PT. SUMI INDO KABEL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 ( Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain)
( BELUM DIAUDIT ) ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang Usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Persediaan Uang muka pemasok Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka
Catatan
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
31 Maret 2012
LIABILITAS DAN EKUITAS
17,563,441 283,541
15,018,731 5,501,089
14,576,516 13,671,964
9,340,875 10,047,961
104,385 2,103 14,878,542 1,491,369 233,321 -
29,367 2,157 15,130,946 363,480 142,096 753,243
62,805,182
56,329,945
11 2g,23
921,817 1,210,124
1,004,774 1,210,124
9 23
12,275,772 139,208
11,686,188 163,629
13
13 7
8
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Lain-lain Utang pajak Biaya masih harus dibayar Uang muka pelanggan Utang dividen
*
30 Sept. 2012
31 Maret 2012
23 10 13 11 13,23 12 23
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK
LIABILITAS JANGKA PANJANG Penyisihan beban jasa karyawan
19
TOTAL LIABILITAS
14,546,921
14,064,715
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal dasar - 321 juta saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 306 juta saham Agio saham - neto Saldo laba Telah ditentukan penggunaanya untuk cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya
TOTAL EKUITAS
TOTAL ASET
Catatan
LIABILITAS 4,23 5,23 23 6
TOTAL ASET LANCAR
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Penyertaan saham Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar AS$20.628.163,- pada tanggal 30 Sept. 2012 dan AS$19.869.520,- pada tanggal 31 Maret 2012 Lain - lain
30 Sept. 2012
77,352,103
Berdasarkan anggaran dasar terakhir Perusahaan yang diaktakan dengan akta notaris Amrul Partomuan Pohan S.H.,LL.,M No. 3 tanggal 2 Juni 2010 dan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak pada tanggal 17 Desember 2010, Perusahaan merubah tahun buku keuangan dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember menjadi dari tanggal 1 April sampai dengan tanggal 31 Maret mulai tahun 2011.
70,394,660
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
1,227,428 6,692,282 177,923 996,437 953,001 5,696,486 1,357,332
3,070,115 4,616,959 391,435 1,185,592 711,478 635,388 12,987
17,100,889
10,623,954
2,294,160
2,294,160
19,395,049
12,918,114
14
52,430,707 (276,088)
52,430,707 (276,088)
15
1,238,721 4,563,714
1,081,817 4,240,110
57,957,054
77,352,103
Tangerang, 25 Oktober 2012 PT. Sumi Indo Kabel Tbk
Direksi
57,476,546
70,394,660
PT. SUMI INDO KABEL Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) April - Sept. 2012 (Enam Bulan)
Catatan PENJUALAN NETO BEBAN POKOK PENJUALAN
April - Sept. 2011 (Enam Bulan)
13,16,22
85,036,735
78,451,834
13,17
79,473,189
74,885,611
5,563,546
3,566,223
LABA BRUTO Beban penjualan
13,18,19
(1,505,316)
(1,367,275)
Beban umum dan Administrasi
13,18,19
(1,476,977)
(2,144,563)
(232,769)
(207,101)
(2,126) 41,205 (83)
(28,006) 56,694 (2,054)
Laba (Rugi) selisih kurs operasi - neto Rugi pelepasan aset tetap Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya
9 13
LABA (RUGI) OPERASI
2,387,480
Pendapatan keuangan Beban keuangan
117,207 (40,661)
LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK BEBAN (MANFAAT)PAJAK Kini Tangguhan Beban (Manfaat) Pajak
71,920 (19,489)
2,464,026
(73,651)
556,210 82,957 639,167
40,343 (28,550) 11,793
1,824,859
(85,444)
11
LABA (RUGI) NETO Pendapatan komprehensif lain
-
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN LABA (RUGI) NETO PER SAHAM DASAR
(126,082)
2q
-
1,824,859
(85,444)
0.0060
(0.0003)
* Berdasarkan anggaran dasar terakhir Perusahaan yang diaktakan dengan akta notaris Amrul Partomuan Pohan S.H.,LL.,M No. 3 tanggal 2 Juni 2010 dan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak pada tanggal 17 Desember 2010, Perusahaan merubah tahun buku keuangan dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember menjadi dari tanggal 1 April sampai dengan tanggal 31 Maret mulai tahun 2011.
-2 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain)
Cat.
Saldo 01 April 2011
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh 52,430,707
Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya Belum untuk Ditentukan Penggunaannya Cadangan Umum
Agio Saham - Neto (276,088)
1,023,249
Jumlah Ekuitas
2,421,880
55,599,748
Pemindahan ke cadangan umum
15
-
-
58,568
(58,568)
Dividen kas
15
-
-
-
(358,440)
(358,440)
-
-
-
(85,444)
(85,444)
Total rugi komprehensif neto untuk periode 30 Sept. 2011 Saldo 30 September 2011
52,430,707
(276,088)
1,081,817
-
1,919,428
55,155,864
Dividen yang tidak terbayarkan kepada pemegang saham
-
-
-
2,221
2,221
Total laba komprehensif neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012
-
-
-
2,318,461
2,318,461
4,240,110
57,476,546
Saldo 31 Maret 2012
52,430,707
(276,088)
1,081,817
Pemindahan ke cadangan umum
15
-
-
Dividen kas
15
-
-
-
(1,344,351)
(1,344,351)
-
-
-
1,824,859
1,824,859
4,563,714
57,957,054
Total laba komprehensif neto untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Sept. 2012 Saldo 30 September 2012
52,430,707
(276,088)
156,904
1,238,721
(156,904)
Berdasarkan anggaran dasar terakhir Perusahaan yang diaktakan dengan akta notaris Amrul Partomuan Pohan S.H.,LL.,M No. 3 tanggal 2 Juni 2010 dan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak pada tanggal 17 Desember 2010, Perusahaan merubah tahun buku keuangan dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember menjadi dari tanggal 1 April sampai dengan tanggal 31 Maret mulai tahun 2011.
-3-
-
PT. SUMI INDO KABEL Tbk LAPORAN ARUS KAS Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pembayaran kas untuk beban pabrikasi dan beban usaha Kas diperoleh dari aktivitas operasi Penerimaan dari : Pengembalian pajak pertambahan nilai Penghasilan bunga Pembayaran pajak Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan investasi jangka pendek Penerimaan dividen kas Hasil penjualan aset tetap Penempatan pada investasi jangka pendek Perolehan aset tetap Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
9 5
April - Sept. 2012 (Enam Bulan)
April 2011 - Maret 2012 (Satu Tahun)
84,418,048
157,138,330
(77,017,747)
(139,265,320)
(5,061,337)
(8,722,489)
2,338,964
9,150,521
751,257 117,207 (4,228,985)
2,182,564 190,929 (3,701,055)
(1,021,557)
7,822,959
5,378,971 17,828 -
254,357 82,470 20,053
(283,541) (1,334,939)
(5,228,758) (876,748)
3,778,319
(5,748,626)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen kas
-
Pengaruh penjabaran kurs mata uang asing atas kas dan setara kas
(212,052)
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
4
(298,436)
37,665
2,544,710
1,813,562
15,018,731
13,205,169
17,563,441
15,018,731
Berdasarkan anggaran dasar terakhir Perusahaan yang diaktakan dengan akta notaris Amrul Partomuan Pohan S.H.,LL.,M No. 3 tanggal 2 Juni 2010 dan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak pada tanggal 17 Desember 2010, Perusahaan merubah tahun buku keuangan dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember menjadi dari tanggal 1 April sampai dengan tanggal 31 Maret mulai tahun 2011.
-4-
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) _____________________________________________________________________________ 1. U M U M a. Pendirian Perusahaan PT Sumi Indo Kabel Tbk. (Perusahaan) didirikan pada tanggal 23 Juli 1981 berdasarkan Akta Notaris Chusu Nuduri Atmadiredja No. 121, wakil notaris di Tangerang, dengan nama PT Industri Kawat Indonesia. Perusahaan mengubah namanya menjadi PT IKI Indah Kabel Indonesia berdasarkan Akta Notaris Lieke Lianadevi Tukgali, S.H., No. 67 tanggal 19 Maret 1982. Akta pendirian dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/289/18 tanggal 30 April 1982 serta didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tangerang dengan No. 23/PN/ TNG/1982 tanggal 24 Mei 1982. Permohonan Perusahaan untuk mengubah status Perusahaan menjadi perusahaan patungan Penanaman Modal Asing sesuai dengan Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 (yang telah diubah dengan Undang-undang No. 11 Tahun 1970) disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal berdasarkan Surat No. 49/V/PMA/1994 tanggal 3 November 1994, yang diubah dengan Surat No. 35/III/PMA/1995 tanggal 30 Januari 1995. Berdasarkan Akta Notaris Amrul Partomuan Pohan, S.H., L.L., M., No. 12 tanggal 4 Desember 1998, Perusahaan mengubah namanya menjadi PT Sumi Indo Kabel Tbk. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-2138.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Januari 1999. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Dua perubahan anggaran dasar terakhir dilakukan dengan Akta Notaris Amrul Partomuan Pohan, SH., LL., M., No.3 tanggal 2 Juni 2010 dan Akta Notaris Ashoya Ratam SH, MKn. No.24 tanggal 24 September 2012. Akta Notaris Amrul Partomuan Pohan, SH., LL., M., No.3 tanggal 2 Juni 2010 berisi perubahan tahun buku keuangan Perusahaan dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember menjadi dari tanggal 1 April sampai dengan tanggal 31 Maret mulai tahun buku 1 April 2011 sampai 31 Maret 2012. Perubahan ini adalah untuk menyesuaikan dengan tahun buku keuangan induk perusahaan. Perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.AHU-AH.01.10-16316 tanggal 30 Juni 2010. Perubahan tahun buku Perusahaan tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak dalam Surat Keputusan No.KEP-00002/THBK/WPJ.07/KP.0803/ 2010 tanggal 17 Desember 2010. Akta Notaris Ashoya Ratam SH, MKn. No.24 tanggal 24 September 2012 berisi perubahan susunan direksi yang semula berjumlah 5 (lima) orang dengan ketentuan 4 (empat) warga negara asing termasuk direktur utama dan 1 (satu) orang warga negara Indonesia, diubah menjadi paling sedikit 3 (tiga) orang dan paling banyak 6 (enam) orang dengan ketentuan minimal 1 (satu) orang direkturnya warga negara Indonesia dan sisanya warga negara asing. Efektif 1 April 2012, Perusahaan menerapkan Dolar AS sebagai mata uang fungsional dan pelaporan sesuai dengan kriteria PSAK No. 10 “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. Alasan Perusahaan untuk mengubah mata uang pelaporan adalah karena sebagian besar penjualan, pembelian dan arus kas Perusahaan ditransaksikan dalam mata uang Dolar AS. Perubahan mata uang pelaporan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP3218/WPJ.07/2011 tentang pemberian izin menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan satuan mata uang dollar Amerika serikat pada tanggal 1 April 2012. Ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan adalah memproduksi konduktor, kabel listrik, kabel kontrol dan kabel telekomunikasi. Perusahaan beserta pabriknya berlokasi di Desa Pasir Jaya, Tangerang. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1981. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di pasar lokal dan ekspor, dengan proporsi antara penjualan lokal dan ekspor untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 masing-masing sebesar 36% dan 64% -5-
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 21 Januari 1991, Perusahaan melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 3.500.000 saham melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), dahulu dikenal sebagai Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa Efek Surabaya (BES) (yang telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia). Setelah pencatatan saham sebanyak 1.500.000 dan 17.500.000 saham masing-masing pada tanggal 21 Januari 1991 dan 1 September 1992, pembagian 13.500.000 saham bonus pada tanggal 8 September 1993 dan Penawaran Umum Terbatas Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I sebanyak 270.000.000 saham pada tanggal 23 April 1998, jumlah saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia meningkat menjadi 306.000.000 saham. c. Entitas Induk Terakhir Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang adalah entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan.
d. Penyelesaian Laporan Keuangan Laporan keuangan ini telah diselesaikan dan disetujui oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 25 Oktober 2012. e. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi Berdasarkan risalah rapat umum tahunan pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 10 September 2012, yang diaktakan dengan akta notaris Ashoya Ratam, SH.,MKn No 24 tanggal 24 September 2012, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 adalah sebagai berikut : ______
1. 2. 3. 4. 5.
___
Komisaris
Direksi
_
Fumiyoshi Kawai - Presiden Komisaris Takahiro Nakano - Komisaris Kojiro Ishise - Komisaris Andri Adhitya Hamid - Komisaris Independen Cahyadi Wijaya - Komisaris Independen
1. Takahisa Hiura 2. Sulim Herman Limbono 3. Akira Nishimura 4. Hiroshi Shikata 5. Kenichiro Tanimoto 6. Hisashi Togawa
_
- Presiden Direktur - Direktur - Direktur - Direktur - Direktur - Direktur
Berdasarkan risalah rapat umum tahunan pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 28 Juni 2011, yang diaktakan dengan akta notaris Amrul Partomuan Pohan, SH., LL., M., No.36 tanggal 28 Juni 2011, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 adalah sebagai berikut :
-6-
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (lanjutan) e. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan) Komisaris 1. 2. 3. 4. 5.
Direksi
Fumiyoshi Kawai - Presiden Komisaris Hiroshi Shikata - Komisaris Kojiro Ishise - Komisaris Andri Adhitya Hamid - Komisaris Independen Cahyadi Wijaya - Komisaris Independen
1. Takahisa Hiura 2. Sulim Herman Limbono 3. Akira Nishimura 4. Takahiro Nakano 5. Kenichiro Tanimoto
______
-
___
__
Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Beban remunerasi yang merupakan imbalan jangka pendek bagi manajemen kunci Perusahaan yang terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi sebesar AS$356.786 dan AS$1.353.428 masingmasing untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011. Pada tanggal 30 September dan 31 Maret 2012, Perusahaan memiliki masing-masing 459 dan 458 karyawan (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh BAPEPAM-LK bagi perusahaan manufaktur yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikut di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011. Efektif tanggal 1 Januari 2011, laporan keuangan disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan kewajiban jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan. Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi pengungkapan terkait dalam laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan atas laporan keuangan yang relevan.
-7-
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan) Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Laporan keuangan disusun atas dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas. Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung. b. Setara Kas Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. c. Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek terdiri dari deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal penempatan. d. Transaksi dengan Pihak Berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
e. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan meliputi biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul untuk membawa persediaan ke lokasi dan kondisinya yang sekarang. Persediaan barang jadi dan barang dalam proses mencakup bahan baku, upah langsung dan biaya overhead pabrik tetap maupun variabel. Penyisihan kerugian persediaan ditentukan berdasarkan penelaahan kondisi persediaan pada akhir periode untuk mengurangi nilai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi neto.
f.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
-8-
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Penyertaan Saham Penyertaan saham Perusahaan pada PT Karya Sumiden Indonesia (KSI), dengan persentase pemilikan sebesar 4,49%, disajikan sebesar biaya perolehan (cost method). Ruang lingkup kegiatan usaha KSI adalah memproduksi kawat tembaga. h. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan estimasi masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan
20 20 15 5 5
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laba atau rugi pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut secara substansial selesai dikerjakan dan siap digunakan. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, biaya yang berhubungan dengan proses pembaruan hak hukum atas tanah, meliputi biaya legal audit, biaya notaris, pajak dan biaya lainnya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode hak atas tanah.
-9-
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
Aset Tidak Berwujud Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud”. PSAK revisi ini menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain, dan mensyaratkan untuk mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan menentukan pengungkapan terkait. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan. Sesuai dengan PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud”, pembelian dan biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan piranti lunak (sistem) komputer yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun, dikapitalisasi dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus (straight line) selama estimasi masa manfaat yaitu 4 (empat) tahun.
j.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang berarti pada laporan keuangan. Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
k. Biaya Emisi Saham Biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum terbatas hak memesan efek terlebih dahulu I dikurangkan langsung dengan hasil emisi, disajikan sebagai pengurang akun agio saham dalam laporan posisi keuangan.
l.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.
- 10 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak penjualan (PPN). Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.
m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing atau rupiah dicatat dalam Dolar AS berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengah yang terakhir yang diumumkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan. Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 kurs yang digunakan adalah sebagai berikut :
Rupiah Indonesia (Rp) Yen Jepang (JP¥) Dolar Singapura (Sin$) Euro (EUR) Poundsterling Inggris (GBP)
30 September 2012
30 September 2011
9.588,00 77,5437 1,2252 0,7728 0,6152
8.823,00 76,5594 1,2982 0,7379 0,6410
n. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara dasar komersial dan fiskal untuk aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak pada masa mendatang, seperti akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sebesar jumlah yang kemungkinan dapat direalisasi. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan atas liabilitas pajak diakui pada saat ketetapan pemeriksaan diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, ketika hasil dari keberatan tersebut telah ditetapkan. o. Penyisihan Beban Jasa Karyawan Perusahaan mengakui penyisihan imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13”) sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. - 11 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o. Penyisihan Beban Jasa Karyawan (lanjutan) Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya penyisihan imbalan kerja karyawan ditentukan menggunakan metode “projected unit credit actuarial valuation”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian tersebut diakui dengan metode garis lurus sepanjang prakiraan rata-rata sisa umur kerja para karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari penerapan program imbalan pasti atau perubahan imbalan terutang pada program imbalan pasti yang sudah ada, diharuskan untuk diamortisasi selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested. p. Pelaporan Segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan. Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. q. Laba Bersih Per Saham Dasar Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode yang bersangkutan. Jumlah laba (rugi) komprehensif untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar AS$1.824.859 dan (AS$85.444). Jumlah rata-rata tertimbang saham adalah 306 juta saham untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011. r.
Instrumen Keuangan Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” , yang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. - 12 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Instrumen Keuangan (lanjutan) PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. i.
Aset keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalu laba atau rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang dikategorikan selain pinjaman yang diberikan dan piutang. Aset keuangan Perusahaan mencakup kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha dan piutang lain-lain, penyertaan saham dan aset tidak lancar lain-lain Pengukuran setelah pengakuan awal Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba atau rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha dan piutang lain-lain, penyertaan saham dan aset tidak lancar lain-lain Perusahaan termasuk dalam kategori ini. - 13 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Instrumen Keuangan (lanjutan) ii. Liabilitas Keuangan Pengakuan awal Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, utang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Perusahaan tidak mempunyai liabilitas keuangan selain utang dan pinjaman. Utang dan pinjaman perusahaan meliputi utang usaha dan lain-lain, biaya masih harus dibayar dan utang dividen. Pengukuran setelah pengakuan awal Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba dan rugi diakui dalam laba atau rugi pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi. iii. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. iv. Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya. v. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
- 14 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Instrumen Keuangan (lanjutan) vi. Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan menilai apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Sebuah aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap mengalami penurunan nilai jika, dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang telah terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa ‘kerugian yang timbul’) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi dengan handal. Bukti adanya penurunan nilai terdiri dari adanya indikasi-indikasi bahwa pelanggan atau sekelompok pelanggan memiliki kesulitan keuangan yang cukup signifikan, pelanggaran atau keterlambatan pembayaran bunga atau pinjaman pokok, kemungkinan bahwa mereka akan pailit atau reorganisasi keuangan lainnya dan dimana data yang dapat diobservasi menunjukkan adanya penurunan pada arus kas masa mendatang yang dapat terukur, seperti perubahan tunggakan atau kondisi ekonomi yang berhubungan dengan pelanggaranpelanggaran. Nilai tercatat aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan. Jika pada masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi. vii. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan Aset keuangan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
- 15 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Instrumen Keuangan (lanjutan) vii. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
s. Provisi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Tidak ada pengaruh signifikan atas penerapan PSAK revisi ini atas laporan keuangan. Provisi diakui jika Perusahaan dan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut provisi tidak diakui. t.
Penerapan Standar Akuntansi Revisi Lain Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Perusahaan juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan:
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”.
PSAK No. 8 (Revisi 2009), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”.
PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.
- 16 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u. Standar Akuntansi Yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Standar akuntansi yang relevan yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 adalah sebagai berikut: *
PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar” Menentukan bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan operasi asing dalam laporan keuangan suatu entitas dan menerjemahkan laporan keuangan ke dalam mata uang presentasi.
*
PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” Mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan dan rugi penurunan nilai terkait.
*
PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
*
PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan” Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadiankejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
*
PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
*
PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan pengukuran Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
- 17 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u. Standar Akuntansi Yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif (lanjutan) *
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risikorisiko tersebut.
*
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
*
ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham” Membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar dan interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan. 3.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2r.
- 18 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha – Evaluasi Individual Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan factor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan nilai piutang. Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 adalah sebesar AS$28.248.480 dan AS$19.388.836. Penjelasan lebih jauh diungkapkan dalam Catatan 6.
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha - Evaluasi Kolektif Bila Perusahaan memutuskan bahwa tidak terdapat bukti objektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Perusahaan menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terhutang. Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada Perusahaan. Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan sebelum penyisihan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 masing-masing adalah sebesar AS$28.248.480 dan AS$19.388.836. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6.
- 19 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Imbalan Kerja Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penyisihan beban jasa karyawan Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 masing-masing adalah sebesar AS$2.294.160. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 19. Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 adalah sebesar AS$12.275.772 dan AS$11.686.188. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9. Instrumen Keuangan Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar saat pengakuan, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar dalam laporan perubahan posisi keuangan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 masing-masing adalah sebesar AS$47.412.074 dan AS$41.150.304 sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan perubahan posisi keuangan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 masing-masing adalah sebesar AS$10.407.966 dan AS$8.802.974. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 23.
- 20 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara dasar keuangan dan dasar pajak atas aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Seluruh rugi fiskal yang belum digunakan diakui sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi manajemen yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang akan diakui, berdasarkan waktu dan tingkat penghasilan kena pajak bersamaan dengan strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012, Perusahaan telah mengakui aset pajak tangguhan masing-masing sebesar AS$921.817 dan AS$1.004.774. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Perusahaan masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 adalah sebesar AS$14.878.542 dan AS$15.130.946. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penurunan nilai terjadi pada saat nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, tidak ada peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai dalam nilai tercatat aset tetap pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012.
- 21 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS
Kas Dolar AS Rupiah (Rp 9.788.148 pada 30 September 2012 dan Rp 12.786.198 pada 31 Maret 2012) Sub Total
30 Sept. 2012
31 Maret 2012
3,454
1,489
1,021 4,475
1,393 2,882
6,961,893
856,130
3,130,662
1,087,913
8,534
7,438
1,631,976
1,749,918
44,372
63,250
1,316,037
562,438
1,870,355
419,589
2,213,515
607,087
252,539
350,914
129,083 17,558,966
311,172 6,015,849
Bank Pihak ketiga PT. Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Rekening Dolar AS Rekening Rupiah (Rp 30.016.787.662 pada 30 September 2012 dan Rp 9.987.044.442 pada 31 Maret 2012) Rekening Yen Jepang (JPY 661.770 pada 30 September 2012 dan JPY 610.953 pada 31 Maret 2012) PT Bank Mizuho Indonesia Rekening Dolar AS Rekening Rupiah (Rp 425.434.945 pada 30 September 2012 dan Rp 580.631.879 pada 31 Maret 2012) PT Bank Central Asia Tbk Rekening Dolar Rekening Rupiah (Rp 17.932.981.792 pada 30 September 2012 dan Rp 3.851.825.603 pada 31 Maret 2012) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. Jakarta Rekening Dolar AS Rekening Rupiah (Rp 2.421.342.287 pada 30 September 2012 dan Rp 3.221.388.060 pada 31 Maret 2012) PT Bank Mandiri (Persero)Tbk Rekening Rupiah (Rp 1.237.645.587 pada 30 September 2012 dan Rp 2.856.556.445 pada 31 Maret 2012) Sub Total Deposito berjangka-Pihak ketiga The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. Jakarta Dolar AS Sub Jumlah Jumlah
17,563,441
- 22 -
9,000,000 9,000,000 15,018,731
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) Deposito berjangka dalam Dolar AS memperoleh bunga berkisar antara 0,11% sampai dengan 0,19% per tahun untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012. 5. INVESTASI JANGKA PENDEK Investasi jangka pendek merupakan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi tidak lebih dari satu tahun, dengan rincian sebagai berikut :
Pihak Ketiga - Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Rp. 2.718.594.440 pada tanggal 30 September 2012 dan Rp. 7.500.000.000 pada tanggal 31 Maret 2012) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (Rp. Nihil pada tanggal 30 September 2012 dan Rp. 40.000.000.000 pada tanggal 31 Maret 2012) PT Bank Mizuho Indonesia (Rp. Nihil pada tanggal 30 September 2012 dan Rp. 3.000.000.000,- pada tanggal 31 Maret 2012) Total
30 Sept. 2012
31 Maret 2012
283,541
816,993
-
4,357,299
283,541
326,797 5,501,089
Deposito berjangka dalam Rupiah memperoleh bunga berkisar antara 4,45% sampai 6,50% per tahun untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012.
- 23 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut : 30 Sept. 2012
31 Maret 2012
Pihak ketiga PT JGC Indonesia PT Alstom Grid (dahulu PT Areva T&D) PT PLN (Persero) Sumiden International Trading (Thailand) PT Kokusai Keiso Indonesia Hitachi Plant-Indonakano-Wasa Mitra, Jo. PT Meiden Engineering Indonesia PT Schneider Indonesia PT Kinden Indonesia PT Meindo Elang Indah PT Posco E&C Indonesia PT Rekayasa Industri Siemens Singapore Pte.,Ltd, Singapura Alstom Grid Pte.,Ltd, Singapura Concord Corporation Pte.,Ltd, Singapura PT Swadaya Graha PT Tosplant Engineering Indonesia PT Kuarta Putra Pratama PT Tripatra Engineer&Constructors Sumisetsu Philippines,Filipina PT Pentamitra Abadi PT Siemens Indonesia ATS Construction International Inc, Filipina PT Asahimas Flat Glass Tbk Chiyoda Almana Engineering LLC.,Qatar PT Pentraco Karya Adiprestasi BUT Posco Engineering Co.,Ltd Korea CTCI Corporation, Taiwan CV Pratama Jaya PT Gunanusa Utama Fabricators Meiden Singapore Ltd, Singapura PT Semen Tonasa Lain-lain (masing-masing dibawah 100.000 US$) Sub-total
6,243,325 1,230,740 858,287 791,074 773,570 606,505 398,618 378,837 358,667 356,196 318,967 306,332 217,369 201,337 188,744 138,787 132,669 119,813 108,936 104,500 103,191 67,793 56,780 23,888 22,536 6,534 -
9,684 2,404,489 6,560 60,914 75,898 756,943 119,737 799,985 206,506 270,376 271,335 444,080 248,562 194,316 307,513 259,841 195,969 938,294 408,736 191,259 182,765 137,518 133,401 114,171
462,521 14,576,516
602,023 9,340,875
Pihak berelasi (Catatan 12) Sumitomo Electric Industries Ltd., Japan PT Taiyo Sinar Raya Teknik Sumitomo Electric (Thailand), Ltd.,Thailand PT Karya Sumiden Indonesia Sumitomo Electric Industries Ltd., Hongkong
10,270,640 1,860,264 1,190,582 350,478 -
8,450,189 1,478,241 115,454 4,077
13,671,964
10,047,961
28,248,480
19,388,836
Sub-jumlah Jumlah
- 24 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG USAHA (lanjutan) Ringkasan piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut : 30 Sept 2012
31 Maret 2012
Pihak ketiga Dolar AS Rupiah Dolar Singapura
11,587,132 2,989,384 -
7,838,819 1,368,655 133,401
Sub-total
14,576,516
9,340,875
Pihak berelasi : Dolar AS Rupiah Sub-Jumlah
13,504,269 167,695 13,671,964
9,931,107 116,854 10,047,961
Jumlah
28,248,480
19,388,836
Rincian umur piutang usaha pihak ketiga dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut :
30 Sept. 2012 1 bulan atau kurang > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 1 tahun > 1 tahun Total
31 Maret 2012
8,099,196 5,284,592 942,058 204,168 46,502
3,146,080 4,014,100 1,890,310 143,109 147,276
14,576,516
9,340,875
Rincian umur piutang usaha pihak berelasi dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut :
30 Sept 2012
31 Maret 2012
1 bulan atau kurang > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan
11,220,362 1,931,948 519,653
9,175,399 686,991 185,571
Total
13,671,964
10,047,961
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan pada akhir periode yang beakhir pada tanggal 30 September 2012 dan tahun yang berakhir pada 31 Maret 2012, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
- 25 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 7. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari : 30 Sept 2012 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Suku cadang Barang dalam perjalanan Total
31 Maret 2012
4,001,339 7,596,107 2,255,102 1,005,765 20,229
5,631,241 6,783,560 1,694,317 1,005,765 16,063
14,878,542
15,130,946
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko kerugian lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp.47.000.000.000 masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap risiko-risiko tersebut. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir periode, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak diperlukan pembentukan penyisihan persediaan usang. 8. PAJAK DIBAYAR DI MUKA Akun ini terdiri dari : 30 Sept. 2012 Tagihan pajak penghasilan (Catatan 11) : Tahun 2010 Tahun 2011 Jumlah
-
- 26 -
31 Maret 2012 731,869 21,374 753,243
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 9. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut :
30 Sept. 2012
Saldo Awal 1 April 2012
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir 30 Sept 2012
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan
2,273,704 3,788,031 1,683,461 22,586,343 402,211 821,958
167,594 13,334 991,694 19,349 160,358
4,102 -
2,273,704 3,955,625 1,696,795 23,573,935 421,560 982,316
Total Biaya Perolehan
31,555,708
1,352,329
4,102
32,903,935
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan
2,212,804 1,092,218 15,708,356 298,494 557,648
84,414 33,856 575,770 16,563 50,016
1,976 -
2,297,218 1,126,074 16,282,150 315,057 607,664
Total Akumulasi Penyusutan
19,869,520
760,619
1,976
20,628,163
Nilai Buku
11,686,187
31 Maret 2012
Saldo Awal 1 April 2011
12,275,772
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir 31 Maret 2012
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan
2,273,704 3,768,776 1,760,657 23,438,322 372,427 900,350
110,323 31,713 633,121 40,529 124,986
91,068 108,909 1,485,100 10,745 203,378
2,273,704 3,788,031 1,683,461 22,586,343 402,211 821,958
Total Biaya Perolehan
32,514,236
940,672
1,899,200
31,555,708
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan
2,119,682 1,099,723 15,692,801 282,044 662,551
164,173 87,538 1,287,049 27,195 84,810
71,051 95,043 1,271,494 10,745 189,713
2,212,804 1,092,218 15,708,356 298,494 557,648
Total Akumulasi Penyusutan
19,856,801
1,650,765
1,638,046
19,869,520
Nilai Buku
12,657,435
11,686,188
- 27 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 9. ASET TETAP (lanjutan) Pengurangan aset tetap termasuk penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut: Akun ini terdiri dari : 30 Sept. 2012
31 Maret 2012
Nilai buku Harga jual
-
13,665 20,837
Laba (rugi) penjualan aset tetap
-
7,172
Pengurangan aset tetap juga termasuk penghapusan aset tetap dengan nilai buku sebesar AS$2.126 dan AS$247.489 untuk periode yang berakhir pada 30 September 2012 dan 31 Maret 2012. Penyusutan dibebankan pada beban pokok penjualan sebesar AS$760.619 dan AS$1.650.765 masing-masing untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan dan tahun yang berakhir pada 31 Maret 2012. Aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko kerugian lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp131.000.000.000 masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap risiko-risiko tersebut. Perusahaan memiliki sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas tanah yang dimiliki sebagai berikut: Nomor HGB ____________
Tanggal Berakhir HGB ___________________
HGB No. 252/Tangerang, Banten HGB No. 165/Tangerang, Banten HGB No. 344/Tangerang, Banten
26 Juli 2014 17 Agustus 2028 21 November 2036
Manajemen berkeyakinan bahwa HGB tersebut di atas dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya habis. Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, seperti yang disyaratkan dalam PSAK No. 48, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset Perusahaan
- 28 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 10. UTANG USAHA Rincian utang usaha adalah sebagai berikut : 30 Sept. 2012 Pihak Ketiga PT Riken Indonesia PT Walsin Lippo Industries PT KMI Wire Cable Tbk Hanwha Corporation CV Paku Alam PT Voksel Indonesia Tbk PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. PT Insat Inti Indonesia PT Bojong Westplas Lain-lain (masing-masing dibawah $ 30.000)
31 Maret 2012
673,086 254,040 44,528 43,340 41,882 170,552
615,206 61,154 28,309 1,133,497 864,840 71,395 42,600 253,114
1,227,428
3,070,115
6,439,772
4,345,467
247,742 4,768 -
254,577 15,387 1,528
Sub-total
6,692,282
4,616,959
Total
7,919,710
7,687,074
Sub-total Pihak berelasi (Catatan 13) Karya Sumiden Indonesia Sumitomo Electric International (Singapore), Pte., Ltd., Singapura Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang PT Sumiden Serasi Wire Product
Rincian umur utang usaha pihak ketiga dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut : 30 Sept. 2012
31 Maret 2012
1 bulan atau kurang > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 1 tahun
1,215,418 12,010 -
2,502,508 567,557 19 31
Total
1,227,428
3,070,115
Umur utang usaha pihak berelasi dihitung sejak tanggal faktur adalah 1 bulan atau kurang pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012.
- 29 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 10. UTANG USAHA (lanjutan) Ringkasan utang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut: 30 Sept. 2012
31 Maret 2012
Pihak ketiga Dolar AS Rupiah
1,051,203 176,225
1,637,659 1,432,456
Sub-Total
1,227,428
3,070,115
Pihak berelasi Dolar AS
6,692,282
4,616,959
Total
7,919,710
7,687,074
11. UTANG PAJAK Utang pajak terdiri dari : 30 Sept. 2012 Pajak pertambahan nilai - bersih Pajak penghasilan Pasal 4 (2) - final Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 29 Jumlah
- 30 -
31 Maret 2012
607,058
136,618
349 50,251 1,331 2,221 335,227 996,437
7,945 26,517 2,701 16,827 994,984 1,185,592
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 11. UTANG PAJAK (lanjutan) Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif, dan estimasi penghasilan kena pajak (rugi fiskal) untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 sebagai berikut : Apr - Sept 2012 (Enam Bulan) Laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif
2,464,026
Apr - Sept 2011 (Enam Bulan)
(73,651)
Beda temporer Laba (rugi) pelepasan aset tetap Penyusutan aset tetap
(56,371) (275,460)
114,200
Beda tetap Gaji dan kesejahteraan karyawan Jamuan dan representasi Sumbangan Penghasilan bunga yang dikenakan Pajak Final Lain-lain
59,534 42,241 35,751 (117,207) 72,325
52,134 46,947 10,705 (71,920) 82,958
Estimasi penghasilan kena pajak
2,224,839
161,373
Perhitungan beban pajak kini dan estimasi utang pajak penghasilan (tagihan pajak penghasilan) adalah sebagai berikut : 30 Sept. 2012 Estimasi penghasilan kena pajak Beban pajak kini Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka : Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Total Estimasi utang pajak penghasilan-Pasal 29 (tagihan pajak penghasilan)
- 31 -
30 Sept. 2011
2,224,839
161,373
556,210
40,343
54,224 3,336 163,423 220,983
61,750 7,330 103,402 172,482
335,227
(132,139)
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 11. UTANG PAJAK (lanjutan)
Manfaat (beban) pajak tangguhan atas beda temporer untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut : 30 Sept. 2012
30 Sept. 2011
Pengaruh beda temporer dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku Aset tetap
(82,957)
28,550
Manfaat (beban) pajak tangguhan - neto
(82,957)
28,550
Rincian aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut : 30 Sept. 2012
31 Maret 2012
Gaji dan kesejahteraan karyawan Aset tetap
573,540 348,277
573,540 431,234
Total
921,817
1,004,774
Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku dengan laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak dan beban (manfaat) pajak sesuai laporan laba komprehensif untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut : 30 Sept. 2012
30 Sept. 2011
Laba sebelum beban (manfaat) pajak sesuai dengan laporan laba rugi
2,464,026
(73,651)
Laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak
2,464,026
(73,651)
Beban (manfaat) pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku
616,006
(18,414)
Pengaruh pajak atas beda tetap Gaji dan kesejahteraan karyawan Jamuan dan representasi Sumbangan Penghasilan bunga yang dikenakan Pajak Final Lain-lain
14,884 10,560 8,938 (29,302) 18,081
13,034 11,737 2,676 (17,980) 20,740
Beban (manfaat) pajak
639,167
11,793
- 32 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 12. UANG MUKA PELANGGAN Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012, akun ini merupakan uang muka atas pemesanan penjualan yang diterima dari pelanggan.
13. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, yang terdiri dari penjualan produk, pembelian bahan baku, komisi, royalti dan penyediaan jasa manajemen dan profesional. Rincian transaksi signifikan dan saldo akun dengan pihak-pihak berelasi (afiliasi) adalah sebagai berikut:.
Jumlah 30 Sept. 2012 31 Maret 2012 Piutang usaha Pemegang saham Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang Entitas sepengendali PT Taiyo Sinar Raya Tehnik Sumitomo Electric (Thailand) Ltd Thailand PT. Karya Sumiden Indonesia Sumitomo Electric Industries Ltd., Hongkong Total
Persentase dari Jumlah Aset/ Liabilitas/Pendapatan atau Beban yang bersangkutan (%) 30 Sept. 2012 31 Maret 2012
10,270,640
8,450,189
13.28
12.00
1,860,264
1,478,241
2.40
2.10
1,190,582 350,478
115,454
1.54 0.45
0.16
-
0.01
13,671,964
-
10,047,961
4,077
17.67
14.27
2,103
2,157
0.00
0.00
4,768
15,387
0.02
0.12
6,439,772
4,345,467
33.25
33.54
247,742 -
254,577 1,528
1.28 -
1.96 0.01
6,692,282
4,616,959
34.55
35.63
Piutang lain-lain Entitas sepengendali PT Karya Sumiden Indonesia Utang usaha Pemegang saham Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang Entitas sepengendali PT Karya Sumiden Indonesia Sumitomo Electric International (Singapore) Pte Ltd., Singapura PT Sumiden Serasi Wire Products Total
- 33 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 13. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
Jumlah 30 Sept. 2012 31 Maret 2012 Biaya masih harus dibayar : Komisi Pemegang saham Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang Entitas sepengendali SEI Philippines Incorporated, Filipina Total
9,000
8,035
0.05
0.06
3,000
3,000
0.02
0.02
12,000
11,035
0.07
0.08
30 Sept. 2012
30 Sept. 2011
30 Sept. 2012 Penjualan Pemegang saham Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang Entitas sepengendali PT Taiyo Sinar Raya Tehnik PT Karya Sumiden Indonesia Sumitomo Electric (Thailand) Ltd., Thailand Sumitomo Electric Industries Wire & Cable Inc. SEI Philippines Incorporated, Filipina Sumitomo Electric Asia Sumitomo Electric USA J.Power System Corp., Jepang Total Pembelian Pemegang saham Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang Entitas sepengendali PT Karya Sumiden Indonesia Sumitomo Electric International (Singapore) Pte Ltd., Singapura PT Sumiden Serasi Wire Products Total
Persentase dari Jumlah Aset/ Liabilitas/Pendapatan atau Beban yang bersangkutan (%) 30 Sept. 2012 31 Maret 2012
30 Sept. 2011
46,639,373
50,532,931
54.85
64.41
3,532,909 1,796,973
1,577,692
4.15 2.11
2.01
1,193,378
808,327
1.40
1.03
37,220
86,100
0.04
0.11
6,350 -
140,685 43,888 17,290
0.01 -
0.18 0.06 0.02
-
0.02
53,206,203
-
53,219,085
62.56
67.84
58,514
20,946
0.07
0.03
62,406,298
66,782,887
73.39
85.13
3,269,296 8,691
1,655,057 2,119
3.84 0.01
2.11 0.00
65,742,799
68,461,009
77.31
87.27
- 34 -
12,172
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 13. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
Jumlah 30 Sept. 2012 30 Sept. 2011
Persentase dari Jumlah Aset/ Liabilitas/Pendapatan atau Beban yang bersangkutan (%) 30 Sept. 2012 30 Sept. 2011
Beban jasa - profesional Entitas sepengendali Sumitomo Electric International (Singapore) Pte Ltd., Singapura Beban komisi penjualan Pemegang saham Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang Entitas sepengendali SEI Philippines Incorporated, Filipina Total
7,800
1,000
0.53
0.05
30,000
102,000
1.99
7.46
6,000
6,000
0.40
0.44
36,000
108,000
2.39
7.90
11,502
12,582
27.91
22.19
20,974
47,205
50.90
83.26
Pendapatan jasa manajemen Entitas sepengendali PT Karya Sumiden Indonesia Penerimaan dividen kas Entitas sepengendali PT Karya Sumiden Indonesia
Pada tanggal 13 Maret 1998, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa Manajemen dengan PT Karya Sumiden Indonesia (KSI) dimana Perusahaan memberikan jasa manajemen kepada KSI, antara lain dalam bidang keuangan dan akuntansi, personalia dan administrasi. Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 1 Maret 1998 dan dapat dihentikan oleh kedua belah pihak dengan persetujuan tertulis. Pada tanggal 30 September 2012, perjanjian ini belum dihentikan. Penghasilan sehubungan dengan perjanjian ini sebesar AS$11.502 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan AS$12.582 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan disajikan sebagai bagian “Pendapatan Operasi Lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif. Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini sebesar AS$2.103 pada tanggal 30 September 2012 dan AS$2.157 pada tanggal 31 Maret 2012 disajikan sebagai “Piutang lain-lain” pada laporan posisi keuangan. Mulai tahun 1996, Perusahaan mengadakan perjanjian lisensi dengan Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang (SEI) meliputi kabel telepon dan kabel serat optik. Berdasarkan perjanjian lisensi tersebut, SEI menyediakan jasa “know-how” antara lain manufaktur, informasi teknik, tenaga ahli, teknik-teknik dan informasi lainnya sehubungan dengan produksi dan penjualan kabel telepon dan kabel serat optik Sebagai imbalannya, Perusahaan harus membayar royalti kepada SEI sebesar 1,0% dan 1,5% masing-masing dari nilai penjualan bersih kabel telepon dan kabel serat optik. Perjanjian lisensi tersebut secara otomatis diperpanjang setiap tahun kecuali apabila salah satu pihak mengakhiri perjanjian tersebut. Pada tanggal 30 September 2012, perjanjian ini belum dihentikan. Beban sehubungan dengan perjanjian ini sebesar AS$Nihil untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011. Utang sehubungan dengan perjanjian ini sebesar AS$Nihil masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012. - 35 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 13. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) Perusahaan mempunyai perjanjian bantuan teknis dengan SEI dimana Perusahaan setuju untuk menggunakan bantuan teknis dari SEI, setiap saat diperlukan, untuk kegiatan operasi Perusahaan. Perjanjian ini berlaku selama lima (5) tahun yang berakhir pada tahun 1999 dan secara otomatis diperpanjang setiap tahun, kecuali apabila salah satu pihak mengakhiri perjanjian tersebut. Pada tanggal 30 September 2012, perjanjian ini belum dihentikan. Perusahaan setuju untuk membayar imbalan seperti yang ditentukan dalam perjanjian. Pada tahun 2012 dan 2011, Perusahaan tidak menggunakan jasa bantuan teknis tersebut, sehingga tidak ada jasa bantuan teknis yang dibebankan pada operasi di tahun-tahun tersebut. Pada tanggal 1 September 2003, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa dengan Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang (SEI), dimana SEI akan memberikan jasa sehingga produk Perusahaan dapat dengan sukses diterima dan dibeli oleh pelanggan di negara lain selain Jepang. Berdasarkan perjanjian pemberian jasa tersebut, SEI menyediakan jasa antara lain mencari pesanan penjualan, melakukan komunikasi dengan pelanggan mengenai masalah teknis atau bisnis yang berkaitan dengan produk-produk Perusahaan dan memberikan laporan ke Perusahaan mengenai situasi terakhir pasar dan promosi penjualan. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu (1) satu tahun dan secara otomatis diperpanjang setiap tahun. Berdasarkan perjanjian yang telah diperbaharui pada tanggal 1 April 2011, Perusahaan membayar komisi sebesar AS$3.000 per bulan mulai tanggal pembaharuan dan berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret 2013. Sebelumnya, Perusahaan membayar komisi sebesar AS$15.000 per bulan. Beban sehubungan dengan perjanjian ini sebesar AS$18.000 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan AS$90.000 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan disajikan sebagai bagian “Beban Penjualan” pada laporan laba rugi komprehensif. Utang sehubungan dengan perjanjian ini sebesar AS$9.000 dan AS$8.035 masingmasing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 dan disajikan sebagai bagian “Biaya Masih Harus Dibayar” pada laporan posisi keuangan. Pada tanggal 1 Januari 2006, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa dengan SEI (Philippines) Incorporated, Filipina (SEPI), dimana Perusahaan menginginkan SEPI menyediakan jasa-jasa tertentu sehubungan dengan produk Perusahaan, antara lain melakukan aktivitas pemasaran di Filipina, mendukung personel yang ditunjuk oleh Perusahaan atas kunjungan mereka ke konsumen tertentu, mengadakan kunjungan ke konsumen tertentu, dan memproses tuntutan dari konsumen tertentu tersebut. Perjanjian ini diperbaharui setiap tahun. Berdasarkan perjanjian yang diperbaharui pada tahun 2009, Perusahaan membayar komisi sebagai imbalan kepada SEPI sebesar AS$1.000 per bulan. Ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 September 2012. SEPI akan menagih kepada Perusahaan setiap tiga bulan. Beban sehubungan dengan perjanjian ini sebesar AS$6.000 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” pada laporan laba rugi komprehensif. Utang sehubungan dengan perjanjian ini sebesar AS$3.000 masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 dan disajikan sebagai bagian “Biaya Masih Harus Dibayar” pada laporan posisi keuangan. Pada tanggal 11 Desember 2008, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa dengan Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang (SEI), dimana SEI, melalui SEI Dubai, antara lain melakukan komunikasi produk Perusahaan kepada pelanggan dan melaporkan kepada Perusahaan mengenai situasi pasar. Komisi yang dibayarkan AS$ 2.000 per bulan masing-masing pada tahun 2012 dan 2011. Perjanjian ini telah diperpanjang hingga 30 September 2012. Beban sehubungan dengan perjanjian ini sebesar AS$12.000 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 dan disajikan sebagai bagian “Beban Penjualan” pada laporan laba rugi komprehensif. Tidak ada saldo terhutang yang terkait dengan perjanjian ini pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012.
- 36 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 13. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) Pada tanggal 1 April 2010, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa dengan Sumitomo Electric International (Singapore) Pte. Ltd., Singapura (SEIS), dimana SEIS setuju untuk menyediakan jasa dan bantuan terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM) agar dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan operasi Perusahaan sesuai dengan permintaan Perusahaan. Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal 1 April 2011 hingga 31 Maret 2012 dan secara otomatis diperpanjang setiap tahun, kecuali apabila salah satu pihak mengakhiri perjanjian tersebut. Pada tanggal 30 September 2012, perjanjian ini belum dihentikan. Beban sehubungan dengan perjanjian ini adalah sebesar AS$7.800 pada tanggal yang berakhir pada 30 September 2012 dan AS$1.000 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan disajikan sebagai bagian “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi komprehensif. Utang sehubungan dengan perjanjian ini dsajikan sebagai bagian dari “Biaya Masih Harus Dibayar” pada laporan posisi keuangan. Tidak ada saldo terhutang yang terkait dengan perjanjian ini pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012. Hubungan dan sifat transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut : Pihak Berelasi
Hubungan
Sifat Transaksi
Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang
Pemegang saham
Penjualan, pembelian bahan baku, beban royalti, beban komisi, jasa bantuan teknis, dan pembayaran dividen kas
Toyokuni Electric Cable Co., Ltd., Jepang
Dalam pengendalian pemegang saham utama yang sama
Penjualan
Hokkaido Electric Industries Ltd., Jepang
Dalam pengendalian pemegang saham utama yang sama
Penjualan
PT Karya Sumiden Indonesia
Dalam pengendalian pemegang saham utama yang sama
Penjualan, pembelian bahan baku, beban antar perusahaan, jasa manajemen, dan penerimaan dividen kas
Sumitomo Electric (Thailand) Ltd., Thailand
Dalam pengendalian pemegang saham utama yang sama
Penjualan
Sumitomo Electric Industrial Wire & Cable Inc., Jepang
Dalam pengendalian pemegang saham utama yang sama
Penjualan
PT Sumiden Serasi Wire Product
Dalam pengendalian pemegang saham utama yang sama
Pembelian bahan baku
J. Power System Corp., Jepang
Dalam pengendalian pemegang saham utama yang sama
Penjualan
- 37 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 13. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) Pihak Berelasi
Hubungan
Sifat Transaksi
SEI (Philippines) Incoorporated, Filipina
Dalam pengendalian pemegang saham utama yang sama
Penjualan dan beban komisi
Sumitomo Electric International (Singapore) Pte., Ltd., Singapura
Dalam pengendalian pemegang saham utama yang sama
Pembelian bahan baku dan jasa
Sumitomo Electric Asia, Hongkong
Dalam pengendalian pemegang saham utama yang sama
Pembelian bahan pembantu, Penjualan
PT Taiyo Sinar Raya Teknik
Dalam pengendalian pemegang saham utama yang sama
Penjualan dan jasa
Sumitomo Electric USA.,Inc, Amerika Serikat
Dalam pengendalian pemegang saham utama yang sama
Penjualan
14. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham dan pemilikannya pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pengurus Sulim Herman Limbono (Direktur) Takahisa Hiura (Presiden Direktur)
Persentase Pemilikan
Jumlah
281,000
0.10%
48,147
10,000
0.00%
1,713
Bukan Pengurus Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%
284,758,300
93.06%
48,791,108
20,950,700
6.84%
3,589,739
Jumlah
306,000,000
100.00%
52,430,707
Pengelolaan Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Selain itu, Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) berikutnya.
- 38 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 14. MODAL SAHAM (lanjutan) Perusahaan mengelola struktur permodalan dan membuat penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 30 September 2012 dan 2011. Kebijakan Perusahaan adalah untuk mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. 15. DIVIDEN KAS DAN CADANGAN UMUM Sesuai dengan risalah rapat umum pemegang saham tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 10 September 2012, yang diaktakan oleh akta notaris Ashoya Ratam SH., MKn. No. 470 tanggal 10 September 2012, para pemegang saham memutuskan pembayaran dividen kas sebesar Rp12.852.000.000,- (Rp42,- per saham) atau sama dengan 40,2% dari laba neto Perusahaan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012. Pemegang saham juga menyetujui untuk memindahkan sebagian saldo laba ke cadangan umum sebesar Rp1.500.000.000,-. Sesuai dengan risalah rapat umum pemegang saham tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 28 Juni 2011, yang diaktakan oleh akta notaris Amrul Partomuan Pohan, SH., LL., M., No. 35 tanggal 28 Juni 2011, para pemegang saham memutuskan pembayaran dividen kas sebesar Rp3.060.000.000,(Rp10,- per saham) atau sama dengan 66,5% dari laba neto Perusahaan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Pemegang saham juga menyetujui untuk memindahkan sebagian saldo laba ke cadangan umum sebesar Rp500.000.000,-. 16. PENJUALAN NETO Rincian penjualan bersih menurut jenis produk adalah sebagai berikut : Apr - Sept. 2012 (Enam Bulan)
Apr - Sept. 2011 (Enam Bulan)
Kabel Lain-lain
83,104,526 1,932,209
76,719,434 1,732,400
Jumlah
85,036,735
78,451,834
Penjualan lokal dan ekspor Perusahaan masing-masing sebesar AS$ 30.994.996 dan AS54.041.739 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan AS$22.977.354 dan AS$55.474.480 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Catatan 22). Penjualan kepada pihak berelasi masing-masing sebesar AS$53.206.203 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan AS$ 53.219.085 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 atau 62,56% dan 67,84% dari penjualan bersih masing-masing periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Catatan 13). Penjualan di atas 10% dari nilai penjualan bersih Perusahaan berasal dari Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang sebesar AS$46.639.373 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan AS$50.532.931 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 atau 54,85% dan 64,41% dari penjualan bersih masing-masing untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Catatan 13). - 39 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 17. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut : Apr - Sept. 2012 (Enam Bulan)
Apr - Sept. 2011 (Enam Bulan)
Pemakaian bahan baku Upah buruh langsung Beban pabrikasi Total Beban Pabrikasi
73,025,557 1,344,787 3,458,283 77,828,627
77,457,287 1,055,433 3,387,054 81,899,774
Barang dalam proses Awal Tahun Pembelian Akhir Tahun Beban pokok produksi
6,783,560 (7,596,107) 77,016,080
3,759,509 103,107 (10,981,846) 74,780,544
Barang jadi Awal Tahun Pembelian Akhir Tahun
5,631,241 827,207 (4,001,339)
3,755,789 292,341 (3,943,063)
Beban Pokok Penjualan
79,473,189
74,885,611
Pembelian di atas 10% dari nilai penjualan neto Perusahaan berasal dari PT Karya Sumiden Indonesia sebesar AS$62.406.298 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan AS$66.782.887 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 atau 73,39% dan 85,13% dari nilai penjualan bersih masing-masing untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Catatan 13).
- 40 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 18. BEBAN PENJUALAN DAN BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Rincian beban adalah sebagai berikut : Apr - Sept. 2012 (Enam Bulan)
Apr - Sept. 2011 (Enam Bulan)
Beban Penjualan Transportasi Komisi penjualan Gaji dan kesejahteraan karyawan Sewa Asuransi Perbaikan dan pemeliharaan Jamuan dan representasi Pos dan telekomunikasi Lain - lain Total
647,393 600,894 153,147 23,865 21,908 20,699 13,159 12,182 12,069 1,505,316
549,732 529,691 171,013 25,012 19,359 25,988 12,181 12,314 21,985 1,367,275
Beban Umum dan Administrasi Gaji dan kesejahteraan karyawan Jasa tenaga ahli Pos dan telekomunikasi Sewa Sumbangan Transportasi Jamuan dan representasi Iuran keanggotaan Perbaikan dan pemeliharaan Lisensi Iklan dan publikasi Lain-lain Total
1,087,165 68,618 52,944 44,929 34,562 34,456 22,313 19,907 18,722 12,837 20,664 59,860 1,476,977
1,807,903 38,740 58,498 50,851 2,557 31,610 16,631 10,180 24,378 10,715 16,860 75,640 2,144,563
19. PENYISIHAN BEBAN JASA KARYAWAN Perusahaan mencatat beban penyisihan jasa karyawan yang disajikan sebagai bagian dari beban gaji dan kesejahteraan karyawan dalam laporan laba rugi komprehensif. Penyisihan tersebut ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria pada tanggal 31 Maret 2012 yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing tanggal 4 April 2012 dengan menerapkan metode “Projected Unit Credit” dan menggunakan asumsi sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat kematian Usia pensiun (tahun)
2012 _________________ 6% 11,00% CSO 1980 55
- 41 -
2011 _________________ 8,3% 11,00% CSO 1980 55
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 19. PENYISIHAN BEBAN JASA KARYAWAN (lanjutan) Pada tahun 2012 asumsi utama lain adalah sebagai berikut: a. Tingkat pengunduran diri karyawan per tahun adalah 10% pada umur 20 tahun dan berkurang secara linear menjadi 2% pada umur 45 dan seterusnya. b. Tingkat kecacatan adalah 10% dari tingkat kematian. Beban penyisihan jasa karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 adalah sebagai berikut: Apr. - Sept. 2012 (Enam Bulan) Beban bunga Beban jasa kini Amortisasi biaya jasa lalu Pembayaran beban pemutusan hubungan kerja Total
Apr. 2011 - Mar. 2012 (Satu Tahun)
253,534 184,294 95,602
253,534 184,294 95,602
48,284 581,714
48,284 581,714
Posisi dari penyisihan beban jasa karyawan berkaitan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 adalah sebagai berikut: Apr. - Sept. 2012 (Enam Bulan) Nilai kini liabilitas Biaya jasa lalu yang belum diakui dan menjadi hak Kerugian aktuarial yang belum diakui Penyisihan beban karyawan
Apr. 2011- Mar. 2012 (Satu Tahun)
4,497,176
4,497,176
44,642 (2,247,658)
44,642 (2,247,658)
2,294,160
2,294,160
Mutasi dari penyisihan beban jasa karyawan berkaitan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 adalah sebagai berikut : Apr. - Sept. 2012 (Enam Bulan)
Apr. 2011 - Mar. 2012 (Satu Tahun)
Saldo awal periode Beban penyisihan jasa karyawan periode berjalan Pembayaran beban pemutusan hubungan kerja periode berjalan
1,768,693
1,768,693
581,714
581,714
(56,247)
(56,247)
Saldo akhir periode
2,294,160
2,294,160
- 42 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 20. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN a. Perusahaan membuat ikatan dengan pemasok untuk pembelian bahan baku yang akan dipenuhi pada berbagai tanggal dalam tahun 2012 sebesar AS$1.436.510 dan Rp303.174.000,b. Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011, Perusahaan mempunyai fasilitas letters of credit dari bank-bank tertentu yang belum digunakan masing-masing sebesar AS$956.660 dan AS$1.000.000 c. Pada tanggal 30 September 2012 Perusahaan mempunyai fasilitas bank garansi yang belum digunakan dari bank-bank tertentu masing-masing sebesar AS$3.909.556 dan Rp40.649.589.628,- Sedangkan pada tanggal 30 September 2011 sebesar AS$947.078. 21. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Aset dan liabilitas moneter Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2012 adalah sebagai berikut: Mata Uang Asing 30 Sept. 2012 31 Maret 2012 Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Liabilitas Utang Usaha Lain-lain
Biaya masih harus dibayar Uang muka pelanggan
Setara AS Dollar 30 Sept. 2012 31 Mar 2012
IDR JPY IDR SGD IDR
52,043,980,421 661,770 30,270,074,719 154,186,480
20,510,232,627 610,953 13,636,976,027 167,556 181,583,600
5,428,033 8,534 3,157,079 16,081
2,234,230 7,438 1,485,509 133,401 19,780
IDR IDR EUR JPY IDR JPY IDR
1,689,645,300 1,324,966,541 9,066 283,000 1,520,833,839 650,800 48,327,274,014
13,149,944,569 2,747,274,850 174,802 3,094,870,550 718,325 3,906,052,636
176,225 138,190 11,732 3,650 158,619 8,392 5,040,392
1,432,456 299,267 2,128 337,132 8,745 425,496
11,430,649,649 (282,174) 167,556 -
3,087,767 (3,508) (11,732)
1,245,168 (3,435) 133,401 -
3,072,527
1,375,134
Mata uang asing bersih-aset (liabilitas)
IDR 29,605,521,926 JPY (272,030) SGD EURO (9,066) Setara dengan AS Dollar berdasarkan kurs pada tanggal laporan posisi keuangan bersih
- 43 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 22. INFORMASI SEGMEN Perusahaan menentukan segmen usaha menurut jenis produk. Seluruh asset produktif Perusahaan berada di Indonesia. Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut : Informasi menurut jenis produk 30 September 2012 Kabel
Lain-Lain
Jumlah
Penjualan neto
83,104,526
1,932,209
85,036,735
Beban pokok penjualan
77,644,087
1,829,102
79,473,189
5,460,439
103,107
5,563,546
Laba bruto Beban yang tidak dapat dialokasi
(3,176,066)
Laba operasi
2,387,480
Pendapatan keuangan, bersih
76,546
Laba sebelum beban pajak
2,464,026
Beban pajak, neto
639,167
Laba neto
1,824,859
Aset tetap, neto
10,002,068
-
10,002,068
Aset yang tidak dapat dialokasi
67,350,035
Total aset
77,352,103
Liabilitas yang tidak dapat dialokasi
19,395,049
Beban penyusutan
760,619
Pengeluaran modal untuk pembelian aset tetap (catatan 9)
1,352,329
- 44 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 22. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Informasi menurut jenis produk 30 September 2011 Kabel
Lain-Lain
Jumlah
Penjualan neto
76,719,434
1,732,400
78,451,834
Beban pokok penjualan
73,318,643
1,566,968
74,885,611
3,400,791
165,432
3,566,223
Laba bruto Beban yang tidak dapat dialokasi
(3,692,305)
Rugi operasi
(126,082)
Pendapatan keuangan, bersih
52,431
Laba sebelum beban pajak
(73,651)
Beban pajak, neto
11,793
Rugi neto
(85,444)
Aset tetap, neto
9,412,484
9,412,484
Aset yang tidak dapat dialokasi
60,982,176
Total aset
70,394,660
Liabilitas yang tidak dapat dialokasi
12,918,114
Beban penyusutan
1,650,765
Pengeluaran modal untuk pembelian aset tetap (catatan 9)
940,672
Informasi menurut jenis geografi Penjualan bersih Apr - Sept. 2012 (Enam Bulan)
Penjualan neto Ekspor Lokal Total
54,041,739 30,994,996 85,036,735
- 45 -
Apr - Sept. 2011 (Enam Bulan) 55,474,480 22,977,354 78,451,834
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 23. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 Nilai tercatat Nilai wajar estimasi 30 Sept. 2012 31 Maret 2012 30 Sept. 2012 31 Maret 2012 Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain Penyertaan saham
17,563,441 283,541 28,248,480 106,488 1,210,124
15,018,731 5,501,089 19,388,836 31,524 1,210,124
17,563,441 283,541 28,248,480 106,488 1,210,124
15,018,731 5,501,089 19,388,836 31,524 1,210,124
Total
47,412,074
41,150,304
47,412,074
41,150,304
7,919,710 177,923 953,001 1,357,332
7,687,074 391,435 711,478 12,987
7,919,710 177,923 953,001 1,357,332
7,687,074 391,435 711,478 12,987
10,407,966
8,802,974
10,407,966
8,802,974
Liabilitas Keuangan Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Utang dividen Total
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi. Jumlah tercatat tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut terdapat dalam paragraf-paragraf berikut. a. Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya Manajemen telah menentukan bahwa nilai tercatat (berdasarkan nilai asbtrak) atas kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha dan piutang lain-lain, utang usaha dan utang lainlain, biaya masih harus dibayar dan utang dividen telah mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek. b. Instrumen keuangan yang dicatat dengan nilai selain nilai wajarnya Aset tidak lancar lain-lain dan penyertaan pada saham yang tidak mempunyai kuotasi yang mewakili kepemilikan ekuitas kurang dari 20%, dicatat sebesar biaya perolehannya karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
- 46 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Liabilitas keuangan pokok Perusahaan terdiri dari utang usaha, utang lain-lain dan biaya masih harus dibayar. Perusahaan juga memiliki berbagai aset keuangan seperti piutang usaha dan kas dan setara kas, yang timbul secara langsung dari kegiatan operasional. Kebijakan Perusahaan tidak melakukan lindung nilai instrumen keuangan. Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko kredit, risiko mata uang asing, risiko likuiditas, dan risiko harga komoditas. Tujuan manajemen risiko Perusahaan secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengelola risiko-risiko tersebut dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Perusahaan. Direksi memeriksa dan menyetujui semua kebijakan untuk mengelola setiap risiko yang dijelaskan secara detail sebagai berikut: a. Risiko kredit Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk meringankan resiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Perusahaan dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor dan lokal, Perusahaan meminta kepada pelanggannya untuk melakukan pembayaran dimuka sebesar dua puluh persen (20%) dari total utang mereka. Perusahaan memberikan jangka waktu kredit sampai dengan 30 hari dan 60 hari untuk pelanggan-pelanggan tertentu dari faktur yang diterbitkan. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Selain piutang dari pihak berelasi (Catatan 13) Perusahaan tidak memiliki konsentrasi risiko kredit karena piutang usaha berasal dari jumlah pelanggan yang banyak. Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari kas dan setara kas, Perusahaan berkemungkinan terkena dampak risiko kredit dari pihak “counterparty”. Perusahaan memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit yang tinggi dan hanya menempatkan investasi di bank dengan peringkat kredit yang tinggi. b. Risiko mata uang asing Risiko nilai tukar adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Pergerakan nilai tukar yang berdampak pada Perusahaan kebanyakan berasal dari piutang usaha yang berasal dari penjualan dalam mata uang asing dan utang usaha dari pembelian dalam mata uang asing. Perusahaan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal atas dampak pergerakan mata uang asing. Bagaimanapun, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi dalam nilai tukar Rupiah dan mata uang asing menghasilkan lindung nilai secara alami. c.
Risiko likuiditas Perusahaan mengawasi dan mempertahankan tingkat kas dan setara kas yang dianggap cukup untuk membiayai operasi Perusahaan dan untuk mengurangi dampak fluktuasi arus kas. Perusahaan juga secara reguler mengevaluasi proyeksi dan aktual arus kas.
- 47 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 31 Maret 2012 (Disajikan dalam AS Dollar, kecuali dinyatakan lain) 24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d. Resiko harga komoditas Perusahaan terkena dampak risiko harga komoditas terutama diakibatkan oleh pembelian bahan baku yaitu tembaga (copper cathode). Harga bahan baku tersebut secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas serta tingkat permintaan dan persediaan di pasar. Selain itu, Perusahaan juga terkena fluktuasi harga jual produk jadi. Kebijakan Perusahaan untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga komoditas adalah dengan cara mengalihkan risikonya dengan mengalihkan kenaikan harga kepada pelanggannya.
- 48 -