ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI DONATUR MEMBAYAR ZAKAT, INFAK, DAN SEDEKAH (ZIS) MELALUI BANK (STUDI KASUS DONATUR ZIS DI PROVINSI DKI JAKARTA) Lusiana Ulfa Hardinawati1, Muhammad Zilal Hamzah2 Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam, Kekhususan Ekonomi dan Keuangan Syariah, Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, 14033, Indonesia. 2. Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam, Kekhususan Ekonomi dan Keuangan Syariah, Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, 14033, Indonesia. 1.
Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi donatur Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) membayar kembali melalui bank. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah modifikasi teori Consumer Behavior (Kotler dan Keller, 2009) dan Theory of Reasoned Action (TRA) yang dikembangkan oleh Ajzen dan Fishbein (1980). Populasi dalam penelitian ini adalah donatur ZIS di DKI Jakarta, sampel penelitian ini adalah 190 orang donatur ZIS di DKI Jakarta yang membayar melalui bank. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan teknik analisis Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian menemukan bahwa faktor pribadi mempengaruhi sikap donatur ZIS di DKI Jakarta, namun faktor psikologi tidak mempengaruhi sikap donatur ZIS di DKI Jakarta. Kemudian ditemukan juga bahwa faktor kebudayaan dan faktor sosial sama-sama mempengaruhi norma subjektif donatur ZIS di DKI Jakarta, serta sikap dan norma subjektif donatur ZIS di DKI Jakarta mempengaruhi intensi untuk membayar kembali ZIS melalui bank.
Factors Influencing Donor Intention to Pay Zakat, Infaq, and Sadaqah (ZIS) Using Bank Facility (Case Study ZIS’ donors in DKI Jakarta Province)
Abstract This study aims to see which factors influencing ZIS payers’ intention using bank continually in DKI Jakarta. The theory used in this research are the modification from Consumer Behavior theory (Kotler and Keller, 2009) and Theory of Reasoned Action (TRA) which were developed by Ajzen and Fishbein (1980). The population of this research is ZIS payers’ in DKI Jakarta Province, the sample of this research are 190 ZIS payers’ in DKI Jakarta Province who pay ZIS using bank facility. The research method used in this study is quantitative method approach, and using Structural Equation Modelling (SEM) to analyze the data. The results of this study find that personal factor influences attitude to pay ZIS in DKI Jakarta, however psychological factor does not influence attitude to pay ZIS in DKI Jakarta. Therefore, cultural factor and social factor both influence subjective norm of ZIS payers in DKI Jakarta. Additionally, attitude and subjective norm of ZIS payers in DKI Jakarta both influence them to pay ZIS continually using bank facility. Keywords: Consumer Behavior; Infaq; Sadaqah; Theory of Reasoned Action; Zakat
Pendahuluan Zakat merupakan salah satu rukun Islam dan merupakan kewajiban bagi umat muslim yang mampu. Perintah zakat muncul setelah perintah sholat dalam rukun Islam. Di dalam Alquran kata zakat yang disebutkan setelah kata sholat sebanyak 27 kali. Menurut UndangUndang No. 23 Tahun 2011 pasal 1, zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam. (www.kemenag.go.id) Zakat wajib dikeluarkan oleh masing-masing individu atau badan yang memenuhi syarat untuk mengeluarkan zakat, yaitu: 1. Islam dan merdeka, 2. Berkaitan dengan hartanya, harta yang dikeluarkan adalah: harta yang dimiliki secara sempurna, harta tersebut adalah harta yang berkembang, harta telah mencapai nishab, harta yang telah mencapai haul (harta tersebut bertahan selama satu tahun atau lebih), dan harta tersebut merupakan kelebihan dari kebutuhan pokok. Infak yaitu mengeluarkan atau membelanjakan harta yang mencakup zakat dan nonzakat. Infak ada yang bersifat wajib dan sunnah. Infak wajib adalah adalah kafarat, nadzar, zakat, dan lain-lain. Infak sunnah adalah infak kepada fakir miskin sesama muslim. Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 pasal 1, infak adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum (pusat.baznas.go.id). Perbedaan Infak dengan zakat adalah, infak dapat diberikan kepada siapapun meskipun tidak termasuk dalam 8 asnaf. Sedekah dalam bahasa Arab berarti tindakan yang benar. Secara terminologi, sedekah diartikan sebagai sebuah pemberian seseorang secara ikhlas kepada orang yang berhak menerima yang diiringi juga oleh pahala dari Allah (Ghazaly, 2010:149). Menurut UndangUndang No. 23 Tahun 2011 pasal 1, Sedekah adalah harta atau non-harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum. Perintah sedekah tertulis dalam Alquran surat al Baqarah 2:280, sebagai berikut: َ تَ ْعلَ ُمون1ص َّدقُوا َخي ٌْر لَ ُك ْم ۖ إِ ْن ُك ْنت ُ ْم ُ َوإِ ْن َكانَ ذُو َ عس َْرةٍ فَن َِظ َرة ٌ إِلَ ٰى َم ْي َ َ س َرةٍ ۚ َوأ َ ْن ت Artinya: Dan jika (orang yang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai ia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
Zakat merupakan salah satu instrumen ekonomi Islam. Potensi zakat di Indonesia sangatlah besar. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan IPB, pada tahun 2015 potensi zakat di Indonesia adalah Rp280 Triliun, padahal zakat, infak, dan sedekah nasional yang mampu dihimpun pada tahun 2015 baru sekitar Rp4 Triliun. Jika dipersentase, dana zakat, infak, dan sedekah nasional yang mampu terhimpun di Indonesia baru 1,4% dari total potensi zakat. (pusat.baznas.go.id) Infak dan Sedekah merupakan 2 instrumen ekonomi Islam yang dananya dihimpun dari umat muslim selain zakat. BAZ dan LAZ yang menghimpun zakat serta infak dan sedekah, disebut Badan Amil Zakat, Infak, dan Sedekah (BAZIS) dan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah (LAZIS). Teori Consumer Behavior (Kotler dan Keller, 2009) menyatakan bahwa terdapat 4 variabel yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli barang atau jasa, yaitu: faktor pribadi, faktor psikologi, faktor kebudayaan, dan faktor sosial. Penelitian ini menggunakan teori Consumer Behavior untuk mengetahui apakah faktor pribadi dan faktor psikologi berpengaruh terhadap sikap donatur ZIS di DKI Jakarta serta faktor kebudayaan dan faktor sosial berpengaruh terhadap norma subjektif donatur ZIS di DKI Jakarta. Ajzen dan Fishbein (1980) mengungkapkan bahwa teori tindakan beralasan (Theory of Reasoned Action) adalah teori perilaku manusia yang paling dasar dan berpengaruh. Teori tindakan beralasan ini sudah banyak diterapkan pada berbagai bidang seperti pemasaran, sistem informasi, dan lainnya. Sikap dan norma subjektif adalah variabel penentu perilaku yang dijelaskan pada teori ini. Penelitian ini menggunakan TRA untuk mengetahui apakah sikap (attitude) dan norma subjektif (subjective norm) berpengaruh terhadap intensi donatur ZIS di DKI Jakarta untuk membayar kembali ZIS melalui bank. Perkembangan layanan BAZIS dan LAZIS di DKI Jakarta yang memanfaatkan layanan perbankan dan mempermudah proses pembayaran ZIS dari masyarakat menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan penelitian tentang analisis faktor apa sajakah yang mempengaruhi intensi pembayar ZIS di DKI Jakarta membayar kembali ZIS melalui bank. Pertanyaan Masalah Penelitian Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh faktor pribadi terhadap sikap donatur ZIS di DKI Jakarta? 2. Bagaimana pengaruh faktor psikologi terhadap sikap donatur ZIS di DKI Jakarta? 3. Bagaimana pengaruh sikap donatur ZIS di DKI Jakarta terhadap intensi untuk membayar kembali ZIS melalui bank? 4. Bagaimana pengaruh faktor kebudayaan terhadap norma subjektif donatur ZIS di DKI Jakarta? 5. Bagaimana pengaruh faktor sosial terhadap norma subjektif donatur ZIS di DKI Jakarta? 6. Bagaimana pengaruh norma subjektif pembayar ZIS di DKI Jakarta terhadap intensi untuk membayar kembali ZIS melalui bank? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dijelaskan dalam rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh faktor pribadi terhadap sikap donatur ZIS di DKI Jakarta. 2. Mengetahui pengaruh faktor psikologi terhadap sikap donatur ZIS di DKI Jakarta. 3. Mengetahui pengaruh sikap donatur ZIS di DKI Jakarta terhadap intensi untuk membayar kembali ZIS melalui bank. 4. Mengetahui pengaruh faktor kebudayaan terhadap norma subjektif donatur ZIS di DKI Jakarta. 5. Mengetahui pengaruh faktor sosial terhadap norma subjektif donatur ZIS di DKI Jakarta. 6. Mengetahui pengaruh norma subjektif donatur ZIS di DKI Jakarta terhadap intensi untuk membayar kembali ZIS melalui bank. Tinjauan Teoritis Theory of Reasoned Action (TRA) Ajzen dan Fishbein (1980) mengungkapkan bahwa teori tindakan beralasan (Theory of Reasoned Action) adalah teori perilaku manusia yang paling dasar dan berpengaruh. Teori tindakan beralasan ini sudah banyak diterapkan pada berbagai bidang seperti pemasaran, sistem informasi, dan lainnya. Sikap dan norma subjektif adalah variabel penentu perilaku yang dijelaskan pada teori ini. Sikap penggunaan (attitude towards behavior) merupakan suatu perasaan positif atau negative dari individu apabila diharuskan untuk melakukan perilaku tertentu (Davis, et al, 1989). Norma subjektif (subjective norm) merupakan suatu persepsi individu terhadap
kepercayaan-kepercayaan orang lain yang akan mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan yang sedang dipertimbangkan. (Jogiyanto, 2007) Intensi adalah indikasi seberapa kuat keyakinan seseorang ketika akan mencoba suatu perilaku dan seberapa besar usaha yang akan dilakukan. Menurut Ferdinand (2006), minat beli dapat diidentifikasikan melalui indikator-indikator sebagai berikut: 1. Minat transaksional yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. 2. Minat referensial yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. 3. Minat preferensial adalah minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya. 4. Minat eksploratif adalah minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut. Rangkuman Theory of Reasoned Action (TRA) disajikan dalam Tabel 2.1 sebagai berikut: Tabel 2.1 Theory of Reasoned Action Kepercayaan akan hasil (Belief toward an outcome) Evaluasi dari hasil (Evaluation of the outcome) Kepercayaan atas pemikiran orang lain (Beliefs of what others think) Kepercayaan atas pemikiran ahli (What experts think) Motivasi untuk menyetujui yang orang lain lakukan (Motivation to comply with others)
Sikap (Attitude) Intensi (Intention)
Sikap (Behavior)
Norma Subjektif (Subjective Norm)
Sumber: Theory of Reasoned Action (sumber: Ajzen dan Fishbein, 1980) Perilaku Konsumen (Consumer Behavior) Consumer behavior merupakan sebuah studi mengenai bagaimana individu, kelompok, dan organisasi membeli, menggunakan dan mengatur barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan mereka. (Kotler dan Keller, 2009: 190). Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut Kotler dan Keller (2009:190), faktor tersebut adalah faktor pribadi, faktor psikologi, faktor kebudayaan, dan faktor sosial.
1. Faktor Pribadi
Faktor pribadi dipengaruhi oleh karakteristik personal, termasuk didalamnya usia dan tahapan dalam kehidupan; pekerjaan, dan keadaan ekonomi; kepribadian dan konsep diri; dan gaya hidup dan nilai-nilai kehidupannya. 2. Proses Psikologis (Faktor Psikologi) Dunia pemasaran dan lingkungan memasuki kesadaran konsumen, dan sekumpulan proses psikologi digabungkan dengan karakter konsumen tertentu dapat menghasilkan proses pengambilan keputusan dan keputusan pembelian. 3. Faktor Kebudayaan Faktor kebudayaan memiliki kecenderungan untuk mempengaruhi konsumen, budaya mempengaruhi dengan cara yang sudah umumnya dijalankan oleh seseorang. 4. Faktor Sosial Faktor sosial merupakan kelas sosial yang membagi masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hirarkis dan yang anggotanya menganut nilainilai, minat, dan perilaku yag serupa. Tabel 2.2 Perilaku Konsumen (Consumer Behavior)
1
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Faktor Pribadi
2
Faktor Psikologi
3
Faktor Kebudayaan
4
Faktor Sosial
No.
Indikator Umur dan Tahapan Kehidupan Pekerjaan Keadaan Ekonomi Kepribadian dan Konsep Diri Gaya Hidup Motivasi Persepsi Belajar Ingatan Budaya Subkultur Kelas Sosial Reference group/ Grup referensi Keluarga Peran dan Status
Sumber: Kotler dan Keller (2009: 190-207) (data diolah)
Modifikasi Consumer Behavior (CB) dan Theory of Reasoned Action (TRA) Berdasarkan pengertian dari masing-masing teori, penelitian ini memodifikasi dua teori TRA dan CB menjadi satu kesatuan. Untuk memodifikasi dan melihat kesesuaian antar teori, berikut rangkuman kesesuaian hubungan Consumer Behavior (CB) dan Theory of Reasoned Action (TRA).
Tabel 2.3 Rangkuman Kesesuaian Teori CB dan TRA Consumer Behavior (CB) Faktor Pribadi adalah keputusan yang dipengaruhi oleh karakteristik personal.
Indikator TRA
Faktor Psikologi adalah sekumpulan proses psikologi digabungkan dengan karakter konsumen tertentu dapat menghasilkan proses pengambilan keputusan dan keputusan pembelian.
Sikap
Evaluasi dari hasil (Evaluation of the outcome)
Faktor Kebudayaan, budaya mempengaruhi dengan cara yang sudah umumnya dijalankan oleh seseorang.
Norma Subjektif
Motivasi untuk menyetujui yang orang lain lakukan (Motivation to comply with others) Kepercayaan atas pemikiran ahli (What experts think)
Sikap
Theory of Reasoned Action (TRA) Kepercayaan akan hasil (Belief toward an outcome)
Faktor Sosial merupakan kelas Norma Subjektif Motivasi untuk menyetujui yang sosial yang membagi masyarakat orang lain lakukan (Motivation to yang relatif homogen dan permanen comply with others) yang tersusun secara hirarkis dan Kepercayaan atas pemikiran orang yang anggotanya menganut nilailain (Beliefs of what others think) nilai, minat, dan perilaku yag Kepercayaan atas pemikiran ahli serupa. (What experts think) Sumber: Kotler dan Keller (2009: 190) dan Ajzen dan Fishbein (1980) (data diolah)
Zakat Dilihat dari sudut bahasa, zakat merupakan kata dasar (masdar) dari zaka yang berarti tumbuh, bersih, dan baik (Warson, 1994). Zakat menurut bahasa berarti tumbuh atau menaikkan (Qardhawi, 2000). Menurut Maududi (1988), kekayaan seseorang akan kotor jika ia tidak membayar atau mengembalikannya kepada Allah, karena setiap kekayaan manusia adalah milik-Nya. Sasaran Zakat Zakat secara spesifik diberikan kepada 8 asnaf yang membutuhkan. Surat yang menjelaskan 8 asnaf tersebut adalah At Taubah, 9:60 sebagai berikut: Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orangorang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. Infak dan Sedekah
Berbeda dengan zakat yang memiliki persyaratan kepada muzaki dan mustahik, infak dan sedekah lebih fleksibel. Infak dan sedekah tidak memiliki syarat nisab, haul, serta golongan yang wajib mengeluarkan dan yang berhak menerima. Infak berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu (harta) untuk suatu kepentingan. Sedekah berasal dari kata shadaqa (bahasa Arab) yang secara bahasa berarti benar. Pengertian sedekah dan infak sama, tetapi bentuk pemberiannya berbeda. Sedekah tidak hanya merupakan pemberian dalam bentuk materi, melainkan juga dalam bentuk non-materi, seperti tersenyum, memberi nasehat, mengamalkan ilmu, dan berbuat baik kepada orang lain. (Hafidhuddin, 1998) Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif, dengan pertimbangan bahwa penelitian ini bertujuan untuk menguji teori, membangun sebuah fakta, dan menunjukkan hubungan antar variabel yang diteliti. Penelitian ini dilakukan untuk mengatahui faktor apakah yang mempengaruhi intensi donatur zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di DKI Jakarta membayar kembali ZIS melalui bank. Teknik analisis data yang digunakan adalah model Structural Equation Modelling (SEM), SEM adalah generasi kedua teknik analisis multivariat yang memungkinkan peneliti menguji hubungan antar variabel yang kompleks, baik recursive maupun non-recursive untuk memperoleh gambaran yang komprehensif mengenai keseluruhan model. SEM dapat menguji secara bersama-sama: mode struktural (hubungan antar konstruk independen dan dependen) dan model measurement (hubungan atau nilai loading antara indikator dengan konstruk atau laten) (Ghozali, 2008:3). Pada dasarnya, SEM adalah sebuah confirmatory technique sebagai lawan dari exploratory faktor analisis, teknik ini digunakan untuk menguji sebuah teori, bisa teori yang dikembangkan oleh peneliti sendiri atau sebuah teori yang sudah dikembangkan sejak lama, dan pastinya merupakan sebuah teori yang pembuktiannya dibutuhkan sebuah pengujian empirik. Penelitian ini menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA), alat analisis ini digunakan untuk menguji sebuah measurement model. Dengan CFA, akan diketahui apakah indikator-indikator yang ada memang benar-benar dapat menjelaskan sebuah konstruk. Dengan menggunakan CFA, dapat diketahui apakah sebuah indikator secara kuat berpengaruh menjelaskan atau tidak berpengaruh menjelaskan sebuah konstruk. (Santoso, 2015:13) Pada SEM, sebuah model dibuat atas dasar teori tertentu (pada penelitian ini menggunakan teori Consumer Behavior dan Theory of Reasoned Action). Kemudian, SEM digunakan untuk menguji apakah model tersebut dapat diterima atau ditolak. Tahapan pokok
yang harus dilalui saat menggunakan SEM pada sebuah penelitian (Santoso, 2015:14-15), dijelaskan sebagai berikut: 1.
Membuat sebuah model SEM (Model Specification)
2.
Identifikasi Model (Model Identification)
3.
Menguji model (Model Testing dan Model Estimation)
Hasil dan Pembahasan Penelitian Responden Tabel 4.1 Sampel dan Tingkat Pengembalian Keterangan Jumlah kuesioner disebar Jumlah kuesioner tidak kembali Kuesioner yang kembali Kuesioner yang digugurkan Kuesioner yang digunakan Keterangan Tingkat pengembalian (Respond rate) Tingkat pengembalian yang digunakan (Usable respond rate) Sumber: Data Primer (diolah)
Jumlah 300 74 226 36 190 Prosentase 75,33% 84,07%
Responden dalam penelitian ini adalah donatur Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) di DKI Jakarta yang membayar kembali ZIS melalui bank. Kuesioner ini disebar pada tanggal 9 November hingga 24 November 2016 kepada donatur ZIS di DKI Jakarta dengan dua cara, yaitu secara manual (metode survei diambil atau pick up survey) dan penyebaran kuesioner melalui tautan link Google Formulir, sebuah fasilitas pembuatan kuesioner dari Google.
Karakteristik Demografi Tabel 4.2 Karakteristik Demografi No. Jenis Kelamin 1 Laki-Laki 2 Perempuan Jumlah No. Usia 1 < 30 tahun 2 31 tahun - 40 tahun 3 > 40 tahun Jumlah No. Tingkat Pendidikan 1 TK-SD 2 SMP-SMA 3 Perguruan Tinggi (S1-S3) Jumlah No. Status Pernikahan 1 Belum Menikah 2 Menikah 3 Duda atau Janda Jumlah No. Jenis Pekerjaan 1 Pegawai Negeri 2 Karyawan Swasta 3 Lainnya Jumlah No. Jenis Penghasilan Per Bulan 1 < Rp3.000.000 2 Rp3.000.001 – Rp7.000.000 3 > Rp7.000.001 Jumlah No. Jenis Bank 1 Bank Konvensional 2 Bank Syariah Jumlah Sumber: Data Primer (diolah)
Jumlah 92 98 190 Jumlah 155 25 10 190 Jumlah 0 6 184 190 Jumlah 126 63 1 190 Jumlah 11 97 82 190 Jumlah 80 82 28 190 Jumlah 78 112 190
Prosentase 48,42% 51,58% 100% Prosentase 81,58% 13,16% 5,26% 100% Prosentase 0% 3,16% 96,84% 100% Prosentase 66,32% 33,16% 0,53% 100% Prosentase 5,79% 51,05% 43,16% 100% Prosentase 42,11% 43,16% 14,74% 100% Prosentase 41,05% 58,95% 100%
Gambaran umum karakteristik demografi responden yang menjadi data pada penelitian ini dijelaskan dalam bentuk tabel. Tabel 4.2memberikan penjelasan menyeluruh berdasarkan beberapa komposisi tertentu. Komposisi responden pada penelitian ini terdiri dari komposisi berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, status pernikahan, pekerjaan, penghasilan per bulan, dan bank yang digunakan donatur ZIS untuk membayar. Uji Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Alat ukur untuk menghitung reliabilitas kuesioner dapat diketahui dengan melihat nilai Cronbach Coefficient Alpha. Besarnya nilai Cronbach Coefficient yang dapat diterima adalah yang bernilai 0,60 sampai 0,70 atau lebih (Sekaran, 2003).
Uji validitas dilakukan dengan mengukur tingkat konstruk penelitian oleh variabel penelitian yang digunakan. Dalam uji validitas terdapat 3 batas yang digunakan (Hair, et al, 2010 dalam Latan, 2012), yaitu: 1. Nilai Kaiser Meyer Olkin (KMO) dari setiap variabel > 0,5, 2. Nilai Measures of Sampling Adequacy (MSA) setiap pertanyaan > 0,5, dan 3. Factor loading setiap pertanyaan > 0,5 Uji reliabilitas dan validitas diolah dengan menggunakan SPSS 20, hasil pengolahan uji validitas adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Uji Reliabilitas No. Variabel 1 Faktor Pribadi 2 Faktor Psikologi 3 Faktor Kebudayaan 4 Faktor Sosial 5 Sikap 6 Norma Subjektif 7 Intensi Sumber: Data Primer (diolah)
Cronbach's Alpha 0,724 0,837 0,736 0,873 0,715 0,652 0,727
N of Items 4 4 3 3 3 3 4
Dari hasil uji Reliabilitas pada tabel 4.3, dapat diketahui nilai cronbach’s alpha untuk variabel faktor pribadi, faktor psikologi, faktor kebudayaan, faktor sosial, sikap, norma subjektif, dan intensi semuanya di atas 0,6. Artinya semua variabel reliabel karena nilai cronbach’s alpha > 0,6.
Tabel 4.4 Uji Validitas Variabel Faktor Pribadi
Faktor Psikologi
Faktor Kebudayaan Faktor Sosial
Sikap
Norma Subjektif
Intensi
Item Pertanyaan Pri1 Pri2 Pri3 Pri4 Psi1 Psi2 Psi3 Psi4 Keb1 Keb2 Keb3 SOS1 SOS2 SOS3 ATT1 ATT2 ATT3 NS1 NS2 NS3 INT1 INT2 INT3 INT4
KMO 0,728
0,715
0,600
0,668
0,690
0,541
0,599
MSA 0,837 0,803 0,690 0,681 0,808 0,668 0,666 0,804
Factor Loading 0,615 0,707 0,814 0,825 0,705 0,836 0,843 0,724
Keputusan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,568 0,567 0,853 0,631 0,643 0,781 0,700 0,698 0,672 0,527 0,719 0,529 0,567 0,658 0,616 0,516
0,889 0,895 0,641 0,867 0,854 0,758 0,808 0,809 0,830 0,848 0,564 0,826 0,772 0,714 0,762 0,503
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data Primer (diolah) Sesuai tabel 4.4, pengujian validitas diketahui nilai KMO > 0,50, nilai MSA > 0,50, dan nilai factor loading > 0,50 dapat dinyatakan semua indikator dari variabel faktor pribadi, faktor psikologi, faktor kebudayaan, faktor sosial, sikap, norma subjektif, dan intensi valid. Uji Reliabilitas dan Validitas Model Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan akurasi, konsistensi, dan ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan pengukuran (Jogiyanto dan Abdillah, 2009). Analisis dapat dilakukan dengan menghitung nilai reliabilitas konstruk nilai CR, nilai CR menyatakan reliabilitas konstruk yang baik apabila CR > 0,7 (Haryono dan Wardoyo, 2012:312).
Tabel 4.5 Nilai Construct Reliability No. 1 2 3 4 5 6 7
Konstruk Faktor Pribadi Faktor Psikologi Faktor Kebudayaan Faktor Sosial Sikap (Attitude) Norma Subjektif (Subjective Norm) Intensi
Nilai 0,817 0,855 0,843 0,854 0,835 0,688 0,693
Keterangan Reliabilitas Konstruk Baik Reliabilitas Konstruk Baik Reliabilitas Konstruk Baik Reliabilitas Konstruk Baik Reliabilitas Konstruk Baik Reliabilitas Konstruk Kurang Reliabilitas Konstruk Kurang
Sumber: Data Primer (diolah) Kemudian untuk melihat validitas pertanyaan, pertanyaan dinyatakan tidak valid apabila nilai estimate kurang dari 0,5 atau Faktor Loading Standard < 0,5 (Igbaria, et al dalam Wijayanto, 208:65 dan Ghozali, 2008b:135). Tabel 4.6 Nilai Construct Reliability Variabel Faktor Pribadi
Pri1 <--Pri2 <--Pri3 <--Pri4 <--Faktor Psi1 <--Psikologi Psi2 <--Psi3 <--Psi4 <--Faktor Keb1 <--Kebudayaan Keb2 <--Keb3 <--Faktor Sosial Sos1 <--Sos2 <--Sos3 <--Sikap Att1 <--Att2 <--Att3 <--Norma NS1 <--Subjektif NS2 <--NS3 <--Intensi INT1 <--INT2 <--INT3 <--INT4 <--Sumber: Data Primer (diolah)
Faktor Pribadi Faktor Pribadi Faktor Pribadi Faktor Pribadi Faktor Psikologi Faktor Psikologi Faktor Psikologi Faktor Psikologi Faktor Kebudayaan Faktor Kebudayaan Faktor Kebudayaan Faktor Sosial Faktor Sosial Faktor Sosial Sikap Sikap Sikap Norma Subjektif Norma Subjektif Norma Subjektif Intensi Membayar ZIS melalui Bank Intensi Membayar ZIS melalui Bank Intensi Membayar ZIS melalui Bank Intensi Membayar ZIS melalui Bank
Estimate .445 .554 .758 .789 .514 .832 .847 .539 .844 .882 .417 .829 .778 .578 .685 .687 .744 .845 .234 .617 .724 .521 .633 .204
Keterangan Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
Berdasarkan output AMOS 21 pada Standardized Regression Weights, dapat diketahui bahwa dimensi maupun indikator dari konstruk eksogen dalam model penelitian ini tidak seluruhnya valid (terdapat Loading Standard < 0,5) oleh karena itu ada indikator yang akan di-drop atau dibuang, yakni Pri1, Keb3, NS2, dan INT4. Pembuatan Model dan Penghitungan Goodness of Fit (GOF)
Berikut adalah gambar model setelah indikator Pri1, Keb3, NS2, dan INT4 dieliminasi:
Gambar 4.1 Model Standarized Construct Sumber: AMOS 21
Untuk mencapai syarat kelayakan model nilai, GOF harus lolos minimal 4 uji. Model kemudian dimodifikasi hingga nilai GOF lolos minimal 4 sesuai dengan teori Hair, et al (dalam Latan, 2012:49) yang menyatakan bahwa penggunaan empat sampai lima kriteria GOF dianggap sudah cukup untuk menilai kelayakan suatu model.
Gambar 4.2 Model Setelah Modifikasi Sumber: AMOS 21
Pada penelitian ini, model telah memenuhi kelayakan dan lolos enam (6) syarat dalam uji GOF, yaitu lolos pada uji GFI, RMSEA, AGFI, TLI, NFI, dan CFI. Hasil uji GOF selengkapnya dapat dilihat dalam tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 GOF Index Setelah Modifikasi No.
Goodness of Fit Index 1 Degree of Freedom 3 Goodness of Fit Index (GFI) 4 Root Mean Squares Residual (RMR) atau (RMSR) 5 Root Mean Squares Error of Approximiation (RMSEA) 6 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) 7 Tucker Lewis Index atau Non Normed Fit Index (TLI atau NNFI) 8 Normed Fit Index (NFI) 9 Comperative Fit Index (CFI) Sumber: Data Primer (diolah)
Rule of Tumb
Hasil
Kriteria
>0 GFI ≥ 0,90 RMSR ≤ 0,05
142 0,906 0,059
Over identified Good Fit Marginal Fit
RMSEA ≤ 0,08
0,048
Good Fit
AGFI ≥ 0.80
0,861
Good Fit
TLI ≥ 0,90
0,957
Good Fit
NFI ≥ 0,90 CFI ≥ 0,90
0,901 0,968
Good Fit Good Fit
Estimasi dan Evaluasi Model 1. Skala Pengukuran Variabel (Skala Data). Dalam penelitian ini menggunakan skala likert. 2. Ukuran Sampel. Dalam penelitian ini jumlah sampel adalah 190 responden, jumlah ini sudah memenuhi teori yang disampaikan Santoso (2015), dimana sampel yang diperlukan untuk dapat menggunakan estimasi Maximum Likelihood (ML) pada SEM adalah 150-400. 3. Normalitas data dalam penelitian ini adalah 22.162, nilai tersebut sudah menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal. Kondisi ini menyebabkan diperlukannya pengecekan data outlier sehingga data bisa terdistribusi normal. Kondisi ini menyebabkan diperlukannya pengecekan data outlier sehingga data bisa terdistribusi normal. 4. Outliers merupakan data yang memiliki nilai rentang yang berada jauh di atas atau di bawah rata-rata data dengan melihat nilai mahalanobis distance. Pada penelitian ini dilakukan iterasi sebanyak dua kali untuk mengecek dan mengeliminasi data outlier hingga akhirnya tidak ada nilai mahalanobis distance p1 dan p2 < 0,001. 5. Multikolinearitas merupakan keadaan dimana terdapat korelasi yang besar antara indikator-indikator
pada
variabel
penelitian.
Berdasarkan
hasil
analisis
multikolinearitas pada penelitian ini tidak ada nilai korelasi antara indikator-indikator
pada variabel penelitian yang > 0,9. Sehingga dapat dikatakan bahwa data yang ada memenuhi syarat uji multikolinearitas. 6. Offending Estimates atau uji kesalahan estimasi dilakukan dengan melihat apakah terdapat varians (variances) yang bernilai negatif. Variances setiap variabel pada penelitian bernilai positif, sehingga tahapan selanjutnya dapat dilakukan. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai probabilitas dan tingkat signifikansi 5% (0,05) dengan melihat nilai dari regression weights. Hasil uji struktural pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Model Struktural Hipotesis
Hubungan
Estimate
S.E.
C.R.
P
Keterangan
H1
Sikap <--- Faktor Pribadi
.447
.113
3.977
***
Berpengaruh signifikan
H2
Sikap <--- Faktor Psikologi
.053
.102
.525
.599
Tidak berpengaruh
H3
Membayar ZIS Melalui Bank <--- Sikap
.804
.100
8.047
***
Berpengaruh signifikan
Norma Subjektif <--- Faktor Kebudayaan
.395
.101
3.905
***
Berpengaruh signifikan
Norma Subjektif <--- Faktor Sosial
.330
.101
3.279
.001
Berpengaruh signifikan
Membayar ZIS Melalui Bank <--- Norma Subjektif
-.121
.053
-2.297
.022
Berpengaruh signifikan
H4 H5 H6
Sumber: Data Primer (diolah)
Interpretasi 1. Hipotesis 1 diterima dan berarti bahwa pribadi berpengaruh secara signifikan terhadap sikap donatur ZIS di DKI Jakarta. Sesuai dengan studi oleh Ibrahim (2015) dan Sari, et al (2015). 2. Hipotesis 2 ditolak dan berarti bahwa psikologi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sikap donatur ZIS di DKI Jakarta. Sesuai dengan studi oleh Khamis, et al (2014) dan Hati dan Idris (2014) 3. Hipotesis 3 diterima dan berarti bahwa sikap donatur ZIS berpengaruh secara
signifikan terhadap intensi mereka untuk membayar kembali ZIS melalui bank. Sesuai dengan studi oleh Bidin dan Idris (2007), Huda dan Gofur (2012), Saad dan Haniffa (2014), Muhammad dan Saad (2016), Bidin dan Idris (2009), Heikal, et al (2014), Bidin, et al (2009), Sapingi, et al (2011), dan Nashwan, et al (2016).
4. Hipotesis 4 diterima dan berarti bahwa kebudayaan berpengaruh secara signifikan terhadap norma subjektif donatur ZIS di DKI Jakarta. Sesuai dengan studi oleh Muda, et al (2006) dan Sari, et al (2015). 5. Hipotesis 5 diterima dan berarti bahwa sosial berpengaruh secara signifikan terhadap norma subjektif donatur ZIS di DKI Jakarta. Sesuai dengan studi oleh Mastura dan Bidin (2015), Bakar dan Rashid (2010), Noor dan Saad (2016), dan Sari, et al (2015). 6. Hipotesis 6 diterima dan berarti bahwa norma subjektif donatur ZIS berpengaruh secara signifikan terhadap intensi mereka untuk membayar ZIS melalui bank. Sesuai dengan studi oleh Bidin dan Idris (2007), Huda dan Gofur (2012), Saad dan Haniffa (2014), Bidin dan Idris (2009), Azman dan Bidin (2015), Heikal, et al (2014), Bidin, et al (2009), dan Nashwan, et al (2016). Keeratan Hubungan Antarvariabel Analisis pengaruh ditujukan untuk melihat seberapa kuat pengaruh suatu variabel dengan variabel lainnya baik secara langsung, maupun secara tidak langsung (Haryono dan Wardoyo, 2012:317). Rangkuman hasil pengujian keeratan hubungan antara dua variabel dalam hipotesis penelitian ini disajikan pada Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Koefisien Standardized Direct Effects Hipotesis
Parameter
H1
Sikap <--- Faktor Pribadi
H2
Sikap <--- Faktor Psikologi
H3 H4 H5 H6
Membayar ZIS Melalui Bank <--- Sikap Norma Subjektif <--- Faktor Kebudayaan Norma Subjektif <--- Faktor Sosial Membayar ZIS Melalui Bank <--- Norma Subjektif
Estimate 0,635 0,083 0,925 0,434 0,393 -0,233
Kekuatan Hubungan Kuat Tidak signifikan Kuat Lemah Lemah Lemah
Sumber: Data Primer (diolah) Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat diketahui ada dua hipotesis yang memiliki hubungan langsung yang kuat (H1 dan H3), tiga hipotesis yang memiliki hubungan langsung lemah (H4, H5, dan H6), serta satu hipotesis dengan level hubungan langsung yang tidak signifikan (H2). Norma subjektif memiliki hubungan langsung sebesar -0,233 terhadap intensi untuk membayar ZIS melalui bank, nilai negatif maksudnya adalah norma subjektif memiliki hubungan yang berlawanan terhadap intensi untuk membayar ZIS melalui bank, yang berarti semakin tinggi norma subjektif donatur ZIS di DKI Jakarta maka semakin rendah intensi untuk membayar melalui bank. Hal ini sesuai dengan sebuah penelitian pada bidang psikologi yang menyebutkan faktor pribadi, berupa kepercayaan diri dan sikap yang independen
menyebabkan responden memilih melakukan suatu kegiatan, menjadikan penilaian seseorang bahwa keadaan sosial tidak mempengaruhi keputusannya dalam bertindak (Hidayat dan Madarina, 2011:9), penelitian ini diperkuat juga penemu Theory of Reasoned Action, Ajzen (1991) yang menjelaskan bahwa pada faktanya intensi seseorang lebih banyak dipengaruhi oleh faktor personal atau pribadi masing-masing, dan penelitian oleh Krueger, et al (2000) juga menunjukkan bahwa norma subjektif tidak berkorelasi terhadap intensi individu untuk melakukan sebuah kegiatan. Kesimpulan Penelitian ini merupakan modifikasi antara dua teori, yaitu teori Consumer Behavior (Kotler dan Keller, 2009) dan Theory of Reasoned Action (Ajzen dan Fishbein, 1980). Setelah dilakukan uji terhadap model, penelitian ini menemukan bahwa: 1. Faktor pribadi berpengaruh signifikan terhadap sikap donatur Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) di DKI Jakarta dan mempunyai hubungan langsung antarvariabel yang kuat. 2. Faktor psikologi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sikap donatur ZIS di DKI Jakarta. 3. Sikap (Attitude) donatur ZIS di DKI Jakarta berpengaruh signifikan terhadap intensi untuk membayar kembali ZIS melalui bank dan mempunyai hubungan langsung antarvariabel yang kuat 4. Faktor kebudayaan berpengaruh signifikan terhadap norma subjektif donatur ZIS di DKI Jakarta dan mempunyai hubungan langsung antarvariabel yang lemah. 5. Faktor Sosial berpengaruh signifikan terhadap norma subjektif donatur ZIS di DKI Jakarta dan mempunyai hubungan langsung antarvariabel yang lemah. 6. Norma subjektif (Subjective norm) donatur ZIS di DKI Jakarta berpengaruh signifikan terhadap intensi untuk membayar kembali ZIS melalui bank dan mempunyai hubungan langsung antarvariabel yang lemah. Saran Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan pada penelitian ini, maka yang dapat disampaikan sebagai saran adalah sebagai berikut: 1. Banyak ditemukan calon responden yang memiliki rekening di bank syariah, namun tidak mengetahui adanya layanan pembayaran ZIS melalui bank, sebaiknya bank syariah dapat lebih mempromosikan layanan ini dan memperhatikan sikap dan norma subjektif donatur ZIS ketika mempromosikan layanan pembayaran ZIS
tersebut. BAZIS dan LAZIS sebaiknnya memberikan edukasi dan promosi mengenai pembayaran ZIS melalui bank dengan mempertimbangkan faktor pribadi, faktor kebudayaan, faktor sosial, dan sikap donatur. 2. BAZIS dan LAZIS dapat melakukan kerjasama dengan bank untuk melakukan penghimpunan dana ZIS dari masyarakat. 3. Regulator diharapkan dapat membantu Indonesia untuk mencapai potensi ZIS dengan memberi edukasi atau membuat regulasi baru mengenai pembayaran ZIS melalui bank (khususnya bank syariah), misalnya membuat peraturan mengenai kewajiban untuk membayar zakat profesi bagi pekerja muslim dengan cara melakukan autodebet pada gajinya setiap bulan. 4. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas pembahasan penelitian mengenai penggunaan layanan bank untuk pembayaran ZIS, dengan cara menambah jumlah responden, mengganti objek, atau menggunakan teori lainnya, seperti Theory of Planned Behavior ataupun Technology Acceptance Model (TAM). Daftar Referensi Kemenag RI. Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat. 7 Juni 2016. www.kemenag.go.id Ajzen, Icek dan Fishbein, Martin (1980). Understanding Attitudes and Predicting Social Behavior. NJ: PrenticeHall BAZNAS. Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat. 14 Oktober 2016. http://pusat.baznas.go.id BAZNAS. Kebangkitan Zakat. 30 Desember Juni 2016. http://pusat.baznas.go.id/berita-artikel/kebangkitanzakat/ Davis, F.D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of information technology. MIS Quarterly, Volume 13, Nomor 3. Ferdinand. (2006). Pengembangan Minat Beli Merek Ekstensi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghazaly, Abdul Rahman, GhufronIhsan, dan Sapiudin Shiddiq. (2010). Fiqh Muamalat. Jakarta: Kencana. Ghozali, Imam. (2008). Structural Equation Modelling, Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan program LISREL 8.80. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. (2008b). Model Persamaan Struktural, Konsep, dan Aplikasi Dengan Program AMOS 16.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hafidhuddin, Didin. (1998). PanduanPraktistentang Zakat, Infaq, Sedekah. Jakarta: GemaInsani Press.
Jogiyanto, H.M. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan– Edisi Revisi. Yogyakarta: ANDI. Haryono, Siswoyo dan Wardoyo, Parwoto. (2012). Structural Equation Modelling untuk Penelitian Manajemen Menggunakan AMOS 18.00. Bekasi: PT. Intermedia Personalia Utama. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. (2009). Marketing Management 13th Edition. United States of America: Pearson Prentice Hall. Latan, Hengky. 2012. Structural Equation Modelling, Konsep dan Aplikasi Menggunakan LISREL 8.80. Bandung: Alfabeta. Madden, Thomas J., Pamela Scholder Ellen, dan Icek, Ajzen. (1992). A Comparison of the Theory of Planned Behavior and the Theory of Reasoned Action. The Society for Personality and Social Psychology, Inc. Santoso, Singgih. (2015). Amos 22 untuk Structural Equation Modelling. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Sekaran, Uma. (2003). Research Methods for Business: a Skill Building Approach (4th ed.). United States of America: John Wiley and Sons, Inc. Wijayanto, Setyo Hari. (2008). Structural Equation Modelling dengan Lisrel, Konsep, dan Tutorial. Jakarta: Graha Ilmu.