BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan alat, prosedur dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian atau dalam mengumpulkan data (Djajasudarma, 2010, hlm. 4). Selain itu, metode penelitian bahasa menurut Djajasudarma (2010, hlm. 4) berhubungan erat dengan tujuan penelitian bahasa. Penelitian bahasa bertujuan untuk mengumpulkan, mengkaji data, serta mempelajari fenomena-fenomena kebahasaan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan dan teori yang bersifat eklektif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori morfologi dan linguistik kognitif. Adapun metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan deskriptif kualitatif, dan menggunakan analisis data secara sinkronik. Menurut Djajasudarma (2010, hlm. 9) metode penelitian deskriptif adalah metode yang bertujuan membuat deskripsi, maksudnya membuat gambaran, lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang teliti. Metode ini dikatakan pula sebagai pencarian data dengan interpretasi yang tepat. Pendekatan deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat yang sedang terjadi atau kecenderungan yang tengah berkembang (Sumanto, 1990, hlm. 47). Pendekatan kualitaif yang bersifat deskriptif ini lebih banyak menghasilkan analisis penelitian berupa gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. Sedangkan, analisis data secara sinkronik merupakan penelitian bahasa yang dilakukan dengan mengamati fenomena suatu bahasa pada suatu kurun waktu tertentu, jadi bersifat deskriptif. Untuk memperjelas tentang metode penelitian, maka akan dipaparkan desain penelitian berupa bagan komponen-komponen analisis data yang diadaptasi dari model Milles dan Huberman (1992, hlm. 2). 24
Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
25
Bagan 3.1 Desain Penelitian Penggunaan Abreviasi Teknik Pengumpulan Data:
Pada Ranah Kesehatan (Kajian Morfologis)
1.
Teknik Dokumentasi
2.
Teknik Angket
Sumber Data dan Data: 1.
Penyimpulan data: 1.
2.
Jenis
abreviasi
Saku Kedokteran Dorlan edisi 25, Glosarium
pada
ranah kesehatan
Data dan Informasi Kesehatan 2006, daftar
Pola
Singkatan Medis, responden, dan narasumber
pembentukan
dari seorang bidan, perawat, serta apoteker.
abreviasi pada ranah 2.
kesehatan. 3.
4.
Sumber data yang digunakan berupa Kamus
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
yang
data dalam bentuk tulisan. Data yang diambil
dominan terjadi pada
hanya berupa nama-nama penyakit dan nama
ranah kesehatan.
virus yang menyebabkan penyakit tersebut.
Jenis abreviasi
Pemahaman bahasa
penutur Indonesia
terhadap
penggunaan
abreviasi pada ranah
Penganalisisan Data: 1.
Mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menganalisis data ke dalam jenis abreviasi pada ranah kesehatan
kesehatan.
yang
berupa
singkatan,
penggalan,
akronim,
kontraksi dan lambang huruf. Berdasarkan teori abreviasi dari Kridalaksana (2010). Hasil penganalisisan: Mengetahui
jenis,
pembentukan, abreviasi terjadi
yang
serta
2.
data berdasarkan pola abreviasi yang terjadi pada
jenis
ranah kesehatan. Berdasarkan teori abreviasi dari
dominan
pemahaman
Kridalaksana (2010). 3.
penutur bahasa Indonesia terhadap abreviasi kesehatan.
penggunaan pada
Mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menganalisis
pola
ranah
Mendeskripsikan jenis abreviasi yang dominan terjadi pada ranah kesehatan.
4.
Mengungkapkan
pemahaman
penutur
bahasa
Indonesia terhadap penggunaan abreviasi pada ranah kesehatan.
Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
26
3.2 Definisi Operasional Definisi operasional yang terdapat pada penelitian ini adalah abrevisasi, jenis abreviasi, pola pembentukan abreviasi, pemahaman masyarakat, dan ranah kesehatan. Adapun pemaparannya adalah sebagai berikut. 1) Abreviasi merupakan proses pemendekan kata yang terjadi pada ranah kesehatan. Misalnya berupa singkatan, penggalan, akronim, kontraksi dan lambang huruf. 2) Jenis abreviasi merupakan macam-macam bentuk dari abreviasi yang diteliti seperti singkatan, akronim, penggalan, kontraksi dan lambang huruf. 3) Pola pembentukan abreviasi merupakan wujud atau susunan dari proses pemendekan. Misalnya HIV (human immunodeficiency virus) yang dibentuk dari pengekalan huruf pertama tiap komponen. 4) Pemahaman abreviasi merupakan tingkat pengetahuan penutur bahasa Indoneia terhadap penggunaan abreviasi pada ranah kesehatan. 5) Ranah kesehatan merupakan sebuah lingkup yang meliputi topik pembicaraan yang melatari penggunaan abreviasi nama-nama penyakit yang merupakan wadah bagi peneliti dalam melakukan penelitian. 6) Penyakit merupakan sesuatu yang menyebabkan terjadinya gangguan pada makhluk hidup atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau kelainan sistem faal atau jaringan pada organ tubuh makhluk hidup.
3.3 Sumber Data dan Data Sumber data merupakan subjek dari mana data diperoleh (Suharsimi, 2010, hlm. 172). Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data dalam bentuk tulisan. Sumber data yang digunakan berupa Kamus Saku Kedokteran Dorlan edisi 25, Glosarium Data dan Informasi Kesehatan 2006, daftar Singkatan Medis, responden, dan narasumber dari seorang bidan, perawat, serta apoteker. Data yang diambil berupa nama-nama penyakit dan nama virus yang menyebabkan penyakit tersebut. Peneliti hanya mengambil data berupa nama penyakit dan virus saja, disebabkan karena menurut peneliti yang dekat dengan masyarakat dan sering masyarakat keluhkan mengenai kesehatan adalah berupa
Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
27
penyakit. Adapun virusnya, bagi peneliti merupakan data pendukung untuk mengetahui pengetahuan masyarakat mengenai penyebab penyakit tersebut. Untuk menguji pemahaman penutur bahasa Indonesia dalam penggunaan abreviasi pada ranah kesehatan maka responden yang dilibatkan dalam penelitian ini meliputi penutur bahasa indonesia usia 16-23 tahun yang berprofesi sebagai pelajar/mahasiswi dan penutur bahasa indonesia usia 24-64 tahun dengan berbagai profesi seperti guru, bidan, petani, pedagang dan ibu rumah tangga. Jumlah penutur yang dijadikan responden adalah 50 orang untuk angket ke-1 dan 50 untuk angket ke-2. Penyampaian angket ke-1 dan angket ke-2 kepada responden berbeda waktu, karena pembuatan angket ke-2 ini harus berdasarkan hasil analisis angket ke-1. Untuk mempermudah pengelompokan, responden dikelompokan berdasarkan pendidikan terakhirnya. Jumlah responden setiap kelompok sama, agar perhitungan presentase setiap kelompoknya berimbang atau proporsional. Perincian kelompok responden untuk angket ke-1 dan angket ke-2 adalah sebagai berikut. a. Kelompok A (SMP dan SMA/Mahasiswa)
: 25 orang
b. Kelompok B (Diploma dan S1)
: 25 orang Jumlah
: 50 orang
Adapun korpus yang digunakan pada penelitian ini berupa kata-kata abreviasi pada ranah kesehatan.
3.4 Instrumen Penelitian Instrumen penelitin yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah kartu data yang memuat pengklasifikasian data abreviasi pada ranah kesehatan, sedangakan lembaran angket digunakan untuk mengetahui pemahaman penutur bahasa Indonesia mengenai abreviasi pada ranah kesehatan. Lembaran angket ini akan disebar kepada responden yang masih bersekolah dijenjang SMA, mahasiswa, dan penutur bahasa Indonesia umum dengan berbagai profesi. Adapun penguraiannya sebagai berikut:
Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
28
a) Kartu Data Berikut adalah contoh kartu data yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini: No. Kartu:
No. Data:
Data Abreviasi Kepanjangan:
Jenis abreviasi: Analisis Pola pembentukan:
Simpulan:
Tabel 3.1 Kartu Data b) Lembar Angket ke 1 Lembar angket yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini berupa angket tertutup. Angket tertutup merupakan angket yang menyediakan jawaban yang telah ditentukan oleh peneliti. Adapun lembar angket yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Jenis Kelamin
:
Umur
:
Pendidikan Terakhir : Profesi
:
Pernah Dirawat/Tidak : Berikut ini merupakan singkatan dalam ranah kesehatan berupa nama-nama penyakit dan virus. Berilah tanda centang (√) pada kolom berdasarkan pemahaman anda.
Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
29
No
Data Abreviasi/ Singkatan
1 2
AFP AGB
3
AIDS
4
ALL/LLA
5
AML
6
ARDS
7
ARF
8 9
ASD BMJ
10
BKB
11 12 13
BP Ca CAD
14
CAH
15
CC
16
CDH
17 18 19
CF CHD CHF
20
CLL
21
CTEV
22 23
CVA CVD
Keterpahaman Kepanjangan
Tahu Singkatan
Tahu Kepanjangan
Acute Flaccid Paralysis Anemia Gizi Besi Acquired Immunodeficiency Syndrome Acute Lymphoblastic /Limphocytic Leukemia Atau Leukemia Limfositik/Limfoblastik Akut Acute Myelogenous Leukemia Adult Respiratory Distress Syndrome 1. Acute Respiratory Failure 2. Acute Renal Failure Atrial Septal Defect Breastmilk Jaundice Batuk Kronik Dan Berulang Bronchopneumonia Carcinoma Coronary Artery Disease 1. Chronic Active Hepatitis 2. Congenital Adrenal Hiperplasia Common Cold Congenital Dislocation Of The Hip Cystic Fibrosis Coronary Heart Disease Congestive Heart Failure Chronic Lymphocytic Leukemia Congenital Talipes Equinovarus Cerebrovascular Accident Cardiovascular Diseases
Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Tidak Tahu Keduanya
30
24
DA
25
DADS
26 27
DBD DCA
28
DCM
29
DIC
30
DLE
31
DM
32
DMG
33 34 35 36 37 38 39 40 41
DS DSS EKN FAM FHF flu GBS GE GED
42
GERD
43 44 45
GGA GGK GNA
46
H1N1
47
H5N1
48 49 50 51
HAV HB HBV HF
52
HHD
53
HIE
54
HIV
55 56
HNP HPV
Dermatitis Atopik Diare Akut Dehidrasi Sedang Demam Berdarah Dengue Diare Cair Akut Dilatation Cardiomyopathy Disseminated Intravascular Coagulation Discoid Lupus Erythematosus Diabetes Melitus Diabetes Melitus Gestasional Dermatitis Seboroik Dengues Shock Syndrome Enterokolitis Nekrotikans Fibroadenoma Mammae Fulminant Hepatic Failure Influenza Guillan Barre Syndrome Gastroenteritis Gastroenteritis Disease Gastroesophageal Reflux Disease Gagal Ginjal Akut Gagal Ginjal Kronis Glomerulonephritis Acute Hemagglutinin Tipe 1 Dan Neuraminidase Tipe 1 Hemagglutinin Tipe 5 Dan Neuraminidase Tipe 1 Hepatitis A Virus Hepatitis B Hepatitis B Virus Heart Failure Hypertensive Heart Disease Hypoxic Ischemic Encephalophaty Human Immunodeficiency Virus Hernia Nukleus Pulposus Human Papillomavirus
Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
31
57
HSV
58
HTLV
59
IHD
60
IRDS
61
ISK
62
ISPA
63
IVH
64 65 66 67 68 69 70
KDK LBP LN LNH MI MM MS
71
MSA
72
NEC
73
NIDDM
74 75 76 77 78 79 80
OE OI OMA PDA PEB PFO PH
81
PID
82
PJB
83
PMS
84
PKU
85
PPHN
86
PPOK
87
RA
88
RDS
Herpes Symplex Visceral Human T-Cell Leukemia/Lymphoma Virus Ischemic Heart Diseases Idiophatic Respiratory Distress Syndrome Infeksi Saluran Kemih Infeksi Saluran Pernapasan Akut Intraventricular Haemorrhage Kejang Demam Kompleks Low Back Pain Lupus Nephritic Limfoma Non-Hodgkin Myocardial Infarction Melanoma Malignan Mitral Stenosis Membran Septum Aneurism Necrotizing Enterocolitis Non Insulin Depend Diabetes Melitus Otitis Eksterna Osteogenesis Imperfecta Otitis Media Acute Patent Ductus Arteriosus Preeklampsia Berat Patent Foramen Ovale Pulmonary Hypertension Pelvic Inflammatory Disease Penyakit Jantung Bawaan Penyakait Menular Seksual Phenylketonuria Persistent Pulmonary Hypertensi Of Newborn Penyakit Paru Obstruktif Kronik Rheumatoid Arthritis Respiratory Distress Syndrome
Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
32
89
ROP
90
RTA
91
SCID
92
SLE
93
TB
94
TEN
95 96 97
TF TIA TN
98
TTN
99 UDT 100 UTI 101 VSD
Retinopathy Of Prematurity Renal Tubular Asidosis Severe Combined Immunodeficiency Diseased Systemic Lupus Erythematosus Tuberculosis Toxic Epidermal Necrolysis Tetralogy Fallot Transient Ischemic Attack Tetanus Neonatorum Transient Tachypnea Of Newborn Undescended Testis Urinary Tract Infection Ventricular Septal Defect Tabel 3.2 Lemabar Angket ke 1
c) Lembar Angket ke 2 Lembar angket yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini berupa angket campuran. Angket campuran merupakan angket yang menyediakan jawaban yang telah ditentukan oleh peneliti dan juga satu jawaban kosong yang dapat diisi oleh responden apabila responden memiliki jawabanya sendiri. Adapun lembar angket yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Jenis Kelamin
:
Umur
:
Pendidikan Terakhir : Profesi
:
Pernah Dirawat/Tidak : Berilah tanda silang (X) pada salah satu pilihan yang sesuai dengan pemahaman Bapak, Ibu, Saudara terhadap nama-nama penyakit dan virus. Bila tidak ada pilihan yang sesuai, dimohon mengisi pada pilihan D sesuai dengan pemahaman Bapak, Ibu, Saudara.
Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
33
1. Penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) menurut Anda sangat berhubungan dengan.... A. Hubungan seks/Pelacur B. Jarum suntik C. Narkoba D. ......................... 2. Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) menurut Anda sangat berhubungan dengan.... A. Nyamuk Aedes Aegypti B. Demam tinggi C. Genangan air D. ......................... 3. Penyakit DM (Diabetes Melitus) menurut Anda sangat berhubungan dengan.... A. Konsumsi karbohidrat berlebihan B. Kelebihan gula C. Obesitas D. ......................... 4. Penyakit flu (Influenza) menurut Anda sangat berhubungan dengan.... A. Pilek B. Dingin C. Demam D. ......................... 5. Penyakit GGA (Gagal Ginjal Akut) menurut Anda sangat berhubungan dengan.... A. Cuci darah B. Penurunan fungsi filtrasi ginjal C. Penggunaan obat-obatan D. ......................... 6. Penyakit HB (Hepatitis B) menurut Anda sangat berhubungan dengan.... A. Virus Hepatitis B B. Merusak fungsi hati
Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
34
C. Menular melalui darah, air mani, sperma, dan cairan lain D. ......................... 7. Penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus) menurut Anda sangat berhubungan dengan.... A. Hubungan Seks/Pelacur B. Jarum Suntik C. Narkoba D. ......................... 8. Penyakit ISK (Infeksi Saluran Kemih) menurut Anda sangat berhubungan dengan.... A. Bakteri Enscherichia Coli B. Urin mengandung nanah atau darah C. Hilangnya kontrol kandung kemih D. ......................... 9. Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) menurut Anda sangat berhubungan dengan.... A. Virus Rhino B. Batuk dan bersin C. Pencemaran udara D. ......................... 10. Penyakit TB (Tuberculosis) menurut Anda sangat berhubungan dengan.... A. Bakteri Mycobacterium Tuberculosis B. Batuk berdarah C. Penularannya melalui batuk, bersin dan hembusan nafas penderita TBC D. .........................
d) Lembar Angket ke 3 Lembar angket ini digunakan peneliti untuk mengetahui pelafalan responden, dalam beberapa abreviasi dalam ranah kesehatan berupa nama-nama penyakit dan virus, supaya tidak terjadi kekeliruan penganalisisan.
Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
35
Berikut ini merupakan singkatan dalam ranah kesehatan berupa nama-nama penyakit dan virus. Berilah tanda centang (√) pada kolom berdasarkan cara Anda melafalkannya atau mengucapkannya. Tabel 3.3 Lembar Angket ke 3 No 1 2
Data Ca CAD CAH
Kepanjangan Carcinoma Coronary Artery Disease 1. Chronic Active Hepatitis 3 2. Congenital Adrenal Hiperplasia 4 DA Dermatitis Atopik Diffuse Intravascular 5 DIC Coagulation 6 FAM Fibro Adenoma Mammae 7 GE Gastro Enteritis 8 GED Gastro Enteritis Dehidrasi Gastro Esophageal Reflux 9 GERD Disease 10 HAV Hepatitis A Virus Hypoxia Ischemic 11 HIE Enchephalopathy Meconium Aspirasi 12 MAS Syndrome 13 NEC Necrotizing Enterocolitis 14 OMA Otitis Media Acute 15 PEB Pre Eclampsia Berat Pelvic Inplammatory 16 PID Disease 17 RA Rhematoid Arthritis 18 ROP Retinopathy of Prematurity 19 TEN Toxic Epidermal Necrolysis 20 TIA Transient Ischemic Attack 21 UTI Upper Respiratory Infection Keterangan:
Akronim
Singkatan
Singkatan, yaitu salah satu hasil proses pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf yang dieja huruf demi huruf. Misalnya KKN (Kuliah Kerja Nyata) Akronim, yaitu proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata. Misalnya ABRI /abri/ dan bukan /a/, /be/, /er/, /i/
Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
36
3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan angket. Teknik dokumentasi digunakan untuk pengumpulan data, sedangkan teknik angket digunakan untuk mengetahui pemahaman penutur bahasa Indonesia terhadap penggunaan abreviasi pada ranah kesehatan. Angket yang digunakan dalam penelitian ada dua jenis. Angket pertama merupakan angket tertutup yang digunakan untuk menjaring pengetahuan penutur bahasa Indonesia mengenai nama-nama penyakit yang lebih banyak penutur bahasa Indonesia gunakan ataupun lebih diketahui oleh penutur bahasa Indonesia itu sendiri. Setelah data dari angket satu diketahui, data nama penyakit terbanyak akan dicantumkan pada angket kedua. Angket kedua ini menggunakan angket campuran, fungsinya untuk mengetahui pemahaman penutur bahasa Indonesia mengenai nama penyakit dan virus.
3.6 Teknik Pengolahan Data Teknik pertama yang dilakukan setelah data dikumpulkan adalah memilih atau menyortir data yang hanya berupa nama-nama penyakit dan nama virus. Kemudian, data dianalisis dan diklasifikasikan ke dalam jenis dan pola pembentukan abreviasi. Selain itu, untuk mengetahui tingkat pemahaman penutur bahasa Indonesia mengenai abreviasi pada ranah kesehatan ini digunakan angket yang kemudian direkapitulasi menggunakan coding scheme dan coding form.
3.7 Teknik Analisis Data Dalam teknik analisis data ini, peneliti dapat menjawab rumusan masalah yang sudah dirumuskan pada bab sebelumnya. Pada teknik analisis data inipun dijelaskan langkah-langkah secara rinci yang ditempuh peneliti dalam menganalisis atau mengolah data yang sudah diperoleh melalui teknik pengumpulan data. Adapun teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. 1) Mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menganalisis data ke dalam jenis abreviasi pada ranah kesehatan yang berupa singkatan, penggalan, akronim,
Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
37
kontraksi dan lambang huruf, berdasarkan teori abreviasi dari Kridalaksana (2010). 2) Mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menganalisis data berdasarkan pola abreviasi yang terjadi pada ranah kesehatan, berdasarkan teori abreviasi dari Kridalaksana (2010). 3) Mendeskripsikan jenis abreviasi yang dominan terjadi pada ranah kesehatan. 4) Menjelaskan pemahaman penutur bahasa Indonesia terhadap penggunaan abreviasi pada ranah kesehatan, berdasarkan teori linguistik kognitif menurut Vyvyan Evans dan Melani Green, serta Dirk Geeraets dan Hubert Cuyckens.
Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu