PENGARUH INDEPENDENSI, INTEGRITAS, DAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN 1,2
Serlinda Tita Septianingtyas1, Dandes Rifa2, Herawati2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected]
Abstract The Audit Report is a communication tool for financial statement‟s users on its suitability with general standard and criteria. In order to obtain Qualified-Without-AnyException-opinion, one entity (auditee) enables to do what it takes, including fraud if necessary. Using multiple regression analysis, this research tests how the independency, integrity and professionalism affect to the quality of Audit Report. The objects of the research are The Audit Board of The Republic of Indonesia, West Sumatera Representatives; and Financial and Establishment Supervision Board of The Republic of Indonesia, West Sumatera Representatives.This research is an empirical research using purpose sampling to gain the data. The respondents are auditors from The Audit Board of The Republic of Indonesia, West Sumatera Representatives, and Financial and Establishment Supervision Board of The Republic of Indonesia, West Sumatera Representatives. There are four variables in this research, which are three independent of them (independence, integrity, and professionalism) and one dependent variable (Quality of Audit Report).It can be concluded from this research that integrity and professionalism significantly affect to the Audit Report‟s quality, whereas independency variable does not. Determination coefficient value shows that independency, integrity, and professionalism, altogether, affect dependent variable for 44.00%, while the rest are affected by other factors. Keywords :Independency, Integrity, Professionalism, and Quality of Audit Report. independen
Pendahuluan Kepercayaan
pengguna
terhadap
cenderung
dan
dipercaya
melaporkan
untuk
lebih
pelanggaran
laporan keuangan yang telah di audit
perjanjian antara prinsipal (pemegang saham
merupakan hal yang penting karna laporan
dan kreditor) dan agen (manager).
keuangan memberikan informasi kepada
Integritas auditor juga merupakan
pengguna. Seorang auditor dalam memeriksa
sikap yang harus dimiliki oleh seorang
laporan
memiliki
auditor. Integritas mengharuskan seorang
Independensi
auditor untuk bersikap jujur dan transparan,
merupakan sikap netral tidak memihak.
berani, bijaksana dan bertanggungjawab
Sikap
dalam melaksanakan audit. Keempat unsur
keuangan
independensi
yang
independensi
harus tinggi.
ini
penting
dalam
memberikan pendapat terhadap kewajaran
ini
laporan keuangan tersebut. Fearnley dan
kepercayaan dan memberikan dasar bagi
Page (1994) dalam Hussey dan Lan (2001)
pengambilan
mengatakan bahwa sebuah audit hanya dapat
(Pusdiklatwas BPKP,2005). Seorang auditor
menjadi
yang mempunyai integritas yang tinggi akan
efektif
jika
auditor
bersikap
diperlukan
untuk
keputusan
membangaun
yang
andal
bersikap bersih dalam melakukan proses
BPK Perwakilan Jawa Barat. Kepala Sub
audit.
Auditorat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Sikap seorang auditor yang tidak
Jabar III Suharto dan Kepala Seksi Wilayah
kalah pentingnya dari independensi dan
Jabar
integritas adalah profesionalisme auditor.
menerima suap dari Pemerintah Kota Bekasi
Profesionalisme auditor merupakan sikap
total
seorang auditor yang profesional dalam
memberikan
penilaian
menjalankan tanggung jawabnya sebagai
pengecualian
(WTP)
auditor
meskipun
III
Enang
sebesar
Hermawan
Rp400.000.000,00
harus
mengorbankan
Keuangan
kepentingan diri sendiri.
Auditor yang
(www.detiknews.com).
profesional akan menjalankan tugas dan
terbukti
wajar pada
Pemerintah
Penelitian
ini
untuk tanpa Laporan
Kota
Bekasi
bertujuan
untuk:
fungsinya dengan baik dan teratur sehingga
mengetahui
akan
hasil
berpengaruh signifikan terhadap kualitas
pemeriksaan yang berkualitas bagi para
hasil pemeriksaan, mengetahui integritas
pengguna.
auditor
menghasilkan
laporan
Laporan hasil pemeriksaan dijadikan
independensi
auditor
berpengaruh signifikan
terhadap
kualitas hasil pemeriksaan dan mengetahui
sebagai media komunikasi para pengguna
profesionalisme
laporan keuangan atas kesesuaian laporan
signifikan
keuangan dengan kriteria atau standar yang
pemeriksaan.
berlaku umum. Kualitas hasil pemeriksaan
memberikan masukan bagi para auditor
adalah
dan
tentang pentingnya menjaga independensi,
keandalan informasi yang terjadi dalam
integritas dan profesionalisme karena hal
laporan pemeriksaan. Pentingnya kualitas
tersebut
hasil
terjaminnya
pemeriksaan
tersebut
tidak
kredibilitas
adalah
auditor
terhadap
kualitas
Penelitian
merupakan
berpengaruh
ini
hasil
diharapkan
faktor-faktor
yang
agar
laporan
mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan
menyesatkan
para
dan hasil penelitian ini menjadi pelengkap
penggunanya dalam pengambilan keputusan.
bahan
Laporan audit yang berkualitas harus tepat
selanjutnya
waktu,
khasanah akademi terutama berkatian dengan
lengkap,
akurat,
obyektif,
meyakinkan, jelas dan ringkas (SPKN,2007). Untuk memperoleh opini wajar tanpa pengecualian
suatu
entitas
bisa
referensi dalam
penelitian-penelitian rangka
menambah
penelitian akuntansi tentang auditing. Menurut De Angelo (1981) Kualitas
saja
hasil pemeriksaan adalah probabilitas dimana
melakukan berbagai cara meskipun itu
seorang auditor menemukan dan melaporkan
termasuk dalam kecurangan (fraud). Hal ini
tentang adanya suatu pelanggaran dalam
dibuktikan dengan adanya kasus suap pada
sistem akuntansi kliennya. Kualitas hasil 2
pemeriksaan adalah sikap auditor dalam
Hipotesis
melaksanakan
berpengaruh signifikan terhadap kualitas
tugasnya
yang
tercermin
dalam hasil pemeriksaannya yang dapat
auditor
hasil pemeriksaan.
diandalkan sesuai dengan standar yang berlaku.
1:Independensi
Integritas
mengharuskan
seorang
auditor untuk bersikap jujur dan transparan,
Adapun
definisi
independensi
berani, bijaksana dan bertanggung jawab
(Boynton,2003) adalah dasar dari profesi
dalam melaksanakan audit. Keempat unsur
auditing dimana auditor akan bersikap netral
itu
dan objektif terhadap entitas. Menurut Arens
kepercayaan dan memberikan dasar bagi
(2008),
pengambilan
independensi berarti mengambil
sudut pandang yang tidak bias dalam melakukan
ujian
audit,
Pengaruh
membangun
keputusan
yang
andal
Pengaruhintegritas
auditor
terhadapkualitas hasil pemeriksaan pada auditor
penelitian ini didukung oleh penelitian yang
terhadap kualitas hasil pemeriksaan pada
dilakukan Sukriah dkk (2009) danGunawan
penelitian ini didukung oleh hasil penelitian
(2012) menunjukan bahwa integritas tidak
Alim dkk (2007)
berpengaruh
penelitian
dari
independensi
untuk
(Pusdiklatwas BPKP,2005).
mengevaluasi
hasilnya dan membuat laporan audit.
diperlukan
sejalan dengan hasil Bawono
dkk
(2010),
terhadap
kualitas
hasil
pemeriksaan. Penelitian Yenny (2012) dan
Wulandari (2010), Ardini (2010) Saripudin
Ayuningtyas
(2012), Satria (2012), Yenny (2012) dan
integritas
Gunawan (2012)yang menunjukan bahwa
kualitas
independensi auditor berpengaruh signifikan
signifikan terhadap kualitas audit, artinya
positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
dengan seorang auditor jika memiliki sikap
Sedangkan penelitian Sukriah dkk (2009),
jujur, berani, bijaksana dan bertanggung
Tjun (2012), Faisal dkk (2012) menunjukan
jawab dalam melaksanakan audit maka akan
bahwa
independensi
berpengaruh
terhadap
menyatakan
berpengaruh audit,
positif
integritas
bahwa terhadap
berpengaruh
auditor
tidak
membangun kepercayaan dan memberikan
kualitas
hasil
dasar bagi pengambilan keputusan yang
pemeriksaan.Hal ini sejalan dengan hasil
handal.
penelitian
Hipotesis
Ayuningtyas
(2012)
(2012)
yang
2:
Integritas
auditor
menyatakan bahwa independensi auditor
berpengaruh signifikan terhadap kualitas
tidak
hasil pemeriksaan.
berpengaruh
signifikan
kualitas hasil pemeriksaan.
terhadap
Menurut Indonesia
Kamus
profesionalisme
Besar adalah
Bahasa mutu,
kualitas dan tindak tanduk yang merupakan 3
ciri
suatu
profesi
atau
orang
yang
Metodologi
profesional. Dalam pelaksanaan pemeriksaan
Populasi dalam penelitian ini adalah
dan penyusunan laporan audit, pemeriksa
auditor pada Kantor BPK RI Perwakilan
wajib
kemahiran
Provinsi Sumatera Barat dan auditor pada
profesionalnya dengan cermat dan seksama
Kantor BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera
(SPKN,2007).
Barat.Pengambilan sampel penelitian ini
menggunakan
Pengaruh
profesionalisme
auditor
dengan metode purposive sampling.Jenis
pada
data penelitian ini adalah data primer
terhadap kualitas hasil pemeriksaan
penelitian ini juga didukung oleh penelitian
diperoleh
yang
dilakukanBawono
Wulandari
(2010)
dan
dari
langsung
dkk
(2010),
responden.Metode pengumpulan data pada
Satria
(2012)
penelitian ini adalah dengan menggunakan
menunjukan bahwa profesionalisme auditor
kuesioner
berpengaruh
diajukan pada responden.
signifikan
dari
positif
terhadap
atau
daftar
pertanyaan
yang
kualitas hasil pemeriksaan. Semakin tinggi
Dalam penelitian ini ada tiga variabel
profesionalisme auditor maka kualitas hasil
yaitu variabel independen: independensi,
pemeriksaan juga akan semakin baik.Apabila
integritas
seorang
auditor.Pengukuran
auditor
profesionalisme
mempunyai
variabel
independen
yaitu independensi auditor menggunakan
melakukan pekerjaannya akan meningkatkan
skala likert 5 skala nilai yaitu sangat tidak
kualitas audit yang dilakukannya. Penelitian
setuju (STS) dengan nilai 1, tidak setuju (TS)
Faisal
(2012)
tinggi
profesionalisme
didalam
dkk
yang
sikap
dan
dan
Saripudin
dengan nilai 2, netral (N) dengan nilai 3,
hasil
bahwa
setuju (S) dengan nilai 4 dan sangat setuju
profesionalisme tidak berpengaruh terhadap
(SS) dengan nilai 5. Kuesioner dalam
kualitas audityang dihasilkan.
variabel independensi auditor terdiri dari 9
Hipotesis 3: Profesionalisme berpengaruh
pernyataan. Integritas auditor menggunakan
signifikan
skala likert 5 skala nilai yaitu sangat tidak
(2012)menunjukan
terhadap
kualitas
hasil
setuju (STS) dengan nilai 1, tidak setuju (TS)
pemeriksaan. Gambar 1. Kerangka Konseptual
dengan nilai 2, netral (N) dengan nilai 3,
Independensi Auditor (X1)
setuju (S) dengan nilai 4 dan sangat setuju
Integritas Auditor (X2) Profesionalisme Auditor (X3)
(SS) dengan nilai 5. Kuesioner dalam Kualitas Hasil Pemeriksaan (Y)
variabel independensi auditor terdiri dari 14 pernyataan. Profesionalisme auditor diukur menggunakan skala likert 5 skala nilai yaitu sangat tidak setuju (STS) dengan nilai 1, 4
tidak setuju (TS) dengan nilai 2, netral (N)
memenuhi kriteria sampel sebanyak 92
dengan nilai 3, setuju (S) dengan nilai 4 dan
(92%).Uji validitas dilakukan dengan uji
sangat setuju (SS) dengan nilai 5. Kuesioner
KMO.Nilai KMO bervariasi dari 0-1. Nilai
dalam variabel independensi auditor terdiri
yang dikehendaki harus >0,50 untuk dapat
dari 10 pernyataan.
dilakukan analisis faktor dan factor loading
Dalam dependennya
penelitian adalah
pemeriksaan. independen
ini
yang dipakai adalah 0,4. Apabila hasil factor
hasil
loading>0,4 maka butir pertanyaan tersebut
variabel
valid. Hasil dari uji validitas dapat dilihat
kualitas
Pengukuran yaitu
variabel
independensi
auditor
pada tabel 4.1
menggunakan skala likert 5 skala nilai yaitu sangat tidak setuju (STS) dengan nilai 1,
Tabel 4.1: Hasil Uji Validitas
tidak setuju (TS) dengan nilai 2, netral (N)
Variabel Independensi
KMO 0,728
Ket. Valid
dengan nilai 3, setuju (S) dengan nilai 4 dan
Integritas
0,826
Valid
sangat setuju (SS) dengan nilai 5. Kuesioner
Profesionalisme
0,714
Valid
dalam variabel independensi auditor terdiri dari 10 pernyataan.
Kualitas Hasil 0,861 Pemeriksaan Sumber Data: Olahan Kuesioner
Uji kualitas data dengan Sofware
Berdasarkan
tabel
Valid
diatas
hasil
SPSS meliputi uji reliabilitas dilakukan
pengujian
dengan uji Cronbach Alpha. Suatu variabel
variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai
pertanyaan adalah item yang valid dengan
Cronbach Alpha> 0,70. Dan uji validitas
factor
dilakukan dengan alat uji KMO MSA.Nilai
sedangkan factor loading tertinggi sebesar
KMO bervariasi dari 0 sampai 1. Nilai yang
0,828,
dikehendaki
0,728>0,50. Berdasarkan hasil pengujian
harus
>0,50
untuk
dapat
validitas
terhadap
independensi
loading
dengan
dilakukan analisis faktor. Dan factor loading
dapat
yang dipakai adalah 0,4. Apabila hasil factor
diperoleh valid.
dengan
terendah
nilai
disimpulkan
instrumen 9
sebesar
KMO
bahwa
data
item
0,618
sebesar
yang
loading> 0,4 maka butir pertanyaan tersebut
Untuk variabel integritas yang diukur
valid. Alat uji yang digunakan dalam
dengan 14 item pertanyaan adalah item valid
penelitian ini adalah uji asumsi klasik dan
dengan factor loading terendah sebesar 0,472
regresi berganda. Uji hipotesis dilakukan
sedangkan factor loading tertinggi sebesar
dengan koefisien determinasi, uji t dan uji F.
0,722,
Hasil dan Pembahasan
0,826>0,50. Berdasarkan hasil pengujian
Kuesioner disebarkan ke responden sebanyak 100 dan yang kembali
dan
dapat
dengan
nilai
disimpulkan
KMO
bahwa
data
sebesar
yang
diperoleh valid. 5
Untuk variabel profesionalisme yang
Berdasarkan tabel diatas diketahui
diukur dengan 9 item pertanyaan adalah item
bahwa seluruh variabel yang digunakan
valid dengan factor loading terendah sebesar
dalam penelitian memiliki nilai cronbach’s
0,505 sedangkan factor loading tertinggi
alpha >0,70. Variabel independensi memiliki
sebesar 0,784, dengan nilai KMO sebesar
nilai cronbach’s alpha sebesar 0,736.>0,70
0,714.>0,50 Berdasarkan hasil pengujian
Variabel integritas memiliki nilai cronbach’s
dapat
alpha
disimpulkan
bahwa
data
yang
sebesar
0,810.>0,70
Variabel
profesionalisme memiliki nilai cronbach’s
diperoleh valid. Untuk
variabelkualitas
hasil
alpha sebesar 0,714>0,70. Variabel kualitas
pemeriksaan yang diukur dengan 10 item
hasil pemeriksaan memiliki nilai cronbach’s
pertanyaan, adalah item valid dengan factor
alpha sebesar 0,860>0,70. Dengan ini dapat
loading terendah sebesar 0,431 sedangkan
disimpulkan
factor
tertinggi sebesar 0,835,
penelitianbaik variabel independen maupun
dengan nilai KMO sebesar 0,861>0,50,
variabel dependenreliabel, memiliki tingkat
berdasarkan
hasil
pengujian
dapat
kehandalan yang tinggi sehingga layak untuk
disimpulkan
data
yang
diperoleh
terus digunakan dalam tahap pengujian
loading
valid.menunjukkan nilai >0,50 sehingga dapat dilakukan analisis
faktor,
semua
nilai
dengan hasil:
semua
indikator dinyatakan valid.
variabel
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
loading>0,4,berarti
seluruh
hipotesis.
indikator masing-masing variabel memiliki factor
bahwa
uji
kolmogorov-smirnov,
Tabel 4.3: Hasil Uji Normalitas
Uji reabilitas dilakukan dengan uji cronbach alpha menggunakanSPSS. Suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha >0,70. Tabel 4.2: Hasil Uji Reliabilitas
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,463
Normal
Integritas
0,226
Normal
Profesionalisme
0,461
Normal
Kualitas Hasil
0,057
Normal
Variabel Independensi
Ket.
Cronbach’s Alpha 0,736
Reliabel
Integritas
0,810
Reliabel
Pada tabel di atas terlihat seluruh
Profesionalisme
0,714
Reliabel
variabel penelitian yang digunakan telah
Reliabel
berdistribusi secara normal karena masing-
Variabel Independensi
Kualitas Hasil 0,860 Pemeriksaan Sumber Data: Olahan Kuesioner
Ket.
Pemeriksaan Sumber Data: Olahan Kuesioner
masing variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini memiliki asymp sig (26
tailed) diatas 0,05. Variabel independensi
multikolinearitas karena nilai VIF < 10 dan
memiliki nilai asymp sig (2-tailed) sebesar
tolerance mendekati 1.
0,463>0,05. Variabel integritas memiliki
Uji
heterokedastisitas
dilakukan
nilai asymp sig (2-tailed) sebesar 0,226>0,05.
dengan menggunakan uji glejser dengan hasil
Variabel
sebagai berikut:
profesionalisme
memiliki
nilai
asymp sig (2-tailed) sebesar 0,461>0,05. Dan variabel kualitas hasil pemeriksaan memiliki
Tabel 4.5: Hasil Uji Heterokedastisitas Variabel
nilai asymp sig (2-tailed) sebesar 0,057>0,05. Uji
multikolonieritas
Uji Glejs er
Sign ifika si
dilakukan
dengan menggunakan Variabel Inflation
Independensi
0,106
0,05
Integritas
0,878
0,05
Profesionalisme
0,264
0,05
Factor (VIF) dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.4: Hasil Uji Multikolonieritas Toler ance
Variabel
Independensi
VIF
0,702
Integritas
1,425
0,432
Profesionalisme
2,314
0,543
1,840
Ket. Tidak terjadi multik olonie ritas Tidak terjadi multik olonie ritas Tidak terjadi multik olonie ritas
Sumber Data: Olahan Kuesioner Pada
tabel
diatas
terlihat
nilai
tolerance untuk variabel independensi adalah 0,702<1dengan
nilai
VIF
sebesar
1,425<10,untuk variabel integritas adalah 0,432<1 dengan nilai VIF sebesar 2,314<10 dannilai
tolerance
untuk
Ket.
Tidak terjadi heterok edastisi tas Tidak terjadi heterok edastisi tas Tidak terjadi heterok edastisi tas
Sumber Data: Olahan Kuesioner Dari tabel diatas dapat disimpukan bahwa pada penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas. Hal ini dapat dilihat karena nilai signifikasi untuk semua variabel lebih besar dari 0,05. Variabel independensi memiliki
nilai
signifikasi
sebesar
0,106>0,05. Variabel integritas memiliki signifikasi sebesar 0,878>0,05. Variabel profesionalisme memiliki signifikasi sebesar 0,264>0,05.
variabel
profesionalisme adalah 0,543<1 dengan nilai VIF sebesar 1,840<10. Dapat disimpukan bahwa pada penelitian ini tidak terjadi
Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis 7
Hasil
pengujian
hipotesis
Berdasarkan tabel di atas terlihat
menggunakan koefisien determinasi dapat
bahwa nilai signifikan yang dihasilkan
dilihat pada tabel di bawah ini :
didalam pengujian adalah sebesar 0,000
Tabel 4.6:Hasil UjiKoefesien Determinasi
didalam tahap pengujiaan data digunakan
(R2)
tingkat kesalahan atau alpha sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa
Model Summary Model 1
R R Square a .664 .440
Adjusted R Square .421
Std. Error of the Estimate .06164
signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05. Maka dapat
disimpulkan
bersama-sama Sumber Data : Olahan Kuesioner
adalah
0,440atau44,00%artinya
variabel independen yaitu independensi, integritas
dan
mempengaruhi
profesionalisme variabel
dependen
berpengaruh
signifikan
terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
Berdasarkan tabel diatas, diketahui R2
independensi,
integritas dan profesionalisme auditor secara
a. Predictors: (Constant), ProfA, IndeA, IntegA
nilai
bahwa
Dari hasil pengujiaan yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil seperti terlihat pada tabel di bawah ini:
mampu
Tabel 4.8:Hasil Ujit
yaitu Coefficientsa
kualitas hasil pemeriksaan sebesar 44,00% sedangkan sisanya 56,00% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Model 1
(Constant) IndeA IntegA ProfA
Unstandardized Coefficients B Std. Error 3.105 .083 .002 .002 .008 .002 .007 .003
Standardized Coefficients Beta
t 37.434 .911 3.723 2.902
.087 .452 .314
Sig. .000 .365 .000 .005
a. Dependent Variable: LNKHP
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan untuk uji F diperoleh
Sumber Data: Olahan Kuesioner Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
ringkasan hasil seperti terlihat pada tabel di
bahwa hipotesis pertama tidak dapat diterima
bawah ini:
karena
Tabel 4.7:Hasil UjiF
tingkat
signifikasi
independensi
adalah sebesar 0,365>0,05. Hipotesis kedua ANOVAb Model 1 Regression Residual Total
Sum of Squares .263 .334 .597
df
Mean Square 3 .088 88 .004 91
a. Predictors: (Constant), ProfA, IndeA, IntegA b. Dependent Variable: LNKHP
Sumber Data: Olahan Kuesioner
dapat diterima karena tingkat signifikasi F 23.080
Sig. .000a
integritas adalah sebesar 0,000<0,05. Dan hipotesis ketiga juga dapat diterima karena tingkat signifikasi profesionalisme adalah sebesar 0,005<0,05. Berdasarkan tabel diatas juga dapat dibuat sebuah persamaan regresi yang akan
8
melengkapi hasil yang dikemukan dalam
menunjukkan
penelitiaan ini yaitu:
berpengaruh signifikan terhadap kualitas
=3,105+0.02
+ 0.08
+ 0.07
bahwa
integritas
auditor
hasil pemeriksaan.
+ dapat
Nilai koefesien regresi untuk variabel
dijelaskan bahwa nilai konstanta sebesar
independen yaitu profesionalisme auditor
3,105
adalah
Dari
persamaan
di
mengindikasikan
atas
jika
variabel
positif
sebesar
0,007.
Hal
ini
independen yaitu independensi, integritas dan
mengindikasikan bahwa setiap peningkatan
profesionalisme auditor adalah nol maka nilai
profesionalisme auditor satu satuan maka
kualitas hasil pemeriksaan adalah sebesar
akan mengakibatkan peningkatan kualitas
konstanta 3,105.
hasil pemeriksaan sebesar 0,007 satuan. Nilai
Nilai koefesien regresi untuk variabel independen adalah
yaitu
positif
independensi
sebesar
0,002.
auditor Hal
ini
signifikasi
yang
dihasilkan
variabel
independen yaitu profesionalisme auditor adalah
sebesar
0,000<0,05
maka
hasil
mengindikasikan bahwa setiap peningkatan
penelitian ini menunjukkan bahwa integritas
independensi auditor satu satuan maka akan
auditor
mengakibatkan peningkatan kualitas hasil
kualitas hasil pemeriksaan.
pemeriksaan sebesar 0,002 satuan. Nilai
Pengaruh independensi auditor terhadap
signifikasi
yang
dihasilkan
variabel
kualitas hasil pemeriksaan
independen
yaitu
independensi
auditor
adalah
sebesar
penelitian
0,365>0,05
ini
independensi signifikan
maka
menunjukkan
auditor
tidak
terhadap
Dari
penelitian
ini
terhadap
hasilnya
hasil
menunjukan bahwa independensi auditor
bahwa
tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil
berpengaruh
kualitas
berpengaruh signifikan
hasil
pemeriksaan.
Hal
ini
sejalan
dengan
penelitian Sukriah dkk (2009), Tjun (2012), dan Ayuningtyas (2012). Hasil ini tidak
pemeriksaan. Nilai koefesien regresi untuk variabel
sejalan dengan teori menurut Boynton (2003)
independen yaitu integritas auditor adalah
bahwa independensi adalah dasar dari profesi
positif
ini
auditing dimana auditor akan bersikap netral
mengindikasikan bahwa setiap peningkatan
dan objektif terhadap entitas. Hasil ini sejalan
integritas auditor satu satuan maka akan
dengan Mulyadi (2011) bahwa seorang
mengakibatkan peningkatan kualitas hasil
auditor dalam memberikan jasa audit harus
pemeriksaan sebesar 0,008 satuan. Nilai
taat pada Prinsip Etika Profesi Akuntan
signifikasi
variabel
Indonesia yaitu tanggung jawab profesi,
independen yaitu integritas auditor adalah
kepentingan publik, integritas, obyektivitas,
sebesar 0,000<0,05 maka hasil penelitian ini
kompetensi dan kehati-hatian profesional,
sebesar
yang
0,008.
dihasilkan
Hal
9
kerahasiaan, perilaku profesional dan standar
menyajikan laporan hasil pemeriksaan secara
teknis.
ini
handal dan dalam mengungkapkan kewajaran
disebabkan waktu mengukur independensi
laporan keuangan yang di audit. Banyaknya
auditor tidak diturunkan dari sikap mental
kecurangan (fraud) dalam penyajian laporan
auditor.
keuangan menuntut auditor yang memeriksa
Menurut
Tjun
Variabel
(2012)
Hal
independensisebaiknya
diproksikan dengan 4 sub variabel yaitu lama
kewajaran
hubungan dengan klien, tekanan dari klien,
tersebut untuk bersikap jujur dan transparan
telaah dari rekan auditor, dan jasa non audit.
dalam
Hal ini sejalan dengan Mautz dan Sharaf
memiliki
(1961) bahwa tidak hanya menekankan pada
mengungkapkan hasil pemeriksaan secara
nilai penting dari independensi terhadap
jujur dan sesuai dengan kondisi yang ada di
pengauditan, tetapi juga dari sisi tampilan
lapangan sehingga tidak terdapat salah saji
dan kenyataan (in appearance and in fact).
material dalam penyajian laporan keuangan
Mautz dan Sharaf (1961) berpendapat ada
dan
dua
laporan
aspek
dari
independensi,
yaitu
penyajian
laporan
pengungkapannya. integritas
informasi
yang
yang
keuangan
Auditor
yang
tinggi
akan
terkandung
dalam
keuangan
dapat
independensi real dari seorang praktisi dalam
dipertanggungjawabkan dan dipercaya.
melaksanakan pekerjaannya danindependensi
Pengaruh
dalam penampilan dari auditor sebagai satu
terhadap kualitas hasil pemeriksaan
kelompok profesional. Mereka menyebutnya “independensi
sebagai
praktisi”
dan
independensi profesi”. Pengaruh
profesionalisme
Dalam
penelitian
ini
auditor
hasilnya
menunjukan bahwa profesionalisme auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas
integritas
auditor
terhadap
hasil pemeriksaan. Hal ini sejalan dengan
kualitas hasil pemeriksaan
penelitian Bawono dkk (2010), Wulandari
Dalam penelitian ini hasilnya menunjukan
(2010) dan Satria (2012) yang menunjukan
bahwa
hasil
integritas
signifikan
auditor
terhadap
berpengaruh
bahwa
profesionalisme
auditor
kualitas
hasil
berpengaruh signifikan terhadap kualitas
sejalan
dengan
hasil pemeriksaan. Profesionalisme auditor
penelitian Yenny (2012) dan Ayuningtyas
merupakan sikap auditor yang melaksanakan
(2012) yang menunjukan bahwa integritas
audit berpedoman pada standar yang berlaku.
auditor
terhadap
Profesionalisme auditor dapat ditunjukan
Integritas
dengan sikap kehati-hatian dan cermat dalam
merupakan sikap jujur, transparan, bijaksana,
pelaksanaan audit meliputi ketelitian dalam
dan
memeriksa
pemeriksaan.
Hal
ini
berpengaruh signifikan
kualitas
hasil
pemeriksaan.
bertanggungjawab. Sikap ini sangat
diperlukan
seorang
auditor
dalam
kelengkapan
kertas
kerja,
mengumpulkan bahan bukti audit yang 10
memadai dan menyusun laporan audit yang
hubungan dengan klien, tekanan dari klien,
lengkap.
telaah dari rekan auditor, dan jasa non audit.
Auditor
yang
memiliki
sikap
profesionalisme yang baik dan tinggi akan menyajikan
hasil
secara
disimpulkan bahwa integritas auditor tujuan
lengkap, memadai dan sesuai dengan standar
berpengaruh signifikan terhadap kualitas
yang berlaku. Dengan demikian kualitas hasil
hasil pemeriksan. Auditor yang memiliki
pemeriksaan yang dihasilkan akan semakin
integritas yang tinggi akan mengungkapkan
baik dan tinggi.
hasil pemeriksaan secara jujur dan sesuai
Kesimpulan
dengan kondisi yang ada di lapangan
Penelitian mengetahui integritas
pemeriksaan
Hasil pengujian hipotesis kedua dapat
ini
bertujuan
pengaruh dan
untuk
sehingga tidak terdapat salah saji material
independensi,
dalam penyajian laporan keuangan dan
auditor
informasi yang terkandung dalam laporan
terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Sampel
keuangan dapat dipertanggungjawabkan dan
dalam penelitian ini diambil secara Purposive
dipercaya.
Sampling. Data yang digunakan adalah data
Hasil
primer yang diperoleh dari penyebaran
disimpulkan bahwa profesionalisme auditor
kuesioner pada BPK RI Perwakilan Provinsi
berpengaruh signifikan terhadap kualitas
Sumatera Barat dan BPKP RI Perwakilan
hasil pemeriksaan.Auditor yang memiliki
Provinsi Sumatera Barat. Untuk menguji
sikap profesionalisme yang baik dan tinggi
kualitas
uji
akan menyajikan hasil pemeriksaan secara
validitas dan reliabilitas, tujuannya adalah
lengkap, memadai dan sesuai dengan standar
mengetahui apakah instrumen itu valid atau
yang berlaku. Dengan demikian kualitas hasil
reliabel
pemeriksaan yang dihasilkan akan semakin
data
profesionalisme
kuesioner
yang
akan
digunakan
diukur.
Dengan
menggunakan bantuan program SPSS dan alat
regresi
berganda
maka
dapat
disimpulkan sebagai berikut: hasil pengujian hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa independensi signifikan
auditor terhadap
tidak
berpengaruh
kualitas
hasil
pemeriksaan. Menurut Tjun (2012) Hal ini disebabkan waktu mengukur independensi auditor tidak diturunkan dari sikap mental auditor.
Variabel
independensisebaiknya
diproksikan dengan 4 sub variabel yaitu lama
pengujian
hipotesis
ketiga
dapat
baik dan tinggi. Daftar Pustaka Alim, Nizarul, M, Trisni Hapsari dan Liliek Purwanti .2007.Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi. Simposium Nasional Akuntansi X. Universitas Hasanuddin, Makasar. Ardini, Lilis. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas, Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit. Majalah Ekonomi Tahun XX No. 3 Desember 2010. 11
Arens, Alvin A. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Jilid 1. Edisi Keduabelas. Erlangga:Jakarta. Ayuningtyas. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit (Studi Kasus Pada Auditor Inspektorat Kota/Kabupaten di Jawa Tengah). Skripsi S-1 Semarang. Universitas Diponegoro. Bawono, Icuk Rangga dan Elisha Muliani Singgih. 2010. Faktor-faktor Dalam Diri Auditor Dan Kualitas Audit:Studi Pada KAP „Big Four‟ Di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Boynton, William C.2002. Modern Auditing. Edisi Ketujuh. Erlangga:Jakarta. Detiknews. Dua Pejabat Pemkot Bekasi Dituntut 3 Tahun Bui. Diakses tanggal 1 Desember 2012 De Angelo, L.E. 1981. Auditor Independence, “Low Balling”, and Disclosure Regulation.Journal of Accounting and Economics 3.Agustus.hal. 113-127. Faisal, Nardiyah dan M. Rizal Yahya. 2012. Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit Dengan Kecerdasan Emosional Sebagai Variabel Moderasi (Survei Pada Kantor Akuntan Publik di Indonesia). Jurnal Akuntansi. Banda Aceh. Universitas Syiah Kuala. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro:Semarang. Gunawan, Lie David. 2012. Pengaruh Tingkat Independensi, Kompetensi, Obyektifitas, Dan Integritas Auditor Terhadap Kualitas Audit Yang Dihasilkan Kantor Akuntan Publik Di Surabaya. Jurnal Ilmiah Akuntansi. Unika Widya Mandala Surabaya.
Hussey, Roger dan George Lan. 2001. An Examination of Auditor Independence Issues from the Perspectives of U.K. Finance Directors. Journal of Business Ethics, (32)2, 169-178. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pusat Bahasa. 2008. Edisi Keempat. PT Gramedia Pustaka Utama:Jakarta. Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga:Jakarta. Mautz, R.K. dan H.A. Sharaf. 1961. The Philosophy of Auditing. Sarasota, Florida: American Accounting Association. Pusdiklatwas BPKP. 2005. Kode Etik dan Standar Audit. Edisi Keempat. Saripudin, Netty Herawaty, dan Rahayu. 2012. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Survei terhadap Auditor KAP di Jambi dan Palembang). eJurnalBinar AkuntansiVol. 1 No. 1. Universitas Jambi. Satria, Wira. 2012. Pengaruh Profesionalisme, Independensi, Motivasi Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah Se-Provinsi Riau. Universitas Riau. Sinaga, Daud M.T. 2012. Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP, Dan Ukuran Perusahaan Klien Terhadap Kualitas Audit. Skripsi S-1 Semarang. Universitas Diponegoro. SPKN (Standar Pemeriksaan Keuangan Negara). Peraturan BPK RI No.01 Tahun 2007. Ditama Binbangkum BPK RI. Subhan.2012. Pengaruh Kecermatan Profesi, Obyektifitas, Independensi Dan Kepatuhan Pada Kode Etik Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan (Studi Pada Inspektorat Kabupaten Pamekasan). Universitas Madura. Sukriah, Ika, Akram dan Biana Adha Inapty. 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas 12
dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Simposium Nasional Akuntansi XII. Palembang. Tjun, Lauw Tjun, Elyzabet I Marpaung dan Santy Setiawan. 2012. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Universitas Kristen Maranatha Bandung. Wulandari, Winda. 2010. Pengaruh independensi kompetensi dan profesionalisme auditor terhadap kualitas laporan hasil audit (Studi Empiris pada BPK RI Perwakilan Wilayah Sumbar). Skripsi S-1 Padang.Universitas Negeri Padang. Yenny. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, Dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Yang Dihasilkan Auditor Kantor Akuntan Publik (KAP) “The Big Four”. Jurnal Akuntansi.
13