BAB I PENDAHULUAN
1.1
Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha • BULOG Sebelum menjadi PERUM Sejarah Bulog tidak dapat terlepas dari sejarah lembaga pangan di Indonesia sejak zaman sebelum kemerdekaan sampai pemerintahan sekarang
ini.
tugas
lembaga
pangan
tersebut
adalah
untuk
menyediakan pangan bagi masyarakat pada harga yang terjangkau diseluruh daerah serta mengendalikan harga pangan di tingkat produsen dan konsumen. Diawali sejak Maret 1933 yaitu di zaman pemerintahan Belanda. Saat itu, untuk pertama kalinya pemerintah Belanda mengatur kebijakan perberasan, yaitu dengan menghapus impor beras secara bebas dan membatasi impor melalui sistem lisensi. Tanggal 25 April 1939, lahirlah suatu lembaga pangan yang disebut Voeding Middelen Fonds (VMF). Lembaga pangan ini banyak mengalami perubahan nama maupun fungsi. Komoditi yang dikelola bertambah menjadi gula pasir (1971), terigu (1971), daging (1974), jagung (1978), kedelai (1977), kacang tanah (1979), kacang hijau (1979), telur dan daging ayam pada Hari Raya, Natal/Tahun Baru.
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1
Kebijaksanaan Stabilisasi Harga Beras yang berorientasi pada operasi bufferstock dimulai tahun 1970. Melalui Keppres RI No. 50/1995 BULOG ditugaskan mengendalikan harga dan mengelola persediaan beras, gula, tepung terigu, kedelai, pakan, dan bahan pangan lainnya. Namun, seiring dengan perkembangan ekonomi global, tugas pokok BULOG dipersempit melalui Keppres No. 45/1997 tanggal 1 Nopember 1997 yaitu hanya mengendalikan harga dan mengelola persediaan beras dan gula. Keppres No. 29/2000 tanggal 26 Pebruari 2000
yaitu
melaksanakan
tugas
umum
pemerintahan
dan
pembangunan di bidang manajemen logistik melalui pengelolaan persediaan, distribusi, pengendalian harga beras dan usaha jasa logistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 23 Nopember 2000 keluar Keppres No. 166/2000 dimana tugas pokoknya melaksanakan tugas pemerintah bidang manajemen logistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akhirnya, Keppres No. 103/2001 tanggal 13 September 2001 mengatur kembali tugas dan fungsi BULOG. Tugasnya melaksanakan tugas pemerintahan di bidang manajemen logistik sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan kedudukan sebagai lembaga pemerintah non departemen yang bertanggung jawab langsung kepada presiden.
2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
• Peralihan Menuju PERUM Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, status hukum Bulog adalah sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) berdasarkan Keppres RI No. 39 tahun 1978. Keppres RI terakhir tentang BULOG, yakni Keppres RI No. 103 tahun 2001 menegaskan bahwa Bulog harus beralih status menjadi BUMN selambat-lambatnya Mei 2003. Berdasarkan hasil kajian, ketentuan dan dukungan politik DPR RI, disimpulkan bahwa status hukum yang paling sesuai bagi BULOG adalah Perum. Dengan bentuk Perum, Bulog tetap dapat melaksanakan tugas publik yang dibebankan oleh pemerintah terutama
dalam
pengamanan
harga
dasar
pembelian
gabah,
pendistribusian beras untuk masyarakat miskin yang rawan pangan, pemupukan
stok
nasional
untuk
berbagai
keperluan
publik
menghadapi keadaan darurat dan kepentingan publik lainnya dalam upaya mengendalikan gejolak harga. Disamping itu, Bulog dapat memberikan kontribusi operasionalnya kepada masyarakat sebagai salah satu pelaku ekonomi dengan melaksanakan fungsi usaha yang tidak bertentangan dengan hukum dan kaidah transparansi. Dengan kondisi ini gerak lembaga BULOG akan lebih fleksibel dan hasil dari aktivitas usahanya sebagian dapat digunakan untuk mendukung tugas publik, mengingat semakin terbatasnya dana pemerintah di masa mendatang. Dengan kondisi tersebut diharapkan perubahan status
3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BULOG menjadi Perum dapat lebih menambah manfaat kepada masyarakat luas. Pada tanggal 20 Januari 2003 LPND BULOG secara resmi berubah menjadi Perum BULOG berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 7 Tahun 2003 yang kemudian direvisi menjadi PP RI No. 61 Tahun 2003. Peluncuran Perum BULOG ini dilakukan di Gedung Arsip Nasional Jakarta pada tanggal 10 Mei 2003 dipimpin oleh Ka.Bulog I: Letnan Jendral Tirto Sudiro, Ka.Bulog II : Letnan Jendral TNI Bustamil Arifin, Ka.Bulog III: Prof. DR. Ibrahim Masar, Ka.Bulog IV: Prof. DR. Bedu Amang, Ka.Bulog V: Prof. DR. Rahardi Ramlan, Ka.Bulog VI: Prof. DR. Jusuf Kalla, Ka.Bulog VII: Prof. DR. Rizal Ramli, Ka.Bulog VIII: Prof. DR. Wijanarko Puswoyo, Ka.Bulog IX: Prof. DR. Sutanto Alimuso (2009- Sekarang). Perum BULOG merupakan Badan Usaha Milik Negara yang berkantor Pusat di Jalan Gatot Subroto No.49 Jakarta 12950, Indonesia. Yang diberi tugas dan wewenaang untuk menyelenggarakan usaha logistik pangan pokok dan usaha- usaha lain. Perum BULOG ini mempunyai Visi yaitu Menjadi Perusahaan yang handal dalam mewujudkan Pangan yang Cukup, Aman dan Terjangkau Bagi Rakyat. Dan Misi, Memenuhi kebutuhan pangan pokok rakyat.
4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.1.2. Bidang Usaha Perum BULOG bergerak dibidang Perdagangan dan Jasa Logistik yaitu Mendukung Pilar Ketersediaan, dengan melakukan pengadaan Dalam Negeri dengan melakukan kebijakan pembelian beras dalam negeri dengan ketentuan Peraturan Pemerintah. Mendukung Pilar Keterjangkauan Fisik dan Ekonomi, dengan penyaluran Raskin dengan menyediakan dan menyalurkan beras bersubsidi bagi masyarakat berpendapatan rendah melalui raskin. Mendukung Pilar Stabilitas Pasokan dan Harga, Pengelolan CBP (Cadangan menyalurkan
Beras beras
Pemerintah) untuk
dengan
manjaga
menyediakan
stabilitas
harga
dan beras,
menanggulangi keadaan darurat, bencana,dan rawan pangan.
1.1.3 Perkembangan Usaha
Bahwa Perum BULOG berperan sebagai alat perekonomian negara yang efisen akuntabel sehingga mampu memperkuat perekonomian nasional, maka Perum BULOG harus memilki kemandirian didalam mengelola bidang usahanya. BULOG telah memiliki kemampuan yang memadai untuk dapat memperoleh kemandirian, otonomi, dan tanggung jawab yang lebih besar dalam mengelola usaha logistik pangan pokok secara nasional baik yang bersifat pelayanan masyarakat maupun bersifat komersial Untuk mendukung pembiayaan dalam kegiatan-
5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kegiatan logistik pangan pokok, Perum BULOG dapat melakukan kerja sama atau patungan (Joint Venture) dengan Badan Usaha lain, membentuk anak perusahaan, melakukan penyertaan modal dalam badan usaha lain. Perkembangan ini dapat dilihat dari beberapa segi lainya diantaranya :
a. Karyawan Pada tahun 1967 awal berdirinya BULOG sebelum menjadi perum, BULOG hanya memiliki 2.000 karyawan setelah itu berkembang setelah menjadi perum tahun 2003 memiliki karyawan yang berjumlah 5.052 orang sampai sekarang. Adapun terdiri dari beberapa Divisi Regional dan Sub Divisi Regional di seluruh Indonesia yang membantu kinerja perusahaan tersebut sehingga kegiatan perusahaan dapat berproduktivitas.
b. Distribusi Perum BULOG pada awalnya hanya memiliki beberapa titik distribusi dan mitra kerja, pada tahun 2003 saat peralihan BULOG menuju Perum, perusahaan ini terus mengembangkan perluasan usahanya khususnya di bidang pendistribusian beras. Hingga kini Perum BULOG sekarang sudah memiliki 49. 841 titik distribusi dalam penyaluran beras dan mempunyai 4.500 mitra kerja.
6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Kantor Cabang Regional Pada saat BULOG berubah status menjadi Perum tahun 2003. BULOG hanya memiliki 26 kantor cabang regional yang tersebar diseluruh indonesia diantaranya adalah Nangrow Aceh Darussalam, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, Sumatera Utara. Pada tahun 2005 BULOG terus meningkatkan kekuatan jaringan dalam mendukung program ketahanan pangan nasional dengan memiliki 100 Sub Divisi Regional, 30 kantor logistik, gudang 1.575 unit dengan kapasitas gudang 3,9 juta ton beras, 131 unit UPGB (Unit Penggilingan Gabah Beras) yang tersebar diseluruh indonesia.
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.2
Tujuan dan Ruang Lingkup Unit Kerja 1.2.1. Tujuan Unit Kerja
Dalam Perum BULOG khusunya di Kantor Pusat, Jalan Gatot Subroto No.49 Jakarta 12950 dimana penulis ditempatkan dibagian Pemasaran pada Divisi Perdagangan, yaitu suatu bagian yang
mempunyai
tugas
merencanakan,
mengkoordinasikan,
mengendalikan, mengevaluasi, dan menyelenggarakan, kegiatan pemasaran dan menyiapkan bahan penyusunan prosedur dibidang pemasaran. Adapun tujuan dari unit adalah : a) Mengendalikan kegiatan pemasaran komoditas dalam negeri dan luar negeri b) Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan operasi pemasaran c) Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan administrasi pemasaran d) Melakukan pembelian material impor secara bersaing atas dasar nilai yang ditentukan tidak hanya waktu yang tepat , olah harga yang tepat tetapi juga memperhatikan kualitas mutu yang tepat e) Dapat mengetahui lebih banyak tentang kualitas dan kuantitas barang yang datang dari produsen luar negeri.
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.2.2.
Ruang Lingkup Unit Kerja Pada suatu perusahaan ada pandangan umum yaitu sebelum seseorang melakukan pekerjaan, terlebih dahulu mengerti dan paham terhadap pekerjaan tersebut sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Kegiatan utama yang terdapat pada Divisi Perdagangan khususnya dibagian Pemasaran pada Perum BULOG yaitu berhubungan dengan prosedur pengimporan beras seperti, Packing List, Bill Of Lading, Commercial Invoice, Certificate Of Origin, Phytosanitary Certificate, Beneficiary’s Certificate, PT. Asuransi Polarmas,
Ship’s
Hold
Inspection
Certificate,
Fumigation
Certificate, Quality Weight and Packing Certificate Of Loading Port, Crop Year Certificate, Laporan Survey,. Bahwa pada umumnya bagian pemasaran mempunyai tugas dan tanggung jawab diantaranya : a) Sub Divisi Pembelian • Merencanakan,
mengkoordinasikan,
mengendalikan,
mengevaluasi, dan melaksanakan kegiatan pengkajian dan analisa serta evaluasi dalam rangka pembelian komoditas serta menyiapkan bahan penyusunan pedoman/ prosedur dibidang pembelian. • Merencanakan
dan
mengkoordinasikan
kegiatan
operasi
sekaligus administrasi pembelian
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b) Seksi Operasi Pembelian • Merencanakan, mengkoordinasikan, memonitor, mengevaluasi dan
melakukan
kegiatan
penyiapan
bahan
analisa
dan
pengkajian faktor- faktor yang mempengaruhi pembelian • Berkoordinasi dengan Divre soal Proses Sandar, Bongkar, Muat Kapal • Berkoordinasi dengan agen- agen kapal • Merencanakan kontrak kuatum, seperti menentukan kapasitas/ jumlah barang yang di muat kapal • Mengendalikan Dokumen- Dokumen kapal yang sudah masuk, seperti spesifikasi kapal, apakah sudah sesuai dengan pelabuhan yang dituju, menentukan kapan kedatangan kapal) • Mengevaluasi berapa kapal yang sudah masuk pelabuhan • Mengevaluasi masalah apa saja yang ditemukan, seperti kelengkapan pada Dokumenya • Merencanakan proses survey nya
c) Seksi Administrasi Pembelian • Merencanakan, mengkoordinasikan, memonitor, mengevaluasi dan melakukan kegiatan administrasi pembelian • Mengurus laporan seputar survey barang yang akan diimpor • Mempersiapkan produk- produk yang ingin di impor
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
• Berkoordinasi dengan Divisi regional melalui faksimil untuk mengetahui posisi barang • Mengurus dokumen/ surat dropping dana untuk dikirim ke masing- masing Divisi Regional • Membuat kontrak pembelian • Mengurus surat- surat untuk pembayaran ke supplier
d) Sub Divisi Pemasaran • Merencanakan,
mengkoordinasikan,
mengendalikan,
mengevaluasi, dan melaksanakan kegiatan pemasaran dan menyiapkan bahan penyusunan pedoman/ prosedur dibidang pemasaran • Merencanakan
dan
mengkoordinasikan
kegiatan
operasi
pemasaran • Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan administrasi pemasaran • Mengadministrasikan semua kegiatan pemasaran yang sudah dilakukan
e) Seksi Operasi Pemasaran • Merencanakan, mengkoordinasikan, memonitor, mengevaluasi dan melakukan kegiatan operasi pemasaran • Merencanakan sistem kemampuan daya beli konsumen
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
• Melihat pangsa pasar yang ada • Menganalisis kompetitor/ pesaing yang ada • Berkoordinasi seputar pemasaran produk ke masing- masing Divisi Regional melalui faksimili • Mengontrol harga, agar sesuai dengan daya beli konsumen • Memperkirakan biaya sewa gudang untuk jangka waktu ke depan • Memperkirakan margin yang diperoleh • Mengevaluasi pemasaran produk yang sudah terjual
f) Seksi Administrasi Pemasaran • Merencanakan, mengkoordinasikan, memonitor, mengevaluasi dan melakukan kegiatan admnistrasi pemasaran • Mengadministrasikan semua proses pemasaran, • Melaporkan laporan pendistribusian beras dan gula ke masingmasing Divisi regional • Membuat kontrak penjualan • Mengurus laporan- laporan seputar pemasaran beras yang diimpor • Mempersiapkan jumlah beras dan gula yang akan dijual
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.3. Hubungan Kerja dengan Unit Lain Didalam bagian Pemasaran sangat berhubungan sekali dengan unit kerja lainnya, karena tanpa adanya hubungan kerja dengan unit lain, maka bagian pemasaran tidak akan dapat berjalan dengan baik seperti yang diinginkan oleh Perum BULOG Hubungan kerja tersebut yaitu : Direksi Hubungan
divisi
persetujuan
pemasaran
dokumen
kapal
dengan
direksi
seperti
bill
adalah
of
ladding
memohon tentang
pembongkaran barang digudang impotir. Sekertaris Perusahaan Hubungan divisi pemasaran dengan sekertaris perusahaan terkait dengan penomoran surat dan permintaan stampel. Unit Pembelian (Purchasing) Hubungan divisi pemasaran dengan unit pembelian (Purchasing) Yaitu menerima order barang yang selalu berhubungan dengan bagian pembelian, mempersiapkan produk-produk yang akan dipasarkan, merencanakan stock barang dan memberikan laporan pembelian mengenai pengimporan barang. Unit Pengadaan Hubungan divisi pemasaran dengan unit pengadaan terkait dengan pengadaan dalam negeri dan pembinaan dan pelaksanaan teknis pengolahan gabah/ beras serta pengadaan luar negeri.
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Unit Persediaan dan Perawatan Hubungan divisi pemasaran dengan unit persediaan dan perawatan terkait dengan jumlah dan posisi persediaan komoditi, penghitungan kebutuhan biaya sarana pergudangan, sewa gudang, jumlah dan posisi persediaan gabah/ beras, teknis penyimpanan, penyiapan perintah logistik angkutan dalam negeri dalam rangka penyebaran persediaan, merencanakan saran dan biaya angkutan komoditi pangan untuk operasi publik, biaya sarana perawatan, hasil pengolahan gabah, penyelamatan beras turun mutu, perawatan kualitas beras, biaya sarana perawatan beras, dan kebutuhan biaya pengolahan giling gabah. Unit Penyaluran Hubungan divisi pemasaran dengan unit penyaluran Terkait dengan menyiapkan perjanjian jual beli/ kontrak jual beli, mempersiapkan surat perintah/ logistik, penyaluran beras kepada rakyat miskin (raskin), penyaluran beras adanya beras Pemerintah (CBP), manindak lanjuti pengaduan masyarakat. Unit Analisis Harga dan Pasar Hubungan divisi pemasaran dengan unit analisis harga dan pasar Terkait dengan pengamatan harga dan pasar konsumen/produsen, pelaporan harga dan pasar (penyajian data statistik harga dan pasar), pangan pokok beras, perkembangan ekonomi, produktivitas pangan pokok, pembentukan harga yang disesuaikan dengan situasi tanam kondisi iklim waktu panen dan perkiraan produksi.
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Unit Industri Hubungan divisi pemasaran unit industri
dengan Terkait dengan
pengembangan produk, Menganalisa harga dipasaran, penampilan, bentuk pelayanan, promosi/ iklan. Unit Jasa Aset Hubungan divisi pemasaran dengan unit jasa aset Terkait dengan pengangkutan, dan pembongkaran darat, laut dan udara, perawatan komoditas pangan dan non pangan, jasa survey dan pengendalian kualitas. Unit Research and Development Hubungan divisi pemasaran dengan unit research and development Terkait dengan perencanaan jangka panjang seperti; pengembangan dibidang
pelayanan
publik
(sarana
laboratorium,
pengolahan,
pergudangan), pengembangan dibidang usaha (pengkajian masalah usaha logistik pangan pokok beras dan lainnya), pengembangan dibidang SDM, umum dan keuangan (adanya Balai Pengembangan Teknologi Pangan). Unit Hukum Hubungan divisi pemasaran dengan unit hukum terkait dengan masalah perjanjian kerjasama antara BULOG dengan supllier agar kedua belah pihak tidak ada yang dirugikan.
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.4. Tujuan Magang dan Tujuan Penulisan Laporan 1.4.1. Tujuan Magang a) Melatih mahasiswa/i dalam hal bersosialisasi, beradaptasi, bertanggungjawab, disiplin diri, bekerja sama di dalam lingkungan kerja nantinya. b) Sebagai sarana untuk menambah wawasan, keterampilan dan pengetahuan yang luas tentang dunia kerja atau dunia usaha yang sesungguhnya. c) Sebagai sarana untuk memperbanyak relasi yang nanti akan bermanfaat saat memasuki dunia kerja. d) Sebagai sarana untuk penulisan laporan yang merupakan sebuah bukti bahwa penulis telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti sidang akhir guna menyelesaikan program studi D III Manajemen Perusahaan.
1.4.2. Tujuan Penulisan Laporan a) Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya ( A.Md ) di Universitas Mercu Buana. b) Menerapkan antara teori yang didapatkan dari masa kuliah dengan keadaan dan kondisi dunia kerja secara nyata. c) Agar mempunyai kemampuan dan keterampilan berkomunikasi secara lisan maupun tulisan yang diwujudkan pada sebuah laporan magang.
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/