DAFTAR SYIAR
EDISI NO. 1 TAHUN I 2012
3| SYIAR KHUSUS
8 | SYIAR BERITA
9 | SYIAR OPINI 12 | SYIAR PROFIL
OSPEK Kekeluargaan “ala” Kampus UMN
Paradigma Baru LP2M UMN-AW, Kontribusi untuk Kampus dan Masyarakat
Kejujuran dalam Ujian Nasional, Pasti Bisa!
Siti Yundari, Wisudawan Terbaik UMNAW 2012: Lihat Proses, Bukan Hasilnya
2 syiar redaksi
Syiar UMN-AW
Syiar UMN-AW
EDISI NO. 1 TAHUN I 2012
Sekapur Sirih Assalammualaikum, Wr.Wb. Kata Syiar secara etimonologis berasal dari kata syu‘ur, yang bermakna rasa, karena syiar dibangun agar setiap orang yang melihatnya merasakan keagungan Allah SWT. Dilain sisi kata Syiar sendiri dapat dimaknai sebagai penyebarluasan ide atau gagasan mengenai keagungan Allah SWT, dalam arti kata merujuk pada pertukaran informasi.
Pelindung Rektor UMN-AW Drs. H. Kondar Siregar, MA Wakil Rektor I UMN-AW Prof. Dr. Ahmad Laut Hasibuan, M.Pd Wakil Rektor II UMN-AW Drs. H. Zuberuddin Siregar, MM Wakil Rektor III UMN-AW Drs. H. Milhan, MA
Tabloid Triwulan Syiar UMN-AW, adalah gagasan yang dibangun merujuk pada kata syiar itu sendiri. Yaitu, sebagai media penyebarluasan informasi yang diusung Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah lewat dunia pendidikan serta sebagai media pertukaran informasi yang diharapkan mampu menjembatani ide dan pemikiran dalam membangun kampus UMN menjadi lebih baik dan optimal. Selaku rektor UMN-AW saya pribadi berpandangan bahwa Syiar UMN-AW adalah sebuah mimpi lama atau impian yang ingin segera direalisasikan. Banyak dorongan yang akhirnya membuat Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah menggagas penerbitan tabloid triwulan ini. Pertama, Belum adanya media yang representatif dalam menampung informasi, ide dan gagasan dalam lingkup kampus UMN-AW.
Pimpinan Umum Drs. H. Firmansyah, M.Si Wakil Pimpinan Umum Dr. Tri Martial, M.Si
Kedua, keinginan untuk mendiseminasikan berbagai informasi, ide dan gagasan. Dalam arti tidak hanya sekedar media yang menjembatani hubungan pihak kampus dengan mahasiswa dalam lingkup internal. Namun bisa menjadi media silahturahmi kepada pihak eksternal baik kepada masyarakat, institusi pendidikan lain, pemerintah maupun stakeholder.
Pimpinan Redaksi Anwar Sadat, S.Ag, M.Hum Sekretaris Redaksi Drs. Safwan Hadi Oemry, M.Hum Redaktur Pelaksana Febry Ichwan Butsi, S.Sos. MA
Ketiga, UMN-AW ingin merangsang para akademisi baik dosen atau mahasiswa memiliki ruang untuk menuangkan ide, gagasan dalam bentuk tulisan sekaligus menstimulus budaya membaca.
Staf Redaksi Mardi Giwa Putra, S.E, Yayha Harahap, S.Sos. Alkausar Saragih, S.Pd.I, Junaidi, S.Sos, Alistraja Silalahi, S.E, M.Si, Ardial, S.Sos
Dengan terbitnya tabloid triwulan Syiar UMN-AW ini, harapan besar jelas bahwa tabloid ini dapat menjadi sebuah oase ditengah gersangnya media publikasi informasi dalam tataran dunia kampus UMN secara khusus dan dalam tataran masyarakat secara luas.
Desain Grafis MahapalaMultimedia
Hadirnya tabloid triwulan Syiar UMN-AW ini bukanlah keinginan yang sesaat namun kami berkeinginan tabloid ini dapat eksis dan menjadi agenda rutin. Tidak hanya besar di kampus, namun diharapkan bisa menembus pasar atau kalangan yang lebih luas pada stakeholders hingga masyarakat umum.
Alamat Redaksi LP2M UMN-AW Kampus B Lantai 3, Jalan Garu II, Medan, Sumatera Utara. E-mail
[email protected] Redaksi menerima tulisan meliputi opini, artikel, cerpen, foto kegiatan, press release, citizen reporter dari pembaca. Redaksi berhak mengedit tulisan atau menolak mempublikasikan tulisan. Tulisan yang dikirimkan harap melampirkan identitas diri.
Akhir kata saya selaku Rektor UMN-AW menyatakan selamat dan sukses bagi terbitnya edisi perdana tabloid Syiar ini. Semoga bisa menjadi media silahturahmi dan menjadi media yang mampu mendorong UMN-AW menjadi perguruan tinggi yang semakin berkualitas kedepan. Amin. Wassalammualaikum. Rektor UMN-AW
Drs. H. Kondar Siregar, MA.
nyentil •Supir Angkot Medan Mogok Wah, kredit kereta makin banyak, boz...
•Sumut Jelang Pilkada Banjir spanduk, lae!
•Anomali Cuaca di Medan Kacau kali, bah. Siapkan payung dan pelampung, boi!
IRING AN IRINGAN AN. Ketua PB Al Washliyah, Dr. H. Yusnar Yusuf, MA dan Rektor UMN-AW, Drs. H. Kondar Siregar, MA bersama para anggota senat universitas memasuki gedung wisuda (20/10) di Wisma Benteng, Medan.
Syiar UMN-AW
syiar nyantai 11
EDISI NO. 1 TAHUN I 2012
PUISI
ORASI ORASI. Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah I A Sumatera Utara, H. Bahdim Nur Tanjung, SE, MM berceramah pada upacara wisuda UMN-AW di di Wisma Benteng, Medan (20/10).
WAWANCARA ANCARA. Ketua PB Al Washliyah, Dr. H. Yusnar Yusuf, MA didampingi Rektor UMN-AW, Drs. H. Kondar Siregar, MA menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela upacara wisuda UMN-AW.
Sahabat Kelam Waktu
Lingkaran Pemikiran
Cici Handayani Ritonga Pendidikan Bahasa Inggris NPM: 111244211
Ayu Wandria Pendidikan Bahasa Inggris NPM: 111244283
Aku bersahabat dengan dia Aku mengisi hidup dengan dia Aku tak mampu mengusirnya Keluar dari daftar isi hatiku
Ketika diri mulai diuji Kekuatan hati pun mulai dituntut Untuk memainkan perannya Namun taukah kemana harus berlari? Tidak lain dan tidak bukan Hanya kepada Illahi Rabbi
Kali ini dia menetes lebih deras Jika aku ibarat bumi, Tak sehelaipun daun pepohonan didalamnya mampu bersembunyi Kali ini aku harus membuka lebar kelopak mataku, Membuatnya semakin leluasa membasahi wajah panikku Tuhan, kaki ini tak mampu menopang badan Aku langsung menyaksikan kejadian itu Sosok ayah menutup mata tanpa pesan Menutup mata dan tak membawaku Tuhan, lihat ibu dan adikku Aku tak memiliki bahu besi atau baja Untuk menopang mereka
Adakah sesuatu yang lebih hebat darimu? Ketika kau telah meredam emosi dengan sebuah solusi Kaulah peran utama dalam hidupmu Peran yang mampu mempengaruhi sekitarmu Peran yang selalu membuat orang merasa bahagia Peran yang tetap dalam lingkaran positif Dimana pun, kapan pun dan pada siapapun
Hujan dan Rindu Dina Syahfitri Lubis Pendidikan Bahasa Indonesia
Bukalah matamu... sedikit saja Katakan ini adalah mimpi Atau katakan ini hanya sejenak Besok masih ada hari Atau, bawa aku denganmu
Rinai hujan tercurah di cawan rindu Rindu yang mengenang Ketika kaki-kaki kecil lihai bermain air Berbasah kuyup dalam balut seragam Hujan adalah sekawanan rindu Yang menghalau burung-burung kembali pulang Kembali ke balik petang Menyisipkan kisah Di antara pucuk-pucuk bambu Hujan cermin keindahan Menyuguhkan pelangi sesudah hujan ist
Dunia KOMA,4 September 2012
10 syiar opini
Syiar UMN-AW
EDISI NO. 1 TAHUN I 2012
Akhir Sejarah Dunia Dalam Pandangan Tiga Futuris Oleh: FFebr ebr an Butsi, S.Sos, MA ebryy Ichw Ichwan “Mereka menanyakan kepadamu tentang: “Bilakah terjadinya (Kiamat)?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”( Al Quran: Surah Al A’raf: 187) PADA BAGIAN PEMBUKA TULISAN INI, saya sengaja mengutip salah satu ayat dalam kitab Suci Al Quran mengenai misteri akhir sejarah manusia maupun dunia semesta alam yang dikenal dengan kata ‘kiamat’. Pasalnya ramai perbincangan dan wacana yang menyebutkan bahwa kiamat akan datang penghujung tahun 2012. Tentu saja Tuhan adalah yang Menghidupkan sekaligus yang Mematikan, yang Memulai dan yang Mengakhiri. ini. Tetapi, sebagian manusia yang berkehendak dengan memiliki daya akal dan pikiran juga memiliki asumsi sendiri mengenai pertanyaan besar manusia mengenai akhir dunia. Pada awal abad 21 ini, masalah mengenai akhir sejarah dunia adalah sebuah wacana yang mengundang banyak perdebatan hingga saat ini. Beragam perspektif dikemukakan oleh berbagai pihak, dari perspektif sekuler hingga religius puritan. Namun, wacana besar mengenai akhir sejarah manusia pada saat ini lebih banyak terfokus pada tiga tesis tiga tokoh yang secara kebetulan berasal dari Amerika Serikat, yaitu Francis Fukuyama, Samuel Huntington dan Robert D. Kaplan. Pandangan Utama Demikian halnya dengan ketiga futuris dari Amerika Serikat, mereka juga mengeksplorasi dan memprediksikan bagaimana akhir sejarah dunia ini akan berakhir. Francis Fukayama, memulai debat besar mengenai akhir sejarah manusia pada era pasca Perang Dingin dengan sebuah tulisannya pada tahun 1989, yang berjudul “Akhir Sejarah”. Dalam tulisan ini ia menyatakan bahwa yang akan segera tiba pasca perang dingin adalah akhir sejarah. Yang ia maksudkan dari pernyataan ini adalah memuncaknya evolusi ideologis umat manusia. Perdebatan tentang bentuk ideal pemerintahan telah selesai, karena demokasi liberal telah menang. Intinya Demokrasi liberal adalah pencapaian akhir manusia dalam merumuskan konsensus berkehidupan bermasyarakat, berserikat dan bernegara dengan menggunakan landasan demokrasi liberal. Empat tahun berselang yaitu pada tahun 1993, Samuel Huntington menentang keras tesis dari Fukuyama, Huntington lewat tulisan yang berjudul “Benturan Peradaban” berpendapat bahwa jalur terjal dan genting konflik sejarah di masa depan bukanlah bersifat ideologis, ekonomis ataupun politk, melainkan bersifat budaya, yakni saat peradaban-peradaban besar dunia akan saling berbenturan, saling mendominasi bahkan saling menjatuhkan. Peradaban besar yang dimaksudkan Huntington lebih melihat peradaban yang lebih berakar dari agama, terutama agama monoteis yang saat ini menjadi agama dominan di dunia. Dua tesis sebelumnya akhirnya mendapatkan sebuah perspektif baru dari Robert Kaplan, pada tahun 1994 Kaplan menentang pendapat Fukuyama dan Huntington lewat tulisannya yang berjudul “Anarki yang Mengancam.” Sebuah pernyataan singkat Kap-
ist
lan mengutip pernyataan Homer-Dixon yang isinya adalah “demokrasi adalah hal yang problematis; kelangkaan (sumber daya alam) adalah hal yang lebih pasti.” Kaplan memperkirakan bahwa masa depan dunia tidak jauh berbeda dengan keadaaan Afrika saat ini, ketika pertumbuhan manusia, kerusakan lingkungan dan kebusukan politik akan menyebarluaskan anarki ke seluruh dunia. Pemenuhan akan sumber daya alam seperti minyak bumi, gas alam, dan bahan tambang lainnya serta perluasan wilayah (geografis-politis) juga menjadi sebuah pemicu sejarah manusia. Komparasi Pemikiran Dari ketiga tesis tersebut, pada dasarnya ketigatiganya telah terjadi di masa ini. Tinjauan pada tesis Fukuyama misalnya, pasca berakhirnya perang dingin (Amerika Serikat-Uni Soviet) memang membawa sebuah efek kemenangan bagi sistem demokrasi. Jerman yang sebelumnya terpisah Tembok Berlin saat bersatu sepakat menggunakan sistem demokrasi, bahkan negara yang komunis sekalipun secara tidak langsung bersikap demokrasi liberal terutama dalam kebijakan ekonominya, seperti China dan Russia. Apalagi Amerika Serikat yang menempatkan posisinya sebagai agen penyebarluasan demokrasi ke seluruh dunia menjadi sebuah alasan legitimasi melakukan invansi ke negara lain. Irak misalnya menjadi contok ketika AS ingin menegakkan demokrasi dengan menggulingkan pemerintahan Saddam Husein yang dituding diktator. Pada tesis Huntington, fakta empiris juga menjadi sebuah pembenaran mengenai akhir dari sejarah dunia. Dalam tulisannya sendiri Huntington menyatakan bahwa peradaban adalah sebuah entitas budaya. orang-orang memiliki tingkatan indentitas: Seorang penduduk Negara Indonesia dapat saja mengindentifikasikan dirinya sebagai orang Batak, orang Medan,
orang Indonesia, orang Partai Golkar atau orang Muslim. Kaplan dalam tesisnya yang berjudul Anarki yang Mengancam, memberikan perspektif berbeda dibandingkan dengan Fukuyama dan Huntington. Kaplan menegaskan bahwa sumber daya alam bisa jadi akan menjadi sebuah masalah besar di masa datang. Bahkan perang antar negara bisa dipicu oleh masalah tersebut. Kaplan mencontohkan bahwa di abad 21 ini pasokan air akan semakin menipis, bisa jadi Mesir dan Ethopia akan berperang karena memperebutkan air sungai Nile. Ketiga pandangan futuris Amerika Serikat mengenai akhir sejarah dunia pada dasarnya sangat menarik sebagai bahan pertimbangan wacana masyarakat. Toh pada dasarnya kembali berpulang seoang Atheist sekalipun mempercayai adanya akhir sebuah proses. Penulis sendiri dalam melihat akhir sejarah dunia dengan memakai perspektif ketiga futuris tersebut lebih menyetujui pendapat dari Kaplan, menyitir pernyataan Dixon yang mengatakan “Demokrasi adalah hal problematis, tapi kelangkaan SDA adalah hal yang pasti” adalah sebuah bahan pertimbangan yang sangat baik. Seserunya pertikaian dua negara karena perselishan politik masih bisa diatasi dengan jalan damai dan elegan. Benturan antara Kristen Protestan dan Katolik di Irlandia Utara, Inggris masih bisa di selesaikan dengan kepala dingin dan solutif. Tapi jika menyangkut kebutuhan perut (primer) masyarakat dan kebutuhan skunder masyarakat serta adalah hal yang pasti tak dapat ditawar. Pastinya, asumsi atau tesis tiga futuris tadi lebih layak dilihat dari sudut pandang akedemis. Lebih bijak rasanya bagi kita untuk menerima bahwa hanya Tuhan yang lebih mengetahui apa yang terbaik untuk kita, dan hanya Dia yang tahu kapan sejarah umat manusia akan berakhir di dunia ini. •
Syiar UMN-AW
EDISI NO. 1 TAHUN I 2012
PAGI ITU DI HARI RABU (10/10/12) cuaca cukup mendung, matahari masih malu menampakkan sinarnya di balik awan. Sisa genangan air hujan pada malam hari masih sedikit menggenangi beberapa tempat. Tetapi cuaca tersebut tidak membuat civitas akademika Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah mengurangi semangat untuk mengadakan acara penyambutan mahasiswa baru di aula kampus C. Sekitar 1400 mahasiswa dari sekitar total 2212 mahasiswa baru UMN-AW tahun ajaran 2012/2013 antusias mengikuti acara penyambutan mahasiswa baru ini. Sebagai acara tahunan dalam rangka penyambutan mahasiswa baru, ajang ini ditujukan untuk memperkenalkan kampus UMN-AW dan juga untuk menambah kompetensi mahasiswa baru dalam mengikuti iklim belajar di kampus. Rektor UMN-AW Bangga dengan Mahasiswa Baru Acara penyambutan mahasiswa baru ini dibuka langsung oleh Rektor UMN-AW Drs. H. Kondar Siregar, MA dan didampingi para wakil rektor, dekanat dan ketua program studi. Dalam sambutannya, Kondar mengatakan bahwa dirinya sangat berbangga menerima mahasiswa yang mempercayakan UMN-AW sebagai kampus pilihan untuk menimba ilmu. Dalam kesempatan yang penuh nuansa kekeluargaan ini, Kondar menyatakan bahwa para mahasiswa baru hendaklah mensyukuri kesempatan berkuliah ini, karena banyak orang lain yang tidak berkesempatan untuk berkuliah. “Kepada anak-anakku, semoga menjalani perkuliahan ini dengan baik.” ujar Kondar. Kondar juga berpesan kepada para mahasiswa senior hendaknya dapat membimbing dan mengayomi mahasiswa baru ini, terutama untuk memperkenalkan kampus UMN-AW dan membantu segala permasalahan yang mungkin dihadapi oleh mahasiswa baru. Masalah yang mungkin muncul misalnya mahasiswa baru masih beradaptasi dengan kultur belajar di kampus yang pastinya berbeda dengan kultur belajar di tingkat sekolah. “Hendaknya para mahasiswa senior menjadi seperti abang dan kakak yang akan membimbing adiknya selama menjadi mahasiswa” kata Kondar berpesan. Dalam kesempatan ini juga, Kondar secara resmi membuka kegiatan ospek ini dengan melakukan pelepasan balon yang secara simbolik untuk meresmikan kegiatan ini. Pesan Walikota Medan kepada Mahasiswa Baru Acara penyambutan mahasiswa baru ini juga dihadiri oleh Walikota Medan Drs. Rahudman Harahap, MM. Kehadirannya adalah untuk kali ketiga Rahudman di daulat UMNAW untuk memberikan sambutan dan pidato ilmiah di ha-
syiar khusus 3
Ospek Kekeluargaan “Ala” Kampus UMN-AW
HANG AT. Walikota Medan, Drs. Rahudman, MM dan Rektor UMN-AW, Drs. H. Kondar Siregar, MA diapit tim HANGA penari dari sanggar tari UMN-AW.
dapan mahasiswa baru UMN-AW. Rahudman mengungkapkan bahwa visi dan misi UMN-AW sebagai perguruan tinggi yang mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara serta berakhlak Islami, pada dasarnya selaras dengan kebijakan Pemerintah Kota Medan dalam bidang pendidikan. Pemerintahan Kota Medan di bawah kepemimpinan Rahudman ingin menjadikan sektor pendidikan khususnya pendidikan tinggi menjadi perhatian utama. Terutama dalam konteks mencerdaskan dan memajukan pendidikan di Kota Medan agar terbentuk manusia-manusia yang berilmu dan siap pakai. “UMN hendaknya jangan jadi menara gading, tetapi harus mampu menerangi kehidupan masyarakat den-
OSPEK OSPEK. Rektor UMN-AW, Drs. H. Kondar Siregar, MA secara simbolik mengenakan topi kepada calon mahasiswa dalam acara pembukaan OSPEK di Kampus Aula Kampus C UMN-AW.
gan ilmu yang bisa bermanfaat bagi masyarakat Medan,” ujar Rahudman yang diiringi tepuk tangan yang meriah dari mahasiswa. Rahudman berpesan kepada mahasiswa UMNAW untuk menjadi mahasiswa yang penuh estetika dan penuh kebijaksanaan. Rahudman memandang bahwa mahasiswa UMN-AW adalah putra putri terbaik, sehingga mereka harus mensyukuri itu dengan memanfaatkan kesempatan ini dengan tekun belajar, bersungguh-sungguh dan disiplin. Beliau bercerita bahwa usaha beliau mencapai posisi sebagai Walikota Medan saat ini adalah buah dari kerja keras dan displin, walaupun Rahudman datang dari daerah yang terpencil di pelosok Tapanuli Selatan “Saking terpencilnya, kampung halaman saya pun tak ada dalam peta loh,” kata Rahudman dengan mimik serius. Tapi dengan ketekunan saat sekolah dan kuliah membuat Rahudman mampu mencapai posisi sebagai orang nomor satu di kota Medan. Tentunya tidak menutup kemungkinan bahwa akan muncul orang-orang besar dari kampus UMN-AW di masa depan. Kesan Mahasiswa Baru Fitri Nopita, mahasiswa baru yang mendaftar di program studi Pendidikan Ekonomi mengungkapkan bahwa dia sangat bahagia menjadi bagian dari keluarga besar UMN-AW. Menurutnya keputusan memilih UMN-AW karena banyak mara saudaranya yang berkuliah di UMN-AW semuanya sudah bekerja sebagai guru di berbagai sekolah. Pertimbangan kualitas pendidikan di UMN-AW yang baik dan terakreditasi oleh DIKTI menjadi pertimbangan utama “Alhamdulliah, moga nanti bisa meraih cita-citaku menjadi guru...!!!” kata Fitri yang mengaku berasal dari Kabupaten Batubara ini sambil tersenyum simpul. Dalam kegiatan ospek ini UMN-AW juga akan mengundang beberapa tokoh, diantaranya adalah Ketua Umum PSSI dan juga mantan Ketua Kopertis Wilayah I Djohar Arifin sebagai pemateri untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa. Selain itu, penutupan ospek ini akan mengambil tempat lokasi wisata di Ajibata Parapat. Mendengar informasi ini, sontak para mahasiswa semuanya bertepuk tangan dan bergembira. (FEBRY ICHWAN BUTSI)
4 syiar utama
Syiar UMN-AW
EDISI NO. 1 TAHUN I 2012
Menggali Potensi Kampus Dalam Pandangan Rektor UMN-AW UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL WASHLIYAH (UMN-AW) sebagai salah satu Perguruan Tinggi di bawah naungan Organisasi Al Jam‘iyyatul Washliyah telah mengalami perkembangan dari setiap priode kepemimpinan. Dalam periode kepemimpinan Drs. H. OK. Usman, Drs. H. Norman A. Salmani, MM, Drs. H. Muhammad Salim Siregar, hingga Drs. H. Effendy Daulay, MM merupakan mantan pemimpin terdahulu yang berhasil meletakkan dasar, pondasi dan arah pengembangan Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah. Pada periode Dr. H. Rahman Dahlan, MA beliau berhasil melanjutkan pengembangan Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah dengan pola manajemen pengelolaan Perguruan Tinggi yang profesional berbasis IT yang berasaskan nilai-nilai Islam. Terobosan besar banyak dirintis dibawah kepemimpinan Prof. Dr. Hj. Sri Sulistyawati, SH, M.Si, UMNAW sekarang ini telah mengalami perkembangan cukup pesat dan dapat dibanggakan, bukan hanya pada tingkat regional, namun juga pada tingkat nasional dan internasional.
Beberapa bukti kemajuan tersebut antara lain berhasil membuka Program Pascasarjana jurusan Bahasa Indonesia, UMN-AW telah berhasil melengkapi sarana dan prasarana berupa perangkat komputer di seluruh Fakultas, selain itu UMN-AW telah mampu mengembangkan kemitraan dan jejaring (networking) dengan berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta di tingkat nasional dan internasional. Kepercayaan Pemerintah terhadap kredibilitas UMN-AW juga terbukti dengan menjadi induk rayon penyelenggara sertifikasi guru sejak tahun 20092012. Ribuan guru dari seluruh penjuru Provinsi Sumatera Utara disertifikasi dibawah pengelolaan UMNAW. Proyeksi UMN Kedepan Dalam pandangan Rektor UMN sekarang, Drs. H. Kondar Siregar, M.A dibalik bebagai kemajuan yang telah diraih selama ini, menurutnya masih banyak lagi sisi-sisi lain yang perlu dibangun dan diperbaiki yang bernilai strategis dalam pengembangan UMN-AW pada masa mendatang, sehingga kampus hijau ini menjadi Perguruan Tinggi yang dapat dibanggakan oleh keluarga besar Al Jam‘iyyatul Washliyah. “Program kerja utama saya ke depan adalah mempertahankan, melanjutkan serta meningkatkan berbagai program yang baik yang sudah dibangun pada masa kepemimpinan sebelumnya dan menggali potensi lain yang belum tersentuh yang dapat menunjang perkembangan UMN Al Washliyah pada masa mendatang.” ujar Kondar dengan penuh semangat. Untuk mendukung dan mensukseskan berbagai program tersebut, maka dilakukan penghimpunan semua sumber daya yang ada di lingkungan civitas akademika UMN Al Washliyah, termasuk melakukan peningkatan komunikasi dan kerjasama dengan BPH UMN Al Washliyah, pengurus Wilayah dan berbagai organ bagian yang terdapat di dalamnya. Kondar menambahkan, bahwa peran penting Pengurus Besar Al Jam‘iyyatul Washliyah sangat diperlukan terutama untuk mendapatkan masukan, saran serta kritikan yang bersifat konstruktif demi kemajuan UMN Al Washliyah ke depan. Melalui kerjasama semacam ini, niscaya semua tugas dan program kerja yang ada akan bisa dilaksanakan secara efisien dan efektif. Visi UMN-AW Untuk mewujudkan dan mensukseskan cita-cita, komitmen, konsep dan rencana tersebut, Kondar tetap berpedoman pada visi dan misi UMN Al Washliyah, yaitu merealisasikan visi UMNAW Sebagai wahana pendidikan yang sistematis dengan pola ilmiah dan dapat mengembangkan serta menyediakan sumber daya manusia yang sadar IPTEKS (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Seni) yang berwawasan keunggulan dalam penalaran, sikap dan keterampilan serta berjiwa Islami.
“
Program kerja utama saya ke depan adalah mempertahankan, melanjutkan serta meningkatkan berbagai program yang baik yang sudah dibangun pada masa kepemimpinan sebelumnya dan menggali potensi lain yang belum tersentuh yang dapat menunjang perkembangan UMN Al Washliyah pada masa mendatang Selain itu, target mewujudkan UMN-AW yang Profesional dan Unggul juga merupakan hal yang penting dalam visi kedepan ini. Dalam pandangan Kondar, Profesional berarti semua komponen UMN-AW taat pada azas, taat pada aturan dan norma atau kaidah yang telah disepakati terutama norma dan kaidah-kaidah ilmiah yang menjunjung tinggi kejujuran dan kebenaran. “Semua komponen (dosen, pegawai, mahasiswa. red) menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan aturan yang ada, bersinergi satu sama lainnya dan bertanggung jawab atas kemajuan lembaga secara keseluruhan.” kata Kondar menjelaskan. Sedangkan makna dari kata unggul adalah memiliki kapasitas tinggi dalam bersaing baik pada tingkat Provinsi Sumatera Utara, nasional maupun internasional. Hal ini ditunjukkan oleh kualitas pelayanan birokrasi, kualitas dosen, kualitas mahasiswa, kualitas lulusan dan kualitas hasil penelitian yang tinggi. MISI UMN-AW UMN Al Washliyah adalah institusi pendidikan yang berkualitas tinggi yang menyiapkan sarjana dan tenaga ahli yang profesional yang berjiwa Islami dan mampu melaksanakan tri darma perguruan tinggi sebagai bagian dari pengabdian kepada, agama, bangsa, negara dan kemanusiaan. Misi yang diemban Kondar dengan dukungan segenap jajaran civitas akademika UMN-AW adalah dengan memperkuat pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi agar mampu menghasilkan SDM unggul yang menjunjung tinggi kejujuran dan kebenaran sesuai dengan kaidah keilmuan, dan menghasilkan temuan baru yang berkualitas tinggi dan bermanfaat bagi pembangunan. Perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan dengan mengembangkan sistem database yang akurat tentang potensi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah yang mudah diakses oleh pemangku kepentingan. Selain itu, juga mengembangkan sistem birokrasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah yang efisien dan efektif melalui peningkatan kapasitas dan etos kerja sebagai birokrasi pelayanan. Jaringan dan kemitraan merupakan hal yang cukup strategis, karena itu menjajaki dan mendiseminasi kemitraan dengan berbagai institusi pemerintah dan swasta baik pada tingkat lokal, nasional maupun global untuk meningkatkan kapasitas dan peran serta dalam pembangunan. (FEBRY ICHWAN BUTSI)
Syiar UMN-AW
syiar opini 9
EDISI NO. 1 TAHUN I 2012
Kejujuran Dalam Ujian Nasional, Pasti Bisa!!! Oleh: Dr s. H. Firmansy ah, M.Si Drs. Firmansyah,
AJANG PERHELATAN AKBAR TAHUNAN SISWA pada tingkat akhir pada jenjang pendidikan dasar dan menengah bernama Ujian Nasional (UN) setiap tahunnya tidak pernah lepas dari permasalahan di sana sini. Bila kita ikuti perkembangan mengenai UN sejak dimulainya sekitar tahun 2005 yang sebelumnya dikenal dengan nama Ujian Akhir Nasional (UAN) dan berimplikasi pada salah satu penentu kelulusan siswa, banyak kontroversi yang terjadi dalam menyikapi UN. Kontroversi terutama antara pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) di satu sisi, berbeda pandangan dan sikap mengenai UN dengan beberapa anggota Dewan dan sebagian anggota masyarakat baik yang tergabung dalam komunitas organisasi maupun perorangan di sisi yang lain. Antara kedua kubu saling memberikan argumentasi untuk mendukung pendapat yang saling bertolak belakang. Kontroversi dimaksud pernah dilontarkan oleh anggota Komisi X DPR RI bahwa pemerintah diminta untuk mengkaji ulang pelaksanaan UN karena belum mencerminkan keadilan bagi peserta didik. Berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003, pemerintah menetapkan kriteria kelulusan bagi peserta didik secara nasional. Paling tidak ada tiga kriteria lain yang ikut menentukan seorang peserta didik lulus dalam suatu satuan pendidikan selain Ujian Nasional yang selalu menjadi pro kontra di tengah masyarakat dalam menyikapinya. Penentuan kelulusan dimaksud tertuang dalam PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, di antaranya pasal 72, ayat (1) menegaskan bahwa: peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah: a ) menyelesaikan seluruh program pembelajaran, b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan, c) lulus ujian sekolah /madrasah untuk mata pelajaran ilmu pengetahuandan teknologi, dan d) lulus Ujian Nasional. Selanjutnya dalam ayat (2) dijelaskan bahwa kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan sesuai dengan kriteria yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan ditetapkan dengan peraturan menteri. Dari sisi penentuan kelulusan pasal 72 di atas sebenarnya UN bukanlah satusatunya penentuan kelulusan siswa, seperti banyak ditunut oleh masyarakat yang tidak setuju dengan UN. Akar Munculnya Kecurangan Banyak kalangan yang meragukan tercapainya pemetaan kualitas pendidikan di Indonesia yang merupakan salah satu kegunaan dilaksanakannya UN. Hal ini terjadi sebagai akibat tidak dilaksanakannya UN secara jujur seperti yang diharapkan oleh pemerintah. Disinyalir banyak penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di lapangan antara lain pembocoran soal, perjokian, memberikan kunci jawaban dan lainnya oleh oknum guru atau orang lain yang tidak bertanggung jawab. Perlu kita pahami bahwa akar permasalahan yang menjadi penyebab ketidakjujuran pelaksanaan UN antara lain 1) adanya kekhawatiran oleh pihak sekolah dalam hal ini oknum guru bahwa hasil nilai UN mata pelajaran yang sang guru pegang akan berada di bawah nilai standar UN sebagaimana yang ditentukan oleh BSNP. 2) adanya beban moral bagi guru pen-
ist
gasuh mata pelajaran UN untuk mengangkat nilai UN mencapai nilai standar yang sudah ditetapkan dan ini akan membawa nama baiknya bukan hanya di sekolah namun juga di mata sekolah lain. 3) adanya kekhawatiran oknum pimpinan sekolah/yayasan akan banyak siswanya yang tidak lulus UN dan secara otomatis akan berdampak pada gengsi sekolah itu sendiri. 4) disinyalir ada campur tangan pihak- pihak lain yang terkait yang mendukung terjadinya ketidakjujuran dalam pelaksanaan UN. ( Keterangan Mendiknas; di salah satu harian tanggal 30 Maret 2008) Mewujudkan UN Jujur Pelaksanaan UN yang benar dan jujur merupakan dambaan yang jika dapat terlaksana maka kualitas pendidikan secara nasional dapat ditentukan. Dengan diketahuinya kualitas pendidikan secara benar maka pendidikan secara nasional dapat dipetakan secara akurat. Ibarat suatu penyakit kita telah dapat mendiagnosa secara tepat kualitas pendidikan di Indonesia dan maka selanjutnya tinggal dicarikan obat yang cocok untuk mengobati penyakitnya. Selama ini yang terjadi adalah belum pernah didapatkan data yang akurat tentang permasalahan kualitas pendidikan di Indonesia secara nasional dan inilah awal permasalahan mutu pendidikan menjadi semrawut. Adapun langkah-langkah dalam mewujudkan pelaksanaan UN yang jujur adalah: 1) Pemerintah dapat menggunakan pendekatan pemberian penghargaan untuk meningkatkan kejujuran dalam pelaksanaan UN. Bila ada - siapa saja - yang bisa menunjukkan dan menangkap pelaku kecurangan di dalam pelaksanaan UN diberikan penghargaan, bila ada guru yang berani membongkar ketidakjujuran selayaknya diberikan bonus kenaikan pangkat atau bentuk penghargaan lainnya, 2) memberikan hukuman yang setimpal bagi siapa yang terlibat dalam melakukan kecurangan-kecurangan, bila perlu dilakukan peme-
catan, 3) memberikan jaminan perlindungan hukum kepada guru dan pihak lain yang menjadi "pahlawan" dalam mengungkap kasus-kasus ketidakjujuran dalam pelaksanaan UN. Perlindungan ini diberikan dalam rangka mengantisipasi adanya ancaman dari pihak-pihak yang tidak senang dengan keadaan tersebut. Penutup Menurut penulis, peran serta guru/ kepala sekolah sangat dominan dalam mengawasi pelaksanaan UN yang jujur. Jika tidak ada kemauan dan kerja keras dari guru dan kepala sekolah serta jajaran Depdiknas maka pelaksanaan UN hanyalah mendapatkan hasil yang palsu, tidak dapat mengukur kualitas pendidikan di Indonesia secara benar dan akurat. Dibutuhkan kemauan yang keras dari para guru dan kepala sekolah untuk dapat melaksanakan UN secara benar dan jujur. Di samping guru dan kepala sekolah, dukungan secara aktif dari Dinas Pendidikan setempat serta dukungan masyarakat akan sangat membantu terlaksanannya UN secara jujur dan benar. Karena menurut penulis komponen inilah yang paling berpengaruh terhadap pelaksanaan UN secara jujur. Dengan adanya kejujuran dalam pelaksanaannya maka UN akan dapat membangkitkan semangat kerja keras dari setiap individu siswa dan guru untuk mengejar prestasi tinggi. Tidak seperti sekarang, dugaaan penulis ada siswa yang malas belajar karena mereka berharap bahwa nanti pada saat UN akan ada dewa penyelamat yang memberikan kunci jawaban (meskipun hal ini sangat sulit untuk dibuktikan).
• Penulis adalah Dosen Matematika UMN Al Washliyah
8 syiar berita
Syiar UMN-AW
EDISI NO. 1 TAHUN I 2012
Paradigma Baru LP2M UMN AW, Kontribusi untuk Kampus dan Masyarakat IMPLEMENTASI TRI DHARMA PERGURUAN Tinggi saat ini masih lemah. Pasalnya, sebuah perguruan tinggi dituntut tidak hanya sekadar melaksanakan pendidikan saja. Tapi, juga harus melaksanakan penelitian dan pengabdian. Hal tersebut diungkapkan oleh ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LP2M) Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah Drs. H. Firmansyah, M.Si semasa memberikan pengarahan kepada dosen di lingkungan UMN yang akan melaksanakan Pengabdian Masyarakat di beberapa daerah kabupaten/kota di Sumatera Utara. "Tugas mengajar adalah wajib, tetapi penelitian dan pengabdian juga tidak kalah penting" ujar Firmansyah. Penelitian Menunjang Aktualisasi dan Akreditasi Dampak strategis dari pelaksanaan penelitian dan pengabdian ini bisa berdampak positif baik bagi dosen dan perguruan tinggi itu sendiri. Menurut Firmansyah, dengan melakukan penelitian dan pengabdian dosen
akan mampu mengaktualisasikan ilmunya sekaligus memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Dampak positif bagi perguruan tinggi, jelas akan menambah kredit bagi perguruan tinggi itu sendiri. Pencapaian akreditasi perguruan tinggi juga ditentukan oleh seberapa besar perguruan tinggi menghasilkan penelitian dan pengabdian yang bermutu. Dalam periode kepemimpinan yang masih seumur jagung ini, Firmansyah merangsang para dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian. Dukungan Rektor UMN-AW Firmansyah menyatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan positif Rektor UMN-AW Drs. H. Kondar Siregar, MA. "Secara khusus kita berterima kasih kepada Bapak Rektor UMNAW dan segenap Wakil Rektor UMN-AW yang sangat mendukung kegiatan ini dan berharap UMN-AW ke depan mampu menjadi Universitas yang kaya nuansa intelektualitas dan bermanfaat bagi masyarakat," kata
SiManTap, Seminar Matematika Bertaraf Nasional Kerja Sama UMN-AW dan IndoMS DALAM RANGKA MENYAMBUT ULANG tahun Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah dan juga sebagai kegiatan lanjutan Seminar Nasional Matematika dan Terapan (Simantap) yang pernah dilaksanakan di Universitas Al-Muslim Aceh, UMN-AW akan menggagas seminar bertaraf nasional tentang matematika dan terapan. Ditemui di ruang kerjanya, Drs. H. Firmansyah, M.Si selaku ketua pelaksana Simantap menyatakan kegiatan ini juga bekerja sama dengan Himpunan Matematika Indonesia (IndoMS) wilayah Aceh-Sumatera Utara. Materi Menarik Simantap ini akan dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis tanggal 28 hingga 29 November 2012 yang akan mengambil tempat di kampus UMN AW. "Kegiatan ini akan di isi dengan kuliah umum yang aka menghadirkan pembicara kunci dan juga sesi paralel." kata Firmansyah bersemangat. Pembicara dalam Simantap ini menurut Firmansyah akan mengundang Prof. H. Yahya Sukjaya Kusima. M.Si, Ph.D dari UPI Bandung, Prof. Dr. Budi Nurani dari Unpad serta turut menghadirkan Dr. Rahma Johar dari Unsiyah Aceh. "Kita bahkan akan menghadirkan pakar dari Belanda Mr. Frits Van Bekum dari Universitas Leiden," jelas Firmansyah yang sedang menyelesaikan program doktoral di USU ini. Firmansyah menambahkan bahwa topik seminar ini akan dilaksanakan dalam sesi paralel yang akan membahas kajian matematika murni, statistika, operasi riset, komputasi matematika dan pendididkan matematika. "Jelasnya, materinya sangat menarik dan pasti bermanfaat bagi mereka yang berkecimpung dan yang berminat pada matematika" ujar Firmansyah dengan serius. Namun demikian, Firmansyah mengatakan bahawa kegiatan Simantap ini juga tidak menutup kemungkinan juga membahas bidang lain yang berhubungan dengan matematika dan terapannya seperti fisika hingga teknik.
Terbuka untuk Semua Kalangan Simantap ini juga memberikan kesempatan luas kepada dosen, mahasiswa atau praktisi untuk terlibat dalam acara ini, baik sebagai pemakalah ataupun sebagai peserta. Firmansyah mengatakan, kontribusi yang dibayarkan cukup terjangkau, yaitu Rp. 300.000 untuk pemakalah dan Rp. 125.000 bagi peserta. Kabar baiknya bagi mahasiswa S1 cukup membayar Rp. 75.000 sudah bisa mengikuti seminar ini dan tentunya mendapatkan seminar kit dan sertifikat. UMN-AW pastinya berbangga karena mampu menggagas dan memprakarsai kegiatan seperti Simantap ini, tentunya kegiatan ini akan mampu sebagai jawaban bahwa UMN-AW adalah kampus yang berkualitas dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan berbangsa bernegara. (FEBRY ICHWAN BUTSI)
Firmansyah dengan semangat. Medio Agustus hingga Oktober Rektorat UMN-AW telah mendukung dan membiayai 12 penelitian dan pengabdian dosen UMN-AW dengan total dana puluhan juta rupiah. Akhir tahun ini, Firmansyah memberikan informasi bahwa LP2M UMN-AW akan melaksanakan pelatihan penelitian bagi dosen yang akan bekerjasama dengan Kopertis Wilayah 1/DIKTI. Firmansyah berharap bahwa kegiatan pelatihan ini akan menambah wawasan dan kompetensi dosen dalam bidang penelitian baik yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Dosen yang akan ikut dalam kegiatan ini akan merancang penelitian dan akan diajukan untuk berkompetisi mendapatkan bantuan dana penelitian dari Kopertis dan pihak lainnya. Selain itu hasil penelitian dan pengabdian diharapkan juga akan diterbitkan dalam jurnal yang bertaraf nasional maupun internasional. "UMN-AW menjadi research university, kenapa tidak..!" kata Firmansyah menutup pembicaraan. (FEBRY ICHWAN BUTSI)
Thailand Tingkatkan Kerjasama dengan UMN Al-Washliyah YAYASAN KEBAJIKAN ISLAM YALA DAN JAMIAH ISlam Syiekh Daud Al Fathani (JISDA) Thailand meningkatkan kerjasama bidang pendidikan dengan Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah. Hal itu terungkap pada kunjungan mahasiswa JISDA ke kampus UMN Al Washliyah Jalan Garu II, Medan, pada bulan April tahun ini yang disambut Rektor Drs H Kondar Siregar dalam suasana penuh kekeluargaan. Rombongan warga Thailand itu antara lain, Ketua Yayasan Kebajikan Islam Yala, Razi Bin Sulung, para pembantu rector JISDA, Moch Nazhip, Azhari, Ahmad dan sejumlah mahasiswa asal Fathani Thailand yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Islam Pattani Selatan Thailand di Indonesia (PMPTI), diterima Rektor dan para wakil rektor antara lain WR-I Prof Dr.H. Laut Hasibuan PhD, WR-II Drs.H. Zuberuddin Siregar MM, WR-III Drs.H. Milhan Yusuf MA, Kabiro Mahasiswa Anwar Sadat S.Ag, MH serta para dekan se UMN. Rektor JISDA Fathani Thailand Dr. Abdurasyid Ha'miyah mengatakan, tujuan kunjungan itu selain meningkat silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah, juga ingin melihat dari dekatr perkembangan dan kemajuan pendidikan di UMN, dimana tempat sejumlah anak asuhan mereka menimba ilmu pengetahuan setelah tamat SMA. Mayoritas Muslim Di Thailand Selatan, khususnya di wilayah Pattani, Songkla dan lainnya yang mayoritas muslim, setiap tahun, mengeluarkan setidaknya 14.000 siswa tammat SMA. Sementara perguruan tinggi negeri hanya menampaung sekitar 4.000 orang dengan biaya uang kuliah 1.000 bath per semester, atau Rp. 300.000. Melihat perkembangan Thailand Selatan, diperlukan tenaga yang menguasai bidang ilmu pengetahuan dan keagamaan yang kuat. Itu sebabnya, kita ingin melakukan MoU dengan perguruan tinggi Islam, yang tentunya juga dapat membantu perkualiahan mahassiswa Pathani Thailand . Rektor menuturkan, enam fakultas di UMN, antara lain FKIP, FMIPA Farmasi, Ekonomi, Hukum, Pertanian dan Sastra Inggeris, siap mendidik mahasiswa dari Negara tetangga Thailand dan lainnya. (REPRO: ANALISA)
Syiar UMN-AW
syiar utama 5
EDISI NO. 1 TAHUN I 2012
Strat egi P engembangan Strategi Pengembangan Dharma P endidik an dan P engajaran Pendidik endidikan Pengajaran
Strat egi Dharma P enelitian Strategi Penelitian 1. Pengembangan sistem penelitian berkelanjutan yang berorientasi pada hasil yang bermanfaat baik secara akademis maupun ekonomis;
1. Peningkatan SDM yang terdapat di lingkungan civitas akademika UMN Al Washliyah. Seluruh dosen dimotivasi untuk meningkatkan kualifikasi pendidikannya masing-masing dengan mengikuti pendidikan S2 dan S3. Seluruh staf administrasi didorong dan dilibatkan untuk meningkatkan pendidikan, terutama dalam bidang pelatihan, workshop, seminar dan lain sebagainya. Jika telah terjadi peningkatan SDM, maka secara otomatis akan dapat mempengaruhi perbaikan dalam bidang proses belajar mengajar dan juga peningkatan pelayanan bagi mahasiswa; 2. Peningkatan akreditasi program studi yang belum terakreditasi menjadi terakreditasi di lingkungan UMN Al Washliyah. Program Studi yang terakreditasi “C” akan ditingkankan menjadi “B”, bahkan diupayakan untuk akreditasi “B” menjadi terakreditasi “A”, salah satu upaya adalah menyiapkan basis data yang diperlukan melalui pemberdayaan pusat komputer (puskom);
2. Menyediakan dan meningkatkan dana penelitian dalam rangka memacu dan meningkatkan minat, gairah dan budaya meneliti dosen yang akan bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan, sekaligus bermanfaat dalam pengurusan akreditasi pada masing-masing Program Studi; 3. Meningkatkan kegiatan pelatihan, workshop, seminar yang berkaitan dengan penusunan proposal dan laporan hasil penelitian bagi dosen; 4. Memberikan penghargaan bagi peneliti yang berhasil mengangkat dan mengharumkan nama baik UMN Al Washliyah yang hasil penelitiannya telah dimuat dalam jurnal nasional terakreditasi, jurnal internasional dan yang sudah mendapatkan hak paten. Sebab salah satu indikator sebuah perguruan tinggi yang maju ditandai dengan banyaknya produk-produk penelitian yang dihasilkan dosennya; 5. Membantu pendanaan kepada dosen yang akan menerbitkan bukunya yang memperoreh ISSN dan ISBN International Standard Book Number);
3. Mengurus Ijin Pendirian Program Studi Pascasarjana bagi Progran Studi yang sudah layak dan memenuhi persyaratan; 4. Membangun dan mendirikan unit-unit atau lembaga-lembaga atau badan yang akan mendukung peningkatan kualitas proses pembelajaran dan kualitas lulusan, antara adalah: mendirikan Lembaga Sistem Penjaminan Mutu (LSPM) yang tugas utamanya adalah melakukan analisa, pendataan, kondisi, metode dan sistem yang berlaku untuk mencari solusi pemecahan dan peningkatannya, Mendirikan Pusat Sumber Belajar (PSB) yang tugas utamanya adalah Menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran, Menyelengarakan pertemuan ilmiah secara periodik guna mengkaji isu-isu yang berkaitan dengan media dan sumber belajar; 5. Peningkatan sarana dan prasarana dalam proses belajar mengajar yang rasional, ideal dan nyaman; 6. Pengembangan kurikulum yang berbasis kompetensi yang
Strat egi Dharma P engabdian Strategi Pengabdian kepada Masy arak at Masyarak arakat 1. Pengembangan wilayah binaan Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah sesuai dengan bidang kajian dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing Fakultas, khususnya untuk daerah-daerah tertentu di Sumatera Utara sebagai wujud pengamalan misi dakwah yang ada pada Al Jam‘iyyatul Washliyah; 2. Menyediakan dan meningkatkan dana pengabdian kepada masyarakat dalam rangka memacu dan meningkatkan minat, gairah dan budaya mengamalkan ilmu yang akan bermanfaat bagi masyarakat melalui, penyuluhan, pelatihan, dan kerja sosial dan bekerjasama dengan instansi atau lembaga terkait; 3. Meningkatkan kegiatan pelatihan, workshop, seminar yang berkaitan dengan penyusunan proposal dan laporan hasil pengabdian kepada masyarakat bagi dosen dengan melibatkan mahasiswa;
berorientasi pada kebutuhan dunia kerja dengan melakukan revisi kurikulum; 7. Penyusunan data base Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah secara on line yang akurat dan mudah diakses, seperti: a) data-data dosen, pegawai dan mahasiswa, b) nilai-nilai mahasiswa, c) Pembayaran SPP, d) informasi beasiswa dan lainnya;
Strat egi P engembangan Strategi Pengembangan erguruan Tinggi Kelembagaan P Perguruan 1. Berupaya melakukan penambahan lahan kampus sebagai upaya penambahan ruang kuliah baru, perpustakaan, laboratorium, ruang administrasi dan perparkiran. Semua ini merupakan wijid pelayanan bagi
8. Pengembangan kerjasama pendidikan dengan berbagai universitas terkemuka, instansi pemerintah dan swasta; 9. Penambahan berbagai judul buku, jurnal nasional terakreditasi, jurnal internasional, kamus, inseklopedia dan karya ilmiah lainnya dalam berbagai disiplin ilmu pada perpustakaan UMN Al Washliyah;
mahasiswa; 2. Memberdayakan dan meningkatkan sistem kerja dan pelayanan semua unit yang ada di lingkungan UMN Al Washliyah sesuai dengan tugas dan fungsinya; 3. Perbaikan fasilitas dan sistem pelayanan berbasis IT yang bisa diakses secara on lina oleh semua pihak;
10. Pengembangan kegiatan kemahasiswaan yang berkaitan dengan minat dan bakat yang berorientasi pada peningkatan kapasitas “soft skill”, seperti: kemampuan bersosialisasi dalam masyarakat, berakhlak dan berbudi pekerti, kemampuan meneliti, rasional dan lainnya; 11. Pengembangan sistem birokrasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah yang berorientasi pada pelayanan yang efisien dan efektif, dalam rangka peningkatan pelayanan kepada mahasiswa;
4. Meningkatkan jumlah penerimaan mahasiswa baru pada tiap-tiap fakultas, terutama bagi fakultas yang mahasiswanya masih sedikit melalui peningkatan program promosi melalui: a) perbaikan sistem proses pembelajaran/ perkuliahan, c) perbaikan sistem pelayanan kepada mahasiswa, d) peningkatan intensitas promosi melalui media elektronik, media cetak, brosur, liflet dan gambar, e) melalui program pengabdian kepada masyarakat, f) melalui program PPL; 5. Pengelolaan keuangan yang akuntabel dan transpran.
6 syiar ragam syiar komentar Pr of. Dr Prof. Dr.. H. Ahmad Laut Hasibuan, M.Pd, Wakil R ekt or I Rekt ektor Secara pribadi saya sangat menyambut gembira dengan terbitnya tabloid Syiar UMN-AW ini, saya mengharapkan agar tabloid ini mampu menjadi jembatan informasi yang efektif antara civitas akademika dan juga kepada pihak berkepentingan lainnya. Nuansa intelektualitas kampus semoga bisa ikut diwarnai dengan kehadiran tabloid Syiar UMNAW.
Dr s. H. Zuberuddin Siregar Drs. Siregar,, MM, Wakil R ekt or II Rekt ektor Selaku Wakil Rektor 2 UMN-AW tentunya saya berharap semoga tabloid ini bisa menyebarkan informasi tentang UMN-AW yang dibutuhkan pihak internal UMN-AW maupun oleh pihak eksternal UMNAW yang pada akhirnya mampu membuat kampus UMN-AW semakin baik ke depan, terutama menyelaraskan visi dan misi kampus untuk menuju ke arah yang lebih baik dalam era teknologi informasi saat ini.
Dr s. H. Milhan YYusuf, usuf, MA akil R ekt or III Drs. MA,, W Wakil Rekt ektor Tentunya saya antusias dengan edisi perdana Tabloid Syiar UMN-AW ini, semoga tabloid ini bisa menjadi stimulus untuk memupuk budaya membaca dikalangan mahasiswa UMN-AW. Tentunya menjadi media yang efektif menjalin hubungan kekeluargaan antara rektorat dan mahasiswa UMN-AW.
Alistraja Dison Silalahi, SE. M.Si, Kepala TTata ata Usaha UMNAW UMN-A Wah tentunya dengan terbitnya tabloid Syiar UMN-AW ini bisa menjadi media silahturahmi yang efektif bagi kita di kampus tercinta ini. Semoga terbitnya tabloid ini bisa eksis dan selalu berisikan informasi yang perlu dibaca dan diketahui oleh semua kalangan di kampus ini.
Anggi Ridw an Batubara, Ridwan Satpam K am pus UMNAW Kam ampus UMN-A Saya sebagai bagian dari kampus tercinta ini pasti turut bergembira sekaligus bangga. Semoga tabloid ini bisa memberikan informasi yang wajib diketahui oleh semua kalangan yang ada di UMN-AW. Semoga beritanya bisa menambah pengetahuan kita semua.
Nelvitia Purba, S.H, M.Hum, Dek an FFak ak ultas Huk um UMNAW Dekan akultas Hukum UMN-A Semoga kehadiran tabloid ini bisa menjadi media yang tidak hanya sekedar dibaca, tapi bisa menjadi media yang mampu memberi peningkatan pengetahuan bagi civitas akademika di kampus UMN-AW. Tentunya saya berharap, tabloid ini bisa konsisten terbit sekaligus menjadi wadah para dosen untuk menulis.
Annita Ma ysarah Samosir aP en. Maysarah Samosir,, Mahasisw Mahasiswa Pen. Bahasa Inggris FKIP UMNAW 20 10 UMN-A 201 Dengan terbitnya tabloid Syiar UMN-AW ini, saya dan teman-teman pastinya menyambutnya dengan bahagia. Semoga tabloid ini menjadi wadah juga bagi mahasiswa untuk menyalurkan bakat menulis sekaligus berparisipasi aktif di dalamnya. Doa saya semoga UMN-AW terus maju dibawah lindungan Allah SWT.
Syiar UMN-AW
EDISI NO. 1 TAHUN I 2012
Syiar UMN-AW
syiar sastra 7
EDISI NO. 1 TAHUN I 2012
Hujanlah yang Membawamu Oleh: A yu Sundari Lestari Ayu Pr odi P endidik an Bahasa Indonesia/NPM: 1 01234063 Prodi Pendidik endidikan 10
SUDAH BERAPA BULAN TERAKHIR ini, hujan tak turun membasahi bumi. Abu bergelantungan di mana-mana. Dedaunan, anyelir, melati dan mawar tertutup debu. Pepohonan gersang. Tanah kering retak-retak. Taman nan indah bernuansa hijau kini menguning. Hanya kolam air mancur masih mengalirkan basah di tepi kolam. Rerumputan liarlah yang masih berseri, berkecipak air. Aku rindu pada hujan, telah lama tak bersua. Senyum kerap tergurat di bibirku saat langit bertudung awan pekat, berharap hujan segera datang. Tapi, sering sekali harap itu pupus. Mendung belumlah tentu hujan. Begitulah aku mengobati kecewa. Tak tampak kesejukkan hidup. Tapi, siapa yang peduli terhadap cuaca ini. Justru kebanyakkan orang akan mencaci hujan. Betapa tidak? Mereka berpendapat hujan itu sebagai malapetaka. Terlebih bagi mereka yang tinggal di pinggir sungai. Kehidupan perkotaan yang super sibuk sama sekali tidak menghiraukan musim kemarau yang panjang ini. Malah mereka bersyukur. Bila hujan turun dan menyebabkan banjir, aktivitas kantor, karyawan, anak sekolah, anak kuliah dan aktivitas yang lainnya akan terganggu. Padahal kalau tidak ada hujan tidak akan ada kehidupan. Hujan itu adalah anugerah dari Tuhan, rahmat yang diturunkan-Nya dengan rasa cinta untuk para insan yang tak tahu diri. Seharusnya, manusia dapat intropeksi diri. Tuhan menciptakan hutan bukan tanpa alasan, pohon nan rimbun itu berguna untuk menopang air hujan. Akarakarnya akan menyerap air hingga tidak terjadi banjir besar. Tangan-tangan manusialah yang merusak lingkungan, sungai dianggap tong sampah dan hutan sebagai sumber uang. Sesungguhnya, jemari Tuhan penuh dengan cinta. Sebenarnya, dulu aku juga adalah orang yang tidak menyukai hujan. Aku beranggap hujan sebagai penghalang. Ya, pengalaman buruk tentang hujan membuatku anti terhadap hujan. Namun, setelah kau tiba-tiba muncul dalam kehidupanku. Semuanya berubah. Hujan kerap menderitkan cerita tentangmu, tentang lelaki penyuka hujan. Kau selalu tersenyum saat hujan diturunkan dari langit. Kau akan berlari merangkul hujan seakan-akan meminangnya menjadi saudaramu. Dan tanpa kusadari, diriku juga bersahabat dengan rinai hujan. Hujan pulalah yang mempertemukan aku dan kau. Saat itu, aku pulang dari kampus, kita sama-sama berteduh di halte. Kau terduduk bersidekap dengan wajah pucat, bibir berdarah dan tatapan yang tajam seakan menyimpan gelisah. Entah dorongan apa yang membuatku berani mendekatimu. Kau menatapku sangat dalam. Seolah tersirat kau sedang membutuhkan seseorang untuk berbagi kegelisahan hatimu. ***
Seperti hari ini, sehabis makan siang, aku bergegas ke taman, menunggu kedatangan hujan. Biasanya, tak ada orang yang berkunjung ke taman sesiang ini, apa lagi udara sangat panas. Jadi, aku bisa bebas melepaskan penat tanpa harus memikirkan orang lain. “Pa kabar?” sapamu membisikkan telingaku dari belakang. Lantas, engkau duduk di sampingku tanpa meminta izin kepadaku. Sontak aku terkejut. Bulu kudukku merinding. Darahku membeku. “Lo? Kok diam?” kau seakan memburu jawabku.. “A..ku… ba..ik,” jawabku terputusputus. “Kau menunggu hujan lagi ya?” “Ya. Kau juga?” “Ya.” Sejenak kita terdekap dalam bisu, membiarkan diri masing-masing bicara dalam hati. Dedaunan kering terlepas dari dahannya menimpa kita yang duduk di bawah pohon. Layaknya, musim gugur. Langit berubah jadi mendung. Kita sama-sama tersenyum, berharap hujan segera turun. Membasahi gersangnya rindu yang telah mengering. Angin berdesau kencang. “Rin, apa kau masih suka nonton film?” tanyamu “Sekarang aku lebih suka nulis. Lebih seru daripada nonton film .” “Nulis? Kau mengikuti jejakku yah?” sergahmu. “Bisa dibilang begitu itu sih.” “Kau suka nulis apa? Pasti tentangku,” ucapmu penuh keyakinan. Sejenak, kuterdiam akan tanyamu. Mengapa kau bisa tahu prihal itu. Aku tidak pernah menceritakannya padamu. Akh! Kau paling pandai membaca pikiranku. “Terkadang,” jawabku sepenggal kata “Sering pun gak apa-apa, Rin.” Ujarmu menggodaku, membuat aku mati gaya. Suara geluduk membuat aku tanpa sengaja memeluk dirimu. Sejenak pandang kita bertemu, matamu melukiskan keteduhan, beda sangat pertama kali kita berjumpa. Dan tangan kita pun terpaut dalam genggaman sembari aku terdekap dalam pelukmu yang begitu dingin sekali. “Tenang Rin, sebentar lagi hujan akan turun,” kau mencoba menenangkan diriku sembari menatap langit yang pekat. “Belum tentu,” ucapku lirih. “Percayalah, kali ini hujan akan benar-benar datang,” ujarmu meyakini diriku Dalam hati kumengamini perkataanmu. Sorot mata kita sangat serius menjamu kedatangan hujan. Mungkin debar jantung pun berdetak sangat kencang musabab kebahagiaan yang tiada tara bergemuruh. Dedaunan dan rerumputan turut bahagia ria. Ranting dan dahan melenggong ke kiri-kanan, tak sabar untuk berbasah-basahan. Gerimis halus mulai berjatuhan
setelah angin dan petir usai. Kau berdiri membiarkan gerimis mendarat di wajahmu. Kedua mata kaupejamkan. Layaknya, kau menyambut saudara sekandungmu. Perlahan engkau meresapi tiap bulir hujan, yang mengalir dari kepalamu, kening, hidung, bibir dan bermuara pada lehermu. Perlahan tapi pasti hujan menderas. Kau menarik lenganku ke tengah taman, bersimfoni bersama hujan. Lantas, pakaian kita pun basah kuyup. Kau mengajakku membentangkan tangan sembari kepala kita menadah ke langit. Kita seolah memeluk hujan dengan rangkulan rindu yang teramat sangat. Tiba-tiba engkau menggelitik diriku. Aku pun membalasmu. Dan kau berlari ke arah anak-anak penikmat hujan. Bersenandung dan menari bersamasama anak itu. Aku tertawa lepas melihat tingkahmu yang kocak. Kita saling melempar tawa. Sungguh, Canda dan tawa telah melebur bersama rinai hujan. Kau menyuruh anak-anak itu mengajakku untuk ikut bermain. Wangpo pun dilakukan. Sialnya, aku kalah. Kedua mata ditutup dengan kain. Lantas, aku harus menangkap kalian. Aku berjalan perlahan-lahan, meraba-raba dan menerka-nerka keberadaan kalian. Namun, aku tersandung dan jatuh di peceran. Gelak tawa kalian menggelegar. Kau membuka penutup mataku. “Mana yang sakit?” tanyamu dengan raut cemas. “Ni yang sakit!” ucapku sembari menarik tanganmu dan kita pun samasama terjatuh di dalam kubangan. Wajahmu cemberut, lantas tersenyum seolah tersirat kalau kau mau membalas. Benar dugaanku, kau melemparkan lumpur. Aku pun tak mau kalah dengan reaksimu, sebaliknya, aku juga membalasmu. Akibatnya, baju kita berlumur lumpur. Kamu mendekatiku. Kini jarak kita hanya tinggal beberapa senti saja. Aku berasa kikuk. Lantas, kamu mengail tanganku dan menyematkan cincin putih pada jemariku. “Ternyata, cincin ini sangat indah ketika melekat di jemarimu,” ucapmu memerhatikan jemariku. “ Ry…an,” ucapku gugup. “Sebenarnya, sudah lama aku ingin memberikan cincin ini padamu, tapi
hari inilah kesempatan itu baru datang.” Kamu mendaratkan kecupan ke keningku. Aku tercengah. Lidahku terasa keluh. Tubuhku terpaku. Ini serasa mimpi. “Nanti kalau aku tidak ada, kau harus jaga dirimu baik-baik ya, jangan menangis lagi.” Kerlingku mengerut mendengar perkataanmu. *** Hujan telah tunai yang tertinggal hanya basah. Kita berjalan bersamasama menuju rumahku. Sepanjang jalan orang melihat kita dengan tatapan aneh. Bagaimana tidak? Sekujur tubuh basah kuyup dengan baju yang sangat kotor. Belum lagi wajah yang comeng terkena lumpur. Akh! Sejak kapan pulalah kita memikiri pendapat orang lain. Bukankah itu adalah hak mereka? Akhirnya, langkah terhenti di depan rumah berpagar hijau. Tiba-tiba ibu datang dari belakang memayungi diriku. “Rin, kenapa berdiri saja di sini? Lihat! bajumu basah kuyup dan kotor. Ayo! Kita masuk ke dalam,” ajak ibu. “Ibu dari mana?” tanyaku “Tadi ibu dari warung beli gula. Nanti langsung mandi ya. Kita mau ke rumah Ryan bakda magrib.” “Ke rumah Ryan? Ngapai,bu” tanyaku heran “Lo? Kamu lupa ya? Nanti malam kan acara empat puluh harinya Ryan,” “Lantas, siapa tadi yang sedang bersamaku?” bisikku dalam hati. Bulu kudukku kembali merinding. Sebegitu parahkah penyakit merindu atau aku yang belum bisa merelakanmu untuk pergi ke tempat yang terindah. Hingga, aku berhalusinasi kalau kamu menemaniku menyambut hujan. Tapi ini terasa nyata. Bekas kecupanmu masih terasa hangat. Aku menyentuh jemariku. Ternyata, cincin pemberianmu tetap melekat. Dunia KOMA Kedai Durian, 27 Januari 2012
• Penulis mahasiswi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia UMN Al-Washliyah Medan dan bergiat di KOMA.
LIHAT PROSES, BUKAN HASILNYA CIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN) Al-Washliyah patut berbangga, pasalnya pada acara wisuda UMN-AW yang digelar pada Sabtu (20/10/12) di Wisma Benteng ada satu wisudawati yang mengambil perhatian para undangan. Wisudawati angkatan 2008 bernama Siti Yundari ini meraih predikat Cum Laude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,97. Sebuah pencapaian akademik yang nyaris sempurna. “Ia, rata-rata nilai indeks prestasi mendapatkan A, hanya dua mata kuliah yang mendapat nilai B,” ujar Siti membuka pembicaraan. Dara kelahiran Medan 31 Oktober 1990 ini mengatakan bahwa kiatnya meraih predikat cum laude itu tidak lepas dari kerja keras dan disiplin dalam perkuliahan. Bagi Siti, menikmati proses perkuliahan jauh lebih penting dibandingkan orientasi kepada hasil. Proses yang dinikmati itu bagi Siti adalah bagaimana mahasiswa tidak hanya mengikuti dan menerima perkuliahan yang diberikan oleh dosen. “Mahasiswa harus inovatif loh, kita harus mencarin sumber-sumber lain selain dari dosen, “ tutur perempuan berzodiak Sagitarius ini semangat. Siti yang mempunyai hobi berdiskusi ini ternyata aktif semasa menjadi mahasiswa. Bagi Siti, kesibukan kuliah dan organisasi bisa saling mendukung bagi pengembangan diri. Siti pernah menjabat sebagai Gubernur Fakultas Sastra periode 2009/2010 dan anggota Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) periode 2010/2011. Baginya, berorganisasi bagi mahasiswa adalah wajib. “Selain menambah pengetahuan dan kemampuan berorganisasi bisa menambah jaringan kita,” kata putri tunggal pasangan Bono dan Yusmaniar. Siti menepis mitos bahwa berorganisasi akan membuat mahasiswa lalai dengan perkuliahannya. Bagi Siti, asal bisa membagi waktu dengan seimbang, perkuliahan dan organisasi dapat diikuti dengan baik. Selain organisasi, Siti mengaku bahwa selama ini juga dia disibukkan dengan aktivitas mengajar bahasa Inggris di sebuah lembaga kursus di daerah Amplas. “ Capek sih tapi enjoy aja tuh,” Kata Siti yang berdarah Jawa Minang ini tersenyum simpul.
SELAMA T. Dr. H. Yusnar Yusuf, MA menyerahkan bingkisan kepada SELAMAT Siti Yundari sebagai wisudawan terbaik UMN-AW Periode 2012 dengan IPK 3,97. Siti mengatakan sebagai mahasiswa berprestasi tidak terlepas dari bimbingan Dekan Fakultas Sastra Sufatmi Suriyanti, S.S, M.Hum dan Kepala Program Studi Junaidi, SS. Teman semasa perkuliahan juga tak lepas dalam membantunya menjadi mahasiswa berprestasi yang membanggakan semua pihak. “Peran mereka sangat membantu saya mendapatkan pencapaian ini,”ucap Siti menutup wawanFEBR Y ICHW AN BUTSI BUTSI) ICHWAN cara. (FEBR FEBRY
SYIAR FOTO
SYIAR PROFIL
Siti Yundari, Wisudawan Terbaik UMN-AW 2012:
Mahasiswa UM-AW bergembira menyambut Ospek UMN-AW 2012.
Sekitar 1400 mahasiswa baru UMN-AW memadati jalan kampus menuju aula kampus C untuk mengikuti acara pembukaan Ospek 2012.
Peserta Ospek sedang bersantap siang bersama.