PROFIL PENGGUNAAN DAN BIAYA ANTIBIOTIKA UNTUK PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS DI 4 APOTEK KECAMATAN KUTA SELATAN KABUPATEN BADUNG BALI PERIODE TAHUN 2008 Rini Noviyani1, Luh Inten P1, Desak Ketut Ernawati2, Rasmaya Niruri1 1 Fakultas MIPA,Jurusan Farmasi, Universitas Udayana 2 Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
[email protected] ABSTRAK Penyakit infeksi saluran pernafasan atas merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi di masyarakat.Berdasarkan penelitian, terapi yang digunakan untuk infeksi saluran pernapasan atas adalah antibiotika. Untuk mengetahui informasi tentang profil penggunaan dan gambaran biaya antibiotika di Kecamatan Kuta Selatan, penelitian telah dilakukan di 4 apotek di wilayah tersebut. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dan pengumpulan data menggunakan metode retrospektif. Data berasal dari resep antibiotika yang ditujukan untuk infeksi saluran pernapasan atas dan masuk ke apotek tersebut selama periode waktu 1 tahun dari bulan Januarisampai Desember 2008. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan informasi antibiotika yang digunakan untuk terapi infeksisaluranpernapasanatas terdiri dari 5 golongan (penisilin, sefalosporin, makrolida, sulfonamid, kuinolon). Golongan antibiotika yang paling banyak digunakan adalah antibiotika dari golongan penisilin (66,29%) dimanaamoksisilin merupakan jenis antibiotika yang paling banyak digunakan (44,57%). Golongan antibiotika dengan biaya paling tinggi adalah golongan penisilin (57,70%)dimana amoksisilin-klavulanat merupakan jenis antibiotika yang memiliki persentase biaya paling tinggi (33,26%).Daripenelitian di 4 apotek Kecamatan Kuta Selatan diketahui bahwa antibiotika yang paling banyak digunakan untuk terapi infeksi saluran pernapasan atas adalah antibiotika golongan penisilin, yakni amoksisilin dan biaya tertinggi dikeluarkan untuk pembelian amoksisilin-klavulanat. Kata kunci : Infeksi Saluran Pernapasan Atas,Antibiotika, Biaya LATAR BELAKANG Pada masa ini, penyakit infeksi masih merupakan masalah kesehatan penyebab morbiditas tertinggi di dunia. Salah satu penyakit infeksi yang perlu mendapat perhatian dan penanganan serius karena tingkat kejadiannya cukup tinggi adalah penyakit infeksi pada saluran pernafasan atas.Di Indonesia sendiri, menurut sumber data Direktorat Jenderal Pelayanan Medik tahun 2008, infeksi saluran pernapasan atas merupakan 10 penyakit utama pada pasien rawat jalan di rumah sakit di Indonesia (Depkes RI, 2008). Sedangkan di Kabupaten Badung, yang memiliki enam kecamatan
yaituPetang, Abiansemal, Mengwi, Kuta, Kuta Utara dan Kuta Selatan, infeksi saluran pernapasan atas menempati urutan keenam dari 10 kasus terbanyak penderita rawat jalan di RSUD Badung dengan jumlah kunjungan sebesar 836 jiwa (2,17%) (Anonim, 2008). Tingginya biaya pelayanan kesehatan di Indonesia merupakan masalah serius yang dapat membebani masyarakat. Masalah ini makin dirasakan setelah krisis melanda Indonesia, karena sebagian besar komponen perawatan seperti obat-obatan dan alat-alat kedokteran diimpor dari luar negeri. Penggunaan antibiotika yang berlebihan dan pada beberapa kasus yang tidak tepat (penggunaan antibiotika untuk infeksi yang disebabkan oleh virus), dapat mengakibatkan masalah kekebalan antibiotika, efeksamping dan peningkatan biayapengobatan (Aslam, dkk., 2003). Kenyataan bahwa masih terdapat peresepan antibiotika untuk kasus yang tidak tepat dan penerapan pharmaceutical care atau pelayanan kefarmasian yang belum merata di apotek, maka informasi mengenai profil penggunaan antibiotika dan biaya terapi pada pasien infeksi saluran pernapasan atas perlu dilakukan, terutama di apotek KecamatanKuta Selatan. Diharapkan informasi ini dapat menjadi pedoman bagi para klinisi kesehatan untuk dapat memberikan pertimbangan dalam pemilihan terapi yang terbaik bagi pasien. METODE PENELITIAN Pengurusan surat perijinan
Apotek I
Apotek II
Apotek III
Apotek IV
Penentuan resep Infeksi Saluran Pernapasan Atas Antibiotika untuk terapi Infeksi Saluran Pernapasan Atas Golongan antibiotika
Jenis antibiotika
Bentuk sediaan
Obat Generik/ Merek dagang
Profil Penggunaan Antibiotika
Biaya antibiotika
HASIL PENELITIAN Gambaran Penggunaan Antibiotika Berdasarkan Golongan Antibiotika GolonganAntibiotika JumlahResep Penisilin Makrolida Sefalosporin Sulfonamid Kuinolon Jumlah
586 159 131 7 1 884
Persentase (%) 66,29 17,99 14,82 0,79 0,11 100,00
Gambaran Penggunaan Antibiotika Berdasarkan Jenis Antibiotika GolonganAntibiotika Jumlah Persentase R/ (%) Amoksisilin 394 44,57 Penisilin Amoksisilin-klavulanat 192 21,72 Makrolida Eritromisin 157 17,76 Sefalosporin Sefadroksil 125 14,14 Sulfonamid Kotrimoksazol 7 0,79 Sefalosporin Sefiksim 6 0,68 Makrolida Azitromisin 2 0,23 Kuinolon Levofloksasin 1 0,11 Jumlah 884 100,00 JenisAntibiotika
3 Gambaran Persentase Biaya Berdasarkan Golongan Antibiotika Golonganantibiotika Persentase(%)biaya Penisilin Sefalosporin Makrolida Kuinolon Sulfonamid Jumlah
57,70 30,88 10,70 0,49 0,23 100,00
Total (Rp)
biaya
18.996.918 10.166.310 3.524.221 160.652 75.846 32.923.947
4 Gambaran Biaya Berdasarkan Jenis Antibiotika JenisAntibiotika
Biaya (Rp) Generik
Amoksisilin-klavulanat Sefadroksil
Merekdagang
Biaya total (Rp)
Persentase (%) biaya
10.950.584
10.950.584
33,26
9.580.110
9.580.110
29,10
Amoksisilin
219.658
7.826.676
8.046.334
24,44
3.298.525
3.298.525
10,02
Sefiksim
586.200
586.200
1,78
Azitromisin
225.696
225.696
0,69
Levofloksasin
160.652
160.652
0,49
62.846
75.846
0,23
32.923.947
100,00
Eritromisin
Kotrimoksazol
13.000 Total
KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 4 apotek di KecamatanKuta Selatan selama periode waktu 1 tahun dari bulan Januari 2008 sampai Desember 2008, diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Antibiotika yang digunakan untuk terapi infeksi saluran pernapasan atas terdiri dari 5 golongan (penisilin, sefalosporin, makrolida, sulfonamid, kuinolon)dan 8 jenis (amoksisilin, amoksisilin-klavulanat, eritromisin, azitromisin, sefadroksil, sefiksim, levofloksasin, kotrimoksazol). Golongan antibiotika yang paling banyak digunakan adalah antibiotika dari golongan penisilin (66,29%) dimana amoksisilin merupakan jenis antibiotika yang paling banyak digunakan (44,57%). 2. Golongan antibiotika denganbiaya paling tinggi adalah golongan penisilin (57,70%) dimana amoksisilin-klavulanat merupakan jenis antibiotika yang memiliki persentase biaya paling tinggi (33,26%). DAFTAR PUSTAKA 1. Aslam, M., Chik Kaw Tan, Adji Prayitno. 2003. (ClinicalPharmacy). Jakarta: Gramedia, hal.321-331
Farmasi
Klinis
2. Anonim. 2008. DataStatistik Jumlah Apotek di Kabupaten Badung. Badung: Dinas Kesehatan KabupatenBadung. 3. Depkes RI. 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Infeksi Pernapasan.Jakarta :Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, Departemen Kesehatan RI,hal.15-22
NO. POSTER P1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8 P 9 P 10 P 11 P 12 P 13 P 14 P 15 P 16 P 17 P 18 P 19 P 20 P 21 P 22 P 23 P 24 P 25 P 26 P 27 P 28 P 29
DAFTAR NAMA PESERTA POSTER SIMPOSIUM IARW 2013 NAMA PESERTA Etty Fitria Delly Chipta Lestari Pepy Dwi Endraswari Eustachius Hagni Wardoyo Yuanita Mulyastuti Dewi Erikawati Cherry Siregar Nyoman Sri Budayanti Bethania Sophia F. Enty Tjoa Dewi Retnoningsih Rini Noviyani Maryani Dr. Sukaenah SpP V. Rizke Ciptaningtyas Dewi Anggraini Maya Safira Masfiyah Constantien Kountul, Sp.MK(K) Ridha Wahyutomo Siwipeni Irmawanti Rahayu Faradila Keiko Ardiana Kusumaningrum Rebriana Hapsari Rini Latifah Dwi Yuni Nur Hidayati Mujahidah Desvita Sari Dewi Santosaningsih