ABSTRACT EFFECT OF LOCATION SELECTION OF BUSINESS SUCCESS MINI MARKET IN THE CITY FRANCHISE TASIKMALAYA
Restu Adhika Indrabudi 103402200
Program Management Studies Faculty of Economics, University Siliwangi Tasikmalaya
[email protected]|
The purpose of this study is to investigate and analyze the influence of the choice of location for the success of the business franchise mini market in the town of Tasikmalaya. The method used was a survey method. The technique of collecting data using interviews, questionnaires, and literature. The technique of sampling using census with a sample size of the entire amount of a mini market franchise owners in the town of Tasikmalaya. Analysis using regression analysis. Based on the survey results revealed that the selection of the location, as well as a mini market success in Tasikmalaya city is included in the classification is very good. The choice of location was also significantly influence the success of the mini market franchise business in the city of Tasikmalaya. Because the site selection is a very important factor in the success of the business, where business success will be achieved when the site selection factors received attention from the owner of the mini market franchise in Tasikmalaya city to achieve its intended purpose.
Keywords : site selection , business success
[email protected]
Page 1
ABSTRAK PENGARUH PEMILIHAN LOKASI TERHADAP KESUKSESAN USAHA MINI MARKET FRANCHISE DI KOTA TASIKMALAYA
Restu Adhika Indrabudi 103402200
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya
[email protected]|
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemilihan lokasi terhadap kesuksesan usaha mini market franchise di kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, kuesioner dan studi pustaka. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sensus dengan ukuran sampel seluruh jumlah para pemilik mini market franchise di kota Tasikmalaya. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemilihan lokasi, serta kesuksesan mini market di kota Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi sangat baik. Pemilihan lokasi juga berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan usaha pada mini market franchise di kota Tasikmalaya. Karena pemilihan lokasi merupakan faktor yang sangat penting dalam kesuksesan usaha, dimana kesuksesan usaha akan tercapai apabila faktor-faktor pemilihan lokasi mendapat perhatian dari para pemilik mini market franchise di kota Tasikmalaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kata Kunci: pemilihan lokasi, kesuksesan usaha. PENDAHULUAN Seiring perkembangan perekonomian dan gaya hidup masyarakat maka semakin besar pula tingkat kebutuhan psikologis seseorang terhadap kenyamanan berbelanja, jasa yang baik, dan produk–produk yang berkualitas. Maka muncullah pasar modern sebagai pemenuhan kebutuhan tersebut. Pasar modern adalah
[email protected]
Page 2
swalayan dimana pelayanan dilakukan sendiri oleh konsumen karena pihak toko tidak menyediakan pramuniaga yang khusus melayani konsumen. Kategori pasar modern terdiri dari minimarket, supermarket, dan hipermarket. Minimarket adalah toko swalayan yang hanya memiliki satu atau dua mesin register (http// www.sinarharapan.co.id). Sedang menurut Hendri ma’aruf (2005:76) yang di sebut minimarket biasanya luas ruanganya adalah antar 50 m2 sampai 200 m2 serta berada pada lokasi yang mudah dijangkau konsumen. Mini market mengisi kebutuhan masyarakat akan warung yang berformat modern. dengan mini market, belanja sedikit di tempat yang dekat dan nyaman terpenuhi, perilaku konsumen yang menyukai tempat belanja bersih, sejuk, dan tertata rapi membuat minimarket menjadi lebih unggul dari warung dan toko. Minimarket merupakan pasar swalayan yang hanya memiliki satu atau dua mesin kasir dan hanya menjual produk-produk kebutuhan dasar rumah tangga (basic necessities) yang telah dipilih terlebih dahulu. Supermarket menjual basic necessities yang lebih beragam dari minimarket serta barang–barang segar (fresh goods) seperti sayur dan daging. Hipermarket juga menjual basic necessities dan barang–barang segar namun lebih beragam dibandingkan supermarket, selain itu hipermarket juga menjual barang–barang white goods atau elektronik. Industri ritel modern yang mengalami pertumbuhan cukup pesat di Indonesia saat ini adalah minimarket dengan konsepan waralaba. Bandung dan Tasikmalaya saat ini merupakan kota favorit investor untuk membuka usaha ritel di wilayah Jawa Barat. Pertumbuhan minimarket di Tasikmalaya cukup pesat sejak tahun 2009. Kota Tasikmalaya terhitung hingga tahun 2014 memiliki 19
[email protected]
Page 3
gerai minimarket yang tersebar di Kota Tasikmalaya. Kota Tasikmalaya sebagian dikelola oleh pemilik waralaba (franchisor) dan sebagian lain dikelola oleh parawaralaba (franchisee). Maraknya mini market bermunculan membuat para pemilik waralaba ingin menjadikan mini market mereka yang terbaik dan saling berlomba dengan melakukan berbagai promosi dan strategi yang jitu demi memuaskan konsumen. Dalam hal itu artinya parawaralaba mencoba peruntungannya dengan strategi masing-masing perusahaan franchisse-nya agar selalu stabil dan terlihat kesuksesannya demi kelangsungan hidup mini marketnya tersebut. Dari tabel 1.1, dapat dilihat bahwa di Kota Tasikmalaya telah berkembang usaha mini market dengan baik. Jumlah usahanya pun berkembang dari waktu ke waktu hingga pada saat ini mencapai total 17 usaha mini market franchise dengan sasaran utama konsumennya, semua kalangan masyarakat menengah. Para pemilik usaha-usaha mini market franchise tersebut, memilih lokasi usaha yang sestrategis mungkin serta mempertimbangkan kebutuhan dari para konsumennya. Bahkan lokasi yang sering di lihat di Kota Tasikmalaya banyak yang saling berdampingan/berdekatan antara mini market A dan mini market B. Contohnya mini market yang berada di jalan Siliwangi Kota Tasikmalaya yaitu Indomaret dan Yomart. Dalam hal ini menunjukan bahwa strategi lokasi sangat diperhitungkan meski harus berdampingan dengan pesaing yang sama demi mendapatkan pelanggan/konsumen yang berpotensi demi mendapatkan laba atau kesuksesan yang di inginkan masing- masing perusahaan.
[email protected]
Page 4
Tabel 1.1 Data franchise di Kota Tasikmalaya No. Nama Mini Market Franchise
Jumlah
1
Alfa Mart
8
2
Indomaret
5
3
Yomart
2
4
Sbmart
2
Jumlah Mini Market Franchise
17
Sumber:Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Pengertian kesuksesan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami peningkatan dari hasil yang sebelumnya. Kesuksesan usaha merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan, dimana segala aktivitas yang ada di dalamnya ditujukan untuk mencapita suatu kesuksesan. Dalam pengertian umum, kesuksesan usaha menunjukkan suatu keadaan yang lebih baik/unggul dari pada masa sebelumnya. Hal tersebut selaras dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Moch. Kohar Mudzakar (1998:44) yang menyatakan bahwa: Kesuksesan usaha adalah sesuatu keadaan yang menggambarkan lebih daripada lainnya yang sederajat atau sekelasnya. Kesuksesan
pengembangan
minimarket
waralaba
salah
satunya
dipengaruhi oleh ketepatan dalam pemilihan lokasi usaha. Lokasi usaha yang
[email protected]
Page 5
yang strategis akan menentukan jumlah konsumen yang berpotensi membeli produk yang dijual. Jika jumlah konsumen meningkat, maka keuntungan yang di peroleh juga meningkat seiring juga dengan penjualan yang bertambah. Franchisor
biasanya
melakukan
studi
kelayakan
pasar
sebelum
memberikan persetujuan kepada franchisee yang akan mendirikan minimarket. Survey ini salah satunya mengenai trade area franchisee untuk mengetahui secara ekonomi dan demografis potensi usaha informasi yang berhubungan dengan lokasi. Beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan franchisor dalam menentukan wilayah potensial dan optimal sebagai lokasi usaha minimarket waralaba yaitu ukuran populasi dan karakteristik penduduk, kedekatan lokasi dengan pusat keramaian. Kesuksesan usaha diidentikan dengan perkembangan perusahaan. Istilah itu diartikan sebagai suatu proses peningkatan kuantitas dari dimensi perusahaan. Perkembangan perusahaan adalah proses dalam pertambahan jumlah karyawan, peningkatan omzet penjualan dan lain-lain Bienayme dalam Novari (2002:443). Semangat untuk mencari penghasilan altenatif dalam bidang bisnis sepertinya juga mendapatkan dukungan dari pemerintah, dengan banyak diluncurkannya kredit usaha menengah atau kredit pengembangan usaha kecil dan menengah oleh bank-bank pemerintah atau swasta. Salah satu jenis usaha atau bisnis yang relatif lebih mudah dan murah untuk dijalankan adalah bisnis waralaba. Agar usaha atau bisnis waralaba yang dijalankan mengalami keberhasilan, diperlukan kunci sukses mengembangkan bisnis waralaba. Hal penting lain yang merupakan kunci
[email protected]
Page 6
kesuksesan mengembangkan bisnis waralaba/franchise adalah dukungan dan lokasi. Masyarakat perkotaan kini dimanjakan oleh kehadiran berbagai pusat perbelanjaan. Bahkan lokasinya kadangkadang di satu kawasan. Kondisi ini sangat menguntungkan karena masyarakat tinggal memilih gerai mana yang akan dimasukinya. Ritel merupakan mata rantai yang penting dalam proses distribusi barang dan merupakan mata rantai terakhir dalam suatu proses distribusi. Melalui ritel, suatu produk dapat bertemu langsung dengan penggunanya. Industri ritel di sini didefinisikan sebagai industri yang menjual produk dan jasa pelayanan yang telah diberi nilai tambah untuk memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga, kelompok, atau pemakai akhir. Produk yang dijual kebanyakan adalah pemenuhan dari kebutuhan rumah tangga termasuk sembilan bahan pokok industri ritel di Indonesia memberikan kontribusi yang besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar. Sebagai negara yang membangun, angka pertumbuhan industri ritel Indonesia dipengaruhi oleh kekuatan daya beli masyarakat, pertambahan jumlah penduduk, dan juga adanya kebutuhan
Sebelum
suatu
perusahaan
memulai
operasi
produksinya,
pimpinan/pemilik perusahaan itu harus menentukan lebih dahulu di mana letak gedung perusahaan tersebut. Tetapi banyak perusahaan kurang memperhatikan pentingnya lokasi perusahaan/pabrik. Biasanya jika ada kesempatan untuk mendirikan perusahaan di suatu tempat atau daerah, maka pengusaha atau pemilik akan mendirikan perusahaannya di daerah atau di tempat itu.
[email protected]
Page 7
Pemilihan lokasi berarti menghindari sebanyak mungkin seluruh segi-segi negatif dan mendapatkan lokasi dengan paling banyak faktor-faktor positif. Penentuan lokasi yang tepat akan meminimumkan biaya investasi dan operasional jangka pendek maupun jangka panjang, dan ini akan meningkatkan daya saing perusahaan (Handoko, 2000) Pemilihan lokasi usaha adalah hal utama yang perlu dipertimbangkan. Lokasi strategis menjadi salah satu faktor penting dan sangat menentukan kesuksesan suatu usaha. Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi, sebagai salah satu faktor mendasar, yang sangat berpengaruh pada penghasilan dan biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi usaha juga akan berhubungan dengan masalah efisiensi transportasi, sifat bahan baku atau sifat produknya, dan kemudahannya mencapai konsumen. Lokasi juga berpengaruh terhadap kenyamanan pembeli dan juga kenyamanan Anda sebagai pemilik usaha (arsipbisnis.com). Beberapa pakar wirausaha menyarankan agar dalam memilih lokasi usaha seperti ruko, kios, rumah atau kaki lima harus sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan. Karena ada usaha yang cocok didirikan di satu lokasi tapi tidak cocok di tempat lain. Untuk itu pengusaha disarankan untuk melakukan survei untuk mencari tempat
yang
sesuai
bagi
usahanya.
Amati
kondisi
pasarnya,
potensi
permintaannya dan jangan lupa cari juga informasi bagaimana prospek perkembangan daerah itu ke depannya, karena hal ini bisa mempengaruhi kelangsungan usaha. Lokasi yang strategis dalam teori wirausaha ditafsirkan sebagai lokasi di mana banyak ada calon pembeli, dalam artian lokasi ini mudah
[email protected]
Page 8
dijangkau, gampang dilihat konsumen, dan lokasi yang banyak dilalui atau dihuni target
konsumen
yang
berpotensi
membeli
produk
atau
jasa
yang
dijual(arsipbisnis.com). Lokasi seperti ini cocok untuk usaha perdagangan barang atau jasa yang harus berhubungan langsung dengan pelanggan. Itu sebabnya pasar, pusat pertokoan, atau pusat perbelanjaan menjadi lokasi-lokasi usaha perdagangan yang paling dicari pemilik usaha. Usaha-usaha yang sangat tergantung dengan lokasi strategis misalnya; apotek, rumah makan, mini market, bengkel, toko pakaian, juga salon kecantikan. Pemilihan lokasi usaha yang strategis merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan usaha. Kesuksesan suatu usaha dapat dilihat dari data subjektif ataupun objektif atas berbagai aspek. Penentuan dan penelitian terdahulu tentang indikator yang dalam mengukur keberhasilan usaha. Kesuksesan usaha diukur berdasarkan laba usaha yang berhasil dicapai oleh para pengusaha dalam kurun waktu tertentu. Dua pengukuran yang dapat dipakai untuk mengukur kesuksesan suatu usaha yakni, kinerja financial dan non-financial. Pengukuran financial merupakan pengukuran tradisional yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja suatu usaha, biasanya berhubungan dengan tingkat profitabilitas usaha (return on investment). Sedangkan pengukuran non-financial dapat dilihat dari kualitas produk yang dihasilkan, tingkat persediaan, produktivitas, dan kepabilitas pengiriman. Selain itu sampai saat ini belum diketahui apakah selama ini pemilihan lokasi usaha sudah benar atau betul dan bagaimana kaitannya atau pengaruhnya terhadap kesuksesan usahanya. Apakah omset penjualannya meningkat atau tidak tetapi kalau omset penjualannya cenderung mengalami
[email protected]
Page 9
penurunan berarti belum dianggap sukses, selain itu bagaimana kualitas produk yang diberikan kepada konsumen sudah baik atau belum. Oleh karena itu harus diteliti lebih lanjut apakah dari pemilihan lokasi usaha mini market franchise tersebut yang nantinya berpengaruh terhadap kesuksesan usaha. Maka dari itu peneliti tertarik menuangkan hasil penelitian dalam usulan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemilihan Lokasi Terhadap Kesuksesan Usaha Pada Mini Market Franchise Di Kota Tasikmalaya”
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah survey, yaitu penelitian dengan cara mengajukan pernyataan atas kuesioner kepada orang-orang yang menjadi subjek, serta melakukan wawancara sebagaimana yang diperlukan, kemudiaan data yang diperoleh tersebut dikumpulkan untuk di analisis secara kritis (Sugiono, 2007). Operasionalisasi Variabel Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemilihan lokasi usaha (X), Sedangkan variabel tidak bebas atau terikat adalah kesuksesan usaha (Y) (business success), sebagai variabel yang dipengaruhi. Secara lengkap kedua variabel tersebut dioperasionalisasikan sebagai berikut :
[email protected]
Page 10
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel (1) Pemilihan Lokasi Usaha (X)
Devinisi Operasional (2) Lokasi usaha mini market franchissee di Kota Tasikmalaya yang mudah di jangkau dan dilalui kendaraan dan mudah dilihat
Indikator
Ukuran
Skala
Satuan
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Kemudahan (acces) 2. Visibilitas yang baik
Transportasi mudah
Lokasi dapat dilihat dengan jelas
3. Lokasi berada pada lalu lintas (traffic) 4. Parkir
Pusat keramaian
5. Ekspansi
Oridinal Luas, aman dan nyaman Dapat memperluas lokasi di kemudian hari
6. Lingkungan
Daerah sekitar mendukung jasa yang ditawarkan
7. Persaingan
Dekat dengan lokasi pesaing
8. Peraturan pemerintah
Ketentuan atau larangan
[email protected]
Page 11
Skor
(1) Kesuksesan Usaha (Y)
(2)
(3)
Kesuksesan mini market franchisee di Kota Tasikmalaya dilihat dari non-financial
1. Kualitas produk
(4)
(5)
Dapat memuaskan pelanggan
Oridinal
2. Tingkat persediaan
Jumlah persediaaan barang di gudang
3. Produktivitas
Kinerja karyawan
4. Kapabilitas pengiriman
Ketepatan waktu pengiriman barang
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain : 1. Penelitian Lapangan a. Kuesioner, menyebarkan daftar pernyataan kepada para pemilik usaha untuk mengidentifikasi tanggapan mereka mengenai lokasi dan kesuksesan usaha, sehingga responden tinggal memilih alternatif dari jawaban yang telah disediakan. Setiap jenis responden dinilai dengan menggunakan skala sikap yang berpedoman kepada skala likert. Sikap-sikap pernyataan tersebut memperlihatkan pendapat positif atau negatif. Setiap jenis responden dinilai sesuai arah pernyataan yaitu : Untuk pernyataan positif skala nilai yang dipergunakan adalah
[email protected]
(6)
Page 12
Skor
5-4-3-2-1 Untuk pernyataan negatif skala nilai yang dipergunakan adalah 1-2-3-4-5 b. Interview yaitu pengumpulan data dengan cara wawancara langsung dengan pihak Manajemen mini market franchise di kota Tasikmalaya berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. 2. Penelitian Kepustakaan yaitu pengumpulan data sekunder sebagai bahan pelengkap dengan meneliti buku – buku literatur yang berkaitan dengan lokasi dan kesuksesan usaha. Jenis Data Jenis dan sumber data dalam penelitian ini dibedakan dalam 2 bagian,yaitu: a. Sumber data primer Data yang diperoleh melalui kuesioner dan wawancara langsung kepada para pemilik mini market franchise Tasikmalaya. b. Sumber data sekunder Data yang dikumpulkan dari pihak lain sebagai sarana untuk kepentingan mereka sendiri, data yang sudah ada atau tersedia yang kemudian diolah kembali untuk tujuan tertentu, data ini berupa sejarah dan keadaan perusahaan, literatur, artikel, tulisan ilmiah yang dianggap relevan dengan topik yang sedang diteliti. Populasi Sasaran Populasi menurut Sugiyono (2003:55) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
[email protected]
Page 13
yang
diterapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk
mengetahui
tanggapan
dan
penilaian
pemilik
mini
market/franchisee mengenai faktor-faktor pemilihan lokasi pada mini market franchise di kota Tasikmalaya, maka disebarkan kuisioner kepada 17 orang pemilik/manajer mini market franchise sebagai responden. Klasifikasi setiap indikator variabel X dapat dihitung. Klasifikasi penilaian untuk indikator adalah sebagai berikut : Nilai
17
–
30
Tidak Baik
Nilai
31
–
44
Kurang Baik
Nilai
45
–
58
Cukup Baik
Nilai
59
–
72
Baik
Nilai
73
–
85
SangatBaik
Berdasarkan data-data
yang dikumpulkan
melalui
kuesioner
yang
disebarkan kepada 17 orang pemilik/manajer mini market franchise Tasikmalaya, diperoleh hasil tanggapan mengenai pemilihan lokasi yang telah dilaksanakan di mini market franchise Tasikmalaya. Secara lengkap hasil dari analisa tanggapan pemilik/manajer mengenai pemilihan lokasi dapat dilihat pada tabel berikut :
[email protected]
Page 14
Tabel 4.1 Rekapitulasi pemilihan lokasi (X) No (1)
1 2 3 4 5 6 7
8
Uraian
Skor yang ditargetkan
Skor yang dicapai
kriteria
(2)
(3)
(4)
(5)
85
73
Sangat baik
85
74
Sangat baik
85
71
Baik
85
74
Sangat baik
85
71
Baik
85
73
Sangat baik
85
71
Baik
85
73
Sangat baik
680
580
Sangat baik
Lokasi mini market mudah dijangkau Logo pada plang mini market mudah dilihat oleh konsumen Luas lahan parkir dilengkapi dengan CCTV guna meningkatkan keamanan Lokasi pendirian mini market berada di pusat keramaian Keamanan lingkungan bisnis sudah terjaga dengan baik Peraturan pemerintah mengatur dalam pendirian lokasi usaha. Luas lahan mini market tidak dapat diperluas Lokasi yang dipilih untuk pendirian mini market kurang , sehingga tidak mempunyai nilai lebih untuk bersaing dengan mini market yang lain
Total Sumber : Data primer yang diolah
Klasifikasi penilaian untuk seluruh indikator pemilihan lokasi yang dilakukan mini market franchise di kota Tasikmalaya secara keseluruhan adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Variabel Pemilihan Lokasi (X) Nilai
Klasifikasi Penilaian
136 – 244
Tidak Baik
[email protected]
Page 15
245 – 353
Kurang Baik
354 – 462
Cukup Bak
463 – 571
Baik
572 – 680 Sumber : data primer yang diolah
Sangat Baik
Untuk
mengetahui
sumber-sumber
kesuksesan
perusahaan
melalu
tanggapan pemilik mini market franchise di kota Tasikmalaya dapat dilihat dari hasil jawaban melalui penyebaran kuesioner kepada 17 pemilik/manajer mini market. Kuesioner tersebut telah di uji dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas dengan hasil perhitungan valid dan reliable.
Klasifikasi Penilaian Untuk Setiap Indikator Variabel Kesuksesan Usaha (Y)
Nilai
17
–
30
Tidak Baik
Nilai
31
–
44
Kurang Baik
Nilai
45
–
58
Cukup Baik
Nilai
59
–
72
Baik
Nilai
73
–
85
SangatBaik
Untuk mengetahui nilai dari setiap indikator dari kesuksesan seluruh mini market franchise di kota Tasikmalaya, maka dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 4.3 Rekapitulasi Kesuksesan Usaha (Y) Skor yang Skor yang ditargetkan dicapai
No
Uraian
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Kualitas produk yang ditawarkan memenuhi pelanggan
85
71
Baik
[email protected]
kriteria
Page 16
2
Pengadaan selalu ada
3
persediaan
barang 85
73
Sangat baik
Tingkat persediaan barang di gudang kurang
85
71
Baik
4
Adanya arahan kerja guna meningkatkan kinerja karyawan
85
73
Sangat baik
5
Pengiriman barang dari pusat tepat waktu
85
74
Sangat baik
6
Kinerja karyawan kurang sesuai dengan keinginan perusahaan
85
71
Baik
Total
510
433
Sangat baik
Sumber : Data primer yang diolah Klasifikasi penilaian untuk seluruh indikator kesuksesan usaha pada mini market Se-kota Tasikmalaya secara keseluruhan adalah sebagai berikut : Tabel 4.4 Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Variabel Kesuksesan Usaha (Y) Nilai
Klasifikasi Penilaian
102 – 183
Tidak Baik
184 – 265
Kurang Baik
266 – 347
Cukup Bak
348 – 429
Baik
430 – 510
Sangat Baik
Sumber : data primer yang diolah Pengaruh Pemilihan Lokasi Terhadap Kesuksesan Usaha Mini Market Di Kota Tasikmalaya Besarnya pengaruh Pemilihan Lokasi (X) terhadap Kesuksesan Usaha (Y), dapat dilihat dari indikator yang dugunakan masing- masing variabel, dengan menggunakan regresi sederhana. Sebelumnya data yang diperoleh dalam skala ordinal yang telah diuji validitas dan reabilitasnya kemudian diubah menjadi data
[email protected]
Page 17
berskala interval. Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data-data yang diperlukan maka dilakukan pengujian hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis tersebut menggunakan uji F yaitu untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara signifikan antara Pemilihan Lokasi (X) terhadap Kesuksesan Usaha
(Y) dimana hasil dan pengolahan data dibantu dengan menggunakan
software melalui SPSS versi 16.0 Hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran yaitu output program SPSS tersebut. Dari output tersebut dapat dilakukan analisis sebagai berikut:
1. Analisis Regresi Sederhana Untuk melihat pengaruh langsung variabel Pemilihan Lokasi terhadap Kesuksesan Usaha Mini Market Di Kota Tasikmalaya, dapat dilihat dari tabel output SPSS yaitu pada Tabel Coefficients. Dari Tabel Coefficients maka didapat suatu persamaan regresi, yaitu : Y = 7,756 + 0,756X Dimana: Y = Kesuksesan Usaha X = Pemilihan Lokasi a = 7,756 b = 0,756 Persamaan regresi tersebut menyatakan bahwa variabel pemilihan lokasi memberikan pengaruh positif pada variabel kesuksesan usaha, yaitu sebesar 7,756. Hal ini menunjukkan bahwa pemilihan lokasi yang telah dilakukan oleh para pemilik mini market Se-kota Tasikmalaya sudah sangat baik maka kesuksesan usaha akan semakin baik pula. Adapun pemilihan lokasi terhadap
[email protected]
Page 18
kesuksesan mini market Se-kota Tasikmalaya sudah baik hal ini ditunjukkan oleh nilai konstanta yang positif yaitu sebesar 0,756.
2.Koefisien Determinasi Untuk mengetahui seberapa besar pemilihan lokasi terhadap kesuksesan usaha mini market di kota Tasikmalaya, menggunakan koefisien determinasi (square/ rd = (r)2) atau menggunakan rumus Kd = r 2 x 100%. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari output SPSS terlampir. Dari tabel model summary diperoleh angka R square sebesar 0,919. R square dapat disebut juga koefisien determinasi yang berkisar antara 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil angka R square maka akan semakin kecil atau lemah pula hubungan kedua variabel. Dari hasil perhitungan didapat R square 0,919 atau 91,9% yang dalam hal ini berarti pemilihan lokasi memiliki pengaruh positif terhadap kesuksesan mini market di kota Tasikmalaya sebesar 91,9% Artinya semakin baik pemilihan lokasi maka kesuksesan usaha mini market di kota Tasikmalaya pun akan semakin baik pula. Sedangkan sisanya yaitu 100% 91,9% = 8,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Uji ANOVA (F test) Dari Tabel Anova output SPSS juga dapat dilihat untuk menguji kesesuian model pada penelitian ini dengan kriteria uji jika sig < alpha (0.05) maka model dapat diterima.
[email protected]
Page 19
Pada Tabel Anova diperoleh F hitung adalah 169,813 dengan tingkat signifikansi 0,00 terlihat pada kolom sig/significance atau probabilitasnya jauh lebih kecil dari 0,05. berdasarkan hasil perhitungan maka Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima. Diterimanya hipotesis alternatif menunjukan bahwa pada tingkat keyakinan 95% terdapat pengaruh pemilihan lokasi terhadap kesuksesan usaha. Semakin baik para pemilik mini market tersebut dalam menentukan pemilihan lokasi maka kesuksesan usaha yang akan diraih pun cenderung akan semakin baik pula. Dengan pemilihan lokasi yang baik diharapkan kesuksesan usaha yang diraih pun baik atau berhasil, jadi dengan demikian pemilihan lokasi dapat atau mampu meningkatkan kesuksesan usaha yang akan mempengaruhi terhadap kesuksesan usaha yang diukur dari kualitas, tingkat persediaan, produktivitas yang dilakukan oleh karyawan. Jadi pemilihan lokasi merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang kesuksesan usaha dimana kesuksesan ini akan tercapai apabila faktorfaktor pemilihan lokasi mendapat perhatian dari para pemilik mini market di kota Tasikmalaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. PENUTUP
Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik suatu simpulan sebagai berikut:
[email protected]
Page 20
1.
Pemilihan lokasi mini market franchise di kota Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi sangat baik. Hal tersebut ditunjukkan penempatan lokasi dari semua mini market franchise di kota Tasikmalaya sudah strategis/mudah dijangkau artinya berada dekat dengan lingkungan pemukiman warga, dekat dengan pusat keramaian. Sehingga menimbulkan kemudahan dalam menguasai pangsa pasar bagi setiap mini market franchise.
2.
Kesuksesan mini market franchise di kota Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi sangat baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan produk yang kualitas, pengiriman barang dengan tepat waktu, persediaan yang cukup/tetap, produktivitas karyawan yang baik yang dihasilkan perusahaan mini market franchise di kota Tasikmalaya sehingga mempunyai kualitas yang baik karena perusahaan telah menetapkan standarisasi yang baik, pengiriman barang secara tepat waktu, mempunyai persediaan yang terkontrol dengan baik dan peraturan yang ditetapkan perusahaan dalam hal ini terutama kedisiplinan karyawan dalam bekerja.
3.
Pemilihan lokasi berpengaruh positif terhadap kesuksesan usaha pada mini market franchise kota Tasikmalaya.
Saran Adapun saran yang dapat diberikan pada setiap mini market franchise di kota Tasikmalaya yang diambil dari poin yang terendah agar lebih baik lagi dari masing-masing indikator tiap Variabel adalah sebagai berikut :
[email protected]
Page 21
1.
Mini
market
franchise
di
kota
Tasikmalaya
harus
lebih
memperhatikan tingkat keamanan dan kenyamanan di area mini market karena tingkat keamanan dapat membantu mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. 2.
Mini market franchise kota Tasikmalaya lebih memperhatikan peyediaan keranjang yang lebih banyak, agar pelanggan dapat membawa barang yang di beli bisa lebih mudah lagi.
3.
Mini market franchise di kota Tasikmalaya lebih memperhatikan kinerja/pelayanan yang diberikan kepada konsumen/pelanggan dalam hal ini sebaikmya kasir yang memberikan pelayanan agar jumlahnya lebih dari 1 orang, sehingga dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan dalam waktu yang tidak lama. DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofyan 1999. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Keempat, Jakarta : LPEE Universitas Indonesia. Agus W. Soehadi. 2003. The Relationship Between Supplier Partnership ,Environmental Variables and Firm Performance in Retail Industry. Gadjah Mada International Journal of Business vol. 5, No. 2, pp. 167-188. Business in Indonesia. Gadjah Mada International Journal of Business vol. 6, No. 2,pp. 171-192. Harding, H. A. 1978. Manajemen Produksi. Jakarta : Balai Aksara. Hani Handoko. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta : BPFE. Jay Heizer , Render Barry, 2006. Prinsip-Prinsip
[email protected]
Page 22
Manajemen Operasi, Edisi Pertama,Jakarta: Salemba.Mariani, Vini. dkk.
2008. Evaluasi Terhadap Program Franchise Studi Kasus Alfamart dan indomaret. www.lpks1.wima.ac.id/pphks/accurate/makalah/PR10.pdf Mudrajad Kuncoro. 2003. Why Manufacturing Industry Persisted to Cluster Spatially in Java. Gadjah Mada International Journal of Business vol. 5,No. 2, pp.221-247.. Nurul Indarti. 2004. Business Location and Success:The Case of Internet Café Pola Waralaba. www.indomaret.co.id Perkembangan Toko 2004-2008. www.indomaret.co.id Sugiyono. 2007. Metode Penelitian, Cetakan Ketiga, Bandung : CV. Alfabeta. Sukanto Reksohadiprojo, 1998. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Pertama, Yogyakarta : BFEE Universitas Gajah Mada.
Sumber Alfaria akan Tambah 500 Alfamart. 2009. www.alfamartku.com
[email protected]
Page 23