HUBUNGAN STRESS OKSIDATIF MARKER MALONILDIALDEHYDE DAN REDOX ENZYME GLUTHATHION PEROXIDASE DENGAN PROGRESIFITAS SYARAF OPTIK PASKA PEMBERIAN GINKGO BILOBA PADA PENDERITA GLAUKOMA SUDUT TERBUKA PRIMER ABSTRAK
Latar Belakang : Glaukoma merupakan kumpulan penyakit dengan neuropati optik yang ditandai dengan penurunan lapang pandangan dan peningkatan tekanan intraokuli sebagai faktor resiko utama. Glaukoma ini dapat menyebabkan kebutaan apabila tidak ditangani dengan segera. Berbagai patogenesis dikemukakan yang berhubungan dengan terjadinya glaukoma, salah satunya adalah keterlibatan radikal bebas dan redox enzyme. Berbagai antioksidan dan neuroprotektif telah dicoba pada penderita glaukoma tetapi hasilnya belium memuaskan.
Tujuan : Membuktikan hubungan stress oksidatif marker malonildialdehyde dan redox enzyme gluthathion peroxidase dengan progresifitas syaraf optik paska pemberian ginkgo biloba.
Metode : Sebuah studi eksperimental, prospektif, double blind, dengan kontrol telah dilakukan meliputi pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan kadar plasma MDA dan sel darah merah GPx dengan spektrofotometri, pemeriksaan ketebalan retina dan optic nerve head dengan Stratus OCT, pemeriksaan lapang pandangan dengan Optopol 910 dalam menilai progresifitas syaraf optik paska pemberian ginkgo biloba.
Hasil : Subjek terpilih terdiri dari dua kelompok standar + GB dan standar + plasebo. Kelompok standar + GB terdiri dari 20 orang (27 mata) dan kelompok standar + plasebo terdiri dari 20 orang (26 mata). Pemeriksaan kadar plasma MDA dan sel darah merah GPx, tekanan intra okuli, lapang pandangan (MD dan PSD), lapisan serabut syaraf retina, optic nerve head dilakukan pada awal, bulan ketiga dan bulan keenam penelitian. Pada awal penelitian, nilai rerata kadar MDA pada kelompok standar + GB adalah 2,50 ± 0,66 nmol/l dan nilai rerata kadar MDA pada kelompok
standar + plasebo adalah 2,23 ± 0,82 nmol/l, nilai rerata kadar GPx pada
kelompok standar + GB adalah 24,78 ± 3,24 μ/gHb dan nilai rerata kadar
GPx pada kelompok standar + plasebo adalah 24,50 ±3,26 μ/gHb. Tampak penurunan kadar MDA dan peningkatan kadar GPx pada
Universitas Sumatera Utara
kelompok yang mendapat terapi ginkgo biloba pada bulan ketiga dan bulan keenam (p<0,05). Pada awal penelitian, nilai rerata MD dan PSD pada kelompok standar + GB masing –masing adalah 0,14 ± 0,04 dan
0,97 ±0,26, dan nilai rerata MD dan PSD pada kelompok standar +
plasebo masing –masing adalah 0,18 ± 0,06 dan 0,94 ± 0,23. Tampak peningkatan lapang pandangan (MD dan PSD) pada kelompok yang mendapat terapi ginkgo biloba pada bulan ketiga dan keenam (p<0,05). Pada awal penelitian, nilai rerata LSSR superior, nasal, inferior, temporal pada kelompok standar + GB masing-masing adalah 89,00 ± 8,60, 46,74 ± 5,58, 92,04 ± 4,58 dan 47,52 ±3,03 dan nilai rerata LSSR superior nasal, inferior, temporal pada kelompok standar + plasebo masing-masing adalah 92,96 ± 8,37, 50,92 ± 8,00, 95,58 ± 7,58 dan 49,65 ±7,42. Tampak perubahan ketebalan LSSR yang signifikan secara statistika pada kelompok yang mendapat terapi ginkgo biloba pada bulan ketiga dan bulan keenam penelitian (p<0,05). Pada awal penelitian, nilai rerata disc area (DA), cup area (CA), rim area (RA), cup disc ratio (CDR), cup disc ratio vertical (CDRV) dan cup volume (CV) pada kelompok standar + GB masing-masing adalah 2,50 ± 0,62, 1,52 ±0,37, 0,93 ± 0,02, 0,72 ± 0,14,
0,73 ± 0,14, 0,44 ± 0,10 dan nilai rerata disc area (DA), cup area (CA), rim area (RA), cup disc ratio (CDR), cup disc ratio vertical (CDRV) dan cup volume (CV) pada kelompok standar + plasebo masing-masing
adalah 2,60 ± 0,68, 1,43 ±0,38, 1,03 ± 0,02, 0,70 ± 0,14, 0,75 ± 0,12,
0,44 ± 0,18. Tampak perubahan nilai optic nerve head ( RA, CDR, CDRV, CV) yang signifikan secara statistika pada kelompok yang mendapat terapi ginkgo biloba (p<0,05). Dengan menggunakan one way anova untuk menilai kadar MDA pada masing-masing kelompok pada awal, bulan ketiga dan bulan keenam penelitian dijumpai perbedaan yang signifikan pada kelompok yang mendapat terapi ginkgo biloba (p<0,05), sedangkan kadar GPx pada kedua kelompok pada awal, bulan ketiga dan bulan keeenam dijumpai perbedaan yang signifikan (p<0,05). Tekanan intraokuli pada kedua kelompok pada awal, bulan ketiga dan bulan keenam penelitian dijumpai perbedaan yang signifikan (p<0,05). Lapang pandangan pada awal, bulan ketiga dan bulan keenam penelitian dijumpai perbedaan yang signifikan pada kelompok yang mendapat terapi ginkgo biloba (p<0,05). Ketebalan LSSR pada kedua kelompok pada awal, bulan ketiga dan bulan keenam penelitian dijumpai perbedaan yang signifikan (p<0,05). Rim area, cup disc area dan cup disc ratio vertical pada kelompok yang mendapat terapi ginkgo biloba pada awal, bulan ketiga dan bulan keenam penelitian dijumpai perbedaan yang signifikan (p<0,05). Hasil korelasi memperlihatkan adanya hubungan antara MDA dengan fungsi lapang pandangan (MD dan PSD), tekanan intra okuli dan optic nerve head (disc area dan cup area) pada kelompok yang mendapat terapi ginkgo biloba dan tampak adanya hubungan antara GPx dengan ketebalan LSSR inferior dan optic nerve head (cup disc ratio vertical dan cup volume) pada kelompok yang mendapat terapi ginkgo biloba.
Universitas Sumatera Utara
Kesimpulan : Ginkgo biloba dapat merubah kadar stress oksidatif marker MDA dan redox enzyme GPx serta menurunkan progresifitas glaukoma dan ditemukan adanya hubungan antara stress oksidatif marker MDA dan redox enzyme GPx dengan progresifitas glaukoma paska pemberian ginkgo biloba.
Kata kunci : glaukoma sudut terbuka primer, ginkgo biloba, MDA, GPx, lapang pandangan, ketebalan LSSR, tekanan intra okuli, progresifitas syaraf optik.
Universitas Sumatera Utara
CORRELATION BETWEEN OXIDATIVE STRESS MARKER MALONILDIALDEHYDE AND REDOX ENZYME GLUTHATHION PEROXIDE WITH OPTIC NERVE PROGRESSION AFTER GIVEN GINKGO BILOBA IN PRIMARY OPEN ANGLE GLAUCOMA
ABSTRACT
Background : Glaucoma is a group of disease optic neuropathy with decrease of visual field and increase intra ocular pressure as a important factor. Glaucoma can caused blindness if there is not treat immediately. Oxidative stress is one of pathogenesis of glaucoma. Many trial of antioxidant and neuroprotective in glaucoma, but the result not satisfaction.
Objective : To investigate correlation between oxidative stress marker malonildialdehyde and redox enzyme gluthathion peroxidation with optic nerve progression after given ginkgo biloba in primary open angle glaucoma.
Methods : An experimental study, prospective, double blind , with control, had been conducted including laboratory examination of MDA and GPx level with spektrofotometry, visual field with Optopol 910, retinal thickness with Stratus OCT to measured glaucoma progression after ginkgo biloba treatment.
Result : The subjects were divided into two groups, standard + GB group ang standard + placebo group. Standard + GB group consist of 20 subject (27 eyes) and standard + placebo group consist of 20 subject (26 eyes). Laboratory examination of MDA level, GPx level,visual field examination, retinal nerve fiber layer and optic nerve head examination was done at the beginning, three month and six month exam. Research showed mean value MDA level at the beginning exam for standard + GB and standard + plasebo group were 2,50 ± 0,66 and 2,23 ± 0,62. Mean value GPx level at the beginning exam for standard + GB and standard + plasebo group were 24,75 ± 3,24 and 24,50 ± 3,28. Research showed decreased of MDA level and increased of GPx level at three month and six month exam for the group with ginkgo biloba treatment (p<0,05). Mean value of visual field (MD and PSD) at the beginning examination for standard + GB group and standard + placebo group were 0,14 ± 0,04, 0,97 ± 0,26 and 0,18 ±
Universitas Sumatera Utara
0,06, 0,94 ± 0,23. Treatment of ginkgo biloba showed increase of visual field (p<0,05). Mean value of superior RNFL, nasal RNFL, inferior RNFL, temporal RNFL at the beginning examination for standard + GB group and standard + placebo group were 89,00 ± 8,60, 46,74 ± 5,58, 92,04 ±
4,58, 47,52 ± 3,03 and 92,96 ± 8,37, 50,92 ± 58,00, 95,58 ± 7,58, 49,65 ±7,42. Mean value of optic nerve head (DA, CA, RA, CDR, CDRV,
CV) for standard + GB group and standard + placebo group were 2,50 ±
0,62, 1,52 ±0,37, 0,93 ± 0,02, 0,72 ± 0,14, 0,73 ± 0,14, 0,44 ± 0,10 and
2,60 ± 0,68, 1,43 ±0,38, 1,03 ± 0,02, 0,70 ± 0,14, 0,75 ± 0,12, 0,44 ± 0,18. Treatment of ginkgo biloba also showed increase of retinal nerve fiber layer (p<0,05) and showed an alterate optic nerve head (p<0,05). With one way anova statistic, showed a significant difference MDA in group with ginkgo biloba treatment, but in GPx showed a significant difference for the two groups. Visual field showed a significant difference in group with ginkgo biloba treatment. .Mean value of retinal thickness showed a significant difference in the two groups (p<0,05). In optic nerve head, mean value of rim area, cup disc ratio and cup disc ratio vertical showed a significant difference in group with ginkgo biloba treatment (p<0,05). Correlation result showed there was a correlation between MDA and visual field (MD and PSD), intra ocular pressure, optic nerve head and there was a correlation between GPx with retinal nerve fiber layer and optic nerve head.
Conclusion : Ginkgo biloba can alterate MDA level and GPx level, decreased glaucoma progression, and showed a correlation between MDA and GPx with glaucoma progression after ginkgo biloba treatment.
Key words : primary open angle glaucoma, ginkgo biloba, MDA, GPx, retinal thickness, optic nerve head, intraocular pressure, glaucoma progression.
Universitas Sumatera Utara