Rumah Kita Buletin Perumnas
EDISI : DESEMBER 2012 - JANUARI 2013
Tahun Baru Rencana Baru
www.perumnas.co.id
DAri Redaksi
Direksi Perum Perumnas
mengucapkan
Selamat Hari Natal 2012 dan Tahun Baru
2013
Tentang Cover
Rumah Kita 2 Pembina
: Direksi Perum Perumnas
2 Pemimpin Umum
: Ramdan Yacoeb
2 Wakil Pemimpin Umum : Maryana 2 Pemimpin Redaksi
: Rini Isrofiah
2 Wakil Pemimpin Redaksi : Zidan Litansyah 2 Redaksi
: Asrial Aras, Andik Purmawanto,
Tatag Hastungkoro 2 Fotografer
: Happy Mauludy
2 Iklan & Sirkulasi
: Arum Angesti & Tatag Hastungkoro
2 Alamat Redaksi
: Kantor Pusat Perum Perumnas,
Jl. D.I. Panjaitan Kav. 11, Jakarta 13340 2 Telp
: (021) 8194807, 8193802
2 Email
:
[email protected]
2 Web
: www.perumnas.co.id
S
alam jumpa. Semoga kita selalu diberikan kesehatan dan kemudahan dalam aktifitas sehari-hari. Lagi dan lagi Perumnas mendapatkan penghargaan. Kali ini Perumnas meraih penghargaan pada Indonesia Quality Awards 2012. Penghargaan ini dari tahun sebelumnya pada posisi band “Early Improvement” meningkat menjadi band “Good Performance”. Selain itu juga berhasil mendapatkan penghargaan “Silver” pada Performance Excellent Growth”. Indonesia Quality Awards adalah penghargaan pencapaian keunggulan kinerja organisasi. Ukurannya berdasarkan hasil assessment menurut kriteria Malcolm Baldrige. Kegiatan ini diselenggarakan oleh IQA Foundation secara periodik setiap tahun. Tahun ini adalah awards yang ke delapan kalinya. Direktur Utama Perumnas, Himawan Arief menyampaikan bahwa penghargaan ini akan memberikan manfaat, terutama pada peningkatan kinerja perusahaan. Juga mendorong pertumbuhan serta menjadi komitmen peningkatan nilai perusahaan kedepannya agar terus lebih baik. Nah, selain itu di edisi akhir tahun ini kami juga memberikan berbagai informasi. Dan bersyukur dalam akhir tahun ini Perumnas banyak melakukan langkah-langkah strategis, semuanya kami informasikan untuk Anda. Selain kinerja perusahaan yang terus membaik juga beberapa rencana berbagai pengembangan bisnis. Contohnya, rencananya membangun properti komersial, sinergi dengan BUMN untuk membangun rusunami dan kota baru. Akhir kata, kami seluruh redaksi Rumah Kita mengucapkan Selamat Tahun Baru 2013 dan semoga sukses. Bravo.
2 H Rumah Kita / Desember 2012 - Januari 2013
cATATAN ceo
Tahun Baru, Rencana Baru
J
elang tutup tahun biasanya berbagai rencana di tahun mendatang selalu menjadi bagian tak terpisahkan. Nah. Salah satu amanah yang telah sama-sama kita sepakati dalam Rakornas (rapat kordinasi nasional) pada akhir bulan Oktober
lalu adalah Perumnas tetap fokus membangun rumah untuk rakyat.
Perumnas adalah satu-satunya BUMN yang ditugaskan membangun rumah untuk rakyat. Di tahun 2013 mendatang, Perumnas akan mengupayakan membangun 1000 rumah untuk PNS di 20 Kabupaten/ Kota. Pembangunan ini dilakukan di atas lahan yang dimiliki Perumnas ataupun juga dilahan milik Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. Secara hitungan pada 2013 mendatang pembangunan rumah PNS akan dilakukan untuk 20 Kabupaten/ Kota. Dimana saat ini prosesnya baru di enam Kabupaten antara lain Bima dan Tarakan. Selain itu proyeksi Perumnas 2013 adalah meningkatkan jumlah produksi rumah dengan menambah lahan. Dibeberapa lokasi lahannya sudah dimiliki untuk penambahan ekspansi pengembangan rumah untuk rakyat ini seperti di di Jambi, Manado dan Mojokerto. Dan beberapa lokasi lagi juga sedang dipertimbangkan pembelian lahannya seperti di Palembang, Bogor, Makassar, Bekasi dan Lampung. Rencana pembelian atau penambahan lahan ini tak lepas dari usulan berbagai kantor Regional Perumnas yang tersebar di berbagai daerah.
Ini semua tak lain untuk mengoptimalkan sisa-sisa lahan
Dimana persediaan lahan Perumnas saat ini jumlahnya
yang dimiliki di kawasan strategis untuk meningkatkan dan
mencapai 2.051 hektar yang tersebar di berbagai lokasi
memperbaiki profitabilitas Perumnas.
seluruh Indonesia. Selain itu rencana besar lainnya yang akan diaplikasikan
Selain itu rencana lain seperti membangun rumah susun di kota-kota besar merupakan salah satu ekspansi Perumnas
pada 2013 adalah memaksimalkan potensi aset lahan
di tahun mendatang. Permintaan akan hunian vertikal
yang berada di kawasan-kawasan strategis. Perumnas di
dengan konsep rusunami ini sangat besar. Sementara
tahun 2013 akan memproyeksikan sebesar 15-20 persen
program lain yang juga akan dilakukan adalah melakukan
untuk membangun properti komersil. Langkah ini harus
peremajaan peremajaan rumah susun yang dimiliki
dilakukan agar adanya keseimbangan, karena di satu sisi
Perumnas.
mengembangkan rumah misi, disisi lain mendapatkan keuntungan dari subsidi silang. Untuk tahap awal, Semarang dan Bandung adalah lokasi
Semua rencana ini tak lepas dari target yang dicanangkan di tahun 2013. Dimana target tersebut lebih besar 20 persen dari tahun ini yang pencapaian
yang akan dikembangkan pembangunan properti komersial
pendapatannya sekitar Rp1,1 triliun. Atas nama direksi
dengan konsep kondotel dan apartemen. Beberapa kota
saya berharap berbagai rencana besar ini dapat terealisasi
besar lainnya seperti di Makassar, Medan dan lainnya juga
tentunya dengan dukungan semua pihak tak terkecuali
terus kita lihat prospeknya terkait demand ataupun pasarnya.
keluarga besar Perumnas. Selamat Tahun Baru 2013.
Rumah Kita / Desember 2012 - Januari 2013 H 3
Aksi Korporasi
Perumnas Mulai Bangun Rumah Wartawan
B
erlokasi di Perumahan Bumi Parung Panjang, Perumnas melakukan prosesi dimulainya pembangunan rumah wartawan. Peresmian ini ditandai dengan melakukan pengecoran dinding rumah yang dilakukan oleh Deputi Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat Pangihutan
ini sebanyak 520 unit. Pembangunan rumah wartawan yang digagas oleh kantor Kementerian Perumahan Rakyat ini akan rampung paling cepat dalam waktu 4 sampai dengan 6 bulan. “Untuk tahap awal rencananya terdiri dari 520 unit dengan berbagai tipe,” jelas Himawan Arief, Direktur Utama Perumnas. Sementara Deputi Perumahan Formal Kementerian
Marpaung. Selain itu Direktur Utama Perumnas Himawan Arief juga melakukan pengecoran dinding rumah dengan didampingi seluruh jajaran direksi Perumnas. Rencananya rumah wartawan yang akan dibangun di perumahan yang memiliki luas mencapai 354 hektar
Perumahan Rakyat Pangihutan Marpaung mengatakan, ide pembangunan rumah ini berawal dari pertemuannya dengan organisasi wartawan PWI. “Saat itu satu pertanyaan kita, apakah wartawan memerlukan bantuan perumahan dan apa yang sudah dilakukan organisasi soal ini.
4 H Rumah Kita / Desember 2012 - Januari 2013
Aksi Korporasi
“Ternyata peminatnya cukup banyak, maka kita pun gerak cepat. Apalagi sebelumnya direncanakan di kawasan Citayam Depok, Jawa Barat namun harga lahannya sudah mahal. Makanya kita menggandeng Perumnas yang merupakan developernya pemerintah,” jelas Pangihutan. Lebih jauh Himawan mengatakan, di kawasan Perumahan Bumi Parung Panjang ini terdiri dari 5 sektor. Dimana baru dua sektor yang dikembangkan dengan jumlah unit rumah dan yang sudah dihuni mencapai hampir 4 ribu kepala keluarga. Direktur Pemasaran Perumnas, Muhammad Nawir menambahkan, harga rumah khusus wartawan ini untuk tipe 36 dengan luas tanah 72 meter persegi ini adalah Rp 85 juta. ’’Angka ini lebih rendah daripada standar rumah FLPP di daerah Parung Panjang yaitu Rp 95 juta. Tipe rumah yang kami tawarkan beragam mulai dari tipe 36/72, 36/84, 36/90, 36/105, dan 45/106,’’ terang Nawir. Berbicara lokasi, kawasan ini diuntungkan dengan
adanya akses jalur kereta langsung menuju Jakarta. Dari lokasi stasiun terdekat dengan perumahan hanya memakan waktu 45 menit menuju stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dengan adanya fasilitas seperti ini diyakini ke depannya Parung Panjang akan menjadi daerah yang berkembang. Perlu diketahui konsep pembangunan perumahan ini dibangun dengan sistem cetak. Pasalnya, rumah dengan sistem cetak ini terbukti lebih tahan terhadap goyangan gempa dibandingkan rumah dengan batu bata atau batako. Kedepannya Paul mengharapkan, jika dimungkinkan rumah serupa akan dikembangkan di lokasi lainnya.
Rumah Kita / Desember 2012 - Januari 2013 H 5
BUMN
Dua BUMN Kolaborasi Bangun Rusun
P
erum Perumnas dan PT Hutama Karya (persero) bersinergi membangun 3 tower rumah susun sederhana senilai Rp 240 miliar untuk penduduk berpenghasilan menengah ke bawah di Jakarta. Pembangunan rumah susun yang berlokasi di Kemayoran, Jakarta Pusat ini tak lain buah dari hasil pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang difasilitasi Menteri BUMN Dahlan Iskan beberapa bulan lalu. Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Kementerian BUMN, Pandu Djajanto menjelaskan kerjasama pembangunan rusun ini merupakan kontribusi BUMN melalui dana sinergi perusahaan plat merah. Dana ini biasa disebut dana PKBL (Program Kemitraan Bina Lingkungan).
6 H Rumah Kita / Desember 2012 - Januari 2013
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan dapat mengucurkan dana untuk program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) sebesar Rp6,16 triliun. Dana PKBL tersebut meningkat sebesar 28,33 persen dibandingkan dana PKBL pada tahun lalu sebesar Rp4,8 triliun. Kementerian BUMN menargetkan untuk mengucurkan dana PKBL sebesar Rp6,16 triliun. Dana tersebut terdiri dari dana pada program kemitraan sebesar Rp3,59 triliun dan program bina lingkungan sebesar Rp2,57 triliun. Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Pandu Djayanto mengatakan, terkait pembangunan rusun yang dilakukan Perumnas dan Hutama karya merupakan bagian dari program PKBL BUMN. “Dana pembangunan tower tersebut berasal dari dana PKBL BUMN. Rusun sederhana ini diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah, Perumahan ini diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan di Jakarta. Saya harap Perumnas dan Hutama Karya dapat kembali ke visinya untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia,” jelas Pandu. Lebih jauh Pandu menjelaskan, rusun sederhana tersebut dapat menampung sekitar 1.000 kepala keluarga. Perumahan ini diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan di DKI Jakarta. “Saya harap Perumnas dan Hutama Karya dapat kembali ke visinya untuk menyejahterakan masyarakat
BUMN
Indonesia,” tegas Pandu. Proyek kolaborasi ini merupakan bagian dari penyelesaian masalah hunian untuk kalangan menengah bawah yang merupakan masalah kronis Jakarta sebagai ibukota Negara. Ini program bersama BUMN yang juga menggandeng pemerintah provinsi DKI Jakarta. “Hunian untuk kelas menengah bawah ini 70 persen tipenya berukuran 21 meter persegi,” tegas Himawan Arif, Direktur Utama Perumnas. Lebih jauh Himawan menegaskan, pembangunan tower rumah susun sederhana ini sepenuhnya menggunakan dana PKBL Kementerian BUMN. Untuk membangun satu tower rumah membutuhkan dana sekitar Rp 80 miliar. Dimana setiap satu tower terdiri dari 450 sampai 500 unit sehingga totalnya bisa mencapai antara 1300 sampai 1500 unit. Rusun yang berlokasi di Kemayoran ini ditargetkan akan rampung lebih kurang dalam waktu setahun dan dapat dihuni pada awal tahun 2014. Nah, dalam pemasarannya Perumnas akan melalukan seleksi ketat agar
program atau proyek yang ditujukan untuk kalangan menengah bawah ini tepat sasaran. Untuk itu agar tepat sasaran, akan ada spesifikasi dan syarat gaji dalam pengajuan pembelian. “Soal batasan gaji atau pendapatan calon pembeli ini masih dikaji, mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat ketahuan batasannya berapa besar, baru dari sini mulai dipasarkan, jelas Himawan. Dari total unit rusun yang ada di Kemayoran ini tak semuanya dipasarkan dengan cara dijual. Sekitar 30 persen dari total unit yang ada akan dipasarkan dengan konsep sewa. Ini merupakan bagian dari strategi untuk mereka yang memang benar-benar tak mampu membeli. Selain itu uang dari sewa ini akan dimanfaatkan untuk keperluan lain terkait perawatan bangunan dan juga untuk membangun tower selanjutnya. Rencananya selain di Kemayoran konsep rusun yang sama juga akan dibangun di kawasan Pondok Kopi-Klender, Jakarta Timur. Saat ini masih menunggu proses izin dari pemerintah provinsi DKI Jakarta. Diharapkan di lokasi ini pembangunannya dapat dilakukan dalam pertengahan tahun depan.
Rumah Kita / Desember 2012 - Januari 2013 H 7
NASIONAL
Rusunami
Ada Ceruk Pasar di Kelas Menengah
P
rogram 1000 tower rumah susun dalam beberapa tahun belakangan tak dipungkiri kurang bergairah. Tak banyak proyek baru yang bermunculan, walaupun ada jumlahnya terbatas. Padahal menurut Setyo Maharso, Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), sejak digulirkan pada 2007 lalu, total anggota REI yang mengantongi izin sebanyak 258. “Tapi yang baru membangun baru sekitar 40 persen,” jelasnya. Berbagai kendala soal program ini kerap muncul tak ada sinkroniasi soal izin, pajak dan lainnya terkait dengan pemerintah daerah, seperti yang terjadi di Jakarta. Hal ini terjadi saat peralihan kepemimpinan kepala daerah di Jakarta berpindah dari Sutiyoso ke Fauzi Bowo. Dimana saat itu banyak pengembang yang membangun rusunami malah kena segel karena
8 H Rumah Kita / Desember 2012 - Januari 2013
aturan yang berubah soal KLB. Nah dalam dua terakhir ini euforia apartemen murah atau rusunami ini yang dibanderol dengan harga paling tinggi Rp144 juta berjalan lambat. Saat ini harga tersebut berubah menjadi Rp216 juta namun sayangnya masih terganjal soal regulasi di mentri keuangan dan masih ada kendala dalam aplikasinya. Masalah ini diakui oleh Maharso sebagai kendala. Tak dipungkiri ada beberapa pengembang yang urung melanjutkan bisnisnya. tapi banyak pula yang melanjutkan proyeknya. Reorientasi konsep tepatnya,rusunami dirubah konsepnya menjadi apartemen kelas menengah. Terbukti jualan para pengembang ini direspon positif oleh pasar. Ceruk Pasar “Melihat berbagai kendala ini kita sebagai pengembang dan juga sebagai pebisnis tak tinggal diam.
NASIONAL
Berbagai cara kita lakukan agar bisnisn tetap berjalan. Dan terbukti pasar masih merespon dengan baik harga apartemen menengah dengan kisaran Rp200an juta hingga Rp500-an juta,” jelas Maharso Sementara Panangian Simanungkalit, Pengamat Properti mangatakan, bahwa pasar apartemen kelas menengah bawah ini sejatinya sangat besar potensi pasarnya. Saat ini, mobilitas penduduk di kota-kota besar seperti di Jakarta cukup tinggi. “Di siang hari, jumlah penduduk di DKI Jakarta bisa mencapai angka 12 juta lebih. Sedangkan di malam hari, saat orang-orang kembali dari tempat kerja di Jakarta menuju rumahnya di daerah-daerah pinggiran, jumlahnya akan berkurang menjadi sekitar 8 juta. Ini potensi pasar yang harus dimaksimalkan,” jelas Panangian. Program 1000 tower rusunami tersebut jika kembali di support bersama oleh seluruh pemangku kepentingan sangat memberikan manfaat. Sehingga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dapat memiliki rumah layak huni di daerah perkotaan. Selain itu, rusunami juga bisa menjadi solusi mengurangi mobilitas penduduk dari tempat tinggal menuju tempat kerjanya. Semoga ceruk pasar ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai developer karena memang kebutuhannya ada. Sementara Zulfi Syarif Koto, Ketua Housing and Urban Development (HUD) Institute mengatakan, walau berjalan tersendat tapi tak dipungkiri ada celah pasar yang bisa dimaksimalkan. “Dari sini para pengembang tahu ada pasar yang cukup besar untuk hunian dengan kisaran harga Rp200 juta sampai
Rp400 juta, walaupun tanpa subsidi seperti FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) dari pemerintah, “ terang Zulfi. Sementara Muhammad Nawir, Direktur Pemasaran Perumnas mengatakan bahwa proses pembiayaan rusunami atau apartemen menengah ini menggunakan bunga komersial yang tak jauh bunganya dari FLPP. “Kondisi pembangunan 1000 menara rusunami ini memberikan wacana baru bagi pengembang dengan konsep pembangunan apartemen lowend dengan harga berkisar Rp250an juta sampai Rp400 juta,” jelasnya. Ya, sebelum program 1000 menara rusunami jarang ada apartemen seharga Rp250 juta. Berbagai nara sumber di atas sepakat dan optimis program ini akan berjalan kembali. Untuk itu perlu dukungan dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengeluarkan aplikasi di lapangan.
Rumah Kita / Desember 2012 - Januari 2013 H 9
BUMN
Perumnas – PTPN II
Sinergi Lahirkan Kota Baru
M
enjelang akhir tahun Perum Perumnas berkolaborasi dengan beberapa BUMN. Salah satunya adalah dengan PT Perkebunan Nusantara II, dengan membuat perusahaan bersama untuk membangun perumahan dan pemukiman di lahan eks perkebunan di Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Rencananya akan dikembangkan perumahan sebanyak 17.000 unit ditujukan bagi karyawan PTPN II, dan masyarakat umum. Kesepakatan kerjasama yang dilakukan pada tanggal 20 Desember 2012 lalu ini diawali dengan penandatangan perjanjian pendirian perusahaan patungan, yakni PT Nusa Dua Bekala dan PT Propernas Nusa Dua. Perusahaan patungan itu akan mengelola lahan tidak produktif, yang merupakan eks kebun Bekala milik PTPN II seluas 854,26 hektar di Desa Simalingkar, Kecamatan Pancur Batu. PT Nusa Dua Bekala memiliki komposisi kepemilikan saham PT PN II sebesar 99 persen, dan Perum Perumnas 1 persen. Perusahaan ini mengelola lahan eks Kebun Bekala. Adapun PT Propernas Nusa Dua, dengan komposisi kepemilikan saham PT PN II 49 persen dan Perumnas 51 persen, akan melaksanakan perencanaan, pengembangan, pembangunan fasilitas, pengelolaan kawasan, serta pengembangan kawasan komersial. Sinergi antar-BUMN untuk pemanfaatan lahan skala besar ini merupakan yang terbesar. Sasaran pembangunan rumah adalah masyarakat berpenghasilan menengah bawah. Pada tahap awal, pihaknya siap memasok 200 unit rumah pada tahun depan. Ia menambahkan, pengembangan kawasan juga akan dilengkapi dengan sarana komersial dan pendukung. Nantinya secara keseluruhan dalam rencana pengembangannya akan terdiri dari 17 ribu unit rumah. Selain juga diperuntukan untuk pekerja eks PTPN II juga untuk masyarakat umum. Dimana 60-70 persen dari rumah yang dikembangkan ini diperuntukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau menengah ke bawah. Himawan Arief, Direktur Utama Perumnas mengatakan, berharap dukungan maksimal pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam kemudahan perizinan dan aksesibilitas. “Penggarapan seluruh kawasan direncanakan berlangsung dalam 10 tahun ke depan,” tambahnya. Perkebunan yang didirikan sejak zaman penjajahan Belanda itu tergerus oleh perkembangan kota di sekelilingnya. Pengembangan potensi lingkungan perkebunan perlu
10 H Rumah Kita / Desember 2012 - Januari 2013
dilakukan agar perusahaan tidak kehilangan peluang nilai tambah atas pertumbuhan yang terjadi di sekeliling. “Pemerintah harus membuat akses terutama jalan. Akses jalan harus baik agar kawasan tersebut berkembang dengan baik juga. Secara paralel tim kami sudah mendiskusikan hal ini jauh-jauh hari. Kita akan mempercepat program tersebut,” kata Himawan. Terkait harga rumah tersebut belum dapat dipublikasikan karena masih dalam perhitungan “Jika mengatakan harga, kita lihat pada peraturan menteri perumahan rakyat. Jika di bawah standar menteri perumahan tidak ada PPN dan akan dapat bantuan prasarana,” kata Himawan Sementara Direktur Utama PTPN II (Persero) Batara Muda Nasution mengemukakan, sinergi antar-BUMN didasari kewajiban PTPN II terhadap karyawan dan karyawan yang telah pensiun berupa santunan hari tua yang sangat besar, sehingga digulirkan alternatif kompensasi santunan hari tua kepada karyawan berupa rumah siap huni. Saat ini, total lahan milik PTPN II yang tidak produktif mencapai 20.000 hektar di Langkat dan Deli Serdang, termasuk lahan yang bersengketa dengan masyarakat sekitar seluas 5.800 hektar. Lahan sengketa itu kini dalam penyelesaian, dan diharapkan ke depan dapat dioptimalkan untuk pengembangan kota baru. Karena masih banyak lahan milik BUMN tidak produktif dan menjadi beban dalam pengelolaan asetnya. Maka diperlukan pengelolaan cerdas untuk dipakai atau dikembangkan dalam bisnis lain jika lahan tersebut sudah tak produktif. Semoga kerja sama ini menjadi contoh untuk sinergi BUMN ke depan. Karena ujungujungnya masyarakat yang akan diuntungkan karena akan mudah memiliki rumah impiannya.
Regional
Ada Pasar Modern di Bumi Tamalanrea Permai (BTP)
B
umi Tamalanrea Permai awalnya hanya nama sebuah daerah saja. Di tahun 1987 Perumnas masuk ke kawasan ini mengembangkan perumahan kelas menengah bawah. Dalam perkembangannya karena lokasinya yang strategis dekat dengan bandara, kampus Universitas Hasanudin dan fasilitas lainnya, maka mau tak mau reorientasi konsep pun harus dilakukan agar tetap eksis. Dari total lahan seluas 350 hektar, yang sudah terdevelop sekitar 330 hektar. Nah, lahan yang tersisa sekitar 20 hektar inilah yang pengembangannya diarahkan untuk rumah kelas menengah atas.
Pengembangan ini ditargetkan akan rampung hingga tahun 2014 dengan ukuran rumah mulai dari tipe 36 meter persegi hingga 70 meter persegi dengan luas lahan antara 120 meter persegi hingga 200 meter persegi. Menurut M Anwar, Manager Proyek Bumi Tamalanrea Permai, setiap tahun ditargetkan 200 unit rumah terjual. “Dimana saat ini sudah terjual sekitar 600 unit rumah dengan berbagai tipe. Untuk
mempercepat jualan kita melakukan berbagai promosi marketing yang menguntungkan konsumen,” jelasnya. Nah untuk medorong penjualan , baru-baru ini Bumi Tamalanrea Permai baru saja meluncurkan fasilitas komersail berupa pasar modern. Prosesi groundbreaking ini menandai dimulainya pembangunan pasar tradisional bergaya modern. Pasar ini terdiri dari 308 unit kios dan 102 lapak yang dikembangkan di atas lahan seluas 1 hektar. Terbagi dalam dua lantai, bagian bawah untuk kios kering (pakaian dan aksesoris rumah tangga) dan lantai atas untuk kios basah (sembako dan sebagainya). Saat ini penjualannya sudah sekitar 90 persen, sementara 12 unit ruko yang ada sudah terjual habis,” terang Anwar. Lebih jauh Anwar menjelaskan fasilitas ini sudah direncanakan sejak setahun lalu yang merupakan wujud komitmen Perumnas untuk memberikan fasilitas bagi warga Bumi Tamalanrea Permai. Kehadiran pasar ini nantinya diharapkan akan memberikan kemudahan warga dalam memenuhi kebutuhannya. Hal ini juga sejalan dengan harapan Pemerintah kota Makassar yang sudah sejak lama memimpikan hadirnya fasilitas pasar di kawasan Perumahan Bumi Tamalanrea Permai. ‘’Ini adalah peluang investasi yang sangat menarik dan mengundang masyarakat Makassar dan sekitarnya. Untuk mendapatkan informasi mengenai Pasar Sentral BTP bisa mendatangi kantor marketing Pasar Bumi Tamalanrea Permai yang berada di gerbang masuk perumahan,” jelas Anwar.
Rumah Kita / Desember 2012 - Januari 2013 H 11
Aksi Korporasi
Perumnas Siapkan Properti Komersial di 2013 lahan-lahan Perumnas yang potensial di lokasi-lokasi strategis akan dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis komersial. Karena akan lebih bermanfaat dan mendatangkan keuntungan untuk memperkuat pengembangan produk properti yang lainnya. Direktur utama Perum Perumnas Himawan Arief
P
asar industri properti tahun depan akan tetap berkilau. Mengingat perkembangan ekonomi yang terus membaik dan bertumbuh. Hal inilah yang diyakini bahwa tahun depan sektor properti akan tetap berkembang. Nah, tak mau ketinggalan dalam melakukan ekspansi bisnisnya, Perumnas berencana akan membangun Hotel, apartemen dan Kondotel di dua kota besar pada tahun depan. Selain itu peluang ini tentunya akan maksimal mengingat permintaan industri meeting, incentives, conventious and exhibitions (MICE) diyakini akan terus menguat karena pemerintah terus mendorong industri MICE ini berjalan lebih baik. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong dan mempromosikan beberapa kota besar maupunm kecil sebagai tujuan MICE, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Medan Makassar, Manado, Mataram, Yokyakarta dan Surabaya. Rencana ini adalah salah satu bagian besar dari business plan Perumnas di 2013. Dimana
12 H Rumah Kita / Desember 2012 - Januari 2013
mengatakan, dua kota besar yang akan di bangun tersebut adalah Semarang (Jawa Tengah) dan Bandung (Jawa Barat). “Kedua kota besar ini memang sangat strategis, jadi kami targetkan tahun depan atau pertengahan tahun sudah bisa di mulai pekerjaan fisiknya,” jelas Himawan. Konsepnya adalah hunian jangkung atau apartemen kelas menengah yang dikombinasikan dengan kondotel. Karena setelah dilakukan riset pasar, jenis produk tersebut cocok dikembangkan di kedua kota tersebut. selain itu beberapa kota besar lainnya yang bisnis propertinya sedang berkembang, perumnas juga akan siap masuk ke daerah tersebut. Menurut Himawan, proyek terpadu Hotel, kondotel dan apartemen, merupakan target perusahaan dalam membidik pasar premium yang demand pasarnya saat ini masih sangat besar. “Sebenarnya sudah lama di
Aksi Korporasi
rencanakan dan ada di beberapa tempat, tetapi tahun depan yang sudah siap ada dua lokasi Semarang dan Bandung,” kata Himawan. Dimana lahan-lahan pengembangan konsep
properti komersial ini adalah lahan milik Perumnas. Lahan ini berada diberbagai kota besar dan berada di kawasan-kawasan strategis. Seperti lahan di Semarang lokasinya berada di kawasan Simpang Lima yang merupakan jantung Ibukota Jawa Tengah. Untuk di Semarang, lahan yang disiapkan seluas 5250 meter persegi. Dimana pada pertengahan tahun atau Juni-Juli akan dilakukan Groundbreaking proyek 1 tower hotel dan satu tower apertemen dan dibawahnya akan dibangun kawasan komersial, baik perkantoran, ritel dan lainnya. Rencananya apartemen tersebut tingginya 26 lantai yang terdiri dari 250 unit. Sedangkan untuk yang di Bandung yang berlokasi di kawasan Suropati luasnya 4000 meter persegi yang rencananya akan dikembangkan kondotel. Kedua proyek ini ditargetkan bakal selesai pada akhir tahun 2014 mendatang. “Kami tetap optimis bisa sesuai target, kita sudah berpengalaman soal properti,” tegas Himawan.
Lihat Harga Baru Beli
U
rusan membeli rumah bukan hal mudah. Apalagi untuk membeli rumah pertama. Tak semata pengalaman pertama yang menarik tapi juga juga bisa pengalaman yang akan menengtukan karena rumah tersebut akan ditempati selamanya. Nah, dalam ilmu feng shui pun menganjurkan kita untuk memastikan hunian menerima energi yang baik dari lingkungannya, yang bisa didapatkan mulai dari pintu utama yang kokoh hingga bersirkulasi sempurna ke berbagai ruang dalam hunian. Nah, sebelum membeli calon istana kita, ada baiknya memperhatikan beberapa hal berikut, utamanya menyangkut harga. Pertama, periksalah harga jual hunian apakah sebanding dengan lokasinya. Bila perlu, bertanyalah kepada agen-agen properti sekitar menyoal perkembangan harga bangunan di lokasi tersebut. Di samping itu, besaran harga ini juga bakal memastikan kecukupan kita dalam membayar cicilan, termasuk asuransinya. Pasalnya, bila hendak memperolah kredit pemilikan rumah (KPR) dari bank, maka syarat utamanya, semisal jumlah utang bulanan diproyeksikan tidak boleh lebih dari 36 persen dari pendapatan kotor bulanan, harus terpenuhi. Dan jika secara finansial sudah mencukupi, maka tidak ada
alasan untuk menunda membeli rumah. Lalu ada baiknya juga kita menegok beberapa promosi perumahan di media cetak, elektronik, maupun spanduk di jalan-jalan. Biasanya para pengembang juga turut menggelar diskon khusus pada ajang promosinya ini. Namun, jangan lupa untuk tetap meneliti dengan cermat dengan melakukan survei lokasi terlebih dahulu. Bagi yang membeli rumah sekunder atau rumah seken yang telah dihuni oleh orang lain, amatlah dianjurkan untuk mencari tahu dengan teliti disertai beberapa pertanyaan untuk memperjelas alasan pemilik sebelumnya menjual rumah tersebut. Karena, jika kita sudah tahu alasannya, maka dengan mudah bisa menawar harga rumah itu. Karena, harga hunian akan menjadi amat murah bila ternyata kita mengetahui bahwa sebenarnya pemilik rumah sebelumnya tengah membutuhkan uang. Selain itu, ketika kondisi perekonomian tidak stabil, semisal tingkat inflasi tinggi, banyak industri yang macet, dan angka pengangguran makin tinggi, juga dipercaya merupakan saat yang tepat membeli hunian. Pasalnya, harga jual hunian yang saat tersebut lesu bakalan naik signifikan bila kondisi perekonomian telah pulih kembali.
Rumah Kita / Desember 2012 - Januari 2013 H 13
Pembiayaan
BTN Siapkan 7 Triliun untuk KPR FLPP 2013
D
alam industri properti antara perbankan dan pengembang bagaikan dua mata uang yang tak terpisahkan. Keduanya saling membutuhkan yang ujung-ujungnya adalah untuk kebutuhan konsumen dalam memiliki rumah. Apalagi rumah sederhana tapak peran perbankan dalam hal ini sangat diperlukan agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dapat memiliki hunian yang layak. Nah, salah satu perbankan plat merah yang paling mendominasi penyaluran kredit rumah subsidi melalui program KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Data Kementerian Perumahan Rakyat hingga 5 Desember lalu masih didominasi oleh BTN. Dimana realisasi KPR FLPP sampai 5 Desember 2012 lalu masih didominasi oleh BTN Konvensional dan BTN Syariah. Selama periode tersebut, BTN Konvensional mencapai 55.120 unit dari target 50.000 unit. Sementara BTN Syariah sebanyak 2.746 dari target 2.933. Sebelumnya, Kementerian Perumahan Rakyat menyatakan bahwa BTN merupakan penyalur KPR bersubsidi teraktif, dengan persentase penyaluran kredit mencapai lebih dari 90% Rencananya tahun mendatang Bank Tabungan Negara targetkan dapat menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 120 ribu unit rumah pada tahun depan. Dana yang dipersiapkan untuk merealisasikan target ini mencapai Rp7 triliun. Iqbal Latanro, Direktur Utama Bank BTN optimistis target tersebut bisa dicapai, meski realisasi penyaluran KPR bersubsidi tahun ini sekitar 50 ribu unit rumah. Tak dipungkiri realisasi penyaluran FLPP tahun ini memang sedikit molor waktunya karena ada kendala. “Untuk tahun ini kami baru mulai salurkan di pertengahan tahun. Sedangkan di tahun depan, kami
14 H Rumah Kita / Desember 2012 - Januari 2013
sudah bisa mulai di awal tahun. Jadi kami yakin dapat mencapai target itu,” kata Iqbal. Dia menambahkan, realisasi penyaluran KPR Bersubsidi dengan skema FLPP tahun ini menelan biaya sebesar Rp2,5 triliun. Keseluruhan 50 ribu unit rumah yang disalurkan menggunakan skema FLPP tersebut sudah termasuk jumlah 20 ribu unit rumah konversi. “Sebelumnya rumah dengan tipe di bawah 36 meter persegi tidak diperbolehkan menggunakan skema FLPP, tetapi setelah ada putusan Mahkamah Konstitusi, rumah yang semula menggunakan kredit komersial itu kami konversikan menjadi menggunakan skema FLPP,” tegas Iqbal.
PERISTIWA
P
ada tanggal 4 Desember 2012 lalu diadakan acara pisah sambut Dewan Pengawas (Dewas) Perumnas. Ismanto anggota Dewas yang lama digantikan oleh Gumilang Hardjakoesoema. Acara ini berlangsung di kantor pusat Perumnas Jl. DI Panjaitan, Jakarta Timur.
P
ada tanggal 19 Desember 2012 lalu diadakan penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerjasama antara Perumnas dan Bank BJB. Kerjasama ini terkait penyaluran pembiayaan diperuntukan bagi proyek perumahan Perumnas seluruh Indonesia.
P
ada 15 Desember lalu berlokasi di kawasan Sentra Timur Residence, Jakarta Timur. Direktur Pemasaran Perumnas, Muhammad Nawir melakukan acara groundbreaking pembangunan tower Ruby. Sentra Timur Residence adalah kawasan mixed use development yang dikembangkan bersama antara Perumnas dan PT Bakrieland Development.
Rumah Kita / Desember 2012 - Januari 2013 H 15