Pembangunan jalan tol Pembangunan menara telekomunikasi
11.458.433.002 2.767.292.391 1.022.340.298 62.871.329
10.067.363.636 7.221.081.782 1.614.076.491 29.530.345.232
Mini-hydro power plant construction Water treatment construction Toll road construction Telecomunications tower construction
Jumlah
15.310.937.020
48.432.867.141
Total
UANG MUKA INVESTASI DAN PIUTANG INVESTASI
9.
ADVANCE AND RECEIVABLES ON INVESTMENT
2016 PT Menara Telekomunikasi Indonesia (MTI) PT Andalan Karya Abadi (AKA) PT Langgeng Sukses Mandiri (LSM) PT Grha Mekatama Telindo (GMT) PT Komet Konsorsium (Komet) Uang muka lainnya Jumlah
2015
92.500.000.000 83.905.410.107 75.898.908.158 -
91.500.000.000 83.905.410.107 93.129.219.647 20.000.000.000 4.542.351.139 3.875.000.000
PT Menara Telekomunikasi Indonesia (MTI) PT Andalan Karya Abadi (AKA) PT Langgeng Sukses Mandiri (LSM) PT Grha Mekatama Telindo (GMT) PT Komet Konsorsium (Komet) Other advances
252.304.318.265
296.951.980.893
Total
Akun ini merupakan uang muka dan piutang investasi yang dapat dikonversi menjadi saham dengan rincian sebagai berikut:
This account represents investment advance and receivables that can be converted into shares with detail as follows:
Pada tanggal 29 Desember 2015, Telekom, Entitas Anak, menempatkan Refundable Deposit pertama sebesar Rp 20.000.000.000 ke GMT. Deposit ini terkait dengan Perjanjian Jual Beli Bersyarat antara Telekom dan GMT. Pada tanggal 29 Juli 2016, deposit ini telah direaliasi (Catatan 1c).
On 29 December 2015, Telekom, Subsidiary, has placed the first Refundable Deposit amounting to Rp 20,000,000,000 to GMT. The deposit is related with Conditional Sale and Purchase Agreement between Telekom and GMT. On 29 July 2016, the deposit has been realised (Noted 1c).
Pada tanggal 21 Januari 2014, PT Telekom Infranusantara (Telekom), Entitas Anak, memberikan pinjaman Mudarabah Islamic Financing (MIF) 2 secara berangsur kepada MTI, pihak ketiga. Atas pinjaman ini, Telekom menerima Call Option dari MTI untuk dapat membeli saham KIN milik MTI sebanyak 138.314.575 saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 98.000.000.000. Sehubungan dengan Call Option tersebut, Telekom membayar imbalan kepada MTI sebesar Rp 1.000.000.000 dan juga menerbitkan Put Option kepada MTI.
On 21 January 2014, PT Telekom Infranusantara (Telekom), Subsidiary, provide loan of Islamic Mudarabah Financing (MIF) 2 gradually to MTI, a third party. For such loan, Telekom received a Call Option of MTI to be able to buy shares in KIN totally 138,314,575 shares at an exercise price of Rp 98,000,000,000. In connection with the Call Option, Telekom paid compensation to MTI amounted to Rp 1,000,000,000 and also issued a Put Option to MTI.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/42
Ekshibit E/42
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
UANG MUKA INVESTASI DAN PIUTANG INVESTASI (Lanjutan)
9.
ADVANCE AND RECEIVABLES ON INVESTMENT (Continued)
Pada tanggal 13 Januari 2014, Perusahaan memberikan pinjaman kepada LSM yang digunakan untuk untuk kegiatan investasi dan modal kerja. Jangka waktu pinjaman adalah 12 (dua belas) bulan dan dikenakan tingkat bunga 11% per tahun. Pinjaman ini telah diperpanjang pada tanggal 28 Desember 2016 sehingga akan berakhir pada 28 Desember 2017.
On 13 January 2014, the Company provides loans to LSM for investing activities and working capital. The loan period is 12 (twelve) months and bears interest 11% per annum. The loan has been extended on 28 December 2016 and it will due on 28 December 2017.
Pada tanggal 15 April 2013, Perusahaan memberikan pinjaman kepada AKA, pihak ketiga, dengan pinjaman maksimum sebesar Rp 100.000.000.000. Pinjaman ini ditujukan untuk kegiatan investasi dan dikenakan bunga 16% per tahun untuk jangka waktu 1 tahun. Perjanjian ini telah diubah berdasarkan adendum 1 Perjanjian Pinjaman pada tanggal 16 April 2014 tentang jangka waktu pinjaman menjadi 2 tahun sejak penarikan pertama pinjaman ini. Pinjaman ini telah diperpanjang pada tanggal 16 April 2016 sehingga akan berakhir pada 16 April 2020.
On 15 April 2013, the Company provide loan to AKA, third party, with maximum amount Rp 100,000,000,000. This loan is devoted for investment purpose and bears interest at 16% per annum which will due after 1 year. This agreement amended based on the addendum 1 of the Loan Agreement dated 16 April 2014 concerning on extended the term of loan into 2 year after first withdrawal. The loan has been extended on 16 April 2016 and it will due on 16 April 2020.
10. INVENTORIES
10. PERSEDIAAN Akun ini merupakan persediaan atas bahan-bahan untuk perbaikan, pemeliharaan dan penggantian menara telekomunikasi yang dimiliki oleh KIN, Entitas Anak tidak langsung.
This account represents supplies of materials for repair, maintenance and replacement of telecommunication tower owned KIN, indirect Subsidiary.
Manajemen KIN berkeyakinan bahwa seluruh persediaan dapat digunakan atau dijual, sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai untuk persediaan usang.
The management of KIN believes that the inventories can be either used or sold, and therefore an allowance for impairment loss of obsolete stock is not considered necessary. 11. RESTRICTED CASH IN BANKS
11. BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 2016 PT Bank Central Asia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta PT Bank Maybank Syariah Indonesia Jumlah
26.008.808.025 18.304.209.487
2015 22.803.941.599 -
PT Bank Central Asia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta
2.242.000.000
2.242.000.000
PT Bank Maybank Syariah Indonesia
46.555.017.512
25.045.941.599
Total
Akun ini merupakan rekening escrow milik BSD, BMN, JTSE dan DCC, Entitas Anak tidak langsung, yang ditempatkan pada PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh Entitas Anak tidak langsung.
This account represents escrow accounts of BSD, BMN, JTSE and DCC, indirect Subsidiaries that are placed with PT Bank Central Asia Tbk (BCA) pertinent with loans of those indirect Subsidiaries.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/43
Ekshibit E/43
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (Lanjutan)
11. RESTRICTED CASH IN BANKS (Continued)
Rekening ini ditujukan untuk menampung pendapatan jalan tol harian serta penerimaan penjualan air bersih dan digunakan sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian restrukturisasi pinjaman antara entitas–entitas anak tidak langsung dan BCA (Catatan 23).
These escrow accounts are escrow the daily toll road revenue and receipt of water sales and shall be used under the terms of loan agreements between those indirect subsidiaries and BCA (Note 23).
IME, Entitas Anak tidak langsung, menempatkan bank guarantee pada PT Bank Maybank Syariah Indonesia sejak tanggal 18 Juni 2014 sebagai pelaksanaan pembayaran pembangkit listrik tenaga mini-hidro kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
IME, indirect Subsidiary, placed a bank guarantee in PT Bank Maybank Syariah Indonesia on 18 June 2014 as a payment for mini-hydro power plant to PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
KIN, Entitas Anak, menempatkan rekening escrow pada The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), sejak tanggal 19 Oktober 2016 digunakan sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian restrukturisasi pinjaman entitas anak.
KIN, Subsidiary, placed a escrow accounts in The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) on 19 October 2016 as a shall be used under the terms of loan agreements those subsidiary.
12. INVESTMENTS IN ASSOCIATES
12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Penyertaan saham pada entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016 Metode ekuitas/ Equity Method PT Jakarta Lingkar Baratsatu PT Intisentosa Alam Bahtera PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri
Jumlah/ T o t a l
Jenis usaha/ Nature of business
Pengelola jalan tol/ Toll road operator Pengusahaan jasa pelabuhan/ Port services Instalasi air bersih/ Water installation
Investment in associates entities as of 31 December 2016 and 2015 are as follows:
Bagian atas laba/ Equity in net profit
Pengakuan atas bagian penghasilan komprehensif lain perusahaan asosiasi/ Recognition of share in other comprehensive income of an associates company
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Saldo awal/ Beginning balance
Dividen/ Dividend
25,00%
266.876.731.069
-
7.208.209.297
39,00%
63.963.101.378
-
6.061.306.744
28,00%
14.477.337.852
(
2.800.000.000)
2.789.663.743
399.409
14.467.401.004
345.317.170.299
(
2.800.000.000)
16.059.179.784
167.280.216
358.743.630.299
166.880.807
-
Saldo akhir/ Ending balance
274.251.821.173
70.024.408.122
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/44
Ekshibit E/44
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. INVESTMENTS IN ASSOCIATES (Continued)
12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan)
2015 Metode ekuitas/ Equity Method PT Jakarta Lingkar Baratsatu PT Intisentosa Alam Bahtera PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri
Jenis usaha/ Nature of business
Pengelola jalan tol/ Toll road operator Pengusahaan jasa pelabuhan/ Port services Instalasi air bersih/ Water installation
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Saldo awal/ Beginning balance
Dividen/ Dividend
25,00%
250.440.300.634
-
16.809.502.887
39,00%
62.007.658.869
-
1.955.442.509
-
63.963.101.378
28,00%
14.168.640.761
(
980.000.000)
1.288.697.091
-
14.477.337.852
326.616.600.264
(
980.000.000)
20.053.642.487
Jumlah/ T o t a l
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Addition
(
(
373.072.452)
373.072.452)
Pengurangan/ Deduction
Reklasifikasi/ Reclassification
Entitas anak yang baru diakuisisi/ Newly acquired subsidiaries
Saldo akhir/ Ending balance
Bangunan menara telekomunikasi Pemilikan langsung Akumulasi perubahan nilai wajar
Nilai Buku
2015
42.301.860.759
-
-
119.607.794.348
53.209.547.961
-
-
1.198.097.000.000
95.511.408.720
-
-
47.693.823.332
142.625.861.450
-
-
261.585.791.280 261.585.791.280
1.382.376.857.691
nilai wajar
172.817.342.309
Nilai Buku
2016
Direct acquisition Accumulated changes in fair value
Telecommunication ( 154.034.179.293)
1.245.790.823.332
Saldo awal/ Beginning balance
36.285.505.489 1.591.479.705.489
Penambahan/ Addition
Pengurangan dan reklasifikasi/ Deduction and reclassification
Pengurangan dan reklasifikasi/ Deduction and reclassification
Entitas anak yang baru diakuisisi/ Newly acquired subsidiaries
Saldo akhir/ Ending balance
tower in progress Carrying Amount
2015
Telecommunication tower 813.334.104.242
259.880.819.479
-
45.343.895.758
9.138.742.195
-
858.678.000.000
269.019.561.674
-
23.268.292.439
17.542.103.569
-
(
10.673.561.674) -
(
10.673.561.674)
15.947.843.605
1.078.489.205.652
65.125.156.395
119.607.794.348
81.073.000.000
1.198.097.000.000
6.883.427.324
47.693.823.332
Bangunan menara telekomunikasi dalam penyelesaian
345.317.170.299
1.555.194.200.000
Bangunan menara telekomunikasi Pemilikan langsung Akumulasi perubahan
266.876.731.069
Telecommunication tower 1.078.489.205.652
Bangunan menara telekomunikasi dalam penyelesaian
Saldo akhir/ Ending balance
13. INVESTMENT PROPERTIES – FAIR VALUE
13. PROPERTI INVESTASI – NILAI WAJAR
2016
Bagian atas laba/ Equity in net profit
Pengakuan atas bagian penghasilan komprehensif lain perusahaan asosiasi/ Recognition of share in other comprehensive income of an associates company
Direct acquisition Accumulated changes in fair value
Telecommunication
881.946.292.439
Properti investasi merupakan aset berupa menara telekomunikasi milik KIN dan Entitas Anaknya, Entitas Anak tidak langsung.
-
1.245.790.823.332
tower in progress Carrying Amount
Investment Property represents assets of telecommunication towers owned by KIN and its Subsidiary, indirect Subsidiary.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/45
Ekshibit E/45 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PROPERTI INVESTASI – NILAI WAJAR (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. INVESTMENT PROPERTY – FAIR VALUE (Continued)
Sehubungan dengan penerapan PSAK 13, “Properti Investasi”, Kelompok Usaha telah memilih metode nilai wajar untuk pengukuran setelah pengakuan awal. Penilaian dari penilai independen telah sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK, dahulu Bapepam-LK) No. VIII.C.4 mengenai pedoman penilaian dan penyajian laporan penilaian properti di pasar modal. Laba atau rugi antara biaya historis dan nilai wajar diakui di dalam laporan konsolidasian laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
In connection with the adoption of PSAK 13, "Investment Property", the Group has chosen the fair value method for the measurement after its initial recognition. The valuation of an independent appraiser has been in comply with the Financial Services Authority (OJK, formerly Bapepam-LK) No. VIII.C.4 regarding assessment guidelines and statements in the stock market valuation of the property. The gain or loss between historical cost and fair value are recognized in the consolidated statement profit or loss and other comprehensive income.
Dalam menentukan nilai wajar, penilai independen menggunakan metode penilaian dengan mengkombinasikan dua pendekatan, yaitu pendekatan dengan mendiskontokan penerimaan kas di masa depan, dan pendekatan biaya yang menggunakan biaya penggantian pada saat ini.
To determine its fair value, the independent appraiser utilizes a combination of two approached, income approach by discounted future cashflows, and the cost approach, which is based on current replacement cost.
PT Komet Infra Nusantara (KIN)
PT Komet Infra Nusantara (Darma)
Nilai wajar menara telekomunikasi milik KIN, Entitas Anak, pada 31 Desember 2016 dan 2015 ditentukan berdasarkan penilaian yang dilakukan masing-masing oleh KJPP Yanuar Bey & Rekan, penilai independen dalam laporannya No.Y&R/AV/17/0312 tanggal 15 Maret 2017 dan No.0132/KJPP-NRR/APP/III/2016 pada 15 Maret 2016.
The fair value of the telecommunications tower owns by KIN, Subsidiary, as of 31 December 2016 and 2015 is determined based on assessment conducted by KJPP Yanuar Bey & Rekan, an independent appraiser, in their report No.Y&R/AV/17/0312 dated 15 March 2017 and No.0132/KJPP-NRR/APP/III/2016 dated 15 March 2016, respectively.
Perubahan nilai wajar properti investasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian masing-masing sebesar Rp 14.743.380.539 dan Rp 9.138.742.195.
Changes in the fair value of the investment property on 31 December 2016 and 2015 are recorded in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income amounted to Rp 14,743,380,539 and Rp 9,138,742,195, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, sejumlah properti investasi milik KIN diasuransikan dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 456.175.000.000 dan Rp 308.725.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi nilai kerugian atas risiko yang dipertanggungkan.
As of 31 December 2016 and 2015, a number of investment properties owned by KIN were insured amounted to Rp 456,175,000,000 and Rp 308,725,000,000, respectively. Management believes that the insurance coverage is sufficient to cover losses on the value of the insured risk.
PT Darmanusa Tritunggal (Darma)
PT Darmanusa Tritunggal (Darma)
Nilai wajar menara telekomunikasi milik Darma, entitas anak tidak langsung, pada 31 Desember 2016 dan 2015 ditentukan berdasarkan penilaian yang dilakukan masing-masing oleh KJPP Yanuar Bey & Rekan, penilai independen dalam laporannya No. Y&R/AV/17/0313 tanggal 15 Maret 2017 dan KJPP Nanang Rahayu & Rekan, penilai independen dalam laporannya No. 0083/KJPPNRR/APP/II/2016 tanggal 29 Februari 2016.
The fair value of the telecommunications tower owns by Darma, indirect subsidiary, as of 31 December 2016 and 2015 is determined based on assessment conducted by KJPP Yanuar Bey & Rekan, an independent appraiser, in their report No. Y&R/AV/17/0313 dated 15 March 2017 and KJPP Nanang Rahayu & Partner, an independent appraiser, in their report No. 0083/KJPPNRR/APP/II/2015 dated 29 February 2016, respectively.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/46
Ekshibit E/46 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. INVESTMENT PROPERTY – FAIR VALUE (Continued)
13. PROPERTI INVESTASI – NILAI WAJAR (Lanjutan) PT Darmanusa Tritunggal (Darma) (Lanjutan)
PT Darmanusa Tritunggal (Darma) (Continued)
Perubahan nilai wajar properti investasi dari Darma, Entitas Anak tidak langsung, pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian masing-masing sebesar Rp 14.956.080.678 dan Rp 65.125.156.395.
Changes of fair value of the investment property of Darma, indirect Subsidiary, as of 31 December 2016 and 2015 are recorded in the statement of profit or loss and other comprehensive income amounted to Rp 14,956,080,678 and Rp 65,125,156,395, respectively.
PT Quattro International (Quattro)
PT Quattro International (Quattro)
Nilai wajar menara telekomunikasi milik Quattro, entitas anak tidak langsung, pada 31 Desember 2016 ditentukan berdasarkan penilaian yang dilakukan masing-masing oleh KJPP Yanuar Bey & Rekan, penilai independen dalam laporannya No. Y&R/AV/17/0314 tanggal 15 Maret 2017.
The fair value of the telecommunications tower owns by Quattro, indirect subsidiary, as of 31 December 2016 is determined based on assessment conducted by KJPP Yanuar Bey & Rekan, an independent appraiser, in their report No. Y&R/AV/17/0314 dated 15 March 2017.
Perubahan nilai wajar properti investasi dari Quattro pada tanggal 31 Desember 2016 dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian masing-masing sebesar Rp 23.510.086.744.
Changes in the fair value of the investment property of Quattro on 31 December 2016 are recorded in the statement of profit or loss and other comprehensive income amounted to Rp 23,510,086,744.
Properti investasi telah dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh KIN, Entitas Anak tidak langsung (Catatan 23).
Investment property has been pledged as collateral for loans obtained by KIN, indirect Subsidiary (Note 23). 14. PROPERTY AND EQUIPMENT
14. ASET TETAP
Entitas anak yang baru diakuisisi/
2016 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah dan hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian Bangunan
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
Nilai Buku
Saldo awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Newly acquired
Reklasifikasi/
Saldo akhir/
Beginning balance
Addition
Deductions
subsidiaries
Reclassification
Ending balance
4.819.884.783 85.512.108.625
3.523.442.925 -
18.128.103.040
12.384.572.719
36.885.479.188
7.468.962.476
44.018.141 1.341.120.357
9.630.682.262
2.115.322.600
767.745.298
154.976.257.898
25.492.300.720
2.152.883.796
10.350.769.543
51.270.518.519
165.327.027.441
76.762.819.239
2.152.883.796
-
8.343.327.708
-
-
85.468.090.484
23.074.949.353
(
6.000.000
-
23.080.949.353
(
11.387.100 23.092.336.453
4.145.017.280)
4.145.017.280)
(
61.632.675.162
3.079.407.429
2.316.224.828
(
3.972.854.947)
11.787.653.083
20.663.411.301
7.783.217.760
333.418.861
1.500.000
(
13.569.791)
28.101.140.409
5.504.282.772
1.930.201.079
450.389.279
-
42.665.002.474
17.534.490.523
790.786.679
(
3.986.424.738)
Construction in progress Buildings
258.884.282.057
10.364.875.773
2.317.724.828
-
10.978.259.564
Cost Direct acquisition Land and landrights Buildings and improvement Machineries and equipment Office equipment Vehicles
197.251.606.895
4.741.664.255
-
-
4.145.017.280)
49.442.607.832 43.019.321.307
6.132.432.628
122.662.024.967
6.978.539
-
2016
10.867.118.344
6.984.094.572
Accumulated depreciation Direct acquisition Buildings and improvement Machineries and equipment Office equipment Vehicles
57.740.006.408 201.144.275.649
Carrying Amount
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/47
Ekshibit E/47
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
14. ASET TETAP (Lanjutan)
Entitas anak yang baru diakuisisi/
2015 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah dan hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian Bangunan
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
Nilai Buku
Saldo awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Newly acquired
Reklasifikasi/
Saldo akhir/
Beginning balance
Addition
Deductions
subsidiaries
Reclassification
Ending balance
4.819.884.783
-
-
-
78.975.453.284
6.557.600.000
15.307.651.766
2.820.451.274
30.010.429.707
2.633.760.648
63.585.718
1.341.120.357
8.062.925.825
1.090.911.140
10.900.001
487.745.298
137.176.345.365
13.102.723.062
139.448.519
1.872.883.796
10.830.995.336
2.483.528.401
148.007.340.701
15.586.251.463
64.962.800
44.018.141
-
-
-
-
139.448.519
1.564.806.776
4.600.934.400
8.273.892.539
2.090.983.234
14.617.168.202
5.809.591.798
20.783.636
3.484.758.513
1.948.305.227
27.940.626.030
14.449.814.659
-
85.512.108.625
-
18.128.103.040
2.963.754.194
(
2.963.754.194)
2.576.725
-
4.819.884.783
2.963.754.194
1.872.883.796
35.885.273
-
-
-
-
6.132.432.628 10.364.875.773 20.663.411.301
10.900.001
82.119.033
-
5.504.282.772
67.568.910
342.130.695
-
42.665.002.474
280.000.000 280.000.000)
Nilai tercatat Harga jual
24.554.917
Laba (rugi) penjualan kendaraan
24.554.917
1.362.097.117
Carrying Amount
2015 (
63.585.718 20.783.636) 42.802.082 35.163.479
(
7.638.603)
Cost Accumulated depreciation Carrying value Selling price Gain (loss) on sale of vehicle
Total loss of disposal of property and equipment are as follows:
2016 1.872.883.796 510.786.679)
Accumulated depreciation Direct acquisition Buildings and improvement Machineries and equipment Office equipment Vehicles
Gain on sale of property and equipment are as follows:
Jumlah kerugian dari pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:
(
Construction in progress Buildings
165.327.027.441
-
2016
Rugi pelepasan aset tetap
10.350.769.543
122.662.024.967
(
Cost Direct acquisition Land and landrights Buildings and improvement Machineries and equipment Office equipment Vehicles
154.976.257.898
-
Laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Nilai perolehan Akumulasi penyusutan
9.630.682.262
257.434.937
120.066.714.671
Nilai perolehan Akumulasi penyusutan
36.885.479.188
2015
2015 (
75.862.801 46.785.274) 29.077.527
Cost Accumulated depreciation Loss on disposal property and equipment
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/48
Ekshibit E/48
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
14. ASET TETAP (Lanjutan) Aset dalam penyelesaian merupakan aset tetap yang masih dalam tahap penyelesaian pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, dengan rincian sebagai berikut:
Saldo/
2016 Persentase penyelesaian (%)/ Percentage of
Balance Proyek pembangkit listrik tenaga mini-hidro
61.632.675.162
Peralatan kantor Jumlah
Construction in progress represents the Group’s property and equipment in construction progress at the consolidated statement of financial position date with details as follow:
completion 37,00%
61.632.675.162
Saldo/
2015 Persentase penyelesaian (%)/ Percentage of
Balance
completion
9.800.769.543
7,00%
Mini-hydro power plant project
550.000.000
94,00%
Office equipment
10.350.769.543
Total
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.
Management has no reason to believe that any events may occur that would prevent completion of the construction in progress.
Beban penyusutan pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 17.534.490.523 dan Rp 14.449.814.659 yang dibebankan pada beban langsung dan beban pokok pendapatan dan beban umum dan administrasi (Catatan 31 dan 32).
Depreciation expense in 2016 and 2015 amounted to Rp 17,534,490,523 and Rp 14,449,814,659 respectively, was charges to direct costs and cost of sales and general and administrative expense (Note 31 and 32).
Berdasarkan penelaahan manajemen Kelompok Usaha, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Based on review of the Group’s management, there are no events or changes in condition which may indicate impairment in value of property and equipments as of 31 December 2016 and 2015.
15. SERVICE CONSSESSION
15. KONSESI JASA -
a. Service Concession Arrangement Receivables – Water Treatment
Pendapatan konstruksi diakui berdasarkan nilai wajar jasa konstruksi yang tersedia untuk pembangunan fasilitas pengolahan air bersih (Catatan 2n).
Construction revenue is recognized based on the fair value of construction services available for the construction of water treatment facilities (Note 2n).
DCC mengakui piutang konsesi, yang diukur pada nilai wajar sebesar Rp 83.672.503.223 dan Rp 79.019.762.570 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang mencerminkan nilai kini dari jaminan pembayaran minimum yang akan diperoleh DCC dari PT Kawasan Industri Medan (Persero), dengan tingkat diskonto 15,68% dan 15,75% untuk tahun 2016 dan 2015.
DCC recognizes the concession receivables, which are measured at fair value amounted to Rp 83,672,503,223 and Rp 79,019,762,570 on 31 December 2016 and 2015 which reflects the present value of the minimum payment that will be received by DCC from PT Kawasan Industri Medan (Persero), with a discount rate of 15.68% and 15.75% on 2016 and 2015.
Saat ini DCC telah mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air Tahap I dengan kapasitas 100 liter/detik.
Currently, DCC operate a Phase I Water Treatment Plant with a capacity of 100 liters/sec.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015, DCC telah mengakui pendapatan atas jasa konsesi, yang terdiri dari pendapatan konstruksi dan pendapatan bunga konsesi, masing-masing sebesar Rp 15.092.740.653 dan Rp 15.770.512.362 (Catatan 30).
For the years ended 31 December 2016 and 2015, DCC has recognised revenue from concession rights, including construction revenue and concession interest income amounting to Rp 15,092,740,653 and Rp 15,770,512,362, respectively (Note 30).
a. Piutang atas Perjanjian Pengelolaan Air Bersih
Konsesi
Jasa
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/49
Ekshibit E/49
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. SERVICE CONSSESSION (Continued)
15. KONSESI JASA (Lanjutan)
b. Intangible Assets Arrangement
b. Aset Takberwujud atas Perjanjian Konsesi
of
Service
Concession
Entitas anak yang diakuisisi dan
2016
Saldo awal/
Penambahan/
Pengurangan/
reklasifikasi/ Acquired subsidiary
Saldo akhir/
Beginning balance
Addition
D eduction
and Reclassification
Ending balance
Toll road concession rights (Note 38)
Hak pengusahaan jalan tol (Catatan 38) Biaya perolehan Akumulasi amortisasi
1.694.687.901.283 595.273.761.839
Bersih
1.099.414.139.444
130.618.359.347 65.437.177.397
309.000.000 30.866.329
-
1.824.997.260.630 660.680.072.907
Cost Accumulated amortization
1.164.317.187.723
Net Water treatment concession rights (Note 38)
Hak pengelolaan air bersih (Catatan 38) Biaya perolehan Akumulasi amortisasi
95.833.778.595 8.286.667.378
Bersih Jumlah
179.061.796.612 12.825.953.672
Cost Accumulated amortization
87.547.111.217
166.235.842.940
Net
1.186.961.250.661
1.330.553.030.663
Saldo awal/
2015 Hak pengusahaan jalan tol (Catatan 38) Biaya perolehan Akumulasi amortisasi Bersih Hak pengelolaan air bersih (Catatan 38) Biaya perolehan Akumulasi amortisasi Bersih Jumlah
2016
Beginning balance
1.666.362.891.688 532.946.509.198
79.178.000.737 647.861.566
Penambahan/ Addition
39.179.875.560 62.696.206.486
-
Pengurangan/ Deduction
-
4.050.017.280 3.891.424.728
Entitas anak yang diakuisisi dan reklasifikasi/ Acquired subsidiary and Reclassification
( (
10.854.865.965) 368.953.845)
1.133.416.382.490
12.267.729.803 7.616.334.194
Saldo akhir/ Ending balance
1.694.687.901.283 595.273.761.839 1.099.414.139.444
83.566.048.792 670.333.184
-
-
Total
95.833.778.595 8.286.667.378
4.651.395.609
87.547.111.217
1.138.067.778.099
1.186.961.250.661
2015 Toll road concession rights (Note 38) Cost Accumulated amortization Net Water treatment concession rights (Note 38) Cost Accumulated amortization Net Total
Beban amortisasi hak pengusahaan jalan tol dan hak pengusahaan pengolahan air yang dibebankan kepada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp 66.085.038.963 dan Rp 63.366.539.670.
Amortization expenses of toll road concession rights and water treatment concession rights that were charged to consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the years ended 31 December 2016 and 2015 are Rp 66,085,038,963 and Rp 63,366,539,670.
Reklasifikasi pada tahun 2015 merupakan Pajak Pertambahan Nilai masukan periode 2008 – 2009 dan 2011 – 2012 yang sebelumnya dikapitalisasi sebagai aset hak pengusahaan jalan tol.
Reclassification in year 2015 represents Value Added Tax – in for period 2008 – 2009 and 2011 – 2012 which previously capitalized on concession right of toll road.
Pada tahun 2016 dan 2015, penambahan hak pengelolaan air bersih merupakan penambahan instalasi pengolahan air di SCTK, Entitas Anak tidak langsung.
In 2016 and 2015, the addition of water rights management represents addition of water treatment installation in SCTK, indirect Subsidiary.
Pada tahun 2016, penambahan aset takberwujud JTSE berasal dari pembangunan jembatan tallo dan jalan di Makassar.
In 2016, addition of JTSE’s intangible assets mainly represents construction of tallo bridge and frontage road in Makassar.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/50
Ekshibit E/50 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. SERVICE CONSSESSION (Continued)
15. KONSESI JASA (Lanjutan) b. Aset Takberwujud atas Perjanjian Konsesi (Lanjutan) Penjabaran lebih lanjut dari nilai buku bersih aset takberwujud setiap perjanjian konsesi jalan tol dan perjanjian konsesi pengolahan air adalah sebagai berikut: 2016
b. Intangible Assets of Service Arrangement (Continued)
Concession
Further breakdown of intangible assets’ net book value per toll road concession rights’ toll area and water treatment concession rights are as follows: 2015 Toll road concession rights
Hak pengusahaan jalan tol Pondok Ranji - Pondok Aren
431.106.174.429
461.093.705.581
Tallo - Bandara Hasanuddin
665.691.107.296
566.709.074.856
Tallo - Airport Hasanuddin
67.519.905.998
71.611.359.007
Soekarno-Hatta Port - Pelarani
1.164.317.187.723
1.099.414.139.444
166.235.842.940
87.547.111.217
1.330.553.030.663
1.186.961.250.661
Pelabuhan Soekarno-Hatta - Pelarani
Water treatment concession rights
Hak pengelolaan air bersih Serang, Banten Jumlah
Pondok Ranji - Pondok Aren
Serang, Banten Total
Aset-aset hak pengusahaan jalan tol, pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 374.670.082.587 dan Rp 404.213.887.734. Manajemen entitas anak berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko tersebut.
Toll road concession rights where assets as of 31 December 2016 and 2015 insured against fire, theft, and other possible risks under insurance policies amounted to Rp 374,670,082,587 and Rp 404,213,887,734. The subsidiaries’ management believe that insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risks.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, aset hak pengusahaan jalan tol digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank oleh entitas anak.
As of 31 December 2016 and 2015, toll road concession right are pledged as collateral for the subsidiaries’ loans.
Berdasarkan penelaahan manajemen Entitas anak, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset takberwujud pada tanggal–tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Based on review of the subsidiary’s management, there are no events or changes in circumstances which indicate an impairment of intangible assets as of 31 December 2016 and 2015.
16. OTHER INTANGIBLE ASSETS
16. ASET TAKBERWUJUD LAINNYA Akun ini merupakan goodwill atas akuisisi entitas anak dengan rincian sebagai berikut: 2016
This account represents goodwill from acquisition of subsidiaries with details as follows: 2015
Saldo awal Penambahan
193.973.980.124 101.286.436.161
106.905.197.052 87.068.783.072
Beginning balance Addition
Saldo akhir
295.260.416.285
193.973.980.124
Ending balance
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/51 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. ASET TAKBERWUJUD LAINNYA (Lanjutan)
Exhibit E/51 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. OTHER INTANGIBLE ASSETS (Continued)
Rincian goodwill berdasarkan lini usaha adalah sebagai berikut:
Details of goodwill based on business line are as follows:
a. Pada tanggal 4 Januari 2013, EI, Entitas Anak, mengakuisisi 51% saham PT Inpola Meka Energi (IME) dari pihak ketiga. EI mencatat aset dan liabilitas IME dengan menggunakan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2012.
a. On 4 January 2013, EI, Subsidiary, acquired a 51% stake in PT Inpola Meka Energy (IME) from third party. EI recorded IME’s assets and liabilities using the fair value of net assets at the date of 31 December 2012.
b. Pada tanggal 11 April 2013, Potum, Entitas Anak, mengkonversi piutang beserta setoran tunainya menjadi 51% penyertaan saham DCC sebesar Rp 8.100.025.527 (Catatan 1d). Potum mencatat aset dan liabilitas DCC dengan menggunakan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Maret 2013.
b. On 11 April 2013, Potum, a Subsidiary, converted its receivable with additional cash to acquired 51% share ownership in DCC amounting to Rp 8,100,025,527 (Note 1d). Potum recorded DCC’s assets and liabilities using the fair value of net assets at the date of 31 March 2013.
c. Pada tanggal 24 Desember 2013, Potum juga mengkonversi piutang menjadi penyertaan saham pada SCTK sebesar Rp 8.923.000.000 (Catatan 1d). Potum mencatat aset dan liabilitas SCTK dengan menggunakan nilai wajar aset bersih pada tanggal 30 November 2013.
c. On 24 December 2013, Potum also converted their receivable into investment in share at SCTK amounting to Rp 8,923,000,000 (Note 1d). Potum recorded SCTK’s assets and liabilities using the fair value of net assets at the date of 30 November 2013.
d. Pada tanggal 21 Januari 2014, Telekom melakukan penyertaan pada KIN sebesar Rp 500.000.000.000 (Catatan 1d). Telekom mencatat aset dan liabilitas KIN menggunakan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2013.
d. On 21 January 2014, Telekom made an investment in KIN amounted to Rp 500,000,000,000 (Note 1d). Telekom recorded assets and liabilities KIN using the fair value of net assets as of 31 December 2013.
e. Pada tanggal 14 Februari 2014, SCTK mengakuisisi 99,96% saham JSNM dari pihak ketiga dengan harga perolehan Rp 8.368.546.000. SCTK mencatat aset dan liabilitas JSNM dengan menggunakan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Januari 2014.
e. On 14 February 2014, SCTK acquired a 99.96% share of JSNM from third party with acquisition cost of Rp 8,368,546,000. SCTK recorded JSNM’s assets and liabilities using the fair value of net assets at the date of 31 January 2014.
f. Pada tanggal 29 Desember 2015, KIN mengakuisisi 99,83% saham Darma dari pihak ketiga dengan harga perolehan Rp 102.550.000.000. KIN mencatat aset dan liabilitas Darma dengan menggunakan nilai wajar aset bersih pada tanggal 30 November 2015.
f. On 29 December 2015, KIN acquired a 99.83% share of Darma from third parties with acquisition price of Rp 102,550,000,000. KIN recorded Darma’s assets and liabilities using the fair value of net assets at the date of 30 November 2015.
g. Pada tanggal 19 Desember 2016, KIN mengakuisisi 99,99% saham Quattro dari pihak ketiga dengan harga perolehan Rp 249.444.502.839. KIN mencatat aset dan liabilitas Quattro dengan menggunakan nilai wajar aset bersih pada tanggal 30 Juni 2016.
g. On 19 December 2016, KIN acquired a 99.99% share of Quattro from third parties with acquisition price of Rp 249,444,502,839. KIN recorded Quattro assets and liabilities using the fair value of net assets at the date of 30 June 2016.
h. Pada November 2016, KIN mengakuisisi 99,99% saham GTP dari pihak ketiga dengan harga perolehan Rp 5.500.000.000. KIN mencatat aset dan liablilitas GTP dengan menggunakan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2015.
h. In November 2016, KIN acquired a 99.99% share of GTP from third parties with acquisition price of Rp 5,500,000,000. KIN recorded GTP assets and liabilities using the fair value of net assets at the date of 31 December 2015..
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/52
Ekshibit E/52
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. OTHER INTANGIBLE ASSETS (Continued)
16. ASET TAKBERWUJUD LAINNYA (Lanjutan) Transaksi akuisisi Quattro pada tahun 2016 dihitung dengan menggunakan nilai wajar aset bersih dengan perincian sebagai berikut: 2016
Quattro
Aset Kas dan bank Piutang usaha Aset lancar lainnya Aset tetap Aset tidak lancar lainnya Jumlah aset Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang
Acquisition transactions of Quattro in 2016 were calculated using the fair value of net assets with the following details: GTP
871.929.321 29.143.064.422 149.999.600.000 43.213.115.230 10.157.987.125 ( (
475.787 1.156.421.760 2.712.482.760
233.385.696.098 41.899.465.777) 39.527.018.654)
(
3.869.380.307 2.170.525.296) -
2016 Assets Cash on hand and in banks Trade receivables Other current assets Property and equipment Other non-current assets Total assets Current liabilities Non-current liabilities
Jumlah Aset Bersih Goodwill
151.959.211.667 97.485.291.172
1.698.855.011 3.801.144.989
Total Net Assets Goodwill
Harga perolehan
249.444.502.839
5.500.000.000
Acquisition cost
Dikurangi kas yang diperoleh dari Entitas Anak yang diakuisisi Akuisisi Entitas Anak, setelah dikurangi kas yang diperoleh
(
871.929.321)
(
248.572.573.518
5.499.524.213
Transaksi akuisisi Darma pada tahun 2015 dihitung dengan menggunakan nilai wajar aset bersih dengan perincian sebagai berikut: 2015
Jumlah Aset Bersih Goodwill Harga perolehan Dikurangi kas yang diperoleh dari Entitas Anak yang diakuisisi Akuisisi Entitas Anak, setelah dikurangi kas yang diperoleh
Acquisiton of Subsidiary Net of cash acquired
2015
14.418.319 9.720.392.099 41.933.297.415 1.145.553.350 2.115.837.486 ( (
Net cash of the acquired Subsidiary
Acquisition transactions of Darma in 2015 were calculated using the fair value of net assets with the following details: Darma
Aset Kas dan bank Aset lancar lainnya Properti investasi Aset tetap Aset tidak lancar lainnya Jumlah aset Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang
475.787)
54.929.498.669 22.499.096.403) 16.949.185.338)
Assets Cash on hand and in banks Other current assets Invesment properties Property and equipment Other non-current assets Total assets Current liabilities Non-current liabilities
15.481.216.928 87.068.783.072
Total Net Assets Goodwill
102.550.000.000
Acquisition cost
(
14.418.319) 102.535.581.681
Berdasarkan laporan penilaian yang dikeluarkan oleh KJPP Yanuar Bey & Rekan, penilai independen, tidak terdapat penurunan nilai atas goodwill yang diperolehan dari Darma pada tanggal 31 Desember 2016.
Net cash of the acquired Subsidiary Acquisiton of Subsidiary Net of cash acquired
Based on appraisal report issued by KJPP Yanuar Bey & Rekan, independent appraisal, there is no impairment in value of goodwill Darma of as of 31 December 2016.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/53
Ekshibit E/53
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. OTHER INTANGIBLE ASSETS (Continued)
16. ASET TAKBERWUJUD LAINNYA (Lanjutan) Transaksi akuisisi JSNM dan KIN pada tahun 2014 dihitung dengan menggunakan nilai wajar aset bersih dengan perincian sebagai berikut: 2014
The acquisition transactions of JSNM and KIN in 2014 were calculated using the fair value of net assets with the following details:
JSNM
2014
KIN
Aset
5.222.584.810
730.056.240.002
Assets
Liabilitas
2.602.970.518
149.525.270.601
Liabilities
Jumlah Aset Bersih
Total Net Assets
Biaya akuisisi Kepentingan nonpengendali
( (
2.619.614.292 8.368.546.000) 283.133.783)
( (
580.530.969.401 500.000.000.000) 173.174.515.238)
Acquisition costs Non-controlling interests
Goodwill
(
6.032.065.491)
(
92.643.545.837)
Goodwill
Transaksi akuisisi SCTK, DCC dan IME pada tahun 2013 dihitung dengan menggunakan nilai wajar aset bersih sebagai berikut: 2013
SCTK
The acquisition transactions of SCTK, DCC and IME in 2013 were calculated by using the fair value of net assets with the following details: DCC
IM E
Aset
20.758.589.064
16.937.537.109
Liabilitas
14.780.913.972
3.838.180.286
Jumlah Aset Bersih
5.977.675.092
19.823.477.775 -
13.099.356.823
19.823.477.775
2013 Assets Liabilities Total Net Assets
Biaya akuisisi
(
8.923.000.000)
(
8.100.025.527)
(
9.540.589.958)
Acquisition costs
Kepentingan nonpengendali
(
3.271.909.975)
(
6.418.669.543)
(
10.875.900.411)
Non-controlling interests
Goodwill
(
6.217.234.883)
(
1.419.338.247)
(
593.012.594)
Goodwill
Pengujian penurunan nilai atas goodwill dilakukan secara tahunan pada akhir tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai.
Goodwill is tested for impairment annually at the ending year and when circumstances indicate the carrying value may be impaired.
Berdasarkan laporan penilaian yang dikeluarkan oleh KJPP Yanuar & Rekan, penilai independen, tidak terdapat penurunan nilai atas goodwill yang diperoleh dari KIN, JSNM, SCTK, DCC dan IME pada tanggal 31 Desember 2015.
Based on appraisal report issued by KJPP Yanuar & Rekan, independent appraisal, there is no impairment in value of goodwill KIN, JSNM, SCTK, DCC and IME of as of 31 December 2015.
Dalam menentukan nilai wajar, penilai independen menentukan beberapa pendekatan yaitu pendekatan aset, pendekatan pasar dan pendekatan pendapatan. Pendekatan yang digunakan sesuai dengan kondisi masing-masing perusahaan.
To determine its fair value, the independent appraiser choose several approached, such as asetbased approach, market approach and income approach. Appraiser consider each approached as the condition of each company.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/54
Ekshibit E/54 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17. SHORT-TERM BANK LOAN
17. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK Pada tanggal 24 September 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Demand Loan dari Victoria dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 25.000.000.000 yang digunakan bagi pembiayaan modal kerja Perusahaan. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 1 tahun dan dapat diperpanjang serta dikenakan tingkat suku bunga sebesar 17% per tahun.
On 24 September 2014, the Company obtained a demand loan credit facility from Victoria with a maximum facility of Rp 25,000,000,000 which is used to financed the Company’s working capital. The facility will due for 1 year and can be revolved and bears interest at 17% per annum.
Pada tanggal 28 September 2015, Perusahaan mendapatkan peningkatan fasilitas menjadi maksimum sebesar Rp 35.000.000.000. Fasilitas tersebut telah diperpanjang pada tanggal 28 September 2016 dan akan jatuh tempo pada tanggal 24 September 2017.
On 28 September 2015, the Company has received the increase of the facility to a maximum amount of Rp 35,000,000,000. Such facility has extended on 28 September 2016 and will be expire on 24 September 2017.
Pinjaman ini dijaminkan dengan jaminan pribadi dan gadai saham MUN, Entitas Anak, yang dimiliki Perusahaan.
This loan secured by personal guarantee from and pledge of share of MUN, Subsidiary, own by the Company. 18. TRADE PAYABLES
18. UTANG USAHA
By suppliers
Berdasarkan pemasok 2016 Pihak ketiga PT Perkasa Adiguna Sembada Optoscreen (M) Sdn. Bhd. PT Wideband Media Indonesia PT Putera Negara CV Metro CME Tarantula Global Holdings Pte. Ltd. PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Matra Mandiri Prima PT Juvisk Tri Swarna PT Merbau Prima Sakti PT Harrif Daya Tunggal Engineering CV Pulung Manunggal Sembina Lumban Gaol PT PLN (Persero) Linklaters Singapore Pte Ltd CV Daya Prima Lintasindo PT Armindo Catur Pratama Allen & Overy (Asia) Pte. Ltd. PT Packet Systems Indonesia Winstech Engineering Pte. Ltd Assegaf Hamzah dan Partners PT Griya Sarana Mandiri Saldo dipindahkan
2015
7.323.787.200 5.139.411.906 4.181.386.068 3.622.311.767 2.392.096.571 2.257.199.338 1.993.297.767 1.973.094.664 1.910.321.913 1.369.337.722 864.233.322 856.782.747 839.087.521 813.080.626 790.476.365 777.127.548 775.720.453 722.454.183 665.570.015 426.099.625 370.688.610 328.922.774
264.896.468 910.569.769 2.047.833.443 703.600.097
Third parties PT Perkasa Adiguna Sembada Optoscreen (M) Sdn. Bhd. PT Wideband Media Indonesia PT Putera Negara CV Metro CME Tarantula Global Holdings Pte. Ltd. PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Matra Mandiri Prima PT Juvisk Tri Swarna PT Merbau Prima Sakti PT Harrif Daya Tunggal Engineering CV Pulung Manunggal Sembina Lumban Gaol PT PLN (Persero) Linklaters Singapore Pte Ltd CV Daya Prima Lintasindo PT Armindo Catur Pratama Allen & Overy (Asia) Pte. Ltd. PT Packet Systems Indonesia Winstech Engineering Pte. Ltd Assegaf Hamzah dan Partners PT Griya Sarana Mandiri
40.392.488.705
3.926.899.777
Balance carried forward
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/55
Ekshibit E/55 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. TRADE PAYABLES (Continued)
18. UTANG USAHA (Lanjutan)
By suppliers (Continued)
Berdasarkan pemasok (Lanjutan) 2016 Saldo pindahan PT Globalnine Indonesia PT Nusantara Compnet Inegrator PT Aulia Danardana PT Hecca Inti Nusa PT Grha Mekatama Telindo PT Telesys Indonesia PT Karunia Indah Cahaya CV Mitratama CV Utama Bangun Mandiri CV Soko Rindam PT Duta Hita Jaya PT Kison Mina Buana PT Teras Utama PT Quadratel Persada PT Caraka Yudha Mitrapratama PT Angkasa Pura Solusi PT Menara KPM PT Mitra Jaya Globalindo Buharsa PT Global Comtech PT Qido Karunia PT Arenas Adi Perkasa PT Tio Mandiri Jaya PT Fergaco Teknika PT Naer Tunas Indonesia PT Trijaya Abadi Toko Pelita Bersama Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 200.000.000) Jumlah Dikurangi utang usaha bagian jangka panjang Bagian jangka pendek
(
2015
40.392.488.705
3.926.899.777
298.832.223 294.386.714 240.249.728 224.346.926 175.380.973 130.719.145 123.320.848 122.437.462 108.804.565 68.517.304 38.797.322 20.767.416 7.674.915 -
302.973.643 610.117.389 907.320.626 2.096.696.084 1.946.801.426 3.324.000.000 678.533.288 592.745.180 1.305.785.237 378.320.748 932.528.076 1.879.645.912 800.407.914 750.000.000 748.769.611 697.500.000 680.000.000 629.200.000 625.680.000 559.077.132 367.367.990 340.801.971 320.057.100 319.528.154 251.445.921
4.553.411.498
11.574.979.462
46.800.135.744
37.547.182.641
3.138.411.906) 43.661.723.838
37.547.182.641
Balance brought forward PT Globalnine Indonesia PT Nusantara Compnet Inegrator PT Aulia Danardana PT Hecca Inti Nusa PT Grha Mekatama Telindo PT Telesys Indonesia PT Karunia Indah Cahaya CV Mitratama CV Utama Bangun Mandiri CV Soko Rindam PT Duta Hita Jaya PT Kison Mina Buana PT Teras Utama PT Quadratel Persada PT Caraka Yudha Mitrapratama PT Angkasa Pura Solusi PT Menara KPM PT Mitra Jaya Globalindo Buharsa PT Global Comtech PT Qido Karunia PT Arenas Adi Perkasa PT Tio Mandiri Jaya PT Fergaco Teknika PT Naer Tunas Indonesia PT Trijaya Abadi Toko Pelita Bersama Others (each below Rp 200,000,000) Total Long-term portion Current maturities
By ages
Berdasarkan umur 2016 1 - 30 hari
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2015
12.901.605.404
13.772.210.388
1 - 30 days
879.498.627
2.482.830.665
31 - 60 days
Lebih dari 60 hari
29.880.619.807
21.292.141.588
Over 60 days
Jumlah
43.661.723.838
37.547.182.641
Total
31 - 60 hari
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/56
Ekshibit E/56 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 19. NON-TRADE PAYABLES – THIRD PARTIES
19. UTANG NON-USAHA – PIHAK KETIGA 2016
2015
Pinjaman jangka pendek PT Komet Konsorsium PT PP (Persero) Tbk PT Corona Telecommunication Services Ratna Dewi Panduwinata Utang atas akuisisi saham PT Darmanusa Tritunggal (Catatan 1d) PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Utang atas pembelian menara telekomunikasi Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 200.000.000)
102.000.000.000 17.473.740.521 6.573.220.000 4.289.134.359 13.150.076
100.000.000.000 24.407.409.386 4.000.000.000 1.191.910.677
-
57.562.378.660 50.000.000.000
-
38.502.868.539
7.051.940.066
3.169.081.077
Short-term loan PT Komet Konsorsium PT PP (Persero) Tbk PT Corona Telecommunication Services Ratna Dewi Panduwinata Liabilities on acquisition of PT Darmanusa Tritunggal (Note 1d) PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Liabilities on purchase of telecommunications tower Others (each below Rp 200,000,000)
Jumlah
137.401.185.022
278.833.648.339
Total
Pada tanggal 17 Desember 2016, Potum, Entitas Anak, mendapat perpanjangan Fasilitas Pinjaman Berjangka dari PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk sebesar Rp 100.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 5,75% per tahun dan jangka waktu 1 tahun.
On 17 December 2016, Potum, Subsidiary, obtained extension Fixed Loan Facility from PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk amounted to Rp 100,000,000,000 with interest rate at 5.75% per annum and will be due in 1 year.
Pada tanggal 12 Desember 2016, Potum, Entitas Anak, mendapat Fasilitas Pinjaman Berjangka dari PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (dahulu PT Bank Windu International Tbk) sebesar Rp 2.000.000.000 yang digunakan untuk cadangan modal kerja usaha pengelohan air. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga 8% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2017.
On 12 December 2016, Potum, subsidiary, has obtained Term Loan Facility from PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (formely PT Bank Windu International Tbk) with maximum amount Rp 2,000,000,000 which is used for working capital reserve of water treatment business. This facility bears interest at 8% per year and will be expire on 11 December 2017.
Pada tanggal 12 Oktober 2015, EI, Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman “Promoter Financing” dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI) dengan plafon sebesar Rp 50.000.000.000 yang digunakan untuk penambahan investasi pada IME, Entitas Anak tidak langsung (Catatan 1d). Fasilitas ini telah dilunasi pada tahun 2016.
On 12 October 2015, EI, Subsidiary, has obtained a loan facility "Promoter Financing" from PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI) with maximum amount of Rp 50,000,000,000 which is used for additional investment in IME, indirect Subsidiary (Note 1d). This facility has been paid in 2016.
Utang pembelian menara telekomunikasi merupakan sisa liabilitas atas pembelian menara telekomunikasi dari PT Ida Lombok, PT Wideband Media Indonesia, PT Bina Tower Sejahtera dan PT Telematika. Utang tersebut telah dilunasi pada tahun 2016.
Liabilities on purchase of telecommunications tower is the remaining liability on purchase of telecommunication tower from PT Ida Lombok, PT Wideband Media Indonesia, PT Bina Tower Sejahtera and PT Telematika. The liabilities has been fully paid in 2016.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/57
Ekshibit E/57
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. TAXATION
20. PERPAJAKAN
a. Prepaid Taxes
a. Pajak Dibayar di Muka 2016
2015
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 28a Pajak Pertambahan Nilai - Masukan
90.898.253.614
3.477.224 3.077.455.221 71.060.386.791
Income Taxes Article 21 Article 28a Value Added Tax - In
Jumlah
90.898.253.614
74.141.319.236
Total
b. Taxes Payables
b. Utang Pajak 2016
2015
Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai - Keluaran Pajak lainnya
5.014.451.083 4.859.596.956 1.551.794.699 689.155.722 475.031.359 16.483.220.120 334.929.712 17.867.677
1.516.501.539 1.862.849.809 665.853.533 2.866.161.273 4.760.377.459 285.884.137 3.493.658.408
Income Taxes Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Value Added Tax - Out Other taxes
Jumlah
29.426.047.328
15.451.286.158
Total
c. Income Taxes Expenses
c. Beban Pajak Penghasilan
Beban pajak kini Perusahaan Entitas anak Beban (manfaat) pajak tangguhan Perusahaan Entitas anak
Jumlah
2016
2015
-
-
38.284.453.937 (
11.024.818.724) 37.811.149.580
30.994.230.758 (
11.884.668.338) 42.015.383.235
26.786.330.856
30.130.714.897
65.070.784.793
61.124.945.655
Current tax The Company Subsidiaries D eferred tax expenses (benefit) The Company Subsidiaries
Total
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/58
Ekshibit E/58
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. TAXATION (Continued)
20. PERPAJAKAN (Lanjutan)
d. Fiscal Computation
d. Perhitungan Fiskal Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dengan estimasi rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before income tax as shown in the consolidated statement profit or loss and other comprehensive income, and estimated fiscal loss of the Company is as follows:
2016 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Rugi entitas anak sebelum pajak penghasilan Rugi sebelum pajak penghasilan Perusahaan
285.091.598.412 340.335.645.175)
(
342.733.411.504)
(
55.244.046.763)
(
70.577.445.479)
2.588.030.992
Penyusutan aset tetap
Taksiran rugi fiskal tahun berjalan Kompensasi kerugian fiskal tahun: 2 0 1 5 **) 2 0 1 4 **) 2013 2 0 1 2 **) 2 0 1 1 **) Akumulasi rugi fiskal **) Sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan
272.155.966.025
(
Beda temporer: Beban imbalan pasca-kerja
Beda tetap: Pegawai Denda pajak Jamuan dan sumbangan Penghasilan yang telah dikenakan pajak yang bersifat final Dividen Lain-lain
2015
1.533.175.032
-
626.370.771
5.010.852.843 738.671.439 270.793.776
6.831.987.463 3.534.901.095 320.808.500
Income before tax as stated in consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income Loss before tax of subsidiaries Loss before income tax of the Company Temporary differences: Post-employment benefits expenses Depreciation of property and equipments Permanent differences: Employees Tax penalties Entertain and donation Income already subjected to final tax Dividend Others
( (
20.792.944) 16.398.767.142) 194.739.000
(
161.823.549) 2.177.612.131
(
62.860.518.799)
(
55.714.414.036)
( ( ( (
55.192.557.381) 93.764.279.100) 29.744.466.286) 45.006.978.929) -
( ( ( (
93.764.270.100) 29.744.466.286) 43.385.563.655) 22.448.842.520)
Estimated fiscal loss - current year Compensated fiscal loss for: 2 0 1 5 **) 2 0 1 4 **) 2013 2 0 1 2 **) 2 0 1 1 **)
(
286.568.800.495)
(
245.057.556.597)
Accumulated fiscal losses **) As stated in Corporate Income Tax
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/59
Ekshibit E/59
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. TAXATION (Continued)
20. PERPAJAKAN (Lanjutan)
e. Deferred Taxes
e. Pajak Tangguhan Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara laporan komersial dan fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2016 dan 2015, sebagai berikut:
Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi/ Credited (charged) to profit or loss
2015
The deferred tax arising from the significant temporary differences between commercial and tax purposes for the years ended 31 December 2016 and 2015, are as follows: Dikreditkan (dibebankan) ke penghasilan komprehensif lain/ Credited (charged) to other comprehensive income
Akuisisi entitas anak/ Acquisition of subsidiaries
2016 Deferred Tax Assets
Aset Pajak Tangguhan Perusahaan
The Company
Imbalan pasca-
Post-employment
kerja
1.984.731.073
Aset tetap
1.704.964.283
647.007.748
Rugi fiskal
61.264.389.149
10.377.810.976
64.954.084.505
11.024.818.724
(
-
(
63.461.202)
-
2.568.277.619
-
-
1.704.964.283
Property and equipment
-
-
71.642.200.125
Fiscal loss
-
75.915.442.027
63.461.202)
Entitas anak
Subsidiaries
Imbalan pasca-
Post-employment
kerja
1.310.170.216
337.917.624
12.744.266
153.597.551
1.814.429.657
Aset tetap dan aset takberwujud
273.904.919 -
Beban keuangan
9.631.957
Rugi fiskal
(
790.715.525)
-
(
5.877.521.686)
-
-
-
-
-
5.173.058.530 6.766.765.622
3.142.565.922 (
71.720.850.127
Jumlah
7.837.065.059
(
348.453.146)
(
865.263.752)
(
5.877.521.686)
Finance cost
15.088.640.640
Fiscal loss
12.744.266
6.578.160.593
10.169.916.816
50.716.936)
6.578.160.593
86.085.358.843
Subsidiaries 411.583.163
(
63.298.542)
-
-
348.284.621
Imbalan pasca-
Accruals Post-employment
(
22.926.150.250)
704.757.898
-
98.456.393
(
22.122.935.959)
Aset tetap dan aset
benefits Property and equipment
(
23.664.528.045)
(
18.456.164.588)
-
-
(
42.120.692.633)
(
97.025.922)
-
-
(
70.199.606)
provision
236.376.230
-
-
99.333.734
Finance cost
250.000.000
-
-
250.000.000
Provisi pemeliharaan
and intangible assets Toll road maintenance
jalan tol
26.826.316 (
137.042.496)
Penyisihan penurunan
Allowance for impairment
nilai piutang
(
Rugi fiskal Jumlah
Total Deferred Tax Liabilities
Beban akrual
Laba atas nilai wajar
Gain on fair value
6.773.016.188
Entitas anak
Beban keuangan
and intangible assets
9.631.957
-
3.187.753.665)
(
Liabilitas Pajak Tangguhan
takberwujud
benefits Property and equipment
Laba atas nilai wajar
kerja
benefits
(
48.971.656.157)
(
7.424.865.303)
-
-
10.961.742.360
(
9.773.175.688)
-
-
84.299.225.109)
(
34.623.395.915)
-
98.456.393
(
56.396.521.460) 1.188.566.672
(
118.824.164.631)
loss of receivable Gain on fair value Fiscal loss Total
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/60
Ekshibit E/60
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. TAXATION (Continued)
20. PERPAJAKAN (Lanjutan)
e. Deferred Taxes (Continued)
e. Pajak Tangguhan (Lanjutan) Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charges) to statements of profit or loss
2014
Dibebankan ke penghasilan komprehensif lain/ Charged to statement of other comprehensive income
Akuisisi entitas anak/ Acquisition of subsidiaries
2015 Deferred Tax Assets
Aset Pajak Tangguhan Perusahaan
The Company
Imbalan pasca-
Post-employment
kerja
1.988.788.268
383.293.758
Aset tetap
1.548.371.591
156.592.692
Rugi fiskal
49.919.607.262
11.344.781.887
53.456.767.121
11.884.668.337
(
387.350.953) -
(
387.350.953)
-
1.984.731.073
-
1.704.964.283
Property and equipment
-
61.264.389.149
Fiscal loss
-
64.954.084.505
Entitas anak
Subsidiaries
Imbalan pasca-
Post-employment
kerja
961.981.695
370.024.388
(
21.835.867)
-
1.310.170.216
Aset tetap dan aset takberwujud Rugi fiskal
273.904.919
-
-
-
273.904.919
9.631.957
-
-
-
9.631.957
Finance cost
-
-
5.173.058.530
Fiscal loss
6.697.255.700
(
7.942.774.271
(
61.399.541.392
Jumlah
1.524.197.170) 1.154.172.782) 10.730.495.555
(
21.835.867)
-
6.766.765.622
(
409.186.820)
-
71.720.850.127
and intangible assets
Total Deferred Tax Liabilities
Liabilitas Pajak Tangguhan Entitas anak
Subsidiaries
Beban akrual
142.533.300
205.751.321
-
63.298.542
411.583.163
Imbalan pasca-
Accruals Post-employment
kerja
3.569.360.285
(
26.098.776.020)
(
396.734.515)
-
(
22.926.150.250)
Aset tetap dan aset
benefits Property and equipment
(
35.693.434.582)
12.735.395.621
-
(
706.489.084)
(
23.664.528.045)
Provisi pemeliharaan
and intangible assets Toll road maintenance
jalan tol
496.894.837
(
470.068.521)
-
-
570.929.229
-
-
Beban keuangan
(
707.971.725)
Laba atas nilai wajar
(
30.413.994.702)
(
2.276.372.356)
-
19.565.332.448
(
8.603.590.088)
-
43.041.280.139)
(
23.936.730.814)
Rugi fiskal Jumlah
benefits Property and equipment
Beban keuangan
takberwujud
benefits
(
(
396.734.515)
(
16.281.289.099)
( (
(
16.924.479.641)
26.826.316
provision
137.042.496)
Finance cost
48.971.656.157)
Gain on fair value
10.961.742.360 (
84.299.225.109)
Fiscal loss Total
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/61
Ekshibit E/61
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. TAXATION (Continued)
20. PERPAJAKAN (Lanjutan)
f. Fiscal Computation
f. Rekonsiliasi Pajak 2016 Rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif Perusahaan Beban pajak penghasilan berdasarkan tarif pajak yang berlaku
(
55.244.046.763)
(
70.577.445.479)
(
13.811.011.691)
(
17.644.361.370)
(
1.252.713.211 4.804.025.219 4.099.691.786) 184.667.860 67.698.444
(
5.198.236)
Beda tetap: Pegawai Rugi penjualan investasi Dividen Denda pajak Jamuan dan sumbangan Penghasilan yang telah dikenakan pajak yang bersifat final Penghapusan kompensasi kerugian fiskal Lain-lain Manfaat pajak tangguhan
2015
1.707.996.866 883.725.274 80.202.125 (
533.293.505 48.684.750 ( 11.024.818.724)
40.455.887) 2.583.821.622 544.403.033
(
Loss before tax as per statements of profit or loss and other comprehensive income - the Company Income before tax on prevailing tax rate Permanent differences: Employees Loss on sale of investment Dividend Tax penalty Entertain and donation Income already subjected to final tax Write off compensation fiscal losses Others
11.884.668.338)
Deferred tax benefit
Perusahaan tidak mengakui pajak penghasilan badan terutang untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 karena Perusahaan masih berada dalam posisi rugi fiskal.
The Company not recognize any corporate income tax payable for the years ended 31 December 2016 and 2015 since the Company was still in fiscal loss position.
Jumlah taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk tahun 2016 tersebut akan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan kepada Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa (KPP-PMB).
The Company’s estimated fiscal loss for 2016 will be filed in the Annual Tax Return (SPT) and submitted to Tax Office for Public Listed Companies (KPP-PMB).
g. Surat Ketetapan Pajak
g. Tax Assessments Letters
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 29 Desember 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2010 sebesar Rp 3.461.878.207. Atas SKPKB tersebut, Perusahaan tidak mengajukan keberatan. Pada tahun 2016, Perusahaan telah melunasi SKPKB atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2010 tersebut.
On 29 December 2015, the Company received Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) on Corporate Income Tax regarding Income Tax year 2010 amounted to Rp 3,461,878,207. For such SKPKB, the Company did not filed an objection. In 2016, the Company has fully paid such SKPKB regarding Income Tax year 2010.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/62
Ekshibit E/62 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. UNEARNED REVENUES
21. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA 2016
2015
Menara telekomunikasi Iklan
61.537.538.570 2.882.104.137
31.545.631.814 1.705.869.426
Telecommunication tower Advertising
Jumlah
64.419.642.707
33.251.501.240
Total
Dikurangi: Bagian jangka pendek
(
2.434.037.211)
(
61.985.605.496
Bagian jangka panjang
1.141.633.315) 32.109.867.925
Less: Short-term portion Long-term portion
Pendapatan iklan diterima di muka merupakan penyewaan papan iklan di ruas jalan tol milik BSD dan BMN, Entitas Anak tidak langsung.
Unearned advertising revenue represents billboards rentals on toll road owned by BSD and BMN, indirect Subsidiaries.
Pendapatan menara telekomunikasi diterima dimuka merupakan pendapatan sewa atas menara telekomunikasi milik KIN dan Darma, Entitas Anak tidak langsung.
Unearned telecommunication towers revenue represents advance rental of telecomunication towers of KIN and Darma, indirect Subsidiaries.
22. CONSUMER FINANCING LIABILITIES
22. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 2016
2015
Cisco System Capital Asia Pte. Ltd PT Indomobil Finance Indonesia PT BCA Finance PT Toyota Astra Financial Services PT Astra Sedaya Finance PT Bank Central Asia Tbk PT Oto Multiartha
3.996.533.685 580.089.474 371.198.899 141.206.000 58.563.000 262.455.221 -
745.476.790 293.333.308 335.161.100 76.034.000 470.925.221 40.468.750
Cisco System Capital Asia Pte. Ltd PT Indomobil Finance Indonesia PT BCA Finance PT Toyota Astra Financial Services PT Astra Sedaya Finance PT Bank Central Asia Tbk PT Oto Multiartha
Jumlah Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
5.410.046.279
1.961.399.169
Total
Bagian jangka panjang
(
3.292.827.026) 2.117.219.253
(
861.250.780) 1.100.148.389
Current maturities Long-term portion
PT Quattro International (Quattro)
PT Quattro International (Quattro)
Pada bulan 2013, Quattro, Entitas Anak tidak langsung, menandatangani perjanjian pinjaman dengan pemasok yaitu Cisco System Capital Asia Pte. Ltd., untuk tujuan pembelian peralatan elektronik. Perjanjian ini berjangka waktu 5 tahun dan suku bunga tetap 18%.
In March 2013, Quattro, Indirect Subsidiary, signed the loan agreement with the suppliers Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd., for purchasing electronic equipment. This agreement has a period 5 years and fixed interest rates of 18%.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/63
Ekshibit E/63 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. CONSUMER FINANCING LIABILITIES (Continued)
PT Komet Infranusantara (KIN)
PT Komet Infranusantara (KIN)
Pada tahun 2014, KIN, Entitas Anak tidak langsung, mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Bank Central Asia Tbk (KKB), pihak ketiga, untuk membiayai pembelian kendaraan. Utang pembiayaan ini dikenakan suku bunga tetap 5,99% dengan jangka waktu 4 tahun.
In 2014, KIN, indirect Subsidiary, entered consumer financing agreement with PT Bank Central Asia Tbk (KKB), third party, to finance of vehicles procurement. This payables bear flat interest rate at 5.99% with period term of 4 years.
PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK)
PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK)
Pada tahun 2014, SCTK, Entitas Anak tidak langsung, mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Astra Sedaya Finance, pihak ketiga, untuk membiayai pembelian kendaraan. Utang pembiayaan ini dikenakan suku bunga 5,60% dengan jangka waktu 3 tahun.
In 2015, SCTK, indirect Subsidiary, entered consumer financing agreement with PT Astra Sedaya Finance, third party, to finance of vehicles procurement. This payables bear interest rate at 5.60% with period term of 3 years.
Pada tahun 2014, SCTK, Entitas Anak tidak langsung, mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT Toyota Astra Financial Services, pihak ketiga, untuk membiayai pembelian kendaraan. Utang pembiayaan ini dikenakan suku bunga 7,10% dengan jangka waktu 4 tahun.
In 2014, SCTK, indirect Subsidiary, entered consumer financing agreement with PT Toyota Astra Financial Services, third party, to finance of vehicles procurement. This payables bear interest rate at 7.10% with period of 4 years.
PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)
PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)
Pada tahun 2015, BMN, Entitas Anak tidak langsung, mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT Indomobil Finance Indonesia, pihak ketiga, untuk membiayai pembelian kendaraan. Utang pembiayaan ini dikenakan suku bunga antara 8,74% 8,87% dan akan jatuh tempo dalam 4 tahun.
In 2015, BMN, indirect Subsidiaries, entered into consumer financing agreements with PT Indomobil Finance Indonesia, third party, to finance procurement of vehicles. This consumer financing payable bears interest at rates ranging from 8.74% 8.87% and will mature in 4 years.
Pada tahun 2013, BMN dan JTSE, Entitas Anak tidak langsung, mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT BCA Finance, pihak ketiga, untuk membiayai pembelian kendaraan. Utang pembiayaan ini dikenakan suku bunga antara 4,35% 8,45% dan akan jatuh tempo dalam 2 hingga 4 tahun.
In 2013, BMN and JTSE, indirect Subsidiaries, entered into several consumer financing agreements with PT BCA Finance, third party, to finance procurement of vehicles. This consumer financing payable bears interest at rates ranging from 4.35% - 8.45% and will mature in 2 to 4 years.
Seluruh utang pembiayaan tersebut dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dengan pembiayaan konsumen yang bersangkutan (Catatan 14).
The entire consumer financing payables were secured by the relevant vehicles financed (Note 14).
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/64
Ekshibit E/64 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS
23. PINJAMAN JANGKA PANJANG Rincian pinjaman jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Detail of the outstanding long-term loans as of 31 December 2016 and 2015 are as follows:
2016 Pinjaman bank Biaya transaksi yang belum diamortisasi
(
Pinjaman bank, bersih Pinjaman sindikasi Lembaga non-keuangan Lembaga keuangan Jumlah Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
(
Pinjaman bank jangka panjang
686.819.697.185 2.695.522.395)
2015 (
704.784.442.851 3.768.527.318)
Bank loans Unamortized transaction cost
684.124.174.790 817.930.429.208 615.080.570.577 212.760.000.000
701.015.915.533 542.507.050.000 455.400.000.000 -
Bank loans, net Syndicated loan Non-financial institution Financial institution
2.329.895.174.575
1.698.922.965.533
Total
178.737.482.876)
(
2.151.157.691.699
203.672.499.800) 1.495.250.465.733
Less: current maturities Long-term portion of bank loans
a. Bank Loans
a. Pinjaman Bank 2016
2015
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Ganesha Tbk
538.637.565.618 95.402.549.811 51.619.896.440 1.159.685.316
589.883.510.750 57.120.820.114 55.680.111.987 2.100.000.000
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Ganesha Tbk
Jumlah pinjaman Biaya transaksi yang belum diamortisasi
686.819.697.185
704.784.442.851
Total loan
(
Bagian jangka panjang
I.
(
684.124.174.790
Jumlah Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
2.695.522.395)
(
152.873.182.876) 531.250.991.914
Perusahaan i. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) Pada tanggal 13 Juni 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Jangka Panjang dari Panin dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 61.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11% - 11,5% per tahun (floating) dan akan jatuh tempo tanggal 13 Juni 2024, yang digunakan untuk pembiayaan pembelian 3 (tiga) unit ruang kantor dengan total luas 674,6 m2 yang terletak di Equity Tower Lantai 38, Jakarta. Pinjaman ini dijamin dengan ruang kantor yang dibeli melalui pinjaman ini.
3.768.527.318) 701.015.915.533
(
168.672.499.800) 532.343.415.733
Unamortized transaction cost Total Less: current maturities Long-term portion
I. The Company i. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) On 13 June 2014, the Company obtained a long-term loan facility from Panin with a maximum loan of Rp 61,000,000,000. The loan bears interest at 11% - 11.5% per annum (floating) and will mature on 13 June 2024, which was used to financed the purchase of 3 (three) units of office space with a total area of 674.6 m2 located in Equity Tower 38th floor, Jakarta. The loan is secured by office space purchased through this loan.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/65
Ekshibit E/65 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) a. Pinjaman Bank (Lanjutan) I. Perusahaan (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued) a. Bank Loans (Continued) I. The Company (Continued)
i. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) (Lanjutan)
i. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) (Continued)
Perjanjian utang antara Perusahaan dan Panin memuat beberapa pembatasan yang mengharuskan Perusahaan memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Panin untuk:
Loan agreement between the Company and Panin imposes several restrictions that require the Company to obtain prior written approval from Panin for:
a) Menggunakan fasilitas kredit selain dari tujuan dan keperluan yang telah disepakati sebelumnya; b) Melakukan perluasan atau penyempitan usaha.
a) Using the credit facility not in accordance with the agreed loan purpose; b) Make a business expansion or reduction
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo pinjaman masing-masing sebesar Rp 51.619.896.440 dan Rp 55.680.111.987.
As of 31 December 2016 dan 2015, the outstanding loans amounted to Rp 51,619,896,440 and Rp 55,680,111,987, respectively.
Jumlah beban bunga pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 6.297.192.194 dan 6.724.918.705.
Total interest expense in 2016 and 2015 amounted to Rp 6,297,192,194 and Rp 6,724,918,705, respectively.
ii. PT Bank Ganesha Tbk (Ganesha)
ii. PT Bank Ganesha Tbk (Ganesha)
Pada tanggal 23 Desember 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari Ganesha dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 2.100.000.000 yang digunakan untuk kepentingan investasi. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Januari 2018 dan dapat diperpanjang serta dikenakan tingkat suku bunga sebesar 12,5% per tahun.
On 23 December 2015, the Company obtained an investment credit facility from Ganesha to a maximum loan of Rp 2,100,000,000 which was used for investment purpose. This facility will expire on 23 January 2018, can be revolver and bears interest rate at 12.5% per annum.
Pinjaman ini dijaminkan dengan tanah dan bangunan ruko di Tangerang, Banten, atas nama BSD, entitas anak tidak langsung.
This loan secured by land and building at Tangerang, Banten, owned by BSD, indirect Subsidiary.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 1.159.685.316 dan Rp 2.100.000.000.
As of 31 December 2016 and 2015, the outstanding balance of this loan are Rp 1,159,685,316 and 2,100,000,000, respectively.
Jumlah beban bunga pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 86.312.417 dan 296.149.484.
Total interest expense in 2016 and 2015 amounted to Rp 86,312,417 and Rp 296,149,484, respectively.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/66
Ekshibit E/66 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) a. Pinjaman Bank (Lanjutan) II. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued) a. Bank Loans (Continued) II. Bosowa Marga Nusantara (BMN)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Sejak tanggal 28 Juli 2011, BMN, Entitas Anak tidak langsung, memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari BCA sebesar Rp 40.470.000.000 untuk pembiayaan pelunasan pinjaman dari PT Bank Mega Tbk. Pinjaman ini dikenakan bunga pinjaman yang dibayar secara bulanan sebesar 10,75% dan 11% per tahun masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2019.
On 28 July 2011, BMN, indirect Subsidiary, obtained Investment Credit Facility from BCA amounting to Rp 40,470,000,000 to refinance loan from PT Bank Mega Tbk. The loan bears floating interest payable on monthly basis with average interest rate per annum is 10.75% and 11% per annum for the years ended 31 December 2016 and 2015. This loan will be due in August 2019.
Berdasarkan Perjanjian kredit terakhir yang dinyatakan dalam perjanjian dengan BCA No.174/Add-KCK/2014 tanggal 14 Juli 2014 dan Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SPPK) pada tanggal 22 September 2014, Perusahaan memiliki fasilitas Time Loan Revolving (“TLR”) yang dapat digunakan bersama-sama dengan JTSE dan BSD, pihak berelasi, sebesar Rp 13.750.000.000 untuk membiayai perbaikan dan pemeliharaan jalan tol skala menengah.
Based on the fourth Amendment of Credit Agreement in agreement with BCA No. 174/Add-KCK/2014 dated on 14 July 2014 and Letter of Credit Agreement dated on 22 September 2014, the Company obtained Time Loan Revolving (“TLR”) facility which can be used together with JTSE and BSD, related parties, amounting to Rp 13,750,000,000 for medium scale toll road refinement.
Berdasarkan SPPK No. 20502/GBK/2016 tanggal 14 November 2016, fasilitas TLR berakhir dan tidak diperpanjang sejak tanggal 17 Desember 2016.
Based on SPPK No. 20502/GBK/2016 dated on 14 November 2016, TLR facility is terminated and not extended since 17 December 2016.
Pinjaman ini dijamin oleh hak pengusahaan jalan tol, seluruh hasil tagihan jalan tol seksi I dan II, saham Entitas Anak yang dimiliki oleh BMN, penerimaan dari ganti rugi asuransi dari Pemerintah atau Badan Usaha Jalan Tol yang baru sesuai ketentuan PPJT, Escrow Account, Operating Account dan Debt Service Account, Letter of Undertaking (LoU) BMN.
The loan is secured by the toll road concession rights, all revenues from toll road section I and II, Subsidiary shares owned by BMN, receipt of indemnity insurance from Government or new Toll Road in accordance with PPJT, Escrow Account, the Operating Account and Debt Service Account and a Letter of Undertaking (LoU) of BMN.
Perjanjian pinjaman antara BMN dan BCA memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan Entitas anak memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA, terutama untuk:
The loan agreement between BMN and BCA contains several restrictive covenants which require Subsidiary to obtain prior written consent from BCA, mainly to:
1. Mendapatkan pinjaman baru 2. Melakukan divestasi atau merger dan memberikan jaminan 3. Pembayaran dividen kas 4. Menjaminkan utang, harga kekayaan atau Corporate Guarantee ke pihak lain
1. Obtain new loan 2. Divest or merge and give guarantees 3. Cash dividend payment 4. Secure debt, property or guarantee to other parties
Corporate
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/67
Ekshibit E/67 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. LONG-TERM LOANS (Continued)
23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
a. Bank Loans (Continued)
a. Pinjaman Bank (Lanjutan) II. PT Bosowa Lanjutan)
Marga
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Nusantara
(BMN)
II. Bosowa Marga (Continued)
Nusantara
(BMN)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Continued)
Selama masa berlakunya perjanjian tersebut, BMN harus mempertahankan debts to equity ratio maksimum sebesar 4 kali dan debt service coverage ratio sebesar minimum 1 kali. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, BMN telah mematuhi persyaratan dalam perjanjian-perjanjian fasilitas kredit tersebut.
During the effective period of the agreement, BMN shall maintain debts to equity ratio at a maximum of 4 times and a minimum debt service coverage ratio of 1 time. As of 31 December 2016, BMN has complied with covenants as stated in the credit facilities agreements.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo pinjaman masing-masing sebesar Rp 20.504.800.000 dan Rp 26.710.200.000.
As of 31 December 2016 and 2015, the outstanding loans amounted to Rp 20,504,800,000 and Rp 26,710,200,000, respectively.
Jumlah beban bunga pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 2.656.498.318 dan Rp 3.308.169.562.
Total interest expenses in 2016 and 2015 amounted to Rp 2.656.498.318 and Rp 3,308,169,562, respectively.
III. PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)
III. PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Sejak tanggal 28 Juli 2011, JTSE, Entitas Anak tidak langsung, memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari BCA sebesar Rp 349.998.944.183 untuk membiayai kembali pinjaman dari PT Bank Mega Tbk. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2019 dan dikenakan bunga mengambang terutang secara bulanan. Tingkat bunga rata-rata pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar 11%.
On 28 July 2011, JTSE, indirect Subsidiary, obtained Investment Credit facility from BCA amounting to Rp 349,998,944,183 to refinance loan from PT Bank Mega Tbk. The loan will be due in August 2019 and bears floating interest payable on monthly basis. The average interest rate per annum in 2016 and 2015 are 11%, respectively.
Berdasarkan perubahan pertama Perjanjian Kredit dalam Akta No. 10 tanggal 10 Februari 2012, JTSE memperoleh fasilitas Kredit Investasi 2 dari BCA sebesar Rp 25.474.000.000 yang digunakan untuk membiayai perbaikan jalan tol berupa pelapisan, construction change order dan rekonstruksi slab beton. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Februari 2020 dan dikenakan bunga mengambang yang terutang secara bulanan. Tingkat bunga rata-rata pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 11%.
Based on the first Amendment of Credit Agreement in Notarial Deed No. 10 dated 10 February 2012, JTSE obtained Investment Credit Facility 2 from BCA amounting to Rp 25,474,000,000 for financing the refinement of toll road consisting of overlay, construction change order and reconstruction of concrete slab. The loan will be due in Februari 2020 and bears floating interest payable on monthly basis. The average interest rate per annum in 2016 and 2015 are 11%, respectively.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/68
Ekshibit E/68 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) a. Pinjaman Bank (Lanjutan) III. PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued) a. Bank Loans (Continued) III. PT Jalan (Continued)
Tol
Seksi
Empat
(JTSE)
Pada tanggal 21 Desember 2015, JTSE memperoleh fasilitas Kredit Investasi Tambahan (KI-3) dari BCA dengan plafond maksimal sebesar Rp 120.558.000.000 untuk membiayai pembangunan Jembatan Tallo, perbaikan frontage dan investasi lainnya. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Desember 2023 dan dikenakan tingkat bunga sebesar 11% per tahunnya.
On 21 December 2015, JTSE obtained Additional Investment Credit facility (KI-3) from BCA with a maximum amount of Rp 120,558,000,000 to refinance the construction of Tallo Bridge, frontage repairment and other investments. The loan will be due in December 2023 and bears interest at the rate of 11% per annum.
Berdasarkan Perjanjian kredit terakhir yang dinyatakan dalam perjanjian dengan BCA No. 176/Add-KCK/2014 tanggal 14 Juli 2014 dan Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SPPK) pada tanggal 22 September 2014, Perusahaan memiliki fasilitas Time Loan Revolving (“TLR”) yang dapat digunakan bersama-sama dengan BMN BSD, pihak berelasi, sebesar Rp 13.750.000.000 untuk membiayai perbaikan dan pemeliharaan jalan tol skala menengah.
Based on the fourth Amendment of Credit Agreement in agreement with BCA No.176/Add-KCK/2014 dated on 14 July 2014 and Letter of Credit Agreement dated on 22 September 2014, the Subsidiary obtained Time Loan Revolving (“TLR”) facility which can be used together with BMN and BSD, related parties, amounting to Rp 13,750,000,000 for medium scale toll road refinement and maintenance.
Berdasarkan SPPK No. 20502/GBK/2016 tanggal 14 November 2016, fasilitas TLR berakhir dan tidak diperpanjang sejak tanggal 17 Desember 2016.
Based on SPPK No. 20502/GBK/2016 dated on 14 November 2016, TLR facility is terminated and not extended since 17 December 2016
Jaminan atas pinjaman ini adalah hak pengusahaan jalan tol, seluruh hasil tagihan jalan tol seksi I dan II, saham JTSE, penerimaan dari ganti rugi asuransi dari Pemerintah atau Badan Usaha Jalan Tol yang baru sesuai ketentuan PPJT, Escrow Account, Operating Account dan Debt Service Account, Letter of Undertaking (LoU) JTSE.
The loan is secured by the concession rights, all revenues from toll road section I and II, JTSE shares owned by BMN, receipt of indemnity insurance from Government or new Toll Road in accordance with PPJT, Escrow Account, the operating account and Debt Service Account and a Letter of Undertaking (LoU) of JTSE.
Perjanjian pinjaman antara JTSE dan BCA memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan JTSE memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA, terutama untuk:
The loan agreement between JTSE and BCA contains several restrictive covenants which require the JTSE to obtain prior written consent from BCA, mainly to:
1. Mendapatkan pinjaman baru 2. Melakukan divestasi atau merger dan memberikan jaminan 3. Pembayaran dividen kas 4. Menjaminkan utang, harga kekayaan atau Corporate Guarantee ke pihak lain
1. Obtain new loan 2. Divest or merge and give guarantees 3. Cash dividend payment 4. Secure debt, property or guarantee to other parties
Corporate
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/69
Ekshibit E/69 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) a. Pinjaman Bank (Lanjutan) III. PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued) a. Bank Loans (Continued) III. PT Jalan (Continued)
Tol
Seksi
Empat
(JTSE)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Continued)
Selama masa berlakunya perjanjian tersebut, JTSE harus mempertahankan debts to equity ratio maksimum sebesar 4 kali dan debt service coverage ratio sebesar minimum 1 kali. Pada tanggal 31 Desember 2016, JTSE telah memenuhi seluruh kesepakatan sebagaimana tertulis pada perjanjian fasilitas kredit.
During the effective period of the agreement, JTSE shall maintain debts to equity ratio at a maximum of 4 times and a minimum debt service coverage ratio of 1 time. As of 31 December 2016, JTSE has complied with covenants as stated in the credit facilities agreements
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo pinjaman dari seluruh fasilitas kredit investasi (KI) masing-masing sebesar Rp 297.797.035.141 dan Rp 282.640.448.702.
As of 31 December 2016 and 2015, the outstanding loans of credit facility amounted to Rp 297,797,035,141 and Rp 282,640,448,702, respectively.
Jumlah beban bunga atas seluruh pinjaman pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 28.174.312.327 dan Rp 34.697.002.369.
Total interest expense of all loans in 2016 and 2015 amounted to Rp 28,174,312,327 and Rp 34,697,002,369, respectively.
IV. PT Bintaro Serpong Damai (BSD)
IV. PT Bintaro Serpong Damai (BSD)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Pada tanggal 28 Juli 2011, BSD, Entitas Anak tidak langsung memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari BCA sebesar Rp 349.170.000.000 untuk membiayai kembali pinjaman dari PT Bank Mega Tbk.
On 28 July 2011, BSD, indirect Subsidiary, obtained Investment Credit facility from BCA amounting to Rp 349,170,000,000 to refinance loan from PT Bank Mega Tbk.
Pinjaman ini akan jatuh tempo pada Oktober 2019 dan dikenakan bunga mengambang dibayar secara bulanan. Tingkat bunga ratarata per tahun masing – masing adalah 10,75% tahun 2016 dan 11% tahun 2015.
This loan will be due in October 2019 and bears floating interest payable on monthly basis. The average interest rate per annum is 10.75% in 2016 and 11% in 2015.
Selanjutnya, berdasarkan perubahan kedua Perjanjian Kredit yang dinyatakan dalam Akta No. 11 tanggal 17 September 2012, BSD memperoleh Kredit Investasi dari BCA sebesar Rp 22.125.000.000. Tingkat bunga rata-rata per tahun masing – masing adalah 10,75% tahun 2016 dan 11% tahun 2015.
Furthermore, based on the second Amendment of Credit Agreement in Notarial Deed No. 11 dated 17 September 2012, BSD obtained Investment Credit from BCA amounting to Rp 22,125,000,000. The average interest rate per annum is 10.75% in 2016 and 11% in 2015.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/70
Ekshibit E/70 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) a. Pinjaman Bank (Lanjutan) IV. PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued) a. Bank Loans (Continued) IV. PT Bintaro (Continued)
Serpong
Damai
(BSD)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Continued)
Berdasarkan Perjanjian kredit terakhir yang dinyatakan dalam perjanjian dengan BCA No. 175/Add-KCK/2014 tanggal 14 Juli 2014 dan Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SPPK) No. 20342/GBK/2014 pada tanggal 22 September 2014, Perusahaan memiliki fasilitas Time Loan Revolving (“TLR”) yang dapat digunakan bersama-sama dengan BMN dan JTSE, pihak berelasi, sebesar Rp 13.750.000.000 untuk membiayai perbaikan dan pemeliharaan jalan tol skala menengah.
Based on the fourth Amendment of Credit Agreement in agreement with BCA No.175/Add-KCK/2014 dated on 14 July 2014 and Letter of Credit Agreement dated No. 20342/GBK/2014 dated 22 September 2014, the Company obtained Time Loan Revolving (“TLR”) facility which can be used together with BMN dan JTSE, related parties, amounting to Rp 13,750,000,000 for medium scale of toll road refinement and maintenance.
Berdasarkan SPPK No. 20502/GBK/2016 tanggal 14 November 2016, fasilitas TLR berakhir dan tidak diperpanjang sejak tanggal 17 Desember 2016.
Based on SPPK No. 20502/GBK/2016 dated on 14 November 2016, TLR facility is terminated and not extended since 17 December 2016.
Pinjaman ini dijamin oleh hak pengusahaan jalan tol, seluruh hasil tagihan jalan tol seksi I dan II, saham BSD, penerimaan dari ganti rugi asuransi dari Pemerintah atau Badan Usaha Jalan Tol yang baru sesuai ketentuan PPJT, Rekening Escrow, Rekening Operasi dan Debt Service Account, LoU BSD.
These loan is secured by the concession rights, all revenues from toll road section I and II, BSD shares, receipt of indemnity insurance from Government or new Toll Road in accordance with PPJT, Escrow Account, the Operating Account, Debt Service Account and LoU of BSD.
Perjanjian pinjaman antara BSD dan BCA memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan BSD memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA, terutama untuk:
The loan agreement between BSD and BCA contains several restrictive covenants which require BSD to obtain prior written consent from BCA, mainly to:
1. Mendapatkan pinjaman baru 2. Melakukan divestasi atau merger dan memberikan jaminan 3. Pembayaran dividen kas 4. Menjaminkan utang, harga kekayaan atau Corporate Guarantee ke pihak lain
1. Obtain new loan 2. Divest or merge and give guarantees
Selama masa berlakunya perjanjian tersebut, BSD harus mempertahankan debts to equity ratio maksimum sebesar 4 kali dan debt service coverage ratio sebesar minimum 1 kali. Pada tanggal 31 Desember 2016, BSD telah memenuhi seluruh kesepakatan sebagaimana tertulis pada perjanjian fasilitas kredit.
During the effective period of the agreement, BSD shall maintain debts to equity ratio at a maximum of 4 times and a minimum debt service coverage ratio of 1 time. As of 31 December 2016, BSD has complied with covenants as stated in the credit facilities agreements
3. Cash dividend payment 4. Secure debt, property or guarantee to other parties
Corporate
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/71
Ekshibit E/71 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) a. Pinjaman Bank (Lanjutan) IV. PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued) a. Bank Loans (Continued) IV. PT Bintaro (Continued)
Serpong
Damai
(BSD)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo pinjaman masing-masing sebesar Rp 199.750.138.892 dan Rp 254.312.784.340.
As of 31 December 2016 and 2015, the outstanding loans amounted to Rp 199,750,138,892 and Rp 254,312,784,340, respectively.
Jumlah beban bunga bank pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 25.555.397.226 dan Rp 31.279.190.448.
Total loan interest expense in 2016 and 2015 amounted to Rp 25,555,397,226 and Rp 31,279,190,448, respectively.
V. PT Dain Celicani Cemerlang (DCC)
V. PT Dain Celicani Cemerlang (DCC)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Pada tanggal 19 Juni 2013, DCC, Entitas Anak tidak langsung, memperoleh fasilitas Kredit Investasi dan Bank Garansi dari BCA dengan jumlah pokok masing-masing tidak lebih dari Rp 45.000.000.000 dan Rp 3.685.000.000. Tingkat bunga Kredit Investasi per tahun adalah sebesar 10,25%. Pinjaman ini akan jatuh tempo maksimum 7 tahun setelah penarikan.
On 19 June 2013, DCC, indirect Subsidiary, obtained Credit Investment and Bank Guarantee facilities from BCA with principal amount not exceeding of Rp 45,000,000,000 and Rp 3,685,000,000, respectively. Interest rate for Credit Investment facility is 10.25%. The loans will be due maximum in 7 years after the withdrawal.
Fasilitas pinjaman ini dipergunakan oleh DCC untuk membiayai instalasi pengolahan air (IPA) bersih, membeli peralatan IPA dan jaminan pelaksanaan serta jaminan penyediaan air bersih ke PT Kawasan Industri Medan (Persero) (KIM), Medan, Sumatera Utara.
DCC uses this loan facility to financing water treatment plant (WTP), purchase WTP equipments and guarantee operational and water supplies to PT Kawasan Industri Medan (Persero) (KIM), Medan, North Sumatera.
Pinjaman ini dijamin dengan perjanjian konsesi dari KIM, piutang DCC kepada KIM, seluruh saham DCC, seluruh aset atas proyek yang dibiayai oleh BCA, rekening escrow, rekening operating dan debt service, LoU dari Perusahaan.
The loan is secured by consession agreement of KIM, DCC receivable to KIM, all the DCC shares owned by shareholder, all aseets of project financed by BCA, escrow account, operating and debt service account, and LoU of from the Company.
Perjanjian pinjaman antara DCC dan BCA memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan DCC memperoleh persetujuan dari BCA, di antaranya untuk:
The loan agreement between DCC and BCA contains several restrictive covenants which require DCC to obtain approval from BCA, mainly to:
1. Merubah pemegang saham kecuali pengalihan saham ke TBN, Entitas Anak tidak langsung, sebesar 20%. 2. Penggantian DCC sebagai operator IPA di KIM kecuali ke TBN.
1. Shareholders change except TBN of 20% indirect Subsidiary,
for
to
2. Replace DCC role as WTP operator in KIM except for TBN.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/72
Ekshibit E/72 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. LONG-TERM LOANS (Continued)
23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
A. Bank Loans (Continued)
A. Pinjaman Bank (Lanjutan) V. PT Dain (Lanjutan)
Celicani
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Cemerlang
(DCC)
V. PT Dain Celicani (Continued)
Cemerlang
(DCC)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Continued)
Perjanjian pinjaman antara DCC dan BCA memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan DCC memperoleh persetujuan dari BCA, di antaranya untuk: (Lanjutan)
The loan agreement between DCC and BCA contains several restrictive covenants which require DCC to obtain approval from BCA, mainly to: (Continued)
3. Penggantian TBN sebagai supervisi DCC 4. Mendapatkan pinjaman baru 5. Melakukan divestasi atau merger dan memberikan jaminan 6. Perubahan bisnis utama 7. Pembayaran dividen 8. Menjamin utang, harta kekayaan atau memberikan Corporate Guarantee ke pihak lain
3. Replace TBN role as supervisor of DCC 4. Obtain new loan 5. Divest or merge and provide guarantees
Saldo utang bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 20.585.591.585 dan Rp 26.467.189.169.
Outstanding balance of bank loan as of 31 December 2016 and 2015 amounting to Rp 20,585,591,585 and Rp 26,467,189,169, respectively.
Beban bunga untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp 6.977.347.838 dan Rp 3.381.918.603.
Interest expense for the year ended 31 December 2016 and 2015 amounted to Rp 6,977,347,838 and Rp 3,381,918,603, respectively.
VI. PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK)
6. Major business changes 7. Dividend pay out 8. Secure debt, property or provide Corporate Guarantee to other parties
VI. PT Sarana Catur Tirta kelola (SCTK)
PT Bank ICBC Indonesia (ICBC)
PT Bank ICBC Indonesia (ICBC)
Berdasarkan Akta No. 66 tanggal 15 April 2015, SCTK memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari ICBC dengan plafon sebesar Rp 102.000.000.000 yang akan digunakan untuk membiayai investasi SCTK. Fasilitas kredit tersebut akan dikenakan tingkat bunga mengambang sebesar 12,5% per tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2023.
Based on Deed No. 66 dated 15 April 2015, SCTK obtained investment loan facility from ICBC with a maximum amount of of Rp 102,000,000,000 which is used to finance SCTK investment. The credit facility will bears interest at 12.5% (floating) per annum and will mature in 2023.
Pinjaman ini dijamin dengan fidusia atas penjualan air bersih dan piutang usaha terkait, aset terkait, Corporate Guarantee dari PT Potum Mundi Infranusantara dan LoU dari Perusahaan.
The facility is secured by the fiduciary of sale of fresh water and its accounts receivable, related assets, Corporate Guarantee from Potum and LoU from the Company.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/73
Ekshibit E/73 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued)
23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
a. Bank Loans (Continued)
a. Pinjaman Bank (Lanjutan) (SCTK)
VI. PT Sarana Catur Tirta kelola (SCTK) (Continued)
Perjanjian pinjaman antara SCTK dan ICBC memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan SCTK memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari ICBC, di antaranya untuk:
The facility agreement between SCTK and ICBC imposes several restrictions, which requires SCTK to obtain prior written approval from ICBC, including for:
(i)
Mendapatkan pinjaman baru dari pihak ketiga lainnya; Menjamin utang, harta kekayaan atau memberikan Corporate Guarantee ke pihak lain; Melakukan investasi, merger, akuisisi atau penempatan pemilikan pada perusahaan lainnya; Menjual aset terkait; Membagikan dividen; Mengubah bisnis utama; dan Melakukan perubahan atas Anggaran Dasar, perubahan Dewan Direksi atau Komisaris.
(i) Getting a new loan from other third parties; (ii) Ensuring debt, property or provide Corporate Guarantee to the other party;
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 95.402.549.811 dan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 57.120.820.114.
Outstanding balance of bank loan as of 31 December 2016 amounting to Rp 95,402,549,811 and as of 31 December 2015 amounting to Rp 57,120,820,114.
Beban bunga untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 1.399.968.646.
Interest expense for the year ended 31 December 2016 amounted to Rp 1,399,968,646.
VI. PT Sarana (Lanjutan)
(ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)
Catur
Tirta
Kelola
b. Pinjaman Sindikasi
(iii) Investment, merger, acquisition or placement of ownership in other companies; (iv) Selling related assets; (v) Distributes of dividends; (vi) Major business changes; and (vii) Changes to the Articles of Association, changes in the Board of Directors or Commissioners.
B. Syndicated Loan
PT Komet Infra Nusantara (KIN)
PT Komet Infra Nusantara (KIN)
Pinjaman Bank Sindikasi Cathay United Bank, Co. Ltd. (CUB) dengan The Hongkong, Ing Bank N.V., Singapore (ING) and Shanghai Banking Corporation Limited, Hongkong (HSBC).
Syndicated Bank Loan Cathay United Bank, Co. Ltd. (CUB) with The Hongkong, Ing Bank N.V., Singapore (ING) and Shanghai Banking Corporation Limited, Hongkong (HSBC).
Pada tanggal 5 November 2014, KIN, Entitas Anak tidak langsung, memperoleh fasilitas Term Loan facility A dan B dari sindikasi CUB dan HSBC dengan jumlah plafon sebesar USD 35.000.000 dan fasilitas revolving dengan minimum penarikan sebesar Rp 2.500.000.000. Pemberi pinjaman terdiri dari CUB dan HSBC.
On 5 November 2014, KIN, indirect Subsidiary, obtained Term Loan facility A and B from syndicate banks CUB and HSBC with a maximum amount of USD 35,000,000 and revolving facility with minimum drawdown of Rp 2,500,000,000. The lenders were CUB and HSBC.
Atas pinjaman tersebut, KIN mengadakan kontrak cross currency swap dengan HSBC, Hongkong, pada tanggal 25 November 2014 (Catatan 35).
For this loan, KIN entered into a cross currency swap contract with HSBC, Hongkong, on 25 November 2014 (Note 35).
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/74
Ekshibit E/74 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued)
23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
b. Syndicated Loan (Continued)
b. Pinjaman Sindikasi (Lanjutan) PT Komet Infra Nusantara (KIN) (Lanjutan)
PT Komet Infra Nusantara (KIN) (Continued)
1) Fasilitas Term Loan A (TLF A)
1) Term Loan Facility A (TLF A)
TLF A mempunyai plafon sebesar USD 25.000.000 dengan pencairan minimum sebesar USD 5.000.000 yang digunakan oleh KIN untuk membiayai:
TLF A has maximum facility of USD 25,000,000 with minimum drawdown of USD 5,000,000 which was used by KIN for:
a) Pembayaran kepada PT Corona Telecommunication Services (Corona) atas akuisisi aset sesuai Perjanjian Akuisisi (Catatan 13). b) Mengembalikan saldo kas KIN yang sebelumnya digunakan untuk membayar Corona sesuai perjanjian akuisisi. c) Pembayaran seluruh pajak, biaya dan beban sehubungan dengan Akuisisi. d) Deposit dengan jumlah yang sama dengan Debt Service Reserve Account (DSRA).
a) Payment to PT Corona Telecommunication Services (Corona) on assets acquisition under acquisition agreement (Note 13). b) Reinstating the cash balances of KIN previously utilised in payment to Corona under the Acquisition Agreement. c) Payment of any taxes, costs and expense in connection with the Acquisition. d) Deposit of an amount equal to the then applicable Debt Service Reserve Account (DSRA).
TLF A akan jatuh tempo pada 31 Desember 2019 dengan pembayaran pokok yang dicicil secara kuartalan berdasarkan persentase pembayaran yang telah disepakati. Pinjaman ini dikenakan bunga LIBOR 3-bulan plus margin sebesar 4,00% yang dibayarkan secara kuartalan. Tingkat bunga rata-rata pada tahun 2015 sebesar 10,95%.
TLF A will be due in 31 December 2019 with principal installments payments in quarterly basis based on the percentage of principal payments that have been agreed upon. This loan bears interest base using LIBOR 3-month plus margin at 4.00 % which payable on quarterly basis. The average interest rate per annum 10.95% in 2015.
2) Fasilitas Term Loan B (TLF B)
2) Term Loan Facility B (TLF B)
TLF B mempunyai plafon sebesar USD 10.000.000 dengan pencairan minimum sebesar USD 1.000.000 yang digunakan untuk membiayai:
TLF B has maximum facility of USD 10,000,000 with minimum drawdown of USD 1,000,000 which was used for:
a) Kewajiban yang timbul dari akuisisi yang diizinkan (selain akuisisi Corona atau Komet). b) Seluruh fee, biaya dan beban, bea, pendaftaran dan pajak terkait dengan akuisisi yang diizinkan (selain Akuisisi Corona atau Komet).
a) The consideration payable for any permitted acquisition (other than the Corona or Komet acquisition). b) All fees, costs and expenses, stamp, registration and other Taxes in connection with a Permitted Acquisition (other than the Corona or Komet Acquisition). c) Capital expenditures. d) Deposit of an amount equal to the then applicable DSRA Required Balance into the DSRA. e) Refinancing any Revolving Facility
c) Belanja modal. d) Deposit dengan jumlah yang sama dengan Debt Service Reserve Account (DSRA). e) Pembiayaan kembali Pinjaman Bergulir.
setiap
Fasilitas
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/75
Ekshibit E/75 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) b. Pinjaman Sindikasi (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued) b. Syndicated Loan (Continued)
PT Komet Infra Nusantara (KIN) (Lanjutan)
PT Komet Infra Nusantara (KIN) (Continued)
2) Fasilitas Term Loan B (TLF B) (Lanjutan)
2) Term Loan Facility B (TLF B) (Continued)
TLF B akan jatuh tempo pada 31 Desember 2019, dan KIN dibawah perjanjuan TLF B akan membayar agregat TLF B secara penuh pada saat berakhirnya pinjaman. KIN tidak diperkenankan meminjam kembali bagian dari fasilitas yang telah dilunasi. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga dasar LIBOR 3-bulan ditambah marjin sebesar 4,25% per tahun dengan tingkat bunga rata-rata pada tahun 2015 sebesar 11,04%. 3) Fasilitas Revolving (RF)
TLF B will be due in 31 December 2019, and KIN under TLF B shall repay the aggregate TLF B in full on the termination date. KIN may not re-borrow any part of a facility which is repaid. This facility bears interest base on LIBOR 3-month rate plus margin at 4.25% per annum with average interest rate per annum 11.04% in 2015.
3) Revolving Facility (RF)
Fasilitas ini mempunyai syarat pencairan minimum sebesar Rp 2.500.000.000 yang digunakan untuk membiayai operasional dan modal kerja.
This facility has requirement for its drawdown with minimum amount of Rp 2,500,000,000 which will be used to financing operational and working capital.
Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 31 Desember 2019 dengan pembayaran pokok yang dilakukan pada akhir periode pinjaman yang disepakati. Pinjaman ini dikenakan bunga dasar LIBOR 3-bulan plus margin 4,00% dengan tingkat bunga rata-rata pada tahun 2015 sebesar 11,04%.
TLF A will be due in 31 December 2019 with principal payments at the end of loan period agreed upon. This loan bears interest base using LIBOR 3-month rate plus margin at 4.00% with average interest rate per annum 11.04% in 2015.
4) Fasilitas Term Loan C (TLF C)
4) Term Loan C Facility (TLF C)
Pada tanggal 7 Oktober 2015, KIN, Entitas Anak tidak langsung, memperoleh tambahan fasilitas Term Loan Facility C dari sindikasi CUB dan HSBC dengan jumlah plafon sebesar USD 18.000.000 dengan pencairan minimum sebesar USD 1.000.000 yang digunakan untuk membiayai:
On 7 October 2015, KIN, indirect Subsidiary, obtained Term Loan Facility C from syndicate banks CUB and HSBC with a maximum amount of USD 18,000,000 with minimum drawdown of USD 1,000,000 which was used for:
a) Kewajiban yang timbul dari akuisisi yang diizinkan (selain akuisisi Corona atau Komet); b) Seluruh fee, biaya dan beban, bea, pendaftaran dan pajak terkait dengan akuisisi yang diizinkan (selain Akuisisi Corona atau Komet);
a) The consideration payable for any permitted acquisition (other than the Corona or Komet acquisition); b) All fees, costs and expenses, stamp, registration and other Taxes in connection with a Permitted Acquisition (other than the Corona or Komet Acquisition);
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/76
Ekshibit E/76 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) b. Pinjaman Sindikasi (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued) b. Syndicated Loan (Continued)
PT Komet Infra Nusantara (KIN) (Lanjutan)
PT Komet Infra Nusantara (KIN) (Continued)
4) Fasilitas Term Loan C (TLF C) (Lanjutan)
4) Term Loan C Facility (TLF C) (Continued)
Pada tanggal 7 Oktober 2015, KIN, Entitas Anak tidak langsung, memperoleh tambahan fasilitas Term Loan Facility C dari sindikasi CUB dan HSBC dengan jumlah plafon sebesar USD 18.000.000 dengan pencairan minimum sebesar USD 1.000.000 yang digunakan untuk membiayai: (Lanjutan)
On 7 October 2015, KIN, indirect Subsidiary, obtained Term Loan Facility C from syndicate banks CUB and HSBC with a maximum amount of USD 18,000,000 with minimum drawdown of USD 1,000,000 which was used for: (Continued)
c) Belanja modal; d) Deposit dengan jumlah yang sama dengan DSRA; dan e) Pembiayaan kembali setiap Fasilitas Pinjaman Bergulir.
c) Capital expenditures; d) Deposit of an amount equal to the the applicable DSRA; and e) Refinancing any Revolving Facility
TLF C akan jatuh tempo pada 31 Desember 2019 dengan pembayaran pokok yang dicicil secara kuartalan berdasarkan persentase pembayaran yang telah disepakati. Pinjaman ini dikenakan bunga LIBOR 3-bulan plus margin sebesar 4,00% yang dibayarkan secara kuartalan. Tingkat bunga rata-rata pada tahun 2015 sebesar 11,39%.
TLF C will be due in 31 December 2019 with principal installments payments in quarterly basis based on the percentage of principal payments that have been agreed upon. This loan bears interest base using LIBOR 3-month plus margin at 4.00% which payable on quarterly basis. The average interest rate per annum in 2015 is 11.39%.
Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo pinjaman TLC C masing-masing sebesar USD 5.000.000 (setara dengan Rp 67.960.625.000).
As of 31 December 2015, the outstanding loan TLF C amounting to USD 5,000,000 (equivalent to Rp 67,960,625,000).
Perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut mengharuskan KIN mentaati persyaratan yang ditetapkan oleh sindikasi CUB dan HSBC. Pada tanggal 31 Desember 2015, KIN telah mentaati syarat dan kondisi yang ditetapkan oleh sindikasi.
The loan agreements require KIN to comply with the requirements set by the syndicated CUB and HSBC. On 31 December 2015, KIN had complied with the terms and conditions specified by the syndicated.
Jumlah beban bunga atas fasilitas-fasilitas tersebut sampai dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 sebesar Rp 37.520.905.779.
Total interest expenses from such facilities for year period ended 31 December 2015 amounted to Rp 37,520,905,779.
KIN telah melunasi seluruh pinjaman sindikasi dengan CUB dan HSBC pada bulan Oktober 2016.
KIN has refinanced the syndicated loan from CUB and HSBC on October 2016.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/77
Ekshibit E/77 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) b. Pinjaman Sindikasi (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued) b. Syndicated Loan (Continued)
PT Komet Infra Nusantara (KIN) (Lanjutan)
PT Komet Infra Nusantara (KIN) (Continued)
Pada tanggal 19 Oktober 2016, KIN, Entitas Anak tidak langsung, memperoleh Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan Facility) A, B1, B2, C1, dan C2 dari sindikasi Cathay United Bank Co. Ltd, (CUB), Ing Bank N.V., Singapore (ING) dan The Hong Kong and Shanghai Banking Co. Ltd (HSBC) dengan jumlah plafon sebesar USD 78.333.333 dan Rp 152.500.000.000, serta Fasilitas Pinjaman Bergulir (Revolving Facility) dengan maksimum penarikan sebesar Rp 97.500.000.000.
On 19 October 2016, KIN, indirect Subsidiary, obtained Term Loan Facility A, B1, B2, C1, and C2 from syndication Cathay United Bank Co. Ltd, (CUB), Ing Bank N.V., Singapore (ING) and The Hong Kong and Shanghai Banking Co. Ltd (HSBC) with maximum amount of USD 78,333,333 and Rp 152,000,000,000, and Revolving Facility with maximum withdrawal amounted to Rp 97,500,000,000.
1) Fasilitas Term Loan A (TLF A)
1) Term Loan Facility A (TLF A)
TLF A mempunyai plafon sebesar USD 55.000.000 yang digunakan oleh KIN untuk membiayai:
TLF A has maximum facility USD 55,000,000 which use by KIN for:
a) Pembayaran kembali seluruh pinjaman Sindikasi CUB dan HSBC berdasarkan Perjanjian Fasilitas Pinjaman tertanggal 5 November 2014, tidak termasuk jumlah Fasilitas Revolving. b) Pembayaran biaya transaksi dan beban sehubungan atas pembayaran kembali untuk seluruh pinjaman sindikasi sebelumnya. c) Deposit dengan jumlah yang sama dengan Debt Service Reserve Account (DSRA).
a) Refinance syndicated loan to syndication CUB and HSBC based on existing Facility Agreement dated 5 November 2014, excluded Revolving Facility.
TLF A akan jatuh tempo pada 11 November 2021 dengan pembayaran pokok yang dicicil secara kuartalan dimulai dari Maret 2017 berdasarkan persentase pembayaran yang telah disepakati. Pinjaman ini dikenakan bunga LIBOR 3-bulan plus margin sebesar 4,25% yang dibayarkan secara kuartalan. Tingkat bunga rata-rata pada tahun 2016 adalah 11,00%. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, KIN telah mencairkan seluruh pinjaman TLF A.
TLF A will be due in 11 November 2021 with principal installments payments in quarterly basis starting on March 2017 based on the percentage of principal payments that have been agreed upon. This loan bears interest base using LIBOR 3-month plus margin at 4.25 % which payable on quarterly basis. The average interest rate per annum are 11.00% in 2016. Until 31 December 2016, KIN has fully withdrawn TLF A.
2) Fasilitas Term Loan B1 (TLF B1)
of
b) Payment of upfront fee and other expenses arising from refinance syndicated loan of existing Facility Agreement. c) Deposit of an amount equal to the then applicable Debt Service Reserve Account (DSRA).
2) Term Loan Facility B1 (TLF B1)
TLF B1 mempunyai plafon sebesar USD 18.333.333 dengan pencairan minimum sebesar USD 500.000 yang digunakan oleh KIN untuk:
TLF B1 has maximum facility of USD 18,333,333 with minimum drawdown amounted to USD 500,000 which was used by KIN for:
a) Kewajiban yang timbul dari akuisisi yang diizinkan. biaya dan beban, bea, b) Seluruh pendaftaran, dan pajak terkait dengan akuisisi yang diizinkan. c) Belanja modal.
a) Payable arise from approved acquisition. b) Costs and expenses, custom, registration fee, and taxes related to approved acquisition. c) Capital expenditure.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/78
Ekshibit E/78 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued)
23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
b. Syndicated Loan (Continued)
b. Pinjaman Sindikasi (Lanjutan) PT Komet Infra Nusantara (KIN) (Lanjutan)
PT Komet Infra Nusantara (KIN) (Continued)
2) Fasilitas Term Loan B1 (TLF B1) (Lanjutan)
2) Term Loan Facility B1 (TLF B1) (Continued)
TLF B1 mempunyai plafon sebesar USD 18.333.333 dengan pencairan minimum sebesar USD 500.000 yang digunakan oleh KIN untuk: (Lanjutan)
TLF B1 has maximum facility of USD 18,333,333 with minimum drawdown amounted to USD 500,000 which was used by KIN for: (Continued)
d) Jumlah yang masih harus dibayar oleh debitur sehubungan dengan akuisisi Quattro, Entitas Anak, tidak langsung dan atau mengembalikan saldo kas dari debitur sebelumnya yang telah digunakan untuk mendanai pembayaran sehubungan dengan akuisisi PT Quattro International sampai sebelum 31 Januari 2017. e) Mengembalikan saldo kas dari debitur sebelumnya digunakan untuk mendanai pembayaran sehubungan dengan akuisisi PT Vitrama, hanya dapat digunakan setelah 31 Desember 2016. f) Deposit dengan jumlah yang sama dengan Debt Service Reserve Account (DSRA).
d) The amount accrued by the debtor in connection with the acquisition of Quattro, indirect Subsidiary and or restore cash balances of debtors previously been used to fund payments in connection with the acquisition of PT Quattro International until just before 31 January 2017. e) Return the cash balances of the debtor previously used to fund payments in connection with the acquisition of PT Vitrama, which only can be used after 31 December 2016. f) Deposit of an amount equal to the then applicable Debt Service Reserve Account (DSRA). g) Refinance each revolving facility.
g) Pembiayaan Revolving
kembali
setiap
Fasilitas
TLF B1 akan jatuh tempo pada 11 November 2021 dengan pembayaran pokok yang dicicil secara kuartalan dimulai dari September 2019 berdasarkan persentase pembayaran yang telah disepakati. Pinjaman ini dikenakan bunga LIBOR 3-bulan plus margin sebesar 4,25% yang dibayarkan secara kuartalan. Tingkat bunga rata-rata pada tahun 2016 adalah 11,00%. Pada tanggal 31 Desember 2016, KIN telah mencairkan seluruh pinjaman fasilitas TLF B1. 3) Fasilitas Term Loan B2 (TLF B2) TLF B2 mempunyai plafon sebesar Rp 120.000.000.000 dengan pencairan minimum sebesar Rp 5.000.000.000 dengan ketentuan penggunaan sama seperti TLF B1.
TLF B1 will be due in 11 November 2021 with principal installments payments in quarterly basis starting on September 2019 based on the percentage of principal payments that have been agreed upon. This loan bears interest base using LIBOR 3-month plus margin at 4.25 % which payable on quarterly basis. The average interest rate per annum are 11.00% in 2016. Until 31 December 2016, KIN has fully withdrawn TLF B1. 3) Term Loan Facility B2 (TLF B2) TLF B2 has maximum facility of Rp 120,000,000,000 with minimum drawdown amounted to Rp 5,000,000,000 with the same usage condition as TLF B1.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/79
Ekshibit E/79 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) b. Pinjaman Sindikasi (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued) b. Syndicated Loan (Continued)
PT Komet Infra Nusantara (KIN) (Lanjutan)
PT Komet Infra Nusantara (KIN) (Continued)
3) Fasilitas Term Loan B2 (TLF B2) (Lanjutan)
3) Term Loan Facility B2 (TLF B2) (Continued)
TLF B2 akan jatuh tempo pada 11 November 2021 dengan pembayaran pokok yang dicicil secara kuartalan dimulai dari September 2019 berdasarkan persentase pembayaran yang telah disepakati. Pinjaman ini dikenakan bunga JIBOR 3-bulan plus margin sebesar 6,00% yang dibayarkan secara kuartalan. Tingkat bunga rata-rata pada tahun 2016 adalah 12,94%. Pada tanggal 31 Desember 2016, KIN telah mencairkan seluruh pinjaman fasilitas TLF B2. 4) Fasilitas Term Loan C1 (TLF C1)
TLF B2 will be due in 11 November 2021 with principal installments payments in quarterly basis starting on September 2021 based on the percentage of principal payments that have been agreed upon. This loan bears interest base using LIBOR 3-month plus margin at 6.00% which payable on quarterly basis. The average interest rate per annum are 12.94% in 2016. On 31 December 2016, KIN has fully withdrawn TLF B2. 4) Term Loan Facility C1 (TLF C1)
TLF C1 mempunyai plafon sebesar USD 5.000.000. dengan pencairan minimum sebesar USD 500.000 dengan ketentuan penggunaan sama seperti TLF B1.
TLF C1 has maximum facility of USD 5,000,000 with minimum drawdown amounted to USD 500,000 with same usage condition as TLF B1.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, KIN belum menarik seluruh pinjaman fasilitas TLF C1. TLF C1 akan jatuh tempo pada 5 tahun sejak tanggal penarikan awal fasiltas dengan pembayaran pokok yang dicicil secara kuartalan dimulai dari September 2019 berdasarkan persentase pembayaran yang telah disepakati. Pinjaman ini dikenakan bunga LIBOR 3-bulan plus margin sebesar 4,25% yang dibayarkan secara kuartalan.
As of 31 December 2016, KIN has not drawdown yet TLF C1. TLF C1 will be expire in 5 years from the date of the initial drawdown with its principal payments in quarterly starting from September 2019 which based on the percentage of principal payments that have been agreed. The loan bears 3-month LIBOR plus a margin of 4.25%, payable quarterly.
5) Fasilitas Term Loan C2 (TLF C2)
5) Term Loan Facility C2 (TLF C2)
TLF C2 mempunyai plafon sebesar Rp 32.500.000.000. dengan pencairan minimum sebesar Rp 5.000.000.000 dengan ketentuan penggunaan sama seperti TLF B1.
TLF C2 has maximum facility of Rp 32,500,000,000 with minimum drawdown amounted to Rp 5,000,000,000 with the same usage condition as TLF B1.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, KIN belum menarik seluruh pinjaman fasilitas TLF C2. TLF C2 akan jatuh tempo pada 5 tahun sejak tanggal penarikan awal fasiltas dengan pembayaran pokok yang dicicil secara kuartalan dimulai dari September 2019 berdasarkan persentase pembayaran yang telah disepakati. Pinjaman ini dikenakan bunga JIBOR 3-bulan plus margin sebesar 6,00% yang dibayarkan secara kuartalan.
Until 31 December 2016, KIN has not drawdown yet TLF C2. TLF C2 will be expire in 5 years from the date of the initial drawdown with its principal payments in quarterly starting from September 2019 which based on the percentage of principal payments that have been agreed. The loan bears 3-month LIBOR plus a margin of 6.00%, payable quarterly.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/80
Ekshibit E/80 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) b. Pinjaman Sindikasi (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued) b. Syndicated Loan (Continued)
PT Komet Infra Nusantara (KIN) (Lanjutan)
PT Komet Infra Nusantara (KIN) (Continued)
6) Fasilitas Pinjaman Bergulir (RF)
6) Revolving Facility (RF)
Fasilitas ini mempunyai syarat pencairan minimum sebesar Rp 97.500.000.000 yang digunakan untuk membiayai operasional dan modal kerja.
This facility has the required minimum drawdown of Rp 97,500,000,000 which is used to finance KIN's operations and its working capital.
Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 11 November 2021 dengan pembayaran pokok yang dilakukan pada akhir periode pinjaman yang disepakati. Pinjaman ini dikenakan bunga dasar JIBOR 3-bulan plus margin 6,00% dengan tingkat bunga rata-rata pada tahun 2016 12,94%. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, KIN telah mencairkan sebagian dari pinjaman fasilitas RF sebesar Rp 25.000.000.000.
This facility will expire on 11 November 2021 with its principal payments made at the end of the agreed loan period. This loan bears interest at 3-month basis JIBOR plus a margin of 6.00%. The average interest rate are 12.94% in 2016. As of 31 December 2016, KIN has drawdown part of RF amounting to Rp 25,000,000,000.
c. Lembaga Keuangan
c.
Financial Institution
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 25 Mei 2016 dan 2 Agustus 2016, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman “Promoter Financing” dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI) dengan plafon masing-masing sebesar Rp 146.000.000.000 dan Rp 70.000.000.000 yang digunakan untuk peningkatan modal pada Telekom, Entitas Anak (Catatan 1d). Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 25 Mei 2020 dan dikenakan tingkat suku bunga JIBOR 3-bulan plus marjin 4,25% per tahun.
On 25 May 2016 and 2 August 2016, the Company obtained a loan facility "Promoter Financing" from PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI) with a maximum amount of Rp 146,000,000,000 and Rp 70,000,000,000, respectively, which used for the capital increment on Telekom, Subsidiary (Note 1d). This facilities will be expire on 25 May 2020 and bears an interest rate of 3-month JIBOR plus a margin of 4.25% per annum.
Perjanjian pinjaman antara Perusahaan dan SMI dijamin dengan sejumlah saham yang dimiliki Perusahaan pada MUN, Telekom, Entitas-Entitas Anak dan saham yang dimiliki MUN pada BMN, Entitas Anak tidak langsung.
The loan agreement between the Company and SMI collateralized by a number of shares owned by the Company in MUN, TI, Subsidiaries and shares held by MUN in BMN, indirect Subsidiary.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/81
Ekshibit E/81 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) c. Lembaga Keuangan (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued) c.
Financial Institution (Continued)
Perusahaan (Lanjutan)
The Company (Continued)
Perjanjian pinjaman antara Perusahaan dan SMI memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan Perusahaan memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari SMI, terutama untuk: (i) Mendapatkan pinjaman baru; (ii) Menyerahkan hak atau kewajiban Perusahaan yang timbul berdasarkan Perjanjian Pembiayaan kepada pihak lain; (iii) Melakukan divestasi, merger, konsolidasi dan akuisisi sebagian/seluruh saham perusahaan lain; (iv) Menjaminkan utang, harga kekayaan atau Corporate Guarantee ke pihak lain; (v) Menjual atau melepaskan harta kekayaan Perusahaan yang dijaminkan; (vi) Melakukan penarikan dan/atau pemindahbukuan dana dari rekening Debt Service Reserve Account (DSRA); (vii) Melakukan penjualan saham Telekom.
The loan agreement between the Company and SMI imposes several restrictions, which requires the Company to obtain prior written approval from the SMI, mainly for:
Selama masa berlakunya perjanjian tersebut, Perusahaan harus mempertahankan current ratio minimal 1,2 kali, debts to equity ratio maksimum sebesar 2,5 kali dan debt to EBITDA ratio maksimum sebesar 4,5 kali. Sampai dengan 31 Desember 2016, Perusahaan telah memenuhi seluruh kesepakatan sebagaimana tertulis pada perjanjian fasilitas kredit.
Within the period of the agreement, the Company must maintain a current ratio of at least 1.2 times, debts to equity ratio and a maximum of 2.5 times the maximum debt to EBITDA ratio of 4.5 times. As of 31 December 2016, the Company has met all the agreement as written in the credit facility agreement.
d. Lembaga Non-Keuangan
(i) Obtain a new loan; (ii) Submit all or part of the Company's rights or obligations arising under the Financing Agreement to another party; (iii) Divestment, merger, consolidation and acquisition of part / all of the shares of other companies; (iv) Pledge of debt, assets or Corporate Guarantee to other party provide; (v) Selling or dispose the pledged assets of the Company that has been pledged; (vi) Withdrawal and / or transfer of funds from accounts Debt Service Reserve Account (DSRA); (vii) Sells Telekom shares.
d. Financial Non-Institution
PT Telekom Infranusantara (Telekom)
PT Telekom Infranusantara (Telekom)
Pada tanggal 21 Januari 2014, Telekom, Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman “Mudarabah Islamic Financing (MIF) 1” dari PEPVII HKCo 2 Limited, Hongkong sebesar Rp 455.400.000.000.
On 21 January 2014, Telekom, Subsidiary, obtained a loan facility “Islamic Mudarabah Financing (MIF) 1” of PEPVII HKCo 2 Limited, Hongkong amounting to Rp 455,400,000,000.
Dalam perjanjian MIF 1, diatur antara lain bahwa tingkat pengembalian bagi hasil Mudarabah adalah sebesar 76,92% dari jumlah dividen yang akan didistribusikan oleh Telekom. Sumber pembiayaan dividen tersebut antara lain akan berasal dari penerimaan dividen KIN, Entitas Anak tidak langsung, di masa datang. Jaminan yang diberikan oleh Telekom atas pinjaman ini adalah 527.037.583 saham KIN di Telekom atau setara dengan 53,97% kepemilikan saham.
In agreement MIF 1, arranged that the rate of return for such Mudarabah facility is at 76.92% from the amount of dividends to be distributed by Telekom. Financing sources of such dividend, among other will be come from dividends received of KIN, indirect Subsidiary, in the future. Guarantees provided by Telekom for this loan is 527,037,583 shares of KIN in Telekom or equivalent to 53.97% ownership.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/82
Ekshibit E/82 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. LONG-TERM LOANS (Continued)
23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
d. Financial Non-Institution (Continued)
d. Lembaga Non-Keuangan (Lanjutan) PT Telekom (Lanjutan)
Infranusantara
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Telekom)
Pada tanggal 27 Mei 2016, Telekom, Entitas Anak, memperoleh tambahan pinjaman sebesar Rp 126.000.000.000 dari PEP VII HK Co2 Limited, Hongkong, pihak ketiga, yang akan digunakan untuk peningkatan modal Telekom pada KIN. Hingga tanggal pelaporan keuangan, pinjaman ini masih dalam proses konversi menjadi fasilitas pinjaman “Mudarabah Islamic Financing”.
PT Telekom (Continued)
Infranusantara
(Telekom)
On 27 May 2016, Telekom, Subsidiary, has obtained additional facility amounted Rp 126.000.000.000 from PEP VII HK Co2 Limited, third party, which is used for additional capital increment of Telekom on KIN. Until reporting date, these loans are still in the process of conversion into a loan facility "Mudarabah Islamic Financing".
Kepatuhan atas Syarat Pinjaman
Compliance with Loan Covenants
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Kelompok Usaha telah memenuhi semua persyaratan pinjaman-pinjaman jangka panjang tersebut di atas seperti disebutkan dalam perjanjian kredit terkait atau memperoleh surat pernyataan pelepasan tuntutan pelunasan (waiver) sebagaimana diperlukan.
As of 31 December 2016 and 2015, the Group has either complied with all of the required covenants of the above-mentioned long-term loans as stipulated in the respective loan agreements or obtained the necessary waivers as required.
24. SHARE CAPITAL
24. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh PT Adimitra Transferindo (Biro Administrasi Efek) adalah sebagai berikut:
Pemegang saham PT Bosowa Utama
Eagle Infrastrucure Fund Limited PT Hijau Makmur Sejahtera Lain-lain (masing-masing kurang dari 5%, termasuk masyarakat) Jumlah
Seri/ Series A B
Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
The composition of Company’s shareholders as of 31 December 2016 and 2015 based on the Shareholders List provided by PT Adimitra Transferindo (Securities Administration Agency) is as follows:
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Total
Shareholders
1 2.000.000
0,00% 0,01%
35 140.000.000
2.000.001
0,01%
140.000.035
B B
3.400.000.000 3.200.000.000
22,32% 21,00%
238.000.000.000 224.000.000.000
B
8.633.671.879
56,67%
604.357.031.530
Eagle Infrastrucure Fund Limited PT Hijau Makmur Sejahtera Others (each below 5%, including public)
15.235.671.880
100,00%
1.066.497.031.565
Total
PT Bosowa Utama
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/83
Ekshibit E/83 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 24. SHARE CAPITAL (Continued)
24. MODAL SAHAM (Lanjutan) Selama tahun 2013, Perusahaan telah melakukan pembelian kembali saham biasa sebanyak 385.454.000 saham melalui Bursa Efek Indonesia (Catatan 1d) senilai Rp 84.522.927.500. Pembelian kembali saham ini ditujukan untuk menstabilkan harga saham Perusahaan akibat kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan sesuai Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.1-2/SEOJK.04/ 2013. Perusahaan memiliki hak untuk menerbitkan kembali saham-saham tersebut di masa mendatang. Seluruh saham yang diterbitkan Perusahaan telah disetor penuh. Pembelian ini dicatat pada akun “Saham yang dibeli kembali”.
In 2013, the Company repurchased its common shares totaling 385,454,000 shares through Indonesia stock exchange (Notes 1d) amounting to Rp 84,522,927,500. The transaction has a purposes to stabilize the Company shares price which was caused by a significant fluctuation of market condition according to Command Letter of Financial Service Authority (OJK) No. 1-2/SEOJK.04/2013. The Company has rights to reissue the treasury stock in the future. All shares are issued and fully paid by the Company. This transaction has recorded in account “Treasury stock”. 25. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL - NET
25. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH 2016 Agio saham Agio saham dari penawaran umum perdana pada tahun 2001 Biaya emisi efek dari penawatan umum perdana tahun 2001 Agio saham dengan HMETD sebesar 8.476.500.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 70 per saham dan harga pelaksanaan Rp 88 per saham pada tahun 2010 Biaya emisi efek dari penawatan umum terbatas tahun 2010 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Jumlah
2015
1.958.166.045
1.958.166.045
6.000.000.000
6.000.000.000
(1.298.793.524)
(
183.084.950.970
1.298.793.524)
183.084.950.970
(
1.306.306.218)
(
1.306.306.218)
(
32.799.735.420)
(
32.799.735.420)
155.638.281.853
26. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA Akun ini merupakan selisih atas nilai transaksi entitas non-pengendali sebesar Rp 534.394.007.845 dan Rp 520.777.574.482 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Additional paid-in capital Additional paid-in capital from the initial public offering in 2001 Shares issuance costs on initial public offering in 2001 Additional paid-in capital 8,476,500,000 series B shares through issue shares with preemptive rights with par value of Rp 70 per share at offering price of Rp 88 per share in 2010 Shares issuance costs on initial public offering in 2010 Difference in transaction value with entities under common control
155.638.281.853
Total
26. OTHER EQUITY COMPONENT This account represents difference in value transaction with non-controlling interest amounting to Rp 534,394,007,845 and Rp 520,777,574,482 as of 31 December 2016 and 2015, respectively.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/84
Ekshibit E/84
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. NON-CONTROLLING INTEREST
27. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
31 Desember/ December 2016 Bagian nonpengendali
Bagian laba
Laba (rugi)
dan penyesuaian/
entitas anak/
Saldo awal/
Non-controlling
Equity in net
komprehensif lain/ Other
Beginning
interest and
income of
balance
adjustment
subsidiaries
PT Telekom Infra Nusantara
381.408.717.835
( 159.624.472.937)
19.566.297.938
PT Margautama Nusantara
299.914.897.897
(
8.620.759.357)
44.719.857.188
8.399.997.674
Saldo akhir/
comprehensive
Ending
income (loss)
balance
Penyertaan langsung
Direct ownership 13.971.094
241.364.513.930
PT Telekom Infra Nusantara
(
27.938.507)
335.986.057.221
PT Margautama Nusantara
7.173.072.317
(
4.400.019)
50.079.079.000
(
9.427.331)
39.281.626.830
PT Energi Infranusantara
357.791
PT Portco Infranusantara
666.711.634.772
Total
PT Potum Mundi Infranusantara
PT Potum Mundi 34.510.409.028
PT Energi Infranusantara
38.998.030.765
-
293.023.396
PT Portco Infranusantara
327.821
-
29.970
Jumlah
754.832.383.346
( 159.845.234.620)
71.752.280.809
(
27.794.763)
Infranusantara
31 Desember/ December 2015 Bagian nonpengendali
Bagian laba (rugi)
Laba (rugi)
dan penyesuaian/
entitas anak/
komprehensif lain/ Other
Saldo awal/
Non-controlling
Equity in net
Beginning
interest and
income (loss) of
balance
adjustment
subsidiaries
Saldo akhir/
comprehensive
Ending
income (loss)
balance
Penyertaan langsung
Direct ownership
PT Telekom Infra Nusantara
338.865.225.938
PT Margautama Nusantara
263.777.386.922 26.096.476.131
(
2)
42.448.424.233
95.067.666
381.408.717.835
PT Telekom Infra Nusantara
1.574.510
35.915.346.747
220.589.718
299.914.897.897
PT Margautama Nusantara
6.405.978.631
2.039.761.789
PT Potum Mundi Infranusantara
PT Potum Mundi
PT Energi Infranusantara
9.818.170.173
PT Portco Infranusantara
289.307
Jumlah
638.557.548.471
29.654.130.835 (
(
474.269.602)
135)
38.649
36.061.683.839
79.929.301.816
(
31.807.523)
34.510.409.028
641)
38.998.030.765
PT Energi Infranusantara
327.821
PT Portco Infranusantara
754.832.383.346
Total
( -
283.849.220
Infranusantara
28. NET EARNING PER SHARE
28. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Rincian perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut: Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Profit for the year attributable to the owner of the parent
Details of earnings per share computation are as follows:
Jumlah ratarata tertimbang saham/ Weighted average number of shares
Laba per saham/ Earning per share Years ended
Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016
148.268.532.810
15.235.671.880
9,73
31 December 2016
31 Desember 2015
131.101.718.554
15.235.671.880
8,60
31 December 2015
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/85
Ekshibit E/85
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. REVENUES AND SALES
29. PENDAPATAN DAN PENJUALAN 2016 Pendapatan jalan tol Ruas Pondok Ranji - Pondok Aren Ruas Tallo - Bandara Hasanuddin Ruas Pelabuhan Soekarno Hatta Pettarani
2015
195.029.783.100 112.000.633.200
158.088.032.000 120.742.902.500
78.698.062.300
67.903.276.000
Toll road revenues Section Pondok Ranji - Pondok Aren Section Tallo - Hasanuddin Airport Section Soekarno Hatta PortPettarani
Pendapatan sewa properti investasi Penjualan air bersih Pendapatan jasa manajemen
263.813.275.572 37.239.328.203 1.054.624.834
199.389.938.521 30.811.639.874 1.023.399.150
Rent revenue on investment properties Treated water sales Management fee income
Jumlah
687.835.707.209
577.959.188.045
Total
Pendapatan jalan tol dihitung dari jumlah kendaraan yang lewat dikalikan dengan tarif menurut golongan kendaraan. Tarif tol yang ditetapkan didasarkan pada:
Toll road revenue is calculated from total passing vehicles multiply with the vehicles group tariff. Toll tariff is set based on:
Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 sebagai pengganti Undang-Undang No. 13 Tahun 1980 tentang Jalan. Peraturan Pemerintah (PP) No. 15 Tahun 2005 sebagai pengganti PP No. 8 Tahun 1990 dan PP No. 40 Tahun 2001.
Law No. 38 Year 2004 which superseded Law No. 13 Year 1980 concerning on Roads.
The Government Regulation (PP) No. 15 Year 2005 which superseded PP No. 8 Year 1990 and PP No. 40 Year 2001.
Undang-undang dan PP tersebut merupakan landasan hukum perhitungan/penyesuaian tarif tol yang kemudian ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
The above Law and PP are the legal basis for calculation/adjustment of the toll tariff which then issued by Decree of the Minister of Public Works of the Republic of Indonesia.
Berdasarkan PP No. 15 Tahun 2005, Pasal 66 Ayat (1) dinyatakan: "Tarif dihitung berdasarkan kemampuan bayar pengguna jalan tol, besar keuntungan biaya operasi kendaraan, dan kelayakan investasi unsur-unsur kelayakan investasi" dan Pasal 66 Ayat (2): "Besar keuntungan biaya operasi kendaraan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dihitung berdasarkan pada selisih biaya operasi kendaraan dan nilai waktu pada jalan tol dengan lintas alternatif jalan umum yang ada".
Under PP No. 15 year 2005, Article 66 Paragraph (1) stated: "The tariff is calculated based on the ability to pay by the toll road users, gains in vehicle operating costs, and feasibility of investment elements of the feasibility of investment" and Article 66 Paragraph (2): "Gain in vehicles operating costs referred to in Paragraph (1) shall be calculated based on the difference in vehicle operating costs and the value of time on the toll road with an alternative cross existing public road".
Rincian tarif tol terjauh pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The details of the farest toll tariff 31 December 2016 and 2015 are as follows:
as at
31 Desember/ December 2016 Golongan/ Class Ruas Jalan Tol/ Toll Road Section
II
III
IV
V
Biringkanaya (M akassar)
I 8.500
12.500
16.500
21.000
25.000
Ujung Pandang Tahap I dan II
3.500
4.500
5.500
7.000
8.500
Pondok Ranji dan Pondok Aren
6.000
11.000
13.000
16.500
19.500
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/86
Ekshibit E/86
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. REVENUES AND SALES (Continued)
29. PENDAPATAN DAN PENJUALAN (Lanjutan) 31 Desember/ December 2015
Golongan/ Class Ruas Jalan Tol/ Toll Road Section
I
II
III
IV
V
Biringkanaya (M akassar)
8.500
12.500
16.500
21.000
25.000
Ujung Pandang Tahap I dan II
3.500
4.500
5.500
7.000
8.500
Pondok Ranji dan Pondok Aren
6.000
11.000
13.000
16.500
19.500
Pada tanggal 4 Juni 2015, Menteri Pekerjaan Umum melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.309/KPYS/M/2015 tentang “Penyesuaian Tarif Tol Pada Jalan Tol Makassar Seksi IV”, menetapkan penyesuaian tarif tol pada ruas tol JTSE, Entitas Anak.
On 4 June 2015, the Minister of Public Works through his Decision Letter No.309/KPYS/M/2015 on "Adjustment Rates Toll Road Makassar in Section IV", set the adjustment of toll rates on toll roads of JTSE, indirect Subsidiary.
Sedangkan untuk BSD keputusan kenaikan tarif baru ditetapkan pada tanggal 1 November 2015 dan BMN keputusan kenaikan tarif baru ditetapkan tanggal 28 Oktober 2015.
As for BSD new tariff increase decision was issued on 1 November 2015 and BMN new tariff increase decision was issued on 28 October 2015.
Penjualan air bersih merupakan penjualan air bersih dari JSMN, DCC dan STR, Entitas-Entitas Anak tidak langsung.
Treated water sales are the sale of treated water from JSMN, DCC and STR, indirect Subsidiaries.
Pendapatan sewa properti investasi merupakan pendapatan sewa menara telekomunikasi berasal dari KIN, Darma, dan Quattro, Entitas-entitas Anak tidak langsung.
Investment property rent revenue represents revenue derived from telecommunications tower rented of KIN, Darma, and Quattro, indirect Subsidiaries.
Pendapatan jasa manajemen merupakan pendapatan atas jasa manajemen yang diberikan oleh TBN, Entitas Anak tidak langsung, kepada PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri, Entitas Asosiasi.
Revenue from management fee represents fee for management services provided by TBN, indirect Subsidiary, to PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri, Associate Entity.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak terdapat pendapatan dari pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha dan penjualan konsolidasian.
On 31 December 2016 and 2015 there were no revenues from customers that exceed 10% of total consolidated operating revenues and sales.
30. PENDAPATAN DAN BEBAN KONSTRUKSI Pendapatan konstruksi merupakan jasa kompensasi yang diakui oleh Entitas anak dalam pembangunan jalan tol baru dan peningkatan kapasitas jalan tol serta untuk peningkatan kapasitas produksi air bersih. Pendapatan konstruksi dinilai dengan menggunakan metode cost-plus, yang mana seluruh biaya yang dapat diatribusikan langsung sebagai nilai perolehan aset tambahan dengan marjin tertentu.
30. CONSTRUCTION REVENUES AND COSTS Construction revenues are the compensation of the service recognised by the Subsidiaries for building new toll roads and to upgrade toll roads capacity and upgrade production capacity of clean water. Construction revenues measured using cost-plus method, which specified margin ranging added up to all cost directly attributable to the acquiring cost of the assets.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/87
Ekshibit E/87 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. PENDAPATAN DAN BEBAN KONSTRUKSI (Lanjutan) 2016 Pendapatan konstruksi Hak pengusahaan jalan tol Hak penyediaan air bersih Beban konstruksi Hak pengusahaan jalan tol Hak penyediaan air bersih
Jumlah
Jumlah
REVENUES
AND
COSTS
2015
39.179.875.557 1.068.898.194
298.995.334.068
40.248.773.751
136.438.145.506 147.779.262.329
39.179.875.557 971.725.631
284.217.407.835
40.151.601.188
14.777.926.233
97.172.563
2016
Amortisasi aset takberwujud Beban langsung properti investasi Beban pokok pengolahan air
30. CONSTRUCTION (Continued)
136.438.145.506 162.557.188.562
31. BEBAN LANGSUNG DAN BEBAN POKOK PENJUALAN
Beban langsung Beban pengumpul pendapatan jalan tol Beban pemeliharaan jalan tol Beban pelayanan pemakai jalan tol
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Construction revenues Toll road concession rights Water supply concession rights
Construction costs Toll road concession rights Water supply concession rights
Total
31. DIRECT COSTS AND COST OF SALES 2015 Direct costs
28.828.377.174 15.824.693.503 10.333.317.068
25.011.291.658 16.170.784.475 7.905.544.919
54.986.387.745
49.087.621.052
66.054.172.632 57.606.245.773 8.569.316.719
64.531.110.494 47.129.853.960 8.393.088.363
Amortisation of intangible assets Direct cost of investment properties Cost of water treatment
187.216.122.869
169.141.673.869
Total
Toll road revenues collector cost Toll road maintenance cost Toll road user services cost
Rincian beban langsung dan beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Detail of direct costs and cost of sales are as follow:
a. Beban pengumpul pendapatan tol
a. Toll road revenue collector expenses 2016
Upah pengumpul tol Gaji dan tunjangan Bahan bakar, listrik dan air Keamanan Perbaikan dan pemeliharaan Imbalan pasca-kerja (Catatan 37) Administrasi dan perlengkapan Sewa Lainnya Jumlah
2015
9.912.627.497 8.965.580.005 3.056.617.166 1.128.195.920 620.174.190 537.715.199 381.798.666 6.372.000 4.219.296.531
8.090.838.709 7.408.005.244 3.527.974.368 1.078.298.538 943.996.346 369.303.930 1.464.633.413 6.369.300 2.121.871.810
Toll collector fee Salaries and allowances Fuel, electricity and water Security Repair and maintenance Post-employment benefit (Note 37) Administration and supplies Rent Others
28.828.377.174
25.011.291.658
Total
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/88
Ekshibit E/88 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. BEBAN LANGSUNG DAN BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan)
2016
Jumlah
9.386.743.554 4.595.136.870 944.470.684 715.008.620 419.115.314 65.738.277 44.571.156
Repair and maintenance Land and property tax Rent Insurance Salaries and allowance Fuel, electricity and water Post-employment benefit (Note 37)
15.824.693.503
16.170.784.475
Total
c. 2016
Jumlah
2015
8.277.682.500 4.595.136.870 1.647.359.498 702.779.768 460.777.478 84.455.996 56.501.393
c. Beban pelayanan pemakai jalan tol
Gaji dan tunjangan Penyusutan Biaya kompensasi Perbaikan dan pemeliharaan Imbalan pasca-kerja (Catatan 37) Bahan bakar, listrik dan air Pencegahan kecelakaan Lain-lain
31. DIRECT COSTS AND COST OF SALES (Continued) b. Toll road maintenance expenses
b. Beban pemeliharaan jalan tol
Perbaikan dan pemeliharaan Pajak bumi dan bangunan Sewa Asuransi Gaji dan tunjangan Bahan bakar, listrik dan air Imbalan pasca-kerja (Catatan 37)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Toll road user services cost
2015
3.581.862.764 2.574.028.506 1.749.287.039 1.005.002.179 169.504.190 81.792.893 1.171.839.497
3.621.078.024 928.109.967 1.417.919.249 1.032.443.383 133.713.477 615.314.213 4.116.775 152.849.831
Salaries and allowances Depreciation Compensation charge Repair and maintenance Post-employment benefits (Note 37) Fuel, electricity and water Accident prevention Others
10.333.317.068
7.905.544.919
Total
d. Direct cost of investment properties
d. Beban langsung properti investasi 2016
2015
Amortisasi Listrik dan telekomunikasi Perbaikan dan pemeliharaan Gaji dan tunjangan Asuransi Retribusi dan perijinan Penyusutan Jamuan Pajak Bumi dan Bangunan Perjalanan dinas Lain-lain
18.813.247.563 16.211.372.804 13.273.976.784 2.865.719.125 2.162.845.575 1.546.284.332 828.143.674 120.410.000 101.819.726 1.682.426.190
12.991.808.449 10.059.969.699 12.505.937.982 1.924.332.185 1.148.875.551 1.681.981.815 368.649.966 538.228.677 5.910.069.636
Amortisation Electricity and telecommunication Repair and maintenance Salaries and allowances Insurance Retribution and permit Depreciation Entertainment Land and Property Tax Travel duty Others
Jumlah
57.606.245.773
47.129.853.960
Total
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/89
Ekshibit E/89 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. BEBAN LANGSUNG DAN BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 31. DIRECT COSTS AND COST OF SALES (Continued) e. Cost of water treatment
e. Beban pokok pengolahan air 2016
2015
Bahan bakar dan listrik Bahan kimia Gaji dan tunjangan Kebocoran air Air baku Perbaikan dan pemeliharaan Sewa Lain-lain
2.900.569.305 1.709.324.861 1.494.293.709 612.151.376 488.067.632 129.221.950 50.539.641 1.185.148.245
3.773.138.380 1.062.689.188 1.315.479.092 351.631.146 456.483.509 208.217.960 276.239.641 949.209.447
Fuel and electricity Chemicals Salaries and allowances Water losses Raw water Repairs and maintenances Rent Others
Jumlah
8.569.316.719
8.393.088.363
Total
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada transaksi dengan pemasok yang berjumlah lebih dari 10% dari jumlah beban usaha langsung dan beban pokok penjualan.
32. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2016 Gaji dan tunjangan Penyusutan dan amortisasi Sewa Jasa profesional Imbalan pasca kerja (Catatan 37) Transportasi dan perjalanan dinas Jamuan dan sumbangan Perbaikan dan pemeliharaan Keperluan kantor Listrik, air dan telekomunikasi Akomodasi, rapat dan keanggotaan Pajak dan iuran Pelatihan dan seminar Alat tulis kantor dan rumah tangga Kemanan Promosi dan iklan Lain-lain (dibawah Rp 200.000.000) Jumlah
For the years ended 31 December 2016 and 2015, there were no transactions with suppliers that constituted more than 10% of the total direct costs and cost of sales.
2015
91.607.729.073 12.299.714.270 11.682.592.754 9.593.766.099 8.274.464.186 4.444.594.708 3.725.116.790 3.416.926.165 3.034.975.867 2.562.443.913 1.322.382.508 1.050.143.214 732.011.009 627.076.461 318.853.900 163.794.810 6.920.649.467
89.333.571.284 12.233.107.142 12.768.966.201 10.283.924.412 7.356.290.975 4.641.811.766 2.600.162.810 2.406.460.777 2.912.942.371 2.362.447.344 1.277.716.393 1.426.274.365 956.486.630 1.167.936.400 442.950.232 209.466.408 4.059.623.066
Salaries and allowances Depreciation and amortisation Rent Professional fee Post-employment benefit (Note 37) Transportation and travelling Entertainment and donation Repair and maintenances Office supplies Electricity, water and telecommunication Accomodation, meeting and membership Tax and licenses Training and seminary Stationeries and pantry Security Promotion and advertising Others (below Rp 200,000,000)
161.777.235.194
156.440.138.576
Total
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/90
Ekshibit E/90 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 33. FINANCIAL INCOME
33. PENGHASILAN KEUANGAN 2016
2015
Bunga deposito dan jasa giro Bunga investasi Bunga pinjaman
27.888.454.162 14.446.033.355 2.255.360.449
36.203.322.985 15.437.139.008 1.939.775.984
Interest on time deposit and current account Interest from investment Loans Interest
Jumlah
44.589.847.966
53.580.237.977
Total
34. FINANCIAL COST
34. BEBAN KEUANGAN 2016
2015
Bunga pinjaman bank Bunga pinjaman - Pihak ketiga Beban administrasi bank Provisi pinjaman Bunga utang pembiayaan konsumen
174.096.441.867 4.793.225.735 2.360.973.327 1.120.805.526 353.174.325
129.044.566.039 465.699.889 6.845.514.280 2.122.869.582 -
Interest on bank loans Interest expense - Third party Bank charges Loan provision Interest on consumer financing lease
Jumlah
182.724.620.780
138.478.649.790
Total
35. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENT
35. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF Jumlah/ Notional amount 2016 2015 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Hongkong ING Bank N.V., Amsterdam
USD 35.435.897 USD 25.000.000
USD 44.250.000 -
Untuk mengelola risiko pinjaman sindikasi yang diterima (Catatan 22b), pada tanggal 25 November 2014, KIN, Entitas Anak tidak langsung, mengadakan kontrak cross currency swap dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Hongkong, dimana KIN menyetujui untuk menerima bunga USD berdasarkan LIBOR ditambah 4% dan menyetujui untuk membayar bunga pada tingkat 11,01% untuk tahun sejak 26 November 2014 sampai 26 November 2019, membayar bunga sebesar tingkat tertentu (strike) sebagaimana diatur dalam perjanjian dengan rata-rata nilai tukar Rupiah dengan USD atau pada tingkat bunga 11,01% mana yang lebih tinggi.
Nilai wajar utang dalam Rupiah/ Fair value of payable in Rupiah 2016 2015
471.297.430.100 332.500.000.000
502.507.050.000 -
803.797.430.100
502.507.050.000
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Hongkong ING Bank N.V., Amsterdam
In terms to manage its syndicate loan (Note 22b), on 25 November 2014, KIN, indirect Subsidiary, entered into a cross currency swap contract with The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Hongkong, whereby KIN agreed to received USD interest of LIBOR +4% and to pay interest at 11.01% for the year from 26 November 2014 to 26 November 2019, to pay interest at the difference between the strike rate as stipulated in the agreement with the Rupiah average exchange rate with the USD or interest rate at 11.01%, whichever is higher.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/91 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (Lanjutan)
Exhibit E/91 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 35. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENT (Continued)
Pada tanggal 1 Desember 2014, KIN mengadakan kontrak cross currency swap dengan HSBC, Hongkong, dimana KIN menyetujui untuk menerima bunga USD berdasarkan LIBOR ditambah 4% dan menyetujui untuk membayar bunga pada tingkat 11,03% untuk tahun sejak 10 Desember 2014 sampai 10 Desember 2019, membayar bunga sebesar tingkat tertentu (strike) sebagaimana diatur dalam perjanjian dengan rata-rata nilai tukar Rupiah dengan USD atau pada tingkat bunga 11,03% mana yang lebih tinggi.
On 1 December 2014, KIN, entered into a cross currency swap contract with HSBC, Hongkong, whereby KIN agreed to received USD interest of LIBOR+4% and to pay interest at 11.03% for the year from 10 December 2014 to 10 December 2019, to pay interest at the difference between the strike rate as stipulated in the agreement with the Rupiah average exchange rate with the USD or at maximum of 11.03%.
Sebagai tambahan, KIN juga menyetujui untuk menerima USD dalam jumlah sebagaimana diatur dalam perjanjian selama nilai tukar Rp/USD berada pada atau di bawah Rp 15.500 pada setiap tahun yang disepakati dan menyetujui untuk membayar sejumlah Rupiah dengan nilai tukar Rp/USD sebesar Rp 15.500. Apabila nilai tukar Rp/USD berada diatas Rp 15.500, tidak ada transaksi cross currency swap yang akan dilakukan.
In addition, KIN also agreed to received USD in the amount stipulated in the agreement, as long as the Rp/USD exchange rate is at or below Rp 15,500 at the end of the agreed year and to pay Rupiah amount with exchange rate of Rp/USD of Rp 15,500. If Rp/USD is at or Rp 15,500, there will be no exchange of cross currency swap.
Kontrak ini berlaku efektif sejak tanggal 26 November 2014 dan 10 Desember 2014 yang akan berakhir masing-masing pada tanggal 26 November 2019 dan 10 Desember 2019, KIN melakukan lindung nilai atas perubahan nilai wajar kewajiban dengan risiko fluktuasi nilai tukar Rp/USD, sehubungan dengan pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari HSBC, Hongkong.
This contract became effective starting 26 November 2014 and 10 December 2014 which will expire on 26 November 2019 and 10 December 2019, respectively, KIN hedges the changes in the fair value of its liabilities due to risk of the foreign exchange rate fluctuation of Rp/USD, in relation to the long-term loan obtain from HSBC, Hongkong.
Pada tanggal 25 November 2016, KIN mengadakan perubahan cross currency swap dengan HSBC, Hongkong, dimana KIN menyetujui untuk menerima bunga USD berdasarkan LIBOR ditambah 4,25% untuk periode sejak 14 Desember 2016 sampai 20 Oktober 2021, membayar bunga sebesar tingkat tertentu (strike) sebagaimana diatur dalam perjanjian dengan rata-rata nilai tukar Rupiah dengan USD atau pada tingkat bunga 9,3% - 9,36% mana yang lebih tinggi.
On 25 November 2016, KIN entered into an amendment cross currency swap contract with HSBC, Hongkong, whereby KIN agreed to received USD interest of LIBOR+4,25% for the period from 14 December 2016 to 20 October 2021, to pay interest at the difference between the strike rate as stipulated in the agreement with the Rupiah average exchange rate with the USD or at maximum of 9,3% - 9,36.
Pada tanggal 25 November 2016, KIN mengadakan perubahan cross currency swap dengan ING Bank N.B, Amsterdam, Belanda (ING), dimana KIN menyetujui untuk menerima bunga USD berdasarkan LIBOR ditambah 4,25% untuk periode sejak 13 Desember 2016 sampai 19 Oktober 2021, membayar bunga sebesar tingkat tertentu (strike) sebagaimana diatur dalam perjanjian dengan ratarata nilai tukar Rupiah dengan USD atau pada tingkat bunga 10,45% mana yang lebih tinggi.
On 25 November 2016, KIN entered into an amendment cross currency swap contract with ING Bank N.B, Amsterdam, The Netherlands (ING), whereby KIN agreed to received USD interest of LIBOR+4,25% for the period from 13 December 2016 to 19 October 2021, to pay interest at the difference between the strike rate as stipulated in the agreement with the Rupiah average exchange rate with the USD or at maximum of 10.45%. .
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/92
Ekshibit E/92
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (Lanjutan)
35. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENT (Continued)
Perjanjian KIN dengan HISBC dan ING juga menyetujui untuk menerima USD dalam jumlah sebagaimana diatur dalam perjanjian selama nilai tukar Rp/USD berada pada atau di bawah Rp 15.300 pada setiap tahun yang disepakati dan menyetujui untuk membayar sejumlah Rupiah dengan nilai tukar Rp/USD sebesar Rp 15.300. Apabila nilai tukar Rp/USD berada diatas Rp 15.300, tidak ada transaksi cross currency swap yang akan dilakukan.
In addition, KIN also agreed to received USD in the amount stipulated in the agreement, as long as the Rp/USD exchange rate is at or below Rp 15,300 at the end of the agreed year and to pay Rupiah amount with exchange rate of Rp/USD of Rp 15,300. If Rp/USD is at or Rp 15,300, there will be no exchange of cross currency swap.
Kontrak ini berlaku efektif sejak tanggal 13 Desember 2016 dan 14 Desember 2016 dan yang akan berakhir masing-masing pada tanggal 19 Oktober 2021 dan 20 Oktober 2021, KIN melakukan lindung nilai atas perubahan nilai wajar kewajiban dengan risiko fluktuasi nilai tukar Rp/USD, sehubungan dengan pinjaman sindikasi (Catatan 23b).
This contract became effective starting 13 December 2016 and 14 December 2016 which will expire on 19 October 2021 and 20 October 2021, respectively, KIN hedges the changes in the fair value of its liabilities due to risk of the foreign exchange rate fluctuation of Rp/USD, in relation to the syndicated loan (Note 23b).
Pada tanggal 22 December 2016, KIN mengadakan transaksi cross currency swap dengan HSBC dengan tingkat bunga berdasarkan LIBOR ditambah 4,25% untuk periode 5 tahun yang berakhir pada tanggal 25 Oktober 2021.
On 22 December 2016, KIN entered into cross currency swap transaction with HSBC with interest rate of LIBOR plus 4.25% for the 5 years period which will ended on 25 October 2021.
Perubahan neto nilai wajar atas instrumeninstrumen derivatif di atas sebesar disajikan pada akun “Laba perubahan nilai wajar derivatif – Neto” laba rugi konsolidasian.
The net changes in the fair values of the above derivative instruments were presented in account “Gain on change in fair value of derivative – Net” in the consolidated profit or loss.
36. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK BERELASI
36. RELATED PARTIES INFORMATION
Sifat Hubungan Dengan Pihak-Pihak Berelasi
Nature of Transactions With Related Parties
Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi tertentu. Sifat dari hubungan Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
In the normal course of business, the Group made business and financial transactions with certain related parties. The nature of the relationships of the Group with its related parties are as follows:
Pihak-pihak berelasi/ Related parties
PT Intisentosa Alambahtera PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Entitas asosiasi tidak langsung/ Indirect associate entity Entitas asosiasi tidak langsung/ Indirect associate entity
Sifat dari transaksi/ Nature of transactions
Piutang non-usaha (modal kerja)/ Non-trade receivables (working capital) Piutang usaha/ Trade receivables
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/93
Ekshibit E/93 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. INFORMASI (Lanjutan)
MENGENAI
PIHAK-PIHAK
BERELASI
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 36. RELATED PARTIES INFORMATION (Continued)
Transaksi Dengan Pihak Berelasi
Transactions With Related Parties
Rincian saldo yang timbul dari transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The details of the balance of transactions with related parties are as follows:
2016
2015
2016
2015 Trade receivables PT Tirta Kencana
Piutang usaha PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri Piutang non-usaha PT Intisentosa Alambahtera Direktur Perusahaan Jumlah
-
0,002%
-
86.575.123
0,874% 0,021%
1,071% 0,006%
48.232.176.593 1.158.929.366
51.750.017.599 274.319.058
0,895%
1,077%
49.391.105.959
52.024.336.657
2016
Non-trade receivables PT Intisentosa Alambahtera The Company's directors Total
2015 Sales PT Tirta Kencana Cahaya
Penjualan PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri
Cahaya Mandiri
2.010.207.058
1.023.399.150
Mandiri
Piutang kepada PT Intisentosa Alambahtera merupakan piutang modal kerja berdasarkan Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tanggal 3 April 2012 yang dikenakan bunga sesuai dengan USD LIBOR ditambah 3,5% per tahun. Piutang ini berjangka waktu selama 4 tahun. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 31 Desember 2017.
Due from PT Intisentosa Alambahtera represents working capital receivable based on Shareholder Loan Agreement dated 3 April 2012, bears interest at USD LIBOR plus 3.5% per annum. The term of this receivable is 4 (four) years. The loan will be due on 31 December 2017.
Manajemen tidak melakukan pembentukan penyisihan penurunan nilai atas piutang tersebut karena manajemen berkeyakinan bahwa piutang tersebut akan tertagih.
Management does not provide the allowance for impairment of this receivable due to the management believes that such receivables are collectible.
Kompensasi jangka pendek manajemen kunci
Key management’s short-term compensation
Kelompok Usaha memberikan kompensasi jangka pendek kepada Dewan Komisaris dan Direksi masingmasing sebesar Rp 11.146.638.916 dan Rp 14.675.367.083 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015.
The Group provided compensation short-term benefits for the Boards of Commissioners and Directors amounting to Rp 11,146,638,916 and Rp 14,675,367,083 for the years ended 31 December 2016 and 2015, respectively.
37. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA Kelompok Usaha menghitung cadangan imbalan pasca-kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja tersebut masingmasing adalah 259 dan 257 karyawan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
37. POST- EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES The Group calculated post-employment benefits liabilities in accordance with the Employment Act No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits are 259 and 257 employees as of 31 December 2016 and 2015.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/94
Ekshibit E/94 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 37. POST-EMPLOYMENT (Continued)
37. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan) Cadangan imbalan pasca-kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sehubungan dengan imbalan pasca-kerja adalah sebagai berikut:
BENEFITS
LIABILITIES
Post-employment benefits liabilities recognized in the consolidated statement of financial position are as follows:
2016
2015 Present value of defined
Nilai kini liabilitas imbalan pasti
36.067.939.047
28.758.899.275
Beban imbalan pasca-kerja yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai beban langsung dan beban umum dan administrasi adalah:
Amounts recognized in the consolidated statements profit or loss and other comprehensive income in respect of the employee benefits expenses as direct cost and general and adminisrative expense are as follows:
2016
2015
Biaya jasa kini
5.224.915.429
5.432.424.088
Biaya bunga
2.477.275.060
1.942.444.070
Biaya jasa lalu Dampak kurtailmen dan penyesuaian
1.091.356.386
(
113.831.469
Kerugian aktuaria yang diakui
3.089.622
Kelebihan pembayaran
-
9.225.766.603
7.135.539.705
Mutasi liabilitas imbalan pasca-kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Saldo akhir
( (
36.067.939.047
Perhitungan imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen. Asumsi kunci yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat kematian Usia pensiun normal Tingkat pengunduran diri per tahun
Interest costs Past service costs Curtailment effect and adjustment Actuarial loss recognized Excess payment Transferred employee in group Total
2015
28.758.899.275 9.225.766.603 192.727.942 1.852.868.736) 256.586.037)
Current service costs
Movements in the liability for post-employment benefits recognized in the consolidated statement of financial position are as follows:
2016 Saldo awal Beban tahun berjalan dicatat ke laba rugi Penghasilan komprehensif lain Pembayaran tahun berjalan Excess payment
229.880.294) 4.676.299
58.712.600
Jumlah
194.285.829) 180.161.371
(
256.586.037
Karyawan transfer kelompok usaha
benefit obligation
25.488.136.055
( (
7.135.539.705 3.223.685.339) 641.091.146) 28.758.899.275
Beginning balance Expenses during the year Other comprehensive income Payment during the year Excess payment Ending balance
The calculation of employee benefits for the year ended 31 December 2016 and 2015 calculated by an independent actuary PT Dayamandiri Dharmakonsilindo. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2016
2015
8,35% 10,0% TMI - 2011 55 tahun 10%
9,0% 10,0% TMI - 2011 55 tahun 10%
Discount rate per annum Salary increment rate per annum Mortality rate Normal retirement age Resignation rate per annum
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/95
Ekshibit E/95 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY
Entitas anak
Subsidiaries
a. PT Bintaro Serpong Damai (BSD)
a. PT Bintaro Serpong Damai (BSD)
(i) Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (PKP) Jalan Tol
(i) Toll Road Operational Authority Agreement
BSD mengadakan Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan Jalan Tol dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Jasa Marga), sebagai pemegang hak Jalan Tol Pondok Aren – Serpong, sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 183 tanggal 19 Desember 1996 dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta. Dalam perjanjian ini, Jasa Marga menunjuk dan memberi wewenang kepada BSD sebagai pengembang tunggal untuk membangun dan mengoperasikan jalan tol atas nama Jasa Marga serta menyelenggarakan manajemen jalan tol dengan risiko dan biaya yang ditanggung sendiri oleh BSD selama 27 tahun, termasuk masa pembangunannya. Selama masa operasi, BSD wajib membayar kepada Jasa Marga sejumlah persentase tertentu dari hasil jalan tol setiap bulannya.
BSD entered into a Toll Road Operational Authority Agreement with PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Jasa Marga) as a right holder of the Pondok Aren – Serpong toll road, as notarized by Deed No. 183 dated 19 December 1996 of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta. Based on the agreement, Jasa Marga appointed and authorized BSD as sole developer to develop and to operate the toll road on behalf of Jasa Marga and to perform the toll road management at BSD’s own risk and cost for 27 years, including the construction period. During its operation of the toll road, BSD obliged to share to Jasa Marga a certain percentage of the monthly toll road revenues
Jasa Marga telah memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. S543/MK.16/1996 tanggal 25 Oktober 1996 untuk mengadakan Perjanjian tersebut.
Jasa Marga has received approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No.S543/MK.16/1996 dated 25 October 1996 to enter the agreement.
Berdasarkan Undang-undang No. 38 tahun 2004 tentang jalan dan Peraturan Pemerintah No. 25 tentang jalan tol, Pemerintah telah menyerahkan sebagian wewenang jalan tol kepada Kementerian Pekerjaan Umum diwakili oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang berkaitan dengan pengaturan, pengusahaan dan pengawasan yang sebelumnya dikelola oleh Jasa Marga. Atas hal tersebut, BSD diwajibkan untuk mengganti PKP menjadi Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
Based on Law No. 38 year 2004 concerning the roads and Government Regulation No. 25 on the toll roads, the Government has submitted part of the toll road authority to the Ministry of Public Works, represented by the Toll Road Regulatory Agency (BPJT) relating to the regulation, concessionaire and control that were previously managed by Jasa Marga. On this matter, BSD is required to replace the PKP into Toll Road Concessionaire Agreement (PPJT).
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/96
Ekshibit E/96 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
a. PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Lanjutan)
a. PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Continued)
(i) Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (PKP) Jalan Tol (Lanjutan)
(i) Toll Road Operational Authority Agreement (Continued)
Pada tanggal 31 Agustus 2010, BSD mengadakan PPJT dengan BPJT Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia dengan Surat Perjanjian No. 01/PPJT/VIII/KE/2010 tanggal 31 Agustus 2010 yang dinyatakan dalam Akta No. 22 tanggal 31 Agustus 2010 dari Rina Utami Djauhari, S.H., notaris di Jakarta. Dalam perjanjian ini, BPJT menunjuk dan memberikan kepada BSD hak melaksanakan jalan tol ruas Pondok Aren – Serpong dengan masa konsesi hingga tanggal 1 Oktober 2028. Selama masa operasi, BSD wajib melakukan:
On 31 August 2010, BSD entered into PPJT with the BPJT of the Ministry of Public Works of Republic of Indonesia with Agreement Letter No. 01/PPJT/VIII/KE/ 2010 dated 31 August 2010 with Notarial Deed No. 22 dated 31 August 2010 from Rina Utami Djauhari, S.H., notary in Jakarta. In this agreement, BPJT has appointed and granted BSD rights to operate toll road Pondok Aren-Serpong with concession period until 1 October 2028. During the operation, BSD has obligations to conduct:
1) Pemeliharaan sesuai dengan standar pelayanan minimum yang ditetapkan oleh BPJT 2) Pelebaran jalan dan pembangunan simpang susun sesuai dengan rencana bisnis BSD atau permintaan BPJT (dengan syarat dan kondisi tertentu) 3) Pembangunan jalan akses sesuai dengan permintaan BPJT (dengan kondisi tertentu) 4) Menyediakan asuransi sebagai perlindungan aset jalan tol
1) Maintenance in accordance with minimum service standards set by BPJT
Selain hal tersebut, BSD, selama masa konsesi, dapat memanfaatkan ruang milik jalan tol untuk penempatan iklan, utilitas dan/ atau bangunan utilitas. Pada akhir masa pengusahaan jalan tol, BSD akan menyerahkan jalan tol tersebut kepada BPJT.
2) Road widening and construction of interchanges in accordance with BSD business plan or request from BPJT (with certain terms and conditions) 3) Construction of access roads in accordance with the request from BPJT (with certain conditions) 4) Provide insurance as a toll road asset protection In addition, BSD, during the concession period, is able to use toll road’s space for advertisement, utility and/or utility building. At the end of the concession period, the BSD will hand over the toll road to BPJT.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/97
Ekshibit E/97 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
a. PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Lanjutan)
a. PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Continued)
(ii) Perjanjian Kerjasama Pengoperasian dan Pemeliharaan (PKPP)
(ii) Operation (PKPP)
Pada tanggal 19 Mei 1998, BSD dan Jasa Marga mengadakan Perjanjian Kerjasama Pengoperasian dan Pemeliharaan (PKPP) Jalan Tol Pondok Aren - Serpong. Berdasarkan perjanjian tersebut, BSD menyerahkan pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol kepada Jasa Marga dimana BSD berkewajiban untuk menyediakan sarana dan prasarana pelayanan dan pengamanan dalam kegiatan operasi jalan tol dan pemeliharaan sesuai standar Jasa Marga. Oleh karena itu, BSD akan menerima pembagian pendapatan dengan ketentuan untuk kapasitas dibawah 120.000 kendaraan per hari, tarif pembagiannya adalah sebagai berikut:
and
Maintenance
Agreement
On 19 May 1998, BSD and Jasa Marga entered into a joint Operation and Maintenance Agreement (PKPP) for Toll Road Pondok Aren - Serpong. Under the agreement, BSD handed over the operation and maintenance of the toll road to Jasa Marga wherein BSD is obliged to provide facilities, infrastructure services and security in the toll road operation and conduct maintenance in accordance with Jasa Marga standards. Accordingly, BSD will receive profit sharing with condition that for toll road capacity of less than 120,000 vehicles per day, the sharing rates are as follows:
Beban Pemeliharaan/ Periode Perjanjian
Agreement Period
BSD
Jasa Marga
Maintenance Expense
Di bawah 10 tahun
81,75%
0%
18,25%
Below 10 years
10 – 15 tahun 16 – 20 tahun Di atas 20 tahun
77,75% 72,75% 69,75%
4% 9% 12%
18,25% 18,25% 18,25%
10 – 15 years 16 – 20 years After 20 years
Untuk kapasitas di atas 120.000 kendaraan adalah sebesar 50% setelah dikurangi biaya operasi dan pemeliharaan sebesar 18,25%.
For capacity of more than 120,000 vehicles per day is 50% after deducted by operating and maintenance expenses of 18.25%.
Bagi hasil pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dicatat pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai “Biaya Pengumpul Pendapatan Tol” dan “Biaya Pelayanan Pemakai Jalan Tol” dengan pengalokasian masing-masing sebesar 85%.
Profit sharing for the years ended 31 December 2016 and 2015 is recorded in the consolidated statements profit or loss and other comprehensive income as "Toll Revenue Collector Expenses" and "Toll User Service Expenses" with allocation of 85%, respectively.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/98
Ekshibit E/98 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
a. PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Lanjutan)
a. PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Continued)
(ii) Perjanjian Kerjasama Pengoperasian dan Pemeliharaan (PKPP) (Lanjutan)
(ii) Operation and Maintenance (PKPP) (Continued)
Agreement
Berdasarkan Surat Permohonan Arbitrase No. 070/R&ASrt.G/I/06 tanggal 18 Januari 2006 yang telah didaftarkan di Sekretariat Badan Arbitrase Nasional Indonesia No. 217/I/ARB Bani/2006 tanggal 23 Januari 2006, BSD telah mengajukan permohonan arbitrase ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia untuk membatalkan Perjanjian Kerjasama Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol Pondok Aren Serpong No. 004/SPK DIR/1998 serta menuntut ganti kerugian sebesar Rp 2.100.000.000. Hasil dari perkara arbitrase tersebut sudah diputuskan dalam surat Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) No. 217/I/ARBBANI/2006 tanggal 31 Agustus 2006.
Based on Arbitration Formal Request of No. 070/R&A Srt.G/I/06 dated 18 January 2006 that has been listed in Secretariat of National Arbitration Agency No. 217/I/ARB Bani/2006 dated 23 January 2006, BSD filed an arbitration formal request to National Arbitration Agency for cancellation of Cooperation Agreement for the Operation and Maintenance of Pondok Aren Serpong Toll Road No. 004/ SPK DIR/1998 and charged compensation amounting to Rp 2,100,000,000. The results of such arbitration has been decided in the letter of the Indonesian National Arbitration Board Decision (BANI) No. 217/I/ARB BANI/2006 dated 31 August 2006.
Berdasarkan keputusan di atas, BSD dan Jasa Marga sepakat untuk merubah lingkup pengoperasian menjadi sebagai berikut:
Based on the above decision, BSD and Jasa Marga have agreed to change the scope of operation to become as follows:
Jasa Marga:
Jasa Marga:
1) Pengoperasian gerbang tol Pondok Ranji (Pondok Aren Timur); 2) Pelayanan lalu lintas dan keamanan pengguna jalan tol, serta pengamanan aset.
1) To operate Pondok Ranji toll gates (East Pondok Aren); 2) To serve the traffic and security of toll road user, including asset security.
BSD:
BSD:
1) Pengoperasian gerbang tol Pondok Aren Barat; 2) Pemeliharaan jalan tol Pondok ArenSerpong.
1) To operate West Pondok Aren toll gates;
Selanjutnya, berdasarkan keputusan BANI No. 06.465/IX/BANI/Ktd tanggal 4 September 2006, pengoperasian gerbang Tol Pondok Aren Barat dan pemeliharaan jalan tol Pondok Aren – Serpong dilakukan sepenuhnya oleh BSD, berlaku sejak tanggal 1 Oktober 2006. Selain itu, pada putusan tersebut, BSD dan Jasa Marga ditetapkan untuk menunjuk konsultan penilai independen untuk melakukan penghitungan ulang atas bagi hasil pengelolaan Jalan Tol Pondok Aren.
Furthermore, based on the BANI decision No. 06.465/IX/BANI/Ktd dated 4 September 2006, the operation of West Pondok Aren toll gates and the maintenance Pondok Aren - Serpong toll roads are conducted entirely by BSD, effective from 1 October 2006. In addition, on this decision, BSD and Jasa Marga is set to appoint an independent appraisal consultant to recalculate the profit sharing of Pondok Aren Toll Road.
2) To maintain Pondok Aren - Serpong toll road.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/99
Ekshibit E/99 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
a. PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Lanjutan)
a. PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Continued)
(ii) Perjanjian Kerjasama Pengoperasian dan Pemeliharaan (PKPP) (Lanjutan)
(ii) Operation and Maintenance (PKPP) (Continued)
Agreement
Dalam laporannya bertanggal 2 November 2009, PT Hutama Penilai, penilai independen, menetapkan:
In its report dated 2 November 2009, PT Hutama Penilai, an independent appraiser, has determined:
1) Persentase bagi hasil baru yaitu sebesar 94,02% untuk BSD dan 5,98% untuk Jasa Marga. Persentase tersebut telah disepakati bersama pada tanggal 22 Januari 2010; 2) Kompensasi yang harus dibayarkan BSD kepada Jasa Marga akibat perubahan lingkup PKPP hingga akhir konsesi.
1) Percentage of the new profit sharing of 94.02% for BSD and 5.98% for Jasa Marga. The percentage has been agreed by both parties on 22 January 2010;
Selanjutnya, pada tanggal 13 Juli 2010, BSD dan Jasa Marga dengan menggunakan perhitungan dan asumsi yang dipakai oleh PT Hutama Penilai menyepakati liabilitas bagi hasil termasuk kompensasinya sampai dengan tanggal 31 Mei 2010 yaitu sebesar Rp 20.344.195.391 (termasuk PPN). Liabilitas tersebut telah dilunasi BSD pada tahun 2011.
Furthermore, on 13 July 2010, BSD and Jasa Marga, by using calculation and assumptions used by PT Hutama Penilai, have agreed the obligation resulted from profit sharing including its compensation until 31 May 2010 amounted to Rp 20,344,195,391 (including VAT). The obligations has settled by BSD in 2011.
(iii) Perjanjian Sewa Tanah Pada tanggal 17 April 1997, BSD dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) mengadakan perjanjian sewa tanah milik KAI seluas 43.088,41 m2 selama 5 tahun dari tanggal 17 April 1997 sampai dengan tanggal 17 April 2002. Perjanjian tersebut dapat diperpanjang kembali sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Berdasarkan addendum perpanjangan perjanjian sewa tanah tanggal 23 Maret 2007, kedua belah pihak setuju untuk memperpanjang jangka waktu sewa.
2) Compensation has to be paid by BSD to Jasa Marga due to changes in the scope of PKPP until the end of the concession.
(iii) Land Lease Agreement On 17 April 1997, BSD and PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) entered into land rental agreement for an area of 43,088.41 sqm land owned by KAI, for 5 years commercing on 17 April 1997 until 17 April 2002. The agreement can be extended according to both parties’ agreement. Based on addendum of land rental agreement dated 23 March 2007, both parties agreed to extend the maturity of rental.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/100
Ekshibit E/100 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
a. PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Lanjutan)
a. PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Continued)
(iii) Perjanjian Sewa Tanah (Lanjutan)
(iii) Land Lease Agreement (Continued)
Berdasarkan “Perjanjian Sewa Lahan di Jalur Kereta Api” No. 22/BSDT/PKS/VI/2016 tanggal 27 Juni 2016, BSD dan KAI menyepakati harga dari sewa lahan milik KAI sebesar Rp 3.530.931.250 dan berdasarkan perjanjian “Pengawasan Keamanan Operasional Jalur Kereta Api” No 023/BSDT/PKS/VI/2016, BSD dikenakan biaya pengawasan operasional pada lahan milik KAI sebesar Rp 564.506.250. Harga sewa tersebut untuk masa pemanfaatan tanggal 17 Oktober 2011 sampai tanggal 31 Maret 2016 dan masa perjanjian ini berakhir pada tanggal 16 Oktober 2016.
Based on agreement “Perjanjian Sewa Lahan di Jalur Kereta Api” No. 22/BSDT/PKS/VI/2016 dated 27 June 2016, BSD and KAI agreed the cost of rental land amounted to Rp 3,530,931,250 and based on agreement “Pengawasan Keamanan Operasional Jalur Kereta Api” No. 023/BSDT/PKS/VI/2016, BSD was charged for supervision operational cost in PT KAI rental land amounted Rp564,506,250. Cost of rental for the period started at 17 October 2011 until 31 March 2016 and this agreement period ended at 16 October 2016.
Sampai dengan tanggal pelaporan, BSD masih bernegosiasi mengenai perpanjangan perjanjian sewa lahan KAI.
Untill reporting date, BSD is still negotiating the renewal of land rental agreement with KAI.
b. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)
b. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)
Dalam Keputusannya No. 276/KPTS/1994 tanggal 26 Agustus 1994, Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia telah memberikan izin kepada PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JM) untuk menyelenggarakan tol Ujung Pandang dalam ikatan usaha patungan dengan BMN.
In its decision No. 276/KPTS/1994 dated 26 August 1994, the Minister of Public Working of the Republic of Indonesia has given permission to PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JM) to have a joint operation with BMN pertinent to the operational of Ujung Pandang toll road.
Berdasarkan Akta No. 322 tanggal 29 Agustus 1994 dari notaris Mestariany Habie, S.H., BMN mengoperasikan jalan tol selama 30 (tiga puluh) tahun untuk tahap pertama sedangkan tahap kedua akan diatur kemudian dengan ketentuan tidak lebih dari 30 (tiga puluh) tahun sejak dioperasikannya jalan tol, baik sebagian atau seluruhnya.
Based on Deed No. 322 dated 29 August 1994 of Mestariany Habie, S.H., BMN has right to operate the toll road for 30 (thirty) years for the first phase and the second phase will be decided later, but it will be less than 30 (thirty) years since one or the whole part of the toll road operated.
BMN setuju bahwa setelah berakhirnya masa penyelenggaraan jalan tol, maka jalan tol dan fasilitas yang berada dalam daerah milik jalan langsung dengan serta merta kembali kepada Jasa Marga. Jasa Marga berhak untuk mengoperasikan dan memelihara jalan tol tanpa wajib menyerahkannya atau membayarkannya kepada BMN.
BMN agreed that after the end period of toll operation, the toll road and its facilities will be handed over to Jasa Marga. Jasa Marga has the right to operate and maintain the toll road without any obligation to hand over or pay to BMN.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/101
Ekshibit E/101 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
b. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) (Lanjutan)
b. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) (Continued)
Perjanjian kontrak kerjasama tersebut berlaku untuk tol seksi I, II dan III. Berdasarkan keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 402/KPTS/M/2010 tanggal 12 Juli 2010 menetapkan dan menyetujui untuk mengeluarkan tol seksi III dari ruang lingkup kewajiban BMN tanpa merubah tarif awal dan masa konsesi.
The joint contract agreement applied for the toll section I, II, and III, respectively. According to the Minister of Public Works of the Republic of Indonesia No. 402/KPTS/M/2010 dated 12 July 2010 determined and agreed to take out the toll road section III from the scope of BMN liability without changes the initial tariff and concession.
Berdasarkan Surat Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor JL. 01.03-Mn/518 tanggal 21 September 2005 dan pengumuman pemenang tender investasi jalan tol dari Departemen Pekerjaan Umum nomor JL.01.03PB/69 tanggal 27 September 2005, ditetapkan bahwa pemenang tender investasi jalan tol ruas Makassar seksi IV adalah BMN.
Based on the Letter from the Ministry of Public Works of the Republic of Indonesia Number JL. 01.03-Mn/518 dated 21 September 2005, and the toll road investment tender winner announcement from the Department of Public Works JL.01.03-PB/69, 27 September 2005, BMN was appointed as a tender winner for Makassar Section IV Toll Road.
Berdasarkan Undang-undang No. 38 tahun 2004 tentang jalan dan Peraturan Pemerintah No. 25 tentang jalan tol, Pemerintah telah menyerahkan sebagian wewenang jalan tol kepada Departemen Pekerjaan Umum diwakili oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang berkaitan dengan pengaturan, pengusahaan dan pengawasan yang sebelumnya dikelola oleh Jasa Marga. Atas hal tersebut, BMN diwajibkan untuk mengganti Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (PKP) menjadi Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
Under Law No. 38 year 2004 concerning roads and Government Regulation No. 25 concerning toll roads, the Government has transferred part of the toll road authority to the Department of Public Works which is represented by the Toll Road Regulatory Agency (BPJT) relating to the regulation, concessionaire and control that was previously conducted by Jasa Marga. On this matter, BMN is required to replace Operational Authority Agreement (PKP) to Toll Road Concessionaire Agreement (PPJT).
Pada tanggal 31 Agustus 2010, BMN mengadakan PPJT dengan BPJT Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia dengan Surat Perjanjian No. 02/PPJT/VIII/KE/2010 tanggal 31 Agustus 2010 yang dinyatakan dalam Akta No. 23 dari Rina Utami Djauhari, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 31 Agustus 2010. Dalam perjanjian ini, BPJT menunjuk dan memberikan kepada BMN hak melaksanakan jalan tol ruas Ujung Pandang Seksi I dan II dengan masa konsesi hingga tanggal 12 April 2028.
On 31 August 2010, BMN entered into PPJT with BPJT of the Ministry of Public Works of the Republic of Indonesia with Agreement Letter No. 02/PPJT/VIII/KE/ 2010 dated 31 August 2010 with notary Deed No. 23 of Rina Utami Djauhari, S.H., notary in Jakarta, dated 31 August 2010. In this agreement, BPJT has appointed and granted to BMN the right to operate Ujung Pandang Section I and II toll road with concession period until 12 April 2028.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/102
Ekshibit E/102 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
c. PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)
c. PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)
JTSE mengadakan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol dengan Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia (DPU), sebagai pemegang hak Jalan Tol Ruas Makassar Seksi IV, dengan Surat Perjanjian No. 190/PPJT/V/Mn/2006 tanggal 29 Mei 2006. Dalam perjanjian ini, DPU menunjuk dan memberikan kepada JTSE, hak untuk membangun dan mengoperasikan jalan tol atas nama pemerintah dan menyelenggarakan manajemen jalan tol dengan risiko dan biaya yang ditanggung sendiri oleh JTSE dengan masa konsesi selama 35 tahun, termasuk masa pembangunannya. Selama masa operasi, JTSE wajib melaksanakan pemeliharaan dan menyediakan asuransi sebagai perlindungan aset jalan tol. Selain hal tersebut JTSE selama masa konsesi dapat memanfaatkan ruang milik jalan tol untuk penempatan iklan, utilitas dan/atau bangunan utilitas. Pada akhir masa pengusahaan jalan tol, JTSE akan menyerahkan jalan tol tersebut kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). d. PT Inpola Meka Energi (IME)
JTSE entered into Toll Road Concessionaire Agreement with the Department of Public Working of the Republic of Indonesia (DPU) as the right holder of Makassar Section IV Toll Road through Agreement Letter No. 190/PPJT/V/Mn/2006 dated 29 May 2006. In this agreement, DPU has appointed and assigned JTSE to develop and to operate the toll road on behalf of the goverment and conduct toll road management at its own risk and cost for a concession period of 35 years including constructsion period. During the operation period, JTSE has to maintain and provide insurance coverage to the toll road. Moreover, during the concession period, JTSE is entitled to place an advertisement, utilities and/or utilities building in the toll road area. At the expiry of the concession period, JTSE should hand-over the toll road to The Toll Road Authority (BPJT).
d. PT Inpola Meka Energi (IME)
Pada tanggal 28 Desember 2009, IME melakukan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) di Lau Gunung, Sumatera Utara.
On 28 December 2009, IME entered into Electrical Power Sales Agreement with PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) for Minihydro Power Plant (PLTM) at Lau Gunung, North Sumatera.
Dalam perjanjian tersebut, IME akan membangun PLTM Lau Gunung dengan kapasitas terpasang sebesar 2x5 MW, yang meliputi pembuatan desain, rancang bangun, penyediaan biaya untuk pembangunan, pengujian dan commissioning serta mengoperasikan dan pemeliharaan.
In the agreement, IME shall build PLTM Lau Gunung with installed capacity of 2x5 MW which includes design, engineering, cost of construction, testing and commissioning as well as operation and maintenance.
Selanjutnya IME setuju untuk menjual seluruh tenaga listrik yang dihasilkan atau dihasilkan dari PLTM Lau Gunung kepada PLN sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang disepakati. Kerjasama ini akan berlangsung sampai dengan 20 tahun, terhitung dari pertama kali energi listrik disalurkan dari PLTM Lau Gunung kepada PLN.
Furthermore, IME agree to sell the entire power which is generated by PLTM Lau Gunung to PLN in accordance with the agreed terms and conditions. This co-operation will take place until 20 years, valid from the first time the power is channeled from PLTM Lau Gunung to PLN.
Sampai dengan tanggal posisi Laporan Keuangan, telah dilakukan tiga kali adendum yang mengubah kesepakatan terkait jangka waktu pelaksanaan pembangunan yang disepakati dalam perjanjian induk.
As at financial reporting date, the agreement has been amended over three times which have change approved construction timeline as stated in the master agreement.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/103
Ekshibit E/103 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
d. PT Inpola Meka Energi (IME) (Lanjutan)
d. PT Inpola Meka Energi (IME) (Continued)
Pada tanggal 5 Mei 2014, IME menandatangani Perjanjian Penyediaan Jasa Pemborongan dengan PT PP (Persero) Tbk, pihak ketiga, terkait pembangunan PLTM Lau Gunung. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 540 hari kalender, terhitung sejak pelunasan uang muka proyek dan pengurusan perizinan yang diperlukan. e. PT Dain Celicani Cemerlang (DCC)
On 5 May 2014, IME entered into Provision of Chartering Services with PT PP (Persero) Tbk, third party, regarding to construction of PLTM Lau Gunung. Period of services is for 540 calender days valid from the settlement of project advance and license required.
e. PT Dain Celicani Cemerlang (DCC)
Pada tanggal 24 April 2012, DCC menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang Penyediaan Air Bersih dengan PT Kawasan Industri Medan (Persero) (KIM) dengan jangka waktu 20 tahun (belum termasuk waktu pembangunan). Dalam perjanjian tersebut, DCC akan membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) di atas tanah KIM seluas 8.873,68 m2 dengan bentuk kerjasama Build Operate Transfer (BOT) dengan kesepakatan volume air bersih yang disalurkan di titik penyerahan minimum sebesar 250.000 m3/bulan dengan harga Rp 5.800 per m3 (tidak termasuk PPN).
On 24 April 2012, DCC entered into Cooperation Agreement regarding Treated Water Supply to PT Kawasan Industri Medan (Persero) (KIM) for period of 20 years (excluding construction phase). The agreement states that DCC shall build a Water Treatment Plant (WTP) on the land owned by KIM of 8,873.68 sqm under Build Operate Transfer (BOT) scheme. Both parties agree the minimum supply of treated water volume at transfer point is 250,000 m3 /month at price of Rp 5,800 per m3 (excluding VAT).
Selanjutnya, DCC wajib membangun IPA jika kebutuhan air KIM telah melebihi 250.000 m3/bulan dengan harga yang akan dievaluasi dan disesuaikan sebesar 10% setiap 3 tahun atau setiap terjadinya kenaikan tarif listrik, BBM dan lainnya yang mempengaruhi langsung biaya produksi. DCC dan KIM sepakat untuk hanya menggunakan air permukaan sungai Deli dan sumber air permukaan lainnya di area KIM dengan kapasitas maksimum sebesar 1.000 liter/detik.
Furthermore, DCC is obliged to build WTP when KIM water demand has exceeded 250,000 m3/month. The price will be evaluated and adjusted at 10% in every 3 years or at the time of the increase in electricity, fuel and other tariff which affect production costs directly. DCC and KIM agreed to use surface water from Deli river and other surface sources around KIM area with maximum capacity of 1,000 liters/seconds.
Jangka waktu perjanjian ini dapat diperpanjang namun jika tidak diperpanjang, DCC harus secara otomatis menyerahkan seluruh sarana dan prasarana serta IPA kepada KIM.
The term of this agreement can be prolonged, but if it is not, DCC will transfer all of its assets to KIM, automatically.
Perjanjian ini tidak memasukan adanya opsi pembaharuan perjanjian kecuali terjadinya keadaan kahar sesuai yang dijelaskan dalam perjanjian tersebut. Pengakhiran perjanjian dapat dilakukan jika KIM tidak melaksanakan pembayaran, DCC tidak menyalurkan air bersih atau salah satu pihak mengalami kepailitan sesuai yang dijelaskan dalam perjanjian.
The agreement is excluded of any agreement renewal option unless the corresponding force majeure described in the agreement. The agreement shall terminated if KIM does not made payment, DCC does not delivers treated water or one of the parties is insolvent as described in the agreement.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/104
Ekshibit E/104 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
f. PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK)
f. PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK)
(i) Perjanjian Pertahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konsesi Pembangunan, Pengoperasian, Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pendistribusian Air Bersih
(i) Agreement on work phasing out of the Development, Operation, Management System for Water Supply and Distribution
Berdasarkan perjanjian tanggal 29 November 1995 perihal perjanjian Kerja Sama antara Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) II Serang dan SCTK yang diwakili oleh STR, yang telah diubah pada tanggal 24 Desember 2013, tentang Pentahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konsesi meliputi pekerjaan Pembangunan, Pengoperasian, Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pendistribusian Air Bersih, SCTK dan PDAM sepakat untuk/bahwa:
Based on the aggrement dated 29 November 1995 regarding to Cooperation Agrement between the Regional Water Company II Serang (PDAM) and SCTK, which represented by STR, which has been amended on 24 December 2013, concern on implementation stage on concession development such as Construction, Operation, Management System and distribution of Water Supply, SCTK and PDAM agreed to/that:
1) Memanfaatkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas 100 liter/detik yang akan diserap hingga tahun 2015, 2) Membangun IPA berkapasitas 175 liter/detik pada tahun 2014 yang akan terserap habis hingga tahun 2018. 3) Membangun IPA berkapasitas 100 liter/detik pada tahun 2018 yang akan terserap habis hingga tahun 2021. 4) Jangka waktu Perjanjian Konsesi untuk pembangunan IPA yang ada dengan kapasitas 100 liter/detik adalah 30 tahun, dimulai tanggal 1 Juni 1996 dan berakhir pada tanggal 30 Mei 2026. 5) Jangka waktu Amandemen Perjanjian Konsesi adalah selama 25 tahun sejak selesainya pembangunan IPA tahap I pada tahun 2014 dan akan berakhir pada tahun 2039. 6) SCTK wajib membayar pajak air baku kepada Pemerintah Daerah sebesar Rp 100,98 per meter kubik. 7) SCTK memberikan 2% dari setiap meter kubik air yang terjual setiap bulannya kepada PDAM. 8) PDAM berhak menerima royalti air berupa curah secara cuma-cuma sebesar 7,5% dari volume penjualan ke industri.
1) Utilize Water Treatment Plant (WTP) capacity of 100 liters/second and absorb the capacity until 2015. 2) Build WTP with capacity of 175 liters /second in 2014 and fully absorb the capacity until 2018. 3) Build a WTP with capacity of 100 liters /second in 2018 and fully absorb the capacity until 2021. 4) The Concession Agreement period for the existing WTP with capacity of 100 liters /second is for 30 years, began on 1 June 1996 and will expires on 30 May 2026. 5) The Amandment of Concession Agreement period is for 25 years valid from the completion of first phase WTP in 2014 and will expires in 2039. 6) SCTK shall pay raw water tax to Regency Government amounting to Rp 100.98 per cubic meter. 7) SCTK shall grants to PDAM on monthly basis, 2% from each cubic meter of water sold. 8) PDAM entitles to receive royalty in bulk water for free, 7.5% from sales volume to industrial customers.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/105
Ekshibit E/105 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
f. PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) (Lanjutan)
f. PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) (Continued)
(i) Perjanjian Pertahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konsesi Pembangunan, Pengoperasian, Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pendistribusian Air Bersih (Lanjutan)
(i) Agreement on work phasing out of the Development, Operation, Management System for Water Supply and Distribution (Continued)
9) Menyerahkan dalam kondisi baik dan dapat dioperasikan seluruh fasilitas sistem penyediaan air minum SCTK kepada PDAM saat perjanjian kerjasama ini berakhir; 10) Mengelola sumber air baku untuk diproduksi dan didistribusikan untuk memenuhi kapasitas produksi sebesar 375 liter/detik, dan dapat ditingkatkan atas persetujuan para pihak apabila kapasitas dan ketersediaan air baku memungkinkan. 11) Tarif air minum ditetapkan Bupati Serang berdasarkan usulan SCTK dan rekomendasi dari PDAM;
9) Hand over in good condition and fully operate the entire of SCTK’s water treatment system facility to PDAM when the agreement expires;
12) Pengalihan saham SCTK pada perusahaan baru, ke afiliasi SCTK atau ke pihak lain yang menyebabkan kepemilikan saham SCTK secara keseluruhan berkurang dari 51%, harus mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PDAM.
12) Transfer of SCTK’s shares to new entity, to SCTK affiliated or other parties which will causes SCTK ownership to be less than 51%, must obtain written approval first from PDAM.
(ii) Perjanjian Pengembangan Penyediaan Air Bersih Serang Timur
(ii) Water Supply Development Agreement East Serang
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 14 Januari 1999 antara STR dan JSNM tentang Pengembangan Penyediaan Air Bersih di Serang Timur dengan kapasitas sampai dengan 100 liter per detik, STR dan JSNM menyepakati kerjasama dalam pengolahan dan pendistribusian air bersih di Serang Timur sesuai dengan ketentuanketentuan di perjanjian kerjasama.
Based on the Cooperation Agreement dated 14 January 1999 between STR and JSNM regarding to Development of Water Supply in East Serang with capacity up to 100 liters per second, STR and JSNM agreed to cooperate in management and distribution of treated water in Serang Timur with terms as stated in cooperation agreement.
Pada tanggal 2 Desember 2013, SCTK dan STR sepakat untuk mengakhiri perjanjian pelimpahan wewenang atas pengolahan air di Serang tertanggal 20 November 1995. Dengan berakhirnya perjanjian pelimpahan wewenang tersebut, maka Perjanjian Kerjasama antara STR dan JSNM juga berakhir. Selanjutnya, pengolahan dan pendistribusian air bersih di Serang Timur menjadi wewenang SCTK.
As of 2 December 2013, SCTK and STR agreed to terminate the right transfer agreement of water management in Serang dated 20 November 1995. After the termination, Cooperation Agreement between STR and JSNM was terminated. Then, right of management and distribution of treated water in Serang Timur transferred to SCTK.
10) Manages the source of raw water to be produced and distributed to meet production capacity of 375 liters/second and can be increased based on all parties approval if the capacity and availability of raw water are possible 11) Drinking water tariff is determined by Serang Regent based on SCTK proposal and PDAM recommendation;
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/106
Ekshibit E/106
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. SEGMENT INFORMATION
39. INFORMASI SEGMEN Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, Kelompok Usaha menggunakan segmen usaha berdasarkan produk dan jasa dan memiliki enam segmen operasi yang dilaporkan berupa jasa pengelola jalan tol, investasi, pelabuhan, air bersih, energi dan menara telekomunikasi.
Based on the financial information used by management in evaluating segment performance and determining the allocation of its resources, the Group uses business segments based on products and services and has six operating segments are reported in the form of toll road management services, investment, ports, water, energy and telecommunications tower.
Informasi konsolidasian berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis adalah sebagai berikut.
Consolidated information based on business segments and geographical segments are as follows:
31 D esember 2016/ 31 D ecember 2016
Segmen Usaha Jasa pengelo la jalan to l/ T o ll ro ad o peato r services Pendapatan Beban segmen
Investasi/ Investment
522.166.624.106
(
43.461.781.628)
(
Hasil segment (Bruto)
236.315.122.494
(
43.461.781.628)
(
Penghasilan keuangan
6.823.500.924 (
57.405.615.383)
20.792.944 (
25.603.485.753)
P enyediaan air/ Water supply
-
285.851.501.612)
Beban keuangan
(
P elabuhan/ P o rt
Energi/ Energy
200.851.141.599
640.686.366)
(
640.686.366)
31.159.688.377
(
7.838.671.026
17.365.962.779
4.509.159)
(
15.540.726.037)
T eleko munikasi/ T eleco mmunicatio n
-
169.691.453.222)
(
(
B usiness Segment
(
Eliminasi/ Eliminatio n
263.813.275.572
-
119.828.384.503)
-
5.462.494.381)
143.984.891.069
8.848.058.775
3.692.861.518 79.361.346.713)
-
5.462.494.381)
4.808.937.735)
(
(
Ko nso lidasi/ C o nso lidatio n 986.831.041.277
Revenues
624.936.301.712)
Segment cost and expenses
-
361.894.739.565
Segment results (Gross)
-
44.589.847.966
Financial income
(
(
182.724.620.780)
Kenaikan nilai wajar properti investasi
-
-
-
-
-
53.209.547.961
-
53.209.547.961
Bagian atas laba
investment property Equity in net income of
entitas asosiasi
7.208.209.297
208.886.527.991
6.061.306.744
2.789.663.743
-
-
(
208.886.527.991)
16.059.179.784
Pendapatan (beban)
associates Other operating income
lain-lain
7.890.636.749
(
10.308.476)
(
1.276.119.979)
633.767.299
350.767.772
(
7.251.375.263)
-
337.368.102
Beban yang tidak
(expense) Unallocated net
dapat dialokasikan
-
-
-
-
-
-
-
(
8.274.464.186)
Laba (rugi) sebelum
operating expenses Profit (loss) before
pajak
200.831.854.081
139.831.745.078
11.978.662.266
36.408.356.161
(
1.072.605.569)
114.274.578.572
(
208.886.527.991)
285.091.598.412
M anfaat (beban) pajak penghasilan
Financial cost Increase in fair value of
tax Income tax expense
(
49.301.634.739)
11.024.818.724
151.530.219.342
150.856.563.802
1.748.237.600.688 615.649.658.059
-
(
3.199.013.249)
2.237.123.221
(
25.832.078.750)
-
(
65.070.784.793)
11.978.662.266
33.209.342.912
1.164.517.652
88.442.499.822
(
208.886.527.991)
220.020.813.619
2.222.376.499.539
291.666.508.847
524.358.075.215
315.004.466.273
2.485.552.858.153
(
2.065.510.719.727)
5.521.685.288.988
Segment assets
485.749.845.328
148.606.002.056
374.674.375.520
221.010.053.359
1.679.212.234.706
(
695.211.013.900)
2.829.691.155.128
Segment liabilities
(benefit)
Laba (rugi) tahun berjalan Informasi lainnya: Aset segmen
P ro fit (lo ss) fo r the year Other information:
Liabilitas segmen
Acquisition of property Perolehan aset tetap dan properti investasi
and equipment and 24.084.509.397
-
-
64.950.800
51.969.165.631
314.051.593.165
-
390.170.218.993
1.059.483.414
127.865.008
3.457.739.777
-
83.588.663.142
Beban penyusutan dan amortisasi
investment property Depreciation and amortisation
71.852.289.526
7.091.285.417
-
expenses
2016 Segmen Geografis
Jabotabek
Makassar
Medan
Serang
Eliminasi
Konsolidasian
Geographic Segment
Pendapatan
467.604.516.642
320.750.386.006
15.092.740.653
184.703.776.112
(
1.320.378.136)
986.831.041.277
Revenues
Aset segmen
6.425.992.467.339
886.546.117.023
178.473.589.668
185.477.648.750
(
2.154.804.533.792)
5.521.685.288.988
Asset segment
1.636.482.130
948.658.466
Aset pajak tangguhan
83.500.218.247
Liabilitas pajak tangguhan
83.512.871.706
35.311.292.925
-
-
-
86.085.358.843
Deferred tax assets
-
118.824.164.631
Deferred tax liabilities
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/107
Ekshibit E/107
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. SEGMENT INFORMATION (Continued)
39. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
3 1 De se mbe r 2 0 15 / 3 1 De c e mbe r 2 0 15
S e gme n Usa ha Ja sa pe nge lola ja la n tol/ Toll roa d ope a tor se rvic e s Pendapatan Beban segmen
385.914.086.057
P e la buha n/ P ort
-
204.682.948.548
Penghasilan keuangan
( 55.390.739.035) (
8.906.381.036 (
P e nye dia a n a ir/ Wa te r supply
-
( 181.231.137.509) ( 55.390.739.035) (
Hasil segment (Bruto)
Beban keuangan
Inve sta si/ Inve stme nt
4.248.117.878
Ene rgi/ Ene rgy
32.903.937.218
Te le komunika si/ Te le c ommunic a tion
-
34.790.700) ( 21.615.400.980) (
5.202.829.158) (
34.790.700)
5.202.829.158)
9.334.461.405
66.813.818.292) ( 12.905.387.357) (
Busine ss S e gme nt
11.288.536.238
(
22.069.047.289
199.389.938.521
-
94.354.636.713)
-
105.035.301.808
7.606.101.339
3.215.982) ( 11.629.950.354) (
Elimina si/ Elimina tion
Konsolida si/ Consolida tion 618.207.961.796 (
-
1.416.129.030
1.233.639.389) (
45.892.638.416)
-
(
Revenues
357.829.534.095) Segment cost and expenses 260.378.427.701
Segment results (Gross)
53.580.237.977
Financial income
138.478.649.790)
Kenaikan nilai wajar properti investasi
-
-
-
-
-
74.263.898.590
-
74.263.898.590
investment property
Bagian atas laba
Equity in net income of
entitas asosiasi
16.809.502.887
188.554.310.692
1.955.442.509
1.288.697.091
-
-
( 188.554.310.692)
20.053.642.487
associates
Pendapatan (beban)
Other operating income
lain- lain
5.606.418.677
(
4.532.730.092)
5.066.734.319
1.531.754.017
(
46.103.590)
2.636.215.267
-
10.262.288.598
(expense)
Beban yang tidak
Unallocated net
dapat dialokasikan
-
-
-
-
-
-
-
(
7.903.879.538)
Laba (rugi) sebelum
operating expenses Income (loss) before
pajak
169.191.432.856
119.973.572.086
16.318.631.551
24.548.084.281
1.123.529.202
137.458.906.279
( 188.554.310.692)
272.155.966.025
tax
Manfaat (beban) pajak penghasilan
Financial cost Increase in fair value of
Income tax expense (
38.241.751.214)
11.884.668.338
(
871.062.875) (
2.146.477.441)
1.523.073.651
(
33.273.396.114)
-
(
61.124.945.655)
(benefit)
La ba (rugi) ta hun ďĞƌũĂůĂŶ
211.031.020.370 P rofit (loss) for the ye a r
130.949.681.642
131.858.240.424
15.447.568.676
22.401.606.840
2.646.602.853
104.185.510.165
( 188.554.310.692)
1.632.980.058.420
1.835.158.926.868
279.981.288.600
449.528.854.289
304.366.887.796
1.928.274.202.765
( 1.590.095.901.844)
4.840.194.316.894
Segment assets
624.586.436.048
260.168.138.665
148.899.444.075
340.303.904.935
211.285.083.916
1.278.607.228.517
( 628.145.430.584)
2.235.704.805.572
Segment liabilities
/ŶĨŽƌŵĂƐŝůĂŝŶŶLJĂ͗ ƐĞƚƐĞŐŵĞŶ
Other information:
>ŝĂďŝůŝƚĂƐƐĞŐŵĞŶ
Acquisition of property WĞƌŽůĞŚĂŶĂƐĞƚƚĞƚĂƉĚĂŶ ƉƌŽƉĞƌƚŝŝŶǀĞƐƚĂƐŝ
and equipment and 35.513.476.577
79.808.707.286
-
83.823.910.602
1.933.528.404
371.858.868.634
-
572.938.491.503
66.746.349.603
7.383.580.364
-
1.029.644.045
104.716.812
17.373.204.137
-
92.637.494.961
ĞďĂŶƉĞŶLJƵƐƵƚĂŶĚĂŶ ĂŵŽƌƚŝƐĂƐŝ
investment property Depreciation and amortisation expenses
2015 Segmen Geografis
Jabotabek
Makassar
Medan
Serang
Eliminasi
Pendapatan
502.059.623.728
84.267.800.000
15.770.512.362
16.110.025.706
-
Aset segmen
5.604.288.113.608
632.038.067.557
81.563.243.862
112.400.793.711
( 1.590.095.901.844)
Aset pajak tangguhan
58.081.678.091
11.264.143.098
294.017.715
2.081.011.223
Liabilitas pajak tangguhan
76.850.533.493
7.448.691.616
-
40. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Mengingat bahwa penerapan praktik manajemen risiko yang baik dapat mendukung kinerja Kelompok Usaha, maka manajemen risiko selalu menjadi elemen pendukung penting bagi Kelompok Usaha dalam menjalankan usahanya. Sasaran dan tujuan utama dari diterapkannya praktik manajemen risiko di Kelompok Usaha adalah untuk menjaga dan melindungi Kelompok Usaha melalui pengelolaan risiko kerugian yang mungkin timbul dari berbagai aktivitasnya serta menjaga tingkat risiko agar sesuai dengan arahan yang sudah ditetapkan oleh manajemen Kelompok Usaha.
-
Konsolidasian
Geographic Segment
618.207.961.796
Revenues
4.840.194.316.894
Asset segment
-
71.720.850.127
Deferred tax assets
-
84.299.225.109
Deferred tax liabilities
40. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Considering that good risk management practice implementation could better support the performance of the Group, hence, the risk management would always be an important supporting element for the Group in operate its business. The target and main purpose of the implementation of risk management practices in the Group is to maintain and protect the Group through managing the risk of losses, which might arise from its various activities as well as maintaining risk level in order to match with the direction already established by the management of the Group.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/108
Ekshibit E/108 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Kelompok Usaha memiliki eksposur terhadap risikorisiko atas instrumen keuangan seperti: risiko kredit, risiko suku bunga dan risiko likuiditas.
The Group has exposure to the following risk from financial instruments, such as: credit risk, interest risk and liquidity risk.
a. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas
a. Interest rate risk on fair value and cash flow
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas adalah risiko dimana nilai wajar dan arus kas masa datang dari instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates.
Eksposur Kelompok Usaha terhadap suku bunga timbul dari pinjaman bank. Pinjaman bank pada suku bunga variabel tersebut mempengaruhi arus kas Kelompok Usaha atas risiko suku bunga yang sebagian saling hapus dengan kas yang ditempatkan pada suku bunga variabel. Untuk meminimalisir risiko suku bunga, Kelompok Usaha mengatur biaya bunga dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen melakukan penilaian terhadap suku bunga yang ditawarkan bank untuk memperoleh suku bunga yang paling menguntungkan sebelum mengambil keputusan sehubungan dengan penempatan dan mengadakan perjanjian pinjaman baru.
The Group exposure to the interest rate risk arises from bank loans. Bank loans at variable rates expose the Group to cash flow interest rate risk which is partially offset by cash held at variable rates. To minimize interest rate risk, the Group manages interest cost by evaluating market rate trends. Management conducts assessments among interest rates offered by banks to obtain the most favorable interest rate before taking any decision in relation to its placements and to enter a new loan agreement.
b. Risiko Mata Uang
b. Currency Risk
Risiko mata uang adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Selain itu, pendapatan dan pengeluaran Kelompok Usaha hampir seluruhnya diterima dan dibayarkan dalam mata uang Rupiah.
Currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in foreign currency exchange rates. Revenues and expenditures of the Group almost entirely received and paid in Rupiah.
Kelompok usaha menggunakan instrumen keuangan derivatif terutama cross currency swaps untuk mengelola liabilitas kelompok usaha sesuai dengan kebijakan keuangan Kelompok Usaha (Catatan 35).
The Group uses derivative financial instruments, principally cross currency swaps to manage Group’s liabilities in accordance with the Group’s treasury policies (Note 35).
c. Risiko Kredit
c. Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko di mana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit dihadapi Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan tertentu. Kelompok Usaha memberikan pembayaran secara kredit hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel.
Credit risk is the risk where one of the parties on a financial instrument will fail to meet its obligations, leading to a financial loss. Credit risk faced by the Group was derived from credits granted to certain customers. The Group only provides credit terms with recognized and credible third parties.
Selain itu, saldo piutang dimonitor secara berkelanjutan dengan tujuan bahwa eksposur Kelompok Usaha terhadap piutang yang tidak tertagih tidak signifikan.
In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis with the objective that the Group’s exposure to bad debts is not significant.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/109
Ekshibit E/109
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
40. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
c. Credit Risk (Continued)
c. Risiko Kredit (Lanjutan) Kas dan setara kas ditempatkan pada lembaga keuangan yang teratur dan bereputasi. Eksposur maksimal atas risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat dari setiap jenis aset keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Cash and cash equivalents are placed in financial institutions which are regulated and reputable. The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets in the consolidated statement of financial position.
Manajemen yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal. Eksposur maksimum risiko kredit pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Management is confident in its ability to control and sustain minimal exposure of credit risk. The maximum credit risk exposure at the reporting date is as follows:
2016
2015
Nilai tercatat/
Maksimum eksposur/
Nilai tercatat/
Maksimum eksposur/
Carrying value
Maximum exposure
Carrying value
Maximum exposure Financial Assets
Aset Keuangan Kas dan setara kas Aset keuangan lancar lainnya Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang pihak berelasi
624.321.538.450 -
624.321.538.450
637.430.396.984
Cash and cash equivalents
5.900.625.000
5.900.625.000
Other current financial assets
150.022.603.650
150.022.603.650
149.532.726.324
149.532.726.324
Short-term investment
75.986.984.916
75.986.984.916
97.270.080.216
97.270.080.216
Trade receivables
86.575.123
86.575.123
Due from related parties
53.687.867.919
53.687.867.919
-
-
637.430.396.984
-
Piutang non-usaha - Pihak ketiga
Non-trade receivables - Third 58.259.296.291
58.259.296.291
Uang muka investasi dan piutang investasi
parties Advance and receivables on
252.304.318.265
252.304.318.265
296.951.980.893
296.951.980.893
46.555.017.512
46.555.017.512
25.045.941.599
25.045.941.599
Restricted cash in banks
1.207.449.759.084
1.207.449.759.084
1.265.906.194.058
1.265.906.194.058
Total
investment
Bank yang dibatasi penggunaannya Jumlah
d. Liquidity Risk
d. Risiko Likuiditas Manajemen telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan dana jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan cadangan yang memadai dan dengan terus memantau rencana dan realisasi arus kas dengan cara pencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
The management has established an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Group’s short, medium and long-term funding and liquidity management requirements. The Group manages liquidity risk by maintaining adequate reserves and by continuously monitoring forecast and actual cash flows, and by matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2016:
The table below represents the maturity schedule of the Group financial liabilities based on undiscounted contractual payments as of 31 December 2016:
Kurang dari
Utang usaha Utang non-usaha Beban akrual
Lebih dari
1 tahun/
1 - 2 tahun/
3 tahun/
Jumlah/
Less than 1 year
1 - 2 years
More than 3 years
Total
43.661.723.838
-
-
43.661.723.838
Trade payable
137.401.776.382
-
-
137.401.776.382
Non-trade payables
21.318.282.023
-
-
21.318.282.023
Utang pembiayaan konsumen
Accruals Consumer financing
3.292.827.026
2.117.219.253
Pinjaman jangka panjang
178.737.482.879
445.234.394.793
1.705.923.296.903
-
2.329.895.174.575
5.410.046.279
Long-term loans
Jumlah
384.412.092.148
447.351.614.046
1.705.923.296.903
2.537.687.003.097
Total
liabilities
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/110
Ekshibit E/110
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
40. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
e. Capital Risk
e. Risiko Permodalan Tujuan utama Kelompok Usaha dalam mengelola permodalan adalah melindungi kemampuan Kelompok Usaha dalam mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Dengan demikian, Kelompok Usaha dapat memberikan imbal hasil yang memadai kepada para pemegang saham serta juga sekaligus memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya.
The primary objective of the Group in managing capital is to protect the Group's ability to maintain business continuity. Accordingly, the Group can provide adequate returns to shareholders as well as providing benefits to other stakeholders.
Dalam mengelola permodalan tersebut, manajemen senantiasa memperhatikan pemeliharaan rasio modal yang sehat antara jumlah liabilitas dan ekuitas. Penyesuaian terhadap struktur keuangan dilakukan berdasarkan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko aset yang mendasari. Di samping itu, kebijakan diarahkan untuk mempertahankan struktur permodalan yang sehat guna mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
In managing capital, management always pay attention to maintain a healthy capital ratio between the total liabilities and equity. Adjustments to the financial structure are based on changing economic conditions and risk characteristics of the underlying asset. In addition, a policy geared to maintain a healthy capital structure for securing access to funds at reasonable cost.
Dalam memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menerbitkan saham baru, mengusahakan pendanaan melalui pinjaman, melakukan restrukturisasi terhadap utang yang ada ataupun menjual aset untuk mengurangi pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses terhadap manajemen permodalan selama periode penyajian.
In maintaining and adjusting its capital structure, the Group may issue new shares, seek financing through loans, restructuring of existing debt or sell assets to reduce borrowing. There was no change in the objectives, policies and processes to capital management during the presentation.
Berikut adalah gearing ratio yang merupakan perbandingan antara jumlah liabilitas (dikurangi kas dan setara kas) terhadap jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
The following is a gearing ratio which is the ratio between the total debt (net of cash and cash equivalents) to total equity as of 31 December 2016 and 2015.
Pinjaman Kas dan setara kas
(
2016
2015
2.370.305.220.854
1.735.884.364.702
624.321.538.450)
(
637.430.396.984)
Debts Cash and cash equivalents
Pinjaman - bersih
1.745.983.682.404
1.098.453.967.718
Net debt
Ekuitas
2.691.994.133.860
2.604.489.511.322
Equity
Rasio pinjaman - bersih terhadap modal
0,65
0,42
Net debt to equity
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Exhibit E/111
Ekshibit E/111 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) e. Capital Risk (Continued)
e. Risiko Permodalan (Lanjutan) Estimasi Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instruments Estimation
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
The fair value of financial assets and liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purpose.
PSAK 68, “Pengakuan Nilai Wajar” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
PSAK 68, “Fair Value Maesurement” requires disclosures of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:
Pengukuran nilai wajar Tingkat 1 yang diperoleh dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset dan liabilitas yang identik;
Level 1 fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities;
Pengukuran nilai wajar Tingkat 2 yang diperoleh dari input selain dari harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan
Level 2 fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices); and
Pengukuran nilai wajar diperoleh dari teknik memasukkan input untuk yang bukan berdasarkan dapat diobservasi (input diobservasi).
Level 3 fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Tingkat 3 yang penilaian yang aset dan liabilitas data pasar yang yang tidak dapat
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, aset keuangan Kelompok Usaha masing-masing adalah sebesar Rp 1.207.449.759.084 dan Rp 1.317.930.530.715 yang mencerminkan sekitar 21,87% dan 27,23% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
On 31 December 2016 and 2015, the Group's financial assets amounted to Rp 1,207,449,759,084 and Rp 1,317,930,530,715, respectively, which represents about 21.87% and 27.23% of total assets at 31 December 2016 and 2015.
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatatnya, karena dampak dari diskonto tidak signifikan, adalah sebagai berikut:
The fair value of financial assets and liabilities approximates their carrying amount, as the impact of discounting is not significant, are as follows:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/112
Exhibit E/112
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
e. Risiko Permodalan (Lanjutan) Estimasi Nilai (Lanjutan)
Wajar
e. Capital Risk (Continued)
Instrumen
Keuangan
Fair Value of Financial Instruments Estimation (Continued)
2016 ASET Tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Investasi jangka pendek Pinjaman dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang non-usaha Uang muka investasi dan piutang investasi Bank yang dibatasi penggunaannya Instrumen derivatif
2015
150.022.603.650
149.532.726.324
624.321.538.450 75.986.984.916 107.650.402.250
637.430.396.984 97.356.655.339 105.712.204.576
252.304.318.265 46.555.017.512 11.115.410.181
296.951.980.893 25.045.941.599 864.000.000
ASSETS Available for sale Financial assets available for sale Held for maturity Short-term investment Loans and receivables Cash and cash equivalent Trade receivables Non-trade receivables Investment advance and receivables Restricted cash in banks Derivative instrument
1.267.956.275.224
1.318.794.530.715
Total
-
Jumlah
5.900.625.000
LIABILITAS Liabilitas keuangan lainnya
LIABILITIES Other financial liabilities
Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang non-usaha Beban akrual Pinjaman jangka panjang Utang pembiayaan konsumen
35.000.000.000 43.661.723.838 137.401.776.382 26.317.288.126 2.329.895.174.575 5.410.046.279
35.000.000.000 37.547.182.641 278.833.648.339 16.911.687.647 1.733.922.965.533 1.961.399.169
Short-term bank loan Trade payables Non-rade payables Accruals Long-term loans Consumer financing liabilities
Jumlah
2.577.686.009.200
2.104.176.883.329
Total
41. REKLASIFIKASI AKUN
41. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 telah direklasifikasi untuk penyesuaian dengan penyajian akun dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016.
31 Desember 2015/ 31 December 2015 Sebelum Setelah reklasifikasi/ reklasifikasi/ Before After reclassification reclassification
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Pinjaman jangka panjang yang jatuh Dalam waktu satu tahun
168.672.499.800
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loan Current maturities of long-term loans
1.074.850.465.733 1.530.250.465.733 455.400.000.000 -
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term loans Financial institution
203.672.499.800
LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang Lembaga keuangan LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Penghasilan (beban) operasi lainnya, bersih Penghasilan operasi lainnya Beban operasi lainnya
Certain accounts in the consolidated financial statement as of and for the year ended 31 December 2015 have been reclassified to conform with the consolidated financial statement as of and for the year ended 31 December 2016.
(
21.339.066.827 11.076.778.229 )
35.000.000.000
10.262.288.598 -
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME Other operating income (charges), net Other operating income Other operating expenses
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
PT. Nusantara Infrastructure Tbk Equity Tower 38th Floor Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Lot 9 Jakarta 12190 - Indonesia P. + 62 21 515 0100 F. + 62 21 515 1221
Dicetak diatas kertas daur ulang Printed on recycle paper
www.nusantarainfrastructure.com