326 4.4
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
4.4.1
Analisa
dan
Pembahasan
Sistem
Berjalan
(Sebelum
Preventive
Maintenance) PT. Gajah Tunggal khususnya di dalam departemen maintenance memiliki sistem informasi yang masih kurang baik, hal ini dapat dilihat dari pembuatan laporan bulanan mengenai kerusakan mesin dengan menggunakan program aplikasi Fox Pro 2.6 yang belum disertai dengan jadwal preventive maintenance yang tepat sesuai simulasi perhitungan reliability. Begitu pun dengan pembuatan surat EJO (Engineering Job Order) atau dalam hal ini sering disebut dengan WO (Work Order) yang masih dilakukan secara manual, apabila terjadi kerusakan pada mesin. Selama ini perawatan mesin yang ada pada PT. Gajah Tunggal masih berdasarkan on-condition maintenance atau corrective maintenance (perawatan berdasarkan visualisasi terhadap kondisi peralatan yang mengalami breakdown) dan perawatan berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan dari manual book yang diperoleh dari saat pembelian mesin; sehingga masih sering terjadinya breakdown maintenance dengan frekuensi yang tinggi, dimana perawatan dilakukan apabila terjadi kerusakan pada mesin, sehingga mesin tersebut tidak lagi dapat melakukan kegiatan proses produksi.
327
Gambar 4.2 Rich Picture Sistem Berjalan Maintenance Plant A PT. Gajah Tunggal
328 Adapun penjelasan akan sistem perawatan yang berlaku saat ini di dalam perusahaan dalam melakukan kegiatan perawatan terhadap mesin yang membutuhkan perawatan dapat dideskripsikan sebagai berikut : 1.
Bila terdapat kerusakan pada mesin, pertama operator mesin bagian produksi akan melaporkan ke bagian maintenance untuk memberitahukan kerusakan tersebut secara lisan, pada saat itu juga operator mesin bagian produksi membuat surat WO perbaikan.
2.
Teknisi/karyawan maintenance melakukan pemeriksaan mesin yang mengalami gangguan kerusakan dan digunakan sebagai laporan kejadian bahwa terdapat kerusakan pada mesin.
3,4. Teknisi atau karyawan maintenance yang melakukan pemeriksaan itu melaporkan hasil pemeriksaan ke manajer manufacture mengenai kerusakan yang telah terjadi dan mengkonfirmasi kerusakan yang terjadi. 5,6. Apabila tindakan perbaikan disetujui oleh manajer manufacture, maka teknisi maintenance akan segera melakukan perbaikan. Perbaikan terdapat 2 macam cara, yaitu perbaikan yang bersifat penggantian part dan perbaikan yang bersifat hanya perawatan saja, seperti penggantian oli pada mesin.
329 Setelah dilakukan pengamatan pada PT. Gajah Tunggal dapat diketahui beberapa kelemahan pada sistem yang sedang berjalan di perusahaan, kelemahan-kelemahan sistem yang ada, antara lain : •
Tidak akuratnya data, karena WO dibuat tertulis secara manual sehingga data tidak dapat langsung ter-update dalam database dan sering terjadinya kehilangan WO, yang dapat mengakibatkan data historis kerusakan mesin tidak lengkap dan akurat.
•
Tidak dilakukannya penjadwalan perawatan pada mesin secara terinci dan efektif, sehingga tidak dapat diketahui kapan mesin akan rusak atau pun kapan seharusnya penggantian komponen pada mesin dilakukan.
•
Membutuhkan waktu dalam pembuatan laporan bulanan, baik laporan kerusakan mesin maupun laporan penggantian atau pun perbaikan suku cadang karena pencatatan datanya masih dilakukan secara semi manual.
•
Tidak akuratnya jumlah breakdown dan downtime yang diakibatkan oleh kesalahan saat memasukkan data kerusakan ke database, sehingga informasi yang mengalir tidak konsisten yang pada akhirnya akan mengalami kesulitan dalam melakukan perhitungan reliability.
•
Apabila dilihat dari segi waktu, proses bisnis yang dilakukan kurang efektif, dimana waktu yang terbuang lebih dikarenakan penyampaian informasi kerusakan kepada bagian manufacture oleh bagian maintenance yang masih dilakukan secara manual, yang dalam hal ini lokasi kantor bagian manufacture berbeda dengan kantor bagian maintenance.
330 •
Kurangnya penggunaan sistem yang berbasis Teknologi Informasi dalam pembuatan laporan, sehingga pihak manajemen perusahaan tidak akurat dalam membuat keputusan dari laporan, yang nantinya akan mempengaruhi langkah strategi perusahaan selanjutnya.
•
Belum terdapatnya program aplikasi yang mendukung kegiatan preventive maintenance. Dengan adanya kelemahan–kelemahan tersebut, maka dibutuhkan suatu
perancangan sistem informasi yang bertujuan untuk dapat mengatasi kelemahan yang ada. Berikut hasil analisis kebutuhan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk perancangan sistem informasi usulan penerapan preventive maintenance, yaitu: •
Informasi breakdown frequency mesin.
•
Informasi historis lamanya downtime mesin.
•
Informasi biaya bahan baku, tenaga kerja, operasional listrik, dan harga komponen mesin.
•
Informasi proses bisnis saat ini.
•
Informasi platform yang digunakan saat ini. Dengan didukung oleh adanya informasi-informasi yang dibutuhkan, maka sangat
membantu lancarnya proses perancangan sistem informasi kegiatan perawatan pada mesin yang dapat memberikan keunggulan kompetitif mengingat banyak bermunculan para kompetitor baru. Penghematan waktu juga akan dirasakan karena terdapat beberapa kegiatan yang membutuhkan waktu dalam membuat laporan, sehingga dirasakan perlu untuk suatu sistem informasi.
331 4.5
Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan UML (Unified Modeling
Language) Model Analisis dan perancangan sistem informasi berikut menggunakan alat bantu yang dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa permodelan yang menyediakan standarisasi dalam menjelaskan kebutuhan dan desain sebuah sistem sebelum melakukan pembuatan program, sehingga dapat menggambarkan sebuah sistem atau program yang akan dibuat.
4.5.1
Preliminary Analysis
4.5.1.1 Purpose PT. Gajah Tunggal adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan ban kendaraan bermotor. Untuk dapat mendukung kegiatan perawatan mesin-mesin pada PT. Gajah Tunggal, maka diperlukan sistem informasi manajemen perawatan yang ditujukan kepada tingkat departemen yang berkepentingan, yaitu departemen maintenance dengan tujuan agar dapat menghasilkan analisis keputusan yang efektif dan efisien dalam upaya pengendalian breakdown dan downtime komponen mesin-mesin melalui penjadwalan preventive maintenance.
332 4.5.1.2 System Definition (Analisa dan Pembahasan Sistem Informasi Usulan Setelah Diterapkannya Preventive Maintenance) Preventive Maintenance and Reliability System yang akan dibuat merupakan sistem informasi yang akan membantu departemen maintenance dalam melakukan pencatatan data yang ada serta merancang sistem yang dapat membantu manajemen perawatan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kegiatan perawatan mesinmesin pada PT. Gajah Tunggal. Terdapat beberapa operasi pencatatan pada departemen
maintenance ini
diantaranya adalah pencatatan data karyawan pabrik, pencatatan perawatan mesin, pencatatan komponen/suku cadang, pencatatan work order dan pencatatan data histories mesin. Sistem informasi yang akan dibuat dapat memenuhi semua kebutuhan dari kegiatan yang ada tersebut. Sistem informasi ini dapat melakukan perhitungan reliability untuk menerapkan sistem pemeliharaan yang lebih baik dengan menggunakan metode preventive maintenance, dengan perhitungan ini dapat membandingkan biaya yang ada pada saat metode preventive maintenance belum diterapkan dan sesudah metode tersebut diterapkan, serta dapat menghitung nilai MTTF (Mean Time To Failure). Sistem informasi ini juga dapat memberikan informasi mengenai jadwal atau waktu perbaikan maupun perawatan dari mesin tertentu yang akan mengalami kerusakan.
333 4.5.1.3 FACTOR(Functionality–Application–Condition–Technology–ObjectResponsibility) Analysis Tabel 4.53
FACTOR Analysis
Functionality
Sistem dapat mendukung kegiatan penerapan preventive maintenance, melakukan perhitungan reliability, pembuatan work order, membuat jadwal maintenance, dan penyimpanan data.
Application
Sistem ditujukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, khususnya pihak staff dan manajer departemen Engineering dan depatemen Manufacture.
Condition
Sistem harus dapat terdistribusi dengan para actor sehingga dapat dipergunakan sesuai dengan pengalaman penggunaan komputer dari actor itu sendiri.
Technology
Seperangkat PC yang compatible dalam penggunaan Microsoft Visual Basic 6.0, Microsoft Access, printer.
Object
Mesin, komponen, produk, schedulle, reliability, cost saving, operation time, downtime, WO.
Responsibility
Sistem dapat menyediakan informasi yang mendukung dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen dalam membantu menentukan waktu produksi dan maintenace mesin, serta dapat menekan biaya produksi.
334 4.5.1.4 Context Diagram (Rich Picture)
Gambar 4.3 Rich Picture Sistem Informasi Usulan Preventive Maintenance Plant A PT. Gajah Tunggal
335 Sistem informasi yang akan dirancang dapat memenuhi semua kebutuhan informasi yang diperlukan oleh departemen manufacturing khususnya pada kegiatan pemeliharaan mesin. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain: 1,2.
Operator membuat work order untuk melaporkan bahwa telah terjadi kerusakan pada mesin, dan laporan ini dapat dicetak untuk dilaporkan kepada karyawan maintenance. Work order
ini dapat digunakan sebagai laporan mengenai
kerusakan pada mesin, pelapor kerusakan, penanganan perbaikan pada mesin. 3.
Karyawan Maintenance membuka form untuk memasukkan data historis downtime, dan sistem secara otomatis dapat menghitung waktu interval kerusakan (TTF) dan waktu downtime (TTR), serta hasil data yang telah dimasukkan ini dapat ditampilkan apabila diperlukan untuk melihat data historis kerusakan komponen untuk setiap mesin. Karyawan Maintenance dapat melakukan perhitungan reliability berdasarkan data historis downtime tersebut, untuk menghasilkan jadwal untuk melakukan tindakan perawatan terhadap mesin (preventive maintenance), dimana jadwal tersebut dapat dilihat berdasarkan periode waktunya. Selain itu, informasi mengenai mesin dan komponen dapat diupdate, misalnya nama mesin, tipe atau nomor mesin.
4.
Selain departemen maintenance, departemen manufacture/produksi khususnya untuk manajer dapat mengakses jadwal ini yang berguna untuk mengetahui waktu kegiatan produksi yang dilakukan bila mesin tersebut berhenti dan dilakukan perbaikan. Manajer manufacture/produksi juga dapat meng-update data karyawan baik operator atau karyawan departemen maintenance. Manajer manufacture/produksi juga dapat meng-update jenis produk yang diproduksi oleh mesin. Bila pada mesin terjadi downtime, sistem dapat menghitung dan
336 menampilkan biaya kehilangan produksi untuk setiap produk pada mesin tersebut. 5.
Manajer manufacture/produksi akan membandingkan biaya sebelum dilakukan kegiatan preventive maintenance, yaitu pada saat terjadi kerusakan dan pada saat kegiatan preventive maintenance dilakukan. Hal ini dilakukan sebelum jadwal perawatan mesin dibuat. Untuk melakukan perbandingan biaya sebelum dan sesudah preventive maintenance diterapkan perlu menghitung nilai MTTF (Mean Time To Failure) yang dapat dihitung dalam sistem, serta dapat mengetahui reliability perusahaan sebelum diterapkannya kegiatan preventive maintenance dengan memasukkan target reliability, interval waktu untuk simulasi, total waktu untuk simulasi waktu yang diinginkan. Perbandingan reliability sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan preventive maintenance dapat ditampilkan dalam bentuk grafik untuk memberikan informasi yang lebih sederhana dan dapat dengan mudah dimengerti. Sistem ini juga akan menampilkan informasi biaya untuk biaya kerusakan (failure cost) dan biaya perawatan pencegahan (preventive cost).
6.
Jika tidak terdapat penghematan yang diinginkan (cost saving expectation), pihak manajemen perusahaan tidak akan melakukan dan membuat jadwal preventive maintenance.
7,8,9. Apabila terdapat penghematan yang diinginkan (cost saving expectation), pihak manajemen perusahaan akan melakukan dan membuat jadwal preventive maintenance sesuai dengan peningkatan reliability yang diinginkan sesuai dengan target yang telah ditetapkan perusahaan. Jadwal ini akan disimpan dan digunakan untuk informasi mengenai jadwal perawatan mesin berdasarkan
337 komponennya, sehingga pihak manajemen perawatan dapat mempersiapkan diri dalam proses pengambilan keputusan untuk jadwal penggantian komponen, sehingga tidak akan mengganggu kegiatan proses produksi yang sedang dilakukan. Jadwal ini dilakukan diluar jam operasi mesin. 10.
Operator akan menutup dan mencetak WO bila diperlukan saat penanganan perbaikan mesin yang rusak telah dilakukan ataupun sebagai tindakan maintenance pencegahan sesuai dengan jadwal preventive maintenance yang telah dibuat sebelumnya.
Dengan adanya hal-hal tersebut diharapkan sistem informasi yang dirancang ini bertujuan membantu pihak manajemen dalam membuat kebijakan dan membantu pihak bagian maintenance dalam meningkatkan kehandalan setiap mesin yang ada, serta bisa meningkatkan performansi bagian produksi agar tidak terjadinya kehilangan biaya produksi. Dengan adanya sistem pencatatan data yang lebih terkomputerisasi ini, dapat memberikan kemudahan bagi pihak manajemen untuk memperoleh data maupun informasi yang dibutuhkannya dengan lebih lengkap, cepat, akurat, dan up to date.
338 4.5.2
Problem Domain Analysis
4.5.2.1 Class Sebelum mendapatkan class, maka dibuat class candidate terlebih dahulu dan dianalisa berdasarkan problem domain dari sistem informasi preventive maintenance and reliability system. Dibawah ini merupakan tabel class candidate: Tabel 4.54 Class Candidate 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Sistem informasi Departemen maintenance Data Karyawan manufacture Karyawan maintenance Mesin Komponen/suku cadang Biaya MTTF Departemen manufacturing Kerusakan Form Failure Jam operasi mesin Reliability Cost saving expectation Produk Operator Pelanggan Grafik Work Order
339 Dengan adanya class candidate, selanjutnya dianalisa untuk mendapatkan class yang sesuai dengan problem domain dari sistem informasi preventive maintenance and reliability system. Untuk membantu pemilihan class yang tepat, berikut adalah analisa terhadap behavioral pattern atau event trace dari sistem: 1. Karyawan maintenance memasukkan data kerusakan komponen pada form downtime histories kerusakan mesin. 2. Manajer manufacture menghitung nilai MTTF (mean time to failure) dari setiap komponen yang mengalami kerusakan. Nilai MTTF nantinya dipergunakan untuk melihat biaya failure dan biaya preventive, sehingga nantinya nilai tersebut akan dibandingkan dan ditampilkan sebagai perbandingan. Apakah telah terjadi penghematan yang diinginkan oleh perusahaan atau tidak. 3. Operator/karyawan manufacture memasukan data diri dan data kerusakan yang terjadi pada mesin sebagai bukti laporan terdapat kerusakan pada mesin, yang nantinya data tersebut digunakan sebagai laporan untuk bagian maintenance untuk melakukan perbaikan. 4. Apabila terjadi penghematan yang diinginkan oleh perusahaan, maka dapat dibuat jadwal dalam melakukan kegiatan preventive maintenance. 5. Bagian maintenance akan membuat jadwal preventive maintenance diluar jam operasi mesin, sehingga tidak mengganggu jalannya kegiatan produksi. 6. Sistem dapat menghitung dan menampilkan biaya kehilangan produksi untuk setiap jenis produk pada mesin yang rusak.
340 Dibawah ini merupakan class yang didapat dari ringkasan class candidate dan behavioral pattern, antara lain :
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tabel 4.55 Class pada Problem Domain Mesin Downtime Komponen Reliability Jadwal (scheduling) Jam operasi (operation time) Work Order Cost Saving Produk
4.5.2.2 Event Sebelum mendapatkan event dibuat event candidate terlebih dahulu dan dianalisa berdasarkan problem domain dari sistem informasi preventive maintenance and reliability system. Dibawah ini merupakan tabel event candidate: Tabel 4.56 Events Candidate Dicatat 1 Dihitung 2 Diubah 3 Disimulasi 4 Dibandingkan 5 Dibuat 6 Dikerjakan 7 Dicetak 8 Diperbaiki 9 Dproduksi 10 Diganti 11 Disimpan 12
341 Dari event candidates diatas, maka semua dijadikan event. Event Table dibuat agar dapat mengindikasikan keterlibatan hubungan Class dalam Event yang spesifik. Dengan demikian, Event-Event dan Class-Class yang kurang terlibat dalam hubungan yang signifikan tidak ditampilkan dalam event table berikut. Tanda (check mark) dalam event table mengindikasikan bahwa class terlibat dalam event yang spesifik. Berdasarkan pada definisi sistem dan behavioral pattern dari sistem, event dari setiap class dapat didefinisikan dalam event table sebagai berikut:
Tabel 4.57
Event Table
Class
Events Dicatat Dihitung Diubah Disimulasi Dibandingkan Dibuat Dikerjakan Dicetak Diperbaiki Diproduksi Diganti Disimpan
Downtime
Komponen
+ *
+
Reliability
Jadwal (scheduling)
Jam Operasi
Produk
WO
+
Mesin
+
* *
*
*
Cost Saving
+ * *
* * +
+
+
+ * +
*
+
* +
+
Keterangan : + = dilakukan sekali ; * = dilakukan berulang
+
+
*
* *
+
+
342 4.5.2.3 Class Diagram Class Diagram menampilkan class-class yang ada dalam sistem serta hubungan antar class dimana masing-masing class tersebut mempunyai atribut dan behavior.
+No_MaintenanceTime : Date +No_Machine : String +Weekday : Date +Time_start : Date +Time_finsh : Date +dibuat() +diubah() +disimpan()
1
1 +No_Schedule : String +No_Machine : String +No_Part : String +Periode_schedule : Date +MaintenanceDateStart : Date +MaintenanceDateFinish : Date +dibuat() +diubah() +disimpan()
+No_Machine : String +Machine_type : String +Capacity : Boolean +Quantity : Boolean +dicatat() +disimpan() +diperbaiki()
1..*
1 1..*
1
1..*
1
1
+No_Machine : String +No_Part : String +Interval_for_simulation : Integer +Target_reliability : Integer +Total_time : Integer +dibuat() +dihitung() +disimulasi() +disimpan()
+No_Machine : String +No_Part : String +dicatat() +diubah() +dihitung() +dibandingkan()
+No_WO : String +No_Machine : String +No_Part : String +Type_WO : String +Work_Priority : String +Tgl_WO : Date +desc_masalah : String +Nama : String +Shift : Integer +dibuat() +dikerjakan() +dicetak()
0..1
1..* 1..*
1 1
+No_Product : String +No_Machine : String +Product_name : String +Unit_Production : Integer +Production_time : Integer +Production_cost : Integer +dicatat() +diproduksi() +disimpan()
1
+No_Part : String +No_Machine : String +Name_Part : String +Merk_Part : String +Price_Part : Integer +StdTimeToRepair : Integer +Supplier : String +Available : String +dicatat() +diubah () +disimpan() +diperbaiki() +diganti()
Gambar 4.4
1
Class Diagram
+No_Downtime : String +No_Machine : String +No_Part : String +Date : Date +Finish_repair : Date +Start_repair : Date +Problem : String +Action : String +LastBD : Date +StartBD : Date +BDinterval : Integer +dicatat() +dihitung() +disimpan()
343 4.5.2.4 State Chart Statechart diagram menggambarkan daur hidup sebuah objek yang diawali dengan munculnya objek sampai berakhirnya daur hidup objek tersebut atau perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem akibat adanya kejadian yang diterima. Pada umumnya satu statechart diagram menggambarkan tingkah laku dari sebuah objek dalam class, berikut adalah statechart diagram dari masing-masing class:
• State Chart Mesin
Gambar 4.5 State Chart Mesin
Tabel 4.58 Event dan Atribut class Machine Atribut Event Dihidupkan Waktu operasi Diperbaiki Waktu perbaikan, sebab kerusakan Dimatikan Waktu berhenti
344 • State Chart Komponen
Gambar 4.6 State Chart Komponen
Tabel 4.59 Event dan Atribut class Part Atribut Event Dihidupkan Waktu operasi Diperbaiki Waktu perbaikan, sebab kerusakan Dimatikan Waktu berhenti
• State Chart Downtime
Gambar 4.7 State Chart Downtime
Tabel 4.60 Event dan Atribut class Downtime Atribut Event Dicatat Date start/finish, problem. Dihitung Time interval.
345 • State Chart Scheduling
Gambar 4.8 State Chart Scheduling
Tabel 4.61 Event dan Atribut class Scheduling Atribut Event Dibuat Maintenance Date Diubah Maintenance Date, schedule period
• State Chart Product
Gambar 4.9 State Chart Product
Tabel 4.62 Event dan Atribut class Product Atribut Event Diproduksi Production time start Dicatat Production cost, production unit Dihentikan Production time finished
346 • State Chart Reliability / dihitung()
/ dibuat()
/ dihentikan() Active
/ disimulasi()
Gambar 4.10 State Chart Perhitungan Reliability
Tabel 4.63 Event dan Atribut class Reliability Atribut Event Dibuat Total time, Disimulasi Interval for simulation Dihitung Target reliability, MTTF
• State Chart Operation Time
Gambar 4.11 State Chart Operation Time
Tabel 4.64 Event dan Atribut class Operation Time Atribut Event Dibuat Date, shift time Diubah Time start/finished
347 • State Chart Work Order
Gambar 4.12 State Chart Work Order
Tabel 4.65 Event dan Atribut class Work Order Atribut Event Dibuat Date, machine name, problem Dikerjakan Employee name, time start/finished Dicetak Date, machine name, problem
• State Chart Cost Saving / diubah()
/ dicatat()
/ dibandingkan() Active
/ dihitung()
Gambar 4.13 State Chart Cost Saving Tabel 4.66 Event dan Atribut class Cost Saving Atribut Event Dicatat Production cost, production unit Diubah Reliability. Production unit Dihitung Total production cost Dibandingkan Preventive cost, failure cost
348 4.5.3
Application Domain Analysis
4.5.3.1 Use Case Diagram Use case diagram digunakan untuk mendeskripsikan interaksi yang terjadi antar sistem yang dibuat dengan pengguna sistem. Sebelum membuat use case diperlukan actor tabel yang menghubungkan antara sistem yang ada dengan actor yang menggunakan use case tersebut.
Tabel 4.67 Actor Tabel Use Case Mendata Mesin Mendata Komponen Mendata Karyawan Mendata Produk Mendata Jam Operasi Mencetak Work Order Membuat Work Order Menutup Work Order Mendata Kerusakan Mesin Mendata Kerusakan Komponen Mendata Down Time Mengakses Down Time Perhitungan Reliability Pembuatan Jadwal Preventive Maintenance
Karyawan Maintenance v v
Actor Manajer Manufacture
Operator
v v v v v v v v v v v v
349 Untuk mengetahui interaksi antara actor dengan sistem di dalam use case diagram, maka perlu dibuat actor specification untuk setiap actor sebagai berikut:
Tabel 4.68 Actor Specification untuk Karyawan Maintenance Karyawan Maintenance Bertanggung jawab atas pembuatan jadwal maintenance, perbaikan Goal : mesin, serta perawatan mesin lainnya. Apabila terjadi kerusakan (breakdown), karyawan maintenance menerima laporan dari operator mesin. Karyawan melakukan function dalam sistem antara lain membuat jadwal, melakukan input kerusakan, serta melakukan perhitungan kehandalan mesin. Characteristic : Karyawan maintenance beberapa orang yang terbagi atas 3 shift. Setiap karyawan maintenance bertanggung jawab terhadap mesin yang ditanganinya. Setiap karyawan memiliki berbagai pengalaman dan level yang berbeda, dapat melakukan analisa terhadap sistem serta hasil dari perhitungan yang diperoleh dari sistem.
Tabel 4.69 Actor Specification untuk Manajer Manufacture Manajer Manufacture Manajer manufacture bertanggung jawab atas kelancaran Goal : proses produksi secara keseluruhan, serta menjaga keamanan terhadap sistem yang digunakan. Mengatur hak akses user, mendata jam operasi, melakukan perhitungan biaya, menyetujui atas jadwal yang telah dibuat oleh departemen maintenance. Characteristic : Sistem hanya terdiri dari seorang Manajer manufacture dengan berbagai pengalaman.
Goal :
Characteristic :
Tabel 4.70 Actor Specification untuk Operator Operator Operator bertanggung jawab atas sistem produksi dan sistem perawatan yang berlaku terhadap mesin secara keseluruhan. Kebutuhan dasar dari operator adalah membuat, menutup, dan mencetak work order apabila dibutuhkan dan melaporkan kerusakan yang terjadi kepada departemen maintenance. Sistem terdiri dari beberapa operator dengan berbagai pengalaman yang berbeda.
350 Supaya lebih efisien, diperlukan abstraksi yang relevan dan berfokus pada user dan sistem. Use Case dapat membantu pencapaian tingkat abstraksi dan fokus yang relevan. Use Case menyediakan sebuah gambaran kebutuhan sistem yang dipandang dari segi user/pemakai sistem dan sebagai dasar untuk menjelaskan kebutuhan fungsi dasar dan kebutuhan interface. Use case diagram mampu menggambarkan fungsi di dalam sistem untuk memenuhi kebutuhan user terhadap sistem. Dengan use case diagram, informasi seperti apa saja yang dapat dilakukan oleh sistem, siapa actor yang terlibat dalam sistem, serta hubungan antara actor dengan sistem dapat ditunjukkan dengan jelas. Actor table menyediakan gambaran interaksi antara use case dan actor yang menggunakannya. Berikut adalah use case diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan user:
351
Gambar 4.14 Use Case Diagram
352 Use case specification digunakan untuk menjelaskan bagaimana use case bekerja di dalam system, serta fungsi apa saja yang berhubungan langsung dengan use case tersebut. Berikut merupakan use case specification untuk masing-masing use case.
Tabel 4.71 Spesifikasi Use case Mendata Karyawan Use case name Mendata Karyawan Use case ini berfungsi untuk menjelaskan proses Brief description mengenai data karyawan. Basic flow
1. Use case ini dimulai bila terdapat karyawan (operator dan teknisi) yang baru atau pengubahan data karyawan. 2. Jika data karyawan baru, maka manager akan memasukkan kode karyawan yang baru. 3. Jika data karyawan lama, dan ingin dilakukan perubahan, maka manager akan mencari kode karyawan yang lama untuk melakukan perubahan data karyawan tersebut. 4. Manajer produksi melakukan perubahan atau penambahan data karyawan.
Alternatif flow
5. Setelah selesai sistem akan menyimpan informasi tersebut 6. Use case selesai. Pada langkah no 2, kode karyawan tidak boleh ada yang sama, bila tidak akan muncul pesan kesalahan (error)
Special Requirement Pre condition
Manajer Produksi memasukkan kode karyawan, nama, posisi, gaji, serta shift kerja.
Post condition
Sistem menampilkan informasi tersebut.
353
Tabel 4.72 Spesifikasi Use case Mendata Produk Use case name Mendata Produk Use case ini menjelaskan pendataan mengenai jenis-jenis Brief description produk yang pernah diproduksi. Basic flow
1. Use case ini dimulai ketika ada produk baru yang diproduksi dilakukan perubahan pada data produk. 2. Manajer Produksi mengisi data mengenai waktu produksi, jumlah unit sekali produksi (sekali proses), biaya produksi. 3. Menjalankan use-case perhitungan biaya produksi unit/jam dapat dihitung setelah memasukkan variable jumlah unit sekali produksi. 4. Menjalankan use case perhitungan biaya kehilangan produksi (lost production) per jam.
Alternatif flow
Special Requirement Pre condition
Post condition
5. Use case selesai Pada langkah 2, data mengenai jumlah unit produksi dan biaya dan waktu produksi diisi dengan numeric, bila tidak akan dimunculkan pesan kesalahan. No. produk tidak boleh sama. Manajer Produksi memasukkan no.produk, waktu produksi, jumlah unit sekali produksi, serta biaya produksi per unit berdasarkan pencatatan dari bagian produksi. Sistem akan menghitung biaya produksi /jam (unit/jam), serta biaya kehilangan produksi. Kemudian data produk telah ter-update atau tersimpan dalam sistem.
354
Tabel 4.73 Spesifikasi Use case Mendata Jam Operasi Use case name Mendata Jam Operasi Use case ini berfungsi untuk menjelaskan proses untuk Brief description membuat jam operasi untuk jadwal kegiatan produksi setelah menerapkan preventive maintenance. 1. Use case ini dapat dibuat setelah melakukan use case Basic flow membuat jadwal preventive maintenance. 2. Manajer Produksi dapat memasukkan periode waktu yang diinginkan untuk menjadwalkan kegiatan produksi (jam operasi mesin) setelah menganalisa jadwal preventive maintenance mesin dan penghematan biaya produksi. 3. Kemudian sistem akan menampilkan informasi berupa jadwal operasi mesin produksi. Alternatif flow Special Requirement Pre condition Post condition
4. Use case selesai. Jadwal yang dibuat menyesuaikan dengan jadwal preventive maintenance mesin. Membuat jadwal preventive maintenance. Sistem menampilkan informasi tersebut.
355
Tabel 4.74 Spesifikasi Use case Mendata Mesin Use case name Mendata Mesin Use case ini menjelaskan proses penambahan mesin Brief description baru atau pengubahan data mesin. Basic flow
1. Use case ini dimulai ketika terdapat mesin baru, atau terdapat perubahan data mesin yang lama. 2. Jika mesin tersebut baru, maka bagian maintenance akan memasukkan no.mesin yang baru. 3. Jika mesin tersebut adalah mesin lama, maka bagian maintenance akan mencari no.mesin yang lama, dan akan ditampilkan oleh sistem. 4. Bagian maintenance melakukan pengubahan atau penambahan data 5. Setelah selesai maka sistem akan menyimpan informasi data mesin tersebut.
Alternatif flow Special Requirement Pre condition Post condition
6. Use case selesai No.mesin tidak boleh ada yang sama. Bagian maintenance melakukan perubahan data mesin Data mesin yang baru atau yang telah diubah terupdate dalam sistem
356
Tabel 4.75 Spesifikasi Use case Mendata Komponen / Part Use case name Mendata komponen / part Use case ini menjelaskan proses penambahan part baru Brief description atau pengubahan data part. Basic flow
1. Use case ini dimulai ketika tercatat part baru, atau terdapat perubahan data part yang lama. 2. Jika pencatatan part baru, maka bagian maintenance akan memasukkan kode part yang baru. 3. Jika part tersebut adalah part lama, maka bagian maintenance akan mencari kode part yang lama, dan akan ditampilkan oleh sistem. 4. Bagian maintenance melakukan pengubahan atau penambahan data 5. Setelah selesai maka sistem akan menyimpan informasi data part tersebut.
Alternatif flow Special Requirement Pre condition Post condition
6. Use case selesai Kode part tidak boleh sama Bagian maintenance melakukan perubahan terhadap data part. Data part yang baru atau yang telah diubah telah terupdate dalam sistem.
357
Tabel 4.76 Spesifikasi Use case Mendata Kerusakan Mesin Use case name Mendata Kerusakan Mesin Use case ini berfungsi untuk memasukan pencatatan Brief description data kerusakan mesin, serta mengubah data kerusakan yang terjadi pada mesin. Basic flow
1. Use case ini dimulai apabila pada mesin terjadi breakdown, operator mesin akan melaporkan pada bagian maintenance untuk dicatat downtimenya. 2. Bagian maintenance memasukkan no.mesin. nama mesin, beserta keterangan produk yang dihasilkan oleh mesin tersebut. 3. Untuk mesin dan produk yang baru, harus dilakukan pengecekan pada data mesin dan data produk, dengan mengakses use case database mesin dan database produk untuk melakukan penambahan data.
Alternatif flow
4. Sistem akan menyimpan data kerusakan tersebut. 5. Use case selesai -
Special Requirement Pre condition
No.mesin dan keterangan produknya harus diisi Bagian maintenance memasukkan data kerusakan mesin berdasarkan no.mesin, nama mesin, no.produk, nama produk.
Post condition
Data kerusakan tersimpan dalam sistem.
358
Tabel 4.77 Spesifikasi Use case Mendata Kerusakan Komponen Use case name Mendata Kerusakan Komponen Use case ini berfungsi untuk memasukan pencatatan Brief description data kerusakan komponen, serta mengubah data kerusakan yang terjadi pada komponen. Basic flow
1. Use case ini dimulai apabila pada mesin terjadi breakdown, operator mesin akan melaporkan pada bagian maintenance untuk dicatat downtimenya. 2. Bagian maintenance memasukkan no.mesin, no. komponen, beserta keterangan komponen dari mesin tersebut.
Alternatif flow
3. Untuk komponen mesin yang baru, harus dilakukan pengecekan pada data mesin dan data komponen, dengan mengakses use case database mesin dan database komponen untuk melakukan penambahan data. 4. Sistem akan menyimpan data kerusakan tersebut. 5. Use case selesai -
Special Requirement Pre condition
No.mesin dan no. komponen harus diisi Bagian maintenance memasukkan data kerusakan komponen berdasarkan no.mesin, nama mesin, no. komponen, nama komponen.
Post condition
Data kerusakan tersimpan dalam sistem.
359
Tabel 4.78 Spesifikasi Use case Mendata Downtime Use case name Mendata Downtime Use case ini berfungsi untuk menginput data mengenai Brief description kerusakan mesin, menyimpan data kerusakan mesin, serta mengubah data kerusakan yang terjadi pada mesin dan komponen-komponennya (part). 1. Use case ini dimulai apabila pada mesin terjadi Basic flow breakdown, operator mesin akan melaporkan pada bagian maintenance untuk dicatat downtimenya. 2. Bagian maintenance memasukkan nama mesin serta nama part yang rusak, beserta tgl kejadian dan waktu mulai diperbaiki serta waktu selesai diperbaiki.
Alternatif flow Special Requirement Pre condition
Post condition
3. Untuk mesin dan part yang baru, harus dilakukan pengecekan pada data mesin dan data part, dengan mengakses use case database mesin dan database komponen untuk melakukan penambahan data. 4. Sistem akan menyimpan data kerusakan tersebut. 5. Use case selesai Pada langkah 2, bila pengisian tgl dan jam kerusakan salah, maka akan diberikan pesan kesalahan. No.mesin, No.part, dan waktu kerusakan harus diisi. Bagian maintenance memasukkan data kerusakan mesin berdasarkan komponennya mesin yaitu no mesin, no. part, tgl. kerusakan, jam kerusakan, waktu mulai rusak, waktu mulai perbaiki dan waktu selesai perbaiki, masalah, serta tindakan yang dilakukan oleh teknisi. Data kerusakan tersimpan dalam sistem.
360
Tabel 4.79 Spesifikasi Use case Mengakses Downtime Kerusakan Use case name Mengakses Downtime Use case ini berfungsi untuk menjelaskan data historis Brief description kerusakan untuk mesin dan komponen berdasarkan periode tertentu. 1. Use case ini dimulai ketika Manajer Produksi ingin Basic flow melihat data historis kerusakan mesin. 2. Manajer Produksi akan akan memasukkan kode mesin dan kode komponen yang ingin ditampilkan data historis kerusakannya. 3. Manajer Produksi bebas untuk memasukan data waktu periode historis kerusakan untuk dianalisa.
Alternatif flow Special Requirement Pre condition Post condition
4 Setelah selesai, maka sistem akan menampilkan informasi data historis kerusakan mesin dan komponen tersebut. 5. Use case selesai No.mesin, No.part, dan periode kerusakan harus diisi. Manajer Produksi telah mengisi no.mesin, no.part, dan periode kerusakan yang ingin diakses. Data kerusakan mesin tertampilkan pada layar.
361
Tabel 4.80 Spesifikasi Use case Perhitungan Reliability Preventive Maintenance Use case name Perhitungan Reliability Preventive Maintenance Use case ini berfungsi untuk menjelaskan proses untuk Brief description simulasi reliability. 1. Use case ini dimulai dengan menghitung nilai MTTF Basic flow dari hasil input use case mengentry data historis downtime kerusakan mesin. 2. Kemudian memasukkan parameter interval waktu, total waktu dan target reliability untuk melakukan simulasi perhitungan tersebut. 3. Kemudian sistem akan menampilkan informasi berupa tabel dan grafik dari reliability sebelum dan sesudah preventive maintenance. 4. Bagian maintenance juga dapat melihat biaya failure, biaya preventive, serta cost saving dari hasil simulasi perhitungan ini. Bila hasil dari target reliability sesuai, maka dapat dilanjutkan ke use case membuat jadwal. 5. Use case selesai. Alternatif flow Interval waktu untuk simulasi tidak boleh lebih besar dari Special Requirement nilai MTTF. Pre condition
Sistem harus menghitung nilai MTTF terlebih dahulu.
Post condition
Sistem menampilkan informasi tersebut.
362
Tabel 4.81 Spesifikasi Use case Membuat Jadwal Preventive Maintenance Use case name Membuat Jadwal Preventive Maintenance Use case ini berfungsi untuk menjelaskan proses untuk Brief description membuat jadwal untuk preventive maintenance Basic flow
1. Use case ini dapat dibuat setelah melakukan use case simulasi reliability. 2. Bagian maintenance dapat memasukkan periode waktu yang diinginkan untuk menjadwalkan 3. Kemudian sistem akan menampilkan informasi berupa jadwal preventive untuk tanggal, serta jam untuk melakukan preventive
Alternatif flow Special Requirement Pre condition Post condition
4. Use case selesai. Jadwal yang dibuat saat mesin tidak beroperasi. Melakukan simulasi reliability preventive maintenance. Sistem menampilkan informasi tersebut.
363
Tabel 4.82 Spesifikasi Use case Membuat WO Use case name Membuat WO Use case ini berfungsi untuk menjelaskan dan sebagai Brief description bukti data historis kerusakan untuk mesin dan komponen berdasarkan periode tertentu. Menginput kerusakan serta tindakan yang diambil untuk mengatasi kerusakan tersebut, serta sebagai bukti laporan untuk meminta perbaikan kepada departemen maintenance. 1. Use case ini dimulai apabila pada mesin terjadi Basic flow breakdown, operator mesin akan membuat WO pada bagian maintenance untuk memperbaiki mesin. 2. Operator akan memasukkan no.WO, no.mesin, no.part yang rusak, beserta tgl kejadian dan nama peminta perbaikan (operator).
Alternatif flow Special Requirement Pre condition
Post condition
3. Sistem akan menyimpan data WO tersebut. 4. Use case selesai No.WO, no.mesin, no.part, dan waktu kerusakan harus diisi. Operator memasukkan data kerusakan mesin berdasarkan komponennya mesin yaitu no mesin, no. part, tgl. kerusakan, masalahnya. Data WO tersimpan dalam sistem.
364
Tabel 4.83 Spesifikasi Use case Mencetak WO Use case name Mencetak WO Use case ini berfungsi untuk mencetak work order, Brief description sebagai bukti permintaan perbaikan yang akan diserahkan ke bagian maintenance. Basic flow
Alternatif flow
Special Requirement Pre condition Post condition
1. Use case ini dimulai setelah operator membuat WO untuk bagian maintenance. 3. Sistem akan mencetak data WO tersebut. 4. Use case selesai Setelah bagian maintenance memperbaiki mesin, lalu WO ditutup, dan dicetak sebagai bukti WO sudah dikerjakan. No.WO, no.mesin, no.part, serta waktu mulai dan selesai perbaikan harus diisi. WO telah dilengkapi datanya oleh operator. Data WO tercetak.
365
Tabel 4.84 Spesifikasi Use case Menutup WO Use case name Menutup WO Use case ini berfungsi untuk menutup work order, Brief description dimana sebelumnya work order telah diinput dan disimpan, serta ditampilkan. Basic flow
Alternatif flow Special Requirement Pre condition
Post condition
1. Use case ini dimulai apabila bagian maintenance telah memperbaiki mesin . 2. Operator menutup WO dengan melengkapi data WO yang telah dibuat operator sebelumnya dengan memilih WO list yang sudah ditangani, dan menginput tgl mulai dan selesai perbaikan, jenis tindakan dan nama teknisi yang memperbaikinya. 3. Sistem akan menyimpan data WO tersebut. 4. Use case selesai. WO dapat dicetak sebagai bukti perbaikan. No.WO, no.mesin, no.part, serta waktu mulai dan selesai perbaikan harus diisi. Setelah bagian maintenance memperbaiki kerusakan, lalu operator menutup WO dengan melengkapi data WO yang telah dibuat operator sebelumnya. Data WO tersimpan dalam sistem.
366 4.5.3.2 Function List Function list digunakan untuk menentukan kemampuan proses (function) dari suatu sistem informasi. Function tersebut berguna untuk membantu actor dalam menggunakan sistem. Di dalam function list terdapat complexity dan function type. Complexity terdiri dari simple, medium, complex, dan very complex. Sedangkan function type terdiri dari read, update, signal dan compute. Tabel 4.85 Function List No
Function
Complexity
Type
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
query mesin query karyawan query komponen query downtime history query jadwal preventive maintenance hitung MTTF hitung downtime (TTR) hitung interval waktu kerusakan (TTF) melakukan perhitungan reliability hitung failure cost hitung preventive cost hitung cost saving update produk update komponen update karyawan update mesin membuat jadwal preventive maintenance membuat work order
Simple Simple Simple Medium Simple Medium Medium Medium Complex Medium Medium Medium Medium Medium Medium Medium Medium Medium
Read Read Read Read Read and Signal Read and Compute Read and Compute Read and Compute Read and Compute Compute Compute Compute Update Update Update Update Read and Compute Update
367 4.5.3.3 Sequence Diagram Sequence Diagram merupakan diagram yang digunakan untuk memberikan gambaran mengenai hubungan yang terjadi antara actor, object, dan user interface yang ada dalam sistem informasi. Selain itu didalam sequence diagram dapat dilihat aliran pesan antar object yang berupa event atau message suatu use case. Berikut merupakan sequence diagram dari sistem informasi preventive maintenance and reliability system.
368 •
Sequence Diagram Mendata Karyawan
Gambar 4.15
Sequence Diagram Mendata Karyawan
369 •
Sequence Diagram Mendata Produk
Gambar 4.16
Sequence Diagram Mendata Produk
370 •
Sequence Diagram Mendata Jam Operasi
Gambar 4.17 Sequence Diagram Mendata Jam Operasi
371
•
Sequence Diagram Mendata Mesin
Gambar 4.18
Sequence Diagram Mendata Mesin
372 •
Sequence Diagram Mendata Komponen
Gambar 4.19 Sequence Diagram Mendata Komponen
373 •
Sequence Diagram Mendata Kerusakan Mesin
Gambar 4.20
Sequence Diagram Mendata Kerusakan Mesin
374 •
Sequence Diagram Mendata Kerusakan Komponen
Gambar 4.21
Sequence Diagram Mendata Kerusakan Komponen
375 •
Sequence Diagram Mendata Downtime
Gambar 4.22
Sequence Diagram Mendata Downtime
376 •
Sequence Diagram Mengakses Downtime Kerusakan
Gambar 4.23
Sequence Diagram Mengakses Downtime Kerusakan
377 •
Sequence Diagram Perhitungan Reliability Preventive Maintenance
Gambar 4.24
Sequence Diagram Perhitungan Reliability Preventive Maintenance
378 •
Sequence Diagram Membuat Jadwal Preventive Maintenance
Gambar 4.25
Sequence Diagram Membuat Jadwal Preventive Maintenance
379 •
Sequence Diagram Membuat Work Order
Gambar 4.26
Sequence Diagram Membuat Work Order
380 •
Sequence Diagram Mencetak Work Order
Gambar 4.27
Sequence Diagram Mencetak Work Order
381 •
Sequence Diagram Menutup Work Order
Gambar 4.28
Sequence Diagram Menutup Work Order
382 4.5.3.4 Navigation Diagram Navigation diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan proses yang menunjukkan alur transisi suatu sistem yang berfokus pada keseluruhan dinamika user interface. Navigation Diagram juga dapat menunjukkan urutan pengaksesan layar di dalam sistem yang dibuat, dimulai dari saat user mengakses sistem hingga user keluar dari sistem. Terdapat 3 macam navigation diagram yang ada pada sistem preventive maintenance and reliability system antara lain :
383 1. Navigation Diagram Manajer Manufacture Di bawah ini merupakan navigation yang dapat dilakukan oleh sistem dengan akses login manajer manufacture, antara lain :
Gambar 4.29
Navigation Diagram Manajer Manufacture
384 2. Navigation Diagram Operator Di bawah ini merupakan navigation yang dapat dilakukan oleh sistem dengan akses login operator, antara lain :
Gambar 4.30 Navigation Diagram Operator
385 3. Navigation Diagram Karyawan Maintenance Di bawah ini merupakan navigation yang dapat dilakukan oleh sistem dengan akses
Click_Menubar_History_Menu ItemInputDowntimeHistory Click_close
click_print
Click_Menubar_History_Menu ItemDowntimeHistory
Click_close
Click_Menubar_Master_M enuItemMasterMachine
click_login
click_exit
login karyawan maintenance, antara lain:
Click_close
Click_printing
Click_close
Click_close
Click_Menubar_Transaction_ MenuItemPartMachine Click_close
Click_close
Click_scheduling
Click_close
Click_Menubar_Simulation_MenuIte mReliabilityPreventiveMaintenance Click_close
Click_Menubar_Master_ MenuItemMasterPart
Click_CostSaving
Click_close
Click_close Click_close Click_Menubar_Transaction_ MenuItemMachineFailure Click_close
Click_Menubar_About
Click_close
Click_SimulatePM
Gambar 4.31 Navigation Diagram Karyawan Maintenance
386 4.5.3.5 User Interface Tampilan layar atau user interface merupakan suatu visualisasi yang diinginkan oleh pengguna di dalam penggunaan sistem informasi preventive maintenance and reliability system. Berikut merupakan user interface dari preventive maintenance and reliability system: 1. Login Untuk memasuki preventive maintenance and reliability system ini user diwajibkan untuk melakukan login terlebih dahulu dengan memasukkan user name serta password, lalu sistem akan melakukan validasi berdasarkan akses yang telah ditentukan.
Menginput User Name
Menginput Password
Main menu
Exit
Gambar 4.32 User Interface Login
387
2. Main Menu Menu utama atau main menu adalah kumpulan dari kegiatan yang dapat dilakukan oleh preventive maintenance and reliability system, menu utama dari sistem ini bertipe pull down menu serta shortcut yang dapat memudahkan user dalam mengoperasikan sistem. Menu utama akan aktif apabila user telah berhasil dalam melakukan login.
Gambar 4.33 User Interface Main Menu
388 3. Master Master terdiri dari master employee, master machine, master part, master product, master operation time, dimana master tersebut memiliki fungsi masing-masing antara lain : a) Master Employee Master employee dipergunakan untuk memasukkan data para karyawan yang ada di departemen manufacturing umumnya serta para karyawan di departemen maintenance khususnya. Master employee hanya dapat diakses oleh manajer manufacturing saja.
Gambar 4.34 User Interface Master Employee
389 b) Master Machine Master machine digunakan untuk mengentry data mesin yang baru selain mengentrynya data mesin yang telah dientry dapat diupdate juga didelete. Master machine dapat diakses oleh karyawan maintenance.
No. Mesin Jenis Mesin Kapasita produksi Mesin Jumlah mesin
Menampilkan data yang ada pada master machine Mengdelete data lama pada master machine
Menambah data baru pada master machine
Membatalkan penginputan data baru
Mengupdate data baru pada master machine
Gambar 4.35 User Interface Master Machine
Kembali main menu
ke
390 c) Master Part Master part hanya dapat diakses oleh karyawan maintenance. Master part berguna untuk menyimpan data komponen yang ada serta mengupdate jumlah komponen tersebut, selain itu juga dapat mengdelete data yang telah ada. Data yang sudah di entry sebelumnya dapat dilihat pada grid yang ada.
No. Mesin No. Part Merek Part Stok Part Harga Part Waktu standar PM Nama suplier
Menampilkan data yang ada pada master part
Menambah data pada master part
baru
Mengupdate data baru pada master part
Membatalkan Mengdelete data lama penginputan data baru pada master part
Kembali main menu
Gambar 4.36 User Interface Master Part
ke
391 d) Master Product Master product untuk mengentry, menyimpan data mengenai produk yang mengalami kerusakan, sehingga dapat dihitung biaya kehilangan produksi yang terjadi apabila mengalami kerusakan. Master product dapat diakses oleh manajer manufacturing.
No tipe produk Nama produk Waktu produksi per batch Jumlah produksi per batch Waktu per batch Biaya produksi
Menampilkan data yang ada pada master product
Menambah data baru pada master product
Mengupdate data baru pada master product
Membatalkan penginputan data baru Mengdelete data lama pada master product
Kembali main menu
Gambar 4.37 User Interface Master Product
ke
392 e) Master Operation Time Master operation time ini dapat membantu karyawan maintenance dalam melakukan perencanaan terhadap jadwal preventive maintenance yang akan dilakukan. Data yang ada di dalam master operation time dapat dimodifikasi sesuai dengan waktu serta jam operasi mesin.
Hari jam operasi mesin Jam periode operasi mesin
Menampilkan data yang ada pada master operation time
Menambah data baru pada master operation time
Mengupdate data baru pada master operation time
Mengdelete data lama pada master operation time
Membatalkan penginputan data baru
Gambar 4.38 User Interface Master Operation Time
Kembali main menu
ke
393 4. Transaction Dalam menu bar transaction ini terdapat beberapa kegiatan yang berguna untuk mendukung kegiatan pemeliharaan perusahaan, kegiatan tersebut antara lain : a) Work Order Work order digunakan oleh operator dalam membuat laporan kerusakan yang nantinya akan diserahkan kepada bagian maintenance untuk segera dilakukan perbaikan oleh bagian maintenance. Terdapat 3 tab pada window work order ini, antara lain : ♦ Work Order List (WO List) WO list merupakan tampilan data berupa grid untuk menampilkan data work order yang telah diinput sebelumnya oleh operator.
Gambar 4.39 User Interface Work Order List
394
Dari data yang ditampilkan berupa grid tersebut dapat diprint yang berguna sebagai laporan kepada manajemen bahwa telah terjadi kerusakan pada komponen suatu mesin tertentu. Berikut adalah window pencetakan work order:
Mencetak WO
Laporan WO
Gambar 4.40 User Interface Window Print Preview Work Order
395 ♦ Input Work Order Tab input work order ini digunakan oleh operator untuk mencatat bahwa telah terjadi kerusakan serta memudahkan karyawan maintenance dalam memperbaiki suatu komponen dari mesin yang rusak. Data dari operator yang melaporkan kerusakan pun di entry dalam sistem.
Gambar 4.41 User Interface Input Work Order
396 ♦ Work Order Closing Work order closing dapat dilakukan oleh operator. Work order closing dilakukan untuk menandakan bahwa kegiatan perbaikan dari mesin atau pun komponen yang rusak telah dilakukan. Pada bagian ini operator menginput hal apa yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan yang ada, serta actor yang memperbaiki mesin tersebut.
Gambar 4.42 User Interface Work Order Closing
397 b) Machine Failure Window transaksi machine(Failure), berfungsi untuk menampilkan informasi yang merupakan transaksi dari data mesin dan data produk. Dimana user dapat melihat mesin dengan kode tertentu tercatat nama-nama produk yang pernah mengalami kegagalan saat produksi. Pada window ini dapat dilakukan penambahan data produk bila ada produk yang fail pada jenis mesin yang digunakan dengan menggunakan button ‘New’.
Gambar 4.43 User Interface Machine Production
398 c) Part Machine Repaired Window transaksi part machine, berfungsi untuk menampilkan informasi yang merupakan transaksi dari data part dan data mesin. Dimana user dapat melihat mesin dengan kode tertentu tercatat beberapa komponen yang sering mengalami kerusakan yang tersimpan dalam database. Pada window ini, juga dapat dilakukan penambahan data part yang rusak.
Gambar 4.44 User Interface Part Machine
399 5. History Pada menu bar history ini terdapat 2 menu item diantaranya: a) Input Downtime Window ini berguna untuk mengentry data komponen pada suatu mesin yang mengalami kerusakan.
Gambar 4.45 User Interface Input Downtime History
400 b) View Downtime Histories Window ini dapat menampilkan data downtime yang telah diinput sebelumnya, selain itu data downtime ini dapat dicetak sesuai dengan data yang diinginkan. Pada window pencetakan ini terdapat waktu cetak yang menandakan kapan dilakukannya pencetakan.
Gambar 4.46 User Interface View Downtime History
401
Gambar 4.47 User Interface Window Cetak Downtime History
6. Simulation Menu bar simulation berfungsi untuk melakukan perhitungan reliability sesudah dan sebelum tindakan pemeliharaan. Menu item yang ada di dalam menu bar simulation adalah reliability preventive maintenance. Dari window reliability ini dapat mesimulasikan kegiatan pemeliharaan serta dapat mengetahui penghematan biaya yang terjadi setelah dan sebelum kegiatan pemeliharaan diterapkan pada perusahaan. Selain itu juga dapat melakukan pembuatan jadwal maintenance untuk suatu komponen
pada
mesin.
Sehingga
karyawan
dapat
menerapkan
pemeliharaan pada perusahaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
kegiatan
402
Gambar 4.48 User Interface Reliability Preventive Maintenance
Gambar 4.49 User Interface Cost Saving
403
Gambar 4.50 User Interface Simulate Preventive Maintenance
Gambar 4.51 User Interface Schedule Preventive Maintenance
404
Gambar 4.52 User Interface Window Cetak Schedule Preventive Maintenance
7. About Window ini berisi Visi dan Misi perusahaan PT. Gajah Tunggal.
Gambar 4.53 User Interface About PT. Gajah Tunggal Preventive Maintenance and Reliability System
405 4.5.4 Architecture Design 4.5.4.1 Criteria/Quality Goals Tabel 4.86 Criteria System Criteria Very Important Important Less Important Irrelevant Easily Fullfiled x Useable x Secure x Efficient x Correct x Reliable x Maintainable x Testable x Flexible x Comprehensible x Reuseable x Portable x Interoperable
Keterangan : •
Usable
: Kegunaan sistem usulan sesuai dengan kebutuhan organisasi /
kemudahan di dalam pengimplementasian proyek. •
Secure
: Keamanan sistem dari akses pihak yang tidak berwenang / sesuai
dengan kepentingan akan pemakaiannya. •
Efficient
: Efisiensi yang dirasakan oleh user setelah sistem ini diterapkan.
•
Correct
: Terpenuhinya kebutuhan akan user requirements.
•
Reliable
: Fungsi yang ada pada sistem dapat berjalan dengan baik
•
Maintainable
: Sistem dapat dilakukan pemeliharaan dengan mudah.
•
Testable
: Dapat dipastikan sistem yang dikembangkan sesuai dengan
tujuannya. •
Flexible
: Kemudahan modifikasi sistem.
406 •
Comprehensible : Usaha yang dibutuhkan untuk mendapatkan pemahaman yang jelas dari sistem.
•
Reusable
: Potensial penggunaan bagian sistem dengan sistem lain yang
berhubungan. •
Portable
: Sistem dapat dipindahkan ataupun dimodifikasi dari satu sistem
ke sistem platform yang lainnya apabila diperlukan. •
Interoperable
: Kemampuan untuk merangkai sistem ke dalam sistem yang lain
407 4.5.4.2 Component Diagram (Component Architecture) Component Diagram berikut menggambarkan hubungan komponen–komponen program sistem informasi usulan preventive maintenance. Pola arsitektur yang digunakan dalam mengembangkan sistem ini adalah pola Client–Server dengan arsitektur Centralized Data, sehingga setiap Client dapat menggunakan ’Function’ sistem dan menyimpan database dalam ’Model’ yang ada di Server. Client ini berupa komputer PC dan seluruh data disimpan pada server.
Gambar 4.54
Component Diagram
408 4.5.4.3 Deployment Diagram (Process Architecture) Untuk proses arsitektur akan ditunjukkan dalam bentuk Deployment Diagram. Deployment Diagram berikut menggambarkan hubungan arsitektur sistem informasi dengan perangkat keras. Perangkat keras yang akan digunakan adalah beberapa komputer desktop dan printer yang sudah terpasang di kantor masing–masing user, dan sebuah server. Jaringan yang akan digunakan adalah WiFi untuk Pocket PC/notebook, dan LAN untuk komputer desktop yang sudah terpasang.
Gambar 4.55
Deployment Diagram
409 4.5.5
Component Design
4.5.5.1 Model Component Pada gambar 4.56 berikut adalah revised class diagram dari class diagram yang dibuat. Operation Time +No_MaintenanceTime : Date +No_Machine : String +Weekday : Date +Time_start : Date +Time_finsh : Date +dibuat() +diubah() +disimpan()
Product
1
Mesin
1
Scheduling +No_Schedule : String +No_Machine : String +No_Part : String +Periode_schedule : Date +MaintenanceDateStart : Date +MaintenanceDateFinish : Date +dibuat() +diubah() +disimpan()
+No_Machine : String +Machine_type : String +Capacity : Boolean +Quantity : Boolean +dicatat() +disimpan() +diperbaiki()
1..*
1
+No_Product : String +No_Machine : String +Product_name : String +Unit_Production : Integer +Production_time : Integer +Production_cost : Integer +dicatat() +diproduksi() +disimpan()
1..* Work Order
1
1..* 1
1
+No_WO : String +No_Machine : String +No_Part : String +Type_WO : String +Work_Priority : String +Tgl_WO : Date +desc_masalah : String +Nama : String +Shift : Integer +dibuat() +dikerjakan() +dicetak()
Reliability +No_Machine : String +No_Part : String +Interval_for_simulation : Integer +Target_reliability : Integer +Total_time : Integer +dibuat() +dihitung() +disimulasi() +disimpan()
0..1 Downtime 1..* 1..* Komponen
1 1 Cost Saving +No_Machine : String +No_Part : String +dicatat() +diubah() +dihitung() +dibandingkan()
1
+No_Part : String +No_Machine : String +Name_Part : String +Merk_Part : String +Price_Part : Integer +StdTimeToRepair : Integer +Supplier : String +Available : String +dicatat() +diubah () +disimpan() +diperbaiki() +diganti()
1
Gambar 4.56 Revised Class Diagram
+No_Downtime : String +No_Machine : String +No_Part : String +Date : Date +Finish_repair : Date +Start_repair : Date +Problem : String +Action : String +LastBD : Date +StartBD : Date +BDinterval : Integer +dicatat() +dihitung() +disimpan()
410 4.5.5.2 Function Component Hasil dari perancangan function component ini adalah sebuah class diagram yang dilengkapi dengan operasi dan spesifikasi operasi yang bersifat kompleks. Berikut adalah rancangan function component.
Gambar 4.57 Function Component
411 4.5.5.3 Operation Specification Penjelasan untuk class baru yang ada pada function component diatas dapat dilihat pada function specification pada tabel 4.89 berikut ini. Tabel 4.87 Operation Specification pada Class Hitung MTTF Name
Category
Purpose
Input Data
Conditions
Effect
Hitung MTTF _ Active
_ Update
x Passive
x Read x
Compute
_
Signal
Untuk menghitung nilai MTTF dan reliability dari suatu kerusakan komponen mesin pada periode tertentu. Total Time to Simulate, target reliability,Start Breakdown time, Start repairing time, Finish repairing time. Data breakdown time dan repairing time untuk suatu komponen mesin sudah berada dalam database. Hasil perhitungan nilai MTTF pada field MTTF, grafik reliability, cost saving, schedulle PM . b = (((TOtalRow * TotalH) - (TotalG * TotalD)) / ((TOtalRow * TotalI) (TotalG ^ 2))) a = ((TotalD / TOtalRow) - (a * (TotalG / TOtalRow))) Beta = 1 / b
Algorithm
Theta = Exp(a) rsTemp.Close rs.Close MTTR = Theta * Gamma(1 + (1 / Beta)) txtMTTR.Text = MTTR
Data Structures
Integer
Placement
Nilai MTTF, cost saving, schedulle PM
Involved objects
Schedulling, Reliability, Cost Saving, Downtime
Triggering events
Simulate PM, Hitung MTTF
412 4.5.5.4 Table Specification Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi terhadap kebutuhan data yang akan disimpan melalui database sistem. Basis data yang digunakan adalah bersifat relasional (RDBMS/ Relational Database Mangement System). RDBMS ini merupakan basis data dimana data-data secara logika disimpan dalam tabel-tabel. RDBMS yang digunakan pada aplikasi sistem informasi simulasi preventive maintenance ini adalah Microsoft Access. Berikut ini adalah basis data ‘maintenance’ yang berupa kumpulan-kumpulan tabel-tabel yang digunakan untuk sistem informasi Simulasi Reliability untuk Preventive Maintenance: 1.
Tabel Downtime History Primary Key : No.DownTime Foreign Key : NoMachine, NoPart Tabel 4.88 Desain Tabel Downtime History Field Tipe Data Size Keterangan NoDownTime Text 5 Primary Key NoMachine Text 5 Foreign Key NoPart Text 5 Foreign Key Date Date/Time Tanggal Tanggal breakdown LastTimeBDDate Date/Time sebelumnya Waktu breakdown LastTimeBDTime Date/Time sebelumnya Tanggal mulai StartBDDate Date/Time breakdown Waktu mulai StartBDTime Date/Time breakdown Tanggal mulai StartRepairDate Date/Time perbaikan Waktu mulai StartRepairTime Date/Time perbaikan Tanggal selesai FinishRepairDate Date/Time perbaikan
413
FinishRepairTime
Date/Time
-
BDIntervalHour
Number
5
BDIntervalMinute
Number
5
DownTimeHour
Number
5
DownTimeMinute
Number
5
Text Text
50 50
Problem Action
2.
Waktu selesai perbaikan Interval breakdown(jam) Interval breakdown(menit) Waktu lama downtime (jam) Waktu lama downtime (menit) Masalah Tindakan
Tabel Master Machine Primary Key : NoMachine Tabel 4.89 Desain Tabel Master Machine Field Tipe Data Size Keterangan NoMachine Text 5 Primary Key TypeMachine Text 5 Foreign Key Kapasitas Number 50 Kapasitas mesin Jumlah Number 50 Jumlah mesin
3.
Tabel Master Part Primary Key : NoPart Foreign Key : NoMachine Tabel 4.90 Desain Tabel Master Part Field Tipe Data Size Keterangan NoPart Text 5 Primary Key NoMachine Text 5 Foreign Key NamePart Text 5 Nama komponen Merek MerkPart Text 20 komponen Jumlah stok AvailablePart Text 20 komponen PricePart Currency 20 Harga komponen Suplier Supplier Text 20 komponen Standard Number 20 Waktu perbaikan
414 4.
Tabel Master Product Primary Key : NoProduct Foreign Key : NoMachine Tabel 4.91 Desain Tabel Master Product Field Tipe Data Size Keterangan NoProduct Text 5 Primary Key NoMachine Text 5 Foreign Key NameProduct Text 5 Nama produk ProductionTime Number 20 Waktu produksi UnitProduction Number 20 Jumlah produksi ProductionCost Currency 20 Biaya produksi
5.
Tabel Master Operation Time Primary Key : NoTimeMaintenance Tabel 4.92 Desain Tabel Master Operation Time Field Tipe Data Size Keterangan NoTimeMaintenance Int 5 Primary Key WeekDay Text 5 Foreign Key TimeStart Date/Time Waktu mulai TimeFinish Date/Time Waktu selesai
6.
Tabel Master Employee Primary Key : NoEmployee Tabel 4.93 Desain Tabel Master Employee Field Tipe Data Size Keterangan NoEmployee Text 5 Primary Key NameEmployee Text 20 Nama karyawan Position Text 20 Jabatan WorkHours Number 20 Jam kerja Shift Number 20 Shift kerja Salary Currency 20 Upah karyawan User_ID Text 10 User_ID Password Text 10 Password
415 7.
Tabel Schedulle Header Primary Key : NoSchedulle Foreign Key : NoMachine, NoPart Tabel 4.94 Desain Tabel Schedulle Header Field Tipe Data Size Keterangan NoSchedulle Text 5 Primary Key NoPart Text 5 Foreign Key NoMachine Text 5 Foreign Key StartDate Date/Time Waktu mulai FinishDate Date/Time Waktu selesai Selang TTF Number 20 kerusakan Tingkat Reliability Number 20 kehandalan
8.
Tabel Schedulle Detail Primary Key : NoSchedulle Tabel 4.95 Desain Tabel Schedulle Detail Field Tipe Data Size Keterangan NoSchedulle Text 5 Primary Key MaintenanceDateStart Date/Time Tanggal mulai TimeStart Date/Time Waktu mulai MaintenanceDateFinish Date/Time Tanggalselesai TimeFinish Date/Time Waktu selesai
9.
Tabel Reliability Primary Key : No Reliability Foreign Key : NoMachine, NoPart Tabel 4.96 Desain Tabel Reliability Field Tipe Data Size Keterangan No Reliability Text 5 Primary Key NoMachine Text 5 Foreign Key NoPart Text 5 Foreign Key Interval_for_simulation Number 20 Wkt simulasi Target_reliability Number 20 Nilai reliability Total_time Number 20 Total waktu
416
10.
Tabel WO Primary Key : noWO Foreign Key : NoMachine, NoPart
Field noWO NoMachine NoPart tgl_wo priority tipe desc_masalah ket NoEmployee shift 11.
Tabel 4.97 Desain Tabel WO Tipe Data Size Keterangan Text 5 Primary Key Text 5 Foreign Key Text 5 Foreign Key Date/Time Tanggal WO Text 20 Status pekerjaan Text 20 Jenis tindakan Text 50 Masalah Text 50 Keterangan Text 20 Nama Number 20 Shift kerja
Tabel Cost Saving Primary Key : NoCost Foreign Key : NoMachine, NoPart Tabel 4.98 Desain Tabel Cost Saving Field Tipe Data Size Keterangan NoCost Text 5 Primary Key NoMachine Text 5 Foreign Key NoPart Text 5 Foreign Key ProductionTime Number 20 Waktu produksi UnitProduction Number 20 Jumlah produksi ProductionCost Currency 20 Biaya produksi
417 4.6
Technical Platform Technical
platform untuk sistem informasi perhitungan reliability PT. Gajah
Tunggal ini akan diusulkan menggunakan perlengkapan, bahasa program (system software), interface dan bahasa desain yang mudah dalam pengembangan, pemeliharaan, serta untuk merealisasikannya. a. Equipment Estimasi perangkat keras yang dibutuhkan pada dasarnya adalah untuk mengoptimalkan kinerja dengan kendala biaya yang dimiliki. Kebutuhan yang diperlukan untuk merancang sistem, seperti komputer (PC), monitor, printer HP Bussines Inkjet dan peranti lunak yang mendukung aplikasi ini. Berikut spesifikasinya: Server Server ini digunakan untuk Database server dari beberapa client. Spesifikasi umum PC server yang diusulkan adalah : •
Processor Intel Core 2 Duo 2.0Ghz
•
DDR SDRAM 400 ECC 1GB
•
Harddisk 200 Giga Bytes
•
10/100 Mbps NIC
Workstation Client Spesifikasi umum PC untuk setiap workstation Client adalah : •
Processor Intel Core 2 Duo 2.0Ghz
•
DDR SDRAM 400 ECC 1GB
•
Harddisk 100 Giga Bytes
418 •
Printer standar
•
10/100 Mbps NIC
Hub / Switch Hub / Switch 10/100 Mbps standar yang dapat berfungsi untuk menghubungkan seluruh jaringan yang ada. b. System Software Operating system yang digunakan adalah Windows XP pada komputer. Sistem ini adalah sistem yang stand alone. Software atau bahasa pemprograman yang dipakai untuk mengimplementasikan Preventive Maintenance and Reliability System adalah Visual Basic 6.0 yang dihubungkan dengan Database Microsoft Access. c. System Interface Software utama dihubungkan dengan database Access dengan Activex Data Object v.6. Sedangkan interaksi dengan user menggunakan Interface Windows GUI. d. Design Language Bahasa yang dipakai adalah model UML (Unified Modeling Language).
419 e. Computer Network
Gambar 4.58 Computer Network with LAN
420
4.7
System Implementation Planning Berikut adalah rencana atau rekomendasi pendukung dalam pengembangan kerja
terhadap Preventive Maintenance and Reliability System:
a. System’s Usefulness Desain yang diharapkan dapat sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan, dengan kualitas sistem yang memadai. •
Sistem dapat menyimpan informasi mengenai data-data perawatan mesin untuk penerapan preventive maintenance.
•
Sistem dapat meng-update dan diakses sesuai dengan kebutuhan pengguna dan perubahannya.
•
Sistem
dapat
melakukan
perhitungan
untuk
reliability
untuk
melihat
perbandingan biaya, serta mampu membuat jadwal berdasarkan peningkatan target reliability menerapkan preventive maintenance. •
Sistem dapat diaplikasikan dengan baik.
•
Sistem diharapkan mampu diubah dalam tujuan pengembangan berikutnya.
b. Plan for Initiating Use Sebagai rencana penerapan Preventive Maintenance and Reliability System ini, maka setelah selesai diinstalasi, untuk semua bidang yang berhubungan sebaiknya diberikan training dan dilakukan system maintain secara berkala.
421 c. Implementation Plan Berikut adalah rencana penerapan preventive maintenance yang didukung Preventive Maintenance and Reliability System.
Tabel 4.99 Gantt Chart Implementation Plan Kegiatan Pembentukan Tim Pembelian dan pemasangan Hardware Pembelian dan Instal program/Software Uji coba sistem baru (Testing) dan eksperimen User Training Evaluasi dan pemeliharaan sistem
Minggu ke1 2 3 4 5 6 7 8 9
10