Warta STAIN Pamekasan
ISSN: 2354-8444 WARTA | Edisi VISI 5 | Tahun | Januari-Juli 2016 STAINIIIPAMEKASAN Menjadi Perguruan Tinggi Islam yang unggul dalam ilmu, profesional dalam karya, dan mulia dalam akhlak
www.publikasi.stainpamekasan.ac.id | Email:
[email protected]
1
Edisi 5 Tahun III Januari-Juli 2016
Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim(kiri) bersalaman dengan Ketua terpilih STAIN Pamekasan Mohammad Kosim (kanan) dalam acara pelantikan 15 pejabat di Gedung Kementerian Agama lantai 2, Jakarta.
Ketua Baru STAIN Pamekasan Menteri Agama Lukman Hakim melantik 15 pejabat eselon II baik yang bertugas di pusat maupun daerah. Salah satu diantara 15 pejabat yang dilantik adalah Mohammad Kosim. Setelah melalui proses yang cukup panjang, pria asal Sampang itu terpilih sebagai ketua baru Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan menggantikan ketua sebelumnya Taufiqurrahman.
Seremonial pelantikan berlangsung di Operation Room, Gedung Kemenag lantai 2 Jakarta. Sebanyak 15 pejabat yang akan dilantik berkumpul dalam ruangan tersebut pada Senin, (10/10). Lukman Hakim, Menag Republik Indonesia (RI) mengingatkan kepada semua pejabat pusat dan daerah bahwa tidak ada jabatan yang abadi, karena sewaktuwakti bisa berhenti atau diganti. “Tetapi karakter, sifat amanah, kejujuran, kebersahajaan, tanggung jawab dan akhlak mulia dari seorang pejabat akan membekas dan dikenang,” tegas Menag, Senin (10/10) Menag RI menambahkan bahwa para pejabat yang baru dilantik tidak akan menodai jabatan yang tidak
kekal itu, dengan kecurangan, kesewenang-wenangan terhadap bawahan dan rekan kerja. Ia meminta juga agar bisa berprilaku amanah. Permintaan Menag RI kepada para pejabat yang baru dilantik, agar segera beradaptasi dengan lingkungan barunya. Menurutnya, tidak boleh ada istilah masih baru, ketika seorang pejabat ditanya masalah yang menjadi tanggungjawabnya. Seorang pejabat harus memiliki leadership yang baik, selalu belajar, cermat dan mampu menggerakkan kinerja pelayaanan organisasi secara berkualitas. “Pemimpin tidak boleh memiliki sindrom rabun dekat atau jauh dalam melaksanakan tugas dan tang-
gung jawab yang telah diamanahkan,” ujarnya. Permintaan kedua Menag RI yaitu setiap pejabat dapat membuat dan merumuskan program kerja berdasarkan skala prioritas di tengah keterbatasan anggaran, memaksimalkan keterlibatan pemangku kepentingan, serta dapat memproyeksikan dampak jangka pendek, menengah dan panjang setiap program. “Pejabat harus menguasai substansi, urgensi dan konjungsi terkait dengan fungsi perumusan kebijakan, fungsi managerial dan pelayanan birokrasi. Dalam arti, paham untuk apa suatu program dan kegiatan diadakan, bagaimana cara mengimplementasikannya, pihak mana yang harus ter-
libat dan dilibatkan, target apa yang hendak dicapai, serta apa manfaatnya bagi masyarakat,” tegas dipenghujung sambutannya.(idy) berita terkait di hal. 13
“
Pemimpin tidak boleh memiliki sindrom rabun dekat atau jauh dalam melaksanakan tugas serta tanggung jawab yang telah diamanahkan
Lukman Hakim Menteri Agama RI
Beranda
2
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
Salam Redaksi MAAF, kalimat pertama yang kami sampaikan kepada pembaca Tabloid WARTA karena edisi tahun ini terbit satu kali. Keterlambatan terbitan tabloid ini tidak lepas dari keterbatasan crew dalam mengelola waktu serta kesibukan lain yang kian hari semakin menumpuk. Crew yang masih berstatus mahasiswa aktif, kuliah, mengerjakan tugas serta kegiatan intra/ekstra kampus bagian dari dinamika dalam memanage waktu. Kondisi diatas diberengi dengan persoalan teknis yang muncul secara tiba-tiba. Terbitan tabloid WARTA kali ini dari sisi tata lay out dan content tidak jauh berbeda dengan edisi sebelumnya, namun seiring dengan banyaknya masukan dari civitas akademika kampus serta pembaca, WARTA edisi yang akan datang berbentuk majalah. Dengan kata lain, edisi kali ini sebagai terbitan tabloid WARTA terakhir. Tentu, kehadiran majalah WARTA akan semakin mewarnai dinamika crew dalam berproses dari pencarian berita, data dan lay out. Sungguhpun terjadi perubahan wajah dari tabloid ke majalah, tidak akan merubah fungsi kehadiran WARTA sebagai bagian dari peningkatan citra kampus STAIN Pamekasan, yang mempunyai dampak positif kepada civitas akademika kampus, mitra kerja, madrasah/ sekolah, wali mahasiswa, lembaga pemerintah dan stakeholders. Saran, kritik dan ide kreatif, redaksi WARTA dengan senang hati menerima masukan tersebut, demi masadepan WARTA yang lebih baik. Wallahu a’lam.
Mohammad Ali Al Humaidy, M.Si. Pimpinan Redaksi
Awak Redaksi
WARTA STAIN Pamekasan Pengarah: Ketua STAIN Pamekasan (Dr. H. Mohammad Kosim, M. Ag) Pimpinan Redaksi: Mohammad Ali Al Humaidy, M.Si (Ketua Prodi Komunikasi Penyiaran Islam) Wakil Pimpinan Redaksi: Moh. Hafid Effendy, M.Pd (Ketua Prodi Tadris Bahasa Indonesia) Redaktur Pelaksana: Syahid Mujtahidy Reporter: Abd. Gafur Editor Syofia Dwi Jayanti Fotografer: Andi Mahruji Sirkulasi dan Pemasaran: Kru Warta Layouter: Ismail Alamat Redaksi: STAIN Pamekasan Jalan Raya Panglegur KM 4 Pamekasan Telp: (0324) 327248 Fax: 322551; Kode Pos: 69371 Website: http://publikasi.stainpamekasan.ac.id E-Mail:
[email protected]
Tujuh Provinsi Berebut Kursi di STAIN Pamekasan Kalimantan Barat
Sulawesi Tengah Papua
Sulawesi Selatan DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Timur
Peta penyebaran calon mahasiswa yang mendaftar ke STAIN Pamekasan melalui jalur SPAN-PTKIN. Pendaftar berasal dari tujuh provinsi seluruh Indonesia.
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan selalu memperbaiki kualitasnya. Tahun demi tahun peminat semakin membeludak. Terbukti, Calon Mahasiswa (Cama) dari Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) berkisar di angka 2.568. Angka yang begitu fantastik dari satu jalur, mengingat masih tersisa dua jalur lagi, yaitu Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) dan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Mandiri (SPMB Mandiri). Wakil Ketua II Achmad Muhlis menjelaskan bahwa kouta penerimaan mahasiswa baru diklasifikasikan ke dalam tiga tipe dari tiga macam jalur. Pertama jalur SPANPTKIN dengan kouta 50%, kedua jalur UM-PTKIN dengan 30%, dan terakhir hanya 20% untuk jalur SPMB Mandiri yang hanya satu gelombang, Rabu (13/04). Para pendaftar tidak hanya dari Pulau Madura atau Provinsi Jawa Timur saja, namun banyak juga dari lintas Provinsi. Terdapat tujuh Provinsi, yaitu Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta dan Papua. Ini terbilang peningkatan yang sangat signifikan dari tahun sebelumnya yang tidak sampai menyentuh tujuh Provinsi.
Oleh karena itu, STAIN Pamekasan sudah tidak diragukan lagi kualitasnya. “Untuk Jawa Timur saja terdapat 22 Kabupaten/Kota yang mendaftar ke STAIN Pamekasan melalui jalur SPAN-PTKIN,” terang Wakil Ketua II yang biasa disapa Muhlis kepada kru Warta di ruang kerjanya. Ia menambahkan keterangan mengenai uang yang butuh digelontorkan untuk mendaftar di STAIN Pamekasan. Dari penjelasan Waka II, Cama tidak butuh menggelontorkan sepeser pun pada jalur SPAN-PTKIN yang hanya bisa dimanfaatkan oleh new graduation (2016). Namun, Cama butuh menggocek sebesar 150.000 untuk mengikuti jalur UM-PTKIN yang menjadi ajang kesempatan bagi lulusan baru (2016) atau lulusan dua
tahun sebelumnya (2015 & 2014). Pendaftar Cama STAIN Pamekasan ternyata terlampau jauh melebihi kouta kursi yang tersedia, yakni 2100 kursi dari tiga jalur yang tersedia untuk mahasiswa baru angkatan 2016. Jumlah yang tersedia untuk memenuhi target dari masing-masing Program Studi (Prodi) yang berjumlah 16 Prodi. Belasan Prodi tersebut meliputi Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES),Ilmu al-Quran dan Tafsir (IQT), Perbankan Syariah (PBS). Juga, Prodi Ekonomi Syariah (ES), Akuntansi Syariah (AS), Bimbingan Konseling Islam (BKI), Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Disamping itu, Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Tadris Bahasa Inggris (TBI), Tadris Ilmu Pengembangan Sosial (IPS), Tadris Bahasa Indonesia (BI), Ahwal al-Syahsyiah (AHS). Selanjutnya, Prodi Manajemin Pendidikan Islam (MPI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan Pendidikan Guru Raudlatul Adhfal (PGRA). Keenam belas prodi tersebut terpetak kedalam tiga jurusan, yakni Jurusan Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Tarbiyah , dan Jurusan Syariah.(idy)
Civitas
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
3
Terlihat dari kiri Wakil Bupati, Bupati Pamekasan Achmad Syafi’i dan Ketua STAIN Pamekasan Taufiqurrahman.
Bupati Pamekasan Syafi’i Lepas KPM STAIN Pamekasan STAIN Pamekasan - Jurusan Tarbiyah dan Syari’ah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan, menggelar pelepasan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Gelombang ke-I tahun 2016 di Pendopo Ronggo Sukowati Kabupaten Pamekasan sebanyak 49 posko yang terbagi ke dalam empat kecamatan, diantaranya Kecamatan Pakong, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Larangan dan Kecamatan Palengaan. Kegiatan KPM Gelombang I ini STAIN Pamekasan menggunakan pendekatan berbasis integrasi-interkoneksi PAR (Participatory Action Research) dan POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Masjid. Kedua basis itu dalam pelaksanaannya diperkuat dengan menggunakan teknikteknik PRA (Participatory Rural Apprasial). Dalam pelepasan KPM Gelombang I kali ini dilepas langsung oleh Bupati Pamekasan, Achmad Syafi’i. Dalam sambutannya, dia mengapresiasi kegiatan KPM kali ini, menurutnya KPM berbasis POSDAYA- Masjid yang dilaksanakan oleh STAIN Pamekasan ini merupakan pertama kalinya dilaksanakan oleh kampus yang
ada di Madura. Oleh karena itu, dia sangat berharap STAIN Pamekasan tetap bersenergi bersama pemerintah Kabupaten Pamekasan dalam rangka memakmurkan dan meramaikan masjid. Disamping itu pihaknya berharap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta KPM tidak hanya kegiatan yang bersifat sementara tetapi lebih dari itu, yaitu kegiatan yang bisa berlaku dan membekas sepanjang masa. “KPM yang dilaksanakan oleh STAIN Pamekasan ini bagus dan sangat berpotensi untuk dikembangakan, terutama dalam meramaikan masjid, tidak hanya kegiatan yang tampak di dada tetapi lebih pada pembentukan karakter masyarakat. Sebab, dengan
begitu meskipun peserta KPM telah berakhir (pulang.red), kegiatan yang dibentuk tetap dijalankan oleh masyarakat,” tegasnya. Taufiqurrahman selaku ketua STAIN Pamekasan sangat berharap KPM kali ini berjalan dengan maksimal terutama dalam rangka mengembalikan masjid ke zaman Rasulullah SAW, sehingga pada tahapan ini masjid kembali menjadi pusat segala urusan umat muslim. Disamping itu menurutnya, tujuan KPM kali ini yaitu dalam rangka memberikan bekal kepada mahasiswa untuk belajar bersama masyarakat, sebagai bekal ketika sudah lulus dari STAIN Pamekasan dan sudah menjadi bagian masyarakat. Dalam kegiatan ini yang menjadi peserta hanya koordinator desa (kordes). Disamping itu, Kepala Camat dari masing-masing kecamatan yang telah dipilih menjadi tempat pelaksanaan KPM ikut andil dalam acara pelepasan tersebut. Moh Imron selaku Badan Pelaksana Unit (BPU)
Jurusan Syariah mengatakan, pihaknya sangat berharap kegiatan KPM kali ini berjalan sukses sehingga STAIN Pamekasan tambah dipercaya oleh masyarakat.“Saya selaku pelaksana unit tentunya sangat berharap dukungan dari teman-teman syariah bagaiman KPM bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan, yang pertama bisa menanamkan kepercayaan kepada masyarakat terhadap STAIN Pamekasan juga sebagai langkah awal mahasiswa terjun kepada masyarakat, jika kali ini sukses insyaallah kedepannya tambah sukses,” tambahnya. Disamping itu, tidak jauh berbeda yang disampaikan oleh Bukhari, selaku BPU jurusan Tarbiyah, pihaknya juga sangat berharap peserta KPM kali ini bisa menjaga almamater STAIN Pamekasan.“Saya berharap kehadiran KPM ke berbagai desa mampu memberikan hal yang positif kepada masyarakat, bisa menyelassaikan permasalahan yang ada dimasyarakat sehingga kehadiran KPM benar-benar bermamfaat bagi masyarakat,” tegasnya. (Ndi)
Bekali Mahasiswa Menjadi Keluarga Samawa Pada tanggal 03 Juni 2016 bertempat di ruang Multi Center lantai 2 berlagsung seminar/kuliah tamu Jurusan Syariah : Tema Kegiatan: Penguatan Keluarga Sakinah Melalui Program KPM Integratif 2016. Acara ini dihadiri oleh kepala P3M STAIN Pamekasan, yang sekaligus memberikan sambutan. Selain itu hadir pula Kajur Syariah, Kaprodi Ahwal al-Syakhshiyah dan Kalab. Syariah. Narasumber dalam acara ini adlaah Ahmad Zayyaduz Zabidi (Kasi Bimas Kemenag Pamekasan) dengan peserta calon Peserta KPM Integratif (Mahasiswa Prodi Ahwal al-Syakhshiyah). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan bekal kepada calon peserta KPM Inte-
gratif yang akan melaksanakan KPM dan Pemagangan kesyariahan di beberapa KUA di lingkungan Kemenag Kabupaten Pamekasan pada tanggal 17 Juli-16 Agustus 2016. Ahmad Zayyaduz Zabidi memberikan pengenalan secara umum seputar KUA agar ketika pelaksanaan KPM Integratif, peserta KPM dapat melaksanakan kegiatan di KUA dan melaksanakan kegiatan KPM di Masyarakat sekitar KUA dengan baik. Untuk memberikan pemahaman yang
lebih komprehensif tentang KeKUA-an mahasiswa akan diberikan pembekalan khusus sesuai dengan kelompok yang telah dijadwalkan oleh P3M, sebelum mahasiswa diterjunkan ke Lokasi magang dan KPM. Hal-hal pokok yang disampaikan oleh Kasi Bimas KemenagPamekasan kepada calon peserta KPM Integratif ini meliputi tugas dan alur kerja pada setiap devisi/bagian di KUA, organ-organ pelaksana, tata cara pendaftaran nikah (SIMKAH) dan gerakan keluarga sakinah. Tentang kelurga sakinah ini yang menjadi penekanan dalam pelaksanaan kuliah tamu kali ini, karena program inilah yang secara terencana menjadi tema utama dalam KPM Integratif, karena
Kasi Bimas Kemenag Pamekasan Ahmad Zayyaduz Zahidi saat memberikan materi bersama dengan dosen SJurusan Syariah. itulah mahsiswa diharap mampu merealisasikan program kelurga sakinah bersama-sama dengan masyarakat, karena program ini
merupakan amanah bersama yang harus direalisasikan sesuai dengan yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah.(Gfr)
Civitas
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
4
Pemateri saat mengisi kuliah tamu dengan tema “Implementasi Brain Based Teaching and Learning dalam Pembelajaran” yang bertempat di Gedung Multi Center, Rabu (20/4)
Mencetak Calon Guru PGMI Kreatif dan Mandiri Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan tidak menunggu waktu lama untuk berbenah. Prodi yang notabennya berumur satu tahun langsung mengupayakan peserta didik PGMI menjadi calon guru yang kreatif dan mandiri. Terbukti, program kuliah tamu yang diformat workhshop diselenggarakan di Multi Center lantai 2 pada Rabu, 20 April 2016.
Semangat untuk maju yang ditunjukkan oleh Prodi PGMI dengan program kuliah tamu bertajuk ‘Implementasi Brain based Teaching and Learning dalam Pembelajaran.’ Mahasiswa PGMI STAIN Pamekasan yang terpetak menjadi tiga kelas yang hadir sebagai audien dengan semangat dan motivasi tinggi untuk berbenah. Lukluk Nur Mufidah yang menjadi pembicara pada pagi menjelang siang itu. Dalam penyampaian materi, pembicara yang lebih akrab disapa Mufidah memaparkan beberapa trik untuk menjadi guru yang kreatif dan mandiri. Salah satu cara yang digunakan
ialah dengan melakukan proses tutorial menghafal dan mengingat dengan cepat. Sistem tersebut dipandang mampu menjadi salah satu bekal untuk menjadi calon guru PGMI. Pemaparan yang dibarengi dengan praktek menjadi pembeda dengan beberapa kuliah tamu yang lain. Antusiasme peserta dalam mengikuti workshop terlihat dari semangat dan raut wajah yang berbahagia. Pembicara yang antraktif juga menjadi pendukung lancarnya jalannya transfer ilmu pada moment tersebut. “Acara in sangat seru sekali, karena melibatkan semua peserta dalam
menguji kemampuan otak kita (peserta) secara satu persatu. Itu meliputi secepat apa kita mengingat dan mencerna,” tegas Rizal, salah satu peserta yang merupakan mahasiswa PGMI STAIN Pamekasan saat ditemui setelah acara kuliah tamu yang dikonsep dengan workshop. Ia menambahkan, keseruan yang terjadi di dalam ruang bukan hanya karena pemateri yang antraktif dan metode yang digunakan mampu menglibatkan semua peserta. Namun, feedback yang bagus dari audien menjadi pembeda tersendiri dari pada kuliah tamu pada umumnya.(idy)
Prodi BKI Bangun Relasi lewat Kuliah Tamu Bimbingan Konseling Islam (BKI) yang merupakan prodi baru di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan, tidak membuang-buang waktu untuk berbenah demi mempersiapkan dan meningkatkan kualitas mahasiswa BKI. Terbukti, Prodi BKI di semester genap selenggarakan Kuliah Tamu di gedung Multi Centar lantai 2. Acara yang dikemas dengan seminar dilaksanakan pada Sabtu, 07 Mei 2016. Seminar ini hanya dikhususkan untuk mahasiswa BKI bertajuk ‘Peningkatan Mutu Bimbingan dan Konseling dalam Menghadapi MEA’. Khoirul Bariyyah selaku pemateri menyampaikan bahwa prodak BKI (Lulusan BKI) sangat dibutuhkan pada era ini. Hadirnya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang dipandang akan menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa ini bisa teratasi dengan menghadirkan lulusan BKI yang handal. “Lulusan BKI bukan hanya bertugas disekolah tapi dibeberapa sektor di Negeri ini seperti halnya di Rumah Sakit, Pengadilan dan KUA. Itu yang tidak disadari oleh para lulusan prodi BKI. Sebab, mereka berfikir pendek tentang harus kemana mereka ketika lulus,” ungkap pemateri yang juga sebagai Direktur Konseling Kita di Kota Malang di awal-awal penyampaian materi.
Pemateri tak jarang juga memotivasi para audien untuk menjadi konselor yang baik dan tidak hanya mencari pekerjaan. Tindakan menciptakan lapangan kerja juga yang harus menjadi prioritas dalam mengaplikasikan ilmu bimbingan dan konseling, seperti membuka lembaga sosial yang berfungsi sebagai ajang konsultasi untuk masyarakat publik. Jamaluddin selaku Ketua Prodi BKI memaparkan tujuan acara dilaksanakan. Ia tuturkan terdapat dua tujuan, yang pertama menguatkan mutu dari Bimbingan dan Konseling Islam dalam menghadapi MEA, selanjutnya menjaring hubungan antara prodi BKI dan bagian Konseling Kita Kota Malang. “Penguatan mutu serta jaringan kerja sama antara prodi baru ini (BKI) dengan pihak Konseling Kita,” tegas Jamaluddin saat ditemui di kantornya.
Salah satu peserta Kuliah Tamu, Ririk angkat bicara mengenai agenda yang diselenggarakan oleh Prodi BKI. Ia mengatakan acara tersebut penting untuk diselenggarakan, terutama oleh prodi baru seperti BKI. Pengalaman dan pengetahuan tentang BKI
yang sebenarnya bisa diperoleh dari penyampaian pemateri. Ia juga menambahkan bahwa dengan adanya acara Kuliah Tamu, para mahasiswa BKI STAIN Pamekasan bisa mengetahui bahwa konselor yang baik yang selalu tersenyum dan disiplin.(idy)
Direktur Konseling Kota dMalang Khoirul Bariyyah memberikan materi seputar bimbingan dan konseling.
Civitas
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
5
WARTA
STAIN Pamekasan Berbenah Tabloid Warta STAIN Pamekasan yang merupakan prodak dari Pusat Informasi dan Publikasi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan terus berbenah. Setelah usai penerbitan yang ke-4, tabloid tersebut yang fungsinya mengabarkan segala macam informasi yang berhubungan dengan kampus mengadakan rapat istimewa di Kantor Pusat lantai 2 pada Kamis, 28 Juli 2016.
Wakil Ketua I Mulyadi terlihat sedang meneropong menggunakan teropong untuk melihat gerhana matahari.
Ajak Masyarakat Salat dan Saksikan Gerhana di Talang Siring Fenomena gerhana matahari tahun 2016 menjadi peristiwa penting bagi Indonesia, sebab fenomena ini dapat disaksikan pada 12 titik secara Total (GMT) dan tempat-tempat lainnya dapat menyaksikannya Sebagian (GMS), termasuk di Pamekasan. Untuk itu, Tim Hisab Rukyat (THR) STAIN Pamekasan memanfaatkannya sebagai sarana tadabbur alam, mengajak masyarakat untuk melakukan observasi gerhana matahari, sekaligus melaksanakan salat khusuf bersama di Pantai Talang Siring Pamekasan.(09 /3/ 2016). Tim STAIN Pamekasan bersama tim yang lain seperti Badan Hisab Rukyat (BHR) dan Komunitas Pencipta Astronomi (KOMPAS) Pamekasan menyiapkan 4 tropong dan beberapa kacamata tiga dimensi untuk membantu masyarakat pengunjung dalam melakukan pengamatan peristiwa langka tersebut. Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang bisa menyaksikan gerhana matahari total. Meski Madura tidak termasuk daerah yang bisa melihat gerhana matahari total, namun peristiwa langka ini tetap memikat masyarakat sekitar. Kegiatan dimulai dengan penyiapan dan pemasangan, pengamatan, salat gerhana dan diakhiri dengan makan bersama.Pemasangan tropong dimulai pukul 05.30 Wib dengan posisi berjejer di bagian Timur Pantai. Masyarakat yang hadir sangat antusias memanfaatkan alat tersebut
untuk melihat fenomena gerhana ini bahkan mengabadikannya meggunakan kamera khusus dan kamera HP. Banyak juga masyarakat yang mendiskusikannya sambil duduk santai di pinggir pantai. Pengamatan gerhana ini berhasil disaksikan sejak pukul 06.21 WIB, walaupun kadangkala terhalang awan tipis. Akan tetapi masyarakat tetap bisa menyaksikannya. Pertengahan gerhana dapat disaksikan pukul 07.28 Wib dalam bentuk Sabit setelah itu kembali pada posisi semula, cahaya matahari lambat laun terlihat penuh pada pukul 08.39 sebagai tanda berakhirnya gerhana matahari. Dengan demikian gerhana matahari sebagian di Pantai TalangSiring Pamekasan dapat disaksikan selama 2 jam 17 menit. Kegiatan salat gerhana matahari dipimpin langsung oleh KH. Khalik Yadi sebagai Imam salat dan Achmad Mulyadi sebagai Khotib. Achmad
Mulyadi, yang memang setiap harinya mengajar ilmu falak, mengajak kepada semua pengunjung khususnya jemaah salat kusuf untuk melihat fenomena alam ini sebagai penegas kebenaran dan kebesaran Allah Swt. Mulyadi menyampaikan, alam semesta dicipta dan diaturNya yang sudah dinyatakannya dalam firmannya “Bumi, Bulan dan Matahari tunduk dan patuh (beredar) pada garis edarnya (yang sudah diaturnya)” dan bukan dihubungkan dengan kematian dan kelahiran seseorang seperti yang disanggahkan oleh Nabi Muammad Saw kepada para sahabatnya. Peristiwa pengamatan gerhana matahari tersebut sangat menarik perhatian bagi masyarakat sekitar. Sebagai rasa syukur atas kesuksesan pelaksanaan pengamatan dan salat gerhana matahari ini, dikahiri dengan foto dan makan bersama oleh seluruh Tim. Baik THR, BHR dan juga KOMPAS.(Gfr)
Rapat istimewa yang dipimpin langsung oleh Pimpinan Redaksi (Pimred) Mohammad Ali Alhumaidy mengawali pembahasan dengan membahas masa depan Warta STAIN Pamekasan. Pria yang biasa disapa Malhum ini menceritakan tentang kesibukannya yang bertambah sejak diangkat juga menjadi Ketua Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). Sementara Redaktur Pelaksana Hafid yang juga baru saja diangkat sebagai Ketua Prodi Tadris Bahasa Indonesia (TBI). Malhum menyarankan perlu adanya pembenahan dari keredaksian demi lancarnya Warta kedepan dengan cara menggantikan posisi Pimred dan Redaktur Pelaksana. Semua kru dan alumni Warta Syamsul, Jamal, dan Unzi, mereka juga diundang untuk menghadiri rapat. Andi Mahruji salah satu kru meminta Pimred tetap dipegang oleh Malhum. Pimred lama akhirnya bersediamenerima keputusan bersama yang menghasilkan Malhum tetap diposisi Pimred dengan Hafid sebagai wakilnya. “Saya butuh Redaktur Pelaksana dari salah satu kalian,” tambah Malhum seusai kesepakatan. Pemilihan Redaktur Pelaksana dilaksanakan. Semua kru dan alumni secara serentak memilih Syahid Mujtahidy. Ia yang biasa disapa Edy mau tidak mau harus menerima kes-
epakatan forum. Mengetuk meja secara bersamaan menjadi simbolis pengangkatan. Rapat selanjutnya langsung beralih dipimpin oleh Redaktur Pelaksana terpilih. Edy langsung menentukan posisi kru sebelum persiapan penerbitan ke-5 diperbincangkan dengan cara membagi tugas untuk menceklist semua berita dan membagi rata tugas keempat kru tak terkecuali redaktur pelaksana baru. Penentuan dateline menjadi pembahasan selanjutnya sembari canda tawa dan saling mengolokngolok satu sama lain menghiasi jalannya rapat yang menunjukkan betapa kedekatan dan kekompakan antar semua kru Warta STAIN Pamekasan. Pembenahan yang dilakukan oleh redaksi WARTA dharapkan mampu membuat meda publikasi kampus ini menjadi lebih baik lagi. Baik dari segi kemasan, pemberitaan dan hal teknis lainnya. Sehingga kampus bisa hadir lebih dekat kepada masyarakat melalui Tabloid yang terbit setahun dua kali ini. Penyusunan programprogram menjadi akhir pembicaraan sebelum rapat ditutup. Tidak hanya itu saja, Program seperti mengadakan pelatihan jurnalistik untuk kru, study tour ke salah satu media cetak di Madura, sampai penentuan tugas dalam hunting berita di STAIN Pamekasan tersusun dengan rapi.(idy)
Redaksi WARTA STAIN Pamekasan melakukan rapat pracetak di Kantor Pusat lantai 2.
Civitas
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
6
Asah Budaya Literasi Mahasiswa Tarbiyah
Dari sebelah kanan Moh Hafid Effendi (Ketua Prodi Tadris Bahasa Indonesia), Taufiqurrahman (Ketua STAIN Pamekasan), Dwi Laily Sukmawati (Keynote Speaker), Mohammad Muchlis Silichin (Ketua Jurusan Tarbiyah), Siswanto (Sekretaris Kajur Tarbiyah).
Melalui kuliah umum dengan tema “Pengembangan Budaya Literasi Mahasiswa”, Jurusan Tarbiyah STAIN Pamekasan berusaha menanamkan serta mengembangkan budaya literasi mahasiswa. Gedung Auditorium menjadi tempat terselenggaranya acara, Selasa 23 Februari 2016.
Kerja Sama dengan Kementerian Tenaga Kerja RI
Mukhlis Solichin, Ketua Jurusan Tarbiyah meminta mahasiswa untuk bisa menyimak penyampaian pemateri dengan baik dan tidak membuat kegaduhan. Dalam sambutannya. Ketua STAIN Pamekasan Taufiqurrahman membuka langsung acara ini. Ia juga menyampaikan kepada mahasiswa pentingnnya bahasa serta fungsi-fungsinya. “Karena Bahasa adalah sebagai bahan komunikasi sehari-hari,” tegasnya. Pria yang biasa disapa Taufiq memberikan cendramata kepada Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur setelah membuka acara tersebut. Serentak mahasiswa memberikan standing applause serta memfoto moment tersebut. Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris (TBI) Faizi Umar angkat bicara mengenai gemuruh saat pemberian cendramata, “Ini kuliah umum yang meriah, ketimbang kuliah umum yang kemarin dari jurusan Syari’ah dan Ekonomi dan Bisnis Islam.” Dwi Laily Sukmawati se-
laku pemateri dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur memulai kuliah umum dengan mengkritisi penulisan ‘Studium General’ diatas panggung. Ia menyarankan untuk menggantinya dengan ‘Kuliah Umum.’ Karena, Kuliah Umum merupakan asli bahasa Indonesia, serta kedengarannya lebih enak. Jika, Studium General tidak mau diganti dengan Kuliah Umum, itu harus dicetak miring karena merupakan bahasa asing. Ia juga menceritakan tentang orang-orang Indonesia yang mulai menyepelekan bahasa Nasional. Hal tersebut terjadi karena bahasa Indonesia digunakan sehari-hari. Jadi, mereka meremehkannya, padahala bahasa Indonesia tidak boleh disepelehkan. “Jangan menyepelehkan bahasa Indonesia, hanya karena digunakan sehari-hari,” tegas Dwi. Ia mengucapkannya dengan lantang kepada peserta kuliah umum untuk menggertak hatinya serta terdorong untuk tidak menyepelehkan bahasa Indonesia.
Prodi KPI STAIN Pamekasan Rayakan Hari Pers Nasional Program Studi (Prodi) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan merayakan Hari Pers Nasional (HPN) di Multi Center lantai 2 pada Selasa, 12 April 2016. Perayaan HPN tersebut bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesi (PWI) Kabupaten Pamekasan untuk menyelenggarakan Kuliah Tamu dan Safari Jurnalistik.
Foto bersama pemateri dan panitia usai acara.
Tepat hari Senin, 25 April 2016 berlangsung pembukaan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh Balai Besar Peningkatan Produktivitas Ditjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas KEMENAKER RI bekerjasama dengan Laboratorim Syariah STAIN Pamekasan. Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari sejak Senin 25 April hingga 28 Kamisbertempat di RuangPeradilan dan Mediasi Jurusan Syariah STAIN Pamekasan. Acara ini diikuti oleh 20 mahasiswa Jurusan Syariah yang sudah memprogram skripsi terdiri dari 11 mahasiswa dan 9 mahasiswi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan mental wirausaha mahasiswa terutama setelah selesai dari pendidikan S-1 dan juga pelatihan ini diharapkan dapat menghasilkan tenaga terampil yang akan diterjunkan untuk mendukung program Kuliah Pengabdian Kepada Masyarkat (KPM) integrasi dengan KUA yang mengangkat tema Keluarga Sakinah, dimana salah satu komponen pokok menuju
keluarga sakinah adalah tercukupinya kebutuhan ekonomi yang dapat tercapai dengan adanya skill kewirausahaan. Narasumber acara ini terdiri dari Narasumber BBPP Jakarta pusat, ditopang dengan narsumber lokal yang sudah berpengalaman didunia usaha. Dimana yang dipilih adalah Pengembangan Usaha Sablon dan Desain Grafis.Menurut Ketua Jurusan Syariah Umi Supraptinigsih, sangat dibutuhkan dan kebutuhan bahannya mudah didapat disekitar lingkungan kita. Menurut Ali Al-Humaidy selaku Ketua Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Inisiator, tujuan acara ini untuk memberikan bekal kepada mahasiswa yang akan lulus untuk berwirausaha sehingga dapat menghadapi tantangan setelah lulus S-I. (Gfr)
Beberapa pertanyaan juga menghiasi jalannya kuliah umum. Seperti : 1. Sudah berapa buku yang anda baca? 2. Sudah berapa buku yang anda beli? Dwi sangat kecewa dengan jawaban para mahasiswa STAIN Pamekasan. Ia menantang mahasiswa jurusan Tarbiyah untuk rajin beli buku dan baca buku untuk mengembangkan budaya literasi dikalangan mahasiswa. Mahasiswa STAIN Pamekasan juga ditunggu karya-karyanya untuk dikirim kemedia-media di Madura ataupun tingkat Nasional. Dwi juga menyatakan siap untuk menampung karya-karya mahasiswa STAIN untuk memicu semangat mereka. “Bahasa terbesar di Jawa Timur adalah bahasa Madura dan Jawa,” ia mengucapkan dengan tegas serta menyarankan untuk tidak hanya menulis dalam bentuk bahasa Indonesia. Akan tetapi, mereka bisa membuat karya dalam bentuk bahasa Jawa ataupun Madura.(idy)
Pada event tersebut, Esa Arif (Pengurus PWI dan Jurnalis), Dedy Priyanto (Jurnalis), dan Osa Maliki (Humas Polres Kabupaten Pamekasan) ikut hadir dalam rangka memeriahkan peringatan HPN. Serta, 110 peserta dari Prodi KPI dan Tadris Bahasa Indonesia STAIN Pamekasan yang memadati gedung terlaksananya acara tersebut. Pemateri pertama Esa Arif yang merupakan alumni STAIN Pamekasan memaprakan panjang lebar akan pentingnya jurnalistik dalam berbangsa dan bernegara. “Fakta merebaknya media massa, khususnya media cetak, seperti surat kabar, tabloid dan majalah, merupakan salah satu wujud tanggung jawab sosial media untuk memberikan pencerahan terhadap masyarakat,” tegas pemateri pertama. Ia menambahkan bahwa berkat jurnalistik, perkembangan tehnologi menyebabkan informasi bisa didapatkan dengan mudah oleh setiap orang. Jurnalistik merupakan dunia yang mengasyikkan dan juga memberikan banyak manfaat terutama dalam pengembangan skill. Masyarakat kedepan akan mampu melihat jurnalistik yang proporsional, adil dan utuh.
Disusul oleh pemateri kedua Dedy Priyanto yang merupakan berprofesi sebagai jurnalis. Ia memaparkan lebih ke arah pentingnya kalangan kampus (Mahasiswa) dalam mengambil tindakan untuk mengembangkan potensi yang ada didirinya, seperti dalam bidang kepenulisan terutama jurnalistik. Pria yang biasa disapa Dedy juga membocorkan akan pentingnya belajar mengelola media massa, sebab peluang para jurnalis muda untuk terjun kedunia jurnalistik akan lebih gampang. Osa Maliki yang pada kesempatan ini menjadi pemateri terakhir. Osa sapaan akrabnya
memfokuskan terhadap sosialisasi Undang-undang Ujaran Kebencian berdasar Surat Edaran Kepala Polri Nomor SE/06/X/2015 tertanggal 8 Oktober 2015 tentang Penanganan Ujaran Kebencian (hate speech). SE Polri tersebut menjelaskan bahwa sederet peristiwa kekerasan di Indonesia dan dunia merupakan awal mula terbitnya Surat Edaran terkait Ujaran Kebencian. Dia menyebutkan, peristiwa Sampang, Cikeusik hingga yang baru-baru ini terjadi, yakni di Tolikara dan Aceh Singkil, merupakan bagian yang dikaji oleh Polri dan enjadi dasar terbitnya surat tersebut. “SE bukan hanya untuk melindungi kepala negara atau pejabat dari kritik yang dikhawatirkan oleh para kritikus, melainkan untuk melindungi setiap warga negara Indonesia dari tindak pidana serupa,” tegas Humas Polri Pamekasan saat memaparkan materinya.(idy)
Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) memperingat Hari Pers Nasional dengan seminar.
Civitas
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
7
Bekali Mahasiswa
Demi Menyongsong Generasi Emas
khidmat; kajur tarbiyah (pegang mik) saat membuka acara
Kamis, 7 April 2016, Prodi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA)mengadakan kegiatan kuliah tamu perdana. Adapun tema yang diangkat pada acara tersebut yaitu “Peningkatan Kualitas Anak Usia Dini Periode Golden Age: Stimulasi dan optimalisasi tumbuh kembang Anak Usia Dini menyongsong Generasi Emas”.
Acara ini mengahadirkan Denok Dwi Anggraeni yang merupakan sebagai Dosen PG PAUD Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan Madura. Acara ini di buka oleh Moh. Muchlis Solichin dan dihadiri seluruh mahasiswa/i Prodi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal yang berjumlah 59 orang serta semua Dosen pengajar di Prodi PGRA. Menurut pemaparan Muchlis Soli-
chin, bahwa adanya kuliah tamu perdana Prodi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal di STAIN Pamekasan ini semoga memicu kerjasama yang lebih intensif dengan jurusan PAUD Universitas Trunojoyo Madura (UTM) baik secara akademik maupun non akademik. Muchlis berharap lebih, kedepannya semoga Prodi PGRA STAIN Pamekasan mempunyai laboratorium khusus kelompok belajar dan menjadi embrio RA dan TK dibawah bimbingan prodi PGRA. Prodi PGRA STAIN Pamekasan harus menjadi pusat pengembangan dan penelitian kajian pembinaan karakter Anak Usia Dini di Madura. Alasan terpenting dari citacita ini bahwa STAIN Pamekasan secara geografis ada ditengah-tengah Pulau Madura. “Selain itu, aset sumber daya manusia yang dimiliki oleh Prodi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal STAIN Pamekasan sangat memungkinkan untuk mencapai kondisi itu,” ujarnya. Menurut Denok Dwi Anggraeni, bahwa tema ini adalah tema yang populer untuk mengkaji bagaimana meningkatkan kualitas anak usia dini periode golden age. Dosen UTM itu menambahkan, sekitar 80 persen otak anak berkembang pada usia 0-5 tahun, atau dikenal sebagai masa emas tumbuh kembang anak. Pada masa ini, lebih lanjut ia memaparkan, informasi seperti apapun akan diserap anak tanpa melihat baik atau buruknya. Informasi ini nantinya akan menjadi fondasi
pembetukan karakter, kepribadian, dan kemampuan kognitif mereka. Masa golden age ini adalah masa krusial kehidupan anak. Masa ini, ujarnya, menentukan apakah ketika beranjak dewasa ia mampu menghadapi tantangan, memiliki semangat belajar tinggi, dan berhasil dalam pekerjaan. “Perlu diingat, keberhasilan karir seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh nilai rapor sekolah saja. Namun, hal ini juga ditentukan dari kemampuan soft skill, yaitu kemampuan berkomunikasi, kerja sama, menyelesaikan masalah, toleransi, dan sejenisnya. Manfaat pendidikan yang diterima sejak usia dini, seperti pembiasaan baik yang dilakukan secara disiplin oleh pendidik PAUD, akan terbawa hingga dewasa,” ujarnya meningatkan. Acara tersebut memicu banyak dealektika dalam berkembangnya dimensi pengetahuan mahasiswa/i Prodi PGRA ini. Terbukti dengan banyaknya pertanyaan dari para mahasiswa/i Prodi PGRA yang antusias sekali menanyakan tentang penjelasan dari tema diatas. Mereka pun merasa terhibur dengan adanya kuliah tamu ini karena di setiap sesi baik apersepsi, masuk ke inti bahkan closing para mahasiswa diajak bernyanyi dan menggerakkan badannya mengikuti irama dari Narasumber sehingga mereka (red:Mahasiswa) mendapat ilmu sekaligus hiburan.(Gfr)
Mahasiswa Prodi KPI Belajar Jurnalistik dengan Wartawan Pamekasan Puluhan mahasiswa Program Studi (Prodi) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri STAIN Pamekasan belajar jurnalistik langsung dengan wartawan. Kesempatan itu berlangsung di Balai Jurnalis Pamekasan jalan Pamong Praja Nomor 02 pada Senin, 23 Mei 2016. Sejumlah mahasiswa semester 2 tersebut dibimbing langsung oleh Saiful Bahri, fotographer Antara dan Taufiqurrahman yang merupakan salah satu reporter radio milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Radio FM. Berbekal pengalaman yang ia dapatkan selama menjadi fotografer ANTARA, Saiful Bahri memberikan tips fotografi jurnalistik kepada para mahasiswa. Selain itu ia juga mempraktekkan cara penggunaan kamera agar memperoleh hasil gambar yang maksimal. Sedangkan Taufiqurrahman membagikan ilmu seputar jurnalistik kepada peserta. Taufik, panggilan akrabnya, memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk terus belajar hal baru di
luar materi kuliah, selama masih menjadi mahasiswa. Para mahasiswa KPI STAIN Pamekasan tampak begitu antusias mengitu pemaparan dan pelatihan secara langsung dari wartawan kedua media tersebut. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan saat penyampaian materi. “Saya sangat puas bisa belajar langsung dengan jurnalis asli,” papar Siti Nur Hafifah salah satu mahasiswa KPI STAIN Pamekasan untuk menunjukkan perasaan senangnya. Moh. Faridi, dosen pengampu mata kuliah Jurnalistik Dasar menjelaskan akan maksud terselenggaranya kegiatan tersebut. Tujuan diadakannya pembelajaran outdoor bersama para wartawan asli merupakan upaya menyadarkan para mahasiwanya
bahwa ilmu jurnalistik bukan hanya terpatuk dalam teori, namun membutuhkan praktek di lapangan. Menurutnya, jika hanya ber-
kutat di teori saja, mahasiswa akan mengalami kesulitan ketika harus terjun ke dunia jurnalistik yang sesungguhnya.“Tugas seorang wartawan bukan hanya
teoritis, akan tetapi praktis, makanya saya langsung keahlinya,” tegas dosen pengampu mata kuliah Jurnalistik Dasar Prodi KPI STAIN Pamekasan.(idy)
Fotografer ANTARA Saiful Bahri menunjukkan cara menggunakan kamera DSLR untuk mendapatkan hasil potret yang bagus kepada peserta.
Civitas
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
8
Kembangkan Kualitas Kemampuan Dosen Menulis Jurnal Pada Sabtu, 4 Juni 2016, Jurusan Tarbiyah menyelenggarakan Workshop Pengembangan Kapasitas Dosen dalam Penelitian Pustaka (LibraryResearch). Menuju Penulisan Artikel Jurnal Bereputasi Internasional, yang digelar di gedung Multi Center lantai 2 STAIN Pamekasan. Hadir sebagai narasumber dalam Kegiatan ini adalah Akh. Muzakki, salah satu Dekan Fakultas FISIP dan FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya. Moh. Hafid Effendi terlihat sedang memegang mic di depan para peserta beserta dengan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan Slamet Goestiantoko (dua dari kiri).
Kaji Kebijakan Pemerintah tentang Profesionalisme Guru Program Regsus Kualifikasi S-1 bagi Guru PAI di Sekolah pada Jurusan Tarbiyah menyelenggarakan seminar pendidikan dengan tema “Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Kompetensi dan Profesionalisme Guru” yang digelar di gedung Multi Center lantai 2 STAIN Pamekasan. Hadir sebagai narasumber dalam seminar pendidikan, yakni Bapak Slamet Goestiantoko, S.Pd., M.Si. Beliau sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pamekasan. (23/04/2016). Kegiatan seminar ini dibuka oleh Wakil Ketua II STAIN Pamekasan Achmad Muhlis Turut hadir dalam acara ini: Kajur Tarbiyah Moh Muchlis Solichin Sekretaris Jurusan Tarbiyah, Siswanto dan seluruh mahasiswa Program Regsus Kualifikasi S-1 bagi Guru PAI. Dalam sambutannya, Ustad Muhlis sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa pentingnya peningkatkan profesionalisme guru PAI di STAIN Pamekasan. Ada empat kompetensi harus dikuasai oleh seorang guru dalam menggerakkan roda pembelajaran di sekolah. Baik kompetensi pedagogik, sosial, profesional, dan kompetensi kepribadian. Jika empat kompetensi tersebut sudah dikuasai oleh guru. Maka hakikat seorang guru yang profesional akan terpenuhi. “ Di samping itu, seorang guru harus mampu merencanakan, melaksanakan KBM, dan mengevaluasinya sebagai salah satu bentuk dari tugas pokok guru, yakni membimbing, mengajar, mendidik, melatih, dan menilai sesuai dengan Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005,” jelasnya. Menurut Slamet Goestiantoko, kualifikasi profesi terdiri atas profesi (S1/S2/S3/Spesialis), semi profesi (Diploma), terampil (SMA +), dan tidak terampil. Guru merupakan ujung tombak dalam proses memanusiakan manusia. Guru haruslah didukung oleh kompetensi yang standar bagi guru profesional, misalnya; memiliki kemampuan atau keahlian yang bersifat khusus dalam bidangnya, memiliki
tingkat pendidikan minimal, dan memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi atas pekerjaannya, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bangsa, negara, lembaga, dan organisasi profesi. Slamet menambahkan, bahwa kompetensi dan kualifikasi akademik harus dimiliki oleh seorang guru. “Guru harus cakap dalam empat kompetensi, baik kompetensi pedagogik, sosial, profesional, dan kepribadian. Sedangkan pada tataran kualifikasi akademik, seorang guru harus berpendidikan S-1 atau D-4, dan bersertifikasi pendidik.” Sarannyapada hadirin. Seiring dengan doktrin tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan sudah melaksanakan amanat Perda pendidikan yang berkaitan dengan guru. Diantaranya; Dinas Pendidikan telah menyelenggarakan peningkatan mutu guru melalui workshop kurikulum K-13, workshop pendalaman materi ajar di sekolah, dan workshop pengembangan kompetensi guru di sekolah/madrasah. Slamet juga mengupas tuntas tentang guru yang harus memahami kode etik keguruan, bahwa guru memiliki kode etik yang harus ditaati dalam melaksanakan tugasnya di sekolah. Guru masa kini harus mampu menguasai ilmu teknologi informatika. Hal ini disarankan untuk mellek IPTEK yang seiring dengan perkembangan zaman. Slamet berharap, sangat diharapkan akan tercipta guru yang kreatif dan inovatif dalam mengembangakan pembelajaran di kelas.(Gfr)
Kegiatan workshop ini dibuka oleh Ketua STAIN Pamekasan Taufiqurrahman. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua I Achmad Mulyadi, Wakil Ketua II Achmad Muhlis, Wakil Ketua III Atiqullah, Ketua Jurusan Tarbiyah Moh. Muchlis Solichin, Sekretaris Jurusan Tarbiyah Siswanto, Dosen ASN dan Non ASN Jurusan Tarbiyah. Ketua STAIN Pamekasan Taufiqurrahman mengungkapkan bahwa STAIN Pamekasan mengalami beberapa krisis, yaitu: Pertama, krisis profesor, sejak Prof. Dr. H. Sunardji Dahri Tiam, M.Pd. pensiun, sejak itu pula Perguruan Tinggi Islam ini tidak memiliki profesor. Kedua, krisis tulisan yang berkualitas yang dimuat di jurnal terakreditasi Nasional atau Internasional. “Meskipun ada beberapa tulisan yang telah dimuat di jurnal akreditasi tetapi hal tersebut belum sebanding dengan jumlah dosen yang ada di STAIN Pamekasan,” paparnya di depan hadi-
minimnya gairah menulis di kalangan akademisi Nasional di berkala ilmiah; kedua, sedikitnya jumlah tulisan dalam bahasa Inggris atau Arab (seperti pengalaman Journal of Indonesian Islam) dibanding dengan tulisan dalam bahasa Indonesia meskipun yang disebut terakhir juga terbatas jumlahnya; dan ketiga, terbatasnya tulisan berkualitas yang masuk ke redaksi, baik dari sisi materi maupun teknis. Dalam kesempatan ini pula, narasumber memberikan paparan tentang strategi publikasi di Berkala Ilmiah. Pemahaman atas strategi membantu siapapun untuk mencapai sukses yang diinginkan. Publikasi di berkala ilmiah merupakan salah satu ruang aktivitas yang tidak terlepas dari persoalan strategi untuk bisa sukses menembusnya. Terdapat lima strategi besar yang perlu diperhatikan dalam upaya untuk meraih sukses publikasi di berkala ilmiah, yaitu: pertama, pertimbangkanlah orsinalitas
yang layak dijadikan pedoman dalam pemilihan dan penggunaan analisis serta pelaporan hasil penelitian untuk konsumsi berkala ilmiah, yaitu: 1) Tulisan harus bisa membedakan antara fakta dan interpretasi, 2) Seluruh pembahasan harus konsisten (panjang rawan inkonsistensi), 3) Narasi harus bisa membedakan antara laporan penelitian etnografis dan lainnya, 4) Dalam hal narasi [normal], lebih diutamakan menggunakan logika piramida daripada yang lain, 5) Tulisan harus didukung dengan keterampilan menggunakan bahasa untuk ungkapkan fakta (seperti “tampak”/”terlihat”, “berimplikasi”, “[NU] menurut Weber”, “karena”, “sehingga”), 6) Uraian mengenai biografi harus terkait dengan tema penelitian (contoh: biografi politik, biografi intelektual), 7) Uraian yang menjelaskan bagan, grafik, gambar, atau ilustrasi tidak bersifat mengulang saja atas kuantifikasi data yang ditampilkan tanpa ada pemak-
Tampak jelas Ketua STAIN Pamekasan, Taufiqurrahman (dua dari kanan) sedang menyampaikan sambutannya. rin. Maka dari itu, ia berharap kegiatan ini dapat memotivasi para dosen untuk menghasilkan karya tulis berkualitas sehingga dapat menimalisasi krisis yang terjadi. Menurut Pemaparan Akh. Muzakki bahwa dunia publikasi akademik di Indonesia dihadapkan pada tiga permasalahan besar yang menjadi tantangan besar dalam menghasilkan riset. Ketiganya bertautan satu sama lain, meliputi: pertama,
dan ketepatan substansi tulisan; kedua, lakukan pembacaan ulang tulisan kepada sejawat ahli (proof reading); ketiga, perkuat prinsip ketuntasan dalam pembahasan; keempat, periksalah keseimbangan dalam seluruh pembahasan tulisan; dan kelima, telaah dan taatilah gaya selingkung berkala ilmiah. Sebagai pelengkap atas kelima strategi di atas, Pemateri memungkasi penjelasannya dengan beberapa tips tambahan
naan yang kuat, 8) Tampilkan semaksimal mungkin data tangan pertama yang segera menjadi kelebihan hebat dan kontribusi besar tulisan. Pada akhir sesi, para peserta melakukan praktik penyusunan paragraf yang sesuai dengan standar penulisan berkala ilmiah di bawah bimbingan dan arahan narasumber. Para peserta tampak memiliki antusiasme yang tinggi dalam mengikuti kegiatan ini.(Gfr)
Civitas
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
9
STAIN Pamekasan Kaji Sastra Bersama Guru se-Pamekasan Sabtu, 9 April 2016 Prodi Tadris Bahasa Indonesia bekerjasama dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur dengan didukung oleh komunitas KOPI, Pustaka Nusantara, dan AL- SMANSA 90 Pamekasan menyelenggarakan Beranda Kajian Novel “Kembang dan Pedang”. Acara ini menghadirkan dua Narasumber yakni Hidayat Purnama (red: Penyair Yogyakarta sebagai penulisnya) dan Mashuri, S.S., M.Hum (red: Peneliti Sastra dan Sastrawan Jawa Timur). Acara ini dibuka langsung oleh Ketua STAIN Pamekasan Taufiqurrahman. Adapun peserta yang hadir pada acara ini antara lain ialah seluruh mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Indonesia, AL SMANSA 90 Pamekasan, Kepala P3M STAIN Pamekasan,siswa dan guru SMA se- Kabupaten Pamekasan. Taufiqurrahman, dalam sambutannyamengungkapkan, bahwa pentingnya mencintai dunia sastra dengan menggauli karya sastra tersebut dengan sungguh-sungguh, sehingga mampu mengkritisi isi sastra melalui sastra tersebut dengan tulus dan kritis. Dalam kesempatan ini, Tadris Bahasa Indonesia melakukan penandatanganan MoU kerjasama kemitraan dengan Penerbit Pustaka Nusantara Yogyakarta. Adanya kerjasama yang baik ini, diharapkan dapat terjalin kerjasama yang dapat menum-
buhkembangkan ruang lingkup tentang kerjasama penelitian dalam bidang sastra dan publikasi ilmu pengetahuan kesastraan. Menurut Pemaparan Hidayat, novelnya secara umum mengisahkan tentang love story. Karena itu disebut juga novel romantis. Novel ini menampilkan kenyataan cinta dengan segala suka dan dukanya. Kenyataan cinta memang demikian sama seperti kehidupan sosial itu sendiri. Ada pertentangan, dan dari pertentangan ini cinta berkembang, kemampuan untuk menerima kenyataan belajar dalam menghadapi masalahnya dan tentu saja imajinasinya. Sedangkan puncak konflik dalam novel ini didasari oleh kisah nyata. “Media massa sendiri menyampaikan bahasa yang terlalu kasar, kronologis dan langsung ke peristiwa, dan tidak semua peristiwa disampaikan kepada khalayak pembaca. Ungkapnya pada audien. Ia juga menambahkan bahwa, setiap seni harus bisa menghibur. Yang terpenting dalam berkarya itu bisa memberikan manfaat.
Ketua Prodi Tadris Bahasa Indonesia STAIN Pamekasan, Moh. Hafid Effendi (dua dari kanan) menjadi moderator acara Mashuri menuturkan, dalam novel Kembang dan Pedang cukup menarik untuk dikembangkan. Karena cerita yang tumbuh dari pulau Madura, mengandung nilai-nilai moralitas anak bangsa. Akan tetapi, lanjutnya, ada beberapa hal yang perlu kita sikapi bersama, bahwa dalam menulis novel haruslah tahu alatnya. Seperti halnya bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan konteks kejadiannya. Ia menambahkan,
bahwa peran editor sangat penting dalam memoles bahasa dalam novel. Menurutnya, karya sastra berupa novel akan lebih menarik jika bahasa itu ada kesepadanan penggunakan kata. “Sehingga nilai novel lebih bermakna untuk dibaca. Perlu diketahui bahwa mahasiswa harus kritis dalam melakukan kritik sastra.” Sarannya pada mahasiswa yang hadir pada saat itu. Adanya acara kajian novel ini memicu banyak perspektif kesastraan dalam berkem-
bangnya dimensi pengetahuan mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Indonesia. Terbukti dengan banyaknya pertanyaan dari para mahasiswa yang antusias sekali menanyakan tentang isi novel dari unsur intrinsik baik dari sudut pandang kelebihan maupun kekurangannya. Kajian novel seperti ini memang diharapkan mampu memberikan nuansa baru dalam kesusastraan mahasiswa STAIN Pamekasan khususnya. (Gfr)
Semiloka Nasional dan Kongres FORMASI ke-9 STAIN Pamekasan – Pada Jumat, 6 Mei 2016 memperoleh kehormatan sebagai tuan rumah perhelatan Nasional Semiloka Nasional dan Kongres Forum Mahasiswa Syariah Se-Indonesia (FORMASI) ke-9 yang dihadiri oleh perwakilan Mahasiswa Fakultas Syariah Seluruh Indonesia, dan juga dihadiri oleh Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Pamekasan. Peserta dari kegiatan yang mempertemukan mahasiswa syariah dari berbagai penjuru negeri ini mencapai 250 orang. Mereka hadir mewakili kampus masingmasing dan disambut dengan hangat oleh STAIN Pamekasan. Dari semua peserta mengikuti rangkaian kegiatan selama tiga hari, mulai dari hari Jumat (6/5) hingga Minggu (8/5). Ketua Panitia pelaksana Saiman menyampaikan tujuan diadakannya Semiloka Nasional dan Kongres Forum Mahasiswa Syariah se-Indonesia (FORMASI). Pertama, mempertemukan elemen mahasiswa syariah se-Indonesia dalam rangka menyatukan visi dan misi perjuangan dalam bingkai FORMASI, mempererat tali silaturahim dan kerja sama serta konsolidasi antar elemen mahasiswa Fakultas Syariah seIndonesia.
Kedua, untuk meningkatkan kualitas keilmuan dan peluang out-put syariah dalam berbagai dimensi kehiduapan. Ketiga, mengkaji secara intensif prob-
lematika Nasional dan Transnasional dalam hal Ekonomi, Politik, Hukum, Sosial, Keamanan, daerah perbatasan dan perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia dalam kancah dunia. Ketua STAIN Pamekasan Taufiqurrahman menyambut hangat kedatangan seluruh Mahasiwa Fakultas Syariah seluruh Indonesia yang hadir saat itu. Ia berharap, Semiloka Nasional dan Kongres FORMASI mampu melahirkan solusi untuk menghadapi
problematika bangsa. Taufik menyampaikan, ada banyak persoalan bangsa saat ini. Misalnya munculnya kelompok yang tidak mengakui Pancasila, sehingga perlu dilakukan gerakan bersama. Salah satu cara yang bisa ditempuh, lanjut Taufiq, adalah dengan melestarikan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, dan juga mendorong untuk terus mengembangkan perundang-undangan nasional yang bersumber dari hukum sya-
Bupati Pamekasan Achmad Syafi’i (tujuh dari kiri) hadir dalam pembukaan Semiloka Nasional dan Kongres FORMASI ke-9.
riah. “Sehingga menjadi regulasi yang agamis guna melindungi kaum yang lemah dan termarjinalkan,” pungkasnya di atas mimbar sambutan. Bupati Pamekasan H. Achmad Syafi’i turut memeberikan sepatah dua kata dalam acara tersebut. Ia memaparkan, sebagai salah satu kabupaten di pulau Madura yang sejak 2010 mendapat gelar kota Pendidikan dan sejak 2002 yang lalu mencanangkan Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam). Pamekasan membuat peraturan daerah dengan berpedoman kepada aturan dan syariat Islam. “Saya kira sesuai dengan tema kali ini. Maka, kita harus bersatu menjaga NKRI terlebih lagi dengan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ke depan, kita harus lebih mandiri mengahadapi tantangan Transnasional,” harapnya di depan peserta. Sebelum mengakhiri sambutannya, dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim Semiloka Nasional dan Kongres FORMASI ke-9 Secara resmi dibuka oleh orang nomor satu di Pamekasan. Serta, para hadirin menyambut dengan riuh tepuk tangan.(Gfr)
Civitas
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
10
Wisuda Terpadu Perdana di STAIN Pamekasan Tepat pada Sabtu, 30 Juli 2016, prosesi wisuda gabungan pertama kali terselenggara di STAIN Pamekasan. Sidang terbuka kali ini merupakan wisuda gabungan antara wisudawan Strata 1 (S1) yang ke-XXI dan wisudawan Strata 2 (S2) yang sifatnya perdana.
Wisudawan yang berasal dari S2 berjumlah 18. Sedangkan dari S1 berjumlah 329. Para wisudawan yang totalnya mencapai 347 orang memadati Auditorium kampus dekat terminal Ronggo Sukowati. 18 peserta wisuda S2 merupakan dari prodi Pendidikan Agama Islam (PAI). Sisa peserta wisuda yaitu yang S1 berasal dari prodi PAI dengan jumlah 114, prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) dengan jumlah 29, prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI) dengan jumlah 102, prodi Ahwal Al-Syakhshiyah (AHS) dengan jumlah 37, dan prodi Perbankan Syariah (PBS) dengan jumlah 48. Acara yang dimulai jam 8 pagi, diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Auditorium STAIN Pamekasan yang baru satu tahun direnovasi bergemuruh dengan lantunan lagu kebangsaan yang diikuti oleh seluruh audien. Lalu dilanjutkan dengan mengheningkan cipta yang pada kali ini Ketua Senat STAIN Pamekasan yang memimpin langsung. Ia berharap agar bisa mengingat ulang atas jerih payah para pejuang dalam memperjuangkan kejayaan yang sedang dinikmati pada era sekarang. Sebelum mars dan hymne STAIN Pamekasan dinyanyikan, terlebih dahulu pembacaan ayat suci al-Quran. Mahasiswa STAIN, Moh.
Khoirul Abror dengan suara yang amat merdu. Seluruh audien menyimak pembacaan ayat suci al-Quran dengan cara diam tanpa ada su-
dan peserta wisuda terbaik. Pembacaan tersebut dibacakan langsung oleh Wakil Ketua I bagian Akademik, Achmad Mulyadi. Para wisudawan sudah mempersiapkan diri untuk menaiki panggung dengan tujuan melakukan tindakan simbolis bahwa sudah diwisuda
tufah dengan IPK 3,62 di Prodi Perbankan Syariah, Molyati dengan IPK 3,58 dari prodi Pendidikan Agama Islam, yang terakhir Tarbiyatul Luthfiyah dengan IPK 3,58 dari prodi al-Akhwal alSyahsiyah. Wisudawan terbaik didominasi oleh kaum hawa dan menempatkan dari prodi TBI
Wisudawan khidmat saat menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam prosesi wisuda.
ara sedikit pun. Akhirnya mars dan hymne STAIN dinyanyikan oleh bagian paduan suara. Tiba saatnya ketua Senat STAIN membuka acara. Pembukaan dilakukan dengan cara membaca basmalah secara bersama. Ini waktu yang ditunggu-tungu oleh para wisudawan dan wisudawati. Saat pembawa acara membacakan rentetan acara yang selanjutnya, yaitu pembacaan surat keputasan tentang kelulusan
serta menerima sertifikat kelulusan yang diberikan langsung oleh ketua prodi masing-masing. Hingar-bingar wajah para wisudawan sangat tampak. Namun rasa sedih juga menyelimuti. Dalam penyampaian wisudawan terbaik menempatkan Risalatul Hasanah dengan IPK 3,64 sebagai peserta wisuda terbaik Tadris Bahasa Inggris, Abdul Kowi dengan IPK 3,64 di prodi Pendidikan Bahasa Arab, Layliyatul Mak-
yang tertinggi. Setelah selesai diwisuda, Ketua STAIN Pamekasan melaksanakan serah terima dengan Ikatan Alumni (IKA) STAIN Pamekasan, Ismail. Serentak para wisudawan bertepuk tangan saat serah terima antara Ketua STAIN Pamekasan dan Ketua IKA berjabat tangan. Lalu dilanjutkan dengan pembacaan ikrar setia, yang dipimpin oleh Abdul Kowi. Ketua STAIN Pamekasan berpesan kepada
mahasiswa yang baru saja diwisuda untuk tetap semangat dalam belajar dan menjaga almamater STAIN dalam sambutannya. Tawa yang menghiasi suasana sambutan Ketua STAIN Pamekasan sempat pecah ditengatengah, lebih tepatnya pada saaat Ketua STAIN melontarkan beberapa pantun yang ditujukan kepada para wisudawan. Wakil Bupati Kabupaten Pamekasan memberikan sambutan mewakili Bupati Pamekasan. Ia menyampaikan maaf atas ketidakhadiran Bupati Pamekasan yang sedang sibuk. Namun, Bupati Pamekasan menyelipkan pesan, meski sudah sarjana tidak usah milih-milih pekerjaan, yang penting halal dan baik, tidak jadi masalah untuk dikerjakan. Ia juga mengatakan bahwa tidak bisa pantun, akan tetapi digantikan dengan salah satu peribahasa Madura, “kenengi kenenganna, jeleni jelenna, lakoni lakona” yang artinya, tempati tempatnya, jalani jalannya, dan kerjakan pekerjaannya. Risalatul Hasanah yang menjadi wisudawan terbaik mendapatkan golden ticket untuk mewakili teman-temannya dalam memberikan sepatah dua patah kata perpisahan. Ia sungguh merasa beruntung bisa belajar di STAIN Pamekasan, sebab bisa belajar bahasa Inggris dan juga Agama. Ia rasa ini kesempatan bagi kita untuk bersyukur, yang mana orang lain belum tentu bisa mendapatkannya di kampus-kampus lain. Ia menutup sambutannya denga syair Madura.(idy)
Civitas
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
11
Gagas MoU Bersama Mantan Menteri Agama Sudan Pusat Pengembangan Bahasa (P2B) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan awali tahun 2016 dengan Seminar Internasional yang bertajuk, “Pengamalan Republik Sudan dalam Mengajarkan Bahasa Arab terhadap Penutur Non-Arab”. Mantan Menteri Agama dan Waqaf Republik Sudan Dr. Muhammad Musthofa al-Yaquti ikut serta memeriahkan event yang bertempat di Multi Center lantai 2 dengan peran sebagai pembicara.
Ketua STAIN Pamekasan Taufiqurrahman memberikan cinderamata kepada Mantan Menteri Agama dan Waqaf Republik Sudan Dr. Muhammad Musthofa al-Yaquti. Seminar yang berlangsung pada Sabtu (02/01) memiliki perbedaan dengan seminar-seminar yang pada umumnya. Kali ini, Bahasa Arab menjadi bahasa pengantar yang digunakan dalam menyampaikan materi. Peserta yang memadati ruangan notaben pelajar Bahasa Arab, yakni Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab STAIN Pamekasan. Pembicara memulai pemaparannya dengan mengenalkan tentang Republik Sudan yang berasal dari Timur Tengah. Ia
juga menegaskan bahwa Sudan telah lama membuka pendidikan Bahasa Arab unuk non-Arab, terutama dibeberapa perguruan tinggi terkemuka, seperti Universitas Afrika Internasional, Universitas Umdarman dan Universitas Ulumul Qur’an yang berkedudukan di Khartoum. Oleh sebab itu, Dr. Muhammad Musthofa al-Yaquti yang juga seorang Mursyid Thoriqah menganjurkan terhadap pihak STAIN Pamekasan untuk bekerja sama secara langsung dengan beberapa perguruan
tinggi dengan tujuan mengembangkan Bahasa Arab. Kemudian, dia juga menyatakan sikap, siap apabila dirinya diminta membantu menjalin kerjasama antara STAIN Pamekasan dengan beberapa kampus di Sudan. Ia mengatakan disela-sela penyampaian materi bahwa Bahasa Arab telah diakui sebagai Bahasa Internasional dan memiliki banyak keistimewaan, sehingga siapapun layak untuk mempelajarinya, di antaranya aspek humanitas, objektivitas, dan Internasional. Dia kemudina mengkaji lebih dalam dari ketiganya di sesi dialog dalam seminar tersebut. Para petinggi STAIN Pamekasan langsung merespon dengan positive mengenai kebersedian pembicara yang berasal dari Sudan, dengan cara memperbincangkan tentang persiapan transformasi STAIN Pamekasan ke Institit Islam Negeri (IIN) Madura. “materi yang dibahas adalah tentang perlunya STAIN Pamekasan membuat draf MoU yang akan dibawah ke Republik Sudan untuk ditandatangani oleh Menteri Agama dan Waqah Republik Sudan,” papar Wakil Ketua (Waka II) Achmad Muhlis seusai acara. Mou yang disusun meliputi pendidikan dan pengajaran, melalui tukar menukar
mahasiswa dan dosen, serta menyelenggarakan forum ilmiah dalam kerangka pengembangan pembelajaran bahasa dan keislaman. Kedua merupakan bidang pengabdian kepada masyarakat yang fokusnya pada pemberdayaan masyarakat dibidang aqidah, sosial, budaya maupun politik. Terakhir yaitu bidang penelitian pembelajaran bahasa, linguistik, kesusastraan dan kajian keislaman. Pria yang biasa disapa Muhlis juga mengatakan bahwa Musthofa al-Yaquti juga bersedia menjadi salah satu tim reviewer Jurnal Okara yang sedang dalam proses terindeksasi Internasional.”Jurnal Okara ini adalah jurnal yang mengkaji ilmu bahasa, kesusastraan dan pembelajaran bahasa yang diterbitkan oleh Pusat Pengembangan Bahasa (P2B) STAIN Pamekasan,” jelas Muhlis. Di akhir acara, Ketua STAIN Pamekasan Dr. H Taufiqurrahman, M.Pd memberikan cindramata kepada pembicara Muhammad Musthofah al-Yaquti yang notabennya pernah menjabat sebagai Menteri Agama dan Waqaf Republik Sudan. Sedangkan, alYaquti memberikan ijazah Sanad Thoriqoh Khalwatiyah Sammaniyah kepada seluruh peserta.(idy)
Pacu Mahasiswa Menjadi Pengusaha
Foto bersama pimpinan Jurusan Syariah bersama pemateri dari Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia (tengah)
Program Studi Hukum Ekonomi Syariah mengadakan kuliah tamu dengan menghadirkan akademisi sekaligus praktisi Sri Wigati dosen Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Kamis (2/6) di Ruang Multi Center lantai 2.
Menurut Sri Wigati, pelaku usaha di dunia usaha telah cukup umur dan pengalaman. Mahasiswa bisa memanfaatkan hal tersebut untuk bersaing. Namun kenyataannya, kata Sri, mahasiswa apalagi yang sudah tingkat akhir,
rata-rata masih kalah jauh dengan pelaku usaha. Sehingga nantinya setalah jadi sarjana mereka akan kalah bersaing. “Oleh karena itu untuk mensinergikan dan bahkan melampaui pelaku usaha maka diperlukan lompatanlompatan baik lompatan dalam ranah teknologi dan manajemen,” himbaunya pada para peserta. Sri menambahkan, start boleh tertinggal jauh, tapi finish mahasiswa harus lebih cepat dibandingkan dengan pelaku usaha. Penajaman kompetensi dan implementasi perkembangan di bidang IT (Informasi dan Teknologi) bagi mahasiswa HES harus ditingkatkan. Dengan bantuan kecanggihan teknologi, ia melanjutkan, sebuah usaha akan mudah dilakukan inovasi dan improvisasi sebagai sebuah kreatifitas mahasiswa. Ia menegaskan, peningkatan pemahaman dan aktualisasi manajemen akan semakin mengakselerasi mahasiswa di dunia usaha. Tantangan dan peluang selalu mengiring apapun termasuk dunia usaha, sehingga pantang menyerah harus menjadi peta mental mendasar bagi mahasiswa STAIN Pamekasan. Sri Wigayati tidak hanya sebatas memberikan saran, ia juga menya-
takan bahwa ada beberapa keunggulan yang dimiliki mahasiswa dibandingkan dengan pelaku usaha. Pertama, beban hidup. Pelaku usaha rata-rata telah memiliki beban hidup di bahu dan pundaknya. Sudah ada antrean kewajiban didalam hidupnya. Pelaku usaha sudah jelas tidak punya sandaran di belakangnya. Namun ketika masih menjadi mahasiswa, mereka belum punya beban apapun dan siapapun. Mereka bebas bergerak. Bahkan di belakang mereka ada penopangnya yaitu orang tua. Kewajiban mereka hanya belajar termasuk belajar berusaha sejak masih muda. Kedua, energi. Pelaku usaha menurutnya adalah salah satu pilar pembangunan di bidang ekonomi. Mahasiswa merupakan energi yang besar. Bahkan mahasiswa telah mewarnai bangsa dan negara ini. Dengan semangat Sri mengatakan kepada peserta, jika energi itu menyatu antara pengusaha dan mahasiswa, maka akan menciptakan pengusaha muda yang dahsyat. “Itu semua memerlukan sebuah keberanian di dalam melangkah bagi mahasiswa di dunia usaha dan dukungan semua pihak, seperti pengayaan melalui program pelatihan, enterpreneurship dan lainnya,” pungkasnya.
Civitas
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
12
Penguatan Metode Pembelajaran Hukum Keluarga Islam
Narasumber saat penyampaian materi kepada dosen dan mahasiswa Jurusan Syariah.
Kamis, 21 April 2016 Jurusan Syariah mengadakan acara Penguatan Metode Pembaharuan Hukum Keluarga Islam dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dengan menghadirkan Narasumber Khoiruddin Nasution Guru Besar Hukum Keluarga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Acara ini dihadiri 80 Dosen dan Perwakilan Mahasiswa Jurusan Syariah.
Menurut Khoiruddin, visi pembangunan bangsa Indonesia harus didukung oleh manusia Indonesia (SDM) yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlaq mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki
etos kerja yang tinggi serta berdisiplin. Khoiruddin melanjutkan, diperlukan alumni program studi Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyah) untuk mewujudkan visi dengan alasan (1) Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat atau bangsa, tentu sangat menentukan tercapai atau tidaknya visi tersebut. (2) salah satu upaya membangun keluarga adalah ditetapkan beberapa perundang-undangan. Usaha pemerintah lahirkan keluarga sejahtera dan sakinah berdasarkan perundang-undangan umum juga ada dua lembaga pemerintah di bidang pembangunan keluarga, yakni: Bimas Islam, BP4 dan BKKBN Banyak alumni AHS yang berkiprah di dua lembaga ini. Jurusan Syariah terus berinovasi dan metode kajian hukum keluarga terus dilakukan pengembangan terutama dalam bidang hukum perkawinan dalam rangka mewujudkan keluarga yang sakinah sebagai core base prodi di Jurusan Syariah . Oleh karenanya, kata Khoiruddin, model kajian hukumPerkawinan Islam 6 langkah (1) Deskripsikan konsep fikih/ konvensional; diharapkan ada konsep fikih, fatwa, tafsir; hasil ijtihad individu, (2) Deskripsikan dan bandingkan dengan konsep perundang-undangan perkaw-
inan/Keluarga Islam Indonesia, (3) Bandingkan dengan UndangUndang Negara Muslim Negara lain /kontemporer, (4) Cari dan temukan nash yang berkaitan dengan subjek yang dibahas seperti pencatatan, poligami, perceraian dll., (5) Pahami nash dengang model kontekstual untuk menemukan maqasid atau illat hukum atau tujuan umum dan yang terakhir (6) Temukan mana yang lebih sesuai dengan tujuan antara konsep perundangundangan dengan fikih konvensional. Ketua Jurusan Syariah Supraptiningsih menyatakan, tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan kepada para Dosen dan Mahasiswa Jurusan Syariah STAIN Pamekasan tentang dinamika perkembangan hukum keluarga mutakhir dan kedua Menimbang peluang dan tantangan Metode Pembaruan Hukum Keluarga Islam hubugannya dengan tahapan penyempurnaan kurikulum KKNI yang sedang dilakukan oleh jurusan Syariah di STAIN Pamekasan. “Saya berharap, mahasiswa STAIN Pamekasan paham betul terhadap hukum keluarga dalam islam. toh, nantinya pasti akan berkeluarga.” Ujarnya berharap.(Gfr)
Kuatkan Pengetahuan Berbasis KKNI Sabtu tanggal 21 Mei 2016 Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berhasil menyelenggarakan kuliah tamu dengan mendatangkan pemateri Dr. Muhammad Imam Farisi, M.Pd., dosen pendidikan IPS Universitas terbuka UPJJ Surabaya bertempat di Multi Center lantai 2. Acara ini mengambil tema “Penguatan Dasar & Konsep IPS Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)”. Suatu tema yang bersinergi dengan kebutuhan motivasi mahasiswa. Terbukti, antusiasme mahasiswa yang dilengkapi dengan fasilitas forum yang sangat akomodatif menjadikan perkuliahan ini begitu khidmat, menarik dan kondusif. Siti Azizah, M.Pd.I selaku Katua Prodi IPS mengatakan, bahwa diselenggarakannya kuliah ini dengan satu orientasi untuk pengenalan awal mahasiswa tentang kajian IPS, karena pada semester yang akan datang, tadris IPS akan memasuki fase ketiga semester berjalan dimana materi-materi yang akan diberikan lebih terfokus pada kompetensi bidang ilmu-ilmu sosial. Sejalan dengan sambutan ini, secara garis besar, Muhammad Imam Farisi memberikan
penjabaran materinya; Pertama, orang-orang IPS harus berfikir kontekstual, utamanya disesuaikan dengan kepentingan masyarakat dimana mereka berpijak, karena sesungguhnya pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin Ilmu-Ilmu Sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisir dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. Menurutnya, untuk menopang tendensi ini, Ada 3 paradigma IPS yang bisa dijadikan standart pembelajaran; 1. Transmisi kewarganegaraan (citizenship transmission), suatu paradigma yang bertujuan untuk mewariskan, melestarikan dan melanjutkan khasanah nilai, budaya serta tradisi. 2Paradigma social studies, yang menguasai konsep, proses, masalah dan metode ilmu-ilmu sosial dan humaniora. 3. Inkuiri-reflektif yaitu paradigma yang mampu menganali-
sis, berfikir kritis dan membuat keputusan yang tepat. Mereka tidak hanya mampu mengkritisi saja, tapi juga solutif, yakni selalu diikuti jalan keluar. Sedangkan yang kedua, orang-orang IPS harus memiliki kepercayaan yang tinggi, dan tidak perlu lagi ada rasa minder dengan program pendidikan yang dipilihnya karena dengan mengacu pada KKNIyang diatur secara khusus dalam peraturan presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012, pemerintah telah memberikan ruang yang
sama untuk bisa kompetitif di dunia kerja. KKNI merupakan salah satu hasil signifikan dari program “Penyelarasan Pendidikan Dengan Dunia Kerja”. Ia merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja Indonesia yang menyandingkan, meyetarakan dan mengintegrasikan sektor pendidikan dengan sektor pelatihan serta pengalaman kerja. Satu sisi memang demikian adanya. Tapi di sisi yang lain, sejarah telah membuktikan bahwa persoalan-persoalan kebangsaan,
chaos, serta polemik Nasioanal sangat bergantung pada pendekatan ilmu-ilmu sosial dan humaniora sebagai jalan keluarnya. Dalam konteks ini, papar Imam Farizi, ada 4 hal penting yang secara obligatif perlu dipenuhi sebagai motif acuan mahasiswa IPS; 1. Menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan, 2. Menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, 3. Bersikap dan berprilaku dalam membawakan diri berkarya, 4. Mengikuti perkembangan iptek, dan/atau kesenian. (Gfr)
Foto bersama panitia dan narasumber setelah berakhirnya kuliah tamu Prod Ilmu Pengetahuan Sosial.
Civitas
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
13
Ketua Baru: Religius, Kompeten, Kompetitif Mohammad Kosim telah terpilih secara resmi menjadi Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan. Ia tidak semerta-merta terpilih menjadi ketua, namun harus melewati test dan propertest oleh tim seleksi di Hotel Best Western Kemayoran Jl. Benyamin Sueb Blok A5 Jakarta Pusat. Lalu, Kementrian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menetapkan Kosim sapaan akrab sebagai Ketua STAIN Pamekasan periode 2016-2020. Kosim terpilih menjadi ketua kampus yang sebentar lagi akan bertransformasi menjadi Institut Islam Negeri (IIN) Madura setelah mampuh mengungguli empat pesaingnya. Awalanya, dia sebenarnya tidak ingin berpartisipasi secara langsung dalam mengembangkan STAIN Pamekasan. Akan tetapi, dorongan dari teman-temannya dan visi dan misi yang berbuah dari hasil berfikirnya ingin segera diaktualisasikan di STAIN Pamekasan dengan harapan terdapat perubahan ke arah yang lebih baik dengan segera. Segudang pengalaman memimpin pria yang pernah menjadi Narasumber di Hotel Sidoarjo dalam acara Workshop yang diselenggarakan oleh PKUB Kementrian AGAMA RI menjadi pemantap kepercayaan di semua kalangan. Sebab, ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua I (Bidang Akademik) STAIN Pamekasan pada 2000-2004, Ketua Unit Peningkatan Mutu Akademik STAIN Pamekasan pada 2004-2008, Ketua Penyunting Jurnal Tadris STAIN Pamekasan pada 2009-2012, dan yang terakhir Sebagai Ketua Pascasarjana STAIN Pamekasan pada 2012-2016. “Saya memiliki tiga motto baru yang akan menggambarkan harus seperti apa kampus STAIN Pamekasan kedepannya, yaitu: religius, kompeten, competent, dan kompetitive,” papar Kosim kepada kru Warta STAIN Pamekasan tentang motto yang dimiliki saat ditemui di ruangannya.
Ketua STAIN Pamekasan Periode 2016-2020 Mohammad Kosim (kanan) bersama Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim (kiri) usai pelantikan di Jakarta. Pria kelahiran Sampang 1 Januari 1969 menjabarkan bahwa religius akan ditanamkan kepada mahasiswa/i dan para dosen atau pu civitas akademika STAIN Pamekasan untuk mampuh mencerminkan dan menerpakan nilai-nilai keislaman. Standarisasi yang kecil bisa dilihat dari semakin ramai pengunjung masjid Darul Falah STAIN Pamekasan untuk beribadah. Selanjutnya, kompetent yang mana akan dikhususukan kepada para dosen untuk menjaga mutu atau kualitas pengajar. Selain itu, kerangka pembelajaran akan dikembangkan untuk peningkatan di bidang kompetensi. Sedangkan motto terakhir yaitu kompetitive merupakan sebagai gambaran baru suasana dan sistem yang akan dibentuk. Kosim menggaris bawahi, nuansa kompetitive akan dijunjung tinggi untuk
menciptakan situasi yang adil dan pilihan yang tepat. “Kami akan mencoba memberikan layanan dan menerapkan sistem adil di lingkungan STAIN Pamekasan,” tegas Kosim sapaan akrab Mohammad Kosim sebagai Ketua baru STAIN Pamekasan. Target jangka pendak yang dipasang oleh pria yang pernah mengikuti pelatihan Short Course (Comparative Study and Reaserch Fellow Program) di National University Of Singapore pada 2010 adalah secepat mungkin bertransformasi ke Institut Islam Negeri (IIN) Madura dari STAIN Pamekasan. Sedangkan target jangka panjang merupakan pembenahan setelah menjadi Institut dari segala bsektor dan bidang. Pasang target jangka panjang dan pendek tidak terlepas dari Visi yang disampaikan Kosim saat pelantikan. Ia mengatak
visi yang diusung yaitu ‘menjadi perguruan tinggi yang kompetitif dilingkungan STAIN/IIN dalam bidang pembinaan akidah dan khlak, pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan ilmu, dan pengabdian kepada masyarakat’. Visi yang diusung tentunya dilandasi oleh misi yang akan Ketua baru STAIN Pamekasan upayakan. Ia menyatakan juga pada misi yang akan diupayakan, yaitu: 1) Memperkokoh aqidah islamiyah dan akhlaqul karimah; 2) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bermutu; 3) Menyelenggarakan penelitian dan pengkajian ilmu yang bermamfaat bagi pengembangan ilmu dan kemaslahatan umat; 4) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang berdampak pada pemberdayaan umat; 5) Mengembangkan tradisi akademik yang kompetitif; 6) Menerapakan manajemen partisipatif yang melibatkan seluruh elemen kampus stakeholders; 7) Mengembangkan kerjasama dengan lembaga regional, nasional, dan internasional. Mohammad Kosim memasang visi dan misi tersebut dengan harapan menghasilkan lulusan yang religius, kompeten, dan berdaya saing; menghasilkan karya ilmiah yang berdampak terhadap pengembangan ilmu dan kemaslahatan umat; menghasilkan karya pengabdian kepada masyarakat yang berdampak pada pemberdayaan umat; menghasilkan kinerja institusi yang efektif dan efisien untuk menjamin pertumbuhan kualitas pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yang berkelanjutan. Terlepas dari target jangka panjang dan jangka pendek yang sudah dipasang oleh pria yang juga lulusan IAIN Surabaya cabang Pamekasan yang sekarang sudah menjadi STAIN Pamekasan. Ia berniat mengembangkan mutu STAIN Pamekasan di 10 bidang, yaitu bidang kelembagaan, bidang sumber daya manusia yang meliputi dosen, tenaga pendidikan, mahasiswa dan alumni, bidang sarana –prasarana, bidang keuangan, bidang penelitian dan pengembangan ilmu, bidang pengabdian kepada masyarakat, bidang kerjasama, bidang publikasi, bidang pelayanan, dan terakhir di bidang kurikulum.(idy)
Serah Terima Jabatan Ketua Baru STAIN Pamekasan STAIN Pamekasan melaksanakan Serah Terima Jabatan (Sertijab), setelah terpilihnya Mohammad Kosim sebagai nahkoda baru kampus yang akan segera bertransformasi ke Institut Islam Negeri (IIN) Madura. Acara sakral tersebut berlangsung di Multi Center lantai 2 STAIN Pamekasan, Kamis (13/10). Moment itu diwarnai dengan proses penandatanganan naskah Sertijab oleh Ketua STAIN Pamekasan masa bhakti 2012-2016 Taufiqurrahman dan Ketua baru Mohammad Kosim yang akan memimpin sampai tahun 2020. Lalu, diserahkan secara simbolis. Taufiqurrahman berpesan kepada ketua baru agar bisa meneruskan program yang sudah terancang dan terlaksana di kepemimpinannya. Lalu, Ia ber-
harap kepada Ketua STAIN Pamekasan masa bhakti 216-2020 agar bisa membuat kampus dekat terminal Ronggo Sukowati lebih baik kedepannya. “Selamat berkarya, selamat bertugas serta membawa STAIN Pamekasan lebih baik,” ungkap taufiq dalam sambutannya di acara Sertijab. Tufiq juga mengatakan kepada Kosim sapaan akrap Mohammad Kosim agar tidak terkontam-
inasi terhadap kepentingan apa pun, salah satunya seperti fitnah yang bisa mengkerdilkan kebijakan yang sudah, sedang, atau akan diambil. “Kepada ketua yang baru jangan risau dengan omongan orang, karena setiap pemikiran orang tidak pernah sama, teruskanlah berjuang,” tegas Taufiq. Sementara, Ketua Baru STAIN Pamekasan masa bhakti 20162020 Mohammad Kosim berharap bahwa dalam melaksanakan tugasnya nanti tidak cukup seorang diri. Maka dari itu, ia meminta agar sama-sama mendukungnya dan ikut berpartisipasi aktif dalam mengembangkan STAIN Pamekasan agar lebih baik lagi. Kosim mengatakan, masa-
Pelaksanaan serah terima jabatan dari ketua lama Taufiqurrahman (kiri) kepada ketua baru Mohammad Kosim (kanan) masa transformasi dari STAIN Pamekasan menuju IIN Madura adalah tugas yang berat. Karenaitu, ia meminta kepada semua
karyawan yang PNS atau pun Non PNS agar bekerja sama dan mendukung program-program yang akan diljalankan.(idy)
Kampusiana p Ragam Aktivitas
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
14 14
Mahasiswa STAIN Pamekasan
Foto bersama pemateri D Zawawi Imron (empat dari kanan) dengan Ketua Prodi Tadris Bahasa Indonesia Hafidz (tiga dari kiri), Wakil Ketua III Atiqullah (empat dari kiri) dan panitia.
Membangun Madura dengan Orasi Budaya Pamekasan – Pada 6 April 2016 Science of Stupid (SOS) yang bertempat di Auditiorium STAIN Pamekasan mengadakan Orasi Budaya. Kegiatan yang mengambil tema “Visi dan Agenda” Mahasiswa STAIN Pamekasan: Membangun Madura Melalui Sejarah, Bahasa, Seni dan Budaya.” Pada acara kali ini menghadirkan dua pemateri dengan latar belakang budayawan Madura D. Zawawi Imron dan Dosen fakulas Ilmu Sosial UIN Malang Abd. Latief Bustami yang berasal dari Sumenep, Madura, dengan dipandu Ketua Prodi Bahasa Indonesia STAIN Pamekasan Hafid Efendi. Acara yang dimulai jam 19:00 tersebut terbilang beda dan sangat meriah, pasalnya peserta dan undangan yang hadir ditempatkan di Auditorium STAIN Pamekasan dengan posisi duduk di lantai dengan alas karpet tanpa terkecuali para pemateri. Selain itu para peserta yang hadir langsung disambut dengan dua termos besar yang berisi kopi dan teh yang masih hangat. Ketua panitia, Ismail ketika ditanya mengenai hal ini
menjawab bahwa konsep yang dipakai dalam acara ini tidak lain untuk menghadirkan suasana budaya berkumpul orang madura seperti dalam kolom atau kegiatan perkumpulan lainnya di Madura. Sebelum acara dimulai, para pengunjung dihibur dengan Jam’iya Hadrah Safinatul Mustofa yang sukses mengajak para pengunjung melantunkan sholawat bersama sembari menunggu para undangan dan pemateri. Acara dimulai dengan pem-
bukaan oleh MC, sambutan dan prakata dari STAIN Pamekasan dan panitia dilanjutkan dengan pemberian cinderamata pada pemateri dan pemandu acara, serta diakhiri dengan acara inti yakni orasi budaya dari kedua pemateri. Acara tersebut berakhir jam 22:05 dengan peserta lebih dari 300 peserta. “Orasi Budaya dengan mengambil tema tersebut dikira sangat penting. Karena, ada banyak pergeseran yang dras-
tis terjadi di Madura, terlebih semenjak jembatan Suramadu dibangun. Yang paling miris adalah pergantian ikon Madura dari perilaku yang religius dan santun manusia Madura sendiri juga bahasa dengan dialek yang khas menjadi icon fisik yang tidak representatif yaitu jembatan Suramadu,” jelas Ketua Panitia mengenai acara tersebut. Pengumpulan dana sebagaimana disampaikan ketua panitia dalam sambutannya salah satunya dengan cara mengumpulkan botol bekas di area kampus selama kurang lebih 2 minggu, selain melalui iuran pribadi dan bantuan beberapa dosen. Acara berjalan dengan lancar sebagaimana harapan panitia dan menuai pujian dari banyak pihak salah satunya Abd. Latief Bustami sebagai pemateri. “Aca-
ra ini gila dan dari orang-orang yang gila. Mereka mengundang saya dengan bersepeda motor ke Malang untuk budaya Madura dan membangun Madura. Itu luar biasa,” ungkapnya.(ISL)
“
Acara ini gila dan dari orang-orang yang gila. Mereka mengundang saya dengan bersepeda motor ke Malang untuk budaya Madura dan membangun Madura. Itu luar biasa
Abd. Latief Bustami Pemateri
Kampusiana
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
15
Asah Kemampuan Investigasi di Tanah Seni Ukir Dalam rangka menindaklanjuti pengkaderan di intern organisasainya, UKK LPM Activita STAIN Pamekasan menggelar Diklat Jurnalistik Tingkat Lanjut (DJTL) di Desa Karduluk Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep. DJTL dilaksanakan selama empat hari. Terhitung dari tanggal 5 hingga 8 Mei 2016. Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut adalah “Mengungkap Fakta di Balik Berita Seni Ukir Karduluk”. Pada kegiatan tersebut, paserta (red:anggota baru) difokuskan pada materi investigasi sekaligus mempraktekkannya. Ketua Panitia Syafi’i, dalam sambutannya mengatakan, tujuan dilaksanakannya acara tersebut untuk memberikan pengetahuan tambahan dalam peliputan serta penulisan berita terkait investigasi dan kegiatan tersebut sudah menjadi agenda dalam program kerja kepengursan LPM Activita STAIN Pamekasan setiap tahunnya. Karena bagaimanapun juga, ia melanjutkan, para anggota tersebut yang akan meneruskan estafet kepengurusan LPM Activita periode selanjutnya. Selain itu, dia berharap, para peserta betulbetul menyimak materi yang disampaikan oleh pemateri dengan saksama. Agar kedatangannya ke desa yang terkenal dengan seni
Pemateri tampak serius menyampaikan materi tentang teknik investigasi. ukirnya tersebut tidak sia-sia. Zainul Ihsan selaku Kepala Desa Karduluk turut hadir dalam acara tersebut dan menyambut hangat kedatangan LPM Activita STAIN Pamekasan. Orang nomor satu di desanya menghimbau, agar panitia dan peserta menjaga ketertiban sampai acara selesai. Karena, ia menegaskan, akhlak sangat menjadi perhatian
masyarakat di setiap ada acara yang didatangi para mahasiswa. “Alhamdulillah, saya sangat senang dengan hadirnya adikadik dari STAIN Pamekasan ini. Dengan acara ini masyrakat bisa tahu, baik masyarakat asli Karduluk maupun luar Karduluk terkait senik ukir ini bermula hingga berkembang,” syukurnya di akhir sambutan.
Dalam acara tersebut, peserta digodok dengan materi selama dua hari. Dua hari pertama dibekali materi tentang tatacara menginvestigasi, dua hari selanjutnya diberi tugas untuk terjun ke lapangan dan mencari berita tekait seni ukir sebagaimana materi yang sudah di sampaikan oleh pemateri selama dua hari sebelumnya
Untuk memberikan semangat kepada para peserta, panitia memberikan hadiah kepada peserta terbaik putra dan terbaik putri. Di kalangan putra, peserta terbaik diberikan kepada Arman Maulana. Sedangkan untuk terbaik putri diberikan kepada peserta bernama Eva Wahyuningtiyas.(Gfr)
Fatin Shidqia Lubis Membius Penonton di Harlah PBS ke-7 Harlah ke-07 Program Studi (Prodi) Perbankan Syariah (PBS) STAIN Pamekasan mempersembahkan Talkshow Inspiratif, Accounting Competition, Parade musik, dan penyanyi nasional Fatin Shidqia Lubis. Tema yang diusung pada harlah yang berlangsung sejak 29 Maret – 02 April 2016, adalah ‘Wonderful of Muslem’.
Fatin Shidqia Lubis, jebolan X Factor Indonesia menghibur penonton dalam malam penutupan Harlah PBS ke-7
Acara perdan pada Selasa (29/03) dimulai dengan Talkshow Inspiratif dengan tajuk ‘Bicara Bisnis, Bicara Sukses’. Pemateri yang dihadirkan yaitu pemilik English Cafe Moh Hamli dari Yogyakarta dan Melda Wulandari yang merupakan manager dari Transetter Pamekasan. Kedua pemateri didatangkan dengan harapan mampu memotivasi para peserta yang merupakan mahasiswa STAIN Pamekasan dan menumbuhkan jiwa Enterprainer mahasiswa STAIN Pamekasan terutama jurusan Ekonomi dan Bisnis (EBIS). Pada Rabu (30/03) pelaksanaan Accounting Competitian yang dikhususkan untuk mahasiswa STAIN Pamekasan. Dalam kegiatan ini terdapat 60 peserta yang ikut andil untuk unjuk kebolehan dalam kemampuan akuntansinya. Para peserta berasal dari Prodi Akuntansi Syariah (AS), Ekonomi Syariah (ES), Perbankan Syarah (PBS), dan Hukum Ekonomi Syariah (HES) semester Dua, Empat,
dan Enam. Sedangkan, Parade Musik terselenggara pada hari berikutnya pada Kamis, (31/03) dengan tajuk ‘Harmony Kota’. Parade musik tersebut diadakan, mengingat terdapat banyak mahasiswa PBS yang memiliki skill dibidang musik. Terhitung 12 tim band yang memperlihatkan kebolehannya dalam event tersebut, diantaranya yaitu : Caspian Band, Doraemon Band, Temposo Band, Dicky and Tobeco Road Band, Heroin Band, Pamekasan Berisik Band, After Kids Band, Master of Madness Band, SKF Band, Sinar Band, Jenewer Band, dan Pertiwi JR Band. Acara puncak (Konser Fatin Shidqia Lubis) yang begitu ditunggu-tunggu oleh semua kalangan akhirnya terlaksana pada Sabtu Malam (02/04) di lapangan sebelah selatan Perpustakaan STAIN Pamekasan. beberapa dosen dan pimpinan STAIN Pamekasan hadir langsung untuk menyaksikan merdunya
dan keseruan aksi panggung artis pemenang X-Factor 2013 itu. Konser tersebut berjalan dengan meriah. Terlihat dari para penonton yang memadati lapangan kampus yang sebentar lagi akan bertransformasi menjadi Institut Islam Negeri (IIN) Madura, berdiri bertepuk tangan saat Fatin sapaan akrab dari Fatin Shidqia Lubis menaiki panggung yang sangat megah. Fatin menyapa para penonton dan menyanyikan lagu yang dinikmati oleh semua yang hadir pada konser tersebut. “Kami sangat senang sekali, telah bisa merayakan harlah prodi kami (PBS) dengan sangat meriah. Harlah ini yang berlangsung dari 29 Oktober 2016 sampai sekarang dan mulai dari Talkshow Inspiratif sampai sekarang yaitu konser Fatin, kai persembangkan bagi keluarga besar STAIN Pamekasan,” papar Habibullah yang merupakan salah satu Panitia Harlah Prodi PBS ke-7 kepada kru Warta STAIN Pamekasan saat ditemui seusai acara.(idy)
Kampusiana
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
16
DM UKK Pramuka ke-23 Eratkan Persahabatan Warga Racana se-Jatim Unit Kegiatan Khusus (UKK) Pramuka Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan merayakan Dies Maulidiah (DM) yang ke-23 dengan mengundang Warga Racana se-Jatim (Jawa Timur). Perayaan ini berlangsung di Auditorium STAIN Pamekasan yang dilaksanakan pada Minggu, 14 Februari 2016. Acara yang bertepatan pada hari libur kuliah dijadikan ajang untuk mempererat hubungan antar Warga Racana se-Jatim. Selain itu, acara tersebut juga merupakan proses mempromosikan tradisi dan kebudayaan asal Madura. Terbukti, konsep acara, suguhan, ataupun hiburan merupakan khas dari pulau garam Madura. Para undangan masuk secara tertib sambil menikmati suguhan yang Pemanggu Adat (PA) berikan. Makanan yang diberikan berupa jhubethe dan minuman la’ang. PA langsung menyuapkan jhubethe tersebut kepada para undangan yang mau masuk ke dalam Auditorium STAIN Pame-
Pembina racana putri UKK Pramuka STAIN Pamekasan, Heni Uswatun Hasanah terlihat memberikan hasil pemotongan tumpeng kepada Wakil Ketua III Atiqullah. kasan. Sembari tamu memasuki tempat, para peserta menikmati suguhan penampilan tari untuk menyambut para tamu. Semua audien memperhatikan para penari yang
Bagi-bagi Takjil dan Khatmil Quran di Bulan Ramadan
dengan elok dan kelenturan tubuh menyedot perhatian. Bagi tamu yang baru datang langsung mencari tempat duduk dan secara spontanitas diam menikmati suguhan penampilan yang sudah dipersiapkan oleh
kepanitiaan. Pasca acara pembukaan dimulai, pemotongan tumpeng menjadi simbolis perayaan. Lalu disusul dengan pemberian kenang-kenangan atau kado dari setiap warga racana se-Jatim yang hadir dengan cara bergiliran satu per satu menaiki panggung untuk menyerahkan langsung. Luapan syukur dan apresiasi datang dari salah satu panitia yang sudah semester 4, Waqiah. Ia mengatakan DM yang sangat meriah dan berkesan. Sebab, warga racana yang jauh, rela meluangkan waktunya untuk menghadiri DM UKK Pramuka STAIN Pamekasan. Sila, Panitia DM UKK Pramuka STAIN Pamekasan ke-23 menilai acara DM tahun ini terbilang sangat bagus ketimbang tahun-tahun sebelumnya. ”DM warga racana Trunojoyo-Potre Koneng STAIN Pamekasan pada tahun ini bisa lebih mempererat tali silaturahmi antar warga racana se-Jatim, saya begitu senang sekali, sebab bisa terlibat langsung dengan acara yang seperti ini,” tutur Sila saat diwawancarai kru Warta di sebelah kanan Auditorium STAIN Pamekasan.(idy)
Pelatihan Keterampilan Mendukung Jiwa Wirausaha Pe m b i c a r a R i f k i A p r i y a n t i memaparkan materi dengan begitu antusias di depan para peserta.
UKK Pramuka STAIN Pamekasan melakukan khatmil Quran di Masjid Darul Hikmah STAIN Pamekasan yang dilanjutkan dengan bagi-bagi takjil di Arek Lancor (Arlan) Kabupaten Pamekasan Acara yang berlangsung pada hari pertama liburan semester genap (16 Juni 2016) mengawali kegiatan religi dan sosial dengan khatmil Quran yang dimulai sejak pagi hari. Para anggota baru tak terkecuali kepengurusan ikut berpartisipasi dengan cara bergiliran dalam melakukan khatmil quran tersebut yang selesai sore hari. Bagi-bagi takjil yang menunjukkan hasrat untuk berbagi anak pramuka tinggi menjadi aktivitas pilihan selanjutnya. Arlan (Alunalun Kabupaten Pamekasan) yang menjadi tempat pilihan anak pramuka STAIN Pamekasan dalam membagikan takjil penuh dengan semangat dan ikhlas. Hal ini terbukti dari mimik muka yang selalu terhiasi senyuman saat membagikan kepada para pengemudi yang berlalu-lalang. Perempatan dekat pom bensin menjadi pilihan selanjutnya, mengingat takjil masih tersisa. Lokasi yang sejalur dengan arah pulang terpandang sangat tepat untuk menjadi tempat kedua pembagian takjil. Takjil yang tidak terlalu banyak jumlahnya membuat tidak terlalu lama para anak UKK Pramuka STAIN Pamekasan di sesi yang kedua. Kepanitiaan yang sudah men-
unggu di kampus sudah rampung mempersiapkan hidangan untuk buka bersama. Acara dihadiri langsung oleh Pembina UKK Pramuka STAIN Pamekasan Umar Bukhori. Hingar bingar suasana tampak terlihat dari canda tawa saat menunggu waktu buka puasa tiba. Tidak jarang mereka saling menggojlokin sesama menghiasi suasana buka bersama yang diletakkan di depan Laboratorium Terpadu II sebelah timur Masjid STAIN Pamekasan. Acara ini bertujuan untuk menunjukkan kepada publik bahwasanya anak Pramuka STAIN Pamekasan bukan hanya bisa tepuk tangan atau mengomandangkan yel-yel saja, namun bisa berkecipung dalam kegiatan islami dan sosial. “Kegiatan islami yang kami selenggarakan merupakan suatu ujud syukur kami kepada yang Maha Agung, dan kami juga jadikan sebagai ajang pembuktian bahwasanya anak Pramuka STAIN Pamekasan bukan hanya bisa bertepuk tangan saja, namun mereka juga bisa peduli terhadap sesama,” tegas salah satu kepanitiaan, Sila saat ditemui oleh kru Warta di taman Kampus STAIN Pamekasan.(idy)
Pamekasan, 24 April 2016, Unit Kegiatan Khusus (UKK) Kopma al-Fattah STAIN Pamekasan mengadakan pelatihan keterampilan dengan menghadirkan pengusaha muda dari Kota Surabaya Rifki Apriyanti yang merupakan alumni salah satu Perguruan Tinggi di Kota Malang. Adapun yang hadir pada pelatihan ini berjumlah 50 peserta. Menurut Rifki, keterampilan menjadi salah satu potensi besar untuk menjamin kemandirian ekonomi. Dengan keterampilan yang kita miliki akan mampu membuat lapangan pekerjaan sendiri. Keterampilan dan kreativitas seharusnya menjadi sebuah kemampuan wajib setiap orang tanpa melihat background pendidikan yang sedang dijalani
atau telah diperoleh. Karena kreativitas akan menjadi bekal hidup tersendiri dan akan berguna di masa mendatang. Rifki melanjutkan, setidaknya pelatihan ini menjadi langkah awal dan minimal para peserta sadar bahwa mereka memiliki keterampilan dan kreativitas, serta mau meningkatkannya. Kegiatan ini menjadi sangat
penting karena di era pasar bebas seperti sekarang ini setiap warga Negara dituntut oleh keadaan untuk bisa mandiri dan kreativ melihat peluang yang ada. Pelatihan tersebut diawali dengan penyampaian materi sekitar 1,5 jam kemudian dilanjutkan dengan praktek membuat kreatifitas yang berbahan dasar barang-barang murah dan mudah didapatkan dari sekitar. Ketua panitia sangat bersyukur, karena acara pelatihan tersebut berlangsung kondusif dan para peserta terlihat antusias mengikuti sampai berakhirnya acara tersebut. Hasil praktek menghasilkan sejumlah barang daur ulang yang mempunyai nilai guna dan nilai jual. Ada yang menghasilkan karya berupa gantungan kunci, keset, bunga-bunga hias dan semacamnya. Hail kreatifitas peserta tersebut selanjutnya akan dipasarkan di Kopma Alfattah STAIN Pamekasan sendiri. “saya berharap setiap peserta mampu memperoleh ilmu dari pemateri sebanyak-banyaknya dan akan menjadi bekal kemajuan ekonomi sendiri atau bahkan bangsa ini nantinya” harap Syafiudin selaku ketua pemateri acara ini.(ISM)
Kampusiana
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
Foto bersama Ketua STAIN Pamekasan Taufiqurrahman dengan ketua seluruh organisasi mahasiswa setelah pelantikan.
Pelantikan Ketua Organisasi Mahasiswa KPUM Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan selenggarakan pelantikan Organisasi Mahasiswa (Ormawa), paska terselenggaranya Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) yang berbarengan dengan Ujian Akhir Semester (UAS) bulan kemarin. Lantai dua Multi Center STAIN Pamekasan menjadi lokasi terselenggaranya acara yang dihadiri langsung oleh Ketua dan Wakil Ketua III kampus yang sebentar lagi akan bertransformasi ke Institut Islam Negeri (IIN) Madura.
Pada Kamis, 14 Juni 2016 menjadi oretan sejarah bagi para ketua Ormawa terpilih beserta kepengurusan teras yang lainnya, seperti Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Sebelum prosesi pelantikan Staf Kemahasiswaan Muhammad Jamaluddin membacakan susunan kepengurusan. Tapi, ia menyampaikan sebelum membacakan bahwa susunan kepengurusan tidak akan dibacakan semua, melainkan hanya kepengurusan teras, namun bagi yang kepen-
gurusan Dewan Mahasiswa akan dibacakan semua. Semua nama-nama yang dipanggil maju kedepan dan membentuk barisan untuk disumpah. Wakil Ketua III Atiqullah yang memimpin langsung jalannya penyumpahan dengan cara membacakan terlebih dahulu dan semua kepengurusan mengucapkan secara bersama-sama. Prosesi pelantikan menjadi acara selanjutnya yang dilakukan langsung oleh Taufiqurahman selaku Ketua
17
STAIN Pamekasan. “Kalian harus mampu mengemban amanah dengan baik serta mampu melanjutkan dan memperbaiki program-program yang sudah ada sebelumnya. Eksistensi kalian jangan sampai buram, keberadan kalian harus bisa dirasakan oleh mahasiswa lain,” pesan Ketua STAIN Pamekasan ditengah-tengah penyampaian sambutannya. Atiqullah yang biasa disapa Atiq sangat berharap kepada kepengurusan baru dan meminta jangan menyelenggarakan acara sebelum Rakergab (Rancangan Kerja Gabungan) telah rampung dilaksanakan. Terlepas itu, Jamal sapaan bagian Staf Kemahasiswaan meminta juga untuk bersungguh- sungguh dalam menjalankan tugas serta mampu menciptakan trobosan-trobosan baru di kampus yang dekat dengan terminal Ronggo Sukowati. Setelah Dewan Mahasiswa (DEMA) periode 2015-2016 dan yang baru dilantik menyampaikan beberapa kata, dilanjutkan dengan foto bersama. Tapi, indahnya kebersamaan dan hurahura kepengurusan Ormawa baru tidak sempurna dengan ketidak hadiran beberapa kepengrusan dari acara pelantikan. Kali ini menyisahkan kesan tersendiri dibenak para kepengurusan yang hadir. Seperti hal nya yang diungkapkan oleh salah satu ketua Ormawa terpilih, Angga, “Saya kira ini pelantikan yang luar biasa, sampai merinding ketika disumpah bersama Ketua STAIN Pamekasan,” tegasnya. (idy)
UKM Olahraga Gelar Coaching Clinic STAIN Pamekasan - Unit Kegiatan Mahasiswa Olahraga (UKM-OR) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan menggelar Coaching Clinic dengan tema “Peningkatan Skill Berolahraga Menuju Kejuaraan Dunia” yang bertempat di Madrasah Aliyah An-Najah Karduluk kabupaten Sumenep (26/05/16). Kegiatan ini bertujuan untuk melatih generasi muda terutama pada tingkat SMA/MA dengan menekankan penguasaan teknik dan aplikasinya. Dalam kegiatan ini yang menjadi peserta yaitu semua siswa-siswi MA An-Najah. Kegiatan ini diawali dengan pembukaan ini mendapat respon baik dari siswa-siswi MA An-Najah. Selin itu kegiatan ini juga sangat dibutuhkan oleh siswa-siswi An-najah apalagi akhir-akhir ini olahraga mendapat penerimaan yang baik oleh masyarakat dan lembaga pendidikan, sehingga peluang untuk eksis di bidang olahraga mulai diminati dan ditekuni. Dalam pembukaannya, Laili selaku ketua UKM-OR, pihaknya sangat berharap kegiatan kali ini bermamfaat bagi siswa-siswi An-Najah sehingga bisa menjadi bekal dalam pengembangan bakat mereka. Disamping itu pihaknya juga mengucapkan
terimakasih kepada seluruh pihak (lembaga An-Najah, red) yang telah menerima UKM-OR mengadakan kegiatan dilembaga AnNajah tersebut. Disamping itu, menurut salah satu panitia kegiatan ini sangat penting dilaksanakan mengingat perkembangan dunia olehraga dikancah dunia, sehingga UKMOR dalam hal ini juga hadir untuk membekali generasi muda terutama dibidang olahraga untuk turut menumbuhkan bakatnya. Menurutnya, alasan kegiatan ini diformulasikan dalam bentuk pemberian pemahaman dan nantinya akan mengerucut terhadap praktek dilapangan. Hal ini dikarenakan dalam dunia olahraga, sebuah teori yang diberikan dan tanpa adanya praktek langsung dilapang sama halnya dengan menulis di atas lautan. Oleh karena itu dalam kegiatan kali ini penyampaian teori hanya sebatas pengenalan terhadap berbagai
Pemateri dari UKM Olahraga STAIN Pamekasan tampak menjelaskan materi sembari menatap slide di depan para peserta. teknik, setelah itu diperkaya dengan peraktek langsung dilapangan. “Praktek jauh lebih penting dari sekedar toeri, tetapi tanpa sebuah teori praktek juga tidak akan berarti apa-apa,” katanya menegaskan.
Dalam penyampaian materinya, panitia membagi ke dalam empat group. Group tersebut yaitu Futsal yang diisi oleh Farhan Fahmi, Pancak Silat diisi oleh Ahmadi, Bulu Tangkis diisi oleh Najallah, dan Bola Volly yang
diisi oleh Saiful Anam. Setelah penyampaian materi, kegiatan ini dilanjutkan dengan praktek dilapangan yang bertujuan untuk mengasah kemampuan peserta kegiatan dan juga sebagai latihan. (Ndi)
Kampusiana
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
18
KTM Ajang Persiapan Jurnal Riset Mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa Pengembangan Intelektual & Riset (UKM PI & Riset) menyelenggarakan Kupas Tuntas Metodologi (KTM). Acara yang diadakan selama dua hari, sejak Minggu (10/4) hingga Senin (11/4) ini bertajuk “Preparing & Pengaplikasian Riset.” Pelatihan penelitian dikemas dengan pemberian materi lebih sedikit, serta memperbanyak jam praktek berlangsung selama dua hari di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan dan di Terminal Ronggo Sukowati. Unit Kegiatan Mahasiswa Ikatan Qori’ dan Da’i (UKM IQDA) ikut berpartisipasi dalam pelatihan ini. Para anggotanya yang didelegasikan untuk menampilkan al-Banjari sebelum opening ceremony dimulai. Penampilan yang mampu membuat Auditorium STAIN Pamekasan bergemuruh menjadi kesan tersendiri dan sokongan semangat di awal-awal acara. Acara yang dijadikan sebagai ajang persiapan jurnal intelektualita yang hanya memuat artikel pustaka untuk bisa dikombinasikan dengan artikel yang merupakan hasil riset. Ketua Uumum UKM PI & Riset, Andi Mahruji menyampaikan, “Ini sangat lucu ketika melihat nama Riset dalam Organisasi PI yang sudah berdiri 19 tahunan, akan tetapi jurnal (Intelektualita) kita yang hanya memuat artikel pustaka saja.” Seusai acara pembukaan selesai, langsung diisi kembali oleh penampilan yang bertujuan me-refresh otak sebelum menerima materi. Pada kali ini dance ala Korea yang ditampilkan oleh Noval salah satu Anggota UKM PI & Riset yang menjadi sajian pemanja mata. Sebelum materi dimulai, rombongan delegasi dari PI STKIP Sumenep tiba bersama Ketua Umumnya, Tila. Hari pertama pada Minggu, 10 April 2016 diisi dengan pemberian materi tentang persiapan proposal dan langkah-langkah melakukan riset kelapangan. Wasilul Choir selaku pemateri bukan hanya meminta audien untuk menyimak penyampaian. Akan tetapi, ia juga menyuruh untuk menyusun rancangan ditempat secara spontan. Penyusunan yang sudah selesai ditulis ke selembar kertas dan
disertorkan untuk dikoreksi satu per satu. Setelah terkumpul semua, pemateri membahas lima kerangka proposal terbaik. Di hari pertama masih ada agenda pada sore hari yaitu praktek penelitian ke lapangan. Destinasinya memilih Terminal Ronggo Sukowati. Sebelum pemberangkatan terdapat selayang pandang dari Ketua Umum UKM PI & Riset masa enjoy 2014-2015, Andawi. Ia memaparkan pengalamannya dalam menyelesaikan skripsi yang tentunya melakukan penelitian dalam proses finishing-nya. Tanya jawab tentang step-step dilapangan tersaji dalam diskusi kecil-kecilan pra-riset yang hanya berdurasi 2 jam. Semua audien yang dibagi kedalam lima kelompok akhirnya terjun ke lapangan bersama pendamping masing-masing. Di lapangan, peserta langsung melakukan proses pengamatan tentang objek yang akan diangkat untuk diteliti. Setelah menemukan langsung diajaukan kepada tim yang sudah dipilih oleh panitia, yaitu Andawi dan Ashari. Kebersihan dan keamanan yang menjadi sorotan utama dari setiap kelompok dengan sub tema yang berbeda nantinya. Hari kedua terselenggara pada Senin, 11 April 2016 di gedung Multi Center lantai 2 STAIN Pamekasan. Pada sesi ini pemateri, Heni Listiana akan mengajari caranya menganalisa data yang dihasilkan dari proses observasi lapangan yang singkat kemarin. Ia menjelaskan sekaligus memadukan dengan data yang dihasilkan oleh para peserta. Data yang diperoleh menjadi bahan kajian bersama dan dianalisis bersama. Materi yang disampaikan menjadi sangat mudah diserap,
sebab bisa langsung diaplikasikan dengan praktek ke lapangan. Praktek sidang menjadi ujung acara pelatihan. Setiap kelompok akan mempersentasikan hasil analisis data dari lapangan di depan kelompok lain dan lima penguji yang diambil dari senioritas UKM PI & Riset yang sedang melakukan penelitian untuk skripsinya serta satu komentator. Setiap kelompok memulainya dengan memaparkan hasil yang kemudian akan ditanya oleh setiap penguji dengan masing-masing satu pertanyaan. Terakhir, komentator akan memberikan masukan tentang hasil analisis dan retorika persentasinya. Kegiatan ini mendapat respon yang sangat baik dari peserta. Salah satu peserta Rita Sundari mengatakan, pengalaman yang ia dapatkan selama mengikuti KTM sangat berkesan. Karena tidak hanya mendapatkan pengetahuan dalam bentuk teori saja, melainkan juga bisa mengetahui langsung sulitnya melakukan penelitian. “Tapi, saya sungguh jadi tidak sabar untuk menjadi mahasiswa semester akhir, agar segera bisa seperti senioritas yang duduk didepan sana,” ungkapnya setelah acara usai. Andawi selaku salah satu penguji yang didatangkan serta Ketua Umum preode 2014-2015 mengapresiasi acara ini. Karena, ia nilai sangat bermamfaat bagi persiapan menerbitan jurnal dengan artikel yang ditulis berdasarkan data riset dan referensi. Ia juga mengatakan UKM PI sekarang lebih baik dari kepengurusan sebelumsebelumnya dari segi program yang akan menyokong target (Jurnal Riset) organisasi ini (UKM PI & Riset).(idy)
Pemateri, Heni Listiana (baju pink) memaparkan materi analisis data di depan para peserta KTM.
Pembina UKM PI & Riset Jamaluddin terlihat menyampaikan sambutannya dengan sangat serius di atas podium.
UKM PI & Riset Kaji Provinsi Madura Harlah Unit Kegiatan Mahasiswa Pengembangan Intelektual & Riset (UKM PI & Riset) STAIN Pamekasan yang ke-19 mengkaji Provinsi Madura. Peringatan kali ini dikemas dengan seminar yang bertempat di Auditorium Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan dengan tajuk ‘Potensi Cendikiawan Muda dalam Mengembangkan Madura’. Panitia mendatangkan dua pemateri yang kompeten dibidangnya yaitu Sitrul Arsyih dan Abd. Syukur sebagai Narasumber pada Senin, 16 Mei 2016. Penampilan al-Banjari dari Unit Kegiatan Mahasiswa Ikatan Qori’ dan Da’i (UKM IQDA) STAIN Pamekasan menjadi sajian awal sebelum acara dibuka secara resmi. Saat waktu menunjukkan jam 09.00 WIB acara resmi dimulai. Wakil Ketua I, Achmad Mulyadi yang membuka langsung acara pada pagi itu, ia menggantikan Wakil Ketua III, Atiqullah yang sedang menghadiri acara di luar Kota. Achmad Mulyadi melakukan pememotong kue sebagai simbolis perayaan harlah UKM PI & Riset STAIN Pamekasan yang ke-19 setelah membuka acara secara resmi. Semua hadirin beserta kepanitiaan memanjadkan doa sebelum pemotongan dilakukan oleh Waka I. semuanya menundukkan kepala untuk berdoa. Kedua pemateri mengkaji secara bergiliran diatas panggung. Mereka sepakat akan perlunya pengkajian secara mendalam mengenai pembentukan Provinsi Madura dari segala aspek, budaya, ekonomi, dan lain sebagainya. “Kajian kenegaraan merupakan kajian paling penting dalam proses pemekaran ini, sebab untuk menjadi provinsi tidak lah mudah seperti beberapa orang kira,” ungkap salah satu pemateri dengan penyampaian yang serius. Pelepasan balon menjadi simbolis kedua dalam perayaan harlah. Pada kesempatan ini Pembina UKM PI & Riset, Jamaluddin yang melepaskan langsung balon beserta tulisan ‘Happy Anniversary UKM PI & Riset’ di luar Auditorium Kampus yang sebentar lagi akan bertransformasi menjadi Institut Islam Negeri (IIN) Madura. Semua audien dan kepanitiaan keluar untuk menyaksikan pelepasan balon. Penampilan dance ala Korea menjadi penutup acara harlah. Noval yang merupakan anggota UKM PI & Riset yang menampilkan. Gemuruh tepuk tangan dan sorak dari audiensi menjadi kesan yang sulit dilupakan disetiap benak yang menyaksikan penampilan tersebut. Ahmad Tumiyati, Ketua Panitia menyampaikan ucapan maaf serta terima kasih terhadap semua kepanitiaan dan pihak-pihak external yang telah memabantu dalam menyukseskan acara harlah UKM PI & Riset. Ia juga mengucapkan terima kasih terhadap para audiensi yang ikut serta memeriahkan. “Saya selaku Ketua Panitia tidak bisa bekerja sendiri untuk menyukseskan acara ini, semua kepanitiaan melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai jobnya masing-masing. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada semuanya,” tegas Tumiyati kepada kru Warta STAIN Pamekasan pasca acara berakhir.(idy)
Kampusiana
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
19
Anniversary TBI ke-09: Show Your Voice
Foto bersama kepengurusan HIMA Prodi TBI dan para pemenang lomba Pidato, Karaoke dan Debat (dari kanan)
Himpunan Mahasiswa (Hima) Prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan merayakan harlah yang ke-09 dengan berbagai macam lomba dan pesta rakyat. Auditorium STAIN Pamekasan menjadi tempan terselenggaranya acara yang berlangsung selama tiga hari, sejak Kamis-Sabtu, 18-20 Mei 2016.
Perayaan yang kesembilan bertajuk ‘Show Your Voice’. Tema diangkat berdasarkan lomba-lomba yang mengarah akan suara semua, yaitu debat, pidato, dan karaoke. Ketiga lomba tersebut menggunakan bahasa Inggris. Lomba yang dikhususkan untuk mahasiswa STAIN Pamekasan hanya boleh diikuti oleh mahasiswa Prodi TBI. Antusiasme mahasiswa TBI terlihat dengan banyaknya peserta yang mengikuti aneka lomba yang diselenggarakan oleh panitia.
Lomba karaoke dan pidato bahasa Inggris terjadwal pada hari pertama. Para peserta lomba tampil secara bergiliran antara peserta karaoke dan pidato. Satu per satu peserta dipanggil oleh pemandu acara. Mahasiswa yang tidak mengikuti lomba juga memadati Auditorium untuk mendukung teman-temannya, tidak terkecuali komunitas seperti Fun English Club (FEC) Mahasiswa STAIN Pamekasan. Di hari kedua merupakan pelaksanaan lomba debat ba-
hasa inggris. Meski hanya terdapat satu lomba, auditorium tidak sepi dari penonton. Debat Australian menjadi pilihan gaya lomba debat yang terdiri dari dua babak. Pertama adalah babak penyisihan dan dilanjutkan dengan babak grand final. Ada enam tim yang lolos sampai ke babak grand final;tiga tim dari semester empat, dua tim dari semester dua, dan satu tim dari semester enam. Pada hari puncak, Ketua Prodi TBI STAIN Pamekasan berharap tema yang diangkat mampu mencerminkan mahasiswa TBI kedepannya. Praktek-praktek bisa dengan mudah ditemukan di wilayah kampus atau di luar kampus. “Jadi, mahasiswa tidak hanya terjebak dalam ruang lingkup kelas untuk berbahasa Inggris,” katanya. Penutupan yang terlaksana pada hari terakhir dikemas dengan berbagai macam penampilan dari mahasiswa TBI yang mendaftar. Segala macam penampilan dari individu sampai tim tersaji di peringatan hari jadi TBI. Pasukan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Musik STAIN Pamekasan ikut serta menggemparkan panggung yang didesain begitu megah dengan balon-balon disekitar
panggung. Pengumuman pemenang lomba debat, pidato, dan karaoke bahasa Inggris menjadi penutup acara. Panitia yang bertugas membacakan Surat Keputusan serta memanggil para pemenang untuk menaiki panggung. Pemenang lomba karaoke yang dipanggil terlebih dahulu, lalu disusul oleh lomba pidato. Sedangkan, lomba debat menjadi yang terakhir. Sugiyanto yang merupakan mahasiswa TBI semester 4 angkat bicara. Harlah yang ke-9 menunjukkan ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Terbukti dari penambahan lomba baru yaitu karaoke. Banyaknya partisipan di hari puncak untuk berkreatifitas dalam menghibur audiensi menjadi bukti selanjutnya. Ketua Panitia Imam menegaskan, suksesnya acara harlah tersebut tidak lepas dari kerja keras panita dan dukungan semua pihak. “Alhamdulillah, acara anniversary kali ini terbilang lebih menarik dan meriah. Banyak peserta lomba dan kreativitas kepanitiaan khususnya keacaaraan dalam mengkonsep semuanya,” papar Ketua Panitia ketika diwawancarai kru Warta saat acara masih berlangsung. (idy)
HIMA Prodi PAI Gelar Talkshow Pendidikan STAIN Pamekasan-Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (HIMA PRODI PAI) menggelar Talkshow Pendidikan dengan pembicara Afiful Khoir salah satu dosen STAIN Pamekasan, R. K.H. Taufiq Hasyim selaku Ketua NU Kabupaten Pamekasan), Apik selaku Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pamekasan dan Moch. Tarsun selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan. Kegiatan yang bertema “Guru Profesional (Menyikapi Krisis Profesonalitas Guru dan Overload Output Pengajar Dewasa Ini)” bertempat di Auditorium STAIN Pamekasan pada tanggal 12 April 2016. Kegiatan ini dipenuhi oleh mahasiswa STAIN Pamekasan dari berbagai jurusan. Gufron selaku Ketua HIMA Prodi PAI mengatakan, tujuan dari kegiatan ini untuk memperluas wawasan para mahasiswa, khususnya mahasiswa Jurusan Tarbiyah Prodi PAI dalam mengemban amanah ketika sudah lulus kelak. Selain itu, juga untuk memberikan motivasi dan menumbuhkan rasa cinta bagi mahasiswa PAI terhadap pendidikan guna menjadi guru yang profesional. Selain itu, ketua panita Amiruddin mengatakan, kegiatan
ini dilatarbelakangi oleh arus globalisasi yang semakin tidak terkendali. Dengan globalisasi yang semakin cepat perkembangan dan ruang geraknya, banyak hal-hal baru yang sampai pada masyarakat. Sehingga dibutuhkan adanya peningkatan mutu pendidikan, terutama Pendidikan Agama Islam. Karena menurutnya, dengan modal pendidikan agama yang kuat dan kokoh, paling tidak bisa menjadi media controlling. “Hal itulah yang membuat kami berinisiatif untuk memberikan sebuah pencerahan. Dalam hal ini kepada para mahasiswa yang merupakan tonggak kemajuan suatu bangsa, khususnya dalam memajukan kembali pendidikan,” kata Gufron memaparkan.
Panitia dan pemateri (tengah) foto bersama usai acara. Kegiatan ini mendapat respon positif dari peserta kegiatan. Antusiasme peserta nampak ketika kegiatan menarik ini berlangsung. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Iki, mahasiswi PAI tersebut sangat berharap kegiatan ini bisa menghadirkan solusi alternatif
atas permasalahan pendidikan di Indonesia. Terlebih, ia melanjutkan, permasalahan pelik seperti pengangguran yang menimpa banyak lulusan sarjana pendidikan. “Kalau dilihat dari temanya, kegiatan kali ini bagus, tetapi yang
perlu digarisbawahi, bagaimana agar kegiatan ini benar-benar menghadirkan solusi alternatif bagi pendidikan di Indonesia, sehingga kegiatan ini tidak hanya sebatas opini publik saja,” tegasnya. (Ndi)
Kampusiana
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
20
Hunting Talenta Muda di Gebyar Kreativitas ke-16 se-Madura Unit Kegiatan Mahasiswa Ikatan Qori’ dan Da’i (UKM IQDA) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan menyelenggarakan Gebyar Kreativitas 2016 se-Madura. Tingkat anak-anak, remaja dan umum mewarnai jalannya lomba yang terdiri dari lima macam, yaitu: Nasyid Islami, Pidato, Kaligrafi, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dan al-Banjari pada Sabtu-Rabu, 16-20 April 2016. Mahyudi selaku Ketua Umum UKM IQDA masa juang 2015-2016 menyampaikan tujuan terselenggaranya Gebyar Kreativitas 2016 se-Madura. Ia mengatakan bahwa gebyar tersebut merupakan ajang penggalian telenta-talenta muda asal Pulau Madura. “Di Madura sebenarnya banyak bakabakat yang terpendam dikalangan anakanak dan remaja, jadi kami begitu berharap dengan adanya event ini bisa show kepada Indonesia bahwa Madura punya,” tegas pria yang biasa disapa Yuyud. Lomba-lomba yang diselenggarakan di Auditorium dan masjid Darul Hikmah STAIN Pamekasan diawali dengan lomba kaligrafi. Lomba yang menitik beratkan terhadap kelihayan tangan berlangsung dengan sunyi dan tenang di masjid Darul Himah STAIN Pamekasan. Pada waktu yang bersamaan lomba MTQ putra dan putri berlangsung sampai larut malam di Auditorium STAIN Pamekasan. Hari kedua dilanjutkan dengan pildacil yang notabennya diikuti oleh Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI). Pada sesi tersebut berlangsung setengah
hari. Pidato tingkat remaja yang berlangsung di Auditorium STAIN Pamekasan menjadi sesi kedua yang terlaksana sampai sore hari. Nasyid Islami tingkat anak-anak dengan kategori putra dan putri menghiasi jalannya lomba pada hari ketiga. Para penonton memadati Auditorium STAIN Pamekasan, lebih-lebih saat Nasyid Islami tingkat anak-anak usai dan dilanjutkan dengan tingkat remaja dengan kategori putra dan putri. Pada hari Selasa - Rabu merupakan lomba yang begitu ditunggu-tunggu. Lomba yang berlangsung selama dua hari tidak pernah sepi dari penonton, sehingga banyak penonton yang tidak kebagian tempat duduk Dguna menikmati keseruan lomba al-Banjari, penonton sampai rela menonton sambil berdiri. Malam puncak bukan hanya terjadwal sebagai closing ceremony dan pemberian hadiah, namun penampilan-penampilan seperti al-Banjari dan Nasyid Islami menjadi pembeda pada malam puncak. Suadah yang sudah menjuarai Nasyid Tingkat Nasional menyedot perhatian para penon-
Foto bersama kepengurusan UKM IQDA STAIN Pamekasan dan pemenang lomba di atas panggung. ton yang memang sengaja datang untuk menikmati pertunjukan malam puncak Gebyar Kreativitas tersebut. “Kami sangat senang, acara ini sudah selesai dengan senyum menghiasi rawut wajah kamii selaku kepanitiaan yang menyelenggarakan acara ini, sebab banyak elemen yang mengapresiasi jalannya gebyar ini, seprti Wakil Ketua III, Atiqullah, Pembina UKM IQDA, dan lain sebagainya. Saya pribadi juga mengucapkan kepada
semuanya yang ikut berpartisipasi mensukseskan acara ini,” tutur Askandi selaku ketua panitia kepada kru Warta STAIN Pamekasan. Ia mengatakan bahwa Gebyar Kreativitas 2016 se-Madura hanya dengan persiapan yang singkat, namun dapat menghasilkan suguhan yang spektakuler. Kesolidan dan semangat kepanitiaan dalam bekerja sama untuk mensukseskan acara menjadi kunci akan suksesnya event tersebut.(idy)
Tingkatkan Program dengan Studi Banding ke Unibraw
Foto bersama pihak UKK Kopma STAIN Pamekasan dan Kopma Unibraw
Unit Kegiatan Khukus (UKK) Kopma al-Fattah STAIN Pamekasan mendalami manajemen kewirausahan dan kelembagaan dengan mengadakan studi banding ke Universitas Brawijaya Malang (red: Unibraw), 26 Januari 2016.
Studi banding tersebut sudah terjadwal rapi sebelumnya melalui komunikasi dengan pihak Koperasi Mahasiswa Unibraw. Mahasiswa yang tergabung dalam Kopma al-Fattah STAIN Pamekasan berangkat pada hari Selasa, tepatnya pukul 5.00 pagi. Mereka
baru tiba di lokasi pada pukul 9.30. Setelah sampai di tempat tujuan, pengurus Kopma al-Fattah langsung disambut oleh pihak Kopma Unibraw dengan tangan terbuka. Adapun kegiatan selama di Unibraw meliputi tukar pengalaman dan program kerja, pengelolaan lembaga dan melihat-lihat fasilitas yang tersedia. Selama satu hari kedua organisasi yang bergerak di bidang koperasi ini saling berbagi pengalaman. Kopma Al-Fattah juga menggali program yang dilakukan oleh Kopma Unibraw, beserta dengan fasilitas yang tersedia di sana. “Fasilitas disana sangatlah bagus dan juga penggelolaannya yang profesional, itu patut kita contoh,” tutur Syafiudin salah satu anggota Kopma al-Fattah STAIN Pamekasan. Studi banding yang diikuti oleh 20 orang anggota Kopma Al-Fattah tersebut dikoordinatori oleh Khairil Wafi mahasiswa semester 6 dari Prodi PAI. Ia menyampaikan, tujuan dari kegiatan studi banding ini untuk menambah pengetahuan seputar pengelolaan dan pengembangan usa-
ha. “Tujuannya untuk menambah ilmu seputar koperasi. Selain itu kita juga membandingkan apa yang menjadi kekurangan kami dan apa yang harus kami tingkatkan agar Kopma Al-Fattah bisa menjadi lebih baik lagi,” kata Wafi pada kru Warta STAIN Pamekasan. Kegiatan tersebut berlangsung selama satu hari dan diakhiri dengan melihat-lihat produkproduk andalan Kopma Unibraw. Dalam perjalanan pulang, para rombongan juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata religi. Seperti makam Sunan Ampel di Surabaya dan Asta Syaikhona Kholil di Kabupaten Bangkalan. Rabu pagi mereka sudah tiba ke Bumi Gerbang Salam dengan selamat. Khairil Wafi sangat bersyukur, sebab acara tersebut berjalan dengan lancar dan semua peserta bisa pulang dengan membawa oleh-oleh ilmu. “Dengan kegiatan seperti ini, kami berharap Kopma al-Fattah STAIN Pamekasan akan semakin maju dan berkembang lebih baik lagi,” pungkasnya. (Ism)
Kampusiana
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
21
Ratusan Mahasiswa Banjiri Konser Perdana UKM Musik Ratusan mahasiswa kembali menggoncangkan Auditorium Center STAIN Pamekasan. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Musik Whirama Mahecwara STAIN Pamekasan kembali hadir dengan menggelar Konser perdana (Malam Inagurasi) anggota baru UKM Musik Whirama Mahecwara dengan tema “Gold Generation (Generasi Emas)” (25/03/16). Tujuan dari kegiatan ini, di antaranya ingin membentuk solidaritas antara pengurus dan anggota UKM Musik STAIN Pamekasan, terwujudnya kegiatan yang dapat membangun mental generasi muda kearah yang lebih
Terlihat bersemangat penyanyi wanita UKM Musik STAIN Pamekasan para penonton. baik, mempererat tali silaturrahim antara Organisasi kampus STAIN Pamekasan serta senior UKM Musik STAIN Pamekasan. Setelah pembukaan dalam kegiatan ini dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, Atiqullah
selaku wakil ketua III bidang kemahasiswaan mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini bagus dan cocok untuk pengembangan bakat dan kemampuan anggota. Selain itu, Ketua UKM Musik, Quthbi meny-
Tutup FKA dengan Seminar Internasional Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab (HIMA PRODI PBA) STAIN Pamekasan mengadakan Festival Kesenian Arab (FKA). Rangkaian kegiatan FKA 2016 ini ditutup dengan penyelenggaraan Seminar Internasional dengan Narasumber Bakri Muhammad Bakhit Ahmad dari Universitas al-Quran al-Karim Khourtum Sudan (30/4/2016). Dalam orasi ilmiahnya, guru besar yang aktif mengajar program pascasarjana Pendidikan Bahasa Arab UIN Maliki Malang menyampaikan keistimewaan Bahasa Arab serta memberikan motivasi belajar Bahasa Arab kepada peserta seminar. Menurut Bakri Muhammad, salah satu bukti keunggulan Bahasa Arab adalah karena bahasa ini telah dipilih oleh Allah Swt. untuk
dijadikan bahasa resmi al-Quran. Kemudian, bahasa al-Quran ini menjadi kekal abadi sampai hari kiamat bahkan nanti di surga. Di sisi lain, lanjutnya, Bahasa Arab menjadi pintu atas dibukakannya kebaikan-kebaikan oleh Allah, karena dari bahasa Arab lah kita akan lebih banyak mengetahui ajaran Islam. “Sedangkan untuk mempelajari Bahasa Arab kita me-
Bakri Muhammad Bakhit Ahmad, keynotespeaker menggunakan gamis putih sedang menyampaikan materi dengan Bahasa Arab.
menuhi dua hal. Pertama, harus ada keinginan yang kuat disertai dengan keikhlasan. Kedua, kesabaran yang membuktikan keinginannya. Tiga, Gradasi dalam belajar”. Paparnya membuat audien terkagumkagum. Sementara penyakit yang harus dihindari dalam belajar Bahasa Arab, adalah rasa malu bertanya dan takut salah dalam mempraktekkan Bahasa Arab. FKA dikemas dengan berbagai lomba Bahasa Arab yang melibatkan santri dari berbagai Pondok Pesantren se-Madura, Siswa Tingkat SMA dan Sederajat serta Mahasiswa. Adapun lomba-lomba yang diselenggarakan di antaranya: Olimpiade Bahasa Arab Tingkat SMA se-Madura, Lomba Pidato Bahasa Arab antar Pondok Pesantren seMadura, Lomba Lagu-lagu Arab antar Pondok Pesantren se-Madura, Lomba Penyampaian Cerita Bahasa Arab tingkat SMA se-Madura dan Lomba Debat Bahasa Arab tingkat SMA dan tingkat Mahasiswa. Rousul Firdaus, Ketua HIMA Prodi PBA mengatakan, pelaksanaan FKA tahun ini terbilang sukses. Hal itu karena jumlah peserta dari luar yang berpartisipasi jauh lebih banyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. “Saya cukup berterima kasih kepada teman-teman panitia, karena ini adalah hasil kerja keras panitia yang semangat dalam menyukseskan acara tahunan FKA ini,” ujarnya bersyukur saat ditemui kru Warta STAIN Pamekasan. (Gfr)
ampaikan kegiatan ini sebagai langkah awal bagi temantema UKM Musik sekaligus sebagai simbolis peresmian anggotan baru angkatan 2015 yang diapresiasikan dalam bentuk berbagai macam penampilan. Salah satu panitia yang tidak mau disebutkan namanya, meyampaikan bahwa kegiatan ini sangat baik untuk anggota baru apalagi dengan tema generasi emas, sebab generasi yang menghibur seperti ini yang sangat dirindukan, “sebenarnya tujuan dari kegiatan ini kalau ditinjau dari hati panitia yang paling dalam, tidak ada lain kecuali sangat rindu terhadap penerus UKM Musik kedepannya benar-benar menjadi generasi emas sebagaimana yang diaktualisasikan dalam tema keg-
iatan ini, dalam artian penerus UKM Musik sangat membanggakan sekali dan mempunyai nilai tawar yang tinggi, bai ditataran regional maupun internasional,” tegasnya. Uji, salah satu mahasiswa STAIN Pamekasan yang juga menjadi penikmat kegiatan ini menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini bagus dan perlu lebih sering diadakan, sebab menurutnya anggota akan akan benarbenar menjadi generasi emas, jika terbiasa tampil diberbagai kegiatan, “bisa itu kan karena dipaksa, meskipun saya tahu kalu temanteman pasti punya bakat, tetapi menurut saya tampa adanaya paksaan untuk selalu diasah sulit bisa tembus ke kancah Internasional,” tambahnya. Selain itu kegiatan kali ini dibagi menjadi tujuh group untuk anggota musik dengan membawakan lagu yang berbeda-beda. Kegiatan ini berakhir pada pukul 23:00 wib yang ditutup dengan penampilan Guest star (Syphonica Band). (Ndi)
Arahkan Mahasiswa
Menjadi Advokat Profesional
Panitia dan pemateri foto bersama usai acara. Sabtu, 26 Maret 2016 bertempat di Auditorium STAIN Pamekasan Himpunan Mahasiswa Program Studi (Prodi) alAhwal al-Syakhsyiah mengadakan kegiatan seminar dengan tema “Prospek dan Tantangan Lulusan Syariah Menjadi Advokat”. Ketua Panitia, Mukhtar, mengatakan bahwa mahasiswa adalah harapan bangsa. Hal ini tidak bisa dipungkiri mengingat peran mahasiswa dalam serta revolusinya tidak pernah lepas dari campur tangan mahasiswa. “Mahasiswa kan darah muda, yang mampu dan harus memberi warna kesegaran terhadap perkembangan bangsa ini.” Ujarnya di atas mimbar. Menurut pemateri, Sulaisi Abdurrazaq Advokasi juga merupakan langkah awal untuk merekomendasikan gagasan kepada orang lain atau menyampaikan suatu issu penting untuk dapat diperhatikan masyarakat
serta mengarahkan perhatian para pembuat kebijakan untuk mencari penyelesaiannya. Lebih lanjut ia menjelaskan, membangun dukungan terhadap permasalahan yang diperkenalkan dan mengusulkan bagaimana cara penyelesaian masalah tersebut. Menurutnya, Himpunan Mahasiswa HIMA Prodi Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah STAIN Pamekasan adalah wadah untuk menyalurkan seluruh aspirasi mahasiswa.“Disamping itu, juga sebagai wadah bagi mahasiswa untuk dapat mempererat hubungan persaudaraan baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.” Acara yang dikuti oleh peserta kurang lebih 400 mahasiswa ini bertujuan untuk: Menanamkan rumusan yang relevan dalam menegakkan hukum yang demokratis.. dan untuk mengenalkan prospek dan tantangan lulusan syariah menjadi advokat.(Gfr)
Kampusiana
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
Para aktor sedang berlakon di atas panggung, terlihat menjiwai peran yang dimainkan.
Gelar Workshop dan Pentas Studi Generasi XXIV Selama empat hari sejak hari Selasa-Jumat, 01-04 Maret 2016, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Fatari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan menyelenggarakan Workshop Keaktoran dan Pentas Studi Generasi XXIV. Acara tersebut berlangsung di Auditorium STAIN Pamekasan.
Kemeriahan acara tersebut terlihat dari antusiasme semua teater dan sanggar yang hadir. Diantaranya, Teater Kertas, Teater Gendewa, Teater Saksi, Teater Terbit, Teater Roda, Teater Teker,
Teater Sunaidesis, Teater Pangestu, Sanggar Andalas, Sanggar Aliens, Sanggar Cemara, Sanggar Koma, dan audiensi umum. Kelompok satu Teater Fatari selaku tuan rumah menjadi pembuka acara Pentas Study Generasi tahun ini. Acara dimulai setelah opening ceremony berlangsung selama 30 menit. Teater Aqek dari IAI Qomaruddin Kabupaten Gersik ikut serta dalam memeriahkan malam pertama. Adapun latihan fisik selama tiga jam menjadi agenda awal di hari kedua. Workshop keaktoran pertama dengan materi tubuh dilaksanakan seusai latihan fisik yang diletakkan di sebelah timur Gedung Perpustakaan STAIN Pamekasan. Malam kedua, para penonton dimanjakan dengan kelompok dua Teater Fataria yang juga diikuti oleh aksi-aksi dari Teater Sabda Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya. Jam 06.00-09.00 WIB melakukan latihan fisik dan dilanjutkan dengan Workshop Keaktoran yang berakhir pada jam 11.00 menjadi rutinitas dalam event tersebut. Namun, penampilan yang dipertontonkan oleh Teater Fataria kelompok tiga dan Teater Ginyok asal Kabupaten Lamongan yang menjadi pembeda pada hari ketiga. Rutinitas pagi menjelang siang berjalan sebagaimana mestinya. Para pementas melakukan persiapan hasil dari Workshop
22
Keaktoran dan latihan fisik untuk ditampilkan pada malam puncak. Perasaan senang dan sedih bercampur aduk menghiasai jalannya Workshop dan latihan fisik. Pertunjukan dari hasil Workshop Keaktoran tersebut semakin meriah ketika Teater Kebelet dari ISI Yogyakarta memberikan pertunjukan seninya di atas panggung. Panitia kegiatan Zakiuddin mengaku senang atas suksesnya pentas kolaborasi tersebut. Ia mengatakan, Pentas Studi Generasi ke-24 ini bisa menjadi cambukan motivasi bagi para kader Teater Fataria. Selain juga menambah pertemanan dari para pegiat seni di kampus lain. Zakiuddin melanjutkan, melalui pentas gabungan ini para anggota Teater Fataria bisa menggali ilmu lebih banyak lagi. “Kami juga bisa belajar bersama dengan beberapa Teater dari beberapa kampus di Jiwa,” ungkap Zakiuddin selaku panitia acara saat diwawancarai oleh kru Warta di depan gedung A STAIN Pamekasan. Ach. Fauzi Asal Talango. Ia sangat mengapresiasi event yang UKM Teater Fataria selenggarakan. Ia menilai bahwa Pentas Study Generasi dan Workshop tersebut merupakan salah satu event spektakuler yang ia ikuti selama hidupnya, serta bisa menjadi ajang saling tukar pengalaman dan pengetahuan dari segi keaktoran.(idy)
Wajah Baru Fun English Club (FEC) Fun English Club (FEC) yang merupakan komunitas mahasiswa STAIN Pamekasan untuk mengembangkan skill berbahasa Inggris selalu mengalami peningkatan. Pada periode 2015-2016 beberapa terobosan diambil oleh para kepengurusan, diantaranya konsep baru PAB & Diklat, merayakan harlah yang perdana, serta memperkokoh jiwa kebersamaan dengan beberapa aktivitasnya. Kepengurusan baru FEC dimulai dengan mengadakan salah satu program tahunan yaitu Recruitment and Training. Event. Ketua panitia Syahid Mujtahidy mengambil tindakan untuk mengubah konsep dari PAB dan Diklat pada periode sebelumnya. English area adalah yang paling menonjol dari perubahan konsep yang diterapkan pada acara interview yang berlangsung di area bilingual kampus. Bermain game yang mengarah akan pengembangan komunikasi serta menulis yang menjadi pilihan dalam mengisi kekosongan waktu. Arik selaku ketua umum FEC menerangkan, konsep ini diterapkan untuk menghilangkan kebosanan, selain juga bertujuan untuk menanamkan kekompakan dan kebersamaan. Perubahan berlanjut ke acara diklat yang bertajuk ‘English is English’. Penampilan-penampilan dari setiap kelompok yang sudah dibagi mewarnai keseruan diklat. Pada training kali ini mendatangkan pemateri yang meru-
pakan alumni FEC yakni Jaftiyatur Rohaniyah. Terobosan selanjutnya pada saat training adalah diresmikannya lagu yang diciptakan oleh kepengurusan FEC masa bakhti 2015-2016 sebagai mars FEC. Lagu tersebut juga dimainkan secara bersama pada sesi penampilan sebelum berbagai macam penampilan dari calon anggota FEC. Peresmian dilakukan secara bersama keluarga besar FEC seusai acara, tepatnya pada moment evaluasi. Kejutan berikutnya terjadi pada awal-awal bulan puasa. Agenda tahunan yang baru pertama kali terselenggara yaitu peringatan harlah FEC. Baru pada kepengurusan ini, FEC memperingati hari jadi. Tercatat sudah yang ke-9, meski FEC sebenarnya sudah berdirih selama 10 tahun. Peringatan harlah dikemas dengan tahlil bersama dan buka puasa bersama di Masjid Darul Hikmah STAIN Pamekasan. Nge-trip bersama pada saat liburan menjadi salah satu bukti
Foto bersama keluarga besar FEC Mahasiswa STAIN Pamekasan saat temu kangen dan rekreasi. akan agenda yang memang dirancang untuk menjaga solidaritas ketika masa perkuliahan belum dimulai. Salah satu perbukitan dan air terjun di Kecamatan Pakong menjadi destinasi pilihan. Bakar-bakar ikan mewarnai kebersamaan pada moment tersebut. Keredaksian buletin Nge-FEC yang bertemakan ‘Let the Indo-
nesian Move on’ juga mengambil kesempatan untuk mempersiapakan penerbitan perdana pada kepengurusan 2015-2016. Ilhan, selaku senioritas FEC menilai, komunitas belajar pada kepengurusan kali ini memberikan wajah yang berbeda. Jika kepengurusan sebelumnya hanya menekankan pada kaderisasi, tapi di kepengurusan sekarang sudah
ditambah dengan program-program yang mengarah pada show up. “FEC sekarang sudah mengalami perkembangan yang pesat, penampilan wajah baru dengan menunjukkan jati dirinya lewat program-program barunya, itu semua membuat publik lebih mengenal apa itu FEC,” tegas Ilhan.(idy)
Progres
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
23
Raih Perak dan Perunggu di IPPBMM VI PTKIN se-Jawa STAIN Pamekasan ikut berpartisipasi dalam memeriahkan Invitasi Pengembangan Bakat dan Minat Mahasiswa (IPPBMM) ke-6 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Jawa. IPPBMM 2016 yang berlangsung di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung menjadi ajang unjuk gigi kampus yang sebentar lagi akan bertransformasi ke Institut. Terbukti, dua perak dan satu perunggu berhasil direbut dari cabang olah raga dan Musabaqah Tilawatil Quran. Event yang berlangsung selama tiga hari dari Senin-Rabu, 2-4 Mei 2016 diikuti oleh seluruh PTKIN se-Jawa kecuali Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta. Namun, kemeriahan tidak surut dan nuansa kompetisi tetap terjaga dengan tetap mengedepankan jiwa sportifitas. Sekitar 900 mahasiswa dari kampus PTKIN se-Jawa mengikuti ceremonial pembukaan yang dihadiri langsung oleh Mentri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Lukman Hakim yang didampingi oleh Mahfud Shodar selaku Kepala Kementrian Agama Jawa Timur (Jatim). Pemukulan gong oleh Menag merupakan simbolis acara IPPBM 2016 sudah resmi dibuka. Menag RI menaruk harapan yang besar. Ia menginginkan lebih banyak atlit Nasional atau pun Internasional yang berlatar belakang PTKIN. “Secara khusus, kami ingin mengembangkan bakat dan minat mahasiswa di lingkup PTKIN agar termotivasi untuk lebih berprestasi. Kami berharap dari ketiga cabang ini (Olahraga, Seni Budaya dan Riset) bisa menjadi ajang penggalian potensi dan bakat mahasiswa PTKIN seJawa,” ungkap Mentri Lukman Hakim dalam pidatonya. Kampus STAIN Pamekasan menunjukkan taringnya di cabang Tenis Meja Putri Tunggal dengan merebut satu perunggu. Andriani Dwisuci yang merupakan atlit wanita yang didelegasasikan oleh
STAIN Pamekasan. Mahasiswi mungil yang biasa disapa Suci berhasil meraih Perunggu setelah tumbang dari perwakilan PTKIAN yang dari Pekalongan di Semi Final. Namun, semangatnya tak surut, terbukti di perebutan posisi ketiga, ia mampu menuntaskan dengan baik dengan skor yang meyakinkan 3:1. Prestasi cabang Tenis Meja putri tidak berhenti disini saja. Sebab, Suci dan kawannya, Winniyatus Sholeha mampuh meraih satu Perak di cabang Tenis Meja Putri Ganda. Keberhasilan tersebut diraih dengan susah payah oleh pasangan Suci dan Winy. Mereka harus berhadapan dengan Mahasiswa UIN Malang di Semi Final, yang secara historis pernah mengalahkan Suci beberapa tahun silam di lomba tingkat Nasional. Semangat Suci berhasil mengalahkan rivalnya setelah bermain sampai lima babak. Skor 3:2 mewarnai sengitnya pertandingan. Saling balas serangan menjadi pertontonan menarik bagi suporter dari kedua kampus tersebut. Tapi di Final, pasangan mahasiswi Pekalongan menjadi momok tersendiri dalam perburuan emas di ajang IPPBMM 2016 bagi pasangan atlit putri STAIN Pamekasan. Suci dan Winy menyerah dengan skor 3:2 setelah sempat unggul 2:1. “Saya sangat senang, tidak ada hari se-indah hari ini, kalian bisa melihat aksi dan perjuangan saya dan Winy untuk meng-
Dua dari kanan Pendamping Cabang Olahraga STAIN Pamekasan dan pemenang lomba Tenis Meja ganda Putri, Winni dan Suci (kaos kuning) harumkan almamater STAIN Pamekasan di kanca Nasional. Saya sungguh tidak menyangka mampu menyumbangkan satu perak dan satu perunggu meski dalam cabang yang sama (Tenis Meja Putri), saya juga mengucapkan terima kasih kepada kampus STAIN Pamekasan yang mempercayakan kesempatan ini kepada saya serta kepada para sporter yang setia mendukung saya dilapangan sampai selesai,” ungkpa Suci saat ditanya kru Warta tentang perasaannya setelah mampu membawa pulang satu perak dan satu perunggu. STAIN Pamekasan tidak hanya berprestasi di cabang Olahraga saja, sebab Suadah meraih satu perak di cabang MTQ Putri.
Ia yang merupakan rekomendasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa Ikatan Qori’ dan Da’i (UKM IQDA) sangat terharu dan senang bisa ikut serta mengharumkan nama baik kampus STAIN Pamekasan. “Saya sangat senang dan tidaak menyangka bisa membawa perak,” tegas Suadah saat ditemui kru Warta usai penerimaan hadiah. Sebenarnya, kampus dekat terminal Ronggo Sukowati tersebut memiliki peluang untuk membawa lebih banyak mendali. Sebab cabang futsal sudah menembus delapan besar meski akhirnya tumbang dengan skor 2:0. Aisyah yang merupakan delegasi untuk cabang pidato bahasa Arab tinggal satu peringkat untuk
menembus babak final. Selanjutnya di cabang menulis Essay Ilmiah Populer, Syahid mujtahidy selaku delegasi STAIN Pamekasan hanya mampuh bertengger di enam besar dengan hanya terpaut dua poin dari rivalnya untuk masuk final pada ajang IPPBMM PTKIN se-Jawa. “Sebenarnya, STAIN Pamekasan bisa membawah pulang mendali lebih banyak lagi, seandainya futsal tidak gugur di perempat fina, serta dari lomba pidato bahasa Arab dan menulis Essay Ilmiah Populer yang hanya butuh satu tingkat saja untuk tembus grand final, tapi tidak apa-apa, ini sudah prestasi yang bagus,” tutur Wakil Ketua III Atiqullah kepada kru Warta.(idy)
Kemenristekdikti Akui Jurnal STAIN Pamekasan Sebagai satu-satunya kampus Islam negeri yang menjadi panutan di pulau Madura, STAIN Pameksan semakin serius dalam meningkatkan budaya ilmiahnya. Hal ini membuktikan bahwa keilmiahannya tidak perlu diragukan. Terbukti dengan diraihnya akreditasi atas dua jurnal, yakni Jurnal Karsa dan Jurnal al-Hikam. Akreditasi diperoleh dari Kementrian Riset dan Teknologi Direktorat Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Indonesia masa khidmat 2011-2015.
Raihan akreditasi ini membuktikan bahwa jurnal di STAIN Pamekasan memiliki kualitas yang baik dan bisa bersaing dengan jurnal lain di Indonesia. Achmad Mukhlis selaku Wakil Ketua II STAIN Pamekasan mengatakan, tidak mudah untuk mendapatkan akreditasi dari Kemenristekdikti. Di Madura, hanya jurnal milik STAIN Pamekasan yang memperoleh akreditasi. “Bahkan di Jawa Timur, untuk ukuruan kampus di bawah naungan Kemenag, hanya jurnal milik UIN Sunan Ampel
Surabaya dan STAIN Pamekasan yang mendapat akreditasi dari Kementrian,” ujarnya. Seringkali, STAIN Pameksan mendatangkan pengelola jurnal Nasional maupun Internasional demi mewujudkan jurnal berkulaitas. Wakil Ketua II mengatakan juga terdapat tujuh jurnal di STAIN Pamekasan, baik yang mengkaji Keislaman, Budaya, Ekonomi, Hukum, Sosial dan lain sebagainaya. Namun, ia berharap pada akhir 2016 ini jurnal yang lainnya juga terkakreditasi. (Gfr)
Pemberian Jurnal Karsa dan Jurnal Al-Hikam kepada perwakilan Kemenristekdikti.
Progres
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
24
Juruan Syariah Tambah 2 Doktor Hampir setiap tahun, dosen STAIN Pamekasan mendapat gelar doktor. Terbukti dengan hadirnya dua doktor baru. Adapun dosen yang mendap gelar doktor tersebut ialah Dr. Eka Susylawati, SH. Mhum dan Dr. Erie Hariyanto, SH MH.
Dr. Erie Hariyanto (tengah, jas hitam) bersama dengan pimpinan STAIN Pamekasan setelah sidang terbuka di Universitas 17 Agustus Surabaya. Jika dihitung, STAIN Pamekasan telah mengoleksi sedikitnya 33 tenaga pengajar berpendidikan S3. Sebagai satu-satunya kampus Islam berstatus Negeri di Madura, STAIN Pamekasan akhir-akhir ini terus melakukan perbaikan dengan berbagai upaya untuk peningkatkan kualitasnya. Termasuk menambah doktor setiap tahun.Salah satunya dengan getol meningkatkan jenjang pendidikan tenaga pengajarannya (red: dosen). Selaim dua doktor tersebut, masih terdapat puluhan calon doktor baru dari STAIN Pamekasan yang siap meraih gelar barunya. Mereka kini sedang menyelesaikan studinya di berbagai kampus ternama di Indonesia dan luar negeri. Kini, kampus berlokasi di Jalan Raya Panglegur, karena ini tidak kalah berkualitas dengan kampus-kampus ternama di Indonesia. Kehadiran dua doktor tersebut, sama halnya dengan hadirnya khasanah baru dalam ilmu pengetahuan. Dalam desertasinya, keduanya membuat terbuka mata masyarakat, terlebih pada masyarakat Madura. Karena, salah satu isinya mengenai penyelesaian berbagai sengketa waris dan sengketa perbankan syariah. Salah satu kesimpulan yang didapat dalam disertasinya, semua masalah sengketa dan waris harus
Abd. Hamid Mahasiswa
diselesaikan di Pengadilan Agama (PA). Kalau kembali melihat realita selama ini, fasilitas yang disediakan itu cenderung tidak dimanfaatkan. Sebagai contoh kecilnya, kasus ini terjadi di Pamekasan. Menurut laporan hasil penelitiannya, selama tahun 2014 hingga 2015, tidak ada satupun penyelesaian sengketa perbankan syariah di Pengadilan Agama (PA) Pamekasan. Sementara pada bidang waris, hanya terdapat satu permohonan penetapan, bukan sengketa. Adapun kampus yang dijadikan tempat belajarnya sekaligus mendapatkan gelar doktornya, Dr. Eka Susylawati, SH. Mhum menempuhnya di Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya. Engan judul desertasinya yang cukup fundamental, yaitu “Kewenangan Pengadilan Agama dalam Mengadili Perkara Kewarisan Berdasarkan Undang-Undang Peradilan Agama”. Gelar doktor itu diraihnya setelah lulus menjalani ujian terbuka pada 2 Agustus 2016. Dr. Eka Susylawati, SH. Mhummenegaskan, bahwa berdasarkan asas personilitas, perkara waris Islam harus diselesaikan di Pengadilan Agama dan mendasarkan pada hukum waris Islam. Dengan begitu, penyelesaian sengketa di PA lebih memberikan
kepastian hukum. “Namun sayangnya, masyarakat masih belum menggunakan Pengadilan Agama dalam menyelesaikan sengketa yang berkaitan dengan syariat Islam. Itulah yang ingin kami sampaikan kepada masyarakat,” ungkap alumni sarjana Universitas Airlangga Surabaya itu kepada kru Warta STAIN Pamekasan. Berbeda dengan Dr. Erie Hariyanto, SH MH yang mengambil judul “Karakteristik Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah pada Peradilan Agama”, menyelesaikan studi doktornya setelah menjalani ujian terbuka yang diselenggarakan di kampus yang sama pada 5 Agustus 2016 lalu. Menurut Erie, panggilan akrabnya, keberadaan perbankan syariah dalam Peradilan Agama memiliki kareakteristik yang sangat erat. Yakni sama-sama menekankan prinsip syariah. Dengan begitu, sengketa dalam kegiatan bisnisnya tidak bisa dihindari, baik bersifat litigasi maupun non litigasi. Yang penting bagaimana sengketa dapat selesai secara efektif dan efiesin. “Dengan begitu, melalui penyelesaian di Pengadilan Agama diharapkan terjadi keselarasan antara akad, hukum materiil yang berdasarkan prinsip syariah. Selain itu, akan ditangani oleh hakim-hakim yang mengetahui sumber hukum materiil hukum Islam. Dengan begitu, akan menghasilkan putusan hakim yang kaffah dan istiqomah. Selama ini masyarakat lebih memilih menyelesaikan sengketa perbankan syariah di Pengadilan Umum.” Tegas alumni Universtas Brawijaya Malang itu kepada kru Warta. (Gfr)
Ketua STAIN Pamekasan Taufiqurrahman (dua dari kiri) memimpin khotmil qur’an dalam peresmian Laboratorium IQT.
Peresmian Lab IQT Ketua STAIN Pamekasan Taufiqurrahman meresmikan Laboratorium baru milik Prodi IQT pada 24 April 2016. Pria yang biasa disapa Taufiq mengatakan pada acara peresmian bahwa Mahasiswa IQT harus menjadi pioner pengamal sabda Nabi “Sebaik-baiknya kalian adalah orang yang belajar alQuran dan mengamalkannya.” Demikian yang disampaikan Ketua STAIN Pamekasan, Taufiqurrahman dalam sambutannya saat peresmian Laboratorium Ilmu al-Quran dan Tafsir STAIN Pamekasan. Ia berharap, agar mahasiswa Ilmu al-Quran dan Tafsir (IQT) bisa memaksimalkan fungsionalisasi keberadaan laboratorium. Tidak hanya itu, tambahnya, laboratorium bukan kantor, juga bukan tempat, melainkan sebuah kegiatan. “Dengan keberadaan laboratorium Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir ini diharapkan mahasiswa IQT bisa menjadi penjaga Al-Qur’an dengan memanfaatkan semaksimalkan mungkin fasilitas yang ada,” harapnya. Ketua STAIN Pamekasan menjanjikan, ke depan akan ada alokasi dana afirmatif untuk memaksimalkan program studi baru ini. Ia juga menegaskan, harus ada pengembangan koleksi pustaka yang menopang pembelajaran dan pengkajian Al-Qur’an dan Tafsir, sehingga Laboratoritum Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir bisa benar-
ثروة مادورا اكملديرية
،.د. حمفوظ م، مثل وزير شؤون ال�شبان والرايضة،يف الآخر �سيا�سيني مفن املمكن أ�ن مادورا مل يقدر أ�ن يقمي احلكومة للك، و الثقافة يف مادورا كثري. زواوي معران وما �إىل ذكل. لو أ�ن مادورا نظر ب�أنه قادرا فينبغي عىل أ�ن جياب سائل د.فرداي ) وماsapi sonok( احملافظة الثقافات مثل الثور البقرة سونوك .ال�سيا�سينيلقياهما وكذكل فهيا �سياحيات مثل. فالزمع �إىل ذكل اذلي يكون يف مسباجن.فاحلقيقة أ�ن مادورا يه جزيرة غين الثقافات واحلضارات وكذكل فهيا لغة.ربوة احلبة وانر اذلي ينشب يف لك أ�وقات ب�أن مادورا يه جزيرة الفظ اليت حتل مشالكهتا ابلقتل يه وكثري من. واحدة املتفرقة بني لغة منطقة و منطقة ا ألخرى ليس يف مادورا، فالقتل يكون يف ماكن ما.يف غاية اخلط�إ فذلكل ليس من احملال أ�ن نتخذ مادورا. فاعمل ب�أن ساكن مادورا ثروة مادورا الآخر. من لن يغضب �إذا غضب به.حفسب اكملديرية بإندوني�سيا من أ�ن نتطور ثقافات و حضارات وثروةها وليس. وقوة ا إلرادة،يه ساكن ابلتضامن والتاكفل العلية .بقليل أ�ن ساكن مادورا يه علامء اذلكية يف ال�سياسة اكنت أ�م الآخر
benar menjadi bengkel kajian dan pengembangan keilmuan al-Qur’an dan Tafsir. Apa lagi, tambahnya, Prodi IQT STAIN Pamekasan merupakan prodi yang mengajarkan disiplin ilmu inti dalam kajian keislaman, sehingga perlu adanya perhatian khusus. Hal senada juga disampaikan Ketua Jurusan Syari’ah, Dr. Umi Supraptiningsih, SH, M.Hum. Menurutnya, Prodi IQT merupakan ruh kajian keislaman yang ada di lingkungan STAIN Pamekasan. Oleh karena itu, sebagai ruh kajian keislaman, mahasiswa IQT harus menjadi teladan keilmuan dan prilaku bagi mahasiswa STAIN Pamekasan. Umi menyampaikan apresianya yang tidak terhingga kepada mahasiswa IQT dan berharap memanfaatkan laboratorium ini berguna bagi peningkatan skill keilmuan al-Quran dan Tafsir. “Saya harap laboratorium ini menjadi rumah kedua kalian para mahasiswa, khususnya mahasiswa IQT,” ujarnya berharap. Acara ini juga diselingi dengan khatmil Quran dan diakhiri dengan pemotong pita dan tumpeng serta doa bersama dengan para pimpinan STAIN Pamekasan. Semua pimpinan STAIN Pamekasan turut hadir dalam acara ini. Mulai dari Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Wakil Ketua III, Kepala Lab Syariah, dosen IQT, dan seluruh mahasiswa Prodi IQT.(Gfr)
Gagasan
لقد ا�شهتر فينا اخلرب عن أ�ن يصبح جزيرة مادورا اكاملديرية ولكن املشالكت الظاهرة يه «هل يقدر مادورا أ�ن يقمي هذه ذلكل فظهرت.» واليثبت ب�أنه حقيا الوظيفة جبميع الوسائل الاكئنة يف مادورا؟.النف�سية املنفصةل من دائرة جوى الرشقية وقبل أ�ن ن�سمتر هذا البحث ظهرت فينا السؤال.أ�م ظنيا يف فكرتنا هل هذا التخطيط يه يظهر من احلكومة املركزية فاكن اجلواب منه ب�أن املديرية يه دائرة أ�م ممن اذلي يريد ان ي�سيطر ساكن مادورا حفسب دون.»«ماحقيقة املديرية؟ �إذن �إذا اكن أ�ن يتطور ثقافات مادورا وحضاراهتا؟ ما املنفعة لنا �إذا يصبح.احلكومية اذلي يكون يف حامية احلكومة املركزية ذكل املشالكت.مادورا يه اكملديرية النف�سية فاكنت لك معليته احلكومة ينتظر مادورا اكملديرية بل أ�نه مازال اكحملافظة؟ ألنه �إذا اكن التخطيط. إو�ذا �سئل عن منفعة املديرية للامدورا مفن حيتاج �إىل التفكري بشدة التفكري.ابحلكومة الرئي�سية املمكن أ�ن جنيب أ�ن منفتعه يه أ�ن يسهل لنا أ�ن نوصل طموح ظاهرا من احلكومة فقد يكون مادورا عندها يه قادرا عىل و أ�ما �إذا اكن التخطيط ظهر من. �إقامة احلكومة فرداي ابلطبع.ساكن مادورا �إىل احلكومة املركزية إو�ىل رئيس امجلهور خاصة
Gagasan
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
25
The Importance of Learning Moral Education For Students Faiz
English Department Student, STAIN Pamekasan Country development is looked when the students (young learner) have a lot of knowledge and can change all of country condition becoming better than before. Students’ role to build the nation is very big because they have many responsibilities as the next generation. Seeing the condition of the students nowadays, their moral attitude is worse. This becoming a big problem when the students do not have good moral (attitude), good thinking and responsibility to the nation. In fact, students have earned knowledge from the school but mostly, their moral attitude is not earned there also. Most of students think moral subject is not important, so that the students do not know about its important in this era. There is one of statement about the important of moral (attitude), society will not give good evaluation to the students from the cleverness or good score in their school, in another side society will give good evaluation to the students who have good moral (attitude) in their activities. Society do not see the students from high those standards yet they see the students from the moral (attitude). There for, as students or parents, people should know about the important of moral education
for students. It should be our concern because nowadays, the characteristic of education in Indonesia is only focus on developing intelligence (IQ). It is good when students mastering their subject in school, yet to have good moral education is also the same. Actually, education has many roles to create a planning, mastering and making a good situation in teaching and learning process. It is all a purpose for being excellent in many sectors, especially in education. Moral (attitude) is one of important thing for human being religiously. The reason why it is so important is because our prophet, Muhammad Saw. is delegated by Allah SWT. to change human attitude in this word. Our prophet Muhammad Saw is the best model for human being. Moslem should have imitated Prophet Muhammad. Nowadays, human are completely lost from the right track. As for the case, being back to our model, namely Prophet Muhammad Saw is a good way to reach good moral attitude. Moslems in this era do not show a good attitude in their activities especially for students as the next generation. There for, students should have good understanding about moral subject. Learning moral subject is very important to make the students have a good moral attitude. Based on the understanding of Islamic religion, learning moral subjects have a good purpose to limit and references for students activities, so that the students have a good attitude. The reason why students do not have good moral attitude because parents are not becoming a good role in home, there is no control when students as children in their
home having new environment, in this case children should be watched carefully by their parents as their guardian. Meanwhile children do not have complete sighting, they even rarely to study their subject at home and this is also including the moral education. Parents have many responsibilities to create children with good attitude. It is because the first time children learn, they will learn everything from their parents. The parents should have much time to give many understandings about role of moral in this life. In another side, parents do not give understanding about moral education it can be because they do not think about it. This is very dangerous when the parents cannot give moral understanding and cannot give good example in daily life, it can caused children who do not have good moral attitude. Creating new experience is very good for students. The students should look for the thing which can support their knowledge such as friend, teacher, and environment. In the other side, parents must be able to watch over and control students’ activities. Most of students do not get control from their parents, so that they can do everything based on their willingness. There are many students disobey to the all regulations, especially for moslems students. There for, parents should give good example about moral. To learn about all of subjects in the school is good, it is because it have many benefits for life. The development of this era will be the reason why to master the subjects in school is important for us. There are many statements which explain about the role of students in this country. The students are next generation for the nation
because they have many knowledge to build this country (nation) better than before. Seeing the condition of students is very bad because they do not have good attitude. This is a big problem when the students cannot do good attitude. We have known to all of students’ bad attitude such as drug abuse, freedom and also free intercourse. They do not think their responsibility as next generation to build good civilization in this country so that, the effect of this problems are very big for the students. The government should give best solution to make the students have good moral (attitude) and must be able to apply moral education subject in every school, so that the students can study about moral education as the pattern for the students’ activities. Nowadays moral subject is not given perfectly in every school. The government should give moral education in every school precisely in order to make students study correctly and know about the important of having good attitude, so that the students can apply in their daily life. Based on the problems above, the decadence of moral are serious problem. Moreover in this case students present as next generation who will change all of conditions in this country. Learning moral education in the school and home as the best solution to solve the decadence of moral attitude. It makes the students know about the regulation Islamic religion. We have to remember that is not only learning about the theory of moral subject in teaching and learning process becoming important but also giving good example in school and home as the same important.
STAIN Mekkasân Song-Osong Lombhung Asareng Balai Bahasa
Mekkasân, Satto, 06/08/2016 Prodi Tadris Bahasa Indonesia alampa’aghi sèttong tarèka ka’angghuy song-osong lombhung asareng Balai Bahasa Jhâbâ Tèmor dâlem ajuman partèngkan Bidâng Bhâsa sareng Sastra sè èlampa’aghi neng geddong Multi Center Lt II STAIN Mekkasân. Rabu mènangka narasumber è dâlem penandatanganan MoU Drs. Amir Mahmud, M.Pd. (mènangka Kepala Balai Bahasa Jawa Timur), lalampa’an ghâpanèka mènangka èyajhum dâlem ajhuman tarèka Song-Osong Lombhung sè èkabidhi kalabân pamokka’ sareng Ketowa STAIN Pamekasan èngghi ka’dinto (Dr. H. Taufiqurrahman, M.Pd.) tor rabu sekjur Tarbiyah (Dr. Siswanto, M.Pd.I), para dosen neng Prodi Tadris Bahasa Indonesia, asareng sadhâjâna mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Indonesia kalabân komènak. Dâlem dhâdhâbuwân sè èseppowè sareng Dr. H. Taufiqurrahman, M.Pd. Dhâbuwèpon bhâb parlona song-osong lombhung otabâ ghutong rojhung antar instansi, èngghi panèka ghutong rojhung antar perguruan tinggi otabâ asareng Balai Bahasa aropa’aghi pangarep ka’angghuy maranta tor marampong pangaterro sopajâ padâ tekka hajhât è dâlem ngadhebbhi tombuna jhâman sè langkong ceppet apangghibât dâ’ kabâdâ’ân nasional, regional, otabâ internasional otamanaèpon
dâlem matombu tor majhurbhu mutu akademik prodi Tadris Bahasa Indonesia neng STAIN Mekkasân. Salaèn dâri ghâpanèka, mènorot pamangghi Katowa Prodi Tadris Bahasa Indonesia Moh. Hafid Effendy, M.Pd. adhâbu bhâb parlona ghutong rojhung antar kelembagaan atau instansi. Ghutong ronjhung otabâ song-osong lombhung antar perguruan tinggi otabâ instansi laèn è dâlem sakobhengnga daera otabâ asareng naghârâ manca ampon èjhârbâ’aghi kalabân jhârna’ bhâb pasal 122 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990. Pasal kasebbhut ampong aparèng legitimasi parlona song-osong lombhung “kerja sama” antar instansi dâlem sèttong pasèmowan èngghi ka’dinto matombu tor majhurbhu kualitas sarta pengembangan institusionalperguruan tinggi kantos dâ’ sakabbhina bidâng neng civitas akademika STAIN Mekkasân. Saterrossèpon, pamangghi sè dhâddhi kamofakadhân antarana STAIN Mekkasân asareng Balai Bahasa èngghi ka’dinto ghutong rojhung dâlem hal èyantarana; 1) Membangun kemitraan dengan kelembagaan baik lokal, regional maupun internasional dalam rangka meningkatkan kualitas Prodi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; 2) Memperluas kesempatan civitas academica mengembangkan prestasi akademik dan profesionalisme melalui kerjasama dengan instansi mitra; 3) Membangun kemitraan dan mencarikan peluangpeluang bagi lulusan STAIN untuk bekerja di instansi mitra yang profesional; 4) Memperluas jalinan kemitraan dengan lembaga donor untuk pengembangan kerjasama dengan dasar kebersamaan dan profesionalisme; 5) Meningkatkan kemampuan berkembang lembaga dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; dan 6) Mengembangkan
bidang-bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pramèla dâri ka’dinto, è dâlem kasempadhân ghâpanèka bâdâ pan-saponapa tarèka pangaterro dâlem ghutong rojhung ghâpanèka sè ampon dhâddhi kamofakadhân antara STAIN Mekkasân asareng Balai Bahasa Sorbhâjâ, è antarana: 1) Pengembangan pembelajaran kebahasaan dan kesastraan; 2)Penyelenggaraan kegiatan pembinaan (Duta Bahasa, Gerakan Cinta Bahasa Indonesia, lomba, dan temu ilmiah) dan pengkajian kebahasaan dan kesastraan; 3) Penyelenggaraan workshop tentang kebahasaan dan kesastraan; 4) Pelaksanaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) dan 5) Pengembangan pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA); 6) Pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL)/ (PKM). Menangka jhâjhârbâ’ân dâri 1) Pengembangan pembelajaran kebahasaan dan kesastraan biyasana aropa’aghi lalampa’an ropporobhân artikel jurnal, dosen tamu, ngèm artikel dâ’ Balai Bahasa sareng salaènna; manabi 2)Penyelenggaraan kegiatan pembinaan (Duta Bahasa, Gerakan Cinta Bahasa Indonesia, lomba, dan temu ilmiah) dan pengkajian kebahasaan dan kesastraan biyasana aropa’aghi pengembangan kompetensi mahasiswa dâlem bidâng bahasa sareng sastra, orasi ilmiah bhâb kebahasaan, mèlè kacong cebbhing mènangka pamertè bhâsa sareng salaènna; saterrossèpon manabi dâlem 3) Penyelenggaraan workshop tentang kebahasaan dan kesastraan; biyasana aropa’aghi bâdâna bhântowan narasumber dâlem sèminar, bhântowan sertifikat kegiatan sareng salaènna; saterrossèpon sè kapèng 4) Pelaksanaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) biyasana sè ampon kalampan, STAIN kèngèng bhântowan tes Uji Kebahasan mongghu ghuru, dosen, sareng
karyawan ka’angghuy ngèrèng tes sè kalerressân lalampa’an ka’dinto èbâdâ’aghi neng kampus STAIN. Sè ka’dimma tojjhuwânnèpon ka’dinto ka’angghuy ngokor kamampowanna ghuru, dosen, sareng karyawan dâlem bidâng tata bhâsa sareng keterampilan berbahasa; sè pongkasan èngghi ka’dinto 5) Pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL)/ (PKM). Prodi Tadris Bahasa Indonesia kèngèng ngèrèm mahasiswa ka’angghuy alampa’aghi Kegiatan Pengabdian Masyarakat (KPM) mongghu mahasiswa sè ampon sèmester VII. Mèlana ennem kamofakadhân kasebbhut sabatara ampon kalampan neng taon 2016 èngghi ka’dinto sèttong lalampa’an èngghi panèka lalampa’an Uji Kompetensi Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) sè kalerressân ampon èlampa’aghi tangghâl 06 Agustus 2016 neng STAIN Mekkasân. Salaèn dâri ka’dinto ampon kalampan bhântowan dosen Tamu neng lalampa’an Sèminar Nasional. Hal ghâpanèka rajâ pangarep, malar moghâ sadhâjâna tarèka sè ampon dhâddhi kamofakadhân bisa’a kalampan akor sareng pangarep sè ampon dhâddhi kamofakadhân antarana duwâ’ pèhak. Salaèn dâri ghâpanèka, pangarep STAIN Mekkasân dâlem song-osong lombhung ka’dinto. Malar moghâ empa’ taon langkong abiddhâ dâgghi’ bisa’a kalampan saè tarèka sè ampon tasoson. Tantona sadhâjâna ka’dinto kodhu èsokong sareng bârâghât sè bisa andhâddhiyâghi lancarra lalampa’an neng bidâng-bidâng akademik khosossèpon neng prodi Tadris Bahasa Indonesia dâlem matombu lalampa’an sè dhâddhi panagterro neng Program Studi nojjhu jhumèmbhârra kabâdâ’ân ka bingkèng arè. (Eyopènè sareng Moh. Hafid Effendy mènangka Kaprodi Tadris Bahasa Indonesia STAIN Mekkasaân)
Alumni
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
26
Belajar Memimpin Sejak Mahasiswa MK. Ersyad AM
MK. Ersyad AM, pria kelahiran Kabupaten Sumenep, 14 April 1964 pernah menimbah ilmu di cabang Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surabaya yang terletak di Kabupaten Pamekasan. Pada saat ini, kampus tersebut sudah memisahkan diri dan menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan. Dia merupakan angkatan tahun 1990. Ersyad yang merupakan sapaan akrab dari MK. Ersyad AM menyadari akan betapa berartinya peran STAIN Pamekasan dalam karir yang sedang digeluti. ”Semenjak keluar dari IAIN sampai sekarang sudah menjadi STAIN Pamekasan, kampus tersebut telah membekali saya keilmuan dalam bidang agama, serta jiwa kepemimpinan,” ungkap Ersyad saat ditemui oleh kru Warta di hotel Dreamland di selahselah acara diskusi pendidikan. Bekal keilmmuan agama dan kepemimpinan tidak semata-mata diperoleh dengan mudah, ia selain belajar di STAIN Pamekasan tentang agama, pondok pesantren yang ditempati saat menjadi mahasiswa menjadi penyokong tersendiri. Perjuangan Ersyad di dua tempat edukatif tersebut membuahkan hasil sebagai penceramah. Ia selalu mengisi beberapa pengajian sejak baru lulus dari kampus yang dekat terminal Ronggo Sukowati. Kepercayaan masyarakat muncul seiring kapabilitas dan keilmuan yang dimiliki olehnya. Ketika hidup di Pondok Sumur Putih, potensi kepemimpinan mulai terasa. Terbukti, ia mampuh menjadi poros kepercayaan yang menghantarkannya menjadi ketua pondok Sumur Putih. Tanpa disadari, jabatan sebagai ketua di pondok menjadi salah satu pentas praktikum untuk mengasah jiwa kepemimpinan di panggung demokratisi kampus STAIN Pamekasan. Sejarah mencatat, MK. Ersyad sebagai perintis IMASU (Ikatan Mahasiswa Sumenep). ia juga yang menjadi ketua pada kepengurusan pertama. Komunitas yang ranahnya untuk menghimpun mahasiswa asal Kabupaten Sumenep untuk mempererat tali persaudaraan dan dijadikan sebagai forum edukatif. Pada kepemimpinan Ersyad, IMASU yang notabenya komunitas baru tidak kalah dengan komunitas lain untuk unjuk gigi dalam pentas keilmuan dan
perpolitikan. Jiwa kepemimpinan yang mulai terasa, menghantarkan Ersyad yang merupakan salah satu kader terbaik organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di eranya untuk dipercayai sebagai Wakil Ketua PMII Pamekasan. Seiring berjalannya waktu, Ersyad mulai ikut andil dalam kanca perpolitikan kampus. Ia dipercaya untuk maju sebagai calon Ketua Senat Mahasiswa (Sema) STAIN Pamekasan yang didukung oleh organisasi PMII STAIN Pamekasan. Seusai pemilihan, hasil menunjukkan ia sebagai pemenang dan menobatkan dirinya sebagai ketua Sema periode 1987-1988. Kepemimpinan yang bagus menyabbkan munculnya statemen ‘Ersyad adalaha pahlawan kampus’. Nawawi yang merupakan salah satu dosen STAIN Pamekasan yang menyatakan pernyataan tersebut dengan berlandaskan bahwa pada era kepemimpinan Ersyad, kebebasan bersuara yang ditandai dengan adanya aksi demo mulai muncul. Nawawi menegaskan bahwa Ersyad begitu berani membuka kran tersebut yang sulit ditemukan dibeberapa kepemimpinan sebelumnya. Bukan hanya itu, demokrasi bersih juga yang Ersyad upayakan. Saat menjabat menjadi ketua Sema, Ersyad mencoba ikut andil dalam memperjuangkan dan menjaga ke stabilan anggaran yang sedang sedikit menurun. Ia membangun Caferia untuk mahasiswa yang nantinya dana tersebut akan disumbangkan untuk kampus (program mahasiswa yang didanai kamprogram mahasiswa yang didanai kampus). Namun, usaha Ersyad kurang berhasil, sebab kebanyakan mahasiswa hanya makan tanpa bayar. Semua pengalaman yang ia peroleh di kampus STAIN Pamekasan berkontribusi besar buat kehidupannya di masyarakat. Ia menjadi penceramah dan guru agama dari ilmu yang
didapatkan. Ersyad mengatakan, “Ini adalah barokah yang saya peroleh dari guru-guru saya yang kebanyakan sudah pulang ke sang pencipta.” Ersyad langsung berdo’a setelah mengingat guru-gurunya saat diwawancarai di hotel Dreamland Sumenep. Pengalaman dalam bidang manajemen berlanjut, tidak hanya berhenti saat menjadi mahasiswa STAIN Pamekasan. Sepulang ke masyarakat, ia langsung dipercaya menjadi Kepala Sekolah di salah satu sekolah swasta di Kecamatan Gapura, yaitu Nasy’atul Muta’alimin. Ersyad menjabat selama tujuh tahun dari 1990-1997, sebab menarik diri untuk mencoba berkontribusi dalam kanca perpolitikan. Ia berhenti bukan karena diberhentikan. Keputusan yang Ersyad ambil untuk bergabung ke dalam partai politik untuk berperan aktif untuk memajukan Sumenep tidak membutuhkan waktu lama. Ia hanya membutuhkan waktu dua tahun untuk berproses di Partai Politik yang akhirnya menghantarkannya menjadi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep pada 1999-2004. Ia menempati posisi sebagai ketua komisi D. Kepercayaan masyarakat akan kontribusi Ersyad pada saat menjabat sebagai DPRD Sumenep menghantarkannya ke preode kedua. Jadi, Ersyad kembalih terpilih untuk menjadi DPRD Sumenep pada 2004-2009. Pencapaian yang fantastik. Dua preode yang bergulir ia menempati di dua posisi yang sama nam menghantarkannya ke preode kedua. Jadi, Ersyad kembalih terpilih untuk menjadi DPRD Sumenep pada 2004-2009. Pencapaian yang fantastik. Dua preode yang bergulir ia menempati di dua posisi yang sama namun berbeda esensinya, serta bidang yang lain. Dua preode tersebut, ia menjadi Ketua Komisi D yang berada di dibidang pembangunan dan bergeser kekomisi A. Terakhir, ia kembali ke komisi D yang beruba bidang, yaitu menjadi Kesejahteraan. Setelah melewati waktu yang sangat panjang di kanca birokrasi, Ersyad kembali lagi mengajar untuk bergelut dalam bidang pendidikan dan mengisi waktu luangnya juga untuk membagi ilmu-ilmunya dengan cara berceramah. Ini tidak terlepas dari do’anya yang dikabulkan oleh sang kholik. Ia
meminta kepada tuhan untuk tidak dijadikan orang yang nganggur sesusai menjadi DPRD Sumenep selama dua preode. Tiga tahun berlangsung sangat cepat, Ersyad kemudian ditarik untuk memotori Dewan Pendidikan Sumenep. Ia melanjutkan usaha mencerdaskan bangsa dengan cara memonitor dari atas (jabatan yang diemban). Ersyad menjabat sebagai Kepala Dewan Pendidikan selama lima tahun dari 2011-2016, yang akan berakhir bulan Oktober ini. Ersyad juga menyampaikan pesan dan membocorkan resep kesuksesannya, dengan harapan muncul generasi-generasi yang sepertinya dari kampus STAIN Pamekasan. “Kalian harus jujur, bisa menjadi teladan bagi setiap orang, mempertahankan 3 drama perguruan tinggi, berteman dengan orang berilmu, menjaga komunikasi, menjaga tali silaturahmi dengan gurugurunya, dan terakhir yaitu membaca buku,” ungkap Ersyad kepada kru Warta dipenghujung wawancara.(idy)
“
Ini adalah barokah yang saya peroleh dari guru-guru saya yang kebanyakan sudah pulang ke sang pencipta.
Alumni
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
27
Penggagas Sekolah Alam di Kabupaten Pamekasan Anni Rifqatullaili
Anni Rifqatullaili ialah perempuan kelahiran Pamekasan 14 Mei 1978 yang ikut andil dalam mengokohkan paradikama bahwa Kabupaten Pamekasan sebagai kota pendidikan. Dia berperan dengan menggagas Sekolah Alam di Kabupaten Pamekasan yang diperkirakan juga merupakan Sekolah Alam pertama di Pulau Madura. Tindakan membanggakan terhadap masyarakat Madura lebih tepatnya Kabupaten Pamekasan. Perempuan berusia 38 tahun ternyata merupakan alumni Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan angkatan pertama (2001). Dia menceritakan tentang proses yang dilewati di kampus yang sebentar lagi akan bertransformasi menjadi Institut Islam Negeri (IIN) Madura bahwa STAIN Pamekasan memberikan dampak akan kehidupannya sekarang. Kerja keras dan semangat yang menjadi fondasi dasar akan kesuksesannya dalam menjalani kehidupan merupakan habitual action yang memang sudah terasah sejak kuliah di STAIN Pamekasan. Anni sapaan akrab perempuan yang mengenyam pendidikan SDN, MTs dan MA di Kabupaten Sumenep membocorkan kenangan yang tidak bisa dilupakan saat menimbah ilmu di STAIN Pamekasan. Ia sangat ngotot saat menjadi pemakalah, moderator atau pun audien untuk membuat yang lainnya paham akan penjelasannya. Sampai pada suatu waktu, salah satu dosen butuh menghentikan jalannya diskusi di kelas dan menyarankan kepadanya untuk perlahan-lahan dalam menmbuat yang lain mengerti. Ia menambahkan bahwa kejadian yang sama juga terjadi saat ujian skripsi. Anni berdialog sangat panjang dengan penguji. Modal retorika yang bagus dan pemikiran yang cemerlang dari STAIN Pamekasan membuat Anni diangkat sebagai Sekretaris DPC Kabupaten Pamekasan dan LPPKS BKPRMI Kabupaten Pamekasan dalam periode yang bersamaan (1999). Oretan sejarah membuktikan bahwa Anni telah mengasah pengetahuan keorganisasian semenjak masih menjadi mahasiwi STAIN Pamekasan dalam level organisasi tingkat kabupaten. Satu tahun setelah usai belajar di kampus STAIN Pamekasan, Anni langsung tancap gas untuk mengaplikasikan bekal keorganisasiannya. Ia langsung terpilih untuk menjadi perempuan tangguh yang mengemban empat amanh sekaligus. Rentan waktu lima tahun dari 2003-2008, ia menjadi Ketua GN-OTA, PERWOSI, dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Pamekasan. Bukan hanya itu saja, Anni juga menjadi penasehat Dharma Wanita Persatuan dan GOW Kabupaten Pamekasan. Lima tahun yang begitu sulit telah
usai, Anni mengambil tindakan untuk fokus terlebih dahulu menjadi ibu rumah tangga. Berkumpul dengan keluarga dengan rentan waktu lima tahun sejak 2008-2013. Anni mencoba untuk beristirahat dan memberikan peluang bagi yang lain untuk berkarya dan mengembangkan Kabupaten Pamekasan. Namun, Anni mengambil langkah pada tahun 2013 untuk berperan aktif lagi di Kabupaten Pamekasan. Ia terjun ke dalam Tim Penggerak PKK dan Dekranasda Kabupaten Pamekasan sebagai Ketua sampai sekarang. Lewat Dekranasda Kabupaten Pamekasan, Anni telah mengembangkan beberapa kesenian yang sudah ada dan memunculkan kesenian yang terpendam di Kabupaten Pamekasan. Beberapa waktu silam, perempuan yang melanjutkan S2-nya di Kota Surabaya disematkan sebagai Bunda Paud. Kontribusi yang tampak dibidang pendidikan membuatnya menyandang perihal tersebut. “Ini bukan suatu kebanggaan terhadap saya sendiri, meski sebenarnya di lubuk hati yang paling dalam memang saya bangga, namun bukan lah kebanggaan yang harus ditunjukkan, akan tetapi penyematan tersebut merupakan amanah yang besar bagi saya dan menjada penyemangat tersendiri dalam mengembangkan pendidikan di Kabupaten Pamekasan terutama bagi pelajar usia dini,” ungkap Anni saat ditemui di kantornya oleh kru Warta STAIN Pamekasan. Terlepas dari penyematan yang diterima Anni sebagai Bunda Paud, ia juga berperan dalam mengembangkan pendidikan di Kabupaten Pamekasan dengan cara menggagas Sekolah Alam pada tahun 2014. Sekolah yang memiliki konsep berbeda ketimbang sekolahsekolah pada umumnya. Anni tidak lah main-main dalam menggagas Sekolah Alam. Ia rela meluangkan waktu untuk menimbah ilmu ke Sekolah Alam pertama di Indonesia yang terletak di Bogor dengan cara studi banding. Anni juga membeberkan bahwa Yusri, direktur Sekolah Aalam di Bogor mendampingi Sekolah Alam yang Kabupaten Pamekasan miliki dengan cara sring mengunjungi untuk mengamati dan membimbing secara langsung proses pengembangan Sekolah Alam
tersebut. kunjungan itu berlanjut sampai Sekolah Alam diresmikan setahun kemudian yaitu 2015. Latar Belakang berdirinya Sekolah Alam di Kabupaten Pamekasan tidak terlepas dari kehidupan Anni. Ia sebenarnya tidak berniat untuk menggagas Sekolah Alam dan bukan bertujuan untuk mencari sensasi. Namun, learning style anak Anni yaitu kinestetik yang menjadi alasan pertama. Anak Anni meminta sekolah di Surabaya, sebab model pendidikan di Kabupaten Pamekasan tidak sesuai dengan gaya belajarnya. Karena, Anni juga memiliki tanggung jawab untuk mendampingi suaminya yang sedang menjabat sebagai Bupati di Kabupaten Pamekasan. “Seandainya di Pamekasan sudaha ada sekolah yang sesui dengan gaya belajar anak saya, iya saya tidak butuh repot-repot mendirikan Sekolah Alam. Ini bukan lah usaha saya untuk mencari sensasi, tapi karena dorongan kepada saya yang didukung oleh be-
berapa orang tua yang memiliki anak dengan gaya yang sama dengan anak saya,” tegas Anni saat memaparkan tentang pertama kali akan menggagas Sekolah Alam. Perempuan yang memiliki anak tigaberpesan kepada mahasiswa STAIN Pamekasan yang berangkat dari kepedulian akan kampus dekat Terminal Ronggo Sukowati. Ia mengatakan bahwa menjadi mahasiswa STAIN Pamekasan harus bisa mencerminkan lebel Islamnya. Ia menegaskan bahwa bukan hanya dalam bertindak, akan tetapi berkata juga penting. Sebab, mahasiswa STAIN Pamekasan yang akan melukskan paradikma masyarakat tentang seperti apa STAIN Pamekasan. Selanjutnya, Anni menyarankan agar mahasiswa STAIN Pamekasan ingat akan tujun kuliah di STAIN Pamekasan, agar tidak mengecewakan orang tuanya yang sudah berusaha mengelurakan banyak biaya untuk biaya kuliah. (idy)
Redaksi WARTA
WARTA | Edisi 5 | Tahun III | Januari-Juli 2016
28
STAIN Pamekasan
Mengucapkan Selamat atas dilantiknya
Dr. H. Mohammad Kosim, M.Ag. Sebagai Ketua STAIN Pamekasan Periode 2016-2020
Kru WARTA STAIN Pamekasan
Dr. H. Mohammad Kosim, M.Ag.
Redaksi WARTA STAIN Pamekasan mengucapkan
Selamat Datang Mahasiswa Baru angkatan 2016 di STAIN Pamekasan