PENGARUH KECERMATAN PROFESI, OBYEKTIFITAS, INDEPENDENSI, KEPATUHAN PADA KODE ETIK DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN Oleh Sumarni1, Herawati1, Yunilma2 1
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] ABSTRACT
This study aimed to obtain the empirical evidence about the influence proffession rigor, objectifity, independency, the obedient to the ethic code and integrity toward the inspection result quality. Data used in this study is primary data in form of questionairs distributed to accounting public firm located in Padang and Pekanbaru. The amount of questionairs are 100 sheets and the enable questionairs to be analyzed are 70 sheets. Data were analyzed by multiple regression method using SPSS programs. This study result indicated that the proffession rigor, objectifity, independency and integrity influenced toward the examination result, but the obedient to the ethic code is not affected toward the inspection result quality. Keywords : Proffession rigor, objectifity, independency, the obedient to the ethic code, integrity and inspection result quality
dipercaya dan asersi yang disajikan dipakai
1.
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Masalah
sebagai dasar pengambilan keputusan dan telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
Salah satu manfaat dari jasa akuntan publik
adalah
memberikan
yang berlaku umum ( Fauziyah, 2010).
informasi
Dalam standar auditing disebutkan
keuangan yang akurat dan dapat dipercaya
bahwa audit harus dilaksanakan oleh seorang
untuk
atau
pengambilan
keputusan.Laporan
lebih
yang
memiliki
keahlian
keuangan yang telah diaudit oleh akuntan
danpelatihan teknis cukup sebagai auditor
publik kewajarannya lebih dapat dipercaya
serta
dibandingkan laporan keuangan yang tidak
penyusunan
atau belum diaudit. Para pengguna laporan
menggunakan
audit
dengan cermat dan seksama.
mengharapkan
bahwa
laporan
keuangan yang telah diaudit oleh akuntan
dalam
pelaksanaan laporannya kemahiran
audit
auditor
dan wajib
profesionalnya
Beberapa penelitian telah dilakukan
publik bebas dari salah saji material, dapat
mengenai kualitas hasil pemeriksaan ini. 1
Lubis (2009) menemukan bahwa keahlian,
pengalaman tidak berpengaruh terhadap
independensi,
dan
kualitas audit. Lingga dan Meythi (2011)
berpengaruh
juga menunjukkan bahwa kompetensi dan
sedangkan
independensi secara parsial tidak memiliki
keahlian, independensi, kecermatan profesi
pengaruh yang signifikan terhadap kualitas
dan kepatuhan terhadap kualitas auditor
audit.
secara parsial berpengaruh terhadap kualitas
kompetensi mempengaruhi kualitas audit,
audit tetapi yang memiliki pengaruh terbesar
sedangkan independensi tidak berpengaruh
terhadap
terhadap kualitas audit.
kecermatan
kepatuhan
secara
simultan
terhadap
kualitas
profesi
auditor,
kualitas
auditor
adalah
independensi.
Rahmawati
(2011)
menunjukkan
Penelitian Lubis (2009) menunjukkan
Penelitian
Sukriah
dkk
(2009)
bahwa keahlian, independensi, kecermatan
tentang objektifitas memberikan hasil bahwa
profesional dan kepatuhan pada kode etik
obyektifitas berpengaruh positif terhadap
secara simultan dan parsial berpengaruh
kualitas hasil pemeriksaan. Tarigan (2011)
signifikan terhadap kualitas auditor.
menunjukkan bahwa obyektifitas secara
Selain memiliki kecermatan profesi,
simultan berpengaruh terhadap kualitas hasil
obyektifitas, independensi, dan kepatuhan
pemeriksaan.
pada kode etik, seorang auditor juga harus
Penelitian yang dilakukan oleh Alim dkk
(2007)
telah
menemukan
memiliki sikap integritas. Mulyadi (2011)
bahwa
menyatakan integritas merupakan kualitas
independensi berpengaruh secara signifikan
yang melandasi kepercayaan publik dan
terhadap kualitas audit. Elfarini (2007)
merupakan patokan bagi anggota dalam
menunjukkan
menguji semua keputusannya. Integritas
bahwa
independensi
berpengaruh terhadap kualitas audit. Efendy
mengharuskan
MT (2010) menunjukkan bahwa kompetensi
bersikap jujur dan berterus terang tanpa
berpengaruh
audit,
harus mengorbankan rahasia penerima jasa,
sedangkan independensi tidak berpengaruh
pelayanan dan kepercayaan publik tidak
terhadap kualitas audit. Singgih dan Buwono
boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi.
(2010) menunjukkan bahwa secara simultan
Integritas dapat menerima kesalahan yang
independensi, pengalaman, due professional
tidak disengaja dan perbedaan pendapat
care dan akuntabilitas berpengaruh terhadap
yang jujur, tetapi tidak dapat menerima
kualitas audit, sedangkan secara parsial
kecurangan
terhadap
kualitas
2
seorang
atau
auditor
peniadaan
untuk
prinsip.
Integritas diukur dalam bentuk apa yang
1.2
Rumusan Masalah
benar dan adil. Dalam hal ini tidak terdapat
Berdasarkan latar belakang yang
aturan, standar, panduan khusus atau dalam
telah
menghadapi pendapat yang bertentangan,.
dirumuskan
Integritas
untuk
Apakah kecermatan profesi, obyektifitas,
menaati baik bentuk maupun jiwa standar
independensi, kepatuhan pada kode etik dan
teknis
integritas berpengaruh terhadap kualitas
mengharuskan
dan
mengharuskan prinsip
auditor
etika.
Integritas
auditor
untuk
obyektifitas
dan
juga
mengikuti
diuraikan
diatas
masalah
maka
sebagai
dapat berikut:
hasil pemeriksaan?
kehati-hatian
1.3 Tujuan Penelitian
professional.
Untuk
Penelitian Sari (2011) menunjukkan
tentang
menguji
pengaruh
secara
empiris
kecermatan
profesi,
bahwa pengalaman kerja, independensi,
obyektifitas, independensi, kepatuhan pada
obyektifitas, integritas, kompetensi dan etika
kode etik dan integritas terhadap kualitas
berpengaruh terhadap kualitas audit.Sukriah
hasil pemeriksaan.
dkk
1.4
(2009)
juga
independensi
dan
berpengaruh
secara
menunjukkan
bahwa
integritas
tidak
signifikan
Tinjauan Pustaka
1.4.1 Kecermatan Profesi
terhadap
Dalam Peraturan Badan Pemeriksa
kualitas hasil pemeriksaan dan pengalaman
Keuangan Republik Indonesia No. 01 Tahun
kerja,
2007
obyektifitas
dan
kompetensi
tentang
Standar
Pemeriksaan
berpengaruh positif terhadap kualitas hasil
Keuangan dinyatakan dalam pelaksanaan
pemeriksaan.
pemeriksaan serta penyusunan laporan hasil
Menurut
Agoes
(2012)
auditing
pemeriksaan, pemeriksa wajib menggunakan
adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan
kemahiran profesionalnya secara cermat dan
secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang
seksama.
independen, terhadap laporan keuangan yang
Subhan (2012) menyatakan bahwa
telah disusun oleh manajemen, beserta
due
professional
care
dilakukan
pada
catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
berbagai aspek audit, yaitu: a) formulasi
pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat
tujuan audit, b) penentuan ruang lingkup
memberikan pendapat mengenai kewajaran
audit, termasuk evaluasi risiko audit, c)
laporan keuangan tersebut.
pemilihan pengujian dan hasil, d) pemilihan jenis dan tingkat sumber daya yang tersedia 3
untuk mencapai tujuan audit, e) penentuan
(independence
signifikan tidaknya risiko yang diidentifikasi
independen
dalam
(independence in appearance).
audit
dan
efek/dampaknya,
f)
pengumpulan bukti audit, g) penentuan
tugasnya,
diambil pihak lain yang berkaitan dengan
harus
selalu
fact)
atau berada di bawah pengaruh pihak lain
(IAPI,
Akuntan
Standar
Publik,
2008),
1.4.4
Publik
Profesional standar
maupun
dalam
penampilan
(in
Kepatuhan pada Kode Etik
etika akuntan dalam memenuhi tanggung jawab profesinya. Auditor harus mematuhi
artinya tidak subjektivitas, karena auditor
kode etik yang ditetapkan. Pelaksanaan audit
harus memiliki sikap yang netral dan tidak
harus mengacu kepada standar audit ini, dan
memihak guna untuk menghindari konflik
auditor wajib mematuhi kode etik yang
merencanakan,
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
melaksanakan dan melaporkan pekerjaan
dari standar audit.
yang dilakukan.
Arrens
1.4.3 Independensi
dkk
(2008)
menyatakan,
bahwa setiap praktisi wajib mematuhi
Arrens dkk (2008) menyatakan nilai
prinsip
auditing sangat tergantung pada persepsi independensi
etika
profesi
yaitu:
a)
Integritas, d) Obyektifitas dan independensi, e) Keseksamaan, f) Ruang lingkup dan sifat
sudut pandang yang tidak bias. Auditor tidak dalam
dasar
Tanggung jawab, b) Kepentinga publik, c)
auditor.
Independensi dalam audit berarti mengambil
independen
standar
Kode etik adalah aturan perilaku
ini
mengharuskan auditor bersikap obyektifitas,
dalam
dalam
appearance).
(Mulyadi, 2011). Institut
diatur
harus meliputi independen dalam fakta (in
bias, serta bebas dari benturan kepentingan
hanya
KAP
oleh IAI. Sikap mental independen tersebut
secara intelektual, tidak berprasangka atau
atas
penampilan
profesional akuntan publik yang ditetapkan
anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur
publik
anggota
sebagaimana
Prinsip obyektifitas mengharuskan
kepentingan
dalam
juga
di dalam memberikan jasa profesional
1.4.2 Obyektifitas
Akuntan
tetapi
mempertahankan sikap mental independen
penugasan audit.
Indonesia
fact)
Mulyadi (2011) dalam melaksanakan
kompetensi, integritas dan kesimpulan yang
Dalam
in
jasa.
fakta 4
merahasiakan pengungkapan informasi yang
1.4.5 Integritas Integritas merupakan kualitas yang melandasi
kepercayaan
publik
dilarang,
dan
pendistribusian
pemeriksaan
dan
laporan
hasil
lanjut
dari
tindak
merupakan patokan bagi anggota dalam
rekomendasi auditor sesuai dengan peraturan
menguji
perundang-undangan.
semua
keputusannya.Integritas
adalah menjalankan tugas dan pekerjaan
Menurut Rosnidah (2010) kualitas
dengan selalu memegang teguh kode etik
audit
dan
moral.Integritas
dilakukan sesuai dengan standar sehingga
auditor
untuk
mampu mengungkapkan dan melaporkan
berani,
apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan
prinsip-prinsip
mengharuskan bersikap
seseorang
jujur
dan
transparan,
adalah
pelaksanaan
bijaksana dan bertanggung jawab dalam
klien.
melaksanakan audit. Keempat unsur itu
1.5
diperlukan untuk membangun kepercayaan
1.5.1 Pengaruh
dan memberikan dasar bagi pengambilan
terhadap
keputusan yang andal (Pusdiklatwas BPKP,
Pemeriksaan
2005).
Penelitian
Agoes
(2012)
yang
Pengembangan Hipotesis Kecermatan
Profesi
Kualitas
yang
Hasil
dilakukan
oleh
Subhan (2012) penelitiannya dilakukan di
1.4.6 Kualitas Hasil Pemeriksaan Menurut
audit
auditing
Kabupaten Pamekasan, hasil penelitiannya
adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan
menunjukkan bahwa kecermatan profesi
secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang
secara
independen, terhadap laporan keuangan yang
terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
telah disusun oleh manajemen, beserta
secara
memberikan pendapat mengenai kewajaran
H1:
Menurut Batubara (2008) kualitas
dan
kepatuhan terhadap ketentuan, tanggapan pejabat
yang
bertanggung
berpengaruh
signifikan
Kecermatan
profesi
berpengaruh
terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
hasil pemeriksaan adalah pelaporan tentang
dari
simultan
terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
laporan keuangan tersebut.
intern
signifikan
menunjukkan bahwa kecermatan profesi
pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat
pengendalian
berpengaruh
Batubara (2008) hasil penelitiannya
catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
kelemahan
parsial
jawab, 5
obyektifitas secara simultan berpengaruh
1.5.2 Pengaruh Obyektifitas terhadap
terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
Kualitas Hasil Pemeriksaan
H2:
Standar umum dalam Standar Audit
mensyaratkan
melaksanakan
audit
agar
dengan
Kualitas Hasil Pemeriksaan
dan
Penelitian
tidakmengkompromikan kualitas. Dengan
parsial
oleh
penelitian
Kabupaten Pamekasan, hasil penelitiannya
berpengaruh
penelitiannya
dkk
(2009)
hasil
pemeriksaan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Alim (2007), Elfarini (2007), Singgih dan Buwono (2010), Sari (2011), Effendi (2010),
kualitas hasil pemeriksaannya. Sedangkan
dan Tarigan (2011) menunjukkan bahwa
penelitian Fahdi (2012) menunjukkan hasil
independensi berpengaruh terhadap kualitas
bahwa obyektifitas secara parsial tidak signifikan
audit. Sedangkan hasil penelitian yang
terhadap
dilakukan oleh Efendy MT (2010), Lingga
kualitas hasil pemeriksaan. Hasil penelitian
dan Meythi (2010), Rahmawati (2011) dan
Sari (2011) menunjukkan bahwa obyektifitas berpengaruh
terhadap
kualitas
bahwa
terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
ini
obyektifitas auditor maka semakin baik
positif
menunjukkan
hasil
secara parsial berpengaruh positif signifikan
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat
berpengaruh
(2009),
(2012) menunjukkan bahwa independensi
bahwa
Hal
dkk
Penelitian yang dilakukan oleh Fahdi
obyektifitas berpengaruh positif terhadap kualitas
Sukriah
Sedangkan
kualitas hasil pemeriksaan.
dalam
menunjukkan
pemeriksaan.
independensi tidak berpengaruh terhadap
signifikan
terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Sukriah
hasil
penelitiannya
menunjukkan bahwa obyektifitas secara tidak
berpengaruh signifikan terhadap
kualitas
Subhan (2012) penelitiannya dilakukan di
parsial
oleh
menunjukkan bahwa independensi secara
pemeriksaannya. dilakukan
dilakukan
Kabupaten Pamekasan, hasil penelitiannya
auditor maka semakin baik kualitas hasil
yang
yang
Subhan (2012) penelitiannya dilakukan di
kata lain, semakin tinggi tingkat obyektifitas
Penelitian
terhadap
1.5.3 Pengaruh Independensi terhadap
auditor
jujur
berpengaruh
kualitas hasil pemeriksaan.
APIP menyatakan bahwa dengan prinsip obyektifitas
Obyektifitas
Kisnawati
audit.
(2012)
menunjukkan
bahwa
independensi tidak berpengaruh terhadap
Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan
kualitas audit.
oleh Tarigan (2011) menunjukkan bahwa 6
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmatika
(2012)
menunjukkan
signifikan
bahwa
terhadap
kualitas
hasil
pemeriksaan.
independensi berpengaruh terhadap kualitas
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
audit. Hal ini berarti jika seorang auditor
sari
bersikap independensi, maka penilaiannya
menunjukkan bahwa integritas berpengaruh
akan
yang
terhadap kualitas audit. Hal ini berarti
sebenarnya dari sebuah perusahaan yang
auditor harus melaksanakan audit dengan
diperiksa.
bersikap
H3: Independensi berpengaruh terhadap
bertanggung jawab. Jika seorang auditor
mencerminkan
kondisi
kualitas hasil pemeriksaan.
terhadap
maka
Kualitas
jujur,
Rahmatika
berani,
(2012)
bijaksana
dan
auditor
dapat
membangun
kepercayaan publik dan memberikan dasar
Hasil
bagi pengambilan keputusan yang andal.
Pemeriksaan Penelitian
dan
dapat mempertahankan sikap integritasnya,
1.5.4 Pengaruh Kepatuhan pada Kode Etik
(2011)
yang
dilakukan
oleh
Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan
Subhan (2012) penelitiannya dilakukan di
oleh Tarigan (2011) menunjukkan bahwa
Kabupaten Pamekasan, hasil penelitiannya
integritas
menunjukkan bahwa kepatuhan pada kode
terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
etik secara parsial berpengaruh signifikan
H5: Integritas berpengaruh terhadap kualitas
terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
secara
simultan
hasil pemeriksaan.
H4: Kepatuhan pada kode etik berpengaruh
2.
Metodologi
terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
2.1
Populasi dan Sampel
1.5.5 Pengaruh
Integritas
Populasi dalam penelitian ini adalah
terhadap
seluruh auditor pada Kantor Akuntan Publik
Kualitas Hasil Pemeriksaan Penelitian Sukriah
yang
dkk(2009)
dilakukan
hasil
menunjukkan
bahwa
berpengaruh
terhadap
berpengaruh
oleh
(KAP) yang berada di wilayah Padang dan
penelitiannya
Pekanbaru.
integritas
tidak
Metode pengambilan sampel dalam
kualitas
hasil
penelitian ini dilakukan secara purposive
pemeriksaan. Sedangkan hasil penelitian
sampling yaitu metode pengambilan sampel
Fahdi (2012) menunjukkan bahwa integritas
yang didasarkan kepada karakteristik khusus
secara parsial tidak berpengaruh negatif
yang terdapat pada populasi (Sekaran, 2011). Karakteristik khusus yang digunakan adalah 7
auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan
a. Kecermatan profesi (X1) adalah auditor
Publik yang berada di wilayah Padang dan
wajib
Pekanbaru dan Kantor Akuntan Publik
profesionalnya
(KAP) yang masih berstatus aktif, serta
seksama (due professional care) dan
auditor yang memiliki pengalaman kerja
secara hati-hati (prudent) dalam setiap
minimal 3 tahun.
penugasan. Penggunaan keahlian secara
Data
yang
digunakan
dari
hasil
kuesioner
care)
teliti
yang
dikendalikan
Prinsip
mengharuskan
anggota
(X3)
merupakan
sikap
oleh
pihak
lain,
tidak
tergantung pada orang lain. Independensi
untuk
juga dapat diartikan adanya kejujuran
obyektifitas, independensi, integritas dan
dalam
kualitas hasil pemeriksaan diukur dengan dari
anggota.
mental yang bebas dari pengaruh, tidak
etik diukur dengan menggunakan penelitian
penelitian
diberikan
c. Independensi
untuk
kecermatan profesi dan kepatuhan pada kode
menggunakan
suatu
lain.
dengan nilai 5.
sedangkan
merupakan
atau berada di bawah pengaruh pihak
dengan nilai 3, Setuju (S) dengan nilai 4, dan
(2009),
melaksanakan
serta bebas dari benturan kepentingan
Tidak Setuju (TS) dengan nilai 2, Netral (N)
Lubis
dalam
intelektual, tidak berprasangka atau bias,
Sangat Tidak Setuju (STS) dengan nilai 1,
dari
pertimbangan
bersikap adil, tidak memihak, jujur secara
Skala Likert dengan 5 skala nilai yaitu
ini
seluruh
dengan
(X2)
obyektifitas
menggunakan
penelitian
untuk
kualitas yang memberikan nilai atas jasa
2.2.1 Variabel Independen
dalam
auditor
menggunakan
b. Obyektifitas
Definisi Operasional Variabel
Kuesioner
dan
tugas audit.
sampel yang telah ditetapkan.
Sangat Setuju (SS)
dan
profesionalnya
kepada responden yang memenuhi criteria
instrumen
mewajibkan
kemampuan
dengan cara melakukan observasi lapangan
Semua
cermat
melaksanakan tugasnya secara serius,
yang
disebarkan secara langsung oleh peneliti,
2.2
dengan
keahlian
cermat dan seksama (due professional
dalam
penelitian ini adalah data primer yang diperoleh
menggunakan
diri
auditor
dalam
mempertimbangkan fakta dan adanya
Sukriah
pertimbangan
(2009).
8
yang
objektif
tidak
memihak dalam diri auditor merumuskan
pertanyaan dikatakan valid jika nilai Kaiser
dan menyatakan pendapatnya.
Meyer Olkin Of Sampling (KMO) – MSA)
d. Kepatuhan pada kode etik (X4) adalah
dari variabel berada diatas 0,50 dan factor
auditor harus mematuhi kode etik yang
loading harus bernilai besar atau sama
telah ditetapkan. Auditor tidak hanya
dengan 0,40. Berdasarkan hasil uji validitas
harus menggunakan seluruh kemampuan
item
dan kecermatannya tetapi juga dituntut
obyektifitas, independensi, kepatuhan pada
untuk
kode etik, integritas dan kualitas hasil
mematuhi
kode
etik
yang
ditetapkan.
variabel
kecermatan
profesi,
pemeriksaan didapatkan nilai KMO untuk
e. Integritas
adalah
auditor
harus
semua item lebih besar dari 0,50. Dengan
mempunyai kepribadian yang dilandasi
demikian setiap item pertanyaan dalam tiap-
oleh sikap jujur, berani, bijaksana dan
tiap variabel dinyatakan valid. Sedangkan uji
tanggung
jawab
membangun
auditor
untuk
reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai
kepercayaan
guna
Croncbach alpha. Hasil uji reliabilitas
memberikan dasar bagi pengambilaan
menunjukkan
keputusan yang andal.
penelitian dinyatakan reliabel dengan nilai
2.2.2 Variabel Dependen
Croncbach alpha lebih besar dari 0,60
Kualitas
variabel
(kecermatan profesi = 0.680, obyektifitas =
kelemahan
0.670, independensi = 0.731, kepatuhan pada
pengendalian intern dan kepatuhan terhadap
kode etik = 0.621, integritas = 0.839 dan
ketentuan, tanggapan dari pejabat yang
kualitas hasil pemeriksaan = 0.793). Untuk
bertanggungjawab,
melakukan
laporan
pemeriksaan
semua
(Y)
adalah
hasil
bahwa
tentang
merahasiakan
pengungkapan informasi
yang dilarang,
pengujian
hipotesis
dengan
menggunakan model regresi, maka asumsi
pendistribusian laporan hasil pemeriksaan
klasik
dan tindak lanjutdari rekomendasi auditor
dahulu.Asumsi klasik yang harus dipenuhi
sesuai
yaitu uji normalitas dan uji multikolinearitas.
dengan
peraturan
perundang-
yang
harus
dipenuhi
terlebih
undangan.
Hasil uji asumsi klasik yang dilakukan
2.3
menunjukkan bahwa data penelitian telah
Analisis Data
memenuhi asumsi klasik yang disyaratkan.
Menurut Ghozali (2011) uji validitas
Uji t (t-test) adalah menunjukkan seberapa
dilakukan untuk mengetahui kebenaran dari apa
yang
sebenarnya
diukur.
jauh pengaruh variabel independen secara
Suatu 9
individual
dalam
menerangkan
variasi
maupun dikirimkan lewat pos kepada Kantor
masing-masing variabel (Ghozali, 2011).
Akuntan Publik (KAP) di wilayah Padang
Hasil uji t yang dilakukan menunjukkan
dan Pekanbaru hanya 70 buah kuesioner atau
terdapat pengaruh yang signifikan antara
70% dikembalikan oleh responden.
variabel kecermatan profesi, obyektifitas,
3.1
Demografi
Responden
dan
independensi dan integritas terhadap kualitas
Statisitik Deskriptif
hasil pemeriksaan. Sedangkan untuk variabel
Dari 70 kuesioner yang diolah dapat
kepatuhan pada kode etik tidak terdapat
diketahui
pengaruh
bahwa yang menjawab kuesioner tersebut
terhadap
kualitas
hasil
karakteristik
responden
yaitu
pemeriksaan.
dilihat dari jabatan adalah 46 auditor junior
2.4
atau 65.71 %, 17 auditor senior atau 24.29 %
Metode Analisis Data Model
yang
dalam
dan 7 supervisior atau 10 %. Dilihat dari
penelitian ini menggunakan model regresi
latar belakang pendidikan S2 sebanyak 7
linier
auditor atau 10 %, pendidikan S1 sebanyak
berganda
digunakan
(Multiple
Regression
Alalysis) yang dirumuskan dibawah ini : Y=
1X1
+
2X2
+
3X3
+
60 auditor atau 85.71 % dan pendidikan D3
4X4
sebanyak 3 auditor atau 4.29 %. Sedangkan
+
dilihat dari lama bekerja adalah yang bekerja
5X5+
kurang dari 1 tahun sebanyak 11 auditor atau Keterangan :
15.72 %, 1 tahun sampai dengan 3 tahun
Α
= Konstanta
sebanyak 27auditor atau 38.57 %, 3 tahun
Y
= Kualitas Hasil Pemeriksaan
sampai dengan 5 tahun sebanyak 13 auditor
β1…β5 = Koefisen regesi
atau 18.57 % dan auditor yang bekerja lebih
X1
= Kecermatan Profesi
dari 5 tahun sebanyak 19 auditor atau 27.14
X2
= Obyektifitas
%.
X3
= Independensi
X4
= Kepatuhan pada Kode Etik
pengumpulan dan peringkat data yang
X5
= Integritas
menggambarkan karakteristik sampel yang
Ε
= Error
digunakan dalam penelitian ini. Analisis ini
3.
Statistik deskriptif berkaitan dengan
untuk
Hasil dan Pembahasan
menjelaskan karakteristik
sampel
yang
antara lain mencakup nilai rata-rata (mean),
disebarkan, baik diantar secara langsung
standar penyimpangan data ( Std. Deviasi),
Dari
100
buah
kuesioner
10
nilai minimun dan maksimum yang disajikan
pada kode etik mempunyai kisaran teoritis
dalam tabel berikut ini:
terendah 4 dan tertinggi 20, serta kisaran
Tabel 3.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif
aktual
Varia bel
Sedangkan
Kisaran Teoritis
Kisaran Aktual
Mean
Std.
terendah
14
dan
rata-rata
tertinggi rata
19.
variabel
menunjukkan nilai 16.3714 dengan standar
Deviasi
deviasi 1.20592. Untuk variabel integritas
Min-Max
Min-Max
X1
3-15
8-15
11.8143
1.56310
X2
8-40
25-36
30.8143
2.74148
tertinggi 70, serta kisaran aktual terendah 45
X3
9-45
28-42
34.8714
3.14814
dan tertinggi 66. Sedangkan rata-rata rata
X4
4-20
14-19
16.3714
1.20592
variabel menunjukkan nilai 57.1429 dengan
X5
14-70
45-66
57.1429
4.43728
standar deviasi 4.43728. Sedangkan untuk
Y
10-50
36-50
41.5429
3.51677
mempunyai kisaran teoritis terendah 14 dan
variabel kualitas hasil pemeriksaan (Y)
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Berdasarkan dijelaskan
bahwa
tabel
diatas
variabel
mempunyai kisaran teoritis terendah 10 dan
dapat
tertinggi 50, serta kisaran aktual terendah 36
kecermatan
dan tertinggi 50. Sedangkan rata-rata rata
profesi mempunyai kisaran teoritis terendah
variabel menunjukkan nilai 41.5429 dengan
3 dan tertinggi 15, serta kisaran aktual
standar deviasi 3.51677.
terendah 8 dan tertinggi 15. Sedangkan rata-
3.2
rata rata variabel menunjukkan nilai 11.8143
Pengujian hipotesis dalam penelitian
dengan standar deviasi 1.56310. Untuk
ini diuji dengan menggunakan analisis
variabel obyektifitas mempunyai kisaran teoritis terendah 8 dan tertinggi 40, serta kisaran aktual terendah 25 dan tertinggi 36. Sedangkan
rata-rata
rata
2.74148.
Untuk
regresi
berganda
dengan
bantuan
(multiple SPSS
regression)
untuk
menguji
pengaruh antara variabel independen dengan
variabel
variabel dependen.
menunjukkan nilai 30.8143 dengan standar deviasi
Pembahasan
Tabel 3.2 Hasil Uji t
variabel Coefficientsa
independensi mempunyai kisaran teoritis terendah 9 dan tertinggi 45, serta kisaran aktual
terendah
Sedangkan
28
rata-rata
dan
tertinggi rata
Model 1 (Constant) Kecermatan Profesi Obyektifitas Independensi Kepatuhan pd kode etik Integritas
42.
variabel
menunjukkan nilai 34.8714 dengan standar
Unstandardized Coefficients B Std. Error .963 .265 .419 .083 .371 .085 .321 .092 .216 .131 .280 .098
a. Dependent Variable: Kualitas Hasil Pemeriksaan
deviasi 3.14814. Untuk variabel kepatuhan 11
Standardized Coefficients Beta .486 .381 .351 .268 .304
t 3.634 5.048 4.365 3.489 1.649 2.857
Sig. .000 .000 .002 .005 .079 .007
Dari hasil pengujian hipotesis bahwa
signifikansi 0,002 sedangkan tingkat alpha yang
setiap variabel mempunyai pengaruh yang
digunakan
adalah
0,05.
Dengan
demikian, karena 0,002 < 0,05 maka dapat berbeda terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
disimpulkan bahwa hipotesis kedua Ha
Selanjutnya hasil pengujian masing-masing
diterima
Ho
sehingga
dapat
disimpulkan bahwa obyektifitas berpengaruh
variabel akan dijelaskan dibawah ini.
signifikan 3.2.1 Kecermatan Profesi Berdasarkan
ditolak,
terhadap
kualitas
hasil
pemeriksaan. diatas
Hal ini menunjukkan bahwa semakin
menunjukkan bahwa variabel kecermatan
tinggi tingkat obyektifitas yang dimiliki oleh
profesi berpengaruh terhadap kualitas hasil
seorang
pemeriksaan. Dengan melihat signifikansi
baikkualitas hasil pemeriksaan. tetapi jika
0,000
semakin rendah obyektifitas maka akan
sedangkan
hasil
tabel
tingkat
alpha
yang
auditor
digunakan adalah 0,05. Dengan demikian,
semakin
karena 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan
pemeriksaan.
bahwa hipotesis pertama
3.2.3
Ha diterima Ho
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
maka
tidak
akan
baik
semakin
kualitas
hasil
Independensi Berdasarkan
tabel
3.2
diatas
kecermatan profesi berpengaruh signifikan
menunjukkan bahwa variabel independensi
terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
Hal ini menunjukkan bahwa semakin
kualitas hasil pemeriksaan. Dengan melihat
tinggi tingkat kecermatan profesi yang
signifikansi 0,005 sedangkan tingkat alpha
dimiliki oleh seorang auditor maka akan
yang
semakin baik kualitas hasil pemeriksaan.
demikian, karena 0,005 < 0,05 maka dapat
Tetapi jika semakin rendah kecermatan
disimpulkan bahwa hipotesis ketiga Ha
profesi maka akan semakin tidak baik
diterima
kualitas hasil pemeriksaan.
disimpulkan
3.2.2 Obyektifitas
berpengaruh signifikan terhadap kualitas
signifikan
ditolak, bahwa
0,05.
sehingga
Dengan
dapat
independensi
Hal ini menunjukkan bahwa semakin
menunjukkan bahwa variabel obyektifitas secara
Ho
adalah
hasil pemeriksaan.
Berdasarkan hasil tabel 3.2 diatas
berpengaruh
digunakan
tinggi independensi yang dimiliki oleh
terhadap
seorang auditor maka akan semakin baik
kualitas hasil pemeriksaan. Dengan melihat 12
kualitas
hasil
pemeriksaan.
tetapi
jika
berpengaruh
terhadap
kualitas
hasil
semakin rendah independensi maka akan
pemeriksaan. Dengan melihat signifikansi
semakin
0,007
tidak
baik
kualitas
hasil
sedangkan
tingkat
alpha
yang
pemeriksaan.
digunakan adalah 0,05. Dengan demikian,
3.2.4 Kepatuhan pada Kode Etik
karena 0,007 < 0,05 maka dapat disimpulkan
Berdasarkan
tabel
3.2
diatas
bahwa hipotesis kelimaHa diterima Ho
menunjukkan bahwa variabel kepatuhan
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pada kode etik tidak berpengaruh terhadap
integritas berpengaruh signifikan terhadap
kualitas hasil pemeriksaan. Dengan melihat
kualitas hasil pemeriksaan.
signifikansi 0,079 sedangkan tingkat alpha yang
digunakan
Dengan
tinggi integritas yang dimiliki oleh seorang
demikian, karena 0,079 > 0,05 maka dapat
auditor maka akan semakin baik kualitas
disimpulkan bahwa hipotesis keempat Ha
hasil pemeriksaan. tetapi jika semakin
ditolak
rendah integritas maka akan semakin tidak
Ho
adalah
diterima,
0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin
sehingga
dapat
disimpulkan bahwa kepatuhan pada kode
baik kualitas hasil pemeriksaan.
etik tidak berpengaruh terhadap kualitas
4.
Kesimpulan dan Saran
hasil pemeriksaan.
4.1
Kesimpulan
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
Berdasarkan
analisis
data
dan
kepatuhan pada kode etik tidak dapat
pembahasan hasil pengujian hipotesis maka
meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
semakin tinggi kepatuhan pada kode etik
1. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas
terhadap
proses
pengauditan
laporan
untuk seluruh variabel telah memberikan
keuangan maka akan semakin tinggi pula
hasil yang baik. Hasil pengujian terhadap
kualitas hasil pemeriksaan. Tetapi, jika
setiap pertanyaan menunjukkan bahwa
semakin rendah kepatuhan pada kode etik
setiap butir pertanyaan valid dan untuk
terhadap pengauditan laporan keuangan
reliabilitas
maka akan semakin rendah pula kualitas
dengan Croncbach Alpha menunjukkan
hasil pemeriksaan.
bahwa memiliki nilai yang lebih besar
3.2.5 Integritas
dari
Berdasarkan menunjukkan
bahwa
tabel
3.2
variabel
diatas
0,60
reliabel.
integritas 13
setiap
berarti
instrumen
semua
dihitung
instrumen
2. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
variabel
profesi,
lain yang mempengaruhi kualitas hasil
obyektifitas, independensi dan integritas
pemeriksaan, sehingga penelitian yang
memiliki pengaruh terhadap kualitas hasil
mendatang akan menghasilkan penelitian
pemeriksaan. Sedangkan untuk variabel
yang lebih lengkap, seperti variabel
kepatuhan pada kode etik tidak memiliki
motivasi dan kompetensi.
pengaruh
kecermatan
2. Sebaiknya menambah variabel-variabel
terhadap
kualitas
hasil
pemeriksaan.
DAFTAR PUSTAKA
3. Hasil pengujian koefisien determinan (R2) sebesar
0.687
(68,7%)
memberikan
arti
bahwa
determinasi
(R2)
antara
profesi
(X1),
angka
ini
hasil
uji
Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing. Edisi keempat. Salemba Empat. Jakarta. Alim, M. Nizarul, Trisni Hapsari, dan Lilik Purwati. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi.SNA X Makasar.Jurnal.
kecermatan
obyektifitas
(X2),
independensi (X3), kepatuhan pada kode etik
(X4),
integritas
(X5)mampu
Arens A. Alvin, Mark Beasley, dan Randal Elder. 2008. Auditing and Assurance Service. Edisi Keduabelas. Erlangga. Jakarta.
mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan (Y). Sedangkan sisanya 31,3 % lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
Batubara, Rizal Iskandar. 2008. Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Kecakapan Profesional, Pendidikan Berkelanjutan, dan Independensi Pemeriksa terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan (Studi Empiris pada Bawasko Medan), (Thesis yang tidak dipublikasikan, USU).
digunakan dalam penelitian ini. 4.2
Saran Berdasarkan
analisis
dan
pembahasan hasil pengujian hipotesis maka dapat diajukan beberapa saran yang dapat memberikan manfaat positif bagi peneliti
Cristiawan, Yulius Jogi. 2002. Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol.4, No.2, November.
selanjutnya: 1. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya memperluas
sampel
penelitian
atau
menggunakan sampel yang lebih banyak
Efendy, MT. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Motivasi terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada
atau yang lebih luas cakupannya sehingga dapat
mewakili
lebih
banyak
dari
populasi yang dapat digeneralisasi. 14
Pemerintah Kota Gorontalo). Tesis Universitas Diponegoro. Semarang.
Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Tahun 2007.
Elfarini, E. C .2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah), (Skripsi yang tidak dipublikasikan, Universitas Negeri Semarang).
Pusdiklatwas BPKP. 2008. Kode Etik dan Standar Audit.Edisi Keempat. Rahmatika Salim, Annisa. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Kompetensi dan Integritas terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kepulauan Riau, Sumatera Barat dan Riau). Universitas Riau. Riau. Jurnal
Fahdi.2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, Kompetensi, dan Motivasi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan (Studi Empiris pada Kantor Inspektorat se Provinsi Riau), Jurnal.
Rahmawati, Annisa. 2011. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kualitas Audit (Studi pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya). Skripsi Universitas Airlangga. Surabaya.
Fauziyah.2010. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Hasil audit. Universitas Islam Kediri.Jurnal.
Rosnidah, Ida. Rawi dan Kamarudin.2011. Analisis Dampak Motivasi dan Profesionalisme terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Emiris pada Pemerintah Kabupaten Cirebon).Jurnal Akuntansi. Bandung.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. IAI. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat. Lubis, Haslinda. 2009. Pengaruh Keahlian, Independensi, Kecakapan Profesional, dan Kepatuhan pada Kode Etik terhadap Kualitas Auditor pada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara, (Tesis tidak dipublikasikan, Universitas Sumatera Utara).
Sari, Nungky Nurmalita. 2011. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, Kompetensi dan Etika terhadap Kualitas Audit. Universitas Diponegoro Semarang.Skripsi. Sekaran, Uma. 2011. Metodologi PenelitianUntuk Bisnis. Salemba Empat. Jakarta.
Lingga, Ita Salsalina dan Meythi, 2011.Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit. Universitas Kristen Maranatha Bandung.Skripsi.
Singgih, Elisa Muliani dan Icuk Rangga Bawono, 2011.Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Profesional Care dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit. SNA XIII. Purwokerto.Jurnal.
Mulyadi. 2011. Auditing. Edisi Keenam. Salemba Empat. Jakarta. 15
Subhan. 2012. Pengaruh Kecermatan Profesi, Obyektifitas, Independensi dan Kepatuhan pada Kode Etik terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan (Studi Empiris pada Inspektorat Kabupaten Pamekasan), Universitas Madura. Jurnal.
dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Jurnal Riset Akuntansi Keuangan . Tarigan, Sabri. 2011. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Universitas Sumatera Utara Medan.Skripsi.
Sukriah, Ika, Akram dan Biana Adha Inapty. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas
www.iapi.or.id
16
diakses
20 April
2013
17