NTCORP KNOWLEDGE
03/2015
PT Bangkitgiat Usaha Mandiri
BULETIN BUM
T I P B E Trust
(Kepercayaan)
Integrity (Integritas)
Professionalism (Profesionalisme)
Block Plantation Focus (Fokus pada Blok Tanaman)
Excellence
(Kesempurnaan)
Menjalin Komunikasi Meningkatkan Produksi
Mencari lokasi strategis untuk kantor Anda?
Dengan Bangga Mempersembahkan,
NT Tower
Gedung kelas A berlokasi di Jalan Ahmad Yani, kawasan timur kota Jakarta. Gedung dengan desain mewah ini memiliki 30 lantai. Seluruh lantai dilengkapi fasilitas kantor berstandar internasional. Kami siap menyediakan tempat terbaik untuk perusahaan Anda. Jadilah pertama yang melakukan pemesanan dan dapatkan transaksi terbaik
+62 21 4252142
Fax 4243092
VISI
T
antangan dalam bekerja akan terus hadir mewarnai setiap profesi. Tantangan dalam manajemen juga terus menyertai setiap perjalanan usaha. Demikian juga dalam mengelola sebuah Negara. Hampir setiap hari, saat-saat ini kita menyaksikan bagaimana pemerintah menghadapi tantangan ekonomi yang begitu sulit, begitu berat dan belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir. Pemerintah menggelontorkan berbagai kebijakan, mulai dari kebijakan ekonomi 1, 2 dan hingga bulletin ini diterbitkan telah dikeluarkan kebijakan ekonomi ke-3 yang diharapkan dapat segera memulihkan situasi kepada yang lebih baik.
”Menjadi perusahaan yang dibanggakan oleh bangsa dan diakui secara internasional.”
MISI ”Mendapatkan laba perusahaan, kepuasan pelanggan dan kebanggaan karyawan.”
l
Demikianlah juga PT. BUM, kita juga terus menghadapi tantangan yang mau tidak mau kita terus berbenah dan meningkatkan segala kemampuan kita untuk mencapai target-target yang kita inginkan. Seluruh pekerja, staf dan unsur pimpinan harus bersatu secara kuat, kompak dan konsisten dalam mengerjakan bagiannya dalam masing-masing estate, regional termasuk di PKS demikian juga perwakilan dan pusat.
NILAI-NILAI PT BUM
1. Menghargai semua orang sebagai manusia bermartabat dan karyawan sebagai subyek bisnis. 2. Berusaha memuaskan pelanggan secara optimal. 3. Memberi deviden kepada pemegang saham secara optimal.
Pada edisi ke-3 bulletin TIPBE kali ini kembali kami hadirkan bagaimana seluruh unsur pimpinan saat rapat di kantor pusat Jakarta berkomitmen untuk bersamasama mengejar setiap target yang sudah disepakati. Kami juga menulis peran PT.BUM dalam menyelesaikan jalan Negara JLLS-Jalan Lingkar Luar Selatan yang akan berguna sebagai akses bukan hanya kepentingan PT. BUM tetapi juga perusahaan lain dan yang terpenting juga bagi masyarakat yang melintasinya. Hal lain adalah bagaimana aspek GO GREEN yang menjadi komitmen perusahaan harus tetap dipertahankan pelaksanaannya demi kenyamanan seluruh keluarga besar BUM. Tak hanya keramahan lingkungan, kebersihan tetapi juga adalah keamanan yang terjadi di seluruh wilayah perkebunan PT BUM jika GO GREEN dilaksanakan dengan konsisten.
4. Menjunjung tinggi etika dan kode etik bisnis. 5. Menjaga kelestarian dan keharmonisan lingkungan. 6. Berpartisipasi dalam peningkatan perekonomian masyarakat sekitar perusahaan. l
3
SALAM DARI JAKARTA
PT Bangkitgiat Usaha Mandiri
5 NILAI BUDAYA & 10 PERILAKU UTAMA
1. Trust (Kepercayaan) 1. Saling Menghargai dan Bekerja sama 2. Jujur, Tulus, dan Terbuka
Artikel yang ditulis Pak Manerep Pasaribu juga merupakan tulisan yang wajib dibaca agar membuka wawasan kita untuk mampu ambil bagian secara positif di PT BUM. Bahkan lewat tulisan pak Manerep kita bisa mengenal sosok Bapak Preskom dengan kajian akademisi bagaimana untuk menjadi sukses. Patut kita bersyukur bahwa walau di usia yang sudah 60 tahun pak Preskom tak berhenti belajar terbukti dengan diraihnya gelar MM (Master Manajemen) setelah diwisuda pada Kamis, 8 Oktober 2015 baru lalu. Demikian juga artikel tentang hama penyakit di kebun sawit yang juga harus dikuasai oleh pekerja kebun dan mengerti bagaimana menanganinya.
2. Integrity (Integritas) 3. Disiplin dan Konsisten 4. Berpikir, Berkata, dan Bertindak Terpuji 3. Professionalism (Profesionalisme) 5. Kompeten dan Bertanggung Jawab 6. Memberikan Solusi dan Hasil Terbaik
Dan masih banyak artikel lainnya semoga menjadi bahan bacaan penting dan menjadi perekat komunikasi demi produktifitas PT BUM.
4. Block Plantation Focus (Fokus pada Blok Tanaman) 7. Inovatif, Proaktif dan Cepat Tanggap 8. Utamakan Kinerja untuk Pencapaian Target 5. Excellence (Kesempurnaan) 9. Orientasi pada Nilai Tambah & Perbaikan Terus Menerus 10. Peduli Lingkungan
Selamat membaca…. Dirut PT. BUM
Alamat Redaksi: Jl. Cempaka Putih Timur No 5 & 7 Telp.: 021-4252142 Fax.: 021-4250354 Jakarta Pusat 10510 Diterbitkan oleh: PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Dimpos Giarto Valentino T
DAFTAR ISI >> LAPORAN UTAMA
4-7
>> INVESTIGASI
10-11
>> NTCORP KNOWLEDGE
26-29
Estate BUM 2 Estate BUM 3
PMKS
Estate BUM 8
Estate BUM 4
Estate BUM 1 Estate BUM 5
Estate BUM 7 Estate BUM 6
JLLS, MENGANGKAT MARWAH PERKEBUNAN PT BUM >> TIPS
AYO, SEMUA IMPLEMENTASIKAN GO GREEN!
Entrepreneur yang Tak Pernah “Tidur”
22-23
PENGENDALIAN TERPADU KUMBANG TANDUK DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT Dewan Pembina: Nurdin Tampubolon n Anggota Dewan Pembina: Dimpos G.V.T, Randy M.T., Tommy W.T Redaksi: Manerep Pasaribu (Ketua), Panahatan Tampubolon, Herminto, Tulus SP, Pujatmoko, Rezy Anindito n Penanggung Jawab Redaksi: Heru Subroto n Penanggung Jawab Umum: Achmad Ichsan n Sekretaris: Elis Tanjung n Desain Grafis: Yusak Freddy, Supriyanto, Toto S. Baskara n Distribusi: Iko Muhyidin n Ketua BULETIN BUM
T I P B E Trust
(Kepercayaan)
Integrity (Integritas)
Professionalism (Profesionalisme)
Block Plantation Focus (Fokus pada Blok Tanaman)
Excellence
(Kesempurnaan)
Menjalin Komunikasi Meningkatkan Produksi
NTCORP KNOWLEDGE
n Dewan
REDAKSI menerima foto dan tulisan yang berkaitan dengan Perkebunan Kelapa Sawit PT. BUM. Kirimkan ke Redaksi Buletin BUM TIPBE: Jl. Cempaka Putih Timur No 5 & 7, Telp.: 021-4252142 Fax.: 021-4250354 Jakarta Pusat 10510 Email:
[email protected]
4
LAPORAN UTAMA
JLLS,
MENGANGKAT MARWAH PERKEBUNAN PT BUM Jalan boundary yang dinamakan sebagai Jalan Lingkar Luar Selatan (JLLS) membentang sepanjang kurang lebih 44,2 km. Tujuan utamanya untuk mengurangi risiko pencurian buah sawit, aset, dan tenaga kerja. Nantinya juga, jalan ini akan berfugsi sebagai jalan negara.
K
EAMANAN merupakan hal yang paling krusial dalam bisnis perkebunan. Terlebih jika wilayah perkebunan berada dalam satu hamparan yang begitu luas, dan berbatasan langsung dengan perkebunan perusahaan lain maupun berbatasan dengan lahan atau kebun milik rakyat setempat. Tentu akan sulit melakukan kontrol pengawasan dan pengamanan. Belum lagi jika di wilayah tersebut terdapat banyak akses yang bisa dilintasi masyarakat umum. Tentu hal ini akan mengundang terjadinya pencurian hasil kebun dan berbagai kerawanan lain yang tidak diinginkan. Nah, mengantisipasi hal tersebut,
sejak setahun lalu, PT Bangkitgiat Usaha Mandiri (BUM) telah membangun boundary atau jalan pelintas atau pembatas yang dikemudian dinamakan sebagai Jalan Lingkar Luar Selatan (JLLS), karena memang letaknya berada di sebelah selatan dari areal perkebunan PT BUM. Jalan boundary ini membentang sepanjang kurang lebih 44,2 km atau tepatnya sepanjang 44.195,29 meter. Sebagian besar jalan boundary telah dilakukan laterit atau pemadatan. Sehingga pada saat musim hujan nantinya, tidak akan berlumpur parah. Jalan ini dilengkapi dengan parit yang besar dan jembatan-jembatan yang laik dilewati alat berat. Tujuan utama dari pembangunan jalan
Estate
Estate BU
5
Estate BUM 2 BUM 3
UM 8
PMKS
Estate BUM 4
Estate BUM 1 Estate BUM 5
boundary ini, Estate BUM 7 tentu saja untuk mengalihkan pelintas Estate BUM 6 umum agar tidak memasuki wilayah legal perkebunan PT BUM. “Ini gagasan Bapak Preskom yang sangat jitu, yaitu dengan membuat akses agar jangan orang luar bisa masuk Hal ini juga diamini oleh Kohler melewati wilayah legal kita, dan sekaligus Tampubolon, General Manager Regional 2 mengantisipasi pada hal-hal yang tidak (GM R2), yang menjelaskan bahwa selama kita inginkan seperti pencurian buah dan ini orang dengan mudah masuk ke wilayah aset, serta pencurian tenaga kerja kita oleh perkebunan PT BUM. “Pada periode tahun perusahaan lain,” terang Kalbar Pasaribu, 2014 sampai dengan Juni 2015, kita sering GM Regional 1 (R 1) PT BUM, yang menaungi kehilangan buah yang telah terpanen wilayah Bum 1, Bum 2, Bum 3, dan Bum 8. yang berada di TPH di sekitar jalan lingkar,
6
LAPORAN UTAMA
“Jangan orang luar bisa masuk melewati wilayah legal kita, dan sekaligus mengantipasi pada halhal yang tidak kita inginkan seperti pencurian buah dan aset, serta pencurian tenaga kerja kita oleh perusahaan lain.” - Kalbar Pasaribu “Saat ini wajah perkebunan dari PT BUM, mulai dari Pos Gapura, yang berada di Afdeling 27 pada Bum 6, sampai ke Bum 4 yang berbatasan langsung dengan kawasan R1, sudah sangat megah, dan marwah perkebunan BUM sudah terangkat dibandingkan sebelumnya, dan dibandingkan dengan kebun tetangga.” - Kohler Tampubolon bahkan tumpukan buah yang siap diangkut berada di jalan utama (main road) pun sering hilang akibat dicuri,” ungkap Kohler. “Sejauh ini kita di R2 memang belum pernah pelaku pencurian yang tertangkap tangan,” imbuhnya. Dengan dibangunya JLLS, terang Kohler, kerawanan yang selama ini terjadi, bisa diminimalisir. Terlebih selain melakukan pembuatan jalan lingkar, pihak PT BUM juga mulai meningkatkan pengamanan lainnya, seperti membuat parit besar yang sekaligus sebagai pembatas dan pemutus jalan milik perusahaan lain, dan juga mendirikan pos-pos pengamanan dititik-titik pelintasan yang dianggap rawan. Terutama yang bersinggungan langsung dengan lahan perkebunan perusahaan lain. Berikutnya, pengamanan dilakukan
juga dengan melatih dan meningkatkan kemampuan para petugas sekuriti dengan cara menjalin kerjasama dengan aparat setempat. “Setelah pengamanan dan keamanan kita perketat, sudah tidak terjadi lagi hal-hal yang bersifat rawan,” lanjut Kohler. Kohler menjelaskan, jalan boundary di wilayah R2 melintasi tiga estate, yaitu estate BUM 7 sepanjang 15.416 meter (15,4 km), kemudian menyambung ke estate BUM 6 sepanjang 13.502 meter. Sejauh ini pembangunan telah dilakukan. Kemudian menyambung lagi ke BUM 4 sepanjang 2.292 meter, dan ini pun sudah selesai dikerjakan. “Total selesai JLLS di R2 adalah 20.414 meter atau 20,4 km. Sisanya yang masih harus dikerjakan lagi adalah 10.796 meter atau sekitar 10,8 km. Ini semuanya berada di
estate BUM 7,” ungkapnya. “Saat ini wajah perkebunan dari PT BUM, mulai dari Pos Gapura, yang berada di Afdeling 27 pada Bum 6, sampai ke Bum 4 yang berbatasan langsung dengan kawasan R1, sudah sangat megah, dan marwah perkebunan BUMN sudah terangkat dibandingkan sebelumnya, dan dibandingkan dengan kebun tetangga,” lanjutnya. Saat ditanyakan masalah terberat dalam pengerjaan pembangunan jalan? Kalbar, sebagai orang nomor satu di R1, menukas, bahwa pembangunan jalan boundary di wilayahnya sejauh ini belum ada masalah yang berarti. “Problem tidak ada berat. Kalau memangkas bukit, itu urusan teknis saja. Problem paling hanya persoalan alat berat saja yang belum maksimal. Kerja sehari, rusak sehari. Ada alat yang rusak dan segera perlu diperbaiki,” ujar Kalbar. “Sisa pengerjaan jalan di R1, tinggal dilakukan laterit saja. Pengerjaan ini seminggu saja selesai,” lanjut Kalbar. Pendapat senada dilontarkan Kohler. Menurutnya, sejauh ini juga belum ada persoalan yang berarti, karena pembuatan jalan yang dilakukan seluruhnya berada di kordinat HGU milik PT BUM. “Memang sempat berbenturan dengan perusahaan lain, yakni di sepanjang jalan 2,9 km, terdapat jalan perusahaan lain yang sudah existing di HGU milik kita, sehingga harus kita ambil alih,” ungkap Kohler. Diakuinya, memang sempat ada perlawanan dari pihak perusahaan lain tersebut, namun melalui lobbi yang panjang dan berkali-kali, melalui GM R2 dan GM perusahaan lain, akhirnya jalan bisa
7
terbangun. “Syukur sampai hari ini sudah bisa kita selesaikan dengan segala lobi, tanpa ada konflik,”ujarnya. Mengenai sisa jalan yang belum dibangun, yang berada di Bum 7, Kalbar mengatakan, akan segera dieksekusi. “Kita kan ada masalah dengan kontraktor, tapi ini saya yakin juga bisa diselesaikan. Begitu selesai, langsung kita tancap gas,” pungkas Kohler optimis. Satu hal yang jauh lebih penting lagi, jalan boundary ini nantinya akan berfungsi sebagai jalan umum atau tepatnya jalan negara. Artinya, PT BUM telah melakukan langkah terobosan di bidang infrastruktur. Yaitu, membangun jalan bukan hanya bagi kepentingan perusahaan, tapi juga kemaslahatan masyarakat banyak. n pmk
8
INVESTIGASI
Banyak orang mempersepsikan bahwa gerakan Go Green hanya sebatas penghijauan. Perpsepsi itu jelas keliru.
G
erakan tersebut bukan hanya melaksanakan penghijauan semata, seperti menanam tanaman di lingkungan tempat tinggalnya, melainkan juga bagai mana menciptakan lingkungan yang tidak hanya hijau royo-royo, tapi juga bersih, asri, aman, dan nyaman. Dan hal tersebut, bukan bagi kepentingan dirinya, tapi juga orang atau masyarakat di sekitarnya. Lingkungan kita bisa saja hijau royo-royo, penuh dengan tanaman di sekitarnya, tapi tidak tertata dengan apik. Selain tanaman yang ditanam, juga tidak memberikan manfaat bagi dirinya dan juga lingkungan di sekitarnya. Padahal jika ditata dengan baik, tanaman itu juga bisa bermanfaat sebagai pelindung. Semisal, dengan menanam sejenis tanaman teh
di sekeliling rumah, dan ketika tumbuh besar bisa dibentuk kotak-kotak dengan cara memangkasnya secara rutin atau membentuknya sesuai keinginan kita. Tanaman pagar yang menyerupai tanaman teh ini, jika dibuat secara berkeliling dalam suatu komplek perumahan dan cukup tinggi (sekitar satu satu meter), juga berfungsi sebagai pengaman dan pelindung lingkungan. Dengan demikian, akses masuk perumahan cukup melalui akses pintu masuk utama perumahan saja yang dijaga seorang sekuriti, dan tidak membiarkan orang keluar masuk perumahan bisa dari mana saja sehingga bisa mengakibatkan rawan akan masalah pencurian. Belum lagi jika sekitar rumah juga dilengkapi dengan tanaman sayur mayur maupun buah-
buahan. Yang manfaatnya, lingkungan menjadi sangat asri, melainkan juga hasil tanaman sangat baik untuk dikonsumsi, dan bisa menghemat anggaran belanja rumah tangga, karena kebutuhan dapur bisa dihasilkan sendiri. Hanya saja, jika lingkungan sudah tertata dengan asri, maka sangat sayang jika tidak dirawat dengan baik. Terlebih jika lingkungan yang telah asri tersebut, tidak diimbangi dengan perawatan lainnya, seperti menjaga lingkungan tetap bersih, dengan tidak membuang sampah sembarangan, seperti sampah puntung rokok, sampah plastik, sampah bungkus makanan, sampah sisa makanan, maupun sampah lainnya. Karena itulah, penyediaan tempat sampah menjadi sangat penting di tiap lingkungan pribadi maupun perumahan.
9
AYO, SEMUA IMPLEMENTASIKAN GO GREEN!
Gerakan Jumat Bersih
Persoalan sampah ini bisa ditanggulangi secara bersamasama. Semisal di perumahan setiap afdeling maupun estate yang ada di perkebunan PT BUM, selaiknya di tiap rumah, baik level manajerial, staf, dan karyawan kebun, memiliki tempat sampah di depan atau belakang rumahnya. Makin elok lagi, jika tempat sampah itu terdiri dari dua jenis, yaitu tempat sampah organik dan non organik. Lalu setiap lingkungan ini juga harus memiliki tempat pembuangan (sampah) akhir, dengan cara membuat lubang besar, yang kemudian di setiap minggu bisa dibakar. Upaya menjaga kebersihan ini, sejatinya tidak hanya dilakukan setiap seminggu sekali melalui gerakan yang diberi nama “Jumat Bersih”. Semestinya
gerakan bersih-bersih bisa dilakukan setiap hari. Caranya, tentu saja dengan tidak membuang sampah sembarangan. Termasuk puntung rokok, yang gampang ditemui dimana-mana. Berdasarkan pengamatan TIPBE, hampir semua perumahan yang ada di setiap Afdeling, belum menyediakan tempat sampah di tiap perkarangan rumahnya. Termasuk juga di tiap kawasan perumahan level staf. Di Afdeling 1 BUM 1 Regional 1, yang sudah agak lumayan, yaitu dengan menyediakan tempat sampah di muka rumah. “Ini sudah kami lakukan sejak tiga bulan lalu,” kata Abdul Rohim, Asisten Afdeling 1. “Kalau untuk penghijauan, terus terang kami memang tengah menyiapkan dengan upaya membeli bibit-bibit
10
INVESTIGASI
tanaman. Sedangkan tanaman pagar ini menjadi agak kering karena sulitnya air,” imbuhnya. Hal senada juga diungkapkan beberapa asisten Afdeling lainnya, yaitu Sudarto (Askep BUM 1 yang merangkap sebagai Asisten Afdeling 2), Mardi Wanto (Asisten Afdeling 7), Manto H. Siahaan (Asisten Afdeling 10 BUM 2, Erward Sianturi (Asieten Afdeling 32 BUM 8) dan Abel Erikson (Asisten Afdeling 33 BUM 8), maupun Yogi Dwi Anugrah (KTU BUM 3). Mereka semua
sebenarnya memiliki semangat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan asri. “Sejak sebulan ini, instruksi Dirops (Direktur Operasional) untuk masalah Go Green ini mulai kita tata. Mulai dari akses satu pintu maupun pembangunan tanaman pagar,” ujar Mardi. Namun saat ini mereka umumnya terkendala masalah biibit tanaman dan pengadaan air akibat musim kemarau cukup panjang. Bahkan untuk pengadaan air bersih, umumnya kini di setiap Afdeling mereka
membuat pompa air bersih sendiri. Ada pula yang harus mencari air ke sungai atau ke afdeling lain yang memiliki sumber air yang baik. Di BUM 6, misal, kini sebagian warga afdeling di sana mulai mencari air ke tempat lain. “Air di tempat kami sulit di dapat. Kami sudah ngebor air di beberapa tempat, tapi tidak dapat, jadi air ambil di tempat lain, dan itu pun kami utamakan untuk air masak dan mandi saja,” ujar seorang warga di sana. n pmk
PESAN DIROPS
“GO GREEN, PERAN PEMIMPIN AFDELING SANGAT DIBUTUHKAN” Randy Monthonaro Tampubolon Direktur Operasional PT BUM
S
aya ingin bicara mengenai Sumber Daya yang ada di perkebunan. Sumber daya ini menyangkut pekerja (SDM), mesin-mesin dan peralatan, dan material. Semua itu merupakan modal (usaha) dalam rangka pencapaian tujuan yaitu mendapatkan laba bagi stakeholders agar perusahaan ini dapat menjadi perusahaan yang dibanggakan oleh bangsa dan negara, serta diakui oleh internasional. Pada prinsipnya, perusahaan telah merekrut pekerja (SDM) sesuai dengan rasio pekerjaan, dan sesuai dengan kebutuhan
struktur. Kebutuhan pekerja yang kita rekrut sesuai dengan peruntukan dan Rencana Kerja Tahunan (RKT). Dimana dalam RKT rasio itu porsinya sudah jelas, dimana setiap orang produktitifitasnya terukur. Dia bisa mengerjakan berapa banyak, sesuai dengan alat kerja yang digunakan. Sayangnya, saya melihat apa yang terjadi di perkebunan belum dilakukan dengan baik. Semisal, waktu menjelang lebaran kita rekrut 700 pekerja baru akibat banyaknya pekerja yang keluar. Eksodus mencapai kurang lebih 180 orang.
11
“Go Green ini bukan hanya penghijauan, tapi lebih dari itu adalah bagaimana orang bisa hidup nyaman di lingkungannya, dan outputnya nanti adalah produktifitas yang makin meningkat,” ujar Dirops. Abdul Rohim ling 1) sis (A ten Afde
Sudarto (Asisten Afdeling 2)
Padahal untuk rekrut orang baru ini, perusahaan telah keluar dana cukup besar, baik untuk kebutuhan transportasi, membeli tiket kapal, membeli peralatan, menyewa bus, dan lain sebagainya. Kenyataannya, belum sampai dua bulan, sudah banyak pekerja yang eksodus. Menurut saya apa yang terjadi di kebun, terkait dengan Go Green. Go Green ini bukan hanya penghijauan, tapi lebih dari itu adalah bagaimana orang bisa hidup nyaman di lingkungannya, dan outputnya nanti adalah produktifitas yang makin meningkat. Karena itu, menurut saya, ada beberapa hal terkait dengan masalah Go Green ini yang perlu dilakukan. Pertama adalah masalah rumah. Bagaimana pekerja bisa tidur nyenyak, kalau rumah bocor. Kedua masalah air untuk minum, mandi, mencuci, dan wudhu, serta lainnya. Bagaimana pekerja bisa memenuhi kebutuhan itu kalau airnya tidak ada. Ketiga
Mardi Wanto (Asisten Afde ling 7)
adalah masalah listrik. Di Jakarta saja kalau listrik padam satu jam kita sudah kewalahan. Sementara di sana padam bisa sampai berjam-jam bahkan berhari-hari. Berikutnya, adalah peralatan masak. Ini sudah perusahaan penuhi, tapi ternyata banyak alat ini tidak bisa berfungsi dengan baik. Lalu lainnya, adalah leadership. Pemimpin yang ada di tiap Afdeling semestinya melakukan kontrol atas apa yang dialami pekerja dan lingkungan mereka. Lalu di setiap perumahan juga harus ada tempat pembuangan sampah. Jangan biarkan ada sampah berserakan, seperti puntung rokok atau sampah plastik yang bertebaran. Saluran air, selokan, juga harus tertata dengan baik untuk pembuangannya. Kita telah mencanangkan program “Jumat Bersih”, yang semestinya program ini terus dijalankan secara terus menerus dan rutin. Dan terakhir, adalah
Manto H. Siahaan (Asisten Afdeling 10)
Erikson Abel (Asisten Afdeling 33)
masalah akses. Sebetulnya perusahaan sudah merancang, dimana di setiap lingkungan dibuat pagar tanaman hidup yang mengelilingi area perumahan, dan sekaligus sebagai pelindung dan pengaman. Lalu setiap kawasan memiliki satu pintu masuk (one gate system), sehingga selain nampak hijau dan asri, juga setiap orang yang keluar masuk bisa terkontrol dengan baik. Tidak bisa dia keluar masuk bisa lewat mana saja. Harus lewat satu pintu. Lalu di setiap pintu masuk utama, harus ada petugas sekuriti. Semua itu butuh kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan masing-masing, dan juga peran dari setiap pemimpin yang ada di setiap afdeling untuk menggerakan lingkungannya dalam menjaga lingkungan. Sebab, semua itu untuk kemaslahatan bersama. Kalau lingkungan nyaman dan aman, maka produktivitas pekerja juga akan meningkat. n
12
MANAJEMEN
Rapat Koordinasi DAN EVALUASI KINERJA SEMESTER 1 TAHUN 2015
Belum Optimalnya Produktivitas
Rapat koordinasi pihak Direksi PT Bangkitgiat Usaha Mandiri (BUM) dengan jajaran manajemen baik di perkebunan maupun di kantor pusat telah berlangsung pada awal September lalu. Berlokasi di kantor pusat Jakarta, pembahasan utama dalam rapat koordinasi ini adalah belum optimalnya produksi kebun.
S
asaran yang ditetapkan untuk dipenuhi adalah produksi 30 ton hektar per tahun, dengan rendemen CPO 25% dan rendemen kernel 4,5-5%. Tapi target produksi belum mampu terpenuhi. Bahkan untuk semester pertama 2015, realisasi produksi lebih rendah dengan periode sama tahun lalu. Berdasarkan laporan yang
diungkap manajemen perkebunan, hasil produksi yang terbaik adalah hasil produksi BUM III dan BUM VIII, yang kurangnya tak terlalu jauh dari target produksi. Hasil produksi BUM I, BUM II, BUM IV, BUM V, dan BUM VI hanya mencapai sekitar setengah dari target produksi, sedangkan hasil produksi yang paling rendah adalah hasil produksi BUM VII, yang hanya
mencapai kurang dari sepertiga dari target produksi. Hal ini disebabkan kondisi tanamannya banyak yang kosong. Tak optimalnya produksi kelapa sawit bahkan mencapai sekitar 13,8 juta kilogram, sehingga potensi pendapatan perusahaan yang tak tercapai mencapai Rp 110 miliar per bulan.
13
Faktor Lapangan & Non-Lapangan Menurut General Manager Regional 1 Kalbar Pasaribu, ada beberapa faktor yang menyebabkan produsi sawit tak optimal. Ada sembilan faktor dari lapangan, diantaranya rotasi perawatan terlambat, rotasi pruning terlambat, pokok sawit dekat parit buah dan
berpengaruh terhadap kurang optimalnya produksi sawit antara lain kurang terpenuhinnya jumlah staf, pemenuhan rumah tinggal staf, pemenuhan inventaris, dan fasilitas kerja. Faktor-faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap produksi sawit yang tak optimal adalah faktor lapangan dan non-lapangan. Untuk mengatasi permasalahan
infrastruktur panen, evaluasi premi panen secara berkala, serta meningkatkan kesejahteraan karyawan seperti fasilitas kesehatan, sekolah SMP, transportasi sekolah, dan sarana olahraga. Staf Ahli Presiden Komisaris PT NT Corp, Manerep Pasaribu, menyebut secara umum permasalahan yang ada di kebun adalah lima hal, yaitu infrastruktur belum optimal, kurangnya tenaga SDM, fungsi manajemen masih lemah, kinerja Pabrik Kelapa Sawit (PKS) belum optimal, serta manajemen training masih kurang. Oleh karena itu, Manerep menawarkan tiga solusi, yaitu pemenuhan tenaga kerja potong buah, membangun infrastruktur panen, dan melaksanakan tata kelola panen yang benar. General Manager SDM NT Corp, Dohar S., menyebut perlu dipertimbangkan pemenuhan karyawan dari Sampit dan Palangkaraya.
Pentingnya Komunikasi
brondol jatuh ke parit, dan tapak kuda/timbun kurang. Juga ada catatan khusus terkait 36 hari kerja yang tidak panen selama semester I, termasuk satu hari tidak panen pada April lalu karena adanya mogok kerja. Sedangkan 10 faktor nonlapangan misalnya seperti tenaga kerja panen kurang, stop panen akibat PKS breakdown, adanya pencurian buah, dan alat kerja panen belum tercukupi. Faktor pendukung yang kurang terpenuhi yang turut
ini, Kalbar menyebut beberapa strategi jangka pendek yang telah dirancangnya. Dua diantaranya adalah menggunakan tenaga borongan untuk mengejar rotasi perawatan dan memberi premi kutib berondolan ke pemanen, lalu pada saat peak crop mengalokasikan kutib berondolan. Sedangkan strategi jangka panjang yang ditawarkan adalah menambah bangunan rumah karyawan sesuai luasan afdeling, fokus perbaikan dan peningkatan
Menyikapi belum optimalnya produksi sawit, Direktur Utama PT BUM, Dimpos Tampubolon, menekankan pentingnya terjalin komunikasi antara manajemen di perkebunan dan direksi. “Bila ada permasalahan di lapangan, dapat langsung menghubungi saya. Jadi masalah bisa segera diatasi. Bila ada keperluan, segera diinformasikan kebutuhan alatalat seperti cangkul, parang dan lain-lain yang harus disediakan secepatnya,” tandas Dimpos. Menurutnya, perlu dipikirkan policy yang menentukan material request (MR) alat kerja dan spare part. Sehingga bisa ditentukan apakah permintaan adalah prioritas segera atau biasa. Manerep turut mengamini pentingnya komunikasi antara manajemen dan direksi.
14
MANAJEMEN
“Yang terpenting komunikasi. Ikuti prosedur yang ada, jika ada masalah bisa dikomunikasikan lewat WA Group,” tuturnya. Kata kuncinya, tukas Manerep, kita harus aktif. Bapak Dimpos juga menyebutkan bahwa kondisi saat ini harga sawit sangat jatuh, bahkan di bawah level 5.000. Tapi direksi terus berupaya agar tidak terjadi pemangkasan biaya (CRP). “Saya minta kerjasamanya dari kita semua,” kata Dimpos. Direktur Operasional PT BUM, Randy Tampubolon, mengambil kesempatan rapat untuk menanyakan tentang proses pembebasan lahan. Pembebasan lahan di Estate BUM 3 ada masalah, karena ada selisih sekitar 100 hektar antara catatan pembayaran dana pembebasan lahan di wilayah ini oleh kantor pusat dengan catatan yang dimiliki manajemen Estate BUM 3. Estate Manager BUM 3, Depman Barimbing, memberikan jawaban kemungkinan adanya selisih pencatatan antara kantor pusat dan manajemen Estate, sehingga terjadi selisih luas lahan yang telah dibebaskan. Direksi juga menegaskan kepada Depman dan Estate Manager BUM 2, Monang Pangaribuan, untuk menyelesaikan pembebasan lahan di estate yang mereka tangani masing-masing paling lambat sampai pertengahan Oktober. Baik Depman dan Monang menyanggupi. Senior Manager Regional II, Petrus Ginting, menyebut akan mengupayakan semua negosiasi dan administrasi Tali Asih akan selesai pada bulan Oktober, sehingga proses land clearing dapat dilakukan pada bulan November dan proses penanaman mulai Desember. Direksi juga berpesan kepada Estate Manager BUM 5, Jinton Tampubolon, untuk menyelesaikan
pembersihan lahan yang ditangani nya dari pohon karet dalam dua pe kan. Keinginan itu disanggupi Jinton.
Menangani Lahan Kritis Presiden Komisaris PT BUM, Bapak Nurdin Tampubolon, memberi beberapa masukan dan instruksi yang tegas kepada manajemen kebun yang hadir dalam rapat. Menurutnya, harus ada tim khusus yang dibentuk untuk menangani lahan kritis. “Harus ada tim khusus yang menangani lahan kritis. Kalau tidak ditangani, maka akan terus menjadi masalah,” tegasnya. Proses penanganan lahan kritis ini, kata Bapak Nurdin, harus dilakukan dengan cepat sebelum musim penghujan datang. Karena bila dilakukan saat hujan, maka akan sia-sia. Pupuk yang digunakan akan terguyur hujan dan menjadi tidak bermanfaat. “Manajer harus bersahabat dengan alam. Harus mengetahui situasi alam dan hubungannya dengan perkebunan. Bila manajer telah mengetahui kondisi alam, maka ia baru bisa disebut sebagai manajer yang baik,” ucap Bapak Nurdin. Meski demikian, Nurdin Tampubolon juga menyebut adanya
lahan kritis tidak bisa dijadikan sebagai alasan belum optimalnya produksi sawit. Karena, luas lahan bertanah laterit ini hanya 5% dari luas perkebunan. Selain mengatasi lahan kritis, Bapak Nurdin juga mendesak manajemen untuk membuat pembangunan berkelanjutan dan menciptakan perumahan karyawan yang layak sehingga mereka nyaman menempatinya. Khusus untuk General Manager Regional 2, Kohler Tampubolon, Bapak Preskom memberi ins truksi untuk menyegerakan pem bangunan jembatan di teritori yang ditanganinya, karena jembatan sa ngat penting untuk keamanan kebun. Kohler menyanggupi jembatan akan selesai dalam waktu dua pekan. “Kalau cara kerja kita sudah profesional, maka hasilnya akan profesional. Semua tentu akan merasakan hasilnya,” Preskom menegaskan. Bapak Nurdin juga menegaskan agar tidak ada lagi pihak yang terjebak ego sektoral dalam bekerja di kebun. “Perusahaan ini adalah perusahaan yang besar. Jangan lagi terjebak ego sektoral. Cobalah lakukan capacity building. Kembangkan juga staf dan karyawan yang menerapkan capacity building,” tegasnya. n
INFO SEHAT
Pentingnya Susu Bagi Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit Siapa yang tidak pernah meminum susu? Tentunya semua orang pernah minum susu, paling tidak saat bayi, meminum Air Susu Ibu (ASI).
S
usu merupakan minuman yang sangat penting bagi kesehatan, terutama mendukung pertumbuhan tubuh di usia kanak-kanak dan remaja. Pada usia tersebut, tubuh memerlukan kalsium dan protein yang cukup besar untuk menunjang pertumbuhan tubuh. Setiap organ dan sel-sel jaringan tubuh menerima berbagai protein kalsium dan nutrisi sehingga tumbuh menjadi besar dan dewasa. Selain berguna untuk pertumbuhan, susu juga memiliki manfaat lain yang tak kalah penting. Susu dapat menjadi penetralisir racun yang masuk ke tubuh, sehingga tubuh mampu bertahan, bahkan tidak berpengaruh terhadap racun tersebut. Hal ini disebabkan susu mengandung zat antidotum. Zat tersebut mampu menangkap dan mengendapkan racun-racun yang ada. Setelah racun terendap dan dinetralisir oleh sistem tubuh yang mendapat kekuatan dari kandungan susu tersebut, lalu racun itu dikeluarkan melalui feses. “Susu mengandung protein yang baik dan bisa mencegah berbagai racun kimia yang masuk ke dalam tubuh. Partikel ion-ion positif dapat mengendapkan protein antara lain Ag+,
Ca2+, Zn2+, Hg2+, dan seterusnya.Jadi menurut sifat tersebut susu dapat digunakan sebagai antidotum, yang lebih dikenal sebagai penawar racun,” ungkap Prof. Dr Anna Poedjiadi dalam sebuah tulisan tentang manfaat susu sebagai penawar. Nah, oleh karenanya, mengkonsumsi susu menjadi sangat penting bagi para pekerja di perkebunan kelapa sawit. Karena para pekerja di perkebunan kelapa sawit sangat rentan terekspos zat-zat beracun yang berasal dari zat racun anti hama yang digunakan untuk membasmi gulma. Apalagi bagi para pekerja yang berhubungan langsung dengan penyemprotan, sangat mudah terekspos zat racun anti hama yang mereka semprotkan. Wajib hukumnya bagi petugas penyemprot hama untuk meminum susu sehabis bekerja. Untuk mengobati dan mengantisipasi gejala keracunan, maka minumlah satu gelas air susu sehingga susu itu mampu menetralisir racun tersebut. Perusahaan selalu menyediakan susu bagi pekerja kebun. Bila kesulitan mendapatkan, beritahukan kepada atasan. n
15
16
KIPRAH/PMKS
BUM Sudah Pakai Teknologi Terkini
K
etika ditanyakan mengapa memilih bergabung di PT BUM? “Saya menyukai tantangan dan tantangan itu ada di sini,” jawab pria berkumis itu dengan tegas. Menurut Hervis ketika masuk di PKS PT BUM, ia melihat sejumlah persoalan yang harus segera ia selesaikan. Diantaranya, terkait dengan masalah pabrik yang kerap berhenti dan berpengaruh terhadap produksi, mesin dan peralatan yang kerap rusak, dan juga persoalan sumber daya manusia (SDM) yang tingkat turn over (keluar masuk) cukup tinggi, serta sistem yang belum berjalan dengan baik.
Hervis Kelo baru tiga bulan menjabat sebagai Mill Manager alias Manajer Pabrik pengolahan minyak kelapa sawit (PMKS) milik PT BUM. Tepatnya terhitung sejak Juli 2015. Meski masih sangat anyar, namun pria kelahiran Tentena, Poso, Sulawesi Tengah, 24 Maret 1968 ini, memiliki pengalaman yang mumpuni dalam meng-handle pabrik kelapa sawit. Sebelum bergabung di PT BUM, ia telah malang melintang di beberapa perusahaan perkebunan sawit besar.
Hervis bercerita, pada saat ia masuk tiga bulan lalu, pabrik seperti lepas kontrol. “Dia (pabrik) yang kendalikan kita, bukan kita yang kendalikan dia. Suka sukanya saja mau berhenti. Itu yang tidak betul. Kalau begitu kan, kita yang dikendalikan oleh mesin. Kalau sekarang kita yang kendalikan. Sekarang ini kalau kita bilang berhenti, dia berhenti, kalau kita bilang jalan ya jalan. Harus kita yang kendalikan mesin, ” tuturnya.
Belum 100%
Kendati demikian, diakui Hervis, pabrik belum berada pada kondisi yang sangat ideal. Artinya, pabrik belum benar-benar terbebas dari masalah seratus persen. “Kalau pun masih ada masalah di PKS, hanya sekitar dua puluh persen saja,” klaimnya. Masalah yang masih kerap muncul, ungkap Hervis, terkait dengan breakdown (kerusakan) pada alat maupun komponen alias spare part. Pada saat wawancara dilakukan pada September lalu, Hervis mengungkapkan, pabrik tengah dirundung masalah, yaitu masalah pompa hidrolik yang mengalami kerusakan pada komponen atau katupnya. Ini kelihatanya masalah sederhana.
17
Tapi menjadi tidak sederhana lantaran spare part tersebut sulit di dapat di dalam negeri dan tidak bisa direparasi setempat. “Alat itu harus dipesan langsung ke Amerika. Itu kita indent dari supliernya di Jakarta,” terangnya. “Namanya juga mesin beroperasi secara terus menerus, sehingga kerusakan kecil pasti ada. Tapi ini juga bergantung kepada kita menanganinya. Yaitu, Bagaimana kita mengantisipasi supaya kerusakan itu tidak mempengaruhi sistem produksi kita atau masalah itu berlangsung secara berlarut-larut. Tidak teratasi dengan cepat,” lanjut pria yang September lalu baru saja terkena musibah kecelakaan, dan beruntung tidak mengakibatkan luka parah. Namun secara umum, kondisi pabrik menurut Hervis, sudah jauh lebih baik. Dijelaskan, saat ini pabrik sudah bisa memproduksi melampaui dari kondisi sebelum-sebelumnya. “Kita sudah pernah produksi sampai dengan 900 ton per hari. Sebelumnya sampai 800 ton,” kata Hervis.
Teknologi
Terkait dengan masalah teknologi yang digunakan di PKS, Hervis menjelaskan, bahwa pabrik kelapa sawit milik PT BUM sudah sangat standar. Bahkan sudah masuk dalam kategori teknologi tinggi lantaran menggunakan sistem hidraulik. Sistem ini dalam pengoperasiannya jauh lebih bagus dan suara mesin jauh lebih smooth. Bahkan, berdasarkan pengalamannya menangani beberapa pabrik kelapa sawit, pabrik milik PT BUM sudah jauh lebih modern dibandingkan dengan pabrik milik perusahaan lain. Hanya saja, meski teknologi yang digunakan sudah sangat modern, namun ketika mesin ngadat, ya itu tadi, untuk mendapatkan spare part-nya agak susah. Alhasil, untuk itu dibutuhkan penanganan dan perawatan yang harus telaten dan jeli. Pengoperasiannya harus standar. Penggantian olinya pun harus jelas, dan juga masalah filtering-nya betul-betul harus dijaga. Mengacu pada persoalan ini, Hervis berharap masalah ini tidak kan ada lagi. Jangan sampai, ada persoalan baru melakukan pemesanan alat. “Ini tidak boleh, kita harus sudah jalankan fungsi preventif maintenance. Caranya? “Harus selalu ada pengecekan alat secara rutin. Dengan begitu kita sudah bisa mengukur umur alat, kapan dia akan rusak, kapan dia harus segera order lagi sehingga semua terjadwal, dan untuk komponen yang sulit di dapat kita harus siapkan stok logistik sesuai dengan kebutuhan minimum,” kata Hervis.
Lebih Baik Stock
“Teknologi yang kita gunakan memang sudah sangat memadai, dan hal ini harus diimbangi dengan ketersediaan alat (stok) pada komponen, jika hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,” kata Hervis. Dengan
kata lain, komponen yang vital harus tersedia setiap saat, baik dipakai atau tidak dipakai. “Rugi memang kalau kita stock dan tidak terpakai. Tapi yang namanya alat dan mesin selalu beroperasi secara rutin, maka munculnya kerusakan tidak terduga bisa saja terjadi,” imbuhnya. Bagi Hervis, ketersedian stock jauh lebih baik, ketimbang terjadi kerusakan yang mendadak, dan berakibat pada kerugian yang jauh lebih besar atau berlipat ganda. “Ini yang jadi problem kita. Bisa breakdown sampai berhari-hari hanya gara-gara satu alat saja. Seperti sekarang ini yang dialami pompa hidraulik ini. Ini termasuk kecolongan juga,” akunya. Hervis berpendapat, apa yang terjadi pada mesin pompa hidraulik, sebagai akibat penanganan sebelumnya tidak tepat. “Bisa jadi, karena kurang oli, lalu pakai oli bekas, sehingga pompanya cepat rusak. Umurnya sudah tidak sesuai dengan desainnya. Harusnya umur pompa bisa lima tahun, tapi ternyata baru beberapa bulan tamat. Pompa ini kalau betul penanganannya bisa panjang umurnya,” ujarnya.
Tindakan Preventif
Berkaca pada pengalaman yang tengah dihadapi, Hervis kini mulai mencoba melakukan tindakan preventif pada permesinan dan peralatan yang ada di pabrik. “Ini sudah mulai kita laksanakan. Memang belum seratus persen berjalan. Tapi masalah pelumasan dan pengawasan mulai kita perketat, sebagai upaya jangka pendek. Misal setiap pagi, pabrik kita stop dulu meski tidak rusak.Tujuannya kita lakukan kontrol dulu pada setiap mesin dan alat agar nantinya bisa dioperasikan dengan baik. Itu salah satu bentuk preventif jangka pendek saat ini,” terangnya. Tindakan preventif berikutnya, dan merupakan program jangka panjang, adalah upaya menempatkan orang-orang yang tepat pada bidangnya, termasuk untuk memastikan siapa bertanggungjawab terhadap apa. Untuk itu, ia berharap akan ada pelatihan secara rutin dalam rangka meningkatkan kemampuan SDM yang ada di pabrik. “Setiap orang kita didik sesuai dengan kemampuannya dan bertanggungjawab atas alat yang dioperasikannya. Jangan lagi ada orang karena merasa mampu, lalu mengoperasikan mesin atau alat temannya,” jelas Hervis. “Jangan sampai kalau kita tanya kenapa alat atau mesin ini rusak, lalu orang yang biasa mengoperasikan menjawab tidak tahu karena kemarin dia tidak masuk dan digantikan temannya. Lalu teman yang menggantikan, misal si Polan, lalu menjawab juga tidak tahu karena ia mengoperasikan hanya hari itu saja. Ini tidak boleh terjadi.
18
KIPRAH
Tidak boleh alat itu diserahkan kepada orang lain yang bukan menjadi tanggung jawabnya. Ini susah pertanggungjawabannya,” tandasnya. Apa yang terjadi selama ini, menurut Hervis bukan karena tidak adanya SOP (Standard Operating Procedure). “Ya kita sudah pasti ada, karena perusahaan ini sudah meraih ISO. Hanya saja SOP tersebut masih kerap dilanggar oleh oknum personel tertentu, sehingga hal ini tidak boleh lagi terjadi. Sekarang masing-masing stasiun kita buat Satuan Kerja-nya agar SOP harus dijalankan dengan baik dan benar,” tegasnya.
Bukan Hanya Alat
Di sisi lain, menurut Hervis, ada persoalan lain yang juga patut mendapat perhatian dari manajemen pusat, bukan hanya terkait dengan pengelolaan alat dan mesin, yaitu masalah kesejahteraan SDM. “Karena begini, pada prinsipnya tenaga kerja itu aset utama. Untuk apa kita punya alat mahal segala macam kalau tidak bisa dioperasionalkan dengan baik. Tidak ada orangnya. Makanya saya bilang, maintenance itu bukan hanya berlaku pada alat, tapi juga manusianya,” ucapnya. Hervis menilai, saat ini PT BUM telah membayar
Sudahkah Anda Menerima pupuk? Apakah pupuk sudah teraplikasi ke semua sasaran pokok sawit?
gaji karyawan mungkin di atas rata-rata dibandingkan dengan perusahaan yang lain. Jadi sangat sayang jika potensi SDM yang ada tidak tergali potensinya. “Jangan sampai sudah kita bayar mahal, tapi tidak sejahtera karena tidak digali potensinya, ya rugi. Ini prinsip saya. Makanya kalau orang bekerja, saya himbau bawalah istri dan ankmu kemari supaya kamu bisa tenang bekerja. Tapi disi lain, kita juga usahakan tempat tinggalnya yang layak dan nyaman supaya keluarganya kerasan atau betah tinggal di lokasi.” Kelayakan dan kenyamanan ini, menurutnya, memang tidak seperti main sulap, semua langsung serba ada. Melainkan secara perlahan bisa ditingkatkan. “Kalau sudah nyaman, lalu kita upayakan kekompakan dan kerukunan diantara mereka. Ciptakan jalinan persaudaraan yang kuat di antara staf-staf dan pekerja. Dengan begitu, pekerja akan merasa sayang untuk meninggalkan pekerjaannya,” ujar Hervis. “Jangan sampai orang yang sudah kita didik dan terlatih, justru diambil orang karena dia merasa tidak nyaman. Apalagi jika perusahaan tersebut, bukan hanya menjanjikan penghasilan yang lebih tinggi, tapi juga kenyamanan yang lebih baik bagi keluarganya. Akhirnya kita di sini hanya sebagai tempat pelatihan bagi mereka,” pungkas Hervis. n pmk
INGAT Tepat mutu, Tepat dosis, Tepat jenis, Tepat sasaran, Tepat administrasi, dan Tepat aplikasi.
19
REKAPITULASI GRADING & TIMBANG
MALU DONG..!!
PELANGGAR SAPTA PANEN X1 : Buah Kurang Matang X2 : Buah Lewat Matang X3 : Buah Mentah X4 : Janjang Kosong
X5 : Buah Gagang Panjang X6 : Buah Abnormal/Parthenocarpie X7 : Buah Pasir (Berat <3 kg) X8 : Buah Bermalam 2 Malam
X9 : Buah Bermalam 3 Malam X10 : Buah Busuk ( lewat 3 malam ) X11 : Janjang angin (fiktif)
l 23 Oktober 2015
l 23 Oktober 2015
BUM 6, Afdeling 24
BUM 1, Afdeling 4
Ki-ka: Mathias Fans (Asisten), M. Nur (Krani Panen), Beni (Mandor Panen), Natal Sianipar (Mandor 1).
Ki-ka: Puji (Mandor 1), Toran (Mandor Panen), Antonius (Mandor Panen), Nainggolan (Asisten)
Pelanggaran (dalam Janjang)
Pelanggaran (dalam Janjang)
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
-
-
22
7
-
7
27
-
-
X10 X11 -
285
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
-
-
36
-
-
35
13
-
-
X10 X11 -
22
l 22 Oktober 2015
l 22 Oktober 2015
BUM 1, Afdeling 5
BUM 4, Afdeling 16 Ki-ka: Dapid (Mandor Panen), Kodir (Mandor Panen), Iwan Setiawan (Mandor 1), Hermanto (Asisten Kepala)
Ki-ka: Parluhutan Sinaga (EM BUM 1), Adi S. (Mandor Panen), Ronal T (Ast. Afd. 5), Sudarto (Askep), Ramli M. (Mandor 1), Sudirman S. (Mandor Panen), Frans D. (Krani Panen)
Pelanggaran (dalam Janjang)
Pelanggaran (dalam Janjang)
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
-
-
-
36
-
50
40
-
-
X10 X11 -
1.061
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
-
-
18
-
-
30
-
-
-
X10 X11 -
104
l 10 September 2015
l 22 Oktober 2015
BUM 4, Afdeling 16
BUM 5, Afdeling 20 Ki-ka: Limpung Sayoga (Krani Panen), Jumali (Mandor Panen), Suroso (Mandor 1), Asima Tampubolon (Asisten Afd.)
Ki-ka: Ratno (Krani Panen), M. Khodir (Mandor Panen), Hermanto (Asisten Kepala), Heri Yuwono (EM BUM 4), Iwan Setiawan (Mandor 1) Pelanggaran (dalam Janjang)
Pelanggaran (dalam Janjang) X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
-
-
10
38
-
64
-
-
-
X10 X11 -
-
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
-
-
85
216
40
34
121
-
-
X10 X11 -
-
20
REKAPITULASI GRADING & TIMBANG X1 : Buah Kurang Matang X2 : Buah Lewat Matang X3 : Buah Mentah X4 : Janjang Kosong
X5 : Buah Gagang Panjang X6 : Buah Abnormal/Parthenocarpie X7 : Buah Pasir (Berat <3 kg) X8 : Buah Bermalam 2 Malam
X9 : Buah Bermalam 3 Malam X10 : Buah Busuk ( lewat 3 malam ) X11 : Janjang angin (fiktif)
BUM 6 Ki-ka: M. Ritonga (Asisten Afd. 26), M. Waliandri (Asisten Afd. 25), Mathias Fan (Asisten Afd. 24), Adi Puspito (Asisten Afd. 27), Fery (Askep BUM 6) Pelanggaran (dalam Janjang) X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10 X11
BUM 6, Afdeling 27 (12/09 2015) 0
0
114 207 198
36
398 678
0
0
0
BUM 6, Afdeling 26 (14/09 2015) 0
0
70
127
37
25 1.3791.400
0
0
0
BUM 6, Afdeling 24 (22/09 2015) 0
0
184 181
0
50
225
0
0
0
0
BUM 6, Afdeling 27 (22/09 2015) 0
0
1
177
0
0
0
0
0
0
0
BUM 6, Afdeling 24 (29/09 2015) 0
0
15
24
0
0
0
0
0
0
0
BUM 4 Agung Sumarno (Asisten Afd. 18) Pelanggaran (dalam Janjang) X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10 X11
BUM 4, Afdeling 18 (11/09 2015) 0
0
6
2
246
7
2
0
0
0
0
BUM 4, Afdeling 18 (12/09 2015) 0
0
4
3
267
6
21
0
0
0
0
BUM 4, Afdeling 18 (19/09 2015) 0
0
16
17
0
37
6
0
0
0
0
BUM 4, Afdeling 18 (29/09 2015) 0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
BUM 7 Kanan: Hendricus Bella (Asisten Afd. 29) Pelanggaran (dalam Janjang) X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10 X11
BUM 7, Afdeling 29 (11/09 2015) 0
0
35
0
12
7
9
0
0
0
0
BUM 7, Afdeling 29 (29/09 2015) 0
0
20
15
0
0
0
0
0
0
0
BUM 1
BUM 3
Sudarto (Askep BUM 1)
Ade Chandra (Asisten Afd. 14)
21
l 14 September 2015 BUM 1, Afdeling 2 l 9 September 2015
Pelanggaran (dalam Janjang)
BUM 1, Afdeling 2 Pelanggaran (dalam Janjang) X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10 X11
0
0
11
18
21
3
0
0
0
0
0
3
0
0
0
2
0
0
35
2
78
0
17
18
75
5
0
0
0
0
0
0
6
27
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
BUM 7, Afdeling 29 0
0
17
5
96
Pelanggaran (dalam Janjang) X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
0
0
54
20
135
0
0
0
0
0
0
X10 X11
0
3
0
0
0
0
6
0
0
0
0
0
34
121
0
0
0
0
BUM 2, Afdeling 6 1
1
50
BUM 2, Afdeling 8 0
0
90
25
73
BUM 4, Afdeling 16 0
0
85
216
40
Pelanggaran (dalam Janjang) X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
0
0
27
12
265
7
0
0
0
X10 X11 0
0
BUM 1, Afdeling 2 23
3
361
11
0
0
0
0
0
BUM 1, Afdeling 3 0
0
44
24
0
19
19
153
6
2
0
0
0
0
370
8
0
0
0
0
0
0
6
3
36
4
2
0
0
0
0
5
0
0
0
0
0
BUM 2, Afdeling 6 0
0
10
3
149
BUM 5, Afdeling 23 0
0
5
0
17
10
3
0
0
0
0
l 12 September 2015
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
0
0
0
6
217
2
0
0
0
X10 X11 0
0
15
49
3
1
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
9
17
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19
9
310
0
0
19
33
217
0
0
9
21
167
117
0
0
60
10
470
16
260 200
BUM 1, Afdeling 4 X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10 X11
0
0
70
25
47
5
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
BUM 2, Afdeling 6 0
0
0
0
6
l 21 September 2015 BUM 1, Afdeling 1 Pelanggaran (dalam Janjang) X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
0
0
23
9
216
13
0
0
0
X10 X11 0
0
6
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
BUM 1, Afdeling 4 0
0
15
14
187
0
0
0
0
l 22 September 2015 BUM 2, Afdeling 9 Pelanggaran (dalam Janjang) X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10 X11
0
0
0
3
0
5
40
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
34
0
0
0
0
0
0
30
23
0
0
0
4
20
0
l 29 September 2015 BUM 1, Afdeling 3 Pelanggaran (dalam Janjang) X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
0
0
10
5
0
0
0
0
0
X10 X11 0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
BUM 1, Afdeling 5 0
3
6
0
0
0
BUM 3, Afdeling 15 0
0
12
9
0
BUM 5, Afdeling 21
BUM 2, Afdeling 6 2
29
0
X1
0
0
0
Pelanggaran (dalam Janjang)
0
0
BUM 1, Afdeling 5
BUM 2, Afdeling 9
BUM 1, Afdeling 4
0
X10 X11
BUM 5, Afdeling 22
BUM 1, Afdeling 5 0
X9
BUM 4, Afdeling 17
BUM 1, Afdeling 4 0
X8
0
BUM 1, Afdeling 1
0
X7
BUM 2, Afdeling 6
l 11 September 2015
0
X6
Pelanggaran (dalam Janjang)
BUM 1, Afdeling 4
0
X5
l 19 September 2015
l 10 September 2015
0
X4
BUM 7, Afdeling 30
BUM 2, Afdeling 7 0
X3
BUM 5, Afdeling 21
BUM 1, Afdeling 4 0
X2
BUM 5, Afdeling 20
BUM 1, Afdeling 3 0
X1
3
0
0
0
0
0
0
0
36
139
0
22
TIPS
PENGENDALIAN TERPADU KUMBANG TANDUK DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT Hama kumbang tanduk Oryctes rhinoceros merupakan hama utama pada perkebunan kelapa sawit dan menyerang tanaman kelapa sawit yang baru ditanam di lapangan sampai berumur 2,5 tahun. Kumbang ini jarang sekali dijumpai menyerang kelapa sawit yang sudah menghasilkan (TM).
N
amun demikian, dengan dilakukannya pemberian mulsa tandan kosong kelapa sawit (TKS) yang lebih dari satu lapis, maka masalah hama ini juga dijumpai pada areal TM. Pada areal replanting kelapa sawit, serangan kumbang dapat mengakibatkan tertundanya masa berproduksi sampai satu tahun dan tanaman yang mati dapat mencapai 25%. Serangan kumbang tanduk (Oryctes Rhinoceros) pada perkebunan kelapa sawit apabila tidak dikendalikan secara terpadu tidak akan memberikan hasil yang optimal. Siklus hidup kumbang tanduk yang berlangsung relatif cukup lama membuat keberadaan hama ini di lokasi perkebunan yang terserang populasinya akan semakin tinggi dan dapat menimbulkan kerusakan tanaman kelapa sawit yang sangat parah. Untuk pengendalian yang efektif perlu diketahui secara baik siklus hidup kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros). Keseluruhan waktu yang dilalui untuk mencapai satu siklus hidup dari kumbang tanduk berkisar antara 1 s/d 2 tahun. Lamanya siklus hidup ini yang membuat populasi hama ini se-olah olah tidak pernah habis. Walaupun penggunaan pestisida sudah dilaksanakan secararutin dengan interval penggunaan yang berkisar antara 1 s/d 2 minggu ternyata populasi hama tetap saja tidak berkurang bahkan semakin bertambah hal mana tugas kebun termasuk para manager dan pemilik kebun menjadi frustasi. Beberapa kasus terjadi akibat serangan hama kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) ini, pemilik kebun terpaksa ha-rus melaksanakan penyulaman, atau bahkan terpaksa menjual kebun sawitnya kepada investor lainnya. Pengendalian kumbang tanduk secara terpadu selalu memberikan hasil
pengendalian yang terbaik dan dalam waktu yang relative singkat, dapat menurunkan populasi kumbang tanduk di perkebunan Kelapa Sawit. Syarat dilaksanakannya pengendalian terpadu adalah dilaksanakannya berbagai macam cara pengendalian pada satuan luas perkebunan kelapa sawit pada saat yang bersamaan. Beberapa cara pengendalian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan Insektisida Marshal 5 G
Marshal 5 G merupakan insektisida sistemik yang mengandung bahan aktif Karbosulfan 5 % sangat efektif mengendalikan kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) dan telah mendapatkan rekomendasi dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Penggunaan Marshal 5 G sangat dianjurkan untuk melaksanakan pencegahan sebelum kumbang tanduk (oryctes rhinoceros) menyerang.Dosis penggunaanya dengan cara ditabur di bagian pucuk tanaman dengan dosis 9 – 15 gr/pucuk/pangkal pelepah muda dengan interval 3 minggu s/d 1 bulan. Marshal 5 G selain dapat meracuni kumbang tanduk yang memakan bagian pucuk yang telah di beri perlakuan juga dapat mencegah serangan disebabkan bahan aktif Marshal 5 G juga dapat mengeluarkan uap yang dapat mencegah terjadinya serangan. Keunggulan Marshal 5 G antara lain: l Bahan aktif marshal 5 G bersifat kontak dan sistemik, sehingga dapat lebih cepat mengendalikan kumbang tanduk. l Ramah lingkungan dan selektif terhadap hama sasarandan tidak membunuh musuh alami hama. l Formula ampuh Marshal 5 G dengan dosis 9 – 15 gr/pohon dapat mengurangi serangan kumbang tanduk hingga 80 % dalam waktu 4 – 8 Minggu.
2. Penggunaan Insektisida Hayati
Ada dua Insektisida hayati yang sangat efektif mengendalikan larva kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) diantaranya adalah : l Metarizeb (Metarhizium anishopliae) l BT- Plus (Bio Insektisida dan Bio Nematisida) Metarizeb adalah insektisida hayati berbentuk tablet yang bisa dilarutkan dalam air berbahan aktif jamur Metarizhium anisophale yang sangat efektif mengendalikan kumbang tanduk pada stadium Larva. Metarizeb selain mengandung jamur metarizium anishopale juga mengandung berbagai bahan aktif diantaranya adalah: l Bacillus thuringiensis. l Beuvaria Basianna. l Cordicep sp.
Metarizeb dapat mengendalikan kumbang tanduk dengan cara menginveksi larva sehingga larva tidak dapat berkembang ke instar berikutnya. Infeksi terjadi setelah terjadi kontak antara bahan aktif metarizeb dengan larva. Waktu yang dibutuhkan mulai infeksi sampai kematian larva berkisar 3 s/d 4 minggu. Larva yang terinfeksi terlihat di penuhi miselia dari jamur metarizhium anisophale. BT-Plus adalah bio insektisida dan bio nematisida berbentuk serbuk tepung yang memiliki efek ganda dalam menginfeksi hama, karena memiliki kandungan dua jenis bakteri yaitu: Serratia marcescens dan Bacillus thuringiensis. Setiap 50 gr (1 bks) BT-Plus mengandung 107 – 109 CFU/gram yang terdiri dari : bakteri merah Serratia marcescens yang bersifat kontak dan Bacillus thuringiensis sebagai penghasil racun pencernaan. Dengan demikian, BT-Plus dapat menginfeksi
23 hama dengan 2 cara yakni secara kontak dan melalui racun pencernaan. Bakteri Merah Serratia marcescens adalah entomopatogen kontak yang bersifat fakultatif aerob dan memiliki kemampuan untuk hidup pada keadaan ekstrim (lingkungan terkena antiseptik, desinfektant dan air destilasi), serta menghasilkan enzym hydrolitik yang bersifat toksin. Bakteri Merah Serratia marcescens masih dapat hidup dan berkembang dengan baik pada kedalaman 1 meter dari permukaan tanah. Hal ini dapat membuat Bakteri Merah Serratia marcescens juga dapat menginfeksi ulat tanah dan nematoda. Aplikasi insektisida hayati difokuskan untuk mengendalikan larva kumbang tanduk yang keberadaannya terkonsentrasi utamanya di bawah rumpukan – rumpukan di antara barisan tanaman sawit, terutama pada rumpukan rumpukan yang masih relatif baru yang usianya masih dibawah 2 tahun. Kondisi bawah rumpukan yang dingin dan lembab dan relatif terlindung menjadi tempat yang sesuai bagi kumbang tanduk untuk bermetamorfosa. Populasi Larva kumbang tanduk biasanya cukup banyak pada rumpukan ex vegetasi pohon Nipah, berdasarkan hasil pengamatan dilapangan di beberapa perkebunan kelapa sawit, populasi larva kumbang tanduk sangat tinggi di rumpukan lahan ex vegetasi nipah. Sehingga problem utama perkebunan kelapa sawit yang vegetasi awalnya pohon Nipah adalah tingkat serangan hama kumbang tanduk pada TBM relatif tinggi. Cara aplikasi insektisida hayati Metarizeb dan BT-Plus adalah dengan cara injeksi rumpukan menggunakan nosel injeksi (Nosel khusus) pada kedua sisi rumpukan dengan jarak masing masing injeksi 3 meter. Injeksi dilakukan selama 4 detik setara dengan 300 ml larutan (perlu kalibrasi ulang di Lapangan). Bila menggunakan Knapsack Sprayer dengan kapasitas 15 liter maka 1 sprayer akan bisa menghasilkan (15.000/300) = 50 injeksi. Untuk 1 jalur rumpukan sepanjang 300 meter total injeksi yang diperlukan [(300/3)x2] = 200 injeksi setara dengan 4 Knapsack Sprayer. Penyemprotan dan Injeksi Rumpukan BT-Plus dan Metarizeb dimaksudkan untuk mengendalikan larva kumbang tanduk dan berdasarkan pengamatan lapangan mortalitas larva akan semakin meningkat dimulai pada 2 Bulan setelah aplikasi (BSA) s/d 6 BSA.
3. Penggunaan Feromonas (Feromone Sex)
Feromonas adalah senyawa kimia berbahan aktif Ethyl 4-Methyloctanoate yang dapat mengeluarkan aroma khusus sedemikian sehingga dapat mengundang imago/kumbang dewasa untuk terbang mendekati sumber aroma yang
membangkitkan gairah sex kumbang tanduk. Imago kumbang tanduk yang berada di sekitar feromonas akan segera berdatangan. Feromona dilapangan di pasang pada Ferotrap (perangkap) dan di letakkan di lapangan pada tiang gantungan khusus dengan ketinggian berkisar 1,5 – 2,0 meter di atas permukaan tanah. Pemasangan ferotrap utamanya dilakukan untuk upaya pencegahan terhadap serangan kumbang tanduk. Hanya saja yang sering terjadi di lapangan, ferotrap baru dipasang setelah tingkat serangan kumbang tanduk berada pada tingkatan yang sudah sangat tinggi. Ferotrap di pasang pada gawangan mati dan setiap 1 ferotrap dapat mengcover 2 s/d 5 hektar. Pada tingkat pencegahan, pemasangan ferotrap di laksanakan di tepian luar batas kebun dengan kerapatan 1 ferotrap setiap 5 hektar lahan. Sedangkan pada tingkat serangan yang tinggi, pemasangan ferotrap dilakukan dengan kerapatan 1 ferotrap setiap 2 hektar lahan. Feromonas di pasang di setiap ferotrap dan mampu bertahan selama 2 – 3 bulan.
Perhitungan jumlah kumbang tanduk yang terperangkap di ferotrap dilaksanakan setiap 1 minggu dan berdasarkan pengalaman setiap 1 ferotrap dapat menangkap 5 – 10 kumbang per hari setara dengan 35 – 70 kumbang per minggu. Hasil pengamatan atas pemasangan 400 Ferotrap di 1.600 ha lahan perkebunan sawit TBM di wilayah Sumsel terbukti dapat menangkap 120.000 kumbang selama 2 bulan. Hasil tangkapan kumbang terus meningkat seiring bertambahnya waktu pengamatan. Penurunan populasi kumbang tanduk akan berlangsung secara signifikan dan tingkat serangan akan menurun sampai pada kondisi yang tidak merugikan (di bawah ambang ekonomi) selama 6 – 9 bulan.
4. Pemasangan Jaring
Jaring yang terbuat dari bahan monofilamen sangat berguna untuk pengendalian kumbang tanduk. Pemasangan jaring dilakukan bisa sebagai pagar individu dan juga sebagai pagar di batas luar kebun. Individu di setiap tanaman kelapa sawit, ongkos pasangnya lebih mahal dari harga bahan. Pengalaman di salah
satu perkebunan kelapa sawit di Sumatra Selatan, biaya pemasangan jaring individu Rp. 2,000/pohon dengan perincian Rp. 500 harga jaring dan Rp. 1.500 upah pasang per pohon. Pemasangan jaring sebagai pagar individu dimaksudkan untuk melindungi tanaman kelapa sawit dari serangan kumbang tanduk. Pemasangan jaring sebagai pagar di luar tapal batas kebun dapat dilaksanakan untuk mencegah masuknya hama kumbang tanduk dari wilayah luar. Jaring di pasang dengan batas bawahnya berada 1 meter di atas permukaan tanah. Pemasangan jaring pagar ternyata juga ada kendalanya. Selain bisa menangkap kumbang tanduk juga bisa menangkap kalelawar sehingga dapat merusak jaring.
5. Pembongkaran Rumpukan
Rumpukan sebagai seed bank dari larva kumbang tanduk seringkali menjadi pertimbangan bagi para manager lapangan kebun untuk dilakukan upaya pembongkaran dengan maksud memusnahkan larva kumbang tanduk yang berada di dalamnya. Pada tingkat serangan berat, populasi larva di sepanjang rumpukan +/- sepanjang 300 meter dapat mencapai ratusan larva dari berbagai instar. Hal ini memang menjadi bahaya laten bagi upaya pengendalian kumbang tanduk. Bila upaya pengendalian hanya ditujukan kepada imago/kumbang dewasa, seringkali seolah olah populasi kumbang telah menurun drastis akan tetapi tidak lama kemudian populasi kumbang meningkat kembali dengan sangat pesat. Peningkatan populasi secara mendadak tersebut dimungkinkan ketika Larva yang berada di bawah rumpukan telah berhasil bermatamorfosa menjadi kumbang dewasa. Pada kondisi serangan hama kumbang tanduk yang sangat parah, management perusahaan kelapa sawit harus mengambil kebijakan yang suka tidak suka harus segera diputuskan mengenai pembongkaran rumpukan dan sekaligus menenggelamkannya ke dalam parit sebagaimana dilaksanakan oleh salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit di wilayah sumatra selatan. Pembuatan parit dimaksudkan untuk menenggelamkan seluruh rumpukan berikut larva kumbang tanduk. Ukuran parit bervariasi tergantung kondisi lahan perkebunannya. Yang pernah dilakukan di perkebunan kelapa sawit tersebut lebar atas parit 2 meter, dalam 2 meter dan lebar bawah parit 1,5 meter. Secara jangka panjang, pembuatan parit sangat bermanfaat untuk menjamin ketersediaan air sepanjang tahun yang memang sangat dibutuhkan oleh tanaman kelapa sawit untuk dapat berproduksi secara maksimal. Biaya awal pembuatan parit memang sangat mahal, tetapi secara jangka panjang sangat menguntungkan. n (Sumber: Tri Hartanto/ antakowisena.com)
24
GALERI FOTO
RAPAT DEVELOPMENT: Rapat penyusunan organisasi dan tim untuk penyediaan lahan dan koordinasi operasional development pada Rabu, 7 oktober 2015 di Kantor JKO, Jakarta.
RAPAT ESTATE & MILL: Rapat membahas Evaluasi Dim, Produksi, Biaya Operasional Estate/Mill, dan Solusi Mempercepat Pekerjaan. Rapat yang digelar Rabu (16/9) pukul 19.30 - 23.30 WIB di PMKS Tumbang Kalang.
RAPAT KOORDINASI LINE 2 PMKS: Rapat Koordinasi membahas Penyelesaian Proyek Line 2 PMKS di Kantor JKO Jakarta, Jumat (2/10), berlansung pukul 10.30 - 01.30 WIB.
BUAH MENTAH DI PMKS: Pimpinan Regional 1 dan 2 melihat masih adanya buah panen yang tidak sesuai dengan Sapta Panen dan hal tersebut membuat miris dan harus disikapi.
RAPAT Internal R2: Suasana rapat internal Regional 2 membahas penyelesaian proyek JLLS dan peningkatan produksi berlansung di kantor Estate BUM 6.
25 TEKAD BERSAMA: Bapak Preskom, SAP, GM R1-R2, MKPI, dan pimpinan estate dan mill bertekad bersama untuk perbaikan terkait Kinerja Semester I Tahun 2015 yang berlangsung marathon dari tanggal 28, 31 Agustus - 1 September 2015 di Kantor JKO, Jakarta.
RAPAT PENYEMPURNAAN SOP LOGISTIK: Selasa, 29 September 2015 segenap pimpinan Direksi dan management sedang membahas penyempurnaan SOP Logistik dan menentukan beberapa daftar inventarisasi masalah yang ditemukan. RAPAT KOORDINASI & EVALUASI KINERJA: Rapat marathon membahas Evaluasi Kinerja Semester I Tahun 2015 yang berlangsung dari tanggal 28, 31 Agustus - 1 September 2015 di Kantor JKO, Jakarta.
RAPAT KOORDINASI LINE 2 PMKS: Rapat Koordinasi Penyelesaian Proyek Line 2 PMKS pada Selasa, 15 SEPTEMBER 2015, pukul: 15.30 - 16.30 WIB di PMKS Tumbang Kalang.
PERAYAAN IDUL ADHA: Suasana pemotongan sapi pada Hari Raya Kurban di Masjid Induk Regional 1, PT BUM pada 24 September 2015. SOLID DAN KOMPAK: Tim ISO 9001:2008 berfoto bersama usai meeting di PMKS Tumbang Kalang, 9 Oktober 2015. KUNJUNGAN BANK MANDIRI: Jajaran pimpinan Bank Mandiri mengunjungi PMKS di Tumbang Kalang, 15 September 2015.
26
NTCORP KNOWLEDGE
Entrepreneur yang Tak Pernah “Tidur” oleh: Dr. Ir. Manerep Pasaribu (Staff Ahli Presiden Komisaris NT CORP)
“Only the paranoid survive… I have no idea when first said this, but the fact remains that, when it comes to business, I believe in the value of paranoia.” – Andrew S. Grove (Chairman of Board of Intel Corporation)
Mengenal Dekat Karakter Nurdin Tampubolon
K
ata Andrew S. Grove (1999), the Chairman of the Board of Intel Corporation, “Only the paranoid survive”. Kalimat ini sangat bermakna dan sangat tepat ditujukan kepada sahabatku Nurdin Tampubolon seorang entre preneur1 yang sudah sukses meraih berbagai hal di bidang politik, karir bisnis, sosial, organisasi agama, organisasi olahraga, organisasi pen didikan, Marga Tampubolon se-dunia, organisasi partai, dan bidang-bidang lainnya. Saat ini sahabatku Nurdin Tampubolon menjadi pemilik dan founder, sekaligus Presiden Komisaris NT Corp beserta dengan anak perusahaannya: Pt Bangkitgiat Usaha Mandiri, Pt Sonvaldy Agrotama, Pt Bintang Sakti Lenggana, Pt Sonvaldy Media Nusantara, Pt Nusantara Media Mandiri, Pt Cimahi Tourism Centre, Pt Nurdin Tampubolon Fam, Pt Aer-Supindo Abadi, Pt Tomtam Hitekindo, Pt Sonvaldy Utamapermata, dan Rintan Pte. Ltd. Saya mengenal sahabatku Nurdin Tampubolon 41 tahun yang silam ketika kami menginjakkan kaki pertama kali belajar di Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara tahun 1974 di jurusan mesin (DTM FT USU). Persahabatan itu terus berlangsung, mulai dari saat belajar bersama di kampus dan sampai ketika berumah tangga, saya menjadi pandonganinya (pendamping mempelai pria). Sampai hari ini pun persahabatan tak pernah luntur, bahkan semakin akrab. Persahabatan ini sangat intim dan ikhlas tanpa pamrih meskipun kadang-kadang ada pasang surutnya interaksi antara kami berdua termasuk keluarga dan anak-anak yang diberi Tuhan pada kami. 1 Entrepreneurship is the dynamic process of creating wealth. Entrepreneurship is not only being entrepreneur, but also builds a mentality of entrepreneur (entrepreneurial mindset). Peter Drucker, known as “The Father of Modern Management,” said entrepreneurship centers around innovation. “Entrepreneurs need to search purposefully for the sources of innovation, the changes and their symptoms that indicate opportunities for successful innovation,” “... they need to know and to apply the principles of successful innovation.’ (Drucker 1985, 1993, 2006)
Bagi saya, keberhasilan yang dicapai sahabatku Nurdin Tampu bolon sangat fantastis dan luar biasa, juga mengagumkan dan membanggakan. Saya dan rekanrekannya di kelompok belajar saat kuliah (Tarsan Sihotang, Helman Sembiring, Nurdin Tampubolon, Pahala Siahaan dan kami sendiri) sangat bangga dengan pencapaiannya tersebut. Pencapaian yang sangat luar biasa yang saya lihat dimulai semua ini dari modal nol alias fresh graduate. Apa yang membedakan kami berlima dengan Nurdin Tampubolon? Secara akademis level kami semua hampir sama atau merata. Cuma ketajaman melihat peluang bisnis (opportunity di perjalanan yang jauh) dan usaha yang gigih dan keuletan dari masingmasing kami yang berbeda. Nurdin Tampubolon sangat gigih dalam bekerja, selalu melihat ke depan (tidak mau stagnant), sangat dinamis, sangat kreatif, berani, dan risk taker yang penuh perhitungan.
“If you’re not a little bit paranoid, you are complacent. And complacency is what leads people into missed opportunities and business failure.” – Dave Lakhain, An Entrepreneurer in Boise, Idaho
Agen Perubahan, Entrepreneur, dan Inovator
Berdasarkan uraian singkat diatas, dapat saya simpulkan bahwa sahabatku Nurdin Tampu bolon adalah seorang entrepreneur plus paranoid2 dalam arti yang postif di bidang bisnis dan politik. Itu karena Nurdin Tampubolon tidak pernah puas hanya dengan keber hasilannya saat ini, sehingga beliau mencari ide-ide baru yang dapat bertumbuh 2 Paranoia is: (1) a psychotic disorder characterized by delusions of persecution, (2) an irrational distrust of others, or (3) a key trait in entrepreneurial success (Hisrich, R.D. et all (2013)).
dan berkembang di berbagai sektor usaha, politik, bisnis, dan bidang-bidang lainnya. Semua dimulai dari usaha kerja keras dan pantang menyerah. Memang sahabatku Nurdin Tampubolon tidak pernah tidur dan sangat ulet bekerja. Sahabatku Nurdin ti dak pernah “tidur” dan terus berinovasi dan me miliki sifat-sifat/karak ter atau mindset entrepreneurship yang sangat kuat dan selalu terbangun dan terjaga dalam meng hadapi kompetisi dan kemungkinan krisis. Selalu mencari yang baru untuk bertumbuh terus, dan tampak selalu siap ber tarung menghadapi hambatanhambatan yang ada di depan. Saha bat ku Nurdin Tampubolon adalah seorang inovator dan entre preur sejati. Andrew S. Grove (1999) dalam bukunya “Only The Paranoid Survive,” menuliskan bahwa ia percaya orang-orang yang memiliki “paranoia” yang bisa berhasil dalam karir hidup nya. Paranoia yang ditandai dengan sikap selalu khawatir (worry), pada titik ter tentu bisa mendorong seseorang berada pada titik perubahan strategis (strategic inflection point). Ini adalah saat menentukan dimana perubahan funda mental mungkin terjadi. Diawali dengan usaha sebagai pemasok barang-barang high technology untuk pesawat terbang, berubah menjadi pengusaha sawit yang unggul dan menghasilkan Crude Palm Oil (CPO). Nurdin Tampubolon sangat dinamis dan kreatif dalam melihat peluang bisnis baik jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
Dari Fenomena Paranoia ke Strategic Sigmoid Curve
Kami mengamati sahabatku Nurdin memiliki karakteristik paranoid. Dan mereka yang memiliki sifat-sifat dan karakteristik “paranoia” biasanya tak menunggu perusahaan atau karirnya mencapai titik puncak karena sadar bahwa akan ada penurunan yang cepat begitu titik puncak tercapai. Maka biasanya ia akan selalu melakukan perubahan jauh sebelum mencapai titik puncak, mengikuti insting nya, persis di saat masih jauh dari tanjakan naik ke puncak mulai ter jadi, sahabatku Nurdin memulai an bisnis baru (melalui inovasi dengan ketajam entrepreneurship-nya). Jauh sebelum mencapai puncak Nurdin sudah melakukan inovasi baru agar terhindar dari masa decline phase (fenomena ini sesuai prinsip-prinsip sigmoid curve3). Dalam sigmoid curve dibawah, dapat dijelaskan sebagai berikut: Curve-1 dapat dianggap sebagai suatu usaha yang dimulai dari start-up, growth, maturity, dan decline. Siklus ini merupakan “life cycle” 3 We might be able to find the answer in the concept of “The Sigmoid Curve,” written about by Charles Handy in “The Age of the Paradox.” Imagine the Sigmoid Curve as the curve of life of an individual, an organization or an entire economic region. The curve initially declines in a time of experimenting and learning, then rises in a period of growth and prosperity, and finally declines leading to the end. The key to sustaining a healthy life, a healthy business or a healthy region is to make a transformation to a new curve before the current one is too far in decline.
Progres
27
The Sigmoid Curve Maturity
Curve-2
Y Growth
X
Curve-1 Decline
Start-up
Time
semua produk. Siklus organisasi dan perusahaan berlaku juga ini bagi siklus kehidupan di bumi. Untuk mencegah jangan sampai terjadi “decline”, perlu dilakukan inovasi baru (new innovation) pada saat mulai fit dengan pertumbuhan (growth) perusahaan untuk menciptakan bisnis baru (new business) agar bisa menggantikan curve-1 yang hampir menuju decline setelah maturity, sehingga pertumbuhan (growth) usaha terjadi secara berkesinambungan (sustainable growth). Pada saat bertumbuh (X) atau curve-1, bisnis baru dibuat/dimulai (curve-2) dan meskipun belum tumbuh bisa ditutupi bisnis lama (curve-1) sampai bisa bertumbuh pada curve-2 (Y). Dalam kasus sahabatku Nurdin Tampubolon saat ini, revenue melalui produksi CPO sangat baik dan bisa “make money”, ini benar-benar dimanfaatkan membuka new business atau usaha baru seperti pengembangan usaha di properti, media informasi (TV, majalah, radio, telekomunikasi), pengembang an usaha pabrik turunan CPO untuk kebutuh an domestik, pabrik pupuk/kompos, semua ini dilaku kan agar pertumbuhan usaha ini terjadi secara berkesinambungan (sustainable). Dalam mindset dari Nurdin Tampubolon, saya melihat prinsip-prinsip sigmoid curve berlaku dan dilaksanakan sendiri dengan ulet dan yakin. Ia selalu khawatir dengan berbagai hal. Ketika masih mahasiswa, saya melihat kekhawatirannya saat menghadapi ujian, menyelesaikan tugas-tugas, dan tampak ketika saat menulis, memegang pena, tangannya sedikit gemetar jika menuliskan sesuatu. Dan Nurdin selalu bisa menyelesaikan hal-hal yang rumit dan sulit diatasi baik di perkuliahan maupun di pekerjaan. Menurut Andrew S. Grove (1999), ini merupa kan ciri seorang paranoid dalam konteks yang positif. Kekhawatiran yang diperlihatkan Nurdin Tampubolon membuatnya selalu berusaha untuk melakukan dan menghasilkan yang terbaik dan berani melakukan perubahan fundamental di saat ia merasa bahwa ia harus melakukan perubahan. Ia tak pernah berhenti mencari dan menekuni dengan serius apa yang diyakini benar. Para mahluk ciptaan Tuhan memiliki sifat-sifat paranoid meyakini bahwa waktu tidak bisa menunggu. Sekali kita berlambat-lambat melakukan
28
NTCORP KNOWLEDGE
perubahan, maka kita akan tergilas. Selalu bertindak lebih cepat dan lebih matang. Kekhawatiranlah yang sebetulnya mem buat seseorang tidak pernah tidur, bekerja terus, selalu terjaga. Ketika seorang yang merasa khawatir men coba mencari solusinya, maka ia akan berhasil. Ketekunan membuat beliau berhasil apapun yang diinginkan. Misal, seorang pengusaha yang khawatir atas produk yang jelek, khawatir bahwa produk yang keluar masih premature, khawatir ten tang performa kinerja pabriknya belum optimal, khawatir kalau makin banyak pabriknya dimana-mana, juga khawatir kalau meng-hire orang-orang yang tepat. Maka untuk meredakan kekhawatirannya, ia berani melakukan perubahan. Ini yang membuat orangorang “paranoid” juga memiliki kemampuan inovatif dan menjadi entrepreneur yang tangguh. Nurdin Tampubolon jelas memiliki kemampuan itu.
Entrepreneurship Mendorong Pertumbuhan Melalui Inovasi
Sahabatku Nurdin terus bergerak dalam pertumbuhan usahanya. Dari pemasok part-part (high-tech) yang penting keperluan pesawat ter bang, beralih lagi usaha ke perkebunan kelapa sawit (palm oil plantation). Saat ini NT Corp dengan anak perusahaannya PT BUM memiliki lahan perkebunan sawit di Kalimantan Tengah, suatu hamparan perke bunan yang sangat luas. Saat ini memperkerjakan karyawan/i dari berbagai daerah. Dan usaha ini dirintis sejak masa krisis ekonomi di Indonesia tahun 1998. PT BUM memiliki Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) yang dapat memberi nilai tambah (added value) dari Tandan Buah Segar (TBS) menjadi minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dengan motto: “Morning TBS...n...Evening CPO”. Nurdin juga saat ini akan memaksimalkan usaha ini secara vertical integration, disisi backward inte gration (sisi hulu), atau membangun pabrik pupuk, pembibitan yang berskala mutu terbaik, sementara di sisi hilir (foreward vertical integration) membangun pabrik kompos sebagai hasil dari limbah dan tangkos untuk pupuk (bisa 30% berkurang pemakaian pupuk kimia). Termasuk memulai di sisi hilir rencana pem bangunan pabrik pengolahan turunan-turunan CPO keperluan rumah tangga, seperti sabun, kosmetik, minyak goreng, dan lain-lain. Selain sektor pertanian di bidang kelapa sawit (palm oil plantation), sahabatku Nurdin juga memulai mengembangkan usaha di sektor properti, sektor energi termasuk green energy (PLTA dan PLTM4), sektor entertainment, sektor media komunikasi (televisi, radio, dan telekomunikasi) dan lain-lain yang sedang dipikirkan yang memungkinkan NT Corp menjadi korporasi besar di Indonesia. Ekspansi NT Corp membuka usaha lain di media televisi 4 PLTA: Pembangkit Listrik Tenaga Air; dan PLTM: Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro
dan media cetak yang sudah ada seperti Majalah Goldbank dan Info Bisnis Internasional, sedangkan di media pertelevisian akan segera mengudara satu lagi siaran televisi yaitu Nusantara TV (NTV) yang direncanakan ujicoba siaran pada bulan September tahun 2015. Selanjutnya pengembangan usaha lainnya ada lah di bidang properti yang sudah dimulai dengan mengoperasikan Cimahi Convention Hall di Cimahi Jawa Barat yang sudah beroperasi sejak 2002, yang akan dikembangkan dengan Cimahi World tahun 2017. Dalam waktu dekat NT Corp akan membangun juga tower 30 tingkat (high rise building) di jalan Ahmad Yani by pass di area Pulomas Jakarta Timur sebagai sarana terakhir penampungan studio tele visi NTV, perkantoran anak-anak perusahaan, media, properti, energi, dan kegiatan-kegiatan bisnis lainnya. Memperhatikan uraian perkembangan usahausaha sahabatku Nurdin Tampubolon dapat dikata kan bahwa beliau seorang entrepreneur sejati dan sangat tangguh, hal ini sesuai dengan penelitian dari Kuratko et.all (2004), yang berdasarkan pemi
29
kiran dan riset bertahun-tahun. Kuratko et.all (2004) menemukan sesuatu tentang entre pre neurship, yang disebut The Myths of Entrepreneurship yaitu: 1. Entrepreneurs are doers, not thinkers; 2. Entrepreneurs are born, not made; 3. Entrepreneurs are always inventors; 4. Entrepreneurs are academic and social misfits; 5. Entrepreneurs must fit the “profile”; 6. All Entrepreneurs Need Is Money; 7. All Entrepreneurs Need Is Luck; 8. Ignorance is bliss for an entrepreneur; 9. Entrepreneurs seek success but experience high failure rates; dan 10. Entrepreneurs are extreme risk takers (gamblers). Berdasarkan 10 myth di atas dapat kami simpulkan sahabatku Nurdin Tampubolon memiliki sebagian besar sifat-sifat diatas dan itulah yang membuat keberhasilan dia sulit ditandingi oleh kami berempat dan bahkan oleh pengusaha-pengusaha yang tangguh lainnya termasuk kompetitornya. Di sisi cerita lain, belakangan baru saya tahu bahwa apa yang dilakukan di kampus selama ini misalnya mengurusi bimbingan studi itu sebenarnya merupa kan tanda-tanda bahwa beliau adalah seorang entrepreneur dan seorang pebisnis. Sejak awal ter nyata memang sudah ada naluri bisnis. Sementara kami kawan-kawan nya tidak pernah memikirkan itu kecuali belajar dan mencari beasiswa atau pegawai di pemerintahan dan swasta dan tidak pernah berpikir menjadi seorang pengusaha apalagi menjadi seorang entrepreneur.
Grand Strategy Menuju IPO
Sahabatku Nurdin Tampubolon telah membuat road map korpo rasi ini dengan grand strategy yang sangat akurat sebelum menuju Initial Public Offering (IPO) tahun 2017, melalui holding NT Corp di berbagai usaha antara lain: 1. Palm Oil Plantation and Mill, sebagai core business (komplet 2015); 2. Televisi Nasional (NTV) beroperasi 2016; 3. NT Tower beroperasi 2017; dan 4. Pengembangan Cimahi Con vention Hall yang dilengkapi menjadi Cimahi World beroperasi 2017, dan usaha-usaha lainnya seperti energi, asuransi, perbankan, dan lain-lain.
ADVICE TO AN ENTREPRENEUR A friend who has just become an entrepre neur comes to you for advice: 1. I worry about my business; does that mean that I am paranoid? 2. What are the benefits of paranoia and what are the costs? 3. How di I know I have the right level of paranoia to effectively run the business and not put me in the hospital with a stomach ulcer? 4. Won’t forcing myself to be more paranoid take the fun out of being an entrepreneur? (Hisrich, R.D. et all, 2013)
Dalam menuju IPO tahun 2017, langkah besar berupa grand strategy akan segera dilakukan dan sebagai langkah awal: 1. Restrukturisasi organisasi secara korporat termasuk anak-anak perusahaan; 2. Direksi lama saat ini yang sebagian besar dari keluarga menjadi pengelola Holding; 3. Direksi sebelum IPO harus yang profesional; 4. Perbaikan sistem reward dan punishment; dan 5. Karyawan memperoleh saham dan lain-lain persiapan menuju IPO.
Lesson Learned dan Penutup
Keberhasilan yang dicapai oleh sahabatku Nurdin Tampubolon, sangat luar biasa dan mengagumkan bagi kami sahabat-sahabatnya sewaktu belajar di waktu masa mahasiswa. Namun satu hal yang perlu dicatat, keberhasilan ini bukan datang atau turun dari langit begitu saja atau duduk-duduk minum kopi dengan santai tetapi merupakan hasil kerja keras (all-out) selama bertahun-tahun (“bisa saya katakan selama 30 tahun”) bekerja tanpa berhenti berpikir, berpikir dan fokus pada tujuan, bisa melihat suatu opportunity di ujung perjalanan yang sangat jauh, selalu fokus pada tujuan (desired outcome), dan memulai dengan apa yang ada dimiliki (resources) saat itu dan berhasil. l
Literature: 1. Grove, A.S. (1999), Only The Paranoid Survive, Doubleday, New York; 2. Kuratko D.F. et all
“... the entrepreneur always searches for change, responds to it, and exploits it as an opportunity.” – Peter F Drucker (2006)
“Innovation is the specific tool of entrepreneurs, the means by which they exploit change as an opportunity for a different business or service. It is capable of being presented as a discipline, capable of being learned, capable of being practised.” – Peter F Drucker, (1985) Innovation and Entrepreneurship. (2004), Entrepreneurship: Theory-Process-Practices, 6th edition, Thomson-South-Western; 3. Fon tana, Aranti, 2011, 2015, Innovate We Can! CIS; 4. Hisrich, R.D. et all (2013), Entrepreneurship, 9th, Mc Grow Hill International.
30
SIDAK PANEN Selasa (15/9), Bapak SAP Manerep Pasaribu dan tim melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap panen di PMKS Tumbang Kalang. Ada beberapa temuan.
Jangan panen buah mentah!
1. Memanen Buah Mentah adalah haram. 2. Tindak TEGAS Pemanen Buah Mentah termasuk para pemangku jabatan terkait.
Tandan busuk harus bersih dari pokok tetapi tidak perlu dibawa ke PMKS!
Tangkai panjang TBS harus dipotong! sebelum dibawa ke PMKS.
SAPTA ! INGAT PANEN
Panen g, buah mata!n BAGUS
1. Buah Matang Panen dipotong semua. 2. Dilarang Memotong Buah Mentah. 3. Brondolan Dikutip Seluruhnya. 4. Buah Disusun Rapi di TPH. 5. Pelepah Disusun Rapi di Gawangan Mati. 6. Pelepah Sengkleh Tidak Ada. 7. Administrasi Tertib dan Teratur.
TAHUKAH ANDA?
1.
Brondolan dikutip!
KRITERIA BUAH SAWIT
2.
3.
4.
Buah Matang
Buah Mentah
Buah Busuk
Tangkai Panjang
Buah matang berwarna merahoranye dan bagian dalam kulit buah berwarna oranye. Sedikitnya ada 10 brondolan yang telah lepas pada saat di terima pabrik (bila kurang dari 24 jam sudah diterima).
Buah mentah berwarna hitam atau ungu gelap dan bagian luarnya kadang ada sedikit warna kekuningan. Belum ada brondolan yang lepas ketika tiba di pabrik.
Buah busuk adalah tandan dengan brondolan yang berwarna gelap kriput, lunak, dan kadang berjamur.
Tandan buah segar dengan tangkai lebih dari 5 cm di ukur dari ujung yang melekat pada tandan hingga ke ujung luarnya.
Untuk Momen Berharga dan Tak Terlupakan Anda
Terletak di sebelah Pemkot Cimahi
Lantai pertama Grand Ballroom Lantai dua dan tiga Triboune Hall
Pelayanan profesional kami untuk kesuksesan event Anda, seperti: pernikahan, pertemuan, konferensi, konser musik, dan lainnya. Cimahi Convention Hall terletak di sebelah kantor Pemerintah Kota Cimahi. Kapasitas lebih dari 2.500 orang.
Lantai dua Shinta Room
Lantai dua Rama Room
Lantai empat Aesthetic Crown Café