EDISI #10
Edisi Januari 2016
Edisi Januari 2016
EDISI ONLINE DAN WEB
www.alumni.fisipol.ac.id stay connected
doc. fisipol
“to be successful you must accept all challenges that come your way. You can't just accept the ones you like”
ACARA KITA Musyawarah Nasional Tetapkan Ketua Baru KAFISPOLGAMA
Rifki Amelia Fadlina, Ario Bimo Utomo Reporter : Vindiasari Putri, Fitria Farisa, Dzikri Anwar
10 | warta alumni. edisi Januari 2016
Acara Kita
1, 4
Sapa Bulaksumur & Inspiring alumni
2
Warta Jurusan
3
Dari Alumni
5
Anjangsana: Bang Abrar
6
Ruang Kita & Kilas Fisipol
7
Inspiring Alumni
8
Musyawarah Nasional (Munas) KAFISPOLGAMA sukses digelar Sabtu (19/12) lalu. Agenda utama ajang lima tahunan ini adalah proses rege-nerasi kepengurusan KAFISPOLGAMA. Bertempat di Ruang Seminar Timur Fisipol UGM, setidaknya 160 orang alumni dari berbagai jurusan dan angkatan menghadiri acara tersebut. Acara Munas diawali dengan public lecture oleh Ketua Ombudsman Republik Indonesia, Danang Girindrawardana (Komunikasi 1988). Public lecture berjudul “Apa dan di Mana Peranmu: Upaya Perbaikan Kualitas Pelayanan Publik” ini mengajak para alumni untuk membenahi sektor kebijakan publik. “Kita perlu lebih membumikan ilmu kita sebagai alumni
Fisipol,” ungkap Danang dalam salah satu penggalan kuliahnya. Selanjutnya, acara diteruskan dengan sidang yang diawali dengan laporan pertanggungjawaban dari Ketua KAFISPOLGAMA periode 2012-2015, Eddie Siregar (HI 1975). Agenda dilanjutkan dengan perumusan tata tertib. Sesi ini dipimpin oleh dua orang pimpinan sidang, dipilih dari satu peserta angkatan tertua dan satu peserta angkatan termuda. Berdasarkan aturan tersebut, terpilihlah Mohtar Arifin (HI 1962) dan Ario Bimo Utomo (HI 2011) sebagai pimpinan sidang. Sidang tata tertib ini menyepakati bahwa Munas KAFISPOLGAMA hanya akan memilih satu ketua umum, ditambah enam formatur yang mewakili tiap jurusan. Acara utama Munas, yakni pemilihan ketua umum KAFISPOLGAMA, dipimpin oleh Danang Girindrawardana selaku pimpinan sidang. Pada acara ini, terdapat sedikit perubahan mekanisme. Pembahasan regenerasi yang seharusnya terbagi menjadi dua breakout session, akhirnya disepakati
untuk ditiadakan, sehingga Munas langsung masuk kepada sesi pemilihan ketua umum KAFISPOLGAMA. “Demi menyingkat waktu, kita percaya-kan saja AD-ART kepada tim panitia pra-Munas,” ujar Danang, yang kemudian disambut oleh koor persetujuan dari para hadirin. Acara pun beranjak pada pemilihan ketua. Setelah peserta meng-ajukan lima nama calon ketua, terpilihlah Puthut Yulianto (JPP 1986) sebagai Ketua Umum KAFISPOLGAMA 2016-2020. Dalam sambutannya, Puthut mengakui bahwa dirinya masih memerlukan banyak dukungan. “Saya bukan pejabat atau birokrat, yang saya punya hanyalah teman-teman di sini,” ungkap Puthut. Sepanjang masa jabatannya, Puthut akan dibantu oleh enam orang formatur yang merupakan perwakilan dari tiap jurusan di Fisipol. Berbicara mengenai apa hal baru yang akan ditawarkannya, Puthut mengungkapkan bahwa regenerasi akan menjadi titik tekan. “Jangan heran apabila banyak orang muda di kepengurusan baru,” pungkasnya. (Bimo)
01 | warta alumni. edisi Januari 2016
SAPA DARI BULAKSUMUR Erwan Agus Purwanto
Bagi Fisipol, tahun 2015 meninggalkan banyak kenangan mengenai suka duka warga Fisipol dalam mewujudkan program-program yang dirancang pada awal tahun lalu. Alhamdulillah banyak hal dapat kami capai tahun lalu. Hal yang paling menggembirakan tentu saja banyak dosen Fisipol menyandang gelar doktor setelah menyelesaikan studi mereka, baik di dalam maupun luar negeri. Beberapa program yang dirancang Fisipol juga mendapat apresiasi dari UGM, seperti: Asean Young SocioPreneur, Peluncuran Fisipol UGM Open Online Cources (FOCUS), dan Fisipol Research Days. Selain itu, menutup tahun 2015, Fisipol mencanangkan Pembangunan Gedung Perpustakaan Mandiri-Fisipol dan musala yang baru dengan dukungan Bank
Dalam kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada seluruh alumni yang telah memberikan dukungan luar biasa sehingga puncak acara dies Fisipol ke-60 pada Sabtu (19/12) lalu berlangsung dengan semarak. Kehadiran para alumni pada acara Ngangkring Akbar sungguh sangat berarti, menunjukkan bahwa spirit Fisipol memang tidak pernah padam. Kehadiran para alumni sangat menginspirasi para Fisipol-ers muda yang diharapkan akan mengikuti jejak sukses para seniornya. Atas nama keluarga besar Fisipol, kami ucapkan selamat atas keberhasilan penyelenggaraan Munas Kafispolgama yang merumuskan agenda penting Kafispolgama lima tahun ke depan. Kami juga mengucapkan selamat kepada Mas Puthut yang telah terpilih menjadi ketua umum baru Kafispolgama. Semoga kepemimpinan beliau akan makin membawa Kafispolgama menjadi organisasi alumni yang paling maju, tidak hanya di UGM tetapi juga di Indonesia.
Ajang Insan Kreativitas Mahasiswa (Ajisaka) kembali digelar oleh Korps Mahasiswa Komunikasi (Komako) UGM untuk ketiga kalinya. Mengusung tema “Ace of Millenials”, kompetisi nasional bidang komunikasi ini menawarkan empat mata lomba yaitu Arjuna (fotografi), Kresna (film), Prahasta (public relation) dan Sadewa (iklan). Tahap penerimaan karya yang digelar sejak 10 September hingga 1 November 2015
Akhirnya kami ucapkan selamat membaca Warta Alumni edisi ini, semoga kabar gembira dan keberhasilan para alumni akan terus menghiasi forum ini. Salam hangat, Erwan Agus Purwanto
WARTA JURUSAN
SEKILAS FISIPOL
-
Jurusan Manajemen Kebijakan Publik : Prof. Dr. Agus Pramusinto Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan : Dr. Krisdyatmiko Jurusan Politik Pemerintahan : Dr. Amalinda Savirani
Berikut nama- nama ketua departemen periode 20162020 di Fisipol UGM:
Sosiologi : Dr. Arie Sujito
Jurusan Ilmu Komunikasi : Dr. Kuskridho Ambardi
Dengan ketua departemen baru diharapkan mampu membawa perubahan lebih baik bagi Fisipol. Selamat mengemban tanggung jawab baru! Semoga membawa hal positif bagi kemajuan Fisipol di tahun mendatang. -
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional : Dr. Poppy S. Winanti
02 | warta alumni. edisi Januari 2016
doc. fisipol
Kepengurusan Baru Tiap Jurusan Tahun baru membawa semangat baru bagi benak setiap orang, tak terkecuali bagi keluarga Fisipol. Enam jurusan yang ada di Fisipol membuka tahun 2016 dengan suasana berbeda, yaitu kepengurusan baru. Tahun 2016 menjadi gerbang awal bagi kepemimpinan ketua departemen terpilih untuk membawa Fisipol lebih baik lagi. Tiap jurusan memiliki ketua departemen baru yang akan menjabat selama lima tahun, periode kepengurusan 2016 hingga 2020.
Korps Mahasiswa Komunikasi UGM Gelar Ajisaka 2015
doc. fisipol
Para alumni Fisipol tercinta, tidak terasa kita telah memasuki tahun baru 2016. Atas nama Fisipol, kami ucapkan selamat tahun baru, semoga tahun ini para alumni akan menorehkan prestasi lebih hebat dibanding tahun kemarin.
WARTA JURUSAN
Syariah Mandiri. Kami berharap tahun ini program-program unggulan Fisipol akan dapat terlaksana dengan baik dan akan semakin membawa kemajuan bagi kita bersama.
berhasil menjaring 160 pendaftar dari 30 universitas di Indonesia. Lima finalis terpilih dari masing-masing mata lomba kemudian berkesempatan untuk mengikuti workshop dan proses penjurian akhir di Kampus Fisipol UGM. Workshop dan mini talkshow bertajuk “Class of Expert” yang diadakan pada Jumat (20/11) menghadirkan sejumlah praktisi dan akademisi di antaranya Budi Darmawan (Corporate Communication PT Djarum), Ong Hock Chuan (Co-founder Maverick), Yuliandre Darwis (Ketua ISKI Indonesia), Sapto Handryanto (Executive Strategic Planner Director Dentsu Aegis), Seno Aji (Sutradara) dan lain-lain. Pengisi materi tersebut sekaligus bertindak sebagai dewan juri yang menilai karya finalis. Keesokan harinya (21/11), Ajisaka juga menggelar seminar bertema “Managing Creativity in New Media” dengan pembicara Henry Manampiring (Head of Strategy Leo Burnett Indonesia) dan Pulung Setiosuci Perbawani (Dosen Ilmu Komunikasi UGM & Branding Observer).
Bertempat di Gedung Grha Sabha Pramana, seminar tersebut dihadiri oleh 150 peserta. Predikat juara berhasil disabet oleh Universitas Sumatera Utara (Arjuna), Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Universitas Indonesia (Prahasta). Mata lomba Sadewa kategori television commercial berhasil dijuarai oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Sedangkan untuk kategori integrated campaign, dewan juri memutuskan memberi dua perunggu kepada Institut Teknologi Bandung dan Universitas Padjajaran. Adapun titel “Ajisaka of the Year” berhasil diraih oleh kontingen Universitas Indonesia. “Ajisaka tahun ini berlangsung lancar dengan antusiasme yang tinggi dari teman-teman mahasiswa. Semoga pada pelaksanaan selanjutnya Ajisaka tetap bisa menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berkarya dengan tingkat partisipasi yang lebih tinggi lagi,” terang Noor Taufiq, ketua pelaksana Ajisaka UGM 2015. (Chiki)
Seminar Nasional Maritim 2015: Melihat Perspektif Baru Kemaritiman
Arif Havas Oegroseno, S.H, LL.M, Deputi Bidang Koordinasi Kelautan Maritim, Kementerian Koordinasi Maritim. Pemaparan pertama ini menjelaskan lebih banyak mengenai jenis-jenis laut, kegunaannya bagi Indonesia, serta status Indonesia sebagai negara kepulauan. “Negara kepulauan adalah negara yang memiliki hak dan kewajiban atas laut, tapi negara maritim adalah yang mampu memanfaatkannya. Dalam kasus ini, Indonesia adalah negara kepulauan yang ingin menjadi negara maritim,” papar Hasjim Djalal. Sesi kedua diisi Laksamana Madya TNI Dr. Desi Albert Mamahit, M.Sc, Kepala Badan Keamanan Laut RI; serta Prof. Dr. Mohtar Masoed, M.A., Guru Besar Ilmu Hubungan Isu kemaritiman belakangan ini mulai menjadi perhatian di Internasional UGM. Dalam pemaparannya, Desi Albert Indonesia. Merespons hal tersebut, Jurusan Ilmu Hubungan menjelaskan pentingnya menjaga keamanan laut sebagai bagian dari kedaulatan Indonesia. Melanjutkan penjelasan sebelumnya, Internasional melaksanakan Seminar Nasional Maritim 2015. Mohtar Masoed menggunakan perspektif Hubungan InternaAcara ini terselenggara atas kerjasama Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (KOMAHI) dengan Pusat Studi sional dalam menganalisis doktrin maritim Indonesia di bawah Sumber Daya dan Teknik Kelautan UGM (PUSTEK Kelautan Presiden Jokowi. UGM). Seminar berskala nasional ini diadakan pada Jumat Penanggung jawab acara, Alifiandi Yusuf (HI 2013), berpendapat bahwa isu maritim tengah naik daun di Indonesia. (27/11) di Ruang Seminar Timur Fisipol. “Seminar ini mencoba memberikan perspektif baru, dengan Bertindak sebagai moderator adalah I Made Andi Arsana, Ph.D, Dosen Jurusan Geodesi dan Geomatika UGM, yang melihat kebijakan maritim sebagai warisan maritim bangsa,” juga merupakan pakar maritim lulusan University of Wollonungkap Alifiandi. Mengamini opini tersebut, Daniel Dompeipen (HI 2013), Ketua KOMAHI, mengungkapkan bahwa gong, Australia. Seminar dibuka oleh sambutan Rektor UGM, Prof. Dr. Dwikorita Karnawati, M.Sc, Ph.D, serta Dekan acara ini menunjukkan bahwa HI adalah ilmu yang luas. “Kemaritiman pun bisa dikaji lewat HI,” ungkap Daniel. Fisipol UGM, Erwan Agus Purwanto, Ph.D. Sesi pertama seminar ini dibuka oleh pemaparan dari Prof. Dr.(Bimo) Hasjim Djalal, MA, tokoh perundingan Deklarasi Juanda; dan 09 | warta alumni. edisi Januari 2016
INSPIRING ALUMNI
“Saya akan merasa puas jika dalam setiap project, saya bisa kerjakan dengan baik, on time, atau bahkan selesai sebelum waktunya. Menyandang status mahasiswa di kampus biru adalah bagian hidup yang paling menyenangkan untuk seorang Anne Yoske Susari, alumnus Jurusan PSdK 1986. Baginya, momen kuliah merupakan pengalaman yang sangat berharga. Aktif dalam berbagai kegiatan mahasiswa, membuat Anne menjalin banyak relasi. Anne tergabung dalam UKM Marching Band dan Jamaah Muslim Fisipol (JMF). Tak hanya itu, Anne juga merambah kesibukan lain dengan rutin mengikuti berbagai kepanitiaan yang digelar Fisipol. Di tengah kesibukannya menjalani aktivitas sebagai mahasiswi Fisipol, Anne juga mengambil pendidikan di salah satu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) di Yogya. Anne mengaku, dirinya memang sudah memiliki ketertarikan pada bidang perbankan sejak awal kuliah. Hal itu pula yang memotivasi Anne untuk menulis skripsi mengenai studi kasus SDM pada salah satu bank swasta di Yogyakarta. Menuruti passion-nya, paska lulus Mei 1992, Anne berhasil duduk sebagai seorang banker di Bank ICB Bumiputera, yang sejak tahun 2015 diakusisi MNC Grup dan berganti nama menjadi Bank MNC Internasional. Merintis karir dari bawah, kini setelah hampir dua puluh empat tahun mengabdi, Anne berhasil menduduki jabatan sebagai manager relationship financial institution. Menjadi menu utama bagi Anne untuk menjalin kerjasama dalam berbagai bidang dan produk keuangan, dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya. “Karena saya mengawali karir dari bagian bawah, sampai di titik ini saya sudah menjajal berbagai bagian, mulai dari hulu sampai hilir. Bersyukur, sudah banyak sekali pengalaman yang saya rasakan, dan itulah yang saya rasa membuat seseorang matang,” kata Anne. Meskipun menikmati pekerjaan, tak jarang profesinya yang membutuhkan waktu unlimited membuat waktu Anne tersita dan hanya mempunyai sedikit waktu untuk kegiatan lain. Namun, Anne menegaskan, passiondan profesionalitas adalah kunci baginya bertahan. “Saya akan merasa puas jika dalam setiap project, saya bisa kerjakan dengan baik, on time, atau bahkan selesai sebelum waktunya. Khusus untuk jabatan saya saat ini, saya akan sangat senang jika bisa menciptakan relationship yang baru dengan mitra kerja di institusi lain,” akunya. Menurut Anne, tak sulit bagi seseorang dapat berkarir di bank. Pun kesempatan juga terbuka lebar bagi mahasiswa Fisipol yang notabene tidak mempelajari ilmu ekonomi. Sebab, setiap banker baru akan mendapat pendidikan bank yang sama di awal masa kerjanya. “Karena profesi ini sangat baik ke depannya, menjanjikan untuk berlomba dalam persaingan maupun meniti karir. Dan untuk dapat berhasil sebagai banker, bisa dibekali sejak saat menjadi mahasiswa. Ingat bahwa bahasa Inggris itu penting,” pungkasnya. (Fitria) 03 | warta alumni. edisi Januari 2016
Bambang Triharyono: Bekerja Sembari Belajar Terjun ke Bidang Energi
d o c . p r i ba d i
d o c . p r i ba d i
Anne Yoske Susari: Mengawali Karir Perbankan dari Hulu ke Hilir
DARI ALUMNI
INSPIRING ALUMNI
“Pemahaman politik membuat saya luwes berhubungan dengan instansi-instansi pemerintah, ini bekal penting untuk saya,” Bersemangat, itulah kesan pertama saat melihat sosok Bambang Triharyono. Pria asal Tulungagung ini terlihat begitu antusias dalam setiap tutur katanya. Begitupun saat ia menceritakan perjalanannya di bidang energi yang saat ini ditekuninya. Saat ini, Bambang, begitu ia biasa disapa, menjabat sebagai Wakil Presiden Industrial Estate and Power Generation Division di Medco Resources. Alumnus Jurusan Politik dan Pemerintahan tahun 1982 ini mengaku sempat ditawari untuk menjadi dosen. Statusnya sebagai lulusan cumlaude membuatnya mendapat tawaran itu. Namun demikian, hatinya lebih terpanggil untuk pulang ke kampung halamam demi membangun masyarakat setempat. Akhirnya, pada 1987, Bambang mendirikan LSM yang kemudian bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Masyarakat (LP2M). “Lembaga yang saya dirikan ini bertujuan untuk mengembangkan pesantren,” ujar Bambang. Sayangnya, akibat perbedaan pandangan yang dianut anggotanya, LSM yang didirikan Bambang pun terpecah. Bambang kemudian memutuskan hijrah ke Surabaya untuk menimba ilmu bisnis. Berlabuhlah ia di Indonesian European University (IEU) Surabaya, di mana ia mengam bil jurusan Master of Business Administration yang kemudian menjadi awal mula mengenali cara mengelola perusahaan. Berbekal pengetahuannya, ia kemudian diterima di Geslo Energy pada 1992. Inilah perkenalan awalnya dengan dunia energi dan sumber daya alam. Perlahan namun pasti, ia mendalami seluk beluk potensi energi di Indonesia. Setelah berlabuh di Geslo Energy, Bambang pun sempat mencicipi bekerja di perusahaan energi lainnya. Pada 2004, ia merapat ke Menamas sebagai expert. Tahun 2006, Bambang bekerja di Arthindo Utama sebagai Project Manager untuk gas turbin di Jambi. Setahun berikutnya, ia mengabdi untuk PT. DH Energy hingga tahun 2015, sebelum akhirnya ia ditunjuk sebagai wakil presiden di Medco Resources. “Indonesia memiliki potensi besar di bidang ini,” ungkapnya. Walau terkesan berbeda dari jalur akademisnya, yakni politik dan pemerintahan, Bambang mengaku tidak menyesal memilih jalur ini. “Pemahaman politik membuat saya luwes berhubungan dengan instansi instansi pemerintah, ini bekal penting untuk saya,” ungkap Bambang. Saat ditanya apakah kunci suksesnya bekerja di bidang energi, Bambang merespons singkat, “Learning by doing.” (Bimo)
Pergantian tahun bukanlah sebuah perayaan, melainkan sebuah ada momen perenungan bagi sebagian besar orang. Tahun baru sendiri kerap diidentikkan dengan sebuah harapan, semangat, dan impian baru. Semuanya disatukan dalam sebuah resolusi. Lalu, seperti apa resolusi tahun baru dari Alumni Fisipol? (Chiki)
“Saya berharap di tahun ini usaha budi daya jahe yang saya kelola bersama suami dapat terus berkembang. Saat ini, lingkupnya masih terbatas dan dikelola oleh keluarga. Harapannya, di tahun 2016 dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja di daerah sekitar sehingga dapat memberikan manfaat dalam mengurangi angka pengangguran. Selain itu, saya juga berharap agar anak-anak saya yang mulai masuk SD dan playgroup dapat menjalani pendidikan dengan baik.”
Belinda Doni, Sosiologi 2005 Sociopreneur
“Karena dunia pertambangan sedang dalam masa suram, resolusi saya di tahun 2016 adalah untuk tetap bertahan di dunia pertambangan. Kini, pemerintah banyak membuat regulasi yang cukup menghambat bisnis pertambangan. Sudah cukup banyak perusahaan pertambangan yang tidak bisa bertahan dan banyak juga teman-teman saya yang berhenti. Oleh sebab itu, saya juga ingin terus membantu dan saling menyemangati teman-teman untuk terus bertahan.”
Syamsul Shokam Bahri, PSdK 2003
CSR Departement Head PT Antang Gunung Meratus
“Saya sudah bekerja di Dinas Sosial Kudus sekitar dua tahun. Karena banyak menangani masalah anakanak terlantar, saya berharap para orang tua dapat memberikan perhatian lebih kepada anak-anak sehingga tidak banyak menimbulkan permasalahan sosial. Saya juga menilai bahwa Pemerintah Kudus perlu membuat sebuah shelter khusus bagi anak-anak yang menjadi korban berbagai tindak kekerasan.”
Ridwan Kuntara, Sosiologi 2005
Staf Bidang Rehabilitasi dan Pemulihan Dinas Sosial Kudus
“ Kegigihan dan keberhasilan meraih cita-cita dan mencapai tujuan adalah sebuah kesuksesan. Namun semakin berkembang dan berkualitas diri kita dalam apa yang kita lakukan dan kerjakan adalah kunci dari sebuah kesuksesan . Motto ini menjadikan saya terpacu untuk selalu bermanfaat bagi sesama dan selalu berserah diri kepada Allah YME sebagai perwujudan sikap pantang menyerah menghadapi realitas kehidupan dengan harapan yang besar di tahun 2016.”
Imamul Ashuri, Komunikasi 1986
Manager Policy, Government and Public Affairs Chevron Indonesia Company 08 | warta alumni. edisi Januari 2016
RUANG KITA
ANJANGSANA
Penyerahan Bantuan Renovasi Musala Fisipol
Ana Nadhya Abrar: Tak Pernah Dipuji Sang Ayah ““Jika ditanya orang, apa keberhasilanmu, Brar?
Bukan keinginan seorang Ana Nadhya Abrar untuk menjadi dosen di Fisipol UGM. Abrar, begitu ia disapa, bertekad untuk menjadi wartawan dan nekat mendaftar di jurusan Publisistik (Ilmu Komunikasi saat ini) tahun 1982. Meski sempat diremehkan oleh orang-orang di sekeliling tempat tinggalnya di Padang, Abrar memegang prinsip bahwa, Tuhan Maha Pengasih. Berhasil menyandang status sebagai mahasiswa Jurusan Publisistik, nyatanya tak membuat Abrar puas dengan ilmu yang didapatkannya. Menurutnya, pada saat itu tak ada mata kuliah yang mendidiknya menjadi wartawan, seperti Penulisan Berita atau Penyuntingan Berita. Maka, dengan tekad belajar yang tinggi, Abrar menimba ilmu pun sempat mencicipi bekerja di perusahaan energi menulis dari Jurusan Fakultas Ilmu Budaya, belajar logika dari Fakultas Filsafat, dan bahkan belajar dari seorang Guru Besar Undip, Eko Budihardjo. Setahun menjadi mahasiswa, pada tahun 1983 Abrar mulai aktif menulis di berbagai koran. Abrar juga sempat mengantongi kartu pers, tercatat sebagai reporter Tabloid Politik Eksponen. Abrar juga ikut terlibat dalam inisiasi berdirinya Badan Penerbitan Pers Mahasiswa (BPPM) Balairung. Beruntung, eks Ketua Korps Mahasiswa Komunikasi (Komako) ini berhasil mendapatkan beasiswa karena kegigihannya. Kesempatan ini juga menjadi suntikan semangat Abrar untuk terus belajar. Jerih payahnya kembali membuahkan hasil, ketika tahun 1986 Abrar terpilih menjadi Mahasiswa Teladan dan diundang ke istana negara. Tak cukup sampai di situ, Abrar kembali membuktikan prestasinya ketika tahun 1987 tembus sebagai lulusan sarjana muda terbaik. Sejak lulus hingga tahun 1988, Abrar menjadi asisten dosen di jurusan yang telah memberinya gelar sarjana. Namun demikian, ia kembali pada tekadnya menjadi wartawan. Lantas Abrar menjajal peruntungannya mendaftar sebagai wartawan Jawa Pos. Keinginannya pun terwujud, akan tetapi menjelang in house training Abrar mendapat mandat menjadi dosen Jurusan Ilmu Komunikasi. “Saya heran kenapa tiba-tiba dipanggil untuk mengajar. Rupanya, Pak Koesnadi yang saat itu tengah menjabat sebagai rektor, melihat potensi dalam diri saya. Konon, mahasiswa teladan UGM selalu mengabdi kepada UGM dengan menjadi dosen,” kisahnya. 04 | warta alumni. edisi Januari 2016
doc. fisipol
Saya katakan, buku”
Keyakinan Abrar muncul ketika ibunya menganjurkannya untuk memilih profesi sebagai dosen. “Brar, kamu jadi dosen saja. Saya enggak akan minta uang ke kamu kok,” tiru Abrar. Akhirnya, Abrar membulatkan tekad untuk menjadi dosen dengan gaji per bulan Rp 64.000,00 pada saat itu, dan membuang kesempatannya menjadi wartawan dengan gaji Rp 250.000,00. Pada saat itu pula, Abrar mendapatkan kesempatan beasiswa S2 di Kanada. Bagi Abrar, sosok ibunya tak bisa dilepaskan dari pencapaiannya saat ini. Menurutnya, perkataan ibu adalah perintah. Sosok ayahnya pun selalu menjadi motivasi terkuat dalam perjalanan hidup Abrar. Sejak kecil, ia dididik dengan keras dan disiplin oleh sang ayah. Abrar mengaku, tidak pernah sekali pun mendapat pujian dari ayahnya atas keberhasilan yang ia raih. Bahkan, ketika Abrar menjadi mahasiswa teladan, berhasil menyelesaikan skripsi, dan meraih gelar S2, tidak ada kata ‘bangga’ keluar dari mulut ayahnya. “Kalau hanya seperti ini, semua orang juga bisa membuat,” tiru Abrar pada perkataan sang ayah saat memegang hasil skripsinya. Meskipun memang, ayahnya, beserta sang ibu, menitikkan air mata ketika menghadiri wisuda S1-nya. Abrar kehilangan sosok ayah ketika tahun 1996 dirinya menjadi dosen tamu di Jepang. “Saat itu, bapak minta dikirimi rokok asal Jepang dan sebuah rain coat. Tapi, belum sampai barang tersebut ke Indonesia, beliau sudah dipanggil Tuhan. Saya pulang ke rumah, dan ibu saya mengatakan bahwa sejujurnya bapak sangat bangga kepada saya, hanya saja ia tidak pernah mengatakannya,” kata Abrar sambil menitikkan air mata. “Kebahagiaan orang tua adalah ketika melihat anaknya wisuda, hilang sudah segala jerih payah mereka ketika menyekolahkan kita,” tambahnya. Saat ini, selain menjadi dosen, Abrar juga produktif menulis. Tercatat, 36 buku telah ia terbitkan sejak tahun 1992, baik buku yang ditulis sendiri, maupun buku yang ia sunting. Mendeklarasikan diri sebagai penulis yang fokus pada buku biografi, Abrar sudah menuliskan sejumlah biografi tokoh kenamaan Indonesia. Baginya, hal itu merupakan kepuasan yang ia cari, bukan semata kepuasan materi. “Jika ditanya orang, apa keberhasilanmu, Brar? Saya katakan, buku,” tegas Abrar. (Fitria)
Banyaknya mahasiswa tak sebanding dengan jumlah kapasitas dari musala Fisipol. Hal tersebut melatarbelakangi direnovasinya musala. Bertempat di Kampus Bulaksumur, Sabtu (19/12), berlangsung Penyerahan Bantuan Renovasi Musala Fisipol UGM. Acara tersebut dihadiri oleh Mensesneg Pratikno, Rektor UGM Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, Dekan Fisipol Dr. Erwan Agus Purwanto, M. Si, dan Dirut Bank Syariah Mandiri (BSM) Agus Sudiarto. Pada kesempatan yang sama, dilakukan simbolisasi penyerahan bantuan dari BSM sebesar Rp 400.000.000 kepada Fisipol UGM. Penyerahan tersebut disaksikan oleh peserta Munas KAFISPOLGAMA dan beberapa mahasiswa yang tergabung dalam Jamaah Muslim Fisipol (JMF) yang turut hadir dalam acara tersebut. Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, dalam sambutannya mengungkapkan terima kasih kepada Bank Syariah Mandiri yang telah membantu proses renovasi gedung Musala. Renovasi musala bagi Dwikorita dapat
doc. fisipol
“Impian merenovasi musala akhirnya dapat terwujud berkat kepedulian dari Bank Syariah Mandiri. Atas nama Keluarga Besar Fisipol, saya mengucapkan terima kasih.”
dikatakan menunjang pembentukan karakter mahasiswa dari segi spiritual. Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Erwan Agus Purwanto, M. Si selaku Dekan Fisipol. Erwan menyebutkan, “Impian merenovasi musala akhirnya dapat terwujud berkat kepedulian dari Bank Syariah Mandiri. Atas nama Keluarga Besar Fisipol, saya mengucapkan terima kasih.” Erwan menambahkan, renovasi musala diharapkan dapat mencetak alumni yang bukan sekadar mahir berpolitik, melainkan politikus-politikus yang bermartabat dan beretika guna Indonesia lebih baik. Di sisi lain, Dirut BSM, Agus Sudiarto juga berterima kasih kepada Fisipol. Dengan mendukung dan membantu renovasi musala sama halnya dengan menerapkan tiga aspek yang menjadi prinsip dari BSM. Tiga aspek tersebut yaitu nasionalisme, pemberdayaan, dan spiritualisme. “Kami menyambut baik tawaran dari Fisipol UGM untuk merenovasi musala, karena sesuai dengan tiga aspek yang kami terapkan,” ungkap Agus. (Vindi)
KILAS FISIPOL Research Days Fisipol 2015
Research Days Fisipol adalah salah satu acara dari rangkaian Dies Natalis ke-60 Fisipol. Acara ini merupakan salah satu wujud komitmen Fisipol terhadap pengembangan keilmuan. Berlangsung dari Selasa (15/12) hingga Jumat (18/12), Research Days Fisipol menampilkan karya-karya civitas akademika Fisipol yang terbagi dalam berbagai macam tema kajian. Karya-karya yang ditampilkan adalah penerima program hibah riset yang diselenggarakan oleh fakultas. Acara
ini berlangsung di dua tempat, yakni Ruang Seminar Timur dan Ruang Sidang Dekanat. Research Days Fisipol dibuka oleh Pidato Dies dari Prof. Dr. Agus Dwiyanto, Guru Besar Manajemen dan Kebijakan Publik. Dalam pidatonya, Agus mengungkapkan urgensi birokrasi. Menurutnya, birokrasi perlu dibangun untuk melayani warga. “Pemerintah harus segera mengambil langkah konkret untuk memanfaatkan teknologi informasi. Bukan hanya bagi sesama pemerintah, namun juga dengan warganya,” ungkap Agus. Menurut Erwan Agus Purwanto, Ph.D, Dekan Fisipol, adanya Research Days ini merupakan wujud komitmen memahami masyarakat Indonesia yang sedang berubah. Dalam acara ini, sejumlah 68 judul penelitian berhasil terkumpul. Jumlah tersebut terdiri dari 7 judul Hibah Riset Kolaboratif, 34 judul Hibah Riset Jurusan, serta 27 judul Hibah Riset Mahasiswa. “Sebagai bentuk akuntabilitas kepada publik, hasil-hasil riset tersebut kami presentasikan melalui acara ini,” terang Erwan. (Bimo) 07 | warta alumni. edisi Oktober 2015
ACARA KITA
doc. fisipol
Semarak Puncak Perayaan Dies Natalis Fisipol ke-60
BPK. SETYA UTOMO (SEKRETARIS MENTERI MENSESNEG) - ERRY SUNARLY (ALUMNI HI ‘85)
Tujuh agenda kegiatan dalam menyambut perayaan Dies Natalis Fisipol UGM ke-60 akhirnya resmi ditutup pada Sabtu (19/12) lalu. Tujuh agenda ini adalah pementasan Teater Gadjah Mada, Research Days, Fisipol Art Days, Open Days dan Kampung Sospol, Musyawarah Nasional Keluarga Alumni Fisipol UGM (Munas Kafispolgama), Temu Alumni & Ngangkring Akbar, serta Sansiro Night Festival. Rangkaian acara Dies Natalis diadakan mulai tanggal 12-19 Desember 2015 dengan tema utama “Smart Action Toward Global Society”. Dalam satu minggu tersebut, Fisipol tak ubahnya menjadi tuan rumah yang menggelar hajatan besar. "Dies kali ini semarak dan cair. Semua elemen terlibat, programnya juga beragam. Kami juga berusaha mengenalkan Fisipol ke pihak luar melalui acara-acara non-formal," ujar ketua panitia Dies Natalis, Agus Heruanto Hadna, Sabtu (19/12), disela-sela kesibukannya memantau persiapan Ngangkring Akbar. Secara terpisah, Agus juga mengungkapkan bahwa dies ini juga ingin menggabungkan elemen akademik dan non-akademik. Dari segi akademik, Research Days menjadi kegiatan unggulan. Selama empat hari (15-18 Desember), terdapat 21 sesi paralel dengan presentasi hasil riset dari dosen, mahasiswa, serta riset kolaboratif bersama pemerintah, swasta, maupun universitas di luar negeri. Topik yang diangkat meliputi isu sosial dan politik terkini, misalnya seputar ASEAN, public distrust, intoleransi, dan liberalisasi. Sementara itu, Fisipol Art Days menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berperan aktif baik sebagai konseptor, eksekutor dan seniman. Sejak tanggal 15-19 06 | warta alumni. edisi Januari 2016
Desember digelar pameran karya civitas akademika UGM bertajuk “Kekinian: Merangkum Gejala Kita”, pementasan Teater Selasar “Dendam Kulempar Tak Juga Balas Kudapat”, Malam Sastra dan panggung musik. “Sebagai mahasiswa, kami ingin mengkritisi, menyampaikan gagasan dan aspirasi melalui kesenian,” ungkap Fatah Yusi selaku ketua umum Fisipol Art Days.
GALERI DIES
Perayaan Dies Natalis Fisipol ke-60 mencapai puncaknya pada acara Temu Alumni, Ngangkring Akbar dan ditutup dengan Sansiro Night Festival yang digelar di Hall Selasar Barat dan Taman Sansiro malam harinya. Beragam stan makanan disediakan untuk menjamu seluruh keluarga besar Fisipol. Tanpa sungkan alumni, dosen dan mahasiswa turut bergoyang saat alunan lagu-lagu dangdut mulai dimainkan. Dalam kesempatan ini, Dekan Fisipol—Dr. Erwan Agus Purwanto menyumbangkan suaranya menyanyikan lagu Bento milik Iwan Fals. Agenda puncak hari itu, ditutup dengan flashmob seluruh civitas akademika Fisipol. Tepat Pukul 22.00 seluruh lampu dimatikan dan lagu mulai dimainkan. Panitia acara melancarkan gerakannya dan diikuti oleh seluruh partisipan. Sengaja, panitia mengenakan gelang yang menyala dalam gelap untuk mempermudah simulasi dan menambah kesan estetis. Selama enam puluh tahun, Fisipol telah menorehkan tinta sejarahnya. Dirgahayu Fisipol UGM, semoga dapat terus berkontribusi aktif bagi perjalanan sosial-politik Indonesia yang lebih baik.(Hamada) 05 | warta alumni. edisi Januari 2016